Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

download Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

of 7

Transcript of Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    1/15

     

    G10A.201

    Pengantar Ilmu Administrasi

    Organisasi, Manajemen, dan Fungsi-Fungsinya

    Ravio Patra

    170210110019

    Departemen Hubungan Internasional

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Universitas Padjadjaran

    November 2011

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    2/15

    1

    I.  ORGANISASI

    Manusia merupakan makhluk yang selalu hidup dalam berorganisasi; bukan

    hanya atas dasar tujuan pemenuhan kebutuhan, akan tetapi juga karenamanusia memiliki keterbatasan fisik ataupun psikis. Menurut Herbert G.

    Hicks, ada dua alasan mengapa seseorang memasuki suatu organisasi; yaitu

    alasan sosial (social reasons) dan alasan material (material reasons).

    1. Pengertian Organisasi

    Organisasi, menurut Max Weber, terpusat pada teori interaksi sosial asosiatif

    berupa kerja sama. Secara umum, organisasi dapat diartikan ke dalam tiga

    kategori utama, yaitu organisasi sebagai kumpulan orang, sebagai proses

    pembagian kerja, serta sebagai sistem kerja sama dan hubungan sosial

    antarmanusia. Sementara itu, hakikat organisasi dapat dipandang dari dua

    perspektif berbeda, yaitu:

    a.  Organisasi sebagai wadah, yaitu tempat kegiatan-kegiatan administrasi

    dan manajemen dijalankan dengan sifat yang relatif statis. Perspektif ini

    dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut:

      Organisasi adalah penggambaran jaringan hubungan kerja dan

    pekerjaan yang sifatnya formal atas dasar kedudukan atau jabatan yang

    diperuntukkan bagi setiap anggota organisasi;

      Organisasi adlaah susunan hierarki yang secara jelas menggambarkan

    garis wewenang dan tanggung jawab;

      Organisasi adalah alat yang berstruktur permanen-fleksibel, sehingga

    apa yang terjadi dan akan terjadi dalam organisasi bersifat relatif statis.

    b.  Organisasi sebagai proses, yaitu interaksi antara orang-orang yang

    menjadi anggota organisasi dengan sifat yang relatif dinamis.

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    3/15

    2

    Menurut Max Weber, suatu organisasi atau kelompok kerja sama adalah

    suatu tata hubungan sosial yang dihubungkan oleh aturan-aturan dengan

    unsur-unsur sebagai berikut:

      Organisasi adalah tata hubungan sosial di mana setiap individu yang

    bekerjasama melakukan proses interaksi dengan individu lainnya;

      Organisasi memiliki batasan-batasan tertentu di mana interaksi yang

    dilakukan tidak didasarkan atas kemauan sendiri, melainkan atas dasar

    peraturan-peraturan yang telah disepakati;

      Organisasi merupakan suatu kumpulan tata aturan yang bisa

    membedakan suatu organisasi dengan kumpulan-kumpulankemasyarakatan lain. Tata aturan ini menentukan proses interaksi di

    antara orang-orang yang melakukan kerja sama sehingga interaksi

    bukan hanya muncul begitu saja;

      Organisasi adalah suatu kerangka hubungan berstruktur yang

    menunjukkan wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja.

    Hubungan terstruktur ini disebut hierarki yang menyebabkan

    munculnya kategori kelompok superior dengan kelompok subordinasi.

    Sementara menurut Amitai Etzioni, organisasi memiliki ciri-ciri seperti:

      Adanya pembagian kerja, kekuasaan, dan tanggung jawab komunikasi;

      Adanya pengendalian usaha-usaha organisasi serta mengarahkan

    organisasi mencapai tujuannya;

     

    Adanya penggantian tenaga yang tidak bekerja sebagaimana

    diharapkan.

    Dari dua konsep yang di atas, suatu kelompok kerja baru dapat disebut

    organisasi bila memiliki karakteristik sebagai berikut:

     

    Memiliki kolektivitas dari sekelompok orang yang bekerjasama;

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    4/15

    3

      Didasarkan atas proses interaksi hubungan kerja dan pembagian kerja;

      Ditentukan oleh otoritas yang tersusun secara hierarkis dalam

    strukturisasi fungsi dan peranan;

      Memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai.

    Suatu organisasi, menurut Herbert G. Hicks, selain harus memenuhi

    karakteristik yang ada, tentu juga harus memiliki elemen-elemen yang terdiri

    atas elemen inti dan elemen kerja. Elemen ini adalah orang-orang yang ada

    dalam organisasi, sedangkan elemen kerja dapat dijabarkan menjadi:

      Sumber daya manusia, yaitu kemampuan mengerjakan dan

    mempengaruhi;

      Sumber daya nonmanusia, yaitu benda-benda ekonomis;

      Kemampuan penggunaan sumber daya konseptual.

    Berbeda dengan pendapat Hicks, Myers & Myers menyebut elemen dasarorganisasi terdiri atas ukuran (size), kebergantungan (dependency ),

    keterbatasan ruang dan waktu (time and space limits), input , aktivitas, serta

    hasil atau output .

    Sementara itu, Joseph P. Harris dan John J. Corson mengemukakan bahwa

    organisasi memiliki unsur-unsur seperti tujuan-tujuan (objectives),

    spesialisasi (specialization), hierarki (hierarchy ), koordinasi (coordination),

    serta wewenang (authority ) yang terdiri atas wewenang formal, teknikal, dan

    personal.

    2. Tujuan Organisasi

    Tujuan organisasi pada hakikatnya adalah integrasi dari berbagai macam

    tujuan yang sifatnya komplementer. Oleh karena itu, tujuan organisasi dapat

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    5/15

    4

    dilihat dari dua dimensi, yaitu tercapainya tujuan organisasi secara efektif

    dan efisien serta kepuasan bagi seluruh anggota organisasi. Efektifitas

    berhubungan dengan tujuan secara eksplisit dan implisit, sedangkan efisiensi

    berhubungan dengan rasio atau perbandingan antara input dan output .

    Keberadaan tujuan individu dan kolektif dalam organisasi, menurut Herbert

    G. Hicks, dapat memunculkan beberapa kemungkinan sifat dari tujuan

    organisasi:

      Bertolak belakang secara keseluruhan (total opposing);

      Bertolak belakang sebagian ( partially opposing);

     

    Netral (neutral );

      Berdekatan dan hampir dapat digabungkan (compatible); dan

      Hampir serupa (identical ).

    Dari sudut pandang berbeda, tujuan organisasi dapat dikategorikan menjadi

    pelayanan (service), keuntungan ( profit ), dan maksud sosial (social

    intentions).

    3. Asas-Asas Organisasi

    Suatu organisasi haruslah memiliki prinsip-prinsip dasar yang terdiri atas

    tujuan yang jelas, spesialisasi, koordinasi, wewenang, tanggung jawab,

    keseimbangan, delegasi, kesatuan perindah, jenjang hierarki, dan rentang

    kontrol.

    4. Bentuk-Bentuk Organisasi

    Ditinjau dari segi wewenang atau otoritas di dalamnya, suatu organisasi

    dapat dikategorikan ke dalam beberapa kategori, yaitu:

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    6/15

    5

      Organisasi Lini (Line Organization), di mana otoritas mengalir dari

    puncak kemudian dilimpahkan ke unit-unit di bawahnya dalam semua

    sektor kerja;

      Organisasi Lini dan Staf (Line and Staffs Organization), sama dengan

    organisasi lini, namun memiliki perbedaan karena keberadaan satuan

    unit organisasi yang membantu pimpinan dalam bidang tertentu;

      Organisasi Fungsional (Functional Organization), di mana otoritas

    pimpinan puncak didelegasikan pada unit organisasi secara

    menyeluruh;

      Organisasi Lini-Fungsional (Functiona-Line Organization), dengan ciri-

    ciri organisasi lini dan fungsional sekaligus;

      Organisasi Lini-Staf-Fungsional (Functional-Staff-Line Organization),

    memperlihatkan ciri-ciri dan sifat organisasi lini, lini dan staf, serta

    fungsional sekaligus.

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    7/15

    6

    II.  MANAJEMEN

    1. 

    Pengertian Manajemen

    Manajemen diartikan sebagai aktivitas pendayagunaan sumber daya manusia

    dan material dalam suatu kerja sama organisasi melalui proses perencanaan,

    pengorganisasian, pdan engawasan untuk mencapai tujuan organisasi secara

    efektif serta efisien.

    Berdasarkan berbagai uraian para ahli mengenai arti dari manajemen, dapat

    disimpulkan bahwa manajemen memiliki aspek dan karakteristik utama:

      Manajemen sebagai proses, yaitu serangkaian tahapan kegiatan untuk

    mencapai suatu tujuan tertentu dengan mendayagunakan sumber-

    sumber daya yang ada sepotimal, seefektif, dan seefisien mungkin.

      Manajemen sebagai suatu fungsi, yaitu serangkaian kegiatan atas dasar

    fungsi-fungsi tertentu yang saling berkaitan dan dapat dilaksanakan

    secara bersamaan, sendiri-sendiri, atau saling mendahului tanpa

    menunggu selesainya kegiatan fungsional lain;

      Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang, yaitu pejabat yang

    bertanggungjawab atas terlaksananya aktivitas manajemen dalam

    pencapaian tujuan sesuai dengan unit yang dipimpinnya;

      Manajemen sebagai suatu sistem, yaitu suatu kerangka kerja yang

    terdiri dari berbagai bidang atau unit atau komponen yang saling

    berkaitan, bergantung, dan terorganisasikan satu sama lain dalammencapai tujuan;

      Manajemen sebagai ilmu, bersifat interdisipliner dimana konsep-

    konsep, teori-teori, metode-metode, dan analisisnya menggunakan

    bantuan dari berbagai ilmu sosial;

      Manajemen sebagai seni, yaitu keterampilan dalam mendayagunakan

    sarana dan prasarana serta menggerakkan dan mengarahkan orang-

    orang dalam kegiatan sosial;

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    8/15

    7

      Manajemen sebagai profesi, yaitu bidang pekerjaan yang esoterik atas

    dasar spesialisasi keahlian tertentu.

    2. Tugas dan Peranan Manajemen

    Menurut James A. F. Stoner, tugas dan peranan manajer adalah:

      Bekerja dengan dan melalui orang lain;

      Bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan kesuksesan

    organisasi dalam usaha mencapai tujuan, baik itu tindakannya maupun

    bawahannya;

      Menyeimbangkan persaingan sasaran dan perangkat prioritas karena

    adanya keterbatasan sumber daya manusia dan material;

      Berpikir analitikal dan konseptual untuk melihat permasalahan dalam

    berbagai bidang dalam memperoleh solusi yang feasible;

      Melakoni fungsi mediasi atau perantaraan serta harus dapat

    menghubungkan kepentingan antarbagian, antarindividu, dan lain-lain;

     

    Bertindak sebagai politisi dengan menciptakan hubungan-hubungan

    serta menjalankan fungsi persuasif dan kompromis dalam mencapai

    tujuan;

      Bersikap layaknya seorang diplomat sehingga dapat bertindak sebagai

    wakil resmi dalam pertemuan organisasional dan perjanjian dengan

    pihak lain.

    3. Tingkat-Tingkat Manajemen

    Ilmuwan sosial James A. F. Stoner mengklasifikasikan tingkat-tingkat

    manajemen berdasarkan tingkat pengorganisasian dan rentang tanggung

    jawab yang diemban. Dari segi tingkat organisasional, tingkatan manajer

    terdiri atas manajemen puncak (top management ), manajemen tengah

    (middle management ), dan manajemen bawah (lower management ).

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    9/15

    8

    Sementara berdasarkan rentang tanggung jawab atas kegiatan organisasional

    yang dibawahi, tingkatan manjer terdiri atas:

     

    Manajer Fungsional (Functional Manager ), adalah manajer yangbertanggungjawab hanya atas satu aktivitas organisasional saja;

      Manajer Umum (General Manager ), adalah manajer yang

    bertanggungjawab atas suatu unit kerja yang kompleks dan

    menyeluruh.

    4. Keterampilan Manajerial

    Keterampilan yang mesti dimiliki oleh seorang manajer terdiri atas tiga

    kategori utama, yaitu keterampilan teknis (technical skill ), keterampilan

    manusiawi (human skill ), dan keterampilan konseptual (conceptual skill )

    5. Kemampuan Manajerial di Indonesia

    Secara umum, berdasarkan penelitian para ahli, kemampuan manajerial di

    Indonesia tergolong masih rendah. Lynton K. Caldwell dan Howard L. Timh,

    dari University of Indiana, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa

    mismanagement yang terjadi adalah akibat dari kurangnya tenaga-tenaga

    yang memahami teknik administrasi.

    Berkenaan dengan problema-problema administratif di Indonesia, Herbert

    Feith mengungkapkan fenomena yang terjadi sebagai berikut:

      Kekurangan tenaga teknis dan tenaga administrator yang terlatih;

      Perbedaan pendapatan yang besar antara pegawai negeri dan swasta;

      Kantor-kantor pemerintah umumnya memiliki pegawai tingkat bawah

    terlalu banyak;

      Pendapatan pegawai negeri tingkat atas yang rendah memicu

    terjadinya tindak korupsi;

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    10/15

    9

      Kentalnya aroma nepotisme dalam sistem pemerintahan;

      Kebiasaan mengundur-undur atau saling lempar tanggung jawab;

      Kecenderungan menolak reorganisasi yang radikal serta banyaknya

    aturan baru yang ruwet.

    Secara umum, kendala-kendala yang menghalangi perkembangan sistem

    manajerial di Indonesia adalah kendala psikologis, kendala historis, kendala

    sistem pendidikan, dan kendala administratif.

    Menurut Caldwell dan Timh, sistem administratif di Indonesia terdiri atasdua golongan public officials, yaitu:

      Golongan terdidik semenjak zaman Belanda, bersifat dogmatis; dan

      Golongan generasi yang sedang berkembang dan terus berlatih.

    6. Sumber Daya Manajemen

    Dalam konteks sarana-sarana atau alat-alat manajerial, beberapa ahli

    memiliki pendapat yang cukup berbeda-beda, diantaranya:

      George R. Terry, terdiri atas orang-orang (men), bahan-bahan

    (materials), metode-metode (methods), uang (money ), dan pasar

    (market ).

      John W. Neuner, terdiri atas orang-orang (men), bahan-bahan

    (materials), mesin-mesin (machines), metode-metode (methods), uang

    (money ), dan moral (morale).

      Michael J. Jucius dan William E. Schlender, terdiri atas bagan organisasi

    (organization chart ), tata kelola organisasi (manual organization), dan

    anggaran (budget ).

      Louis Allen, terdiri atas orang-orang ( people), sumber daya alam

    (natural resources), uang (money ), serta peralatan dan mesin (tools and

    machine).

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    11/15

    10

    7. Prinsip-Prinsip Manajemen

      Lyndall Urwick, mengemukakan 20 prinsip manajerial, yaitu:

    coordinative principle, authority, scalar process, assignment andcorrelation of functions, leadership, delegation, functional definition,

    determinative functionalism, applicative functionalism, interpretative

     functionalism, general interest, centralization, appropriate staffing, esprit

    de corps, selection and placement, rewards and sanctions, initiative,

    ewuity, discipline, dan stability .

      Henry Fayol, mengemukakan 14 prinsip manajeral, yaitu: division of

    work, authority and responsibility, discipline, unity of command, unity ofdirection, subordination of individual to general interest, ramuneration,

    centralization, scalar chain or hierarchy, order, equity, stability of tenure,

    initiative, dan esprit de corps.

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    12/15

    11

    III.  FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

    1. Klasifikasi Fungsi-Fungsi Manajemen

    a. Lyndall Urwick, membagi fungsi-fungsi administrasi ke dalam dua divisi

    besar, yaitu:

      Dinamika manajemen (dynamics of management ), terdiri atas

    pengoordinasian (coordinating), pengarahan (directing),pengomandoan (commanding), dan pengawasan (controlling);

      Mekanisme manajemen (mechanics of management ), terdiri atas

    peramalan ( forecasting), perencanaan ( planning), pengorganisasian

    (organizing).

    b. Luther Gullick, mengklasifikasikan fungsi-fungsi manajemen menjadi

    perencanaan ( planning), pengorganisasian (organizing), staffing,

    pengoordinasian (coordinating), pengarahan (directing), pelaporan

    (reporting), dan penganggaran (budgeting).

    c. John B. Miner, mendefinisikan fungsi manajemen yang terdiri atas

    perencanaan ( planning), pengorganisasian (organizing),

    pengomandoan (supervising or commanding), pengoordinasian

    (coordinating), pengendalian (controlling), pengomunikasian

    (communicating), pemeriksaan (investigating), penilaian (evaluating),

    pembuatan keputusan (decision making), staffing, mewakili

    (representing), dan penawaran (bargaining).

    d. Ernest Dale, mengklasifikasikan fungsi manajemen menjadi

    perencanaan ( planning), pengorganisasian (organizing), staffing,

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    13/15

    12

    pengarahan (directing), pengendalian (controlling), penginovasian

    (innovating), dan mewakili (representing).

    e. Harold Koontz, terdiri atas perencanaan ( planning), pengorganisasian(organizing), staffing, memimpin (leading), dan pengendalian

    (controlling).

    f. George R. Terry, membagi ke dalam perencanaan ( planning),

    pengorganisasian (organizing), penggerakkan (actuating), dan

    controlling.

    g. Sondang P. Siagian, mengklasifikasikan fungsi manajemen ke dalamperencanaan ( planning), pengorganisasian (organizing), pemberian

    motivasi (motivating), pengawasan (controlling), dan penilaian

    (evaluating).

    h. James A. F. Stoner dan Stephen P. Robbins, membagi fungsi manajemen

    menjadi planning, organizing, leading, dan controlling.

    2. Fungsi Perencanaan

    Dalam menjalankan fungsi perencanaan, seorang manajer haruslah mampu

    menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

      Apa yang harus dilakukan (What must be done)

      Mengapa harus dilakukan (Why must be done)

      Di mana akan dilakukan (Where will be done)

      Kapan harus dilakukan (When will be done)

      Siapa yang akan melakukan (Who will do it )

      Bagaimana akan dilakukan (How will it be done)

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    14/15

    13

    3. Fungsi Pengorganisasian

    Untuk melaksanakan fungsi ini dengan baik, seorang manajer haruslah

    mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

      Mengetahui tujuan organisasi;

      Membagi seluruh pekerjaan dalam unit organisasi secara menyeluruh;

      Menggolongkan kegiatan ke dalam unit operasional atau praktis;

      Menentukan wewenang dan tanggung jawab;

      Menentukan atau menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan;

      Memilih penempatan dan penugasan personel sesuai dengan

    keterampilan manajerial yang dimiliki dan sesuai;

      Mendelegasikan wewenang, yang terdiri atas: (1) wewenang lini, yaitu

    bertanggungjawab langsung pada pencapaian tujuan; (2) wewenang

    staf, yaitu menyediakan pelayanan, saran, dan nasihat pada lini; dan (3)

    wewenang fungsional, yaitu mengendalikan unit lain secara khusus.

    4. Fungsi Pengawasan

    Fungsi pengawasan dalam sistem manajerial mengehendaki adanya dua

    syarat mutlak, yaitu menghendaki adanya rencana dan struktur organisasi.

    Langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh seorang manajer dalam

    melaksanakan fungsi ini adalah:

      Menentukan objek-objek yang akan diawasi dengan skala prioritas;

     

    Menetapkan suatu standar sebagai alat ukur pengawasan atau yangmenggambarkan pekerjaan yang dikehendaki;

      Menentukan prosedur, teknik, dan waktu yang akan digunakan;

      Mengukur hasil kerja yang dilaksanakan;

      Membandingkan hasil kerja yang didapatkan dengan standar untuk

    mengetahui apabila ada perbedaan;

      Melakukan tindakan-tindakan perbaikan terhadap satu atau lebih

    penyimpangan yang memberikan dampak signifikan.

  • 8/19/2019 Pengantar Ilmu Adm Organisasi Dan Manajemen

    15/15

    14

    Selain itu, dalam menjalankan fungsi pengawasan, ada prinsip-prinsip yang

    mesti dipatuhi, yaitu:

     

    Berlangsung secara terus-menerus dan bersamaan denganpelaksanaan;

      Menemukan, menilai, dan menganalisis data secara obyektif;

      Bukan ditujukan untuk mencari kesalahan semata, akan tetapi juga

    untuk mencari atau menemukan kelemahan dalam pelaksanaan

    kegiatan;

      Memberi bimbingan dan mengarahkan pelaksanaan untuk mencapai

    tujuan;

      Tidak kaku atau fleksibel;

      Tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan dan menghasilkan efisiensi;

      Berorientasi pada rencana dan tujuan yang telah ditetapkan;

      Dilakukan terutama pada tempat-tempat strategis;

      Harus membawa dan mempermudah pelakunya untuk melakukan

    tindakan perbaikan atau corrective action.