PENGADILAN TINGGI MEDAN fileSEAW PIN HONG, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Jalan Punak No. 7,...

46
P U T U S A N Nomor : 252/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : SEAW PIN HONG, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Jalan Punak No. 7, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya DR. EDI YUNARA,S.H.,M.HUM dan DALDIRI,SH.,MH. Advokat dan Penasihat Hukum berkantor di Jalam Budi Kemasyarakatan No. 8 Pulo Brayan Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21 April 2015, bertindak baik secara bersama sama maupun masing masing sendirian, Selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Penggugat; L a w a n 1. Ahli Waris Alm. H. MAHMUD PARINDURI, yakni masing-masing : 1.1 H. BAHARUDDIN PARINDURI baik untuk diri sendiri maupun selaku pemegang atas pergantian tempat Alm. Hj. Zubaidah, beralamat Jl. H. Adam Malik Gg. Peringatan No.94-A, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat – Kota Medan. Selanjutnya disebut sebagai Terbanding I.1 semula Tergugat I.1; 1.2 AHMAD SUKRI NASUTION., Dalam hal ini mewakili kepentingan hukum dari ahli waris Alm. H. RAFI’I, yang telah meninggal dunia pada tahun 1989 yang terdiri dari Hj. Mahrani, Wildani, M. Saleh dan Hj. Chairani beralamat di Jalan H. Adam Malik Gg. Peringatan No.130 B Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai, Terbanding I.2 semula Tergugat I.2; 1.3 ILHAM PARINDURI, dalam hal ini mewakili ahli waris dari Alm. H. AHMAD ILYAS, yang juga ahli waris dari Alm. H. Mukti yang terdiri dari Betti, Lina, Adek, Jumiah, Darma dan Aminah beralamat di Jalan Karya Selamat, Gg. Karya Selamat I No. 1 B Lk VI, Kelurahan Pangkalan PENGADILAN TINGGI MEDAN

Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN fileSEAW PIN HONG, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Jalan Punak No. 7,...

P U T U S A N Nomor : 252/PDT/2016/PT-MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-

perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

sebagai berikut dalam perkara antara :

SEAW PIN HONG, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Jalan Punak No. 7,

Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan,

dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya DR. EDI

YUNARA,S.H.,M.HUM dan DALDIRI,SH.,MH. Advokat dan

Penasihat Hukum berkantor di Jalam Budi Kemasyarakatan

No. 8 Pulo Brayan Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa

Khusus tertanggal 21 April 2015, bertindak baik secara

bersama sama maupun masing masing sendirian,

Selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Penggugat;

L a w a n

1. Ahli Waris Alm. H. MAHMUD PARINDURI, yakni masing-masing :

1.1 H. BAHARUDDIN PARINDURI baik untuk diri sendiri maupun selaku

pemegang atas pergantian tempat Alm. Hj. Zubaidah, beralamat Jl. H.

Adam Malik Gg. Peringatan No.94-A, Kelurahan Silalas, Kecamatan

Medan Barat – Kota Medan. Selanjutnya disebut sebagai Terbanding

I.1 semula Tergugat I.1;

1.2 AHMAD SUKRI NASUTION., Dalam hal ini mewakili kepentingan

hukum dari ahli waris Alm. H. RAFI’I, yang telah meninggal dunia pada

tahun 1989 yang terdiri dari Hj. Mahrani, Wildani, M. Saleh dan Hj.

Chairani beralamat di Jalan H. Adam Malik Gg. Peringatan No.130 B

Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat Kota Medan, selanjutnya

disebut sebagai, Terbanding I.2 semula Tergugat I.2;

1.3 ILHAM PARINDURI, dalam hal ini mewakili ahli waris dari Alm. H.

AHMAD ILYAS, yang juga ahli waris dari Alm. H. Mukti yang terdiri dari

Betti, Lina, Adek, Jumiah, Darma dan Aminah beralamat di Jalan Karya

Selamat, Gg. Karya Selamat I No. 1 B Lk VI, Kelurahan Pangkalan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 2 -

Mansyur, Kecamatan Medan Johor – Kota Medan, selanjutnya disebut

sebagai Terbanding I.3 semula Tergugat I.3;

2. MISBAH PARINDURI baik untuk diri sendiri maupun kuasa lisan untuk

mewakili kepentingan hukum dari Tergugat 1.1, Tergugat 1.2 dan Tergugat

1.3 maupun ahliwaris lainnya dari Alm Mahmud Parinduri beralamat di Jalan.

H. Adam Malik Gg. Peringatan No.94-A/130 Kelurahan Silalas, Kecamataan

Medan Barat, Kota Medan. Selanjutnya disebut sebagai Terbanding II

semula Tergugat II;

3. JOHNI MERY, baik untuk diri sendiri maupun dalam kedudukan selaku

Direktur yang mewakili PT. DWI DAYA MITRA PERKASA, berkedudukan di

Jalan Bukit Gading Raya Blok M No. 28 – 29, Kelurahan Kelapa Gading,

Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara. Selanjutnya disebut sebagai

Terbanding III semula Tergugat III;

4. JANSEN RICARDO SITANGGANG, S.H., Notaris di Jalan Gatot Subroto No.

Medan. Selanjutnya disebut sebagai Terbanding IV semula Tergugat IV;

5. KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN, berkedudukan di Jalan Jend.

Besar A.H. Nasution No. 17 – Pangkalan Mansyur - Kota Medan.

Selanjutnya disebut sebagai Terbanding V semula Tergugat V;

Pengadilan Tinggi tersebut;

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan

dengan perkara tersebut;

TENTANG DUDUK PERKARA;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal Medan,

24 April 2015, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan

dibawah register perkara Nomor 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, tanggal 27 April

2015, telah mengemukakan sebagai berikut :

- Bahwa Alm. H. Mahmud Parinduri telah meninggal dunia pada tahun

1928 dengan meninggalkan ahli waris sebanyak 7 (tujuh) orang ahli waris

yang terdiri dari :

1. H. Mukti

2. Hj. Mugni

3. H.M. Rafi’i

4. Hj. Zubaidah

5. Hj. Raudah

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 3 -

6. H. Baharuddin Parinduri

7. H. Lobe Thaib

- Bahwa selain meninggalkan ahli waris tersebut diatas, Alm. H. Mahmud

Parinduri semasa hidupnya juga ada memiliki sebidang tanah seluas

3.088,44 M2 (Tiga ribu delapan puluh delapan, koma empat puluh empat

meter persegi) yang terletak di Jalan H. Adam Malik, Gg. Peringatan

Lingkungan XI Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat - Kota Medan

sesuai dengan Grant C No. 1234 tanggal 1910. yang diperbaharui

tanggal 21 Mei 1951, dengan batas-batas saat ini yakni:

Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah Capella

Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Deli

Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto Sebelah Utara berbatasan dengan Tanah warga

- Bahwa dari peninggalan warisan alm. H. Mahmud Parinduri tersebut

telah dibagikan kepada masing-masing ahli waris dengan Pembagian

yang telah disepakati para ahli waris alm. H. Mahmud Parinduri sesuai

dengan Surat Pembagian Harta Peninggalan / Waris tanggal 13 April

2013 yang diketahui oleh Kepling Lingkungan XI dan juga Lurah

Kelurahan Silalas.

Adapun bagian masing-masing ahli waris alm. H.Mahmud Parinduri

tersebut adalah :

1. Almh. Hj. Raudah seluas 463,20 M2 yang telah meninggal dunia dan

meninggalkan ahli waris diantaranya:

- Adenan Lubis

- Helmi

- Alm. Yus

- Elfisyarin

- Elli Arjuna

- Alm. Ali Rahmad

2. Alm. H. Rafi’i seluas 461,60 M2 yang telah meninggal dunia dan

meninggalkan ahli waris diantaranya:

- Almh. H. Mhd. Ramli

- Hj. Mahrani

- Wildani

- M. Saleh

- Hj. Chairani

3. Alm. H. Ahmad Ilyas seluas 401,10 M2 yang telah meninggal dunia

dan meninggalkan ahli waris diantaranya:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 4 -

- Betti

- Lina

- Ilham

- Adek

- Juminah

- Darma

- Aminah

4. Alm. H. Lobe Thaib seluas 452 M2 yang telah meninggal dunia dan

meninggalkan ahli waris diantaranya:

- Hasnah

- Alm. Sulhadi

- Burhanuddin

- Alm. Abdul Rahim

- Ramlah

- Latipah

- Aminah

5. H. Baharuddin Parinduri seluas 443,60 M2 (masih hidup)

6. Hj. Zubaidah seluas 408,37 M2 yang telah meninggal dunia dan tidak

mempunyai keturunan.

7. H. Lobe Thaib seluas 458,57 M2 yang telah meninggal dunia dan

meninggalkan ahli waris diantaranya:

- Hasnah

- Alm. Sulhadi

- Burhanuddin

- Alm. Abdul Rahim

- Ramlah

- Latipah

- Aminah

- Bahwa pada bulan Desember 2012, Penggugat telah sepakat dengan

sebahagian ahli waris dari Alm. H. Mahmud Parinduri (ic. Tergugat 1.1,

Tergugat 1.2, Tergugat 1.3) yang diketahui dan oleh Tergugat II (anak

kandung Tergugat I) untuk membeli sebahagian dari tanah warisan

peninggalan Alm. H. Mahmud Parinduri tersebut seluas 2.177.87 M2

(Dua ribu seratus tujuh puluh tujuh koma delapan puluh tujuh meter

persegi), yang lokasi tanah terbagi dalam 4 (empat) bagian ahli waris

dengan luas dan batas-batas yakni:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 5 -

1. Tanah bagian Almh. Hj. Raudah seluas 463,20 M2 dengan batas-batas,

sebagai berikut :

Sebelah Barat berbatasan dengan tanah bagian H. Rafi’i

Sebelah Timur berbatasan dengan tanah PT. Capella

Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto

Sebelah Utara berbatasan dengan tanah warga

2. Tanah bagian Alm. H. Rafi’i seluas 461,60 dengan batas-batas,

sebagai berikut :

Sebelah Barat berbatasan dengan tanah bagian Mukti

Sebelah Timur berbatasan dengan tanah bagian Hj. Raudah

Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto

Sebelah Utara berbatasan dengan tanah warga

3. Tanah bagian Alm. H. Ahmad Ilyas seluas 401,10 M2 dengan batas-

batas, sebagai berikut :

Sebelah Barat berbatasan dengan tanah bagian H.lobe Thaib

Sebelah Timur berbatasan dengan tanah bagian Rafi’i

Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto

Sebelah Utara berbatasan dengan tanah warga

4. Tanah bagian H. Baharuddin Parinduri seluas 851,91 M2 (ic.

Penyatuan antara tanah bagian H. Baharuddin Parinduri seluas 443,

60 M2 dengan tanah bagian Hj. Zubaidah seluas 408,37 M2) dengan

batas-batas, sebagai berikut :

Sebelah Barat berbatasan dengan tanah bagian H.L. Thaib

Sebelah Timur berbatasan dengan tanah bagian H.L.Thaib

Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto

Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Warga

5. Tanah bagian Almh Hj. Zubaidah seluas 408,37 M2 dengan batas-

batas, sebagai berikut :

Sebelah Barat berbatasan dengan jalan

Sebelah Timur berbatasan dengan tanah warga

Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah H. Baharuddin Parinduri

Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Mughni

- Bahwa kesepakatan harga jual dari tanah objek perkara sebesar Rp.

3.000.000,- / m2 (tiga juta rupiah per meter), sehingga total keseluruhan

harga tanah objek perkara sebesar Rp. 3.000.000,- x 2.177.87 M2 = Rp.

6.533.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga puluh tiga juta enam ratus

sepuluh ribu rupiah)

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 6 -

- Bahwa sebagai keseriusan pembelian tersebut, pada tanggal 1

Desember 2012 Penggugat telah menyerahkan uang pembayaran

sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sebagai uang panjar /

uang muka dalam pembelian tanah objek perkara, sehingga Penggugat

masih harus membayar pelunasan sebesar Rp. 6.533.610.000,- - Rp.

20.000.000,- = Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga belas

juta enam ratus sepuluh ribu rupiah) dan pelunasan pembelian tanah

objek perkara akan dilakukan Penggugat setelah surat-surat selesai

diproses oleh ali waris alm. H. Mahmud Parinduri

- Bahwa selain itu Tergugat I juga telah memberikan pernyataan tertanggal

01 Desember 2012 yang pada dasarnya Tergugat I (ic. Ahli Waris Alm. H.

Mahmud Parinduri) tidak akan menjual tanah tersebut kepada pihak lain

tanpa persetujuan dari Penggugat.

- Bahwa setelah lewat beberapa waktu dari pembayaran panjar pembelian

tanah objek perkara tersebut, Tergugat I maupun Tergugat II tidak pernah

memberitahukan kepada Penggugat tentang progres dan proses

perkembangan pengurusan surat tanah pada instansi terkait yang telah

dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II tersebut. Padahal Penggugat

telah berulang kali mempertanyakan kepada Tergugat I melalui Tergugat

II tentang tindak lanjut pengurusan surat tanah tersebut, mengingat

Penggugat akan segera melakukan pelunasan pembayaran harga tanah

objek perkara sebesar Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga

belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah) tersebut karena ingin

membangun usaha dilokasi objek perkara tersebut. Akan tetapi tidak

pernah memperoleh tanggapan / jawaban yang pasti dari Tergugat I

maupun Tergugat II.

- Bahwa atas sikap Tergugat I maupun Tergugat II tersebut Penggugat

sangat meragukan keseriusan dan itikad baik Tergugat I dan Tergugat II

untuk menjual tanah objek perkara kepada Penggugat, sehingga

Penggugat telah berulang kali mengingatkan dan meminta keseriusan

Tergugat I melalui Tergugat II untuk segera merealisasikan jual beli

tanah objek perkara sejak awal tahun 2013 sampai dengan November

2014, namun tetap juga tidak ada respon yang baik dari Tergugat I

maupun Tergugat II.

- Bahwa justru tanpa sepengetahuan Penggugat ternyata Tergugat I yang

telah diketahui oleh Tergugat II telah mengalihkan tanah objek perkara

kepada Tergugat III sesuai dengan akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi”

No. 2, No. 3, No. 4 masing-masing tertanggal 10 Januari 2014 dan akte

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 7 -

“Pelepasan Hak dan Ganti Rugi No. 8 tertanggal 13 Januari 2014 yang

kesemuanya diperbuat dihadapan Tergugat IV selaku Notaris di Medan.

- Bahwa padahal sebelum tanah terperkara dijual Tergugat I kepada

Tergugat III tersebut, Penggugat telah mengajukan blokir pada buku

tanah yang ada di Kantor Tergugat V. Namun karena adanya pernyataan

dari Tergugat IV tertanggal 22 Desember 2014 sehingga blokir

Penggugat terhadap tanah objek perkara dimaksud telah dicabut oleh

Tergugat V. Dalam pernyataan yang diperbuat Tergugat IV tersebut

pada dasarnya Tergugat IV menyatakan bertanggung jawab penuh

apabila ada tuntutan hukum dari pihak lain sehubungan adanya jual beli

tersebut.

- Bahwa sebagai tindaklanjut dari peralihan hak antara Tergugat I dan

Tergugat III tersebut yang telah diketahui oleh Tergugat II juga telah

dilakukan proses peningkatan dan perubahan alas hak atas tanah objek

perkara pada Tergugat V. Saat ini telah melalui proses surat ukur untuk

selanjutnya proses penerbitan sertifikat yang diberi kode NIB 1959 dan

NIB 1960. Padahal Penggugat telah berulangkali mengajukan

permohonan blokiran kepada Tergugat V agar tidak memproses

permohonan hak dari Tergugat I tanpa sepengetahuan dari Penggugat.

- Bahwa Penggugat sangat keberatan dan sangat dirugikan oleh tindakan

Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV serta Tergugat V

yang telah mengelabui Penggugat terkait pengalihan / Jual Beli tanah

objek perkara berikut proses balik nama dan pengurusan sertifikat hak

atas tanah objek perkara dari Tergugat I bahkan Penggugat telah

memberikan uang panjar pembelian tanah terperkara, sehingga dengan

demikian tindakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV

serta Tergugat V tersebut secara hukum dapat di kwalifikasikan sebagai

perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat.

Dalam hal ini Penggugat menjadi gagal membangun usaha otomotif di

atas tanah terperkara yang telah sejak lama Penggugat rencanakan

tersebut. Padahal segala perlengkapan dan sarana pembangunan berikut

investasi dan kerjasama dari rekan bisnis Penggugat telah siap, sehingga

rekan bisnis tersebut hilang kepercayaannya kepada penggugat

Adapun kerugian imateriil yang dialami Penggugat tersebut diatas tidak

terhingga nilainya sehingga sangat wajar Penggugat taksir nilainya

sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 8 -

- Bahwa untuk itu sangat beralasan hukum Tergugat I, Tergugat II,

Tergugat III, dan Tergugat IV maupun Tergugat V dihukum secara

tanggung renteng untuk membayar kerugian Penggugat tersebut diatas

sebesar Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh milyar rupiah) dengan seketika

dan sekaligus.

- Bahwa selain itu sangat beralasan hukum juga terhadap akte-akte

Pelepasan Hak dan Ganti Rugi No. 2, No. 3, No. 4 dan No. 8 antara

Tergugat I dengan Tergugat III yang diperbuat dihadapan Tergugat IV

dinyatakan tidak sah dan batal.

- Bahwa selanjutnya sangat beralasan hukum pula Tergugat I dihukum

agar menjual tanah objek perkara tersebut kepada Penggugat dengan

harga yang telah disepakati bersama sebelumnya yakni sebesar

6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga belas juta enam ratus

sepuluh ribu rupiah) tersebut setelah dipotong (dikurangi) panjar yang

telah Penggugat serahkan tersebut sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh

juta rupiah),

- Bahwa Penggugat sangat meragukan keseriusan Tergugat I dan II untuk

menjual objek perkara kembali kepada Penggugat, sehingga beralasan

hukum Tergugat I dan II dihukum untuk membayar denda / Moratoir

sebesar Rp. 5.000.000,- / setiap harinya, apabila Tergugat I dan II lalai

untuk melaksanakan jual beli atas objek sengketa terhitung sejak perkara

ini didaftarkan dikepaniteraan Pengadilan Negeri Medan hingga Tergugat

I dan II melaksanakan jual beli atas tanah terperkara kepada Penggugat.

- Bahwa Penggugat juga sangat meragukan tindakan Tergugat I, II, III dan

IV serta V akan mengalihkan tanah objek perkara kepada pihak lain

sehingga merugikan Penggugat. Untuk itu sangat beralasan hukum

terhadap tanah objek perkara diletakkan sita jaminan (conservaoir

beslag) yang untuk itu akan Penggugat ajukan dalam permohonan lebih

lanjut.

- Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didukung dengan bukti-bukti

yang kuat dan otentik sebagaimana Pasal 191 RBg maka sangat

beralasan hukum putusan perkara a quo dapat dijalankan dengan serta

merta (uit voerbar bij vorrad) meskipun terdapat perlawanan, banding

maupun kasasi.

Berdasarkan hal-hal yang telah Penggugat kemukakan tersebut diatas

dengan ini dimohonkan kepada Bapak Ketua agar berkenan untuk memanggil

pihak-pihak yang berperkara guna hadir dalam suatu persidangan yang telah

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 9 -

ditentukan untuk pemeriksaan perkara ini dan sekaligus memutus dengan

amarnya yang berbunyi sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag)

yang telah diletakkan dalam perkara ini.

3. Menyatakan tindakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan

Tergugat IV serta Tergugat V terkait pengalihan / jual beli tanah yang

terletak di Jalan H. Adam Malik Gang Peringatan No. 94/130

Lingkungan XI Keluarahan Silalas Kecamatan Medan Barat Kota

Medan berikut proses balik nama dan pengurusan sertifikat hak atas

tanah objek perkara tersebut, sebagai perbuatan melawan hukum

yang merugikan Penggugat.

4. Menghukum Tergugat I, II, III, dan IV serta Tergugat V secara

tanggung renteng untuk membayar kerugian Penggugat sebesar Rp.

10.000.000.000,- (Sepuluh milyar rupiah) dengan seketika dan

sekaligus,

5. Menyatakan batal dan tidak sah terhadap:

a. Akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi” No. 2, tertanggal 10 Januari

2014 yang diperbuat antara Tergugat I dengan Tergugat III di

Hadapan Tergugat IV.

b. Akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi” No. 3, tertanggal 10 Januari

2014 yang diperbuat antara Tergugat I dengan Tergugat III di

Hadapan Tergugat IV.

c. Akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi” No. 4, tertanggal 10 Januari

2014 yang diperbuat antara Tergugat I dengan Tergugat III di

Hadapan Tergugat IV.

d. Akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi” No. 8, tertanggal 13 Januari

2014 yang diperbuat antara Tergugat I dengan Tergugat III di

Hadapan Tergugat IV.

6. Menghukum Tergugat I melalui Tergugat II agar menjual tanah objek

perkara tersebut kepada Penggugat dengan harga yang telah

disepakati sebelumnya yakni sebesar 6.513.610.000,- (enam milyar

lima ratus tiga belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah) setelah

dikurangi panjar sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah),

tersebut secara sekaligus dan seketika.

7. Menghukum Tergugat I , membayar denda / moratoir sebesar Rp.

5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap harinya apabila Tergugat I

maupun Tergugat II tidak melaksanakan kewajibannya untuk

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 10 -

melaksanakan penjualan atas tanah kepada Penggugat, sejak

perkara ini didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan

hingga Tergugat-Tergugat melaksanakan putusan atas tanah

terperkara kepada Penggugat.

8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta (uit

voerbar bij vorrad) meskipun terdapat perlawanan, banding maupun

kasasi.

9. Menghukum Tergugat I, II, III, dan IV serta Tergugat V secara

tanggung renteng untuk membayar biaya perkara. Atau

yyApabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon keputusan yang seadil-adilnya

(ex aequo et bono).

Menimbang,bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat-

I.1,Tergugat-I.2, Tergugat-I.3 dan Tergugat-II mengajukan jawaban dan

mengemukakan sebagai berikut : I. DALAM KONVENSI

DALAM EKSEPSI A. LASTHEBBER/ YANG DIBERI KUASA TIDAK BERHAK UNTUK BERTINDAK

MEWAKILI PENGGUGAT IN CASU KARENA BERSTATUS SEBAGAI PENGAWAI

NEGERI SIPIL

1. Bahwa, salah satu dari kuasa Penggugat untuk mengajukan gugatan

a quo yang bernama Dr. Edi Yunara, SH., M. Hum in casu adalah

seorang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), NIP.

196012221986031003 dengan Jabatan Lektor Kepala ;

2. Bahwa, larangan seorang PNS sebagai lasthebber telah tertuang

dalam Surat Mahkamah Agung RI tertanggal 25 Juli 1988 No.

MA/KUMDIL/3889/VII/88 yang ditujukan kepada Menteri Kehakiman,

dalam butir 1 surat dimaksud berbunyi: “1. Pada dasarnya tidak

dibenarkan seorang Pegawai Negeri/ Anggota ABRI merangkap

berprofesi sebagai Penasehat Hukum (Pengacara Praktek/ Advokat)”,

dan larangan itu juga kemudian tertuang dalam UU No. 18 Tahun

2003 Tentang Advokat pada Pasal 3 ayat (1) huruf c yang berbunyi :

“(1) Untuk dapat diangkap menjadi Advokat harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut: c. tidak berstatus sebagai pengawai

negeri atau pejabat negara” ;

3. Bahwa, larangan itu juga terdapat dalam salah satu pertimbangan

Putusan MARI No. 2279K/Pdt/2010 tanggal 30 Desember 2010

dinyatakan bahwa: “Pegawai Negeri Sipil yang dapat menjadi kuasa

hukum di pengadilan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi kuasa

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 11 -

khusus untuk mewakili negara atau pemerintah dalam perkara di

Bidang Perdata atau Tata Usaha Negara atau Biro Hukum

Pemerintah di Bidang Perdata. Sedangkan untuk perkara pidana,

selama seseorang memilili status sebagai PNS tidak bisa menjadi

kuasa hukum mewakili kepentingan tersangka atau terdakhwa” ;

4. Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut di atas karena Surat Kuasa

beserta Gugatan ini ditanda tangani dan diajukan oleh Dr. Edi Yunara,

SH., M. Hum yang tidak dapat bertindak untuk mewakili Penggugat

dipersidangan ini, sehingga juga berdasarkan Pasal 1335

KHUPerdata yang berbunyi: “Suatu perjanjian tanpa sebab, atau

yang telah dibuat karena sebab yang palsu atau terlarang, tidak

mempunyai kekuatan”, maka, gugatan Penggugat terhadap Para

Tergugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima ;

B. PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL

STANDING) MENGAJUKAN GUGATAN AQUO.

1. Bahwa Penggugat dalam perkara aquo bukanlah orang yang dirugikan

oleh sebab kedudukan Penggugat didalam SURAT PERNYATAAN

tanggal 01 Desember 2012 yang antara lain berbunyi “Bahwa dengan

diterimanya panjar sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta) maka kami

terikat dan tidak menjualkan kepada pihak lain tanpa persetujuan oleh

pembeli yang diwakili oleh Bpk Yudi Irawan dan Bpk Pin Hong”, artinya

Penggugat a quo (Seaw Pin Hong) bersama-sama dengan Yudi Irawan

hanyalah sebatas utusan yang tugasnya mewakili Pembeli, bukan

sebagai Pembeli;

2. Maka oleh karena Penggugat bukanlah sebagai pembeli dan bukan

orang yang dirugikan, maka Penggugat tidak mempunyai Kwalitas atau

kedudukan hukum untuk mengajukan Gugatan aquo, karena

bertentangan dengan azas / prinsip hukum perdata yang mengandung

kaidah bahwa siapa yang dirugikan maka dialah yang berhak

mengajukan tuntutan / gugatan, sehingga patut menurut hukum

menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

C. GUGATAN PARA PENGGUGAT MENGANDUNG KEKABURAN

(OBSCUUR LIBEL)

1. Bahwa pada gugatan Penggugat terdapat dalil-dalil yang sangat

kontradiksi/ bertentangan satu sama lain dan juga kabur sehingga

menyulitkan dalam mengambil pemahaman yang pasti akan maksud dan

tujuan gugatan ini dimajukan kepersidangan yang mulia ini ;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 12 -

2. Bahwa kekaburan itu dapat dilihat pada halaman 2 mengenai

penempatan Tergugat II, tertulis sebagai berikut :

“MISBAH PARINDURI baik untuk diri sendiri maupun kuasa lisan untuk mewakili

kepentingan hukum dari Tergugat 1.1, Tergugat 1.2 dan Tergugat 1.3 maupun

ahliwaris lainnya dari Alm Mahmud Parinduri beralamat di Jalan H. Adam Malik

Gg. Peringatan No. 94-A/130 Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota

Medan. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat II.”

Jika mencermati redaksi Gugatan Penggugat sangatlah obscuur, dengan

alasan bahwa pada Gugatan halaman 1 s/d 2 Penggugat sudah menempatkan

H. BAHARUDDIN PARINDURI sebagai Tergugat 1.1, AHMAD SUKRI

NASUTION sebagai Tergugat 1.2 dan ILHAM PARINDURI sebagai Tergugat

1.3, akan tetapi pada bagian lain Penggugat masih memposisikan MISBAH

PARINDURI mewakili kepentingan hukum dari Tergugat 1.1, Tergugat 1.2 dan

Tergugat 1.3.

Bahwa jika Tergugat-II sudah dinyatakan mewakili kepentingan hukum

Tergugat 1.1, Tergugat 1.2 dan Tergugat 1.3 mengapa pula Penggugat masih

menarik H. BAHARUDDIN PARINDURI sebagai Tergugat 1.1, AHMAD SUKRI

NASUTION sebagai Tergugat 1.2 dan ILHAM PARINDURI sebagai Tergugat

1.3 kedalam perkara aquo???

Bahwa jika melihat model redaksi Gugatan Penggugat sangat kabur, oleh

karena disatu sisi dia ditempatkan sebagai Tergugat-II, akan tetapi disisi lain

juga ditempatkan selaku kuasa lisan mewakili kepentingan hukum Tergugat 1.1,

Tergugat 1.2 dan Tergugat 1.3 serta mewakili kepentingan hukum Ahliwaris

lainnya dari Alm. Mahmud Parinduri, dimana Penggugat tidak secara jelas

menyebutkan siapa-siapa saja nama Ahlwaris lainnya dari Alm. Mahmud

Parinduri yang diwakili oleh Tergugat-II dalam perkara aquo.

3. Bahwa, selain yang disebutkan diatas masih terdapat kekaburan-

kekaburan lain, yakni mengenai status Penggugat a quo tidak jelas

diterangkan disini apakah sebagai Pembeli ataukah sebagai Yang

Mewakili Pembeli objek perkara ;

4. Bahwa, kekaburan yang Tergugat I dan Tergugat II maksudkan sangat

beralasan karena dalam Surat Pernyataan tanggal 01 Desember 2012

(yang diklaim Penggugat sebagai alas haknya dalam mengajukan

gugatan ini) disebutkan dengan kalimat “Bahwa dengan diterimanya

panjar sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta) maka kami terikat dan

tidak menjualkan kepada pihak lain tanpa persetujuan oleh pembeli yang

diwakili oleh Bpk Yudi Irawan dan Bpk Pin Hong”, maka menurut surat

pernyataan dimaksud akan menimbulkan pengertian jika Penggugat a

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 13 -

quo (Seaw Pin Hong) adalah hanyalah sebatas Yang Mewakili Pembeli

bersama-sama dengan Yudi Irawan bukan sebagai Pembeli, akan tetapi

ternyata dalam semua gugatan tidak disebutkan secara jelas dan terang

apakah Penggugat a quo sebagai Pembeli principal ataukah sebagai

yang mewakili pembeli ;

5. Bahwa, selain itu kekaburan juga dapat ditemukan pada gugatan

halaman 5 pada alinea pertama dalam kalimat yang berbunyi : “ Bahwa

pada bulan Desember 2012, Penggugat telah sepakat dengan

sebahagian ahli waris dari Alm. H. Mahmud Parinduri (i.c Tergugat 1.1,

Tergugat 1. 2, Tergugat 1.3) yang diketahui dan oleh Tergugat II (anak

kandung Tergugat I) untuk membeli sebahagian dari tanah warisan…” ;

6. Bahwa, kata-kata yang berbunyi “yang diketahui dan oleh Tergugat II

(anak kandung Tergugat I)”, adalah kabur dan tidak jelas maksudnya. Hal

ini menimbulkan kebingunan bagi Tergugat I dan II untuk menangkap

maksud kalimat itu berhubung karena dalam surat gugatan Penggugat

mendudukkan Tergugat I dalam perkara ini adalah ahli waris Alm. H.

Mahmud Parinduri yang dalam gugatan ini disebutkan 3 (tiga) orang yaitu

Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 yang dengan adanya

penyebutan “(anak kandung Tergugat I) menimbulkan berbagai

pertanyaan yaitu:

- Apakah maksud “anak kandung Tergugat I” itu berarti Tergugat II itu

anak kandung dari Alm. H. Mahmud Parinduri ?

- Atau apakah Tergugat II itu anak dari H. Baharuddin Parinduri

sebagai Tergugat I. 1 atau anak bersama-sama dengan Tergugat I. 2

dan Tergugat I. 3 ?

7. Bahwa, bila merujuk pada kalimat-kalimat lainnya seperti pada gugatan

halaman 6 alinea keempat yang berbunyi : “Bahwa selain itu Tergugat I

juga telah memberikan pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 yang

pada dasarnya Tergugat I (i.c Ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri) tidak

akan menjual tanah tersebut…”, dapat diketahui bahwa maksud

Penggugat dengan kata-kata “Tergugat I” dalam kalimat tersebut adalah

Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I.3 sebagai orang yang

membuat Surat Pernyataan tanggal 01 Desember 2012, yang mana jika

hal ini dikaitkan dengan kalimat “yang diketahui dan oleh Tergugat II

(anak kandung Tergugat I)”, maka akan semakin membingungkan lagi ;

8. Bahwa, gugatan Penggugat saling bertentangan satu dalil dengan dalil

lainnya dimana pada satu sisi Penggugat telah menguraikan jika ahli

waris Alm. H. Mahmud Parinduri hanya 7 orang (vide gugatan halaman 3

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 14 -

alinea pertama), sementara pada kalimat-kalimat lainnya Tergugat I. 2

dianggap sebagai ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri (vide gugatan

halaman 5 alinea pertama, halaman 6 alinea keempat), padahal

kebenarannya secara hukum Tergugat I. 2 bukanlah sebagai ahli waris

Alm. H. Mahmud Parinduri ;

9. Bahwa, dengan adanya dalil-dalil yang kontraditif dan tidak jelas maksud

dan tujuannya maka berdasar secara hukum bila Yang Mulia Majelis

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan gugatan

Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaring);

D. GUGATAN PARA PENGGUGAT A QUO KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS

CONSORTIUM)

1. Bahwa, dasar Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo adalah

didasarkan atas Surat Pernyataan tanggal 01 Desember 2012

pernyataan mana dibuat oleh Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan

Tergugat I. 3 perihal pernyataan akan menjual sebidang tanah milik

Alm. H. Mahmud Parinduri kepada Penggugat ;

2. Bahwa, karena bidang tanah yang hendak diperjualbelikan pada

Desember 2012 masih berstatus hak milik ahli waris Alm. H. Mahmud

Parinduri, maka gugatan Penggugat a quo haruslah menarik semua

ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri sepanjang yang diketahui oleh

Penggugat, dan ternyata Penggugat telah mengetahui siapa-siapa

saja ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri sebagaimana yang tertera

dalam gugatan Penggugat halaman 3, 4 dan 5 ;

3. Bahwa, karena Penggugat tidak menarik semua ahli waris Alm. H.

Mahmud Parinduri yang diketahui oleh Penggugat, maka secara

hukum gugatan a quo termasuk sebagai gugatan kurang pihak,

sehingga berdasar secara hukum untuk menyatakan gugatan

Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima ;

E. GUGATAN A QUO SEHARUSNYA GUGATAN WANPRESTASI BUKAN

GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM

1. Bahwa, dalam posita dan petita gugatan secara tegas mendalilkan

agar Tergugat I dan Tergugat II melakukan sesuatu (doen) yaitu

berupa keharusan menjual objek perkara kepada Penggugat yang

ternyata tidak melakukan penjualan itu kepada Penggugat (niet doen)

;

2. Bahwa, bilamana suatu tuntutan berupa keharusan melakukan

sesuatu/ prestasi yang telah diperjanjikan sebelumnya, maka bila

keharusan melakukan itu tidak terpenuhi, maka telah terjadilah

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 15 -

wanprestasi sehingga gugatan terhadapnya adalah gugatan

wanprestasi/ ingkar janji sebagaimana diatur pasal 1234 KUHPerdata

jo 1320 KUHPerdata bukan gugatan perbuatan melawan hukum

sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata ;

3. Bahwa, karena dalil-dalil gugatan Penggugat a quo berkenaan

dengan keharusan melakuan sesuatu yaitu menjual objek perkara

kepada Penggugat, maka gugan a quo seharusnya gugatan

wanprestasi (dan hal ini tampak dari petita gugatan angka 7 yang

meminta pembayaran denda/ bunga moratoir sebagai ciri khas dari

gugatan wanprestasi), bukan gugatan perbuatan melawan hukum,

sehingga berdasar secara hukum untuk menyatakan gugatan

Penggugat tidak dapat diterima ;

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa, apabila gugatan Penggugat a quo diperhatikan secara cermat dan

teliti maka akan diketahui bila dasar Penggugat dalam mengajukan

gugatan a quo adalah didasarkan atas Surat Pernyataan tanggal 01

Desember 2012 pernyataan mana dibuat dan ditandatangani oleh

Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 perihal pernyataan akan

menjual sebidang tanah milik Alm. H. Mahmud Parinduri kepada

Penggugat ;

2. Bahwa, bila merujuk tempus/ waktu pembuatan Surat Pernyataan tanggal

01 Desember 2012, maka status hukum sebidang tanah yang diperkarakan

sekarang ini pada waktu tanggal 01 Desember 2012 adalah masih milik

kolegial/ bersama-sama seluruh ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri, yang

berakibat hukum bahwa semua tindakan hukum dalam bentuk apapun atas

tanah dimaksud haruslah mendapat persetujuan dari seluruh ahli waris

Alm. H. Mahmud Parinduri termasuk untuk menjualnya kepada siapapun

dan ternyata sebidang tanah milik Alm. H. Mahmud Parinduri baru dibagi

oleh ahli warisnya pada tanggal 18 April 2013 sesuai dengan Surat

Pembagian Harta Peninggalan/ Waris yang diketahui oleh Kepling

Lingkungan XI dan Lurah Kelurahan Silalas ;

3. Bahwa, bila melihat substansi/ isi Surat Pernyataan tanggal 01 Desember

2012, akan tampak jelaslah jika surat tersebut dibuat hanya oleh Tergugat

I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 yang mana ternyata Tergugat I. 2

bukanlah sebagai ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri dan juga tidak

tampak di dalamnya bila Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3

dalam membuat surat pernyataan ini telah mendapat persetujuan/ kuasa

dari seluruh ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri ;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 16 -

4. Bahwa, yang menjadi pertanyaan sebagai analisis hukumnya adalah

bagaimanakah kekuatan hukum sebuah Surat Pernyataan tanggal 01

Desember 2012, dan bagaimanakah status tanah yang tertera dalam Surat

Pernyataan tanggal 01 Desember 2012 serta bagaimana pulakah

kedudukan hukum subjek hukum yang membuat Surat Pernyataan tanggal

01 Desember 2012 ?

5. Bahwa, pembuatan sebuah surat pernyataan adalah termasuk kepada

sebuah perbuatan hukum sepihak yang berarti perbuatan tersebut hanya

mengikat dan berkekuatan hukum bagi dirinya sendiri dan tidak mengikat

bagi pihak lainnya dan setiap saat dapat ditarik lagi bilamana ada alasan

yang sah untuk itu, dan ternyata Surat Penyataan tanggal 01 Desember

2012 telah dicabut dengan Surat Pencabutan Pernyataan tanggal 14

Oktober 2013 berdasarkan alasan yang sah untuk itu yaitu dimana karena

tidak tercapainya kesepakatan harga ;

6. Bahwa, status tanah yang hendak diperjual belikan dalam Surat

Pernyataan tanggal 01 Desember 2012 adalah milik Ahli Waris Alm. H.

Mahmud Parinduri/ budel waris yang belum dibagi oleh seluruh ahli waris,

sehingga seluruh tindakan hukum apapun itu terkait tanah budel waris agar

memiliki legalitas wajib melibatkan seluruh ahli waris pula ;

7. Bahwa, telah nyata jika salah satu orang yang turut membuat Surat

Pernyataan tanggal 01 Desember 2012 yaitu Tergugat I. 2 BUKANLAH

TERMASUK Ahli Waris Alm. H. Mahmud Parinduri dan dalam membuat

surat pernyataan tersebut, Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3

TIDAK PERNAH MENDAPAT KUASA UNTUK ITU dari Ahli Waris Alm. H.

Mahmud Parinduri, sehingga tindakan Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan

Tergugat I. 3 dalam membuat surat pernyataan dimaksud adalah tidak sah

secara hukum;

8. Bahwa, oleh karena Surat Pernyataan tanggal 01 Desember 2012 tidak

sah secara hukum, maka dalil Penggugat yang menyatakan bahwa

perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang telah mengelabui Penggugat

terkait pengalihan / jual beli tanah objek perkara sebagai perbuatan

melawan hukum adalah tidak benar, karenanya dalil Penggugat halaman

8 alinea pertama haruslah ditolak ;

9. Bahwa, karena tidak ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh

Tergugat I dan Tergugat II, maka tuntutan sepanjang ganti rugi immaterial

sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) menjadi tidak

berdasarkan hukum, karenanya haruslah ditolak ;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 17 -

10. Bahwa, tuntutan Penggugat perihal bunga moratoir sebesar Rp.

5.000.000,-(lima juta rupiah) setiap harinya adalah tidak berdasarkan

ketentuan hukum, karena bunga moratoir itu hanya berhubungan dengan

perikatan membayar sejumlah uang, dimana debitur terlambat

melaksanakan prestasi yang nilainya ditentukan undang-undang yaitu

sebesar 6 % pertahun (vide pasal 1250 KUHPerdata) ;

11. Bahwa demikian pula tuntutan Penggugat untuk meletakkan sita jaminan

(conservatoir beslag) terhadap objek perkara adalah bertentangan dengan

Pasal 227 HIR oleh karena Gugatan Penggugat tidak didukung oleh bukti-

bukti yang kuat, sebagaimana yang disyaratkan Pasal 191 RBg, terutama

mengenai bukti alas hak tanah objek perkara, sehingga tuntutan tersebut

haruslah dikesampingkan;

12. Bahwa permohonan Penggugat terhadap putusan perkara aquo agar

dapat dijalankan dengan serta merta (uit voerbaar bij voorad) adalah tidak

berdasar hukum dan bertentangan dengan Pasal 180 ayat (1) HIR, Pasal

191 ayat (1) RBG, Pasal 54 dan SEMA No. 3 Tahun 2000 dan SEMA No. 4

tahun 2001 tentang permasalahan putusan serta merta dan provisional,

sehingga sudah selayaknya ditolak seluruhnya;

13. Bahwa, karena keseluruhan dalil gugatan Penggugat tidak memiliki jiwa

dan semangat keadilan dan kepatutan sebagai asas dalam menuntut dan

mempertahankan hak apapun di depan hukum, karenanya dimohonkan

kepada Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara

ini berkenan untuk memberikan putusan dalam perkara ini dengan

menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

II. DALAM REKONVENSI

1. Bahwa, Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 Dalam Konvensi

dalam kedudukannya sekarang sebagai Penggugat Rekonvensi

(selajutnya disebut sebagai Penggugat DR/ Tergugat I DK) akan

mengajukan gugatan balas terhadap Penggugat Konvensi dalam

kedudukannya sekarang sebagai Tergugat Rekonvensi (selanjutnya

disebut sebagai Tergugat DR/ Penggugat DK);

2. Bahwa, Penggugat DR/Tergugat I DK mohon semua hal-hal yang

dikemukan di atas, secara mutatis mutandis dianggap sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dengan Gugatan Rekonvensi dalam perkara ini,

karenanya tidak perlu diulangi lagi ;

3. Bahwa, Penggugat DR/Tergugat I DK secara tegas menolak seluruh

dalil-dalil gugatan dari Tergugat DR/ Penggugat DK, terkecuali terhadap

hal-hal yang secara tegas diakui ;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 18 -

4. Bahwa, Penggugat DR/Tergugat I DK pada tanggal 01 Desember 2012

membuat surat pernyataan yang berisi akan menjual sebidang tanah

milik Alm. H. Mahmud Parinduri setempat dikenal dengan Jl. H. Adam

Malik Gg. Peringatan No. 94-A/130-B, Lingkungan XI, Kelurahan Silalas,

Kecamatan Medan Barat, Kota Medan (selanjutnya disebut sebagai

tanah terperkara), kepada Tergugat DR/ Penggugat DK yang saat

pembuatan surat pernyataan itu status bidang tanah tersebut masih

budel waris yang belum dibagi oleh seluruh ahli waris Alm. H. Mahmud

Parinduri ;

5. Bahwa, kesepakatan awal dalam rencana penjualan tanah terperkara

tersebut di atas, Penggugat DR/ Tergugat I DK bersama dengan

Tergugat DR/ Penggugat DK menyepakati akan menanggung secara

bersama-sama pengurusan surat-surat tanah terperkara sehingga

kemudian Tergugat DR/ Penggugat DK memberikan uang sebesar Rp.

20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), untuk kemudian jika surat-surat

tanah terperkara telah selesai diurus baru diproses jual belinya ;

6. Bahwa, tentang harga defenitif tanah terperkara akan dibicarakan

kemudian setelah diurus surat-suratnya dan setelah dilakukan

pengukuran ulang sesuai dengan surat-surat yang ada ;

7. Bahwa, ternyata kemudian setelah dilakukan pengukuran ulang tanah

terperkara oleh Pihak Penggugat DK/ Tergugat I DK, pihak Tergugat DR/

Penggugat DK, Pihak Kelurahan dan Kepala Lingkungan dan sesuai

dengan surat yang ada, ditemukan pertambahan luas tanah, sehingga

mengingat tambahnya luas tanah dan seiring berjalannya waktu, maka

harga tanah terperkara bertambah pula, dan perobahan harga ini

kemudian menjadi titik permasalahan antara Penggugat DR/ Tergugat I

DK dengan Tergugat DR/ Penggugat DK ;

8. Bahwa, telah beberapa kali Penggugat DR/ Tergugat I DK telah mencoba

mencari solusi atas permasalahan yang ada akan tetapi Tergugat DR/

Penggugat DK tidak menghiraukannya bahkan Tergugat DR/ Penggugat

DK selalu mengelak untuk ditemui dan tidak mau diajak berkomunikasi

secara serius ;

9. Bahwa, berdasarkan situasi dan kondisi ini, telah dilakukan pertemuan

dan komunikasi antara para pihak tetapi tetap saja tidak mencapai titik

temu hingga akhirnya, Penggugat DR/ Tergugat I DK membuat Surat

Pencabutan Pernyataan tanggal 14 Oktober 2013 yang pada pokoknya

mencabut Surat Pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 ;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 19 -

10. Bahwa, karena Surat Pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 telah

dicabut dengan Surat Pernyataan Pencabutan Pernyataan tanggal 14

Oktober 2013, maka berdasar hukum bila Ketua Pengadilan Negeri

Medan c.q Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

perkara ini untuk: Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Surat

Pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 dan selanjutnya Menyatakan

sah dan berkekuatan hukum Surat Pencabutan Pernyataan tanggal 14

Oktober 2013 ;

11. Bahwa, setelah timbulnya Surat Pencabutan Pernyataan tanggal 14

Oktober 2013, maka objek perkara kemudian Penggugat DR/ Tergugat I

DK jual/ ganti rugikan kepada Tergugat III Dalam Konvensi dihadapan

Tergugat-IV DK, ganti rugi mana telah sesuai dengan tata cara dan

prosedur hukum untuk itu sebagaimana terbukti dari :

- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10 Januari

2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris

di Medan

- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari

2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris

di Medan

- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari

2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris

di Medan

- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari

2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris

di Medan

12. Bahwa, karena tata cara dan prosedur ganti rugi objek perkara telah

sesuai dengan ketentuan hukum untuk itu, maka berdasar hukum bila

Ketua Pengadilan Negeri Medan c.q Yang Mulia Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara ini untuk: Menyatakan sah dan

berkekuatan hukum :

- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10 Januari

2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris

di Medan ;

- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari

2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris

di Medan ;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 20 -

- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari

2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris

di Medan ;

- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari

2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris

di Medan ;

13. Bahwa, karena Surat Pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 telah

dicabut maka berdasar hukum bila Ketua Pengadilan Negeri Medan c.q

Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

untuk: Menghukum Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 Dalam

Konvensi untuk mengembalikan uang milik Tergugat DR/ Penggugat DK

sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Tergugat DR/

Penggugat DK secara seketika, tunai dan lunas dan bila Tergugat DR/

Penggugat DK tidak bersedia menerimanya agar menitipkan uang

sejumlah tersebut melalui Pengadilan Negeri Medan ;

Bahwa, berdasarkan uraian dalil-dalil di atas, dengan segala kerendahan

hati Penggugat DR/ Tergugat I DK mohon kepada Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menjatuhkan putusan dalam

perkara ini yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

MENGADILI : I. DALAM KONVENSI

Dalam Eksepsi:

- Menerima Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II ;

- Menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima ;

Dalam Pokok Perkara: - Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

II. DALAM REKONVENSI

- Mengabulkan gugatan Penggugat DR/ Tergugat I DK untuk seluruhnya

- Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Surat Pernyatan tertanggal

01 Desember 2012 ;

- Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat Pencabutan Pernyataan

tanggal 14 Oktober 2013 ;

- Menyatakan sah dan berkekuatan hukum:

1. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10 Januari 2014 yang

dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan ;

2. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari 2014 yang

dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan ;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 21 -

3. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang

dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan ;

4. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang

dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan ;

- Menghukum Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 Dalam Konvensi

untuk mengembalikan uang milik Tergugat DR/ Penggugat DK sebesar Rp.

20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Tergugat DR/ Penggugat DK

secara seketika, tunai dan lunas dan bila Tergugat DR/ Penggugat DK tidak

bersedia menerimanya agar menitipkan uang sejumlah tersebut melalui

Pengadilan Negeri Medan ;

5. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :

- Menghukum Penggugat DK/ Tergugat DR untuk membayar segala biaya

yang timbul dalam perkara ini ;

Jika Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex

aequo et bono) ;

Menimbang,bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat-III telah

mengajukan jawaban, dan mengemukakan sebagai berikut : I. DALAM EKSEPSI

A. GUGATAN PENGGUGAT ERROR IN PERSONA

Gugatan Penggugat mengandung cacat error in persona yang disebut juga

exceptio in persona. Adapun cacat error in persona yang terdapat dalam

Gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:

1) PENGGUGAT KELIRU MENYEBUTKAN NAMA TERGUGAT III

Bahwa dalam gugatannya, PENGGUGAT menyebutkan atau menulis Identitas

TERGUGAT III dengan susunan huruf nama JOHNI MERY. Penyebutan atau

penulisan identitas nama TERGUGAT III tersebut adalah KELIRU, karena

susunan huruf nama TERGUGAT III yang benar sebagaimana bukti identitas

TERGUGAT III (Kartu Tanda Penduduk) adalah JHONI MERY;

Bahwa kekeliruan penyebutan atau penulisan nama TERGUGAT III tersebut

menyimpang dari yang semestinya, sehingga dapat menimbulkan

ketidakpastian mengenai orang atau pihak yang berperkara dan benar-benar

mengubah identitas. Hal ini dianggap melanggar syarat formil yang

mengakibatkan surat gugatan cacat formil, sehingga cukup dasar alasan untuk

menyatakan gugatan PENGGUGAT error in persona, dalam arti orang yang

digugat kabur. Oleh karena itu, sudah sepatutnya gugatan PENGGUGAT

dinyatakan tidak dapat diterima.

2) PENGGUGAT KELIRU MENARIK TERGUGAT III SEBAGAI PIHAK

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 22 -

Bahwa tindakan PENGGUGAT menarik TERGUGAT III dalam gugatan a quo

adalah salah dan keliru (gemis aanhoeda nigheid), karena TERGUGAT III tidak

tepat didudukkan sebagai Tergugat. TERGUGAT III tidak mempunyai hubungan

hukum dengan PENGGUGAT dalam kasus yang diperkarakan.

Bahwa TERGUGAT III digugat oleh PENGGUGAT secara pribadi dan sebagai

direktur yang mewakili PT. DWIDAYA MITRA PERKASA untuk

mempertanggung-jawabkan sengketa yang berkaitan dengan PT. DWIDAYA

MITRA PERKASA yang menerima pelepasan hak dan penyerahan hak atas

sebidang tanah berikut bangunan milik dari sebahagian Ahli Waris Alm. H.

Mahmud Parinduri. Dalam perkara tersebut, ditarik-nya TERGUGAT III sebagai

Tergugat oleh PENGGUGAT adalah TIDAK TEPAT, karena yang semestinya

ditarik sebagai Tergugat adalah Badan Hukum atau Perseroan (Perseroan

Terbatas) yang mempunyai hubungan hukum dengan sebahagian Ahli Waris

Alm. H. Mahmud Parinduri, yaitu PT. DWIDAYA MITRA PERKASA, BUKAN

JHONY MERY baik untuk diri sendiri maupun dalam kedudukannya sebagai

direktur yang mewakili PT. DWIDAYA MITRA PERKASA;

Dalam perkara a quo, peristiwa hukum yang terjadi terkait pelepasan hak

dengan ganti rugi atas sebidang tanah berikut bangunan yang terletak Jl. Haji

Adam Malik (bahagian belakang) Gang Peringatan Nomor 94, Lingkungan XI

Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan Provinsi Sumatera

Utara dilakukan melalui Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi yang dibuat

TERGUGAT IV. Dimana dalam Akta tersebut HANYA melibatkan 2 (dua) Pihak,

yaitu Pihak PT. DWIDAYA MITRA PERKASA selaku pihak yang menerima

pelepasan dan penyerahan hak atas tanah tersebut dan Pihak Ahli Waris Alm.

H. Mahmud Parinduri (Tuan BAHARUDDIN PARINDURI, Tuan ADNAN LUBIS,

Tuan ILHAM PARINDURI dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI) selaku

pihak yang melepaskan dan menyerahkan hak atas tanah tersebut.

TERGUGAT III yang menandatangani Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi

dengan sebahagian Ahli Waris Alm. H. Mahmud Parinduri hanya bertindak

dalam jabatanya sebagai direktur yang mewakili untuk dan atas nama badan

hukum atau perseroan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA, sehingga nantinya

sebidang tanah tersebut akan tercatat atas nama PT. DWIDAYA MITRA

PERKASA sebagai pemilik-nya bukan atas nama TERGUGAT III.

Bahwa TERGUGAT III yang bertindak dalam jabatannya selaku direktur yang

mewakili PT. DWIDAYA MITRA PERKASA untuk melakukan tindakan hukum

dalam Akta pelepasan hak dengan ganti rugi sebagaimana dimaksud diatas

TIDAK DAPAT digugat oleh PENGGUGAT, karena PT. DWIDAYA MITRA

PERKASA sebagai badan hukum (Perseroan Terbatas) telah mendapat

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 23 -

pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia,

perseroan (PT. DWIDAYA MITRA PERKASA ) telah memiliki legitimasi sebagai

badan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Oleh karena itu apabila

terjadi sengketa, yang dapat bertindak sebagai Tergugat adalah Perseroan itu

sendiri.

Sedangkan direksi hanya bertindak mewakili (representative). Kedudukan dan

kapasitas direksi mewakili perseroan untuk melakukan tindakan hukum (didalam

maupun diluar pengadilan) bersifat demi hukum (legally). Itu sebabnya,

kedudukan itu disebut perwakilan atau kuasa menurut hukum (wettelijke

vertegenwoordig) atau legal mandatory (legal representative) berdasarkan Pasal

1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Penerapan itu diikuti oleh putusan pengadilan (yurisprudensi), salah satunya

adalah putusan MA No. 480 K/Sip/1973, yang menegaskan: oleh karena persil

tanah yang diperkarakan tercatat atas nama PT. Gunung Mas, bukan atas

nama pribadi direktur, yang harus ditarik sebagai Tergugat adalah PT yang

bersangkutan. Penegasan yang sama terdapat putusan MA No. 436 K/Sip/1973.

Menurut putusan ini, apabila Perseroan Terbatas melakukan wanprestasi, yang

harus dituntut adalah Perseroan Terbatas. Berdasarkan hal tersebut, maka

gugatan PENGGUGAT dianggap tidak memenuhi syarat formil, oleh karena itu

gugatan dikualifikasi mengandung cacat formil dan akibat lebih lanjutnya adalah

Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet-ontvankelijke verklaard).

3) PENGGUGAT TIDAK LENGKAP MENARIK PIHAK TERGUGAT

Bahwa Gugatan yang diajukan PENGGUGAT kurang pihak atau tidak lengkap,

masih ada orang/pihak yang mesti ikut bertindak sebagai Tergugat (plurium litis

consortium).

Bahwa prisnip umum atau ketentuan umum yang diterapakan dalam kasus

sengketa tanah, mengharuskan menarik pihak ketiga sebagai Tergugat, apabila

tanah yang disengeketakan diperoleh tergugat dari pihak ketiga.

Berdasarkan Fakta Hukum, PT. DWIDAYA MITRA PERKASA adalah pihak

yang beritikad baik sebagai pihak yang menerima pelepasan dan penyerahan

hak atas sebidang tanah berikut bangunan terletak di Jl. Haji Adam Malik

(bahagian belakang) Gang Peringatan Nomor 94, Lingkungan XI Kelurahan

Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, yang

diserahkan dan dilepaskan oleh sebahagian Ahli Waris Alm. H. Mahmud

Parinduri melalui Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat

dihadapan TERGUGAT IV. Dimana tanah tersebut saat ini disengketakan oleh

PENGGUGAT.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 24 -

Berdasarkan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat oleh

TERGUGAT IV pihak yang melepaskan dan menyerahkan hak tanah tersebut

kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA adalah Tuan BAHARUDDIN

PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI

(TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI.

Di dalam Gugatan-nya, PENGGUGAT hanya menarik Tuan BAHARUDDIN

PARINDURI (TERGUGAT I.1) dan Tuan ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3)

sebagai pihak Tergugat. Seharusnya, menurut hukum PENGGUGAT juga wajib

menarik Tuan ADNAN LUBIS dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI

sebagai pihak yang ikut melepaskan dan menyerahkan hak atas sebidang tanah

kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang saat ini disengketakan oleh

PENGGUGAT yang Akta-nya juga dimintakan Pembatalannya oleh

PENGGUGAT. Oleh karena masih adanya pihak yang tidak atau kurang ditarik

oleh PENGGUGAT sebagai TERGUGAT dalam Gugatan-nya, maka secara

hukum mengakibatkan Gugatan PENGGUGAT cacat formil dan dapat

dinyatakan tidak dapat diterima (niet-ontvankelijke verklaard).

B. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)

Gugatan yang diajukan Penggugat tidak terang atau isinya gelap

(onduidelijk). Adapun faktor-faktor yang membuat gugatan PENGGUGAT

kabur adalah sebagai berikut:

1) PENGGUGAT TIDAK JELAS MENYEBUT SALAH SATU BATAS OBJEK

TANAH SENGKETA

Bahwa PENGGUGAT dalam Gugatan-nya TIDAK JELAS menyebut batas tanah

yang disengketakan PENGGUGAT, khususnya batas tanah sebelah utara.

Dalam uraian batas tanah sebelah utara PENGGUGAT hanya menyebutkan

TANAH WARGA untuk setiap batasan-nya.

Oleh karena tanah yang disengketakan PENGGUGAT belum bersertifikat,maka

mutlak diharuskan penyebutan letak, batas dan luas. Oleh karena Gugatan

PENGGUGAT tidak menyebut dengan jelas batas tanah sengketa sebelah

utara, maka Gugatan PENGGUGAT sudah sepatutnya dinyatakan tidak dapat

diterima.

2) LUAS TANAH YANG DIGUGAT TIDAK SAMA DENGAN YANG

DIKUASAI PT. DWIDAYA MITRA PERKASA

Bahwa PENGGUGAT menjelaskan dalam gugatannya halaman 7 TERGUGAT I

telah mengalihkan tanah objek perkara kepada TERGUGAT III. Dimana tanah

objek perkara yang dimaksud PENGGUGAT dalam halaman 5 Gugatannya

adalah sebahagian tanah warisan peninggalan Alm. H. Mahmud Parinduri

dengan luas 2.177.87 M2 (dua ribu seratus tujuh puluh tujuh koma delapan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 25 -

puluh tujuh meter persegi). Sedangkan luas tanah yang dilepaskan dan

diserahkan hak-nya oleh sebahagian Ahli Waris Alm. H. Mahmud Parinduri

kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA sesuai 4 (empat) Akta Pelepasan Hak

Dengan Ganti Rugi luas keseluruhannya adalah 2,052.3 M2 (dua ribu lima puluh

dua koma tiga meter persegi). Oleh karena tanah yang dikuasai PT. DWIDAYA

MITRA PERKASA tidak sama luasnya dengan yang tercantum dalam gugatan,

maka sudah sepatutnya Gugatan PENGGUGAT dinyatakan kabur dan tidak

dapat diterima.

3) GUGATAN PENGGUGAT MENCAMPURADUKKAN POSITA

WANPRESTASI DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM

Bahwa PENGGUGAT telah menguraikan dalam dalil gugatannya halaman 5

bahwa hubungan hukum yang terjadi antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I.1,

TERGUGAT I.2 dan TERGUGAT I.3 berawal dari adanya suatu kesepakatan

untuk membeli sebahagaian dari tanah warisan peninggalan Alm. H. Mahmud

Parinduri dengan luas 2.177.87 M2 (dua ribu seratus tujuh puluh tujuh koma

delapan puluh tujuh meter persegi). Kemudian dalam halaman 8 Gugatan

PENGGUGAT mendalilkan PENGGUGAT keberatan dan sangat dirugikan oleh

Tindakan TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV

serta TERGUGAT V yang telah mengelabui PENGGUGAT terkait

pengalihan/JualBeli tanah objek perkara berikut proses balik nama dan

pengurusan sertifikat hak atas tanah objek perkara dari TERGUGAT I bahkan

PENGGUGAT telah memberikan uang panjar pembelian tanah terperkara,

sehingga dengan demikian tindakan TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT

III dan TERGUGAT IV serta TERGUGAT V tersebut secara hukum dapat

dikwalifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum yang merugikan

PENGGUGAT,

Selain itu, dihalaman 8 Gugatannya, PENGGUGAT juga mendalilkan sangat

beralasan hukum TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan

TERGUGAT IV maupun TERGUGAT V dihukum secara tanggung renteng untuk

membayar kerugian PENGGUGAT diatas sebesar Rp. 10.000.000.000,-

(sepuluh milyar rupiah), kemudian PENGGUGAT juga mendalilkan sangat

beralasan hukum pula TERGUGAT I dihukum agar menjual tanah objek perkara

tersebut kepada PENGGUGAT dengan harga yang telah disepakati bersama

sebelumnya, yakni sebesar Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga

belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah) tersebut setelah dipotong (dikurangi)

panjar yang telah PENGGUGAT serahkan tersebut sebesar Rp. 20.000.000,-

(dua puluh juta rupiah)

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 26 -

Dua permasalahan hukum tersebut adalah hal yang berbeda, yang mana dalil

PENGGUGAT yang menyatakan bahwa hubungan hukum antara PENGGUGAT

dengan TERGUGAT I berawal dari kesepakatan pembelian sebidang tanah

dengan permintaan PENGGUGAT agar TERGUGAT I dihukum untuk menjual

tanahnya kepada PENGGUGAT dengan harga yang telah disepakati bersama

sebelumnya ADALAH posita tentang pemenuhan PRESTASI yang erat

kaitannya dengan WANPRESTASI apabila prestasi tersebut tidak atau belum

dilaksanakan; sedangkan dalil PENGGUGAT yang menyatakan TERGUGAT I,

TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV serta TERGUGAT V telah

melakukan Perbuatan Melawan Hukum karena mengelabui PENGGUGAT

terkait pengalihan/JualBeli tanah objek perkara berikut proses balik nama dan

pengurusan sertifikat hak atas tanah objek perkara dari TERGUGAT I bahkan

PENGGUGAT telah memberikan uang panjar pembelian tanah terperkara

dengan meminta ganti kerugian sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar

rupiah) ADALAH posita tentang PERBUATAN MELAWAN HUKUM.

Dalam merumuskan posita atau dalil gugatannya PENGGUGAT

mencampuradukkan Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum, dengan cara

mendalilkan Perbuatan Melawan Hukum, sedangkan peristiwa hukum yang

didalilkan Penggugat secara objektif adalah Wanprestasi. Oleh karena itu,

Gugatan PENGGUGAT tersebut adalah Kabur atau Tidak Jelas. Hal ini sejalan

dengan Putusan Mahkamah Agung No. 879 K/Pdt/1997, yang menjelaskan

Penggabungan Perbuatan Melawan Hukum dengan wanprestasi dalam suatu

gugatan melanggar tata tertib beracara atas alasan keduanya harus

diselesaikan tersendiri. Dalam posita, gugatan didasarkan atas

kesepakatan/perjanjian, namun dalam petitum dituntut agar Tergugat

dinyatakan melakukan Perbuatan Melawan Hukum, konstruksi gugatan seperti

itu mengandung kontradiksi, dan gugatan dikategorikan obscuur libel, sehingga

tidak dapat diterima.

Berdasarkan uraian-uraian TERGUGAT III diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa Gugatan PENGGUGAT mengandung Cacat Error In Persona dan

Obscuur Libel, sehingga secara hukum Gugatan PENGGUGAT tidak memenuhi

syarat formil dan akibat hukum-nya Gugatan tersebut haruslah dinyatakan

TIDAK DAPAT DITERIMA;

II. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa TERGUGAT III menolak seluruh dalil-dalil yang diajukan

PENGGUGAT dalam gugatannya, kecuali terhadap hal-hal yang secara

tegas diakui oleh TERGUGAT III dalam jawaban ini;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 27 -

2. Bahwa BENAR H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkoeto Saleh telah

meninggal pada tahun 1928 dan telah meikah dengan Siti Khadijah yang

juga telah meninggal pada tahun 1972. Selama pernikahannya tersebut

telah melahirkan anak sebanyak 7 (tujuh) orang (ahli waris) yaitu sebagai

berikut:

a) H. Mukti;

b) H. Mughni;

c) H. Rafi’i

d) Hj. Zubaidah;

e) Hj. Raudah;

f) H. Baharuddin Parinduri; dan

g) H. Lobe Thaib.

3. Bahwa BENAR H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkoeto Saleh telah

meninggalkan harta peninggalan (warisan) berupa sebidang tanah yang

terletak di Jl. H. Adam Malik, Gg. Peringatan Lingkungan XI, Kelurahan

Silalas, Kecamatan Medan Barat sesuai dengan Akta 1234 dan juga sesuai

dengan pengukuran fisik di lapangan. Berdasarkan surat persetujuan

pembagian harta peninggalan/warisan tanggal 18 April 2013, ahli waris

pengganti telah sepakat dan setuju secara mufakat untuk menerima

pembagian terhadap tanah warisan tersebut dengan pembagian sebagai

berikut:

a) Bagian H. Raudah mendapat sebidang tanah dengan luas 463.20 M2

(empat ratus enam puluh tiga koma dua puluh meter persegi);

b) Bagian H. Rafi’i mendapat sebidang tanah dengan luas 461.60 M2

(empat ratus enam puluh satu koma enam puluh meter persegi);

c) Bagian H. Ahmat Ilyas mendapat sebidang tanah dengan luas 401.10 M2

(empat ratus satu koma sepuluh meter persegi);

d) Bagian H. Lobe Thaib mendapat 2 (dua) bidang tanah dengan luas

452.00 M2 (empat ratus lima puluh dua meter persegi) dan 458.57 M2

(empat ratus lima puluh delapan koma lima puluh tujuh meter persegi);

e) Bagian H. Baharuddin mendapat sebidang tanah dengan luas 443.60 M2

(empat ratus empat puluh tiga koma enam puluh meter persegi); dan

f) Bagian Hj. Zubaidah mendapat sebidang tanah dengan luas 408.37 M2

(empat ratus delapan koma tiga puluh tujuh meter persegi).

4. Bahwa TERGUGAT III MENOLAK dengan TEGAS dalil PENGGUGAT yang

disampaikan dalam halaman 5 sampai dengan halaman 7 Gugatannya.

Pembagian harta peninggalan/warisan Alm. H. Mahmud Parinduri Gelar

Mangkuto Saleh kepada Almh. Hj. Raudah seluas 463,20 M2, bagian Alm.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 28 -

H. Rafi’i seluas 461.60 M2, bagian Alm. H. Ahmad Ilyas seluas 401,10 M2,

Bagian H. Bahharuddin Parinduri seluas 443, 60 M2 dan bagian tanah Hj.

Zubaidah seluas 408.37 M2 seperti yang didalilkan PENGGUGAT dilakukan

oleh Ahli Waris Alm. H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkuto Saleh pada

tanggal 18 APRIL 2013 sedangkan dalam dalil PENGGUGAT halaman 5

Gugatannya menyatakan pada bulan DESEMBER 2012 PENGGUGAT

telah sepakat dengan TERGUGAT I yang diketahui TERGUGAT II untuk

membeli sebahagian tanah warisan peninggalan Alm. H. Mahmud Parinduri

seluas 2.177.87 M2 (dua ribu seratus tujuh puluh tujuh koma delapan puluh

tujuh meter persegi) yang terbagi dalam empat bagian seperti tersebut

diatas.

Berdasarkan dua situasi (waktu) tersebut diatas dapat disimpulkan dalil

yang disampaikan PENGGUGAT tersebut diatas adalah Dalil yang

menyesatkan dan Tidak Masuk Akal sehingga haruslah DITOLAK, karena

persetujuan pembagian harta peninggalan/warisan Alm. H. Mahmud

Parinduri Gelar Mangkuto Saleh berupa sebidang tanah yang terletak di

Jalan H. Adam Malik, Gg. Peringatan Lingkungan IX Kelurahan Silalas

Kecamatan Medan Barat, sesuai dengan surat Acta 1234 TIDAK PERNAH

ADA PADA BULAN DESEMBER 2012;

Bahwa terlebih lagi tentang kesepakatan harga jual dari tanah objek

perkara, total keseluruhan harga tanah objek perkara, uang panjar/uang

muka sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang diserahkan

PENGGUGAT, Surat Pernyataan TERGUGAT I pada tanggal 1 Desember

2012 yang tidak akan menjual tanah tersebut kepada pihak lain tanpa

persetujuan dari PENGGUGAT serta proses atau perkembangan

pelaksanaan jual beli atas tanah warisan peninggalan Alm. H. Mahmud

Parinduri yang disampaikan PENGGUGAT dalam dalil gugatanya,

kesemuanya adalah hal yang tidak berdasar dan patut untuk ditolak.

5. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam halaman 7 paragraf ke-3 Gugatannya

adalah TIDAK BENAR. Bukan hanya TERGUGAT I yang telah mengalihkan

tanah objek perkara kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili

oleh TERGUGAT III dan TIDAK ADA Akta “Pelepasan Hak DAN Ganti Rugi”

No. 2, No. 3, No. 4 masing-masing tertanggal 10 Januari 2014 dan akte

Pelepasan Hak dan Ganti Rugi No. 8 tertanggal 13 Januari 2014 yang

kesemuanya dibuat dihadapan TERGUGAT IV seperti yang didalilkan

PENGGUGAT.

6. Bahwa Proses pengalihan hak sebidang tanah berikut bangunan terletak di

Jl. Haji Adam Malik (bahagian belakang) Gang Peringatan Nomor 94,

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 29 -

Lingkungan XI Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan

Provinsi Sumatera Utara dengan total seluas 2,052.3 M2 (dua ribu lima

puluh dua koma tiga meter persegi) dilakukan PT. DWIDAYA MITRA

PERKASA dengan Tuan BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1),

Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan

Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI dengan cara membuat AKTA

PELEPASAN HAK DENGAN GANTI RUGI yang dibuat dihadapan

TERGUGAT IV, Bukan Akta Pelepasan Hak DAN Ganti Rugi sebagaimana

yang didalilkan PENGGUGAT;

7. Bahwa PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili oleh TERGUGAT III

selaku direktur adalah Pihak yang mempunyai ITIKAD BAIK dan Pihak yang

mentaati segala prosedur serta peraturan terkait proses pengalihan hak atas

tanah milik Tuan BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan

ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya

Hajjah CHIRANI PARINDURI yang dituangkan dalam Akta Pelepasan Hak

Dengan Ganti Rugi. PT. DWIDAYA MITRA PERKASA juga telah menerima

pelepasan hak atas tanah tersebut dari Pihak-Pihak yang memiliki tanah

secara SAH dan dilindungi undang-undang.

Adapun Bentuk ITIKAD BAIK dan Proses Pengalihan Hak atas tanah

tersebut yang telah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat

dilihat dari Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat dihadapan

TERGUGAT IV. Dimana sebelum melakukan proses pengalihan hak atas

tanah tersebut PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili TERGUGAT

III telah melakukan serangkaian penelusuran dan penelitian terkait

keabsahan pemilik tanah dan status tanah yang akan dialihkan tersebut. Hal

ini didukung oleh tindakan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA bersama

TERGUGAT IV yang mengumpulkan seluruh tandatangan Ahli Waris

maupun Ahli Waris Pengganti Alm. H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkuto

Saleh yang SAH menurut undang-undang terkait persetujuan perihal

Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi atas tanah warisan Alm. H. Mahmud

Parinduri Gelar Mangkuto Saleh yang terletak di Jl. Haji Adam Malik

(bahagian belakang) Gang Peringatan Nomor 94, Lingkungan XI Kelurahan

Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

Tindakan tersebut mencerminkan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA sebagai

pihak yang menerima pelepasan hak dengan gani rugi telah melakukan

hubungan hukum dengan Pihak atau Subjek hukum yang sah dan berhak

(sebagai pemilik tanah) dalam rangka untuk melakukan Pelepasan Hak

dengan Ganti Rugi di hadapan TERGUGAT IV. Setelah semua persyaratan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 30 -

telah dipenuhi, maka PT. DWIDAYA MITRA PERKASA dan Tuan

BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan

ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI

PARINDURI mengikatkan diri dalam perjanjian yang dituangkan dalam Akta

Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat TERGUGAT IV. Adapun

Akta-Akta tersebut adalah sebagai berikut:

a) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 2 tanggal 10 Januari

2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT IV antara Tuan BAHARUDDIN

PARINDURI (TERGUGAT I.1) sebagai pihak yang melepaskan hak dan

menyerahkan hak sebidang tanah dengan luas 726,40 M2 (tujuh ratus

dua puluh enam koma empat puluh meter persegi) dan PT. DWIDAYA

MITRA PERKASA yang diwakili TERGUGAT III selaku Direktur sebagai

pihak yang menerima pelepasan hak dan penyerahan hak serta

pemberian ganti rugi berupa uang tunai atas tanah tersebut;

b) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 3 tanggal 10 Januari

2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT IV antara Tuan ADNAN LUBIS

(bertindak untuk diri sendiri dan Kuasa dari ahli waris yang berhak)

sebagai pihak yang melepaskan hak dan menyerahkan hak sebidang

tanah dengan luas 463,20 M2 (empat ratus enam puluh tiga koma dua

puluh meter persegi) dan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili

TERGUGAT III selaku Direktur Sebagai pihak yang menerima pelepasan

hak dan penyerahan hak serta pemberian ganti rugi berupa uang tunai

atas tanah tersebut;

c) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 4 tanggal 10 Januari

2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT IV antara Tuan ILHAM

PARINDURI (bertindak untuk diri sendiri dan Kuasa dari ahli waris yang

berhak) sebagai pihak yang melepaskan hak dan menyerahkan hak

sebidang tanah dengan luas 401,10 M2 (empat ratus satu koma sepuluh

meter persegi) dan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili

TERGUGAT III selaku Direktur sebagai pihak yang menerima pelepasan

hak dan penyerahan hak serta pemberian ganti rugi berupa uang tunai

atas tanah tersebut; dan

d) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 8 tanggal 13 Januari

2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT IV antara Nyonya Hajjah

CHIRANI PARINDURI (bertindak untuk diri sendiri dan Kuasa dari ahli

waris yang berhak) sebagai pihak yang melepaskan hak dan

menyerahkan hak sebidang tanah dengan luas 461,60 M2 (empat ratus

enam puluh satu koma enam puluh meter persegi) dan PT. DWIDAYA

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 31 -

MITRA PERKASA yang diwakili TERGUGAT III selaku Direktur sebagai

pihak yang menerima pelepasan hak dan penyerahan hak serta

pemberian ganti rugi berupa uang tunai atas tanah tersebut.

Bahwa Pasal 4 yang tertuang dalam setiap Akta Pelepasan Hak Dengan

Ganti Rugi diatas mengatur bahwa Tuan BAHARUDDIN PARINDURI

(TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI

(TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI menjamin

kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA bahwa apa yang dilepaskan hak

dan diserahkan dalam akta tersebut tidak dalam perkara dan bebas dari

sitaan dan oleh karena itu baik sekarang maupun di kemudian hari, PT.

DWIDAYA MITRA PERKASA tidak akan mendapat tuntutan dari pihak lain,

yang menyatakan mempunyai hak atau turut mempunyai hak atas tanah

dan bangunan tersebut dan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA dibebaskan

dari segala tuntutan berupa apapun juga. Oleh karena itu, menurut hukum

PT. DWIDAYA MITRA PERKASA harus dilindungi secara hukum sebagai

Pihak Yang beritikad baik dan dibebaskan dari segala Tuntutan yang

dilakukan oleh PENGGUGAT.

8. Bahwa berdasarkan 4 (empat) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi

tersebut diatas, maka hak atas tanah dengan total keseluruhan seluas

2,052.3 M2 (dua ribu lima puluh dua koma tiga meter persegi) yang telah

dilepaskan dan diserahkan oleh Pemiliknya (Tuan BAHARUDDIN

PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM

PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI

kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA TELAH SAH DIMATA HUKUM,

oleh karenanya mulai saat itu tanah tersebut menjadi hak dan kepunyaan

PT. DWIDAYA MITRA PERKASA sebagai Pembeli yang beritikad baik dan

harus dilindungi oleh hukum.

9. Bahwa dalil PENGGUGAT paragraf 3 halaman 7 Gugatannya adalah TIDAK

BENAR. Tanah yang dialihkan Tuan BAHARUDDIN PARINDURI

(TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI

(TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI kepada PT.

DWIDAYA MITRA PERKASA sebagaimana Akta Pelepasan Hak Dengan

Ganti Rugi Tidak dalam Keadaan Blokir oleh Tergugat V, hal ini terbukti

proses peningkatan dan perubahan alas hak atas tanah tersebut tetap di

proses oleh Tergugat V yang mana proses tersebut telah melewati proses

surat ukur dan penerbitan peta bidang atas tanah kepunyaan PT. DWIDAYA

MITRA PERKASA yang diwakili oleh TERGUGAT III;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 32 -

10. Bahwa TERGUGAT III MENOLAK dalil PENGGUGAT paragraf 1 halaman 8

Gugatannya. Dasar PENGGUGAT menyatakan TERGUGAT III melakukan

perbuatan melawan hukum kepada PENGGUGAT TIDAK ADA.

PENGGUGAT hanya mengkualifikasi tindakan “mengelabui” sebagai

kategori Perbuatan Melawan Hukum. PENGGUGAT tidak menyebutkan

secara jelas pasal berapa dan undang-undang apa yang telah dilanggar

TERGUGAT III, selain itu PENGGUGAT juga tidak dapat menunjukkan

unsur kesalahan (schuld) yang dilakukan oleh TERGUGAT III.

TERGUGAT III TIDAK PERNAH melakukan tindakan untuk mengelabui

PENGGUGAT. Proses Pengalihan Hak Atas Tanah milik Tuan

BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan

ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI

PARINDURI kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA TELAH SESUAI

dengan syarat dan Ketentuan yang berlaku dan TIDAK ADA Perbuatan

Melawan Hukum atas perbuatan hukum yang telah dilakukan oleh

TERGUGAT III maupun PT. DWIDAYA MITRA PERKASA. Perbuatan PT.

DWIDAYA MITRA PERKASA dikategorikan sebagai Pembeli yang beritikad

baik, Sehingga HARUS DILINDUNGI oleh Hukum;

11. Bahwa Tergugat III MENOLAK dalil PENGGUGAT paragraf 2, 3 dan 4

halaman 8 gugatannya. Oleh karena TIDAK ADA Perbuatan Melawan

Hukum yang dilakukan TERGUGAT III, Maka tuntutan Kerugian

PENGGUGAT TIDAK BERDASAR. Kerugian yang diderita oleh

PENGGUGAT tidak ada hubungannya dengan perbuatan yang dilakukan

oleh TERGUGAT III yang telah melaksanakan segala syarat dan prosedur

yang ditentukan dalam proses pengalihan hak atas tanah dari Tuan

BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan

ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI

PARINDURI sebagai pemilik tanah kepada PT. DWIDAYA MITRA

PERKASA sebagai pihak yang menerima pelepasan dan penyerahan hak

atas tanah tersebut sekaligus pihak yang memberikan ganti rugi berupa

uang tunai atas pelepasan dan penyerahan hak atas tanah tersebut.

Kerugian imateriil PENGGUGAT atas kegagalan membangun usaha diatas

tanah terperkara yang saat ini telah menjadi milik PT. DWIDAYA MITRA

PERKASA adalah sangat tidak berdasar. Terlebih lagi PENGGUGAT

menuntut ganti rugi atas sesuatu hal-hal yang sifatnya abstrak seperti

hilangnya kepercayaan rekan bisnis PENGGUGAT. Hal-hal tersebut

wajiblah ditolak oleh Majelis Hakim.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 33 -

Tuntutan ganti rugi Penggugat sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh

milyar rupiah) atas kerugian imateriil yang dimintakan PENGGUGAT secara

tanggung renteng kepada TERGUGAT III adalah tidak layak dan tidak patut,

oleh karena itu wajib ditolak oleh majelis hakim, karena kerugian imateriil

terwujud dalam ganti rugi pemulihan kepada keadaan semula. Kerugian

imateriil yang dituntut PENGGUGAT kepada TERGUGAT III TIDAK DAPAT

DIKABULKAN, karena terhadap tuntutan imateriil suatu gugatan terbatas

pada hal-hal tertentu saja. Hal ini sesuai dengan apa yang diatur oleh

Mahkamah Agung dalam Putusan perkara Peninjauan Kembali No.

650/PK/Pdt/1994 yang menerbitkan pedoman yang isinya: “Berdasarkan

Pasal 1370, 1371, 1372 KUHPerdata ganti kerugian immateril hanya dapat

diberikan dalam hal-hal tertentu saja seperti perkara Kematian, luka berat

dan penghinaan”.

Oleh karena Penggugat tidak dapat memenuhi syarat yang telah ditentukan

untuk memperhitungkan suatu kerugian imaterill dalam suatu gugatan dan

sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung No. 1226 K/Sip/1977, maka

gugatan PENGGUGAT wajib ditolak atau dinyatakan tidak dapat diterima.

12. Bahwa TERGUGAT III MENOLAK dalil Penggugat Paragraf 5 dan 6

halaman 8 gugatannya. TERGUGAT III dengan ini kembali menjelaskan

bahwa TIDAK PERNAH ADA Akta Pelepasan Hak dan Ganti Rugi No. 2,

No. 3, No. 4 dan No. 8 terkait pengalihan hak atas tanah antara Tuan

BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan

ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI

PARINDURI sebagai pemilik tanah yang sah kepada PT. DWIDAYA MITRA

PERKASA. Akta yang dibuat TERGUGAT IV adalah Akta Pengalihan Hak

Dengan Ganti Rugi Nomor 2, Nomor 3, Nomor 4 masing-masing tanggal 10

Januari 2014 dan Akta Pengalihan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 8 tanggal

13 Januari 2014. Selain itu Akta Penggantian Hak Dengan Ganti Rugi yang

dibuat oleh TERGUGAT IV BUKANLAH Semata-mata antara PT. DWIDAYA

MITRA PERKASA dengan TERGUGAT I. Terdapat pihak-pihak lain selain

TERGUGAT I, yaitu Tuan ADNAN LUBIS sesuai dengan Akta Pelepasan

Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 3 tanggal 10 Januari 2014 dan Nyonya

Hajjah CHIRANI PARINDURI sesuai dengan Akta Pelepasan Hak Dengan

Ganti Rugi Nomor 8 tanggal 13 Januari 2014. Bagaimana PENGGUGAT

dapat menuntut suatu Akta Otentik (Pengalihan Hak Dengan Ganti Rugi)

dinyatakan tidak sah dan Batal AKAN TETAPI tidak menarik Pihak didalam

Akta itu sendiri???

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 34 -

Akta Pengalihan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 2, Nomor 3, Nomor 4

masing-masing tanggal 10 Januari 2014 dan Akta Pengalihan Hak Dengan

Ganti Rugi Nomor 8 tanggal 13 Januari 2014 telah dibuat oleh TERGUGAT

IV antara Tuan BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN

LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah

CHIRANI PARINDURI dengan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA telah

dibuat berdasarkan ketentuan yang berlaku serta telah mengikuti syarat-

syarat yang diatur tentang sahnya suatu Perjanjian (Pasal 1320

KUHPerdata). Oleh karena itu, tuntutan PENGGUGAT yang meminta Akta

Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat TERGUGAT IV tersebut

dinyatakan tidak sah dan batal HARUSLAH DITOLAK, Karena tidak

Berdasar dan mengada-ngada.

Terlebih Lagi tuntutan PENGGUGAT yang meminta agar TERGUGAT I

dihukum agar menjual tanah objek perkara kepada PENGGUGAT adalah

tuntutan yang sangat dipaksakan, mengingat PT. DWIDAYA MITRA

PERKASA adalah pembeli yang beritikad baik atas tanah yang dilepaskan

dan diserahkan hak-nya oleh Tuan BAHARUDDIN PARINDURI

(TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI

(TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI. Kepada PT.

DWIDAYA MITRA PERKASA sebagai pembeli beritikad baik TENTUNYA

dilindungi oleh Hukum. Sehingga tuntutan PENGGUGAT agar TERGUGAT I

dihukum agar menjual tanah objek perkara kepada PENGGUGAT sudah

sepatutnya dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat

diterima;

Selain itu PENGUGAT TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN HUKUM dengan

Tuan ADNAN LUBIS sebagai ahli waris yang sah dan mewakili ahli waris

lain yang berhak atas tanah warisan Alm. H. Mahmud Parinduri Gelar

Mangkuto Saleh seluas 463,20 M2 (empat ratus enam puluh tiga koma dua

puluh meter persegi) sesuai dengan Akta Pelepasan Hak dengan Ganti

Rugi Nomor 3 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT

IV dan juga kepada Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI sebagai ahli waris

yang sah dan mewakili ahli waris lain yang berhak atas tanah warisan Alm.

H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkuto Saleh seluas 461,60 M2 (empat ratus

enam puluh satu koma enam puluh meter persegi) sesuai dengan Akta

Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi Nomor 8 tanggal 13 Januari 2014 yang

dibuat dihadapan TERGUGAT IV. Sehingga tuntutan PENGGUGAT untuk

meminta menjual tanah objek perkara yang sebagian milik Tuan ADNAN

LUBIS dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI beserta ahli waris lainnya

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 35 -

yang diwakilinya adalah tuntutan yang TIDAK BERDASAR dan patut untuk

DITOLAK.

13. Bahwa dalil PENGGUGAT untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir

beslag) terhadap tanah objek perkara yang akan Penggugat ajukan dalam

permohonan lebih lanjut HARUSLAH DITOLAK. Oleh karena Penggugat

tidak dapat menyebutkan alas hak atas tanah objek perkara yang akan

dimohonkan untuk diletakkan sita jamininan. Selain itu objek perkara yang

hendak dimohonkan untuk diletakkan sita jaminan oleh PENGGUGAT saat

ini adalah milik pihak ketiga (bukan milik salah satu dari Tergugat), objek

tanah perkara saat ini telah beralih kepemilikan haknya dari Tuan

BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan

ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI

PARINDURI kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA. Berdasarkan hal

tersebut sudah seharusnya majelis hakim menolak Sita Jaminan yang

dimintakan Penggugat dan menyatakan gugatan Penggugat Ditolak atau

setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

14. Bahwa permohonan PENGGUGAT untuk putusan dalam perkara aquo

dinyatakan untuk dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorad)

meskipun ada upaya hukum banding, verzet maupun kasasi HARUSLAH

DITOLAK.

Hal ini ditegaskan dalam Putusan MA No.1043 K/1971, dimana dalam

putusan tersebut dikatakan bahwa pelaksanaan putusan hakim harus

menunggu sampai seluruh putusan mempunyai kekuatan hukum tetap,

meskipun salah satu pihak (tergugat) tidak banding atau kasasi, tetapi

Penggugat banding dan kasasi berarti putusan belum memperoleh kekuatan

hukum tetap (res judicata), oleh karena itu belum dapat dieksekusi.

Bahwa MA juga telah mengeluarkan SEMA (Surat Edaran Mahkamah

Agung) untuk dijadikan pedoman apabila Hakim hendak menjatuhkan

putusan uit voerbaar bij voerraad, diantaranya adalah SEMA NO.13 Tahun

1964 (10 Juli 1964), SEMA No.5 Tahun 1969 (2 Juni 1969), SEMA No.3

tahun 1971 (17 Mei 1971), SEMA No.06 Tahun 1975 (1 Desember 1975)

dan SEMA No.03 Tahun 1978 (1 April 1978), yang mana keseluruhan

SEMA tersebut pada intinya mengatakan bahwa agar para Hakim tidak

menjatuhi putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu meskipun syarat-

syarat telah terpenuhi. Sedangkan SEMA tentang uit voerbaar bij voerraad

yang terakhir kali dikeluarkan oleh MA adalah SEMA NO.4 Tahun 2001

yang pada intinya mengatakan bahwa Setiap kali akan melaksanakan

putusan serta merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) hanya harus memperhatikan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 36 -

dan berpedoman pada Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 3 tahun

2000 Tentang Putusan Serta Merta dan Provisionil. Dimana dalam angka 4

SEMA dimaksud, Mahkamah Agung memberikan petunjuk kepada Ketua

Pengadilan Negeri TIDAK MENJATUHKAN PUTUSAN SERTA MERTA,

kecuali dalam hal-hal sebagai berikut:

a. Gugatan didasarkan pada bukti surat otentik atau surat tulisan tangan

yang tidak dibantah kebenaran tentang isi dan tandatangannya, yang

menurut undang-undang tidak mempunyai kekuatan bukti;

b. Gugatan Hutang piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak dibantah;

c. Gugatan tentang sewa menyewa tanah, rumah, gudang dan lain-lain;

d. Pokok Gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan setelah

putusan mengenai gugatan cerai mempunyai kekuatan hukum tetap;

e. Dikabulkannya gugatan provisionil;

f. Gugatan berdasarkan Putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap dan mempunyai hubungan dengan pokok gugatan yang diajukan;

serta

g. Pokok sengketa mengenai bezitsrecht.

Bahwa berdasarkan SEMA tersebut maka putusan uit voerbaar bij voerraad

tidak dapat dilaksanakan pada perkara a quo oleh karena tidak memenuhi

syarat-syarat yang diatur secara limitatif oleh SEMA No. 3 tahun 2000

Tentang Putusan Serta Merta dan Provisionil; Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan oleh TERGUGAT III dalam bagian Pokok

Perkara ini, maka sudah sepatutnya Gugatan PENGGUGAT dinyatakan DITOLAK

UNTUK SELURUHNYA;

15. Bahwa terhadap dalil-dalil gugatan PENGGUGAT untuk selebihnya yang

tidak secara rinci dan tegas diakui kebenarannya oleh TERGUGAT III dalam

jawaban aquo, mohon dianggap telah disangkal dan ditolak kebenarannya.

Maka, berdasarkan hal-hal serta alasan-alasan tersebut di atas, dengan hormat

TERGUGAT III MEMOHON kiranya Yang Terhormat Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara ini dapat memberikan putusan dengan amar

sebagai berikut:

I. DALAM EKSEPSI

1. MENERIMA EKSEPSI YANG DIAJUKAN OLEH TERGUGAT III;

2. MENYATAKAN GUGATAN PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA;

3. MENGHUKUM PENGGUGAT UNTUK MEMBAYAR BIAYA PERKARA.

II. DALAM POKOK PERKARA

1. MENERIMA DAN MENGABULKAN DALIL-DALIL YANG DIAJUKAN

OLEH TERGUGAT III;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 37 -

2. MENOLAK GUGATAN PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA ATAU

SETIDAK-TIDAKNYA MENYATAKAN GUGATAN PENGGUGAT TIDAK

DAPAT DITERIMA;

3. MENGHUKUM PENGGUGAT UNTUK MEMBAYAR BIAYA PERKARA;

Atau

Dalam hal Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan

yang seadil – adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat-IV telah

mengajukan jawaban, dan mengemukakan sebagai berikut :

1. Penggugat dalam gugatannya mengakui bahwa ada 33 (tiga puluh tiga) orang

ahli waris yang berhak atas tanah yang menjadi objek perkara, namun

Penggugat mengakui dan menyatakan dalam gugatannya bahwa Penggugat

telah sepakat dengan sebahagian ahli waris yaitu Tergugat 1.1, Tergugat 1.2,

dan Tergugat 1.3. Bagaimana mungkin yang 3 (tiga) orang ahli waris bisa sah

mewakili 30 (tiga puluh) orang ahli waris lainnya.

2. Penggugat dalam gugatannya menyatakan telah menyerahkan uang sebesar

Rp.20.000.000,-(dua puluh juta rupiah) sebagai uang muka pembayaran

tanah objek perkara, namun tidak ada penjelasan kepada siapakah

diserahkan uang tersebut kepada ahli waris atau kepada pihak ketiga yang

bertindak sebagai calo?

3. Penggugat dalam gugatannya menyatakan bahwa harga yang disepakati

seluruhnya Rp.6.533.610.000, (enam milyar lima ratus tiga puluh tiga juta

enam ratus sepuluh ribu rupiah) tetapi hanya memberikan uang panjar

Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). Kalau benar demikian halnya dapat

disimpulkan bahwa Penggugat pada dasarnya tidak serius mau membeli

tanah objek perkara dan telah melecehkan para ahli waris yang berhak atas

tanah objek perkara.

4. Tergugat IV tidak ada membuat akta PELEPASAN HAK DAN GANTI RUGI,

yang benar adalah akta PELEPASAN HAK DENGAN GANTI RUGI tanggal

10 Januari 2014 No.2, No.3, dan No.4 serta tanggal 13 Januari 2014 No.8.

-Akta-akta tersebut telah dibuat sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan dan tidak ada alasan hukum untuk membatalkannya.

5. Penggugat menyatakan dalam gugatannya bahwa sebelum tanah terperkara

dijual kepada Tergugat III (berarti sebelum Januari 2014) Penggugat telah

mengajukan blokir pada buku tanah yang ada di Kantor Tergugat V

(Pertanahan Kota Medan) Namun karena adanya pernyataan dari Tergugat

IV tanggal 22 Desember 2014, blokir dicabut Tergugat V.

Berkenaan dengan hal tersebut maka kami memberikan penjelasan sbb:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 38 -

-Status tanah adalah tanah negara, belum terdaftar di Kantor Pertanahan dan

belum ada buku tanahnya di Kantor Pertanahan dan oleh karena itu tidak

pernah ada pemblokiran.

-Adapun pernyataan yang dibuat oleh Tergugat IV tidak ada kaitannya

dengan urusan blokir karena itu sepenuhnya adalah otoritas Kantor

Pertanahan.

6. Penggugat menyatakan telah mengalami kerugian immaterial

Rp.10.000.000.000,-(sepuluh milyar rupiah) karena tidak jadi membeli tanah

yang menjadi objek perkara, adalah tidak masuk akal, ngarang dan sudah

ngawur dan oleh karena itu mohon supaya Majelis Hakim yang mulia

mengesampingkan dan tidak menerima dalil-dalil penggugat tersebut .

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan

Negeri Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 23 Desember 2015 Nomor :

212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

Dalam Konpensi :

Dalam Eksepsi;

1. Menolak Eksepsi Tergugat I.1, Tergugat I.2, Tergugat I.3, Tergugat-II dan

Tergugat-III;

Dalam Pokok Perkara:

1.Menolak gugatan Penggugat

Dalam Rekonpensi :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat dr/ Tergugat I dk untuk seluruhnya;

2. Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Surat Pernyataann

tertanggal 01 Desember 2012 ;

3. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat Pencabutan Pernyataan

tanggal 14 Oktober 2013 ;

4. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum:

a. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10 Januari 2014

yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan.

b. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari 2014

yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan.

c. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari 2014

yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan

d. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014

yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan;

5. Menghukum Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 dalam konvensi

untuk mengembalikan uang milik Tergugat dr/ Penggugat dk sebesar Rp.

20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Tergugat dr/ Penggugat dk

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 39 -

secara seketika, tunai dan lunas dan bila Tergugat dr/ Penggugat dk tidak

bersedia menerimanya agar menitipkan uang sejumlah tersebut melalui

Pengadilan Negeri Medan;

Dalam Konpensi dan Rekonpensi:

1. Menghukum Penggugat.dk/ Tergugat.dr untuk membayar segala biaya yang

timbul dalam perkara ini yang sampai saat ini ditaksir sebesar Rp.

2.581.000.-(dua juta lima ratus delapan puluh satu ribu rupiah);

Membaca Relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri Medan

tanggal 23 Desember 2015 Nomor : 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, yang

disampaikan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan kepada Kuasa

Hukum Penggugat, kepada Kuasa Hukum Tergugat IV dan kepada Kuasa

Hukum Tergugat V masing-masing tanggal 14 Januari 2016, dan tanggal 13

Januari 2016;

Membaca Akte Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri

Medan, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula

Penggugat, pada tanggal 18 Januari 2016, telah mengajukan permohonan

banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Desember

2015 Nomor : 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, dan permohonan banding tersebut telah

diberitahukan kepada Kuasa Hukum Terbanding I.1 semula Tergugat I.1,

kepada Kuasa Hukum Terbanding I.2 semula Tergugat I.2, kepada Terbanding

I.3 semula Tergugat I.3, kepada Kuasa Hukum Terbanding II, kepada

Terbanding III semula Tergugat III, kepada Terbanding IV semula Tergugat IV

dan kepada Terbanding V semula Tergugat V masing-masing tanggal 08 Maret,

tanggal 7 Maret 2016 dan tanggal 18 Maret 2016;

Membaca memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum

Pembanding semula Penggugat tertanggal 26 Agustus 2016, yang diterima di

Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 01 September 2016, yang

isinya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Tentang yudexfactie Pengadilan Negeri Medan telah salah dan keliru memberikan pertimbangan bukti-bukti hukum terkait hubungan hukum Pembanding dan Terbanding dalam kesepakatan pembelian tanah objek perkara.

2. Tentang Yudexfactie Pengadilan Negeri Medan telah salah dan keliru dalam memutus perkara a quo dengan mengabulkan gugatan rekonpensi Terbanding I dan II/Tergugat I dan II yang didasarkan atas pertimbangan hukum terhadap bukti-bukti yang kurang sempurna dan tidak lengkap (onvoeldoende gemotiverd) - Bahwa yudexfactie dalam memutus objek perkara telah menolak gugatan

Pembanding/Penggugat dk/Tergugat dr dan sebaliknya justru mengabulkan gugatan rekonpensi yang diajukan Terbanding I /Tergugat I

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 40 -

dk/Penggugat dr terkait kesepakatan jual beli atas tanah objek perkara antara Pembanding/Penggugat dengan Terbanding I dan II / Tergugat I dan II dengan dasar pertimbangan hukum sebagai berikut : Bahwa antara Pembanding dan Terbanding belum ada perjanjian jual

beli karena bukti P-1 dan P-2 secara formal bukan surat perjanjian jual beli sebagaimana dimaksud Pasal 1338 KUHPerdata, namun berupa pernyataan belaka. Lebih lanjut lagi dalam pertemuan lanjutan antara Pembanding/Penggugat dan Terbanding I dan II / Terbanding I dan II tidak terdapat kesepakatan karena kedua belah pihak belum ada sepakat tentang harga jual permeternya atas tanah objek perkara (vide. Pertimbangan hukum halaman 55 dan 56).

Bahwa adanya pencabutan terhadap pernyataan pada bukti P-1 dan P-2 yang dilakukan oleh Terbanding I dan II/Tergugat I dan II karena tidak adanya kesepakatan dan keseriusan serta kepastian hukum dari pihak pembeli (ic. Pembanding/Penggugat) sehingga transaksi jual beli tanah objek perkara tidak terjadi dan sesuai ketentuan Pasal 1465 KUHPERdata maka dengan tidak terjadi transaksi jual beli, maka akan melahirkan konsekwensi hukum terhadap apa yang pernah dituangkan dan dinyatakan dalam surat pernyataan menjadi tidak berlaku lagi. (vide. Pertimbangan hukum halaman 57).

- Bahwa pertimbangan hukum yudexfactie Pengadilan Negeri Medan sebagai dasar memutus perkara a quo sangatlah keliru dan tidak beralasan hukum sehingga putusan a quo haruslah dibatalkan karena yudexfactie telah keliru dalam memberikan pertimbangan hukum dalam memutus perkara a quo terkait tidak ada kesepakatan antara Pembanding dengan Terbading I dan II tersebut dalam pembelian tanah objek perkara.

- Bahwa sejak awal setelah terjadinya kesepakatan pembelian tanah objek perkara antara Pembanding dengan Terbanding I dan II yang ditandai dengan Pembanding/Penggugat telah memberikan pembayaran sebesar Rp. 20.000.000,- pada tanggal 1 Desember 2012 (vide. Bukti P – 1). Dengan adanya keseriusan pembayaran dari Pembanding kepada Terbanding I dan II tersebut maka Terbanding I dan II memberikan pernyataan untuk tetap menjual tanah objek perkara hanya kepada Pembanding (Vide. Bukti P – 2). Selanjutnya Pembanding secara terus menerus baik melalui surat (tertulis) maupun bertemu langsung dengan Terbanding I dan II tetap menindaklanjuti (mem-follow-up) untuk mempertanyakan terhadap pengurusan surat tanah objek perkara yang pengurusannya dilakukan oleh Terbanding I dan II (vide. Bukti P – 5 s/d P – 8 dan keterangan saksi Yudi Irawan dan saksi Ipit Hermansyah).

- Bahwa dengan adanya komunikasi yang terjadi secara terus menerus (continue) antara Pembanding/Penggugat dengan Terbanding I dan II/Tergugat I dan I tersebut, maka hal ini membuktikan tentang sikap keseriusan kedua belah pihak dalam jual – beli tanah objek perkara yakni Pembanding sangat berminat membeli tanah objek perkara dari Terbanding I dan II selaku bagian ahli waris alm. H. Mahmud Parinduri tersebut.

- Bahwa bahkan hingga akhir tahun 2014 sebelum gugatan a quo Pembanding /Penggugat ajukan, maka Pembanding masih terus memantau dan meminta keseriusan Terbanding I dan II untuk dapat menyelesaikan pengurusan surat tanah objek perkara a quo secepatnya agar dapat dilakukan pembayaran selanjutnya (lihat Bukti P – 6). Dengan demikian sangatlah keliru dan salah sikap yudexfactie dalam mengambil dasar pertimbangan hukum yang secara tegas menyimpulkan tentang pembeli (ic. Pembanding) tidak ada keseriusan dan kesungguhan Pembanding/Penggugat dalam membeli tanah objek perkara dari

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 41 -

Terbanding I dan II sehingga putusan yudexfctie a quo layaklah dibatalkan.

- Bahwa seandainyapun benar (quadnon) tidak ada keseriusan dari Pembanding untuk membeli tanah objek perkara tersebut, maka tentunya telah sejak lama pula Pembanding/Penggugat membiarkan dan tidak merespon pengurusan surat-surat oleh Terbanding I dan Terbanding II. Dengan adanya tindak lanjut dan sikap pro-aktif Pembanding (ic : bukti bertanda P – 5 s/d P – 8) membuktikan Pembanding sangat serius membeli tanah objek perkara.

- Bahwa demikian pula dengan harga jual tanah objek perkara sejak awal telah disepakati bersama seharga Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) / meter persegi. Adanya perbedaan penafsiran harga karena lamanya proses pengurusan surat tanah terperkara yang dilakukan oleh Terbanding I dan Terbanding II tersebut sehingga Terbanding I dan II meminta penyesuaian kembali. Perbedaan inilah yang masih terus dibicarakan oleh Pembanding dengan Terbanding I dan II. Bukan perbedaan atas rencana terjadinya jual beli antara Pembanding dan Terbanding tersebut.

- Bahwa akan tetapi tanpa sepengetahuan dan tanpa seizin Pembanding/Penggugat ternyata Terbanding I dan II/Tergugat I dan II telah mengalihkan dan menjual tanah Terbanding I dan II/Tergugat I dan II kepada Terbanding III/Tergugat III. Adapun harga jual tanah objek perkara yang dilakukan Terbanding I dan II/Tergugat I dan II kepada Terbanding III/Tergugat III adalah sebesar Rp. 1.641.840.000,- (satu milyar enam ratus empat puluh satu juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). (vide. Bukti Tergugat III bertanda T.III – 5A, 5B, 5C dan 5D). Padahal Penawaran yang Pembanding/Penggugat ajukan terhadap Terbanding I dan II/Tergugat I dan II adalah Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah). Dalam hal ini sangat jauh diatas harga jual yang dilakukan antara Terbanding I dan II / Tergugat I dan II kepada Terbanding III / Tergugat III tersebut.

- Bahwa akan tetapi ternyata yudexfactie telah salah dan keliru menafsirkan perbedaan harga antara Pembanding dengan Terbanding I dan II tersebut, sehingga yudexfactie Pengadilan Negeri Medan mengambil kesimpulan seolah-olah tidak ada kesepakatan antara Pembanding dengan Terbanding I dan II dalam transaksi jual beli antara Pembanding dengan Terbanding I dan II.

- Bahwa selain itu juga, dengan dibandingkan nilai harga jual atas tanah objek perkara yang dilakukan Terbanding I dan II kepada Pembanding, dibandingkan penjualan yang dilakukan Terbanding I dan II kepada Terbanding III, maka terdapat perbedaan yang signifikan/mendasar dan sangat mencolok, bahkan sangat jauh dibawah harga yang telah disepakati antara Pembanding/Penggugat dengan Terbanding I dan II / Tergugat I dan II tersebut.

- Bahwa meskipun menurut Yudexfactie Pengadilan Negeri Medan terkait surat pernyataan Terbanding I dan II tertanggal 01 Desember 2012 tersebut bukanlah merupakan surat perjanjian sebagaimana Pasal 1338 KUHPerdata. Namun dengan keberadaan dan dibuatnya surat pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 tersebut sebagai bentuk suatu keseriusan dan komitmen Terbanding I dan II dalam pengalihan atas tanah objek perkara yang sudah terikat secara moral dan hukum kepada Pembanding/Penggugat.

- Bahwa tentunya secara hukum tidak dengan begitu mudahnya begitu saja Yudexfactie Pengadilan Negeri Medan memberikan kesimpulan tersebut diatas dengan menyatakan tentang Pembanding/Penggugat tidak serius membeli tanah objek perkara sehingga membenarkan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 42 -

pembelian yang dilakukan oleh Terbanding III tersebut (vide. Bukti Tergugat III bertanda T.III – 5A, 5B, 5C dan 5D). Padahal Pembanding hingga gugatan diajukan masih memberikan kesempatan yang cukup kepada Terbanding I dan II untuk membicarakan dan meralisasikan penjualan tanah objek perkara ( P – 5 s/d P-8). Berdasarkan alasan hukum tersebut diatas maka sangat beralasan

hukum bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa perkara ini untuk menerima permohonan banding yang diajukan Pembanding/ Penggugat a quo dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan No.212/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 23 Desember 2015 tersebut dan selanjutnya mengadili sendiri dengan mengabulkan Penggugat seluruhnya. Ad.2). Tentang Yudexfactie Pengadilan Negeri Medan telah salah dan keliru

dalam memutus perkara a quo dengan mengabulkan gugatan rekonpensi Terbanding I dan II/Tergugat I dan II yang didasarkan atas pertimbangan hukum yang kurang sempurna dan tidak lengkap (onvoeldoende gemotiverd)

- Bahwa yudexfactie Pengadilan Negeri Meda a quo dalam putusannya telah mengabulkan gugatan rekonpensi yang diajukan Terbanding I dan II/ Penggugat dr/Tergugat I dan II dk untuk seluruhnya yang pada dasarnya tentang keabsahan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2, No. 3 dan No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaries Jansen Ricardo Sitanggang, SH., dan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH.,

- Bahwa putusan yudexfactie Pengadilan Negeri Medan tersebut diatas tidaklah tepat dan masih tidak sempurna serta tidak lengkap (onvoeldoende gemotiverd) terkait kebenaran dari bukti-bukti berupa akte-akte notaris pelepasan hak dengan ganti rugi tersebut sehingga haruslah dibatalkan.

- Bahwa terhadap Akte-Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2, No. 3 dan No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., dan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., merupakan pengalihan tanah objek perkara antara Terbanding I dan II/Tergugat I dan II selaku penjual kepada Terbanding III/Tergugat III selaku pembeli (lihat. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T. III 5A, T.III- 5B, T.III - 5C dan T.III - 5D sama dengan bukti T IV -1, T IV-2, T.IV -3 dan T.IV-4).

- Bahwa dengan diperhatikan secara seksama dan teliti terhadap akte-akte pelepasan hak atas tanah antara Terbanding I, II dan Terbanding III tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Pada Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10

Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaries Jansen Ricardo Sitanggang, SH. Tersebut menunjukkan mengenai pelepasan tanah seluas + 726.40 M2 dengan harga Rp. 581.120.000,- (lima ratus delapan puluh satu juta seratus dua puluh ribu rupiah (lihat. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T. III 5A, sama dengan bukti T IV -1).

b. Pada Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaries Jansen Ricardo Sitanggang, SH., tersebut menunjukkan mengenai pelepasan tanah seluas 463.20 M2 dengan harga Rp. 370.560.000,- (tiga ratus tujuh puluh juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) (lihat. Bukti T.III- 5B, sama dengan bukti T IV-2).

c. Pada Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaries Jansen Ricardo Sitanggang, SH., tersebut menunjukkan mengenai pelepasan tanah

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 43 -

seluas 401.10 M2 dengan harga Rp. 320.880.000,- (tiga ratus dua puluh juta rupiah delapan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah) (lihat. Bukti T.III - 5C sama dengan bukti T.IV -3).

d. Pada Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., tersebut menunjukkan mengenai pelepasan tanah seluas 461.60 M2 dengan harga Rp. 369.280.000,- (tiga ratus enam puluh Sembilan juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah) (lihat. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T.III - 5D sama dengan bukti T.IV-4).

Dengan demikian terhadap pelepasan ke-4 (keempat) akte pelepasan hak tanah objek perkara yang merupakan peninggalan alm. H. Mahmud Parinduri antara Terbanding I dan II kepada Terbanding III tersebut adalah dengan jumlah keseluruhan luas tanah 2.052 M2 dengan pembayaran sebesar Rp. 1.641.840.000,- (satu milyar enam ratus empat puluh satu juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). (lihat. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T. III 5A, T.III- 5B, T.III - 5C dan T.III - 5D sama dengan bukti T IV -1, T IV-2, T.IV -3 dan T.IV-4).

- Bahwa padahal jauh sebelumnya tanah objek perkara a quo dijual Terbanding I dan II kepada Terbanding III tersebut, telah terdapat kesepakatan pengalihannya antara Pembanding dengan Terbanding I dan II dengan harga jual Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per meter persegi yakni tanah objek perkara peninggalan alm. Mahmud Parinduri seluas 2.177, 87 M2 x 3.000.000,- / per meter = Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah).

- Bahwa namun Terbanding I dan II tanpa alasan yang jelas justru telah mengalihkannya kepada Terbanding III dengan harga yang sangat jauh dibawah kesepakatan Pembanding tersebut, dan bukan dijual kepada Pembanding yang terlebih dahulu melakukan transaksi dengan Terbanding I dan II, bahkan Pembanding telah melakukan pembayaran Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sebagai keseriusan pembelian tanah objek perkara a quo (bukti P - 1 dan P - 2), sehingga dengan demikian sangat mustahil dan sangat tidak masuk akal Terbanding I dan Terbanding II melepaskan tanah objek perkara kepada Terbanding III sebesar Rp. 1.641.840.000,- (satu milyar enam ratus empat puluh satu juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). (ic. dalam hal ini terdapat selisih + Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).

- Bahwa dengan demikian dalam transaksi pelepasan hak antara Terbanding I dan II dengan Terbanding III sangat tidak wajar dan terdapat itikad yang tidak baik / itikad buruk karena mengenyampingkan hak dan kepentingan hukum Pembanding yang telah terlebih dahulu melakukan transaksi dengan Terbanding I dan II tersebut. Bahkan dalam pelepasan hak antara Terbanding I dan II dengan Terbanding III tersebut diduga terdapat unsur tipu muslihat dan kebohongan tersebut.

- Bahwa dengan demikian terhadap Terbanding II/Tergugat III selaku pembeli atas tanah objek perkara tidak dapat dikualifikasikan sebagai pembeli yang beritikad baik, bahkan sebaliknya merupakan pembeli yang beritikad buruk sehingga jual beli antara Terbanding I dan II/Tergugat I dan II dengan Terbanding layak untuk dibatalkan. Perhatikan : Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 1816 K/Pdt/1989 yang pada dasarnya menyatakan : “Pembeli tidak dapat dikualifikasikan sebagai yag beritikad baik, karena pembelian dilakukan dengan ceroboh ialah pada saat pembelian ia sama sekali tidak meneliti hak dan status Para Penjual tas tanah terperkara, karea itu ia tidak pantas dilindungi dalam transkasi itu”.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 44 -

- Bahwa atas unsur tipu muslihat dan kebohongan tersebut, patut diduga Para Terbanding telah melakukan manipulasi pajak penjualan dan pembebanan atas tanah tersebut yang dapat dituntut secara pidana maupun perdata oleh Negara.

- Bahwa secara hukum sangat beralasan hukum pula terhadap Akte-Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2, No. 3 dan No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., dan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., (vide. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T. III 5A, T.III- 5B, T.III - 5C dan T.III - 5D sama dengan bukti T IV -1, T IV-2, T.IV -3 dan T.IV-4) dinyatakan batal atau tidak mempunyai kekuatan hukum sebagaimana dimaksud dalam gugatan Pembanding/Penggugat. Berdasarkan alasan hukum tersebut diatas maka sangat beralasan

hukum bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa perkara ini untuk menerima permohonan banding yang diajukan Pembanding/ Penggugat a quo dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan No.212/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 23 Desember 2015 tersebut dan selanjutnya mengadili sendiri dengan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.

Membaca Relas Pemberitahuan Untuk Melihat, Membaca dan

Memeriksa Berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan, yang disampaikan

kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat, kepada Kuasa Hukum

Terbanding I.1 semula Tergugat I.1, kepada Kuasa Hukum Terbanding I.2

semula Tergugat I.2, kepada Terbanding I.3 semula Tergugat I.3, kepada Kuasa

Hukum Terbanding II, kepada Terbanding III semula Tergugat III, kepada

Terbanding IV semula Tergugat IV dan kepada Terbanding V semula Tergugat

V masing-masing tanggal 15 Maret, tanggal 9 Mei 2016, tanggal 7 Maret 2016,

dan tanggal 18 Februari 2016, yang menerangkan bahwa dalam tenggang

waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada

kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan

mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum

Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan

menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-

Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat

diterima;

Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan meneliti secara seksama

berkas perkara beserta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan

tanggal 23 Desember 2015 Nomor : 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, dan telah

memperhatikan memori banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 45 -

Penggugat, Majelis Hakim Tingkat Banding dapat membenarkan pertimbangan

dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang didasarkan pada hasil

pemeriksaan di persidangan sesuai ketentuan hukum dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, oleh karenanya diambil alih dan dijadikan

pertimbangan dalam mengadili perkara aquo dalam tingkat banding;

Menimbang, bahwa hal-hal yang berupa keberatan dalam memori

banding pada substansinya telah dipertimbangkan dalam putusan aquo,

sehingga tidak perlu dipertimbangkan lagi dalam tingkat banding;

Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, maka putusan

Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Desember 2015 Nomor :

212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, dapat dipertahankan dan harus dikuatkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat tetap

dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua

tingkat peradilan;

Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan

hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini;

MENGADILI :

- Menerima permohonan banding dari Kuasa hukum Pembanding semula

Penggugat;

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Desember 2015

Nomor : 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, yang dimohonkan banding tersebut;

- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara

dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan

sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 14 Nopember 2016 oleh kami

: BANTU GINTING, SH. selaku Hakim Ketua Majelis dengan, LINTON SIRAIT,

SH.MH. dan ABDUL FATTAH, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota

berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor :

252/PDT/2016/PT-MDN tanggal 18 Agustus 2016, untuk memeriksa dan

mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari

Senin tanggal 21 Nopember 2016, diucapkan dalam sidang terbuka untuk

umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim

Anggota serta ZAINAL POHAN, SH.MH. Panitera Pengganti pada Pengadilan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

- 46 -

Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa

hukumnya;

Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

TTD. TTD.

ttd ttd

1. LINTON SIRAIT, SH.MH. BANTU GINTING, SH.

TTD.

ttd

2. ABDUL FATTAH, SH.MH.

Panitera Pengganti,

TTD.

ttd

ZAINAL POHAN, SH.MH.

Perincian Biaya :

1. Meterai Rp. 6.000,-

2. Redaksi Rp. 5.000,-

3. Pemberkasan Rp 139.000,-

Jumlah Rp. 150.000,-

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN