PENERJEMAHAN BUKU AL-QIRÂ’AH AL-RASYÎDAH JUZ 2...
Click here to load reader
Transcript of PENERJEMAHAN BUKU AL-QIRÂ’AH AL-RASYÎDAH JUZ 2...
PENERJEMAHAN BUKU AL-QIRÂ’AH AL-RASYÎDAH JUZ 2 KARYA ABUL
HASAN ALI NADWI: Sebuah Pertanggungjawaban Akademik
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh
Qisthina Amajida
NIM: 1113024000003
PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H/2017 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1' Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif HidayatullahJakarta.
2' Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkansesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah lakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karyaini bukan hasil karya asli saya ataumerupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerimasanksi yang berlaku di UIN syarif Hidayafullah Jakarta.
rENERJEMAHAN BUKU,4_z, -gtnA,,en ,qLRAsyIoArr JUz 2 KARvA
ABUL HASAN ALI NADIYI: Sebuah Pertanggungjawaban Akademik
Skripsi
Diaj ukan untuk Memenuhi P ersyaratan Memp erol eh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh
Oisthina Amaiida
NIM: 1113024000003
Pembimbing,
0[wl.N,Dr. Moch. Slzarif Hida),atu1lah. M.Hum.
PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAII JAKARTA
2017 M / 1438H
LEMBAR PENGESAHAI\ PENGUJI
Skripsi berjudul "Penerjemahan Buku al-Qir0'ah al-Rasyidah Jrz 2 Karya Abul Hasan Ali
Nadwi: S€buah Pertanggungiawaban Akademik" diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosyah, pada
tanggal I Juni 2017 di hadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar
Sarjana Sl (S.Hum) pada jurusan Tarjamah.
Jakarta l8 Juli 2017
TIM PENGUJI
Ketua Sidmg
Dr (C) Riqi Handavani. MA.NIP. 1g8Br1 08 20A912 2 0A5
Penguji I
Prof. Dr. Sukron Kamil. M.Ag.NIP. 19690415't99703 1 004
Penguji tr
Umi Kulsm. MA.NIP. 197507n 2A09U 2 }As
Tanggal
ZO-t- )o\
2D, t -zoiT
t0-1_ 24tT
Mengetahui,Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
yw
NIP. 19690415 199703 1 004
i
ABSTRAK
Qisthina Amajida, NIM (1113024000003), Penerjemahan Buku al-Qirâ`ah al-
Rasyîdah Karya Abul Hasan Ali Nadwi: Sebuah Pertanggungjawaban
Akademik, Skripsi Program Studi Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerjemahan buku cerita anak
berjudul al-Qirâ`ah al-Rasyîdah yang peneliti terjemahkan sendiri dan juga
menjelaskan pertanggungjawaban akademik dari bahasa Arab ke dalam bahasa
Indonesia dengan metode komunikatif, mengingat sangat jarangnya buku cerita
yang diadaptasi dari bahasa Arab. Permasalahan yang diteliti adalah apa kendala
jika penerjemahan buku al-Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2 karya Abul Hasan Ali
Nadwi diterjemahkan dengan metode komunikatif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif
yang berlandaskan pada penelitian terhadap teks al-Qirâ`ah al-Rasyîdah sebagai
objek penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui dua tahap, yaitu
menerjemahkan buku al-Qirâ`ah al-Rasyîdah dan mendeskripsikan metode
penerjemahan pada buku tersebut. Dalam skripsi ini menggunakan teori metode
penerjemahan komunikatif yang dikemukakakan oleh Peter Newmark, yakni
penerjemahan komunikatif berupaya untuk menerjemahkan makna kontekstual
dalam teks Bsu, baik aspek bahasa maupun aspek isi agar dapat diterima dan
dimengerti pembaca. Hasil terjemahan menunjukkan bahwa metode penerjemahan
komunikatif untuk menerjemahkan buku al-Qirâ`ah al-Rasyîdah adalah cocok
karena buku tersebut menggunakan teks informatif dengan tanpa menghilangkan
gagasan dan unsur-unsur intrinsik, maka informasi dalam Tsu harus dapat
berterima dalam Tsa sesuai dengan konteks dan budaya pembaca Tsa.
Kata kunci: terjemahan, al-Qirâ`ah al-Rasyîdah, metode komunikatif
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Selawat
dan salam tidak lupa peneliti sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad Saw.
yang telah memberikan petunjuk dan menjadi suri tauladan bagi umatnya.
Adapun tujuan penelitian skripsi yang berjudul “Penerjemahan Buku al-
Qirâ`ah al-Rasyîdah Juz 2 Karya Abul Hasan Ali Nadwi” diajukan untuk
mendapatkan gelar sarjana Humaniora. Dalam menyusun skripsi ini, tentunya
peneliti tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang tanpa lelah memberikan
dorongan baik moril maupun materiil. Dengan segala kerendahan hati, peneliti
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada:
1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Tarjamah
yang telah memberikan pengarahan dan nasihat kepada peneliti.
3. Dr. (C) Rizqi Handayani, MA. selaku Sekretaris Jurusan Tarjamah yang
telah memberikan arahan dan nasihat kepada peneliti.
4. Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan waktu, arahan, bimbingan, nasihat, dan ilmu
yang sangat berarti bagi peneliti.
5. Dosen penguji Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag dan Ibu Umi Kulsum, MA
yang telah memberikan saran dan masukan untuk skripsi peneliti, agar
menjadi lebih baik lagi.
6. Seluruh dosen Program Studi Tarjamah yang telah memberikan banyak
ilmu kepada peneliti selama berada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Ayah dan Mama (H. Yusri Kosim dan Hj. Fauzah Roesly) yang tak pernah
lelah menengadahkan kedua tangannya guna mendoakan keselamatan
putra-putrinya, memberikan pengorbanan, dukungan moril maupun
materil, nasihat, dan kasih sayang. Saudara-saudari peneliti (Qaedy
iii
Qasthary, Syazwana Faeza, Haiza Hazrina, Faris Qasmal Hakim, Filza
Itqiya) yang selalu memberikan motivasi, masukan, dan dukungan.
8. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
Peneliti berharap semoga kebaikan, keikhlasan, dan ketulusan
semua pihak yang telah membantu peneliti dibalas oleh Allah SWT.
Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi yang sekiranya jauh dari
sempurna ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya, bagi
pembaca umumnya dalam dunia pendidikan.
Jakarta, 16 Mei 2017
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
PEDOMAN TRANSLITERASI..........................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian..........................................................1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah...........................................3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................3
D. Tinjauan Pustaka........................................................................4
E. Metodologi Penelitian................................................................6
F. Sistematika Penulisan.................................................................9
BAB II PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF DAN TEKS SASTRA
A. Pengertian Penerjemahan Teks Sastra.....................................11
B. Metode Penerjemahan Komunikatif........................................13
BAB III SEKILAS TENTANG KITAB DAN PENULIS
A. Biografi Abul Hasan Ali Nadwi..............................................19
B. Al-Qirâ`ah ar-Rasyîdah...........................................................22
C. Karya-Karya Abul Hasan Ali Nadwi.......................................23
D. Penghargaan dan Jabatan Abul Hasan Ali Nadwi....................24
BAB IV DESKRIPSINHASIL TERJEMAHAN AL-QIRȂ`AH AL-
RASYĪDAH JUZ 2 DAN PERTANGGUNGJAWABAN
AKADEMIKNYA
v
A. Deskripsi Hasil Terjemahan………………….........................27
B. Pertanggungjawaban…………………………………………28
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................43
B. Saran........................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah mengalihaksarakan suatu tulisan ke dalam aksara lain.
Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin.
Berikut ini adalah Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1997
tentang Transliterasi Arab-Latin yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi
ini.
A. Konsonan
ARAB NAMA Latin KETERANGAN
- - Alif ا
Ba’ B Be ب
Ta’ T Te ت
Ṡa’ Ṡ Es dengan titk di atas ث
Jim J Je ج
Ḥa’ Ḥ Ha dengan titik di bawah ح
Kha Kh Ka dan ha خ
Dal D De د
Żal Ż Zet dengan titik di atas ذ
Ra’ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy Es dan ye ش
Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah ص
Ḍaḍ Ḍ De dengan titik di bawah ض
Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah ط
Ẓa Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ
Ain ‘ Koma terbalik di atas‘ ع
Gain G Ge غ
Fa F Fa ف
vii
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W We و
Ha’ H Ha ه
Hamzah ’ Apostrof ء
Ya’ Y ye ي
B. Vokal
1. Vokal Tunggal
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
Fatḥah A A
Kasrah I I
Ḍammah U U
2. Vokal Rangkap
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
ىي
Fatḥah dan
ya’ sakin
Ai A dan I
ىو
Fatḥah dan
wau sakin
Au A dan U
3. Vokal Panjang
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
ىا Fatḥah dan alif Ā A dengan garis di atas
ىي Kasrah dan ya’ Ī I dengan garis di atas
ىو Ḍammah dan
wau
Ū U dengan garis di atas
viii
C. Ta’ Matrbuṭah
1. Transliterasi untuk ta’ matrbuṭah hidup
Ta’ matrbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat Fatḥah, Kasrah,
dan Ḍammah, transliterasinya adalah “T/t”.
2. Transliterasi untuk ta’ matrbuṭah mati
Ta’ matrbuṭah yang mati atau mendapat harakat sakin, transliterasinya
adalah“h”
3. Transliterasi untuk ta’ matrbuṭah jika diikuti oleh kata yang menggunakan
kata sandang “al-” dan bacaannya terpisah maka ta’ matrbuṭah
ditransliterasikan dengan “h”.
D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd)
Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan tanda tasydīd ( ى ), dalam transliterasi dilambangkan
dengan huruf yang sama (konsonan ganda).
E. Kata sandang alif-lam “ ال ”
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan hurug alif-
lam ma‘rifah “ال”. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas
kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti
oleh huruf qamariyah.
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyi yaitu “ال” diganti huruf yang sama dengan huruf yang
mengikuti kata sandang tersebut.
2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan
bunyinya. Huruf sandang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya
ix
dan dihubungkan dengan tanda sambung (-). Aturan ini berlaku untuk kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah maupun kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariyah.
F. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (’) hanya
berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah
terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
ia berupa alif.
G. Huruf Kapital
Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam
transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan
sebagainya seperti keterangan-keterangan dalam EYD. Awal kata sandang
pada nama diri tidak menggunakan huruf kapital kecuali jika terletak di awal
kalimat.
H. Lafẓ al-Jalālah (هللا)
Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti huruf jar dan huruf
lainnya, atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nomina), ditransliterasi
tanpa huruf hamzah. Adapun ta’ matrbuṭah di akhir kata yang bertemu
dengan lafẓ al-jalālah,ditransliterasikan dengan huruf “t”.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kajian tentang penerjemahan tidak bisa lepas dari kajian terhadap ilmu tata
bahasa. Penerjemah harus memerhatikan konteks, bukan hanya kata-kata dari
bahasa sumber. Terjemahan menurut pemahaman umum merupakan terjemahan
yang bias dimengerti oleh kebanyakan orang, bukan hanya sekelompok orang atau
suku tertentu.1
Kebanyakan terjemahan yang beredar tidak bersifat komunikatif, hal ini dapat
menimbulkan kesulitan dalam memahami karya. Apalagi karya yang ditujukan
untuk anak. Maka dari itu peneliti menerjemahkan buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah
juz 2 menggunakan metode komunikatif.
Kelebihan dari penerjemahan komunikatif adalah fungsi utamanya sebagai
suatu sarana untuk menyampaikan suatu gagasan orang lain. Jenis ini menekankan
akan pentingnya unsur-unsur seperti bahasa sumber, bahasa sasaran, budaya,
penulis teks asli, penerjemah, keefektifan bahasa, dan pembaca.2 Metode
komunikatif mereproduksi makna kontekstual yang sedemikian rupa, sehingga
aspek kebahasaan maupun aspek isi dapat langsung dimengerti pembaca3
1 Ismail Lubis, ”Ihwal Penerjemahan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia”.
Humaniora. Vol. 16 No. 1, Februari 2004, 96. 2Masduki, “Jenis dan Makna Terjemahan (Ditinjau dari Kelebihan
dan Kekurangannya)”. Prosodi. Vol. 5 No. 2, Juli 2011, 1. 3 Rochayah Machali, Pedoman bagi Penerjemah (Jakarta: PT Grasindo, 2000), h. 55
2
Suatu kalimat yang ada dalam sebuah cerpen atau novel tidak sekadar ujaran
yang berdiri sendiri, kalimat itu bertujuan untuk mengatakan sesuatu di luar apa
yang tertulis itu, karena kalimat dalam teks sastra selalu berfungsi sebagai indikasi
akan datangnya serangkaian ide yang akan menyusul. Dengan demikian sebuah
cerita bisa terasa pekat dan mengasyikkan untuk terus diikuti, bila penerjemah
menganggarap kalimat-kalimatnya itu sebagai kalimat-kalimat yang berdiri
sendiri, hanya berdasarkan makna dari tiap-tiap kalimat saja, maka hasil
terjemahannya akan kehilangan dimensi, kedalaman, dan keluasan makna yang
ingin disampaikan oleh penulis aslinya.4
Alasan yang mendasari peneliti menerjemahkan buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah
adalah pertama banyaknya kartun Malaysia yang mengadaptasi kisah-kisah
inspiratif dari buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah akan tetapi peneliti tak menemukan
banyak kisah-kisah inspiratif terjemahan dari bahasa Arab saat menyusuri toko-
toko buku di Jakarta.
Kedua buku al-Qirâ`ah al-Rasyîdah banyak digunakan dalam kalangan
pesantren-pesantren modern di Indonesia. Dalam al-Qirâ`ah al-Rasyîdah banyak
terdapat kisah-kisah inspiratif yang memberikan efek positif pada para pembaca.
Setelah melakukan pengamatan terkait penerjemahan komunikatif dan
diaplikasikan pada penerjemahan buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah karya Abul
Hasan Ali Nadwi, peneliti akan meneliti tentang “Penerjemahan Buku Al-Qirâ`ah
4Zuchridin Suryawinata, Translation Bahasa Teori & Penuntun Praktis Menerjemahkan
(Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 155
3
al-Rasyîdah Juz 2 Karya Abul Hasan Ali Nadwi: Sebuah Pertanggungjawaban
Akademik”.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Agar pokok permasalahan tidak meluas peneliti perlu memberikan
batasan dan perumusan masalah yang akan dikaji. Dalam penelitian ini
penulis hanya akan meneliti metode penerjemahan yang digunakan pada buku
Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2. Adapun perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Apa kendala jika buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah Juz 2 diterjemahkan
dengan menggunakan metode komunikatif?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kendala jika penerjemahan pada buku Al-Qirâ`ah al-
Rasyîdah Juz 2 diterjemahkan dengan menggunakan metode
komunikatif
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai masukan bagi mahasiswa Jurusan Tarjamah untuk memotivasi
meningkatkan kompetensi dalam penerjemahan teks sastra.
4
2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti, pembaca
dan para penerjemah, agar hasil terjemahan yang akan dihasilkan
sesuai dengan pesan bahasa sumber dan mudah dipahami pembaca.
3. Dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain sebagai bahan pertimbangan
untuk mengembangkan penelitian terkait penerjemahan teks sastra.
D. Tinjauan Pustaka
Setelah mencari berbagai macam literature sebagai bahan rujukan skripsi,
peneliti menemukan beberapa penelitian mengenai metode penerjemahan dan
sastra, di antaranya pertama skripsi yang ditulis oleh Virginia pada tahun 2011.
Sebuah skripsi yang mendeskripsikan metode penerjemahan yang digunakan Ali
Audah dalam menerjemahkan buku Abu Bakr as-Siddiq. Kelebihan dari skripsi
ini adalah peneliti memaparkan serta memberikan contoh bahwa Ali Audah tidak
hanya berpegang pada satu metode saja dalam menerjemahkan buku Abu Bakr as-
Siddiq namun kekurangannya adalah peneliti tidak membahas teknik dan
sistematika penerjemahan dalam teks tersebut.
Kedua adalah skripsi yang ditulis oleh Friska Sukmaningtiyas pada tahun
2015. Skripsi ini mendeskrepsikan analisis jenis-jenis dan nosi reduplikasi cerita
fabel siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Boyolali. Kelebihan dari penelitian ini
adalah peneliti memberikan contoh serta penjelasan nosi reduplikasi pada fabel
siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Boyolali. Kekurangan dari penelitian ini adalah
peneliti belum memaparkan kata ulang semu dan kata ulang yang berubah bunyi
dalam penelitian ini.
5
Kemudian skripsi ketiga ditulis oleh Devita Kurnia Ritasari pada tahun
2012. Penelitian yang dilatarbelakangi oleh hasil observasi yang menunjukkan
kurangnya kemampuan siswa kelas V SDN Darungan 01 Kecamatan
Yosowilangun Kabupaten Lumajang (selanjutnya disebutkan siswa kelas V SDN
Darungan 01) dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerita rakyat khususnya
fabel dan proses penerapan metode inquiry yang dapat meningkatkan hasil
belajar dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa kelas V
SDN Darungan 01 Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang. Kelebihan
dari penelitian ini adalah peneliti memberikan metode baru untuk diterapkan
dalam kegiatan belajar mengajar siswa kelas V SDN Darungan agar kemampuan
memahami unsur-unsur intrinsik fabel meningkat. Sementara kekurangan dari
penelitian ini adalah peneliti tidak membahas metode-metode lain untuk
mempertimbangkan hasil metode inquiry yang diterapakan dalam penelitian ini.
Skripsi keempat ditulis oleh Rimta Andalusia Bangun tahun 2016. Skripsi
ini membahas tentang Nilai Intrinsik dalam fabel al-qirdu wa al-ghailȃmu
dengan menggunakan teori Burhan Nurgiyantoro. Kelebihan skripsi ini adalah
peneliti membahas tema-tema dari fabel tersebut juga mengupas pesan-pesan
moral secara merinci. Kekurangan dari penelitian ini adalah peneliti belum
menyinggung nilai ekstrinsik melalui teori Burhan Nurgiyantoro agar dijadikan
perbedaan dalam memahami kedua unsur dalam fabel tersebut.
Kemudian kelima adalah skripsi yang ditulis oleh Siti Mutiara
Fhadilatushy tahun 2014. Skripsi ini membahas tentang tujuan untuk
mengumpulkan cerita rakyat atau dongeng yang ada di Kecamatan Cibadak
6
Kabupaten Sukabumi, menganalisis struktur instrinsik dan mengetahui nilai
moral yang ada dalam dongeng di Kecamatan Cibadak, serta memilih
dongeng yang sesuai dengan KIKD dan layak untuk dijadikan bahan
pembelajaran bahasa Sunda di SMP. Kelebihan dari penelitian ini adalah
dapat menambah wawasan siswa tentang daerah tempat tinggalnya serta
pengajaran yang ada akan lebih efektif dan efisien. Kekurangan dari
penelitian ini adalah peneliti belum menjelaskan unsur ektrinsik dalam
dongeng di kecamatan Cibadak untuk membedakan unsur tersebut.
Sementara itu, dari banyaknya penelitian tentang cerita rakyat dan fabel
peneliti belum menemukan penelitian tentang bagaimana membahas cerita
rakyat dalam buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah dari segi penerjemahan. Oleh
karena itu peneliti ingin menyajikan penelitian tentang penerjemahan
komunikatif buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2 karya Abul Hasan Ali
Nadwi.
E. Metodologi Penelitian
Dalam hal ini peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif,
dengan pendekatan deskriptif yang berlandaskan pada penelitian terhadap teks al-
Qirâ`ah al-Rasyîdah sebagai objek penelitian. Metode ini dipergunakan untuk
mendeskripsikan pemahaman tentang sesuatu yang sebelumnya belum diketahui
sedikit pun. Begitu pun metode kualitatif dapat memaparkan secara rinci dan
7
kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif.5
Metodologi penelitian ini akan membahas sumber data, adapun metode
pengumpulan data dan metode analisis data pemaparannya adalah sebagai berikut:
1. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah menganalisis terjemahan pada kitab
Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2 dari bahasa Arab ke dalam bahasa
Indonesia. Hal-hal yang diasumsikan dapat menjadi objek penelitian
dalam kitab Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2 adalah mendeskripsikan
metode penerjemahan yang digunakan saat menerjemahkan kitab Al-
Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2 dari bahasa Arab ke dalam bahasa
Indonesia.
2. Sumber Data
Peneliti menggunakan metode kepustakaan (library search) yaitu,
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian untuk
menghasilkan penelitian yang akurat. Kemudian, agar hasil penelitian
lebih maksimal, peneliti menggunakan sumber data sekunder yang
merujuk pada kamus, buku, internet, dan ensiklopedia. Sedangkan,
sumber data primer terkait dengan penelitian dan dalam proses
menerjemahkan, peniliti akan merujuk kepada M. Zaka Al Farisi dalam
bukunya “Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia” dan buku karya
Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto “Translation Bahasan
5 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Tata Langakah
dan Teknik-Teknik Teoritisasi Data, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 5.
8
Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan”. Buku karya Moch.
Syarif Hidayatullah “Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia
Kontemporer”, “Pedoman Bagi Penerjemah” buku Rochayah Machali,
buku Frans Sayogie “Penerjemahan Bahasa Inggris ke Dalam Bahasa
Indonesia”, buku M. Rudolf Nababan “Teori Menerjemah Bahasa
Inggris”, “Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI)”, kamus karya
Ahmad Warson Munawwir “Kamus Munawwir Arab-Indonesia”,
kamus Oxford University Pers “Oxford Arabic Dictionary” dan kamus
android Ali “Kamus Mutarjim”.
3. Analisis Data
Dalam metode penelitian ini, peniliti memaparkan langkah-
langkah analisis agar penelitian ini berjalan secara sistematis dan
bertahap. Adapun tahap peneliti yang akan digunakan, sebagai berikut:
a. Menerjemahkan kitab Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2 dengan
menggunakan berbagai macam kamus yang dijadikan rujukan
b. Mendeskripsikan metode penerjemahan kitab Al-Qirâ`ah al-
Rasyîdah juz 2 .
4. Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk
mengklasifikasi atau mengelompokan data. Dalam rangka
pengklasifikasian dan pengelompokan data, tentu harus didasarkan pada
tujuan penelitian. Hasil penelitian akan disajikan dengan metode
informal. Hasil analisis disajikan melalui perumusan dengan
9
menggunakan kata-kata biasa, termasuk penggunaan terminologi yang
bersifat teknis.
5. Teknik Penulisan
Secara teknis skripsi ini berpedoman pada buku pedoman
penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan
oleh CeQDa (Central for Quality Development and Assurance) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima Bab, yang akan
dirincikan sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan. Bagian pendahuluan ini berisi satu bab
tersendiri yang terdiri dari enam sub-bab, yang meliputi latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II adalah kerangka teori. Bagian kerangka teori ini terdiri dari dua
sub-bab yang menguraikan tentang penerjemahan sastra dan metode
penerjemahan komunikatif.
Bab III akan memaparkan korpus penelitian. Bagian ini akan membahas
tentang sekilas tentang kitab dan penulis, mendeskripsikan tentang biografi
Abul Hasan Ali Nadwi.
10
Bab IV merupakan pokok penelitian yang akan menganalisis metode
penerjemahan kitab Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2 karya Abul Hasan Ali
Nadwi. Dengan menggunakan metode penerjemahan komunikatif.
Bab V adalah penutup. Pada bagian ini, ada dua hal yang perlu
dikemukakan: kesimpulan dan saran.
11
BAB II
PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF DAN TEKS SASTRA
A. Pengertian Penerjemahan Teks Sastra
Penerjemahan adalah mengalihkan pesan dari satu bahasa ke bahasa
yang lain. Penerjemahan berfungsi untuk menjembatani perbedaan ruang dan
waktu. Oleh karena itu, kita tidak dapat melihat penerjemahan sebagai upaya
menggantikan teks dalam satu bahasa ke bahasa lain. Newmark memberikan
pengertian tentang penerjemahan sebagai: “mengalihkan makna suatu teks ke
dalam bahasa lain sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pengarang”.6 Dalam
bahasa Indonesia, istilah terjemah diambil dari bahasa Arab, tarjamah. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa terjemah adalah menyalin
(memindahkan) suatu bahasa ke bahasa lain ; mengalihbahasakan.7
Az-Zarqani dalam Syihabuddin mengemukakan kata tarjamah secara
etimologis memiliki empat makna, di antaranya:8
Pertama, menyampaikan tuturan kepada orang yang kurang mampu
menerima tuturan itu. Contoh dalam puisi berikut.
.ترجمان إلى سمعي احوجت قد وبلغتها الث مانين إن
6 Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris Ke Dalam Bahasa Indonesia (Jakarta:
Lembaga Penelitian Universitas Islam Syarif Hidayatullah, 2008), h. 7. 7 W.J.S. Poerwardaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993),
h. 1062. 8 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 22.
12
Umur 80 tahun dan aku sudah mencapainya telah membuat
pendengaranku membutuhkan penerjemah.
Kedua, menjelaskan tuturan bahasa Arab dengan bahasa yang sama.
Sebagai contoh bahasa Arab dijelaskan dengan bahasa Arab atau bahasa
Indonesia dijelaskan dengan bahasa Indonesia pula.
Ketiga, menafsirkan tuturan dengan menggunakan bahasa yang
berbeda, misalnya bahasa Arab dijelaskan lebih lanjut dengan bahasa
Indonesia atau sebaliknya. Di sini, penerjemah bisa disebut dengan penafsir
tuturan.
Keempat, mengalihkan tuturan dari suatu bahasa ke bahasa lain, seperti
mengalihkan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Berkaitan dengan ini
penerjemah bisa disebut dengan pengalih bahasa.
Berdasarkan makna-makna estimologis di atas, dapat disimpulkan
bahwa menerjemahkan berarti menjelaskan dan menerangkan tuturan, baik
penjelasan itu sama dengan tuturan yang dijelaskannya maupun berbeda.
Salah satu karya yang diterjemahkan adalah karya sastra. Karya sastra
adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis
untuk tujuan estetika. Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah, baik
dalam atau ketiga orang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan
berbagai perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka. Jenis-jenis teks
sastra terdiri dari novel, cerpen, syair, lukisan, drama, dan lain-lain. Namun,
dalam hal ini peneliti hanya memfokuskan pada penerjemahan cerpen.
13
Penerjemahan karya sastra secara tidak langsung memperkenalkan
budaya sebuah bangsa. Ini disebabkan karena sebuah karya sastra berisi
budaya sebuah bangsa baik yang diceritakan secara tersirat atau tersurat.
Budaya itu dapat berupa cara hidup, nilai-nilai atau kepercayaan.9
Karya sastra lebih mengandung unsur ekspresi sastrawan dan kesan
khusus yang ditimbulkan terhadap pembaca. Karya sastra juga mengandung
unsur emosional, efek keindahan kata dan ungkapan, efek keindahan bunyi,
dengan segala nuansa yang mengiringinya. Oleh sebab itu, penerjemah karya
sastra perlu mempunyai pengetahuan yang luas tentang latar belakang
sosiokultural dari Bsu tersebut, karena hal ini sangat diperlukan untuk benar-
benar memahami karya sastra yang sedang digarap.
B. Metode Penerjemahan Komunikatif
Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan10
Konflik kesetiaan, kesenjangan antara penekanan pada bahasa sumber dan
bahasa sasaran akan selalu tetap sebagai masalah utama dalam teori dan
9 Puji Laksono, ” Analisis Metode Penerjemahan Dalam Menerjemahkan Novel Revolusi
Di Nusa Damai Ke Revolt In Paradise”. Jurnal PPKM UNSIQ. Vol. 1, Januari 2014, 55.
10 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa,
2008), h. 952.
14
praktek penerjemahan. Namun, kesenjangan bisa menyempit jika
persyaratannya sebagai berikut11:
SL Emphasis TL Emphasis
Word-for-word Translation Adaptation
Literal Translation Free Translation
Faithful Translation Idiomatic Translation
Semantic Translation Communicative Translation
Penerjemahan yang dilakukan dengan berorientasi pada bahasa sasaran:
a. Adaptasi
Metode ini ialah metode yang paling bebas dalam penerjemahan.
Keterikatan bahasa dan budaya terhadap bahasa sumber sangatlah tipis,
keterikatan justru lebih dekat pada bahasa sasaran. Unsur-unsur budaya yang
terdapat pada bahasa sumber diganti dengan unsur budaya yang lebih dekat
dan akrab pada pembaca sasaran.
b. Penerjemahan bebas
Metode ini lebih mengutamakan isi bahasa sumber daripada bentuk
strukturnya. Kebebasan dalam metode ini masih sebatas bebas
mengungkapkan makna pada bahasa sasaran sehingga masih dibatasi maksud
atau isi bahasa sumber walaupun bentuk teks bahasa sumber sudah tidak
dimunculkan kembali. Pencarian padanan juga cenderung berada pada tataran
11 Peter Newmark, Approach to Translation (Oxford: Pergamon Press, 1981), h. 38-39
15
teks, bukan kata, frasa, klausa atau kalimat, sehingga tampak seperti
memparafrasa bahasa sumber.
c. Penerjemahan idiomatik
Penerjemahan idiomatik mereproduksi pesan dari bahasa sumber tetapi
cenderung mendistorsi nuansa makna. Ungkapan idiomatik yang ada pada
bahasa sumber diterjemahkan seperti ungkapan biasa, bukan dengan ungkapan
idiomatik. Hal ini disebabkan tidak ditemukannya ungkapan idiomatik yang
sama pada bahasa sasaran.
d. Penerjemahan komunikatif
Penerjemahan komunikatif berupaya untuk menghasilkan makna
kontekstual secara tepat, sehingga aspek bahasa maupun aspek isi dapat
diterima dan dimengerti pembaca.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori penerjemahan
komunikatif. Menurut Newmark penerjemahan komunikatif berupaya untuk
menerjemahkan makna kontekstual dalam teks Bsu, baik aspek bahasa
maupun aspek isi agar dapat diterima dan dimengerti pembaca. 12 Adapun ciri-
ciri metode komunikatif adalah berpihak pada pembaca BSa; mengutamakan
maksud penulis BSu; mementingkan pembaca BSa agar bias memahami
pikiran, kandungan budaya BSu; berorientasi pada pengaruh teks terhadap
pembaca BSa; setiap ada pembaca BSa, lebih luwes; efektif (mengutamakan
12 Peter Newmark, Approach to Translation, h. 46
16
penciptaan efek pada pembaca); lebih mudah dibaca, lebih luwes, lebih
sederhana, lebih jelas, lebih panjang daripada BSu; bersifat umum; terikat
pada BSa; menggunakan kata-kata teks asli; kurang mendalam; mungkin lebih
bagus daripada teks asli; terikat konteks, waktu penerjemahan, dan tempat
pembaca BSa; khusus untuk pembaca tertentu dengan tujuan tertentu pula.13
Metode penerjemahan komunikatif dilakukan dengan mempertimbangkan
tingkat kematangan berbahasa dan tingkat pengetahuan pembaca teks bahasa
sasaran. Pertimbangan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi ketidaksiapan
dan ketidakmampuan pembaca teks bahasa sasaran dalam menghadapi
pengalihan elemen-elemen asing atau sesuatu yang belum pernah diketahui
sebelumnya dalam konteks budaya dalam bahasa yang digunakan. Untuk itu
diperlukan penyederhanaan istilah spesifik yang terdapat dalam teks bahasa
sumber menjadi lebih bersifat umum atau diperlukan suatu penjelasn istilah
bila tidak terdapat padanan yang berterima dalam bahasa sasaran, dan
menggunakan gaya bahasa yang lebih berterima bagi khalayak umum.
Penerjemahan metode ini diperbolehkan untuk mengoreksi dan mengubah
logika penulisan, gaya penulisan, mengklarifikasi ketaksaan dan penggunaan
jargon, menormalkan idioleh penulis teks bahasa sumber, juga diperbolehkan
untuk membetulkn informasi dari teks bahasa sumber.14
13Zuchridin Suryawinata, Sugeng Hariyanto, Translation Bahasa Teori dan Penuntun
Praktis Penerjemahan (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 54 14 Frans Sayogie, Teori & Praktik Penerjemahan (Tangerang Selatan: Transpustaka,
2014), h. 74.
17
Metode penerjemahan komunikatif menghasilkan pesan yang dapat
diterima dan dipahami oleh pembaca teks bahasa sasaran menjadi aspek
terpenting yang harus diperhatikan seorang penerjemah. Penerjemahan
dengan metode komunikatif dapat dikatakan yang paling mudah dipahami
pembaca karena penerjemah menafsirkan teks yang diterjemahkan.
Penerjemahan komunikatif mengorbankan kesepadanan bentuk untuk
mendapatkan pesan atau informasi yang jelas dan kadang dianggap perlu
untuk merubah susunan kalimat. 15
Dari paparan mengenai metode penerjemahan komunikatif dapat
digunakan tahapan-tahapan dalam proses penerjemahannya sebagai berikut.16
a. Tahap Membaca
Pada tahap ini, penerjemah diharapkan untuk membaca teks yang akan
diterjemahkan untuk mendapatkan informasi atau pesan dari teks Bsu.
Lalu menandai ketaksaan, penggunaan jargo, idiolek penulis teks Bsu
dan informasi-informasi yang tidak sesuai dengan fakta.
b. Tahap Analisis
Pada tahap ini, penerjemah mulai menganalisis kalimat-kalimat teks
Bsu. Tujuan proses penerjemahan pada tahap ini untuk
menyederhanakan istilah spesifik dan penggunaan jargon, menormalkan
idiolek, mencatat informasi-informasi yang tidak sesuai dengan fakta
15 Frans Sayogie, Teori & Praktik Penerjemahan, h. 75. 16 Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, h. 75.
18
dan membuat koreksi bila ada kesalahan. Kemudian mulai melakukan
pengaturan informasi untuk mendapatkan pesan yang utuh dalam Bsa.
c. Tahap Pengalihan
Dalam tahap ini, penerjemah melakukan pengalihan dengan tujuan
mempertahankan informasi atau pesan yang sudah disederhanakan
bahasanya tanpa mengurangi maksud teks Bsu. Penerjemah juga
diharapkan untuk mengabaikan kesepadanan bentuk dan bila dianggap
perlu dianjurkan untuk mengubah susunan kalimat untuk mendapatkan
pesan yang utuh.
d. Tahap penyerasian
Dalam tahap penyerasian, penerjemah membandingkan teks Bsu dan
teks hasil terjemahan untuk melihat penggunaan ragam yang sesuai dan
gaya bahasa yang wajar. Penyerasian ini dapat dilakukan secara
berulang untuk mendapatkan terjemahan yang sesuai dengan tingkat
pengetahuan pembaca.
19
BAB III
SEKILAS TENTANG KITAB DAN PENULIS
A. Biografi Abul Hasan Ali Nadwi
Abul Hasan Ali Nadwi dilahirkan pada 6 Muharram 1333
bertepatan dengan 24 September 1914 di kampung Takia Kala, Rae
Berily, India. Abu Hasan merupakan nama kecil beliau. Ayahnya wafat
pada tahun 1923 M ketika ia berumur 10 tahun.17
Abul Hasan Ali Nadwi termasuk salah satu keturunan al-Hasani al-
Hindi an-Nadawi, termasuk salah seorang keturunan al-Hasan bin Ali r.a.
Ayahnya adalah as-Syarif al-‘Allamah Abdul Hayy bin Fakhruddin bin
Ali, yang nasabnya bertemu dengan Abdullah bin al-Asytar bin
Muhammad żî an-Nafs az-Zakiyyah bin Abdullah al-Mahdh, bin al
Hasan al-Muhtanna bin al-Hasan al-Basṭ bin Ali bin Abi Ṭ alib. Ayah
Sayyid Abu al-Hasan memiliki banyak karangan yang sebagian telah
dicetak dan sebagian masih dalam bentuk tulisan tangan. Karya ayahnya
yang telah diterbitkan adalah Nuzhatu al-Khawȃṭir dalam delapan jilid.
Beliau wafat tahun 1341 H.18
Keluarga Abul Hasan dikenal sebagai orang-orang yang amat
menjaga akidah tauhid dan sunnah, keaktifan mereka dalam berdakwah
17 Rumaizuddin Ghazali, Biografi Agung Abul Hasan Ali Nadwi. (Selangor: Grup Buku
Karangkaf, 1974). h. 5. 18 Sayyid Abul Hasan Ali Nadwi, Derita Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam.
(Lucknow: Academy of Islamic Research and Publication, 2006).
20
dan berjihad fî sabîlillȃh. Abul Hasan memiliki kakak laki-laki bernama
Dr. As-Sayyid Abdul Ali Abdul Hayy, seorang doktor alumnus Nadwat
al-‘Ulamȃ dan Institute of Deoband dan menyelesaikan studi di
Universitas Lucknow dengan predikat cumlaude. Dr. As-Sayyid
menghimpun dua kebudayaan sekaligus yakni kebudayaan Islam dan
kebudayaan modern. Ia juga sempat menjadi pimpinan Nadwat al-
‘Ulamȃ menggantikan sang ayah dan mempunyai jasa besar dalam
mendidik as-Sayyid Abul Hasan. 19
Ibunya yang salihah, berkedudukan tinggi, hapal al-Quran ahli
dalam menulis, dan menggubah syair membimbing Abul Hasan dengan
menghapal al-Quran di rumah sebagai awal mula masa belajarnya. Abul
Hasan melanjutkan studinya dengan mendalami bahasa Urdu dan Persia
berdasarkan tradisi umum yang berlaku di India. Pada usia 12 tahun ia
belajar bahasa Arab dan Inggris sekaligus. Ia banyak menelaah karya-
karya sastra dan sangat menyukai sastra Arab. Kemudian ia masuk
Universitas Lucknow, sebuah perguruan tinggi yang mengajarkan ilmu
pengetahuan umum dalam bahasa Inggris. Ia mampu menyempurnakan
belajarnya dengan gemilang di fakultas Sastra Arab kemudian ia
menyempurnakan bidang studi Sastra Arab pada as-Syaikh Taqiyuddin
al-Hilali al-Marakisyi, kepala bidang sastra Arab di Nadwat al-Ulama
19 Sayyid Abul Hasan Ali Nadwi, Derita Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam.
(Lucknow: Academy of Islamic Research and Publication, 2006).
21
dan belajar ilmu hadis pada Syaikh Haidar Hasan Khan beberapa bulan
saat berada di Deoband. 20
Ali Nadwi mengajar di Darul Ulum, Nadwatul Ulama sejak tahun
1934 untuk subjek Tafsir dan Sastra Arab. Pada tahun 1943 ia
mencetuskan Pusat Pengajian Islam-Pengajian al-Quran dan al-Sunnah,
kemudian pada tahun 1951 ia juga mencetuskan Persatuan Risalah
Kemanusiaan antara Muslim dan non Muslim (India), dan Pusat
Akademik Islam, Darul Ulum pada tahun 1959. Ali Nadwi juga
melembagai Lembaga Pendidikan Agama di Uttar Pradesh, India Utara
pada tahun 1960.21
Dalam bidang penulisan, ia mulai mengarang sejak masih muda.
Artikel pertama yang diterbitkan dalam majalah al-Manar pada tahun
1931 berjudul Sejarah Hidup Sayyid Ahmad Irfan al-Syahid dan menjadi
buku dalam bahasa Urdu pada tah 1938. Ali Nadwi juga menulis buku-
buku teks untuk sekolah seperti Mukhtȃrȃt min Ȃdȃb al-‘Arab (Koleksi
Kesusasteraan Arab) pada tahun 1940, Qiṣaṣ al-Nabiyyîn untuk kanak-
kanak pada tahun 1944. 22
20 Sayyid Abul Hasan Ali Nadwi, Derita Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam.
(Lucknow: Academy of Islamic Research and Publication, 2006).
21 Rumaizuddin Ghazali, Biografi Agung Abul Hasan Ali Nadwi. (Selangor: Grup Buku
Karangkaf, 1974). h. 14.
22 Rumaizuddin Ghazali, Biografi Agung Abul Hasan Ali Nadwi. (Selangor: Grup Buku
Karangkaf, 1974). h. 15.
22
B. Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah
Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah merupakan salah satu kitab karya Abul Hasan
Ali Nadwi yang merupakan gabungan kisah-kisah pilihan dari buku
karangannya yang berjudul Qiṣaṣ an-Nabiyyîn dan Mukhtȃrȃt fî Ȃdȃb al-
‘Arabi. Buku ini terdiri dari 3 juz. Peneliti menjadikan buku Al-Qirâ`ah al-
Rasyîdah juz 2 terbitan Nadwat al-‘Ulamȃ pada tahun 2002 sebagai korpus
data primer. Buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2 terdiri dari 60 judul. 23
Buku ini banyak menceritakan kisah-kisah inspiratif untuk kalangan
umum khususnya di India pada waktu itu. Alasan ditulisnya buku ini adalah
di India masih banyak orang yang belajar bahasa Arab dan menganggap
bahwa bahasa Arab adalah bahasa al-Quran saja. Tetapi Abul Hasan melihat
bahwa tidak ada buku yang dipelajari di sekolah-sekolah sampai datang
seorang Syaikh dari Yaman, Syaikh Sarwani. Beliau mengarang buku kecil
yang berisi kisah-kisah yang berisi sejarah Mesir, jazirah Raudhah, dan juga
nyanyian-nyanyian kebanggaan Mesir. 24
Abul Hasan melihat tidak adanya kepentingan anak-anak mempelajari
pengetahuan tentang Mesir di sekolah apalagi untuk anak-anak yang masih
kecil. Mereka tak akan memahami pelajaran-pelajaran yang ditulis di dalam
Nufḥat Yaman. Abul Hasan berpikir agar anak-anak mempelajari sejarah
kenabian, hari-hari besar Islam.25
23 Abul Hasan Ali Nadwi, Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah (India: Nadwah al-‘Ulama, 2002).
24 Abul Hasan Ali Nadwi, Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah (India: Nadwah al-‘Ulama, 2002).
25 Abul Hasan Ali Nadwi, Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah (India: Nadwah al-‘Ulama, 2002).
23
Penulis buku ini pun melihat kisah-kisah singa dan serigala, monyet dan
kura-kura, sampai anjing dan babi. Abul Hasan menulis buku ini dengan
bahasa yang mudah dipahami dan ditambahkan dengan gambar hewan-
hewan.26 Abul Hasan pun menulis buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah dan
dipelajari di sekolah-sekolah hingga sekarang.
C. Karya-karya Abul Hasan Ali Nadwi
Adapun karya-karya as-Sayyid Abul Hasan Ali Nadwi yang berhasil
didokumentasikan,27 adalah sebagai berikut:
1. Islȃmiyyȃt. Buku ini ditulis karena Abul Hasan mendapat mandat
dari Universitas Islam Aligarh untuk merumuskan kurikulum
pengajaran Islam untuk mahasiswa tingkat S1. Buku ini diterbitkan
tahun 1361 H atau 1942 M.
2. Mukhtȃrȃt fî al-Ȃdȃb al-‘Arabi. Karangan ini merupakan buku
paket untuk para pelajar di sekolah-sekolah Arab India. Buku ini
juga dijadikan buku yang wajib diajarkan di Darul Ulum.
3. Mȃżȃ Khasira al-‘Ȃlam bi Inkhiṭȃṭ al-Muslimîn. Karangan ini
dicetak pertama kali di Mesir pada tahun 1369 H atau 1950 M saat
Abul Hasan berusia tiga puluh dua tahun.
26 Abul Hasan Ali Nadwi, Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah (India: Nadwah al-‘Ulama, 2002).
27 Sayyid Abul Hasan Ali Nadwi, Derita Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam.
(Lucknow: Academy of Islamic Research and Publication, 2006).
24
4. Qiṣaṣ an-Nabiyyîn li al-Aṭ fȃl. Selain Mukhtȃrȃt fî al-Ȃdȃb al-
‘Arabi, Abul Hasan juga menulis buku Qiṣaṣ an-Nabiyyîn li al-Aṭ
fȃl untuk para pelajar di sekolah-sekolah Arab India dalam tiga
jilid.
5. Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah . Abul Hasan menulis buku ini dengan
bahasa yang mudah dipahami dan ditambahkan dengan gambar
hewan-hewan. Buku ini dipelajari di banyak sekolah hingga
sekarang.
6. At-Ta’mîr. Karyanya yang ini merupakan majalah dua mingguan
dalam bahasa Urdu.
7. Jam’iyat Dakwah Islam. Abul Hasan mendirikan Jam’iyat Dakwah
Islam khusus untuk kalangan penganut Hindu di India yang
berhasil mempubikasikan tema-tema kajian Islam dalam bahasa
Inggris.
8. Al-Mujamma’ al-Iḍlȃ’i al-‘Ilmi. Karyanya tersebut mampu
menghasilkan produk-produk pemikiran Islam dalam bahasa
Inggris dan Arab.
D. Penghargaan dan Jabatan Abul Hasan Ali Nadwi
Ali Nadwi telah menerima penghargaan di beberapa negara, di
antaranya28:
28 Rumaizuddin Ghazali, Biografi Agung Abul Hasan Ali Nadwi. (Selangor: Grup Buku
Karangkaf, 1974). h. .
25
1. Anugrah Malik al-Faisal pada tahun 1980 atas sumbangan buku
Mȃżȃ Khasira al-‘Ȃlam bi Inkhiṭȃṭ al-Muslimîn
2. Penghargaan Doktor Terhormat dalam bidang Kesusastraan
Universitas Kashmir, India tahun 1981
3. Penghargaan Dakwah dan Kesusastraan di Istanbul pada tahun 1996
4. Penghargaa Dakwah dari Raja Uni Emirat Arab pada tahun 1998
dan Sultan Brunei tahun 1999
Cita-cita terbesar Abul Hasan adalah bahwa ia menginginkan Islam
menjadi penguasa dunia dan menyaksikan negeri-negeri yang sewenang-wenang
tersiksa, menjadi bangsa yang dikuasai. Ia bercita-cita menjadi saksi datangnya
pembalasan Allah atas orang-orang yang memerangi Islam dan menghina umat
Islam. Ia yakin dan optimis bahwa minoritas muslim di India menyimpan harapan
bagi keterbangunan India.
Aktif mengajar, menulis, memberi kuliah dan singgah membuat Abul
Hasan dimandatkan berbagai jabatan, diantaranya:
1. Sekretaris Jenderal Nadwat al-‘Ulamȃ Lucknow. Ia diangkat
sepeninggal kakaknya Dr. As-Sayyid Abdul Ali al-Hasani tahun 1380
H atau 1962 M.
2. Anggota delegasi al-Mujamma’ al-‘Ilmi al-‘Arabi di Damaskus pada
tahun 1957 M dan diundang sebagai dosen tamu di Universitas
Damaskus pada tahun 1375 H.
26
3. Anggota Tetap Rabiṭah ‘Alam Islami yang berpusat di kota suci
Mekkah pada tahun 1380 H atau 1961 M.
4. Anggota Majlis Pertimbangan Tertinggi Universitas Islam Madinah
pada tahun 1380 H atau 1961 M.
5. Pimpinan Lembaga Pendidikan Agama di propinsi Utara India pada
tahun 1959 M.
6. Ketua Pusat Studi Islam Universitas Oxford pada tahun 1983.
7. Kesusatraan Islam pada tahun 1984.
27
BAB IV
DESKRIPSI HASIL TERJEMAHAN BUKU AL-QIRȂ`AH AL-RASYĪDAH
DAN PERTANGGUNGJAWABAN AKADEMIKNYA
A. Deskripsi Hasil Terjemahan
Dalam bab ini peneliti hanya memaparkan beberapa kata dan kalimat yang
menjadi tidak berterima pada bahasa sasaran jika diterjemahkan secara harfiyah.
Terjemahan yang peneliti terjemahkan sesuai dengan metode yang peneliti
gunakan, yaitu metode komunikatif. Seperti pada kata أشار إلي dalam kalimat:
.األدب حسن أن ه ففهمت ترام،حوا بنشاط وجاوبني بالسالم، إلي أشار
Diterjemahkan menjadi “Ia juga mengucap salam dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan yakin dan sopan. Aku tahu bahwa ia berbudi baik”.
Kata أشار إلي menurut kamus al-Ma’ȃniy versi 1.1 berarti menandai, menunjukkan,
mengisyaratkan. Peneliti menerjemahkan dengan kata “mengucap” karena
konteks Tsu merujuk pada kata “salam” memberikan salam bisa diterjemahkan
dengan pemahaman umum pembaca yakni “mengucapkan salam”. Kata ini
diambil berdasarkan prinsip pada penerjemahan komunikatif yang kontekstual dan
informatif agar pembaca dapat dengan mudah memahami bacaan. Hasil
terjemahan peneliti telah lampirkan pada lampiran.
28
B. Pertanggungjawaban
1. Pertanggungjawaban Leksikal
1.1 Kata Benda
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Buah Kejujuran جزاء الصدق
Kata جزاء dalam kamus Al-Munawwir halaman 188 bermakna upah;
balasan; pahala. Penerjemah menerjemahkan dengan kata ‘buah’ yang bermaksud
balasan atau akibat yang dihasilkan dari kejujuran. Buah dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia juga mempunyai arti ‘hasil’. Kalimat yang diperlukan dalam
judul dikemas komunikatif dan menarik pembaca untuk membaca kisah. Maka
penerjemahan menerjemahkan kata جزاء menjadi ‘buah’. Metode ini berorientasi
pada Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang berorientasi pada
keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang berusaha menciptakan efek
yang sama untuk dialami pembaca Bsa dengan yang dialami pembaca Bsu.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Kemudian tibalah waktu panen, petani
melihat gandum yang dia kira rusak
ternyata panen dengan hasil yang
memuaskan.
ا الجزءالذي أن الفال ح وجد الحصد، وقت جاء ولم
حاصل بأحسن أتى تالفا ظن ه
29
Kata أحسن menurut kamus Al-Munawwir halaman 264 berarti lebih baik,
karena di dalam teks kata ini mensifati kata panen, pada umumnya kata “hasil
panen” dengan hasil yang lebih baik diartikan panen yang memuaskan. Metode
penerjemahan yang digunakan adalah metode yang berorientasi pada keterbacaan
Bsa dengan prinsip komunikatif yang memilih konteks.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Kunci Kesuksesan النجاح أساس األدب
Kata أساس menurut kamus Al-Munawwir halaman 24 berarti asal,;
pangkal; asas; dasar. Namun penerjemah memilih arti “Kunci” karena dijelaskan
sebelumnya kata األدب yang bermakna berbudi baik. Kata Asal, pangkal, asas,
dasar merupakan kata yang tidak umum digunakan walaupun kata pangkal juga
terkadang akan pembaca temukan. Kata “kunci” dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia bermakna alat untuk mengancing pintu; alat yang dibuat dari logam
untuk membuka atau mengancing pintu; alat untuk mencapai suatu maksud
(seperti membongkar rahasia, memecahkan masalah). Untuk mencapai
kesuksesesan dibutuhkan budi baik dengan kata lain kunci untuk sukses adalah
berbudi baik. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang bersifat
umum.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
30
Pengusaha itu pun menjawab, “Ia
mengusap sandalnya ke keset ketika
masuk ruanganku, menutup pintu
dengan halus. Dari situ aku bisa tahu
kalau dia tertib dan disiplin. Ia juga
mengucap salam dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan yakin
dan sopan. Aku tahu bahwa ia berbudi
baik.
دخوله، عند الممسحة علي نعليه مسح إن ه)) :فقال
نظيف أن ه ففهمت وسكون، بلطف الباب وأقفل
بنشاط وجاوبني بالسالم، إلي أشار ثم .ومنتظم
.األدب حسن أن ه ففهمت واترام،
Kata نشاط dalam kamus al-Munawwir halaman 1419 yang berarti kegiatan,
aktifitas, semangat, dan kelincahan diterjemahkan dengan kata “yakin” dalam
Tsa, sebagai keterangan cara dari kata ”menjawab”. Karena konteks pada kalimat
tersebut sedang dalam wawancara jadi penerjemah menerjemahkan kata نشاط
dengan “yakin”.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Tetapi ada seekor burung merpati putih
yang cantik hinggap di atas batu, ia
melihat apa yang dialami semut.
في حجر على واقفة جميلة بيضاء حمامة وكانت
للن ملة حصل ما ورأت الماء،
Kata واقفة menurut kamus al-Munawwir halaman 1576 berarti yang berdiri,
bangun; yang berhenti, tidak bergerak jika diterjemahkan seperti arti katanya
31
kurang tepat karena merpati saat berhenti berarti hinggap atau bertengger bukan
berhenti. Maka, kata واقفة diterjemahkan dengan kata “hinggap” karena
keberpihakan kepada pembaca Bsa. Metode penerjemahan yang digunakan adalah
metode yang berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang
berpihak pada pembaca Bsa.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Bapak itu mengambil dompet dan
terenyuh dengan kejujuran anak miskin
sepertinya. Ia berkata, “Nak, apa kamu
mau menjadi tanggung jawabku? Aku
akan berikan uang atau aku carikan kau
pekerjaan.”
ي د فأخذ مثله، فقير غالم بأمانة معجبا الكيس منه الس
على من ي مكافأتك أنتكون بني يا أتحب )) :وقال
))عمال؟ أجدلك أو نقودا أعطيك أن أمانتك،
Kata يا بني secara harfiah berarti “Wahai anakku”. Penerjemah
menerjemahkan kalimat tersebut menjadi “Nak” karena budaya yang ada di
tempat pembaca (Indonesia) memanggil anak kecil baik sudah kenal sebelumnya
atau belum menggunakan kata “Nak” lain halnya di Arab yang memanggil
menggunaan بني يا yang artinya “anakku”. Penerjemah menerjemahkan dengan
kata “Nak” karena ingin memberikan pemahaman kandungan budaya Bsu ke
dalam Bsa. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang
mementingkan pembaca Bsa agar bisa memahami pikiran, kandungan budaya
Bsu.
32
1.2 Kata Kerja
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Seorang petani menghampiri
tetangganya yang seorang pemburu, ia
memberitahu tentang gandum di
ladangnya rusak karena banyak
anjingnya yang masuk ke ladang.
يد، مولع غن ي جارله إلى فال ح ذهب وشاكا باالص
كثرة بسبب التلف، من حقله في المقح ماأصاب إليه
فيه كالبه دخول
Makna ذهب الى menurut kamus al-Maȃniy versi 1.1 adalah pergi; berkunjung;
menuju ke; penerjemah menerjemahkan menghampiri karena agar terasa lebih
lugas dan mudah dipahami para pembaca dibandingkan dengan terjemahan
harfiahnya yaitu “pergi”. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode
yang berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan mementingkan kelugasan agar
mudah dipahami.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Pengusaha itu pun menjawab, “Ia
mengusap sandalnya ke keset ketika
masuk ruanganku, menutup pintu
dengan halus. Dari situ aku bisa tahu
kalau dia tertib dan disiplin. Ia juga
mengucap salam dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan yakin
دخوله، عند الممسحة علي نعليه مسح إن ه)) :فقال
نظيف أن ه ففهمت وسكون، بلطف الباب وأقفل
بنشاط وجاوبني بالسالم، إلي أشار ثم .ومنتظم
.األدب حسن أن ه ففهمت ترام،حوا
33
dan sopan. Aku tahu bahwa ia berbudi
baik.
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang berorientasi
pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang memilih kata yang lebih
umum digunakan. Kata أشار إلي menurut kamus al-Ma’ȃniy versi 1.1 berarti
menandai, menunjukkan, mengisyaratkan. Penerjemah menerjemahkan dengan
kata “mengucap” karena konteks Tsu merujuk pada kata “salam” memberikan
salam bisa diterjemahkan dengan pemahaman umum pembaca yakni
“mengucapkan salam”.
2. Pertanggungjawaban Sintaktikal
2.1 Kalimat Tunggal
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Apa nama hewan yang terbang di
malam hari seperti burung, tidak
mengeluarkan suara, suka masuk rumah
dan mengelilingi ruangan, dan kalau
bertemu cahaya akan cepat-cepat pergi?
له صوت وال لط ير، با شبيه حيوان الل يل في يطير
بكل فيطوف احيانا البيوت ويدخل لطيرانه، وال
هو فما .الس رعة خرجبغاية نورا وجد وإذا الغرف،
ياترى؟ الحيوان هذا
Dalam teks sumber kalimat yang menjelaskan pertanyaan berada di akhir
sementara penerjemah melakukan perubahan posisi pertanyaan di awal pada teks
terjemahan. Hal ini berpatok pada struktur pertanyaan yang ada dalam kaidah
34
Bahasa Indonesia. Metode penerjemahan ini berorientasi pada terjemahan terikat
dengan Bsa. Metode penerjemahan ini berorientasi pada terjemahan terikat
dengan Bsa.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Seekor semut kecil pergi ke anak
sungai untuk minum dan beristirahat
setelah bersusah payah menggunakan
segenap kemampuannya. Kakinya
terpeleset dan ia jatuh ke dalam air. Ia
tak mungkin menyelamatkan diri
karena tidak bisa berenang dan hampir
tenggelam.
وتستريح، لتشرب ماء جدول إلى صغيرة نملة ذهبت
قدمها فزل ت .قوتها جمع في كثيرا تعبت أن بعد
ال ألن ها منه، الخروج يمكنها ولم الماء، في وسقطت
.تغرق وكاندت الس باحت تعرف
Konteks yang sedang terjadi di dalam teks ini adalah “semut berusaha
minum di kolam” maka penerjemah menerjemahkan kalimatولم الخروج بمكنها منه
dengan “tak mungkin menyelamatkan diri” karena posisi semut sedang terpeleset
dan jatuh di air dan di kalimat selanjutnya disebutkan bahwa semut tidak bisa
berenang. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang berorientasi
pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang terikat konteks, waktu
penerjemahan dan tempat pembaca.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Hari berlalu, merpati bertengger di atas شجرة فرع على الحمامة نزلت ,بأيام ذلك وبعد
35
ranting pohon yang merindanginya
dengan daun-daun.
.بأوراقها تتظلل
Kalimat وبعد ذلك بايام yang berarti secara harfiah setelah hari itu
diterjemahkan dengan “hari berlalu”. Kalimat ini berada di awal paragraf dan
kalimat “Hari berlalu” untuk meneruskan dari paragraf yang satu ke paragraf lain
lebih umum digunakan Bsa dibandingkan kalimat “Setelah hari itu”. Jika dilihat
dari sisi keindahan bahasa lebih tepat digunakan kalimat “hari berlalu” dan
dilanjutkan kalimat berikutnya. Metode penerjemahan yang digunakan adalah
metode yang berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang
menggunakan kata-kata yang lebih umum daripada kata-kata teks asli.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Seekor singa hidup di tempat yang
banyak pohon.
Ia hidup dalam kemewahan dan
dihormati. Ketika ia tua dan renta ia
tidak bisa menggunakan kemampuan
memburunya seperti biasanya sampai ia
tutup usia.
وكان .الش جر فيه يكثر مكان في يعيش أسد كان
ما األحراش، في الوحوش كل تهابه محترما، متنع
ة ا .بأسه لشد على يقوى يعد ولم ضعف شاخ ولم
ته أي ام كان كما قوته اصطياد على أشرف حت ى ،قو
.الموت
36
Kalimat yang digaris bawahi bila diterjemahkan tidak menggunakan
prinsip komunikatif “kekuatannya tidak kembali untuk berburu makanan seperti
hari-hari kuatnya”. Penerjemah ingin pembaca lebih mudah memahami
terjemahan melalui terjemahan yang lebih luwes dan lebih sederhana, maka
penerjemah menerjemahkan dengan kalimat “ia tidak bisa menggunakan
kemampuan berburunya seperti biasa” karena telah dijelaskan bahwa singa adalah
raja rimba yang pandai berburu akan tetapi di masa tuanya ia sudah tidak bisa
berburu lagi dan para pembaca sudah umum mengetahui bahwa singa adalah
hewan yang pandai berburu. Oleh karena itu penerjemah hanya menerjemahkan
dengan kata “seperti biasa” agar lebih sederhana memahami terjemahan yang
dihasilkan dan sesuai dengan prinsip komunikatif. Metode penerjemahan yang
digunakan adalah metode yang berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip
komunikatif yang lebih mudah dibaca, lebih luwes, lebih mulus, lebih sederhana,
lebih jelas, dan lebih panjang dari BSu.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Tiba-tiba ia melihat singa. Singa
berkata, “Hai Srigala! Mengapa kau
tidak masuk? Apakah kau sakit? Jika
aku sehat aku pasti sudah keluar untuk
menemuimu. Mengapa kamu ragu
padaku.
بلك ما !الحلصين أبا يا بك أهال)) األسد رآه حت ى
والمرض؟ الوحدة حال في بك نأتنس حت ى التدخل
لك لما لمالقاتك، أنا لخرجت سليما صحيحا كنت ولو
واالعتبار القيمة من حال في بك نأتنس حت ى عندي
الوحدة
37
Kalimat yang digaris bawahi jika diterjemahkan secara harfiah “selamat
datang Srigala” kalimat ini merupakan kalimat sapaan. Akan tetapi budaya
pembaca Bsa tidak umum menggunakan kalimat sapaan “selamat datang” tetapi
lebih akrab dengan kata sapa “Hai”.
Maka penerjemah menerjemahkan kalimat أهال بك cukup dengan “Hai”
karena budaya pembaca Bsa menggunakan kalimat itu untuk menyapa orang lain.
Penerjemah ingin menunjukan perbedaan budaya yang ada di Bsu dan Bsa.
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang berorientasi pada
keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang mementingkan pembaca Bsa
agar bisa memahami pikiran, kandungan budaya Bsu.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Setelah beruang itu pergi, penipu tadi
turun dari pohon dan menemui
temannya dalam keadaan malu. Ia
bertanya pada temannya sambil
bercanda, “Apa yang dikatakan beruang
tadi padamu?”
الش جرة، عن المد عى ذلك نزل الد ب ذهب أن وبعد
ة في وهو رفيقه نحو وأقبل على وسأله الخجل، شد
ا المزاح سبيل .أذنه في الد ب قاله عم
Kalimat yang digaris bawahi bermakna harfiah “dengan cara bercanda”.
Bila diterjemahkan dengan kalimat tersebut pembaca Bsa tentunya tidak umum
menggunakan kata “dengan cara bercanda” maka penerjemah menerjemahkan
38
dengan kalimat “sambil bercanda”. Kata “sambil” dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia bermakna kata penghubung untuk menandai peristiwa atau perbuatan
bersamaan; seraya; sembari. Metode penerjemahan yang digunakan adalah
metode yang berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang
menggunakan kata-kata yang lebih umum daripada kata-kata teks asli.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Tetapi Bangau semakin haus. Ia
mencari ide bagaimana caranya agar
bisa minum air tadi walaupun ia tidak.
حيــلة تدبير في فكره فأعمل به، اشتد العطش ولكن
على قادر غير هو مادام إليه، الماء بها فع ير
.الماء إلى الـــوصول
Sebenarnya yang menjadi subyek dalam kalimat ini adalah العطش. Akan
tetapi karena penerjemah ingin pembaca paham langsung dengan maksud
penerjemah, maka terjemahan yang seharusnya ‘Haus semakin parah’ menjadi
‘Bangau semakin kehausan’. Penerjemah langsung menghadirkan Bangau sebagai
subyek. Metode ini berorientasi pada terikat pada konteks, waktu penerjemahan
dan tempat pembaca Bsa.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
“Jika ada kemauan, pasti ada jalan!” elu
Bangau
.((الس بيل وضح العزم صدق إذا)) :نفسه في وقال
39
Kalimat ungkapan ini jika diterjemahkan secara harfiyah menjadi ‘Jika
benar berkemauan, jalannya ada’. Penerjemah menerjemahkan ungkapan ini
dengan pribahasa yang dikenal Bsa untuk lebih memberikan interpretasi kepada
para pembaca. Maka penerjemah menerjemahkan ungkapan tersebut menjadi ‘Jika
ada kemauan pasti ada jalan’. Metode yang digunakan pada kalimat ini
berorientasi pada menggunakan kata-kata yang lebih umum daripada kata-kata
teks asli.
2.2 Kalimat Majemuk
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Tetangganya berkata, “Apa benar
anjing-anjingku masuk dan merusak
ladangmu? Kalau begitu, aku siap
mengganti kerugianmu”.
كالبي مانزلت كثيرا ياصاحبي، حقيقة)) :الجار فقال
وأنامستعد الت لف، من شيئا سب بت ورب ما ،حقلك في
((خسارتك تعويض في
Kalimat bergaris bawah merupakan bentuk nonpertanyaan akan tetapi
bermakna menanyakan kepada si tetangga. Penerjemah menerjemahkan “Apa
benar” karena jika hanya diterjemahkan secara harfiyah tidak menyampaikan
pesan Bsu dan pembaca akan mengalami ketaksaan apakah ini pertanyaan ataupun
pernyataan. Kalimat “merusak ladangmu” sengaja dipersingkat penerjemah
karena akan terjadi pemborosan kata jika diterjemahkan secara harfiyah. Menjadi
“masuk ke ladangmu dan mengakibatkan kerugian”. Kata merusak sudah
mengandung akibat kerugian. Metode penerjemahan yang digunakan adalah
40
metode yang berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang
berusaha menciptakan efek yang sama untuk dialami pembaca Bsa dengan yang
dialami pembaca Bsu.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Ketika ia ingin menarik pelatuk
senjatanya, semut menggigitnya dengan
sekuat tenaga dan mengagetkan
pemburu, senjatanya bergerak dan
tembakannya meleset. Merpati selamat
karena balasan kebaikannya pada
semut.
شديدة قرصة قرصته ,بندقيته بإطالق هم ولما
تصب ولم الرصاصة فمالت فتحرك ,أفزعته
.النملة إلى إحسانها حزاء نجت بل ,الحمامة
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang berorientasi
pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang tidak harus tepat (gaya
dan kata) asalkan pembaca mendapat pesan yang sama. Kalimat yang bergaris
bawah diterjemahkan menjadi “tembakannya meleset” kata aslinya adalah tidak
mengenai merpati. Walaupun kalimatnya berbeda anatara makna harfiah dan
makna yang dimunculkan penerjemah, tetapi pesannya sama bahwa merpati tidak
terluka atau tembakannya tidak mengenai merpati atau tembakannya meleset.
Maka penerjemah memunculkan terjemahan “tembakannya meleset”.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Setelah beberapa tahun, anak itu بي ذلك صار قالئل، سنين وبعد ال أمهر من الص العم
41
menjadi pekerja yang paling pandai dan
disiplin di perusahaan tersebut
.راتبا ثرهموأك المصنع في
Kalimat yang digarisbawahi terdapat pengulangan dengan menggunakan
dhomir هم yang kembali ke العمال padahal bisa diterjemahkan dengan gabung,
maka penerjemah menerjemahkan “pekerja yang paling pandai dan disiplin di
perusahaan tersebut”. Bila diterjemahkan tidak memakai prinsip komunikatif
pembaca akan disibukkan dengan dua subyek dalam kalimat tersebut karena akan
menjadi “anak itu menjadi pegawai yang paling pintar di perusahaan itu dan
pegawai yang disiplin”, dengan terjemahan ini, pembaca tidak disibukkan dengan
adanya dua subyek. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang memperbaiki
atau meningkatkan gaya bahasa yang tidak jelas.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Pemuda yang satu lagi berkata, “Aku
takut hewan buas keluar dan
membunuh kita, kita tidak punya
senjata yang bisa melindungi”.
سبع عليهما يخرج أن يخشى إن ه :لرفيقه فقال
نفسيهما عن به يدافعان سالح معهما وليس فيقتلهما،
Sebetulnya kalimat yang diucapkan adalah kalimat naratif bukan
perbincangan tetapi penerjemah ingin menciptakan efek komunikatif pada
pembaca ditambah lagi judul ini mengisahkan kisah yang jenaka jadi penerjemah
42
ingin pembaca menangkap apa yang disampaikan baik dari segi pelajaran maupun
kejenakaan. Maka penerjemahan kalimat yang bergaris bawah diterjemahkan
menjadi “Aku takut hewan buas keluar dan membunuh kita, sedangkan kita tidak
punya senjata untuk melindungi.” Terjemahan ini dirasa dapat menimbulkan efek
percakapan hingga nanti di akhir cerita judul ini. Metode penerjemahan yang
digunakan adalah metode yang berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip
komunikatif yang efektif (mengutamakan penciptaan efek pada pembaca).
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Pengusaha itu memanggil mereka satu
per satu ke kantornya dan berbincang
tentang banyak hal untuk mengetahui
kecerdasan dan adab mereka. Akhirnya
ia memilih salah satu dari mereka
setelah sedikit perbincangan. Karena
cepatnya pemuda tersebut
diwawancara, temannya kaget dan
berkata padanya, “Mengapa kau
memilih pemuda itu padahal kau baru
mewawancaranya sebentar?”
واحدا، واحدا مكتبه إلى يدعوهم الت اجر فكان
فطنتهم مقدار ليعلم كثيرة، مسائل في ويحادثهم
.قصيرة محادثة بعد أحدهم اختار وأخيرا .وآدبهم
وقال حاضرا، كان له صديق رعةالس هذه فاستغرب
،فإن ك هذا اختيارك بنيت شيء أي علي ((له لم الش ب
))قليال؟ إال تحادثه
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang berorientasi
pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif yang lebih mudah dibaca dan
lebih. Kata فإنك diterjemahkan dengan memilih diksi “padahal” karena
43
menyambung dari kalimat sebelumnya yang mengekspresikan keheranan. Kata
,menurut kamus al-Munawwir halaman 1152 berarti sedikit, kecil, sepele قليال
kurang, langka tidak diterjemahkan sebagaimana artinya. Namun, penerjemah
menerjemahkan dengan kata sebentar karena sebelumnya telah disebutkan tema
kalimat tersebut adalah wawancara, sedikit diwawancara bisa dialih aksarakan
dengan sebentar.
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Farid berkata pada Suad, “Tidak, ia
hidup Suad. Hanya saja ia tidak terbang
pada siang hari karena cahaya matahari
menyakiti matanya.
بالن هار، التطير ولكن ها حي ة، هي الياسعاد فريد لفقا
.عينيها على شديد الش مس ضوء ألن
Kata ولكن dalam kamus al-Munawwir halaman 1285 berarti tetapi;
bagaimanapun; sekalipun begitu. Tetapi penerjemah menerjemahkan kata لكن
dengan kalimat ‘hanya saja’ dikarenakan menyesuaikan dengan kalimat yang
telah ditulis sebelumnya yaitu ‘Ia hidup, Suad’ sekaligus menjelaskan keadaan
burung hantu yang sebenarnya mampu untuk terbang. Metode penerjemahan ini
berorientasi pada terjemahan yang efektif (mengutamakan penciptaan efek pada
pembaca).
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah peneliti menerjemahkan buku berjudul Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah
karya Abul Hasan Ali Nadwi, peneliti dapat mengambil kesimpulan, bahwa
dalam menerjemahkan buku al-Qirâ`ah al-Rasyîdah , metode penerjemahan
komunikatif yang berorientasi pada bahasa sasaran merupakan metode yang
sesuai karena buku tersebut menggunakan teks informatif, maka informasi
dalam Tsu harus dapat berterima dalam Tsa sesuai dengan konteks dan budaya
pembaca Tsa. Metode penerjemahan ini memperhatikan prinsip-prinsip
komunikatif yang berupaya mereproduksi makna kontekstual teks Bsu
sedemikian rupa ke dalam Bsa, baik aspek kebahasaan maupun aspek isinya
yang langsung dimengerti oleh pembaca dan versi bahasa sasarannya pun
langsung berterima. Kendala yang peneliti temukan dalam menerjemahkan al-
Qirâ`ah al-Rasyîdah juz 2 adalah pemilihan kesepadanan kata antara bahasa
Arab dan Indonesia agar pembaca dapat dengan mudah memahami karya
tersebut di dalam bahasa Indonesia. Kelebihan menerjemahkan cerita anak
dengan menggunakan metode komunikatif adalah bahasa yang digunakan
dalam menerjemahkan sangat berpihak pada bahasa sasaran sehingga anak-
anak maupun orang dewasa memahami bahasa yang digunakan peneliti juga
lebih menarik dan tidak monoton.
45
B. Saran
Buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah terdiri dari 3 jilid. Masih banyak jilid yang
belum diterjemahkan. Peneliti hanya menerjemahkan untuk jilid 2. Alangkah
baiknya jika teman-teman ikut melengkapi cerita-cerita dari buku Al-Qirâ`ah
al-Rasyîdah dengan cara menerjemahkan jilid 1 atau jilid 3. Penggunaan
metode komunikatif sangat cocok digunakan dalam menerjemahkan cerita-
cerita anak. Oleh karenanya buku Al-Qirâ`ah al-Rasyîdah dalam jilid berbeda
dapat dilakukan penerjemahan lanjutan.
46
DAFTAR PUSTAKA
Budianita, Melani. Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra untuk
Perguruan Tinggi). Magelang: Indonesia Tera, 2006.
Burdah, Ibnu. Menjadi Penerjemah, Metode dan Wawasan Menerjemah Teks
Arab. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2004.
Farisi, M. Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011.
Ghazali, Rumaizuddin. Biografi Agung Abul Hasan Ali Nadwi. Selangor: Grup
Buku Karangkaf, 1974.
Hidayatullah, Moch. Syarif. Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia
Kontemporer. Tangerang Selatan: Penerbit Alkitabah, 2014.
Hidayatullah, UIN Syarif. Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,
dan Disertasi). Jakarta: CeQDa, 2007.
Laksono, Puji. Analisis Metode Penerjemahan dalam Menerjemahkan Novel
Revolusi di Nusa Damai ke Revolt in Paradise. Jurnal PPKM UNSIQ, 55,
2014.
Lubis, Ismail. Ihwal Penerjemahan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia.
Humaniora, 96, 2004.
Machali, Rochayah. Pedoman bagi Penerjemah. Jakarta: PT Grasindo, 2000.
Masduki. Jenis dan Makna Terjemahan (Ditinjau dari Kelebihan dan
Kekurangannya). Prosodi, 1, 2011.
47
Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap.
Surabaya: Pustaka Progressif, 1984.
Nadwi, Abul Hasan Ali. Al-Qirâ’ah ar-Rasyîdah . Lucknow: Nadwah al-Ulama,
2002.
Nadwi, Abul Hasan Ali. Derita Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam.
Lucknow: Academy of Islamic Research and Publication, 2006.
Newmark, Peter. Approach to Translation. Oxford: Pergamon Press, 1981.
Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2007.
Poerwardaminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
1993
Sayogie, Frans. Penerjemahan Bahasa Inggris ke Dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Syarif Hidayatullah , 2008.
Sayogie, Frans. Teori & Praktik Penerjemahan. Tangerang Selatan: Transpustaka,
2014.
Siswanto. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo, 2008.
Strauss, Anslem. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Tata Langkah dan Teknik-
Teknik Teoritis Data. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
48
Suryawinata, Zuchridin. Translation Bahasa Teori dan Penuntun Praktis
Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius, 2003.
49
LAMPIRAN
TERJEMAHAN TEKS SUMBER
Buah Kejujuran 1ـ جزاء الصدق
Seorang petani menghampiri
tetangganya yang seorang pemburu. Ia
memberitahu tentang gandum di
ladangnya rusak karena banyak anjing
tetangga masuk ke ladang.
Tetangganya berkata, “Apa benar
anjing-anjingku masuk dan merusak
ladangmu? Kalau begitu, aku siap
mengganti kerugianmu”.
Petani itu menjawab, “Ketika aku tahu
ladangku rusak, aku langsung
memanggil temanku untuk menghitung
jumlah kerugian. Katanya mencapai 30
Junaih (poundsterling)”. Tetangga itu
memberikan jumlah yang diminta si
petani.
ا ذهب فالح إلى جارله غني مولع باالصيد، وشاك
ب كثرة بسب إليه ماأصاب المقح في حقله من التلف،
دخول كالبه فيه.
ت فقال الجار: ))حقيقة ياصاحبي، كثيرا مانزل
لف، كالبي في حقلك، وربما سببت شيئا من الت
وأنامستعد في تعويض خسارتك((.
لف، فقال الفالح: )) لما رأيت ماحل بأرضي من الت
بلع دعوت صديقا لي لتقدير الخسارة، وترى أنها ت
جنيها((. فقدم إليه السري ما طلب من ثالثين
العوض.
50
Kemudian tibalah waktu panen, petani
melihat gandum yang dia kira rusak
ternyata panen dengan hasil yang
memuaskan. Ia pun kembali
mendatangi tetangganya dan
mengabarkan apa yang terjadi dan
ingin mengembalikan uang yang sudah
diberikan tetangganya untuk mengganti
kerugian di ladang itu.
Tetangganya berkata, “Inilah laki-laki”.
Ia pergi ke dalam kamar dan kembali
dengan membawa 150 Junaih dan
memberikan uang itu pada petani
seraya berkata, “Simpanlah uang ini
sampai anakmu berusia 21 tahun dan
ceritakan kisahmu padanya”.
ولما جاء وقت الحصد، وجد الفالح أن الجزءالذي
ظنه تالفا أتى بأحسن حاصل. فذهب إلى السري،
وأعلمه بحقيقة الحال، وقال إنه قدأتى لردالمبلغ،
فقا ل السري: ))هذا ما ألنه اليرى لنفسه حقا فيه.
الرجل والرجل((.ينبغي بين
ثم ذهب إلى حجرت أخرى، وعادومعه خمست
ا امثل المبلغ، وقدمه إلى الفالح قائال: ))ادخر هذ
نة؛ المبلغ، حتى يصير عمرابنك إحدى وعشرين س
وإذ ذاك سلمه إليه، وقص عليه قصته((.
Kelelawar 2ـ الخفاش
Apa nama hewan yang terbang di وت له يطير في الليل حيوان شبيه با لطير، وال ص
51
malam hari seperti burung, tidak
mengeluarkan suara, suka masuk
rumah dan mengelilingi ruangan, dan
kalau bertemu cahaya akan cepat-cepat
pergi?
Hewan ini bernama kelelawar. Ia
mempunyai sayap dari kulit yang tipis
dan keras, ia tidak berbulu dan
melahirkan serta menyusui. Ia bukan
burung, ia hewan mamalia.
Kelelawar hanya terbang di malam
hari, karena cahaya di waktu siang
menyakiti matanya. Akan tetapi
kelelawar mempunyai pendengaran
yang tajam, karena ia mempunyai dua
telinga yang besar. Kedua kakinya
terdapat jari jari dan kuku-kuku yang
melengkung, yang menyala di
potongan kayu atau dahan besar tempat
ia bergantung ketika tidur.
كل وال لطيرانه، ويدخل البيوت احيانا فيطوف ب
خرجبغاية السرعة. فما هوالغرف، وإذا وجد نورا
هذا الحيوان ياترى؟
هذا هو الخفاش. له اجنحة من جلد رقيق متين وال
ذلك ريش فيه ويلد اوالده ويرضعها من لبنه. فهو ب
ليس بطا ئر، بل هو من الحيوان ذي الثدي.
نهار وهذا الحيوان ال يطير إال باالليل، ألن ضوء ال
ه أذنان يؤذي عينيه فال يبصر. ولكنه حاد السمع، ول
تقوسة، كبيرتان لذالك. وقدمه فيهما أصابع وأظفار م
، إذا ينشبها في خشبة أو غصن شجرة يتعلق بها
أراد أن ينم.
52
Ada sebagian kelelawar yang wajahnya
menyerupai srigala, karena itu ia
disebut srigala terbang. Makanannya
tikus atau sejenisnya. Sebagian ada
yang memakan lalat dan serangga
kecil. Sebagian yang lain juga ada yang
memakan buah-buahan, menghisap
darah hewan lainnya.
لك ذومن الخفافيش ما يشبه الثعلب في وجهه، ول
يسمى الثعلب الطائر، وغذاؤه الجرذان ونحوها.
ومنها ما يتغذى بالذباب والحشرات الصغيرة،
ومنها ما يأكل الفاكهة، ومنها ما يمتص دم غيره
من الحيوان.
Biji Kopi dan Kopi 3ـ البن والقهوة
Kopi yang kita minum di rumah atau
yang dihidangkan untuk tamu terbuat
dari biji kopi. Biji kopi adalah buah
yang pohonnya tidak melebihi 4 meter,
daunnya besar berwarna hijau dan
bunganya berwarna putih menyerupai
melati. Pohon ini tumbuh di berbagai
belahan dunia seperti negara Arab,
Amerika Selatan, Etiopia dan wilayah
lain.
القهوة التي نشربها في بيوتنا، ونقدمها للضيوف،
يبلغ ار تفاعها اربعة تصنع من البن ثمر شجرة ال
أمتار، لها ورق كبير أخضر، وزهر أبيض يشبه
زهراليسمين، وهي تنبت في كثير من جهات الدنيا،
الجنوبية، وبالدالحبشة، مثل بالدالعرب، وأمرقا
وغيرهامن األقطار.
53
Saat tiba waktu berbuah, pohon
menggugurkan bunganya dan nampak
biji yang banyak. Tiap dua biji terdapat
kulit hijau yang keras. Saat biji ini
kering, dikumpulkan kemudian
dikeluarkan dari kulitnya dan diletakan
pada kuda yang membawa gerobak,
seperti yang ada di gambar. Kemudian
diangkut untuk dikirim ke berbagai
negara untuk dijual.
Untuk pengerjaan kopi, biji kopi
dipanggangang di atas api sedang,
diaduk sampai warnanya hitam
kemerahan.
Setelah didinginkan, biji kopi tadi
digiling sampai halus. Saat ditaruh
sedikit ke dalam air panas sampai
larut, rasa kopi menjadi pahit. Jika mau
kopi terasa lebih manis, tambahkan
gula. Jangan menyajikan kopi untuk
anak kecil.
إثمارها، ألقت الشجرة أزهارها، ومتى آن أوان
اثنتين منها في وظهرت مكانها حبوب متجمعة، كل
غالف صلب أخضر. ومتى جفت هذه الجبوب،
جمعت ثم دقت إلخراجها من غلفها ووضعت في
غرائر تحمل على عجالت، كماترى في صورة
مزرعة البن، ثم تشحن لترسل إلى سائربالد الدنيا
للتجارة.
وألجل عمل القهوة، يقلى البن على نار ضعيفة،
يصير أسود ضارب إلى ويحرك ويقلب، حتى
الحمرة.
ويوضع يطحن حتى يصير ناعما. وبعد أن يبرد
قليل منه على ماء مغلى فيختلط به. ويكون طعم
القهوة مرا. وأحيانا تحال بإضافة شيئ من السكر
عليها. وال تقدم القهوة للضيوف عادة إذاكانوا
صغارا.
54
Kunci Kesuksesan 4ـ األدب أساس النجاح
Seorang pengusaha mengumumkan
bahwa ia membutuhkan sekretaris. Ia
memberikan pengumuman ini kepada
banyak pemuda dan diminta hadir
untuk menemui si pengusaha pada jam
yang ditentukan.
Pengusaha itu memanggil mereka satu
per satu ke ruangannya dan berbincang
banyak hal untuk mengetahui
kecerdasan dan adab mereka. Akhirnya
ia memilih salah seorang yang paling
sebentar berbincang dengannya.
Pelamar yang lain kaget karena orang
yang terpilih diwawancara sebentar.
Pelamar tadi berkata pada si
pengusaha, “Mengapa kau memilih dia
padahal kau baru mewawancaranya
sebentar?”
Pengusaha itu pun menjawab, “Ia
با. أعلن تاجر أنه يريد أن يستخدم عنده. شابا كات
ل، فتقدم لهذه الوظيفة عدد من الشبان غير قلي
وحضروالمقابلته في ساعة معينة.
فكان التاجر يدعوهم إلى مكتبه واحدا واحدا،
نتهم ويحادثهم في مسائل كثيرة، ليعلم مقدار فط
وآدبهم. وأخيرا اختار أحدهم بعد محادثة قصيرة.
فاستغرب هذه السرعة صديق له كان حاضرا،
ب، وقال له: ))علي أي شيء بنيت اختيارك هذا الش
فإنك لم تحادثه إال قليال؟((
فقال: ))إنه مسح نعليه علي الممسحة عند دخوله،
55
mengusap sandalnya ke keset ketika
masuk ruanganku dan menutup pintu
dengan halus. Dari situ aku bisa tahu
kalau dia tertib dan disiplin. Ia juga
mengucap salam dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan yakin
dan sopan. Aku tahu kalau dia berbudi
baik.
Pemuda itu menunggu gilirannya dan
tidak menyelak. Aku melihat bahwa dia
adalah orang yang rendah hati. Bila
semua sifat ini ada pada diri seseorang,
dia lebih baik dari yang lain.
وأقفل الباب بلطف وسكون، ففهمت أنه نظيف
ومنتظم. ثم أشار إلي بالسالم، وجاوبني بنشاط
واترام، ففهمت أنه حسن األدب.
وقد لبث ينتظر دوره، ولم يدافع غيره للحضور بين
يدي، ففهمت أنه متواضع. ومتى اجتمعت هذه
الصفات في شخص، كان أفضل ممن سواه((.
Burung Andalib 5( 1ـ العندليب)
Adilah adalah anak perempuan
berumur 8 tahun. Ia suka burung dan
membawanya bermain. Ayahnya
meminta kakaknya mengajak Adilah ke
kebun binatang untuk melihat berbagai
burung.
عديلة بنت سنها ثماني سنوات. وكانت تحب
ك وتميل إلى اللعب معها. فكان أبوها لذلالطيور
ترى يرسلها مع أخيها الكبير إلى حديقة الحيوان، ل
كثيرا منها.
56
Di kebun binatang, Adilah melihat
burung yang bentuknya bagus,
badannya kecil, kepala dan ekornya
berwarna hitam, punggung dan
dadanya berwarna biru tua. Adilah
mengarahkan pandangan kakaknya ke
arah burung tadi dan menanyakan
burung tadi.
Kakaknya bertanya, Adilah tahu
burung apa itu? Adilah menyebutkan
nama-nama burung tetapi tidak
menyebutkan nama burung yang ia
lihat. Sang kakak menjawab, “Itu
burung Andalib, Adilah”.
Adilah menjawab, “Aku benar-benar
tidak tahu karena aku belum pernah
mendengar nama itu Kak”. Kakaknya
melanjutkan, “Nama lain burung itu
فرأت ذات يوم طائرا هناك، أعجبها شكله الجميل.
وهو صغيرالجسم، له رأس وذنب أسودان، أما
هره فأزرق أدكن، وكذالك صدره. فوجهت عديلة ظ
الجميل، وطلبت منه أن نظر أخيها إلى هذا الطائر
يخبرها بشيء عنه.
فقال لها: ))أنت تعرفينه يا عديلة، وتعرفين اسمه((.
فذكرت له أسماء طيور كثيرة، ولم تأت باسم ذلك
الطا ئر. وأخيرا قال لها: ))هو العندليب يا عديلة((.
فقالت: ))أنا لم أسمع هذا االسم قبل أآلن، ولذلك ال
أعرف عنه شيئا((. فقال: ))لهذا الطائراسم آخرهو
البلبل((.
57
adalah Bulbul”.
Adilah bersorak kegirangan sambil
berkata, “Nah, Aku tahu Bulbul, aku
juga tahu kalau Bulbul salah satu
burung cicit, tapi mengapa ia tidak
mencicit Kak?”
Burung Andalib (2) 6( 2ـ العندليب )
Ketika sang kakak mendengar
pertanyan Adilah, ia berkata, “Andalib
tidak mencicit karena terkurung dalam
sangkar. Lama kelamaan kalau masih
terkurung, badannya bisa kurus dan
mungkin bisa mati”.
Adilah kebingungan, “Jadi kapan dan
di mana kita bisa mendengar cicitan
merdunya?Aku mau mendengar cicitan
burung Andalib. Waktu itu Ayah
ال عندما سمع األخ سؤال عديلة قال لها: ))العندليب
يه غرد اآلن ألنه محبوس في القفص. وإذاطال علي
الزامان وهو محبوس، هزل جسمه وربما مات((.
فقالت عديلة: ))إذن متى وأين نسمع ألحانه
ي المطربة؟ فإني أريد أن أسمعه. ألنوالدي أخبرن
. يوما أنه يستوقف كل من سمعه بجمال صوته((
فقال أخوها: ))هوال يغردإال إذا توارى عن
58
pernah berkata kalau orang yang
mendengar merdu suaranya pasti
tertegun. “Ia hanya mencicit jika
menghilang dari pandangan, di atas
dahan pohon. Cicitannya pada waktu
pagi lebih merdu dibandngkan pada
siang hari.
Burung Andalib bermigrasi dari negara
kita pada pertengahan musim semi dan
pergi ke utara ke negara Rusia dan
Jerman. Andalib bertelur di sana dan
pulang pada pertengahan musim
panas”.
Adilah senang berkunjung ke kebun
binatang ia berterima kasih pada
kakaknya dan senang mendengar
burung Andalib bercicit. Ketika pulang
ke rumah, ia menceritakan semua yang
ia lihat dan pelajari di kebun binatang
kepada ayah dan ibunya. Adilah juga
األنظار، على غصون األشجار. وتغريده في
الصباح أكثر وأحلى من تغريده في النهار.
وهويهاجر من بالدنا في أواسط الربيع، ويذهب
م شماال إلى بالد الروس واأللمان، ويفرخ هناك ث
يعود في أواسط الصيف((.
فسرت عديلة من الزيارة ، وشكرت أخاها عليها،
وودت لو سمعت العندليب يغني! وبعد عودتها إلى
وماعملت، الدار، أخبرت أباها وأمها بكل مارأت
وشكرت ألخيها ما لقيت منه من اللطف، ومن
رغبته في تعليمها.
59
berterimakasih pada kakaknya yang
mengajak dan mengajarkan Adilah ke
kebun binatang.
Kisah Merpati dan Semut
ـ الحمامة والنملة7
Seekor semut kecil pergi ke anak
sungai untuk minum dan beristirahat
setelah bersusah payah menggunakan
segenap kemampuannya. Kakinya
terpeleset dan ia jatuh ke dalam air. Ia
tak mungkin menyelamatkan diri
karena tidak bisa berenang dan hampir
tenggelam.
Tetapi ada seekor burung merpati putih
yang cantik hinggap di atas batu yang
ada di air. Ia melihat yang sedang
terjadi pada semut tadi. Burung itu
merasa kasihan dan berusaha menolong
semut. Merpati terbang ke darat dan
ذهبت نملة صغيرة إلى جدول ماء لتشرب
تها. فزلت وتستريح، بعد أن تعبت كثيرا في جمع قو
، قدمها وسقطت في الماء، ولم يمكنها الخروج منه
وكاندت تغرق.ألنها ال تعرف السباحت
وكانت حمامة بيضاء جميلة واقفة على حجر في
عت الماء، ورأت ما حصل للنملة. فرق لها قلبها وس
في خالصها، فطارت إلى البر ورجعت، وفي
منقارها عود من الحشيش، مدته على الماء إلى
الم.البر. فتعلقت به النملة وخرجت من الماء بس
60
kembali dengan membawa tongkat dari
bambu di paruhnya, ia menjulurkan
tongkat ke air ke daratan. Semut
bergantung pada tongkat itu dan keluar
dari anak sungai dengan selamat.
Hari berlalu, merpati bertengger di atas
ranting pohon. Dari jauh seorang
pemburu berjalan dan melihatnya.
Pemburu berhenti dan mengarahkan
senjatanya ke arah sang merpati untuk
memburunya. Sang merpati tidak tahu
dan terbang. Tetapi semut yang waktu
itu ditolong merpati melihat pemburu
dan tahu apa yang akan dilakukan
pemburu itu. Semut pun memanjat
tubuh pemburu.
Ketika pemburu ingin menarik pelatuk
senjatanya, semut menggigit pemburu
itu dengan sekuat tenaga dan
mengagetkan pemburu. Senjatanya
bergerak dan tembakannya meleset.
بأيام, نزلت الحمامة على فرع شجرة وبعد ذلك
تتظلل بأوراقها. فمر صياد من بعد ورآها. فوقف
يصوب بندقيته نحوها ليصيدها, وهي لم تره فتطير.
خلصتها تلك الحمامة, رأت ولكن النملة التي
الصياد وعرفت ما عزم عليه, فصعدت فى جسمه.
ولما هم بإطالق بندقيته, قرصته قرصة شديدة
أفزعته, فتحرك فمالت الرصاصة ولم تصب
الحمامة, بل نجت حزاء إحسانها إلى النملة. ومن
يعمل مثقال ذرة خيرا يره.
61
Merpati selamat karena balasan
kebaikannya pada semut. Orang yang
menanam, ia mengetam.
Si Tawon dan Si Lebah 8- النحلة و الزنبار
Tawon: Hai lebah, apa yang membuat
manusia menyukaimu?
Aku mempunyai bentuk yang bagus
tetapi tidak disukai sepertimu.
Lihat! Aku cantik, dihiasi warna yang
memesona.
Bagaimana bisa ada yang lebih
memikat dari pada aku? Jelas aneh!
Lebah: Air liurku semanis madu, bisa
mengobati orang sakit
Tawon tak ada gunanya. Atas dasar apa
kau mengeluh?
Bentuk yang bagus itu tipuan untuk
menutupi keburukan
Semua penipu itu dicela penduduk
bumi.
Bentuk yang bagus menimbulkan
؟الزنبار: أنت يا نحلة ماذا يشغل الناس بحبك
حبوبا كحبكإنني فى حسن شكلي لست م
انظري مني جماال زانه لون عجيب
كيف ال يعشق مثلي؟ إن هذا لغريب!
ليلالنحلة: فى رضابي حلو شهد يشتفى منه الع
ليس للزنبار نفع فعالم ذا العويل؟
إن حسن الشكل هذا خدعة تستر شرا
كل خداع ذميم عند أهل األرض طرا
حسن شكل فيه ضر أو شرور واعتداء
منه حب بل به يأتى الشقاء ليس يرجى
62
bahaya, kejahatan, ataupun serangan.
Jangankan disukai, malah
menyengsarakan.
Burung Hantu 9- البومة
Suatu hari, Farid bermain bersama
adiknya, Suad, di ladang. Suad tak
terlalu paham banyak hal. Saat mereka
sampai di pohon yang tinggi, Suad
melihat seekor burung yang dikelilingi
banyak burung Lark yang mematuk
seekor burung tadi dengan ganas.
Suad bertanya pada kakaknya, “Apa
itu, Kak?” Ia menunjuk burung tadi
dengan berkata “Itu burung hantu Suad.
Ia dipatuki burung-burung Lark karena
burung hantu salah satu musuh
terbesarnya”.
Suad berkata, “Burung hantu itu mati,
padahal ia lebih besar dari burung Lark
ل، خرج فريد مرة مع أخته سعاد للنزهة في الحقو
وكانت أصغر منه سنا، وأقل منه معرفة. فلما
وصال إلى شجرةعالية، ورأت سعاد عليه طائرا.
شديدا قداجتمعت حوله عصافير كثيرة تنقره نقرا
بمناقيرها.
لى فقالت ألخيها: ))ما هذا يا فريد؟(( وأشارتبيدها إ
تلك العصافير. فتعجب فريد من المنظر. وبعد أن
أطال النظربرهة قال: ))هذه بومة ياسعاد تنقرها
القبرات، ألن البومة من أكبر أعدائها((.
ها أكبر فقالت سعاد: ))البدأن تكون البومة ميتة. ألن
تهرب من القبر، وتقدر أن تقتل القبرات، أوتطير ل
63
dan bisa membunuh burung Lark itu
atau mungkin terbang untuk kabur”.
Farid berkata pada Suad, “Tidak,
burung hantu itu hidup Suad. Hanya
saja ia tidak terbang pada siang hari
karena cahaya matahari menyakiti
matanya. Makanya burung hantu hanya
terbang pada malam hari. Ia
bersembunyi sepanjang siang di pohon
atau lubang tembok, sampai tidak
terlihat.
Kemudian Suad bertanya, “Mengapa
burung hantu menjadi musuh terbesar
burung Lark?” Farid pun menjawab,
“Burung hantu keluar di malam hari
dan mencari burung-burung Lark kecil
lalu menyerang burung-burung Lark itu
dan membunuhnya sebab desis sayap
burung hantu tidak terdengar ketika
terbang”.
منها((.
ر فريد: ))الياسعاد هي حية، ولكنها التطيفقال
لذلك بالنهار، ألن ضوء الشمس شديد على عينيها. ف
ار في هي ال تطير إال في الليل. وتختبئ طول النه
ظر((.شجرة أو في فجوة حائط، حتي تختفي عن الن
فقالت سعاد: ))ولماذا كانت البومة من أكبر أعداء
فريد: ))ألنها تخرج في الليل، القبر؟((. فأجاب
وتفتش عن الطيور الصغيرة ومنها القبر، فتنزل
عليها بغتة وتقتلها، ألنها تطير من غير أن يسمع
حفيف لجنا حيها((.
Keistimewaan Pelukis 11ـ مزية التصوير
64
Seorang pelukis pergi membawa
banyak uang di dalam kantong yang
digantungkan di lehernya. Pelukis itu
sampai di daerah yang tidak ada
penginapan, ia pun menginap di rumah
salah satu penduduk.
Ketika salah seorang penduduk itu
melihat pelukis itu membawa banyak
uang, penduduk itu menemaninya
sampai tertidur. Lalu penduduk itu
masuk ke kamar dengan hati-hati
supaya pelukis itu tidak terbangun.
Penduduk tadi mencuri uang dan
membawanya dengan hati-hati. Pelukis
itu dilempar di jalan yang jauh dari
rumah.
Ketika pelukis itu bangun di pagi hari
dan mendapati dirinya di jalan dan
uangnya hilang, ia pergi ke hakim dan
يحمل مبلغا كبيرا من كان مصور مسافراوهو
ببلد لم النقود، في كيس علقه حول عنقه. فنزل ليال
يجد فيه خانا، فأنزله أحد األهالي ضيف عنده.
به ولما رأى أنه يحمل ذلك المال الكثير، لبث يرق
يال حتى نام، ودخل عليه حجرته يسترق الخطى لك
ألقاه يستيقظ، وسلبه المال، وحمله بلطف وخفة، و
في الطريق بعيدا عن الدار.
ولما استيقظ الرجل من نومه في الصباح، وجد
م نفسه في الطريق وال مال معه. فذهب إلى الحاك
وشكا إليه أمره. فسأله الحاكم: ))أتعرف من
65
mengadukan masalahnya. Hakim
bertanya padanya, “Apakah kamu tahu
siapa tuan rumah yang kemarin?” Ia
menjawab, “Tidak ingat, tetapi saya
adalah peukis handal. Saya bisa
melukis rupa tuan rumah yang saya
tumpangi kemarin, kamu atau
pegawaimu pasti kenal”.
Pelukis itu pun menyendiri di dalam
ruangan dan melukis anggota keluarga
yang menipunya. Ia menunjukan
lukisannya kepada penduduk dan
mereka kenal. Para penduduk
membawa penipu tadi ke hakim.
Penipu itu mengakui kesalahannya dan
mengembaikan harta kepada
pemiliknya. Hakim pun menjatuhkan
hukuman yang berat karena mereka
menghianati orang yang
mempercayakan diri dan hartanya.
مضيفك باألمس؟((. فقال: ))ال، ولكني مصور
ت ماهر، أستطيع أن أصور لك أهل البيت الذي كن
، فتعرفهم أنت عملك((.فيه
ء ثم اختلى المصور في غرفة، وصور كل أعضا
هالي تلك األسرة الخائنة. فعرضة الصورة على األ
هم، فعرفوهم، وجاءوا بهم إلى الحاكم، فأقروا بذنب
وردوا المال إلى صاحبه. وعاقبهم الحاكمعقابا
.ومالهشديدا، ألنهم خانوا من ائتمنهم على نفسه
Kepercayaan adalah Harta 11ـ األمانة كنز
66
Di suatu jalan, anak kecil menghampiri
seorang laki-laki yang berjalan. Ia
meminta belas kasih untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Laki-laki itu pun
memberikan uang dan anak kecil
menerimanya dan mendoakan segala
kebaikan untuk orang yang laki-laki
tadi.
Ketika laki-laki tadi meninggalkan
anak kecil itu, dompetnya jatuh dan
anak kecil tadi melihatnya. Anak kecil
itu berjalan dan berlari menghampiri
laki-laki tadi sambil memberikan
dompetnya dan berkata, “Pak, ini
dompetmu. Tadi terjatuh. Ini aku
kembalikan.”
Laki-laki itu mengambil dompetnya
terenyuh dengan kejujuran anak miskin
seperti anak kecil itu. Laki-laki itu
berkata, “Nak, apa kamu mau menjadi
، تقدم غالم صغير في الطريق إلى سري ماربه
اه واستجداه شيئا من العطاء يسدبه حاجته. فأعط
على قرشا، فأخذه الولد شاكرا ودعاله بالخير
ماجادبه من المعروف.
من الصبي خطوات، سقط كيس ولما ابتد السري
نقوده، ورآه الغالم وهو يسقط. فمسى والتقطه
وجرى نحو السري مسرعا، وقدمه إليه قائال: ))هذا
كيس نقودك يا سيدي سقط منك، فالتقطته وجئت به
إليك((.
ر مثله، فأخذ السيد منه الكيس معجبا بأمانة غالم فقي
لى وقال: ))أتحب يا بني أنتكون مكافأتك مني ع
أمانتك، أن أعطيك نقودا أو أجدلك عمال؟(( فقال
من الصبي: ))العمل ياسيدي لكسب العيش، خير
67
tanggung jawabku? Aku akan berikan
uang atau aku carikan pekerjaan untuk
kamu.” Anak itu menjawab, “Pekerjaan
saja, Pak. Uang akan cepat habis dan
tidak bisa memenuhi kebutuhanku.”
Laki-laki tadi senang dengan jawaban
anak kecil itu, sama seperti
kejujurannya. Laki-laki itu
menjadikannya murid dengan gaji.
Anak itu belajar menenun di tempat
tenunan milik laki-laki itu.
Setelah beberapa tahun kemudian, anak
itu menjadi pekerja yang paling pandai
dan disiplin di perusahaan tersebut.
Akhirnya anak itu menjadi pemimpin
perusahaan itu karena kepandaian,
ketulusan, dan kejujurannya. Sekarang
ia hidup dalam kemudahan.
نقود آخذها فتنفدسريعاوتبقى حاجتي((.
لميذا فسر السري إجابته، كما سرته أمانته، وأخذه ت
ل، صار بالكراء يتعلم الحياكة له. وبعد سنين قالئ
هم ذلك الصبي من أمهر العمال في المصنع وأكثر
مهارته راتبا. وأخيرا تولى رياسة العمل كله، بسبب
وإخلالصه وأمانته، وعاش في خفض من العيش
ورغد.
Harimau 12 النمرـ
Harimau adalah hewan yang mirip بر جسما النمر حيوان يشبه القط في خلقته، ولكنه أك
68
kucing tetapi badannya lebih besar dan
kuat. Ia bahkan menerkam manusia
yang kuat dan hewan yang besar.
Setiap makhluk lari saat melihatnya
karena harimau ingin memburu apa
yang ia temui sengaja maupun tidak.
Berbeda dengan singa, singa memburu
hewan hanya saat lapar.
Harimau berasal dari India. Tinggal di
hutan lebat yang dekat dengan air agar
ia bisa berenang ke hutan saat mencari
buruan dan ketika harimau terlihat
pemburu.
Di India, para pemburu memburunya
dengan menaiki gajah dan dibekali
senjata. Jika harimau menyadari
kedatangan pemburu, ia menerobos
masuk hutan untuk bersembunyi. Jika
ranting pohon berbunyi. Para pemburu
menembaknya dan harimau mati.
ان، وأكثر قوة، حتي إنه ليفترس القو ي من اإلنس
والضخم من الحيوان.
ا وكل مخلوق يفر منه متى رآه، ألنه مغرم بقتل م
يقتل يصادفه بسبب وبغير، بخالف األسد، فإنه ال
حيوانا إال إذاجاع.
بشرط ند، ويسكن الغبات الكثيفة،والنمر موطنه اله
ن أن تكون قريبة من الماء حتي أذا خرج بيحث ع
حا وبلغ فريسة له ورأى ألصيدين في طلبه، عاد ساب
يدركه أحد غابته قبل أن
هور وفي الهند يخرج الصيادون لصيده، ممتطين ظ
يه، األفيال ومدججين بالسالح. فإذا رآهم قادمين عل
موج بة ليتوارى في غاللها. ولكن تتوغل في الغا
اص األغصان ينم على مكانه، فيطلقون عليه الرص
فيقع قتيال ال حراك به.
69
Gajah adalah musuh bebuyutan singa.
Keduanya saling takut menakuti. Jika
mereka berkumpul akan ada
pertempuran dahsyat. Harimau
bergantung pada belalai gajah, gajah
pun mengayunkan belalainya agar
harimau jatuh dan diserang.
وهو والفيل عدوان لدودان، يخاف كل منهما اآلخر.
ولكنهما إذا اجتمعا قامت بينهما حرب شديدة،
ل أن يلقيه فيتعلق النمر بخرطوم الفيل، ويحاول الفي
ه شر مه، ثم ينزل عليه بكل جسمه فيقتلتحت أقدا
قتلة.
Hadiah Tikus 13ـ هدية الفيران
Seorang gadis memelihara kucing. Ia
sangat menyayangi kucingnya karena
kehebatannya memburu tikus. Ia
bersenang-senang dengan kucing
kesayangannya di waktu luang. Suatu
hari kucing itu keluar untuk bermain
seperti biasa, gadis itu gelisah
mencarinya. Ia menemukan kucingnya
mati tertembak di kepala. Gadis itu
sangat sedih.
Beberapa hari kemudian gadis itu tahu
tetangganya yang telah membunuh
kucingnya. Ia kesal dan merencanakan
صيد كان المرأة قط جميل تحبه كثيرا لبراعته في
. فخرج الفيران، وتتسلى بمداعبته ساعات االنفراد
، القط يوما ولميعد كعادته. فقلقت المراة عليه
ال فوجدته في الطريق قتيوخرجت تبحث عنه،
ا.برصاصة في رأسه. فحزنت عليه حزنا شديد
وبعد أيام قالئل، باغها أن جارها هوالذى قتل ذلك
ل القط لحاجة في نفسه. فاغتا ظت من ذلك الفع
م السيئ ، وصممت على االنتقام من جا رها، الذي ل
70
balas dendam pada tetangga yang tak
menghormatinya dan tidak bicara
apapun mengenai kucingnya. Gadis itu
membeli banyak perangkap tikus dan
menangkap 50 lebih ekor tikus. Ia
menaruh semua tikus itu di dalam
kotak besar dan menuliskan nama
tetangganya, setelah itu dia
mengirimkannya.
Tetangganya senang menerima kotak
itu, ia mengira mendapat hadiah dari
temannya. Ia membuka kotak itu dan
seketika tikus-tikus tadi melompat ke
wajahnya dan menyebar di pojok
ruangan. Ia merasa jijik dengan
pemandangan itu, ia juga tak tahu
sebenarnya apa yang terjadi.
Tetangga gadis itupun melihat kotak,
ternyata ada kertas yang bertuliskan
“Kamu sudah membunuh kucingku,
aku jadi tak bisa melihatnya. Jadi aku
ber hadiah tikus-tikus ini yang bermain
ا. أبديراع حرمة الجوار، ولم يشك ذلك القط إليها
ثر من فاشترت جملة مصايد للفيران، صادت بها أك
كبير، خمسين فأرا. ثم وضعت الفيران في صندوق
د.وكتبت عليه اسم جارها وأرسلته إليه بالبري
ة ولما تسلم الرجل الصندوق فرح به، وظنه هدي
، وإذا نفيسة من أحد أصدقائه. ففتحه ليرى ما فيه
أنحاء في وجهه، وانتشرت فيالفيران خرجت تثب
م يدر الغرفة وهو يتقزز من ذلك المنظر الخبيث، ول
سببا لهذه المكيدة .
يها ثم التفت في الصندوق فرأى ورقة مكتوبا ف
جوده، العبارة اآلتية: ))لقد قتلت قطى وحرمتني و
ي فأهديت لك هذه الفيران التي أصبحت تمرح ف
بيتي بال رقيب((.
فصبر الرجل على هذه المصيبة، التي اعتبرها
71
di rumahku tapi tidak punya teman”.
Tetangga tadi bersabar atas kejadian ini
yang mengajarkan balasan terhadap
sikap buruknya.
جزاء حقا على سوء فعله.
Kapal 14ـ المراكب
Pada zaman dahulu kapal terbuat dari
kayu, berjalan memakai layar, disebut
perahu layar. Saat ini, kapal terbuat
dari baja dan besi. Kapal yang berjalan
menggunakan uap, disebut kapal uap.
Kapal besar membawa ratusan orang
dan kontainer barang. Kapal uap
bergerak menembus lautan, tak peduli
hantaman ombak bak gunung. Kapal
akan sampai tujuan yang dituju
penumpang dan barang.
Kapal tetap berjalan kadang 10 hari
karena tidak secepat kereta api dan
memakan waktu tempuh yang panjang.
Di bagian belakang terdapat satu alat
bernama kemudi perahu yang
mengemudi dalam arahan nahkoda.
ع كانت جميع المراكب في األزمان الماضية تصن
من الخشب، وتسير بالقالع، وتسمى المراكب
من الشراعية. وفي أيامنا هذه، يصنع الكثير منها
راكب بالبخار، فسميت مالحديد الصلب، ويسيير
بخارية.
ومن المراكب الكبيرة مراكب تحمل مئات من
ضائع، الناس، ومن الصناديق الكبيرة المملوءة بالب
، غير مبالية وتسير في المياه فتخترق البحار الكبيرة
بما يالطمها من الموج الذي يشبه الجبال، حتى
بضائع.التصل إلى البالد التي تقصدها بالركاب وب
ها وتمكث في سفرها أحيانا عشرات من األيام، ألن
أقل سرعة من قطار سكة الحديد، وتقطع أبعادا
كبيرة في البحار. ولها في مؤخرها آلة اسمها
السكان، توجهها كما يريد الربان.
72
Jika laut bergelombang, kapal
terombang-ambing ke kiri dan kanan,
tetapi tidak tenggelam. Kecuali jika
menabrak karang, bagian kapal akan
berlubang, air masuk dan tenggelam.
Setiap bagian kapal mempunyai nama.
Orang yang bekerja di kapal namanya
pelaut. Mereka sangat kuat karena
tahan pada angin laut. Orang yang
menjadi pemimpin para pelaut adalah
nahkoda. Nahkoda merupakan kapten
kapal, dia yang mengarahkan apapun
bahkan mengarahkan penumpang.
وإذا كان البحر هائحا، مال المركب من جنب إلى
اصدم صخرا س، إال إذطجنب، ولكنه ال يغ
وانفتحت فيه فتحة يدخل منها الماء فيغرق.
ولكل مركب اسم يعرف به. ويسمى الرجال الذين
يعملون فيه مالحين. وهم أقوياء جدا، ألن هواء
البحر قل أن يماثله هواء في نقائه وجودته. ورئيس
هؤآلء المالحين الربان، وهو الحاكم في السفينة،
كل من فيها، حتى الركاب.ينفذ أمره في
Petani dan Lobak 15ـ الفالح واللفت
Seorang petani miskin mempunyai
ladang kecil yang ditanami lobak. Sang
petani rajin tak bosan mengerjakan
garapan ladangnya. Waktu panen pun
datang dan hasilnya memuaskan sesuai
dengan pekerjaan sang petani. Suatu
hari ia menemukan lobak besar, ia
ـــفت. كان لفالح فقير حقل صغيرة يزرع فيه الل
دمة وكان ذلك الفالح مجتهدا ال يمل من العمل في خ
له،أرضه، حتى أتى زرعه بحاصل جيد يناسب عم
ل، ففكر ووجد من بيته لفتة كبيرة لم ير مثلها من قب
لها في أن يهديها لحاكم القرية فلما قدمها إليه قب
ه مسرورا من اجتهاده، وكافأه بجنيهين تشجيعا ل
على العمل.
73
berpikir untuk memberikan lobak itu
kepada kepala desa sebagai hadiah.
Ketika ia memberikannya, kepala desa
menerimanya dengan senang dan
memberi 2 junaih (pondsterling)
kepada sang petani sebagai
penyemangat dalam bekerja.
Berita itu terdengar oleh petani kaya
nan tamak di desa yang sama. Ia iri
dengan petani miskin tadi. “Jika aku
memberikan kambing terbaikku kepada
kepala desa, pasti aku diberi hadiah.
Pasti lebih mahal harganya
dibandingkan pemeberian pada petani
miskin itu.”
Petani tamak itupun datang dan
memberi hadiah pada kepala desa.
Tetapi kepala desa enggan menerima
hadiahnya karena tahu petani itu egois
dan tamak. Petani tamak itu meminta
dengan tegas agar hadiahnya diterima.
سها، فسمع بذلك فالح غني جشع، في القرية نف
نفسه: فحسد الفقير على ماناله من العطاء، وقال في
)) إذا قدمت إلى الحاكم أحسن نعاجي، فال بد أن
يجزل لي العطاء عليها، فأربح أكثر من ثمنها
أضعافا((.
فجاء بها إلى الحاكم، ورجا منه أن يقبل الهدية.
طمع. فأبى الحاكم، لما يعلم في الرجل من األثرة وال
حاكم: فألح عليه الرجل، ورجا منه أن يقبلها. فقال ال
، على ))ما دمت تلح علي بقبول هديتك، فأنا أقبلها
ك((.أن أعطيك شيئا أنفقت فيه ضعف ثمن نعجت
74
Kepala desa mengatakan, “Karena
kamu memaksa saya untuk menerima
hadiahmu, saya menerimanya. Saya
akan memberikanmu sesuatu yang aku
beli dengan harga yang lebih murah
dari kambingmu.”
Kedua mata petani tamak itu berbinar
senang mendengar pernyataan sopan
tadi, ia mengira hadiahnya lebih besar
dari yang diberikan. Kepala desa
memberikannya lobak sebagai hadiah,
kesenangannya berubah menjadi
kesedihan. Petani tamak tadi
mengambilnya dan pulang dengan
menyesal karena merasa rugi telah
memberikan kambingnya.
فأبرقت عينا الرجل فرحا بهذا الـــــكالم اللطيــف،
ثم أهداه وظن أن الهدية تعوضه أكثر مما أنفق.
الحاكم اللفتة، فانقلب فرحه ترحا، وأخذها
على خسارة نعجته.وانصرف نادما
Kisah Singa dan Serigala -16 و الثعلب األسد
Seekor singa hidup di hutan belantara.
Ia hidup dalam kemewahan dan
dihormati. Ketika ia tua dan renta, ia
takut tidak bisa menggunakan
kemampuan memburunya seperti biasa
شجر. كان أسد يعيش في مكان يكثر فيه ال
وكان متنعما محترما، تهابه كل الوحوش في
ولم يعد األحراش، لشدة بأسه. ولما شاخ ضعف
تى يقوى على اصطياد قوته كما كان أيام قوته، ح
أشرف على الموت.
75
sampai ia tutup usia.
Ia mencari ide untuk tetap bisa makan
karena kekuatannya sudah hilang.
Singa berpura-pura sakit dan
bersembunyi di gua, sehingga apabila
ada hewan yang menjenguknya ia
langsung membunuhnya.
Menerkamnya di dalam gua dan
memakannya.
Suatu hari srigala datang dan berhenti
di depan mulut gua. Ia ragu untuk
masuk. Tiba-tiba singa melihatnya.
Singa berkata, “Hai Srigala! Mengapa
kau tidak masuk? Apakah kau sakit?
Jika aku sehat aku pasti sudah keluar
untuk menemuimu. Mengapa kamu
ragu”
Srigala menjawab, “Aku datang untuk
menjenguk, raja rimba! Aku telah
امت فعمد إلى الحيلة لتحصيل غدائه، ما د
القوة قد زالت منه. فتمارض واعتزل في غار،
ر حتى أذا أتت الوحوش لزيرته قتلها غدرا، وافت
سها داخل الغار وأكلها.
وذات يوم أتى ثعلب، ووقف بباب
مترددا بين الدخول واالنصراف، حتى رآه الغار
ل ))أهال بك يا أبا الحلصين! ما بلك التدخاألسد
نت حتى نأتنس بك في حال الوحدة والمرض؟ ولو ك
دي صحيحا سليما لخرجت أنا لمالقاتك، لما لك عن
حتى نأتنس بك في حال من القيمة واالعتبار((.
الوحدة
فقال الثعلب: ))أتيت ألعود سيد الوحوش. وقد كنت
لى الدخول والجلوس معه ألسليه، وأخفف ععولت
76
berharap masuk dan duduk bersama
hewan-hewan lain untuk menghibur
dan meredakan sakitmu tetapi aku
melihat banyak jejak kaki masuk tapi
tidak ada jejak yang keluar. Maka dari
itu, aku tidak menanyakan keberadaan
mereka padamu, Raja rimba. Semoga
saja mereka selamat.” Kemudian
srigala pergi karena tahu apa yang
terjadi pada teman-temannya.
عنه األلم، غير أني أرى آثار أقدام كثيرة دخلت ولم
تخرج؛ ولذلك أكتفي بسؤال سيدي عن حاله، راجيا
من هللا له السالمة((. ثم انصرف معتبرا بما قد
حصل لغيره.
Penipu 17ـ المدعي
Dua orang pemuda berjalan di hutan
belantara. Salah satu dari mereka
melihat jejak kaki hewan buas di tanah.
Ia berkata: “Aku takut hewan buas
keluar dan membunuh kita, kita tidak
punya senjata yang bisa melindungi”.
Pemuda yang satu lagi berkata, “Jangan
takut selama aku bersamamu. Kau kan
tahu keberanian dan kekuatanku
dan…..” saat ia hampir menyelesaikan
مر رجالن في أجمة كثيرة األشجار،
ال فرأى أحدهما على األرض آثار أقدام السباع، فق
قتلهما، لرفيقه: إنه يخشى أن يخرج عليهما سبع في
وليس معهما سالح يدافعان به عن نفسيهما.
فقال اآلخر: ))ال تخف مادمت أنا معك،
اد وأنت تعلم مبلغ شجاعتي وقوتي و . . .((، وما ك
ك يتم كالمه حتى سمعا صوت دب آتيا، فترك ذل
تها المدعي رفيقه، وجرى نحو شجرة وصعد إلى قم
77
perkataannya, mereka mendengar suara
beruang. Pemuda yang konon
pemberani meninggalkan temannya dan
lari memanjat pohon, kabur dari
beruang.
Temannya berbaring di tanah dan
menahan nafas. Ketika beruang datang,
beruang mengelilinginya dan mencium
badannya. Pemuda tadi tidak bernafas.
Beruang mengiranya mati dan
meninggalkannya karena ia tak makan
mayat.
Setelah beruang itu pergi, penipu tadi
turun dari pohon dan menemui
temannya dalam keadaan malu. Ia
bertanya pada temannya sambil
bercanda, “Apa yang dikatakan
beruang tadi padamu?” Temannya
menjawab, “Dia beruang yang bijak. Ia
memberitahuku bahwa orang yang
هربا من الدب.
م وأما االخر فاستلقى على األرض وكت
جد ر حوله يشم بدنه فلم ينفسه. ولما جاء الدب، دا
نه ال فيه نفسا، فظن أنه ميت وتركه وانصرف، أل
يأكل الميتة.
وبعد أن ذهب الدب نزل ذلك المدعى عن
، الشجرة، وأقبل نحو رفيقه وهو في شدة الخجل
ه. وسأله على سبيل المزاح عما قاله الدب في أذن
مادح أخبرني أن فقال الثاني: ))هذا دب حكيم. فلقد
نفسه كذاب اليصدق، واليعتمد عليه((.
78
membanggakan dirinya itu pembohong,
jangan percaya dan bergantung pada
pembohong”.
Kelinci yang Lucu 18ـ األرانب
Zainab: “Wah! Kelincinya cantik
sekali”
Aisyah: Dia mendekatimu, seperti
kenal kamu Zainab. Kelinci merasa
tidak aman dengan manusia, ia juga
sangat pemalu dan sensitif dengan
gerakan kecil.
Zainab: Ya, dia kenal Aku, dia sering
makan daun dan rumput dari tanganku.
Jika kamu diam berdiri, akan ada
puluhan kelinci keluar dari kandang
dekat kita.
Aisyah: Berarti kita harus diam sampai
melihat banyak kelinci. Lebih baik kita
berdiri dari jauh agar kelinci tidak
زينب: ما أجمل هذا األرنب!
عائشة: أراه يقرب منك يا زينب كأنه
سه من ي أعلم أن األرنب ال يأمن على نفيعرفك، فإن
الناس، وهو شديد الجبن يذعر من أقل حركة.
أكل زينب: نعم، هو يعرفني، وكثيرا ما ي
ة، البرسيم والحشيش من يدي. وإذا وقفت ساكت
رأيت عشرات من األرانب، تخرج من الحجرة
المجاورة لنا.
يرا عائشة: لنسكت إذا، حتى نرى عددا كب
ا.ها. واألحسن أن نقف على بعد لكيال تذعر من من
79
takut.
Zainab: Nah! mereka keluar. Ia seperti
mengirim kelinci pertama di garis
depan.
Aisyah: Tepuk tangan Zainab! Kamu
akan melihatnya lari ketakutan ke
dalam kandang.
Zainab: Larinya lucu sekali! Kamu
melihat bagaimana dia lompat
bertumpuh pada kaki belakangnya dan
melompat jauh, Aisyah?
Aisyah: Ya, Aku tahu kaki
belakangnya panjang agar ia bisa lari
dan lompat dengan cepat untuk kabur
dari serigala, rubah, musang dan
binatang liar semacam itu yang akan
memburunya.
زينب: هاهي ذي تخرج أسرابا، فكأنها
كــانت ترسل األرنب األول طليعة لها.
جري فقي يا زينب، لتنظريها تصعائشة:
إلى حجرتها مذعورة.
زينب: ما أجمل جريها! هل ترين يا
وتثب ة،عائشة كيف تقفز متكئة على أرجلها الخلفي
وثبات واسعة.
عائشة: نعم، وأعلم أن رجلي األرنب
بسرعة الخلفيتين طويلتـــان، وذلك ليمكنه الجري
، قفزا، ليهرب من ابن آوى، والثعلب، وابن عرس
وغيرها من الوحوش التي تصيده.
80
Filosofi Air 19ـ الماء
Muhammad dan Mahmud pergi ke
pantai. Mereka duduk sambil berlomba
membuat tumpukan pasir. Ayahnya
menonton mereka dan meminta
membuat istana dari air bukan pasir,
ayahnya menunjukan dua rongga yang
dipenuhi air dan mengawasi mereka.
Masing-masing mencoba untuk
membuat tumpukan air tidak berhasil.
Muhammad melihat ayahnya dan
mengatakan, “Ayah, Aku tidak bisa
membuat tumpukan air, setiap aku
mengambil segenggam dan
menaruhnya di atas air, air itu turun ke
samping, air tidak bisa bertumpuk
seperti pasir.”
Ayahnya menjawab, “Ya, benar. Air
selalu mengalir ke bawah agar
permukaannya menjadi horizontal.”
ذهب محمد ومحمود إلى شاطئ البحر،
ل. وقعدا يتباريان في عمل أكوام كبيرة من الــرم
حضر أبوهم وشاهد ما يعمالن. فطلب منهما أن ف
يعمال أكواما من الماء بدال من الرمل، ودلهما على
نقرتين مملوءتين بالماء، ووقف يرقبهما.
م فحاول كل منهما أن يجعل الماء كومة فل
أقدر يفلح. فنظر محمد إلى أبيه وقال: )) يا ابت ال
خذت حفنة أن أجعل من الماء كومة، ألني كلما أ
ر ووضعتها فوق الماء نزلت إلى الجوانب، من غي
أن يمسك الماء بعضه بعضا كما يحصل في
الرمل((.
فقال األب: ))نعم هذا صحيح، ألن الماء
(، ووجه يسيـــل دائما إلى أسفل ليكون سطحه أفقيا(
نظرهما إلى سطح البحر.
81
Mereka melihat ke permukaan laut.
Setelah itu ayahnya menggali lubang
berbetuk bulat, persegi, segitiga, dan
persegi panjang. Ia mengambil air
dengan tangan, menempatkannya
dalam setiap lubang dan menanyakan
bentuk air kepada mereka.
Ketika selesai menyebutkan, Mahmud
mengatakan, “Ayah, bentuk air
menyerupai bentuk lubang yang
memadukannya.” Ayahnya menjawab,
“Kau benar, Mahmud. Lalu apa yang
menyerupai air di rumah?” “Cuka,
minyak, minuman teh, kopi, dan susu”
Jawab Mahmud. Lalu ayahya
mengatakan, “Itu semua disebut
cairan.” Kemudian mereka pulang ke
rumah.
م د ذلك حفر أبوهما نقرة مستديرة، ثوبع
ة، وكان ى مربعة، وثالثة مثلثة، ورابعة مستطيلأخر
هما عن يأخذ الماء بكفيه ويضعه في كل نقرة ويسأل
شكله.
ولما انتهى إلى األخيرة قال محمود: ))شكل الماء
يحويه ((. فقال يا أبت يشبه شكل الوعاء الذي
تعرفه مما الوالد: ))نعم اصبت يا محمود. وما الذي
ه الماء؟(( فقال: ))الخل والزيت، في المنزل يشب
وشراب الشاي والقهوة واللـــبن((. فقال األب:
))هذه كلها اسمها سوائل((. ثم قاموا بعد ذلك
وعادوا إلى المنزل.
Bangau dan Teko 20ـ الغراب والجرة
Suatu hari Bangau ingin minum, ia
sangat kehausan. Ia mencari air ke
segala penjuru tapi tidak menemukan
عطش غراب وأراد الشرب، وطفق
يبحث عن ماء في كل ما جاوره من الجهات. فخاب
، لم سعيه ولم يجد إال جرة في قعرها قليل من الماء
82
air, ia hanya menemukan teko yang
berisi sedikit air di dalamnya. Bangau
tidak bisa minum air itu karena terlalu
dalam dan lehernya panjang.
Tetapi Bangau semakin haus. Ia
mencari ide bagaimana caranya agar
bisa minum air tadi walaupun ia tidak
bisa meminumnya. Bangau tidak akan
meninggalkan tempat itu sampai ia bisa
minum dari teko. “Jika ada kemauan,
pasti ada jalan!” elu Bangau.
Bangau pun melihat-lihat sekitar, ia
melihat banyak batu kecil. Bangau
segera mengambilnya satu dengan
paruhnya dan melempar batu tadi ke
dalam teko, airnya meningkat sedikit.
Bangau kembali melakukannya
berulang-ulang. Airnya bertambah
tinggi lagi! Ia tahu jika ia
melakukannya terus menerus dan
bersungguh-sungguh, keinginannya
terpenuhi dan rasa hausnya akan
يقدر أن يصل إليه لبعد غورها ولطول عنقها.
ي ولكن العطش اشتد به، فأعمل فكره ف
ر تدبير حيــلة ير فع بها الماء إليه، مادام هو غي
قادر على الـــوصول إلى الماء، وصمم على أال
في يترك المكان، حتى يشرب من تلك الجرة. وقال
نفسه: ))إذا صدق العزم وضح السبيل((.
عند ذلك التفت حوله، فرأى حجارة
، ة، فذهب إليها وأخذ واحدا بمنقارهصغيرة كثير
اء ورماه في الجرة، فارتفع الماء قليال؛ فعاد وج
على بغيره. فزاد ارتفاع الماء. فأدرك أنه إذا استمر
عمله هذا ودأب عليه، بلع غايته وأطفأ حرارة
عطشه.
83
hilang.
Bangau terus memindahkan batu dan
melemparkannya ke dalam teko, sedikit
demi sedikit airnya semakin bertambah
tinggi sampai Bangau merasa bisa
meminumnya. Ia minum setelah
melewati kesabaran dan
kesungguhannya. Orang yang
berusaha, pasti berhasil.
فلبث ينقل الحجارة ويرميه في جوف
أمكنه أن ، حتىالجرة، والماء يرتفع فيها قليال قليال
ه يصل إليه أخيرا، فشرب حتى روي بعد صبر
وجده وكذلك: ))كل من جد وجد((.