PENGARUH AIR HUJAN DAN AIR TANAH UNTUK …repository.radenintan.ac.id/132/1/Skripsi_pdf_NEW.pdf ·...

download PENGARUH AIR HUJAN DAN AIR TANAH UNTUK …repository.radenintan.ac.id/132/1/Skripsi_pdf_NEW.pdf · Gambar 2.1. Proses terjadinya hujan ... hujan adalah bersifat asam, sedangkan air

If you can't read please download the document

Transcript of PENGARUH AIR HUJAN DAN AIR TANAH UNTUK …repository.radenintan.ac.id/132/1/Skripsi_pdf_NEW.pdf ·...

  • PENGARUH AIR HUJAN DAN AIR TANAH UNTUK MEMECAH

    DORMANSI BIJI BUAH SIRSAK (Annona muricata)

    DAN BUKTI KEBENARANNYA

    DI DALAM AL-QURAN

    (Sebagai Sumber Bahan Praktikum pada Materi Pertumbuhan dan

    Perkembangan Kelas XII IPA)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    dalam Ilmu Biologi

    Oleh

    SARAH AMALIA

    NPM : 1211060149

    Jurusan : Pendidikan Biologi

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN

    LAMPUNG

    1437 H / 2016 M

  • PENGARUH AIR HUJAN DAN AIR TANAH UNTUK MEMECAH

    DORMANSI BIJI BUAH SIRSAK (Annona muricata)

    DAN BUKTI KEBENARANNYA

    DI DALAM AL-QURAN

    (Sebagai Sumber Bahan Praktikum pada Materi Pertumbuhan dan

    Perkembangan Kelas XII IPA)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    dalam Ilmu Biologi

    Oleh

    SARAH AMALIA

    NPM : 1211060149

    Jurusan : Pendidikan Biologi

    Pembimbing I : Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd

    Pembimbing II : Marlina Kamelia, M.Sc

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN

    LAMPUNG

    1437 H / 2016 M

  • ABSTRAK

    PENGARUH AIR HUJAN DAN AIR TANAH UNTUK MEMECAH

    DORMANSI BIJI BUAH SIRSAK (Annona muricata)

    DAN BUKTI KEBENARANNYA

    DI DALAM AL-QURAN

    Oleh

    Sarah Amalia

    Air merupakan sumber daya alam yang melimpah. Sekitar 71%

    permukaan bumi ditutupi oleh air dan kurang lebih 1,4 triliun kilometer

    kubik yang tersedia. Jenis air bermacam-macam seperti halnya air hujan

    dan air tanah. Air merupakan salah satu komponen fisik yang sangat

    penting dan dibutuhkan dalam jumlah besar, khususnya pada pertumbuhan

    dan perkembangan tanaman buah sirsak yang selama pertumbuhannya

    sangat bergantung pada kondisi air. Al-Quran surat Yaasin ayat 33 telah

    menyebutkan bahwa dengan adanya air dapat menumbuhkan kembali

    bumi yang telah mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

    antara air hujan dan air tanah terhadap pemecahan waktu dormansi biji

    buah sirsak (Annona muricata) dan bukti kebenarannya di dalam Al-

    Quran.

    Penelitian ini dilakukan di Kebun Botani Pendidikan Biologi Institut

    Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung. Rancangan percobaan

    ini adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan yaitu menggunakan

    air hujan, air tanah dan akuades murni (sebagai kontrol).

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa air hujan lebih efektif dalam

    menginduksi perkecambahan biji buah sirsak (Annona murucata)

    dibanding air sumur dan akuades. Konsentrasi air terbanyak juga dapat

    mempengaruhi waktu dan jumlah munculnya kecambah.

    Kata Kunci : Biji Buah Sirsak (Annona murucata), Dormansi, Air hujan, Air

    tanah.

  • MOTTO

    Artinya: Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air

    itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa

    menghilangkannya.1 (Q.S Al-Muminun: 18)

    Artinya: Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun,

    kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang

    demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang

    memikirkan.2 (Q.S An-Nahl: 11)

    1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya Al-Hikmah, (Bandung : Diponegoro,

    2012), h. 343. 2 Ibid. h. 268.

  • PERSEMBAHAN

    Uraian kata tidak cukup untuk ungkapkan syukur yang tiada

    terkira, huruf demi huruf mampu terhimpun penuh makna segala puji

    hanya bagi Allah SWT.

    Skripsi ini penulis persembahkan teruntuk:

    1. Kedua orang tua tercinta dan tersayang, Ayahandaku Syahrudin dan Ibundaku

    Rasmanah yang telah mendampingi, mendidik, membesarkan dengan limpahan

    kasih sayang dan kesabaran yang tak terbatas, serta senantiasa selalu mendoakan

    disepanjang waktunya.

    2. Adikku tersayang Muhammad Al-Maarif serta saudara dan keluarga besarku

    yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan kuliah.

    3. Almamaterku tercinta IAIN Raden Intan Lampung.

  • RIWAYAT HIDUP

    Sarah Amalia dilahirkan di Desa Rengas Kecamatan

    Bekri Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 22

    Nopember tahun 1994, sebagai anak pertama dari dua

    bersaudara dari pasangan Bapak Syahrudin dan Ibu

    Rasmanah.

    Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis

    dimulai dari sekolah dasar di SDN 2 Rengas yang diselesaikan pada tahun

    2006, kemudian melanjutkan kejenjang sekolah berikutnya di Madrasah

    Tsanawiyah (MTs) Guppi Rengas yang diselesaikan pada tahun 2009, dan

    melanjut kejenjang sekolah menengah kejuruan di SMKN 1

    Bukitkemuning Lampung Utara yang diselesaikan pada tahun 2012.

    Pada tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikan ketingkat

    perguruan tinggi. Penulis terdaftar sebagai mahasiswi IAIN Raden Intan

    Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan

    Biologi. Penulis telah menyelesaikan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa

    Setia Negara Kecammatan Baradatu Kabupaten Way Kanan selama 40

    hari dan juga praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMPN 22 Gedung

    Meneng Raja Basa Bandar Lampung.

  • KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah SWT, karena atas Rahmat, Taufik dan Hidayah-

    Nya hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

    Pengaruh Air Hujan Dan Air Tanah Untuk Memecah Dormansi Biji

    Buah Sirsak (Annona muricata L.) Dan Bukti Kebenarannya Di

    Dalam Al-Quran sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Pendidikan Biologi. Penulis menyadari bahwa telah banyak pihak

    yang selama ini ikut berperan dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu,

    iringan doa dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis

    sampaikan kepada:

    1. Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M. Ag., selaku rektor Institut Agama Islam Negeri

    Raden Intan Lampung.

    2. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan

    IAIN Raden Intan Lampung.

    3. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

    Fakultas Tarbiyah dan keguruan IAIN Raden Intan Lampung, serta selaku

    Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi pengarahan dalam

    penulisan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  • 4. Marlina Kamelia, M.Sc., selaku pembimbing II yang telah membimbing,

    mengarahkan, dan memberi banyak kontribusi serta waktunya dalam

    penyelesaian skripsi ini dengan penuh ketelitian dan kesabaran.

    5. Bapak Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan keguruan IAIN Raden Intan

    Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan ilmunya kepada

    penulis selama menempuh perkuliahan sampai dengan selesai.

    6. Sahabat-sahabat ku (Erliana Yuniar, Nisa Azizah, Nur Indah sari, Ratna Sari,

    Bunga Pertiwi, Ria Susanti, Tika Apriani, Asma Palupi,) dan keluarga besar

    Biologi C, serta Mahasiswa Biologi Angkatan 2012 yang telah memberikan

    banyak goresan cerita dan tawa selama perjalanan penulis menjadi mahasiswa

    IAIN Raden Intan Lampung.

    Semoga semua kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan dicatat sebagai

    amal ibadah di sisi Allah SWT, Aamiin. Penulis sangat menyadari bahwa

    dalam penulisan tugas akhir (skripsi) ini masih banyak terdapat kesalahan dan

    kekurangan sehingga jauh dari ukuran kesempurnaan. Untuk itu penulis

    mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan skripsi ini.

    Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada

    umumnya, Aamiin.

    Bandar Lampung, Desember 2016

    Penulis,

    Sarah Amalia

    NPM. 1211060149

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1. Waktu muncul kecambah dan jumlah benih yang tumbuh . 51

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Proses terjadinya hujan.................................................... 15

    Gambar 2.2. Siklus Hidrologi .............................................................. 16

    Gambar 2.3. Akar, batang, daun, bunga, buah dan biji sirsak ............. 23

    Gambar 2.4. Jenis sirsak ratu, sirsak biasa, sirsak bali, dan sirsak mandalika

    ........................................................................................................ 25

    Gambar 3.1. Tata letak penanaman ...................................................... 45

    Gambar 3.2. Bagan alur penelitian ....................................................... 50

    Gambar 4.1. Grafik hubungan antara perlakuan, konsentrasi dan

    rata-rata jumlah benih yang tumbuh selama 30 hari pengamatan .. 54

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Air merupakan sumber daya alam yang melimpah di permukaan bumi dan

    sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia khususnya, untuk

    memenuhi keperluan hidup sehari-hari seperti makan dan minum, sebagai alat

    transportasi, pembangkit tenaga listrik, pertanian, peternakan, perkebunan, dan

    budidaya tanaman.

    Hampir sekitar 71% permukaan bumi ditutupi oleh air dan sekitar 1,4 triliun

    kilometer kubik (sekitar 330 juta mil) yang tersedia di bumi. Seperti kita ketahui

    sebagian besar air terdapat di laut, di kutub dan di puncak gunung yang tinggi atau

    biasa kita kenal dengan es atau salju. Air bergerak mengikuti suatu siklus air (siklus

    hidrologi) yang dimulai dari proses penguapan (evaporasi) yang disebabkan oleh

    pemanasan sinar matahari, kemudian terjadi hujan dari proses kondensasi di awan

    dan apabila air hujan terus jatuh ke permukaan bumi tetapi tanah tidak mampu

    menyerap maka air permukaan ini akan terus mencari celah untuk mengalir di antara

    palung sungai, muara dan danau hingga lautan.

    Jenis-jenis air ada dua macam, yaitu air hujan dan air tanah. Air hujan adalah

    air yang di curahkan dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk hujan atau

    presipitasi, yang disebabkan oleh adanya titik-titik air yang terkandung di dalam

  • awan yang semakin lama semakin bertambah banyak hingga pada keaadaan tertentu

    awan tidak mampu menampung titik-titik air tersebut, sedangkan air tanah adalah air

    yang jatuh dan menembus ke dalam lapisan tanah baik yang dekat dengan permukaan

    tanah maupun yang jauh dari permukaan tanah.3

    Air hujan mengandung berbagai macam zat kimia, seperti, gas terlarut, ion-

    ion, H2O, CO2, asam sulfat, asam nitrat, karbon, debu dan H+, dan ciri khas dari air

    hujan adalah bersifat asam, sedangkan air tanah memiliki komposisi zat terlarut

    seperti, natrium, kalsium, magnesium, bikarbonat, sulfat, klorida, silika, besi, kalium,

    nitrat, florida, boron, aluminium, arsen, brom, krom, tembaga, timbal, mangan, nikel,

    fosfat, seng, emas, indium, perak, dan zirkon.4

    Air merupakan salah satu komponen fisik yang sangat penting dalam

    pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah besar.

    Sekitar 85-90% dari bobot segar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air.

    Pertumbuhan tanaman dikendalikan oleh dua faktor, yaitu faktor dalam dan faktor

    luar. Faktor dalam adalah faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berasal

    dari dalam tmbuhan itu sendiri yang meliputi penurunan sifat (hereditas) dan zat

    pengatur tubuh (hormone), sedangkan faktor luar adalah semua hal yang terdapat di

    3Maria Christine Sutandi, Penelitian: Air Tanah, (Bandung: Universitas Kristen Maranatha,

    Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, 2012), h. 3. 4Satrio Hadipurwo, Menegemen Air Tanah Berbasis Cekungan Air Tanah, (Jakarta:

    Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral, 2010), h. 299.

  • dalam lingkungan atau di luar dari tubuh tumbuhan itu sendiri seperti temperatur,

    kelembaban, cahaya dan air.5

    Pertumbuhan (growth) merupakan suatu peningkatan ukuran yang prosesnya

    tidak dapat dibalik, dihasilkan dari proses pembelahan sel melalui suatu rangkaian

    pembelahan mitosis, zigot akan menjadi embrio multiseluler di dalam sebuah biji.

    Mitosis dimulai setelah perkecambahan. Peristiwa ini sebagian besar terpusat pada

    meristem apikal dekat dengan ujung akar dan ujung tunas, tetapi pembesaran sel-sel

    yang baru dibuat inilah yang bertanggung jawab terhadap peningkatan ukuran suatu

    tumbuhan. Jika perkecambahan hanya sekedar masalah pertumbuhan, maka zigot

    akan menjadi sebuah bola sel yang mengembang, sedangkan perkembangan adalah

    suatu proses peningkatan yang tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat

    dinyatakan dengan perubahan bentuk dan kedewasaan yang tidak terbatas.6

    Indonesia memungkinkan untuk dikembangkan tanaman buah-buahan yang

    banyak bermanfaat bagi kehidupan, sehingga jika ditinjau dari aspek klimatologis

    Indonesia sangat tepat untuk budidaya buah-buahan yang peminatnya cenderung terus

    meningkat karena mengingat manfaat yang sangat berlimpah dan multiguna dalam

    buah tersebut seperti buah sirsak.

    Masyarakat Indonesia telah mengenal luas tanaman sirsak yang pada awalnya

    tanaman ini merupakan tanaman liar, namun saat ini lebih banyak dikembangkan atau

    dibudidayakan sebagai tanaman pekarangan maupun tanaman perkebunan. Buah

    5Neil A. Campbell dkk, Biologi, (Jakarta: Erlangga, Edisi Kedelapan, Jilid 1, 2008), h. 50.

    6Ibid,(Edisi Kelima, Jilid 2, 2003). h. 303.

  • sirsak terdiri atas 67% daging buah yang bisa dimakan, 20% kulit, 8,5% biji, dan

    selebihnya berupa bagian tengah buah.7

    Tanaman sirsak ditanam secara komersial untuk diambil buahnya. Pohon

    sirsak bisa mencapai tinggi hingga 9 meter, di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan

    baik pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, di berbagai daerah di Indonesia

    buah sirsak dikenal dengan berbagai sebutan, seperti nangka landa (Jawa), nangka

    walanda (Sunda), nangka buris (Madura), srikaya jawa (Bali), tarutung olanda

    (Toba), naka walanda (Ternate), durio ulondro (Nias), srikaya balanda (Bugis),

    lange lo walanda (Gorontalo), deureuyan belanda (Aceh), dian belanda (Dayak)

    durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa (di Lampung), dan Nangko

    Belando (Palembang). Penyebutan belanda dan variasinya, menunjukkan bahwa

    sirsak di dalam bahasa Belanda disebut zuurak yang berarti kantung asam.8

    Buah sirsak mengandung banyak karbohidrat, terutama fruktosa. Buah sirsak

    merupakan buah yang prospektif dikembangkan karena manfaatnya yang multiguna,

    selain menjadi olahan produk kecantikan, makanan, minuman, obat dan juga bahan

    mentah farmakologi. Hasil tes menyatakan bahwa secara efektif buah sirsak mampu

    membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker usus besar,

    kanker payudara, kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker pankreas. Jika

    dibandingkan dengan adriamicin dan terapi kemo, daya kerja zat anti kanker pada

    7Yohana dan Yovita, Buah, Sayuran dan Tanaman Obat, (Jakarta: Setia Kawan Prima, 2012),

    h. 44. 8Rahmat Rukmana, Untung Berlipat dari Budidaya Sirsak, (Yogyakarta: ANDI, 2015), h. 48.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sundahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Madurahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Balihttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Niashttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Minanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Lampunghttps://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrathttps://id.wikipedia.org/wiki/Fruktosa

  • tanaman sirsak 10.000 kali lebih kuat dalam membunuh ataupun memperlambat

    pertumbuhan sel kanker, dan secara selektif hanya membunuh sel-sel jahat dan tidak

    memberikan efek atau membahayakan sel-sel yang sehat.9

    Tanaman sirsak masih satu famili dengan tanaman srikaya (Annona

    squamosa), dan buah nona (Annona reticulate L.). Terdapat beberapa jenis buah

    sirsak di Indonesia, seperti sirsak ratu, sirsak biasa, sirsak bali, dan sirsak mandalika,

    yang masing-masing memiliki ciri khusus tersendiri. Meskipun demikian, pada

    dasarnya di Indonesia dikenal dengan dua kultivar sirsak yang berbeda rasa. Pertama,

    sirsak yang rasanya manis asam dan banyak bijinya. Kedua, jenis sirsak yang rasanya

    manis, lengket, dan bijinya sedikit yang biasa dikenal dengan sebutan sirsak ratu.

    Namun di dalam penelitian ini peneliti memilih buah sirsak biasa yang rasanya

    masam dan manis, karena mudah di dapat dan harganya relatif terjangkau.

    Budidaya tanaman sirsak umumnya tidak terlalu sulit namun petani di

    lapangan seringkali mendapati kendala, salah satunya adalah biji yang disemai lambat

    terinduksi perkecambahannya karena benih sirsak memiliki kulit yang tebal dan keras

    atau bersifat impermiabel (sulit ditembus) terhadap air dan gas sehingga dapat

    menghambat perkecambahan. Hal itu disebabkan oleh faktor yang sangat mendukung

    di dalam pertumbuhan tersebut yang harus dapat disesuaikan dengan kondisi dari

    kerasnya kulit biji, karena semakin keras kulit biji, maka waktu yang dibutuhkan

    untuk menginduksi perkecambahan akan semakin lama.

    9Ibid, h. 44.

  • Dormansi benih merupakan ketidakmampuan benih untuk berkecambah pada

    lingkungan yang optimum yang dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit benih,

    keadaan fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua keadaan tersebut. Namun

    dormansi bukan berarti benih tersebut mati atau tidak dapat tumbuh kembali, karena

    dormansi pada benih dapat dipatahkan dengan menggunakan skarifikasi baik secara

    mekanik maupun kimiawi.

    Benih sirsak termasuk ke dalam kategori benih rekalsitran yang memiliki

    kadar air yang relatif tinggi sehingga tidak dapat disimpan pada suhu yang rendah.

    Benih rekalsitran merupakan kelompok benih yang tidak dapat bertahan (cepat rusak)

    apabila disimpan dalam waktu yang lama, tidak dapat diturunkan kadar airnya, dan

    tidak dapat disimpan dalam suhu yang rendah.

    Melihat kondisi di atas bahwa pematahan dormansi terhadap biji yang

    memiliki kulit yang keras belum banyak diperhatikan, penulis berharap ini dapat

    diterapkan dalam kehidupan sehari-hari juga dalam proses pembelajaran di sekolah

    mengenai pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diterapkan pada jenjang SMA

    (Sekolah Menengah Atas) kelas XII pada pokok bahasan materi pertumbuhan dan

    perkembangan pada tumbuhan dengan menggunakan biji buah sirsak.

    Tujuan pembelajaran biologi adalah untuk memahami dan mengembangkan

    pengetahuan, dari metode pembelajaran biologi yang digunakan untuk memecahkan

    suatu masalah kehidupan individu maupun sosial, serta mengembangkan cara berfikir

    ilmiah melalui percobaan. Salah satunya adalah dengan menerapkan praktikum

    disalah satu materi biologi pada sub bahasan pertumbuhan dan perkembangan pada

  • tumbuhan, dengan menggunakan materi tersebut peserta didik diharapkan dapat

    menjawab permasalahan yang timbul dari topik pembelajaran melalui percobaan yang

    mereka lakukan. Melalui metode eksperimen peserta didik diharapkan mampu

    berlatih dalam menghadapi berbagai masalah, lebih efektif di dalam berfikir dan

    dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta pengalaman keterampilan yang luas.

    Sebagaiumana firman Allah di dalam Al-Quran surat Yaasin disebutkan:

    Artinya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi

    yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan daripadanya biji-

    bijian, maka daripadanya mereka makan.10 (Q.S Yaasin: 33)

    Ayat di atas menjelaskan tentang kekuasaan Allah yang telah menciptakan

    kita (manusia), dan telah mempersiapkan berbagai fasilitas kesejahteraan

    dan kemakmuran. Segala sesuatu yang diciptakan Allah tidak ada yang

    sia-sia, semua mengandung makna dan manfaat. Untuk itu Allah SWT

    menciptakan bumi dan langit beserta isinya dan menyerahkannya kepada

    kita agar senantiasa selalu bersyukur kepada-Nya. Allah SWT

    menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling mulia dan istimewa,

    dengan akal dan pikiran diharapkan manusia dapat hidup dengan

    seimbang, memanfaatkan yang ada di bumi dengan sebaik-baiknya dari

    berbagai macam jenis tetumbuhan yang bermula dari biji-bijian yang

    10Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung : Diponegoro, 2012), h.

    442.

  • sebelumnya mati (dormansi), dan Allah telah memberikan rahmat-Nya

    yang berupa air hujan yang merupakan awal dari semua kehidupan, dapat

    kita bayangkan jika di bumi kita tidak ada air, niscaya tidak akan pernah

    ada kehidupan di dalamnya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran

    surat Qaaf bahwa:

    Artinya: Dan kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu kami

    tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang

    diketam.11

    (Q.S Qaaf: 9)

    Dalam Al-Quran surat Al-Araaf juga menyebutkan bahwa:

    Artinya: Dan Dia-lah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira

    sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah

    membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu

    kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab

    hujan itu berbagai macam buah-buahan, seperti itulah kami

    membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu

    mengambil pelajaran.12 (Q.S Al-Araaf: 57)

    11Ibid, h. 518.

    12Ibid, h. 157.

  • Allah SWT yang telah mendatangkan air hujan dari langit kepada

    kita mahluk yang ada di bumi, sehingga kita dapat memanfaatkannya

    untuk segala aktivitas, seperti misalnya bertani, dan berkebun, dengan

    rahmat yang telah Allah turunkan berupa air hujan kita dapat memperoleh

    hasil yang kita harapkan. Allah maha mengetahui apa yang dibutuhkan

    untuk mahluknya, seperti air hujan yang didatangkan pada suatu tempat

    yang kering bahkan tandus, kemudian dari itu tumbuhlah segala jenis

    tumbuh-tumbuhan, baik itu sayuran maupun buah-buahan yang dapat

    dimakan dan dimanfaatkan oleh manusia, seperti itu pula perumpamaan

    yang diisyaratkan dalam membangkitkan orang-orang yang telah mati

    agar kita senantiasa selalu bersyukur atas kebesaran-Nya.

    Al-Quran telah menyebutkan tentang awal terbentuknya air hujan

    hingga kemudian menjadi air tanah di dalam Al-Quran surat Al-

    Muminun yang berbunyi:

    Artinya: Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu kami jadikan

    air itu menetap di bumi dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa

    menghilangkannya.13 (Q.S Al-Muminun: 18)

    13Ibid, h. 343.

  • Ayat di atas ada hubungannya dengan penjelasan mengenai siklus

    air yang mula-mula terjadi melalui hujan yang akan meresap ke tanah

    melalui pori-pori tanah, kemudian tersimpan di bawah permukaan bumi

    sehingga disebut air tanah, apabila air hujan terus jatuh ke permukaan

    bumi tetapi tanah tidak mampu menyerap maka air permukaan ini akan

    terus mencari celah untuk mengalir hingga menuju sungai, danau hingga

    lautan, dengan beberapa mata air yang ada di dalamnya. Sungguh Allah

    sangat berkuasa atas segalanya. Sebagaimana dijelaskan di dalam Al-

    Quran surat An-Naziat bahwa:

    Artinya:Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata

    airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.14

    (Q.S An-Naaziaat: 30-31)

    Firman Allah SWT di dalam Al-Quran surat Ibrahim juga

    menjelaskan tentang keberadaan air tanah yang dengan begitu banyak

    manfaatnya bagi kehidupan manusia, yang berbunyi:

    14Ibid, h. 584.

  • Artinya: Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air

    hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu

    berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan

    bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-

    Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) sungai-sungai bagimu.15

    (Q.S Ibrahim: 32)

    Allah SWT sangat berkuasa atas apa-apa yang ada di langit dan di

    bumi, Allah turunkan air yang bersih dari langit yang memiliki banyak

    manfaat, dan dari air itu dapat menumbuhkan berbagai macam buah-

    buahan yang dapat kita ambil manfaatnya, lautan yang begitu kaya akan

    sumber protein yang sekaligus merupakan tempat pelayaran kapal-kapal

    dari para nelayan untuk mencari rizki-Nya, dan telah diciptakan-Nya pula

    sungai-sungai yang indah yang juga memiliki banyak manfaat bagi

    kehidupan.

    Allah SWT menciptakan manusia dan memuliakannya sebagai

    mahluk yang paling istimewa, dengan akal dan pikiran diharapkan

    manusia dapat hidup dengan seimbang, memanfaatkan apa yang ada di

    bumi dengan sebaik-baiknya, serta mencari tahu kandungan dan manfaat

    dari apa yang ada di bumi seperti macam tanaman dan jenis-jenis air

    sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia. Ilmu

    pengetahuanpun sampai saat ini terus-menerus menemukan berbagai

    15Ibid, h. 259.

  • macam penemuan baru yang dahulu dianggap tidak berguna di muka bumi

    dan sekarang banyak memiliki manfaat bagi kehidupan.

    Harapannya hasil penelitian ini dapat diterapkan di sekolah sebagai sumber

    bahan belajar praktikum atau sebagai sumber pengayan pada materi pertumbuhan dan

    perkembangan pada tumbuhan yang ada pada SMA semester ganjil kelas XII IPA.

    Itulah sebabnya penulis dengan segala kemampuan akan mencoba melakukan suatu

    penelitian dengan judul pengaruh air hujan dan air tanah untuk memecah dormansi

    biji buah sirsak (Annona muricata L.) dan bukti kebenarannya di dalam al-quran

    (sebagai sumber bahan praktikum pada materi pertumbuhan dan perkembangan kelas

    XII IPA).

    B. Identifikasi Masalah

    M.Iqbal Hasan menyatakan bahwa identifikasi masalah yaitu memuat

    semua (daftar masalah) masalah yang mungkin dijumpai pada latar

    belakang masalah.16 Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah,

    maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, sebagai berikut:

    1. Air hujan dan air tanah dapat memberikan pengaruh yang berbeda di dalam

    pemecahan dormansi biji.

    2. Tanaman sirsak memiliki banyak manfaat bagi kehidupan.

    16M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, (Bogor:

    Ghalia Indonesia, Ctk ke: 1, 2002), h. 150.

  • 3. Biji buah sirsak memiliki kulit biji yang tebal dan keras.

    4. Belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui waktu dormansi

    biji buah sirsak dan faktor yang dapat mempengaruhinya.

    5. Sekolah umumnya belum menerapkan praktikum mengenai pertumbuhan

    dan perkembangan terhadap biji buah sirsak.

    6. Masih rendahnya kesadaran terhadap kajian mengenai air hujan dan air tanah

    di dalam Al-Quran.

    C. Batasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas agar tidak terjadi penyimpangan dan

    penafsiran yang tidak sesuai, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

    1. Penulis hanya akan melihat pengaruh air hujan dan air tanah dalam

    pemecahan waktu dormansi terhadap biji buah sirsak.

    2. Penulis hanya akan menggunakan benih dari jenis buah sirsak biasa yang

    rasanya manis dan masam.

    3. Penulis hanya akan mengkaji tentang kebenaran air hujan dan air tanah di

    dalam Al-Quran.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat dirumusan adalah:

  • 1. Bagaimana pengaruh antara air hujan dan air tanah terhadap pemecahan

    waktu dormansi biji buah sirsak (Annona muricata)?

    2. Bagaimana kajian terhadap air hujan dan air tanah di dalam Al-Quran?

    E. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui pengaruh antara air hujan dan air tanah terhadap

    pemecahan waktu dormansi biji buah sirsak (Annona muricata).

    2. Untuk mengetahui kebenaran air hujan dan air tanah di dalam Al-Quran.

    F. Kegunaan Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

    berbagai pihak, yang diantaranya:

    1. Sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi peneliti lain yang akan

    mengadakan penelitian lebih lanjut.

    2. Menambah wacana keilmuan dengan mengetahui bahwa pemberian air hujan

    dan air tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan biji buah sirsak.

    3. Untuk memudahkan pembelajaran di sekolah dalam praktikum biologi pada

    materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

    4. Bagi masyarakat, dapat memberi pengetahuan dan manfaat mengenai

    budidaya tanaman sirsak.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Tinjauan Pustaka

    1. Air

    a. Uraian Umum

    Air yang kita gunakan sehari-hari telah menjalani siklus meteorik, yang

    dimulai melalui proses penguapan (evaporasi) dari laut, danau, maupun sungai, lalu

    mengalami kondensasi di atmosfer dan kemudian turun ke permukaan bumi melalui

    hujan (precipitation). Air hujan yang turun ke permukaan bumi tersebut ada yang

    langsung mengalir di permukaan bumi (run off) dan ada yang meresap ke bawah

    permukaan bumi (infiltration).

    b. Jenis-jenis Air

    1. Air hujan

    Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat

    yang dicurahkan dari atmosfer menuju ke permukaan bumi. Titik-titik air yang

    terkandung di dalam awan menjadi semakin bertambah banyak hingga awan tidak

    mampu lagi untuk menampung titik-titik air tersebut, maka akan dijatuhkan kembali

  • ke permukaan bumi dalam bentuk air hujan atau presipitasi. Tetesan air hujan yang

    jatuh di suatu daerah selama beberapa waktu tertentu disebut sebagai curah hujan.17

    Air hujan berasal dari proses penguapan (evaporasi) air laut, sungai, danau,

    bahkan tubuh manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan (transpirasi) yang

    mengandung air akan menguap melalui bantuan sinar matahari. Air yang menguap

    mengalami proses pemadatan (kondensasi) membentuk awan yang akan bergerak

    vertikal maupun horizontal dan membesar hingga menuju atmosfir. Air akan jatuh ke

    bumi (presipitasi) dalam bentuk cair maupun tetap dalam butiran salju tergantung

    pada keadaan suhu yang ada di bumi.

    Sumber: Https://www.google.co.id/gambar-proses-terjadinya-hujan. (Diakses

    pada Hari Rabu, 03 Februari 2016, Pkl. 20.45 WIB).

    Gambar 2.1. Proses terjadinya hujan

    17Hartono, Geografi: Jelajah Bumi Dan Alam Semesta Untuk Kelas X SMA/MA,

    (Jakarta: DEPDIKBUD, 2009), h. 115-116.

  • 2. Air tanah

    Air tanah adalah salah satu bentuk air yang berada di sekitar bumi dan

    terdapat di dalam lapisan tanah, baik yang dekat dengan permukaan tanah maupun

    yang jauh dari permukaan tanah. Air tanah terbentuk dari adanya air hujan yang

    meresap (infiltrate) ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap

    makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menetap di dalam

    tanah. Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi, yakni suatu peristiwa

    yang selalu berulang dari urutan atau tahapan yang dilalui air dari atmosfer ke bumi

    dan kembali ke atmosfer kembali melalui penguapan dari darat atau laut, kemudian

    terjadi pemadatan (kondensasai) yang membentuk awan, hingga pencurahan dan

    penguapan kembali (daur hidrologi).18

    Sumber: Https://www.google.co.id/gambar-siklus-hidrologi-air.(Diakses pada

    Hari Rabu, 03 Februari 2016, Pkl. 20.45 WIB).

    Gambar 2.2. Siklus Hidrologi

    18Purbo Hadiwidjoyo, Kamus Hidrologi, (Jakarta: DEPDIKBUD, 1987).

  • c. Manfaat Air

    Manfaat air sudah begitu jelas di dalam kehidupan, yaitu sebagai sumber

    kehidupan bagi seluruh mahluk hidup yang ada di bumi. Seperti halnya manusia

    untuk memenuhi kebutuhan pokok baik dibidang perekonomian, perindustrian,

    perkebunan, pertanian, dan lain sebagainya. Bisa dibayangkan jika tidak ada air di

    bumi maka tidak ada kehidupan di dalamnya.

    d. Kandungan Air Hujan dan Air Tanah

    Air hujan mengandung berbagai macam zat kimia, contohnya gas

    terlarut dan ion-ion yang ada di dalamnya yang telah bersumber dari laut,

    apabila terjadi hujan di suatu daerah yang telah mengandung berbagai zat

    kimia di dalamnya, tentu saja mempengaruhi mutu air tanah (sungai) di

    daerah tersebut. Zat kimia yang terdapat di dalam air hujan yang utama

    adalah H2O yang jumlahnya sekitar 99,9 %, selanjutnya ada CO2, asam

    sulfat, asam nitrat, karbon, debu, silika, dan H+, bahkan ada juga karbon

    dalam bentuk abu ringan (fly ash) yang berasal dari industri atau gunung

    berapi. Air hujan memiliki ciri khas tersendiri yaitu bersifat asam.

    Kandungan air hujan berbeda-beda di satu tempat dengan tempat yang lain

    tergantung dari kondisi geologi, jumlah penduduk, dan aktifitas yang

    dilakukan oleh penduduk di sekitar, sedangkan air tanah memiliki

    komposisi zat terlarut yang dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

  • 1) Unsur utama (major constituents), dengan kandungan 1,0-1000 mg/l, yakni:

    natrium, kalsium, magnesium, bikarbonat, sulfat, klorida, dan silika.

    2) Unsur sekunder (secondary constituents), dengan kandungan 0,01-10 mg/l,

    yakni besi, strountium, kalium, kabornat, nitrat, florida, dan boron.

    3) Unsur minor (minor constituents), dengan kandungan 0,0001-0,1 mg/l, yakni

    atimon, aluminium, arsen, barium, brom, cadmium, krom, kobalt, tembaga,

    germanium, jodium, timbal, litium, mangan, molibdiunum, nikel, fosfat,

    rubidium, selenium, titanium, uranium, vanadium, dan seng.

    4) Unsur langka (trace constituents), dengan kandungan biasanya kurang dari

    0,001 mg/l, yakni berilium, bismut, cerium, cesium, galium, emas, indium,

    lanthanum, niobium, platina, radium, ruthenium, scandium, perak, thalium,

    tharium, timah, tungsten, dan zirkon.19

    2. Perkecambahan, Pertumbuhan dan Perkembangan

    Perkecambahan biji merupakan proses yang dimulai dari usainya

    keadaan dormansi biji yang akan mengalami sejumlah perubahan

    fisiologis, sepeti penyerapan air secara imbibisi dan osmosis, pencernaan

    atau pemecahan senyawa, pengangkutan hasil pencernaan, penyusunan

    kembali senyawa hasil pencernaan (asimilasi), pernafasan atau respirasi

    19Satrio Hadipurwo, Menegemen Air Tanah Berbasis Cekungan Air Tanah, (Jakarta:

    Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral, 2010), h. 299.

  • dan pertumbuhan pada titik tumbuh.20 Proses perkecambahan sangat

    dipengaruhi oleh ketersediaan faktor-faktor lingkungan seperti air, O2,

    cahaya, dan suhu. Air berperan dalam melunakkan kulit biji, memfasilitasi

    masuknya O2, dan sebagai alat transportasi makanan. Cahaya merupakan

    sumber energi pada perkecambahan yang dapat mempengaruhi percepatan

    proses pertumbuhan kecambah. Suhu yang tidak terlalu tinggi

    mengakibatkan O2 tercukupi pada proses oksidasi untuk membentuk

    energi dalam perkecambahan.

    Pertumbuhan (growth) merupakan suatu peningkatan ukuran yang

    prosesnya tidak dapat dibalik yang dihasilkan dari proses pembelahan sel

    melalui suatu rangkaian pembelahan mitosis, zigot akan menjadi embrio

    multiseluler di dalam sebuah biji dan mitosis dimulai setelah

    perkecambahan. Peristiwa ini sebagian besar terpusat pada meristem

    apikal dekat dengan ujung akar dan ujung tunas.21 Pembesaran sel-sel yang

    baru dibuat inilah yang bertanggung jawab terhadap peningkatan ukuran

    suatu tumbuhan. Jika perkecambahan hanya sekedar masalah

    pertumbuhan, maka zigot akan menjadi sebuah bola sel yang

    20Listie Budi Utami, Fisiologi Tumbuhan II, (Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan, 2004),

    h. 3. 21

    Frank B. Salisbury & Cleon W Ross, Fisiologi Tumbuhan, (Bandung: ITB, Jilid 3

    (Perkembangan Tumbuhan dan Fisiologi Lingkungan), 1995), h.2.

  • mengembang.22 Perkembangan adalah suatu proses peningkatan yang

    tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan

    perubahan bentuk dan kedewasaan yang tidak terbatas.23

    Pertumbuhan dikendalikan oleh dua faktor, yaitu faktor dalam (internal) dan

    faktor luar (eksternal). Faktor dalam merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh

    tumbuhan itu sendiri yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, yang dibedakan

    menjadi dua, yaitu faktor intrasel dan faktor intersel, yang termasuk faktor intrasel

    adalah sifat menurun (hereditas) dan yang termasuk faktor intersel adalah zat

    pengatur tubuh (hormone). Sedangkan faktor luar (eksternal) merupakan faktor yang

    berasal dari luar tubuh tumbuhan seperti yang terdapat di dalam lingkungan, yang

    meliputi temperatur, kelembaban, cahaya dan air.

    Pertumbuhan merupakan proses awal suatu perkecambahan,

    khususnya pada tumbuhan berbiji yang semula berada pada kondisi

    dorman yang akan mengalami sejumlah perubahan fisiologis. Dimulai

    sejak embrio dan komponen-komponen benih yang mempunyai

    kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi suatu tanaman yang

    baru. Proses perubahan embrio saat perkecambahan dimulai ketika

    22Neil A. Campbell, Biologi, (Jakarta: Erlangga, Edisi Kedelapana, Jilid 1, 2008), h. 369.

    23Ibid, Edisi Kelima, Jilid 2, 2003), h. 303.

  • plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, serta radikula tumbuh

    berkembang menjadi akar.24

    Imbibisi merupakan rangkaian perubahan fisiologis pertama yang

    terjadi pada proses perkecambahan. Biji akan berkecambah jika dalam

    kondisi air yang mencukupi, karena salah satu faktor yang dapat

    mempengaruhi kecepatan imbibisi adalah konsentrasi air. Semakin tinggi

    konsentrasi larutan maka kemampuan biji untuk menyerap akan semakin

    besar. Peningkatan kadar air juga akan mengakibatkan meningkatnya

    tekanan turgor atau pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya yang

    mempunyai potensial air lebih tinggi ke potensial air yang lebih rendah.

    Peristiwa imbibisi juga bisa dikatakan sebagai suatu proses

    penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel,

    sehingga dinding sel akan mengembang dan membesar, seperti pada saat

    masuknya air ke dalam biji pada proses berkecambah dan biji yang

    direndam di dalam air. Ada empat tahap di dalam proses imbibisi, yaitu:

    1) Air akan masuk ke dalam embrio dan membasahi protein dan koloid lain.

    2) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan

    aktivitas metabolik.

    24Listie Budi Utami, Fisiologi Tumbuhan II, (Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan, 2004),

    h. 3.

  • 3) pemanjangan sel radikal yang diikuti dengan munculnya radikula dari biji.

    4) Pertumbuhan kecambah yang selanjutnya, seperti lapisan yang membungkus

    embrio, yaitu endosperm, kulit biji dan kulit buah.25

    Menurut Salisbury dan Ross, air merupakan syarat terjadinya perkecambahan biji

    karena air berperan dalam:

    1) Melunakkan kulit biji embrio dan endosperm mengembang sehingga kulit biji robek.

    2) Memfasilitasi masuknya O2 ke dalam biji, gas masuk secara difusi sehingga suplai O2 pada sel hidup meningkat dan pernafasan aktif.

    3) Alat transport larutan makanan dari endosperm atau kotiledon.26

    3. Tanaman Sirsak

    a. Daerah Asal dan Penyebaran Tanaman Sirsak

    Tanaman sirsak mulai ada di kawasan benua Asia, diantaranya Malaysia,

    Thailand, dan Indonesia sejak abad ke-19. Pada abad tersebut tanaman sirsak masuk

    ke Indonesia dibawa oleh pemerintah Hindia belanda untuk dibudidayakan. Sentra

    produksi pada saat itu berada di daerah Raja Mandala (Jawa Barat), Kabupaten

    Karang Anyar (Jawa Tengah), dan Malang Selatan (Jawa Timur).

    Tanaman sirsak diharapkan dapat berkembang menjadi komoditas unggulan di

    Indonesia. Di Jawa Barat, tanaman sirsak termasuk salah satu jenis buah-buahan

    unggulan daerah. Sentra produksi sirsak di Jawa Barat tersebar dibeberapa Kabupaten

    25Op. Cit. Frank B. Salisbury & Cleon W Ross, Jilid 1 (Sel: Air, Larutan, dan Permukaan),

    h.150. 26

    Ibid.

  • seperti Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Sukabumi.27 Di berbagai daerah di Indonesia

    buah sirsak dikenal dengan berbagai nama sebutan, seperti nangka landa (Jawa),

    nangka walanda (Sunda), nangka buris (Madura), srikaya jawa (Bali), tarutung

    olanda (Toba), naka walanda (Ternate), durio ulondro (Nias), srikaya balanda

    (Bugis), lange lo walanda (Gorontalo), deureuyan belanda (Aceh), dian belanda

    (Dayak) durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa (di Lampung), dan

    Nangko Belando (Palembang).28

    b. Deskripsi Tanaman Sirsak

    Masyarakat Indonesia telah mengenal luas tanaman sirsak, tanaman ini dapat

    tumbuh di sembarang tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair.

    Batang tanaman sirsak berkayu, tinggi pohon sirsak bisa mencapai tinggi hingga 9

    meter. Daun tanaman sirsak berbentuk lonjong-bundar telur, berukuran antara 8-16

    cm x 3-7 cm, ujung daun lancip dan pendek, helaian daun melekat pada tangkai daun

    dengan tepi lurus dan permukaan agak licin. Tanaman sirsak memiliki bunga yang

    sempurna (hemaprodit) yang tumbuh pada ranting yang sudah cukup tua. Bunga

    sirsak berbentuk mangkuk, letak daun-daun bunga dan benang sari lebih tinggi

    daripada letak putik.

    Buah sirsak termasuk buah semu, daging buah berbentuk segmen, bertekstur

    lunak atau lembek, berwarna putih susu, berair banyak, berserat, aromanya harum

    27Rahmat Rukmana, Untung Berlipat dari Budidaya Sirsak, (Yogyakarta: ANDI, 2015), h. 46.

    28Ibid, h. 48.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sundahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Madurahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Balihttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Niashttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Minanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Lampung

  • khas sirsak, dan rasanya manis agak masam. Sirsak merupakan buah klimaterik, yaitu

    bisa dipetik ketika buah telah tua, kemudian diperam hingga masak. Biji sirsak

    tersusun dalam agregat buah berjumlah banyak yang berwarna hitam atau kecokla-

    coklatan mengkilap, berbentuk pipih dengan ujung tumpul, berkulit keras, dengan

    ukuran panjang kurang lebih 1,5 cm, lebar 1 cm, dan tebal 0,5 cm. Biji sirsak beracun

    dan dapat digunakan sebagai insektisida alami. Jumlah biji dalam satu buah sirsak

    bervariasi, berkisar antara 20-70 butir biji normal.29

    a b c

    d e f

    Sumber: Https://www.google.co.id/gambar-akar-batang-daun-bunga-buah-

    biji-tanaman-sirsak. (Diakses pada Hari Kamis, 04 Februari 2016,

    Pkl. 19.23 WIB).

    Gambar 2.3. (a) akar, (b) batang, (c) daun, (d) bunga, (e) buah, (f) biji tanaman sirsak

    29 Ibid.

    https://www.google.co.id/gambar-akar-batang-daun-bunga-buah-biji-tanaman-sirsakhttps://www.google.co.id/gambar-akar-batang-daun-bunga-buah-biji-tanaman-sirsak

  • c. Klasifikasi dan Jenis Tanaman Sirsak

    Kerabat dekat tanaman sirsak yang tumbuh di dunia diperkirakan berkisar

    antara 100-150 spesies. Kedudukan tanaman sirsak dalam sistematika (taksonomi)

    tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:

    Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

    Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)

    Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan Biji)

    Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)

    Kelas : Magnoliopsida (Dikotil)

    Sub Kelas : Magnoliidae

    Ordo : Magnoliales

    Famili : Annonaceae

    Genus : Annona

    Spesies : Annona muricata Linn.

    Tanaman sirsak masih satu famili dengan srikaya (Annona

    squamosa), buah nona (Annona reticulate L.), sugar-apple, sweetsop

  • (Annona squamosa), kemulwo, mulwo, dan cherimoya (Annona cherimola

    Mill).30 Di Indonesia terdapat beberapa jenis sirsak, seperti:

    1. Sirsak Ratu

    Buah sirsak ratu berkulit licin dan berduri, daging buahnya kering bertepung,

    dan rasanya manis. Istilah atau nama sirsak ratu karena penyebaran jenis

    sirsak ini meluas di daerah Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi (Jawa

    Barat), bahkan pada tahun 1998 jenis sirsak ini dirilis menjadi varietas

    unggulan.

    2. Sirsak Biasa

    Buah sirsak biasa memiliki kemiripan dengan sirsak ratu. Perbedaannya terletak

    pada daging buah yang bertepung, berkadar air tinggi, dan berasa asam

    manis.

    3. Sirsak Bali

    Sirsak bali biasa disebut dengan sirsak gundul, sirsak sabun, sirsak mentega

    atau sirsak irian. Sesuai dengan namanya, daerah penyebaran sirsak bali

    adalah Pulau Dewata, Bali. Buah sirsak bali berukuran kecil sekitar 200-300

    gram/buah, kulit buah licin, tidak berduri, dan daging buahnya manis.

    4. Sirsak Mandalika

    30Ibid. h. 47.

  • Sirsak ini tersebar diseluruh wilayah nusantara. Tampilan sirsak mandalika

    hampir mirip dengan buah nona, yaitu berbentuk bulat, daging buah

    berwarna kuning, berbiji banyak, rasanya manis, dan duri kulitnya lebih

    jarang.

    a b

    c d

    Sumber: Https://www.google.co.id/gambar-jenis-buah-sirsak-ratu-sirsak-

    biasa-sirsak-bali-sirsak-mandalika.(Diakses pada Hari Kamis, 04

    Februari 2016, Pkl. 19.50 WIB).

    Gambar 2.4. (a) sirsak ratu, (b) sirsak biasa, (c) sirsak bali, (d) sirsak

    mandalika

    Meskipun demikian, pada dasarnya di Indonesia dikenal dengan dua kultivar

    sirsak yang berbeda rasanya. Pertama, sirsak yang rasanya manis asam dan banyak

    bijinya. Kedua, jenis sirsak yang rasanya manis, lengket, dan bijinya sedikit.

    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan biji buah sirsak dari jenis buah sirsak

    biasa karena keberadaannya sangat mudah didapat dan harganyapun relatif lebih

  • murah, dibanding jenis buah sirsak yang lainnya yang saat ini diakui sudah mulai

    langka keberadaannya.

    d. Habitat Tanaman Sirsak

    Sirsak merupakan tanaman buah yang dapat tumbuh dan berkembang baik di

    dataran rendah sampai pada daerah berketinggian 500 mdpl, dengan beriklim basah

    sampai dengan pada daerah kering bersuhu 22-28oC, dengan kelembaban 60-80%,

    dan curah hujan antara 1.500-2.500 mm per tahun. Tanaman sirsak dapat beradaptasi

    dengan baik pada semua zona agreokologi berdasarkan iklim, baik pada dataran

    rendah maupun di dataran tinggi yang beriklim kering sampai sangat basah.

    e. Kandungan Buah Sirsak

    Buah sirsak mengandung banyak karbohidrat

    terutama fruktosa

    ., Kandungan gizi

    lainnya adalah vitamin C

    yaitu sekitar 20mg/100 gram, vitamin B1

    , vitamin B2

    yang cukup

    banyak, mineral (posfor) 20mg/100 gram, serat mencapai 3,3 g/100 gram, kalsium

    14mg/100 gram, karbohidrat (glukosa dan fruktosa) 81,9% - 93%, dan lemak

    0,3g/100 gram. 31

    f. Manfaat Tanaman Sirsak

    Sirsak merupakan buah yang prospektif dikembangkan karena manfaatnya

    yang multiguna, seperti menjadi olahan produk kecantikan, makanan, minuman, obat

    dan juga bahan mentah farmakologi. Sejak tahun 1970, buah sirsak telah di-test lebih

    31 Yohana dkk, Buah, sayuran dan Tanaman Obat, (Jakarta : Setia Kawan-Press, 2012), h.44.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrathttps://id.wikipedia.org/wiki/Fruktosahttps://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Chttps://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_B1https://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_B2

  • dari 20 laboratorium yang dilakukan dibawah pengawasan The National Institute, dan

    hasil tes dinyatakan bahwa secara efektif buah sirsak mampu membunuh sel jahat

    dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker usus besar, kanker payudara,

    kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker pankreas, dibandingkan dengan

    adriamicin dan terapi kemo, daya kerja zat anti kanker pada tanaman sirsak 10.000

    kali lebih kuat dalam membunuh ataupun memperlambat pertumbuhan sel kanker.

    Buah ini secara selektif hanya membunuh sel-sel jahat dan tidak memberikan efek

    atau membahayakan sel-sel yang sehat.32

    g. Dormansi Biji Buah Sirsak

    Menurut Ilyas, dormansi didefinisikan sebagai status dimana benih tidak dapat

    berkecambah walaupun pada kondisi lingkungan yang ideal untuk

    perkecambahan. Beberapa mekanisme dormansi terjadi pada benih baik fisik

    maupun fisiologi, termasuk dormansi primer dan sekunder. Tipe dormansi ini

    biasanya berkaitan dengan sifat fisik kulit benih (seed coat), tetapi kondisi

    cahaya ideal dan stimulus lingkungan lainnya untuk perkecambahan mungkin

    tidak tersedia. Benih yang impermeabel terhadap air dikenal sebagai benih

    keras (hard seed).33

    Dormansi juga dapat dinyatakan sebagai ketidakmampuan benih untuk hidup

    berkecambah pada lingkungan yang optimum, atau dapat dikatakan sebagai suatu

    keadaan petumbuhan yang tertunda (fase istirahat) yang dapat berlangsung pada suatu

    periode tertentu, dan hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh suatu keadaan

    lingkungan, karena suatu tumbuhan akan melakukan dormansi jika lingkungan

    32Ibid.

    33Ilyas. S, Ilmu dan Teknologi Benih , Teori dan Hasil-hasil Penelitian, (Bogor :IPB-Press,

    2012), h. 95.

  • dianggap tidak menguntungkan pada saat itu. Masa dormansi juga dapat dipatahkan

    dengan skarifikasi mekanik maupun kimiawi.

    Skarifikasi merupakan salah satu proses yang dapat dilakukan untuk

    mematahkan dormansi pada benih-benih yang keras guna meningkatkan imbibisi

    pada benih tersebut. Skarifikasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu skarifikasi

    mekanik dan skarifikasi kimiawi. Skarifikasi mekanik dilakukan dengan cara melukai

    benih, seperti pengamplasan, pengikiran, pemotongan, dan penusukan jarum tepat

    pada bagian titik tumbuh sampai terlihat bagian yang memungkinkan air masuk ke

    dalam benih untuk memulai berlangsungnya perkecambahan yang harus dilakukan

    dengan hati-hati dan tepat pada posisi embrio berada. Sedangkan perlakuan

    skarifikasi kimiawi bertujuan dari perlakuan kimia yang menjadikan kulit benih lebih

    mudah untuk dimasuki air pada waktu proses imbibisi, seperti dengan melakukan

    perendaman pada larutan KNO3, H2SO4, dan HCl dengan konsentrasi pekat sehingga

    membuat kulit benih menjadi lebih lunak dan dapat dengan mudah dilalui oleh air.34

    Macam-macam dormansi pada benih ada dua macam, yaitu

    dormansi fisik dan dormansi fisiologis. Dormansi fisik disebabkan oleh

    pembatasan struktural terhadap perkecambahan biji, seperti kulit biji yang

    keras dan kedap sehingga menjadi penghalang mekanis terhadap

    masuknya air atau gas-gas ke dalam biji, dengan kata lain, dormansi yang

    34Zaki Ismail Fahmi, Studi Perlakuan Pematahan Dormansi Benih Dengan Skarifikasi

    Mekanik Dan Kimiawi, (Surabaya : Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan, 2013),

    h. 2.

  • mekanisme penghambatannya disebabkan oleh organ biji itu sendiri. Yang

    menyebabkan dormansi fisik pada benih yaitu:

    1) Impermeabilitas kulit biji terhadap air

    Benih-benih yang termasuk dalam tipe dormansi ini disebut sebagai "Benih keras"

    karena mempunyai kulit biji yang keras dan strukturnya terdiri dari lapisan sel-

    sel serupa palisade berdinding tebal terutama di permukaan paling luar.

    2) Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio

    Kulit biji yang cukup kuat dapat menghalangi pertumbuhan embrio. Jika kulit biji

    dihilangkan, maka embrio akan tumbuh dengan segera.

    3) Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas

    Pada dormansi ini, perkecambahan akan terjadi jika kulit biji dibuka atau jika

    tekanan oksigen di sekitar benih ditambah.

    Dormansi Fisiologis dapat disebabkan oleh sejumlah mekanisme,

    tetapi pada umumnya disebabkan oleh zat pengatur tumbuh (hormone),

    baik yang berupa penghambat maupun perangsang tumbuh. Penyebab

    terjadinya dormansi fisiologis yaitu:

    1) Immaturity Embrio

  • Proses fisiologis di dalam biji dapat terhambat oleh kondisi embrio yang tidak

    atau belum matang. Pada dormansi ini perkembangan embrio tidak secepat

    jaringan sekelilingnya sehingga perkecambahan benih-benih yang demikian

    perlu ditunda. Sebaiknya benih ditempatkan pada temperatur dan kelembaban

    tertentu agar viabilitasnya tetap terjaga sampai embrionya terbentuk secara

    sempurna dan mampu berkecambah.

    2) After Ripening

    Benih yang mengalami dormansi ini memerlukan suatu jangkauan waktu

    simpan tertentu agar dapat berkecambah, atau dikatakan membutuhkan jangka

    waktu "After Ripening". After Ripening diartikan sebagai setiap perubahan

    pada kondisi fisiologis benih selama penyimpanan yang mengubah benih

    menjadi mampu berkecambah. Jangka waktu penyimpanan ini berbeda-beda

    dari beberapa hari sampai dengan beberapa tahun, tergantung dari jenis

    benihnya.

    3) Photodormansi

    Proses fisiologis dalam biji terhambat oleh keberadaan cahaya. Tidak hanya

    dalam jumlah cahaya yang diterima tetapi juga intensitas cahaya dan panjang

    hari.35

    35Noflindawati, Pengaruh Umur Simpan Dan Skarifikasi Terhadap Viabilitas Benih Sirsak

    (Annona Muricata L). (J. Floratek : 9, 2014), h. 64.

  • Dormansi yang terjadi pada benih sirsak termasuk kedalam jenis dormansi

    fisik, karena sangat sesuai dengan keadaan fisik dari benih sirsak yang memiliki kulit

    yang tebal dan keras atau bersifat impermeabel (sukar ditembus) terhadap air dan gas

    yang dapat menghambat proses perkecambahan.

    Benih sirsak termasuk ke dalam kategori benih rekalsitran, yang

    memiliki kadar air yang relatif tinggi sehingga tidak dapat disimpan pada

    suhu yang rendah. Benih rekalsitran adalah kelompok benih yang tidak

    dapat bertahan (cepat rusak) apabila disimpan dalam waktu yang lama,

    tidak dapat diturunkan kadar airnya, dan tidak dapat disimpan dalam suhu

    yang rendah. Biji tipe ini memiliki ciri tersendiri, yaitu hanya mampu

    hidup dalam kadar air yang tinggi (sekitar 36-90 %). Penurunan kadar air

    pada biji rekalsitran akan mengakibatkan penurunan viabilitas biji bahkan

    hingga kematian. Usaha penyimpanan benih yang bersifat rekalsitran

    sudah banyak dilakukan, namun masih dalam penyimpanan jangka waktu

    yang pendek. Perlakuan yang terbaik adalah dengan menanam benih

    segera setelah benih-benih itu dikumpulkan atau dipanen, jadi mengikuti

    cara-cara alamiah, namun hal ini tidak selalu memungkinkan karena

    musim berbuah tidak selalu sama, untuk itu penyimpanan benih perlu

    dilakukan untuk menjamin ketersediaan benih saat musim tanam tiba.

    Adapun tujuan dari penyimpanan benih yaitu untuk:

  • 1) menjaga benih agar tetap dalam keadaan baik (daya kecambah tetap tinggi)

    2) melindungi biji dari serangan hama dan jamur.

    3) mencukupi persediaan biji selama musim berbuah tidak guna untuk

    mencukupi kebutuhan.

    Selama penyimpanan benih ada dua faktor penting yang harus

    diperhatikan, yaitu suhu dan kelembaban udara. Umumnya benih dapat

    bertahan dengan baik dalam jangka waktu yang cukup lama, apabila suhu

    dan kelembaban udara dapat terjaga sehingga mutu benih dapat selalu

    dijaga. Untuk itu perlu tempat yang khusus untuk penyimpanan benih,

    terutama untuk benih rekalsitran yang mempunyai kadar air yang tinggi,

    dalam penyimpanan benih perlu dipertahankan selama penyimpanannya,

    seperti dengan menggunakan serbuk gergaji atau serbuk arang dengan cara

    memasukkan benih kedalam serbuk gergaji atau arang guna menjaga mutu

    dan kualitas benih.36

    4. Analisis Materi Pembelajaran

    Tujuan pembelajaran biologi antara lain adalah mengembangkan pengetahuan

    praktis dari metode biologi untuk memecahkan masalah kehidupan individu maupun

    36Annisa Rahman dkk, Pengaruh Kadar Air Awal Benih Dan Suhu Ruang Simpan Terhadap

    Viabilitas, Vigor, Dan Pertumbuhan Benih Sirsak (Annona Muricata), (Agric. Sci. J. Vol: I, 2014),

    h. 144.

  • sosial, serta mengembangkan cara berfikir ilmiah melalui penelitian dan percobaan.37

    Pada materi biologi SMA, penerapan konsep biologi yang berkaitan dengan itu

    terdapat pada sub bahasan materi mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada

    tumbuhan, yang dapat digunakan sebagai bahan pengembangan petunjuk praktikum

    pada konsep tersebut. Kompetensi dasar pada uraian materi pokok ini yang

    diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik, seperti menjelaskan tentang

    pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan serta mampu memahaminya melalui

    kegiatan percobaan atau praktikum.

    Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan

    komponen-komponen benih yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh

    secara normal menjadi tanaman yang baru. Proses perubahan embrio saat

    perkecambahan dimulai ketika plumula tumbuh dan berkembang menjadi

    akar, sedangkan pertumbuhan adalah bertambahnya volume (ukuran) dan

    massa (jumlah) sel mahluk hidup, yang ditandai dengan bertambahnya

    ukuran suatu mahluk hidup tersebut, dan perkembangan adalah

    berubahnya sifat sel (mahluk hidup) menjadi sel yang mempunyai sifat

    yang lebih khusus, yang dipengaruhi oleh perubahan kimiawi dalam sel

    atau mahluk hidup tersebut. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan

    ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat

    37 Sudjadi Bagood, Biologi SMA Kelas XII, (Jakarta : Yudistira, 2007), h. 1.

  • kedewasaan. Pertumbuhan dikendalikan oleh dua faktor, yaitu faktor luar

    (eksternal) dan dan faktor dalam (internal).

    a. Faktor luar adalah semua hal yang berada di dalam lingkungan seperti air,

    temperatur, kelembaban, dan cahaya.

    b. Faktor dalam, yang meliputi sifat menurun (hereditas) dan zat pengatur

    tumbuh (hormon).

    Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik

    di dalam prosesnya diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat.

    Berkaitan dengan uraian materi pertumbuhan dan perkembangan pada

    tumbuhan kelas XII Semester ganjil, maka digunakan metode eksperimen

    atau percobaan yang dilakukan secara langsung. Metode eksperimen

    merupakan salah satu metode pembelajaran yang harus dikuasai oleh

    pendidik atau guru, karena guru yang memberikan pengalaman secara

    langsung di dalam proses pebelajaran.

    5. Kajian Air Hujan dan Air Tanah di Dalam Al-Quran

    a. Air Hujan

    Air merupakan tempat pertama diciptakannya kehidupan. Terbukti secara

    ilmiah bahwa mahluk hidup yang ada di laut, samudera dan sungai lebih dulu ada

    jutaan tahun dari pada mahluk yang ada di daratan. Sewaktu kehidupan sudah

  • berkembang pesat di lautan, daratan masih sepi dari jenis kehidupan apapun,38

    kemudian Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya yang berupa air hujan sebagai awal

    dari kehidupan mahluk hidup di bumi, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Quran

    bahwa:

    Artinya :Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat

    sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan kami turunkan dari langit air

    yang amat bersih agar kami menghidupkan dengan air itu negeri yang mati

    (tandus), dan agar kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari

    makhluk kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak dan

    sungguh kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya

    mereka mengambil pelajaran; tetapi kebanyakan manusia tidak mau

    (bersyukur), bahkan mereka mengingkari (nikmat).39

    (Q.S Al-Furqaan: 48-50)

    Ayat di atas menjelaskan bahwa adanya kehidupan di dunia merupakan bukti

    dari kebesaran dan kekuasaan Allah SWT , yang mampu menghidupkan bumi yang

    mati melalui air hujan yang di turunkan hanya untuk orang-orang yang beriman dan

    berfikir. Allah SWT menjadikan air hujan itu menetap di bumi sehingga dapat

    dimanfaatkan untuk segala aktivitas manusia yang hampir disetiap saat membutuhkan

    38Nadiah Thayyarah, Buku Pintar Sains Dalam al-Quran, (Jakarta: Zaman, 2013), h. 513.

    39Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya Al-Hikmah, (Bandung : Diponegoro,

    2012), h. 364.

  • air, seperti kebutuhan pokok sehari-hari, pertanian, perkebunan, peternakan, dan

    pembangkit tenaga listrik. Diturunkannya air hujan tidaklah hanya pada satu tempat

    atau satu wilayah, melainkan kebeberapa tempat yang juga membutuhkannya, dan

    segala hal yang Allah ciptakan sesungguhnya tidaklah sia-sia, sebagaimana

    ditegaskan dalam Quran surat Al-ARaaf yang berbunyi:

    Artinya: Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira

    sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); hingga apabila angin itu telah

    membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu

    kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab

    hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami

    membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu

    mengambil pelajaran.40 (Q.S Al-Araaf: 57)

    Penjelasan dari ayat di atas juga berhubungan dengan adanya siklus air yang

    bermula dengan air hujan yang berasal dari proses penguapan (evaporasi) air laut,

    sungai, danau, bahkan tubuh manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan (transpirasi)

    yang mengandung air akan menguap melalui bantuan sinar matahari kemudian akan

    melayang di udara menuju langit yang tinggi dan mengalami proses pemadatan

    (kondensasi) sehingga dapat membentuk awan, dengan bantuan angin atau udara

    40Ibid, h. 157.

  • awan-awan tersebut dapat bergerak hungga mengakibatkan awan-awan akan saling

    bertemu dan membesar. Karena berat dan tidak mampu ditopang oleh angin, butiran

    salju atau air yang ada di awan akan jatuh ke bumi (presipitasi) dalam bentuk hujan.

    Allah SWT maha mengetahui apa yang dibutuhkan untuk

    mahluknya, seperti air hujan yang didatangkan pada suatu tempat yang

    kering bahkan tandus, kemudian dari itu tumbuhlah segala jenis tumbuh-

    tumbuhan, baik itu sayuran maupun buah-buahan yang dapat dimakan dan

    dimanfaatkan oleh manusia, seperti itu pula perumpamaan yang

    diisyaratkan untuk membangkitkan orang-orang yang telah mati agar kita

    senantiasa selalu bersyukur.

    Al-Quran surat An-Nahl juga menyebutkan tentang keistimewaan

    air hujan yang begitu sangat bermanfaat, terutama bagi tetumbuhan atau

    tanaman hijau lainnya, seperti sayuran, buah-buahan, dan masih banyak

    lagi lainnya yang tentu saja dapat kita ambil manfaatnya sebagai

    kebutuhan hidup sehari-hari, karena Allah maha tau apa yang kita

    (manusia) butuhkan, yang berbunyi:

    Artinya: Dengan (air hujan) itu dia menumbuhkan untuk kamu tanam-tanaman;

    zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada

  • yang demikian itu benar-benar ada tanda (kebesaran allah) bagi orang yang

    berfikir.41 (Q.S An-Nahl: 11)

    Sesungguhnya sudah sangat jelas bahwa sebaik-baiknya air adalah

    Rahmat yang diturunkan dari Allah Subhanahuwataala, yang

    didatangkan dari langit yang mampu menumbuhkan berbagai macam

    tanaman dan berbagai macam buah-buahan yang dapat dimanfaatkan oleh

    kita manusia, dan demikian itulah tanta-tanda dari kekuasaan Allah bagi

    orang-orang yang beriman. Ayat lain di dalam Al-Quran juga

    menyebutkan, bahwa Allah maha halus dan maha mengetahui, sehingga

    Allah turunkan air hujan dan menjadikannya dari air hujan itu tanaman-

    tanaman yang subur dan hijau. Al-Quran surat Al-Hajj yang berbunyi:

    Artinya: Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari

    langit, sehingga bumi menjadi hijau? Sesungguhnya allah maha halus lagi

    maha mengetahui.42 (Q.S Al-Hajj: 63)

    b. Air Tanah

    Air tanah merupakan air yang tergenang di atas lapisaan batuan, air yang

    mulanya jatuh ke tanah dan akan terus menembus kedalam beberapa lapisan tanah

    41Ibid, h. 268.

    42Ibid, h. 339.

  • sehingga pada akhirnya mencapai suatu lapisan batu yang tidak dapat tertembus air.43

    Proses infiltrasi atau perjalanan air ke dalam tanah, adalah sebagai akibat dari adanya

    gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan ke arah vertikal). Air

    yang meresap ke dalam tanah sebagian akan tertahan oleh partikel-partikel tanah dan

    menguap kembali ke atmosfer, sebagian lagi diserap oleh tumbuhan dan yang lain

    akan terus meresap di bawah permukaan bumi hingga zona yang terisi air yaitu zona

    saturasi, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar-Run:

    Artinya: Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan

    Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan

    menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-

    celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang

    dikehendakinya, tiba-tiba mereka bergembira.44 (Q.S Ar-run: 48)

    Maksud ayat di atas berkaitan dengan siklus air yang bermula dari gumpalan

    awan yang saling bertemu karena dengan adanya angin atau udara yang

    menggerakanya, sehingga terjadilah hujan dari celah-celah awan tersebut yang jatuh

    ke bumi atau ke suatu tempat, hingga meresap melalui pori-pori tanah kemudian

    tersimpan di bawah permukaan bumi yang impermeabel (tak dapat ditembus oleh air)

    sehingga disebut air tanah. Ketika zona saturasi terus terisi oleh air maka air tersebut

    43Yusuf Hilmi. A, Buku Materi pokok Biologi II, (Jakarta : UT, Depdikbud, 1986), h. 9.

    44Departemen Agama RI, Op.Cit, h. 409.

  • akan mencari cara untuk meloloskan diri ke permukaan bumi. Apabila air hujan terus

    jatuh ke permukaan bumi tetapi tanah tidak mampu menyerap maka air permukaan

    ini akan terus mencari celah untuk mengalir di antara palung sungai dan danau

    bahkan lautan, kemudian berulang kembali dengan adanya proses penguapan dari

    bumi dengan bantuan sinar matahari. Sehingga dengan adanya air hujan yang

    tersimpan di dalam lapisan tanah tadi (air tanah) senantiasa bermanfaat bagi semua

    kehidupan di bumi, khususnya manusia, agar kita selalu bersyukur atas nikmat yang

    telah Allah berikan.

    Beberapa ahli juga telah menemukan bahwa sebagian besar uap

    dan gas yang keluar dari bawah gunung-gunung berapi adalah air dan

    kandungan air tersebut mencapai hingga sekitar 70%, yang ada

    hubungannya dengan penjelasan mengenai siklus air yang mula-mula

    terjadi melalui hujan yang akan meresap ke tanah melalui pori-pori tanah,

    kemudian tersimpan di bawah permukaan bumi dan menjadi air tanah,

    apabila air hujan terus jatuh ke permukaan bumi tetapi tanah tidak mampu

    menyerap maka air permukaan ini akan terus mencari celah untuk

    mengalir hingga menuju sungai, danau hingga lautan, dengan beberapa

    mata air yang ada di dalamnya. Sungguh Allah sangat berkuasa atas

    segalanya. Sebagaimana di dalam Al-Quran surat An-Naziat, sebagai

    berikut:

  • Artinya: Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya, Ia memancarkan daripadanya

    mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.45

    (Q.S An-Naaziaat: 30-31)

    Ayat lain di dalam Al-Quran juga menjelaskan tentang beberapa jenis air

    yang ada di bumi, yang juga memiliki manfaat bagi kehidupan:

    Artinya: Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air

    (hujan) dari langit, kemudian dia mengeluarkan dengan air hujan itu

    berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan dia telah menundukkan

    bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-nya,

    dan dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.46

    (Q.S Ibrahim: 32)

    Allah SWT sangat berkuasa atas apa-apa yang ada di langit dan di

    bumi, Allah turunkan air yang bersih dari langit yang memiliki banyak

    manfaat, dan dari air itu dapat menumbuhkan berbagai macam buah-

    buahan yang dapat kita ambil manfaatnya, lautan yang begitu kaya akan

    sumber protein yang sekaligus merupakan tempat pelayaran kapal-kapal

    45Ibid, h. 584.

    46Ibid, h. 259.

  • dari para nelayan untuk mencari rizki-Nya, dan telah diciptakannya pula

    sungai-sungai yang indah yang juga memiliki banyak manfaat bagi

    kehidupan. Diciptakannya manusia adalah untuk memuliakan-Nya sebagai

    mahluk yang paling istimewa diantara mahluk yang lain, dengan akal dan

    pikiran diharapkan manusia dapat hidup seimbang, memanfaatkan apa

    yang ada di bumi dengan sebaik-baiknya serta mencari tahu kandungan

    dan manfaat dari apa yang ada di bumi seperti macam tanaman dan jenis-

    jenis air yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia.

    B. Kerangka Berfikir

    Pembelajaran biologi di sekolah tidak lepas dari kegiatan

    praktikum. Menggunakan materi pertumbuhan dan perkembangan pada

    tumbuhan, peserta didik diharapkan dapat menjawab semua permasalahan

    dari topik pembelajaran melalui percobaan yang dilakukan. Melalui

    metode eksperimen peserta didik diharapkan mampu berlatih dalam

    menghadapi berbagai masalah, lebih efektif di dalam berfikir dan dapat

    memperoleh ilmu pengetahuan serta pengalaman keterampilan yang luas

    mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

    Indonesia merupakan Negara yang masyarakatnya sudah banyak

    mengenal bahkan membudidayakan buah sirsak. Penelitian ini peneliti

    menggunakan biji dari buah sirsak yang mempunyai nama latin Annona

  • muricata L. yang diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai salah

    satu alternatif sumber belajar biologi bagi guru dan peserta didik, serta

    memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pengaruh air hujan dan

    air tanah terhadap waktu pecah dormansi.

    Penanaman biji dilakukan dengan menggunakan media tanam

    tanah berpasir dan wadah plastik, benih yang digunakan berasal dari jenis

    buah sirsak biasa yang rasanya masam dan manis. Penelitian ini dilakukan

    di kebun Botani Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden

    Intan Lampung.

    C. Hipotesis Penelitian

    Ada pengaruh air hujan dan air tanah terhadap pemecahan dormansi biji buah

    sirsak (Annona muricata) dan kajiannya di dalam Al-Quran.

    https://id.wikipedia.org/wiki/L.

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Waktu dan Tempat

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2016

    yang bertempatkan di kebun Botani Biologi Fakultas Tarbiyah dan

    Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.

    B. Alat dan Bahan

    Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggaris, pisau,

    alat tulis, kamera, cangkul, ember cat, bak plastik, ember plastik, corong

    plastik, polybag, papan teriplek, pelastik pertanian (2 x 2 m), botol air

    mineral (1.500 ml), drigen (5.000 ml), dan gelas takar (500 ml). Bahan

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah berpasir, biji buah

    sirsak, air hujan, air tanah, dan akuades murni.

    C. Jenis dan Metode Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah eksperimental guna mengetahui pengaruh air hujan dan

    air tanah untuk memecah dormansi biji buah sirsak (Annona muricata L.). Metode yang

    digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL), karena sumber

  • keragaman yang diamati berasal dari perlakuan dan galat yang cocok untuk diterapkan pada

    percobaan yang dilakukan dengan lingkungan yang dianggap homogen (sama).47

    D. Desain Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak

    lengkap (RAL) yang merupakan suatu rancangan yang dilakukan dengan

    mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen.

    Sebagian besar percobaan ini dilaksanakan di lapangan atau di tempat-

    tempat terbuka, yang diberi nama, dan kemudian menentukan perlakuan

    yang diacak secara sempurna tanpa dibatasi oleh blok di dalam masing-

    masing kelompok.

    Tujuan pengelompokan adalah untuk memperoleh satuan

    percobaan yang seseragam mungkin dalam setiap kelompok, sehingga

    beda yang teramati sebagian besar disebabkan oleh perlakuan, dimana

    pada penelitian ini dilakukan dengan dua perlakuan yaitu menggunakan

    air hujan dan air tanah dan setiap perlakuan dilakukan dengan tiga kali

    pengulangan pada masing-masing konsentrasi air hujan dan air tanah (100

    ml, 150 ml, dan 200 ml) dan sebagai kontrol ditambahkan dengan

    menggunakan aquades murni dengan konsentrasi dan perlakuan yang

    sama, guna mengetahui apakah hanya jenis air yang dapat mempengaruhi

    47Bambang Murdiyanto, Rancangan Percobaan, (Jakarta, 2005), h. 4.

  • perkecambahan benih atau kandungan yang berada di dalam kedua jenis

    air tersebut (air hujan dan air tanah) yang dapat mempercepat proses

    perkecambahan.

    Teknik pengacakan pada masing-masing kelompok dilakukan

    dengan menggunakan pengundian berdasarkan nomor urutan yang keluar

    dari masing-masing kode kelompok. Fungsi dari dilakukannya

    pengacakan adalah untuk memastikan bahwa kita memperoleh nilai

    dugaan yang sah bagi galat percobaan, nilai tengah perlakuan, dan beda

    antar nilai tengah. Adapun tata letak penanamannya sebagai berikut:

    Rak atas Rak bawah

    Gambar 3.1. Tata letak penanaman

    1 2 3 4

    Nj 5 6

    7 8

    N 9 10 11

    12

    13 14

    K

    2

    T

    2

    T

    2

    P

    1

    K

    3

    T

    1

    15 16

    17 18

    Nj 19 20

    21 22

    N 23 24

    25 26

    27

    K

    1

    K

    2

    T

    1

    T

    3

    T

    1

    P

    3

    P

    1

    K

    1

    P

    2

    K

    1

    T

    2

    P

    2

    K

    2

    P

    1

    T

    3

    P

    2

    K

    3

    P

    3

    K

    3

    T

    3

    P

    3

  • Unit-unit percobaan mempunyai simbol sebagai berikut:

    P1 (100 ml air hujan) = diulang sebanyak 3 kali

    P2 (150 ml air hujan) = diulang sebanyak 3 kali

    P3 (200 ml air hujan) = diulang sebanyak 3 kali

    T1 (100 ml air tanah) = diulang sebanyak 3 kali

    T2 (150 ml air tanah) = diulang sebanyak 3 kali

    T3 (200 ml air tanah) = diulang sebanyak 3 kali

    K1 (100 ml akuades) = diulang sebanyak 3 kali

    K2 (150 ml akuades) = diulang sebanyak 3 kali

    K3 (200 ml akuades) = diulang sebanyak 3 kali

    Jumlah Perlakuan = 3 Perlakuan

    Jumlah Pengulangan = 3 Ulangan

    Jumlah Benih/polybag = 5 Biji sirsak

    Jumlah Polybag = 27 Polybag

  • Jumlah Seluruh Benih = 135 Biji

    E. Cara kerja

    1. Persiapan Penelitian

    a. Persiapan Sampel Air

    Air yang digunakan di dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu air hujan dan air

    tanah. Air hujan yang dipakai adalah air hujan yang ditampung setelah hujan turun selama

    kurang lebih 10 menit, karena jika air hujan ditampung lagsung pada saat hujan pertama kali

    turun sangat memungkinkan untuk debu dan zat-zat lain ikut bersama air tersebut, maka

    dari itu air hujan ini ditampung langsung dari langit tanpa melalui perantara atau

    penghalang apapun (di tempat yang lapang) kemudian diendapkan terlebih dahulu selama

    24 jam dan hanya 50% bagian atas air yang digunakan.

    Air tanah yang digunakan dalam penelitian ini juga tidak semua jenis air yang ada di

    tanah, melainkan air yang sumbernya benar-benar berada di dalam tanah dan masih

    digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti air sumur. Perlakuan pada air sumur ini juga

    sama halnya seperti pada air hujan, yaitu harus diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam

    dan hanya 50% bagian atas air yang digunakan.

    Penelitian ini dilakukan bukan hanya menggunakan air hujan dan air tanah saja,

    melainkan juga menggunakan akuades murni sebagai kontrol yang digunakan untuk

    mengetahui apakah hanya jenis air yang dapat menentukan pertumbuhan pada benih

    ataukah kandungan yang ada di dalamnya yang mampu memecah dormansi lebih cepat

    pada benih.

  • b. Persiapan Benih

    Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih atau biji dari jenis buah

    sirsak biasa yang rasanya manis dan masam yang didapatkan dari pasar terdekat dan

    memiliki warna biji coklat kehitaman yang sebelumnya telah dilakukan uji viabilitas

    (kemampuan hidup benih) terlebih dahulu guna mengetahui daya tumbuh dari benih

    tersebut dengan direndam menggunakan air endapan abu yang telah diendapkan selama

    kurang lebih 10 menit atau sampai air endapan tersebut berubah bening atau tidak terlalu

    keruh. Jika biji tersebut tidak mengapung (tenggelam) berarti biji tersebut memiliki viabilitas

    yang tinggi dan baik untuk digunakan, dan sebaliknya jika terdapat biji yang mengapung di

    atas permukaan air, maka benih tersebut berarti tidak memiliki viabilitas tanam yang baik.

    c. Persiapan Tanam

    Media tanam yang digunakan adalah tanah berpasir yang dimasukkan ke dalam

    wadah plastik atau polybag berukuran tinggi 25 cm dengan diameter 20 cm. Biji buah yang

    digunakan adalah biji yang bentuknya baik secara morfologi, berasal dari jenis buah sirsak

    biasa dan berjumlah sebanyak 135 biji untuk 27 wadah dengan konsentrasi yang berbeda

    dari masing-masing perlakuan dan kontrol (P1, T1, K1: 100 ml, P2, T2, K2: 150 ml, dan P3,T3, K3:

    200 ml) dengan tiga kali pengulangan yang di tempatkan secara acak pada setiap kelompok.

    2. Pelaksanaan Penelitian

    Biji yang telah disiapkan akan ditanam atau dimasukkan ke dalam wadah yang telah

    berisi tanah berpasir (5 biji/wadah) yang ditanam secara tersebar dan ditutup dengan

    kedalaman sekitar 3-4 cm. Kemudian diletakkan di lahan kebun botani Biologi Fakultas

    Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan lampung dengan kondisi yang tidak memungkinkan

  • untuk terkena hujan bebas ataupun faktor lain, guna menghindari segala kemungkinan yang

    tidak diinginkan, oleh karena itu peneliti menutup atau membuat atap pada tempat tanam

    yang berbahan dari plastik dengan dua tempat peletakkan yang bebentuk seperti tangga (di

    atas dan di bawah). Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman 2 hari sekali pada pagi atau

    sore hari pukul 10.00/ 16.00 WIB, dengan konsentrasi air 100 ml, 150 ml dan 200 ml baik

    untuk air hujan maupun air tanah, begitu pula pada kontrol yang dengan menggunakan

    akuades murni.48

    3. Pengamatan

    Pengamatan dilakukan pada hari munculnya kecambah (sampai plumula/bakal

    batang tumbuh ke permukaan tanah) dan jumlah kecambah setelah tanam.

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Data yang dikumpulkan berupa hasil pengamatan terhadap

    lamanya waktu (hari) muncul kecambah dan penghitungan jumlah benih

    yang tumbuh pada setiap perlakuan.

    48Andriyani. dkk, Penelitian : Induksi Perkecambahan Biji Sirsak (Annona muricata L.)

    Menggunakan Air Kelapan Muda, (Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

    Fakultas PMIPA Jurusan Biologi Universitas Negeri Padang, 2013), h. 3.

  • G. Bagan Alur Penelitian

    Gambar 3.2. Bagan alur penelitian

    Pencarian serta penyediaan alat

    dan bahan. PERSIA

    PA

    N Pengisian tanah pada polybag,

    penanaman biji ke dalam

    media dengan kedalaman 3-

    4 cm, dan peletakkan media

    pada tempat yang

    ditentukan (kebun botani

    Biologi IAIN Raden Intan

    Lampung).

    PELAKS

    ANA

    AN

    Penyiraman yang dilakukan 2

    hari satu kali pada pagi atau

    sore hari pukul 10.00 atau

    16.00 WIB.

    PEMELIH

    ARAA

    N

    Pada setiap konsentrasi air

    hujan, air tanah, dan

    akuades yang sama (100

    ml, 150 ml dan 200 ml.

    PERLAK

    UA

    N

    Sampai pada saat plumula

    muncul. PENGA

    MAT

    AN Menghitung jumlah biji yang

    tumbuh setelah tanam

    (setelah munculnya

    plumula ke permukaan

    tanah) pada masing-masing

    konsentrasi.

    PENGUM

    PULA

    N

    DAT

    A Berdasarkan data hasil

    penelitian (deskriptif

    kualitatif)

    ANALISI

    S

    HAS

    IL

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Biji buah sirsak yang diamati meliputi lama waktu dan jumlah rata-rata biji

    berkecambah selama 30 hari setelah penanaman. Hasil pengamatan antara pengaruh

    perlakuan jenis air terhadap waktu dan jumlah munculnya kecambah biji buah sirsak

    (Annona muricata) dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.1.

    Waktu muncul dan jumlah biji buah sirsak (Annona muricata) yang

    berkecambah selama 30 hari pengamatan

    P K

    Jumlah Biji Yang Berkecambah

    Pada Hari Ke- *

    P

    **

    P 2

    0

    2

    2

    2

    4

    2

    6

    2

    8

    3

    0

    p

    1

    1

    0

    0

    m

    l

    1 2 1 1 5

    10

    0

    %

    p

    1

    1

    0

    0

    1 1 1 2 5

  • m

    l

    p

    1

    1

    0

    0

    m

    l

    2 1 1 1 5

    p

    2

    1

    5

    0

    m

    l

    1 2 1 1 5

    10

    0

    %

    p

    2

    1

    5

    0

    m

    l

    1 2 1 1 5

    p

    2

    1

    5

    0

    m

    l

    2 1 1 1 5

    p

    3

    2

    02 1 1 1 5

    10

    0

  • 0

    m

    l

    %

    p

    3

    2

    0

    0

    m

    l

    1 2 1 1 5

    p

    3

    2

    0

    0

    m

    l

    3 1 1 5

    t

    1

    1

    0

    0

    m

    l

    1 2 1 4

    80

    %

    t

    1

    1

    0

    0

    m

    l

    1 1 1 2 5

  • t

    1

    1

    0

    0

    m

    l

    1 1 1 3

    t

    2

    1

    5

    0

    m

    l

    1 1 1 1 1 5

    86

    %

    t

    2

    1

    5

    0

    m

    l

    2 1 1 1 5

    t

    2

    1

    5

    0

    m

    l

    1 1 1 3

    t

    3

    2

    0

    0

    1 2 1 1 5 86

    %

  • m

    l

    t

    3

    2

    0

    0

    m

    l

    2 1 1 1 5

    t

    3

    2

    0

    0

    m

    l

    1 1 1 3

    k

    1

    1

    0

    0

    m

    l

    0

    7

    %

    k

    1

    1

    0

    0

    m

    l

    1 1

    k

    1

    1

    0 0

  • 0

    m

    l

    k

    2

    1

    5

    0

    m

    l

    0

    7

    %

    k

    2

    1

    5

    0

    m

    l

    0

    k

    2

    1

    5

    0

    m

    l

    1 1

    k

    3

    2

    0

    0

    m

    l

    1 1 33

    %

  • k

    3

    2

    0

    0

    m

    l

    1 1 1 3

    k

    3

    2

    0

    0

    m

    l

    1 1

    Keterangan :

    P : Pengulangan

    K : Konsentrasi

    p : Air Hujan

    t : Air Tanah

    k : Kontrol (menggunakan akuades murni)

    *P : Jumlah biji yang berkecambah

    **P : Rata-rata persentase jumlah biji yang berkecambah

  • Pengamatan yang dilakukan pada biji buah sirsak (Annona

    muricata) yang diberi perlakuan dengan menggunakan air hujan terlihat

    100% berkecambah. Perkecambahan terbaik ditunjukkan pada konsentrasi

    200 ml yaitu terdapat 6 biji dan diikuti dengan 5 benih yang dapat

    berkecambah pada konsentrasi 100 ml. Waktu terbaik munculnya

    kecambah ditunjukkan pada hari ke-20 setelah penanaman.

    Pengamatan terhadap biji buah sirsak (Annona muricata) yang

    diberi perlakuan dengan menggunakan air tanah (air sumur) terlihat

    berkecambah sebanyak 86%. Perkecambahan biji terbaik terjadi pada

    konsentrasi 200 ml, hal itu dapat dilihat bahwa pada konsentrasi 100 dan

    150 ml masih terdapat biji yang tumbuh ke permukaan tanah di hari ke-30.

    Waktu terbaik munculnya kecambah terjadi pada hari ke-20 di konsentrasi

    100 dan 150 ml dengan masing-masing 3 buah biji yang dapat

    berkecambah.

    Pengamatan pada biji buah sirsak (Annona muricata) yang diberi

    perlakuan dengan menggunakan akuades murni (sebagai kontrol) terdapat

    15% biji yang dapat berkecambah. Perkecambahan terbaik ditunjukkan

    pada hari ke-28 dengan 2 biji dapat berkecambah pada konsentrasi 200 ml,

    dan diikuti dengan 1 buah biji yang muncul ke permukaan tanah pada

  • konsentrasi 200 ml di hari ke-26. Waktu terbaik munculnya kecambah

    terjadi pada hari ke-24 setelah penanaman.

    Biji buah sirsak yang diamati meliputi persentase jumlah

    munculnya kecambah dari setiap konsentrasi terhadap masing-masing

    perlakuan. Hasil hubungan antara perlakuan dan konsentrasi jenis air

    terhadap persentase jumlah biji yang berkecambah selama 30 hari

    pengamatan dapat dilihat pada grafik berikut:

    Gambar 4.1. Grafik hubungan antara perlakuan dan konsentrasi jenis air

    terhadap persentase jumlah biji yang berkecambah selama 30 hari

    pengamatan

    Air hujan lebih berpengaruh terhadap perkecambahan biji buah sirsak,

    menunjukkan bahwa 100% biji dapat berkecambah pada semua

    konsentrasi, sedangkan perlakuan yang menggunakan air sumur

    mengalami sedikit penurunan dan perlambatan berkecambah. Biji buah

    100 100 100

    8086 86

    7 7

    33

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    P1 P2 P3 T1 T2 T3 K1 K2 K3

  • sirsak yang diberi perlakuan menggunakan akuades murni terlihat masih

    sangat sedikit dalam menginduksi perkecambahan diantara dua jenis air

    lainnya.

    Hasil pengamatan terhadap waktu dan jumlah biji buah sirsak

    (Annona muricata) yang berkecambah selama 30 hari setelah penanaman,

    menunjukkan bahwa daya berkecambah biji terendah terjadi pada

    perlakuan yang menggunakan akuades murni, yaitu han