Pengantar Ilmu Hukum

34
Oleh: Antonius NPM : 120405010034 Fak/Jurusan : Ilmu Hukum Universitas Kanjuruhan Malang

description

Pengantar Ilmu Hukum ( PHI) merupakan terjemahan dari mata kuliah inleiding tot de recht sweetenschap yang diberikan di Recht School ( RHS) atau sekolah tinggi hokum Batavia di jaman Hindia Belanda yang didirikan 1924 di Batavia ( Jakarta sek.) istilah itupun sama dengan yang terdapat dalam undang-undang perguruan tinggi Negeri Belanda Hoger Onderwijswet 1920. Di zaman kemerdekaan pertama kali menggunakan istilah “ pengantar ilmu hukum .” adalah perguruan tinggi Gajah Mada yang didirikan di yogyakarta 13 maret 1946

Transcript of Pengantar Ilmu Hukum

Page 1: Pengantar Ilmu Hukum

Oleh:Antonius

NPM : 120405010034

Fak/Jurusan : Ilmu Hukum

Universitas Kanjuruhan Malang

Page 2: Pengantar Ilmu Hukum

PENGERTIAN DASAR DAN HAKIKAT PENGANTAR ILMU HUKUM

*PIH adalah :

* Pengantar atau dasar mempelajari ilmu hukum

* Pengertian dasar dari istilah (terminologi)

* Bahan-bahan yang harus dikuasai

* Batasan-batasan antara hal satu dengan yang lain

* Gambaran dasar sendi utama ilmu hukum

* Berbagai pandangan / ajaran / aliran penting dalam

ilmu hukum

Page 3: Pengantar Ilmu Hukum

KONSEP DAN HAKIKAT ILMU HUKUM

* Ilmu Hukum adalah :

Pengetahuan yang khusus mengajarkan perihal hukum

dan segala seluk beluknya (sumber-sumbernya, wujud,

pembagian, macam, sifat, sistem, serta segala faktor

yang mempengaruhi)

* Hakikat Pengantar Ilmu Hukum adalah :

Fundamen dari pengetahuan hukum, dimana di dlm.

terdapat pengertian dasar yang menjadi akar dari ilmu

atau pengetahuan hukum

Page 4: Pengantar Ilmu Hukum

KONSEP DAN BAGAN DISIPLIN HUKUM

* Disiplin hukum adalah : “ Suatu sistem ajaran tentang hukum” “ Ilmu hukum merupakan salah satu bagian dari disiplin hukum”* Bagian disiplin hukum adalah : 1. Ilmu Hukum : (Ilmu kaidah hukum, ilmu kenyataan hkm. dan ilmu pengertian hukum) * Ilmu Kaidah (menelaah hukum sebagai sistem kaedah

dg. dogmatig hukum dan sistematik hukum * Ilmu kenyataan hukum (sejarah hukum, antropologi

hukum, sosiologi hukum, psikologi hukum, perbandi ngan hukum)

Page 5: Pengantar Ilmu Hukum

* Ilmu pengertian, yaitu ilmu ttg. Pengertian-pengertian pokok dalam hukum (subjek hukum, hak & kewajiban

objek hukum, peristiwa hukum, hubungan hukum dll)

2. Filsafat Hukum “ Sistem ajaran yang hakikatnya menjadi kerangka utama bagi segala ilmu hukum dan hukum itu sendiri beserta segala unsur pelaksanaan dan penerapan”

3.Politik Hukum “ Arah atau dasar kebijakan yang menjadi landasan pelaksanaan dan penerapan hukum bersangkutan” “Ius constitutum & Ius constituendum”

Page 6: Pengantar Ilmu Hukum

PENGERTIAN DAS SOLLEN , MOGEN & DAS SEIN

* Das sollen adalah :

Segala sesuatu yang merupakan keharusan atau yang

mengharuskan kita untuk berpikir dan bersikap

(Dunia norma, dunia kaidah atau kenormaan)

* Dunia Norma Barat: Obligattere, Prohibere, Permittere

* Islam: Mubah, Sunnah, Makruh, Wajib, Haram

* Contoh Obligattere:

Membeli barang, kita harus membayar

Menjual barang, kita harus menyerahkan barang

Kita mempunyai hutanf, harus melunasi

Naik sepeda motor, harus mengenakan hlm. Dll.

Page 7: Pengantar Ilmu Hukum

KONSEP MOGEN

* Mogen adalah :

Boleh atau kebolehan, yakni segala sesuatu yang

membolehkan kita berpikir dan bersikap tindak

* Contoh :

Kalau kita punya tagihan, kita boleh menagih

Kalau kita mendapat pemberian, kita boleh menerima

Kalau kita lelah bekerja, kita boleh stirahat

Dalam bekerja kita boleh santai asal selesai

Page 8: Pengantar Ilmu Hukum

* Das sein adalah :

Segala sesuatu yang merupakan pelaksanaan dari

segala hal yang diatur dalam das sollen dan mogen

* Contoh :

* Pelaksanaan pembayaran harga barang pada penjual

waktu membeli barng

* Pelaksanaan penyerahan barang dari penjual pada

pembeli

* Pelaksanaan cara-cara kita menyetir mobil, dll.

* Idealnya antara das sollen, mogen dan das sein harus

“Seimbang”

Page 9: Pengantar Ilmu Hukum

PENGERTIAN DE JURE & DE FACTO

* De Jure (Menurut Hukum) & De Facto (Kenyataan)

“ De jure dan De facto tidak dapat dipisahkan”

* Contoh :

“ Rumah milik A diserobot oleh penghuni B, Pihak A

belum berdaya mengusir B dan tetap bertahan tanpa

mau mengakui hak si A, sehingga si B tidak pernah

sedikitpun membayar sewa pada si A”

* De jure + De facto = Legal

* De jure (tanpa De facto) = Legal tapi semu

* De facto (tanpa de jure) = Ilegal (liar)

Page 10: Pengantar Ilmu Hukum

KONSEP HUKUM DAN MASYARAKAT

Manusia hakekatnya adalah : “Mahluk sosial (Zoon Politicon) atau Mono dualis” artinya disamping sbg individu, juga mahkluk sosial

Hasrat manusia berhubungan dgn orang lain disebabkan “Ketertarikan, kesukaan, perlu bantuan, sama daerah, hub. kerja dll.”Singkatnya umumnya dlm masyarakat terdapatTiga golongan : 1. Gol. berdasarkan hub. Kekeluargaan2. Gol. berdasarkan hub. Kepentingan / pekerjaan3. Gol. Berdasarkan hub. Tujuan / pandangan hidup

Page 11: Pengantar Ilmu Hukum

BENTUK MASYARAKAT

Berdasar hub. Yang diciptakan : (Masyarakat paguyuban : ada ikatan batin & masyar. patembayan : untuk mencapai keuntungan)Berdadasar sifat pemebentukannya : (Masyarakat teratur untuk tujuan tertentu (perk. OR), Masy. Teratur terjadi dg. Sendirinya (penonton film), masyarakat yg. Tidak teratur (pembaca surat kabar)Berdasar hubungan kekeluargaan (sanak saudara, suku, bangsa)Berdasar perikehidupan / kebudayaan : (masy. Primitif &modern, desa & kota, teritorial, geneo logis)

Page 12: Pengantar Ilmu Hukum

APA PENDORONG HIDUP BERMASYARAKAT

“Dorongan Kesatuan Biologis” 1. Memenuhi kebutuhan hidup 2. membela diri 3. Mengembangkan keturunan

“Manusia mempunyai sifat, watak dan kehendak sendiri, Maka dalam berhubungan kadang ada kesamaan, ketidaksamaan, bahkan bertentangan dan timbul

konflik” “Konflik dapat menimbulkan perpecahan”Maka diperlukan adanya “Kaidah, norma, hukum”

Page 13: Pengantar Ilmu Hukum

APA SIH HUKUM ITU ?

Van Apeldoorn “jika kita menanyakan apa itu hukum, maka akan dijumpai tidak adanya persesuaian pendapat ttg hukum itu”

Pertanyaan mendasar:

1. Hukum itu apa sebenarnya ?

2. Di mana bergeraknya hukum dapat diamati ?

3. Apa maksud dan tujuan serta keinginan hukum ?

4. Bagaimana hukum dapat mencapai tujuannya ?

Page 14: Pengantar Ilmu Hukum

1. Apa sebenarnya hukum itu ?

“Hukum adalah gejala sosial, ia baru berkembang di dalam kehidupan sosial”

Contoh: Hukum mulai ada dalam suatu pergaulan

Tarsan

Tarsan dan Jane

Tarsan dan Jane serta Mickel

Unsur-Unsur Hukum : 1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia 2. Peraturan itu dibuat oleh badan resmi / masyarakat 3. Peraturan itu bersifat memaksa & mengatur 4. Sanksi

Ciri-Ciri Hukum :

Adanya Perintah dan larangan

Setiap orang wajib mentaati, dan Sifatnya mengikat

Page 15: Pengantar Ilmu Hukum

2. Bergeraknya hukum dapat diamati:

“Harus berada di tengah pergaulan masyarakat dan alatnya

rasio atau dengan perasaan”

3. Keinginan, Maksud dan Tujuan Hukum

1. Keinginan Hukum

a. Keadilan

b. Kepastian

c. Kemanfaatan (Keserasian)

2. Maksud dan Tujuan Hukum

“Menghendaki kerukunan dan perdamaian dalam pergaul

an hidup bersama”

Page 16: Pengantar Ilmu Hukum

4. Cara Hukum Mencapai Maksud dan Tujuan

1. Kaedah-kaedah hukum, serta penerapannya sebanyak

mungkin mendekati citra masyarakat

2. Pelaksana penegak hukum dapat mengemban tugas

sesuai tujuan dan keinginan hukum

3. Masyarakat taat dan sadar akan pentingnya hukum bagi

keadilan dan kesejahteraan serta menghayati keinginan

hukum demi keadilan

Aneka Arti Hukum:

1. Ketentuan Penguasa

(UUD, UU, PP, Perpres, Perda, Keputusan Hakim (Yurisprudensi), Dll) atau Peraturan Perundang-Undangan

2. Hukum dalam arti petugas (Polisi, Jaksa, Hakim, dll)

“Para petugas yang berusaha mengamankan dan menegak

kan hukum”

Page 17: Pengantar Ilmu Hukum

3. Hukum dalam arti sikap tindak

“Sebagai perilaku yang ajeg atau sikap tindak yang teratur”

4. Hukum dalam arti sistem kaedah

“Pemikiran bulat yang di dalamnya terdiri bagian-bagian yg

saling berhubungan dengan serasi dan saling mengisi serta

tidak saling bertentangan”

a. Sistem kaedah secara hierarkhis

b. Susunan kaedah dari sederhana ke atas (tinggi)

c. Sahnya kaedah tingkat rendah ditentukan kaedah yang

lebih tinggi

5. Hukum dalam arti jalinan nilai

“Nilai keadilan, kepastian dan kemanfaatan”

6. Hukum dalam arti tata hukum

“Hukum positif, yaitu hukum yang berlaku di suatu tempat,

dan pada saat tertentu”

Page 18: Pengantar Ilmu Hukum

7. Hukum dalam arti ilmu hukum

“ilmu yang menelaah hukum sebagai kaedah, atau sistem kaedah, dengan dogmatik hukum dan sistematik hukum”

Ciri-ciri ilmu:

“Sistematis, logis, empiris, metodis, umum, dan

akumulatif”

8. Hukum dalam arti disiplin hukum (sistem ajaran)

a. ilmu hukum

b. politik hukum

c. filsafat hukum

Page 19: Pengantar Ilmu Hukum

Sumber-Sumber Hukum

1. Material (isi atau substansi)

(ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafat, dsb)

2. Formal (bentuk atau resmi)

a. Undang-Undang (Statute)

b. Kebiasaan (Costum)

c. Keputusan Hakim (Jurisprudentie)

c. Traktat (Treaty)

d. Pendapat sarjana hukum (Doktrin)

Ilmu Pengertian Hukum

1. Subjek Hukum (Pembawa hak dan kewajiban)

a. Manusia (Natuurlijke Persoon)

Bekwaam dan Handelings onbekwaam

b. Badan Hukum (Rechtspersoon)

Publik dan Privat

Page 20: Pengantar Ilmu Hukum

Asas-asas penerapan UU

1. Lex specialis derogat lex generalis

2. Lex posteriori derogat lex priori

3. Lex superior derogat lex inferior

4. Lex dura secta mente scripta

5. Lex miminen cogit ad imposibilia

Ilmu Pengertian Hukum

1. Subjek Hukum (Pembawa hak dan kewajiban)

a. Manusia (Natuurlijke Persoon)

Bekwaam dan Handelings onbekwaam

b. Badan Hukum (Rechtspersoon)

Publik dan Privat

Page 21: Pengantar Ilmu Hukum

2. Objek Hukum

Segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan yang

dapat menjadi objek perhubungan hukum (Benda)

a. Benda berwujud (Benda yang tak bergerak dan bergerak)

b. Benda tidak berwujud (Hak cipta, merek perdagangan)

3. Perbuatan Hukum

Perbuatan sengaja yang menimbulkan hak dan kewajiban

a. Perbuatan hukum sepihak (wasiat, hibah, hadiah, dll)

b. Perbuatan hukum dua pihak (jual beli, sewa menyewa)

4. Peranan Hukum (Bekerjanya hukum dalam masyarakat)

a. Penertiban (order)

b. Penyelesaian pertikaian)

c. Memeliharan dan mempertahankan tata tertib

d. Guna mewujudkan rechtsvaardigheid (keadilan), doelma

tigheid (kegunaan), dan rechtszekerheid (kepastian)

Page 22: Pengantar Ilmu Hukum

5. Peristiwa hukum

Semua peristiwa ataunkejadian yang menimbulkan akibat hukum bagi pihak-pihak yang mempunyai hubungan hukum

Contoh: Perkawinan, kematian, dll.

a. Perbuatan subjek hukum

1. Perbuatan hukum (bersegi satu dan bersegi dua)

2. Bukan perbuatan hukum (Pasal 1354 KUHS zaakwaar

neming dan Pasal 1365 KUHS onrechtmatige daad)

b. Peristiwa yang bukan perbuatan hukum (kematian, kela

hiran, lewat waktu (verjaaring)

6. Akibat hukum

Suatu akibat yang ditimbulkan oleh adanya hubungan hukum

Page 23: Pengantar Ilmu Hukum

Penafsiran hukum (Interpretasi hukum)

“Suatu upaya menerangkan, menjelaskan, menegaskan, baik

arti memperluas atau mempersempit pengertian hukum da

lam rangka memecahkan masalah”

Macam penafsiran hukum:

1. Otentik atau resmi

Misal “malam” pasal 98 KUHP, “Hukuman mati” Pasal 1 Penetapan Presiden N0. 2 Tahun 1964

2. Gramatikal

“Hukuman mati” Pasal 1 Penetapan Presiden N0. 2 Tahun 1964 (ditembak sampai mati)

3. Analogis

Listrik (tidak berwujud) diibaratkan sebagai benda karena

proses mendapatkannya perlu uang atau ongkos

4. Sistematis

Sistematika hukum (misal “hierarki hukum”)

Page 24: Pengantar Ilmu Hukum

5. Sosiologis

Berdasar “situasi dan kondisi”, misal orang “menimbun ba

rang” bisa ditafsirkan “kejahatan ekonomi”

6. Historis

Maksud dan isi dari perjalanan sejarah, contoh “Dekrit Presiden 5 Juli 1959 “akan dibentuk MPRS dan DPAS” dalam waktu singkat.

7. Ekstensif

Memperluas arti atau pengertian “Kunci Palsu” artinya semua peralatan yang bisa digunakan untuk membuka kunci.

8. Restriktif

Mempersempit atau membatasi contoh “perkakas listrik”

9. Acontrario

Lawannya atau sebaliknya atau pengingkaran

“Perjanjian sah berlaku sebagai UU”

Page 25: Pengantar Ilmu Hukum

Kekuatan mengikat Hukum1. Van Apeldoorn:

a. Hukum itu diciptakan orang

b. Hukum itu diakui orang (sebagia sesuatu yang mengikat)

c. Nilai batin yang terkandung dalam hukum itu sendiri

2. Purnadi Purbacaraka:

a. Orang takut karena sanksinya

b. Orang hanya latah atau sekedar ikut-ikutan orang lain

c. Hukum itu selaras dengan kepentingannya

d. Kesadaran orang tersebut sendiri

3. A. Ridwan Halim:

a. Kewibawaan formal daripada hukum, yaitu kewibawaab yang seca

ra langsung memberikan kesan dalam penampilan suatu hukum

berserta segala pelaksanaannya

b. Kewubawaan material, yaitu suatu kewibawaan yang secara tidak

langsung dapat terkesan dalam pandangan umum perihal eksis-

tensi suatu hukum

Page 26: Pengantar Ilmu Hukum

Penggolongan Penduduk Di Indonesia1. Zaman Hindia Belanda, berdasar pasal 163 ayat (1) IS 1927:

a. Golongan Eropa dan yang dipersamakan

b. Golongan Timur Asing (Cina dan bukan Cina, yaitu Arab, India

Pakistan, dsb.)

c. Golongan Bumi Putra (Pribumi atau Orang Indoensia asli)

2. Sekarang berdasar UU No. 62 1958:

a. Warga negara Indonesia (Asli dan Keturunan Asing)

b. Warga Negara Asing (WNA)

Konsep Hak dan Kewajiban1. Hak

“Peranan yang boleh dilakukan dan boleh juga tidak dilakukan”

Unsur-unsur hak:

a. Hak adalah kebolehan, dan bukan keharusan

b. Akibatnya, seseorang atau suatu pihak tidak dapat dipaksa kalau

ia tidak mau menggunakan haknya, tetapi sebaliknya ia tidak bisa

dilarang kalau ia mau menggunakan haknya.

Page 27: Pengantar Ilmu Hukum

2. Kewajiban

“Suatu peranan yang harus dilakukan atau yang harus tidak dilakukan”

Unsur-unsur kewajiban:

a. Kewajiban adalah suatu keharusan

b. Akibatnya, seseorang atau suatu pihak dapat dipaksa untuk melak

sanakan kewajibannya dan dapat dikenakan sanksi bila tidak men

jalankan kewajibannya.

Aspek-aspek penting dalam penggunaan hak

a. Aspek kekuasaan (wewenang)

b. Aspek perlindungan hukum

c. Aspek pembatsan hukum

Aspek-aspek penting dalam penggunaan kewajiban

a. Aspek kemungkinan (kelogisan atau kemasukakalan)

b. Aspek perlindungan hukum

c. Aspek pembatasan hukum

d. Aspek pengecualian hukum

Page 28: Pengantar Ilmu Hukum

Lahir dan Hapus Hak 1. Hak lahir:

a. Lahir atau adanya subjek hukum

b. Diadakan berdasarkan perjanjian

c. Adanya kerugian yang ditimbulkan pihak lain

d. Telah dilaksanakan kewajiban

e. Kedaluwarsa

f. Ketentuan hukum atau Undang-Undang

2. Hak hapus:

a. Meninggal atau tidak ada lagi subjek hukum

b. Masa berlakunya telah habis

c. Telah diperolehnya hal yang menjadi objek

d. Kewajiban yang menjadi syarat telah tidak lagi dipenuhi

e. Kedaluwarsa

Lahir dan Hapus Kewajiban

1. Kewajiban lahir:

a. Adanya suatu hak tertentu

b. Diadakan berdasarkan perjanjian

Page 29: Pengantar Ilmu Hukum

c. Adanya kerugian

d. Telah dinikmati hak yang harus diambil

e. Kedaluwarsa

f. Ketentuan hukum atau Undang-Undang

Hapus Kewajiban:

a. Meninggal atau tidak ada lagi subjek hukum

b. Masa berlakunya telah habis

c. Kewajiban telah dipenuhi

d. Hak melahirkan kewajiban telah hilang

e. Kedaluwarsa

f. Ketentuan hukum atau UU

g. Kewajiban telah dialihkan

h. Adanya sebab luar biasa

Konsep HAM

“Hak mutlak yang harus ada menyertai hidup seseorang tanpa

kecuali, selaras dengan harkat dan martabatnya selaku manusia

merdeka”

Kewajian Asasi Manusia (KAM) (Kewajiban mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap orang tanpa kecuali.

Page 30: Pengantar Ilmu Hukum

Teori Legitimasi

Suatu hal atau kenyataanyang membuktikan kebenaran bahwa se

seorang itu adalah benar-benar dirinya dan bukanorang lain atau

pihak lain

Pemilik Legitimasi:

1. Pribadi alamiah (Manusia)

2. Pribadi hukum (Badan Hukum)

3. Pejabat (ambtenaar)

Tanda suatu Legitimasi:

Manusia (KTP. SIM, KK, dll), dan badan hukum (Akte pendirian,

AD ART, Surat Keterangan Domisili, dll.)

Manfaat Legitimasi

Sebagai tanda bukti adanya hubungan hukum yang sah antara

suatu atau beberapa subjek hukum dengan sesama subjek hukum

atau beberapa objek hukum

Page 31: Pengantar Ilmu Hukum

Sistematikan Aneka Legitimasi

1. Hak atas: kewargaan, kewarisan, tahta atau kekuasaan, milik,

piutang, efek atau saham, status, penghargaan, penggantian

kerugian, gelar derajad atau martabat

2. Kekuasaan dan Wewenang:

a. Ajaran agama

b. Peraturan Perundang-Undangan

c. Adat istiadat / tradisi

d. Kehendak penguasa

e. Jabatan atau kedudukan

f. Tugas yang diberikan

3. Kewibawaan:

a. Sumber (yuridis dan sosiologis)

b. Letak (personel dan fungsional)

c. Hakikat (formal dan material)

d. Jangka waktu (tertentu dan tidak tertentu)

Page 32: Pengantar Ilmu Hukum

Tradisi Hukum Dunia1. Civil Law System

Civil Law atau Eropa Kontinental, merupakan tradisi hukum dengan

ciri dominannya bentuk hukum tertulis, dan hanya hukum tertulis

disebut sebagai hukum, serta pembentuknya oleh lembaga resmi

yang berwenang.

2. Common Law System

Sebuah tradisi hukum yang menonjolkan bentuk hukum tidak tertulis, dan hukum lebih banyak dibentuk oleh Hakim lewat kasus

ke kasus. Tradisi ini banayak dianut oleh negara-negara yang berbahasa Inggris.

Kelebihan dan Kelemahan Civil Law

Lebih menjamin kepastian, tetapi berkembangnya lambat dan kerap

kali kurang lengkap serta mudah terjebak pada positivistik

Kelebihan dan Kelemahan Common Law

Berkembang lebih cepat karena hukum dikembangkan dari case by

case oleh Hakim, tetapi kurang menjamin kepastian hukum

Page 33: Pengantar Ilmu Hukum

Aliran Hukum1. Aliran Legisme

Aliran yang menganggap bahwa semua hukum terdapat dalam UU.

Artinya hukum identik dengan UU. Hakim dalam melaksanakan

tugasnya terikat dengan UU, sehingga pekerjaannya hanya melak

sanakan UU belaka. Aliran ini berkeyakinan bahwa semua persoal

an sosial akan segera terselesaikan apabila telah dikeluarkan UU.

2. Aliran Frei Rechtsbewegung

Aliran ini bertolak belakang dengan aliran legisme, dan Hakim

dalam melaksanakan tugasnya bebas menurut UU atau tidak. Hal

ini karena tugas Hakim adalah menciptakan hukum. Oleh karena itu

Yurisprudensi merupakan hal primer bagi hakim dan UU merupakan

hal sekunder.

3. Aliran Rechtsvinding

Aliran ini sebagai aliran tengah antara legisme dan Frei Rechts bewegung. Benar bahwa hakim terikat UU, tetapi tidak seketat dlm.

legisme. Hakim memiliki kebebasan, tetapi tidak seperti anggapan

pada aliran Frei Rechtsbewegung.

Page 34: Pengantar Ilmu Hukum

Positivis Instrumentalis:

“Hukum digunakan sebagai alat pembenaran”

“Kebenaran prosedural”

“Bargaining position”

“komuditas”

Pembuatan hukum

tergesa-gesa (injury time)

tdk ada publikasi

“asas fictie”