PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri...

14
i PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA BANK SEBAGAI BADAN USAHA MILIK DAERAH (Studi Kasus Putusan Nomor 03/Pid.Sus-TPK/2016/PT SMG) T E S I S Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum Minat Utama : Hukum Pidana Ekonomi Disusun Oleh: INDAH YULI KURNIAWATI NIM : S 331502002 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

Transcript of PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri...

Page 1: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

i

PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI

DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA BANK

SEBAGAI BADAN USAHA MILIK DAERAH

(Studi Kasus Putusan Nomor 03/Pid.Sus-TPK/2016/PT SMG)

T E S I S

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Ilmu Hukum

Minat Utama : Hukum Pidana Ekonomi

Disusun Oleh:

INDAH YULI KURNIAWATI

NIM : S 331502002

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

Page 2: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

ii

Page 3: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

iii

Page 4: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

iv

PERNYATAAN

Nama : INDAH YULI KURNIAWATI

NIM : S 331502002

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “PENERAPAN

UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENYELESAIAN

KREDIT MACET PADA BANK SEBAGAI BADAN USAHA MILIK DAERAH

(Studi Kasus Putusan Nomor 03/Pid.Sus-TPK/2016/PT SMG)” adalah benar-benar

karya saya sendiri. Hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut dieri tanda citasi

dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila benar dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut. selanjutnya untuk menunjukan keaslian tesis saya, dengan

ini saya bersedia di-upload atau dipublikasi website Program Magister Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Surakarta, 14 Juni 2016

Yang Membuat Pernyataan

INDAH YULI KURNIAWATI

Page 5: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan Nikmat-Nya, sehingga tesis yang berjudul “PENERAPAN UNDANG-

UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENYELESAIAN KREDIT

MACET PADA BANK SEBAGAI BADAN USAHA MILIK DAERAH (Studi

Kasus Putusan Nomor 03/Pid.Sus-TPK/2016/PT SMG)” ini dapat diselesaikan oleh

penulis tepat pada waktunya guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tesis ini membahas tentang apa sajakah yang menjadi batasan suatu kredit

macet dalam praktik perbankan pada Bank BUMN dapat dijerat dengan Undang-

Undang Tindak Pidana Korupsi dan Bagaimakah penegak hukum dalam menyelesaikan

kasus tindak pidana yang terjadi pada PD BKK Eromoko Kabupaten Wonogiri dalam

Putusan Pengadilan Tinggi Semarang Nomor 03/Pid.Sus-TPK/2016/PT SMG dalam

penerapan asas-asas hukum pidana dan penerapan konsep Teori Positivisme Hukum.

Dalam kesempatan ini, penulis juga bermaksud menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara materiil maupun

moril sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar terutama

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H.,M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Dr. Hari Purwadi, S.H, M.Hum selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi kesempurnaan

penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik

dan lancar.

Page 6: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

vi

6. Bapak Prof. Dr. Setiono, S.H., M.S. selaku Pembimbing II yang memberikan

bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini

sehingga tesis ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik dan lancar.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang

telah memberikan ilmunya dengan penuh dedikasi dan keikhlasan sehingga

menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

8. Bapak Dwi Setyo Budi Utomo, S.H selaku mantan Kepala Kejaksaan Negeri

Wonogiri yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian dan

menimba ilmu di Kantor Kejaksaan Negeri Wonogiri.

9. Bapak Tri Ari Mulyanto, S.H., M.H. selaku Kepala Kejaksaan Negeri Wonogiri

yang memberikan ijin dan dukungan kepada penulis dalam melakukan penelitian di

Kejaksaan Negeri Wonogiri sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat

waktu.

10. Bapak Hafidz Muhyiddin, S.H. selaku Kasi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan

Negeri Wonogiri yang memberikan kelancaran dan membantu penulis dalam

memperoleh sejumlah data penting dalam penyusunan tesis ini.

11. Bapak Hardoyo Pujo Pranoto, S.H. selaku Jaksa Fungsional bagian Tindak Pidana

Khusus Kejaksaan Negeri Wonogiri yang memberikan informasi bagi kelancaran

penyusunan tesis ini.

12. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan penuh dan doa kepada penulis

untuk menimba ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan tepat

waktu.

13. Bapak dan Ibu Staf Sekertariat Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang membantu kelancaran administrasi selama penulis

menempuh perkuliahan hingga penyelesaian penulisan tesis ini.

14. Teman-teman kelas Hukum Pidana Ekonomi dan teman-teman Program Studi

Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan 2015 yang

telah memberikan dukungan dan semangat persaingan dalam penyelesaian tesis.

15. Teman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis ini dapat selesai

tepat waktu.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Page 7: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

vii

Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari

sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

demi perbaikan pada masa yang akan datang dan semoga tesis ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua. Amin.

Surakarta, 14 Juni 2016

Penulis

INDAH YULI KURNIAWATI

Page 8: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS............................................................ iii

PERNYATAAN.............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR.................................................................................... v

DAFTAR ISI................................................................................................... viii

DAFTAR SINGKATAN................................................................................ xi

ABSTRAK INDONESIA............................................................................... xii

ABSTRAK INGGRIS.................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1

B. Perumusan Masalah.............................................................. 7

C. Tujuan Penelitian.................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hubungan antara Tindak Pidana Korupsi dengan

Tindak Pidana Perbankan..................................................... 10

1. Diskursus Tindak Pidana dalam Perspektif

Tindak Pidana Korupsi ................................................. 10

2. Pengertian tentang Bank................................................. 19

3. Beberapa bentuk kejahatan Perbankan........................... 20

4. Tindak Pidana Perbankan dianalogikan sebagai

Tindak Pidana Korupsi................................................... 13

B. Ketidakmungkinan penerapan Undang-Undang Tindak-

Pidana Korupsi dalam Penyelesaian Kredit Macet............... 25

Page 9: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

ix

C. Kredit Perbankan sebagai Pranata hukum Perjanjian

berbasis Kontrak................................................................... 32

1. Pengertian umum tentang kredit.................................. 32

2. Jenis kredit, prinsip pemberian kredit, dan

Penyelesaian Kredit Bermasalah................................. 33

3. Kredit sebagai Pranata Hukum Perjanjian.................. 38

D. Permodalan dalam Permodalan Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD)......................................................... 40

1. Status Badan Hukum Badan Kredit Kecamatan (BKK)

dalam terminologi Undang-Undang Perbankan.............. 42

E. Teori Positivisme Hukum dalam Penemuan Hukum

suatu Peristiwa Hukum................................... ....................... 44

F. Penelitian yang Relevan........................................................ 50

G. Kerangka Berpikir................................................................. 52

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian...................................................................... 56

B. Sifat dan Bentuk Penelitian................................................... 57

C. Pendekatan Penelitian........................................................... 58

D. Sumber Bahan Hukum.......................................................... 58

E. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum.................................... 59

F. Teknik Analisis Bahan Hukum............................................. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyelesaian kredit macet dalam penyelenggaraan

praktik perbankan dapat dijerat dengan Undang-

Undang Tindak Pidana Korupsi............................................. 61

B. Penerapan hukum yang sesuai dalam Penyelesaian

Kasus Kredit Macet

Page 10: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

x

PD BKK Eromoko Wonogiri................................................. 75

BAB V PENUTUP

A. Simpulan................................................................................ 104

B. Implikasi................................................................................ 108

C. Saran...................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 111

LAMPIRAN.....................................................................................................

Page 11: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

xi

DAFTAR SINGKATAN

KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

KUHAP : Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

UUD 1945 : Undang-Undang Dasar 1945

PD : Perusahaan Daerah

PD BKK : Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan

UNCAC : United Nation Convention Against Corruption

Perda : Peraturan Daerah

Pergub : Peraturan Gubernur

Page 12: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

xii

ABSTRAK

Indah Yuli Kurniawati, S.331502002, 2016, PENERAPAN UNDANG-UNDANG

TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET

PADA BANK SEBAGAI BADAN USAHA MILIK DAERAH (Studi Kasus

Putusan Nomor 03/Pid.Sus-TPK/2016/PT SMG).

Tesis: Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Penelitian ini membahas tentang penerapan Undang-Undang Tindak Pidana

Korupsi dalam penyelesaian kredit macet pada perbankan BUMN dan penerapan

hukum yang seharusnya dalam penyelesaian kasus kredit macet dalam Putusan No.

03/Pid.Sus-TPK/ 2015/PT SMG pada PD BKK Eromoko Wonogiri sebagai Badan

Usaha Milik Daerah.

Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau doktrinal. Sifat penelitian

ini adalah penelitian preskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

perundang-undangan dan pendekatan kasus (case-approach). Sumber data yang

digunakan adalah data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier.

Tehnik pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan dianalisis dengan

menggunakan logika deduktif dengan mengajukan premis mayor dan premis minor

kemudian menarik suatu kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kredit macet pada

Perbankan BUMN tidak dapat dikriminalisasikan sebagai tindak pidana korupsi. Jika

dilihat dari sifat perbuatan hukum, maka termasuk dalam kaidah perjanjian hutang-

piutang dalam kontrak yang masuk dalam ranah hukum perdata. Penyelesaiannyapun

harus berdasarkan kaidah hukum perdata atau pada ketentuan SOP Perusahaan. Jika

kredit macet tersebut memenuhi unsur-unsur penyimpangan duty of care principle

maka tidak dapat diterapkan doktrin Bussines Judgment Rule. Sehingga

penyelesaiannya ada dua alternatif, satu, tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian

Pasal 1320 KUHPer yang konsekuensinya adalah batal demi hukum, dua, adanya unsur

actus reus dan mens rea karena adanya perbuatan melawan hukum yang dapat dituntut

secara pidana. Jika dimungkinkan memenuhi unsur tindak pidana perbankan, dapat

diterapkan Undang-Undang Perbankan. Penyelesaian kasus Kredit Macet dalam

Putusan Pengadilan Tinggi Semarang No. 03/Pid.Sus-TPK/ 2015/PT SMG tidak sesuai

dengan kaidah hukum penyelesaian kredit macet dengan menerapkan Undang-Undang

Tindak Pidana Korupsi. Hal ini dikarenakan bentuk badan hukum dan jenis usahanya

didasarkan pada Peraturan Daerah yang konsiderannya mendasarkan pada Undang-

Undang Perbankan. Konsekuensi yuridis penyertaan kekayaan negara dalam bentuk

saham pada BUMN hanya sebatas modal sehingga menjadi kekayaan perusahaan,

bukan kekayaan negara sehingga saat terjadi kerugian tidak dapat analogikan sebagai

unsur kerugian keuangan negara.

Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi ilmiah bagi

penelitian sejenis dan mencegah arogansi penegak hukum agar tidak secara serta merta

menerapkan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dalam penyelesaian kredit macet

yang timbul dari aktivitas bisnis Perbankan BUMN. Perlu adanya kesepahaman konsep

keuangan negara. Sehingga tecapai keadilan dan kepastian dalam penegakan hukum

dimasa yang akan datang.

Kata Kunci : Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi , Kredit Macet, Bank, Badan

Usaha Milik Daerah

Page 13: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

xiii

ABSTRACT

Indah Yuli Kurniawati, S.331502002, 2016. IMPLEMENTATION OF

CORRUPTION ACT IN THE SETTLEMENT OF NON PERFORMING LOAN IN

BANK AS LOCAL COMPANY (Case Study The Verdict Number. 03 / Pid.Sus-TPK /

2016 / PT SMG).

Thesis: Post-Graduate Program, Sebelas Maret Univercity, Surakarta.

This study discusses the application of the Act of Corruption in that should be

in the resolution in cases of Non Performing Loan in Bank as Local Company and the

application act should be in resolution in Verdict High Court District Semarang No.

03 / Pid.Sus-TPK / 2015 / PT SMG on PD BKK Eromoko Wonogiri as local company.

This research is a normative legal or doctrinal research. The nature of this

research is prescriptive. The approach used in this research is Statuate Approach and

Case Approach The Source data is used in this research are secondary data from primary

legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials. Data collection

techniques in this research with literature review and tecnique analyzed by using

deductive logic with submit major premise and minor premise and then give an

conclusion.

Based on the results of this study concluded that the Non Performing Loans in

Banks as Local company can’t be criminalized as a criminal act of corruption. If there

are will be review as legal acts then included in the rule of the lending agreement in

the contract that in the realm of civil law. So, the right completion should be based on

the rules of civil law or the provisions of SOP Company. If the bad loans that meet the

elements of irregularities, the duty of care principle can not be applied the doctrine

of the Business Judgment Rule. So the solution there are two alternatives, one, non-

fulfillment of the terms of Article 1320 Civil Code validity of the agreement which

consequently is null and void, two, any element of the actus reus and mens rea for

their illegal acts can be criminally charged. If possible meet the elements of the crime

of banking, can be applied to the Banking Act. Non Performing Loans settlement case

in theVerdict High Court District Semarang No. 03 / Pid.Sus-TPK / 2015 / PT SMG

does not comply with legal norms loan resolution by applying the Law of Corruption.

Because of the legal entity and the type of business is based onthe consideransof

regional regulations basing on the Banking Act. Juridical consequences inclusion of the

country's wealth in the form of shares in Local Company, then it becomes a wealth of

corporate wealth and not wealth of the country so that when there is a loss can not be

analogized as an element of the country's financial losses.

The implication of this study is to provide scientific contributions to similar

studies and avoid the arrogance of law enforcement agencies to not necessarily use the

Act of Corruption in the settlement of Non Performing Loans will arising from business

activity Banking as Local Company. This is The need for understanding concept of state

finances. So reached fairness and certainty in law enforcement in the future

Key words: Corruption Act, Non Performing Loan, Bank, Local Company.

Page 14: PENERAPAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI … fileTeman- teman Staff Tata Usaha Kejaksaan Negeri Wonogiri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis

xiv