PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA...
Transcript of PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA...
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada PT Arisma Dawindo Sarana)
Oleh
Mochammad Ery Putro Haryadi
NIM: 1113081000066
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2017 M
i
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada PT. Arisma Dawindo Sarana)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Mochammad Ery Putro Haryadi
NIM : 1113081000082
Dibawah bimbingan
Pembimbing
\\\
Dr. Suhendra,. MM
NIP:197112062003121001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 08 Agustus 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Mochammad Ery Putro Haryadi
2. NIM : 1113081000082
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi :PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN
KERJATERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada PT Arisma Dawindo Sarana)
Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan “LULUS” dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ketahap
ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta 8 Agustus 2017
1. Dr. Suhendra, MM (__________________________)
NIP. 19711206 2003 12 1 00 1 Penguji I
2. Bahrul Yaman, S.Sos, M.Si (__________________________)
NIP. 196208 181986 1 001 Penguji II
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
1. Nama : Mochammad Ery Putro Haryadi
2. NIM : 1113081000082
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi :PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi
Kasus Pada PT Arisma Dawindo Sarana)
Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut
dinyatakan “LULUS” dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 Desember 2017
1.Titi Dewi Warninda, SE.M.Si (__________________________)
NIP. 19731221 200501 2002 Ketua
2. Dr. Suhendra,S.Ag. MM (__________________________)
NIP. 19711206 200312 1 001 Sekretaris
3. Hemmy Fauzan, SE. MM (__________________________)
NIP. 19760822 200701 1 014 Penguji Ahli
4. Dr. Suhendra,S.Ag. MM (__________________________)
NIP. 19711206 200312 1 001 Pembimbing
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mochammad Ery Putro Haryadi
NIM : 1113081000082
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukam pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Desember 2017
Yang Menyatakan
(Mochammad Ery Putro Haryadi)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama lengkap : Mochammad Ery Putro Hayadi
2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 10 Oktober 1995
3. Alamat : Jl. H. Abdul Majid dalam 2 No. 22 RT
008/005, Cipete Selatan, Jaksel, DKI
Jakarta
4. Telepon : 085772119516
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN Manggarai 01 Pagi : Tahun 2001 – 2007
2. SMP Negeri 73 Jakarta : Tahun 2007 – 2010
3. SMA Cenderawasih 1 Jakarta : Tahun 2010 – 2013
4. S1 Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2013 – 2017
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Taekwondo SMP Negeri 73 Jakarta
2. Anggota Ikatan Pemuda Jasmine Garden 1
IV. PENGALAMAN KERJA
1. Magang di Balai Diklat Wilayah VI Kementrian PUPR Jakarta
V. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Ary Haryadi
2. Ibu : Essy Kristini
3. Alamat : Jl. H. Abdul Majid dalam 2 No. 22 RT
008/005, Cipete Selatan, Jaksel, DKI
Jakarta
vi
ABSTRACT
The purpose of this study is to explain the influence of organizational culture and
work discipline work on the performance of employees of PT Arisma Dawindo
Sarana. This type of research is quantitative. The population in this research is
employees of PT Arisma Dawindo Sarana. Data collection using saturated
sampling was distributed to 40 respondents.Data collection techniques in this
study is a questionnaire and documentation with multiple linear regression
analysis, with the help of software spss 22. The results of this study indicate that
organizational culture and work discipline significantly affect the performance of
the employees. Adjusted R square value of 0,529, meaning the contribution of
organizational culture and work discipline is 52,9%. Partially, organizational
culture has no significant effect on employee peformance, while work discipline
has a significant effect on employee performance.
Keyword : organizational culture, work discipline, employee performance
vii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh budaya organisasi
dan disiplin kerja kerja terhadap kinerja karyawan PT Arisma Dawindo Sarana.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan PT Arisma Dawindo Sarana. Pengambilan data menggunakan sampling
jenuh yang didistribusikan kepada 40 responden. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah kuesioner dan dokumentasi dengan Analisis Regresi Linier
Berganda, dengan bantuan software SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa budaya organisasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap kinerja karyawan. Nilai adjusted R-square sebesar 0,529,
artinya kontribusi budaya organisasi dan disiplin kerja adalah 52,9%. Secara
parsial, budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, sedangkan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Kata kunci : budaya organisasi, disiplin kerja, kinerja karyawan
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan
semesta alam, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan PT. Arisma Dawindo
Sarana). Shalawat serta salam semoga terus terucap untuk Nabi Muhammad
SAW, tauladan bagi kita semua, kepada keluarganya, kepada sahabatnya, sampai
kepada para pengikutnya.
Skripsi ini mengkaji tentang bagaimana pengaruh budaya organisasi dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan metode analisis
regresi linier berganda. Sample penelitian adalah karyawan di PT. Arisma
Dawindo Sarana
Tentunya keberhasilan penyusunan skripsi ini tak lepas dari adanya
orang-orang yang selalu siap membantu dan terus memberikan semangat kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua tercinta penulis, Bapak dan Ibu yang selalu menyisipkan doa
untuk penulis dan memberikan dorongan serta semangat untuk menyelesaikan
skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan
kebahagiaan untuk Bapak dan Ibu. Begitu juga adikku Alif, yang memberi
hiburan tersendiri dikala penulis sedang bosan atau lelah, semoga Allah selalu
memberikan kesehatan untuk kamu. Aamin.
2. Untuk Eyang dan Atok, terima kasih atas jasa dan bantuan yang diberikan
selama penulis menempuh masa kuliah. Penulis doakan agar Eyang dan Atok
selalu dalam lindungan Allah SWT.
3. Bapak Dr. Suhendra,. MM selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan arahan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terimakasih untuk semua
curahan ilmu dan pengalaman yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis.
ix
5. Teman-teman tercinta Manajemen 2013, terima kasih untuk pertemanan yang
luar biasa selama masa kuliah, khususnya teman-teman MNJ B. Kalian luar
biasa !!!
6. Teman-teman MSDM 2013, kalian yang membuat saya betah berada di
konsentrasi SDM. Terima kasih atas segala bantuan dan kenangan indah.
7. Sahabat seperjuangan Rudy, Valdo, Rahman, Dani, Elvan, Aldy, Noval,
Adrul, Irfan, Rio, Irvan, Nta, Jul, dan Alm. Hendrawan
8. Om Doni, yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk
melakukan penelitian di tempat beliau bekerja. Terima kasih banyak om atas
bantuan yang om berikan. Penulis doakan agar om dan keluarga selalu
diberikan kesehatan dan kemudahan dalam segala hal. Aamin
9. Ramanda Febi Anggraeni, terima kasih atas doa dan dukungan yang
diberikan kepada penulis serta segala bantuan yang diberikan yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
10. Ka Tyo, pria baik yang menjadi pembimbing saya diluar kampus. Terima
kasih atas segala perhatian dan bantuan yang kaka berikan kepada penulis
selama penyusunan skripsi ini. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan
kaka. Terima kasih banyak kak.
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga bantuan
yang telah diberikan baik berupa moril maupun materil menjadi amal ibadah
yang selalu berlipat ganda pahalanya. Aamin yaa rabal „alamin
Akhir kata, penulis memahami bahwasannya tak ada satupun di dunia
yang sempurna, tak terkecuali skripsi ini. Dengan segenap kerendahan hati,
penulis mengharapkan saran, arahan maupun kritikan yang membangun demi
penyempurnaan skripsi ini.
Ciputat, Desember 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI.......................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. iiiv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 10
A. Landasan Teori ............................................................................................ 10
1. Perilaku Organisasi ................................................................................. 10
2. Budaya Organisasi .................................................................................. 11
3. Disiplin Kerja ............................................................................................. 16
4. Kinerja Karyawan ...................................................................................... 18
B. Kerangka Berpikir........................................................................................ 23
C. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 24
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 27
xi
E. Hubungan antara Variabel Penelitian......................................................... 28
1. Hubungan antara variabel Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan ..... 28
2. Hubungan antara variabel Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan ............. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 30
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 30
1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 30
2. Pembatasan Masalah/Variabel Penelitian............................................... 30
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 30
1. Populasi .................................................................................................. 30
2. Sampel .................................................................................................... 30
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 31
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 33
1. Uji Kualitas Data .................................................................................... 33
2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 34
3. Uji Hipotesis .............................................................................................. 36
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 39
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 44
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 44
1. Sejarah Singkat Perusahaan .................................................................... 44
2. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................... 45
3. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 45
B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 45
1. Karakteristik Responden ........................................................................ 45
2. Uji Kualitas Data .................................................................................... 47
3. Deskripsi Statistik ...................................................................................... 50
C. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 54
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 54
2. Uji Multikolinieritas ............................................................................... 56
xii
3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 57
D. Hasil Uji Hipotesis Penelitian .................................................................... 58
1. Hasil Uji t ( Hasil Uji Secara Parsial) ..................................................... 58
2. Hasil Uji F (Hasil Uji Secara Simultan) ................................................. 60
E. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 61
F. Uji Koefisiensi Determinasi ....................................................................... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 64
A. Kesimpulan ................................................................................................ 64
B. Saran ........................................................................................................... 64
1. Bagi perusahaan...................................................................................... 64
2. Bagi Akademisi ...................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66
LAMPIRAN .......................................................................................................... 68
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Company Values ..................................................................................... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 24
Tabel 3.1 Operasional Variabel............................................................................. 39
Tabel4.1 Jenis Kelamin Responden ...................................................................... 46
Tabel 4.2 Usia Responden..................................................................................... 46
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir .............................................................................. 47
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas ...................................................................... 48
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabitas ............................................................................... 50
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Budaya Organisasi ............... 51
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Disiplin Kerja ........................................................ 52
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Kinerja Karyawan .................................................. 53
Tabel 4.9 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .................................................. 55
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 56
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 58
Tabel 4.12 Hasil Uji t ............................................................................................ 59
Tabel 4.13 Hasil Uji F ........................................................................................... 60
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 61
Tabel 4.15 Hasil Uji R2 ......................................................................................... 63
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Absensi Karyawan............................................................................... 7
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 23
Gambar 4.1 Uji Normalitas Secara Grafik (P-Plot) .............................................. 54
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian ........................................................................ 68
Lampiran 2 : Tabel Jawaban Responden .............................................................. 72
Lampiran 3 : Hasil Uji SPSS – Kualitas Data ....................................................... 75
Lampiran 4 : Hasil Uji SPSS – Uji Asumsi Klasik ............................................... 79
Lampiran 5 : Hasil Uji SPSS – Uji Hipotesis ....................................................... 81
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Setiap organisasi selalu berusaha untuk dapat mencapai tujuannya. Salah
satu sumber daya organisasi yang memiliki peran penting dalam mencapai
tujuannya adalah sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan sumber daya
manusia memiliki peran sebagai subyek pelaksana kegiatan dan kebijakan
operasional suatu organisasi, perusahaan, badan ataupun sejenisnya.
Selain itu, guna meningkatkan kinerja organisasi selain dari faktor SDM,
diperlukan budaya organisasi yang baik. Budaya organisasi merupakan sistem
nilai yang diyakini dan dapat dipelajari, dapat diterapkan dan dikembangkan
secara terus menerus. Secara komprehensif budaya organisasi didefenisikan
sebagai pola asumsi dasar bersama yang dipelajari oleh kelompok dalam
suatu organisasi sebagai alat untuk memecahkan masalah terhadap
penyesuaian faktor eksternal dan integrasi faktor internal, dan telah terbukti
sah, dan oleh karenanya diajarkan kepada para anggota organisasi yang baru
sebagai cara yang benar untuk mempersepsikan, memikirkan dan merasakan
dalam kaitannya dengan masalah-masalah yang dihadapi. Hal ini cukup
bernilai dan, oleh karenanya pantas diajarkan kepada para anggota baru
sebagai cara yang benar untuk berpersepsi, berpikir, dan berperasaan dalam
hubungannya dengan problem-problem tersebut (Hessel Nogi, 2005)
2
Isu dan kekuatan suatu budaya memengaruhi suasana ideal sebuah
organisasi dan perilaku ideal para anggotanya. Budaya sebuah organisasi
yang punya kemungkinan paling besar untuk membentuk standar dan etika
tinggi adalah budaya yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, rendah,
sampai sedang dalam hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain juga hasil.
Manajemen dapat melakukan beberapa hal dalam menciptakan budaya yang
lebih ideal.
Terbentuknya budaya organisasi sebagaimana dideskripsikan menurut
Robbins (2002), berawal dari filsafat pendiri organisasi (mereka mempunyai
visi mengenai bagaimana seharusnya organisasi itu), budaya asli diturunkan
dari filsafat pendirinya, yang kemudian berpengaruh terhadap kriteria yang
digunakan dalam mempekerjakan anggota/karyawannya. Tindakan
manajemen puncak juga mempunyai dampak besar dalam pembentukan
budaya organisasi (melalui apa yang mereka katakan dan lakukan) dan
seringkali menentukan iklim umum dari perilaku yang dapat diterima dan
yang tidak. Bagaimana anggota/karyawan harus disosialisasikan akan
tergantung, baik pada tingkat sukses yang dicapai dalam mencocokan nilai-
nilai anggota/karyawan baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses
seleksi maupun pada preferensi manajemen puncak akan metode-metode
sosialisasi.
Perbaikan terhadap kinerja harus dilakukan karena prestasi kerja yang
dicapai tidak seperti yang diharapkan, dengan melakukan perbaikan kinerja
diharapkan tujuan organisasi di masa depan dapat dicapai dengan lebih baik
3
(Wibowo, 2007). Jika budaya organisasi kuat, maka kinerja karyawan akan
baik.
PT Arisma Dawindo Sarana (ADS Auto Service) merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang service kendaraan serta pengadaan sparepart untuk
kendaraan-kendaraan CBU.PT Arisma Dawindo Sarana terletak di atas tanah
seluas 3000 m2 di daerah Jalan Panjang, No. 71, Kebon Jeruk. CBU atau
completely build up sendiri adalah kendaraan bermotor jenis mobil ataupun
motor yang didatangkan langsung dari negara produsennya dengan cara
diimpor dalam keadaan yang utuh atau dengan kata lain, tidak dalam kondisi
terpisah. Sesuai dengan artinya, "build up", maka kendaraan tersebut
bukanlah jenis kendaraan yang dirakit di dalam negeri sehingga terbatas dari
segi kuantitas. Dikarenakan kendaraan jenis ini diimpor, maka tentu harganya
pun menjadi sangat mahal yang diakibatkan oleh biaya pajak dan bea yang
mahal pada saat kendaraan ini masuk ke Indonesia.
Kendaraan ini juga merupakan tipe kendaraan mewah yang terbatas baik
dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebagai contoh beberapa kendaraan roda
empat tipe CBU yang ada di Indonesia adalah mobil Ferrari, Lamborghini,
Porsche dan lain sebagainya.
ADS Auto Service juga menjadi salah satu bengkel terbesar yang
menangani mobil-mobil CBU. Peraturan baru yang ditetapkan oleh
pemerintah diperlukan bahwa setiap mobil yang diimpor harus memiliki 24
bulan garansi purnajual, melindungi hak-hak pelanggan dari 2 tahun periode
bebas klaim. ADS menjadi bengkel kedua yang disahkan oleh pemerintah
4
Indonesia untuk mengeluarkan dan memberikan garansi ini. Bukan tanpa
alasan pemerintah melakukan hal tersebut. Hal yang mendasari adalah
memadainya peralatan serta SDM yang dipunya oleh ADS Auto service.
Dari hasil wawancara saya dengan Bapak Eko Yulianto selaku Kepala
Bengkel ADS Auto Service, untuk penerapan budaya organisasi di
perusahaanya, ADS memiliki company values. Terdapat lima point company
values dalam perusahaan tersebut yang berbunyi :
Tabel 1.1
Company Values
Excellence Doing ordinary things extra
ordinary well
Integrity what we promise is what we deliver
Passion when passion drives ,nothing is
impossible
Speed customer time is valuable ,we make
all done faster
Together is our success
Sumber : PT Arisma Dawindo Sarana, 2010
Terdapat beberapa masalah dalam budaya perusahaan. Dari hasil
wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa karyawan ADS, mereka
mengatakan bahwa dalam mengambil keputusan perusahaan tidak selalu
mempertimbangkan karyawan dan juga dalam beberapa hal penerapan
company value tidak berjalan baik
5
Selain budaya organisasi, organisasi harus mampu menciptakan suatu
kondisi yang dapat mengakibatkan karyawan disiplin dalam bekerja. Disiplin
kerja karyawan adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk
mematuhi dan menaati segala norma peraturan yang berlaku di organisasi
atau perusahaan tempat mereka bekerja.
Menurut Mondy dan Noe (2005) disiplin merupakan kontrol diri dan
tingkah laku tertata karyawan dan mengindikasikan adanya tim kerja yang
sejatinya di dalam organisasi. Tindakan disiplin memberikan suatu penalti
atas karyawan yang gagal memenuhi standar dan disiplin juga merupakan
bentuk pelatihan yang menegakkan peraturan-peraturan organisasi.
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama
untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam
melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok.
Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan
menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik. Kedisplinan merupakan fungsi operatif
Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting, karena semakin baik
disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa
disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil
yang optimal.
Terkadang kekurangtahuan pegawai tentang peraturan, prosedur, dan akan
kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner.
Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya
6
memberikan program orientasi kepada tenaga kerja. Selain memberikan
orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang
sering dilanggar, berikut rasional, dan konsekuensinya. Demikian pula
peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau
diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.
Masalah disiplin yang umumnya ditimbulkan oleh pegawai bermasalah
antara lain terlambat datang, pulang cepat, tidak masuk kerja dan ketidak
patuhan. Disiplin yang efektif sebaiknya diarahkan kepada perilakunya,
bukan kepada karyawan secara pribadi, karena alasan untuk pendisiplinan
adalah untuk meningkatkan kinerja, disiplin dapat secara positif dikaitkan
dengan kinerja, dimana hal ini bertentangan dengan anggapan orang-orang
bahwa disiplin dapat merusak perilaku.
Kinerja karyawan yang baik merupakan output dari disiplin kerja yang
telah tertanam dalam diri karyawan, sejauh mana kemungkinan yang akan
dirasakan oleh tenaga kerja bahwa tenaga yang telah diberikan dan usaha
yang akan dilakukan dapat membuahkan kinerja yang sesuai dengan yang
diharapkan oleh organisasi (Moh,As’ad, 2004).
Dalam wawancara saya dengan Bapak Eko Yulianto selaku Kepala
Bengkel, beliau mengungkapkan masih terdapat beberapa masalah dalam hal
kedisiplinan. Terdapat karyawan yang masih suka telat untuk masuk kantor.
Sesuai penuturan beliau, ADS akan memberikan reward kepada karyawan
yang bila masuk ke kantor lebih cepat 15 menit sebelum jam kerja aktif.
7
Reward berupa insentif yang besarannya ditentukan berdasarkan berapa kali
karyawan dapat datang lebih awal.
Selain itu, jumlah jam keterlambatan yang ditolerir oleh perusahaan dalam
sebulan adalah sebanyak 360 menit setiap bulannya atau sekitar 12 menit
setiap harinya. Jika ada karyawan yang membukukan jumlah jam
keterlambatan di atas ketentuan yang telah ditentukan, maka karyawan akan
mendapatkan Surat Peringatan 1 serta jumlah hari cuti karyawan tersebut
akan dikurangi.
Gambar 1.1
Absensi Karyawan
Sumber : Data diolah dari PT Arisma Dawindo Sarana, 2016
Terlihat dari diagram di atas bahwasannya tingkat kedisiplinan karyawan
untuk masuk kantor tepat waktu masih rendah. Selalu saja di setiap harinya
terdapat karyawan yang telat masuk kantor dengan berbagai alasan. Dari
0
5
10
15
20
25
30
Telat Sakit Izin Cuti
Agustus
September
Oktober
Jum
lah
Kar
yaw
an
8
jumlah total 40 karyawan, setiap bulannya ada setengah dari jumlah total
karyawan yang jumlah jam terlambatnya terhitung tinggji.
Berdasarkan pemaparan dan berbagai persoalan di atas, maka peneliti
ingin mengetahui apakah karyawan puas dengan adanya sistem yang
diterapkan perusahaan dalam hal kedisiplinan serta budaya yang ada di
perusahaan dan apakah hal ini berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Sehingga peneliti mengambil judul “PENGARUH BUDAYA
ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PT ARISMA DAWINDO SARANA”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka didefinisikan masalahnya sebagai
berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh dari budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan di PT Arisma Dawindo Sarana ?
2. Apakah terdapat pengaruh dari disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di
PT Arisma Dawindo Sarana ?
3. Apakah terdapat pengaruh dari budaya organisasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan di PT Arisma Dawindo Sarana ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan di PT Arisma Dawindo Sarana
2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
PT Arisma Dawindo Sarana
9
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan PT Arisma Dawindo Sarana
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Untuk menggali ilmu yang lebih luas terkait budaya organisasi,
disiplin kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan serta
2. Bagi akademisi
Dapat dijadikan bahan atau acuan untuk penelitian selanjutnya yang
dilakukan dikemudian hari
3. Bagi perusahaan
Sebagai bahan informasi dan masukan untuk perbaikan perusahaan
kedepannya
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perilaku Organisasi
Griffin dan Moorhead (2014) mengatakan bahwa perilaku organisasi
adalah studi mengenai perilaku manusia dalam tata cara oganisasi, yang
menghubungkan antara perilaku manusia dengan organisasi dan organisasi
itu sendiri. Menurut Rivai (2013), organisasi adalah wadah yang
memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak
dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Organisasi merupakan
suatu unit terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi
sebagai satu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran. Menurut Keith
Davis, et,al. (1995) perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan
pengetahuan tentang bagaimana orang bertindak dalam organisasi.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha
untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada
sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian
terhadap perilaku pekerja. Perilaku organisasi dapat memainkan peranan
penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
Manfaat dari mempelajari ilmu perilaku organisasi adalah :
a. Mempelajari suatu organisasi dengan lebih menggunakan pendekatan-
pendekatan yang lebih ilmiah.
11
b. Mempelajari sifat dan budaya dari suatu organisasi atau lingkungan
tempat kita bernaung atau yang akan kita masuki.
c. Mengenal sedikit ilmu psikologi.
d. Melatih kemampuan analisa, kerja sama tim ,ama public speaking.
Pengetahuan yang diperoleh dengan mempelajari perilaku
organisasi adalah membantu seorang manajer untuk mengidentifikasi
permasalahan, menentukan bagaimana cara memperbaiki (koreksi) dan
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi. Kaitan manajemen dengan
perilaku organisasi mengungkap permasalahan dan dapat menentukan
keputusan untuk mencapai tujuan organisasi
2. Budaya Organisasi
Budaya organisasi memberikan ketegasan dan mencerminkan
spesifikasi suatu organisasi sehingga berbeda dengan organisasi lain.
Budaya organisasi melingkupi seluruh pola perilaku anggota organisasi
dan menjadi pegangan bagi setiap individu dalam berinteraksi, baik di
dalam ruang lingkup internal maupun ketika berinteraksi dengan
lingkungan eksternal.
Robbins (2010) juga menjelaskan bahwa budaya organisasi
menyangkut bagaimana para anggota melihat organisasi tersebut, bukan
menyangkut apakah para anggota organisasi menyukainya atau tidak,
karena para anggota menyerap budaya organisasi berdasarkan dari apa
yang mereka lihat atau dengar di dalam organisasi. Dan anggota
organisasi cenderung mempersepsikan sama tentang budaya dalam
12
organisasi tersebut meskipun mereka berasal dari latar belakang yang
berbeda ataupun bekerja pada tingkat-tingkat keahlian yang berlainan
dalam organisasi tersebut.
Budaya organisasi adalah kepribadian organisasi yang mempengaruhi
cara bertindak individu dalam organisasi (Gibson, et,al.1988).
Budaya organisasi merupakan system makna yang diterima secara
terbuka dan kolektif yang digunakan dalam suatu kelompok orang tertentu
pada satu waktu tertentu (Fendi, 2013).
a. Fungsi Budaya Organisasi
Budaya organisasi sebagai pedoman untuk mengontrol perilaku
anggota organisasi, pasti memiliki fungsi dan manfaat yang berguna
bagi organisasi. Menurut Suwarto dan Koeshartono (2009) dalam
bukunya yang berjudul budaya organisasi, bahwa budaya melakukan
sejumlah fungsi di dalam sebuah organisasi yaitu sebagai berikut:
1) Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas. Artinya,
budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi
dengan yang lain.
2) Budaya membawa satu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi.
3) Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang
lebih luas daripada kepentingan dari individual seseorang.
4) Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial, budaya
merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
13
organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat
mengenai apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para
karyawan.
5) Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan
kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para
karyawan.
b. Bentuk-bentuk Budaya Organisasi
Dikemukakan oleh J.J. Hoenigman (2011) membedakan wujud
kebudayaan menjadi 3 (tiga), yaitu: gagasan, aktivitas, dan artefak,
sebagai berikut :
1) Gagasan (wujud ideal)
Kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide gagasan, tidak dapat
diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-
kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakata
tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,
maka lokasi dalam kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2) Aktivitas (tindakan)
Wujud kebudayaan sebgai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
14
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari
dan dapat diamati dan didokumentasikan. Biasanya diperlukan
wawancara yang lebih mendalam dari orang yang menjadi ahlinya
untuk mengetahui kandungan dari budaya organisasi yang satu ini.
3) Artefak (karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya semua masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang
dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya peling konkret
diantara ketiga wujud kebudayaan
c. Indikator Budaya Organisasi
Menurut Robbins (2010), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1) Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung
untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
2) Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan
menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail
3) Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil
bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai
hasil tersebut
4) Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen
memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5) Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar
tim-tim, bukannya individu.
6) Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
15
7) Stabilitas. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan
pertumbuhan
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan
diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini
menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para
anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di
dalamnya, dan cara para anggota berperilaku.
d. Manfaat Budaya Organisasi
Perkembangan dan kesinambungan suatu perusahaan akan sangat
tergantung pada budaya perusahaan. Robbins (2010), mengemukakan
bahwa budaya suatu perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai andalan daya
saing suatu perusahaan dalam menghadapi perubahan dan tantangan.
Beberapa manfaat budaya organisasi dikemukakan oleh Robbins
(2010), sebagai berikut :
1) Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu
dengan yang lain. Setiap organisasi mempunyai peran yang
berbeda sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam
sistem dua kegiatan yang ada dalam organisasi.
2) Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi para anggota organisasi.
Dengan budaya organisasi yang kuat, anggota orgainisasi akan
merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas organisasi
16
3) Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan
kepentingan individu
4) Menjaga stabilitas organisasi. Kesatuan komponen-komponen
organisasi yang direkatkan oleh pemahaman budaya yang sama
akan membuat kondisi organisasi relatif stabil.
3. Disiplin Kerja
Hasibuan (2003) menyatakan kedisiplinan adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-
norma yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara
sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggungjawabnya, jadi dia akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya
dengan baik, bukan atas paksaan. Sedangkan yang dimaksud dengan
kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang
sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
Sedangkan menurut Mangkunegara (2005), disiplin kerja dapat
diartikan pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman
organisasi. Pendapat lain menurut Siswanto (2001) disiplin kerja sebagai
sikap menghormati, menghargai, dan taat pada peraturan yang berlaku
baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya, tidak
mengelak dengan sanksi-sanksi apabila melanggar tugas dan wewenang
yang diberikan kepadanya.
17
a. Indikator Disiplin Kerja
Menurut Rivai (2013) menjelaskan bahwa disiplin kerja memliki beberapa
indikator seperti :
1) Kehadiran
Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan
dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa
untuk terlambat dalam bekerja.
2) Ketaatan pada peraturan kerja
Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan
prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang
ditetapkan oleh perusahaan.
3) Ketaatan pada standar kerja
Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan
terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya.
4) Tingkat kewaspadaan tinggi
Karyawan memiliki kewaspadaan tinggi akan selalu berhati-hati,
penuh perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta selalu
menggunakan sesuatu secara efektif dan efisien.
5) Bekerja etis
Beberapa karyawan mungkin melakukan tindakan yang tidak sopan ke
pelanggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini
merupakan salah satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bekerja
etis sebagai salah satu wujud dan disiplin kerja karyawan.
18
b. Macam-macam Disiplin Kerja
Ada dua bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan disiplin
korektif. (Mangkunegara, 2005)
1) Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai
mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah
digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk
menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif,
pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan
perusahaan. Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang
berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem
dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka diharapkan akan
lebih mudah menegakkan disiplin kerja.
2) Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada
disiplin lorektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi
adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan
yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.
4. Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas
pokok yang dibebankan kepadanya (Hamzah, et,al, 2012). Pengertian
19
kinerja menurut Mangkunegara (2005) mengatakan bahwa: kinerja
karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Yaslis Ilyas
(2001) berpendapat bahwa kinerja adalah penampilan hasil karya personal
baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi.
a. Indikator Kinerja Karyawan
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada lima,
yaitu (Robbins:2006) :
1) Kualitas.
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan.
2) Kuantitas.
Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti
jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3) Ketepatan waktu.
Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
20
4) Efektivitas.
Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,
teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan
hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
5) Kemandirian.
Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat
menjalankan fungsi kerjanya
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Prawirosentono
(1999) adalah sebagai berikut :
1) Efektifitas dan Efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan
bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak
dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga
mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efisien.
Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka
kegiatan tersebut efisien
2) Otoritas (Wewenang)
Otoritas adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada
anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan
kontribusinya.
21
3) Disiplin
Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Jadi,
disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam
menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.
4) Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam
membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan
tujuan organisasi.
c. Dimensi Kinerja Karyawan
Menurut Bangun (2012) berbagai dimensi atau kriteria kinerja yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja adalah :
1) Jumlah pekerjaan
Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu
atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.
Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda sehingga menuntut
karyawan harus memenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan,
keterampilan, maupun kemampuan yang sesuai. Berdasarkan
persyaratan pekerjaan tersebut dapat diketahui jumlah karyawan yang
dibutuhkan untuk dapat mengerjakannya, atau setiap karyawan dapat
mengerjakan berapa unit pekerjaan
2) Kualitas pekerjaan
Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan
tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang
22
dituntut suatu pekerjaan tertentu. Setiap pekerjaan mempunyai standar
kualitas tertentu yang harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat
mengerjakannya sesuai ketentuan. Karyawan memiliki kinerja baik bila
dapat menghasilkan pekerjaan sesuai persyaratan kualitas yang dituntut
pekerjaan tersebut.
3) Ketepatan waktu
Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda untuk jenis
pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki
ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Pekerjaan yang tidak selesai
tepat waktu pada suatu bagian akan menghambat pekerjaan pada bagian
lain, sehingga mempengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan.
4) Kehadiran
Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam
mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Kinerja karyawan
ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.
5) Kemampuan kerja sama
Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan
saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh
dua orang atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antarkaryawan
sangat dibutuhkan. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya
bekerjasama dengan rekan sekerja lainnya.
23
B. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah gambaran mengenai hubungan antar variabel
dalam suatu penelitian, yang diuraikan oleh jalan pikiran menurut kerangka logis.
Dari penelitian ini, kerangka berpikir yang dibuat adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
BUDAYA
ORGANISASI(X1)
DISIPLIN KERJA(X2)
DISIPLIN KERJA(X2)
24
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
Judul Penelitian,
Peneliti dan Tahun
Penelitian
Persamaan Perbedaan
Hasil
Penelitian
1 Pengaruh Budaya
Organisasi,
Disiplin Kerja Dan
Kepemimpinan
Terhadap Kinerja
Pegawai Pada
Sekretariat Daerah
Kabupaten
Indragiri Hulu
Ilham Khaliq
Marnis (2013)
Variabel
Independen :
Budaya
Organisasi
dan Disiplin
Kerja
Variabel
Dependen :
Kinerja
Karyawan
Menggunakan
metode
regresi linier
berganda
Variabel
Independen :
Kepemimpinan
Budaya organisasi
pegawai
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja pegawai.
Terlihat dari
koefisien regresi
variabel Budaya
Organisasi terhadap
kinerja adalah
sebesar 0,318
dengan Sig
(0,00<0,05) lebih
kecil dari
probabilitas 0,05
sehingga
berpengaruh
25
signifikan dan
positif
2 Hubungan Budaya
Organisasi dan
Komitmen
Organisasional
pada Kinerja
Karyawan PT Tirta
Sarana Sukses
Jessica Clairine
Tanuwibowo
Eddy M. Sutanto
(2014)
Variabel
Independen :
Budaya
Organisasi
Variabel
Independen :
Komitmen
Organisasional
Budaya organisasi
dan komitmen
organisasional
berhubungan positif
dengan kinerja
karyawan PT Tirta
Sarana Sukses.
3 Pengaruh Budaya
Organisasi,
Disiplin Kerja
Dan Kepuasan
Kerja Karyawan
Terhadap
Kinerja Karyawan
BPJS Kesehatan
Kantor Cabang
Kediri
Variabel
Independen :
Budaya
Organisasi,
Disiplin Kerja
Variabel
Dependen :
Kinerja
Karyawan
Variabel
Independen :
Kepuasan
Kerja
Variabel budaya
organisasi, disiplin
kerja dan kepuasan
kerja karyawan
mampu
mempengaruhi
kinerja karyawan
sebesar 75,2%,
26
Paksi Dwi Setyo
(2015)
Menggunakan
metode
regresi linier
berganda
4 Pengaruh Budaya
Organisasi Dan
Komitmen
Organisasi
Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui
Organizational
Citizenship
Behavior (Ocb)
Sebagai Variabel
Intervening
(Studi Kasus Pada
Karyawan Pt
Masscom Graphy
Semarang)
Venty Hertina
Maulani,
Widiartanto & Reni
Shinta Dewi (2013)
Variabel
Independen :
Budaya
Organisasi :
Variabel
Dependen :
Kinerja
Karyawan
Menggunakan
metode
regresi linier
berganda
Variabel
Independen :
Komitmen
Organisasi
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
budaya organisasi
dan komitmen
organisasi baik
secara parsial
maupun simultan
berpengaruh
signifikan terhadap
Organizational
Citizenship
Behavior (OCB) dan
Kinerja Karyawan.
27
D. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat apakah tinggi rendahnya
kinerja merupakan dependent variable bergantung pada tinggi rendahnya skor
pada independent variable yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu budaya
organisasi dan disiplin Kerja. Dalam penelitian ini hipotesis yang
dikembangkan adalah:
1. Ho = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya
organisasi (X1) secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y).
Ha ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya organisasi
(X1) secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y).
2. Ho = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel disiplin kerja
(X2) secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y).
Ha ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel disiplin kerja (X2)
secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y).
3. Ho = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi,
disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan.
Ha ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi dan disiplin
kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan.
28
E. Hubungan antara Variabel Penelitian
1. Hubungan antara variabel Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan
Untuk membangun budaya organisasi, semua pelaku organisasi seharusnya
memiliki perasaan membutuhkan untuk membangun organisasi yang
efektif, sehingga semua karyawan bisa terlibat aktif dalam mencapai
tujuan dari organisasi. Kinerja individu, tim, organisasi mungkin dapat
mencapai tujuan dan sasaran seperti diharapkan, namun dapat juga tidak
mencapai apa yang diharapkan. Perbaikan terhadap kinerja harus
dilakukan karena prestasi kerja yang dicapai tidak seperti yang diharapkan.
Dengan melakukan perbaikan kinerja diharapkan tujuan organisasi di masa
depan dapat dicapai dengan lebih baik (Wibowo, 2007). Jika budaya
organisasi kuat, maka kinerja karyawan akan baik. Budaya organisasi
merupakan suatu alat penggerak perusahaan dalam hal menjalankan visi
dan misinya. Dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi mempunyai
pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Pengaruh yang positif
ini menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara budaya organisasi
dengan kinerja karyawan, atau dengan kata lain dengan adanya budaya
organisasi yang baik maka produktivitas kinerja karyawan akan tinggi.
2. Hubungan antara variabel Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan
Disiplin merupakan sesuatu yang positif apabila diterapkan dalam suatu
organisasi untuk meningkatkan kinerja. Karyawan yang yang masuk kerja
tidak sesuai dengan peraturan yang ada dalam organisasi atau datang
terlambat menandakan kelalaian dalam bertanggung jawab. Disiplin yang
29
baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-
tugas yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan yang baik merupakan
output dari disiplin kerja yang telah tertanam dalam diri karyawan, sejauh
mana kemungkinan yang akan dirasakan oleh tenaga kerja bahwa tenaga
yang telah diberikan dan usaha yang akan dilakukan dapat membuahkan
kinerja yang sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi (Moh. Ahs’ad,
2004). Bagi seorang pimpinan dalam menerapkan kebijakan-kebijakan
yang diberikan kepada karyawan haruslah dikaitkan dengan apakah
disiplin kerja yang ditimbulkan oleh kebijakan-kebijakan tersebut masih
dalam keadaan wajar.
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Arisma Dawindo Sarana (ADS Auto
Service). Waktu penelitian dimulai pada Maret 2017 – Oktober 2017.
2. Pembatasan Masalah/Variabel Penelitian
Penelitian ini mengambil variabel bebas Budaya Organisasi dan
Disiplin Kerja. Sedangkan untuk variabel terikatnya yaitu kinerja
karyawan PT. Arisma Dawindo Sarana (ADS Auto Service).
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono:
2009). Dalam hal ini, populasinya adalah karyawan PT. Arisma Dawindo
Sarana (ADS Auto Service) berjumlah 40 orang.
2. Sampel
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian
31
ini, jumlah populasi yang ada berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan
sampel adalah sampling jenuh/sensus. Penggunaan teknik sampling ini
yaitu menggunakan semua populasi yang ada untuk dijadikan sampel.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data sangatlah penting karena berkaitan dengan tersedianya
data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian
sehingga kesimpulan yang diambil adalah benar. Oleh karena itu, penelitian
metode pengumpulan data harus dilakukan dengan cara yang tepat. Dalam
penelitian ini pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah :
1. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara turun langsung menuju
tempat penelitian. Tujuan penelitian ke lapangan adalah untuk
memperoleh data yang akurat serta lebih jelas. Adapun data akurat yang
diperoleh dengan cara penelitian meliputi :
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan atau tanya jawab antara dua orang atau
lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan
dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang
pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
orang yang diwanwancarai.
b. Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara yang menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku
32
dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung
c. Kuesioner
Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden
untuk menjawab. Sebelumnya harus dipastikan kebenaran atas
responden yang diteliti berdasarkan kriteria respondennya. Dalam
Ghozali (2011), skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner
adalah skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi
jawaban dengan pilihan sebagai berikut :
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
2. Data Sekunder
Data sekunder, yaitu data yang telah jadi dan tersedia pada sumber
datanya yaitu melalui artikel-artikel, jurnal, majalah, koran, brosur,
internet dan bacaan lainnya yang mempunyai hubungan dengan objek
penelitian
33
D. Metode Analisis Data
Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan
rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan
penelitian.
Data yang diperoleh melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden
kemudian diolah dan dianalisa menggunakan teknik pengolahan data untuk
menghasilkan suatu kesimpulan atas masalah yang diteliti.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2011).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Indikator untuk uji
reliabilitas adalah Cronbach Alpha, apabila nilai Cronbach Alpha > 0,7
menunjukkan instrumen yang digunakan reliable (Ghozali, 2011). Hasil
uji reliabilitas kuesioner sangat tergantung pada kesungguhan
responden dalam menjawab semua item pertanyaan penelitian.
34
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar,
maka uji statistic menjadi tidak valid untuk sampel jumlah kecil. Dalam
penelitian ini, uji normalitas menggunakan analisis grafik. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011)
Selain itu, uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas adalah dengan uji statistic non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Jika nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov-
Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal (Ghozali, 2011)
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. (Ghozali:2011).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas
didalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance
dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukan
35
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabel independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi,
nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 10. (Ghozali, 2011)
c. Uji Heteroskedasitistas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
kepengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan
kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas (Ghozali, 2011) atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Untuk menguji bahwa data bebas dari heteroskedastisitas, data akan
diuji dengan uji Glejser, uji ini digunakan untuk memberikan angka-
angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah data yang akan
diolah mengalami heteroskedastisitas atau tidak. Ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel bebas
terhadap variabel terikat. Apabila hasil uji Glejser kurang dari atau
sama dengan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data mengalami
heteroskedastisitas dan sebaliknya. (Ghozali, 2011)
36
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti menggunakan
analisis regresi linier berganda. Analisis regresi merupakan metode
analisis yang tepat ketika penelitian melibatkan satu variabel terikat yang
diperkirakan berhubungan dengan satu atau lebih variabel bebas, (Ghozali,
2011). Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Budaya Organisasi (X1) dan
Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan. Adapun bentuk
persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+ e
Keterangan :
Y : Kinerja Karyawan
a : intercept (konstanta)
b1 : Koefisien regresi untuk X1
b2 : Koefisien regresi untuk X2
X1 : Budaya Organisasi
X2 : Disiplin Kerja
e : Nilai residu
a. Uji Koefisiensi Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya
37
nilai Adjusted R2 untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu
serikat pekerja, budaya organisasi serta pengaruhnya terhadap kepuasan
kerja karyawan. Nilai Adjusted R2 mempunyai interval antara 0 dan 1,
jika nilai Adjusted R2 bernilai besar (mendeteksi 1) berarti variabel
bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen. Secara umum koefisien
determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya
variabel yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan
untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai
koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali,2011).
b. Uji signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Model regresi linier berganda diatas, untuk membuktikan apakah
variabel-variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji F. Uji F dilakukan
dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel independen, yaitu:
budaya organisasi terhadap satu variabel dependen, kepuasan karyawan.
Secara bebas dengan signifikan sebesar 0,05 dapat disimpulkan
(Ghozali, 2011).
Apabila Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang
berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel 0,05 jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-
sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai signifikansi. Jika nilai
38
signifikansi lebih kecil daripada 0,05, maka variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika
nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen
secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
c. Uji t Hitung (Uji Parsial)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing
independen yaitu: budaya organisasi, disiplin kerja terhadap satu
variabel dependen, yaitu kinerja karyawan, maka nilai signifikan t
dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila sig t lebih besar
dari 0,05 maka Ho diterima. Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih
kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Bila H0 ditolak ini berarti ada
hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2011).
Kriteria dalam uji parsial (Uji t) dapat dilihat sebagai berikut:
1) Uji hipotesis dengan membandingkan fhitung dengan ftabel
a) Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
b) Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak,
artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
39
2) Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi
a) jika angka sig. > 0,05, maka H0 diterima.
b) jika angka sig. < 0,05, maka H0 ditolak.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari dua variabel
independen (X) yaitu budaya organisasi (X1) dan disiplin kerja (X2)
Sedangkan variabel dependen (Y) hanya satu yaitu kinerja karyawan.
Variabel-variabel serta indikator penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut
Tabel 3.1
Operasional Variabel
No. Variabel Dimensi Indikator Ukuran
1. Budaya
Organisasi
(X1) Robbins
(2010)
1. Inovasi dan
pengambilan
resiko
1. Melakukan
inovasi dalam
bekerja dan
berani mengambil
resiko
Likert
2. Perhatian
terhadap
detail
1. Menyelesaikan
tugas dengan
teliti
3. Perhatian
terhadap
hasil
1. Menyelesaikan
tugas dengan
fokus terhadap
hasil akhir
40
4. Perhatian
terhadap
orang
1. Keputusan
organisasi
mempertimbangk
an efek dari hasil
tersebut terhadap
orang-orang
dalam organisasi
5. Perhatian
terhadap tim
1. Menyelesaikan
tugas dengan
kerjasama tim
6. Keagresifan 1. Bersifat agresif
dalam bekerja
daripada santai
7. Stabilitas 1. Menekankan
dipertahankannya
status quo dalam
perbandingannya
dengan
pertumbuhan
2. Disiplin
Kerja (X2)
Rivai (2004)
1. Kehadiran 1. Karyawan hadir
tepat waktu
2. Karyawan
meminta izin
apabila tidak
masuk kerja
Likert
2. Ketaatan
pada
1. Karyawan
mengikuti aturan
41
peraturan kerja yang
diterapkan
3. Ketaatan
pada standar
kerja
1. Karyawan
bekerja sesuai
standar kerja
yang ditetapkan
2. Tanggung jawab
terhadap tugas
yang diemban
4. Tingkat
kewaspadaan
tinggi
1. Karyawan teliti
serta penuh
perhitungan
dalam bekerja
2. Menggunakan
peralatan dengan
hati-hati
5. Bekerja etis 1. Karyawan
bersikap sopan
kepada pelanggan
2. Karyawan
memiliki etika
yang baik dalam
bekerja
42
3. Kinerja
Karyawan
(Y) Robbins
(2006)
1. Kualitas 1. Karyawan
menghasilkan
pekerjaan yang
berkualitas
Likert
2. Kuantitas 1. Jumlah pekerjaan
yang selesai
mencapai target
3. Ketepatan
waktu
1. Karyawan
menyelesaikan
pekerjaan tepat
waktu
2. Memaksimalkan
waktu dalam
bekerja
4. Efektivitas 1. Karyawan
memaksimalkan
sumber daya yang
ada dengan baik
5. Kemandirian 1. Melakukan
dengan usaha
sendiri sebelum
meminta bantuan
43
44
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Arisma Dawindo Sarana (ADS Auto Service) merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang service kendaraan serta pengadaan
sparepart untuk kendaraan-kendaraan CBU yang berdiri sejak 2002 .PT
Arisma Dawindo Sarana terletak di atas tanah seluas 3.000 m2 di daerah
Jalan Panjang, No. 71, Kebon Jeruk. CBU atau completely build up sendiri
adalah kendaraan bermotor jenis mobil ataupun motor yang didatangkan
langsung dari negara produsennya dengan cara diimpor dalam keadaan
yang utuh atau dengan kata lain, tidak dalam kondisi terpisah. Sesuai
dengan artinya, "build up", maka kendaraan tersebut bukanlah jenis
kendaraan yang dirakit di dalam negeri sehingga terbatas dari segi
kuantitas. Dikarenakan kendaraan jenis ini di impor, maka tentu harganya
pun menjadi sangat mahal yang diakibatkan oleh biaya pajak dan bea
yang mahal pada saat kendaraan ini masuk ke Indonesia.
Kendaraan ini juga merupakan tipe kendaraan mewah yang terbatas
baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebagai contoh beberapa
kendaraan roda empat tipe CBU yang ada di Indonesia adalah mobil
Ferrari, Lamborghini, Porsche dan lain sebagainya
45
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
a. Memberikan servis yang terbaik kepada para pelanggan dengan
cara yang menyenangkan mereka
b. Menciptakan lapangan pekerjaan dengan kondisi yang baik dalam
hal :
Sistem penggajian yang memadai
Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman
Misi : Pursue for Better, better, and best
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Arisma Dawindo Sarana yang berlokasi
di Jalan Panjang, No. 71, Kebon Jeruk. Peneltian dilakukan untuk
mengukur apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya
organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Waktu peneltian
dimulai dari Maret-Oktober 2017.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini memiliki objek yaitu karyawan PT. Arisma Dawindo
Sarana yang berjumlah 40 orang. Berikut disajikan tabel profil
responden :
46
Tabel4.1
Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Laki-laki 35 87,5 %
Perempuan 5 12,5%
Total 40 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah responden
laki-laki dan perempuan memiliki selisih 5 responden. Responden
laki-laki memiliki persentase sebesar 87,5% yang terdiri dari 15
orang, lebih banyak dibanding responden perempuan sebesar 12,5%
yang terdiri dari 5 orang.
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia Jumlah Persentase
≤ 20 tahun 2 5%
20-30 tahun 8 20%
31-40 tahun 19 47,5%
≥ 40 tahun 11 27,5%
Total 40 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa karyawan di PT. Arisma
Dawindo Sarana didominasi karyawan dengan rentang usia 31-40
tahun sebanyak 19 responden. Usia dibawah 20 tahun 2 responden,
rentang usia 21 hingga 30 tahun 8 responden dan usia diatas 40 tahun
sebanyak 11 responden.
47
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
SMP/Sederajat 1 2,5%
SMA/Sederajat 30 75%
D3 2 5%
S1 7 17,5%
Total 40 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Latar belakang pendidikan responden berdasarkan tabel diatas
didominasi oleh SMA/sederajat, sebanyak 30 orang atau 75%. Untuk
pendidikan S1 sebanyak 7 orang atau 17,5%. Responden dengan latar
belakang pendidikan D3 sebanyak 2 orang atau 5% dan di tingkat
SMP/sederajat berjumlah 1 orang atau 2,5%.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Jika r hitung lebih besar dari r tabel,
maka hipotesis tidak dapat ditolak atau valid. Dalam pengujian ini,
digunakan 30 responden untuk dilakukan uji validitas.
48
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Validitas
Pernyataan
Corrected
Item-Total
R Tabel Keterangan
Budaya Organisasi (X1)
BO1 0,882
0,361 Valid
BO2 0,942
0,361 Valid
BO3 0,903 0,361 Valid
BO4 0,784 0,361 Valid
BO5 0,794 0,361 Valid
BO6 0,862 0,361 Valid
BO7 0,881 0,361 Valid
BO8 0,861 0,361 Valid
Disiplin Kerja (X2)
DK1 0,848 0,361 Valid
DK2 0,905 0,361 Valid
DK3 0,870 0,361 Valid
DK4 0,793 0,361 Valid
DK5 0,908 0,361 Valid
DK6 0,831 0,361 Valid
DK7 0,850 0,361 Valid
DK8 0,877 0,361 Valid
DK9 0,868 0,361 Valid
Kinerja Karyawan (Y)
49
Lanjutan
K1 0,858 0,361 Valid
K2 0,862 0,361 Valid
K3 0,859 0,361 Valid
K4 0,908 0,361 Valid
K5 0,832 0,361 Valid
K6 0,849 0,361 Valid
Sumber: Hasil output SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa corrected item total
dari setiap butir pernyataan yang diberikan kepada responden lebih besar
dari r tabel yaitu 0,361 yang berarti semua butir pernyataan dikatakan valid
dan dapat dilanjutkan ke penelitian berikutnya.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Indikator untuk uji
reliabilitas adalah Cronbach Alpha, Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. ( Ghozali, 2011)
50
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabitas
Variabel Cronbach‟s Alpha Keterangan
Budaya Organisasi 0,764 Reliabel
Disiplin Kerja 0,780 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,895 Reliabel
Sumber: Hasil output SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha
dari seluruh variable yang diujikan nilainya di atas 0,70. Maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan
reliabel
3. Deskripsi Statistik
a. Budaya Organisasi
Variabel X1 pada peneltian ini diukur melalui 8 pertanyaan
yang disebarkan ke 40 responden dan mempresentasikan
indikator-indikator dari variabel budaya organisasi tersebut. Tabel
4.6 menunjukkan bahwa pertanyaan paling berpengaruh adalah
indikator “Inovasi dan pengambilan resiko” dengan pernyataan
“Dalam bekerja saya dituntut untuk berani mengambil resiko”
yang menjawab “setuju” sebesar 80%. Hal ini menunjukkan
bahwa indikator yang baik paling berpengaruh terhadap kinerja
karyawan adalah para karyawan dituntut berani untuk mengambil
51
resiko di setiap pekerjaan yang dilakukan. Hasil tanggapan
terhadap budaya organisasi dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Variabel Budaya Organisasi
No Pernyataan STS TS N S SS Skor
1 Dalam bekerja saya dituntut untuk
melakukan inovasi
0% 0% 10% 72,5% 17,5% 100%
2 Dalam bekerja saya dituntut untuk
berani mengambil resiko
0% 0% 0% 80% 20% 100%
3
Setiap melakukan pekerjaan, saya
selalu memperhatikan sedetail
mungkin pekerjaan tersebut
0% 0% 5% 50% 45% 100%
4 Saya merasa bahwa manajemen
perusahaan lebih mengutamakan hasil
kerja
0% 2,5% 22,5% 52,5% 22,5% 100%
5 Selama ini pihak manajemen
perusahaan selalu mempertimbangkan
karyawan dalam pengambilan
keputusan organisasi
0% 2,5% 47,5% 45% 5% 100%
6 Pekecbrjaan yang saya lakukan
memiiki kecenderungan
mengutamakan kerja sama tim
0% 0% 5% 70% 25% 100%
7 Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan lebih cepat daripada
santai
0% 0% 10% 65% 25% 100%
8 Pekerjaan yang diberikan selalu
menekankan pada kestabilan daripada
status quo
0% 0% 5% 45% 50% 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
52
b. Disiplin Kerja
Variabel X2 pada peneltian ini diukur melalui 9 pertanyaan yang
disebarkan ke 40 responden dan mempresentasikan indikator-
indikator dari variabel disiplin kerja tersebut.
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Disiplin Kerja
No Pernyataan STS TS N S SS Skor
1 Saya hadir di kantor tepat waktu 0% 0% 7,5% 52,5% 40% 100%
2 Saya meminta ijin apabila tidak bisa
masuk kerja
0% 0% 0% 72,5% 27,5% 100%
3 Saya mengikuti aturan yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan
0% 0% 7,5% 67,5% 25% 100%
4 Saya bekerja sesuai dengan standar
kerja yang ditetapkan perusahaan
0% 0% 5% 65% 30% 100%
5 Saya bertanggung jawab atas tugas
yang saya kerjakan
0% 0% 0% 67,5% 32,5% 100%
6 Saya sangat teliti serta penuh
perhitungan dalam bekerja
0% 0% 7,5% 60% 32,5% 100%
7 Saya menggunakan peralatan kerja
dengan hati-hati
0% 0% 2,5% 65% 32,5% 100%
8 Saya bersikap sopan dan baik kepada
pelanggan
0% 0% 2.5% 55% 42,5% 100%
9 Saya memiliki etika yang baik dalam
bekerja
0% 0% 5% 57,5% 37,5% 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Hasil tanggapan terhadap disiplin kerja pada tabel menunjukkan
bahwa pertanyaan paling berpengaruh adalah indikator kehadiran
dengan pernyataan “Saya meminta ijin apabila tidak bisa masuk
kerja” yang menjawab “setuju” sebesar 72,5%. Hal ini
menunjukkan bahwa para karyawan meminta izin apabila tidak
masuk kerja, berarti para karyawan bertanggung jawab dan disiplin
53
apabila tidak masuk kerja dengan meminta izin pada perusahaan.
Jawaban seperti terlihat pada Tabel 4.7.
c. Kinerja Karyawan
Variabel Y pada peneltian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang
disebarkan ke 40 responden dan mempresentasikan indikator-indikator
dari variabel kinerja karyawan tersebut.
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Kinerja Karyawan
No Pernyataan STS TS N S SS Skor
1 Saya menghasilkan pekerjaan yang
berkualitas
0% 0% 15% 52,5% 32,% 100%
2 Saya berhasil mencapai target dalam
menyelesaikan pekerjaan
0% 0% 20% 52,5% 27.5% 100%
3 Saya menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu
0% 0% 10% 62,5% 27.5% 100%
4 Saya memaksimalkan waktu yang
ada dalam bekerja
0% 0% 10% 75% 15% 100%
5 Saya memaksimalkan sumber daya
yang tersedia dengan baik
0% 0% 15% 65% 20% 100%
6 Dalam bekerja saya berusaha sendiri
terlebih dahulu sebelum meminta
bantuan orang lain
0% 0% 12,5% 52,5% 35% 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Hasil tanggapan terhadap kinerja karyawan pada tabel
menunjukkan bahwa pertanyaan paling berpengaruh adalah indikator
ketepatan waktu dengan pernyataan “Saya memaksimalkan waktu
yang ada dalam bekerja” yang menjawab “setuju” sebesar 75%. Hal
54
ini menunjukkan bahwa para karyawan dapat memaksimalkan jam
kerja yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan yang dapat
meningkatkan efisiensi dalam bekerja. Jawaban seperti terlihat pada
Tabel 4.8
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Gambar 4.1
Uji Normalitas Secara Grafik (P-Plot)
Sumber: Hasil output SPSS yang diolah, 2017
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji
55
statistic menjadi tidak valid untuk sampel jumlah kecil. Dalam penelitian
ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot (P-Plot).
Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam grafik
normal p-plot terlihat titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan
penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Dapat dikatakan bahwa
model regresi sesuai normalitas dan layak digunakan.
Selain itu, uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas adalah dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Jika nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov
lebih besar dari 0,05 berarti data normal (Ghozali, 2011)
Tabel 4.9
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation 1.78986719
Most Extreme
Differences
Absolute .138
Positive .098
Negative -.138
Test Statistic .138
Asymp. Sig. (2-tailed) .054c
.
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel 4. Di atas menunjukkan
Kolmogorov-Smirnov dengan signifikansi 0,054 lebih besar dari 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
56
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independent),
(Ghozali:2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonieritas didalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat
nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini
menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. tolerance mengukur variabel independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.145 3.861 -.038 .970
Budaya
Organisasi .058 .159 .060 .365 .717 .440 2.271
Disiplin Kerja .597 .142 .698 4.213 .000 .440 2.271
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2017
Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan
nilai VIF < 10. (Ghozali, 2011)
Berdasarkan data pada tabel diatas, diketahui bahwa nilai tolerance dari
variable budaya organisasi dan disiplin kerja sebesar 0,440 > 0,10 dan nilai
57
VIF adalah 2,271 < 10. Dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
independen dalam peneltian ini tidak berkorelasi antara variabel
independen satu dengan variabel independen lainnya.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
kepengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan
kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas (Ghozali, 2011) atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk menguji bahwa data bebas dari heteroskedastisitas, data akan
diuji dengan uji Glesjer, uji ini digunakan untuk memberikan angka-angka
yang lebih detail untuk menguatkan apakah data yang akan diolah
mengalami heteroskedastisitas atau tidak. Ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai signifikansi variable bebas
terhadap variable terikat. Apabila nilai signifikansi kurang 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data mengalami heteroskedastisitas dan
sebaliknya. (Ghozali, 2011)
58
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .346 2.296 .151 .881
Budaya Organisasi .097 .094 .250 1.026 .312
Disiplin Kerja -.055 .084 -.159 -.652 .519
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa signifikansi dari variabel
budaya organisasi adalah 0,312 ≥ 0,05 dan variabel disiplin kerja adalah
0,519 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas terhadap data penelitian.
D. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, adapun
Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Hasil Uji t ( Hasil Uji Secara Parsial)
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat, Apabila nilai signifikansi < 0,05 atau thitung ≥ ttabel maka Ha
diterima. Demikian pula sebaliknya jika sig > 0,05 atau thitung <
ttabel, maka Ho diterima.
Ttabel : t(α/2 : n – k -1) = t(0,05/2 : 40 – 2 – 1) = 2,026
59
Tabel 4.12
Hasil Uji t
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.145 3.861 -.038 .970
Budaya organisasi .058 .159 .060 .365 .717
Disiplin Kinerja .597 .142 .698 4.213 .000
1. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil output SPSS yang diolah, 2017
a. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
Dari hasil uji t pada tabel 4.12 diperoleh nilai t hitung variabel budaya
organisasi (X1) sebesar 0,365 sedangkan nilai t tabel sebesar 2,026. Maka
dapat diketahui t hitung < t tabel, dengan nilai sig 0,717 ≥ 0,05. Sehingga
Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel budaya organisasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Arisma Dawindo
Sarana
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Jagarin
Pane dan Sih Darmi Astuti (2009) yang menyatakan bahwa budaya
organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat
dilihat dari penerapan company value yang belum terkoordinasi dengan
baik, sehingga budaya di PT Arisma Dawindo Sarana belum tertanam
dengan baik.
b. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
Dari hasil uji t pada tabel 4.12 diperoleh nilai t hitung variabel
disiplin kerja (X2) sebesar 4,213 sedangkan nilai t tabel sebesar 2,026.
Maka dapat diketahui t hitung > t tabel, dengan nilai sig. 0,000 < 0,05.
60
Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel disiplin kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Arisma Dawindo
Sarana. Nilai positif menjelaskan adanya pengaruh yang searah, yaitu
apabila disiplin kerja meningkat maka kinerja karyawan pun akan
meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Ilham
Khaliq Marnis (2013) yang menyatakan disiplin kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan disiplin kerja yang
diterapkan sudah baik. Dapat dilihat dari pemberian reward kepada
karyawan yang datang lebih cepat sebelum jam masuk kantor. Hal ini
terbukti mampu mendongkrak kinerja karyawan.
2. Hasil Uji F (Hasil Uji Secara Simultan)
Tabel 4.13
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 154.834 2 77.417 22.926 .000b
Residual 124.941 37 3.377
Total 279.775 39
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Disiplin Kinerja, Budaya organisasi
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2017
Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikatnya. Apabila nilai signifikansi < 0,05 atau f hitung > f
61
tabel maka Ha diterima. Demikian pula sebaliknya jika sig t > 0,05
atau fhitung < f tabel, maka Ho diterima.
F tabel = F(k : n-k) = F (2 : 40-2) = F(2 : 38) = 2, 40 Ftabel (3,23)
Berdasarkan tabel di atas, nilai F hitung yang yang diperoleh
adalah 22,926, sedangkan nilai F tabel sebesar (3,23). Maka dapat
diketahui nilai F hitung 22,926 > F tabel 3,23 dengan tingkat
signifikan 0,000 < 0,05, maka model regresi ini dapat dipakai untuk
variabel kinerja karyawan di PT. Arisma Dawindo Sarana. Dengan
kata lain dapat dikatakan bahwa variabel budaya organisasi dan
disiplin kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan
tergadap variabel kinerja karyawan.
E. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.145 3.861 -.038 .970
Budaya organisasi .058 .159 .060 .365 .717
Disiplin Kinerja .597 .142 .698 4.213 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil output SPSS yang diolah
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas, maka
dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut :
Y = a + b2X2 + e
Y = - 0,145 + 0,597 X2 + e
62
Dimana :
Y : Kinerja Karyawan
a : intercept (konstanta)
b2 : Koefisien regresi untuk X2
X2 : Disiplin Kerja
e : Nilai residu
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar -0,145 artinya jika variabel budaya organisasi
(X1), disiplin kerja (X2) adalah 0, maka kinerja karyawan yang
dihasilkan nilainya adalah -0,145 dengan asumsi variabel-vaiabel
lain dapat mempengaruhi kinerja karyawan dianggap tetap.
2. Koefisien regresi variabel disiplin kerja (X2) sebesar 0,597
menyatakan bahwa setiap penambahan variabel disiplin kerja (X2)
sebesar 1%, maka akan meningkatkan kinerja karyawan (Y)
karyawan PT Arisma Dawindo Sarana
3. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan Edward
S.Maabuat (2016) “Pengaruh Kepemimpinan, Orientasi Kerja, Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada
Dispenda Sulut UPTD Tondano)”, di mana penelitiannya juga
menggunakan metode regresi berganda dengan hasil bahwa budaya
organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.
63
F. Uji Koefisiensi Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Tabel 4.15
Hasil Uji R2
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .744a .553 .529 1.838
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2017
Dari tabel diatas, dapat kita lihat dari nilai Adjusted R Square adalah
sebesar 0,529 atau 52,9%, yang artinya variabel kinerja karyawan dapat
dijelaskan sebesar 52,9% oleh variabel budaya organisasi dan disiplin
kerja. Selisihnya sebesar 47,1% (100% – 52,9%) dijelaskan oleh variabel
lain dijelaskan dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan
tidak termasuk dalam analisis regresi ini, seperti motivasi, kompensasi,
kepuasan kerja dan lain-lain.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh budaya organisasi, disiplin kerja, terhadap kinerja karyawan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji pada variabel budaya organisasi (X1) secara parsial,
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan terhadap variabel
kinerja karyawan (Y)
2. Berdasarkan hasil uji pada variabel disiplin kerja (X2) secara parsial,
menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
karyawan (Y)
3. Kedua variabel independen yaitu budaya organisasi (X1) dan disiplin
kerja(X2) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel
kinerja karyawan (Y)
B. Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari kesimpulan diatas, saran
yang dapat disampaikan adalah :
1. Bagi perusahaan
Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
atau masukan ataupun sebagai bahan pertimbangan untuk tetap
meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan meningkatnya kinerja
65
karyawan maka visi, misi, dan tujuan perusahaan bisa tercapai sesuai
dengan yang diharapkan.
Dari hasil penelitian ini, didapat beberapa saran yang bisa dikemukakan
oeh penulis, yaitu:
a. Pada variabel disiplin kerja, faktor yang mempengaruhi tingkat
disiplin kerja karyawan adalah karyawan meminta izin apabila tidak
masuk kerja dan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan perusahaan.
Untuk itu, PT Arisma Dawindo Sarana dapat memberikan motivasi
dan arahan kepada para karyawan untuk memberikan alasan yang jelas
jika tidak dapat masuk kerja serta memberikan nasihat pada karyawan
untuk selalu mengikuti aturan yang ada dalam perusahaan.
b. Pada variabel kinerja karyawan, faktor yang mempengaruhi tingkat
kinerja karyawan adalah karyawan memaksimalkan waktu yang ada
dalam bekerja. Untuk itu, PT Arisma Dawindo Sarana dapat
memberikan motivasi dan semangat kepada karyawan untuk tidak
membuang-buang jam kerja yang ada dan memanfaatkan waktu yang
tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan untuk menunjang hasil kerja
yang baik.
2. Bagi Akademisi
Bagi kalangan akademisi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang memiliki tema
berkenaan dengan budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan.
66
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, Moh “Psikologi Industri : Seri Ilmu Sumber Daya Manusia” Liberty,
Yogyakarta, 2004
Bangun, Wilson, “ Manajemen Sumber Daya Manusia” Erlangga, Jakarta, 2012
Burhan,Arif, Ari Pradhanawati, “Pengaruh Budaya Organisasi, Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Mediasi Kepuasan Kerja
Pada PT BPR Setia Karib Abadi Semarang”, Diponegoro Journal Of
Social And Politic Hal. 1-9, 2013
Davis, Keith dan John Newstrom, “Perilaku Dalam Organisasi” Jakarta,
Penerbit Erlangga, 1995
Emilia Widiati, “Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Kesehatan Pada Rumah Sakit
Panti Secanti Gisting”, Jurnal Magister Manajemen Vol. 1 No. 1, 2012
Fx, Suwarto, Koeshartono, “Budaya Organisasi, Kajian Konsep dan
Implementasi”, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta 2002
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011
Hasibuan, Malayu S.P "Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah” Jakarta:
Bumi Aksara 2003
Ilyas,Yaslis, “Kinerja: Teori, Penilaian&Penelitian” Depok, Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan FKM UI,2001
Mangkunegara , Anwar Prabu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bandung :
PT. Rosdakarya, 2005.
Mondy, R. Wayne, Robert Noe “ Human Resource Management : Ninth Edition”.
USA, Prentice Hall 2005
Nogi, Hessel. “ Manajemen Publik”, Jakarta, Grasindo, 2005
Prawirosentono, S “ Manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan Kinerja
Karyawan”,Yogyakarta, BPFE, 1999
Ricky. W Griffin dan Moorhead Gregory, , “Organizational Behavior: Managing
People& Organizations, eleventh edition”,Canada, South Western
Cengage Learning, 2014
67
Rivai Zainal, Veithzal, “Kepemimpinan Manajerial dan Perilaku Organisasi”,
Jakarta : Raja Grafindo,2013
Robbins, Stephen, “ Perilaku Organisasi : Edisi Spuluh”, Jakarta, Salemba , 2006
Robbins, Stephen, “ Perilaku Organisasi : Buku 2”, Jakarta, Salemba, 2006
Robbins, Stephen, Mary Coulter.“Manajemen”. Ed 10. Jakarta: Erlangga.
2010.
Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto, “Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
Pendekatan Administratif dan Operasional, Bumi Aksara, Jakarta 2001
Suhariadi, Fendi, “Manajemen Sumber Daya Manusia: Dalam Pendekatan
Teoritis-Praktis”, Surabaya, Airlangga University Press, 2013
Soetopo, Hendyat, “Perilaku Organisasi Teori dan Praktik di Bidang
Pendidikan” Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
Sutrisno, Edy, “Budaya Organisasi”, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011
Suhariadi, Fendi, “Manajemen Sumber Daya Manusia: Dalam Pendekatan
Teoritis-Praktis”, Surabaya, Airlangga University Press, 2013
Sumarwanto, Antonius “ Analisis Pengembangan Literatur” Fisip UI, 2010,
Depok
Uno,B. Hamzah, Nina Lamatenggo, “ Teori Kinerja dan Pengukurannya”,
Jakarta, Bumi Aksara, 2012
Wibowo, “Manajemen Kinerja”, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2007
Winardi, J, “Teori Organisasi dan Pengorganisasian”, Jakarta: PT. Raja
Grafindo 2003
68
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT ADS AUTO SERVICE
Yth.
Sdr Bapak/Ibu
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya adalah Mochammad Ery Putro Haryadi Mahasiswa Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, sedang mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan
judul:“PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT ADS AUTO SERVICE”
Sehubungan dengan tujuan tersebut, saya membutuhkan bantuan Anda untuk
dapat menjadi responden dalam mengisi kuisioner penelitian sebagaimana yang
terlampir di bawah ini. Sesuai dengan etika penelitian, saya akan menjaga
kerahasiaan jawaban Anda. Atas kesediaan dan bantuan yang diberikan, saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti
M. Ery P. Haryadi
69
A. IDENTITAS RESPONDEN
Isilah keterangan di bawah ini dengan memberikan tanda check (√) dengan data
yang relevan pada kotak yang tersedia.
Jenis kelamin :
Laki-laki
Perempuan
Pendidikan :
SD
SMP
SMA
S1
S2
S3
Usia :
< 20 tahun
20-30 tahun
31-40 tahun
> 40 tahun
70
B. PERTANYAAN PENELITIAN
Beri jawaban atas pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat anda, dengancara
memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.
Keterangan:
STS : Sangat tidak setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Budaya Organisasi (X1)
No PERTANYAAAN ALTERNATIF JAWABAN
STS TS N S SS
1 Dalam bekerja saya dituntut untuk
melakukan inovasi
2 Dalam bekerja saya dituntut untuk berani
mengambil resiko
3 Setiap melakukan pekerjaan saya selalu
memperhatikan sedetail mungkin
pekerjaan tersebut
4 Saya merasa bahwa manajemen
perusahaan lebih mengutamakan pada hasil
kerja
5 Selama ini pihak manajemen perusahaan
selalu mempertimbangkan karyawan
dalam pengambilan keputusan organisasi
6 Pekerjaan yang saya lakukan memiliki
kecenderungan mengutamakan kerja sama
tim
7 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat daripada santai
8 Pekerjaan yang diberikan selalu
menekankan pada kestabilan daripada
petumbuhan
71
Disiplin Kerja (X2)
No PERTANYAAAN ALTERNATIF JAWABAN
STS TS N S SS
1 Saya hadir di kantor tepat waktu
2 Saya meminta ijin apabila tidak bisa masuk
kerja
3 Saya mengikuti aturan yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan
4 Saya bekerja sesuai dengan standar kerja
yang ditetapkan perusahaan
5 Saya bertanggung jawab atas tugas yang
saya kerjakan
6 Saya sangat teliti serta penuh perhitungan
dalam bekerja
7 Saya menggunakan peralatan kerja dengan
hati-hati
8 Saya bersikap sopan dan baik kepada
pelanggan
9 Saya memiliki etika yang baik dalam
bekerja
Kinerja (Y)
No PERTANYAAAN ALTERNATIF JAWABAN
STS TS N S SS
1 Saya menghasilkan pekerjaan yang
berkualitas
2 Saya berhasil mencapai target dalam
menyelesaikan pekerjaan
3 Saya menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
4 Saya memaksimalkan waktu yang ada
dalam bekerja
5 Saya memaksimalkan sumber daya yang
tersedia di perusahaan dengan baik
6 Dalam bekerja saya berusaha sendiri
terlebih dahulu sebelum meminta bantuan
orang lain
72
Lampiran 2 : Tabel Jawaban Responden
Tabulasi Jawaban Budaya Organisasi
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 5 5
4 4 4 3 3 4 4 5
4 4 4 4 3 5 5 4
4 4 4 4 3 3 4 4
4 4 4 4 3 4 3 4
4 4 4 4 3 4 3 5
4 4 5 3 4 4 4 5
4 4 4 4 3 4 3 5
4 4 5 5 3 4 4 5
5 5 5 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 5 4 5
4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 5 5 4 5 4 4
4 4 4 3 3 5 4 4
4 4 4 4 3 4 4 5
5 5 5 4 4 5 5 5
3 4 5 3 3 4 4 5
4 4 5 5 3 4 5 5
3 4 5 3 3 3 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 3 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 3 3 3 4 3 5
5 4 5 2 4 5 4 4
4 4 5 4 3 4 4 4
4 5 5 5 4 4 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
3 4 4 3 4 4 4 3
4 5 5 4 3 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4
73
4 4 4 3 2 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 3
5 5 5 3 4 5 5 4
Tabulasi Jawaban Disiplin Kerja
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 5 4 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 5 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 5 4 5 5
4 4 4 5 4 3 4 4 3
5 5 5 5 5 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 4 4 5 5
5 5 4 4 5 5 5 4 4
3 4 3 4 4 4 5 5 5
5 4 3 4 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 5 4 5 5
5 4 4 4 4 5 5 4 5
5 5 4 3 5 3 3 3 3
4 4 4 3 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4
3 4 5 5 4 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
74
3 4 4 4 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
Tabulasi Jawaban Kinerja Karyawan
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6
4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 4 5
5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 3 4
4 4 5 4 4 5
4 4 4 4 4 5
4 3 4 4 4 4
3 3 3 3 4 4
5 5 5 4 4 4
3 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 5
4 3 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4
4 3 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5
5 3 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3
4 4 5 4 5 5
3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5
75
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 3
5 5 4 4 4 5
5 4 5 4 4 5
5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5
5 5 5 5 5 4
Lampiran 3 : Hasil Uji SPSS – Kualitas Data
Uji Validitas
76
77
78
Uji Reliabilitas
1. Budaya Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,764 8
2. Disiplin Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,780 9
3. Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,895 6
79
Lampiran 4 : Hasil Uji SPSS – Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas Metode Grafik
2. Hasil Uji Normalitas Metode Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.78986719
Most Extreme Differences Absolute .138
Positive .098
Negative -.138
Test Statistic .138
Asymp. Sig. (2-tailed) .054c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
80
3. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.145 3.861 -.038 .970
Budaya Organisasi .058 .159 .060 .365 .717 .440 2.271
Disiplin Kerja .597 .142 .698 4.213 .000 .440 2.271
a. Dependent Variable: Kinerja
4. Hasil Uji Heteroskedasitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .346 2.296 .151 .881
Budaya Organisasi .097 .094 .250 1.026 .312
Disiplin Kerja -.055 .084 -.159 -.652 .519
a. Dependent Variable: RES2
81
Lampiran 5 : Hasil Uji SPSS – Uji Hipotesis
1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.145 3.861 -.038 .970
Budaya organisasi .058 .159 .060 .365 .717
Disiplin Kinerja .597 .142 .698 4.213 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
2. Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 154.834 2 77.417 22.926 .000b
Residual 124.941 37 3.377
Total 279.775 39
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Disiplin Kinerja, Budaya organisasi
Lampiran 6: Hasil SPSS – Analisis Regresi Linier Berganda
1. Hasil Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.145 3.861 -.038 .970
Budaya organisasi .058 .159 .060 .365 .717
Disiplin Kinerja .597 .142 .698 4.213 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
82
2. Hasil Analisis Koefisien Determinan R Square
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .744a .553 .529 1.838
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah