PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI...
Transcript of PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI...
i
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI DALAM SIKLUS PENDAPATAN, SIKLUS
PENGELUARAN, DAN SIKLUS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP
INVENTORY MANAGEMENT
(Studi Empiris pada Beberapa Perusahaan Dagang di Bogor, Jakarta, dan
Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Irfan Ardiyansah
NIM. 1111082000107
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436/2015
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama : Irfan Ardiyansah
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Mei 1993
3. Alamat : Jalan Sindang Barang, Rt/Rw: 01/01,
No:68, Kelurahan: Bubulak, Kecamatan:
Bogor Barat, Jawa Barat
4. Telepon : 087771038483
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK Alita : Tahun 1997-1998
2. SDN Sindang Barang I : Tahun 1998-2004
3. SMP La Tansa : Tahun 2005-2008
4. SMA La Tansa : Tahun 2008-2011
5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2011-2015
III. PENGALAMAN BERORGANISASI
1. Pengurus tahun 2007-2011 Jumayatul Huffadz Pondok Pesantren La
tansa
2. Ketua lembaga ACC (Arabic Communicative Course) dan ECC (English
Communicative Course) Pondok Pesantren La tansa tahun 2010-2011
3. Pengurus bagian bahasa rayon dan pusat Pondok Pesantren La Tansa
Tahun 2010-2011
4. Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi Tahun 2012-
2013
5. Pengurus Badan Executive Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Tahun 2013-2015
vii
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Sebagai peserta dalam “Penataran Paket A Sistem Mengajar Al-Qur’an
Metode Iqra”, 13-14 Juli 2010, Lebak Gedong, Lebak-Banten.
2. Sebagai peserta dalam “Praktikum Imamah, Praktikum Manasik Haji dn
Tajhizul Mayyit”, 28 April-01 Mei 2011, Lebak Gedong, Lebak-Banten.
3. Sebagai Peserta “Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
(KMD), 22-28 Januari 2010, Lebak Gedong, Lebak-Banten.
4. Sebagai peserta dalam “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 23
September 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Sebagai peserta dalam “Lets Avoid HIV/AIDS with Legal Relationship”,
9 Desember 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
V. KEPANITIAAN
1. Panitia dalam acara “Language Festival”, 22-29 Febuari 2011, Pondok
Pesantren La tansa
2. Panitia dalam acara “Milad 10 Tahun Fakultas Ekonomi dan Bisnis”, 21
Mei-2 Juni 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Panitia dalam acara “Auditings Days”, 6-7 November 2012, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Panitia dalam acara “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 3
Oktober 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Sebagai Bendahara “Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
(KMD), 22-28 Januari 2010, Lebak Gedong, Lebak-Banten.
viii
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Damin
2. Ibu : Siti Chodijah
3. Adik : Ficky Adrian
4. Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
ix
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out the influence of effectiveness of using
accounting information system in revenue cycles, expenditure cycles, and human
resources cycles on inventory management. Respondents in this research are 39
corporations consist of manager, supervisor, and accountant. The method of
determaining the sample used convenience sampling method. Data was analyzed
by multiple regression analysis with SPSS 21 processing.
The results indicates that effectiveness of using accounting information
system in expenditure cycles does not have an influence on inventory
management, and effectiveness of using accounting information system in revenue
cycles and human resources cycles does have an influence on inventory
management.
Keywords: Accounting information system, Revenue cycles, Expenditure cycles,
Human resources cycles, and Inventory management
x
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas penggunaan
sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber
daya manusia terhadap inventory management. Responden dalam penelitian ini
adalah 39 perusahaan yang terdiri dari manajer, supervisor, dan bagian akuntansi.
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience
sampling, Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda yang
pengolahannya melalui SPSS 21.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan sistem
informasi akuntansi siklus pengeluaran tidak berpengaruh terhadap inventory
management, dan efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan dan siklus sumber daya manusia berpengaruh terhadap inventory
management.
Kata kunci: Sistem informasi akuntansi, Siklus pendapatan, Siklus pengeluaran,
Siklus sumber daya manusia dan Inventory management.
xi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada kata yang patut penulis sampaikan kecuali rasa syukur yang sedalam-
dalamnya kehadirat Allah SWT Sang Pencipta Alam Raya, Yang Maha Agung,
Pengasih dan Penyayang. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam Siklus
Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap
Inventory Management (Studi Empiris pada Beberapa Perusahaan Dagang di
Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan)” yang merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, rahmatan lil ‘alamiin yang telah mengubah kegelapan menjadi
terang benderang bagi kehidupan ummat manusia di dunia maupun akhirat.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi
ini masih terdapat banyak kekurangan. Kesuksesan dan keberhasilan penulis
dalam menyusun skripsi ini tak luput dari bantuan berbagai pihak baik dari dosen,
keluarga maupun rekan-rekan seperjuangan. Dengan segenap kerendahan dan
ketulusan hati yang paling dalam penulis menyampaikan untaian beribu ucapan
terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada:
1. Terkhusus ayahanda Damin dan ibunda Siti Chodijah, terima kasih atas untaian
doa, cinta, kasih sayang, pengorbanan dan dukunganmu baik moril maupun
material yang telah diberikan selama ini, sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Ibu Dr. Rini Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat, semangat, motivasi
dan bimbingan terbaiknya selama penulisan skripsi ini.
xii
xiii
DAFTAR ISI
JUDUL SKRIPSI ................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. .ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................. ....iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI…………………………………iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH………………….v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………………….vi
ABSTRACT........................................................................................................ ix
ABSTRAK .......................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB. I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 11
1. Tujuan Penelitian........................................................................... 11
2. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 14
A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ................................... 14
xiv
1. Behavioral Research Theory…...…………………………………..14
2. Efektivitas…………………………………………………………..15
3. Sistem Informasi Akuntansi………………………………………..16
4. Inventory Management ................................................................... 32
B. Tinjauan Penelitian Sebelumnya .................................................................... 38
C. Kerangka Penelitian ...................................................................................... 53
D. Hipotesis Variabel Dependen dengan Independen ......................................... 54
1. SIA Siklus Pendapatan terhadap Inventory Management ............... 54
2. SIA Siklus Pengeluaran terhadap Inventory Management .............. 55
3. SIA Siklus SDM terhadap Inventory Managemen…………………56
4. SIA Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus SDM
terhadap Inventory Management …...……………………………...57
BAB. III. METODELOGI PENELITIAN ...................................................... 59
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 59
B. Metode Penentuan Sampel............................................................................. 59
1. Populasi dan Sampel...................................................................... 60
2. Teknik Pengukuran Sampel ........................................................... 60
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 60
1. Kuesioner ...................................................................................... 61
2. Observasi ...................................................................................... 61
3. Wawancara .................................................................................... 62
D. Metode Analisis Data .................................................................................... 62
1. Statistik Deskriptif ......................................................................... 62
2. Uji Kualitas Data ........................................................................... 63
xv
3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 64
4. Koefesien Determinasi .................................................................. 66
5. Uji Hipotesis......................................................................................66
E. Operasional Variabel Penelitian ..................................................................... 69
BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 77
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 77
1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 77
2. Karakteristik Profil Responden ...................................................... 80
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ....................................................................... 82
1. Hasil Statistik Deskriptif................................................................ 82
2. Hasil Uji Kualitas Data .................................................................. 84
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 88
4. Hasil Koefesien Determinasi ......................................................... 89
5. Hasil Uji Hipotesis............................................................................95
BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 103
A. Kesimpulan ................................................................................................. 106
B. Saran …………………………………………………………………………107
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 108
xvi
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 38
3.1 Operasional Variabel ............................................................................ 75
4.1 Data Sampel Penelitian......................................................................... 78
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ........................................................ 78
4.3 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 80
4.4 Usia Responden.................................................................................... 81
4.5 Pengalaman Kerja Responden .............................................................. 81
4.6 Jabatan Pekerjaan Responden ............................................................... 82
4.7 Hasil Statistik Deskriptif ...................................................................... 83
4.8 Hasil Uji Validitas SIA Siklus Pendapatan ........................................... 85
4.9 Hasil Uji Validitas SIA Siklus Pengeluaran .......................................... 85
4.10 Hasil Uji Validitas SIA Siklus Sumber Daya Manusia .......................... 86
4.11 Hasil Uji Validitas Inventory Management ........................................... 87
4.12 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 88
4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................... 89
4.14 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorov .......................... 92
4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser ....................... 94
4.16 Hasil Koefisien Determinasi ................................................................. 95
4.17 Hasil Uji Statistik t ............................................................................... 96
4.18 Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 104
xvii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................. 53
4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ................................ 90
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ......................... 91
4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Scatter Plot ...................... 93
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuesioner…………………….…………………………113
Lampiran 2 Hasil Penyebaran Kuesioner…………………….……………....119
Lampiran 3 Hasil Olah SPSS 21……………………………………………..127
Lampiran 4 Hasil Wawancara Responden...……………….………………...139
Lampiran 5 Surat Penyebaran Kuesioner…………………………………….147
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman yang modern ini, banyak perusahaan yang menggunakan
teknologi yang semakin maju dengan sesuai perkembangan zaman ini. Di mana
pihak perusahaan adalah salah satu pihak yang membutuhkan dan mengikuti
perkembangan zaman. Bersamaan dengan semakin besarnya perusahaan, dengan
sistem yang manual pihak perusahaan akan merasakan kesulitan dengan
pengimplementasian kinerja perusahaan, maka keputusan pihak manajer yang
mampu menentukan apakah perusahaan akan menggunakan metode yang lebih
canggih dan menggunakan teknologi yang terbaru bagi perusahaannya atau tidak.
Teknologi yang canggih ini, akan banyak sekali membantu pihak perusahaan dan
para pegawai untuk melakukan kinerjanya menjadi lebih efesien dan efektif dalam
pengimplementasiannya.
Menurut Radu et.al (2012:143), Between the entity’s information system and
accounting information system there is relationship of the whole to the part and
also a functional relationship, the accounting information system having the role
of backbone, covering approximately 50% in the total of information. Yang
memiliki arti yaitu di antara entitas sistem informasi dan sistem informasi
akuntansi terdapat hubungan ke seluruh bagian tersebut dan juga hubungan
fungsional, sistem informasi akuntansi memiliki peran sebagai tulang punggung,
seluas sekitar 50% dalam total informasi.
2
Selain dari kemajuan zaman, dewasa ini banyak perusahaan yang kesulitan
menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan para pesaingnya. Untuk mampu
bersaing maka perusahaan harus mampu melakukan kinerja perusahaan dengan
efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan.
Belum lagi dengan adanya persaingan yang berasal dari pihak asing membuat
persaingan yang semakin ketat antara perusahaan. Menurut Aaron dan Bill
(1992:24), The strategic management process, which is so vital to success, is only
as strong as the feedback provided by the accounting information system. Yang
memiliki arti proses strategi manajemen, yang begitu penting untuk kesuksesan
hanya sekuat seperti umpan balik dari sistem informasi akuntansi.
Salah satu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi
persaingan antara pesaing yang lain dan menghadapi perkembangan teknologi di
zaman modern adalah dengan meningkatkan kualitas informasi dan penggunaan
sistem informasi akuntansi. Informasi sangat dibutuhkan karena dengan informasi
perusahaan yang baik maka akan dapat membantu perusahaan dalam pengambilan
keputusan. Perkembangan dunia yang begitu modern memiliki kaitannya dengan
kemajuan teknologi informasi yang berpengaruh secara signifikan terhadap segala
sesuatu yang berhubungan dengan aspek kehidupan manusia dan kegiatan bisnis
suatu perusahaan.
Dilihat dari sejarah sebelum berkembangnya teknologi, di mana banyak
manusia yang melakukan transaksi dengan cara manual dengan transaksi yang
menggunakan seluruhnya tenaga kerja manusia yang di mana bisa terdapat rawan
kesalahan, karena dengan pekerjaan yang manual ini menyebabkan banyaknya
3
permasalahan dan kurangnya kinerja yang berujung pada hasil yang kurang
maksimum, namun dengan perkembangan zaman terhadap teknologi transaksi
tersebut mampu digunakan dengan sistem yang terkomputerisasi dan aplikasi
penggunaan software dan hardware yang mendukung kinerja perusahaan akan
mengakibatkan hasil pekerjaan lebih baik dan maksimal dari pada menggunakan
yang manual. Perkembangan teknologi informasi ini tidak hanya berdampak pada
proses bisnis, tetapi juga pada sistem informasi dalam perusahaan, dengan
demikian aktivitas perusahaan dapat dilakukan dengan efektif serta efesien dan
memudahkan dalam proses pendataan dalam suatu perusahaan.
Salah satu penyelesaian dalam mengatasi permasalahan sistem informasi
dan teknologi yaitu dengan menerapkan dan menggunakan sistem informasi
akuntansi yang di mana akan sangat membantu kinerja perusahaan dari segi
finansial maupun non finansial. Karena sistem informasi akuntansi ini, mampu
untuk membantu segala aktivitas-aktivitas kinerja perusahaan menjadi lebih
tersistem dan tertata dengan teknologi yang memadai.
Penggunaan sistem informasi akuntansi yang sangat bermanfaat dalam
kinerja operasional manajer yang akan membantu pekerjaan perusahaan lebih baik
dalam melakukan pekerjaannya, menurut Qawatneh (2012:158), Accounting
Information System is a subsistem of the Management Information System (MIS)
that processes financial transaction to provide (1) internal reporting to manager
to be used in planning and controlling current and future operation and for non-
routine decision making, (2) external reporting to outside perties suches to
stockholders, creaditor and government agencies. Yang memiliki arti “Sistem
4
Informasi Akuntansi merupakan bagian subsistem dari Sistem Informasi
Manajemen yang diproses untuk menyediakan (1) pelaporan internal terhadap
manajer yang digunakan dalam perencanaan dan pengendalian untuk operasional
perusahaan pada sekarang maupun masa depan dan pengambilan keputusan yang
tidak rutin, (2) pelaporan eksternal terhadap para pemegang saham, kreditor dan
agen pemerintahan. Penggunaan sistem informasi akuntansi dapat digunakan oleh
berbagai macam jenis perusahaan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang
maupun perusahaan manufaktur dan jenis perusahaan lainnnya. Selain membantu
perusahaan dalam segi akuntansi finansialnya saja, melainkan sistem informasi
akuntansi mampu digunakan untuk membantu perusahaan dalam segi akuntansi
manajemennya.
Berdasarkan hasil riset oleh Setyaningsih dan Hasan (2013:257) yang
memiliki hasil bahwa permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam
departemen instalasi nutrisi, terdapat kelebihan akumulasi dari hasil formula
persediaan dan pasokan bahan baku yang terus menerus menyebabkan kerugian
dalam keuangan dan ketidakefektivitasan dalam persediaan. Dengan menerapkan
sistem informasi akuntansi persediaan pada sistem manajemen persediaan yang
dikaitkan dengan aktivitas siklus pengeluaran adalah alasan dilakukan penelitian
ini, serta sumber daya rumah sakit dan pemasok untuk lebih memperhatikan
dalam penerimaan serta pemesanan persediaan dan permintaan pelanggan.
Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Rosina dan Dianni (2014:15)
yang memiliki hasil bahwa pengelolaan persediaan yang diterapkan pada toko ini
belum maksimal sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang tidak profitable.
5
Dengan aktivitas pengeluaran dan pendapatan dalam inventory management yang
tidak diikuti dengan pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas
tidak profitable dalam meningkatkan keuntungan. Karena kualitas dan waktu
pemesanan yang tepat, penumpukan stok dan otorisasi serta dokumentasi yang
memadai adalah aktivitas pengendalian yang mendukung sistem informasi
akuntansi siklus pendapatan dan pengeluaran. Sehingga dengan penerapan
inventory management ini dapat mewujudkan efesiensi biaya dengan adanya
EOQ, ROP dan safety stock, agar pengelolaan persediaan baik dari aktivitas
pembelian, penyimpanan dan penjualan persediaan lebih terorganisir.
Ada pula salah satu fakta hasil lapangan mengenai sistem informasi
akuntansi yang memang mendukung kinerja manajemen dalam persediaan yang
dijelaskan pada buku Hall (2006:282) mengenai kasus perusahaan Marport yang
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang menggunakan
dan menerapkan sistem informasi akuntansi (SIA) terhadap siklus-siklus yang
terdapat dalam perusahaan tersebut. Di mana perusahaan ini menggunakan
formulir dan dokumen dalam sistem informasi akuntansi untuk pencatatan dan
pengendalian internal perusahaan oleh pihak organisasional perusahaan yang
dikaitkan dengan siklus-siklus yang diterapkan oleh perusahaan Marport.
Perusahaan ini menerapkan seluruh pengotorisasian dokumen dan kinerja
perusahaan sebagai berikut:
1. Siklus penggajian dengan menerapkan pengotorisasian dan menyiapkan
voucher.
6
2. Siklus pengeluaran dengan mengakumulasikan biaya produksi dengan untuk
semua barang yang diproduksi.
3. Siklus penerimaan dengan menyiapkan faktur ke pelanggan untuk barang yang
dijual
4. Siklus penerimaan dengan menyimpan barang-barang jadi dan menyimpan
persediaan fisik dan catatan stok yang terkait dari barang jadi.
Penerapaan sistem informasi akuntansi di perusahaan Marport ini,
membantu kinerja organisasi dalam mengatur manajemen persediaan perusahaan
agar mampu untuk melakukan pengendalian internal yang lebih baik, efektif dan
mampu untuk mengorganisasikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan dan
ditetapkan agar sesuai dengan jalur perusahaan.
Selain itu dalam kasus perusahaan Bertolini dari www.academia.edu dalam
bagian audit persediaan pada sebuah toko pakaian bernama Bertolini, kasus
tersebut menjelaskan bahwa perusahaan Bertolini ini merupakan perusahaan
dagang yang memiliki skala besar dan memiliki sistem informasi akuntansi dalam
operasionalnya. Namun, ini disebabkan karena kurangnya pengendalian internal
perusahaan dalam mengawasi manajemen persediaan barang dagang dan
kurangnya kepekaan manajamen perusahaan dalam mengawasi permasalahan
yang terdapat di perusahaannya, sehingga terdapat pencurian barang dagang yang
dilakukan oleh pegawai di Bertolini.
Dan kasus di Indonesia dari www.academia.edu salah satunya di CV Jaya
Karya, perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, kasus tersebut menjelaskan
bahwa terdapat pegawai yang memiliki tugas rangkap dalam bagian persediaan
7
yaitu pengecekan gudang dan pencatatan pembelian bahan baku, setelah
dilakukan pengecekan bukti-bukti maka terungkaplah kasus pencurian ini, ini
disebabkan karena kurangnya pengendalian manajemen persediaan dan alur
prosedur pembelian bahan baku dalam perusahaan dan tidak adanya pemisahan
tugas yang dilakukan oleh perusahaan.
Sistem informasi akuntansi yang efektif sangatlah penting dalam
menentukan keberhasilan jangka panjang perusahaan, tanpa menggunakan sistem
informasi akuntansi maka sulit untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi
dalam perusahaan dan tidak dapat menentukan seberapa baik kualitas kinerja
manajemen perusahaan. Untuk membuat sistem yang baik maka perlu
dikoordinasikan dengan pihak yang berkaitan dengan pihak-pihak yang
bertanggung jawab dalam posisi yang menggunakan sistem dalam suatu
perusahaan. Sistem informasi akuntansi dibuat oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan baik untuk internal seperti manajer perusahaan dan
pegawai akuntansi, dan pihak eksternal seperti investor, kreditor, auditor eksternal
dan pemerintah. Sistem informasi akuntansi sangat dibutuhkan untuk memproses
data-data keuangan dan data mengenai transaksi-transaksi akuntansi dan apabila
terdapat data-data yang tidak sesuai dalam satu sistem, maka akan mengalami
kesalahan di sistem yang lain, karena sistem memiliki hubungan dengan sistem-
sistem yang lain.
Menurut Hall (2006:19) informasi yang berguna dan bermanfaat harus
memiliki berbagai karakteristik berikut ini seperti: relevan, tepat waktu, akurat,
lengkap dan ringkas. Dan Hall (2006:10) berpendapat bahwa sistem informasi
8
akuntansi selain mampu memproses transaksi, sistem informasi akuntansi pun
memiliki manfaat yang lain yaitu mampu menghasilkan laporan keuangan, seperti
laba rugi, neraca, arus kas, serta berbagai laporan lainnya, sehingga ini akan
membantu mengukur kinerja menyeluruh di perusahaan dalam bidang keuangan.
Sistem informasi akuntansi dapat menjadi aktivitas pendukung dan dapat
menambah nilai bagi perusahaan, apabila suatu perusahaan mampu untuk
memiliki karakteristik informasi akuntansi yang diproses dengan memberikan
informasi akurat dan tepat waktu agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan
efektif, efesien and sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh manajemen
persediaan perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2005:2) sistem informasi
akuntansi memiliki subsistem yakni di antara lain, siklus pendapatan (revenue
cycle), siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus penggajian sumber daya
manusia (payroll), siklus produksi (production cycle), dan siklus keuangan
(financial cycle).
Perusahaan-perusahaan yang berjalan di bidang perdagangan seperti
beberapa perusahaan dagang retail yang memiliki sistem informasi akuntansi yang
menyediakan jasa penjualan berbagai macam produk kepada para pelanggan yang
akan dijadikan sebagai populasi bagi pihak peneliti, di mana masyarakat sekarang
banyak yang menggunakan jasa pelayanannya, disebabkan karena beberapa
manfaat, salah satunya adalah dengan menggunakan sarana perusahaan dagang
retail ini dapat memudahkan masyarakat dan para konsumen untuk mencari suatu
barang yang berkualitas dan aman dari segala kecurangan kualitas barang yang
menjadi prioritas utama bagi para pelanggan.
9
Sistem informasi akuntansi akan menjadi bagian yang penting dan nilai
lebih demi kemajuan bagi perusahaan dagang retail di kota Bogor, Jakarta, dan
Tangerang Selatan ini. Sistem informasi akuntansi pasti akan membantu dalam
proses keuangan maupun non keuangan perusahaan. Yang menjadi tujuan
penelitian ini, mengetahui dampak dari penggunaan efektivitas sistem informasi
akuntansi bagi manajemen persediaan pada perusahaan dagang retail di Bogor,
Jakarta, dan Tangerang Selatan ini. Informasi yang lengkap sangat dibutuhkan
agar segala aktivitas dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan dan efektif dalam
pengimplementasiannya. Dan ini akan berpengaruh terhadap instrumen yang
mempengaruhi sistem tersebut, karena sistem memiliki sifat yang saling
keterkaitan dengan seluruh aktivitas, kinerja dan kondisi perusahaan.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, yang membedakan antara
penelitian ini dengan penelitian yang lain yang berkaitan dengan sistem informasi
akuntansi yaitu untuk penelitian yang ditulis pihak peneliti lebih berfokus
terhadap hubungan empiris terhadap manajemen persediaan, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas sistem informasi akuntansi pada
perusahaan dagang retail di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini, yang lebih
dikhususkan terhadap analisis lima subsistem yang dipaparkan menurut Romney
yakni diantara lain, siklus pendapatan (revenue cycle), siklus pengeluaran
(expenditure cycle), siklus penggajian sumber daya manusia (payroll), siklus
produksi (production cycle), dan siklus keuangan (financial cycle) terhadap
manajemen persediaan perusahaan dagang. Namun, pihak peneliti hanya berfokus
terhadap bagaimana efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi
10
berdasarkan kepada tiga analisis subsistem yang dimiliki pihak perusahaan yaitu
siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus sumber daya manusia pada pasar
swalayan dan toko-toko di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini.
Karena adanya ketertarikan pihak peneliti untuk meneliti hal yang berbeda
dengan penelitian sebelumnya. Maka pihak peneliti akan melakukan sebuah
penelitian mengenai sistem informasi akuntasi yang difokuskan pada siklus
pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus sumber daya manusia dalam beberapa
pasar swalayan dan toko-toko di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Oleh
karena itu peneliti melakukan penelitian tersebut dengan judul “Pengaruh
Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Siklus
Pendapatan, Siklus Pengeluaran, Dan Siklus Sumber Daya Manusia
terhadap Inventory Management (Studi Empiris pada Beberapa Perusahaan
Barang Dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disusun, maka pihak penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam
siklus pendapatan terhadap inventory management pada beberapa perusahaan
barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?
2. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam
siklus pengeluaran terhadap inventory management pada beberapa perusahaan
barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?
11
3. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam
siklus sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa
perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?
4. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam
siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia
terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di
Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang buat oleh penulis melakukan penelitian adalah:
a. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem
informasi akuntansi dalam siklus pendapatan terhadap inventory
management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta,
dan Tangerang Selatan.
b. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem
informasi akuntansi dalam siklus pengeluaran terhadap inventory
management pada perusahaan beberapa barang dagang di Bogor, Jakarta,
dan Tangerang Selatan.
c. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem
informasi akuntansi dalam siklus sumber daya manusia terhadap inventory
management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta,
dan Tangerang Selatan.
12
d. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem
informasi akuntansi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus
sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa
perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan.
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada pada beberapa perusahaan
barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan dengan keterangan
variabel sebagai berikut:
a. Variabel Bebas
(X1) SIA dalam siklus pendapatan
(X2) SIA dalam siklus pengeluaran
(X3) SIA dalam siklus sumber daya manusia
b. Variabel Terikat
(Y1) Inventory Management
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
Untuk dapat mengetahui hasil penelitian dari pengaruh efektivitas
penggunaan siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya
manusia yang diterapkan oleh pada beberapa perusahaan dagang di Bogor,
Jakarta, dan Tangerang Selatan terhadap manfaat yang dihasilkan dan
berdampak terhadap manajemen persediaan.
b. Bagi Pembaca
Untuk dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai
pengaruh efektivitas penggunaan siklus pendapatan, siklus pengeluaran,
13
siklus sumber daya manusia yang diterapkan oleh pada beberapa perusahaan
barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan terhadap manfaat
yang dihasilkan dan berdampak terhadap manajemen persediaan pada
beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang
Selatan dan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian
selanjutnya.
c. Bagi Perusahaan
Untuk dapat memberikan hasil penelitian beserta saran setelah
melakukan penelitian mengenai pengaruh efektivitas penggunaan siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia yang
diterapkan oleh pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta,
dan Tangerang Selatan terhadap manfaat yang dihasilkan dan berdampak
terhadap manajemen persediaan pada perusahaan dagang di Bogor, Jakarta,
dan Tangerang Selatan baik dalam siklus pendapatan, pengeluaran maupun
dalam sumber daya manusiannya.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil
1. Behavioral Research Theory
Menurut Sofyan (2012:532) menjelaskan dalam bidang ini meneliti
bagaimana pemakai informasi akuntansi melakukan pengambilan keputusan
dan informasi apa yang mereka butuhkan. Sebagian besar penelitian di bidang
ini menggunakan laboratorium riset dengan melakukan percobaan-percobaan.
Dalam penelitian ini pihak peneliti menjadikan Behavioral Research Theory
sebagai teori utama dikarenakan penggunaan sistem informasi akuntansi dalam
siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia yang
diterapkan perusahaan dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan
digunakan untuk meningkatkan efektivitas informasi akuntansi yang digunakan
untuk pengambilan keputusan perusahaan dalam mengatur inventory
management dengan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
akuntansi.
Menurut Radu et.al (2012:143), Between the entity’s information system
and accounting information system there is relationship of the whole to the
part and also a functional relationship, the accounting information system
having the role of backbone, covering approximately 50% in the total of
information. Yang memiliki arti yaitu di antara entitas sistem informasi dan
sistem informasi akuntansi terdapat hubungan ke seluruh bagian tersebut dan
15
juga hubungan fungsional, sistem informasi akuntansi memiliki peran sebagai
tulang punggung, seluas sekitar 50% dalam total informasi.
2. Efektivitas
Menurut Bhayangkara (2008:14) pengertian efektivitas adalah sebagai
berikut: “Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk
mencapai tujuannya”.
Menurut Mardiyasmo (2009:4) pengertian efektivitas dinyatakan sebagai
berikut:
“Efektivitas adalah pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan
secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output”.
Menurut Anthony dan Govindarojan (2005:174) definisi dari efektivitas
adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah rasio yang ditentukan oleh
hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggungjawab
dengan tujuannya”.
Menurut Heizer dan Render (2009:444) pengertian dari makna dari
kapasitas efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah kapasitas yang
diperkirakan dapat dicapai dengan bauran produk, metode penjadwalan,
pemeliharaan dan standar kualitas tertentu”.
Maka, berdasarkan definisi-definisi di atas arti dari efektivitas dapat
disimpulkan adalah suatu dampak yang dihasilkan dari output perusahaan
dengan outcome perusahaan tersebut dan mampu untuk mengukur berapa
keberhasilan yang dicapai perusahaan.
16
3. Sistem Informasi Akuntansi
a. Sistem
Menurut Mc leod dan George (2011:11) pengertian sistem adalah
sebagai berikut: “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Romney dan Steinbart (2006:2) pengertian sistem adalah
sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang
sama”.
Menurut Hall (2006:6) pengertian sistem adalah sebagai berikut:
“Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.
Menurut Wilkinson (2000:6) makna dari sistem adalah sebagai
berikut: “System is a unified group of interacting part that functions
together to achieve its purpose”. Yang memiliki arti yaitu sistem adalah
persatuan kelompok dari bagian interaksi yang memiliki fungsi secara
bersamaan untuk mendapatkan tujuan.
Menurut Anthony dan Govindarojan (2005:7) makna dari sistem
adalah: “Sistem adalah suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk
melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas”.
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem dapat disimpulkan yang merupakan suatu kesatuan aturan yang
17
saling terintegarasi antara satu sama lain dan berinterkasi untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan suatu organisasi atau pun perusahaan.
b. Informasi
Menurut Romney dan Steinbart (2006:443) pengertian informasi
yaitu: “Informasi adalah data yang telah diperiksa dan diatur kedalam
bentuk output yang memiliki arti bagi orang-orang yang menerima”.
Menurut Hall (2006:14) mendefinisikan arti informasi yaitu sebagai
berikut: “Informasi adalah data yang diproses dan pemakai melakukan suatu
tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan”.
Menurut Wilkinson (2000:5) mendefinisikan arti dari informasi adalah
“Information is the intelligence that is meaningful and useful to person for
whom it is intended”. Yang memiliki arti yaitu informasi adalah suatu
intelejensi yang memiliki banyak makna dan bermanfaat yang diperuntukan
kepada manusia.
Menurut Romney dan Steinbart (2009:809) pengertian informasi
yaitu: “Information is data that have been organized and proceed to provide
meaning to users and information can be classified as mandatory, essential
and discretionary”.
Yang diartikan informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan
diproses untuk menyediakan arti kepada pengguna dan informasi bisa
diklasifikasikan berdasarkan perintah, esensi dan penentuan.
18
Menurut Hall (2006:19) suatu informasi akan baik dan berguna ketika
informasi tersebut memiliki karakrteristik sebagai berikut: relevan, tepat
waktu, akurasi, kelengkapan, ringkas.
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, informasi dapat disimpulkan yang merupakan suatu data baik memiliki
bentuk secara fisik maupun non fisik yang mampu mempengaruhi pihak
pengguna untuk mendapatkan manfaat-manfaatnya seperti untuk
pengambilan keputusan untuk tujuannya.
c. Akuntansi
Menurut Wilkinson (2000:5) pengertian akuntansi sebagai berikut:
“Accounting is 1. Recording economic data collection 2. Maintaining stored
data 3. Presenting quantitative information in financial term (information
generation)”.
Yang memiliki makna yaitu akuntansi adalah 1. Mencatat kumpulan
data ekonomi, 2. Memelihara penyimpanan data, 3. Menyediakan data
kuantitatif dalam kondisi keuangan (generasi informasi).
Menurut Kieso et.al (2011:5) makna dan karakteristik akuntansi
dijelaskan sebagai berikut: “Accounting is the universal language business.
And the process that culminates in the preparation of financial reports on
the enterprise for user by internal and external parties. The characteristic of
accounting are: (1) the identification, measurement and communicate
financial information (2) economic entities to (3) interested parties”.
19
Definisi di atas diartikan sebagai berikut yaitu akuntansi adalah
bahasa bisnis yang universal. Dan prosesnya yaitu dengan meningkatkan
dalam persiapan laporan keuangan kepada pengguna di perusahaan baik
dalam pihak internal dan eksternal. Dan karakteristik akuntansi yaitu: (1).
Identifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi keuangan (2). Entitas
ekonomi terhadap (3). Kepentingan beberapa pihak.
Menurut Sofyan (2012:5) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
“Akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan dijadikan dasar
dalam proses pengambilan keputusan, angka itu menyangkut uang atau nilai
moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan”.
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, akuntansi dapat disimpulkan yang merupakan suatu ilmu untuk
mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan
sehingga mempengaruh pihak pengguna untuk mendapatkan manfaat-
manfaatnya seperti untuk pengambilan keputusan untuk tujuannya.
d. Sistem Informasi
Menurut Hall (2006:6) pengertian sistem informasi adalah sebagai
berikut: “Serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses
menjadi informasi dan disitribusikan ke para pengguna”.
Menurut Romney dan Steinbart (2006:473) pengertian sistem
informasi yaitu: “Sistem informasi adalah cara teratur untuk
mengumpulkan, memproses, mengelola, dan melaporkan informasi agar
organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaranya. Sistem informasi formal
20
memiliki tanggung jawab jelas untuk memproduksi informasi. Sebaliknya,
sistem informasi informal adalah sistem yang muncul dari adanya
kebutuhan yang tidak dipuaskan oleh saluran formal. Sistem ini berjalan
tanpa adanya penugasan formal tanggung jawab”.
Menurut Rama (2006:537) pengertian dari sistem informasi dari segi
perencanaan sebagai berikut: “Information system is critical for ensuring
that an organizations information system support and enhances business
processes and meet users information needs”.
Berdasarkan paparan di atas dapat diartikan yaitu sistem informasi
adalah memastikan secara kritis dalam mendukung sistem informasi
organisasi dan meninggikan proses berbisnis serta mengumpulkan informasi
pengguna yang dibutuhkan.
Menurut Bodnar (2010:3) pengertian sistem informasi dijelaskan
sebagai berikut: “Sistem informasi adalah kumpulan dari hardware dan
software yang didesain untuk diubah menjadi data informasi yang berguna
dan bermanfaat”.
Menurut Hall (2006:21) tujuan sistem informasi yaitu setiap
perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para
penggunaanya. Oleh karenanya, tujuan sistem informasi tertentu dapat saja
berbeda antara perusahaan. Akan tetapi, terdapat tiga tujuan dasar yang
umum didapati di semua sistem. Tujuan-tujuannya adalah:
1. Mendukung fungsi penyediaan (Stewardship) pihak manajemen.
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.
21
3. Mendukung operasional harian perusahaan
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem informasi dapat disimpulkan yaitu merupakan serangkaian
proses yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data pada suatu tempat
yang mampu diubah untuk menjadi informasi yang berguna bagi seluruh
pihak.
e. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar (2010:1) sistem informasi akuntansi didefinisikan
sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber-
sumber seperti manusia dan peralatan yang didesain untuk mengubah
keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.
Menurut Hurt (2000:3) sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
“Accounting information system is a set inter related activities, document,
and technologies designed to collect data, process it, and report the
information to a diverse group of internal and external decision makers in
organizations”.
Yang dimaksud dari paparan di atas yaitu sistem informasi akuntansi
adalah satu kesatuan di dalam yang berhubungan dengan aktivitas, dokumen
dan teknologi yang didesain untuk mengumpulkan data, memprosesnya dan
melaporkan informasi tersebut kepada bermacam-macam kelompok naik di
dalam maupun di luar untuk pengambilan keputusan organisasi.”
Menurut Hall (2006:10) mendefinisikan sistem informasi akuntansi
sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang
22
memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang
secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan”.
Menurut Rama (2006:15) mendefinisikan arti dari sistem informasi
akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah bagian
subsistem sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi
akuntansi dan keuangan sebaik atas informasi yang didapat dalam proses
yang rutin di proses akuntansi”.
Menurut Romney dan Steinbart (2006:2) menjelaskan komponen-
komponen dalam sistem informasi akuntansi sebagai berikut: Sistem
informasi akuntansi terdiri dari lima komponen:
1. Orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3. Data, tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software, yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Menurut Hall (2006:10) sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga
subsistem: (1) sistem pemrosesan transaksi (transaction process system-
TPS), yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen
serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan; (2) sistem buku
23
besar/pelaporan keuangan (general ledger/financial reporting system
GL/FRS), yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba rugi,
neraca, arus kas, pengambilan pajak, serta berbagai laporan lainnya yang
disyaratkan dalam hukum; (3) sistem pelaporan manajemen (management
reporting system-MRS), yang menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran laporan kinerja
serta laporan pertanggung jawaban.
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian aktivitas-aktivitas
yang mampu mengelola data dan informasi jenis keuangan maupun non
keuangan sehingga mampu digunakan oleh pihak internal perusahaan
maupun pihak eksternal.
f. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
Menurut Bodnar (2010:11) mendefiniskan siklus pendapatan dalam
sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah suatu
kejadian yang berkaitan dengan distribusi barang dan jasa kepada entitas
lainnya dan mengumpulkan atau yang berkaitan dengan pembayaran. Ini
meliputi Inbound Logistic, penjualan jasa dan marketing, ditambah untuk
mendukung keuangan dan akuntansi”.
Menurut Wilkinson (2000:45) mendefinisikan siklus pendapatan
sebagai berikut: “Siklus pendapatan ini mencangkup tiga kunci bisnis
24
kejadian atau transaksi yaitu: permohonan permintaan proyek, eksekusi
proyek dan pengantaran penjualan, penerimaan kas”.
Menurut Romney dan Steinbart (2012:393), siklus pendapatan
diartikan sebagai berikut: “Revenue cycle is a recurring set of business
activities and related information processing operation associated with
providing goods and services to costumers and collecting cash in payment
for those sales”.
Makna dari penjelasan di atas yaitu siklus pendapatan adalah proses
mengulang satu kesatuan aktivitas bisnis dan berkaitan dengan pemrosesan
informasi operasi yang dihubungkan dengan penyediaan barang dan jasa
kepada pelanggan, dan mengumpulkan kas dalam pembayaran dari
penjualan tersebut”.
Menurut Romney dan Steinbart (2005:5) dalam buku dua, definisi dan
fungsi siklus pendapatan dijelaskan sebagai berikut: “Siklus pendapatan
adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait
yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan
dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan dan tujuan
utama dari siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat
di tempat dan tepat waktu yang tepat dengan harga yang sesuai”.
Menurut Hall (2006:222) definisi dari siklus pendapatan dalam sistem
informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah
siklus yang menukarkan langsung dari produk akhir dan jasa menjadi kas
dalam satu kali transaksi antara penjual dengan pembeli. Dan fitur utama
25
dari sistem di siklus pendapatan yaitu: 1. Subsistem pemrosesan pesanan
penjualan dan 2. Subsistem penerimaan kas”.
Menurut Hurt (2000:146) tujuan dari siklus penjualan dipaparkan
sebagai berikut: “The role and the purpose of the sales collection process is
the concerned with two main tasks: how an organization acquires the
resources it needs and how it pays for them. Those resources include
inventory, supplies, insurance and plant assets”.
Berdasarkan penjelasan di atas yaitu peranan dan tujuan dari
pengumpulan proses dari penjualan adalah perhatian terhadap dua tugas
utama: bagaimana organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
dan bagaimana pembayarannya kepada mereka. Sumber daya ini berupa
persediaan, perlengkapan, asuransi dan aset pabrik.
Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua (2005:7) yang
memaparkan empat aktivitas bisnis dalam siklus pendapatan:
1. Entri pesanan penjualan, meliputi: mengambil pesanan pelanggan,
persetujuan kredit, memeriksa ketersediaan persediaan, menjawab
permintaan pelanggan.
2. Pengiriman, meliputi: mengambil dan mengepak pesanan, mengirim
pesanan.
3. Penagihan dan piutang usaha, meliputi: penagihan, pemeliharaan data
piutang usaha.
4. Penagihan kas.
26
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem informasi akuntansi siklus pendapatan merupakan rangkaian
aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan
aktivitas dalam siklus penjualan seperti penerimaan pendapatan, penagihan
piutang dan melakukan penjualan.
g. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
Menurut Hall (2006:318) pengertian dari siklus pengeluaran dalam
sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus pengeluaran
adalah siklus yang merubah kas perusahaan menjadi bahan baku fisik serta
sumber daya manusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis. Dan
fitur utama dari sistem di siklus pengeluaran yaitu: 1. Subsistem pemrosesan
pembelian dan 2. Subsistem pengeluaran kas”.
Menurut Romney dan Steinbart (2005:74) dalam buku dua, definisi
dan fungsi siklus pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “Siklus
pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan
data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang
dan jasa. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalkan biaya total
memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai
layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi”.
Menurut Bodnar (2010:11) pengertian dari siklus pengeluaran
didefinisikan sebagai berikut: “Expenditure cycle is events related to the
acquitition of goods and services from other entities and the settlement of
27
related obligations. This includes procurement, outbond logistic, and
supporting finance and accounting”.
Berdasarkan penjelasan di atas yaitu siklus pengeluaran adalah
peristiwa yang berkaitan dengan akuisisi barang dan jasa dari entitas lainnya
dan penyelesaian terkait dengan hutang obligasi. Ini meliputi perolehan,
logistik keluar, dan mendukung hubungan keuangan dan akuntansi.
Menurut Wilkinson (2000:45) definisi dari siklus pengeluaran adalah
sebagai berikut: “Expenditure cycle is the expenditure cycle encompasses
two key business events or transaction: purchase and cash disburshment”.
Dari penjelasan di atas adalah siklus pengeluaran adalah siklus
pengeluaran yang mencangkup dua kunci bisnis kejadian atau transaksi
meliputi pembelian dan kas pengeluaran.
Menurut Romney dan Steinbart (2012:440) definisi dari siklus
pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “Expenditure cycle is a recurring
set of business activities and related information processing operation
associated with the purchase of and payment for goods and services".
Berdasarkan penjelasan di atas arti siklus pengeluaran yaitu satu
kejadian yang berulang dari aktivitas bisnis dan dikaitkan kepada proses
informasi operasi yang dihubungkan dengan pembelian dan pembayaran
barang dan jasa.
Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua (2005:76) yang
memaparkan tiga aktivitas bisnis dalam siklus pengeluaran:
28
1. Memesan barang, perlengkapan dan layanan. Ini meliputi: metode
metode alternatif pengendalian persediaan, membuat pesanan pembelian,
meningkatkan efesiensi dan efektivitas.
2. Menerima dan menyimpan barang. Ini meliputi: meningkatkan efesiensi
dan efektivitas.
3. Membayar barang dan layanan. Ini meliputi: menyetujui faktur penjualan
dan vendor untuk dibayar, memperbaiki proses hutang usaha, membayar
faktur penjualan yang telah disetujui.
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran merupakan rangkaian
aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan
aktivitas dalam siklus pengeluaran seperti pengeluaran kas baik untuk
operasional maupun non operasional dan aktivitas pembelian suatu barang
yang dijadikan investasi bagi perusahaan.
h. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia
Menurut Hall (2006:318) pengertian dari siklus sumber daya manusia
dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus sumber
daya manusia adalah siklus yang mengkonversi kas perusahaan ke materi
fisik dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjamin bisnis. Dan
fitur utama dari sistem di siklus sumber daya manusia yaitu: 1. Subsistem
pemrosesan gaji dan 2. Subsistem pembelian aktiva tetap”.
Menurut Romney dan Steinbart (2005:184) dalam buku dua, definisi
siklus pengeluaran dijelaskan sebagai beriku: “Siklus penggajian adalah
29
rangkaian aktivitas bisnis berulang dan operasional pemrosesan data terkait
yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai”.
Menurut Bodnar (2010:11) pengertian dari siklus sumber daya
manusia didefinisikan sebagai berikut: “Human resources cycle is the most
significant feature is a separation of the personnel, time kipping and payroll
functions”.
Penjelasan di atas yaitu siklus sumber daya manusia adalah suatu
keutamaan yang paling signifikan terhadap personal pegawai, penjagaan
waktu serta fungsi dari penggajian.
Menurut Wilkinson (2000:45) definisi dari siklus sumber daya adalah
sebagai berikut: “The resources management cycle consist of all activities
related to the physical resources of a firm. Thus include such business event
as the following:
1. Acquiring funds form all sources (including owner) investing in funds and
disbrushing funds to receipent.
2. Acquiring maintaining and disposing of facilities (fixed asset)
3. Acquiring storing and selling inventory (merchandise)
4. Acquiring maintaining and paying personnel (such as employess,
managers, consultant, and other outsides parties)”.
Arti penjelasan di atas adalah siklus manajemen sumber daya yang
diringkas dari semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya fisik
perusahaan. Dan termasuk beberapa peristiwa perusahaan yang meliputi:
30
1. Memperoleh dana dari berbagai sumber termasuk (dana pemilik) investasi
dalam bentuk dana dan pengeluaran dana untuk penerimaan.
2. Memperoleh pemeliharaan dan pengaturan fasilitas (asset tetap).
3. Memperoleh penggudangan dan penjualan persediaan (barang dagang).
4. Memperoleh pemeliharaan dan pembayaran gaji pegawai (seperti
pegawai, manajer, konsultan, dan pihak luar).
Menurut Romney dan Steinbart (2012:520) definisi dari siklus sumber
daya manusia dijelaskan sebagai berikut: “Human resources cycle is a
recurring set of business activities and related information processing
operation associated with effectively managing the employee work force.
The more important task include: Recruiting and hearing new employee,
training, job assignment, compensation payroll, performance evaluation,
discharge of employee, due to voluntary or involuntary termination”.
Menurut penjelasan di atas yaitu siklus sumber daya manusia adalah
kejadian yang berulang dari aktivitas bisnis dan dikaitkan kepada proses
informasi operasi yang dihubungkan dengan efektivitas mengatur angkatan
kerja pegawai. Yang lebih pentingnya meliputi tugas: merekrut dan
menyaring pegawai baru, pelatihan, penyerahan tugas, kompensasi gaji
pegawai, evaluasi kinerja, pemberhentian pegawai, penghentian sukarela
ataupun bukan sukarela.
Menurut Hurt (2000:146) tingkat kerumitan dari siklus sumber daya
manusia di paparkan sebagai berikut: “The human resources process is the
most complex of all business process today. Whole text books, courses and
31
the fields of study have been devoted to its objectives which include: Hiring
employee, paying them, coordinating employee benefit (insurance, pensions
and the like), evaluating their performance, managing their departures form
the firm via termination, quitting, or retirement”.
Pengertian di atas dapat diartikan sebagai berikut proses sumber daya
adalah proses yang paling rumit di zaman sekarang. Baik dari bentuk buku,
latihan, dan studi kasus yang dicurahkan untuk objektifitas meliputi:
penyaringan pegawai, koordinasi manfaat pegawai (asuransi, pensiun, dan
kesukaan), evaluasi kinerja mereka, mengatur permulaan kebiasaan dari
perusahaan melalui pemberhentian, pemecatan dan pemberian pesangon.
Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua (2005:190) yang
memaparkan lima aktivitas bisnis dalam siklus sumber daya manusia:
1. Perbarui file induk penggajian.
2. Perbaharui tarif dan pemotongan pajak.
3. Validasi data waktu dan kehadiran. Ini meliputi: skema kehadiran,
peluang untuk menggunakan teknologi informasi.
4. Mempersiapkan penggajian.
5. Membayar gaji.
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia merupakan
rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan
dengan aktivitas dalam siklus sumber daya manusia seperti perekrutan
tenaga kerja, membayar atau memberikan kompensasi lainya,
32
mengkoordinasikan dan mengevaluasi kinerja pegawai dan permasalahan
mengenai kepuasan, pemberhentian bagi para pekerja.
4. Inventory Management
Menurut PSAK 14 (2013) dalam paragraf 6 menjelaskan mengenai
pengertian dari persediaan dijelaskan sebagai berikut:
Persediaan adalah asset:
1. Persediaan untuk dijual dalam dalam kegiatan usaha biasa;
2. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau
3. Dalam bentuk bahan perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.
Menurut Heizer dan Render (2010:82) Tujuan manajemen persediaan
dalam perusahaan dijelaskan sebagai berikut: “Tujuan manajemen persediaan
menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan
pelanggan. Dan keempat fungsi persediaan dijelaskan sebagai berikut:
1. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi.
2. Melakukan “Decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan
menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi
pelanggan.
3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas, karena pembelian dengan
jumlah besar akan mengurangi biaya pengiriman barang.
4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.
Menurut Schoroder (2007:334) terdapat empat alasan untuk mengatasi
persediaan yaitu:
33
1. To protect against uncertainties. In inventory system, there are uncertainties
in supply, demand, and lead time. Safety stock are maintained in inventory
to protect against those uncertainties.
2. To allow economic production and purchase. It is often to produce materials
in lots.
3. To cover anticipated changes in demand or supply. There are several types
of situations where changes in demand or supply may be anticipated.
4. To provide for transit. Transit inventories consist of material that are on
their way from one point to another in the supply chain.
Yang memiliki makna dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk melindungi dari ketidakpastian. Dalam sistem persediaan, terdapat
beberapa ketidakpastian dalam permintaan, penawaran, dan keunggulan
waktu. Stok cadangan adalah memelihara persediaan untuk melindungi dari
ketidakpastian.
2. Untuk memperhitungkan ekonomi produksi dan pembelian. Ini sering terjadi
pada jumlah produksi material yang banyak.
3. Untuk mengantisipasi pada saat perubahan permintan dan penawaran.
Terdapat beberapa bentuk dari perubahan permintaan dan penawaran yang
dapat diantisipasi.
4. Untuk menyediakan pengangkutan. Pengangkutan persediaan terdiri dari
material yang terdapat pada suatu jalan ke lainnya yang berhubungan
dengan rantai pasokan.
34
Menurut Stevenson (2005:486) untuk menjadikan lebih efektif
manajemen dalam persediaan harus melakukan:
1. A system to keep track of inventory on hand and on order.
2. A reliable forecast of demand that includes an indication of possible forecast
error.
3. Knowledge of lead times and lead time variability.
4. Reasonable estimates of inventory holding cost, ordering cost, and shortage
error.
5. A classification system for inventory items
Yang memilki arti sebagai berikut:
1. Suatu sistem yang menjaga jalur persediaan dari satu tangan ke tangan
lainnya.
2. Peramalan suatu permintaan yang dapat diandalkan, termasuk indikasi dari
kemungkingan kesalahan dalam peramalan.
3. Pengetahuan mengenai keunggulan waktu dan keunggulan waktu yang
berubah-ubah.
4. Membuat estimasi dari biaya penyimpanan persediaan, biaya pemesanan,
dan kesalahan jangka pendek.
5. Membentuk klasifikasi sistem dari suatu persediaan.
Menurut Heizer dan Render (2010:83-89) terdapat 4 hal penting yang
membahas mengenai bagaimana mengelola manajemen persediaan yang
dijelaskan sebagai berikut:
35
1. Bagaimana barang-barang tersebut dapat diklasifikasikan (Analisis ABC),
analisis ABC adalah sebuah metode untuk membagi persediaan yang ada
menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume tahunan, dengan mengukur
permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dikalikan dengan biaya
perunit.
2. Seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga. Akurasi catatan adalah
sebuah unsur kritis fokus pada barang-barang yang diperlukan, alih-alih
menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari semuanya” berada dalam
persediaan. Untuk menjamin akurasi, penyimpanan catatan masuk dan
keluar harus baik, begitu juga keamanan ruang penyimpanan.
3. Melakukan perhitungan siklus. Melakukan suatu rekonsiliasi yang
berkelanjutan dari persediaan dengan catatan persediaan. Dengan prosedur-
prosedur perhitungan siklus, barang-barang dihitung, catatan-catatan
diverifikasi, dan ketidakaturan didokumentasikan secara periodik, kemudian
penyebab ketidakaturan dilacak dan diambil tindakan perbaikan yang tepat
menjamin integritas sistem persediaannya.
4. Seberapa baik kontrol persediaan pelayanan. Beberapa teknik yang dapat
digunakan:
a. Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan pegawai yang baik.
b. Kontrol yang ketat dari pengiriman yang datang.
c. Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas.
Menurut Horngren et.al (2008:287) manajemen persediaan diartikan
sebagai berikut: “Manajemen persediaan adalah mencakup aktivitas
36
perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang berhubungan dengan
arus persediaan ke dalam, melalui, dan keluar dari suatu organisasi”.
Menurut Horngren et.al (2009:725) manajemen persediaan sangatlah
penting dalam perusahaan seperti yang dijelaskan di bawah ini: “Inventory
management is important because materials cost often account for more than
40% of total cost manufacturing companies and more than 70% of total cost in
merchandising companies”.
Yang diartikan sebagai berikut: Manajemen persediaan sangatlah penting
karena biaya bahan baku sering tercatat lebih dari 40% pada perusahaan
manufaktur dan lebih dari 70% pada perusahaan dagang.
Menurut Jacobs et.al (2009:548) menjelaskan mengenai bagaimana
menjaga pasokan persediaan dijelaskan sebagai berikut:
All firm keep a supply of inventory for the following reason:
1. To maintain independence of operations.
2. To meet variation in product demand.
3. To allow flexibility in production scheduling.
4. To provide a safe guard for variation in raw material delivery time.
5. To take advantage of economic purchase order size.
Yang memiliki arti dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk menjaga kebebasan dalam produksi.
2. Untuk mengumpulkan variasi dari permintaan.
3. Untuk memperhitungkan fleksibelitas dalam penjadwalan produksi.
37
4. Untuk menyediakan perlindungan terhadap pengantaran bahan baku yang
berubah-ubah.
5. Untuk mendapatkan keuntungan dari ekonomi pesanan pembelian.
Maka berdasarkan penjelasan dan definisi yang dijelaskan di atas peneliti
dapat menyimpulkan, manajemen persediaan adalah proses di mana pihak-
pihak yang berkaitan memiliki peranan yang penting dalam kondisi persediaan
dari awal masuknya persediaan hingga ke luar atau konsumen.
38
B. Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
1. Santi Setyaningsih and
Mursyid Hasan Basri.
Comparison Continuous and Periodic Review Policy
Inventory Management System
Formula and Eternal Food Supply in Public Hospital
Bandung.
International Journal of
Innovation, Management and Technology, Vol. 4, No. 2,
April 2013.
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data: Data
survei dan interview
untuk mengumpulkan data
Sampel: Rumah sakit
umum di Bandung
Tahun data: Maret
2009-2012
Metode analisis:
Analisis deskripsi
dengan metode
kalkulasi data
Variabel lainnya: -
√ √ Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam departemen instalasi nutrisi,
terdapat kelebihan akumulasi dari formula persediaan dan pasokan bahan baku
yang terus menerus menyebabkan kerugian dalam keuangan dan ketidakefektivitasan dalam persediaan. Dan sistem manajemen persediaan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam
aktivitas pengeluaran dengan hubungan pemasok, dengan menerapkan sistem manajemen persediaan yang terkait dengan keuangan dan sumber daya
manusia, mampu mendapatkan solusi dari teknik penyimpanan serta
pemesanan bahan baku, manfaat timbal balik aktivitas keuangan, peningkatan
akurasi pencatatan akuntansi yang tepat waktu.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
39
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
2. Ghita Aphriyandani.
Sistem Pengendalian Internal
pada Pengelolaan Persediaan
di Toko Tanah Abang Jilbab Malang.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya 2013.
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data:
Observasi dan
wawancara
Sampel: Toko Tanah Abang Jilbab Malang
Tahun data: 2013
Metode analisis:
Analisis deskripsi
Variabel lainnya: -
√ √ √ 1. Perputaran persediaan barang dagang di Toko Tanah Abang Jilbab Malang
sudah efektif dan efesien.
2. Sistem pengendalian yang diterapkan dalam pengelolaan persediaan di Toko
Tanah Abang Jilbab Malang masih memiliki kelemahan dan butuh perbaikan. 3. Prosedur pembelian dan penjualan di Toko Tanah Abang Jilbab Malang
masih perlu diperbaiki dan tidak mempengaruhi dampak terhadap manajemen
persediaan toko, melainkan karena kurangnya pengendalian barang tersebut. Flowchart aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran sudah tersistem rapih,
namun pengendalian toko yang lebih berpengaruh terhadap inventory
management.
3. Stefani Chendana, Rancangan
Sistem Informasi Manajemen Persediaan di CV. Multi Jaya
Palu, Sulawesi Tengah.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2,
No.1, 2013.
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data:
Observasi
Sampel: CV. Multi
Jaya Palu Sulteng
Metode analisis:
Analisis deskripsi
Variabel lainnya: -
√ √ √ √ Analisis terhadap sistem yang diterapkan pada proses pembelian dan penjualan
CV Multi Jaya. Berdasarkan analisis yang dapat diketahui perbaikan yang harus dilakukan pada rancangan sistem informasi yang baru, perbaikan
dilakukan meliputi sistem informasi manajemen yang awalnya dari
konvensional menjadi terkomputerisasi, pemisahan tugas antara satu petugas dengan yang lainnya, pembagian tugas pada bagian gudang (aktivitas sumber
daya manusia) dan pembuatan prosedur serta alur sistem flowchart setiap
aktivitas yang dilakukan dalam proses siklus pembelian, penjualan, dan
sumber daya manusia.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
40
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
4. Abraham Mendoza and Jose E
Ventura.
A Serial Inventory System with
Supplier Selection and Order Quantity Allocation.
Proceedings of the 2010
Industrial Engineering Research Conference
A. Johnson and J. Miller, eds.
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data:
Observasi dan
mengumpulkan data
(Sekunder)
Sampel: Beberapa
supllier dan pabrik
Tahun data: 2010
Metode analisis:
Analisis deskripsi dan
perhitungan persediaan
Variabel lainnya: -
√ √ Keuntungan dari penerapan manajemen rantai pasokan ini, selain mampu
bersaing dengan perusahaan lainnya, mampu untuk lebih membuat efesiensi
biaya persediaan dengan menetukan jumlah biaya berdasarkan perhitungan
alogaritma dan harus mampu menentukan pemasok yg baik dalam perpindahan produk yang ditujukan pada penjualan ke pihak penjual. Dengan menentukan
pemasok dan jumlah pesanan yang baik akan membantu aktivitas pengeluaran
perusahaan dalam biaya pembelian dari pemasok terhadap sistem persediaan. Perhitungan alogaritma membandingkan antara Solution of relaxed problem
inventory (0,089%) dengan Final solution of revised problem (0,023%),
nilainya lebih kecil dan mampu mengoptimalkan biaya sebesar 0,023%
Berlanjut ke halaman berikutnya.
41
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
5. Mahdi Salehi, Vahab Rostami,
and Abdolkarim Mogadam.
Usefulness of Accounting
Information System in Emerging Economy:
Empirical Evidence of Iran.
International Journal of Economics and Finance, Vol.
2, No. 2; May 2010, pg. 186-
195.
Jenis penelitian:
Kuantitatif
Sumber data:
Kuesioner
Sampel: Dari 600
kuesioner hanya 498 yang digunakan oleh
manajer keuangan.
Tahun data: Febuari-
april 2009
Metode analisis: Chi
Square
Variabel lainnya: -
√
√ √ √ H1 diterima, penggunaan SIA menyeluruh menyebabkan peningkatan kinerja
keuangan dan akuntansi.
H2 diterima, pengimplementasian SIA, mampu untuk memprediksi masa depan
perusahaan di Iran. H3 diterima, pengadopsian SIA yang aktif berpengaruh terhadap laporan
keuangan dan mampu diandalkan.
H4 diterima, penggunaan SIA berpengaruh terhadap harmonisasi standar keuangan di perusahaan di Negara Iran.
H5 ditolak, penggunaan SIA di Iran, tidak mengkonfirmasi dengan penggunaan
sistem keuangan dan manajemen menyeluruh H6 ditolak, penggunaan SIA tidak memenuhi seluruh informasi yang
dibutuhkan manajemen perusahaan.
H7 ditolak, penggunaan SIA tidak memenuhi seluruh informasi terhadap
seluruh level manajemen di Iran.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
42
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
6. Siamak Nejadhosseini
Soudani.
The Usefulness of an
Accounting Information System for Effective
Organizational Performance.
International Journal of Economics and Finance. Vol.
4, No. 5; May 2012, pg. 136-
145.
Jenis penelitian:
Kuantitatif
Sumber data:
Kuesioner
Sampel: 74
perusahaan yang terdaftar dalam Dubai
Financial Market dan
236 kuesioner
terhadap akuntan, manajer keuangan dan
manajer direksi.
Tahun data: 2007
Metode analisis:
Analisis regresi berganda
Variabel lainnya: -
√ √ √ √ H1 diterima, karena SIA menyebabkan kinerja keuangan lebih baik.
H2 diterima, karena SIA berpengaruh terhadap kinerja keuangan dengan
kinerja organisasi.
H3 diterima, karena SIA sebagai pendukung antara AIS dengan kinerja organisasi
H4 ditolak, karena SIA tidak memiliki hubungan antara AIS dengan kinerja
manajemen menyeluruh. H5 diterima, karena SIA memilki hubungan antara kinerja manajemen dengan
kinerja organisasi.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
43
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
7. Ali Mahmoud Abdallah
Alrabei, Ayman Ahmad Abu
Haija and Laith Abdallah
Aryan. The Relationship between
Applying Methods of
Accounting Information System and the Production
Activities.
International Journal of Economics and Finance, Vol.
6, No.5; 2014, ISSN 1916-
971X, Canadian Center of
Science and Education.
Jenis penelitian:
Kuantitatif
Sumber data:
Kuesioner
Sampel: 113 kuesioner
telah didistribusikan, namun hanya 69 yang
dijadikan sampel
Tahun data: 2014
Metode analisis:
Analisis regresi
berganda
Variabel lainnya: -
√ √ √ √ H1 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam
menghasilkan persediaan pada produk design.
H2 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam
menghasilkan persediaan pada perencanaan dan kontrol. H3 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam
menghasilkan persediaan pada operasi.
H4 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam menghasilkan persediaan pada akuntansi biaya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
44
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
8. Lu'ay Mohammad Abdel-
Rahman Wedyan, Adnan
Turki Said Gharaibeh, Ahmad
Ibrahim Mohammad Abu-dawleh, and Hatem S. Abu
Hamatta.
The Affect of Applying Accounting Information
System on the Profitability of
Commercial Banks in Jordan (A field study from
Management’s Viewpoint).
Journal of Management
Research. 2012, Vol. 4, No. 2. Pg. 112-138.
Jenis penelitian:
Kuantitatif
Sumber data:
Observasi
Sampel: 38 responden
di Bank Yordania
Tahun data: 2014
Metode analisis:
Analisis deskripsi dan
regresi berganda
Variabel lainnya:
Profitabilitas
√ √ H1 diterima, memiliki hubungan yang signifikan antara aplikasi e-commerce
dihubungkan dengan departemen akuntansi dan keuntungan bank.
H2 diterima, memiliki hubungan yang signifikan antara ketidakbebasan bank
terhadap komputer dalam mengimplementasikan jasa bank terhadap klien dengan pengendalian akuntansi yang baik dan peningkatan laba.
H3 diterima, ada hubungan signifikan antara aplikasi AIS terhadap peningkatan
hubungan dan fungsi yang terintegrasi antara sumber daya manajemen dengan departemen operasi bank untuk menyediakan jasa bagi klien dan mengurangi
biaya.
.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
45
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
9. Rehana Kouser, Adil Awan,
Gul-e-Rana, and Farasat Ali
Shahzad.
Firm Size, Leverage, and Profitability: Overanding
Impact of Accounting
Information System. Business and Management
Review Vol. 1(10) pp. 58 – 64
December, 2011.
Jenis penelitian:
Kuantitatif
Sumber data:
Kuesioner
Sampel: Total jumlah
perusahaan non keuangan yang
terdaftar di KSE
Tahun data: 1999-
2010
Metode analisis:
Analisis regresi berganda
Variabel lainnya: Firm
Size, Leverage, and
Profitability
√ Kemampuan kinerja perusahaan memiliki perbedaan kemampuan sistem
akuntansi sekarang dengan yang dahulu. Berdasarkan hasil analisis regresi,
yaitu sistem informasi memiliki dampak pengaruh terhadap profitabilitas.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
46
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
10. Rosina Jappi dan Dianni
Frisko Koan.
Penerapan Inventory
Management dalam Meningkatkan Profitabilitas di
Toko X Kupang.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.3,
No.1 (2014).
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data:
Explanatory research
Sampel: Tiga merek
yang memiliki tingginya kuantitas
dan frekuensi
pemesanan serta
tingginya minat pembeli
Tahun data: 2012
Metode analisis:
Analisis deskripsi
setiap merek
Variabel lainnya: -
√ √ √ Pengelolaan persediaan yang diterapkan pada toko X ini belum maksimal
sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang tidak profitable. Dengan aktivitas
pengeluaran dan pendapatan dalam inventory management yang tidak diikuti
dengan pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas tidak profitable dalam meningkatkan profitabilitas. Karena kualitas dan waktu
pemesanan yang tepat, penumpukan stok dan otorisasi serta dokumentasi yang
memadai adalah aktivitas pengendalian yang mendukung sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan pengeluaran. Sehingga dengan penerapan
Inventory management ini dapat mewujudkan efesiensi biaya dengan adanya
EOQ, ROP dan safety stock, agar pengelolaan persediaan baik dari aktivitas pembelian, penyimpanan dan penjualan persediaan lebih terorganisir.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
47
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
11. Andi Gunawan
Perencanaan Sistem
Persediaan dan Perbaikan
Tata Letak di Gudang Bahan Baku PT Aneka Indo Makmur
(AIM) Sidoarjo.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.2,
No.1, 2013.
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data:
Explanatory research
Sampel: PT Aneka
Indo Makmur (AIM) Sidoarjo
Tahun data: 2013
Metode analisis:
Analisis deskripsi
Variabel Lainnya:
Perbaikan tata letak
√ √ Merancang sistem manajemen persediaan seperti merencanakan waktu
pemesanan dan jumlah pesanan yang optimal untuk multiorder, menentukan
letak gudang bahan baku, perencanaan bahan baku di masa depan, dan
peramalan permintaan masa lalu dengan metode FOQ (Fixed Order Quanitiy), sehingga mampu mengurangi biaya dalam memanajemen persediaan
perusahaan.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
48
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
12. Jianling Jiao and Kefei Li.
Analysis of Inventory
Management in China
Enterprises. School of Accounting, Hebei
University of Economics and
Business, 050061, P.R. China, Contemporary Logistics 06
(2012) 1838-739X.
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data:
Observasi
Sampel: Perusahaan di
China
Tahun data: 2010
Metode analisis:
Analisis deskripsi dan
analisis komparasi
atau perbandingan
antara perusahaan di China
Variabel lainnya: -
√ √ Manajemen persediaan bukan merupakan metode saja melainkan juga sistem
dan mekanismenya, untuk mendapatkan keunggulan yang kompetitif dan
profitabilitas yang lebih tinggi, perusahaan harus membayar lebih perhatiannya
kepada manajemen persediaan yang berfokus pada sistem kontrol, perusahaan harus mampu mengadopsi efektivitas dari persediaan dan implementasinya,
maka dengan ini mampu memperhitungkan rata-rata biaya persediaan dengan
persediaan agar mendapatkan hasil yang cocok. Karena manajemen persediaan ini mampu memberikan garansi yang baik bagi perkembangan perusahaan dan
penghasilan perusahaan terhadap profitabilitasnya.
13. Fernando.
Analysis and Design of Accounting Information
System Revenue Cycle and
Inventory in PT. Prima Utama
Megah. Diambil dari Google Scholer.
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data:
Observasi
Sampel: PT. Prima
Utama Megah
Tahun data: 2014
Metode analisis:
Analisis deskripsi
Variabel lainnya: -
√ √ Dengan meningkatkan perbaikan siklus sistem pendapatan dan persediaan
dapat membantu meningkatkan kinerja operasional perusahaan, proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat dan akurat, proses pengecekan
persediaan lebih cepat, proses penelusuran data transaksi menjadi lebih mudah
dan pembagian tugas lebih jelas bagi para karyawan sehingga mengurangi
tingkat kecurangan. Sehingga sistem informasi akuntansi siklus pendapatan berpengaruh signifikan secara positif terhadap manajemen persediaan.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
49
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
14. Hamed Dehghanzade,
Mahammad Ali Moradi, and
Mahvash Raghibi.
A Survey of Human Factors Impacts on the Effectiveness
of
Accounting Information Systems.
International Journal of
Business Administration Vol.2, No.4; November 2011.
Jenis penelitian:
Kuantitatif
Sumber data: Metode
Persediaan dan
Pustaka
Sampel: 62 kantor, organisasi dan
nasional dan privat
perusahaan yang
menggunaan sistem informasi akuntansi
yang terkomputerisasi
Tahun data: 2008
Metode analisis:
Analisis regresi
Variabel lainnya:
√ √ Dengan menggunakan NEO Inventory Questionare yang dikaitkan dengan 5
faktor personal (Neuroticism, Extraversion/Introversion, Openess/Closeness,
Agreeableness/Disgreeableness, Conscientiousness/ Inconsideratenes)
berpengaruh pada sumber daya manusia terhadap Inventory. Hasilnya berpengaruh positif antara faktor sumber daya manusia dengan efektivitas
sistem informasi akuntansi.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
50
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
15. Ikmal Fauzi S.
Analisis dan Desain Sistem
Informasi Akuntansi Siklus
Penjualan dan Pengeluaran untuk Meningkatkan
Pengendalian Internal dengan
Menggunakan Software BEE Accounting pada UD.X
Sidoarjo
Fakultas Bisnis dan Ekonomika 2014.
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data:
Wawancara,
dokumentasi dan
penyesuaian Software Bee Accounting
Sampel: UD.X
Sidoarjo
Tahun data: 2014
Metode analisis:
Analisis deskripsi
Variabel lainnya:
Pengendalian internal
√ √ Alur siklus manual sistem penjualan dan pengeluaran disesuaikan
menggunakan alur sistem baru menggunakan Software BEE Accounting.
Dilakukannya perbaikan dan penambahan dokumen yang dicetak untuk
pengendalian internal dan pendokumentasian yang lebih lengkap dan jelas menggunakan Software BEE Accounting agar memudahkan penginputan,
pengelolaan dan penyimpanan data.
Adanya pengaturan sistem dan manajemen pengguna daftar akun, nomer transaksi, master data, set atas saldo, pembatasan waktu transaksi dan riwayat
aktivitas pengguna mampu untuk memaksimalkan manajemen persediaan
perusahaan dengan meningkatkan pengendalian internal pada sistem pendapatan dan pengeluaran yang baru.
.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
51
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
16. Machmud dan Sherly Pinatik,
Peran Controller Dalam
Usaha Meminimalisasi Resiko
Kehilangan Persediaan Barang Dagangan Pada
Jumbo Swalayan Manado
(Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Jurusan
Akuntansi), ISSN 2303-1174.
Jenis penelitian:
Kualitatif
Sumber data:
Observasi,
wawancara, dan
dokumentasi
Sampel: Jumbo
Swalayan Manado
Tahun data: 2014
Metode analisis:
Analisis deskripsi
Variabel lainnya:
√ √ 1. Controller Jumbo Swalayan memiliki peran yang baik yakni kemampuan
teknis, memahami jenis industri, berkomunikasi dengan semua tingkat
manajemen dan mampu menyatakan ide.
2. Pengendalian telah dilakukan secara efektif, didukung oleh efektivitas operasi, keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum, dan
peraturan perusahaan. Tujuan utamanya untuk tercapainya eksistensi,
kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat waktu, posting dan pengikhtisaran. 3. Pengendalian yang dilakukan terhadap sumber daya manusia perusahaan
efektif dan berdampak positif terhadap pengelolaan persediaan barang
dagangan dengan baik.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
52
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil
17. Desti Kurnia Sari dan Rizal
Efendi,
Peranan Sistem Informasi
Akuntansi dalam Pengendalian Persediaan
Barang Dagang pada CV.
Graha Gallery Palembang. Di ambil dari Google
Scholar.
Jenis penelitian: Kualitatif
Sumber data: Wawancara,
dokumentasi
Sampel: CV Graha Gallery
Palembang.
Tahun data: 2013
Metode analisis: Analisis
deskripsi
Variabel lainnya:-
√ √ √ √ Kualitas sistem informasi akuntansi dalam aktivitas pendapatan, pengeluaran
dan sumber daya manusia efektif terhadap manajemen pengendalian
persediaan.
.
18. Retno Gusti Widyawati, Sistem Informasi Akuntansi
Persediaan (Studi Kasus
pada Perusahaan Winner Textile Denpasar.
Institut Pertanian Bogor
Jenis penelitian: Kualitatif
Sumber data: Observasi dan
Wawancara
Sampel: Perusahaan Winner
Textile Bali
Tahun data: 2013
Metode analisis : Analisis
deskripsi
Variabel lainnya: -
√ √ √ √ Sistem informasi berbasis komputer dirancang dan dibangun berdasarkan permintaan para user untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja
perusahaan. Sistem ini menangani subsistem transaksi pembelian dan transaksi
penjualan barang, pencetakan pelaporan laporan, dan setiap individu sumber daya manusia dalam menjaga setiap pemeliharaan data master perusahaan. Dan
sistem ini pun digunakan untuk membantu perusahaan dalam melakukan
pengendalian internal yang baik dalam manajemen persediaan.
Sumber: Dari berbagai sumber penelitian.
53
C. Kerangka Penelitian
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Fenomena fakta riset dan lapangan yang terjadi pada
beberapa perusahaan barang dagang
Landasan teori mengenai: Sistem Informasi Akuntansi, SIA dalam Siklus
Pendapatan, SIA dalam Siklus Pengeluaran, SIA dalam Siklus Sumber Daya
Manusia dan Inventory Management
SIA Siklus
Pendapatan
SIA Siklus
Pengeluaran
Uji Asumsi Klasik:
1. Multikolonieri tas
2. Heteroskedastisitas
(Uji Glejser)
3. Uji Normalitas
(Uji Kolomogorov)
Inventory Management pada beberapa
perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta,
dan Tangerang Selatan
Uji Kualitas
Data:
1. Uji
Validitas
2. Uji
Raliabilitas
Uji Hipotesis:
1.Uji Statistik t
2.Uji Statistik F
Kesimpulan dan Implikasi
SIA Siklus
Sumber Daya
Manusia
Statistik
Deskriptif Koefisien
Determinasi
54
D. Hipotesis Variabel Dependen dengan Independen
1. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan terhadap Inventory
Management
Informasi dalam segi pendapatan sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan-
perusahaan, karena memiliki daya guna untuk memudahkan dalam
pengambilan keputusan, dan mampu untuk mengukur kinerja perusahaan
dalam mengolah informasi tersebut menjadi output yang berguna bagi pihak
perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2005:7) Pemrosesan dalam
aktivitas bisnis pada siklus pendapatan meliputi entri pesanan penjualan,
pengiriman, penagihan piutang usaha dan penagihan kas. Sehingga ketika
terdapat kelengkapan informasi, prosedur, teknologi, orang dan
pengendaliannya dalam siklus pendapatan dilakukan dengan baik dan lengkap
maka akan meningkatkan manajemen persediaan perusahaan dalam mengatur
kondisi perusahaan.
Berdasarkan penelitian Fauzi (2014:12), Adanya pengaturan sistem dan
manajemen pengguna daftar akun, nomer transaksi, master data, set atas saldo,
pembatasan waktu transaksi dan riwayat aktivitas pengguna mampu untuk
memaksimalkan manajemen persediaan perusahaan, sehingga berpengaruh
signifikan namun harus didukung dengan meningkatkan pengendalian internal
pada sistem pendapatan perusahaan. Dan penelitian Aphriyandani (2013:1),
penelitian ini memiliki hasil hubungan antara sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan dan pengeluaran yang memiliki hasil yang tidak signifikan
terhadap kinerja manajemen persediaan, dijelaskan dalam hasil penelitian
55
bahwa manajemen persediaan lebih berpengaruh terhadap pengendalian
internal dan keamanan perusahaan bukan karena siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran atau dalam artian siklus keuangan perusahaan namun, tetap harus
difokuskan pada sistem informasi akuntansi siklus keuangan tersebut.
Sehingga pihak peneliti ingin menguji kembali bagaimana pengaruh
sistem informasi akuntansi siklus pendapatan terhadap manajemen persediaan.
Maka pihak peniliti merumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:
Ha1= Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan terhadap Inventory
Management
2. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran terhadap Inventory
Management
Informasi dalam segi pengeluaran sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan-
perusahaan, karena memiliki daya guna untuk memudahkan dalam
pengambilan keputusan, dan mampu untuk mengukur kinerja perusahaan
dalam mengolah informasi tersebut menjadi output yang berguna bagi pihak
perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2005:76) Pemrosesan dalam
aktivitas bisnis pada siklus pengeluaran meliputi memesan barang,
perlengkapan dan layanan, menerima dan menyimpan barang, dan membayar
barang dan layanan.
Sehingga ketika terdapat kelengkapan informasi, prosedur, teknologi,
orang dan pengendaliannya dalam siklus pengeluaran dilakukan dengan baik
dan lengkap maka akan meningkatkan manajemen persediaan perusahaan
dalam mengatur kondisi perusahaan.
56
Berdasarkan penelitian Mendoza dan Ventura (2010:56), menjelaskan
hubungan yang signifikan antara sistem informasi akuntansi aktivitas siklus
pengeluaran terhadap manajemen persediaan, dengan menentukan pemasok
dan jumlah pesanan yang baik akan membantu aktivitas pengeluaran
perusahaan dalam biaya pembelian dari pemasok terhadap sistem persediaan.
Dan penelitian Rosina dan Dianni (2014:15), menjelaskan bahwa pengelolaan
persediaan yang diterapkan pada toko ini belum maksimal sehingga banyak
aktivitas-aktivitas yang tidak profitable. Dengan aktivitas pengeluaran dan
pendapatan dalam inventory management yang tidak diikuti dengan
pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas tidak profitable
dalam meningkatkan profitabilitas.
Sehingga pihak peneliti ingin menguji kembali bagaimana pengaruh
sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran terhadap manajemen persediaan.
Maka pihak peniliti merumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:
Ha2= Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran terhadap Inventory
Management
3. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia terhadap
Inventory Management
Informasi dalam segi sumber daya manusia sangatlah dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan, karena memiliki daya guna untuk memudahkan dalam
pengambilan keputusan, dan mampu untuk mengukur kinerja perusahaan
dalam mengolah informasi tersebut menjadi output yang berguna bagi pihak
perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2005:190) pemrosesan dalam
57
aktivitas bisnis pada siklus sumber daya manusia, perbaharui tarif dan
pemotongan pajak, validasi data waktu dan kehadiran, mempersiapkan
penggajian, dan membayar gaji. Sehingga ketika terdapat kelengkapan
informasi, prosedur, teknologi, orang dan pengendaliannya dalam siklus
sumber daya manusia dilakukan dengan baik dan lengkap maka akan
meningkatkan manajemen persediaan perusahaan dalam mengatur kondisi
perusahaan.
Berdasarkan penelitian Machmud dan Pinatik (2014:773), memiliki hasil
bahwa pengendalian telah dilakukan secara efektif, didukung oleh efektivitas
operasi, keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum, dan
peraturan perusahaan. Tujuan utamanya untuk tercapainya eksistensi,
kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat waktu, posting dan pengikhtisaran.
Pengendalian yang dilakukan terhadap sumber daya manusia perusahaan
efektif dan berdampak positif terhadap pengelolaan persediaan barang
dagangan dengan baik.
Sehingga pihak peneliti ingin menguji kembali bagaimana pengaruh
sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia memiliki terhadap
manajemen persediaan. Maka pihak peniliti merumuskan hipotesis ketiga
sebagai berikut:
Ha3= Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia terhadap
Inventory Management
4. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan
Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management
58
Informasi dalam segi sumber daya manusia sangatlah dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan, karena memiliki daya guna untuk memudahkan dalam
pengambilan keputusan, dan mampu untuk mengukur kinerja perusahaan
dalam mengolah informasi tersebut menjadi output yang berguna bagi pihak
perusahaan. Menurut Rama (2006:15) mendefinisikan arti dari sistem
informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah bagian
subsistem sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi
akuntansi dan keuangan sebaik atas informasi yang didapat dalam proses yang
rutin diproses akuntansi”. Di mana dengan menggunakan sistem informasi
akuntansi ini mampu membantu kinerja manajemen dalam mengatasi
permasalahan persediaan perusahaan. Menurut Hall (2006:10) sistem informasi
akuntansi dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan operasional
transaksi harian bisnis perusahaan, menghasilkan laporan keuangan dan non
keuangan yang digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan. Menurut
Gusti (2013:12), Ali et.al (2014), dan Chendana (2013:14-15) menjelaskan
bahwa prosedur dalam sistem informasi akuntansi menyeluruh dalam siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia akan
mempengaruhi efektivitas penggunaanya terhadap manajemen persediaan dan
pengendalianya. Maka pihak peniliti merumuskan hipotesis keempat sebagai
berikut:
Ha4= Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran
dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management
59
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan karena pihak peneliti ingin mengetahui hubungan
kausalitas dari analisis efektivitas penerapan sistem informasi dalam siklus
pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus sumber daya manusia sebagai variabel-
variabel independen terhadap manajemen persediaan terhadap beberapa
perusahaan barang dagang yang merupakan variabel dependen dalam penelitian
ini. Agar lebih fokus terhadap penelitian yang dilakukan oleh pihak peneliti, maka
pihak peneliti lebih memfokuskan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1). Beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan.
2). Perusahaan dagang yang sudah beroperasi dan berdiri minimal dua tahun
lamanya.
3). Perusahaan dagang yang memiliki sistem informasi akuntansi dalam siklus
pendapatan, pengeluaran, dan sumber daya manusia dan memiliki persediaan
di tempat.
4). Perusahaan yang memiliki gudang untuk penyimpanan persediaan barang
dagang di setiap perusahaan yang diteliti.
5). Penelitian ini hanya berfokus terhadap SIA siklus pendapatan, pengeluaran dan
sumber daya manusia, agar mendapat hasil yang lebih maksimal.
Dan Perusahaan dagang yang menjadi populasi pihak peneliti seperti Giant
Hypermarket, Super Indo, Lotte Mart, Matahari, Yogya Toserba, Ramayana,
Robinson, Carefour dan lainnya.
60
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Dalam menyelesaikan penelitian ini, dan lebih menjuruskan pihak
peneliti dalam melakukan penelitian maka, setelah ditentukan ruang lingkup
penelitian pihak peneliti harus menentukan populasi yang akan diuji. Menurut
Sekaran (2006:121) populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa,
atau hal yang ingin peneliti investigasi. Dan yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan
Tangerang Selatan. Dan dari seluruh populasi, pihak peneliti akan mengambil
beberapa sampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian.
Menurut Sekaran (2006:123) sampel adalah sebagian dari populasi, sampel
dalam penelitian ini terdiri dari manajer, supervisor, dan bagian akuntansi.
2. Teknik Pengukuran Sampel
Menurut Indiantoro dan Supomo (2002:145) Teknik yang dilakukan pihak
peneliti dalam penelitian ini dalam pengambilan sampel adalah metode
Convenience Sampling, yaitu teknis yang digunakan di mana datanya itu
mudah diperoleh pihak peneliti. Dan dalam pengambilan sampel dilakukan
dengan Nonprobability Sampling, yaitu di mana besar peluang elemen yang
terpilih tidak diketahui oleh pihak peneliti.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan field research,
yang berupa penelitian langsung dari pihak pertama (data primer), yaitu sumber
61
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Menurut
Indriantoro dan Supomo (2002:147), untuk memperoleh data dan informasi dalam
penelitian ini, pengumpulan data dapat dilakukan dengan metode:
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan
dengan point-point yang berkaitan dengan masalah penelitian. Kuesioner
disebarkan dan diantarkan secara langsung kepada tempat penelitian dan
pengambilan kuesioner dilakukan dengan mengambil kembali ke tempat-
tempat yang telah disebarkan. Dan konsep pembuatan kuesioner pihak peneliti
disusun berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan penerapan sistem
informasi akuntansi di perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan
Tangerang Selatan dan pengaruhnya terhadap manajemen persediaan serta
dalam penyusunan kuesioner pihak penelitilah yang memodifikasi dan
membentuknya.
2. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan observasi orang atau peristiwa
dalam lingkungan kerja dan mencatat informasi menurut Sekaran (2006:324).
Di mana pihak penelitian mengobservasi mengenai penerapan sistem informasi
akuntansi terhadap perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan
Tangerang Selatan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap manajemen
persediaan perusahaan barang dagang tersebut.
62
3. Wawancara
Wawancara yaitu dengan melakukan komunikasi secara langsung
terhadap pihak yang dijadikan objek penelitian dengan memberikan sejumlah
pertanyaan dan melakukan tanya jawab, sehingga pihak peneliti mendapatkan
informasi dan data dari responden yang tepat. Dan dalam penyusunan
pertanyaan, pihak peneliti menyusun sesuai dengan permasalahan penerapan
sistem informasi akuntansi terhadap manajemen persediaan perusahaan
tersebut.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2013:19) statistik deskriptif memberikan gambaran
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maximum, minimum, sum, range, kurtosis dan swekness (kemencengan
distribusi).
2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas dasar primer ini, maka peneliti
melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Mengetahuiapakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu
63
mengukur pengubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali,
2013:52).
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu
tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total
skor konstruk dan Ha: Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan
total skor konstruk. Setelah menentuka hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji
dengan membandingkan r hitung (tabel corrected item total correlation)
dengan r tabel (tabel Product Moment dengan tingkat signifikan 0.05)
dengan degree of freedom (df) = n-k. Suatu kuesioner dinyatakan valid
apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2013:53).
Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir atau
pertanyaan dan indikator tersebut dinyarakan valid. Dan jika r hitung lebih
kecil dari r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan dan indikator
tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2013:53).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).
Ghozali (2013:48) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
64
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian
dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian
dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
(Ghozali, 2013:48).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas dasar primer ini, maka peneliti
melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heterokedastisitas.
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen (Ghozali, 2013:105).
Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi
dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) atau nilai
tolerance dan lawannya (Ghozali, 2013:105). Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance
≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013:106).
65
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi normal atau mendekati nol (Ghozali, 2013:160).
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji kolmogorov-smirnov
merupakan uji goodness of fit, uji ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian
antara distribusi sampel dan distribusi teoritisnya. Uji K-S dilakukan dengan
melihat angka probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas
kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal dan
apabila probabilitasnya di atas 0,05, maka distribusi data dinyatakan
memenuhi asumsi normalitas atau data memiliki distribusi normal (Ghozali,
2013:164).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lainnya. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan
menggunakan grafik lot antara nilai prediksi variebel terikat (ZPRED)
dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik
seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka
dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik
66
plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2013:139).
Selain menguji heteroskedastisitas dengan menggunakan scatterplot,
uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser. Menurut
(Ghozali, 2013:142) glejser mengusulkan untuk meregres nilai Absolute
Residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan
model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali,
2013:143).
4. Koefisien Determinasi (Adusted R2)
Menurut Ghozali (2013:97) koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji koefisien determinasi ini dilihat melalui adjusted R².
Adjusted R² digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari
dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh > 0,5, maka
model yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat estimasi.
Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin baik model yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika
Adjusted R² semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk
menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.
5. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi
berganda. Model regresi berguna bertujuan untuk memprediksi besar variabel
67
independen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah
diketahui besarnya (Santoso, 2014: 149). Variabel independen terdiri sistem
infomasi akuntansi dalam siklus pendapatan, pengeluaran dan sumber daya
manusia. Sedangkan variabel dependennya adalah manajemen persediaan.
Rumus regresi berganda yang digunakan dalam dijelaskan sebagai berikut:
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan:
Y: Manajemen Persediaan Perusahaan Dagang
a : Konstanta
b1-3 : Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan
nilai variabel independen)
X1 : Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
X2 : Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
X3 : Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia
e : Error
Pengujian hipotesis dilakukan dengan melalui:
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Dan menurut Ghozali
(2013:99) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
68
1). Derajat kepercayaan 5%, menyatakan dengan kata lain menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen.
2). Membandingkan nilai statistik t dengan titik rumus menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t
tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu
variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat
(Ghozali, 2013:98). Dan menurut Ghozali (2013:98) dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
1). Derajat kepercayaan 5%, menyatakan dengan kata lain menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2). Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Bila nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka H0 ditolak
dan menerima Ha.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel operasional adalah sebuah konsep yang diterapkan dalam suatu
penelitian. Menurut Sekaran (2006:4) arti operasional didefinisikan secara
operasional mendefinisikan sebuah konsep untuk membuatnya dapat diukur,
69
dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek atau sifat yang
ditunjukkan oleh konsep. Adapun cara pengukuran dari variabel ini adalah dengan
menggunakan skala pengukuran. Berikut ini merupakan variabel-variabel
operasional yang dijelaskan.
Variabel independen terdiri dari sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia, dan variabel
dependen terdiri dari manajemen persediaan.
1. Variabel Independen
Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini, yang dijadikan
variabel independen adalah:
a. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dioperasionalkan untuk
memperoleh hasil dan data yang berkaitan dengan permasalahan siklus
pendapatan pada beberapa perusahaan barang dagang yang diteliti. Dalam
penentuan dimensi yang berkaitan dengan akuntansi siklus pendapatan
dilihat dari kutipan buku Romney dan Steinbart (2012:353) yang
menjelaskan mengenai aktivitas dasar sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan dijelaskan sebagai berikut: “An organization performs the four
basic revenue cycle activities: 1. Sales order entry, 2. Shipping, 3. Billing 4.
Cash collection”. Yang diartikan sebagai berikut suatu perusahaan
menerapkan empat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan: 1. Menginput
catatan penjualan, 2. Pengiriman, 3. Penagihan, 4. Pengumpulan kas. Dari
70
komponen-komponen di atas, diindikatori dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan siklus pendapatan dalam sistem informasi akuntansi.
Pernyataan dalam kuesioner akan dinilai dengan menggunakan skala
likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1 adalah tidak pernah, arti skor 2 adalah
pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti skor 4 adalah sering dan arti skor 5
adalah selalu. Jika individu tersebut sangat setuju dengan pernyataan
tersebut maka diasumsikan bahwa individu tersebut berpendapat bahwa
sistem informasi akuntansi siklus pendapatan memiliki pengaruh tinggi.
Namun, jika individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa sistem
informasi akuntansi siklus pendapatan memiliki pengaruh rendah
b. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
Sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dioperasionalkan untuk
memperoleh hasil dan data yang berkaitan den permasalahan siklus
pengeluaran pada beberapa perusahaan barang dagang yang diteliti. Dalam
penentuan dimensi yang berkaitan dengan akuntansi siklus pengeluaran
dilihat dari kutipan buku Romney dan Steinbart (2012:392) yang
menjelaskan mengenai aktivitas dasar sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan dijelaskan sebagai berikut: “An organization performs the four
basic expenditure cycle activities: 1. Ordering materials, supplies, and
services, 2. Receiving materials, supplies, and services, 3. Approving
supplier Invoice 4. Cash disbursements”. Yang di artikan sebagai berikut
suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar dalam siklus
pengeluaran : 1. Pemesanan bahan baku atau barang dagang, perlengkapan,
71
dan jasa, 2. Penerimaan bahan baku atau barang dagang, perlengkapan, dan
jasa, 3. Persetujuan faktur pemasok, 4. Pengeluaran kas. Dari komponen-
komponen di atas, diindikatori dengan segala sesuatu yang berhubungan
dengan siklus pengeluaran dalam sistem informasi akuntansi.
Pernyataan dalam kuesioner akan dinilai dengan menggunakan skala
likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1 adalah tidak pernah, arti skor 2 adalah
pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti skor 4 adalah sering dan arti skor 5
adalah selalu. Jika individu tersebut sangat setuju dengan pernyataan
tersebut maka diasumsikan bahwa individu tersebut berpendapat bahwa
sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran memiliki pengaruh tinggi.
Namun, jika individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa sistem
informasi akuntansi siklus pengeluaran memiliki pengaruh rendah.
c. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia
Sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia
dioperasionalkan untuk memperoleh hasil dan data yang berkaitan dengan
permasalahan siklus sumber daya manusia pada beberapa perusahaan barang
dagang yang diteliti. Dalam penentuan dimensi yang berkaitan dengan
akuntansi siklus sumber daya manusia dilihat dari kutipan buku Romney
dan Steinbart (2012:459) yang menjelaskan mengenai aktivitas dasar sistem
informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dijelaskan sebagai berikut:
“An organization performs the five basic payroll/ human resources
management cycle activities: 1. Update payroll master data, 2. Validate
time and attendance data, 3. Prepare payroll, 4. Disburse payroll, 5.
72
Disburse payroll taxes and miscellaneous deduction”. Yang diartikan
sebagai berikut suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar dalam
penggajian/ siklus sumber daya manusia: 1. Mengupdate data induk gaji, 2.
Memvalidasi waktu dan data absensi, 3. Menyiapakan penggajian, 4.
Membayarkan penggajian, 5. Membayarkan pajak penggajian dan
pengurangan biaya lain-lain. Dari komponen-komponen di atas, diindikatori
dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan siklus sumber daya
manusia dalam sistem informasi akuntansi.
Pernyataan dalam kuesioner akan dinilai dengan menggunakan skala
likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1 adalah tidak pernah, arti skor 2 adalah
pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti skor 4 adalah sering dan arti skor 5
adalah selalu. Jika individu tersebut sangat setuju dengan pernyataan
tersebut maka diasumsikan bahwa individu tersebut berpendapat bahwa
sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia memiliki pengaruh
tinggi. Namun, jika individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa
sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia memiliki pengaruh
rendah.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini, yang dijadikan
variabel dependen adalah:
73
a. Inventory Management
Manajemen persediaan dioperasionalkan untuk memperoleh hasil dan
data yang berkaitan dengan permasalahan manajemen persediaan secara
menyeluruh pada beberapa perusahaan dagang retail yang diteliti. Dalam
penentuan dimensi operasional variabel pada manajemen persediaan pada
penjelasan yang dijelaskan oleh M Heizer dan Render (2010:83-89) terdapat
4 hal penting yang membahas mengenai bagaimana mengelola manajemen
persediaan yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagaimana barang-barang tersebut dapat diklasifikasikan (Analisis ABC),
analisis ABC adalah sebuah metode untuk membagi persediaan yang ada
menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume tahunan, dengan mengukur
permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dikalikan dengan biaya
perunit.
2. Seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga. Akurasi catatan adalah
sebuah unsur kritis fokus pada barang-barang yang diperlukan, alih-alih
menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari semuanya” berada dalam
persediaan. Untuk menjamin akurasi, pemyimpanan catatan masuk dan
keluar harus baik, begitu juga keamanan ruang penyimpanan.
3. Melakukan perhitungan siklus. Melakukan suatu rekonsiliasi yang
berkelanjutan dari persediaan dengan catatan persediaan. Dengan
prosedur-prosedur perhitungan siklus, barang-barang dihitung, catatan-
catatan diverifikasi, dan ketidakaturan didokumentasikan secara periodik,
74
kemudian penyebab ketidakaturan dilacak dan diambil tindakan
perbaikan yang tepat menjamin integritas sistem persediaannya.
4. Seberapa baik kontrol persediaan pelayanan. Beberapa teknik yang dapat
digunakan:
a. Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan pegawai yang baik.
b. Kontrol yang ketat dari pengiriman yang datang.
c. Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas.
Dari penjelasan di atas, diindikatori dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan manajemen persediaan. Pernyataan dalam kuesioner
akan dinilai dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1
adalah tidak pernah, arti skor 2 adalah pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti
skor 4 adalah sering dan arti skor 5 adalah selalu. Jika individu tersebut
sangat setuju dengan pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa individu
tersebut berpendapat bahwa manajemen persediaan memiliki pengaruh
tinggi. Namun, jika individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa
manajemen persediaan memiliki pengaruh rendah.
75
Tabel 3.1
Tabel Operasional Variabel
Variabel
Sub Variabel Indikator Butir
Soal
Skala
Sistem Informasi
Akuntansi
Siklus Pendapatan
(Romney. M,B
dan Steinbart. P,J.2012: 353-
376)
1.Menginput catatan
penjualan
1.Menginput data pesanan pelanggan 1,2 Likert
2.Persetujuan kredit 3
3.Memeriksa ketersediaan persediaan 4
4.Menanggapi pertanyaan pelanggan 5
2.Pengiriman 1.Memilih dan mengepak pesanan 6
2.Pengiriman persediaan 7
3.Penagihan 1.Faktur penjualan 8
2.Memelihara piutang usaha 9
4.Pengumpulan
kas.
1.Proses pengumpulan Kas 10
2.Keamanan kas masuk 11
3.Cash Flow 12
Sistem Informasi
Akuntansi
Siklus Pengeluaran
(Romney. M, B
dan Steinbart. P,J.2012: 392-
410)
1.Pemesanan bahan baku
/barang
dagang, perlengkapan,
dan jasa
1.Mengidentifikasi apa, kapan, berapa banyak untuk dibeli
13,14 Likert
2.Memilih pemasok 15
2.Penerimaan
bahan baku/barang
dagang,
perlengkapan, dan jasa
1.Laporan penerimaan barang (data-
data pengiriman, pemasok dan pesanan pembelian)
16
3.Persetujuan
faktur
1.Faktur Pembelian 17
2.Memelihara hutang usaha 18
4.Pengeluaran kas
1.Proses pengeluaran kas 19
2.Keamanan kas keluar 20
3.Cash flow 21
Berlanjut ke halaman berikutnya
76
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabe
Indikator
Butir
Soal
Skala
Sistem
Informasi Akuntansi
Siklus
Sumber Daya
Manusia
(Romney. M,
B dan Steinbart.
P,J.2012:
459-470)
1.Mengupdate
data induk gaji
1.Mengesahkan perubahan data induk gaji
dan pegawai
22,23 Likert
2.Mengakurasi pengupdatean data induk
gaji dan pegawai
24,25
2.Memvalidasi waktu dan data
absensi
1.Mengakurasikan waktu dan data kehadiran
26
3.Menyiapkan penggajian
1.Mengecek kesalahan dan mengevaluasi pegawai dalam persiapan penggajian.
27,28
4.Membayarkan
penggajian
1.Keamanan pencurian dan penipuan
pembagian cek.
29
5.Membayarkan pajak
penggajian dan
pengurangan biaya lain-lain.
1.Ketepatan dan tidak gagal dalam pembayaran
30
2.Keakuratan pembayaran 31
Pengukuran
Manajemen
Persediaan (Heizer &
Render,
2010:84-89)
1.Analisis ABC 1.Pembagian persediaan yang ada menjadi
tiga klasifikasi berdasarkan volume
tahunan dan harga penjualan.
32,33 Likert
2.Akurasi catatan
1.Penyimpanan catatan masuk dan keluar 34
2.Keamanan ruang penyimpanan 35,36
3.Perhitungan
siklus
1.Melakukan suatu rekonsiliasi yang
berkelanjutan dari persediaan dengan
catatan persediaan dan prosedur-prosedur perhitungan siklus.
37,38,
39
2.Tindakan perbaikan yang tepat menjamin
integritas sistem persediaannya
40,41
4.Kontrol
persediaan pelayanan
1.Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan
pegawai yang baik.
42,43
2.Kontrol yang ketat dari pengiriman yang
datang.
44
3.Kontrol yang efektif atas semua barang
yang meninggalkan fasilitas
45,46,
47
Sumber: Dari (Romney. M, B dan Steinbart. P,J.2012: 353-376, 392-410, 459-470), (Heizer
dan Render, 2010: 84-89).
77
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada beberapa perusahaan barang dagang yang
berada di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Pada penulisan ini pihak
peneliti mencoba untuk menganalisis efektivitas sistem informasi akuntansi
siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, sistem
informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dan pengaruhnya terhadap
manajemen persediaan. Responden dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang
berkaitan dengan manajemen persediaan dan sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia, siklus manajemen
persediaan yaitu manajer perusahaan, supervisor perusahaan dan bagian
akuntansi pada beberapa perusahaan dagang yang terdapat di Bogor, Jakarta, dan
Tangerang Selatan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang
diperoleh dengan cara mengirimkan kuesioner sebanyak 39 kuesioner dengan 47
butir pertanyaan setiap kuesionernya. Kuesioner ini diberikan kepada manajer
perusahaan, supervisor perusahaan, dan bagian akuntansi, pada beberapa
perusahaan dagang yang terdapat di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan.
Untuk mendapatkan data primer yang tidak bias dan berkualitas tinggi,
kuesioner diberikan secara langsung kepada responden. Dan untuk menjaga
validitas penyebar kuesioner yang telah disebarkan pihak peneliti membuat surat
78
bukti penyebaran kuesioner terhadap masing-masing perusahaan dan meminta
otorisasi perusahaan berupa tanda tangan dan stampel setiap perusahaan
responden agar memberikan hasil yang objektif dan benar. Periode penyebaran
kueisoner dilakukan dimulai pada tanggal 2 Desember 2014 sampai dengan 2
Maret 2015. Rincian distribusi kuesioner dalam penelitian disajikan dalam tabel
berikut 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah kuesioner yang disebar 45 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 6 13,33%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 39 86,67%
Sumber: Data primer yang diolah.
Dan data penyebaran kuesioner terhadap perusahaan-perusahaan
responden penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
1 PT. Lotte Shopping Indonesia (Lotte Mart) 1 1
2 PT. Trans Retail Indonesia (Carefour) 1 1
3 PT. Seven Eleven Indonesia 1 1
4 PT. Guardian 1 1
5 PT. Andhika Sarana Mitra 1 1
6 PT. Circle K Indonesia 1 1
7 PT. Center Mitra Preskindo (AA
Swalayan)
1 1
8 PT. Glora Niaga Perkasa (Ceria Mart) 1 1
Berlanjut ke halaman berikutnya.
79
Tabel 4.2 (Lanjutan)
No Nama Perusahaan Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
9 PT. Matahari Departemen Store 1 1
10 PT. Electronc City Indonesia 1 1
11 PT. Home Center Indonesia (Informa) 1 1
12 PT. Giant Hypermart 1 1
13 PT. Ria Busana 1 1
14 PT. Afur Pratama (Yogya Toserba) 1 1
15 PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra 10) 1 1
16 PT. Pongs Indonesia (Do it Best Pong) 1 1
17 PT. Indomarco Prismatama (Indo Mart) 1 1
18 PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfa Mart) 1 1
19 PT. Midi Utama Indonesia (Alfa Midi) 1 1
20 PT. Lion Super Indonesia (Super Indo) 1 1
21 PT. Indo Motor Lestari 1 1
22 PT. Gramedia Asri Media (Gramedia) 1 1
23 PT. Robinson Maju Bersama (Robinson) 1 1
24 PT. Mesta 1 1
25 PT. Moradi (MOR Swalayan) 1 1
26 PT. Family Mart Indonesia 1 1
27 PT. Solar Control Specialist 1 1
28 PT. Mitra Adi Perkasa (Sportstation) 1 1
29 PT. Lawson Indonesia (Lawson Indonesia) 1 1
30 PT. Salemba 1 1
31 PT. Matahari Putra Prima (Food Mart) 1 1
32 PT. Ramayana Lestari Sentosa 1 1
33 PT. Toko Gunung Agung 1 1
34 PT. Erafone Artha Retailindo 1 1
35 PT. Merapin Mega Abadi 1 1
36 PT. Pertamina Retail (Bright Swalayan) 1 1
37 PT. Sienda Unggul Indonesia 1 1
38 PT. Matahari Putra Prima (Hypermart) 1 1
39 PT. Maju Mandiri 1 1
40 PT. Ace Hardware Indonesia 1 0 41 PT. Ada Perkasa Sahitaguna (Ada
Swalayan)
1 0
42 PT. Hari Hari Swalayan 1 0 43 PT. Toko Terang 1 0 44 PT. Caturkarda Depo Bangunan 1 0 45 PT. Hero Hypermart 1 0
Total Perusahaan 45 39
Sumber: Data primer yang diolah.
80
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah manajer perusahaan, supervisor
perusahaan, dan bagian akuntansi pada beberapa perusahaan dagang yang
terdapat di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Berikut ini adalah
deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin
responden, usia responden, jabatan pekerjaan responden, dan pengalaman kerja
responden.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase%
Laki-laki 24 61,54%
Perempuan 15 38,46%
Jumlah 39 100%
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa sekitar 24 orang atau 61,54%
responden berjenis kelamin laki-laki, dan 15 orang atau 38,46% responden
berjenis kelamin perempuan. Dan ini menjelaskan bahwa jumlah responden
berkelamin laki-laki lebih besar dibanding responden berkelamin perempuan.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
81
Tabel 4.4
Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase%
20-35 Tahun 17 43,59%
36-50 Tahun 19 48,72%
50> Tahun 3 7,69%
Jumlah 39 100%
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.4 di atas menjelaskan bahwa sekitar 17 orang atau 43,59%
responden bekerja pada rentang usia di antara 20-35 tahun, sekitar 19 orang
atau 48,72% responden bekerja pada rentang usia di antara 36-50 tahun dan
sekitar 3 orang atau 7,69% responden bekerja pada rentang usia lebih dari 50
tahun. Ini menjelaskan bahwa mayoritas responden yang bekerja pada
perusahaan dagang berusia pada rentang 36-50 tahun.
c. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja
Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
Tabel 4.5
Pengalaman Kerja Responden
Tahun Frekuensi Persentase%
1-5 Tahun 10 25,64%
5-10 Tahun 14 35,90%
10> Tahun 15 38,46%
Jumlah 39 100%
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.5 di atas menjelaskan bahwa sekitar 10 orang atau 25,64%
responden memiliki pengalaman kerja selama 1-5 tahun, sekitar 14 orang atau
35,90% responden memiliki pengalaman kerja 5-10 tahun, dan 15 orang atau
38,46% responden memilliki pengalaman kerja lebih dari 10 tahun. Ini
menjelaskan bahwa jumlah responden yang bekerja pada perusahaan dagang
82
memiliki frekuensi paling banyak dalam pengalaman yang dimilikinya adalah
lebih dari 10 tahun.
d. Deskripsi responden berdasarkan jabatan pekerjaan
Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
Tabel 4.6
Jabatan Pekerjaan Responden
Jabatan Pekerjaan Frekuensi Persentase%
Manajer Perusahaan 20 51,28%
Supervisor Perusahaan 11 28,21%
Bagian Akuntansi 8 20,51%
Total 39 100%
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.6 di atas menjelaskan bahwa sekitar 20 orang atau 51,28%
responden memiliki jabatan pekerjaan sebagai manajer perusahaan, sekitar 11
orang atau 28,21% responden memiliki jabatan pekerjaan sebagai supervisor
perusahaan. sekitar 8 orang atau 20,51% responden memiliki jabatan
pekerjaan sebagai bagian akuntansi perusahaan. Ini menjelaskan bahwa
jumlah terbanyak responden adalah manajer perusahaan dan jumlah terdikit
adalah bagian akuntansi.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Statistik Deskriptif
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi
sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi siklus
pengeluaran, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dan
83
inventory management akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat
dalam tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Statistik Deskriptif
N Minimum
Statistik
Maximum
Statistik
Mean Standar
Deviation
TSIAR 39 48 60 53,97 3,535
TSIAE 39 35 45 40,62 3,040
TSIAH 39 39 50 45,26 3,522
TMP 39 64 80 71,62 5,461
Valid N (Listwise)
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel di atas menjelaskan bahwa pada variabel sistem informasi akuntansi
siklus pendapatan dari jumlah 39 responden memiliki jawaban minimum
responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah sebesar 48 dan
jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner
adalah 60, dengan rata-rata total jawaban 53,97 (rata-rata jawaban responden
yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 3,535.
Variabel sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dari jumlah 39
responden memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran
hasil kuesioner adalah sebesar 35 dan jawaban maksimum responden yang
didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah 45, dengan rata-rata total
jawaban 40,62 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui penyebaran
kuesioner) dan standar deviasi sebesar 3,040. Sistem informasi akuntansi siklus
sumber daya manusia dari jumlah 39 responden memiliki jawaban minimum
responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah sebesar 39 dan
jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner
84
adalah 50, dengan rata-rata total jawaban 45,26 (rata-rata jawaban responden
yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 3,522.
Manajemen persediaan dari jumlah 39 responden memiliki jawaban minimum
responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah sebesar 64 dan
jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner
adalah 80, dengan rata-rata total jawaban 71,62 (rata-rata jawaban responden
yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 5,461.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan
valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel yang
digunakan penelitian ini, Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
(SIAR), Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran (SIAE), Sistem
Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia (SIAH), Manajemen
Persediaan (MP) dengan menggunakan 39 sampel responden.
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap butir
pertanyaan dalam setiap variabel penelitian yang digunakan ini:
85
1) Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan (SIAR)
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
1 (SIAR 1) 0,484** 0,002 Valid
2 (SIAR 2) 0,427** 0,007 Valid
3 (SIAR 3) 0,515** 0,001 Valid
4 (SIAR 4) 0,496** 0,001 Valid
5 (SIAR 5) 0,349* 0,029 Valid
6 (SIAR 6) 0,616** 0,000 Valid
7 (SIAR 7) 0,701** 0,000 Valid
8 (SIAR 8) 0,515** 0,001 Valid
9 (SIAR 9) 0,401** 0,011 Valid
10 (SIAR 10) 0,773** 0,000 Valid
11 (SIAR 11) 0,708** 0,000 Valid
12 (SIAR 12) 0,592** 0,000 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.8 di atas menunjukkan variabel sistem informasi akuntansi
siklus pendapatan mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dan semua pertanyaan memiliki
tingkat signifikansi yang kuat, hanya pertanyaan kelima yang
bersignifikansi rendah.
2) Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran (SIAE)
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig (2-Tailed) Keterangan
1 (SIAE 1) 0,667** 0,000 Valid
2 (SIAE 2) 0.528** 0,001 Valid
3 (SIAE 3) 0,433** 0,006 Valid
4 (SIAE 4) 0,669** 0,000 Valid
5 (SIAE 5) 0,542** 0,000 Valid
6 (SIAE 6) 0,717** 0,000 Valid
Berlanjut ke halaman berikutnya.
86
Tabel 4.9 (Lanjutan)
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig (2-Tailed) Keterangan
7 (SIAE 1) 0,434** 0,006 Valid
8 (SIAE 2) 0.508** 0,001 Valid
9 (SIAE 3) 0,394* 0,013 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.9 di atas menunjukkan variabel sistem informasi akuntansi
siklus pengeluaran mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dan semua pertanyaan
memiliki tingkat signifikansi yang kuat, hanya pertanyaan kesembilan yang
bersignifikansi rendah.
3) Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya
Manusia (SIAH)
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya
Manusia
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig (2-Tailed) Keterangan
1 (SIAH 1) 0,628** 0,000 Valid
2 (SIAH 2) 0.355* 0,026 Valid
3 (SIAH 3) 0,689** 0,000 Valid
4 (SIAH 4) 0,512** 0,001 Valid
5 (SIAH 5) 0,763** 0,000 Valid
6 (SIAH 6) 0,692** 0,000 Valid
7 (SIAH 7) 0,597** 0,000 Valid
8 (SIAH 8) 0,706** 0,000 Valid
9 (SIAH 9) 0,521** 0,001 Valid
10 (SIAH 10) 0,734** 0,000 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer yang diolah.
Tabel 4.10 di atas menunjukkan variabel sistem informasi akuntansi siklus
sumber daya manusia mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan
87
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dan semua pertanyaan
memiliki tingkat signifikansi yang kuat, hanya pertanyaan kedua yang
bersignifikansi rendah.
4) Uji Validitas Inventory Management
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Inventory Management
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
1 (MP 1) 0,638** 0,000 Valid
2 (MP 2) 0.491** 0,002 Valid
3 (MP 3) 0,506** 0,001 Valid
4 (MP 4) 0,463** 0,003 Valid
5 (MP 5) 0,695** 0,000 Valid
6 (MP 6) 0,805** 0,000 Valid
7 (MP 7) 0,744** 0,000 Valid
8 (MP 8) 0,649** 0,000 Valid
9 (MP 9) 0,725** 0,000 Valid
10 (MP 10) 0,626** 0,000 Valid
11(MP 11) 0,528** 0,001 Valid
12 (MP 12) 0,403* 0,011 Valid
13 (MP 13) 0,583** 0,000 Valid
14 (MP 14) 0.579** 0,000 Valid
15 (MP 15) 0,739** 0,000 Valid
16 (MP 16) 0570** 0,000 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel di atas menunjukkan variabel sistem informasi akuntansi siklus
sumber daya manusia mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dan semua pertanyaan
memiliki tingkat signifikansi yang kuat, hanya pertanyaan kedua belas yang
bersignifikansi rendah.
88
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada di
atas 0,70. Tabel menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alfa Keterangan
Sistem Informasi Akuntansi Siklus
Pendapatan
0,795 Reliabel
Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
0,715 Reliabel
Sistem Informasi Akuntansi Siklus
Sumber Daya Manusia
0,836 Reliabel
Manajemen Persediaan 0,890 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa nilai Crobach Alfa atas
variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan sebesar 0,795,
sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran sebesar 0,715, sistem
informasi akuntansi siklus sumber daya manusia sebesar 0,836, dan
manajemen persediaan sebesar 0,890. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliable karena memiliki nilai
Cronbach ‘Alfa lebih besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
item dalam pernyataan kuesioner yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang memiliki arti bila pernyataan yang
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
89
3. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya suatu masalah multiko, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.13
menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini.
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolonieritas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,949 7,963 0,245 0,808
TSIAR 0,838 0,246 0,543 3,406 0,002 0,333 3,003
TSIAE -0,48 0,235 -0,27 -0,205 0,839 0,493 2,027
TSIAH 0,583 0,211 0,376 2,766 0,009 0,458 2,184
Sumber: Data Primer yang diolah.
Berdasarkan tabel 4.13 di atas terlihat bahwa nilai Tolerance
mendekati angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai
Tolerance untuk sistem informasi akuntansi siklus pendapatan 0,333,
untuk sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran sebesar 0,493, untuk
sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia 0,458. Selain itu
nilai VIF untuk sistem informasi akuntansi siklus pendapatan sebesar
3,003, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran sebesar 2,027, sistem
informasi akuntansi siklus sumber daya manusia 2,184. Suatu model
90
regresi dalam sebuah penelitian dikatakan bebas dari multiko apabila
memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,1 VIF kurang dari 10. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi berganda
tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
model data yang memiliki distribusi data secara normal atau mendekati
normal (Ghozali, 2013:149).
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah.
91
Gambar 4.1 di atas memperlihatkan bahwa penyebaran data yang
berbeda di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas
(Ghozali, 2006:149).
Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada
gambar berikut ini.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data primer yang diolah.
Gambar 4.2 di atas menjelaskan tingkat penyebaran data yang
berada sekitar histogram dan mengikuti alur naik turun histogram
92
normalitas data, ini menjelaskan bahwa model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 39
Normal Parametersa,,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 2,97087565
Most Extreme
Differences
Absolute 0,150
Positive 0,66
Negative -0,150
Kolmogorov-Smirnov Z 0,939
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,341
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa nilai
signifikansi tabel uji normalitas sebesar 0,341. Nilai tersebut di atas
0,05, yang memiliki arti data residual terdistribusi dengan normal.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari nilai residual dari
satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk menguji suatu uji
heteroskedastisitas pihak peneliti menguji dengan 2 bentuk yaitu dalam
bentuk: 1) Grafik Scatterplot, dan 2) Tabel Uji Glejser.
93
1) Scatterplot
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.3.
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah.
Berdasarkan gambar di atas, grafik scatterplot menunjukkan
bahwa data tersebar di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y
dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut.
Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model persamaan
regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi
94
inventory management berdasarkan variabel yang mempengaruhinya,
yaitu sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi
akuntansi siklus pengeluaran, dan sistem informasi akuntansi siklus
sumber daya manusia.
2) Tabel Uji Glejser
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,563 4,269 1,771 0,085
TSIAR -0,149 0,132 -0,317 -1,132 0,266
TSIAE 0,135 0,126 0,247 1,074 0,290
TSIAH -0,057 0,113 -0,120 -0,504 0,617
a. Dependent Variable: RES2
Berdasarkan tabel 4.15 menjelaskan bahwa nilai probabilitas dari
variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan sebesar 0,266
lebih besar dari 0,05 yang berarti bebas dari heteroskedastisitas, nilai
probabilitas dari variabel sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran
sebesar 0,290 lebih besar dari 0,05 yang berarti bebas dari
heteroskedastisitas, nilai probabilitas dari variabel sistem informasi
akuntansi siklus pendapatan sebesar 0,617 lebih besar dari 0,05 yang
berarti bebas dari heteroskedastisitas.
95
4. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.
Tabel 4.16
Hasil Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,839a 0,704 0,679 3,0956
a. Predictor: (Constant), TSIAR, TSIAE, TSIAH
b. Dependent Variabel: TMP
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.16 menjelaskan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,679 atau
67,90%, ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik sistem informasi
akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, dan
sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia 0,679 atau 67,90%.
Sedangkan sisanya sebesar 0,321 atau 32,10% (1-0,679) dijelaskan oleh faktor-
faktor lainnya seperti ketidakpastian lingkungan, kondisi perusahaan, teknologi
dan informasi, pengendalian internal serta eksternal perusahaan dan lainnya
yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
5. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis regresi berganda yang dalam penelitian ini pihak
peneliti meneliti 3 variabel independen dan 1 variabel dependen yaitu, sistem
informasi akuntansi siklus pendapatan (X1), sistem informasi akuntansi siklus
pengeluaran (X2), sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia (X3),
dan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan (Y1). Yang dilakukan dengan
dua uji yaitu:
96
a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.17, jika nominal probabilitas t
lebih kecil dari dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika
probabilitas t lebih besar dari dari 0,05 maka Ha ditolak dan menerima H0.
Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,949 7,963 0,245 0,808
TSIAR 0,838 0,246 0,543 3,406 0,002 0,333 3,003
TSIAE -0,48 0,235 -0,27 -0,205 0,839 0,493 2,027
TSIAH 0,583 0,211 0,376 2,766 0,009 0,458 2,184
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.17 di atas menjelaskan hasil regresi berganda sebagai berikut:
Y= 1,949+0,838X1+(-0,48)X2+0,583X3
Hipotesis 1: Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
terhadap Inventory Management
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.17 menjelaskan bahwa
variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi
akuntansi siklus pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap inventory
management, karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05.
97
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi
siklus pendapatan berpengaruh terhadap inventory management. Hal ini
menunjukkan bahwa penggerak variabel X1, yang dikutip dari buku Romney
dan Steinbart (2012:353) yaitu: “An organization performs the four basic
revenue cycle activities: 1. Sales order entry, 2. Shipping, 3. Billing 4. Cash
collection”. Yang diartikan sebagai berikut suatu perusahaan menerapkan
empat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan: 1. Menginput catatan
penjualan, 2. Pengiriman, 3. Penagihan, 4. Pengumpulan kas.
Maka, pengukuran dalam sistem informasi akuntansi siklus pendapatan
terhadap inventory management yang digeraki oleh kutipan buku Heizer dan
Render (2010:83-89) menjelaskan mengenai penggerak inventory
management: 1. (Analisis ABC), 2. Akurasi catatan persediaan, 3.
Perhitungan siklus, dan 4. Kontrol persediaan pelayanan, memiliki tingkat
signifikansi yang baik sehingga berakibat terhadap uji hipotesis sistem
informasi akuntansi siklus pendapatan berpengaruh terhadap inventory
management.
Berdasarkan penelitian yang diteliti oleh Fauzi (2014:12) menjelaskan
bahwa sistem informasi siklus pendapatan yang ditingkatkan dengan
pengendalian internal perusahaan mampu memaksimalkan manajemen
persediaan perusahaan sehingga berpengaruh positif. Dan menurut penelitian
Fernando (2014:2) menjelaskan bahwa dengan meningkatkan perbaikan
sistem pendapatan dan persediaan dapat membantu meningkatkan kinerja
operasional perusahaan, proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat dan
98
akurat, proses pengecekan persediaan lebih cepat, proses penelusuran data
transaksi menjadi lebih mudah dan pembagian tugas lebih jelas bagi para
karyawan sehingga mengurangi tingkat kecurangan dan memberikan
pengaruh positif terhadap manajemen persediaan perusahaan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pihak
peneliti di beberapa perusahaan dagang di Kota Bogor, Jakarta, dan
Tangerang Selatan, bahwa sistem informasi akuntansi siklus pendapatan telah
diterapkan pada aktivitas penjualan kepada pelanggan dan telah menerapkan
teknologi yang efektif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Penerapan
sistem informasi akuntansi siklus pendapatan mampu untuk meningkatkan
kinerja dan keamanan kas masuk dari penjualan persediaan dari pelanggan.
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan ini efektif dalam menyediakan
informasi yang cocok bagi manajemen persediaan sehingga mampu
melakukan pengecekan persediaan lebih cepat, proses penelusuran transaksi
penjualan dan mampu meningkatkan kinerja dan keamanan dalam
operasional penjualan terhadap persediaan yang dimiliki perusahaan dagang
ini.
Hipotesis 2: Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
terhadap Inventory Management
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.17 menjelaskan bahwa
variabel sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,839. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi
99
akuntansi siklus pengeluaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
inventory management, karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi
siklus pengeluaran tidak berpengaruh terhadap inventory management. Hal ini
menunjukkan bahwa penggerak variabel X2, yang dikutip dari buku Romney
dan Steinbart (2012:392) yang menjelaskan mengenai aktivitas dasar sistem
informasi akuntansi siklus pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “An
organization performs the four basic expenditure cycle activities: 1. Ordering
materials, supplies, and services, 2. Receiving materials, supplies, and
services, 3. Approving supplier Invoice 4. Cash disbursements”. Yang di
artikan sebagai berikut suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar
dalam siklus pengeluaran: 1. Pemesanan bahan baku atau barang dagang,
perlengkapan, dan jasa, 2. Penerimaan bahan baku atau barang dagang,
perlengkapan, dan jasa, 3. Persetujuan faktur pemasok, 4. Pengeluaran kas.
Maka, pengukuran dalam sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran
terhadap inventory management yang digeraki oleh kutipan buku Heizer dan
Render (2010:83-89) menjelaskan mengenai penggerak inventory
management: 1. (Analisis ABC), 2. Akurasi catatan persediaan, 3.
Perhitungan siklus, dan 4. Kontrol persediaan pelayanan tidak memiliki
tingkat signifikansi yang baik sehingga berakibat terhadap uji hipotesis sistem
informasi akuntansi siklus pengeluaran tidak berpengaruh terhadap inventory
management. Dan terdapat faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini seperti ketidakpastian lingkungan, kondisi perusahaan,
100
teknologi dan informasi, pengendalian internal serta eksternal perusahaan dan
lainnya.
Berdasarkan penelitian yang diteliti oleh Rosina dan Dianni (2014:15),
menjelaskan bahwa pengelolaan persediaan yang diterapkan pada toko ini
belum maksimal sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang tidak profitable.
Dengan aktivitas pengeluaran dalam inventory management yang tidak diikuti
dengan pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas tidak
profitable dalam meningkatkan profitabilitas, sehingga tidak memiliki
hubungan yang signifikan.
Dan penelitian Nejadhosseini (2012:140) ini memiliki hasil hubungan
antara sistem informasi akuntansi yang memiliki hasil yang negatif terhadap
kinerja manajemen secara menyeluruh pada perusahaan yang terlisting pada
Dubai Financial Market (DFM), karena sistem informasi akuntansi tidak
menyediakan informasi yang cocok kinerja manajemen secara menyeluruh
untuk memfasilitasi efektivitas penyampaian strategi dan tujuan operasional
perusahaan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pihak
peneliti di beberapa perusahaan dagang di Kota Bogor, Jakarta, dan
Tangerang Selatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran tidak
memiliki aplikasi software yang paling modern tidak seperti siklus penjualan
dan hanya menerapkan sistem komputerisasi dalam transaksi pembelian
barang dagang dari supplier, selain itu perusahaan belum menerapkan
kebijakan akuntansi secara menyeluruh seperti diskon pembelian,
101
pembayaran hutang konsinyasi dan penerapan metode pencatatan serta sistem
persediaan dengan jumlah barang yang banyak sulit diterapkan secara
menyeluruh, selain itu kebijakan manajemen mutu dari persediaan barang
yang baru datang dari supplier sulit untuk diterapkan secara maksimal secara
menyeluruh dalam penerapannya karena kurangnya pengendalian yang
memadai dalam opersionalnya. Dan faktor lain seperti lingkungan, kurangnya
responden dan resiko-resiko yang mungkin tidak diketahui secara menyeluruh
oleh perusahaan dan kemajuan teknologi yang selalu memperbaharui
teknologi sistem informasi akuntansi pengeluaran. Maka efektivitas
penggunaan sistem informasi akuntansi akan dirasakan apabila perusahaan
memiliki pengendalian internal yang baik dan mampu mendukung siklus
pengeluaran. Sehingga sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran kurang
mampu menyediakan informasi yang cocok manajemen persediaan.
Hipotesis 3: Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya
Manusia terhadap Inventory Management
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.17 menjelaskan bahwa
variabel sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia mempunyai
tingkat signifikansi sebesar 0,009. Hal ini menunjukkan bahwa sistem
informasi akuntansi siklus sumber daya manusia berpengaruh secara
signifikan terhadap inventory management, karena tingkat signifikansinya
lebih kecil dari 0,05.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi
siklus sumber daya manusia berpengaruh terhadap inventory management.
102
Hal ini menunjukkan bahwa penggerak variabel X3, yang dikutip dari buku
Romney dan Steinbart (2012:459) yang menjelaskan mengenai aktivitas dasar
sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dijelaskan sebagai
berikut: “An organization performs the five basic payroll/ human resources
management cycle activities: 1. Update payroll master data, 2. Validate time
and attendance data, 3. Prepare payroll, 4. Disburse payroll, 5. Disburse
payroll taxes and miscellaneous deduction”. Yang diartikan sebagai berikut
suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar dalam penggajian/ siklus
sumber daya manusia: 1. Mengupdate data induk gaji, 2. Memvalidasi waktu
dan data absensi, 3. Menyiapakan penggajian, 4. Membayarkan penggajian, 5.
Membayarkan pajak penggajian dan pengurangan biaya lain-lain.
Maka, pengukuran dalam sistem informasi akuntansi siklus sumber
daya manusia terhadap inventory management yang digeraki oleh kutipan
buku Heizer dan Render (2010:83-89) menjelaskan mengenai penggerak
inventory management: 1. (Analisis ABC), 2. Akurasi catatan persediaan, 3.
Perhitungan siklus, dan 4. Kontrol persediaan pelayanan, memiliki tingkat
signifikansi yang baik sehingga berakibat terhadap uji hipotesis sistem
informasi akuntansi siklus sumber daya manusia berpengaruh terhadap
inventory management.
Setiap sumber daya manusia dalam suatu perusahaan pasti memiliki
kepentingannya masing-masing yang terkait ke dalam kinerja perusahaan,
khususnya sumber daya manusia yang terkait dengan manajemen persediaan
seperti alur proses gudang, penyimpanan barang dagang, masuk keluarnya
103
persediaan, keamanan serta pengendalian internal persediaan dan sumber
daya supplier memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja
manajemen persediaan.
Berdasarkan penelitian Machmud dan Pinatik (2014:773), pengendalian
telah dilakukan secara efektif, didukung oleh efektivitas operasi, keandalan
laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum, dan peraturan perusahaan.
Tujuan utamanya untuk tercapainya eksistensi, kelengkapan, akurasi,
klasifikasi, tepat waktu, posting dan pengikhtisaran. Pengendalian yang
dilakukan terhadap sumber daya manusia perusahaan efektif dan berdampak
positif terhadap pengelolaan persediaan barang dagangan dengan baik
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pihak
peneliti di beberapa perusahaan di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang
Selatan, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia sangat
berpengaruh dengan manajemen persediaan, karena aktivitas dan kecermatan
kinerja pegawai sangatlah berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas barang
dagang yang terdapat di toko dan gudang. Kontrol persediaan dan perlakuan
sistem penggajian yang baik dan selalu tepat waktu akan mempengaruhi
kinerja sumber daya manusia dalam mengatur manajemen perusahaan. Selalu
melakukan pengecekan, persiapan sumber daya manusia sebelum bekerja
serta melakukan evaluasi setelah bekerja mampu menunjukkan efektivitas
sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia, sehingga mampu
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam mengelola
persediaan barang dagang perusahaan.
104
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nominal
probabilitas F lebih kecil dari dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,
sedangkan jika probabilitas F lebih besar dari dari 0,05 maka Ha ditolak dan
menerima H0
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik F
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 797,839 3 265,946 27,753 .000
Residual 335,392 35 9,583
Total 1133,231 38
a. Predictors: (Constant), TSIAR, TSIAE, TSIAH
b. Dependent Variabel: TMP
Sumber: Data Primer yang diolah.
Hipotesis 4: Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan,
Siklus Pengeluaran, dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap
Inventory Management
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.18 menjelaskan bahwa
variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran,
dan siklus sumber daya manusia mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia berpengaruh
secara signifikan terhadap inventory management, karena tingkat
signifikansinya lebih kecil dari 0,05.
105
Berdasarkan penelitian Gusti (2013:12), Ali et.al (2014:115), dan
Chendana (2013:14-15), Ketiga penelitian di atas mendukung hasil penelitian
yang peneliti lakukan menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia berpengaruh
terhadap manajemen persediaan perusahaan dengan menggerakan
pengendalian internal perusahaan akan menghasilkan hasil yang lebih efektif.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pihak
peneliti di beberapa perusahaan di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang
Selatan, sistem informasi akuntansi secara menyeluruh mampu memberikan
kinerja terbaik dalam mengatur persediaan barang dagang perusahaan,
membantu pencatatan dan pelaporan dari setiap proses transaksi yang terjadi,
juga optimalisasi sistem informasi akuntansi persediaan perusahaan mampu
memperoleh informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan,
perencanaan, operasi dan pengendalian untuk pengembangan bisnis dalam
persediaan barang yang turut meningkatkan profitabilitas yang maksimal.
Dengan menerapkan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan akan
meningkatkan kinerja keuangan dan akuntansi, memprediksi masa depan dari
informasi yang diproses, mampu memberikan data dan informasi yang valid,
dapat diandalkan tanpa ada kesalahan yang dilakukan oleh manusia yang
akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Sehingga sistem informasi akuntansi
efektif memberikan informasi untuk mendukung manajemen persediaan di
perusahaan dagang ini yang akan meningkatkan pengendalian manajemen
persediaan.
106
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil signifikansi pengaruh sistem
informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi sklus
pengeluaran, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia terhadap
manajemen persediaan. Responden pada penelitian ini berjumlah 39 responden
yang berprofesi sebagai manajer, supervisor, dan bagian akuntansi dari masing-
masing 39 perusahaan dagang yang berbeda di kota Bogor, Jakarta, dan
Tangerang Selatan. Berdasarkan data yang diperoleh dan diolah untuk melakukan
pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan
model uji regresi berganda di mana terdapat 3 variabel X dan 1 variabel Y. maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengaruh sistem informasi akuntansi siklus pendapatan menunjukkan hasil
yang signifikan terhadap inventory management. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2014), Luay et.al (2012), dan
Fernando (2014).
2. Pengaruh sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran menunjukkan hasil
yang tidak signifikan terhadap inventory management. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosina dan Dianni (2014),
Nejadhosseini (2012), dan Salehi et.al (2010).
107
3. Pengaruh sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia
menunjukkan hasil yang signifikan terhadap inventory management. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamed et.al (2011),
dan Machmud dan Pinatik (2014).
4. Pengaruh sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan
siklus sumber daya manusia menunjukkan hasil yang signifikan terhadap
inventory management. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Chendana (2013), Ali et.al (2014) dan Gusti (2013).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan
berupa saran-saran berikut:
1. Penelitian selanjutnya agar mampu memperluas wilayah penelitian dan
memperbanyak sampel responden penelitian.
2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya mencoba data yang bukan hanya
berdasarkan data primer, karena data primer khususnya kuesioner hanya
bergantung pada pendapat responden yang terkadang dipengaruhi oleh kondisi
psikologis dan fisik responden. Serta jumlah respoden yang mempengaruhi
hasil kuesioner
3. Kepada pihak responden perusahaan agar selalu mengikuti perkembangan
zaman dalam teknologi, karena dengan sistem informasi akuntansi yang lebih
update dalam software dan hardware akan membantu perusahaan lebih baik.
108
DAFTAR PUSTAKA
Adel, M Qawatneh. “The Effect of Electronic Commerce on the Accounting
Information System in Jordanian Banks”, International Business Research
Vol. 5, No. 5; May 2012, Pg 158-163.
Aphriyandani, Ghita. “Sistem Pengendalian Internal pada Pengelolaan
Persediaan di Toko Tanah Abang Jilbab Malang”. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya 2013.
Bayangkara, IBK. “Manajemen Audit Prosedur dan Implementasi”, Salemba
Empat, Jakarta, 2008.
Bodnar, H George dan Hopwood, S. William. “Sistem Informasi Akuntansi”,
Edisi Kesembilan, ANDI, Yogyakarta, 2006.
Cailolouet, Aaron dan Lapeyre, Bill. “The Importance of an Accounting
Information System in the Strategic Management Process” ProQuest;
Vol.57, No.1, Winter 1992.
Charlest, T Horngren, et.al. “Akuntansi Biaya Dengan Penekanan Manajerial”,
Edisi 12, Erlangga, Jakara, 2008.
_______________________. “Cost Accounting A Managerial Emphasis, 13
Edition, Pearson Education, New Jersey, 2009.
Chendana, Stefani. “Rancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan di CV.
Multi Jaya Palu, Sulawesi Tengah”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya, Vol.2, No.1, 2013.
Dasaratha, V Rama dan Frederick, L Jones. “Accounting Information System”,
International Student Edition, 2006.
Dehghanzade, Hamed, et.al. “A Survey of Human Factors’ Impacts on the
Effectiveness of Accounting Information Systems”, International Journal of
Business Administration Vol.2, No.4; November 2011.
Fauzi, S Ikmal. “Analisis dan Desain Sistem Informasi Akuntansi Siklus
Penjualan dan Pengeluaran untuk Meningkatkan Pengendalian Internal
dengan Menggunakan Software BEE Accounting pada UD.X Sidoarjo”,
Fakultas Bisnis dan Ekonomika, 2014.
Fernando. “Analysis and Design of Accounting Information System Revenue Cycle
and Inventory in PT. Prima Utama Megah”, Google Scholar, 2014.
109
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Diponegoro, 2013.
Gunawan, Andi. “Perencanaan Sistem Persediaan dan Perbaikan Tata Letak di
Gudang Bahan Baku PT Aneka Indo Makmur (AIM) Sidoarjo”. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2, No.1, 2013.
Gusti, Retno Widyawati, “Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus
pada Perusahaan Winner Textile Denpasar” Institut Pertanian Bogor.
Hall, A. James. “Accounting Information System”, Edisi Keempat, Salemba
Empat, Jakarta, 2006.
Harapan, Sofyan Syafri. “Teori Akuntansi”, Edisi kedua belas, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2012.
Hurt, Robert L. “Accounting Information System, Basic Concept and Current
Issue”, The McGraw-Hill Companies, New Jersey, 2000.
Ikatan Akuntansi Indonesia. “PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)”,
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, 2013.
Indriantoro, Nur dan Bambang, Supomo. “Metodelogi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Jakarta, 2002.
Jay, Heizer dan Barry, Render. “Management Operation”, Buku satu, Edisi
kesembilan, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
___________________________. “Management Operation”, Buku dua, Edisi
kesembilan, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Jianling, Jiao dan Kefei, li. “Analysis of Inventory Management in China
Enterprises”, School of Accounting Hebei University of Economics and
Business, 2012.
Kouser, Rehana, et.al. “Firm Size, Leverage, and Profitability: Overanding Impact
of Accounting Information System. Business and Management Review”,
Vol. 1(10) pp. 58 – 64 December, 2011.
Kurnia, Desti Sari dan Efendi, Rizal. “Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam
Pengendalian Persediaan Barang Dagang pada CV. Graha Gallery
Palembang”, Google Scholar, 2013.
Machmud dan Pinatik Sherly. “Peran Controller Dalam Usaha Meminimalisasi
Resiko Kehilangan Persediaan Barang Dagangan Pada Jumbo Swalayan
110
Manado”, (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Jurusan Akuntansi), ISSN 2303-1174.
Mahmoud, Ali Abdallah Alrabei, et.al. “The Relationship between Applying
Methods of Accounting Information System and the Production Activities”,
International Journal of Economics and Finance, Vol. 6, No.5; 2014, ISSN
1916-971X, Canadian Center of Science and Education
Mardiyasmo. “Akuntansi Sektor Publik”, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta, 2009.
Mendoza, Abraham and Jose, E Ventura. “A Serial Inventory System with
Supplier Selection and Order Quantity”, Allocation Proceedings of the
2010 Industrial Engineering Research Conference A. Johnson and J. Miller,
eds.
Mohammad, Lu'ay, et.al. “The Affect of Applying Accounting Information System
on the Profitability of Commercial Islamic Banks in Jordan (A field study
from Management’s Viewpoint)”, Journal of Management Research. 2012,
Vol. 4, No. 2. Pg. 112-138.
Monalisa. https://www.academia.edu/4775734/Audit_Persediaan, Diakases pada
hari selasa, tanggal 14 Desember 2014.
Nejadhosseini, Siamak Soudani. “The Usefulness of an Accounting Information
System for Effective Organizational Performance”, International Journal of
Economics and Finance”, Vol. 4, No. 5; May 2012, pg. 136-145
Radu, Florin, et.al. “Aspect of the Accounting Information System in the Context
of Entitiy’s Management Process”, Economy Transdisciplinarity Cognition,
Vol.15, Issue 1.
Raymon, Jr McLeod dan Shell, P George. “Sistem Informasi Manajemen”,
Salemba Empat, Jakarta, 2011.
Robert, F Jacobs dan Richard, B Chase. “Operation and Supply Management”,
Mc Graw-Hill Companies Inc, New York, 2008.
Roberth, L Marthins dan John, H Jackson. “Manajemen Sumber daya Manusia”,
Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Robert, N Anthony dan Vijay, Govindarojan. “Management Control System”,
buku 1, Edisi Kesebelas, Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Roger, G Schroeder. “Operation Management Contamporary Concepts and
Cases”, the McGraw-Hill Companies Inc, New York, 2007.
111
Romney, M B dan Steinbart. P J. “Sistem Informasi Akuntansi”, buku kedua,
Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta, 2005.
_____________________________. “Sistem Informasi Akuntansi”, buku satu,
Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta, 2006.
_____________________________. “Accounting Information System” Elevent
Edition, Pearson Education, New Jersey, 2009.
_____________________________. “Accounting Information System” Twelfth
Edition, Pearson Education, New Jersey, 2012.
Rosina, Jappi dan Dianni, Frisko Koan. “Penerapan Inventory Management
dalam Meningkatkan Profitabilitas di Toko X Kupang”.Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.3,No.1, 2014.
Salehi, Mahdi, et.al. “Usefulness of Accounting Information System in Emerging
Economy: Empirical Evidence of Iran”, International Journal of Economics
and Finance, Vol. 2, No. 2; May 2010, pg. 186-195.
Santoso, Singgih. “SPSS Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”,
PT.Elex Media Komputindo, Jakarta, 2014.
Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Buku Kedua, Edisi Kempat,
Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Ulfa, Rina. https://www.academia.edu/8476639/CV_JAYA_KARYA, Diakases
pada hari kamis, tanggal 12 Febuari 2014.
Wilkinson, Josep W dan Marianus, Sinaga, “Accounting Information System:
Essensial Concept and Application”, Edisi Keempat, John Willey and Sons
Inc, New York , 2000.
William, J Stevenson, “Operation Management”, Grow-Hill Companie Inc, New
York, 2005.
Weygandt, Kieso dan Kimmel. “Accounting Principles Pengantar Akuntansi”,
Edisi Ketujuh, Salemba Empat, Jakarta, 2010.
112
LAMPIRAN -LAMPIRAN
1. Lembar Kuesioner
2. Hasil Penyebaran Kuesioner
3. Hasil Olah SPSS21
4. Hasil Wawancara Responden
5. Surat Penyebaran Kuesioner
113
Lampiran 1 : Lembar Kuesioner
Nomor Penelitian: (Diisi pihak peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Perusahaan :
Nama Responden (Boleh di isi atau tidak):
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : 20-35 36-50 50>
Pekerjaan : Manajer Perusahaan Bagian Akuntansi
Bagian Persediaan Supervisor Perusahaan
Pekerjaan Lainya (……………………...………)
Pengalaman Kerja : 1-5 Tahun 6-10 Tahun 10>
Bagian 1. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
PETUNJUK PENGISIAN :
Berikut ini sejumlah pernyataan yang diajukan mengenai SIA (Sistem Informasi
Akuntansi ) dalam siklus pendapatan. Berikan tanda (√) terhadap pilihan yang
anda pilih.
1=Tidak Pernah (TP) 3=Jarang (JR) 5=Selalu (SL)
2=Pernah (P) 4=Sering (SR)
114
No Daftar Pernyataan TP P JR SR SL
1. Perusahaan memiliki data penjualan yang lengkap,
akurat, valid.
2. Perusahaan memiliki data dan informasi pesanan
pelanggan yang diinginkan
3. Perusahaan memiliki persetujuan prosedur kredit yang
baik
4. Perusahaan selalu memeriksa persediaan barang untuk
dijual
5. Perusahaan selalu menaggapi pertanyaan pelanggan
mengenai barang yang dijual
6. Perusahaan memilih barang dagang dengan kualitas
baik
7. Perusahaan mengetahui mengenai data-data
pengiriman persediaan (seperti jumlah pengiriman,
jumlah kuantitas)
8. Perusahaan memiliki data faktur penjualan yang baik
9. Perusahaan memiliki data dan jumlah piutang usaha
yang baik
10. Perusahaan memiliki pegawai dan teknologi yang baik
dalam melakukan proses penjualan dan pendapatan
perusahaan
11. Perusahaan memiliki keamanan dan pengendalian
yang baik dalam mengumpulkan jumlah kas masuk
12. Perusahaan memiliki arus kas masuk yang baik dalam
laporan keuangan
115
Bagian 2. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
PETUNJUK PENGISIAN :
Berikut ini sejumlah pernyataan yang diajukan mengenai SIA (Sistem Informasi
Akuntansi) dalam siklus pengeluaran. Berikan tanda (√) terhadap pilihan yang
anda pilih.
1=Tidak Pernah (TP) 3=Jarang (JR) 5=Selalu (SL)
2=Pernah (P) 4=Sering (SR)
No Daftar Pernyataan TP P JR SR SL
13. Perusahaan selalu mengidentifikasi apa, kapan dan berapa
jumlah persediaan barang dagang yang dipesan dan dibeli
14. Perusahaan melakukan pembatasan terhadap
persediaan/barang dagang (safety stock) mengurangi
pengeluaran perusahaan
15. Perusahaan memiliki pemasok yang baik dan berkualitas
16. Perusahaan memiliki laporan penerimaan barang (data-
data pengiriman, pemasok dan pesanan pembelian)
17. Perusahaan memiliki data faktur pembelian yang baik
18. Perusahaan memiliki data dan jumlah hutang yang baik
19. Perusahaan memiliki pegawai dan teknologi yang baik
dalam melakukan proses pembelian atau pengeluaran
perusahaan
20. Perusahaan memiliki keamanan dan pengendalian yang
baik dalam mengeluarkan jumlah kas keluar
21. Perusahaan memiliki arus kas keluar yang baik dalam
laporan keuangan
116
Bagian 3. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia
PETUNJUK PENGISIAN :
Berikut ini sejumlah pernyataan yang diajukan mengenai SIA (Sistem Informasi
Akuntansi) dalam siklus Sumber Daya Manusia. Berikan tanda (√) terhadap
pilihan yang anda pilih.
1=Tidak Pernah (TP) 3=Jarang (JR) 5=Selalu (SL)
2=Pernah (P) 4=Sering (SR)
No Daftar Pernyataan TP P JR SR SL
22. Perusahaan melakukan dan mengesahkan perubahan data
penggajian dan sumber daya manusia setiap waktu
23. Perusahaan memiliki data mengenai jumlah pegawai,
perekrutan pekerja baru, dan data pegawai yang berhenti
baik diberhentikan maupun sukarela
24. Perusahaan memiliki data yang akurat mengenai
penggajian dan sumber daya manusia perusahaan.
25. Perusahaan memiliki prosedur yang diberikan kepada
para pegawai.
26. Perusahaan selalu mengakurasikan waktu dan kehadiran
para pegawai
27. Perusahaan selalu mengecek dalam persiapan sumber
daya manusia dan penggajian pegawai
28. Perusahaan selalu melakukan evaluasi kinerja para
pegawai pada waktu tertentu
29. Perusahaan memiliki keamanan terhadap pencurian dan
penipuan dalam penggajian pegawai.
30. Perusahaan selalu membayarkan gaji pegawai dengan
117
akurat dan tepat waktu
31. Perusahaan memiliki data yang akurat pengeluaran
perusahaan yang berhubungan dengan pegawai dengan
baik.
Bagian 4. Manajemen Persediaan
PETUNJUK PENGISIAN :
Berikut ini sejumlah pernyataan yang diajukan mengenai Manajemen Persediaan.
Berikan tanda (√) terhadap pilihan yang anda pilih.
1=Tidak Pernah (TP) 3=Jarang (JR) 5=Selalu (SL)
2=Pernah (P) 4=Sering (SR)
No Daftar Pernyataan TP P JR SR SL
32. Perusahaan melakukan pengelompokan persediaan
barang dagang dari jenis dan harga
33. Perusahaan melakukan pengelompokan persediaan
barang dagang berdasarkan volume penjualan tahunan
34. Perusahaan memiliki data masuk dan keluar persediaan
dalam gudang
35. Perusahaan memiliki tingkat keamanan yang baik dalam
penyimpanan gudang persediaan
36. Perusahaan memiliki pegawai yang berkualitas dalam
menjaga keamanan persediaan barang dagang di gudang
37. Perusahaan melakukan perhitungan jumlah persediaan
dengan cermat
38. Perusahaan memiliki persediaan yang sesuai dengan
permintaan konsumen terkini
118
39. Perusahaan melakukan perhitungan keuntungan setiap
harinya untuk mengukur kualitas persediaan
40. Perusahaan melakukan perhitungan kembali mengenai
jumlah persediaan barang dagang yang ada
41. Perusahaan memiliki keakuratan data dan informasi
mengenai persediaan perusahaan
42. Perusahaan memberikan pelatihan dan kedisiplinan
terhadap para pegawai dalam ruang persediaan
43. Perusahaan memiliki sistem keamanan yang baik untuk
para pelanggan
44. Perusahaan memiliki kontrol yang baik ketika terdapat
pengiriman dari pemasok
45. Perusahaan menggunakan pengkodean terhadap setiap
barang dagang
46. Perusahaan memiliki sistem persediaan dengan metode
perpetual (dicatat sebagai persediaan dan setiap
transaksi)
47. Perusahaan memiliki jumlah persediaan yang cukup,
tidak lebih dan tidak kurang
119
Lampiran 2: Hasil Penyebaran Kuesioner
A. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
No SIAR1 SIAR2 SIAR3 SIAR4 SIAR5 SIAR6 SIAR7 SIAR8 SIAR9 SIAR10 SIAR11 SIAR12 TSIAR
Q1 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 54
Q2 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 50
Q3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49
Q4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 56
Q5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 56
Q6 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 53
Q7 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 52
Q8 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 53
Q9 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 53
Q10 4 4 3 4 5 5 4 5 3 4 4 4 49
Q11 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 52
Q12 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 48
Q13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
Q14 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 50
Q15 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 51
Q16 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
Q17 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 51
Q18 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 51
Q19 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 51
Q20 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 50
Q21 5 3 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 54
120
A. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
Q22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
Q23 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 54
Q24 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 54
Q25 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 58
Q26 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 58
Q27 5 4 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 55
Q28 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 58
Q29 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 58
Q30 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 55
Q31 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 54
Q32 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 57
Q33 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 49
Q34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
Q35 5 3 5 3 5 5 4 5 1 4 5 5 50
Q36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
Q37 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 4 4 54
Q38 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 54
Q39 5 3 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 55
121
B. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
No SIAE1 SIAE2 SIAE3 SIAE4 SIAE5 SIAE6 SIAE7 SIAE8 SIAE9 TSIAE
Q1 5 4 5 5 5 4 4 4 5 41
Q2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 38
Q3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 38
Q4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 41
Q5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 42
Q6 4 4 5 4 4 5 5 4 5 40
Q7 5 5 5 4 4 4 5 4 4 40
Q8 5 5 5 3 4 5 5 5 5 42
Q9 4 5 5 4 5 3 4 5 5 40
Q10 3 5 4 4 5 3 3 5 4 36
Q11 3 4 4 4 4 3 4 4 5 35
Q12 5 4 4 4 4 4 5 4 4 38
Q13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
Q14 5 4 4 4 4 3 4 4 5 37
Q15 4 5 5 4 4 4 4 4 5 39
Q16 5 2 5 5 5 5 5 5 5 42
Q17 4 5 5 4 4 4 4 4 5 39
Q18 4 5 5 4 4 4 4 4 5 39
Q19 4 5 5 4 4 4 4 4 5 39
Q20 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38
Q21 3 3 5 3 5 3 5 5 5 37
122
B. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
Q22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
Q23 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37
Q24 4 5 5 5 5 5 4 5 5 43
Q25 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
Q26 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
Q27 4 4 5 3 5 4 5 5 5 40
Q28 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
Q29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
Q30 5 5 5 5 5 4 4 4 4 41
Q31 4 4 5 3 4 5 5 4 5 39
Q32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
Q33 5 4 4 4 4 4 5 4 4 38
Q34 5 5 4 5 5 5 5 5 5 44
Q35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
Q36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
Q37 5 5 5 5 5 3 5 4 4 41
Q38 5 5 5 4 4 5 5 5 5 43
Q39 3 1 5 3 5 3 5 5 5 35
123
C. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia
No SIAH1 SIAH2 SIAH3 SIAH4 SIAH5 SIAH6 SIAH7 SIAH8 SIAH9 SIAH10 TSIAH
Q1 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 45
Q2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42
Q3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42
Q4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
Q5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
Q6 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 44
Q7 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 42
Q8 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 45
Q9 5 5 4 5 4 5 3 5 5 4 45
Q10 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 43
Q11 5 5 5 4 4 3 3 4 5 5 43
Q12 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42
Q13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Q14 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 46
Q15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Q16 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 47
Q17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Q18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Q19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Q20 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42
Q21 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
124
C. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia
Q22 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
Q23 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
Q24 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 48
Q25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Q26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Q27 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
Q28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Q29 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
Q30 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 45
Q31 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 44
Q32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Q33 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42
Q34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Q35 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 45
Q36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Q37 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 39
Q38 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 48
Q39 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 48
125
D. Hasil Kuesioner Manajemen Persediaan
No MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 MP6 MP7 MP8 MP9 MP10 MP11 MP12 MP13 MP14 MP15 MP16 TMP
Q1 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 70
Q2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 68
Q3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 68
Q4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 67
Q5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
Q6 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 73
Q7 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 74
Q8 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 70
Q9 4 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 4 5 5 3 4 66
Q10 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 5 67
Q11 5 4 5 5 5 4 3 3 3 3 4 5 4 5 4 4 66
Q12 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 68
Q13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
Q14 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 72
Q15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
Q16 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 78
Q17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
Q18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
Q19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
Q20 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 71
Q21 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 73
126
D. Hasil Kuesioner Manajemen Persediaan
Q22 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 78
Q23 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 71
Q24 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 3 67
Q25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
Q26 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79
Q27 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 73
Q28 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79
Q29 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 78
Q30 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 65
Q31 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 73
Q32 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 78
Q33 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 68
Q34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
Q35 5 3 2 5 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 65
Q36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
Q37 5 5 5 5 5 3 4 3 3 5 5 4 4 5 5 4 70
Q38 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 70
Q39 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 73
127
Lampiran 3. Hasil Olah SPSS 21
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
TSIAR 39 48 60 53.97 3.535 .222 .378 -.976 .741
TSIAE 39 35 45 40.62 3.040 -.009 .378 -1.073 .741
TSIAH 39 39 50 45.26 3.522 -.026 .378 -1.283 .741
TMP 39 64 80 71.62 5.461 .244 .378 -1.286 .741
Valid N (listwise) 39
Uji Validitas Variabel X1:
SIAR1 SIAR2 SIAR3 SIAR4 SIAR5 SIAR6 SIAR7 SIAR8 SIAR9 SIAR10 SIAR11 SIAR12 TSIAR
SIAR1
Pearson Correlation 1 .136 .261 -.078 .132 .468** .470** .051 -.043 .507** .333* .351* .484**
Sig. (2-tailed) .411 .109 .638 .423 .003 .003 .758 .793 .001 .038 .028 .002
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAR2
Pearson Correlation .136 1 -.118 .111 -.032 .155 .395* .126 .434** .185 .045 .013 .427**
Sig. (2-tailed) .411 .475 .500 .847 .346 .013 .443 .006 .261 .785 .936 .007
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAR3
Pearson Correlation .261 -.118 1 .068 .098 .122 .281 .243 .053 .514** .571** .273 .515**
Sig. (2-tailed) .109 .475 .683 .551 .459 .083 .136 .749 .001 .000 .092 .001
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
128
SIAR4
Pearson Correlation -.078 .111 .068 1 .002 .156 .058 .385* .409** .321* .343* .223 .496**
Sig. (2-tailed) .638 .500 .683 .988 .341 .724 .016 .010 .046 .032 .173 .001
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAR5
Pearson Correlation .132 -.032 .098 .002 1 .368* .223 .019 -.083 .295 .313 .312 .349*
Sig. (2-tailed) .423 .847 .551 .988 .021 .172 .908 .616 .068 .053 .053 .029
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAR6
Pearson Correlation .468** .155 .122 .156 .368* 1 .448** .299 -.218 .580** .523** .719** .616**
Sig. (2-tailed) .003 .346 .459 .341 .021 .004 .065 .182 .000 .001 .000 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAR7
Pearson Correlation .470** .395* .281 .058 .223 .448** 1 .272 .344* .548** .249 .379* .701**
Sig. (2-tailed) .003 .013 .083 .724 .172 .004 .094 .032 .000 .126 .017 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAR8
Pearson Correlation .051 .126 .243 .385* .019 .299 .272 1 .145 .287 .332* .199 .515**
Sig. (2-tailed) .758 .443 .136 .016 .908 .065 .094 .379 .077 .039 .226 .001
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAR9
Pearson Correlation -.043 .434** .053 .409** -.083 -.218 .344* .145 1 .073 -.028 -.176 .401*
Sig. (2-tailed) .793 .006 .749 .010 .616 .182 .032 .379 .657 .866 .283 .011
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAR10
Pearson Correlation .507** .185 .514** .321* .295 .580** .548** .287 .073 1 .587** .478** .773**
Sig. (2-tailed) .001 .261 .001 .046 .068 .000 .000 .077 .657 .000 .002 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAR11
Pearson Correlation .333* .045 .571** .343* .313 .523** .249 .332* -.028 .587** 1 .624** .708**
Sig. (2-tailed) .038 .785 .000 .032 .053 .001 .126 .039 .866 .000 .000 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
129
SIAR12
Pearson Correlation .351* .013 .273 .223 .312 .719** .379* .199 -.176 .478** .624** 1 .592**
Sig. (2-tailed) .028 .936 .092 .173 .053 .000 .017 .226 .283 .002 .000 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
TSIAR
Pearson Correlation .484** .427** .515** .496** .349* .616** .701** .515** .401* .773** .708** .592** 1
Sig. (2-tailed) .002 .007 .001 .001 .029 .000 .000 .001 .011 .000 .000 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel X2:
SIAE1 SIAE2 SIAE3 SIAE4 SIAE5 SIAE6 SIAE7 SIAE8 SIAE9 TSIAE
SIAE1
Pearson Correlation 1 .382* .011 .546** .132 .503** .474** -.020 -.115 .667**
Sig. (2-tailed) .016 .946 .000 .424 .001 .002 .906 .486 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAE2
Pearson Correlation .382* 1 .109 .406* .050 .280 -.168 -.014 .005 .528**
Sig. (2-tailed) .016 .510 .010 .762 .085 .305 .935 .976 .001
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAE3
Pearson Correlation .011 .109 1 .007 .313 .231 .236 .250 .415** .433**
Sig. (2-tailed) .946 .510 .968 .053 .158 .149 .125 .009 .006
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAE4
Pearson Correlation .546** .406* .007 1 .470** .360* -.027 .213 .032 .669**
Sig. (2-tailed) .000 .010 .968 .003 .024 .871 .193 .847 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
130
SIAE5
Pearson Correlation .132 .050 .313 .470** 1 .076 .141 .592** .253 .542**
Sig. (2-tailed) .424 .762 .053 .003 .644 .392 .000 .120 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAE6
Pearson Correlation .503** .280 .231 .360* .076 1 .382* .246 .318* .717**
Sig. (2-tailed) .001 .085 .158 .024 .644 .016 .131 .048 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAE7
Pearson Correlation .474** -.168 .236 -.027 .141 .382* 1 .257 .082 .434**
Sig. (2-tailed) .002 .305 .149 .871 .392 .016 .114 .621 .006
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAE8
Pearson Correlation -.020 -.014 .250 .213 .592** .246 .257 1 .415** .508**
Sig. (2-tailed) .906 .935 .125 .193 .000 .131 .114 .009 .001
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAE9
Pearson Correlation -.115 .005 .415** .032 .253 .318* .082 .415** 1 .394*
Sig. (2-tailed) .486 .976 .009 .847 .120 .048 .621 .009 .013
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
TSIAE
Pearson Correlation .667** .528** .433** .669** .542** .717** .434** .508** .394* 1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .006 .000 .000 .000 .006 .001 .013
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
131
Uji Validitas Variabel X3
SIAH1 SIAH2 SIAH3 SIAH4 SIAH5 SIAH6 SIAH7 SIAH8 SIAH9 SIAH10 TSIAH
SIAH1
Pearson Correlation 1 .154 .418** .233 .513** .439** .133 .272 .369* .523** .628**
Sig. (2-tailed) .350 .008 .154 .001 .005 .420 .094 .021 .001 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAH2
Pearson Correlation .154 1 .363* .179 .197 .230 .199 .132 -.099 .174 .355*
Sig. (2-tailed) .350 .023 .275 .228 .158 .225 .424 .547 .288 .026
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAH3
Pearson Correlation .418** .363* 1 .428** .487** .552** .477** .318* .256 .479** .689**
Sig. (2-tailed) .008 .023 .007 .002 .000 .002 .048 .116 .002 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAH4
Pearson Correlation .233 .179 .428** 1 .358* .448** .155 .365* .485** -.066 .512**
Sig. (2-tailed) .154 .275 .007 .025 .004 .347 .022 .002 .690 .001
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAH5
Pearson Correlation .513** .197 .487** .358* 1 .368* .318* .439** .199 .487** .763**
Sig. (2-tailed) .001 .228 .002 .025 .021 .049 .005 .225 .002 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAH6
Pearson Correlation .439** .230 .552** .448** .368* 1 .568** .513** .199 .458** .692**
Sig. (2-tailed) .005 .158 .000 .004 .021 .000 .001 .225 .003 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAH7
Pearson Correlation .133 .199 .477** .155 .318* .568** 1 .443** .086 .640** .597**
Sig. (2-tailed) .420 .225 .002 .347 .049 .000 .005 .604 .000 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
132
SIAH8
Pearson Correlation .272 .132 .318* .365* .439** .513** .443** 1 .405* .528** .706**
Sig. (2-tailed) .094 .424 .048 .022 .005 .001 .005 .010 .001 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAH9
Pearson Correlation .369* -.099 .256 .485** .199 .199 .086 .405* 1 .366* .521**
Sig. (2-tailed) .021 .547 .116 .002 .225 .225 .604 .010 .022 .001
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
SIAH10
Pearson Correlation .523** .174 .479** -.066 .487** .458** .640** .528** .366* 1 .734**
Sig. (2-tailed) .001 .288 .002 .690 .002 .003 .000 .001 .022 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
TSIAH
Pearson Correlation .628** .355* .689** .512** .763** .692** .597** .706** .521** .734** 1
Sig. (2-tailed) .000 .026 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel Y1
MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 MP6 MP7 MP8 MP9 MP10 MP11 MP12 MP13 MP14 MP15 MP16
MP1
Pearson Correlation 1 .193 .236 .528** .528** .390* .384* .276 .366* .298 .151 .312 .223 .474** .595** .325*
Sig. (2-tailed) .238 .147 .001 .001 .014 .016 .089 .022 .066 .359 .053 .172 .002 .000 .044
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP2
Pearson Correlation .193 1 .631** -.054 .331* .142 .331* .229 .455** .226 .610** .124 -.037 -.015 .156 .177
Sig. (2-tailed) .238 .000 .743 .040 .388 .040 .162 .004 .166 .000 .452 .825 .928 .344 .281
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
133
MP3
Pearson Correlation .236 .631** 1 .007 .265 .200 .078 .188 .399* .190 .526** .238 .124 .207 .025 .386*
Sig. (2-tailed) .147 .000 .968 .103 .221 .638 .251 .012 .246 .001 .145 .452 .205 .882 .015
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP4
Pearson Correlation .528** -.054 .007 1 .576** .363* .364* -.093 .270 .249 .098 .137 .378* .412** .466** .296
Sig. (2-tailed) .001 .743 .968 .000 .023 .023 .575 .096 .126 .553 .407 .018 .009 .003 .067
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP5
Pearson Correlation .528** .331* .265 .576** 1 .467** .453** .252 .424** .439** .481** .028 .378* .519** .564** .499**
Sig. (2-tailed) .001 .040 .103 .000 .003 .004 .122 .007 .005 .002 .866 .018 .001 .000 .001
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP6
Pearson Correlation .390* .142 .200 .363* .467** 1 .709** .640** .669** .472** .261 .525** .620** .443** .677** .358*
Sig. (2-tailed) .014 .388 .221 .023 .003 .000 .000 .000 .002 .109 .001 .000 .005 .000 .025
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP7
Pearson Correlation .384* .331* .078 .364* .453** .709** 1 .571** .656** .528** .349* .327* .404* .166 .693** .248
Sig. (2-tailed) .016 .040 .638 .023 .004 .000 .000 .000 .001 .029 .042 .011 .313 .000 .127
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP8
Pearson Correlation .276 .229 .188 -.093 .252 .640** .571** 1 .601** .506** .329* .292 .385* .228 .454** .355*
Sig. (2-tailed) .089 .162 .251 .575 .122 .000 .000 .000 .001 .041 .071 .015 .164 .004 .027
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP9
Pearson Correlation .366* .455** .399* .270 .424** .669** .656** .601** 1 .282 .472** .154 .234 .096 .432** .413**
Sig. (2-tailed) .022 .004 .012 .096 .007 .000 .000 .000 .082 .002 .350 .152 .562 .006 .009
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP10
Pearson Correlation .298 .226 .190 .249 .439** .472** .528** .506** .282 1 .271 .053 .535** .489** .394* .140
Sig. (2-tailed) .066 .166 .246 .126 .005 .002 .001 .001 .082 .095 .751 .000 .002 .013 .395
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
134
MP11
Pearson Correlation .151 .610** .526** .098 .481** .261 .349* .329* .472** .271 1 -.010 .015 .141 .275 .296
Sig. (2-tailed) .359 .000 .001 .553 .002 .109 .029 .041 .002 .095 .952 .930 .391 .090 .068
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP12
Pearson Correlation .312 .124 .238 .137 .028 .525** .327* .292 .154 .053 -.010 1 .487** .177 .406* .032
Sig. (2-tailed) .053 .452 .145 .407 .866 .001 .042 .071 .350 .751 .952 .002 .280 .010 .847
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP13
Pearson Correlation .223 -.037 .124 .378* .378* .620** .404* .385* .234 .535** .015 .487** 1 .642** .433** .354*
Sig. (2-tailed) .172 .825 .452 .018 .018 .000 .011 .015 .152 .000 .930 .002 .000 .006 .027
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP14
Pearson Correlation .474** -.015 .207 .412** .519** .443** .166 .228 .096 .489** .141 .177 .642** 1 .436** .371*
Sig. (2-tailed) .002 .928 .205 .009 .001 .005 .313 .164 .562 .002 .391 .280 .000 .006 .020
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP15
Pearson Correlation .595** .156 .025 .466** .564** .677** .693** .454** .432** .394* .275 .406* .433** .436** 1 .347*
Sig. (2-tailed) .000 .344 .882 .003 .000 .000 .000 .004 .006 .013 .090 .010 .006 .006 .030
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
MP16
Pearson Correlation .325* .177 .386* .296 .499** .358* .248 .355* .413** .140 .296 .032 .354* .371* .347* 1
Sig. (2-tailed) .044 .281 .015 .067 .001 .025 .127 .027 .009 .395 .068 .847 .027 .020 .030
N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
135
Uji Reliabilitas Variabel X1
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.762 .795 12
Uji Reliabilitas Variabel Y1
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.889 .890 16
Uji Reliabilitas Variabel X2
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.704 .715 9
Uji Statistik t
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.949 7.963 .245 .808
TSIAR .838 .246 .543 3.406 .002
TSIAE -.048 .235 -.027 -.205 .839
TSIAH .583 .211 .376 2.766 .009
a. Dependent Variable: TMP
Uji Reliabilitas Variabel X3
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.834 .836 10
136
Uji Statistik F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 797.839 3 265.946 27.753 .000b
Residual 335.392 35 9.583
Total 1133.231 38
a. Dependent Variable: TMP
b. Predictors: (Constant), TSIAH, TSIAE, TSIAR
Uji Koefesien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .839a .704 .679 3.096
a. Predictors: (Constant), TSIAH, TSIAE, TSIAR
b. Dependent Variable: TMP
Uji Multikolonieritas
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1.949 7.963 .245 .808
TSIAR .838 .246 .543 3.406 .002 .333 3.003
TSIAE -.048 .235 -.027 -.205 .839 .493 2.027
TSIAH .583 .211 .376 2.766 .009 .458 2.184
137
Uji Heterokedastisitas (Uji Glejser)
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 7.563 4.269 1.771 .085
TSIAR -.149 .132 -.317 -1.132 .266 .333 3.003
TSIAE .135 .126 .247 1.074 .290 .493 2.027
TSIAH -.057 .113 -.120 -.504 .617 .458 2.184
Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov)
Unstandardized
Residual
N 39
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.97087565
Most Extreme Differences
Absolute .150
Positive .066
Negative -.150
Kolmogorov-Smirnov Z .939
Asymp. Sig. (2-tailed) .341
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
138
139
Lampiran 4: Hasil Wawancara Responden
Daftar Pertanyaan Wawancara :
1. Apakah perusahaan memiliki data penjualan barang dagang, piutang dagang,
dan penerimaan kas dengan lengkap?
2. Bagaimana kondisi sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan?
3. Apakah perusahaan memiliki data pembelian barang dagang, utang dagang, dan
pengeluaran kas dengan lengkap?
4. Bagaimana kondisi sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya
manusia?
5. Apakah perusahaan memiliki data penggajian, informasi sumber daya manusia
dengan lengkap dan baik?
6. Bagaimana kondisi sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya
manusia?
7. Apakah perusahaan selalu melakukan kontrol terhadap akurasi catatan
persediaan, perhitungan siklus persediaan, dan pelayanan persediaan?
Responden 1 Ibu Mega Imansyah (PT. Alfa Retailindo) Manajer Perusahaan
1 dan 2, Ya, Untuk sistem informasi akuntansi siklus pendapatan ini, kami
memliki sistem yang mencatat data penjualan dengan akurat dan tepat waktu,
telah menerapkan prosedur kredit dengan beberapa bank yang ditunjuk untuk
operasional penjualan secara kredit dan dalam memeriksa persediaan barang yang
dijual kita menyediakan self services untuk menanggapi pertanyaan pelanggan,
serta data faktur penjualan kami simpan dengan baik dan disimpan dalam bentuk
digital dalam kurung waktu 3 bulan kebelakang.
140
3 dan 4. Ya, Untuk sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, kami
menerapkan receiving dan stock controller yang dilakukan secara digital untuk
menyesuaikan barang dagang yang dipesan dari supplier apakah sesuai dengan
apa yang dipesan oleh perusahaan atau tidak. Karena dalam pemesanan barang ke
pada supplier ini harus sesuai dengan audit dan kontrol kualitas yang telah
ditetapkan oleh perusahaan serta keamanan yang dilakukan ketika kas dikeluarkan
dan diberikan pada supplier.
5 dan 6. Dalam alur siklus sumber daya perusahaan, perusahaan kami selalu
melakukan rekapitulasi bulanan data penggajian, karyawan perusahaan, dan selalu
melakukan persiapan sumber daya manusia sebelum bekerja. Evaluasi kinerja
selalu kami lakukan setiap hari guna untuk mengevaluasi kejadian yang terjadi
pada hari tersebut agar mampu meningkatkan kontrol yang berkualitas terhadap
kinerja pegawai. Keamanan pegawai sangat diperhatikan, setiap pegawai memiliki
id untuk masuk kedalam ruangan perusahaan dan selalu dicek oleh keamanan
setempat. Dan sebelum karyawan ditempatkan di setiap gerai, para karyawan
diberikan pelatihan dan pembagian tugas agar mampu untuk
mengimplementasikan ilmu dari pelatihan dengan praktik dalam melakukan
pekerjaannya.
7. Ya tentu perusahaan kami ini selalu melakukan pengelompokan barang
berdasarkan jenis dan harga, selalu memperhatikan barang masuk dari supplier
dan barang keluar untuk pelanggan. Serta kami selalu menempatkan bagian
keamanan dan prosedur keamanan bekerja kepada karyawan agar tidak melakukan
hal-hal yang bersifat merugikan bagi perusahaan khususnya terkait dengan
141
pencurian persediaan barang dagang perusahaan, akan langsung ditindak oleh
kami. Perusahaan kami juga selalu melakukan perhitungan keuntungan penjualan
barang dagang dengan menggunakan pihak ketiga yaitu Advantage (Lembaga
perbankan yang mengamankan uang masuk dan keluar perusahaan. Penentuan
metode persediaan dan pencatatanya dilakukan secara konsisten, apabila
karakteristik barang dagang yang dicatat dalam komputer tidak sesuai dengan
jumlah barang yang ada, kami selalu melakukan pengecekan dan rekonsilisasi
stock opname pada barang tersebut.
Respoden 2 Bapak Micky (PT. Ramayana Lestari Sentosa) Manajer
Pergudangan (Persediaan)
1 dan 3. Ya, semua data masuk dan keluar kas kami miliki dengan lengkap.
2 dan 4. Sistem informasi akuntansi keuangan baik yang keluar maupun yang
masuk kas telah berbasis komputerisasi, ya walaupun menggunakan sistem
informasi akuntansi yang sudah terkomputerisasi tergantung dari pihak user nya
bagaimana bisa menjalankan seluruh prosedurnya.
5. Semua data mengenai kepegawaian dari yang di setiap gerai tersimpan di pusat
dari yang cuma magang sampai yang pegawai tetap kami data dan selalu kami
bayar gaji tepat waktu.
6. Prosedur alur sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya manusia,
dari awal pegawai memasuki toko, kami melakukan pengecekan dan pemeriksaan
yang ketat setiap individu guna mengurangi kecurangan terhadap sumber daya
manusia yang terdapat di gudang kami.
142
7. Perusahaan kami selalu memanajemen barang dagang yang masuk mulai dari
pengecekan barang dengan catatan, data pemasok yang masuk serta kontrol
persediaan dari saya sebagai bagian gudang di toko ini.
Responden 3. Bapak Dadang M (PT. Lotte Shopping Indonesia) Manajer
Perusahaan
1 dan 3, Kami memiliki arsip secara tertulis dengan yang terkomputerisasi
mengenai seluruh data dari penjualan para pelanggan maupun dari pembelian
barang masuk supplier.
2 dan 4. Untuk setiap penjualan bersifat boleh satuan dan boleh borongan,
khususnya untuk para pedagang. Di sini untuk memudahkan kami dalam
bertransaksi maka setiap pelanggan wajib memiliki kartu pengenal setiap
pelanggan agar memudahkan kami dalam melakukan pendataan penjualan dan
memberikan point bagi pelanggann setia, alur transaksi siklus pengeluaran pun
kami lakukan dengan ketat apalagi kan kita perusahaan barang dagang yang besar,
jadi kami benar-benar harus sesuai dengan prosedur pembelian barag dagang.
5. Data kepegawain dan gaji kami punya lengkap.
6. Di sini bagian keamanan banyak, jadi siapapun yang masuk kantor dan tokonya
akan kami periksa, kami juga selalu mengecek barang dagangan yang sudah
hampir batas maksimal dari segi unitnya juga kami periksa.
7. Di sini sistem informasi akuntansi buat persediaan sudah terkomputerisasi
supaya tidak terjadi kecurangan, kelengakapan data dan akurasi data penting bagi
kami, kami juga melakukan pengelompokan barang dagang sesuai dengan
jenisnya agar lebih baik dalam mengatur persediaanya.
143
Responden 4 Bu Irma (PT. Matahari Departement Store) Bagian Akuntansi
1 dan 3. Kami punya data yang lengkap, tetapi untuk data piutang dan utang kami
tidak bisa memberitahu soalnya itu rahasia keuangan jadi tunggu konfirmasi dari
pusatnya.
2. Di sini ada alurnya, ketika ada pembelian dari pembeli, itu disimpan di bank
data penjualan oleh pihak kasir yang tersimpan dan langsung diserahkan data
penjualan setiap harinya ke kami, untuk piutangnya kayaknya cuma pusat yang
tahu dan kami tidak berhak beritahu tersebut.
4. Untuk pemasok yang memasok ketika kita dapat barang pembelian itu, kami
cross cek data barangnya dilihat dari harganya, kuantitas dan kualitas barangnya,
soalnya Matahari ini kan produknya semua branded. Jadi memperhatikan sekali
kualitas yang dimiliki oleh setiap perusahaan yang menjadi supplier di sini.
5 dan 6. Semua data pegawai kami punya lengkap datanya bagi yang ship siang
juga malam dan kami juga tidak pernah melakukan keterlambatan dalam
pembayaran gaji, dan gaji ini dilihat dari absensi dan kecermatan pegawainya.
7. Di sini pegawainya di awasi mas, pelanggannya juga pakai kamera cctv,
khususnya bagi yang keluar masuk gudang kami selalu lakukan keamanan dari
memberikan id, dan juga pengecekan ulang data persediaan yang terdapat di
komputer dengan yang terdapat di gudang.
Responden 5 Bu Anita Rahayu (PT. Giant Hypermart) Manajer Sumber
Daya Manusia
1 dan 3. Di Giant ini kita semua punya data yang lengkap dari penjualan dan
pembelian setiap harinya.
144
2 dan 4. Perusahaan ini sebenernya sudah mengikuti prosedur sistem informasi
akuntansi keuangannya, ya, tapi hanya sistem komputerisasi biasa, dan alurnya
dari penjualan sama pembelian, ke kasir, lalu ke bagian keuangan dan akuntansi di
gerai toko, baru di kirim ke pusat yang di Jakarta.
5. Iya, di sini saya bagian sumber daya manusianya, semua data kami simpan di
komputer dan di filenya, mulai dari penggajian, informasi pegawai sampai daftar
hadir setiap pegawai.
6. Disini ada aturannya kalau pegawai atau supplier masuk, harus melewati tahap
pemeriksaan setiap individu dan juga dicek juga data persediaan barang dagang
masuk kedalam toko ini, jadi memang mementingkan keamanan barangnya.
7. Kita selalu melakukan kontrol persediaan setiap harinya dan mengecek barang
sesuai dengan catatan persediaan, kami juga terkadang mengevaluasi barang
berdasarkan barang dari sisi penjualannya.
Responden 6 Bapak Ronny (PT. Ria Busana) Supervisor Perusahaan
1 dan 2. Perusahaan lengkap data-data penjualan dan pembeliannya
3 dan 4. Sistem informasi akuntansi keuangan di sini, terkomputerisasi dari
penjualan sama ketika melakukan pembelian, tapi kita belum menggunakan
software yang canggih seperti perusahaan dagang besar yang sudah maju, tapi
dengan prosedur sistem informasi akuntansi ini saja mampu mengoperasionalkan
perusahaan kita dalam penjualan dan pembelian.
5. Iya, data-data gaji, karyawan kami lengkap disini, terus juga prosedurnya kami
wajibkan ke setiap pegawai buat diterapkan setiap bekerja di sini.
145
6. Sistem informasi akuntasi karyawan. Di sini kehadiran pegawai yang sesuai
dengan aturan itu mempengaruhi penggajian, dan harus dipatuhi, tapi kami selalu
membayarkan gaji dan upah selalu tepat waktu.
7. Perusahaan itu selalu di cek barangnya oleh bagian persediaan di toko ini,
dicek, jumlahnya sama kita dalam mengatur manajemen persediaan kita selalu
mengevaluasi barang dari tingkat barang yang laku dijual, jadi ketika dipesan
tidak yang namanya melebihi pesanan yang kurang ekenomis
Responden 7 Ibu Erika dari Electronic City (Ekalokasari) Manajer store
1 dan 3. Ya, perusahaan ini memiliki data penjualan barang dagang, piutang
dagang, penerimaan kas dan pembelian barang dagang, utang dagang, dan
pengeluaran kas dengan lengkap, tapi untuk akun piutang dagang dan hutang
disimpan di kantor pusat.
2 dan 4, Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan pengeluaran perusahaan di
perusahaan kami mengikuti prosedur dan alur dari sistem penjualan, tapi
terkadang kami sulit dalam pengendalian pekerjaannya. Jadi kadang-kadang kita
tidak ada pemisahan tugas.
5. Ya, kami selalu membayarkan gaji tepat waktu dan memiliki data pegawai
dengan lengkap baik ketika dia melamar maupunn resign dari perusahaan.
6. Untuk prosedur sumber daya manusia kami melakukan pengamanan yang ketat
terhadap pegawai, disiplin, dan tepat waktu dalam bekerja. Langsung dipecat jika
melakukan pencurian barang dagang perusahaan.
146
7. Ya, kami selalu melakukan pengecekan ulang terhadap persediaan barang
dagang kami, melalukan safety stock juga, menyesuaikan barang dagang dengan
catatan kami.
147
Lampiran 5: Surat Penyebaran Kuesioner
148
149
150
151
152
153
154
155