PENGADILAN TINGGI MEDAN fileberdasarkan surat kuasa khusus tanggal 17 Juli 2016 ... Tergugat II...

29
PENGADILAN TINGGI MEDAN Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 28 Halaman P U T U S A N NOMOR : 77/PDT/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1. Waridan, jenis kelamin Laki-laki,umur 60 tahun,Warga Negera Indonesia,pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Huta IV Sarimah, Desa Pematang Dolok Kahean, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun , sebagai PEMBANDING I semula TERGUGAT I; 2. Juminem, jenis kelamin Perempuan,umur 58 tahun,Warga NegaraIndonesia,pekerjaanwiraswasta,bertempat tinggal di Huta IV Sarimah, Desa Pematang Dolok Kahean, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun,sebagai PEMBANDING II semuala TERGUGAT II; M E L A W A N 1. Imam Mujiono, tempat/tanggal lahir Sirama Indah tanggal 03 Juli 1988.pekerjaan Wiraswasta,tempat tinggal di Huta IV Jalan Bakti ABRI Ujung, Desa Bandar Tongah, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun dalam hal ini memberikan kuasa kepada SUKERNO SH DAN REKAN beralamat di Jalan Besar Siantar- Sidamanik Km. 10/Dusun Bahliran,Desa Sibona, Kecamatan Panei,Kabupaten Simalungun berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 17 Juli 2016 selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I semula PENGGUGAT I; 1. 2. Nurlingga Hayati Damanik, tempat/tanggal lahir Bandar Tongah tanggal 01 Agustus 1990,pekerjaan Ibu Rumah Tangga,tempat tinggal di Huta IV Jalan Bakti ABRI Ujung, Desa Bandar Tongah, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun dalam hal ini memberikan kuasa

Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN fileberdasarkan surat kuasa khusus tanggal 17 Juli 2016 ... Tergugat II...

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 28 Halaman

P U T U S A N NOMOR : 77/PDT/2017/PT.MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara

Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara antara :

1. Waridan, jenis kelamin Laki-laki,umur 60 tahun,Warga Negera

Indonesia,pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal

di Huta IV Sarimah, Desa Pematang Dolok Kahean,

Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun ,

sebagai PEMBANDING I semula TERGUGAT I; 2. Juminem, jenis kelamin Perempuan,umur 58 tahun,Warga

NegaraIndonesia,pekerjaanwiraswasta,bertempat

tinggal di Huta IV Sarimah, Desa Pematang Dolok

Kahean, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten

Simalungun,sebagai PEMBANDING II semuala

TERGUGAT II;

M E L A W A N

1. Imam Mujiono, tempat/tanggal lahir Sirama Indah tanggal 03 Juli

1988.pekerjaan Wiraswasta,tempat tinggal di Huta

IV Jalan Bakti ABRI Ujung, Desa Bandar Tongah,

Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun

dalam hal ini memberikan kuasa kepada SUKERNO

SH DAN REKAN beralamat di Jalan Besar Siantar-

Sidamanik Km. 10/Dusun Bahliran,Desa Sibona,

Kecamatan Panei,Kabupaten Simalungun

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 17 Juli

2016 selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I semula PENGGUGAT I;

1. 2. Nurlingga Hayati Damanik, tempat/tanggal lahir Bandar Tongah

tanggal 01 Agustus 1990,pekerjaan Ibu Rumah

Tangga,tempat tinggal di Huta IV Jalan Bakti ABRI Ujung,

Desa Bandar Tongah, Kecamatan Bandar Huluan,

Kabupaten Simalungun dalam hal ini memberikan kuasa

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 2 dari 28 Halaman

kepada SUKERNO SH DAN REKAN beralamat di Jalan

Besar Siantar- Sidamanik Km. 10/Dusun Bahliran, Desa

Sibona, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 17 Juli 2016

selanjutnya disebut sebagai TERBANDING II semula

PENGGUGAT II;

Pengadilan Tinggi Tersebut ;

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 77

/PDT/2017/PT.MDN tanggal 15 Maret 2017 tentang penunjukan Majelis

Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;

Telah membaca berkas perkara dan surart-surat yang bersangkutan

serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor:

63/Pdt.G/2016/PN.Sim tanggal 10 Januari 2017;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 1 Agustus

2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Simalungun pada tanggal 2 Agustus 2016 dalam Register Nomor

63/Pdt.G/2016/PN Sim, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat I adalah anak kandung dari Tergugat I dan Tergugat II

sedangkan Penggugat II adalah menantu dari Tergugat I dan Tergugat II .

2. Bahwa pada sekitar bulan Juli 2015 Penggugat I dan Penggugat II

membangun rumah permanen diatas tanah milik Tergugat I dan Tergugat

II terletak di Jalan Besar Sirama Indah, Desa Pematang Huta II,

Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, dengan Ukuran

Panjang kurang lebih 12 M2 (dua belas meter persegih) dan Lebar kurang

lebih 6 M2 (enam meter persegi) dengan batas-batas yaitu :

- Sebelah Selatan

berbatasan dengan Jalan Besar Sirama Indah.

- Sebelah Utara

berbatasan dengan Tanah Kosong .

- Sebelah Timur

berbatasan dengan Rumah Fatrisia .

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 3 dari 28 Halaman

- Sebelah Barat

berbatasan dengan Tanah Kosong

3. Bahwa dalam hal membangun rumah tersebut Penggugat I dan

Penggugat II telah mendapat restu serta didukung oleh Tergugat I dan

Tergugat II apalagi antara orang tua dengan anaknya.

4. Bahwa bangunan rumah tersebut akan digunakan oleh Penggugat I dan

Penggugat II sebagai tempat tinggal sekaligus sebagai tempat Usaha

Bengkel Sepeda Motor untuk memenuhi kebutuhan hidup Penggugat I

dan Penggugat II.

5. Bahwa setelah bangunan rumah tersebut selesai kehidupan rumah

tangga Penggugat I dan Penggugat II selalu dicampuri oleh Tergugat I

dan Tergugat II sehingga hubungan Penggugat I dan Penggugat II sering

kali terjadi selisih paham.

6. Bahwa sekitar bulan September dan Oktober 2015 terjadi percecokan

antara Penggugat I dan Penggugat II yang berujung Penggugat I jarang

pulang ke rumah dan lebih banyak pulang dan tidur dirumah Tergugat I

dan Tergugat II.

7. Bahwa kondisi ini menjadi kesempatan bagi Tergugat I dan Tergugat II

menyarankan/mendesak supaya Penggugat I segera menceraikan

Penggugat II .

8. Bahwa karena desakan serta hasutan Tergugat I dan Tergugat II agar

Penggugat I menceraikan Penggugat II maka timbulan keinginan

Penggugat I untuk menceraikan Penggugat II.

9. Bahwa selain itu adanya acaman dari Tergugat I dan Tergugat II apabila

Penggugat I tidak menceraikan Penggugat II maka Penggugat I akan

diasingkan/dikucilkan oleh Tergugat I dan Tergugat II serta semua

keluarga.

10. Bahwa sekitar bulan Nopember 2015 Penggugat I menyampaikan kepada

Tergugat I dan Tergugat II kalau Penggugat I tidak mau menceraikan

Penggugat II dengan alasan bahwa Penggugat I masih mencintai

Penggugat II dan anak yang masih balita.

11. Bahwa atas sikap Penggugat I tersebut yang tidak mau menceraikan

Penggugat II membuat Tergugat I dan Tergugat II marah dan mengusir

Penggugat I dan Penggugat II untuk pergi dari rumah yang dan

Penggugat tempati.

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 4 dari 28 Halaman

12. Bahwa dengan berat hati Penggugat I dan Pengugat II meninggalkan dan

mengosongkan bangunan rumah tersebut pada hal bangunan rumah

tersebut baru selesai mereka bangun.

13. Bahwa bangunan rumah tersebut dibangun atas jerih payah Penggugat I

dan Penggugat II, apalagi bangunan rumah itu akan digunakan sebagai

tempat tinggal sekaligus dipergunakan sebagai usaha Bengkel Sepeda

Motor Penggugat I untuk memenuhi kebutuhan kehidupan keluarga

Penggugat .

14. Bahwa saat ini bangunan rumah tersebut telah disewakan Tergugat I dan

Tergugat II ke pihak lain sehingga hal ini membuat Penggugat I dan

Penggugat II merasa sedih.

15. Bahwa akibat perbuatan Tergugat I dan Tergugat II, Penggugat I dan

Penggugat II tidak bisa melakukan kegiatan usaha Bengkel Sepeda Motor

sehingga tidak dapat menghidupi keluarga Penggugat .

16. Bahwa akibat perbuatan semena-mena yang dilakukan oleh Tergugat I

dan Tergugat II tersebut sangat merugikan Penggugat I dan Penggugat II.

17. Bahwa kerugian Penggugat I dan Penggugat I berupa materiil dan

immaterial yaitu sebesar Rp. 100.000.000.- (Seratus Juta Rupiah)

dengan perincian sebagai berikut :

a. Kerugian Materiil sebesar Rp. 50.000.000.- (Lima Puluh Juta Rupiah).

b. Kerugian Imateriil sebesar Rp. 50.000.000.- (Lima Puluh Juta Rupiah).

18. Bahwa sebelum Penggugat I dan Penggugat II mengajukan Gugatan

Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat

II Penggugat I dan Penggugat II telah berulangkali mengingatkan

Tergugat I dan Tergugat II untuk menganti rugi atas bangunan rumah

tersebut akan tetapi Tergugat I dan Tergugat II tetap menolak dan tidak

menghiraukan, bahkan Tergugat I dan Tergugat II menyarankan agar

Penggugat I dan Penggugat II membongkar bangunan rumah tersebut.

19. Bahwa atas sikap Tergugat I dan Tergugat II yang menolak memberikan

ganti rugi atas bangunan rumah tersebut kepada Penggugat I dan

Penggugat II maka dengan berat hati Penggugat I dan Penggugat II

menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan melawan hukum ini

ke Pengadilan Negeri Simalungun selaku Pengadilan yang berwenang

memeriksa dan mengadili gugatan ini.

20. Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti yang otentik

sehingga secara hukum cukup beralasan untuk dikabulkan, maka

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 5 dari 28 Halaman

Penggugat I dan Penggugat II memohon agar kiranya Pengadilan Negeri

Simalungun berkenan untuk menghukum Tergugat I dan Tergugat II

menganti rugi rumah bangunan tersebut ke Penggugat I dan Penggugat II

sebesar Rp. 100.000.000.- (Seratus Juta Rupiah) atau apabila Tergugat I

dan Tergugat II tidak mampu membayar ganti rugi atas bangunan rumah

tersebut maka bangunan rumah harus dibongkar .

21. Bahwa Penggugat I dan Penggugat II merasa khawatir bangunan rumah

tersebut disewakan, dialihkan kepada pihak-pihak lain, maka adalah

mempunyai alasan hukum yang kuat bagi Penggugat I dan Penggugat II

mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

untuk meletakkan Sita jaminan terhadap obyek bangunan rumah tersebut

yang yaitu terletak Jalan Besar Sirama Indah, Desa Pematang Huta II,

Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, dengan Ukuran

Panjang kurang lebih 12 M2 (dua belas meter persegih) dan Lebar kurang

lebih 6 M2 (enam meter persegi)

- Sebelah Selatan

berbatasan dengan Jalan Besar Sirama Indah.

- Sebelah Utara

berbatasan dengan Tanah Kosong .

- Sebelah Timur

berbatasan dengan Rumah Fatrisia .

- Sebelah Barat

berbatasan dengan Tanah Kosong

Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat I dan

Penggugat II mohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun, segera memanggil pihak-pihak yang bersengketa untuk

hadir dipersidangan yang telah ditetapkan untuk itu, serta memutuskan

perkara ini dengan menghukum Tergugat I dan Tergugat II sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya .

2. Menyatakan Terguggat I dan II telah melakukan perbuatan Melawan

Hukum.

3. Memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar ganti rugi

atas bangunan rumah terletak Jalan Besar Sirama Indah, Desa

Pematang Huta II, Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun,

dengan Ukuran Panjang kurang lebih 12 M2 (dua belas meter

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 6 dari 28 Halaman

persegih) dan Lebar kurang lebih 6 M2 (enam meter persegi)sebesar

Rp. 100.000.000.- (Seratus Juta Rupiah) atau apabila Tergugat I dan

Tergugat II tidak mampu membayar ganti rugi atas bangunan rumah

tersebut maka bangunan rumah harus dibongkar .

4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir

beslagh) yang telah diletakkan dalam perkara gugatan ini .

5. Menghukum Terguggat I dan Tergugat II untuk membayar kerugian

materiil dan immaterial terhadap Penggugat I dan Penggugat II

sebesar Rp. 100.000.000.- (Seratus Juta Rupiah) dengan perincian

sebagai berikut :

- Kerugian Materiil sebesar Rp. 50.000.000.- (Lima Puluh Juta Rupiah) .

- Kerugian Imateriil sebesar Rp. 50.000.000.- (Lima Puluh Rupiah).

6. Menghukum Tergugat I dan II untuk membayar uang paksa (dwang

som) sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) setiap hari untuk setiap

keterlambatan Tergugat I dan Tergugat II dalam melaksanakan isi

putusan atas perkara ini .

7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II dan siapa saja yang

menempati Obyek Sengketa bangunan rumah agar mengosongkan

bangunan rumah tersebut dari segala bentuk penghunian dan

diserahkan kepada Penggugat I dan Penggugat II

8. Menyatakan putusan perkara ini serta merta dapat dijalankan

meskipun ada upaya verset, banding, kasasi maupun peninjauan

kembali (request civil) dari Tergugat I dan Tergugat II.

9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya-biaya

dan/atau ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini .

Atau

Apabila Pengadilan Simalungun berpendapat lain, dalam putusan yang

benar, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) .

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para

Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

Bahwa para Tergugat menolak seluruh dalil-dalil Gugatan Penggugat, kecuali

apa yang diakui oleh para Tergugat secara tegas berikut ini ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 7 dari 28 Halaman

Bahwa Gugatan Para Penggugat adalah sangat berlebihan, dan penuh

rekayasa dengan dalil-dalil yang sumir, maka dengan demikian haruslah

ditolak atau setìdak-tìdaknya tidak dapat diterima dengan alasan-alasan

sebagai berikut ;

I. Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jefas (Obscuur Libef) dengan alas an alasan sebagai berikut :

1. Bahwa sebagamana yang dikemukakan Para penggugat dalam

gugatannya dihalaman 2 dimulai dri poin 1 dimana dinyatakan

Penggugat bahwa Penggugat I adalah anak kandung para

Tergugat,clan Penggugat II adalah menantu para Tergugat.

Pernyataan demikian ini menunjukkan kesadaran hakiki bagi para

Penggugat seolah-olah para Penggugat hormat, santun kepada orang

tuannya. Namun kenyataan dalam kehidupan sehari-hari perilaku para

Penggugat terhadap Tergugat ayah dan ibunya sering memaksakan

kehendaknya kepada orang tuanya terutama Penggugat II sebagai

menantu hampir tidak pernah hormat,

sopan terhadap para Tergugat (Mertuanya), dan ada indikasi ingin

menguasai harta milik para Tergugat ;

2. Bahwa sebagaimana yang dikemukakan oleh para Penggugat dalam

gugatannya dihalaman 2 poin 2 s/ 6 yang menyatakan bahwa para

Penggugat ada membangun Rumah parmanen díatas tanah milik para

Tergugat berkedudukan di Jin. Besar Sirama Indah, Nagori Pematang

Huta II, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun dengan

ukuran panjang kurang-lebih 12 m,2, dan lebar kurang-lebih 6 m,2

dengan batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah selatan berbatas dengan jalan besar

-Sebelah timur berbatas dengan tanah kosong

-Sebelah timur berbatas dengan rumah Fitrisia

- Sebelah barat berbatas dengan tanah kosong.

Pemberian izin tanah milik para Tergugat ini kepada para Penggugat

untuk dijadikan pertapakan rumah yang dibangun oleh Para

Penggugat. Tindakan ini dilakukan oleh para Tergugat sebagai

tanggungjawab moral sebagai orang tua, agar dapat dipergunakan

oleh para Penggugat tempat tinggal sekaligus tempat bengkel Sepeda

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 8 dari 28 Halaman

Motor, Agar ada jalanlsumber kehidupan ekonomi para Penggugat.

Namun semuanya fiat baik para Tergugat ini disalah gunakan

Penggugat, dimana setiap han Penggugat I dan Penggugat II rebut,

cekeok melulu bahkan sering sampai mencampuri urusan rumah

tangga para Tergugat yang sama sekali tidak ada hubungannya

dengan persoalan rumah tangga para Penggugat ;

3. Bahwa sebagaimana yang dikemukakan para Penggugat dalam

gugatannya dihalaman 3 poin 7 s/d 12 yang menyatakan bahwa

Tergugat I-11 mendesak, menghasut, mengancam Penggugat 1

(IMAM MUJ1ONO) agar menceraikan Penggugat II (NURLINGGA

HAYATI DAMANIK). Apa yang dikemukakan oleh Penggugat I ini

sangatlah berlebihan, karena tidak akan pernah ada didunia ini

seorang orang tua yang berkeinginan anaknya bercerai-berai, apa lagi

yang sudah berumah tangga dan memiliki anak, dan sebagai cucu dan

orang tua yang bersangkutan yakni dalam hal ini para Tergugat. Dan

yang pasti para Penggugat sampai saat ini tidak bercerai dan para

Penggugat pergi meninggalkan rumah tersebut karena para

Penggugat sudah sepakat untuk pindah dan rumah tensebut dengan

cara meminta ganti rugi bahan-bahan bagunan yang sudah

dibangunkan kepada rumah tersebut kepara para Tergugat (Orang tua

para Penggugat) ;

4. Bahwa pada tanggal 04 Oktober 2016, dan tanggal 06 Oktober 2016,

para Penggugat dengan para Tergugat duduk bersama, dimana

berunding untuk menyelesaikan gantí rugí bangunan rumah yang

dibangun oleh para Penggugat diatas tanah milik para Tergugat.

Kemudian disepakati bahwa ganti rugi bangunan tersebut dibayar oleh

Tergugat 11 (JUIVITNEM) kepada Penggugat I (IMAM MUJIONO)

sebesar Rp. 54. 500.000,- (Lima puluh empat juta lima ratus rupiah),

sebagaimafla yang diuraikan didalam kwetansi tanda terima uang

tanggal 04 Oktober 2016, dan Surat Pernyataan tertanggal 6 Oktober

2016. Dengan sudah diadakannya kesepakatan ganti rugi bangunan

dan dilakukan transaksi berarti hubungan hukum antara Penggugat I

dengan para Tergugat sekaitan dengan bangunan rumah diatas tanah

milik Tergugat II sudah putus;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 9 dari 28 Halaman

5. Bahwa dengan putusnya hubungan hukum dengan cara ganti rugi

antara Penggugat I dan Tergugat II sekaitan dengan bangunan rumah

tersebut, maka setelah penanda tangan surat pernyataafl dan tanda

terima uang yang sudah dilakukan oleh para Penggugat dan para

Tergugat pada tanggal 04 Oktober 2016, dan 06 Oktober 2016, maka

secara serta-merta hak-hak para Penggugat beralih menjadi hak-hak

para Tergugat, termasuk untuk memberikan hak sewa-menYeWa

kepada orang lain ;

6. Bahwa sebagaimafla yang dikemukakafl para Penggugat dalam

gugatannya dihalaman 3 poin 16 s/d 21, dimana para Penggugat

menyatakan bahwa Tergugat I-II melakukan perbuatan semena-mena,

dan mengakibatkan kerugian materil dan inmaterial sebesar Rp.

100.000.000,- (Seratus juta rupiah) dengan perincian, kerugian materil

Rp. 50. 000.000,- (Lima puluh juta rupiah), dan kerugian Inmateril Rp.

50. 000. 000,- (Lima puluh juta rupiah). Dengan pernyataan para

Penggugat ini dengan tegas dibantah oleh para Tergugat karena:

a. Penggugat 1-II menuntut ganti rugi maten dan inmateril, padahal

sudah cukup jelas Surat Pernyataan tanggal 06 Oktober 2016,

yang ditanda tangani oleh Penggugat I (IMAM MUJIONO), dan

kwetansi tanda terima uang tanggal 04 Oktober 2016 yang ditanda

tangani IMAM MUJIONO (Penggugat I) sudah nyata-nyata diterima

penggugat I dan disaksikan saudara PAINAN, SUNGKONO, dan

SUKERNO. Hal ini cukup jelas itiket dan niat jelek Penggugat l-II

mengajukan gugatan perdata ke pengadilan untuk memeras,

mempermalukan para Tergugat ditengahteflgah masyarakat

khususnya di kalangan masyarakat Nagori Pematang Huta II

Kecamatan Tapian Dolok ;

b. Padahal Para Tergugat dañ awal sejak Penggugat I-II jadi

berumah tangga selalu berkeinginan agar Penggugat I-II hidup

berdampingan yang bahagia sampai para Tergugat rela memberi

tanah pertapakan rumah kepada Penggugat I-II untuk ditempati.

Tapi fakta hari ini berbanding terbalik, tega-teganya Penggugat I-II

menggugat orang tuanya sendiri ke Pengadilan ini. Maka semakin

jelas terlihat bahwa Penggugat I (IMAN MUJTONO) dapat

dikendalikan istrinya yakni

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 10 dari 28 Halaman

Penggugat II, atau dapat juga disebut Penggugat I dibawah ketiak

istri (DKI);

II. Gugatan Penggugat Tidak Dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard)

7. Bahwa sebagaimana yang dikemukkan para Penggugat dalam

gugatannya di hal aman 4 poin 19 yang menyatakan bahwa perbiatan

Tergugat I-II adalah perbuatan melawan hukum. Dalam hal ini para

Penggugat I-II sama sekali tidak menguraikan dengan jelas yang mana

perbuatan Tergugat 141 yang disebut perbuatan melawan hukum.

Karena menurut hukum ada paling tidak tiga Kriteria perbuatan

melawa hukum yakni, apa tindakan yang dilakukan, dan apa akibat

tindakan itu, dan rinciakan apa-apa saja akibat setelah dilakukan

perbuatan melawa hukum tersebut. Dan oleh karena perbuatatan

melawan hukum yang disebut Penggugat 1-II tidak jelas termasuk

perincian ganti rugi yang dituntut oleh Penggugat tidak jelas juga,

maka Kriteria perbuatan melawan hukum tidak terpenuhi, dengan

demikian gugatan Penggugat I-II haruslah dinyatakan tidak dapat

diterima (Niet Onvankeli3k Verklaard);

III. DALAM POKOK PERKARA

8. Bahwa Tergugat I-II tetap menolak seluruh dalil-dalil gugatan

Penggugat, kecuali apa yang diakui secara tegas dalam pokok perkara

¡ni. Dan apa yang tertuang dalam jawabanleksepsi Tergugat I-II diatas,

untuk tidak berulang-ulang dibahas, dalam pokok perkara ini dianggap

menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan ;

9. Bahwa apa yang dikemukakan Penggugat 1-II dalam gugatannya

sekaitan dengan bangunan rumah diatas tanah milik Tergugat II

sebagaimana yang uraikannya dalam gugatannya, jefas berbanding

terbalik dengan fakta fakta yang ada dilapangan. Karena path tanggal

04 Oktober 2016, dan pada tanggal 06 Oktober 2016 Penggugat 1 dan

Tergugat 11 sudah membuat kesepakatan dalam bentuk Surat

penyatakan tentang ganti rugi bangunan rumah yang pernah dibangun

Penggugat I-II diatas tanah milik Tergugat II. Ganti rugi tersebut

langsung dibayarkan oleh Tergugat II kepada Penggugat I dengan

uang tunai sebanyak Rp. 54.500.000,- (Lima puluh empat juta Ilma

ratus ribu rupíah) ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 11 dari 28 Halaman

10. Bahwa oleh karena ganti rugi bangunan rumah yang dibangun oleh

Penggugat I-II diatas tanah milik Tergugat II sudah dibayar secara

tunai, maka hubungan hukum antara Penggugat I- II dengan Tergugat

I-II sekaitan dengan bangunan rumah tersebut berakhir putus demi

hukum. Dan oleh karena itu diminta, dimohon kepada yang mulia

Majelis Hakim yang menangani, mengadili perkara ini agar sudi

kiranya berkenan untuk menolak gugatan Pen ggugat 1-II untuk sel

urihnya, atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet

Onvankelij Verklaard) ;

11. .Bahwa dengan uraian-uraian Tergugat I-II tersebut diatas, memohon

kehadapan yang mulia Majelis hakim yang menangani, mengadili

perkara ini, agar berkenan menyatakan dalam putusannya yang

amarnya berbunyi sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI/JAWABAN:

- Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat I-II untuk

seluruhnya.

- Menolak gugatan Penggugat I-Il untuk seluruhnya atan setidak-

tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA:

- Menerima, mengabulkan Jawaban Tergugat l dan II

- Menolak gugatan Penggugat I dan li untuk seluruhnya, atau setidak-

tidaknya menyatakan gugatan Peuggugat tidak dapat diterima (Niet

Onvankelijke verklaard).

- Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos-ongkos yang timbul

dalam perkara ini,

Atau, jika yang mulia majelis hakim yang menangani, mengadili perkara ini

berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang bahwa berdasarkan gugatan Penggugat tersebut Pengadilan

Negeri Simalungun telah menjatuhkan putusan Nomor: 63/Pdt.G/2016/PN.Sim

tanggal 10 Januari 2017, yang amarnya sebagai berikut :

A. DALAM EKSEPSI :

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 12 dari 28 Halaman

- Menolak Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya ;

B. DALAM POKOK PERKARA :

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

- Menyatakan Terguggat I dan II telah melakukan perbuatan

Melawan Hukum.

- Memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar ganti

rugi atas bangunan rumah terletak Jalan Besar Sirama Indah, Desa

Pematang Huta II, Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten

Simalungun, dengan Ukuran Panjang kurang lebih 12 M2 (dua

belas meter persegih) dan Lebar kurang lebih 6 M2 (enam meter

persegi)sebesar Rp. 100.000.000.- (Seratus Juta Rupiah) atau

apabila Tergugat I dan Tergugat II tidak mampu membayar ganti

rugi atas bangunan rumah tersebut maka bangunan rumah harus

dibongkar .

- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II dan siapa saja yang

menempati Obyek Sengketa bangunan rumah agar mengosongkan

bangunan rumah tersebut dari segala bentuk penghunian dan

diserahkan kepada Penggugat I dan Penggugat II

- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya

perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp.1.521.000,00 (satu

juta lima ratus dua puluh satu ribu rupiah) ;

- Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;

Telah membaca :

1. Risalah Pernyataaan Permohonan Banding yang dibuat dan ditanda

tangani oleh Panitera1 Pengadilan Negeri Simalungun yang menerangkan

bahwa Kuasa Hukum Para Pembanding semuIa Para Tergugat

menyatakan banding terhadap putusan PengadiIan Negeri Simalungun

Nomor: 63/Pdt.G/2016/PN.Sim tanggaI 10 Januari 2017 ;

2. Relaas Pemberitahuan Pernyataan banding yang dibuat dan ditanda

tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Simalungun kepada Kuasa

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 13 dari 28 Halaman

Hukum Para Pembanding semuIa para Tergugat pada tanggaI 31 Januari

2017;

3. Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa Hukum Para Pembanding

semuIa Para Tergugat tertanggaI 2 Februari 2017 dan diterima di

Kepaniteraan PengadiIan Negeri Simalungun pada tanggaI 2 Februari

2017, memori banding tersebut teIah diberitahukan kepada Kuasa Hukum

Para Terbanding semuIa Para Penggugat pada tanggaI 3 Februari 2017;

4. Kontra Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa Hukum Para

Terbanding semuIa Para Penggugat tertanggaI 14 Februari 2017 dan

diterima di Kepaniteraan PengadiIan Negeri Simalungun pada tanggaI 14

Februari 2017 kontra memori banding tersebut teIah diberitahukan kepada

Kuasa Hukum Para Pembanding semuIa Para Tergugat pada tanggaI 17

Februari 2017 ;

5. Relas Pemberitahuan Membaca berkas perkara yang dibuat dan ditanda

tangani Jurusita Pengadilan Negeri Simalungun, teIah diberitahukan

masing-masing kepada Kuasa Hukum Para Pembanding semuIa Para

Tergugat pada tanggaI 28 Februari 2017 dan kepada Kuasa Hukum Para

Terbanding semuIa Para Pengugat pada tanggaI 3 Februari 2017, agar

mempelajari berkas banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan

dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari dari pemberitahuan ini

disampaikan, sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan untuk

pemeriksaan ditingkat banding;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum Para

Pembanding semula Para Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu

dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan Undang-

Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat

diterima;

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Para pembanding semula Para

Tergugat teIah mengajukan memori banding tertanggaI 2 Februari 2017,

yang pada pokoknya mengemukakan keberatan sebagai berikut :

1. Bahwa perkara ini di Putus pada tanggal 10 Januari 2017, dan

kemudian Pembanding I dan Pembanding II mengajukan Akta

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 14 dari 28 Halaman

Permohonan Banding pada Hari Senin tanggal 24 Januari 2017.

Artinya pengajuan Perkara Banding yang diajukan para Pembanding

ini masih dalah batas waktu atau koridor yang diatur dalam Undang-

undang ;

Tentang Pengetikan kalimat/klausul dalam putusan ;

2. Bahwa sebagamana pengetikan yang dibuat Majelis Hakim dari

halaman 1 s/d seterusnya sangatlah mengejewakan para

Pembanding, dimana dihalaman pertama tidak mencantumkan nama

Kuasa Hukum Pembanding, Drs.Kolahman Saragih,SH,MH. Dan

pengetikan kalimat demi kalimat banyak yang bersalahan misalnya

menulis materi, dibuat maten, menyewa dibuat menYeWa, dan

menulis Imam Mujiono dibuat IMAM MUJTONO, dan menulis Tergugat I-II, ditulis Tergugat 141. Dan tulisan anak kalimat tersebut

berada pada halaman 9-10. Kalau diperhatikan secara keseluruhan

dari pengetikan kalimat demi kalimat oleh Majelis Hakim tampak jelas

Putusan ini terindikasi dipaksakan. Karena mengingat fakta-fakta yang

terungkap dipersidangan terkait dengan bukti surat, keterangan dari 3

orang saksi yang menyatakan bahwa bangunan rumah yang dibangun

Imam Mujiono (Penggugat /Terbanding I) diatas tanah milik Juminem

(Tergugat/Pembanding II) sudah disepakati untuk diganti rugi

sebanyak Rp. 54. 500.000,- (Lima puluh empat juta lima ratus ribu

rupiah) ;-

Tentang Pertimbangan Hukum ;

3. Bahwa sebagaimana pertimbangan hukum Majelis Hakim yang

diuraikan dalam putusannya di halaman 16 yang menyatakan sebagai

berikut ;

Menimbang, bahwa setelah mempelajari eksepsi Tergugat II

sebagaimana diuraikan diatas, ternyata eksepsi tersebut bukanlah

menyangkut kewenangan mengadili baik secara relative maupun

absolute, akan tetapi sudah menyangkut materi atau pokok perkara,

dimana masih memerlukan pembuktian lebih lanjut. Oleh karena itu,

berdasarkan ketentuan Pasal 162 RBg, maka eksepsi Tergugat II akan

dipertimbangkan bersama-sama dengan pokok perkara, sehingga

dengan demikian eksepsi tersebut haruslah ditolak seluruhnya ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 15 dari 28 Halaman

Judex Facti :

4. Bahwa sebagaimana yang dikemukakan Majelis Hakim dalam

pertimbangan hukumnya tersebut diatas sanganlah keliru atas

Penarapan Hukum (Judex Facti), dimana para Tergugat/Pembanding

dalam Jawabanya adalah menyebut kalimat JAWABAN, bukan Eksepsi. Jadi dalam Jawaban para Tergugat/Pembanding tersebut

bukan sekedar menangkis, membantah prosedur(Mekanisme)

pengajuan gugatan para Penggugat, akan tetapi menyangkut hal-hal

yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan pokok

perkara.Kemudian Majelis Hakim tersebut menyebut hanya Tergugat

II, tampa menyebut Tergugat I, Majelis juga menyebut, dengan

demikian eksepsi Tergugat II akan dipertimbangkan bersama-sama

dengan pokok perkara, tapi disebut juga sekaligus, sehingga dengan

demikian eksepsi tersebut haruslah ditolak seluruhnya ;

5. Bahwa atas uraian-uraian dalam putusan Majelis Hakim tersebut

diatas para Pembanding bingung, kenapa hanya menyebut eksepsi,

bukan JAWABAN, mengapa pula hanya menyebut eksepsi Tergugat II,

dan menyebut lagi, eksepsi Tergugat II akan dipertimbangkan

bersama-sama dengan pokok perkara ?. Tapi tiba-tiba dalam deretan

pengetikan yang sama disebut, dengan demikian eksepsi tersebut

haruslah ditolak. Jadi sejak kapannya Majelis Hakim

mempertimbangkan, dan sejak kapan pula Majelis Hakim akan

menyebut Tergugat I, pada hal Tergugat I dan II adalah dalam perkara

yang melekat satu sama lain sebagai suami-istri . Dengan demikian

menurut Pembanding I dan II Majelis Hakim yang memutus perkara ini

adalah Majelis Hakim yang sama sekali tidak Profesional,

Syamurawut, asal bunyi, tampa memperhatikan kinejanya sebagai

hakim. Oleh karena itu JAWABAN, dan Eksepsi sangatlah ada

bedanya. Bukan seperti yang disebut Majelis Hakim tersebut

JAWABAN disebut Eksepsi. Dan dengan demikian Putusan tersebut

seyogianya dinyatakan salah menarapan hukum (Judex Facti), kurang

sempurna menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Karenanya Putusan ini dinyatakan tidak sempurna dan batal demi

hukum ;

Tentang Pokok Perkara :

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 16 dari 28 Halaman

6. Bahwa sebagaimana yang dikemukakan Majelis Hakim dalam

pertimbangan hukumnya, putusannya yang menyatakan Tergugat-

Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dimana

Tergugat-Tergugat telah menguasai tanah yang terletak di Jalan Besar

Sirama Indah Desa Pematang Huta II Kecamatan Tapian Dolok

Kabupaten Simalungun dengan ukuran panjang kurang-lebih 12 m2

dan lebar kurang-lebih 6m2. Pernyataan Majelis Hakim dalam

pertimbangan hukumnya yang menyatakan bahwa Perbutan yang

dilakukan para Tergugat adalah perbuatan Melawa Hukum sangatlah

keliru dan sama sekali tidak memenuhi syarat formil pernyataan

Majelis Hakim Tersebut. Karena Majelis Hakim tidak menguraikan

dengan jelas kriteria Perbuatan Melawan Hukum tersebut. Menurut

Hukum ada paling tidak tiga (3) Kriteria Perbuatan Melawan Hukum

antara lain adalah; Apa Tindakan yang dilakukan, dan apa akibat tindakan itu, apa saja akibat setelah dilakukan perbuatan melawan hukum tersebut. Maka dengan tidak terpenuhinya Kriteria

Perbuatan Melawan Hukum yang diuraikan oleh Majelis Hakim dalam

putusannya, dengan demikian Putusan tersebut cacat formil dan oleh

karenya harus di tolak dan batal demi hukum ;

7. Bahwa sebagaimana yang diuraikan Majelis Hakim dalam

pertimbangan hukumnya di halaman 17, dimana para Penggugat dan

para Tergugat saling mengajukan bukti surat, saksi-saksi dari kedua

belah pihak yang seharusnya dijadikan oleh Majelis Hakim landasan

untuk mengabil putusan. Dan dimana para Penggugat mengajukan

bukti Surat P-1 s/d P-5 dan mengadirkan 2 orang saksi dan memberi

keterangan dibawah sumpah yakni; SUNGKONO “ pada intinya

menerangkan bahwa saksi sudah 10 tahun menjadi Gamot di Desa

tersebut. Dan bahwa IBU Imam Mujiono(Tergugat II/JUMINEM)

memberikan uang sebanyak Rp. 54. 500.000,- (Lima puluh empat juta

lima ratus ribu rupiah) kepada IMAM BUJIONO (Penggugat I) untuk

mengganti kerugian bangunan rumah yang sempat didirikan oleh

IMAM BUJIONO diatas tanah milik IBUnya JUMINEM”. Jadi cukup

jelas dari keterangan saksi tersebut diatas patut dan layak kepada

yang Mulia Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan yang

memeriksa, mengadili perkara ini, untuk mengambil alih atau mengadili

sendiri perkara ini, dan menyatakan dalam amar putusannya menolak

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 17 dari 28 Halaman

semua dalil-dalil pertimbangan Majelis Hakim dalam putusannya No.

63/Pdt.G/2016/PN. Sim, tanggal 10 Januari 2017 batal demi hukum

atau dibatalkan karena sama sekali tidak objektif dalam pertimbangan

hukumnya ;

8. Bahwa kemudian bukti-buti surat T-1 s/d T-3, dan keterangan saksi-

saksi yang diajukan para Tergugat dibawah sumpah menerangkan

antara lain ; Saksi DAWINTO, pada intinya menerangkan bahwa “

benar orang tua IMAMA MUJIONO yakni Tergugat I-II sudah memberikan uang kepada IMAM BUJIONO sebanyak Rp. 54. 500. 000,- (Lima puluh empat juta lima ratus rubu rupiah) melalui ibu

mertuanya NURSINEM dihadapan saksi-saksi tersebut pada tanggal 24 Oktober 2015, dan melihat kwitansi tanda terima uang. Dan uang tersebut bertujuan untuk mengganti rugi bahan-bahan bangunan rumah yang terlanjur dibangun para Penggugat di atas

tanah milik para Tergugat”;

9. Bahwa keterangan saksi kedua yang diajukan para Tergugat

dipersidangan dibawah sumpah menerangkan “ SAHRUL SARAGIH, pada intinya menerangkan, bahwa dihadapan saksi-saksi kedua belah pihak orang tua/Ibu IMAM BUJIONO (JUMINEM) sudah

memberikan uang ganti rugi bangunan sebanyak Rp. 54. 500. 000,- (Lima puluh empat juta lima ratus ribu rupiah) kepada para Penggugat yang diserahkan kepada mertua Penggugat I (NURSINEM) dihadapan saksi-saksi dan disaksikan oleh

Pemerintah setempat yakni PAINAN,(Pangulu/Kepala Desa setempat) dan dilihat para Penggugat”. Dan oleh karena dari bukti-

bukti surat dan dari 4 orang saksi yang diajukan para pihak

dipersidangan cukup jelas dari keterangan 3 saksi menyatakan bahwa

ganti rugi bangunan rumah yang terlanjur dibangun oleh para

Penggugat sudah dibayar oleh para Tergugat sebagaimana surat

pernyataan/kesepakatan tanggal 06 Oktober 2015, uangnya sebanyak

Rp. 54. 500. 000,- (Lima puluh empat juta lima ratus ribu rupiah)

sesuai tanda terima kwetansi diserahkan/dibayarkan para Tergugat

pada tanggal 24 Okober 2015 kepada para Penggugat yang diterima

langsung oleh mertua Penggugat I yakni bernama NURSINEM,

dihadapan saksi-saksi, para penggugat dan valid. Dan oleh karena itu

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 18 dari 28 Halaman

sangatlah keliru Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Simalungun yang mengadili perkara ini yang menghindari,

mengesampingkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan.Karenya

harus di tolak dan dinyatakan batal demi hukum ;

10. Bahwa apa yang dikemukakan Majelis Hakim dalam pertimbangannya

dihalaman 17 yang menyatakan bahwa para Penggugat membangun

bangunan rumah diatas tanah milik Tergugat I dan II menghabiskan

uang sebesar Rp. 100. 000.000,- (Seratus juta rupiah). Hal ini Majelis

Hakim dalam pertimbangannya kembali mengingkari fakta-fakta yang

terungkap dipersidangan. Dimana awalnya para pihak berkumpul

duduk bersama pada tanggal 06 Oktober 2015 yang disaksikan Gamot

SUNGKONO, PANGULU (Kepala Desa) PAINAN, DAWINTO, dan SAHRUL SARAGIH menyaksikan di Rumah terperkara, berembuk

sekaitan dengan harga bahan-bahan bangunan yang terlanjur

dibangun oleh para Penggugat. Secara kekeluargaan dihitung dan

disepakati yang harus dibayar oleh para Tergugat sebanyak Rp. 54.

500. 000,-(Lima puluh empat juta lima ratus ribu rupiah). Dan pada

waktu yang bersamaan dibuatlah surat pernyataan dalam waktu paling

lambat 2 bulan uang tersebut harus ditunaikan para Tergugat kepada

para Penggugat ;

11. Bahwa ternyata sebelum dapat tempo yang disepakati, pada tanggal

24 Oktober 2015, atau 18 hari setelah dibuat kesepakatan tersebut

para Tergugat sudah dapat membayar uang yang disepakati bersama

pada tanggal 24 Oktober 2015, dan kemudian para Tergugat

memanggil saksi-saksi terdahulu agar menyaksikan, melihat

pembayaran tunai uang yang disepakati sebanyak Rp. 54. 500. 000,-

(Lima puluh empat juta lima ratus ribu rupiah) langsung membayar

kepada mertua Penggugat I (NURSINEM), dihadapan para

Penggugat, saksi-saksi dan Pemerintah setempat ;

12. Bahwa sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim yang diuraikan

dalam halaman 18 tentang penyerahan uang yang menyatakan bahwa

uang yang diserahkan Penggugat-penggugat merupakan uang

pembayaran utang kepada Nursinem dan bukan merupakan uang

ganti rugi atas bangunan yang didirikan penggugat-penggugat. Dalam

hal ini Majelis hakim kembali asal bunyi (ASBUN), kenapa ?,

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 19 dari 28 Halaman

Penggugat-penggugat tidak pernah menyerahkan uang kepada

siapapun juga, termasuk kepada para Tergugat. Dan uang yang

diserahkan oleh para Tergugat/Pembanding I dan II tersebut adalah

uang ganti rugi bangunan yang terlanjur dibangun oleh IMAM

MUJIONO. Dan uang tersebut diserahkan kepada mertuanya IMAM

MUJIONO, NURSINEM dihadapan saksi-saksi, dan Gamot, Kepala

Desa setempat ;

13. Bahwa sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim yang dikemukakan

pada halaman 18 terkait dengan isi Kwitansi (vide bukti P-2, T-2),

menyatakan bahwa ada rumah dibangun Imam Mujiono diatas tanah

perkara dan dibuat surat pernyataan (vide bukti P-1, T-2) dan surat

pernyataan tersebut menerangkan Penggugat I membayar utang

kepada Nursinem dan dituangkan dalam Kwitansi. Dalam hal ini

Majelis Hakim kembali ngaur dalam pertimbangnnya. Dimana yang

dituangkan dalam Kwitansi adalah; bahwa “Telah terima dari JUMINEM, Uang sejumlah Rp. 54. 500.000,- (Lima puluh empat juta lima ratus ribu rupiah), Untuk pembayaran, Satu unit rumah milik Imam Mujiono di atas tanah milik JUMINEM, jadi cukup jelas

dan valid”. Bahwa IMAM MUJIONO melalui mertuannya menerima uang sejumlah tersebut diatas dari para Tergugat/Pembanding I dan II ;

14. Bahwa sebagaimana yang dikemuakakn Majelis Hakim dalam

pertimbanganya dihalaman 18 alenia ke 4, yang menyatakan bahwa

berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak

Majelis Hakim berpendapat bahwa belum ada ganti rugi terhadap

bangunan yang didirikan penggugat-penggugat. Dalam hal ini Majelis

Hakim dalam pertimbangannya kembali asal bunyi atau keliru. Jadi

uang yang diserahkan/dibayarkan oleh para Tergugat kepada para

Penggugat melalui NURSINEM di rumah terperkara, dihadapan saksi-

saksi, pemerintah setempat pada tanggal 24 Oktober 2015 (vide bukti

T-3) itu uang apa?. Menurut keterangan 3 orang saksi yang diajukan

kedua belah pihak dipersidangan cukup jelas menerangkan bahwa

uang sebanyak Rp. 54. 500.000,-( Lima puluh empat juta lima ratus

ribu rupiah) tersebut adalah ganti rugi bangunan rumah terperkara, jadi

cukup jelas dan valid ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 20 dari 28 Halaman

15. Bahwa sebagaimana yang dikemukakan Majelis Hakim dalam

pertimbangannya di alenia ke 5 halaman 18 yang menyatakan tentang

perbuatan Melawan Hukum yang mendalilkan pasal 1365

KUHPerdata. Dalam hal ini Majelis Hakim dengan pertimbangannya

kembali keliru menafsirkan pasal 1365 KUHPerdata. Dimana menurut

hukum paling tidak ada 4 kriteria yang terpenuhi baru dapat dinyatakan

Perbuatan Melawan Hukum, antara lain sebagai berikut ;

a. Adanya suatu perbuatan, yang dimaksud dengan suatu

perbuatan dalam hal ini adalah perbuatan para

Tergugat/Pembanding yang merugikan para

Penggugat/Terbanding. Ternyata dalam hal bahan-bahan

bangunan yang terlanjur dibangun oleh para Penggugat sudah

diganti, dibayar diselesaikan dihadapan saksi-saksi dan

pemerintahan Desa yang bersangkutan.

b. Perbuatan tersebut Melawan Hukum, Perbuatan melawan hukum

apa yang dilakukan oleh para Tergugat/Pembanding I dan II sama

sekali tidak dijelaskan oleh Majelis Hakim dalam pertimbangannya.

Malah mengada-ada yang menyatakan “ jadi karena perbuatan

melawan hukum maka timbullah suatu ikatan (verbintenisen)”.

Untuk mengganti kerugian yang diderita yang dirugikan. Dimana

dasar hukumnya oleh karena perbuatan melawan hukum timbullah

suatu ikatan. Ikatan apa itu?, dan tidak ada diatur dalam pasal

1365 KUHPerdata timbul ikatan karena perbuatan melawan hukum.

Ngaur pertimbangan Majelis Hakim ini. Tidak berdasar, tidak

objektif, terkesan mengada-ada, maka oleh karenanya apa yang

dinyatakan Majelis tersebut tidak memenuhi kriteria perbuatan

melawan hukum, dan dengan demikian harus dinyatakan ditolak

atau batal demi hukum.

c. Menimbulkan Kerugian Bagi orang lain,

Bahwa perbuatan para Tergugat/Pembanding seharusnya

perbuatan yang dapat merugikan para Penggugat/Terbanding.

Sementara perbuatan yang dilakukan para Tergugat/Pembanding

cukup baik sama Penggugat sudah membayarkan ganti rugi

bangunan rumah sebesar Rp. 54. 500.000,- (Lima puluh empat juta

lima ratus ribu rupiah) melalui mertua Penggugat I (NURSINEM)

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 21 dari 28 Halaman

dihadapan para Penggugat, saksi-saksi, dan Pemerintah Desa

setempat pada tanggal 24 Oktober 2015. Maka dengan demikian

perbuatan melawan hukum yang didengung-dengungkan Majelis

Hakim sama sekali tidak memenuhi criteria/unsure ;

d. Adanya Hubungan Sebab-Akibat Antara Perbutan dan Kerugian,

Bahwa hubungan sebab-akibat antara perbutan para Tergugat

dengan kerugian materil dan immaterial yang diderita oleh para

Penggugat/Terbanding yang disebut-sebut Majelis Hakim dalam

pertimbangannya, sama sekali tidak ada hubungannya. Karena

ganti rugi bangunan rumah sudah dibayar oleh para

Tergugat/Pembanding dihadapan saksi-saksi dan pemerintah

setempat. Maka dengan demikian perbuatan melawan hukum yang

dinyatakan Majelis dalam pertimbangannya adalah keliru tidak

memenuhi unsur/kriteria pasal 1365 KUHPerdata;

16. Bahwa dengan tidak terpenuhinya kriteria perbuatan melawan hukum

sebagaimana yang dikemukakan Majelis Hakim dalam pertimbangannya,

maka layak, patut Putusan No. 63/Pdt.G/2016/PN Sim, tanggal 10

Januari 2017, yang menyatakan perbuatan Melawan Hukum terhadap

Tergugat/Pembanding I dan II, haruslah dinyatakan ditolak. Dan

dimohonkan kepada yang mulia Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan

Tinggi Medan yang memeriksa, mengadili perkara ini agar berkenan

untuk mengadili sendiri, dan mengabulkan JAWABAN para

Tergugat/Pembanding I dan II sebagaimana yang diuraikan para

Pembanding dalam JAWABANNYA tanggal 18 Oktober 2016 ;

17. Bahwa sebagaimana yang dikemukakan Majelis Hakim dalam

pertimbangannya dialenia ke 1, halaman 19 yang mentakan bahwa

Penggugat-Penggugat telah diusir dari rumah yang telah dibangun

tersebut sehingga Penggugat-penggugat merasa dirugikan. Dalam hal ini

pertimbangan Majelis kembali mengada-ada. Karena cukup jelas pada

Gamot, SONGKON0, Kepala Desa (Pangulu Nagori), PAINAN, dan

DARWINTO, SAHRUL SARAGIH, dihadapan para Penggugat dan para

Tergugat. Diadakan kesepakatan tentang ganti rugi bangunan rumah,

kemudian pada tanggal 06 Oktober 2015 diadakan rembuk keluarga yang

disaksikan para Penggugat dan disepakati agar para

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 22 dari 28 Halaman

Penggugat/Tebanding keluar/pidah dari rumah tersebut. Dan pada tanggal

24 Oktober 2015 semua orang yang disebut namanya diatas berkumpul

kembali untuk menyaksikan melakukan pembayaran ganti rugi bangunan

rumah tersebut antara pihak Penggugat-penggugat termasuk mertuanya

(NUSINEM), dengan para Tergugat/Pembanding. Jadi jelas dan valid para

Penggugat/Terbanding pidah dari rumah itu atas kesepakatan bersama,

bukan diusir ;

18. Bahwa dengan demikian para Pembanding berkesimpulan bahwa apa

dalil-dalil yang menjadi pertimbangan yang diuraikan Majelis Hakim untuk

mengambil Putusan dalam perkara ini sangatlah sumir, tidakl objektif,

terindikasi berpihak sehingga sama sekali tidak mencerminkan kondisi

keadilan bagi masyarakat kususnya bagi para Pembanding. Maka dengan

demikian dimohon kepada Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi

Medan yang memeriksa, mengadili perkara ini agar sudi kiranya berkenan

untuk mengadili sendiri perkara ini dan mengabulkan permohonan para

Pembanding sebagaimana yang kami mohonkan dalam

JAWABAN/EKSEPSI para Pembanding tertanggal 04 Oktober 2016 ;

19. Bahwa dengan uraian-uraian para Pembanding tersebut diatas, dengan

segala kerendahan hati, para Pembanding memohon kehadapan Majelis

Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa, mengadili

perkara ini, agar berkenan menyatakan dalam putusannya yang amarnya

berbunyi sebagai berikut :

DALAM JAWABAN/EKSEPSI :

- Menerima dan Mengabulkan Jawaban/Eksepsi Pembanding I dan

II untuk seluruhnya.

- Menolak Putusan Majelis Hakim No. 63/Pdt.G/2016/PN.Sim,

tanggal 10 Januari 2017, atau setidak-tidaknya menyatakan Putusan Majelis Hakim tersebut tidak dapat diterima.

- Mengadili sendiri Perkara No. 63/Pdt.G/2016/PN.Sim, tanggal 10

Januari 2016, sebagaimana hak dan kewenangan Majelis Hakim

Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan.

DALAM POKOK PERKARA :

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 23 dari 28 Halaman

-Menerima, Mengabulkan Jawaban(Eksepsi) Pembanding I dan II.

-Menolak Putusan Majelis Hakim No. 63/Pdt. G/2016/PN.Sim,

tanggal 10 Januari 2017, untuk seluruhnya, atau setidak-tidaknya menyatakan Putusan tersebut tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke verklaard).

-Menghukum para Penggugat/Terbanding I dan II untuk membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam Perkara ini.

Atau, jika yang mulia Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan yang menangani, mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Para Terbanding semuIa Para

Penggugat teIah mengajukan kontra memori banding terhadap memori

banding dari Kuasa Hukum Para Pembanding semuIa Para Tergugat

tertanggaI 14 Februari 2017, yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. ........ Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun telah

memberikan putusannya dalam Perkara Simalungun Nomor :

63/Pdt.G/2016/PN Sim, tertanggal 10 Januari 2017 yang pada intinya

“Mengabulkan Gugatan Para Penggugat Untuk Sebagian”.

2. ........ Bahwa atas putusan itu Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Simalungun sudah tepat dan benar dalam penerapan Hukum dengan

mempertimbangkan bukti-bukti dan fakta hukum yang ada. Dan Putusan

tersebut didasari atas pertimbangan tentang hukumnya (Rechts Gronden)

yang tepat, sesuai dengan aturan dan kaidah hukum yang berlaku dari sisi

Hukum Acarannya, sehingga apa yang dikatakan oleh Para

Tergugat/Pembanding dalam Memori Bandingnya adalah tidak tepat dan

tidak benar sama sekali.

3. ........ Bahwa sesuai dengan alasan dan argument Para Pembanding pada

point 2 hal itu adalah masalah teknis pengetikan, hal tersebut juga selalu

terjadi pada setiap pengetikan dari Para Pembanding/Para Tergugat dari

Jawaban, Dupilk, Bukti Surat dan juga Memori Banding banyak yang

“Salah Ketik” dan tidak mengunakan Bahasa Indonesia dengan Baik dan

Benar.

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 24 dari 28 Halaman

4......... Bahwa terntang Eksepsi Para Pembanding/Para Tergugat tidak jelas

dan tidak sesuai dengan Hukum Acara Perdata yang berlaku. Misalnya

pada Dalam Eksepsi point I.4, 5, 6 (a) dan point III Dalam Pokok Perkara

9 yang intinya bahwa Kespekatan dibuat pada tanggal 04 Oktober 2016

dan Kwitansi dibuat tanggal 06 Oktober 2016. Sementara dalam bukti-

bukti surat dan fakta-fakta hukum yang ada Surat Kesepakatan dibuat

pada tanggal 04 Oktober 2015 dan Kwitansi Penyerahan Hutang IMAM

MUJIONO ke Ibu NURSINEM dilakukan tanggal 24 Oktober 2015, oleh

karena itu wajar dan sangat beralasan Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Simalungun menolak Eksepsi dari Para Pembanding/Para Tergugat.

5. ........ Bahwa Perlu Para Terbanding sampaikan, bahwa Memori Banding

Para Pembanding merupakan pernyataan yang sangat emosional dan

hanya menyampaikan uneg-uneg kekesalannya saja tanpa berfikir logis

menurut hukum (logika hukumnya telah dikaburkan dengan emosinya)

sehingga Memori Banding dari Para Pembanding/Para Tergugat tidak

berdasar dan membingungkan.

6. ........ Bahwa sangat jelas dan terang dalam Surat Pernyataan dan

Kwitansi (Vide Bukti P-1, P-2, T-2, T-3) bahwa uang sebesar Rp.

54.500.000.-(Lima Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) merupakan

Pembayaran Hutang Piutang IMAM MUJIONO kepada Ibu NURSINEM,

bukan merupakan Ganti Rugi atas bangunan yang menjadi Obyek

Perkara, dan dalam Bukti P-1, P-2, T-2, T-3 ditanda tangani oleh saksi-

saksi yaitu Sdr.PAINAN, Sdr.SUNGKONO dan Sdr.SUKERNO.

7. ........ Bahwa apabila penyerahan Uang tersebut merupakan Jual Beli atau

Ganti Rugi maka para Pihak yang terlibat dalam Jual Beli Tersebut yaitu

Penjual/penerima ganti rugi (IMAM MUJIONO dan NURLINGGA) dan Ibu

JUMINEN sebagai PEMBELI/Pemberi Ganti Rugi. (Vide Pasal 1457

KUHPerdata yaitu Suatu Persetujuan dengan mana pihak yang satu

mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang

lain untuk membayar harga yang dijanjikan.) akan tetapi dari bukti P-1, T-

1, P-2, T-2 dan bukti saksi yang menerima uang adalah Ibu NURSINEM.

Sehingga dapat disimpulkan hal tersebut diatas tidak memenuhi unsur

Jual Beli atau Ganti Rugi sebagaimana yang disampaikan oleh Para

Pembanding/Para Tergugat.

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 25 dari 28 Halaman

8......... Bahwa sungguh sangat disayangkan Point 13 Memori Banding yang

menyatakan Majelis Hakim kembali ngaur dalam pertimbangan hukumnya,

pada hal Kuasa Pembanding/Para Tergugat kurang memahami atau

belum bisa memahami baik bukti-bukti yang ada. Bahwa sangat jelas dan

terang dalam Kwitansi (vide bukti P-2) telah diterima dari Sdr.IMAM

MUJIONO uang sejumlah Rp. 54.500.000.-(Lima Puluh Empat Juta

Lima Ratus Ribu Rupiah) Untuk Pelunasan Hutang Atas Sebuah Rumah Di Desa Pematang Huta II, Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun, tertanggal 24-10-2015, yang Menerima Ibu

NURSINEM.

9. ........ Bahwa saksi-saksi yang diajukan oleh Pembanding/Para Tergugat

adalah saksi yang dipaksakan dan diajar-ajari oleh Pembanding/Para

Tergugat dikarenakan saksi Pembading (sdr.DARWINTO dan SAHRUL

SARAGIH) tidak pernah melihat dan mendengar secara langsung

kesepakatan dan perundingan yang dilakukan pada tanggal 06 Oktober

2015. Dan saksi-saksi tidak pernah membubuhkan tanda tangannya di

Surat Pernyataan tanggal 06 Oktober 2015 dan kwitansi 24 Oktober 2015.

Hal tersebut dikuat dengan Saksi sdr. SUNGKONO, yang memberi

keterangan bahwa yang hadir dan duduk bersama/melakukan

perundingan pada tanggal 06 Oktober 2015 dan tanggal dan Pembayaran

Hutang Piutang tanggal 24 Oktober 2015 yaitu Bapak WARIDAN, Ibu

JUMINEM, IMAM MUJIONO, NURLINGGA, Ibu NURSINEM, SUKERNO,

PAINAN, SUNGKONO, ZAKIA (isteri SUKERNO). Dan tidak ada pihak lain

yang ikut hadir perundingan itu.

10. Bahwa sesuai dengan Keterangan Saksi dibawah Sumpah MADIO

bangunan mulai menimbun tanah, ongkos membangun dan bahan-bahan

bangunan ditaksir sekitar Rp. 135.000.000.-( Seratus Tiga Puluh Lima Juta Rupiah) yang terdiri dari bahan-bahan bangunan dan menimbun tanah sekitar Rp. 100.000.000.- (seratus juta rupiah) dan ongkos membangun sebesar Rp. 35.000.000.- (Tiga Puluh Lima Juta

Rupiah). Sehingga tidaklah mungkin Para Terbanding/Para Penggugat

menjual bangunan tersebut sebesar Rp. 54.500.000.-(Lima Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), sementara Para

Pembanding/Para Penggugat masih baru memulai usaha untuk

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 26 dari 28 Halaman

memenuhi kebutuhan keluargannya dan masih membutuhkan modal

usaha bengkelnya.

11. ...... Bahwa dalam membangun Rumah obyek Perkara Para

Terbanding/Para Penggugat berhutang kepada ke PT.BRI Unit

Serbelawan Pematangsiantar dan Sdr,ARIADY (Bukti P-3, P-4, P-5).

12. ...... Bahwa Pembanding/Para Tegugat menyatakan bahwa Majelis Hakim

kembali keliru menafsirkan Pasal 1365 KUH Perdata Tentang Perbuatan

Melawan Hukum. Untuk menanggapi hal tersebut Para Terbanding/Para

Tergugat menyatakan bahwa Perbuatan Para Pembanding/Para

Tergugat telah memenuhi unsur-unsur Pasal1365 KUH Perdata yaitu :

-..... Perbuatan (daad), Bahwa Perbuatan Para Pembanding/Para

Tergugat yang mengusir dan menguasai bangunan serta menyewakan

bangunan milik Para Terbanding/Para Penggugat merupakan

perbuatan melawan hukum.

-..... Melawan Hukum (onrechtmatig), Bahwa perbuatan Para

Pembanding/Para Tergugat sangat jelas melanggar hak orang lain

yaitu Para Terbanding/Para Penggugat. Menurut Abdulkadir

Muhammad, SH dalam Bukunya Hukum Perdata Indonesia (hal.253)

Perbuatan Melawan Hukum suatu perbuatan yang melanggar hak

orang lain atau jika orang berbuat bertentangan dengan kewajiban

hukumnya sendiri.

-..... Kerugian. Bahwa akibat Perbuatan Para Pembanding/Para Tergugat

sangat merugikan Para Terbanding/Para Penggugat. Bagaimana

mungkin Para Terbanding/Para Penggugat membangun bangunan

tersebut dengan dana atau biaya sebesar Rp. 135.000.0000.- (seratus

tiga puluh lima juta rupiah) dan diganti rugi oleh Para

Pembanding/Para Tergugat sebesar Rp. 54.500.000.-(Seratus Lima

Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Sesuatu yang tidak

masuk akal dan tidak mungkin.

-..... Hubungan Kausal, bahwa akibat Pebuatan Para Pembanding/Para

Tergugat sangat merugikan Para Terbanding/Para Tergugat senilai

bangunan tersebut ditambah lagi Para Terbanding tidak bisa

menjalankan usaha Bengkelnya dan saat ini Parat Terbanding dalam

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 27 dari 28 Halaman

menjalankan usahanya menyewa bangunan ditempat lain agar dapat

memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

13. ...... Bahwa dengan demikian jelas dan terang secara hukum Putusan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun didalam pertimbangan

Hukumnya telah sesuai dengan duduk Perkara dan begitu juga

pertimbangan Tentang hukumnya sesuai dengan analisa hukum dalam

Perkara ini.

Berdasarkan alasan-alasan hukum Kontra Memori Banding sebagaimana

tersebut diatas, maka dengan ini Para Terbanding dahulu Para Penggugat

mohon Kehadapan Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan berkenan

mengambil Putusan hukum dalam perkara ini dengan Putusan sebagai

berikut :

1. ....... Menolak Permohonan Banding dari Para Pembanding/Para Tergugat

untuk seluruhnya.

2. ....... Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor :

63/Pdt.G/2016/PN Sim, tertanggal 10 Januari 2017

3. ....... Menghukum Para Pembanding/Para Tergugat untuk membayar

segala biaya yang timbul dalam Perkara ini serta perkara Banding

Atau :

Apabila yang Mulia Majelis Hakim Tinggi berpendapat lain mohon putusan

yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari dengan

seksama berkas perkara dan turunan resmi putusan PengadiIan Negeri

Simalungun Nomor: 63/Pdt.G/2016/PN.Sim tanggaI 10 Januari 2017,

Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan hukum dan putusan

Pengadilan Tingkat Pertama telah tepat dan benar menurut hukum, oleh

karenanya diambil alih sebagai pertimbangan sendiri dalam mengadili

perkara aquo ditingkat banding;

Menimbang, bahwa oleh karena tidak ditemukan adanya alasan hukum

yang baru untuk merubah putusan Pengadilan Tingkat Pertama, maka

memori banding dari Kuasa Hukum Para Pembanding semula Para Tergugat

tidak perlu dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, putusan

PengadiIan Negeri Simalungun Nomor: 63/Pdt.G/2016/PN.Sim tanggaI 10

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 28 dari 28 Halaman

Januari 2017, yang dimohonkan banding tersebut dapat dipertahankan dan

dikuatkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Para Pembanding semuIa Para

Tergugat tetap berada dipihak yang kalah maka Pembanding semula

Tergugat, dihukum membayar biaya perkara dalam kedua tingkat Pengadilan

Memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang bersangkutan

khususnya ketentuan Hukum Acara Perdata/RBg;

MENGADILI :

- Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Para

Pembanding semula Para Tergugat;

- Menguatkan putusan PengadiIan Negeri Simalungun Nomor:

63/Pdt.G/2016/PN.Sim tanggaI 10 Januari 2017, yang dimohonkan

banding tersebut;

- Menghukum Para Pembanding semula Para Tergugat untuk

membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang

dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus

lima puluh ribu rupiah).-

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 2 Mei 2017 oleh kami :

LINTON SIRAIT, SH., MH sebagai Hakim Ketua Majelis ERWAN MUNAWAR, SH., MH dan AGUNG WIBOWO, SH., M.Hum masing -

masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Ketua

Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN , tanggal 15 Maret

2017, tentang penunjukan Majelis Hakim Tinggi untuk memeriksa dan

mengadili perkara ini ditingkat banding dan putusan tersebut telah diucapkan

pada hari SeIasa tanggal 9 Mei 2017 di dalam sidang yang terbuka untuk

umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri oleh kedua Hakim Anggota

tersebut, dibantu oleh P. SIAHAAN, SH sebagai Panitera Pengganti pada

Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak maupun

kuasanya.

HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Perdata Nomor : 77/PDT/2017/PT.MDN Halaman 29 dari 28 Halaman

ERWAN MUNAWAR, SH., MH LINTON SIRAIT, SH., MH

AGUNG WIBOWO, SH., M.Hum

PANITERA PENGGANTI,

P. SIAHAAN, SH Perincian Biaya :

1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-

Jumlah Rp. 150. 000,-