PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat...

64
PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N NOMOR 70-K/PM II-10/AD/IX/2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : Joni. Pangkat, NRP : Kopda, 31020594111281. Jabatan : Ta Mudi Pool 1 Ton Angkutan Kima. Kesatuan : Yonif 410/Alugoro. Tempat, tanggal lahir : Blora, 15 Desember 1981. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 410/Alugoro Blora. Terdakwa ditahan oleh : 1. Danyonif 410/Alugoro selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 16 Maret 2016 sampai dengan tanggal 04 April 2016 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor Kep/043/III/2016 tanggal 16 Maret 2016. 2. Kemudian diperpanjang oleh Danrem 073/Makutarama selaku Pappera berdasarkan : a. Perpanjangan penahanan ke-1 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 05 April 2016 sampai dengan tanggal 04 Mei 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/13/IV/2016 tanggal 25 April 2016. b. Perpanjangan penahanan ke-2 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 05 Mei 2016 sampai dengan tanggal 03 Juni 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/26/V/2016 tanggal 23 Mei 2016. c. Perpanjangan penahanan ke-3 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 04 Juni 2016 sampai dengan tanggal 03 Juli 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/33/VI/2016 tanggal 08 Juni 2016. d. Perpanjangan penahanan ke-4 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 04 Juli 2016 sampai dengan tanggal 02 Agustus 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/42/VII/2016 tanggal 08 Juli 2016. e. Perpanjangan penahanan ke-5 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 03 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 01 September 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/47/VIII/2016 tanggal 11 Agustus 2016. f. Perpanjangan penahanan ke-6 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 02 September 2016 sampai dengan tanggal 01 Oktober 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/57/IX/2016 tanggal 06 September 2016.

Transcript of PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat...

Page 1: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G

P U T U S A N

NOMOR 70-K/PM II-10/AD/IX/2016

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Joni. Pangkat, NRP : Kopda, 31020594111281. Jabatan : Ta Mudi Pool 1 Ton Angkutan Kima. Kesatuan : Yonif 410/Alugoro. Tempat, tanggal lahir : Blora, 15 Desember 1981. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 410/Alugoro Blora.

Terdakwa ditahan oleh : 1. Danyonif 410/Alugoro selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 16 Maret 2016 sampai dengan tanggal 04 April 2016 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor Kep/043/III/2016 tanggal 16 Maret 2016.

2. Kemudian diperpanjang oleh Danrem 073/Makutarama selaku Pappera berdasarkan :

a. Perpanjangan penahanan ke-1 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 05 April 2016 sampai dengan tanggal 04 Mei 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/13/IV/2016 tanggal 25 April 2016. b. Perpanjangan penahanan ke-2 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 05 Mei 2016 sampai dengan tanggal 03 Juni 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/26/V/2016 tanggal 23 Mei 2016. c. Perpanjangan penahanan ke-3 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 04 Juni 2016 sampai dengan tanggal 03 Juli 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/33/VI/2016 tanggal 08 Juni 2016. d. Perpanjangan penahanan ke-4 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 04 Juli 2016 sampai dengan tanggal 02 Agustus 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/42/VII/2016 tanggal 08 Juli 2016. e. Perpanjangan penahanan ke-5 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 03 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 01 September 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/47/VIII/2016 tanggal 11 Agustus 2016. f. Perpanjangan penahanan ke-6 selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 02 September 2016 sampai dengan tanggal 01 Oktober 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor Kep/57/IX/2016 tanggal 06 September 2016.

Page 2: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

2

3. Kemudian ditahan oleh Hakim Ketua selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 30 September 2016 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2016 berdasarkan Penetapan Penahana Nomor : TAPHAN/70/PM II-10/AD/IX/2016 tanggal 30 September 2016. 4. Kemudian diperpanjang oleh Kepala Pengadilan Militer selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 30 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 28 Desember 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor TAPHAN/70/PM II-10/AD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016.

Pengadilan Militer II-10 Semarang

Membaca, Berkas Perkara dari Denpom IV/3 Salatiga Nomor : BP-31/A-29/VI/2016/ IV-3 tanggal 23 Juni 2016 atas nama Terdakwa dalam perkara ini. Memperhatikan : 1 Keputusan Penyerahan Perkara dari Komandan Korem 073/Makutarama selaku Pappera Nomor Kep/62/IX/2016 tanggal 27 September 2016. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/80/IX/2016, tanggal 28 September 2016. 3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor Tapkim/70/PM II-10/AD/IX/2016 tanggal 30 September 2016. 4. Penetapan Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor Tapkim/70.a/PM II-10/AD/X/2016 tanggal 20 Oktober 2016. 5. Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor Tapsid/70/PM II-10/AD/X/ 2016 tanggal 10 Oktober 2016. 6. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/80/IX/2016, tanggal 28 September 2016, di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa di persidangan. Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

Kesatu : “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dan Kedua :

Page 3: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

3

“Setiap penyalahguna Narkotika golongan I bukan tanaman”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar : a. Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut :

Pidana Pokok : Penjara selama 4(empat) tahun dikurangkan selama

Terdakwa dalam penahanan sementara. Pidana Denda : Sebesar Rp.500.000.000,00(lima ratus juta rupiah)

subsidair 3(tiga) bulan kurungan. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer Cq. TNI-AD Agar Terdakwa tetap ditahan.

b. Mohon pula agar barang-barang bukti berupa :

1) Barang-barang :

a) 1 (satu) buah pipa kecil warna bening (Pipet) terdapat bekas warna hitam bekas dibakar. b) 4 (empat) dus berisi jarum suntik sebanyak 282 (dua ratus delapan puluh dua) buah. c) 1 (satu) buah kantong plastik kecil berisi 78 (tujuh puluh delapan) pcs plastik klip bening. d) 1 (satu) buah plastik kIip diduga bekas bungkus sabu-sabu. e) 1 (satu) buah dus kecil bekas tempat Handphone merk Evercross. f) 4 (empat) buah jarum suntik. g) 1 (satu) buah potongan sedotan.

Dirampas untuk dimusnahkan.

2) Surat-surat :

a) 2 (dua) lembar Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza Nomor 445/116/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 atas nama Terdakwa Joni, yang dikeluarkan UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Blora dan ditandatangani Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Blora Prih Hartanto, S.T., NIP 197507242005011007. b) 8 (delapan) lembar fotokopy Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 410/NNF/2016 tanggal 22 Maret 2016 atas nama Serka Yoyok Yudianto, Serda Mulyono, Kopda Joni, Kopda Khundori, Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, Praka Cahya Nugraha dan Pratu Bambang Edi Purwanto. c) 5 (lima) lembar fotokopy Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang

Page 4: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

4

Semarang Nomor 535/NNF/2016 tanggal 15 April 2016 mengenai Barang Bukti yang disita dari Praka Cahya Nugraha NRP 31050305830986, Taban juyar Simin Kima Yonif 410/Alugoro dan Kopda Joni NRP 31020594111281, Ta Mudi Pool 1 Ton Ang Kima Yonif 410/Alugoro.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

c. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.7.500,-(tujuh ribu lima ratus rupiah).

2. Pembelaan (pledooi) Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

a. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa tidak sependapat dengan tuntutan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa melakukan tindak pidana dalam dakwaan kesatu unsur kedua dan ketiga dengan alasan bahwa barang bukti yang ditemukan di baju PDH bukanlah milik Terdakwa, karena barak yang ditempati dihuni oleh dua orang personil serta narkotika yang diketemukan dalam kantong baju PDH tersebut tertera nama Cahya Nugraha dan pada saat pemeriksaan barak yang kedua, Terdakwa tidak mengetahui apakah barak tersebut dalam keadaan terkunci atau terbuka dan seharusnya menurut SOP pada saat akan dilakukan pemeriksaan sipemilik rumah harusnya dihadirkan dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan dilakukan sterilisasi dan pada saat dilakukannya pemeriksaan kedua tidak dibuatkannya Berita Acara Pemeriksaan Rumah dan saat diketemukaannya narkotika oleh para Saksi dikantong baju Saksi-3 seharusnya menggunakan sarung tangan saat pengambilan karena pada bungkus plastik tersebut pasti tertinggal sidik jari yang meletakkan narkotika di kantong baju Saksi-3 dan Terdakwa tidak tertangkap tangan, sehingga Penasihat Hukum tetap meragukan barang bukti tersebut adalah milik Terdakwa. b. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa tidak sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa melakukan tindak pidana dalam dakwaan kedua alternatif pertama karena Oditur Militer telah mendasari hasil test Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yang tidak termasuk dalam Laboratorium resmi yang ditunjuk oleh pemerintah dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor : 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012, sedangkan menurut pemeriksaan urine dan darah Terdakwa yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Semarang dinyatakan negatif sehingga hasil dari Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Blora diragukan keabsahannya.

c. Bahwa mengenai tuntutan Oditur Militer tentang pidana tambahan pemecatan dari dinas prajurit, dengan pertimbangan sebagaimana disebut dalam hal-hal yang memberatkan dan tanpa ada pertimbangan hal-hal yang meringankan Terdakwa dan menurut Penasihat Hukum lazimnya prajurit yang dipertimbangkan untuk dipecat antara lain kalau sudah berkali-kali melakukan pelanggaran dan telah dikumplin minimal empat kali atau telah dijatuhi pidana oleh pengadilan lebih dari tiga kali, sedangkan terungkap fakta bahwa Terdakwa belum pernah dihukum, oleh karenanya tuntutan pemecatan dari dinas militer tidak didasari pada pertimbangan yang obyektif sehingga tidak memenuhi rasa keadilan. Berdasarkan uraian di atas, Penasihat Hukum memohon agar Majelis Hakim kiranya berkenan memutuskan perkara Terdakwa ini, berdasarkan pasal 189 (1) UU RI No. 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer sebagai berikut : a. Menolak semua tuntutan Oditur Militer.

Page 5: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

5

b. Membebaskan Terdakwa dari dakwaan baik dakwaan kesatu maupun dakwaan kedua. c. Membebankan biaya perkara ini kepada negara.

Akan tetapi bila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

3. Tanggapan (replik) Oditur Militer terhadap pledooi Penasihat Hukum yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

a. Bahwa mengenai keterbuktian pasal dakwaan kesatu unsur kedua dan ketiga, Oditur Militer tetap berkeyakinan bahwa unsur kedua dan ketiga tersebut telah terbukti karena yang dimaksud dengan tanpa hak adalah karena pada diri Terdakwa tidak ada hak untuk menghisap sabu-sabu karena Terdakwa tidak mempunyai ijin untuk menghisap dan di persidangan Terdakwa terungkap fakta telah menghisap sabu-sabu bersama beberapa orang Saksi sejak bulan September 2015, Januari 2016, Februari 2016 dan pada bulan Maret 2016, demikian juga dengan unsur ketiga, Oditur Militer mendasari Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16-K/MIL/2006 tanggal 24 Februari 2006 yang menyatakan bahwa menguasai psikotropika jenis sabu-sabu diantaranya dilakukan dengan cara menghisap melalui alat penghisap juga termasuk pengertian memiliki sehingga Oditur Militer berpendapat Terdakwa telah terbukti menguasai dan memiliki Narkotika jenis sabu-sabu sebagaimana dimaksud dalam unsur ketiga dakwaan kesatu. b. Bahwa mengenai keterbuktian unsur dakwaan kedua alternatif pertama Oditur Militer juga berkeyakinan bahwa semua unsur pidana dalam dakwaan kedua alternatif pertama tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan karena berdasarkan Surat Keterangan hasil pemeriksaan Napza Nomor 445/116/III/2016 tanggal 15 Maret 2016, yang dikeluarkan oleh UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Blora yang ditanda tangani oleh Kepala UPTD Laboratorium Dinas Kesehatan Kab. Blora Prih Hartanto, S.T., yang berkesimpulan dari hasil pemeriksaan urine Terdakwa positif mengandung Methamphetamin. c. Bahwa mengenai tuntutan pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas TNI dalam hal ini TNI AD tidak ada unsur subyektifitas karena perbuatan Terdakwa menghisap/memiliki narkotika dan Terdakwa yang sering mengkonsumsi narkotika sejak tahun 2015, hal ini menunjukkan bahwa perbuatan Terdakwa tersebut mencerminkan Terdakwa tidak mengindahkan peraturan hukum/peraturan perundang-undangan yang berlaku serta terkesan pula menganggap remeh petunjuk dan peraturan pimpinan TNI AD untuk menjauhi perbuatan penyalahgunaan zat Narkotika selain itu perbuatan Terdakwa nyata-nyata tidak mendukung upaya pemerintah dan masyarakat Indonesia di bidang pemberantasan penyalahgunaan narkoba. d. Bahwa berdasarkan uraian di atas, Oditur Militer memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar menjatuhkan amar putusan sebagai berikut :

1) Menolak Nota Pledooi yang dibacakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada hari Rabu tanggal 7 Desember 2016. 2) Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa Kopda Joni NRP. 31020594111281 bersalah melakukan tindak pidana :

Page 6: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

6

Kesatu : “Setiap orang yang tanpa hak memiliki narkotika golongan I bukan tanaman”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 112 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dan Kedua : “Setiap penyalah guna Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 127 ayat (1) hubuf a UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

4. Tanggapan (duplik) Penasihat Hukum terhadap replik Oditur Militer yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

a. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa tidak sependapat dengan Oditur Militer yang membuktikan Terdakwa memiliki atau menguasai Narkotika dengan mendasari Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16-K/MIL/2006 tanggal 24 Februari 2006 karena sistem hukum yang dianut di Negara Indonesia adalah Civil Law Sistem dimana putusan Hakim sebelumnya tidak mutlak harus diikuti. b. Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor Putusan : 25-K/MIL/2015 tanggal 10 Februari 2015 dalam pertimbangannya yang mengatakan bahwa dalam kasus penyalahgunaan narkotika harus memperhatikan pasal 54, pasal 55 dan pasal 103 Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sehingga penyalahgunaan narkotika sebagai pecandu harus direhabilitasi. c. Bahwa demikian juga dengan unsur dakwaan kedua alternatif pertama Penasihat Hukum juga tetap berpendapat Terdakwa tidak terbukti karena Oditur Militer hanya mendasari hasil pemeriksaan laboratorium Kesda Kabupaten Blora dimana instasi tersebut tidak termasuk dalam penunjukan instansi resmi untuk melakukan pemeriksaan sample urine atau darah yang mengandung narkokita berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 194/ Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012. d. Bahwa mengenai tuntutan pidana tambahan Oditur Militer juga Penasihat Hukum tetap beranggapan tidak sependapat dengan alasan apabila Terdakwa dipecat dari dinas militer maka hanya akan menambah beban pemerintah karena akan menambah pengangguran yang menyebabkan kemiskinan dan pecatan TNI akan lebih cepat direkrut oleh kelompok-kelompok yang tidak senang dengan pemerintahan sehingga mereka berpotensi untuk membuat kelompok-kelompok yang anti pati terhadap pemerintahan, selain itu pemecatan dari TNI bukanlah untuk menimbulkan efek jera karena pelanggaran terhadap penyalahgunaan narkoba bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat. Berdasarkan uraian di atas, Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan tetap pada nota pembelaannya yang dibacakan pada hari Rabu tanggal 7 Desember 2016.

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum

atas nama Munadi, S.H., pangkat Mayor Chk NRP. 548441 dan Juni Hartono Silaen, S.H., pangkat Kapten Chk NRP. 2910058740668, berdasarkan Surat Perintah dari Danrem 073/Makutarama Nomor : Sprin/251/III/2016 tanggal 22 Maret 2016 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tanggal 14 April 2016.

Menimbang, bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur diatas, Terdakwa pada

pokoknya didakwa sebagai berikut :

Page 7: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

7

Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini pada bulan September tahun dua ribu lima belas sampai dengan bulan Maret tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas sampai dengan tahun dua ribu enam belas di Ma Yonif 410/Alugoro Blora Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman”, sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi TNI AD tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Gombong Rindam IV/Diponegoro selama 5 (lima) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 410/Alugoro menjabat Ta Mudi Pool Ton Ang Kima dengan pangkat Kopda, NRP 31020594111281. b. Bahwa pada awal bulan Februari 2016, Pasi-1/Lidik Yonif 410/Alugoro Lettu lnf Nasrullah (Saksi-1) mendapat informasi dan Kasat Narkotika Polres Blora, Intel Kodim 0721/Blora dan Forkominda mengenai anggota Yonif 410/Alugoro atas nama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) yang diduga pengedar dan pemakai Narkotika jenis sabu-sabu, setelah dilakukan penyelidikan, Danyonif 410/Alugoro memerintahkan agar dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan barak Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) yang ditempati bersama Terdakwa. c. Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira pukul 21.00 Wib Lettu lnf Nasrullah (Saksi-1), Lettu lnf Andi Mulhan (Saksi-7/Pa Jaga) dan Praka Panji Prasetyo (Saksi-8/Piket Provost) melakukan upaya penangkapan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) di baraknya, namun setelah sampai di barak Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) yang ditempati bersama Terdakwa, baik Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) maupun Terdakwa tidak berada di barak, setelah dilakukan pemeriksaan/penggeledahan barak ditemukan :

1) 2 (dua) alat yang diduga dipakai untuk menghisap sabu-sabu yang masing-masing ditemukan di samping almari pakaian dalam kamar 1 (satu) buah dan ditempat sampah di ruang dapur 1 (satu) buah. 2) 1 (satu) kotak kardus kecil bekas tempat Handphone (HP) merk Evercross yang ditemukan di dalam almari pakaian di dalam kamar yang berisi :

- 4 (empat) Jarum Infus. - 7 (tujuh) Plastik ecil. - 1 (satu) Pipa Kaca kecil warna bening.

3) 1 (satu) pack plastik klip berisi 72 (tujuh puluh dua) pcs, 1 (satu) pcs diantaranya diduga bekas bungkus sabu-sabu. 4) 2 (dua) kotak kardus kecil berisi 282 (dua ratus delapan puluh dua) jarum infus.

d. Bahwa dari pemeriksaan dan pengusutan terhadap Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Terdakwa diketahui ada anggota Yonif 410/Alugoro Blora lain yang terlibat antara lain Serda Mulyono (Saksi-2), Kopda Khundori, Kopda Zaenal Arifin,

Page 8: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

8

Kopda Subadi dan Pratu Bambang Edi Purwanto, sedangkan dari luar antara lain Aipda Polisi Budi, Brigadir Polisi Ricky Dwiyanto (Saksi-4), Brigadir Polisi Budhi Setyawan (Saksi-5), Bripka Budi Santoso (Saksi-6) semuanya anggota Polres Blora. e. Bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 dilakukan pemeriksaan urine di LAPKESDA (Laboratonum Kesehatan Daerah) Kab. Blora terhadap Terdakwa, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Serda Mulyono (Saksi-2), Kopda Khundori, Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi dan Pratu Bambang Edi Purwanto, dari hasil pemeriksaan urine diketahui Terdakwa, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Kopda Khundori dinyatakan positif menggunakan Narkotika jenis sabu-sabu. f. Bahwa Terdakwa pernah menggunakan/menghisap Narkotika jenis sabu-sabu yaitu pada :

1. Pada awal bulan September 2015 sekira pukul 13.00 Wib saat Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) berada di barak Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) tempati bersama, datang Serda Mulyono (Saksi-2) sambil berkata “ayo-ayo patungan” (membeli sabu) dijawab Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) “ayo-ayo”, selanjutnya bertiga pergi ke barak milik Kopda Khundori, setelah tiba Terdakwa, Serda Mulyono (Saksi-2), Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Kopda Khundori patungan/iuran uang untuk membeli Narkotika jenis sabu-sabu, Serda Mulyono (Saksi-2), Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Kopda Khundori masing-masing iuran sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sedang Terdakwa patungan/iuran sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sehingga total uang yang terkumpul sebesar Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah), Serda Mulyono (Saksi-2) selanjutnya pergi keluar barak menuju belakang Asrama kemudian menelpon Serka Yoyok Yudianto (Saksi-9) untuk membeli sabu-sabu, kurang lebih 30 (tiga puluh) menit kemudian Serka Yoyok Yudianto (Saksi-9) kembali menelpon Serda Mulyono (Saksi-2) memberitahukan agar Serda Mulyono (Saksi-2) mengambil pesanan sabu-sabu di Terminal Bus Gagak Rimang Blora depan Yonif 410/Alugoro, selanjutnya dengan menggunakan sepeda motor Vario Serda Mulyono (Saksi-2) menuju ke Terminal Bus Gagak Rimang Blora menemui Serka Yoyok Yudianto (Saksi-9), Serda Mulyono (Saksi-2) kemudian memberikan uang kepada Serka Yoyok Yudianto (Saksi-9) sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setelah menerima 1 (satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam plastik kecil warna bening dan telah dimasukkan ke dalam bungkus rokok Sampurna Mild warna Putih, kemudian kembali ke belakang Asrama Yonif 410/Alugoro sambil menunggu Alat Penghisap (Bong) yang telah dipesan Serda Mulyono (Saksi-2) dari Brigadir Polisi Ricky Dwiyanto (Saksi-4), setelah Brigadir Polisi Ricky Dwiyanto (Saksi-4), datang dan memberikan alat penghisap (bong), Serda Mulyono (Saksi-2) kembali ke barak Kopda Khundori sambil membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu-sabu dan alat penghisap (bong), Serda Mulyono (Saksi-2) kemudian memasukkan sabu-sabu ke dalam pipa kaca kecil yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 600 ML yang sudah diisi air setengah botol, pada tutup botol terdapat 2 (dua) lubang dimana tiap-tiap lubang diisi sedotan warna putih yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna bening, selanjutnya sambil duduk di lantai secara bergantian menghisap sabu-sabu mulai dari Serda Mulyono (Saksi-2), Terdakwa, Kopda Khundori dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dengan cara pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dibakar dengan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung, hingga sabu-sabu habis tiap-tiap orang mendapat jatah 2 (dua) kali hisapan.

Page 9: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

9

2. Bahwa pada bulan Januari 2016 di barak yang ditempati Terdakwa bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Terdakwa yang baru tiba dari mengecek kendaraan dinas, melihat Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Brigadir Polisi Budhi Setyawan (Saksi-5) dan Brigadir Polisi Ricky Dwiyanto (Saksi-4) sedang menggunakan/menghisap sabu-sabu, Terdakwa langsung bergabung setelah ditawari Brigadir Polisi Budhi Setyawan (Saksi-5) untuk menggunakan/ menghisap sabu-sabu. 3. Bahwa pada pertengahan bulan Februari 2016 di Barak yang ditempati Terdakwa bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), saat itu Terdakwa menggunakan/menghisap sabu-sabu bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Bripka Polisi Budi Santoso (Saksi-6), Brigadir Polisi Ricky Dwiyanto (Saksi-4) dan Serda Mulyono (Saksi-2). 4. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 di Barak yang ditempati Terdakwa bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), saat itu Terdakwa menggunakan/menghisap sabu-sabu bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Brigadir Polisi Budhi Setyawan (Saksi-5).

g. Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza Nomor 445/116/III/2016 tanggal 15 Maret 2016, yang dikeluarkan UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Blora dan ditandatangani Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Blora Pnih Hartanto, S.T. NIP 197507242005011007, hasil pemeriksaan urine Terdakwa positif mengandung Metamfetamina. h. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 410/NNF/2016 tanggal 22 Maret 2016 tentang BB-0854/2016/NNF berupa 1 (satu) tube plastik berisi urine dan BB-0855/2016/NNF berupa 1 (satu) tube kaca berisi darah dan vial berisi serum darah yang disita dari Kopda Joni NRP 31020594111281, Ta Mudi Pool 1 Ton Angkutan Yonif 410/Alugoro dengan hasil pemeriksaan negatif (tidak mengandung Narkotika/Psikotropika) i. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 535/NNF/2016 tanggal 15 April 2016 tentang BB-01099/2016/NNF berupa 2 (dua) buah alat hisap, BB-01100/2016/NNF berupa 1 (satu) potongan sedotan plastik dan BB-01101/2016/NNF berupa 2 (dua) bungkus plastik bekas yang disita dari Praka Cahya Nugraha NRP 31050305830986, Taban Juyar Simin Kima Yonif 410/Alugoro dan Kopda Joni NRP 31020594111281, Ta Mudi Pool 1 Ton Angkutan Yonif 410/Alugoro, dengan hasil pemeriksaan BB-01099/2016/NNF, BB-01100/2016/NNF dan BB-01101/2016/NNF mengandung METAMFETAMINA terdaftar dalam golongan I (satu) Nomor Urut 61 Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. j. Bahwa setelah menggunakan/menghisap Narkotika jenis sabu-sabu Terdakwa merasakan badan terasa panas dan berkeringat. k. Bahwa alasan Terdakwa menggunakan/menghisap Narkotika jenis sabu-sabu karena merasa tidak enak menolak saat diajak menggunakan/menghisap sabu-sabu. l. Bahwa Danyonif 410/Alugoro sudah sering memberikan pengarahan agar anggota jangan sampai menggunakan Narkotika karena apabila ketahuan menggunakan Narkotika akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum dan apabila terbukti akan dipecat dari kedinasan. Dan

Page 10: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

10

Kedua : Pertama Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini pada bulan September tahun dua ribu lima belas sampai dengan bulan Maret tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas sampai dengan tahun dua ribu enam belas di Ma Yonif 410/Alugoro Blora Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “Setiap penyalah guna Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam asal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi TNI AD tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Gombong Rindam IV/Diponegoro selama 5 (lima) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Kejuruan Infanteri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 410/Alugoro menjabat Ta Mudi Pool Ton Ang Kima dengan pangkat Kopda, NRP 31020594111281. b. Pada awal bulan September 2015 sekira pukul 13.00 Wib saat Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) berada di barak Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) tempati bersama, datang Serda Mulyono (Saksi-2) sambit berkata “ayo-ayo patungan” (membeli sabu) dijawab Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) “ayo-ayo”, selanjutnya bertiga pergi ke barak milik Kopda Khundori, setelah tiba Terdakwa, Serda Mulyono (Saksi-2), Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Kopda Khundori patungan/iuran uang untuk membeli Narkotika jenis sabu-sabu, Serda Mulyono (Saksi-2), Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Kopda Khundori masing-masing iuran sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sedang Terdakwa patungan/iuran sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sehingga total uang yang terkumpul sebesar Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah), Serda Mulyono (Saksi-2) selanjutnya pergi keluar barak menuju belakang Asrama kemudian menelpon Serka Yoyok Yudianto (Saksi-9) untuk membeli sabu-sabu, kurang lebih 30 (tiga puluh) menit kemudian Serka Yoyok Yudianto (Saksi-9) kembali menelpon Serda Mulyono (Saksi-2) memberitahukan agar Serda Mulyono (Saksi-2) mengambil pesanan sabu-sabu di Terminal Bus Gagak Rimang Blora depan Yonif 410/Alugoro, selanjutnya dengan menggunakan sepeda motor Vario Serda Mulyono (Saksi-2) menuju ke Terminal Bus Gagak Rimang Blora menemui Serka Yoyok Yudianto (Saksi-9), Serda Mulyono (Saksi-2) kemudian memberikan uang kepada Serka Yoyok Yudianto (Saksi-9) sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setelah menerima 1 (satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam plastik kecil warna bening dan telah dimasukkan ke dalam bungkus rokok Sampurna Mild warna Putih, kemudian kembali ke belakang Asrama Yonif 410/Alugoro sambil menunggu Alat Penghisap (Bong) yang telah dipesan Serda Mulyono (Saksi-2) dari Brigadir Polisi Ricky Dwiyanto (Saksi-4), setelah Brigadir Polisi Ricky Dwiyanto (Saksi-4), datang dan memberikan alat penghisap (bong), Serda Mulyono (Saksi-2) kembali ke barak Kopda Khundori sambil membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu-sabu dan alat penghisap (bong), Serda Mulyono (Saksi-2) kemudian memasukkan sabu-sabu ke dalam pipa kaca kecil yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 600 ML yang sudah diisi air setengah botol, pada tutup botol terdapat 2 (dua) lubang dimana’ tiap-tiap lubang diisi sedotan warna Putih yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna Bening, selanjutnya sambil duduk di lantai secara bergantian menghisap sabu-sabu mulai dari Serda Mulyono (Saksi-2), Terdakwa, Kopda Khundori dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dengan cara pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dibakar dengan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu

Page 11: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

11

mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung, hingga sabu-sabu habis tiap-tiap orang mendapat jatah 2 (dua) kali hisapan. c. Bahwa Terdakwa kembali mengulangi menggunakan/menghisap sabu-sabu di barak yang ditempati Terdakwa bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dengan cara yang sama, pada bulan Januari 2016 bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Brigadir Polisi Budhi Setyawan (Saksi-5) dan Brigadir Polisi Ricky Dwiyanto (Saksi-4), pada pertengahan bulan Februari 2016 bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Bripka Polisi Budi Santoso (Saksi-6), Brigadir Polisi Ricky Dwiyanto (Saksi-4) dan Serda Mulyono (Saksi-2) dan pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Brigadir Polisi Budhi Setyawan (Saksi-5). d. Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza Nomor 445/116/III/2016 tanggal 15 Maret 2016, yang dikeluarkan UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Blora dan ditandatangani Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Blora Pnih Hartanto, S.T. NIP 197507242005011007, hasil pemeriksaan urine Terdakwa positif mengandung Metamfetamina. e. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 410/NNF/2016 tanggal 22 Maret 2016 tentang BB-0854/2016/NNF berupa 1 (satu) tube plastik berisi urine dan BB-0855/2016/NNF berupa 1 (satu) tube kaca berisi darah dan vial berisi serum darah yang disita dari Kopda Joni NRP 31020594111281, Ta Mudi Pool 1 Ton Angkutan Yonif 410/Alugoro dengan hasil pemeriksaan negatif (tidak mengandung Narkotika/Psikotropika) f. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 535/NNF/ 2016 tanggal 15 April 2016 tentang BB-01099/2016/NNF berupa 2 (dua) buah alat hisap, BB-01100/2016/NNF berupa 1 (satu) potongan sedotan plastik dan BB-01101/2016/NNF berupa 2 (dua) bungkus plastik bekas yang disita dari Praka Cahya Nugraha NRP 31050305830986, Taban Juyar Simin Kima Yonif 410/Alugoro dan Kopda Joni NRP 31020594111281, Ta Mudi Pool 1 Ton Angkutan Yonif 410/Alugoro, dengan hasil pemeriksaan BB-01099/2016/NNF, BB-01100/2016/NNF dan BB-01101/ 2016/NNF mengandung Metamfetamina terdaftar dalam Golongan I (satu) Nomor Urut 61 Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. g. Bahwa setelah menggunakan/menghisap Narkotika jenis sabu-sabu Terdakwa merasakan badan terasa panas dan berkeringat. Atau Kedua Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini pada bulan September tahun dua ribu lima belas sampai dengan bulan Maret tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas sampai dengan tahun dua ribu enam belas di Ma Yonif 410/Alugoro Blora Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana penyalahgunaan Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam pasal 131 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan cara-cara sebagai berikut :

Page 12: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

12

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi TNI AD tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Gombong Rindam IV/Diponegoro selama 5 (lima) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 410/Alugoro menjabat Ta Mudi Pool Ton Ang Kima dengan pangkat Kopda, NRP 31020594111281. b. Bahwa bulan Januari 2016 sekira pukul 16.30 Wib setelah mengecek kendaraan dinas di garasi Yonif 410/Alugoro, Terdakwa kembali ke barak keluarga yang ditempati Terdakwa bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), setelah tiba di barak ternyata sudah ada Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Brigadir Budi (Saksi-5) (anggota Polsek Tunjungan Blora) dan Brigadir Ricky (Saksi-4) (anggota Polsek Tunjungan Blora) yang sedang menggunakan/menghisap sabu-sabu, Brigadir Budi (Saksi-5) kemudian menawari Terdakwa menghisap sabu-sabu sambil menyodorkan alat hisap berisi sabu-sabu yang terbuat dari botol plastik air mineral Aqua ukuran 600 ML yang airnya dibuang setengah, pada tutup botol dilubangi dua lubang, masing-masing lubang dimasukkan sedotan plastik yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan yang terpasang pipa kaca kecil warna bening berisi sabu-sabu.

c. Bahwa Terdakwa menggunakan/menghisap sabu-sabu dengan cara alat hisap dipegang dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu dengan korek api gas yang sudah distel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabunya mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung, setelah menghisap sebanyak tiga kali. Terdakwa kemudian pamit ke kamar mandi untuk mandi, selesai mandi Terdakwa melihat Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Brigadir Budi (Saksi-5) dan Brigadir Ricky (Saksi-4) sudah selesai rnenghisap sabu-sabu, alat hisap maupun bungkus bekas sabu-sabu kemudian dibakar oleh Brigadir Budi (Saksi-5) dan Brigadir Ricky (Saksi-4).

d. Bahwa setelah menggunakan/menghisap Narkotika jenis sabu-sabu Terdakwa merasakan badan terasa panas dan berkeringat.

e. Bahwa alasan Terdakwa menggunakan/menghisap Narkotika jenis sabu-sabu karena merasa tidak enak menolak saat diajak menggunakan/menghisap sabu-sabu.

f. Bahwa Terdakwa mengetahui adanya larangan menggunakan/mengedarkan Narkotika sesuai yang telah sering disampaikan oleh Kesatuan Terdakwa, namun Terdakwa tidak berupaya melaporkan kepada Danyonif 410/Alugoro atau aparat yang berwenang.

Menimbang, bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan mengerti isinya dan atas dakwaan tersebut Terdakwa maupun Penasihat Hukum tidak mengajukan keberatan atau eksepsi.

Menimbang, bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1 : Nama lengkap : Nasrullah. Pangkat, NRP : Lettu Inf, 11090020790787. Jabatan : Pasi 1/Lidik, sekarang Dankipan C. Kesatuan : Yonif 410/Alugoro. Tempat, tanggal lahir : Ujung Pandang, 6 Juli 1987. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 410/Alugoro Blora.

Page 13: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

13

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan September 2010 dalam hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga/famili 2. Bahwa pada awal bulan Februari 2016 Saksi mendapat informasi baik dari Kasat Narkoba Polres Blora, Intel Kodim 0721/Blora maupun dari Forum Komunikasi Intel Daerah (Forkominda) kalau Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) diduga sebagai pengedar maupun pemakai Narkotika jenis sabu-sabu, dengan adanya informasi tersebut, Saksi sebagai Pasi 1/Lidik Yonif 410/Alg, langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data selama kurang lebih satu bulan, dan hasilnya informasi tersebut dimungkinkan benar karena Saksi juga pernah melihat dan menegur dua orang anggota Polisi berada di barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa yang masuk dari pintu belakang, kemudian Saksi melaporkan informasi tersebut kepada Danyonif 410/Alg. 3. Bahwa pada tanggal 11 Maret 2016, Saksi mendapat Surat Perintah dari Danyonif 410/Alugoro dengan Nomor : Sprin/066/III/2016 tanggal 11 Maret 2016, tentang Perintah untuk melakukan pemeriksaan/penggeledahan secara mendadak barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa dan barak yang ditempati oleh Kopda Subadi. 4. Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira 21.00 Wib atas perintah Danyonif 410/Alugoro tersebut, Saksi bersama Lettu Inf Andi Mulhan (Saksi-4) yang waktu itu sebagai Pa Jaga Bataliyon beserta 1(Satu) anggota Provost atas nama Praka Panji Prasetyo (Saksi-5) melakukan penangkapan dan pemeriksaan barak terhadap Saksi-3 di baraknya, akan tetapi Saksi-3 tidak ada dibaraknya, sehingga Saksi bersama Saksi-4 dan Saksi-5 hanya melakukan penggeledahan dibarak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa yang kebetulan baraknya tidak terkunci. 5. Bahwa setelah dilakukan penggeledahan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa, ditemukan : a. 2 (dua) alat penghisap sabu-sabu (bong) yang diduga dipakai untuk menghisap sabu-sabu yang masing-masing ditemukan di samping Almari pakaian dalam kamar 1(satu) buah dan ditempat sampah di ruang dapur 1 (satu) buah; b. 1(satu) kotak kardus kecil bekas HP Merk Evercross ditemukan di dalam almari pakaian di dalam kamar berisi 4(empat) jarum Infus, 7(tujuh) plastik kecil dan 1(satu) pipa kaca kecil warna bening; c. 1 (satu) pack Plastik Klip berisi 72(tujuh puluh dua) pcs 1(satu) diantaranya diduga bekas bungkus sabu-sabu; d. 2(dua) kotak kardus kecil berisi 282(dua ratus delapan puluh dua) jarum infus. 6. Bahwa setelah selesai melaksanakan penggeledahan semua barang-barang yang ditemukan di barak Saksi-3 dan Terdakwa tersebut dikumpulkan, kemudian diamankan di rumah Saksi-4 dengan maksud agar barang-barang tersebut aman, selanjutnya Saksi melaporkan hasil penggeledahan tersebut kepada Danyonif 410/Alg Mayor Inf. M. Heri Amrulloh, S.Sos, kemudian atas perintah Danyon agar Saksi-3 dan Terdakwa segera diperiksa dan diusut dan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa tersebut dikunci dan melarang seluruh anggota memasuki barak terebut sebelum permasalahannya selesai sehingga sejak Terdakwa dan para Saksi dilimpahkan ke Intel Korem 073/Makutarama, barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 sudah dikunci dan tidak ada satupun anggota yang membuka barak tersebut sampai dengan penggeledahan kedua. 7. Bahwa selanjutnya pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016, 07.00 Wib, barang bukti berupa dua buah alat penghisap sabu-sabu dibawa ke ruangan Saksi, kemudian Saksi, Wadanyonif 410/Alugoro Mayor Inf. Madiyan Surya, Danki A Kapten Inf. Bambang Sutejo melakukan pemanggilan kepada Terdakwa dan Saksi-2 setelah

Page 14: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

14

dilakukan pemeriksaan dan ditunjukkan alat penghisap sabu-sabu yang ditemukan di barak Saksi-3 kemudian Terdakwa dan Saksi-2 saling menunjuk dan mengakui pernah mengonsumsi sabu-sabu, selanjutnya sekira pukul 08.30 Wib, Saksi-3 dipanggil, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Saksi-3 juga mengakui pernah membeli dan memakai sabu-sabu dan juga terungkap beberapa anggota lain yang terlibat sebagai pemakai yaitu : Kopda Kundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, dan Pratu Bambang Edi Purwanto dan paling banyak mengaku adalah Saksi-3, saat ditanya pemilik alat hisap sabu-sabu tersebut, Saksi-3 dan Terdakwa mengakui sebagai pemilik alat tersebut. 8. Bahwa atas pengakuan Terdakwa, sabu-sabu yang sering dikonsumsi oleh Terdakwa dan teman-temannya didapat dengan cara membeli dari Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6). 9. Bahwa pada saat pemeriksaan/interogasi kepada Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-11, Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi dan Pratu Bambang Edi Purwanto, tidak ada paksaan maupun kekerasan, semuanya mengakui perbuatannya tanpa ada paksaan. 10. Bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-6, Saksi-11, Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi dan Pratu Bambang Edi Purwanto tersebut dilakukan pengambilan sample dan pemeriksaan urine di LAPKESDA (Laboratorium Kesehatan Daerah) Kabupaten Blora dan hasilnya 3 (tiga) anggota dinyatakan positif menggunakan Narkotika jenis sabu-sabu yaitu Terdakwa, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Kopda Khundori (Saksi-11), kemudian sekira pukul 18.00 Wib dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap anggota tersebut dari mana mendapatkan sabu-sabu, dari pengakuan para Saksi dan Terdakwa, mendapatkan sabu-sabu dari Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6), selanjutnya kedelapan anggota tersebut yang terindikasi mengkomsumsi sabu-sabu diserahkan ke Tim Intel Korem 073/Mkt untuk diselidiki dan diperiksa lebih lanjut.

11. Bahwa seluruh anggota Yonif 410/Alugoro termasuk Terdakwa mengetahui setiap prajurit sangat dilarang terlibat dalam peredaran maupun penyalahgunaan narkotika sebagaimana diatur dalam ST Panglima TNI tentang tujuh pelanggaran berat yang harus dihindari oleh setiap prajurit diantaranya adalah penyalahgunaan narkotika dan hampir setiap kesempatan apel maupun jam komandan selalu diingatkan kepada seluruh anggota Yoni 410/Alugoro. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyangkal sebagian lainnya, yang disangkal adalah : - Terdakwa tidak pernah saling menunjuk dan mengakui telah menyalahgunakan narkotika. - Pada saat dipanggil di ruangan Saksi-1, Terdakwa langsung ditunjukkan barang bukti yang ditemukan di barak yang Terdakwa dan Saksi-3 tempati dan Wadan langsung mengatakan ini milikmu, jelas-jelas ditemukan di barakmu, padahal Terdakwa tidak pernah menyimpan dan memiliki barang-barang tersebut dan saat itu didesak terus sehingga Terdakwa mengaku.

Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-1 tetap pada keterangannya. Saksi-2 : Nama lengkap : Mulyono. Pangkat, NRP : Serda, 31990466690680. Jabatan : Danru SLT Ton Ban Kompi Senapan A. Kesatuan : Yonif 410/Alugoro. Tempat, tanggal lahir : Blora, 18 Juni 1980. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia.

Page 15: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

15

Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 410/Alugoro Blora. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi-2 kenal dengan Terdakwa pada tahun 2003 sejak berdinas di Yonif 410/ Alugoro dan tidak ada hubungan keluarga/famili, sebatas atasan dan bawahan.

2. Bahwa pada awal bulan September 2015 sekira pukul 13.00 Wib saat Saksi menghampiri Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) di barak yang ditempati Saksi-3, Saksi berkata “Ayo-ayo patungan” (membeli sabu) dijawab Terdakwa dan Saksi-3 “Ayo-ayo”, selanjutnya bertiga pergi ke barak yang ditempati Kopda Khundori (Saksi-11), setelah tiba Saksi, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-11 patungan uang untuk membeli Narkotika jenis sabu-sabu, masing-masing patungan sebesar Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) sedangkan Terdakwa patungan sebesar Rp.50.000,00(lima puluh ribu rupiah) sehingga total uang yang terkumpul sebesar Rp.350.000,00(tiga ratus lima puluh ribu rupiah), Saksi kemudian pergi keluar barak menuju belakang barak kemudian menelpon Serka Yoyok (Saksi-6) anggota Yonif 410/Alugoro menggunakan Handphone (HP), kurang lebih 30(tiga puluh) menit kemudian Saksi-6 kembali menelpon Saksi memberitahukan agar Saksi mengambil Narkotika jenis sabu-sabu di Terminal Bus Gagak Rimang Blora depan Yonif 410/Alugoro, selanjutnya Saksi dengan menggunakan sepeda motor Vario menuju ke Terminal Bus Gagak Rimang Blora menemui Saksi-6, setelah bertemu, Saksi memberikan uang kepada Saksi-6 sebesar Rp.300.000,00(tiga ratus ribu rupiah) setelah menerima 1(satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam plastik kecil warna bening dan telah dimasukkan ke dalam bungkus rokok Sampurna Mild warna putih, kemudian kembali ke belakang barak Yonif 410/Alugoro sambil menunggu alat penghisap (bong) yang telah dipesan Saksi dari Brigadir Ricky (Saksi-7) anggota Polsek Tunjungan, kurang lebih 20 (dua puluh) menit kemudian Saksi-7 datang sambil membawa alat penghisap (bong) setelah memberikan alat penghisap Saksi-7 kemudian pulang.

3. Bahwa selanjutnya Saksi kembali ke barak yang ditempati Saksi-11 sambil membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu-sabu dan alat penghisap (bong), setelah sampai Saksi, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-11 berkumpul duduk di lantai, Saksi kemudian memasukkan sabu-sabu ke dalam pipa kaca kecil yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 300 ML yang sudah diisi air setengah botol, pada tutup botol terdapat 2 (dua) lubang dimana tiap-tiap lubang diisi sedotan warna putih yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna Bening, selanjutnya secara bergantian menghisap sabu-sabu mulai dari Saksi, Terdakwa, Saksi-11 dan Saksi-3 dengan cara pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dibakar dengan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung, hingga sabu-sabu habis tiap-tiap orang mendapat jatah 2 (dua) kali hisapan. 4. Bahwa setelah menghisap Narkotika jenis sabu-sabu Saksi merasa badan terasa enteng/ringan, segar dan susah untuk tidur. 5. Bahwa selama Saksi berdinas di TNI, Saksi tidak pernah sakit berat dan sejak terjadi perkara ini sampai dengan sekarangan Terdakwa tidak pernah sakit dan selalu dalam keadaan sehat dan apabila Saksi tidak menggunakan narkoba tidak merasakan apa-apa 6. Bahwa Saksi mengetahui Narkotika dilarang untuk dikonsumsi, diedarkan dan dimiliki secara bebas tanpa ijin sesuai dengan undang-undang RI maupun agama

Page 16: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

16

dan Anggota Yonif 410/Alugoro sering mendapatkan pengarahan dari Dansat bahwa TNI dilarang mengedarkan/mengkonsumsi Narkoba sesuai dengan ST Panglima TNI. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian keterangan Saksi, yang disangkal, Terdakwa tidak pernah mengkonsumsi sabu-sabu bersama-sama dengan Saksi. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya. Saksi-3 Nama lengkap : Cahya Nugraha. Pangkat, NRP : Praka, 31050305830986. Jabatan : Tajuyar Simin Kima. Kesatuan : Yonif 410/Alugoro. Tempat, tanggal lahir : Kulonprogo, 21 September 1986. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 410/Alugoro Blora. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi-3 kenal dengan Terdakwa pada tahun 2005 sejak berdinas di Yonif 410/Alugoro dan tidak ada hubungan keluargalfamili, sebatas atasan dan bawahan. 2. Bahwa di persidangan Saksi menerangkan pernah memberikan keterangan pada saat diperiksa di tingkat penyidikan di Denpom IV/3 Salatiga tanpa ada paksaan tekanan maupun kekerasan yaitu :

a. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 sekira pukul 19.45 Wib, saat Saksi dan Terdakwa sedang berada di barak yang ditempati Saksi dan Terdakwa, Brigadir Budi Setyawan (Saksi-8) mengirim Short Message Service (SMS) ke Handphone (HP) milik Saksi dengan kata-kata “Posisi Om” dijawab Saksi “Di barak Pak”, kurang lebih 15 (lima belas) menit kemudian Saksi-8 datang ke barak yang ditempati Saksi dan Terdakwa melalui pintu belakang, selanjutnya Saksi-8 menyerahkan uang sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) kepada Saksi sambil berkata “Om, bisa nyarikan barang Rp.300.000,00 (tiga ratus nbu rupiah), tapi saya hanya punya Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) dijawab Saksi “Saya hubungi Pak Yoyok (Serka Yoyok, Dansi Intel Yonif 410/Alugoro) dulu”, Saksi kemudian keluar barak mencari Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) untuk membeli sabu-sabu sambil membawa uang sebesar Rp. 200.000,00(dua ratus ribu rupiah) milik Saksi-8. b. Bahwa saat keluar barak Saksi melihat Saksi-6 lewat di depan barak, Saksi kemudian mengikutinya sampai di Warung milik Sdr. Win di kampung belakang barak, setelah bertemu Saksi berkata “Ijin pak mau nyari tiga ratus (sabu-sabu seharga Rp.300.000,00(tiga ratus nbu rupiah) dijawab Saksi-6 “Oke, tunggu saya teleponkan orangnya”, Saksi kemudian menyerahkan uang sebesar Rp. 300.000,00(tiga ratus ribu rupiah) yang berasal dan Saksi-8 sebesar Rp. 200.000,00(dua ratus ribu rupiah) dan dari Saksi sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) selanjutnya Saksi kembali ke barak bergabung dengan Terdakwa dan Saksi-8 menunggu kabar dari Saksi-6. c. Bahwa kurang lebih 30 (tiga puluh) menit kemudian Saksi dihubungi Saksi-6 melalui HP menyampaikan “Bro, ini barang sudah datang, kamu keluar jalan di depan barak”, Saksi kemudian keluar menemui Saksi-6, setelah bertemu Saksi-6 langsung memberikan 1 (satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam

Page 17: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

17

plastik kecil warna bening kemudian pergi, sedangkan Saksi langsung kembali ke barak menyerahkan sabu-sabu tersebut kepada Saksi-8 kemudian Saksi mandi, selesai mandi Saksi kembali bergabung dengan Terdakwa dan Saksi-8, saat itu Saksi melihat Saksi-8 sudah mulai menghisap sabu-sabu melalui alat penghisap sabu-sabu yang telah dibuat Saksi-8 yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 600 ML, dimana pada tutupnya terdapat 2 (dua) lubang, masing-masing lubang diisi sedotan kecil warna putih garis-garis merah yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna Bening berisi sabu-sabu, selanjutnya pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dibakar dengan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung. d. Bahwa selanjutnya giliran Saksi menghisap sabu-sabu dengan cara Saksi mengambil alat penghisap yang tergeletak di lantai kemudian tangan kiri memegang alat penghisap berisi sabu-sabu, tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu menggunakan korek api gas, setelah mengeluarkan asap maka asapnya Saksi hisap melalui salah satu ujung sedotan menggunakan mulut dan mengeluarkannya melalui hidung, setelah dua kali hisapan giliran Terdakwa menghisap sabu-sabu dengan cara tangan kiri memegang alat penghisap berisi sabu-sabu, tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu menggunakan korek api gas, setelah mengeluarkan asap maka asapnya Terdakwa hisap melalui salah satu ujung sedotan menggunakan mulut dan mengeluarkannya melalui hidung sebanyak dua kali hisapan, sekira pukul 21.00 Wib Saksi pergi ke Desa Ketangar Blora untuk minum kopi, sedangkan Terdakwa dan Saksi-8 melanjutkan menghisap sabu-sabu sampai habis. e. Bahwa Terdakwa dan Saksi selain bersama-sama menghisap/memakai Narkotika jenis sabu-sabu pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 juga pernah menghisap/memakai Narkotika jenis sabu-sabu yaitu :

1) Pada bulan September 2015 Saksi bersama Terdakwa, Kopda Khundori (Saksi-11) dan Serda Mulyono (Saksi-2) menghisap/memakai sabu-sabu di barak keluarga Saksi-11, sabu-sabu dibeli dengan cara patungan sebanyak satu paket seharga Rp.300.000,00(tiga ratus ribu rupiah), Saksi iuran sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp.200.000,00 (dua ratus nbu rupiah) ditanggung Terdakwa, Saksi-11 dan Saksi-2, setelah uang terkumpul Saksi-2 pergi membeli sabu-sabu dan datang dengan membawa satu paket sabu-sabu dengan alat hisapnya yang sudah siap pakai yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 600 ML, dimana pada tutupnya terdapat 2 (dua) lubang, masing-masing lubang dimasukkan sedotan kecil yang bisa ditekuk, Saksi-2 kemudian mengisi botol Aqua tersebut dengan air sebanyak setengah botol, selanjutnya mengisi sabu-sabu ke dalam pipa kaca kecil kemudian menancapkannya pada salah satu ujung sedotan di alat penghisap sabu-sabu, selanjutnya secara bergantian menghisap sabu-sabu tersebut dengan cara tangan kiri memegang alat penghisap sabu-sabu, tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu menggunakan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung, sampai sabu-sabu habis tiap orang mendapat jatah 2 (dua) kali hisapan. 2) Pada hari dan tanggal lupa bulan Januari 2016 yaltu sekira pukul 15.30 Wib saat Saksi bersama Terdakwa sedang berada di barak, didatangi Brigadir Ricky (Saksi-7) dan Brigadir Budi Santoso (Saksi-9) keduanya anggota Polsek Tunjungan Polres Blora menanyakan keberadaan Serda

Page 18: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

18

Mulyono (Saksi-2), karena Saksi-2 tidak ada, selanjutnya Saksi-7 berkata “Mas bisa nyarikan barang gak (sabu-sabu)” dijawab Saksi “Saya tanyakan pak Mulyono dulu pak”, Saksi kemudian menghubungi Saksi-2 menggunakan Handphone (HP) dengan kata-kata “Ijin pak, ini mas Ricky dan Budi Baho menanyakan sabu-sabu” dijawab Saksi-2 “Coba tanya Serka Yoyok”, Saksi kemudian menghubungi Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) menggunakan HP dan berkata “Ijin pak, bisa nyarikan barang tidak (sabu-sabu) dijawab Saksi-6 “Berapa bro” Saksi menjawab “Tiga ratus ribu pak” dijawab Saksi-6 “Oke, saya teleponkan orangnya dulu, nanti kalau sudah ada saya hubungi”, kurang lebih 30 (tiga puluh) menit kemudian Saksi-6 menelpon Saksi menggunakan HP memberitahukan “Ini bro, barang sudah datang, kamu ke depan barak”, Saksi-7 kemudian menyerahkan uang sebesar Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) kepada Saksi, selanjutnya Saksi langsung menuju ke depan barak, setelah bertemu Saksi-6 Iangsung memberikan satu paket kecil sabu-sabu di dalam plastik kecil kepada Saksi sedangkan Saksi memberikan uang sebesar Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) kepada Saksi-6. 3) Bahwa setelah menerima sabu-sabu, Saksi kembali ke barak untuk menyerahkan sabu-sabu kepada Saksi-7, selanjutnya Saksi-7 mengeluarkan kotak rokok yang terbuat dari kaleng dari saku celana yang berisi selang pendek kecil, sedotan, pipa kaca kecil warna bening dan tutup minuman warna orange yang sudah dilubangi sebanyak dua lubang kemudian menancapkan selang kecil dan sedotan ke tutup botol tersebut, Saksi kemudian mengambil botol plastik kecil bekas minuman Fanta dan mengisi botol tersebut dengan air sebanyak setengah botol lalu menyerahkannya kepada Saksi-7, selanjutnya Saksi-7 menutup botol tersebut dengan tutup botol yang telah dipasang sedotan dan selang kecil, kemudian mengisi sabu-sabu ke dalam pipa kaca kecil dan menancapkannya ke ujung selang kecil yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu, selanjutnya secara bergantian menghisap sabu-sabu mulai dan Saksi-9, Saksi-7, Saksi dan Terdakwa dengan cara tangan kiri memegang alat penghisap sabu-sabu sedangkan tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu yang ditancapkan pada ujung selang di alat penghisap, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung, sampai sabu-sabu habis. 4) Pada hari dan tanggal lupa bulan Februari 2016 yaitu sekira pukul 20.00 Wib saat Saksi bersama Terdakwa sedang berada di barak, datang Bripka Budi Santoso alias Buthok (Saksi-9) dan Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) keduanya anggota Polsek Tunjungan Polres Blora, selanjutnya Saksi-7 meminta Saksi untuk mencarikan sabu-sabu dengan menyerahkan uang sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah), Saksi kemudian dengan menggunakan Handphone milik Terdakwa menghubungi Saksi-6 menanyakan sabu-sabu sebanyak 1 (satu) paket dengan harga Rp. 500.000,00(lima ratus ribu rupiah), tidak beberapa lama Saksi-6 menghubungi Saksi menggunakan HP menyuruh Saksi menemuinya di warung milik Sdr. Win di belakang Asrama, setelah bertemu dengan Saksi-6, Saksi langsung menyerahkan uang sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi-6, sebaliknya Saksi-6 menyerahkan 1 (satu) paket sabu-sabu di dalam plastik kecil warna bening. 5) Selanjutnya Saksi-3 membeli 1 (satu) botol air mineral Aqua 600 ML dan 2 (dua) sedotan di warung makan milik orang tua Sdr. Win (nama tidak tahu) kemudian kembali ke barak untuk menyerahkan sabu-sabu tersebut kepada Saksi-7 serta meletakkan 1 (satu) botol air mineral Aqua 600 ML

Page 19: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

19

dan 2 (dua) sedotan di Iantai, Saksi-9 kemudian merakit alat hisap sabu-sabu dari botol air mineral Aqua yang Saksi beli dengan cara membuka tutup botol lalu meminum air hingga setengah botol selanjutnya tutup botol dilubangi sebanyak 2(dua) lubang, pada tiap-tiap lubang diisi sedotan yang bisa ditekuk kemudian mengisi sabu-sabu sebanyak 1 (satu) paket ke dalam pipa kaca kecil dan menancapkannya pada salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu, setelah selesai dilanjutkan menghisap sabu-sabu secara bergantian mulai dan Saksi-9, Saksi-7, Saksi-8, Saksi kemudian Terdakwa dengan cara tangan kiri memegang alat hisap sabu-sabu sedangkan tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu yang ditancapkan pada ujung selang di alat penghisap, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui ujung sedotan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung, sampai sabu-sabu habis, Saksi dan Terdakwa mendapat jatah 2 (dua) kali hisapan.

f. Bahwa setelah menghisap Narkotika jenis sabu-sabu, badan terasa ringan, segar dan susah untuk tidur.

3. Bahwa Saksi dan Terdakwa mengetahui Narkotika jenis sabu-sabu dilarang digunakan/dikonsumsi secara bebas tanpa ijin dari Instansi yang berwenang karena perbuatan tersebut melanggar hukum. 4. Bahwa Saksi mengakui pernah diperiksa di tingkat penyidikan dan semua yang Saksi sampaikan kepada Penyidik adalah apa yang Saksi terangkan saat di persidangan tersebut, pada saat diperiksa di tingkat penyidikan juga tidak ada tekanan maupun paksaan dari Penyidik namun Saksi menerangkan apa yang Saksi sampaikan di penyidik tidak semuanya benar dan yang benar Saksi tidak pernah patungan uang untuk membeli sabu apalagi sampai menkonsumsi sabu bersama Terdakwa, Saksi-2, Saksi-7, Saksi-8 dan Saksi-9. 5. Bahwa Saksi memberikan keterangan tersebut karena Saksi trauma saat diperiksa di Intel Korem-073/Mkt Salatiga diancam, ditelanjangi dan dipukuli sehingga mengakui pernah menggunakan sabu-sabu padahal yang sebenarnya Saksi tidak pernah melakukannya, serta hasil pemeriksaan di Intel Korem 073/Mkt tersebut dijadikan pedoman Saksi saat dilakukan pemeriksaan oleh Penyidik Denpom IV/3 Salatiga karena khawatir Saksi akan dipukul dan ditelanjangi lagi serta agar pemeriksaan cepat selesai. 6. Bahwa Saksi juga pada saat di tingkat penyidikan diperiksa sebagai Tersangka dalam perkara yang ada hubungannya dengan perkara ini dan saat pemeriksaan, Saksi didampingi oleh Penasihat Hukumnya dan semua hak Saksi saat itu diberikan namun saat membaca dan memberikan paraf maupun tanda tangan di Berita Acara Pemeriksaan Saksi tidak pernah mengajukan keberatan tentang isinya sehingga Saksi membubuhkan paraf dan tanda tangan tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menanggapi bahwa benar Terdakwa tidak pernah mengkonsumsi/memakai narkotika jenis sabu-sabu bersama-sama dengan Saksi dan Saksi yang lain. Saksi-4 : Nama lengkap : Andi Mulhan. Pangkat, NRP : Lettu Inf, 21970317800578. Jabatan : Danton Morse Kibant, sekarang Pasi 3/Pers. Kesatuan : Yonif 410/Alugoro. Tempat, tanggal lahir : Jambi, 8 Mei 1978. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia.

Page 20: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

20

Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 410/Alugoro Blora. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak akhir tahun 2014 saat pulang dari Papua bersama dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/famili, hanya sebatas atasan dan bawahan. 2. Bahwa setelah kesatuan Yonif 410/Alugoro mendapat informasi dari Kasat Narkoba Polres Blora dan Intel Kodim 0721/Blora tentang adanya dugaan penyalahgunaan Narkotika jenis sabu-sabu oleh Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Danyonif 410/Alugoro memerintahkan Pasintel Yonif 410/Alugoro Lettu Inf Nasrullah (Saksi-1) untuk melakukan penyelidikan. 3. Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira pukul 22.30 Wib, saat Saksi sedang melaksanakan Dinas Dalam sebagai Pa Jaga Yonif 410/Alugoro, dihubungi Saksi-1 menggunakan Handphone (HP) untuk datang dan mendampinginya saat melakukan penangkapan dan penggeledahan di Barak Keluarga Kima Yonif 410/Alugoro yang ditempati oleh Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Terdakwa yang diduga melakukan penyalahgunaan Narkotika jenis sabu-sabu, saat Saksi tiba di Barak tersebut, Saksi-1 sudah berada di tempat disusul Praka Panji Prasetyo (Saksi-5), selanjutnya Saksi-1 masuk ke dalam Barak yang pintunya tidak terkunci, disusul Saksi-5 dan Saksi, saat dilakukan penangkapan dan penggeledahan di dalam Barak, Saksi-3 dan Terdakwa tidak berada di tempat, dan dalam barak tersebut setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan alat penghisap sabu-sabu (Bong) yang terbuat dari botol air mineral yang tutupnya ada dua lubang yang diberi sedotan warna putih dua buah, yang satu terdapat sedikit air, empat dus alat suntik (282 buah alat suntik), plastik bening kecil warna putih yang diduga digunakan bungkus Narkotika jenis sabu-sabu, barang-barang tersebut kemudian dikumpulkan dan diambil gambarnya, selanjutnya diamankan oleh Saksi di barak Saksi, selanjutnya Saksi-1 melaporkan hasil penggeledahan tersebut kepada Danyonif 410/Alugoro. 4. Bahwa keesokan harinya hari Senin tanggal 14 Maret 2016 sekira pukul 08.30 Wib, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Serda Mulyono (Saksi-2) dan Terdakwa dipanggil ke ruang Pasintel Yonif 410/Alugono, dari pengembangan diperoleh informasi adanya keterlibatan Kopda Khundori (Saksi-11), setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Saksi-11, yang bersangkutan mengakui pernah memakai Narkotika jenis sabu-sabu saat diajak Serda Mulyono (Saksi-2). 5. Bahwa setelah dilakukan pengembangan lagi anggota Yonif 410/Alugoro yang terlibat penyalahgunaan Narkotika jenis sabu-sabu berjumlah 7 (tujuh) orang yaitu Serda Mulyono (Saksi-2), Terdakwa, Kopda Khundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, Praka Bambang E.P. dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), setelah dilakukan Test Urine di Lapkesda Blora, diketahui 3 (tiga) orang positif memakai Narkotika jenis sabu-sabu yaitu Kopda Khundoni (Saksi-11), Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), selanjutnya melimpahkan kasus tersebut ke Denpom IV/3 Salatiga untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. 6. Bahwa setelah dilakukan penggeledahan barak tersebut, atas perintah Danyonif 410/Alugoro, barak tersebut dikunci dan tidak ada satupun anggota yang pernah memasuki barak tersebut sampai dengan penggeledahan kedua yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2016. 7. Bahwa pada saat penggeledahan yang ke dua, Saksi tidak berada di tempat sehingga Saksi tidak mengetahui apa saja barang bukti yang ditemukan di barak tersebut pada saat penggeledahan ke dua tersebut.

Page 21: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

21

8. Bahwa kesatuan Yonif 410/Alugoro sudah sering memberikan Penyuluhan Hukum serta penekanan tentang larangan dan akibat penyalahgunaan Narkotika dan apabila ada anggota yang terlibat maka akan diberikan sanksi yang berat. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya Saksi-5 : Nama lengkap : Panji Prasetyo. Pangkat, NRP : Praka, 31080083620886. Jabatan : Ta Provost Kima. Kesatuan : Yonif 410/Alugoro. Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 7 Agustus 1986. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 410/Alugoro Blora.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan September 2009 sejak berdinas di Yonif 410/Alugoro dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira pukul 22.30 Wib saat Saksi sedang melaksanakan tugas jaga di Pos Provost dipanggil oleh Pasi Intel Yonif 410/Alugoro Lettu Inf Nasrullah (Saksi-1) untuk merapat ke belakang Asrama Yonif 410/Alugoro, setelah sampai di belakang Asrama Saksi bertemu dengan Saksi-1 dan Pa Piket Batalyon Lettu Inf. Andi Mulhan (Saksi-4), selanjutnya Saksi diajak untuk melakukan penggeledahan di barak yang ditempati oleh Terdakwa bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), sampai di barak tersebut, Saksi-3 dan Terdakwa tidak berada di barak, pintu baraknya tertutup tapi tidak terkunci.

3. Bahwa selanjutnya Saksi bersama Saksi-1 dan Saksi-4 langsung melakukan penggeledahan di ruang tamu, kamar tidur serta kamar mandi, pada saat melakukan penggeledahan Saksi menemukan: a. 2 (dua) buah alat yang diduga dipakai untuk menghisap sabu-sabu (Bong) yang terbuat dari Botol bekas minuman air mineral warna bening, masing-masing tutup botol tersebut terdapat 2 (dua) lubang, masing-masing lubang diisi sedotan warna putih garis-garis merah yang bisa ditekuk, kedua alat tersebut masing-masing ditemukan di samping almari pakaian di dalam kamar dan di tempat sampah di ruang dapur, b. 1 (satu) kotak kardus kecil bekas HP Merk Evercross ditemukan di dalam almari pakaian di dalam kamar berisi : 4(empat) jarum infus, 7 (tujuh) plastik kecil dan 1 (satu) pipa kaca kecil.

4. Bahwa pada saat penggeledahan tersebut, Saksi-1 menemukan satu bungkus plastik klip urukuran 6x4 berisi kurang lebih 72 (tujuh puluh dua) pcs plastik klip dan empat pak jarum infus.

5. Bahwa setelah selesai melakukan penggeledahan semua barang-barang yang ditemukan di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 tersebut dikumpulkan, selanjutnya di foto dan atas perintah Saksi-1 barang-barang tersebut disimpan di barak milik Lettu Inf. Andi Mulhan dan atas perintah Komandan, barak yang ditempati oleh Terdakwa tersebut dikunci dan melarang seluruh anggota memasuki barak terebut sebelum permasalahannya selesai, selanjutnya kunci dititipkan kepada Praka Paryadi (anggota Kima).

6. Bahwa kemudian tindakan yang diambil Kesatuan 410/Alg atas penemuan alat-alat penghisap sabu-sabu di barak yang ditempati Terdakwa dan Saksi-3 yaitu pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016 melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa di Staf Intel dan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 dilakukan test urine di Laboratorium milik Dinas Kesehatan Kabupaten Blora dan hasil test Urine terhadap Terdakwa, Saksi-3 dan Kopda Khundori (Saksi-11) Positif menggunakan Narkotika.

Page 22: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

22

7. Bahwa pada tanggal 21 Maret 2016, barak yang ditempati Terdakwa kembali digeledah oleh Penyidik dari Subdenpom IV/3-1 Blora namun apa yang ditemukan Saksi tidak mengetahui karena Saksi hanya mengantar sampai di depan barak yang ditempati Terdakwa kemudian Saksi kembali melaksanakan piket Provost, tidak sampai masuk barak.

8. Bahwa pada saat penyidik masuk ke dalam barak yang ditempati Terdakwa untuk dilakukan penggeledahan kedua tersebut, pintu dalam keadaan terkunci dan pada saat itu anggota Kima Praka Paryadi yang memegang kunci tidak ada di tempat sehingga pintunya dirusak/didobrak sehingga dapat masuk dan melakukan penggeledahan.

9. Bahwa setiap apel dan Jam Komandan seluruh anggota selalu mendapat pengarahan dari Danyonif 410/Alugoro agar anggota tidak menggunakan Narkotika karena apabila kedapatan menggunakan maupun mengedarkan Narkotika akibatnya akan di proses hukum dan dipecat dari TNI.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-6 : Nama lengkap : Yoyok Yudianto. Pangkat, NRP : Serka, 210200642204080. Jabatan : Dansi Intel Pur Kima. Kesatuan : Yonif 410/Alugoro. Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 6 April 1980. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 410/Alugoro Blora.

Di dalam persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2003 sejak Terdakwa berdinas di Yonif 410/Alugoro dan tidak ada hubungan keluarga/famili, sebatas hubungan atasan dan bawahan.

2. Bahwa Saksi menerangkan pernah memberikan keterangan di tingkat penyidikan di Denpom IV/3 Salatiga tanpa tekanan dan kekerasan sebagai berikut :

a. Bahwa pada pentengahan bulan September 2015 sekira pukul 10.00 Wib Saksi bertemu Serda Mulyono (Saksi-2) di warung milik Sdr. Win di belakang Asrama, saat itu Saksi-2 bertanya “Apakah ada teman yang punya barang/sabu-sabu)”, Saksi Iangsung menghubungi teman Saksi yang bernama Sdr. Joko alamat Jawa Timur menggunakan Handphone (HP) menanyakan “Mas apakah sampean punya barang sabu-sabu ? ini ada teman yang mau cari” dijawab Sdr. Joko “Ada mas, nanti saya merapat ke Terminal Bus Gagak Rimang depan Asrama”, Saksi selanjutnya berkata kepada Saksi-2 “Ada Mul, kamu langsung mengambil sabu-sabu di depan Terminal” kemudian menjelaskan ciri-ciri Sdr. Joko.

b. Bahwa kemudian Saksi-2 menuju ke Terminal Gagak Rimang depan Yonif 410/lAlugoro, sedangkan Saksi langsung pulang ke barak, saat Saksi keluar lagi untuk membeli pakan burung di depan Yonif 410/Alugoro, Saksi melihat Sdr. Joko di Terminal Gagak Rimang, Saksi kemudian menghampiri Sdr. Joko dan berkata “Sebentar mas nunggu teman saya (Saksi-2) datang” kurang lebih lima menit kemudian Saksi-2 datang menggunakan sepeda motor Vario dan berkata “Mana pak orangnya” dijawab Saksi “Itu mul orangnya”, sambil menunjuk ke arah Sdr. Joko, selanjutnya Saksi-2 membenikan uang sebesar Rp.300.000,00(tiga ratus ribu rupiah) kepada Sdr. Joko sebaliknya Sdr. Joko memberikan satu bungkus plastik kecil warna bening berisi sabu-sabu kepada

Page 23: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

23

Saksi-2, setelah transaksi selesai Saksi Iangsung pulang ke barak meninggalkan Saksi-2 dan Sdr. Joko di depan Terminal Gagak Rimang.

c. Bahwa tugas Saksi adalah membantu Pasi-1 Lidik menjaga keamanan Satuan baik personel maupun material, pernah menegur anggota Polsek Tunjungan Polres Blora yang bemama Budi saat masuk markas Yonif 410/ Alugoro lewat pintu belakang untuk menemui Praka Cahya Nugraha (Saksi-3).

3. Bahwa apa yang disampaikan oleh Saksi pada saat pemeriksaan di tingkat penyidikan tersebut adalah tidak yang sebenarnnya, Saksi memberikan keterangan tersebut karena mendasari keterangan saat Saksi saat diperiksa di Intel Korem 073/Makutarama dimana saat pemeriksaan dilakukan dengan kekerasan oleh anggota Intel, ditelanjangi dan dipukuli sehingga Saksi memberikan keterangan tersebut. 4. Bahwa yang sebenarnya Saksi tidak pernah membantu membelikan narkotika jenis sabu-sabu dipergunakan oleh Terdakwa melalui Saksi-2. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-7 : Nama lengkap : Ricky Dwiyanto. Pangkat, NRP : Brigadir Polisi, 88030249. Jabatan : Bhabinkamtibmas Polsek Tunjungan, sekarang anggota TI

Polres Blora. Kesatuan : Polres Blora. Tempat, tanggal lahir : Blora, 15 Maret 1988. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : RT. 03 RW. 5 Desa Kamolan Kec. Blora Kab. Blora. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/family. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) sekira bulan September 2015 di warung kopi di Desa Tunjungan Blora, setelah saling tukar nomor Handphone (HP) berlanjut saling berkunjung ke rumah masing-masing, setelah 3 (tiga) bulan mengenal Saksi-3 berlanjut mengkonsumsi/memakai Narkotika jenis sabu-sabu. 3. Bahwa pertama kali Saksi mengkonsumsi sabu-sabu dengan Terdakwa yaitu pada pertengahan bulan Desember 2015 sekira pukul 16.00 Wib, Saksi main ke asrama Saksi-3 di Yonif 410/Alugoro bersama dengan Bripka Budi Santoso (Saksi-9), setelah mengobrol soal Narkotika, Saksi menawarkan untuk mengkonsumi/memakai sabu-sabu, atas tawaran tersebut Saksi dan Saksi-9 iyakan, selanjutnya Saksi-3 menghubungi temannya untuk memesan sabu-sabu, sambil menunggu, Saksi-3 membuat alat penghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 600 ML yang diberi air hampir penuh kemudian tutupnya diberi lubang sebanyak dua buah selanjutnya dimasukkan sedotan warna merah putih, yang satu masuk ke dalam air sedangkan satunya lagi masuk di atas air, yang masuk ke dalam air ujung sedotannya diberi kaca pipet, yang tidak masuk ke dalam air digunakan untuk menghisap asap sabu-sabu.

Page 24: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

24

4. Bahwa kurang Iebih 15 (lima belas) menit kemudian Saksi-3 keluar dan datang lagi sudah membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu-sabu seberat ± 0,2 Gram yang dimasukkan ke dalam plastik kecil warna putih, selanjutnya sabu-sabu tersebut dimasukkan ke dalam kaca pipet kemudian dibakar dengan korek gas yang nyala apinya sudah diatur selanjutnya secara bergiliran Saksi, Saksi-3 dan Saksi-9 mengkonsumsi sabu-sabu tersebut hingga habis. 5. Bahwa yang kedua kali mengkonsumsi sabu-sabu yaitu pada bulan Februari, masih di asrama Saksi-3 di Yonif 410/Alugoro, Saksi, Bripka Budi Santoso (Saksi-9) dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) iuran uang untuk membeli Narkotika jenis sabu-sabu, setelah terkumpul uang sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah) Saksi-3 keluar asrama kurang Iebih 10 (sepuluh) menit kemudian kembali dengan membawa sabu-sabu, saat itu sabu-sabu dikonsumsi oleh Saksi, Saksi-9, Saksi-3 serta 2 (dua) orang teman Saksi-3 yang Saksi tidak kenal, kemudian setelah diperlihatkan oleh Penyidik fotonya saat diperiksa di Denpom IV/3 Salatiga, yang ikut mengkonsumsi adalah mirip Terdakwa dan Serda Mulyono (Saksi-2). 6. Bahwa Saksi mengkonsumsi sabu-sabu di barak Terdakwa yaitu pada hari Jum’at tanggal 11 Maret 2016 sekira pukul 23.00 Wib di asrama Terdakwa di Yonif 410/Alugoro, Saksi, Saksi-9 dan Saksi-3 kembali iuran uang untuk membeli Narkotika jenis sabu-sabu, setelah terkumpul uang sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah), Saksi-3 keluar dan kembali dengan membawa Narkotika jens sabu-sabu seberat ± 0,2 gram yang dimasukkan ke dalam plastik kecil warna putih, selanjutnya Saksi, Saksi-9 dan Saksi-3 mengkonsumsi sabu-sabu hingga habis. 7. Bahwa Saksi hanya satu kali mengkonsumsi sabu-sabu dengan orang yang mirip Terdakwa yaitu pada bulan Februari 2016 namun setelah melihat wajah Terdakwa langsung, Saksi tidak yakin kalau Terdakwa yang ikut mengkonsumsi sabu-sabu bersama Saksi. 8. Bahwa Saksi tidak mengetahui dari mana Saksi-3 mendapatkan barang sabu-sabu tersebut, yang Saksi ketahui saat itu Saksi-3 menelpon temannya untuk memesan sabu-sabu, selanjutnya Saksi-3 keluar dan mengambil barang sabu-sabu tersebut. 9. Bahwa alat yang digunakan untuk menghisap/menggunakan Narkotika jenis sabu-sabu tersebut diperoleh dan dibuat oleh Saksi-3. 10. Bahwa Saksi mengetahui kalau menyalahgunakan atau mengedarkan narkotika tanpa ijin sangat dilarang oleh undang-undang dan sangat merusak kesehatan dan atas kejadian ini Saksi sudah dikumplin penahanan berat selama 21 hari dan ditunda kenaikan pangkat 2 periode.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, yang disangkal : - Terdakwa tidak pernah mengkonsumsi sabu-sabu bersama-sama dengan Saksi pada bulan Februari 2016. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya.

Saksi-8 : Nama lengkap : Budhi Setyawan. Pangkat, NRP : Brigadir Polisi, 86030402. Jabatan : Anggota Sabhara Polsek Tunjungan. Kesatuan : Polres Blora. Tempat, tanggal lahir : Blora, 2 Maret 1986. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia.

Page 25: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

25

Agama : Islam. Tempat tinggal : Jl. Cendana Gang II No. 4 RT.02 RW.01 Desa Beran Kec.

Blora Kab. Blora.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi-5 kenal dengan Terdakwa sekitar pertengahan bulan Desember 2015 dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa sekitar bulan Januari 2016 sekira pukul 14.00 Wib, saat Saksi datang dan main di asrama/barak milik Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) datang Terdakwa, selanjutnya Saksi, Saksi-3 dan Terdakwa secara bersama-sama mengkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu yang telah disiapkan oleh Saksi-3, di Iantai ruang tamu asrama/barak Saksi-3, saat itu Saksi mendapat jatah 3 (tiga) kali sedotan/hisapan sedangkan Saksi-3 dan Terdakwa masing-masing mendapat jatah 2 (dua) kali sedotan/hisapan. 3. Bahwa sekitar bulan Februari 2016 sekira pukul 19.30 Wib, Saksi juga mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu di asrama/barak milik Saksi-3 bersama Saksi-3 dan Serda Mulyono (Saksi-2). 4. Bahwa selama Saksi mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu bersama Saksi-3, sabu-sabu dibeli dengan cara iuran Saksi biasanya iuran sebesar Rp.200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sisanya ditambah oleh Praka Cahya Nugraha (Saksi-3). 5. Bahwa setelah mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu yang dirasakan badan bisa tahan tidak tidur, badan capek bisa segar kembali, bisa bekerja diluar waktu normal dan nafsu makan berkurang. 6. Bahwa setelah perkara ini terungkap, oleh Kapolsek memerintahkan Saksi, Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) dan Bripka Budi Santoso (Saksi-9) memerintahkan tes urine dan hasilnya Saksi negatif sedangkan Saksi-7 dan Saksi-9 positif dan atas kejadian ini Saksi, Saksi-7 dan Saksi-9 dijatuhi hukuman disiplin dan penundaan pangkat. 7. Bahwa Saksi mengetahui penyalahgunaan atau mengedarkan narkotika sangat dilarang oleh undang-undang dan dampak penggunaannya sangat mengganggu kesehatan. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, yang disangkal : - Terdakwa tidak pernah menggunakan sabu-sabu bersama Saksi pada bulan Januari 2016.

Atas keterangan sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya.

Saksi-9 : Nama lengkap : Budi Santoso. Pangkat, NRP : Bripka Polisi, 80090208. Jabatan : Anggota Unit Reskrim Polsek Tunjungan, sekarang Anggota

Sat Tah Ti (Satuan Tahanan dan Barang Bukti) Polres Blora.

Kesatuan : Polres Blora. Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 29 September 1980. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : RT.01 RW.05 Dk. Dukoh Desa Sendang Mulyo Kec.

Ngawen Blora.

Page 26: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

26

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak pertengahan bulan Februari 2016, saat sedang mengkonsumsi/memakai Narkotika jenis sabu-sabu bersama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa pada pertengahan bulan Desember 2015 sekira pukul 16.00 Wib, Saksi main ke asrama Saksi-3 di Yonif 410/Alugoro bersama dengan Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7), setelah mengobrol soal Narkotika, Saksi-3 menawarkan untuk mengkonsumsi/memakai sabu-sabu, oleh Saksi dan Saksi-7 tawaran tersebut diiyakan, selanjutnya Saksi-3 menghubungi temannya untuk memesan sabu-sabu, sambil menunggu, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) membuat alat penghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 600 ML yang diberi air hampir penuh kemudian tutupnya diberi lubang sebanyak dua buah selanjutnya dimasukkan sedotan warna merah putih, yang satu masuk ke dalam air sedangkan satunya lagi masuk di atas air, yang masuk ke dalam air ujung sedotannya diberi kaca pipet, yang tidak masuk ke dalam air digunakan untuk menghisap asap sabu-sabu. 3. Bahwa kurang lebih 15 (lima belas) menit kemudian Saksi-3 keluar dan datang lagi sudah membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu-sabu seberat ± 0,2 Gram yang dimasukkan ke dalam plastik kecil warna putih, selanjutnya sabu-sabu tersebut dimasukkan ke dalam kaca pipet yang sudah dimasukkan ke dalam sedotan, kemudian dipanaskan/dibakar dengan korek gas yang nyala apinya sudah diatur selama ± 2 menit sampai sabu-sabu mencair dan membeku kembali kemudian setelah itu dipanaskan kembali dengan korek api yang sudah diatur sampai mengeluarkan asap dan masuk ke dalam botol mineral kemudian sedotan yang satunya digunakan untuk menghisap asap yang ada di dalam botol mineral tersebut, Saksi, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) kemudian mengkonsumsi sabu-sabu tersebut hingga habis. 4. Bahwa pada pertengahan bulan Februari 2016, masih di asrama Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) di Yonlf 410/Alugoro, Saksi, Saksi-3 dan Saksi-7 iuran uang untuk membeli Narkotika jeriis sabu-sabu, setelah terkumpul uang sebesar Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah), Saksi-3 keluar, kurang lebih 10 (sepuluh) menit dan kembali dengan membawa sabu-sabu, saat itu sabu-sabu dikonsumsi oleh Saksi, Saksi-3, Saksi-4, serta 2 (dua) orang teman Saksi-3 yang bernama Serda Mulyono (Saksi-2) dan Terdakwa. 5. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 11 Maret 2016 sekira pukul 23.00 Wib di asrama Saksi-3 di Yonif 410/Alugoro, Saksi, Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) kembali iuran uang untuk membeli Narkotika jenis sabu-sabu, setelah terkumpul uang sebesar Rp.500.000.00(lima ratus ribu rupiah) Saksi-3 keluar dan kembali dengan membawa Narkotika jenis sabu-sabu seberat ± 0,2 gram yang dimasukkan ke dalam plastik kecil warna putih, selanjutnya Saksi, Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) mengkonsumsi sabu-sabu hingga habis. 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui dari mana Saksi-3 memperoleh sabu-sabu, karena setelah Saksi dan Saksi-7 memberi uang kepada Saksi-3, selanjutnya Saksi-3 menelpon temannya, setelah itu Saksi-3 keluar untuk mengambil sabu-sabu tersebut. 7. Bahwa alat yang digunakan untuk setiap menghisap/menggunakan Narkotika jenis sabu-sabu tersebut diperoleh dan dibuat oleh Saksi-3 sendiri. 8. Bahwa Saksi mengetahui kalau menyalahgunakan atau mengedarkan narkotika tanpa ijin sangat dilarang oleh undang-undang dan sangat merusak kesehatan dan atas kejadian ini Saksi sudah dikumplin penahanan berat selama 21 hari dan ditunda kenaikan pangkat 2 periode.

Page 27: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

27

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, yang disangkal : - Terdakwa tidak pernah memakai/mengkonsumsi sabu-sabu bersama Saksi pada bulan Februari 2016. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya.

Menimbang, bahwa Saksi atas nama Sdr. Herlan Tri Widianto (Saksi-10), telah

dipanggil oleh Oditur Militer secara sah dan patut sesuai ketentuan pasal 139 Undang-undang No. 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer, namun Saksi-10 tersebut tidak dapat hadir di persidangan karena berdasarkan surat keterangan jawaban surat panggilan Oditur Militer sebanyak tiga kali yaitu Surat dari Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, surat pertama surat nomor : 445/110/X/2016 tanggal 23 Oktober 2016, Saksi sedang melaksanakan Pelatihan program penanggulangan TB di Bandung, surat kedua Surat Nomor : 445/119/XI/2016 tanggal 07 November 2016, tidak dapat hadir karena sakit (surat keterangan sakit terlampir) kemudian pada panggilan ketiga berdasarkan Surat Nomor : 445/123/XI/2016 tanggal 14 November 2016, Saksi tidak bisa hadir karena sedang melaksanakan Pelatihan Akreditasi di Gombong (Surat Tugas terlampir) dan Oditur Militer menyatakan tidak sanggup lagi menghadirkan Saksi tersebut dan memohon agar keterangan Saksi di dalam Berkas Perkara dibacakan karena telah memberikan keterangan dibawah sumpah. Dengan mendasari ketentuan pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, keterangan Saksi tersebut dapat dibacakan dan dengan persetujuan Terdakwa maupun Penasihat Hukumnya, Oditur Militer membacakan keterangan Saksi tersebut sebagai berikut : Saksi-10 : Nama lengkap : Herlan Tri Widianto, Amd. Pekerjaan : PNS Gol III/b UPTD Laboratorium Dinas Kesehatan. Kab.

Blora. Tempat, tanggal lahir : Tuban, 5 Februari 1983. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Kel. Tambahrejo RT.01 RW.02 Kec. Blora Kab. Blora. Di dalam persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/ famili. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 sekira pukul 10.00 Wib saat Saksi sedang bekerja di UPTD Laboratorium Dinas Kesehatan Kab. Blora JI. Kol. Sunandar No.63 B Blora sebagai Pranata Laboratorium, datang 2 (dua) anggota Provost Yonif 410/Alugoro untuk berkoordinasi, atas perintah Komandannya bermaksud akan memeriksakan 7 (tujuh) anggotanya yang dicurigai memakai Narkotika, Saksi kemudian memberikan formulir Permintaan Pemeriksaan kepada anggota Provost tersebut. 3. Bahwa masih pada hari yang sama sekira pukul 11.00 Wib datang 7 (tujuh) orang anggota Yonif 410/Alugoro dipimpin satu orang Perwira, setelah anggota Provost membagikan formulir Permintaan Pemeriksaan untuk diisi data masing-masing, dilanjutkan pembagian Pot Urine oleh petugas sesuai dengan pengisian formulir : Serda Mulyono (Saksi-2) menggunakan Pot Urine Nomor 02, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) menggunakan Pot Urine Nomor 111, Pratu Bambang E.P. menggunakan Pot Urine Nomor 137, Kopda Zaenal Arifin menggunakan Pot Urine

Page 28: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

28

Nomor 167, Terdakwa menggunakan Pot Urine Nomor 30, Kopda Khundori (Saksi-11) menggunakan Pot Urine Nomor 172. dan Kopda Subadi menggunakan Pot Urine Nomor 259.

Selanjutnya secara bergiliran masuk ke kamar mandi untuk mengisi Pot Urine dengan air kencing masing-masing diawasi/dijaga anggota Provost dengan posisi pintu kamar mandi terbuka, selesai diambil sample urinenya ketujuh anggota tersebut Iangsung kembali ke kesatuan, untuk anggota Provost tinggal ditempat menunggu hasil pemeriksaan. 4. Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan urine di ruang pemeriksaan menggunakan Test Strip Single Narkotika, hasil pemeriksaan langsung Saksi masukkan ke Buku Register, selanjutnya diserahkan ke petugas untuk dilakukan pengeprinan hasil pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan ketujuh anggota Yonif 410/Alugoro, tiga orang dinyataan positif menggunakan Narkotika, hasil pemeniksaan selanjutnya diserahkan kepada anggota Provost untuk dibawa ke Kesatuan Yonif 410/Alugoro. 5. Bahwa ketiga anggota Yonif 410/Alugoro yang sample urinenya positif menggunakan Narkotika Amphetamin dan Methamphetamin yaitu Terdakwa positif menggunakan Methamphetamin, Praka Khundori (Saksi-11) positif menggunakan Amphetamin dan Methamphetamin dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) positif menggunakan Amphetamin dan Methamphetamin. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa di persidangan Oditur Militer menghadapkan Saksi Tambahan yaitu : Saksi-11 : Nama lengkap : Khundori. Pangkat, NRP : Kopda, 31020868930881. Jabatan : Tamudi Pool 2 Ton Ang Kima. Kesatuan : Yonif 410/Alugoro. Tempat, tanggal lahir : Jepara 12 Agustus 1981. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asmil Yonif 410/Alugoro. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal Terdakwa sejak tahun 2005 di Yonif 410/Alugoro dalam hubungan atasan dengan bawahan dan tidak ada hubungan famili/keluarga. 2. Bahwa pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016 sekira pukul 13.00 Wib Saksi di panggil oleh Pasi Intel Yonif 410/Alugoro Lettu Inf Nasrullah (Saksi-1) ke kantor Staf-1 dan di ruangan tersebut sudah ada Terdakwa, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Serda Mulyono (Saksi-2), kemudian dilakukan introgasi oleh Wadanyon 410/Alg Mayor Inf Mardian Surya dan Lettu Inf. Nasrullah (Saksi-1), setelah dilakukan interogasi Saksi, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-2 dimasukkan ke ruang sel Batalyon, selanjutnya pada tanggal 15 Maret 2016 dilakukan Test urine terhadap Saksi, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-2 di UPTD Labkesda Kab. Blora, namun untuk hasilnya Saksi tidak diberitahu. 3. Bahwa pada saat diintrogasi Saksi mengakui telah mengkomsumsi narkotika jenis sabu-sabu bersama Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-2 pada bulan September 2015 di barak keluarga Yonif 410/Alugoro Blora yang ditempati Saksi dengan cara-cara sebagai berikut : Pertama-tama Saksi-2 menyiapkan alat berupa botol plastik

Page 29: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

29

kecil bekas minuman aqua yang sudah diisi air dan pada tutupnya di lubangi dua, masing masing lubang diisi sedotan yang bisa ditekuk, kemudian pada salah satu sedotan disambung dengan pipa kaca kecil yang sudah diisi sabu-sabu, selanjutnya pipa kaca kecil tersebut di bakar dengan korek api gas yang nyala apinya sudah disetel agar apinya tidak besar, setelah itu salah satu sedotan dipakai untuk menghisap asap sabu sabu yang dibakar, hal tersebut dilakukan secara bergantian, yang pertama menghisap asap sabu-sabu tersebut adalah Saksi-2 dilanjutkan Saksi-3, Terdakwa dan terakhir Saksi. 4. Bahwa Narkotika jenis sabu-sabu yang dikonsumsi oleh Saksi, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-5 tersebut beratnya kurang lebih sebanyak ½ gram dan Narkotika jenis sabu-sabu tersebut milik Saksi-2, namun Saksi tidak mengetahui dari mana Saksi-2 mendapatkan sabu-sabu tersebut. 5. Bahwa dalam menggunakan sabu-sabu tersebut yang dipakai untuk membeli sabu-sabu tersebut dari iuranan/patungan masing-masing sebesar Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) sehingga terkumpul sebanyak Rp.300.000,00(tiga ratus ribu rupiah), kemudian uang tersebut diserahkan kepada Saksi-2. 6. Bahwa Saksi menggunakan Narkotika jenis sabu-sabu bersama dengan Terdakwa hanya sekali yaitu pada bulan September 2015 bersama Saksi-3 dan Saksi-2 di barak Asrama Yonif 410/Alg yang Saksi tempati. 7. Bahwa pada bulan Desember 2015, Saksi pernah melihat alat penghisap sabu-sabu di baraknya Terdakwa berupa botol air mineral yang berisi air tidak penuh dan tutupnya sudah ada lubangnya dua dan terpasang dua sedotan. 8. Bahwa setelah Saksi mengkonsumsi sabu-sabu, badan terasa ringan dan menjadi bersemangat, hal tersebut juga dirasakan oleh Terdakwa dan Saksi-3, dan tujuan Saksi mengkonsumsi sabu-sabu tersebut hanya ingin mencoba saja. 9. Bahwa Saksi mengetahui penyalagunaan atau melakukan peredaran narkotika secara ilegal sangat dilarang baik menurut undang-undang maupun peraturan yang berlaku di lingkungan TNI sebagaimana dalam ST Panglima TNI mengenai tujuh pelanggaran berat yang harus dihindari oleh setiap prajurit dan ST tersebut sudah sering disampaikan baik dalam jam komandan maupun di dalam pelaksanaan apel. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah mengkonsumsi sabu-sabu bersama Saksi. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya.

Menimbang, bahwa di persidangan, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) dan Terdakwa tidak membenarkan sebagian keterangannya yang diberikan di tingkat penyidikan yang kemudian disampaikan di persidangan, oleh karenanya Oditur Militer menghadapkan 1 (satu) orang Saksi Verbalisan yang memeriksa di tingkat penyidikan terhadap, Saksi-3, Saksi-6 dan Terdakwa yaitu : Nama lengkap : Vrit Suyanto Kalitouw. Pangkat, NRP : Peltu, 21930099880372. Jabatan : Ba Idik Denpom IV/3 Salatiga. Kesatuan : Pomdam IV/Diponegoro. Tempat, tanggal lahir : Manado, 11 Maret 1972. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia.

Page 30: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

30

Agama : Kristen Protestan. Tempat tinggal : Asrama Denpom IV/3 Salatiga, Kel. Mergosari Kota

Salatiga. Pada pokonya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Kopda Joni (Terdakwa), Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) sejak bulan Maret 2016 di Denpom IV/3 Salatiga saat Terdakwa dan para Saksi diperiksa di tingkat penyidikan dan semuanya tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa Saksi diangkat sebagai Penyidik sejak tanggal 24 Juli 2000 berdasarkan Skep Pengangkatan Penyidik dari Orjen TNI Nomor 1/VII/2000 tanggal 24 Juli 2000.

3. Bahwa sesuai prosedur penyidikan, Saksi/penyidik melakukan penyidikan/ pemeriksaan baik kepada Tersangka maupun kepada Saksi, selalu dilakukan berdasarkan prosedur dan aturan yang berlaku.

4. Bahwa dasar pemeriksaan terhadap Tersangka maupun terhadap Saksi adalah Laporan Polisi, setelah adanya Laporan Polisi, oleh Dandenpom/Danpomdam diterbitkan Sprindik, setelah Penyidik sudah memegang Sprindik, selanjutnya Penyidik mempelajari isi Laporan Polisi kemudian mulai melakukan pemanggilan kepada para pihak untuk dilakukan pemeriksaan.

5. Bahwa teknis pemeriksaan Saksi, pertama Saksi dipanggil, setelah datang pertama kali dilakukan adalah pemeriksaan identitas, kemudian ditanya apakah Saksi dalam keadaan sehat dan mengerti kaitannya dengan materi pemeriksaan, selanjutnya Saksi diambil sumpahnya kemudian sebelum dilakukan pemeriksaan, terlebih dahulu dijelaskan apa makna sumpah dan juga sanksi pidana apabila Saksi memberikan keterangan bohong atau keterangan palsu.

6. Bahwa setelah itu Penyidik dibantu dengan Bariksa melakukan pemeriksaan dengan teknik saling berhadapan, kemudian dilakukan tanya jawab dan setiap tanya jawab langsung dituangkan di dalam Berita Acara Pemeriksaan dan di dalam melakukan pemeriksaan, Saksi selalu diberikan kebebasan untuk memberikan jawaban tanpa ada paksaan, tekanan maupun kekerasan, setelah selesai dilakukan pemeriksaan, konsep Berita Acara Pemeriksaan diprint kemudian diberikan kepada Saksi dan disuruh membaca dengan teliti poin per poin dan disampaikan apabila ada yang dikoreksi, ditambah atau dikurangi agar diberitahukan kepada Penyidik atau Bariksa, setelah selesai dikoreksi, selanjutnya diprint jadi kemudian Saksi memberikan paraf disetiap lembarnya dan pada lembar terakhir dibubuhi tanda tangan. 7. Bahwa dalam pemeriksaan terhadap Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 semua prosedur telah dilakukan, selama dalam pemeriksaan, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 menyatakan sehat jasmani rohani dan semua yang Penyidik tanyakan, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 mengatakan adalah kejadian yang sebenarnya dan apa yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan di tingkat penyidikan semua dibenarkan oleh Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6, saat itu Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 memberikan keterangan dengan bebas tanpa ada paksaan maupun tekanan, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 sebelum membubuhkan paraf maupun tanda tangan, sudah membanca dan membenarkan seluruhnya. Atas keterangan Saksi Verbalisan tersebut telah dikonfrontir dengan Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6, dan hasilnya Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 membenarkan seluruhnya bahwa seluruh prosedur pemeriksaan sudah sesuai namun menyangkal kebenaran isinya, Terdakwa menerangkan tidak pernah mengkonsumsi narkotika, Saksi-3 juga menerangkan tidak pernah mengkonsumsi sabu-sabu, demikian juga

Page 31: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

31

dengan Saksi-6 menerangkan tidak pernah membantu membelikan narkotika yang dipakai oleh Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-2. Atas keterangan Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 tersebut, Saksi menerangkan bahwa apa yang disampaikan oleh Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 pada saat diperiksa di tingkat penyidikan menurut Saksi adalah yang sebenarnya karena saat pemeriksaan di tingkat penyidikan Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 memberikan keterangan apa adanya tanpa ada paksaan maupun tekanan dan sebelum Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 membubuhkan paraf dan tanda tangan sudah dibaca terlebih dahulu yang artinya bahwa Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-6 telah membenarkan isi Berita Acara Pemeriksaan di tingkat penyidikan tersebut.

Menimbang, bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi TNI AD tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK Gelombang II di Dodik Gombong Rindam IV/Diponegoro selama 5 (lima) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Kejuruan lnfanteri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 410/Alugoro menjabat Ta Mudi Pool Ton Ang Kima dengan pangkat Kopda, NRP 31020594111281. 2. Bahwa Terdakwa dalam perkara ini ditahan, belum pernah dihukum karena melakukan tindak pidana maupun pelanggaran disiplin, pernah tugas operasi militer tahun 2003-2004 Pamtas NTT dan Timor Leste, tahun 2005 Opslihkam di Aceh, tahun 2007-2008 Pam Rahwan Ambon, tahun 2013-2014 Pamtas Papua dan selama berdinas sudah dianugerahi Satya Lencana Darma Nusa Aceh, Ambon dan Papua, Satya Lencana Kesetiaan delapan tahun dan Terdakwa sudah berkeluarga punya anak satu atas nama Sagita Candra Aulia umur 7 tahun (SD kelas satu). 3. Bahwa Terdakwa menerangkan pernah memberikan keterangan di tingkat penyidikan saat di Denpom IV/3 Salatiga tanpa ada paksaan, tekanan dan kekerasan yaitu :

a. Bahwa pada hari dan tanggal lupa bulan September 2015 sekira pukul 13.00 Wib saat Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) ngobrol di barak yang Terdakwa dan Saksi-3 tempati bersama, datang Serda Mulyono (Saksi-2) sambil berkata “Ayo-ayo” (maksudnya menghisap sabu-sabu), karena saat itu di barak ada seorang perempuan yang disewa untuk mencuci pakaian, sehingga Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-2 pergi ke barak keluarga milik Kopda Khundori (Saksi-11), namun setelah sampai di barak milik Saksi-11 ternyata Saksi-11 tidak berada di tempat kemudian Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-2 patungan/iuran uang untuk membeli sabu-sabu, Terdakwa iuran uang sebesar Rp.50.000,00(lima puluh nibu rupiah), Saksi-3 iuran uang sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah), kemudian Saksi-2 keluar membeli sabu-sabu. b. Bahwa tidak beberapa lama Saksi-2 datang dengan membawa 1 (satu) paket kecil sabu-sabu di dalam plastik klip kecil warna bening dan alat hisap sabu-sabu siap pakai yang terbuat dari botot air mineral Aqua ukuran 600 ML, pada tutup botol terdapat 2 (dua) lubang, masing-masing lubang dimasukkan sedotan plastik yang bisa ditekuk kemudian Saksi-2 membuka tutup botol dan menyuruh Terdakwa mengisi botol Aqua dengan air hingga setengah botol kemudian Saksi-2 menutup botol dan menancapkan pipa kaca kecil berisi sabu-sabu pada salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat hisap sabu-sabu, selanjutnya Saksi-2 menghisap sabu-sabu dengan cara tangan kiri memegang

Page 32: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

32

alat hisap sabu-sabu, tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu dengan korek api gas yang sudah distel nyala apinya kecil, sete!ah sabu-sabunya mengeluarkan asap, kemudian dihisap melalui salah satu ujung sedotan dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung hingga dua kali sedotan. c. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menyodorkan alat hisap sabu-sabu dan membakar sabu-sabu di dalam pipa kaca kecil setelah mengeluarkan asap, Terdakwa langsung menghisap sabu-sabu tersebut melalui salah satu ujung sedotan dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung, setelah menghisap dua kali selanjutnya giliran Saksi-3 menghisap sabu-sabu dengan cara yang sama dan yang memegang alat hisap dan membakar sabu-sabu adalah Saksi-2 begitu seterusnya hingga sabu-sabunya habis, masing-masing mendapat giliran sebanyak tiga kali, setelah selesai Terdakwa dan Saksi-3 kembali ke barak sedangkan Saksi-2 masih tinggal di barak Saksi-11 tersebut. d. Bahwa bulan Januari 2016 sekira pukul 16.30 Wib setelah mengecek kendaraan dinas di garasi Yonif 410/Alugoro, Terdakwa kembali ke barak keluarga yang ditempati Terdakwa bersama Saksi-3, setelah tiba di barak ternyata sudah ada Saksi-3, Brigadir Budhi Setyawan (Saksi-8) dan Brigadir Ricky (Saksi-7) keduanya anggota Polsek Tunjungan Blora yang sedang menggunakan/menghisap sabu-sabu, Saksi-8 kemudian menawari Terdakwa untuk menghisap sabu-sabu sambil menyodorkan alat hisap berisi sabu-sabu yang terbuat dari botol plastik air mineral Aqua ukuran 600 ML yang airnya dibuang setengah, pada tutup botol dilubangi dua lubang, masing-masing lubang dimasukkan sedotan plastik yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan yang terpasang pipa kaca kecil warna bening berisi sabu-sabu, alat hisap dipegang dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu dengan korek api gas yang sudah distel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabunya mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung, setelah menghisap sebanyak tiga kali, kemudian Terdakwa pamit ke kamar mandi untuk mandi, selesai mandi Terdakwa melihat Saksi-3, Saksi-7 dan Saksi-8 sudah selesai menghisap sabu-sabu, alat hisap maupun bungkus bekas sabu-sabu kemudian dibakar oleh Saksi-7 dan Saksi-8. e. Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 saat Terdakwa dan Saksi-3 tidak berada di barak yang Terdakwa dan Saksi-3 tempati bersama, telah dilakukan penggeledahan barak dan ditemukan 2 (dua) buah alat hisap sabu-sabu (bong) dan pipa kaca kecil warna bening. f. Bahwa pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa dipanggil menghadap Pasi-1 Yonif 410/Alugoro Lettu Inf Nasrullah (Saksi-1) di ruangan Pasi-1, saat memperlihatkan 2 (dua) buah alat hisap sabu-sabu (bong) dan pipa kaca kecil warna bening yang ditemukan di barak yang ditempati Terdakwa bersama Saksi-3 kepada Terdakwa, Saksi-1 berkata “Sudah akui saja barang ini milikmu” dijawab Terdakwa “Barang tersebut bukan milik saya” Saksi-1 kemudian berkata “Barang itu ditemukan di barakmu, masak kamu tidak mengakuinya” namun Terdakwa tetap tidak mengakuinya, sehingga sekira pukul 17.30 Wib Terdakwa, Saksi-2, Kopda Zaenal Anifin, Saksi-11, Kopda Subadi, Saksi-3 dan Pratu Bambang langsung dimasukkan ke dalam Sel Jaga Kesatrian, keesokan harinya sekira pukul 10.00 Wib di bawa ke Dinas Kesehatan UPTD Laboratonum Kesehatan Kab. Blora untuk dilakukan test urine. g. Bahwa Terdakwa setelah menggunakan/menghisap Narkotika jenis sabu-sabu merasakan badan terasa panas dan berkeringat.

Page 33: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

33

h. Bahwa alasan Terdakwa menggunakan/menghisap Narkotika jenis sabu-sabu karena merasa tidak enak menolak saat diajak menggunakan/menghisap sabu-sabu.

4. Bahwa di persidangan Terdakwa menerangkan semua keterangan tersebut walaupun Terdakwa berikan dibawa sumpah di tingkat penyidikan yang Terdakwa sampaikan di persidangan namun semua tidak benar karena semua keterangan tersebut Terdakwa berikan berdasarkan pengakuan Terdakwa saat diperiksa di Intel Korem 073/Makutarama dalam keadaan ditekan, ditelanjangi dan dipukul. 5. Bahwa Terdakwa memberikan keterangan tersebut karena masih trauma dan takut apabila di tingkat penyidikan tidak memberikan keterangan sesuai dengan pengakuan Terdakwa di intel Korem 073/Makutarama akan terulang kembali sehingga Terdakwa memberikan keterangan tersebut. 6. Bahwa Terdakwa mengetahui Narkotika dilarang untuk dikonsumsi, diedarkan, dimiliki secara bebas tanpa ijin sesuai dengan undang-undang RI maupun agama dan Anggota Yonif 410/Alugoro sering mendapatkan pengarahan dari Dansat bahwa TNI dilarang mengedarkan/mengkonsumsi Narkoba sesuai dengan ST Panglima TNI. 7. Bahwa Danyonif 410/Alugoro sudah sering memberikan pengarahan agar anggota jangan sampai menggunakan Narkotika karena apabila ketahuan menggunakan Nankotika akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum dan apabila terbukti akan dipecat dari kedinasan. 8. Bahwa atas kejadian ini, Terdakwa merasa menyesal karena tidak dapat menafkahi anak dan istri.

Menimbang, bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa: 1. Barang-barang :

a. 1 (satu) buah pipa kecil warna bening (Pipet) terdapat bekas warna hitam bekas di bakar. b. 4 (empat) dus berisi jarum suntik sebanyak 282 (dua ratus delapan puluh dua) buah. c. 1 (satu) buah kantong plastik kecil berisi 78 (tujuh puluh delapan) pcs plastik klip bening. d. 1 (satu) buah plastik kIip diduga bekas bungkus sabu-sabu. e. 1 (satu) buah dus kecil bekas tempat Handphone merk Evercross. f. 4 (empat) buah jarum suntik. g. 1 (satu) buah Potongan Sedotan. Kesemuanya adalah barang bukti yang ditemukan di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 pada saat penggeledahan pertama dan kedua yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2016 dan pada tanggal 21 Maret 2016, menunjukkan adanya dugaan penyalahgunaan Narkotika Golongan I jenis sabu-sabu yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini.

2. Surat-surat :

Page 34: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

34

a. 2 (dua) lembar Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza UPTD Labkesda Blora nomor 445/121/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 tentang hasil pemeriksaan sample urine milik Terdakwa positif mengandung Methamphetamin yang terdaftar dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. b. 8 (delapan) lembar fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 410/NNF/2016 tanggal 22 Maret 2016 atas nama Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6), Serda Mulyono (Saksi-2), Kopda Joni (Terdakwa), Kopda Khundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Pratu Bambang Edi Purwanto, yang berkesimpulan diantaranya sample urine dan darah Terdakwa negatif dari zat narkotika. c. 5 (lima) lembar fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 535/ NNF/2016 tanggal 15 April 2016 terhadap sebagian Barang Bukti yang disita saat penggeledahan di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2016 dan pada tanggal 21 Maret 2016, yang berkesimpulan sebagian barang bukti tersebut setelah dilakukan pemeriksaan, positif mengandung zat Narkotika Metamfetamina yang terdaftar dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang, bahwa barang bukti berupa barang 1 (satu) buah Pipa Kecil warna

bening (Pipet) terdapat bekas warna hitam bekas di bakar, 4 (empat) dus berisi Jarum Suntik sebanyak 282 (dua ratus delapan puluh dua) buah, 1 (satu) buah kantong plastik kecil berisi 78 (tujuh puluh delapan) pcs plastik klip bening, 1 (satu) buah plastik kIip diduga bekas bungkus sabu-sabu, 1 (satu) buah dus kecil bekas tempat Handphone merk Evercross, 4 (empat) buah jarum suntik dan 1 (satu) buah potongan sedotan, yang ditemukan di barak Yonif 420/Alugoro yang ditempati oleh Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), setelah sebagian barang bukti tersebut diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Semarang, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor LAB.:535/ NNF/2016 tanggal 15 April 2016, berkesimpulan sebagian barang bukti tersebut menunjukkan positif Metamfetamina sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, seluruh barang bukti tersebut telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, para Saksi terutama Saksi-1, Saksi-4 dan Saksi-5 membenarkan barang bukti tersebut yang ditemukan di dalam barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 kemudian dihubungan dengan pengakuan para Saksi yang ikut mengkonsumsi bersama-sama dengan Terdakwa di barak yang ditempati Terdakwa antara lain Saksi-7, Saksi-8 dan Saksi-9, sehingga barang bukti tersebut dapat memperkuat adanya penggunaan narkotika golongan I jenis sabu-sabu oleh Terdakwa, sehingga semua barang bukti tersebut dapat memperkuat pembuaktian tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa barang bukti berupa surat poin a. telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi dan barang bukti tersebut juga telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, setelah diteliti dengan cermat, barang bukti tersebut tidak dilakukan sesuai prosedur dan bukan dibuat dan dikeluarkan oleh pejabat dan instansi yang berwenang dalam rangka pemeriksaan secara pro justitia namun barang bukti tersebut berhubungan dan bersesuaian dengan keterangan para Saksi terutama keterangan Brigadir Budi Setyawan (Saksi-8), Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) dan Bripka Budi Santoso (Saksi-9) dan juga pengakuan Terdakwa pada

Page 35: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

35

saat pemeriksaan ditingkat penyidikan yang menerangkan benar Terdakwa pernah mengaku menggunakan narkotika jenis shabu-shabu di dibarak yang ia tempati bersama Saksi-3 dan dilakukan bersama-sama dengan Saksi-3, pengakuan Terdakwa tersebut saling bersesuaian dengan keterangan Saksi-7, Saksi-8 dan Saksi-9, selain itu keterangan Terdakwa yang menyatakan benar sample urine Terdakwa pernah diambil dan diperiksa di dalam ruang Laboratorium UPTD Dinas Kesehatan Blora, sehingga barang bukti surat tersebut walaupun bukan dibuat dan dikeluarkan oleh pejabat dan instansi yang berwenang namun hasil pemeriksaan tersebut saling bersesuaian dengan keterangan Terdakwa dan para Saksi sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti petunjuk dalam memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan.

Menimbang, bahwa barang bukti surat poin b. 8 (delapan) lembar fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 410/NNF/2016 tanggal 22 Maret 2016 atas nama Serka Yoyok Yudianto, Serda Mulyono, Kopda Joni, Kopda Khundori, Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, Praka Cahya Nugraha dan Pratu Bambang Edi Purwanto, yang berkesimpulan sample urine dan darah Terdakwa negatif dari zat narkotika, Majelis Hakim berpendapat bahwa walaupun barang bukti tersebut dikeluarkan oleh pejabat dan instansi yang berwenang namun setelah memperhatikan jarak terjadinya tindak pidana dan tanggal pemeriksaan dimana berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan Terdakwa terakhir kali menggunakan narkotika jenis sabu-sabu pada tanggal 11 Maret 2016 kemudian diperiksa sample urine dan darahnya pada tanggal dua puluh dua Maret 2016 dimana tenggang waktu terjadinya tindak pidana dan tanggal pemeriksaan kurang lebih 11 hari maka ada kemungkirian tidak terdeteksi lagi, berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan di UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yang dilakukan pada tanggal 15 Maret 2016 yang hanya 4 hari setelah Terdakwa mengkonsumi sehingga Majelis hakim berpendapat lebih akurat pemeriksaan yang dekat dengan waktu terjadinya tindak pidana.

Menimbang, bahwa barang bukti berupa surat poin c. 5 (lima) lembar Fotokopi

Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 535/NNF/2016 tanggal 15 April 2016 terhadap seabagian Barang Bukti yang disita saat penggeledahan di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), yang berkesimpulan sebagian barang bukti tersebut setelah dilakukan pemeriksaan, positif mengandung zat Narkotika Metamfetamina yang terdaftar dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, barang bukti tersebut juga telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, membuktikan barang bukti tersebutlah yang dipergunakan dalam mengkonsumsi/ memakai Narkotika Golongan I jenis sabu-sabu yang dilakukan di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 sehingga barang bukti tersebut dapat memperkuat pembuktian dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa atas keterangan para Saksi yaitu Serda Mulyono (Saksi-2),

Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) dan Kopda Khundori (Saksi-11) yang menerangkan bahwa keterangannya di tingkat penyidikan yang kemudian disampaikan oleh para Saksi di persidangan isinya tidak semuanya benar, Saksi-2 hanya mengaku pernah membeli dan pernah menggunakan/mengkonsumsi sabu-sabu hanya satu kali bersama-sama dengan Saksi-11 di baraknya Saksi-11 pada bulan September 2015, Saksi-3 menerangkan bahwa Saksi-3 tidak pernah membeli, memiliki maupun menggunakan narkotika jenis sabu-sabu, Saksi-6 menerangkan bahwa Saksi-6 juga tidak pernah menggunakan maupun membeli narkotika jenis sabu-sabu, demikian juga dengan Saksi-11 hanya mengakui pernah menggunakan sabu-sabu sebanyak satu kali bersama-sama dengan Saksi-2 di barak miliknya, Majelis Hakim berpendapat bahwa berdasarkan keterangan Saksi yang lain yaitu keterangan Lettu Inf. Nasrullah (Saksi-1), Lettu Inf. Andi Mulham (Saksi-4) dan Praka Panji Prasetyo (Saksi-5) yang menerangkan telah

Page 36: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

36

menemukan alat-alat penghisap sabu-sabu (Bong) di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) kemudian dihubungkan dengan keterangan para Saksi lain yaitu Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7), Brigadir Budhi Setyawan (Saksi-8) dan Bripka Budi Santoso yang menerangkan pernah bersama-sama menggunakan sabu-sabu yaitu sejak bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Maret 2016, selanjutnya berdasarkan hasil pemeriksaan Saksi Verbalisan Peltu Vrits Suyanto Katilouw, menerangkan bahwa pada saat melakukan pemeriksaan di tingkat penyidikan terhadap Saksi-2, Saksi-3, Saksi-6, Saksi-11 dan Terdakwa seluruh prosedur telah dilalui dan hal tersebut dibenarkan oleh Saksi-2 dan Saksi-3, Saksi-6 dan Saksi-11 namun para Saksi menyampaikan hal tersebut dengan alasan trauma karena pernah diperiksa dan diintrogasi di Intel Korem 073/Makutarama dibawa ancaman dan paksaan, ditelanjangi dan dipukuli, Majelis Hakim berpendapat bahwa keterangan para Saksi tersebut adalah bagian usaha para Saksi untuk mengaburkan fakta yang sebenarnya, di persidangan pada saat pemeriksaan sebagai Terdakwa kepada Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6, Majelis Hakim juga telah memberikan haknya dan memerintahkan berkoordinasi langsung dengan Penasihat Hukumnya untuk mengajukan Saksi tambahan maupun bukti tambahan untuk mendukung keterangannya namun haknya tersebut tidak digunakan sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa semua keterangan Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6 yang telah disampaikan di tingkat penyidikan dan disampaikan lagi di persidangan yang kemudian sebagian dicabut oleh Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6, sangkalan tersebut tidak didukung oleh alat bukti lain sehingga Majelis hakim lebih meyakini bahwa keterangan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-6 dan Saksi-11 yang disampaikan di tingkat penyidikan adalah yang sebenarnya.

Menimbang, bahwa atas keterangan Terdakwa yang menerangkan bahwa

keterangannya di tingkat penyidikan yang kemudian disampaikan oleh Terdakwa di persidangan adalah semuanya tidak benar karena Terdakwa memberikan keterangan di tingkat penyidikan yang kemudian disampaikan di persidangan adalah keterangan Terdakwa saat diinterogasi di Intel Korem 073/Makutarama yang disampaikan dibawah tekanan, ancaman, ditelanjangi dan dipukuli, Majelis Hakim berpendapat bahwa berdasarkan keterangan Saksi Verbalisan Peltu Vrits Suyanto Katilouw yang dihadapkan oleh Oditur Militer di persidangan selaku Saksi penyidik yang melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa dalam perkara ini, menerangkan bahwa pada saat melakukan pemeriksaan di tingkat penyidikan terhadap Terdakwa seluruh prosedur telah dilalui dan hal tersebut dibenarkan oleh Terdakwa, Terdakwa menyampaikan hal tersebut dengan alasan takut karena pernah diperiksa dan diintrogasi di Intel Korem 073/Makutarama dibawa ancaman dan paksaan, ditelanjangi dan dipukul, Majelis Hakim berpendapat bahwa keterangan Terdakwa tersebut adalah bagian usaha Terdakwa untuk membela diri, mengaburkan fakta yang sebenarnya, Majelis Hakim juga telah memberikan haknya dan memerintahkan berkoordinasi langsung dengan Penasihat Hukumnya untuk mengajukan Saksi Tambahan maupun bukti tambahan untuk mendukung keterangannya namun haknya tersebut tidak digunakan.

Menimbang, bahwa oleh karenanya keterangan Terdakwa yang telah

disampaikan di tingkat penyidikan yang kemudian disampaikan di persidangan Majelis Hakim meyakini adalah keterangan yang sebenarnya sehingga atas pencabutan keterangan Terdakwa di persidangan ini harus dikesampingkan.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa di persidangan serta barang bukti yang dihadapkan Oditur Militer ke persidangan, setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi TNI AD tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK Gelombang II di Dodik Gombong Rindam IV/Diponegoro selama 5 (lima) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan lnfanteri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus

Page 37: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

37

ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 410/Alugoro menjabat Ta Mudi Pool Ton Ang Kima dengan pangkat Kopda, NRP 31020594111281. 2. Bahwa benar Terdakwa dalam perkara ini ditahan, belum pernah dihukum karena melakukan tindak pidana maupun pelanggaran disiplin, pernah tugas operasi militer tahun 2003-2004 Pamtas NTT dan Timor Leste, tahun 2005 Opslihkam di Aceh, tahun 2007-2008 Pam Rahwan Ambon, tahun 2013-2014 Pamtas Papua dan selama berdinas sudah dianugerahi Satya Lencana Darma Nusa Aceh, Ambon dan Papua, Satya Lencana Kesetiaan delapan tahun dan Terdakwa sudah berkeluarga punya anak satu atas nama Sagita Candra Aulia umur 7 tahun (SD kelas satu). 3. Bahwa benar pada awal bulan September 2015 sekira pukul 13.00 Wib Serda Mulyono (Saksi-2) mendatangi Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) di barak yang ditempati Terdakwa dan Saksi-3 dan Saksi-2 berkata “Ayo-ayo patungan” (membeli sabu) dijawab Terdakwa dan Saksi-3 “Ayo-ayo”, selanjutnya Terdakwa, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi ke barak yang ditempati Kopda Khundori (Saksi-11), setelah tiba Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-11 patungan uang untuk membeli Narkotika jenis sabu-sabu, masing-masing Saksi-2 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah), Saksi-3 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah), Saksi-11 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) dan Terdakwa sebesar Rp.50.000,00(lima puluh ribu rupiah) sehingga total uang terkumpul sebesar Rp.350.000,00(tiga ratus lima puluh ribu rupiah). 4. Bahwa benar kemudian Saksi-2 membawa uang tersebut dan menghubungi Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) menggunakan Handphone (HP) bertanya “Apakah ada teman yang punya barang/sabu-sabu)”, atas pertanyaan Saksi-2 tersebut, Saksi-6 Iangsung menghubungi temannya atasn nama Sdr. Joko menggunakan Handphone (HP) menanyakan “Mas apakah sampean punya barang sabu-sabu ? ini ada teman yang mau cari” dijawab Sdr. Joko “Ada mas, nanti saya merapat ke Terminal Bus Gagak Rimang depan asrama”, selanjutnya Saksi-6 berkata kepada Saksi-2 “Ada Mul, kamu langsung mengambil sabu-sabu di depan Terminal”, selanjutnya Saksi-2 menghubungi Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) anggota Polsek Tunjungan melalui HP untuk meminjam alat penghisap sabu-sabu (Bong). 5. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor Vario menuju ke Terminal Bus Gagak Rimang Blora menemui Saksi-6, setelah bertemu, Saksi-2 memberikan uang kepada Saksi-6 sebesar Rp.300.000,00(tiga ratus ribu rupiah) kemudian Saksi-6 menyerahkan 1(satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam plastik kecil warna bening dan telah dimasukkan ke dalam bungkus rokok Sampurna Mild warna putih, setelah menerima sabu-sabu tersebut Saksi-2 kembali ke belakang barak Yonif 410/Alugoro sambil menunggu alat penghisap (Bong) dari Saksi-7, kurang lebih 20 (dua puluh) menit kemudian Saksi-7 datang sambil membawa alat penghisap (Bong). 6. Bahwa benar setelah menerima alat penghisap sabu-sabu dari Saksi-7, selanjutnya Saksi-2 kembali ke barak yang ditempati Saksi-11 sambil membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu-sabu dan alat penghisap (Bong), setelah sampai, Saksi-2, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-11 berkumpul duduk di lantai, kemudian Saksi-2 memasukkan sabu-sabu ke dalam pipa kaca kecil yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 300 ML yang sudah diisi air setengah botol, pada tutup botol terdapat 2 (dua) lubang dimana tiap-tiap lubang diisi sedotan warna putih yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna bening, selanjutnya secara bergantian menghisap sabu-sabu mulai dari Saksi-2 dengan cara tangan kiri Saksi-2 memegang alat penghisap, tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dengan korek api gas

Page 38: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

38

yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, selanjutnya asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung kemudian dilanjutkan oleh Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-11 secara bergiliran dengan cara yang sama hingga sabu-sabu habis dan tiap-tiap orang mendapat jatah 3 (tiga) kali hisapan. 7. Bahwa benar pada bulan Januari 2016 sekira pukul 14.00 Wib, saat Brigadir Budhi Setyawan (Saksi-8) datang dan main di asrama/barak yang ditempati oleh Saksi-3 datang Terdakwa, selanjutnya Saksi-8, Saksi-3 dan Terdakwa secara bersama-sama mengkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu yang telah disiapkan oleh Saksi-3 dengan cara yang sama di Iantai ruang tamu, saat itu Saksi-8 giliran 3 (tiga) kali sedotan/hisapan sedangkan Saksi-3 dan Terdakwa masing-masing mendapat giliran 2 (dua) kali sedotan/hisapan. 8. Bahwa benar pada bulan Februari 2016 sekira pukul 20.00 Wib saat Saksi-3 bersama Terdakwa sedang berada di barak, datang Bripka Budi Santoso alias Buthok (Saksi-9) dan Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) keduanya anggota Polsek Tunjungan Polres Blora, selanjutnya Saksi-7 meminta Saksi-3 untuk mencarikan sabu-sabu dengan menyerahkan uang sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah), kemudian Saksi-3 dengan menggunakan Handphone milik Terdakwa menghubungi Saksi-6 menanyakan sabu-sabu sebanyak 1 (satu) paket dengan harga Rp. 500.000,00(lima ratus ribu rupiah), tidak beberapa lama Saksi-6 menghubungi Saksi-3 menggunakan HP menyuruh Saksi-3 menemuinya di warung milik orang tua Sdr. Win di belakang Asrama, setelah bertemu dengan Saksi-6, Saksi langsung menyerahkan uang sebesar Rp. 500.000,00(lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi-6, setelah menerima uang tersebut, Saksi-6 menyerahkan 1 (satu) paket sabu-sabu di dalam plastik kecil warna bening. 9. Bahwa benar selanjutnya Saksi-3 membeli 1 (satu) botol air mineral Aqua 600 ML dan 2 (dua) sedotan di warung makan milik orang tua Sdr. Win kemudian kembali ke barak untuk menyerahkan sabu-sabu tersebut kepada Saksi-7 serta meletakkan 1 (satu) botol air mineral Aqua 600 ML dan 2 (dua) sedotan di Iantai, Saksi-7 kemudian merakit alat hisap sabu-sabu dari botol air mineral Aqua yang Saksi-3 beli dengan cara membuka tutup botol lalu meminum air hingga setengah botol selanjutnya tutup botol dilubangi sebanyak 2(dua) lubang, pada tiap-tiap lubang diisi sedotan yang bisa ditekuk kemudian mengisi sabu-sabu sebanyak 1 (satu) paket ke dalam pipa kaca kecil dan menancapkannya pada salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu, setelah selesai kemudian sabu-sabu tersebut dibakar dan dihisap secara bergantian oleh Terdakwa, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Serda Mulyono (Saksi-2), Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) dan Bripka Budi Santoso (Saksi-9) sampai sabu-sabunya habis. 10. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 sekira pukul 19.45 Wib, saat Saksi-3 dan Terdakwa sedang berada di barak yang ditempati Saksi-3 dan Terdakwa, Brigadir Budi Setyawan (Saksi-8) mengirim Short Message Service (SMS) ke Handphone (HP) milik Saksi-3 dengan kata-kata “Posisi Om” dijawab Saksi-3 “Di barak Pak”, kurang lebih 15 (lima belas) menit kemudian Saksi-8 datang ke barak yang ditempati Saksi-3 dan Terdakwa melalui pintu belakang, selanjutnya Saksi-8 menyerahkan uang sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) kepada Saksi-3 sambil berkata “Om, bisa nyarikan barang Rp.300.000,00 (tiga ratus nbu rupiah), tapi saya hanya punya Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) dijawab Saksi-3 “Saya hubungi Pak Yoyok (Saksi-6 Serka Yoyok Yudianto) dulu”, Saksi-3 kemudian keluar barak mencari Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) untuk membeli sabu-sabu sambil membawa uang sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) milik Saksi-8. 11. Bahwa benar saat keluar barak Saksi-3 melihat Saksi-6 lewat di depan barak, Saksi-3 kemudian mengikutinya sampai di Warung milik Sdr. Win di kampung

Page 39: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

39

belakang barak, setelah bertemu Saksi-3 berkata “Ijin pak mau nyari sabu-sabu seharga Rp.300.000,00(tiga ratus nbu rupiah)”, dijawab Saksi-6 “Oke, tunggu saya teleponkan orangnya”, Saksi-3 kemudian menyerahkan uang sebesar Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) yang berasal dan Saksi-8 sebesar Rp. 200.000,00(dua ratus ribu rupiah) dan dari Saksi-3 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) selanjutnya Saksi-3 kembali ke barak bergabung dengan Terdakwa dan Saksi-8 menunggu kabar dari Saksi-6. 12. Bahwa benar kurang lebih 30 (tiga puluh) menit kemudian Saksi-3 dihubungi Saksi-6 melalui HP menyampaikan “Bro, ini barang sudah datang, kamu keluar jalan di depan barak”, Saksi-3 kemudian keluar menemui Saksi-6, setelah bertemu, Saksi-6 langsung memberikan 1 (satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam plastik kecil warna bening kemudian pergi, sedangkan Saksi-3 langsung kembali ke barak menyerahkan sabu-sabu tersebut kepada Saksi-8 kemudian Saksi-3 mandi, selesai mandi Saksi-3 kembali bergabung dengan Terdakwa dan Saksi-8 dan secara bersama-sama menghisap sabu-sabu melalui alat penghisap sabu-sabu yang telah dibuat Saksi-8 yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 600 ML, dimana pada tutupnya terdapat 2 (dua) lubang, masing-masing lubang diisi sedotan kecil warna Putih garis-garis merah yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna Bening berisi sabu-sabu, selanjutnya pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dibakar dengan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung dan masing-masing mendapat giliran dua kali hisapan. 13. Bahwa benar pada awal bulan Februari 2016 Lettu Inf. Nasrullah (Saksi-1) yang pada saat itu masih menjabat sebagai Pasi 1/Lidik Yonif 410/Alugoro mendapat informasi baik dari Kasat Narkoba Polres Blora, Intel Kodim 0721/Blora maupun dari Forum Komunikasi Intel Daerah (Forkominda) kalau Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) diduga sebagai pengedar maupun pemakai Narkotika jenis sabu-sabu, dengan adanya informasi tersebut, Saksi-1, langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data selama kurang lebih satu bulan, dan hasilnya informasi tersebut dimungkinkan benar karena Saksi-1 juga pernah melihat dan menegur dua orang anggota Polisi berada di barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa yang masuk dari pintu belakang, kemudian Saksi-1 melaporkan informasi tersebut kepada Danyonif 410/Alg. 14. Bahwa benar pada tanggal 11 Maret 2016, Saksi-1 mendapat Surat Perintah dari Danyonif 410/Alugoro dengan Nomor : Sprin/066/III/2016 tanggal 11 Maret 2016, tentang Perintah untuk melakukan pemeriksaan/penggeledahan secara mendadak barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa. 15. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira 21.00 Wib atas perintah Danyonif 410/Alugoro tersebut, Saksi-1 bersama Lettu Inf Andi Mulhan (Saksi-4) yang waktu itu sebagai Pa Jaga Bataliyon beserta 1(Satu) anggota Provost atas nama Praka Panji Prasetyo (Saksi-5) melakukan penangkapan terhadap Saksi-3 dan pemeriksaan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa, akan tetapi Saksi-3 saat itu tidak ada dibaraknya, sehingga Saksi-1 bersama Saksi-4 dan Saksi-5 hanya melakukan penggeledahan dibarak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa yang kebebetulan baraknya tidak terkunci. 16. Bahwa benar setelah dilakukan penggeledahan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa, ditemukan: a. 2 (dua) alat penghisap sabu-sabu (Bong) yang diduga dipakai untuk menghisap sabu-sabu yang masing-masing ditemukan di samping Almari pakaian dalam kamar 1(satu) buah dan ditempat sampah di ruang dapur 1 (satu) buah; b. 1(satu) kotak kardus kecil bekas HP Merk Evercross ditemukan di dalam almari pakaian di dalam kamar berisi 4(empat) jarum Infus,

Page 40: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

40

7(tujuh) plastik kecil dan 1(satu) pipa kaca kecil warna bening; c. 1 (satu) pack Plastik Klip berisi 72(tujuh puluh dua) pcs 1(satu) diantaranya diduga bekas bungkus sabu-sabu; d. 2(Dua) kotak kardus kecil berisi 282(dua ratus delapan puluh dua) jarum infus. 17. Bahwa benar setelah selesai melaksanakan penggeledahan semua barang-barang yang ditemukan di barak Saksi-3 dan Terdakwa tersebut dikumpulkan, kemudian diamankan di rumah Saksi-4 dengan maksud agar barang-barang tersebut aman, selanjutnya Saksi-1 melaporkan hasil penggeledahan tersebut kepada Danyonif 410/Alg Mayor Inf. M. Heri Amrulloh, S.Sos, kemudian atas perintah Danyon agar Saksi-3 dan Terdakwa segera diperiksa dan diusut dan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa tersebut dikunci dan melarang seluruh anggota memasuki barak terebut sebelum permasalahannya selesai sehingga sejak Terdakwa dan para Saksi dilimpahkan ke Intel Korem 073/Makutarama, barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 sudah dikunci kemudian kuncinya dititipkan kepada Praka Paryadi (anggota Kima) dan sejak itu tidak ada satupun anggota yang membuka barak tersebut sampai dengan penggeledahan kedua. 18. Bahwa benar selanjutnya pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016, 07.00 Wib, barang bukti berupa dua buah alat penghisap sabu-sabu dibawa ke ruangan Saksi-1, kemudian Saksi-1, Wadanyonif 410/Alugoro Mayor Inf. Madiyan Surya, Danki A Kapten Inf. Bambang Sutejo melakukan pemanggilan kepada Terdakwa dan Saksi-2 setelah dilakukan pemeriksaan dan ditunjukkan alat penghisap sabu-sabu yang ditemukan di barak Saksi-3 kemudian Terdakwa dan Saksi-2 saling menunjuk dan mengakui pernah mengonsumsi sabu-sabu, selanjutnya sekira pukul 08.30 Wib, Saksi-3 dipanggil, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Saksi-3 juga mengakui pernah membeli dan memakai sabu-sabu dan juga terungkap beberapa anggota lain yang terlibat sebagai pemakai yaitu : Kopda Kundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, dan Pratu Bambang Edi Purwanto dan paling banyak mengaku adalah Saksi-3, saat ditanya pemilik alat hisap sabu-sabu tersebut, Saksi-3 dan Terdakwa mengakui sebagai pemilik alat tersebut. 19. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa, Serda Mulyono (Saksi-2), Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Kopda Kundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, dan Pratu Bambang Edi Purwanto dibawa ke Dinas Kesehatan UPTD Laboratonum Kesehatan Kab. Blora untuk dilakukan test urine yang dikawal oleh satu orang Provost dan satu orang Perwira. 20. Bahwa benar sekira pukul 11.00 Wib tiba di kantor Dinas Kesehatan UPTD Laboratonum Kesehatan Kab. Blora selanjutnya Sdr. Herlan Tri Widianto (Saksi-10 selaku petugas Laboratorium memberikan formulir Permintaan Pemeriksaan kepada anggota Provost untuk dibagikan dan diisi data masing-masing, dilanjutkan pembagian Pot Urine oleh petugas sesuai dengan pengisian formulir : Serda Mulyono (Saksi-2) menggunakan Pot Urine Nomor 02, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) menggunakan Pot Urine Nomor 111, Pratu Bambang E.P. menggunakan Pot Urine Nomor 137, Kopda Zaenal Arifin menggunakan Pot Urine Nomor 167, Terdakwa menggunakan Pot Urine Nomor 30, Kopda Khundori (Saksi-11) menggunakan Pot Urine Nomor 172 dan Kopda Subadi menggunakan Pot Urine Nomor 259. 21. Bahwa benar selanjutnya secara bergiliran masuk ke kamar mandi untuk mengisi Pot Urine dengan air kencing/urine masing-masing yang saat pengambilan sample urine diawasi/dijaga anggota Provost dengan posisi pintu kamar mandi terbuka, selesai diambil sample urinenya dan setelah dilakukan pemeriksaan urine di ruang pemeriksaan menggunakan Test Strip Single Narkotika, hasil pemeriksaan langsung Saksi-10 masukkan ke Buku Register, selanjutnya diserahkan ke petugas untuk dilakukan pengeprinan hasil pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan ketujuh anggota Yonif 410/Alugoro, ada tiga orang yang sample urinenya positif diantaranya berdasarkan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza UPTD Labkesda Blora

Page 41: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

41

nomor 445/121/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 atas nama Terdakwa Positif mengandung Methamphetamin yang terdaftar dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

22. Bahwa benar pada tanggal 21 Maret 2016, barak yang ditempati Terdakwa dan Saksi-3 kembali digeledah oleh Penyidik dari Subdenpom IV/3-1 Blora dan pada saat Penyidik masuk ke dalam barak yang ditempati Terdakwa untuk dilakukan penggeledahan ke dua tersebut, pintu dalam keadaan terkunci dan pada saat itu anggota Kima Praka Paryadi yang memegang kunci tidak ada di tempat sehingga pintunya dirusak/didobrak sehingga dapat masuk dan melakukan penggeledahan.

23. Bahwa benar terungkap fakta di dalam pemeriksaan persidangan dalam perkara Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) selaku Terdakwa dalam perkara lain yang erat kaitannya dengan perkara Terdakwa ini, pada saat penggeledahan ke dua tersebut, ditemukan 11 (sebelas) paket plastik klip bening tergulung dan disolasi bening yang berisi serbuk bening kristal yang dibungkus dengan menggunakan tisu wajah warna putih yang dimasukkan ke dalam kantong alat jahit warna hijau kemudian dimasukkan ke dalam kantong sebelah kanan PDH atas nama Cahya Nugraha (Saksi-3) yang dihanger di dalam lemari yang diakui Saksi-3 baju PDH dan almari tersebut adalah miliknya (11 (sebelas) paket narkotika jenis sabu-sabu tersebut dijadikan barang bukti dalam perkara Saksi-3), selain itu juga ditemukan 2 (dua) sedotan warna putih yang dimasukkan kedalam tutup botol air mineral merk Total yang telah dilubangi, 1 (satu) buah kaca pirek yang didalamnya masih tersisa barang yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan 1 (satu) buah potongan sedotan pendek warna merah putih.

24. Bahwa benar barang bukti berupa barang 1 (satu) buah pipa kecil warna bening (Pipet) terdapat bekas warna hitam bekas di bakar, 4 (empat) dus berisi jarum suntik sebanyak 282 (dua ratus delapan puluh dua) buah, 1 (satu) buah kantong plastik kecil berisi 78 (tujuh puluh delapan) pcs plastik klip bening, 1 (satu) buah plastik kIip diduga bekas bungkus sabu-sabu, 1 (satu) buah dus kecil bekas tempat Handphone merk Evercross, 4 (empat) buah jarum suntik dan 1 (satu) buah potongan sedotan, yang ditemukan di barak Yonif 420/Alugoro yang ditempati oleh Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), setelah sebagian barang bukti tersebut diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Semarang, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor LAB.:535/ NNF/2016 tanggal 15 April 2016, berkesimpulan sebagian barang bukti tersebut menunjukkan positif Metamfetamina sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Daftar Narkotika golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

25. Bahwa benar Danyonif 410/Alugoro sudah sering memberikan pengarahan agar semua anggota termasuk Terdakwa jangan sampai terlibat dalam penyalahgunaan maupun peredaran Narkotika secara ilegal, termasuk menyampaikan sanksinya yang berat sebagaimana termuat dalam dalam ST Panglima TNI tentang tujuh pelanggaran berat yang harus dihindari oleh setiap prajurit diantaranya adalah penyalahgunaan maupun peredaran narkotika.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan pertama dan dakwaan kedua alternatif pertama sebagaimana diuraikan Oditur Militer dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan membuktikan sendiri yang akan diuraikan berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan sebagaimana diuraikan dalam putusan ini. 2. Bahwa mengenai permohonan Oditur militer tentang penjatuhan pidana terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya dengan

Page 42: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

42

memperhatikan sifat hakekat dan akibat perbuatannya serta keterbuktian unsur dakwaan Oditur Militer baik dalam dakwaan pertama maupun dakwaan kedua sebagaimana dipertimbangkan lebih lanjut di akhir putusan ini.

Menimbang, bahwa mengenai pembelaan (pledooi) Penasihat Hukum sebagaimana yang diuraikan dalam nota pembelaannya, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Bahwa mengenai pendapat Penasihat Hukum Terdakwa yang tidak sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa melakukan tindak pidana dalam dakwaan kesatu unsur kedua dan ketiga dengan alasan bahwa pemeriksaan/ penggeledahan barak yang ditempati Terdakwa tidak dilakukan sesuai prosedur, saat pemeriksaan Terdakwa tidak di tempat dan barak yang ditempati Terdakwa tidak pernah terkunci, Penyidik saat melakukan pengambilan barang bukti tersebut tidak menggunakan sarung tangan karena pasti tertinggal sidik jari yang meletakkan barang bukti tersebut sehingga kepemilikan barang bukti yang ditemukan di kantong PDH Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) diragukan kepemilikannya, Majelis Hakim berpendapat bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di persidangan yang diberikan dibawah sumpah yaitu Lettu Inf Nasrullah (Saksi-1) dan Praka Panji Prasetyo (Saksi-5) yang melakukan penggeledahan pertama kali barak yang ditempati Terdakwa dan Saksi-3 yaitu pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 dilakukan atas perintah Danyonif 410/Alugoro berdasarkan Surat Perintah Nomor : Sprin/066/III/2016 tanggal 11 Maret 2016, Danyonif 410/Alugoro adalah selaku Ankum Terdakwa yang juga sebagai Penyidik berdasarkan pasal 69 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer sehingga penggeledahan tersebut sudah sesuai dengan prosedur, demikian juga dengan penggeledahan dan penyitaan barang bukti kedua di barak yang ditempati Terdakwa dan Saksi-3 pada tanggal 21 Maret 2016 yang dilakukan Penyidik Denpom IV/3 Salatiga berdasarkan Surat Perintah Dandenpom IV/3 Salatiga Nomor : Sprin/71/III/2016 tanggal 17 Maret 2016 dan Surat Perintah Dansubdenpom IV/3-1 Blora Nomor : Sprin/42/III/2016 tanggal 21 Maret 2016, kemudian barang-barang bukti yang ditemukan di barak Terdakwa baik pada saat penggeledahan pertama maupun penggeledahan kedua dilakukan penyitaan oleh penyidik berdasarkan Berita Acara Penyitaan dari Penyidik Denpom IV/3 Salatiga pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016 dan Berita Acara Penyitaan dari Penyidik Subdenpom IV/3-1 Blora pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016. Bahwa mengenai barak Terdakwa yang menyatakan tidak pernah terkunci, berdasarkan keterangan Lettu Inf. Nasrullah (Saksi-1) dan Praka Panji Prasetyo (Saksi-5), setelah selesai dilakukan penggeledahan pertama, atas perintah Danyonif 410/Alugoro barak yang ditempati Terdakwa langsung dikunci dan kuncinya disimpan oleh Praka Paryadi (anggota Kima Yonif 410/Alugoro) kemudian pada saat penggeledahan kedua yang ikut disaksikan oleh Praka Panji Prasetyo (Saksi-5), Kopda Haryadi dan Serka Widi Satriawan pintu barak dalam keadaan terkunci dan untuk bisa masuk pintunya harus didobrak karena saat itu yang memegang kunci Praka Paryadi tidak berada di tempat, sehingga selama jangka waktu penggeledahan pertama sampai dengan penggeledahan kedua tidak ada satu orangpun yang bisa masuk ke dalam barak Terdakwa oleh karenanya alasan Penasihat Hukum yang menyatakan barak Terdakwa tidak pernah terkunci tidak beralasan. Bahwa mengenai kepemilikan barang bukti 11 paket Narkotika Golongan I jenis sabu-sabu yang ditemukan di dalam kantong PDH yang dihanger di dalam almari milik Saksi-3, berdasarkan fakta hukum cara ditemukannya barang bukti tersebut saat penggeledahan kedua, yang ditemukan oleh Serka Widi Satriawan yang kemudian dilaporkan kepada Dansubdenpom IV/3-1 Blora Kapten Cpm Munasir yang ikut melakukan penggeledahan, kemudian barang bukti tersebut disita berdasarkan Berita Acara Penyitaan dari Penyidik Subdenpom IV/3-1 Blora tanggal 21 Maret 2016 dan di persidangan Praka Cagya Nugraha (Saksi-3) mengakui bahwa PDH dan almari

Page 43: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

43

dimana barang bukti tersebut ditemukan adalah milik Saksi-3 sehingga kepemilikan barang bukti 11 paket narkotika jenis sabu-sabu tersebut tidak dapat diragukan kepemilikannya yaitu milik Saksi-3 bukan milik Terdakwa. 2. Bahwa mengenai pendapat Penasihat Hukum Terdakwa yang tidak sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa melakukan tindak pidana dalam dakwaan kedua alternatif pertama karena Oditur Militer telah mendasari hasil test Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yang tidak termasuk dalam Laboratorium resmi yang ditunjuk oleh pemerintah dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor : 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012, sedangkan menurut pemeriksaan urine dan darah Terdakwa yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Semarang dinyatakan negatif sehingga hasil dari Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Blora diragukan keabsahannya, Majelis Hakim berpendapat bahwa Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza dari UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Nomor : 445/121/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 yang menerangkan setelah dilakukan pemeriksaan ample urine Terdakwa positif mengandung Methamphetamin sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Surat tersebut walaupun bukan dikeluarkan oleh pejabat dan instansi yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 namun berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan berdasarkan keterangan para Saksi terutama keterangan Brigadir Budhi Setyawan (Saksi-8), Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) dan Bripka Budi Santoso (Saksi-9) pernah bersama-sama Terdakwa mengkonsumsi Narkotika Golongan I jenis sabu-sabu sejak bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Maret 2016 dan terakhir menggunakan sabu-sabu tersebut dilakukan pada tanggal 11 Maret 2016, kemudian Terdakwa juga mengakui pernah diambil sample urinenya untuk dilakukan tes urine di UPTD Laboratorium Kesda Kabupaten Blora sehingga surat hasil tes urine Terdakwa dari UPTD Laboratorium Kesda Kab. Blora tersebut walaupun tidak dikeluarkan oleh instansi yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan sample Narkotika secara pro justitia namun surat tersebut saling bersesuaian dengan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi sehingga surat tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti petunjuk oleh karenanya barang bukti tersebut tidak dapat diragukan keabsahannya, sedangkan mengenai hasil sample urine dan darah Terdakwa yang diperiksa di Laboratorium yang ditunjuk karena diperiksa dalam jedah waktu 11 hari setelah Terdakwa mengkonsumi/memakai narkotika jenis sabu-sabu sehingga menyebabkan hasil tersebut menjadi negatif. 3. Bahwa mengenai pendapat Penasihat Hukum tentang tuntutan Oditur Militer mengenai pidana tambahan Pemecatan dari dinas prajurit, dengan pertimbangan sebagaimana disebut dalam hal-hal yang memberatkan dan tanpa ada pertimbangan hal-hal yang meringankan Terdakwa dan menurut Penasihat Hukum lazimnya prajurit yang dipertimbangkan untuk dipecat antara lain kalau sudah berkali-kali melakukan pelanggaran dan telah dikumplin minimal empat kali atau telah dijatuhi pidana oleh pengadilan lebih dari tiga kali, sedangkan terungkap fakta bahwa Terdakwa belum pernah dihukum, Majelis Hakim berpendapat tentang pertimbangan layak tidaknya Terdakwa tetap dipertahankan dalam dinas keprajuritannya tidak hanya diukur dari seberapa kali Terdakwa melakukan pelanggaran atau perbuatan pidana dan seberapa kali Terdakwa pernah dihukum baik hukuman displin maupun hukuman pidana namun juga dilihat dari kualitas perbuatan pidananya sebagaimana pertimbangan layak tidaknya Terdakwa tetap dipertahankan dalam dinas keprajuritannya yang diuraikan lebih lanjut diakhir putusan ini.

Menimbang, bahwa mengenai Replik Oditur Militer maupun Duplik Penasihat

Hukum Terdakwa yang masing-masing disampaikan pada sidang tanggal 19 Desember 2016 dan pada tanggal 21 Desember 2016 yang pada pokoknya Oditur Militer tetap pada tuntutannya demikian juga dengan Penasihat Hukum Terdakwa

Page 44: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

44

tetap pada pembelaannya, semua alasan Oditur Militer maupun Penasihat Hukumnya telah termuat dalam tuntutan maupun pledooinya, maka Majelis Hakim akan menanggapinya sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur pidananya maupun pertimbangan lain yang diruaikan lebih lanjut dalam putusan ini.

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer, Terdakwa

dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara Kombinasi yaitu dakwaan kesatu pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan dakwaan kedua pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau pasal 131 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang, bahwa berdasarkan tertib hukum acara, untuk membuktikan pasal

dakwaan Oditur Militer yang disusun secara Kombinasi tersebut, Majelis Hakim akan membuktikan satu persatu mulai dari dakwaan kesatu yaitu pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang, bahwa dakwaan ke satu Oditur Militer tersebut mengandung unsur-

unsur sebagai berikut :

Unsur ke satu : “Setiap orang”. Unsur ke dua : “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,

menguasai atau menyediakan Narkotika”. Unsur ke tiga : “Narkotika Golongan I bukan tanaman”.

Menimbang, bahwa mengenai unsur ke satu ”Setiap orang”, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan “Setiap orang” dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah “Setiap manusia”, yang pada dasarnya sama dengan pengertian “Barang siapa”. Bahwa yang dimaksud dengan pengertian setiap orang adalah subyek hukum, sedangkan yang dimaksud subyek hukum dalam KUHP adalah orang atau badan hukum. Bahwa yang dimaksud dengan orang sebagai subyek hukum pidana adalah seperti yang dimaksud dalam pasal 2 sampai pasal 9 KUHP, dalam rumusan pasal tersebut subjek hukum adalah semua Warga Negara Indonesia dan termasuk Warga Negara Asing yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP tersebut, yang dalam hal ini termasuk pula anggota angkatan perang (anggota Tentara Nasional Indonesia) sebagai Warga Negara Indonesia. Dalam hal subyek hukum adalah seorang prajurit TNI maka pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif yakni belum mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Oditur Militer menghadapkan Terdakwa dalam perkara ini atas nama Joni, setelah diperiksa identitasnya sama dengan identitas Terdakwa yang termuat di dalam Keppera dari Komandan Korem 073/Makutarama selaku Papera Nomor Kep/62/IX/2016 tanggal 15 Oktober 2014, yang menyerahkan perkara Terdakwa untuk diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer II-10 Semarang dan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/80/IX/2016 tanggal 28 September 2016. 2. Bahwa benar Terdakwa Joni masuk menjadi TNI AD tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK Gelombang II di Dodik Gombong Rindam IV/Diponegoro

Page 45: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

45

selama 5 (lima) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan lnfanteri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 410/Alugoro menjabat Ta Mudi Pool Ton Ang Kima dengan pangkat Kopda, NRP 31020594111281. 3. Bahwa benar Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana ini masih berdinas aktif dan belum pernah mengundurkan diri maupun diberhentikan dari dinas militer oleh pejabat yang berwenang oleh karenanya Terdakwa adalah benar subjek hukum pidana dalam perkara ini. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Setiap orang” telah terpenuhi. Unsur kedua : “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai

atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman” Yang dimaksud dengan “Hak” menurut pengertian bahasa adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kewenangan, milik, kepunyaan atas sesuatu. Yang dimaksud dengan “Tanpa hak” dalam unsur ini adalah bahwa terhadap diri seseorang pelaku, dalam hal ini Terdakwa, tidak terdapat kekuasaan atau kewenangan untuk memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan sesuatu barang, dalam hal ini adalah Narkotika Golongan I. Bahwa yang dimaksud dengan “Melawan hukum”, menurut Yurisprudensi (Arrest Hooge Raad tanggal 31 Desember 1919) adalah : - Melanggar undang-undang; atau - Merusak hak subjektif seseorang menurut undang-undang; atau - Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut undang-undang; atau - Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan dalam masyarakat. Bahwa dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ditentukan bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian dalam pasal 8 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dalam pasal 35 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa peredaran narkotika meliputi setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan dalam Pasal 41 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa Narkotika Golongan I hanya dapat disalurkan oleh pedagang besar farmasi tertentu kepada lembaga ilmu pengetahuan tertentu untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari ketentuan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perbuatan menyalurkan, menyerahkan, memindah-tangankan, maupun menggunakan Narkotika Golongan I selain untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan yang dilakukan oleh yang bukan pedagang besar farmasi adalah perbuatan tanpa hak dan

Page 46: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

46

melawan hukum. Yang dimaksud dengan “Memiliki” adalah melakukan perbuatan apa saja terhadap barang itu seperti halnya seorang pemilik, yaitu apakah barang tersebut akan dijual, dirubah bentuknya, disimpan, dikonsumsi sendiri ataupun diberikan kepada orang lain sebagai hadiah, semata-mata tergantung pada kemauannya sendiri. Yang dimaksud dengan “Menyimpan” adalah menempatkan sesuatu (dalam hal ini Narkotika Golongan I) sedemikian rupa pada suatu tempat tertentu, dimana sesuai maksud si Pelaku agar sesuatu tersebut tidak bisa dipegang/diraba, diambil atau dikuasai oleh orang lain. Yang dimaksud dengan “Menguasai” adalah berkuasa atas/memegang kekuasaan atas/menggunakan kuasa atau pengaruhnya atas sesuatu (dalam hal ini Narkotika Golongan I).

Yang dimaksud dengan “Menyerahkan” adalah memberikan, mempercayakan, menyampaikan sesuatu (dalam hal ini Narkotika Golongan I) kepada orang lain.

Bahwa oleh karena unsur ini mengandung beberapa alternatif perbuatan, Majelis Hakim membuktikan alternatif-alternatif tersebut yang bersesuaian dengan fakta yang terungkap di persidangan.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada awal bulan September 2015 sekira pukul 13.00 Wib Serda Mulyono (Saksi-2) mendatangi Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) di barak yang ditempati Terdakwa dan Saksi-3 dan Saksi-2 berkata “Ayo-ayo patungan” (membeli sabu) dijawab Terdakwa dan Saksi-3 “Ayo-ayo”, selanjutnya Terdakwa, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi ke barak yang ditempati Kopda Khundori (Saksi-11), setelah tiba Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-11 patungan uang untuk membeli Narkotika jenis sabu-sabu, masing-masing Saksi-2 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah), Saksi-3 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah), Saksi-11 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) dan Terdakwa sebesar Rp.50.000,00(lima puluh ribu rupiah) sehingga total uang terkumpul sebesar Rp.350.000,00(tiga ratus lima puluh ribu rupiah). 2. Bahwa benar kemudian Saksi-2 membawa uang tersebut dan menghubungi Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) menggunakan Handphone (HP) bertanya “Apakah ada teman yang punya barang/sabu-sabu)”, atas pertanyaan Saksi-2 tersebut, Saksi-6 Iangsung menghubungi temannya atasn nama Sdr. Joko menggunakan Handphone (HP) menanyakan “Mas apakah sampean punya barang sabu-sabu ?..ini ada teman yang mau cari” dijawab Sdr. Joko “Ada mas, nanti saya merapat ke Terminal Bus Gagak Rimang depan asrama”, selanjutnya Saksi-6 berkata kepada Saksi-2 “Ada Mul, kamu langsung mengambil sabu-sabu di depan Terminal”, selanjutnya Saksi-2 menghubungi Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) anggota Polsek Tunjungan melalui HP untuk meminjam alat penghisap sabu-sabu (Bong). 3. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor Vario menuju ke Terminal Bus Gagak Rimang Blora menemui Saksi-6, setelah bertemu, Saksi-2 memberikan uang kepada Saksi-6 sebesar Rp.300.000,00(tiga ratus ribu rupiah) kemudian Saksi-6 menyerahkan 1(satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam plastik kecil warna bening dan telah dimasukkan ke dalam bungkus rokok Sampurna Mild warna putih, setelah menerima sabu-sabu tersebut Saksi-2 kembali ke belakang barak Yonif 410/Alugoro sambil menunggu alat penghisap (Bong) dari Saksi-7, kurang lebih 20 (dua puluh) menit kemudian Saksi-7 datang sambil membawa alat penghisap (Bong).

Page 47: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

47

4. Bahwa benar setelah menerima alat penghisap sabu-sabu dari Saksi-7, selanjutnya Saksi-2 kembali ke barak yang ditempati Saksi-11 sambil membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu-sabu dan alat penghisap (Bong), setelah sampai, Saksi-2, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-11 berkumpul duduk di lantai, kemudian Saksi-2 memasukkan sabu-sabu ke dalam pipa kaca kecil yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 300 ML yang sudah diisi air setengah botol, pada tutup botol terdapat 2 (dua) lubang dimana tiap-tiap lubang diisi sedotan warna putih yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna Bening, selanjutnya secara bergantian menghisap sabu-sabu mulai dari Saksi-2 dengan cara tangan kiri Saksi-2 memegang alat penghisap, tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dengan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, selanjutnya asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung kemudian dilanjutkan oleh Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-11 secara bergiliran dengan cara yang sama hingga sabu-sabu habis dan tiap-tiap orang mendapat jatah 3 (tiga) kali hisapan. 5. Bahwa benar pada bulan Januari 2016 sekira pukul 14.00 Wib, saat Brigadir Budhi Setyawan (Saksi-8) datang dan main di asrama/barak yang ditempati oleh Saksi-3 datang Terdakwa, selanjutnya Saksi-8, Saksi-3 dan Terdakwa secara bersama-sama mengkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu yang telah disiapkan oleh Saksi-3 dengan cara yang sama di Iantai ruang tamu, saat itu Saksi-8 giliran 3 (tiga) kali sedotan/hisapan sedangkan Saksi-3 dan Terdakwa masing-masing mendapat giliran 2 (dua) kali sedotan/hisapan. 6. Bahwa benar pada bulan Februari 2016 sekira pukul 20.00 Wib saat Saksi-3 bersama Terdakwa sedang berada di barak, datang Bripka Budi Santoso alias Buthok (Saksi-9) dan Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) keduanya anggota Polsek Tunjungan Polres Blora, selanjutnya Saksi-7 meminta Saksi-3 untuk mencarikan sabu-sabu dengan menyerahkan uang sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah), kemudian Saksi-3 dengan menggunakan Handphone milik Terdakwa menghubungi Saksi-6 menanyakan sabu-sabu sebanyak 1 (satu) paket dengan harga Rp. 500.000,00(lima ratus ribu rupiah), tidak beberapa lama Saksi-6 menghubungi Saksi-3 menggunakan HP menyuruh Saksi-3 menemuinya di warung milik orang tua Sdr. Win di belakang Asrama, setelah bertemu dengan Saksi-6, Saksi langsung menyerahkan uang sebesar Rp. 500.000,00(lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi-6, setelah menerima uang tersebut, Saksi-6 menyerahkan 1 (satu) paket sabu-sabu di dalam plastik kecil warna bening. 7. Bahwa benar selanjutnya Saksi-3 membeli 1 (satu) botol air mineral Aqua 600 ML dan 2 (dua) sedotan di warung makan milik orang tua Sdr. Win kemudian kembali ke barak untuk menyerahkan sabu-sabu tersebut kepada Saksi-7 serta meletakkan 1 (satu) botol air mineral Aqua 600 ML dan 2 (dua) sedotan di Iantai, Saksi-7 kemudian merakit alat hisap sabu-sabu dari botol air mineral Aqua yang Saksi-3 beli dengan cara membuka tutup botol lalu meminum air hingga setengah botol selanjutnya tutup botol dilubangi sebanyak 2(dua) lubang, pada tiap-tiap lubang diisi sedotan yang bisa ditekuk kemudian mengisi sabu-sabu sebanyak 1 (satu) paket ke dalam pipa kaca kecil dan menancapkannya pada salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu, setelah selesai kemudian sabu-sabu tersebut dibakar dan dihisap secara bergantian oleh Terdakwa, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Serda Mulyono (Saksi-2), Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) dan Bripka Budi Santoso (Saksi-9) sampai sabu-sabunya habis. 8. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 sekira pukul 19.45 Wib, saat Saksi-3 dan Terdakwa sedang berada di barak yang ditempati Saksi-3 dan

Page 48: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

48

Terdakwa, Brigadir Budi Setyawan (Saksi-8) mengirim Short Message Service (SMS) ke Handphone (HP) milik Saksi-3 dengan kata-kata “Posisi Om” dijawab Saksi-3 “Di barak Pak”, kurang lebih 15 (lima belas) menit kemudian Saksi-8 datang ke barak yang ditempati Saksi-3 dan Terdakwa melalui pintu belakang, selanjutnya Saksi-8 menyerahkan uang sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) kepada Saksi-3 sambil berkata “Om, bisa nyarikan barang Rp.300.000,00 (tiga ratus nbu rupiah), tapi saya hanya punya Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) dijawab Saksi-3 “Saya hubungi Pak Yoyok (Saksi-6 Serka Yoyok Yudianto) dulu”, Saksi-3 kemudian keluar barak mencari Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) untuk membeli sabu-sabu sambil membawa uang sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) milik Saksi-8. 9. Bahwa benar saat keluar barak Saksi-3 melihat Saksi-6 lewat di depan barak, Saksi-3 kemudian mengikutinya sampai di Warung milik Sdr. Win di kampung belakang barak, setelah bertemu Saksi-3 berkata “Ijin pak mau nyari sabu-sabu seharga Rp.300.000,00(tiga ratus nbu rupiah)”, dijawab Saksi-6 “Oke, tunggu saya teleponkan orangnya”, Saksi-3 kemudian menyerahkan uang sebesar Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) yang berasal dan Saksi-8 sebesar Rp. 200.000,00(dua ratus nbu rupiah) dan dari Saksi-3 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) selanjutnya Saksi-3 kembali ke barak bergabung dengan Terdakwa dan Saksi-8 menunggu kabar dari Saksi-6. 10. Bahwa benar kurang lebih 30 (tiga puluh) menit kemudian Saksi-3 dihubungi Saksi-6 melalui HP menyampaikan “Bro, ini barang sudah datang, kamu keluar jalan di depan barak”, Saksi-3 kemudian keluar menemui Saksi-6, setelah bertemu, Saksi-6 langsung memberikan 1 (satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam plastik kecil warna bening kemudian pergi, sedangkan Saksi-3 langsung kembali ke barak menyerahkan sabu-sabu tersebut kepada Saksi-8 kemudian Saksi-3 mandi, selesai mandi Saksi-3 kembali bergabung dengan Terdakwa dan Saksi-8 dan secara bersama-sama menghisap sabu-sabu melalui alat penghisap sabu-sabu yang telah dibuat Saksi-8 yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 600 ML, dimana pada tutupnya terdapat 2 (dua) lubang, masing-masing lubang diisi sedotan kecil warna Putih garis-garis merah yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna Bening berisi sabu-sabu, selanjutnya pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dibakar dengan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung dan masing-masing mendapat giliran dua kali hisapan. 11. Bahwa benar pada awal bulan Februari 2016 Lettu Inf. Nasrullah (Saksi-1) yang pada saat itu masih menjabat sebagai Pasi 1/Lidik Yonif 410/Alugoro mendapat informasi baik dari Kasat Narkoba Polres Blora, Intel Kodim 0721/Blora maupun dari Forum Komunikasi Intel Daerah (Forkominda) kalau Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) diduga sebagai pengedar maupun pemakai Narkotika jenis sabu-sabu, dengan adanya informasi tersebut, Saksi-1, langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data selama kurang lebih satu bulan, dan hasilnya informasi tersebut dimungkinkan benar karena Saksi-1 juga pernah melihat dan menegur dua orang anggota Polisi berada di barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa yang masuk dari pintu belakang, kemudian Saksi-1 melaporkan informasi tersebut kepada Danyonif 410/Alg. 12. Bahwa benar pada tanggal 11 Maret 2016, Saksi-1 mendapat Surat Perintah dari Danyonif 410/Alugoro dengan Nomor : Sprin/066/III/2016 tanggal 11 Maret 2016, tentang Perintah untuk melakukan pemeriksaan/penggeledahan secara mendadak barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa. 13. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira 21.00 Wib atas perintah Danyonif 410/Alugoro tersebut, Saksi-1 bersama Lettu Inf Andi Mulhan

Page 49: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

49

(Saksi-4) yang waktu itu sebagai Pa Jaga Bataliyon beserta 1(Satu) anggota Provost atas nama Praka Panji Prasetyo (Saksi-5) melakukan penangkapan terhadap Saksi-3 dan pemeriksaan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa, akan tetapi Saksi-3 saat itu tidak ada dibaraknya, sehingga Saksi-1 bersama Saksi-4 dan Saksi-5 hanya melakukan penggeledahan dibarak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa yang kebebetulan baraknya tidak terkunci. 14. Bahwa benar setelah dilakukan penggeledahan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa, ditemukan: a. 2 (dua) alat penghisap sabu-sabu (Bong) yang diduga dipakai untuk menghisap sabu-sabu yang masing-masing ditemukan di samping almari pakaian dalam kamar 1(satu) buah dan ditempat sampah di ruang dapur 1 (satu) buah; b. 1(satu) kotak kardus kecil bekas HP Merk Evercross ditemukan di dalam almari pakaian di dalam kamar berisi 4(empat) jarum Infus, 7(tujuh) plastik kecil dan 1(satu) pipa kaca kecil warna bening; c. 1 (satu) pack plastik klip berisi 72(tujuh puluh dua) pcs 1(satu) diantaranya diduga bekas bungkus sabu-sabu; d. 2(dua) kotak kardus kecil berisi 282(dua ratus delapan puluh dua) jarum infus. 15. Bahwa benar setelah selesai melaksanakan penggeledahan semua barang-barang yang ditemukan di barak Saksi-3 dan Terdakwa tersebut dikumpulkan, kemudian diamankan di rumah Saksi-4 dengan maksud agar barang-barang tersebut aman, selanjutnya Saksi-1 melaporkan hasil penggeledahan tersebut kepada Danyonif 410/Alg Mayor Inf. M. Heri Amrulloh, S.Sos, kemudian atas perintah Danyon agar Saksi-3 dan Terdakwa segera diperiksa dan diusut dan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa tersebut dikunci dan melarang seluruh anggota memasuki barak terebut sebelum permasalahannya selesai sehingga sejak Terdakwa dan para Saksi dilimpahkan ke Intel Korem 073/Makutarama, barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 sudah dikunci kemudian kuncinya dititipkan kepada Praka Paryadi (anggota Kima) dan sejak itu tidak ada satupun anggota yang membuka barak tersebut sampai dengan penggeledahan kedua. 16. Bahwa benar selanjutnya pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016, 07.00 Wib, barang bukti berupa dua buah alat penghisap sabu-sabu dibawa ke ruangan Saksi-1, kemudian Saksi-1, Wadanyonif 410/Alugoro Mayor Inf. Madiyan Surya, Danki A Kapten Inf. Bambang Sutejo melakukan pemanggilan kepada Terdakwa dan Saksi-2 setelah dilakukan pemeriksaan dan ditunjukkan alat penghisap sabu-sabu yang ditemukan di barak Saksi-3 kemudian Terdakwa dan Saksi-2 saling menunjuk dan mengakui pernah mengonsumsi sabu-sabu, selanjutnya sekira pukul 08.30 Wib, Saksi-3 dipanggil, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Saksi-3 juga mengakui pernah membeli dan memakai sabu-sabu dan juga terungkap beberapa anggota lain yang terlibat sebagai pemakai yaitu : Kopda Kundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, dan Pratu Bambang Edi Purwanto dan paling banyak mengaku adalah Saksi-3, saat ditanya pemilik alat hisap sabu-sabu tersebut, Saksi-3 dan Terdakwa mengakui sebagai pemilik alat tersebut. 17. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa, Serda Mulyono (Saksi-2), Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Kopda Kundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, dan Pratu Bambang Edi Purwanto dibawa ke Dinas Kesehatan UPTD Laboratonum Kesehatan Kab. Blora untuk dilakukan test urine yang dikawal oleh satu orang Provost dan satu orang Perwira. 18. Bahwa benar sekira pukul 11.00 Wib tiba di Kantor Dinas Kesehatan UPTD Laboratonum Kesehatan Kab. Blora selanjutnya Sdr. Herlan Tri Widianto (Saksi-10 selaku petugas Laboratorium memberikan formulir Permintaan Pemeriksaan kepada anggota Provost untuk dibagikan dan diisi data masing-masing, dilanjutkan pembagian Pot Urine oleh petugas sesuai dengan pengisian formulir : Serda Mulyono (Saksi-2) menggunakan Pot Urine Nomor 02, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) menggunakan Pot Urine Nomor 111, Pratu Bambang E.P. menggunakan Pot Urine

Page 50: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

50

Nomor 137, Kopda Zaenal Arifin menggunakan Pot Urine Nomor 167, Terdakwa menggunakan Pot Urine Nomor 30, Kopda Khundori (Saksi-11) menggunakan Pot Urine Nomor 172 dan Kopda Subadi menggunakan Pot Urine Nomor 259. 19. Bahwa benar selanjutnya secara bergiliran masuk ke kamar mandi untuk mengisi Pot Urine dengan air kencing/urine masing-masing yang saat pengambilan sample urine diawasi/dijaga anggota Provost dengan posisi pintu kamar mandi terbuka, selesai diambil sample urinenya dan setelah dilakukan pemeriksaan urine di ruang pemeriksaan menggunakan Test Strip Single Narkotika, hasil pemeriksaan langsung Saksi-10 masukkan ke Buku Register, selanjutnya diserahkan ke petugas untuk dilakukan pengeprinan hasil pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan ketujuh anggota Yonif 410/Alugoro, ada tiga orang yang ample urinenya positif diantaranya berdasarkan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza UPTD Labkesda Blora nomor 445/121/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 atas nama Terdakwa Positif mengandung Methamphetamin yang terdaftar dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. 20. Bahwa benar pada tanggal 21 Maret 2016, barak yang ditempati Terdakwa dan Saksi-3 kembali digeledah oleh Penyidik dari Subdenpom IV/3-1 Blora dan pada saat Penyidik masuk ke dalam barak yang ditempati Terdakwa untuk dilakukan penggeledahan kedua tersebut, pintu dalam keadaan terkunci dan pada saat itu anggota Kima Praka Paryadi yang memegang kunci tidak ada di tempat sehingga pintunya dirusak/didobrak sehingga dapat masuk dan melakukan penggeledahan. 21. Bahwa benar terungkap fakta di dalam pemeriksaan persidangan dalam perkara Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) selaku Terdakwa dalam perkara lain yang erat kaitannya dengan perkara Terdakwa ini, pada saat penggeledahan ke dua tersebut, ditemukan 11 (sebelas) paket plastik klip bening tergulung dan disolasi bening yang berisi serbuk bening kristal yang dibungkus dengan menggunakan tisu wajah warna putih yang dimasukkan ke dalam kantong alat jahit warna hijau kemudian dimasukkan ke dalam kantong sebelah kanan PDH atas nama Cahya Nugraha (Saksi-3) yang dihanger di dalam lemari yang diakui Saksi-3 baju PDH dan almari tersebut adalah miliknya (11 (sebelas) paket narkotika jenis sabu-sabu tersebut dijadikan barang bukti dalam perkara Saksi-3), selain itu juga ditemukan 2 (dua) sedotan warna putih yang dimasukkan kedalam tutup botol air mineral merk Total yang telah dilubangi, 1 (satu) buah kaca pirek yang didalamnya masih tersisa barang yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan 1 (satu) buah potongan sedotan pendek warna merah putih. 22. Bahwa benar barang bukti berupa barang 1 (satu) buah pipa kecil warna bening (Pipet) terdapat bekas warna hitam bekas di bakar, 4 (empat) dus berisi jarum suntik sebanyak 282 (dua ratus delapan puluh dua) buah, 1 (satu) buah kantong plastik kecil berisi 78 (tujuh puluh delapan) pcs plastik klip bening, 1 (satu) buah plastik kIip diduga bekas bungkus sabu-sabu, 1 (satu) buah dus Kecil bekas tempat Handphone merk Evercross, 4 (empat) buah jarum suntik dan 1 (satu) buah potongan sedotan, yang ditemukan di barak Yonif 420/Alugoro yang ditempati oleh Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), setelah sebagian barang bukti tersebut diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Semarang, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor LAB.:535/ NNF/2016 tanggal 15 April 2016, berkesimpulan sebagian barang bukti tersebut menunjukkan positif Metamfetamina sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut tidak ada satupun fakta yang menerangkan Terdakwa menyimpan, menguasai, memiliki atau menyediakan narkotika jenis apapun, fakta hukum adanya barang bukti yang ada hubungannya

Page 51: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

51

dengan perkara ini berupa 11(sebelas) paket narkotika jenis sabu-sabu yang ditemukan di dalam kantong baju PDH milik Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dimana baju tersebut ditemukan dihanger di dalam lemari baju milik Saksi-3, pada saat pemeriksaan barang bukti tersebut, walaupun Saksi-3 tidak mengakui atas kepemilikan barang bukti tersebut namun mengakui atas kepemilikan baju PDH dan almari dimana barang bukti tersebut ditemukan, sehingga Oditur Militer tidak dapat membuktikan atas kepemilikan maupun penguasaan narkotika pada diri Terdakwa.

Menimbang, bahwa Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16-K/MIL/2006

tanggal 24 Februari 2006 yang dijadikan dasar Oditur Militer membuktikan kepemilikan Narkotika Golongan I jenis sabu-sabu dengan cara menghisap melalui alat penghisap, Majelis Hakim tidak sependapat karena putusan Mahkamah Agung tersebut adalah putusan yang mendasari Undang-Undang 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, dimana di dalam Undang-Undang tersebut tidak diatur secara khusus pasal penyalahguna Narkotika sebagaimana dimaksud dalam pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sehingga bagi penyalahguna narkotika sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika pada tanggal 12 Oktober 2009, dijerat dengan pasal kepemilikan dan menguasai sebagaimana diatur dalam pasal 78 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika dengan cara mengisap, sehingga apabila di dalam tubuh penyalahguna terdapat zat Narkotika atau urinenya dinyatakan positif maka dianggap telah menguasai atau memiliki.

Menimbang, bahwa dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 35 tahun

2009 tentang Narkotika pada tanggal 12 Oktober 2009, maka pasal penyalahguna dan kepemilikan atau penguasaan Narkotika Golongan I sudah diatur dalam pasal sendiri sendiri, Penyalaguna Narkotika diatur dalam pasal 127 ayat (1) huruf a dan kepemilikan atau penguasaan Narkotika diatur dalam pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkokitka dan sejak Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika tersebut diundangkan maka Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3698); dan Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan Golongan II sebagaimana tercantum dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671) yang telah dipindahkan menjadi Narkotika Golongan I menurut Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi sehingga Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16-K/MIL/2006 tanggal 24 Februari 2006 tidak tepat lagi dijadikan dasar dalam pembuktian unsur memiliki atau menguasai Narkotika Golongan I dalam dakwaan pertama Oditur Militer dalam perkara ini, sehingga Majelis Hakim berpendapat tidak cukup bukti Terdakwa memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud dalam unsur ini.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua ”Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman” tidak terpenuhi.

Menimbang, bahwa oleh karena unsur kedua dakwaan ke satu tidak terpenuhi maka Majelis Hakim tidak perlu membuktikan unsur berikutnya.

Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dalam dakwaan kesatu tidak terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat dakwaan ke satu Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, oleh karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan kesatu. Menimbang, bahwa mengenai dakwaan kedua Oditur Militer, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa oleh karena dalam dakwaan ke dua Oditur Militer

Page 52: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

52

tersebut disusun secara alternatif maka menurut tertib hukum acara, Majelis Hakim dapat memilih langsung salah satu dakwaan tersebut yang paling bersesuaian dengan fakta hukum yang terungkap di persidangan.

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan memahami fakta hukum yang terungkap di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa pasal dakwaan ke dua alternatif pertama yang lebih bersesuaian dengan fakta hukum tersebut sehingga Majelis Hakim akan memilih dan membuktikan dakwaan kedua alternatif pertama.

Menimbang, bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan kedua alternatif pertama, Oditur Militer menguraikan unsur-unsur dalam tuntutannya yaitu :

Unsur ke satu : Setiap penyalahguna. Unsur ke dua : Narkotika golongan I. Unsur ke tiga : Bagi diri sendiri.

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menguraikan dan membuktikan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam dakwaan ke dua laternatif pertama tersebut, Majelis Hakim akan memperbaiki unsur-unsur yang dikemukakan Oditur Militer dalam tuntutannya dengan tidak mengurangi keterbuktian dari tindak pidana yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya, dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa mengenai tindak pidana yang didakwaan oleh Oditur Militer dalam dakwaan kedua alternatif pertama tersebut berbunyi sebagai berikut ”Setiap penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”.

Majelis Hakim perlu menjelaskan bahwa dalam pasal 1 angka 15 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menyebutkan Penyalahguna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum, artinya ”Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika” yang dalam hal ini adalah Narkotika golongan I, artinya bahwa terlihat dengan jelas tentang subyek hukumnya yaitu ”Setiap orang” dan perbuatannya adalah ”Tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika”,

Dengan melihat uraian pasal tersebut, Majelis Hakim berpendapat dalam menguraikan unsur-unsur dalam dakwaan kedua alternatif pertama Oditur Militer, seharusnya disusun unsur-unsur tindak pidananya menjadi dan berbunyi sebagai berikut :

Unsur kesatu : Setiap orang. Unsur kedua : Tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan I. Unsur ketiga : Bagi diri sendiri.

Menimbang, bahwa mengenai unsur Dakwaan kedua alternatif pertama tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur kesatu : Setiap orang.

Menimbang, bahwa unsur kesatu dalam dakwaan kedua laternatif pertama ini adalah sama dengan unsur kesatu dalam dakwaan pertama dan Majelis Hakim telah membuktikan unsur tersebut dan menyatakan telah terpenuhi, maka Majelis Hakim tidak perlu lagi membuktikan unsur pertama dalam dakwaan kedua alternatif pertama tersebut. Bahwa berdasarkan uraian tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Setiap orang” telah terpenuhi. Unsur ke dua : Tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan I.

Page 53: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

53

Bahwa yang dimaksud dengan “Secara tanpa hak“ adalah si pelaku melakukan tindakan yang dalam hal ini menggunanakan Narkotika Golongan I jenis sabu dimana Narkotika Golongan I secara terbatas hanya bisa digunakan untuk kepentingan penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi. Melawan hukum artinya perbuatan Terdakwa/pelaku telah melanggar peraturan yang ada dalam hal ini UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Bahwa yang dimaksud dengan menggunakan adalah perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam hal ini mengkonsumsi Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu. Bahwa yang dimaksud dengan Narkotika menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini. Sedangkan yang dimaksud dengan Narkotika Golongan I dalam unsur ini adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan penelitian pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Adapun yang termasuk Narkotika Golongan I sebagaimana tercantum dalam daftar Lampiran I UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika antara lain dalam Nomor Urut 61 adalah METAMFETAMINA : (+)-(S)-N-2-metil-4(3H)-kuinazolinon. Bahwa dalam ketentuan UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pasal 8 ayat (1) menyebutkan ”Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan” dan ayat (2) menyebutkan “Dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan” Bahwa dengan demikian maka setiap penggunaan Narkotika Golongan I yang bertentangan dengan ketentuan tersebut di atas adalah perbuatan tanpa hak dan melawan hukum. Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta barang bukti yang diajukan di persidangan oleh Oditur Militer diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada awal bulan September 2015 sekira pukul 13.00 Wib Serda Mulyono (Saksi-2) mendatangi Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) di barak yang ditempati Terdakwa dan Saksi-3 dan Saksi-2 berkata “Ayo-ayo patungan” (membeli sabu) dijawab Terdakwa dan Saksi-3 “Ayo-ayo”, selanjutnya Terdakwa, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi ke barak yang ditempati Kopda Khundori (Saksi-11), setelah tiba Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-11 patungan uang untuk membeli Narkotika jenis sabu-sabu, masing-masing Saksi-2 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah), Saksi-3 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah), Saksi-11 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) dan Terdakwa sebesar Rp.50.000,00(lima puluh ribu rupiah) sehingga total uang terkumpul sebesar Rp.350.000,00(tiga ratus lima puluh ribu rupiah).

Page 54: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

54

2. Bahwa benar kemudian Saksi-2 membawa uang tersebut dan menghubungi Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) menggunakan Handphone (HP) bertanya “Apakah ada teman yang punya barang/sabu-sabu)”, atas pertanyaan Saksi-2 tersebut, Saksi-6 Iangsung menghubungi temannya atasn nama Sdr. Joko menggunakan Handphone (HP) menanyakan “Mas apakah sampean punya barang sabu-sabu ? ini ada teman yang mau cari” dijawab Sdr. Joko “Ada mas, nanti saya merapat ke Terminal Bus Gagak Rimang depan asrama”, selanjutnya Saksi-6 berkata kepada Saksi-2 “Ada Mul, kamu langsung mengambil sabu-sabu di depan Terminal”, selanjutnya Saksi-2 menghubungi Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) anggota Polsek Tunjungan melalui HP untuk meminjam alat penghisap sabu-sabu (Bong).

3. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor Vario menuju ke Terminal Bus Gagak Rimang Blora menemui Saksi-6, setelah bertemu, Saksi-2 memberikan uang kepada Saksi-6 sebesar Rp.300.000,00(tiga ratus ribu rupiah) kemudian Saksi-6 menyerahkan 1(satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam plastik kecil warna bening dan telah dimasukkan ke dalam bungkus rokok Sampurna Mild warna putih, setelah menerima sabu-sabu tersebut Saksi-2 kembali ke belakang barak Yonif 410/Alugoro sambil menunggu alat penghisap (Bong) dari Saksi-7, kurang lebih 20 (dua puluh) menit kemudian Saksi-7 datang sambil membawa alat penghisap (Bong).

4. Bahwa benar setelah menerima alat penghisap sabu-sabu dari Saksi-7, selanjutnya Saksi-2 kembali ke barak yang ditempati Saksi-11 sambil membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu-sabu dan alat penghisap (Bong), setelah sampai, Saksi-2, Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-11 berkumpul duduk di lantai, kemudian Saksi-2 memasukkan sabu-sabu ke dalam pipa kaca kecil yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 300 ML yang sudah diisi air setengah botol, pada tutup botol terdapat 2 (dua) lubang dimana tiap-tiap lubang diisi sedotan warna Putih yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna Bening, selanjutnya secara bergantian menghisap sabu-sabu mulai dari Saksi-2 dengan cara tangan kiri Saksi-2 memegang alat penghisap, tangan kanan membakar pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dengan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, selanjutnya asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung kemudian dilanjutkan oleh Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-11 secara bergiliran dengan cara yang sama hingga sabu-sabu habis dan tiap-tiap orang mendapat jatah 3 (tiga) kali hisapan.

5. Bahwa benar pada bulan Januari 2016 sekira pukul 14.00 Wib, saat Brigadir Budhi Setyawan (Saksi-8) datang dan main di asrama/barak yang ditempati oleh Saksi-3 datang Terdakwa, selanjutnya Saksi-8, Saksi-3 dan Terdakwa secara bersama-sama mengkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu yang telah disiapkan oleh Saksi-3 dengan cara yang sama di Iantai ruang tamu, saat itu Saksi-8 giliran 3 (tiga) kali sedotan/hisapan sedangkan Saksi-3 dan Terdakwa masing-masing mendapat giliran 2 (dua) kali sedotan/hisapan. 6. Bahwa benar pada bulan Februari 2016 sekira pukul 20.00 Wib saat Saksi-3 bersama Terdakwa sedang berada di barak, datang Bripka Budi Santoso alias Buthok (Saksi-9) dan Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) keduanya anggota Polsek Tunjungan Polres Blora, selanjutnya Saksi-7 meminta Saksi-3 untuk mencarikan sabu-sabu dengan menyerahkan uang sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah), kemudian Saksi-3 dengan menggunakan Handphone milik Terdakwa menghubungi Saksi-6 menanyakan sabu-sabu sebanyak 1 (satu) paket dengan harga Rp. 500.000,00(lima ratus ribu rupiah), tidak beberapa lama Saksi-6 menghubungi Saksi-3 menggunakan HP menyuruh Saksi-3 menemuinya di warung milik orang tua Sdr. Win di belakang Asrama, setelah bertemu dengan Saksi-6, Saksi langsung menyerahkan uang sebesar Rp. 500.000,00(lima ratus ribu rupiah) kepada

Page 55: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

55

Saksi-6, setelah menerima uang tersebut, Saksi-6 menyerahkan 1 (satu) paket sabu-sabu di dalam plastik kecil warna bening. 7. Bahwa benar selanjutnya Saksi-3 membeli 1 (satu) botol air mineral Aqua 600 ML dan 2 (dua) sedotan di warung makan milik orang tua Sdr. Win kemudian kembali ke barak untuk menyerahkan sabu-sabu tersebut kepada Saksi-7 serta meletakkan 1 (satu) botol air mineral Aqua 600 ML dan 2 (dua) sedotan di Iantai, Saksi-7 kemudian merakit alat hisap sabu-sabu dari botol air mineral Aqua yang Saksi-3 beli dengan cara membuka tutup botol lalu meminum air hingga setengah botol selanjutnya tutup botol dilubangi sebanyak 2(dua) lubang, pada tiap-tiap lubang diisi sedotan yang bisa ditekuk kemudian mengisi sabu-sabu sebanyak 1 (satu) paket ke dalam pipa kaca kecil dan menancapkannya pada salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu, setelah selesai kemudian sabu-sabu tersebut dibakar dan dihisap secara bergantian oleh Terdakwa, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Serda Mulyono (Saksi-2), Brigadir Ricky Dwiyanto (Saksi-7) dan Bripka Budi Santoso (Saksi-9) sampai sabu-sabunya habis. 8. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 sekira pukul 19.45 Wib, saat Saksi-3 dan Terdakwa sedang berada di barak yang ditempati Saksi-3 dan Terdakwa, Brigadir Budi Setyawan (Saksi-8) mengirim Short Message Service (SMS) ke Handphone (HP) milik Saksi-3 dengan kata-kata “Posisi Om” dijawab Saksi-3 “Di barak Pak”, kurang lebih 15 (lima belas) menit kemudian Saksi-8 datang ke barak yang ditempati Saksi-3 dan Terdakwa melalui pintu belakang, selanjutnya Saksi-8 menyerahkan uang sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) kepada Saksi-3 sambil berkata “Om, bisa nyarikan barang Rp.300.000,00 (tiga ratus nbu rupiah), tapi saya hanya punya Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) dijawab Saksi-3 “Saya hubungi Pak Yoyok (Saksi-6 Serka Yoyok Yudianto) dulu”, Saksi-3 kemudian keluar barak mencari Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6) untuk membeli sabu-sabu sambil membawa uang sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) milik Saksi-8. 9. Bahwa benar saat keluar barak Saksi-3 melihat Saksi-6 lewat di depan barak, Saksi-3 kemudian mengikutinya sampai di Warung milik Sdr. Win di kampung belakang barak, setelah bertemu Saksi-3 berkata “Ijin pak mau nyari sabu-sabu seharga Rp.300.000,00(tiga ratus nbu rupiah)”, dijawab Saksi-6 “Oke, tunggu saya teleponkan orangnya”, Saksi-3 kemudian menyerahkan uang sebesar Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) yang berasal dan Saksi-8 sebesar Rp. 200.000,00(dua ratus nbu rupiah) dan dari Saksi-3 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) selanjutnya Saksi-3 kembali ke barak bergabung dengan Terdakwa dan Saksi-8 menunggu kabar dari Saksi-6. 10. Bahwa benar kurang lebih 30 (tiga puluh) menit kemudian Saksi-3 dihubungi Saksi-6 melalui HP menyampaikan “Bro, ini barang sudah datang, kamu keluar jalan di depan barak”, Saksi-3 kemudian keluar menemui Saksi-6, setelah bertemu, Saksi-6 langsung memberikan 1 (satu) paket sabu-sabu yang di bungkus dalam plastik kecil warna bening kemudian pergi, sedangkan Saksi-3 langsung kembali ke barak menyerahkan sabu-sabu tersebut kepada Saksi-8 kemudian Saksi-3 mandi, selesai mandi Saksi-3 kembali bergabung dengan Terdakwa dan Saksi-8 dan secara bersama-sama menghisap sabu-sabu melalui alat penghisap sabu-sabu yang telah dibuat Saksi-8 yang terbuat dari botol bekas air mineral Aqua 600 ML, dimana pada tutupnya terdapat 2 (dua) lubang, masing-masing lubang diisi sedotan kecil warna putih garis-garis merah yang bisa ditekuk, pada salah satu ujung sedotan ditancapkan pipa kaca kecil warna bening berisi sabu-sabu, selanjutnya pipa kaca kecil berisi sabu-sabu tersebut dibakar dengan korek api gas yang sudah disetel nyala apinya kecil, setelah sabu-sabu mengeluarkan asap, maka asapnya dihisap melalui salah satu ujung sedotan yang terpasang di alat penghisap sabu-sabu

Page 56: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

56

dengan menggunakan mulut lalu dikeluarkan melalui hidung dan masing-masing mendapat giliran dua kali hisapan.

11. Bahwa benar pada awal bulan Februari 2016 Lettu Inf Nasrullah (Saksi-1) yang pada saat itu masih menjabat sebagai Pasi 1/Lidik Yonif 410/Alugoro mendapat informasi baik dari Kasat Narkoba Polres Blora, Intel Kodim 0721/Blora maupun dari Forum Komunikasi Intel Daerah (Forkominda) kalau Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) diduga sebagai pengedar maupun pemakai Narkotika jenis sabu-sabu, dengan adanya informasi tersebut, Saksi-1, langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data selama kurang lebih satu bulan, dan hasilnya informasi tersebut dimungkinkan benar karena Saksi-1 juga pernah melihat dan menegur dua orang anggota Polisi berada di barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa yang masuk dari pintu belakang, kemudian Saksi-1 melaporkan informasi tersebut kepada Danyonif 410/Alg.

12. Bahwa benar pada tanggal 11 Maret 2016, Saksi-1 mendapat Surat Perintah dari Danyonif 410/Alugoro dengan Nomor : Sprin/066/III/2016 tanggal 11 Maret 2016, tentang Perintah untuk melakukan pemeriksaan/penggeledahan secara mendadak barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa.

13. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira 21.00 Wib atas perintah Danyonif 410/Alugoro tersebut, Saksi-1 bersama Lettu Inf Andi Mulhan (Saksi-4) yang waktu itu sebagai Pa Jaga Bataliyon beserta 1(Satu) anggota Provost atas nama Praka Panji Prasetyo (Saksi-5) melakukan penangkapan terhadap Saksi-3 dan pemeriksaan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa, akan tetapi Saksi-3 saat itu tidak ada dibaraknya, sehingga Saksi-1 bersama Saksi-4 dan Saksi-5 hanya melakukan penggeledahan dibarak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa yang kebetulan baraknya tidak terkunci.

14. Bahwa benar setelah dilakukan penggeledahan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa, ditemukan: a. 2 (dua) alat penghisap sabu-sabu (Bong) yang diduga dipakai untuk menghisap sabu-sabu yang masing-masing ditemukan di samping almari pakaian dalam kamar 1(satu) buah dan ditempat sampah di ruang dapur 1 (satu) buah; b. 1(satu) kotak kardus kecil bekas HP Merk Evercross ditemukan di dalam almari pakaian di dalam kamar berisi 4(empat) jarum Infus, 7(tujuh) plastik kecil dan 1(satu) pipa kaca kecil warna bening; c. 1 (satu) pack plastik klip berisi 72(tujuh puluh dua) pcs 1(satu) diantaranya diduga bekas bungkus sabu-sabu; d. 2(Dua) kotak kardus kecil berisi 282(dua ratus delapan puluh dua) jarum infus. 15. Bahwa benar setelah selesai melaksanakan penggeledahan semua barang-barang yang ditemukan di barak Saksi-3 dan Terdakwa tersebut dikumpulkan, kemudian diamankan di rumah Saksi-4 dengan maksud agar barang-barang tersebut aman, selanjutnya Saksi-1 melaporkan hasil penggeledahan tersebut kepada Danyonif 410/Alg Mayor Inf. M. Heri Amrulloh, S.Sos, kemudian atas perintah Danyon agar Saksi-3 dan Terdakwa segera diperiksa dan diusut dan barak yang ditempati oleh Saksi-3 dan Terdakwa tersebut dikunci dan melarang seluruh anggota memasuki barak terebut sebelum permasalahannya selesai sehingga sejak Terdakwa dan para Saksi dilimpahkan ke Intel Korem 073/Makutarama, barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 sudah dikunci kemudian kuncinya dititipkan kepada Praka Paryadi (anggota Kima) dan sejak itu tidak ada satupun anggota yang membuka barak tersebut sampai dengan penggeledahan kedua. 16. Bahwa benar selanjutnya pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016, 07.00 Wib, barang bukti berupa dua buah alat penghisap sabu-sabu dibawa ke ruangan Saksi-1, kemudian Saksi-1, Wadanyonif 410/Alugoro Mayor Inf. Madiyan Surya, Danki A Kapten Inf. Bambang Sutejo melakukan pemanggilan kepada Terdakwa dan Saksi-2 setelah dilakukan pemeriksaan dan ditunjukkan alat penghisap sabu-sabu yang ditemukan di barak Saksi-3 kemudian Terdakwa dan Saksi-2 saling menunjuk dan

Page 57: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

57

mengakui pernah mengonsumsi sabu-sabu, selanjutnya sekira pukul 08.30 Wib, Saksi-3 dipanggil, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Saksi-3 juga mengakui pernah membeli dan memakai sabu-sabu dan juga terungkap beberapa anggota lain yang terlibat sebagai pemakai yaitu : Kopda Kundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, dan Pratu Bambang Edi Purwanto dan paling banyak mengaku adalah Saksi-3, saat ditanya pemilik alat hisap sabu-sabu tersebut, Saksi-3 dan Terdakwa mengakui sebagai pemilik alat tersebut. 17. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa, Serda Mulyono (Saksi-2), Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), Kopda Kundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, dan Pratu Bambang Edi Purwanto dibawa ke Dinas Kesehatan UPTD Laboratonum Kesehatan Kab. Blora untuk dilakukan test urine yang dikawal oleh satu orang Provost dan satu orang Perwira. 18. Bahwa benar sekira pukul 11.00 Wib tiba di kantor Dinas Kesehatan UPTD Laboratorium Kesehatan Kab. Blora selanjutnya Sdr. Herlan Tri Widianto (Saksi-10 selaku petugas Laboratorium memberikan formulir Permintaan Pemeriksaan kepada anggota Provost untuk dibagikan dan diisi data masing-masing, dilanjutkan pembagian Pot Urine oleh petugas sesuai dengan pengisian formulir : Serda Mulyono (Saksi-2) menggunakan Pot Urine Nomor 02, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) menggunakan Pot Urine Nomor 111, Pratu Bambang E.P. menggunakan Pot Urine Nomor 137, Kopda Zaenal Arifin menggunakan Pot Urine Nomor 167, Terdakwa menggunakan Pot Urine Nomor 30, Kopda Khundori (Saksi-11) menggunakan Pot Urine Nomor 172 dan Kopda Subadi menggunakan Pot Urine Nomor 259. 19. Bahwa benar selanjutnya secara bergiliran masuk ke kamar mandi untuk mengisi Pot Urine dengan air kencing/urine masing-masing yang saat pengambilan sample urine diawasi/dijaga anggota Provost dengan posisi pintu kamar mandi terbuka, selesai diambil sample urinenya dan setelah dilakukan pemeriksaan urine di ruang pemeriksaan menggunakan Test Strip Single Narkotika, hasil pemeriksaan langsung Saksi-10 masukkan ke Buku Register, selanjutnya diserahkan ke petugas untuk dilakukan pengeprinan hasil pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan ketujuh anggota Yonif 410/Alugoro, ada tiga orang yang ample urinenya positif diantaranya berdasarkan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza UPTD Labkesda Blora nomor 445/121/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 atas nama Terdakwa Positif mengandung Methamphetamin yang terdaftar dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang, bahwa Terdakwa dengan sengaja mengkonsumsi Narkotika Golongan I jenis sabu-sabu tersebut untuk mendapatkan kenikmatan dan kesenangannya sendiri padahal menurut Undang-Undang, dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan sehingga perbuatan Terdakwa tersebut telah melanggar Undang-Undang dalam hal ini Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang, bahwa Terdakwa mengetahui dan menyadari perbuatan Terdakwa

untuk menyalahgunakan narkotika sangat dilarang berdasarkan undang-undang oleh karenanya Terdakwa menyadari dan mengetahui perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan tanpa hak dan melawan hukum. Bahwa berdasarkan uraian tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Tanpa hak dan melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan I”, telah terpenuhi. Unsur ketiga : Bagi diri sendiri.

Page 58: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

58

Bahwa yang dimaksud dengan bagi diri sendiri adalah bahwa penggunaan/

penyalahgunaan dalam hal ini mengkonsumsi Narkotika Golongan I jenis sabu-sabu tersebut adalah dilakukan oleh Terdakwa/pelaku untuk dipakai sendiri dan untuk dinikmati sendiri. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para saksi dibawah sumpah serta barang bukti yang diajukan di persidangan oleh Oditur Militer diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa telah menggunakan/mengkonsumsi narkotika golongan I jenis sabu-sabu diantaranya yang terungkap di persidangan yaitu pada pada awal bulan September 2015 sekira pukul 13.00 Wib dilakukan di barak Yonif 410/Alugoro yang ditempati oleh Saksi-11, pada bulan Januari 2016 sekira pukul 14.00 Wib, pada bulan Februari 2016 sekira pukul 20.00 Wib dan pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 sekira pukul 19.45 Wib yang dilakukan di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3).

2. Bahwa benar tujuan Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu tersebut walaupun selalu dilakukan secara bersama-sama dengan orang lain namun hanya untuk kepentingan, kenikmatan dan kesenangannya sendiri tanpa memperdulikan perbuatan tersebut merugikan institusi TNI maupun Terdakwa sendiri.

Bahwa berdasarkan uraian tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga ”Bagi diri sendiri” telah terpenuhi.

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, oleh karena unsur-unsur tindak pidana Dakwaan Oditur Militer dalam dakwaan kedua alternatif pertama semuanya telah terpenuhi maka Majelis Hakim berpendapat Dakwaan kedua alternatif kedua tidak perlu lagi dipertimbangkan.

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan

fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa : 1. Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana dalam dakwaan ke satu “Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, oleh karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan ke satu. 2. Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana dalam dakwaan kedua alternatif pertama “Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak

pidana dalam dakwaan kedua alternatif pertama dan selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, pada saat Terdakwa melakukan tindak pidana ini dalam keadaan sehat jasmani rohani, Terdakwa tidak ada tanda-tanda dalam keadaan sakit jasmani maupun rohaninya, setiap pertanyaan dapat dijawab dengan baik, selama menjalani penahanan sementara dan menjalani semua tahapan proses persidangan selalu dalam keadaan sehat, oleh karena itu menurut hukum Terdakwa mampu bertanggungjawab atas perbuatannya sehingga Terdakwa harus dipidana.

Menimbang, bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini,

secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara

Page 59: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

59

kepentingan hukum, kepentingan umum, dan kepentingan militer, menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dari segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran narkotika, menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar setiap prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku.

Menimbang, bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat perbuatan Terdakwa dilatar belakangi oleh keinginan Terdakwa untuk mendapatkan kesenangan dan kenikmatan sendiri tanpa memperdulikan perbuatannya itu melanggar hukum atau tidak, Terdakwa selaku prajurit TNI seharusnya ikut memberantas penyalahgunaan narkotika dan peredarannya terutama di lingkungan Yonif 410/Alugoro maupun di lingkungan dimanapun Terdakwa berada namun justru Terdakwa melakukannya. 2. Bahwa pada hakekatnya Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bertugas melaksanakan kebijakan politik negara di bidang pertahanan negara untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi keselamatan bangsa, menjalankan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang dan salah satu ancaman keselamatan negara adalah bahaya Narkotika dimana setiap generasi muda yang menjadi pengguna dan ketergantungan Narkotika tidak akan dapat menjalani kehidupannya secara normal termasuk Terdakwa selaku prajurit TNI sehingga dapat mengganggu tercapainya tujuan negara dan apabila hal tersebut tidak ditindak dengan tegas sama saja dengan membiarkan ancaman keselamatan bangsa, setiap prajurit TNI dalam melaksanakan tugas pokoknya dibutuhkan prajurit yang sehat jasmani rohani, terlatih, profesional dan tidak tercemar dengan obat-obatan terlarang termasuk narkotika. Terdakwa sebagai seorang prajurit TNI seharusnya ikut memberantas peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dalam rangka pelaksanaan tugas pokok TNI untuk melindungi keselamatan bangsa namun Terdakwa tidak melakukannya, justru Terdakwa ikut di dalamnya. 3. Bahwa perbuatan Terdakwa dapat mengakibatkan gangguan terhadap kesehatannya, sangat mengganggu pembinaan disiplin pelaksanaan tugasnya sehingga pelaksanaan tugas pokok kesatuan Yonif 410/Alugoro tidak dapat terlaksana dengan maksimal, Terdakwa menyadari dimana setiap penyalahguna narkotika akan mengakibatkan terganggunya daya tahan tubuh dan daya pikir yang normal sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal. 4. Bahwa hal-hal lain yang mempengaruhi perbuatan Terdakwa karena Terdakwa mempunyai disiplin yang sangat rendah, tidak menghayati dan mengamalkan doktrin TNI dimana setiap prajurit TNI senantiasa memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan, menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit, tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin keprajuritan serta kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai prajurit TNI.

Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim dalam memutus perkara ini tidaklah semata-mata hanya memidana Terdakwa, tetapi juga mempunyai tujuan agar dapat menimbulkan efek jera bagi Terdakwa sehingga tidak mengulangi perbuatannya dimanapun Terdakwa berada, menyadari dan mengetahui perbuatannya tersebut sangat berpengaruh buruk terhadap dirinya sendiri dan pembinaan disiplin serta pelaksanaan tugas pokok TNI, disamping itu sebagai contoh bagi prajurit yang lain agar tidak meniru perbuatan Terdakwa.

Page 60: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

60

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan : Terdakwa belum pernah dihukum dan beberapa kali tugas operasi militer. Hal-hal yang memberatkan :

1. Terdakwa di persidangan tidak kooperatif, tidak merasa bersalah dan tidak mengakui perbuatannya.

2. Perbuatan Terdakwa berpengaruh buruk terhadap pembinaan disiplin setiap prajurit sehingga mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok TNI khususnya di kesatuan Yonif 410/Alugoro.

3. Perbuatan Terdakwa merusak citra TNI di masyarakat. 4. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan program pemerintah yang sedang gencar-gencarnya melakukan pemberantasan tindak pidana narkotika. 5. Perbuatan Terdakwa dapat menyuburkan peredaraan dan penyalahgunaan Narkotika khususnya di lingkungan Yonif 410/Alugoro dan di daerah Kabupaten Blora. 6. Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan nilai-nilai doktrin TNI dimana setiap prajurit TNI senantiasa memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan, menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit dan tunduk kepada hukum sebagaimana dimaksud dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Menimbang, bahwa mengenai layak tidaknya Terdakwa dipertahankan dalam dinas keprajuritannya, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Bahwa setiap tahunnya tindak pidana penyalahgunaan maupun peredaran Narkoba semakin meningkat dan bahkan pemerintah menyatakan Negara dalam keadaan darurat narkoba dan bahkan saat ini sudah menyatakan perang terhadap narkoba, setiap harinya tidak kurang dari 50 orang meninggal karena Narkoba, sehingga pemerintah dalam pemberantasan peredaran maupun penyalahgunaan Narkoba secara ilegal dilakukan dengan sangat serius dan tanpa kompromi karena korban utama adalah generasi muda, apabila tidak ditindak tegas maka artinya juga sama dengan membiarkan hancurnya mental dan kesehatan generasi muda yang sama halnya dengan mengabaikan keselamatan bangsa. 2. Bahwa setiap prajurit TNI dalam pelaksanaan tugas pokoknya harus mempunyai kesehatan jasmani rohani dan terlatih, dituntut selalu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional, selalu mentaati setiap aturan disiplin dan aturan hukum yang berlaku sehingga tercapai tugas pokok TNI secara maksimal.

3. Bahwa penyalahgunaan Narkotika salah satu bahaya yang harus ditindak tegas di lingkungan TNI karena tugas pokoknya salah satunya untuk menjaga keselamatan bangsa, Terdakwa selaku anggota TNI seharusnya menjadi ujung tombak dalam pemberantasan peredaran maupun penyalahgunaan Narkoba dimanapun Terdakwa berada namun justru Terdakwa melakukannya.

4. Bahwa Terdakwa sangat menyadari melakukan perbuatan menyalahgunakan narkotika adalah perbuatan yang sangat bertentangan dengan aturan hukum yang

Page 61: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

61

berlaku baik secara umum maupun secara khusus di lingkungan TNI serta sangat merusak kesehatan setiap pengguna termasuk Terdakwa sendiri.

5. Bahwa perbuatan Terdakwa menyalahgunakan Narkotika tersebut menunjukkan Terdakwa tidak peduli terhadap berbagai aturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan-peraturan keprajuritan, hanya mementingkan kenikmatan pribadi dengan mengabaikan semua aturan tersebut.

6. Bahwa dari uraian tersebut di atas menunjukkan Terdakwa bukanlah prajurit yang baik, profesional dan bertanggungjawab, melainkan prajurit yang hanya memikirkan kepentingan pribadinya sendiri tanpa menghiraukan aturan-aturan hukum yang berlaku dan tugas pokok TNI yang melekat dalam jabatannya.

7. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang melekat pada diri Terdakwa dari perbuatannya dihubungkan dengan tugas pokok TNI dan ukuran tata kehidupan atau sistim nilai yang berlaku dilingkungan TNI, Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tidak layak untuk tetap dipertahankan sebagai Prajurit TNI, seandainya Terdakwa tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menggangu dan menggoyahkan sendi-sendi disiplin dan tata tertib dalam kehidupan Prajurit TNI terutama di kesatuan Yonif 410/Alugoro yang selama ini sudah tertata dan terbina dengan baik.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan layak tidaknya Terdakwa tetap dipertahankan dalam dinas keprajuritannya tersebut yang telah dipertimbangkan berdasarkan fakta hukum dalam perkara ini, dihubungkan dengan sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa, hal-hal yang memberatkan dan meringankan pidananya serta keterbuktian pasal dakwaan Oditur Militer, Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tidak layak lagi tetap dipertahankan sebagai prajurit, oleh karenanya permohonan Penasihat Hukum dalam Nota Pledooi maupun dalam dupliknya seluruhnya tidak dapat dikabulkan namun mengenai permohonan pidana pokoknya yang dimohonkan Oditur Militer dalam tuntutannya tidak dapat dikabulkan.

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer dalam dakwaan

kedua alternatif pertama tersebut, Terdakwa didakwa dengan pasal 127 ayat (1) huruf a Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Pasal 127 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ditentukan dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hakim wajib memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55, dan Pasal 103 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Di persidangan terungkap fakta Terdakwa dalam mengkonsumsi sabu-sabu, tidak dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang lama, Terdakwa tidak sakit karena tidak menggunakan narkotika dan sejak awal persidangan juga Terdakwa menerangkan dalam keadaan sehat, tidak ada tanda tanda fisik Terdakwa adalah pecandu narkoba, Terdakwa dengan keinginannya sendiri bersama-sama mengkonsumsi sabu-sabu bersama teman-temannya sejak bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Maret 2016 namun tidak dilakukan secara terus menerus, sehingga Terdakwa adalah orang yang tidak termasuk dalam kategori yang disebutkan dalam pasal 54 dan pasal 55 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sehingga Majelis Hakim dalam memutus perkara ini hanya menjatuhkan pidana penjara kepada diri Terdakwa dan tidak perlu menjalani masa pengobatan dan rehabilitasi sosial sebagaimana jika Terdakwa adalah seorang pecandu atau korban.

Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut

diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Page 62: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

62

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang, bahwa selama Terdakwa menjalani penahanan sementara

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menimbang, bahwa Terdakwa dikuatirkan melarikan diri, mengulangi

perbuatannya dan untuk mempermudah proses hukum lebih lanjut, Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tetap ditahan.

Menimbang, bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa ;

1. Barang-barang :

a. 1 (satu) buah pipa kecil warna bening (Pipet) terdapat bekas warna hitam bekas di bakar. b. 4 (empat) dus berisi jarum suntik sebanyak 282 (dua ratus delapan puluh dua) buah.

c. 1 (satu) buah kantong plastik kecil berisi 78 (tujuh puluh delapan) pcs plastik klip bening.

d. 1 (satu) buah plastik kIip diduga bekas bungkus sabu-sabu.

e. 1 (satu) buah dus Kecil bekas tempat Handphone merk Evercross.

f. 4 (empat) buah jarum suntik.

g. 1 (satu) buah potongan sedotan.

Kesemuanya barang bukti berupa barang tersebut adalah barang bukti yang ditemukan di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 pada saat penggeledahan pertama dan ke dua yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2016 dan pada tanggal 21 Maret 2016 yang membuktikan adanya penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3.

2. Surat-surat :

a. 2 (dua) lembar Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza UPTD Labkesda Blora Nomor 445/121/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 tentang hasil pemeriksaan sample urine milik Terdakwa positif mengandung Methamphetamin yang terdaftar dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

b. 8 (delapan) lembar Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 410/NNF/2016 tanggal 22 Maret 2016 atas nama Serka Yoyok Yudianto (Saksi-6), Serda Mulyono (Saksi-2), Kopda Joni (Terdakwa), Kopda Khundori (Saksi-11), Kopda Zaenal Arifin, Kopda Subadi, Praka Cahya Nugraha (Saksi-3) dan Pratu Bambang Edi Purwanto, yang berkesimpulan diantaranya sample urine dan darah Terdakwa negatif dari zat narkotika.

c. 5 (lima) lembar fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 535/NNF/2016 tanggal 15 April 2016 terhadap sebagian Barang Bukti yang disita saat penggeledahan di barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Praka Cahya Nugraha (Saksi-3), yang berkesimpulan sebagian barang bukti tersebut setelah dilakukan pemeriksaan, positif mengandung zat Narkotika Metamfetamina yang terdaftar dalam Lampiran I Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Page 63: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

63

Menimbang, bahwa barang bukti berupa barang-barang poin a. sampai dengan poin g. adalah barang bukti yang semuanya ditemukan di dalam barak yang ditempati oleh Terdakwa dan Saksi-3 semua barang bukti tersebut berkaitan erat dengan perbuatan pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat semua barang bukti tersebut dirampas untuk dimusnahkan.

Menimbang, bahwa barang bukti berupa surat-surat dalam poin a. sampai dengan poin c. semuanya berkaitan erat dengan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini dan sejak semula melekat dalam berkas perkaranya sebagai kelengkapan administrasi berkas maka Majelis Hakim berpendapat semua barang bukti surat-surat tersebut tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya.

Mengingat, pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pasal 26 KUHPM dan pasal 190 ayat (1) jo ayat (3) UU RI Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut, atas nama Joni, pangkat Kopda, NRP. 31020594111281:

a. Tidak terbukti melakukan tindak pidana dalam dakwaan kesatu “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman”, oleh karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan kesatu.

b. Terbukti melakukan tindak pidana dalam dakwaan kedua alternatif pertama “Penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri”.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

a. Pidana Pokok : Penjara selama 1(satu) tahun 10(sepuluh) bulan, menetapkan selama Terdakwa menjalani penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

b. Pidana tambahan : Dipecat dari dinas militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

a. Barang-barang :

1) 1 (satu) buah pipa kecil warna bening (Pipet) terdapat bekas warna hitam bekas di bakar.

2) 4 (empat) dus berisi jarum suntik sebanyak 282 (dua ratus delapan puluh dua) buah.

3) 1 (satu) buah kantong plastik kecil berisi 78 (tujuh puluh delapan) pcs plastik klip bening.

4) 1 (satu) buah plastik kIip diduga bekas bungkus sabu-sabu.

5) 1 (satu) buah dus kecil bekas tempat Handphone merk Evercross.

6) 4 (empat) buah jarum suntik.

7) 1 (satu) buah potongan sedotan.

Dirampas untuk dimusnahkan.

Page 64: PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N ... · dan seharusnya rumah Terdakwa dibuat garis polisi atau paling tidak dari satuan ... Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa

64

b. Surat-surat :

1) 2 (dua) lembar Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Napza UPTD Labkesda Blora nomor 445/121/III/2016 tanggal 15 Maret 2016. 2) 8 (delapan) lembar fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 410/NNF/2016 tanggal 22 Maret 2016. 3) 5 (lima) lembar fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang Nomor 535/NNF/2016 tanggal 15 April 2016.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.7.500.00(tujuh ribu lima ratus rupiah). 5. Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan. Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 21 Desember 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Arwin Makal, S.H. NRP 11980011310570 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk (K) Detty Suhardatinah, S.H. NRP 561645 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Letnan Kolonel (KH/W) Estiningsih, S.H., M.H. NRP 12189/P, Penasihat Hukum Kapten Chk Juni Hartono Silaen, S.H. NRP 2910058740668 dan Panitera Pengganti Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373 di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.

Hakim Ketua

CAP / TTD

Arwin Makal, S.H. Letkol Chk NRP 11980011310570

Hakim Anggota I

TTD

Detty Suhardatinah, S.H. Letkol Chk (K) NRP 561645

Hakim Anggota II

TTD

M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. Mayor Sus NRP 524420

Panitera Pengganti

TTD

Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373

Disalin sesuai dengan aslinya oleh

Panitera Pengganti

Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373