Pengamatan stasiun tebet

5
Shodikin Martanto 13063694 34 Lokasi Pengamatan: Stasiun Tebet dan sekitarnya Stasiun Tebet merupakan salah satu stasiun yang dilewati kereta commuter line rute jakarta-bogor dan sebaliknya, stasiun terdekat dari stasiun ini adalah stasiun cawang di sebelah selatan, dan stasiun manggarai di sebelah utara. Ramainya Stasiun Lokasi stasiun ini cukup strategis. Karena di sekitar tempat itu terdapat persimpangan jalan yang menghubungkan gedung perkantoran, pertokoan, dan pemukiman. Itulah mengapa penumpang yang turun di stasiun ini cukup banyak, terlebih saat jam-jam sibuk. Penulis mengamati stasiun tersebut pukul 9.20 WIB (pagi). Namun alih-alih penumpang yang turun sedikit karena telah melewati jam sibuk, ternyata jumlah penumpang yang turun tetap saja banyak di jam tersebut. Identifikasi dan pendekatan masalah Gate tap out lumayan banyak, cukup memadai untuk melayani penumpang yang turun, sehingga panjang antrian bisa ditekan. Namun tepat di pelataran keluar stasiun, tidak terdapat pemisah antara penumpang yang ingin keluar stasiun dengan penumpang yang ingin masuk stasiun. Dengan kondisi seperti ini, sangat dimungkinkan terjadi tabrakan aliran penumpang yang masuk dan keluar, sehingga menghambat pergerakan. Berlanjut ke lokasi jalan di sekitar stasiun. Di sini penulis melihat arus lalu lintas yang terhambat. Badan jalan yang sebenarnya lebar, menjadi sempit karena hampir semua angkutan umum yang melintas, memperlambat lajunya bahkan sampai berhenti. Berdasarkan pengamatan penulis, supir angkutan umum yang melakukan hal tersebut juga melakukan kegiatan menaik-turunkan penumpang serta menghentikan laju kendaraannya sampai kapasitas penumpang di angkutannya menjadi penuh.

description

Analisis masalah transportasi di sekitar Stasiun Tebet

Transcript of Pengamatan stasiun tebet

Page 1: Pengamatan stasiun tebet

Shodikin Martanto 1306369434

Lokasi Pengamatan: Stasiun Tebet dan sekitarnya

Stasiun Tebet merupakan salah satu stasiun yang dilewati kereta commuter line rute jakarta-bogor dan sebaliknya, stasiun terdekat dari stasiun ini adalah stasiun cawang di sebelah selatan, dan stasiun manggarai di sebelah utara.

Ramainya Stasiun

Lokasi stasiun ini cukup strategis. Karena di sekitar tempat itu terdapat persimpangan jalan yang menghubungkan gedung perkantoran, pertokoan, dan pemukiman. Itulah mengapa penumpang yang turun di stasiun ini cukup banyak, terlebih saat jam-jam sibuk. Penulis mengamati stasiun tersebut pukul 9.20 WIB (pagi). Namun alih-alih penumpang yang turun sedikit karena telah melewati jam sibuk, ternyata jumlah penumpang yang turun tetap saja banyak di jam tersebut.

Identifikasi dan pendekatan masalah

Gate tap out lumayan banyak, cukup memadai untuk melayani penumpang yang turun, sehingga panjang antrian bisa ditekan. Namun tepat di pelataran keluar stasiun, tidak terdapat pemisah antara penumpang yang ingin keluar stasiun dengan penumpang yang ingin masuk stasiun. Dengan kondisi seperti ini, sangat dimungkinkan terjadi tabrakan aliran penumpang yang masuk dan keluar, sehingga menghambat pergerakan.

Berlanjut ke lokasi jalan di sekitar stasiun. Di sini penulis melihat arus lalu lintas yang terhambat. Badan jalan yang sebenarnya lebar, menjadi sempit karena hampir semua angkutan umum yang melintas, memperlambat lajunya bahkan sampai berhenti. Berdasarkan pengamatan penulis, supir angkutan umum yang melakukan hal tersebut juga melakukan kegiatan menaik-turunkan penumpang serta menghentikan laju kendaraannya sampai kapasitas penumpang di angkutannya menjadi penuh.

Selain angkutan umum, terdapat juga kumpulan ojek yang memakai badan jalan untuk menunggu calon penumpangnya. Penulis menaksir jumlah ojek yang ada di sana tidak kurang dari 30 ojek yang bersiap melayani calon penumpangnya. Ojek-ojek ini tersebar di sekitar persimpangan Stasiun Tebet yang notabene arus lalu lintasnya sangat ramai pada jam tersebut.

Selain aksi mencari penumpang para supir angkutan umum dan ojek, penulis juga melihat ketidaktertiban para pengguna jalan dalam menaati peraturan berlalu lintas, seperti terdapat pengendara sepeda motor yang melawan arus. Tentunya tindakan melawan arus seperti ini sangat membahayakan bagi pelakunya dan juga para pengguna jalan di sekitarnya.

Kemudian kalau kita melihat dari sudut pandang perencanaan kota, berdasarkan master plan Jakarta tahun 1960, diketahui bahwa wilayah tebet sebenarnya diperuntukan untuk wilayah hunian atau pemukiman penduduk. Namun kini agaknya master plan tersebut sudah dilanggar, karena wilayah sekitar Stasiun Tebet telah dibangun pertokoan, kantor dengan perbandingan yang hampir sama dengan jumlah bangunan hunian. Akibat semakin bervariasinya tipe bangunan

Page 2: Pengamatan stasiun tebet

Shodikin Martanto 1306369434

yang dibangun di sekitar wilayah tersebut, membuat aktivitas dan pergerakan manusia menjadi meningkat. Hal ini tentu didasarkan pada teori manusia akan bergerak untuk memenuhi kebutuhannya. Terlebih jika tempat pemenuhan kebutuhan tersebut berada pada jarak yang relatif berdekatan, maka pergerakan manusia dalam wilayah tersebut juga akan semakin terkonsentrasi.

Kondisi keramaian seperti ini ternyata belum didukung sistem transportasi yang memadai. Angkutan umum yang diharapkan akan bisa mengurangi kemacetan karena memiliki kapasitas angkut penumpangnya yang besar tidak menjalankan fungsinya sebagai sarana transportasi yang cepat. Alasan ekonomi menjadi faktor yang cukup berpengaruh pada perilaku supir angkutan umum tersebut.

Definisi Masalah

Melihat berbagai fenomena yang terjadi di Stasiun Tebet, fenomena kemacetan merupakan hal yang sangat mudah untuk diketahui. Terdapat ketimpangan pada desain geometrik jalan, meliputi tikungan, lebar, level dan fasilitas pendukung jalan dengan jenis bangunan di sekitarnya yang bervariasi serta kendaraan dan manusia yang melintasi jalan tersebut.

Dari ketiga sistem tersebut, faktor jenis bangunan yang bervariasi tentu tidak bisa serta merta dibongkar. Oleh karena itu penulis berfokus pada sistem geometrik jalan dan kendaraan yang melintas saja.

Pertanyaan yang timbul dari ketimpangan ketiga sistem tersebut adalah bagaimana agar arus kendaraan dapat melaju dengan lancar? Angkutan umum dapat berjalan dengan tertib dan yang paling utama manusia yang melintas (entah dengan berjalan, naik kendaraan umum atau pun kendaraan pribadi dapat merasa nyaman dan aman melintasi jalan di sekitar Stasiun Tebet.

Desain Sistem

Perlambatan arus yang terjadi salah satunya adalah karena terdapat persimpangan dimana lintasan kereta berada pada level yang sama dengan jalan raya. Akibatnya saat kereta melintas, kendaraan maupun penyeberang jalan harus menunggu untuk beberapa waktu sampai kereta selesai melintas. Hal ini tentu akan meningkatkan peluang terjadinya antara kendaraan biasa dengan kereta. Oleh karena itu persimpangan jalan raya dan lintasan kereta perlu dibuat dengan level yang berbeda. Kemudian pilihannya menjadi 2, yaitu memodifikasi level lintasan kereta, atau memodifikasi level jalan raya.

Melihat persimpangan yang sangat dekat dengan stasiun, agaknya pemodifikasian level lintasan kereta menjadi sulit dilakukan karena hal tersebut membuat kemiringan lintasan kereta menjadi curam. Oleh karena itu pilihan untuk memodifikasi jalan raya merupakan pilihan yang lebih baik.

Page 3: Pengamatan stasiun tebet

Shodikin Martanto 1306369434

Analisis mengenai mana yang lebih baik apakah level jalan raya berada di atas level lintasan kereta atau sebaliknya masih menjadi keterbatasan penulis dalam memahaminya. Jika kita melihat pada ancaman banjir yang sering melanda Jakarta, pemilihan level jalan raya di atas lintasan kereta merupakan pilihan yang cukup layak diterima.

Untuk mengatasi kemacetan, tentu saja perubahan level jalan di atas perlu diimbangi dengan kebijakan pendukung lainnya seperti perbaikan sistem pemberhentian angkutan umum, pembatasan jumlah angkutan umum dan penertiban ojek yang memangkal dengan menggunakan trotoar maupun badan jalan perlu ditegaskan.

Solusi Alternatif

Jika terjadi keterbatasan dana untuk merealisasikan jalan fly over, atau jika akan dilakukan modifikasi dari sistem yang sudah ada. Maka beberapa hal berikut merupakan altenatif solusi yang bisa dilakukan.

Yang pertama yaitu modifikasi pelataran luar stasiun, yaitu memasang tali pembatas (seperti di kantor-kantor bank) dan memberi petunjuk mengenai lajur untuk calon pemumpang yang akan memasuki stasiun maupun lajur bagi penumpang yang ingin keluar stasiun.

Kedua adalah pemagaran jalan tepat di luar stasiun agar penumpang tidak bisa langsung mengakses angkutan umum. Hal ini dilakukan agar angkutan umum tersebut tidak berhenti tepat di pintu luar stasiun.

Ketiga, yaitu mengenai ojek, sistem ojek ini salah satu yang mempengaruhi perlambatan arus karena mereka memangkalkan kendaraannya dengan menggunakan trotoar dan badan jalan. Untuk mengatasi ketimpangan sistem. Penulis menilai penghapusan sistem ojek perlu diterapkan. Hal ini dilakukan dengan melarang ojek berhenti/parkir di jalan sekitar Stasiun Tebet.

Kemudian yang keempat adalah penegasan terhadap tindakan pelanggaran lalu lintas, yaitu dengan membangun pos polisi dan mengerahkan polisi untuk menindak praktek pelanggaran lalu lintas di tempat yang strategis (jalan yang dekat dengan pintu keluar stasiun). Hal tersebut tentunya dapat mengurangi jumlah pelanggaran, dan efeknya yaitu dapat mengurangi kemacetan.

Kesimpulan

Untuk mengurangi kemacetan, alternatif termudahnya adalah dengan memangkas beberapa rantai sistem, seperti pelarangan ojek berhenti/parkir di jalan sekitar Stasiun Tebet, pemberian pembatas lajur bagi pejalan kaki maupun para pengendara kendaraan. Kemudian membangun pos polisi di dekat jalan stasiun dan mengerahkan polisi lalu lintas agar dapat mengurangi pelanggaran lalu lintas, sehingga memperlancar arus kendaraan.