PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI...

141
PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN KEMBANGAN UTARA JAKARTA BARAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh : MUSISKAH 109104000011 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI...

Page 1: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAMMEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS KELURAHAN KEMBANGANUTARA JAKARTA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (SKep)

Oleh

MUSISKAH

109104000011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1435 H2014 M

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

ldquoSesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan maka

apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja

keras (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmulah

engkau berharaprdquo

(QS Al-Insyirah6-8)

Dari semua telah kau tetapkanDalam takdir-Mu

Rencana indah yang telah Kau siapkanBagi masa depanku yang penuh harapan

Harapan kesuksesan terpangku di pundakSebagai janji kepada mereka Ayah dan Mama

Kupersembahkan skripsi ini sebagai ungkapan syukur dan terima kasihku

Untuk orangtuaku tercinta dengan keridhoannya yang selalu

mendoakanku dengan setulus hati Untuk kedua kakakku tersayang yang

selalu memberikan semangat tiada henti Untuk dosen yang telah berjasa

Untuk semua orang yang ku cintai Untuk saudaraku tersayang

Untuk sahabat dan teman-teman yang selama ini bersama memetik ilmu

di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Terima kasihku tiada terhingga untuk semua

Dengan niat yang lurus ikhlas dan berani bermimpi

Dan rasa kasih sayang ini yang membuatku sangat bersemangat

Dan mengalahkan rasa takut

Diriku tiada apa-apa tanpa mereka

Dan sujud syukurku padamu Ya Allah

Alhamdulillahirabbilrsquoalamiin

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

Skripsi Januari 2014

Musiskah NIM 109104000011

Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di WilayahKerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

xvii + 89 halaman + 3 gambar + 3 bagan + 1 tabel + 7 lampiran

ABSTRAK

Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per 1000 kelahiranhidup Pemberian ASI eksklusif kepada bayi dari sejak lahir sampai usia 6 bulantanpa tambahan cairan maupun makanan lain merupakan pengalaman awal bagiibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik bayinyaPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengandesain fenomenologi deskriptif data diperoleh melalui wawancara mendalamPartisipan berjumlah enam orang meliputi ibu primipara yang telah memberikanASI eksklusif dan usia anak tidak lebih dari dua tahun diperoleh melaluipurpossive sampling Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancaradan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Collaizi Penelitian inimengidentifikasi delapan tema yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2)Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara 3) Motivasi ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 6)Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7) Dukungan ibuprimipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-mitos tentang ASIeksklusif Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakatmengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusifDiperlukan penelitian selanjutnya mengenai eksplorasi mendalam tentang aspekbudaya dalam memberikan ASI eksklusif karena perilaku yang melekat pada ibuberpengaruh oleh aspek budaya yang dimiliki dan penerapan teori maternal roleattainment-becoming a mother pada ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif

Kata kunci Pengalaman ASI eksklusif Ibu primipara

Daftar bacaan 59 (1995-2013)

viii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTHNURSING SCIENCE PROGRAMSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITYJAKARTA

Undergraduate Thesis January 2014

Musiskah NIM 109104000011

Mother Primiparous Experience in Exclusive Breastfeeding at Work AreaHealth Center Village North Kembangan West Jakarta

xvii + 89 pages + 3 pictures + 3 drafts + 1 table + 7 attachments

ABSTRACT

The infant mortality rate in Indonesia was still high reach 34 per 1000 baby bornExclusive breastfeeding to infant since they was born until six months old withoutextra food or liquid was the first experienced for primiparous mother that not easyto do for the best life of their baby The objective of this study was to explore theexperience of primiparous mother in giving exclusive breastfeeding This researchwas a qualitative with phenomenologi descriptive design the sample datagathered by depth interviewed There were six participate of primiparous motherthat already give exclusive breastfeeding and the age of their child was no morethan two years old that achieved by purpossive sampling The data that had beengathered were an interview record and field note that analyzed by Collaizitechnique This research identified eight themes which are 1) the meaning ofbreastfeeding for primiparous mother 2) the advantages of exclusivebreastfeeding for primiparous mother 4) the motivation of primiparous mother ingiving exclusive breastfeeding 5) the behavior of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding 6) the emotion of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 7) the support of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 8) the myths of breastfeeding The results of this research can givean idea for the society about the experience of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding Further research about deep exploration of cultural aspectin giving exclusive breastfeeding is needed because of the behavior of a motherwas affected by cultural aspect that they got and application of the theory ofmaternal role attainment-becoming a mother to the primiparous mother in givingexclusive breastfeeding

Keywords experience exclusive breastfeeding primiparous mother

References 59 (1995-2013)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun

dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan

Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak

menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat

1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam

NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta

2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik

5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan

Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah

membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan

skripsi ini

x

6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala

pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi

kami selaku mahasiswa

7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu

kelancaran hal-hal administratif

8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang

telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam

penelitian ini

9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi

kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini

10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam

perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan

11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam

persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu

persatu dalam kesempatan ini

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua

kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua

kesalahan diampuni oleh Allah Amin

Jakarta Januari 2014

Penulis

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Pernyataan persetujuan ii

Lembar Pengesahan iii

Pernyataan Keaslian Karya v

Lembar Persembahan vi

Abstrak vii

Abstract viii

Kata Pengantar ix

Daftar Isi xi

Daftar Gambar xiv

Daftar Bagan xv

Daftar Lampiran xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 6

C Tujuan Penelitian 6

D Manfaat Penelitian 8

E Ruang Lingkup 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman 10

B ASI eksklusif 11

1 Pengertian 11

2 Komposisi 11

3 Pembagian ASI 15

4 Anatomi payudara 16

5 Fisiologi Laktasi 18

xii

6 Manfaat ASI Eksklusif 22

7 Teknik Menyusui 25

8 Masalah dalam Menyusui 26

C Ibu Primipara 27

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28

Kerangka Teori 32

BAB III KERANGKA KONSEP

A Kerangka Konsep 33

B Definisi Istilah 33

BAB IV METODE PENELITIAN

A Desain Penelitian 34

B Waktu dan Lokasi Penelitian 36

C Partisipan Penelitian 36

D Instrumen Penelitian 37

E Teknik Pengumpulan Data 37

F Teknik Analisa Data 41

G Keabsahan Data 43

H Etika Penelitian 46

BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47

B Hasil Penelitian 48

1 Karakteristik Partisipan 48

2 Hasil analisis tematik 49

BAB VI PEMBAHASAN

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68

B Keterbatasan Penelitian 85

xiii

BAB VII PENUTUP

A Kesimpulan 86

B Saran 88

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 2: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

ldquoSesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan maka

apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja

keras (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmulah

engkau berharaprdquo

(QS Al-Insyirah6-8)

Dari semua telah kau tetapkanDalam takdir-Mu

Rencana indah yang telah Kau siapkanBagi masa depanku yang penuh harapan

Harapan kesuksesan terpangku di pundakSebagai janji kepada mereka Ayah dan Mama

Kupersembahkan skripsi ini sebagai ungkapan syukur dan terima kasihku

Untuk orangtuaku tercinta dengan keridhoannya yang selalu

mendoakanku dengan setulus hati Untuk kedua kakakku tersayang yang

selalu memberikan semangat tiada henti Untuk dosen yang telah berjasa

Untuk semua orang yang ku cintai Untuk saudaraku tersayang

Untuk sahabat dan teman-teman yang selama ini bersama memetik ilmu

di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Terima kasihku tiada terhingga untuk semua

Dengan niat yang lurus ikhlas dan berani bermimpi

Dan rasa kasih sayang ini yang membuatku sangat bersemangat

Dan mengalahkan rasa takut

Diriku tiada apa-apa tanpa mereka

Dan sujud syukurku padamu Ya Allah

Alhamdulillahirabbilrsquoalamiin

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

Skripsi Januari 2014

Musiskah NIM 109104000011

Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di WilayahKerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

xvii + 89 halaman + 3 gambar + 3 bagan + 1 tabel + 7 lampiran

ABSTRAK

Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per 1000 kelahiranhidup Pemberian ASI eksklusif kepada bayi dari sejak lahir sampai usia 6 bulantanpa tambahan cairan maupun makanan lain merupakan pengalaman awal bagiibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik bayinyaPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengandesain fenomenologi deskriptif data diperoleh melalui wawancara mendalamPartisipan berjumlah enam orang meliputi ibu primipara yang telah memberikanASI eksklusif dan usia anak tidak lebih dari dua tahun diperoleh melaluipurpossive sampling Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancaradan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Collaizi Penelitian inimengidentifikasi delapan tema yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2)Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara 3) Motivasi ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 6)Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7) Dukungan ibuprimipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-mitos tentang ASIeksklusif Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakatmengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusifDiperlukan penelitian selanjutnya mengenai eksplorasi mendalam tentang aspekbudaya dalam memberikan ASI eksklusif karena perilaku yang melekat pada ibuberpengaruh oleh aspek budaya yang dimiliki dan penerapan teori maternal roleattainment-becoming a mother pada ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif

Kata kunci Pengalaman ASI eksklusif Ibu primipara

Daftar bacaan 59 (1995-2013)

viii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTHNURSING SCIENCE PROGRAMSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITYJAKARTA

Undergraduate Thesis January 2014

Musiskah NIM 109104000011

Mother Primiparous Experience in Exclusive Breastfeeding at Work AreaHealth Center Village North Kembangan West Jakarta

xvii + 89 pages + 3 pictures + 3 drafts + 1 table + 7 attachments

ABSTRACT

The infant mortality rate in Indonesia was still high reach 34 per 1000 baby bornExclusive breastfeeding to infant since they was born until six months old withoutextra food or liquid was the first experienced for primiparous mother that not easyto do for the best life of their baby The objective of this study was to explore theexperience of primiparous mother in giving exclusive breastfeeding This researchwas a qualitative with phenomenologi descriptive design the sample datagathered by depth interviewed There were six participate of primiparous motherthat already give exclusive breastfeeding and the age of their child was no morethan two years old that achieved by purpossive sampling The data that had beengathered were an interview record and field note that analyzed by Collaizitechnique This research identified eight themes which are 1) the meaning ofbreastfeeding for primiparous mother 2) the advantages of exclusivebreastfeeding for primiparous mother 4) the motivation of primiparous mother ingiving exclusive breastfeeding 5) the behavior of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding 6) the emotion of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 7) the support of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 8) the myths of breastfeeding The results of this research can givean idea for the society about the experience of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding Further research about deep exploration of cultural aspectin giving exclusive breastfeeding is needed because of the behavior of a motherwas affected by cultural aspect that they got and application of the theory ofmaternal role attainment-becoming a mother to the primiparous mother in givingexclusive breastfeeding

Keywords experience exclusive breastfeeding primiparous mother

References 59 (1995-2013)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun

dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan

Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak

menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat

1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam

NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta

2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik

5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan

Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah

membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan

skripsi ini

x

6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala

pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi

kami selaku mahasiswa

7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu

kelancaran hal-hal administratif

8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang

telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam

penelitian ini

9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi

kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini

10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam

perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan

11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam

persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu

persatu dalam kesempatan ini

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua

kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua

kesalahan diampuni oleh Allah Amin

Jakarta Januari 2014

Penulis

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Pernyataan persetujuan ii

Lembar Pengesahan iii

Pernyataan Keaslian Karya v

Lembar Persembahan vi

Abstrak vii

Abstract viii

Kata Pengantar ix

Daftar Isi xi

Daftar Gambar xiv

Daftar Bagan xv

Daftar Lampiran xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 6

C Tujuan Penelitian 6

D Manfaat Penelitian 8

E Ruang Lingkup 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman 10

B ASI eksklusif 11

1 Pengertian 11

2 Komposisi 11

3 Pembagian ASI 15

4 Anatomi payudara 16

5 Fisiologi Laktasi 18

xii

6 Manfaat ASI Eksklusif 22

7 Teknik Menyusui 25

8 Masalah dalam Menyusui 26

C Ibu Primipara 27

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28

Kerangka Teori 32

BAB III KERANGKA KONSEP

A Kerangka Konsep 33

B Definisi Istilah 33

BAB IV METODE PENELITIAN

A Desain Penelitian 34

B Waktu dan Lokasi Penelitian 36

C Partisipan Penelitian 36

D Instrumen Penelitian 37

E Teknik Pengumpulan Data 37

F Teknik Analisa Data 41

G Keabsahan Data 43

H Etika Penelitian 46

BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47

B Hasil Penelitian 48

1 Karakteristik Partisipan 48

2 Hasil analisis tematik 49

BAB VI PEMBAHASAN

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68

B Keterbatasan Penelitian 85

xiii

BAB VII PENUTUP

A Kesimpulan 86

B Saran 88

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 3: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

Skripsi Januari 2014

Musiskah NIM 109104000011

Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di WilayahKerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

xvii + 89 halaman + 3 gambar + 3 bagan + 1 tabel + 7 lampiran

ABSTRAK

Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per 1000 kelahiranhidup Pemberian ASI eksklusif kepada bayi dari sejak lahir sampai usia 6 bulantanpa tambahan cairan maupun makanan lain merupakan pengalaman awal bagiibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik bayinyaPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengandesain fenomenologi deskriptif data diperoleh melalui wawancara mendalamPartisipan berjumlah enam orang meliputi ibu primipara yang telah memberikanASI eksklusif dan usia anak tidak lebih dari dua tahun diperoleh melaluipurpossive sampling Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancaradan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Collaizi Penelitian inimengidentifikasi delapan tema yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2)Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara 3) Motivasi ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 6)Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7) Dukungan ibuprimipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-mitos tentang ASIeksklusif Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakatmengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusifDiperlukan penelitian selanjutnya mengenai eksplorasi mendalam tentang aspekbudaya dalam memberikan ASI eksklusif karena perilaku yang melekat pada ibuberpengaruh oleh aspek budaya yang dimiliki dan penerapan teori maternal roleattainment-becoming a mother pada ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif

Kata kunci Pengalaman ASI eksklusif Ibu primipara

Daftar bacaan 59 (1995-2013)

viii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTHNURSING SCIENCE PROGRAMSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITYJAKARTA

Undergraduate Thesis January 2014

Musiskah NIM 109104000011

Mother Primiparous Experience in Exclusive Breastfeeding at Work AreaHealth Center Village North Kembangan West Jakarta

xvii + 89 pages + 3 pictures + 3 drafts + 1 table + 7 attachments

ABSTRACT

The infant mortality rate in Indonesia was still high reach 34 per 1000 baby bornExclusive breastfeeding to infant since they was born until six months old withoutextra food or liquid was the first experienced for primiparous mother that not easyto do for the best life of their baby The objective of this study was to explore theexperience of primiparous mother in giving exclusive breastfeeding This researchwas a qualitative with phenomenologi descriptive design the sample datagathered by depth interviewed There were six participate of primiparous motherthat already give exclusive breastfeeding and the age of their child was no morethan two years old that achieved by purpossive sampling The data that had beengathered were an interview record and field note that analyzed by Collaizitechnique This research identified eight themes which are 1) the meaning ofbreastfeeding for primiparous mother 2) the advantages of exclusivebreastfeeding for primiparous mother 4) the motivation of primiparous mother ingiving exclusive breastfeeding 5) the behavior of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding 6) the emotion of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 7) the support of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 8) the myths of breastfeeding The results of this research can givean idea for the society about the experience of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding Further research about deep exploration of cultural aspectin giving exclusive breastfeeding is needed because of the behavior of a motherwas affected by cultural aspect that they got and application of the theory ofmaternal role attainment-becoming a mother to the primiparous mother in givingexclusive breastfeeding

Keywords experience exclusive breastfeeding primiparous mother

References 59 (1995-2013)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun

dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan

Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak

menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat

1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam

NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta

2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik

5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan

Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah

membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan

skripsi ini

x

6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala

pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi

kami selaku mahasiswa

7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu

kelancaran hal-hal administratif

8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang

telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam

penelitian ini

9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi

kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini

10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam

perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan

11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam

persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu

persatu dalam kesempatan ini

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua

kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua

kesalahan diampuni oleh Allah Amin

Jakarta Januari 2014

Penulis

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Pernyataan persetujuan ii

Lembar Pengesahan iii

Pernyataan Keaslian Karya v

Lembar Persembahan vi

Abstrak vii

Abstract viii

Kata Pengantar ix

Daftar Isi xi

Daftar Gambar xiv

Daftar Bagan xv

Daftar Lampiran xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 6

C Tujuan Penelitian 6

D Manfaat Penelitian 8

E Ruang Lingkup 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman 10

B ASI eksklusif 11

1 Pengertian 11

2 Komposisi 11

3 Pembagian ASI 15

4 Anatomi payudara 16

5 Fisiologi Laktasi 18

xii

6 Manfaat ASI Eksklusif 22

7 Teknik Menyusui 25

8 Masalah dalam Menyusui 26

C Ibu Primipara 27

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28

Kerangka Teori 32

BAB III KERANGKA KONSEP

A Kerangka Konsep 33

B Definisi Istilah 33

BAB IV METODE PENELITIAN

A Desain Penelitian 34

B Waktu dan Lokasi Penelitian 36

C Partisipan Penelitian 36

D Instrumen Penelitian 37

E Teknik Pengumpulan Data 37

F Teknik Analisa Data 41

G Keabsahan Data 43

H Etika Penelitian 46

BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47

B Hasil Penelitian 48

1 Karakteristik Partisipan 48

2 Hasil analisis tematik 49

BAB VI PEMBAHASAN

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68

B Keterbatasan Penelitian 85

xiii

BAB VII PENUTUP

A Kesimpulan 86

B Saran 88

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 4: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

viii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTHNURSING SCIENCE PROGRAMSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITYJAKARTA

Undergraduate Thesis January 2014

Musiskah NIM 109104000011

Mother Primiparous Experience in Exclusive Breastfeeding at Work AreaHealth Center Village North Kembangan West Jakarta

xvii + 89 pages + 3 pictures + 3 drafts + 1 table + 7 attachments

ABSTRACT

The infant mortality rate in Indonesia was still high reach 34 per 1000 baby bornExclusive breastfeeding to infant since they was born until six months old withoutextra food or liquid was the first experienced for primiparous mother that not easyto do for the best life of their baby The objective of this study was to explore theexperience of primiparous mother in giving exclusive breastfeeding This researchwas a qualitative with phenomenologi descriptive design the sample datagathered by depth interviewed There were six participate of primiparous motherthat already give exclusive breastfeeding and the age of their child was no morethan two years old that achieved by purpossive sampling The data that had beengathered were an interview record and field note that analyzed by Collaizitechnique This research identified eight themes which are 1) the meaning ofbreastfeeding for primiparous mother 2) the advantages of exclusivebreastfeeding for primiparous mother 4) the motivation of primiparous mother ingiving exclusive breastfeeding 5) the behavior of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding 6) the emotion of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 7) the support of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 8) the myths of breastfeeding The results of this research can givean idea for the society about the experience of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding Further research about deep exploration of cultural aspectin giving exclusive breastfeeding is needed because of the behavior of a motherwas affected by cultural aspect that they got and application of the theory ofmaternal role attainment-becoming a mother to the primiparous mother in givingexclusive breastfeeding

Keywords experience exclusive breastfeeding primiparous mother

References 59 (1995-2013)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun

dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan

Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak

menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat

1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam

NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta

2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik

5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan

Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah

membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan

skripsi ini

x

6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala

pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi

kami selaku mahasiswa

7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu

kelancaran hal-hal administratif

8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang

telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam

penelitian ini

9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi

kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini

10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam

perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan

11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam

persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu

persatu dalam kesempatan ini

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua

kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua

kesalahan diampuni oleh Allah Amin

Jakarta Januari 2014

Penulis

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Pernyataan persetujuan ii

Lembar Pengesahan iii

Pernyataan Keaslian Karya v

Lembar Persembahan vi

Abstrak vii

Abstract viii

Kata Pengantar ix

Daftar Isi xi

Daftar Gambar xiv

Daftar Bagan xv

Daftar Lampiran xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 6

C Tujuan Penelitian 6

D Manfaat Penelitian 8

E Ruang Lingkup 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman 10

B ASI eksklusif 11

1 Pengertian 11

2 Komposisi 11

3 Pembagian ASI 15

4 Anatomi payudara 16

5 Fisiologi Laktasi 18

xii

6 Manfaat ASI Eksklusif 22

7 Teknik Menyusui 25

8 Masalah dalam Menyusui 26

C Ibu Primipara 27

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28

Kerangka Teori 32

BAB III KERANGKA KONSEP

A Kerangka Konsep 33

B Definisi Istilah 33

BAB IV METODE PENELITIAN

A Desain Penelitian 34

B Waktu dan Lokasi Penelitian 36

C Partisipan Penelitian 36

D Instrumen Penelitian 37

E Teknik Pengumpulan Data 37

F Teknik Analisa Data 41

G Keabsahan Data 43

H Etika Penelitian 46

BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47

B Hasil Penelitian 48

1 Karakteristik Partisipan 48

2 Hasil analisis tematik 49

BAB VI PEMBAHASAN

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68

B Keterbatasan Penelitian 85

xiii

BAB VII PENUTUP

A Kesimpulan 86

B Saran 88

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 5: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun

dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan

Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak

menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat

1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam

NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta

2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik

5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan

Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah

membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan

skripsi ini

x

6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala

pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi

kami selaku mahasiswa

7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu

kelancaran hal-hal administratif

8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang

telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam

penelitian ini

9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi

kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini

10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam

perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan

11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam

persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu

persatu dalam kesempatan ini

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua

kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua

kesalahan diampuni oleh Allah Amin

Jakarta Januari 2014

Penulis

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Pernyataan persetujuan ii

Lembar Pengesahan iii

Pernyataan Keaslian Karya v

Lembar Persembahan vi

Abstrak vii

Abstract viii

Kata Pengantar ix

Daftar Isi xi

Daftar Gambar xiv

Daftar Bagan xv

Daftar Lampiran xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 6

C Tujuan Penelitian 6

D Manfaat Penelitian 8

E Ruang Lingkup 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman 10

B ASI eksklusif 11

1 Pengertian 11

2 Komposisi 11

3 Pembagian ASI 15

4 Anatomi payudara 16

5 Fisiologi Laktasi 18

xii

6 Manfaat ASI Eksklusif 22

7 Teknik Menyusui 25

8 Masalah dalam Menyusui 26

C Ibu Primipara 27

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28

Kerangka Teori 32

BAB III KERANGKA KONSEP

A Kerangka Konsep 33

B Definisi Istilah 33

BAB IV METODE PENELITIAN

A Desain Penelitian 34

B Waktu dan Lokasi Penelitian 36

C Partisipan Penelitian 36

D Instrumen Penelitian 37

E Teknik Pengumpulan Data 37

F Teknik Analisa Data 41

G Keabsahan Data 43

H Etika Penelitian 46

BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47

B Hasil Penelitian 48

1 Karakteristik Partisipan 48

2 Hasil analisis tematik 49

BAB VI PEMBAHASAN

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68

B Keterbatasan Penelitian 85

xiii

BAB VII PENUTUP

A Kesimpulan 86

B Saran 88

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 6: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

x

6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala

pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi

kami selaku mahasiswa

7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu

kelancaran hal-hal administratif

8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang

telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam

penelitian ini

9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi

kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini

10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam

perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan

11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam

persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu

persatu dalam kesempatan ini

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua

kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua

kesalahan diampuni oleh Allah Amin

Jakarta Januari 2014

Penulis

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Pernyataan persetujuan ii

Lembar Pengesahan iii

Pernyataan Keaslian Karya v

Lembar Persembahan vi

Abstrak vii

Abstract viii

Kata Pengantar ix

Daftar Isi xi

Daftar Gambar xiv

Daftar Bagan xv

Daftar Lampiran xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 6

C Tujuan Penelitian 6

D Manfaat Penelitian 8

E Ruang Lingkup 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman 10

B ASI eksklusif 11

1 Pengertian 11

2 Komposisi 11

3 Pembagian ASI 15

4 Anatomi payudara 16

5 Fisiologi Laktasi 18

xii

6 Manfaat ASI Eksklusif 22

7 Teknik Menyusui 25

8 Masalah dalam Menyusui 26

C Ibu Primipara 27

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28

Kerangka Teori 32

BAB III KERANGKA KONSEP

A Kerangka Konsep 33

B Definisi Istilah 33

BAB IV METODE PENELITIAN

A Desain Penelitian 34

B Waktu dan Lokasi Penelitian 36

C Partisipan Penelitian 36

D Instrumen Penelitian 37

E Teknik Pengumpulan Data 37

F Teknik Analisa Data 41

G Keabsahan Data 43

H Etika Penelitian 46

BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47

B Hasil Penelitian 48

1 Karakteristik Partisipan 48

2 Hasil analisis tematik 49

BAB VI PEMBAHASAN

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68

B Keterbatasan Penelitian 85

xiii

BAB VII PENUTUP

A Kesimpulan 86

B Saran 88

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 7: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Pernyataan persetujuan ii

Lembar Pengesahan iii

Pernyataan Keaslian Karya v

Lembar Persembahan vi

Abstrak vii

Abstract viii

Kata Pengantar ix

Daftar Isi xi

Daftar Gambar xiv

Daftar Bagan xv

Daftar Lampiran xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 6

C Tujuan Penelitian 6

D Manfaat Penelitian 8

E Ruang Lingkup 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman 10

B ASI eksklusif 11

1 Pengertian 11

2 Komposisi 11

3 Pembagian ASI 15

4 Anatomi payudara 16

5 Fisiologi Laktasi 18

xii

6 Manfaat ASI Eksklusif 22

7 Teknik Menyusui 25

8 Masalah dalam Menyusui 26

C Ibu Primipara 27

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28

Kerangka Teori 32

BAB III KERANGKA KONSEP

A Kerangka Konsep 33

B Definisi Istilah 33

BAB IV METODE PENELITIAN

A Desain Penelitian 34

B Waktu dan Lokasi Penelitian 36

C Partisipan Penelitian 36

D Instrumen Penelitian 37

E Teknik Pengumpulan Data 37

F Teknik Analisa Data 41

G Keabsahan Data 43

H Etika Penelitian 46

BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47

B Hasil Penelitian 48

1 Karakteristik Partisipan 48

2 Hasil analisis tematik 49

BAB VI PEMBAHASAN

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68

B Keterbatasan Penelitian 85

xiii

BAB VII PENUTUP

A Kesimpulan 86

B Saran 88

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 8: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

xii

6 Manfaat ASI Eksklusif 22

7 Teknik Menyusui 25

8 Masalah dalam Menyusui 26

C Ibu Primipara 27

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28

Kerangka Teori 32

BAB III KERANGKA KONSEP

A Kerangka Konsep 33

B Definisi Istilah 33

BAB IV METODE PENELITIAN

A Desain Penelitian 34

B Waktu dan Lokasi Penelitian 36

C Partisipan Penelitian 36

D Instrumen Penelitian 37

E Teknik Pengumpulan Data 37

F Teknik Analisa Data 41

G Keabsahan Data 43

H Etika Penelitian 46

BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47

B Hasil Penelitian 48

1 Karakteristik Partisipan 48

2 Hasil analisis tematik 49

BAB VI PEMBAHASAN

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68

B Keterbatasan Penelitian 85

xiii

BAB VII PENUTUP

A Kesimpulan 86

B Saran 88

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 9: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

xiii

BAB VII PENUTUP

A Kesimpulan 86

B Saran 88

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 10: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 18

Gambar 22 21

Gambar 23 21

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 11: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 21 28

Bagan 22 32

Bagan 41 42

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 12: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 51 47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 13: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Matriks analisis tematik

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan

Lampiran 5 Surat izin penelitian

Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan

Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium

Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per

1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per

kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per

1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan

AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000

kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di

Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan

infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare

serta pneumonia 13

Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki

ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4

bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26

kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati

2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian

akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia

2

dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat

badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik

(Stuebe 2009)

ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif

berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih

juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi

lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi

Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai

kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah

dikonsumsi (Meadow 2005)

Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun

yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-

Baqarah ayat 233

ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا

لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ

﴾233تعملون بصیر ﴿

Yang artinya

ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila

3

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)

Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah

menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang

Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI

eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis

(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan

Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak

adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan

hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang

wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat

pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama

pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi

untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia

enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat

Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif

(Presiden RI 2012)

Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on

Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio

pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406

4

sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data

Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673

sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan

Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari

enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk

mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80

(Kemenkes RI 2012)

Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak

562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi

rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku

ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39

Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos

negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk

meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang

melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama

cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi

ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus

meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan

bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

5

Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang

pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan

bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak

pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet

dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari

payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu

formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika

diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia

memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya

mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan

sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan

banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu

primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada

bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5

remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan

hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam

bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya

menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak

mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan

dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang

tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman

6

awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan

pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)

Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan

pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin

mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yang ada di wilayah ini

Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak

pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

B Rumusan Masalah

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu

air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya

bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun

2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan

sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324

Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat

7

penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan

kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan

meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium

mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan

sindrom metabolik

Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal

bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik

bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara

dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui

agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

C Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

8

D Manfaat

1 Manfaat Ilmiah

a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya

mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Manfaat Praktis

a Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah

wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam

peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi

dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif

b Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga

kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui

promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif

c Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara

mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada

bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri

mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif

9

E Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam

pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para

partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan

Utara Jakarta Barat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengalaman

Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas

2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan

Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)

pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)

Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa

berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan

diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap

kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang

dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup

tersebut (Bungin 2008)

Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan

guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat

diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu

dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah

2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala

11

sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang

terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber

pengetahuan

B ASI Eksklusif

1 Pengertian

ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI

mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai

dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal

(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI

secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga

tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu

biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan

(Roesli 2005)

2 Komposisi

ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain

zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan

hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI

mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium

kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)

12

a Karbohidrat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat

utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak

laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan

dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam

usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak

yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus

yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya

asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang

akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat

pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan

absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)

b Lemak

Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan

kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI

akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga

mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya

sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung

enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi

akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)

Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari

Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic

13

acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal

amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)

c Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)

Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu

whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah

dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal

dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)

Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI

adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu

menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding

kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan

susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang

sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein

istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin

dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)

d Sel hidup

ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik

terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan

sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan

yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)

Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang

menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo

14

dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti

enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau

imunoglobulin (Roesli 2005)

e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah

ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah

suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta

membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi

(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas

imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap

berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran

pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)

f Vitamin mineral dan zat besi

ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B

kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi

tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah

pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya

mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi

atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang

dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri

usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena

kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan

suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)

15

Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI

dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada

kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh

bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)

(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir

menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga

bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar

hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya

(Lowdermilk 2004)

ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan

susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah

21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi

tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat

banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu

formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)

3 Pembagian ASI

Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu

a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau

dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu

lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali

lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika

dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga

16

mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran

gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)

b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari

keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya

semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin

tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)

c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan

seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)

4 Anatomi Payudara

Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara

tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan

kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat

(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan

bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang

buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di

sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat

jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik

susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI

terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu

(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang

susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan

sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)

Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat

hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai

17

800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara

tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk

2004)

Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi

puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery

yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar

areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar

Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada

bayi (Geddes 2007)

Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu

Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul

menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara

menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang

terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus

mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira

012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran

yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus

laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus

laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)

Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan

menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)

18

Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)

5 Fisiologi Laktasi

Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu

(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon

yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi

susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi

lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara

(Lowdermilk 2004)

Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI

yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat

menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat

mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus

menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on

demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk

menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)

19

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu

sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin

merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior

berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks

prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola

mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi

mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-

faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan

merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan

hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan

produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin

yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan

besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi

menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam

Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan

ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-

sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu

berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin

sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak

Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses

aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada

refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let

down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar

20

22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk

mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos

dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk

ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk

2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan

alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya

bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi

mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk

menyusui bayi (Dewi 2011)

Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang

mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)

refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)

Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar

payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan

menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu

tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk

menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap

terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik

oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di

belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum

durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara

bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus

sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian

21

belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI

keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi

ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk

2006)

Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)

22

6 Manfaat ASI Eksklusif

Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI

bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)

a Bagi ibu

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea

Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

dan peralatannya (Hegar 2008)

Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan

mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu

menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna

untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena

merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil

ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan

sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih

ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak

merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli

2005)

Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan

involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium

menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika

23

laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung

selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat

dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan

menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung

pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan

prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta

menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis

botol

b Bagi bayi

Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam

mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat

lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat

sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam

amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula

Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin

berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan

maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang

mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa

dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis

vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan

galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat

(Wong 2008)

24

ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega

6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor

docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan

AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)

Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi

peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung

vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai

kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)

ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan

kasih sayang (Roesli 2005)

c Bagi negara

Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk

pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya

menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan

mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan

sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang

tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal

untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya

generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)

25

d Bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di

dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas

pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi

udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan

asap (Roesli 2005)

7 Teknik Menyusui

Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki

keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari

payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari

posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara

ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi

duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)

Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu

a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)

c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata

antara ibu dengan bayi

e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak

dilengan bukan didaerah siku

26

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan

bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah

terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada

bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi

membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-

rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih

Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24

jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara

seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan

suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam

hari (Hegar 2008)

8 Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama

kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala

yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi

ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu

ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi

terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa

susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi

pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak

engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui

27

ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit

abnormalitas bayi (Hegar 2008)

Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak

keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan

produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera

mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin

sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang

keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)

C Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali

persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu

primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup

dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara

biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari

gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari

pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut

termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk

2004)

Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui

merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan

tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya

pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup

28

yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap

untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)

D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian

peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva

Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood

2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan

ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam

Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan

makrosistem sebagai berikut

IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan

dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan

ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan

Mikrosistem

Hubungan ibu-ayah

Relationship

Mesosistem

Makrosistem

peraw

atan

KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan

HASIL PADA ANAK

Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial

Fungsi keluarga

Pengaturan kerja orangtua

Konsistensi pengaruh budaya

Sekolah

Dukungan sosial

Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)

29

1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu

terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu

dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor

2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-

orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan

sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum

berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan

ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar

kebutuhan bayi tetap terpenuhi

3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem

terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan

kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI

eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI

eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam

proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman

yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang

sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui

Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran

ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang

mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses

perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon

terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu

yaitu

30

a Anticipatory

Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan

kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada

tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan

pada bayi termasuk memberikan ASI

b Formal

Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai

belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu

belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan

ASI eksklusif

c Informal

Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya

yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada

tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam

memberikan ASI eksklusif

d Personal

Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini

ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan

ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi

berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen

kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum

tanggap dan kesehatan umum

Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan

pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan

31

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey

dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang

pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai

Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas

peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam

model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri

atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak

kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran

kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan

Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu

meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam

refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan

yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon

yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood

2006)

32

KERANGKA TEORI

Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)

Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)

keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam

menyusui kepuasan interaksi pada bayi

Mikrosistem

fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga

Terjadi interaksi bayi pada ibu

kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum

sikap tenang

Mesosistem

perawatan bayi faktor lingkungan

kerja lingkungan umum

lainnya

Makrosistem

pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut

Anticipatory

kesiapan menerimakehamilan pertama

Formal

kelahiran anakpertama

ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain

Informal

ibu memberikanASI dengan

caranya sendiri

Personal

ibu terbiasamemberikan

ASI

Pengalaman ibu

primipara dalam

memberikan ASI

Eksklusif

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak

dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang

baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif

merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya

sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh

seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari

lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga

dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan

keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya

dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

B Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini

peneliti menggunakan definisi istilah yaitu

1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang

pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif

2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak

hidup dan baru menjadi seorang ibu

34

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk

sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang

pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan

berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa

fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian

(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang

sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak

Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)

Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari

fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan

penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang

dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan

orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh

fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna

tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif

secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang

luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp

35

Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi

deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan

(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat

dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui

tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman

ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti

sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk

pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses

wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi

esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan

bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut

berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi

hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami

partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi

peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan

lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan

menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan

pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk

menggambarkan fenomena sebelum waktunya

Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih

partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai

kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan

36

terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat

B Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013

C Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah

puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung

oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan

kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang

berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah

teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data

partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan

diteliti

a Dapat berkomunikasi dengan baik

b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

37

D Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk

pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat

dan catatan lapangan (fieldnote)

E Teknik Pengumpulan Data

1 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan

dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman

wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam

dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara

yang telah disiapkan sebelumnya

2 Tahap pengumpulan data

a Tahap persiapan pengumpulan data

1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus

perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas

Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara

Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW

serta melakukan kode etik penelitian

2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki

kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam

38

penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk

melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada

partisipan sebenarnya

3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan

kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk

melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat

dari penelitian ini

4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada

partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data

b Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan

pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat

terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur

yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga

menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan

dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan

39

alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada

partisipan

Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan

lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong

2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi

tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat

wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas

yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan

dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka

fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak

dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif

Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-

isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga

kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit

(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam

beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan

informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan

kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah

melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai

40

60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari

hasil wawancara

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)

cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong

Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang

umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang

berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang

semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan

ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan

peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk

mengeksplorasi inti dari topik penelitian

Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif

mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan

mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban

partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face

Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara

peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)

mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling

menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara

kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah

dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih

terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau

menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif

secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid

41

F Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian

ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam

memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data

berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)

meliputi

1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan

membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang

diteliti

3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang

sesuai fenomena yang diteliti

4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan

penting dari setiap pernyataan partisipan

5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua

partisipan

6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya

kedalam suatu kelompok tema

7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif

secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan

partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema

42

8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk

validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat

Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)

Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas

Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara

dengan partisipan

Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang

Mencari pernyatan-pernyataan penting dari

setiap pernyataan partisipan

Menentukan makna dari setiap pernyataan

penting dari semua partisipan

mengelompokkannya ke dalam suatu

kelompok tema

Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam

bentuk deskriptif secara lengkap

Kembali ke partisipan untuk validasi data

deskripsi yang dibuat

43

G Keabsahan Data

Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong

2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)

1 Kredibilitas (credibility)

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya

Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang

detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif

membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check

(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian

yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)

a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk

membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga

kepercayaan diri peneliti sendiri

b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci

44

c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut

d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli

dalam bidang kualitatif

c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-

pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya

pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang

data

Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing

dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat

transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh

pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang

dialami partisipan

2 Keteralihan (transferability)

Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil

fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan

45

memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil

penelitian agar orang lain dapat memahami

3 Kebergantungan (dependability)

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan

itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang

pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti

melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan

masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa

data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan

sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview

seluruh hasil penelitian

4 Kepastian (confirmability)

Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data

yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan

pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau

banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil

penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan

apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah

yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah

kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data

46

H Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus

diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut

1 Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk

ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan

merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan

oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat

penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini

ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan

penelitian

2 Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan

menuliskan inisial

3 Kerahasiaan (privacy)

Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah

informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

partisipan

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan

tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil

penelitian sebagai berikut

A Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari

delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan

Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat

memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati

Wijaya

Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang

terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148

KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan

Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600

RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan

penduduk sebesar 5796 jiwaKm2

Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu

primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI

eksklusif

48

B Hasil Penelitian

1 Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah

memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain

nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan

setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut

bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed

consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut

Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir

Agama Sukubangsa

Usiaanak

P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan

P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan

P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan

P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan

P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun

Tabel 51 Karakteristik partisipan

Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 7 bulan

Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

49

Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan

terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 5 bulan

Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan

Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 10 bulan

Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga

pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan

mempunyai anak berusia 1 tahun

2 Hasil analisis tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi

ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-

mitos tentang ASI eksklusif

50

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada

penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI

bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu

2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir

4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif

1 Air susu ibu

Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah

air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7

bulan

ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)

2 Cairan susu berwarna putih

Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu

cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)

3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan

bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini

adalah ungkapannya

51

ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)

4 Nutrisi bagi bayi

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah

suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)

5 ASI eksklusif

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen

bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena

berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan

bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu

formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi

1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI

1 Kandungan ASI

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat

52

untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3

bulan

ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)

Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam

kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah

ungkapannya

ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan

ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk

kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)

2 Kelebihan ASI

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)

53

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif

itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub

tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga

dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Memberikan manfaat pada ibu

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai

anak berusia 1 tahun 5 bulan

ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca

melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29

tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)

2 Memberikan manfaat pada bayi

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan

54

kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa

manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya

ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan

cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai

anak berusia 1 tahun

ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI

eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan

berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan

55

ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk

meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu

partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)

3 Memberikan manfaat pada keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)

4 Memberikan manfaat pada lingkungan

Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi

lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai

guru

ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI

eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini

56

(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat

diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi

cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori

yang terdapat pada subtema

1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah

dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga

ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya

sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya

ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)

2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI

eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam

memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut

57

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja

sebagai ibu rumah tangga

ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa

dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman

bayi Berikut ini ungkapannya

ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)

3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun

3 bulan

ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan

ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10

bulan

ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat

diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut

58

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)

4 Waktu pemberian ASI eksklusif

Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda

setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan

Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut

ini ungkapannya

ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk

memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah

satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)

59

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya

ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan

ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)

ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)

5 Tanda bayi cukup ASI

Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses

menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan

oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini

penjelasan dari setiap partisipan

Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25

tahun

ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)

60

Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI

apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA

ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)

Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi

cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan

ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)

6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut

salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan

terakhir SMA

ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)

Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi

dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut

dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui

ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)

61

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia

1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu

payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya

ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti

kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI

eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi

perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini

merupakan kategori yang terdapat dalam tema

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena

bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi

ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu

karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak

berusia 1 tahun 3 bulan

ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)

62

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa

puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya

ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua

partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik

pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham

masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak

saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan

ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis

ibu Berikut ini uraiannya

1 Masalah pada payudara

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa

sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun

dan pendidikan terakhir SMA

ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)

Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut

salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai

anak berusia 7 bulan

ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa

Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya

63

ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa

payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya

ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru

mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini

ungkapannya

ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)

2 Masalah fisiologis ibu

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis

yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bersuku Betawi

ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi

ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk

mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil

wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu

1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan

64

instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada

subtema

1 Dukungan informasional

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan

dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu

primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami

sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI

berikut ini ungkapannya

ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)

Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang

kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif

Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)

Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari

mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI

eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25

tahun dan bersuku Betawi

ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)

65

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari

temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu

bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya

ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)

2 Dukungan emosional

Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan

Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan

Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami

memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini

ungkapannya

ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi

mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu

ungkapan dari partisipan

ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)

3 Dukungan instrumental

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya

mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun

katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja

sebagai guru dan bersuku Betawi

ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan

66

dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda

Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu

pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan

dari para partisipan Berikut ini uraiannya

Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1

tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-

mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya

ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)

Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah

denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning

Berikut ini ungkapannya

ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)

Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga

mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada

Berikut ini adalah ungkapan

ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)

Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama

memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak

67

makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari

partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan

ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)

Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada

payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan

dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29

tahun

ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)

68

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian

yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya

yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan

interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai

keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman

selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan aturan

A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya

memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut

teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci

untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini

Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara

ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta

pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara

dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi

air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru

lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air

69

Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar

payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk

2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah

satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih

utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya

juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh

ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu

warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)

dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan

oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat

daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang

akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak

lemak

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan

mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang

diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa

tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan

Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara

eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam

bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh

air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur

susu biskuit bubur nasi ataupun tim

70

Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan

bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein

vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori

yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin

mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah

putih

Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan

mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan

mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan

dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak

52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan

sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian

juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran

sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan

dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan

ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI

adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan

dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di

disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan

membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis

(Roesli 2008)

71

Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam

penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan

ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga

dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan

berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan

lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian

partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif

untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan

penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa

menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk

setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa

sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan

bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang

dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat

badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat

pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan

mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih

sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif

72

kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena

adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk

kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak

Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan

mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia

enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal

karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan

kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan

dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi

sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak

4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar

enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa

manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali

diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang

ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah

langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan

pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak

menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan

73

dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi

bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan

kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet

Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya

adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang

mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi

dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di

bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada

darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan

bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes

(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi

menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya

merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini

dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi

ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam

satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak

memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54

tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak

96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90

74

hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda

inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu

Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan

bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan

sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu

sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee

etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali

melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum

Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari

tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya

dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran

ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi

dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu

dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi

keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya

mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian

peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya

adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan

belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu

seorang bidan atau petugas kesehatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa

partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan

dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu

75

partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan

bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa

memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya

baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya

adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai

macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi

duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar

untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana

ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi

menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi

berbaring miring dan posisi di atas pangkuan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan

mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan

kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara

Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut

bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam

pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai

hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi

tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk

(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan

payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi

semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi

76

dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah

puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka

Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan

areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari

di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi

menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal

menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu

payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja

sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)

menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus

berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh

payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak

ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu

kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara

agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan

teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai

seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi

memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan

berinteraksi dengan bayi

Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan

waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian

partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan

bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp

77

McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya

menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan

menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan

dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI

kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma

(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui

mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8

kali perhari

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan

bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan

diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang

mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat

anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan

sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit

walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh

Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8

kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya

secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk

menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu

mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama

pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru

lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi

baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang

78

lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara

lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per

payudara

Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi

mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur

nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah

melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang

ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat

pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada

bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola

mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa

tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang

Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan

bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini

sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika

ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan

dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal

Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah

satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan

yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong

dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan

anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI

79

darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase

personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu

primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI

Eksklusif

Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan

dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para

parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit

lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan

adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu

yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah

umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima

pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari

(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai

memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan

hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk

berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja

tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri

puting (28) dan alasan lain (19)

Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan

hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif

adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI

80

(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI

(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan

kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil

bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama

enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit

sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa

mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)

Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif

didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat

dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk

memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga

sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai

seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam

memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan

sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong

(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat

besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif

Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan

informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana

berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa

81

bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan

sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI

eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga

dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif

oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain

dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan

informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua

partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu

primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari

teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada

penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini

sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa

remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga

mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga

sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi

menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan

bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-

individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu

juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan

ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan

atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)

dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk

tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat

82

dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan

meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal

menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)

dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan

yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan

yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi

penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang

lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi

Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan

dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk

dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua

partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan

mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara

menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan

adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi

memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak

selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu

mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini

sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan

bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi

ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan

yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari

83

teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik

daripada susu formula

Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif

Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan

karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti

2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar

adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini

sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak

98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya

yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan

yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena

adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat

membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi

limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat

menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan

bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah

kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang

karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan

ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan

Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena

dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak

sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa

84

sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh

budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat

pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan

Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi

wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang

makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang

dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam

kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat

memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang

Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis

makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang

panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air

susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai

makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-

mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan

ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari

sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang

disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-

hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih

dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan

kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti

2010)

85

B Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa

keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain

1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria

inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data

partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan

partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya

didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria

2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan

penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya

partisipan kurang bervariasi

86

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang

teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah

diwawancarai

Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang

berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan

ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya

kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki

banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan

ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena

dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker

payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat

pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak

meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya

meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan

manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak

menimbulkan banyak sampah

87

Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi

diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat

memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan

dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu

dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang

diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI

eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi

bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam

memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam

sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak

menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut

bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola

pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung

bayi

Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat

dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan

kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI

eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak

puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu

yaitu rasa kantuk dan lelah

Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan

baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar

keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan

informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos

88

tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif

mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi

tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum

es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk

payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa

memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang

berbeda dari sebelum melahirkan

B Saran

1 Pelayanan kesehatan

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang

pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian

ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan

asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan

dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI

eksklusif khususnya pada ibu primipara

2 Institusi keperawatan

Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan

dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan

terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat

mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai

pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

89

3 Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan

pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi

mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena

perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang

dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a

mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008

Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom

Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004

Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008

Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008

Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008

Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004

Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998

Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008

Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007

Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995

Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008

Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007

Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012

Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid

Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008

Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004

Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg

Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding

2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005

Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010

Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006

Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg

Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012

Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid

Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid

______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid

Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition

MOSBY2006USA

Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006

Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005

___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008

Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010

Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009

Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012

Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997

Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003

Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009

Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010

Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997

Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007

Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006

Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom

Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom

WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008

Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008

Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Mendalam

Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

A Petunjuk umum

a Tahap perkenalan

b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang

telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara

c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B Petunjuk wawancara mendalam

a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran

pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai

c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah

d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya

e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu

pencatatan hasil wawancara

C Identitas partisipan

Nama partisipan (inisial)

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Agama

Suku bangsa

Nama anak

Umur anak

Hari amp tanggal

Waktu

Tempat

D Pertanyaan Wawancara

1 Menggali pengetahuan

a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif

b Darimana ibu mengetahui informasi itu

2 Pengalaman

a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif

c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI

eksklusif

d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan

dalam memberikan ASI secara eksklusif

e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif

f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara

eksklusif

a) Manfaat bagi ibu

b) Manfaat bagi bayi

c) Manfaat bagi keluarga

d) Manfaat bagi lingkungan

g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan

sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif

h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif

Lampiran 2

MATRIKS ANALISIS TEMATIK

PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA

P P P P P P

1 2 3 4 5 6

ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu

primipara

radic radic radic radic radic radic

ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu

yang dikeluarkan melalui payudara dan

bentuknya seperti cairan susu yang

berwarna putih yang sangat bagus untuk

bayi

Cairan susu berwarna

putih

radic radic radic radic

ASI adalah minuman formula atau

makanan pemula yang lebih utama untuk

sang bayi daripada seperti susu formula

lainnya

Makanan pemula bagi

bayi baru lahir

radic

Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh

ibu yang alami yang sangat bermanfaat

untuk bayi

Nutrisi bagi bayi radic

ASI yang diberikan kepada bayi dari

sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan makanan dan minuman

lain

ASI eksklusif radic

ASI sangat bagus untuk bayi karena

banyak mengandung komponen-

komponen yang bermanfaat bagi tubuh

bayi

Memiliki banyak

komponen yang

bermanfaat

Kandungan ASI Keunggulan ASI

eksklusif bagi ibu

primipara

radic radic radic radic

ASI mengandung DHA untuk

perkembangan otaknya yang tidak sama

dengan susu formula

Mengandung DHA radic

ASI mengandung karbohidrat kalsium

protein vitamin dan zat untuk kekebalan

tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak

Banyaknya nutrisi

dalam ASI

radic radic radic radic

sesuai dengan kebutuhan bayi

Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic

Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau

ASI tuh

Ekonomis radic radic radic radic

Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah

terjadinya kanker payudara

Mencegah penyakit

payudara

Memberikan manfaat

pada ibu

Motivasi ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic

Lebih cepat mengurangi kegemukan

pasca melahirkan

Mengurangi

kegemukan pasca

melahirkan

radic radic radic radic

Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat

pada anak

radic radic radic

Karena ASI adalah cairan yang pertama

kali diminum untuk mengawali

kehidupan anak saya bahkan sampai

ASI mengawali

kehidupan anak

radic

sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan

untuk anak saya ya itulah ASI

Kehidupan saya maka kehidupan anak

saya juga

Anak saya berat badannya menjadi

bertambah setiap bulannya

Peningkatan berat

badan

radic radic radic radic radic radic

ASI itu penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan usianya

yang harus diberikan sampai 6 bulan

Pertumbuhan dan

perkembangan

meningkat

radic radic radic radic

Manfaatnya untuk perkembangan

otaknya Otaknya menjadi lebih pinter

dan cerdas

Meningkatkan IQ radic radic radic radic

ASI sangat baik terutama pada saat baru

lahir itu keluar kolostrum yang harus

diberikan kepada anak untuk lebih

meningkatkan daya tahan tubuhnya

Meningkatkan daya

tahan tubuh bayi

radic radic radic radic radic radic

Meningkatkan tali kasih sayang antara

saya anak dan suami

Menjalin kasih sayang

keluarga

Memberikan manfaat

pada keluarga

radic radic radic radic radic radic

ASI itu langsung dari payudara tidak

pakai kardus atau kaleng yang nantinya

akan menimbulkan banyak sampah

Tidak menimbulkan

banyak sampah

Memberikan manfaat

pada lingkungan

radic radic radic radic radic radic

Pada saat bayi dilahirkan bayi saya

diletakkan diatas badan saya oleh bidan

diantara payudara di bagian dada Bayi

saya masih ada darah-darahnya lalu saya

langsung memeluknya sambil ditutupin

sama kain

Bayi diletakkan di

tubuh ibu

Proses Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Perilaku ibu primipara

dalam memberikan

ASI eksklusif

radic radic radic radic radic

Hanya sebagai pendekatan sekedar

memperagakan bayi untuk mencari

puting

Peragaan bayi mencari

putting

radic

Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara

saat memberikan ASI

radic radic radic radic radic radic

eksklusif

Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa

gendong bayinya

Berdiri sambil jalan radic radic radic radic

Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic

Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh

anak kebadan saya nempel diperut terus

langsung mulutnya menghisap payudara

diperut terus langsung mulutnya

menghisap payudara

Di pangku dan di

miringkan ke tubuh ibu

Posisi anak saat

diberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic radic

Sambil tiduran kalau anak saya mau

tidur cuma posisi saya itu miring sesuai

payudara mana yang mau saya berikan

ASInya anak saya juga agak miring

sedikit

Tiduran sesuai posisi

payudara yang

diberikan

radic radic radic radic radic radic

Kadang sambil di gendong pake

gendongan juga saya berikan ASInya

Di gendong pakai

gendongan

radic radic radic

Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic

Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun

tidur

radic radic

Tidak membatasi Disaat anak ingin

menyusu ya saya langsung kasih

Tidak ada batasan dan

sesuai kebutuhan anak

radic

Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan

ASI

radic radic radic radic radic radic

Sekitar 2-3 jam sekali saya

memberikannya

radic radic radic radic radic radic

Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic

Tergantung dari si bayi kalau dia sudah

melepaskan payudara saya ya sudah

selesai

Bayi tidak menghisap

payudara

radic radic radic

Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic

sampai gumoh atau muntah berlebihan

Mulut anak saya menempel pada puting

sampe menutupi yang hitam-hitam

payudara

Mulut bayi menghisap

putting sampai ke

areola

Pelekatan mulut bayi

pada payudara ibu

radic radic radic radic

Waktu awal-awal sih dibantu pakai

tangan saya yang memasukkannya terus

saya pegangin payudaranya Sekarang

mah saya cuma bantu memasukkan

putingnya saja saya uda ga dipegangin

sampai selesai menyusui

Pelekatan dibantu

dengan tangan ibu

radic radic radic radic radic radic

Jangan sampai hidungnya menutup

kepayudara karena nanti tidak bisa nafas

Payudara tidak

menutupi hidung bayi

radic

Saya merasa senang ya bisa memberikan

ASI eksklusif dan menjadi pengalaman

pertama buat saya

Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic radic radic radic

Saya merasa bangga sebagai ibu karena

sudah menjadi suatu kewajiban

Merasa bangga radic radic radic radic

Saya merasa puas yah bisa memberikan

yang terbaik untuk anak

Kepuasan diri radic

Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada

payudara

Hambatan ibu

primipara selama

memberikan ASI

eksklusif

radic radic

Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic

Kadang puting juga lecet Putting lecet radic

Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic

Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic

Saat saya ngantuk dan lelah anak masih

pengen terus netek

Rasa kantuk dan lelah

ibu

Masalah fisiologis ibu radic radic

Kalau suami saya mendukung sekali ya

Suami paling sering menanyakan sudah

ditetein belum begitu mengingatkan saya

terutama jika anak menangis dan bangun

tidur untuk ditetein

Dukungan

informasional dari

suami

Dukungan

informasional

Dukungan ibu

primipara dalam

memberikan ASI

eksklusif

radic

Suami bilang kalau anak lebih baik dan

lebih bagus ASI eksklusif daripada susu

formula sampai usia 6 bulan

radic radic radic radic

Mama pernah mengajarkan cara

memegang bayi saat memberikan ASI

Dukungan

informasional dari

mama

radic radic radic

Teman saya juga bilang sama saya

katanya ASI saja ASInya juga keluarnya

banyak ngapain harus susu formula

Dukungan

informasional dari

teman

radic

Semangat ya bunda pokoknya yang

terbaik berikan ASI eksklusif jangan

Dukungan emosional

dari suami

Dukungan emosional radic

susu formula

Teman saya juga mendukung Teman

saya bilang uda ASI aja walaupun

keluarnya sedikit nanti juga lama-lama

banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk

anak sampai 6 bulan

Dukungan emosional

dari teman

radic

Mama sering membuat sayur daun katuk

katanya biar ASInya banyak

Dukungan instrumental

dari mama

Dukungan

instrumental

radic radic

Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama

memberikan ASI

eksklusif

radic

Hmmpernah denger dari tetangga ada

yang mengatakan kalau kolostrum itu

harus dibuang karena kotor dan warnanya

agak kuning

Kolostrum kotor dan

berwarna kuning

Mitos tentang

kolostrum

radic

Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic

kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan

secara medis

tentang mitos

Katanya sih kalau selama memberikan

ASI eksklusif gak boleh makan yang

pedes bayi akan mencret-mencret-

mencret makan yang asem juga sama

Banyak makan es anak saya jadi flu

Tidak makan pedes

asem dan minum es

Pantangan makanan radic radic radic radic radic

Pernah denger dari orang kalau

memberikan ASI eksklusif itu payudara

menjadi seperti kendor berbeda dari

sebelum melahirkanhehe

Payudara menjadi tidak

kencang

Perubahan bentuk

payudara

radic radic

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP

Nama Musiskah

Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991

Status Pernikahan Belum menikah

Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05

Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat 11610

Telepon 085697150636

Email siezca_muyahoocoid

Riwayat Pendidikan

1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]

2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]

3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]

4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]

Organisasi

1 Pramuka [2003-2004]

2 Paskibra [2003-2004]

3 Rohis [2006-2009]

Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop

1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi

Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009

2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Erardquo tahun 2009

3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009

4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk

Kemandirian Bangsardquo tahun 2009

5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012

6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Globalrdquo tahun 2012

7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012

Page 14: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 15: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 16: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 17: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 18: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 19: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 20: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 21: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 22: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 23: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 24: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 25: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 26: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 27: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 28: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 29: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 30: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 31: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 32: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 33: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 34: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 35: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 36: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 37: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 38: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 39: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 40: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 41: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 42: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 43: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 44: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 45: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 46: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 47: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 48: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 49: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 50: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 51: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 52: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 53: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 54: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 55: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 56: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 57: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 58: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 59: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 60: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 61: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 62: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 63: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 64: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 65: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 66: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 67: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 68: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 69: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 70: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 71: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 72: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 73: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 74: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 75: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 76: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 77: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 78: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 79: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 80: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 81: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 82: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 83: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 84: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 85: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 86: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 87: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 88: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 89: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 90: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 91: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 92: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 93: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 94: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 95: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 96: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 97: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 98: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 99: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 100: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 101: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 102: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 103: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 104: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 105: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 106: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 107: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 108: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 109: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 110: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 111: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 112: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 113: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 114: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 115: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 116: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 117: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 118: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 119: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 120: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 121: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 122: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 123: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 124: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89
Page 125: PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMBERIKAN ......Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat xvii + 89