Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk ... · PDF filePenerapan Strategi...

14
Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 155 Pekanbaru Mawaddah Rahmadani¹, Hendri Marhadi², Hamizi³ Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract Pay attention to symptoms that occur in the fourth grade pekanbaru state 155, the low IPS student learning outcomes, the outhers are in tested to know the implementation of inqury learning. In improving learning outcomes in social studies fourth grade elementary school student 155 Pekanbaru. Study was conducted in class IV elemtary school year 2012 -2013. Form of research is a classroom action research instrument consisted of the observation of learning and student activity sheet and teachers during the learning process. To find out the results of the learning improvement IPS student performed daily after completing one test cycle. Based on the result of research that has been carried out though 2 cycles, at thje first meeting I cycle an average of 69% on teacher activity categories good, at the second meeting on average 69% on teacher’s activity on the categories either, at meeting of the third cycle II average teacher activity 75% by category good and at a meeting of the fourth with an average of 75% in both categories. At the first meeting I cycle an average of 67% of the student activities by category good, at the second meeting average activity increased to 74% by category good. At a meeting of the third cycle II average student activity increased to 77% with a good category and at a meeting of the four experience increased towards the better ia 83% with very good category. on the cycle I note that IPS student with learning outcomes finished hir studies which can be seen on a daily finished of deuteronomy reaches 77% and increase in daily cycles that repeart II reached 87%. From this data shows that the Application of learning strategies can improve learning outcomes Inquiry IPS grade IV SDN Pekanbaru Riau Province. Mean 155 when applied correctly in Inquiry learning result students, IPS will increase. Keyword : Inquiri Learning, Result, Learning outcomes of social science Berdasarkan Dokumentasi dan hasil pengamatan peneliti di SD Negeri 155 Pekanbaru, pada umumnya pembelajaran IPS dikelas IV banyak terdapat pembelajaran yang membuat siswa menjadi tidak aktif karena proses belajar mengajar yang sering menggunakan metode ceramah dan bersifat hafalan bagi siswa serta terikat pada buku paket (model konvensional). Pembelajaran ini membuat siswa menjadi cendrung pasif, membosankan bagi siswa serta tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti dikelas IV SD Negeri 155 Pekanbaru, hasil belajar IPS masih tergolong rendah. Dari 30 siswa, siswa yang tidak tuntas yaitu sebanyak 15 orang (50%), siswa yang tuntas hanya 15 orang (50%). Ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. 1. Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, e-mail [email protected] 2. Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail hendri [email protected] 3. Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Transcript of Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk ... · PDF filePenerapan Strategi...

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 155 Pekanbaru

Mawaddah Rahmadani¹, Hendri Marhadi², Hamizi³

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Riau

Abstract

Pay attention to symptoms that occur in the fourth grade pekanbaru state 155, the low IPS student

learning outcomes, the outhers are in tested to know the implementation of inqury learning. In

improving learning outcomes in social studies fourth grade elementary school student 155 Pekanbaru.

Study was conducted in class IV elemtary school year 2012 -2013. Form of research is a classroom

action research instrument consisted of the observation of learning and student activity sheet and

teachers during the learning process. To find out the results of the learning improvement IPS student

performed daily after completing one test cycle. Based on the result of research that has been carried

out though 2 cycles, at thje first meeting I cycle an average of 69% on teacher activity categories

good, at the second meeting on average 69% on teacher’s activity on the categories either, at meeting

of the third cycle II average teacher activity 75% by category good and at a meeting of the fourth with

an average of 75% in both categories. At the first meeting I cycle an average of 67% of the student

activities by category good, at the second meeting average activity increased to 74% by category

good. At a meeting of the third cycle II average student activity increased to 77% with a good category

and at a meeting of the four experience increased towards the better ia 83% with very good category.

on the cycle I note that IPS student with learning outcomes finished hir studies which can be seen on

a daily finished of deuteronomy reaches 77% and increase in daily cycles that repeart II reached 87%.

From this data shows that the Application of learning strategies can improve learning outcomes

Inquiry IPS grade IV SDN Pekanbaru Riau Province. Mean 155 when applied correctly in Inquiry

learning result students, IPS will increase.

Keyword : Inquiri Learning, Result, Learning outcomes of social science

Berdasarkan Dokumentasi dan hasil pengamatan peneliti di SD Negeri 155

Pekanbaru, pada umumnya pembelajaran IPS dikelas IV banyak terdapat

pembelajaran yang membuat siswa menjadi tidak aktif karena proses belajar

mengajar yang sering menggunakan metode ceramah dan bersifat hafalan bagi siswa

serta terikat pada buku paket (model konvensional). Pembelajaran ini membuat siswa

menjadi cendrung pasif, membosankan bagi siswa serta tidak dapat mengembangkan

kemampuan berpikirnya. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti

dikelas IV SD Negeri 155 Pekanbaru, hasil belajar IPS masih tergolong rendah. Dari

30 siswa, siswa yang tidak tuntas yaitu sebanyak 15 orang (50%), siswa yang tuntas

hanya 15 orang (50%). Ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah

yaitu 70.

1. Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, e-mail [email protected]

2. Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail

hendri [email protected]

3. Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS SDN 155

Pekanbaru belum mencapai ketuntasan secara klasikal, karena siswa dinyatakan

tuntas secara klasikal apabila 75% dari jumlah siswa mencapai KKM.

Dalam hal ini penulis ingin memberikan solusi yang diharapkan dapat

memberikan kemajuan bagi anak didik agar meningkatkan hasil belajarnya, salah satu

solusi yang penulis maksud adalah dengan menggunakan Strategi Pembelajaran

Inkuiri. Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu yang dipertanyaan. Kelebihan strategi ini

adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui

strategi ini dianggap lebih bermakna.

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dirumus permasalahan sebagai

berikut : “ Apakah penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa kelas IV SDN 155 Pekanbaru”?. Tujuan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar IPS dengan cara menerapkan Strategi Pembelajaran

Inkuiri pada siswa kelas IV SDN 155 Pekanbaru. Manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini yaitu : bagi siswa, dapat membantu meningkatkan hasil belajar IPS dan

dapat memiliki kemampuan Inkuiri dalam pembelajaran. Bagi guru, sebagai slah satu

usaha meningkatkan kualitas mengajar guru dan meningkatkan kinerja guru. Bagi

sekolah, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki kualitas keberhasilan

pembelajaran dan meningkatkan prestasi sekolah. Bagi peneliti dapat menambah

pengetahuan penulis dalam perbaikian pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dlaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 155 Pekanbaru

Propinsi Riau, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan bulan September sampai

Oktober 2012.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 155 Pekanbaru Tahun ajaran

2012 / 2013, dengan jumlah murid 30 orang, yang terdiri dari 11 perempuan dan 19

laki-laki. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri

dari 2 siklus atau 4 kali pertemuan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, tes hasil

belajar dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan

siswa dalam pembelajaran. Teknik tes untuk mendapatkan hasil belajar siswa dengan

melalui ulangan harian. Dokumentasi sebagai bukti dan pendukung dalam penelitian

berupa foto-foto kegiatan pembelajaran.

Teknik analisis data untuk menentukan hasil belajar individu dan ketuntasan

belajar klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

1) Hasil Belajar Individu

Hasil belajar yang diperoleh dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut :

100SoalJumlah

BenaryangJawabanJumlahIndividuKetuntasan

Tabel 1

Kriteria Hasil Belajar Siswa :

No. Interval Kategori

1. 80-100 Baik sekali

2. 70-79 Baik

3. 60-69 Cukup

4. 50-59 Kurang

5. 0- 49 Kurang sekali

Sumber : Depdiknas 2006 : 25

Peningkatan Hasil Belajar

P= Posrate – Baserate × 100%

Baserate

Keterangan :

P = Persentase peningkatan

Posrate = Nilai Sesudah Peningkatan

Baserate = Nilai Sebelum Tindakan (Aqib, 2011:53)

2) Ketuntasan belajar klasikal

Ketuntasan belajar klasikal dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

KL : Presentase ketuntasan Klasikal

SS : Jumlah siswa yang tuntas

SM : Jumlah siswa keseluruhan

Siswa dinyatakan tuntas secara klasikal apabila 75% dari jumlah siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Teknik analisis data aktivitas siswa dan guru dapat diukur dari lembar observasi

siswa dan guru dengan rumus:

3) Aktivitas siswa

Aktifitas siswa dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

P= Angka persentase

F= Frekuensi aktifitas siswa

N= Banyak individu

4) Aktivitas guru

Aktifitas guru dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

P = Angka persentase

F = Frekuensi aktifitas guru

N = Banyak aktifitas maksimal

Tabel 2

Kriteria aktivitas siswa dan aktivitas guru :

No. Interval Kategori

1. 81-100 Amat Baik

2. 61-80 Baik

3. 51-60 Cukup

4. Kurang dari 50 Kurang

Sumber : Syahrilfuddin, 2011 : 82

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus (masing – masing siklus

dengan dua kali pertemuan) dengan demikian berarti ada empat kali pertemuan.

Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dengan waktu 2 x 35 menit.

Setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri dan

didukung oleh lembar kerja siswa (LKS) dan evaluasi . Setiap kali pertemuan,

observer mengamati aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan lembaran

observasi. Dan pada akhir siklus I dan II diadakan ulangan harian (UH), yang

hasilnya dipakai sebagai landasan untuk melakukan siklus berikutnya.

Pada tahap perencanaan untuk penerapan pembelajaran Inkuiri telah di

persiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran pada

siklus I dan siklus II berupa Jadwal Penelitian, Silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, Kisi-Kisi Ulangan Harian, Soal Ulangan Harian dan kunci, dan

Lembaran Aktivitas dan Lembaran Aktivitas Guru.

Secara singkat dapat dijelaskan pelaksanaan tindakan penelitian pada tiap – tiap

pertemuan yaitu sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Siklus I

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 27 siswa dan 3 siswa tidak

hadir karena sakit . Adapun dalam proses pembelajaran menggunakan RPP 1 yaitu

membahas materi pelajaran “ sumber daya alam dan jenis – jenisnya”. Dengan

menggunakan langkah - langkah pembelajaran inkuiri, yakni : mengkondisikan

siswa untuk siap melaksanakan pembelajaran dengan siswa menyiapkan kelas, berdoa

dan absensi, guru menjelaskan topic, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat

dicapai siswa, menjelaskan tujuan langkah – langkah inkuiri dan memotivasi siswa

dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang

diajarkan, siswa dikelompokan. Selanjutnya siswa merumuskan masalah tentang

materi sumber daya alam dan jenis – jenisnya. Siswa mencari hipotesis pengertian

dan jenis – jenis sumber daya alam (LKS). Seterusnya siswa mengumpulkan data dan

menguji hipotesis. Dan observer mengamati mencatat segala aktivitas siswa dan guru

kedalam lembar observasi. Selanjutnya guru dan siswa merumuskan kesimpulan dan

akhir pembelajaran guru memberikan test isian sebanyak 5 soal.

b. Pertemuan kedua

Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 28 siswa dan 2 siswa tidak

hadir karena sakit. Adapun dalam proses pembelajaran menggunakan RPP 2 yaitu

membahas materi pelajaran “ cara melestarikan sumber daya alam dan manfaatnya”.

Dengan menggunakan langkah - langkah pembelajaran inkuiri, yakni :

mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan pembelajaran dengan siswa

menyiapkan kelas, berdoa dan absensi, guru menjelaskan topic, tujuan dan hasil

belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa, menjelaskan tujuan langkah – langkah

inkuiri dan memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan yang

berhubungan dengan materi yang diajarkan, siswa dikelompokan. Selanjutnya siswa

merumuskan masalah tentang materi cara – cara melestarikan sumber daya alam dan

manfaatnya. Seterusnya siswa mencari hipotesis cara melestarikan sumber daya alam

dan manfaatnya (LKS). Selanjutnya siswa mengumpulkan data dan menguji

hipotesis. Dan observer mengamati mencatat segala aktivitas siswa dan guru kedalam

lembar observasi. guru dan siswa merumuskan kesimpulan dan akhir pembelajaran

guru memberikan test isian sebanyak 5 soal.

Ulangan Harian kesatu

Setelah diadakan 2 kali pertemuan dengan materi pengertian dan jenis-jenis

sumber daya alan serta manfaat dan cara melestarikan sumber daya alam maka

selanjutnya dilaksanakan ulangan harian I. Hasil ulangan harian pertama dipersiksa

berdasarkan alternatif jawaban ulangan pertama. Suasana pada waktu ulangan harian

pertama berlansung berjalan dengan tenang, tidaka ada siswa mencoba meminta

jawaban dari teman.

2. Pelaksanaan Siklus II

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 30 siswa. Adapun dalam

proses pembelajaran menggunakan RPP 3 yaitu membahas materi pelajaran “kegiatan

ekonomi dan bentuk – bentuk kegiatan ekonomi”. Dengan menggunakan langkah -

langkah pembelajaran inkuiri, yakni : mengkondisikan siswa untuk siap

melaksanakan pembelajaran dengan siswa menyiapkan kelas, berdoa dan absensi,

guru menjelaskan topic, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa,

menjelaskan tujuan langkah–langkah inkuiri dan memotivasi siswa dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan,

siswa dikelompokan. Selanjutnya siswa merumuskan masalah tentang materi

kegiatan ekonomi dan bentuk-bentuk kegiatan. Siswa mencari hipotesis pengertian

dan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi masyarakat (LKS). Seterusnya siswa

mengumpulkan data dan menguji hipotesis. Dan observer mengamati mencatat segala

aktivitas siswa dan guru kedalam lembar observasi. Selanjutnya guru dan siswa

merumuskan kesimpulan dan akhir pembelajaran guru memberikan test isian 5 soal.

b. Pertemuan kedua

Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 30 siswa . Adapun dalam

proses pembelajaran menggunakan RPP 4 yaitu membahas materi pelajaran

“pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi”. Dengan menggunakan

langkah-langkah pembelajaran inkuiri, yakni: mengkondisikan siswa untuk siap

melaksanakan pembelajaran dengan siswa menyiapkan kelas, berdoa dan absensi,

guru menjelaskan topic, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa,

menjelaskan tujuan langkah-langkah inkuiri dan memotivasi siswa dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan,

siswa dikelompokan. Selanjutnya siswa merumuskan masalah tentang materi

pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonominya. Seterusnya siswa mencari

hipotesis pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonominya (LKS). Selanjutnya

siswa mengumpulkan data dan menguji hipotesis. Dan observer mengamati mencatat

segala aktivitas siswa dan guru kedalam lembar observasi. guru dan siswa

merumuskan kesimpulan dan akhir pembelajaran guru memberikan test isian

sebanyak 5 soal.

Ulangan Harian kedua

Setelah diadakan 2 kali pertemuan dengan materi bentuk -bentuk kegiatan

ekonomi dan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi. maka selanjutnya

dilaksanakan ulangan harian II. Hasil ulangan harian kedua dipersiksa berdasarkan

alternatif jawaban ulangan kedua. Suasana pada waktu ulangan harian kedua

berlansung berjalan dengan tenang, tidak ada siswa mencoba meminta jawaban dari

temannya. Dari UH I dan UH II didapat hasil belajar siswa untuk dapat dikelolah

untuk mengetahui peningkatan hasil belajarnya serta ketuntasan belajar kalsikalnya.

Serta lembar observasi siswa dan guru pada setiap pertemuannya untuk mengetahui

peningkatan aktivitasnya.

Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, aktivitas guru dan siswa

dalam proses pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Inkuiri.

Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan Siklus II

dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri dilakukan analisis yang terdiri dari

ulangan akhir siklus I dan II untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara

individual dan klasikal.

Hasil belajar Individu

Tabel 3

Hasil belajar siswa berdasarkan perbandingan Skor Dasar dan Ulangan Harian

No Interval Kategori Hasil Belajar

Skor Dasar Ulangan

Harian I

Ulangan

Harian II

1 80 - 100 Baik Sekali 8 (26,7%) 10 (33,3%) 11 (36,7%)

2 70 - 79 Baik 7 (23,3%) 11 (36,6%) 15 (50%)

3 60 - 69 Cukup 8 (26,7%) 3 (10%) 2 (6,7%)

4 50 - 59 Kurang 2 (6,7%) 2 (6,7%) 2 (6,7%)

5 0 - 49 Kurang Sekali 5 (16,6%) 4 (13,4%) 0

Jumlah Siswa 30 (100%) 30 (100%) 30 (100%)

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa sesudah

tindakan meningkat. Hasil belajar pada kategori baik sekali, pada skor dasarnya

mencapai 8 orang meningkat pada UH I menjadi 10 orang dan meningkat pada UH II

menjadi 11 orang. Pada kategori baik pada skor dasarnya mencapai 7 orang

meningkat pada UH I menjadi 11 orang dan meningkat pada UH II menjadi 15 orang.

Pada kategori cukup terjadi perubahan kearah yang baik, pada skor dasarnya terdapat

8 orang menjadi 3 orang pada UH I dan 2 orang pada UH II. Pada kategori kurang

terjadi perubahan kearah yang baik, pada skor dasarnya terdapat 2 orang menjadi 2

orang pada UH I dan UH II. Pada kategori kurang sekali terjadi perubahan kearah

yang baik, pada skor dasarnya terdapat 5 orang menjadi 4 orang pada UH I dan pada

UH II tidak ada siswa yang mendapat nilai kategori kurang sekali.

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat juga pada nilai rata-rata yang

didapat pada ulangan harian setiap siklus. Rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Rata-rata Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan

No Aspek Skor Dasar Ulangan

Harian I

Ulangan

Harian II

1 Jumlah Nilai 1940 2070 2270

2 Jumlah Siswa 30 30 30

3 Rata-rata 64,6 69 75,6

4 Peningkatan (%) 4,4 (7%) 6,6 (10%)

Dari keterangan tabel di atas rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan. skor

dasar siswa 64,6 meningkat pada ulangan harian siklus I yaitu 69. Peningkatan nilai

rata-rata dari skor dasar ke siklus I yaitu sebesar 7%. Rata-rata ulangan harian siklus I

siswa 69 meningkat pada ulangan harian II yaitu sebesar 75,6. Peningkatan nilai rata-

rata dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 10%. sesuai dengan yang diharapkan yaitu

terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari

siklus I ke siklus II dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 1

Grafik Peningkatan Hasil Belajar

Ketuntasan Belajar Klasikal

Hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan II dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 5

Hasil Ketuntasan Belajar Siswa berdasarkan Ulangan Harian

Siklus Siswa

yang hadir

Jumlah (Orang) Ketuntasan Klasikal

Siswa yang

tuntas

Siswa yang

tidak tuntas

Persentase

(%)

Kategori

Skor Dasar 30 15 15 50 % Tidak

Tuntas

Siklus I 30 21 9 70 % Tidak

Tuntas

Siklus II 30 26 4 87 % Tuntas

Berdasarkan tabel di atas ketuntasan belajar siswa secara klasikal terjadi

peningkatan. Pada skor dasar siswa yang tuntas yaitu 15 orang dengan persentase 50

% dengan kategori tidak tuntas. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, siswa yang

tuntas meningkat menjadi 21 orang dengan persentase 70 % dengan kategori tidak

tuntas. Sedangkan pada siklus II semakin meningkat, siswa yang tuntas yaitu 26

orang dengan persentase 87 % dengan kategori tuntas.

Untuk melihat peningkatan ketuntasan belajar berdasarkan skor dasar, siklus I dan

siklus II dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 2

Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa

0102030405060708090

100

Skor Dasar Siklus 1 Siklus 2

64.6 69 75.6

Aktivitas Siswa

Tabel 6

Analisis Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPS

No

AKTIVITAS SISWA

YANG DIAMATI

SIKLUS I SIKLUS II

Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Pertemuan

4

JLH (%)

(Kategori)

JLH (%)

(Kategori)

JLH (%)

(Kategori)

JLH (%)

(Kategori)

1 Tahapan Orientasi/

Memperhatikan

Penjelasan Guru

19 (70)

(Baik)

21 (75)

( Baik )

25 (83)

(Amat

Baik)

26 (87)

(Amat

Baik)

2 Merumuskan

Masalah/ Berdiskusi

Dalam Kelompok

24 (89)

(Amat

Baik)

27 (96)

(Amat

Baik)

28 (93)

(Amat

Baik)

30 ( 100)

(Amat

Baik)

3 Merumuskan

Hipotesis/

Mengerjakan LKS

19 (70)

(Kurang)

25 (89)

(Amat

Baik)

30 (100)

(Amat

Baik)

30 (43)

(Amat

Baik)

4 Menguji Hipotesis 11 (41)

(kurang)

12 (43)

(kurang)

13 (43)

(Kurang)

13 (43)

(Kurang)

5 Merumuskan/

Membuat Kesimpulan

17 (63)

(Baik)

18 (64)

(Baik)

20 (67)

(Baik)

25 (83)

(Amat

Baik)

JUMLAH SISWA 27 28 30 30

RATA – RATA 1800 2060 2320 2480

RATA – RATA % 67 74 77 83

KATEGORI Baik Baik Baik Amat Baik

Berdasarkan tabel di atas, analisis aktivitas siswa pada pembelajaran IPS, dapat

disimpulkan terjadi peningkatan pada setiap pertemuan. Pada pertemuan 1 aktivitas

siswa mencapai 67% kategori baik, pertemuan 2 mencapai 74 kategori baik,

pertemuan 3 mencapai 77 kategori baik. Dan pertemuan 4 peningkatan aktivitas siswa

menjadi kearah lebih baik yakni 83 kategori amat baik. Untuk melihat peningkatan

aktivitas siswa dari siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 3

Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa

50

70 87

0102030405060708090

100

Skor Dasar Siklus 1 Siklus 2

Aktivitas Guru

Tabel 7

Analisis Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPS

No Aktivitas Guru Pertemuan

Siklus 1 Siklus 2

1 2 3 4

1 Mengkondisikan siswa siap

melaksanakan proses Pembelajaran

3 3 3 3

2 Membagi siswa dalam kelompok 3 3 3 3

3 Membimbing siswa merumuskan

masalah

3 3 3 3

4 Membimbing siswa mencari

hipotesis

3 3 3 3

5 Membimbing siswa mengumpulkan

data

3 2 3 3

6 Membimbing siswa menguji

hipotesis

2 3 3 3

7 Membimbing siswa membuat

kesimpulan

3 2 3 3

8 Mengevaluasi hasil belajar 2 3 3 3

Jumlah 22 22 24 24

Rata-rata 0,68 0,68 0,75 0,75

Persentase 68,75% 68,75% 75% 75%

Kategori Baik Baik Baik Baik

Berdasarkan tabel 4.4 analisis aktivitas guru pada pembelajaran IPS dengan

menerapkan Stategi Pembelajaran Inkuiri, dapat diketahui bahwa aktivitas guru

mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 69 % dengan kategori baik. pada setiap

pertemuan siklus I ini materi yg dibawakan guru kurang jelas sehingga siswa banyak

yang bingung dan guru belum menguasai kelas. Akan tetapi pada siklus II siswa

mulai sedikit paham karena guru sudah mulai mengerti cara menyampaikan materi

kepada siswa dan pada siklus ini siswa tidak bingung lagi karena sudah paham akan

pembelajaran Inkuiri. Dalam pembelajaran ini guru sudah membimbing dan

0102030405060708090

100

Pertemuan 1Pertemuan 2Pertemuan 3Pertemuan 4

67 74 77 83

memotivasi siswa dalam menguji hipotesis sehingga siswa sudah menjadi subjek dan

objek dalam pembelajaran. Dan hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi guru

siklus II yaitu meningkat menjadi 75 % dengan kategori baik.

Untuk melihat peningkatan aktivitas guru dalam penerapan strategi pembelajaran

inkuiri lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 4

Grafik Peningkatan Aktivitas Guru

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan teknik analisis data pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan

tentang data hasil belajar melalui ulangan harian, aktivitas siswa dan aktivitas guru

dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri.

Peningkatan hasil belajar

Berdasarkan pengolahan data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil ulangan

harian mengalami peningkatan, hal tersebut terlihat dari rata-rata ulangan siklus I

yaitu 69 dengan kategori baik, meningkat pada hasil ulangan siklus II yaitu 75,6

dengan kategori baik. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu

sebesar 10 %. Menurut pendapat Wilkins dalam Sanjaya (2010 :205) siswa yang

menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri harus menekankan pada pengembangan

kemampuan berpikir. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa dalam kehidupan

masyarakat terus-menerus mengalami perubahan. Secara umum dapat disimpulkan

bahwa dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa dikelas IV SDN 155 Pekanbaru.

Peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal

Ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat setelah dilakukan tindakan

pada siklus I dan siklus II. Hal ini disebabkan pada siklus II guru telah memahami

dan menguasai langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri sehingga siswa

memahami penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan baik dan melakukan

kegiatan pembelajaran dengan baik, sehingga dengan demikian siswa mudah

memahami materi sehingga untuk menjawab soal ulangan akhir siklus semakin baik.

Peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu 56 %.

Peningkatan Aktivitas Siswa

0102030405060708090

100

Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Pertemuan

4

69 69 75 75

Aktivitas siswa dalam penelitian ini meningkat dilihat dari persentase aktivitasnya.

Hal ini dikarenakan pada setiap pertemuan siswa belajar memahami penerapan

strategi pembelajaran inkuiri saat pembelajaran berlangsung. Penerapan Strategi

Pembelajaran Inkuiri yang menarik membuat siswa menjadi lebih aktif dan

bersemangat dari pada pembelajaran sebelumnya. Peningkatan aktivitas siswa dari

siklus I ke Siklus II berdasarkan rata-rata persentase sebesar 14,2%. Sesuai yang

diharapkan yaitu terjadi peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklusnya.

Peningkatan Aktivitas Guru

Aktivitas guru dalam penelitian ini meningkat dilihat dari persentase aktivitasnya.

Hal ini dikarenakan aktivitas guru telah mengikuti langkah-langkah yang ada didalam

RPP. Hal ini juga dapat dilihat dari termotivasinya siswa dalam melakukan

aktivitasnya dengan baik. Peningkatan aktivitas guru dari siklus I dan siklus II

berdasarkan Persentase sebesar 9%. Sesuai yang diharapkan yaitu terjadi peningkatan

aktivitas guru pada setiap siklusnya. Pada penelitian ini aktivitas siswa dan guru juga

sangat berperan sekali untuk menerapkan hasil belajar siswa, ketuntasan belajar

klasikal. Untuk itu guru harus betul–betul menguasai langkah-langkah yang ada

didalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri.

Dengan memperhatikan pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa

kelas IV SDN 155 Pekanbaru.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa

kelas IV SD Negeri 155 Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat dari data sebagai berikut :

1. Hasil Belajar Individu dan Ketuntasan Belajar Klasikal

Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada skor dasar mencapai 64,6, dan meningkat

pada ulangan harian 1 dengan nilai rata-rata 69, dan meningkat pada ulangan harian 2

dengan rata-rata 75,6. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada skor dasar siswa

yang tuntas mencapai 50%, meningkat pada ulangan harian 1 menjadi 70% dan

ulangan harian 2 terjadi ketuntasan kearah yang lebih baik yaitu 87%. Ini

menunjukan bahwa Strategi pembelajaran inkuiri dapat membantu menyesaikan

masalah ketuntasan belajar siswa. Dapat dibuktikan dari keseluruhan/ klasikalnya

siswa yang tuntas dari satu kelas tersebut melebihi 75% yang terjadi pada siklus ke 2.

2. Aktivitas Siswa dan Aktivitas Guru

Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 yaitu 67% dan meningkat pada

pertemuan ke-2 menjadi 74%. Pada siklus II pertemuan 1 aktivitas siswa menjadi

77%. Pada pertemuan ke-2 siklus 2 rata-rata terus menuju kearah yang lebih baik

yaitu 83%. Kesimpulan ini menunjukan bahwa strategi pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan aktivitasnya dalam pembelajarannya. Rata-rata aktivitas guru pada

siklus I 69% meningkat pada siklus 2 yakni dengan rata-rata 75%. Menunjukan

bahwa guru semakin baik dalam menerapkan strategi pembelajaran inkuiri.

Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Agar pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat memperoleh

hasil dengan baik, maka sebaiknya guru sering menerapkannya dan guru dapat

menyesuaikan dengan materinya.

2. Sebaiknya strategi pembelajaran inkuiri diterapkan pada kelas tinggi.

3. Pelaksanaan efektif bila guru mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang

lebih matang tentang strategi pembelajaran inkuiri.

4. Diharapkan agar guru SD Negeri 155 Pekanbaru dapat menerapkan strategi

pembelajaran Inkuiri dikelasnya, terutama dikelas tinggi dan menerapkan pada

berbagai bidang studi.

5. Kepada Sekolah Dasar Negeri di Pekanbaru agar menerapkan strategi

pembelajaran inkuiri, terbukti strategi pembelajaran inkuiri dapat mencerahkan

suasana pembelajaran IPS di Sekolah.

6. Bagi peneliti dimasa yang akan datang, penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk

meneliti dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri baik dibidang studi

yang sama maupun berbeda.

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih :

1. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd, selaku Dekan Falkultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan.

2. Drs. Zariul Antosa, M. Sn Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Riau.

3. Drs. H. Lazim, N., M.Pd selaku ketua program studi pendidikan guru sekolah

dasar Fkip Universitas Riau yang telah membekali berbagai ilmu kepada peneliti

sehingga dapat dimanfaatkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Hendri Marhadi, SE., M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan masukan dan

mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Drs. Hamizi, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk membinbing, memberikan masukan dan mengarahkan penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

yang telah memberikan berbagai ilmu kepada peneliti sehingga dapat

dimanfaatkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepala sekolah SD Negeri 155 Pekanbaru yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk mengadakan penelitian disekolah tersebut.

8. Ibu Saida Dajamilah selaku guru SD Negeri 155 Pekanbaru yang telah membantu

penulis / obsever dalam menilai penelitian penulis

9. Guru SD Negeri 155 Pekanbaru yang telah memberi semangat dan saran dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman – teman Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan semua pihak

yang telah memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada Keluarga Tercinta, Drs. Syafri Effendy (Ayah), Hj. Nurlaili (Ibu), Imanul

Kholidy (Abang), Laila Maharani (Kakak), Ghulam Alfarobi (Adik). Yang

mencintai penulis dan yang senantiasa mendoa’kan dan memberikan semangat

kepada penulis baik secara moril maupun materil

DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah, syaiful dan Aswan Zain. ( 2006 ). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Dinas Pendidikan. 2007. Kurikulum Pendidikan Tingkat Satuan ( KTSP ). Jakarta :

Bp. Cipta Jaya

Isjoni. 2007. Integrated Learning (Pendekatan Pembelajaran IPS Di Pendidikan

Dasar). Bandung : Falah Production

Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi pembelajaran (berorientasi standar proses

pendidikan). Jakarta : Kencana Prenada Media.

Syahrilfuddin. 2011. Bahan Ajar Penelitian Tindakan Kelas. Pekanbaru : rosda Karya

Soernarjo. 2004. Tangkas Pengetahuan Sosial kelas 4. Bandung : PT. Remaja Rosda

Wahab, Abdul Azis. 2007. Metode Dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS). Bandung : Alfabeta.

Welly, Afnidarsih. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk

Meningkatkan Hasil belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SDN 155 Pekanbaru.

Pekanbaru : Welly

Widia, Wati. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan

Hasil belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SDN 023 Rumbai. Pekanbaru : Widia

Nuria, 2011. Penerapan metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa

Kelas IV SDN 002 Kota Pekanbaru. Pekanbaru : Nuria