PENGARUH BRAND IMAGE BRAND TRUST, DAN WORD OF...
Transcript of PENGARUH BRAND IMAGE BRAND TRUST, DAN WORD OF...
PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND TRUST, DAN WORD OF
MOUTH TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH
PRODUK TABUNGAN BANK BRI SYARIAH
JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
FARRAH BALQIS
1113085000021
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2017
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Farrah Balqis
NIM : 1113085000021
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 24 Januari 2018
Farrah Balqis
NIM. 1113085000021
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)
I. Data Pribadi
Nama : Farrah Balqis
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Agustus 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Ir. Slamet Laimu
Nama Ibu : Ermawati
Anak Ke Dari : 1 dari 2 bersaudara
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Perumahan KOPTI blok c4 no 9-10 Setu Cipayung
Jakarta Timur
No. Telp : 087741465990
E-mail : [email protected]
II. Pendidikan Formal
TK Harapan : Tahun 1999 - 2001
SDIT PB Soedirman Jakarta Timur : Tahun 2001 - 2007
SMPN 81 Jakarta Timur : Tahun 2007 - 2010
SMAN 113 Jakarta Timur : Tahun 2010 - 2013
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2013 – 2017
iv
III. Pengalaman Organisasi
1. Ketua koordinator bidang IV Organisasi Intra Sekolah SMAN 113 Jakarta
Timur periode 2011-2012
2. Ketua koordinator bidang pemberdayaan perempuan Himpunan
Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
periode 2014-2015
3. Anggota bidang kesehatan dan lingkungan Dewan Mahasiswa Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2015-2016
v
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of brand image,brand trust, and
word of mouth of the customer savings product decision BRI Sharia. This study
used a queationnaire as an instrument for taking a sample of 100 respondents,
who are sharia BRI’scustomers of savings product in the city of Jakarta. Sample
determined by probability sampling method. This research using multiple
regression analysis. The results showed that partially brand image, brand trust
andword of mouth have a significant invluence on the customer savings product
decision because it has a significance value < 0,05 (0,004for brand image, 0,040
for brand trust, and 0,005 for word of mouth) and simultaneously that brand
image, brand trust, and word of mouth have a significant influence on the use of
Sharia BRI’s customer savings product decision with the signoficance value
0,000 < 0,05.
Keywords: Brand Image, Brand Trust, Word of Mouth, customer’s decision
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand image, brand
trust, dan word of mouth terhadap keputusan nasabah produk tabungan Bank
BRISyariah. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk
mengambil sampel sebanyak 100 orang responden, yang merupakan nasabah
produk tabungan BRISyariah di Kota Jakarta. Metode penentuan sampel yang
digunakan adalah probability sampling. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial brand image, brand trust, dan word of mouth
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah produk tabungan BRISyariah
sebab mempunyai nilai signifikansi < 0,05 (0,004 untuk brand image, 0,040 untuk
brand trust, dan 0,005 untuk keputusan nasabah). Dan secara simultan brand
image, brand trust, dan word of mouth berpengaruh signifikan terhadap
penggunaan mobile banking dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Kata Kunci: Brand Image,Brand Trust. Word of Mouth, Keputusan Nasabah
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil „Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah
SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita
semua karena hanya dengan ridho Allah SWT penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Brand Image, Brand Trust, dan Word of
Mouth terhadap Keputusan Nasabah Produk Tabungan Bank BRI Syariah”.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar kita
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai
masalah dan kesulitan serta, menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang
diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat
bantuan, dorongan, bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari
pihak lain, yakni ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
2. Kedua Orang tua saya tercinta, Bapak Ir. Slamet Laimu dan Ibu Ermawati
yang selalu memberikan dukungan berupa doa, kasih sayang, semangat dan
nasehat yang terbaik untuk hidup saya. Semoga Allah SWT selalu
memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada kalian.
3. Dr. Arief Mufraini, Lc., Si selaku Dekan FEB, Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si.,
CA., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik, Dr. Ade Sofyan
viii
Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan
Dr. Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan.
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA selaku Ketua Jurusan Perbankan
Syariah sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu
atas ilmu, saran, arahan, nasehat yang sangat berharga selama penyusunan
skripsi ini.
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah.
6. Ibu Endra Kasni Laila Yuda, SE., M.Si selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi kepada penulis.
7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis
selama menempuh masa studi.
8. Muhammad Hasan A dan Bilal Ahmadi atas waktu, ilmu dan masukan yang
telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Adik saya satu-satunya Fathli Muhammad Iqbal yang telah senantiasa
memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Keluarga besar Perbankan Syariah dari angkatan 2012 sampai 2017 yang
selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.
11. Keluarga besar PMII Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu
memberikan doa dan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Keluarga besar DPP-PM PMII Cabang Ciputat 2017 yang senantiasa
mendukung dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
ix
13. Keluarga besar Dapur Seni yang selalu memberikan semangat dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Keluarga besar KKN DUTA 16 yang selalu memberikan semangat dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Sahabat-sahabat “Queensix” Zulfa Labibah, Sadewo Panghudi Luhur, Rolan
Kristian, Asri Nareshwari, Sheila Saliha, dan Nur Azizah yang selalu
memberikan semangat dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
16. Sahabat-sahabat saya Arghea Permata, Sri Rahayu, Farida Yunita, Rosalia,
dan Hilyatun Nafisah yang selalu memberikan doa dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Sahabat-sahabat saya “Ma Boys” Ahmad Zuhdi Abdillah, Oryza Ryzqullah,
Faqih Zuhdi Rahman, dan Rahmat Nur Hidayat yang selalu memberikan
semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
18. Abangda Rahmadi Suqron Zazila, Ahmad Syahroni Fadhil, Bama Pradika,
Ahmad Syahrul Fadhil, Abee Maharullah, Asep Awalludin, dan Abunidal Al
Kahfi yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
19. Sahabati Tisa Anindya Savitri dan Annabella Sabilah yang sabar
mendengarkan curhatan penulis dan mendukung penuh penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
20. Adik-adik saya Siti Khumairoh, Ulfa Nurul Amalia, Nadinal, Mella
Anggrelia, Ratna Junita, Putri Irianti Andiyana, dan Syadzwina Pramesti
x
Ghassani yang selalu memberikan doa dan dukungan terhadap penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
21. Adik-adik serigala saya Farith Abdillah, Luthfi Danu Arrizal, Syaifullah
Sofyan, dan Satria Hady yang selalu memberikan doa dan dukungan terhadap
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
22. Adik-adik lintas fakultas Syifa Nabila, Dewi Andriani, Debi Nadila, Nur
Adinda Revidina, Vinny Yusraini, Lely F Miswin, Putri Bella Andjani, Putri
Anna, Vadyan Fidi Aviv, M. Rizal Mahfuzo, dan Arabbyatul Aidawiyah
yang selalu memberikan doa dan dukungan terhadap penulis dalam
menyelesaikan skripsi
23. Sahabat-sahabat “Para Pencari Bu Cut” Perbankan Syariah angkatan 2013,
Risma Afifah, Maretta Daniaty, dan M. Anas yang selalu memberikan
bantuan dan semangat kepada penulis selama ini.
24. Teman-teman Perbankan Syariah A angkatan 2013, atas semangat, doa,
dukungan dan kenangan indah semasa kuliah.
25. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua
pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak
Jakarta, 3 November 2017
Farrah Balqis
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iii
ABSTRACT ............................................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 15
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 18
A. Landasan Teori .............................................................................................. 18
1. Merek (Brand) ............................................................................................ 18
a. Pengertian Merek (Brand) ...................................................................... 18
2. Brand Image ............................................................................................... 19
a. Pengertian Citra Merek (Brand Image) .................................................. 19
b. Dimensi Citra Merek (Brand Image) ..................................................... 20
3. Brand Trust ................................................................................................ 21
a. Pengertian Kepercayaan Merek (Brand Trust) ...................................... 21
b. Dimensi Kepercayaan Merek (Brand Trust) .......................................... 23
4. Word of Mouth ........................................................................................... 24
a. Pengertian Word of Mouth ..................................................................... 24
b. Dimensi Word of Mouth ......................................................................... 26
5. Keputusan Pembelian ................................................................................. 28
a. Pengertian Keputusan Pembelian ........................................................... 28
xii
B. Hubungan Antar Variabel .............................................................................. 37
1. Hubungan Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah ............................ 37
2. Hubungan Brand Trust Terhadap Keputusan Nasabah .............................. 39
3. Hubungan Word of Mouth Terhadap Keputusan Nasabah ........................ 41
C. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 52
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 52
B. Metode Penentuan Sampel............................................................................. 52
1. Populasi ...................................................................................................... 52
2. Sampel ........................................................................................................ 53
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 55
1. Data Primer ................................................................................................ 55
2. Data Skunder .............................................................................................. 56
D. Metode Analisis Data..................................................................................... 57
1. Uji Coba Instrumen .................................................................................... 57
a. Uji Validitas ........................................................................................... 58
b. Uji Reabilitas .......................................................................................... 58
2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 59
a. Uji Multikolinearitas .............................................................................. 59
b. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 62
c. Uji Normalitas ............................................................................................ 63
3. Uji Regresi Linier Berganda ...................................................................... 64
4. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 65
a. Uji Koefesien Determinasi (Uji R2) ....................................................... 65
b. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) ........................................... 66
c. Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ............................................................. 67
E. Oprasional Variabel Penelitian ...................................................................... 69
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 73
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................. 73
1. Sejarah Singkat Bank BRISyariah ................................................................ 73
2. Visi Dan Misi Bank BRISyariah ................................................................... 74
a. Visi ............................................................................................................. 74
xiii
b. Misi ............................................................................................................ 74
B. Deskripsi Responden ........................................................................................ 75
1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ........................................ 75
2. Karakteristik Responden Menurut Usia ........................................................ 76
3. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir ................. 76
4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan ................................................ 77
5. Karakteristik Responden Menurut Tempat Tinggal ................................... 78
6. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Produk Tabungan................... 79
C. Uji Kualitas Data .............................................................................................. 80
1. Uji Validitas .................................................................................................. 80
a. Variabel Brand Image ................................................................................ 81
b. Variabel Brand Trust ................................................................................. 82
c. Variabel Word of Mouth ............................................................................ 82
d. Variabel Keputusan Nasabah ..................................................................... 83
2. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 83
a. Variabel Brand Image ................................................................................ 84
b. Variabel Brand Trust ................................................................................. 84
c. Variabel Word of Mouth ............................................................................ 85
d. Variabel Keputusan Nasabah ..................................................................... 85
D. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 86
1. Uji Multikolonieritas .................................................................................. 86
2. Uji Heteroskedastisitas .................................................................................. 87
3. Uji Normalitas ............................................................................................... 88
E. Uji Analisis Regresi Liniear berganda ........................................................... 91
F. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 95
1. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ............................................................... 95
2. Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)................................................... 96
a. Menguji Pengaruh Variabel Brand Image (X1) ..................................... 97
b. Menguji Pengaruh Variabel Brand Trust (X2) ....................................... 97
c. Menguji Pengaruh Variabel Word of Mouth (X3) .................................. 97
3. Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ................................................................. 98
G. Interpretasi ..................................................................................................... 99
xiv
1. Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Nasabah ............................... 99
2. Pengaruh Brand Trust terhadap Keputusan Nasabah.............................. 100
3. Pengaruh Word of Mouth terhadap Keputusan Nasabah ......................... 101
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 103
A. Kesimpulan .................................................................................................. 103
B. Saran ............................................................................................................ 104
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106
LAMPIRAN ....................................................................................................... 109
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia .............................................. 4
Tabel 1. 2 Jenis Produk Bank Syariah .................................................................... 5
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 45
Tabel 3. 1 Skala Likert ......................................................................................... 56
Tabel 3. 2 Kriteria untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
............................................................................................................................... 66
Tabel 3. 3 Operasional Variabel Penelitian.......................................................... 70
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 75
Tabel 4. 2 Usia Responden................................................................................... 76
Tabel 4. 3 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden ............................................ 76
Tabel 4. 4 Pekerjaan Responden .......................................................................... 77
Tabel 4. 5 Tempat Tinggal Responden ................................................................ 78
Tabel 4. 6 Jenis Produk Tabungan Pilihan Responden ........................................ 79
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image .......................................... 81
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Trust ........................................... 82
Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Variabel Word of Mouth ...................................... 82
Tabel 4. 10 Hasil Uji Validitas Keputusan Nasabah ............................................ 83
Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image ........................................ 84
Tabel 4. 12 Hasil uji Reabilitas Variabel Brand Trust ......................................... 84
Tabel 4. 13 Hasil Uji Reabilitas Variabel Word of Mouth ................................... 85
Tabel 4. 14 Hasil Uji Reabilitas Variabel Keputusan Nasabah ........................... 85
Tabel 4. 15 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................ 86
Tabel 4. 16 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 87
Tabel 4. 17 Uji Normalitas .................................................................................... 91
Tabel 4. 18 Hasil Uji Analisis Linier Berganda .................................................... 92
Tabel 4. 19 Hasil Uji R Square ............................................................................. 95
Tabel 4. 20 Hasil Uji t ........................................................................................... 96
Tabel 4. 21 Hasil Uji F .......................................................................................... 98
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Proses Keputusan Pembelian ........................................................... 29
Gambar 2. 2 Tahapan Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ..... 34
Gambar 4. 1 Grafik Scatterplot ............................................................................ 88
Gambar 4. 2 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual .................... 89
Gambar 4. 3 Grafik Histogram.............................................................................. 90
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ........................................................................ 109
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden............................................................... 116
Lampiran 3 Hasil Data Statistik SPSS ................................................................ 135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan merupakan suatu industri pada sektor yang memiliki peran
sebagai penunjang dari pelaksanaan pembangunan pada sautu negara dalam
rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
ekonomi di suatu negara sangatlah bergantung kepada dinamika
perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan di negara tersebut
(Levine dalam Widjojo, 2010). Fakta menunjukkan bahwa dewasa ini hampir
semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan keungan membutuhkan jasa
bank (Kasmir, 2002), sehingga peran sebagai perantara keuangan yang
dimiliki oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana
juga akan menunjang kelancaran aktivitas perekonomian (Y.Sri Susilo, Sigit
Triandaru, A. Totok Budi Santoso, 2000). Peranan bank yang sangat besar dan
penting ini akan dapat benar-benar terwujud tentunya dengan dukungan pihak-
pihak yang terkait dengan bank, tidak terkecuali individu-individu di
masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank.
Sistem perbankan secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem
perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. Hal yang menjadi
perbedaan utama antara bank syariah dengan bank konvensional adalah bank
syariah tidak menerapkan sistem bunga dalam kegiatan operasionalnya,
melainkan menerapkan sistem bagi hasil. Penerapan bagi hasil ini sesuai
2
dengan kaidah hukum syariah Islam. Penerapan prinsip bagi hasil pada bank
syariah berlaku pada seluruh produk yang ditawarkan, baik berupa produk
penghimpunan dana maupun produk penyaluran dana yang berupa
pembiayaan.
Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang menganut sistem
konvensional dan syariah, di Indonesia dan Malaysia sistem bank
konvensional lebih dulu digunakan dari pada sistem bank syariah, bank
syariah di Indonesia baru ada pada tahun 1992 dimana bank Muamalat
menjadi bank syariah pertama di Indonesia, sedangkan di Malaysia bank
syariah sudah ada pada tahun 1983 dimana Bank Islam menjadi bank syariah
pertama di Malaysia, itu artinya Malaysia 9 tahun lebih lama menerapkan
sistem perbankan syariah dari pada Indonesia.
Dalam perkembangannya, bank syariah di Malaysia mempunyai
perkembangan yang lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan bank
syariah di Indonesia. Dapat dilihat dari jumlah asset bank syariah di Malaysia.
Berdasarkan data yang diperoleh dari finance.detik.com diketahui bahwa
besarnya asset bank syariah di Indonesia yaitu sebesar US$ 35,62 mliar,
sedangkan besarnya asset bank syariah di Malaysia yaitu sebesar US$ 423,2
miliar. (kompasiana.com ,15 Februari 2017)
Dari sisi kebijakan, industri keuangan syariah di Indonesia belum
mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Berbeda dengan Malaysia yang
justru menerima keberpihakan kuat dari pemerintahnya. Dari sektor perbankan
3
syariah, market share Malaysia mencapai 23 persen sedangkan Indonesia baru
4,69 persen. (republika.co.id, 7 Februari 2013)
Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.
Baik bank konvensional maupun bank syariah, keduanya saling bersaing
untuk merebut hati nasabah. Penggunaan bank pada masa sekarang sudah
menjadi perilaku yang wajib bagi masyarakat pada umumnya, apalagi
masyarakat dilingkup perkotaan. Perilaku ini juga didukung dengan kemajuan
teknologi dimana fungsi bank yang bukan saja untuk menyimpan uang tetapi
juga dapat digunakan untuk mentransfer uang, meminjam dana, dll. Dengan
kegunaan bank yang begitu banyaknya mempermudah nasabah dalam
bertransaksi. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia
No. 7 tahun 1922 tentang perbankan yang telah diubah dengan Undang-
Undang No. 10 tahun 1998, yakni bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Kiprah bank syariah di Indonesia sudah memasuki dekade ke 3. Sejak
pertama kali di rintis pada tahun 1992 oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI),
bank syariah lainnya pun bermunculan. Hingga April 2016 jumlah bank
syariah di Indonesia berjumlah 199 bank syariah yang terdiri dari 12 Bank
Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 165 Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah. Berikut daftar lengkap Bank Umum Syariah
(BUS) yang beroperasi di Indonesia hingga tahun 2016 (data diolah dari data
OJK):
4
Tabel 1. 1 Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia
Bank Umum Syariah
1 PT. Bank Muamalat Indonesia
2 PT. Bank Syariah Mandiri
3 PT. Bank Mega Syariah
4 PT. Bank BRISyariah
5 PT. Bank Syariah Bukopin
6 PT. Bank BNI Syariah
7 PT. Bank Jabar Banten Syariah
8 PT. BCA Syariah
9 PT Bank Victoria Syariah
10 PT. Maybank Syariah Indonesia
11 PT. Bank Panin Syariah
12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
Sumber: akuntansikeuangan.com , 2016
Kini nasabah menginginkan produk bank syariah yang terjangkau dengan
mudah. Untuk produk yang tersedia di perbankan syariah hampir serupa dengan
yang tersedia di bank konvensional, diantaranya titipan, tabungan, deposito, jasa,
dan peminjaman. Di situs www.bankindonesia.go.id dipaparkan beberapa jenis
produk perbankan syariah yang ada saat ini, diantaranya:
5
Tabel 1. 2 Jenis Produk Bank Syariah
Sumber: syariahbank.com
PT Bank BRI Syariah hadir dengan visi menjadi bank ritel modern
terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan
jangkauan temudah untuk kehidupan lebih bermakna. Sejak resmi beroperasi
pada 17 November 2008, PT Bank BRI Syariah yang lebih akrab dengan
brand BRI Syariah hadir dengan menawarkan produk unggulannya yaitu
tabungan yang banyak menarik minat nasabah. Dengan banyak keuntungan
yang didapatkan oleh nasabah diantaranya fasilitas yang serba gratis (biaya
administrasi bulanan tabungan dan kartu ATM, kartu ATM yang gratis untuk
6
Tarik tunai, cek saldo, dan transfer ke rekening bank lain melalui mesin ATM
bank manapun). BRI memiliki berbagai jenis tabungan yang bisa digunakan
para nasabah, salah satunya Tabungan Faedah. Tabungan ini ternyata produk
simpanan BRI Syariah yang paling diminati masyarakat dibandingkan dengan
produk lainnya.
Bank BRI Syariah yang merupakan anak perusahaan BUMN PT. Bank
Rakyat Indonesia menerima penghargaan Digital Brand Award 2017 untuk
kategori Bank Umum Syariah yang diselenggarakan majalah infobank di
Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (30/3) lalu. Penghargaan tersebut diraih BRI
Syariah setelah berhasil berkompetisi dengan perusahaan perbankan syariah
lainnya. Selain meraih peringkat 1 kategori Digital Brand Kartu Debit pada
ajang Infobank Digital Award 2017, BRI Syariah juga memperoleh
penghargaan untuk kategori Digital Brand Tabungan Bank Umum Syariah
serta KPR Bank Umum Syariah. (republika.co.id, 7 Februari 2013 )
Bank BRI Syariah juga mencatatkan pertumbuhan aset hingga 12,49
pesen dari RP24,23 triliun pada akhir 2016. Pertumbuhan tersebut disebabkan
oleh naiknya DPK anak usaha BRI itu sebanyak 11,09 persen, dari Rp19,56
triliun menjadi Rp22 triliun dan pembiayaan yang tumbuh 7,6 persen dari
Rp16,66 triliun jadi Rp18,04 triliun. (cnnindonesia.com, 6 Maret 2017)
Menurut Lukita T Prakasa, seorang Corporate Secretary BRI Syariah
mengatakan bahwa alasan mengapa produk tabungan ini banyak diminati
karena memiliki fitur yang paling lengkap, selain menggunakan ATM nasabah
7
mendapatkan transaksi menggunakan elektronik banking, internet banking dan
mobile banking.
Adapun alasan yang paling utama adalah perusahaan mensubsidi biaya
transaksi dari nasabah misalnya nasabah ngambil uang pakai kartu ATM di
mesin ATM bank lain kita subsidi 50 persen. Dengan begitu nasabah dapat
menggunakan semua ATM yang ada dengan biaya yang ringan dan murah.
Selain itu nasabah juga tidak dikenakan biaya administrasi dan bebas
biaya kartu ATM. Intinya, nasabah sangat dimanjakan dengan berbagai
kemudahan transaksi dari biaya yang murah dan fasilitas fitur yang lengkap.
Saat ini, produk tersebut telah mencatat lebih dari 1,2 juta nasabah.
(infoperbankan.com, 6 Agustus 2017)
Dalam persaingan di dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif
dan dengan banyaknya jumlah bank yang berdiri saat ini, terdapat beberapa
alasan yang menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk menjadi nasabah
pada suatu bank yang menjadi pilihan tersebut. Alasan tersebut salah satunya
karena berbagai macam produk yang bervariatif yang ditawarkan oleh suatu
bank. Terkadang konsumen menjadi nasabah dari dua atau lebih bank,
dikarenakan adanya kebutuhan produk atau jasa yang tidak dapat terpenuhi
dari salah satu bank tersebut mengakibatkan persaingan antar bank dalam
menghimpun dana masyarakat sebanyak-banyaknya ditempuh melalui
bermacam-macam cara, antara lain dengan mengeluarkan jenis-jenis tabungan
baru yang dilengkapi dengan sejumlah atribut yang dapat merangsang minat
masyarakat untuk menabung.
8
Pemilihan produk bank oleh nasabah seringkali lebih didasarkan pada
aspek informasi mengenai manfaat yang akan diperoleh dari produk bank
tersebut. Bank berusaha lebih dekat dengan konsumen melalui berbagai
macam pendekatan misalnya berbagai macam produk, layanan, promosi, suku
bunga yang menarik, hadiah dan membuka cabang dan unit baru yang
letaknya mudah dijangkau oleh masyarakat. Pada sisi lain, kurangnya
informasi dan promosi yang memadai mengenai produk bank, dapat
menimbulkan penyimpangan-penyimpangan kegiatan usaha perbankan yang
dapat merugikan nasabah dan memungkinkan calon konsumen tidak tertarik
untuk menabung di bank tersebut. Sehingga diperlukan adanya transparansi
informasi mengenai produk bank untuk meningkatkan good governance di
sector perbankan (http://www.bi.go.id, 6 Maret 2017).
Saat ini banyak faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih
sebuah produk tabungan misalnya dalam memilih produk tabungan bank
syariah daripada bank konvensional. Salah satu faktor utama yang dapat
mempengaruhi tingkat pertumbuhan simpanan nasabah pada bank adalah
dengan memberikan penawaran produk yang bervariatif sesuai dengan
keinginan konsumen. Mungkin nasabah tertarik pada merek, hadiah, fasilitas,
fitur, desain, kualitas, jaminan, harga, dan atribut produk lainnya. Apabila
perusahaan dapat menyediakan produk yang memiliki atribut sesuai
kebutuhan dan keinginan konsumen, maka akan mendorong konsumen untuk
membuat keputusan pembelian.
9
Menurut Sutisna (2002:15), Keputusan pembelian adalah keputusan
oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya
kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Agar pihak manajemen
dapat mengenal nasabah dan mengerti akan keinginan nasabah pada saat ini
dan masa yang akan datang. Pelayanan yang baik dan prima diharapkan dapat
diberikan pihak bank agar terciptanya loyalitas nasabah. Untuk itu setiap bank
harus berusaha membuat produk yang dapat menarik minat konsumen untuk
membelinya, karena prosuk yang ditawarkan antar bank pada dasarnya
hamper sama dan mudah ditiru. Oleh karena itu keunggulan bersaing pada
bisnis ini terutama berasal dari kemampuan suatu bank untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan atau nasabah, maka bank harus memberikan nilai yang
lebih kepada nasabah dengan memberikan produk yang berkualitas dan sesuai
dengan harapan konsumen.
Perilaku nasabah yang merasa puas akan berpengaruh terhadap
peningkatan nasabah baru di bank tersebut, karena nasabah yang merasa puas
dengan pelayanan bank akan menceritakan pengalamannya terhadap keluarga,
teman atau rekan kerjanya, perilaku seperti ini sering disebut dengan istilah
word of mouth, sebaliknya ketika nasabah mendapat pelayanan yang buruk
dari pihak bank, maka nasabah tersebut akan menceritakan pengalaman
buruknya kepada keluarga, teman atau rekan kerjanya. Kepuasan nasabah
perlu diperhatikan karena nasabah merupakan asset jangka panjang bagi bank,
maka bank harus memiliki cara untuk meminimalkan jumlah nasabah yang
tidak puas setelah proses transaksi. Terciptanya kepuasan nasabah
10
memberikan manfaat di antaranya hubungan antara bank dengan nasabah
menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik untuk melakukan pembelian
ulang dan terciptanya loyalitas nasabah serta membentuk suatu rekomendasi
dari mulut ke mulut (word of mouth)yang menguntungkan bagi pihak bank
(Tjiptono, 2008:24)
Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus dapat
memenuhi kebutuhan konsumen dan mampu bersaing dalam memasarkan
produknya. Sebuah perusahaan diharuskan mampu membuat strategi
pemasaran yang tepat supaya dapat memenangkan persaingan pasar yaitu
dengan cara melalui iklan. Iklan berbagai media seperti radio, televisi, koran,
menjadi cara yang tepat untuk dapat mempromosikan perusahaan supaya lebih
dikenal secara luas. Disamping itu, iklan yang menarik dapat membuat
masyarakat merasa penasaran dan tertarik untuk mencoba membelinya. Iklan
dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan pembelian dan juga
memberikan standar untuk dapat mengukur keberhasilan dari sebuah promosi
oleh perusahaan.
Komunikasi dari mulut ke mulut memang mempunyai pengaruh yang
sangat besar kepada seseorang karena informasi yang didapat dianggap nyata
dan jujur dan seseorang cenderung lebih mempercayai informasi produk yang
mereka dengar dari teman, kerabat atau orang terdekat yang berpengalaman
terhadap suatu produk tersebut dibandingkan dengan informasi dari iklan.
Word of mouth atau komunikasi dari mulut ke mulut akan terjadi secara alami
ketika orang menjadi pendukung suatu merek atau produk karena puas dengan
11
produk yang dipakai atau dikonsumsinya dan memiliki hasrat atau keinginan
yang muncul dari diri sendiri serta antusias untuk mengajak orang lain
memilih merek atau produk yang telah dipakainya atau bisa disebut sebagai
Organic Word of Mouth. Amplified word of mouth juga terjadi ketika sebuah
perusahaan melakukan sebuah kampanye yang dibuat untuk mendorong atau
mempercepat word of mouth pada suatu komunitas yang ada (Ennew,
Banerjee & Li dalam www.asiapr.net/2010). Saat ini telah ada organisasi
resmi yang membahas konsep, teori, dan etika di bidang word of mouth yaitu
Word of Mouth Marketing (WOMMA) yang menentukan standar pelaksanaan
dan pengembangan program word of mouth bagi pemasar di seluruh dunia.
WOMMA mendefinisikan “word of mouth sebagai usaha pemasar yang
memicu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan,
merekomendasikan, dan menjual produk atau merek kepada penjual lainnya”
(Harjadi, Didik dan Fatmasari, 2008:72).
Terjadinya word of mouth memicu calon konsumen baru untuk
melakukan pembelian dalam sebuah produk yang telah didengarnya dari orang
lain. Ketika calon konsumen sudah mengetahui tentang produk yang telah
ditawarkan melalui promosi maupun mendapatkan informasi dari mulut ke
mulut, maka calon konsumen berhak melakukan pertimbangan sebelum
mereka memutuskan sebuah keputusan dalam pembelian. Ketika konsumen
sudah menggunakan sebuah produk, konsumen akan melakukan penilaian
terhadap produk yang telah dikonsumsinya, apabila produk tersebut
memberikan kepuasan dan kesan positif kepada konsumen, maka word of
12
mouth positif yang kemungkinan akan terjadi, begitu pula sebaliknya. Word of
mouth juga dapat berarti bahwa akibat dari kepuasan dan kesan konsumen
terhadap suatu produk yang telah dikonsumsinya. Word of mouth akan bersifat
positif apabila konsumen telah merasa puas dan memberikan kesan positif
terhadap produk yang telah dipakainya dan akan bersifat negatif ketika
konsumen tidak merasa puas dan mempunyai kesan negatif terhadap produk
yang dipakainya.
Kepuasan nasabah biasanya dibarengi dengan loyalitas nasabah.
Nasabah yang benar-benar loyal bukan saja sangat potensial untuk menjadi
word of mouth advertisers, namun kemungkinan besar juga loyal terhadap
produk dan jasa bank (Tjiptono, 2007:386). Oliver dalam Ishak (2011)
menyatakan loyalitas merupakan suatu komitmen yang kuat dan mampu
mendorong terjadinya pembelian ulang. Loyalitas konsumen dapat diartikan
kesetiaan nasabah untuk selalu menggunakan produk atau jasa dari suatu
bank. Menurut Winarso (2010), nasabah loyal merupakan asset yang tak
ternilai bagi suatu bank karena karakteristik nasabah yang loyal terhadap bank
biasanya melakukan transaksi secara teratur, menolak produk lain, dan
menunjukkan kekebalan daya tarik pesaing.
Ramainya perusahaan yang berkompetensi dalam dunia jasa
perbankan, memberikan banyak pilihan bagi konsumen atau nasabah karena
nasabah akan memperhitungkan nilai tambah yang didapatkan ketika
menggunakan suatu produk, dana tau produk jasa faktor kepercayaan nasabah
dapat dibangun melalui layanan yang baik dan citra perusahaan di masyarakat.
13
Brand image (citra merek) pada suatu produk yang dikeluarkan oleh
lembaga keuangan non syariah, seperti koperasi, KSU atau bank konvensional
dijadikan sebagai pedoman oleh nasabah sebelum memberikan keputusan
untuk memilih dan mempergunakan produk yang dikeluarkan oleh Lembaga
Keuangan Syariah. Dengan demikian perusahaan tersebut harus mampu
membangun citra merek sebagai lembaga keuangan syariah yang lebih baik
daripada lembaga keuangan konvensional dengan memberi penawaran produk
yang lebih bagus dan manfaat produk yang sesuai dengan kebutuhan dan
keperluan masing-masing nasabah. Terence A Shimp (2003) menyatakan
bahwa, “citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam
benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Menurut L
Schiffman dan Kanuk (2002) keluarnya asosiasi bisa dalam wujud pemikiran
pada alam bawah sadar atau citra yang dihubungkan dengan merek produk
tertentu. Jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu produk,
mereka cenderung untuk mempercayai merek yang disukai atau yang terkenal.
Pada dasarnya jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu
produk, mereka cenderung untuk mempercayai merek yang disukai atau
terkenal, alasan inilah yang mendorong perusahaan untuk memperkuat posisi
mereknya agar tercipta brand image yang positif dan menancap kuat dibenak
konsumen, konsumen mampu mengenali sebuah produk, mengevaluasi
kualitas, mengurangi resiko pembelian dan memperoleh pengalaman dan
kepuasan diferensiasi produk tertentu. Untuk itu perusahaan perbankan
dituntut dapat memberikan keunggulan kompetitif agar dapat
14
mempertahankan kepercayaan dan loyalitas pelanggan (customer loyalty).
Customer Loyalty memberikan dampak yang signifikan bagi probabilitas
perusahaan, kemungkinan akan menunjukkan sikap dan perilaku positif,
seperti pembelian ulang pada brand yang sama dan akan merekomendasikan
produk atau jasa tersebut kepada orang lain disekitarnya.
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam
memilih produk tabungan adalah kepercayaan. Kepercayaan terbangun karena
adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Ketika seseorang telah mempercayai pihak lain maka
mereka yakin bahwa harapan akan terpenuhi dan tak akan ada lagi
kekecewaan Sanner, (1997 dalam Susilowati dan Sumarto 2010).
Kepercayaan merek memainkan peran penting dan berkontribusi
dalam meningkatkan loyalitas yang pada gilirannya mempengaruhi hasil
pemasaran yang terkait dengan faktor-faktor elastisitas pangsa pasar (maket
share) dan harga (relative price). Lau dan Lee (1999), menemukan bahwa
kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek. Menurut
Keller (2008) merek yang memiliki beberapa keuntungan marketing
diantaranya akan memiliki loyalitas yang lebih baik. Setiap divisi pemasaran
mendapat tugas dan tanggung jawab untuk menciptakan konsumen yang
percaya dengan merek perusahaan (brand trust). Sebagaimana dikutip oleh Ika
dan Kustini (2011), Ballester (2003, dalam Hamzah, 2007), menjelaskan
bahwa brand trust merupakan rasa aman dari nasabah sebagai hasil dari
interaksi dengan sebuah merek, yang didasari oleh persepsi bahwa merek
15
tersebut dapat diandalkan dan bertanggung jawab terhadap minat dan
keamanan konsumen. Agar suatu merek dapat dipercaya oleh nasabah, merek
tersebut perlu mendapat sebuah pengakuan dari pihak lain.
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dan menjadikan permasalahan yang terjadi sebagai topik
penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH BRAND IMAGE,
BRAND TRUST, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP PROSES
KEPUTUSAN NASABAH PRODUK TABUNGAN BANK BRI
SYARIAH JAKARTA”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang
akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah variabel brand image berpengaruh positif terhadap proses
keputusan nasabah produk tabungan Bank BRI Syariah?
2. Apakah variabel brand trust berpengaruh positif terhadap proses
keputusan nasabah produk tabungan Bank BRI Syariah?
3. Apakah variabel word of mouth berpengaruh positif terhadap proses
keputusan nasabah produk tabungan Bank BRI Syariah?
4. Apakah variabel brand image, brand trust dan word of mouth berpengaruh
positif terhadap proses keputusan nasabah produk tabungan Bank BRI
Syariah?
16
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
a. Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif brand image terhadap
proses keputusan nasabah produk tabungan Bank BRI Syariah.
b. Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif brand trust terhadap
proses keputusan nasabah produk tabungan Bank BRI Syariah.
c. Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif word of mouth terhadap
proses keputusan nasabah produk tabungan Bank BRI Syariah.
d. Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif brand image, brand
trust, dan word of mouth terhadap proses keputusan nasabah produk
tabungan Bank BRI Syariah.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan akan memberikan pembelajaran
terbaru bagi penulis, khususnyaterkait dengan bagaimana
mengimplementasikan ilmu/teori tentang bagaimana pengaruh brand
image, brand trust, dan word of mouth serta pengaruhnya terhadap
proses keputusan penggunaan di bidang layanan jasa perbankan
syariah khususnya pada produk tabungan yang didapat selama
mengikuti perkuliahan, kedalam sebuah tulisan karya ilmiah.
17
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
relevan dan berguan bagi perusahaan terkait dalam upaya peningkatan
performa perusahaan melalui sistem informasi dan promosinya yang
dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan
mengembangkan program-program promosi dan pemasaran.
c. Bagi Pembaca
Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan
referensi khususnya di fakultas ekonomi dan bisnis sehingga dapat
dijadikan literature untuk penelitian lebih lanjut dan memberikan
sebuah informasi baru dan teori brand image, brand trust, dan word of
mouth dalam penulisan karya tulis khususnya di bidang pelayanan
jasa.
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Merek (Brand)
a. Pengertian Merek (Brand)
Merek menjadi tanda pengenal bagi penjual atau pembuat suatu
produk atau jasa. Menurut Kotler (2005), merek adalah suatu simbol
rumit yang dapat menyampaikan hingga enam tingkat pengertian
sebagai berikut :
1. Atribut : suatu merek dapat mengingatkan pada atribut-atribut
tertentu.
2. Manfaat : atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat
fungsional dan emosional.
3. Nilai : suatu merek juga mengatakan sesuatu tentang nilai
produsennya.
4. Budaya : suatu merek mungkin juga melambangkan budaya tertentu
5. Kepribadian : suatu merek dapat mencerminkan kepribadian
tertentu.
6. Pemakai : suatu merek menyiratkan jenis konsumen yang membeli
atau menggunakan suatu produk.
American Marketing Association yang dikutip dari Kotler (2005)
mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau
desain, atau kombinasi semuanya, yang dimaksudkan untuk
19
mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual
dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing.
2. Brand Image
a. Pengertian Citra Merek (Brand Image)
Pengertian Citra Merek Citra merek pada dasarnya merupakan
suatu hasil pandang atau persepsi konsumen terhadap suatu merek
tertentu, yang didasarkan atas pertimbangan dan perbandingan dengan
beberapa merek lainnya, pada jenis produk yang sama. Citra merek
memperlihatkan persepsi yang akurat dari suatu merek. Menurut
Rangkuti (2002) Citra Merek adalah “sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk di benak konsumen”. Aaker (1997) menyatakan asosiasi
merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai
sebuah merek. sedangkan menurut Temporal (2001) Citra Merek adalah
“ bagaimana merek itu terlihat” Temporal (2001) mengemukakan
pentingnya Citra merek dalam pasar persaingan sekarang.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa citra merek
merupakan hasil persepsi dan pemahaman konsumen mengenai merek
suatu produk yang dilihat, dipikirkan atau dibayangkan. Dengan
menciptakan citra merek dari suatu produk tentu akan sangat berguna
bagi para konsumen, karena pada nantinya citra merek akan sangat
memengaruhi persepsi konsumen dan penilaian konsumen terhadap
alternatif merek yang dihadapinya.
20
b. Dimensi Citra Merek (Brand Image)
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), berpendapat bahwa
pengukur citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah
merek meliputi:
1. Kekuatan ( strengthness )
Keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan
tidak ditemukan pada merek lainnya.
Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas
merek tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan
dibanding dengan merek lainnya. Yang termasuk pada sekelompok
kekuatan (strength) adalah keberfungsian semua fasilitas produk,
harga produk, dan memiliki cakupan pasar yang luas.
2. Keunikan (uniqueness)
Kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek
lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk tersebut yang
menjadi bahan pembeda atau diferensiasi dengan produk-produk
lainnya. Yang termasuk dalam kelompok unik ini adalah variasi
penampilan atau nama dari sebuah merek yang mudah diingat dan
diucapkan, dan fisik produk itu sendiri.
3. Keunggulan (favorable)
Termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain,
kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek
untuk tetap diingat oleh pelanggan yang membuat produk terkenal
21
dan menjadi favorit di masyarakat maupun kesesuaian antara kesan
merek di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan
perusahaan atas mereka yang bersangkutan. (Delgado (2004)
dalam Nadia Lona Trista, Apriatni EP & Saryadi. (2012)
3. Brand Trust
a. Pengertian Kepercayaan Merek (Brand Trust)
Ellena Delgado Ballester (2003) dalam Nadia Lona Trista, Apriatni
EP & Saryadi (2012) menjelaskan bahwa brand trust adalah
kepercayaan merek yaitu perasaan aman yang dimiliki pelanggan
akibat dari interaksinya dengan sebuah merek, yang berdasarkan
persepsi bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan
bertanggungjawab atas kepentingan dan keselamatan dari pelanggan.
Selain itu Delgado juga menjelaskan bahwa brand trust adalah harapan
akan kehandalan dan intensi baik merek. Kepercayaan terbangun
karena adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ketika seseorang telah
mempercayai pihak lain maka mereka yakin bahwa harapan akan
terpenuhi dan tak ada lagi kekecewaan.
Brand trust juga dapat diartikan sebagai adanya sebuah harapan
yang tinggi bahwa suatu merek tertentu akan membawa hasil yang
positif bagi para pelanggan. Brand trust dimulai dari pengalaman yang
lalu dan interaksi karena perkembangannya dipengaruhi oleh proses
22
pengalaman individual dari waktu ke waktu. Ini merangkum
pengetahuan dan pengalaman para pelanggan dengan merek tersebut.
Sebagai sebuah atribut pengalaman, brand trust dipengaruhi oleh
evaluasi pelanggan dari kontak langung (percobaan, pemakaian) atau
kontak tidak langsung (periklanan, word of mouth) dengan meek
tertentu. Dari semua kontak tersebut, sumber brand trust yang paling
relevan dan penting adalah pengalaman menggunakan barang tersebut.
Kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak
lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Ketika seseorang telah mempercayai pihak lain maka mereka yakin
bahwa harapan akan terpenuhi dan tidaak akan ada lagi kekecewaaan
(Sanner, 1997 dalam Ryan, 2002).
Menurut Luarn dan Lin (2003) kepercayaan adalah sejumlah
keyakinan spesifik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya
dan kemampuan menempati janji), benevolence (perhatian dan
motivasi yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang
mempercayai mereka), competency (kemampuan pihak yang dipercaya
untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan predictability
(konsistensi perilaku pihak yang dipercaya).
Menurut Gurviez dan Korchia (2003) ada beberapa hal yang
dapat diidentifikasi dari variabel kepercayaan. Pertama, kepercayaan
dan komitmen dalam hubungan antara perusahaan dan pelanggan.
23
b. Dimensi Kepercayaan Merek (Brand Trust)
Delgado (2004) dalam Nadia Lona Trista, Apriatni EP & Saryadi
(2012) mengemukakan bahwa ada 2 variabel yang mempengaruhi
kepercayaan merek (brand trust), yakni Brand Reliability (kehandalan
merek) dan Brand Intention (minat pada merek) seperti yang
ditunjukkan gambar di atas. Penjelasan masing-masing dimensi adalah
sebagai berikut :
1. Brand Reliability (kehandalan merek)
Brand Reliability atau kehandalan merek yang bersumber pada
keyakinan bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang
dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut
mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Brand
Reliability merupakan hal yang esensial bagi terciptanya
kepercayaan terhadap merek karena kemampuan merek memenuhi
nilai yang dijanjikannya akan membuat konsumen menaruh rasa
yakin akan mendapatkan apa yang dibutuhkan dalam hal ini
kebutuhan untuk keluar dari perasaan terancamnya.
2. Brand Intention (minat pada merek)
Brand Intention atau minat pada merek didasarkan pada
keyakinan konsumen bahwa merek tersebut dapat mengutamakan
kepentingan konsumen ketika masalah dalam konsumsi produk
muncul secara tidak terduga. Oleh karena itu, intentionality
berkaitan dengan kepercayaan bahwa merek akan tertarik pada apa
24
yang dibutuhkan konsumen dan tidak akan mengambil keuntungan
dari ketidaktahuan konsumen.
4. Word of Mouth
a. Pengertian Word of Mouth
Sejalan dengan majunya teknologi informasi pada saat ini
membuat pencarian informasi semakin mudah untuk didapatkan
sehingga penyebaran Word of Mouth (WOM) secara viral poitif
maupun negatif di antara konsumen pada era media sosial ini
semakin cepat dan berlipat ganda. Pemasaran WOM ialah “giving
people a reason to talk about your stuff, and making it easier or that
conversation to take a place”, yaitu memberikan orang alasan untuk
berbicara mengenai produk dan membuat berlangsungnya
pembicaraan itu lebih mudah (Sernovitz 2012:2). Menurut
Llupiyoadi (2006:238), word of mouth adalah suatu bentuk promosi
yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan
dalam suatu produk.
Menurut Kotler & Armstrong (2012:258) mendefinisikan word of
mouth sebagai suatu komunikasi personal tentang produk diantara
pembeli dan orang-orang disekitarnya. Word of Mouth merupakan
bentuk promosi yang paling efektif. Pelanggan yang terpuaskan akan
menjadi juru bicara produk perusahaan secara lebih efektif dan
meyakinkan dibandingkan dengan iklan jenis apapun. Pelanggan
25
akan lebih percaya kepada sumber yang lebih kredibel (orang yang
dikenal) daripada salesperson perusahaan. Komunikasi word of
mouth berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku pembelian
konsumen. (Kartajaya 2006:130).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa word of mouth
merupakan suatu bentuk percakapan mengenai suatu produk, antara
satu orang dengan yang lainnya, didalamnya terdapat pesan yang
disampaikan yang terkadang tidak disadari oleh pemberi informasi
atau oleh penerima informasi tersebut.
Ketika seorang konsumen akan melakukan pembelian terhadap
suatu produk atau jasa maka ia akan membutuhkan informasi
mengenai suatu produk yang berkualitas yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Konsumen akan mencari informasi
tersebut ke sumber-sumber yang dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan.
Menurut Marlin Silvianna dan Melina Melone (2011:23) terdapat
beberapa alasan konsumen meminta pendapat orang lain, yaitu:
a. Tidak memiliki informasi yang cukup untuk mengambil
keputusan
b. Produk bersifat unik dan sulit di evakuasi dengan kriteria yang
objektif
c. Tidak memiliki kemampuan untuk mengevaluasi produk jasa
d. Sumber informasi lain dianggap memiliki kredibilitas rendah
26
e. Orang yang berpengaruh akan lebih mudah dihubungi daripda
sumber lainnya. Sehingga bias menghemat waktu untuk
berkonsultasi.
f. Adanya hubungan yang kuat antara influencer dan konsumen
g. Konsumen tersebut membutuhkan persetujuam sosial.
b. Dimensi Word of Mouth
Menurut Sumardy (2011:71), terdapat tiga level/tahap terciptanya
WOM yang sempurna yaitu customer do talking, promoting, and
selling.
a. Customer do talking, talking disini maksudnya adalah perusahaan
berhasil membuat/menciptakan orang-orang membicarakan
produk atau jasa yang ditawarkan.
b. Customer do selling, adalah pelanggan atau talker juga harus
mengandalkan perilaku pada orang yang mereka ajak bicara
secara sukarela.
Menurut Sernovitz (2012:19) ada lima elemen penting dalam
word of mouth yaitu:
a. Talkers, yaitu siapa yang menjadi pembicara yang menjadi duta
atau teman bagi produk kita.
b. Topics, yaitu apa yang dibicarakan tentang produk atau jasa, apa
yang mudah dibicarakan oleh orang mengenai sebuah produk.
c. Tools, yaitu alat atau mrdia yang digunakan untuk berbicara.
27
d. Taking part, yaitu partisipasi yang dilakukan atau diberikan oleh
pihak perusahaan.
e. Tracking, yaitu dampak dari WOM yang terjadi dan usaha
penyesuaian diri.
Pengukuran WOM mengacu pada konsep yang telah diterapkan
Godez dan Mayzlin (2004:3) mengemukakan dua elemen yang dapat
digunakan untuk mengukur WOM yaiatu volume dan dispersion. Dan
dalam penelitiannya Godez dan Mayzlin mengemukakan bahwa
orang dipengaruhi oleh pendapat orang lain.
a. Volume
Pada elemen ini akan diukur seberapa banyak word of
mouth yang ada. Pendekatan ini hampir sama dengan layanan
kliping berita yang memonitor beberapa kali produk suatu
perusahaan disebutkan. Hal ini dianalogikan sebagai frekuensi,
yaitu seberapa sering orang membicarakan atau
merekomendasikan. Semakin banyak percakapan yang terjadi
maka semakin banyak pula orang yang mengetahui tentang hal
tersebut.
b. Dispersion
Elemen ini mendefinisikan sebagai tongkat dimana
percakapan mengenai produk mengambil tempat didalam
komunitas yang luas. Apakah penyebarannya pada komunitas
sejenis saja atau sudah mencapai diluar komunitas sejenis. Hal ini
28
dianalogikan sebagai jangkauan, yaitu seberapa banyak orang
yang berbeda yang membicarakan. Word of Mouth yang kurang
menyebar (diskusi hanya berfokus pada populasi yang terbatas
dan homogeny) akan lebih sedikit dampaknya jika dibandingkan
dengan word of mouth yang tersebar luas. Jadi, tergantung pada
volume tertentu dari word of mouth, lebih banyak orang maka
informasi tentang suatu produk atau jasa tertentu akan lebih
tersebar luas.
Pengertian Godez dan Myzlin (2004:3) mengacu pada tiga
aliran dalam literature WOM, yaitu: (1) WOM sebagai penggerak
perilaku pembelian, (2) pentingnya struktur sosial dalam aliran
WOM, (3) WOM sebagai hasil dari perilaku konsumen di masa
lalul, dampak WOM tergantung pada siapa yang berbicara dengan
siapa.
5. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong (2003: 227), keputusan pembelian
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan
suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
29
Menurut Kotler dan Keller (2007: 235), untuk sampai pada tahap
pembelian, terdapat langkah-langkah dalam proses pembelian dengan
suatu tahapan. Proses pengambilan keputusan meliputi serangkaian
tahapan meliputi: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan prilaku pasca pembelian. Proses
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler dan Keller (2007: 235).
a. Pengenalan masalah
Merupakan proses dimana pembeli mengenali sebuah masalah
atau kebutuhan yang timbul dari rangsangan internal atau
rangsangan eksternal.
b. Pencarian informasi
Konsumen yang tertarik terhadap sebuah produk akan mencari
informasi mengenai produk tersebut. Bila dorongan konsumen kuat
dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan,
konsumen kemungkinan akan membelinya. Sumber informasi
konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, antara lain:
1) Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
2) Sumber komersial, yaitu iklan, wiraniaga dan penyalur.
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
alternatif
Keputusan
pembelian
Perilaku pasca
pembelian
30
3) Sumber publik, yaitu media masa dan organisasi penentu
peringkat konsumen.
4) Sumber pengalaman, yaitu penanganan, pengkajian dan
pemakaian produk.
c. Evaluasi alternatif
Menurut Kotler dan Keller (2007: 237-238), konsumen mengolah
informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian akhir.
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh
semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi
pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan
model-model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen
sebagai proses yang berorentasi kognitif. Yaitu, model tersebut
menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk dengan
sangat sadar dan rasional.
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses
evaluasi konsumen yaitu:
1. Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
2. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
3. Konsumen memandang masing-masing produk sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda
dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan itu. Para konsumen akan memberikan perhatian besar
pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar
31
produk tertentu sering dapat disegmentasikan berdasarkan
atribut yang menonjol bagi kelompok konsumen yang berbeda-
beda.
4. Keyakinan dan sikap. Evaluasi sering mencerminkan keyakinan
dan sikap. Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan
keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian memengaruhi
perilaku pembelian mereka.
a. Keyakinan (believe) adalah gambaran pemikiran yang dianut
seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang
tentang produk atau merek memengaruhi keputusan
pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan
keyakinan adalah sikap.
b. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap
obyek atau gagasan tertentu. Model harapan nilai.
Konsumen akhirnya mengambil sikap (keputusan, preferensi)
terhadap berbagai merek melalui prosedur evaluasi tersebut.
Mereka mengembangkan satu perangkat keyakinan tentang
tempat masing-masing merek berdiri pada setiap atribut. Model
harapan nilai atas pembentukan sikap menyatakan bahwa
konsumen mengevaluasi produk dan jasa dengan
32
menggabungkan keyakinan merek mereka (positif maupun
negatif) menurut kepentingannya.
5. Keputusan pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2007: 240-243), dalam tahap
evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga
dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen
bisa mengambil lima sub-keputusan: pertama merek (merek
„A‟), kedua dealer (dealer „2‟), ketiga kuantitas (sebuah
komputer), keempat waktu (akhir pekan), dan yang kelima
metode pembayaran (kartu kredit). Dalam pembelian produk
sehari-hari, keputusannya lebih kecil dan kebebasannya juga
lebih kecil.
Dalam beberapa kasus, konsumen bisa mengambil
keputusan untuk tidak secara formal mengevaluasi setiap merek.
Dalam kasus lain, faktor-faktor yang mengintervensi bisa
memengaruhi keputusan final.
a. Model pilihan konsumen yang non-kompensasi.
Model harapan nilai adalah model kompensasi dimana hal-
hal yang dianggap baik pada sebuah produk dapat membantu
mengatasi hal-hal lain yang dirasa buruk. Namun, konsumen
mungkin tidak ingin menghabiskan begitu banyak waktu dan
33
energi untuk menilai merek. Dengan model non-kompensasi
pada pilihan konsumen, pertimbangan atribut positif dan
negatif tidak perlu disaring. Mengevaluasi atribut lebih dalam
membuat keputusan menjadi lebih mudah bagi seorang
konsumen, tapi juga meningkatkan kemungkinan orang untuk
melakukan pilihan yang berbeda jika dia lebih leluasa
menghadapi rincian yang lebih besar. Disini kita menyoroti
tiga warisan pilihan tersebut yaitu:
1) Pada pengalaman konjungtif, konsumen menetapkan satu
tingkat minimum yang dapat diterima untuk setiap
atribut dan memilih alternatif pertama yang memenuhi
standar minimum untuk sebuah atribut.
2) Pada pengalaman leksikografik, konsumen memilih
merek terbaik berdasarkan atribut yang dirasakan paling
penting.
Pada pengalaman eliminasi berdasarkan aspek,
konsumen membandingkan merek pada sebuah atribut
yang diseleksi dengan memerhatikan tingkat probabilitas
(dimana probabilitas memilih sebuah atribut itu secara
positif berhubungan dengan arti pentingnya) dan merek
dieliminasi jika tidak memenuhi tingkat minimum yang
dapat diterima.
34
Evaluasi
alternatif
b. Faktor-faktor yang mengganggu
Walaupun konsumen membentuk evaluasi merek, ada
beberapa faktor yang dapat berada di antara niat pembelian
dan keputusan pembelian yang digambarkan pada gambar
2.1.
Gambar 2. 2
Tahapan Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler (2007: 242).
Faktor pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap
orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan
bergantung pada dua hal:
1) Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang
disukai konsumen.
Niat
pembeli
Faktor
situasi yang
tidak
terantisipasi
Sikap
orang lain
Keputusan
pembelian
35
2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin
dekat orang lain tersebut dengan konsumen, konsumen
akan semakin mengubah niat pembeliannya.
Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi
yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Keputusan
konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari
keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang
difikirkan.
Ada beberapa macam jenis resiko yang bisa dirasakan
konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah
produk, antara lain:
1) Resiko fungsional, produk tidak berkinerja sesuai harapan
dan produk tidak bernilai sesuai harga yang dibayar.
2) Resiko fisik, produk menimbulkan ancaman terhadap
kesejahteraan atau kesehatan fisik dari pengguna atau
orang lain.
3) Resiko sosial, produk menimbulkan rasa malu terhadap
orang lain.
4) Resiko psikologis, produk mempengaruhi kesejahteraan
mental dari pengguna.
36
5) Resiko waktu, kegagalan produk mengakibatkan biaya
peluang kerena menemukan produk lain yang
memuaskan.
6. Perilaku pasca pembelian.
Menurut Kotler dan Keller (2007: 243), setelah melakukan
pembelian terhadap sebuah produk, konsumen akan mengalami
level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Para pemasar harus
memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca
pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
Menurut Kotler dan Keller (2007: 243), ada lima orang
yang berperan dalam keputusan pembelian:
a. Pencetus.
Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk
membeli produk.
b. Pemberi pengaruh.
Orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi
keputusan.
c. Pengambil keputusan.
Orang yang mengambil keputusan mengenai setiap
komponen keputusan pembelian, apakah membeli, tidak
membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana akan
membeli.
37
d. Pembeli.
Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
e. Pemakai.
Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang
atau jasa produk.
B. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah
Brand image (citra merek) pada suatu produk yang dikeluarkan
oleh lembaga keuangan non syariah, seperti koperasi, KSU atau bank
konvensional dijadikan sebagai pedoman oleh nasabah sebelum
memberikan keputusan untuk memilih dan mempergunakan produk yang
dikeluarkan oleh Lembaga Keuangan Syariah. Dengan demikian
perusahaan tersebut harus mampu membangun citra merek sebagai
lembaga keuangan syariah yang lebih baik daripada lembaga keuangan
konvensional dengan memberi penawaran produk yang lebih bagus dan
manfaat produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan masing-
masing nasabah. Terence A Shimp (2003) menyatakan bahwa, “citra
merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam benak
konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Menurut L Schiffman
dan Kanuk (2002) keluarnya asosiasi bisa dalam wujud pemikiran pada
alam bawah sadar atau citra yang dihubungkan dengan merek produk
tertentu. Jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu produk,
38
mereka cenderung untuk mempercayai merek yang disukai atau yang
terkenal. Hal ini didukung pendapat Erna Ferrinadewi (2008) menyatakan
bahwa citra merek (brand image) adalah persepsi tentang merek yang
merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek
tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Frida Setya A Wulandari
(2015) , menyatakan bahwa citra merek berpengaruh, tetapi tidak signikan
terhadap keputusan pemilihan produk tabungan. Hal ini juga sesuai dengan
hasil penelitian Bagus dan Artanti (2014) yaitu variabel citra merek
berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian. Menurut
Kasmir (2008) citra merek harus ditangani dengan baik dan benar, karena
dengan pembentukan citra merek yang tepat akan menjadi acuan dalam
penentuan metode promosi yang optimal. Agar aplikasinya bisa dipakai
sebagai sarana promosi oleh pihak manajemen perusahaan terkait macam-
macam produk dan jasanya. Masing-masing sarana promosi memiliki
tujuan yang berbeda-beda, namun sarana promosi yang dilakukan untuk
mempengaruhi nasabah adalah melalui promosi penjualan. Menurut
Lovelock dan Wright dalam L Schiffman and Kanuk. Consumer Behavior
(2002) promosi penjualan adalah kegiatan promosi yang berupa insentif
jangka pendek yang ditawarkan kepada pelanggan dan perantara untuk
merangsang pembelian produk barang atau jasa.
Hasil penelitian Supriyadi Yuntawati Fristin dan Ginanjar Indra
K.N (2016) yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk dan brand image
terhadap Keputusan Pembelian, menunjukkan bahwa Variabel brand
39
image saja secara parsial yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Siti Rohmah
(2015) yang berjudul Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan
Layanan terhadap Keputusan Pembelian Produk Perhiasan yang
menunjukkan bahwa menunjukkan citra merek, kualitas produk, dan
layanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Berdasarkan hubungan brand image terhadap proses keputusan
nasabah produk tabungan BRI Syariah tersebut, maka penulis
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel brand image terhadap
variabel keputusan nasabah secara parsial.
Ha: Terdapat pengaruh antara variabel brand image terhadap variabel
keputusan nasabah secara parsial.
2. Hubungan Brand Trust Terhadap Keputusan Nasabah
Kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain
akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ketika
seseorang telah mempercayai pihak lain maka mereka yakin bahwa
harapan akan terpenuhi dan tak aka nada lagi kekecewaan Sanner, (1997
dalam Susilowati dan Sumarto 2010).
Kepercayaan merek memainkan peran penting dan berkontribusi
dalam meningkatkan loyalitas yang pada gilirannya mempengaruhi hasil
40
pemasaran yang terkait dengan faktor-faktor elastisitas pangsa pasar
(maket share) dan harga (relative price). Lau dan Lee (1999), menemukan
bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek.
Menurut Keller (2008) merek yang memiliki beberapa keuntungan
marketing diantaranya akan memiliki loyalitas yang lebih baik. Setiap
divisi pemasaran mendapat tugas dan tanggung jawab untuk menciptakan
konsumen yang percaya dengan merek perusahaan (brand trust).
Sebagaimana dikutip oleh Ika dan Kustini (2011), Ballester (2003, dalam
Hamzah, 2007), menjelaskan bahwa brand trust merupakan rasa aman dari
nasabah sebagai hasil dari interaksi dengan sebuah merek, yang didasari
olej persepsi bahwa merek tersebut dapat daindalkan dan bertanggung
jawab terhadap minat dan keamanan konsumen. Agar suatu merek dapat
dipercaya oleh nasabah, merek tersebut perlu mendapat sebuah pengakuan
dari pihak lain.
Dalam hasil penelitian Nadia Lona Trista, Apriatni EP & Saryadi
(2012) dengan judul Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan
Kepercayaan Merek (Brand Trust) Terhadap Keputusan Pembelian
Toyota Avanza di Kota Semarang, menunjukkan bahwa salah satu faktor
yaitu kepercayaan merek (brand trust) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan konsumen. Pada hasil penelitian lain, yang dilakukan
oleh Erna Ferrinadewi (2008), yang berjudul Pengaruh Threat Emotion
dan Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene di
Surabaya juga menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan variabel
41
threat emotion dan brand trust baik secara parsial maupun secara
simiultan terhadap keputusan pembelian produk susu Anlene.
Berdasarkan hubungan brand trust terhadap proses keputusan
nasabah produk tabungan BRI Syariah tersebut, maka penulis
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel brand trust terhadap variabel
keputusan nasabah secara parsial.
Ha: Terdapat pengaruh antara variabel brand trust terhadap variabel
keputusan nasabah secara parsial.
3. Hubungan Word of Mouth Terhadap Keputusan Nasabah
Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus
dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan mampu bersaing dalam
memasarkan produknya. Sebuah perusahaan diharuskan mampu membuat
strategi pemasaran yang tepat supaya dapat memenangkan persaingan
pasar yaitu dengan cara melalui iklan. Iklan berbagai media seperti radio,
televisi, koran, menjadi cara yang tepat untuk dapat mempromosikan
perusahaan supaya lebih dikenal secara luas. Disamping itu, iklan yang
menarik dapat membuat masyarakat merasa penasaran dan tertarik untuk
mencoba membelinya. Iklan dapat menjadi pertimbangan dalam
mengambil keputusan pembelian dan juga memberikan standar untuk
dapat mengukur keberhasilan dari sebuah promosi oleh perusahaan.
42
Komunikasi dari mulut ke mulut memang mempunyai pengaruh
yang sangat besar kepada seseorang karena informasi yang didapat
dianggap nyata dan jujur dan seseorang cenderung lebih mempercayai
informasi produk yang mereka dengar dari teman, kerabat atau orang
terdekat yang berpengalaman terhadap suatu produk tersebut dibandingkan
dengan informasi dari iklan. Word of mouth atau komunikasi dari mulut ke
mulut akan terjadi secara alami ketika orang menjadi pendukung suatu
merek atau produk karena puas dengan produk yang dipakai atau
dikonsumsinya dan memiliki hasrat atau keinginan yang muncul dari diri
sendiri serta antusias untuk mengajak orang lain memilih merek atau
produk yang telah dipakainya atau bisa disebut sebagai Organic Word of
Mouth. Amplified word of mouth juga terjadi ketika sebuah perusahaan
melakukan sebuah kampanye yang dibuat untuk mendorong atau
mempercepat word of mouth pada suatu komunitas yang ada (Ennew,
Banerjee & Li dalam www.asiapr.net/2010). Saat ini telah ada organisasi
resmi yang membahas konsep, teori, dan etika di bidang word of mouth
yaitu Word of Mouth Marketing (WOMMA) yang menentukan standar
pelaksanaan dan pengembangan program word of mouth bagi pemasar di
seluruh dunia. WOMMA mendefinisikan “word of mouth sebagai usaha
pemasar yang memicu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan,
merekomendasikan, dan menjual produk atau merek kepada penjual
lainnya” (Harjadi, Didik dan Fatmasari, 2008:72).
43
Terjadinya word of mouth memicu calon konsumen baru untuk
melakukan pembelian dalam sebuah produk yang telah didengarnya dari
orang lain. Ketika calon konsumen sudah mengetahui tentang produk yang
telah ditawarkan melalui promosi maupun mendapatkan informasi dari
mulut ke mulut, maka calon konsumen berhak melakukan pertimbangan
sebelum mereka memutuskan sebuah keputusan dalam pembelian. Ketika
konsumen sudah menggunakan sebuah produk, konsumen akan melakukan
penilaian terhadap produk yang telah dikonsumsinya, apabila produk
tersebut memberikan kepuasan dan kesan positif kepada konsumen, maka
word of mouth positif yang kemungkinan akan terjadi, begitu pula
sebaliknya. Word of mouth juga dapat berarti bahwa akibat dari kepuasan
dan kesan konsumen terhadap suatu produk yang telah dikonsumsinya.
Word of mouth akan bersifat positif apabila konsumen telah merasa puas
dan memberikan kesan positif terhadap produk yang telah dipakainya dan
akan bersifat negatif ketika konsumen tidak merasa puas dan mempunyai
kesan negatif terhadap produk yang dipakainya.
Perilaku nasabah yang merasa puas akan berpengaruh terhadap
peningkatan nasabah baru di bank tersebut, karena nasabah yang merasa
puas dengan pelayanan bank akan menceritakan pengalamannya terhadap
keluarga, teman atau rekan kerjanya, perilaku seperti ini sering disebut
dengan istilah word of mouth, sebaliknya ketika nasabah mendapat
pelayanan yang buruk dari pihak bank, maka nasabah tersebut akan
menceritakan pengalaman buruknya kepada keluarga, teman atau rekan
44
kerjanya. Kepuasan nasabah perlu diperhatikan karena nasabah merupakan
asset jangka panjang bagi bank, maka bank harus memiliki cara untuk
meminimalkan jumlah nasabah yang tidak puas setelah proses transaksi.
Terciptanya kepuasan nasabah memberikan manfaat di antaranya
hubungan antara bank dengan nasabah menjadi harmonis, memberikan
dasar yang baik untuk melakukan pembelian ualng dan terciptanya
loyalitas nasabah serta membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut
(word of mouth) yang menguntungkan bagi pihak bank (Tjiptono,
2008:24)
Hasil penelitian Finnan Aditya, Ajie Nugraha, Suharyono, dan
Andriani Kusumawati (2015) yang berjudul Pengaruh word of mouth
terhadap Keputusan Pembelian, menunjukkan bahwa variabel word of
mouth communication terbukti secara signifikan mempengaruhi
keputusan pembelian. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Marlina Kurnia, Rochiyati Murniningsih, dan Agung Dhany
Prasetyo (2013) yang berjudul Pengaruh Word of Mouth Communication
Terhadap Keputusan Konsumen UMKM di Area Wisata Kuliner Badaan
Kota Magelang juga menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel word of mouth communication terbukti secara signifikan
mempengaruhi keputusan pembelian.
Berdasarkan hubungan word of mouth terhadap proses keputusan
nasabah produk tabungan BRI Syariah tersebut, maka penulis
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
45
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel word of mouth terhadap
variabel keputusan nasabah secara parsial.
Ha: Terdapat pengaruh antara variabel word of mouth terhadap variabel
keputusan nasabah secara parsial.
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No
.
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Supriyadi
Yuntawati
Fristin,
Ginanjar
Indra K.N
(2016)
Pengaruh
Kualitas Produk
dan brand image
terhadap
Keputusan
Pembelian
Menggunakan
variabel brand
image
terhadap
keputusan
pembelian
Tidak terdapat
variabel Brand
Trust dan word
of mouth
Berdasarkan hasil
penelitian,
Variabel brand
image saja secara
parsial yang
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian, hal ini
disebabkan karena
produk sepatu merek
Converse
46
No
.
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
memiliki brand image
yang baik yang merupakan
faktor paling penting dan
dominan bagi konsumen
khususnya para mahasiswa
pengguna produk sepatu
Converse
2. Siti
Rohmah
(2015)
Pengaruh Citra
Merek,
Kualitas
Produk, dan
Layanan
terhadap
Keputusan
Pembelian
Produk
Perhiasan
Terdapat
variable Citra
Merek (Brand
Image) dan
Keputusan
Pembelian
Tidak
terdapat
variabel
Brand
Trust dan
Word of
Mouth
menunjukkan citra merek,
kualitas produk, dan
layanan secara parsial
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian produk
perhiasan pada PT. Eka
Silver & Gold Jewelry di
Graha
Platino Surabaya
47
No
.
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3. Nadia
Lona
Trista,
Apriatni
EP &
Saryadi
2012
Pengaruh Citra
Merek (Brand
Image) dan
Kepercayaan
Merek (Brand
Trust) Terhadap
Keputusan
Pembelian Toyota
Avanza di Kota
Semarang
Variabel
Citra
Merek
(Brand
Image),
Kepercaya
an Merek
(Brand
Trust), dan
keputusan
pembelian
Tidak terdapat
variabel word
of mouth dan
variabel (Y)
nya keputusan
pembelian
bukan
keputusan
nasabah
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
variabel citra merek
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
4. Erna
Ferrinade
wi
(2008)
Pengaruh Threat
Emotion dan Brand
Trust Terhadap
Keputusan
Pembelian Produk
Susu Anlene di
Surabaya
Variabel
Brand
Trust dan
Keputusan
pembelian
Tidak terdapat
variabel Brand
Image dan
word of mouth
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang
signifikan variabel threat
emotion dan brand trust
baik secara parsial maupun
secara simiultan terhadap
keputusan pembelian
produk susu Anlene
48
No
.
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5. Finnan
Aditya,
Ajie
Nugraha,
Suharyono
,
Andriani
Kusumaw
ati
2015
Pengaruh word of
mouth terhadap
Keputusan
Pembelian
Variabel
word of
mouth dan
Keputusan
pembelian
Tidak terdapat
variabel Brand
Image dan Brand
Trust
Hasil dari penelitian
ini menjelaskan
bahwa: variabel word
of mouth
berpengaruh
signifikan terhadap
variabel keputusan
pembelian, variabel
keputusan pembelian
berpengaruh
signifikan terhadap
variabel kepuasan
konsumen, variabel
word of mouth
berpengaruh
signifikan terhadap
variabel kepuasan
konsumen, dan
variabel word of
49
mouth berpengaruh
signifikan terhadap
variabel kepuasan
konsumen melalui
variabel keputusan
pembelian sebagai
variabel mediator.
6. Marlina
Kurnia ,
Rochiyati
Murnining
sih ,
Agung
Dhany
Prasetyo
(2013)
Pengaruh Word of
Mouth
Communication
Terhadap
Keputusan
Konsumen UMKM
di Area Wisata
Kuliner Badaan
Kota Magelang.
Variabel
Word of
Mouth
dan
Keputusan
konsumen
Tidak terdapat
variabel Brand
Image dan Brand
Trust
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
variabel word of
mouth
communication
terbukti secara
signifikan
mempengaruhi
keputusan pembelian.
variabel keputusan
pembelian dapat
dijelaskan oleh word
of mouth
communication
sebesar 73,6%,
50
sedangkan sisanya
dijelaskan oleh
variabel lain di luar
yang digunakan
dalam penelitian ini.
51
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Gambar 2.3
Model Kerangka Pemikiran Penelitian
Brand Image
(X1)
Brand Trust
(X2)
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penenkanan batasan lokasi,
waktu atau sektor sektor dan variabel-variabel yang dibahas. Hal ini sangat
diperlukan agar penulis tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dan akan
sangat berguna bagi para pemula (Hamid, 2010:17). Dalam penelitian ini
ruang lingkupnya dibatasi pada brand image, brand trust dan word of mouth,
sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah.
Penelitian yang bersifat deskriptif ini dilakukan untuk mendapatkan
gambaran yang membahas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap para
nasabah produk tabungan bank BRI Syariah Jakarta
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi Menurut Sugiyono (2012:117) adalah “Wilayah
generalisasi (umum) yang terdiri atas: Obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karateristik tetentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Menurut R.Gunawan Sudarmanto (2013:26) adalah “totalitas
semua nilai yang mungkin mengenai karakteristik tertentu dari semua
anggota yang lengkap dan jelas serta dipelajari sifat-sifatnya.
53
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para nasabah
produk tabungan bank BRI Syariah Jakarta.
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi
perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2011:7). Sedangkan menurut
Morissan (2015:109) sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili
keseluruhan anggota populasi yang bersifat representatif. Pengambilan
sampel yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik sampel probabilitas (probability sampling) dengan
metode penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling).
Sampel probabilitas (probability sampling) merupakan suatu
sampel yang dipilih sedemikian rupa dari populasi sehingga masing-
masing anggota populasi memiliki probabilitas atau peluang yang sama
untuk dijadikan sampel. Sedangkan penarikan sampel acak sederhana
(simple random sampling) adalah pengambilan sampel dari populasi
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan
setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan
sampel (Suharyadi dan Purwanto, 2011:8).
Menurut Gay dan Diehl (Emzir, 2008:41) menyatakan 30 subjek
dipandang sebagai ukuran sampel yang minimal yang dapat diterima.
Begitu juga menurut Roscoe dalam Sugiono (2010:131) menyatakan
bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30
sampai 500.
54
Apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui
maka digunakan rumus sebagai berikut (Widiyanto, 2008:19) :
n = Z2
4(Moe)
2
n = 1,962
4(0,1)2
n = 3,8416
0,04
n = 96,04
n = 96
Dimana :
n : Jumlah sampel
Z : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan
sampel 95%
Pada penentuan ini Z pada α = 0,5 adalah 1,96
Moe : Margin Of Eror, yaitu tingkat kesalahan yang dapat
ditoleransi, ditetapkan sebesar 10%
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diatas, maka jumlah
sampel yang diteliti adalah sebesar 96,04 responden. Untuk memudahkan
dalam melakukan penelitian, maka ditetapkan jumlah sampel sebanyak
100 responden. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah nasabah
produk tabungan Bank BRI Syariah yang berlokasi di Jakarta.
55
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2014:193). Menurut Morissan (2015:26), riset
kuantitatif memiliki beberapa metode pengumpulan data seperti survei
yang mencangkup survei melalui telepon, survei surat, dan survei internet.
Pada metode ini, pertanyaan yang diajukan bersifat tetap (statis) atau
sudah terstandar. Semua responden menerima pertanyaan yang sama dan
tidak akan ada kesempatan untuk mengajukan pertanyaan susulan.
Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penyebaran kuesioner/survei pada responden,
yaitu nasabah produk tabungan Bank BRI Syariah di Jakarta. Dengan
kuesioner secara personal peneliti dapat berhubungan langsung dengan
responden dan dapat memberikan penjelasan seperlunya. Sumber data
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tanggapan responden yang
diperoleh dari hasil kuesioner tentang pengaruh brand image, brand trust,
word of mouth dan ketersediaan fitur yang disebarkan kepada sampel yang
telah ditentukan sebelumnya. Data dalam penelitian ini didapatkan
langsung dari pengisian kuesioner (angket) oleh responden. Kuesioner
pada penelitian ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari
tiap-tiap indikator variabel penelitian.
Pertanyaan-pertannyaan pada angket dibuat dengan skala Likert.
Pada skala Likert, menurut Morissan (2015:88), peneliti harus
56
merumuskan sejumlah pertanyaan mengenai suatu topik tertentu, dan
responden diminta memilih apakah ia sangat setuju, setuju, ragu-ragu/tidak
tahu/netral/cukup setuju, tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan
berbagai pertanyaan tersebut. Setiap pilihan jawaban memiliki bobot yang
berbeda, dan seluruh jawaban responden dijumlahkan berdasarkan
bobotnya sehingga memnghasilkan suatu skor tunggal mengenai suatu
topik tertentu.
Tabel 3. 1
Skala Likert
No. Jenis Jawaban Bobot
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Netral/Cukup Setuju (CS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju
mempunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari Setuju dan Setuju
lebih tinggi dari Cukup Setuju atau Netral.
2. Data Skunder
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung diberukan
kepada pengumpul data, seperti lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono,
2014:193). Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari
laporan-laporan atau dokumen penelitian terdahulu. Data sekunder disebut
57
juga data tersedia. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari
literatur-literatur, jurnal-jurnal penelitian, data dokumen, maupun
informasi dari media cetak maupun online melalui internet yang
diperlukan dalam penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis kuantitatif dengan menguji hipotesis. Data Kuantitatif adalah data
dalam bentuk angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono,
2014:13). Data tersebut diperhitungkan dengan model statistik, sebelumnya
data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan
menggunakan tabel-tabel tertentu. Untuk mempermudah dalam mengolah dan
menganalisis data, dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS
(Statistical Package for Social Science) for windows. Adapun alat analisis
yang digunakan yaitu uji validitas dan reabilitas.
1. Uji Coba Instrumen
Menggunakan pengukuran skala tanpa didahului dengan uji coba
merupakan riset yang tidak baik. Setidak-tidaknya satu penelitian uji coba
(plot study) harus dilakukan untuk memastikan reabilitas dan validitas
pengukuran skala yang hendak digunakan. Suatu pengukuran harus
memiliki kedua kualitas ini jika ingin dikategorikan sebagai pengukuran
yang bermanfaat (Morissan, 2015:98). Untuk mendapatkan instrumen
yang valid dan reliabel maka harus diuji menggunakan uji validitas dan
reliabilitas.
58
a. Uji Validitas
Validitas mengacu pada seberapa jauh suatu ukuran empiris
cukup menggambarkan arti sebenarnya dari konsep yang tengah
diteliti. Dengan kata lain, suatu instrumen pengukuran yang valid
mengukur apa yang seharusnya diukur, atau mengukur apa yang
hendak kita ukur. Menentukan validitas pengukuran memerlukan suatu
evaluasi terhadap kaitan antara definisi oprasional variabel dengan
definisi konseptual. Hal ini disebabkan validitas menjelaskan suatu
ukuran yang secara tepat dapat menggambarkan konsep yang ingin
diukur (Morissan, 2015:103).
Menurut Ghozali (2016:52) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dinyatakan valid ketika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
(correlation item total correlation) dengan r tabel untuk degree of
freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dengan α = 5
%, Kriteria untuk penilaian uji validitas sebagai berikut:
r hitung > r tabel , maka pernyataan tersebut valid.
r hitung < r tabel , maka pernyataan tersebut tidak valid.
b. Uji Reabilitas
59
Reabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan
terhadap suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliable
atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang
sama. Dalam hal penelitian, jika suatu pengukuran konsisten dari satu
waktu ke waktu lainnya, maka pengukuran itu dapat diandalkan dan
dapat dipercaya dalam derajat tertentu (Morissan, 2015:99).
Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran reabilitas one
shot. One shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya
hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji statistis
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Ghozali, 2016:48).
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, perlu dilakukan pengujian
asumsi klasik terlebih dahulu, agar data sampel yang diolah benar-benar
dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Uji asumsi klasik dalam
penelitian ini mencakup uji multikolineritas dan uji heterokedastisitas. Uji
asumsi tersebut secara lebih jelas diuraikan sebagai berikut.
a. Uji Multikolinearitas
60
Menurut Sudarmanto (2005:136-137) dalam (Rusman,
2015:59) uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk
membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara
variabel bebas (independen) satu dengan variabel bebas (independen)
lainnya. Pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda, maka terdapat dua atau lebih variabel bebas atau variabel
independen yang diduga akan mempengaruhi variabel terkaitnya
(dependen). Pendugaan tersebut akan dapat dipertanggung-jawabkan
apabila tidak terjadi adanya hubungan yang linear (multikolinieritas)
diantara variabel-variabel independen.
Adanya hubungan yang linear antarvariabel independen akan
menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependennya. Oleh karena itu,
harus benar-benar dapat menyatakan bahwa tidak terjadi adanya
hubungan linear diantara variabel-variabel independen tersebut. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. (Rusman, 2015:59).
Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut (Ghazali, 2016:103):
61
1). Nilai R2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2). Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya
di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel
independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas.
Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi
dua atau lebih variabel independen.
3). Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen makanah yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana
setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan
diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ Tolerance). Nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan
nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat
kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai
62
tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolonieritas 0.95. Walaupun
multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF,
tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel
independen mana sajakah yang saling berkorelasi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua
pengamatan. Apabila asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini
tidak terpenuhi, maka penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel
kecil maupun besar dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi
kurang akurat. (Sudarmanto, 2005:148). Sedangkan Suliyanto
berpendapat bahwa heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada
model regresi yang tidak sama. (Rusman, 2015:63)
Menurut Ghozali (2016:134), uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian residual dari satu observasi dengan yang lain. Jika variance dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak
terjadi Heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection mengandung
situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).
63
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Uji
glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen. (Ghozali, 2016:137), dengan rumus:
ǀUtǀ = ∝ + βXt + vt
Kriteria terjadinya heteroskedastisitas dalam suatu model
regresi adalah jika signifikansinya dibawah tingkat kepercayaan 0,05,
yang berarti bahwa apabila signifikansinya > 0,05 penelitian dapat
dilanjutkan.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak
mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas
dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik.
Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan menngikuti
arah garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang
mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak
menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2005:10).
64
Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga
dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji
kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah:
Ho = Sampel berasal dari data/populasi yang terdistribusi normal
Ha = Sampel berasal dari data/populsi yang tidak terdistribusi normal
Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak terdistribusi
dengan normal. Namun, jika nilai sig. >0,05 maka data terdistribusi
dengan normal (Santoso, 2011:193-196).
3. Uji Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda. Yang digunakan untuk bersama-sama menghitung
manfaat, kemudahan, kepercayaan dan ketersediaan fitur. Model
persamaan linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1+b2X2 +b3X3
Keterangan:
Y : keputusan nasabah.
a : koefisien konstanta.
b1, b2, b3, b4 : koefisien regresi.
X1 : brand image
X2 : brand trust
X3 : word of mouth
65
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefesien Determinasi (Uji R2)
Koefesien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit
dari model regresi. (Ghozali, 2016). Koefisien determinasi merupakan
besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
Semakin tinggi koefesien determinasi, semakin tinggi
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan
pada variabel terikatnya (Suliyanto,2011) Koefesiensi memiliki
kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukan
dalam model regresi, dimana penambahan satu variabel bebas dan
pengamatan dalam model anak meningkatkan meskipun variabel
yang dimasukan itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadp
variabel terikatnya.
Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan
koefesien determinasi yang telah disesuaikan, adjusted R square.
Koefesien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefesien
tersebut telah dikorelasi dengan memasukan unsur jumlah variabel
dan ukuran sample yang digunakan.
Dengan menggunakan koefesien determinasi yang disesuaikan
dapat naik atau turun akibat adanya penambahan variabel baru dalam
model (Suliyanto,2011). Untuk dapat memberikan penafsiran
terhadap koefesien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil,
maka dapat digunakan criteria sebagai berikut (Sugiyono, 2009).
66
Tabel 3. 2
Kriteria untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval koefesien Tingkat hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis
b. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)
Uji parametrik (parametric test) merupakan instrumen statistik
yang digunakan untuk meneliti seberapa sering hasil pengamatan
dapat terjadi. Salah satu metode ujinya yaitu uji-t yang digunakan
untuk membandingkan mean atau nilai rata-rata sampel yang diamati
dengan nilai rata-rata yang diharapkan secara normal dari distribusi
nilai rata-rata. Uji-t membandingkan nilai rata-rata satu sama lain
untuk menentukan adanya signifikasnsi statistik (Morissan,
2015:330).
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2011:98).
67
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas
(brand image, brand trust dan word of mouth) terhadap variabel
terikat (keputusan nasabah produk tabungan) berpengaruh secara
parsial atau terpisah. Hipotesa yang akan digunakan dalam pengujian
ini adalah:
1). H0 : b1 = 0, artinya variabel-variabel bebas (brand image, brand
trust dan word of mouth) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat (keputusan nasabah produk tabungan).
2). Ha : b1 ≠ 0, artinya bahwa variabel-variabel bebas (brand image,
brand trust dan word of mouth) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat (keputusan nasabah produk
tabungan).
Menurut Ghozali (2011:99), uji t dilakukan dengan
membandingkan signifikasi t hitung dengan t tabel dengan ketentuan:
1). H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel untuk α = 0,05
2). H0 ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel untuk α = 0,05
Dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%), nilai df (degree of
freedom) n-k-1.
c. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependent/terikat (Ghozali, 2011:98).
68
Membuat hipotesis dengan kasus pengujian F-test :
1). H0 : b1, b2, b3, b4 = 0 , artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
dari variabel independen (brand image, brand trust dan word of
mouth) secara simultan terhadap variabel dependen (keputusan
nasabah produk tabungan).
2). Ha : b1, b2, b3, b4 > 0 , artinya ada pengaruh signifikan antara
variabel independen (brand image, brand trust dan word of mouth)
secara simultan terhadap variabel dependen (keputusan nasabah
produk tabungan).
Menurut Ghozali (2011:98), uji F dilakukan dengan
membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan:
1). H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung < Ftabel untuk α = 0,05
2). H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung > Ftabel untuk α = 0,05
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi
sebesar 5% (α = 0,05). Jika hasil yang didapat adalah poin nomor 1,
artinya masing-masing variabel independen secara bersama-sama
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Sebaliknya, jika yang didapat sesuai dengan kriteria nomor
2, maka yang artinya masing-masing variabel independen secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
69
E. Oprasional Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel
yang diklasifikasikan dalam data (dependen) dan variabel tidak terikat
(independen). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:59). Variabel
terikat (Y) dalam penelitian ini adalah keputusan nasabah produk tabungan.
Menurut Sugiyono (2014:59) variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependent (terikat). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah brand
image (X1), brand trust (X2), dan word of mouth (X3).
Variabel-variabel tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa
indikator, yang selanjutnya indikator-indikator tersebut dikembangkan
menjadi beberapa item pernyataan dalam kuesioner menggunakan skala
Likert.
70
Tabel 3. 3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Brand Image
X1
Kotler dan
Armstrong
(2008)
Kekuatan
(strengthness)
1. Keberfungsian semua
fasilitas produk
2. Harga produk
3. Memiliki cakupan
pasar yang luas
Likert
Keunikan
(uniqueness) 4. variasi penampilan
atau nama dari sebuah
merek yang mudah
diingat dan diucapkan
5. Fisik produk yang
berbeda
Keunggulan
(favorable)
6. Kemampuan merek
untuk tetap diingat
oleh pelanggan yang
membuat produk
terkenal dan menjadi
favorit di masyarakat.
7. Kesesuaian antara
kesan merek di benak
pelanggan dengan
citra yang diinginkan
perusahaan atas
merek yang
bersangkutan.
Brand Trust
X2
Delgado
(2004)
dalam Nadia
Brand Reliability
(kehandalan merek)
8. Dapat memenuhi
kebutuhan
9. Memberikan kepuasan
Likert
71
Lona Trista,
Apriatni EP
& Saryadi.
(2012)
Brand Intention
(minat pada merek)
10. Dapat meningkatkan
kepercayaan
konsumen dengan
menyesuaikan
keinginan konsumen
Word of
mouth X3
(Godes dan
Mayzlin
2004:23)
Volume 11. Sering mendengar
produk tabungan bank
BRI Syariah dalam
percakapan sehari –
sehari
12. Melakukan diskusi
mengenai produk
tabungan bank BRI
Syariah dengan orang
lain
13. Mendapatkan
rekomendasi dari orang
lain
Likert
Dispersion 14. Mendapatkan informasi
dari keluarga
15. Mendapatkan informasi
dari teman terdekat
16. Mendapatkan informasi
dari orang yang pernah
menggunakan produk
tabungan bank BRI
Syariah
17. Mendapatkan informasi
dari orang yang berbeda
profesi
18. Mendapatkan informasi
dari orang yang status
sosialnya berbeda
Proses
Keputusan
Pembelian
(Kotler
2012:188)
Pengenalan masalah
19. Identifikasi
kebutuhan
Likert
Pencarian informasi 20. Adanya sumber
informasi dari
iklan/situs web/media
massa/testimoni
72
Evaluasi alternatif 21. membandingkan
dengan produk
tabungan bank lain
Likert
Keputusan
pembelian
22. memutuskan untuk
melakukan pembelian
Perilaku pasca
pembelian
23. kepuasan pasca
pembelian
73
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank BRISyariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui
suratnya 0.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November
2008 PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula
beroperasional secara konvensional , kemudian diubah menjadi kegiatan
perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan
sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service
excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan
nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT Bank BRISyariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti
logo perusahaan. Logo ini menggambrakan keinginan dan tuntutan
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah
yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi
74
warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru putih sebagai
benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19
Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.
Bank BRISyariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1
Januari 2009. Penandatangan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku
Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak
Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang
berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan
konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
2. Visi Dan Misi Bank BRISyariah
a. Visi
Visi PT. Bank BRISyariah adalah menjadi bank ritel modern
terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah
dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna
b. Misi
Misi PT. Bank BRISyariah adalah:
- Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial nasabah.
75
- Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
- Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun
dan dimana pun.
- Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas
hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.
B. Deskripsi Responden
1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4. 1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Pria 29 29%
Wanita 71 71%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 4.1 menyatakan bahwa dari 100 responden di
dominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 71 responden atau setara
dengan 71% sedangkan jumlah responden berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 29 responden atau setara dengan 29%.
76
2. Karakteristik Responden Menurut Usia
Tabel 4. 2
Usia Responden
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
< 18 tahun 17 17%
18 - 25 tahun 21 21%
26 - 30 tahun 60 60%
> 30 tahun 2 2%
Total 100 100%
Berdasarakan Tabel 4.2 terlihat bahwa dari 100 responden,
diantaranya terdiri dari responden yang berusia kurang dari 18 tahun
sebanyak 17 orang atau 17%, usia 18-25 tahun sebanyak 21 orang atau
21%, usia diatas 30 tahun sebanyak 2 orang atau 2% dan sisanya
didominasi oleh responden berusia 26-30 tahun sebanyak 60 responden
atau setara dengan 60%.
3. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir
Tabel 4. 3
Tingkat Pendidikan Terakhir Responden
Tingkat Pendidikan Terakhir
Keterangan Jumlah Persentase
SLTA/SMA/SMU 54 54%
Sarjana (S1) 45 45%
77
Pascasarjana (S2/S3) 1 1%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 4.3 menyatakan bahwa dari 100 responden di
dominasi oleh responden yang tingkat pendidikan terakhirnya
SLTA/SMA/SMU yang berjumlah 54 orang (54%), sedangkan
responden dengan tingkat pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 45 orang
(45%) dan Pascasarjana (S2/S3) sebanyak 1 orang (1%).
4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Tabel 4. 4
Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Keterangan Jumlah Persentase
Pelajar
(Mahasiswa)
55 55%
Pegawai Swasta 38 38%
Pegawai
BUMN
2 2%
Wiraswasta
(Pengusaha) 4 4%
Pensiunan 1 1%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 4.4 yang berisi kategori pekerjaan responden
menyatakan bahwa dari 100 responden di dominasi oleh pelajar
(mahasiswa), yaitu sebanyak 55 responden atau setara dengan 55%
78
sedangkan jumlah responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta
sebanyak 38 orang atau 38%, pegawai BUMN sebanyak 2 orang atau
2%, wiraswasta (pengusaha) sebanyak 4 orang dan sisanya sebagai
pensiunan sebanyak 1 orang atau 1%.
5. Karakteristik Responden Menurut Tempat Tinggal
Tabel 4. 5
Tempat Tinggal Responden
Tempat Tinggal
Keterangan Jumlah Persentase
Jakarta Barat 19 19%
Jakarta Pusat 7 7%
Jakarta Selatan 55 55%
Jakarta Timur 11 11%
Jakarta Utara 8 8%
Total 100 100%
Terlihat dari Tabel 4.5 Dari 100 responden yang tersebar di 6 wilayah
di DKI Jakarta, 55%-nya atau 55 orang bertempat tinggal di Jakarta
Selatan, di Jakarta Barat sebanyak 19 orang atau 19%, Jakarta Pusat
sebanyak 7 orang atau 7%, Jakarta Timur sebanyak 11 orang atau 11%,
dan yang terakhir Jakarta Utara sebanyak 8 orang atau 8%.
79
6. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Produk Tabungan
Tabel 4. 6
Jenis Produk Tabungan Pilihan Responden
Jenis Produk Tabungan
Keterangan Jumlah Persentase
Tabungan Faedah
BRI Syariah iB
45 45%
Tabungan Impian
Syariah iB
12 12%
Tabungan Haji
Valas BRI Syariah
iB
10 10%
TabunganKu BRI
Syariah
11 11%
Giro BRI Syariah
iB
8 8%
Deposito BRI
Syariah iB
2 2%
Simpanan Pelajar
(SimPel) BRI
Syariah
12 12%
Total 100 100%
Terlihat dari Tabel 4.6 Dari 100 responden yang memilih jenis produk
tabungan BRI syariah, 45%-nya atau 45 orang memilih jenis produk
tabungan Faedah BRI Syariah iB, 12 orang atau 12% memilih produk
tabungan Impian Syariah iB, 10 orang atau 10% memilih produk
tabungan Haji Valas BRI Syariah iB, 11 orang atau 11% memilih
produk tabungan Ku BRI Syariah, 8 orang atau 8% memilih produk
tabungan giro BRI syariah iB, 2 orang atau 2% memilih produk
80
tabungan Deposito BRI Syariah iB dan yang terakhir 12 orang atau
12% memilih produk tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) BRI
Syariah.
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Selain itu, kriteria yang digunakan dalam menentukan
valid tidaknya pertanyaan-pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tingkat kepercayaan 95% (α = 5%), jumlah responden sebanyak
100 responden, dan dibandingkan dengan nilai r tabel = 0,1966 yang di
dapat dari degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel uji yaitu 100 responden.
Suatu kuesioner dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar
dari r tabel. Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari
variabel brand image, brand trust, dan word of mouth dengan 100 sampel
responden.
81
a. Variabel Brand Image
Tabel 4. 7
Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
X1.1 0,1966 0,675 Valid
X1.2 0,1966 0,705 Valid
X1.3 0,1966 0,670 Valid
X1.4 0,1966 0,722 Valid
X1.5 0,1966 0,730 Valid
X1.6 0,1966 0,750 Valid
X1.7 0,1966 0,695 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel brand image memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r hitung
lebih besar dari 0,1966.
82
b. Variabel Brand Trust
Tabel 4. 8
Hasil Uji Validitas Variabel Brand Trust
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
X2.1 0, 1966 0,810 Valid
X2.2 0, 1966 0,913 Valid
X2.3 0, 1966 0,828 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel brand trust memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r hitung
lebih besar dari 0,1966.
c. Variabel Word of Mouth
Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Variabel Word of Mouth
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
X3.1 0, 1966 0,729 Valid
X3.2 0, 1966 0,798 Valid
X3.3 0, 1966 0,776 Valid
X3.4 0, 1966 0,562 Valid
X3.5 0, 1966 0,482 Valid
X3.6 0, 1966 0,729 Valid
X3.7 0, 1966 0,798 Valid
X3.8 0, 1966 0,776 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
83
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel word of mouth memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r hitung
lebih besar dari 0,1966.
d. Variabel Keputusan Nasabah
Tabel 4. 10
Hasil Uji Validitas Keputusan Nasabah
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
X3.1 0, 1966 0,644 Valid
X3.2 0, 1966 0,718 Valid
X3.3 0, 1966 0,681 Valid
X3.4 0, 1966 0,688 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel keputusan nasabah
memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan
kriteria r hitung lebih besar dari 0,1966.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan
uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994
84
dalam Ghazali, 2013:48). Perhitungan koefisien Cronbach‟s Alpha
dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 20.0.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel manfaat,
kemudahan, kepercayaan, dan ketersediaan fitur dengan 100 sampel
responden.
a. Variabel Brand Image
Tabel 4. 11
Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image
Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Brand Image 0,828 7 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Tabel 4.11 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel
brand image sebesar 0,828. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
b. Variabel Brand Trust
Tabel 4. 12
Hasil uji Reabilitas Variabel Brand Trust
Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Brand Trust 0,810 3 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Tabel 4.12 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel
brand trust sebesar 0,810. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
85
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
c. Variabel Word of Mouth
Tabel 4. 13
Hasil Uji Reabilitas Variabel Word of Mouth
Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Word of
Mouth
0,855 8 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Tabel 4.13 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel
word of mouth sebesar 0,855. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
d. Variabel Keputusan Nasabah
Tabel 4. 14
Hasil Uji Reabilitas Variabel Keputusan Nasabah
Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Keputusan
Nasabah
0,803 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Tabel 4.14 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel
keputusan nasabah sebesar 0,803. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
86
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regeresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Nilai cut off
yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai
tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2016:103).
Tabel 4. 15 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Brand Image 0.861 1.162
Brand Trust 0.925 1.081
Word of Mouth 0.879 1.137
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Berdasarkan tabel diatas, dari hasil uji Variance Inflation Factor
(VIF) pada hasil output SPSS tabel coefficients, masing-masing variabel
independen memiliki VIF ≥ 10 dan nilai Tolerance ≤ 0,1. Maka dapat
dinyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat multikolinieritas
antara variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga
dapat digunakan dalam penelitian.
87
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen. (Ghozali, 2016:137)
Tidak hanya menggunakan gambar dengan pola tertentu namun juga
menggunakan statistik dengan uji glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres
nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003). Jika
variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.
Jika signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat di simpulkan
model regeresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas. (Ghazali,
2016:103).
Kriteria terjadinya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah
jika signifikansinya dibawah tingkat kepercayaan 0,05, yang berarti bahwa
apabila signifikansinya < 0,05 penelitian dapat dilanjutkan.
Tabel 4. 16 Hasil Uji Heteroskedastisitas
sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.895 2.234 1.744 0.084
Brand Image 0.156 0.053 0.275 2.929 0.004
Brand Trust 0.188 0.090 0.189 2.085 0.040
Word of
Mouth
0.171 0.060 0.265 2.858 0.005
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
88
Gambar 4. 1
Grafik Scatterplot
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Berdasarkan hasil tabel diatas dari ketiga variabel independen (brand
image, brand trust, dan word of mouth) diperoleh hasil nilai Sig. >5%. Karena
nilai Sig. >5% maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas
dan hasil uji dapat dilanjutkan. Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa titik–
titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y (daerah postif dan
negatif) serta tidak berbentuk pola. Jadi, dapat di ambil kesimpulan bahwa
asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi karena model regresi berganda
memiliki asumsi varian residual yang konstan (homoskedatisitas).
3. Uji Normalitas
Uji Normalitas Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data
(titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan menngikuti arah garis diagonal,
89
maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005:10). Uji normalitas
dengan menggunakan spss menghasilkan grafik sebagai berikut:
Gambar 4. 2
Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual
Dependent Variable: Keputusan Nasabah
90
Gambar 4. 3 Grafik Histogram
Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa data
menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik histrogram. Jadi, data
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi ini memenuhi
asumsi normalitas. Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji
normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov.
91
Tabel 4. 17 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,66835462
Most Extreme Differences
Absolute ,057
Positive ,057
Negative -,047
Kolmogorov-Smirnov Z ,567
Asymp. Sig. (2-tailed) ,905
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat signifikansi residual
sebesar 0,905 yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
model penelitian memiliki distribusi data normal.
E. Uji Analisis Regresi Liniear berganda
Penelitian ini menggunakan model analisi liniear berganda untuk
pembuktian hipotesis penelitian. Analisis ini menggunakan input berdasarkan
data yang di peroleh dari kuesioner. Perhitungan statistik yang digunakan
dalam analisi liniear berganda yang digunakan dalam penelitian ini
92
menggunakan SPSS versi 20. Hasil pengolahan dalam penelitian ini sebagai
berikut.
Tabel 4. 18 Hasil Uji Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.895 2.234 1.744 0.084
Brand Image 0.156 0.053 0.275 2.929 0.004 0.861 1.162
Brand Trust 0.188 0.090 0.189 2.085 0.040 0.925 1.081
Word of
Mouth
0.171 0.060 0.265 2.858 0.005 0.879 1.137
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Berdasarkan tabel 4.18 di peroleh hasil persamaan regresi sebagai
berikut:
Y= a+ + + + e
93
Y= 3,895 + 0,156 + 0.188 + 0.171 + e
Keterangan:
a : Konstanta
X1 : Brand Image
β1 : Koefisien arah regresi variabel X1
X2 : Brand Trust
β2 : Koefisien arah regresi variabel X2
X3 : Word of Mouth
β 3 : Koefisien arah regresi variabel X3
Y : Keputusan Nasabah
e : Residual Error dari masing-masing variabel
Dari hasil pengujian regresi linier berganda terdapat persamaan yang
menunjukkan koefisien regresi dari keempat variabel bebas (β1,β2,β3) bertanda
positif (+) hal ini berarti bahwa bila variabel brand image, brand trust, dan
word of mouth terpenuhi mengakibatkan keputusan nasabah akan semakin
meningkat, dan sebaliknya jika bertanda negatif (-) hal ini berarti bahwa bila
variabel brand image, brand trust, dan word of mouth tidak terpenuhi akan
94
mengakibatkan keputusan nasabah akan menurun. Dari persamaan tersebut
dapat dijelaskan bahwa:
a. Apabila nilai variabel yang terdiri dari variabel brand image, brand trust,
dan word of mouth mempunyai nilai nol, maka variabel keputusan nasabah
akan tetap sebesar 3.895, karena nilai konstanta menunjukkan nilai sebesar
3.895. Namun skala likert yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari
1-5, sehingga variabel X tidak mungkin sama dengan 0. Dengan demikian
intersep yang bernilai negatif tersebut tidak perlu diinterpretasikan.
b. Nilai koefisien Brand Image (X1) sebesar 0.156 menunjukkan bahwa
variabel brand image (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan
nasabah. Artinya semakin besar brand image, maka keputusan nasabah
produk tabungan Bank BRISyariah akan meningkat.
c. Nilai koefisien Brand Trust (X2) sebesar 0.188 menunjukkan bahwa
variabel brand trust (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah.
Artinya semakin besar brand trust, maka keputusan nasabah produk
tabungan Bank BRISyariah akan meningkat.
d. Nilai koefisien word of mouth (X3) sebesar 0,171 menunjukkan bahwa
variabel word of mouth (X3) berpengaruh positif terhadap keputusan
nasabah. Artinya semakin besar word of mouth yang diterima nasabah,
maka keputusan nasabah Bank BRISyariah akan meningkat.
95
F. Pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Dari hasil pengujian koefisien determinasi yang telah dilakukan terhadap
data yang ada, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4. 19 Hasil Uji R Square
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,523a ,274 ,251 1,69422 1,999
a. Predictors: (Constant), total3, total2, total1
b. Dependent Variable: total
a. Predictors: (constant), Word of Mouth, Brand Trust, Brand Image
b. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Dalam tabel 4.19 (model summary) ini menunjukkan bahwa nilai R
Square adalah 0,274 atau 27,4%. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel
independen yaitu brand image,brand trust, dan word of mouth mampu
menjelaskan variabel dependen yaitu keputusan nasabah sebesar 27,4% dan
selebihnya 72,6% (100%-27,4%) ditentukan atau dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak termasuk dalam analisa atau penelitian regresi ini.
96
Karena R Square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan
semakin besar angka R Square maka semakin kuat variabelnya. Seperti
diketahui 27,4% pengaruh keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh
variabel brand image, brand trust, dan word of mouth. Sisanya 72,6%
dipengaruhi oleh variabel lain seperti risiko, kualitas layanan, dan lainnya
yang tidak dalam cakupan penelitian penulis.
2. Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)
Tabel 4. 20 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.895 2.234 1.744 0.084
Brand Image 0.156 0.053 0.275 2.929 0.004 0.861 1.162
Brand Trust 0.188 0.090 0.189 2.085 0.040 0.925 1.081
Word of
Mouth
0.171 0.060 0.265 2.858 0.005 0.879 1.137
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
97
Berdasarkan pada tabel uji t di atas, untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual)
terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
a. Menguji Pengaruh Variabel Brand Image (X1)
Terlihat bahwa t hitung koefisien brand image adalah 2.929,
dengan nilai signifikansi sebesar 0.004 < 0.05. Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel brand image berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel keputusan nasabah secara parsial.
b. Menguji Pengaruh Variabel Brand Trust (X2)
Terlihat bahwa t hitung koefisien brand trust adalah 2.085.
Dengan nilai signifikansi 0.040 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel brand trust berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan
nasabah secara parsial.
c. Menguji Pengaruh Variabel Word of Mouth (X3)
Terlihat bahwa t hitung koefisien kepercayaan adalah 2.858.
Dengan nilai signifikansi 0.005 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel word of mouth berpengaruh signifikan terhadap variable
keputusan nasabah secara parsial.
98
3. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
Tabel 4. 21 Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 103.753 3 34.584 12.049 .000b
Residual 275.557 96 2.870
Total 379.310 99
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
b. Predictors: (Constant), Word of Mouth,Brand Trust, Brand
Image
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2017
Pada tabel 4.21 dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung
sebesar 12.049. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel keputusan
nasabah atau dengan kata lain variabel brand image, brand trust, dan
word of mouth secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variable keputusan nasabah.
99
G. Interpretasi
Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Nasabah
Berdasarkan tabel 4.20 di atas, variabel brand image mempunyai
nilai signifikan 0,004 < 0,05. Hal ini berarti menerima atau menolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel brand image secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah produk tabungan Bank
Syariah.
Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Bagus dan Artanti
(2014) yaitu variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Menurut Kasmir (2008) citra merek harus ditangani
dengan baik dan benar, karena dengan pembentukan citra merek yang
tepat akan menjadi acuan dalam penentuan metode promosi yang optimal.
Agar aplikasinya bisa dipakai sebagai sarana promosi oleh pihak
manajemen perusahaan terkait macammacam produk dan jasanya. Masing-
masing sarana promosi memiliki tujuan yang berbeda-beda, namun sarana
promosi yang dilakukan untuk mempengaruhi nasabah adalah melalui
promosi penjualan. Menurut Lovelock dan Wright dalam L Schiffman and
Kanuk. Consumer Behavior (2002) promosi penjualan adalah kegiatan
promosi yang berupa insentif jangka pendek yang ditawarkan kepada
100
pelanggan dan perantara untuk merangsang pembelian produk barang atau
jasa.
Jadi, hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel brand
image berpengaruh terhadap keputusan nasabah BRISyariah. Hal ini
disebabkan nasabah dapat melihat bahwa citra merek atau brand image
BRISyariah bagus dimata nasabah dan mempengaruhi keputusan nasabah
produk tabungan Bank BRISyariah.
2. Pengaruh Brand Trust terhadap Keputusan Nasabah
Berdasarkan tabel 4.20 di atas, variabel kemudahan mempunyai
nilai signifikan 0,040 < 0,05. Hal ini berarti menerima atau menolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel brand trust secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah produk tabungan
BRISyariah. Hal ini disebabkan nasabah memiliki kepecayaan terhadap
merek produk tabungan BRISyariah.
Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Nadia Lona Trista,
Apriatni EP & Saryadi
(2012) dengan judul Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan
Kepercayaan Merek (Brand Trust) Terhadap Keputusan Pembelian
Toyota Avanza di Kota Semarang, menunjukkan bahwa salah satu faktor
yaitu kepercayaan merek (brand trust) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan konsumen. Pada hasil penelitian lain, yang dilakukan
oleh Erna Ferrinadewi (2008), yang berjudul Pengaruh Threat Emotion
101
dan Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene di
Surabaya juga menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan variabel
threat emotion dan brand trust baik secara parsial maupun secara simultan
terhadap keputusan pembelian produk susu Anlene.
Jadi, hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel brand trust
berpengaruh terhadap keputusan nasabah produk tabungan Bank
BRISyariah. Hal ini disebabkan karena tingkat nasabah terhadap merek
produk tabungan BRISyariah mempengaruhi keputusan nasabah produk
tabungan BRISyariah.
3. Pengaruh Word of Mouth terhadap Keputusan Nasabah
Berdasarkan tabel 4.20 di atas, variabel pengetahuan mempunyai
nilai signifikan 0,005 < 0,05. Hal ini berarti menerima atau menolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel word of mouth secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah produk tabungan Bank
BRISyariah.
Hasil penelitian Finnan Aditya, Ajie Nugraha, Suharyono, dan
Andriani Kusumawati (2015) yang berjudul Pengaruh word of mouth
terhadap Keputusan Pembelian, menunjukkan bahwa variabel word of
mouth communication terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan
pembelian. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Marlina Kurnia, Rochiyati Murniningsih, dan Agung Dhany Prasetyo
102
(2013) yang berjudul Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap
Keputusan Konsumen UMKM di Area Wisata Kuliner Badaan Kota
Magelang juga menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel word of mouth communication terbukti secara signifikan
mempengaruhi keputusan pembelian.
Jadi, hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel word of
mouth berpengaruh terhadap keputusan nasabah produk tabungan Bank
BRISyariah. Hal ini disebabkan karena calon nasabah akan lebih percaya
dengan pengalaman dari nasabah lain yang melakukan word of mouth.
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil dari penelitian pada bab sebelumnya, variabel brand image
berpengaruh signifikan terhadap keputusaan nasabah produk tabungan
Bank BRISyariah, didasarkan pada hasil uji t sebesar 2,929 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,004. Hal ini berarti semakin tinggi brand image
maka akan meningkatkan keputusan nasabah produk tabungan Bank
BRISyariah.
2. Hasil dari penelitian pada bab sebelumnya, variabel brand trust
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah produk tabungan
Bank BRISyariah, didasarkan pada hasil uji t sebesar 2,085 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,040. Hal ini berarti semakin tinggi brand trust maka
akan meningkatkan keputusan nasabah produk tabungan Bank
BRISyariah.
3. Hasil penelitian pada bab sebelumnya, variabel word of mouth
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah produk tabungan Bank
BRISyariah, didasarkan pada hasil uji t sebesar 2,858 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,005. Hal ini berarti semakin tinggi word of mouth
104
maka akan meningkatkan keputusan nasabah produk tabungan Bank
BRISyariah.
4. Hasil dari penelitian pada bab sebelumnya, variabel brand image, brand
trust, dan word of mouth secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah produk tabungan Bank BRISyariah. Hal ini
didasarkan pada hasil uji f sebesar 12,049 dan tingkat signifikansi sebesar
0,000.
B. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai
beberapa hal diantaranya:
1. Bagi Perusahaan
a. Dilihat dari karakteristik responden yang telah dihimpun, sebagian
besar terdiri dari nasabah usia produktif (15-64 tahun) sehingga
sebaiknya Bank BRISyariah memberikan layanan produk tabungan
yang sesuai minat dan kebutuhan para nasabah usia produktif.
b. Sebagian besar responden merupakan pelajar dan mahasiswa. Untuk
itu perlu ditambahkan lagi layanan produk tabungan yang
memudahkan bagi pelajar dan mahasiswa.
c. Lebih memperluas jaringan dikarenakan tidak adanya nasabah di
wilayah Kepulauan Seribu yang juga merupakan bagian dari DKI
Jakarta. Bisa saja dikarenakan tidak adanya kantor pusat maupun
105
kantor cabang Bank BRISyariah di wilayah tersebut yang
menyebabkan calon nasabah kesulitan, karena syarat utama sebagai
nasabah ialah mendaftarkan di kantor cabang Bank BRISyariah
terdekat.
d. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa brand image, brand
trust, dan word of mouth terhadap keputusan nasabah Bank
BRISyariah. Oleh karena itu, pihak bank umum syariah disarankan
untuk terus memperhatikan indikator-indikator tersebut dengan cara
meningkatkan aspek-aspek tersebut untuk menunjang layanan
produk tabungan perbankan, sehingga penggunaan layanan produk
tabungan semakin meningkat dan dapat meningkatkan efisiensi
oprasional perbankan.
2. Bagi Akademisi
Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan
peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut
berkaitan dengan keputusan nasabah produk tabungan pada bank
BRIsyariah. Dengan menambah periode penelitian serta jumlah sampel,
mengganti objek penelitian pada bank tertentu, mengganti proksi yang
digunakan, dan menambah variabel penelitian lain sehingga dapat
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
106
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David. (1997) Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum
A, Morissan M. 2014. Metode Penelitian Survei. Cet-2. Jakarta: Kencana
(2015:109)
Darmadi, Hamid. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Erna Ferrinadewi. (2008). Pengaruh Threat Emotion dan Brand Trust Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene di Surabaya.
Finnan Aditya, Ajie Nugraha, Suharyono, Andriani Kusumawati. 2015. Pengaruh
word of mouth terhadap Keputusan Pembelian
Freddy Rangkuti. (2002). Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro (2016:52)
Godes, David dan Dina Mayzlin. 2004. Using Online Conversatiom to Study
Word of Mouth Communication. Marketing Science. Vol. 23 No.4
Gurviez, Patricia dan Korchia, Michael (2003). Proposal for a Multidimensional
Brand Trust Scale, 32nd Emac-Confrence-Glasgow. Marketing:
Responsinle and Relevant.
107
Harjadi, Didik dan Fatmasari, Dewi. 2008. WOM Communication Sebagai
Alternatif Kreatif dalam Komunikasi Pemasaran Vol4, No 8
Ibnu, Widiyanto, 2008. Pointers : Metodologi Penelitian. Semarang: BP Undip
Kartajaya, Hermawan 2006, Hermawan Kartajaya on Segmentation: Seri 9
Elemen Marketing, Bandung: Mizan Pustaka.
Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi 13.
Jilid 1 dan 2, Penerbit Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip & Gary Armstrong 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13.
Jilid 1. Jakarta; Erlangga.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.
Marlina Kurnia, Rochiyati Murniningsih, Agung Dhany Prasetyo. 2013.
Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan
Konsumen UMKM di Area Wisata Kuliner Badaan Kota Magelang.
Nadia Lona Trista, Apriatni EP & Saryadi. 2012. Pengaruh Citra Merek (Brand
Image) dan Kepercayaan Merek (Brand Trust) Terhadap Keputusan
Pembelian Toyota Avanza di Kota Semarang.
Schiffman, L and Kanuk. Consumer Behavior. New York: Prentice Hall. 2002
Sernovitz, Andy. 2012. Word of Mouth Marketing How Smart Companies Get
People Talking. Austin: Greenleaf Book Group Press.
Shimp, Terence A. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Edisi Bahasa Indonesia, jilid 1, edisi 5. Jakarta:
Erlangga. 2003.
Siti Rohmah. 2015. Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Layanan
terhadap Keputusan Pembelian Produk Perhiasan.
108
Sudarmanto, R. Gunawan. 2013. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
PT Laksbarg Press.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suharyadi dan Purwanto. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern
Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat
Sutisna. 2002. Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran. Jakarta: Rosda
Sumardy, Marlin Silviana, Melina Melone. (2011). The Power of Word of Mouth
Marketin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (2011:23)
Supriyadi Yuntawati Fristin, Ginanjar Indra K.N. 2016. Pengaruh Kualitas Produk
dan brand image terhadap Keputusan Pembelian
http://www.syariahbank.com/jenis-produk-bank-syariah/ diakses pada 22 Agustus
2017 pukul 21:59
https://www.infoperbankan.com/bri-syariah/tabungan-faedah-paling-diminati-
nasabah-bri-syariah.html diakses 22 Agustus 2017 pukul 22:20
www.kompasiana.com/maulidamasruroh/bagaimana-bank-syariah-indonesia-dan-
malaysia_58a3f381d07a61b2547a52 di akses 27 Januari 2018 pukul
20:22
http://m.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/02/07/mhu8s7-ini-
alasan-malaysia-lebih-unggul-di-keuangan-syariah di akses 27 Januari
2018 pukul 20:25)
https://www.google.co.id/amp/m.republika.co.id/amp_version/onsd5e319 di akses
pada 27 Januari 2018 pukul 20:28
https://m/cnnindonesia.com/ekonomi/20170306074642-78-198035/aset-empat-
bank-bumn-syariah-mekar-sepanjang-2016/
109
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND TRUST, dan WORD OF MOUTH
TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH PRODUK TABUNGAN
BANK BRI SYARIAH
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Brand Image, Brand
Trust, dan Word of Mouth Terhadap Proses Keputusan Nasabah Produk Tabungan
Bank BRISyariah”, maka saya:
Nama : Farrah Balqis
NIM : 1113085000021
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Perbankan Syariah
110
Judul Skripsi : “Pengaruh Brand Image, Brand Trust, dan Word of Mouth
Terhadap Proses Keputusan Nasabah Produk Tabungan Bank BRISyariah”
Mohon ketersediaan Saudara/i ntuk menjadi responden dengan mengisi lembar
kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat berarti dan
pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada responden
untuk mengisi kuesioner ini secara jujur dan benar. Peneliti menjamin kerahasiaan
identitas dan setiap jawaban responden. Atas ketersediaan dan bantuan para
responden untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Farrah Balqis
111
Profil Responden
Petunjuk pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada :
Tanggal
pengisian:…………………………………………………………………….
1. Nama (boleh tidak diisi) : ………………………………………………..
2. Jenis Kelamin : Pri Wanita
3. Usia anda saat ini : < 18 tahun 26-30 tahun
18-25 tahun >30 tahun
4. Tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang Anda tempuh saat ini:
SD/SMP/SMA S1
Akademi (D1/D2/D3) S2
5. Pekerjaan saat ini : Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta
Pegawai Negeri Sipil IRT
Pegawai Swasta Lainnya
6. Tempat pembukaan rekening (daerah/nama kantor) :
Jakarta Timur Jakarta Selatan
112
Jakarta Barat Jakarta Utara Jakarta Pusat
7. Membuka tabungan BRI Syariah sejak (bulan/tahun)
:………………………………..
8. Jenis tabungan :
Tabungan Faedah BRI Syariah iB Tabungan Impian Syariah iB
Tabungan Haji Valas BRI Syariah iB TabunganKu BRI Syariah
Giro BRI Syariah iB Deposito BRI Syariah iB
Simpanan Pelajar (SimPel) BRI Syariah iB
B. Petunjuk Pengisian Kuisioner
Isilah pertanyaan/pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda check
list (√) atau tanda silang (X) pada salah satu kolom yang ada, adapun makna dari
jawaban alternative yang ada pada kuisioner ini adalah :
Tanda Keterangan Bobot
STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
R Ragu-Ragu 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5
113
Brand Image (X1)
No Pertanyaan/Pernyataan Penilaian
ST
S
T
S
R S SS
Kekuatan
(strengthnes
s)
1. Fasilitas produk tabungan BRI Syariah
yang saya dapatkan sesuai dengan yang
ditawarkan
2. Biaya yang ditawarkan untuk produk
tabungan BRI Syariah sesuai dengan
kemampuan saya
3. Produk tabungan BRI Syariah tersedia
untuk berbagai kalangan umur
Keunikan
(uniqueness
)
4. Nama-nama produk tabungan BRI
Syariah mudah saya ingat
5. BRI Syariah menyediakan produk
tabungan yang secara beberapa aspek
berbeda dengan produk tabungan bank
syariah lainnya
Keunggula
n
(favorable)
6. Merek produk tabungan yang
ditawarkan BRI Syariah favorit di
masyarakat
7. Image merek produk tabungan BRI
Syariah sesuai dengan yang diharapkan
114
Brand Trust (X2)
No Pertanyaan/Pernyataan Penilaian
ST
S
T
S
R S SS
Brand
Reliability
(kehandala
n merek)
8. BRI Syariah menawarkan produk
tabungan yang memenuhi kebutuhan
saya sebagai nasabah
9. Saya merasa puas dengan produk
tabungan BRI Syariah
Brand Intention (minat pada merek)
10. Saya percaya BRI Syariah dapat
memenuhi kebutuhan saya dengan
produk tabungan yang ditawarkn
Word of mouth (X3)
No Pertanyaan/Pernyataan Penilaian
ST
S
T
S
R S SS
Volume
11. Mendengar tentang produk tabungan
BRI Syariah dari percakapan sehari-
hari
12. Mendiskusikan kepada keluarga,
kerabat, atau teman terdekat terkait
produk tabungan
13. Mendapatkan rekomendasi dari
keluarga, kerabat, atau teman terdekat
115
terkait produk tabungan BRI Syariah
Dispersion
14. Mendapatkan informasi terkait produk
tabungan BRI Syariah dari keluarga
15. Mendapatkan informasi terkait produk
tabungan BRI Syariah dari teman
terdekat
16. Mendapatkan informasi terkait produk
tabungan BRI Syariah dari nasabah
produk tabungan BRI Syariah
17. Mendapatkan informasi terkait produk
tabungan BRI Syariah dari nasabah
produk tabungan BRI Syariah yang
berbeda profesi
18. Mendapatkan informasi terkait produk
tabungan BRI Syariah dari atasan di
tempat kerja yang juga nasabah BRI
Syariah
Keputusan Nasabah (Y)
No Pertanyaan/Pernyataan Penilaian
ST
S
T
S
R S SS
Pengenalan masalah
19. Ketika ingin melakukan investasi
produk tabungan syariah, saya
memutuskan untuk menjadi nasabah
produk tabungan BRI Syariah
Pencarian informasi
20. Setelah mencari informasi melalui
iklan/situs web/media massa/testimoni
nasabah lain, saya memutuskan untuk
menjadi nasabah produk tabungan BRI
Syariah
Keputusan pembelian
21. Saya memutuskan untuk menjadi
nasabah produk tabungan BRI Syariah.
Perilaku paska pembelian
116
22. Saya merasa puas setelah menjadi
nasabah produk tabungan BRI Syariah.
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden
No. Brand Image
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 Total
1 5 5 5 5 5 5 5 35
2 3 2 3 3 4 3 3 21
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 3 4 4 4 27
5 4 4 4 3 3 3 4 25
6 5 5 5 5 3 3 5 31
7 3 3 4 4 3 3 4 24
8 4 4 4 4 4 4 4 28
9 5 5 5 3 4 4 5 31
10 3 4 3 4 3 2 2 21
11 4 4 4 4 4 4 4 28
12 5 5 5 5 5 5 5 35
13 5 5 5 5 5 5 5 35
14 4 4 4 4 4 4 4 28
15 4 4 4 4 4 4 4 28
16 5 5 5 4 4 4 5 32
17 5 5 5 5 5 5 5 35
117
18 4 4 4 5 5 4 4 30
19 4 4 4 4 4 4 4 28
20 5 5 4 5 4 4 5 32
21 4 4 4 4 4 4 4 28
22 4 4 5 5 5 5 4 32
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 5 5 4 4 5 5 5 33
25 5 4 5 5 4 4 3 30
26 3 2 4 4 4 3 4 24
27 5 5 5 5 4 4 4 32
28 4 4 4 5 5 5 4 31
29 4 4 4 5 4 4 4 29
30 5 5 5 5 5 5 5 35
31 5 5 4 4 5 5 5 33
32 4 2 3 3 4 3 3 22
33 4 4 4 4 4 4 4 28
34 4 4 4 3 4 4 4 27
35 4 2 4 3 3 3 4 23
36 3 2 4 3 3 3 4 22
37 3 3 4 4 3 3 4 24
38 4 4 4 4 4 4 4 28
39 5 5 5 3 4 4 5 31
118
40 3 4 3 4 3 2 2 21
41 4 4 4 5 4 4 4 29
42 5 5 5 5 5 5 5 35
43 5 5 5 5 5 5 5 35
44 4 4 4 4 4 4 4 28
45 4 5 5 4 4 4 4 30
46 4 4 4 4 4 4 4 28
47 5 5 5 5 5 4 4 33
48 5 5 5 5 5 5 5 35
49 5 5 5 5 5 4 4 33
50 4 4 4 4 4 4 4 28
51 5 5 5 5 5 4 4 33
52 4 4 4 4 4 4 4 28
53 4 4 4 4 4 4 4 28
54 4 4 4 4 4 4 4 28
55 4 4 4 4 4 5 5 30
56 4 2 4 4 4 4 4 26
57 4 4 4 4 4 4 4 28
58 5 5 5 4 4 4 4 31
59 5 4 4 4 4 4 4 29
60 4 4 4 5 5 5 5 32
61 5 5 5 5 5 5 5 35
119
62 4 5 5 5 5 3 4 31
63 4 4 4 4 4 5 5 30
64 4 5 5 5 4 4 4 31
65 5 5 4 4 4 4 5 31
66 4 3 5 5 5 5 5 32
67 5 5 4 4 4 4 5 31
68 4 5 5 5 5 4 4 32
69 5 4 4 4 4 5 5 31
70 4 4 4 5 5 4 4 30
71 4 4 5 5 5 5 5 33
72 4 5 5 5 5 5 5 34
73 5 5 5 4 4 4 4 31
74 4 4 5 5 5 5 5 33
75 5 5 4 4 4 4 4 30
76 5 5 5 4 4 4 4 31
77 5 5 5 5 5 5 4 34
78 4 4 4 4 4 4 5 29
79 4 4 4 4 5 5 5 31
80 5 2 5 4 5 5 5 31
81 4 4 5 5 5 5 5 33
82 5 5 5 5 5 4 4 33
83 4 5 5 5 4 4 4 31
120
84 4 4 5 5 5 5 5 33
85 4 4 4 4 4 4 5 29
86 4 5 5 5 5 5 4 33
87 5 5 5 5 4 4 4 32
88 4 2 3 3 4 4 3 23
89 4 3 5 5 5 5 5 32
90 5 4 3 5 5 4 4 30
91 5 5 3 5 5 4 5 32
92 4 5 2 4 4 5 5 29
93 4 5 4 4 4 5 5 31
94 5 3 2 4 4 5 3 26
95 5 3 4 4 4 5 3 28
96 5 4 3 4 4 4 4 28
97 4 4 2 4 5 4 4 27
98 5 5 3 4 3 4 5 29
99 4 5 4 4 3 4 5 29
100 4 4 4 3 4 3 3 25
No. Brand Trust
X2.1 X2.2 X2.3 Total
1 4 4 4 12
121
2 3 3 4 10
3 5 5 5 15
4 4 3 4 11
5 4 5 5 14
6 4 4 4 12
7 3 4 4 11
8 3 4 3 10
9 5 4 4 13
10 2 2 4 8
11 4 4 4 12
12 4 4 5 13
13 5 5 5 15
14 5 5 5 15
15 5 5 5 15
16 4 4 4 12
17 5 5 5 15
18 4 3 3 10
19 4 4 4 12
20 5 5 3 13
21 4 4 4 12
22 4 4 4 12
23 4 4 4 12
122
24 5 3 3 11
25 4 4 4 12
26 4 4 4 12
27 5 5 5 15
28 4 5 5 14
29 4 4 4 12
30 5 5 5 15
31 4 4 4 12
32 3 3 4 10
33 4 4 4 12
34 4 3 4 11
35 4 5 5 14
36 4 3 4 11
37 3 4 4 11
38 3 4 3 10
39 5 2 3 10
40 3 3 4 10
41 4 4 4 12
42 4 4 5 13
43 5 5 5 15
44 5 5 5 15
45 5 5 5 15
123
46 4 4 4 12
47 5 5 5 15
48 4 3 3 10
49 4 4 4 12
50 5 5 3 13
51 4 4 4 12
52 4 4 4 12
53 4 4 4 12
54 5 3 3 11
55 4 4 4 12
56 4 4 4 12
57 2 2 3 7
58 4 5 5 14
59 4 4 4 12
60 5 5 5 15
61 4 4 4 12
62 4 4 4 12
63 4 5 4 13
64 5 5 5 15
65 5 5 3 13
66 5 4 4 13
67 3 2 3 8
124
68 3 4 4 11
69 4 4 4 12
70 4 4 4 12
71 4 5 5 14
72 5 4 4 13
73 5 5 5 15
74 5 4 4 13
75 5 5 3 13
76 4 4 3 11
77 4 5 5 14
78 4 4 4 12
79 4 4 4 12
80 4 4 4 12
81 4 5 5 14
82 2 2 2 6
83 3 3 3 9
84 3 3 2 8
85 3 4 4 11
86 5 5 5 15
87 5 5 5 15
88 5 4 5 14
89 4 4 4 12
125
90 4 4 4 12
91 3 3 3 9
92 3 4 4 11
93 5 5 5 15
94 5 5 5 15
95 5 4 4 13
96 5 5 4 14
97 4 4 4 12
98 4 3 3 10
99 4 4 4 12
100 4 3 3 10
No. Word of Mouth
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 Total
1 5 5 5 5 5 5 5 5 40
2 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 5 5 5 4 4 5 5 5 38
5 5 5 4 4 4 5 5 4 36
6 4 5 5 5 5 4 5 5 38
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
126
8 5 4 4 4 4 5 4 4 34
9 5 5 5 5 5 5 5 5 40
10 5 5 5 5 5 5 5 5 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 5 5 5 4 4 5 5 5 38
13 5 5 5 5 5 5 5 5 40
14 4 4 4 4 3 4 4 4 31
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
16 5 4 5 5 4 5 4 5 37
17 5 5 5 5 5 5 5 5 40
18 5 5 5 5 5 5 5 5 40
19 4 4 5 4 4 4 4 5 34
20 5 5 3 5 5 5 5 3 36
21 4 4 4 5 5 4 4 4 34
22 4 4 4 4 4 4 4 4 32
23 4 4 4 4 4 4 4 4 32
24 4 4 3 4 3 4 4 3 29
25 4 4 4 4 4 4 4 4 32
26 4 4 4 4 4 4 4 4 32
27 4 4 5 5 4 4 4 5 35
28 5 5 4 4 4 5 5 4 36
29 4 4 4 4 4 4 4 4 32
127
30 5 5 5 5 5 5 5 5 40
31 5 5 5 5 5 5 5 5 40
32 4 4 4 4 4 4 4 4 32
33 4 4 4 4 4 4 4 4 32
34 4 4 5 4 4 4 4 5 34
35 5 4 4 4 4 5 4 4 34
36 4 5 5 5 4 4 5 5 37
37 5 3 4 4 4 5 3 4 32
38 3 4 4 4 4 3 4 4 30
39 5 5 3 3 3 5 5 3 32
40 4 4 4 4 5 4 4 4 33
41 4 4 4 4 4 4 4 4 32
42 4 5 5 4 4 4 5 5 36
43 5 5 5 4 5 5 5 5 39
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
45 4 4 4 5 5 4 4 4 34
46 5 5 5 5 5 5 5 5 40
47 5 5 5 5 5 5 5 5 40
48 5 5 5 5 5 5 5 5 40
49 4 4 5 4 5 4 4 5 35
50 5 5 5 5 5 5 5 5 40
51 4 4 4 4 4 4 4 4 32
128
52 4 4 4 4 4 4 4 4 32
53 4 4 4 4 4 4 4 4 32
54 4 4 4 4 4 4 4 4 32
55 5 4 4 4 4 5 4 4 34
56 4 5 5 5 4 4 5 5 37
57 5 5 5 5 4 5 5 5 39
58 5 5 4 4 4 5 5 4 36
59 4 4 4 4 5 4 4 4 33
60 5 5 5 5 5 5 5 5 40
61 4 4 5 5 5 4 4 5 36
62 4 4 4 5 5 4 4 4 34
63 4 4 5 5 5 4 4 5 36
64 5 5 5 4 4 5 5 5 38
65 4 4 3 5 5 4 4 3 32
66 5 5 5 4 4 5 5 5 38
67 4 4 5 5 5 4 4 5 36
68 5 5 4 4 4 5 5 4 36
69 4 4 4 4 5 4 4 4 33
70 4 4 4 5 5 4 4 4 34
71 4 4 5 5 5 4 4 5 36
72 5 5 5 5 4 5 5 5 39
73 4 4 4 5 5 4 4 4 34
129
74 5 5 5 4 4 5 5 5 38
75 5 5 5 5 4 5 5 5 39
76 4 5 5 5 5 4 5 5 38
77 4 4 4 4 4 4 4 4 32
78 4 5 5 4 4 4 5 5 36
79 4 4 5 5 4 4 4 5 35
80 4 4 4 5 5 4 4 4 34
81 5 5 5 5 5 5 5 5 40
82 4 4 4 4 4 4 4 4 32
83 4 4 4 5 5 4 4 4 34
84 4 4 4 4 4 4 4 4 32
85 4 4 5 5 5 4 4 5 36
86 5 5 5 5 5 5 5 5 40
87 4 4 4 5 5 4 4 4 34
88 4 4 3 5 5 4 4 3 32
89 5 5 5 5 5 5 5 5 40
90 4 4 5 5 5 4 4 5 36
91 4 4 4 5 5 4 4 4 34
92 4 5 4 5 4 4 5 4 35
93 5 5 5 4 4 5 5 5 38
94 5 5 5 5 5 5 5 5 40
95 5 5 4 4 4 5 5 4 36
130
96 4 4 4 5 5 4 4 4 34
97 4 4 4 5 5 4 4 4 34
98 4 5 4 4 4 4 5 4 34
99 4 4 5 5 5 4 4 5 36
100 5 5 4 5 5 5 5 4 38
No. Keputusan Nasabah
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Total
1 5 5 5 5 20
2 3 3 3 3 12
3 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
5 4 4 4 4 16
6 5 5 5 5 20
7 3 3 3 4 13
8 4 4 4 4 16
9 4 4 4 4 16
10 3 3 4 3 13
11 4 4 4 4 16
12 5 5 4 5 19
13 5 5 5 5 20
131
14 4 4 4 4 16
15 4 4 4 4 16
16 5 5 5 5 20
17 5 5 5 5 20
18 4 4 4 4 16
19 4 4 4 4 16
20 5 5 5 4 19
21 4 4 4 4 16
22 4 4 4 5 17
23 4 4 4 4 16
24 3 3 4 3 13
25 4 4 4 4 16
26 4 4 4 4 16
27 4 4 5 5 18
28 4 4 4 4 16
29 4 4 4 4 16
30 5 5 5 5 20
31 5 5 5 4 19
32 4 4 5 4 17
33 4 4 3 3 14
34 5 5 5 4 19
35 4 4 4 4 16
132
36 5 5 4 4 18
37 3 3 3 4 13
38 4 4 3 3 14
39 5 5 5 5 20
40 4 4 4 4 16
41 4 4 4 4 16
42 4 4 5 5 18
43 5 5 5 5 20
44 4 4 4 4 16
45 3 3 4 5 15
46 5 5 5 5 20
47 5 5 5 5 20
48 5 5 4 4 18
49 4 4 4 5 17
50 5 5 5 4 19
51 4 4 4 4 16
52 4 4 4 5 17
53 5 5 4 4 18
54 5 5 5 4 19
55 5 5 4 5 19
56 5 5 5 4 19
57 3 3 3 4 13
133
58 4 4 4 4 16
59 4 4 4 4 16
60 5 5 5 5 20
61 4 5 5 4 18
62 5 3 3 5 16
63 5 4 4 4 17
64 4 4 4 4 16
65 4 4 4 4 16
66 5 5 5 4 19
67 4 3 3 4 14
68 4 4 4 4 16
69 4 4 4 3 15
70 5 3 4 5 17
71 5 4 4 3 16
72 4 5 4 4 17
73 5 5 5 4 19
74 5 4 4 4 17
75 4 4 4 4 16
76 4 5 5 4 18
77 4 5 5 4 18
78 4 4 4 4 16
79 4 4 4 4 16
134
80 5 5 5 4 19
81 4 4 4 4 16
82 5 4 4 4 17
83 5 4 4 4 17
84 4 3 4 3 14
85 4 4 4 3 15
86 4 4 4 3 15
87 5 4 5 4 18
88 5 4 4 4 17
89 4 4 4 4 16
90 4 5 5 5 19
91 4 5 5 5 19
92 5 4 5 5 19
93 5 4 3 4 16
94 5 5 5 4 19
95 3 4 4 4 15
96 3 5 4 4 16
97 4 3 3 4 14
98 4 4 3 4 15
99 5 5 5 4 19
100 5 4 4 4 17
135
Lampiran 3 Hasil Data Statistik SPSS
A. Analisis Deskriptif
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 29 29,0 29,0 29,0
Perempuan 71 71,0 71,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<18th 17 17,0 17,0 17,0
18-25th 21 21,0 21,0 38,0
26-30th 61 61,0 61,0 99,0
>30 1 1,0 1,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
136
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
SMA 54 54,0 54,0 54,0
Sarjana (S1) 45 45,0 45,0 99,0
Pascasarjana (S2) 1 1,0 1,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Pelajar 55 55,0 55,0 55,0
pegawai swasta 38 38,0 38,0 93,0
pegawai BUMN 2 2,0 2,0 95,0
Wiraswasta 4 4,0 4,0 99,0
Pensiunan 1 1,0 1,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
137
Tempat_Tinggal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Jakarta Barat 19 19,0 19,0 19,0
Jakarta Pusat 7 7,0 7,0 26,0
Jakarta Selatan 55 55,0 55,0 81,0
Jakarta Timur 11 11,0 11,0 92,0
Jakarta Barat 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Jenis_Tabungan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tab.Faedah 45 45,0 45,0 45,0
Tab.Impian 12 12,0 12,0 57,0
Tab.Haji 10 10,0 10,0 67,0
TabunganKu 11 11,0 11,0 78,0
Giro 8 8,0 8,0 86,0
Deposito 2 2,0 2,0 88,0
SimPel 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
138
Correlations
X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 total1
X1_1
Pearson Correlation 1 ,557** ,325
** ,300
** ,365
** ,447
** ,380
** ,675
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_2
Pearson Correlation ,557** 1 ,398
** ,450
** ,277
** ,278
** ,390
** ,705
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,005 ,005 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_3
Pearson Correlation ,325** ,398
** 1 ,479
** ,385
** ,312
** ,372
** ,670
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_4
Pearson Correlation ,300** ,450
** ,479
** 1 ,623
** ,443
** ,298
** ,722
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_5
Pearson Correlation ,365** ,277
** ,385
** ,623
** 1 ,681
** ,377
** ,730
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_6
Pearson Correlation ,447** ,278
** ,312
** ,443
** ,681
** 1 ,627
** ,750
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1_7
Pearson Correlation ,380** ,390
** ,372
** ,298
** ,377
** ,627
** 1 ,695
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
total1
Pearson Correlation ,675** ,705
** ,670
** ,722
** ,730
** ,750
** ,695
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
139
Correlations
N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
140
Correlations
X3_1 X3_2 X3_3 X3_4 X3_5 X3_6 X3_7 X3_8 total3
X3_1
Pearson Correlation 1 ,676** ,337
** ,110 ,079 1,000
** ,676
** ,337
** ,729
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,278 ,432 ,000 ,000 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3_2
Pearson Correlation ,676** 1 ,459
** ,203
* ,104 ,676
** 1,000
** ,459
** ,798
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,043 ,305 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3_3
Pearson Correlation ,337** ,459
** 1 ,392
** ,290
** ,337
** ,459
** 1,000
** ,776
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,003 ,001 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3_4
Pearson Correlation ,110 ,203* ,392
** 1 ,729
** ,110 ,203
* ,392
** ,562
**
Sig. (2-tailed) ,278 ,043 ,000 ,000 ,278 ,043 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3_5
Pearson Correlation ,079 ,104 ,290** ,729
** 1 ,079 ,104 ,290
** ,482
**
Sig. (2-tailed) ,432 ,305 ,003 ,000 ,432 ,305 ,003 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3_6
Pearson Correlation 1,000** ,676
** ,337
** ,110 ,079 1 ,676
** ,337
** ,729
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,278 ,432 ,000 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3_7
Pearson Correlation ,676** 1,000
** ,459
** ,203
* ,104 ,676
** 1 ,459
** ,798
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,043 ,305 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X3_8
Pearson Correlation ,337** ,459
** 1,000
** ,392
** ,290
** ,337
** ,459
** 1 ,776
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,003 ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
total3
Pearson Correlation ,729** ,798
** ,776
** ,562
** ,482
** ,729
** ,798
** ,776
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
141
CORRELATIONS
/VARIABLES=X2_1 X2_2 X2_3 total2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
142
Correlations
Correlations
X2_1 X2_2 X2_3 total2
X2_1
Pearson Correlation 1 ,628** ,441
** ,810
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
X2_2
Pearson Correlation ,628** 1 ,685
** ,913
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
X2_3
Pearson Correlation ,441** ,685
** 1 ,828
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
total2
Pearson Correlation ,810** ,913
** ,828
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=X3_1 X3_2 X3_3 X3_4 X3_5 X3_6 X3_7 X3_8 total3
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
143
Correlations
CORRELATIONS
/VARIABLES=Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Correlations
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 total
Y_1
Pearson Correlation 1 ,609** ,508
** ,362
** ,788
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
Y_2
Pearson Correlation ,609** 1 ,737
** ,356
** ,863
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
Y_3
Pearson Correlation ,508** ,737
** 1 ,428
** ,849
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
Y_4
Pearson Correlation ,362** ,356
** ,428
** 1 ,661
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
total
Pearson Correlation ,788** ,863
** ,849
** ,661
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
144
RELIABILITY
/VARIABLES=X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,828 7
RELIABILITY
/VARIABLES=X2_1 X2_2 X2_3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
145
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,803 4
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
total 16,8700 1,95740 100
total1 29,7400 3,44545 100
total2 12,2400 1,96495 100
total3 35,3600 3,04020 100
Correlations
total total1 total2 total3
Pearson Correlation total 1,000 ,407 ,308 ,392
146
total1 ,407 1,000 ,244 ,325
total2 ,308 ,244 1,000 ,197
total3 ,392 ,325 ,197 1,000
Sig. (1-tailed)
total . ,000 ,001 ,000
total1 ,000 . ,007 ,000
total2 ,001 ,007 . ,025
total3 ,000 ,000 ,025 .
N
total 100 100 100 100
total1 100 100 100 100
total2 100 100 100 100
total3 100 100 100 100
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 total3, total2,
total1b
. Enter
a. Dependent Variable: total
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,523a ,274 ,251 1,69422 1,999
a. Predictors: (Constant), total3, total2, total1
b. Dependent Variable: total
147
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 103,753 3 34,584 12,049 ,000b
Residual 275,557 96 2,870
Total 379,310 99
a. Dependent Variable: total
b. Predictors: (Constant), total3, total2, total1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 3,895 2,234 1,744 ,084
total1 ,156 ,053 ,275 2,929 ,004 ,861 1,162
total2 ,188 ,090 ,189 2,085 ,040 ,925 1,081
total3 ,171 ,060 ,265 2,858 ,005 ,879 1,137
a. Dependent Variable: total
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) total1 total2 total3
1 1 3,971 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
148
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 14,5121 19,0011 16,8700 1,02372 100
Std. Predicted Value -2,303 2,082 ,000 1,000 100
Standard Error of Predicted
Value ,176 ,708 ,323 ,104 100
Adjusted Predicted Value 14,5039 18,9437 16,8770 1,01963 100
Residual -3,68902 3,92760 ,00000 1,66835 100
Std. Residual -2,177 2,318 ,000 ,985 100
Stud. Residual -2,231 2,367 -,002 1,009 100
Deleted Residual -3,87111 4,09438 -,00697 1,75116 100
Stud. Deleted Residual -2,279 2,426 -,002 1,015 100
Mahal. Distance ,074 16,314 2,970 2,757 100
Cook's Distance ,000 ,140 ,013 ,023 100
Centered Leverage Value ,001 ,165 ,030 ,028 100
a. Dependent Variable: total
Charts
2 ,017 15,086 ,02 ,07 ,99 ,03
3 ,008 22,490 ,10 ,93 ,00 ,18
4 ,004 33,191 ,88 ,01 ,01 ,79
a. Dependent Variable: total
149
150
151
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
152
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,66835462
Most Extreme Differences
Absolute ,057
Positive ,057
Negative -,047
Kolmogorov-Smirnov Z ,567
Asymp. Sig. (2-tailed) ,905
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.