PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX...

20
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, DEBT EQUITY RATIO (DER), NET PROFIT MARGIN (NPM), RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP KINERJA PASAR (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Perbankan BEI Tahun 2010-2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : ARIF WAHYU WIDODO B 200120427 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Transcript of PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX...

Page 1: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, DEBT EQUITY RATIO (DER), NET PROFIT MARGIN (NPM), RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON

EQUITY (ROE) TERHADAP KINERJA PASAR

(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Perbankan BEI Tahun 2010-2014)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

ARIF WAHYU WIDODO

B 200120427

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

2

Page 3: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

3

Page 4: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

4

Page 5: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

5

ABSTRACT

This study was conducted for the purpose of evaluating the correlation between EVA

Momentum, DER, NPM, ROA, ROE on the performance of the market. Where the performance

of the market (which is projected to the stock return and MVA).

The population used in this study are all banks listed on the Indonesia Stock Exchange

amounted to 36. The sampling method with a purposive sampling according to criteria that have

been determined. The number of samples collected as many as 14. With the amount of data as

much as 70, because of the outliers by 2 then the data becomes 68. The collected data were

analyzed using data analysis conducted prior classic assumption test before hypothesis test.

Testing the hypothesis in this study using multiple regression analysis with t-test, f-test and the

coefficient of determination.

The results showed that the equation of the DER, NPM, ROA, ROE does not have a

significant effect on stock returns. While EVA Momentum variables have a significant effect on

stock returns. The results show that the equation two EVA Momentum, DER, ROA, ROE does not

have a significant effect on MVA. Meanwhile, NPM variables have a significant influence on this

MVA. This is accordance with the results of multiple linear regression test and partial test (ujit).

The test results showed that simultaneous simultaneous variable EVA Momentum, DER, NPM,

ROA, ROE effect on stock returns and MVA. This is shown by the test results f value is

calculated for the dependent variable F stock return of 3.195 with 0.012 significance level of

<0.05. While the value of F calculated for the dependent variable MVA at 35.137 with a

significance level of 0.000 <0.05.

Key-Words : EVA Momentum, DER, NPM, ROA, ROE, Return Saham, MVA

Page 6: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

6

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara EVA Momentum, DER, NPM,

ROA, ROE terhadap kinerja pasar. Dimana kinerja pasar (yang diproyeksikan dengan return

saham dan MVA).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia yang berjumlah 36. Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling

sesuai kriteria yang telah ditentukan. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 14. Dengan

jumlah data sebanyak 70, karena adanya outliers sebanyak 2 maka data menjadi 68. Data yang

telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis data yang terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan uji t, uji f dan koefisien

determinasi.

Hasil persamaan satu menunjukan bahwa DER, NPM, ROA, ROE tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan variabel EVA Momentum memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil persamaan dua menunjukan bahwa EVA

Momentume, DER, ROA, ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MVA.

Sedangkan variabel NPM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MVA. Hal ini sesuai

dengan hasil uji regresi linear berganda dan uji parsial (uji t). Hasil pengujian simultan

menunjukan bahwa secara simultan variabel EVA Momentum, DER, NPM, ROA, ROE

berpengaruh terhadap return saham maupun MVA. Hal ini ditunjukan oleh nilai hasil uji f yaitu

F hitung untuk variabel dependen return saham sebesar 3,195 dengan tingkat signifikansinya

0,012 < 0,05. Sedangkan nilai F hitung untuk variabel dependen MVA sebesar 35,137 dengan

tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05.

Kata kunci : EVA Momentum, DER, NPM, ROA, ROE, Return Saham, MVA

Page 7: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

7

PENDAHULUAN

Era integrasi global saat ini investasi merupakan salah satu faktor yang paling penting

dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investasi sendiri secara garis besar digolongkan

menjadi dua yaitu investasi finansial dan investasi rill. Wahana investasi yang popular bagi

investor saat ini adalah investasi finansial, karena investasi finansial dinilai cukup praktis dan

mudah. Keuntungan dalam investasi finansial diantaranya adalah dana yang di investasikan

cukup likuid, bisa di tarik setiap saat, dan mudah menghindar dari tekanan krisis global kapan

saja (Tobing, 2015). Investor dapat melakukan investasi finansial pada pasar modal.

Pasar modal menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, didefinisikan sebagai

kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang

diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dapat

dijadikan alat bagi pemodal (investor) untuk melakukan diverifikasi investasi, dan membentuk

portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang

diharapkan.

Setiap investor yang melakukan investasi akan mengharapkan keuntungan dari investasi

yang dilakukannya, di masa yang akan datang. Harapan keuntungan dimasa yang akan datang

merupakan kompensasi atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan.

Sebelum melakukan investasi, para calon investor tentunya memerlukan informasi yang

berkaitan dengan pelaksanaan investasinya. Informasi tersebut dapat mereka peroleh melalui

pendekatan analisis fundamental. Jogiyanto (2003) menyatakan analisis fundamental adalah

analisis yang menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan

perusahaan, misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan, dan lain sebagainya.

Informasi fundamental dapat dijadikan sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi

tingkat keuntungan, nilai perusahaan, risiko atau ketidakpastian, jumlah, waktu, dan faktor lain

yang berhubungan dengan aktivitas investasi di pasar modal (Husnan, 2004). Ang (1997)

menyatakan jika prospek suatu perusahaan publik sangat kuat dan baik, maka harga saham

perusahaan tersebut juga diperkirakan meningkat. Dengan adanya kenaikan harga saham maka

diharapkan kekayaan pemilik modal (investor) juga akan meningkat.

Rasio-rasio keuangan, seperti rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio rentabilitas

(profitabilitas), rasio solvabilitas, dan rasio pasar dapat digunakan untuk menjelaskan kekuatan

dan kelemahan keuangan perusahaan serta mempunyai peranan untuk memprediksi harga saham

di pasar modal. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menunjukkan kinerja keuangannya

dengan baik untuk menarik minat investor.

Penelitian tentang rasio keuangan ini didasari karena pentingnya informasi keuangan

perusahaan bagi para investor. Informasi keuangan dapat dijadikan investor sebagai alat untuk

membantu mereka dalam pengambilan keputusan. Jika kinerja keuangan perusahaan dinilai baik

oleh investor maka hal tersebut dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut.

Page 8: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

8

KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Signalling Theory

Signalling theory menekankan pada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh

perusahaan terhadap keputusan investasi pihak eksternal perusahaan. Informasi merupakan unsur

penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakikatnya menyajikan

keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa

yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana harga pasar

sahamnya.

Menurut Wolk, et al. dalam Farkhan dan Ika (2013), teori sinyal menjelaskan alasan

perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak eksternal yang berkepentingan

dengan informasi tersebut. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya

perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan keuangan. Jika perusahaan

memberikan informasi yang baik tentang prospek perusahaan dimasa yang akan datang, maka

investor akan tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan

bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham.

Analisis Fundamental

Analisa fundamental adalah usaha untuk memperkirakan kesehatan dan prospek

perusahaan untuk bertumbuh dan menghasilkan laba di masa depan. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan menganalisa faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi perusahaan. Analisa terhadap

laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk dalam komponen yang

digunakan pada analisis fundamental, karena dari situ dapat diperkirakan keadaan atau posisi dan

arah perusahaan.

Penelitian Terdahulu

Ahmad (2010) meneliti tentang pengaruh economic value added (EVA) momentum, net

profit margin (NPM), basic earning power (BEP), return on assets (ROA), dan return on equity

(ROE) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil

penelitian menunjukan bahwa variabel independen NPM, BEP, ROE dan EVA momentun tidak

berpengaruh terhadap return saham, sedangkan variabel ROA berpengaruh signifikan terhadap

return saham. Pada penelitian ini, secara simultan variabel independen (NPM, BEP, ROA, ROE

dan EVA momentum) tidak berpengaruh terhadap return saham.

Sukarmiasih, dkk (2015) meneliti tentang pengaruh economic value added (EVA)

momentum, net profit margin (NPM), basic earning power (BEP), return on assets (ROA), dan

return on equity (ROE) terhadap return saham dan MVA pada perusahaan yang termasuk dalam

LQ 45 yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa NPM, BEP,

ROA, ROE, dan EVA momentum tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

NPM, BEP, ROE, dan EVA momentum tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap MVA,

sedangkan variabel independen ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MVA.

Page 9: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

9

Hipotesis

Pengaruh Economic Value Added (EVA) Momentum terhadap Kinerja Pasar

EVA adalah alat ukur kinerja keuangan paling baik untuk menjelaskan economic profit

suatu perusahaan dibandingkan alat ukur kinerja keuangan lainnya. EVA Momentum

merupakan pengembangan dari EVA. Steward (2009) menyatakan keunggulan EVA

Momentum dengan EVA adalah jika EVA Momentum sudah mencangkup seluruh alat ukur

kinerja perusahaan. Nilai EVA momentum yang positif menandakan bahwa perusahaan

mampu menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal dikarenakan perusahaan mampu

menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modalnya. Sehingga hal ini

dapat menarik minat para investor. Hasil penelitian Hediyanasari (2013) menyatakan bahwa

EVA momentum berpengaruh terhadap return saham.

H1: EVA momentum berpengaruh terhadap kinerja pasar.

Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Kinerja Pasar

Debt to equity ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi nilai DER menunjukkan semakin

besar total utang terhadap total ekuitas, hal ini juga akan menunjukkan semakin besar

ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) sehingga tingkat resiko perusahaan

semakin besar (Ang, 1997). Menurut Samsul (2006:204) investor perlu memperhatikan

kesehatan perusahaan melalui perbandingan antara modal sendiri dan modal pinjaman. Jika

modal sendiri lebih besar dari modal pinjaman, maka perusahaan tidak akan mudah bangkrut.

Hasil penelitian Dewi dan Suaryana (2013) menemukan bahwa DER berpengaruh terhadap

harga saham.

H2: DER berpengaruh terhadap kinerja pasar

Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Kinerja Pasar

Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Nilai net profit

margin yang semakin besar menunjukan kinerja perusahaan semakin produktif, sehingga akan

meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Menurut Amelia (2012) dengan meningkatnya keuntungan bersih sesudah pajak akan

mencerminkan bagian laba dalam bentuk dividen maupun capital gain yang diterima oleh

pemegang saham juga semakin besar. Hasil penelitian Darnita (2012) menemukan bahwa

NPM berpengaruh terhadap harga saham.

H3: NPM berpengaruh terhadap kinerja pasar.

Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Kinerja Pasar

Return on assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aset yang digunakan dalam

operasional perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi ROA maka akan

Page 10: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

10

menunjukkan semakin efisien operasional dari suatu perusahaan sehingga perusahaan tersebut

dinilai memiliki kinerja yang baik dan sebagai dampaknya harga saham perusahaan semakin

meningkat. Hasil penelitian Zuliarni (2012) menemukan bahwa ROA berpengaruh terhadap

harga saham.

H4: ROA berpengaruh terhadap Kinerja pasar.

Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Kinerja Pasar

Return on equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang membandingkan antar laba bersih

(net profit) perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas atau modal). Rasio ini mengukur

berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh Perusahaan dibandingkan dengan modal yang

disetor oleh pemegang saham. Semakin tinggi nilai return on equity (ROE), menunjukan

semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Hal ini

selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Hasil penelitian

Nurfadillah (2012) menemukan bahwa ROE berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

H5: ROE berpengaruh terhadap kinerja pasar.

METODE

Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang berasal dari

dokumentasi laporan keuangan. Data diambil dari laporan keuangan perbankan yang didapat dari

www.idx.co.id.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2010-2014. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive

sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu, meliputi:

a. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.

b. Mempublikasikan data laporan keuangan setiap tahun pengamatan yaitu tahun 2010-2014.

c. Perusahaan memiliki nilai kapitalisasi pasar lebih dari 1,5T.

d. Perusahaan memiliki net profit lebih dari 100M.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

a. Return Saham

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi

yang dilakukannya (Ang, 1997). Return saham dapat dihitung dengan rumus.

(Jogiyanto,2000).

b. Market Value Added

Besaran yang langsung mengukur penciptaan nilai perusahaan berupa selisih pasar ekuitas

dengan jumlah yang ditanamkan investor dalam perusahaan. Rumus menghitung MVA,

Page 11: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

11

(Brigham dan Houston, 2006: 68).

( )

c. Economic Value added Momentum

EVA Momentum menunjukan laba setelah biaya modal. Menurut Stewart (2009) EVA

momentum dapat dirumuskan sebagai berikut:

d. Debt To Equity Ratio

Menurut (Ang, 1997) debt to equity ratio (DER) digunakan untuk mengukur tingkat

leverage (penggunaan hutang) terhadap shareholder equity yang dimiliki perusahaan.

Rumus untuk menghitung DER adalah:

e. Net Profit Margin

Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. rumus untuk menghitung

NPM adalah:

f. Return On Asset

ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return)

bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rumus untuk menghitung

ROA adalah:

g. Return On Equity

ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal perusahaan. Rumus untuk

menghitung ROE adalah:

Metode Analisis

Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-

angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program SPSS

21. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif, pengujian asumsi

klasik, analisis regresi berganda dan uji hipotesis.

Model regresinya yaitu:

Page 12: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

12

Keterangan:

RS = Return Saham

MVA = Market Value Added

EVA M = Economic Value Added Momentum

DER = Debt to Equity Ratio

NPM = Net Profit Margin

ROA = Return On Asset

ROE = Return On Equity

a =Intercept atau konstanta (nilai Y apabila X1, X2…..Xn = 0)

b =Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

HASIL PENELITIAN

Uji Regresi Linier Berganda untuk Variabel Return Saham

Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik,

antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala multikolinieritas, tidak

terdapat autokorelasi dan terbebas dari heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya telah terbukti

bahwa model persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan asumsi

klasik sehingga model persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap baik. Berdasarkan

estimasi regresi berganda dengan program SPSS 21 diperoleh hasil seperti Tabel 4.1

Tabel 4.1

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Return Saham

Variabel Coefficient Beta Thitung P

(Constan) 0,297 0,794 0,430

EVAM -0,281 -0,437 -3,783 0,000

DER -2,021 -0,105 -0,514 0,609

NPM -0,050 -0,011 -0,055 0,957

ROA -8,889 -0,174 -0,566 0,573

ROE 1,254 0,188 0,566 0,573

Adj R2 0,141

Fhitung 3,195

Sumber : data diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dibuat persamaan regresi untuk variabel dependen return

saham adalah:

Interpretasi dari hasil perhitungan di atas antara lain:

a. Hasil di atas menunjukan bahwa EVAM diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai

tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa EVAM

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sehingga H1 diterima.

Page 13: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

13

b. Hasil di atas menunjukan bahwa DER diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,609. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa DER tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sehingga H2 ditolak.

c. Hasil di atas menunjukan bahwa NPM diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,957. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa NPM tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sehingga H3 ditolak.

d. Hasil di atas menunjukan bahwa ROA diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,573. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa ROA tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sehingga H4 ditolak.

e. Hasil di atas menunjukan bahwa ROE diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,573. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa ROE tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sehingga H5 ditolak.

Uji Koefisien Determinasi (R2) untuk Variabel Return Saham

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh Adjusted R2

sebesar 0,141 yang berarti sebesar

14,1% kinerja pasar perusahaan (return saham) dapat dijelaskan oleh komposisi kelima variabel

independen yaitu EVAM, DER, NPM, ROA, ROE, sedangkan sisanya sebesar 85,9% dijelaskan

oleh variabel lain diluar model.

Uji Ketetapan Model (Uji F) untuk Variabel Return Saham

Analisis uji F digunakan untuk mengetahui nilai koefisien berganda yang diperoleh dan

hasilnya akan menunjukan signifikansi antara variabel independen dengan variabel dependen

secara bersama-sama. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel independen yaitu EVAM,

DER, NPM, ROA, ROE, secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham.

Uji Regresi Linier Berganda untuk Variabel Market Value Added

Tabel 4.2

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel MVA

Variabel Coefficient Beta Thitung P

(Constan) -8,204 -3,168 0,002

EVAM -3,284 -0,42 -0,641 0,524

DER 2,099 0,090 0,772 0,443

NPM 4,486 0,846 7,151 0,000

ROA 3,247 0,053 0,299 0,766

ROE 4,837 0,001 0,003 0,997

Adj R2 0,718

Fhitung 35,137

Sumber : data diolah, 2016

Page 14: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

14

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dibuat persamaan regresi untuk variabel dependen market

value added adalah:

Interpretasi dari hasil perhitungan di atas antara lain:

a. Hasil di atas menunjukan bahwa EVAM diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,524. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa EVAM tidak

berpengaruh signifikan terhadap MVA. Sehingga H1 ditolak.

b. Hasil di atas menunjukan bahwa DER diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,443. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa DER tidak

berpengaruh signifikan terhadap MVA. Sehingga H2 ditolak.

c. Hasil di atas menunjukan bahwa NPM diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai

tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa NPM

berpengaruh signifikan terhadap MVA. Sehingga H3 diterima.

d. Hasil di atas menunjukan bahwa ROA diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,766. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa ROA tidak

berpengaruh signifikan terhadap MVA. Sehingga H4 ditolak.

e. Hasil di atas menunjukan bahwa ROE diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,997. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa ROE tidak

berpengaruh signifikan terhadap MVA. Sehingga H5 ditolak.

Uji Koefisien Determinasi (R2) untuk Variabel Market Value Added

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh Adjusted R2

sebesar 0,718 yang berarti sebesar

71,8% kinerja pasar perusahaan (market value added) dapat dijelaskan oleh komposisi kelima

variabel independen yaitu EVAM, DER, NPM, ROA, ROE, sedangkan sisanya sebesar 28,2%

dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Uji Ketetapan Model (Uji F) untuk Variabel Market Value Added

Analisis uji F digunakan untuk mengetahui nilai koefisien berganda yang diperoleh dan

hasilnya akan menunjukan signifikansi antara variabel independen dengan variabel dependen

secara bersama-sama. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel independen yaitu EVAM,

DER, NPM, ROA, ROE, secara bersama-sama berpengaruh terhadap market value added.

DISKUSI

Economic Value Added Momentum terhadap Return Saham

Economic value added momentum berpengaruh signifikan terhadap return saham karena

tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05 sehingga H1 diterima. Sedangkan koefisien regresi sebesar -

0,281 menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan economic value added momentum sebesar

satu maka return Saham akan turun sebesar -0,281 karena koefisien regresinya bernilai negatif.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Triadini (2010) dan Hediyanasari (2013)

yang menemukan bahwa economic value added momentum secara parsial mempengaruhi return

saham, karena EVA momentum mampu menjalaskan kemampuan perusahaan menghasilkan nilai

Page 15: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

15

tambah ekonomi yang sesuai dengan penjualan. Hal ini yang kemudian memacu manajerial team

sebuah perusahaan agar dapat secara kompetitif menghasilkan kinerja yang baik.

Debt Equity Ratio terhadap Return saham

Debt equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham karena tingkat

signifikansinya 0,609 > 0,05 sehingga H2 ditolak. Sedangkan koefisien regresi sebesar -2,021

menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan debt equity ratio sebesar satu maka return

Saham akan turun sebesar -2,021 karena koefisien regresinya bernilai negatif. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Farkhan dan Ika (2013) yang menemukan bahwa debt

equity ratio secara parsial tidak mempengaruhi return saham.

Menurut Faried (2008) menjelaskan bahwa tidak berpengaruhnya DER terhadap dikarenakan

oleh adanya pertimbangan yang berbeda dari beberapa investor dalam memandang DER. Bagi

sebagian investor, DER dipandang sebagai besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak

ketiga yaitu kreditor yang memberikan pinjaman kepada perusahaan, sehingga semakin besar

nilai DER akan memperbesar tanggungan perusahaan. Namun demikian beberapa investor

memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan hutang sebagai dana

tambahan untuk memenuhi pendanaan pada perusahaan yang tumbuh. Perusahaan yang tumbuh

memerlukan banyak dana operasional yang tidak mungkin dapat dipenuhi hanya dari modal

sendiri yang dimiliki perusahaan.

Net Profit Margin terhadap Return Saham

Net profit margin tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham karena tingkat

signifikansinya 0,957 > 0,05 sehingga H3 ditolak. Sedangkan koefisien regresi sebesar -0,050

menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan net profit margin sebesar satu maka return

saham akan turun sebesar -0,050 karena koefisien regresinya bernilai negatif. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Achmad (2010) yang menemukan bahwa net profit

margin secara parsial tidak mempengaruhi return saham.

Menurut Nurmalasari (2008) menjelaskan NPM tidak berpengaruh karena ketika laba bersih

naik, total penjualanpun ikut naik. Hal ini berarti manajemen mengalami kegagalan dalam hal

(operasional) penjualan dan ini mengakibatkan mengurangnya kepercayaan investor untuk

berinvestasi.

Return On Asset terhadap Return Saham

Retun on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham karena tingkat

signifikansinya 0,573 > 0,05 sehingga H4 ditolak. Sedangkan koefisien regresi sebesar -8,889

menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan ROA sebesar satu maka return saham akan turun

sebesar -8,889 karena koefisien regresinya bernilai negatif. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sukarmiasih dkk (2015) yang menemukan bahwa ROA secara parsial tidak

mempengaruhi return saham.

Page 16: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

16

Menurut Susilowati dan Turyanto (2011) menjelaskan bahwa ROA tidak berpengaruh karena

para investor tidak semata-mata hanya menggunakan ROA sebagai ukuran dalam menilai kinerja

perusahaan untuk memprediksi tingkat kembalian di pasar modal. Walaupun ROA

mencerminkan indikator profitabilitas, namun hasilnya dapat tidak sesuai oleh karena

ketidakpastian keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu perlu penyesuaian untuk membantu

mengurangi ketidakpastian investor akan keuntungan investasi yang akan diperoleh dengan

memperhitungkan rasio profitabilitas secara keseluruhan (Helfert, 1997; 84).

Return On Equity terhadap Return Saham

Retun on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham karena tingkat

signifikansinya 0,573 > 0,05 sehingga H5 ditolak. Sedangkan koefisien regresi sebesar 1,254

menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan ROE sebesar satu maka return saham akan naik

sebesar 1,254 karena koefisien regresinya bernilai positif. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sukarmiasih dkk (2015) yang menemukan bahwa ROE secara parsial tidak

mempengaruhi return saham.

Prasetyo (2004) menyatakan bahwa saat berinvestasi investor mempertimbangkan banyak

hal, diantaranya adalah penciptaan nilai, kinerja profitabilitas perusahaan, kondisi pasar secara

keseluruhan dalam waktu yang bersamaan.

Economic Value Added Momentum terhadap Market Value Added

Economic value added momentum tidak berpengaruh signifikan terhadap market value added

karena tingkat signifikansinya 0,524 > 0,05 sehingga H1 ditolak. Sedangkan koefisien regresi

sebesar -3,284 menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan EVAM sebesar satu maka MVA

akan turun sebesar -0,281 karena koefisien regresinya bernilai negatif. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sukarmiasih dkk (2015) yang menemukan bahwa EVAM secara

parsial tidak mempengaruhi MVA.

Menurut Achmad (2010) menjelaskan Pada dasarnya EVA momentum masih menggunakan

data akuntansi yang bersifat historis. Banyak penilaian saham dilakukan dengan menggunakan

data yang bersifat proyeksi, misalkan discounted present value of future equity cash flows.

Proyeksi ini merupakan cerminan dari harapan dari pihak yang berkepentingan, seperti para

investor pasar modal. Harapan ini seringkali jauh berbeda dengan data historis. Harga saham

mencerminkan ekpektasi pasar terhadap performa perusahaan di masa datang, sementara itu

perhitungan EVAM berdasarkan kinerja yang telah lewat.

Debt Equity Ratio terhadap Market Value Added

Debt equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap market value added karena tingkat

signifikansinya 0,443 > 0,05 sehingga H2 ditolak. Sedangkan koefisien regresi sebesar 2,099

menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan debt equity ratio sebesar satu maka market value

added akan naik sebesar 2,099 karena koefisien regresinya bernilai negatif. Hal ini sesuai dengan

Page 17: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

17

penelitian yang dilakukan oleh Ramdhani (2013) yang menemukan bahwa Debt Equity Ratio

secara parsial tidak mempengaruhi market value added.

Menurut Faried (2008) menjelaskan bahwa tidak berpengaruhnya DER dikarenakan oleh

adanya pertimbangan yang berbeda dari beberapa investor dalam memandang DER. Bagi

sebagian investor, DER dipandang sebagai ketergantungan perusahaan terhadap investor. Namun

sebagian investor juga memandang DER sebagai hal yang wajar karena perusahaan yang tumbuh

pasti memerlukan dana yang besar untuk mendanai perusahaannya. Sehingga besar kecilnya

DER tidak berpengaruh terhadap minat para investor.

Net Profit Margin terhadap Market Value Added

Net profit margin berpengaruh signifikan terhadap market value added karena tingkat

signifikansinya 0,000 > 0,05 sehingga H3 diterima. Sedangkan koefisien regresi sebesar 4,486

menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan NPM sebesar satu maka MVA akan naik sebesar

4,486 karena koefisien regresinya bernilai positif. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hutami (2012) yang menemukan bahwa NPM secara parsial mempengaruhi

harga saham.

Hutami (2012) menjelaskan semakin besar NPM menunjukan kinerja perusahaan yang

produktif untuk memperoleh laba yang tinggi melalui tingkat penjualan tertentu serta

kemampuan perusahaan yang baik dalam menekan biaya biaya operasionalnya. Hal ini

meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut

sehingga permintaan akan saham perusahaan tersebut meningkat yang otomatis diikuti dengan

naiknya harga saham tersebut. Denagan demikian hal tersebut dapat menciptakan nilai tambah

bagi perusahaan.

Return On Asset terhadap Market Value Added

Retun on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap market value added karena tingkat

signifikansinya 0,766 > 0,05 sehingga H4 ditolak. Sedangkan koefisien regresi sebesar 3,247

menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan return on asset sebesar satu maka market value

added akan naik sebesar 3,247 karena koefisien regresinya bernilai positif. Hal ini tidak sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukarmiasih dkk (2015) yang menemukan bahwa retun

on asset secara parsial mempengaruhi market value added. Semakin tinggi ROA, kinerja

perusahaan semakin efektif. Hal ini salanjutnya akan menarik para investor dan berdampak pada

peningkatan harga saham di pasar modal.

Teori yang dikemukakan oleh Sukarmiasih dkk (2015) pada kenyataannya tidak berlaku pada

perusahaan yang go public. Alasan menolak teori ini dikarenakan pada kenyataanya ketika ROA

perusahaan perbankan yang go publik naik atau turun maka tidak akan mempengaruhi besar atau

kecilnya MVA (Mertayasa dkk, 2014). Hal ini didukung teori yang dikemukakan oleh Bringham

dan Houston dalam Primadia (2011) yang menyatakan bahwa bila ditinjau dari rasio-rasio

keuangan tersebut belum cukup untuk memberikan informasi mengenai penciptaan kekayaan

serta nilai perusahaan terkait modal yang dipakai, sehingga belum dapat diketahui apakah telah

Page 18: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

18

berhasil menciptakan nilai tambah atau nilai pasar atas biaya modal yang digunakan dalam

menjalankan kegiatan usahanya. Lebih lanjut teori ini juga didukung teori yang dikemukakan De

Wet dalam Ulfayani (2008) menyatakan bahwa rasio keuangan termasuk didalamnya rasio

profitabilitas, sebagai pengukuran penciptaan nilai pemegang saham belum mempertimbangkan

biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah menciptakan nilai

tambah atau belum.

Return On Equity terhadap Market Value Added

Retun on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap market value added karena tingkat

signifikansinya 0,997 > 0,05 sehingga H5 ditolak. Sedangkan koefisien regresi sebesar 4,837

menunjukan bahwa apabila terjadi penambahan return on equity sebesar satu maka market value

added akan naik sebesar 4,837 karena koefisien regresinya bernilai positif. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sukarmiasih dkk (2015) dan Ulfayani (2008) yang menemukan

bahwa Retun on equity secara parsial tidak mempengaruhi market value added. Hal ini dapat

dijelaskan melalui pengujian empiris yang dilakukan De Wet dalam Ulfayani, (2008)

menyatakan bahwa rasio keuangan termasuk didalamnya rasio profitabilitas, sebagai pengukuran

penciptaan nilai pemegang saham belum mempertimbangkan biaya modal sehingga sulit untuk

mengetahui apakah suatu perusahaan telah menciptakan nilai tambah atau belum.

KESIMPULAN

Variabel-variabel economic value added, debt equity ratio, net profit margin, return on

asset, dan return on equity secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja pasar

(return saham dan MVA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2010-2014. Berdasarkan uji parsial (uji t) variabel debt equity ratio, net profit margin, return on

asset, dan return on equity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham,

sedangkan variabel economic value added berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Variabel economic value added, debt equity ratio, return on asset, dan return on equity tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap market value added, sedangkan variabel net profit

margin berpengaruh secara signifikan terhadap market value added.

Page 19: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

19

DAFTAR PUSTAKA

Tobing, John Jelly. 2015. Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Teknikal terhadap Harga

Saham Perusahaan pada Sektor Property BEI Periode 2009-2013. Skripsi. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Republik Indonesia. 1995. Undang-Undang Pasar Modal. Jakarta: Sekertariat Negara.

Jogiyanto H.M. 2000. Teori Portofolio dan Analisa Investasi. BPFE :Yogyakarta. Edisi 2.

Hartono, Jogiyanto, Prof. Dr. MBA., Ak. 2003. Teori Portfolio dan Analisis Investasi. Edisi

Ketiga. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Husnan, Suad. 2004. Manajemen Keuangan Edisi Ke Empat. AMP YKPN. Yogyakarta.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Mediasoft, Jakarta.

Wolk, et al. 2001. Signaling, Agency Theory, Accounting Policy Choice. Accounting and

Business Research. Vol. 18. No 69:47-56.

Farkha dan Ika. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang Vol.

9. No. 1 September 2012 – Februari 2013.

Achmad, Vany. 2010. Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Momentun, Net Profit

Margin (NPM), Basic Earning Power (BEP), Return On Total Assets (ROA), dan Return

On Total Equity (ROE) terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2010).

Skripsi (tidak diterbitkan). Universitas Budi Luhur Jakarta.

Sukarmiasih dkk. 2015. Analisis Pengaruh Economic Value added Momentum, Net Profit

Margin, Basic Earning Power, Return On Asset, Return On Equity, terhadap Return

Saham dan Market Value Added pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2009 – 2013. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol III

No. 1. 2015.

Stewart. 2009. EVA Momentum: The One Ratio that Tells the Whole Story Journal of Applied

Corporate Finance.Vol. 21. No. 2. pp 74-86. A Morga Stanley Publication.

Mohamad samsul. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Erlangga. Jakarta.

Dewi Putu Dina A dan Suaryana I.G.N.A. 2013. Pengaruh EPS, DER, dan PBV Terhadap

Harga Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013).

Dwi Wulandari, Amelia. 2012. Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap

Harga Saham (Kasus pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Skripsi Akuntansi Erlina. 2012. Metodologi Penelitian. USU Press. Medan. Universitas

Siliwangi. Tasikmalaya

Darnita, Elis. 2012. Pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit

Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan

Food And Beverages. Skripsi. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Zuliarni, Sri. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Mining And Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Junal Aplikasi Bisnis. Vol.3.

No. 1 Oktober 2012.

Eguene F. Bringham dan Joel F. Houston, 2006, Fundamental of Financial Management. 10th

Edition, South-Western.

Triandini, Shindy. 2010. Analisis Pengaruh ROE, EVA, Momentum EVA terhadap Return

Saham Perusahaan Indeks LQ45 periode 2005-2009. Universitas Indonesia.

Page 20: PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) MOMENTUM, …eprints.ums.ac.id/43257/21/NASKAH PUBLIKASI FIX terbaru.pdf · laporan keuangan dan analisa kinerja melalui rasio keuangan termasuk

20

Hediyanasari, Mia. 2013. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham (Studi

pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia Periode

2010-2013). Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Faried, Asbi Rachman. 2008. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Nilai Kapitalisasi

Pasar terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2002-2006. Tesis.

Universitas Diponegoro. Semarang.

Indah Nurmalasari. 2008. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham. Jurnal

Akuntansi. Vol 19. No. 1 hal 2-4

Helfert, Erich A. 1997. Teknik Analisis Keuangan. Terjemahan, Herman Wibowo. Edisi

Kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Prasetyo, Eko. 2004. Analisis Pengaruh Kinerja Kuangan Perushaan terhadap Return Saham.

Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.

Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh Deviden Per Share, Return On Equity, dan Net Profit

Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa

efek Indonesia Periode 2006-2010. Jurnal Nominal. Vol 1. No. 1. Universitas Negeri

Yogyakarta.

Mertayasa, Putu dkk. 2014. Pengaruh Return On asset dan Economic Value Added terhadap

Maket Value Added pada Perusahaan Perbankan Go Public. E-Journal Bisma

Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 2. 2014.

Primadia, Frida. 2011. Kinerja Keuangan Pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Periode

2004-2009. Skripsi S-1. Institut Pertanian Bogor.

Ulfayani, Rina. 2008. Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap

Market Value Added (Studi Kasus Perusahaan Terdaftar di Jakarta Islamic Index).

Skripsi S-1. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Ramdhani, Rani. 2013. Pengaruh Return On Assets dan Debt To Equity Ratio terhadap Harga

Saham pada Institusi Finansial di Bursa Efek Indonesia. Journal The Winners. Vol. 14.

Maret. 2013.

De Wer. EVA VS Traditional Accounting Measures of Performance as Driver of Shareholder

Value- A Comparative Analysis. Meditari Accountancy Research. Vol 13. No. 2 (2005).

Susilowati, Y., dan T. Turyanto. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas

terhadap Return Saham Perusahaan, Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol 3. No. 1 :

17-37.

www.idx.co.id

Agung Saputra. 2010. analysis of influence economic value added (eva) and market value added

(mva) return to share in manufacturing company in indonesia stock exchange. Journal

Economy. Gunadarma University.