Bab II mengukur aktivitas ekonomi

125
DATA MAKROEKONOMI Saur Costanius Simamora, SP, MM

Transcript of Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Page 1: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

DATA MAKROEKONOMISaur Costanius Simamora, SP, MM

Page 2: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Saur Costanius Simamora, SP, MMSaur Costanius Simamora, SP, MM

Mengukur Pendapatan Suatu Negara

Page 3: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Mengukur Pendapatan Suatu Negara

• Mikroekonomi• Mikroeconomi adalah ilmu tentang bagaimana

rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan dan bagaimana mereka berinteraksi di pasar

• Makroekonomi• Makroekonomi adalah ilmu tentang fenomena

perekonomian secara luas, termasuk inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi

Page 4: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Pengukuran Aktivitas Ekonomi secara Makro :

1.Pengukuran perkembangan perekonomian GDP Jumlah nilai pasar barang dan jasa yg dihasilkan

oleh penduduk dlm wilayah tertentu selama periode tertentu

Pengukuran GDP, ada 3 pendekatan :

a. Pendekatan Pengeluaran yaitu jumlah total pengeluaran penduduk suatu wilayah selama periode tertentu.

b. Pendekatan pendapatan yaitu jumlah pendapatan yang oleh yg diterima masyarakat suatu wilayah selama periode tertentu.

c. Pendekatan Produksi yaitu jumlah nilai semua produk akhir yang dihasilkan penduduk suatu wilayah selama periode tertentu.

GDP ada 2:GDP Nominal, nilai brg&jasa dihitung berdasarkan harga berlaku GDP Riil, Nilai barang dan jasa dihitung berdasarkan harga konstan(tahun dasar)

Page 5: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Beberapa Definisi yg digunakan dlm aktivitas ekonomi makro

1. Pendapatan Total pembayaran yg diterima oleh pemilik faktor produksi

2. Pengeluaran Dana untuk pembelian barang dan jasa

3. Produksi Total nilai barang akhir dan jasa yang dihasilkan

Page 6: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Cara Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Cara Pengeluaran (Expenditure Approach)Menjumlahkan nilai pengeluaran dari berbagai golongan masyarakat terhadap barang dan jasa yang diproduksikan dalam suatu perekonomian

Page 7: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Perumusan Model Pendekatan Pengeluaran

Y = C + I + G + (X – M)KeteranganC = KonsumsiI = InvestasiG = PemerintahX-M = Ekspor Neto

Page 8: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Cara Perhitungan Pendapatan Nasional

2. Cara Produk NetoMenjumlahkan nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi.Biasanya menjumlahkan nilai tambah dari 11 sektor ekonomi, yang terdiri dari sektor pertanian, pertambangan, bangunan, industri, pengolahan pengangkutan, dan lainnya.

Page 9: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Cara Perhitungan Pendapatan Nasional

3. Cara Pendapatan (Income Approach)Menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi, yaitu;

• Pekerja menerima gaji atau upah• Kewirausahaan menerima untung• Tanah menerima sewa• Modal menerima bunga

Page 10: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Model Cara PendapatanPNB Atau GNP = W + R + I + F

Keterangan:W = UpahI = BungaR = SewaF = Keuntungan

Page 11: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Sifat Produk Nasional Bruto (GNP)

1. GNP merupakan ukuran moneter.2. GNP memperhitungkan barang dan jasa akhir

saja.3. GNP tidak memperhitungkan nilai yang timbul

dari transaksi yang tidak dilakukan dipasar; misal, transaksi barang bekas, kualitas produk, waktu luang, kerusakan lingkungan, dan distribusi serta komposisi output.

Page 12: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Mengukur Pendapatan Suatu Negara

Makroekonomi menjawab pertanyaan seperti berikut :

• Mengapa rata – rata pendapatan tinggi di beberapa negara dan rendah di negara yang lain

• Mengapa harga meningkat dengan cepat pada beberapa periode waktu tapi stabil di periode waktu yang lain

• Mengapa produksi dan pekerja meningkat di beberapa tahun dan menyusut di waktu yang lain?

Page 13: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Pendapatan & Pengeluaran Suatu Perekonomian

• Bagi sebuah perekonomian secara keseluruhan, pendapatan pasti sama dengan pengeluaran karena: Setiap transaksi pasti melibatkan pihak penjual

dan pembeli. Setiap rupiah yang dibelanjakan oleh pihak

pembeli adalah rupiah yang diterima oleh pihak penjual.

Page 14: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Pendapatan dan Pengeluaran Ekonomi

• Ketika menentukan apakah suatu ekonomi sedang dalam keadaan baik atau buruk, adalah alami untuk melihat total pendapatan yang didapat oleh setiap orang dalam ekonomi tersebut

Page 15: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Pendapatan dan Pengeluaran Ekonomi

Untuk sebuah ekonomi secara keseluruhan, pendapatan harus sama dengan pengeluaran, karena:

• Setiap transaksi memiliki pembeli dan penjual• Setiap dollar yang dibelanjakan pembeli adalah

satu dollar pendapatan untuk penjual

Page 16: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

• Gross domestic product (GDP) atau Produk Domestik Bruto dapat mengukur pendapatan dan pengeluaran dalam suatu perkonomian.

• GDP adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang diproduksi disuatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Gross Domestic Product

Page 17: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PENGUKURAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

• Adalah nilai pasar seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu

• Persamaan pendapatan dan pengeluaran dapat diilustrasikan dengan circular-flow diagram.

Page 18: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Figure 1 The Circular-Flow Diagram

Spending

Goods andservicesbought

Revenue

Goodsand servicessold

Labor, land,and capital

Income

= Flow of inputs and outputs

= Flow of dollars

Factors ofproduction

Wages, rent,and profit

FIRMS•Produce and sellgoods and services

•Hire and use factorsof production

•Buy and consumegoods and services

•Own and sell factorsof production

HOUSEHOLDS

•Households sell•Firms buy

MARKETSFOR

FACTORS OF PRODUCTION

•Firms sell•Households buy

MARKETSFOR

GOODS AND SERVICES

Copyright © 2004 South-Western

Page 19: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Perhitungan GDP

GDP adalah nilai pasar atas semua barang jadi dan jasa yang diproduksi di sebuah negara dalam kurun waktu

tertentu.

Page 20: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Perhitungan GDP

• Output yang dinilai adalah Harga Pasar.• GDP hanya mencatat nilai pasar dari barang

jadi, bukan barang antara (nilainya hanya dihitung sekali).

• GDP mencakup tangible goods (makanan, pakaian, mobil) dan intangible services.

Page 21: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Perhitungan GDP

• GDP hanya mencatat berbagai barang dan jasa yang diproduksi pada suatu waktu, dan mengabaikan berbagai barang dan jasa yang diproduksi pada waktu-waktu sebelumnya

• GDP menghitung nilai barang dan jasa yang dihasilkan yang dihasilkan diwilayah suatu negara saja.

Page 22: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PENGUKURAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

• “PDB adalah nilai pasar. . .”• Output dinilai pada harga pasar.

• “. . . Dari semua . . .”• Hanya merekam barang akhir, bukan barang

intermediate (barang antara) (nilai hanya dihitung sekali).

• “. . . Barang dan Jasa . . . “• Mencakup barang berwujud ( makanan, pakaian,

mobil) maupun jasa tidak berwujud ( pangkas rambut, membersihkan rumah, kunjungan dokter)

Page 23: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PENGUKURAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

• “. . . Yang diproduksi . . .”• Mencakup barang dan jasa yang sedang diproduksi,

tidak termasuk transaksi yang melibatkan barang – barang yang diproduksi pada masa lalu.

• “ . . . Dalam suatu Negara...”• Mengukur nilai produksi di dalam batas – batas

wilayah geografis suatu negara.

Page 24: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PENGUKURAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

• “. . . Pada suatu periode ...”• Mengukur nilai produksi yang dilakukan dalam

rentang waktu tertentu, biasanya selama satu tahun atau satu triwulan(tiga bulan).

Page 25: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Ukuran Pendapatan Lainnya

• Gross National Product (GNP)/Produk Nasional Bruto

• Net National Product (NNP)/Produk Nasional Neto

• National Income/Pendapatan Nasional• Personal Income/Pendapatan Perorangan• Disposable Personal Income/Pendapatan

Perorangan yang Dapat Dibelanjakan

Page 26: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Gross National Product

• Gross national product (GNP) atau Produk Nasional Bruto adalah adalah nilai pasar atas barang dan jasa yang diproduksi oleh warga atau penduduk suatu negara.

• GNP berbeda dengan GDP, yang meliputi pendapatan suatu negara baik warga negara sendiri maupun warga negara asing yang bekerja disuatu negara tertentu.

Page 27: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Net National Product (NNP)

• Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Neto adalah pendapatan total penduduk suatu negara dikurangi berbagai pengeluaran akibat depresiasi.

• Depresiasi adalah penyusutan nilai karena pemakaian atas berbagai peralatan dan struktur ekonomi.

Page 28: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

National Income

• National Income atau Pendapatan Nasional adalah pendapatan total yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara dalam menghasilkan barang dan jasa.

• NI berbeda dengan NNP yang tidak mencakup pajak tidak langsung (seperti pajak penjualan) dan mencakup subsidi.

Page 29: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Personal Income

• Personal income atau Pendapatan Perorangan adalah pendapatan yang diterima rumah tangga dan bisnis kecil.

• Tidak seperti national income, PI tidak mencakup laba yang ditahan, yaitu pendapatan pendapatan perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham.

• Selain itu, PI memasukkan Pendapatan Bunga dan government transfers atau jaminan rumah tangga dari pemerintah.

Page 30: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Disposable Personal Income

• Disposable personal income atau Pendapatan Perseorangan yang Dapat Dibelanjakan adalah pendapatan rumah tangga dan bisnis nonperusahaan yang masih tersisa setelah mereka membayarkan kewajibannya kepada pemerintah.

• Atau sama dengan pendapatan perorangan dikurangi pajak dan aneka pembayaran resmi nonpajak.

Page 31: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

KOMPONEN – KOMPONEN PDB

• PDB mencakup semua item yang diproduksi di ekonomi dan dijual secara legal di pasar.

Page 32: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

KOMPONEN – KOMPONEN PDB

• Apa Yang Tidak Dihitung Dalam PDB• PDB mengeluarkan hampir semua item yang

diproduksi dan dikonsumsi di rumah dan yang tidak pernah masuk pasar.

• PDB mengeluarkan barang yang diproduksi dan dijual secara ilegal seperti Obat – obatan terlarang

Page 33: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

KOMPONEN PDB

• PDB (Y) adalah jumlah dari :• Konsumsi (C)• Investasi (I)• Belanja Pemerintah (G)• Expor Neto (NX)

Y = C + I + G + NX

Page 34: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

KOMPONEN PDB

• Konsumsi (C):• Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga

dengan pengecualian pembelian rumah baru. • Investasi (I):

• Pengeluaran untuk peralatan modal, persediaan dan bangunan atau struktur termasuk belanja rumah tangga untuk rumah baru

Page 35: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

KOMPONEN PDB

• Belanja Pemerintah(G):• Pembelanjaan untuk barang dan jasa yang

dilakukan oleh pemerintah..• Tidak termasuk pembayaran transfer karena tidak

untuk ditukar dengan barang atau jasa yang diproduksi pada saat itu.

• Expor Neto (NX):• Expor dikurangi impor.

Page 36: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Table 1 PDB dan Komponennya

Copyright©2004 South-Western

Page 37: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PDB dan Komponennya (2001)

Konsumsi 69%

Belanja Pemerintah18%

Expor Neto -3 %Investasi

16%

Page 38: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

CONTOH KASUS 1

Suatu negara mempunyai pendapatan nasional sebagai berikut:1.Konsumsi masyarakat Rp. 80.000.0002.Pendapatan laba usaha Rp. 40.000.0003.Pengeluaran negara Rp. 250.000.0004.Pendapatan sewa Rp. 25.000.0005.Pengeluaran Investasi Rp. 75.000.0006.Ekspor Rp. 50.000.0007.Impor Rp. 35.000.000

Page 39: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

JAWABAN

Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran :Y = C + I + G + (X - M)Y = 80.000.000 + 75.000.000 + 250.000.000 + (50.000.000 - 35.000.000)Y = 405.000.000 + 15.000.000Y = 420.000.000

Keterangan :Y = Pendapatan NasionalC = Pengeluaran konsumsi  Rumah Tangga Konsumen (RTK)I  = Pengeluaran Investasi Rumah Tangga Produsen (RTP)G = Pengeluaran pemerintah dari Rumah Tangga Pemerintah (RTG)X = EksporM = Impor

Page 40: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

CONTOH KASUS 2

Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai berikut:1.Upah dan gaji Rp 15.000.000,-2.Sewa tanah Rp 9.250.000,-3.Konsumsi Rp 18.000.000,-4.Pengeluaran pemerintah Rp 14.000.000,-5.Bunga Modal Rp 3.500.000,-6.Keuntungan Rp 12.000.000,-7.Investasi Rp 4.500.000,-8.Ekspor Rp 12.500.000,-9.Impor Rp 7.250.000,-

Page 41: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

JAWABAN

Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan :

Y= R + W + I + PY = 9.250.000 + 15.000.000 + 3.500.000 + 12.000.000Y = 39.750.000

Keterangan :Y = Pendapatan NasionalR = SewaW = UpahI = BungaP = Laba/Untung 

Page 42: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

CONTOH KASUS 3

Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2014 adalah Rp. 131.101,6 Milyar. Pendapatan/Produk Neto terhadap luar negeri Rp. 4.955,7 Milyar, Pajak tidak langsung Rp. 8.945,6 Milyar, Penyusutan Rp. 6.557.8 Milyar, Iuran Asuransi Rp. 2,0 Milyar, Laba ditahan Rp. 5,4 Milyar, Transfer payment Rp. 6,2 Milyar dan Pajak Langsung Rp.12,0 Milyar. Hitunglaha.GNPb.NNPc.NId.PIe.DI

Page 43: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

JAWABAN

a. GNP = GDP + Produk Neto Terhadap Luar Negeri = Rp 131.101,6 Milyar + Rp. 4.955,7

Milyar = Rp. 136.057,3 Milyar

b. NNP = GNP – Penyusutan = Rp. 136.057,03 Milyar – Rp. 6.557,8

Milyar = Rp. 129.499,5 Milyar

c. NI = NNP – Pajak tidak langsung = Rp. 129.499,5 Milyar – Rp. 8.945,6

Milyar = Rp. 120.553,9 Milyar

Page 44: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

JAWABAN

d. PI = (NI + Transfer payment) – (Iuran asuransi + Iuran jaminan sosial + Laba ditahan + Pajak Perseorangan)

= (Rp.120.553,9 + Rp.6,2) – (Rp. 2,0 + Rp. 5,4) = Rp. 120.560,1 – Rp. 7,4 = Rp. 120.552,7 Milyar

e. DI = PI – Pajak Langsung = Rp. 120.552,7 – Rp. 12,0 = Rp. 120.540,7

Milyar

Page 45: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PDB RIIL VERSUS NOMINAL

• PDB Nominal nilai produksi barang dan jasa pada harga kini.

• PDB Riil nilai produksi barang dan jasa pada harga tetap.

Page 46: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PDB RIlL VERSUS NOMINAL

• Sebuah pandangan yang akurat dari ekonomi memerlukan penyesuaian PDB nominal ke PDB riil dengan menggunakan deflator PDB

Page 47: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Table 2 PDB Riil dan Nominal

Copyright©2004 South-Western

Page 48: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Table 2 PDB Riil dan Nominal

Copyright©2004 South-Western

Page 49: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Table 2 PDB Riil dan Nominal

Copyright©2004 South-Western

Page 50: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Deflator PDB

• Deflator PDB adalah ukuran tingkat harga yang dihitung sebagai rasio PDB nominal dengan PDB riil dikali 100.

• Memberi informasi kepada kita kenaikan PDB nominal yang disebabkan oleh kenaikan harga daripada kenaikan dalam jumlah yang diproduksi

Page 51: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Deflator PDB

• Deflator PDB dihitung sebagai berikut :

G D P d efla to r = N o m ina l G D PR eal G D P

1 0 0

Page 52: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Deflator PDB

• Mengkonversi PDB Nominal ke PDB Riil• PDB Nominal dikonversikan ke PDB Riil sebagai

berikut :

R eal G D P N o m in a l G D PG D P d efla to r20 X X

2 0 X X

2 0 X X 1 0 0

Page 53: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Table 2 PDB Riil dan Nominal

Copyright©2004 South-Western

Page 54: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Figure 2 PDB Riil di United States

Billions of1996 Dollars

$10,000

9,000

8,000

7,000

6,000

5,000

4,000

3,0001970 1975 1980 1985 1990 20001995

Copyright © 2004 South-Western

Page 55: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PDB DAN KESEHATAN EKONOMI

• PDB adalah satu satunya ukuran terbaik untuk mengetahui kesehatan perekonomian suatu masyarakat.

• PDB per kapita memberi informasi tentang pendapatan dan pengeluaran warga rata – rata dalam perekonomian per orang.

Page 56: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PDB DAN KESEHATAN EKONOMI

• Semakin tinggi PDB per individu mengindikasikan semakin tingginya standar hidup .

• Namun, PDB bukan ukuran sempurna bagi kebahagiaan atau kualitas hidup.

Page 57: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

PDB dan Kesehatan Ekonomi

• Beberapa hal yang berkontribusi pada kesejahteraan tidak dimasukkan dalam PDB.• Nilai waktu luang.• Nilai lingkungan yang bersih.• Nilai dari hampir semua kegiatan yang dilakukan di

luar pasar, seperti nilai waktu orang tua yang dihabiskan untuk anak – anak mereka dan nilai dari pekerjaan sosial.

Page 58: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Table 3 PDB, Harapan Hidup, dan Literasi

Copyright©2004 South-Western

Page 59: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Keseimbangan Pendapatan Nasional Dalam

Perekonomian 2 Sektor

Page 60: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Perekonomian 2 Sektor

• Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan

Y = C + I

Page 61: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Perekonomian 2 Sektor Tanpa Tabungan

SEKTOR RUMAHTANGGA

SEKTORPERUSAHAAN

PEMBAYARAN PENDAPATAN UANG UNTUKJASA FAKTOR PRODUKSI

JASA FAKTORPRODUKSI

ALIRAN BARANG &JASA HASIL PRODUKSI

PENGELUARANPENDAPATAN UANG

Page 62: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Perekonomian 2 Sektor Dengan Tabungan

SEKTOR RUMAHTANGGA

SEKTORPERUSAHAAN

PEMBAYARAN PENDAPATAN UANG UNTUKJASA FAKTOR PRODUKSI

JASA FAKTORPRODUKSI

ALIRAN BARANG &JASA HASIL PRODUKSI

PENGELUARANPENDAPATAN UANG

TABUNGANRUMAH TANGGA INVESTASI

Page 63: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Hubungan Konsumsi & Tabungan (C + S)

Page 64: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung

• Kecondongan Mengkonsumsi Marginal (MPC)

• Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata (APC)

• Kecondongan Menabung Marginal (MPS)• Kecondongan Menabung Rata-rata (APS)

Page 65: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung

• Kecondongan Mengkonsumsi Marginal atau Marginal Propensity To Consume (MPC)Perbandingan antara perubahan konsumsi yang dilakukan dengan pendapatan disposabel yang diperoleh

YdCMPC

Page 66: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata

• Average Propensity To Consume (APC)Perbandingan di antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan disposabel ketika konsumsi dilakukan

YdCAPC

Page 67: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Contoh Perhitungan

Page 68: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kecondongan Menabung

• Kecondongan Menabung Marginal Atau Marginal Propensity To Save (MPS)Perbandingan diantara perubahan tabungan dengan perubahan pendapatan disposabel

YdSMPS

Page 69: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kecondongan Menabung Rata-rata

• Average Propensity To Save (APS)Perbandingan antara tabungan dengan pendapatan disposabel

YdSAPS

Page 70: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Contoh Perhitungan

Page 71: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Hubungan Antara Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung

MPC + MPS = 1

APC + APS = 1

Page 72: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Contoh Perhitungan

Page 73: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Fungsi Konsumsi & Tabungan

• Fungsi KonsumsiSuatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional

Page 74: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Fungsi Konsumsi

• C = a + b Y

Keterangan :a = Konsumsi rumah tangga ketika

Pendapatan nasional adalah 0b = kecondongan mengkonsumsi marginalC = Tingkat konsumsiY = Pendapatan Nasional

Page 75: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Fungsi Tabungan

• Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional

Page 76: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Fungsi Tabungan

• S = - a + (1 – b) Y

Keterangan :a = Konsumsi rumah tangga ketika

Pendapatan nasional adalah 0b = Kecondongan Mengkonsumsi MarginalC = Tingkat KonsumsiY = Pendapatan Nasional

Page 77: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Investasi (i)

• Pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian

Page 78: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Penentu Tingkat Investasi

• Investasi, keuntungan, dan tingkat bunga• Ramalan mengenai keadaan ekonomi di

masa depan• Kemajuan teknologi• Tingkat pendapatan nasional &

perubahannya• Keuntungan yang diperoleh

Page 79: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Keseimbangan Perekonomian Negara

• Menggunakan contoh angka pendapatan nasional dan pembelanjaan agregat

• Menggunakan grafik• Menggunakan cara pembuktian secara

matematis

Page 80: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Keseimbangan Perekonomian Negara Dalam Angka

Page 81: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Keseimbangan Perekonomian Negara Cara Matematis

• Y = C + I • S = I

ContohJika Konsumsi ( C ) = 90 + 0.75 YInvestasI (I) = 120• Tentukan keseimbangan pendapatan nasional

2 sektor ?

Page 82: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL

DALAM PEREKONOMIAN 3 SEKTOR

Page 83: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Pendapatan Nasional 3 Sektor

• Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah

Y = C + I + G

Page 84: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Dampak Campur Tangan Pemerintah Dalam Perekonomian

1. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan terhadap konsumsi rumah tangga.

2. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan perbelanjaan agregat.

Page 85: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Aliran Perekonomian 3 Sektor

SEKTORRUMAH

TANGGA

SEKTORPEMERINTAH

SEKTORPERUSAHAAN

JASA FAKTOR-FAKTORPRODUKSI

PEMBAYARAN PENDAPATAN UANGUNTUK JASA FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

PAJAK INDIVIDU PAJAK PERUSAHAAN

PENGELUARANPEMERINTAH

PENGELUARANPEMERINTAH

ALIRAN BARANG & JASA HASILPRODUKSI

PENGELUARANPENDAPATAN UANG

TABUNGANRUMAH TANGGA

INVESTASI

Page 86: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Syarat Keseimbangan

Y = C + I + G

I + G = S + TKeterangan:Y= Pendapatan NasionalC = KonsumsiS = TabunganG= Pengeluaran PemerintahT = Pajak

Page 87: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Jenis-jenis Pajak

• Pajak LangsungJenis pungutan pemerintah secara langsung dikumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak.

• Pajak Tidak LangsungPajak yang bebannya boleh dipindahkan kepada pihak lain.

Page 88: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Bentuk Pajak Pendapatan

1. Pajak RegresifSistem pajak yang persentasi pungutan pajaknya menurun apabila pendapatan yang dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi

Page 89: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Bentuk Pajak Pendapatan

2. Pajak ProporsionalPersentasi pajak yang tetap besarnya pada berbagai tingkat pendapatan, yaitu dari pendapatan yang sangat rendah sampai ke pendapatan yang sangat tinggi.

Page 90: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Bentuk Pajak Pendapatan

3. Pajak ProgresifSistem pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan semakin meningkat.

Page 91: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Pengaruh Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan

Yd = Y – TKeteranganYd = Pendapatan DisposabelY = Pendapatan NasionalT = Pajak

Page 92: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Pengaruh Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan

• Pajak TetapC = 90 + 0.75 YdS = - 90 + 0.25 YdT = 0 dan T = 40

• Pajak ProporsionalC = 90 + 0.75 YdT = 0.2 Y

Page 93: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Contoh Pengaruh Pajak Tetap

Page 94: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Contoh Pengaruh Pajak Proporsional

Page 95: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kesimpulan

• Apapun bentuk sistem pajak, yaitu Pajak Tetap dan Pajak Proporsional, pemungutan pajak akan mengakibatkan konsumsi dan tabungan rumah tangga berkurang sebanyak yang ditentukan oleh:

C = - MPC x T S = - MPS x T

Page 96: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kecondongan Mengkonsumsi

1. Kecondongan Mengkonsumsi Marginal Pendapatan Disposabel

YdCMPC

Page 97: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kecondongan Mengkonsumsi

2. Kecondongan Mengkonsumsi Marginal Pendapatan Nasional

YCMPCy

Page 98: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kecondongan Menabung

1. Kecondongan Menabung Marginal Pendapatan Disposabel

YdSMPS

Page 99: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Kecondongan Menabung

1. Kecondongan Menabung Marginal Pendapatan Nasional

YSMPSy

Page 100: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Pajak, Konsumsi, Dan Tabungan; Pendekatan Matematis

1. Pengaruh Pajak TetapFungsi Konsumsi Sesudah Pajak (C1)

C1 = - b T + a + b Y

Fungsi Tabungan Sesudah Pajak (S1) = - (1 – b) T – a + (1-b) Y

Page 101: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Pajak, Konsumsi, Dan Tabungan; Pendekatan Matematis

2. Pengaruh Pajak ProporsionalFungsi Konsumsi Sesudah Pajak (C1)

C1 = a + b (1 – t) Y

Fungsi Tabungan Sesudah Pajak (S1) = - a + (1 – b) (1 – t) Y

Page 102: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Contoh

Jika DiketahuiC = 90 + 0.75 YS = - 90 + 0.25 YT = 40 (Pajak Tetap)T = 0.2 Y (Pajak Proporsional)

Page 103: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Keseimbangan Pendapatan Nasional 3 Sektor

• Pajak TetapDiketahui:C = 60 + 0.75 YS = - 100 + 0.25 YT = 40I = 120G = 60

Page 104: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Keseimbangan Pendapatan Nasional 3 Sektor

• Pajak ProporsionalDiketahui:C = 90 + 0.60 YS = - 90 + 0.20 YT = 0.20 YI = 150G = 240

Page 105: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Keseimbangan Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian

4 Sektor

Page 106: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Perekonomian Terbuka

• Perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi-ekonomi lain di seluruh dunia

• Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan kegiatan ekspor-impor

Page 107: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

2 Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka

• Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang merupakan suntikan terhadap aliran pendapatan

• Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara lain, yang merupakan bocoran terhadap aliran pendapatan

Page 108: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka

SEKTORPERUSAHAAN

SEKTORPEMERINTAH

SEKTOR RUMAHTANGGA

(10) EKSPOR

(2). PAJAK PENDAPATANPERUSAHAAN GAJI DAN UPAH

(1) GAJI, UPAH, SEWA, BUNGA,DAN UNTUNG

(3) PAJAK INDIVIDU(9) PENGELUARAN

PEMERINTAH

(4) KONSUMSI DALAM NEGERI

(5) IMPOR

(6) TABUNGAN

LEMBAGAKEUANGAN

(7) PINJAMANPENANAM MODAL

(8) INVESTASI

LUAR NEGERI

Page 109: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Keseimbangan Pendapatan Nasional

Y =C + I + G + (X – M)ATAU

S + T + M = I + G + XKeterangan:X = Penentu EksporM = Penentu Impor

Page 110: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Keseimbangan Pendapatan Nasional

• Penentu EksporKemampuan suatu negara untuk memproduksi barang-barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri

• Penentu ImporBarang dan jasa yang diproduksi diluar negeri untuk bersaing dan dijual di dalam negeri

Page 111: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Perdagangan Luar Negeri

• Apabila pendapatan nasional berubah, maka dengan sendirinya impor akan berubah yaitu makin tinggi pendapatan nasional makin tinggi impor yang dilakukan

• Apabila pendapatan nasional berubah, belum tentu ekspor akan mengalami perubahan

Page 112: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Sumbangan Perdagangan Luar Negeri

1. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi

2. Memperluas pasar produksi dalam negeri

3. Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi

Page 113: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Sifat Kebijakan Pemerintah

1. Kebijakan Menekan Pengeluaran (Expenditure Dampening Policy)Langkah pemerintah untuk menstabilkan neraca pembayaran yang sedang dalam keadaan defisit dengan melakukan tindakan yang akan mengurangi pengeluaran agregat

Page 114: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Contoh

• Menaikkan pajak pendapatan• Menaikkan tingkat bunga• Mengurangi pengeluaran pemerintah

Page 115: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Sifat Kebijakan Pemerintah

2. Kebijakan Pemindahan Pengeluaran (Expenditure Switching Policy)Tindakan pemerintah untuk menstabilkan sektor luar negeri yang sifatnya mendorong masyarakat mengurangi impor, melakukan konsumsi terhadap barang buatan dalam negeri, dan meningkatkan ekspor

Page 116: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Contoh kebijakan

• Memindahkan pengeluaran secara paksaanArtinya mengurangi impor di satu sisi dan mempertinggi pajak impor disisi lain.

• Memindahkan pengeluaran dengan membuat pemacu untuk ekspor

Page 117: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Penghambat Impor (Impor Barries)

1. Penghambat Tarif Usaha mengurangi impor dari luar negeri dengan mengenakan atau memungut pajak terhadap barang-barang impor

Page 118: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Penghambat Impor (Impor Barries)

2. Penghambat Bukan Tarif Peraturan-peraturan yang mengurangi kebebasan memasukkan barang dari luar negeri

Page 119: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Tujuan Kebijakan Pemerintah Menghambat Impor

1. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran2. Mengapuskan defisit dalam neraca

pembayaran3. Mensukseskan usaha mendiversifikasikan

perekonomian4. Melindungi industri yang baru berkembang5. Melindungi industri dalam negeri yang

kedudukannya terancam

Page 120: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Rangkuman• Karena setiap transaksi melibatkan penjual dan

pembeli, pengeluaran total dalam suatu perekonomian harus sama dengan pendapatan totalnya

• Produk Domestik Bruto (PDB) mengukur pengeluaran total barang dan jasa yang baru diproduksi dalam suatu perekonomian dan pendapatan total yang diperoleh dari produksi barang dan jasa tersebut.

Page 121: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Rangkuman• PDB adalah nilai pasar dari seluruh barang dan

jasa akhir yang diproduksi di dalam negei pada periode tertentu.

• PDB terdiri atas empat komponen pengeluaran, yaitu konsumsi, investasi, belanja pemerintah dan ekspor Neto

Page 122: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Rangkuman• PDB Nominal menggunakan harga kini untuk

menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. PDB Riil menggunakan harga konstan tahun basis untuk menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian.

• Deflator PDB – yang dihitung dengan menggunakan rasio PDB nominal dan PDB riil - mengukur tingkat harga dalam perekonomian

Page 123: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

Rangkuman• PDB merupakan ukuran kesejahteraan yang

tepat karena orang lebih memilih pendapatan tinggi daripada pendapatan rendah.

• Namun PDB bukan ukuran sempurna untuk kesejahteraan. Contohnya saja, PDB mengecualikan nilai waktu luang dan nilai lingkungan yang bersih.

Page 124: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

• A. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Statistik, pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai berikut: Upah dan gaji Rp 10.000.000,-, Sewa tanah Rp 6.250.000,-, Konsumsi Rp 25.000.000,-, Pengeluaran pemerintah Rp 16.000.000,-, Bunga Modal Rp 4.500.000,-, Keuntungan Rp 17.000.000,-, Investasi Rp 7.500.000,-, Ekspor Rp 13.500.000,-, Impor Rp 8.250.000,-, Hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan!

Page 125: Bab II mengukur aktivitas ekonomi

Copyright © 2004 South-Western

• B. Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2014 adalah Rp. 113.102,6 Milyar. Pendapatan/Produk Neto terhadap luar negeri Rp. 6.912,9 Milyar, Pajak tidak langsung Rp. 7.845,4 Milyar, Penyusutan Rp. 5.560.8 Milyar, Iuran Asuransi Rp. 2,5 Milyar, Laba ditahan Rp. 6,4 Milyar, Transfer payment Rp. 7,2 Milyar dan Pajak Langsung Rp.19,0 Milyar. Hitunglah GNP, NNP, NI, PI, dan DI