Penerbitan sbsn dan pengaturannya

13
Penerbitan SBSN dan Pengaturannya Oleh : Farhan Wildani Kurnia Oktavianti Adirianto

description

Hukum Pasar Modal dan Bursa Efek 1

Transcript of Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Page 1: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Penerbitan SBSN dan Pengaturannya

Oleh :Farhan Wildani

Kurnia OktaviantiAdirianto

Page 2: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Penerbitan SBSN dan Pengaturannya

Berdasarkan (Pasal 8) Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara No.19

Tahun 2008, ketentuan umum penerbitan SBSN adalah sebagai berikut:

1. Penerbitan SBSN harus terlebih dahulu mendapat persetujuan DPR pada saat pengesahan APBN yang diperhitungkan sebagai bagian dari nilai bersih maksimal surat berharga Negara yang akan diterbitkan oleh pemerintah dalam satu tahun anggaran.

2. Menteri berwenang menetapkan komposisi surat berharga Negara dalam rupiah maupun valuta asing, serta menetepkan komposisi surat berharga Negara dalam bentuk SUN maupun SBSN dan hal-hal lain yang diperlukan untuk menjamin penerbitan surat berharga Negara secara hati-hati.

3. Dalam hal-hal tertentu, SBSN dapat diterbitkan melebihi nilai bersih maksimal yang telah disetujui DPR dan selanjutnya dilaporkan sebagai perubahan APBN dan/atau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran tahun yang bersangkutan.

Page 3: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

• SBSN diterbitkan dengan tujuan membiayai APBN, termasuk membiayai pembangunan proyek-proyek Pemerintahan RI. Penerbitan SBSN dilakukan berdasarkan akad, yaitu perjanjian tertulis yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Akad dalam penerbitan SBSN tersebut dapat berupa akad :

a. Ijarah, b. Mudarabah, c. Musyarakah, d. Ishtisna.

Berikut ini beberapa jenis SBSN :

a. SBSN Ijarah, yang yang diterbitkan berdasarkan akad Ijarah.

b. SBSN Mudarabah, yang diterbitkan berdasarkan akad Mudarabah.

c. SBSN Musarakah, yang diterbitkan berdasarkan akad Musarakah.

d. SBSN Istishna, yang diterbitkan berdasarkan akad Istishna’.

e. SBSN yang diterbitkan berdasarkan akad lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; dan

f. SBSN yang diterbitkan berdasarkan kombinasi dari dua atau lebih dari akad sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e.

Page 4: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Mekanisme Dasar Penerbitan SBSN

• Dalam rangka penerbitan SBSN, pemerintah boleh melakukan transaksi dengan perusahaan penerbit SBSN (Special Purpose Vehicle/ SPV) yang didirikannya atau dengan pihak lain yang ditunjuk oleh pemerintah. Transaksi tersebut harus didasarkan pada akad tertentu yang akan digunakan sesuai dengan tujuannya, yaitu :

1. Apabila pemerintah ingin mendapatkan keuntungan tertentu (margin) melalui penjualan assetnya, maka akad yang digunakan adalah jual beli (al-bai’).

2. Untuk mendapatkan imbalan sewa (‘ujrah) maka akadnya adalah ijarah.

3. Untuk mendapatkan imbalan berupa bagi hasil (Profit sharing), maka akad yang digunakan adalah syirkah dengan berbagai macam modelnya.

Page 5: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

• Penerbitan instrument keuangan syariah memerlukan adanya akad tertentu sebagai landasan transaksi (underlying transaction), yang ketentuan dan mekanismenya berbeda dengan transaksi keuangan pada umumnya. Begitu pula dalam hal penerbitan SBSN sebagai salah satu instrument keuangan syariah. Untuk keterangan lebih lanjut, berikut ini adalah contoh penerbitan SBSN dengan menggunakan akad Ijarah-Sale and lease back :

Page 6: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Bentuk Mekanisme Penjualan/Pembelian SBSN

1. Penempatan langsung (private placement)

Penempatan langsung (private placement), yaitu kegiatan penerbitan atau penjualan SBSN yang dilakukan oleh pemerintah kepada pihak dengan ketentuan dan persyaratan (term and conditions) SBSN sesuai kesepakatan. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penerbitan dan Penjualan SBSN dengan cara Penempatan Langsung (Private Placement) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor (PMK) 75/PMK.08/2009 Tentang Penerbitan Dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Di Pasar Perdana Dalam Negeri Dengan Cara Private Placement.

Page 7: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

2. Lelang• Lelang SBSN adalah penjualan SBSN yang dilakukan

melalui agen lelang yang mana investor menyampaikan penawaran pembelian baik secara kompetitif maupun nonkompetitif melalui peserta lelang. Untuk menjamin terpenuhinya aspek syariah dalam penerbitan SBSN, maka pelaksanaan lelang termasuk penentuan harga SBSN harus sesuai dengan prinsip syariah. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di Pasar Perdana Dalam Negeri dengan Cara Lelang termuat pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 11/PMK.08/2009 Tentang Penerbitan Dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Di Pasar Perdana Dalam Negeri Dengan Cara Lelang.

Page 8: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

3. Bookbuilding• Bookbuilding adalah kegiatan penjualan SBSN kepada

investor melalui agen penjual di mana agen penjual mengumpulkan pemesenan pembelian dalam periode penawaran yang telah ditentukan. Untuk menjamin terpenuhinya aspek syariah dalam penerbitanSBSN, maka pelaksanaan bookbuilding termasuk penetuan harga SBSN harus sesuai dengan prinsip syariah. Ketentuan mengenai Penerbitan dan Penjualan SBSN dengan cara Bookbuilding di pasar perdana dalam negeri terdapat pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 118/PMK.08/2008 Tentang Penerbitan Dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Dengan Cara Bookbuilding Di Pasar Perdana Dalam Negeri.

Page 9: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Pengaturan dan Pengawasan

• Pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan perdagangan SBSN dilakukan oleh otoritas yang melakukan pengaturan dan pengawasan di bidang pasar modal. Pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan perdaganagan SBSN dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan pemodal dan para pelaku pasar. Kedua hal tersebut diperlukan agar kegiatan perdagangan SBSN dapat dilaksanakan secara efisien dan sehant. Pengaturan dilaksanakan melalui penerbitan berbagai ketentuan misalnya transparansi data dan informasi penerbitan, serta mengenai tata cara perdagangan SBSN. Pengaturan dan pengawasan merupakan upaya untuk memperoleh keyakinan akan ketaatan para pelaku pasar terhadap ketentuan yang berlaku.

Page 10: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Perbedaan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

• Berbeda dengan SBSN yang penerbitannya menggunakan berbagai macam akad syariah, SUN diterbitkan hanya berdasarkan perjanjian utang piutang yang berbasis pada system bunga. Melalui surat berharga, investor yang membeli SUN akan mendapatkan keuntungan berupa bunga (interest) sebagai kompensasi dari dana yang mereka untuk memberikan pinjaman melalui bukti kepemilikan surat berharga. Mengambil manfaat/keuntungan dari transaksi utang piutang secara hukum haram hukumnya. Keharaman ini terjadi karena adanya unsure kedzaliman dan ketidak adilan dalam system riba tersebut yang menybabkan pemerintah sebagai sebagai pihak yang menerbitkan Surat Berharga harus menanggung utang plus bunga sebagai konpensasinya.

Page 11: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Tabel Perbedaan SBSN dan SUN

Kriteria Obligasi(SUN)

Sukuk Negara(SBSN)

Penerbit - Pemerintah- Korporasi

- Pemerintah - Korporasi

Metode Penerbitan- Lelang - Bookbuilding- Private placement

- Lelang - Bookbuilding- Private placement

Sifat Instrumen - Pengakuan utang - Sertifikat kepemilikan/ penyertaan atas suatu asset

Segmentasi Investor - Konvensional - Konvensional- Syariah

Keuntungan bagi investor - Bunga /kupon,- Capital gain

- Imbalan - Bagi hasil dan Margin

Dokumen yang diperlukan - Dokumen Pasar Modal - Dokumen Pasar Modal- Dokumen Syariah

Underlying Asset - Tidak perlu - Perlu

Page 12: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Lanjutan

Kriteria Obligasi(SUN)

Sukuk Negara(SBSN)

Penggunaan hasil penjualan (proced)

- Bebas - Harus sesuai syariah

Syariah Compliance Endorsement

- Tidak Perlu - Perlu

Hukum - Haram - Halal

Akibat - Mudarhat (kerusakan) - Maslahat dunia akhirat

Page 13: Penerbitan sbsn dan pengaturannya

عليكم والسالمته وبركا الله ورحمة