PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ......

45
Proposal Penelitian PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK TERHADAP KERUSAKAN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN Diajukan Untuk Diseminarkan Pada Jurusan Pendidikan Geografi Oleh: MUHAMMAD FADHLAN NIM. 061233310038 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2010

Transcript of PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ......

Page 1: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Proposal Penelitian

PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK TERHADAP KERUSAKAN EKOSISTEM HUTAN

MANGROVE DI KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN

Diajukan Untuk Diseminarkan Pada Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh: MUHAMMAD FADHLAN

NIM. 061233310038

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2010

Page 2: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………... 1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………. 5

C. Pembatasan Masalah………………………………………….... 5

D. Rumusan Masalah…………………………………………….... 5

E. Tujuan Penelitian……………………………………………..... 6

F. Manfaat Penelitian……………………………………………… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori………………………………………………..... 7

B. Kerangka Berpikir……………………………………………… 22

C. Hipotesis……………………………………………………….. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian……………………………………………….. 24

B. Populasi dan Sampel……………………………………………. 24

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional…………………... 26

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………… 28

E. Teknik Analisa Data……………………………………………. 29

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 30

Lampiran

Peta

Page 3: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara

kepulauan yang memiliki sekitar 17.508 pulau dan panjang garis pantai lebih dari

81.000 km, serta letaknya yang sangat startegis di antara dua benua dan dua

samudra yang dilalui garis khatulistiwa (ekuator). Selain itu, Indonesia memiliki

sumberdaya laut dan pesisir yang melimpah di seluruh wilayah sekitar garis pantai

Indonesia, baik hayati maupun nonhayati. Salah satu sumberdaya laut dan pesisir

yang terdapat di Indonesia adalah ekosistem hutan mangrove yang berada hampir

di setiap wilayah pesisir dan garis pantai Indonesia.

Ekosistem hutan mangrove adalah suatu sistem ekologi yang terdiri dari

komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon

mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai

berlumpur (Bengen, 2000). Kerusakan ekosistem hutan mangrove adalah

perubahan fisik biotik maupun abiotik di dalam ekosistem hutan mangrove

menjadi tidak utuh lagi atau rusak yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor

manusia (Tirtakusumah, 1994). Pada umumnya kerusakan ekosistem hutan

mangrove disebabkan oleh aktivitas manusia dalam pendayagunaan sumberdaya

alam wilayah pantai tidak memperhatikan kelestarian, seperti; penebangan untuk

keperluan kayu bakar yang berlebihan, tambak, permukiman, industri dan

pertambangan (Permenhut, 2004).

Page 4: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Luas ekosistem hutan mangrove yang ada di Indonesia sekitar 4.251.011

Ha yang tersebar di beberapa pulau, seperti Sumatera, Jawa dan Bali, Nusa

Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua/Irian yang dimana

persebaran ekosistem hutan mangrove terbesar terdapat di Papua/Irian (± 65%) dan

Sumatera (± 15%) (WCMC “World Conservation Monitoring Centre”, 1992).

Tetapi, lebih dari setengah luas ekosistem hutan mangrove yang ada di Indonesia

ternyata dalam kondisi rusak parah, diantaranya 1,6 juta Ha dalam kawasan hutan

dan 3,7 juta Ha di luar kawasan hutan (Ginting, 2006).

Ginting (2006) menyatakan bahwa:

Kerusakan ekosistem hutan mangrove Sumatera Utara yang paling tinggi berada di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara, yaitu Kota Tanjung Balai (Kabupaten Asahan) yang mencapai 12.900 Ha (89,6%) dari 14.400 Ha. Kemudian Kecamatan Medan Belawan (Kota Medan) sebesar 150 Ha (71,8%) dari 250 Ha, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai 12.400 Ha (62%) dari 20.000 Ha, dan Kabupaten Langkat 25.300 Ha (60%) dari 35.300 Ha. Tetapi kerusakan hutan mangrove di Kabupaten Labuhan Batu hanya 500 Ha (29,4%) dari 1.700 Ha. Sedangkan di wilayah Pantai Barat Sumatera Utara, kerusakan ekosistem hutan mangrove masih sangat kecil. Seperti di Kabupaten Tapanuli Tengah hanya 250 Ha (13,9%) dari 1.800 Ha, Kabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 200 Ha (6,9%) dari 2.900 Ha, dan Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan hanya 650 Ha (9,1%) dari 7.200 Ha. Ekosistem hutan mangrove yang mengalami kerusakan di Kecamatan Medan Belawan seluas 150 Ha (71,8%) dari 250 Ha.

Pada awalnya hampir seluruh daerah Kelurahan Bagan Deli terdiri dari

kawasan ekosistem hutan mangrove. Akan tetapi seiring dengan pertambahan

jumlah penduduk, maka banyak penduduk dari berbagai daerah bermigrasi ke

Kelurahan Bagan Deli sehingga jumlah penduduk di Kelurahan Bagan Deli

semakin bertambah. Ditambah lagi Kelurahan Bagan Deli termasuk wilayah jalur

Page 5: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

lalu lintas laut internasional Selat Malaka dan memiliki Pelabuhan Belawan

sebagai pelabuhan internasional sehingga semakin banyak penduduk bermigrasi

dan bertempat tinggal di Kelurahan Bagan Deli. Akibatnya terjadi

pengalihfungsian lahan hutan mangrove dan pemanfaatan sumberdaya hutan

mangrove secara besar-besaran untuk kepentingan penduduk sehingga kawasan

ekosistem hutan mangrove semakin berkurang. Oleh sebab itu, kawasan

eksosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli mengalami kerusakan

seluas 18 Ha (78,26%) dari luas keseluruhan 23 Ha (Kantor Kelurahan Bagan

Deli 2010).

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu

negara (Republik Indonesia) selama enam bulan atau lebih, atau mereka yang

berdomisili kurang dari enam bulan tetapi dengan tujuan menetap (Badan Pusat

Statistik, 2000:31). Aktivitas penduduk merupakan suatu wujud kegiatan atau

tindakan yang memiliki pola tertentu dari manusia di dalam penduduk yang dapat

menimbulkan wujud kebudayaan. Aktivitas penduduk terdiri dari berbagai macam

bidang, yaitu bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Untuk aktivitas ekonomi

penduduk terdiri dari pangan dan sandang, tempat tinggal/perumahan,

pendapatan/penghasilan dan pekerjaan/mata pencaharian (Melly, 1989).

Ekosistem hutan mangrove yang mengalami kerusakan dapat disebabkan

oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Kerusakan ekosistem hutan

mangrove disebabkan oleh faktor manusia berupa aktivitas ekonomi penduduk

yang memanfaatkan sumberdaya alam yang terdapat di dalam ekosistem hutan

mangrove tersebut. Aktivitas ekonomi penduduk yang menyebabkan kerusakan

Page 6: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

ekosistem hutan mangrove, yaitu pengalihfungsian kawasan ekosistem hutan

mangrove menjadi lahan pertambakan, pertanian, perumahan, permukiman, dan

raklamasi pantai untuk kawasan rekreasi atau pariwisata. Selain itu, pohon

mangrove dimanfaatkan sebagai bahan bakar (kayu bakar, arang dan alkohol),

bahan bangunan (balok perancah, atap rumah, tonggak, dan badan kapal) dan

bahan baku industri (makanan, minuman, pupuk, obat-obatan dan kertas)

(Saenger, 1983).

Ekosistem hutan mangrove yang sudah dieksploitasi oleh aktivitas

ekonomi penduduk biasanya tidak dilakukan upaya pelestariannya sehingga

ekosistem hutan mangrove akan terus-menerus mengalami kerusakan dan

akhirnya menjadi punah. Untuk ekosistem hutan mangrove yang mengalami

kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas ekonomi penduduk perlu dilakukan

upaya pelestarian ekosistem hutan mangrove oleh pemerintah dan masyarakat

dengan konservasi, reboisasi, dan rehabilitasi hutan mangrove. Upaya pelestarian

ekosistem hutan mangrove yang dilakukan oleh pemerintah biasanya dilakukan

oleh Departemen Kehutanan, Departemen Kelautan dan Perikanan maupun

dari Pemerintah daerah setempat kemudian dibantu oleh masyarakat yang ikut

berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan alam.

Terkait dengan permasalahan-permasalahan diatas, maka penulis merasa

tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh aktivitas ekonomi penduduk

terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli

Kecamatan Medan Belawan.

Page 7: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

B. Identifikasi Masalah

Beberapa permasalahan yang terkait dengan pengaruh aktivitas penduduk

terhadap ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan

Belawan, yaitu: (1). Kondisi fisik ekosistem hutan mangrove; (2). Fungsi dan

manfaat ekosistem hutan mangrove; (3). Kondisi fisik kerusakan ekosistem hutan

mangrove; (4). Pengaruh yang signifikan aktivitas ekonomi penduduk terhadap

kerusakan ekosistem hutan mangrove; dan (5). Upaya pelestarian kerusakan

ekosistem hutan mangrove akibat aktivitas ekonomi penduduk.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini

dibatasi pada kondisi fisik kerusakan ekosistem hutan mangrove, pengaruh yang

signifikan aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistem hutan

mangrove, dan upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove akibat

aktivitas ekonomi penduduk di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini yang

menjadi perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi fisik kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan

Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan?

Page 8: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

2. Bagaimana pengaruh yang signifikan aktivitas ekonomi penduduk terhadap

kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan

Medan Belawan?

3. Bagaimana upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove akibat

aktivitas ekonomi penduduk di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan

Belawan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kondisi fisik kerusakan ekosistem hutan mangrove di

Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.

2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan aktivitas ekonomi penduduk

terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli

Kecamatan Medan Belawan.

3. Untuk mengetahui upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove

akibat aktivitas ekonomi penduduk di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan

Medan Belawan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Sebagai bahan masukan bagi instansi pemerintah dan swasta di Kecamatan

Medan Belawan, Kota Medan khususnya di Kelurahan Bagan Deli dalam

mengambil kebijakan tentang pelestarian kerusakan ekosistem hutan

Page 9: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

mangrove.

2. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi penduduk yang berdomisili

di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

3. Untuk menambah wawasan bagi penulis dalam menulis karya ilmiah

berbentuk skripsi.

4. Sebagai bahan pembanding bagi penulis lain untuk meneliti masalah yang

sama pada waktu dan daerah yang berbeda.

Page 10: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Hutan Mangrove

Menurut etimologi (asal kata), kata “mangrove” berasal berasal dari kata

“Mangue” (Bahasa Prancis) dan kata “at Grove” (Bahasa Inggris) yang artinya

komunitas tanaman yang tumbuh di daerah berlumpur dan pada umumnya

ditumbuhi oleh sejenis pohon bakau (Rhizophera sp) (Davis, 1940). Hutan

mangrove merupakan hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu atau secara

teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidak

terpengaruh oleh iklim sedangkan daerah pantai adalah daratan yang terletak di

bagian hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berbatasan dengan laut dan masih

dipengaruhi oleh pasang surut dengan kelerengan kurang dari 8% (Departemen

Kehutanan, 1994 dalam Santoso, 2000). Noor (1999) memberikan batasan tentang

hutan mangrove bahwa hutan mangrove sebagai hutan yang tumbuh pada tanah

alluvial di daerah pantai dan sekitar muara sungai yang dipengaruhi pasang surut

air laut serta ciri dari hutan ini terdiri dari tegakan pohon Rhizhophor, Bruguiera,

Sonneratia, Nypa, Avicennia, Ceriops, Lumnitzera, Aegiceras, Xylocarpus dan

Scyphyphora.

Page 11: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Menurut Bengen (2000), Indonesia memiliki vegetasi hutan mangrove

yang keragaman jenis yang tinggi. Jumlah jenis yang tercatat mencapai 202 jenis

yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit, dan 1

jenis sikas yang dimana dalam hutan mangrove, paling tidak terdapat salah satu

jenis tumbuhan mangrove sejati, yang termasuk ke dalam empat famili:

Rhizoporaceae (Rhizophora, Bruguiera, dan Ceriops), Sonneratiaceae

(Sonneratia), Avicenniaceae (Avicennia), dan Meliaceae (Xylocarpus). Sugiarto

(1996) menyatakan bahwa di dalam ekosistem hutan mangrove terdapat berbagai

macam jenis tumbuhan mangrove, yaitu Bakau (Rhizophora mucronata), Tanjang

(Bruguiera gymnorrizha), Tenngar (Ceriops tagal), Perapat/Bogem/Pedada

(Sonneratia alba), Api-Api (Avicennia marina), Niri/Nyiri (Xylocarpus

moluccensis), Bayur Laut/Cerlang Laut (Heritiera littoralis), Kayu Kuda

(Dolichaudrone spathacea), Terutum (Lumnitzera littorea), Perepat

Kecil/Gedangan/Tanggung (Aegiceras cornoculatum), Jeruju (Acanthus

ilicifolius), Kayu Buta-Buta (Excoecaria agallocha), Paku Laut (Acrostichum

aureum), Gelang Laut/Gelang Pasir (Sasuvium portulacastrum), Alur (Sueda

maritima), Tuba Laut (Derris heterophylla), Gambir Laut (Chlerodendron

inerme), Triantheum portulacastrum dan Phyla nodiflora.

Menurut Chapman (1984) bahwa flora yang terdapat dalam ekosistem

hutan mangrove dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu; (1). Flora

mangrove inti, yakni flora mangrove yang mempunyai peran ekologi utama dalam

formasi hutan mangrove, contoh: Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Kandelia,

Sonneratia, Avicennia, Nypa, Xylocarpus, Derris, Acanthus, Lumnitzera,

Page 12: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Scyphiphora, Smythea dan Dolichandrone; dan (2). Flora mangrove peripheral

(pinggiran), yaitu flora mangrove yang secara ekologi berperan dalam formasi

hutan mangrove, tetapi juga flora tersebut berperan penting dalam formasi hutan

lain, contoh: Excoecaria agallocha, Acrostichum aureum, Cerbera manghas,

Heritiera littorelis, Hibiscus tiliaceus, dan lain-lain. Flora mangrove umumnya di

dalam ekosistem hutan mangrove tumbuh membentuk zonasi mulai dari pinggir

pantai sampai pedalaman daratan yang terbentuk bisa berupa zonasi yang

sederhana (satu zonasi, zonasi campuran) dan zonasi yang kompleks (beberapa

zonasi) tergantung pada kondisi lingkungan mangrove yang bersangkutan yang

mencerminkan tanggapan ekofisiologis tumbuhan mangrove terhadap gradasi

lingkungan (Saenger, 1983).

Saenger (1983); Salim (1986); dan Naamin (1990) menyatakan bahwa

fungsi ekosistem mangrove mencakup: (1) Fungsi fisik; menjaga garis pantai agar

tetap stabil, melindungi pantai dari erosi laut (abrasi) dan intrusi air laut; dan

mengolah bahan limbah, (2) Fungsi biologis ; tempat pembenihan ikan, udang,

tempat pemijahan beberapa biota air; tempat bersarangnya burung; habitat alami

bagi berbagai jenis biota, dan (3) Fungsi ekonomi sebagai sumber bahan bakar

(arang kayu bakar), pertambakan, tempat pembuatan garam, dan bahan bangunan.

Saenger, (1983) juga merinci hasil-hasil produk dari ekosistem hutan mangrove,

antara lain; bahan bakar (kayu bakar, arang dan alkohol), bahan bangunan (balok

perancah, bangunan, jembatan, balok rel kereta api, pembuatan kapal, tonggak dan

atap rumah), pertanian (makanan ternak, pupuk dan sebagainya), perikanan (tiang-

tiang untuk perangkap ikan, pelampung jaring, pengeringan ikan, bahan

Page 13: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

penyamak jaring dan lantai), dan bahan baku industri (makanan, minuman, obat-

obatan, kertas, dan sebagainya). Berdasarkan pada KMNL (1995/1996) bahwa

potensi ekosistem hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat, yaitu (1).

Membantu mencegah terjadinya abrasi laut; (2). Mengatur keseimbangan antara

ketersediaan garam dan air tawar dalam memelihara ekosistem; (3). Akar pohon

mangrove dapat menahan gerakan pasang surut air laut; (3). Sebagai sumber

makanan, tempat berlindung dan tempat bereproduksi bagi hewan laut dan satwa

liar darat; dan (4). Sebagai sumber bahan bakar, bahan bangunan dan bahan baku

industri kimia. Dilihat dari segi ekonomi, ekosistem hutan mangrove sangat

berfungsi dan bermanfaat bagi kehidupan manusia terutama penduduk setempat

yang berdomisili di dekat ekosistem hutan mangrove, misalnya sebagai sumber

pendapatan/penghasilan tambahan atau sebagai sumber mata

pencaharian/pekerjaan sampingan penduduk setempat (Anwar dan Gunawan,

2007).

2. Kondisi Fisik Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove

Sumberdaya alam ekosistem mangrove termasuk dalam sumber daya

wilayah pesisir, merupakan sumber daya yang bersifat alami dan dapat

diperbaharui (renewable resources) yang harus dijaga keutuhan fungsi dan

kelestariannya, supaya dapat menunjang pembangunan dan dapat

dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan pengelolaan yang lestari. Menurut

Dahuri (2003), ada tiga parameter lingkungan utama yang menentukan

kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove, yaitu suplai air tawar dan

Page 14: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

salinitas, pasokan nutrien, dan stabilitas substrat.

Kerusakan ekosistem hutan mangrove adalah perubahan kondisi fisik

biotik maupun abiotik di dalam ekosistem hutan mangrove menjadi tidak utuh lagi

(rusak) yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia (Tirtakusumah,

1994). Pada umumnya kerusakan ekosistem hutan mangrove disebabkan oleh

aktivitas manusia dalam pendayagunaan sumberdaya alam wilayah pantai tidak

memperhatikan kelestarian, seperti; penebangan untuk keperluan kayu bakar yang

berlebihan, tambak, permukiman, industri dan pertambangan (Permenhut, 2004).

Bengen (2001) menjelaskan bahwa kerusakan ekosistem hutan mangrove

dikarenakan adanya fakta bahwa sebagian manusia dalam memenuhi keperluan

hidupnya dengan mengintervensi ekosistem mangrove. Hal ini dapat dilihat dari

adanya alih fungsi lahan ekosistem hutan mangrove menjadi tambak, pemukiman,

industri, dan sebagainya maupun penebangan oleh masyarakat untuk berbagai

keperluan. Hal itu dikarenakan memang pada dasarnya hutan mangrove memiliki

fungsi ekonomi antara lain sebagai penghasil keperluan rumah tangga, penghasil

keperluan industri, dan penghasil bibit.

Khomsin (2005: 190) menyatakan bahwa:

Kerusakan alamiah ekosistem hutan mangrove timbul karena peristiwa alam seperti adanya gelombang besar pada musim angin timur dan musim kemarau yang berkepanjangan sehingga dapat menyebabkan akumulasi garam dalam tanaman. Selain itu, Gelombang besar dapat menyebabkan tercabutnya tanaman muda atau tumbangnya pohon, serta menyebabkan erosi tanah tempat bakau tumbuh. Kekeringan yang berkepanjangan bisa menyebabkan kematian pada vegetasi mangrove dan menghambat pertumbuhannya.

Page 15: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Konversi hutan mangrove terus meningkat untuk dijadikan lahan pertanian

atau tambak ikan/udang, sehingga menyebabkan penurunan produktivitas

ekosistem tersebut (Dave, 2006; Prima-vera, 2005). Menurut Irwanto (2008)

bahwa banyak kegiatan manusia di sekitar kawasan ekosistem hutan mangrove

yang berakibat perubahan karakteristik fisik dan kimiawi di sekitar habitat hutan

mangrove sehingga tempat tersebut tidak lagi sesuai bagi kehidupan dan

perkembangan flora dan fauna di dalam ekosistem hutan mangrove. Menurut

Soesanto (1994) bahwa dalam usaha pengembangan ekonomi kawasan mangrove

seperti pembangkit tenaga listrik, lokasi rekreasi, pemukiman dan sarana

perhubungan serta pengembangan pertanian pangan, perkebunan, perikanan dan

kehutanan harus mempertimbangkan daya dukung lingkungan dan kelestarian

sumber daya wilayah pesisir. Pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan

tuntutan untuk mendayagunakan sumberdaya mangrove terus meningkat.

Berdasarkan pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

201 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan

Mangrove, maka kondisi ekosistem hutan mangrove dibagi menjadi tiga kriteria

yang dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1: Kriteria Ekosistem Hutan Mangrove

No Kriteria Penutupan Kerapatan Pohon/Ha 1 Baik ≥ 75% ≥ 1500 Pohon/Ha 2 Sedang ≥ 50% - < 75% ≥ 1000 - < 1500 Pohon/Ha 3 Rusak < 50% < 1000 Pohon/Ha

Sumber : Dahuri,1996 dalam Sunarto, 2008, hal. 26

Page 16: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Selain itu, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004

bahwa ekosistem menyatakan bahwa ekosistem hutan mangrove yang mengalami

kerusakan dapat dibedakan menjadi tiga bagian (Dahuri,1996), yaitu:

a. Kerusakan Kecil

Kerusakan ekosistem hutan mangrove yang tergolong kecil apabila jumlah

populasi pohon mangrove yang menutupi ekosistem hutan mangrove kurang dari

50% dan jumlah kerapatan pohon mangrove kurang dari 1000 pohon/Ha. Untuk

kerusakan kecil ekosistem hutan mangrove hanya berpengaruh kecil terhadap

kelangsungan hidup fauna yang berhabitat disana maupun aktivitas ekonomi

penduduk yang tinggal di daerah tersebut.

b. Kerusakan Sedang

Kerusakan ekosistem hutan mangrove yang tergolong sedang apabila

jumlah populasi pohon mangrove yang menutupi ekosistem hutan mangrove

kurang dari 30% dan jumlah kerapatan pohon mangrove kurang dari 600

pohon/Ha. Untuk kerusakan sedang ekosistem hutan mangrove dapat

mengakibatkan sebagian besar fauna kehilangan sumber makanan dan tempat

tinggal, serta sebagian besar aktivitas ekonomi penduduk dalam memanfaatkan

sumberdaya alam hutan mangrove akan berkurang.

c. Kerusakan Besar

Kerusakan ekosistem hutan mangrove yang tergolong besar apabila jumlah

populasi pohon mangrove yang menutupi ekosistem hutan mangrove kurang dari

10% dan jumlah kerapatan pohon mangrove kurang dari 200 pohon/Ha. Untuk

kerusakan besar ekosistem hutan mangrove dapat mengakibatkan kehidupan fauna

Page 17: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

yang berhabitat disana terancam bahaya bahkan kepunahan dan aktivitas ekonomi

penduduk yang memanfaatkan sumberdaya alam hutan mangrove akan terhenti,

selain itu daerah tersebut akan terancam dari bencana alam tsunami, gelombang

laut besar dan abrasi yang membahayakan kehidupan manusia.

3. Pengaruh Yang Signifikan Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap

Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove

Menurut Soesanto dan Sudomo (1994), kerusakan ekosistem hutan

mangrove dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: (1). Kurang dipahami

kegunaan ekosistem hutan mangrove; dan (2). Meskipun hutan mangrove terus

terancam kelestariannya, namun berbagai aktivitas penyebab kerusakan hutan

mangrove terus terjadi dan adakalanya dalam skala dan intensitas yang terus

meningkat (Kusmana, 2002). Perubahan dari hutan mangrove primer dan

sekunder menjadi areal non hutan mangrove diakibatkan oleh konversi, terutama

pembukaan areal untuk pertambakan, pertanian maupun pembangunan (Rudianto,

2009).

Bengen (2004: 4) menyatakan bahwa:

Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya kegiatan pembangunan di pesisir bagi berbagai peruntukan (pemukiman, perikanan, pelabuhan, dll), tekanan ekologis terhadap ekosistem pesisir, khususnya ekosistem hutan mangrove, semakin meningkat pula. Meningkatnya tekanan ini tentunya berdampak terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove itu sendiri baik secara langsung (misalnya kegiatan penebangan atau konversi lahan) maupun tak langsung (misalnya pencemaran oleh limbah berbagai kegiatan pembangunan ).

Page 18: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Menurut Ibrahim (2006) bahwa penyebab ancaman dan kerusakan

ekosistem hutan mangrove antara lain: (1). Meningkatnya jumlah penduduk

yang bermukim di lingkungan sekitar ekosistem hutan mangrove, sehingga

pemanfaatan sumberdaya alam hutan mangrove semakin meningkat;

(2). Pemanfaatan sumberdaya alam hutan mangrove yang semula dilakukan secara

tradisional berubah menjadi secara komersial; (3). Ekosistem hutan mangrove

peka terhadap perubahan dan tekanan dari luar yang melampaui kemampuan dan

daya dukungnya, misalnya pencemaran lingkungan berupa limbah industri dan

sampah di dalam ekosistem hutan mangrove; (4). Semakin meningkatnya jumlah

penduduk mengakibatkan kawasan ekosistem hutan mangrove diubah menjadi

perumahan, permukiman, perkantoran, industri, pelabuhan, tempat rekreasi (objek

wisata), dan lain-lain; serta (5). Kawasan ekosistem hutan mangrove menjadi

berkurang karena adanya perubahan pemanfaatan lahan hutan mangrove menjadi

lahan pertambakan, baik tambak ikan maupun tambak udang.

Faktor-faktor yang mendorong aktivitas manusia untuk memanfaatkan

hutan mangrove dalam rangka mencukupi kebutuhannya sehingga berakibat

rusaknya hutan, antara lain: (1). Keinginan untuk membuat pertambakan dengan

lahan yang terbuka dengan harapan ekonomis dan menguntungkan, karena mudah

dan murah; (2). Kebutuhan kayu bakar yang sangat mendesak untuk rumah

tangga, karena tidak ada pohon lain di sekitarnya yang bisa ditebang; dan (3).

Rendahnya pengetahuan masyarakat akan berbagai fungsi hutan mangrove,

adanya kesenjangan sosial antara petani tambak tradisional dengan pengusaha

tambak modern, sehingga terjadi proses jual beli lahan yang sudah tidak rasional

Page 19: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

(Perum Perhutani 1994).

Menurut Dahuri (1996) bahwa dampak potensial yang dapat timbul akibat

aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove yang

dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2: Beberapa Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap Dampak

Potensial Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove

No Aktivitas Penduduk Dampak Potensial

1 Tebang Habis

Berubahnya komposisi tumbuhan, pohon -pohon mangrove akan digantikan oleh spesies-spesies yang nilai komersialnya rendah dan terjadinya penurunan fungsi sebagai feeding, nursery dan spawning ground.

2 Pengalihan aliran air tawar misalnya pada pembangunan irigasi

Terjadinya peningkatan salinitas dan penurunan kesuburan mangrove.

3 Konversi menjadi lahan pertanian, perikanan, pemukiman

Mengancam regenerasi stok ikan dan udang diperairan lepas pantai, terjadi pencemaran laut oleh pencemar yang sebelumnya diikat oleh substrat mengrove. Terjadi pendangkalan pantai, abrasi dan intrusi air laut.

4 Pembuangan sampah cair

Penurunan kandungan oksigen, munculnya gas H2S.

5 Pembuangan sampah padat

Memungkinkan tertutupnya pneumatopor yang berakibat kematian mangrove dan perembasan bahan-bahan pencemar dalam sampah padat.

6 Pencemaran tumpahan minyak Mengakibatkan kematian mangrove.

7

Penambangan dan ekstraksi mineral, baik dalam hutan maupun daerah sekitar hutan

Kerusakan total ekosistem mangrove sehingga menghancurkan fungsibio ekologis mangrove dan terjadinya pengendapan sedimen yang berlebihan yang dapat mematikan mangrove.

Sumber: Dahuri,1996 dalam Sunarto, 2008, hal. 31

Page 20: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

4. Upaya Pelestarian Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove Akibat

Aktivitas Ekonomi Penduduk

Upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove di beberapa

daerah, baik di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, maupun Papua telah dilakukan

berkali-kali (Rimbawan, 1995; Sumarhani, 1995; Fauziah, 1999). Upaya ini

biasanya dilakukan oleh pemerintah berupa proyek yang berasal dari Departemen

Kehutanan, Departemen Kelautan dan Perikanan maupun dari Pemerintah

daerah setempat, namun hasil yang dipeorleh relatif tidak sesuai dengan

biaya dan tenaga yang dikeluarkan oleh pemerintah (Saparinto, 2007).

Upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove tidak hanya

dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi juga dilakukan oleh masyarakat yang ikut

berpertisipasi membantu pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup

khususnya ekosistem hutan mangrove dengan metode, yaitu konservasi, reboisasi

dan rehabilitasi (Rahmawaty, 2006).

Kusmana (2005: 8) menyatakan bahwa:

Secara umum, semua habitat pohon mangrove di dalam ekosistem hutan mangrove yang mengalami kerusakan dapat memperbaiki kondisinya seperti semula secara alami dalam waktu 15 – 20 tahun apabila (1). Kondisi normal hidrologi tidak terganggul; dan (2). Ketersediaan biji dan bibit serta jaraknya tidak terganggu atau terhalangi. Jika kondisi hidrologi normal atau mendekati normal tetapi biji pohon mangrove tidak dapat mendekati daerah rehabilitasi, maka dapat direhabilitasi dengan cara penanaman. Oleh karena itu, habitat pohon mangrove dapat diperbaiki tanpa penanaman, maka rencana rehabilitasi harus terlebih dahulu melihat potensi aliran air laut yang terhalangi atau tekanan-tekanan lain yang mungkin menghambat perkembangan pohon mangrove.

Page 21: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Pasal 43 tentang

kehutanan bahwa dalam kaitan kondisi hutan mangrove yang rusak pada setiap

orang yang memiliki, mengelola atau memanfaatkan hutan mangrove wajib

melaksanakan rehabilitas untuk tujuan perlindungan konservasi. Rudianto (2007)

menyatakan bahwa salah satu cara melindungi hutan mangrove adalah dengan

menunjuk suatu kawasan hutan mangrove sebagai kawasan konservasi, dan

sebagai bentuk sabuk hijau di sepanjang pantai dan tepi sungai.

Menurut Sugandhy (1994) bahwa ada beberapa permasalahan yang

terdapat dalam kawasan ekosistem hutan mangrove yang dengan upaya

pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove, yaitu; (1). Pemanfaatan ganda

yang tidak terkendali; (2). Permasalahan tanah timbul akibat sedimentasi yang

berkelanjutan; (3). Konversi kawasan hutan mangrove menjadi kawasan lain; (4).

Permasalahan sosial ekonomi; (5). Permasalahan kelembagaan dan pengaturan

hukum kawasan pesisir dan lautan; dan (6). Permasalahan informasi kawasan

pesisir. Menurut Anita (2002) bahwa usaha-usaha yang harus dikembangkan

dalam upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove, antara lain; (1).

Perlindungan kawasan hutan mangrove yang bernilai konservasi tinggi; (2).

Peremajaan perlu dilakukan pada hutan mangrove yang telah rusak untuk

memulihkan fungsi ekosistem dan untuk meningkatkan nilai manfaat

langsungnya; dan (3). Pencagaran ekosistem hutan mangrove hendaknya

berdasarkan kriteria yang jelas dan pertimbangan yang rasional.

Page 22: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Sugiarto (1996) menyatakan bahwa kawasan ekosistem hutan mangrove

banyak dikonservasi dalam kawasan terpisah maupun kawasan tergabung dalam

cagar alam, suaka margasatwa dan taman nasional berdasarkan pada empat

strategi pokok konservasi, yaitu pelindung proses ekologis dan penyangga

kehidupan kawasan, pengawet keragaman sumberdaya plasma nutfah, pelestarian

pemanfaatan jenis dan ekosistem, serta tata guna dan tata ruang kawasan hutan

mangrove.

Menurut Perum Perhutani (1994) dalam pelaksanaan reboisasi (penghijauan)

kawasan ekosistem hutan mangrove yang mengalami kerusakan dapat dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengadaan Bibit

Pada umunya bibit tanaman mangrove masih diambil langsung dari alam

yaitu induk pohon mangrove karena saat ini belum ada pengusaha yang khusus

memperbanyak bibit tanaman mangrove kemudian bibit dikelompokkan

berdasarkan jenis dan besar tanaman mangrove.

2. Seleksi Bibit

Untuk melakukan seleksi bibit tanaman mangrove harus diperhatikan

beberapa hal, diantaranya pertumbuhan batang, cabang, daun dan akarnya serta

memperhatikan kesehatan bibit apakah cacat, terkena penyakit atau hama

tanaman.

3. Persemaian Bibit

Lokasi persemaian bibit sebaiknya tidak jauh dari daerah yang akan

direboisasi tetapi sebaiknya pada daerah yang agak terlindung dari gempuran

Page 23: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

ombak laut dan memiliki cukup lumpur sebagai media tanam. Selain itu, lokasi

persemaian perlu dibuat pagar pembatas sebagai pelindung untuk menghindari

gangguan kepiting bakau (Neosarmatrium meinerti).

4. Media Semai

Untuk media semai bibit tanaman mangrove harus berupa lumpur hutan

mangrove yang diambil langsung di sekitar kawasan ekosistem hutan mangrove.

5. Pengangkutan Bibit

Setelah bibit cukup umur untuk ditanam, maka bibit tanaman mangrove

diangkut ke lokasi penanaman pohon mangrove dengan menggunakan wadah

angkut sebaiknya berupa kayu atau palstik kontainer berdasarkan jenis dan

ketinggian bibit.

6. Penanaman Bibit

Penanaman bibit tanaman mangrove di lokasi penanaman sebaiknya

dilakukan pada sore hari karena cahaya matahari sudah tidak terlalu panas.

Penanaman bibit dilakukan dengan jarak tanam 5 x 5 m atau disesuaikan dengan

kanopi pohon induk dan lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm setelah itu bibit

sebaiknya diberi tongkat kayu yang diikat kuat dengan tali agar tidak perpindah

apabila terkena ombak laut.

7. Pemeliharaan dan Perlindungan

Setelah melakukan penanaman, perlu dilakukan pemeliharaan tanaman

agar pertumbuhan tanaman terkontrol apabila kemungkinan terjadi kerusakan

tanaman akibat serangan hama tanaman dan ombak laut, sehingga apabila hal

tersebut terjadi maka tanaman harus segera diganti dengan bibit yang baru.

Page 24: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

B. Kerangka Berpikir

Kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli,

Kecamatan Medan Belawan dapat disebabkan oleh dua faktor penyebab, yaitu

penyebab alami dan penyebab manusia. Kerusakan ekosistem hutan mangrove

yang berasal dari faktor penyebab alami pada umumnya disebabkan oleh gempa

bumi, badai angin, kekeringan dan hama penyakit, yang merupakan faktor

penyebab yang relatif kecil, sedangkan, kerusakan ekosistem hutan mangrove

yang berasal dari faktor penyebab manusia merupakan faktor dominan penyebab

kerusakan hutan mangrove, seperti penebangan pohon mangrove (sebagai bahan

bakar dan bahan baku industri kimia), membuat areal pertambakan (tambak ikan

atau udang), dan pembangunan (permukiman, industri, pelabuhan dan tempat

rekreasi) (Tirtakusumah, 1994).

Faktor kerusakan ekosistem hutan mangrove yang disebabkan oleh

manusia pada umumnya terjadi karena manusia memanfaatkan sumberdaya alam

yang terdapat di dalam ekosistem hutan mangrove untuk memenuhi kebutuhan

ekonomi sehari-hari, seperti sebagai sumber pendapatan/penghasilan tambahan

ataupun sebagai sumber pekerjaan/mata pencaharian sampingan pada para

nelayan yang tinggal di daerah sekitar tersebut (Melly, 1989). Oleh sebab itu,

diperlukan upaya pelestarian kerusakan ekosistem hutan mangrove yang

dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat yang ikut berpartisipasi menjaga

kelestarian lingkungan hidup dengan metode konservasi, reboisasi dan rehabilitasi

(Rahmawaty, 2006).

Page 25: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Gambar 1: Skema Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Di dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Terdapat pengaruh yang signifikan aktivitas ekonomi penduduk terhadap

kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan

Medan Belawan

Ekosistem

Hutan Mangrove

Upaya Pelestarian

Ekosistem Hutan Mangrove

Aktivitas Ekonomi

Penduduk

Proses

Alamiah

Eksploitasi Kerusakan Ekosistem

Hutan Mangrove

Pemerintah

Masyarakat

Konservasi

Reboisasi

Rehabilitasi

Page 26: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan

Belawan. Adapun alasan penulis mengambil daerah ini sebagai lokasi penelitian

adalah:

1. Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan yang terletak di daerah

pesisir dengan tepi pantai yang berlumpur sehingga banyak pohon mangrove

yang tumbuh disana membentuk ekosistem hutan mangrove seluas 163 Ha.

2. Sepanjang pengetahuan penulis belum pernah dilakukan penelitian yang sama

di daerah ini.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berdomisili

di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan dengan jumlah penduduk

13.618 jiwa atau 3.144 kepala keluarga (KK) (BPS Kota Medan Tahun 2008).

Page 27: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

2. Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi penelitian yang berjumlah

3.144 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan

Belawan. Apabila sampel tersebut sudah lebih dari 1000 kepala keluarga (KK),

maka diperlukan perhitungan sampel dengan menggunakan rumus-rumus sebagai

berikut:

a. Menghitung variabilitas (V) terlebih dahulu untuk mengambil jumlah sampel

sebagai berikut.

Rumus 1:

b. Selanjutnya menghitung jumlah sampel (n) dari Variabilitas (V) yang sudah

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Rumus 2:

ppV 100

benardianggapyangsampeltikkarakterispersentasepasVariabilitV

Keterangan

:

2

C

VZn

)(

)(

:

LimitConfidencenkepercayaaBatasCasVariabilitV

LevelConfidencenkepercayaaTingkatZsampelJumlahn

Keterangan

Page 28: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

c. Kemudian menghitung jumlah sampel yang sebenarnya (n’) digunakan rumus

jumlah sampel yang dikoreksi sebagai berikut.

Rumus 3:

Untuk perhitungan yang menentukan jumlah sampel dari populasi di Kelurahan

Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan dapat dilihat pada lampiran III. Jadi,

jumlah sampel yang sebenarnya dalam penelitian ini adalah 93 kepala keluarga

(KK) untuk populasi 3.144 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Bagan Deli

Kecamatan Medan Belawan sebagai lokasi penelitian.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini berupa variabel bebas (X), yaitu kerusakan

ekosistem hutan mangrove dan variabel terikat (Y), yaitu pengaruh aktivitas

ekonomi penduduk.

Gambar 2: Variabel Penelitian

Nn

nn

1

'

)arg(2

':

aKeluKepalapopulasiJumlahNrumusnberdasarkadihitungyangsampelJumlahn

dikoreksitelahyangsampelJumlahnKeterangan

Variabel Bebas (X) Kerusakan Ekosistem

Hutan Mangrove

Variabel Terikat (Y) Pengaruh Aktivitas Ekonomi Penduduk

Page 29: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

2. Definisi Operasional

Untuk memahami variabel penelitian dari penelitian ini, maka perlu

penjelasan berupa definisi operasional sebagai berikut:

a. Kerusakan ekosistem hutan mangrove adalah perubahan kondisi fisik biotik

maupun abiotik di dalam ekosistem hutan mangrove menjadi tidak utuh lagi

(rusak) yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia.

b. Ekosistem hutan mangrove yang mengalami kerusakan lebih dominan

disebabkan oleh faktor manusia berupa aktivitas penduduk.

c. Aktivitas penduduk adalah suatu wujud kegiatan atau tindakan yang memiliki

pola tertentu dari manusia di dalam penduduk yang dapat menimbulkan wujud

kebudayaan yang terdiri dari bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

d. Aktivitas penduduk di bidang ekonomi yang dapat mengakibatkan kerusakan

ekosistem hutan mangrove karena pemanfaatan sumberdaya alam hutan

mangrove sebagai sumber pendapatan/penghasilan tambahan atau sebagai

sumber pekerjaan/mata pencaharian sampingan.

e. Untuk variabel kerusakan ekosistem hutan mangrove diperlukan data

kuantitatif berupa jumlah pendapat sampel terhadap tingkat kerusakan lahan

ekosistem hutan mangrove, yaitu kerusakan kecil, sedang dan besar.

f. Untuk variabel aktivitas ekonomi penduduk diperlukan data kuantitatif berupa

jumlah pendapatan/penghasilan penduduk dan jumlah penduduk berdasarkan

jenis pekerjaan/mata pencaharian.

Page 30: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum

aktivitas yang dilakukan oleh penduduk yang berpotensi menyebabkan kerusakan

ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan

dengan mengamati secara langsung ke lokasi penelitian menggunakan lembar

observasi.

1.2. Angket

Angket digunakan untuk menjaring data tentang aktivitas penduduk yang

dapat mempengaruhi kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan

Deli, Kecamatan Medan Belawan yang dimana penduduk yang berdomisili di

lokasi penelitian dijadikan sebagai responden penelitian. Untuk memilih

responden yang akan dipilih pada jumlah sampel untuk mengisi angket dilakukan

teknik sampel keseluruhan (Total Sampling) yang berjumlah 93 kepala keluarga

(KK) di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan.

2. Data Sekunder

2.1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari referensi-referensi dari

para ahli yang relevan sesuai dengan msalah yang diteliti.

Page 31: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

2.2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan di kantor Kelurahan Bagan Deli dan kantor

Kecamatan Medan Belawan. Selain itu, instansi yang terkait dalam penelitian ini

adalah Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara untuk melihat peta persebaran

ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli dan Kecamatan Medan

Belawan.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

hipotesis deskriptif satu sampel dengan menggunakan tes Chi Square ( X2 ) satu

sampel untuk menguji hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini. Tes Chi

Square ( X2 ) satu sampel digunakan untuk mengetes perbedaan frekuensi yang

variabelnya berbentuk variabel tunggal atau mandiri yang bersifat asosiatif.

Untuk menguji hipotesisi yang dirumuskan pada penelitian ini digunakan rumus

tes Chi Square ( X2 ) satu sampel sebagai berikut:

Rumus 4:

h

i h

h

fffx

1

02

)()(

)(:

0

2

HarapanEkspektasiFrekuensifKenyataanObservasiFrekuensif

KuadratChiSquareChixKeterangan

h

Page 32: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2003. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Hutan Mangrove Indonesia, Kondisi, Manfaat dan Pengelolaannya. , (Online), (http://www.google.com/jurnalmangrove/, diakses 13 Juli 2010).

Arief, Arifin. 2003. Hutan Mangrove Fungsi & Manfaatnya.Yogyakarta

: Kanisius. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. Ghostrecon. 2008. Jurnal Indoskripsi. Kerusakan dan Usaha Rehabilitasi

Hutan Mangrove di Indonesia, (Online), (http//www.indoskripsi.com, diakses 28 September 2010).

Hasan, TWN. 2007. Harian Sinar Indonesia Baru (SIB). Kerusakan Hutan Bakau

di Sumut Mencapai 62,7 Persen dari Luas 83.550 Ha, (Online), (http://www.hariansib.com/?p=10858, diakses 5 Agustus 2010).

Irwanto. 2008. Irwantoshut.com. Hutan Mangrove dan Manfaatnya, (Online),

(http://www.irwantoshut.com/penelitian/hutan_mangrove/, diakses 7 September 2010).

Isma. 2009. Upaya Pelestarian Ekosistem Mangrove di Desa Secanggang

Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Onrizal. 2010. Perubahan Tutupan Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera

Utara Periode 1977-2006. Jurnal Biologi Indonesia. Bogor: DIPA Puslit Biologi-LIPI Bogor (2): hlm 163-170.

Rizka, Meika. 2010. Upaya Pelestarian Hutan Mangrove Berdasarkan Pendekatan

Masyarakat. Karya Ilmiah. Bengkulu: Jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (1): hlm. 3-13.

S, Nasib. 2008. Kecamatan Medan Belawan Dalam Angka. Medan: Katalog BPS

(Badan Pusat Statistik) Kota Medan. Saparinto, C. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Semarang: Dahara

Prize. Sugiarto (dkk). 1996. Penghijauan Pantai. Jakarta: Penebar Ilmu.

Page 33: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Suhendang, E. dan Kusuma C. 1993. Kelestarian Hasil Dalam Pengelolaan

Hutan Mangrove. Jakarta: Lestari. Sulastri. 2005. Partisipasi Masyarakat Dalam Konservasi Hutan Mangrove di

Desa Lubuk Kasih Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah

Pesisir Tropis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wahyuni, Sri. 2009. Pengelolaan Hutan Mangrove di Kelurahan Belawan

Sicanang Kecamatan Medan Belawan. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Tambunan, Patiar. 2009. Kajian Potensi Ekonomi Mangrove (Studi Kasus di Desa

Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai). Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Tika, Moh. Pandu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Umairoh. 2010. Kajian Kelembagaan dan Persepsi Masyarakat Dalam

Pengelolaan Hutan Mangrove (Studi Kasus di Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai). Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Page 34: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Lampiran I

LEMBAR OBSERVASI

A. Biodata

Nama : Muhammad Fadhlan

NIM : 061233310038

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial

Universitas : Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Judul Skripsi : Pengaruh Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap Kerusakan Ekosistem Hutan

Mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

Lokasi Penelitian

Kelurahan : Kelurahan Bagan Deli

Kecamatan : Kecamatan Medan Belawan

Waktu Penelitian :........................................................................................................................

Page 35: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

B. Data Observasi

1. Pengalihan fungsi kawasan ekosistem hutan mangrove dijadikan lahan pertambakan

N

o

Jenis

Tambak Nama Pemilik Nama Budidaya Luas (Ha)

Hasil Poduksi

(ton/tahun)

Ke

t

1 Tambak

Ikan

2 Tambak

Udang

3

Tambak

Kepiting

Jumlah

Page 36: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

2. Pengalihan fungsi kawasan ekosistem hutan mangrove dijadikan lahan untuk pembangunan

No Jenis

Pembangunan Nama Bangunan Nama Pemilik Luas (Ha) Lokasi Ket

1 Perumahan

2 Permukiman

3 Pendidikan

4 Industri

5 Sarana &

Prasarana

Jumlah

Page 37: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Lampiran II

ANGKET PENELITIAN

A. Pendahuluan

Sudilah kiranya Bapak/Ibu menjawab daftar pertanyaan di bawah ini, diisi dengan sejujurnya

sesuai dengan keadaan sebenarnya. Adapun tujuan pengisian angket ini adalah untuk memperoleh data

tentang “Pengaruh Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove di

Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan”. Jawaban Bapak/Ibu sangat dibutuhkan dalam

penyusunan skripsi dan dijamin kerahasiaannya serta tidak mempengaruhi kehidupan pribadi Bapak/Ibu.

Akhir kata, atas bantuannya diucapkan terima kasih.

B. Petunjuk:

Isilah titik-titik dari data-data di bawah ini yang disediakan atau beri tanda silang ( X ) atau

lingkaran (O) pada data responden berikut sesuai dengan data diri dan pilihan Bapak/Ibu dan pada pilihan

jawaban yang telah disediakan sesuai dengan kondisi nyata atau fakta di lapangan!

C. Data Responden:

Nama Lengkap :..................................................................................................................

Nama Panggilan :..................................................................................................................

Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan

Alamat :..................................................................................................................

Agama :..................................................................................................................

Suku :..................................................................................................................

Daerah Asal :..................................................................................................................

Usia/Umur :..................................................................................................................

Tempat & Tanggal Lahir :..................................................................................................................

Pendidikan Terakhir :..................................................................................................................

Status Perkawinan : a. Kawin b. Tidak Kawin

Jumlah Anggota Keluarga :......................................Orang

Pekerjaan Utama :..................................................................................................................

Pekerjaan Sampingan :..................................................................................................................

Pendapatan/Penghasilan :..................................................................................................................

Page 38: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang hutan mangrove?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang fungsi dan manfaat dari hutan mangrove?

a. Ya

b. Tidak

3. Berapa jarak lokasi ekosistem hutan mangrove dari tempat tinggal Bapak/Ibu?

a. Dekat (0 – 500 m)

b. Jauh (500 – 1000 m)

4. Bagaimana kondisi/keadaan hutan mangrove di daerah tempat tinggal Bapak/Ibu dilihat dari kerapatan

pohon mangrove dalam ekosistem hutan mangrove?

a. Baik (≥ 1500 Pohon/Ha)

b. Sedang (≥ 1000 - < 1500 Pohon/Ha)

c. Rusak (< 1000 Pohon/Ha)

5. Apabila kondisi/keadaan hutan mangrove di daerah tempat tinggal Bapak/Ibu yang mengalami

kerusakan, seberapa besar tingkat kerusakannya dilihat dari kerapatan pohon mangrove dalam

ekosistem hutan mangrove?

a. Kecil (< 1000 Pohon/Ha)

b. Sedang (< 600 Pohon/Ha)

c. Besar (< 200 Pohon/Ha)

6. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan sumberdaya hutan mangrove di tempat tinggal?

a. Ya

b. Tidak

7. Bagian apa yang dimanfaatkan dari sumberdaya hutan mangrove?

a. Pohon (kayu, buah, biji dan akar)

b. Biota Laut

c. Lainnya (sebutkan!):.................................................................

8. Digunakan untuk apa bagian dari hutan mangrove tersebut yang dimanfaatkan?

a. Kebutuhan Sendiri

b. Langsung Dijual

c. Diolah Lagi Menjadi Bahan Lain

Page 39: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

9. Apakah penduduk di sekitar tempat tinggal Bapak/Ibu terdapat pengalihfungsian kawasan ekosistem

hutan mangrove dijadikan lahan pertambakan?

a. Ya

b. Tidak

10 Apakah penduduk di sekitar tempat tinggal Bapak/Ibu terdapat pengalihfungsian kawasan ekosistem

hutan mangrove dijadikan lahan untuk pembangunan?

a. Ya

b. Tidak

11. Apakah kerusakan ekosistem hutan mangrove di daerah tempat tinggal dapat mempengaruhi aktivitas

ekonomi keluarga Bapak/Ibu?

a. Ya

b. Tidak

12. Seberapa besar tingkat pengaruh aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistem hutan

mangrove di daerah tempat tinggal?

a. Kecil

b. Sedang

c. Besar

13. Apakah Bapak/Ibu berencana akan melakukan upaya menjaga kelestarian ekosistem hutan mangrove

di daerah tempat tinggal?

a. Ya

b. Tidak

14. Apakah ada upaya dari pemerintah daerah/setempat yang melakukan upaya pelestarian ekosistem

hutan mangrove di daerah tempat tinggal?

a. Ada

b. Tidak Ada

15. Upaya apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah/setempat dalam menjaga kelestarian ekosistem

hutan mangrove di daerah tempat tinggal?

a. Konservasi

b. Rehabilitasi

c. Reboisasi

d. Ketiga-tiganya

Page 40: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

Lampiran III

PERHITUNGAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI

Pada populasi penelitian berupa jumlah seluruh di Kelurahan Bagan Deli

Kecamatan Medan Belawan yang berjumlah 3.144 kepala keluarga (KK). Apabila

sampel tersebut sudah lebih dari 1000 kepala keluarga (KK), maka perhitungan

untuk menetukan jumlah sampel dengan rumus-rumus sebagai berikut:

d. Menghitung variabilitas (V) terlebih dahulu untuk mengambil jumlah sampel

sebagai berikut:

Rumus 1:

Apabila jumlah populasi aktivitas penduduk yang mempengaruhi kerusakan

ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

diperkirakan sebesar 50%, maka variabilitas (V) jumlah sampel yang akan diambil

adalah sebagai berikut.

5010050 V

5050V

2500V

50V

ppV 100

benardianggapyangsampeltikkarakterispersentasepasVariabilitV

Keterangan

:

Page 41: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

e. Selanjutnya menghitung jumlah sampel (n) dari variabilitas (V) yang sudah

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Rumus 2:

Jika ditentukan batas kepercayaan (C) sebesar 10% dan tingkat kepercayaan (Z)

sebesar 95%, maka jumlah sampel (n) dari variabilitas (V) sebesar 50 adalah

sebagai berikut.

2

105096,1

n

2

1098

n

28,9n

96n

2

C

VZn

)(

)(

:

LimitConfidencenkepercayaaBatasCasVariabilitV

LevelConfidencenkepercayaaTingkatZsampelJumlahn

Keterangan

Page 42: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat

f. Kemudian menghitung jumlah sampel yang sebenarnya (n’) digunakan rumus

jumlah sampel yang dikoreksi sebagai berikut.

Rumus 3:

Apabila jumlah sampel (n) sebesar 96 dan jumlah populasi (N) di Kelurahan

Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan sebesar 3.144 kepala keluarga (KK),

maka jumlah sampel yang sebenarnya (n’) adalah sebagai berikut.

144.3961

96'

n

030,0196'

n

030,196'n

20,93'n

93'n

Jadi jumlah sampel yang sebenarnya dalam penelitian ini adalah 93 kepala

keluarga (KK) dari populasi 3.144 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Bagan Deli

Kecamatan Medan Belawan sebagai lokasi penelitian.

Nn

nn

1

'

)arg(2

':

aKeluKepalapopulasiJumlahNrumusnberdasarkadihitungyangsampelJumlahn

dikoreksitelahyangsampelJumlahnKeterangan

Page 43: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat
Page 44: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat
Page 45: PENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK · PDF filePENGARUH AKTIVITAS EKONOMI PENDUDUK ... Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk ... Sedangkan di wilayah Pantai Barat