Pengaruh Bencana El Nino Dan La Nina Terhadap

23
Pengaruh fenomena El Nino dan La Nina terhadap ketahanan pangan nasional Indonesia Oleh Muhammad Said Hannaf NIS. 5195 XI IPS 1

description

Karya tulis mengenai dampak elnino terhadap pertanian

Transcript of Pengaruh Bencana El Nino Dan La Nina Terhadap

Pengaruh fenomena El Nino dan La Nina terhadap ketahanan pangan nasional Indonesia

Oleh

Muhammad Said Hannaf

NIS. 5195 XI IPS 1

BAB I PENDAHULUAN

El Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang

mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino dan La Nina merupakan

bentuk dari ketidakteraturan iklim. Fenomena El Nino dan La Nina

mempengaruhi pola curah hujan. Fenomena El Nino dan La Nina sangat

mempengaruhi segala aktivitas kehidupan.

Produksi pangan merupakan aspek penting bagi kehidupan menurut

Peraturan Pemerintah RI no 28 tahun 2004 adalah segala sesuatu yang berasal

dari sumber hayati dan air, baik diola maupun tidak diolah, yang

diperuntukkan bagi makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,

termasuk bahan baku pangan bahan tambahan pangan dan bahan lain yang

digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau pembuatan makanan

atau minuman.

Sebagai bagian penting dalam kehidupan, hasil produksi pangan yang

diharapkan tentunya mampu untuk memenuhi kebutuhan dan berkualitas, akan

tetapi pengaruh fenomena El Nino dan La Nina menyebabkan ketersediaan bahan

pangan tidak dapat terpenuhi. Karena fenomena El Nino dan La Nina

menyebabkan perubahan curah hujan menjadi fluktuatif.

El Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang

mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino merupakan salah satu

bentuk penyimpangan iklim di Samudera Pasifik yang ditandai dengan

kenaikan suhu permukaan laut di daerah katulistiwa bagian tengah dan

timur.Sebagai indikator untuk memantau kejadian El Nino, biasanyadigunakan

 data pengukuran suhu permukaan laut pada bujur 170 BB -120 BB dan

lintang 5 LS – 5 LU, dimana anomali positif mengindikasikan terjadinya El

Nino.

Fenomena El Nino dan La Nina merupakan variabel yang berhubungan

dengan perubahan iklim. Berbagai krisis yang disebabkan oleh kedua bencana

ini dapat menyebabkan guncangan sosial dan politik suatu negara. Perubahan

kebijakan pemerintahan suatu negara dapat berubah karena kedua bencana ini.

Sebagai contoh di Indonesia pengaruh El Nino dan La Nina terhadap

produksi komoditas pertanian membawa hasil yang buruk. Akibatnya pada

Indonesia menjadi negara yang rentan terhadap krisis pangan dan .

Fenomena El Nino dan La Nina adalah fenomena siklus yang terus terjadi,

dampak El Nino dan La Nina menyebabkan timbulnya bencana alam yang

lain. Karena dampak yang ditimbulkan luas, pemahaman mengenai El Nino

dan La Nina sangat penting bagi masyarakat Indonesia.

LANJUTAN…

Menurut catatan BMG, saat-saat kering yang pernah dialami Indonesia dalam

sepuluh tahun terakhir adalah tahun 1991/1992, 1994/ 1995, 1997/1998,

2002/2003 dan 2004/2005. Kekeringan terburuk yang disebabkan oleh El Nino di

Indonesia terjadi pada tahun 1991, 1994 dan 1997 yang dimulai lebih awal dan

berakhir lebih lambat dari musim kemarau tahun sebelumnya bahkan tahun 1994

dan 1997 tercatat sebagai kemarau terpanjang dari catatan perkembangan musim di

Indonesia (Tamburian, 2003).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi El Nino

Berasal dari bahasa Spanyol yang berari bayi laki-laki El Nino adalah suatu

fenomena alam dengan memanasnya permukaan perairan (T>28 C) di samudera

Pasifik dan bergerak ke arah timur equator mendekati pantai Peru dan Equador di

Amerika Selatan, diikuti dengan melemahnya angin pasat tenggara di timur

Samudera Pasifik dan menguatnya angin pasat di barat Pasifik (Setiyono,1996)

2.2. Definisi La Nina

Berasal dari bahasa Spanyol yang berarti anak perempuan. Suatu fenomena

alam yang merupakan kebalikan dari El Nino, dimana angin pasat tenggara yang

berhembus kiuat di timur Pasifik dan angin barat yg lemah di bagian jauh pasifik

menghasilkan perairan permukaan laut yang dingin (T<25C) meluas ke arah barat

sepanjang ekuator (Setiyono,1996)

2.4. Hubungan antara El Nino dan La Nina dengan perubahan Iklim.

Hubungan antara kedua bencana tersebut dengan perubahan iklim adalah saling

berkaitan. El Nino dan La Nina adalah salah satu penyebab perubahan iklim, dampak El

Nino adalah menimbulkan bencana kekeringan karena konsenterasi curah hujan berada

di sekitar samudera pasifik. Kemudian bencana kekeringan yang melanda negara

kawasan Asia Tenggara membuat hutan hutan menjadi cepat terbakar.. Sedangkan

bencana banjir disebabkan La Nina, fenomena La Nina menggangu sebagian besar

Negara di Amerika Selatan.

Rumusan Masalah

Apa yang menyebabkan terjadinya fenomena El Nino dan La

Nina

Pengaruh El Nino dan La Nina bagi hasil produksi pangan di

Indonesia

Bagaimana upaya pencegahan dan Penanggulangan fenomena El

Nino dan La Nina bagi ketahanan pangan di Indonesia

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Penyebab terjadinya fenomena El Nino dan La Nina

El Nino

Pada tahun-tahun normal, air laut dalam yang bersuhu rendah dan kaya akan nutrisi

bergerak naik ke permukaan di wilayah dekat pantai. Kondisi ini dikenal

dengan upwelling. Upwelling ini menyebabkan daerah tersebut sebagai tempat

berkumpulnya jutaan plankton dan ikan. Ketika terjadi El Nino upwelling jadi melemah,

air hangat dengan kandungan nutrisi yang rendah menyebar di sepanjang pantai.

Pada tahun El Nino jumlah air laut bersuhu rendah yang mengalir di sepanjang

Pantai Selatan Amerika dan Pasifik Timur berkurang atau bahkan menghilang sama

sekali. Wilayah Pasifik Timur dan Tengah menjadi sehangat Pasifik Barat.

Lanjutan…

La Nina adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan suhu permukaan laut

Samudera Pasifik dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Akibat dari La Nina

adalah hujan turun lebih banyak di Samudera Pasifik sebelah barat Australia

dan Indonesia. Dengan demikian di daerah ini akan terjadi hujan lebat dan

banjir di mana-mana.

El Nino dan La Nina merupakan fenomena yang saling berhubungan satu sama

lain

Pada saat terjadi La Nina angin pasat timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifik menguat (Sirkulasi Walker bergeser ke arah Barat ). Sehingga massa air hangat yang terbawa semakin banyak ke arah Pasifik Barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas dan menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut upwelling. Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai normalnya. La Nina umumnya terjadi pada musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa.

Perbedaan temperatur lautan di arah Timur – Barat ini menyebabkan perbedaan

tekanan udara permukaan di antara tempat – tempat tersebut.

Udara bergerak naik di wilayah lautan yang lebih hangat dan bergerak turun di di

wilayah lautan yang lebih dingin. Dan itu menyebabkan aliran udara di lapisan

permukaan bergerak dari Timur ke Barat. Inilah yang kemudian disebut dengan

angin Pasat Timuran.

Angin Pasat Timuran melemah, artinya angin berbalik arah ke Barat dan

mendorong wilayah potensi hujan ke Barat. Hal ini menyebabkan perubahan pola

cuaca. Daerah potensi hujan meliputi wilayah Perairan Pasifik Tengah dan Timur

dan Amerika Tengah.

Gilbart Walker yang mengemukaan tentang El Nino dan sekarang dikenal

dengan Sirkulasi Walker yaitu sirkulasi angin Timur-Barat di atas Perairan Pasifik

Tropis. Sirkulasi ini timbul karena perbedaan temperatur di atas perairan yang luas

pada daerah tersebut.

Perairan sepanjang pantai China dan Jepang, atau Carolina Utara dan Virginia,

lebih hangat dibandingkan dengan perairan sepanjang pantai Portugal dan

California. Sedangkan perairan di sekitar wilayah Indonesia lebih hangat daripada

perairan di sekitar Peru, Chile dan Ekuador.

Lanjutan…

INTENSITAS EL NINO

Masing-masing kejadian El Nino adalah unik dalam hal kekuatannya

sebagaimana dampaknya pada pola turunnya hujan maupun panjang durasinya.

    Berdasar intensitasnya El Nino dikategorikan sebagai :

El Nino Lemah (Weak El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik

ekuator +0.5º C s/d +1,0º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-

turut.

El Nino sedang (Moderate El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di

Pasifik ekuator +1,1º C s/d 1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan

berturut-turut.

 El Nino kuat (Strong El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik

ekuator > 

1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.

Intensitas La Nina :  dilihat dari anomali suhu muka laut (SST)

La Nina Lemah , yang ditetapkan jika SST bernilai <- 0.5 dan berlangsung

minimal selama 3 bulan berturut-turut.  

La Nina sedang, yang ditetapkan jika SST bernilai antara - 0.5 s/d -1 dan

berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.  

La Nina kuat, yang ditetapkan jika SST bernilai > -1 dan berlangsung

minimal selama 3 bulan berturut-turut.  

Dampak fenomena El Nino dan La Nina bagi ketahanan pangan Indonesia adalah

Dampak yang ditimbulkan El Nino dan La Nina adalah kekeringan dan banjir.

Walaupun seluruh wilayah Indonesia merasakan dampaknya tetapi, akibat

kekeringan dan banjir yang ditimbulkan adalah kegagalan panen yang akan

memicu krisis bahan pangan. Kekacauan cuaca yang disebabkan El Nino dan La

Nina tersebut juga menimbulkan masalah bagi komoditas pertanian lainnya.

Upaya penanggulangan fenomena El Nino dan La Nina terhadap ketahanan pangan

Usaha penanggulangan adalah dengan membangun sistem Informasi

terpadu anomali cuaca.

Mengembangkan sistem pertanian yang adaptif terhadap kondisi cuaca

Mensosialisasikan kepada petani mengenai tehnik pengelolaan komoditas

pertanian

Memfasilitasi dan memberikan sarana bagi petani agar mampu mengelola

tanaman yang lebih adaptif.

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

Fenomena alam El Nino dan La Nina merupakan gejala alam yang memiliki siklus,

masalah tersebut harus dikurangi dampaknya terhadap ketahanan pangan nasional. El

Nino dan La Nina merupakan fenomena alam yang berpengaruh terhadap iklim dan

bencana alam di dunia.

Saran

1. Pengembangan sarana pertanian yang mendukung kondisi pertanian yang adaptif

2. khusus daerah yang mengalami pengaruh El Nino dan La Nina pengendalian

informasi terpadu dan masa penanaman tanaman diatur lebih baik

3. pembangunan sistem tanggap darurat pangan untuk mengurangi ketimpangan

terhadap krisis bahan pangan.

Terima Kasih