Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman (Laporan Euy...!)
-
Upload
ellya-sandra -
Category
Documents
-
view
305 -
download
0
Transcript of Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman (Laporan Euy...!)
PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari factor-faktor yang ikut mempengaruhinya,
seperti faktor nutrisi, hormone, umur jaringan dan berbagai kondisi lingkungan eksternal
seperti suhu, kelembaban, konsentrasi gas-gas, pencahayaan, kecepatan, kecepatan angin,
dan sebagainya.khusus untuk pencahayaan, cahaya matahari berperan dalam membentuk
energi bagi pertumbuhan, dan keaktifan Perkecambahan, perpanjangan batang,
membukanya hypocotyls, sistesis klorofil dan lainnya. Begitu besarnya peran dari cahaya
matahari ini sehingga seringkali menimbulkan rasa ingin terhadapnya. Maka dari itu kami
juga ingin mengamati “apa yang dilakukan cahaya terhadap pertumbuhan” dengan
serangkaian percobaan seperti yang akan dipaparkan selanjutnya.
B. TUJUAN
Mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman
C. DASAR TEORI
Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif dan irreversible,
berlangsung selama masa pertumbuhan setiap organisme. Proses ini diawali dari
pertambahan substansi, pembelahan sel (mitosis), perbedaan dan perpanjangan sel.
Sedangkan perkembangan lebih dicirikan dengan adanya proses perubahan yang bersifat
kualitatif, oleh adanya proses diferensiasi dan proses spesialisasi.
Proses pertumbuhan dan perkembangan diatur oleh DNA inti yang mengendalikan
semua proses fisiologi-biokemis di dalam sel. Pada proses tumbuh lebih menonjol proses-
proses sintetik membangun struktur tubuh. Sedangkan proses perkembangan diatur melalui
pengendalian ekspresi gen yang terkait langsung dengan produksi enzim yang akan
mengarahkan proses diferensiasi dan spesialisasi jaringan.
Proses tumbuh suatu tumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah
faktor nutrisi, hormone, umur jaringan dan berbagai kondisi lingkungan eksternal seperti
suhu, kelembaban, konsentrasi gas-gas, pencahayaan, kecepatan, kecepatan angin, dan
sebagainya. Faktor-faktor yang terkait langsung dengan produktivitas tumbuhan akan
berpengaruh pada laju pertumbuhannya.
Salah satu faktor penting pertumbuhan tanaman adalah cahaya. Cahaya merupakan
sumber energi dalam fotosintesis. Tanpa cahaya, tumbuhan tidak akan mampu
berfotosintesis dengan baik dan menyebabkan tumbuhan terganggu pertumbuhannya.
Cahaya juga merupakan faktor penghambat pertumbuhan. Hormon auksin menjadi tidak
aktif ketika ada cahaya. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang ditanam di tempat terkena
cahaya matahari menjadi lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam di tempat
gelap. Kekurangan cahaya pada saat perkecambahan akan menyebabkan gejala etiolasi di
mana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat tetapi lemah dan berwarna kuning pucat.
Selain itu cahaya juga mempengaruhi arah tumbuh tumbuhan. Peristiwa ini dikenal
sebagai fototropisme. Tumbuhan akan tumbuh mengikuti arah datangnya cahaya. Hal ini
ada kaitannya dengan kerja hormon auksin.
Salah satu ciri dari organisme hidup adalah tumbuhan ukurannya bertambah, baik
berat ataupun jumlahnya. Didalam pertumbuhannya mereka memerlukan panduan dari
unsur-unsur baru dalam zat organik yang rumit juga membutuhkan suatu proses energi.
Pada hampir semua organisme hidup. berbeda dari tumbuhan energi didapat dengan
menghabiskan susunan organik terutama gula dan lemak yang bersama dengan oksigen
membentuk C02 dan air. Proses ini diikuti dengan melepaskan sejumlah energi.
Metabolisme zat itu tergantung kepada persediaan yang memadai dari susunan organik dan
oksigen.
Kedua hal di atas tersedia pada tanaman hijau, karena disanalah proses sebaliknya
berlangsung, yaitu susunan organik dan oksigen dibentuk dari CO2 dan air. Proses inilah
yang dinamakan fotosintesa, membutuhkan cahaya sebagai sumber energi. Semua
kehidupan diatas bumi pada akhirnya tergantung atas fotosintesa secara langsung seperti
pada kasus tanaman hijau, secara tak langsung seperti dalam kasus manusia dan kehidupan
binatang yang mana mereka mengambil zat-zat yang dibentuk oleh tumbuhan.
Segala tanaman dan produksi pangan merupakan kepentingan utama untuk
kelangsungan hidup, banyak sekali riset diadakan untuk meningkatkan pertanian dan
perkebunan. Selain cahaya juga faktor lain seperti suhu, kelembaban, telah lama diketahui
sebagai salah satu faktor penting didalam pertumbuhan tanaman, tetapi pada riset pertanian
dipusatkan pada subjek pencahayaan tanaman dengan cahaya buatan.
Kebutuhan intensitas cahaya berbeda untuk setiap jenis tanaman, dikenal tiga tipe
tanaman C3, C4, CAM. C3 memiliki titik kompensasi cahaya rendah, dibatasi oleh
tingginya fotorespirasi. C 4 memiliki titik kompensasi cahaya tinggi, sampai cahaya terik,
tidak dibatasi oleh fotorespirasi. Besaran yang menggambarkan banyak sedikitnya radiasi
matahari yang mampu diserap tanaman: ild. ILD kritik dan ILD optimum, ILD kritik
menyebabkan pertumbuhan tanaman 90% maksimum. ILD optimum menyebabkan
pertumbuhan tanaman (CGR) maksimum. ILD optimum setiap jenis tanaman berbeda
tergantung morfologi daun. Faktor eksternal juga mempengaruhi nilai ild optimum,
misalnya jarak tanam (kerapatan tanaman) maupun sistem tanam. Faktor eksternal
mempengaruhi radiasi yang diserap dan nilai ILD optimum, melalui efek penaungan
(mutual shading).
Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas
menunjukkan pengaruh primernya terhadap fotosintesis dan pengaruh sekundernya pada
morfogenetika pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan energi yang lebih besar
(Mancinelli dan Rabino, 1987). Ekologi tanaman dalam kaitannya dengan intensitas cahaya
diatur oleh dua hal yaitu :
a) Penempatan daun dalam posisi dimana akan diterima intersepsi cahaya maksimum.
Berarti diatas kanopi dan didalam komunitas yang kompleks sebagian besar daun tesebut
tidak dapat mencapainya. Karena itu sebagian besar dari daun akan berada pada intensitas
cahaya yang kurang dari yang dibutuhkan.
b) Fotosintesis dimaksimumkan untuk energi yang diterima, dengan anggapan keadaan ini
menjadi dibawah titik jenuh cahaya untuk fotosintesis normal, sehingga tetap dalam
kesinambungan neto karbon yang positif (pengikatan CO2 untuk fotosintesis lebih besar
daripada jumlah yang dikeluarkan pada respirasi dan hasil karbohidrat). Sehelai daun
yang berada pada keseimbangan C yang negative akan memerlukan gula yang diambil
dari sisa tanaman dan akan mengurangi ketegaran secara menyeluruh.
Cahaya sebagai sumber energi dan terutama untuk vegetasi mempunyai tiga faktor
penting, yaitu :
1. intensitasnya
2. kualitasnya
3. fotoperiodesitasnya
Seperti halnya faktor temperatur, cahaya bervariasi dalam intensitas dan lama waktu
ber-cahaya.
Di daerah tropis dengan intensitas yang tinggi fotooksidasi lebih kecil dibandingkan
di daerah sedang karena itu foto respirasinya cepat. Hal ini mengakibatkan sintesis protein
kurang.
Kualitas cahaya berpengaruh berbeda terhadap proses-proses fisiologi tanaman.
Tiap proses fisiologi di dalam respon terhadap kualitas cahaya juga berbeda-beda sehingga
di dalam menganalisis komposisi cahaya untuk tiap-tiap proses fisiologi tersebut sangat
sukar. Tiap-tiap spesies tanaman juga mempunyai tanggapan yang berbeda-beda terhadap
tiap kualitas cahaya.
Kita ketahui bahwa panjang gelombang distribusinya dari pagi-sore berbeda. Pada
pagi hari kebanyakan panjang gelombang pendek dan semakin sore panjang gelombang
pendek berkurang dan panjang gelombang panjang bertambah. Oleh karena itu fotosintesis
paling efektif sesudah siang hari.
Fotoperiodisitas yaitu panjangnya penyinaran matahari pada siang hari. Biasanya
dari daerah tropik semakin ke kutub panjang penyinaran matahari semakin panjang. Dalam
hal ini kita mengenal tanaman hari panjang, dan tanaman hari pendek.
Tanaman hari panjang : Tanaman yang baik hidupnya pada suatu daerah maupun
untuk ke fase generatif memerlukan panjang hari penyinaran kurang dari 12 jam.
Tanaman hari pendek : Tanaman yang baik hidupnya pada suatu daerah maupun
untuk ke fase generatif memerlukan panjang hari penyinaran kurang dari 12 jam.
Meskipun sejumlah spesies terbukti tidak peka terhadap faktor panjang penyinaran
tetapi hal ini menentukan apakah tanaman-tanaman tersebut hanya dapat membentuk
bagian-bagian vegetatif saja.
Juga panjang penyinaran menentukan apakah tanaman-tanaman tersebut akan
membentuk internodia yang panjang atau yang lebih pendek daripada internodia yang
normal. Di dalam tanaman hari pendek panjnagnya penyinaran merupakan faktor pembatas
yang berakibat membentuk bagian-bagian vegetatif yang bersifat gigas (besar) sedang
pembungaannya dikekang. Tanaman hari panjang jika tanaman pada daerah yang panjang
penyinarannya lebih pendek akan menunjukkan pertumbuhan internodia yang lebih pendek
dan cenderung membentuk roset dan pembungaan tanaman hari panjang ini akan dikekang.
Cahaya dalam hubungannya dengan proses pertumbuhan tanaman dapat mempunyai
beberapa macam kegunaan antara lain :
1. Fotosintesis.
Fotosintesis : sebagai sumber energi bagi reaksi cahaya, fotolisis air menghasilkan
daya asimilasi (ATP dan NADPH2)
2.Cahaya dalam hubungannya dengan klasifikasi tanaman.
3.Sejumlah peristiwa yang terjadi dalam tubuh tanaman. Misalnya, sintesis khlorofil,
kelaku-an stomata dan sebagainya.
4.Transpirasi.
5.Cahaya merupakan Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan
6.Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi
7. fotolisis air menghasilkan daya asimilasi
8.Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton.
Tidak semua radiasi matahari mampu diserap tanaman, cahaya tampak, dengan panjang
gelombang 400 s/d 700 nm.
9. Peranan cahaya dalam respirasi, fotorespirasi, menaikkan suhu.
Tanaman-tanaman dapat dibagi sesuai dengan kebutuhan cahaya di dalam proses
hidupnya menjadi :
1. Heliophytes
Tanaman yang termasuk Heliophytes adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup
baik pada keadaan yang penuh dengan sinar matahari.
2. Sciophytes
Adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik pada intensitas cahaya yang lebih
rendah.
3. Fakultatif Sciophytes
Adalah tanaman yang dapat hidup baik, baik pada keadaan penuh sinar matahari
maupun pada keadaan teduh.
4. Obligativ sciophytes
Adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik tanpa sinar matahari yang intensif.
Kebanyakan tanaman yang termasuk tanaman air, Ipomea repens, terate dan
sebagainya, faktor cahaya tidak merupakan faktor yang membatasi dalam proses hidupnya.
Tetapi pada tanaman-tanaman darat adanya faktor-faktor lain selain cahaya, misalnya
temperatur dan lembab relatif dapat mengadakan suatu pengaruh bersamaan terhadap
proses hidupnya. Dengan demikian pengaruh tunggal cahaya tak dapat diketahui dengan
pasti. Dengan penyelidikan didapat kenyataan bahwa kerusakan seedlings biasanya
disebabkan karena faktor keteduhan dan lebih sedikit disebabkan oleh faktor cahaya.
Di dalam spesies tertentu tanaman buah-buahan, misal apel kebutuhan cahaya untuk
fotosintesis tidak begitu jelas (tidak mutlak). Tetapi kekurangan cahaya mempunyai
pengaruh yang langsung terhadap proses-proses fisiologi yang lain. Bila proses respirasinya
tak dapat terlaksana dengan baik, bila cahaya dalam keadaan kurang dan fotosintesis sangat
dibatasi maka pembentukan akar tanaman-tanaman tersebut kebanyakan condong untuk
berkurang dan kekurangan pembentukan akar ini menyebabkan pertumbuhan tidak
kontinyu pada seluruh pertumbuhan tanaman. Beberapa kemungkinan beberapa spesies
tanaman dapat tumbuh baik di dalam situasi cahaya yang penuh jika spesies tanaman
tersebut memang membutuhkan cahaya yang tinggi dalam proses pertumbuhannya.
Tanaman-tanaman yang kekurangan cahaya sebagai faktor lingkungan hidupnya maka
gejala pertama yang tampak adalah defisiensi N. Selain itu pertumbuhan tanaman condong
akan lambat.
Di dalam kenyataan beberapa tanaman tertentu pembentukan N yang berlebihan
daripada yang lain ini mungkin disebabkan di dalam usaha tanaman tersebut untuk
menghindari kekurangan cahaya.
Pada tanaman aciophytes membutuhkan cahaya yang lebih rendah daripada
heliophytes. Sebagai perbandingan adalah jika pada situasi yang sama heliophytes tahan
pada intensitas 4.200 lux dan pada sciophytes pada 27 lux.
Juga ganggang-ganggang yang tumbuh pada air yang dalam dan lumut-lumut yang
dapat tumbuh pada keadaan yang hanya membutuhkan sinar dengan intensitas lemah.
Bahkan intensitas cahaya yang mendekati dengan intensitas cahaya dari bulan sudah cukup
untuk melaksanakan proses fisiologinya. Ternyata kurangnya hasil fotosintesis disebabkan
kerusakan pigment. Di dalam kenyataannya kapasitas fotosintesis yang rendah identik
dengan gejala khlorosis yang intensif.
Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya. Sedang cahaya
sangat dibutuhkan untuk :
Pembentukan zat warna hijau (chlorophyll),
Pertumbuhan tanaman dan kualitas daripada produksi. Tanaman yang kurang cahaya
matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang.
Setiap jenis sayuran menghendaki syarat-syarat yang sangat berlawanan, ada suatu
jenis yang menghendaki penyinaran panjang, ada pula yang pendek. Yang dimaksud
penyinaran panjang ialah lebih dari 12 jam, sedang penyinaran pendek kurang dari 12 jam.
Ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat, karena
beberapa proses dalam perkembangan tanaman dikendalikan oleh cahaya, yang antara lain
adalah
Perkecambahan
Perpanjangan batang
Membukanya hypocotyls
Sistesis klorofil
Gerakan batang
Gerakan daun
Pembukaan bunga
Dormansi tunas
Tiga hal penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman;
1. Photosintesa
2. Photomorphogenesa
3. Photoperiodisme
Tiga hal tersebut diubah menjadi energi kimia yang perlu untuk bersintesanya
bagian-bagian organik dari sebuah tanaman yang sedang dibentuk adalah hal terpenting
yang sesungguhnya untuk pertumbuhan tanaman.
Tanaman muda
• Memerlukan intensitas cahaya relatif rendah
• IC terlalu rendah aktifitas fotosintesis menurun, suplai KH dan auxin untuk pertumbuhan
akar menurun, bibit yang kekurangan IC memiliki perakaran yang tidak berkembang
• IC terlalu tinggi : fotooksidasi meningkat, suhu tinggi, kelembaban rendah, kematian
daun (daun terbakar)
D. ALAT dan BAHAN
a. Alat
i. Polibag (3 buah)
ii. Gunting
iii. Cutter
iv. Selotip
v. Penggaris
vi. Pulpen
vii. Kertas table
b. Bahan
i. Biji kacang hijau
ii. Tanah secukupnya
iii. Kertas karton
E. CARA KERJA
Mentiapkan alat dan bahan.
Mengisi ketiga polibag dengan tanah secukupnya.
Menanam ke dalam masing-masing pot lima buah kacang hijau yang baik yang diketahui dengan merendam biji .
F. HIPOTESIS
Dalam peranannya sebagai salah satu faktor yang memperngaruhi pertumbuhan,
cahaya matahari memainkan peran yang sangat besar. Keberadaan cahaya akan
Memberi label nomor untuk setiap kacang dari nomor satu sampai lima.
Membuat penyungkup dari kertas karton berukuran lebih besar dari ukuran polibag sebanyak dua buah.
Mermberi lobang pada salah satu penyungkup karton dengan ukuran 5x5 cm dengan tinggi dari bawah sekitar 20 cm.
Menaruh ketiga polibag di greenhouse .
Mengatur perlakuan terhadap ketiga polibag dengan ketentuan: polibag pertama ditempatkan pada tempat yang terkena cahaya, polibag kedua ditempatkan pada
tempat yang terkena cahaya namun ditutup dengan penyungkup karton berlobang, polibag ketiga ditutup dengan penyungkup karton tidak berlobang.
Membiarkan ketiga polibag dalam keadaan demikian selama dua belas hari, dan setiap dua hari dilakukan pengukuran terhadap tiga biji yang dianggap terbaik
mengenai panjang batangnya, banyak daun, panjang daun, dan lebar daun.
Memasukkan hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
Mengatur perlakuan terhadap ketiga polibag dengan ketentuan: polibag pertama ditempatkan pada tempat yang terkena cahaya, polibag kedua ditempatkan pada
tempat yang terkena cahaya namun ditutup dengan penyungkup karton berlobang, polibag ketiga ditutup dengan penyungkup karton tidak berlobang.
menghambat kerja hormone auksin yang bertugas dalam menambah ukuran tanaman.
Selain itu cahaya matahari juga dapat mempengaruhi arah tumbuh tanaman. Dengan dasar
ini, maka dapat dikatakan bahwa cahaya matahari mempengaruhi kenormalan pertumbuhan
tanaman.
G. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan
Kriteria
yang
diamati
Pengukuran ke-... Bobot(berat)
1 2 3 4 Basah Kering
Terbuka
1
Panjang
batang- 13 15,3 19
0,489 0,075
Jumlah
daun- 2 2 8
Panjang
daun- 5,1 5,4 5,6
Lebar
daun- 1,9 2 2,1
Terbuka
2
Panjang
batang- 12,5 14,3 18
0,491 0,073
Jumlah
daun- 2 2 7
Panjang
daun- 4,5 4,8 5
Lebar
daun- 1,7 1,6 1,9
Terbuka
3
Panjang
batang- 11,8 15,8 19,3
0,347 0,062
Jumlah - 2 2 5
daun
Panjang
daun- 4,5 4,8 5
Lebar
daun- 1,3 1,5 2,75
Tertutup
dengan
sedikit
lobang 1
Panjang
batang- 11,5 17,1
Mat
i
0,36 0,048
Jumlah
daun- 2 2
Panjang
daun- 4,7 5,1
Lebar
daun- 1,6 1,7
Tertutup
dengan
sedikit
lobang 2
Panjang
batang- 12,7 15,9
Mat
i
0,377 0,052
Jumlah
daun- 2 2
Panjang
daun- 4,1 5,1
Lebar
daun- 1,5 1,7
Tertutup
dengan
sedikit
lobang 3
Panjang
batang- 12 14,8
Mat
i
0,404 0,048
Jumlah
daun
- 2 2
Panjang
daun- 4,8 4,3
Lebar
daun- 1,7 1,2
Tertutup
1
Panjang
batang2,8 6 12,5
Mat
i
0,896 0,055
Jumlah
daun2 2 2
Panjang
daun1,3 5,1 5,1
Lebar
daun1 0,8 1,6
Tertutup
2
Panjang
batang1,3 5,5 13
Mat
i
0,782 0,032
Jumlah
daun2 2 2
Panjang
daun1,5 4,5 4,4
Lebar
daun0,6 0,7 1,6
Tertutup
3
Panjang
batang2 5,4 13,9
Mat
i
0,696 0,031
Jumlah
daun2 2 2
Panjang
daun
1,4 4,1 5,1
Lebar
daun0,6 0,7 1,8
H. PEMBAHASAN
Percobaan ditujukan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman. Percobaan diawali dengan mengisi polibag dengan tanah dan ditanami biji
kacang hijau sebanyak lima biji yang baik untuk masing-masing polibag serta diberi label
nomor urut. Kemudian dilanjutkan dengan membuat penyungkup dari kertas karton, satu
dibuat berlobang sebesar 5x5 cm, sedangkan yang satunya lagi tidak dilobangi. Ketiga
polibag ditempatkan di greenhouse, dengan perlakuan polibag pertama ditempatkan pada
tempat yang terkena cahaya, polibag kedua ditempatkan pada tempat yang terkena cahaya
namun ditutup dengan penyungkup karton berlobang, dan polibag ketiga ditutup dengan
penyungkup karton tidak berlobang. Perlakuan ini untuk membedakan intensitas cahaya
matahari yang diterima oleh masing-masing perlakuan. Pengukuran dan penyiraman
dilakukan setiap dua hari sekali, namun terkadang juga bisa jadi tiga hari setelah
pengukuran sebelumnya baru dilakukan pengukuran karena terkendala oleh terkuncinya
greenhouse pada saat libur. Pemilihan biji kacang hijau sebagai bahan praktikum
dikarenakan biji kacang hijau memiliki pertumbuhan yang mudah diamati dan memerlukan
waktu yang lebih singkat.
Pada percobaan ini kami mengalami kegagalan sebab dua kali penyungkup karton
polibag terlepas/terbuka sehingga mengubah hasil pengukuran dari perlakuan awal yang
diinginkan. Ketika penyungkup terbuka untuk pertama kali, kami tetap melanjutkan
percobaan dengan alasan bisa menemukan topik baru yaitu bagaimana pertumbuhan
kecambah setelah mengalami pertumbuhan abnormal, kemudian normal, dan akhirnya
dikondisikan abnormal kembali. Namun keinginan ini juga gagal sebab lagi-lagi
penyungkup karton terlepas karena faktor yang tidak kami ketahui. Dengan terbukanya
penyungkup karton, tentu saja pertumbuhan kecambah menjadi normal kembali karena
menerima sinar matahari yang digunakan untuk pertumbuhannya.
Jika percobaan yang kami lakukan berhasil, maka seharusnya didapatkan hasil akhir
yang sesuai dengan teori-teori yang dikemukakan, yaitu pada ketiga perlakuan akan
menunjukkan panjang batang kecambah yang berbeda, di mana polibag yang ditutup karton
tanpa lobang memiliki kecasmbah lebih panjang dari pada kecambah pada polibag yang
ditutup kaerton berlobang dan yang ditempatkan di tempat yang terkena cahaya langsung
dan tanpa penyungkup. Kemudian, polibag yang di beri penyungkup berlobang memiliki
kecambah yang lebih panjang dari pada kecambah yang tidak diberi penyungkup. Hal ini
membuktikan bahwa sinar matahari merupakan salah satu factor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman (kecambah). Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat
kuantitatif dan irreversible, berlangsung selama masa pertumbuhan setiap organisme.
Proses ini diawali dari pertambahan substansi, pembelahan sel (mitosis), perbedaan dan
perpanjangan sel. Proses pertumbuhan diatur oleh DNA inti yang mengendalikan semua
proses fisiologi-biokemis di dalam sel. Pada proses tumbuh lebih menonjol proses-proses
sintetik membangun struktur tubuh.
Cahaya merupakan sumber energi dalam fotosintesis. Tanpa cahaya, tumbuhan
tidak akan mampu berfotosintesis dengan baik dan menyebabkan tumbuhan terganggu
pertumbuhannya. Cahaya juga merupakan faktor penghambat pertumbuhan. Hormon
auksin menjadi tidak aktif ketika ada cahaya. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang ditanam
di tempat terkena cahaya matahari menjadi lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang
ditanam di tempat gelap. Kekurangan cahaya pada saat perkecambahan akan menyebabkan
gejala etiolasi di mana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat tetapi lemah dan
berwarna kuning pucat. Selain itu cahaya juga mempengaruhi arah tumbuh tumbuhan.
Peristiwa ini dikenal sebagai fototropisme. Tumbuhan akan tumbuh mengikuti arah
datangnya cahaya. Hal ini ada kaitannya dengan kerja hormon auksin.
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, beberapa proses dalam perkembangan
tanaman juga dikendalikan oleh cahaya, yang antara lain adalah:
Perkecambahan
Perpanjangan batang
Membukanya hypocotyls
Sistesis klorofil
Gerakan batang
Gerakan daun
Pembukaan bunga
Dormansi tunas
Kemudian, jika diamati dari beratnya, secara garis besar memperlihatkan bahwa
kecambah yang menerima lebih banyak sinar matahari lebih berat dari pada tanaman yagn
menerima lebih sedikit cahaya. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya proses fotosintesis
pada tanaman yang menerima cahaya matahari untuk keperluan penyusun dan aktifitasnya
sehingga beratnya lebih besar. Sedangkan pada tanaman yang menerima cahaya matahari
sedikit, munghkin masih bisa berfotosintesis, namun dalam jumlah yang lebih sedikit. Dan
terakhir, bagi tanaman yang tidak menerima cahaya matahari sama sekali, mereka tidak
akan bisa berfotosintesis, mereka hanya menggunakan sisa-sisa cadangan makanan
sehingga beratnya lebih rendah.
Mengenai kekacauan pada data, barangkali ini disebabkan oleh tingkat ketelitian
dari masing-masing pengukur yang berbeda maupun kesalahan dalam mengukur sehingga
hasilnya tidak selalu menunjukkan data yang benar dan diinginkan.
I. KESIMPULAN
Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan dalam dua hal, yaitu:
1) Cahaya mejadikan hormone auksin pada tanaman tidak aktif, sehingga pertumbuhan
ukurannya menjadi terhambat.
2) Cahaya mempengaruhi arah gerak pertumbuhan tanaman, di mana tanaman akan
cenderung tumbuh menuju arah datangnya cahaya.