Penetapan Kadar Fenol Total

download Penetapan Kadar Fenol Total

of 7

description

abc

Transcript of Penetapan Kadar Fenol Total

Penetapan kadar Fenol total

Penetapan kadar Fenol total

Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan. Tanin merupakan komponen zat organik yang sangat kompleks, terdiri dari senyawa fenolik yang sukar dipisahkan dan sukar mengkristal, mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut (Desmiaty et al., 2008). Tanin dibagi menjadi dua kelompok yaitu tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi1. Tanin TerhidrolisisTanin terhidrolisis biasanya berikatan dengan karbohidrat yang dapat membentuk jembatan oksigen, sehingga dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sulfat atau asam klorida. Gallotanin merupakan salah satu contoh tanin terhidrolisis, di mana gallotanin ini merupakan senyawa berupa gabungan dari karbohidrat dan asam galat. Selain itu, contoh lainnya adalahellagitanin (tersusun dari asam heksahidroksidifenil).Secara singkat, apabila tanin mengalami hidrolisis, akan terbentukfenol polihidroksi yang sederhana, misalnya piragalol, yang merupakan hasil dari terurainya asam gallat dan katekol yang merupakan hasil dari hidrolisis asam protokatekuat. Tanin terhidrolisiskan biasanya berupa senyawa amorf, higroskopis, berwarna cokelat kuning yang larut dalam air (terutama air panas) membentuk larutan koloid bukan larutan sebenarnya. Makin murni tanin, makin kurang kelarutannya dalam air dan makin mudah diperoleh dalam bentuk kristal.

2. Tanin TerkondensasiTanin terkondensasi biasanya tidak dapat dihidrolisis, melainkan Aterkondensasi di mana menghasilkan asam klorida. Tanin terkondensasi kebanyakan terdiri dari polimer flavonoid. Tanin jenis ini dikenal dengan nama Proanthocyanidin yang merupakan polimer dari flavonoid yang dihubungan dengan melalui C 8 dengan C4, contohnya Sorghum procyanidin yang tersusun dari catechin dan epiccatechin.

Penentuan kandungan total tanin dilakukan dengan metode Folin Ciocalteau, sedangkan penentuan tanin terkondensasi dilakukan dengan metode Vanilin-HCl dan aktivitas antioksidan diukur dengan metode DPPH. Kandungan total tanin dinyatakan dalam mg asam tanat/kg ektrakMetode Penetapan Kadar TaninKadar tanin dapat ditetapkan dengan menggunakan berbagai macam metode. Metode yang biasanya digunakan untuk menentukan kadar tanin total adalah sebagai berikut :1.Metode GravimetriAnalisis dengan menggunakan metode gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstan)-nya. Reagen atau pereaksi yang ditambahkan adalah berlebih untuk menekan kelarutan endapan.2.Metode volumetri/permanganometriBerdasarkan reaksi kimianya, metode volumetri dikelompokkan menjadi 4 jenis reaksi, yaitu reaksi asam-basa, reaksi redoks, reaksi pengendapan, dan reaksi pembentukan kompleks.3.Metode KolorimetriContoh metode penetapan kadar tanin dari sebuahpaper, misalnya dengan menggunakan metode kolorimetri dalam menentukan jumlah tanin total pada daun Jati Belanda, menggunakan pereaksi biru prusia. Prinsipnya yaitu reaksi reduksi senyawa besi (III) menjadi senyawa besi (II) oleh tanin membentuk warna biru-hitam selanjutnya dengan penambahan pereaksi biru prusia, akan membentuk suatu kompleks berwarna biru tinta yang dapat diukur menggunakan spektrofotometer pada daerah sinar tampak.Reaksi yang teradi adalah sebagai berikut :Fe3+ + tanin Fe2+Fe2+ + K3Fe(CN)6 3KFe[Fe(CN)6]Kompleks yang terbentuk berwarna biru tinta.Pada metode penentuan jumalah tanin total dengan menggunakan pereaksi biru prusia secara kolorimetri diperoleh kurva kalibrasi asam tanat dengan persamaan y = 0,2767x 0,0386, dengan r = 0,9982.

7