PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI INDONESIA: SURVEI TERHADAP ETNIS KALIMANTAN (BORNEO) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret oleh : TRI WIDATI F1309086 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

Page 1: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS

(International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI INDONESIA:

SURVEI TERHADAP ETNIS KALIMANTAN (BORNEO)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

oleh :

TRI WIDATI

F1309086

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Kupersembahkan Untuk

Allah SWT ‘My Everything’

Bapak dan Ibu Tercinta,

Keluarga Besarku

Sahabat-sahabatku

Almamaterku

Page 5: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Maka jika kamu telah selesai dari satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu berharap” (Q.S. Alam Nasyrah:5-8)

Allah itu maha pengasih lagi maha penyayang

Ilmu adalah petunjuk kebaikan dan keutamaan. Dan belajar ilmu adalah sebaik-baiknya beramal (Azzubad)

Jauhilah prasangka buruk, sesungguhnya prasangka buruk itu

sejahat-jahat atau sedusta-dusta berita…………………(HR. Bukhari Muslim)

Letakkanlah dunia di tangan dan jangan letakkan dunia di hati

Jangan terus membicarakan sesuatu yang ingin kita capai, tetapi berusahalah mencapai apa yang kita inginkan dengan jalan yang

diridhoi Allah

Seindah-indahnya permata adalah yang tersimpan, jauh dari sentuhan manusia. Semulia-mulianya perempuan adalah yang menjaga diri

“Sesungguhnya semua urusan (perintah) apabila

Allah menghendaki segala sesuatunya, Allah hanya berkata: “Jadilah”, maka jadilah

(Q.S. Yaasin:82)

Page 6: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

karunia dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Drs. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

2. Drs. Santoso Tri Hananta, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Dra. Hj. Falikhatun, M. Si., Ak selaku reviewer skripsi Non Reg jurusan

Akuntansi

4. Bapak Drs. Agus Budiatmanto,M.Si., Ak selaku pembimbing skripsi atas

semua bimbingan, kritik, saran, dan perhatiannya yang sangat membantu

penulis untuk mencapai hasil yang terbaik.

5. Bapak Nurnadi, bapak Taka, bapak Jaka Winarna terimakasih atas

kebaikannya telah memberi nilai sekali Lulus pada ujian kompre.

Page 7: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Pak Timin, Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret terimakasih telah sabar membantu kami.

7. Ibu dan Bapak, yang telah mengantarkan penulis sampai perguruan tinggi

dengan pengorbanan, bimbimgan serta doa untuk putra-putri tercinta.

8. Keluarga besar purworejo (Mas adi, mbak bar, mas fauzi dedek diya’,

dedek lana) terimakasih atas semuanya.

9. Keluarga besar perum bbd jl.taska no.3 (budhe, pakdhe, mas afa, rifky).

Uti dan akung terimakasih peran dan doa kalian luar biasa.

10. Temen-temen suloyo (ririz, kirana, mas bro, mas hafid, galih, tohadi, roni,

dan ashar) terimakasih atas semuanya, bersama kalian menemukan dan

mengerti arti sebuah persahabatan dan perbedaan.

11. Mas MIPA, keteguhan sikap, hati, ketenangan jiwa serta semangatmu luar

biasa, terimakasih telah hadir dengan selalu mengingatkan bahwa hidup

harus menjadi lebih baik.

12. Teman-teman Media Nusantara mbk dinan, mbk ary, mbk fitri, mbk mun,

dan yang lainnya) terimakasih atas semuanya, bersama kalian menemukan

arti sebuah kedewasaan.

13. Rizqi ratna, yulia haning terimakasih atas keikhlasan dan bantuan kalian.

14. Andrian dwi utama, mas bro, nisa terimakasih atas bantuannya.

15. Teman-teman non-reg’09 bandoro, murti, akbar, budhe, mega, kasmy,

nova, faat, rovi, yuda, dea, fahmi, dian, bunda diah, diksi, ayu, dina,

almira, icha, mbk eka, nita, faedatun, nindut, andi, pulung, erwin, della,

dan yang belum disebut. Dunia telah menanti kita jangan pernah mundur

dari laga……garuda di dada kita.

Page 8: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang

membantu dalam penulisan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan

demi perbaikan yang berkelanjutan. Semoga karya ini bisa bermanfaat bagi

pembaca.

.

Surakarta, September 2011

Penulis

Page 9: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i

ABSTRAKSI ……………………………………………………... ii

ABSTRACT ....................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........…………… iv

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………..... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………….. vi

HALAMAN MOTTO …………………………………................. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………. viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL ………………………………………………… xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………… 1

B. Perumusan Masalah ………………………………….. 6

C. Tujuan Penelitian ……………………………………… 7

D. Manfaat Penelitian ……………………………………. 7

E. Sistematika Penulisan .................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 10

A. Pengertian Budaya …………………………………….. 10

B. Pola Budaya ................................................................... 10

C. Tingkatan Budaya ........................................................... 12

Page 10: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Dimensi Budaya .............................................................. 13

E. Budaya Kalimantan(Borneo) ............................................... 14

F. Standar Akuntansi ............................................................... 15

G. IAS (International Accaounting Standards) ....................... 16

H. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ........................... 17

I. Keputusan Adopsi IAS Ke Dalam PSAK ........................... 19

J. Pengembangan Hipotesis .................................................... 20

K. Skema Penelitian ................................................................. 24

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................... 25

A. Desain Penelitian ................................................................ 25

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......... 25

C. Data Dan Metode Pengumpulan Data ............................... 26

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel .................... 27

E. Metode Analisis .................................................................. 29

1. Analisis Deskriptif ........................................................ 29

2. Pengujian Kualitas Data ............................................... 29

a. Uji Validitas ........................................................... 29

b. Uji Reliabilitas ........................................................ 30

3. Metode Analisis Data .................................................. 30

a. Pengujian Asumsi Klasik ....................................... 30

1) Uji Normalitas Data....................................... 30

2) Uji Multikolinearitas Data ........................... 31

3) Uji Heterokedastisitas Data ......................... 31

Page 11: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Uji Autokorelasi …………………………... 31

b. Metode Pengujian Hipotesis .................................. 32

1) Uji Analisis Regresi Berganda ……………. 32

2) Uji Statistik F (Uji F) .................................... 33

3) Uji Koefisien Determinasi ............................ 34

4) Uji Statistik t (Uji t) ..................................... 34

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................... 35

A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 35

1. Data Distribusi Kuesioner .......................................... 35

2. Daftar Responden dan Tingkat Pengembalian ……… 36

3. Jenis Kelamin Responden ............................................ 37

4. Usia Responden ........................................................... 37

5. Pekerjaan Responden ……………………………….. 37

6. Pendidikan Terakhir Responden.................................... 37

B. Statistik Deskriptif ............................................................. 38

C. Pengujian Kualitas Data ………………………………….. 39

1. Uji Validitas ................................................................. 39

2. Uji Reliabilitas .............................................................. 41

D. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 41

1. Uji Normalitas Data ..................................................... 42

2. Uji Multikolinearitas Data ........................................... 42

3. Uji Heterokedastisitas Data ......................................... 43

4. Uji Autokorelasi …………………………………….. 44

Page 12: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Analisis Regresi Berganda …............................................ 45

BAB V. PENUTUP ........................................................................... 52

A. Simpulan ……………………………………………...... 52

B. Keterbatasan ………………………………………….... 53

C. Saran ................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 55

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

TABEL

IV.1 Data Distribusi Kuesioner ……………………………… 35

IV.2 Daftar Responden ............................................................ 36

IV.3 Jenis Kelamin …………………………………………. 37

IV.4 Usia Responden ……..………………........................... 37

IV.5 Pekerjaan Responden ………………………................ 37

IV.6 Pendidikan Terakhir …………….................................. 37

IV.7 Statistik Deskriptif ………………................................ 38

IV.8 Hasil Uji Validitas …………….................................... 40

IV.9 Hasil Uji Reliabilitas .................................................... 41

IV.10 Hasil Normalitas ........................................................... 42

IV.11 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................... 43

IV.12 Hasil Heteroskedastisitas ............................................. 44

IV.13 Hasil Uji Autokorelasi ................................................. 44

IV.14 Hasil Analisis Regresi Berganda ................................. 45

Page 14: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1 Pola Budaya ......................................................................... 11

2.2 Skema Penelitian ................................................................. 23

Page 15: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS

(International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI INDONESIA:

SURVEI TERHADAP ETNIS KALIMANTAN (BORNEO)

TRI WIDATI F1309086

ABSTRAKSI

Penelitian ini menguji pengaruh budaya terhadap keputusan adopsi IAS

(International Accounting Standard) ke dalam PSAK di Indonesia ditinjau dari etnis Kalimantan (Borneo) di Indonesia. Dimensi budaya yang digunakan dalam penelitian terhadap survei ini merupakan pengembangan dari konsep budaya Hofstede (1983) yaitu Power Distance, Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism, dan Confucian Work dynamics.

Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa akuntansi dan karyawan/pegawai yang berlatar belakang pendidikan akuntansi yang berasal dari etnis Kalimantan (Borneo).

Hasil uji t menunjukkan bahwa Uncertainty Avoidance berpengaruh signifikan terhadap keputusan Adopsi IAS (International Accounting Standard) ke dalam PSAK di Indonesia, sedangkan Power Distance, Masculinity Individualism, dan Confucian Work dynamics, tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama/serentak tidak berpengaruh terhadap keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia. Kata Kunci: Budaya, Hofstede, Dimensi Budaya, Etnis Kalimantan (Borneo),

International Accounting Standard, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Page 17: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

THE EFFECT OF CULTURE TOWARD IAS(International Accounting Standard ) ADOPTION DECISION ON PSAK IN INDONESIA:

(SURVEY ON KALIMANTAN’S (BORNEO) ETHNICS)

TRI WIDATI F1309086

ABSTRACT

This research examines the effect of culture toward IAS(International

Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia viewed from Kalimantan ethnics. The dimensions of culture used in this survey was developed by Hofstede’s culture dimensions (1980), consist of power distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism, and Confucian work dynamics.

The data used in this research collected through questionnaire distributed to accounting students, employees from Kalimantan ethnics.

The t-test result indicate that uncertainty avoidance significantly influence IAS (International Accounting Standard) adoption decision on PSAK in Indonesia, while power distance, masculinity, individualism, and confucian work dynamics do not significantly influence. Furthermore the F-test result show that power distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism, and Confucian work dynamics are not simultaneous significantly influence to IAS (International Accounting Standard) adoption decision on PSAK in Indonesia.

.

Keyword: Culture, Hofstede, Culture dimensions, Kalimantan (Borneo) Etnics,

International Accounting Standard and Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

.

Page 18: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penetapan satu standarisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi

secara internasional merupakan sasaran tertinggi dari suatu sistem

international. Sasaran tersebut kemungkinan besar tidak dapat tercapai dalam

waktu dekat hal ini didasarkan atas banyaknya kendala yang harus dihadapi

oleh sebuah standarisasi seutuhnya dari prinsip-prinsip akuntansi. Perbedaan-

perbedaan yang terdapat antar negara-negara baik dalam konteks sosial

budaya (kultur), hukum, ekonomi, politik, dan lain sebagainya merupakan

beberapa faktor penghambat penerapan standar akuntansi secara internasional

(International Financial Reporting Standards).

Kultur adalah suatu kondisi yang mampu mendorong terbentuknya

pola pikir dan perilaku tertentu pada individu dan masyarakat (Shudarshan

dkk., 2001). Definisi lain menurut Hofstede “the collective programming of

the mind which distinguishes one group category of people from another”.

Budaya dapat diwakili oleh persepsi tentang kesetiaan kepada sebuah

kelompok etnis di mana kelompok merupakan kumpulan orang yang berbagi

pola perilaku normatif (Cohen, 1974). Jadi kultur merupakan pola pikir dan

persepsi individu atau kelompok masyarakat dengan masyarakat lain, satu

negara dengan negara lainnya.

Dimensi kultur menurut Hofstede ada empat yaitu: individualisme,

uncertainty avoidance, masculinity dan power distance (Zarzeski, 1996;

Page 19: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Culpepper & Watts, 1999; Sudharshan dkk., 2001; Hodgettts & Luthans,

1997; 102-111). Hofstede dan Bond (1988) menambahkan dimensi budaya

kelima yaitu Confucian Dynamism, yang kemudian dinamakan dengan

orientasi jangka panjang. Hofstede (2001) mendefinisikan orientasi jangka

panjang sebagai gambaran masa datang yang berorientasi pada reward dan

punishment.

Gray (1988), mengidentifikasi beberapa faktor budaya yang

merupakan elemen struktur accounting value antara lain: Profesionalism

versus statutory control; Uniformity versus flexibility; Conservatism versus

optimism; dan secrey versus transparency. Gray (1988) menjelaskan bahwa

nilai-nilai budaya yang diamalkan secara bersama-sama di negara tertentu

akan merubah budaya akuntansi yang seterusnya akan mempengaruhi sistem

akuntansi negara yang bersangkutan.

Penelitian berdasarkan kerangka pemikiran yang diajukan oleh

Hofstede dan Gray telah diuji secara empiris oleh beberapa peneliti

sebelumnya dengan penggunaan variabel independen dan dependen yang

beragam. Hasil pengujian menyimpulkan hasil yang beragam pula tapi secara

keseluruhan kerangka teori Gray dan Hofstede masih relevan bahkan berguna

dalam mendesain standar akuntansi internasional.

Amstrong (1993) menyatakan bahwa nilai-nilai budaya itu sendiri

merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh seseorang. Ini berarti

bahwa budaya mempengaruhi perilaku yang dibawanya atau sikap seseorang

melalui nilai-nilai yang dibawanya. Suatu interaksi dilandasi oleh nilai-nilai

atau norma tertentu yang membentuk pola-pola. Nilai-nilai tersebut berbeda

Page 20: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

antara suatu daerah dan daerah lain, terutama dipengaruhi oleh lingkungan

geografis daerah yang bersangkutan.

Eddie (1990) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara indeks

budaya akuntansi yang digunakan Eddie dengan indeks dimensi budaya yang

dikenalkan oleh Hofstede’s atau dengan kata lain menyatakan bahwa hipotesa

yang diajukan oleh Hoftede’s terbukti. Salter and Niswander (1995)

menemukan bahwa ada hubungan signifikan antara uncertainty avoidance dan

indek akuntansi, sedangkan dimensi lain tidak mempunyai hubungan.

Zarzeski (1996) hasil penelitian menunjukkan uncertainty avoidance

dan masculinity berhubungan dengan disclosure berbeda-beda tergantung pada

perusahaan international.

Nair dan Frank (1980) menunjukkan bahwa bahasa menjelaskan lebih

dari sebagian variasi dalam praktik pengukuran lintas bangsa. Hasil tersebut

memberikan dukungan tambahan terhadap hasil penelitian Frank (1979) yang

memberikan saran sebuah pengaruh signifikan dari budaya terhadap luasnya

standar akuntansi.

Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan pula bahwa suatu negara

memiliki standar akuntansi nasional masing-masing yang pembuatannya

mengacu pada praktik-praktik akuntansi yang timbul karena adanya kultur dari

masyarakat. Penyusunan standar akuntansi nasional di Indonesia yaitu PSAK

saat ini mengacu pada Standar Akuntansi International (IAS) yang

dikeluarkan oleh Dewan IAS, yang masih bersifat harmonisasi belum

mengadopsi secara penuh terhadap aturan Standar International.

Page 21: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Arja Sadjiarto (1999) menjelaskan faktor-faktor yang membuat IFRS

dan full adoption IFRS belum dapat diadopsi di semua negara, terutama

Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah faktor politik, ekonomi,

sosial, dan hukum. I Made Narsa (2007) menunjukkan bahwa penerapan IFRS

ternyata mengalami hambatan yang sangat serius, karena banyak sekali

terdapat perbedaan antar negara-negara anggota, baik dalam konteks sosial,

budaya, hukum, ekonomi, politik, pendidikan, sistem pemerintahan, sistem

pajak, dan lain sebagainya.

George T. Tsakumis; David R. Campbell; SR Timothy S; Doupnik

(2009) menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi perbedaan interpretasi

dan aplikasi IFRS di negara-negara eropa (EU) adalah pengaruh kebudayaan

di negara tersebut dan perbedaan bahasa serta kesulitan menerjemahkan

bahasa Inggris ke dalam bahasa di negara tersebut.

Negara Indonesia merupakan negara yang masih kental dengan nilai-

nilai budaya dari berbagai suku bangsa dengan pola pikir yang berbeda-beda.

Faktor budaya (culture) di Indonesia adalah salah satu penghambat dalam

penerapan standar internasional karena kebiasaan menggunakan standar

akuntansi nasional yang sudah menjadi budaya akan sulit mengubah cara

menerapkan standar international tersebut.

Menurut kerangka Hofstede (1980), lingkungan akan berpengaruh

terhadap budaya suatu bangsa (societal value). Selanjutnya societal value akan

berpengaruh terhadap budaya profesi akuntansi (accounting value). Pada

akhirnya konsekuensi institusional (institutional concequences) dan

Page 22: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

accounting value, secara bersama-sama akan berpengaruh terhadap sistem

akuntansi/ praktik akuntansi (accounting system/ accounting practices).

Penelitian ini mengacu pada penelitian Hofstede dan Bond

(1983:2001). Dalam penelitian Hofstede yang meliputi beberapa negara Asian

menyatakan bahwa dalam dimensi Hofstede Indonesia mempunyai power

distance dengan rangking tertinggi. Rangking tertinggi kedua dalam dimensi

Hofstede untuk Indonesia adalah uncertainty avoidance dan rangking

terendahnya adalah Individualism. Penelitian lain sebagai acuan adalah

penelitian yang telah dilakukan oleh Clement et al. (2010) yang menguji

Cultural Diversity, Country Size, dan keputusan pengadopsian IFRS. Sampel

yang digunakan oleh Clement et al. (2010) adalah beberapa negara dengan

keputusan pengadopsian IFRS yang dipublikasikan sebagai sumber data dari

iasplus.com yang dikumpulkan oleh Delloite.

Perbedaan penelitian ini adalah sampel yang digunakan adalah etnis

Kalimantan (Borneo), objek penelitian dilakukan di Indonesia dengan variabel

independen 5 dimensi budaya Hofstede dan tidak menggunakan Country Size

seperti dalam penelitian Clement et al. (2010). Penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh 5 dimensi budaya Hofstede tersebut terhadap keputusan

adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia.

Peneliti memilih etnis Kalimantan (Borneo) karena dilihat dari sudut

lingkungan geografis daerah, budaya Kalimantan terletak di sebelah utara

pulau Jawa sehingga peneliti tertarik bagaimana pengaruh budaya yang

terletak di sebelah utara pulau jawa tersebut apakah dapat berpengaruh dalam

Page 23: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengambilan keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke

dalam PSAK di Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas, serta beberapa hasil penelitian yang

menyatakan faktor budaya merupakan salah satu faktor penghambat

penerapan standar akuntansi secara internasional (IAS/IFRS) di Indonesia

maupun di negara lain, maka penelitian ini mengambil judul “PENGARUH

BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International

Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI INDONESIA: SURVEI

TERHADAP ETNIS KALIMANTAN (BORNEO)”.

B. PERUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang dan judul penelitian, maka yang menjadi

pokok permasalahan adalah:

1. Apakah power distance berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS

dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang etnis Kalimantan

(Borneo)?

2. Apakah Uncertainty Avoidance berpengaruh terhadap keputusan adopsi

IAS dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang etnis Kalimantan

(Borneo)?

3. Apakah berpengaruh Masculinity terhadap keputusan adopsi IAS dalam

PSAK di Indonesia dalam sudut pandang etnis Kalimantan (Borneo)?

4. Apakah berpengaruh Individualisme terhadap keputusan adopsi IAS

dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang etnis Kalimantan

(Borneo)?

Page 24: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Apakah Confuciam Work Dinamics terhadap berpengaruh terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang

etnis Kalimantan (Borneo)?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui apakah Power Distance berpengaruh terhadap keputusan

adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang etnis

Kalimantan (Borneo)?

2. Mengetahui apakah Uncertainty Avoidance berpengaruh terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang

etnis Kalimantan (Borneo)?

3. Mengetahui apakah Masculinity berpengaruh terhadap keputusan adopsi

IAS dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang etnis Kalimantan

(Borneo)?

4. Mengetahui apakah Individualisme berpengaruh terhadap keputusan

adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang etnis

Kalimantan (Borneo)?

5. Mengetahui apakah Confucian Work Dinamics terhadap berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia dalam sudut

pandang etnis Kalimantan (Borneo)?

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberkan manfaat termasuk:

1. Dapat memberikan kontribusi terhadap literatur penelitian akuntansi

khususnya mengenai pengaruh budaya terhadap adopsi IAS ke PSAK.

Page 25: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Bagi Perusahaan, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat

membantu perusahaan yang bersangkutan mengetahui dan membuat

laporan keuangan tahunan yang sesuai dengan IAS yang telah disesuaikan

ke dalam PSAK.

3. Bagi Akuntan/Auditor dengan adanya prediksi mengenai penerapan baik

pengadopsian IAS ke dalam PSAK dapat menjadi alat yang berguna bagi

akuntan/auditor dalam membuat penilaian going concern perekonomian

suatu negara.

4. Bagi akademis, dapat dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian

selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah wawasan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Pengorganisasian penulisan dalam penelitian ini dipaparkan

menggunakan sistematik sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : TELAAH PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori yang digunakan untuk membahas

masalah yang diangkat dalam penelitian ini

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan desain penelitian, populasi, sampel dan teknik

pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan, variabel

penelitian dan pengukuran, metode analisis.

Page 26: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas deskripsi penelitian berdasarkan data-

data yang telah dikumpulkan pembahasan hasil penelitian, serta

pengujian dan analisis hipotesis.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis yang

telah dilakukan dan saran-saran yang mungkin dapat diajukan dan

dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya.

Page 27: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN BUDAYA

Budaya adalah nilai dan attitude yang digunakan dan di yakini oleh

suatu masyarakat atau negara. Kultur adalah suatu kondisi yang mampu

mendorong terbentuknya pola pikir dan perilaku tertentu pada individu dan

masyarakat (Shudarshan dkk., 2001)

Hosstede (1980; 1983) mendefinisikan budaya sebagai “The collective

programming of the mind wich distinguishes the members of one human group

from another”. Hofstede (1983) mendefinisikan budaya sebagai “sebuah

program kolektif dari pemikiran di mana membedakan dari satu kelompok

manusia terhadap yang lainnya.

Budaya dapat diwakili oleh persepsi tentang kesetiaan kepada sebuah

kelompok etnis di mana kelompok merupakan kumpulan orang yang berbagi

pola perilaku normatif (Cohen, 1974).

B. POLA BUDAYA

Mental programs atau budaya suatu kelompok terbentuk oleh

lingkungan sosial, (seperti negara, daerah, tempat kerja, sekolah dan rumah

tangga) dan kejadian-kejadian yang dialami dalam kehidupan para anggota

kelompok yang bersangkutan. Program mental ini oleh Hofstede dijelaskan

dengan dua konstruk yaitu value (nilai) dan culture (budaya). Nilai

didefinisikan sebagai suatu tendensi yang luas untuk menunjukkan state of

affairs tertentu atas lainnya, yang pengukurannya menggunakan belief,

Page 28: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

attitudes, dan personality. Sedangkan culture didefinisikan oleh Hofstede

(1991:4) sebagai program mental yang berpola pikiran (thinking), perasaan

(feeling), dan tindakan (action) atau disebut dengan “software of the mind”.

Pemrograman ini dimulai dari lingkungan keluarga, kemudian dilanjutkan

dengan lingkungan tetangga, sekolah, kelompok remaja, lingkungan kerja, dan

lingkungan masyarakat. Pemrograman mental atau budaya ini dikembangkan

melalui suatu sistem nilai yang berkembang dalam masyarakat, kemudian

sistem nilai ini akan menjadi norma-norma sosial yang mempengaruhi

perilaku sosial.

Tiga tingkatan konsep budaya Hofstede yang diturunkan dari program

mental yaitu: (Hofstede 1980: 15)

1. Tingkat universal

Tingkat universal yaitu program mental yang dimiliki oleh seluruh

manusia. Pada tingkatan ini program mental seluruhnya melekat pada

diri manusia.

2. Tingkat collective

Tingkat collective yaitu program mental yang dimiliki oleh beberapa,

tidak seluruh manusia. Pada tingkatan ini program mental khusus pada

kelompok atau kategori dan dapat dipelajari.

3. Tingkat individual

Tingkat individual yaitu program mental yang unik yang dimiliki oleh

hanya seorang, dua orang tidak akan memiliki program mental yang

persis sama. Pada tingkatan ini program mental sebagian kecil melekat

Page 29: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada diri manusia, dan lainnya dapat dipelajari dari masyarakat,

organisasi atau kelompok lain.

Hofstede (1980:27) menggambarkan pola budaya seperti pada gambar

di bawah ini;

Gambar 2.1

Pola Budaya

Reinforcement

Sumber: Hofstede (1980)

C. TINGKATAN BUDAYA

Lapisan budaya menurut Hofstede (1991:10) adalah:

1. Tingkatan nasional (national level), berdasarkan suatu negara.

2. Tingkatan daerah (regional), dan/atau suku (ethnic), dan atau agama

(religion), dan atau bahasa (linguistic).

3. Tingkatan perbedaan jenis kelamin (gender).

4. Tingkatan generasi, misalnya orang tua dengan anak-anak.

OUTSIDE INFLUENCES:

Forces of nature, Force of man: Trade, Conquest Scientific discovery

ORIGIN Ecological factors: Geographic Economic Demographic Genetic/hygienic Historical Technological Urbanization

SOCIETAL NORMS

Value system Of major groups Of population

CONSEQUENCES Structure and functioning of instituions: Family patterns Role of differentiation Social stratification Socialization Emphases Education Religion

Page 30: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Tingkatan sosial, dihubungkan dengan pendidikan, dan pekerjaan atau

profesi.

6. Tingkatan organisasi atau perusahaan.

Hofstede mengkategorikan lapisan budaya di atas untuk

mengelompokkan kebiasaan orang sesuai dengan lingkungannya. Hofstede

menurunkan budaya dengan mengacu pada tingkatan program mental yang

kedua (collective), sehingga budaya adalah sesuatu yang dapat dipelajari

bukan merupakan suatu gen tetapi diturunkan dari lingkungan sosial,

organisasi ataupun kelompok lain. Budaya ini dibedakan antara sifat manusia

dan dari kepribadian individu. Sifat manusia adalah segala yang dimiliki oleh

manusia misalnya sifat cinta, sedih, sifat membutuhkan orang lain, dan

sebagainya, ekspresi sifat ini dipengaruhi oleh budaya yang dianut pada

masyarakat tersebut. Sedangkan kepribadian (personality) seorang individu

adalah seperangkat program mental personal yang unik yang tidak dapat

dibagikan dengan orang lain.

D. DIMENSI BUDAYA HOFSTEDE

Hofstede (1983) membagi dimensi budaya menjadi 4 bagian:

1. Individualism (lawan dari collectivism).

Individualism merefleksikan sejauh mana individu mengharapkan

kebebasan pribadi. Ini berlawanan dengan collectivism (kelompok)

yang didefinisikan menerima tanggungjawab dari keluarga, kelompok

masyarakat (suku dan lain-lain).

2. Power distance. Didefinisikan sebagai jarak kekuasaan antara boss B

dengan bawahan S dalam hierarki organisasi adalah berbeda antara

Page 31: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sejauh mana B dapat menentukan perilaku S dan sebaliknya (Hofstede,

1983). Pada masyarakat yang power distance besar, adanya pengakuan

tingkatan di dalam masyarakat dan tidak memerlukan persamaan

tingkatan. Sedangkan pada masyarakat yang power distance kecil, tidak

mengakui adanya perbedaan dan membutuhkan persamaan tingkatan di

dalam masyarakat.

3. Uncertainty avoidance. Ketidakpastian mengenai masa depan adalah

sebagai dasar kehidupan masyarakat. Masyarakat yang tingkat

ketidakpastiannya tinggi akan mengurangi dampak ketidakpastian

dengan teknologi, peratuaran dan ritual. Sedangkan masyarakat dengan

tingkat menghindari ketidakpastian yang rendah akan lebih santai

sehingga praktik lebih tergantung prinsip dan penyimpangan akan lebih

bisa ditoleransi.

4. Masculinity (Vs feminity). Nilai Masculine menekankan pada nilai

kinerja dan pencapaian yang nampak, sedangkan feminine lebih pada

preferensi pada kualiatas hidup, hubungan persaudaraan, modis dan

peduli pada yang lemah.

Kemudian Hofstede dan Bond (1988) menambahkan demensi budaya

kelima yaitu Confucianism Dynamism, yang kemudian dinamakan dengan

orientasi jangka panjang sebagai gambaran masa datang yang berorientasi

pada reward dan punishment.

E. BUDAYA KALIMANTAN (BORNEO)

Borneo merupakan istilah lain dari pulau Kalimantan. Kalimantan

merupakan pulau terbesar di Indonesia sesudah irian. Pulau Kalimantan

Page 32: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terbagi atas propinsi. Kata Borneo dalam pendekatan sejarah lebih dikenal

daripada nama kalimantan. Dalam literatur dan kepustakaan dunia, kata

Borneo juga lebih tua dari pada Kalimantan.

Budaya borneo merupakan kelompok etnis yang berasal dari sebelah

utara pulau Jawa di wilayah Indonesia. Menurut C. Hose dan Mac Dougall,

nama "Kalimantan" berasal dari 6 golongan suku-suku setempat yakni Dayak

Laut (Iban), Kayan, Kenya, Klemantan, Munut, dan Punan. Seperti halnya

budaya etnis lain, etnis borneo sampai dengan saat ini masih melestarikan dan

menjaga tradisi budaya aslinya. Sebagai contoh nyata adalah dengan adanya

festival budaya yang menampilkan budaya asli etnis borneo.

Etnis borneo sangat menjunjung warisan leluhur mereka. Beberapa

semboyan mereka adalah “Kami tidak punya tanah air lain dan kami harus

menjaga patar dita’ (tanah dataran tinggi) Borneo di mana kami telah hidup

dari generasi ke generasi”. ”Kami adalah satu akar, satu nenek moyang, dan

satu tradisi".

F. STANDAR AKUNTANSI

Pada dasarnya standar akuntansi merupakan pengumuman atau

ketentuan resmi yang dikeluarkan badan berwenang di lingkungan tertentu

tentang pedoman yang dapat digunakan manajemen untuk menghasilkan

laporan keuangan. Dengan adanya standar akuntansi, laporan keuangan

diharapkan dapat menyajikan informasi yang relevan dan dapat dipercaya

kebenarannya.

Standar akuntansi juga digunakan oleh pemakai laporan keuangan

seperti investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat umum sebagai acuan

Page 33: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk memahami dan menganalisis laporan keuangan sehingga

memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang benar. Dengan

demikian, standar akuntansi memiliki peran penting bagi pihak penyusun dan

pemakai laporan keuangan sehingga timbul keseragaman atau kesamaan

interprestasi atas informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.

Secara umum standar akuntansi mengatur empat hal pokok yaitu

mengenai definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang

berkaitan, pengukuran dan penilaian, pengakuan, penyajian dan pengungkapan

laporan keuangan.

G. IAS (International Accounting Standards)

Globalisasi dunia menuntut adanya standar akuntansi yang seragam.

Namun untuk mencapai sebuah keseragaman tidaklah mudah. Kondisi ini

memerlukan adanya sebuah badan penyusun standar internasional. Salah

satunya adalah International Accounting Standards Committee (IASC) yang

sekarang bernama International Accounting Standard Board (IASB). Tujuan

dibentuknya IASC adalah memformulasi standar dan mendorong

keberterimaan dan ditaatinya IFRS secara luas di dunia. (Solomons 1986: 60).

Menurut Choi & Mueller, 1998 International Accounting Standards

Committee (IASC) bertujuan merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi

sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa

diterima secara luas di seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan dan

harmonisasi standar, serta prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan

keuangan.

Page 34: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Choi dan Mueller (1998), IAS (International Accounting Standards)

adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari

solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.

George dan Timothy (2009) menyatakan bahwa IAS (International

Accounting Standards) merupakan standar akuntansi internasional yang

diterbitkan oleh Dewan IAS.

International Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan

standar tunggal pelaporan akuntansi berkualitas tinggi dan kerangka akuntasi

berbasiskan prinsip yang meliputi penilaian profesional yang kuat dengan

disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi,

penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait

transaksi tersebut.

Tujuan IAS/IFRS adalah memastikan laporan keuagan perusahaan

mengandung informasi berkualitas tinggi yang:

1. Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan

sepanjang periode yang disajikan.

2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan

pada IFRS.

3. dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para

pengguna.

H. PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

Standar Akuntansi di Indonesia adalah Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan merupakan kerangka acuan dalam

Page 35: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

prosedur yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. PSAK disusun

dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia

adalah organisasi profesi akuntan yang ada di Indonesia. Keberadaanya

dibutuhkan untuk membentuk kesamaan prosedur dalam menjelaskan

bagaimana laporan keuangan disusun dan disajikan, oleh karenanya ia sangat

berarti dalam hal kesatuan bahasa dalam menganalisa laporan – laporan

keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainya.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia mengacu

pada Standar Akuntansi International (IAS) yang dikeluarkan Dewan IAS.

Namun penerapan aturan IAS di Indonesia masih bersifat harmonisasi, belum

mengadopsi secara penuh dan menyeluruh terhadap aturan-aturan IAS.

Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat

pengadopsian IAS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat, yaitu:

1. Full Adoption

Suatu negara mengadopsi seluruh produk IAS dan menerjemahkan IAS

word by word ke dalam bahasa yang negara tersebut gunakan.

2. Adopted

Mengadopsi seluruh IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di negara

tersebut.

3. Piecemeal (Sedikit Demi Sedikit)

Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IAS yaitu nomor

standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.

Page 36: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Referenced

Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IAS

tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan

pembuat standar.

5. Not adopted at all

Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IAS.

I. KEPUTUSAN ADOPSI IAS KE DALAM PSAK

Pernyataan standar akuntansi keuangan saat ini sedang dalam proses

konvergensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards

(IFRS) yang dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standards

Board). Oleh karena itu, arah penyusunan dan pengembangan standar

akuntansi keuangan ke depan akan selalu mengacu pada standar akuntansi

internasional (IAS) tersebut. Dengan mengadopsi IAS berarti laporan

keuangan berbicara dengan bahasa akuntansi yang sama, hal ini akan

memudahkan perusahaan multinasional dalam berkomunikasi dengan cabang-

cabang perusahaannya yang berada dalam negara yang berbeda, meningkatkan

kualitas pelaporan manajemen dan pengambilan keputusan.

Dengan mengadopsi IAS dapat meningkatkan kepastian dan konsistensi

dalam interpretasi akuntansi, sehingga memudahkan proses akuisisi dan

divestasi. Dengan mengadopsi IAS, kinerja perusahaan dapat diperbandingkan

dengan pesaing lainnya secara global, apalagi dengan semakin meningkatnya

persaingan global saat ini. Dengan mengadopsi IAS, perusahaan dapat

menarik modal dan menghasilkan keuntungan di masa depan dengan

perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya.

Page 37: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adopsi IAS yang bersifat harmonisasi yaitu mengadopsi IAS yang

disesuaikan dengan menyesuaikan dengan kondisi ekonomi, politik, dan

sistem pemerintahan di Indonesia. Sedangkan adopsi IAS secara penuh akan

meningkatkan keandalan dan daya banding informasi laporan keuangan secara

internasional. Namun adopsi seutuhnya akan bertentangan dengan sistem

pajak pemerintahan di Indonesia atau kondisi ekonomi dan politik lainnya.

Untuk mencapai adopsi IAS secara penuh pada tahun 2012, kalangan

akademisi khususnya bidang akuntansi harus siap terlebih dahulu terhadap

perubahan ini dengan cara melakukan penyesuaian terhadap kurikulum, silabi,

dan literatur.

Penyesuaian terhadap perubahan ini memerlukan waktu dan usaha yang

keras, karena penyesuaian terhadap peraturan yang baru menyangkut banyak

aspek dan bukanlah hal yang dapat terjadi dalam waktu yang singkat. Bagi

perusahaan atau organisasi, perubahan dilakukan terutama oleh perusahaan go

publik atau perusahaan multinational yang melakukan transaksi dan

berinteraksi dengan perusahaan lainnya secara international. Adopsi seutuhnya

(full adoption) terhadap IAS, berarti merubah prinsip-prinsip akuntansi yang

selama ini telah dipakai menjadi suatu standar akuntansi berlaku secara

internasional.

J. PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1. Power distance ( Jarak Kekuasaan)

Didefinisikan sebagai jarak kekuasaan antara boss B dengan

bawahan S dalam hierarki organisasi adalah berbeda antara sejauh mana B

dapat menentukan perilaku S dan sebaliknya (Hofstede, 1983). Pada

Page 38: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masyarakat yang power distance besar, adanya pengakuan tingkatan di

dalam masyarakat dan tidak memerlukan persamaan tingkatan. Sedangkan

pada masyarakat yang power distance kecil, tidak mengakui adanya

perbedaan dan membutuhkan persamaan tingkatan di dalam masyarakat.

Suatu negara yang memiliki power distance dengan skor tinggi, maka

dapat dikatakan bahwa di negara tersebut cenderung sedikit menggunakan

partisipasi dalam segala aspek kehidupan.

Williams dan Zinkin (2008), Masyarakat yang memiliki power

distance yang tinggi berharap untuk menerima dan mengambil perintah

dari pihak berwenang. Di negara-negara dengan power distance tinggi ada

perbedaan yang jelas antara peran "bawahan" dan "atasan."

Dalam konteks keputusan adopsi IAS, Clement et al. (2010)

menyimpulkan IASB dianggap sebagai badan yang mempunyai otoritas

dalam hal penyebarluasan standar-standar akuntansi internasional.

Hipotesis pertama kami adalah karena itu power distance yang tinggi

dalam masyarakat akan lebih besar kemungkinannya untuk menghasilkan

pengendalian pembentukan standar akuntansi kepada badan internasional

yang berwenang.

H1: Power distance berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam

PSAK.

2. Uncertainty avoidance (Penghindaran ketidakpastian)

Ketidakpastian mengenai masa depan adalah sebagai dasar

kehidupan masyarakat. Masyarakat yang tingkat ketidakpastiannya tinggi

akan mengurangi dampak ketidakpastian dengan teknologi, peraturan dan

Page 39: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ritual. Sedangkan masyarakat dengan tingkat menghindari ketidakpastian

yang rendah akan lebih santai sehingga praktik lebih tergantung prinsip

dan penyimpangan akan lebih bisa ditoleransi.

Salter and Niswander (1995) menemukan bahwa ada hubungan

signifikan antara uncertainty avoidance dan indek akuntansi, sedangkan

dimensi lain tidak mempunyai hubungan.

Clement et al. (2010)) berhipotesis bahwa negara-negara dengan

penghindaran ketidakpastian yang tinggi akan enggan untuk beralih dari

perangkat standar akuntansi khusus negara saat ini dengan mengadopsi

IAS.

H2: Uncertainty avoidance berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS

dalam PSAK.

3. Masculinity

Sejauh mana peranan genjer dibedakan dan kinerja serta pencapaian

yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian.

Zarzeski (1996) hasil penelitian menunjukkan uncertainty

avoidance dan masculinity berhubungan dengan disclosure berbeda-beda

tergantung pada perusahaan international.

Clement et al. (2010), dalam suatu masyarakat yang sangat

maskulin, individu biasanya akan memilih kemandirian daripada

kebergantungan kepada orang lain. Selain itu, individu mungkin akan

melawan untuk mengikuti aturan-aturan dalam budaya maskulinitas yang

tinggi, khususnya jika aturan-aturan tersebut diamanatkan oleh organisasi

internasional luar seperti IASB.

Page 40: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H3: Masculinity berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam

PSAK.

4. Individualism.

Dimensi ini berhubungan dengan hubungan antara individu dan

kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya. Individualism

merefleksikan sejauh mana individu mengharapkan kebebasan pribadi.

Masyarakat yang mempunyai budaya dengan tingkat individualisme yang

tinggi akan memberikan kebebasan personal dan otonomi kepada

kepentingan individu. Sebaliknya masyarakat yang mempunyai budaya

dengan tingkat collectivism yang tinggi, individu yang berada dalam suatu

kelompok akan mementingkan kepentingan kelompok dan akan saling

memperhatikan satu individu terhadap individu lainnya (Hofstede, 1983).

Clement et al. (2010) menyimpulkan bahwa negara-negara yang

sangat individualis akan enggan untuk menyerahkan kontrol proses

penetapan standar akuntansi kepada organisasi internasional luar,

sementara masyarakat kolektivis akan lebih mungkin untuk menghasilkan

suatu pengaturan badan standar internasional dalam hal ini adalah IAS.

H4: Individualism berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam

PSAK.

5. Confucianism Dynamism

Implikasi etis dari dinamisme Konfusianisme menunjukkan bahwa

individu-individu dari budaya jangka panjang mungkin melihat implikasi

etis dari pemotongan sudut untuk mencapai keuntungan jangka panjang

Page 41: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lebih negatif daripada individu-individu dari budaya jangka pendek

(Cohen et al, 1995.).

Hofstede dan Bond (1988) menambahkan dimensi budaya kelima

yaitu Confucianism Dynamism, yang kemudian dinamakan dengan

orientasi jangka panjang sebagai gambaran masa datang yang berorientasi

pada reward dan punishment. Nilai yang berhubungan dengan rientasi

jangka panjang adalah ketekunan, penghematan dan lain-lain. Nilai yang

berkaitan dengan Orientasi jangka pendek misalnya menghargai tradisi,

kewajiban sosial dan lain-lain. Dimensi ini diciptakan ketika

dilakukannya survei budaya Cina dan mungkin mewakili budaya barat

dan timur.

H5: Confucianism Dynamism berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS

dalam PSAK.

K. SKEMA PENELITIAN

Di bawah ini adalah kerangka mengenai hubungan antar masing-masing

variabel:

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Budaya Borneo (X) Keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK

(Y) Power distance

Individualisme

Uncertainty avoidance

Maskulinitas

Confucianisn Work Dynamism Dynamism Dynamism

Page 42: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian survey, yaitu penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dan memakai kuesioner sebagai alat

pengumpulan data untuk selanjutnya dianalisis.

Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypothesis

testing) yang dimaksudkan untuk menjelaskan apakah budaya (Power

Distance, Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism, dan Confucian

Work Dynamics) atas survei terhadap etnis Kalimantan (Borneo) berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS (Internatinal Accounting Standards) ke dalam

PSAK di Indonesia. Menurut Sekaran (2006), pengujian hipotesis harus dapat

menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antar

kelompok atau independensi dua variable atau lebih.

B. POPULASI , SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002),

sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya

hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto,

dan Pangestu Subagyo, 1998: 108). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh responden yang berasal dari etnis Kalimantan (Borneo) di Indonesia.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel kepada

sekelompok responden dengan kriteria tertentu yang dapat memberikan

Page 43: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

informasi yang diharapkan oleh peneliti atau kriteria lain yang ditetapkan oleh

peneliti. Kriteria responden yang dipilih sebagai sampel dalam penelitiian ini

adalah:

1. Mahasiswa akuntansi S1 jurusan Akuntansi yang beretnis Kalimantan

(Borneo) di Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.

2. Karyawan baik swasta maupun pemerintah yang beretnis Kalimantan

(Borneo) dengan latar belakang pendidikan Akuntansi.

3. Responden memiliki pemahaman tentang akuntansi, laporan keuangan,

serta memiliki pengetahuan mengenai IAS (International Accounting

Standards).

4. Hasil pengembalian kuisioner yang telah dijawab secara lengkap oleh

responden, dianggap menjadi sampel penelitian.

Pendapat Roscoe dalam Sekaran (1992:253), ukuran sampel yang

layak digunakan dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

C. DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer berupa data yang diperoleh dari survei yang dilakukan dengan

memberikan kuesioner kepada responden. Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner yang digunakan oleh peneliti diadopsi dari penelitian Ming Yi-Wu

(2006) dan survei AICPA, Deloitte, Grant Thornton, dan KPMG terhadap

pengadopsi IFRS dalam U. S GAAP.

Page 44: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

membagikan kuesioner kepada responden yang dianggap memenuhi syarat

dan dapat memberi informasi yang cukup. Peneliti mengantar dan mengambil

secara langsung kuesioner yang disebarkan ke obyek penelitian yang dekat

dengan domisili peneliti.

Peneliti memberikan sedikit pengarahan singkat mengenai cara

pengisian kuesioner. Hal ini dilakukan karena peneliti berasumsi bahwa tidak

semua responden dengan mudah dapat mengisi kuesioner tersebut sesuai

dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Kuesioner yang dikembalikan, akan diteliti terlebih dahulu untuk

mendapatkan kuesioner dengan jawaban yang terisi secara lengkap

sebagaimana yang disyaratkan.

D. VARIABEL PENELITIAN DAN PENGUKURAN VARIABEL

Terdapat enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yang

terdiri dari satu variabel dependen dan 5 variabel independen. Variabel

dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen atau variabel bebas. Variabel independen atau variabel

bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau

variabel terikat.

1. Budaya Borneo

Variabel independen dalam penelitian ini adalah budaya Borneo yang

diungkapkan dalam indikator dimensi budaya yang meliputi Power

distance, Uncertainty avoidance, Masculinity, Individualism dan

Confucianism Work Dynamism.

Page 45: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk mengukur variabel Power distance, Uncertainty avoidance,

Masculinity digunakan lima butir peryataan/instrumen. Kelima pernyataan

tersebut diajukan kepada responden dengan menggunakan skala likert dari

pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang

Setuju (KS), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Rentang nilai/angka untuk

mengukur jawaban kuesioner tersebut adalah dari angka 1 sampai dengan

angka 5. Angka 1 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju dan seterusnya

sampai dengan angka 5 untuk jawaban sangat setuju.

Untuk mengukur variabel Individualism dan Confucianism Work

Dynamism digunakan empat butir peryataan/instrumen. Keempat pernyataan

tersebut diajukan kepada responden dengan menggunakan skala likert dari

pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang

Setuju (KS), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Rentang nilai/angka untuk

mengukur jawaban kuesioner tersebut adalah dari angka 1 sampai dengan

angka 5. Angka 1 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju dan seterusnya

sampai dengan angka 5 untuk jawaban sangat setuju.

2. Keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK

Untuk mengukur variabel dependen dalam penelitian ini yaitu

Keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK digunakan sembilan butir

peryataan/instrumen yang diajukan kepada responden dengan menggunakan

skala likert. Pilihan jawaban dari Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju

(TS), Kurang Setuju (KS), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Rentang

nilai/angka untuk mengukur jawaban kuesioner tersebut adalah dari angka 1

Page 46: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sampai dengan angka 5. Angka 1 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju

dan seterusnya sampai dengan angka 5 untuk jawaban sangat setuju.

E. METODE ANALISIS

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai

tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif

terdiri dari penghitungan mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum.

Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai

distribusi dan perilaku data (Ghozali, 2006).

2. Pengujian Kualitas Data

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana skor/nilai yang diperoleh

benar-benar menyatakan hasil pengamatan/pengukuran yang ingin

diukur oleh peneliti. Uji validitas mengukur apakah pertanyaan dalam

kuesioner yang digunakan betul-betul dapat mengukur apa yang

hendak diukur (Ghozali, 2006:45). Suatu instrumen dikatakan valid

jika dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat

dan mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dalam

penelitian ini dengan melakukan korelasi antara masing-masing skor

item dengan skor total. Pengujian validitas digunakan tingkat

signifikansi 5%, suatu item dikatakan valid apabila P < 0,05% dan

rhitung > rtabel Correlation Product Moment.

Page 47: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat diandalkan atau dipercaya. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2006:41). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji

statistik Cronbach Alpha (α). Suatu instrumen pertanyaan dikatakan

reliabel atau handal apabila memiliki Croanbach Alpha lebih besar

dari 0,60 kriteria Nunnally (1960) dalam Ghozali (2006:46).

Analisis validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan dengan

bantuan paket program SPSS (Statistical Programme Social Science).

3. Metode Analisis Data

a. Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari

asumsi-asumsi klasik, apabila data tidak memenuhi syarat tersebut

maka model regresi yang diperoleh beserta analisisnya akan bersifat

bias (menyimpang). Pengujian asumsi klasik yang dilakukan antara

lain meliputi:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi, data residual memiliki distribusi normal sehingga model

regresi dikatakan tidak bias. Normalitas data diuji dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk menerima atau

menolak hipotesis dengan cata membandingkan residual dengan

Page 48: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05, jika p > 0,05 maka

terdistribusi normal.

2) Uji Multikolineritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen

(bebas), jika tidak ada korelasi maka model tersebut dikatakan

baik. Uji multikolinieritas dalam penelitian ini berdasarkan nilai

Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Penelitian

dinyatakan bebas multikolineritas apabila nilai tolerasi > 0,10 dan

nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10 (Ghozali, 2006).

3) Uji Heteroskedastisitas

Model regresi linier yang baik adalah yang homogenitas

atau kesamaan variansi dari satu residual ke residual berikutnya

dan jika berbeda maka model dikatakan mengalami masalah

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan uji park yaitu dengan meregres

semua variabel independen terhadap nilai logaritma natural dari

kuadrat residual. Variabel independen dikatakan tidak terkena

heterokedastisitas, jika tidak signifikan secara statistik yaitu p

lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2009).

4) Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik data harus bebas dari autokorelasi.

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-

Watson. Model regresi dinyatakan tidak terjadi autokorelasi

Page 49: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

apabila data yang digunakan memiliki nilai statistik Durbin-

Watson yang terletak di antara DU dan 4 – DU (DU adalah batas

atas nilai kritis dari distribusi Durbin-Watson yang ditentukan

menurut banyaknya variabel independen dan banyaknya sampel).

b. Metode Pengujian Hipotesis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Uji Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi merupakan

teknik utama yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji

hipotesis yang telah ditentukan. Secara umum didapatkan beberapa

informasi dari model regresi yaitu bentuk persamaan linier, angka

koefisien determinasi, dan pengujian statistik. Model yang digunakan

dalam penelitian ini disajikan dalam persamaan regresi berikut ini :

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Keterangan :

Y = Keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia

α = konstanta

β = koefisien regresi

X1= power distance

X2= uncertainty avoidance

X3= masculinity

X4= individualisme

X5= confucianism work dynamism

e = error term (Standar Eror)

Page 50: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Uji Statistik F (Uji F)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah untuk melakukan pengujian adalah:

a) Menentukan hipotesis.

H0 : b1 = b2 = b3….. = bk = 0

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3….. ≠ bk ≠ 0

b) Menentukan Ftabel dengan tingkat signifikansi 0,05.

c) Menghitung Fhitung dan kemudian membandingkannya

dengan Ftabel.

Kriteri pengujiannya adalah:

1) H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila Fhitung < Ftabel atau bila

nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti variabel

independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi

tidak signifikan.

2) H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila Fhitung > Ftabel atau bila

nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti variabel

independen secara serentak dan signifikan bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan

bahwa model regresi signifikan.

Page 51: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Uji Koefisien Determinasi

Uji ketepatan perkiraan bertujuan untuk menilai total variasi

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Hasil dari pengujian ini adalah koefisien determinasi majemuk

disesuaikan yaitu suatu koefisien determinasi yang menunjukkan

besaran variasi dari variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua

variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted

R square . Nilai adjusted R square besarnya berkisar antara lebih

besar sama dengan nol dan lebih kecil sama dengan 1. Jika semakin

mendekati 1 maka model semakin baik, begitu pula sebaliknya.

3. Uji Statistik t (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dala

menerangkan variasi variabel dependen.

Kriteria pengujiannya adalah:

1) H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila thitung < ttabel atau bila

nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti variabel

independen secara individual tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

2) H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila thitung > ttabel atau bila

nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti variabel

independen secara individual berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Page 52: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

kuesioner, dimana pertanyaan peneliti dan jawaban responden dikemukakan

secara tertulis. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan dua cara yaitu

personnel survey dan mail survey. Kuesioner didistribusikan mulai bulan

Mei 2011 dan sampai dengan bulan Agustus 2011 kuesioner telah terkumpul

sebanyak target minimal 30 responden. Kuesioner yang disebar sebanyak 80

kuesioner, dari jumlah tersebut kembali sebanyak 41 kuesioner dan yang

tidak kembali sebanyak 40 kuesioner. Alasan kuesioner tidak kembali

karena para responden sibuk melakukan tugas-tugasnya serta alasan-

alasan lain sehingga responden tidak bisa mengisi kuesioner. Kuesioner

yang kembali tersebut, setelah diperiksa kelengkapan isinya sebanyak 41

kuesioner siap dianalisis (Tabel IV.1).

Tabel IV.1

Data Distribusi Kuesioner

Kuesioner Jumlah Persentase (%) (dari total yang disebar)

Didistribusikan Kembali Tidak Kembali Siap dianalisis

80 41 40 41

100 51 49 51

Sumber: data primer diolah

Page 53: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jumlah tersebut di atas sudah dianggap mencukupi karena target

sampel minimal yang diharapkan dalam analisis data adalah 30 responden.

Delapan puluh kuesioner tersebut didistribusikan kepada tujuh Perguruan

Tinggi Negeri/Swasta dan lima Perusahaan Negeri/Swasta (Tabel IV.2).

Tabel IV.2

Daftar Responden dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

Sumber : data primer diolah.

Tabel IV.3 berikut ini menunjukkan bahwa responden yang bersedia

menjawab dengan lengkap didominasi oleh jenis kelamin perempuan (59%)

sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki (41%). Tabel IV.4 di bawahnya

menunjukkan bahwa usia responden paling banyak berusia kurang dari 25

tahun yaitu sebanyak 68% atau 28 orang. Kemudian diikuti oleh responden

yang berusia 25-50 tahun sebanyak 32% atau 13 orang.

No Karakteristik Responden

Yang Disebarkan

Kuesioner yang Kembali

Jml % Jml % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Univ.Muhamadiyah Surakarta Universitas Slamet Riyadi STIE-AUB Universitas Setia Budi STIE-YKPN Universitas Mulawarman Karyawan/Pegawai Rumah Sakit Perusahaan Swasta Badan Usaha Milik Negara Pemerintahan Politeknik

4 17 2 2 1 4 10

10 20 4 4 2

5 21 3 3 1 5 12

12 25 5 5 3

2 12 2 1 1 2 3 4 8 2 3 1

5 30 5 2 2 5 7

10 20 5 7 2

Jumlah 80 100 41 100

Page 54: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.3

Jenis Kelamin Responden

Sumber: data primer diolah

Tabel IV.4

Usia Responden

Usia Jumlah Persentase (%)

< 25 tahun 25 - 50 tahun

Total

28 orang 24 orang 41 orang

68 32 100

Sumber : data primer diolah.

Tabel IV.5

Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden Jumlah % Mahasiswa

Karyawan/Pegawai Total

23 orang 18 orang 41 orang

56 44 100

Sumber: data primer diolah

Tabel IV.5 di atas menunjukkan sebanyak 41 responden yang

kuesionernya dijadikan sampel pekerjaanya terdiri dari mahasiswa dan

karyawan/pegawai. Responden yang paling banyak menjawab adalah

mahasiswa (56%), dan sisanya berasal dari karyawan/pegawai (44%).

Tabel IV.6

Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Responden Jumlah % SMU Diploma 3 Strata 1

19 orang 9 orang 13 orang

46 22 32

Total 41 orang 100 Sumber: data primer diolah

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Perempuan

Laki-laki 24 orang 17 orang

59 41

Total 41 orang 100

Page 55: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan 41 responden (Tabel IV.6) pendidikan terakhir dari tiap-

tiap responden adalah 19 orang lulus dari Sekolah Menengah Umum, 9

orang lulus dari program diploma 3 serta sisanya 13 orang berpredikat

sarjana.

B. STATISTIK DESKRIPTIF

Analisis data dilakukan pada 41 jawaban responden yang telah

memenuhi kriteria untuk diolah lebih lanjut. Hasil pengolahan data

mengenai statistik deskriptif variabel-variabel dalam penelitian ini disajikan

dalam tabel IV.7.

Tabel IV.7

Statistik Deskriptif Variabel

Variabel N Min Max Mean Std.Deviation Keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK

41 27 41 33,76 3,323

Power Distance 41 18 25 21,20 1,735 Uncertainty Avoidance 41 18 25 21,83 1,731 Masculinity 41 6 24 16,88 3,393 Individualism 41 9 19 14,76 2,166 Confucian Work Dinamics 41 15 20 17,68 1,474 Sumber : data primer diolah

Hasil tabel statistik deskriptif variabel penelitian menunjukkan jumlah

responden (N) ada 41. Mean dari Power Distance adalah 21,20 dengan

standar deviasi 1,735. Hal ini berarti etnis Kalimantan (Borneo) memiliki

tingkat ketergantungan antara bawahan terhadap atasan yang tinggi. Mean

dari Uncertainty Avoidance adalah 21,83 dengan standar deviasi 1,731. Ini

berarti etnis Kalimantan (Borneo) cenderung kurang mempunyai kemauan

untuk mengambil resiko. Mean dari Masculinity sebesar 16,88 dengan

Page 56: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

standar deviasi 3,393. Ini berarti bahwa cenderung membedakan secara

tegas antara pria dan wanita. Mean dari Individualism adalah 14,76 dengan

standar deviasi 2,166. Ini menunjukkan etnis Kalimantan (Borneo)

cenderung memilih ketergantungan satu sama lain. Mean dari Confucian

work dinamism yaitu 17,68 dengan standar deviasi 1,474, etnis Kalimantan

(Borneo) berarti cenderung tidak idealis dan kurang relavistik. Keputusan

adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia memiliki mean sebesar 33,76

dengan standar deviasi 3,323, hal ini berarti etnis Kalimantan (Borneo)

cenderung tidak setuju dengan keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK di

Indonesia.

C. PENGUJIAN KUALITAS DATA

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat dan mampu

mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dalam penelitian ini dengan

melakukan korelasi antara masing-masing skor item dengan skor total.

Pengujian validitas digunakan tingkat signifikansi 5%, suatu item

dikatakan valid apabila P < 0,05% dan rhitung > rtabel Correlation

Product Moment, adapun hasil uji validitas adalah sebagai berikut:

Page 57: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.8

Hasil Uji Validitas

SSumber : data primer

Sumber: data primer diolah, 2011

Hasil uji validitas terhadap instrumen (Tabel IV.8) dengan

menggunakan bantuan program komputer SPSS 18.0 for windows

menunjukkan bahwa semua item dari keenam variabel valid.

Variabel Item r hitung rtabel P Keterangan Power Distance 1

2 3 4 5

0,671 0,568 0,581 0,697 0,660

0,308

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid

Uncertainty Avoidance

1 2 3 4 5

0,573 0,676 0,595 0,711 0,644

0,308

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid

Masculinity 1 2 3 4 5

0,685 0,632 0,749 0,538 0,589

0,308

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid

Individualism 1 2 3 4

0,764 0,705 0,685 0,659

0,308

0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid

Confucian Work Dynamics

1 2 3 4

0,691 0,692 0,709 0,687

0,308

0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid

Keputusan Adopsi IAS dalam PSAK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

0,609 0,600 0,750 0,708 0,618 0,579 0,661 0,502 0,479

0,308

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,002

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Page 58: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel

(yang diukur dengan sekelompok item) memiliki konsistensi

pengukuran. Suatu instrumen pertanyaan dikatakan reliabel atau handal

apabila memiliki Croanbach Alpha lebih besar dari 0,60 kriteria

Nunnally (1960) dalam Ghozali (2006:46). Berikut ini adalah hasil

pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS 18.0 for windows:

Tabel IV.9

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Croanbach Alpha

Keterangan

Power Distance 0,633 Reliabel Uncertainty Avoidance 0,639 Reliabel Masculinity 0,642 Reliabel Individualism 0,648 Reliabel Confucian Work Dynamics 0,626 Reliabel Keputusan Adopsi IAS dalam PSAK

0,771 Reliabel

Sumber : data primer diolah, 2011

Hasil pengujian reliabilitas (tabel IV.9) terhadap variabel dengan

Cronbach’s alpha semua variabel dalam penelitian ini lebih dari 0,60

sehingga dapat dikatakan bahwa semua instrumen variabel penelitian ini

reliabel.

D. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-

asumsi klasik, apabila data tidak memenuhi syarat tersebut maka model

regresi yang diperoleh beserta analisisnya akan bersifat bias (menyimpang).

Page 59: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan antara lain meliputi: uji normalitas,

uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,

data residual memiliki distribusi normal sehingga model regresi

dikatakan tidak bias. Normalitas data diuji dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test pada program komputer SPSS 18.0 for

windows. Jika tingkat signifikansi > 0,05 maka berarti asumsi normalitas

terpenuhi.

Tabel IV.10

Hasil Uji Normalitas

Parameter yang Diuji Z P Keterangan

Unstandardized Residual 1,021 0,248 Normal

Sumber : data primer diolah, 2011

Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,021 dan signifikan

pada 0,248. Tingkat signifikansi pada uji normalitas tersebut lebih dari

0,05 maka berarti asumsi normalitas terpenuhi, data residual

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas),

jika tidak ada korelasi maka model tersebut dikatakan baik. Uji

multikolinieritas dalam penelitian ini berdasarkan nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor). Penelitian ini dinyatakan bebas

Page 60: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

multikolineritas apabila nilai tolerasi > 0,10 dan nilai VIF (Variance

Inflation Factor) < 10 (Ghozali, 2006). Hasil pengujian multikolinieritas

tersebut menunjukkan tidak ada korelasi antar variabel independen,

sehingga bebas dari masalah multikolinieritas (Tabel IV.11).

Tabel IV.11

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Power Distance 0,964 1,038 Uncertainty Avoidance 0,926 1,080 Masculinity 0,979 1,021 Individualisme 0,939 1,065 Confucian Work Dynamics 0,981 1,019

Sumber : data primer diolah, 2011

3. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi linier yang baik adalah yang homogenitas atau

kesamaan variansi dari satu residual ke residual berikutnya dan jika

berbeda maka model dikatakan mengalami masalah heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan uji park yaitu dengan meregres semua variabel

independen terhadap nilai logaritma natural dari kuadrat residual.

Variabel independen dikatakan tidak terkena heterokedastisitas, jika

tidak signifikan secara statistik yaitu p lebih besar dari 0,05 (Ghozali,

2009).

Page 61: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel T p Keterangan Power Distance 0,035 0,972 Tidak signifikan Uncertainty Avoidance 0,381 0,706 Tidak signifikan Masculinity 0.326 0,746 Tidak signifikan Individualism 0,984 0,332 Tidak signifikan Confucian Work Dynamics 1,449 0,156 Tidak signifikan

Sumber : data primer diolah, 2011

Hasil uji heteroskedastisitas tersebut menunjukkan bahwa semua

koefisien regresi untuk variabel independen tidak signifikan (p > 0,05),

sehingga tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model regresi

pada penelitian ini (Tabel IV.12).

4. Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik data harus bebas dari autokorelasi.

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji

Durbin-Watson. Model regresi dinyatakan tidak terjadi autokorelasi

apabila data yang digunakan memiliki nilai statistik Durbin-Watson

yang terletak di antara DU dan 4 – DU (DU adalah batas atas nilai kritis

dari distribusi Durbin-Watson yang ditentukan menurut banyaknya

variabel independen dan banyaknya sampel).

Tabel IV.13

Hasil Uji Autokorelasi

DU DW 4 – DU

DU< DW< (4-DU)

Keterangan

Hasil regresi 1,786 1,959 2,214

terpenuhi

Tidak Terjadi Autokorelasi

Sumber : data primer diolah, 2011

Page 62: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil dari pengujian autokorelasi ini menunjukkan bahwa tidak

terjadi autokorelasi karena nilai hasil perhitungan Durbin Watson lebih

besar dari DU dan lebih kecil 4-DU (1,786 < 1,959 < 2,214).

E. ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Analisis regresi merupakan teknik utama yang digunakan dalam

penelitian ini untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Secara umum

didapatkan beberapa informasi dari model regresi yaitu bentuk persamaan

linier, angka koefisien determinasi, dan pengujian statistik. Tabel IV.14

menunjukkan hasil perhitungan model regresi linier ganda.

Tabel IV.14

Hasil Analisis Regresi Linier Ganda

Variabel B T P

Constant Power Distance Uncertainty Avoidance Masculinity Individualism Confucian Work Dynamics

15,055 -0,163 0,631 0,102 -0,131 0,485

1,283 -0,555 2,102 0,688 -0,550 1,416

0,208 0,583* 0,043* 0,496* 0,586* 0,165*

Adjusted R Square F P

0,094 1,828 0,133

* Signifikan pada a = 0,05

Sumber : data primer diolah, 2011

1. Persamaan Regresi Linier Ganda

Hasil analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis

ditunjukkan oleh Tabel IV.14. Persamaan regresi yang diperoleh

Y = 15,055 – 0,163 X1 + 0,631X2 + 0,102X3 – -0,131X4 + 0,485 X5,

Page 63: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berdasarkan hasil analisis regresi berganda tersebut, dapat

diinterprestasikan sebagai berikut:

a. Power Distance

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis pertama yaitu: “Power distance berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Hasil analisis regresi menunjukkan persamaan regresi Y =

15,055 – 0,163 X menyatakan bahwa jika tidak ada penurunan nilai

dari variabel power distance (X), maka nilai variabel keputusan

adopsi IAS dalam PSAK (Y) adalah 15.055. Koefesien regresi

sebesar 0,163 menyatakan bahwa setiap penurunan (bertanda

negatif) pada variabel power distance akan memberikan penurunan

skor sebesar 0,163.

Pada tabel IV.14 dapat dilihat koefisien determinasi melalui

besarnya nilai adjusted R square sebesar 0,094, hal ini berarti bahwa

9,4% variasi keputusan adopsi IAS dalam PSAK yang dapat

dijelaskan oleh variasi variabel independen power distance,

uncertainty avoidance, masculinity, individualism dan confucian

work dynamics. Sisanya sebesar 90,6% dijelaskan oleh sebab lain

diluar model. Dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa kelima

variabel independen memiliki kontribusi pengaruh sebesar 9,4%

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK, sedangkan 90,6%

power distance, sisanya sebesar 90,6% dijelaskan oleh sebab lain

diluar model.

Page 64: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil F test diketahui bahwa nilai statistik F sebesar 1,828

dengan p sebesar 0,133. Dilihat dari p > 0,05 maka dapat

disimpulkan kelima dimensi budaya (power distance, uncertainty

avoidance, masculinity, individualism dan confucian work dynamics)

tidak secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan adopsi

IAS dalam PSAK.

Hasil analisis regresi (Tabel IV.14) power distance

menghasilkan nilai t sebesar -0.555 dengan p sebesar 0,208. Nilai p

> 0,05 (tidak signifikan). Interprestasi dari hasil pengujian ini adalah

bahwa power distance tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK. Hal ini berarti budaya power

distance dalam etnis Kalimantan (Borneo), tidak mempengaruhi

keputusan Adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia. Hasil ini berarti

menolak hipotesis pertama.

Temuan ini tidak sesuai dengan penelitian Clement et al.

(2010) power distance yang tinggi dalam masyarakat akan lebih

besar kemungkinannya untuk menghasilkan pengendalian

pembentukan standar akuntansi kepada badan internasional yang

berwenang, tetapi dalam penelitian Ramanna dan Sletten (2009, P.1)

memberikan bukti mengenai hubungan antara budaya dan keputusan

pengadopsian IFRS, yaitu bahwa negara dengan kekuasaan yang

besar akan lebih tidak memilih mengadopsi IFRS, dimana negara

dengan kekuasaan yang besar tersebut tidak akan menyetujui adanya

otoritas penetapan standar yang dilakukan oleh badan internasional.

Page 65: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Uncertainty Avoidance

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis kedua yaitu: “Uncertainty avoidance berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Hasil analisis regresi menunjukkan persamaan regresi Y =

15,055 + 0,631X menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai

dari variabel uncertainty avoidance (X), maka nilai variabel

keputusan adopsi IAS dalam PSAK (Y) adalah 15.055. Koefesien

regresi sebesar 0,631 menyatakan bahwa setiap kenaikan (bertanda

positif) pada variabel uncertainty avoidance akan memberikan

kenaikan skor sebesar 0,631.

Uji statistik terhadap koefisien regresi menghasilkan nilai t

sebesar 2,102 dengan p sebesar 0,043. Nilai p < 0,05 menunjukkan

bahwa uncertainty avoidance berpengaruh signifikan terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK. Hasil ini berarti menerima

hipotesis kedua, yang berarti semakin tinggi tingkat penghindaran

ketidakpastian dalam budaya Kalimantan (Borneo), akan cenderung

mendukung keputusan Adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa uncertainty

avoidance berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK

tetapi hubungan pengaruh dalam penelitian ini berpengaruh positif,

sedangkan Clement et al. (2010) berpengaruh negatif.

Page 66: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Masculinity

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis ketiga yaitu: “Masculinity berpengaruh terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Hasil analisis regresi menunjukkan persamaan regresi Y =

15,055 + 0,102X menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai

dari variabel masculinity (X), maka nilai variabel keputusan adopsi

IAS dalam PSAK (Y) adalah 15.055. Koefesien regresi sebesar

0,102 menyatakan bahwa setiap kenaikan (bertanda positif) pada

variabel masculinity akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,102.

Uji statistik terhadap koefisien regresi masculinity

menghasilkan nilai t sebesar 0,688 dengan p sebesar 0,496. Nilai p >

0,05 menunjukkan bahwa masculinity tidak berpengaruh terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan bahwa masculinity berpengaruh terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK ditolak. Hal ini berarti budaya

masculinity dalam etnis Kalimantan (Borneo), tidak mempengaruhi

keputusan Adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia dan ini tidak sesuai

dengan penelitian Clement et al. (2010) dan Gray (1988)

menyebutkan bahwa masculinity pada tingkat yang tinggi

berhubungan dengan conservatism yang tinggi, dimana IAS

diasumsikan cenderung mendukung transparansi yang besar,

sedangkan masculinity yang rendah diasosiasikan berbeda dari IAS.

Page 67: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Individualism

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis keempat yaitu: “Individualism berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Hasil analisis regresi menunjukkan persamaan regresi

Y = 15,055 - 0,131X menyatakan bahwa jika tidak ada penurunan

nilai dari variabel individualism (X), maka nilai variabel keputusan

adopsi IAS dalam PSAK (Y) adalah 15.055. Koefesien regresi

sebesar 0,131 menyatakan bahwa setiap penurunan (bertanda

negatif) pada variabel individualism akan memberikan penurunan

skor sebesar 0,131.

Uji statistik terhadap koefisien regresi individualism

menghasilkan nilai t sebesar –0,550 dengan p sebesar 0,586. Nilai

p > 0,05 menunjukkan bahwa individualism tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK. Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan bahwa individualism

berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK ditolak.

Hal ini berarti budaya individualism dalam etnis Kalimantan

(Borneo), tidak mempengaruhi keputusan Adopsi IAS dalam PSAK

di Indonesia dan ini tidak sesuai dengan penelitian Clement et al.

(2010) dan Burh dan Freedman (2001) yang menunjukkan bahwa

individualism yang tinggi mewakili standar akuntansi yang berbeda

dari IAS, yang didasarkan pada keseragaman serta pengungkapan

yang lebih.

Page 68: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Confucian Work Dynamics

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis kelima yaitu:“Confucian Work Dynamics

berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Hasil analisis regresi menunjukkan persamaan regresi

Y = 15,055 + 0,485X menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan

nilai dari variabel confucian work dynamics (X), maka nilai variabel

keputusan adopsi IAS dalam PSAK (Y) adalah 15.055. Koefesien

regresi sebesar 0,485 menyatakan bahwa setiap kenaikan (bertanda

positif) pada variabel confucian work dynamics akan memberikan

kenaikan skor sebesar 0,485.

Uji statistik terhadap koefisien regresi confucian work

dynamics menghasilkan nilai t sebesar 1,416 dengan p sebesar 0,165.

Nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa confucian work dynamics tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa confucian

work dynamics berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam

PSAK ditolak. Hal ini berarti budaya orientasi jangka panjang dalam

budaya etnis Kalimantan (Borneo), tidak mempengaruhi keputusan

Adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia dan ini tidak sesuai dengan

penelitian (Cohen et al., 1995).

Page 69: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian,

dari uji F didapat nilai F hitung sebesar 1,828 dengan p sebesar 0,133. Karena

nilai probabilitas jauh lebih besar dari 0,05 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi tidak dapat digunakan sebagai prediktor yang signifikan

atau dapat disimpulkan bahwa kelima dimensi budaya tidak secara simultan

berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK.

Uji statistik terhadap koefisien regresi uncertainty avoidance

menghasilkan nilai t sebesar 2,102 dengan p sebesar 0,043. Nilai p < 0,05

menunjukkan bahwa uncertainty avoidance berpengaruh signifikan terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia. Hal ini berarti semakin

tinggi tingkat penghindaran ketidakpastian dalam budaya etnis Kalimantan

(Borneo), akan cenderung mendukung keputusan Adopsi IAS dalam PSAK di

Indonesia. Sedangkan Uji statistik terhadap koefisien regresi Power distance,

Masculinity, Individualism dan Confucian Work Dynamics dalam budaya etnis

Kalimantan (Borneo) menghasilkan nilai t masing-masing sebesar -0,555,

0,688, -0,550 dan 1,416. Nilai p masing-masing sebesar 0,583, 0,496, 0,586

dan 0,165. Nilai p keempat variabel independen tersebut > 0,05 ini

menunjukkan bahwa keempat variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap

Keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK

di Indonesia.

Page 70: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal ini berarti budaya etnis Kalimantan (Borneo) cenderung tidak

setuju dengan keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia, sehingga

perlu dibuat standar sendiri.

B. KETERBATASAN

Penelitian ini mengandung keterbatasan sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini hanya melakukan survei terhadap satu etnis saja

yaitu etnis Kalimantan (Borneo). Padahal di Indonesia terdapat beragam

etnis seperti etnis Madura, Batak, Betawi dan lain-lain.

2. Penelitian ini menggunakan 41 sampel dari etnis Kalimantan (Borneo)

dengan penyebaran kusioner yang hanya mencakup beberapa wilayah di

Indonesia, sehingga baru dapat digeneralisasikan dalam jumlah sampel

tersebut pada etnis Kalimantan (Borneo).

3. Lingkup penelitian yang terbatas pada Mahasiswa, Karyawan

Swasta/Pemerintahan yang hanya mencakup beberapa wilayah di

Indonesia, sehingga mengakibatkan hasil penelitian tidak dapat

digeneralisasikan untuk semua jenis perusahaan dan wilayah di

Indonesia.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran untuk

penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat melakukan survei

terhadap beberapa etnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Page 71: PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat lebih meratakan wilayah

penelitian, sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili setiap

wilayah diseluruh Indonesia untuk memperoleh hasil yang lebih valid.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel

dengan memperbarui sampel yang digunakan.