Pengantar akomodasi dan restoran

26
TUGAS PENGANTAR AKOMODASI DAN RESTORAN Dosen : N.G.A Susrami Dewi ,SST.Par, M.Par Disusun Oleh NAMA : I GUSTI AGUNG LAKSMI PARAMITA NIM : 1312025046 PROGRAM STUDI INDUSTRI PERJALANAN WISATA FAKULTAS PARIWISATA

Transcript of Pengantar akomodasi dan restoran

TUGAS PENGANTAR AKOMODASI DAN RESTORAN

Dosen : N.G.A Susrami Dewi ,SST.Par, M.Par

Disusun Oleh

NAMA : I GUSTI AGUNG LAKSMI PARAMITA

NIM : 1312025046

PROGRAM STUDI INDUSTRI PERJALANAN WISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................i

TOPIK PERMASALAHAN....................................................................................................1

PEMBAHASAN.......................................................................................................................2

1. Sejarah Perkembangan Hotel Di Dunia Dan Indonesia.....................................................2

2. Perbedaan Hotel Dengan Jenis Akomodasi Lannya..........................................................6

3. Departmen Yang Ada Di Suatu Hotel Beserta Rincian Masing-Masing Tugasnya........11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

i

TOPIK PERMASALAHAN

Sejarah perkembangan hotel di dunia dan di Indonesia Perbedaan antara hotel dengan jenis akomodasi lainnya Departemen-departemen yang ada dalam suatu hotel beserta rincian masing-masing

tugas dari departemen tersebut.

1

PEMBAHASAN

1. SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL DI DUNIA DAN INDONESIA

Sejarah penginapan berkembang seiring dengan peradaban manusia sejak awal, dimulai dari bentuk yang paling sederhana, yaitu gua, lereng, ceruk dsb. Seperti dikemukakan oleh Mr. Robert B. Dalam bukunya Historic Hotel of the World, bahwa sejak dulu kala ada usaha manusia dalam bentuk pembuatan ruangan berupa caves (gua) pada jalan-jalan yang dilalui oleh rombongan unta dengan dinding yang terbuat dari lumpur sebagai tembok perlindungan selama masa peristirahatan dalam suatu perjalanan. Jadi, semula bentuk penginapan pada zaman dahulu yang sangat sederhana tersebut bertujuan sekedar untuk berteduh, asal terhindar dari hujan, panas dan dingin.

Hotel mulai dikenal sejak permulaan abad masehi, dengan adanya usaha penyewaan kamar untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel sebagaimana jenis akomodasi lain berasal dari kata “Inn” yang dapat diartikan sebagai usaha menyewakan sebagian dari rumahnya kepada orang lain yang memerlukan kamar untuk menginap. Pada umumnya kamar yang disewakan dihuni oleh beberapa orang secara bersama-sama.

Pada mulanya inn, sering juga disebut dengan lodge yang hanya menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan, karena sudah larut malam terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Kemudian peradaban semakin maju maka terdapat berbagai peningkatan dengan menambahkan fasilitas penyediaan bak air untuk mandi yang kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun masih dalam tahap yang sangat sederhana. Pada abad ke enam masehi, mulai diperkenalkan uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha penginapan ini semakin berkembang dan mencapai puncaknya pada masa Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun 1790 .

Revolusi ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan ekonomi dunia secara drastis dan menyeluruh, dengan ditemukannya mesin-mesin yang mengubah sistem produksi rumah tangga ke produksi pabrikan. Hal ini pula yang menyebabkan terdorongnya dunia usaha untuk berlomba-lomba untuk menjual hasil produksinya.

Dampak dari situasi ini maka lebih banyak lagi orang melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya. Walaupun pada zaman itu ketertiban dan kemanan belum sebaik dan setertib saat ini, hal tersebut ditandai dengan banyaknya perampokan dan penjagalan terhadap para pejalan kaki sehingga mereka memilih untuk beristirahat di penginapan yang dianggap dapat memberikan rasa aman kepada mereka yang bermalam, untuk keesokan harinya melanjutkan perjalanannya. Pada tahun 1129 telah tercatat adanya Inn di kota Canterburry, Inggris sedangkan di Amerika Serikat Inn tertua dibangun pada tahun 1607.

2

Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel yang diberi nama City Hotel yang mempunyai kamar sebanyak 73 kamar. Walaupun pada awalnya dirasa janggal dengan dioperasikannya Hotel City tersebut namun akhirnya dengan cepat menjadi buah bibir yang pada gilirannya menjadi pusat kegiatan segala acara di kota tersebut. Selanjutnya disusul di kota Boston Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 1829 dibangun Hotel dengan nama”The Tremont House” yang kemudian oleh sebagian para ahli dianggap sebagai cikal bakalnya Perhotelan Modern. Hotel tersebutlah yang pertama kali memperkenalkan jenis-jenis kamar Single dan Double, yang pada setiap kamar dilengkapi kunci masing-masing, air minum di setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy serta memperkenalkan masakan Perancis ke dunia perhotelan. Hotel inipun menjadi sangat terkenal dan menjadi tempat persinggahan yang sangat ramai. Yang terpenting mulai disadari bahwa Industri Hotel adalah industri penjualan jasa.

The Tremont House adalah Hotel yang pertama yang memberikan pendidikan dan menyeleksi karyawannya untuk lebih meningkatkan mutu dalam upaya memberikan pelayanan yang memuaskan kepada tamunya. Pada saat itu hotel belum menyediakan layanan kamar mandi dan pendingin atau penghangat untuk setiap kamarnya. Saat sekarang ini hal tersebut sudah menjadi suatu keharusan. Setelah 20 tahun beroperasi hotel ini kemudian ditutup untuk diperbarui. Tidak disangsikan lagi bahwa keberasilan the Tremont telah mendorong lahirnya hotel-hotel baru yang kemudian saling bersaing dalam meningkatkan mutu baik pelayanannya maupun fasilitas fasilitasnya. Pada Permulaan abad 20 mulai terjadi perubahan yang cukup berarti pada Industri perhotelan yaitu mulai diperkenalkannya hotel-hotel kelas menengah yang tidak begitu mewah dan mahal bagi parapengusaha atau wisatawan yang betul-betul membutuhkannya, dengan ciri-ciri yang lebih mengutamakan kepraktisan dan hotel inipun berkembang dengan pesatnya. Tercatat seorang yang bernama Ellswort M. Statler yang berjasa dalam menemukan ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi, cermin di kamar, dan lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya, hotel-hotel milik Statler menjadi contoh dalam pembangunan kontruksi hotel-hotel baik di Amerika Serikat maupun diseluruh dunia. Industri perhotelan pernah mengalami kejayaannya, selama dan sesudah perang Dunia ke dua (II), dimana banyak sekali orang orang yang melakukan perjalanan apakah itu serdadu atau orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah tempat tinggal, kesibukan dalam membuka usaha baru atau yang mengungsi dan lain sebagainya. Mereka semuanya memerlukan jasa perhotelan.

Pada masa bangkitnya industri perhotelan, secara alamiah hotel- hotel membagi dalam jenis menurut pengguna jasanya dan lokasi dimana hotel itu berada. Terdapat dua kelompok besar jenis hotel yakni City Hotel yang terletak di tengah kota besar yang digunakan oleh kebanyakan usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para wisatawan dan yang berlokasi di daerah tujuan wisata seperti pantai, pegunungan dan pulau, danau dan lain-lain. Baru diawal tahun 1950-an, khususnya di daratan Eropa dan Amerika, dengan adanya persaingan yang semakin ketat yang dibarengi dengan semakin mahalnya upah buruh dan ongkos-ongkos operasionalnya, para pengelola hotel mulai menyadari bahwa mereka harus meningkatkan kemampuan manajemen mereka dan melipatgandakan upaya penjualan agar mereka dapat bersaing dalam industri hotel.

3

Perusahaan-perusahaan besar mulai mengadakan pendidikan khusus di bidang perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dan berusaha mencari bentuk atau cara usaha yang paling menguntungkan dalam pengelolaan hotelnya. Asosiasi atau organisasi profesi mulai dibentuk, dan mereka menciptakan standarisasi dan pola bekerja yang terbaik untuk industri hotel.

Perkembangan hotel di Indonesia. Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia dapat dibagi dalam beberapa pereode, yaitu :

a. Masa penjajahan Belanda

Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia dikenal pada abad ke- 19 dan itu pun hanya terbatas di kota-kota besar yang berlokasi dekat pelabuhan saja (Batavia, semarang, Surabaya, medan, dan makassar). Kemudian pada permulaan abad ke- 20 dimulailah pendirian dari beberapa hotel di daerah dan kota yang jauh dari pelabuhan (malang, surakarta, bandung, bogor, yogyakarta, dan bukit tinggi). Adapun fungsi hotel yang utama hanya terbatas untuk melayani tamu-tamu atau penumpang kapal yang baru datang dari negeri Belanda serta dari Negara-negara Eropa lainnya dan dapat dikatakan juga hanya terbatas pada kalangan orang-orang kulit putih saja, sedangkan kalangan bangsa Indonesia tidak ada sama sekali.

b. Masa pendudukan Jepang

Berkobarnya Perang Dunia II, yang disusul dengan pendudukan tentara Jepang di Indonesia, menyebabkan keadaan kepariwisataan di Indonesia menjadi terlantar sama sekali. Banyak hotel-hotel yang diambil alih oleh pemerintah Jepang, diantaranya dijadikan rumah sakit dan asrama. Sedangkan yang agak bagus ditempati perwira-perwira tentara Jepang sebagai tempat tinggal (Heitany Ryokan).

c. Masa setelah Indonesia merdeka

Pada tahun 1946, sejumlah pimpinan hotel di Indonesia berkumpul untuk menetapkan Organisasi Perhotelan yang peratama kali bernama Badan Pusat Hotel Negara (BPHN) yang berpusat di hotel Merdeka Malang. Kemudian BPHN mendapat kepercayaan untuk mengatur tempat sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berhasil menyusun Kabinet RI, dalam sidang pertamanya mengeluarkan Maklumat No. 1/H/47 tertanggal 1 Juli 1947, yang memutuskan Perhotelan masuk dalam kementrian Perhubungan dan dalam pertemuannya dengan BPHN disepakati membentuk suatu badan atau lembaga HONET (Hotel Negara dan Tourism) yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas-tugas pengusahaan hotel-hotel di bekas wilayah belanda. Dan direktur badan ini adalah R. Tjipto Ruslan.

Kemudian dengan adanya Perjanjian KMB tahun 1949, “ semua harta dan benda milik Belanda harus dikembalikan kepada pemiliknya” maka sejak itu HONET resmi dibubarkan.

4

Pada tahun 1952 beberapa tokoh perhotelan bangsa Indonesia mendirikan suatu organisasi yang bernama SERGANTI (Serikat Gabungan Hotel dan Tourism Indonesia) yang diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri Wongsonegoro,S.H. bertempat di hotel Des Indes.

Di Indonesia perkembangan usaha perhotelan modern di awali dengan di bukanya Hotel Indonesia (HI) di Jakarta pada tahun 1962 yang merupakan hotel pertama dan satu-satunya bertaraf internasional di Indonesia. Dalam dasar warsa 1970-an baru muncul hotel-hotel bertaraf internasional lainnya yang dimiliki oleh perusahaan swasta nasional.

2. PERBEDAAN HOTEL DENGAN JENIS AKOMODASI LANNYA

5

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :

a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)

b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :

1) Jasa penginapan

2) Pelayanan makanan dan minuman

3) Pelayanan barang bawaan

4) Pencucian pakaian

5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

(Endar Sri,1996:8)

c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)

Karakteristik Hotel

Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :

a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.

b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.

c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.

d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.

6

e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

Jenis Hotel

Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000) :

5) Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

a. City Hotel

Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.

b. Residential Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

c. Resort Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.

d. Motel (Motor Hotel)

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

Segi Jumlah Kamar Hotel

7

Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :

a. Small Hotel: Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.

b. Medium Hotel : Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.

c. Large Hotel : Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

Klasifikasi Hotel

Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.

Selan ukuran dan jumlah kamar, yang membedakan hotel dengan jenis akomodasi lain yaitu berdasarkan aspek bentuk bangunannya seperti :

1) Losmen, adalah suatu usaha perorangan dengan menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangungan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh jasa pelayanan penginapan

2) Pondok wisata, merupakan suatu usaha perseorangan dengan mempergunakan sebagian rumah tinggalnya untuk penginapan bagi setiap orang dengan memperhitungkan pembayaran harian

3) Cottage, suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya (sepeda, perahu, dll)

4) Motel (motor hotel), suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi di setiap kamar dan biasanya bertingkat dua (kamar di atas dan garasi di bawah). Lokasi motel biasanya terletak diperbatasan, sebagian besar tamu membawa mobil sendiri dan adanya fasilitas lain yang di sediakan (pom bensin dan bengkel mobil).

5) Penginapan remaja (youth hotel), suatu usasha yang tidak bertujuan komersil, yang menggunakan seluruh atau sebagian bangunan yang khusus disediakan bagi remaja untuk memperoleh penginapan dan pelayanan lainnya

6) Inn, merupakan pengembangan dari jenis hotel dengan penambahan fasilitas ekstra tanpa dipungut biaya.

7) Perkemahan, suatu usaha yang berbentuk wisata dengan menyediakan alam sebagai sarana, dengan menggunakan tenda atau caravan (kereta gandengan) sendiri sebagai tempat menginap.

8

8) Health spa hotel, sebuah hotel yang menawarkan fasilitas tambahan berupa perawatan dan penyembuhan penyakit tertentu, tempat berolah raga dan kebugaran tubuh.

9) Hostel, tempat penginapan yang murah tetapi dilengkapi dengan fasilitas layanan terbatas untuk makanan dan minuman.

10) Marine hotel (floating hotel), bentuk penginapan yang terdapat di daerah tepi sungai, terusan atau laut dengan cirri-ciri khususnya menggunakan kapal laut yang berlayar dari satu tempat ke tempat lain, dan memiliki jumlah tamu tertentu selama perjalanan yang telah ditentukan (cruiser, passenger ship, house boat dan aquatel)

11) Summer hotel, sebuah hotel yang hanya beroperasi pada musim panas saja. Biasanya selain musim panas digunakan sebagai asrama mahasiswa.

12) Airport hotel, hotel yang terletak di satu kompleks bangunan dengan lapangan udara.

13) Suite hotel, kamarnya terdiri atas kamar tidur, dan kamar tamu yang dipisahkan, sebagian besar ada parlornya, sebagian ada dapur sendiri. Tamu-tamu yang menginap di suite biasanya untuk jangka waktu yang cukup lama

14) Bed and breakfast hotel (BnB)/ hotel garni, hotel dengan jumlah kamar 20-30 kamar. Pelayanannya secara kekeluargaan yang biasanya melayani adalah pemelik hotel tersebut

15) Casino hotel, hotel yang memberikan tambahan utama berupa sarana perjudian

16) Holiday village hotel, hotel yang masing-masing kamar terdiri satu bangunan dan berdiri sendiri, biasanya berbentuk bungalow dan di dalamnya terdapat fasilitas memasak

17) Congress hotel, hotel dengan fasilitas tempat pertemuan dan pameran yang memiliki peralatan audio visual yang lengkap serta ruang banquette untuk beberapa orang

18) Conference center hotel, sebuah hotel yang mengarahkan bisnisnya terhadap masalah yang ada hubungannya dengan konferensi, konvensi, meeting dalam jumlah besar.

19) Time share hotel (condominium), dalam satu unit terdiri dari kamar tidur, kamar tamu, kamar makan dan dapur.

20) Guest house (boarding house, pension den famille), bentuk penginapan yang sederhana, sama dengan wisma yang disewakan untuk umum.

21) Condominium hotel, dimiliki oleh beberapa orang yang berbeda-beda, pengelolaannya seperti hotel

22) Private hotel, umumnya dibangun dan digunakan oleh keluarga di daerah wisata

23) Apartotel, apartemn hotel, resident hotel, kelompok unit akomodasi yang tergabung dalam suatu bangunan, yang umumnya bersusun keatas

24) Marina, boutel, nautel, hotel yang terletak di sungai, danau, atau laut. Bisa dalam bentuk bangunan permanen atau sebuah kapal diam yang beroperasi sebagai hotel.

9

Selain perbedaan diatas , yang membedakan juga dilihat dari jenis akomodasi itu, karena akomodasi dapat dibagi menjadi jenis akomodasi komersil, semi komersil dan non komersil.

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKOMODASI KOMERSIL, AKOMODASI SEMI KOMERSIL, DAN AKOMODASI NON KOMERSIL.

Perbedaan Komersil Semi komersil Non komersilFasilitas Lengkap dan mewah Menengah kebawah Standar Tarif Mahal Murah Tidak dipungut biaya Number of room Diatas 50/100 kamar Dibawah 50 kamar Dibawah 50 kamarTamu Umum Umum dengan tujuan

sosialDiperuntukkan kalangan tertentu

Tujuan Mencari keuntungan untuk kepentingan individu/kelompok

Mencari keuntungan untuk kepentingan sosial

Tidak mencari keuntungan dan bertujuan sosial

Contoh jenis akomodasi

Hotel,mansion, cottage,bungalow, dll.

Graha wisata remaja, wisma,home-stay, rumah sakit, asrama mahasiswa/pelajar, dll.

Mess, guest house, rumah panti asuhan, pemondokan

10

3. DEPARTMEN YANG ADA DI SUATU HOTEL BESERTA RINCIAN MASING-MASING TUGASNYA

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. GENERAL MANAGER :

a. Bertanggung jawab terhadap operasional

b. Membuat Perencanaan.

c. Menciptakan budaya.

d. Menjalin komunikasi dengan perusahaan lain.

e. Membuat keputusan.

2. Secretary :

a. Membuat agenda kegiatan GM.

b. Menyimpulkan hasil rapat.

11

c. Membuat laporan hasil kegiatan.

3. Assistant Executive :

a. Menjalankan perintah yang di sampaikan oleh General Manager dan selanjutnya meneruskan kepada Manager.

b. Executive Assistant Manager, bertanggungjawab kepada General Manager.

c. Menyampaikan laporan yang dibuat oleh para Manager.

d. Mengambil alih tugas General Manager apabila sewaktu-waktu General Manager berhalangan.

4. Residence Manager :

a. Mengepalai semua manager lini pertama.

b. Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan manager lini pertama.

c. Menentukan target yang harus dicapai oleh setiap departemen.

5. Marketing Director :

a. Membuat strategi pemasaran dan penjualan.

b. Bertanggung jawab atas publikasi atau periklanan hotel.

c. Memperkenalkan hotel dan fasilitasnya sekaligus melakukan kotrak kerjasama kepada calon pengguna jasa hotel.

d. Memastikan penjualan kamar memenuhi target.

e. Juga bertanggungjawab dalam mempertahankan hubungan dengan para pelanggan.

6. Chief Enginering :

a. Bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menjaga peralatan dan fasilitas hotel.

b. Membuat laporan mengenai perbaikan atau pembaharuan fasilitas dan peralatan hotel.

7. Human Resource Departement Director (HRD Director) :

a. Bertanggung jawab terhadap semua administrasi karyawan.

b. Melakukan perekrutan karyawan.

c. Membuat program pengembangan ketrampilan karyawan.

12

8. Front Office Manager (FO Manager) :

a. Bertanggung jawab terhadap semua aktifitas di Front Office.

b. Mengoptimalkan dan memaksimalkan occupancy rate hotel.

c. Membuat laporan kamar check in dan check out, dan reservasi.

d. Menjual kamar, tugas ini antara lain menerima pemesanan kamar, menangani tamu yang tanpa pemesan kamar, melaksanakan pendaftaran, dan penentuan kamar.

e. Memberikan informasi tentang pelayanan hotel.

f. Mengkoordinir pelayanan tamu, antara lain sebagai penghubung antara bagian-bagian di hotel menangani berbagai masalah dan keluhan tamu.

g. Menyusun laporan status kamar dan mengkoordinasikan penjualan kamar dengan bagian house keeping.

h. Menyelenggarakan pembayaran tamu.

i. Menyusun riwayat kunjungan tamu antara lain melakukan pencatatan data-data individu untuk kunjungan akan datang, dan menyelenggarakan arsip kartu riwayat kunjungan tamu.

j. Menangani telephone switch board, telex, dan telegram.

k. Menangani barang-barang bawaan tamu.

9. Food and Beverage Manager (F&B Manager) :

a. Bertanggung jawab atas pengelolaan makanan dan minuman.

b. Membuat laporan pemakaian bahan baku / F&B cost.

c. Menciptakan menu baru yang inovative.

10. Accounting Manager :

a. Bertanggung jawab atas semua pendataan atau pengadministrasian transaksi dan keuangan.

b. Membuat laporan transaksi dan keuangan hotel.

c. Mengawasi dan menjaga semua kegiatan transaksi.

11. Chief Security :

a. Bertanggung jawab atas keamanan hotel.

b. Menghalau gangguan keamana dari dalam atau dari luar hotel.

12. Executive House Keeping (Executive HK):

13

a. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan fasilitas hotel.

b. Membersihkan dan merapikan kamar yang telah digunakan oleh tamu sesegera mungkin setelah tamu check-out.

c. Melaporkan kepada FO apabila kamar telah siap dijual.

13. Laundry Departemen (Departemen Binatu)

Tugasnya adalah : Membantu departemen Housekeeping dalam menyediakan kebutuhan Linen (Handuk, Seprai, Selimut) untuk kamar hotel dan seragam karyawan.

14. Training Departemen (Departemen Pelatihan)

Tugasnya adalah : Memberikan berbagai latihan bagi karyawan hotel baik yang baru maupun yang lama.

15. Chief uniformed service

Ia bertugas untuk mengawasi dan mengatur koordinasi dan pelayanan kepentingan tamu. Selain bertanggung jawab atas bellboy, doorman, dan doorkeeper, chief uniformed service bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan barang tamu dan barang yang disimpan sementara atau lama. Tugas lain adalah pembuatan laporan harian.

Tugas pokok Chief Concierge :

1. Memastikan bahwa semua staff di bagian concierge mendapatkan training tentang hotel sistem, etiket bertelepon, standar penampilan serta filosofi hotel.

2. Memberikan training ke staff tentang: prosedur penanganan barang bawaan untuk tamu VIP dan rombongan,serta penanganan keluhan tamu

3. Mengimplementasikan visi dan misi perusahaan

4. Menyediakan peta kota, pengaturan reservasi tiket pesawat dan angkutan darat serta laut, sebagai penyedia informasi tentang aktivitas rekreasi, sosial dan keagamaan.

5. Memastikan bahwa sarana komunikasi yang berupa papan informasi sign board) di lobby selalu benar dan akurat.

16. Deskripsi pekerjaan Receptionist

Area kerja Receptionist ialah front desk. Pekerjaan Receptionist yaitu menangani registrasi tamu, memberikan pelayanan sebelum tamu menginap serta menangani check-out tamu beserta pembayarannya.

Tugas pokok Receptionist/ Front Desk Agent (FDA) :

14

1. Menyambut tamu yang datang di front desk dengan ramah dan sopan.

2. Melakukan pendaftaran tamu

3. Mencatat uang deposit tamu untuk menginap

4. Menangani tamu check-out

5. Melayani penukaran mata uang asing ke mata uang lokal

6. Memasukkan tamu yang sudah check-in dalam satu laporan harian.

7. Menghitung dan bertanggung jawab atas uang transaksi selama staff tersebut bertugas pada hari tersebut.

17. Deskripsi pekerjaan Guest Relations Officer

Area kerja Guest Relations Officer meliputi lobby, front office, executive lounge, kamar tamu.

Pekerjaan Guest Relations Officer yaitu mengantarkan tamu dan memberikan layanan informasi dan bantuan keperluan tamu selama tinggal di hotel. Selain itu ia bertugas mengatur dan mengoordinasi para guest relations officer, menyelesaikan masalah-masalah tamu, keluhan dan membantu yang perlu informasi, tiket, tur, dan acara lainnya.

Tugas pokok Guest Relations Officer :

1. Memantau tamu VIP yang menginap, datang dan berangkat

2. Memberikan informasi tentang hotel kepada tamu dan pengunjung

3. Beramahtamah dengan tamu langganan, tamu yang menginap di lantai eksekutif dan VIP pada saat kedatangan

4. Beramah tamah dengan tamu yang baru pertama kali datang & tamu yang menginap untuk jangka waktu yang lama(long staying guest)

5. Membuat kartu ucapan selamat datang(welcome card) untuk tamu

6. Menyambut tamu VIP di lobby

7. Mengantar tamu VIP dan menjelaskan kamar yang akan ditempati tamu sambil membawakan kunci kamar.

18. Deskripsi pekerjaan Telepon Operator

Ringkasan pekerjaan telepon Operator yaitu Melaksanakan pengelolaan pelayanaan telepon/faxcimille dengan berpedoman kepada kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh manajemen. Atasan langsung telepon Operator ialah Front Office Supervisor

15

Tugas Pokok telepon Operator :

1. Menjawab telepon yang masuk baik dari internal maupun external mentransfer langsung ke setiap extension yang dituju.

2. Melayani menyambungkan telepon baik dari tamu atau dari departemen

3. Memeriksa bill telepon dan menyerahkannya langsung ke FO Cashier

4. Menangani pelayanan ”Incoming dan Outgoing”faxcimille dan langsung membuat bill tersebut

5. Menerima dan mendistribusikan pesan untuk tamu dan departemen lain

6. Mencocokan print out rekening telepon tamu dengan FO cashier pada setiap akhir shift

7. Menangani permintaan tamu kamar untuk mem-blokir line teleponnya (incognito)

8. Menjaga hubungan baik dengan tamu, rekan kerja dan departemen lain.

19. F.O Casier bertanggung jawab atas manager kantor depan. Ia bertanggung jawab atas kelancaran operasional dan kelancaran dan administrasi keuangandi kasir kantor depan. Ia bertanggung jawab atas semua laporan-laporan keuangan di kantor depan

20. Night manager . Menangani seluruh masalah operasional di front office pada malam hari

DAFTAR PUSTAKA

16

“DEPARTEMEN-DEPARTEMEN DI HOTEL BESERTA TUGASNYA”. http://schoolkkpi.blogspot.com/2014/02/departement-di-hotel.html (diakses 2 Maret 2015)

“Manajemen Perhotelan” http://mphunp.blogspot.com/ (diakses 2 Maret 2015)

“Sarana Belajar Ilmu Perhotelan dan Pariwisata”. http://ridhayanisaputra.blogspot.com/2012/11/pengantar-akomodasi-perhotelan_26.html (diakses 2 Maret 2015)

“STRUKTUR ORGANISASI HOTEL INTERNATIONAL (Manajemen Perhotelan-02)”. http://binderengki.blogspot.com/2013/10/struktur-organisasi-hotel-international.html (diakes 3 Maret 2015)

17