PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN INOVASI ...pengaruh diferensiasi produk baik secara parsial maupun...

120
i PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN INOVASI PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi kasus pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo, Kudus) SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata Satu untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh Taufan Yunanda Ersa NIM 7311409015 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN INOVASI ...pengaruh diferensiasi produk baik secara parsial maupun...

  • i

    PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN INOVASI PRODUK TERHADAP

    LOYALITAS KONSUMEN

    (Studi kasus pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo, Kudus)

    SKRIPSI

    Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata Satu

    untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh

    Taufan Yunanda Ersa

    NIM 7311409015

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2013

  • ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

  • iii

    PENGESAHAN KELULUSAN

  • iv

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya

    saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

    seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

    atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi

    ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima

    sanksi dengan ketentuan yang berlaku.

    Semarang, Agustus 2013

    Taufan Yunanda Ersa

    NIM 7311409015

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO :

    Waktu Anda sangat terbatas. Jangan

    terperangkap oleh dogma yang membuat

    Anda hidup di pemikiran orang lain.

    Jangan biarkan gangguan dari opini

    orang lain mengalahkan suara hati

    Anda. (Steve Jobs : 2005)

    PERSEMBAHAN :

    Skripsi ini saya persembahkan untuk

    kedua orang tua saya yang telah

    memberikan doa dan dukungan selama

    ini, serta keluarga dekat saya yang juga

    selalu memberikan motivasi.

    .

  • vi

    PRAKATA

    Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

    telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat

    terselesaikan.Skripsi ini mengambil judul “Pengaruh Diferensiasi Produk dan

    Inovasi Produk Terhadap Loyalitas Konsumen“.

    Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan,

    bimbingan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,

    penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang

    yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas

    Negeri Semarang.

    2. Dr. S.Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

    Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan

    pelaksanaan penelitian.

    3. Dra. Palupiningdyah, M.Si, Sekretaris Jurusan Manajemen yang telah

    memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan

    penelitian.

    4. Sri Wartini, SE., MM, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

    bimbingan dan arahan dalam penyusunan Skripsi.

    5. Anindya Ardiansari, SE, MM Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

    bimbingan dan arahan dalam penyusunan Skripsi.

    6. Segenap dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

    Semarang.

    7. Seluruh keluarga yang selalu memberikan dorongan dan doa baik secara

    moral maupun material.

    8. Teman-teman yang telah membantu dan memotivasi dalam pembuatan

    Skripsi ini.

    9. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan telah turut

    membantu kelancaran dalam pembuatan Skripsi ini.

  • vii

    Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas segala

    kebaikannya dan tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.

    Semarang, Agustus 2013

    Penulis,

    Taufan Yunanda Ersa

    NIM 7311409015

  • viii

    SARI

    Ersa, Taufan Yunanda, 2013. “Pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk

    Terhadap Loyalitas Konsumen”. Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi

    Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Sri Wartini, SE., MM. Pembimbing

    II. Anindya Ardiansari, SE, MM.

    Kata Kunci : diferensiasi produk, inovasi produk, loyalitas konsumen

    CV. Labonita Makmur Raharjo merupakan sebuah usaha konveksi yang

    berdomisil di kota Kudus yang berupaya meingkatkan loyalitas konsumen untuk

    kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Konveksi CV. Labonita

    telah melakukan usaha untuk selalu meningkatkan loyalitas konsumen, diantaranya

    adalah dengan strategi diferensiasi produk dan inovasi produk yang selalu

    dikembangkan oleh CV. Labonita untuk mengikat konsumen. Permasalahan

    penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh diferensiasi produk dan

    inivasi produk terhadap loyalitas konsumen baik secara parsial maupun secara

    simultan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh diferensiasi

    produk dan inovasi produk terhadap loyalitas konsumen.

    Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen konveksi CV. Labonita

    Makmur Raharjo dengan teknik pengambilan semple menggunakn ramdom

    sampling dengan menggunakan rumus slovin sehingga menghasilkan 76 orang.

    Metode analisis yang digunakan uji asumsi klasik, analisis deskriptif, dan regresi

    linier berganda.

    Hasil penelitian menunjukkan persamaan struktural Y = 4.458 + 0,127X1 +

    0,387X2 . Artinya hasil ini membuktikan penerimaan hipotesis yang berbunyi ada

    pengaruh diferensiasi produk baik secara parsial maupun simultan.

    Simpulan penelitian ini adalah terbukti ada pengaruh diferensiasi produk dan

    inovasi produk terhadap loyalitas konsumen, artinya semakin tinggi diferensiasi dan

    inovasi produk dilakukan akan dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Saran

    penelitian ini hendaknya CV. Labonita meningkatkan diferensiasi produk dan

    inovasi produk agar lebih selektif dalam memilih bahan produk, mengembangkan

    model produk sesuai dengan tren waktu yang berlaku, serta menghasilkan produk

  • ix

    yang benar-benar baru selain pakaian jadi seperti aneka aksesoris wanita (bross,

    bando, karet gelang), serta menghasilkan produk pendukung perabotan rumah

    tangga seperti sarung tisu, sarung dispenser sehingga konsumen lebih tertarik dan

    tetap loyal terhadap produk CV. Labonita Makmur Raharjo.

  • x

    ABSTRACT

    Ersa, Taufan Yunanda. 2013. “Influence of Product Differentiation and Product

    Innovation Toward Consumers Loyalty”. Marketing Management Major of

    Semarang State University.Lecturer I, Sri Wartini, SE. MM.. Lecturer II, Anindya

    Ardiansari, SE, MM.

    Keywords : Product Differentiation, Product Innovation, Consumers Loyalty

    CV. Labonita Raharjo Makmur is a convection which is the Kudus that seeks

    to improving the consumer loyalty to the company's survival in the long term.

    Convection CV. Labonita has made attempt to always improve customer loyalty,

    such as the strategy of product differentiation and product innovation are always

    developed by CV. Labonita to bind consumers. But, these efforts are not enough to

    stabilize the level of consumer loyalty. It is seen from the fluctuations of consumer

    purchases during the year 2012, which in February, March, October, November,

    and December tend to decrease. Formulation of the problem in this study is

    whether there is a direct and indirect effect of product differentiation and product

    innovation on consumer loyalty..

    The study population was all consumers convection CV. Labonita Makmur

    Raharjo with Semple retrieval technique using a random sampling menggunakn

    Slovin formula resulting in 76 people. The method of analysis used classical

    assumption test, descriptive analysis, and multiple linear regression.

    The results showed structural equation Y = 4,458 + 0.127 X1 + 0.387 X2. It

    means that these results prove the acceptance of the hypothesis there is the

    influence of product differentiation either partially or simultaneously.

    The conclusions of this study are shown no effect of product differentiation

    and product innovation, of consumer loyalty, meaning that the higher product

    differentiation and innovation will be done to increase consumer loyalty. This

    research should advice CV. Labonita increase product differentiation and product

    innovation to be more selective in choosing products, to develop models of the

    product in accordance with the prevailing trend of the time, as well as products

    that are completely new in addition to apparel accessories such as various women

  • xi

    (Bross, headbands, elastic bands), as well as supporting products such as bags of

    household furniture wipes, gloves dispenser so that consumers are more interested

    and remain loyal to the product CV. Labonita Makmur Raharjo.

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

    PERNYATAAN .......................................................................................... iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

    PRAKATA ................................................................................................. v

    SARI ........................................................................................................... vii

    ABSTRACT ............................................................................................... viii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

    DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

    1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

    1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 8

    1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9

    1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9

    2.4.1. Manfaat Praktis ................................................................................. 9

    2.4.2. Manfaat Teoristis ............................................................................. 10

    BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 10

    2.1. Diferensiasi Produk ............................................................................. 10

    2.2. Inovasi Produk ..................................................................................... 13

  • xiii

    2.3. Loyalitas Konsumen ............................................................................. 17

    2.4. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 19

    2.5. Kerangka Berfikir ................................................................................. 21

    2.6. Hipotesis .............................................................................................. 23

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 24

    3.1. Populasi .............................................................................................. 24

    3.2. Sampel ................................................................................................ 24

    3.3. Variabel Penelitian ............................................................................. 25

    3.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 27

    3.4.1. Observasi ....................................................................................... 27

    3.4.2. Wawancara ................................................................................... 27

    3.4.3. Angket atau Kueisioner ................................................................. 28

    3.5. Uji Instrumen Penelitian ` ................................................................... 28

    3.5.1. Uji Validitas .................................................................................. 28

    3.5.2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 32

    3.6. Metode Analisis Data .......................................................................... 33

    3.6.1. Analisis Deskriptif ........................................................................ 33

    3.6.2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 35

    3.6.2.1. Uji Normalitas ............................................................................... 35

    3.6.2.2. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 36

    3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 36

    3.6.3. Uji Regresi Berganda ................................................................... 37

    3.6.4. Uji Hipotesis ................................................................................. 38

  • xiv

    3.6.4.1. Uji Statistik t (uji parsial) .............................................................. 38

    3.6.4.2. Uji statistik f (uji simultan) ............................................................ 39

    3.6.5. Uji Koefisien Diterminasi ............................................................ 40

    3.6.5.1. Uji Koefisien Diterminasi Simultan (R2) ...................................... 40

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 41

    4.1. Hasil Penelitian ................................................................................... 41

    4.1.1. Analisi Deskriptif Responden .......................................................... 41

    4.1.1.1. Jenis Kelamin ................................................................................ 41

    4.1.1.2. Umur Responden .......................................................................... 42

    4.1.1.3. Tingkat Pendidikan ....................................................................... 42

    4.1.1.4. Pekerjaan ....................................................................................... 43

    4.1.2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ........................................... 44

    4.1.3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 63

    4.1.3.1. Uji Normalitas ................................................................................ 63

    4.1.3.2. Uji Multikolinearitas ...................................................................... 65

    4.1.3.3. Uji Heterokedastisitas .................................................................... 66

    4.1.4. Analisis Regresi Linier Berganda .................................................. 68

    4.1.5. Uji Hipotesis .................................................................................. 69

    Uji t ................................................................................................ 69

    Uji F ................................................................................................ 70

    4.1.6. Koefisien Diteminasi .................................................................... 71

    4.2. Pembahasan ........................................................................................ 72

  • xv

    BAB V PENUTUP ..................................................................................... 75

    5.1. Simpulan ............................................................................................. 75

    5.2. Saran ................................................................................................... 75

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 77

    LAMPIRAN ............................................................................................... 79

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Jumlah Data Pembelian Konsumen Pada Tahun 2012 .............. 7

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahuu .................................................................. 19

    Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Diferensiasi Produk .......................................29

    Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Inovasi Produk .............................................. 30

    Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen ..................................... 31

    Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 32

    Tabel 3.5 Jenjang Kriteria Penilaian Angket .............................................. 35

    Table 4.1. Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin ......................... 41

    Table 4.2.deskriptif responden berdasarkan umur ...................................... 42

    Table 4.3. Deskriptif responden berdasarkan tingkat pendidikan ................ 43

    Table 4.4. Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan ............................. 44

    Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel ...................... 44

    Tabel 4.6. Deskriptif Persentase Indikator bentuk ...................................... 46

    Tabel 4.7.Deskriptif Persentase Indikator Keistimewaaan/fungsi ............... 47

    Tabel 4.8.Deskriptif Persentase Indikator kualitas kinerja ......................... 48

    Tabel 4.9.Deskriptif Persentase Indikator Kualitas kesesuaian .................. 49

    Tabel 4.10.Deskriptif Persentase Indikator Daya tahan .............................. 50

    Tabel 4.11.Deskriptif Persentase Indikator keandalan .............................. 51

    Tabel 4.12.Deskriptif Persentase Indikator Mudah Memperbaiki ............... 52

    Tabel 4.13.Deskriptif Persentase Indikator gaya .......................................... 53

    Tabel 4.14.Deskriptif Persentase Indikator rancangan.................................. 54

  • xvii

    Tabel 4.15. Deskriptif Persentase Variabel Inovasi produk....................... 55

    Tabel 4.16. Deskriptif Persentase Indikator Perluasan Lini ........................ 56

    Tabel 4.17. Deskriptif Persentase Indikator produk baru ............................ 57

    Tabel 4.18. Deskriptif Persentase Indikator produk benar-benar baru .…… 58

    Tabel 4.19. Deskriptif Persentase Variabel Loyalitas Konsumen ............. 59

    Tabel 4.20. DeskriptifPersentaseIndikatorpembelianulangproduk ............. 61

    Tabel 4.21. Deskriptif Persentase Indikator Ketahanan terhadap pengaruh negative

    tentang produk ..................................................................... 62

    Tabel 4.22. Deskriptif Persentase Indikator Mereferensikan Kepada Orang Lain

    .................................................................................................. 63

    Tabel4.23. One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ..................................... 64

    Tabel4.24. Hasil uji Nilai tolerance dan VIF ............................................. 66

    Tabel4.25. Hasil uji Glejser ......................................................................... 68

    Tabel4.26. Hasil Regresi Linier Berganda .................................................. 68

    Tabel 4.27 Hasil Uji Parsial (Uji t) ............................................................. 70

    Tabel4.28. Hasil Uji Simultan (Uji F) ....................................................... 71

    Tabel4.29. Hasil Koefisien Determinasi .................................................... 72

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 22

    Gambar4.1. Diagram Batang Variabel Diferensiasi produk ............................. 45

    Gambar4.2. Diagram Batang Variabel Inovasi produk .................................... 56

    Gambar4.3. Diagram Batang Variabel Loyalitas Konsumen ........................... 60

    Gambar 4.4. Hasil Uji Normalitas .................................................................... 65

    Gambar 4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 67

  • xix

    LAMPIRAN

    Lampiran 1 Angket Penelitian ......................................................................... 80

    Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Diferensiasi Produk ...................... 85

    Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Inovasi Produk .............................. 86

    Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Loyalitas Konsumen ...................... 87

    Lampiran 5 Hasil data uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 88

    Lampiran 6 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................. 90

    Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 94

    Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian .............................................................. 95

    Lampiran 9 Surat Penelitian ............................................................................ 105

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

    tidak cukup mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar

    baru. Tantangan pemasaranyang sedang dihadapi saat ini adalah meningkatkan

    loyalitas pelanggan untuk tetap menjaga kestabilan penjualan. Pemasaran sendiri

    harus luas dan tidak sekedar hanya menunggu bola tetapi perusahaan harus

    menjemput bola guna mendapatkan konsumen yang lebih banyak. Strategi

    pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan sangat berfariasi sesuai dengan

    keunggulan produk yang di pasarkan dan selera konsumen pada suatu daerah.

    Persaingan pada busana zaman sekarang mendorong perusahaan konveksi

    untuk menciptakan pemikiran – pemikiran baru dari segi desain dalam membuat

    rancangan baru untuk mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru.Dengan

    kondisi persaingan yang semakin ketat antar perusahaan sejenis, setiap perusahaan

    harus mampu berlomba untuk mempertahankan konsumen agar tidak beralih ke

    perusahaan pesaing.Harapan perusahaan dari mempertahankan konsumen adalah

    untuk menstabilkan bahkan bisa meningkatkan penjualan pada periode masa

    penjualan disaat menurun, sehingga perusahaan memerlukan loyalitas pelanggan

    pada startegi pemasaranya.

    Loyalitas Pelanggan merupakan hal yang terpenting dalam kegiatan suatu

    usaha. Dengan adanya tingkat loyalitas konsumen yang tinggi, maka

  • 2

    konsumenakan melakukan pembelian secara terus – menerus danmembawa dampak

    yang menguntungkan bagi perusahaan.Pada umumnya perusahaan ingin memiliki

    rencana jangka panjang dalam mempertahankan konsumen, (kotler, 1997 dalam

    Chaula Anwar, 2007) mengemukakan bahwa loyalitas konsumen merupakan suatu

    kondisi yang dapat dicapai dalam jangka panjang sebagai tujuan perusahaan dalam

    perencanaan strategik. Secara garis besar perusahaan ingin mengikat konsumen

    selama-lamanya untuk perencanaan jangka panjang perusahaan dalam

    meningkatkan sikap positif dalam setiap produk dari perusahaan, seperti yang

    diungkapkan (Dharmmesta, 1999 dalam Chaula Anwar, 2007) bahwa konsumen

    yang loyal memiliki sikap positif terhadap sebuah produk tertentu dengan

    memandang semua atribut yang melekat pada produk tersebut. Deangan kata lain

    konsumen memiliki komitmen yang pasti pada penggunaan produk yang dipilih.

    Tujuan perusahaan dalam meningkatkan loyalitas konsumen adalah untuk

    meningkatkan penjualan, maka perusahaan harus bisa mempunyai strategi khusus

    dalam mencapainya, dimana konsumen sekarang semakin mempunyai banyak

    pilihan dalam berpakaian. Perilaku konsumen harus selalu di perhatikan dimana

    dari masa ke masa semakin banyak fariasi dari permintaan konsumen untuk

    memberikan rasa puas pada suatu produk.Dimana Kotler (1997) mengemukakan

    bahwa perilaku konsumen adalah ungkapan rasa suka atau tidak suka serta

    penilaian yang diberikan terhadap suatu yang didapatkan dalam usaha memenuhi

    kebutuhan yang diinginkan. Pemahaman tentang perilaku konsumen dapat terjadi

    jika dikaitkan dengan strategi diferensiasi produk dalam membentuk loyalitas

    konsumen.Konsumen loyal karena memiliki kepuasan tersendiri dari suatu produk

  • 3

    dan mereka membandingkan kepuasan dari pengalaman sebelumnya (prior

    experion) tentang produk yang telah digunakan. Untuk membuat para konsumen

    menjadi loyal, strategi perussahaan yang di terapkan dalam produknya seperti

    diferensiasi produk dan inovasi produk sangat penting, untuk membuat persaingan

    di pasar menjadi lebih berfariasi.

    Perusahaan harus memiliki perbedaan tersendiri pada produknya dari para

    pesaing, sehingga konsumen mempunyai alasan untuk menentukan pilihan dalam

    memilih suatu produk. Ketika perusahaan meiliki perbedaan dari pesaing dan

    merasa perbedaan tersebut lebih baik dari pesaing maka konsumen akan setia pada

    produk tersebut. Menurut Minastitik (2000, dalam Chaula Anwar, 2007) langkah-

    langkah yang diambil suatu perusahaan untuk mendiferensiasikan diri dari pesaing,

    apabila produk tersebut memiliki keunikan dan nilai tinggi bagi konsumen. Begitu

    juga apa yang diumgkapkan oleh Lewit (1983) diferensiasi merupakan salah satu

    jenis keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan untuk memenangkan

    persaingan di pasar global.

    Diferensiasi produk dapat dilakukan melalui bentuk, keistimewaan, kualitas

    kerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan

    rancangan, sehingga hasil diferensiasi tersebut memberikan kontribusi yang saling

    terkait dengan keloyalan konsumen karena puas akan produk yang digunakan telah

    sesuai dengan yang diharapkan serta memberikan dampak pada peningkatan

    penjualan perusahaan.

    Kualitas kesesuaian produk sendiri mengacu pada tingkat dimana semua

    unit yang di produksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan,

  • 4

    artinya semua produk yang di produksi memiliki kualitas yang standart dan sama

    semua, dan sesuai apa yang di janjikan kepada sasaran yang dituju. Sedangkan

    untuk bentuk produk sendiri bisa di diferensiasikan pada bentuk, ukuran atau

    struktur fisik produk tersebut, jadi perusahaan membuat produk tersebut beda

    secara fisik dari perusahaan lain.

    Dengan ciri khas yang dimiliki perusahaan, maka keunggulan dalam

    bersaing di pasar sangan tinggi, sehingga perusahaan harus mempunyai keunggulan

    yang kompetitif di mata konsumen dan konsumen bisa kembali memakai produk

    dari perusahaan tersebut.

    Begitu pula dengan inovasi produk yang dilakukan perusahaan memberikan

    peranan penting bagi keberlangsungan aktivitas penjualan melalui pelanggan yang

    tetap loyal. Inovasi produk di terapkan karena konsumen menginginkan sesuatu

    yang berbeda dengan beberapa inovasi yang di berikan oleh perusahaan. Song dan

    Parry (1997 dalam Dewi, 2006) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing suatu

    produk merupakan salah satu faktor penentu darikesuksesan produk baru (hingga

    suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibanding dengan produk

    lainsejenis). Hal ini juga sejalan dengan pendapat Cooper (2000 dalam Dewi, 2006)

    bahwa keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkaran pasar global yang

    sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan produk

    inovasi yang dihasilkan sehingga akan mempunyai keunggulan dipasar yang

    selanjutnya akan menang dalam persaingan

    Inovasi juga dipandang sebagai mekanisme perusahaan dalam beradaptasi

    dengan lingkungannya yang dinamis.Perubahan-perubahan yang terjadi dalam

  • 5

    lingkungan bisnis telah memaksa perusahaan untuk mampu menciptakan

    pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru, dan menawarkan produk-produk

    inovatif pada konsumen. Dengan demikian inovasi semakin memiliki arti penting

    bukan saja sebagai suatu alat untuk mempertahankan kelangsungan hidup

    perusahaan melainkan juga untuk persaingan meningkatkan loyalitas pelanggan.

    Adapun inovasi yang dapat dilakukan terhadap produk dengan menciptkan

    perluasan lini, produk baru, dan produk benar-benar baru untuk membuat inovasi

    lebih unik dan unggul sesuai dengan selera konsumen yang serba modern dan

    bergengsi.

    Dengan strategi tersebut maka perusahaan dapat mengolah sebuah

    produknya yang benar-benar unik dan disukai konsumen dengan tujuan

    mendapatkan loyalitas yang tinggi pada produk perusahaan dalam situasi yang

    serba modern seperti ini.

    Penelitian sebelumnya yang lakukan pada sektor industri otomotif antara

    lain pada penelitian Chaula Anwar (2007:185) dimana permasalahan yang di hadapi

    terkait tentang diferensiasi produk yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen

    pada pengguna sepeda motor Honda yang berada di kabupaten sleman. Pengaruh

    terbesar yaitu pada kualitas kesesuaian produk yang begitu berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas konsumen. Dari hasil penlitian ini terbukti bahwa Ada pengaruh

    secara simultan penerapan strategi diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen

    pada pengguna sepeda montor Honda. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh

    Mariana (2009)pada industri makanan kripik tempe di kota Malang, dan dari hasil

    penelitian tersebut terbukti bahwa penelitian ini telah menunjukan pengaruh tidak

  • 6

    langsung dari diferensiasi produk kripik tempe terhadap loyalitas konsumen melaui

    kepuasan konsumen.dari penelitian diatas, muncul ketertarikan untuk melakukan

    penelitian pada industri konveksi.

    Penelitian dari Forooz et al., (2013:4) bahwa orientasi konsumen

    mempengaruhi baik terhadap inovasi produk dan perilaku inovasi. Perilaku inovasi

    meningkatkan kinerja keuangan dan retensi pelanggan, yang berarti bahwa inovasi

    pada penelitian ini cukup berpengaruh terhadap konsumen sehingga bisa

    meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan. Sedangkan penelitian pada

    Kambiz et al., (2012:3232) menerangkan bahwa dalam penelitian ini, hubungan

    orientasi pasar dengan kinerja inovasi telah dikonfirmasi.

    CV. Labonita Makmur Raharjo yang merupakan sebuah usaha konveksi

    ternama di daerah Kudus dan sekitarnya yang telah berjalan selama hampir 10

    tahun, dimana usaha yang sekarang penuh dengan persaingan yang ketat di tuntut

    untuk selalu memberikan produk terbaiknya sesuai dengan permintaan dan selera

    konsumen. Namun harapan tersebut belum optimal tercapai karena dari hasil

    observasi awal terlihat bahwa terjadi fluktuatif tingkat pembelian konsumen untuk

    produk-produk CV. Labonita.

    Untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat loyalitas konsumen maka

    dapat dilihat pada data pembelian konsumen selama tahun 2012 dari konveksi

    Labonita.

  • 7

    Tabel 1.1

    Jumlah Data pembelian Konsumen Pada Tahun 2012

    Bulan Jumlah

    Pembeli

    Selisih Persentase

    Januari 25 0

    Februari 21 -4 -16%

    Maret 18 -3 -14%

    April 19 1 5%

    Mei 21 2 10%

    Juni 26 5 23%

    Juli 30 4 15%

    Agustus 38 8 26%

    September 37 -1 -2%

    Oktober 32 -5 -13%

    November 27 -5 -15%

    Desember 23 -4 -14%

    TOTAL 317

    Sumber : CV. Labonita Makmur Raharjo tahun 2013

    Berdasarkan tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah konsumen yang

    melakukan pembelian pada konveksi labonita mengalami fluktuatif, utamanya

    pembelian pada bulan Februari, Maret, Oktober, November, dan Desember

    cenderung mengalami penurunan.

  • 8

    Sementara CV. Labonita dalam mengahadapi persaingan usaha di bidang

    konveksi telah melakukan berbagai upaya penciptaan produk dengan berbagai

    keunikanuntuk menarik perhatian yang lebih baik. Begitu pula dalam menciptakan

    produk baru CV. Labonita juga telah melakukan inovasi produk dengan berbagai

    rancangan yang khas dan unggul untuk menarik perhatian agar menjadi gaya

    tersendiri di kalangan konsumen.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

    penelitian yang berjudul “PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN

    INOVASI PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (STUDI

    KASUS PADA KONVEKSI CV. LABONITA MAKMUR RAHARJO)”

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalah

    penelitian sebagai berikut :

    1. Adakah pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen pada

    konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus?

    2. Adakah pengaruh Inovasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen pada

    konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus?

    3. Adakah pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk secara simultan

    terhadap Loyalitas konsumen pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo

    Kudus?

  • 9

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui adanya pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas

    Konsumenpada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus.

    2. Untuk mengetahui adanya pengaruh Inovasi Produk terhadap Loyalitas

    Konsumenpada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus.

    3. Untuk mengetahui adanya pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi

    Produk secara simultan terhadap Loyalitas Konsumenpada konveksi CV.

    Labonita Makmur Raharjo Kudus.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

    1. Manfaat praktis

    a. Bagi CV. Labonita Makmur Raharjo

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

    pihakCV. Labonita Makmur Raharjo sebagai pertimbangan dalam

    mengembangkan uahanyadalam meningkatkan loyalitas

    konsumen melalui penciptaan diferensiasi dan inovasi produk.

    b. Bagi Konsumen

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

    konsumen agar lebih detail untuk memilih suatu produk konveksi

    yang unik dan unggul dari produk perusahaan lainnya.

  • 10

    2. Manfaat Teoritis

    a. Bagi Peneliti

    penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan dan referensi

    pengetahuan mengenai ilmu pemasaran dalam kajian tentang

    diferensiasi produk yang memiliki relevansinya terhadap loyalitas

    konsumen. diferensiasi dan inovasi produk dalam loyalitas

    konsumen dan berguna untuk membuat refrensi.

    b. Bagi Pembaca

    Bagi pembaca diharapkan Penelitian ini bermanfaat untuk

    memperdalam dan mengaplikasikan teori pemasaran yang sudah

    diperoleh, terutama mengenai diferensiasi dan inovasi produk

    dalam loyalitas konsumen.

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Diferensiasi Produk

    Diferensiasi merupakan tindakan merancang serangkaian perbedaan yang

    berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Disini

    perusahaan membuat perbedaan melalui ukuran dari pesaing (Kotler, 2000:

    328).Adapun menurut Mowen dan Miror (2005:55) pengertian diferensiasi adalah

    proses manipulasi bauran pemasaran untuk menempatkan sebuah merek sehingga

    para konsumen dapat merasakan perbedaan yang berarti antara merek tersebut

    dengan pesaing.

    Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang

    cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk

    menarik konsumen (Griffin,2003:357).Secara tradisional, diferensiasi didefenisikan

    sebagai tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna didalam

    tawaran perusahaan.

    Indikator utama diferensiasi produk menurut Kotler (2003:385) adalah

    sebagai berikut:

    1. Bentuk (Form)

    Produk bisa dideferensiasikan dalam bentuk, ukuran atau struktur fisik

    produk.

  • 12

    2. Keistimewaan/fungsi (Feature)

    Produk dapat ditawarkan dengan beberapa keistimewaan, karakteristik

    yang melengkapi fungsi dasar produk.

    3. Kualitas kinerja (Performance Quality)

    Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk itu

    beroperasi.Yang ditetapkan sebagai satu dari empat tingkatan kualitas;

    rendah, rata-rata, tinggi, atau sangat tinggi.

    4. Kualitas kesesuaian (Conformance Quality)

    Kualitas kesesuaian mengacu pada tingkat dimana semua unit yang

    diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.

    5. Daya Tahan (Durability)

    Adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi

    normal dan atau berat, yang menjadikan atribut bernilai bagi beberapa

    produk.

    6. Keandalan (Reliability)

    Adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal

    dalam suatu periode waktu tertentu.

    7. Mudah diperbaiki (Repairability)

    Adalah ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau

    gagal.

  • 13

    8. Gaya (Style)

    Menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi pembeli.Gaya

    memiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru. Disisi negatif, gaya

    yang menarik tidak selalu menciptakan kinerja yang tinggi.

    9. Rancangan (Design)

    Adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan

    dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan. Dengan

    semakin ketatnya persaingan, rancangan akan menjadi salah satu cara

    yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan.

    Dari beberapa pengertian tersebut dapat simpulkan bahwa diferensiasi

    produk merupakan suatu rancangan baru yang sangat berbeda dari pesaing untuk

    memberikan produk unggul di mata konsumen. untukl memberikan perbedaan yang

    unggul dapat melalui indukator bentuk, keistimewaan, kualitas kinerja, kualitas

    kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan rancangan.

    2.2 Inovasi Produk

    Menurut Wahyono (2002, dalam Dewi:16) menjelaskan bahwa inovasi yang

    berkelanjutandalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan dasar yang pada

    gilirannya akanmengarah pada terciptanya keunggulan kompetitif. Secara

    konvensional, istilahinovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan

    dengan produk-produkbaru.

  • 14

    Definisi mengenai pengertian inovasi produk menurutCrawford & De

    Benedetto (2000: 9) inovasi produk adalah Inovasi yang digunakan dalam

    keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produkbaru diciptakan dan

    dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsionil/ kegunaannya.

    Dalam sisi lain inovasi produk menurut Galbraith, 1973; Schon, 1967

    (dalam Lukas dan Ferrel, 2000: .240) didefinisikan sebagai proses dari penggunaan

    teknologi baru kedalam suatu produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai

    tambah. Inovasi dapat dilakukan pada barang, pelayanan, atau gagasan-gagasan

    yang diterima oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru, sehingga mungkin saja

    suatu gagasan telah muncul di masa lampau, tetapi dapat dianggap inovatif bagi

    konsumen yang baru mengetahuinya. Seringkali orang berpendapat bahwa dengan

    melakukaninovasi pada suatuhal maka seseorang telah melakukan perubahan yang

    bersifat positif yang mengarah pada kemajuan.Pendapat tersebut memang benar

    adanya, tetapi perubahan tersebut bagi sebagian konsumen sesuatu yang sulit

    diterima begitu saja.

    Menurut Kotler (2002: 406-408) ada 4 faktor yang mempengaruhi proses

    penerimaan inovasi produk yaitu:

    1. Kesiapan orang-orang untuk mencoba produk baru sangat berbeda. Sampai

    titik mana seseorang lebih dini menerima gagasan baru dibandingkan

    anggota masyarakat lainnya.

    2. Pengaruh pribadi dalam penerimaan produk baru. Dampak yang dapat

    ditimbulkan oleh seseorang terhadap orang lain dalam hal probabilitas sikap

    dan pembelian.

  • 15

    3. Karakteristik inovasi mempengaruhi tingkat penerimaannya. Beberapa

    produk dapat langsung disukai, sedangkan produk lain memerlukan waktu

    yang lama untuk diterima.

    Ada 4 karakteristik yang sangat penting yang mempengaruhi tingkat

    penerimaan suatu inovasi yaitu:

    a. Keunggulan relatif (relative advantage)

    Sampai tingkat mana inovasi itu tampak lebih ungguldaripada

    produk yang sudah ada.

    b. Kesesuaian (compatibility)

    Yaitu sejauh mana inovasi tersebut sesuai dengan nilai dan

    pengalaman perorangan dalam masyarakat.

    c. Kerumitan (complexity).

    Yaitu sejauh mana inovasi itu relatif sukar dimengerti atau

    digunakan.

    d. Kemampuan berkomunikasi (communicability)

    Yaitu sampai sejauh mana manfaat yang diperoleh dari penggunaan

    inovasi tersebut dapat diamati atau dijelaskan kepada orang lain.

    4. Perbedaan kesiapan organisasi untuk mencoba produk baru. Penerimaan

    (adopsi) akan terkait dengan berbagai variabel di lingkungan organisasi

    (kemajuan masyarakat, pendapatan masyarakat), organisasi itu sendiri

    (ukuran, laba, tekanan untuk berubah) dan pengelolaannya (level

    pendidikan, umur, kecanggihannya).

  • 16

    Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibanding

    produk sejenis(keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan perusahaan

    memilikikeunggulan dibandingkan pesaingnya. Lukas dan Ferrell (2000, dalam

    Dewi :18)menjelaskan ada beberapa indikator inovasi produk, yaitu:

    1. Perluasan lini (line extensions) yaitu produk yang dihasilkan

    perusahaantidaklah benar-benar baru tetapi relatif baru untuk sebuah pasar.

    2. Produk baru (me too – product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi

    tidakbaru bagi pasar.

    3. Produk benar – benar baru (new – to – the – world - product) adalah

    produkyang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.

    Dari pengertian diatas, disimpulkan bahwa inovasi produk merupakan

    sebuah produk yang memiliki nilai tambah di mata konsumen dan seakan-akan

    produk tersebut merupakan produk baru. Inovasi produk juga belum tentu

    sepenuhnya diterima oleh konsumen. Konsumen bisa manilai inovasi tersebut bisa

    membuat konsumen merasa kesulitasn dalam beradapasi dengan produk baru atau

    sebagainya. Sehingga terdapat teori tentang penerimaan suatu inovasi pada produk

    untuk bisa di mengerti oleh konsumen dan perusahaan. Untuk itu inovasi produk di

    perlukan adanya indikator perluasan lini, produk baru, dan produk benar-benar

    baru.

  • 17

    2.3 Loyalitas Konsumen

    Kotler(1997) mengemukakan bahwa loyalitas konsumen merupakan suatu

    kondisi yang dapat dicapai dalam jangka panjang sebagai tujuan perusahaan dalam

    perencanaan strategik. Sedangkan Lovelock (1991:44) menjelaskan bahwa tingkat

    kesetiaan dari para konsumen tarhadap suatu barang atau jasa merek tertentu

    tergantung pada beberapa factor, besarnya biaya untuk berpindah ke merek barang

    atau jasa yang lain, adanya kesamaan mutu, kuantitas atau pelayanan dari jenis

    barang atau jasa pengganti, adanya risiko perubahan biaya akibat barang atau jasa

    pengganti dan berubahnya tingkat kepuasan yang didapatdari merek baru dibanding

    dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernahdipakai.

    Loyalitas bukan tentang persentase dari konsumen yang sebelumnya

    membeli darianda, tetapi tentang pembelian ulang.Loyalitas adalah tentang

    persentase dari orang yangpernah membeli dalam kerangka waktu tertentu dan

    melakukan pembelian ulang sejakpembeliannya yang pertama.

    MenurutKotler (1997:262), loyalitas konsumen berdasarkan pola

    pembeliannyadapat dibagi menjadi empat golongan:

    1. Golongan Fanatik Adalah konsumen yang selalu membeli satu merek

    sepanjang waktu, sehingga polamembelinya adalah X, X, X, X, yaitu setia

    pada merek X tanpa syarat

    2. Golongan Agak Setia Adalah konsumen yang setia pada dua atau tiga

    merek. Di mana kesetiaan yangterpecah antara dua pola (X dan Y) dapat

    dituliskan dengan pola membeli X, X, Y, Y,X, Y

  • 18

    3. Golongan Berpindah Kesetiaan Adalah golongan konsumen yang bergeser

    dari satu merek ke merek lain, maka bilakonsumen pada awalnya setia pada

    merek X tetapi kemudian pada saat berikutnyaberpindah ke merek Y. Pola

    membelinya dapat dituliskan X, X, X, Y, Y

    4. Golongan Selalu Berpindah-pindah Adalah kelompok konsumen yang sama

    sekali tidak setia pada merek apapun, makapola membelinya dapat

    dituliskan X, Y, Z, S, Z

    Untuk memperjelas penelitian ini, terdapat Indikator dari loyalitas

    pelanggan menurut Kotler & Keller (2006:23) adalah

    1. Repeat Purchase (Pembelian ulang produk)

    2. Retention (Ketahanan terhadap pengaruh negatif tentang

    produk )

    3. referalls (Mereferensikan kepada orang lain)

    Kesimpulan dari pengertian tersebut adalah Loyalitas konsumen merupakan

    kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas

    konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam

    menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan dari pihak

    perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Indikator

    yang terkait adalah pembelian ulang produk, ketahanan terhadap pengaruh negatif

    tentang produk, dan mereferensikan kepada orang lain.

  • 19

    2.4 Penelitian Terdahulu

    Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang memiliki relevansi

    dalam penelitian ini seperti terlihat pada tabel 2.1 :

    Tabel 2.1

    Penelitian terdahulu

    No

    Judul

    Penelitian

    Terdahulu

    Peneliti

    dan Tahun

    Penelitian

    Variabel Hasil

    1. A. Pengaruh

    Diferensiasi

    Produk Kripik

    Tempe

    Terhadap

    Loyalitas

    Konsumen di

    Kota Malang

    Rina Rifqie

    Mariana

    (2009)

    1. Diferensiasi

    produk

    2. Kepuasan

    konsumen

    3. Loyalitas

    konsumen

    Penelitian ini telah

    menunjukan bahwa

    terdapat pengaruh

    tidak langsung dari

    diferensiasi kripik

    tempe terhadap

    loyalitas konsumen

    melaui kepuasan

    konsumen

    2. Analisis strategi

    membangun

    loyalitas

    konsumen

    melalui

    diferensiasi

    produk

    Chaula

    Anwar

    (2007)

    1. Diferensiasi

    produk

    2. Loyalitas

    konsumen

    Ada pengaruh

    secara simultan

    penerapan strategi

    diferensiasi produk

    terhadap loyalitas

    konsumen pada

    pengguna sepeda

    montor “Honda” di

    kabupaten seleman

  • 20

    3 The Effect of

    Market

    Orientation,

    Innovation and

    Customer

    Loyalty on

    Firm's

    Performance.

    (Case Study:

    Islamic

    Clothing

    Manufacturing

    Company)

    Kambiz

    Heidarzade

    h Hanzaee

    (2012)

    1.market

    orientation

    2. innovation

    3. customer loyalty

    Dalam penelitian

    ini, hubungan

    orientasi pasar

    dengan kinerja

    inovasi telah

    dikonfirmasi.

    Oleh karena itu,

    disarankan untuk

    lebih

    memperhatikan

    manajer perusahaan

    manufaktur pakaian

    Islam seperti Manto

    untuk mencapai

    indikator

    keunggulan dalam

    kinerja inovasi

    4 B. The impact of

    Product

    Innovation on

    Costumer

    Satisfaction and

    Customer

    loyalty

    Forooz

    Pishgar

    (2013)

    1.Customer

    orientation

    2.customer

    Satisfaction

    3. customer loyalty

    4. innovation

    Orientasi konsumen

    mempengaruhi baik

    terhadap inovasi

    dan perilaku

    inovasi. perilaku

    inovasi

    meningkatkan

    kinerja keuangan

    dan retensi

    pelanggan.

  • 21

    2.5 Kerangka Berfikir

    Kerangka berfikir menggambarkan pengaruh antara variabel bebas terhadap

    variabel terikat, yaitu pengaruh diferensiasi produk, dan inovasi produk terhadap

    Loyalitas konsumen.

    Untuk meningkatkan Loyalitas konsumen banyak hal yang dilakukan dalam

    bidang pemasaran diantaranya adalah dengan melakukan diferensiasi produk dan

    inovasi produk. Diferensiasi produk dapat dilakukan melalui bentuk, keistimewaan,

    kualitas kerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya,

    dan rancangan, sehingga hasil diferensiasi tersebut memberikan kontribusi yang

    saling terkait dengan keloyalan konsumen karena puas akan produk yang

    digunakan. Begitu pula Inovasi produk dengan menciptkan perluasan lini, produk

    baru, dan produk benar-benar baru untuk membuat inovasi lebih unik dan unggul

    sesuai dengan selera konsumen yang serba modern dan bergengsi, Sehingga

    mampu merangsang konsumen untuk tetap loyal terhadap produk yang dibelinya.

    Dengan demikian Loyalitas konsumen melalui pembelian ulang produk,

    ketahanan terhadap pengaruh negatif tentang produk, dan mereferensikan kepada

    orang lain, sangat di butuhkan oleh perusahaan untuk kelangsungan hidup

    perusahaan dalam mengikat konsumen lebih lama.

    Dari paparan di atas maka dapat dibuat kerangka pikir teoritis seperti pada

    gambar 2.1 berikut ini :

  • 22

    Gambar 2.1

    Kerangka Berpikir

    Diferensiasi Produk (x1) 1. Bentuk 2. Keistimewaan/fungsi 3. Kualitas kinerja 4. Kualitas kesesuaian 5. Daya Tahan 6. Keandalan 7. Mudah diperbaiki 8. Gaya 9. Rancangan

    Kotler (2003:385)

    Inovasi Produk (X2) 1. Perluasan lini 2. Produk baru 3. Produk benar – benar

    baru

    Lukas dan Ferrell (2000)

    Loyalitas Konsumen (Y) 1. pembelian ulang

    produk 2. ketahanan terhadap

    pengaruh negatif tentang produk

    3. mereferensikan kepada orang lain

    Kotler & Keller (2006)

  • 23

    2.6 Hipotesis

    Menurut Suharsimi (2006) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat

    sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data

    yang terkumpul, setelah menetapkan anggaran dasar, dengan demikian kebenaran

    dari teori ini masih perlu diuji. Hipotesis yang akan di ajukan dalam penelitian ini

    adalah :

    H1 : Ada pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas konsumen pada

    CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus

    H2 : Ada pengaruh Inovasi Produk terhadap Loyalitas konsumen pada CV.

    Labonita Makmur Raharjo Kudus

    H3 : Ada pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk secara simultan

    terhadap Loyalitas konsumen pada CV. Labonita Makmur Raharjo

    Kudus

  • 24

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006:130). Yang

    menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari konveksi CV.

    LabonitaMakmur Raharjo yaitu sebanyak 317orang

    3.2 Sampel

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,

    2006:109). Teknik pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

    random sampling. Pengertian random sampling menurut Sugiyono (2007:76)

    adalah teknik sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara

    sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih

    menjadi sampel. Karena jumlah populasi yang akan diteliti sudah diketahui secara

    pasti yaitu sebanyak 317 orang, maka penelitian ini menggunakan rumus Slovin

    dalam Husein (1998:78) yaitu:

    Keterangan :

    n = Ukuran Sampel

    N = Ukuran Populasi

    21 Ne

    Nn

  • 25

    e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

    yang ditolerir, dalam penelitian ini sebanyak 10%

    Perhitungannya adalah :

    21 Ne

    Nn

    2%103171

    317

    n

    21.03171

    317

    n

    019.763.171

    317

    n

    Dengan menggunakan rumus diatas dapat diketahui jumlah sampel yang

    diperlukan untuk dijadikan responden adalah 76,019. Oleh karena itu peneliti

    membulatkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 76

    orang.

    3.3 Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah obyek penelitian/apa yang menjadi titik perhatian

    suatu penelitian (Suharsimi, 2006:118). Dalam penelitian ini variabel- variabelnya

    adalah sebagai berikut:

  • 26

    1. Variabel Terikat (Y)

    Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang

    dipengaruhi oleh variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dalam

    penelitian ini adalahloyalitas konsumen di CV. Labonita Makmur

    Raharjo. Indikator dari loyalitas konsumen menurut Kotler & Keller

    (2006:23) adalah : Repeat Purchase (kesetiaan terhadap pembelian

    produk), Retention (Ketahanan terhadap pengaruh yang negatif

    mengenai perusahaan), referalls (mereferensikan secara total esistensi

    perusahaan)

    2. Variabel bebas (X)

    Adalah sesuatu yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam

    penelitian ini, variabel bebasnya adalah :

    a. Diferensiasi Produk (X1)

    Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra

    produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar

    dengan maksud untuk menarik konsumen. Indikator-indikator dari

    diferensiasi produk adalah : Bentuk (Form), Keistimewaan/fungsi

    (Feature), Kualitas kinerja (Performance Quality), Kualitas kesesuaian

    (Conformance Quality), Daya Tahan (Durability), Keandalan

    (Reliability, Mudah diperbaiki (Repairability), Gaya (style), Rancangan

    (Design)

  • 27

    c. Inovasi Produk (X2)

    Inovasi produk adalah Inovasi yang digunakan dalam

    keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produkbaru diciptakan

    dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsionil/

    kegunaannya. Indikator-indikator dari inovasi produk adalah :

    Perluasan lini (line extensions), Produk baru (me too – product), Produk

    benar – benar baru (new – to – the – world - product).

    3.4 Metode Pengumpulan Data

    Di dalam suatu penelitian, metode pengumpulan data merupakan suatu

    faktor yang penting, karena perhitungan diperoleh dari data yang didapatkan dalam

    penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    3.4.1 Observasi (Pengamatan Langsung)

    Observasi adalahPeneliti melakukan pengamatan langsung ke

    lapangan untuk mengadakan pengamatan dan pengumpulan data yang

    dibutuhkan dalam penelitian ini.

    3.4.2 Wawancara

    Wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara

    menanyakan sesuatu kepada seseorang responden yang memiliki

    relevansi dengan penelitian ini.caranya adalah dengan bercakap-cakap

    secara tatap muka (Prabowo 1996).

  • 28

    3.4.3 Angket/kuesioner

    Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

    untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

    pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 2006: 151). Dalam

    penelitian ini kuesioner (angket) yang digunakan sebagai metode utama

    untuk memperoleh data yang diberikan kepada konsumen CV. Labonita

    Makmur Raharjo.Metode angket digunakan karena lebih praktis dan

    dapat dibagikan secara serentak kepada responden.

    Penilian dilakukan menggunakan skala Lichter Dimana disediakan

    5 alternatif jawaban : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR),

    Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS). Dimana setiap jawaban di

    beri skor masing-masing sebagai berikut :

    a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

    b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4

    c. Jawaban Ragu-Ragu (RR) diberi skor 3

    d. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

    e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

    3.5 Uji Instrumen Penelitian

    3.5.1 Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid suatu

    kueisioner (Ghozali, 2011:52). Suatu kueisioner dikatakan valid jika

    kueisioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

  • 29

    diukur. Kriteria untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan

    cara membandingkan dengan r hitung dengan r tabel untuk degree of

    freedom (df) n-2 ,dimana n adalah jumlah sempel yaitu 30 sehingga

    diperoleh df – 28. Dengan menggunakan nilai a-0,05 maka diperoleh r tabel

    0,361 dengan membandingkan r hitung > r tabel maka diperoleh data

    sebagai berikut :

    a. Variabel Diferensiasi Produk

    Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Diferensiasi Produk

    No. Item Keterangan

    1 0,636 0,361 Valid

    2 0,530 0,361 Valid

    3 0,594 0,361 Valid

    4 0,728 0,361 Valid

    5 0,571 0,361 Valid

    6 0,685 0,361 Valid

    7 0,702 0,361 Valid

    8 0,585 0,361 Valid

    9 0,602 0,361 Valid

    10 0,529 0,361 Valid

    11 0,529 0,361 Valid

    12 0,615 0,361 Valid

  • 30

    13 0,481 0,361 Valid

    14 0,565 0,361 Valid

    15 0,760 0,361 Valid

    16 0,734 0,361 Valid

    17 0,558 0,361 Valid

    18 0,654 0,361 Valid

    19 0,423 0,361 Valid

    20 0,479 0,361 Valid

    21 0,499 0,361 Valid

    22 0,607 0,361 Valid

    23 0,580 0,361 Valid

    24 0,493 0,361 Valid

    25 0,608 0,361 Valid

    26 0,588 0,361 Valid

    b. Variabel Inovasi Produk

    Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Inovasi Produk

    No. Item Keterangan

    1 0,832 0,361 Valid

    2 0,785 0,361 Valid

    3 0,480 0,361 Valid

    4 0,584 0,361 Valid

  • 31

    5 0,554 0,361 Valid

    6 0,590 0,361 Valid

    7 0,775 0,361 Valid

    8 0,803 0,361 Valid

    9 0,414 0,361 Valid

    c. Variabel Loyalitas Konsumen

    Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen

    No. Item Keterangan

    1 0,551 0,361 Valid

    2 0,731 0,361 Valid

    3 0,582 0,361 Valid

    4 0,816 0,361 Valid

    5 0,634 0,361 Valid

    6 0,820 0,361 Valid

    7 0,550 0,361 Valid

    8 0,498 0,361 Valid

    Berdasarkan ketiga tabel hasil uji validitas di atas, dapat dijelaskan

    bahwa diperoleh r hitung di semua variabel item instrumen penelitian > r

    table yang ditetapkan (0,361), hal ini menunjukkan bahwa semua item

    instrumen yang digunakan dinyatakan valid.

  • 32

    3.5.2 Reliabilitas

    Menurut Ghozali (2009: 45) reliabilitas adalah alat untuk mengukur

    suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

    Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

    terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

    Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala

    pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama

    memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan yang kedua

    lebih memperhatikan masalah ketepatan. Kuesioner yang reliable adalah

    kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok

    yang sama akan menghasilkan data cenderung tidak berbeda. SPSS

    meyediakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik

    Cronbach Alpha (α).

    Menurut Ghozali (2009:46) “kuesioner dikatakan reliabel jika nilai α

    (alpha) yang diperoleh > 0,60”. Pengujian reliabilitas ini menggunakan

    bantuan program komputer SPSS. Berdasarkan hasil uji dengan SPSS

    diperoleh hasil sebagai berikut :

    Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

    No Variabel Cronbach

    Alpha

    Cronbach

    Alpha yang

    disyaratkan

    Kesimpulan

    1. Diferensiasi Produk 0,929 > 0,60 Reliabel

    2. Inovasi Produk 0,885 > 0,60 Reliabel

    3. Loyalitas Konsumen 0,801 > 0,60 Reliabel

  • 33

    Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas dapat dijelaskan bahwa semua

    nilai Crobach Alpha variabel penelitian > Cronbach Alpha yang

    diisyaratkan, hal ini menunjukkan bahwa hasil uji instrumen ketiga variabel

    diatas dikatakan reliabel.

    3.6 Metode Analisis Data

    3.6.1 Analisis Deskriptif

    Ghozali (2009:19) statistik deskriptif memberikan gambaran atau

    deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

    deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, dan skewness

    (kemencengan distribusi). Dalampenelitian ini menggunakan SPSS dalam

    menganalisis uji deskriptif.

    Metode analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

    masing-masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah dalam

    memahaminya. Rumus yang digunakan adalah :

    Keterangan:

    n : nilai yang diperoleh

    Ν : jumlah total responden

    % : persentase

  • 34

    Untuk mengetahui distribusi masing-masing variabel yang

    pengumpulan datanya dengan menggunakan kuisioner (angket), setiap

    indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan

    diberi skor, yaitu:

    a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

    b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4

    c. Jawaban Ragu-Ragu (RR) diberi skor 3

    d. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

    e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

    Untuk menentukan kategori deskripsi presentase (DP) yang

    diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan

    sebagai berikut:

    1. Menetapkan presentase maksimal yaitu (5/5) x 100% = 100%

    2. Menetapkan presentase minimal yaitu (1/5) x 100% = 20%

    3. Menetapkan rentang presentase

    Rentangan % diperoleh dengan cara mengurangi % tertinggi

    (100%) dengan % terendah (20%) yaitu 100% - 20% = 80%

    4. Menetapkan interval kelas presentase

    Interval % diperoleh dengan cara membagi rentangan % dengan

    jenjang kriteria yaitu 80% : 5 = 16%

    5. Menetapkan jenjang kriteria

  • 35

    Dalam jenjang kriteria ini penulis mengelompokkan menjadi 5

    kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat

    rendah.

    Tabel 3.5

    Jenjang Kriteria Penilaian Angket

    No Interval Presentase Kriteria

    1 85% < skor ≤ 100% Sangat tinggi

    2 69% < skor ≤ 84% Tinggi

    3 53% < skor ≤ 68% Sedang

    4 37% < skor ≤ 52% Rendah

    5 20% ≤ skor ≤ 36%

    Sangat rendah

    3.6.2 Uji Asumsi Klasik

    3.6.2.1 Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model

    regresi, dependent variabel dan independent variabel keduanya

    mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Ada dua cara untuk

    mendeteksi apakah normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik

    dan uji statistik. (Ghozali,2009:149). Uji normalis dengan grafik P

    Plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola

    distribusi yang menceng (skewness) ke kiri dan tidak normal, dan

  • 36

    yang kedua menggunakan grafik Kolmogorov-Smirnov. Penelitian

    ini dibantu dengan menggunakan program SPSS.

    3.6.2.2 Uji Multikolonieritas

    Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada

    model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas

    (Ghozali 2001). Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance

    dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

    menunjukkan setiap variabel dependen lainnya. Tolerance

    mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

    dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance

    yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

    1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

    adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama

    dengan nilai VIF > 10 (Ghozali 2009:95).

    3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

    Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

    ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

    pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

    Homoskesatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji

    Heteroskedastisitas yang dilakukan adalah dengan uji glejser.

  • 37

    Glejser digunakan untuk meregres nilai absolute residul terhadap

    variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara

    statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi

    terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali 2009:129). Uji

    Heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan

    program SPSS.

    3.6.3 Uji Regresi Berganda

    Untuk mengukur hubungan yang terjadi antar variabel dapat

    dilakukan dengan metode analisis regresi.Terdapat dua macam variabel

    yang digunakan dalam analisis regresi yaitu variabel bebas (X) dan variabel

    terikat (Y), dengan menggunakan analisis regresi dapat diukur perubahan

    variabel terikat berdasarkan perubahan variabel bebas (Umar, 2002:305).

    Dalam penelitian ini variabel bebas (X) lebih dari satu variabel

    sehingga menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan

    persamaan rumus sebagai berikut:

    Keterangan:

    Y = variabel loyalitas

    a = bilangan konstanta

    b1, b2, = koefisien regresi; diferensiasi produk, inovasi produk

    X1 = variabel diferensiasi produk

    Y = a + b1X1 + b2X2 + e

  • 38

    X2 = variabel inovasi produk

    e = variabel gangguan

    (Umar, 2002:307)

    3.6.4 Uji Hipotesis

    3.6.4.1 Uji Statistik t (uji parsial)

    Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

    pengaruh satu variabel penjelas/independent secara individual dalam

    menerangkan variasi variabel dependent . Hipotesis nol (Ho) yang

    hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol,

    atau:

    Ho : bi = 0

    Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan

    penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

    alternatifnya (HA) para meter suatu variabel tidak sama dengan nol,

    atau

    HA : bi ≠ 0

    Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan

    terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2006: 88).

    Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:

    a. Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20

    atau lebih, dan derajat kepercayaan 5%, maka Ho yang

    menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2

  • 39

    (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha, yang

    menyatakan bahwa suatu variabel independent secara

    individual mempengaruhi variabel dependent.

    b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut

    tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi

    dibandingkan nilai t tabel, maka menerima hipotesis

    alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen

    secara individual mempengaruhi variabel dependen

    3.6.4.2 Uji Statistik F (uji simultan)

    Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua

    variabel independent atau bebas yang dimasukan dalam model

    mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

    dependent/terikat (Ghozali, 2006: 88).

    Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan

    kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

    a. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho

    dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain

    menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa

    semua variabel independen secara serentak dan signifikan

    mempengaruhi variabel dependen.

  • 40

    b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F

    menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai

    F, maka Ho ditolak dan menerima HA.

    3.6.5 Uji Koefisien Diterminasi

    3.6.5.1 Koefisien Diterminasi Simultan (R2)

    Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapaa

    jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

    dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

    Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

    dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

    yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

    memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

    memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar

    penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah

    variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Oleh karena

    itu menggunakan nilai Adjusted R² karena nilai Adjusted R² dapat

    naik atau turn apabila satu variabel independen ditambahkan

    kedalam model.

  • 41

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    Ada tiga analisis yang digunakan dalam skripsi ini yaitu analisis

    deskriptif persentase, analisis deskriptif responden dan analisis regresi. Analisis

    deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel Diferensiasi produk

    ,inovasi produk, dan loyalitas konsumen . Analisis berikutnya adalah analisis

    regresi yang menggambarkan pengaruh Diferensiasi produk daninovasi produk

    terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian tampak sebagai berikut :

    4.1.1 Analisis Deskriptif Responden

    4.1.1.1 Jenis kelamin

    Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin responden Konveksi

    CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut

    ini.

    Table 4.1. Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin

    Berdasarkan table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar

    responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 45 responden atau 59,2%

    dibandingkan dengan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40,8%

    Jenis Ke lamin

    31 40.8 40.8 40.8

    45 59.2 59.2 100.0

    76 100.0 100.0

    Laki-laki

    Perempuan

    Total

    Valid

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

  • 42

    responden. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen CV. Labonita adalah para

    wanita.

    4.1.1.2 Umur Responden

    Deskriptif responden berdasarkan umur responden Konveksi CV.

    Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut ini.

    Table 4.2. deskriptif responden berdasarkan umur

    Berdasarkan table di atas sebagian besar responden berumur antara

    31 – 40 tahun sebanyak 32 responden atau 42,1% dibandingkan dengan

    responden yang berumur kurang dari 20 tahun sebanyak 8 responden atau

    10,5%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen CV. Labonita adalah berumur

    produktif.

    4.1.1.3 Tingkat Pendidikan

    Deskriptif responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

    Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam

    table berikut ini.

    Umur

    8 10.5 10.5 10.5

    8 10.5 10.5 21.1

    32 42.1 42.1 63.2

    28 36.8 36.8 100.0

    76 100.0 100.0

    < 20 tahun

    20 - 30 tahun

    31 - 40 tahun

    > 40 tahun

    Total

    Valid

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

  • 43

    Table 4.3. Deskriptif responden berdasarkan tingkat pendidikan

    Berdasarkan table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar

    responden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 24 responden atau

    31,6%, dan sebanyak 15 responden berpendidikan SMP. Hal ini

    menunjukkan bahwa pendidikan minimal konsumen CV. Labonita adalah

    SMA.

    4.1.1.4 Pekerjaan

    Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan responden Konveksi

    CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut

    ini.

    Table 4.4. Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan

    Pendidikan

    17 22.4 22.4 22.4

    15 19.7 19.7 42.1

    24 31.6 31.6 73.7

    20 26.3 26.3 100.0

    76 100.0 100.0

    SD

    SMP

    SMA

    PT

    Total

    Valid

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

  • 44

    Berdasarkan table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar

    responden bekerja sebagai ibu rumah tanggal sebanyak 24 responden atau

    31,6%, kemudian seles sebanyak 17 responden atau 22,4% dibandingkan

    dengan yang bekerja sebagai karyawan, pegawai sebanyak 10 responden atau

    22,4% orang. Hal ini meunjukkan bahwa sebagian besar konsumen CV.

    Labonita adalah ibu rumah tangga

    4.1.2 Analisis DeskriptifVariabel Penelitian

    a. Variabel Diferensiasi produk

    Hasil analisis deskriptif pada data variabel Diferensiasi produk dapat

    dilihat pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel

    Diferensiasi produk

    No Interval Frekuensi Persentase Kriteria

    1

    2

    3

    85% < skor ≤ 100%

    69% < skor ≤ 84%

    53% < skor ≤ 68%

    12

    31

    20

    15,79%

    40,79%

    26,32%

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Pekerjaan

    24 31.6 31.6 31.6

    10 13.2 13.2 44.7

    2 2.6 2.6 47.4

    10 13.2 13.2 60.5

    6 7.9 7.9 68.4

    17 22.4 22.4 90.8

    7 9.2 9.2 100.0

    76 100.0 100.0

    ibu rumah tangga

    karyawan

    pedagang

    pegawai

    pelajar

    seles

    wirausaha

    Total

    Valid

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

  • 45

    4

    5

    37% < skor ≤ 52%

    20% ≤ skor ≤ 36%

    13

    0

    17,11%

    0,00%

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jumlah 76 100%

    Sumber: Data Diolah, 2013

    Terlihat dari tabel 4.5 di atas, sebanyak 40,79% menyatakan bahwa

    Diferensiasi produk yang terbentukdi Konveksi CV. Labonita Makmur

    Raharjo Kudus tergolong tinggi, serta sebanyak 17,11% tergolong rendah.

    Hal ini memberikan gambaran bahwa deferensiasi produk yang dilakukan

    oleh Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus tergolong tinggi, dari

    data diatas terlihat bahwa konsumen sutuju dengan diferensiasi produk pada

    CV. Labonita.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

    Gambar 4.1. Diagram Batang Variabel Diferensiasi produk

    Secara lebih rinci gambaran tentang Diferensiasi produk ditinjau

    dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut:

    0.00%

    5.00%

    10.00%

    15.00%

    20.00%

    25.00%

    30.00%

    35.00%

    40.00%

    45.00%

    SangatTinggi

    Tinggi Sedang Rendah SangatRendah

    15.79%

    40.79%

    26.32%

    17.11%

    0.00%

    Diferensiasi produk

  • 46

    1) Bentuk

    Produk bisa dideferensiasikan dalam bentuk, ukuran atau struktur

    fisik produk.Hasil analisis deskriptif persentase indikator produk di

    Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel

    berikut:

    Tabel 4.6. Deskriptif Persentase Indikator bentuk

    No Interval Frekuensi Persentase Kriteria

    1

    2

    3

    4

    5

    85% < skor ≤ 100%

    69% < skor ≤ 84%

    53% < skor ≤ 68%

    37% < skor ≤ 52%

    20% ≤ skor ≤ 36%

    31

    16

    18

    6

    5

    40,79%

    21,05%

    23,68%

    7,89%

    6,58%

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jumlah 76 100

    Sumber: Data Primer Diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 4.6 tersebut sebanyak 40,79%konsumen

    menyatakan bahwa produk di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo

    Kudus termasuk dalam kategori tinggidan sebanyak 6,58% yang

    menyatakan kategori sangat rendah. Data ini menunjukkan bahwa sebagian

    besar konsumen setuju dengan bentuk dari produk konveksi CV. Labonita

    Makmur Raharjo Kudus, dimana bentuk dari produk CV. Labonita memiliki

    model yang terbaru dan ciri yang khas dapat menarik perhatian konsumen.

  • 47

    2) Keistimewaan/fungsi (Feature)

    Produk dapat ditawarkan dengan beberapa keistimewaan,

    karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.Hasil analisis deskriptif

    persentase keistimewaan/fungsi diKonveksi CV. Labonita Makmur Raharjo

    Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.7. Deskriptif Persentase Indikator Keistimewaaan/fungsi

    No Interval Frekuensi Persentase Kriteria

    1

    2

    3

    4

    5

    85% < skor ≤ 100%

    69% < skor ≤ 84%

    53% < skor ≤ 68%

    37% < skor ≤ 52%

    20% ≤ skor ≤ 36%

    20

    21

    24

    8

    3

    26,32%

    27,63%

    31,58%

    10,53%

    3,95%

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jumlah 76 100

    Sumber: Data Diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 4.7 tersebut masih ada31,58% konsumen

    yangmenyatakan keistimewaan/fungsi barang yang ada di Konveksi CV.

    Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sedang, dan

    selebihnya 3,95%konsumen menyatakan sangat rendah, yang artinya

    sebagian besar konsumen setuju dengan keistimewaan/fungsi produk pada

    Konveksi CV. Labonita.

  • 48

    3) Kualitas kinerja

    Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk

    itu beroperasi.Yang ditetapkan sebagai satu dari empat tingkatan kualitas;

    rendah, rata-rata, tinggi, atau sangat tinggi.Hasil analisis deskriptif

    persentase kualitas kinerja di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo

    Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.8. Deskriptif Persentase Indikator kualitas kinerja

    No Interval Frekuensi Persentase Kriteria

    1

    2

    3

    4

    5

    85% < skor ≤ 100%

    69% < skor ≤ 84%

    53% < skor ≤ 68%

    37% < skor ≤ 52%

    20% ≤ skor ≤ 36%

    12

    18

    39

    5

    2

    15,79%

    23,68%

    51,32%

    6,585

    2,63%

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jumlah 76 100

    Sumber: Data Primer Diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 4.8 tersebutsebanyak 51,32% konsumen

    Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus menyatakan kualitas

    kinerja termasuk dalam kategori sedang, dan hanya 2,63% yang menyatakan

    bahwa kualitas Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk

    dalam kategori sangat rendah. Dari data tersebut dapat disimpulkan

    sebagian besar konsumen CV. Labonita setuju dengan kualitas kinerja

    produk CV. Labonita.

  • 49

    4) Kualitas kesesuaian

    Kualitas kesesuaian mengacu pada tingkat dimana semua unit yang

    diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.Hasil

    analisis deskriptif persentase indikator kualitas kesesuaian di Konveksi CV.

    Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.9. Deskriptif Persentase Indikator Kualitas kesesuaian

    No Interval Frekuensi Persentase Kriteria

    1

    2

    3

    4

    5

    85% < skor ≤ 100%

    69% < skor ≤ 84%

    53% < skor ≤ 68%

    37% < skor ≤ 52%

    20% ≤ skor ≤ 36%

    15

    25

    12

    22

    2

    19,74%

    32,89%

    15,79%

    28,95%

    2,63%

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jumlah 76 100

    Sumber: Data Primer Diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 4.9 tersebut sebanyak 32,89% konsumen

    menyatakan bahwa kualitas kesesuaian Konveksi CV. Labonita Makmur

    Raharjo Kudus termasuk dalam kategori tinggi, dan hanya sebanyak 2,63%

    yang menyatakan kategori sangat rendah. Data data ini menunjukkan bahwa

    sebagian besar konsumen kurang setuju dengan kualitas kesesuaian pada

    produk CV. Labonita.

  • 50

    5) Daya Tahan

    Daya tahan Adalah suatu ukuran usia operasi produk yang

    diharapkan dalam kondisi normal yang menjadikan atribut bernilai bagi

    beberapa produk.Hasil analisis deskriptif persentase daya tahan produk

    Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel

    berikut:

    Tabel 4.10. Deskriptif Persentase Indikator Daya tahan

    No Interval Frekuensi Persentase Kriteria

    1

    2

    3

    4

    5

    85% < skor ≤ 100%

    69% < skor ≤ 84%

    53% < skor ≤ 68%

    37% < skor ≤ 52%

    20% ≤ skor ≤ 36%

    11

    15

    35

    13

    2

    14,47%

    19,74%

    46,05%

    17,11%

    2,63%

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jumlah 76 100

    Sumber: Data Diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 4.10 tersebut sebanyak 46,05% konsumen yang

    menyatakan daya tahan barang yang ada di Konveksi CV. Labonita Makmur

    Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sedang, dan hanya 2,63%

    konsumen menyatakan sangat rendah. Hal ini memberikan gambaran bahwa

    konsumen kurang setuju dengan daya tahan dari produk CV. Labonita.

  • 51

    6) Keandalan

    Keandalanadalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan

    rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.Hasil analisis deskriptif

    persentase indikator keandalan di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo

    Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.11. Deskriptif Persentase Indikator keandalan

    No Interval Frekuensi Persentase Kriteria

    1

    2

    3

    4

    5

    85% < skor ≤ 100%

    69% < skor ≤ 84%

    53% < skor ≤ 68%

    37% < skor ≤ 52%

    20% ≤ skor ≤ 36%

    32

    9

    19

    12

    4

    42,11%

    11,84%

    25,00%

    15,79%

    5,26%

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jumlah 76 100

    Sumber: Data Primer Diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 4.11 tersebut sebanyak 42,11% konsumen

    menyatakan bahwa keandalam di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo

    Kudus termasuk dalam kategori sangat tinggi, dan sebanyak 15,79% yang

    menyatakan kategori rendah. Dari data ini menunjukkan bahwa konsumen

    sangat setuju dengan keandalan pada produk CV. Labonita.

  • 52

    7) Mudah diperbaiki

    Mudah diperbaiki Adalah ukuran kemudahan memperbaiki suatu

    produk yang rusak atau gagal.Hasil analisis deskriptif persentase mudah

    memperbaiki pada Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat

    dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.12. Deskriptif Persentase Indikator Mudah Memperbaiki

    No Interval Frekuensi Persentase Kriteria

    1

    2

    3

    4

    5

    85% < skor ≤ 100%

    69% < skor ≤ 84%

    53% < skor ≤ 68%

    37% < skor ≤ 52%

    20% ≤ skor ≤ 36%

    16

    27

    27

    4

    2

    21,05%

    35,53%

    35,53%

    5,26%

    2,63%

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jumlah 76 100

    Sumber: Data Diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 4.12 tersebut masih ada 2,63% konsumen yang

    menyatakan indikator mudah memperbaiki barang yang ada di Konveksi

    CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sangat

    rendah, sebanyak 35,53% konsumen menyatakan kategori tinggi dan

    sebagian menyatakan sedang. Hal ini menggambarkan bahwa konsumen

    setuju dengan produk yang mudah diperbaiki pada konveksi CV. Labonita.

  • 53

    8) Gaya (Style)

    Menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi

    pembeli.Gaya memiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru. Disisi

    negatif, gaya yang menarik tidak selalu menciptakan kinerja yang

    tinggi.Hasil analisis deskriptif persentase gaya (style) di Konveksi CV.

    Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.13. Deskriptif Persentase Indikator gaya (Style)

    No Interval Frekuensi Persentase Kriteria

    1

    2

    3

    4

    5

    85% < skor ≤ 100%

    69% < skor ≤ 84%

    53% < skor ≤ 68%

    37% < skor ≤ 52%

    20% ≤ skor ≤ 36%

    15

    32

    23

    5

    1

    19,74%

    42,11%

    30,26%

    6,58%

    1,32%

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jumlah 76 100

    Sumber: Data Primer Diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 4.13 tersebut sebanyak 42,11% konsumen

    Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus menyatakan gaya (style)

    termasuk dalam kategori tinggi dan hanya 1,32% yang menyatakan bahwa

    gaya (style) Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk

    dalam kategori sangat rendah. Data diatas menyatakan bahwa konsumen

    setuju dengan gaya pada produk CV. Labonita

  • 54

    9) Rancangan (Design)

    Rancangan (Design) adalah totalitas dari keistimewaan yang

    mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal

    kebutuhan pelanggan. Dengan semakin ketatnya persaingan, rancangan akan

    menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan suatu

    produk dan menggambarkan penampilan bagi konsumen.Hasil analisis

    deskriptif persentase rancangan (design) di Konveksi CV. Labonita Makmur

    Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.14. Deskriptif P