Pengamatan Rafflesia Padma

27
laporan penelitian rafllesia patma ( pangandaran ) POPULASI JENIS BUNGA RAFLESIA PATMA DAN PERKEMBANGBIAKANNYA DI CAGAR ALAM Disusun oleh : Hanif Khoirun Nisa NIM 2119120097 Aep Saepuloh NIM 2119120098 Andri Ardian NIM 2119120117 Dini Septiani NIM 2119120118 Eka Santika NIM 2119120119 Fitri Sari Fadilah NIM 2119120108 Icih Nurhasanah NIM 2119120104 Ryan Hendiki NIM 2119120103 Rina Rosmiati NIM 2119120115 Sri Agustini NIM 2119120099 Sri Herawati NIM 2119120101 Nailis Candri Monica PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH 2012 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 2 Batasan Masalah 3 Maksud,Tujuan dan Manfaat Observasi 3 Metode Pendekatan 4 Cara Memperoleh Data 4 Sistematika Penulisan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

description

laporan penelitian rafllesia patma ( pangandaran )

Transcript of Pengamatan Rafflesia Padma

Page 1: Pengamatan Rafflesia Padma

laporan penelitian rafllesia patma ( pangandaran )

POPULASI JENIS BUNGA RAFLESIA PATMADAN PERKEMBANGBIAKANNYA DI CAGAR ALAM

Disusun oleh :Hanif Khoirun Nisa        NIM     2119120097Aep Saepuloh             NIM     2119120098Andri Ardian            NIM    2119120117Dini Septiani            NIM     2119120118Eka Santika            NIM    2119120119Fitri Sari Fadilah        NIM    2119120108Icih Nurhasanah        NIM    2119120104Ryan Hendiki            NIM    2119120103Rina Rosmiati            NIM    2119120115Sri Agustini            NIM    2119120099Sri Herawati            NIM    2119120101Nailis CandriMonicaPROGRAM STUDI BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS GALUH2012

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR        iDAFTAR ISI        iiiBAB I PENDAHULUAN        1Latar Belakang        1Rumusan Masalah        2Batasan Masalah        3Maksud,Tujuan dan Manfaat Observasi        3Metode Pendekatan        4Cara Memperoleh Data        4Sistematika Penulisan        5BAB II TINJAUAN PUSTAKA        72.1 Deskripsi        72.2 Genus Raflesia        9BAB III PEMBAHASAN        273.1 Spesies Bunga Raflesia patma        273.2 Perkembangbiakan Bunga Raflesia patma        323.3 Populasi dan Persebaran Bunga Raflesia patma        393.4 Bunga Raflesia patma Terancam Punah        393.5 Upaya Pelestarian Bunga Raflesia patma        40

Page 2: Pengamatan Rafflesia Padma

BAB IV PENUTUP        414.1 Simpulan        414.2 Saran        42LAMPIRAN-LAMPIRAN.        43

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan karya tulis ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Populasi Jenis Bunga Raflesia patma dan Perkembangbiakannya di Cagar Alam Bunga Raflesia patma merupakan jenis bunga langka yang tidak dapat tumbuh disembarang tempat,lebih tepatnya hanya ditempat-tempat tertentulah dia dapat tumbuh didaerah antara tipe lautan pantai dengan tipe hutan hujan tropika dataran rendah (ekoton). Bunga Raflesia patma memiliki lima kelopak berwarna jingga muda agak pucat (salem). Yang membedakan dengan jenis raflesia lainnya adalah warna bunganya yang cenderung lebih pucat, dan dengan adanya duri-duri yang terdapat pada diktus. Bunga Raflesia patma pertama kali ditemukan dipulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah dan kini selain berada di Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah juga terdapat di Cagar Alam Leuweung Sancang Jawa Barat dan di Cagar Alam Pangandaran.Karena sekarang populasinya sudah terancam punah, maka bunga raflesia Patma harus dilindungi, dijaga dan dilestarikan.Dengan terselesaikannya karya tulis ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :Prof. Dr. H. Suherli, M.Pd. selaku Rektor Universitas GaluhHj. Jeti Rachmawati, Ir. MP. selaku Ketua Prodi BiologiAnton Priyadi dan Aip selaku pendamping kelompokOrang tua  yang telah memberikan dorongan dan materialSemua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu per satuHarapan kami, semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Alloh SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin

    Ciamis, 28 September 2012

                                Penyusun

BAB I

Page 3: Pengamatan Rafflesia Padma

PENDAHULUAN

Latar BelakangNegara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayatinya. Indonesia mempunyai berbagai macam bunga yang khas dan langka. Seperti contohnya bunga Raflesia patma, yang akan kami tinjau selebihnya mengenai apa yang ada dalam habitatnya dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bunga Raflesia patma.Raflesia patma adalah salah satu bunga endemik asli Indonesia langka yang indah dalam dunia botani dan merupakan satu diantara 15 jenis (spesies), mirip dengan bunga raflesia yang lain namun diamati ukurannya lebih kecil dan mahkota bunganya memiliki warna yang pucat.Rafflesia patma pertama kali ditemukan pada tahun 1825 di pulau Nusakambangan, Jawa Tengah ini seperti jenis-jenis rafflesia lainnya tidak dapat tumbuh sendiri. Rafflesia patma tumbuh pada akar dan batang inang Tetrastigma lanceolarium dan Tetrastigma papillosum.Rafflesia patma merupakan satu diantara 15 jenis (spesies) rafflesia yang terdapat di Indonesia. Rafflesia patma mempunyai ukuran bunga berdiameter antara 30-60 cm. Bunganya mempunyai lima kelopak berwarna jingga muda agak pucat (salem). Yang membedakan dengan jenis Rafflesia lainnya, warna bunganya yang cenderung lebih pucat. Ciri khas lainnya adalah adanya duri-duri yang terdapat pada diktus.Ada sekitar 30-an spesies rafflesia, dan Indonesia memiliki jumlah spesies terbanyak sejumlah 15 spesies disusul oleh Malaysia yang mempunyai 7 spesies. 15 Spesies rafflesia yang terdapat di Indonesia antara lain: Rafflesia arnoldi (R. Brown), Rafflesia hasseltii (Suringar), Rafflesia Patma (Blumenon Meijer), Rafflesia rochussenii (Teijsm and Binn), Rafflesia zollingertana (Koorders), Rafflesia priceii, Rafflesia godulensis, Rafflesia atjehensis (Koorders), Rafflesia ciliate, Rafflesia borneersis, Rafflesia witkampi, Rafflesia micropylora (Meijer), Rafflesia bengkuluwensis, Rafflessia meijeri (Wiriadinata and Rismita Sari),Rafflesia Lawangensis.

Rumusan MasalahDari uraian latar belakang masalah diatas, maka masalah yang akan dikaji dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :Bagaimana spesies bunga Raflesia patma ?Bagaimana proses perkembangbiakan bunga Raflesia patma?Bagaimana keadaan populasi dan persebaran bunga Raflesia patma di Indonesia dan masuknya ke daerah Cagar Alam Pangandaran?Mengapa bunga Raflesia patma dilindungi di Indonesia ?Apa yang menyebabkan bunga Raflesia patma terancam punah ?Bagaimana upaya pelestarian bunga Raflesia patma?

Batasan MasalahDari rumusan masalah diatas, kami membatasi masalah secara lebih rinci mengenai bunga Raflesia patma sebagai berikut :

Page 4: Pengamatan Rafflesia Padma

Spesies bunga Raflesia patmaProses perkembangbiakan bunga Raflesia patmaKeadaan populasi dan persebaran bunga Raflesia patmaPerlindungan terhadap bunga Raflesia patmaBunga Raflesia patma terancam punahUpaya pelestarian bunga Raflesia patma

Maksud, Tujuan dan Manfaat Observasi Maksud, tujuan dan manfaat penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :Menambah serta memperluas wawasan penyusunMengembangkan daya pikir yang lebih dalam atas dasar pikiran yang positif dan rasional guna mempersiapkan diri untuk masa yang akan datang dan merealisasikan serta mendorong partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraPembaca dapat mengetahui mengenai ciri khas bunga Raflesia patma serta perkembangbiakan dan penyebarannyaMasyarakat pada umumnya dan khususnya mahasiswa Universitas Galuh Prodi Pendidikan Biologi dapat lebih mencintai dan lebih memahami akan arti pentingnya bunga Raflesia patmaMetode PendekatanPendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara langsung dan studi keustakaan, mengenai masalah bunga yang langka, perkembangbiakan, dan sebagai berikut yang ada hubungannya dengan penyusunan karya tulis ini. Dengan metode sebagai berikut :Penyusun melakukan observasi dan wawancara langsung dengan narasumber pada objek penelitianPenyusun mencari dan memilah-milih yang sesuai dengan permaslahan yang akan dibahasPenyusun melakukan analisis terhadap sumber yang telah dipilihPenyusun melakukan penyusunan berdasarkan sumber yang telah dipilih dan telah dianalisis.

Cara Memperoleh DataCara yang kami dapatkan untuk memperoleh data adalah sebagai berikut :Tinjauan langsung ke Cagar Alam PangandaranStudi literature dengan mengambil data dari berbagai sumber pustaka demi menunjang masalah yang sedang dibahas.Dari buku-buku sumber yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas penyusunBertanya kepada narasumber (tour guide)Dari media internet yang mencakup beberapa situs yang disebutkan dalam daftar pustaka.Sistematika PenyusunanKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN

Page 5: Pengamatan Rafflesia Padma

Latar BelakangRumusan MasalahBatasan MasalahMaksud, Tujuan, Manfaat ObservasiMetode dan PendekatanCara Memperoleh DataSistematika PenyusunanBAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Deskripsi2.2 Genus RaflesiaBAB III PEMBAHASAN3.1 Spesies Bunga Raflesia patma3.2 Perkembangbiakan Bunga Raflesia patma3.3 Populasi Dan Persebaran Bunga Raflesia patma3.4 Bunga Raflesia patma Terancam Punah3.5 Upaya Pelestarian Bunga Raflesia patmaBAB IV PENUTUPSimpulanSaran

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 DeskripsiPopulasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula.Berkembangbiak (reproduksi) adalah kemampuan menghasilkan keturunan (individu baru) dengan tujuan melestarikan dan memerbanyak jenisBunga adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup").Raflesia adalah merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena

Page 6: Pengamatan Rafflesia Padma

memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis.Jadi bunga Raflesia patma adalah bunga besar dengan keunikan sendiri yaitu dengan baunya yang berbeda dengan bunga pada umumnya, yaitu bau busuk yang menyengat.Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit. Ia ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Ia terdiri atas kira-kira 27 spesies (termasuk empat yang belum sepenuhnya diketahui cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997), semua spesiesnya ditemukan di Asia Tenggara, di semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya mungkin lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg. Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm. Bunganya tampak dan berbau seperti daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau "bunga daging". Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti lalat dan kumbang kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina. Sedikit yang diketahui mengenai penyebaran bijinya. Namun, tupai dan mamalia hutan lainnya ternyata memakan buahnya dan menyebarkan biji-bijinya. Rafflesia adalah bunga resmi negara Indonesia, begitu pula provinsi Surat Thani, Thailand.Nama "bunga bangkai" yang dipakai untuk rafflesia membingungkan karena nama umum ini juga digunakan untuk menyebut Amorphophallus titanum (suweg raksasa/batang krebuit) dari famili Araceae. Terlebih lagi, karena Amorphophallus mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar di dunia, ia kadang-kadang secara salah kaprah dianggap sebagai bunga terbesar di dunia. Baik Rafflesia maupun Amorphophallus adalah tumbuhan bunga, namun hubungan kekerabatan mereka jauh. Rafflesia arnoldii mempunyai bunga tunggal terbesar di dunia dari seluruh tumbuhan berbunga, setidaknya bila orang menilai dari beratnya. Amorphophallus titanum mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar, sementara palem Talipot (Corypha umbraculifera) memiliki perbungaan bercabang terbesar, terdiri atas ribuan bunga; tumbuhan ini monokarpik, yang artinya tiap individu mati setelah berbunga.Genus RaflesiaAda sekitar tiga puluh jenis raflesia yang dapat tumbuh didunia ini, lima belasdiantaranya dapat tumbuh dan berkembangbiak di daerah-daerah tertentu di Indonesia. Di Indonesia sendiri populasinya sedang menurun, selain bunga yang sulit tumbuh disembarang tempat juga adanya berbagai predator yang dapat memakan bunga raflesia ketika bunga itu akan tumbuh, contoh binatang yang dapat memakan bunga berbau busuk itu adalah landak.

Page 7: Pengamatan Rafflesia Padma

Beberapa jenis bunga raflesia yaitu sebagai berikut :Rafflesia arnoldiiRafflesia azlaniiRafflesia baleteiRafflesia banahawensisRafflesia bengkuluensisRafflesia cantleyiRafflesia gadutensisRafflesia hasseltiiRafflesia keithiiRafflesia kerriiRafflesia leonardiRafflesia lobataRafflesia manillanaRafflesia micropyloraRafflesia miraRafflesia panchoanaRafflesia patmaRafflesia priceiRafflesia rochusseniiRafflesia schadenbergianaRafflesia speciosaRafflesia tengku-adliniiRafflesia tuan-mudaeRafflesia verrucosaRafflesia borneensisRafflesia ciliataRafflesia titanRafflesia witkampii

Penjelasan mengenai macam-macam raflesia yaitu sebagai berikut ;Rafflesia azlanii

Gambar 2.2.1 Rafflesia azlaniiRafflesia azlanii adalah tanaman berbunga parasit endemik Semenanjung Malaysia. Hal ini paling mirip dengan R. cantleyi, tetapi berbeda dalam memiliki bercak perigone lebih besarRafflesia baletei

Gambar 2.2.2 Rafflesia baleteiRafflesia baletei adalah spesies tanaman parasit dari genus rafflesia. Ini adalah endemik ke Filipina.

Page 8: Pengamatan Rafflesia Padma

Rafflesia philippensis

Gambar 2.2.3 Rafflesia philippensisRafflesia philippensis adalah spesies tanaman parasit dari genus rafflesia yang disebut oleh Blanco dalam bukunya de Flora Filipinas pada tahun 1845. R. philippensis diketahui hanya dari sebuah gunung yang terletak di antara provinsi Laguna dan Quezon, Luzon di mana ia pertama kali ditemukan.Rafflesia cantleyi

Gambar 2.2.4 Rafflesia cantleyiRafflesia cantleyi adalah spesies tanaman parasit dari genus rafflesia. Hal ini dapat ditemukan di Semenanjung Malaysia dan Pulau Tioman, sebuah pulau di lepas pantai timur Semenanjung Malaysia. Spesies ini hampir identik dengan R. hasseltii, kecuali untuk jumlah kutil pada lobus perigone dari dua spesies. Ciri khas lain dari R. cantleyi adalah kemampuannya untuk membentuk bunga pada bagian udara Tetrastigma inangnyaRafflesia gadutensis

Gambar 2.2.5 Rafflesia gadutensisPulau Sumatera kaya akan beragam spesies Rafflesia. Salah satu dari spesies tersebut merupakan spesies endemik Pulau Sumatera yaitu Rafflesia gadutensis W. Meijer .  Sebagaimana diketahui selama ini, habitat Rafflesia adalah di dalam hutan yang kondisinya masih bagus. Kondisi hutan Sumatera Barat yang relatif masih bagus telah menjadi salah satu habitat yang penting bagi keberadaan Rafflesia di Pulau Sumatra. Namun, R. gadutensis sendiri diketahui hanya mekar pada dua bulan pertama dalam satu tahun.

Rafflesia hasseltii

Gambar 2.2.6 Rafflesia hasseltiiRafflesia hasseltii adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Hal ini dapat ditemukan di Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatra, Indonesia.Rafflesia bengkuluensis

Gambar 2.2.7 Rafflesia bengkuluensisRafflesia bengkuluensis adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini asli ke pulau Sumatera Indonesia

Raflesia Amorphophallus titanum

Gambar  2.2.8 Raflesia Amorphophallus titanum

Page 9: Pengamatan Rafflesia Padma

Bunga bangkai raksasa ini dinamakan Amorphophallus titanum. Berkembang biak karena serbuk yang disebarkan melalui media serangga.Rafflesia keithii

Gambar  2.2.9 Raflesia keithiiRafflesia keithii adalah tanaman berbunga parasit di Rafflesia genus endemik ke Sabah di Kalimantan. Bunga-bunga bisa tumbuh hingga satu meter dengan diameter. Hal ini dinamai Henry (Harry) George Keith, Konservator mantan Hutan di Kalimantan Utara (Sabah sekarang).

Rafflesia kerrii

Gambar  2.2.10 Raflesia kerriiRafflesia kerrii adalah anggota dari genus Rafflesia. Hal ini ditemukan di hutan hujan selatan Thailand dan Semenanjung Malaysia, dengan penduduk yang paling terkenal di Khao Sok National Park. Rafflesia Leonardi

Gambar 2.2.11 Raflesia LeonardiRafflesia Leonardi adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah endemik ke Filipina. R. Leonardi adalah Rafflesia keempat spesies yang ditemukan di Luzon dan kedelapan dari Filipina. Ini disebut ngaratngat oleh suku Agta lokal.Spesies itu ditemukan pada bulan Mei 2008 oleh Cagayan Valley di Mitra Pembangunan Rakyat (Cavapped), kelompok multi-sektoral ilmuwan lingkungan di Kinapawan sitio terpencil di kota pantai Lal-Lo, Cagayan.Rafflesia manillana

Gambar  2.2.12 Raflesia manillanaRafflesia manillana adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah endemik ke Filipina.Spesies ini diberi nama setelah kota Manila. Diskusi terbaru dari taksonomi dari spesies ini dapat ditemukan dalam kutipan ini. Rafflesia panchoana, dijelaskan pada tahun 2007, dianggap sebagai sinonim heterotypic R. manillana.

Rafflesia micropylora

Gambar  2.2.13 Raflesia micropyloraRafflesia micropylora adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah endemik ke pulau Sumatera di Indonesia. Spesies ini diberi nama karena

Page 10: Pengamatan Rafflesia Padma

lubang kecil dari diafragma nya.Rafflesia mira

Gambar 2.2.14 Raflesia miraRafflesia mira adalah anggota dari genus Rafflesia. Ini adalah endemik di hutan hujan Mindanao, Filipina dan hanya dapat ditemukan di sekitar Gunung Candalaga, provinsi Compostela Valley Spesies ini dijelaskan pada tahun 2005 oleh Madulid et al, Seperti R. Magnifica.Rafflesia pricei

Gambar 2.2.15 Raflesia priceiRafflesia pricei adalah tanaman berbunga parasit endemik Kalimantan. Hal ini dinamai amatir botani William Harga, yang menemukan spesies di Gunung Kinabalu pada 1960-an.Rafflesia lobata

Gambar 2.2.16 Raflesia lobataRafflesia lobata adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah endemik ke pulau Panay Filipina, khususnya pegunungan provinsi Antique dan Iloilo. Ini adalah spesies kedua direkam dari pulau Panay.

Rafflesia rochussenii

Gambar 2.2.17 Raflesia rochusseniiRafflesia rochussenii merupakan spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah endemik ke pulau Jawa Indonesia.Rafflesia schadenbergiana

Gambar 2.2.18 Raflesia schadenbergianaRafflesia schadenbergiana adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Dikenal sebagai "bo-o" untuk suku Bagobo dan "kolon busaw" untuk suku Higaonon dari Bukidnon, ia memiliki bunga terbesar di antara spesies Rafflesia ditemukan di Filipina dengan diameter berkisar 52-80 sentimeter. Hal ini juga bunga terbesar kedua di genus setelah R. arnoldii.Rafflesia speciosa

Gambar 2.2.19 Raflesia speciosaRafflesia speciosa adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah endemik ke pulau Panay Filipina. R. speciosa adalah Rafflesia ketiga spesies didokumentasikan untuk eksis di Filipina, setelah R. manillana dan R. schadenbergiana. Ini milik menengah Rafflesia (Meijer, 1997). Spesies bernama oleh Julie Barcelona dan Fernando Edwino.Rafflesia tuan-mudae

Page 11: Pengamatan Rafflesia Padma

Gambar 2.2.20 Raflesia tuan-mudaeRafflesia tuan-mudae adalah anggota dari keluarga Rafflesiaceae. Ia hidup sebagai parasit pada pohon anggur Tetrastigma. Bunga-bunga besar dapat mencapai hingga 1m dengan diameter. Para tunas biasanya muncul di mana anggur tumbuh di tanah, seperti beberapa spesies Rafflesia lain yang dapat muncul tunas dari tanaman merambat menggantung di udara.

21. Rafflesia verrucos

Gambar 2.2.21 Raflesia verrucosRaflesia verrucos adalah nama untuk kutil berlimpah yang mencakup lobus perigone dan diafragma. Spesies ini bernama dalam publikasi berikut:

Balete DS, PB Pelser, DL Nickrent, dan JF Barcelona. 2010. Rafflesia verrucosa (Rafflesiaceae), spesies baru kecil-bunga Rafflesia dari Mindanao, Filipina. Phytotaxa 10: 49-57. Sementara melakukan survei kecil mamalia di lereng tenggara Gunung. Kampalili di Davao Oriental Provinsi Pulau Mindanao, Danny Balete melihat Rafflesia kecil-bunga di sepanjang salah satu jalur elevasi tinggi. Ini mammologist (kehormatan botani), yang matanya dilatih untuk melihat rincian di permukaan tanah, telah menemukan dua spesies lain: R. aurantia dan R. baletei. Para komunitas tumbuhan parasit beruntung bahwa Danny melihat bunga ini, karena memang ia tampaknya preadapted untuk menemukan spesies baru Rafflesia Filipina!22.  Rafflesia titan

Gambar 2.2.22 Raflesia titanThe arum titan atau Amorphophallus titanum dari amorphos Yunani Kuno, tanpa bentuk, phallos cacat, penis dan titan, raksasa adalah tanaman berbunga dengan perbungaan bercabang terbesar di dunia. Bunga tunggal terbesar ditanggung oleh arnoldii Rafflesia, perbungaan bercabang terbesar di kerajaan tanaman milik Talipot sawit, Corypha umbraculifera.

Rafflesia Arnoldi

Gambar 2.2.23 Raflesia arnoldiMerupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini.

Page 12: Pengamatan Rafflesia Padma

Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Rafflesia patma

Gambar 2.2.24 Raflesia patmaRafflesia patma adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini pertama kali dikumpulkan dari pulau Indonesia Kembangan, terletak di lepas pantai Samudera Hindia dari Jawa. Nama ini berasal dari patma, vernakular Jawa nama tanaman.

Rafflesia lobata

Gambar 2.2.25 Raflesia lobataRafflesia lobata adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah endemik ke pulau Panay Filipina, khususnya pegunungan provinsi Antique dan Iloilo. Ini adalah spesies kedua direkam dari pulau Panay. Salah satu fitur yang paling khas dari Rafflesia lobata adalah bahwa beberapa populasi memiliki bunga dengan diafragma lobed yang terbuka ke luar.

BAB IIIPEMBAHASANSpesies Bunga Raflesia patma

Gambar 3.1.1 Raflesia Patma yang mekar

Page 13: Pengamatan Rafflesia Padma

Adapun klasifikasi ilmiahnya yaitu ;       

Klasifikasi ilmiah      

Kerajaan:    Plantae       Divisi:    Magnoliophyta       Kelas:    Magnoliopsida       Ordo:    Malpighiales       Famili:    Rafflesiaceae       Genus:    RafflesiaR.Br.           Spesies   

Raflesia patma adalah salah satu bunga langka yang unik karena baunya dan indah, dikenal dalam dunia botani dan merupakan satu diantara lima belas jenis yang ada di Indonesia. Nama bunga  ini berasal dari patma, vernakular Jawa nama tanaman. Habitat dari bunga Raflesia ini adalah daerah tipe hutan pantai dan hutan hujan tropika dataran rendah (ekoton). Jenis tanah yang cocok untuk ditumbuhi bunga Raflesia patma adalah jenis tanah regosol, tekstur tanah yaitu lempeng berpasir, konsistensi tanah gembur, PH tanah agak masam sampai dengan netral, curah hujan antara 3685 mm/tahun, kelembaban 85-94% dan suhu optimal yaitu 32,5oC.Dalam kehidupannya Raflesia patma memiliki suatu bentuk asosiasi yang berperan sebagai tumbuhan inang. Raflesia patma tergolong tumbuhan rumah dua, yaitu terdiri dari bunga betina dan bunga jantan dimana dalam penyerbukannya memerlukan perantara yaitu dibantu oleh spesies lalat seperti Lucia SP, Protocaliphora sp, Sarcopharga sp, Drosophylla sp. Dan penyebaran lain dapat dilakukan oleh hewan-hewan yang memakan kelopak bunganya sendiri dimana buah dari bunga Raflesia patma dapat tersebar dengan perantara kaki hewan tersebut, hewan itu diantaranya adalah rayap tanah, semut merah, babi hutan, landak, tupai dan muncak.

Gambar 3.1.2 Raflesia Patma yang dimakan oleh pemangsa (landak dari gua parat)Ciri khusus bunga raflesia - Tumbuhan ini banyak ditemui di hutan Sumatera bagian selatan  terutama Bengkulu, Ciri khusus bunga Raflesia yang membedakan dengan bunga bangkai secara awam adalah bentuknya yang melebar (bukan tinggi) dan berwarna merah. Ketika mekar, bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan tinggi 50 cm.Raflesia patma yang berada di Cagar Alam Pangandaran adalah tanaman endemik asli Indonesia dimana bunga ini tidak dapat tumbuh disembarang tempat di Cagar Alam Pangandaran, bunga ini hanya tumbuh pada lima titik yang berada di Cagar Alam Pangandaran diantaranya berada 100 m dari air terjun Cagar Alam

Page 14: Pengamatan Rafflesia Padma

Pangandaran dan sekitar 1 km dari pintu masuk Cagar Alam melalui pantai timur yang kelompok kami teliti dan melakukan observasi. Setelah diamati ternyata baunya yang khas dapat tercium hingga 10 m jika bunga tersebut mekar sempurna.Ciri Khusus Bunga Raflesia patmaBunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun daunBunga raflesia memiliki 5 mahkotaDi dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat bunga sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga.Keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan.Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari, setelah itu rafflesia akan layu dan mati.Rafflesia merupakan tumbuhan parasit obligat pada tumbuhan merambat (liana) tetrasigma dan tinggal di dalam akar tersebut seperti tali.Sampai saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.Bunga Rafflesia patma  tentu sudah terkenal. Nah, ada 7 fakta tentang bunga langka ini.

Gambar 3.1.3 Raflesia patma yang mekar1. Rafflesia patma  adalah satu dari 30 jenis bunga rafflesia yang ada di dunia. Dari jumlah itu, 15 jenis ada di Indonesia.2. Nama Rafflesia diambil dari nama Thomas Stamford Raffles. Ahli botani dari Inggris ini pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada tahun 1811-1816.3. Menurut Penelitian, habitat asli bunga Rafflesia ada di Pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah dan Cagar Alam Leuweung Sancang, Garut Jawa Barat .4. Rafflesia patma  adalah jenis tanaman parasit yang tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Satu-satunya bagian yang disebut tanaman adalah jaringan yang tumbuh pada tanaman inang merambat yaitu Tetrastigma.5. Jangan salah, ya. Rafflesia patma  tidak sama dengan bunga raksasa Rafflesia arnoldi . Diameter bunga Rafflesia patma sekitar 25 sampai 30 sentimeter. Bunga ini punya lubang seperti mulut gentong dan memiliki lima daun mahkota. Di dasar bunga terdapat sebentuk duri yang berisi benang sari atau putik. Bunga ini berbau busuk dan hanya mekar 5 sampai 7 hari, setelah itu layu dan mati.6. Rafflesia patma  menjadi tanaman langka karena proses pertumbuhannya sangat perlahan dan kadang-kadang mencapai 2 tahun untuk berbunga.7. Rafflesia patma  pertama ditemukan tahun 1825 di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah. Tahun 1929, tumbuhan ini berhasil ditanam di Kebun Raya Bogor ,Jawa Barat.

Perkembangbiakan Bunga Raflesia patma

Page 15: Pengamatan Rafflesia Padma

Perkembangbiakan bunga raflesia sangatlah susah karena bunga ini tidak dapat tumbuh diluar habitat aslinya. Kebun Raya Bogor adalah salah satu hutang lindung yang telah meneliti tentang bunga Raflesia patma Cagar Alam Pangandaran dan membawa inang dari Cagar Alam Pangandaran dan baru berhasil memekarkan bunga yang tidak dapat tumbuh diluar habitatnya selama 80 tahun lamanya.Berbunganya Rafflesia patma di Kebun Raya Bogor pada Senin dan Selasa (21-22/6/2010) menambah catatan keberhasilan teknik grafting atau menyambung akar tumbuhan inang dalam konservasi eks-situ bunga itu.Tantangan Kebun Raya Bogor berikutnya adalah menemukan cara budidaya Rafflesia patma (Rafflesia patma blume).Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Mustaid Siregar menjelaskan, dua Rafflesia patma yang mekar pada 3 Juni dan 22 Juni adalah bunga parasit yang membutuhkan tumbuhan inang untuk tumbuh dan mekar."Tumbuhan inang bagi Rafflesia patma adalah Tetrastigma sp. Pada 2004, kami mengambil akar Tetrastigma dari habitat asli  bunga patma di Pangandaran, yang kemudian disambung dengan akar Tetrastigma yang telah tumbuh di Kebun Raya Bogor dengan teknik grafting," kata Siregar di Bogor, Selasa.Siregar menjelaskan, akar Tetrastigma yang diambil dari Pangandaran tahun 2004 itu diduga telah terinfeksi bibit Rafflesia patma secara alami. "Kami juga mengintervensi akar dari Pangandaran dengan inokulasi, atau menaburkan biji Rafflesia patma dalam akar itu. Setelah mengalami sejumlah perlakuan, dalam bulan Juni ada dua Rafflesia patma yang mekar. Akan tetapi, kami tidak tahu apakah bunga yang mekar itu berasal dari infeksi alami, atau dari perlakuan inokulasi," kata Siregar.Botanis PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, Melani Kurnia Riswati menyatakan, efektivitas teknik grafting dalam membungakan Rafflesia patma lebih tinggi daripada teknik setek. "Selain grafting, kami juga menanam sejumlah setek akar Tetrastigma di tiga lokasi di Kebun Raya Bogor. Pada setek tidak pernah muncul kenop atau bakal bunga Rafflesia patma," katanya.Rafflesia patma yang mekar Senin dan Selasa berwarna merah dengan bercak putih di kelima cuping (perigone) yang tersusun melingkar menyerupai teratai. Pada Selasa siang, diameter terpanjang cuping bunga mencapai 28 cm, dan tinggi keseluruhan mencapai 16 cm.Di tengah kelima cuping itu terdapat sebentuk periuk yang tingginya berkisar 10 cm dengan lubang berdiameter sekitar 7 cm. Di dalam "periuk" itu terdapat sebentuk mangkok dengan sejumlah duri yang terlihat dari lubang periuk. Rafflesia patma yang mekar pekan ini ukurannya lebih kecil daripada yang mekar 3 Juni lalu, tetapi warna merahnya lebih pekat.Tetap sarat misteri Siregar menyatakan, kendati sudah ada dua Rafflesia patma yang mekar bulan ini, bunga itu tetap sarat misteri."Kami belum tahu bagaimana cara membudidayakannya. Kami juga belum tahu kenapa grafting Tetrastigma di dua lokasi percobaan lainnya gagal menumbuhkan Rafflesia patma. Meskipun demikian, mekarnya Rafflesia patma di luar habitatnya itu baru pertama kali terjadi dan proses mekarnya terdokumentasi lengkap," kata

Page 16: Pengamatan Rafflesia Padma

Siregar.Botanis PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, Sofi Mursidawati mengatakan, mekarnya bunga Rafflesia patma itu melanjutkan sejarah keberhasilan Kebun Raya Bogor memekarkan bunga jenis raflesia pada 1929. "Bunga raflesia yang berbunga pada 1929 itu adalah spesies Rafflesia rochusenii, spesies yang berbeda dari Rafflesia patma. Ukuran Rafflesia rochusenii lebih kecil dari Rafflesia patma,” kata Sofi.Sofi berharap, mekarnya Rafflesia patma itu akan meluruskan kesesatan informasi yang menyamakan bunga raflesia dengan bunga bangkai. "Ini bunga yang berbeda dengan bunga bangkai atau Amorpophallus titanum yang mekar di Kebun Raya Bogor dua bulan lalu. Bunga bangkai bukan bagian keluarga bunga raflesia, melainkan masyarakat sering salah mengira bunga bangkai sebagai raflesia karena keduanya sama-sama mengeluarkan bau busuk," kata Sofi.

Tahapan Mekarnya Bunga Rafflesia patma di Cagar Alam Pangandaran ;KNOP (KUNCUP)

Gambar 3.1.4 Raflesia patma knop (kuncup)KNOP MEMBESAR

Gambar 3.1.5 Raflesia patma knop membesar

HELAI PERIGON MULAI MUNCUL

Gambar 3.1.6 Raflesia patma helai porigon mulai muncul

HELAI PERIGON MULAI MUNCUL (2-3 HARI AKAN MEKAR)

Gambar 3.1.7 Raflesia patma helai porigon mulai muncul

MEKAR SEMPURNA

Gambar 3.1.8 Raflesia patma mekar sempurnaMULAI MEMBUSUK (MEKAR 4-5 HARI)

Gambar 3.1.9 Raflesia patma mulai membusuk (mekar 4-5 hari)MEMBUSUK

Gambar 3.1.10 Raflesia patma membusuk

Populasi dan Persebaran Bunga Raflesia patmaRafflesia patma pertama kali ditemukan pada tahun 1825 di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah ini seperti jenis-jenis rafflesia lainnya tidak dapat tumbuh sendiri. Rafflesia patma tumbuh pada akar dan batang inang Tetrastigma lanceolarium dan Tetrastigma papillosum.

Page 17: Pengamatan Rafflesia Padma

Rafflesia patma merupakan satu diantara 15 jenis (spesies) rafflesia yang terdapat di Indonesia. Rafflesia patma mempunyai ukuran bunga berdiameter antara 25-30 cm. Bunganya mempunyai lima kelopak berwarna jingga muda agak pucat (salem). Yang membedakan dengan jenis rafflesia lainnya, warna bunganya yang cenderung lebih pucat. Ciri khas lainnya adalah adanya duri-duri yang terdapat pada diktus.Bunga Raflesia patma pertama ditemukan di Cagar Alam Pangandaran oleh pemandu dan Aple Man pada abad ke-30, bunga ini ditemukan pada akar pohon dan diteliti oleh orang dari Belanda. Dengan ditemukannya bunga ini dikawasan Cagar Alam menjadikan kawasan ini diberi nama Cagar Alam yang tadinya hanya kawasan hutan buru.Bunga Raflesia patma Terancam PunahBunga Raflesia patma terkenal dengan jenis bunga yang tidak dapat tumbuh diluar habitat aslinya, meskipun bunga ini dapat mekar di Kebun Raya Bogor mekarnya itu memerlukan waktu penelitian sampai 80 tahun lamanya. Meski telah membawa inang dari kawasan Cagar Alam Pangandaran namun bunga ini tetap susah untuk dapat mekar, dan mekarnya di Kebun Raya Bogor menjadi keunikan, keindahan dan menjadi daya tarik pengunjung untuk melihatnya. Mekarnya yang hanya lima hari dan membutuhkan 6 bulan untuk dapat tumbuh menjadikan bunga ini terancam punah, ditambah lagi adanya beberapa predator yang bila tidak dihentikan maka akan mengancam pertumbuhan bunga Raflesia patma yang sangat langka itu.Beberapa predator yang suka memakan bunga Raflesia patma yaitu, landak, babi hutan, ada juga beberapa serangga seperti semut merah namun justru dengan adanya para predator ini menjadikan penyebaran tersendiri untuk tumbuhnya bunga Raflesia patma pada akar pohon.

Upaya Pelestarian Bunga Raflesia patmaBeberapa cara untuk melakukan pelestarian bunga Raflesia patma diantaranya dengan :Segera memberi pelindung (kawat) pada bunga Raflesia patma yag ditemukan untuk menghindarkan dari serangan predatorMenjaga dan memelihara keseimbangan lingkunganDengan mencoba menanamkan inang bunga Raflesia patma pada akar dan batang inang Tetrastigma lanceolarium dan Tentrastigma papilosum.

BAB IVPENUTUP

4.1 Simpulan Bunga Raflesia patma merupakan tanaman endemik asli Indonesia yang

Page 18: Pengamatan Rafflesia Padma

ditemukan oleh Aple Man seorang dari Belanda di Cagar Alam Pangandaran adalah salah satu spesies yang langka yang ada di Indonesia. Pada masa ini bunga raflesia sudah termasuk kedalam daftar tumbuhan langka yang sudah terancam punah karena pertumbuhannya yang lambat, adanya banyak predator yang memakan dan karena susahnya hidup diluar habitat aslinya. Pemerintah telah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap melestarikannya.Bunga raflesia yang memiliki ciri khas bunga berukuran besar dan berbau bangkai yang khas menjadikan bunga ini sebagai bunga yang banyak mengundang decak kagum setiap orang yang melihatnya. Namun perkembangbiakan yang tidak dapat tumbuh disembarang tempat menjadikan bunga ini bunga yang sulit diperlihatkan.Bunga Raflesia patma berhasil berada diluar habitat aslinya yaitu di Kebun Raya Bogor setelah dilakukan penelitian selama delapan puluh tahun lamanya yang membawa inangnya dari Cagar Alam Pangandaran.

4.2 SaranKami selaku penyusun menyarankan pada seluruh masyarakat agar selalu menjaga kekayaan alam yang kita miliki ini, dengan cara menjaga kelestarian mengenai flora umumnya dan khususnya bunga Raflesia patma. Yang kita lakukan awalnya di mulai dari hal yang sangat kecil hingga hal yang lebih besar.Kami selaku penyusun mengharapkan agar kita selaku warga masyarakat dapat menjaga keseimbangan didalam kehidupan yaitu dengan memelihara dan mencintai lingkungan sendiri agar tidak rusak dan dapat terjadi timbal balik yang baik dari lingkungan untuk kita semua. Contoh kecilnya memisahkan sampah organik dan anorganik agar tanah tetap terjaga kesuburan dan keseimbangannya.Kami selaku penulis menghimbau kepada Dinas Kehutanan dan para penjaga Cagar Alam Pangandaran agar dapat lebih memerhatikan bunga langka Raflesia patma dengan cara, memberi tanda pada bunga dengan kawat, kayu dan sebagainya agar bunga dapat tumbuh dan tidak dapat dimangsa oleh predator seperti landak dan babi hutan.

LAMPIRAN-LAMPIRANDokumentasi-dokumentasi :

Gambar : beberapa bentuk Bunga Raflesia PATMA

Gambar bunga yang mekar

Gambar : Bunga Raflesia patma yang ditemukan dan dilindungi kawat

Gambar : Bibit bunga Raflesia patma yang sangat kecil (1.5 cm)

Page 19: Pengamatan Rafflesia Padma

Gambar : Bibit bunga Raflesia patma ( 2 cm )

Gambar : Kuncup bunga Raflesia patma ( 18 cm )

Gambar : Kuncup bunga Raflesia patma yang telah membusuk ( 15 cm )  Gambar : Kuncup bunga Raflesia patma ( 16 cm )

Gambar : Bunga Raflesia patma yang dimakan predator landak ( 22 cm )

Gambar : Lubang bunga Raflesia patma yang dimakan predator

Gambar : Bunga raflesia yang telah membusuk

Gambar : Bunga Raflesia patma yang ditemukan dan dilindungi kawat