Pengambilan Keputusan Jangka Pendek
-
Upload
sarah-lydia -
Category
Documents
-
view
80 -
download
2
description
Transcript of Pengambilan Keputusan Jangka Pendek
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
JANGKA PENDEK
Tugas Matakuliah: Akuntansi Manajemen & Biaya
Oleh:
Amilya Putri R.
Muhammad Apip
Lita Permatasari
Ramya Atyanta
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
Pengambilan keputusan jangka pendek (keputusan taktis) memiliki tujuan untuk
memilih strategi alternatif sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai.
Pengambilan keputusan taktis yang tepat berarti bahwa keputusan yang dibuat mencapai
tidak hanya tujuan terbatas tetapi juga berguna untuk jangka panjang. Sesungguhnya, tidak
ada keputusan taktis yang harus dibuat apabila keputusan tersebut tidak mendukung
sasaran strategis perusahaan secara keseluruhan.
Langkah-Langkah dalam Proses Pengambilan Keputusan
Enam langkah-langkah menandai dalam proses pengambilan keputusan:
1. Memperjelas masalah keputusan. Kadang-Kadang keputusan yang dibuat harus jelas.
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan menerima suatu pesanan khusus untuk
produknya dibawah harga pada umumnya, masalah keputusan adalah untuk menerima
atau menolak pesanan. Tetapi masalah keputusan jarang terlihat jelas dan ambigu.
Barangkali menuntut untuk suatu produk perusahaan yang paling populer sedang
merosot. Seperti apa persisnya? apakah menyebabkan masalah ini? meningkatkan
kompetisi? merosotnya pengendalian mutu? Terdapat suatu produk alternatif baru pada
pasar? Sebelum suatu keputusan dapat dibuat, masalah perlu untuk diperjelas dan
digambarkan yang lebih terminologi spesifik. Ketrampilan managerial pantas
dipertimbang kan diperlukan untuk menggambarkan suatu masalah keputusan dalam
hal yang dapat ditujukan secara efektif.
2. Menetapkan ukuran. Sesekali keputusan masalah telah diperjelas, manajer perlu
menetapkan ukuran atas mana suatu keputusan akan dibuat. Apakah sasaran untuk
memaksimalkan laba, meningkatkan penguasaan pasar, memperkecil biaya, atau
meningkatkan jabatan dalam pemerintahan? Kadang-Kadang sasaran hasil masih dalam
konflik, seperti di suatu masalah keputusan dimana biaya produksi diharapkan untuk
bisa diperkecil tetapi mutu produk harus dirawat. Dalam. Kasus yang demikian, satu
sasaran ditetapkan ketika keputusan sesuai dengan kriteria contoh, meminimalkan
biaya. Sasaran lain dibentuk sebagai batasan contoh, mutu produk harus tidak jatuh di
bawah satu bagian cacat dari 1,000 unit yang dihasilakan.
3. Identifikasi alternatif. Suatu keputusan atau alternatif. Jika suatu mesin rusak apakah
yang menjadi alternatif tindakan? Mesin dapat diperbaiki atau digantikan, atau suatu
penggantian dapat disewa. Tetapi barangkali perbaikan akan ternyata adalah yang lebih
mahal dibanding penggantian. Menentukan alternatif yang mungkin adalah suatu
langkah kritis didalam proses pengambilan keputusan.
4. Mengembangkan suatu model keputusan. Suatu model keputusan adalah suatu
penyederhanaan penyajian pilihan masalah. Secara detil elemen paling penting dari
masalah harus digaris bawahi. Seperti itu, model keputusan membawa bersama-sama
unsur-unsur yang terdaftar: ukuran, batasan, dan alternatif.
5. Mengumpulkan data. Walaupun akuntan managerial sering dilibatkan mulai langkah 1
sampai 4, dia yang bertanggung jawab untuk melangkah sampai langkah 5. Memilih data
yang bersangkutan ke keputusan adalah salah satu dari peran akuntan managerial yang
paling utama (dalam) suatu organisasi.
6. Membuat sebuah keputusan. Setelah mengumpulkan data dan merumuskan alternatif,
maka pilih suatu alternatif. Sekali ketika model keputusan dirumuskan dan data yang
bersangkutan dikumpulkan, manajer yang sesuai membuat suatu keputusan.
Konsep Biaya Relevan
Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing
alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu, hanya biaya
masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun, untuk menjadi relevan,
suatu biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari
satu alternatif dengan alternatif lainnya.
Apabila biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya
tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan, dan biaya tersebut merupakan biaya
tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan
suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting.
Biaya relevan merupakan biaya yang patut dipertimbangkan oleh manajer untuk
kepentingan pengambilan keputusan jangka pendek. Biaya relevan mempunyai sifat:
a. Setiap alternatif berbeda jumlahnya
b. Dikeluarkan untuk kepentingan waktu yang akan datang
Penetapan Harga
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para
pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Peranan alokasi dari harga adalah
fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat
atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian
adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan
kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga
dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang
dikehendaki. Peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam “mendidik” konsumen
mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di
mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara
objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan
kualitas yang tinggi.
Dalam penetapan harga dibutuhkan pertimbangan antara aspek hukum dan
keadilan. Predatory pricing, merupakan praktik pengaturan harga yang lebh rendah dari
biaya dengan tujuan merugikan dan mengeleminasi pesaing. Diskriminasi harga, merupakan
tindakan membedakan harga terhadap konsumen untuk sebuah produk yang sama kualitas
dan mutunya. Sedangkan price gouging (eksploitasi harga), merupakan tindakan perusahaan
untuk memberikan harga “sangat tinggi” pada saat kondisi tertentu.
Dalam penetapan harga ini, dapat dilakukan dengan cara :
Mark-Up, adalah persentase yang dibebankan kepada biaya dasar, termasuk di antaranya
adalah laba yang di inginkan dan setiap biaya yang tidak termasuk dalam biaya dasar.
Traget Costing, atau perhitungan biaya target adalah suatu metode penentuan biaya produk
atau jasa berdasarkan harga (harga target) yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan. Target
costing disebut juga perhitungan biaya berdasarkan harga (price-driven costing)
Keputusan Membuat atau Membeli (Make or Buy Decesions)
Suatu keputusan make-or-buy adalah keputusan perusahaan untuk memperoleh jasa
atau barang-barang secara internal atau secara eksternal. Keputusan untuk membeli jasa
atau barang-barang secara eksternal dikenal sebagai "outsourcing".
Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
1. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri
produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok
luar.
Dengan keputusan ini, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen
dalam pengambilan keputusan ini, yakni :
a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk
dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternatif membeli dari luar.
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain
yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen
memilih alternatif membeli dari luar.
2. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu
dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk
tersebut.
Sedangkan keputusan pada alternatif ini dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut:
a. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari
harga beli yang dapat dihindari, maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi
apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil dari biaya
untuk membuat, maka keputusan membeli yang dipilih.
b. Diperlukan tambahan fasilitas produksi.
Contohnya :
Pertimbangan untuk membuat sendiri akan lebih menguntungkan, karena perusahaan tidak
memperhitungkan biaya depresiasi dan overhead pabrik umum, karena kapasitas produksi
masih belum mencapai over-full capacity.
Namun, bila kapasitas produksi telah full capacity, maka perusahaan perlu untuk
mempertimbangkan keputusan membeli dari luar.
Keputusan untuk Menjual atau Memproses Lebih Lanjut (Sell or Process Furthur
Decesions)
Produk gabungan (joint product) memiliki proses yang umum dan biaya produksi
sampai pada titik pemisahan. Pada titik tersebut, kedua produk dapat dibedakan.
Seringkali produk gabungan dijual pada titik pemisahan. Namun, kadangkala lebih
menguntungkan memproses lebih lanjut suatu produk gabungan, setelah titik pemisahan
sebelum menjualnya.
Contoh :
Produk Cocoa Powder dapat diproses lebih lanjut dan menghasilkan produk Instant Cocoa
Mix.
Cocoa Powder dapat dijual langsung saat split-off dengan harga $500 dengan biaya $440.
Sehingga, keuntungan hanya $60.
Namun, bila dilakukan proses lebih lanjut menjadi Instant Cocoa Mix, nilai jual menjadi
$2,000 dan biaya proses tambahan bertambah menjadi $800 (biaya tambahan $360).
Sehingga, keuntungan yang diperoleh mencapai $700.
Keputusan Meneruskan atau Menghentikan (Keep or Drop Decesions)
Dalam suatu perusahaan terdapat produk tertentu yang mengalami kerugian terus
menerus, sehingga hal ini manajemen perlu mempertimbangkan keputusan apakah akan
tetap melanjutkan produksi atau menghentikan produksi.
Kemungkinan alternative yang dipilih adalah :
a. Jika biaya terhindarkan > pendapatan yang hilang , maka Keputusan menghentikan
produksi yang harus dipilih. Sebaliknya,
b. Jika Biaya terhindarkan < pendapatan yang hilang, maka Keputusan menghentikan
produksi ditolak.
Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya variabel menyediakan
informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau menghentikan (keep or drop
deciosion). Margin kontribusi segmen dan margin segmennya sendiri bermanfaat dalam
mengevaluasi kinerja segmen. Namun, sementara laporan segmen menyediakan informasi
berharga untuk keputusan meneruskan atau menghentikan, perhitungan biaya relevan
menggambarkan bagaimana informasi tersebut harus digunakan agar sampai pada suatu
keputusan.
Contoh :
Terdapat 3 alternatif dalam menentukan sebuah keputusan yang tepat untuk
permasalahan yang dialami oleh produk C, yaitu :
a. Menghentikan produksi produk C yang mengalami kerugian. Tentunya, akibat dari
penghentian produksi tersebut akan mengurangi pendapatan perusahaan secara total,
juga akan terjadi PHK atas tindakan tersebut, namun laba operasi akan meningkat
sebesar $35 atas penghentian produk C tersebut.
b. Tetap melanjutkan produksi produk C, dengan pertimbangan bahwa akan terjadi
penurunan pasar dan pendapatan diakibatkan oleh penghentian tersebut. Karena
berdasarkan riset pasar, sebagian konsumen membeli produk A dan B, akibat membeli
produk C, begitu pula sebaliknya. Sehingga, bila salah satu produk tersebut tidak ada,
maka kemungkinan konsumen akan beralih ke produsen lainnya yang menyediakan
produk-produk tersebut secara keseluruhan.
c. Menghentikan produksi produk C, namun mengganti produk C dengan produk lainnya.
Dengan mempertimbangkan aspek pasar yang kemungkinan masih terbuka.
Keputusan Bauran Produk (Product Mix Decesions)
Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat laba
terkait. Seorang manajer harus memilih alternatif yang akan memaksimalkan total laba.
Karena biaya tetap tidak bergantung pada tingkat aktivitas, maka total biaya biaya tetap
akan sama pada semua bauran yang mungkin, dan karena itu, tidak relevan bagi keputusan.
Jadi, seorang manager perlu memilih alternatif yang memaksimalkan total margin
kontribusi.
Dalam sebuah perusahaan, bilamana memiliki beragam produk bauran, tentunya
tidak bisa diputuskan untuk memproduksi produk bauran yang memiliki margin kontribusi
tertinggi secara keseluruhan. Namun, pemilihan bauran yang optimal dibutuhkan dan dapat
secara signifikan dipengaruhi oleh hubungan antara sumberdaya yang berkendala dengan
produk individual. Hubungan ini mempengaruhi jumlah setiap produk yang seharusnya
diproduksi agar margin kontribusi dari produk bauran dapat diperoleh secara optimal.