BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan...

21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Kota Surakarta Kota Surakarta yang dikenal juga dengan nama Kota Solo adalah bagian dari Provinsi Jawa Tengah yang terletak di jalur strategis yang mempertemukan jalur dari arah Jakarta, Yogyakarta dan Semarang menuju Surabaya dan Bali, atau sebaliknya. Menurut uraian di (Pemerintahan Kota Surakarta, 2016) Visi dan Misi Kota Surakarta dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun 2016-2021. Adapun Visi Kota Surakarta adalah “Terwujudnya Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju, dan Sejahtera” sedangkan Misi dari Kota Surakarta dibagi menjadi 4 bagian yaitu Waras, Wasis, Wareg dan Papan yang diuraikan sebagai berikut: a. Waras Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani, dan rohani, dan sosial dalam lingkungan hidup yang sehat menuju masyarakat produktif, kreatif dan sejahtera serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat b. Wasis Mewujudkan masyarakat yang cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur, berkarakter dan berkontribusi kemajuan daya saing kota c. Wareg Mewujudkan masyarakat kota yang produktif mampu memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan rohani menuju masyarakat mandiri dan partisipatif membangun kesejahteraan kota Mapan: Mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai, berkeadilan, berkarakter dan berdaya saing melalui pembangunan daerah yang akuntabel (sektoral, kewilayahan, dan kependudukan) dan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, responsif dan melayani

Transcript of BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Kota Surakarta

Kota Surakarta yang dikenal juga dengan nama Kota Solo adalah bagian

dari Provinsi Jawa Tengah yang terletak di jalur strategis yang mempertemukan

jalur dari arah Jakarta, Yogyakarta dan Semarang menuju Surabaya dan Bali, atau

sebaliknya.

Menurut uraian di (Pemerintahan Kota Surakarta, 2016) Visi dan Misi Kota

Surakarta dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun

2016-2021. Adapun Visi Kota Surakarta adalah “Terwujudnya Surakarta Sebagai

Kota Budaya, Mandiri, Maju, dan Sejahtera” sedangkan Misi dari Kota Surakarta

dibagi menjadi 4 bagian yaitu Waras, Wasis, Wareg dan Papan yang diuraikan

sebagai berikut:

a. Waras

Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani, dan rohani, dan sosial dalam

lingkungan hidup yang sehat menuju masyarakat produktif, kreatif dan

sejahtera serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat

b. Wasis

Mewujudkan masyarakat yang cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur,

berkarakter dan berkontribusi kemajuan daya saing kota

c. Wareg

Mewujudkan masyarakat kota yang produktif mampu memenuhi kebutuhan

dasar jasmani dan rohani menuju masyarakat mandiri dan partisipatif

membangun kesejahteraan kota Mapan: Mewujudkan masyarakat yang

tertib, aman, damai, berkeadilan, berkarakter dan berdaya saing melalui

pembangunan daerah yang akuntabel (sektoral, kewilayahan, dan

kependudukan) dan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, responsif

dan melayani

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

2

d. Papan

Mewujudkan keseimbangan kebutuhan papan serta daya dukung dan daya

tampung lingkungan dengan dinamika kebutuhan pertumbuhan penduduk

menuju kota berwawasan pembangunan berkelanjutan

Walikota Surakarta juga mempunyai visi tersendiri yaitu “Solo Berseri

Tanpa Korupsi untuk Mewujudkan Masyarakat 3 WMP ( Wasis, Waras, Wareg,

Mapan dan Papan ) dengan membangun 5 Budhaya ( Budhaya Hidup Gotong

Royong, Budhaya Memiliki, Budhaya Merawat, Budhaya Menjaga, Budhaya

Mengamankan Kota Solo dan isinya )

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Surakarta serta visi dari

Walikota Surakarta maka Pemerintahan Surakarta melakukan perbaikan sistem dan

layanan publik di segala bidang. Salah satu upaya Kota Surakarta untuk melakukan

persiapan tersebut adalah memperkuat pelayanan publik berbasis informasi

teknologi (IT) termasuk dalam hal ini sistem perpajakan berbasis teknologi

sehingga dapat membantu Pemerintahan daerah dalam melakukan pengawasan

terhadap kegiatan perpajakan daerah sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD)

menjadi optimal

1.1.2 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia yang disingkat dengan PHRI

adalah organisasi yang berorientasikan kepada pembangunan dan peningkatan

kepariwisataan, dalam rangka ikut serta melaksanakan pembangunan nasional serta

merupakan wadah pemersatu dalam memperjuangkan dan menciptakan iklim usaha

yang menyangkut harkat dan martabat pengusaha yang bergerak dalam bidang jasa

penyediaan akomodasi pariwisata/hotel dan jasa makanan dan minuman/restoran

serta lembaga pendidikan pariwisata.

Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi:

1. Hotel

Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-

bintang, dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan,

persinggahan karavan dan akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan

pariwisata yang terdaftar

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

3

2. Restoran

Badan usaha jasa makanan dan minuman mencakup restoran, rumah makan,

kafe, bar/kedai minum dan usaha jasa makanan dan minuman lainnya yang

terdaftar.

3. Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan pariwisata mencakup lembaga pendidikan tinggi di

bidang pariwisata, sekolah menengah kejuruan di bidang pariwisata, atau

lembaga pendidikan pariwisata lainnya yang terdaftar

4. Afiliasi Serikat

Lembaga pendidikan pariwisata mencakup lembaga pendidikan tinggi di

bidang pariwisata, sekolah menengah kejuruan di bidang pariwisata, atau

lembaga pendidikan pariwisata lainnya yang terdaftar

5. Afiliasi Gabungan

Organisasi/asosiasi profesi di bidang pariwisata yang ada dalam lingkup

badan usaha perhotelan dan restoran yang terdaftar.

Sedangkan Visi dan misi dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia

adalah:

1. Pembinaan : Membina dan mengembangkan badan usaha yang bergerak di

bidang jasa akomodasi/perhotelan, usaha jasa makanan/restoran serta

lembaga pendidikan pariwisata

2. Pengembangan Kepariwisataan : Turut serta mengembangkan potensi

kepariwisataan nasional secara serasi, selaras dan seimbang antara

masyarakat, pemerintah dan swasta

3. Memajukan Kepariwisataan : Memajukan dan menumbuhkan semangat

kepariwisataan dalam kehidupan bermasyarakat dan seluruh potensi bangsa

4. Meningkatkan Mutu : Memberikan perlindungan, bimbingan dan konsultasi

serta meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan kepada anggota

5. Kerjasama : Menggalang kerjasama dan solidaritas antara sesame anggota

dan seluruh unsur yang berpotensi dalam kepariwisataan nasional maupun

internasional

6. Pemasaran : Berperan aktif dalam kegiatan pemasaran dan promosi di dalam

dan di luar negri, untuk meningkatkan iklim usaha pariwisata

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

4

7. Penelitian : Melakukan upaya dan kegiatan dalam penelitian, perencanaan

dan pengembangan usaha

8. Koordinasi : Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai

organisasi dan asosiasi dan asosiasi profesi jasa pariwisata

9. Kemajuan Pariwisata : Memajukan dan mengembangkan industri pariwisata

dalam arti yang seluas-luasnya

(Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Tentang Kami : Visi dan Misi PHRI,

2018)

Dalam menjalankan bisnisnya, Perusahaan yang bernaung di dalam PHRI

mempunyai kewajiban perpajakan dan harus dilaporkan secara rutin kepada

Pemerintah. Kewajiban perpajakan PHRI ini termasuk kedalam Pajak Daerah. Para

pengusaha hotel, pengusaha restoran, pengusaha hiburan dan pengusaha parkir yang

bernaung dibawah PHRI mempunyai kewajiban dalam perhitungan, pencatatan dan

pelaporan pajak.

1.1.3 Pajak

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan daerah dan negara yang

sangat penting. Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pajak Daerah

adalah pajak yang dikelola oleh kabupaten / kota terdiri dari : Pajak Hotel, Pajak

Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung

Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dan Bea Perolehan Hak

atas Tanah dan Bangunan.

Pajak Restoran merupakan termasuk jenis pajak daerah yang dipungut oleh

kabupaten atau kota, sehingga daerah tersebut harus memiliki landasan hukum

untuk memungutnya yaitu berupa peraturan daerah

1. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000

2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001

3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997

4. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000

Pemungutan Pajak Restoran di Indonesia saat ini didasarkan pada Undang-

Undang Nomor 34 Tahun 2000 dan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001.

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 34 Tahun 2000 Jenis pajak Kabupaten/Kota

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

5

terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak

Penerangan Jalan, Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C dan Pajak Parkir.

1.1.4 PT. Finnet Indonesia

PT. Finnet Indonesia berdiri pada tanggal 31 Oktober 2005 dimana 100%

sahamnya dimiliki “Merah Putih” yaitu 60% saham dimiliki oleh PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Cq. PT. Multimedia Nusantara) dan 40% saham

dimiliki Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (Cq. PT. Mekar Prana

Indah ) PT Finnet Indonesia didirikan bertujuan sebagai penyediaan infrastruktur

TI, aplikasi dan konten untuk melayani kebutuhan sistem informasi dan transaksi

bagi institusi finansial dan pemerintahan di Indonesia melalui bisnis electronic

payment dan Information and Communication Technologies / ICT.

Dengan Visi Perusahaan “Menjadi Penyelenggara Layanan Sistem

Pembayaran Elektronik yang terkemuka di Indonesia dan Berskala Global” dan

Misi Perusahaan “Menyediakan Layanan Solusi Terpadu Transaksi Finansial

Elektronik Aman dan Terpercaya Untuk Sektor Keuangan dan Sektor Lainnya yang

Berkaitan”. (PT. Finnet Indonesia, Korporat, 2018)

PT. Finnet Indonesia memiliki 3 portofolio bisnis yaitu :

1. Aggregator pembayaran tagihan (Bill Payment Aggregator) yang terdiri

atas:

a. Menyediakan aggregator payment collection bagi para biller dan

merchant.

b. Menyediakan dan membangun channel pembayaran (Payment

Channel) untuk pelanggan (Biller).

c. Menyediakan layanan channel pembayaran (payment channel)

misalnya Delima yang memiliki layanan

d. Pengiriman uang (remittance), PPOB dan CPA (Cash Point Agent) :

Delima Remittance, T-Money dan e-Money Whitelabel / co branding

Produk MultiBiller Billing :

1) Telecommunication Services bill: Postpaid dan Prepaid

2) Telecommunication Services bill

3) PLN bill

4) PDAM bill

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

6

5) Multi Finance bill.

6) Delima: Delima Point, Delima Mobile, Delima Kiosk

7) Stasiun Pulsa

2. Platform pembayaran elektronik (Electronic Payment Platform) yang terdiri

atas:

a. Menyediakan platform untuk penyelenggaraan layanan e-Money

Online maupun offline.

b. Menyediakan platform proses pembayaran (clearing dan settlement

service) dan acquiring service untuk debit dan credit card.

c. Menyediakan solusi e-ticketing (transportasi, e-toll, pariwisata, dll)

yang terintegrasi dengan berbagai source offund (e-money, debit,

credit).

Produk :

1) Delima Remittance

2) T-Money

3) e-Money Whitelabel / co branding

3. Solusi Pembayaran Online (Online Payment Solution) yang terdiri atas:

a. Menyediakan solusi pembayaran e-Commerce baik untuk merchant

maupun Online shopper.

b. Menyediakan solusi e-wallet untuk berbagai transaksi elektronik.

c. Menyediakan solusi terintegrasi monitoring pajak dan pembayaran

electronik secara Online

Produk :

1) Finpay

i. Finpay Link

ii. Finpay Invoice

iii. Finpay Code

2) Online Payment System PHRI (PT. Finnet Indonesia, Bisnis &

Layanan, 2018)

PT. Finnet Indonesia memiliki kapabilitas dan inovasi layanan yang dapat

dimanfaatkan dan disinergikan dengan Pemerintah Dati I dan II di seluruh Indonesia

khususnya di dalam pengelolaan pendapatan daerah dengan menggunakan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

7

portofolio bisnis yang ketiga yaitu Solusi Pembayaran Online (Online Payment

Solution) dimana dengan investasi minimal diharapkan semua Pemerintah Dati I

dan II, dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah dapat melakukan tugas utamanya

mengamankan dan memaksimalkan pendapatan daerah dengan lebih mudah dan

efisien. Untuk mempermudah PHRI dalam perhitungan, pencatatan dan pelaporan

perpajakan dibutuhkan sistem perpajakan berbasis tehnologi yang efektif, efisien

dan akuntabel serta transparan sehingga memudahkan bagi pengusaha PHRI dalam

melaksanakan kewajiban perpajakannya. Salah satu solusi dalam bidang ini

ditujukan untuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia yang dikenal dengan

nama Online Payment System PHRI atau Layanan Pajak Online PHRI

Layanan Pajak Online PHRI merupakan layanan komprehensive mencakup

perangkat di sisi Wajib Pajak, jaringan komunikasi data, dan Server Pusat (termasuk

instalasi dan pemeliharaannya) sehingga memudahkan Pemerintah Daerah

memonitor Omset Wajib Pajak dalam rangka pengamanan, peningkatan, atau

pencapaian penerimaan Pajak Daerah khususnya dari penerimaan Pajak PHRI.

Maksud dan tujuan dari layanan ini adalah menyediakan sistem administrasi dan

pembayaran pajak daerah yang efektif, efisien dan akuntabel dan membantu

pemerintah daerah dengan penyediaan sistem yang tidak memerlukan investasi

yang terlalu besar serta memastikan tersedianya sistem secara konsisten untuk

mendukung target pencapaian pendapatan daerah dari sektor pajak.

Keuntungan penggunaan Layanan Pajak Online PHRI ini adalah :

1. Bagi PEMDA/PEMKOT

a. Dapat melakukan monitoring jumlah PAD yang terdapat di seluruh

Hotel, Tempat Hiburan, dan Restoran di wilayah PEMDA/PEMKOT

secara Online dan realtime;

b. Meningkatkan jumlah setoran PAD dari sektor PHRI karena dengan

metode berlaku saat ini, kemungkinan tidak disetornya Pajak Daerah

sangat besar;

c. Memungkinkan setoran PHRI kepada rekening kas daerah dilakukan

pada hari yang sama sewaktu pajak tersebut diterima oleh Wajib Pajak

dari masyarakat (dengan sistem autodebet Bank Kas Daerah);

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

8

d. Mendukung upaya penerapan good government di PEMDA/

PEMKOT.

e. Dapat menyediakan informasi penerimaan pajak PHRI secara

transparan dan realtime bagi fihak-fihak lain yang membutuhkan.

2. Bagi Wajib Pajak atau Pengusaha PHRI

a. Wajib Pajak tidak direpotkan lagi dengan penyusunan laporan pajak

yang perlu disetor karena PEMDA/PEMKOT sudah memiliki data

detail transaksi masing masing Wajib Pajak (jika secara peraturan

PEMDA/PEMKOT diizinkan)

b. Pelaporan data pajak lebih akurat dan akuntabel;

c. Memungkinkan untuk diterapkan pembebasan audit kepada Wajib

Pajak yang sudah bergabung dalam Layanan Pajak Online PHRI. (jika

secara peraturan PEMDA/PEMKOT diizinkan)

Penerapan solusi Layanan Pajak Online PHRI yang dimiliki oleh PT.

Finnet Indonesia terdiri dari perangkat keras ataupun aplikasi. Sistem yang

digunakan dalam menjalankan Layanan Pajak Online PHRI adalah sebagai berikut:

1. Arsitektur Layanan Pajak Online PHRI

Gambar 1.1 Arsitektur cara kerja Layanan Pajak Online PHRI

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

9

Record data transaksi baik dari sistem Tap Box akan dikirimkan ke pusat

data PT. Finnet untuk dapat diolah sebagai Data Pelaporan Pajak yang perlu

dibayarkan kepada DISPENDA, Data pelaporan penerimaan setoran pajak

dari para Wajib Pajak di wilayah DISPENDA serta Pelimpahan dana

langsung dari rekening Wajib Pajak ke DISPENDA, jika secara peraturan

dan teknis di mungkinkan oleh PEMDA/PEMKOT dan DISPENDA (sistem

autodebet )

2. Sistem Fungsional Perangkat Layanan Pajak Online PHRI

Penerapan solusi Layanan Pajak Online PHRI yang ditawarkan oleh PT.

Finnet Indonesia dilakukan melalui Tap Box untuk Wajib Pajak Hotel,

Tempat Hiburan, Lahan Parkir dan Restoran, yang berfungsi sebagai

berikut :

a. Mampu mengetahui transaksi yang hilang dan dapat mengambil

file/transaksi yang hilang tersebut dari perangkat di tenant (untuk

keperluan verifikasi data)

b. Mampu mendeteksi jika jaringan GPRS/Wifi bermasalah dan secara

otomatis melakukan proses rekoneksi

c. Status perangkat dikirimkan secara periodik ke Server Penerima

d. Mampu mensupport segala jenis interfacing perangkat printer (Serial

Paralel / USB / LAN – Ethernet atau jenis interfacing lainnya) modular

interfacing untuk data Capturing

e. Konfigurasi perangkat dilakukan di lokal terminal

f. Menyimpan data transaksi modul memory (MMC) dan mengirim

melalui GPRS (Radio Packet Data) ke Server Penerima dan secara

aman terenkripsi

g. Menjamin line port tetap berfungsi pada saat power listrik/adaptor

mati karena dilengkapi dengan sistem backup baterai aktif sehingga

transaksi tetap tercatat dengan lengkap dan akurat

3. Infrastruktur Sistem

PT. Finnet Indonesia bertanggung jawab atas beroperasinya seluruh

perangkat keras, jaringan dan perangkat lunak (Sistem Administrasi Pajak)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

10

serta payment switching jika dibutuhkan untuk menghubungkan layanan

pembayaran ke Bank.

Infrastruktur yang dikelola tersebut antara lain terdiri atas ;

a. Aplikasi Administrasi Layanan Pajak Online PHRI

b. Aplikasi Web Monitoring Layanan Pajak Online PHRI

c. Tap Box

d. Data Center

e. Jaringan (VPN/Internet Network) yang dapat di fasilitasi oleh pihak

Telkom sebagai penyedia jaringan terluas di Indonesia.

f. Jaringan yang mengkoneksikan ke sistem pembayaran (payment

switching) perbankan jika dibutuhkan.

PT. Finnet Indonesia telah menyalurkan Layanan Pajak Online PHRI yang

beroperasi dengan menggunakan perangkat keras, jaringan dan perangkat lunak

(Sistem Administrasi Pajak) serta payment switching dalam menghubungkan

layanan pembayaran ke Bank. Infrastruktur yang dikelola antara lain terdiri atas:

1. Aplikasi Administrasi Layanan Pajak Online PHRI berbasis Web

2. Aplikasi Mobile Apps Layanan Pajak Online PHRI

3. Data Center

4. Perangkat TMD

5. Jaringan (VPN/Internet Network) yang di fasilitasi oleh PT. Telekomunikasi

Indonesia

6. Integrasi terhadap sistem yang ada di Wajib Pajak

(PT. Finnet Indonesia, Arsitektur, Fungsional Perangkat dan Sistem Layanan, 2018)

1.2 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat

saat ini terutama di kota besar, tak terkecuali Indonesia yang sedang menuju era

digital karena dengan teknologi memudahkan penggunanya untuk dapat mengakses

informasi dimana saja dan kapan saja dibutuhkan. Penggunaan teknologi informasi

menjadikan segala aktifitas bisa berjalan dengan mudah dan praktis sehingga

membantu banyak pekerjaan dan kegiatan.

Penggunaan teknologi juga dimanfaatkan oleh hampir semua pemerintahan

di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

11

Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan membuat

program bersama yang dinamai gerakan menuju 100 Smart City dengan tujuan

untuk membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar

bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan

pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-

masing daerah. (Rosandya, 2017)

Smart City merupakan konsep kota cerdas yang dirancang guna membantu

berbagai hal kegiatan masyarakat, terutama dalam upaya mengelola sumber daya

yang ada dengan efisien, serta memberikan kemudahan mengakses informasi

kepada masyarakat, hingga untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga

sebelumnya. Smart City menggunakan ICT secara pintar dan efisien dalam

menggunakan berbagai sumber daya, menghasilkan penghematan biaya dan energi,

meningkatkan pelayanan dan kualitas hidup, serta mengurangi jejak lingkungan,

semuanya pendukung ke dalam inovasi dan ekonomi ramah lingkungan. (Cohen,

2013). Smart City adalah sebuah kota yang memonitor dan mengintegrasikan

kondisi semua infrastrukturnya, termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta

bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, bahkan seluruh bangunan

pemerintahan sehingga dapat digunakan untuk mengoptimalkan sumber daya,

rencana kegiatan dan memantau keamanan sekaligus memaksimalkan pelayanan

kepada warganya (Hall, 2000). Dari pengertian para ahli mengenai Smart City

tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep Smart City yaitu bagaimana cara

mengintegrasikan dan memanfaatkan infrastruktur fisik, sosial dan ekonomi dengan

menggunakan teknologi ICT untuk membuat kota yang lebih efektif, efisien dan

nyaman untuk kehidupan masyarakat

Kota Surakarta sendiri, terpilih sebagai percontohan Smart City tahap II.

Sebagai Smart City, Kota Surakarta berusaha mengintegrasikan teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) dan teknologi Internet of things (IoT) di segala bidang

(Pemrov Jateng, 2017)

Pada acara Launching Solo Menuju Smart City 2018, merupakan langkah

awal untuk penyiapan elemen pendukung kota cerdas yang berkaitan dengan

penggunaan teknologi informasi di Kota Surakarta. (Pemerintah Kota Surakarta,

Headline, 2016) Dalam mewujudkan Kota Surakarta menjadi Smart City, maka

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

12

pelayanan publik satu persatu dilakukan melalui sistem yang terintegrasi berbasis

informasi teknologi (IT), sehingga dengan sistem tersebut menjamin kemudahan

akses layanan secara efektif dan transparansi bagi para penggunanya.

Delapan aspek utama dari penerapan Smart City, yaitu smart governance,

smart infrastructure, smart technology, smart mobility, smart healthcare, smart

energy, smart building, dan smart citizen (Frost & Sullivan, 2014). Tujuan dari

Smart City itu sendiri adalah untuk membentuk suatu kota yang nyaman, aman,

serta memperkuat daya saing dalam perekonomian. Oleh karena itu, untuk

mewujudkan Kota Surakarta menjadi Smart City, maka Kota Surakarta harus

memenuhi delapan aspek utama penerapan Smart City.

Smart Governance atau tata kelola pemerintahan yang cerdas merupakan

faktor utama dalam mewujudkan Smart City. Smart Governance merupakan

langkah yang tepat bagi pemerintah dalam menjalankan perannya dengan lebih

cepat, mudah, baik, transparan dan tepat sasaran dalam rangka memberikan

pelayanan publik dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Pemerintahan juga memegang peranan penting dalam mewujudkan konsep Smart

City. Transparansi dan keterbukaan menjadi kunci bagi pemerintahan untuk

mensukseskan Smart City. Selain itu, akses pelayanan publik juga harus sesuai

dengan kebutuhan masyarakatnya dan tidak menyulitkan masyarakat.

Smart Governance berperan sebagai mesin untuk menggerakkan seluruh

elemen Smart City lainnya. Smart Governance harus diimplementasikan dalam tiga

fungsi governance, yaitu pelayanan publik (services), tata kelola birokrasi

(bureaucracy), dan kebijakan publik (policy). (Ahmadjayadi, Subkhan, &

Wiradinata, 2016). Tujuan Smart Governance adalah terciptanya manajemen

birokrasi yang efektif dan efisien dan berjalannya fungsi pemerintah daerah sebagai

lembaga pelayanan publik yang efektif, transparan dan bertanggungjawab.

Konsep Smart Governance menurut Jurnal Smart Cities: Definitions,

Dimensions, Performance, and Initiatives (Albino, Berardi, & Dangelico, 2015)

menyebutkan bahwa Smart Governance berarti berbagai pemangku kepentingan

yang dilibatkan dan terhubung dalam pengambilan keputusan dan pelayanan publik.

Tata kelola pemerintahan yang dimediasi/dikelola oleh Teknologi, Informasi dan

Komunikasi (TIK) disebut juga sebagai e-Governance sebagai tools yang secara

Page 13: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

13

fundamental dalam memberikan inisiasi Smart City kepada penduduk/masyarakat,

dan juga untuk menjaga proses pengambilan keputusan dan proses implementasinya

menjadi transparan kepada masyarakat.

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar bagi daerah yang

membutuhkan pengelolaan yang baik dan benar, meliputi penyediaan fasilitas

penyetoran pajak yang cepat, tepat, dan mudah dilakukan. Dalam rangka

mendukung program Smart City terutama pada aspek smart governance dan

kebutuhan akan kemudahan layanan terhadap penyelenggaraan perpajakan di

Pemerintah Dati I dan II maka PT. Finnet Indonesia memberikan solusi yang dapat

dimanfaatkan dan disinergikan dengan Pemerintah Dati I dan II di seluruh Indonesia

khususnya di dalam pengelolaan pendapatan daerah. Dengan investasi minimal,

Pemerintah Dati I dan II dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah dapat dengan

mudah melakukan tugas utamanya memonitor Omset Wajib Pajak dalam rangka

pengamanan, peningkatan, atau pencapaian penerimaan Pajak Daerah. Dari

beberapa solusi yang tersedia, salah satunya adalah Online Payment System PHRI

atau Layanan Pajak Online PHRI

Layanan Pajak Online PHRI ini dapat menjaga proses pengambilan

keputusan dan proses implementasinya menjadi transparan. Penerapan Layanan

Pajak Online PHRI merupakan bagian dari penerapan Smart Governance.

Layanan Pajak Online PHRI PT. Finnet Indonesia dilengkapi dengan

system payment switching dalam menghubungkan layanan pembayaran ke Bank

dan beroperasi dengan menggunakan jaringan, perangkat keras dan perangkat lunak

(Sistem Administrasi Pajak). Layanan Pajak Online PHRI PT. Finnet Indonesia

dapat mencatat dan merekam hasil pajak yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak

setiap hari maupun bulannya kepada pemerintah daerah secara otomatis. Setiap

transaksi yang tercatat akan direkam secara otomatis oleh sistem dan setiap Wajib

Pajak dapat melakukan pengecekan terhadap transaksi yang terjadi di lingkungan

perusahaan. Layanan Pajak Online PHRI ini akan mengolah pajak yang diterima

dari setiap Wajib Pajak yang telah menggunakan Layanan Pajak Online PHRI milik

PT. Finnet Indonesia. Melihat kondisi tersebut, PT. Finnet Indonesia harus mampu

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan atau adopsi

teknologi pajak Online PHRI agar dapat meningkatkan kehandalan sistem layanan.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

14

Layanan Pajak Online PHRI PT. Finnet Indonesia telah terimplementasi di

beberapa kota di Indonesia yaitu Kota Jayapura, Kota Banjarmasin dan Kota

Surakarta . PT. Finnet Indonesia telah bekerjasama dengan Kota Surakarta dalam

pengimplementasian Pajak Online PHRI, dimulai dari tahun 2017 dengan fase trial,

dan fase live (implementasi) mulai Januari 2018 hingga saat ini. Selama kurun

waktu Januari 2018 sampai dengan Desember 2018, Wajib Pajak PHRI yang sudah

menggunakan Pajak Online PHRI sudah mencapai 103 Wajib Pajak dengan total

pendapatan Pajak sebesar Rp. 51.045.717.012 (lima puluh satu milyar empat puluh

lima juta tujuh ratus tujuh belas ribu dua belas rupiah).

Gambar 1.2 Pajak PHRI Kota Surakarta Tahun 2018

(PT. Finnet Indonesia, Layanan Pajak Online PHRI, 2018)

Dilihat dari kondisi yang telah diuraikan sebelumnya, Layanan Pajak Online

PHRI sangat menguntungkan diterapkan untuk mengontrol pendapatan pajak

daerah pada jenis usaha hotel, restoran, tempat hiburan dan lahan parkir. Penelitian

tentang Layanan Pajak Online PHRI ini diharapkan dapat meningkatkan pengguna

Layanan Pajak Online PHRI baik di Kota Surakarta maupun di berbagai kota di

Indonesia sehingga pendapatan pajak pun akan bisa dikontrol dan diawasi secara

efektif dan diharapkan semakin meningkat.

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

3,000,000,000

Pajak PHRI Kota Surakarta Tahun 2018

Hotel Hiburan Parkir Restoran

Page 15: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

15

Selama Januari 2018 hingga saat ini, penggunaan Layanan Pajak Online

PHRI di Kota Surakarta belum pernah dinilai dari kacamata Wajib Pajak. Penelitian

atas faktor-faktor yang mempengaruhi pengadopsian pengguna akan Layanan Pajak

Online PHRI sangat penting agar menjadi masukan dalam merumuskan dan

mengembangkan fitur layanan, proses bisnis, strategi perusahaan dan strategi

promosi PT. Finnet Indonesia sebagai penyedia layanan Pajak Online PHRI

Berdasarkan latar belakang seperti yang telah dituliskan sebelumnya, maka

penulis melakukan penelitian tentang penerimaan teknologi dengan judul “Analisis

Adopsi Layanan Pajak Online PT. Finnet Indonesia Dengan Model Modified

Unified Theory of Acceptance And Use Of Technology 2 Pada Perhimpunan Hotel

dan Restoran Indonesia Kota Surakarta”. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan kepada pemerintahan Surakarta atas variabel-variabel yang

mempengaruhi adopsi penggunaan Pajak Online PHRI sehingga komitmen

pemerintahan daerah dan instansi terkait dalam peningkatan Layanan Pajak Daerah

menjadi lebih baik untuk masyarakat Indonesia dan penerimaan pajak akan menjadi

transparan, lebih mudah, cepat dan tepat.

1.3 Perumusan Masalah

Bersiap menuju Smart City, Kota Surakarta berupaya untuk memperkuat

layanan publik berbasis teknologi. (Pemerintah Kota Surakarta, Headline, 2016)

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, responsif

dan melayani. Pemerintah Kota Surakarta mulai meningkatkan memanfaatan

teknologi dalam melakukan kewajiban perpajakan. Layanan Pajak Online PHRI

yang diterapkan oleh Pemerintahan Kota Surakarta diharapkan dapat

mempermudah instansi pemerintahan dan Wajib Pajak Hotel, Restoran, Hiburan

dan Parkir dalam melakukan kegiatan perhitungan, pencatatan dan pelaporan

perpajakan dengan cepat dan tepat.

Implementasi Layanan Pajak Online PHRI PT. Finnet Indonesia pada

pajak daerah Kota Surakarta memiliki dampak yang baik terhadap kegiatan dan

monitoring perpajakan PHRI di Kota Surakarta .

Berdasarkan fenomena dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas,

maka masalah yang dihadapi yang harus diselesaikan adalah terjadinya

kesenjangan antara Wajib Pajak yang ada dengan Wajib Pajak pengguna

Page 16: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

16

Layanan Pajak online PHRI, dimana pengguna Layanan Pajak Online PHRI

masih sedikit jika dibandingkan dengan Wajib Pajak yang ada, padahal PT.

Finnet Indonesia dan Pemerintah Daerah sudah melakukan investasi untuk

pengadaan layanan ini. Jumlah pengguna Layanan Pajak Online PHRI di Kota

Surakarta sampai 31 Desember 2018 adalah 113 yang terdiri dari 22 hotel, 16

tempat hiburan, 8 penyedia lahan parkir dan 57 restoran. Berdasarkan data dari

BPS Surakarta (Surakarta, 2018) jumlah hotel di Kota Surakarta sampai tahun

2018 adalah sejumlah 165 hotel dan berdasarkan data dari BPS Provinsi Jawa

Tengah (BPS Provinsi Jateng, 2018) jumlah restoran di Kota Surakarta sampai

tahun 2018 adalah sejumlah 317.

Informasi yang diperoleh dari Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kota Surakarta (BPPKAD Kota Surakarta, berita, 2018)

dijelaskan bahwa target penerimaan pajak daerah untuk PHRI tahun 2018

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Target Penerimaan Pajak PHRI Kota Surakarta Tahun 2018

No Jenis Pajak Target Pajak Tahun 2018

1. Hotel Rp. 30.500.000.000

2. Tempat Hiburan Rp. 14.500.000.000

3. Lahan Parkir Rp. 5.500.000.000

4. Restoran Rp. 40.000.000.000

Sedangkan perhitungan pajak melalui Layanan Pajak Online PHRI selama

tahun 2018 sebagai berikut:

Tabel 1.2 Pajak Melalui Layanan Pajak Online PHRI Tahun 2018

No Jenis Pajak Target Pajak Tahun 2018

1. Hotel Rp. 22.602.356.182

2. Tempat Hiburan Rp. 6.516.048.549

3. Lahan Parkir Rp. 2.879.508.525

4. Restoran Rp. 19.047.803.755

Berdasarkan informasi pada kedua tabel di atas, dapat diperkirakan

masih terdapat 55% Wajib Pajak tempat hiburan dan 48% Wajib Pajak pemilik

lahan parkir yang belum menjadi pengguna Layanan Pajak Online PHRI. Oleh

karena itu, BPPKAD Sota Surakarta melakukan sosialisasi kepada Wajib Pajak

yang belum menggunakan Layanan Pajak Online PHRI. Beberapa kali diadakan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

17

acara sosialisasi dan himbauan kepada Wajib Pajak yang belum menggunakan

layanan ini seperti:

1. Tanggal 23 Juli 2018, Tim KOMINFO Surakarta, BPPKAD Surakarta, dan

FINNET mensosialisasi pemasangan 10 cash register terhadap rumah

makan (BPPKAD Kota Surakarta, berita, 2018)

2. Tangal 20 Agustus 2018, BPPKAD bersama dengan Diskominfo, Telkom,

dan Finnet me-launching pemasangan cash register pada warung makan dan

restoran. Dalam acara ini sekaligus dilakukan sosialisasi Layanan Pajak

Online PHRI (BPPKAD Kota Surakarta, berita, 2018)

3. Tanggal 6 September 2018, BPPKAD Kota Surakarta kembali melakukan

sosialisasi dan himbauan kepada Wajib Pajak hotel, restoran dan tempat

hiburan yang masih belum menggunakan Layanan Pajak Online PHRI

(BPPKAD Kota Surakarta, berita, 2018)

Oleh karena itu, untuk meningkatkan penggunaan Layanan Pajak Online

PHRI diperlukan pemahaman tentang variabel-variabel yang menjadi

pendorong Wajib Pajak untuk menggunakan Layanan Pajak Online PHRI.

Dari hasil literature review, penelitian ini tidak menemukan penelitian

yang terpublikasi mengenai penggunaan Layanan Pajak Online PHRI di Kota

Surakarta sehingga variabel-variabel yang mempengaruhi konsumen dalam

menggunakan Layanan Pajak Online PHRI belum dapat diketahui.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka pertanyaan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Seberapa besar penilaian Wajib Pajak pengguna Layanan Pajak Online

PHRI terhadap variabel - variabel model modified UTAUT2 dalam

penelitian ini Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social

Influence (SI), Facilitating Condition (FC), Hedonic Motivation (HM),

Habit (HT), Trust (T)?

2. Seberapa besar keinginan pengguna untuk selalu menggunakan Layanan

Pajak Online PHRI atau memberikan pengaruh signifikan terhadap

Behavior Intention (BI) dan seberapa sering intensitas mereka menggunakan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

18

Layanan pajak Online PHRI atau yang memberikan pengaruh signifikan

terhadap Use Behavior (UB)?

3. Berdasarkan Model Modifikasi UTAUT2, Apakah Variabel Performance

Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating

Condition (FC), Hedonic Motivation (HM), Habit (HT), Trust (T)

berpengaruh positif terhadap Behavior Intention (BI) dan Use Behavior

(UB) Wajib Pajak dalam menggunakan Layanan Pajak Online PHRI?

4. Apakah perbedaan Age dan Gender pada pengguna Layanan Pajak Online

PHRI menjadi moderator dalam pengaruh Performance Expectancy (PE),

Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Condition (FC),

Hedonic Motivation (HM), Habit (HT), Trust (T) terhadap Behavior

Intention (BI) dan Use Behavior (UB)?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Melakukan penilaian terhadap Layanan Pajak Online PHRI PT. Finnet

Indonesia berdasarkan variabel-variabel Model Modifikasi UTAUT2.

2. Menguji seberapa besar keinginan pengguna untuk selalu menggunakan

Layanan Pajak Online PHRI atau memberikan pengaruh signifikan terhadap

Behavior Intention (BI) dan seberapa sering intensitas mereka menggunakan

Layanan pajak Online PHRI atau yang memberikan pengaruh signifikan

terhadap Use Behavior (UB)

3. Menguji variabel-variabel model modifikasi UTAUT2 yang memiliki

pengaruh signifikan terhadap perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan

Layanan Pajak Online PHRI PT. Finnet Indoneisia

4. Menguji pengaruh Age dan Gender yang berdampak terhadap variabel-

variabel dalam Model Modifikasi UTAUT2 yang mempengaruhi perilaku

Wajib Pajak untuk menggunakan Layanan Pajak Online PHRI

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada fihak yang

berkepentingan dengan Layanan Pajak Online . Setelah ditinjau dari berbagai aspek

maka kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 19: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

19

1. Kegunaan Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

pemahaman mengenai Pajak Online bagi pengguna layanan yaitu

Hotel, Restoran dan Hiburan yang tergabung dalam naungan PHRI

dalam memahami Layanan Pajak Online PHRI serta menambah

literatur dan referensi pada penelitian selanjutnya terkait adopsi

layanan / solusi Pajak Online berbasis teknologi.

b. Dalam penulisan ini, penulis menambahkan Trust sebagai variabel

penelitian, dimana dalam penelitian menggunakan metode UTAUT-2

sebelumnya variabel Trust tidak pernah digunakan.

2. Kegunaan Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT. Finnet

Indonesia dalam merumuskan dan mengembangkan fitur layanan,

proses bisnis, strategi perusahaan dan strategi promosi dalam

mengembangkan bisnis perusahaan khususnya Layanan Pajak Online

PHRI

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Wajib Pajak

Hotel, Restoran dan Hiburan yang bergabung dalam naungan PHRI

yang sudah menggunakan Layanan Pajak Online PHRI untuk

melakukan kewajiban perpajakan secara transparan, akurat dan tepat

waktu

c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan Pemerintahan

Daerah dalam memonitor kegiatan perpajakan Wajib Pajak PHRI

secara transparan, akurat dan tepat waktu dalam rangka pengamanan

pencapaian penerimaan Pajak Daerah

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian

dengan menitikberatkan kepada permasalahan yang akan dibahas, yaitu mengenai

adopsi Wajib Pajak PHRI Kota Surakarta terhadap Layanan Pajak Online PHRI

PT. Finnet Indonesia. Adapun ruang lingkup penelitian ini:

Page 20: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

20

a. Penelitian ini mengkaji adopsi teknologi pajak Online PHRI oleh Wajib

Pajak untuk meningkatkan kehandalan Layanan Pajak Online PHRI di Kota

Surakarta

b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Performance

Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions,

Hedonic Motivation, Habit, Trust, Behavior Intention, dan Use Behavior

serta variabel moderator Age dan Gender.

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab I berisi pemaparan objek penelitian, latar belakang penelitian,

perumusan masalah, pernyataan penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan ruang lingkup penelitian

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab II memaparkan tinjauan kepustakaan yang terkait dengan topik dan

variabel-variabel penelitian yang akan dikaji secara mendalamyang

digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran dalam penelitian. Kajian

pustaka mencakup teori-teori yang sudah ada dalam buku teks maupun

temuan-temuan terbaru yang ditulis dalam buku, jurnal, tesis, dan disertasi

yang dapat dipercaya.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bab III berisi penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan,

meliputi jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, teknik

sampling, teknik pengumpulan data, pengujian validitas, pengujian

reliabilitas, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis. Bab ini

menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau

menjelaskan penelitian

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian dan pembahasan harus diuraikan secara rinci dan

sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian.

Sistematika pemhahasan ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas

Page 21: BAB I PENDAHULUAN · Anggota dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meliputi: 1. Hotel Badan usaha jasa akomodasi/perhotelan mencakup hotel bintang dan non-bintang, dapat berupa

21

terhadap cakupan, batasan, negativ topik apabila disajikan dalam sub-sub

judul. Setiap aspek pembahasan dimulai dari analisis data, interpretasi data,

dan penarikan kesimpulan. Dalam penarikan kesimpulan dilakukan dengan

membandingkan penelitian-penelitian sebelumnya atau landasan teori yang

relevan.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Balam bab ini disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil

analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan.

Terdapat dua cara penyampaian kesimpulan, yaitu dengan cara butir demi

butir dan dengan cara uraian padat. Saran merupakan implikasi kesimpulan

yang berhubungan dengan masalah. Selain menyentuh aspek praktis,

perumusan rekomendasi juga harus ditujukan kepada para pembuat

kebijakan, para pengguna hasil penelitian, dan dapat pula ditujukan kepada

para peneliti berikutnya yang berminat untuk melanjutkan penelitian

sebelumnya.