Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

101
i Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdapat di BEI Tahun 2014-2017) SKRIPSI HALAMAN SAMPUL Diajukan Oleh : Nama : Vina Aqmarina No. Mahasiswa :14312451 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2018

Transcript of Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

Page 1: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

i

Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi terhadap

Kualitas Audit

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdapat di BEI Tahun

2014-2017)

SKRIPSI

HALAMAN SAMPUL

Diajukan Oleh :

Nama : Vina Aqmarina

No. Mahasiswa :14312451

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2018

Page 2: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

ii

Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi terhadap Kualitas

Audit

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdapat di BEI Tahun 2014-2017)

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai

derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekononomi UII

Diajukan Oleh:

Nama : VINA AQMARINA

No. Mahasiswa: 14312451

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2018

Page 3: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...
Page 4: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...
Page 5: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...
Page 6: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

vi

HALAMAN MOTTO

“Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia maka haruslah dengan

ilmu, barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di akhirat haruslah

dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan pada

keduanya maka haruslah dengan ilmu”

(HR. ibn Asakir)

JANGAN TERLARUT DALAM KERAGUAN, TAPI CIPTAKANLAH KEMAUAN

– Merry Riana

Page 7: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK

KEDUA ORANGTUAKU TERCINTA YANG DENGAN SABAR MERAWATKU HINGGA

TUMBUH DEWASA SAAT INI DAN DENGAN DOA DAN MOTIVASINYA HINGGA

AKU BISA MENCAPAI TITIK INI SERTA UNTUK MY SIBLINGS MBAK ANNIS,

MBAK DWI, MELA, DAN SAKTI.

DAN PASTINYA UNTUK TEMAN-TEMAN YANG MENANYAKAN “KAPAN SELESAI

SKRIPSINYA?” ALHAMDULILLAH BERKAT DORONGAN KALIAN SKRIPSI INI

SUDAH SELESAI.

Page 8: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

viii

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan memanjatkan puji dan syukur kepada

Allah SWT atas berkah, rezeki serta karunia-Nya dan tak lupa shalawat dan salam

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Proposal Penelitian dengan judul “Pengaruh Audit Tenure,

Rotas Audit, dan Umur Publikasi terhadap Kualitas Audit”. Penyusunan skripsi ini

dilakukan dalamrangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Sarjana (S1) pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Indonesia.

Selama studi dan dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari

bimbingan dan bantuan, baik itu doa, cinta, motivasi, serta dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis, mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Sugiyanto dan Ibu Irmaini selaku kedua orang tua yang selalu

memberikan doa, kasih sayang, cinta, dukungan, materi serta nasihat kepada

penulis.

2. Bapak Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. Selaku Rektor Universitas Islam

Indonesia.

3. Bapak Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Islam Indonesia.

Page 9: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

ix

4. Bapak Mahmudi, Dr., S.E., M.Si., Ak., CMA. Ketua Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.

5. Ibu Dra. Reni Yendrawati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan, waktu, kritik, saran, dan arahan yang sangat

bermanfaat dengan penuh kesabaran.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang telah

memberikan ilmu, pengalaman, pelajaran yang sangat bermanfaat, Staff

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia juga yang membantu dalam

menyelesaikan segala urusan perkuliahan, serta Cleaning Service yang selalu

jujur dalam menemukan barang terpenting yang tertinggal di kampus.

7. Kakak Tari, Kakak Huri dan Babang Iksan yang selalu menjadi partner,

sahabat, keluarga serta selalu memberikan motivasi, doa dan pengalaman yang

sangat berarti dalam hidupku.

8. Untuk teman-teman palsuku juga, Desi, Icha, Hapsari, Fira, Widad, Alvina

yang selalu ada, selalu memberikan dorongan dalam mengerjakan skripsi dan

doanya untuk kelancaran skripsi ini.

9. Buat temen-temen OCB kelas J yang selalu ada kapapun dibutuhkan dan selalu

memberikan motivasi. Kalian asique guys!

10. Serta semua pihak, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikanbantuan, baik doa, cinta, dan motivasi atas kelancaran penyelesaian

skripsi ini.

Page 10: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

x

Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan skripsi penelitian ini masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap saran dan kritik pembaca untuk

perbaikan yang lebih baik di masa yang akan datang. Namun demikian, penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan. Amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Yogyakarta, 25 September 2018

Penulis,

(Vina Aqmarina)

Page 11: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv

BERITA ACARA ......................................................................................................... v

HALAMAN MOTTO .................................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

ABSTRACT .............................................................................................................. xvii

ABSTRAK ................................................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 7

1.3 BATASAN MASALAH ................................................................................ 8

1.4 TUJUAN PENELITIAN ................................................................................ 8

1.5 MANFAAT PENELITIAN ............................................................................ 8

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................................... 9

Page 12: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

xii

Halaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 11

2.1 LANDASAN TEORI ................................................................................... 11

2.1.1 Agency Theory ....................................................................................... 11

2.1.2 Stakeholders Theory .............................................................................. 13

2.1.3 Earnings Surprise Benchmark .............................................................. 15

2.1.4 Kualitas Audit ....................................................................................... 16

2.1.5 Audit Tenure ......................................................................................... 17

2.1.6 Rotasi Audit .......................................................................................... 19

2.1.7 Umur Publikasi ..................................................................................... 21

2.2. PENELITIAN TERDAHULU ..................................................................... 22

2.3. HIPOTESIS PENELITIAN .......................................................................... 24

2.5.1 Audit Tenure ......................................................................................... 24

2.5.2 Rotasi Auditor ....................................................................................... 26

2.5.3 Umur Publikasi ..................................................................................... 27

2.4. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 29

3.1 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ................................................ 29

3.2 SUMBER DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA ..................... 30

3.3 DEFINISI DAN PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN .................. 30

3.3.1 Variabel Dependen ................................................................................ 31

3.3.2 Variabel Independen ............................................................................. 32

3.4 METODE ANALISIS DATA ...................................................................... 34

Page 13: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

xiii

Halaman

3.4.1. Statistik Deskriptif ................................................................................ 34

3.4.2. Uji Multikolinieritas .............................................................................. 34

3.4.3. Analisis Regresi Logistik ..................................................................... 35

3.4.4. Uji Hipotesis ......................................................................................... 37

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................................. 39

4.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ........................................... 39

4.2 ANALISIS DATA ........................................................................................ 40

4.2.1. Analisis Statistika Deskriptif ................................................................ 40

4.2.2. Uji Multikolinieritas .............................................................................. 42

4.2.3. Analisis Regresi Logistik ...................................................................... 43

4.2.4. Uji Hipotesis ......................................................................................... 46

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 51

5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 51

5.2. Saran ............................................................................................................. 52

5.3. Implikasi ....................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 54

LAMPIRAN ................................................................................................................ 58

Page 14: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel Penelitian ................................................... 38

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................................... 40

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................................... 42

Tabel 4.4 Hasil Uji Menilai Kelayakan Model Regresi .............................................. 42

Tabel 4.5 Hasil Uji Overall Fit Model ........................................................................ 43

Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................. 43

Tabel 4.7 Hasil Uji Matriks Klasifikasi ...................................................................... 44

Tabel 4.8 Variables in the Equation ........................................................................... 45

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................................... 46

Page 15: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pengelompokkan Stakeholder ................................................................ 12

Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikiran ................................................................... 27

Page 16: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan ...................................................................... 57

Lampiran 2 Hasil Tabulasi Data Kualitas Audit ........................................................ 61

Lampiran 3 Hasil Tabulasi Data Audit Tenure .......................................................... 63

Lampiran 4 Hasil Tabulasi Data Rotasi Audit ........................................................... 65

Lampiran 5 Hasil Tabulasi Data Umur Publikasi ...................................................... 67

Lampiran 6 Nilai Return of Asset Perusahaan Sampel ............................................... 69

Lampiran 7 Nilai Earnings Perusahaan Sampel ........................................................ 71

Lampiran 8 Nilai Asset Perusahaan Sampel ............................................................... 74

Lampiran 9 Hasil Penelitian ....................................................................................... 77

Page 17: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

xvii

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence audit tenure, auditor rotation and age

of publication on audit quality. Audit quality is measured by earnings surprise

benchmark. The population in this study is all of manufacturing company listed in

Indonesia Stock Exchange on period 2014 – 2017. The sampling method used the

method of purposive sampling with the result 228 sample. Data analysis used the

technique of logistic regression. The result of hypothesis is audit tenure and auditor

rotation had positive effect on audit quality, while age of publication had negatif

effect on audit quality.

Keywords : Audit quality, audit tenure, auditor rotation, age of publication, earnings

surprise benchmark

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh audit tenure, rotasi

audit, dan umur publikasi terhadap kualitas audit. Pada penelitin ini kualitas audit

dihitung dengan menggunakan proksi earnings surprise benchmark. Populasi pada

penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2014 – 2017. Metode sampling dalam penelitian ini

menggunakan purposive sampling dengan total sampel penelitian sebanyak 228.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi logistik. Hasil analisis

menunjukkan bahwa audit tenure dan rotasi audit berpengaruh positif terhadap

kualitas audit. Sedangkan umur publikasi berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.

Kata kunci : Kualitas audit, audit tenure, rotasi audit, umur publikasi, earnings

surprise benchmark

Page 18: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap perusahaan yang telah mendaftarkan dan memperdagangkan sahamnya

di Bursa Efek kepada publik, memiliki kewajiban dalam menyusun dan

mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen

secara berkala. Hal tersebut juga telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

sebagai pengatur dan pengawas seluruh kegiatan jasa keuangan melalui Peraturan

Nomor KEP-346/BL/2011 tentang penyampaian laporan keuangan emiten atau

perusahaan publik. Pada peraturan tersebut ditetapkannya bahwa perusahaan publik

diharuskan untuk menyampaikan laporan keuangan selambat-lambatnya pada akhir

bulan ketiga atau 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

Manajemen memiliki tanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan.

Laporan keuangan tersebut berisikan berbagai informasi yang diperlukan untuk

membantu dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak eksternal seperti investor

maupun kreditor serta pihak internal perusahaan. Manajemen membuat laporan

keuangan sebagai bentuk suatu pertanggungjawaban dalam melaporkan hasil dari

kegiatan operasional dan posisi keuangan perusahaan. Pada pelaporan keuangan

tersebut dapat dimungkinkan terdapat kesenjangan informasi yang diakibatkan

adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dan pengguna laporan keuangan

lainnya. Sehingga, peran pihak ketiga sangat dibutuhkan untuk dilakukannya

pemeriksaan terhadap laporan keuangan tersebut. Akuntan publik merupakan profesi

Page 19: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

2

yang paling tepat sebagai pihak ketiga dan berperan sebagai auditor untuk

melaksanakan fungsi pemeriksaan pada laporan keuangan tersebut.

Menurut Intakhan & Ussahawanitchakit (2010) auditor merupakan pihak yang

cukup penting dalam membantu para pemegang saham dan orang-orang

berkepentingan lainnya untuk menilai, menyelidiki, dan mengeksplorasi keuntungan

perusahaan yang didapat serta manfaat dari informasi keuangan perusahaan dalam

semua kegiatan audit oleh setiap transaksi bisnis dengan menerapkan standar

akuntansi dan audit, serta peraturan lainnya yang terkait, dan hukum. Namun, tidak

sedikit pendapat yang menyalahkan auditor sebagai salah satu penyebab suatu

perusahaan mengalami kebangkrutan.

Salah satu kasus yang terjadi yaitu KAP Bigfour Deloitte Indonesia

melakukan manipulasi audit laporan keuangan pada PT Sunprima Nusantara

Pembiayaan (SNP Finance) ditahun 2018 ini dengan melakukan menambahkan,

menggandakan, dan menggunakan daftar piutang (fiktif), berupa data list yang ada di

PT CMP. Berdasarkan kasus tersebut, banyak pihak yang berpendapat dan

menempatkan auditor sebagai pihak yang paling bertanggungjawab terhadap kualitas

audit pada laporan keuangan perusahaan. Menurut Febrianto dan Widiastuty (2010)

audit akan lebih berkualitas jika dilakukan oleh auditor yang memiliki independensi

dan kompetensi.

Independensi dijadikan syarat yang diutamakan seorang auditor dalam

memberikan jasa audit dan memberikan pernyataan atau opini pada laporan keuangan

yang dapat dipercaya oleh pengguna. Menurut Porter et al (2003) terdapat 2 bentuk

Page 20: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

3

independensi auditor, yaitu independence in fact merupakan bentuk independensi

yang menuntut seorang auditor agar membentuk suatu pernyataan dalam laporan

audit seolah-olah auditor itu seorang pengamat profesional, tidak berat sebelah. Lalu,

independence in appearance yakni bentuk independensi yang menuntut auditor untuk

menghindari situasi yang dapat membuat orang lain mengira bahwa dia tidak

mempertahankan pola pikiran yang adil. Selain independensi, seorang auditor harus

memiliki kompetensi. Sedangkan, kompetensi yang dimaksud yaitu kompetensi pada

auditor yang mampu menemukan adanya pelanggaran (Bawono dan Elisha, 2010)

Dilakukannya audit laporan keuangan diharapkan suatu perusahaan dapat

meminimalkan asimetri informasi yang terjadi antara pihak manajer dan pengguna

laporan keuangan lainnya serta dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Proses audit dirancang sedemikian rupa untuk menentukan apakah hasil yang

dilaporkan dalam laporan keuangan menunjukkan hasil kegiatan perusahaan dan

posisi keuangan yang sebenarnya dengan pelaporan yang jujur (Al-Thuneibat et al,

2011).

Laporan keuangan merupakan hal yang penting bagi pihak yang memiliki

kepentingan atau pengguna karena informasi yang terkandung didalam laporan

keuangan tersebut dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Tentunya,

informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan tentunya harus memiliki

kualitas informasi yang dapat dipercaya bagi pengguna. Sehingga, informasi yang

lebih berkualitas yang dibutuhkan bagi pengguna dapat ditingkatkan dengan

melakukan peningkatkan kualitas audit laporan keuangan tersebut (Permana, 2011).

Page 21: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

4

Kualitas audit merupakan probabilitas seorang auditor dalam mendeteksi dan

mengungkapkan apabila terdapat salah saji material dalam sistem akuntansi kliennya

(De Angelo, 1981a). Peningkatan kualitas audit merupakan fungsi yang tidak hanya

seorang auditor mendeteksi salah saji material saja, namun juga bagaimana perilaku

seorang auditor dalam mendeteksi atau menemukan temuan tersebut. Oleh karena itu,

jika seorang auditor melakukan kegagalan dalam mengungkap salah saji material hal

tersebut yang menghambat dalam peningkatan kualitas audit (Johnson et al, 2002).

Pengaruh audit tenure terhadap kualitas audit masih menjadi perdebatan bagi

peneliti. Menurut Flint (1998) independensi akan hilang jika auditor memiliki

hubungan pribadi dengan klien, dikarenakan hal tersebut dapat mempengaruhi sikap

mental dan opini mereka. Salah satu ancaman yang dapat berpengaruh adalah audit

tenure yang cukup panjang. Namun jika dilakukan dalam waktu singkat akan

membuat auditor kurang maksimal dalam memperolah informasi perusahaan dan

memahami lingkungan perusahaan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hamid (2013) perikatan yang cukup singkat dapat membuat auditor kekurangan

waktu dalam memahami lingkungan bisnis klien.

Berbeda dengan rotasi aaudit pemerintah memiliki aturan tentang rotasi

auditor yang memiliki dampak baik bagi klien. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 20

Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik pada Pasal 11 berisikan tentang

pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis suatu entitas oleh Akuntan

Publik dibatasi paling lama untuk 5 tahun buku berturut-turut. Menurut Myers (2003)

tujuan diadakannya rotasi seorang auditor dalam mengaudit laporan keuangan suatu

Page 22: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

5

perusahaan yaitu untuk mencegah antara klien dan auditor memiliki keakraban yang

berlebihan. Apabila perusahaan klien tersebut melakukan rotasi auditor maka akan

ada kemungkinan dapat mengurangi atau mencegah klien tersebut memiliki hubungan

dekat dengan auditor. Dengan begitu, auditor tidak memiliki masalah pada

independensi dalam mengaudit suatu perusahaan. Namun, jika perusahaan tidak

pernah melakukan rotasi tersebut, maka kemungkinan akan terjalin kedekatan yang

sangat erat antara kedua belah pihak dan menyebabkan objektivitas pada auditor

menurun. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Siregar (2012) menyatakan

dilakukannya rotasi akuntan publik atau auditor diharapkan dapat menciptakan

suasana baru dan diharapkan auditor dapat bertindak lebih objektif dalam mengaudit

perusahaan klien.

Tidak hanya perputaran audit, lama umur publikasi juga memiliki pengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan. Semakin lama perusahaan tersebut

mempublikasikan laporan keuangan pada Bursa Efek, maka perusahaan tersebut

dianggap memiliki kualitas dan manajemen yang baik serta membuktikan perusahaan

mampu bertahan dalam berbagai siklus hidup bisnis yang ada. Hal ini dikarenakan,

manajemen sudah dianggap mampu mengelola keuangan secara efektif dan efisien

serta mampu menyediakan informasi keuangan dengan benar. Hal ini membuat

auditor mudah dalam mendapatkan informasi dan melakukan audit. Manajer yang

berkualitas adalah manajer yang memiliki pengalaman dalam bidang pengendalian

internal perusahaan (Fernando, 2010).

Page 23: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

6

Perlu disadari bahwa kualitas audit sangat penting, namun permasalahan yang

muncul hingga saat ini yaitu menentukan nilai seberapa tinggi dan rendahnya kualitas

audit laporan keuangan tersebut, yaitu dalam menentukan metode yang handal dan

tepat dalam mengukur kualitas audit tesebut. Pada penelitian yang dilakukan Wibowo

dan Rossieta (2009), mereka menggunakan salah satu metode dalam menilai kualitas

audit dengan proksi baru yaitu menggunakan informasi dari laporan audit dan laporan

keuangan, seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Carey dan Simnett (2006).

Pada penelitian tersebut mereka memperkenalkan Earnings Surprise Benchmark

dalam mengukur kualitas audit dengan menitikberatkan kualitas laba yang dilaporkan

oleh perusahaan dalam laporan keuangan.

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Herianti E dan Arna Suryani

(2016) dengan variabel dependen yaitu kualitas audit dan variabel independen yaitu

kualitas auditor, audit delay dan audit tenure. Penelitian tersebut juga menggunakan

proksi Earnings Surprise Benchmark pada variabel dependen yang akan digunakan

yaitu kualitas audit serta sampel yang digunakan yaitu perbankan yang terdaftar di

BEI periode 2012 – 2014. Pembaharuan pada penelitian ini yaitu penambahan pada

variabel independen yaitu variabel rotasi audit, dan umur publikasi.

Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dan melaporkan laporan keuangan pada

website BEI dan website perusahaan pada periode 2014 – 2017. Alasan menggunakan

sektor manufaktur karena sektor manufaktur memiliki tingkat risiko keuangan yang

Page 24: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

7

beragam. Adanya keberagaman tingkat risiko keuangan, maka penting untuk diteliti

bagaimana kualitas hasil audit yang diberikan oleh auditor.

Beberapa penelitian telah mencoba menggunakan proksi Earnings Surprise

Benchmark pada kualitas audit ini. Namun demikian, masih terdapat perbedaan hasil

antara penelitian satu dengan penelitian lainnya. Oleh karena itu, pertimbangan

menggunakan Earnings Surprise Benchmark ini guna mengevaluasi kualitas

keputusan yang berujung pada kualitas audit dan kualitas laba dalam laporan

keuangan yang dapat digunakan sebagai ukuran yang diobservasi. Selain itu, tingkat

laba sebagai ukuran yang diamati adalah data yang mudah dicari pada laporan

keuangan. Berdasarkan pada uraian dijelaskan atas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Audit Tenure, Rotasi

Audit, dan Umur Publikasi terhadap Kualitas Audit”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, dapat diketahui

bahwa kualitas audit merupakan suatu hal yang dapat meningkatkan kualitas

informasi pada laporan keuangan. Nantinya informasi tersebut dapat digunakan pihak

eksternal maupun internal perusahaan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu,

informasi yang terdapat pada laporan keuangan haruslah bersifat realible (dapat

diandalkan). Untuk memperbaiki kualitas informasi itu sendiri adalah dengan cara

memperbaiki kualitas auditnya.

Dalam kondisi yang telah diuraikan diatas terdapat beberapa permasalahan

yang ingin diteliti dalam penelitian ini, yaitu :

Page 25: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

8

1. Apakah Audit Tenure berpengaruh terhadap kualitas audit?

2. Apakah Rotasi Auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?

3. Apakah Umur Publikasi berpengaruh terhadap kualitas audit?

1.3 BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam penyusunan skripsi ini yaitu mengingat belum adanya

criteria lama waktu rotasi audit yang efektif. Sehingga, dilakukannya rotasi audit

tersebut harus diimbangi dengan kompetensi auditor tersebut agar menghasilkan

kualitas audit yang berkualitas.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, pada penelitian ini

tujuan yang ingin dicapai yaitu :

1. Untuk menganalisis apakah audit tenur berpengaruh terhadap kualitas audit

2. Untuk menganalisis apakah rotasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

3. Untuk menganalisis apakah umur publikasi berpengaruh terhadap kualitas

audit

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Manfaat Teoritis

Page 26: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

9

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi tambahan di

bidang akuntansi terutama dalam pengembangan penelitian mengenai kualitas

audit di Indonesia.

b. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk

pihak-pihak yang berkepentingan dalam melaksanakan penelitian-penelitian

selanjutnya.

Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan bermanfaat

bagi pihak pengguna laporan keuangan untuk menilai apakah hasil laporan keuangan

yang telah diaudit oleh auditor memiliki kualitas tang baik atau tidak.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Pada bagian sistematika penulisan ini berisikan tentang bagaimana penyajian skripsi

ini disusun. Hal ini dimaksudnya untuk memudahkan pembaca dalam memahami

susunan penelitian ini dibuat. Pada skripsi ini terdapat 5 bab penyajian yang terdiri

dari:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I ini merupakan pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang

masalah penelitian ini dibuat, rumusan masalah atas latar belakang yang dipaparkan,

tujuan dari penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan dalam

penyusunan penelitian ini.

BAB II TELAAH PUSTAKA

Page 27: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

10

Bab II merupakan telaah pustaka. Pada bab ini akan mengkaji landasan teori

yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, penelitian terdahulu yang menjadi

acuan dalam penyusunan, hipotesis penelitian, dan kerangka pemikiran atas hipotesis

yang telah dipaparkan.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III berisikan metode penelitian. Pada bab ini akan dibahas populasi

dan penentuan sampel penelitian yang digunakan, sumber data dan teknik

pengumpulan data yang akan digunakan, definisi dan pengukuran variabel penelitian,

serta metode analisis data.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Bab IV berisi hasil dan analisis dari penelitian. Bab ini berisi gambaran umum

objek penelitian, analisis regresi logistik, hasil pengujian hipotesis, serta interpretasi

hasil pengujian hipotesis.

BAB V PENUTUP

Bab V merupakan penutup. Pada bab ini akan disajikan kesimpulan, saran dan

keterbatasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan guna menjadi masukkan bagi

penelitian selanjutnya maupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 28: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas mengenai : (i) agency theory dan stakeholder

theory yang menjadi landasan teori penelitian ini dan konsep-konsep mengenai

kualitas audit, audit tenure, rotasi auditor, dan umur publikasi (ii) uraian mengenai

penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya, (iii)

pengembangan hipotesis berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang dirangkai

dengan kerangka pemikiran.

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Agency Theory

Pada penelitian ini menggunakan agency theory yang menurut Jensen dan

Meckling (1976) teori ini lebih menekankan hubungan antara agen yang bertindak

sebagai pengelola perusahaan atau dapat dikatakan sebagai pihak yang menjalankan

perusahaan serta memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan dan prinsipal

yang bertindak sebagai pemilik perusahaan yang mengevaluasi kinerja dari agen

tersebut. Pada hubungan antara agen dan prinsipal tersebut terikat dalam suatu

kontrak. Sehingga, agen yang disebutkan sebagai pengelola perusahaan, akan

memiliki suatu kewajiban untuk melaporkan hasil kinerjanya kepada prinsipal berupa

laporan keuangan perusahaan.

Permasalahan yang terjadi pada teori keagenan ini biasanya timbul akibat

adanya konflik kepentingan antara prinsipal dan agen. Seorang agen memiliki

kepentingan pribadi salah satunya menyejahterahkan kehidupan agen. Untuk

Page 29: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

12

mencapai kepentingan tersebut, agen akan terdorong untuk meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan guna mendapatkan apresiasi yang lebih dari prinsipal. Salah

satu tindakan kecurangan yang sering dilakukan oleh agen adalah memanipulasi

informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Sehingga, laporan yang dimiliki

seorang agen tersebut akan berbeda dengan informasi yang diberikan kepada

prinsipal atau dapat disebut sebagai asymmetric information (Jensen and Meckling,

1976)

Menurut Rossieta dan Wibowo (2009) asymmetric information tersebut dapat

diselesaikan melalui pihak ketiga (mediator) yang independen antara agen dan

prinsipal. Pihak ketiga ini nantinya dapat memonitori perilaku dari agen dan

memastikan bahwa agen bertindak sesuai dengan kepentingan pihak principal. Pihak

ketiga yang bersifat independen ini adalah auditor eksternal. Auditor eksternal ini

akan melakukan audit pada laporan keuangan perusahaan yang nantinya akan

membuktikan apakah kepercayaan yang diberikan oleh prinsipal terhadap agen

tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi agen atau tidak.

Bertolak dari agen dan prinsipal, auditor dapat pula dilanda masalah ketika

dihadapkan dengan kepentingan dalam keaganen auditor. Menurut Gravious (2007)

masalah keagenan auditor dapat terjadi antara pihak ketiga dan agen. Seorang agen

menunjuk auditor untuk melakukan audit laporan keuangan perusahaan. Namun disisi

lain, agenlah yang membayar jasa audit tesebut. Hal itu dapat membuat

ketergantungan anatar auditor pada kliennya, sehingga dapat menyebabkan seorang

auditor kehilangan independensinya agar hubungan perikatan antara klien dan auditor

tidak terputus. Hal demikianlah yang bertentangan dengan prinsip audior selaku pihak

Page 30: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

13

Stakeholder

Internal

Pemegang saham

Manajer

Karyawan

Stakeholder

Penghubung

Konsultan

Auditor

Supplier

Stakeholder

Eksternal

Konsumen

Pemerintah

Pers

ketiga yang dituntut untuk menjadi seorang yang independen dalam menjalankan

audit serta memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan klien.

2.1.2 Stakeholders Theory

Menurut Freeman (1984) mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or

individual who can affect or is affected by the achievment of the organization’s

objectives.”. Artinya kalimat tersebut adalah sebagai kelompok atau individu yang

dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.

Sehingga dari definisi tersebut Stakeholder Theory menjelaskan bahwa perusahaan

atau entitas merupakan organisasi yang memiliki hubungan antara pihak internal dan

eksternal. Untuk memberikan suatu pertanggungjawaban kinerja kepada pihak yang

berkepentingan tersebut, maka dibutuhkannya seorang auditor eksternal yang

memiliki independensi yang tinggi dan objektivitas dalam menilai suatu laporan

keuangan pada perusahaan. Hal tersebut dilakuakan agar terjaminnya akuntabilitas

serta keterandalan laporan keuangan tersebut.

Gambar 2.1

Pengelompokkan Stakeholder

Perusahaan memiliki berbagai kelompok stakeholder yang saling

berhubungan secara luas. Menurut Rhenald Kasali (1994) stakeholder

Page 31: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

14

dikelompokkan menjadi 3 kategori : pertama, internal stakeholder, yaitu individu

atau kelompok yang terdapat dalam struktur organisasi perusahaan dan memiliki

pengaruh terhadap tujuan perusahaan tersebut. Kedua, external stakeholder, yaitu

individu atau kelompok yang tidak terdapat didalam struktur organisasi perusahaan

namun memiliki pengaruh baik langsung ataupun tidak secara langsung terhadap

kebijakan perusahaan. Dan ketiga, connecter stakeholder, yaitu individu atau

kelompok yang memiliki peran sebagai penghubung (moderator) atau keterkaitan

dengan pemangku kepentingan internal maupun eksternal.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa teori ini memiliki pandangan dari

berbagai sisi. Dari pihak manajemen perusahaan, mereka memaksimalkan kerja serta

meminimalkan kerugian yang didapat. Hal tersebut dilakukan agar pihak manajemen

mendapatkan bonus atas hasil kerja tesebut. Sedangkan dari pihak pemegang saham,

mereka menginginkan kinerja keuangan yang baik, profit yang sehat, agar dapat

memberikan laba dan dividen kepada mereka. Karena memiliki power pada

perusahaan, para pemegang saham tentunya memiliki hak untuk memutuskan suatu

kebijakan bagi perusahaan. Stakeholder penghubung inilah yang dibutuhkan untuk

mengetahui apakah laporan keuangan yang telah dibuat pihak manajemen sesuai

dengan kondisi perusahaan. Sehingga, jika adanya kemungkinan perusahaan

mengalami kemunduruan, pihak-pihak yang berkepentingan dapat dengan cepat

membuat strategi agar perusahaan tersebut tetap tumbuh.

Page 32: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

15

2.1.3 Earnings Surprise Benchmark

Earnings surprise benchmark merupakan proksi sebagai menilai kualitas audit

yang telah dikembangkan oleh Carey dan Simnet (2006). Pada ukuran kualitas audit

yang dikembangkan ini, Carey dan Simnett menekankan pada kualitas laba yang

dihasilkan. Laba tersebut dapat dikatakan berkualitas jika memiliki variabilitas yang

rendah dan bersifat persisten. Pada penelitian yang dilakukan Carey dan Simnett

benchmark tersebut menggunakan perhitungan return of assets yaitu perhitungan

earnings dibagi dengan asset perusahaan.

Pada penelitian yang dilakukan Wibowo dan Rossieta (2009) serta Herianti E

dan Arna Suryani (2016) yang menggunakan penelitian tersebut dalam mengukur

kualitas audit, mereka memodifikasi ukuran yang telah disesuaikan dengan kondisi

yang terdapat di Indonesia dengan membandingkan nilai return of assets terhadap

rentang rerata dan standar deviasinya dalam periode dan industri yang sama.

Penggunaan Earnings Surprise Benchmark ini dengan menitikberatkan kualitas

labanya diharapkan auditor dapat mengungkap seta melaporkan jika seorang

manajemen malakukan manajemen laba dalam menyusun laporan keuangannya.

Dikarenakan Earnings Surprise Benchmark melihat dari segi laba yang

dihasilkan perusahaan, diharapkan dengan kemampuan dalam mengungkap

manajemen laba yang dilakukan pihak manajemen sehingga auditor mampu

memberikan informasi kondisi laporan keuangan yang nyata pada perusahaan dan

dapat membantu perusahaan dengan cepat mengambil keputusan yang dibutuhkan

untuk mengindar dari kerugian yang mungkin akan diterima dikedepannya.

Page 33: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

16

2.1.4 Kualitas Audit

Kualitas audit (audit quality) merupakan suatu kemungkinan seorang auditor

dalam menemukan pelanggaran dalam laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan

klien, dan seberapa kemampuan auditor tersebut dalam mengungkapkan pelanggaran

tersebut (DeAngelo, 1981). Tujuan daripada proses audit adalah untuk meningkatkan

kualitas pada proses pelaporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen dengan

cara auditor pengaudit laporan keuangan tersebut dengan independensi dan

objektivitas yang tinggi. Dengan kata lain, untuk menghasilkan kualitas dari

pelaporan keuangan tersebut meningkat, maka kualitas audit tentu juga harus

ditingkatkan.

Dari pernyataan De Angelo (1981) kualitas audit yang dihasilkan auditor

dapat dilihat bagaimana seorang auditor itu mampu dalam mendeteksi kesalahan

material dan tingkat independensi auditor dalam melaporakan jika menemukan

kesalahan material tersebut. Seusai dengan pernyataan AAA Financial Accounting

Standard Committee (2000) yang menyatakan bahwa kualitas audit tersebut

ditentukan pada dua hal, yaitu kompetensi dan independensi. Kompetensi yang

dimaksud adalah kemampuan seorang auditor dalam mengaudit laporan keuangan

perusahaan yaitu jika seorang auditor dapat menemukan salah saji material tersebut.

Sedangkan, Independensi yang dimaksud adalah seorang auditor mampu melaporkan

kesalahan material yang terdeteksi. Keduanya sangat berpengaruh secara langsung

terhadap kualitas dan secara potensial saling mempengaruhi satu dengan lainnya.

Sedangkan menurut Himawan dan Emarila (2010) kualitas audit diartikan

berupa proses pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis yang dilakukan oleh

Page 34: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

17

pihak auditor internal atau auditor eksternal atau tim audit. Berdasarkan beberapa

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu auditor dituntut untuk

menyatakan opininya tentang kewajaran suatu laporan keuangan yang telah dibuat

oleh pihak manajemen dalam suatu bentuk laporan audit yang berkualitas dengan

mempertahankan independensi suatu auditor tersebut.

Pada peningkatan kualitas dari pelaporan keuangan tersebut akan menambah

nilai bagi laporan-laporan yang bagi investor dijadikan alat untuk memperkirakan

nilai perdagangan saham. Peningkatan kualitas ini tidak hanya berfungsi sebagai

pendeteksi salah saji material saja, namun juga bagaimana perilaku auditor dalam

mendeteksi salah saji material ini. Maka dari itu, ketika seorang auditor

mengungkapkan salah saji material yang telah ditemukan, membuat tingginya

independensi auditor tersebut, kualitas audit yang dihasilkan pun akan tinggi. Namun,

jika suatu auditor gagal dalam memperbaiki salah saji material tersebut, independensi

auditor tersebut menurun, sehingga auditor belum mampu mengelurkan laporan audit

yang berkualitas dan hal tersebut menghambat suatu auditor dalam meningkatkan

kualitas audit tersebut.

2.1.5 Audit Tenure

Tenure adalah masa perikatan audit antara KAP dan klien terkait jasa audit

yang telah disepakati sebelumnya. Audit tenure biasanya dikaitkan dengan

pengaruhnya terhadap independensi auditor. Hubungan yang panjang antara KAP dan

klien berpotensi untuk menimbulkan kedekatan antara rekan mereka terhadap klien,

hal tersebut dapat menghalangi independensi auditor dan mengurangi kualitas audit

Page 35: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

18

(Al-Thuneibat et al., 2011 dalam Panjaitan, 2014). Tidak hanya itu, dengan tenure

dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan hubungan emosional antara

auditor dan klien. Adanya harapan pemulihan kepercayaan masyarakat, maka dengan

tenure singkat akan lebih meningkatkan kompetensi dari akuntan publik untuk

menghasilkan kualitas audit yang dapat diandalkan.

Berbeda dengan Hamid (2013) pada penelitiannya disebutkan bahwa dengan

tenure yang singkat dimana saat auditor mendapatkan klien baru, membutuhkan

tambahan waktu bagi auditor dalam memahami klien dan lingkungan bisnisnya.

Tenure yang singkat mengakibatkan perolehan informasi berupa data dan bukti-bukti

menjadi terbatas sehingga jika terdapat data yang salah atau data yang sengaja

dihilangkan oleh manajer sulit ditemukan.

Dari penjelasan tersebut pembatasan audit tenure masih dalam perdebatan, ada

yang menilai bahwa jika KAP memiliki perikatan yang cukup panjang membuat

potensi kedekatan anatara klien dengan rekan KAP. Namun jika terlalu singkat

mengakibatkan perolehan informasi bisnis tentang klien menjadi terbatas.

Berdasarkan informasi diatas, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan

keputusan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Nomor

17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik. Perubahan yang terjadi diantaranya

adalah pemberian jasa audit umum menjadi 6 tahun buku berturutturut oleh Kantor

Akuntan Publik dan 3 tahun buku berturut-turut oleh Akuntan Publik kepada satu

klien yang sama. Namun seiring berjalannya waktu peraturan terbaru yaitu Peraturan

Pemerintah Nomor 20 tahun 2015 menjelaskan bahwa tidak adanya pembatasan

Page 36: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

19

waktu perikatan untuk KAP. Adapun pembatasan waktu hanya berlaku untuk

Akuntan Publik yaitu selama 5 tahun berturut-turut.

2.1.6 Rotasi Audit

Menurut Pramaswaradana dan Astika (2017) rotasi audit adalah pergantian

suatu auditor pada suatu KAP yang akan memberikan jasa audit kepada perusahaan

klien. Rotasi auditor dilakukan dengan tujuan untuk mencegah adanya kedekatan

yang terjadi antara perusahaan klien dengan auditor tersebut yang disebabkan jangka

waktu yang panjang (Myers, 2013). Adanya rotasi dari Akuntan Publik (AP)

diharapkan akan membawa sudut pandang baru pada saat seorang auditor melakukan

audit, sehingga diharapkan audit dapat dilakukan dengan lebih obyektif. Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia menerapkan kebijakan rotasi AP dengan

mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 20/2015 Pasal 11 tentang Praktik Akuntan

Publik yaitu yang berisi pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a terhadap suatu entitas oleh

seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-

turut.

Untuk meningkatkan independensi seorang auditor maka dapat dilakukan

dengan cara melakukan rotasi audit. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kedekatan

antara klien dengan auditor yang mengaudit di perusahaan klien. Adanya rotasi audit

dapat membawa perspektif baru dalam melakukan audit dan juga dapat lebih menjaga

independensi auditor, sehingga kualitas audit diharapkan meningkat, Namun di sisi

Page 37: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

20

lain, adanya kehilangan client-specific knowledge tertentu yang ditimbulkan dari

pergantian akuntan publik dapat menurunkan kualitas audit.

Menurut Juliantari dan Ketut (2013), rotasi audit dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu :

1. Opini Audit

Terdapat 5 jenis opini audit, yaitu : pendapat wajar tanpa pengecualian

(unqualified opinion), pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa

penjelasan (modified unqualified opinion), pendapat wajar dengan pengecualian

(qualified opinion), pendapat tidak wajar (adverse opinion), dan pernyataan tidak

memberikan pendapat (disclaimer of opinion).

Opini tersebut sangat penting didalam laporan keuangan yang telah diaudit.

Karena opini tersebut merupakan informasi yang cukup penting yang digunakan oleh

pengguna untuk mengetahui tentang apa saja yang dilakukan auditor, temuan apa saja

yang ditemukan serta kesimpulan apa yang didapat.

2. Pergantian Manajemen

Rotas audit terjadi juga dapat disebabkan adanya pergantian seorang

manajemen pada suatu perusahaan. Adanya pergantian ini dilakukan atas Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) atau bisa terjadi dikarenakan kemauan sendiri.

Page 38: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

21

3. Ukuran KAP

Perusahaan yang sudah cukup berkembang atau besar akan cenderung

menggunakan jasa KAP yang besar pula. Hal ini dikarenakan karena perusahaan

memiliki bagian yang cukup kompleks sehingga membutuhkan pula jasa KAP yang

sudah besar yang dapat dipercaya.

4. Ukuran Perusahaan Klien

Merupakan suatu skala yang mengukur besar kecilnya perusahaan yang

berhubungan dengan financial perusahaan. Ukuran KAP yang digunakan juga harus

disesuaikan dengan ukuran perusahaan klien. Ketidaksesuaian ukuran antara

perusahaan klien yang besar diaudit oleh perusahaan audit yang kecil dapat

menyebabkan berakhirnya keterlibatan audit.

2.1.7 Umur Publikasi

Umur publikasi adalah usia awal tercatat dan terdaftarnya suatu entitas pada

Bursa Efek Indonesia atau awal perusahaan menjual sahamnya pada Bursa Efek

sampai dapat bertahan hingga saat ini. Semakin lama umur perusahaan tersebut

dipublikasikan pada BEI, maka perusahaan tersebut dianggap memiliki kualitas

laporan keuangan dan manajemen yang bagus. Karena lamanya seorang manajemen

menyusun laporan keuangan, sehingga dianggap mampu dalam mengelola keuangan

secara efektif dan efisen. Hal ini yang membuat seorang auditor mudah dalam

menjalankan auditnya.

Page 39: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

22

Manajer yang berkualitas tentunya memiliki banyak pengalaman terutama

dalam bidang pengendalian internal (Fernando, 2010). Semakin singkat umur laporan

keuangan tersebut dipublikasikan, maka dianggap manajemen menghasilkan laporan

keuangan yang kurang berkualitas. Hal ini disebabkan manajemen tidak mampu

memberikan informasi secara akurat bagi pengguna informasi dan tidak memiliki

pengalaman dalam bidang pengendalian internal. Oleh karenanya, penting sekali

seorang auditor mengaudit laporan keuangan dengan baik guna mengetahui apakah

laporan keuangan tersebut sesuai dengan kondisi yang ada. Dengan adanya kualitas

audit yang baik, maka perusahaan akan going-concern.

2.2. PENELITIAN TERDAHULU

Herianti, E. dan Suryani, A. (2016) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Kualitas Auditor, Audit Delay dan Audit Tenur terhadap Kualitas Audit Perbankan

yang Terdaftar di BEI Periode 2012 – 2014”. Variabel dependen yang digunakan

dalam penelitian tersebut adalah kualitas audit yang diukur dengan menggunakan

Earnings Surprise Benchmark, sedangkan variabel independen yang digunakan

kualitas auditor, audit delay, dan audit tenur. Pada penelitian tersebut menggunakan

analisis regresi logistik dengan mengabaikan pengujian asumsi klasik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kualitas auditor berpengaruh positif terhadap kualitas

audit, sedangkan audit delay dan audit tenur tidak berpengaruh terhadap kualitas

audit.

Penelitian yang dilakukan Ardani, S.V (2017) tentang “Pengaruh Tenure

Audit, Rotasi Audit, Audit Fee terhadap Kualitas Audit dengan Komie Audit

Page 40: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

23

seebagai Variabel Moderasi” dengan variabel dependen yaitu kualitas audit yang

diukur menggunakan Discretionary Accrual model Modified Jones dan variabel

independen yang digunakan yaitu tenure audit, rotasi audit, dan audit fee. Pada

penelitian hasilnya menunjukkan bahwa variabel tenure audit dan audit fee

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan rotasi audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Komite audit tidak memoderasi

tenure audit, rotasi audit, dan audit fee terhadap kualitas audit atau dapat dikatakan

bahwa variable komite audit tidak memperkuat atau memperlemah hubungan tenure

audit, rotasi audit, dan audit fee terhadap kualitas audit.

Penelitian dengan proksi Earnings Surprise Benchmark dilakukan pula oleh

Yavina Nugrahanti, Darsono (2014) yang berjudul Pengaruh Audit Tenure,

Spesialisasi Kantor Akuntan Publik dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit.

Metode analisis pada penelitian ini menggunakan regresi logistik dengan sampel

perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI tahun 2010-2012 dengan jumlah

sampel 273 laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audit tenure dan

spesialisasi KAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit

sedangkan hipotesis ditolak pada variabel ukuran perusahaan dan leverage dengan

nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Penelitian Hamdani, Rifki (2016) melakukan penelitian tentang Pengaruh Fee

Audit, Audit Tenure, Rotas Audit, dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas

Audit. Proksi yang digunakan pada kualitas audit yaitu dengan ukuran KAP Big 4 dan

KAP Non Big 4 Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu regresi logistik

Page 41: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

24

menggunakan sektor keuangan yang terdaftar pada BEI periode 2012 – 2014 dengan

total sampel yang diamati sebanyak 141 laporan keuangan. Pada penelitian tersebut

dihasilkan variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh pada Kualitas Audit dengan nilai

signifikansi 0,002 sedangkan variabel Fee audit, Audit Tenure, dan Rotasi Audit pada

penelitian tersebut tidak mempengaruhi Kualitas Audit dengan nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05.

Paramita Ni Ketut A & Latrini Ni Made Y (2015) meneliti tentang Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Umur Publikasi, Masa Perikatan Audit, Pergantian Manajemen

pada Kualitas Audit. Penelitian ini menggunakan proksi Discretionary Accrual pada

variabel dependennya yaitu kualitas audit. Pengujian hipotesis menggunakan teknik

analisis regresi berganda pada 78 sampel perusahaan manufaktur pada tahun 2011 –

2013. Hasil analisis ditemukan bahwa ukuran perusahaan dan umur publikasi tidak

berpengaruh pada kualitas audit, sedangkan masa perikatan audit dan pergantian

manajemen berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.

2.3. HIPOTESIS PENELITIAN

2.5.1 Audit Tenure

Tenure Audit merupakan lamanya suatu perikatan Kantor Akuntan Publik

(KAP) dengan perusahaan klien (Maharani, 2014). Seperti yang dijelaskan

sebelumnya bahwa independensi merupakan syarat utama seorang auditor untuk

menghasilkan kualitas audit yang baik. Hubungan yang terjalin antara auditor dengan

klien yang terlalu dekat dapat menurunkan independensi auditor tersebut.

Page 42: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

25

Menurut Hamid (2013) ketika auditor mendapatkan klien baru terkadang

auditor tersebut membutuhkan waktu tambahan untuk memahami klien dan

lingkungannya. Sehingga, tenure audit yang relatif singkat dapat mengakibatkan

perolehan informasi berupa data dan bukti menjadi terbatas dan jika terdapat data

yang salah atau data yang sengaja dihilangkan oleh pihak manajer, auditor akan sulit

menemukan bukti tersebut.

Hubungan antara auditor dengan klien seharusnya dapat mengakomodasi

kualitas audit yang lebih optimal. Masa perikatan yang terlalu singkat dapat

menyebabkan berkurangnya pengetahuan tentang perusahaan klien sehingga dapat

menyebabkan kualitas audit yang rendah. Hal ini sesuai pada Peraturan Pemerintah

terbaru Nomor 20/2015 tidak adanya pembatasan waktu perikatan untuk KAP.

Adapun pembatasan waktu hanya berlaku untuk Akuntan Publik yaitu selama 5 tahun

berturut-turut.

Pada penelitian Ardani, S.V (2017), Yavina Nugrahanti, Darsono (2014),

Hasbi (2017), Hamid (2013) membuktikan bahwa terdapat hubungan positif pada

Audit Tenure terhadap Kualitas Audit. Hal tersebut menunjukkan dilakukan Audit

Tenure yang lama dapat meningkatkan pengetahuan bisnis KAP terhadap kondisi

perusahaan sehingga auditor selanjutnya dapat merancang program audit yang efektif

dan menciptakan laporan keuangan yang berkualitas.

Jika dilihat dari hasil penelitian terdahulu dan alasan logis yang disampaikan

terkait dengan penelitian ini, maka dapat dimunculkan satu proposisi bahwa earnings

surprise bencmark berhubungan positif terhadap tenure audit karena kualitas audit

Page 43: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

26

akan semakin tinggi ketika audit tenure semakin lama. Berdasarkan proposisi ini

dapat disusun hipotesis alternatif berikut ini :

H1 : Audit tenure berpengaruh positif terhadap kualitas audit

2.5.2 Rotasi Auditor

Adanya peraturan yang mengendalian mengenai rotasi audit dapat untuk

batasan lamanya masa perikatan audit yang dilakukan dapat meningkatkan

independensi seorang auditor. Terdapat 2 alasan seorang auditor melakukan

pergantian dalam mengaudit. Yaitu pergantian auditor yang terjadi karena peraturan

pemerintah yang mengikat (mandatory) dan pergantian auditor yang terjadi

dikarenakan alasan lain diluar regulasi (voluntary), rotasi audit secara sukarela

dilakukan apabila klien mengganti auditornya ketika tidak ada peraturan yang

mewajibkannya melakukan rotasi audit (Susan dan Trisnawati, 2011).

Kebijakan rotasi auditor yang dibuat pemerintah sangat bagus untuk

mencegah dan mengurangi kedekatan spesial yang terjalin dengan auditor. Suatu

perusahaan harus pernah melakukan pergantian auditor dan menggunakan jasa

akuntan publik lain demi terciptanya suasana yang lebih baru sehingga auditor dapat

lebih bersikap objektif. Jika perusahaan tidak pernah mengganti jasa auditornya,

maka akan dapat mengancam independensi seorang auditor tersebut. Semakin cepat

perusahaan klien melakukan pergantian auditor, diharapkan akan menghasilkan

kualitas audit yang lebih bagus karena dapat mencegah auditor dan klien memiliki

kedekatan khusus yang berpengaruh pada independensi.

Page 44: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

27

Menurut Velte dan Stiglbauer (2012) dengan melakukan rotasi audit, maka

auditor akan dapat meningkatkan kualitasnya. Siregar et al (2012) menyatakan bahwa

peratuaran rotasi auditor dibuat dengan tujuan meningkatkan kualitas audit.

Pernyataan tersebut berdasarkan pada asumsi bahwa semakin lama hubungan antara

auditor (baik partner Auditor maupun Kantor Akuntan Publik) dengan kliennya akan

mengurangi independensi auditor. Didukung oleh penelitian Kurniasih dan Abdul

(2014) dan Hasbi (2017) yang menyatakan bahwa rotasi audit berpengaruh positif

terhadap kualitas audit. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disusun hipotesis

alternatif berikut ini :

H2 : Rotasi Audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit

2.5.3 Umur Publikasi

Perusahaan yang sudah lama terdaftar di bursa efek menunjukkan perusahaan

tersebut masih ada dan mampu bertahan. Semakin lama umur perusahaan yang

dipublikasikan dianggap memiliki kualitas yang bagus dalam berbagai hal seperti

manajemen dan operasionalnya. Manajer dianggap mampu menyediakan sumber

informasi yang dengan jelas. Hal ini dapat memudahkan auditor dalam melakukan

audit karena tersediannya informasi untuk mendeteksi jika terjadi kecurangan.

Hidayat dan Elizabet (2007) menyatakan pendapat yang serupa, semakin lama

umur publikasi dapat mengurangi tindakan kejahatan yang dilakukan manajemen

karena rendahnya tingkat acrual diskresioner perusahaan. Hal ini membuat auditor

menjadi lebih cepat dalam menemukan dan melaporkan adanya kesalahan pada

laporan tersebut. Hipotesis yang dapat diajukan dari penjelasan di atas yaitu:

Page 45: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

28

H3 : Umur Publikasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

2.4. KERANGKA PEMIKIRAN

Hubungan logis antara variabel yang telah dijelaskan diatas akan digambarkan

dalam kerangka pemikiran berikut :

1.1. Kualitas Audit

Gambar 2.2

Model Kerangka Pemikiran

H3 (+)

H2 (+)

H1 (+) Audit Tenure

Rotasi Audit

Umur Publikasi

Kualitas Audit

Page 46: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

29

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas lebih lengkap mengenai bagaimana penelitian ini

dilakukan. Oleh sebab itu, akan dibahas juga mengenai definisi dan variabel yang

digunakan pada penelitian, populasi, dan sampel data, metode pengumpulan data, dan

metode analisis. Berikut penjelasan secara rinci.

3.1 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin

diinvestigasi oleh peneliti. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

2014 – 2017. Alasan menggunakan sektor manufaktur karena sektor manufaktur

memiliki tingkat risiko keuangan yang beragam. Adanya keberagaman tingkat risiko

keuangan, maka penting untuk diteliti bagaimana kualitas hasil audit yang diberikan

oleh auditor. Metode pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling.

Purposive sampling merupakan pengambilan sampel yang disesuaikan dengan tujuan

dan kriteria penelitian. kriteria penelitian sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur terdaftar sebagai anggota di Bursa Efek Indonesia antara

periode 2014 – 2017

2. Mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam website Bursa Efek

Indonesia (BEI) dan website perusahaan periode 2014 - 2017

3. Terdapat data lengkap mengenai KAP beserta auditor yang mengaudit laporan

keuangan perusahaan.

Page 47: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

30

4. Pada laporan keuangan pencatatannya menggunakan mata uang Rupiah.

5. Selama periode penelitian, perusahaan tidak mengalami delisting dari BEI

6. Tidak melakukan perpindahan sektor selama tahun pengamatan.

7. Perusahaan yang memiliki nilai Return of Asset positif dan atau umur publikasi

lebih atau sama dengan 2 tahun.

3.2 SUMBER DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari

laporan keuangan yang telah diaudit perusahaan manufaktur tahun 2014 – 2017.

Data sekunder yang dimaksud merupakan data yang diperoleh dari publikasi suatu

perusahaan. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan mengpulkan

seluruh data lapran keuangan perusahaan manufatur yang berasal dari situs resmi

Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), dan website perusahaan pada periode 2014 –

2017.

3.3 DEFINISI DAN PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara

variabel independen yaitu tenure audit, rotasi audit, dan umur publikasi terhadap

variabel dependen yaitu kualitas audit. Penelitian ini menggunakan angka-angka

sebagai indikator penelitian untuk menjawab permasalahan dalam penelitian penulis.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai pendekatan untuk

menganalisis permasalahan penelitian. Secara umum dalam penelitian ini

menganalisis 4 variabel yang terdiri dari 1 variabel dependen dan 3 variabel

independen yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut :

Page 48: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

31

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang hasilnya

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kualitas audit (audit quality) pada perusahaan. Kualitas audit dalam penelitian ini

menggunakan proksi earnings surprise benchmark. Penggunaan proksi dengan

Benchamark ini dengan tujuan untuk mengetahui manajemen laba yang dilakukan

oleh perusahaan, seperti menghindari adanya pelaporan kerugian, serta meneliti

apakah auditor mampu mengungkap dan melaporkan adanya manajemen laba

tersebut atau tidak (Rossieta dan Wibowo, 2009).

Pada penelitian Herianti E dan Arna Suryani (2016) menggunakan

perhitungan dari penelitian Carey dan Simnett (2006) yaitu untuk mengetahui

manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan dan kemampuan auditor dalam

mengungkapkan adanya manajemen laba dengan tujuan untuk menghindari pelaporan

kerugian. Rumus yang digunakan untuk menghindari pelaporan kerugian adalah ROA

(Return on Asset) yaitu earnings/total assets yang dipilih sebagai tolok ukur kualitas

audit, dan menilai apakah ROA terdapat dalam benchmark atau tidak. Earnings

Surprise Benchmark yang digunakan adalah antara μ – σ dan μ + σ, dimana μ adalah

rerata ROA dan σ adalah deviasinya. Apabila ROA termasuk dalam benchmark maka

menandakan kualitas audit baik. Sedangkan kualitas audit diasumsikan buruk apabila:

Laba melebihi Earnings Surprise Benchmark yaitu ketika nilai ROA > μ + σ

Artinya auditor memberi kesempatan kepada perusahaan untuk melakukan praktik

manajemen dengan membuat laporan keuangan menjadi bagus dan meningkatkan

Page 49: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

32

laba sehingga manajemen dapat menikmati bonus di masa sekarang atau yang disebut

dengan windows dressing.

Rugi melebihi Earnings Surprise Benchmark yaitu ketika nilai ROA < μ – σ

Artinya auditor memberi kesempatan kepada perusahaan untuk melakukan praktik

manajemen dengan membuat laporan keuangan menjadi jelek dan meningkatkan rugi

dengan harapan manajemen akan mendapat bonus di masa yang akan datang atau

yang disebut dengan taking a bath.

Apabila didefinisikan dalam formulasi, maka variabel dependen kualitas audit

KAadalah sebagai berikut:

KA = 1 ketika memenuhi kriteria μ-σ < ROA < μ+σ, menunjukkan kualitas

audit yang tinggi.

KA= 0 untuk ROA > μ+σ di mana manajemen melakukan praktik “windows

dressing” atau ROA < μ-σ dimana manajemen melakukan praktik “taking a

bath” yang menunjukkan kualitas audit rendah.

3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi

variabel terikat, baik secara positif dan negatif. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.3.2.1 Audit Tenure

Audit tenure merupakan masa perikatan auditor yang memberikan jasa audit

dengan jangka waktu yang telah disepakati terhadap kliennya. Audit tenure dalam

Page 50: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

33

penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Herianti E dan Arna

Suryani (2016) yaitu dengan menggunakan skala interval sesuai dengan lamanya

hubungan auditor dari KAP dengan perusahaan. Menurut Junaidi dan Hartono (2010)

Audit tenure adalah lamanya hubungan auditor dan klien yang diukur dengan jumlah

tahun.

Audit Tenure diukur dengan cara menghitung jumlah tahun perikatan dimana

KAP yang sama melakukan perikatan audit terhadap perusahaan klien, tahun pertama

perikatan pada penelitian yaitu tahun 2014, dengan angka 1 dan ditambah dengan satu

untuk tahun-tahun berikutnya selama tahun penelitian yaitu 2014-2017. Informasi ini

dilihat di laporan auditor independen selama beberapa tahun untuk memastikan

lamanya auditor KAP yang mengaudit perusahaan tersebut.

3.3.2.2 Rotasi Audit

Rotasi auditor adalah pergantian auditor yang ada dalam kantor akuntan

publik untuk memberikan jasa audit kepada klien. Pada penelitian ini rotasi diukur

menggunakan variabel dummy yang bernilai 1 jika perusahaan klien ketika

melakukan pergantian auditor dari tahun sebelumnya pada tahun penelitian yaitu

2014-2017 dan bernilai 0 jika perusahaan tidak melakukan pergantian auditor

(Perdana, 2014)

3.3.2.3 Umur Publikasi

Umur publikasi adalah usia awal tercatat dan terdaftarnya suatu entitas pada

Bursa Efek Indonesia atau dapat dikatakan perusahaan melakukan IPO (Initial Publik

Offering) yaitu pertama kalinya perusahaan menjual perusahaan pada publik hingga

Page 51: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

34

tahun pengamat. Cara mengukurnya dengan menghitung usia entitas sejak awal

tercatatnya entitas tersebut pada BEI sampai periode yang dijadikan pengamat

peneliti yaitu tahun 2017.

3.4 METODE ANALISIS DATA

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari analisis

deskriptif, uji multikolonieritas, analisis regresi logistik, dan pengujian hipotesis.

Alasan menggunakan regresi logistik adalah variabel dependen merupakan variabel

dummy, yaitu hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak

adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau angka 1.

3.4.1. Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2011) Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

dan memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam

penelitian ini, nilai rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), varian

(variance), maksimum, minimum, range, sum, kurtosis, dan skewness. Data pada

statistik deskriptif ini nantinya akan disajikan dengan baik dan ringkas sehingga dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan. Pada penelitian ini analisis deskriptif

berfungsi untuk memberikan gambaran data dari variabel dependen yaitu kualitas

audit serta variabel independen yaitu audit tenure, rotasi audit dan umur publikasi.

3.4.2. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2011) Multikolinieritas menunjukkan bahwa antara variabel

independen memiliki hubungan langsung. Adanya beberapa variabel independen

Page 52: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

35

mengakibatkan adanya kemungkinan antar variabel independen saling berkolerasi,

hal tersebut dapat mengganggu ketepatan model regresi yang akan diuji nantinya.

Dilakukannya uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independennya. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar

sesama variabel independen sama dengan nol. Analisis regresi logistik yang baik,

multikolonieritas seharusnya tidak terjadi diantara variabel independen.

Multikolonieritas dapat dideteksi dari Matrik korelasi variabel independen.

Menurut Ghozali, apabila antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup

tinggi (umumnya diatas 0,80) mengindikasikan adanya multikolonieritas. Selain itu,

multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih

variabel independen.

3.4.3. Analisis Regresi Logistik

Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan regresi logistik dapat

dijelaskan sebagai berikut :

3.4.3.1 Menilai Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi logistik dinilai dengan menggunakan Uji Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hipotesis untuk menilai kelayakan model

regresi :

Page 53: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

36

Ho : Tidak adanya perbedaan antara model dengan data

Ha : Adanya perbedaan anatara model dengan data

Jika nilai Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit test statistic ≤ 0,05

maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan

nilai observasinya, sehingga Goodness of Fit model tidak baik. Jika Uji Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit test statistic ≥ 0,05 maka hipotesis nol diterima yangn

berarti tidak adanya perbedaan antara model dengan data (Ghonzali, 2011).

3.4.3.2 Menguji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Fit Model)

Untuk menguji kesesuaian keseluruhan model (overall fit model) dengan

menggunakan Log likehood value yaitu dengan membandingkan antara nilai variabel

dependen -2Log Likehood (block number = 0) dan nilai variable independen (block

number = 1). Apabila nilai -2Log Likehood (block number = 0) lebih besar dari nilai -

2Log Likehood (block number = 1) atau dapat dikatakan terdapat penurunan

konstanta dari nilai -2Log Likehood (block number = 0) dan -2Log Likehood (block

number = 1), maka keseluruhan model menunjukkan model regresi logistik yang

baik. Penurunan -2Log Likehood menunjukkan model semakin baik (Ghozali, 2011).

3.4.3.3 Menguji Koefisien Determinasi (Negelkerke R Square)

Nagelkerke R Square merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar variabel independen (Audit Tenure, Rotasi Audit dan Umur Publikasi)

mampu menjelaskan dan mempengaruhi variabel dependen (Kualitas Audit).

Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell’s untuk

Page 54: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

37

memastikan bahwa nilainya yang bervariasi antara 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini

dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya

kemudian diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression (Ghozali, 2011).

3.4.3.4 Menguji Matriks Klasifikasi

Tabel klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk

memprediksi kemungkinan terjadinya variabel dependen yaitu kualitas audit.

Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya

variabel dependen tersebut akan ditampilkan dalam bentuk prosentase.

3.4.3.5 Mendapatkan Model Regresi

Model regresi logistik dapat dibentuk dengan melihat pada nilai estimasi

parameter dalam Variables in The Equation. Output pada Variables in The Equation

ini menunjukkan niali koefisien pada analisis regresi dan tingkat sigifikansinya.

Koefisien regresi dari setiap variabel yang diuji menunjukkan bentuk hubungan antar

variabel.

3.4.4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis data yang valid

dan mendukung hipotesis yang digunakan pada penelitian ini. Uji hipotesis dalam

penelitian ini merupakan uji dua sisi yang dilakukan dengan cara membandingkan

tingkat signifikansi (sig) dengan tingkat kesalahan (α) = 5%. Apabila sig < α maka

dapat dikatakan variabel bebas berpengaruh signifikan pada variabel dependen.

Page 55: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

38

Pada penelitian ini digunakan Software IMB SPSS version 23 untuk

memprediksi pengaruh hubungan pada masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Pengujian koefisien regresi dilakukan dengan memperhatikan

nilai koefisien regresi dari hasil uji regresi logistik.

Keterangan :

KA = Merupakan probabilitas perusahaan yang diaudit oleh KAP memenuhi

earnings benchmark.

α = Konstanta

RA = Rotasi Audit, yaitu melihat ada tidaknya pergantian auditor pada perusahaan

AT = Audit Tenure, yaitu menghitung berapa lama sebuah Kantor Akuntan Publik

melakukan perikatan pada suatu perusahaan secara berurutan.

UP = Umur Publikasi, yaitu menjumlahkan tahun suatu entitas terdaftar pada BEI

hingga tahun pengamat.

β1,2,3 = Koefisien regresi

εi = Error term

KA = α + β1 RA + β2 AT + β3 UP + εi

Page 56: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

39

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2014-2017, yaitu

sebanyak 148 perusahaan. Penulis menggunakan metode purposive sampling, yakni

metode pengambilan sampel dengan pertimbangan bahwa sampel yang dipilih dapat

mewakili populasi yang diteliti, dengan kata lain sampel dipilih berdasar kriteria yang

telah ditetapkan. Setelah melalui tahap seleksi dalam menentukan sampel, diperoleh

57 perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut. Dengan demikian, jumlah sampel

yang menjadi objek penelitian ini adalah sebanyak 228 (57 perusahaan x 4 tahun).

Berikut ini adalah tabel rincian penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini:

Tabel 4.1

Kriteria Pengambilan Sampel Penelitian

No. Keterangan Tahun 2014-2017

1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2014-2017. 148

2

Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan

keuangan tahunan dalam website perusahaan atau

website Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2017.

(9)

3

Perusahaan yang tidak melakukan audit laporan

keuangan, serta tidak terdapat nama KAP dan auditor

didalam laporan keuangan tersebut pada periode 2014-

2017.

(5)

4 Perusahan yang menggunakan mata uang selain Rupiah. (30)

5 Perusahaan yang delisting dari Bursa Efek Indonesia

selama periode 2014-2017. (4)

6 Perusahaan yang berpindah sektor selama tahun (2)

Page 57: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

40

No. Keterangan Tahun 2014-2017

pengamatan 2014-2017.

7 Perusahaan yang memiliki nilai Return of Asset negatif

dan atau umur publikasi dibawah 2 tahun (41)

Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 57

Jumlah sampel penelitian ( 57 perusahaan x 4 tahun ) 228

4.2 ANALISIS DATA

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini melalui beberapa tahapan,

yaitu analisis deskriptif, uji multikolonieritas, analisis regresi logistik, dan pengujian

hipotesis.

4.2.1. Analisis Statistika Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berhubungan dengan penyajian data

yang informatif agar pengguna data mudah mengolahnya. Analisis statistik deskriptif

dilakukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi data berupa variabel, jumlah

data, nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata, dan standar deviasi yang digunakan

dalam penelitian (Ghozali, 2011). Berikut hasil uji statistik deskriptif pada variabel

dependen yaitu kualitas audit, serta variabel independen yaitu audit tenure, rotasi

audit, dan umur publikasi.

Tabel 4.2

Hasil Uji Statistik Deskriptif

n Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Kualitas Audit 228 ,0 1,0 ,886 ,3186

Audit Tenure 228 1,0 4,0 2,136 1,1122

Rotasi Audit 228 ,0 1,0 ,588 ,4933

Umur Publikasi 228 2,0 36,0 20,693 7,9515

Valid N (listwise) 228

Page 58: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

41

Pada Tabel 4.2 n menunjukan banyaknya data yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu sebanyak 228 data yang merupakan jumlah sampel selama

periode 2014 – 2017. Hasil analisis dengan menggunakan uji statistik deskriptif

terhadap variabel Audit Tenure menunjukkan masa perikatan yang dilakukan

perusahaan dengan auditor minimal selama 1,0 tahun. Nilai maksimum Audit Tenure

sebesar 4,0. Hal ini menunjukkan bahwa masa perikatan yang dilakukan perusahaan

dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) selama 4 tahun berturut-turut dihitung sejak

tahun 2014 – 2017. Sedangkan nilai rata-rata pada Audit Tenure menunjukkan bahwa

masa perikatan yang dilakukan perusahaan terhadap KAP sebesar 2,136 tahun dengan

standar deviasi sebesar 1,1122.

Pada variabel Rotasi Audit penggunakan variabel dummy yang mana terdapat

2 nilai yang muncul. Nilai minimum pada Rotasi Auditsebesar 0,0 yang menunjukkan

tidak adanya pergantian auditor pada perusahaan dari tahun sebelumnya atau

perusahaan menggunakan auditor yang sama pada tahun sebelumnya. Nilai

maksimum Rotasi Audit menunjukkan nilai 1,0 yang berarti pada perusahaan

penelitian terdapat pergantian auditor pada perusahaan. Pada tabel tersebut

menunjukkan rata-rata pada Rotasi Audit yang dilakukan perusahaan sebesar 0,588

dengan standar deviasi sebesar 0,4933.

Nilai minimum pada variabel Umur Publikasi dihitung sejak tanggal

tercatatnya perusahaan pada Bursa Efek Indonesia atau dapat dikatakan perusahaan

melakukan IPO (Initial Publik Offering) yaitu pertama kalinya perusahaan

menjualkan sahamnya perusahaan pada publik. Berdasarkan tabel tersebut dapat

dilihat bahwa umur minimum perusahaan yang melakukan IPO pada tahun penelitian

Page 59: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

42

yaitu 2 tahun dan umur maksimumnya yaitu 36 tahun dengan rata-rata Umur

Publikasi sebesar 20,693 tahun. Perusahaan yang memiliki umut publikasi terendah

(2 tahun) yaitu perusahaan PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), PT Trisula International

Tbk (TRIS), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) , sedangkan perusahaan yang

memiliki umur publikasi dengan nilai tertinggi yaitu PT Merck Tbk (MERK).

4.2.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi logistik

yang didapat ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Hasil regresi yang

baik jika regresi tersebut tidak terdapat korelasi antar variabel independennya. Pada

pengujian multikolinieritas dalam regresi logistik ini menggunakan matriks korelasi

antar variabel independen.

Tabel 4.3

Correlation Matrix

Constant

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Umur

Publikasi

Step 1 Constant 1,000 -,228 -,131 -,871

Audit Tenure -,228 1,000 -,023 -,198

Rotasi Audit -,131 -,023 1,000 -,033

Umur Publikasi -,871 -,198 -,033 1,000

Hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan tidak adanya nilai koefisien

korelasi antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0,8. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas yang terjadi antar variabel

independen yaitu Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi pada penelitian ini.

Page 60: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

43

4.2.3. Analisis Regresi Logistik

4.2.3.1 Menilai Kelayakan Model Regresi

Pada pengujian kelayakan model regresi dengan menggunakan Hosmer and

Lomeshow’s Goodness of Fit Test hasil penelitian menunjukkan nilai Chi-Square

sebesar 12,832 dan signifikan sebesar 0,118. Nilai signifikan 0,118 ≥ 0,05 yang

berarti menerima hipotesis nol atau dapat dikatakan model mampu memprediksi nilai

observasinya.

Tabel 4.4

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 12,832 8 ,118

4.2.3.2 Menguji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Fit Model)

Pada pengujian kesesuaian keseluruhan model (overall fit model) dilakukan

dengan cara membandingkan antara -2Log Likehood (block number = 0) dengan -

2Log Likehood (block number = 1).

Tabel 4.5

Uji Overall Fit Model

-2 Log Likelihood

-2 Log Likelihood awal (Block Number = 0) 161,820

-2 Log Likelihood akhir(Block Number = 1) 147,623

Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai -2LL awal sebesar 161,820 dan nilai

-2LL akhir sebesar 147,623 yang artinya adanya penambahan 3 variabel independen

kedalam model regresi logistik memperbaiki model fit dan menunjukkan model

Page 61: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

44

regresi yang lebih baik. Hal tersebut dibuktikan adanya penurunan -2LL awal sebesar

161,820 menjadi -2LL akhir sebesar 147,623.

4.2.3.3 Menguji Koefisien Determinasi (Negelkerke R Square)

Tabel 4.6

Tabel Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 147,623a ,060 ,119

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates

changed by less than ,001.

Pada tabel 4.6 menunjukkan nilai Cox dan Snell’s R sebesar 0,060 dan nilai

Negelkerke R2 sebesar 0,119. Hasil ini menjelaskan bahwa variabilitas variabel

dependen yaitu kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen

yaitu audit tenure, rotasi audit, dan umur publikasi sebesar 11,9%.

4.2.3.4 Menguji Matriks Klasifikasi

Tabel 4.7

Tabel Matriks Klasifikasi

Observed

Predicted

Kualitas Audit Percentage

Correct No Yes

Step 1 Kualitas Audit ,00 0 26 ,0

1,00 0 202 100,0

Overall Percentage 88,6

a. The cut value is ,500

Pada tabel matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model

regresi untuk memprediksi probabilitas kualitas audit yang dihasilkan dari proksi

earnings surprise benchmark yang dihasilkan sebesar 88,6%. Hasil ini menunjukkan

Page 62: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

45

regresi yang digunakan terdapat 50 perusahaan atau sebesar 88,6% dari 57

perusahaan akan menghasilkan audit yang berkualitas. Sedangkan 7 perusahaan atau

11,4% dari 57 perusahaan akan menghasilkan audit yang tidak berkualitas.

4.2.3.5 Mendapatkan Model Regresi

Model regresi logistik dapat dibentuk dengan melihat pada nilai estimasi

parameter dalam Variables in The Equation. Model regresi yang terbentuk

berdasarkan nilai estimasi parameter dalam Tabel 4.8 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Tabel Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Audit Tenure ,303 ,340 ,793 1 ,043 1,353

Rotasi Audit ,289 ,745 ,151 1 ,004 1,336

Umur Publikasi -,127 ,039 10,767 1 ,001 ,881

Constant 4,698 1,007 21,750 1 ,000 109,767

a. Variable(s) entered on step 1: Audit Tenure, Rotasi Audit, Umur Publikasi.

Pada tabel variables in the equation menunjukkan persamaan regresi logistik

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kualitas Audit = 4,698 + 0,303 X1 + 0,289 X2 - 0,127 X3 + e

Dari hasil persamaan regresi logistik tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Koefisien regresi variabel audit tenure (X1) sebesar 0,303

mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel audit tenure

akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0,303.

Page 63: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

46

2) Koefisien regresi variabel rotasi audit (X2) sebesar 0,289

mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel rotasi audit

akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0,289.

3) Koefisien regresi variabel umur publikasi (X3) sebesar -0,127

mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel umur

publikasi akan menurunkan kualitas audit sebesar -0,127.

4.2.4. Uji Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini secara

ringkas akan disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Pernyataan B Sig. Hasil

H1

Audit Tenure

berpengaruh positif

terhadap Kualitas Audit

0,303 0,043 Hipotesis

Didukung

H2

Rotasi Audit

berpengaruh positif

terhadap Kualitas Audit

0,289 0,004 Hipotesis

Didukung

H3

Umur Publikasi

berpengaruh negatif

terhadap Kualitas Audit

-0,127 0,001 Hipotesis

Tidak didukung

4.2.4.1 Pengaruh Audit Tenure terhadap Kualitas Audit

Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian ini

adalah Audit Tenure berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit. Hasil analisis

menunjukkan bahwa koefisien beta pada variabel Audit Tenure sebesar 0,303 dan

tingkat signifikan sebesar 0,043 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya, lama perikatan

audit yang dilakukan perusahaan, maka sorang auditor dapat merancang program

Page 64: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

47

audit yang efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan.

Sehingga dapat disimpulkan H1 diterima.

Kualitas audit yang buruk dapat terjadi jika seorang auditor tidak mampu

dalam mengungkapkan salahsaji material pada laporan keuangan yang dihasilkan.

Keterbatasan waktu dalam menelaah perusahaan, menghilangkan bukti-bukti yang

disengaja oleh pihak manajemen dapat membuat seorang auditor gagal dalam

mengungkapkan salahsaji material tersebut. Sehingga, ketika jika perikatan suatu

KAP dengan perusahaan klien terjalin dengan cukup lama, auditor dapat mengetahui

bukti-bukti tersebut berdasarkan catatan auditor sebelumnya. Dengan bagitu, bukti-

bukti yang ingin dihilangkan oleh pihak manajemen gagal karena KAP sudah

memiliki catatan pada perusahaan klien.

Adanya kemampuan seorang auditor mengungkap salahsaji material pada

laporan keuangan tersebut dapat meningkatkan pula kualitas audit yang dihasilkan.

Hal ini sesuai dengan penelitian Ardani, S.V (2017), Hasbi (2017), Hamid (2013) dan

Yavina Nugrahanti, Darsono (2014) yang menyetujui bahwa semakin lama masa

perikatan audit dengan kliennya dapat meningkatkan pengetahuan auditor terhadap

perusahaan klien.

Namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan

Abdul (2014) dan Hamdani, Rifki (2016) menunjukkan bahwa masa perikatan audit

tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit dan beranggapan bahwa perusahaan yang

tidak puas dengan kualitas kinerja auditor akan mengakhiri masa perikatan sebelum

batas maksimum yang diatur oleh pemerintah. Pilihan yang dibuat perusahaan untuk

segera mengakhiri masa perikatan ketika kualitas yang diharapkan tidak diperoleh,

Page 65: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

48

hal ini menunjukkan bahwa audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

pada penelitian tersebut.

4.2.4.2 Pengaruh Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit

Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini

adalah Rotasi Audit berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit. Hasil analisa

menunjukkan bahwa koefisien beta pada variabel Rotasi Audit sebesar 0,289 dan

tingkat signifikan sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya, dilakukannya

rotasi audit pada suatu perusahaan dapat mempertahankan independensi dan

objektivitas seorang auditor dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan dengan

bagitu kualitas audit yang dihasilkanpun akan meningkat. Sehingga H2 diterima.

Jika suatu perusahaan tidak melakukan rotasi auditor dalam melakukan audit

laporan tahunan perusahaan, maka auditor tidak akan lagi memandang kepentingan

publik melainkan mementingkan antar auditor dengan manajemen. Independensi

auditor dapat dipertanyakan ketika seorang auditor lebih condong terhadap

manajemen. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya kedekatan yang berlebih

antara auditor dengan pihak manajemen. Sehingga, rasa untuk memberikan kepuasan

untuk pihak manajemen menjadi diutamakan karena manajemenlah yang memberikan

fee kepada auditor tersbut. Dengan penurunan independensi dan objektivitas auditor

inilah yang menurunkan kualitas audit yang dihasilkan.

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan

Publik pada Pasal 11 dijelaskan bahwa batas seorang auditor melakukan audit pada

perusahaan yang sama selama 5 tahun buku berturut-turut. Dengan adanya peraturan

yang mengharuskan seorang auditor untuk melakukan rotasi maka dapat

Page 66: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

49

menghindarkan seorang auditor untuk memiliki kedekatan terhadap kliennya. Hal ini

sesuai dengan penelitian Hasbi (2017) dan Kurniasih dan Abdul (2014).

Bertentangan dengan penelitian Hamdani, Rifki (2016). Pada penelitiannya

rotasi audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Dikarenakan dibutuhkan waktu

yang cukup lama untuk mempelajari alur bisnis perusahaan. Bisa jadi perusahaan

melakukan rotasi audit dikarenakan perusahaan takut akan terungkapnya semua

kecurangan yang ada atau karena kinerjanya tidak memuaskan bagi pihak klien dan

juga rotasi auditor yang diterapkan oleh suatu KAP tidak diikuti dengan rotasi seluruh

tim audit yang bekerja, sehingga tim audit yang baru tidak memiliki banyak

pengalaman dalam mengaudit.

4.2.4.3 Pengaruh Umur Publikasi terhadap Kualitas Audit

Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) yang diajukan dalam penelitian ini

adalah Umur Publikasi berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit. Hasil analisa

menunjukkan bahwa koefisien beta pada variabel Umur Publikasi sebesar -0,127 dan

tingkat signifikan sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai tersebut memiliki

arti bahwa Umur Publikasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kualitas

Audit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama perusahaan go public maka

semakin menurun pula kualitas audit yang dihasilkan. Sehingga H3 ditolak.

Umur perusahaan tidak selalu memberikan jaminan bahwa perusahaan yang

berusia tua memiliki kualitas yang lebih bagus dari perusahaan yang muda, sehingga

umur publikasi tidak tepat untuk dijadikan patokan dalam menghasilkan kualitas

audit yang baik. Hal ini dapat disebabkan karena adanya sistem delisting yang

diterapkan di BEI. Perusahaan yang sudah terdaftar lama kemudian terjadi delisting

Page 67: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

50

dari BEI, perusahaan tersebut dapat mendaftarkan perusahaannya lagi. Sehingga

terlihat bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan muda yang baru

bergabung.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Paramita Ni Ketut A & Latrini

Ni Made Y (2015), dan Pramaswaradana dan Astika (2017).

Page 68: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

51

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis pengaruh variabel

independen yaitu Audit Tenure, Roasi Audit, dan Umur Publikasi terhadap variabel

dependen yaitu Kualitas Audit laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2014 – 2017. Berdasarkan penelitian

tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Variabel Audit Tenur terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kualitas Audit sehingga H1 diterima. Hal ini berarti bahwa dengan adanya

Audit Tenure yang lama maka Akuntan Publik dapat mengetahui kondisi

perusahaan serta memiliki pengetahuan pada perusahaan tersebut, sehingga

auditor dapat merancang program audit yang efektif dan menghasilkan audit

laporan keuangan yang berkualitas.

2) Variabel Rotasi Audit terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kualitas audit sehingga H2 diterima. Hal ini berarti adanya rotasi auditor pada

suatu perusahaan dapat membuat seorang auditor lebih objektif dalam

mengaudit perusahaan tersebut. dengan terjaganya independensi pada auditor,

audit laporan keuangan yang dihasilkan dapat lebih berkualitas.

3) Variabel Umur Publikasi terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kualitas audit, sehingga H3 ditolak. Hal ini terjadi dikarenakan adanya sistem

delisting dan redelisting pada BEI. Sehingga perusahaan yang telah di

Page 69: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

52

delisting pada BEI dapat mendaftarkan kembali dan terlihat seperti

perusahaan yang baru bergabung pada BEI.

5.2. Saran

1) Bagi penelitian selanjutnya

a. Peneliti menggunakan variabel Audit Tenure dan Rotasi Audit pada

perusahaan manufaktur namun tidak dengan Umur Publikasi. Sehingga,

saran penulis diperlukannya penelitian untuk Umur Publikasi perusahaan

pada penelitian selanjutnya agar dapat semakin mendukung penelitian

sebelumnya.

b. Peneliti menggunakan proksi Earnings Surprise Benchmark pada Kualitas

Audit. Proksi ini menitik beratkan pada laba, sehingga diperlukannya

pengelompokkan perusahaan dengan laba tinggi, menengah, dan rendah. Hal

ini dikarenakan jika terdapat laba yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah

pada proksi ini akan menganggap bahwa perusahaan menghasilkan kualitas

audit yang buruk. Peneliti menyarankan pada penelitian selanjutnyaagar bisa

berfokus pada satu atau beberapa perusahaan dengan rentan periode waktu

penelitian yang cukup panjang sehingga dapat mengetahui dari pergantian

auditor, KAP, serta peningkatan dan penurunan laba lebih detail.

2) Bagi Perusahaan

Agar lebih bijak dalam permasalahan yang berhubungan dalam penyusunan

laporan keuangan, perusahaan untuk tidak melakukan praktik manajemen laba

dengan windows dressing dan taking a bath.

Page 70: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

53

3) Bagi Pengguna Laporan Keuangan

Lebih mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit

pada laporan keuangan sebelum melakukan pengambilan keputusan dalam

berinvestasi pada suatu perusahaan.

5.3. Implikasi

Bagi pengguna laporan keuangan sebaiknya tidak hanya fokus pada laba yang

tinggi atau rendah saja, namun juga menilai kualitas laporan keuangan yang telah di

audit untuk mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan tersebut memiliki

kualitas laporan keuangan yang baik atau tidak.

Page 71: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

54

DAFTAR PUSTAKA

AAA Financial Accounting Standard Committee. 2000. “Commentary : SEC Auditor

Independece Requiments”, Accounting Horizons Vol.15 No.4 December 2001,

hal 373-386

Al-Thuneibat, A.A., Al Issa, R.T.I. and Baker, R.A.A. 2011. “Do Audit Tenure and

Firm Size Contribute to Audit Quality”. Managerial Auditing Journal, Vol. 26,

h: 317-334.

Ardani, Sarifah Vesselina. 2017. “Pengaruh Tenure Audit, Rotasi Audit, Audit Fee

terhadap Kualitas Audit dengan Komite Audit sebagai Variabel Moderasi”.

Jurnal Akuntansi. Vol 6 No 1: 1-12. ISSN 2337 – 4314. Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Unversitas Riau.

Bawono, Icuk Rangga dan Elisha Muliani Singgih. 2010. Faktor-faktor dalam Diri

Auditor dan Kualitas Audit: Studi pada KAP ‘Big Four’ di Indonesia. Jurnal

Akuntansi dan Auditing Indonesia. Vol 14 Nomor 2. ISSN 2528 – 6528.

Carey, P.& Simnett, R. 2006. “Audit Partner Tenure and Audit Quality”. The

Accounting Review 81, 653.

DeAngelo, L.E. 1981. “Auditor Size and Audit Quality”. Journal of Accounting and

Economics. Dcember.pp. 183-199.

Fernando, G.D., Ahmed M., dan Randal J. E. 2010. “Audit quality attributes, client

size and cost of equity capital”. Review of Accounting and Finance. 9 (4): h”

363-381.

Flint, David. 1998. “Philosophy and Principles of Auditing”; an Introduction,

London: Macmillan Education LTD.

Freeman, R.E. 1984. The Politics of Stakeholder Theory: Some Future Directions.

Business Ethics Quarterly 4: 409-421.

Ghozali, Prof. Dr. H. Imam, M. Com, Akt. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gravious, I. 2007, Alternative perspectives to deal with auditors’ agency problem,

Critical Perspektives on Accounting 18, h:451-467.

Hamid, Abdul. 2013. “Pengaruh Tenur KAP dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas

Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)”.

Jurnal Universitas Negeri Padang, Padang.

Page 72: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

55

Hasbi, Andi Rifqa A. 2017. Pengaruh Audit Tenure, Auditor Switching, dan

Company Size terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Fakultas Ekunomi dan

Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makasar.

Herianti E, Arna Suryani. 2016. Pengaruh Kualitas Auditor, Audit Delay, dan Audit

Tenure terhadap Kualitas Audit Perbankan yang Terdaftar di BEI periode 2012

– 2014. Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC. Universitas Bakrie:

Jakarta.

Hidayat, Widi, dan Elizabet. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di

Indonesia”. Universitas Airlangga.

Himawan dan Emarila, 2010.“Pengaruh Persepsi Auditor atas Kompetensi,

Independensi dan Kualitas Audit terhadap Umur Kantor Akuntan Publik (KAP)

di Jakarta”, Volume 13 Nomor 3.

Intakhan, P, & Ussahawanitchakit, P. 2010. “Roles of audit experience and ethical

reasoning in audit professionalism and audit effectiveness through a moderator

of stakeholder pressure: An empirical study of tax auditors in Thailand”.

Journal of Academy of Business and Economics, 10(5), 1-15.

Jensen., M.C. & W.H Meckling. 1976. “Theory of The Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Econoics, Vol. 3

(4) Oktober: 305-360.

Johnson, V.E, Khurana, I.K. and Reynold, J.K. 2002. “Audit-Firm tenure and the

quality of financial repots”. Contemporary Accounting Research 19 (4) 637-

660.

Juliantari, A. Ni Wayan, dan Ni Ketut, Rasmini. 2013. “Auditor Switching dan

FaktorFaktor Yang Mempengaruhinya”. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, ISSN : 2302-8556. 2013: h. 231-246.

Junaidi dan Jogiyanto Hartono. 2010. “Non- Financial Factors in the Going-Concern

Opinion”. Journal of Indonesian Economy and Business. Vol 25, No. 3, Hal

369 – 378.

Kementrian Keuangan RI. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

20/2015. Tentang Jasa Akuntan Publik.

Kementrian Keuangan RI. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

17/PMK.01/2008. Tentang Jasa Akuntan Publik.

Page 73: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

56

Kurniasih, Margi dan Abdul Rohman. 2014. Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, dan

Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of Accounting. Vol.

3 Nomor 3 Hal 1-10. ISSN: 2337-3806.

Maharani, A. P. 2014. Pengaruh audit tenure, audit fee, rotasi audit, spesialisasi audit

terhadap kualitas audit. Universitas Muhamadyah. Surakarta

Myers, James N., Myers, Linda A., and Omer, Thomas C. 2003. “Exploring the Term

of the Auditor-Client Relationship and the Quality of Earnings: A Case for

mandatory Auditor Rotation?”. The Accounting Review 78 (3): 779-799.

Panjaitan dan Chariri. 2014. “Pengaruh Tenure, Ukuran KAP dan Spesialisasi

Auditor terhadap Kualitas Audit”. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol 3.

No 3. Hal 1-12.

Paramita, Ni Ketut A dan Ni Made Yenni Latrini. 2015. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Umur Publikasi, Masa Perikatan, Pergantian Manajemen pada

Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 13 No. 1: 142-

156.

Perdana, M. Adhi. 2014. Pengaruh Rotasi Kantor Akuntan Publik dan Rotasi

Akuntan Publik (Partner Auditor) terhadap Kualitas Audit. Fakultas

Ekonomi.Universitas Diponegoro Semarang. Semarang.

Permana, Klaudia Xary. 2011. Pengaruh Masa Perikatan Audit dan Ukuran KAP

terhadap Kualitas Audit. Universitas Diponegoro.Semarang.

Porter, B., Simon, J. and Hatherly, D. 2003. Principles of External Auditing, 3rd edn.

Chichester: Wiley.

Pramaswaradana, I Gusti Ngurah Indra dan Ida Bagus Putra Astika. 2015. Pengaruh

Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor, Spesialisasi Auditor, dan Umur

Publikasi pada Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Vol.191: 168-194.

Ramdani, Rifki. 2016. Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Ukuran

Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Rhenald Kasali. 1994. Manajemen Public Relation: konsep dan aplikasinya di

Indonesia. Jakarta ; pustaka utama graffiti

Siregar, Silvia Veronica., Fitriany Amarullah, Arie Wibowo, Viska Anggraita. 2012.

“Audit Tenure, Auditor Rotation, and Audit Quality: The Case of Indonesia”.

Asian Journal of Business and Accounting, 5 (1): h: 55-74.

Page 74: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

57

Susan, dan Estralita Trisnawati. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perusahaan Melakukan Auditor Switch”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13,

No. 2, Hal 131 – 144.

Velte, Patrick and Markus Stiglbauer. 2012. “Impact of Auditor and Audit Firm

Rotation on Accounting and Audit Quality: A Critical Analysis of The Ec

Regulation Draft”. International Conference Improving Financial Institutions:

The Proper Balance Between Regulation and Governance.

Wibowo, A., & Rossieta H. 2009. “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit: Suatu

Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark”. Simposium Nasional

Akuntansi XII.

Widiastuty, Erna dan Rahmat Febrianto. 2010. “Pengukuran Kualitas Audit: Sebuah

Esai”. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis Volume 5 Nomor 2. Fakultas

Ekonomi, Universitas Andalas. dan Fakultas Ekonomi, Universitas Mataram.

Yavina Nugrahanti, Darsono. 2014. Pengaruh Audit Tenure, Spesialisasi Kantor

Akuntan Publik dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit. Diponegoro

Journal of Accounting. Vol 03 Nomor 03 Hal 1-9. ISSN: 2337 – 3806.

Page 75: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

58

LAMPIRAN

Page 76: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

59

LAMPIRAN 1

Daftar Sampel Perusahaan

NO KODE Nama Perusahaan Industri

1 AKPI Argha Karya Prima Ind. Manufacturing - Plastics & Glass

Products

2 ALDO Alkindo Naratama Manufacturing - Paper & Allied

Products

3 AMFG Asahimas Flat Glass Manufacturing - Stone, Clay, Glass

and Concrete Products

4 APLI Asiaplast Industries Manufacturing - Plastics & Glass

Products

5 ARNA Arwana Citramulia Manufacturing - Stone, Clay, Glass

and Concrete Products

6 ASII Astra International Manufacturing - Automotive and

Allied Products

7 AUTO Astra Otoparts Manufacturing - Automotive and

Allied Products

8 BATA Sepatu Bata Manufacturing - Apparel & Other

Textile Products

9 BUDI Budi Acid Jaya Manufacturing - Chemical & Allied

Products

10 CEKA Cahaya Kalbar Manufacturing - Food & Beverages

11 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Manufacturing - Forage

12 DLTA Delta Djakarta Manufacturing - Food & Beverages

13 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Manufacturing - Chemical & Allied

Products

14 DVLA Darya - Varia Laboratoria Manufacturing - Pharmaceuticals

15 EKAD Ekadharma International Manufacturing - Chemical & Allied

Products

16 GGRM Gudang Garam Manufacturing - Tobacco

Manufacturers

17 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Manufacturing - Tobacco

Manufacturers

Page 77: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

60

NO KODE Nama Perusahaan Industri

18 ICBP Indofood CBP Sukses

Makmur Manufacturing - Food & Beverages

19 IGAR Kageo Igar Jaya Manufacturing - Plastics & Glass

Products

20 INAI Indal Aluminium Industry Manufacturing - Metal & Allied

Products

21 INCI Intanwijaya Intsl Manufacturing - Chemical & Allied

Products

22 INDF Indofood Sukses MKM Manufacturing - Food & Beverages

23 INDS Indospring Manufacturing - Automotive and

Allied Products

24 INTP Indocement Tunggal Prakasa Manufacturing - Cement

25 JECC Jembo Cable Company Manufacturing - Cables

26 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Manufacturing - Forage

27 KAEF Kimia Farma Manufacturing - Pharmaceuticals

28 KBLI KMI Wire and Cable Manufacturing - Cables

29 KBLM Kabelindo Murni Manufacturing - Cables

30 KLBF Kable Farma Manufacturing - Pharmaceuticals

31 LION Lion Metal Works Manufacturing - Metal & Allied

Products

32 LMSH Lionmesh Prima Manufacturing - Metal & Allied

Products

33 MERK Merck Manufacturing - Pharmaceuticals

34 MLBI Multi Bintang Indonesia Manufacturing - Food & Beverages

35 MYOR Mayora Indah Manufacturing - Food & Beverages

36 NIPS Nipress Manufacturing - Automotive and

Allied Products

Page 78: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

61

NO KODE Nama Perusahaan Industri

37 PICO Pelangi Indah Canindo Manufacturing - Metal & Allied

Products

38 PYFA Pyridam Farma Manufacturing - Pharmaceuticals

39 RICY Ricky Putra Globalindo Manufacturing - Textile & Mill

Products

40 ROTI Nippon Indosari Corporindo Manufacturing - Food & Beverages

41 SCCO Supreme Cable Manufacturing

and Commerce Manufacturing - Cables

42 SKBM Sekar Bumi Manufacturing - Food & Beverages

43 SKLT Sekar Laut Manufacturing - Food & Beverages

44 SMGR Semen Gresik Manufacturing - Cement

45 SMSM Selamat Sempurna Manufacturing - Automotive and

Allied Products

46 SRSN Indo Acitama Manufacturing - Chemical & Allied

Products

47 STAR Star Petrochem Manufacturing - Textile & Mill

Products

48 STTP Siantar Top Manufacturing - Food & Beverages

49 TCID Mandom Indonesia Manufacturing - Consumer Goods

50 TOTO Surya Toto Indonesia Manufacturing - Stone, Clay, Glass

and Concrete Products

51 TRIS Trisula International Manufacturing - Textile & Mill

Products

52 TRST Trias Sentosa Manufacturing - Plastics & Glass

Products

53 TSPC Tempo Scan Pasific Manufacturing - Pharmaceuticals

54 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company Manufacturing - Food & Beverages

55 UNIT Nusantara Inti Corpora Manufacturing - Textile & Mill

Products

Page 79: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

62

NO KODE Nama Perusahaan Industri

56 UNVR Unilever Indonesia Manufacturing - Consumer Goods

57 WIIM Wismilak Inti Makmur Manufacturing - Tobacco

Manufacturers

Page 80: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

63

LAMPIRAN 2

Hasil Tabulasi Data Kualitas Audit

KUALITAS AUDIT

NO INISIAL

PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017

1 AKPI 1 1 1 1

2 ALDO 1 1 1 1

3 AMFG 1 1 1 1

4 APLI 1 1 1 1

5 ARNA 0 1 1 1

6 ASII 1 1 1 1

7 AUTO 1 1 1 1

8 BATA 1 1 1 1

9 BUDI 1 1 1 1

10 CEKA 1 1 1 1

11 CPIN 1 1 1 1

12 DLTA 0 0 0 0

13 DPNS 1 1 1 1

14 DVLA 1 1 1 1

15 EKAD 1 1 1 1

16 GGRM 1 1 1 1

17 HMSP 0 0 0 0

18 ICBP 1 1 1 1

19 IGAR 1 1 1 1

20 INAI 1 1 1 1

21 INCI 1 1 1 1

22 INDF 1 1 1 1

23 INDS 1 1 1 1

24 INTP 1 1 1 1

25 JECC 1 1 1 1

26 JPFA 1 1 1 1

27 KAEF 1 1 1 1

28 KBLI 1 1 1 1

29 KBLM 1 1 1 1

30 KLBF 1 1 1 1

31 LION 1 1 1 1

32 LMSH 1 1 1 1

33 MERK 0 0 0 1

34 MLBI 0 0 0 0

Page 81: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

64

KUALITAS AUDIT

NO INISIAL

PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017

35 MYOR 1 1 1 1

36 NIPS 1 1 1 1

37 PICO 1 1 1 1

38 PYFA 1 1 1 1

39 RICY 1 1 1 1

40 ROTI 1 1 1 1

41 SCCO 1 1 1 1

42 SKBM 0 1 1 1

43 SKLT 1 1 1 1

44 SMGR 1 1 1 1

45 SMSM 0 0 0 0

46 SRSN 1 1 1 1

47 STAR 1 1 1 1

48 STTP 1 1 1 1

49 TCID 1 0 1 1

50 TOTO 1 1 1 1

51 TRIS 1 1 1 1

52 TRST 1 1 1 1

53 TSPC 1 1 1 1

54 ULTJ 1 1 1 1

55 UNIT 1 1 1 1

56 UNVR 0 0 0 0

57 WIIM 1 1 1 1

Page 82: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

65

LAMPIRAN 3

Hasil Tabulasi Data Audit Tenure

AUDIT TENURE

NO INISIAL PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017

1 AKPI 1 2 3 4

2 ALDO 1 2 1 1

3 AMFG 1 2 3 4

4 APLI 1 2 3 4

5 ARNA 1 2 3 4

6 ASII 1 2 3 4

7 AUTO 1 2 3 4

8 BATA 1 2 3 4

9 BUDI 1 2 1 2

10 CEKA 1 2 3 4

11 CPIN 1 2 3 4

12 DLTA 1 2 3 4

13 DPNS 1 2 3 4

14 DVLA 1 2 3 4

15 EKAD 1 1 1 1

16 GGRM 1 2 3 4

17 HMSP 1 2 3 4

18 ICBP 1 2 3 4

19 IGAR 1 2 3 1

20 INAI 1 2 3 4

21 INCI 1 1 2 1

22 INDF 1 2 3 4

23 INDS 1 2 3 4

24 INTP 1 2 3 4

25 JECC 1 2 3 4

26 JPFA 1 2 1 1

27 KAEF 1 2 1 2

28 KBLI 1 2 3 4

29 KBLM 1 2 1 1

30 KLBF 1 2 3 4

31 LION 1 2 3 4

32 LMSH 1 1 1 1

33 MERK 1 2 3 4

34 MLBI 1 1 2 3

35 MYOR 1 2 1 2

Page 83: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

66

AUDIT TENURE

NO INISIAL PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017

36 NIPS 1 2 3 4

37 PICO 1 1 1 2

38 PYFA 1 2 3 4

39 RICY 1 2 1 1

40 ROTI 1 2 3 4

41 SCCO 1 2 3 1

42 SKBM 1 1 2 3

43 SKLT 1 2 3 4

44 SMGR 1 2 3 4

45 SMSM 1 2 3 4

46 SRSN 1 2 3 4

47 STAR 1 1 1 1

48 STTP 1 2 3 1

49 TCID 1 2 3 4

50 TOTO 1 2 3 4

51 TRIS 1 1 2 1

52 TRST 1 2 3 4

53 TSPC 1 2 3 4

54 ULTJ 1 2 3 4

55 UNIT 1 2 3 1

56 UNVR 1 2 3 4

57 WIIM 1 2 3 4

Page 84: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

67

LAMPIRAN 4

Hasil Tabulasi Data Rotasi Audit

ROTASI AUDIT

NO INISIAL PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017

1 AKPI 0 1 0 0

2 ALDO 1 0 1 1

3 AMFG 1 1 0 0

4 APLI 0 1 1 1

5 ARNA 1 1 0 1

6 ASII 0 1 0 1

7 AUTO 1 0 1 1

8 BATA 0 0 1 0

9 BUDI 0 0 1 0

10 CEKA 1 1 1 1

11 CPIN 1 0 0 1

12 DLTA 0 1 1 1

13 DPNS 0 1 0 0

14 DVLA 1 1 0 0

15 EKAD 0 1 1 0

16 GGRM 1 0 1 0

17 HMSP 0 0 1 0

18 ICBP 1 1 1 1

19 IGAR 1 0 1 1

20 INAI 1 0 0 1

21 INCI 1 1 0 0

22 INDF 1 1 1 0

23 INDS 1 0 0 1

24 INTP 1 1 0 0

25 JECC 1 0 1 1

26 JPFA 1 0 1 1

27 KAEF 1 0 1 0

28 KBLI 0 1 0 1

29 KBLM 0 0 1 1

30 KLBF 1 1 0 1

31 LION 0 1 0 1

32 LMSH 1 1 1 1

33 MERK 1 0 1 1

34 MLBI 1 1 0 1

35 MYOR 1 0 1 0

Page 85: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

68

ROTASI AUDIT

NO INISIAL PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017

36 NIPS 0 0 1 0

37 PICO 0 1 1 0

38 PYFA 1 0 1 0

39 RICY 1 0 1 1

40 ROTI 1 0 0 1

41 SCCO 0 0 1 1

42 SKBM 1 1 1 0

43 SKLT 1 0 1 0

44 SMGR 0 0 1 0

45 SMSM 0 0 1 1

46 SRSN 0 0 1 1

47 STAR 1 1 1 1

48 STTP 0 1 1 1

49 TCID 0 1 0 0

50 TOTO 1 1 1 1

51 TRIS 1 1 1 1

52 TRST 1 0 1 1

53 TSPC 1 0 0 1

54 ULTJ 0 1 1 1

55 UNIT 1 0 0 1

56 UNVR 1 0 0 1

57 WIIM 0 0 1 0

Page 86: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

69

LAMPIRAN 5

Hasil Tabulasi Data Umur Publikasi

UMUR PUBLIKASI

NO INISIAL PERUSAHAAN IPO 2014 2015 2016 2017

1 AKPI 18-Dec-1992 22 23 24 25

2 ALDO 12-Jul-2011 3 4 5 6

3 AMFG 8-Nov-1995 19 20 21 22

4 APLI 1-May-2000 14 15 16 17

5 ARNA 17-Jul-2001 13 14 15 16

6 ASII 4-Apr-1990 24 25 26 27

7 AUTO 15-Jun-1998 16 17 18 19

8 BATA 24-Mar-1982 32 33 34 35

9 BUDI 8-May-1995 19 20 21 22

10 CEKA 9-Jul-1996 18 19 20 21

11 CPIN 18-Mar-1991 23 24 25 26

12 DLTA 12-Feb-1984 30 31 32 33

13 DPNS 8-Aug-1990 24 25 26 27

14 DVLA 11-Nov-1994 20 21 22 23

15 EKAD 14-Aug-1990 24 25 26 27

16 GGRM 6-Feb-2008 6 7 8 9

17 HMSP 15-Aug-1990 24 25 26 27

18 ICBP 7-Oct-2010 4 5 6 7

19 IGAR 5-Nov-1990 24 25 26 27

20 INAI 5-Dec-1994 20 21 22 23

21 INCI 24-Jul-1990 24 25 26 27

22 INDF 14-Jul-1994 20 21 22 23

23 INDS 10-Aug-1990 24 25 26 27

24 INTP 5-Dec-1989 25 26 27 28

25 JECC 18-Nov-1992 22 23 24 25

26 JPFA 23-Oct-1989 25 26 27 28

27 KAEF 4-Jul-2001 13 14 15 16

28 KBLI 6-Jul-1992 22 23 24 25

29 KBLM 1-Jun-1992 22 23 24 25

30 KLBF 30-Jul-1991 23 24 25 26

31 LION 20-Aug-1993 21 22 23 24

32 LMSH 4-Jun-1990 24 25 26 27

33 MERK 23-Jul-1981 33 34 35 36

34 MLBI 17-Jan-1994 20 21 22 23

35 MYOR 4-Jul-1990 24 25 26 27

Page 87: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

70

UMUR PUBLIKASI

NO INISIAL PERUSAHAAN IPO 2014 2015 2016 2017

36 NIPS 24-Jul-1991 23 24 25 26

37 PICO 23-Sep-1996 18 19 20 21

38 PYFA 16-Oct-2001 13 14 15 16

39 RICY 22-Jan-1998 16 17 18 19

40 ROTI 28-Jan-2010 4 5 6 7

41 SCCO 20-Jul-1982 32 33 34 35

42 SKBM 28-Sep-2012 2 3 4 5

43 SKLT 8-Sep-1993 21 22 23 24

44 SMGR 8-Jul-1991 23 24 25 26

45 SMSM 9-Sep-1996 18 19 20 21

46 SRSN 11-Jan-1993 21 22 23 24

47 STAR 13-Jul-2011 3 4 5 6

48 STTP 16-Dec-1996 18 19 20 21

49 TCID 23-Sep-1993 21 22 23 24

50 TOTO 30-Oct-1990 24 25 26 27

51 TRIS 28-Jun-2012 2 3 4 5

52 TRST 2-Jul-1990 24 25 26 27

53 TSPC 17-Jun-1994 20 21 22 23

54 ULTJ 2-Jul-1990 24 25 26 27

55 UNIT 18-Apr-2002 12 13 14 15

56 UNVR 11-Jan-1982 32 33 34 35

57 WIIM 18-Dec-2012 2 3 4 5

Page 88: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

71

LAMPIRAN 6

Nilai Return of Assets Perusahaan Sampel

NO INISIAL

PERUSAHAAN

ROA

2014 2015 2016 2017

1 AKPI 0,015563 0,009588395 0,020029 0,004857

2 ALDO 0,06078 0,065788007 0,061486 0,058222

3 AMFG 0,117622 0,079935367 0,047311 0,006153

4 APLI 0,035482 0,004851507 0,065652 0,031019

5 ARNA 0,20767 0,049770034 0,059211 0,076301

6 ASII 0,093765 0,063613584 0,069894 0,078354

7 AUTO 0,066313 0,022504953 0,033083 0,037107

8 BATA 0,091944 0,162864693 0,052478 0,062703

9 BUDI 0,011516 0,006451409 0,013174 0,015544

10 CEKA 0,031929 0,071710572 0,175107 0,077135

11 CPIN 0,082802 0,073549115 0,09194 0,101816

12 DLTA 0,289239 0,221739117 0,203365 0,208197

13 DPNS 0,054032 0,035919063 0,033801 0,019331

14 DVLA 0,065739 0,078395798 0,099312 0,098879

15 EKAD 0,099546 0,120711499 0,129089 0,095631

16 GGRM 0,09329 0,101610771 0,105997 0,116168

17 HMSP 0,358734 0,272641689 0,300229 0,2937

18 ICBP 0,102846 0,110055697 0,125642 0,112057

19 IGAR 0,157308 0,133918619 0,157704 0,141079

20 INAI 0,024683 0,02151135 0,026551 0,03184

21 INCI 0,074832 0,100035704 0,037085 0,054493

22 INDF 0,060753 0,040394635 0,064094 0,058507

23 INDS 0,055996 0,000757194 0,020004 0,046677

24 INTP 0,183261 0,157630952 0,128366 0,064435

25 JECC 0,022464 0,001814306 0,083431 0,043234

26 JPFA 0,024866 0,030565287 0,112805 0,052531

27 KAEF 0,080708 0,077309779 0,058882 0,054413

28 KBLI 0,053716 0,074346637 0,178655 0,119112

29 KBLM 0,031671 0,019499762 0,031044 0,035618

30 KLBF 0,170643 0,15023595 0,154399 0,147642

31 LION 0,080972 0,071979458 0,061745 0,013613

32 LMSH 0,052491 0,014534336 0,038401 0,080459

33 MERK 0,256164 0,222155644 0,206796 0,17081

34 MLBI 0,356282 0,236527258 0,431698 0,526704

35 MYOR 0,039777 0,110223439 0,107463 0,109344

Page 89: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

72

NO INISIAL

PERUSAHAAN

ROA

2014 2015 2016 2017

36 NIPS 0,041216 0,019817109 0,036943 0,023241

37 PICO 0,025894 0,024720527 0,021538 0,023359

38 PYFA 0,015421 0,019300249 0,030805 0,044668

39 RICY 0,012905 0,011238343 0,01089 0,012047

40 ROTI 0,088034 0,099965391 0,095826 0,029688

41 SCCO 0,083103 0,089738688 0,139021 0,067193

42 SKBM 0,994728 0,052494817 0,022508 0,015946

43 SKLT 0,050028 0,053211933 0,036333 0,036101

44 SMGR 0,162173 0,118612611 0,10254 0,041725

45 SMSM 0,240167 0,207785837 0,222727 0,227307

46 SRSN 0,031402 0,027008376 0,015417 0,027115

47 STAR 0,00045 0,000420956 0,00067 0,000967

48 STTP 0,072718 0,096743224 0,074523 0,092222

49 TCID 0,094345 0,261502859 0,074166 0,075843

50 TOTO 0,142458 0,116922322 0,065299 0,098686

51 TRIS 0,069591 0,076473944 0,039414 0,026055

52 TRST 0,009277 0,007539885 0,01027 0,011461

53 TSPC 0,104427 0,084207075 0,082829 0,074963

54 ULTJ 0,097001 0,147768593 0,167443 0,137206

55 UNIT 0,000801 0,000838046 0,001988 0,002491

56 UNVR 0,415017 0,372016876 0,381631 0,370486

57 WIIM 0,084429 0,097625015 0,078522 0,033115

Page 90: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

73

LAMPIRAN 7

Nilai Earnings Perusahaan Sampel

NO INISIAL

PERUSAHAAN

EARNINGS

2014 2015 2016 2017

1 AKPI 34.659.623.000 27.644.714.000 52.393.857.000 13.333.970.000

2 ALDO 21.070.935.796 24.079.122.338 25.229.505.223 29.035.395.397

3 AMFG 464.152.000.000 341.346.000.000 260.444.000.000 38.569.000.000

4 APLI 9.691.077.438 1.854.274.736 25.109.482.194 12.367.185.497

5 ARNA 261.651.053.219 71.209.943.348 91.375.910.975 122.183.909.643

6 ASII 22.131.000.000.000 15.613.000.000.000 18.302.000.000.000 23.165.000.000.000

7 AUTO 954.086.000.000 322.701.000.000 483.421.000.000 547.781.000.000

8 BATA 71.246.429.000 129.519.446.000 42.231.663.000 53.654.376.000

9 BUDI 28.524.000.000 21.070.000.000 38.624.000.000 45.691.000.000

10 CEKA 41.001.414.954 106.549.446.980 249.697.013.626 107.420.886.839

11 CPIN 1.745.724.000.000 1.832.598.000.000 2.225.402.000.000 2.496.787.000.000

12 DLTA 288.499.375.000 230.236.585.000 243.589.485.000 279.159.018.000

13 DPNS 14.528.830.097 9.859.176.172 10.009.391.103 5.963.420.071

14 DVLA 81.597.761.000 107.894.430.000 152.083.400.000 162.249.293.000

15 EKAD 40.985.863.205 47.040.256.456 90.685.821.530 76.195.665.729

16 GGRM 5.432.667.000.000 6.452.834.000.000 6.672.682.000.000 7.755.347.000.000

17 HMSP 10.181.083.000.000 10.363.308.000.000 12.762.229.000.000 12.670.534.000.000

18 ICBP 2.574.172.000.000 2.923.148.000.000 3.631.301.000.000 3.543.173.000.000

19 IGAR 55.155.278.768 51.416.184.307 69.305.629.795 72.376.683.136

20 INAI 22.058.700.759 28.615.673.167 35.552.975.244 38.651.704.520

21 INCI 11.056.884.369 16.960.660.023 9.988.836.259 16.554.272.131

22 INDF 5.229.489.000.000 3.709.501.000.000 5.266.906.000.000 5.145.063.000.000

Page 91: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

74

NO INISIAL

PERUSAHAAN

EARNINGS

2014 2015 2016 2017

23 INDS 127.819.512.585 1.933.819.152 49.556.367.334 113.639.539.901

24 INTP 5.293.416.000.000 4.356.661.000.000 3.870.319.000.000 1.859.818.000.000

25 JECC 23.904.334.000 2.464.669.000 132.423.161.000 83.355.370.000

26 JPFA 391.866.000.000 524.484.000.000 2.171.608.000.000 1.107.810.000.000

27 KAEF 257.836.015.297 265.549.762.082 271.597.947.663 331.707.917.461

28 KBLI 72.026.856.790 115.371.098.970 334.338.838.592 358.974.051.474

29 KBLM 20.498.841.379 12.760.365.612 19.839.776.249 43.994.949.645

30 KLBF 2.122.677.647.816 2.057.694.281.873 2.350.884.933.551 2.453.251.410.604

31 LION 49.001.630.102 46.018.637.487 42.345.417.055 9.282.943.009

32 LMSH 7.403.115.436 1.944.443.395 6.252.814.811 12.967.113.850

33 MERK 182.147.224.000 142.545.462.000 153.842.847.000 144.677.294.000

34 MLBI 794.883.000.000 496.909.000.000 982.129.000.000 1.322.067.000.000

35 MYOR 409.618.689.484 1.250.233.128.560 1.388.676.127.665 1.630.953.830.893

36 NIPS 49.741.721.000 30.671.338.000 65.683.137.000 44.110.825.000

37 PICO 16.226.153.752 14.975.406.018 13.753.451.941 16.824.380.227

38 PYFA 2.661.022.001 3.087.104.465 5.146.317.041 7.127.402.168

39 RICY 15.124.699.961 13.465.713.464 14.033.426.519 16.558.562.698

40 ROTI 188.648.345.876 270.538.700.440 279.777.368.831 135.364.021.139

41 SCCO 137.618.900.727 159.119.646.125 340.593.630.534 269.730.298.809

42 SKBM 649.534.031.113 40.150.568.862 22.545.456.050 25.880.464.791

43 SKLT 16.855.973.113 20.066.791.849 20.646.121.074 22.970.715.348

44 SMGR 5.567.659.839.000 4.525.441.038.000 4.535.036.823.000 2.043.025.914.000

45 SMSM 422.126.000.000 461.307.000.000 502.192.000.000 555.388.000.000

46 SRSN 14.600.316.000 15.504.788.000 11.056.051.000 17.698.567.000

Page 92: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

75

NO INISIAL

PERUSAHAAN

EARNINGS

2014 2015 2016 2017

47 STAR 348.916.778 306.885.570 462.555.307 594.726.798

48 STTP 123.635.526.965 185.705.201.171 174.176.717.866 216.024.079.834

49 TCID 175.828.646.432 544.474.278.014 162.059.596.347 179.126.382.068

50 TOTO 293.803.908.949 285.236.780.659 168.564.583.718 278.935.804.544

51 TRIS 36.522.815.125 44.185.600.626 25.213.015.324 14.198.889.550

52 TRST 30.256.039.162 25.314.103.403 33.794.866.940 38.199.681.742

53 TSPC 585.790.816.012 529.218.651.807 545.493.536.262 557.339.581.996

54 ULTJ 283.061.430.451 523.100.215.029 709.825.635.742 711.681.000.000

55 UNIT 352.883.734 385.953.128 860.775.733 1.062.124.056

56 UNVR 5.926.720.000.000 5.851.805.000.000 6.390.672.000.000 7.004.562.000.000

57 WIIM 112.673.763.260 131.081.111.587 106.290.306.868 40.589.790.851

Page 93: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

76

LAMPIRAN 8

Nilai Assets Perusahaan Sampel

NO INISIAL

PERUSAHAAN

TOTAL ASSET

2014 2015 2016 2017

1 AKPI 2.227.042.590.000 2.883.143.132.000 2.615.909.190.000 2.745.325.833.000

2 ALDO 346.674.687.826 366.010.819.198 410.330.576.602 498.701.656.995

3 AMFG 3.946.125.000.000 4.270.275.000.000 5.504.890.000.000 6.267.816.000.000

4 APLI 273.126.657.794 382.205.919.090 382.461.777.452 398.698.779.619

5 ARNA 1.259.938.133.543 1.430.779.475.454 1.543.216.299.146 1.601.346.561.573

6 ASII 236.027.000.000.000 245.435.000.000.000 261.855.000.000.000 295.646.000.000.000

7 AUTO 14.387.568.000.000 14.339.110.000.000 14.612.274.000.000 14.762.309.000.000

8 BATA 774.891.087.000 795.257.974.000 804.742.917.000 855.691.231.000

9 BUDI 2.476.982.000.000 3.265.953.000.000 2.931.807.000.000 2.939.456.000.000

10 CEKA 1.284.150.037.341 1.485.826.210.015 1.425.964.152.418 1.392.636.444.501

11 CPIN 21.083.004.000.000 24.916.656.000.000 24.204.994.000.000 24.522.593.000.000

12 DLTA 997.443.167.000 1.038.321.916.000 1.197.796.650.000 1.340.842.765.000

13 DPNS 268.891.042.610 274.483.110.371 296.129.565.784 308.491.173.960

14 DVLA 1.241.239.780.000 1.376.278.237.000 1.531.365.558.000 1.640.886.147.000

15 EKAD 411.726.182.748 389.691.595.500 702.508.630.708 796.767.646.172

16 GGRM 58.234.278.000.000 63.505.413.000.000 62.951.634.000.000 66.759.930.000.000

17 HMSP 28.380.630.000.000 38.010.724.000.000 42.508.277.000.000 43.141.063.000.000

18 ICBP 25.029.488.000.000 26.560.624.000.000 28.901.948.000.000 31.619.514.000.000

19 IGAR 350.619.526.939 383.936.040.590 439.465.673.296 513.022.591.574

20 INAI 893.663.745.450 1.330.259.296.537 1.339.032.413.455 1.213.916.545.120

21 INCI 147.755.842.523 169.546.066.314 269.351.381.344 303.788.390.330

22 INDF 86.077.251.000.000 91.831.526.000.000 82.174.515.000.000 87.939.488.000.000

Page 94: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

77

NO INISIAL

PERUSAHAAN

TOTAL ASSET

2014 2015 2016 2017

23 INDS 2.282.666.078.493 2.553.928.346.219 2.477.272.502.538 2.434.617.337.849

24 INTP 28.884.635.000.000 27.638.360.000.000 30.150.580.000.000 28.863.676.000.000

25 JECC 1.064.129.232.000 1.358.464.081.000 1.587.210.576.000 1.927.985.352.000

26 JPFA 15.758.959.000.000 17.159.466.000.000 19.251.026.000.000 21.088.870.000.000

27 KAEF 3.194.664.199.612 3.434.879.313.034 4.612.562.541.064 6.096.148.972.533

28 KBLI 1.340.881.252.563 1.551.799.840.976 1.871.422.416.044 3.013.760.616.985

29 KBLM 647.249.655.440 654.385.717.061 639.091.366.917 1.235.198.847.468

30 KLBF 12.439.267.396.015 13.696.417.381.439 15.226.009.210.657 16.616.239.416.335

31 LION 605.165.911.239 639.330.150.373 685.812.995.987 681.937.947.736

32 LMSH 141.034.984.628 133.782.751.041 162.828.169.250 161.163.426.840

33 MERK 711.055.830.000 641.646.818.000 743.934.894.000 847.006.544.000

34 MLBI 2.231.051.000.000 2.100.853.000.000 2.275.038.000.000 2.510.078.000.000

35 MYOR 10.297.997.020.540 11.342.715.686.221 12.922.421.859.142 14.915.849.800.251

36 NIPS 1.206.854.400.000 1.547.720.090.000 1.777.956.390.000 1.897.962.447.000

37 PICO 626.626.507.164 605.788.310.444 638.566.761.462 720.238.957.745

38 PYFA 172.557.400.461 159.951.537.229 167.062.795.608 159.563.931.041

39 RICY 1.172.012.468.004 1.198.193.867.892 1.288.683.925.066 1.374.444.788.282

40 ROTI 2.142.894.276.216 2.706.323.637.034 2.919.640.858.718 4.559.573.709.411

41 SCCO 1.656.007.190.010 1.773.144.328.632 2.449.935.491.586 4.014.244.589.706

42 SKBM 652.976.510.619 764.848.248.710 1.001.657.012.004 1.623.027.475.045

43 SKLT 336.932.338.819 377.110.748.359 568.239.939.951 636.284.210.210

44 SMGR 34.331.674.737.000 38.153.118.932.000 44.226.895.982.000 48.963.502.966.000

45 SMSM 1.757.634.000.000 2.220.108.000.000 2.254.740.000.000 2.443.341.000.000

46 SRSN 464.949.206.000 574.073.314.000 717.149.704.000 652.726.454.000

Page 95: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

78

NO INISIAL

PERUSAHAAN

TOTAL ASSET

2014 2015 2016 2017

47 STAR 775.917.827.931 729.020.553.284 690.187.353.961 614.705.038.056

48 STTP 1.700.204.093.895 1.919.568.037.170 2.337.207.195.055 2.342.432.443.196

49 TCID 1.863.679.837.324 2.082.096.848.703 2.185.101.038.101 2.361.807.189.430

50 TOTO 2.062.386.924.390 2.439.540.859.205 2.581.440.938.262 2.826.490.815.501

51 TRIS 524.822.079.973 577.786.346.557 639.701.164.511 544.968.319.987

52 TRST 3.261.285.495.052 3.357.359.499.954 3.290.596.224.286 3.332.905.936.010

53 TSPC 5.609.556.653.195 6.284.729.099.203 6.585.807.349.438 7.434.900.309.021

54 ULTJ 2.918.133.278.435 3.539.995.910.248 4.239.199.641.365 5.186.940.000.000

55 UNIT 440.522.832.644 460.539.382.206 432.913.180.372 426.384.622.878

56 UNVR 14.280.670.000.000 15.729.945.000.000 16.745.695.000.000 18.906.413.000.000

57 WIIM 1.334.544.790.387 1.342.700.045.391 1.353.634.132.275 1.225.712.093.041

Page 96: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

79

LAMPIRAN 9

Hasil Output SPSS

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 228 ,0 1,0 ,886 ,3186

AT 228 1,0 4,0 2,136 1,1122

RA 228 ,0 1,0 ,588 ,4933

UP 228 2,0 36,0 20,693 7,9515

Valid N (listwise) 228

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 228 100,0

Missing Cases 0 ,0

Total 228 100,0

Unselected Cases 0 ,0

Total 228 100,0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

,0 0

1,0 1

Page 97: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

80

Categorical Variables Codings

Frequency

Parameter coding

(1)

RA ,0 94 1,000

1,0 134 ,000

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 168,541 1,544

2 161,968 1,971

3 161,821 2,048

4 161,820 2,050

5 161,820 2,050

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 161,820

c. Estimation terminated at iteration number 5 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

ROA Percentage

Correct ,0 1,0

Step 0 ROA ,0 0 26 ,0

1,0 0 202 100,0

Overall Percentage 88,6

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

Page 98: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

81

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 2,050 ,208 96,821 1 ,000 7,769

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables AT ,076 1 ,783

RA(1) ,093 1 ,761

UP 11,120 1 ,001

Overall Statistics 11,655 3 ,009

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant AT RA(1) UP

Step 1 1 161,743 2,206 ,026 ,108 -,037

2 149,492 3,555 ,059 ,204 -,083

3 147,696 4,455 ,084 ,237 -,118

4 147,623 4,688 ,090 ,238 -,127

5 147,623 4,698 ,090 ,238 -,127

6 147,623 4,698 ,090 ,238 -,127

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 161,820

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed

by less than ,001.

Page 99: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

82

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 14,198 3 ,003

Block 14,198 3 ,003

Model 14,198 3 ,003

Model Summary

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 147,623a ,060 ,119

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 12,832 8 ,118

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

ROA = ,0 ROA = 1,0

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 11 7,135 13 16,865 24

2 1 3,834 22 19,166 23

3 0 3,375 23 19,625 23

4 3 2,894 20 20,106 23

5 3 2,543 20 20,457 23

6 2 2,187 21 20,813 23

7 2 1,891 21 21,109 23

8 2 1,317 21 21,683 23

9 1 ,595 22 22,405 23

10 1 ,230 19 19,770 20

Page 100: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

83

Classification Tablea

Observed

Predicted

ROA Percentage

Correct ,0 1,0

Step 1 ROA ,0 0 26 ,0

1,0 0 202 100,0

Overall Percentage 88,6

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a AT ,303 ,340 ,793 1 ,043 1,353 ,695 2,634

RA(1) ,289 ,745 ,151 1 ,004 1,336 ,310 5,753

UP -,127 ,039 10,767 1 ,001 ,881 ,816 ,950

Constant 4,698 1,007 21,750 1 ,000 109,767

a. Variable(s) entered on step 1: AT, RA, UP.

Correlation Matrix

Constant AT RA(1) UP

Step 1 Constant 1,000 -,228 -,131 -,871

AT -,228 1,000 -,023 -,198

RA(1) -,131 -,023 1,000 -,033

UP -,871 -,198 -,033 1,000

Page 101: Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, dan Umur Publikasi ...

84

Casewise Listb

Case

Selected

Statusa

Observed

Predicted

Predicted

Group

Temporary Variable

ROA Resid ZResid

5 S 0** ,958 1 -,958 -4,798

17 S 0** ,878 1 -,878 -2,686

34 S 0** ,904 1 -,904 -3,076

42 S 0** ,989 1 -,989 -9,653

45 S 0** ,939 1 -,939 -3,933

74 S 0** ,874 1 -,874 -2,637

91 S 0** ,893 1 -,893 -2,886

102 S 0** ,937 1 -,937 -3,861

106 S 0** ,889 1 -,889 -2,834

148 S 0** ,911 1 -,911 -3,191

159 S 0** ,919 1 -,919 -3,366

188 S 0** ,866 1 -,866 -2,542

205 S 0** ,886 1 -,886 -2,782

216 S 0** ,916 1 -,916 -3,305

a. S = Selected, U = Unselected cases, and ** = Misclassified cases.

b. Cases with studentized residuals greater than 2,000 are listed.