Pengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleks
Click here to load reader
-
Upload
lingga-arum -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
Transcript of Pengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleks
LAPORAN PRAKTIKUM KONTROL OTOMATIK
PENGAMATAN BENTUK SINYAL OUTPUT UNTUK SISTEM
YANG KOMPLEKS (RUMIT)
Disusun Oleh :
Lingga Arum Puspita
(121611054)
Kelas : 1-B
D3 TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA
JURUSAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
A. Tujuan
Mengetahui bentuk sinyal output untuk sinyal yang kompleks
B. Alat – alat yang digunakan
1. Komputer PC
2. Software MATLAB Simulink
C. Langkah Percobaan
1. Buka window dan klik menu MATLAB
2. Klik File menu New Model.
3. Klik icon Simulink pada layar menu (untuk menampilkan command
pemodelan)
4. Susun rangkaian sesuai dengan diagram blok dengan cara mendrag komponen yang
ada di Simulink Library browser ke tampilan model simulink.
5. Double klik input step, dan masukkan nilai step time = 0, initial value = 0, final
value = sesuai percobaan (step = U1 dan step1 = U2), dan sample time = 0.
6. Double klik gain, rubah datanya menjadi seperti gambar di bawah
Percobaan 1
7. Untuk melihat respon output pada Display, klik Atau klik menu simulation start
dan untuk melihat grafik, double klik scope. Setelah itu, catat nilai yang di dapat
pada display dan amati grafiknya.
D. Hasil Pengamatan
input output error
U1 1 0.1216 0.8784
U2 1 0.3444 0.6556
input output error
U1 1 0.3209 0.6791
U2 0 -0.06413 0.06413
input output error
U1 0 -0.1994 0.1994
U2 1 0.4086 0.5914
input output error
U1 0 0 0
U2 0 0 0
Percobaan 2
Hasil Percobaan
Pada scope nilai pada display = 1434. Pada scope 1 nilai pada display = -1384
Pada scope 2 nilai pada display = -3.016
Pada scope nilai pada display = 0.03534 Pada scope 1 nilai pada display = -0.1162
Percobaan 3
Pada scope 2 nilai pada display = 0.5478
Masukan command berikut:
>>T=0.2; a=0.1; z1=exp (-0.1*T); p1=exp (-T); K=(1-p1)/(1-z1);
[t,x,y]=sim('nama file',20); plot(t,y(:,2)); hold on;
stairs(t,y(:,1))
T = 0.2 seconds
Percobaan 4
>>T=1; z1=exp (-0.1*T); p1=exp (-T); K=(1-p1)/(1-z1);
[t,x,y]=sim('nama file',20); plot(t,y(:,2)); hold on;
stairs(t,y(:,1))
T = 1 seconds
Masukan command berikut:
>>T=0.2; z1=exp (-0.1*T); p1=exp (-T); K=(1-p1)/(1-z1);
Dz=zpk(z1,p1,K,'Ts',T); G=zpk([], [0;-a],a); Gz=c2d(G,T);
GG=zpk(feedback(Gz*Dz,1)), step(GG)
Percobaan 5
Masukan command berikut:
>>opt=simset('RelTol',1e-8); Kp=200; Ki=10; [t,x,y]=sim('nama
file',10,opt); plot(t,y)
Kesimpulan
Nilai input dapat berpengaruh terhadap nilai output.
Error adalah hasil dari pengurangan input terhadap output.
Dengan rangkaian simulink yang sangat rumit hasil outputnya lebih halus dan tidak banyak
tangga tangga pada grafiknya.
Percobaan 6