Pengamatan Musuh Alami Hama

17
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU HAMA TUMBUHAN DASAR Pengamatan Musuh Alami Hama Disusun oleh : Agus Fitriani T (A34070002) Aminudi (A34070003) Andrixinata (A34070016) Van Basten T (A34070019) Erika Rosminim (A34070022) Fitriani br Milala (A34070025) Dosen pengajar : Dr. Ir. Nina Maryana, Msc. DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN

Transcript of Pengamatan Musuh Alami Hama

Page 1: Pengamatan Musuh Alami Hama

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU HAMA TUMBUHAN DASAR

Pengamatan Musuh Alami Hama

Disusun oleh :

Agus Fitriani T (A34070002)

Aminudi (A34070003)

Andrixinata (A34070016)

Van Basten T (A34070019)

Erika Rosminim (A34070022)

Fitriani br Milala (A34070025)

Dosen pengajar :

Dr. Ir. Nina Maryana, Msc.

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

Page 2: Pengamatan Musuh Alami Hama

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hama adalah tiap hewan yang mengganggu atau merusak tanaman dan

menyebabkan kerugian ekonomis. Setiap spesies serangga termasuk serangga

hama sebagai bagian dari kompleks komunitas yang dapat diserang atau

menyerang organisme lain. Bagi serangga yang diserang organisme penyerang

kemudian disebut “musuh alami ”. Sebenarnya secara ekologik istilah tersebut

kurang tepat karena adanya musuh alami tidak tentu merugikan bagi kehidupan

serangga terserang. Hampir semua kelompok organisme dapat berfungsi sebagai

musuh alami serangga hama termasuk binatang vertebrata, nematoda, organisme

mikro, invertebrata di luar serangga. Kelompok musuh alami yang paling penting

adalah dari golongan serangga sendiri. Dilihat dari fungsinya musuh alami dapat

kita kelompokkan menjadi parasitoid, predator, dan patogen.

Parasit adalah binatang yang hidup di atas atau di dalam binatang lain

yang lebih besar yang merupakan inangnya sedangkan parasitoid adalah serangga

yang memarasit serangga atau binatang arthropoda yang lain. Parasitoid bersifat

parasitik pada fase pradewasanya sedangkan pada fase dewasa mereka hidup

bebas tidak terikat pada inangnya. Untuk dapat mencapai fase dewasa suatu

parasitoid hanya memerlukan satu inang. Parasitoid dapat menyerang setiap instar

serangga meskipun instar dewasa yang paling jarang terparasit.

Oleh induk parasitoid telur dapat diletakkan pada permukaan kulit inang

atau dengan tusukan ovipositornya telur langsung dimasukkan dalam tubuh inang.

Larva yang keluar dari telur menghisap cairan inangnya dan menyelesaikan

perkembangannya dapat dari luar tubuh inang (sebagai ektoparasid) dan sebagian

besar dari dalam tubuh inang (sebagai endoparasid) bagi generasi berikutnya. Ada

spesies parasitoid yang hanya digunakan oleh satu parasitoid untuk dapat

melengkapi perkembangannya sampai fase dewasa pada satu inang. Parasitoid

semacam ini disebut parasitoid soliter. Sedangkan parasitoid gregarius adalah

jenis parasitoid yang lebih dari satu individu dapat hidup bersama-sama dalam

tubuh satu inang. Banyak famili yang hidup sebagai parasitoid soliter salahnya

Page 3: Pengamatan Musuh Alami Hama

famili dari Ichneumonid dan banyak juga famili parasitoid yang hidup sebagai

parasitoid gregarius seperti famili braconid dan Chalcidoid. Ada 6 ordo dengan 86

famili serangga yang tercatat sebagai parasitoid yaitu Coleoptera, Diptera,

Hymenoptera, Lepidoptera, Neuroptera, dan Strepsiptera. Namun dua ordo yang

terpenting yaitu hymenoptera dan diptera. Dalam ordo hymenoptera yang

terbanyak mengandung parasitoid adalah famili Ichneumonidae, Braconidae, dan

beberapa famili yang termasuk chalcidoidea. Sedangkan pada ordo Diptera Famili

tachinidae merupakan famili yang terpenting.

Tujuan

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui spesies-spesies serangga

parasitoid yang memarasiti inangnya, mengetahui tingkat parasitasi yang

disebabkan oleh serangga parasitoid, dan mengetahui keefektifan parasitoid

sebagai musuh alami dalam pengendalian.

Page 4: Pengamatan Musuh Alami Hama

BAHAN DAN METODE

Pada praktikum kali ini digunakan bahan dan alat berupa larva/ pupa

penggulung daun pisang, larva/ pupa Nymphalidae pada tanaman hias, larva lalat

buah pada belimbing, wadah plastik berkasa untuk pemeliharaan (rearing),

tabung film dengan alkohol, kuas kecil, label.

Untuk melakukan percobaan ini, serangga pradewasa pada berbagai

tanaman inang diambil dan dimasukkan ke dalam tabung plastik. Bila serangga

masih dalam stadium larva maka perlu disediakan tanaman inangnya untuk

pemeliharaan di laboratorium.

Serangga inang yang dikumpulkan untuk setiap grup minimal sepuluh

ekor inang. Di laboratorium, serangga inang dipindahkan ke wadah plastik

berkasa. Wadah diberi label dan inang dipelihara hingga imago parasitoid keluar.

Waktu yang diperlukan akan berbeda pada setiap percobaan.

Pengamatan dilakukan setiap hari meliputi ; kapan imago hama parasitoid

keluar, berapa jumlah imago hama atau parasitoid yang keluar tersebut.

Tingkat parasitisasi parasitoid dihitung dengan rumus

Tingkat Parasitisasi :

Tentukan apakah parasitoid bersifat soliter (satu parasitoid per inang) atau

gergarius (lebih dari 1 parasitoid per inang). Khusus pada parasitoid lalat buah,

diasumsikan parasitoid bersifat soliter.

Parasitoid yang keluar diidentifikasi hingga tingkat famili dengan acuan buku

kunci identifikasi atau dapat bertanya kepada asisten atau dosen.

\

Jumlah inang yang terparasit

Jumlah inang yang diamati

X 100 %

Page 5: Pengamatan Musuh Alami Hama

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan :

Data Kelompok 1

Tanaman Inang :Belimbing

Inang :Lalat Buah

Parasitoid :Famili Braconidae, Opius sp. (parasitoid larva

instar terakhir)

Jumlah parasitoid : 3 ekor

Jumah inang yang keluar : 22 ekor lalat buah (tidak ada parasit)

Tingkat parasitisasi :

Data kelompok 2

Tanaman Inang : Tanaman hias melati Jepang

Inang : Ordo Lepidoptera ; famili Nymphalidae

Fase Awal Imago

Telur 3 -

Larva kecil 6 -

Larva Besar 10 8

Page 6: Pengamatan Musuh Alami Hama

Pupa 1 1

Tidak ada yang terparasiti :

Data Kelompok 3

Tanaman Inang : Tanaman hias melati Jepang

Inang : Ordo Lepidoptera ; famili Nymphalidae

Jenis Awal Larva Pupa Yang Masih Hidup

Larva Kecil 10 2 3 5

Larva Besar 12 1 4 7

Telur 27 12 9 6

Tingkat parasitisasi :

Larva mati dalam keadaan bentuk tetap akan tetapi warna lebih hitam

Pupa kehitaman, busuk dan berbau

Data Kelompok 4

Tanaman inang : Daun pisang

Inang : Erionota thrax

Page 7: Pengamatan Musuh Alami Hama

Jenis Awal Larva kecil Larva besar Pupa Imago

Telur - - - - -

Larva kecil 6 6 3 3 -

Larva besar - - - - -

pupa 4 - - - 4

Tingkat parasitisasi :

Data Kelompok 5

Tanaman inang : Pisang

Parasitoid : Ordo Diptera ; family Tachinidae

Pengamatan Keterangan

8-12 April 2009 Larva

13 April 2009 Sebagian larva menunjukkan akan menjadi pupa

14 April 2009 Terdapat 2 larva setengah pupa

15 April 2009 3 larva yang setengah pupa dan sebagian yang lain masih

larva

16 April 2009 3 larva berpupa, dan yang ainnya masih setengah pupa

17 April 2009 Belum ada parasitoid, semua laeva menjadi pupa

Page 8: Pengamatan Musuh Alami Hama

18-25 April 2009 Masih dalam stadium pupa

26 April 2009 1 pupa bercendawan

27 April 2009 3 pupa mati dalam keadaaan setengan imago

28 April 2009 2 imago keluar Hesperiidae

29 April 2009 Tidak ada perubahan yang lain menunjukkan tanda mati,

yaitu pupa kering dan basah

Tingkat parasitisasi :

Data Kelompok 6

Tanaman inang : Pisang

Serangga Inang : Erionata thrax (ulat penggulung daun pisang)

Parasitoid : Ordo Diptera ; family Tachinidae

Larva 3 ekor : Terparasiti semua

Pupa 5 ekor : Tiga ekor terparasit

Pembahasan

Parasitoid ialah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat

hidupnya dengan bergantung pada atas di organisme inang tunggal yang akhirnya

membunuh (dan sering mengambil makanan) dalam proses itu. Sekitar 10%

spesies serangga yang tadi dijelaskan adalah parasitoid. Tak umum bagi parasitoid

sendiri bertindak sebagai inang untuk anak parasitoid lainnya. . Ada tiga bentuk

partenogenesis yang dijumpai pada parasitoid, yaitu thelyotoky (semua

Page 9: Pengamatan Musuh Alami Hama

keturunannya betina diploid tanpa induk jantan), deuterotoky (keturunannya

sebagian besar betina diploid yang tidak mempunyai induk jantan dan jarang

ditemukan jantan haploid), dan arrhenotoky (keturunan jantan haploid tidak

mempunyai induk jantan, dan keturunan betinanya berasal dari induk betina dan

jantan (diploid).

Sebagian besar parasitoid ditemukan di dalam dua kelompok utama

bangsa serangga, yaitu Hymenoptera (lebah, tawon, semut, dan lalat gergaji) dan

bangsa Diptera (lalat beserta kerabatnya). Meskipun tidak banyak, parasitoid juga

ditemukan pada bangsa Coleoptera, Lepidoptera, dan Neuroptera. Sebagian besar

serangga parasitoid yang bermanfaat adalah dari jenis-jenis tawon atau lalat.

Inang dari lalat buah adalah tanaman belimbing, tanaman ini umumnya

diparasiti oleh Opius Chromatomyiae (Ordo : Hymenoptera ; Fam : Braconidae).

Parasitoid ini terjadi pada tahap larva instar terakhir. Dari praktikum yang

dilakukan oleh kelompok 1 ditemukan 3 ekor parasitoid, dan dari sekian lalat

buah yang diamati terdapat 22 ekor lalat buah lainnya tidak terparasit.

Family : Braconidae

Kelas : Insekta

Ordo : Hymenoptera

Genus : Opius

Species : Opius Chromatomyiae (Braconidae)

Pada pengamatan dengan tanaman inang daun pisang, terdapat hama

Erionota thrax (Lepidopytera: Hesperiidae). Ada tiga kelompok yang melakukan

pengamatan dengan inang Erionota thrax pada daun pisang. Berdasarkan

pengamatan selama dua minggu, pada pengamatan yang dilakukan kelompok

empat ditemukan bahwa terdapat parasitoid berupa Tachinidae (Diptera) sebanyak

>15 ekor perlarva dan Ichneumonidae (Hymenoptera) sebanyak >8 ekor perlarva.

Pada pupa hanya ditemukan parasitoid berupa Ichneumonnidae sebanyak 12 ekor

perlarva. Parasitoid yang terdapat pada tanaman pisang ini bersifat gregarius. Hal

Page 10: Pengamatan Musuh Alami Hama

tersebut terlihat dari keberadaan rata-rata lebih dari 10 ekor perlarva. Pengamatan

yang dilakukan kelompok lima menunjukkan adanya parasitoid yaitu Pediobilus

erionotae pada larva dan pupa Erionota thrax. Untuk pengamatan yang dilakukan

kelompok enam ada tiga ekor larva yang terparasit dan dari lima pupa ada tiga

yang terparasiti. Parasitoid yang ditemukan adalah dari ordo Diptera, famili

Tachinidae. Dari ketiga pengamatan tersebut, parasitoid yang menyerang Erinota

thrax adalah Tachinidae (Diptera), Ichneumonidae (Hymenoptera), dan

Pediobilus erinotae.

Spesies : Pediobilus erinotae (HYM) Family : Ichneuimonidae (HYM)

Family : Tachinidae (Diptera)

Untuk tanaman hias melati Jepang, hama yang diamati parasitoidnya

adalah Nymphalidae (Lepidotera). Ada dua kelompok yang melakukan

pengamatan terhadap Nymphalidae. Berdasarkan pengamatan, tidak ditemukan

parasitoid pada serangga ini. Hal ini dikarenakan pada saat pengambilan sampel

dari lapang, beberapa hari sebelumnya turun hujan sehingga parasitoid tercuci.

Tingkat parasitisasi dari tanaman ini adalah nol karena tidak ditemukan adanya

parasitisasi.

Page 11: Pengamatan Musuh Alami Hama

Gambar larva (kiri) dan Pupa

Nymphalidae (kanan)

Ordo : Lepidoptera

Secara keseluruhan Parasitoid pada Erionota thrax memiliki tingkat

parasit yang paling tinggi karena Erionota thrax sangat rentan terhadap parasitoid

pada fase larva maupun pada fase pupa.

KESIMPULAN

Salah satu cara pengendalian hayati khususnya hama adalah dengan

menggunakan musuh alami. Musuh alami dapat berupa parasitoid, predator, dan

patogen. Musuh alami yang diamati pada praktikum kali ini adalah parasitoid.

Parasitoid yang menyerang Erionota thrax adalah Ichneumonidae, Tachinidae,

dan Pediobius erionotae. Tingkat parasitisasi pada serangga ini sebesar 80% dan

merupakan yang paling tinggi. Parasitoid yang menyerang lalat buah adalah

Braconidae dengan tingkat parasitisasi 12%. Dan pada Nymphalidae tidak

Page 12: Pengamatan Musuh Alami Hama

ditemukan parasitoid sehingga tingkat parasitisasinya nol. Dengan begitu,

parasitoid yang efektif digunakan sebagai musuh alami adalah Tachinidae dan

Ichneumonidae yang menyerang lalat buah.

DAFTAR PUSTAKA

L. G. E. Kalshoven. 1981. Pest of Crops in Indonesia. English translation by P. A

Van der Laan. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Matheson, Robert.1951.Entomology.Ed-2. New York: Comstock Publishing

Company,Inc.

Pracaya. 1999. Hama Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.

Page 13: Pengamatan Musuh Alami Hama

Triplehorn, Charles A., Norman F. Johnson.2005. Borror and delong’s

Introduction to the Study of Insectst. Ed-7. New york:Thomson

learning,Inc.

Untung, Kasumbogo.2001. Pengantar Pengelolaan Hama Terpada. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.