PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id ·...

18
Putusan Nomor : PUT-098012.16/2013/PP/M.VIIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi atas nilai DPP atas Ekspor sebesar (Rp2.874.763.408,00 dan koreksi Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp2.943.485.245,00, yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding; Menurut Terbanding: bahwa pokok sengketa yang diajukan keberatan Pemohon Banding bersifat pembuktian dimana terdapat koreksi Dasar Pengenaan Pajak atas Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri; bahwa koreksi Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp2.943.485.245,00 sebagai berikut: bahwa dasar koreksi pemeriksa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin SPT Lebih Bayar PPN Nomor LAP-00016/WPJ.28/KP.0205/RIK.SIS/2014 tanggal 18 Agustus 2014. Bahwa dalam pelaporan SPT Masa PPN Masa Pajak Mei 2013, Pemohon Banding melaporkan atas transaksi ekspor senilai Rp2.943.485.245,00; bahwa dalam permohonan keberatan Pemohon Banding menyatakan PEB dan Invoice yang Pemohon Banding terbitkan telah memenuhi syarat formal dan material yang ditentukan oleh peraturan dan perUndang-Undangan yang berlaku karena jelas Pemohon Banding memberikan kenyataan yang sebenarnya mengenai penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Ekspor Barang Kena Pajak; bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa penyerahan yang seharusnya dipungut PPN-nya dilaporkan sebagai penyerahan ekspor, namun penyerahan ekspor tersebut dikoreksi karena tidak didukung dengan dokumen ekspor. Dokumen yang disampaikan adalah dokumen ekspor milik Kantor Pusat Pemohon Banding; bahwa berdasarkan data, dokumen dan atau catatan dalam pemeriksaan, permohonan keberatan dan pembahasan sengketa keberatan: bahwa identitas Pemohon Banding adalah : Nama : PT XXX NPWP : AAA Alamat : JI. Raya Terbanggi Besar Km.77 Terbanggi Besar Lampung Tengah bahwa dalam pembahasan sengketa keberatan Pemohon Banding menyatakan bahwa untuk dokumen ekspor yang disampaikan dalam pemeriksaan sesuai dengan kegiatan ekspor menggunakan nama, NPWP dan alamat Pemohon Banding untuk PEB; bahwa berdasarkan data/dokumen yang diperoleh bahwa identitas dalam PEB sebagai dokumen yang dilampirkan Pemohon Banding dalam pemeriksaan, yaitu: Nama : PT XXX NPWP : BBB Alamat : Gd. Chase Paza Podium Lt.5 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21 Karet, Setia Budi, Jakarta Selatan bahwa Terbanding berpendapat bahwa dokumen ekspor yang disampaikan wajib pajak tidak memenuhi Pasal 13 ayat (5) dan (6) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 jo Pasal 1 Huruf a Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-10/PJ/2010 tentang Dokumen Tertentu SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK

Transcript of PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id ·...

Page 1: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

Putusan Nomor : PUT-098012.16/2013/PP/M.VIIIA Tahun 2018

Jenis Pajak : PPN

Tahun Pajak : 2013

Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalahKoreksi atas nilai DPP atas Ekspor sebesar (Rp2.874.763.408,00dan koreksi Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendirisebesar Rp2.943.485.245,00, yang tidak disetujui oleh PemohonBanding;

Menurut Terbanding:

bahwa pokok sengketa yang diajukan keberatan Pemohon Banding bersifat pembuktian dimanaterdapat koreksi Dasar Pengenaan Pajak atas Penyerahan yang PPN-nya harus dipungutsendiri;

bahwa koreksi Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp2.943.485.245,00sebagai berikut:

bahwa dasar koreksi pemeriksa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin SPT LebihBayar PPN Nomor LAP-00016/WPJ.28/KP.0205/RIK.SIS/2014 tanggal 18 Agustus 2014.Bahwa dalam pelaporan SPT Masa PPN Masa Pajak Mei 2013, Pemohon Banding melaporkanatas transaksi ekspor senilai Rp2.943.485.245,00;

bahwa dalam permohonan keberatan Pemohon Banding menyatakan PEB dan Invoice yangPemohon Banding terbitkan telah memenuhi syarat formal dan material yang ditentukan olehperaturan dan perUndang-Undangan yang berlaku karena jelas Pemohon Banding memberikankenyataan yang sebenarnya mengenai penyerahan Barang Kena Pajak dan atau EksporBarang Kena Pajak;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa penyerahan yang seharusnya dipungut PPN-nyadilaporkan sebagai penyerahan ekspor, namun penyerahan ekspor tersebut dikoreksi karenatidak didukung dengan dokumen ekspor. Dokumen yang disampaikan adalah dokumen ekspormilik Kantor Pusat Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan data, dokumen dan atau catatan dalam pemeriksaan, permohonankeberatan dan pembahasan sengketa keberatan:bahwa identitas Pemohon Banding adalah :Nama : PT XXXNPWP : AAAAlamat : JI. Raya Terbanggi Besar Km.77 Terbanggi Besar Lampung Tengah

bahwa dalam pembahasan sengketa keberatan Pemohon Banding menyatakan bahwa untukdokumen ekspor yang disampaikan dalam pemeriksaan sesuai dengan kegiatan ekspormenggunakan nama, NPWP dan alamat Pemohon Banding untuk PEB;

bahwa berdasarkan data/dokumen yang diperoleh bahwa identitas dalam PEB sebagaidokumen yang dilampirkan Pemohon Banding dalam pemeriksaan, yaitu:Nama : PT XXXNPWP : BBBAlamat : Gd. Chase Paza Podium Lt.5 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21 Karet, Setia Budi,

Jakarta Selatan

bahwa Terbanding berpendapat bahwa dokumen ekspor yang disampaikan wajib pajak tidakmemenuhi Pasal 13 ayat (5) dan (6) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 jo Pasal 1Huruf a Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-10/PJ/2010 tentang Dokumen Tertentu

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 2: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

yang Kedudukannya Dipersamakan dengan Faktur Pajak sebagaimana telah diubah denganPeraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-27/PJ/2011. Dimana NPWP yang dicantumkandalam dokumen PEB adalah NPWP Kantor Pusat dan dilaporkan di Cabang. Sedangkan KantorPusat Pemohon Banding telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) namun tidakmelaporkan dokumen PEB tersebut. Dengan demikian dasar koreksi Pemeriksa sebesarRp2.943.485.245,00 merupakan penyerahan barang kena pajak yang PPN-nya harus dipungutsendiri sudah sesuai dengan Pasal 1A angka (1) huruf (f) UU PPN yaitu termasuk dalampenyerahan barang kena pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahanbarang kena pajak antar cabang;

bahwa oleh karena itu, berdasarkan data, dokumen dan atau catatan dalam pemeriksaan,permohonan keberatan dan pembahasan sengketa keberatan, Peneliti berpendapat untukmempertahankan koreksi Pemeriksa atas pos Penyerahan yang PPN-nya harus dipungutsendiri sebesar Rp.2.943.485.245,00. dengan perhitungan penyerahan yang terutang PPNsebagai berikut :Ekspor Rp -Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri Rp 2.943.485.245,00Jumlah Penyerahan Rp 2.943.485.245,00

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan ketetentuan Pasal 25 dan 26A ayat (4) UU KUPmengenai permohonan dan penyelesaian keberatan, maka Peneliti berpendapat untuk menolakpermohonan Keberatan Pemohon Banding dalam Suratnya Nomor 19/TAX-BE/IX/2014 tanggal10 September 2014 atas SKPKB Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Mei 2013 Nomor00011/207/13/321/14 tanggal 20 Agustus 2014;

No.

Uraian Jumlah (Rp)PemohonBanding

TerbandingPemeriksa Peneliti

Keberatan1.

DPP:

2.

Ekspor 2.874.763.408

-

3.

Penyerahan Yang PPN-nya harus dipungut sendiri 0 2.943.485.245

2.943.485.245

4.

Jumlah Penyerahan 2.874.763.408

2.943.485.245

2.943.485.245

5.

Perhitungan PPN Kurang Bayar 0

6.

Pajak Keluaran 0 294.348.524 294.348.524

7.

pajak Masukan yang dapat diperhitungkan 173,242.685

173.242.685 173.242.685

8.

Jumlah PPN Kurang Bayar (173.242.685)

121.105.839 121.105.839

9.

Kelebihan pajak yang sudah dikompensasikan ke masapajak berikutnya

173.242.685

173.242.685 173.242.685

10.

PPN Kurang Bayar 0 294.348.524 294.348.524

11.

Sanksi Administrasi 0 -

12.

Bunga Pasal 13 (2) KUP 0 36.331.752 36.331.752

13.

Kenaikan Pasal 13 (3) KUP 0 173.242.685 173.242.685

14.

Jumlah PPN Yang Masih Harus Dibayar 0 503.922.961 503.922.961

Menurut Pemohon Banding:

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi Pemeriksa atas penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri masa Mei 2013 sebesar Rp2.943.485.245,00 dengan alasan

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 3: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

sebagai berikut:

bahwa perincian koreksi DPP PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp2.943.485.245,00terdiri dari:a. Koreksi DPP dari penyerahan ekspor

ke penyerahan yang PPN dipungut sendiri sebesar Rp2.874.763.408,00Koreksi yang tidak pernah diberikan rincian objeknya Rp 68.721.837,00Total koreksi Rp2.943.485.245,00

Koreksi DPP dari Penyerahan Ekspor ke Penyerahan yang PPN Dipungut Sendiri sebesarRp2.874.763.408,00

bahwa Terbanding dalam hal ini Pemeriksa Pajak KPP Metro dan Peneliti Kanwil DJPBengkulu Lampung hanya melihat dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dimanadalam dokumen PEB, NPWP dan Alamat PT XXX adalah NPWP dan Alamat Kantor Pusat,sehingga Pemeriksa beranggapan terjadi penyerahan dari cabang ke kantor pusat hanyamengacu pada Pasal 1A huruf F UU PPN Nomor 42 Tahun 2009 tanpa mempertimbangkanbukti dokumen fisik dan administrasi serta peraturan lainnya;

bahwa berdasarkan Pasal 1A ayat (1) huruf f UU PPN yang mengatur: “Yang termasukdalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah: Penyerahan Barang Kena Pajakdari pusat ke cabang atau sebaliknya dan penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang...”bahwa Penjelasan Pasal 1A ayat (1) huruf f UU PPN menjelaskan bahwa: “Apabila suatuperusahaan mempunyai lebih dari satu tempat pajak terutang, yaitu tempat melakukanpenyerahan Barang Kena Pajak kepada pihak lain, baik sebagai pusat maupun sebagaicabang perusahaan, maka Undang-Undang ini menganggap bahwa pemindahan BarangKena Pajak antar tempat-tempat tersebut merupakan penyerahan Barang Kena Pajak.Yang dimaksud dengan cabang dalam ketentuan ini termasuk antara lain usaha,perwakilan, unit pemasaran dan sejenisnya. ”Bahwa mengacu pada ketentuan tersebut,dapat dikatakan bahwa penyerahan Barang Kena Pajak yang dimaksud dalamketentuan ini adalah terdapat penyerahan fisik, yaitu Barang Kena Pajak. bahwaadanya unsur penyerahan fisik dalam pengertian penyerahan tersebut lebih diperjelaslagi dalam penjelasan Pasal 1A sebagaimana telah diuraikan di atas yangmenegaskan bahwa yang dimaksud dengan “penyerahan” pada Pasal ini adalah“pemindahan” Barang kena Pajak antar tempat-tempat tersebut (Pusat-Cabang, atausebaliknya, atau antar cabang), dengan digunakannya kata “pemindahan” dalampenjelasan Pasal 1A, maka jelas berarti adanya penyerahan fisik yaitu Barang KenaPajak;

bahwa pada kenyataannya tidak ada penyerahan Barang Kena Pajak dari PemohonBanding (Lampung) ke Kantor Pusat (Jakarta), maka seharusnya tidak ada PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa terutang dan seharusnya juga tidak ada sanksiadministrasi berupa denda Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang Ketentuan Umum dan TataCara Perpajakan (selanjutnya disebut dengan UU KUP) karena faktanya tidak ada Pajakyang kurang dibayar oleh Pemohon Banding;

bahwa Terbanding mengabaikan bukti matrial berupa dokumen yang menyangkut arusbarang, yaitu dokumen Purchasing Order (PO) dari buyer di luar negeri dimana PO jelas-jelas ditujukan ke PT XXX di jalan XXX, Lampung Tengah, Indonesia, selain dokumen PO,bukti lain adalah Surat Jalan Pengiriman Barang, bahwa barang dikirim ke BandaraSoekarno Hatta ditujukan ke perusahaan Jasa Ekspor di bandara Soekarno Hatta sesuaiyang tercantum dalam dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB);

bahwa dengan demikian Dasar Koreksi yang dilakukan pemeriksa yaitu Pasal 1A huruf f UUPPN yang berbunyi Penyerahan dari Pusat ke Cabang dan atau sebaliknya, jelas-jelas tidakterbukti baik secara fisik maupun administrasi bahwa tidak terdapat penyerahan dari cabangke pusat;

bahwa dalam Pasal 13 ayat (6) UU PPN disebutkan Direktorat Jenderal Pajak dapatmenetapkan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak. Dandalam penjelasan Pasal 13 ayat (6) ini ditegaskan bahwa yang dikecualikan dari ketentuanPasal 13 ayat (5) Direktur Jenderal Pajak dapat menentukan dokumen yang biasa

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 4: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

digunakan dalam dunia usaha yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak;

bahwa berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-27/PJ/2011, dokumen-dokumen lain yang dipersamakan dengan Faktur Pajak (PPN) adalah sebagai berikut:Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh pejabatyang berwenang dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan dilampiri dengan invoice yangmerupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut. Dalam peraturan inijelas-jelas PEB yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh pejabat yang berwenang dariDirektorat Jenderal Bea dan Cukai dan dilampiri invoice yang dianggap sebagai fakturpajak. PEB dan Invoice yang Pemohon Banding terbitkan sudah mendapat persetujuan daripejabat yang berwenang dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jadi PEB dan InvoicePemohon Banding dapatkan dipersamakan sebagai faktur pajak secara formal;

bahwa dalam penjelasan Pasal 13 ayat (9) UU PPN hal dokumen yang dipersamakan fakturpajak bahwa ”Faktur Pajak atau dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakandengan Faktur Pajak memenuhi persyaratan material apabila berisi keterangan yangsebenarnya atau sesungguhnya mengenai penyerahan Barang Kena Pajak dan/ataupenyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor barang kena pajak berwujud, ekspor barang kenapajak tidak berwujud, ekspor jasa kena pajak, impor barang kena pajak, atau pemanfaatanjasa kena pajak dan pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerahpabean di dalam daerah pabean”;

bahwa selain itu juga dijelaskan yang tidak memenuhi persyaratan matrial ”apabilaketerangan yang tercantumkan dalam Faktur Pajak atau dokumen tertentu yangkedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak tidak sesuai dengan kenyataan yangsebenarnya mengenai penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa KenaPajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud,ekspor Jasa Kena Pajak, impor Barang Kena Pajak, atau pemanfaatan Jasa Kena Pajakdan pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar daerah pabean di dalamDaerah Pabean, Faktur Pajak atau dokumen yang kedudukannya dipersamakan denganfaktur pajak tersebut tidak memenuhi syarat material”;

bahwa PEB dan Invoice yang Pemohon Banding terbitkan telah memenuhi syarat formaldan material yang ditentukan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku karenajelas Pemohon Banding memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai penyerahanBarang Kena Pajak dan/ atau Ekspor Barang Kena Pajak;

bahwa Pemohon Banding merupakan perusahaan PMA dimana perijinan menggunakanalamat kantor pusat termasuk IUT (Ijin Usaha Tetap). sehingga yang tercantum dalam NIKPemohon Banding adalah NPWP Kantor Pusat. Dimana proses perijinan untukmendapatkan NIK adalah dokument API dan SIUP, dan pada saat pendaftaran NIK,dokument API dan SIUP yang ada dimiliki PT XXX adalah API dan SIUP alamat pusat;

bahwa pada saat Pembuatan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) secara otomatis yangkeluar dalam sistem pembuatan PEB (sistem Ditjen Bea dan Cukai) adalah NPWP KantorPusat. Dan jika akan diubah secara manual dengan memasukkan NPWP kantor cabangmaka PEB tidak dapat tercetak. Dan menurut Ditjen Bea dan Cukai NPWP pusat digunakanuntuk ekspor impor barang di kantor cabang tidaklah salah. Hal ini dipertegas dengan Suratdari Kepala Kantor Wilayah Pajak Bengkulu dan Lampung Nomor S-2819/WPJ.28/2014tanggal 14 Juli 2014 perihal jawaban PEB adalah NPWP Kantor Pusat. Atas permohonanpenegasan, angka 2 huruf E disebutkan: Telah dilakukan konfirmasi ke lapangan dalam halini Kantor Bea dan Cukai Panjang dan didapatkan informasi bahwa memang benarsemenjak berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.04/2011 tentangregistrasi Kepabeanan maka satu wajib pajak hanya dapat memiliki satu NIK (NomorIdentitas Kepabeanan) sehingga bagi Pemohon Banding apabila melakukan ekspor melaluipelabuhan manapun di seluruh Indonesia, secara otomatis yang keluar dalam systempembuatan PEB adalah NPWP kantor pusat;

bahwa dengan demikian dasar koreksi yang dilakukan Pemeriksa yaitu Pasal 1A huruf f UUPPN yang berbunyi Penyerahan dari Pusat ke Cabang dan atau sebaliknya, jelas-jelas tidakterbukti baik secara fisik maupun administrasi bahwa tidak terdapat penyerahan dari cabangke pusat;

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 5: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

Koreksi DPP yang Tidak Pernah Diberikan Rincian Objeknya sebesar Rp68.721.837,00

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi yang dilakukan Terbanding. Karena Totalpenjualan ekspor yang Pemohon Banding laporkan sebesar Rp2.874.763.408,00, tetapiTerbanding mengenakan koreksi DPP atas penyerahan yang harus dipungut sendiri sebesarRp2.943.485.245,00. Selisih koreksi sebesar Rp68.721.837,00. Pemohon Banding tidak pernahdiberikan rincian atas koreksi tersebut berasal dari objek PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)yang mana. Dan hal ini dipertegas pada Surat Pemberitahuan Untuk Hadir Nomor S-1982/WPJ.28/2015 pada angka 3 pemberitahuan hasil penelitian keberatan mengatakan bahwa”bahwa dalam pelaporan SPT Masa PPN Masa Pajak Mei 2013, Pemohon Banding melaporkanatas transaksi ekspor sebesar Rp2.943.485.245,00. Sedangkan di SKPKB PPN00011/207/13/321/14 perhitungan versi Pemohon Banding, Pemohon Banding melaporkanEkspor hanya sebesar Rp2.874.763.408,00. Sehingga terdapat selisih sebesarRp68.721.837,00 (Rp2.943.485.245,00-Rp2.874.763.408,00). Atas selisih ini, PemohonBanding juga sudah menyampaikan surat kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Metro danKanwil DJP Bengkulu dan Lampung yang sudah Pemohon Banding laporkan pada tanggal 15Oktober 2015 dan 13 Oktober 2015 untuk meminta penjelasan atas selisih koreksi tersebuttetapi sampai dengan surat ini dibuat dan dilaporkan ke Pengadilan Pajak, Pemohon Bandingtidak mendapatkan penjelasan selisih koreksi sebesar Rp68.721.837,00 tersebut berasal darimana. Oleh karena itu, Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi sebesarRp68.721.837,00;

bahwa dengan penjelasan dan fakta yang ada di atas, maka koreksi Terbanding PemohonBanding mohon untuk dapat dibatalkan dan PPN yang kurang/(lebih) bayar menurut PemohonBanding adalah sebagai berikut:

No.

Uraian Jumlah (Rp)

1. Dasar Pengenaan Pajak :A. Atas penyerahan barang dan Jasa yang terhutang PPN :a.1 Ekspor 2.874.763.40

8a.2 Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri 0a.3 Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh pemungut PPN 0

a.4 Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut 0a.5 Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN 0a.6 Jumlah 2.874.763.40

8B. Atas penyerahan barang dan jasa yang tidak terhutang PPN 0C. Jumlah seluruh penyerahan 2.874.763.40

8D. Atas impor BKP/pemanfaatan BKP tidak berwujud/pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean/pemungutan pajak oleh pemungut pajak/kegiatan membangun sendiri/penyerahan atas aktiva yangmenurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan/ perolehan yang PPN-nya tidak seharusnyadibebaskan atau tidak dipungut/ tanggung jawab secara renteng :

0

d.1 Impor BKP 0d.2 Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean 0d.3 Pemanfaatan JKP dari luar daeran pabean 0d.4 Pemungutan pajak oleh pemungut PPN 0d.5 Kegiatan membangun sendiri 0d.6 penyerahan atas aktiva tetap yang menurut tujuan semulatidak diperjualbelikan

d.7 Perolehan yang PPN-nya tidak seharusnya dibebaskan atautidak dipungut

0

d.9 Jumlah 02. Perhitungan PPN kurang bayar

A. Pajak keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri 0B. Dikurangib.1 PPN yang disetor di muka dalam masa pajak yang sama 0b.2 Pajak masukan yang dapat diperhitungkan 173.242.685b.3 STP ( pokok kurang bayar ) 0b.4 Dibayar dengan NPWP sendiri 0b.5 Lain – lain 0b.6 Jumlah 173.242.685

C. Diperhitungkan :c.1 SKPPKP 0

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 6: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

D. Jumlah pajak yang dapat diperhitungkan 173.242.685E. Jumlah perhitungan PPN kurang bayar/(Lebih Bayar) (173.242.685)

3. Kelebihan Pajak yang sudah :A. Dikompensasikan ke masa pajak berikutnya 173.242.685B. Dikompensasikan ke masa pajak ……………. 0C. Jumlah 173.242.685

4. PPN yang kurang bayar /(Lebih Bayar) 0

5. Sanksi Administrasi :a. Bunga Pasal 13 (2) KUP 0b. Kenaikan Pasal 13 (3) KUP 0c. Bunga Pasal 13 (5) KUP 0d. Kenaikan Pasal 13A KUP 0e. Kenaikan Pasal 17C (5) KUP 0f. Kenaikan Pasal 17D (5) KUP 0g. Bunga Pasal 13 (2) KUP jo.Pasal 9 (4f) PPN 0h. Jumlah (a+b+c+d+e+f+g) 0

06. Jumlah PPN yang masih harus dibayar 0

bahwa di dalam persidangan, Pemohon Banding menyampaikan Penjelasan Nomor 005/LF-BE/V/2016 tanggal 2 Mei 2016, hal Penjelasan Tertulis atas Banding Terhadap KeputusanTerbanding Nomor KEP-1276/WPJ.28/2015 tentang Keberatan Wajib Pajak atas SKPKB PajakPertambahan Nilai (PPN) Masa Pajak Mei 2013, yang pada pokoknya menyampaikan hal-halsebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan permintaan Majelis Hakim pada sidang kedua tanggal 2 Mei 2016mengenai penjelasan tertulis, penyampaikan matriks sengketa dan dokumen pendukung atassengketa banding ini;

bahwa pada Lampiran 1 Pemohon Banding sampaikan matriks sengketa atas KeputusanTerbanding Nomor KEP-1276/WPJ.28/2015 yang menjelaskan mengenai koreksi yangdilakukan oleh Terbanding atas penyerahan ekspor menjadi penyerahan yang PPN-nya harusdipungut sendiri untuk SPT Masa PPN Masa Pajak Mei 2013 sebesar Rp2.943.485.245,00;

Koreksi Menurut Terbanding

bahwa koreksi atas penyerahan barang kena pajak sebesar Rp2.943.485.245,00 adalah koreksiatas penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri:

bahwa dasar koreksi pemeriksa berdasarkan laporan hasil pemeriksaan rutin SPT KurangBayar PPN Nomor LAP-00016/WPJ.28/KP.0205/RIK.SIS/2014 tanggal 22 Juli 2014;

bahwa dalam pelaporan SPT masa PPN Masa Pajak Mei 2013, Pemohon Banding melaporkanatas transaksi ekspor senilai Rp2.874.763.408,00;bahwa dalam permohonan keberatan Pemohon Banding menyatakan PEB dan invoice yangPemohon Banding terbitkan telah memenuhi syarat formal dan material yang ditentukan olehperaturan dan perUndang-Undangan yang berlaku karena jelas Pemohon Banding memberikankenyataan yang sebenarnya mengenai penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau EksporBarang Kena Pajak;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa penyerahan yang seharusnya dipungut PPN-nyadilaporkan sebagai penyerahan ekspor, namun penyerahan ekspor tersebut dikoreksi karenatidak didukung dengan dokumen ekspor. Dokumen yang disampaikan adalah dokumen ekspormilik kantor pusat Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan data, dokumen, dan atau catatan dalam pemeriksaan, permohonankeberatan dan pembahasan sengketa keberatan:

bahwa identitas Pemohon Banding:Nama : PT XXX

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 7: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

NPWP : AAAAlamat : Jl XXX, Lampung Tengah

bahwa berdasarkan data/dokumen yang diperoleh bahwa identitas dalam PEB sebagaidokumen yang dilampirkan Pemohon Banding dalam pemeriksaan, yaitu:

Nama : PT XXXNPWP : BBBAlamat : Gd. XXX, Jakarta Selatan

bahwa Peneliti berpendapat bahwa dokumen ekspor yang disampaikan Pemohon Banding tidakmemenuhi Pasal 13 ayat (5) dan (6) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Penghasilansebagaimana telah beberapa kalli diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun2009 jo Pasal 1 Huruf a Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-10/PJ/2010 tentangDokumen Tertentu yang Kedudukannya Dipersamakan dengan Faktur Pajak sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-27/PJ/2011. Dengandemikian dasar koreksi Pemeriksa sebesar Rp2.943.485.245,00 merupakan penyerahanbarang kena pajak yang PPN-nya harus dipungut sendiri sudah sesuai dengan Pasal 1Aangka (1) huruf (f) UU PPN yaitu termasuk dalam penyerahan barang kena pajak dari pusat kecabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan barang kena pajak antar cabang;

Argumen Menurut Pemohon Banding

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi yang dilakukan oleh Terbanding yangmenyebutkan bahwa penyerahan yang dilakukan oleh Pemohon Banding adalah penyerahandari Cabang di Lampung ke Kantor Pusat di Jakarta. Karena sebenarnya transaksi yang terjadiseluruh penyerahan ekspor adalah dilakukan antara Kantor Cabang di Lampung dengankonsumen di Luar Negeri. Hal ini dapat dibuktikan dengan Purchase Order, Invoice, Airway Billdan Berita Acara Pelekatan Tanda Pengaman Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea danCukai Bandar Lampung. Semua dokumen ini menunjukkan bukti bahwa transaksi penyerahanyang terjadi adalah langsung dari Kantor Cabang di Lampung langsung ke konsumen di LuarNegeri. Hanya pada PEB dan NPE yang tercantum NPWP kantor pusat dikarenakan NIK yangtercantum pada sistem di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai harus menggunakan NPWP kantorpusat di Jakarta. Pada Lampiran 2 Pemohon Banding sampaikan dokumen berupa:

- Purchase Order (PO),- Invoice,- Pemberitahuan Ekspor (PEB),- Nota Pemberitahuan Ekspor (NPE)- Airway Bill,- Berita Acara Pelekatan Tanda Pengaman Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan CukaiBandar Lampung.

bahwa Pemohon Banding pernah mengajukan permohonan pengajuan pemusatan PPN melaluiSurat Nomor 02/TAX-BE/I/2015 tanggal 17 Januari 2015. Namun permohonan ini ditolak olehTerbanding melalui Surat Nomor S-517/WPJ.04/2015 tanggal 25 Februari 2015 karena tempatkegiatan usaha/cabang yang akan dipusatkan berada di kawasan berikat. Bukti dokumenpengajuan permohonan pemusatan PPN dan penolakan Pemohon Banding lampirkan padaLampiran 3;

bahwa dapat Pemohon Banding sampaikan bahwa sebenarnya kantor pusat Pemohon Bandingdi Jakarta hanyalah bersifat sebagai kantor administrasi yang hanya terdiri dari 1 (satu) orangstaff yang menangani kegiatan administrasi umum dan administrasi akuntansi. Sedangkanuntuk seluruh kegiatan operasional, produksi, pemasaran, penjualan, pembelian, keuangan danakuntansi dilakukan oleh Pemohon Banding di Lampung. Gudang penyimpanan bahan bakudan barang hasil produksi hanya ada di Lampung. Sedangkan di Jakarta tidak memiliki Gudangpenyimpanan bahan baku dan barang hasil produksi. Pada Lampiran 4 Pemohon Bandinglampirkan Struktur Organisasi Kantor Pusat dan Kantor Cabang serta Lampiran 5 PemohonBanding lampirkan Uraian Tugas di Kantor Pusat dan Kantor Cabang;

bahwa seluruh penyerahan penjualan ekspor yang dikoreksi oleh Terbanding adalah

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 8: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

merupakan transaksi yang dilakukan di kantor cabang Lampung. Sedangkan kantor pusatJakarta tidak melakukan aktivitas transaksi dan penyerahan untuk ekspor ini. Untukmenunjukkan pelaporan aktivitas dan pemenuhan kewajiban PPN atas kantor pusat Jakartadan kantor cabang pada Lampiran 6 Pemohon Banding sampaikan SPT Masa PPN MasaPajak Mei 2013 yang dilaporkan oleh Kantor Cabang Lampung dan Kantor Pusat Jakarta;

bahwa sebenarnya Terbanding juga pernah melakukan pemeriksaan untuk kewajiban SPTMasa PPN Masa Pajak Januari 2012 s.d. Desember 2012. Pada masa pajak tersebut,Pemohon Banding juga melakukan transaksi penjualan ekspor yang sama dengan yangdikoreksi oleh Pemeriksa pada pemeriksaan Tahun 2013 ini;

- Berdasarkan PHP-98/WPJ.28/KP.0205/2013 dan PHP-97/WPJ.28/KP.0205/2014 halPemberitahuan Hasil Pemeriksaan yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak PratamaMetro atas pemeriksaan Pemohon Banding (NPWP: AAA) untuk masa dan Tahun Pajak:Oktober 2012, November 2012 dan Desember 2012. Pemeriksa tidak mengkoreksi pelaporanekspor yang dilaporkan oleh Pemohon Banding (NPWP: AAA). Hal ini dapat dilihat diPemberitahuan Hasil Pemeriksa tersebut tertulis bahwa Pemeriksa KPP Pratama Metromengakui bahwa kegiatan usaha WP merupakan eksportir sehingga tidak ada Pajak Keluaranyang harus dipungut sendiri;

- Berdasarkan SPT Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari s.d. Desember 2012 atasnama Pemohon Banding (NPWP: AAA) yang sudah dilaporkan di Kantor Pelayanan PajakPratama Metro dengan total nilai Lebih bayar SPT Masa PPN di Desember 2012 sebesarRp423.061.145,00. Kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesarRp423.061.145,00 diakibatkan atas pelaporan transaksi ekspor dari Masa Februari 2012 s.d.Masa Desember 2012. Dokumen PEB atas transaksi ekspor masa Februari 2012 s.d. masaDesember 2012 adalah menggunakan NIK yang NPWP-nya adalah NPWP Pemohon BandingKantor Pusat Jakarta (NPWP: BBB). Sebagai pembanding Pemohon Banding sampaikan jugaSPT Masa PPN masa Januari s.d. Desember 2012 Pemohon Banding Kantor Pusat Jakarta(NPWP: BBB);

bahwa berdasarkan hal tersebut, Pemohon Banding melihat ketidakkonsistenan hasilpemeriksaan Tahun Pajak 2012 dan 2013 atas perlakuan 1 transaksi yang sama yaitu transaksiEkspor yang dilapor pada SPT Masa PPN Pemohon Banding (NPWP: AAA). Terbandingmengabaikan bukti material berupa dokumen yang menyangkut arus barang. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut:

- Dokumen Purchasing Order (PO) dari buyer di luar negeri dimana PO jelas-jelas ditujukan kePT XXX di jalan XXX Lampung Tengah Indonesia;

- Dokumen Berita Acara Pelekatan tanda Pengaman yang dikeluarkan oleh KantorPengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung dimanaatas PEB dan NPE yang menggunakan NPWP PT XXX Pusat (NPWP:) ditegaskan bahwatempat/lokasi penyegelan berada di PT XXX Terbanggi Besar Lampung Tengah dandisaksikan oleh Karyawan PT Enzyme Cabang Lampung serta Petugas Pabean BandarLampung. Sehingga Hal ini menegaskan bahwa aktivitas ekspor dilakukan oleh XXX Cabangbukan dari XXX Pusat dan tidak akan dimungkinkan adanya penyerahan dari Kantor CabangLampung ke Kantor Pusat di Jakarta;

- Surat Jalan Pengiriman Barang/airway bill, ditegaskan bahwa pengiriman barang/Goodsconsigned dikirim dari PT XXX dengan alamat Jl Raya Terbangi Besar KM.77 TerbanggiBesar Lampung Tengah 34165 ke Bandara Soekarno Hatta ditujukan ke perusahaan JasaEkspor di Bandara Soekarno Hatta sesuai yang tercantum dalam dokumen PemberitahuanEkspor Barang (PEB). Berdasarkan hal tersebut membuktikan bahwa Tidak ada penyerahanfisik barang dari cabang ke pusat;

- Proses perijinan untuk mendapatkan NIK adalah dokumen API dan SIUP dan pada saatpendaftaran NIK, dokumen API dan SIUP yang ada dimiliki PT XXX adalah API dan SIUPalamat pusat. Sehingga dalam pembuatan PEB menggunakan NPWP pusat bukan cabang.Hal ini sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.04/2011tentang Registrasi Kepabeanan;

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 9: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

- Surat dari Kepala Kantor Wilayah Pajak Bengkulu dan Lampung Nomor S-2819/WPJ.28/2014tertanggal 14 Juli 2014 perihal jawaban PEB adalah NPWP Kantor Pusat. Atas permohonanpenegasan, point 2 huruf E disebutkan: Telah dilakukan konfirmasi ke lapangan dalam hal iniKantor Bea Cukai Panjang dan didapatkan informasi bahwa memang benar semenjakberlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.04/2011 tentang RegistrasiKepabeanan maka satu wajib pajak hanya dapat memiliki satu NIK (Nomor IdentitasKepabeanan) sehingga bagi PT XXX apabila melakukan ekspor melalui pelabuhan manapundi seluruh Indonesia, secara otomatis yang keluar dalam sistem pembuatan PEB adalahNPWP kantor pusat;

4. Selisih Nilai koreksi Dasar Pengenaan Pajak

bahwa pada koreksi yang dilakukan oleh Terbanding, tampak adanya selisih nilai DasarPengenaan Pajak (DPP) antara yang dilaporkan oleh Pemohon Banding sebagai PenjualanEkspor yaitu sebesar Rp2.874.763.408,00 dengan koreksi Terbanding menjadi penyerahanyang PPN-nya harus dipungut sendiri dengan nilai DPP sebesar Rp2.943.485.245,00 telahPemohon Banding sampaikan surat permintaan penjelasan kepada Kantor Wilayah DJPBengkulu dan Lampung pada tanggal 13 Oktober 2015 dengan Nomor Surat26/BE/GEN/EX/X/2015 sampai dengan 31/BE/GEN/EX/2015 hal permohonan perincian danpenjelasan selisih koreksi DPP Ekspor. Namun sampai dengan saat ini penjelasan dariTerbanding belum pernah Pemohon Banding terima;

bahwa demikian atas perhatiannya dan dikabukan permohonan banding ini, disampaikan terimakasih;

Pemeriksaan Majelis:

bahwa berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak dan Laporan Penelitian Keberatan diketahuibahwa Terbanding melakukan koreksi Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendirisebesar Rp2.943.485.245,00 dengan perhitungan sebagai berikut:

Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri menurut SPT Rp 0,00Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri menurut Terbanding Rp2.943.485.245,00Koreksi Positif Rp2.943.485.245,00

bahwa Terbanding melakukan koreksi Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendirisebesar Rp2.943.485.245,00 dikarenakan Pemohon Banding melakukan penyerahan BKP darikantor cabang di Lampung NPWP AAA ke Kantor Pusat Pemohon Banding NPWP: BBBdikarenakan tidak didukung oleh dokumen-dokumen ekspor, adapun yang melakukan transaksiekspor adalah Kantor Pusat Pemohon Banding di Jakarta NPWP: BBB beralamat di GedungChase Plaza Podium Lantai 5, Jln. Jenderal Sudirman Kav. 21 Karet, Setia Budi, Jakarta;bahwa sengketa ini menurut Majelis diakibatkan oleh adanya pengertian yang berbeda dariTerbanding terhadap kegiatan PT XXX baik yang terjadi di Kantor Pusat di Jakarta ataupun dikantor cabangnya di Lampung, sehingga untuk melihat jenis-jenis kegiatan Kantor Pusat danCabang tersebut Majelis harus melihat bentuk struktur organisasi masing-masing unit (KantorPusat dan Cabang) beserta job descriptionnya;

bahwa struktur organisasi Kantor Pusat PT XXX adalah sebagai berikut:

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 10: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

bahwa Fungsi PT XXX di Pusat antara lain:

Fungsi Manajemen

bahwa sebagai kantor pusat PT XXX Jakarta melakukan fungsi manajemen yaitu pengambilankeputusan strategik perusahaan, misalnya pembahasan anggaran, ekspansi pabrik maupuninvestasi-investasi lainnya yang dilakukan bersama dengan partner joint venture dari Belgia.Sebagai informasi secara regular selalu dijadwalkan video conference call antara manajemenPT XXX dengan Enzybel SA, Belgium;

Fungsi Keuangan

bahwa sebagai kantor pusat, PT XXX Jakarta melakukan fungsi keuangan seperti:memverifikasi tagihan dari supplier, mengajukan rencana pembayaran, membuat danmenyetujui giro dan/atau cek untuk proses pembayaran kepada supplier yang berada diJakarta;

Fungsi Pelaporan

bahwa sebagai kantor pusat PT XXX Jakarta melakukan fungsi Pelaporan Keuangan denganmemberikan data laporan keuangan pusat Jakarta berupa laporan kas/bank dan akan dikonsolidasi dengan cabang Lampung. Seluruh laporan perusahaan serta dokumentasinyadipusatkan di cabang / Lampung;

bahwa berdasarkan struktur organisasi beserta fungsi dari masing-masing bagian terlihatbahwa di Kantor Pusat PT XXX tidak ada bagian produksi dan penjualan;

bahwa sedangkan struktur organisasi Pemohon Banding (dalam hal ini sebagai Kantor CabangPT XXX di Lampung) adalah sebagai berikut:

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 11: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

bahwa berdasarkan struktur organisasi dan uraian dari fungsi pekerjaan masing-masing bagianPemohon Banding (dalam hal ini sebagai Kantor Cabang PT XXX di Lampung) dapat diketahuiadanya fungsi pekerjaan dari divisi/bagian produksi dan divisi/bagian sales/penjualan dari hasilproduksinya;bahwa dengan melihat kedua struktur organisasi tersebut terlihat bahwa Kantor Pusat PT XXXhanya mempunyai tugas utama untuk pengambilan keputusan strategis serta kegiatan yangterkait administrasi perusahaan baik administrasi usaha, keuangan, perizinan, karyawan,perpajakan, serta pengadaan barang-barang, sementara Pemohon Banding sebagai KantorCabang PT XXX di Lampung mempunyai tugas menghasilkan produk, melakukan penjualanbarang hasil produksi, beserta pencatatan/akuntansi untuk kegiatan-kegiatan tersebut;

bahwa selain itu, Majelis juga perlu mendapatkan bukti-bukti lain apakah kegiatan KantorCabang PT XXX di Lampung (Pemohon Banding) dan Kantor Pusat PT XXX di Jakarta telahsesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan oleh manajemen Pemohon Bandingtersebut di atas dengan meminta bukti-bukti lain yang dapat menyakinkan Majelis;

bahwa Pemohon Banding menyampaikan bukti material terkait dengan arus barang yaitu

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 12: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

dokumen purchase order dari buyer luar negeri yang dialamatkan ke Pemohon Banding di JIXXX, Lampung Tengah NPWP: AAA. Adapun surat jalan pengiriman barang ke BandaraSukarno-Hatta ditujukan ke perusahaan jasa ekspor yang tercantum dalam PEB;

bahwa Pemohon Banding dalam melakukan ekspor menggunakan NPWP Kantor PusatPemohon Banding Nomor NPWP: BBB yang beralamat di Gedung Chase Plaza Podium Lantai5, Jln. Jenderal Sudirman Kav. 21 Karet, Setia Budi, Jakarta. Dan juga menggunakan NomorIdentitas Kepabeanan (NIK) Kantor Pusat Pemohon Banding;

bahwa terkait penggunaan Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) Kantor Pusat Pemohon Banding,hal tersebut dikarenakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.04/2011 tentangPedoman Teknis Pelaksanaan Registrasi jo. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai NomorPER-21/BC/2011 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Registrasi Kepabeanan, penggunaanNIK berlaku tunggal untuk setiap wajib pajak, sehingga di dalam dokumen ekspor (PEB) yangdicantumkan adalah NPWP Kantor Pusat sesuai dan NIK Kantor Pusat;bahwa selanjutnya Pemohon Banding di dalam persidangan, menyerahkan fotokopi dokumenpendukung sebagai berikut:1. Akta Notaris H. Ade Ardiansyah, S.H. M.Kn., Nomor 18 tanggal 11 Juni 2013 tentangPernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa;

2. Penjelasan Tertulis atas Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor KEP-1276/WPJ.28/2015 tentang Keberatan Wajib Pajak atas SKPKB PPN Masa Pajak Mei 2013tanggal 2 Mei 2016;

3. Purchase Order;4. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB);5. Nota Pelayanan Ekspor (NPE);6. Airway Bill dari PT XXX cabang Lampung ke Soekarno Hatta;7. Berita Acara Pelekatan Tanda Pengaman Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea danCukai Bandar Lampung;

8. Rekening Koran PT XXX cabang Lampung sebagai bukti penerimaan pembayaran dariklient;

9. Bukti invoice atas jasa pengurusan ekspor yang ditujukan kepada PT XXX cabang lampung;10. Rekening Koran PT XXX cabang Lampung sebagai bukti pembayaran atas tagihan jasavendor untuk pengurusan jasa ekspor;

11. Struktur Organisasi Kantor Pusat dan Cabang;12. Uraian Tugas di Kantor Pusat dan Cabang;13. Surat Pengajuan Pemusatan PPN Nomor 02/TAX-BE/I/2015 tanggal 17 Januari 2015;14. Surat Penolakan permohonan Pemusatan PPN Nomor S-517/WPJ.04/2015 tanggal 25Februari 2015;

15. Surat dari Kanwil Ditjen Pajak Bengkulu dan Lampung Nomor S-2819/WPJ.28/2014 tanggal14 Juli 2014 hal Penegasan;

16. SPT Masa PPN Kantor Pusat Jakarta Masa Pajak Mei 2012 yang dibayarkan di KantorPelayanan Pajak Jakarta;

17. SPT Masa PPN Kantor Cabang (Pemohon Banding) Masa Pajak Mei 2013 yang dilaporkandi Kantor Pelayanan Pajak Metro;

18. SPT Masa PPN Kantor Pusat Jakarta Masa Pajak Januari s.d. Desember 2013 yangdibayarkan di Kantor Pelayanan Pajak Jakarta;

19. SPT Masa PPN Kantor Kantor Cabang (Pemohon Banding) Masa Pajak Januari s.d.Desember 2012 yang dibayarkan di Kantor Pelayanan Pajak Metro;

bahwa untuk menguatkan dalil yang dikemukakan oleh para pihak, maka Majelismemerintahkan kepada para pihak untuk melakukan uji bukti untuk mengetahui apakahkegiatan Pemohon Banding telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 76Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak:

“Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaianpembuktian dan untuk sahnya pembuktian diperlukan paling sedikit 2 (dua) alat buktisebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)“;

bahwa pada saat melakukan uji bukti Pemohon Banding menyampaikan bukti-bukti terkaitkoreksi Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri Masa Pajak Mei 2013 sebesar

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 13: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

Rp2.943.485.245,00, sebagai berikut:1. Purchase Order;2. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB);3. Nota Pelayanan Ekspor (NPE);4. Airway Bill dari XXX cabang Lampung ke Soekarno Hatta;5. Berita Acara Pelekatan Tanda Pengaman Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea danCukai Bandar Lampung;

6. Rekening Koran PT XXX cabang Lampung sebagai bukti penerimaan pembayaran dariklient;

7. Bukti invoice atas jasa pengurusan ekspor yang ditujukan kepada PT XXX cabangLampung;

8. Rekening Koran Pemohon Banding (PT XXX) cabang Lampung sebagai bukti pembayaranatas tagihan jasa vendor untuk pengurusan jasa ekspor;

bahwa berdasarkan Berita Acara Hasil Uji Bukti dapat diketahui, hal-hal sebagai berikut:

Pendapat Terbanding berdasarkan Berita Acara Hasil Uji Bukti:

bahwa Terbanding melakukan koreksi DPP atas Penyerahan yang PPN-nya harus dipungutsendiri untuk Masa Pajak Mei 2013 sebesar Rp2.943.485.245,00 dikarenakan atas transaksiekspor yang dilaporkan Pemohon Banding (NPWP Cabang) tidak didukung dokumen ekspor(Pemberitahuan Ekspor Barang/ PEB) atas nama yang bersangkutan, melainkan dokumenmilik PT XXX NPWP 02.991.531.1-001.000 dengan alamat di Gd. Chase Plaza Podium Lt. 5Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Karet, Setia Budi, Jakarta (yang merupakan Kantor PusatPemohon Banding);

bahwa Majelis Hakim memerintahkan dilakukan uji kebenaran materi untuk membuktikan:

- Arus barang dari cabang ke customer- Arus uang dari customer ke cabang- Dokumen ekspor (PEB) atas nama siapa- Dokumen pendukung atas nama cabang

Fakta dan Databahwa berdasarkan hasil uji bukti sebagaimana tertuang dalam Daftar Rekonsiliasi terlampiryang merupakan bagian tak terpisah dari berita acara ini, diperoleh fakta dan data sebagaiberikut:Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah atas nama Kantor Pusat denganNPWP 02.991.531.1-001.000;Dokumen Invoice dan Purchase Order adalah atas nama Pemohon Banding (cabang);Dokumen Rekening Koran sebagai bukti penerimaan pembayaran dari customer adalahatas nama Pemohon Banding (cabang);Dokumen Invoice dari pihak pengusaha jasa freight forwarding terkait pengurusan eksporadalah atas nama Pemohon Banding (cabang);Dokumen Rekening Koran sebagai bukti pembayaran kepada pengusaha jasa freightforwarding adalah atas nama Pemohon Banding (cabang);Atas PEB Nomor 017221, 017222, 024862, 034975, 042077, 047152, dan 047153Pemohon Banding menyatakan bahwa penjualan tersebut dibatalkan dan barang diterimakembali dari customer karena tidak memenuhi grade yang telah ditentukan. PemohonBanding menunjukkan bukti berupa dua dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB)yang dinyatakan sebagai pengembalian barang atas penjualan yang dibatalkan tersebut;

Tanggapan Terbandingbahwa dari fakta dan data tersebut di atas serta yang terlampir dalam Daftar Rekonsiliasi,Terbanding berpendapat sebagai berikut:Dokumen ekspor (Pemberitahuan Ekspor Barang/PEB) adalah atas nama Kantor PusatPemohon Banding dengan NPWP 02.991.531.1-001.000. Dokumen tersebut tidakmemenuhi ketentuan Pasal 13 ayat (5) dan (6) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas BarangMewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 14: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

42 Tahun 2009 (Undang-Undang PPN) jo. Pasal 1 Huruf a Peraturan Direktur JenderalPajak Nomor PER-10/PJ/2010 tentang Dokumen Tertentu yang KedudukannyaDipersamakan dengan Faktur Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DirekturJenderal Pajak Nomor PER-27/PJ/2011, dimana NPWP yang dicantumkan dalamdokumen PEB adalah NPWP Kantor Pusat;Kantor Pusat Pemohon Banding telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)namun tidak melaporkan dokumen ekspor tersebut;Oleh karena yang melakukan ekspor adalah Kantor Pusat sedangkan barang berasal dariCabang (Pemohon Banding) maka terdapat penyerahan dari Cabang ke Kantor Pusatyang PPN-nya harus dipungut sendiri berdasarkan ketentuan Pasal 1A ayat (1) huruf f jo.Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang PPN;Terbanding mempertahankan koreksi DPP atas Penyerahan yang PPN-nya harusdipungut sendiri sebesar Rp2.943.485.245,00;

Pendapat Pemohon Banding berdasarkan Berita Acara Hasil Uji Bukti:

bahwa berdasarkan dokumen–dokumen ekspor, invoice, PO, Airway Bill, bukti penerimaanpembayaran invoice dari klient kepada XXX Cabang Lampung (Pemohon Banding) sertadokumen tambahan lainnya berupa invoice dari vendor kepada XXX Cabang (PemohonBanding) Lampung untuk jasa pengurusan ekspor dan bukti pembayaranya dari rekeningkoran Cabang Lampung Menegaskan bahwa penyerahan ekspor yang Pemohon Bandinglaporkan di SPT Masa PPN Masa Mei 2013 berasal dari Lampung (XXX cabang Lampung),langsung dikirimkan ke klien melalui bandara Soekarno Hatta;

bahwa dari seluruh bukti tersebut, Pemohon Banding dapat menunjukkan bahwa tidak adapenyerahan dari Cabang (PT XXX Lampung) ke PT XXX Pusat (PT XXX Jakarta);

bahwa sehingga atas koreksi Terbanding yang mengganggap terdapat penyerahan daricabang ke Pusat tidak dapat dibuktikan;

Menurut Majelis:

bahwa yang merupakan pokok sengketa adalah Terbanding melakukan koreksi positif atasPenyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri sebesar Rp2.943.485.245,00 dan koreksiNegatif Ekspor sebesar (Rp2.874.763.408,00) dengan perhitungan sebagai berikut:

Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri menurut SPT Rp 0,00Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri menurut Terbanding Rp2.943.485.245,00Koreksi Positif Rp2.943.485.245,00

DPP atas Ekspor Menurut SPT Rp2.874.763.408,00DPP atas Ekspor menurut Terbanding Rp 0,00Koreksi Negatif (Rp2.874.763.408,00)

bahwa terdapat selisih sebesar Rp68.721.837,00 antara jumlah penyerahan ekspor menurutSPT Masa PPN Masa Pajak Mei 2013 sebesar (Rp2.874.763.408,00) dengan koreksiTerbanding atas penyerahan ekspor yang dikoreksi sebagai penyerahan cabang menjadisebesar Rp2.943.485.245,00;

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas Kertas Kerja Pemeriksaan Pemeriksa danLaporan Pemeriksaan Keberatan Terbanding Nomor LAP-1290/WPJ.28/2015 tanggal25 Agustus 2015, Terbanding tidak menjelaskan rincian koreksinya, sehingga menurutpendapat Majelis bahwa koreksi Terbanding adalah atas seluruh penyerahan ekspor, yangdianggap sebagai penyerahan dari cabang ke Kantor Pusat sebagai koreksi Positif Penyerahanyang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri adalah sebesar Rp2.943.485.245,00 dan koreksi Negatifpenyerahan Ekspor sebesar (Rp2.874.763.408,00);

bahwa Pemohon Banding menyatakan tidak ada penyerahan BKP dari kantor cabang diLampung ke Kantor Pusat Pemohon Banding NPWP: BBB, sesuai bukti-bukti yang telah

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 15: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

disampaikan Pemohon Banding pada saat pemeriksaan dan di dalam persidangan berupadokumen-dokumen ekspor, arus barang yaitu dokumen purchase order dari buyer luar negeriyang dialamatkan ke Pemohon Banding di JI. XXX, Lampung TengahNPWP: AAA;

bahwa Pemohon Banding dalam melakukan ekspor menggunakan NPWP Kantor PusatPemohon Banding NPWP: BBB yang beralamat di Gedung Chase Plaza Podium Lantai 5, Jln.Jenderal Sudirman Kav. 21 Karet, Setia Budi, Jakarta. Dan juga menggunakan Nomor IdentitasKepabeanan (NIK) Kantor Pusat Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan penelitian Majelis atas bukti-bukti yang disampaikan oleh PemohonBanding dan Terbanding, diketahui hal-hal sebagai berikut:

bahwa berdasarkan struktur organisasi dan uraian tugas Kantor Pusat dan Kantor Cabangdijelaskan bahwa Kantor Pusat Pemohon Banding yang terletak di Jakarta hanyalah sebagaikantor administrasi yang menangani kegiatan administrasi umum dan akuntansi dan berfungsisebagai Manajemen, Keuangan, dan Pelaporan dengan jumlah pegawainya hanya 1 (satu)orang staf;bahwa Kantor Pusat sebagai fungsi Manajemen yaitu sebagai pengambil keputusan strategikperusahaan, misalnya terkait pembahasan anggaran, ekspansi pabrik maupun investasi-investasi lainnya dengan join partner dari Belgia. Fungsi Keuangan dalam melakukan verifikasitagihan dari supplier, mengajukan rencana pembayaran, membuat dan menyetujui girodan/atau cek untuk proses pembayaran kepada supplier di Jakarta. Fungsi Pelaporan denganmemberikan data laporan keuangan kantor pusat di Jakarta berupa laporan kas/bank dan akandikonsolidasi dengan cabang di Lampung;

bahwa sedangkan untuk seluruh kegiatan operasional, produksi, pemasaran, penjualan,pembelian, keuangan dan akuntansi dilakukan oleh kantor cabang PT XXX di Lampung.Adapun gudang tempat penyimpanan bahan baku dan barang hasil produksi juga berada diLampung. Sedangkan di Jakarta tidak memiliki Gudang penyimpanan bahan baku dan baranghasil produksi;

bahwa pada Tahun 2014, Pemohon Banding melalui Surat Nomor 17/TAX-BE/V/2014 tanggal15 Mei 2014 hal Permohonan Penegasan PEB menggunakan NPWP Kantor Pusat, yangkemudian dijawab oleh Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung dengan Surat Nomor S-2519/WPJ.28/2014 tanggal 4 Juli 2014 hal Permohonan Penegasan, yang pada pokoknyamenyatakan hal-hal sebagai berikut:

Bahwa sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.04/2011 tentang RegistrasiKepabeanan, Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) hanya berlaku tunggal, dan sesuaipersyaratannya pembuatan Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) menggunakan NPWP yangtercantum di dalam Ijin Usaha Tetap (IUT). Dikarenakan yang tercantum dalam Ijin UsahaTetap (IUT) menggunakan NPWP Kantor Pusat maka yang tercantum dalam NIK adalahNPWP Kantor Pusat Pemohon Banding di Jakarta;

Bahwa sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.04/2011 tentang RegistrasiKepabeanan tersebut, maka Pemohon Banding hanya dapat memiliki 1 (satu) NomorIdentitas Kepabeanan (NIK) sehingga bagi Pemohon Banding apabila melakukan kegiatanekspor melalui pelabuhan manapun di seluruh Indonesia secara otomatis dalam sistempembuatan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang keluar adalah NPWP Kantor Pusat;

Bahwa dianggap sebagai penyerahan BKP Ekspor Kantor Pusat, dikarenakan PEB daninvoice-nya dianggap sebagai Faktur Pajak Tidak Lengkap karena dianggap tidakmencantumkan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (5) UU PPNdan/atau mencantumkan keterangan tidak sebenarnya atau sesungguhnya dan/ataumengisi keterangan yang tidak sesuai dengan tata cara dan prosedur sebagaimanadimaksud dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012;

Bahwa oleh karena itu, PEB tersebut dianggap tidak sebagai penyerahan ekspor melainkansebagai penyerahan lokal dan dikenakan tarif PPN sebesar 10%;

bahwa pada Tahun 2015, Pemohon Banding juga telah mengirimkan Surat PengajuanPemusatan PPN Nomor 02/TAX-BE/I/2015 ke Kanwil DJP Jakarta Selatan pada tanggal 17Januari 2015 yang kemudian ditolak Kanwil DJP Jakarta Selatan melalui Surat Nomor S-517/WPJ.04/2015 tanggal 25 Februari 2015 hal Pemberitahuan Penolakan PemusuatanTempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang;

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 16: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

bahwa Pemohon Banding baru melakukan pengajuan permohonan pemusatan PPN di Tahun2014, yang kemudian ditolak oleh Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung melalui Surat Nomor S-2519/WPJ.28/2014 tanggal 4 Juli 2014 hal Permohonan Penegasan, dengan alasan sesuaiPasal 3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 19/PJ/2010 tentang Penetapan Satu Tempatatau Lebih Sebagai Tempat Pajak PPN Terutang, dinyatakan bahwa;“tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha Pengusaha Kena Pajak yang:a. Berada di Kawasan Berikat;b. Berada di Kawasan Ekonomi Khusus;c. Mendapatkan Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor;

Tidak dapat dipilih sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang atau TempatPajak Pertambahan Nilai Terutang yang akan Dipusatkan”;

bahwa Pemohon Banding berada di Kawasan Berikat sesuai Keputusan Menteri KeuanganNomor 736/KM.42/2012 tanggal 30 Maret 2012 tentang Pemberian Izin Pengusaha di KawasanBerikat Merangkap Penyelenggara di Kawasan Berikat (PDKB) kepada PT XXX;

bahwa dengan demikian, Pemohon Banding yang berada di kawasan berikat tidak dapatmemusatkan PPN dikarenakan Pemohon Banding mendapat fasilitas perpajakan sesuaiPasal 14 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang KawasanBerikat yang berbunyi:“Penangguhan Bea Masuk, pembebasan Cukai, pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), tidakdipungut Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 Impor, diberikan atas pemasukan barang dariKawasan Bebas yang akan diolah lebih lanjut dan/atau digabungkan dengan hasil produksi diKawasan Berikat";

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, bahwa berdasarkan bukti-bukti yang disampaikanPemohon Banding di dalam persidangan, diketahui bahwa Purchase order (PO), Invoice, danAirway Bill dapat diketahui bahwa yang melakukan transaksi ekspor dengan pembeli adalahPemohon Banding (NPWP: AAA). Adapun pada saat proses pengurusan pengiriman eksportersebut yaitu di dalam Pemberitahuan Ekspor Barang dan Nota Pemberitahuan Ekspor (NPE),menggunakan NIK Kantor Pusat Pemohon Banding di Jakarta (NPWP: BBB);

bahwa hal itu terjadi dikarenakan NIK berlaku tunggal, hanya diberikan oleh Ditjen Bea danCukai kepada Kantor Pusat Pemohon Banding sebagai penanggung jawab perusahaan,sehingga Pemohon Banding dalam melakukan kegiatan ekspor tersebut menggunakan identitasNIK Kantor Pusat Pemohon Banding di Jakarta dan NPWP Kantor Pusat Pemohon Banding diJakarta (NPWP: BBB);

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas arus dokumen penjualan, berdasarkan bukti-buktiyang disampaikan dapat diketahui bahwa transaksi penyerahan BKP tersebut menunjukkanbahwa proses pemesanan dari pembeli, kemudian di produksi, penyimpanan, pengirimankepada costumer dilakukan oleh Pemohon Banding. Walaupun Pemohon Banding dalammelakukan kegiatan ekspor, dalam administrasinya menggunakan NIK dan NPWP Kantor PusatPemohon Banding di Jakarta namun substansi adalah merupakan penyerahan eksporPemohon Banding;

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas arus kas, diketahui bahwa atas transaksi eksportersebut, pembayaran dari pembeli di luar negeri atas transaksi ekspor tersebut dibayarkan keRekening Koran Pemohon Banding di Bank Permata Cabang Sudirman dengan NomorRekening: 1209000829 dengan mata uang Euro, Bandar Lampung. Sehingga dengan demikian,dapat dibuktikan bahwa yang melakukan transaksi ekspor adalah Pemohon Banding di BandarLampung dengan Pembeli langsung di luar negeri;

bahwa dengan demikian, substansinya Pemohon Banding lah yang melakukan kegiatan ekspor,sementara Kantor Pusat Pemohon Banding hanyalah kantor yang berfungsi sebagaiManajemen, Keuangan, dan Pelaporan. Sedangkan proses produksi, penyimpanan,pengiriman, dan Penjualan dilakukan Pemohon Banding di Bandar Lampung, atau bukan olehKantor Pusat Pemohon Banding di Jakarta dan juga tidak ada penyerahan (penjualan) dariPemohon Banding sebagai Kantor Cabang ke Kantor Pusatnya di Jakarta;bahwa sehingga berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa substansinya

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 17: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

yang melakukan kegiatan ekspor adalah Pemohon Banding, dan Pemohon Banding juga telahmelaporkan adanya kegiatan ekspor tersebut di dalam SPT PPN Masa Pajak Mei 2013,sehingga Majelis berpendapat bahwa tidak ada penyerahan BKP dari Pemohon Banding diBandar Lampung ke Kantor Pusat Pemohon Banding di Jakarta;

bahwa berdasarkan uraian tersebut, Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding ataspenyerahan ekspor menjadi Penyerahan yang PPN-nya harus Dipungut Sendiri untuk MasaPajak Mei 2013 sebesar Rp2.943.485.245,00 tidak tepat, sehingga koreksi Terbandingsebesar Rp2.943.485.245,00 tidak dapat dipertahankan. Dengan demikian, Majelisberpendapat bahwa koreksi Terbanding atas DPP Ekspor sebesar (Rp2.874.763.408,00) jugatidak dapat dipertahankan;

Menimbang :

bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkanseluruhnya permohonan banding Pemohon Banding sehingga Jumlah DPP atas Penyerahanyang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri dan DPP Ekspor Masa Pajak Mei 2013 menjadi sebagaiberikut:DPP atas Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri Masa Pajak Mei 2013:DPP atas Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendirimenurut Keputusan Terbanding Rp2.943.485.245,00Koreksi Terbanding yang tidak dapat dipertahankan Rp2.943.485.245,00DPP atas Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendirimenurut Majelis Rp989.607.7470,00

DPP atas Ekspor Masa Pajak Mei 2013:

DPP atas Ekspor menurut Keputusan Terbanding Rp 989.607.7470,00Koreksi Terbanding yang tidak dapat dipertahankan Rp2.874.763.408,00DPP atas Ekspor Menurut Majelis Rp2.874.763.408,00

bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka perhitungan Pajak Pertambahan NilaiBarang dan Jasa Masa Pajak Mei 2013 menjadi sebagai berikut:

No. Uraian Jumlah(Rp)

1. Dasar Pengenaan Pajaka. Atas penyerahan barang dan jasa yang terutang PPN:a.1. Ekspor 2.874.763.408,00a.2.Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri 0,00a.6. Jumlah seluruh penyerahan 2.874.763.408,00b. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN 0,00c. Jumlah seluruh penyerahan 2.874.763.408,00

2. Pajak keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri 0,00Dikurangi:a. Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan 173.242.685,00b.lain-lain 0,00c.Jumlah Pajak yang dapat diperhitungkan 173.242.685,00

3. Jumlah penghitungan PPN Lebih Bayar (173.242.685,00)4. dikompensasikan ke masa pajak berikutnya 173.242.685,005. PPN yang kurang dibayar 0,006. Sanksi administrasi:

a. Kenaikan Pasal 13 ayat (3) KUP 0,007. Jumlah PPN yang masih harus dibayar 0,00

Mengingat :

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan perUndang-Undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan ini.

Memutuskan :

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK

Page 18: PENGADILAN - staff.blog.ui.ac.id · KoreksiDPPyangTidakPernahDiberikanRincianObjeknyasebesarRp68.721.837,00 bahwaPemohonBandingtidaksetujudengankoreksiyangdilakukanTerbanding.KarenaTotal

Mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding terhadap KeputusanDirektur Jenderal Pajak Nomor KEP-1276/WPJ.28/2015 tanggal 25 Agustus 2015 tentangkeberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan NilaiBarang dan Jasa Masa Pajak Mei 2013 Nomor 00011/207/13/321/14 tanggal 20 Agustus 2014,atas Pemohon Banding, sehingga perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan JasaMasa Pajak Mei 2013 menjadi sebagai berikut:

No. Uraian Jumlah(Rp)

1. Dasar Pengenaan Pajaka. Atas penyerahan barang dan jasa yang terutang PPN:a.1. Ekspor 2.874.763.408,00a.2.Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri 0,00a.6. Jumlah seluruh penyerahan 2.874.763.408,00b. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN 0,00c. Jumlah seluruh penyerahan 2.874.763.408,00

2. Pajak keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri 0,00Dikurangi:a. Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan 173.242.685,00b.lain-lain 0,00c.Jumlah Pajak yang dapat diperhitungkan 173.242.685,00

3. Jumlah penghitungan PPN Lebih Bayar (173.242.685,00)4. dikompensasikan ke masa pajak berikutnya 173.242.685,005. PPN yang kurang dibayar 0,006. Sanksi administrasi:

a. Kenaikan Pasal 13 ayat (3) KUP 0,007. Jumlah PPN yang masih harus dibayar 0,00

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangandicukupkan pada hari Senin, tanggal 29 Agustus 2016 oleh Hakim Majelis VIIIA PengadilanPajak dengan susunan Majelis sebagai berikut:

Drs. Sigit Henryanto, Ak. sebagai Hakim Ketua,Nany Wartiningsih, S.H., M.Si. sebagai Hakim Anggota,Joni Surbakti, Ak. sebagai Hakim Anggota,

dengan dibantu oleh

Rina Yasmita S.E., Ak., M.M. sebagai Panitera Pengganti

dan putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Senintanggal 30 April 2018 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, dan Panitera Pengganti sertadihadiri oleh Pemohon Banding, namun tidak dihadiri oleh Terbanding.

SEKRETARIATPENGADILANPAJAK