PENGARUH ETIKA PROFESI AUDITOR, KOMPETENSI...
Transcript of PENGARUH ETIKA PROFESI AUDITOR, KOMPETENSI...
PENGARUH ETIKA PROFESI AUDITOR, KOMPETENSI AUDITOR,
DAN TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT
DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Ryanna Tissa Meutia
NIM: 1111082000039
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018M/1439H
i
PENGARUH ETIKA PROFESI AUDITOR, KOMPETENSI AUDITOR,
DAN TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT
DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Ryanna Tissa Meutia
NIM: 1111082000039
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018M/1439H
ii
LEMBAR UJIAN KOMPREHENSIF
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Ryanna Tissa Meutia
2. Tempat Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 11 September 1991
3. Alamat : Jl. Semanggi I no. 79c, RT02/RW03,
Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan
Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan,
Provinsi Banten, 15419
4. Telepon : 0852 8890 5669
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Swasta Yayasan Pendidikan Arun Tahun 1997-2003
2. SMP Swasta Yayasan Pendidikan Arun Tahun 2003-2006
3. SMA Swasta Yayasan Pendidikan Arun Tahun 2006-2009
4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2018
III. PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Company Visit (Internal Audit) di Deloitte Indonesia dan Pertamina tahun
2014.
2. Debate Competition at Economic and Business Faculty UIN Syarif
Hidayatullah as The Winner on May 22nd
, 2014.
3. Seminar Nasional “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia” di Accounting Fair UIN
Syarif Hidayatullah tahun 2014.
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Regional Accounting Competition (Accounting Fair) di FEB UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai Koordinator Lomba tahun 2014.
vii
2. Inventarisasi Aset Sekolah SMA 1 Sukamakmur dalam Program Kuliah
Kerja Nyata UIN Syarif Hidayatullah Desa Sukamulya Kec. Sukamakmur
Bogor tahun 2014
V. PENGALAMAN KERJA
1. Tim Penelitian International Collaborative Research Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah, sebagai
sekretariat peneliti tahun 2015
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Muhammad Sofie Usman
2. Ibu : Siti Nuraini
3. Anak ke : dua dari tiga bersaudara
viii
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF AUDITOR PROFESSIONAL
ETHICS, AUDITOR COMPETENCE, AND TIME BUDGET PRESSURE
TO AUDIT QUALITY, WITH AUDIT PERFORMANCE AS THE
INTERVENING VARIABLE
ABSTRACT
The purpose of this research was to analyze about the influence of auditor
professional ethics, auditor competence, and time budget pressure to audit
quality, with audit performance as the intervening variable. This research used
primary data by the questionnaires. Questionnaires were distributed to
independent auditors in Jakarta who work in Public Accountant Firm (KAP).
Questionnaires distributed were 70 questionnaires, with total returned of 55
(78.57%), and total of 51 (72.86%) questionnaires eligible to be proceed. The
analyzing method to examine hypothesis was path analysis.
The result shows that there is significant impact both partially and simultaneously
between auditor professional ethics, auditor competence, and time budget
pressure to audit quality, with audit performance as the intervening variable.
Keyword: professional ethics, auditor competence, time budget pressure, audit
quality, audit performance, path analysis
ix
PENGARUH ETIKA PROFESI AUDITOR, KOMPETENSI AUDITOR,
DAN TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT
DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh etika profesi auditor,
kompetensi auditor, dan time budget pressure terhadap kualitas audit dengan
kinerja auditor sebagai variable intervening. Penelitian ini menggunakan data
primer melalui kuesioner. Kuesioner disebar kepada auditor independen (patner
dan manajer) di Jakarta yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP).
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan
judgement. Kuesioner yang disebar berjumlah 70 kuesioner. Jumlah kembali
kuesioner sebanyak 55 (78.57%) kuesioner dan hanya 51 (72.86%) kuesioner
yang dapat diolah. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah analisis jalur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika profesi auditor, kompetensi
auditor, dan time budget pressure berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit dengan adanya kinerja auditor sebagai variabel intervening.
Keyword: etika profesi, kompetensi auditor, time budget pressure, kualitas audit,
kinerja auditor, analisis jalur
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
yang telah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Etika Profesi Auditor,
Kompetensi Auditor, dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit,
dengan Kinerja Auditor sebagai Variabel Intervening” dengan baik. Shalawat
serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan,
bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:
1. Ayah M. Sofie Usman dan Mama Siti Nuraini tercinta.
2. Kakak dan adikku Hanum Vine Meilliza dan Nurul Shanna Nadran.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, S.E., MM., Ak., CA. selaku dosen pembimbing
akademik sekaligus dosen pembimbing skripsi.
6. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta atas ilmu yang diberikan, beserta jajaran staff atas sokongannya dalam
kegiatan belajar-mengajar.
7. Kartika Aisyah Rahman, Amanah, dan Muhammad Fakhri Anshori, atas
bantuan dan sokongan yang diberikan.
8. Berbagai pihak lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu, namun
tidak dapat diabaikan perannya dalam membantu saya menyelesaikan proses
xi
pendidikan di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Jakarta, Juni 2018
Ryanna Tissa Meutia
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif.............................................................. iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ......................................................................... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................................ v
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................ vi
Abstract .......................................................................................................... viii
Abstrak ............................................................................................................ ix
Kata Pengantar ........................................................................................................ x
Daftar Isi ........................................................................................................... xii
Daftar Tabel .......................................................................................................... xv
Daftar Gambar..................................................................................................... xvii
Daftar Lampiran ................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10
A. Tinjauan Literatur ............................................................................ 10
1. Teori Keagenan .................................................................... 10
2. Etika Profesi ......................................................................... 14
3. Kompetensi Auditor ............................................................. 19
4. Time Budget Pressure .......................................................... 20
5. Kinerja Auditor .................................................................... 23
xiii
6. Kualitas Audit ...................................................................... 24
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 26
C. Keterkaitan Antar Variabel .............................................................. 31
1. Pengaruh Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor...................... 31
2. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kinerja Auditor.......... 31
3. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor ....... 32
4. Pengaruh Etika Profesi, Kompetensi Auditor, dan Time Budget
Pressure terhadap Kinerja Auditor ............................................ 33
5. Pengaruh Etika Profesi terhadap Kualitas Audit........................ 33
6. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit............ 34
7. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit ......... 34
8. Pengaruh Etika Profesi, Kompetensi Auditor, dan Time Budget
Pressure terhadap Kualitas Audit .............................................. 35
9. Pengaruh Etika Profesi, Kompetensi Auditor, dan Time Budget
Pressure terhadap Kualitas Audit dengan Kinerja Auditor
sebagai variabel intervening ...................................................... 35
10. Kerangka Pemikiran ................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 39
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 39
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 39
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 40
D. Metode Analisis Data ................................................................................ 41
1. Statistik Deskriptif ........................................................................ 41
2. Uji Kualitas Data ........................................................................... 42
3. Uji Hipotesis ................................................................................. 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 53
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................. 53
1. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 53
2. Karakteristik Profil Responden ..................................................... 55
xiv
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 57
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 57
2. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................. 58
3. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 83
A. Kesimpulan ............................................................................................... 83
B. Saran ......................................................................................................... 85
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 86
Lampiran ............................................................................................................... 88
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Sebelumnya ........................................................................ 25
4.1 Data Sampel Penelitian ....................................................................... 47
4.2 Distribusi Sampel Penelitian ............................................................... 47
4.3 Hasil Uji Deskripsi berdasarkan Usia ................................................. 47
4.4 Hasil Uji Deskripsi berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................ 49
4.5 Hasil Uji Deskripsi berdasarkan Jabatan Auditor ............................... 49
4.6 Hasil Uji Deskripsi Statistik Deskriptif .............................................. 50
4.7 Hasil Uji Validitas Etika Profesi Auditor ........................................... 52
4.8 Hasil Uji Validitas Kompetensi Auditor ............................................. 52
4.9 Hasil Uji Validitas Time Budget Pressure .......................................... 53
4.10 Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor .................................................... 53
4.11 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit ...................................................... 53
4.12 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 54
4.13 Koefisien Jalur Persamaan Model 1.................................................... 55
4.14 Koefisien Determinasi Persamaan Model 1 ........................................ 56
4.15 Korelasi ............................................................................................... 58
4.16 Pengujian Hubungan antar Variabel ................................................... 59
4.17 Hasil Uji Statistik F ............................................................................. 60
4.18 Hasil Uji Statistik t .............................................................................. 61
4.19 Koefisien Jalur Persamaan Model 2.................................................... 63
4.20 Koefisien Determinasi Persamaan Model 2 ........................................ 63
xvi
4.21 Korelasi ............................................................................................... 66
4.22 Pengujian Hubungan antar Variabel ................................................... 66
4.23 Hasil Uji Statistik F ............................................................................. 69
4.24 Hasil Uji Statistik t .............................................................................. 70
4.25 Ringkasan Hasil Pengujian ................................................................. 73
xvii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 37
3.1 Pengujian Hipotesis ............................................................................ 48
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 80
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 Kuesioner Penelitian ........................................................................... 88
2 Jawaban Responden ............................................................................ 96
3 Hasil Pengujian Hasil Penelitian ....................................................... 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perusahaan-perusahaan nasional maupun multinasional berkembang
dengan pesat di zaman sekarang ini. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan
berbagai teknologi dan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Selain itu,
adanya pasar bebas memberikan peluang kepada para pengusaha di berbagai
negara untuk mendirikan perusahaannya di negara lain. Perusahaan
menggambarkan kinerjanya melalui laporan keuangan yang dibuat oleh
manajemen. Laporan keuangan merupakan unsur penting bagi pihak internal
maupun eksternal dalam perusahaan sebagai informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan yang, selanjutnya data tersebut digunakan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang telah dibuat merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan ini terdiri dari pihak
internal dan pihak eksternal. Pihak internal tersebut yaitu: manajemen dan
karyawan, sedangan pihak eksternal yang berkepentingan yaitu: pemilik (owner),
kreditur, calon investor, pemerintah, pemegang saham, dan pelanggan (customer).
Setiap pihak memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap laporan keuangan
tersebut.
2
Menurut Norika (2004), informasi yang disajikan dalam bentuk laporan
dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan, maka bagian
akuntansi dituntut untuk dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, dan
tepat waktu.
Penyusunan laporan keuangan yang begitu kompleks serta pentingnya
laporan keuangan bagi suatu perusahaan maka diperlukan auditor yang
independen untuk mengaudit laporan keuangannya. Menurut Mulyadi (2002),
auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada
masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang
dibuat oleh kliennya. Audit tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan para pemakai informasi keuangan seperti kreditor, investor, calon
kreditor, calon investor, dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak).
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Profesional Akuntan
Publik (2011), audit yang dilakukan oleh seorang auditor dikatakan berkualitas
jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Apabila auditor
dalam melakukan audit telah memenuhi standar audit dan standar pengendalian
mutu maka audit yang dilakukannya akan berkualitas. Audit yang dilakukan
auditor berkualitas akan bermanfaat kepada pengguna laporan keuangan dan bagi
auditor itu sendiri. Kualitas audit juga dapat dikatakan sebagai probabilitas
seorang auditor dalam menemukan serta melaporkan terkait dengan adanya suatu
pelanggaran yang terdapat pada sistem akuntansi klien yang diauditnya. Kualitas
audit sangat penting untuk diperhatikan oleh auditor dikarenakan keandalan
laporan keuangan kliennya tergantung dari proses audit yang dilakukan dan hasil
3
yang berupa laporan keuangan auditan akan dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan pihak-pihak berkepentingan.
Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas audit, adanya
berbagai sudut pandang yang berbeda-beda dari masing-masing pihak juga
mempengaruhi pendapat tentang kualitas audit. Salah satu faktor adalah adanya
time budget pressure juga dapat mempengaruhi kualitas audit yang akan
dihasilkan oleh auditor. Sebelum melakukan proses audit, klien dan auditor akan
menyepakati seberapa lama proses audit harus dilakukan. Bagi klien dan auditor,
apabila proses audit berjalan dalam waktu yang lama maka biaya yang
dikeluarkan akan semakin banyak dan waktu yang dibutuhkan akan lebih banyak.
Sehingga waktu yang dianggarkan untuk melakukan proses audit dilakukan
secepat mungkin dan ditekan pelaksanaannya. Adanya keadaan tersebut akan
memunculkan tekanan anggaran waktu (time budget pressure) pada diri auditor.
Time budget pressure ini berkaitan dengan tekanan auditor ketika akan
menyelesaikan tugas audit dalam waktu yang dianggarkan yang ditetapkan oleh
perusahaan audit (Margheim et al, 2005).
Auditor yang mengalami time budget pressure, akan mengalami stress
individual yang bisa muncul karena adanya ketidakseimbangan tugas dan waktu
yang tersedia dan juga dikarenakan adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
Dengan bertambah kompleksnya tugas auditor ditambah dengan sedikitnya waktu
yang dianggarkan, maka adanya indikasi munculnya stress individual ini akan
semakin besar. Apabila auditor telah mengalami stress individual, maka akan
berdampak pada pekerjaan yang sedang dikerjakannya. Dampaknya yaitu tugas-
4
tugas yang dikerjakan oleh auditor akan menjadi tidak maksimal. Auditor juga
akan terindikasi untuk melewati tahap audit dikarenakan untuk memenuhi waktu
penyelesaian tugas yang terbatas, sehingga hal ini akan berdampak pada kualitas
audit yang akan dihasilkan.
Akuntan publik juga dituntut untuk memiliki prinsip dan moral, serta
perilaku etis yang sesuai dengan etika. Memahami peran perilaku etis seorang
auditor dapat memiliki efek yang luas pada bagaimana bersikap terhadap klien
mereka agar dapat bersikap sesuai dengan aturan akuntansi berlaku umum (Curtis
et al., 2012).
Auditor satu dengan yang lainnya tentu saja akan memiliki sikap yang
berbeda dalam menghadapi masalah-masalah yang ada selama melakukan tugas
auditing. Adanya perbedaan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor-faktor yang
mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku masing-masing auditor.
Perkembangan pemikiran dan tingkah laku tersebut memberikan dampak pada
sikap yang akan diambil seorang auditor dalam menghadapi masalah–masalahnya.
Dapat dikatakan prinsip yang mendasari profesi audit adalah etika (Campbell dan
Houghton, 2005 dalam Savitri, 2017). Akuntan publik harus menyadari adanya
kebutuhan akan etika sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik, klien,
sesama praktisi, termasuk perilaku terhormat, bahkan jika hal tersebut berarti
melakukan pengorbanan atas kepentingan pribadi (Arens dkk., 2008). Pada saat
seseorang mulai memasuki karir profesionalnya, etika sebagian besar telah
terbentuk. Namun, etika ini dapat diperkuat atau sebaliknya hancur oleh budaya
perusahaan di mana mereka bekerja. Pemahaman terhadap etika dan budaya
5
sangat penting bagi auditor di Kantor Akuntan Publik sehingga seiring dengan
berjalannya waktu dan pengaruh lingkungan yang akan membentuk perilaku etis.
Dengan etika profesi yang tinggi, auditor merefleksikan sikapnya sebagai
individu yang independen, berintegritas dan berobjektivitas tinggi serta
bertanggung jawab, sehingga dapat diberikan kepercayaan dalam melaksanakan
tugas profesionalnya. Etika profesi seorang auditor akan mendukung dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya sehingga tingkat kesalahan
semakin berkurang. Etika profesi dipandang sebagai faktor penting dalam
melakukan pemeriksaan laporan keuangan karena etika profesi merupakan
penguat kaedah perilaku sebagai pedoman yang harus dipenuhi dalam
mengemban profesi (Ida Bagus dan Ramantha, 2015).
Menurut Sukrisno Agoes (2007), auditor yang berpengalaman adalah
auditor yang memiliki pemahaman yang lebih baik, dan mereka memiliki
kemampuan untuk memberikan penjelasan yang masuk akal terhadap kesalahan-
kesalahan dalam laporan keuangan kliennya, serta dapat mengelompokkan
kesalahan berdasarkan pada tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang
mendasari. Auditor akan terus mendapatkan pengalaman-pengalaman yang baru
selama bekerja, sehingga auditor yang sudah lama bekerja akan memiliki risiko
kesalahan dalam bekerja lebih sedikit dibandingkan dengan auditor yang masih
baru. Adanya perbedaan pengalaman pada masing-masing auditor ini jelas akan
memberikan dampak pada kinerjanya dalam melakukan proses auditing.
Pengalaman akan memberikan dampak terhadap kualitas audit, dengan
pengalaman yang lebih banyak berarti auditor akan memiliki kemampuan yang
6
lebih tinggi dalam melakukan auditing atau dapat dikatakan spesial auditor
merupakan auditor yang memiliki memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam
melakukan auditing.
Dari uraian di atas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini
karena cukup penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kualitas audit dan sejauh mana pengaruh setiap faktor terhadap
kualitas audit. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Etika Profesi, Kompetensi Auditor dan Time Budget
Pressure terhadap Kualitas Audit, dengan Kinerja Auditor Sebagai Variabel
Interverning”.
B. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
yang menjadi rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah etika profesi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor?
2. Apakah kompetensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor?
3. Apakah time budget pressure berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja auditor?
4. Apakah etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget pressure
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor?
7
5. Apakah eetika profesi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit?
6. Apakah kompetensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit?
7. Apakah time budget pressure berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit?
8. Apakah etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget pressure
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit?
9. Apakah etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget pressure
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dengan kinerja auditor
sebagai variabel intervening?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Menganalisis pengaruh etika profesi terhadap kinerja auditor.
b. Menganalisis pengaruh kompetensi auditor terhadap kinerja
auditor.
c. Menganalisis pengaruh time budget pressure terhadap kinerja
auditor.
d. Menganalisis pengaruh etika profesi, kompetensi auditor, time
budget pressure terhadap kinerja auditor.
8
e. Menganalisis pengaruh etika profesi terhadap kualitas audit.
f. Menganalisis pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas
audit.
g. Menganalisis pengaruh time budget pressure terhadap kualitas
audit.
h. Menganalisis pengaruh etika profesi, kompetensi auditor, dan
time budget pressure terhadap kualitas audit.
i. Menganalisis pengaruh etika profesi, kompetensi auditor, dan
time budget pressure terhadap kualitas audit dengan kinerja
auditor sebagai variabel intervening.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini tidak hanya memberikan kegunaan yang dapat
dirasakan oleh peneliti saja, melainkan memberikan manfaat terhadap
elemen atau pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini baik secara
langsung maupun tidak langsung, manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan penulis tentang bagaimana pengaruh etika profesi,
kompetensi auditor, dan time budget pressure terhadap kualitas
audit dengan kinerja auditor sebagai variabel intervening. Selain
itu peneliti juga dapat memperoleh pengalaman serta ilmu-ilmu
yang didapatkan selama melakukan penelitian ini.
9
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai kritikan dan saran
agar perusahaan dapat memilih auditor atau KAP yang
kompeten.
c. Bagi Auditor
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi auditor dalam meningkatkan kualitas jasa
yang diberikan kepada perusahaan serta auditor dapat
meningkatkan kualitas hasil auditnya dengan meminimalisir
adanya pengaruh yang berasal dari dalam maupun dari luar dari
dirinya.
d. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi untuk memperluas pengetahuan dengan
menjadikannya sebagai referensi dalam pemikiran dan penalaran
untuk merumuskan masalah baru bagi mahasiswa khususnya
jurusan akutansi dalam penelitian selanjutnya
e. Bagi Pustaka Akutansi
Selaian bermanfaat bagi berbagai pihak, hasil penelitian
ini juga diharapkan dapat menambah jumlah koleksi
perpustakaan akuntansi yang ada.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Keagenan
Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau
lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan
suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen
membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal (Ichsan, 2013).
Sedangkan Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan
keagenan sebagai:
“agency relationship as a contract under which one or more
person (the principals) engage another person (the agent) to
perform some service on their behalf which involves delegating
some decision making authority to the agent.”
Selanjutnya, Hanifah (2013) mengartikan penjelasan Jensen dan
Meckling tersebut bahwa teori keagenan merupakan suatu hubungan
kontraktual yang terjadi antara prinsipal yang menggunakan agen untuk
melaksanakan jasa sesuai kepentingan prinsipal dalam hal terjadi
pemisahan kepemilikan dan kontrol perusahaan.
Wahyuningtyas (2010) mendefinisikan teori keagenan (agency
theory) sebagai teori yang menggambarkan suatu hubungan kontraktual
yang melibatkan beberapa orang yang bertindak sebagai prinsipal yang
11
berperan sebagai pemilik perusahaan dan beberapa orang yang bertindak
sebagai agent yang bertugas untuk menjalankan aktivitas perusahaan.
Beberapa pernyataan tersebut, ditambah dengan pernyataan Jensen
dan Meckling dalam Isnanta (2008) yang mendeskripsikan pemegang
saham sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen, sejalan dengan
kesimpulan yang diambil oleh Elyanto (2013) bahwa teori keagenan
menjelaskan mengenai hubungan yang terjadi antara prinsipal dan agen, di
mana pemilik dan pemegang saham perusahaan sebagai prinsipal
sedangkan pihak manajemen sebagai agen.
Menurut Hendriksen dan Van Breda (2002) dalam Setyawati
(2010), hal yang mendasari konsep teori keagenan muncul dari perluasan
dari satu individu pelaku ekonomi informasi menjadi dua individu. Salah
satu individu ini menjadi agen untuk yang lain yang disebut prinsipal.
Agen membuat kontrak untuk melakukan tugas-tugas tertentu bagi
prinsipal, prinsipal membuat kontrak untuk memberi imbalan pada agen.
Adanya pemisahan pihak antara prinsipal dan agen tersebut dapat
menyebabkan adanya konflik kepentingan antara kedua belah pihak karena
kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan prinsipal. Hal ini
mendasari pernyataan Scott (2000) bahwa inti dari teori keagenan adalah
pendesainan kontrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan
principal dan agen dalam hal terjadi konflik kepentingan. Aplikasi teori
keagenan dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur
12
proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap
memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan. Kontrak kerja
merupakan seperangkat aturan yang mengatur mengenai mekanisme bagi
hasil, baik yang berupa keuntungan, return maupun risiko-risiko yang
disetujui oleh prinsipal dan agen.
Kontrak yang efisien adalah kontrak yang memenuhi dua faktor,
yaitu: (1) agen dan prinsipal memiliki informasi yang simetris, dan (2)
risiko yang dipikul agen mengenai imbal jasa kecil.
Menurut Bathala (1994), ada beberapa cara yang bisa digunakan
untuk mengatasi atau lebih tepatnya meminimalkan konflik kepentingan
yang terjadi antara prinsipal dan agen:
1. Menyamakan kepentingan manajemen
2. Pengawasan good corporate governance
3. Pemberian reward dan punishment
4. Utang sebagai sumber pendanaan perusahaan
5. Intervensi langsung oleh pemegang saham
6. Meningkatkan kepemilikan saham oleh institusi
Sedangkan menurut Sartono (2010), usaha yang dapat dilakukan
guna meminimumkan konflik keagenan tersebut antara lain:
1. Pemberian kompensasi yang cukup baik berupa kompensasi
minimum, kompensasi tambahan dan pemberian stock option
yaitu hak untuk membeli saham perusahaan di masa datang
13
dengan jumlah dan harga yang telah ditetapkan di muka.
Pemberian stock option ini diyakini dapat menurunkan konflik
keagenan, karena semakin baik kinerja perusahaan maka harga
saham akan semakin tinggi. Hal ini tidak saja akan
meningkatkan kemakmuran pemegang saham tetapi juga
meningkatkan nilai opsi bagi manajemen.
2. Intervensi langsung oleh pemegang saham.
3. Ancaman untuk dipecat atau threat of firing. Banyak contoh
direksi perusahaan harus berhenti karena kinerja yang jelek.
Selain itu market mechanism diyakini dapat mendisiplinkan
manajemen karena manajer yang tidak profesional, kinerjanya
jelek tentu tidak akan mendapatkan tempat dan penghargaan
yang cukup.
4. Ancaman untuk diambil alih atau threat of takeovers.
Perusahaan yang kinerjanya jelek maka harga sahamnya akan
jatuh dan konsekuensinya menjadi sasaran untuk diambil oleh
perusahaan lain. Manajer menyadari hal itu yang akan
berakibat hilangnya posisi sebagai direksi perusahaan.
Ungkapan yang menarik disimak adalah jika direksi tetap
menginginkan jabatannya, jangan biarkan harga saham
perusahaan mengalami penurunan.
Ketika prinsipal dan agen berusaha meminimalkan konflik
kepentingan, ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Biaya-biaya ini
14
disebut biaya agensi. Jensen dan Meckling (1976) membagi jenis biaya
agensi ini menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Monitoring cost yang dikeluarkan oleh prinsipal untuk
mengawasi, mengukur, mengamati dan mengontrol perilaku
agen.
2. Bonding cost yang dikeluarkan oleh agen untuk membuktikan
bahwa agen telah berperilaku sesuai dengan kepentingan
prinsipal.
3. Residual lost, yaitu opportunity cost yang hilang sebagai akibat
adanya perbedaan keputusan agen dengan keputusan prinsipal.
2. Etika Profesi
Menurut Rumanti (2004: 297), etika profesi adalah:
“Norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran yang
diterima dan ditaati para pegawai atau karyawan, berupa peraturan-
peraturan, tatanan yang ditaati semua karyawan dari organisasi
tertentu, yang telah diketahuinya untuk dilaksanakan, karena hal
tersebut melekat pada status atau jabatannya, bisa juga kebiasaan
yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati para karyawan
dan telah mengendap menjadi bersifat normatif.”
Sedangkan menurut Arens (2008), etika secara garis besar
didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral. Prinsip moral
yang dimaksud merupakan prinsip dasar dan kode etik yang harus dipatuhi
dan diterapkan oleh akuntan publik dalam bertindak untuk kepentingan
publik. Satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi
lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik yaitu melindungi
15
kepentingan publik. Oleh karena itu, tanggung jawab profesi akuntan
publik tidak terbatas pada kepentingan klien atau pemberi kerja.
Adapun prinsip kode etik menurut SPAP 2011 : SA seksi
100, yaitu sebagai berikut
a. Prinsip Integritas
Setiap praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin
hubungan professional dan hubungan bisnis dalam melaksanakan
pekerjaannya.
b. Prinsip Objektifitas
Setiap praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas,
benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-
pihak lain mempengaruhi pertimbangan profesional atau
pertimbangan bisnisnya.
c. Prinsip Kompetensi serta sikap kecermatan dan kehatian-hatian
(professional competence and due care)
Setiap praktisi wajib memelihara pengetahuan dan keahlian
profesionalnya pada suatu tingkatan yang dipersyaratan secara
berkesinambungan, sehingga klien atau pemberi kerja dapat
menerima jasa professional yang diberikan secara kompeten
berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik, perundang-
undangan, dan metode pelaksanaan pekerjaan. Setiap praktisi harus
bertindak secara professional dan sesuai dengan standar profesi dan
16
kode etik profesi yang berlaku dalam memberikan jasa
profesionalnya.
d. Prinsip Kerahasiaan
Setiap praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang
diperoleh sebagai hasil hubungan professional dan hubungan
bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut
kepada pihak ke tiga tanpa persetujuan dari klien atau pemberi
kerja, kecuali terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai
dengan ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang berlaku
informasi rahasia yang diperoleh dari hukum atau peraturan lainnya
yang berlaku. Informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan
professional dan hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh
praktisi untuk keuntungan pribadinya atau pihak ke tiga.
5. Prinsip Perilaku Profesional
Menyatakan bahwa akuntan sebagai seorang profesional
dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesinya.
Sukrisno Agoes (2012) mendefinisikan etika sebagai berikut :
“Etika berasal dari kata Yunani “ethos”, yang artinya adat
istiadat atau kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati
untuk melakukan perbuatan menjadi bagian dalam ilmu filsafat
yang mencakupi metafisika, kosmologi, psikologi, logika,
hukum, sosiologi, ilmu sejarah, dan estetika yang mengajarkan
tentang keseluruhan budi baik dan buruk, nilai-nilai yang
menjadi penggangan seseorang atau kelompok dalam
berperilaku baik atau buruk,norma tingkah laku, tata cara
17
melakukan sistem perilaku, tata karma, kode etik, kesusilaan,
kebenaran dalam pikiran, tingkah laku dan perbuatan.”
Abdul Halim (2015) menjelaskan prinsip etika profesi yang terdiri
dari 8 prinsip, yaitu:
1. Tanggung jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional,
setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral
dan profesional dalam melakukan semua kegiatan yang
dilakukannya.
2. Kepentingan publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada public, menghormati kepercayaan
public, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap
anggota harus mematuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
integritas setinggi mungkin.
4. Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan
kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai
kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan
18
profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa
klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa
profesionalnya yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik,
legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh
memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hokum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku professional
Setiap anggota berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesi.
8. Standar teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai
dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai
dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa
selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
objektivitas.
19
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa etika
auditor merupakan prinsip moral yang menjadi dasar landasan bagi
auditor dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
3. Kompetensi auditor
Ahmad, dkk (2011) mengartikan kompetensi auditor sebagai
kemampuan auditor dalam mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman
yang dimilikinya melakukan audit sehingga auditor dapat melakukan audit
dengan teliti, cermat, intuitif dan obyektif. Lee dan Stone (1995) dalam
Irawati (2011) mendefinisikan kompetensi sebagai keahlian yang cukup
yang secara eksplisit dapat digunakan untuk melakukan audit yang
obyektif, sedangkan Susanto (200) mengungkapkan bahwa kompetensi
adalah karakteristik-karakteristik yang mendasari individu untuk mencapai
kinerja superior.
Menurut SPAP, PSA No. 04, 2001, kompetensi terbagi dalam
empat komponen, yaitu pengetahuan, pengalaman, pendidikan dan
pelatihan. Hal tersebut sejalan dengan SA Seksi 210, SPAP 2011 yang
menyebutkan bahwa kompetensi berkaitan dengan pendidikan dan
pengalaman yang dimiliki oleh auditor di bidang auditing dan akuntansi.
Keahlian auditor independen dengan pendidikan formal, lalu diperluas
dengan pengalaman-pengalaman dalam praktik audit.
Menurut Suraida (2005) dalam Sukriah (2009), kompetensi
berkaitan dengan keahlian yang berasal dari pendidikan formal, mengikuti
pelatihan, seminar dan simposium, ujian formal. Sedangkan menurut
20
Halim (2003), kompetensi ditentukan oleh tiga faktor, yang terdiri dari
pendidikan formal dalam bidang akuntansi dan ujian profesi auditor,
pelatihan praktis dan pengalaman di bidang auditing, serta pendidikan
professional yang berkelanjutan.
Deis dan Grious (1992) dalam Castellani (2008) menyebutkan
bahwa pelatihan teknis yang memadai juga diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan teknis auditor karena kemungkinan untuk
menemukan pelanggaran pada laporan keuangan tergantung dengan
pelaporan teknisnya.
4. Time Budget Pressure
M. Munandar (1995) memberikan pengertian mengenai bujet
sebagai:
“…suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode)
tertentu yang akan datang.”
Whittington, dkk (1992) menyatakan time budget sebagai:
“…an estimate of time required to perform each step in the
audit program.”
Alderman, dkk (1990) mendefinisikan time budget sebagai suatu
bagian dari perencanaan yang digunakan auditor untuk menetapkan
panduan dalam satuan waktu jam untuk setiap langkah audit. Jumlah
jam harus dialokasikan dengan persiapan dari skedul kerja yang
menunjukkan siapa yang melaksanakan serta apa dan berapa lama hal
tersebut dilakukan. Kemudian total jam tersebut dianggarkan pada
21
kategori utama dari prosedur audit dan disusun dalam bentuk skedul
mingguan.
Pengertian yang dikemukakan Alderman, dkk tersebut sesuai
dengan pernyataan oleh Wallace (1988: 131) mengenai time budget yang
berbunyi:
“A time budget is an estimate of the total hours aan audit expected
to take. It is based on obtained in the first major step in the audit
planning, obtaining an understanding of the client. A time budget takes
into consideration such things at the clients’ size as indicated by its gross
sales, number of employees, etc; the location of clients’ facilities; the
anticipated accounting and auditing problems; and the competence and
experience of staff available.”
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan
bahwa time budget adalah suatu estimasi waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan langkah-langkah audit dalam program audit.
Menurut Holmes dan Burns (1979: 218), time budget memiliki
empat macam kegunaan, yaitu:
1. Untuk menentukan jumlah staf yang diperlukan untuk
melaksanakan proses audit
2. Untuk memperkirakan jumlah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan proses audit
3. Untuk memperkirakan biaya audit
4. Untuk menentukan jadwal pelaksanaan audit
De Zoort dan Lord (1997) dalam Simanjuntak (2008),
menyebutkan, ketika menghadapi tekanan anggaran waktu, auditor akan
22
memberikan respon dengan dua cara, yaitu; fungsional dan
disfungsional. Tipe fungsional adalah perilaku auditor untuk bekerja
lebih baik dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, hal ini sesuai juga
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Glover (1997) dalam
Simanjuntak (2008), yang mengatakan bahwa anggaran waktu
diidentifikasikan sebagai suatu potensi untuk meningkatkan penilaian
audit (audit judgement) dengan mendorong auditor lebih memilih
informasi yang relevan dan menghindari penilaian yang tidak relevan.
Sementara itu tipe disfungsional perilaku auditor yang
dikemukakan oleh Rhode (1978) mengatakan bahwa tekanan anggaran
waktu berpotensi menyebabkan perilaku penurunan kualitas audit. Time
budget pressure adalah suatu keadaan ketika auditor dituntut untuk
melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun
(Herningsih, 2001). Anggaran waktu (time budget) disusun digunakan
untuk memprediksi waktu yang dibutuhkan setiap tahap pelaksanaan
program audit untuk berbagai tingkat auditor (Rimawati, 2011).
Dari keterangan tersebut dengan ini maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa time budget pressure merupakan suatu bentuk
tekanan anggaran waktu terhadap program kerja seorang auditor dalam
melaksanakan tugas auditnya sehingga dapat mengganggu program
kerja seorang auditor dalam melakukan tugas audit.
23
5. Kinerja Auditor
Hopwood (1974) menyatakan bahwa pengertian dari kinerja
auditor adalah kemampuan dari seorang auditor menghasilkan temuan atau
hasil pemeriksaan dari kegiatan pemeriksaan atas pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan yang dilakukan dalam satu tim pemeriksaan.
Menurut Ristio, dkk (2014), kinerja auditor merupakan hasil dari
kerja auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
auditor itu. Sedangkan menurut Trisnianingsih (2007), kinerja (prestasi
kerja) dapat diukur melalui pengukuran tertentu (standar), di mana kualitas
adalah berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan, sedangkan kuantitas
adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, dan
ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah direncanakan.
Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan padanya, dan menjadi salah satu tolok ukur yang digunakan
untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau
sebaliknya (Kalbers dan Forgarty, 1995).
Goldwasser (1993) mengemukakan bahwa pencapaian kinerja
auditor yang lebih baik harus sesuai dengan standar dan kurun waktu
tertentu, yaitu: (1) kualitas kerja berupa mutu penyelesaian pekerjaan
dengan bekerja berdasar pada seluruh kemampuan dan keterampilan, serta
pengetahuan yang dimiliki oleh auditor; (2) kuantitas kerja berupa jumlah
hasil kerja yang dapat diselesaikan dengan target yang menjadi tanggung
24
jawab pekerjaan auditor, serta kemampuan untuk memanfaatkan sarana
dan prasarana penunjang pekerjaan; (3) ketepatan waktu berupa ketepatan
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang tersedia.
6. Kualitas Audit
a. Pengertian Kualitas Audit
Randal J. Elder, Mark S. Beasley, dan Alvin A. Arens
(2012), menyatakan kualitas audit:
“Audit quality means how tell an audit detects and report
material missiatements in financial statement. The detection
aspect is a reflection of auditor competence, while reporting
is a reflection of ethics or auditor integrity particulary
independence.”
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP 2011)
menyatakan:
“Bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas,
jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian
mutu.”
Menurut Ilmiyati dan Suharjo (2012) mengenai kualitas audit yaitu:
“Untuk dapat memenuhi kualitas audit yang baik maka auditor
dalam menjalankan profesinya sebagai pemeriksa harus
berpedoman pada kode etik akuntan, standar profesi dan
standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Setiap
audit harus mempertahankan integritas dan objektivitas dalam
melaksanakan tugasnya dengan bertindak jujur, tegas, tanpa
pretensi sehingga dia dapat bertindak adil, tanpa dipengaruhi
atau permintaan pihak tertentu untuk memenuhi kepentingan
pribadinya.”
Sehingga dari penjelasan di atas, terdapat dua unsur yang
sangat penting dalam kualitas audit, yang pertama yaitu kualitas audit
ditentukan dari bagaimana kemampuan seorang auditor menemukan
pelanggaran atau masalah dalam system akuntansi klien, kemampuan
25
tersebut dimiliki dari pengetahuan yang relevan, pengalaman dan
pendidikan yang mereka dapatkan, dan yang kedua adalah dari
independensi auditor, dimana independensi auditor diperlukan untuk
menjaga kemampuan auditor untuk tidak memihak kepada siapapun
terutama kepada manajemen, karena informasi yang dihasilkan akan
digunakan oleh publik atau umum untuk mereka melakukan
pengambilan keputusan ekonomi.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Deis dan
Giroux (1992) dalam Nasrullah Djamil (2007), empat faktor yang
dapat mempengaruhi kualitas audit adalah:
1) Lama hubungan dengan klien (tenure audit)
Lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan
terhadap suatu perusahan (tenure), semakin lama seorang
auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka
kualitas audit yang dihasilkan semakin rendah.
2) Jumlah klien
Semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit
akan semakin baik, karena auditor dengan jumlah klien yang
banyak akan berusaha menjaga reputasinya.
3) Kesehatan keuangan klien
26
Semakin sehat kondisi keuangan klien maka aka nada
kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak
mengikuti standar.
4) Telaah dari rekan auditor (peer review)
Kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut
mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan di review oleh pihak
ketiga atau rekan auditor.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dapat dipakai sebagai acuan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fransiska dan Dhini (2014) tentang
“Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit dengan
Indepedensi Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada BPK RI
Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Penelitian
menjelaskan bahwa variabel time budget pressure dan independensi secara
parsial berpengaruh terhadap kualitas audit dan independensi secara parsial
berpengaruh terhadap kualitas audit. Independensi dapat menjadi variabel
intervening untuk pengaruh audit langsung time budget pressure terhadap
kualitas audit. Hal tersebut menjelaskan bahwa jika alokasi waktu untuk
penugasan tidak cukup, maka auditor mungkin mengkompensasikan
dengan kerja mereka dengan cepat dan hanya menyelesaikan tugas-tugas
yang penting saja sehingga mungkin menghasilkan kinerja yang tidak
27
efektif. Dengan tidak efektifnya kinerja yang dilakukan oleh auditor akibat
adanya time budget pressure, maka hal ini akan mempengaruhi dari
kualitas audit yang dilakukan oleh auditor.
2. Penelitian ini dilakukan oleh Anggreni dan Rasmini (2017) tentang
“Pengaruh Pengalaman Auditor dan Time Budget Pressure Pada
Profesionalisme dan Implikasinya Terhadap Kinerja Auditor. Penelitian
menjelaskan bahwa time budget pressure berpengaruh negatif terhadap
kinerja auditor. Kondisi ini menggambarkan bahwa semakin tinggi time
budget pressure, maka kinerja seorang auditor cenderung semakin rendah.
Menurut Tielman (2012), waktu yang dianggarkan bagi seorang auditor
untuk menyelesaikan tugasnya terkadang sangat sedikit, tidak sebanding
dengan tugas yang harus ditanganinya. Time budget pressure dapat
menyebabkan seorang auditor melakukan tindakan disfungsional seperti
menghilangkan prosedur audit yang dilakukan karena keterbatasan waktu,
sehingga kinerja dari auditor tersebut akan menurun.
3. Penelitian ini dilakukan oleh Arisinta (2013) tentang “Pengaruh
Kompetensi, Independensi, Time Budget Pressure, dan Audit Fee
Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya.
Penelitian ini menjelaskan bahwa
Time budget pressure mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.
Tekanan time budget dapat mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan prosedur audit. Hasil penelitian
ini menunjukkan hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan
28
oleh Simajuntak, 2008 yang menunjukkan hasil bahwa auditor cenderung
untuk melakukan tindakan yang menyebabkan penurunan kualitas audit
sehingga tekanan anggaran waktu mempunyai pengaruh negatif terhadap
kualitas audit. Perbedaan hasil menunjukkan bahwa tekanan anggaran
waktu memiliki pengaruh yang positif dan negatif terhadap kualitas audit
yang dihasilkan. Hal ini juga sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
tekanan time budget dapat mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan prosedur audit, pengaruh tersebut
ada yang bersifat positif dan negatif. Pengaruh positif yang ditimbul-kan
dari adanya tekanan time budget antara lain terpacunya kinerja auditor
untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat pada waktunya. Sementara
pengaruh negatif dari adanya tekanan time budget adalah akan
menimbulkan sikap dalam tindakan profesional yang dapat mengurangi
kualitas audit.
4. Penelitian ini dilakukan oleh Anugrah (2017) tentang “Pengaruh Time
Budget Pressure, Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit
dengan Etika Profesi Sebagai Variabel Moderasi”. Penelitian ini
menjelaskan bahwa Time Budget Pressure berpengaruh signifikan dapat
dilihat dari koefisien beta unstandardized coefficient variabel yang bernilai
positif yaitu sebesar 0,298 dengan tingkat signifikansi 0,006 lebih kecil
dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin besar Time Budget Pressure
maka semakin bagus hasil dari kualitas audit. Hal ini menunjukan bahwa
Time Budget Pressure berpengaruh terhadap kualitas audit, di mana
29
auditor yang bekerja pada KAP dibawah tekanan anggran waktu yang
telah disusun secara ketat dapat menyebabkan perilaku disfungsional audit.
Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya
Peneliti Judul Penelitian Metodologi
Peneliti
Hasil Penelitian X1 X2 X3 Y Z
Fransiska,
Desi
Primasturi,
Dhini,
Suryandari.
2014
Pengaruh Time
Budget Pressure
Terhadap
Kualitas Audit
Dengan
Independensi
Sebagai Variabel
Intervening
(Studi Kasus
Pada BPK RI
Perwakilan
Provinsi Daerah
Istimewa
Yogyakarta)
Analisis
Jalur
Penelitian
menjelaskan bahwa
variabel time
budget pressure dan
independensi secara
parsial berpengaruh
terhadap kualitas
audit dan
independensi secara
parsial berpengaruh
terhadap kualitas
audit
√ √
Anggreni,
Ni Wayan
Dewi.,
Rasmini,
Ni Ketut.
2017
Pengaruh
Pengalaman
Auditor dan
Time Budget
Pressure Pada
Profesionalisme
dan Implikasinya
Terhadap Kinerja
Auditor
Analisis
Jalur
Penelitian
menjelaskan bahwa
time budget
pressure
berpengaruh negatif
terhadap kinerja
auditor. Kondisi ini
menggambarkan
bahwa semakin
tinggi time budget
pressure, maka
kinerja seorang
auditor cenderung
semakin rendah.
√ √ √
Arisinta,
Octaviana.
2013
Pengaruh
Kompetensi,
Independensi,
Time Budget
Pressure, dan
Audit Fee
Terhadap
Kualitas Audit
Pada Kantor
Akutan di Publik
Surabaya
Regresi
Linier
Berganda
Penelitian ini
menjelaskan bahwa
Time budget
pressure
mempunyai
pengaruh terhadap
kualitas audit.
Tekanan time
budget dapat
mempengaruhi
kinerja seorang
auditor dalam
pengambilan
√ √ √
30
Peneliti Judul Penelitian Metodologi
Peneliti
Hasil Penelitian X1 X2 X3 Y Z
keputusan dan
pelaksanaan
prosedur audit.
Anugrah,
Ichsan
Satya.
2017.
Pengaruh Time
Budget Pressure,
Kompetensi dan
Independensi
Terhadap
Kualitas Audit
dengan Etika
Profesi Sebagai
Variabel
Moderasi
Regresi
Linier
Berganda
Hal ini berarti
bahwa semakin
besar Time Budget
Pressure maka
semakin bagus hasil
dari kualitas Audit,
Hal ini menunjukan
bahwa Time Budget
Pressure
berpengaruh
terhadap kualitas
audit, dimana
auditor yang
bekerja pada KAP
dibawah tekanan
anggran waktu yang
telah disusun secara
ketat dapat
menyebabkan
perilaku
disfungsional audit
√ √
Arumsari,
Adelia
Lukyta
Budiartha,
I Ketut
(2016)
Pengaruh
Profesionalisme
Auditor,
Independensi
Auditor, Etika
Profesi, Budaya
Organisasi, dan
Gaya
Kepemimpinan
terhadap
Kinerja Auditor
pada Kantor
Akuntan Publik
di Bali
Regresi
linier
berganda
Penelitian
menunjukkan
bahwa etika
profesi
berpengaruh
positif terhadap
kinerja auditor
√ √
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya (lanjutan)
31
C. Keterkaitan Antar Variabel
1. Pengaruh Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu oleh Nugraha dan Ramantha
(2015), ditemukan bahwa semakin tinggi rasa patuh auditor terhadap etika
profesi, maka kinerja auditor akan meningkat dan sebaliknya jika rasa
patuh auditor terhadap etika profesi menurun maka kinerja auditor akan
ikut menurun. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Yanthi (2011)
dan berikutnya penelitian oleh Putrid dan Saputra (2013) yang juga
menunjukkan bahwa etika profesi berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Oleh karena itu, disusun hipotesis sebagai berikut:
Ha1: Etika profesi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
2. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kinerja Auditor
Menurut SPAP, persyaratan yang dituntut oleh seorang auditor
independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman yang
memadai yang biasanya diperoleh praktik-prakti dalam bidang auditing
sebagai auditor independen. Hal itu menunjukkan bahwa kompetensi
dianggap memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja auditor.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anggreni dan Rasmini
(2017), hasil menunjukkan bahwa kompetensi memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja auditor. Oleh karena itu, disusun hipotesis sebagai
berikut:
32
Ha2: Kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor
3. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor
Time budget pressure merupakan keadaan yang menunjukkan
dimana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi waktu terhadap time
budget yang telah disusun. Adanya time budget dalam proses audit ini
merupakan salah satu cara untuk mengukur tingkat efisiensi pekerjaan
auditor. Apabila seorang auditor dapat melaksanakan pekerjaan
auditnya secara efisien, maka hal ini dapat menunjukkan bahwa kinerja
auditor tersebut bagus.
Adanya time budget pressure tersebut secara konsisten
berhubungan dengan perilaku disfungsional. Perilaku disfungsional
yang dikarenakan adanya time budget pressure ini akan berdampak
langsung terhadap kualitas audit. Auditor yang mengalami time budget
pressure akan mengurangi kepatuhan dalam menjalankan prosedur
audit agar dapat selesai tepat waktu.
Apabila prosedur audit tidak dipatuhi, maka kualitas audit akan
menurun, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh time
budget pressure terhadap kualitas audit adalah negatif, semakin tinggi
time budget pressure auditor maka kualitas audit akan semakin rendah,
dan sebaliknya semakin rendah time budget pressure auditor maka
kualitas audit akan semakin tinggi.
33
Hal tersebut diperkuat dengan penelitian oleh Arisanti (2013)
tentang “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget Pressure, dan
Audit Fee Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akutan di Publik
Surabaya” yang menyatakan time budget pressure mempunyai pengaruh
terhadap kualitas audit. Tekanan time budget dapat mempengaruhi kinerja
seorang auditor dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan prosedur
audit. Oleh karena itu, disusun hipotesis sebagai berikut:
Ha3: Time budget pressure berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor
4. Pengaruh Etika Profesi, Kompetensi Auditor, dan Time Budget
Pressure terhadap Kinerja Auditor
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa
etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget pressure secara
individual memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor, maka disusun
hipotesis sebagai berikut:
Ha4: Etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget
pressure secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
5. Pengaruh Etika Profesi terhadap Kualitas Audit
Perkembangan pemikiran dan tingkah laku memberikan dampak
pada sikap yang akan diambil seorang auditor dalam menghadapi
masalah–masalahnya. Dapat dikatakan prinsip yang mendasari profesi
audit adalah etika (Campbell dan Houghton, 2005 dalam Savitri, 2017).
34
Akuntan publik harus menyadari adanya kebutuhan akan etika sebagai
bentuk tanggung jawab kepada publik, klien, sesama praktisi, termasuk
perilaku terhormat, bahkan jika hal tersebut berarti melakukan
pengorbanan atas kepentingan pribadi (Arens dkk., 2008).
Pada saat seseorang mulai memasuki karir profesional, etika
sebagian besar telah terbentuk. Namun, etika ini dapat diperkuat atau
sebaliknya hancur oleh budaya perusahaan di mana mereka bekerja.
Pemahaman terhadap etika dan budaya sangat penting bagi auditor di
Kantor Akuntan Publik sehingga seiring dengan berjalannya waktu dan
pengaruh lingkungan yang akan membentuk perilaku etis. Oleh karena itu,
maka disusun hipotesis sebagai berikut:
Ha5: Etika profesi berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit
6. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Alim dkk (2007),
kompetensi auditor ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas audit. Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian
Endriyani dan Kurnia (2014). Oleh karena itu, disusun hipotesis sebagai
berikut:
Ha6: Kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit
35
7. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit
Penelitian yang dilakukan oleh Kelley et al. (2005) menghasilkan
penemuan bahwa time budget pressure memiliki pengaruh negatif
terhadap kualitas audit. Penemuan ini kemudian diperkuat oleh penelitian
yang dilakukan oleh Fitria (2016) dengan hasil yang serupa, yakni adanya
pengaruh negatif antara time budget pressure terhadap kualitas audit. Oleh
karena itu, disusun hipotesis sebagai berikut:
Ha7: Time budget pressure berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit
8. Pengaruh Etika Profesi, Kompetensi Auditor, dan Time Budget
Pressure terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menghasilkan
penemuan bahwa etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget
pressure secara individual memiliki pengaruh terhadap kualitas audit, serta
penelitian yang dilakukan oleh Khadilah et al. (2015) yang menghasilkan
penemuan bahwa etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget
pressure secara simultan memberikan pengaruh positif yang signifikan
terhadap kualitas audit, maka disusun hipotesis sebagai berikut:
Ha8: Etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget
pressure secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit
36
9. Pengaruh Etika Profesi, Kompetensi Auditor, dan Time Budget
Pressure terhadap Kualitas Audit dengan Kinerja Auditor sebagai
Variabel Intervening
Beberapa studi terdahulu menghasilkan penemuan bahwa etika profesi,
kompetensi auditor, dan time budget pressure memiliki pengaruh terhadap
kinerja auditor baik secara individual maupun secara simultan. Beberapa
studi lainnya menghasilkan penemuan bahwa etika profesi, kompetensi
auditor, dan time budget pressure memiliki pengaruh terhadap kualitas
audit baik secara individual maupun secara simultan.
Menurut Ahmad, dkk (2011), kompetensi auditor adalah kemampuan
auditor dalam mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang
dimilikinya sehingga auditor dapat melakukan audit dengan teliti, cermat,
intuitif dan objektif.
Sedangkan menurut Ilmiyati dan Suharjo (2012), audit yang
berkualitas adalah audit yang dilaksanakan dengan jujur, tegas, tanpa
pretensi sehingga auditor dapat bertindak adil, tanpa dipengaruhi atau
permintaan pihak tertentu untuk memenuhi kepentingan pribadinya.
Dari definisi tersebut, dapat dilihat bahwa kualitas audit berkaitan erat
dengan kompetensi yang dimiliki auditor. Oleh karena itu, disusun
hipotesis sebagai berikut:
Ha9: Etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget pressure
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dengan kinerja
auditor sebagai variabel intervening
37
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
10. Kerangka Pemikiran
Hamid (2007) mendefinisikan kerangka berpikir sebagai berikut:
“Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang
tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan
gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau
alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan”.
Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Adapun masalah-masalah
yang dianggap penting dalam penelitian ini adalah time budget pressure dan
kinerja auditor. Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh
penelitian ini yang mengangkat penelitian mengenai analisis pengaruh etika
profesi, spesial auditor dan time budget pressure terhadap kualitas audit
dengan kinerja auditor sebagai variabel interverning akan dijelaskan pada
gambar 2.1.
Bersambung pada halaman selanjutnya
Basis Teori: Teori Keagenan
Adanya Skandal Akuntansi dan Pelanggaran yang dilakukan
oleh Akuntan Pulik
Faktor yang mempengaruhi kualitas audit
38
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran (lanjutan)
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Metode Analisis: Analisis Jalur
Simpulan dan Saran
Basis Teori: Teori Keagenan
Variabel Independen Variabel Dependen
Kinerja
Auditor (Y1)
Kualitas Audit
(Y2)
Time Budget
Pressure (X3)
Kompetensi
auditor (X2)
Etika Profesi
Auditor (X1)
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris dimana
peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada
di Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar
pengaruh Etika Profesi, Kompetensi auditor, dan Time Budget Pressure
terhadap Kualitas Audit dengan Kinerja Auditor sebagai variabel intervening.
Objek penelitian adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang berada di Jakarta. Lokasi ini dipilih sebagai lokasi
penelitian adalah karena daerah-daerah tersebut mudah dijangkau, memiliki
kondisi sosial ekonomi yang relatif sama serta diharapkan dengan
menggunakan daerah tersebut sebagai lokasi penelitian, penulis bisa
memperoleh responden yang lebih banyak sehingga kekuatan generalisasinya
lebih tinggi.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang telah
ditetapkan sebelumnya dan yang diteliti (Arikunto, 2010). Penarikan sampel
dipilih dengan menggunakan convenience sampling yang termasuk dalam
nonprobability sampling. yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
40
memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Metode ini dapat mengambil sampel dari elemen populasi yang tidak
terbatas yang bersedia memberikan informasi yang dibutukan (Indrianto dan
Supomo, 2002). Sementara convenience sampling merupakan metode
pengambilan sampel dari populasi yang kebeteluan ada ditempat untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan (Sekaran, 2000). Convenience
sampling digunakan karena pelaksanaanya mudah dan cepat serta tidak
menghabiskan banyak biaya. Selain itu convenience sampling merupakan
metode yang tidak mempermasalahkan apakah sampel yang diambil mewakili
populasi atau tidak serta metode ini dirancang untuk sampel yang terdiri dari
unit atau individu yang mudah ditemui. Sampel dari penelitian ini adalah
auditor dan junior yang berkerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah
Jakarta.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam membahas dan meneliti masalah dibutukan data dan informasi
yang disusun dan dianalisis, sehingga memperoleh gambaran yang jelas
tentang pengaruh Etika Profesi, Kompetensi auditor, dan Time Budget
Pressure terhadap Kualitas Audit dengan Kinerja Auditor sebagai variabel
intervening. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang digunakan pada penelitian
ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
41
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(Indriantoro dan Supomo, 2002). Pengumpulan data dilakukan melalui
kuesioner pernyataan tertutup (closed) dengan memberikan pertanyaan
kepada responden mengenai pendapat mereka tentang pengaruh etika
profesi, kompetensi auditor, dan time budget pressure terhadap kualitas
audit dengan kinerja auditor sebagai variabel intervening. Kuesioner
disampaikan secara langsung oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada
di Jakarta.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan
sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dengan objek yang diteliti.
Untuk data sekunder, peneliti mengumpulkannya dengan studi
kepustakaan, literatur pada berbagai perpustakaan di dalam dan di luar
kampus maupun pada toko-toko buku (Indriantoro dan Supomo,
2002:147).
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas
data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
mengenai demografi responden (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
posisi terakhir, pengalaman kerja) dan deskripsi mengenai variabel-
variabel penelitian (etika profesi, kompetensi auditor, time budget
42
pressure, kinerja auditor, dan kualitas audit), peneliti menggunakan tabel
distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, median,
kisaran, dan standar deviasi (Ghozali, 2013:19).
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). Ghozali (2013:48) menyebutkan bahwa pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Nunnaly, 1960 dalam
Ghozali, 2013:48).
43
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52).
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang
diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation
yang didapat memiliki nilai di bawah 0.05 berarti data yang diperoleh
adalah valid (Ghozali, 2013).
3. Uji Hipotesis
Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menganalisis pola
antar hubungan variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
langsung dan tidak langsung seperangkat variabel eksogen dengan variabel
endogen (Riduwan dan Kuncoro 2013:2). Seluruh pengujian dan analisis
data menggunakan bantuan software SPSS 24.0.
Setiap analisis yang dipilih untuk memecahkan permasalahan
statistik tidak lepas dari asumsi yang harus ditaati agar kesimpulan yang
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Adapun langkah-langkah
pengujian analisis jalur (path analysis) menurut Riduwan dan Kuncoro
(2013:128) adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan persamaan struktural
b. Menggambar diagram jalur lengkap
44
c. Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah
dirumuskan
d. Menghitung koefisien jalur secara individual maupun secara simultan
e. Merangkum kedalam tabel kemudian memaknai dan menyimpulkan
hasil analisis jalur
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas
antar variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi
prioritas hubungan kausal variabel yang bergerak ke sebelah kiri. Setiap
nilai menggambarkan jalur dan koefisien jalur (Ghozali, 2013: 250).
Teknik analisis jalur (path analysis) ini akan digunakan dalam
pengujian besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada
setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel etika profesi (X1),
kompetensi auditor (X2), time budget pressure (X3), kinerja auditor (Y1)
dan kualitas audit (Y2).
Dalam uji hipotesis penelitian ini terdapat dua model pengujian
hipotesis yaitu pengujian model hipotesis Model 1 yang merupakan
pengujian pengaruh variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y1 secara langsung
maupun tidak langsung. Serta pengujian hipotesis Model 2 yang
merupakan pengujian pengaruh variable X1, X2 X3 terhadap Y1 serta
dampaknya pada Y2 baik secara langsung maupun tidak langsung.
1) Pengujian Hipotesis Penelitian Model 1
Persamaan struktural model 1 dibuat dengan nilai pengaruh
ρ variabel independen terhadap variabel dependen diperoleh dari
45
nilai beta (β) pada analisis regresi yang dilakukan sehingga
dibentuk dasar atau acuan struktur persamaan model 1 seperti
dibawah ini:
Y1 = ρX1Y1X1 + ρX2Y1X2 + ρX2Y1X3 + ρε1Y1
a. Pengujian Hipotesis secara Individu Model 1
Untuk menguji pengaruh secara individual baik parsial
maupun simultan antara etika profesi, kompetensi auditor, dan
time budget pressure terhadap variabel intervening yaitu
kinerja auditor dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
(1) Etika Profesi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor (Y1)
Ha1: ρX1Y1 ≠ 0
(2) Kompetensi auditor (X2) berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor (Y1)
Ha2 : ρX2Y1 ≠ 0
(3) Time Budget Pressure (X3) berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor (Y1)
Ha3 : ρX2Y1 ≠ 0
b. Pengujian Model 1 Secara Keseluruhan
Dalam pengujian secara keseluruhan akan diuji secara
simultan seberapa besar pengaruh variabel etika profesi (X1),
kompetensi auditor (X2) dan time budget pressure (X3)
46
terhadap kinerja auditor (Y1), sehingga dihasilkan rumusan
hipotesis sebagai berikut:
(4) etika profesi (X1), kompetensi auditor (X2) dan time budget
pressure (X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor (Y1)
Ha4: ρX1Y1, ρX2Y1, ρX3Y1 ≠ 0
2) Pengujian Hipotesis Penelitian Model 2
Diketahui persamaan struktural model 2 nilai pengaruh ρ
dari variabel independen terhadap variabel dependen diperoleh dari
nilai beta (β) pada analisis yang dilakukan sehingga dibentuk
struktur persamaan model 2 seperti dibawah ini:
Y2 = ρX1Y2X1 + ρX2Y2X2 + ρX2Y2X3 + ρY1Y2Y1 + ρε2Y2
a. Pengujian Hipotesis Secara Individual Model 2
Untuk menguji pengaruh secara individual baik parsial
maupun simultan antara etika profesi, kompetensi auditor, time
budget pressure dan kinerja auditor terhadap kualitas audit
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
(5) Etika profesi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit (Y2)
Ha5: ρX1Y2 ≠ 0
(6) Spesialis auditor (X2) berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit (Y2)
Ha6 : ρX2Y2 ≠ 0
47
(7) Time budget pressure (X3) berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit (Y2)
Ha7 : ρX3Y2 ≠ 0
(8) Kinerja Auditor (Y1) berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit (Y2)
Ha8: ρY1Y2 ≠ 0
b. Pengujian Hipotesis Model 2 Secara Keseluruhan
Dalam pengujian secara keseluruhan ini akan diuji
secara simultan seberapa besar pengaruh variabel etika profesi
(X1), spesialis auditor (X2) dan time budget pressure (X3)
terhadap kualitas audit (Y2) dengan kinerja auditor (Y2) sebagai
variabel intervening sehingga dihasilkan rumusan sebagai
berikut:
(9) Etika profesi (X1), spesialis auditor (X2) dan time budget
pressure (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit (Y2) dan kinerja auditor (Y1) sebagai variabel
intervening
Ha9: ρX1Y2, ρX2Y2, ρX3Y2, ρY1Y2 ≠ 0
48
Gambar 3.1
Pengujian hipotesis
r13
r23
ρX3Y
2
ρX2Y
1
ρX1Y
2
ρX1Y
1
ρY1Y
2
ρX2Y
2
ρX3Y
1
ε2
ε1
r12
Etika Profesi
Auditor (X1)
Time Budget
Pressure (X3)
Kualitas
Audit (Y2)
Kinerja
Auditor (Y1)
Kompetensi
auditor (X2)
49
Keterangan:
ρX1Y1 : Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung
X1 terhadap Y1.
ρX2Y1 : Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung
X2 terhadap Y1.
ρX3Y1 : Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung
X2 terhadap Y1.
ρX1Y2 : Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung
X1 terhadap Y2.
ρX2Y2 : Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung
X2 terhadap Y2.
ρX3Y2 : Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung
X2 terhadap Y2.
ρY1Y2 : Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung
Y1 terhadap Y2.
ε1 : Besarnya pengaruh variabel lain.
ε2 : Besarnya pengaruh variabel lain.
X1 : Etika Profesi
X2 : Kompetensi auditor
X3 : Time Budget Pressure
Y1 : Kinerja Auditor
Y2 : Kualitas Audit
50
Pengujian yang dapat dilakukan untuk analisis jalur antara lain:
a. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen
serta seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan-kemampuan variabel
independen dalam menjalankan variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang hampir mendekati satu berarti variabel variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali, 2013:97).
Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara
keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan variabel
eksogen terhadap variabel endogen. Koefisien jalur adalah koefisien
regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari
basis data yang telah diset dalam angka baku. Koefisien jalur yang
distandarkan (standarized path coeffecients) ini digunakan untuk
menjelaskan besarnya pengaruh variabel bebas (eksogen) terhadap
variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (Riduwan dan
Kuncoro, 2013:116).
b. Uji Korelasi
Dalam metode analisis jalur untuk mencari hubungan kausal
atau pengaruh variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu dihitung
51
matriks korelasi dari variabel etika profesi dan kompetensi auditor.
Untuk menafsirkan angka, digunakan kriteria korelasi menurut
Riduwan dan Kuncoro (2013:62) yaitu:
0.00 - 0.199 : korelasi sangat rendah
0.20 - 0.399 : korelasi rendah
0.40 - 0.599 : korelasi cukup kuat
0.60 - 0.799 : korelasi kuat
0.80 – 1.00 : korelasi sangat kuat
c. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini
digunakan statistik t dengan kriteria pengambilan keputusan menurut
Riduwan dan Kuncoro (2013:64) adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig. atau (0.05≤ 𝑆𝑖𝑔), maka H0 diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig. atau (0.05≥ 𝑆𝑖𝑔), maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
d. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
52
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk
pengujian secara keseluruhan dapat dilihat dari tabel anova yang
nantinya akan diperoleh nilai F dan didapat hasil probabilitas (Sig.).
Jika nilai Sig. < 0.05, maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha
diterima artinya signifikan (Ghazali, 2013: 98).
53
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor eksternal yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Yang
berpartisipasi dalam penelitian ini terdiri atas 12 KAP, dengan perincian 1
KAP beroperasi di Jakarta Utara, 3 KAP beroperasi di Jakarta Pusat, 2
KAP beroperasi di Jakarta Timur, 2 KAP beroperasi di Jakarta Barat, dan
4 KAP beroperasi di Jakarta Selatan. Dengan ini, sampel dinyatakan telah
mewakili setiap wilayah di DKI Jakarta.
Adapun auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi
manajer, supervisor, auditor senior, maupun auditor junior dan
setingkatnya yang melaksanakan pekerjaan di bidang auditing.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung, seperti dengan cara mendatangi responden,
atau via pos, serta secara tidak langsung melalui perantara kepada setiap
responden. Penyebaran kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 10 Maret
2018 hingga 30 April 2018. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 70
kuesioner dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 55
kuesioner atau 78.57%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 15 buah
54
atau 21.43%, hal ini mungkin karena waktu penyebaran kuesioner yang
kurang tepat.
Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 51 buah atau 72.85%.
Sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak diisi secara
lengkap oleh responden sebanyak 4 buah atau 5.7%. Gambaran mengenai
data sampel disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Presentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 70 100%
2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 15 21.43%
3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 4 5.7%
4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 51 72.85%
Sumber: Data primer yang diolah
Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat
dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2
Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
1 Budiman, Wawan, Pamudji &
Rekan 5 5
2 Dra. Suhartati & Rekan 5 5
3 Drs Sutopo Insja 5 4
4 Dra Rosalia Hawani, MM & Rekan 5 3
5 Achmad, Rasyid. Hisbullah & Jerry 5 4
6 Hananta Budianto & Rekan 5 5
55
No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
7 Husni, Mucharam & Rasidi 5 5
8 Ellya Noorlisyati & Rekan 5 5
9 Drs Kartoyo & Rekan 5 5
10 Hadori, Sugiarto, Adi & Rekan 5 5
11 Usman & Rekan 5 4
12 Griselda, Wisnu & Arum 5 5
Total 70 55
Sumber: data primer yang dikumpulkan
2. Karakteristik Profil Responden.
Responden dalam penelitian ini adalah auditor eksternal yang
bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta. Baik yang
memiliki Nomor Register Akuntan Publik maupun tidak, serta pernah
melaksanakan pekerjaan di bidang auditing, dan telah memiliki
pengalaman kerja minimal dua tahun. Deskripsi yang disajikan berupa
data demografi mengenai usia, pendidikan terakhir dan jabatan terakhir.
Berikut dilampirkan penjelasan lebih lanjut:
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis auditor
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi reponden
berdasarkan jenis auditor:
Tabel 4.2 Distribusi Sampel Penelitian (lanjutan)
56
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Auditor
Usia_Auditor
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
21 – 25 26 47,3 47,3 47,3
26 – 30 16 29,1 29,1 76,4
31 – 40 10 18,2 18,2 94,5
41 - 50 3 5,5 5,5 100,0
Total 55 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa auditor responden memiliki variasi
usia yang berbeda, dimana usia 21-25 tahun sebanyak 26 auditor, usia 26-
30 tahun sebanyak 16 auditor, usia 31-40 tahun sebanyak 10 auditor dan
usia 41-50 tahun sebanyak 3 auditor.
b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikant terakhir
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi reponden
berdasarkan posisi terakhir:
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan_Auditor
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Sarjana (S1) 49 89,1 89,1 89,1
Master (S2) 6 10,9 10,9 100,0
Total 55 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4, dapat diperoleh kesimpulan bahwa auditor
responden yang memiliki pendidikan terakhir sarjana atau setara S1 adalah
sebanyak 49 auditor dan auditor responden yang memiliki pendidikan
terakhir master atau setara S2 adalah sebanyak 6 auditor.
57
c. Deskripsi responden berdasarkan jabatan auditor
Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jabatan auditor:
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Auditor
Jabatan_Auditor
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Manajer 2 3,6 3,6 3,6
Supervisor 6 10,9 10,9 14,5
Senior
Auditor 27 49,1 49,1 63,6
Junior
Auditor 20 36,4 36,4 100,0
Total 55 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 4.5 menunjukkan data bahwa terdapat 2 auditor responden
yang memiliki jabatan sebagai manajer audit, lalu terdapat 6 auditor
responden yang memiliki jabatan sebagai supervisor auditor, kemudian
terdapat 27 auditor responden yang memiliki jabatan sebagai senior
auditor dan terakhir terdapat 20 auditor responden yang memiliki jabatan
sebagai junior auditor.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi etika
profesi auditor, kompetensi auditor, time budget pressure, kinerja auditor
dan kualitas audit akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat
dalam tabel 4.6.
58
Tabel 4.6
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Etika Profesi Auditor 51 15 35 27.93 3.650
Kompetensi Auditor 51 16 30 22.10 2.900
Time Budget Pressure 51 11 25 18.82 2.776
Kinerja Auditor 51 11 25 19.04 2.713
Kualitas Audit 51 11 34 26.14 4.699
Valid N (listwise)
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 4.6 menjelaskan bahwa pada dimensi etika profesi auditor
total jawaban minimum responden sebesar 15 dan maksimum sebesar 35,
dengan rata–rata total jawaban sebesar 27.93 dan standar deviasi sebesar
3.650. Dimensi kompetensi auditor memiliki total jawaban minimum
responden sebesar 16 dan maksimum sebesar 30, dengan rata–rata total
jawaban 22.10 dan standar deviasi sebesar 2.900. Dimensi time budget
pressure memiliki total jawaban minimum sebesar 11 dan total jawaban
maksimum sebesar 25, yang kemudian rata–rata untuk total jawabannya
adalah 18.82, dengan standar deviasi sebesar 2.776. Dimensi kinerja
auditor memiliki total jawaban minimum sebesar 11 dan total jawaban
maksimum sebesar 25, yang kemudian rata–rata untuk total jawabannya
adalah 19.04, dengan standar deviasi sebesar 2.713. Dimensi terakhir yaitu
kualitas audit memiliki total minimum sebesar 11 dan total maksimum
sebesar 34, dengan rata–rata 26.14 dan standar deviasinya adalah 4.699.
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diatas, dapat disimpulkan
bahwa rata–rata jawaban responden untuk variable etika profesi auditor,
59
kompetensi auditor, time budget pressure, kinerja auditor dan kualitas
audit adalah cukup setuju.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation, dimana pedoman suatu model dapat dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari empat
dimensi dari satu variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu etika
profesi auditor (EPA), kompetensi auditor (KOM), time budget pressure
(TBP), kinerja auditor (KIN) dan kualitas audit (KUA) dengan 51 sampel
responden.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Etika Profesi Auditor
Nomor Butir
Pernyataan
Pearson
Correlation
Sig (2-
tailed)
Keterangan
1 (EPA1) 0.530** 0.000 Valid
2 (EPA2) 0.726** 0.000 Valid
3 (EPA3) 0.779** 0.000 Valid
4 (EPA4) 0.687** 0.000 Valid
5 (EPA5) 0.812** 0.000 Valid
6 (EPA6) 0.689** 0.000 Valid
7 (EPA7) 0.567** 0.000 Valid
Sumber: data primer yang diolah
60
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dimensi etika profesi auditor
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Kompetensi Auditor
Nomor Butir
Pernyataan
Pearson
Correlation
Sig (2-
tailed)
Keterangan
8 (KOM1) 0.527** 0.000 Valid
9 (KOM2) 0.837** 0.000 Valid
10 (KOM3) 0.626** 0.000 Valid
11 (KOM4) 0.771** 0.000 Valid
12 (KOM5) 0.714** 0.000 Valid
13 (KOM6) 0.465** 0.001 Valid
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dimensi kompetensi auditor
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Time Budget Pressure
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig (2-
tailed)
Keterangan
15 (TBT1) 0.495** 0.000 Valid
16 (TBT2) 0.725** 0.000 Valid
17 (TBT3) 0.748** 0.000 Valid
18 (TBT4) 0.712** 0.000 Valid
19 (TBT5) 0.723** 0.000 Valid
Sumber: data primer yang diolah
61
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dimensi time budget pressure
mempunyai kriterian valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor
Nomor Butir
Pernyataan
Pearson
Correlation
Sig (2-
tailed)
Keterangan
21 (KIN1) 0.785** 0.000 Valid
22 (KIN2) 0.671** 0.000 Valid
23 (KIN3) 0.569** 0.000 Valid
24 (KIN4) 0.609** 0.000 Valid
25 (KIN5) 0.759** 0.000 Valid
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dimensi kinerja auditor
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
Nomor Butir
Pernyataan
Pearson
Correlation
Sig (2-
tailed)
Keterangan
21 (KUA1) 0.664** 0.000 Valid
22 (KUA2) 0.541** 0.000 Valid
23 (KUA3) 0.720** 0.000 Valid
24 (KUA4) 0.754** 0.000 Valid
25 (KUA5) 0.691** 0.000 Valid
26 (KUA6) 0.571** 0.000 Valid
27 (KUA7) 0.681** 0.000 Valid
Sumber: data primer yang diolah
62
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa dimensi kualitas audit mempunyai
kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0.05.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrument
penelitian. Suatu instrument penelitian dapat dikatakan reliabel atau andal
jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0.70. Tabel 4.12 menunjukkan
hasil uji reliabilitas untuk lima variabel yaitu etika profesi auditor,
kompetensi auditor, time budget pressure, kinerja auditor dan kualitas
audit yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
Dimensi Cronbach’s Alpha Keterangan
Etika Profesi Auditor 0.807 Reliabel
Kompetensi Auditor 0.735 Reliabel
Time Budget Pressure 0.703 Reliabel
Kinerja Auditor 0.701 Reliabel
Kualitas Audit 0.884 Reliabel
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan nilai Cronbach’s alpha atas variabel etika
profesi auditor sebesar 0.807, variabel kompetensi auditor sebesar 0.735,
variabel time budget pressure sebesar 0.703, variabel kinerja auditor
sebesar 0.701 dan variabel kualitas audit sebesar 0.884. Dengan demikian,
63
dapat ditarik kesimpulan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.70.
Hasil ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang
digunakan mampu memperoleh data yang konsisten, yang jika pernyataan
itu diajukan kembali, akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai
uji hipotesisnya. Adapun dalam pengujian hipotesis ini terdiri dari dua
persamaan, yaitu persamaan model 1 dan persamaan model 2. Seluruh
pengujian dan analisis data menggunakan bantuan SPSS 20.0 (Statistical
Program for Special Science) for windows sebagai berikut:
a. Menguji Persamaan Analisis Jalur Model 1
1) Hasil Uji Koefisien Jalur Persamaan Model 1
Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara
keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan variabel
eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur diolah dengan
menggunakan bantuan software SPSS 20.0. Tabel 4.13 berikut hasil
pengolahannya:
64
Tabel 4.13
Koefisien Jalur Persamaan 1
Model
Standardized Coefficients
Beta
1 (Constant)
EPA .157
KOM .472
TBP -.100
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.14 di bawah ini merupakan besarnya angka koefisien
determinasi pada persamaan analisis jalur 1
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi (R2) 1
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .597a .357 .316 1.428
a. Predictors: (Constant), TBP, KOM, EPA
Sumber: Data primer yang diolah
Besarnya angka Rsquare (r2) adalah 0.316 angka tersebut
dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh etika profesi,
kompetensi auditor, time budget pressure terhadap kinerja auditor
dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
KD = 0.316 x 100%
KD = 31.6%
65
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
r2 : Rsquare
Kerangka hubungan kausal Persamaan model 1 dapat
dibuat melalui persamaan struktural sebagai berikut:
Y1 = ρX1Y1X1 + ρX2Y1X2 + ρX3Y1X3 + ρε1Y1
maka dari itu diketahui:
R2 = 0.316
ρY1ε1 = √(1-R2) = √(1-0.316) = 0.827 = 82.7%
Keterangan:
ρX1Y1 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh
X1 terhadap Y1.
ρX2Y1 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh
X2 terhadap Y1.
ρX3Y1 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh
X3 terhadap Y1.
ρY1ε1 : besarnya pengaruh variabel lain.
R2 : Rsquare
X1 : Etika Profesi
X2 : Kompetensi Auditor
X3 : Time budget pressure
Y1 : Kinerja auditor
66
Jadi, ρY1ε1 menunjukkan jumlah varians variabel kinerja
auditor yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel etika profesi,
kompetensi auditor dan time budget pressure atau dengan kata lain
dipengaruhi variabel lain adalah sebesar 82.7%.
Oleh karena itu, persamaan analisis jalur yang terbentuk
adalah sebagai berikut:
1) Hasil Uji Korelasi Antara Etika Profesi (X1), Kompetensi Auditor
(X2) dan Time Budget Pressure (X3)
Dalam metode analisis jalur untuk mencari hubungan
kausal atau pengaruh variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu
dihitung matriks korelasi dari variabel etika profesi, kompetensi
auditor, time budget pressure dan kinerja auditor dalam tabel 4.15.
Tabel 4.15
Korelasi EPA KOM TBP KIN
EPA Pearson
Correlation
1 .497**
.642**
.629**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 51 51 51 51
KOM Pearson
Correlation
.497**
1 .405**
.622**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000
N 51 51 51 51
Y = 0.157 X1 + 0.472 X2 + (-0.100 X3)+ 0.827 ε1
67
EPA KOM TBP KIN
TBP Pearson
Correlation
.642**
.405**
1 .667**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000
N 51 51 51 51
KIN Pearson
Correlation
.629**
.622**
.667**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 51 51 51 51
Berdasarkan uraian di atas, maka hasil pengujian tersebut
dapat disimpulkan dengan tabel 4.16 yang terdapat di bawah ini:
Tabel 4.16
Pengujian Hubungan Antar Variabel
Hubungan Koefisien
Korelasi
Kategori Probabilitas Kesimpulan
Etika
profesi (X1)
dengan
Kompetensi
auditor (X2)
0.497* Rendah 0.000 Signifikan
Etika
profesi (X1)
dengan time
budget
pressure
(X3)
0.642** Cukup
Kuat
0.000 Signifikan
Etika
profesi (X1)
dengan
Kinerja
Auditor (Y1)
0.629** Cukup
Kuat
0.000 Signifikan
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.15 Korelasi (lanjutan)
68
Hubungan Koefisien
Korelasi
Kategori Probabilitas Kesimpulan
Kompetensi
auditor (X2)
dengan
Kinerja
Auditor (Y1)
0.622 Cukup
Kuat
0.000 Signifikan
Sumber: Data pimer yang diolah
Korelasi sebesar 0.497 mempunyai arti hubungan antara
variabel etika profesi dengan kompetensi auditor rendah dan searah
(karena hasilnya positif). Searah artinya semakin tinggi etika
profesi maka semakin besar kompetensi auditor. Korelasi antar dua
variabel signifikan karena angka signifikansinya 0.000<0.05.
Korelasi sebesar 0.629 mempunyai arti hubungan antara variabel
etika profesi dengan kualitas audit cukup kuat dan searah (karena
hasilnya positif). Korelasi antar dua variabel signifikan karena
angka signifikansinya 0.000<0.05. Korelasi sebesar 0.622
mempunyai arti hubungan antara variabel kompetensi auditor
dengan kualitas audit cukup dan searah (karena hasilnya positif).
Korelasi antar dua variabel signifikan karena angka signifikansinya
0.000<0.05.
2) Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil pengujian secara simultan variabel etika profesi dan
rotasi KAP terhadap lowballing audit ditunjukkan pada tabel 4.17
berikut:
Tabel 4.16 Pengujian Hubungan Antarvariabel (lanjutan)
69
Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik F ANOVA
a
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 53.135 3 17.712 8.685 .000b
Residual 95.846 47 2.039
Total 148.980 50
a. Dependent Variable: KIN
b. Predictors: (Constant). TBP. KOM. EPA
Sumber: Data primer yang diolah
Uji secara simultan ditunjukkan oleh tabel 4.17 hasil uji F
(ANOVA). Dari tabel 4.17 diperoleh nilai F sebesar 8.685 dengan
nilai probabilitas (sig) sebesar 0.000 karena nilai sig. < 0.05, maka
keputusannya adalah H04 ditolak dan menerima Ha4, artinya
koefisien analisis jalur adalah signifikan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa etika profesi auditor,
kompetensi auditor dan time budget pressure bersama-sama secara
simultan mempengaruhi kinerja auditor.
3) Hasil Uji Statistik Secara Individual (t)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikansi 0.05.
70
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
1 (Constant) 8.589 3.566 2.409 .020
EPA .120 .109 .157 1.098 .278
KOM .354 .107 .472 3.300 .001
TBP -.077 .091 -.100 -.848 .401
a. Dependent Variable: KIN
Sumber: Data primer yang diolah
A. Pengaruh Etika profesi (X1) terhadap Kinerja auditor (Y1)
Hasil uji statistik t dapat terlihat pada kolom Sig. pada tabel
4.18 Coefficient diperoleh variabel etika profesi dengan nilai sig. 0.278
dibandingkan dengan probabilitas 0.05, nilai probabilitas 0.05 lebih
rendah dari nilai probabilitas sig. atau (0.05<0.278), maka H01 diterima
dan menolak Ha1, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara etika profesi terhadap kinerja auditor. Koefisien lintasan parsial
(path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara variabel etika
profesi terhadap kinerja auditor sebesar 0.157 atau 15.7%.
B. Pengaruh Kompetensi Auditor (X2) terhadap Kinerja auditor (Y1)
Hasil uji statistik t dapat terlihat pada kolom Sig. pada tabel
4.18 Coefficient diperoleh variabel kompetensi auditor dengan nilai
sig. 0.001 dibandingkan dengan probabilitas 0.05, nilai probabilitas
0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig. atau (0.05>0.001), maka Ha2
diterima dan menolak H02, artinya terdapat pengaruh yang signifikan
71
antara kompetensi auditor terhadap kinerja auditor. Koefisien lintasan
parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara
variabel kompetensi auditor terhadap kinerja auditor sebesar 0.472
atau 47.2%.
C. Pengaruh Time Budget Pressure (X3) terhadap Kinerja auditor (Y1)
Hasil uji statistik t dapat terlihat pada kolom Sig. pada tabel
4.18 Coefficient diperoleh variabel time budget pressure dengan nilai
sig. 0.401 dibandingkan dengan probabilitas 0.05, nilai probabilitas
0.05 lebih kecil dari nilai probabilitas sig. atau (0.05<0.401), maka H03
diterima dan menolak Ha3, artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara time budget pressure terhadap kinerja auditor.
Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan
negatif antara variabel time budget pressure terhadap kinerja auditor
sebesar 0.100 atau 10%.
b. Menguji Persamaan Analisis Jalur Model 2
1) Hasil Uji Koefisien Jalur Persamaan Model 2
Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara
keselutuhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan variabel
eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur diolah
dengan menggunakan bantuan software SPSS 20.0. Tabel 4.19
berikut hasil pengolahannya:
72
Tabel 4.19
Koefisien Jalur Persamaan 2
Model Standardized Coefficients
Beta
1
1
1 (Constant)
EPA .193
KOM -.457
TBP -.174
KIN .275
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.20 di bawah ini merupakan besarnya angka
koefisien determinasi pada persamaan analisis jalur 2
Tabel 4.20
Koefisien Determinasi (R2) 2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .398a .158 .085 2.796
a. Predictors: (Constant), KIN, TBP, KOM, EPA
Sumber: Data primer yang diolah
Besarnya angka Rsquare (r2) adalah 0.085 angka tersebut
dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh etika profesi,
kompetensi auditor dan time budget pressure terhadap kinerja
auditor serta dampaknya pada kualitas audit dengan cara
menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
KD = 0.085 x 100%
KD = 8.5%
73
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
r2 : Rsquare
Kerangka hubungan kausal Persamaan model 2 dapat dibuat
melalui persamaan struktural sebagai berikut:
Y2 = ρX1Y2X1 + ρX2Y2X2 + ρX3Y2X3 + ρY1Y2Y1 + ρε2Y2
maka dari itu diketahui:
R2 = 0.021
ρY1ε1 = √(1-R2) = √(1-0.085) = 0.957 = 95.7%
Keterangan:
ρX1Y1 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh
X1 terhadap Y1.
ρX2Y1 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh
X2 terhadap Y1.
ρX3Y1 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh
X3 terhadap Y1.
ρY1Y2 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh
Y1 terhadap Y2.
ρY2ε2 : besarnya pengaruh variabel lain.
R2 : Rsquare
X1 : Etika profesi
X2 : Kompetensi auditor
X3 : Time budget pressure
74
Y1 : Kinerja auditor
Y2 : Kualitas audit
Jadi, ρY2ε2 menunjukkan jumlah varians variabel kualitas
audit yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel etika profesi
auditor, kompetensi auditor, time budget pressure dan kinerja
auditor atau dengan kata lain dipengaruhi variabel lain adalah
sebesar 95.7%.
Oleh karena itu, persamaan analisis jalur yang terbentuk
adalah sebagai berikut:
2) Hasil Uji Korelasi Antara Etika profesi auditor (X1) dan
Kompetensi auditor (X2), Time Budget Pressure (X3) dan Kinerja
auditor (Y1)
Dalam metode analisis jalur untuk mencari hubungan
kausal atau pengaruh variabel-variabel peelitian, terlebih dahulu
dihitung matriks korelasi dari variabel etika profesi auditor,
kompetensi auditor, time budget pressure dan kinerja auditor
dalam tabel 4.21.
Y2 = 0.193 X1 + (-0.457 X2) + (-0.174 X3) + 0.275 Y1 + 0.957 ε2
75
Tabel 4.21 Korelasi
EPA KOM TBP KIN KUA
EPA Pearson
Correlation 1 .497
** .642
** .629
** .285
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .043
N 51 51 51 51 51
KOM Pearson
Correlation .497
** 1 .405
** .622
** .096
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .503
N 51 51 51 51 51
TBP Pearson
Correlation .642
** .405
** 1 .667
** .103
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .472
N 51 51 51 51 51
KIN Pearson
Correlation .629
** .622
** .667
** 1 .208
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .143
N 51 51 51 51 51
KUA Pearson
Correlation .285
* .096 .103 .208 1
Sig. (2-tailed) .043 .503 .472 .143
N 51 51 51 51 51
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan uraian di atas, maka hasil pengujian tersebut
dapat disimpulkan dengan tabel 4.22 yang terdapat di bawah ini:
Tabel 4.22
Pengujian Hubungan Antar Variabel
Hubungan Koefisien
Korelasi
Kategori Probabilitas Kesimpulan
Etika
profesi
auditor (X1)
dengan
Kompetens
i auditor
(X2)
0.497** Rendah 0.000 Signifikan
Etika
profesi
auditor (X1)
dengan
0.629** Cukup
Kuat
0.000 Signifikan
76
Hubungan Koefisien
Korelasi
Kategori Probabilitas Kesimpulan
Kinerja
auditor (Y1)
Etika
profesi
auditor (X1)
dengan
Kualitas
audit (Y2)
0.285* Rendah 0.043 Signifikan
Kompetens
i auditor
(X2)
dengan
Kinerja
auditor
(Y1)
0.622** Kuat 0.000 Signifikan
Kompetens
i auditor
(X2)
dengan
Kualitas
audit (Y2)
0.096 Rendah 0.503 Tidak
Signifikan
Kinerja
auditor
(Y1)
dengan
Kualitas
audit (Y2)
0.208 Rendah 0.143 Tidak
Signifikan
Sumber: Data pimer yang diolah
Korelasi sebesar 0.497 mempunyai arti hubungan antara
variabel etika profesi auditor dengan kompetensi auditor rendah
dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya semakin tinggi
etika profesi auditor maka semakin besar kompetensi auditor.
Korelasi antar dua variabel signifikan karena angka signifikansinya
0.000<0.05. Korelasi sebesar 0.629 mempunyai arti hubungan
Tabel 4.22 Pengujian Hubungan Antar Variabel (lanjutan)
77
antara variabel etika profesi auditor dengan kinerja auditor cukup
kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi antar dua
variabel signifikan karena angka signifikansinya 0.000<0.05.
Korelasi sebesar 0.285 mempunyai arti hubungan antara variabel
etika profesi auditor dengan kualitas audit rendah dan searah
(karena hasilnya positif). Korelasi antar dua variabel signifikan
karena angka signifikansinya 0.043<0.05. Korelasi sebesar 0.622
mempunyai arti hubungan antara variabel kompetensi auditor
dengan kinerja auditor kuat dan searah (karena hasilnya positif).
Korelasi antar dua variabel signifikan karena angka signifikansinya
0.000<0.05. Korelasi sebesar 0.096 mempunyai arti hubungan
antara variabel kompetensi auditor dengan kualitas audit rendah
dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi antar dua variabel
tidak signifikan karena angka signifikansinya 0.503>0.05. Korelasi
sebesar 0.208 mempunyai arti hubungan antara variabel kinerja
auditor dengan kualitas audit rendah dan searah (karena hasilnya
positif). Korelasi antar dua variabel tidak signifikan karena angka
signifikansinya 0.143>0.05.
3) Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil pengujian secara simultan variabel etika profesi
auditor, kompetensi auditor, time budget pressure terhadap kualitas
audit dengan kinerja auditor sebagai variabel intervening
ditunjukkan pada tabel 4.23 berikut:
78
Tabel 4.23
Hasil Uji Statistik F ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 67.624 4 16.906 2.163 .088b
Residual 359.553 46 7.816
Total 427.176 50
a. Dependent Variable: KUA
b. Predictors: (Constant), KIN, TBP, KOM, EPA
Sumber: Data primer yang diolah
Uji secara simutan ditunjukkan oleh tabel 4.23 hasil uji F
(ANOVA). Dari tabel 4.23 diperoleh nilai F sebesar 2.163 dengan
nilai probabilitas (sig) sebesar 0.088 karena nilai sig. > 0.05, maka
keputusannya adalah menerima H09 menolak Ha9, artinya koefisien
analisis jalur adalah tidak signifikan.
4) Hasil Uji Statistik Secara Individual (t)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikansi 0.05.
Tabel 4.24
Hasil Uji Statistik t Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
1 (Constant) 31.723 7.399 4.287 .000
EPA .249 .216 .193 1.150 .256
KOM -.581 .233 -.457 -2.490 .014
TBP
KIN
-.228
.465
.180
.268
-.174
.275
-1.266
1.629
.212
.110
a. Dependent Variable: KUA
Sumber: Data primer yang diolah
79
D. Pengaruh Etika profesi (X1) terhadap Kualitas audit (Y2)
Hasil uji statistik t dapat terlihat pada kolom Sig. pada tabel
4.24 Coefficient diperoleh variabel etika profesi dengan nilai sig. 0.256
dibandingkan dengan probabilitas 0.05, nilai probabilitas 0.05 lebih
rendah dari nilai probabilitas sig. atau (0.05<0.256), maka H05 diterima
dan menolak Ha5, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara etika profesi auditor terhadap kualitas audit. Koefisien lintasan
parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara
variabel etika profesi terhadap kualitas audit sebesar 0.193 atau 19.3%.
E. Pengaruh Kompetensi Auditor (X2) terhadap Kualitas audit (Y2)
Hasil uji statistik t dapat terlihat pada kolom Sig. pada tabel
4.24 Coefficient diperoleh variabel kompetensi auditor dengan nilai
sig. 0.014 dibandingkan dengan probabilitas 0.05, nilai probabilitas
0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig. atau (0.05>0.014), maka H06
ditolak dan menerima Ha6, artinya terdapat pengaruh yang signifikan
antara kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Koefisien lintasan
parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan negatif antara
variabel kompetensi auditor terhadap kualitas audit sebesar 0.457 atau
45.7%.
80
F. Pengaruh Time Budget Pressure (X3) terhadap Kualitas audit (Y2)
Hasil uji statistik t dapat terlihat pada kolom Sig. pada tabel
4.24 Coefficient diperoleh variabel time budget pressure dengan nilai
sig. 0.212 dibandingkan dengan probabilitas 0.05, nilai probabilitas
0.05 lebih kecil dari nilai probabilitas sig. atau (0.05<0.212), maka H07
diterima dan menolak Ha7, artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara time budget pressure terhadap kualitas audit.
Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan
negatif antara variabel time budget pressure terhadap kualitas audit
sebesar 0.174 atau 17.4%.
G. Pengaruh Kinerja auditor (Y1) terhadap Kualitas audit (Y2)
Hasil uji statistik t dapat terlihat pada kolom Sig. pada tabel
4.24 Coefficient diperoleh variabel kinerja auditor dengan nilai sig.
0.110 dibandingkan dengan probabilitas 0.05, nilai probabilitas 0.05
lebih kecil dari nilai probabilitas sig. atau (0.05<0.110), maka H08
diterima dan menolak Ha8, artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara kinerja auditor terhadap kualitas audit. Koefisien
lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara
variabel kinerja auditor terhadap kualitas audit sebesar 0.275 atau
27.5%.
81
Gambar 4.1
Hasil Penelitian
Hasil pengujian dapat diringkas seperti tabel berikut:
Tabel 4.25
Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung, Kontribusi Total,
Kontribusi Etika Profesi Auditor (X1), Kompetensi Auditor (X2), Time
Budget Pressure (X3) dan Kinerja Auditor (Y1) Secara Simultan Terhadap
Kualitas Audit (Y2)
Pengaruh Variabel Koefisien
Jalur
Kontribusi Kontribusi
Bersama Langsung Tidak
Langsung Total
X1 terhadap Y1 0.157 0.157 - 0.157 -
X2 terhadap Y1 0.472 0.472 - 0.472 -
X3 terhadap Y1 -0.100 -0.100 - -0.100 -
X1 terhadap Y2 0.193 0.193 0.043 0.236 -
X2 terhadap Y2 -0.457 -0.457 0.130 -0.327 -
X3 terhadap Y2 -0.174 -0.174 -0.028 -0.202 -
Y1 terhadap Y2 0.275 0.275 - 0.275 -
ε1 0.827 0.684 - - -
X1 X2 X3 terhadap Y1 - - - - 0.316
ε2 0.957 0.915 - - -
X1 X2 X3 Y1 terhadap Y2 - - - - 0.085
Sumber: Data primer yang diolah
r13
=0.642
r23
=0.405
ρX3Y
2=-0.174
ρX2Y
1=0.472
ρX1Y
2=0.193
ρX
1Y
1=0.157
ρY1Y
2=0.275
ρX3Y
1=-0.100
ρX2Y
2=-0.457
ε2
= 0.957
ε1
= 0.827
r12
=0.497
Etika Profesi
Auditor (X1)
Time Budget
Pressure (X3)
Kualitas
Audit (Y2)
Kinerja
Auditor (Y1)
Kompetensi
Auditor (X2)
82
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur persamaan model 1 dan 2,
maka informasi yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Besarnya kontribusi etika profesi auditor yang secara langsung
mempengaruhi kinerja auditor adalah 0.157 atau 15.7%.
2. Besarnya kontribusi kompetensi auditor yang secara langsung
mempengaruhi kinerja auditor adalah 0.472 atau 47.2%.
3. Besarnya kontribusi time budget pressure yang secara langsung
mempengaruhi kinerja auditor adalah -0.100 atau 10%.
4. Besarnya kontribusi etika profesi auditor, kompetensi auditor dan time
budget pressure yang secara simultan mempengaruhi kinerja auditor
adalah 0.316 atau 31.6%. Sisanya sebesar 0.827 atau 82.7% dipengaruhi
oleh faktor lain.
5. Besarnya kontribusi etika profesi auditor yang secara langsung
mempengaruhi kualitas audit adalah 0.193 atau 19.3%. Sedangkan
besarnya kontribusi etika profesi auditor secara tidak langsung
mempengaruhi kualitas audit melalui kinerja auditor adalah 0.043 atau
4.3% (0.157x0.275).
6. Besarnya kontribusi kompetensi auditor secara langsung mempengaruhi
kualitas audit adalah 0.457 atau 45.7%. Sedangkan besarnya kontribusi
kompetensi auditor secara tidak langsung mempengaruhi kualitas audit
melalui kinerja auditor adalah 0.130 atau 13% (0.472x0.275).
7. Besarnya kontribusi time budget pressure secara langsung mempengaruhi
kualitas audit adalah -0.174 atau 17.4%. Sedangkan besarnya kontribusi
83
time budget pressure secara tidak langsung mempengaruhi kualitas audit
melalui kinerja auditor adalah -0.028 atau 2.8% (0.-0.100x0.275).
8. Besarnya kontribusi kinerja auditor yang secara langsung mempengaruhi
kualitas audit adalah 0.275 atau 27.5%.
9. Besarnya kontribusi etika profesi auditor, kompetensi auditor, dan time
budget pressure yang mempengaruhi kualitas audit melalui kinerja auditor
secara simultan adalah 0.085 atau 8.5%. Sisanya sebesar 0.957 atau 95.7%
dipengaruhi oleh faktor lain.
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etika profesi
auditor, kompetensi auditor, dan time budget pressure terhadap kualitas audit
dengan kinerja auditor sebagai variabel intervening. Responden penelitian ini
berjumlah 55 auditor yang bekerja di KAP yang berada di wilayah DKI
Jakarta. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian
yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan metode
analisis jalur (path analysis), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Etika profesi memiliki pengaruh signifikan yang bersifat positif terhadap
kinerja auditor.
Penemuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arumsari dan
Budiarta (2016).
2. Kompetensi auditor memiliki pengaruh signifikan yang bersifat positif
terhadap kinerja auditor.
Penemuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggreni dan
Rasmini (2017).
3. Time budget pressure memiliki pengaruh signifikan yang bersifat negatif
terhadap kinerja auditor.
85
Penemuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anugrah
(2017).
4. Etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget pressure secara
simultan memiliki pengaruh signifikan yang bersifat positif terhadap
kinerja auditor.
5. Etika profesi memiliki pengaruh signifikan yang bersifat positif terhadap
kualitas audit.
6. Kompetensi auditor memiliki pengaruh signifikan yang bersifat positif
terhadap kualitas audit.
Penemuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arisinta
(2013).
7. Time budget pressure memiliki pengaruh signifikan yang bersifat negatif
terhadap kualitas audit.
8. Etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget pressure secara
simultan memiliki pengaruh signifikan yang bersifat positif terhadap
kualitas audit.
9. Etika profesi, kompetensi auditor, dan time budget pressure secara
simultan melalui kinerja auditor sebagai variabel intervening memiliki
pengaruh tidak langsung yang signifikan dan bersifat positif terhadap
kualitas audit
86
B. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat lebih berkualitas dan
bermanfaat lagi dengan menambah beberapa hal seperti:
1. Penelitian selanjutnya disarankan dapat memperoleh data melalui sumber
lain seperti wawancara dari beberapa responden sehingga dapat lebih
menggambarkan keadaan yang sesungguhnya dan menghindari pengisian
kuesioner dengan tidak benar.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperoleh data setelah melewati
masa sibuk Kantor Akuntan Publik sehingga jumlah responden akan lebih
banyak dan hasil penelitian akan lebih bermanfaat.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas daerah survey selain dari
penambahan jumlah responden agar hasil penelitian dapat
menggambarkan fenomena yang sesungguhnya terjadi.
87
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. “Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik”. Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta, 2012.
Alderman, C.W., dan James W. Deitrick. “Auditor’s Perceptions of Time Budget
Pressure and Premature Sign-off: A Replication and Extention” Auburn
University, 1982.
Alderman, C.W., et al. “Auditing”. 2th edition, Harcourt Brace Jovanivich
Publisher, 1990.
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. “Auditing and Assurance
Services An Integrated Approach”, 13th edition, Pearson Education Inc,
Upper Saddle River, New Jersey, 2010.
Coram, Paul. “The Effect of Time Budget Pressure and Risk of Error on Auditor
Performance” The University of Western Australia, 2004.
Boynton, William C, Raymond N. Johnson and Walter G. Kell, “Modern
Auditing: Assurance Services and The Integrity of Financial Reporting”
8th edition, John Wiley & Sons Inc: United States of America, 2006.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 22”,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang, 2013.
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Syarif Hidayatullah: Jakarta, 2012.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen”, Edisi Pertama Cetakan Kedua, BPFE:
Yogyakarta, 2002.
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 423/KMK.06/2002
Tanggal 30 September 2002 Tentang Jasa Akuntan Publik.
Mulyadi, “Auditing” edisi 6, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Riduwan dan Kuncoro Engkos Ahmad, “Cara Menggunakan dan Memaknai
Analisis Jalur (Path Analysis)”, Alfabeta, Jakarta, 2013.
Robinson, Pierce, “Manajemen Strategis Edisi 10 Formulasi, Implementasi dan
Pengendalian)”, Salemba Empat, Jakarta, 2007.
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. “Dasar-dasar Public Relation: Teori dan Praktik”
Jakarta, Grasindo, 2002.
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Salemba Empat: Jakarta, 2011.
88
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D”, Alfabeta,
Bandung, 2013.
Supriyanto, Edy, “Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Perilaku
Disfungsional Auditor”, Jurnal Akuntansi Vol. 5, Universitas Sultan
Agung, Semarang, 2009.
Tuanakotta, Theodorus M., “Audit Berbasis ISA”, Salemba Empat, Jakarta, 2013.
Tuanakotta, Theodorus M., “Setengah Abad Profesi Akuntansi”, Salemba Empat:
Jakarta, 2007.
Whittington, Ray dan Pany, Kurt. “Principle of Auditing” 9th
edition, Irwin inc.,
Tokyo, 1992.
89
LAMPIRAN
90
JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS
Responden Usia Pendidikan
Terakhir
Jabatan
Responden 1 2 1 3
Responden 2 2 1 3
Responden 3 2 1 3
Responden 4 2 1 3
Responden 5 2 1 3
Responden 6 2 1 3
Responden 7 3 1 2
Responden 8 3 1 2
Responden 9 3 2 2
Responden 10 2 1 3
Responden 11 3 1 2
Responden 12 2 1 3
Responden 13 3 1 2
Responden 14 2 1 3
Responden 15 2 1 3
Responden 16 1 1 3
Responden 17 1 1 3
Responden 18 1 1 3
Responden 19 1 1 3
Responden 20 1 1 3
Responden 21 1 1 3
Responden 22 1 1 4
Responden 23 1 1 3
Responden 24 1 1 3
91
Responden 25 3 2 2
Responden 26 2 1 3
Responden 27 1 1 4
Responden 28 1 1 4
Responden 29 1 1 4
Responden 30 1 1 4
Responden 31 1 1 4
Responden 32 2 1 3
Responden 33 3 1 3
Responden 34 4 2 1
Responden 35 4 2 1
Responden 36 2 1 3
Responden 37 1 1 4
Responden 38 1 1 4
Responden 39 1 1 4
Responden 40 1 1 4
Responden 41 1 1 4
Responden 42 1 1 4
Responden 43 2 1 3
Responden 44 2 1 3
Responden 45 2 1 3
Responden 46 1 1 4
Responden 47 1 1 4
Responden 48 1 1 4
Responden 49 1 1 4
Responden 50 1 1 4
Responden 51 3 1 4
92
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL ETIKA PROFESI
RESPONDEN ET1 ET2 ET3 ET4 ET5 ET6 ET7
R1 4 4 4 4 5 5 4 30
R2 4 5 4 4 5 4 4 30
R3 4 4 4 4 5 5 4 30
R4 4 5 5 5 4 4 3 30
R5 4 4 4 5 5 3 3 28
R6 5 4 4 4 4 4 4 29
R7 5 4 4 3 4 3 4 27
R8 3 4 4 4 4 3 3 25
R9 4 5 4 5 5 5 3 31
R10 4 4 4 4 4 4 4 28
R11 5 4 4 4 5 4 4 30
R12 4 5 3 4 4 4 3 27
R13 4 4 5 5 5 4 5 32
R14 4 5 5 5 4 3 4 30
R15 3 5 5 4 4 4 4 29
R16 3 4 4 4 5 5 4 29
R17 4 4 4 4 4 4 4 28
R18 3 5 5 5 4 4 4 30
R19 3 3 3 3 4 4 4 24
R20 5 5 5 5 5 5 5 35
R21 3 3 3 3 3 3 3 21
R22 4 4 3 3 3 3 3 23
R23 4 5 4 5 4 5 4 31
R24 4 4 4 5 5 4 3 29
R25 5 4 4 5 4 3 5 30
93
R26 5 4 4 4 5 4 3 29
R27 5 4 3 4 4 3 3 26
R28 4 5 4 4 5 5 4 31
R29 4 4 4 3 3 4 3 25
R30 4 5 4 3 4 3 3 26
R31 4 5 4 4 3 3 3 26
R32 4 4 3 4 3 4 4 26
R33 5 4 4 5 4 3 3 28
R34 4 4 4 4 4 4 4 28
R35 4 4 4 4 3 4 4 27
R36 4 4 4 4 3 3 4 26
R37 3 4 4 4 3 3 4 25
R38 4 4 4 4 4 3 3 26
R39 4 4 4 4 4 4 4 28
R40 4 4 4 4 3 4 3 26
R41 4 4 4 4 5 5 5 31
R42 4 5 4 3 5 5 3 29
R43 4 4 4 5 4 4 4 29
R44 5 4 4 4 4 4 4 29
R45 5 5 4 5 4 4 4 31
R46 4 4 4 4 3 3 4 26
R47 4 5 4 4 4 3 4 28
R48 4 4 4 4 4 3 4 27
R49 3 3 3 3 3 3 3 21
R50 4 4 4 4 4 4 4 28
R51 4 4 4 4 4 4 4 28
94
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMPETENSI AUDITOR
RESPOND
EN
KOM
1
KOM
2
KOM
3
KOM
4
KOM
5
KOM
6
KOM
7
R1 4 5 5 4 5 4 5 32
R2 4 5 5 4 4 4 5 31
R3 3 3 3 4 3 3 4 23
R4 4 3 4 4 3 3 4 25
R5 4 4 4 4 4 4 4 28
R6 4 4 4 4 4 5 3 28
R7 4 3 4 4 3 4 4 26
R8 3 3 3 3 3 3 3 21
R9 3 4 3 3 4 4 3 24
R10 3 4 4 4 4 3 4 26
R11 3 4 4 4 4 3 4 26
R12 4 4 4 4 3 4 5 28
R13 3 4 4 5 5 4 3 28
R14 3 4 4 5 5 3 4 28
R15 3 3 4 5 5 4 3 27
R16 3 3 4 5 5 4 3 27
R17 4 4 4 4 4 4 4 28
R18 3 4 5 5 5 4 4 30
R19 4 4 3 3 5 4 3 26
R20 5 5 5 5 5 5 5 35
R21 3 3 3 3 3 3 3 21
R22 3 3 3 3 3 3 3 21
R23 4 5 4 3 4 5 4 29
R24 4 4 5 3 3 4 4 27
95
R25 4 3 3 4 3 3 4 24
R26 4 5 3 4 4 3 3 26
R27 4 3 3 4 4 4 5 27
R28 5 3 3 4 4 4 5 28
R29 4 3 4 3 4 3 4 25
R30 4 3 4 4 3 4 5 27
R31 4 3 4 4 3 3 4 25
R32 4 4 3 3 4 4 3 25
R33 4 5 4 3 3 4 3 26
R34 3 4 4 4 4 3 3 25
R35 3 4 4 4 4 3 3 25
R36 3 4 4 4 4 4 3 26
R37 3 4 4 4 4 3 3 25
R38 3 3 3 3 3 3 4 22
R39 4 4 4 3 4 4 3 26
R40 3 3 3 4 3 3 3 22
R41 4 3 4 4 4 3 4 26
R42 5 4 3 4 3 3 4 26
R43 3 4 4 4 4 4 4 27
R44 3 5 4 4 4 4 3 27
R45 3 4 4 4 5 4 4 28
R46 3 4 4 4 4 4 4 27
R47 4 3 4 3 4 3 3 24
R48 4 4 4 4 4 4 3 27
R49 4 4 3 3 3 3 3 23
R50 4 4 4 4 4 4 4 28
R51 4 4 4 4 4 4 4 28
96
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TIME BUDGET PRESSURE
RESPONDE
N
TBP1 TBP2 TBP3 TBP4 TBP5 TBP6
R1 2 4 2 2 3 3 16
R2 2 5 3 3 2 2 17
R3 2 4 4 3 3 3 19
R4 3 3 4 2 3 2 17
R5 2 4 4 2 4 4 20
R6 3 3 4 2 4 4 20
R7 2 3 2 2 3 2 14
R8 3 3 2 3 4 3 18
R9 3 3 3 3 4 2 18
R10 2 4 4 4 4 4 22
R11 2 5 3 3 2 2 17
R12 3 4 4 4 2 2 19
R13 4 3 2 4 4 2 19
R14 3 2 2 3 3 2 15
R15 4 2 4 4 3 4 21
R16 3 3 3 3 3 4 19
R17 4 4 4 4 4 4 24
R18 3 2 2 2 2 4 15
R19 3 2 4 3 2 3 17
R20 2 5 3 3 2 2 17
R21 3 3 3 3 3 3 18
R22 3 3 3 3 3 3 18
R23 3 4 3 4 2 2 18
R24 4 3 3 3 3 2 18
97
R25 3 4 4 3 4 3 21
R26 4 3 4 3 4 2 20
R27 3 4 4 3 2 4 20
R28 3 5 4 3 3 3 21
R29 4 3 4 3 3 2 19
R30 4 5 4 3 3 4 23
R31 4 3 4 3 4 3 21
R32 4 3 4 4 3 3 21
R33 2 3 3 3 2 3 16
R34 4 4 4 2 2 4 20
R35 4 4 4 2 2 4 20
R36 4 4 4 2 2 4 20
R37 4 4 3 3 2 4 20
R38 4 4 4 3 3 4 22
R39 3 3 4 4 4 4 22
R40 3 3 4 4 4 2 20
R41 4 3 3 3 4 3 20
R42 4 4 4 4 2 3 21
R43 2 4 4 2 4 4 20
R44 2 4 4 4 3 2 19
R45 2 2 3 3 3 2 15
R46 2 4 4 4 4 4 22
R47 4 3 4 4 4 3 22
R48 2 3 4 3 4 4 20
R49 3 2 2 2 3 2 14
R50 4 4 4 3 3 4 22
R51 4 4 4 4 3 4 23
98
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KINERJA AUDITOR
RESPONDEN KIN1 KIN2 KIN3 KIN4 KIN5
R1 5 4 5 5 4 23
R2 5 5 5 5 5 25
R3 5 4 4 4 5 22
R4 4 5 3 3 5 20
R5 4 4 4 4 4 20
R6 3 4 3 3 5 18
R7 4 4 3 3 5 19
R8 4 4 3 3 3 17
R9 4 4 2 3 4 17
R10 4 4 4 4 4 20
R11 5 5 3 3 5 21
R12 4 4 4 4 4 20
R13 4 3 4 4 4 19
R14 4 3 4 4 4 19
R15 4 3 4 4 4 19
R16 4 3 4 4 4 19
R17 4 4 4 4 4 20
R18 5 5 4 3 5 22
R19 3 4 3 4 3 17
R20 5 5 5 5 5 25
R21 3 3 3 3 3 15
R22 3 3 3 3 3 15
R23 4 3 4 4 4 19
R24 4 3 4 4 4 19
R25 3 4 3 3 3 16
99
R26 4 3 4 4 4 19
R27 4 5 3 3 4 19
R28 3 5 5 3 2 18
R29 4 3 4 3 5 19
R30 3 4 3 3 4 17
R31 4 3 5 3 3 18
R32 4 3 5 3 4 19
R33 4 4 5 3 4 20
R34 4 4 3 3 4 18
R35 4 4 3 3 4 18
R36 4 4 3 3 4 18
R37 4 4 3 3 4 18
R38 3 3 4 4 3 17
R39 4 4 4 4 3 19
R40 3 4 4 3 5 19
R41 4 3 4 4 4 19
R42 4 4 4 4 4 20
R43 3 4 4 3 4 18
R44 4 5 3 4 4 20
R45 3 5 5 4 4 21
R46 4 4 3 4 5 20
R47 4 4 3 4 4 19
R48 4 3 4 4 4 19
R49 4 3 4 4 4 19
R50 4 4 4 4 4 20
R51 4 4 4 4 4 20
100
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KUALITAS AUDIT
RESPOND
EN
KUA
1
KUA
2
KUA
3
KUA
4
KUA
5
KUA
6
KUA
7
R1 4 4 4 4 4 4 4 28
R2 4 4 4 4 4 4 4 28
R3 4 3 4 3 4 3 4 25
R4 5 5 5 5 4 3 4 31
R5 4 4 4 4 5 3 3 27
R6 4 4 4 4 4 4 3 27
R7 4 4 4 4 4 4 4 28
R8 4 4 4 4 4 4 4 28
R9 5 5 5 5 5 5 5 35
R10 5 5 5 5 5 5 5 35
R11 5 5 5 5 5 5 4 34
R12 4 4 4 4 4 4 4 28
R13 5 4 5 4 3 5 4 30
R14 3 4 5 4 4 3 4 27
R15 2 2 2 4 4 3 3 20
R16 5 4 4 4 4 4 4 29
R17 5 4 4 4 4 4 4 29
R18 5 4 4 4 4 4 4 29
R19 4 4 3 2 2 3 2 20
R20 3 4 3 2 2 3 2 19
R21 4 4 4 4 4 4 4 28
R22 4 4 4 4 4 4 4 28
R23 5 5 5 3 3 3 4 28
R24 5 5 5 1 3 3 5 27
101
R25 5 4 5 1 3 3 4 25
R26 5 4 4 4 4 3 2 26
R27 4 5 3 4 4 4 3 27
R28 5 5 3 3 3 3 2 24
R29 5 5 5 3 3 3 2 26
R30 5 5 4 2 3 4 3 26
R31 4 4 4 3 3 4 2 24
R32 4 4 4 4 4 4 4 28
R33 5 5 5 4 4 4 4 31
R34 4 4 4 3 3 3 3 24
R35 4 4 4 4 4 4 4 28
R36 4 4 4 4 4 4 4 28
R37 5 3 4 5 3 5 5 30
R38 4 2 3 4 3 5 5 26
R39 4 4 4 4 4 4 4 28
R40 4 4 5 5 4 4 4 30
R41 4 4 4 4 4 4 4 28
R42 3 4 4 4 3 3 4 25
R43 3 3 4 4 5 4 4 27
R44 4 4 5 4 5 5 5 32
R45 4 4 5 3 5 5 5 31
R46 4 3 4 4 4 3 5 27
R47 3 3 4 3 4 3 4 24
R48 4 2 4 4 4 4 4 26
R49 4 3 4 4 5 3 4 27
R50 3 3 5 4 4 3 4 26
R51 4 3 4 4 5 4 5 29
102
Hasil Uji Validitas Variabel Etika Profesi
Correlations
ET01 ET02 ET03 ET04 ET05 ET06 ET07 TET
ET01
Pearson Correlation 1 ,339* ,255 ,335
* ,366
** ,141 ,241 ,530
**
Sig. (2-tailed) ,015 ,071 ,016 ,008 ,323 ,088 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
ET02
Pearson Correlation ,339* 1 ,664
** ,439
** ,501
** ,395
** ,205 ,726
**
Sig. (2-tailed) ,015 ,000 ,001 ,000 ,004 ,148 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
ET03
Pearson Correlation ,255 ,664** 1 ,586
** ,515
** ,367
** ,477
** ,779
**
Sig. (2-tailed) ,071 ,000 ,000 ,000 ,008 ,000 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
ET04
Pearson Correlation ,335* ,439
** ,586
** 1 ,387
** ,232 ,440
** ,687
**
Sig. (2-tailed) ,016 ,001 ,000 ,005 ,101 ,001 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
ET05
Pearson Correlation ,366** ,501
** ,515
** ,387
** 1 ,678
** ,271 ,812
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,000 ,005 ,000 ,054 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
ET06
Pearson Correlation ,141 ,395** ,367
** ,232 ,678
** 1 ,223 ,689
**
Sig. (2-tailed) ,323 ,004 ,008 ,101 ,000 ,115 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
ET07
Pearson Correlation ,241 ,205 ,477** ,440
** ,271 ,223 1 ,567
**
Sig. (2-tailed) ,088 ,148 ,000 ,001 ,054 ,115 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
TET Pearson Correlation ,530
** ,726
** ,779
** ,687
** ,812
** ,689
** ,567
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
103
N 51 51 51 51 51 51 51 51
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
104
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Auditor
Correlations
KOM02 KOM03 KOM04 KOM05 KOM06 KOM07 TKOM
KOM02
Pearson Correlation 1 ,312* ,017 ,311
* ,411
** ,037 ,527
**
Sig. (2-tailed) ,026 ,904 ,026 ,003 ,798 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51
KOM03
Pearson Correlation ,312* 1 ,470
** ,640
** ,574
** ,313
* ,837
**
Sig. (2-tailed) ,026 ,001 ,000 ,000 ,025 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51
KOM04
Pearson Correlation ,017 ,470** 1 ,588
** ,170 ,246 ,626
**
Sig. (2-tailed) ,904 ,001 ,000 ,233 ,082 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51
KOM05
Pearson Correlation ,311* ,640
** ,588
** 1 ,443
** ,021 ,771
**
Sig. (2-tailed) ,026 ,000 ,000 ,001 ,885 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51
KOM06
Pearson Correlation ,411** ,574
** ,170 ,443
** 1 ,214 ,714
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,233 ,001 ,131 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51
KOM07
Pearson Correlation ,037 ,313* ,246 ,021 ,214 1 ,465
**
Sig. (2-tailed) ,798 ,025 ,082 ,885 ,131 ,001
N 51 51 51 51 51 51 51
TKOM
Pearson Correlation ,527** ,837
** ,626
** ,771
** ,714
** ,465
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001
N 51 51 51 51 51 51 51
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
105
Hasil Uji Validitas Variabel Time Budget Pressure
Correlations
TBP02 TBP03 TBP04 TBP05 TBP06 TTBP
TBP02
Pearson Correlation 1 ,168 ,119 ,126 ,249 ,495**
Sig. (2-tailed) ,239 ,405 ,379 ,078 ,000
N 51 51 51 51 51 51
TBP03
Pearson Correlation ,168 1 ,578** ,375
** ,453
** ,725
**
Sig. (2-tailed) ,239 ,000 ,007 ,001 ,000
N 51 51 51 51 51 51
TBP04
Pearson Correlation ,119 ,578** 1 ,517
** ,331
* ,748
**
Sig. (2-tailed) ,405 ,000 ,000 ,018 ,000
N 51 51 51 51 51 51
TBP05
Pearson Correlation ,126 ,375** ,517
** 1 ,385
** ,712
**
Sig. (2-tailed) ,379 ,007 ,000 ,005 ,000
N 51 51 51 51 51 51
TBP06
Pearson Correlation ,249 ,453** ,331
* ,385
** 1 ,723
**
Sig. (2-tailed) ,078 ,001 ,018 ,005 ,000
N 51 51 51 51 51 51
TTBP
Pearson Correlation ,495** ,725
** ,748
** ,712
** ,723
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 51 51 51 51 51 51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
106
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor
Correlations
KIN01 KIN02 KIN03 KIN04 KIN05 TKIN
KIN01
Pearson Correlation 1 ,511** ,255 ,279
* ,631
** ,785
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,071 ,047 ,000 ,000
N 51 51 51 51 51 51
KIN02
Pearson Correlation ,511** 1 -,031 ,203 ,598
** ,671
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,830 ,153 ,000 ,000
N 51 51 51 51 51 51
KIN03
Pearson Correlation ,255 -,031 1 ,494** ,163 ,569
**
Sig. (2-tailed) ,071 ,830 ,000 ,253 ,000
N 51 51 51 51 51 51
KIN04
Pearson Correlation ,279* ,203 ,494
** 1 ,156 ,609
**
Sig. (2-tailed) ,047 ,153 ,000 ,273 ,000
N 51 51 51 51 51 51
KIN05
Pearson Correlation ,631** ,598
** ,163 ,156 1 ,759
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,253 ,273 ,000
N 51 51 51 51 51 51
TKIN
Pearson Correlation ,785** ,671
** ,569
** ,609
** ,759
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 51 51 51 51 51 51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
107
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit
Correlations
KUA01 KUA02 KUA03 KUA04 KUA05 KUA06 KUA07 TKUA
KUA01
Pearson Correlation 1 ,604** ,525
** ,366
** ,097 ,343
* ,138 ,664
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,008 ,499 ,014 ,336 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
KUA02
Pearson Correlation ,604** 1 ,445
** ,229 ,099 ,031 ,071 ,541
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,107 ,489 ,828 ,623 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
KUA03
Pearson Correlation ,525** ,445
** 1 ,280
* ,336
* ,467
** ,385
** ,720
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,047 ,016 ,001 ,005 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
KUA04
Pearson Correlation ,366** ,229 ,280
* 1 ,663
** ,342
* ,501
** ,754
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,107 ,047 ,000 ,014 ,000 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
KUA05
Pearson Correlation ,097 ,099 ,336* ,663
** 1 ,274 ,682
** ,691
**
Sig. (2-tailed) ,499 ,489 ,016 ,000 ,052 ,000 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
KUA06
Pearson Correlation ,343* ,031 ,467
** ,342
* ,274 1 ,336
* ,571
**
Sig. (2-tailed) ,014 ,828 ,001 ,014 ,052 ,016 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
KUA07
Pearson Correlation ,138 ,071 ,385** ,501
** ,682
** ,336
* 1 ,681
**
Sig. (2-tailed) ,336 ,623 ,005 ,000 ,000 ,016 ,000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
TKUA Pearson Correlation ,664
** ,541
** ,720
** ,754
** ,691
** ,571
** ,681
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
108
N 51 51 51 51 51 51 51 51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Etika Profesi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 51 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 51 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,807 7
Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi Audit
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,735 6
Uji Reliabilitas Variabel Time Budget Pressure
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,703 5
Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,703 5
Uji Reliabilitas Kualitas Auditor
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,784 7
Notes
Output Created 21-JUN-2018 16:56:28
Comments
Input
Data C:\Users\TIS
3\Documents\DATA.sav
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 51
Missing Value Handling Definition of Missing
User defined missing values are
treated as missing.
Cases Used All non-missing data are used.
Syntax
DESCRIPTIVES
VARIABLES=TET TKOM TTBP
TKIN TKUA
/STATISTICS=MEAN STDDEV
MIN MAX.
Resources Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TET 51 15 35 27,39 3,650
TKOM 51 16 30 22,10 2,900
TTBP 51 11 25 18,82 2,776
TKIN 51 11 25 19,04 2,713
TKUA 51 11 34 26,14 4,699
Valid N (listwise) 51
Correlations
TET TKOM TTBP TKIN TKUA
TET
Pearson Correlation 1 ,497** ,642
** ,629
** ,285
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,043
N 51 51 51 51 51
TKOM
Pearson Correlation ,497** 1 ,405
** ,622
** ,096
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,503
N 51 51 51 51 51
TTBP Pearson Correlation ,642** ,405
** 1 ,667
** ,103
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,472
N 51 51 51 51 51
TKIN
Pearson Correlation ,629** ,622
** ,667
** 1 ,208
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,143
N 51 51 51 51 51
TKUA
Pearson Correlation ,285* ,096 ,103 ,208 1
Sig. (2-tailed) ,043 ,503 ,472 ,143
N 51 51 51 51 51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).