PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPEDENSI TERHADAP …
Transcript of PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPEDENSI TERHADAP …
PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPEDENSI
TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR
(STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI KOTA JAMBI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
OLEH:
MAYA LESTARI
NIM : SES 130305
KOSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang di ajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata 1 (S1) di fakultas ekonomi
dan bisnis islam UIN STS jambi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN STS Jambi.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
hasil dari jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN STS Jambi.
Jambi, Februari 2018
Maya Lestari
iii
NOTA DINAS
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
v
MOTTO
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi
Maha melihat.” (QS. annisa ayat: 58)
vi
PERSEMBAHAN
Dengan Rahmat Allah SWT
Sujud syukur ku persembahkan pada ALLAH yang maha kuasa, berkat dan rahamat
detak jantung, denyut nadi, nafas dan putaran roda kehidupan yang diberikan-Nya
hinga saat ini saya dapat mempersembahkan skripsi ku pada orang-orang tersayang:
Kedua orang tua ku Bapak ( Armansyah ) dan Ibunda ku ( Sunarsih ) Tercinta yang
tak pernah lelah membesarkan ku dengan penuh kasih sayang, serta memberi
dukungan, perjuangan, motivasi dan pengorbanan dalam hidup ini.
Kakak ku beserta istrinya ( Bambang Arianto Dan Etta Yossyana ) yang selalu
memberikan dukungan, semangat dan selalu mengisi hari-hariku dengan canda tawa
dan kasih sayangnya.
Kepada Rekan Kerja Penulis PT.INTI ( Catur, Gilang, Elsa, Wawan Dan Hasan )
yang selalu memberi saran dan Motivasi kepada Penulis Dan mengingatkan Penulis
jika ada kekurangan dalam proses penyusunan skripsi ini
Sahabat seperjuanganku ( Alm. Muhammad Ami Fadli, Nana Aulia, Noviral, Nizam,
Adrian Codot, ) yang selalu memberi semangat dan dukungan serta canda tawa yang
sangat mengesankan selama masa pekuliahan, susah senang dirasakan bersama dan
sahabat-sahabat seperjuanganku yang lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Terima kasih buat kalian semua.
Jambi, Februari 2018
Maya Lestari
SES130305
vii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis secara empiris
pengaruh akuntabilitas dan indenpedensi terhadap kualitas hasil kerja auditor bank
Syariah Mandiri Area Jambi. Menganalisis tentang kualitas hasil kerja auditor
Internal dan Eksternal dalam melakukan perkerjaan di Bank Syariah Mandiri Area
Jambi. Oleh karena itu penulis memfokuskan permasalahan skripsi ini pada tiga hal,
pertama bagaimana pengaruh Akuntabilitas Auditor terhadap Kualitas Audit pada
Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Kedua bagaimana pengaruh Independensi Auditor
terhadap Kualitas Audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi. dan ketiga
Bagaimana pengaruh Akuntabilitas Auditor dan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit secara simultan pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Tipe
penelitian Deskriptif Kuantitatif dengan pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah dengan menggunakan purposive sampling. Untuk menganalisis data yang
telah dikumpulkan maka akan digunakan model ekonometrika. Model ekonometrika
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda, yang
diselesaikan dengan bantuan program analisis statistika. Hasil Penelitian yang
diperoleh berdasarkan analisis dan pembahasan ditemukan adanya pengaruh positif
terhadap indenpensi dan akuntabilitas terhadap kualitas audit hal ini terbukti dengan
nilai koefisien R yang bernilai positif antara akuntabilitas sebesar 76,5% kualitas
audit pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi.
viii
ABSTRACT
The purpose of this research is to know and analyze empirically influence of
accountability and indenpedensi to quality of work result of bank auditor of Syariah
Mandiri Area Jambi. Analyzing about the quality of Internal and External auditor's
work in conducting work at Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Therefore, the authors
focus the problem of this thesis on three things, first how the influence of Auditor
Accountability to Quality Audit at Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Second how
the influence of Auditor Independence on Quality Audit at Bank Syariah Mandiri
Area Jambi. and third How the influence of Auditor Accountability and Auditor
Independence to Audit Quality simultaneously at Bank Syariah Mandiri Area Jambi.
Type of Descriptive Quantitative research with sampling in this research is by using
purposive sampling. To analyze the data that has been collected it will be used
econometric model. The econometric model used in this study is multiple linear
regression model, which is completed with the help of statistical analysis program.
The results obtained based on the analysis and discussion found a positive influence
on the indenpensi and accountability of audit quality is evidenced by the value of
positive R coefficient R between accountability of 76.5% quality audit at Bank
Syariah Mandiri in Jambi Area.
ix
KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّ حِيْمِ
Allhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat teriring salam kita haturkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Adapun Skripsi yang berjudul “Pengaruh Akuntabilitas Dan Indepedensi
Terhadap Hasil Kerja Auditor ( Studi Pada Bank Syariah Mandiri Kota
Jambi)” Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
Melalui Kesempatan, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr.H.Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Bapak Dr. H.Su'aidi, MA., Ph. D selaku Wakil Rektor I, dan Bapak Dr. H.
Hidayat, M. Pd selaku Wakil Rektor II, dan Ibu Dr. Fadhilah, M.Ag selaku Wakil
Rektor III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. Subhan, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr Rafidah, SE, M.EI
selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Dr. Novi Mubyarto, SEselaku Wakil Dekan III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE. M.EI selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan
Ibu Mellya Embun Baining SE. M.EI selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
x
6. Dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen Pembimbing Skripsi I Bapak
Drs. Fathuddin Abdi, SmHk., MM , dan Ibu Dr. Rofiko Ferawati, SE M.EI
selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang dengan sabar membimbing saya.
7. Seluruh Dosen, Staff Akademik dan Seluruh perangakat Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Yang selama penulis
menjalani perkuliahan telah memberikan banyak ilmu, nasehat, bimbingan serta
bantuan.
8. Serta kepada seluruh teman-teman seperjuangan jurusan Ekonomi syariah
angkatan 2013 yang telah memberikan semangat, dukungan serta berbagi
pengalaman dan kenangan indah selama perkuliahan di UIN STS Jambi.
Di samping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurna sehingga banyak kekurangan dan kelemahan yang ditemukan. Untuk itu
penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kritikan juga
saran demi perbaikan skripsi ini . Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya atas
bantuan yang telah diberikan kepada penulis serta semoga skripsi ini bermanfaat bagi
kita semua. Amiin Ya Rabbal Alamin.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
NOTA DINAS ....................................................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 11
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 12
E. Batasan Masalah ................................................................................ 13
F. Kerangka Teori .................................................................................. 14
G. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 25
BAB II. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 27
B. Jenis dan Sumber data ........................................................................ 27
C. Operasional Variabel .......................................................................... 28
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 30
E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 33
F. Sistematika Penulisan......................................................................... 34
xii
BAB III. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri ......................................... 35
B. Visi Dan Misi Bank Syariah Mandiri ................................................. 37
C. Manajemen Bank Syariah Mandiri .................................................... 38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Asumsi klasik .................................................................... 48
B. Hasil Uji Regresi berganda ................................................................ 54
C.Pembahasan ......................................................................................... 59
a. Pengaruh Akuntabilitas Auditor Terhadap Hasil Kerja
Audit Pada Bank Syariah Mandiri ..................................................... 59
b. Pengaruh Indepedensi Auditor Terhadap Hasil Kerja
Audit Pada Bank Syariah Mandiri ..................................................... 60
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 63
B. Saran................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN -LAMPIRAN
CURRICULUM VINTE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 23
Tabel 2.1 Penilaian dan Kelas Interval ....................................................... 32
Tabel 4.1 Penyebaran Quisioner Berdasarkan Unit Bisnis BSM Area Jambi 45
Tabel 4.2 Rincian Kuisioner ...................................................................... 46
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 47
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur ................................... 47
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........... 48
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 51
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................... 52
Tabel 4.8 Hasil Uji T ................................................................................... 56
Tabel 4.6 Hasil Uji F ................................................................................... 58
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ 25
Gambar 3.1 Bagan Organisasi Mandiri ....................................................... 43
Gambar 4.1 Grafik Hitogram ...................................................................... 49
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas................................................................ 50
Gambar 4.3 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot ..................... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi
yang terjadi antara manajer dan pemegang saham, sehingga perusahaan harus
semakin kritis dalam memilih Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit
laporan keuangan perusahaan. Jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa
yang paling dikenal dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa
tradisional. Bank Syariah Mandiri Area Jambi yang berkedudukan di Jalan Jend
Gatot Subroto No 127 a/b juga menggunakan jasa dari akuntan publik.
Dalam hal ini akuntan publik berfungsi sebagai pihak ketiga yang
menghubungkan manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan yang
berkepentingan, untuk memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan yang
disajikan manajemen dapat dipercaya sebagai dasar dalam membuat keputusan.
Menurut Sukrisno pengertian Auditing “Suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan
yang telah disusun oleh pihak manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai laporan kewajaran laporan keuangan tersebut”. 1
Berdasarkan penjelasan
1Agoes, Sukrisno. “Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik”.: Salemba
Empat. Jakarta. 2011.Hal 1.
2
diatas dapat disimpulkan bahwa pihak luar perusahaan mendasarkan keputusannya
kepada hasil kerja auditor.
Dengan adanya pencatatan keuangan yang baik dalam pandangan islam dalam
pengoprasionalannya tentunya menerapkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan
syariah. Penerapan prinsip-prinsip syariah ini telah ditetapkan oleh Allah dalam Al-
Qur’an, sebagaimana yang terdapat dalam surah Al-Jasiyah ayat 18:
يَعْلَمُىنَ لَا الَّذِيهَ أَهْىَاءَ تَتَّبِعْ وَلَا فَاتَّبِعْهَا الْأَمْرِ مِهَ شَرِيعَةٍ عَلَىٰ جَعَلْنَاكَ ثُمَّ
Artinya: “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)
dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa
nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.”(Q.S. Al Jatsiayh:18).
Makna dari kata “syariah” dalam ayat tersebut adalah perintah untuk
menerapkan prinsip-prinsip Islam dan menjadikannya sebagai kerangka atau
pedoman dalam melakukan segala aktivitas. Oleh karena itu untuk senantiasa
memastikan kesesuaian (Compliance) lembaga keuangan Islam terhadap prinsip-
prinsip Islam, diperlukan adanya audit.
Audit Syariah memiliki peranan yang sangat penting untuk menumbuhkan
kesadaran pada lembaga keuangan Islam bahwa setiap lembaga harus turut
berkontribusi terhadap tercapainya tujuan hukum Islam (Maqashid Syariah). Selain
itu ruang lingkup audit syariah harus diperluas , tidak hanya sebatas pada proses
pemeriksaan sistematis atas kepatuhan (Compliance) terhadap prinsip-prinsp Islam.
khusus di Indonesia standar yang digunakan adalah Pernyataan Standar Akuntansi
3
Keuangan (PSAK). Khusus untuk audit syariah, dalam melakukan audit selain
kesesuaian atas standar akuntansi, juga harus sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah.
Untuk auditor, kualitas hasil kerja dilihat dari kualitas audit yang dihasilkan
yang dinilai dari seberapa banyak auditor memberikan respon yang benar dari setiap
pekerjaan audit yang diselesaikan. Ini berarti berkualitas atau tidaknya hasil pekerjaan
auditor akan mempengaruhi kesimpulan akhir auditor dan secara tidak langsung juga
akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang akan diambil oleh pihak luar
perusahaan.
Maka seorang auditor tidak hanya berperan untuk menilai laporan keuangan
kliennya saja, tetapi auditor harus memberikan rekomendasi atas hasil pemeriksaan
audit yang telah dilakukan serta menyampaikan kesimpulan tersebut kepada para
pengguna yang berkepentingan. Selain itu, auditor juga harus mampu
mengungkapkan pelanggaran yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut,
tentunya berdasar pada bukti atau temuan yang nyata, supaya hasil pemeriksaan yang
diperoleh auditor berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Karena auditor secara tidak langsung akan mempengaruhi keputusan yang
akan diambil oleh pihak internal/eksternal perusahaan. Oleh karena itu, auditor
dituntut untuk memiliki rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) dalam setiap
melaksanakan pekerjaannya, agar dapat mengurangi penyimpangan yang terjadi saat
proses pengauditan sehingga akuntabilitas merupakan elemen penting yang harus
dimiliki oleh seorang auditor.
4
Pengaruh Akuntabilitas terhadap kualitas audit sangat di butuhkan untuk hasil
yang diharapkan, dengan penelitian ini untuk mengetahui nilai-nilai akuntabilitas
dalam rangka meningkatkan kualitas audit laporan keuangan, sehingga laporan
keuangan yang dihasilkan dapat menjadi sumber informasi yang akuntabel bagi para
pemakainya.
Akuntabilitas adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agen) untuk
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab kepada pemberi amanah
(prinscipal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggunjawaban
tersebut.2
Independensi auditor merupakan salah satu karakter sangat penting untuk
profesi akuntan publik di dalam melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan
terhadap auditnya. Akuntan publik dalam melaksanakan pemeriksaan, memperoleh
kepercayaan dari audit dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan
kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh audit. Dengan
demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun, sebab
bilamana tidak demikian halnya, bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia
miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru paling penting untuk
mempertahankan independensinya.
2 Mardiasmo. “Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah”. Andi. Yogyakarta. 2004 hal
20.
5
Kualitas audit ini sangat penting karena dengan kualitas audit yang tinggi
maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bagi para pihak yang membutuhkannya, dan kualitas audit
dapat menjadi rendah apabila terjadi hubungan yang terlalu dekat antara klien dengan
auditor akan dapat mengurangi sikap profesionalisme kerja dan hasil audit menjadi
tidak akuntabilitas.
Tanpa menggunakan jasa auditor independen, manajemen perusahaan tidak
akan dapat meyakinkan pihak eksternal bahwa laporan keuangan yang disajikan
manajemen perusahaan berisi informasi yang dapat dipercaya. Karena dari sudut
pandang pihak luar, manajemen mempunyai kepentingan baik kepentingan keuangan
maupun kepentingan lainnya.
Deis dan Groux sebagaimana yang dikutip oleh Alim et al3 menjelaskan
kualitas audit ditentukan akuntabilitas dan independensi, akuntabilitas adalah kualitas
dari pekerjaan auditor yang dipengaruhi oleh rasa kebertanggungjawaban yang
dimiliki auditor dalam menyelesaikan pekerjaan audit dan independensi auditor
dimana probabilitas auditor untuk melaporkan pelanggaran yang auditor temukan
tergantung pada independensi auditor.
Kualitas dari hasil pekerjaan auditor dapat dipengaruhi oleh rasa
kebertanggungjawaban (akuntabilitas) yang dimiliki auditor dalam menyelesaikan
pekerjaan audit. Profesi auditor dipercaya oleh klien untuk dapat membuktikan
3Alim, MN. Trisna Hapsari dan Lilik Purwanti.2007.Pengaruh Kompetensi Dan Independensi
Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. SNA X. Makassar. 2007.
Hal 2.
6
kewajaran laporan keuangan yang disajikan kliennya untuk terus mendapat
kepercayaan dari kliennya dan pengguna laporan keuangan, maka seorang auditor
dituntut untuk menjadi seorang ahli, yang memahami dan mempunyai kompetensi.
Independensi auditor ini diatur juga dalam standar umum auditing yaitu
bahwa “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor“.4 Standar ini mengharuskan auditor
untuk bersikap independen dan tidak dibenarkan untuk memihak, artinya sikap yang
tidak mudah dipengaruhi karena akuntan publik melaksanakan pekerjaannya untuk
kepentingan umum. Akan tetapi independen dalam hal ini tidak berarti mengharuskan
ia bersikap sebagai penuntut, melainkan ia justru harus bersikap mengadili secara
tidak memihak dengan tetap menyadari kewajibannya untuk selalu bertindak jujur,
tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan tetapi juga kepada pihak lain
yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Bersikap independen berarti
menghindarkan hubungan yang dapat menggangu sikap mental dan penampilan
obyektif auditor dalam melaksanakan audit.
Independensi berarti sikap mental yang tidak mudah dipengaruhi. Sebagai
seorang Akuntan Publik tidak dibenarkan untuk terpengaruh oleh kepentingan
siapapun baik manajemen maupun pemilik perusahaan dalam menjalankan tugasnya.
4 Menurut PSA No.01 (SA Seksi 150)
7
Akuntan publik harus bebas intervensi utamanya dari kepentingan-kepentingan yang
menginginkan tidak ada hasil audit yang merugikan pihak yang berkepentingan. 5
Kompleksitas pekerjaan audit dalam menentukan kualitas hasil kerjanya
menuntut tanggung jawab yang besar, maka merupakan hal yang penting bagi para
auditor untuk memiliki rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) dan independensi
yang tinggi. Karena hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi para pihak yang
membutuhkan jasa audit untuk memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas Bank Syariah Mandiri didalam operasional dari
setiap unit bisnis dibawah naungan Bank Syariah Mandiri Area Jambi yang
berkoordinasi dengan Regional Bisnis yang berada di Provinsi Palembang yang
kegiatan bisnis selalu tertuang dalam laporan keuangan, baik itu laporan laba rugi dan
lain-lain.
Laporan keuangan yang terbuku dalam neraca harian harus di audit terlebih
dahulu sebelum dilaporkan dalan Laporan Bank Umum Syariah setiap bulannya.
Bank Syariah Mandiri melakukan proses audit dari dua bagian internal dan eksternal.
Hal ini dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang objektif.
Audit Eksternal dilaksanakan setiap satu tahun sekali oleh rekanan Bank
Syariah Mandiri yaitu KAP Ernest and Young. Dan untuk internal dilaksanakan oleh
Devisi Internal Audit Group yang berkerjasama dengan Devisi Accounting Group
untuk memastikan laporan keuangan tersebut valid dan berkualitas sehingga para
5 M Alif Zulha Burhanudin. “Jurnal Pengaruh Akuntabilitas dann Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Yogyakarta” 2016. Hal 88.
8
stake holder dapat mengetahui perkembangan Bank Syariah Mandiri secara
menyeluruh.
Dimana dalam prakteknya laporan yang terbuku dalam sebuah neraca harian
yang dilakukan oleh Devisi Accounting Group akan dibuat laporan umum bulanan.
Disinilah bagian Internal Audit Group melaksanakan tugasnya untuk mengecek
kesetiap unit bisnis, apakah pembukuan yang tercatat oleh bagian accounting itu
benar-benar dan tidak fiktif. Selanjutnya bagian audit akan membuat laporan kepada
bagian accounting bahwa laporan yang yang terbuku dalam neraca harian tersebut
tidak fiktif dan telah sesuai dengan keadaan dilapangan.
Dalam pelaksanaan untuk mengecek neraca harian tersebut audit yang datang
ke unit bisnis akan menghadapi beberapa tantangan profesi seperti hubungan
emosional yang terikat dalam satu perusahaan yang sama, atau ketika melaksanakan
tugas sebagai audit dituntut untuk memiliki tanggungjawab yang penuh terhadap
profesi mereka sebagai independen sehingga laporan yang disajikan hasilnya obyektif
dan bermanfaat serta berguna kepada stake holder dan unit bisnis untuk mengukur
perkembangan unit bisnis yang dijalankan.
Audit juga dituntut harus memahami Surat Edaran Bank Indonesia, Otoritas
Jasa Keuangan serta Surat Edaran Bank Syariah Mandiri sebagai panduan dalam
melaksanakan tugas mereka dan berpedoman kepada SAK dan SPAB. Audit dalam
melaksanakan tugas ke unit bisnis memiliki waktu yang terbatas dan laporan tersebut
paling lambat tiga hari harus sudah di keluarkan. Laporan audit yang dihasilkan harus
memiliki kriteria akurat, lengkap, obyektif, tepat waktu dan bermanfaat.
9
Jika ditemukan peyimpangan serius dalam unit bisnis maka audit akan
menyampaikan kepada bagian Legal Group disertain laporan dan barang bukti hal ini
dilakukan sesuai bidang kerja masing-masing.
Auditor berupaya tetap independen dalam melakukan audit walaupun telah lama
menjalin hubungan kerja dengan pegawai yang sedang di audit, hal ini kerap terjadi
karena mereka berkerja disuatu lingkungan yang sama. Terkadang juga audit
memiliki resiko dalam berkerja, seperti sedang mengungkapkan sebuah kasus
didalam unit bisnis tertentu dimana mereka diancam fisik dan non fisik.
Unit bisnis juga bisa melaporkan kepada Group Head Bagian Kepatuhan jika
didalam prakteknya audit melakukan tindakan yang meyimpang ketika mereka
sedang melakukan tugasnya ke suatu unit bisnis tertentu atau hasil yang dilaporkan
tidak sesuai dengan keadaan unit bisnis secara real yang dianggap laporan tersebut
tidak akurat dan hasilnya dianggap menyesatkan dan tidak bermanfaat kepada stake
holder.
Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu ialah semua menguji
akuntabilitas dan indenpensi dari satu sisi yaitu dari Kantor Akuntan Publik, pada
penelitian saat ini peneliti menguji dari sisi pemberi tugas kepada Kantor Akuntan
Publik. Sejauh mana menurut pemberi tugas merasakan tingkat akuntabilitas dan
indepensi terhadap kualitas audit yang mereka terima melalui laporan yang
diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik.
10
Oleh karena itu, atas dasar latar belakang tersebut, peneliti mengangkat judul
“Pengaruh Akuntabilitas Dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja
Auditor (Studi pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan yang diteliti dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Akuntabilitas Auditor terhadap Kualitas Audit pada
Bank Syariah Mandiri Area Jambi?
2. Bagaimana pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit pada
Bank Syariah Mandiri Area Jambi?
3. Bagaimana pengaruh Akuntabilitas Auditor dan Independensi Auditor
terhadap Kualitas Audit secara simultan pada Bank Syariah Mandiri Area
Jambi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas Auditor terhadap Kualitas
Audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi.
2. Untuk mengetahui pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas
Audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi.
11
3. Untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas Auditor dan Independensi
Auditor terhadap Kualitas Audit secara simultan pada Bank Syariah
Mandiri Area Jambi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan auditing, laporan keuangan serta menambah wawasan mengenai
pengaruh akuntabilitas dan independensi auditor terhadap kualitas audit.
b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi oleh penelitian sejenis untuk
melakukan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh akuntabilitas dan
independensi auditor terhadap kualitas audit.
c. Penelitian diharapkan dapat membuka cakrawala akademisi sehingga
mempersiapkan mahasiswa untuk dapat bekerja di Kantor Akuntan Publik yang
memiliki akuntabilitas dan independensi sebagai seorang auditor.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi profesi auditor. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
untuk para auditor agar mereka dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas audit dan selanjutnya meningkatkannya.
b. Bagi Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Penelitian ini diharapkan bermanfaat
bagi Bank Syariah Mandiri didalam melihat sejauh mana Kantor Akuntan
Publik berkerja sesuai dengan prinsp akuntabilitas dan independen.
12
c. Bagi peneliti. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan
dan pengalaman baru tentang kondisi yang sebenarnya yang ada di dunia nyata
serta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan
dunia nyata.
E. Batasan Masalah
Agar hasil penelitian terarah pada sasaran dan tidak terlalu melebar, maka
penelitian ini dibatasi pada hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan secara lebih
spesifik. Pada penelitian ini, masalah dibatasi pada Kantor Bank Syariah Mandiri
Area Jambi. Dan sample yang akan di sebar hanya kepada seluruh pegawai yang
berada di kantor tesebut.
F. Kerangka Teori
Akuntan harus berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dalam hal ini adalah standar
auditing :
1.Standar Umum.
2. Standar Pekerjaan Lapangan.
3. Standar Pelaporan.
Berdasarkan pemaparan maka indenpensi dan akuntabilitas sangat
mempengaruhi kuliatas audit, ini dapat di lihat pada penjelasan di bawah ini :
13
a. Independensi
Independensi menurut Mulyadi dapat diartikan sikap mental yang bebas dari
pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain.6
Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak
dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.
Hubungan Independensi dengan Kualitas Audit Fearnley dan Page dalam
Hussey dan Lan mengatakan bahwa sebuah audit hanya dapat menjadi efektif jika
auditor bersikap independen dan dipercaya untuk lebih cenderung melaporkan
pelanggaran perjanjian antara prinsipal (pemegang saham dan kreditor) dan agen
(manajer). 7
Sedangkan menurut Christiawan seorang akuntan publik yang
independen adalah akuntan publik yang tidak mudah dipengaruhi, tidak memihak
siapapun, dan berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada. manajemen dan pemilik
perusahaan, tetapi juga pihak lain pemakai laporan keuangan yang mempercayai hasil
pekerjaanya.8
b. Akuntabilitas
Tetclock dalam Mardisar dan Sari mendefinisikan akuntabilitas sebagai
bentuk dorongan psikologi yang membuat seseorang berusaha
6 Mulyadi dan Kanaka Puradirejo. Auditing. Buku Satu Edisi Kelima. Jakarta. Salemba Empat.
Tahun 1998. Hal 26-27 7 Hussey, Roger dan George Lan. An Examination of Auditor Independence Issues from the
Perspectives of U.K. Finance Directors. Journal of Business Ethics. 2001. Hal 7 8 Christiawan, Y. J. “Aktivitas Pengendalian Mutu Jasa 13Vol. 32. No. 2. Springer. pp. Tahun
2005. Hal 169.
14
mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang diambil kepada
lingkungannnya. 9
Dalam sektor publik, akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk
kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya,
melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodic,
Hubungan Akuntabilitas dengan Kualitas Audit Robbinsdalam Sarita dan
Agustia mendefinisikan motivasi (motivation) sebagai proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.10
Dengan
adanya motivasi dalam bekerja, maka para auditor diharapkan lebih memiliki
intensitas, arah dan ketekunan sehingga tujuan organisasi pun lebih mudah tercapai.
Pengabdian kepada profesi merupakan suatu komitmen yang terbentuk dari dalam
diri seseorang profesional, tanpa paksaan dari siapapun, dan secara sadar bertanggung
jawab terhadap profesinya.
Dari penjelasan diatas maka audit akan mengeluarkan laporan terhadap hasil
perkejaan dilapangan, dimana hasil laporan tersebut akan di pergunakan oleh pihak
ketiga pengguna jasa audit.
Pengertian arus kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan
Standar Akuntan Keuangan No.2 Revisi 2009 yaitu “Arus kas atau cash flow adalah
arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.”
9 mardisar, Diani dan Ria Nelly Sari. Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan terhadap
Kualitas Hasil Kerja Auditor. SNA X Makassar. AUEP-11. Tahun 2007. Hal 27 10
Sarita, Jena dan Dian Agustia. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional, Motivasi Kerja,
Locus of Control Terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja Auditor. SNA XII Palembang. SIAE.
2009. Hal 42
15
Dalam PSAK tersebut juga disebutkan bahwa arus kas terdiri dari beberapa
aktivitas yaitu:
1. Aktivitas Operasi: adalah penghasil utama pendapatan entitas (Principal
venue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
2. Aktivitas Investasi: adalah perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
3. Aktivitas Pendanaan: adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitias.
Laporan Arus Kas Hery, mengungkapkan bahwa laporan arus kas (statement
of cash flows) adalah sebuah laporan yang menggambarkan aus kas masuk dan arus
kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan/ pembiayaan untuk satu
periode tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikkan/ penurunan
bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki
perusahaan sampai dengan akhir periode. 11
Skousen, bahwa sebagai salah satu bagian
dari laporan keuangan lainnya, laporan arus kas pada dasarnya adalah sebuah laporan
yang melaporkan, untuk interval tertentu, jumlah kas yang ditimbulkan
dikonsumsikan oleh suatu perusahaan melalui tipe - tipe aktivitas berikut, yaitu
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan keuangan. 12
Honrngren laporan arus kas
11
Hery, “Analisis Laporan Keuangan” Edisi Pertama.Penerbit PT. Bumi Aksara,Jakarta. 2012. Hal 9. 12
Skousen.“Akuntansi Keuangan Menengah” Buku Satu. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 2001. Hal
8.
16
melaporkan arus kas penerimaan dan pengeluaran kas selama suatu periode. Laporan
ini menunjukkan dari mana asal kas dan bagaimana kas dibelanjakan.Laporan ini
menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam kas selama suatu periode tertentu. 13
Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas PSAK No. 2 mengungkapkan bahwa
Laporan Arus Kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
untuk mengevaluasi perubahan dalam asset bersih entitas. Informasi Arus Kas
berguna untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas
dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai entitas.
Bambang, mengungkapkan bahwa manfaat informasi arus kas setidaknya ada tiga.
Pertama, sebagai indokator jumlah arus kas dimasa yang akan datang dan menilai
kecermatan taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Kedua, laporan arus kas
juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama
periode pelaporan. Ketiga, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat
bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih, ekuitas, dan
struktur keuangan perusahaan termasuk likuiditas dan solvabilitas. 14
Laporan Arus Kas Dalam Pengambilan Keputusan Wahjono mengungkapkan
bahwa proses pengambilan keputusan strategis adalah proses yang terjadi di tingkat
organisasi yang melibatkan serangkaian aktivitas organisasi dalam formulasi misi
starategis dan tujuan. Proses ini melibatkan proses analisis, perencanaan,
13
Horngren, “Akuntansi”. Jilid Satu Edisi Kesepuluh. Penerbit Erlangga, Jakarta. 2007. Hal 148 14
Wahyudiono Bambang .”Mudah Membaca Laporan Keuangan”. Penerbit Raih Asa
Sukses,Jakarta. 2014. Hal 41.
17
pengambilan aspek seperti budaya organisasi, system nilai, dan visi perusahaan.
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui
pelaksanaan atau tindakan. 15
Informasi yang terdapat dalam laporan arus kas dapat memberikan gambaran
untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban, melakukan
investasi, menghasilkan laba dan arus kas dimasa yang akan datang. Hal ini karena
dalam laporan arus kas terlihat penggunaan kas yang ada dalam perusahaan dan juga
arus kas selama periode tertentu. Dalam memprediksi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba berdasarkan Laporan Arus Kas, perusahaan dapat menggunakan
analisis Rasio Arus Kas Terhadap Penjualan. Untuk memprediksi kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajibannya dapat dilakukan dengan analisis beberapa
rasio yang masih berkaitan dengan arus kas yaitu rasio arus kas operasi terhadap total
kewajiban dan rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar.
Laporan arus kas disajikan untuk melengkapi kesenjangan informasi yang
tidak termuat dalam informasi lain. Laporan arus kas memainkan peranan
komplementer bagi neraca dan laporan laba rugi dalam penjabaran secara lengkap
mengenai asset dan stuktur keuangan (kewajiban dan ekuitas pemilik) perusahaan
15
Wahjono Imam Sentot. “Perilaku Organisasi.” Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta. 2010. Hal 241.
18
serta bagaimana asset, kewajiban, dan ekuitas tersebut berubah dalam periode
tertentu.
G. Tinjauan Pustaka
Berkaitan dengan kualitas audit, pada penelitian sebelumnya oleh Singgih dan
Icuk pada tahun 2010 dengan judul pengaruh independensi, pengalaman, due
professional care dan akuntabilitasterhadap kualitas audit (Studi pada Auditor di KAP
“Big Four” di Indonesia) menunjukkan independensi dan akuntabilitas berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. 16
Dan penelitian Harvita dkk, tentang independensi memberikan hasil bahwa
independensi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. 17
sementara dari penelitian Alim dkk, menyatakan bahwa independensi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. 18
Pada tahun 2015 ada jurnal dari Fransiska Kovinna yang meneliti tentang
Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap
Kualitas Audit) (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di kota Palembang). 19
Dari
pembahasan dan uraian pada penelitian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
16
Rapina , Saragi, L.W., Carolina. Pengaruh Independensi Eksternal Auditor Terhadap
Kualitas Pelaksanaan Audit (Studi Kasus pada beberapa KAP di Bandung). Akurat Jurnal Ilmiah
AkuntansiNo 2, Bandung2010. 17
Harvita, Y.A., Pamudji, S. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas,
Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit”, Journal of Accounting Volume” 1(
2),Diponogoro. 2012Hal 1-10. 18
Fransiska kovina “pengaruh indepedensi, pengalaman kerja, kopetensi dan etika auditor
terhadap kualitas audit ( studi kasus pada KAP kota Palembang) 19
Alim, M. N., Hapsari, T., dan Purwanti, L.“Pengaruh Kompetensi dan Independensi
Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi”, SNA X Makassar. 2007
19
mengenai pengaruh independensi, pengalaman kerja, kompetensi, dan etika auditor
terhadap kualitas audit bahwa secara parsial variabel yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap kualitas audit yang dilakukan secara simultan maka dapat di
indentifikasi bahwa independensi, pengalaman kerja, kompetensi, dan etika auditor
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Adapun penelitian sebelumnya oleh M Alif Zulha Burhanudin. “Pengaruh
Akuntabilitas dann Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor
Akuntan Publik Di Yogyakarta” pada tahun 2016. Yang mana membahas tentang
KAP yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian mengandung
implikasi bahwa auditor harus memiliki akuntabilitas didalam diri mereka didalam
setiap melaksanakan pekerjaan lapangan dan bertanggungjawab atas setiap keputusan
dan tindakan yang diambil karena setiap keputusan dan tindakan auditor memiliki
pengaruh dalam penilaian stakeholder pada profesi auditor tersebut.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Ida Bagus Gede Krisna Junanta dan
Dewa Nyoman Badera dimana mereka mengambil judul Disiplin Kerja Auditor
Memoderasi Pengaruh Independensi dan Akuntabilitas Auditor Pada Kualitas Audit.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016. Dimana hasil dari penelitian
tersebut ialah Independensi auditor berpengaruh positif pada kualitas audit. Auditor
yang memiliki tingkat independensi yang tinggi akan mengakibatkan kualitas audit
yang dihasilkan semakin baik. Hal ini telah membuktikan kepatuhan auditor di Bali
terhadap Pernyataan Standar Audit (PSA) No. 11 (SA Seksi 220) mengenai
kewajiban menerapkan sikap independen dalam rangka memberikan assurance
20
quality kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntabilitas berpengaruh positif
terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan karena auditor yang memegang teguh
sikap akuntabilitas akan dinilai sebagai seorang auditor yang memiliki tingkat
kualitas kerja tinggi.
Dalam menjalankan kinerjanya, terkadang kualitas audit juga pernah disalah
gunakan. Hal ini terlihat dari kasus-kasus diantaranya adalah laporan keuangan
berganda pada Bank Lippo tahun 2002 dan Perusahaan Enron. Meskipun kualitas
audit terkadang disalah-gunakan, namun kualitas audit tetap dibutuhkan. Contohnya
adalah kasus yang melibatkan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, 2013 untuk
melakukan audit hibah sebesar Rp 1,4 T. Audit ini dilakukan untuk menghilangkan
pandangan serta opini negatif dalam masyarakat.
Table 1.1
Ringkasan penelitian terdahulu
No Peneliti dan Tahun Sampel penelitian Variable Hasil penelitian
1 Singgih dan icuk
2010
KAP “Big Four” yang
ada di Indoneisa
Variabel independen
(X) : Independensi,
pengalaman, due
professional care,
akuntabilitas
Variabel dependen (Y)
: Kualitas Audit
menunjukkan
independensi dan
akuntabilitas
berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit
2 M . Alif Zulha
Burhanudin
2016
KAP di Yogyakarta Variabel independen
(X) : akuntabilitas dan
indepedensi
bahwa auditor harus
memiliki akuntabilitas
didalam diri mereka
21
Variabel dependen (Y)
: kualitas audit
didalam setiap
melaksanakan
pekerjaan lapangan
dan bertanggungjawab
atas setiap keputusan
dan tindakan yang
diambil karena setiap
keputusan dan
tindakan auditor
memiliki pengaruh
dalam penilaian
stakeholder pada
profesi auditor
tersebut
3 Fransiska Kovina
2015
Kap di kota Palembang Variabel independen
(X) : kopetensi dan
etika
Variabel dependen (Y)
: kualitas audit
secara parsial variabel
yang memiliki
pengaruh signifikan
terhadap kualitas audit
yang dilakukan secara
simultan maka dapat
di indentifikasi bahwa
independensi,
pengalaman kerja,
kompetensi, dan etika
auditor berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit
4 Ida Bagus Gede Krisna KAP Kota Bali Variable independen X Independensi auditor
22
Junata dan Dewa
Nyoman Badera
2016
: Disiplin Kerja
Auditor Memoderasi
Pengaruh Independensi
dan Akuntabilitas
Variable dependen Y :
kualias audit
berpengaruh positif
pada kualitas audit
H. Kerangka Pemikiran
Kompleksitas pekerjaan audit menuntut tanggung jawab yang besar, maka
merupakan hal yang penting bagi para auditor untuk memiliki akuntabilitas dan
independensi. Karena hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi para pihak yang
membutuhkan jasa audit untuk memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan.
Berdasarkan uraian teori dan tinjauan terhadap penelitian terdahulu maka dapat
diidentifikasi bahwa variabel independen dalam penelitian ini adalah akuntabilitas
(X1), dan independensi (X
2) yang diperkirakan berpengaruh terhadap kualitas hasil
kerja auditor (Y). Secara ringkas kerangka konseptual yang menjelaskan pengaruh
akuntabilitas dan independensi terhadap kualitas hasil kerja auditor dapat dilihat
pada kerangka di bawah ini:
Gambar 1.1
Kualitas Hasil Kerja
Auditor
(Y) Indepedensi
(X2)
Akuntabilitas
(X1)
23
Keterkaitan antar akuntabilitas dan indepensi terhadap hasil kerja Auditor dapat
dilihat dari hasil yang dikeluarkan oleh KAP tersebut. Dimana akuntabilitas
diperlukan dalam setiap laporan yang akan dikeluarkan oleh suatu KAP, karena pihak
yang meminta jasa auditor oleh suatu KAP mengharapkan laporan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara data dan fakta aktual.
Independensi dalam setiap laporan merupakan hal dianggap penting karena
hasil kerja auditor tidak boleh di pengaruhi oleh pihak-pihak tertentu sehingga hasil
laporan tersebut tidak memihak pihak manapun dan hasilnya dapat di
pertanggugjawabkan.
I. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan peneliti yang diajukan
terhadap masalah yang telah dirumuskan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ha : Akuntabilitas dan Indenpedensi berpengaruh terhadap kualitas audit pada
Bank Syariah Mandiri Kota Jabi
Ho : Akuntabilitas dan Indenpedensi tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit pada Bank Syariah Mandiri Kota Jambi
24
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Jenis
penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian Deskriptif Kuantitatif. Karena penelitian
ini bermaksud untuk menjelaskan hubungan variabel-variabel dengan melalui pengujian
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah terstruktur
dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari karyawan yang berkerja pada Bank
Syariah Mandiri Area Jambi. Sesuai dengan judul penelitian yang diajukan ada dua
variabel dalam penelitian ini.
B. Jenis dan Sumber Data.
Data yang dipergunakan dalam penlitian ini adalah data primer. Data primer adalah
data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau obyek
penelitian.20 Data ini diperoleh secara langsung dari hasil observasi, wawancara,
kuesioner yaitu mengenai pengaruh akuntabilitas dan independensi terhadap kualitas
kerja auditor pada melakukan proses auditing di Bank Syariah Mandiri Area Jambi.
Berikut ini akan dijelaskan teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan
oleh peneliti sebagai berikut :
20
Sayuta Una. “Pedoman Penulisan Skripsi “. Edisi ke 1. (Jambi: Fakultas Syariah IAIN STS
Jambi dan Syariah Press), 2012. Hal 6.
25
a. Teknik Observasi. Menurut Nawawi dan Martini “Observsi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak
dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada obyek penelitian”.21
Adanya observasi
peneliti dapat mengetahui kegiatan pengamen jalanan yang berada di Surakarta,
dalam kesehariannya melakukan mengamen. Berdasarkan pemaparan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan
yang dilakukan oleh peneliti guna menyempurnakan penelitian agar mencapai hasil
yang maksimal.
b. Teknik Wawancara. Menurut Sugiyono, Pengertian wawancara sebagai
berikut: Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.22
Wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur karena
peneliti menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan
lengkap untuk mengumpulkan data yang dicari.
21
Nawawi, Hadari dan M. Martini Hadari. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. 1992. Hal 74. 22
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. Hal 194.
26
c. Kuisioner. Menurut Sugiyono, kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk menjawabnya.23
C. Operasional Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel independen atau variabel bebas.24 Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Kualitas audit merupakan
probabilitas auditor untuk menemukan kesalahan yang ada pada laporan keuangan klien
dan melaporkannya dalam laporan auditan.
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan dalam mengukur kualitas audit yaitu
melaporkan semua kesalahan klien, pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi
klien, komitmen yang kuat dalam menyelesaikan audit, berpedoman pada prinsip
auditing dan prinsip akuntansi dalam melakukan pekerjaan lapangan, tidak percaya
begitu saja terhadap pernyataan klien, dan sikap hati-hati dalam pengambilan keputusan.
2. Variabel Independen
Menurut Sugiyono variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel terikat atau variabel dependen. 25
Variabel independen dalam penelitian ini ada dua yaitu:
23
Ibid 99. 24
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D “.CV Alfabeta. Bandung.
2010. Hal 4 25
Ibid hal 4
27
a) Akuntabilitas Auditor
Akuntabilitas adalah dorongan psikologi atau kejiwaan yang mana bisa
mempengaruhi auditor untuk mempertanggungjawabkan tindakannya serta dampak yang
ditimbulkan akibat tindakannya tersebut kepada lingkungan dimana auditor tersebut
melakukan aktivitasnya. Pertanggunganjawaban individu tidak hanya berfokus pada
tindakan dan keputusan yang diambil tetapi juga atas dampak yang ditimbulkan akibat
tindakan dan keputusan yang telah diambil. Ada tiga indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur akuntabilitas auditor yaitu motivasi, kewajiban sosial dan pengabdian
pada profesi. 26
b) Independensi Auditor
Independensi adalah sikap yang terdapat pada diri auditor yang bebas dari pengaruh
dan tekanan dari dalam maupun luar ketika mengambil suatu keputusan ,dimana dalam
pengambilan keputusan tersebut harus berdasarkan fakta yang ada dan secara obyektif.
Dalam penelitian ini independensi auditor diukur menggunakan indikator lama hubungan
dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor, dan pemberian jasa non audit.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakterikstik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.27
26
Feny Ilmiyati dan Yohanes Suhardjo.. “Pengaruh Akuntabilitas Dan Kompetensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit(Studi Empiris Pada KAP di Semarang)”. Jurnal Akuntansi Vol. 1 No. 1
Januari 2012.2012 Hal 46. 27
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D “.CV Alfabeta. Bandung.
2010. Hal 115
28
Dalam penelitian ini, yang dijadikan populasi untuk penyebaran kuesioner adalah
karyawan Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Dikarenakan banyak bagian pada Bank
Syariah Mandiri maka penelitian ini penyebaran samplenya dibataskan kepada akunting,
internal audit, marketing dan Branch Operational Manager Bank Syariah Mandiri Area
Jambi yang berada di Kota Jambi.
Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek
didasarkan atas adanya tujuan tertentu.28 Pada penelitian ini, penulis mengambil 64
Karyawan orang yang menjadi purposive sample karena mereka dianggap sebagai key
person yang mengerti bagaimana proses jalannya Bank Syariah Mandiri dalam tahun ke
tahun. Jadi total sample sebanyak 64.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode angket atau kuisioner memakai skala likert. Uji skala likert
adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner,
dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei.29
28
Suharsimi Arikunto. “ManajemenPenelitian”. Rineka Cipta. Jakarta 1998. Hlm 127. 29
Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo,
2008), hlm. 28.
29
Skala likert memungkinkan responden untuk mengekspresikan intesitas
perasaan mereka secara lebih luas. Hal ini dimungkinkan karena pertanyaan yang
dalam skala likert memiliki jawaban yang berjenjang atau dengan kata lain memiliki
kemungkinan jawaban yang lebih banyak. Adapun langkah-langkah dalam skala
likert adalah :
a. Mengumpulkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti. Responden diharuskan memilih salah satu
dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia. Kemudian masing-masing
jawaban diberi skor tertentu (misalnya 1, 2, 3, 4, dan 5).
b. Membuat skor total untuk setiap orang dengan menjumlah skor untuk
semua jawaban. Selanjutnya dibuat rentang skala yaitu:
1) Jumlah skor tertinggi x total responden (batas atas)
2) Jumlah skor terendah x total responden (batas bawah)
c. Menilai kekompakan antar pertanyaan. Caranya adalah dengan
membandingkan jawaban antar dua responden yang mempunyai skor
total yang sangat berbeda, tetapi memberikan jawaban yang sama untuk
suatu pertanyaan tertentu.
d. Pertanyaan yang kompak dijumlahkan untuk membentuk variable baru.
Skala likert merupakan teknik pengukuran sikap yang paling luas digunakan
dalam riset. Variabel penelitian yang diukur dijabarkan dalam indicator variabel yang
30
kemungkinan dijadikan sebagai titik tolak penyusunan item-item instrumen, bisa
berbentuk pertanyaan dan peragaan.
Untuk mempermudah penilaian dalam menganalisis jawaban dari responden
melalui kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk mengetahui jawaban
karyawan Bank Syariah Mandiri terhadap hasil yang dikeluarkan oleh Auditor.
Tabel 2.1
Penilaian dan Kelas Interval Kategori Interval
Jawaban Sangat mendukung
pertanyaan/pernyataan
XXX– XXX
Jawaban yang mendukung
pertanyaan/pernyataan
XXX - XXX
Jawaban cukup mendukung
pertanyaan/pernyataan
XXX – XXX
Jawaban kurang mendukung
Pertanyaan/pernyataan
XX – XXX
Jawaban sangat kurang Mendukung
pertanyaan/Pernyataan
XX – XX
Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui dulu skor tertinggi (X)
dan angka terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut :
Y = Skor tertinggi likert x jumlah panelis
X = Skor terendah likert x jumlah panelis
Selanjutnya menggunakan rumus Index %.
RUMUS INDEX % = Total Skor / Y x 100
31
F. Teknik Analisis Data
untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan maka akan digunakan model
ekonometrika. Model ekonometrika yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model regresi linier berganda, yang diselesaikan dengan bantuan program analisis
statistika. Metode regresi digunakan untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh
dari variable bebas ( independent variable) terhadap variable terikat (dependent
variable). Analisis regresi linier ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
akuntabilitas dan indepedensi terhadap kualitas kerja auditor.
Rumus regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + bX + bX2 + e
Dimana :
Y = variable dependent → (kualitas kerja auditor)
X1 = Variabel independen → (akuntabilitas auditor)
X2 = Variabel independen → (indepedensi auditor)
a = Konstanta
b = koefisien regresi
e = error
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian,Kerangka Pemikiran, Metodelogi dan sistematika penulisan.
32
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi
ini meliputi: jenis penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sample, tehnik
pengumpulan data, variable penelitian dan pengukuran serta teknik analisis data.
BAB III OBYEK PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang obyek penelitian yaitu Bank Syariah Mandiri Area
Jambi.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data,
daninterpretasi hasil.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab terakhir sekaligus menjadi penutup dalam skripsi ini. Bab ini
berisi kesimpulan dari hasil dan pembahasan penelitian, keterbatasan penelitian,
dan saran-saran terhadap pengembangan teori maupun aplikasi.
33
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Bank Mandiri Syariah (BSM)
Kehadiran Bank Syariah Mandiri sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam
dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat,
tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industry perbankan nasional
yang didominasi oleh bank–bankkonvensional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank – bank di Indonesia. Salah satu Bank konvensional,
PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai
(YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak
krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya
mergerdengan beberapa Bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat
bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat Bank (Bank
Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu Bank baru
bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan
penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari
34
keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim
Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan
syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya
UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang Bank Umum untuk melayani transaksi
syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan
Undang-Undang tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan
konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Dengan
melakukan penggabungan (merger ) dengan beberapa bank dan mengundang
investorasing. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah
dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah
dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris:
Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi Bank Umum Syariah dikukuhkan oleh
Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.1/24/KEP.BI/1999, 25
Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank
Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,
PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab
1420 H atau tanggal 1 November 1999.
35
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu
memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan
operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang
menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan
Indonesia.
BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih
baik.PT Bank Syariah Mandiri kini memiliki 776 Kantor Cabang. BSM dilengkapi
layanan berbasis e-channel seperti BSM Mobile Banking GPRS dan BSM Net
banking serta fasilitas ATM yang terkoneksi dengan bank induk.
BSM memiliki Modal dsar Rp 2.500.000.000.000. Dimana kepemilikan
modal yang tersebesar ada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 99.99 % dan PT
Mandiri Sekuritas sebesar 0.002 %.
B. Visi Dan Misi Bank Syariah Mandiri (BSM)
Visi adalah suatu tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Visi dari Bank Syariah
Mandiri adalah “Bank Syariah Terdepan dan Modern”. Maksud dari visi tersebut,
makna Bank Syariah Terdepan adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi bank
syariah yang selalu unggul diantara pelaku industry perbankan syariah di Indonesia
pada segmen consumer, mikro dan SME, Comercial, dan Corporate.
36
Dan maksud Bank Modern adalah menjadi bank syariah dengan system layanan
dan tehnologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah. Dan misinya adalah :
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industry yang
berkesinambungan.
2. Meningkatkankualitas produk dan layanan berbasis tehnologi yang
melampaui harapan nasabah.
3. mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyauran pembiayaan
pada segmen ritel.
4. mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
5. mengembangkan manajemen telenta dan lingkungan kerja yang sehat.
6. meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
C. Manajemen Bank Syariah Mandiri (BSM)
Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak
pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan baru yang disepakati bersama untuk
dijadikan pedoman oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut Bank
Syariah Mandiri
Shared Values. BSM Shared Values disingkat “ETHIC”. Adapun penjelasannya
adalah sebagai berikut:
1. Excellence
Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang
terpadu dan berkesinambungan, meningkatkan keahlian sesuai dengan
37
tugas yang diberikan dan sesuai dengan tuntutan profesi bankir, serta
berkomitmen pada kesempurnaan
2. Teamwork
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi
dengan cara mewujudkan iklim lalu lintas pesan yang lancar dan
sehat, menghargai pendapat dan kontribusi orang lain, serta memiliki
orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders.
3. Humanity
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius dan meluruskan
niat untuk mendapatkan ridha Allah.
4. Integrity
Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji
dengancara menerima tugas dan kewajiban sebagai amanah dan
menjalankannya dengan penuh tanggung jawab sesuai ketentuan dan tututan
perusahaan.
5. Customer Focus
Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank
Syariah Mandiri ebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan dengan
cara proaktif dalam menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk
memberikan layanan yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan
kompetitor.
38
Bank Syariah Mandiri untuk di Provinsi Jambi berdiri pada tahun 2003.
dibawah ini merupakan para pimpinan Cabang Utama/Area untuk Daerah Jambi :
1. Rudi Ridwan/ tahun 2003 s/d 2005.
2. Taufik Makhrus/tahun 2005 s/d 2007.
3. Mohd Husni Thamrin/tahun 2007 s/d 2010.
4. Leo Agus Sandi/tahun 2010 s/d 2012.
5. Wazirruddin/tahun 2012 s/d 2013
6. Suwondo/tahun 2013 s/d 2014
7. Azhar/tahun 2014 s/d 2015
8. Ismed Alie Ganie/tahun 2015 s/d 2016
9. Kemas Erwan Husainy/ 2016 sampai dengan sekarang.
Untuk Daerah Jambi sendiri didukung oleh satu Area Jambi yang di bawahnya
didukung oleh beberapa unit yaitu :
1. Branch Sipin
2. Branch Jelutung
3. Branch Muara Bulian
4. Branch Muara Kuala Tungkal
5. Branch Sarolangun
6. Branch Muara Bungo
7. Branch Bengkulu
8. Branch Curup
39
9. Area Bisnis Retail
10. Area Layanan Gadai
11. Area Bisnis Mikro
12. Area Bisnis Consumer
13. Kantor Kas IAIN Sultan Thaha
14. Kantor Layanan Gadai POS
Juga didukung tiga support unit yaitu Area Financing Operation, Area Risk dan
Area Collection.
Dan didukung empat Sales Outlet, yaitu :
1. SO Merlung.
2. SO Sungai Bahar.
3. SO Sungai Gelam.
4. SO Rimbo Bujang.
Direksi & Senior Executive Vice President (SEVP)
1. Tony Eko Boy Subari (Direktur Utama)
2. Putu Rahwidhiyasa (Direktur)
3. Edwin Dwidjajanto (Direktur)
4. Kusman Yandi (Direktur)
5. Choirul Anwar (Direktur)
6. Ade Cahyo Nugroho (Direktur )
7. Achmad Syafii (Direktur)
40
8. Niken Andonowarih (SEVP)
Dewan Komisaris
1. Mulya E. Siregar (Komisaris Utama)
2. Dikdik Yustandi (Komisaris)
3. Bambang Widianto (Komisaris Independen)
4. Ramzi A. Zuhdi (Komisaris Independen)
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengawasi operasional BSM secara
independen. DPS ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan di
bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seluruh pedoman produk, jasa layanan dan
operasional bank telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya
dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
1. Dr. KH. Ma’ruf Amin (Ketua)
2. Dr. H. M. Syafi’i Antonio, MEc (Anggota)
3. Dr. H. Mohamad Hidayat (Anggota)
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah:
1. Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank
agar sesuai dengan Prinsip Syariah
2. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman
operasional dan produk yang dikeluarkan Bank
41
3. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank
4. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank
yang belum ada fatwanya
5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap
mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
Bank
6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja
Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
Gambar 2.1
Bagan Organisasi Mandiri
42
Gambar 2.2
Bagan Organisasi Mandiri
43
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Karekteristik Responden
Kuesioner disebarkan pada tiga kantor Bank Syariah Mandiri Area Jambi yaitu :
Area Jambi yang bertempat di Jl Jend Gatot Subroto No 127 A/b, Kantor Cabang
Jelutung yang beralamat Jl. Hayam Wuruk No. 243 dan Kantor Cabang Sipin yang
beralamat di Jl. Kapt. Bakaruddin No. 72, kuesioner disebarkan sebanyak 64
kuesioner yang terdiri dari para marketing dan manager. Berikut perincian
penyebaran kuesioner :
Tabel 4.1.
Penyebaran Questioner Berdasarkan Unit Bisnis Bank Syariah Mandiri Area
Jambi.
No Nama Unit Bisnis Jumlah
1 Area Jambi 33
2 Branch Sipin 16
3 Branch Jelutung 15
Total 64
44
Kuesioner yang kembali berjumlah 64 kuesioner, namun tidak semuanya bisa
digunakan untuk analisis data dikarenakan beberapa kuesioner tidak semua terjawab
dan tidak terjawab atau kosong. Berikut perincian kuesioner yang dikembalikan oleh
responden :
Tabel 4.2
Rincian Kuesioner
No Kuesioner Jumlah
1 Tidak Terjawab atau Kosong 0
2 Tidak Terjawab Semua 0
3 Terjawab 64
Total 64
Jumlah kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 64 kuesioner.
Jumlah tersebut telah memenuhi jumlah minimum sampel sebanyak 50 kuesioner.
Analisis karakteristik resonden digunakan untuk memberikan gambaran responden,
apakah dengan karakteristik yang berbeda-beda mempunyai penilaian yang sama atau
tidak. Berikut rincian gambaran umum responden :
1. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Berikut statistik deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin :
45
Tabel 4.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Frekuensi Persen Kumulatif Persen
Pria 48 75 75
Wanita 16 25 100
Total 64 100
Sumber : Data Primer yang diolah.
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan hasil bahwa mayoritas responden
berjenis kelamin pria sebanyak 48 atau sebesar 75 persen responden dan 16 atau 25
persen responden berjenis kelamin wanita.
2. Deskripsi responden berdasarkan umur
Berikut statistik deskripsi responden berdasarkan umur :
Tabel 4.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Keterangan Frekuensi Persen Kumulatif Persen
20 - 24 tahun 12 18.75 18.75
24 - 28 tahun 20 31.25 50
>28 tahun 32 50 100
Total 64
Sumber : Data Primer yang diolah.
46
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan hasil bahwa mayoritas
responden berumur 24-28 tahun sebanyak 11 responden atau sebesar 18.75 persen,
kemudian responden berumur 20-24 tahun sebanyak 20 atau sebesar 31.25 persen
responden dan responden berumur > 28 tahun sebanyak 32 responden atau sebesar 50
persen responden.
3. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Berikut statistik deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir :
Tabel 4.5
Deskripsi Responden Berdasarkan pendidikan terakhir.
Keterangan Frekuensi Persen Kumulatif Persen
Strata 1 61 95.3 95
Strata 2 3 4.7 100
Total 64 100 100
Sumber : Data Primer yang diolah.
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan hasil bahwa semua responden
berpendidikan rata-rata terakhir strata 1 (S1) dan strata 2 (S2) hanya 3 orang.
B. Temuan dan Pembahasan Pengaruh Akuntabilitas dan Indepedensi Terhadap
Kualitas Audit.
Sebelum penulis melakukan analisis data lebih lanjut, penulis melakukan
pengujian persyaratan analisis data, yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data,
supaya instrumen yang dipakai dalam penelitian ini dapat berfungsi dengan baik.
47
a. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
analisis grafik yang terdiri dari grafik histogram dan P-Plot, berikut :
Gambar 4.1
Grafik Histogram
Sumber : Hasil Pengujian
Dari gambar di atas terlihat bahwa pada grafik histogram terlihat kurva yang
berbentuk lonjong menyerupai lonceng terbalik, yang menunjukkan bahwa data
yang diteliti berdistribusi normal.
48
Gambar 4.2 P-Plot
Sumber : Hasil Uji Normalitas
Pada gambar di atas terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.
1) Analisis Statistik
Untuk lebih memastikan, pengujian normalitas, penulis menggunakan analisis
statistik, dengan melakukan uji statistik nonparametric Kolmogorov Smirmov (K-S),
dengan kriteria pengambilan keputusan jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05
maka data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai
sig probability lebih kecil dari 0,05 maka data yang dianalisis berdistribusi tidak
normal.
49
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 64
Normal Parametersa Mean 36.1718750
Std. Deviation 3.98689422
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .110
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z .877
Asymp. Sig. (2-tailed) .426
Sumber : Hasil Pengujian
a. Test distribution is Normal.
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai sig probability sebesar 0,877 yang lebih
besar dari 0,05 maka data yang dianalisis berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya Multikolinearitas pada data yang
digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat pada nilai Tolerance
dan VIF yang ditunjukkan pada tabel:
50
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
B Tolerance VIF
1 (Constant) .206
Akuntabilitas .139 .496 2.017
Indepensi .819 .496 2.017
Sumber : Hasil Pengujian
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai tolerance masing-masing variabel lebih
besar dari 0.1, dan nilai VIF masing-masing variabel lebih kecil dari 10,0 artinya
tidak terjadi multikolinieritas pada data yang digunakan dalam penelitian ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian,
maka peneliti menggunakan uji heteros-kedastisitas dengan menggunakan analisis
grafik dan statistik.
2. Analisis grafik
Dalam penelitian ini menggunakan scatterplot untuk menguji
Heteroskedastisitas. Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
51
membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
Gambar 4.3
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Sumber : Hasil Pengujian
Berdasarkan Gambar di atas dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
52
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.7 Hasil Uji
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .206 2.569
.080 .936
Akuntabilitas .139 .066 .184 2.093 .041
Indepensi .819 .098 .734 8.325 .000
Sumber : Hasil Pengujian
Setelah dilakukan analisis linier berganda menggunakan program SPSS versi
20, didapatkan hasil berikut :
a) Hipotesis 1, Terdapat pengaruh positif dan signifikan akuntabilitas
auditor terhadap kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri. Pengujian
hipotesis 1 dilakukan dengan analisis regresi sederhana. Hasil regresi
sederhana sebagai berikut :
53
Tabel 4.8
Uji Regresi Linier Berganda.
Variabel Koefisien Regresi T Hitung Sig
Konstanta 0,205 0,80 0,000
Akuntabilitas 0,139 2,093 0,000
Independensi 0,819 8,325 0,000
R : 0,875
R Square : 0,765
Sumber : Data Primer yang diolah.
1) Persamaan Garis Regresi Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda yang ditunjukkan,
maka persamaan garis regresinya adalah :
Y = 0,205 + 0,139X1 + 0,819X2+ e
Berdasarkan persamaan regresi tersebut, maka dapat dilihat bahwa
konstanta sebesar 0,205. Hal tersebut menunjukkan bahwa jika variabel kualitas
audit pada Bank Syariah Mandiri dianggap nol, maka perubahan akuntabilitas
auditor adalah sebesar 0,205. Koefisien regresi X1 sebesar 0,139 menyatakan
bahwa setiap kenaikan akuntabilitas auditor sebesar 1 satuan akan
meningkatkan kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi sebesar
0,139 satuan. Koefisien regresi X2 sebesar 0,819 menyatakan bahwa setiap
kenaikan indepensi auditor sebesar 1 satuan akan meningkatkan kualitas audit
54
pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi sebesar 0,819 satuan. Hal ini berarti
arah model tersebut adalah positif. Hal ini dapat dilihat nilai koefisien R yang
bernilai positif antara akuntabilitas auditor dan kualitas audit pada Bank
Syariah Mandiri di Area Jambi sebesar 0,875. Koefisien determinasi (R Square)
sebesar 0,765 hal ini menunjukkan 76,5% kualitas audit pada Bank Syariah
Mandiri di Area Jambi dipengaruhi oleh akuntabilitas auditor, sedangkan
sisanya sebesar 23,5% dipengaruhi oleh variabel lain.
2) Uji t
a. Uji t Akuntabilitas Auditor Terhadap Kualitas Audit
Hasil analisis uji t antara akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit
pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi diperoleh nilai t hitung sebesar 2,093
dan nilai t tabel sebesar 1,671. Hasil ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel,
hal ini berarti terdapat pengaruh akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit
pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi. Selain itu nilai probabilitas
signifikansi akuntabilitas auditor sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 maka
dapat dinyatakan akuntabilitas auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi. Sehingga hipotesis 1 yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan akuntabilitas
auditor terhadap kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi
diterima.
55
b. Uji t Akuntabilitas Indenpedensi Terhadap Kualitas Audit
Hasil analisis regresi berganda antara independensi auditor terhadap
kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi diperoleh nilai t hitung
sebesar 8,325 dan nilai t tabel sebesar 1,671. Hasil ini menunjukkan bahwa t
hitung > t tabel, hal ini berarti terdapat pengaruh independensi auditor terhadap
kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi. Selain itu nilai
probabilitas signifikansi independensi auditor sebesar 0,000 dan lebih kecil dari
0,05 maka dapat dinyatakan independensi auditor berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi. Sehingga
hipotesis 2 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
independensi auditor terhadap kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri di Area
Jambi diterima.
3) Uji F
Untuk mengetahui pengaruh variabel variabel Akuntabilitas (X1),
Indepensi (X2), berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kualitas
auditor (Y) dilakukan Uji F (Uji Simultan) yang menghasilkan nilai Fhitung
sebesar 99,251 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. dengan derajat
kebebasan untuk penyebut = 4 (k-1 = 5-1) dan derajat kebebasan untuk
pembilang = 59 (n-k = 64-5), diperoleh Ftabel sebesar 2,37.
56
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh Fhitung sebesar 99,251 dan nilai
signifikansi Fhitung 0,000. Karena Fhitung> Ftabel, maka Ha diterima, artinya
variabel Akuntabilitas (X1), Indepensi (X2), berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kualitas auditor (Y).
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh antara akuntabilitas dan
independensi auditor terhadap kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri Area
Jambi.
1. Pengaruh Akuntabilitas Auditor terhadap Kualitas Audit pada Bank
Syariah Mandiri Area Jambi.
Hasil ini mendukung hipotesis 1 yaitu terdapat pengaruh positif dan
signifikan akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit pada Bank Syariah
Mandiri Area Jambi. Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien regresi X1 sebesar
0,139 menyatakan bahwa setiap kenaikan akuntabilitas auditor sebesar 1 satuan
akan meningkatkan kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi .
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan
akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri Area
Jambi. Akuntabilitas merupakan dorongan kejiwaan yang harus ada dalam diri
auditor dimana dengan dorongan kejiwaan tersebut auditor dapat
mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan akibat dari tindakan tersebut
didalam lingkungan dimana auditor berada. Semakin tinggi akuntabilitas
57
seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan auditor dapat
dipertanggungjawabkan sehingga laporan keuangan yang telah diaudit
diharapkan lebih berkualitas sehingga kepercayaan para pengguna laporan
keuangan dan masyarakat pun meningkat.
2. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit pada Bank
Syariah Mandiri Area Jambi.
Hasil ini mendukung hipotesis 2 yaitu terdapat pengaruh positif dan
signifikan independensi auditor terhadap kualitas audit pada Bank Syariah
Mandiri Area Jambi. Koefisien regresi X2 sebesar 0,819 menyatakan bahwa
setiap kenaikan indepensi auditor sebesar 1 satuan. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan independensi
auditor terhadap kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi.
Semakin tinggi independensi seorang auditor dalam melaksanakan
pekerjaannya menghasilkan kualitas audit terhadap laporan keuangan sesuai
keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan SPAP, dimana
standar ini mengharuskan auditor untuk bersikap independen, artinya sikap
yang tidak mudah dipengaruhi karena akuntan publik melaksanakan
pekerjaannya untuk kepentingan umum. Akan tetapi independen dalam hal ini
tidak berarti mengharuskan ia bersikap sebagai penuntut, melainkan ia justru
harus bersikap mengadili secara tidak memihak dengan tetap menyadari
kewajibannya untuk selalu bertindak jujur, tidak hanya kepada manajemen dan
58
pemilik perusahaan tetapi juga kepada pihak lain yang berkepentingan dengan
laporan keuangan (SPAP, 2011:220.1)
3. Pengaruh Akuntabilitas dan Independensi Auditor terhadap Kualitas
Audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi.
Hasil ini mendukung hipotesis 3 yaitu terdapat pengaruh positif dan
signifikan akuntabilitas dan independensi auditor terhadap kualitas audit secara
simultan. Koefisien regresi X1 sebesar 0,139 menyatakan bahwa setiap
kenaikan akuntabilitas auditor sebesar 1 satuan akan meningkatkan kualitas
audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Koefisien regresi X2 sebesar
0,819 menyatakan bahwa setiap kenaikan independensi auditor sebesar 1 satuan
akan meningkatkan kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Hal
ini berarti arah model tersebut adalah positif. Hal ini dapat dilihat nilai
koefisien R yang bernilai positif antara akuntabilitas dan independensi auditor
terhadap kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Berdasarkan
hasil pengujian nilai R Square diperoleh sebesar 0,765 hal ini menunjukkan
76,5% kualitas audit pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi dipengaruhi
oleh akuntabilitas auditor, sedangkan sisanya sebesar 23,5% dipengaruhi oleh
variabel lain. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa akuntabilitas dan
independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit secara simultan.
59
Semakin tinggi akuntabilitas seorang auditor maka kualitas audit yang
dihasilkan auditor dapat dipertanggungjawabkan sehingga laporan keuangan
yang telah diaudit diharapkan lebih berkualitas sehingga kepercayaan para
pengguna laporan keuangan dan masyarakat pun meningkat.
Independen, artinya sikap yang tidak mudah dipengaruhi karena akuntan
publik melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Akan tetapi
independen tidak berarti mengharuskan auditor bersikap sebagai penuntut,
melainkan auditor justru harus bersikap mengadili secara tidak memihak
dengan tetap menyadari kewajibannya untuk selalu bertindak jujur, tidak hanya
kepada manajemen dan pemilik perusahaan tetapi juga kepada pihak lain yang
berkepentingan dengan laporan keuangan. Semakin tinggi indepedensi seorang
auditor dalam melaksanakan pekerjaannya menghasilkan kualitas audit
terhadap laporan keuangan sesuai keadaan yang sebenarnya. variabel yang
mempengaruhi auditor dalam pemenuhan kualitas audit sesuai dengan yang
diharapkan oleh stakeholder.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada bab empat di depan, maka diperoleh
kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Akuntabilitas Auditor terhadap
Kualitas Audit pada Bank Syariah mandiri Area Jambi. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2,093 dan nilai t tabel sebesar
1,671. Hasil ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, hal ini berarti
terdapat pengaruh akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit pada Bank
Syariah Mandiri di Area Jambi.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit pada Bank Syariah Mandiri Area Jambi. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 8,325 dan nilai t tabel sebesar
1,671.. Selain itu nilai probabilitas signifikansi independensi auditor
sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan
independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada
Bank Syariah Mandiri di Area Jambi.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Akuntabilitas Auditor dan
Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit secara simultan. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 99,251 lebih besar dari Ftabel sebesar
61
2,37. dan nilai probabilitas signifikansi Akuntabilitas Auditor dan
Independensi Auditor sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05.
Nilai R Square sebesar 0,765 hal ini menunjukkan 76,5% kualitas audit
pada Bank Syariah Mandiri di Area Jambi dipengaruhi oleh akuntabilitas
auditor, sedangkan sisanya sebesar 23,5% dipengaruhi oleh variabel lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis penelitian, data dan kesimpulan di atas penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Auditor.
Untuk meningkatkan Kualitas Audit diperlukan adanya peningkatan
Kompetensi dengan memiliki keahlian khusus dalam bidang audit, mengikuti
pelatihan dan sebagainya. Untuk Tekanan Waktu, auditor harus mampu
memaksimalkan waktu yang diberikan agar dapat menemukan bukti yang
cukup dan Kualitas Audit yang dihasilkan akan lebih baik jika auditor mampu
menggunakan waktu tersebut. Independensi dapat dipertahankan sekuat
mungkin oleh auditor karena akan digunakan dalam menjaga hubungan
dengan klien dan sikap untuk memberikan keputusan yang tidak terpengaruh
oleh pihak lain.
2. Bagi Peneliti Lain
Pada penelitian berikutnya diharapkan dapat memperluas geografis
sampel di kota-kota besar karena permasalahan akan lebih kompleks jika di
bandingkan dengan diBSM Area Jambi., sehingga hasil penelitian memiliki
62
hasil yang lebih kuat. Variabel independen lain yang dapat mempengaruhi
Kualitas Audit yang belum ada dalam penelitian ini seperti resiko audit,
profesionalisme auditor, motivasi dan dalam variabel Pengalaman Kerja dapat
memasukkan pengukuran lama auditor melakukan audit dalam hitungan
tahun.
Daftar Pustaka
Agoes Sukrisno. “Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik”.:
Salemba Empat. Jakarta. 2011.
Alim, MN. Trisna Hapsari dan Lilik Purwanti. ”Pengaruh Kompetensi Dan
Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel
Moderasi”. SNA X. Makassar. 2007.
Belkaoui, Ahmed Riahi “Teori Akuntansi”, Edisi Kelima, Terjemahan Ali Akbar
Yulianto, Risnawati Dermauli, Salemba Empat, Jakarta.2006.
Diani Mardisar dan Ria Nelly Sari. Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan terhadap
Kualitas Hasil Kerja Auditor. Proceeding SNA X Makassar.AUEP-11. 2007
Eunike Cristina Elfarini. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit” (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).
Skripsi. Universitas Negeri Semarang. 2007.
FenyI lmiyati dan Yohanes Suhardjo.. “Pengaruh Akuntabilitas Dan Kompetensi
Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Semarang)”.
Jurnal Akuntansi Vol. 1 No. 1 Januari 2012.
Hery, “Analisis Laporan Keuangan” Edisi Pertama. Penerbit PT. Bumi Aksara,
Jakarta. 2012.
Harvita, Y.A., Pamudji, S. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas,
Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit”, Journal of
Accounting Volume” 1( 2), Diponogoro. 2012.
Horngren, “Akuntansi”. Jilid Satu Edisi Kesepuluh. Penerbit Erlangga, Jakarta. 2007.
Imam Ghozali. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”, (Ed
5), Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2011.
Jusup, Haryono.” Dasar-dasar Akuntansi”. STIE YKPN. Yogyakarta. 2001.
Kasmir, “AnalisisLaporanKeuangan”, Raja GrafindoPersada, Jakarta. 2008.
Rapina ,Saragi, L.W., Carolina. Pengaruh Independensi Eksternal Auditor Terhadap
Kualitas Pelaksanaan Audit (Studi Kasus pada beberapa KAP di Bandung).
Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No 2, Bandung 2010.
Restu Agusti dan Nastia Putri Pertiwi. JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 3.
“Pengaruh Kompetensi, Indepensi Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas
Audit”. 2013.
Robert, Patricia, dan Daniel, “Akuntansi Keuangan.–edisikelima”. Penerbit Andi,
Yogyakarta. 2007.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
________. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV
Alfabeta.
________. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Singgih, Elisha Muliani, danBawono, RanggaIcuk. “Pengaruh Independensi,
Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit”
(Studi Pada Auditor di KAP “Big Four” Di Indonesia). Simposium Nasional
Akuntansi XIII Purwokerto. Universitas Jenderal Soedirman. 2010.
Siti Nur Mawar Indah. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit“ (Studi Empiris Pada Auditor KAP di Semarang). Skripsi.
Semarang: Universitas Diponegoro. 2010
Skousen.“AkuntansiKeuanganMenengah” BukuSatu.PenerbitSalembaEmpat, Jakarta.
2001.
SuharsimiArikunto. “ManajemenPenelitian”. RinekaCipta. Jakarta 2000.
Sunyoto, Danang, 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, Edisi Pertama, Media
Pressindo, Yogyakarta. C.V. Alfabeta, Bandung.
Syarifudin Hidayat Sedarmayanti. “Metodologi penelitian”.CV Mandar Maju.
Bandung. 2011.
Uma Sekaran. “Research Method ForBussines Metodologi, Penelitian Untuk Bisnis.
(Buku 1 Edisike 4). Jakarta: Salemba Empat. 2006
Wahyudiono Bambang .”Mudah Membaca Laporan Keuangan”. Penerbit Raih Asa
Sukses, Jakarta. 2014.
Wahjono Imam Sentot. “Perilaku Organisasi.” Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta. 2010.
Warsono, Darmawan dan Ridha, “Akuntansi Ternyata Logisdan Mudah“.Penerbit
Asgard Chapter, Yogyakarta.2009.
Website
http://www.satujam.com/pengertian-akuntansi/. Diunduh tanggal 29 Desember 2016.
http://www.ekonomiplanner.com/2014/06/fungsi-akuntansi-di-perusahaan.html.
Diunduh tanggal 29 Desember 2016.1
Lampiran
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Indepensi,
Akuntabilitasa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .875a .765 .757 2.24596
a. Predictors: (Constant), Indepensi, Akuntabilitas
b. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1001.406 2 500.703 99.261 .000a
Residual 307.704 61 5.044
Total 1309.109 63
a. Predictors: (Constant), Indepensi, Akuntabilitas
b. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .206 2.569 .080 .936
Akuntabilitas .139 .066 .184 2.093 .041
Indepensi .819 .098 .734 8.325 .000
a. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 26.3238 46.8828 36.1719 3.98689 64
Residual -4.40991 4.67621 .00000 2.21002 64
Std. Predicted Value -2.470 2.687 .000 1.000 64
Std. Residual -1.963 2.082 .000 .984 64
a. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 64
Normal Parametersa Mean 36.1718750
Std. Deviation 3.98689422
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .110
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z .877
Asymp. Sig. (2-tailed) .426
a. Test distribution is Normal.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .206 2.569 .080 .936
Akuntabilitas .139 .066 .184 2.093 .041 .496 2.017
Indepensi .819 .098 .734 8.325 .000 .496 2.017
a. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
Coefficient Correlationsa
Model Indepensi Akuntabilitas
1 Correlations Indepensi 1.000 -.710
Akuntabilitas -.710 1.000
Covariances Indepensi .010 -.005
Akuntabilitas -.005 .004
a. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Akuntabilitas Indepensi
1 1 2.987 1.000 .00 .00 .00
2 .009 18.149 .78 .37 .02
3 .004 27.388 .21 .63 .98
a. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 26.3238 46.8828 36.1719 3.98689 64
Residual -4.40991 4.67621 .00000 2.21002 64
Std. Predicted Value -2.470 2.687 .000 1.000 64
Std. Residual -1.963 2.082 .000 .984 64
a. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 26.3238 46.8828 36.1719 3.98689 64
Std. Predicted Value -2.470 2.687 .000 1.000 64
Standard Error of Predicted
Value .287 1.073 .458 .164 64
Adjusted Predicted Value 24.9399 46.8650 36.1503 4.01083 64
Residual -4.40991 4.67621 .00000 2.21002 64
Std. Residual -1.963 2.082 .000 .984 64
Stud. Residual -2.053 2.370 .004 1.016 64
Deleted Residual -4.82218 6.06006 .02160 2.35918 64
Stud. Deleted Residual -2.111 2.467 .004 1.028 64
Mahal. Distance .046 13.402 1.969 2.410 64
Cook's Distance .000 .554 .024 .072 64
Centered Leverage Value .001 .213 .031 .038 64
a. Dependent Variable: Kualitas_Auditor
CURRICULLUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Maya Lestari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl.Lahir : Jambi, 07 Mei !994
NIM : SES130305
Alamat : Jl. Guru Muchtar RT.19 No. 69 Kel. Jelutung Kec.
Jelutung Kota Jambi
No. Telp/ HP : 0857-6488-9958
Email : [email protected]
Nama Ayah : Armansyah
Nama Ibu : Sunarsih
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD / Tahun lulus : SDN N 138 Kota Jambi / 2006
b. SMP / Tahun lulus : SMP Negeri 18 Kota Jambi/ 2009
c. SMA / Tahun lulus : SMK N 2 Kota Jambi / 2011
C. Riwayat Organisasi
Anggota GIS UIN STS Jambi Tahun 2016