Pengamatan Analisis Lemak

21
DESRIZAL A.A 240210120064 – TIP A2 V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Pigmen terdapat secara alami pada tanaman dan hewan, misalnya klorofil yang berwarna hijau, karoten berwarna jingga, dan mioglobin yang menyebabkan warna merah pada daging. Pigmen ini ada yang bersifat stabil dan ada pula yang tidak stabil atau sangat terpengaruh oleh perlakuan tertentu, misalnya klorofil bila dipanaskan. Praktikum kali ini berkaitan dengan pigmen yaitu sifat-sifatnya, pengaruh beberapa perlakuan terhadap pigmen, dan lainnya yang banyak berkenaan dengan kehidupan sehari-hari serta di industri pengolahan pangan. 5.1 Pengaruh Cara Pemasakan terhadap Klorofil Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas bersama-sama dengan karoten dan xantofil. Ada dua jenis klorofil yang telah berhasil diisolasi yaitu klorofil a dan klorofil b (Winarno, 1984). Klorofil a termasuk dalam pigmen yang disebut porofirin; hemoglobin juga termasuk ke dalamnya. Pada prinsipnya molekul klorofil sangat besar dan terdiri dari empat cincin pirol yang dihubungkan satu dengan lainnya oleh gugus metena membentuk sebuah molekul yang pipih. Pada karbon ke-7 terdapat residu propionat yang

description

Lemak pangan dianalisis

Transcript of Pengamatan Analisis Lemak

Page 1: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Pigmen terdapat secara alami pada tanaman dan hewan, misalnya klorofil

yang berwarna hijau, karoten berwarna jingga, dan mioglobin yang menyebabkan

warna merah pada daging. Pigmen ini ada yang bersifat stabil dan ada pula yang

tidak stabil atau sangat terpengaruh oleh perlakuan tertentu, misalnya klorofil bila

dipanaskan.

Praktikum kali ini berkaitan dengan pigmen yaitu sifat-sifatnya, pengaruh

beberapa perlakuan terhadap pigmen, dan lainnya yang banyak berkenaan dengan

kehidupan sehari-hari serta di industri pengolahan pangan.

5.1 Pengaruh Cara Pemasakan terhadap Klorofil

Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas

bersama-sama dengan karoten dan xantofil. Ada dua jenis klorofil yang telah

berhasil diisolasi yaitu klorofil a dan klorofil b (Winarno, 1984).

Klorofil a termasuk dalam pigmen yang disebut porofirin; hemoglobin

juga termasuk ke dalamnya. Pada prinsipnya molekul klorofil sangat besar dan

terdiri dari empat cincin pirol yang dihubungkan satu dengan lainnya oleh gugus

metena membentuk sebuah molekul yang pipih. Pada karbon ke-7 terdapat residu

propionat yang teresterifikasi dengan fitol dan rantai cabang ini bersifat larut

dalam lipid (Winarno, 1984).

Sampel bayam direbus dengan panci yang berbeda dan dengan perlakuan

ditutup dan dibuka. Diamati perubahan pH, warna, dan tekstur sebelum dan

sesudah pemanasan.

Menurut Winarno (1984), Dalam pemasakan bayam, terbentuk asam-asam

organik yang dapat menurunkan pH. Bila tutup panci dibuka, asam-asam itu dapat

teruapkan keluar panci dan warna hijau dapat dipertahankan. Namun hasil

pengamatan menunjukkan hasil yang berbeda.

Page 2: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Pemasan Terhadap Klorofil

Panci

Perlakuan

perebusan

Sebelum Pemanasan Sesudah Pemanasan

pH Warna Tekstur pH Warna Tekstur

Stainles Steel

Ditutup 6 hijau muda

Mudah patah

8 hijau tua (+)

lunak (+++)

Dibuka 6 hijau muda

Mudah patah

8 hijau tua (+++)

lunak (++)

Aluminium Ditutup 6 hijau muda

Mudah patah

8 hijau tua (++)

lunak (++)

Dibuka 6 hijau muda

Mudah patah

8 Hijau (++++) sedikit coklat

lunak (+)

(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2013)

pH bayam yang sudah dimasak pada semua perlakuan menjadi meningkat

dari 6 ke 8. Hal ini kemungkinan karena kesalahan praktikan dalam mengukur pH

atau ketidaktelitian alat. Warna bayam menjadi lebih tua daripada sebelum

dimasak dan tekstur bayam menjadi lebih lunak.

Menurut Winarno (1984), klorofil yang berwarna hijau dapat berubah

menjadi hijau kecoklatan dan mungkin berubah menjadi cokelat akibat substitusi

magnesium oleh hidrogen membentuk feofitin (klorofil yang kehilangan

magnesium).

5.2 Ekstraksi Pigmen Tanaman dengan Pelarut Lemak

Tabel 2. Tabel Hasil Pengamatan Ekstraksi PigmenSampel pH Warna

Nenas 4 kuning mudaBayam ungu 5 ungu kehitamanSemangka 5 MerahBayam 6 HijauBit 5 ungu tuaKol ungu 5 ungu tuaTerong 5 hijau kecoklatanBuncis 6 hijau tuaWortel 6 JinggaPepaya 6 Jingga

(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2013)

Page 3: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

Penambahan pelarut lemak yang dimaksud adalah senyawa yang dapat

melarutkan lemak yaitu senyawa yang bersifat nonpolar. Pada praktikum ini,

sampel yang digunakan adalah nenas, bayam ungu, semangka, bayam, bit, kol

ungu, terong, buncis, wortel, dan pepaya. mpelS disaring untuk mendapatkan

filtratnya. Warna pada masing-masing filtrat dibandingkan dan diukur pHnya.

Hasil pengamatan menunjukkan bayam, terong, dan buncis menghasilkan

warna hijau, hal ini disebabkan karena sampel-sampel tersebut mengandung

klorofil. Sampel nenas menghasilkan warna kuning muda karena mengandung

karotenoid jenis xantofil. Wortel dan pepaya menghasilkan warna jingga karena

mengandung karotenoid jenis β-karoten. Semangka mengasilkan warna merah

karena mengandung pigmen karotenoid jenis likopen, contoh lainnya yang

mengandung likopen adalah tomat. Bayam ungu, bit, dan kol ungu menghasilkan

warna ungu karena mengandung pigmen antosianin.

5.3 Pengaruh Asam, Basa, dan Logam pada Pigmen dan Sifat Fisik Bahan

Sampel atau bahan yang digunakan pada bagian ini sama seperti di bagian

sebelumnya. Setiap bahan dimasukkan ke dalam 6 buah tabung reaksi yang telah

diisi masing-masing aquades, FeCl3, CaCl3, NaHCO3, MgCl2, dan CH3COOH.

Tabel 3. Pengaruh Asam, Basa, Logam, dan Pigmen dan Sifat Fisik Bahan

Sampel Larutan Sebelum dipanaskan Sedang dipanaskan

Setelah pemanasan

pH Warna Tekstur Warna pH Warna TeksturNenas Akuades 4 Kuning

mudaKeras Kuning

pucat ++4 Putih +

+Lunak

FeCl3 2 Kuning muda

Keras Oranye 2 Oranye Lunak

CaCl3 4 Kuning muda

Keras Kuning pucat +++

3 Putih +++

Lunak

NaHCO3 9 Kuning muda

Keras Kuning 10 Kuning Lunak

MgCl2 4 Kuning muda

Keras Kuning pucat ++++

4 Putih ++++

Lunak

CH3COOH

3 Kuning muda

Keras Kuning pucat +

3 Putih + Lunak

Bayam Ungu

Akuades 7 Ungu Segar Merah ++ 6 Merah +

Layu

Page 4: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

FeCl3 2 Kuning tua Segar

Cokelat 2 KuningTua

Layu

CaCl3 6 UnguSegar

Merah ++++

5 Merah ++ Layu

NaHCO3 11 Ungu Segar Hijau 11 Hijau LayuMgCl2 6 Ungu

Segar Merah +6 Merah

+Layu

CH3COOH

5 UnguSegar Merah +++

3 Merah+++

Layu

Semangka Akuades 7 Merah ++++

Lunak + Bening 5 Bening Lunak ++

FeCl3 3 Merah keorenan

Lunak + Kuning muda ++

3 Kuning muda +

Lunak ++

CaCl3 5 Merah +++

Lunak + Bening 5 Bening Lunak ++

NaHCO3 9 Merah ++

Lunak + Oranye ++ 9 Oranye +

Lunak ++

MgCl2 5 Merah +

Lunak + Bening 5 Bening Lunak ++

CH3COOH

3 Merah +++++

Lunak + Oranye + 3 Bening Lunak ++

Bayam Akuades 6 Hijau Muda bening +++

Segar Hijau Muda bening ++

6 Hijau Muda bening +

Layu +

FeCl3 3 Hijau kekuningan +++

Segar Hijau kekuningan ++

3 Hijau kekuningan +

Layu +

CaCl3 6 Bening Segar Bening + 6 Bening ++

Layu +

NaHCO3 9 Hijau Bening +++

Segar Hijau Bening ++

9 Hijau Bening +

Layu +

MgCl2 5 Bening kehijauan +

Segar Bening kehijauan ++

6 Bening kehijauan +++

Layu +

CH3COOH

4 Bening +

Segar Bening ++ 4 Bening +++

Layu +

Bit Akuades 7 Merah +

Lunak + Merah ++ 6 Merah +++

Lunak ++

Page 5: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

FeCl3 2 Kuning +++

Lunak + Kuning ++ 2 Kuning + (agak menimpang ke coklat)

Lunak ++

CaCl3 6 Ungu + Lunak + Ungu ++ 4 Ungu +++

Lunak ++

NaHCO3 10 Ungu ++

Lunak + Ungu + 10 merah Lunak ++

MgCl2 6 Merah +

Lunak + Merah ++ 5 Merah keunguan

Lunak ++

CH3COOH

2 Ungu + Lunak + Ungu ++ 1 Ungu +++

Lunak ++

Kol Ungu Akuades 7 ungu tua

mudah patah

ungu tua 6 ungu tua +

lunak

FeCl3 2 coklat mudah patah

coklat 2 coklat keruh

lunak

CaCl3 6 ungu muda

mudah patah

ungu muda 5 ungu muda +

lunak

NaHCO3 9 biru mudah patah

hijau 10 hijau lunak

MgCl2 5 ungu muda +

mudah patah

umngu muda +

6 ungu muda +

lunak

CH3COOH

3 merah keunguan +

mudah patah

merah keunguan

3 merah keunguan

lunak

Terong Akuades 6 Coklat kehijauan

Lunak Coklat kehijauan

5 Coklat kehijauan

Lunak +

FeCl3 3 Coklat kehijauan

Lunak Coklat kehijauan

2 Coklat kehijauan

Lunak +

CaCl3 9 Coklat kehijauan

Lunak Coklat kehijauan

10 Coklat Lunak +

NaHCO3 10 Coklat kehijauan

Lunak Coklat 9 Coklat tua

Lunak +

MgCl2 5 Coklat kehijauan

Lunak Coklat kehijauan

5 Coklat --

Lunak +

CH3COOH

3 Coklat kehijauan

Lunak Coklat kehijauan

4 Coklat -

Lunak +

Buncis Akuades 7 hijau mudah hijau pucat 6 hijau Lunak

Page 6: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

patah ++ pucat +FeCl3 3 hijau mudah

patahcoklat 2 hijau

kecoklatan

Lunak

CaCl3 6 hijau mudah patah

lunak 5 hajau pucart+

Lunak

NaHCO3 9 hijau mudah patah

hijau pucat +

10 hijau Lunak

MgCl2 6 hijau mudah patah

hijau pucat +++++

5 hijau pucat ++++

Lunak

CH3COOH

3 hijau mudah patah

hijau pucat +++

4 hijau pucat +++

Lunak

Wortel Akuades 6 Orange Keras Orange 6 Orange Keras FeCl3 2 Orange Keras Orange 2 Orange

kecoklatan

Keras

CaCl3 6 Orange Keras Orange 5 Orange Keras NaHCO3 9 Orange Keras Orange 9 Orange Keras MgCl2 6 Orange Keras Orange 5 Orange Keras CH3COOH

3 Orange Keras Orange 3 Orange Keras

Pepaya Akuades 6 Oranye muda

lunak Oranye muda

6 Oranye muda

Lunak (+)

FeCl3 2 Oranye muda

lunak Oranye agak merah

1 Oranye agak merah

lunak (+)

CaCl3 6 Oranye muda

lunak Oranye muda

5 Oranye muda

lunak (+)

NaHCO3 7 Oranye muda

lunak Oranye muda

9 Oranye muda

lunak (+)

MgCl2 6 Oranye muda

lunak Oranye muda

5 Oranye muda

lunak (+)

CH3COOH

7 Oranye muda

lunak Oranye muda

9 Oranye muda

lunak (+)

(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2013)

Bayam, terong, dan buncis berwarna hijau karena mengandung klorofil.

Semangka, wortel dan pepaya berwarna merah dan oranye karena mengandung

karotenoid. Apabila klorofil terdapat pada keadaan asam dan pemanasan maka

warna hijau dapat berubah menjadi hijau kecoklatan dan mungkin berubah

Page 7: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

menjadi cokelat akibat substitusi magnesium oleh hidrogen membentuk feofitin

(klorofil yang kehilangan magnesium) (Winarno, 1984).

Di dalam karoten terdapat ikatan rangkap dua yang terkonyugasi dalam

molekul, setiap ikatan rangkap dua tersebut dapat berkonfigurasi cis atau trans.

Karotenoid dalam makanan biasanya dari jenis semua trans dan hanya kadang-

kadang saja terdapat senyawa mono-cis atai di-cis. Konfigurasi berpengaruh

terhadap warna, senyawa semua trans mempunyai jumlah ikatan cis yang

meningkatkan warna paling dalam dan mengakibatkan warna makin muda secara

perlahan-lahan. Faktor yang mempengaruhi perubahan ikatan dari cis menjadi

trasns adalah cahaya, panas, dan asam.

Antosianin dan antoxantin tergolong pigmen yang disebut flavonoid yang

pada umumnya larut dalam air. Flavonoid mengandung dua cincin benzena yang

dihubungkan oleh tiga atom karbon. Ketiga karbon tersebut dirapatkan oleh

sebuah atom oksigen sehingga terbentuk cincin di antara cincin benzena. Pada

suasana asam pigmen ini berwarna merah dan pada pH tinggi berubah menjadi

violet dan kemudian menjadi biru. Konsentrasi pigmen juga sangat berperan

dalam menentukan warna. Pada konsentrasi yang encer antosianin berwarna biru,

sebaliknya pada konsentrasi pekat berwarna merah dan konsentrasi biasa

berwarna ungu. Penambahan larutan asam dan basa dimana NaOH dan asetat

berpengaruh terhadap warna sampel yang semakin tua setelah dipanaskan.

Berbeda dengan larutan logam yang semuanya mengalami degradasi warna

menjadi lebih pucat. Hal ini dikarenakan larutan logam mengikat zat warna pada

sampel sehingga warna sampel memudar.

5.4 Pengawetan Warna Daging dan Pemeriksaan Kesegaran

A. Perubahan Warna Daging

Tabel 4. Tabel Pengamatan Perubahan Warna DagingPerlakuan Warna Tesktur

Didiamkan 20 menit merah alot (+)Akuades merah pucat alot (++)Akuades yang dipanaskan

coklat alot (+++)

(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2013)

Page 8: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

Dalam daging segar dan dengan adanya oksigen, terdapat suatu sistem

dinamik yang terdiri atas tiga pigmen, oksimyoglobin, myoglobin dan met

myoglobin. Reaksi yang terjadi adalah :

Mb + O2 MbO2

Dalam kedua pigmen itu, besi berada dalam bentuk besi(II), dan pada

oksidasi menjadi besi(III), senyawa menjadi metmyoglobin. Warna merah daging

segar disebabkan adanya oksimyoglobin, perubahan warna menjadi cokelat terjadi

dalam dua tahap :

MbO2 Mb Metmb

Oksimioglobin Mioglobin Metmioglobin

Fe2+ (merah) Fe2+ (merah jambu) Fe3+ (merah kecoklatan)

Oksimiglobin dipanaskan hemikrom (coklat)

O2 protein (globin) terdenaturasi

Fe 2+ Fe3+ (ferri)

Fe3+ pereduksi Fe 2+

sulfhidril (- SH)

Oksimyoglobin merupakan kompleks kovalen besi(II) myoglobin dan

oksigen. Oksimyoglobin dan myoglobin berada dalam kesetimbangan oksigen,

oleh karena itu nisbah pigmen bergantung pada tekanan oksigen. Bentuk

myoglobin yang teroksidasi adalah metmyoglobin yang tak dapat mengikat

oksigen.

Dalam daging terjadi oksidasi pigmen heme secara lambat dan terus-

menerus menjadi metmyoglobin. Senyawa yang mereduksi dalam jaringan

mereduksi metmyoglobin menjadi bentuk besi(II). Tekanan oksigen dipengaruhi

oleh bahan pengemas yang dipakai untuk daging. Dalam daging segar yang

terkena udara bebas, menunjukkan warna merah murup oksimyoglobin pada

permukaan. Di bagian dalam, myoglobin berada dalam keadaan tereduksi dan

daging berwarna lembayung gelap. Selama ada senyawa yang mereduksi dalam

Page 9: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

daging, myoglobin akan tetap berada dalam bentuk tereduksi. Jika senyawa yang

mereduksi habis, warna cokelat metmyoglobin akan menonjol. Jika terdapat

sulfhidril sebagai senyawa pereduksi, myoglobin dapat membentuk pigmen hijau,

disebut sulfmyoglobin.

Ketika daging segar mengalami pemanasan, protein dari pigmennya

mengalami denaturasi dan juga memproduksi warna coklat. Daging yang baik

adalah daging yang banyak terdenaturasi dan tetap berwarna merah selama

dilakukan pemanasan. Warna dari pigmen ini berubah, beberapa dapat kembali

lagi (reversible), yang disebabkan oleh oksigen, asam dari daging, kontak dengan

cahaya, dan kombinasinya menentukan warna pigmen yang dominan. Dalam

keadaan normal, warna pigmen berubah, warna dari daging ini bukan merupakan

indikasi bahwa daging tersebut baik dan segar atau nutrisi yang terkandung di

dalamnya.

B. Tes Kesegaran Daging

Pada Uji amoniak munculnya asap pada pengujian ini menunjukan

tingkat kesegaran daging. Semakin banyak asap maka mutu daging semakin

buruk. Munculnya asap pada daging menandakan daging mengeluarkan NH3 dari

protein daging yang mulai membusuk.

Uji H2S menunjukkan hasil yang negatif yaitu tidak timbul warna

hitam/coklat pada kerttas saring. Warna hitam/coklat pada kertas saring dalam

pengujian ini menunjukan bahwa kualitas daging telah berkurang. Warna

hitam/coklat pada kertas saring merupakan hasil reaksi dari Pb-asetat dengan H2S

dari daging dan akan membentuk PbS berwarna hitam.

C. Pengawetan Warna Daging

Tabel 5. Tabel Pengamatan Pengawetan Warna Daging

Tabung Perlakuan15 menit setelah

didimkanSetelah

Pemanasan1 NaNO3, NaNO2, Vit C + Akuades merah pucat (+++) kuning (+)2 NaNO3 + Akuades merah pucat Coklat3 NaNO2 + Akuades merah pucat (++) kuning (++)4 Vit C + Akuades merah pucat (+) kuning (+++)

(Sumber : Dokumentasi pribasi, 2013)Keterangan : + pada merah pucat menandakan warnanya semakin pucat

Page 10: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

+ pada kuning menunjukkan intensitas warna semakin meningkat

Curing daging adalah suatu proses yang dapat menghambat pertumbuhan

mikroorganisme melalui penggunaan garam dan pengendalian aktivitas air diikuti

dengan pemberian garam nitrit untuk mempertahankan warna daging.

Heme bereaksi dengan nitrit dalam campuran pengawet dalam proses

pengawetan daging. Kompleks nitrit-heme disebut nitrosomyoglobin, yang

berwarna merah tetapi tidak begitu stabil. Pemanasan daging mengakibatkan

terbentuknya sejumlah pigmen. Globin terdenaturasi, selain itu besi dioksidasi

menjadi besi(III). Pigmen daging yang dimasak berwarna cokelat dan disebut

hemikrom. Jika terdapat senyawa pereduksi seperti yang terjadi di dalam daging

yang dimasak, besi dapat direduksi menjadi besi (II), pigmen yang terbentuk

adalah hemokrom merah jambu. Pada pemanasan, terbentuk nitrohemokrom yang

lebih stabil. Selama pembentukan pigmen pengawetan, kandungan nitrit menurun

perlahan-lahan.

Bahan pengawet yang digunakan pada praktikum kali ini adalah NaNO3.

NaNO2, dan vitamin C, serta gabungan ketiganya. Kemudian ditambahkan pula

larutan asam asetat kedalam masing-masing tabung reaksi. Lalu diamati

perubahan warna pada daging.

Berdasarkan literatur, zat yang paling baik untuk mempertahankan warna

daging adalah natrium nitrit. Karena penambahan nitrit pada daging (mioglobin)

akan memberikan reaksi :

Nitrit + mioglobin nitrosomioglobin (merah), tidak stabil

Dan apabila dipanaskan menjadi :

panas

Nitrosomioglobin nitrosohemokrom (lebih stabil)

Jumlah nitrit penting pada pembentukan warna yang

dicuring

Jika terlalu kecil warna lemah , kestabilan rendah.

Jika terlalu banyak terjadi oksidasi oksimioglobin (warna produk

hijau keabuan).

Page 11: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

Hal ini terjadi pada kondisi T tinggi dan

asam tinggi

Pada T tinggi dan asam tinggi nitrat + asam amino tertentu

nitrosamin (karsinogenik).

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua sampel warnanya menjadi

pucat dengan tingkat yang berbeda-beda, termasuk pada daging yang diberi

larutan natrium nitrit. Yang paling tidak pucat adalah yang diberi NaNO3 diikuti

oleh yang diberi vitamin C, lalu NaNO2, lalu yang terakhir yang diberi ketiganya.

Pada larutan nitrat dan nitrit, seharusnya warna daging tidak menjadi lebih pucat,

hal ini disebabkan larutan nitrit apabila kurang konsentrasinya maka proses

mempertahankan warna/curing tidak bekerja maksimal.

5.5 Pencoklatan pada Susu Bubuk tanpa Lemak

Warna putih pada susu terbentuk karena adanya penyebaran butiran-

butiran lemak, kalsium kaseinat dan kalsium fosfat, sedangkan warna kuning

disebabkan oleh karoten dan riboflavin.

Praktikum ini mengamati perubahan warna pada susu yang dipanaskan

pada suhu 125oC selama kurun waktu 1 jam. Sampel yang digunakan adalah susu

bubuk tanpa lemak.

Tabel 6. Tabel Hasil Pengamatan Pencolatan Terhadap Susu

Kelompok Waktu Warna1,10 10 Putih2,9 20 coklat (+)3,8 30 coklat (++)4,7 40 coklat (+++)5,6 60 coklat (++++)

(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2013)

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semakin lama susu dipanaskan

pada oven, maka warna susu akan semakin menjadi lebih pekat atau menjadi lebih

Page 12: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

coklat dari sebelumnya. Selain itu lamanya pemanasan akan mempengaruhi

tekstur susu.

Pencoklatan/perubahan warna pada susu merupakan reaksi pencoklatan

non-enzimatis. Proses tersebut dapat terjadi karena adanya reaksi Maillard. Reaksi

Maillard yaitu reaksi antara gula pereduksi dengan asam-asam amino (protein).

Reaksi Maillard terjadi pada susu bubuk yang mengalami pemanasan pada suhu

tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Warna coklat yang timbul akibat

reaksi Maillard sebenarnya tidak diinginkan. Warna coklat tersebut menandakan

bahwa flavour susu tersebut hangus, sehingga berarti terjadi penurunan nilai gizi

pada susu.

Reaksi pencoklatan dapat didefinisikan sebagai urutan peristiwa yang

dimulai dengan reaksi gugus amino pada asam amino, peptida, atau protein

dengan gugus hidroksil glikosidik pada gula; urutan diakhiri dengan pembentukan

polimer nitrogen berwarna coklat atau melnoidin.

Page 13: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

V. KESIMPULAN

Klorofil yang berwarna hijau dapat berubah menjadi hijau kecoklatan dan

mungkin berubah menjadi cokelat akibat substitusi magnesium oleh

hidrogen membentuk feofitin (klorofil yang kehilangan magnesium).

Bayam, terong, dan buncis berwarna hijau karena mengandung klorofil.

Nenas berwarna kuning muda karena mengandung karotenoid jenis

xantofil. Wortel dan pepaya berwarna oranye karena mengandung

karotenoid jenis β-karoten. Semangka mengasilkan warna merah karena

mengandung pigmen karotenoid jenis likopen. Bayam ungu, bit, dan kol

ungu menghasilkan warna ungu karena mengandung pigmen antosianin.

Faktor yang mempengaruhi perubahan ikatan dati cis menjadi trasns pada

karoten adalah cahaya, panas, dan asam.

Pada suasana asam antosianin berwarna merah dan pada pH tinggi berubah

menjadi violet dan kemudian menjadi biru.

Perubahan warna pada daging diakibatkan oleh reaksi oksidasi pada

myoglobin yang berikatan dengan oksigen membentuk oksimyoglobin

yang berwarna gelap.

Sampel daging yang diuji kesegarannya positif uji amoniak namun negatif

pada uji H2S yang artinya daging sudah mengalami penurunan kualitas

namun belum busuk.

Sampel yang diberi nitrat mengalami kepucatan paling kecil dibandingkan

yang diberi nitrit, vitamin C, dan campuran ketiganya.

Page 14: Pengamatan Analisis Lemak

DESRIZAL A.A240210120064 – TIP A2

Reaksi yang terjadi pada pemanasan susu non lemak adalah reaksi

Maillard yang merupakan rekasi pencoklatan non-enzimatis.

DAFTAR PUSTAKA

Winarno, F. G. 1984. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Fennema, Owen R. 1976. Principles of Food Science Part I. Marcell Dekker, Inc. New York and Basel.

Tjahjadi, Carmenita. 2013. Praktikum Bahan Pangan dan Dasar-dasar Pengolahan. FTIP Unpad. Jatinangor.