Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
-
Upload
anshori-suhendro -
Category
Education
-
view
5.333 -
download
12
Transcript of Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetepan MnO2 dalam Batu Kawi
1. Anshori Suhendro
2. Destha Ismi Nurahmayanti
3. Fadli Ahmad Zulfikar
4. Kania Hafidza Hayati
5. Muhammad Ihsan Maulana
6. Utomo Bagus Wibowo
Created by Group 4:
Latar Belakang
Titrasi redoks merupakan analisis titrimetri yang didasarkan pada reaksi redoks.
Pada titrasi redoks, sampel yang dianalisis dititrasi dengan suatu indikator yang bersifat
sebagai reduktor atau oksidator, tergantung sifat dari analit sampel dan reaksi yang
diharapkan terjadi dalam analisis.
Beberapa contoh dari titrasi redoks antara lain adalah titrasi permanganatometri
dan titrasi iodometri/iodimetri. Permanganatometri adalah titrasi redoks yang
menggunakan KMnO4 (oksidator kuat) sebagai titran. Dalam permanganatometri tidak
diperlukan indikator , karena titran bertindak sebagai indikator (auto indikator). Kalium
permanganat bukan larutan baku primer, maka larutan KMnO4 harus distandarisasi
diantaranya dengan larutan Asam Oksalat( (COOH)2 . 2 H2O ).
Kalium Permanganat mudah diperoleh, murah dan tidak memerlukan indikator
kecuali bila digunakan larutan yang sangat encer. Permanganat bereaksi secara
beraneka, karena mangan dapat memiliki keadaan oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7.
Kegunaan Mangan
Mangan banyak dipakai sebagai campuran baja
ferromangan. Bijih mangan, MnO2 dikenal dengan nama
batu kawi (pirolusit), digunakan sebagai zat aktif dalam
batu baterai. Dalam beberapa reaksi kimia, MnO2
digunakan sebagai katalis, misalnya pada penguraian
KClO3 menjadi gas O2 dengan reaksi sebagai berikut :
)(2)()(3 322 2
Gs
MnO
s OKClKClO
Pemilihan Metode
Metode yang digunakan dalam penetapan kadar
MnO2 dalam batu kawi ini adalah metode redoks secara
permanganatometri. Karena dalam reaksi pada
penetapan ini terjadi perubahan bilangan oksidasi dan
penitar yang digunakannya adalah larutan
KMnO4, tanpa indikator (autoindikator) dan dengan
titik akhir berwarna merah muda seulas.
Cara Titrasi
Dalam penetapan kadar MnO2 dalam batu kawi
proses titrasi dilakukan dengan cara back titration, yaitu
dengan cara mencampurkan batu kawi dengan asam
oksalat yang berlebih terukur dalam lingkungan asam
(H2SO4). Kelebihan asam oksalat inilah yang kemudian
dititar dengan KMnO4. Back Titration ini dilakukan karena
MnO2 tidak bisa bereaksi langsung dengan KMnO4
karena keduanya bersifat oksidator.
Sifat – Sifat Pereaksi
Sifat Fisika Oksidator KMnO4
1. Berat molekul : 197,12 gr/mol.
2. Titik didih : 32,350C. 3. Titik Cair : 240°C4. Titik beku : 2,830C.5. Bentuk : Kristal berwarna ungu-kehitaman6. Densitas : 2,7 kg/L pada 20°C 7. Bau : tidak berbau8. Kelarutan : 7g dalam 100 g air9. Berat jenis : 710. Volatilasi (21°C) : 0
Sifat – Sifat Pereaksi
Sifat Kimia Oksidator KMnO4
1. Larut dalam metanol.KMnO4 + CH3OH → CH3MnO4 + KOH
2. Mudah terurai oleh sinar.4KMnO4 + H2O → 4 MnO2 ↓ + 3O2 + 4KOH
3. Dalam suasana netral dan basa akan tereduksi menjadi MnO2.4KMnO4 + H2O → 4 MnO2 ↓ + 3O2 + 4KOH
4. Kelarutan dalam basa alkali berkurang jika volume logam alkali berlebih.
5. Merupakan zat pengoksidasi yang kuat.6. Bereaksi dengan materi yang tereduksi dan mudah terbakar
menimbulkan bahaya api dan ledakan.
Sifat – Sifat Pereaksi
Sifat Fisika Reduktor (Asam Oksalat)
• Dalam keadaan murni berupa senyawa kristal
• Larut dalam air (8% pada 10o C) dan larut dalam alkohol.
• Berat molekul 90,04 gram/mol
• Titik leleh asam oksalat anhidrat mungkin sangat rendah
sekitar 182 ± 190 °C, tergantung dari bentuk Kristal, walau
secara normal meleleh dan terdekomposisi pada187°C.
Sifat – Sifat Pereaksi
Sifat Kimia Reduktor Asam Oksalat
Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam alkali
(NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara itu dengan logam dari
alkali tanah, termasuk Mg atau dengan logam berat, mempunyai
kelarutan yang sangat kecil dalam air. Jadi kalsium oksalat secara
praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam oksalat
digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam oksalat ini
terionisasi dalam media asam kuat.
Perhitungan Bst Pereaksi
I. MnO2 + (COOH)2 + H2SO4 MnSO4 + 2H2O + 2CO2
MnO2 Mn2+
MnO2 Mn2+ + 2H2O
MnO2 + 4H+ + 2e- Mn2+ 2H2O Bst = ½ Mr(MnO2)
Bst = ½ 87
Bst = 43,5
II. 2KMnO4 + 3H2SO4 + 5(COOH)2 K2SO4 + 2MnSO4 + 8H2O +
10CO2
MnO4- Mn2+
MnO4- Mn2+ + 4H2O
MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O Bst=1/5Mr(MnO4
- )
Bst=1/5 158
Bst= 31,6
Dasar dan Reaksi
Dasar :
Dalam suasana asam MnO2 direduksi oleh asam oklalat
yang dicampurkan berlebih terukur. Kelebihan asam oksalat dapat
dititar kembali dengan KMnO4 hingga TA (titik akhir) berwarna
merah muda seulas.
Bagan Kerja
H2SO4 4N 15 ml
Asam oksalat
Batu kawi
Di goyang
Larutkan dengan sedikit air suling
Larutan berubah jernih
Titrasi dengan KMnO4
Campuran Batu Kawi dan Asam Oksalat dititar
dengan larutan KMnO4 hingga mencapai titik
akhir merah muda seulas kemudian dicatat
volume titran.
TA : Merah muda seulas
Penurunan Rumus Perhitungan
MnO2 + (COOH)2 (berlebih) + H2SO4 MnSO4 + 2H2O + 2CO2 + (COOH)2 (sisa)
2KMnO4 + 3H2SO4 + 5(COOH)2 (sisa) K2SO4 + 2MnSO4 + 8H2O + 10CO2
I. MnO2 + C2O42-
(berlebih) Mn2+ + 2H2O + 2CO2 + C2O42-
(sisa)
II. C2O42- + MnO4
- Mn2+ + CO2 + H2O
• mgst (COOH)2 = mgst KMnO4 + mgst MnO2
• mgst MnO2 = mgst (COOH)2 - mgst KMnO4
)
4KMnO
NTA
V(Oksalat Asam Oksalat Asam
Bstmg
Penurunan Rumus Perhitungan
100%ditimbang mg
mg
ww%
%100MnO Mg
MnOBst NVOksalat AsamBst
Oksalat Asam mg
%MnO2
2KMnOTA
2
4
100%ditimbang mg
SampelBst NVfp penpen
100%ditimbang mg
SampelBst sampelmgst
Terimakasih…