PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL...

110
PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL TERHADAP PEMBENTUKAN KONSEP DIRI ANAK DI KELURAHAN RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SERPONG TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: MARIA ANGELINA NIM:1112052000003 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H./2017 M.

Transcript of PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL...

Page 1: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL TERHADAP PEMBENTUKAN KONSEP DIRI ANAK

DI KELURAHAN RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SERPONG TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

MARIA ANGELINA NIM:1112052000003

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H./2017 M.

Page 2: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 3: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 4: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 5: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

ABSTRAK

Maria Angelina, NIM 1112052000003, Pengaruh Bimbingan Agama Orang Tua Tunggal Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak Di Kelurahan Rawa Mekar Jaya Kecamatan Serpong Tangerang Selatan, Di Bawah Bimbingan Drs. H. Mahmud Jalal, MA.

Konsep diri adalah gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri yang dihasilkan baik dari gambaran oleh diri sendiri ataupun gambaran dari orang lain yang terbentuk karena adanya interaksi individu dengan orang di sekitarnya, baik dalam lingkungan pertemanan ataupun dalam lingkungan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang secara langsung mempengaruhi anak dan merupakan lingkungan mikro sistem, yang menentukan kepribadian dan kesehatan mental anak. Dalam perkembangan anak, bimbingan agama juga menjadi salah satu faktor yang penting bagi pembentukan konsep diri anak terutama dalam membentuk kepribadian pada anak-anak yang sedang dalam fase perkembangan dan rentan terhadap pengaruh keutuhan keluarga

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pandangan dan peran orang tua tentang bimbingan agama dalam mempengaruhi konsep diri anak yang ada di dalam keluarga yang orang tuanya sudah tidak utuh lagi yang disebabkan karena salah satu orang tua meninggal dunia ataupun cerai atau yang biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis survei, untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 responden yang terdiri dari orang tua tunggal dengan menggunakan teknik nonprobability sampling. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana, uji regresi linear berganda, uji koefisien korelasi dan determinasi, uji F-test dan uji T-test.

Hasil penelitian ini menemukan: (1)Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara kumulatif antara variabel bimbingan agama dan variabel konsep diri pada anak di kelurahan Rawa Mekar Jaya ,dengan F-test nilai siginifikansinya sebesar (0,001b) atau kurang dari 0,05.(2) Faktor dominan yang mempengaruhi bimbingan agama terhadap konsep diri anak adalah aspek akhlak nilai Thitung>Ttabel

yaitu 2,345>2,009. Aspek keimanan dengan nilai Thitung>Ttabel yaitu 2,225>2,009. Kata Kunci: Bimbingan Agama, Pembentukan Konsep Diri, Keluarga

Orang Tua Tunggal.

Page 6: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

KATA PENGANTAR

مــــــــــــــسم الله الرحمن الرحیــــــــــــــب

Assalamu’alakum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

nikmat yang Allah berikan baik nikmat Iman, Islam dan Ihsan. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan umat Islam, Baginda Nabi

Muhammad SAW. Di samping itu shalawat dan salam semoga terlimpah

curahkan pula kepada keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya yang setia

sampai akhir zaman.

Tidak ada sesuatu yang paling membahagiakan bagi penulis melainkan

telah terselesaikannya skripsi dengan judul “Pengaruh Bimbingan Agama

Orang Tua Tunggal Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak Di

Kelurahan Rawa Mekar Jaya Kecamatan Serpong Tangerang Selatan” ini.

Bukan perjuangan yang mudah untuk menyelesaikan semua ini, akan tetapi buah

kesabaran dan ketekunanlah yang mewujudkannya. Walaupun demikian penulis

sadar, bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak tidak mungkin

skripsi ini terselesaikan dengan baik.

Oleh karenanya, tidak ada hal lain yang lebih utama melainkan penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Diantaranya kepada:

Page 7: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

1. Dr. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Suparto, M.Ed, Ph.D. selaku

Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Raudhonah, MA. selaku Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si. selaku Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama.

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam dan Dosen Penasihat Akademik yang senantiasa pula

memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. H. Mahmud Jalal, M.A, Selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan arahan dan

masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada

penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Staf-staf pengurus Kelurahan Rawa Mekar Jaya Kecamatan Serpong

Tangerang Selatan

7. Seluruh Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

menyediakan fasilitas buku sebagai referensi.

8. Almarhum Bapak (M. Marcus Maryoto) dan Ibu (Siti Handayani) tercinta

yang tiada henti memanjatkan doa, melimpahkan kasih sayang, memberi

Page 8: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

semangat, pengorbanan dan ketulusan dalam mendampingi penulis. Serta

adik (Ariowibowo) yang selalu memberikan semangat yang luar biasa.

9. Keluarga Besar UKM Bahasa-FLAT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah menjadi bagian dalam hidup penulis.

10. Teman-teman seperjuangan BPI 2012 yang selalu memberikan semangat,

saran dan masukan kepada penulis. Terima kasih untuk kebersamaannya

selama ini.

11. Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu tanpa mengurangi rasa hormat,

penulis ucapkan terimakasih.

Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan,

kelancaran dan kesuksesan kepada semua pihak yang telah memberikan segala

bantuan dan dukungannya kepada penulis. Akhir kata, penulis menyadari skripsi

ini masih jauh dari sempurna, dan hanya kepada Allah, penulis menyerahkan

segalanya. Mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk semua.

Wassalamu’alakum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 05 Juli 2017

Maria Angelina

Page 9: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

DAFTAR TABEL .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Batasan Pengertian dan Rumusan Masalah ....................... 6

1. Batasan Pengertian ..................................................... 7

2. Rumusan Masalah ...................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 8

1. Tujuan Penelitian ........................................................ 8

2. Manfaat Penelitian ...................................................... 8

D. Tinjauan Pustaka ............................................................... 9

E. Sistematika Penulisan ........................................................ 12

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 14

A. Konsep Diri ....................................................................... 14

1. Pengertian Konsep Diri .............................................. 14

2. Pembagian Konsep Diri .............................................. 15

Page 10: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ....... 18

4. Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif................19

B. Bimbingan Agama ............................................................. 20

1. Pengertian dan Tujuan Bimbingan Agama ................ 20

2. Indikator Bimbingan Agama ...................................... 23

3. Berbagai Faktor yang di Pengaruhi Bimbingan

Agama ........................................................................ 24

C. Keluarga ............................................................................ 25

1. Pengertian Keluarga dan Anak ................................... 25

2. Agama dan Perkembangan Anak ............................... 26

3. Dampak Status Orang Tua Tunggal Terhadap Anak . 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 29

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ..................................... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 31

C. Populasi dan Sampel.......................................................... 31

D. Variabel Penelitian ............................................................. 32

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................ 33

F. Uji Instrumen ..................................................................... 35

1. Uj Validitas ................................................................. 35

2. Uji Reliabilitas ............................................................ 36

G. Teknik Analisis Data ........................................................ 39

1. Uji Regresi Linear Sederhana ..................................... 39

2. Uji Regresi Linear Berganda ...................................... 40

3. Uji Koefisien Korelasi ................................................ 41

Page 11: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

4. Uji Koefisien Determinasi .......................................... 42

5. Uji F-test (Simultan) ................................................... 43

6. Uji T-test (Parsial) ...................................................... 44

H. Hipotesis Penelitian ........................................................... 44

I. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian.....................46

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL ANALISIS DATA .... 48

A. Gambaran Umum Profil Kelurahan Rawa Mekar Jaya

Kecamatan Serpong ........................................................... 48

1. Batas Wilayah ............................................................. 48

2. Kependudukan ............................................................ 48

3. Profesi ........................................................................ 49

4. Sarana Pendidikan ...................................................... 50

5. Sarana Ibadah ............................................................. 50

6. Struktur Pemerintahan Kelurahan .............................. 51

B. Temuan dan Hasil Analisis Data ....................................... 51

1. Klasifikasi Responden ................................................ 51

2. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................... 53

3. Analisis Data .............................................................. 62

a. Uji Regresi Linear Sederhana ............................. 62

1. Koefisien Regresi Linear Sederhana ............ 62

b. Uji Regresi Linear Berganda ............................... 63

1. Koefisien Regresi Linear Berganda ............. 63

2. Koefisien Korelasi ........................................ 65

3. Koefisien Determinasi .................................. 66

Page 12: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

c. Uji Regresi Pengaruh Antar Variabel .................. 67

1. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji T) ........... 69

2. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F)........ 70

BAB V PENUTUP ................................................................................ 73

A. Kesimpulan ........................................................................ 73

B. Saran .................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Skala Likert .......................................................................... 35

2. Tabel 2. Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel X

(Bimbingan Agama). ........................................................... ............... 38

3. Tabel 3. Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel Y (Konsep

Diri) .................................................................................................... 38

4. Tabel 4. Interval Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan .... ..... 42

5. Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia......................... 52

6. Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir............... ......................................................... ... 52

7. Tabel 7. Keimanan ............................................................................. 53

8. Tabel 8. Ibadah ................................................................................... 55

9. Tabel 9. Akhlak .................................................................................. 56

10. Tabel 10. Konsep Diri Positif ............................................................ 58

11. Tabel 11. Konsep Diri Negartif ......................................................... 59

12. Tabel 12. Hasil Rata-rata dari Setiap Indikator Variabel X ............... 60

13. Tabel 13. Hasil Rata-rata dari Setiap Indikator Variabel Y ............... 61

14. Tabel 14. Koefisien Regresi Linear Sederhana .................................. 62

15. Tabel 15. Koefisien Regresi Linear Berganda ................................... 64

16. Tabel 16. Koefisien Korelasi ............................................................. 65

17. Tabel 17. Korelasi Variabel X dan Y ................................................. 66

18. Tabel 18. Koefisien Determinasi ....................................................... 67

Page 14: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

19. Tabel 19. Hasil Persamaan Regresi.................................................... 69

20. Tabel 20. Hasil Uji Koefisien Parsial (Uji T) .................................... 69

21. Tabel 21. Analisis Hasil Uji T ........................................................... 70

22. Tabel 22. Hasil Output Uji Koefisien Simultan ................................. 71

Page 15: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap individu baik anak, remaja maupun orang tua memiliki

gambaran tentang dirinya sendiri. Gambaran diri tersebut biasanya disebut

dengan konsep diri. Konsep diri terbentuk karena adanya interaksi

individu dengan orang di sekitarnya.1

Konsep diri yang tinggi pada anak dapat tercipta apabila kondisi

keluarga ditandai dengan adanya integritas dan tenggang rasa yang tinggi

antar angggota keluarga. Juga oleh sikap ibu yang puas terhadap hubungan

ayah-anak, mendukung rasa percaya dan rasa aman anak, pandangan

positif terhadap dirinya sendiri dan terhadap suaminya. Adanya integritas

dan tenggang rasa, serta sikap positif dari orang tua, akan menyebabkan

anak memandang orang tua sebagai figur yang berhasil dan menganggap

ayah sebagai teman karib atau orang yang dapat dipercaya. Kondisi

keluarga yang demikian dapat membuat anak menjadi lebih percaya dalam

membentuk seluruh aspek dalam dirinya karena ia mempunyai model yang

dapat dipercaya.

Dalam pengembangan konsep diri itu sendiri, faktor lain yang ikut

mempengaruhi perkembangan konsep diri anak adalah kelengkapan

orangtua. Menurut Lifshift (1975), perkembangan identitas atau konsep

diri anak merupakan fungsi perbandingan antara diri anak-ayah-ibu.

1Alex Sobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah (Bandung: CV. Pustaka Setia,2003)h. 21j

1

Page 16: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

16

Apabila salah satu orang tua tidak hadir dalam kehidupan anak (baik

meninggal maupun bercerai), anak akan memindahkan perbandingannya

dengan menilai orang tua yang mengasuhnya saja.2

Selain suasana keluarga yang harmonis, agama pun menjadi salah

satu faktor penting dalam pembentukan konsep diri. Seorang anak yang

dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan agamis, yaitu

suasana yang memberikan curahan kasih sayang, perhatian, dan bimbingan

dalam agama, maka perkembangan kepribadian anak tersebut cenderung

positif dan sehat. Sedangkan anak yang dikembangkan dalam lingkungan

keluarga yang berantakan, tidak harmonis, keras terhadap anak dan tidak

memperhatikan nilai-nilai agama, maka perkembangan kepribadiannya

cenderung mengalami distorsi atau mengalami kelainan dalam

penyesuaian dirinya.3

Tujuan bimbingan agama disini adalah bagaimana bimbingan

agama yang ada di dalam keluarga dapat menuntun anak untuk dapat

membentuk konsep diri dan pribadi anak menjadi muslim yang ideal,

yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan perlu diadakan suatu usaha

bimbingan yang maksimal agar tujuannya tercapai, yaitu bahagia dunia

dan akhirat. Bimbingan agama tersebut dapat berupa penanaman

pengetahuan agama kepada anak sejak dini yakni pengetahuan tentang

rukun iman dan rukun islam, berpuasa, tadarus Al-Qur’an, dan nilai-nilai

adab serta akhlak.

2Clara R. Pudjijogyanti, Konsep Diri Dalam Pendidikan, (Jakarta: ARCAN, 1998), h.31-34

3 Nurmadiah, Peranan Pendidikan Agama Dalam Keluarga Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak-Anak, Jurnal Al-Afkar, Vol 1. No 2, (Oktober 2013), H. 96

Page 17: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

17

Menurut Abu Ahmad dalam bukunya Pembinaan Agama Islam,

Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia yang

mengandung ketentuan-ketentuan ibadah mua’malah (syariah), yang

menentukan proses berfikir, merasa, berbuat, dan proses terbentuknya

kata hati.

Dengan begitu bimbingan agama adalah suatu proses yang

bertujuan membantu orang mengenal agama untuk membetulkan dan

mengembangkan pengetahuan agama yang sudah ada serta mendapatkan

pengetahuan baru untuk mencapai tujuan hidup yang benar, yang sedang

dijalani dalam kesehariannya.4

Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada sebelumnya mengenai

bimbingan agama dan konsep diri oleh Akhmad Bassar dari UIN

Walisongo Semarang berdasarkan skripsinya yang berjudul “Pengaruh

Intensitas Mengikuti Bimbingan Keagamaan Terhadap Konsep Diri Santri

(di Pondok Pesantren Alam Kudus)”, bimbingan agama adalah proses

pemberian bantuan yang bertujuan agar individu mendapatkan

kebahagiaan dunia akhirat, dan salah satunya yakni dengan cara menggali

dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dan melaksanakan

bimbingan agama secara intensif. Dalam setiap kegiatan, termasuk

mengikuti bimbingan keagamaan secara intensif, maka semakin tinggi

konsep diri yang dimiliki oleh orang tersebut. Penelitian ini dibuktikan

selama tiga bulan oleh 175 santri yang memiliki konsep diri negatif yang

4 Andi Wijaya Rivai, Pemasyarakatan dalam Dinamika Hukum dan Sosial, (Jakarta: Lembaga Kajian Pemasyarakatan, 2012), Cet. Ke-2, h. 26

Page 18: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

18

diwajibkan intensif mengikuti bimbingan keagamaan yakni dengan tujuan

merubah konsep diri dari negatif ke positif. Yaitu dengan nilai intensitas

santri sebesar 5,21%, sehingga pengaruhnya sebesar 27,2% yang banyak

dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, konseling keislaman, media massa,

kompetensi individu dan pendidikan yang baik. Hasil penelitian ini

menyatakan bahwa ada pengaruh bagaimana bimbingan keagamaan dapat

mempengaruhi konsep diri pada seseorang termasuk pola asuh orang tua

yang menjadi salah satu faktor pendukungnya.5

Psiko dinamik memandang bahwa, keluarga merupakan

lingkungan sosial yang secara langsung mempengaruhi individu. Keluarga

merupakan lingkungan mikrosistem, yang menentukan kepribadian dan

kesehatan mental anak. Keluarga lebih dekat hubungannya dengan anak

dibandingkan dengan masyarakat luas. Dengan demikian, keluarga

merupakan lingkungan yang sangat penting dari keseluruhan sistem

lingkungan.6

Perawatan orangtua yang penuh kasih sayang dan nilai-nilai

kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikannya

merupakan faktor untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota

masyarakat yang sehat. Keluarga yang bahagia merupakan suatu hal yang

sangat penting bagi perkembangan emosi para anggotanya terutama anak.

5 Akhmad Basar, Pengaruh Intensitas Mengikuti Bimbingan Keagamaan Terhadap Konsep Diri Santri ;di Pondok Pesantren Alam Kudus, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi ,Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015). (Diunggah pada 16 Desember 2016 di Repository UIN Walisongo Semarang pada pkl. 4:59 WIB).

6Moeljono Noto Soedirdjo dan Latipun, Kesehatan Mental, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang 2002), h. 123

Page 19: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

19

Kebahagiaan ini diperoleh apabila keluarga dapat memerankan fungsinya

dengan baik.7

Salah satu fenomena yang banyak dijumpai saat ini dalam lingkup

keluarga di masyarakat adalah adanya keberadaan orang tua tunggal atau

“single parent” yang mengasuh dan membesarkan anak-anaknya sendiri

tanpa bantuan dari pasangannya. Fenomena ini di masa modern sekarang

semakin dibilang sebagai hal yang lumrah terjadi di masyarakat yang

disebabkan baik oleh perceraian ataupun pasangan hidupnya yang

meninggal dunia. Tugas sebagai orang tua yang bertanggung jawab dalam

mendidik anak-anaknya khususnya bagi seorang ibu ,akan bertambah berat

jika menjadi orang tua tunggal atau single parent.

Fenomena single parent beberapa dekade terakhir ini menjadi

marak terjadi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010

menyebutkan bahwa sekitar 9 juta rumah tangga di Indonesia dikepalai

perempuan (penelitian tentang Akses Terhadap Keadilan: Pemberdayaan

perempuan kepala keluarga di Indonesia, 2010). PEKKA (Perempuan

Kepala Keluarga) dalam 10 tahun terakhir menemukan di 450 desa 19

provinsi, perempuan menjadi kepala keluarga karena berbagai sebab.

Sebagian besar karena suami meninggal dunia (39%) dan bercerai (13%).

Sisanya adalah ditinggal pasangan begitu saja mencapai 7%, Pasangan

merantau bekerja 9%, berpoligami mencapai 3%, dan pasangan cacat atau

7 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,2011), h.37-38

Page 20: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

20

sakit sehingga tidak bisa memegang peranan sebagai kepala keluarga lagi

mencapai 5%.8

Semua orang tentunya tidak pernah berharap dirinya menjadi

single parent, namun pada kenyataannya kondisi tersebut tidak selamanya

dapat dipertahankan karena kondisi tertentu. Selain mengasuh, mendidik

dan membesarkan anak, tentunya beban dalam mencari nafkah

mengharuskan dirinya berperan ganda sebagai ibu yang merangkap juga

menjadi seorang figur ayah.9

Salah satu alasan yang dapat menjadi sebab timbulnya kenakalan

pada anak dapat berupa keluarga yang tidak normal ( broken home) atau

keadaan jumlah anggota keluarga yang kurang menguntungkan. Menurut

pendapat umum pada keluarga broken home ada kemungkinan besar bagi

terjadinya kenakalan remaja, dimana terutama perceraian atau perpisahan

orangtua dan salah satu orang tua meninggal mempengaruhi

perkembangan si anak.10

Menurut Goode (2007) anak-anak yang dibesarkan dalam rumah

tangga yang berbahagia lebih banyak kemungkinan tumbuh bahagia dan

sehat secara psikologis. Anak-anak dari perpecahan keluarga tidak

demikian, meskipun tidak pada semua kasus berlaku. Selanjutnya, anak-

anak dari rumah tangga yang “terpisah” mewakili banyak kemungkinan

rumah tangga yang demikian menghasilkan remaja nakal hampir dua kali

8Nani Zulminarni, “Dunia Tanpa Suami; Perempuan Kepala Keluarga sebagai Realitas yang Tidak Tercatat”, Jurnal Perempuan, Vol 73. No 4.,(April 2012), h. 52-53

9Nurussakinah Daulay, “Transformasi Perempuan Perspektif Islam dan Psikologi”, At-Tahrir, Vol 15 No 2, (November 2015) h. 278-280

10Maurice Balson, Bagaimana Menjadi Orangtua yang Baik, (Jakarta:Bumi Aksara,1996)h. 165

Page 21: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

21

lebih tinggi dari pada kemungkinan bahwa suatu rumah tangga yang utuh

menghasilkan seorang remaja yang nakal.11

Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian di Kelurahan Rawa Mekar Jaya Kecamatan Serpong

Tangerang Selatan. Maka penulis tertarik mengambil judul penelitian

sebagai berikut : “Pengaruh Bimbingan Agama Orang Tua Tunggal

Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak Di Kelurahan Rawa

Mekar Jaya Kecamatan Serpong Tangerang Selatan”.

B. Batasan Pengertian dan Rumusan Masalah

1. Batasan pengertian

Batasan pengertian dari penelitian ini adalah :

a. Pembentukan konsep diri anak dalam penelitian ini adalah hal-hal

yang mempengaruhi anak berdasarkan bimbingan orang tua dalam

memberikan pendidikan pembiasaan dan keteladanan dalam

bimbingan agama terhadap anak yang berlangsung dan terbentuk

atas dasar pengalaman anak terhadap lingkungan terdekatnya

dimana ini akan memberikan pengaruh besar terhadap

pembentukan konsep diri anak.

b. Bimbingan agama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

Bimbingan agama yang meliputi materi tentang Akidah, Ibadah,

Akhlak, Pengetahuan Agama dan Motivasi yang diberikan Ibu

atau Ayah terhadap anaknya .Dalam penelitian ini yang diukur

11Goode, Sosiologi Keluarga,(Jakarta : Bumi Aksara,2007), h 522

Page 22: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

22

adalah bagaimana anak mendapatkan bimbingan agama dalam

keluarganya.

c. Keluarga dalam penelitian ini adalah keluarga-keluarga yang

terdiri dari orang tua tunggal atau single parent yang bekerja

menjadi tulang punggung dalam menghidup keluarganya dan juga

mengatur segala keperluan rumah tangga dan orang tua tanpa

pasangan yang menghabiskan waktu atau seluruh hidupnya untuk

merawat anak sendirian.

2. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana bimbingan agama terhadap pembentukan konsep diri

anak di keluarga Orangtua Tunggal di kelurahan Rawa Mekar Jaya

Kecamatan Serpong Tangerang Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk memperoleh informasi tentang pengaruh bimbingan agama

pada keluarga Orangtua Tunggal terhadap pembentukan konsep

diri anak di Kelurahan Rawa Mekar Jaya Kecamatan Serpong

Tangerang Selatan.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan

keilmuan dan pengetahuan yang meliputi Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, dan khususnya pada yang berkaitan dengan

Page 23: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

23

bimbingan agama dan pembentukan konsep diri anak pada keluarga

orangtua tunggal (single parent) di Kelurahan Rawa Mekar Jaya

Kecamatan Serpong Tangerang Selatan

b. Secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan:

1) Bagi Ibu atau Bapak single parent, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan informasi pentingnya memberikan bimbingan

agama dan pembentukan konsep diri anak dalam menghadapi

permasalahan terutama dalam pengasuhan anak di masyarakat

2) Sebagai panduan bagi orang tua agar memberikan bimbingan

kepada anaknya dengan baik, karena orang tua merupakan

tempat penentu kepribadian anak kelak.

D. Tinjauan Pustaka

Berikut ini beberapa penelitian yang relevansinya dengan judul skripsi

peneliti antara lain :

1. “Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Penerimaan Diri Warga

Binaan Sosial (WBS) di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya

Cipayung Jakarta Timur “.

(Disusun oleh : Nurhasanah, NIM 1111052000001, Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis

penelitian survei dengan analisis regresi. Hasil dari penelitian ini

adalah bimbingan agama baik dalam bentuk pengetahuan maupun

Page 24: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

24

keterampilan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan diri

warga binaan sosial.

2. “Pengaruh Pendidikan Agama dalam Keluarga Terhadap

Pembentukan Konsep Diri Anak di Keluarga Pemulung Jurang Mangu

Barat”.

(Disusun oleh Rhaviqah, NIM 107052002762, Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis

penelitian yang diguanakan adalah jenis penelitian survei. Hasil dari

penelitian ini adalah penelitian ini bertujuan untuk melihat dan

mengetahui pengaruh pendidikan agama terhadap pembentukan

konsep diri anak di keluarga pemulung Jurang Mangu Barat.

Pendidikan agama sangat berpengaruh positif terhadap pembentukan

konsep diri anak di keluarga pemulung Jurang Mangu Barat.

3. “Pengaruh Intensitas Mengikuti Bimbingan Keagamaan Terhadap

Konsep Diri Santri (di Pondok Pesantren Alam Kudus)”

(Disusun oleh Ahmad Basar, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi

kuantitatif. Penelitian ini dibuktikan selama tiga bulan oleh 175 santri

yang memiliki konsep diri negatif yang diwajibkan intensif mengikuti

bimbingan keagamaan yakni dengan tujuan merubah konsep diri dari

negatif ke positif. Yaitu dengan nilai intensitas santri sebesar 5,21%,

Page 25: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

25

sehingga pengaruhnya sebesar 27,2% yang banyak dipengaruhi oleh

pola asuh orang tua, konseling keislaman, media massa, kompetensi

individu dan pendidikan yang baik. Hasil penelitian ini menyatakan

bahwa ada pengaruh bagaimana bimbingan keagamaan dapat

mempengaruhi konsep diri pada seseorang termasuk pola asuh orang

tua yang menjadi salah satu faktor pendukungnya.

Dari semua tinjauan pustaka di atas penelitian yang akan

dilaksnakan memiliki perbedaan sebagai berikut :

a. Lokasi penelitian di skripsi ini yaitu di Kelurahan Rawa Mekar

Jaya Kecamatan Serpong Tangerang Selatan. Lokasi penelitian ini

berbeda dengan tinjauan pustaka diatas.

b. Teknik analisis data penelitian skripsi ini yaitu menggunakan uji

regresi linear berganda, sedangkan tinjauan pustaka di atas

menggunakan metode survei dan metode korelasional

c. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu konsep diri

dengan responden keluarga orang tua tunggal yang berada di

Kelurahan Rawa Mekar Jaya Kecamatan Serpong Tangerang

Selatan, sedangkan tinjauan pustaka di atas menggunakan variabel

dependen penerimaan diri dengan responden warga binaan sosial

di panti sosial Cipayung Jakarta Timur dan ada yang menggunakan

responden keluarga pemulung Jurangmangu Barat dengan variabel

independen pendidikan agama

Page 26: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

26

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi dalam lima bab yaitu:

BAB 1 : Pendahuluan, bab ini mebahas hal-hal yang menyangkut latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika

penulisan.

BAB II : Landasan Teoritis, dalam bab ini dijelaskan mengenai deskripsi

teoritis tentang konsep diri yang mencangkup pengertian konsep

diri, pembagian konsep diri, faktor yang mempengaruhi konsep diri

dan konsep diri positif dan negatif, selanjutnya adalah bimbingan

agama yang mencakup pengertian bimbingan, pengertian atau

definisi bimbingan agama, tujuan bimbingan agama, dan faktor

yang dipengaruhi oleh bimbingan agama. Dan yang terakhir adalah

pengertian keluarga yang terdiri definisi, agama dan perkembangan

anak dan dampak status orangtua tunggal terhadap anak.

BAB III : Dalam bab ini dijelaskan tentang metodologi penelitian yang

meliputi metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, variabel

penelitian, sumber data, populasi dan sampel, hipotesis penelitian,

definisi operasional dan indikator variabel, teknik pengumpulan

data, uji validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisa

data,hipotesis penelitian dan definisi operasional dan indikator

penelitian

BAB IV : Gambaran Umum Kelurahan Rawa Mekar Jaya dan Hasil

Penelitian. Hasil Penelitian, bab ini menjelaskan tentang temuan

Page 27: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

27

dan analisis data yang mencangkup, pelaksanaan bimbingan agama

dalam keluarga di kelurahan Rawa Mekar Jaya, klasifikasi

responden, dan pengaruh bimbingan agama terhadap konsep diri

anak dari keluarga orang tua tunggal di Kelurahan Rawa Mekar

Jaya Kecamatan Serpong

BAB V : Penutup, dalam bab ini dikemukakan kesimpulan hasil penelitian

dan saran sehubungan telah dilakukannya penelitian

Page 28: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri

Menurut Carl Rogers, sebelum mengetahui arti dari konsep diri,

kita harus mengawali dari istilah self yang dalam psikologi mempunyai

dua arti, yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri, dan

suatu keseluruhan proses psikologi yang menguasai tingkah laku dan

penyesuaian diri.12

Self yaitu faktor yang mendasar dalam pembentukan kepribadian

dan penentuan perilaku dari yang meliputi segala kepercayaan, sikap,

perasaan dan cita-cita baik yang disadari atau yang tidak disadari individu

terhadap dirinya. Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan

seseorang tentang dirinya sendiri yang bersumber dari kesan orang lain

terhadap dirinya, pengalaman berinteraksi dengan orang lain dan persepsi

tentang dirinya.13

Menurut Alex Sobur, konsep diri terbentuk dalam waktu yang

relatif lama dan pembentukan ini tidak bisa diartikan bahwa reaksi yang

tidak biasa dari seseorang dapat mengubah konsep diri. Reaksi seperti ini

sangat penting terjadi atau jika reaksi ini bisa muncul karena orang lain

yang memiliki arti yaitu orang-orang yang dinilai, seperti orang tua, teman

12 Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), h. 248

13 Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang : UMM Press,2014), h. 269

14

Page 29: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

15

dan lain-lain yang membuat reaksi ini berpengaruh terhadap pembentukan

konsep diri.14

Pada masa anak-anak, konsep diri yang dipunyai seseorang

biasanya berlainan dengan konsep diri yang dimilikinya ketika ia

memasuki masa remajanya. Konsep diri seorang anak mungkin masih

bersifat tidak realistis, hanya didasarkan atas imajinasi-imajinasi tertentu

dalam dirinya. Ketika seseorang memasuki jenjang keremajaannya, maka

ia mengalami begitu banyak perubahan dalam dirinya, karena itu konsep

diri seorang remaja cenderung untuk tidak konsisten dan hal ini

disebabkan karena sika orang lain yang dipersepsikan oleh si remaja juga

berubah. Tetapi dengan cara ini, si remaja mengalami suatu perkembangan

konsep diri sampai akhirnya ia memiliki suatu konsep diri yang

konsisten.15

2. Pembagian Konsep Diri

Konsep diri terbagi menjadi beberapa bagian. Pembagian konsep diri

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Gambaran Diri (Body Image)

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar

dan tidak sadar. Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan

pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini (atau rangkaian gambaran-

gambaran) yang berkembang dari interaksi antara anak dan orang tua,

lewat pengasuhan sehari-hari yang di dalamnya ada pujian dan hukuman,

14Alex Sobur, Psikologi Umum; Dalam Lintasan Sejarah, h. 510 15 Singgih Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta : BPK

Gunung Mulia,1983),h. 239

Page 30: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

16

anak belajar bahwa orang tuanya mengharapkan supaya menampilkan

tingkah laku tertentu dan menjauhi tingkah laku-tingkah laku lain16

Gambaran diri (Body Image) berhubungan dengan kepribadian. Cara

individu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek

psikologinya. Pandangan yang realistis terhadap dirinya menerima dan

mengukur bagian tubuhnya akan lebih rasa aman, sehingga terhindar dari

rasa cemas dan meningkatkan harga diri individu yang stabil, realistis dan

konsisten terhadap gambaran dirinya akan memperlihatkan kemampuan

yang mantap terhadap realisasi yang akan memacu sukses dalam

kehidupan.

Dalam masa perkembangan semenjak lahir, setiap anak belajar menilai

segala sesuatu, termasuk terhadap dirinya sendiri, adalah dengan meniru

apa yang dilakukan orang lain, terutama ayah ibunya. Mereka yakin satu

benda berwarwa biru jika orang lain terus-menerus memberikan informasi

kepadanya bahwa benda tersebut biru.17

b. Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus

berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau penilaian personal

tertentu dan dapat berhubungan dengan tipe orang yang akan diinginkan

atau sejumlah aspirasi, cita-cita, nilai-nilai yang ingin di capai. Ideal diri

akan mewujudkan cita–cita dan harapan pribadi berdasarkan norma sosial

(keluarga budaya) dan kepada siapa ingin dilakukan. Kebutuhan akan nilai

kedambaan dan makna kehidupan dalam menghadapi gejolak kehidupan,

16 M. Baihaqi, Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008), h. 94.

17 Irawati Istadi, Mendidik Dengan Cinta, (Jakarta: Pustaka Inti, 2006),h.63

Page 31: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

17

manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntutnya dalam mengambil

keputusan atau memberikan makna dalam kehidupannya.18

Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak–kanak yang di

pengaruhi orang yang penting pada dirinya yang memberikan keuntungan

dan harapan pada masa remaja, ideal diri akan di bentuk melalui proses

identifikasi pada orang tua, guru dan teman.19

c. Harga Diri

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Jika individu

sering gagal , maka cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari

diri sendiri dan orang lain. Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak

sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan atas usahanya sendiri.

Apabila orang tua menghalangi kebutuhan anak untuk menyelidiki maka

perasaan harga diri yang timbul dapat dirusakkan. Akibatnya timbul

persaan dihina dan marah.20

Rasa harga diri anak-anak akan tumbuh apa bila mereka diberi

perhatian yang cukup. Dan harga diri anak akan berkembang apabila

mereka tahu bahwa seseorang menghargahinya dan suka berbagi

pengalaman dengan mereka.21

18 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 38.

19 Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 23.

20 M. Baihaqi, Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme, h. 93

21 Patricia H. Berne & Louis M. Savary, Membangun Harga Diri Anak, terj. YB. Tugiyarso, (Yogyakarta: Kansius, 1988), h. 24.

Page 32: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

18

d. Identitas Diri

Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari

observasi dan penilaian yang merupakan hasil dari semua aspek konsep

diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh. Perasaan identitas diri, anak

mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai seoarang

yang terpisah. Anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan

dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama seperti yang

dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang “saya” atau “diri”

tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman yang berubah-

ubah.22

3. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Jacinta mengemukakan terdapat empat faktor yang mempengaruhi

konsep diri, yaitu: 23

1. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua menjadi faktor penentu yang signifikan

dalam pembentukan konsep diri. Sikap positif ataupun negatif

yang diberikan orang tua terhadap anak akan menumbuhkan

berbagai asumsi dan pemikiran yang berpengaruh dalam

pembentukan konsep diri.

22 M. Baihaqi, Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme, h. 92-93.

23Zakiah, Pengaruh Pendidikan Agama (Islam) dalam keluarga Terhadap Konsep Diri Pada Remaja, (Skripsi S1 Fakultas Psikologi, 2007)

Page 33: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

19

2. Kegagalan

Kegagalan yang sering dialami dapat menimbulkan pertanyaan

terhadap diri sendiri yang menyebabkan anak merasa

penyebabnya terletak pada kelemahan diri.

3. Depresi

Anak yang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran

yang cenderung negatif dalam memandang dan merespon

segala sesuatu termasuk menilai diri sendiri.

4. Kritik internal

Kritik terhadap diri sendiri dibutuhkan untyuk menyadarkan

seseorang atas perbuatan yang dilakukan dan berfungsi sebagai

rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku agar dapat

beradaptasi dengan baik di masyarakat.

4. Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif

Menurut William D. Brooks dan Phillip Emmert (1976), komunikasi

yang baik bergantung pada kualitas konsep diri yang positif dan

negatif. Ada empat tanda orang yang memiliki konsep diri negatif,

yaitu :

a) Peka terhadap kritik, yaitu orang yang tidak tahan terhadap kritik

yang diterima, mudah marah, menghindari dialog terbuka dan

bersikeras mempertahankan pendapatnya walaupun keliru.

b) Responsif terhadap pujian, yaitu orang yang antusias dalam

menerima pujian dan senang menjadi pusat perhatian.

Page 34: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

20

c) Sikap hiperkritis, yaitu sikap mencela, selalu mengeluh dan

meremehkan apapun juga siapapun.

d) Merasa bahwa dirinya tidak disenangi orang lain ,juga menganggap

dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak beres.

Sebaliknya , orang memiliki konsep diri positif, dan ditandai

dengan lima hal, yaitu :

a) Yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah

b) Merasa setara dengan orang lain

c) Menerima pujian tanpa rasa malu

d) Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,

keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.

e) Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan

aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha

mengubahnya.24

B. Bimbingan Agama

1. Pengertian dan Tujuan Bimbingan Agama

Secara etimlogi, bimbingan adalah pengertian dari kata guidance

yang artinya sendiri adalah dari kata to guide yang diartikan menunjukkan,

menuntun, membimbing atau membantu.25 Sebelum dibahas lebih lanjut

mengenai bimbingan agama, maka perlu kiranya dikemukakan

pengertian bimbingan itu sendiri, diantaranya:

24 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 103-104 25 Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005),h. 2

Page 35: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

21

1. Menurut John M. Brewer, ahli guidance counseling Amerika

Serikat memandang bahwa bimbingan itu adalah merupakan

pekerjaan mendidik, yaitu pendidikan yang baik karena anak

bimbing adalah makhluk yang mendambakan hidup masa datang

yang lebih baik.

2. Menurut Percival M. Hutson, bimbingan menurut berbagai

definisinya berada pada pola hubungan yang jelas dengan

seluruh tugas pendidikan. Bimbingan terdiri dari kegiatan

pelayanan yang bersifat distributif dan adjustif yang

memperlancar perkembangan anak.26

3. Menurut Lefever dalam McDaniel (1959), bimbingan adalah

bagian dari proses pendidikan yang teraturdan sistematik guna

membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam

menentukan dan mengarahkan hidupnya sndiri, yang pada

akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat.27

4. Menurut Miller, bimbingan adalah bantuan terhadap individu

untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang

dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal

kepada keluarga dan masyarakat.28

26 Khairul Umam, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung:CV. Pustaka Setia,1998)h.72-74

27 Prayitno dkk. , Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004)h. 94

28 M. Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling) Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah,2008)h. 7

Page 36: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

22

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang

mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan

manusia dan manusia serta lingkungannya29

Menurut Zakiah Daradjat, agama adalah kebutuhan jiwa manusia

yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup,

kelakuan dan cara menghadapi berbagai masalah.30

Pengertian dari keagamaan itu sendiri ialah, bahwa keagamaan

berasal dari kata agama yang kemudian mendapat awalan “ke” dan akhiran

“an”. Sehingga membentuk kata baru yaitu “keagamaan”. Jadi keagamaan

adalah segenap kepercayaan kepada Tuhan serta dengan ajaran kebaikan

dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu31

Menurut M. Arifin, bimbingan agama adalah segala kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dalam memberikan bantuan kepada orang lain

yang mengalami macam-macam kesulitan rohaniah di lingkungan

hidupnya agar orang tersebut mampu mengatasinya sendiri karena timbul

kesadaran diri terhadap Tuhan hingga timbul pada dirinya cahaya

kehidupan dan kebahagiaan di masa sekarang dan masa depan.32

Bimbingan agama yang dimaksud disini adalah pengenalan konsep

Tuhan kepada anak yakni dengan sikap sikap yang berkenan di hati

29Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 24

30 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h. 52

31Departemen Agama Republik Indonesia, Pola Pembinaan Mahasiswa IAIN, (Jakarta: 1979), h. 10

32 M. Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Bimbingan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979)h. 25

Page 37: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

23

mereka sendiri. Seperti pengenalan akan penanaman rasa cinta,

kepercayaan, kagum dan kasih sayang yang yang dmana fase-fase tersebut

adalah fase perkembangan emosi anak yang akan mempengaruhi sikap

mereka terhadap agama.33

Dengan demikian, penulis mengambil kesimpulan bahwa bimbingan

agama yang dimaksud disini adalah suatu upaya untuk memberikan

petunjuk atau tuntunan yang diberikan orangtua terhadap anak untuk

mengahadapi segala persoalan dengan dilandasi nilai-nilai agama untuk

membentuk pribadi diri yang baik agar anak dapat hidup sesuai dengan

nilai-nilai yang telah diajarkan dalam agama islam.

2. Indikator Bimbingan Agama

Bimbingan agama adalah merupakan hal yang paling penting bagi

seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pokok-pokok materi dalam

bimbingan agama yakni :

a. Keimanan/Aqidah

Aqidah adalah iman atau keyakinan, kepercayaan, yang sumbernya

adalah Al-Qur’an. Menurut Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul

Akhlak Tasawuf, bahwa aqidah itu berkaitan engan upaya memahami dan

meyakini adanya Tuhan, kemudian pembahasan ilmu Tauhid mengenai

rukun iman yang enam, selain itu dibahas pula tentang keimanan terhadap

hal-hal yang akan terjadi di akhirat nanti.34

33Benyamin Spock, Orangtua; Permasalahan dan Upaya Mengatasinya, (Semarang:Dahara Prize,1991)h.91

34 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Press,1996)h.21

Page 38: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

24

b. Ibadah

Ibadah adalah segala bentuk pengabdian yang ditunjukan kepada Allah

semata yang sudah digariskan oleh syariat islam baik bentuknya, caranya,

waktunya, serta syarat dan rukunnya. Di antara semua itu adalah ibadah

sholat yang dianggap paling utama karena merupakan tiang agama.

c. Akhlak

Sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-

karakteristik akal atau tingkah laku yang mmbuat seseorang menjadi

istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi

sesesorang dan membuatnya berperilaku sesuai dirinya dan nilai-nilai yang

cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda. 35

3. Berbagai Faktor yang Dipengaruhi Bimbingan Agama

Dampak keluarga terutama figur orangtua terhadap perkembangan

keagamaan anak sangat besar. Hal itu misalnya diungkapkan oleh Argyle

dan Beit Hallahmi (1975) dalam ringkasan telaah mereka atas sejumlah

penelitian yang mengkaji hubungan orangtua dan anak. Mereka tidak

meragukan sama sekali bahwa sikap dan perilaku keagamaan orangtua

merupakan aspek yang paling berpengaruh terhadap pembentukan sikap

dan perilaku keagamaan pada anak. 36

Hasan Langgulung mengemukakan bahwa penanaman nilai agama

dan bimbingan spiritual termasuk bidang-bidang pendidikan yang harus

mendapat perhatian penuh oleh keluarga terhadap anak-anaknya. Dalam

35 Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (jakarta: Gema Insani,2004), h.26 36 Gazi,Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku

Manusia, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2010), h. 41

Page 39: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

25

penanaman agama di lingkungan keluarga yang harus diberikan kepada

anak-anak tidak terbatas kepada masalah ibadah seperti sholat, zakat,

puasa, mengaji, tetapi harus mencakup keseluruhan hidup, sehingga

menjadi pengendali dalam segala tindakan. Apa yang dilihat, dirasakan,

dan didengar oleh anak sejak ia kecil akan mempengaruhi kepribadiannya.

Keluarga memegang peranan penting sekali dalam pendidikan

akhlak untuk anak-anak sebagai institusi yang mula-mula sekali yang

berinteraksi dengannya. Karena mereka mendapat pengaruh daripadanya

atas segala tingkah lakunya. Oleh sebab itu haruslah keluarga mengajar

mereka akhlak yang mulia yang diajarkan Islam seperti kebenaran,

kejujuran,keikhlasan, kesabaran, kasih sayang, cinta kebaikan, pemurah,

berani,dan lain-lain sebagainya. 37

C. Keluarga

1. Pengertian Keluarga dan Anak

Keluarga adalah kelompok sosial terkecil yang ada di masyarakat.

Membentuk sebuah keluarga adalah sebuah tugas sosial di mana keluarga

mempunyai peran pertama yang penting dalam melahirkan dan mendidik

generasi-generasi baru. Pada umumnya, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan

anak, di mana orang tua memiliki peran yang penting dalam

mengembangkan diri anak. Keluarga dapat dikatakan utuh apabila

37 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986), h. 56

Page 40: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

26

kehadiran orangtua dalam menjalani sesuai perannya dan tidak terjadi

kesenjangan hubungan.38

Anak adalah manifestasi kasih sayang suami istri. Pada hakikatnya,

anak adalah amanah dari Allah. Amanah artinya kepercayaan. Jadi, anak

adalah kepercayaan yang diberikan oleh Allah kepada kedua orangtua

yang dititipi untuk melaksanakan tugas-tugas dari pemberi amanah. 39

Menurut Singgih, anak adalah suatu masa peralihan yang mana ditandai

dengan adanya perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat, baik

secara fisik maupun secara psikisnya.40

2. Agama dan Perkembangan Anak

Dampak keluarga terutama figur orangtua terhadap perkembangan

keagamaan anak sangat besar. Hal itu misalnya diungkapkan oleh Argyle

dan Beit Hallahmi (1975) dalam ringkasan telaah mereka atas sejumlah

penelitian yang mengkaji hubungan orangtua dan anak. Mereka tidak

meragukan sama sekali bahwa sikap dan perilaku keagamaan orangtua

merupakan aspek yang paling berpengaruh terhadap pembentukan sikap

dan perilaku keagamaan pada anak. 41

38 Nurussakinah Daulay, November 2015, “Transformasi Perempuan Perspektif Islam dan Psikologi”, At-Tahrir, Vol.15, No.2, h. 278-280

39Syaiful Bahri, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga; Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak, (Jakarta: Rineka Cipta,2014),h.28

40 Rhaviqah, Pengaruh Pendidikan Agama dalam Keluarga Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak di Keluarga Pemulung Jurang Mangu Barat (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi,2013),h. 32

41 Gazi,Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2010), h. 41

Page 41: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

27

Hasan Langgulung mengemukakan bahwa penanaman nilai agama

dan bimbingan spiritual termasuk bidang-bidang pendidikan yang harus

mendapat perhatian penuh oleh keluarga terhadap anak-anaknya. Dalam

penanaman agama di lingkungan keluarga yang harus diberikan kepada

anak-anak tidak terbatas kepada masalah ibadah seperti sholat, zakat,

puasa, mengaji, tetapi harus mencakup keseluruhan hidup, sehingga

menjadi pengendali dalam segala tindakan. Apa yang dilihat, dirasakan,

dan didengar oleh anak sejak ia kecil akan mempengaruhi kepribadiannya.

Keluarga memegang peranan penting sekali dalam pendidikan

akhlak untuk anak-anak sebagai institusi yang mula-mula sekali yang

berinteraksi dengannya. Karena mereka mendapat pengaruh daripadanya

atas segala tingkah lakunya. Oleh sebab itu haruslah keluarga mengajar

mereka akhlak yang mulia yang diajarkan Islam seperti kebenaran,

kejujuran,keikhlasan, kesabaran, kasih sayang, cinta kebaikan, pemurah,

berani,dan lain-lain sebagainya. 42

3. Dampak Status Orang Tua Tunggal Terhadap Anak

Dampak yang akan timbul terhadap status orang tua yang telah

menjadi single parent cukuplah berat bagi sang anak. Tidak ada manusia

yang bisa meng-cover segalanya dalam hidupnya. Jika salah satu figur

hilang, akan ada perkembangan yang tidak seimbang atau pincang karena

peran ayah dan ibu masing-masing berbeda. Sedangkan pengaruh pasca

kematian atau pasca perceraian terhadap keluarga adalah sebagai berikut :

42 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986), h. 56

Page 42: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

28

1) Ketidak seimbangan jiwa, sebagian orang yang ditinggal dapat

mengalami penderitaan semacam : depresi, suka berkhayal,

kgelisahan dan sebagainya.

2) Problem perasaan, ia bisa menjadi sensitif dan mudah

menangis, dengki pada orang lain, malu dan rendah diri,

dingin dan pesimis, terlalu senang dan tertawa berlebihan,

merasa berdosa atas perbuatan sendiri dan berbagai gangguan

emosi lainnya.

3) Menimbulkan kesulitan, sebagian anak lantaran tak mampu

menanggung beban derita, menjadi sering mencari-cari alasan,

suka mengada-ada, sering marah-marah, suka melawan dan

membantah.

4) Kerusakan akhlak, pasca kematian atau pasca perceraian dapat

menimbulkan perubaan pada akhlak dan etika anak sehingga

muncul berbagai sikap dan perbuatan tidak terpuji.

5) Menimbulkan berbagai kelainan, seperti mengigau, berjalan-

jalan saat tidur, gugup dan tergesa-gesa, pelupa, bengong, was-

was dan seterusnya.43

43 Lailatul Furqoniyah, “Konsep Keluarga Sakinah Menurut Keluarga Single Parent; Studi Kasus di Desa Gumeng Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011), h. 32-33

Page 43: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

BAB II

LANDASAN TEORI

D. Konsep Diri

5. Pengertian Konsep Diri

Menurut Carl Rogers, sebelum mengetahui arti dari konsep diri,

kita harus mengawali dari istilah self yang dalam psikologi mempunyai

dua arti, yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri, dan

suatu keseluruhan proses psikologi yang menguasai tingkah laku dan

penyesuaian diri.44

Self yaitu faktor yang mendasar dalam pembentukan kepribadian

dan penentuan perilaku dari yang meliputi segala kepercayaan, sikap,

perasaan dan cita-cita baik yang disadari atau yang tidak disadari individu

terhadap dirinya. Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan

seseorang tentang dirinya sendiri yang bersumber dari kesan orang lain

terhadap dirinya, pengalaman berinteraksi dengan orang lain dan persepsi

tentang dirinya.45

Menurut Alex Sobur, konsep diri terbentuk dalam waktu yang

relatif lama dan pembentukan ini tidak bisa diartikan bahwa reaksi yang

tidak biasa dari seseorang dapat mengubah konsep diri. Reaksi seperti ini

sangat penting terjadi atau jika reaksi ini bisa muncul karena orang lain

yang memiliki arti yaitu orang-orang yang dinilai, seperti orang tua, teman

44 Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), h. 248

45 Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang : UMM Press,2014), h. 269

14

Page 44: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

15

dan lain-lain yang membuat reaksi ini berpengaruh terhadap pembentukan

konsep diri.46

Pada masa anak-anak, konsep diri yang dipunyai seseorang

biasanya berlainan dengan konsep diri yang dimilikinya ketika ia

memasuki masa remajanya. Konsep diri seorang anak mungkin masih

bersifat tidak realistis, hanya didasarkan atas imajinasi-imajinasi tertentu

dalam dirinya. Ketika seseorang memasuki jenjang keremajaannya, maka

ia mengalami begitu banyak perubahan dalam dirinya, karena itu konsep

diri seorang remaja cenderung untuk tidak konsisten dan hal ini

disebabkan karena sika orang lain yang dipersepsikan oleh si remaja juga

berubah. Tetapi dengan cara ini, si remaja mengalami suatu perkembangan

konsep diri sampai akhirnya ia memiliki suatu konsep diri yang

konsisten.47

6. Pembagian Konsep Diri

Konsep diri terbagi menjadi beberapa bagian. Pembagian konsep diri

tersebut adalah sebagai berikut:

e. Gambaran Diri (Body Image)

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar

dan tidak sadar. Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan

pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini (atau rangkaian gambaran-

gambaran) yang berkembang dari interaksi antara anak dan orang tua,

lewat pengasuhan sehari-hari yang di dalamnya ada pujian dan hukuman,

46Alex Sobur, Psikologi Umum; Dalam Lintasan Sejarah, h. 510 47 Singgih Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta : BPK

Gunung Mulia,1983),h. 239

Page 45: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

16

anak belajar bahwa orang tuanya mengharapkan supaya menampilkan

tingkah laku tertentu dan menjauhi tingkah laku-tingkah laku lain48

Gambaran diri (Body Image) berhubungan dengan kepribadian. Cara

individu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek

psikologinya. Pandangan yang realistis terhadap dirinya menerima dan

mengukur bagian tubuhnya akan lebih rasa aman, sehingga terhindar dari

rasa cemas dan meningkatkan harga diri individu yang stabil, realistis dan

konsisten terhadap gambaran dirinya akan memperlihatkan kemampuan

yang mantap terhadap realisasi yang akan memacu sukses dalam

kehidupan.

Dalam masa perkembangan semenjak lahir, setiap anak belajar menilai

segala sesuatu, termasuk terhadap dirinya sendiri, adalah dengan meniru

apa yang dilakukan orang lain, terutama ayah ibunya. Mereka yakin satu

benda berwarwa biru jika orang lain terus-menerus memberikan informasi

kepadanya bahwa benda tersebut biru.49

f. Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus

berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau penilaian personal

tertentu dan dapat berhubungan dengan tipe orang yang akan diinginkan

atau sejumlah aspirasi, cita-cita, nilai-nilai yang ingin di capai. Ideal diri

akan mewujudkan cita–cita dan harapan pribadi berdasarkan norma sosial

(keluarga budaya) dan kepada siapa ingin dilakukan. Kebutuhan akan nilai

kedambaan dan makna kehidupan dalam menghadapi gejolak kehidupan,

48 M. Baihaqi, Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008), h. 94.

49 Irawati Istadi, Mendidik Dengan Cinta, (Jakarta: Pustaka Inti, 2006),h.63

Page 46: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

17

manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntutnya dalam mengambil

keputusan atau memberikan makna dalam kehidupannya.50

Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak–kanak yang di

pengaruhi orang yang penting pada dirinya yang memberikan keuntungan

dan harapan pada masa remaja, ideal diri akan di bentuk melalui proses

identifikasi pada orang tua, guru dan teman.51

g. Harga Diri

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Jika individu

sering gagal , maka cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari

diri sendiri dan orang lain. Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak

sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan atas usahanya sendiri.

Apabila orang tua menghalangi kebutuhan anak untuk menyelidiki maka

perasaan harga diri yang timbul dapat dirusakkan. Akibatnya timbul

persaan dihina dan marah.52

Rasa harga diri anak-anak akan tumbuh apa bila mereka diberi

perhatian yang cukup. Dan harga diri anak akan berkembang apabila

mereka tahu bahwa seseorang menghargahinya dan suka berbagi

pengalaman dengan mereka.53

50 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 38.

51 Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 23.

52 M. Baihaqi, Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme, h. 93

53 Patricia H. Berne & Louis M. Savary, Membangun Harga Diri Anak, terj. YB. Tugiyarso, (Yogyakarta: Kansius, 1988), h. 24.

Page 47: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

18

h. Identitas Diri

Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari

observasi dan penilaian yang merupakan hasil dari semua aspek konsep

diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh. Perasaan identitas diri, anak

mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai seoarang

yang terpisah. Anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan

dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama seperti yang

dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang “saya” atau “diri”

tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman yang berubah-

ubah.54

7. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Jacinta mengemukakan terdapat empat faktor yang mempengaruhi

konsep diri, yaitu: 55

5. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua menjadi faktor penentu yang signifikan

dalam pembentukan konsep diri. Sikap positif ataupun negatif

yang diberikan orang tua terhadap anak akan menumbuhkan

berbagai asumsi dan pemikiran yang berpengaruh dalam

pembentukan konsep diri.

54 M. Baihaqi, Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme, h. 92-93.

55Zakiah, Pengaruh Pendidikan Agama (Islam) dalam keluarga Terhadap Konsep Diri Pada Remaja, (Skripsi S1 Fakultas Psikologi, 2007)

Page 48: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

19

6. Kegagalan

Kegagalan yang sering dialami dapat menimbulkan pertanyaan

terhadap diri sendiri yang menyebabkan anak merasa

penyebabnya terletak pada kelemahan diri.

7. Depresi

Anak yang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran

yang cenderung negatif dalam memandang dan merespon

segala sesuatu termasuk menilai diri sendiri.

8. Kritik internal

Kritik terhadap diri sendiri dibutuhkan untyuk menyadarkan

seseorang atas perbuatan yang dilakukan dan berfungsi sebagai

rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku agar dapat

beradaptasi dengan baik di masyarakat.

8. Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif

Menurut William D. Brooks dan Phillip Emmert (1976), komunikasi

yang baik bergantung pada kualitas konsep diri yang positif dan

negatif. Ada empat tanda orang yang memiliki konsep diri negatif,

yaitu :

e) Peka terhadap kritik, yaitu orang yang tidak tahan terhadap kritik

yang diterima, mudah marah, menghindari dialog terbuka dan

bersikeras mempertahankan pendapatnya walaupun keliru.

f) Responsif terhadap pujian, yaitu orang yang antusias dalam

menerima pujian dan senang menjadi pusat perhatian.

Page 49: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

20

g) Sikap hiperkritis, yaitu sikap mencela, selalu mengeluh dan

meremehkan apapun juga siapapun.

h) Merasa bahwa dirinya tidak disenangi orang lain ,juga menganggap

dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak beres.

Sebaliknya , orang memiliki konsep diri positif, dan ditandai

dengan lima hal, yaitu :

f) Yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah

g) Merasa setara dengan orang lain

h) Menerima pujian tanpa rasa malu

i) Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,

keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.

j) Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan

aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha

mengubahnya.56

E. Bimbingan Agama

4. Pengertian dan Tujuan Bimbingan Agama

Secara etimlogi, bimbingan adalah pengertian dari kata guidance

yang artinya sendiri adalah dari kata to guide yang diartikan menunjukkan,

menuntun, membimbing atau membantu.57 Sebelum dibahas lebih lanjut

mengenai bimbingan agama, maka perlu kiranya dikemukakan

pengertian bimbingan itu sendiri, diantaranya:

56 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 103-104 57 Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005),h. 2

Page 50: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

21

5. Menurut John M. Brewer, ahli guidance counseling Amerika

Serikat memandang bahwa bimbingan itu adalah merupakan

pekerjaan mendidik, yaitu pendidikan yang baik karena anak

bimbing adalah makhluk yang mendambakan hidup masa datang

yang lebih baik.

6. Menurut Percival M. Hutson, bimbingan menurut berbagai

definisinya berada pada pola hubungan yang jelas dengan

seluruh tugas pendidikan. Bimbingan terdiri dari kegiatan

pelayanan yang bersifat distributif dan adjustif yang

memperlancar perkembangan anak.58

7. Menurut Lefever dalam McDaniel (1959), bimbingan adalah

bagian dari proses pendidikan yang teraturdan sistematik guna

membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam

menentukan dan mengarahkan hidupnya sndiri, yang pada

akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat.59

8. Menurut Miller, bimbingan adalah bantuan terhadap individu

untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang

dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal

kepada keluarga dan masyarakat.60

58 Khairul Umam, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung:CV. Pustaka Setia,1998)h.72-74

59 Prayitno dkk. , Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004)h. 94

60 M. Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling) Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah,2008)h. 7

Page 51: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

22

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang

mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan

manusia dan manusia serta lingkungannya61

Menurut Zakiah Daradjat, agama adalah kebutuhan jiwa manusia

yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup,

kelakuan dan cara menghadapi berbagai masalah.62

Pengertian dari keagamaan itu sendiri ialah, bahwa keagamaan

berasal dari kata agama yang kemudian mendapat awalan “ke” dan akhiran

“an”. Sehingga membentuk kata baru yaitu “keagamaan”. Jadi keagamaan

adalah segenap kepercayaan kepada Tuhan serta dengan ajaran kebaikan

dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu63

Menurut M. Arifin, bimbingan agama adalah segala kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dalam memberikan bantuan kepada orang lain

yang mengalami macam-macam kesulitan rohaniah di lingkungan

hidupnya agar orang tersebut mampu mengatasinya sendiri karena timbul

kesadaran diri terhadap Tuhan hingga timbul pada dirinya cahaya

kehidupan dan kebahagiaan di masa sekarang dan masa depan.64

Bimbingan agama yang dimaksud disini adalah pengenalan konsep

Tuhan kepada anak yakni dengan sikap sikap yang berkenan di hati

61Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 24

62 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h. 52

63Departemen Agama Republik Indonesia, Pola Pembinaan Mahasiswa IAIN, (Jakarta: 1979), h. 10

64 M. Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Bimbingan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979)h. 25

Page 52: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

23

mereka sendiri. Seperti pengenalan akan penanaman rasa cinta,

kepercayaan, kagum dan kasih sayang yang yang dmana fase-fase tersebut

adalah fase perkembangan emosi anak yang akan mempengaruhi sikap

mereka terhadap agama.65

Dengan demikian, penulis mengambil kesimpulan bahwa bimbingan

agama yang dimaksud disini adalah suatu upaya untuk memberikan

petunjuk atau tuntunan yang diberikan orangtua terhadap anak untuk

mengahadapi segala persoalan dengan dilandasi nilai-nilai agama untuk

membentuk pribadi diri yang baik agar anak dapat hidup sesuai dengan

nilai-nilai yang telah diajarkan dalam agama islam.

5. Indikator Bimbingan Agama

Bimbingan agama adalah merupakan hal yang paling penting bagi

seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pokok-pokok materi dalam

bimbingan agama yakni :

d. Keimanan/Aqidah

Aqidah adalah iman atau keyakinan, kepercayaan, yang sumbernya

adalah Al-Qur’an. Menurut Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul

Akhlak Tasawuf, bahwa aqidah itu berkaitan engan upaya memahami dan

meyakini adanya Tuhan, kemudian pembahasan ilmu Tauhid mengenai

rukun iman yang enam, selain itu dibahas pula tentang keimanan terhadap

hal-hal yang akan terjadi di akhirat nanti.66

65Benyamin Spock, Orangtua; Permasalahan dan Upaya Mengatasinya, (Semarang:Dahara Prize,1991)h.91

66 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Press,1996)h.21

Page 53: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

24

e. Ibadah

Ibadah adalah segala bentuk pengabdian yang ditunjukan kepada Allah

semata yang sudah digariskan oleh syariat islam baik bentuknya, caranya,

waktunya, serta syarat dan rukunnya. Di antara semua itu adalah ibadah

sholat yang dianggap paling utama karena merupakan tiang agama.

f. Akhlak

Sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-

karakteristik akal atau tingkah laku yang mmbuat seseorang menjadi

istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi

sesesorang dan membuatnya berperilaku sesuai dirinya dan nilai-nilai yang

cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda. 67

6. Berbagai Faktor yang Dipengaruhi Bimbingan Agama

Dampak keluarga terutama figur orangtua terhadap perkembangan

keagamaan anak sangat besar. Hal itu misalnya diungkapkan oleh Argyle

dan Beit Hallahmi (1975) dalam ringkasan telaah mereka atas sejumlah

penelitian yang mengkaji hubungan orangtua dan anak. Mereka tidak

meragukan sama sekali bahwa sikap dan perilaku keagamaan orangtua

merupakan aspek yang paling berpengaruh terhadap pembentukan sikap

dan perilaku keagamaan pada anak. 68

Hasan Langgulung mengemukakan bahwa penanaman nilai agama

dan bimbingan spiritual termasuk bidang-bidang pendidikan yang harus

mendapat perhatian penuh oleh keluarga terhadap anak-anaknya. Dalam

67 Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (jakarta: Gema Insani,2004), h.26 68 Gazi,Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku

Manusia, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2010), h. 41

Page 54: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

25

penanaman agama di lingkungan keluarga yang harus diberikan kepada

anak-anak tidak terbatas kepada masalah ibadah seperti sholat, zakat,

puasa, mengaji, tetapi harus mencakup keseluruhan hidup, sehingga

menjadi pengendali dalam segala tindakan. Apa yang dilihat, dirasakan,

dan didengar oleh anak sejak ia kecil akan mempengaruhi kepribadiannya.

Keluarga memegang peranan penting sekali dalam pendidikan

akhlak untuk anak-anak sebagai institusi yang mula-mula sekali yang

berinteraksi dengannya. Karena mereka mendapat pengaruh daripadanya

atas segala tingkah lakunya. Oleh sebab itu haruslah keluarga mengajar

mereka akhlak yang mulia yang diajarkan Islam seperti kebenaran,

kejujuran,keikhlasan, kesabaran, kasih sayang, cinta kebaikan, pemurah,

berani,dan lain-lain sebagainya. 69

F. Keluarga

4. Pengertian Keluarga dan Anak

Keluarga adalah kelompok sosial terkecil yang ada di masyarakat.

Membentuk sebuah keluarga adalah sebuah tugas sosial di mana keluarga

mempunyai peran pertama yang penting dalam melahirkan dan mendidik

generasi-generasi baru. Pada umumnya, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan

anak, di mana orang tua memiliki peran yang penting dalam

mengembangkan diri anak. Keluarga dapat dikatakan utuh apabila

69 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986), h. 56

Page 55: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

26

kehadiran orangtua dalam menjalani sesuai perannya dan tidak terjadi

kesenjangan hubungan.70

Anak adalah manifestasi kasih sayang suami istri. Pada hakikatnya,

anak adalah amanah dari Allah. Amanah artinya kepercayaan. Jadi, anak

adalah kepercayaan yang diberikan oleh Allah kepada kedua orangtua

yang dititipi untuk melaksanakan tugas-tugas dari pemberi amanah. 71

Menurut Singgih, anak adalah suatu masa peralihan yang mana ditandai

dengan adanya perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat, baik

secara fisik maupun secara psikisnya.72

5. Agama dan Perkembangan Anak

Dampak keluarga terutama figur orangtua terhadap perkembangan

keagamaan anak sangat besar. Hal itu misalnya diungkapkan oleh Argyle

dan Beit Hallahmi (1975) dalam ringkasan telaah mereka atas sejumlah

penelitian yang mengkaji hubungan orangtua dan anak. Mereka tidak

meragukan sama sekali bahwa sikap dan perilaku keagamaan orangtua

merupakan aspek yang paling berpengaruh terhadap pembentukan sikap

dan perilaku keagamaan pada anak. 73

70 Nurussakinah Daulay, November 2015, “Transformasi Perempuan Perspektif Islam dan Psikologi”, At-Tahrir, Vol.15, No.2, h. 278-280

71Syaiful Bahri, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga; Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak, (Jakarta: Rineka Cipta,2014),h.28

72 Rhaviqah, Pengaruh Pendidikan Agama dalam Keluarga Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak di Keluarga Pemulung Jurang Mangu Barat (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi,2013),h. 32

73 Gazi,Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2010), h. 41

Page 56: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

27

Hasan Langgulung mengemukakan bahwa penanaman nilai agama

dan bimbingan spiritual termasuk bidang-bidang pendidikan yang harus

mendapat perhatian penuh oleh keluarga terhadap anak-anaknya. Dalam

penanaman agama di lingkungan keluarga yang harus diberikan kepada

anak-anak tidak terbatas kepada masalah ibadah seperti sholat, zakat,

puasa, mengaji, tetapi harus mencakup keseluruhan hidup, sehingga

menjadi pengendali dalam segala tindakan. Apa yang dilihat, dirasakan,

dan didengar oleh anak sejak ia kecil akan mempengaruhi kepribadiannya.

Keluarga memegang peranan penting sekali dalam pendidikan

akhlak untuk anak-anak sebagai institusi yang mula-mula sekali yang

berinteraksi dengannya. Karena mereka mendapat pengaruh daripadanya

atas segala tingkah lakunya. Oleh sebab itu haruslah keluarga mengajar

mereka akhlak yang mulia yang diajarkan Islam seperti kebenaran,

kejujuran,keikhlasan, kesabaran, kasih sayang, cinta kebaikan, pemurah,

berani,dan lain-lain sebagainya. 74

6. Dampak Status Orang Tua Tunggal Terhadap Anak

Dampak yang akan timbul terhadap status orang tua yang telah

menjadi single parent cukuplah berat bagi sang anak. Tidak ada manusia

yang bisa meng-cover segalanya dalam hidupnya. Jika salah satu figur

hilang, akan ada perkembangan yang tidak seimbang atau pincang karena

peran ayah dan ibu masing-masing berbeda. Sedangkan pengaruh pasca

kematian atau pasca perceraian terhadap keluarga adalah sebagai berikut :

74 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986), h. 56

Page 57: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

28

6) Ketidak seimbangan jiwa, sebagian orang yang ditinggal dapat

mengalami penderitaan semacam : depresi, suka berkhayal,

kgelisahan dan sebagainya.

7) Problem perasaan, ia bisa menjadi sensitif dan mudah

menangis, dengki pada orang lain, malu dan rendah diri,

dingin dan pesimis, terlalu senang dan tertawa berlebihan,

merasa berdosa atas perbuatan sendiri dan berbagai gangguan

emosi lainnya.

8) Menimbulkan kesulitan, sebagian anak lantaran tak mampu

menanggung beban derita, menjadi sering mencari-cari alasan,

suka mengada-ada, sering marah-marah, suka melawan dan

membantah.

9) Kerusakan akhlak, pasca kematian atau pasca perceraian dapat

menimbulkan perubaan pada akhlak dan etika anak sehingga

muncul berbagai sikap dan perbuatan tidak terpuji.

10) Menimbulkan berbagai kelainan, seperti mengigau, berjalan-

jalan saat tidur, gugup dan tergesa-gesa, pelupa, bengong, was-

was dan seterusnya.75

75 Lailatul Furqoniyah, “Konsep Keluarga Sakinah Menurut Keluarga Single Parent; Studi Kasus di Desa Gumeng Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011), h. 32-33

Page 58: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN HASIL ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Profil Kelurahan Rawa Mekar Jaya Kecamatan

Serpong Tangerang Selatan

1. Batas Wilayah

Kelurahan Rawa Mekar Jaya adalah merupakan salah satu dari 9

kelurahan yang ada di Kecamatan Serpong yang terdiri dari 13 RW dan

64 RT dengan luas wilayah 270 HA / M2 yang terbagi dari tanah darat,

sawah, dan tanah basah.

Batas-batas wilayah :

-Utara : Kelurahan Lengkong Gudang Timur

-Timur : Kelurahan Jombang / Kecamatan Ciputat

-Selatan : Kelurahan Ciater

-Barat : Kabupaten Rawabuntu

2. Kependudukan

a. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 5.251 KK

b. Berdasarkan Jenis Kelamin :

Laki-Laki 7.895 Jiwa

Perempuan 7.858 Jiwa

48

Page 59: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

49

c. Jumlah Usia Penduduk :

00-04 Tahun 3058 Jiwa

05-09 Tahun 1796 Jiwa

10-24 Tahun 4709 Jiwa

25- 59 Tahun 5082 Jiwa

60 tahun Keatas 1108 Jiwa

3 . Profesi

Belum Bekerja 1.687 Jiwa

Mengurus Rumah Tangga 3.558 Jiwa

Pelajar/Mahasiswa 4.134 Jiwa

Perdagangan 1.599 Jiwa

Karyawan Swasta/BUMN/BUMD 2.887 Jiwa

Buruh Harian Lepas 1.245 Jiwa

PNS 100 Jiwa

Page 60: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

50

4. Sarana Pendidikan

Kelompok Bermain 10 Buah

TK/PAUD 15 Buah

SD/Sederajat 5 Buah

SLTP/Sederajat 2 Buah

SLTA/Sederajat 3 Buah

Perguruan Tinggi/Universitas 1 Buah

TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) 5 Buah

Pondok Pesantren 1 Buah

5. Sarana Ibadah

Masjid 6 Buah

Musholla 15 Buah

Majlis Ta’lim 11 Buah

Gereja 2 Buah

Pura 1Buah

Page 61: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

51

6. Struktur Pemerintahan Kelurahan

B. Temuan dan Hasil Analisis Data

1. Klasifikasi Responden

Hasil analisis mengenai profil responden diperoleh data mengenai

responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, antara lain: karakteristik

responden berdasarkan kasus, usia, dan pendidikan terakhir. Selanjutnya akan

dijelaskan dalam bentuk tabel beserta uraiannya.

Lurah Rawa Mekar Jaya

Djamaludin Abdul R.

Sekretaris Kelurahan

Ependi, S.Sos

Kasi Pemerintahan

Zaenudin, HS

Kasi Kesos

Iyan Mukhlis K.

Kasi Ekbang

Pringgo Kurniawan. S,

SE

Kasi Yanmum

Yanto Budi H, SE

Pelaksana

H. Ujang Surakarta Adih Iyos

M. Zen Kursani Iwan Jangkung

Susilawati Fathur Rohman

Jamaludin, Amd Agustia A. Rahman

Maulia Wahdah Asim

Page 62: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

52

a. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan usia:

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Presentase 1 20 – 30 tahun 40 Responden 80 % 2 31 – 40 tahun 10 Responden 20%

Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan usia adalah sebanyak 40 responden berusia 20-30 tahun,

kemudian sebanyak 10 responden berusia 31-40 tahun.

Berdasarkan jumlah tersebut, maka sebagian besar responden dalam

penelitian ini berusia 20-30 tahun.Dengan demikian responden dalam

penelitian ini berada dalam usia produktif.

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan terakhir

Berikut merupakan tabel karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir:

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase 1 SD 9 Responden 18 % 2 SMP 8 Responden 16 % 3 SMA/SMK 12 Responden 24 % 4 Tidak Sekolah 21 Responden 42 %

Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir adalah sebanyak 9 responden

pendidikan terakhir SD, 8 responden pendidikan terakhir SMP,

kemudian 12 responden berpendidikan terakhir SMA/SMK, dan 21

responden pendidikan terakhir adalah tidak sekolah.

Page 63: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

53

Berdasarkan jumlah tersebut bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini tidak mengenyam pendidikan sekolah.

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini membahas tentang pengaruh variabel

bimbingan agama terhadap konsep diri anak. Dalam pengambilan

data,peneliti menggunakan angket yang disebar secara acak kepada responden

warga kelurahan Rawa Mekar Jaya yang sesuai dengan kriteria responden.

Setelah data-data yang masuk dalam angket diolah melalui editing

danskoring, maka langkah berikutnya menyajikan data tersebut dalam

bentuktabel dengan menggunakan rumus presentase.Berikut ini peneliti

sajikan hasil angket berdasarkan presentase jawaban. Dari hasil penelitian

diperolehdata sebagai berikut:

a. Variabel Bimbingan Agama

Berikut merupakan tabel variabel bimbingan agama pada aspek

keimanan :

Tabel 7. Keimanan

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Keimanan 1 Saya sering mengatakan kepada

anak bahwa Allah mengawasi kita

35 15 0 0 235 1

2 Saya tidak pernah mengenalkan Allah pada anak-anak 26 24 0 0 226 3

3 Saya belum pernah memberi tahu anak anak tentang malaikat

18 30 2 0 214 6

4 Saya tidak mengetahui tentang Rasulullah 18 31 1 0 216 5

5 Saya suka menceritakan tentang Nabi Muhammad 15 32 3 0 209 7

Page 64: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

54

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking 6

Saya mengajarkan anak-anak untuk memahami isi Al-Qur’an

24 24 2 0 220 4

7 Anak-anak saya belum pernah diberitahu tentang isi Al-Qur’an 32 16 2 0 228 2

8 Saya memberi tahu anak-anak tentang hari kiamat. 11 31 5 3 192 9

9 Saya belum pernah menceritakan tentang hari kiamat

13 30 6 1 198 8

Jumlah 1.921 Mean 38,42

Pada tabel 7 diatas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 235

pada pernyataan saya mengatakan kepada anak anak bahwa Allah

mengawasi kita, dalam indikator keimanan di variabel bimbingan agama

dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 35, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 15, dan 0 sisanya tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju

(STS). Sedangkan skor terendahnya adalah 297 yaitu mengenai

memberitahu anak anak tentang hari kiamat yang menempati rangking 9.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 11, jumlah

jawaban setuju (S) sebanyak 31, tidak setuju (TS) sebanyak 5 dan sangat

tidak setuju (STS) sebanyak 3.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki kewajiban

untuk mengajarkan dan membimbing anak-anaknya dalam mengimani

agama dengan mengajarkan tentang keagamaan baik dari rukun iman

juga rukun islam.

Page 65: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

55

Berikut merupakan tabel variabel bimbingan agama pada aspek

ibadah:

Tabel 8. Ibadah

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Ibadah 1 Saya selalu mengingatkan

anak-anak untuk shalat 5 waktu 35 15 0 0 235 1

2 Saya tidak tahu anak-anak shalat atau tidak 18 28 4 0 210 4

3 Saya membimbing anak-anak untuk berpuasa wajib di bulan Ramadhan

31 19 0 0 231 2

4 Saya tidak membimbing anak-anak brpuasa wajib di bulan Ramadhan

14 36 0 0 214 3

5 Saya tidak pernah membimbing anak-anak saya untuk membaca Al-Qur’an

15 32 3 0 209 5

Jumlah 1.099 Mean 21,98

Pada tabel 8 diatas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 235

pada pernyataansaya selalu mengingatkan anak anak untuk shalat 5

waktu, dalam indikator ibadahdi variabel bimbingan agama dengan

menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 35, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 15, dan 0 sisanya tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju

(STS). Sedangkan skor terendahnya adalah 209 yaitu mengenai saya

tidak pernah membimbing anak anak membaca Al-Qur’an yang

menempati rangking 5. Responden yang menjawab sangat setuju (SS)

sebanyak 15, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 32, dan tidak setuju

(TS) sebanyak 3

Page 66: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

56

Menurut Asmaran, ibadah secara umum memiliki arti mengikuti

segala hal yangdi cintai Allah dan di ridhoi-Nya, baik perkataan maupun

perbuatan lahir dan batin.76Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini

bahwa responden mengetahui salah satu ibadah yaitu puasa di bulan

Ramadhan yang hukumnya wajib dan akan lebih baik bila ditanamkan

dalam bimbingan agama kepada anak sejak dini.

Berikut merupakan tabel variabel bimbingan agama pada aspek

akhlak:

Tabel 9. Akhlak

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Akhlak 1 Saya mengajarkan anak-anak

untuk berbagi dengan temannya

22 25 3 0 216 4

2 Saya tidak mengajarkan anak-anak saya untuk berbagi 20 29 1 0 218 3

3 Saya membiasakan anak-anak mengucapkan salam ketika memasuki rumah

25 24 1 0 223 2

4 Saya tidak pernah membiasakan mengucap salam ketika memasuki rumah

28 21 1 0 226 1

5 Saya tidak mengajarkan anak-anak untuk saling menolong sesama

18 3 2 0 106 5

Jumlah 1.107 Mean 22,14

Pada tabel 9 diatas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 226

pada perryataan Saya tidak pernah membiasakan mengucap salam ketika

memasuki rumah ,dalam indikator akhlak di variabel bimbingan agama

dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah

76Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1992), h. 1

Page 67: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

57

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 28, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 21, tidak setuju (TS) sebanyak 1 dan sangat tidak setuju (STS)

tidak ada. Sedangkan skor terendahnya adalah 106 yaitu mengenai Saya

tidak mengajarkan anak-anak untuk saling menolong sesama yang

menempati rangking 5. Responden yang menjawab sangat setuju (SS)

sebanyak 18, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 3, tidak setuju (TS)

sebanyak 2 dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Menurut Prof.Dr.H.Mohammad Ardani bahwa Akhlak yang baik

terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati,

menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena

sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus

dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.77

77Mohammad Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), Cet ke-2, h. 49

Page 68: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

58

b. Variabel Konsep Diri

Berikut merupakan tabel variabel konsep diri pada aspek konsep diri

positif:

Tabel 10. Konsep Diri Positif

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Konsep Diri Positif

1 Saya membantu anak-anak menyelesaikan masalah mereka 25 18 6 1 210 4

2 Saya selalu mendiskusikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak-anak

18 28 4 0 210 4

3 Pujian dan penghargaan saya berikan di depan anak saya 16 26 8 0 200 7

4 Setiap anak saya melakukan kebaikan, saya selalu memujinya

18 26 6 0 206 5

5 Saya tidak pernah memuji anak saya 21 28 0 1 218 3

6 Saya mendengarkan anak saya ketika menceritakan kesulitan hidupnya

26 21 3 0 220 1

7 Anak-anak tidak saya biarkan untuk mengeluh 26 21 3 0 220 1

8 Saya tidak membiasakan anak-anak bertanggung jawab dalam segala hal

19 31 0 0 219 2

9 Jika anak mengalami kegagalan, saya akan menyemangati anak untuk memperbaikinya

21 28 1 0 219 2

10 Saya membiarkan anak saya ketika mengalami kegagalan 21 21 7 1 204 6

Jumlah 2.123 Mean 42,46

Pada tabel 10 diatas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 220

pada 2 pernyataan. Saya mendengarkan anak saya ketika menceritakan

kesulitan hidupnya dan pernyataanAnak-anak tidak saya biarkan untuk

mengeluh di variabel konsep diri positif dengan menempati rangking 1,

Page 69: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

59

dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah jawaban sangat setuju (SS)

sebanyak 26, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 21, jumlah sebanyak 3

pada tidak setuju (TS) dan 0 pada sangat tidak setuju (STS). Sedangkan

skor terendahnya adalah 200 yaitu Pujian dan penghargaan saya berikan

di depan anak saya yang menempati rangking 7. Responden yang

menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 16, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 26, tidak setuju (TS) sebanyak 8 dan sangat tidak setuju (STS)

sebanyak 0.

Menurut Fatimah, salah satu ciri-ciri individu yang mempunyai rasa

percaya diri yaitu mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri

sendiri, orang lain, dan situasi diluar dirinya. 78 Hal tersebut sesuai

dengan hasil penelitian ini yaitu responden berfikir positif yang akan

menimbulkan konsep diri yang positif terhadap diri anak.

Berikut merupakan tabel variabel konsep diri pada aspek konsep diri

negatif:

Tabel 11. Konsep Diri Negatif

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Konsep Diri Negatif 1 Kekurangan anak saya tidak

pernah saya ceritakan pada orang lain

17 28 3 2 205 1

2 Pujian yang saya berikan terhadap anak dalam batas wajar

16 18 5 1 163 5

3 Saya membiarkan anak-anak saya mencela orang lain 13 31 5 1 200 2

4 Anak saya memiliki banyak teman dari berbagai golongan apa saja

18 14 7 1 161 6

78Fatimah Enung, Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006), h. 149

Page 70: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

60

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking 5 Anak saya hanya bergaul

dengan anak sekitar rumah saja 18 12 7 3 155 7

6 Anak saya sering mengikuti perlombaan 13 16 16 5 166 4

7 Anak saya tidak boleh mengikuti perlombaan apapun 14 25 6 5 187 3

Jumlah 1.350 Mean 27

Pada tabel 11 diatas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 205

pada pernyataanKekurangan anak saya tidak pernah saya ceritakan pada

orang laindalam indikator konsep diri negatif di variabel konsep diri

dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 17, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 28, dan pada tidak setuju (TS) sebanyak 3 dan sangat tidak

setuju (STS) sebanyak 2. Sedangkan skor terendahnya adalah 155 yaitu

Anak saya hanya bergaul dengan anak sekitar rumah saja yang

menempati rangking 7. Responden yang menjawab sangat setuju (SS)

sebanyak 18, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 12, tidak setuju (TS)

sebanyak 7 dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 3.

1. Hasil rata-rata setiap indikator variabel X dan Y

Hasil rata-rata dari setiap indikator variabel X adalah sebagai

berikut:

Tabel 12. Hasil Rata-rata dari Setiap Indikator Variabel X

No Indikator Mean Rangking 1 Keimanan 38,42 1 2 Ibadah 21,98 3 3 Akhlak 22,14 2

Page 71: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

61

Pada tabel 12 diatas menunjukkan hasil perolehan nilai rata-rata

tertinggi yaitu pada variabel X adalah aspek keimanan sebesar 38,42, dan

nilai terendah adalah aspek ibadah sebesar 21,98.

Sedangkan hasil rata-rata dari setiap indikator variabel Y adalah

sebagai berikut:

Tabel 13. Hasil Rata-rata dari Setiap Indikator Variabel Y

No Indikator Mean Rangking 1 Konsep Diri Positif 42,46 1 2 Konsep Diri Negatif 27 2

Pada tabel 13 diatas menunjukkan hasil perolehan nilai rata-rata

tertinggi yaitu pada variabel Y adalah aspek konsep diri positif sebesar

42,46, dan nilai terendah adalah aspek konsep diri negatif sebesar 27.

Page 72: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

62

3. Analisis Data

a. Uji Regresi Linear Sederhana

Pada tahap awal penelitian ini dilakukan uji regresi linear sederhana

untuk mengetahui pengaruh antara variabel bimbingan agama (X) dan

variabel konsep diri (Y)

1. Koefisien Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 20.0, maka didapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 14.Koefisien Regresi Linear Sederhana

Model Unstandardized Coefficients

Sig B Std. Error

(Constant) 30.622 9.217 0.002 X_Bimbingan Agama

0.471 0.111 0.000

Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa bimbingan agama

berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri anak, dapat dilihat

dengan nilai Sig <0,05 (Sig = 0,000) maka dengan kata lain Ho

ditolak. Uji tersebut dapat dijelaskan bahwa bimbingan agama

berpengaruh positif terhadap pembentukan konsep diri anak secara

signifikan.

Page 73: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

63

Berdasarkan model persamaan regresi dapat diperoleh sebagai

berikut:

Y = 30.622+0,471 X

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari setiap bimbingan

agama yang diberikan orangtua tunggal maka akan diikuti kenaikan

nilai konsep diri anak sebesar 0,471.Oleh karena itu, semakin baik

bimbingan agama maka konsep diri anak di kelurahan Rawa Mekar

Jaya Kecamatan Serpong juga akan semakin meningkat.

b. Uji Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh

bimbingan agama terhadap konsep diri anak secara siginifikan atau

terperinci.

1. Koefisien Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear

antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3,) dengan

variabel dependen (Y).Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah

masing-masing variabel independen berhubungan positif atau

negatif.Uji regresi linear berganda dilakukan dengan menggunakan

bantuan software SPSS 20.0.

Page 74: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

64

Setelah dilakukan pengolahan data maka didapat hasil sebagai

berikut:

Tabel 15. Koefisien Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized

Coefficients B

(Constant) 26.923 X1_Keimanan 0.459 X2_Ibadah 0.237 X3_Akhlak 0.889

Berdasarkan tabel 15, maka diperoleh persamaan regresi linear

berganda yaitu: Y = 26,923 pengaruh positif 0,0459

X1_Keimanan, pengaruh positif 0,237 X2_Ibadah, pengaruh

positif 0,889 X3_Akhlak,

Besarnya nilai Bimbingan agama adalah 26.923 Nilai 0,0459

merupakan nilai koefisien regresi yang menunjukkan bahwa akan

terjadi peningkatan variabel konsep diri sebesar 0,459 yang

didasarkan pada perubahan variabel bimbingan agama aspek

keimanan. Nilai 0,237 merupakan nilai koefisien regresi yang

menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan variabel konsep diri

sebesar 0,237 yang didasarkan pada perubahan variabel bimbingan

agama aspek ibadah. Nilai 0,889 merupakan nilai koefisien regresi

yang menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan variabel konsep

diri sebesar 0,889 yang didasarkan pada perubahan variabel

bimbingan agama aspek akhlak.

Page 75: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

65

2. Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi dilakukan dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kekuatan dan arah

hubungan antar variabel independen yaitu bimbingan agama dan

variabel dependen yaitu pembentukan konsep diri anak di Kelurahan

Rawa Mekar Jaya.Uji tersebut untuk mengetahui kekuatan hubungan

yaitu dengan cara menginterpretasikan nilai yang diperoleh dari uji

koefisien korelasi dengan berpedoman pada tabel interval koefisien

atau kekuatan hubungan.

Hasil koefisien korelasi dalam pengolahan data menggunakan

SPSS 20.0 for Window adalah sebagai berikut:

Tabel 16. Koefisien Korelasi

Y_Konsep Diri

X1_Keimanan

X2_Ibadah

X3_Akhlak

Pearson Correlation

Y_Konsep Diri

1.000 0.572 0.097 0.417

X1_keim. 0.572 1.000 0.351 0.387 X2_Ibadah 0.097 0.351 1.000 0.376 X3_Akhlak

0.47 0.387 0.376 1.000

Page 76: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

66

Berikut merupakan hasil korelasi Variabel Bimbingan Agama

(X) dan konsep diri(Y):

Tabel 17. Korelasi Variabel X dan Y

Korelasi Nilai Kekuatan Hubungan X1_Keimanan dengan Y 0,572 Cukup berarti atau sedang X2_Ibadah dengan Y 0,097 Rendah atau lemah X3_akhlak dengan Y 0,47 Cukup berarti atau sedang X1_Keim. dengan X2_Ibad. 0,51 Rendah atau lemah X1_Keim. dengan X3_Akh. 0,387 Cukup berarti atau sedang X2_Ibad dengan X3_Akh. 0,376 Cukup berarti atau sedang

Pada tabel 17, hasil korelasi tersebut menunjukkan bahwa

hubungan antara variabel bimbingan agama dengan konsep diri

cukup berarti atau sedang. Nilai korelasi tertinggi antara variabel

X1,X2,X3 adalah X1 dengan nilai r sebesar 0.572 .Hal tersebut

diduga karena responden menyadari bahwa bimbingan agama dalam

segi keimanan memiliki hubungan yang kuat dalam membangun

konsep diri anak.

3. Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varians

dari variabel dependen dapat diketahui dari nilai R square koefisien

determinasi pada tabel Model Summary.

Page 77: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

67

Pada hasil pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 for

Window maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 18. Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square 1 0.540a 0.292 0.245

Berdasarkan tabel 18, dapat diketahui bahwa nilai koefesien

determinasi 𝑟2 (R Square) yaitu sebesar 0.292, dimana nilai

koefesien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square)

sebesar 0.245. Selanjutnya koefesien determinasi dapat diketahui

dengan rumus:

KD = 𝒓𝟐 x 100 %

= 0,245 x 100 %

= 24,5 %

Menurut hasil tersebut menunjukkan bahwa bimbingan agama

mempunyaipengaruh sebesar 24,5 %terhadap pembentukan konsep

diri anak di kelurahan rawa mekar jaya. Selebihnya, dipengaruhi

oleh variabel-variabel lain diluar bimbingan agama misalnya

lingkungan, keluarga dan lain-lain.

c. Uji Regresi Pengaruh Antar Variabel

1. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji T)

Adapun hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol (H0) dan

hipotesis alternatif (Ha).Hipotesis nol (H0) menyatakan tidak ada

pengaruh yang signifikan bimbingan agama terhadap pembentukan

konsep diri anak.

Page 78: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

68

Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) menyatakan ada pengaruh

yang signifikan bimbingan agama dengan pembentukan konsep diri

anak. Uji T dilakukan dengan menggunakan program SPSS, maka

uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan signifikansi yang

diperolehdengan taraf probabilitas 0,05 dengan cara pengambilan

keputusan sebagaiberikut:

1. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima

Pengujian koefisien regresi parsial (Uji t) digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh bimbingan agama dengan

konsep diri anak di kelurahan rawa mekar jaya. Uji t dimaksudkan

untuk mengetahui pengaruh masing-masing aspek yang terdapat

didalam variabel bebas (bimbingan agama) terhadap variabel terikat

(konsep diri), signifikan atau tidak, disini terdapat tiga aspek didalam

bimbingan agama yaitu:

X1: keimanan,

X2: ibadah,

X3: akhlak,

Penelitian ini menggunakan perbandingan thitung dan ttabel dengan

taraf signifikan 5% dan N 50, sedangkan tabel distribusi t dicapai

pada α = 5% : 2 = 2,5% (Uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-

k = 50 – 1 = 49 (n jumlah responden dan k adalah jumlah variabel

independen).

Page 79: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

69

Hasil diperoleh dari t tabel adalah 2,009. Pada pengujian ini

menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Window untuk lebih

jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:

Tabel 19. Hasil Persamaan Regresi

Model Unstandardized Coefficients

Sig B Std. Error

(Constant) 30.622 9.217 0.002 X_Bimbingan Agama

0.471 0.111 0.000

Berdasarkan model persamaan regresi dapat diperoleh sebagai

berikut:

Y = -30.622+0,471 X

Hasil persamaan diatas menunjukkan bahwa dari setiap

bimbingan agama yang diberikan orangtua tunggal maka akan

diikuti kenaikan nilai konsep diri anak sebesar 0.471.

1) Hasil Uji T

Berikut merupakan hasil uji koesfisien parsial (Uji T):

Tabel 20. Hasil Uji Koefisien Parsial (Uji T)

Model T Sig

(Constant) 2.683 0.010 X1_Keimanan 2.225 0.031 X2_Ibadah 0.508 0.614 X3_Akhlak 2.345 0.023

Berdasarkan pemaparan diatas menunjukkan bahwa aspek

Keimanan, Ibadah, dan akhlak memiliki pengaruh signifikan

terhadap pembentukan konsep diri anak. Aspek bimbingan agama

Page 80: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

70

yang paling berpengaruh terhadap konsep diri anak adalah akhlak.

Hasil Analisis Uji T

Berikut merupakan analisis hasil Uji T:

Tabel 21. Analisis Hasil Uji T

Variabel Independen Thitung Ttabel Kesimpulan X1 Keimanan 2, 225 2,009 Ho ditolak, terdapat

pengaruh signifikan X1 terhadap Y

X2 Ibadah 0,508 2,009 Ho diterima,tidak terdapat pengaruh yang signifikan X2 terhadap Y

X3 Akhlak 2,345 2,009 Ho ditolak, terdapat pengaruh yang signifikan X3 terhadap Y

2. Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara bimbingan agama dan konsep diri anak di

kelurahan rawa mekar jaya, secara simultan dengan menggunakan

uji F. Pada pengujian ini menggunakan bantuan program SPSS 20.0

for Windows.

Page 81: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

71

Uji F yaitu pengujian yang dilakukan secara bersama-sama

(simultan) antara pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Pada hal ini adalah pengaruh yang signifikan antara bimbingan

agama dan pembentukan konsep diri anak di kelurahan rawa mekar

jaya, dengan menggunakan perbandingan Fhitung dan Ftabel dengan

taraf dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df2

(jumlah variabel - atau 2-1 = 1, dan df 2 (n-k) atau 50-1 = 49 (n

jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen). Hasil

diperoleh dari F tabel adalah 2,56

Berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS for

Windows versions 20.0 diperoleh hasil tabel ANOVA sebagai

berikut:

Tabel 22. Hasil Output Uji Koefisien Simultan

Model F Sig

Reqression 6.311 0.001b

Pada tabel 22 dengan hasil analisis data menggunakan

perhitungan SPSS diperoleh F hitung sebesar 6,311. Hal ini

menunjukkan F hitung (6,311)>F tabel (2,56) dan tingkat

signifikansi 0,001<0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai

signifikansi uji serempak (uji F) diperoleh nilai 0,001, dengan

demikian nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil daripada

probabilitas α yang ditetapkan (0,001<0,05). Jadi Ho di tolak dan Ha

diterima.

Page 82: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

72

Data tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan

secara kumulatif antara bimbingan agama dan pembentukan konsep

diri anak di kelurahan Rawa Mekar Jaya Kecamatan Serpong dengan

nilai signifikansi 0,001 dibuktikan dengan adanya nilai T hitung dari

2 aspek variabel independen yaitu T Hitung dari aspek keimanan

sebesar (2,25) dan aspek akhlak sebesar (2,345) lebih besar dari T

Tabel (2,009) walaupun aspek ibadah hanya sebesar (0,508) lebih

kecil dari T Hitung (2,009).

Bila dilihat dari perbandingan antara nilai F hitung dengan F

tabel, maka hasil pengujian menunjukkan pengaruh yang bersifat

positif. Oleh karena itu, dari hasil pengujian tersebut menunjukkan

bahwa bimbingan agama berpengaruh terhadap pembentukan konsep

diri anak

Page 83: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

BAB V

PENUTUP

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Rawa

Mekar Jaya, Serpong mengenai “Pengaruh Bimbingan Agama Orangtua Tunggal

Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak Di Kelurahan Rawa Mekar Jaya

Kecamatan Serpong Tangerang Selatan” maka kesimpulan yang didapat adalah:

1. Pengaruh bimbingan agama terhadap pembentukan konsep diri anak adalah

berpengaruh positif dan signifikan secara kumulatif, dengan nilai

siginifikansinya sebesar (0,001b) atau kurang dari 0,05 yang dibuktikan

dengan nilai T Hitung 2 aspek variabel independen yaitu aspek keimanan dan

aspek akhlak yang ada bernilai lebih besar dari T tabel sehingga

menghasilkan nilai pengaruh yang positif dari variabel bimbingan agama

terhadap konsep diri anak. Hal tersebut dikarenakan responden memahami

materi bimbingan agama berupa materi keimanan, ibadah, dan akhlak yang

diberikan dari responden sebagai orang tua tunggal dalam bimbingan agama

terhadap anak. Hal ini berarti semakin besar bimbingan agama yang diberi,

maka semakin besar pula terbentuknya konsep diri anak yang semakin positif.

Faktor dominan secara parsial yang mempengaruhi bimbingan agama

terhadap pembentukan konsep diri anak pada keluarga orang tua tunggal

adalah pada aspek akhlak. Terdapat 3 aspek bimbingan agama yaitu aspek

keimanan, ibadah dan akhlak. Hal ini berarti semakin besar nilai masing-

masing aspek dari bimbingan agama, maka semakin besar pula pembentukan

73

Page 84: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

konsep diri anak dalam keluarga orang tua tunggal di kelurahan rawa mekar

jaya. Apabila dilihat dari masing-masing aspek, terlihat bahwa aspek

keimanan mempunyai nilai t hitung (2,225) lebih besar dari t tabel (2,009).

Aspek Ibadah mempunyai nilai t hitung (0,508) lebih kecil dari t tabel

(2,009). Aspek akhlak mempunyai nilai t hitung (2,345) lebih besar dari t

tabel (2,009).

Berdasarkan pemaparan diatas menunjukkan bahwa keimanan dan akhlak

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan konsep diri pada anak.

Aspek bimbingan agama yang paling berpengaruh terhadap pembentukan

konsep diri pada anak adalah aspek akhlak. Salah satu contoh akhlak adalah

membimbing anak untuk membiasakan mengucapkan salam ketika memasuki

rumah.

Page 85: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah

dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan keilmuan dan

pengetahuan yang meliputi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, dan

khususnya pada yang berkaitan dengan bimbingan agama islam dan

pembentukan konsep diri anak pada keluarga orang tua tunggal (single

parent) di Kelurahan Rawa Mekar Jaya Kecamatan Serpong

Tangerang Selatan

2. Bagi Ibu atau Bapak single parent, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi pentingnya bimbingan keagamaan dan

pembentukan konsep diri anak

Dalam hasil penelitian ini juga diharapkan para orang tua dapat

memperkuat bimbingan agama kepada anak dalam segi ibadah karena

adanya nilai ibadah yang tidak berpengaruh positif dalam penelitian

ini. Terakhir, sebagai panduan bagi orang tua agar memberikan

bimbingan kepada anaknya dengan baik, karena orang tua merupakan

tempat penentu kepribadian anak kelak.

Page 86: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: UMM Press, 2014

Ansori, Muslich, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Airlangga University Press, 2009

Arifin, M., Pokok-Pokok Pikiran Bimbingan Penyuluhan Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1979

Ardani, Muhammad, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT Mitra Cahaya Utama, 2005

Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002

Asmaran, A., Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1992

Bahri, Syaiful, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga; Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak, Jakarta: Rineka Cipta,2014

Baihaqi, Muhammad, Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008

Balson, Maurice, Bagaimana Menjadi Orangtua yang Baik, Jakarta:Bumi Aksara,1996

Berne, Patricia H dan Louis M. Savary., Membangun Harga Diri Anak, Yogyakarta: Kanisius, 1988

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana,2009

Daradjat, Zakiah, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, Jakarta: Bulan Bintang, 1979

Depag RI, Pola Pembinaan Mahasiswa IAIN, Jakarta, 1979

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1982

Enung, Fatimah, Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik, Bandung: CV Pustaka Setia, 2006

Gazi, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010

Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivarians dengan Program SPSS, Semarang: UNDIP, 2003

Gunarsa, Singgih, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983

Page 87: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Goode, Sosiologi Keluarga, Jakarta : Bumi Aksara,2007

Halen, Bimbingan dan Konseling, Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005

Halim, Mahmud Ali A., Akhlak Mulia, Jakarta: Gema Insani, 20014

Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2004

Istadi, Irawati, Mendidik Dengan Cinta, Jakarta: Pustaka Inti, 2006

Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986

Lutfi, M, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling) Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008

Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2006

Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali Press,1996

Pudjijogyanti, Clara R., Konsep Diri Dalam Pendidikan, Jakarta: ARCAN, 1991

Prayitno, Dasar-Dasar Biimbingan dan Konseling, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2014

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011

Rivai, Andi Wijaya, Pemasyarakatan Dalam Dinamika Hukum dan Sosial, Jakarta: Lembaga Kajian Pemasyarakatan, 2012

Spock, Benyamin, Orangtua; Permasalahan dan Upaya Mengatasinya, Semarang : Dahara Prize, 1991

Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita, SPSS VS Lisrel; Sebuah Pengantar,Aplikasi Untuk Riset, Jakarta: Salemba Empat,2011

Sarwono, Jonathan, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Andi, 2006

Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES,1989

Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, Jakarta: Bumi Aksara, 2011

Sobur, Alex , Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, Bandung : CV Pustaka Setia,2003

Soedirdjo, Moeljono Noto dan Latipun, Kesehatan Mental, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2002

Page 88: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D Bandung : Alfabeta, 2008

Sugiyono, Statistik untuk penelitian, Bandung: Alfabeta, 2012

Suryabrata, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Raja Grafindo, 2005

Suyanto, Bagong, Metode Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta : Prenada Media Group, 2005

Umam, Khairul, Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998

Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2011

Page 89: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

DAFTAR PUSTAKA JURNAL

Daulay, Nurussakinah. Transformasi Perempuan Perspektif Islam dan Psikologi. At Tahrir. Vol 15. No 2. 2015

Zulminarni, Nani. Dunia Tanpa Suami: Perempuan Kepala Keluarga Sebagai Realitas yang Tidak Tercatat. Jurnal Perempuan. Vol.73. No 4. 2012

Nurmadiah. Peranan Pendidikan Agama dalam Keluarga Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak-Anak. Jurnal Al-Afkar. Vol. 1 No. 2. 2013

DAFTAR PUSTAKA SKRIPSI

Basar, Akhmad. Pengaruh Intensitas Mengikuti Bimbingan Keagamaan Terhadap Konsep Diri Santri di Pondok Pesantren Alam Kudus. Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Walisongo. 2015

Rhaviqah. Pengaruh pendidikan Agama dalam Keluarga Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak di Keluarga Pemulung Jurang Mangu Barat. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013

Hoirunnisa, Pengaruh Pembinaan Agama Islam Terhadap Tingkat Rasa Percaya Diri Warga Binaan Wanita Pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016

Furqoniyah, Lailatul, Konsep Keluarga Sakinah Menurut Keluarga Single Parent; Studi Kasus di Desa Gumeng Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011

Zakiah, Pengaruh Pendidikan Agama (Islam) dalam Keluarga Terhadap Pembentukan Konsep Diri pada Remaja. Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2007

Page 90: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 91: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 92: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 93: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 94: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 95: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 96: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Page 97: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Uji Validitas

No R Hitung R Tabel Validitas 1 0,361 0,520 Valid 2 0,361 0,527 Valid 3 0,361 0,353 Tidak Valid 4 0,361 0,539 Valid 5 0,361 0,706 Valid 6 0,361 0,556 Valid 7 0,361 0,379 Valid 8 0,361 0,398 Valid 9 0,361 0,533 Valid 10 0,361 0,533 Valid 11 0,361 0,308 Tidak Valid 12 0,361 0,590 Valid 13 0,361 0,543 Valid 14 0,361 0,520 Valid 15 0,361 0,576 Valid 16 0,361 0,259 Tidak Valid 17 0,361 0,536 Valid 18 0,361 0,443 Valid 19 0,361 0,500 Valid 20 0,361 0,448 Valid 21 0,361 0,420 Valid 22 0,361 0,211 Tidak Valid 23 0,361 0,578 Valid 24 0,361 0,189 Tidak Valid 25 0,361 0,041 Tidak Valid 26 0,361 0,484 Valid 27 0,361 0,371 Valid 28 0,361 0,173 Tidak Valid 29 0,361 0,242 Tidak Valid 30 0,361 0,456 Valid

Page 98: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

31 0,361 0,488 Valid 32 0,361 0,500 Valid 33 0,361 0,203 Tidak Valid 34 0,361 0,162 Tidak Valid 35 0,361 0,326 Valid 36 0,361 0,373 Valid 37 0,361 0,093 Tidak Valid 38 0,361 0,569 Valid 39 0,361 0,506 Valid 40 0,361 0,496 Valid 41 0,361 0,118 Tidak Valid 42 0,361 0,518 Valid 43 0,361 0,337 Tidak Valid 44 0,361 0,406 Valid 45 0,361 0,097 Tidak Valid 46 0,361 0,380 Valid 47 0,361 0,521 Valid 48 0,361 0,375 Valid 49 0,361 0,495 Valid 50 0,361 0,421 Valid 51 0,361 0,008 Tidak Valid 52 0,361 0,028 Tidak Valid

Page 99: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 29 96.7

Excludeda 1 3.3

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Hasil Pengolahan Regresi Sederhana

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Y_Konsep_Diri 69.4600 5.24583 50

X_Bimbingan_Agama 82.5400 5.80362 50

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.840 52

Page 100: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Correlations

Y_Konsep_Diri

X_Bimbingan

_Agama

Pearson Correlation Y_Konsep_Diri 1.000 .521

X_Bimbingan_Agama .521 1.000

Sig. (1-tailed) Y_Konsep_Diri . .000

X_Bimbingan_Agama .000 .

N Y_Konsep_Diri 50 50

X_Bimbingan_Agama 50 50

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 X_Bimbingan _Agamab . Enter

a. Dependent Variable: Y_Konsep_Diri

b. All requested variables entered.

Page 101: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .521a .271 .256 4.52542

a. Predictors: (Constant), X_Bimbingan_Agama

b. Dependent Variable: Y_Konsep_Diri

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 365.408 1 365.408 17.843 .000b

Residual 983.012 48 20.479

Total 1348.420 49

a. Dependent Variable: Y_Konsep_Diri

b. Predictors: (Constant), X_Bimbingan_Agama

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 57.9131 75.3229 69.4600 2.73081 50

Std. Predicted Value -4.228 2.147 .000 1.000 50

Residual -15.02912 8.26462 .00000 4.47900 50

Std. Residual -3.321 1.826 .000 .990 50

Page 102: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Hasil Pengolahan Regresi Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Y_Konsep_Diri 69.4600 5.24583 50

X1_Keimanan 38.4200 3.88135 50

X2_Ibadah 21.9800 1.82377 50

X3_Akhlak 22.1400 1.85175 50

Correlations

Y_Konsep_Diri X1_Keimanan X2_Ibadah X3_Akhlak

Pearson Correlation Y_Konsep_Diri 1.000 .417 .387 .376

X1_Keimanan .417 1.000 .572 .097

X2_Ibadah .387 .572 1.000 .351

X3_Akhlak .376 .097 .351 1.000

Sig. (1-tailed) Y_Konsep_Diri . .001 .003 .004

X1_Keimanan .001 . .000 .252

X2_Ibadah .003 .000 . .006

X3_Akhlak .004 .252 .006 .

N Y_Konsep_Diri 50 50 50 50

X1_Keimanan 50 50 50 50

X2_Ibadah 50 50 50 50

X3_Akhlak 50 50 50 50

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 X3_Akhlak,

X1_Keimanan,

X2_Ibadahb

. Enter

a. Dependent Variable: Y_Konsep_Diri

b. All requested variables entered.

Page 103: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .540a .292 .245 4.55705

a. Predictors: (Constant), X3_Akhlak, X1_Keimanan, X2_Ibadah

b. Dependent Variable: Y_Konsep_Diri

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 393.153 3 131.051 6.311 .001b

Residual 955.267 46 20.767

Total 1348.420 49

a. Dependent Variable: Y_Konsep_Diri

b. Predictors: (Constant), X3_Akhlak, X1_Keimanan, X2_Ibadah

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 26.923 10.034 2.683 .010

X1_Keimanan .459 .206 .340 2.225 .031

X2_Ibadah .237 .467 .082 .508 .614

X3_Akhlak .889 .379 .314 2.345 .023

a. Dependent Variable: Y_Konsep_Diri

Page 104: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 59.0283 75.7403 69.4600 2.83258 50

Std. Predicted Value -3.683 2.217 .000 1.000 50

Standard Error of Predicted

Value .654 3.046 1.202 .470 50

Adjusted Predicted Value 59.8590 74.8824 69.4233 2.77281 50

Residual -15.11044 9.39310 .00000 4.41534 50

Std. Residual -3.316 2.061 .000 .969 50

Stud. Residual -3.385 2.149 .004 1.005 50

Deleted Residual -15.74806 10.20627 .03666 4.75304 50

Stud. Deleted Residual -3.864 2.241 -.011 1.065 50

Mahal. Distance .031 20.916 2.940 3.779 50

Cook's Distance .000 .229 .019 .039 50

Centered Leverage Value .001 .427 .060 .077 50

a. Dependent Variable: Y_Konsep_Diri

Page 105: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

Identitas Responden

Nama :

Tempat ,Tanggal Lahir :

Alamat :

Agama :

Jenis Kelamin : (Laki-laki/Perempuan)

Pendidikan Terakhir : a. SD b. SMP c. SMA d. Tidak Sekolah

Jumlah Anak :

Keterangan

SS (Sangat Setuju) S (Setuju) TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)

Tandai pernyataan anda dengan memberi tanda ceklis (√) pada pilihan jawaban yang tersedia

Kerahasiaan identitas anda dijamin Saya ucapkan terima kasih banyak atas kesediaan dan bantuannya. Semoga Allah

SWT membalas kebaikan anda, aamiin.

No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya sering mengatakan kepada anak anak bahwa Allah mengawasi

kita

2 Saya tidak pernah mengenalkan Allah pada anak-anak

3 Saya mengajarkan pada anak anak tentang malaikat yang harus diimani

4 Saya belum pernah memberi tahu anak-anak tentang malaikat 5 Saya tidak mengetahui tentang Rasulullah

6 Saya suka menceritakan tentang Nabi Muhammad

7 Saya mengajarkan anak-anak untuk memahami isi Al-Qur’an

8 Anak saya belum pernah diberitahu tentang isi Al-Qur’an

9 Saya memberi tahu anak-anak tentang hari kiamat

Page 106: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

No Pernyataan

SS S TS STS

10 Saya belum pernah menceritakan tentang hari kiamat

11 Saya selalu melaksanakan shalat berjamaah dengan anak-anak

12 Saya selalu mengingatkan anak-anak untuk shalat 5 waktu

13 Saya tidak tahu anak-anak shalat atau tidak

14 Saya membimbing anak-anak untuk berpuasa wajib di bulan ramadhan

15 Saya tidak membimbing anak-anak untuk berpuasa wajib di bulan ramadhan

16 Saya membimbing anak-anak saya untuk membaca Al-Qur’an

17 Saya tidak pernah membimbing anak-anak saya untuk membaca Al-Qur’an

18 Saya mengajarkan anak-anak untuk berbagi dengan temannya

19 Saya tidak mengajarkan anak-anak saya untuk berbagi

20 Saya membiasakan anak-anak mengucap salam ketika memasuki rumah

21 Saya tidak pernah membiasakan mengucap salam ketika memasuki rumah

22 Saya mengajarkan anak-anak untuk saling menolong sesama

23 Saya tidak mengajarkan anak-anak untuk saling menolong sesama

24 Saya selalu tersenyum dan ramah terhadap orang lain

25 Saya biasa berbicara dengan nada keras terhadap anak-anak

26 Saya membantu anak-anak untuk menyelesaikan masalaah mereka

27 Saya selalu mendiskusikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak-anak

28 Saya mengajarkan anak-anak saya untuk tidak merasa minder atas kondisi keluarga terhadap anak lain

29 Anak saya mudah minder terhadap anak lain karena kondisi keluarga

Page 107: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

No Pernyataan SS S TS STS

30 Pujian dan penghargaan saya berikan di depan anak saya

31 Setiap anak saya melakukan kebaikan, saya selalu memujinya

32 Saya tidak pernah memuji anak saya

33 Saya memberitahukan apa saja perilaku yang tidak baik untuk lingkungan masyarakat

34 Saya membiarkan anak berperilaku apa saja

35 Saya mendengarkan anak saya ketika menceritakan kesulitan hidupnya

36 Anak-anak tidak saya biarkan untuk mengeluh

37 Saya membiasakan anak-anak bertanggung jawab dalam segala hal

38 Saya tidak membiasakan anak-anak bertanggung jawab dalam segala hal

39 Jika anak mengalami kegagalan, saya akan menyemangati anak untuk memperbaikinya

40 Saya membiarkan anak saya ketika mengalami kegagalan

41 Saya terbiasa menyebutkan kekurangan yang dimiliki anak saya secara langsung

42 Kekurangan anak saya tidak pernah saya ceritakan pada orang lain

43 Saya memberikan pujian kepada anak saya secara berlebihan

44 Pujian yang saya berikan terhadap anak dalam batas wajar

45 Saya selalu mengeluh mengenai hidup saya di depan anak-anak

46 Saya membiarkan anak-anak saya mencela orang lain

47 Anak saya memilki banyak teman dari berbagai golongan apa saja

48 Anak saya hanya bergaul dengan anak sekitar rumah saja

49 Anak saya sering mengikuti perlombaan

50 Anak saya tidak boleh mengikuti perlombaan apapun

51 Saya membiarkan anak saya membantu mencari nafkah tambahan

52 Saya tidak membolehkan anak saya membantu saya bekerja

Page 108: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Tempat /Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

Pendidikan Terakhir : a. SD b. SMP c. SMA d. D3/S1 e. Tidak Sekolah

Jumlah Anak :

KETERANGAN SS (Sangat Setuju)

S (Setuju) TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)

Tandai pernyataan anda dengan memberi tanda ceklis (√) atau silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia

Kerahasiaan identitas anda dijamin Saya ucapkan terima kasih banyak atas kesediaan dan bantuannya. Semoga Allah

SWT membalas kebaikan anda. Aamiin

NO Pernyataan SS S TS STS

1 Saya sering mengatakan kepada anak bahwa Allah mengawasi kita

2 Saya tidak pernah mengenalkan Allah pada anak-anak 3 Saya belum pernah memberi tahu anak anak tentang malaikat 4 Saya tidak mengetahui tentang Rasulullah 5 Saya suka menceritakan tentang Nabi Muhammad 6 Saya mengajarkan anak-anak untuk memahami isi Al-Qur’an 7 Anak-anak saya belum pernah diberitahu tentang isi Al-

Qur’an

8 Saya memberi tahu anak-anak tentang hari kiamat 9 Saya belum pernah menceritakan tentang hari kiamat 10 Saya selalu mengingatkan anak-anak untuk shalat 5 waktu 11 Saya tidak tahu anak-anak shalat atau tidak 12 Saya membimbing anak-anak untuk berpuasa wajib di bulan

Ramadhan

13 Saya tidak membimbing anak-anak berpuasa wajib di bulan Ramadhan

14 Saya tidak pernah membimbing anak-anak saya untuk membaca Al-Qur’an

15 Saya mengajarkan anak-anak untuk berbagi dengan temannya

16 Saya tidak mengajarkan anak-anak saya untuk berbagi 17 Saya membiasakan anak-anak mengucapkan salam ketika

memasuki rumah

Page 109: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

18 Saya tidak pernah membiasakan mengucap salam ketika memasuki rumah

19 Saya tidak mengajarkan anak-anak untuk saling menolong sesama

20 Saya membantu anak-anak menyelesaikan masalah mereka 21 Saya selalu mendiskusikan permasalahan yang sedang

dihadapi oleh anak-anak

22 Pujian dan penghargaan saya berikan di depan anak saya 23 Setiap anak saya melakukan kebaikan, saya selalu memujinya 24 Saya tidak pernah memuji anak saya 25 Saya mendengarkan anak saya ketika menceritakan kesulitan

hidupnya

26 Anak-anak tidak saya biarkan untuk mengeluh 27 Saya tidak membiasakan anak-anak bertanggung jawab dalam

segala hal

28 Jika anak mengalami kegagalan, saya akan menyemangati anak untuk memperbaikinya

29 Saya membiarkan anak saya ketika mengalami kegagalan 30 Kekurangan anak saya tidak pernah saya ceritakan pada orang

lain

31 Pujian yang saya berikan terhadap anak dalam batas wajar 32 Saya membiarkan anak-anak saya mencela orang lain 33 Anak saya memiliki banyak teman dari berbagai golongan

apa saja

34 Anak saya hanya bergaul dengan anak sekitar rumah saja 35 Anak saya sering mengikuti perlombaan 36 Anak saya tidak boleh mengikuti perlombaan apapun

Page 110: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA ORANG TUA TUNGGAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...biasa disebut dengan orang tua tunggal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah

DOKUMENTASI

Foto bersama salah satu keluarga orangtua tunggal atau responden