PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE …etheses.uinmataram.ac.id › 52 › 1 › Anna...

131
i PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG Oleh Anna Aryana NIM : 15.1.13.5.108 JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017

Transcript of PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE …etheses.uinmataram.ac.id › 52 › 1 › Anna...

  • i

    PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE

    SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN

    KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI

    SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG

    Oleh

    Anna Aryana

    NIM : 15.1.13.5.108

    JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

    MATARAM

    2017

  • ii

    PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE

    SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN

    KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI

    SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG

    Skripsi

    diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

    Oleh

    Anna Aryana

    NIM : 15.1.13.5.108

    JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

    MATARAM

    2017

  • iii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi oleh: Anna Aryana, NIM. 15.1.13.5.108 dengan judul: Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan Media Charta

    untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran

    Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang, telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

    Disetujui Pada Tanggal, 10 juli 2017

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. H. Adi Fadli M.Ag Alwan Mahsul M.pd.

    NIP. 197712262005011004 NIP. 198112202009011017

  • iv

    NOTA DINAS

    Mataram, 10 juli 2017

    Hal : Ujian Skripsi

    Yang Terhormat

    Rektor UIN Mataram

    Di Mataram

    Assalamu’alaikum Wr.Wb

    Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

    Nama : Anna Aryana

    Nim : 15.1.13.5.108

    Jurusan/prodi : IPA Biologi

    Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan Media Charta untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang.

    telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.

    Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. H. Adi Fadli M.Ag Alwan Mahsul M.pd.

    NIP. 197712262005011004 NIP. 198112202009011017

  • v

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Anna Aryana

    Nim : 15.1.13.5. 108

    Program studi : IPA Biologi

    Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

    Institusi : UIN Mataram

    Menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Penerapan Strategi Pembelajaran Active

    Knowledge Sharing dengan Media Charta untuk Meningkatkan Kemampuan

    Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam

    Rungkang, ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri,

    kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan

    plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah ditentukan oleh

    lembaga.

    Mataram, 10 juli 2017

    Saya yang Menyatakan,

    Anna Aryana

  • vi

    PENGESAHAN

    Skripsi oleh: Anna Aryana, NIM: 15.1.13.5.108 dengan judul: Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan Media Charta untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang, telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram pada hari senin tanggal 10 juli 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

    Dewan Penguji

    : Dr. H. Adi Fadli M.Ag (Ketua Sidang/ Pemb. I)

    (________________)

    : Alwan Mahsul M.pd. (Sekretaris Sidang/ Pemb. II)

    (________________)

    : Dwi Wahyudiati M.Pd. (Penguji I)

    (________________)

    : Hadi Kusuma Ninggrat M.Pd (Penguji II)

    (________________)

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

    UIN Mataram

    (Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd)

    NIP. 196412311991032006

  • vii

    MOTTO :

    153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.1

    1 Departement Agama RI, Alquran dan Terjemahan, ( CV Alwah: Semarang, 2005) h.

  • viii

    PERSEMBAHAN :

    Skripsi ini saya persembahkan untuk:

    Ibunda (Wahyuni) dan Ayahanda (Aswad) tercinta yang telah membesarkan dengan

    penuh kasih sayang yang tidak pernah lekang oleh waktu dan selalu mendoakan,

    memberikan motivasi, bimbingan dan kasih sayang dengan tulus ikhlas serta

    mendukung, menuntunku disetiap langkahku.

    Kakakku (Supriadin S.Pd dan Edi Hariyunadi S.Pd), saudari kembarku (Anni Aryani)

    dan adikku tercinta (Aldin Alamsyah).

    Sahabat-sahabatku kelas C pendidikan IPA Biologi angkatan 2013 (Riski, Mila, Ulfa,

    Nurdiana, Nurmala, Rini, ferdiasyah, Halimah, Ayu, Mar’atunn, Irfiana, Sirojul, Fikri,

    Aena, Malika, Adi, Hasma, Hafizah, Zulviana, Haryani, Uswatun, Khusnul, Diah,

    Yuliana, Ammi dan semuanya) kalian akan selalu ada dalam ingatan dan hatiku.

    Hari-hari yang kulalui bersama kalian di bangku kuliah akan menjadi moment indah

    dan bersejarah dalam hidupku. Terimakasih atas motivasi, dukungan dan bantuan

    yang kalian berikan padaku. Semoga kita bisa menggapai mimpi dan membuka

    gerbang masa depan kita yang gemilang.

    Guru IPA Biologi di MA Babussalam Rungkang (Bapak Sudarman, S.Pd) dan kepala

    sekolah (Bapak Abdul Hayyi S.Pd. i) yang telah membantu dan memberikan waktu

    selama penelitianku berlangsung di MA Babussalam Rungkang.

    Almamater impian yang selama ini saya banggakan.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan bagi Allah SWT yang telah

    memberikan nikmat kesempatan, nikmat kesehatan dan nikmat berfikir kepada

    kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik guna

    memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

    pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Mataram.

    Shalawat dan salam senantiasa pula tercurahkan kepada Baginda Rasulullah

    Muhammad SAW, yang telah berjuang menumbuhkembangkan ajaran Islam

    sehingga dapat menuntun umat manusia menuju keimanan.

    Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses

    tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

    mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang

    telah banyak membantu dalam memberikan bimbingan, saran-saran dan informasi

    yang sangat berharga kepada penulis, terutama kepada:

    1. Dr. H. Adi Fadli M. Ag. selaku pembimbing I dan Alwan Mahsul M.pd.

    selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk

    memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail terus menerus, dan

    tanpa bosan walaupun ditengah kesibukan dalam menyelesaikan penulisan

    skripsi ini.

    2. Yusuf M.Pd. selaku dosen wali yang selalu mengontrol, membimbing dan

    memberikan semangat kepada kami mahasiswa/i didikannya.

    3. Dwi Wahyudiati, M.Pd. selaku ketua jurusan pendidikan IPA Biologi

  • x

    4. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

    Mataram serta seluruh stafnya yang telah memberikan kemudahan bagi

    peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

    5. Dr. H. Mutawalli, M.Ag. selaku Rektor IAIN Mataram.

    6. Bapak dan Ibu Dosen UIN Mataram yang telah banyak memberikan

    bimbingan selama melaksanakan studi di UIN Mataram.

    7. Keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan kritik, saran, dan motivasi

    dalam penyelesaian tugas akhir ini.

    8. Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini yang

    tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

    Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang

    berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita

    semua.

    Mataram, 10 juli 2017

    Penulis,

    Anna Aryana

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ................................................................................. ii

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iv

    NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... vi

    PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ......................................................... vii

    HALAMAN MOTTO .................................................................................. viii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. ix

    KATA PENGANTAR .................................................................................. x

    DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

    DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

    ABSTRAK .................................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Sasaran Tindakan ......................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 D. Tujuan .......................................................................................... 5 E. Manfaat ........................................................................................ 5 F. Telaah Pustaka ............................................................................ 6

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 9

    A. Pembelajaran Active Knowledge Sharing ................................. 9

    1. Pengertian ............................................................................... 9 2. Langkah-langkah pembelajaran ............................................. 9 3. Kelebihan dan kekurangan ..................................................... 11 4. Tujuan pembelajaran .............................................................. 13

    B. Media Charta/Bagan .................................................................. 13 1. Pengertian media charta/bagan .............................................. 14 2. Jenis-jenis media charta/bagan .............................................. 14

  • xii

    C. Kemampuan Berpikir Kritis ..................................................... 15 1. Pengertian Berpikir Kritis ...................................................... 15 2. Ciri-ciri Berpikir Kritis .......................................................... 16 3. Jenis-jenis Berpikir Kritis ...................................................... 17 4. Proses Berpikir Kritis ............................................................. 18 5. Indikator ketercapaian Berpikir Kritis ................................... 19 6. Pengembangan Indikator Berpikir Kritis ............................... 21 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi

    Kemampuan berpikir kritis .................................................... 22

    D. Materi Sistem Pencernaan ........................................................ 23 1. Pengertian Sistem Pencernaan ............................................... 23 2. Bagian-bagian Sistem Pencernaan ......................................... 23 3. Susunan Sistem Pencernaan ................................................... 22 4. Fungsi Sistem Pencernaan...................................................... 24 5. Mekanisme Sistem Pencernaan .............................................. 25 6. Gangguan Pada Sistem Pencernaan ....................................... 27

    E. KERANGKA PIKIR ............................................................................ 28

    BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 30

    A. Setting Penelitian ...................................................................... 30 B. Sasaran Penelitian ..................................................................... 30 C. Rencana Tindakan ..................................................................... 30 D. Instrumen Penelitian.................................................................. 30 E. Pelaksanaan Tindakan ............................................................... 34 F. Cara Pengamatan ....................................................................... 35 G. Analisis Data dan Refleksi ........................................................ 36 H. Indikator Keberhasilan .............................................................. 37

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 38

    A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 38 1. Sejarah berdirinya MA Babussalam Rungkang .................. 38 2. Keadaan Guru dan Staf MA Babussalam Rungkang .......... 39 3. VISI dan MISI ..................................................................... 40 4. Keadaan Siswa MA Babussalam Rungkang ....................... 41 5. Keadaan Sarana dan Prasarana............................................ 41 6. Data Struktur Organisasi MA Babussalam Rungkang ........ 42

    B. Hasil Penelitian ........................................................................ 44

    C. Pembahasan ............................................................................ 56

    BAB V PENUTUP ........................................................................................ 60

    A. Kesimpulan .................................................................................. 60 B. Saran ............................................................................................. 60

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 62

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Table 3.1 Kriteria Tingkatan Kemampuan Berpikir Kritis ........................... 36

    Table 4.1 Data Keadaan Guru MA Babussalam Rungkang ........................... 39

    Table 4.2 Data Siswa Siswi MA Babussalam Rungkang .............................. 41

    Table 4.3 Data Sarana dan Prasarana ............................................................. 42

    Table 4.4 Hasil Pengamatan Lembar Observasi Berpikir Kritis Siswa

    Siklus I ........................................................................................... 48

    Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus I ........................................................ 49

    Tabel 4.6 Hasil Refleksi dan Upaya Perbaikan .............................................. 50

    Table 4.7 Hasil Pengamatan Lembar Observasi Berpikir Kritis Siswa

    Siklus II .......................................................................................... 54

    Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ....................................... 55

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir ................................................................ 29

    Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Oleh Kemmis dan Taggart .............. 31

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi MA Babussalam Rungkang ....................... 43

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Silabus ...................................................................................... 64

    Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 66

    Lampiran 3 Lampiran 4 Kisi-kisi soal ....................................................... 92

    Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................... 94

    Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................... 96

    Lampiran 7 Angket Berpikir Kritis .............................................................. 99

    Lampiran 8 Tingkatan Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tiap

    Indikator Siklus I ...................................................................... 102

    Lampiran 9 Tingkatan Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tiap

    Indikator Siklus II .................................................................... 103

    Lampiran 10 Dokumentasi ............................................................................. 108

  • xvi

    PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE

    SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN

    KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI

    SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG

    Oleh

    Anna Aryana

    NIM : 15.1.13.5.108

    ABSTRAK

    Penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharring dengan media Charta ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pembelajaran biologi pada materi sistem pencernaan di kelas XI MA Babussalam Rungkang tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), Penelitian ini direncanakan dengan mengimplementasikan tindakan kelas yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart. Model penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari empat fase, yaitu perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect)

    Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 16 orang peserta didik pada siklus I terdapat 3 orang atau 19% dari jumlah keseluruhan siswa yang berhasil mencapai indikator yang sudah ditetapkan yaitu dengan presentase ketuntasan 60% kategori kritis, sedangkan 13 orang peserta didik atau 81 % lainnya masih kurang. Pada siklus II diperoleh seluruh siswa mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan yaitu dengan presentase ketuntasan 60% kategori kritis dengan skor rata-rata secara klasikal sebesar 70,18% yang berarti tingkat kemampuan berpikir kritis siswa tergolong dalam kategori berpikir kritis. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan menggunakan lembar angket dan tes siswa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan yaitu hasil observasi berpikir kritis mencapai 60% dan hasil observasi aktivitas guru mencapai 70%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran active knowledge sharing dengan media charta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran biologi siswa kelas XI MA babussalam rungkang tahun pelajaran 2016/2017.

    Kata Kunci: Berpikir Kritis, Active Knowledge Sharing, Media Charta

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dalam Undang-undang Republik Indonesia No: 20 Tahun 2003 tentang

    sistem pendidikan nasional pasal (1) disebutkan bahwa pendidikan didefinisikan

    sebagai:

    Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilih kekuasaan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2

    Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

    utama melalui proses belajar. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

    seseorang untuk melakukan perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

    sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan lingkungan.3

    Untuk mencapai pembelajaran yang optimal Sekolah harus berlandaskan

    pada kurikulum yang sudah ditetapkan. Istilah kurikulum dalam perkembangan

    jaman digunakan dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Sebagaimana termuat

    dalam Webster Dictionare yang mendefinisikan kurikulum merupakan sejumlah

    mata pelajaran di Sekolah atau Akademi yang harus ditempuh oleh siswa untuk

    mencapai suatu tingkat atau ijazah. Kurikulum juga merupakan segala aktivitas

    yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mempengaruhi peserta didik dalam

    belajar untuk mencapai suatu tujuan, termasuk juga proses belajar mengajar,

    2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),

    h. 3. 3Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT Rineka Cipta,

    2010), h. 2.

  • 2

    mengatur strategi dalam pembelajaran, cara mengevaluasi program

    pengembangan pengajaran dan sejenisnya. Di MA Babussalam Rungkang,

    Kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

    KTSP merupakan penjabaran lebih lanjut dan sekaligus sebagai evaluasi daripada

    KBK pada tingkat- tingkat satuan pendidikan. Kurikulum tingkat satuan

    pendidikan terdiri dari: Standar Kompetensi, kompetensi dasar, Indikator, Tujuan.

    Materi Pelajaran, Metode pengajaran, Media/Sumber belajar dan Penilaian.4

    Sistem pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

    menuntut kegiatan belajar mengajar yang memberdayakan semua potensi peserta

    didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan ini diarahkan

    untuk mendorong individu belajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat

    belajar. Kegiatan belajar mengajar dilandasi oleh prinsip-prinsip berikut: berpusat

    pada peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, menciptakan

    kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan

    yang bermuatan nilai, dan menyediakan pengalaman belajar yang beragam.5

    Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di MA Babussalam Rungkang

    hari kamis tanggal 20 oktober 2016 tepatnya ketika peneliti sedang melakukan

    Praktikum Pengalaman Lapangan (PPL) bahwa permasalahan yang terjadi dalam

    proses belajar mengajar diantarannya adalah: siswa banyak yang tidak

    memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa

    4Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Konsep, Strategi dan Implementasinya Dalam

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) (Jakarta: PT Bumu Aksara, 2014) , h. 13-15. 5Ibid., h. 26.

  • 3

    kurang aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang ditandai dengan

    kurangnya siswa yang bertanya dan lebih banyak diam ketika ditanya.6

    Berdasarkan wawancara dengan bapak Sudarman S.pd (guru Biologi),

    kemampuan biologi siswa di MA Babussalam khususnya kelas XI adalah siswa

    yang tergolong baik dalam proses pembelajaran. Namun, mereka tidak dapat untuk

    mengkomunikasikan ide-ide biologi mereka baik secara lisan maupun secara tulisan.

    Mereka juga tidak maksimal dalam menganalisis soal biologi. Hal tersebut dapat

    diidentifikasi dari bagaimana siswa menyelesaikan soal yang diberikan guru ketika

    pembelajaran berlangsung. Siswa cenderung langsung menuliskan jawaban dari soal

    yang diberikan guru, tanpa memahami soal terlebih dahulu. Selain itu siswa kelas XI

    MA Babussalam adalah siswa yang senang sharing pengetahuan dengan teman

    sebangkunya, akan tetapi mereka saling sharing pengetahuan hanya pada

    pelajaran yang bisa menarik perhatian mereka saja dan mereka tidak sharing

    pengetahuan ketika proses pelajaran biologi berlangsung. Hal ini terjadi karena

    guru lebih sering menulis di papan sambil menjelaskan materi dalam kegiatan

    belajar mengajar yang membuat kurangnnya partisipatif aktif peserta didik. Murid

    hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disuruh guru, sehingga minat

    terhadap pelajaran menjadi kurang.7

    Prinsip saling tukar pengetahuan (Knowledge Sharing) menurut Bechina dan

    Bommen yang dimuat dalam management hasil penelitian menyatakan bahwa

    pembelajaran Active Knowledge Sharing dapat menstranfer pengetahuan kepada

    orang lain. Orang satu dengan yang lain dapat saling bertukar pengetahuan yang

    6Observasi Awal, Hari Kamis Tanggal 20 Oktober 2016 Di Ma Babussalam Rungkang. 7 Sudarman, Wawancara, Ma Babussalam Rungkang , 15 November 2016.

  • 4

    berasal dari pengalaman mereka masing-masing. Pembelajaran Knowledge Sharing

    dalam International Journal of Knowledge Management menjelaskan bahwa berbagi

    pengetahuan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep yang dibahas

    dalam kelas dan untuk membangun hubungan dengan teman-teman sekelas. Informasi

    yang muncul dari berbagi pengetahuan dapat mengurangi daya saing peserta didik

    antara rekan-rekan dan mengurangi adanya kurangnya interaksi antara orang-orang

    yang membutuhkan pengetahuan serta meningkatkan ketrampilan peserta didik

    diantaranya ketrampilan berfikir, ketrampilan memecahkan masalah dan ketrampilan

    komunikasi.8

    Penggunaan media charta dalam proses pembelajaran berfungsi untuk

    menarik perhatian dan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi

    pelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marita Handayani dalam

    Penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan media Charta

    pada siswa dapat meningkatkan hasil belajar biologi yang meliputi aspek kognitif

    dan aspek afektif. Selain itu, Marita Handayani juga mengatakan bahwa

    penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan media Charta

    bermaanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.9

    Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian

    dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Dengan

    Media Charta Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pelajaran

    Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang Tahun Ajaran 2016/2017

    8Majid, Perceptions and Knowledge Sharing Practices Of Graduate Students In

    Singapore. International Journal Of Knowledge Management, 2009 5(2), h.21-22. 9Marita Handayani, “Penerapan Stratgi Pembelajaran Aktif Knowledge Sharing Dengan

    Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Viic Mts N Suraksarta Ii Tahun Ajaran 2011/2012” (Skripsi, Universitas Muhammadiah Surakarta, 2012), h. 4-5.

  • 5

    B. Sasaran Tindakan

    Penelitian ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan

    berpikir kritis siswa kelas XI MA Babussalam Rungkang melalui pembelajaran

    biologi dengan strategi Pembelajaran tipe Active Knowledge Sharing dengan

    media Charta materi sistem pencernaan pada manusia.

    C. Rumusan Masalah

    Bagaimana penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing

    dengan media Charta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada

    pelajaran biologi siswa kelas XI Semester II MA Babussalam Rungkang Tahun

    Ajaran 2016/2017?

    D. Tujuan

    Untuk dapat mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran Active

    Knowledge Sharing dengan media Charta dapat meningkatkan kemampuan

    berpikir kritis siswa pada pelajaran biologi siswa kelas XI Semester II MA

    Babussalam Rungkang Tahun Ajaran 2016/2017.

    E. Manfaat

    1. Manfaat Teoritis

    Penelitian ini dapat memberikan masukan dan pengembangan dalam

    penggunaan strategi pembelajaran biologi sehingga dapat meningkatkan

    kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran biologi.

  • 6

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Siswa

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

    mempermudah pemahama siswa tentang pembelajaran biologi serta

    meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

    b. Bagi Guru

    Memberikan sumbangan bagi guru biologi dalam upaya meningkatan

    kemampuan belajar kritis dan keaktifan siswa dikelas.

    c. Bagi Peneliti

    Sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang diperoleh

    di bangku kuliah serta sebagai upaya mengembangkan ilmu pengetahuan

    tentang biologi.

    F. Telaah Pustaka

    Penelitian mengenai strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing

    dengan media charta bukanlah penelitian yang pertama ini, akan tetapi

    sebelumnya terdapat penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian

    ini. Adapun penelitian yang sama dengan penelitian ini yaitu:

    1. Penelitian dari Marita Handayani hampir sama dengan penelitian yang

    dilakukan oleh peneliti yaitu “Penerapan Strategi Pembelajaran Active

    Knowledge Sharing Dengan Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

    Biologi Siswa Kelas VIIc Mtsn Surakarta II Tahun Ajaran 2011/2012. Hanya

    saja pada penelitian yang dilakukan oleh Marita Handayani lebih menekankan

    pada upaya pada penerapan untuk meningkatkan hasil belajar biologi yang

  • 7

    meliputi aspek kognitif danaspek afektif, sedangkan penelitian yang akan

    dilakukan oleh peneliti lebih mengacu pada upaya untuk meningkatkan

    kemampuan berpikir kritis siswa yang diterapkan pada pelajaran biologi

    materi sistem pencernaan. Adapun kesimpulan dari penelitian Marita

    Handayani yaitu penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing

    dengan media charta pada siswa dapat meningkatkan hasil belajar biologi

    yang meliputi aspek kognitif dan aspek afektif.

    2. Penelitian Helmi Kurniawan “Penggunaan Metode Active Knowledge Sharing

    Bagi Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Sd Muhammadiyah Sokonandi

    Kota Yogyakarta. Penggunaan metode Active Knowledge Sharing dalam

    penelitian Helmi Kurniawan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan

    diri siswa SD Muhammadiyah Sokonandi Kota Yogyakarta dalam proses

    belajar mengajar di kelas dan sangat berbeda dengan penelitian peneliti yang

    lebih menekankan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

    siswa. Hasil data penelitian dalam penelitian ini yaitu: metode active

    knowledge sharing dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri

    siswa. Secara garis besar ada dua aktifitas dalam metode active knowledge

    sharing yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. (I) mengondisikan

    untuk mengerjakan soal bersama teman. (II) mengondisikan siswa untuk

    menyampaikan jawaban atau pembahasan di depan kelas. Dua aktifitas inilah

    yang pada gilirannya meningkatkan atau menumbuhkan kepercayaan diri

    siswa.

  • 8

    Dari kedua penelitian diatas mempunyai objek kajian yang sama dengan

    peneliti yaitu penggunaan Metode Active Knowledge Sharing. Akan tetapi, dalam

    penelitian Marita Handayani lebih menekankan pada penerapan untuk

    meningkatkan hasil belajar biologi yang meliputi aspek kognitif dana spek afektif

    sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Helmi Kurniawan ini lebih

    menekankan pada peningkatkan kepercayaan diri siswa.

  • 9

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Pembelajaran Active Knowledge Sharing

    1. Pengertian Active Knowledge Sharing

    Secara bahasa active knowledge sharing berarti saling tukar

    pengetahuan. Strategi active knowledge sharing merupakan sebuah strategi

    pembelajaran dengan memberikan penekanan kepada siswa untuk saling

    membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui teman lainnya. Artinya

    bahwa siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan disilahkan untuk mencari

    jawaban dari teman yang mengetahui jawaban tersebut dan siswa yang

    mengetahui jawabannya ditekankan untuk membantu teman yang kesulitan.10

    Strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing (saling tukar

    pengetahuan) adalah salah satu strategi yang dapat membawa peserta didik

    untuk siap belajar materi pelajaran dengan cepat. Strategi ini dapat digunakan

    untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik disamping untuk membentuk

    kerjasama tim.11

    2. Langkah-langkah Pembelajaran Active Knoeledge Sharing

    Prosedur/langkah-langkah strategi pembelajaran Active knowledge

    sharing adalah sebagai berikut:

    a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran

    yang akan diajarkan. Pertanyaan-pertanyaan itu dapat berupa:

    10Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Insan Madani, 2008), h. 12. 11Hisyam Zaini , Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga,

    2016), h. 22.

  • 10

    1) Definisi suatu istilah.

    2) Pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda.

    3) Mengidentifikasi seseorang.

    4) Melengkapi kalimat.

    b. Minta siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan sebaik mungkin.

    c. Minta siswa untuk mencari teman yang dapat membantu menjawab

    pertanyaan yang tidak di ketahui atau diragukan jawabannya. Tekankan

    pada mereka untuk saling membantu.

    d. Minta siswa untuk kembali ke tempat duduk mereka kemudian periksalah

    jawaban mereka. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat

    dijawab oleh siswa. Gunakan jawaban yang muncul sebagai jembatan

    untuk mengenalkan topik penting yang akan disampaikan di kelas.12

    Berikut prosedur yang dipersiapkan dalam menggunakan strategi

    pembelajaran active knowledge sharing adalah :

    a. Menyiapkan sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan ma teri

    pelajaran yang akan diajarkan, kategori yang disertakan, diantaranya:

    1. Kata-kata yang harus didefinisikan.

    2. Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda mengenai fakta atau konsep

    3. Orang-orang yang harus dikenali

    4. Pertanyaan-pertanyaan mengenai aksi-aksi yang dapat diambil

    seseorang dalam situasi-situasi tertentu

    5. Kalimat-kalimat yang tidak lengkap.

    12 Ibid., h. 22-23.

  • 11

    b. Meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sebaik yang mereka

    jawab.

    c. Mengajak peserta didik berkeliling ruangan dengan mencari peserta didik

    lain yang dapat menjawab berbagai pertanyaan yang mereka tidak ketahui

    bagaimana menjawabnya. Peserta didik didorong untuk saling membantu

    satu sama lainnya.

    d. Peserta didik dikumpulkan kembali seisi kelas sambil mengulas jawaban-

    jawabannya. Jawaban-jawaban yang tidak terisi oleh peserta didik diisi

    dan dijawab oleh guru.13

    Dari uraian diatas dapat peneliti simpulkan bahwa prosedur dalam pembelajaran active knowledge sharing yaitu: a. Menyiapkan sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi

    pelajaran yang akan diajarkan. b. Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat. c. Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan yg mereka

    tidak ketahui jawabannya ke siswa lainnya. d. Guru mengingatkansiswa untuk saling membantu. e. Siswa disuruh kembali ke tempat duduk masing-masing dan mengulas

    kembali jawabannya bersama-sama.

    3. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran Active Knowlegde Sharing

    a. Kelebihan

    1) Pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan tidak monoton.

    2) Apabila ada soal yang tidak terjawab maka dapatdidiskusikan dengan

    teman 1 kelompoknya.

    3) Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, menarik siswa

    dengan segera fokus kepada materi pelajaran, untuk mengukur tingkat

    13Mel Silberman, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif (Depok: Pustaka Insan

    Madani, 2009), h. 82.

  • 12

    pengetahuan siswa, melibatkan partisipasi siswa secara langsung siswa

    memiliki inisiatif belajar di rumah terlebih dahulu sebelum proses

    pembelajaran.

    4) Siswa mempunyai gambaran atau sudah menguasai materi pelajaran

    dan membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada

    situasi proses pembelajaran yang baru, mendorong siswa untuk

    berpikir dan berbagi pengetahuan.14

    b. Kekurangan

    Sebagai salah satu dari berbagai banyaknya strategi belajar aktif.

    active knowledge sharing juga terdapat kekurangan. Namun kekurangan

    strategi belajar active knowledge sharing semata-mata hanya suatu

    kekhawatiran. Kekhawatiran itu meliputi kondisi saat pembelajaran yang

    bisa berubah dari yang semestinya. Misalnya kegiatan belajarnya hanya

    merupakan kumpulan" kegembiraan dan permainan", berfokus pada

    aktivitas itu sendiri sampai-sampai siswa tidak memahami apa yang siswa

    pelajari, serta proses pembelajarannya menyita banyak waktu.

    Kekurangan lain dari metode ini yaitu:

    1) Strategi ini tidakakan berjalan apabila siswa belajar.

    2) Harus bisa menguasai kondisi kelas dan waktu pembelajaran.15

    14Amita,Prasasti Pinkan, “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge

    Sharing Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Ranah Efektif Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”. (Skripsi, Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2012), h. 13.

    15Hisyam Zaini, “Strategi Belajar Active Knowledge”, dalam http://rikiantobaeng.blogspot.com/.html. diambil tanggal 25 september 2016.

    http://rikiantobaeng.blogspot.com/.htmlhttp://rikiantobaeng.blogspot.com/.htmlhttp://rikiantobaeng.blogspot.com/.html

  • 13

    4. Tujuan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing

    Adapun kegunaanyang dapat diperoleh dari strategi pembelajaran

    active knowledge sharing antara lain adalah :

    a. Menarik peserta didik dengan segera kepada materi pelajaran

    Strategi active knowledge sharing dirancang untuk melibatkan

    peserta didik secara langsung ke dalam mata pelajaran untuk membangun

    perhatian dan minat mereka, membangun keingin tahuan mereka dan

    merangsang berfikir para peserta didik.

    b. Mengukur tingkat pengetahuan para peserta didik

    Strategi active knowledge sharing juga berfungsi sebagai alat untuk

    mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan para peserta didik artinya

    bahwa strategi ini selain sebagai sebuah proses dalam pembelajaran juga

    bisa digunakan sekaligus sebagai alat evaluasi dan dapat digunakan untuk

    melihat perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dapat diserap oleh

    peserta didik.16

    B. Media Charta/Bagan

    1. Pengertian Bagan/Charta

    Bagan atau charta termasuk media visual. Fungsinya yang pokok

    adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya

    disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu

    memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presetasi.17

    16Ibid., h. 81. 17

    Arief S Sadirman, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan) (Jakarta: PT GRAFINDO PERSADA, 2014), h. 35.

  • 14

    Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu

    proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Didalam bagan

    terdapat jenis media yang lain seperti gambar, diagram, kartun atau lambing-

    lambang verbal.

    Sebagai media yang baik, bagan memiliki kriteria, di antaranya:

    1) Dapat dimengerti anak.

    2) Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit.

    3) Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa juga tak

    kehilangan daya tarik.18

    2. Jenis-Jenis Media Charta

    Beberapa jenis bagan/charta secara garis besar dapat digolongkan

    menjadi dua yaitu :

    a. Bagan/charta yang menyajikan pesan secara bertahap, antara lain:

    1) Bagan tertutup (hiden chart) yaitu pesan yang akan dikomunikasikan

    mula-mula dituangkan kedalam satu chart.

    2) Bagan balikan (flip chart) yaitu apabila urutan informasi yang akan

    disajikan tersebut sulit ditunjukan dalam selembar chart. Bagian-bagian

    dari pesan tersebut ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri,

    kemudian lembaran-lembaran tersebut dibundel menjadi satu.

    Penggunaannya tinggal membalik satu persatu sesuai dengan bagan

    yang akan disajikan.

    18

    Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 252.

  • 15

    b. Bagan/charta yang dapat menyajikan pesan sekaligus ada beberapa

    macam, antara lain:

    1) Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang,

    cabang-cabang dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon dipakai

    untuk menjunjukan sifat, komposisi atau hubungan antar

    kelas/keturunan.

    2) Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau dapat

    pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai

    bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah sering kali untuk

    menggambarkan arah arus.

    3) Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan

    pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai

    hal/bagian, maka dalam Stream chart berbagi hal tersebut pada ujung

    akhirnya menyimpul atau menuju ke satu arah hal yang sama.

    4) Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggambarkan

    hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan

    dalam bagan secara kronologis.19

    C. Kemampuan Berpikir Kritis

    1. Pengertian Berpikir Kritis

    Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan

    penggunaan nalar. Johnshon membedakan antara berpikir kritis dan kreatif,

    dimana berpikir kritis adalah suatu proses terorganisasi terarah yang

    19Ibid., h. 36-37.

  • 16

    digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah (problem

    solving), membuat kesimpulan (decision making), membujuk (persuading),

    menganalisis masalah (analyzing assumptions), melakukan penelitian ilmiah

    (scientific inquiri). Ditambahkan pula bahwa berpikir kritis adalah

    kemampuan untuk memberikan alasan dengan cara yang teratur. Berpikir

    kritis adalah kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis kualitas alasan

    atau pikiran sendiri dan orang lain.20

    Menurut Peter Reason, berpikir (thinking) adalah proses mental

    seseorang yang lebih dari sekadar mengingat (remembering) dan memahami

    (comprehending) Peter Reason). Menurut Reason, mengingat dan memahami

    lebih bersifat pasif daripada berpikir (thinking). Berpikir adalah istilah yang

    lebih dari keduanya. Berpikir menyebabkan seseorang harus bergerak hingga

    diluar informasi yang didengarnya. Misalnya, kemampuan berpikir seseorang

    untuk menemukan solusi baru dari suatu persoalan yang dihadapi.21

    2. Ciri-Ciri Berpikir Kritis

    Menurut Cece Wijaya, ciri-ciri berpikir kritis sebagai berikut:

    a. Mengenal secara rinci bagian-bagian dari keputusan

    b. Pandai mendeteksi permasalahan.

    c. Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan.

    d. Mampu membedakan fakta dengan fiksi atau pendapat .

    e. Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis.

    20Muhammad yaumi, Pendidikan Karakter landasan, Pilar & Implementasi (Jakarta:

    PRENADAMEDIA GROUP, 2014) , h. 48. 21Wina sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

    (Jakarta: kencana, 2008), h. 132.

  • 17

    f. Dapat membedakan antara kritik yang membangun dan merusak.

    g. Mampu mengidentifikasi atribut-atribut manusia, tempat dan benda,

    seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain-lain.

    h. Mampu mendaftarkan segala akibat yang mungkin terjadi atau alternatif

    terhadap pemecahan masalah, ide dan situasi.

    i. Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan

    masalah yang lainnya.

    j. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia

    dengan data yang diperoleh dari lapangan.

    k. Mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia

    l. Dapat membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap informasi yang

    diterima.

    m. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi.22

    3. Jenis-Jenis Berpikir Kritis

    Berpikir kritis ditunjukkan dalam kemampuan berpendapat,

    mengidentifikasi kesimpulan dan pendapat, serta menggabungkan

    kesimpulan. Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu kemampuan yang

    bisa dikembangkan dalam diri setiap peserta didik.

    Adapun jenis-jenis berpikir kritis antara lain:

    a. Berpikir alamiah, yaitu pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-

    hari dari pengaruh alam sekelilingnya.

    22Edi Hariyunadi, “Penggunaan Metode CTL (cOntextual Teacher And Learning) Tipe

    Inquiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Geografi Dengan Materi Pelestarian Lingkungan Hidup Di SMA N1 WERA tahun pelajaran 2015/2016 (Skripsi, Mataram: Universitas Muhamadiah Mataram, 2015), h. 18-19.

  • 18

    b. Berpikir ilmiah, yaitu pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara

    teratur dan cermat.

    c. Berpikir austik, yaitu cara seseorang melarikan diri dari kenyataan, dan

    melihat hidup sebagai gambaran-gambaran fantasi.

    d. Berpikir realistik, yaitu berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan

    dunia nyata, biasanya disebut dengan nalar (reasoning).23

    4. Proses Berpikir Kritis

    Proses berpikir merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang

    yang dilakukan ketika ia menghadapi suatu permasalahan. Proses berpikir

    dimulai dengan pemahaman terhadap permasalahan yang dihadapi. Pada saat

    seseorang menghadapi persoalan, pertama-tama ia melibatkan proses sensasi,

    yaitu menangkap tulisan, gambar atau suara. Selanjutnya ia mengalami proses

    persepsi, yaitu membaca, mendengar, dan memahami apa yang diminta dalam

    persolan tersebut. Pada saat itu pun, sebenarnya ia melibatkan proses

    memorinya untuk memahami istilah-istilah baru yang ada pada persoalan

    tersebut, atau pun melakukan recall dan recognition ketika yang dihadapinya

    adalah persoalan yang sama pada waktu lalu.

    Proses berpikir berkaitan erat dengan apa yang terjadi di dalam otak

    manusia, berpikir berkaitan dengan fakta-fakta yang ada dalam dunia, berpikir

    mungkin bisa divisualisasikan, dan berpikir (manakala diekspresikan) bisa

    diobservasi dan dikomunikasikan. Jadi dapat dimaknai bahwa proses berpikir

    merupakan proses yang sering terjadi dalam aktivitas mental seseorang yang

    23http://www. Jenis-Jenis Berpikir Kritis.htm, Diakses 25 Desember 2016, Pukul 19:01 WITA.

    http://www/

  • 19

    berfungsi untuk menyelesaikan masalah, membuat keputusan, serta mencari

    pemahaman.24

    5. Indikator Ketercapaian Berpikir Kritis

    Indikator berpikir kritis menurut Edward Glaser yang dikutip Alec

    Fisher diterjemahkan oleh Benyamin Hadinata, diantaranya yaitu:

    a. Mengenal masalah

    b. Mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah

    itu.

    c. Mengumpulkan data dan menyusun informasi yang diperlukan.

    d. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan.

    e. Memahami dan menggunakan bahasa secara tepat, jelas dan khas.

    f. Menganalisis data.

    g. Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan.

    h. Mengenal adanya hubungan yang logis antar masalah-masalah.

    i. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang

    diperlukan.

    j. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seseorang

    ambil.

    k. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan

    pengalaman yang lebih luas.

    24Pramono, T .et al, Model Pembelajaran Kooperatif STAD Untuk Meningkatkan

    Penguasaan Konsep Cahaya dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP ”. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. II ,2008), h. 203-212.

  • 20

    l. Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal yang kualitas-kualitas

    tertentu dalam kehidupan sehari-hari.25

    Indikator berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis yang

    dikelompokkannya dalam lima besar aktivitas sebagai berikut:

    a. Klarifikasi dasar (basic clarification)

    Tahapan initerbagi menjadi tiga indikator yaitu merumuskan

    pertanyaan, menganalisis argumen, dan menanyakan dan menjawab

    pertanyaan.

    b. Memberikan alasan untuk suatu keputusan (the bases for the decision)

    Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu menilai kredibilitas

    sumberi nformasi dan melakukan observasi dan menilai laporan hasil

    observasi.

    c. Menyimpulkan (inference)

    Tahapan ini terdiri atas tiga indikator membuat deduksi dan

    menilai deduksi, membuat induksi dan menilai induksi, dan mengevaluasi.

    d. Klarifikasi lebih lanjut (advanced clarification)

    Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu mendefinisikan

    dan menilai definisi dan mengidentifikasi asumsi.

    e. Dugaan dan keterpaduan(supposition and integration)

    Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator menduga, dan

    memadukan.26

    25Edward Glaser (dalam Alec Fisher). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terj. Benyamin

    Hadinata. (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 7.

  • 21

    Dari berbagai indikator yang telah dikemukakkan oleh para ahli, indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu indikator yang dikemukakan oleh Ennis, kemudian dikembangkan menjadi beberapa aktivitas yaitu: a. Mengobservasi/mengamati. b. Member argument/alasan. c. Merumuskan pertanyaan/bertanya. d. Mengumpulkan informasi (mengeksplor). e. Menarik kesimpulan (mengkomunikasikan).

    6. Pengembangan Indikator Berpikir Kritis

    Berpikir kritis menrupakan salah satu proses berpikir tingkat tinggi

    yang dapat digunakan dalam pembentukan sistem kontekstual siswa.

    Pengembangan kemampuan berpikir kritis menurut Ennis dalam muhfahroyin

    adalah:

    a. Merumuskan masalah: memformulasikan bentuk pertanyaan yang member

    arah untuk memperoleh jawaban.

    b. Memberi argument: argumentasi atau alasan yang sesuai dengan konteks,

    menunjukan persamaan dan perbedaan dengan argumentasi komprehensif.

    c. Melakukan deduksi: mendeduksi secara logis, kondisi logis deduktif,

    melakukan interprestasi terhadap pertanyaan.

    d. Melakukan induksi: melakukan investigasi/pengumpulan data, membuat

    generalisasi dari data, membuat table dan grafik, membuat kesimpulan

    terkait dengan hipotesis.

    26Lilyan Rifqiyana, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Pembelajaran

    Model 4k Materi Geometri Kelas Viii Ditinjau Dari Gayakognitif Siswa” (UNS: Semarang, 2015), h. 25-26.

  • 22

    e. Melakukan evaluasi: evaluasi diberikan berdasarkan fakta dan

    berlandaskan prinsip atau pedoman, member alternative penyelesaian

    masalah.

    f. Memutuskan dan melaksanakan: memilih kemungkinan solusi,

    menentukan kemungkinan tindakan yang dilaksanakan.27

    7. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berpikir Kritis

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis,

    diantaranya:

    a. Kondisi fisik: fisik adalah kebutuhan fisiologi yang paling dasar bagi

    manusia untuk menjalani kehidupan.

    b. Motivasi: motivasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan,

    dorongan ataupun pembangkit tenaga seseorang agar mau berbuat sesuatu

    atau memperlihatkan perilaku tertentu yang telah direncanakan untuk

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    c. Kecemasan: keadaan emosional yang ditandai dengan kegelisahan dan

    ketakutan terhadap kemungkinan bahaya.

    d. Perkembangan intelektual: intelektual atau kecerdasan merupakan

    kemampuan mental seseorang untuk merespon dan menyelesaikan suatu

    persoalan, menghubungkan satu hal dengan yang lain dan dapat merespon

    dengan baik setiap stimulus.28

    27 Ibid., h. 17-18

    28Nurul Iindriani, “Pengaruh Pembelajaran Tipe Think Pair Share(Tps) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII DI MTS. N JANAPRIA Pada Mata Pelajaran Biologi TAHUN AJARAN 2015/2016” (Skripsi, Mataram: IAIN, 2015), h. 18.

  • 23

    D. Materi Sistem Pencernaan

    1. Pengertian Sistem Pencernaan

    Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan

    makanan dan prosesnya sehingga zat makanan siap memasuki proses

    pencernaan makanan. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan

    menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus halus kemudian

    digunakan oleh sel tubuh.29

    2. Bagian-bagian sistem Pencernaan

    3. Susunan Pencernaan

    Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ

    berturut-turut dimulai dari:

    a. Oris (mulut)

    b. Faring (tekak)

    c. Esophagus (kerongkogan).

    d. Ventrikulus (lambung).

    29Lutvia krismayanti, Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok barat:Arga Puji Press

    Mataram Lombok, 2015), h. 48. 30http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html

    di akses tanggal 25 Desember 2016

    30

    http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html

  • 24

    e. Intestinum minor (usus halus):

    1) Duodenum (usus 12 jari).

    2) Yeyenum

    3) Ileum

    f. Intestinum mayor (usus besar)

    1) Sekum

    2) Kolon asendess

    3) Kolon transfersum

    4) Kolon desendens

    5) Kolon sigmoid

    g. Rektum .

    h. Anus.31

    4. Fungsi Sistem Pencernaan

    a. Menerima makanan.

    b. Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut

    pencernaan)

    c. Menyerap zat-zat gizi kedalam aliran darah.

    d. Membuang bagian makanan yang tdak dapat dicerna dari tubuh.32

    31Lutvia. 32http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html

    di akses tanggal 25 Desember 2016

    http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html

  • 25

    5. Mekanisme Pencernaan Makanan

    Makanan yang kita makan pertama masuk ke dalam mulut yang

    kemudian menjadi halus karena telah dikunyah dengan gigi dengan di bantu

    oleh kelenjar ludah. Setelah halus barulah dapat kita telan dengan cepat

    melalui bagian bawah tekak dan kerongkongan. Kerongkongan bentuknya

    seperti pipa yang panjangnya pada orang dewasa kira-kira 25 cm. pangkalnya

    adalah dileher, dibelakang tenggorok, kemudian di daerah dada di belakang

    jantung, menembus sekat rongga badan di depan tulang belakang dan

    bermuara dalam lambung, lambung merupakan saluran pencernaan makanan

    yang melebar seperti kantong, terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri,

    dan bagian lainnya tertutup oleh hati, usus besar dan limpa. Makanan yang di

    telan terkumpul dalam lambung dan bercampur dengan getah lambung,

    sehingga makanan menjadi encer seperti bubur. Jalan keluar lambung tertutup

    rapat karena tebalnya lapisan otot lingkar yang sewaktu-waktu terbuka untuk

    melewatkan bubur makanan sedikit demi sedikit ke dalam usus halus. Bagian

    pertama dari usus halus adalah usus dua belas jari, yang melengkung seperti

    ladam. Panjangnya kira-kira 30 cm. di usus halus ini bermuara pipa-pipa

    penyalur dari hati dan dari kelenjar ludah perut.

    Hati adalah alat yang besar, terletak dibawah sekat rongga badan dan

    mengisi sebagian besar bagian atas rongga perut sebelah kanan. Hati membuat

    empedu yang terkumpul dalam empedu. Empedu tersebut menjadi kental

    karena airnya diserap kembali oleh dinding kantung empedu. Pada waktu

  • 26

    tertentu, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui pipa

    empedu.

    Kelenjar ludah perut yang dikenal dengan sebutan pancreas adalah

    sebuah alat yang panjang melintang pada didnding belakang perut dan

    berjalan ke kiri sampai pada limpa. Ujungnya terletak dalam lengkung usus

    dua belas jari. Pipa keluarnya bermuara di dalam usus dua belas jari bersama

    dengan pipa empedu sebagian jaringan kelenjar ludah perut yang tersebar

    diseluruh alat tersebut, mempunyai bentuk yang lain dan getahnya yaitu

    insulin dicurahkan langsung kedalam darah, karena itu maka jaringan

    demikian diberi nama kelenjar buntu. Bubur makanan yang keluar dari

    lambung dan masuk kedalam usus halus bercampur dengan empedu dan getah

    kelenjar ludah perut sehingga pencernaan makanan berlangsung terus. Bubur

    makanan itu disiapkan untuk diserap zat-zat makanannya oleh didinding usus.

    Penyerapan ini juga terjai pada usus halus lainnya, yang terletak berliku-liku

    dalam rongga perut bagian bawah.

    Seluruh usus halus panjangnya beberapa meter. Ujungnnya bermuara

    ke dalam sisi usus besar sehingga terbentuk usus buntu, yaitu satu bagian

    pendek usus besar yang buntu. Disebelah kanan dalam rongga perut terdapat

    usus besar naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat lanjutan sebagian

    usus besar melintang dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai usus besar

    turun yang berlanjut sebagai usus bentuk “S”. Usus ini kemudian menjadi

    poros usus. Didalam usus besar sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna

    lagi akan menjadi kental, karena airnya diserap kembali oleh dinding usus

  • 27

    besar. Kemudian sisa makanan tersebut sampai kedalam poros usus yang

    terletak pada dinding belakang punggul kecil. Bagian bawah poros usus itu

    akhirnya bermuara pada lubang dubur yang nantinya keluar.33

    6. Gangguan Sistem Pencernaan

    Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh

    pola makan yang salah, infeksi bakteri dan kelainan alat pencernaan.

    Gangguan pada pencernaan seperti:

    a. Diare

    Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka

    defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air.

    Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietes

    (stres), makanan tertentu, atau organism perusak yang melukai dinding

    usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam

    mineral, sehingga terjadi dehidrasi.

    b. Konstipasi (sembelit)

    Sambelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat.

    Akibatnya, air terlalu banyak diserap oleh usus, maka feses menjadi keras

    dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi

    makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi

    daging.34

    33

    Ibid., h. 70-71. 34Ibid., h. 85.

  • 28

    E. Kerangka Pikir

    Dunia pendidikan merupakan salah satu bidang dalam kehidupan yang

    begitu besar manfaatnya. Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan

    yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir

    pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Melalui

    pendidikan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang dapat

    menunjang dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapinya

    dalam proses pendidikan.

    Permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar yang terjadi

    di MA Babussalam khususnya kelas XI diantarannya adalah: siswa banyak

    yang tidak memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru,

    sehingga siswa kurang aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang

    ditandai dengan kurangnya siswa yang bertanya dan lebih banyak diam ketika

    ditanya. Hal ini menyebabkan Minat belajar dan kemampuan berpikir kritis

    siswa menjadi rendah. Oleh sebab itu peneliti mencoba untuk mengatasi

    permasalahan tersebut dengan menerapkan strategi pembelajaran active

    knowledge sharring dengan media charta yang nantinya dapat menumbuhkan

    kemauan siswa untuk mengeluarkan ide-ide biologi mereka dalam pelajaran

    biologi.

  • 29

    Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

    Kondisi Awal

    Guru belum menerapkan model/strategi pembelajaran yang

    disertai dengan media

    Minat belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa menjadi rendah

    Tindakan yang dilakukan

    SIklus I Peneliti menerapkan strategi Actif

    Knowledge Sharing disertai dengan media charta pada materi sistem pencernaan kepada siswa.

    Siklus II Peneliti bersama guru

    melakukan perbaikan dan evaluasi pada siklus I.

    Diduga Peggunaan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan media charta dapat meningkatkan kemampuan berikir kritis pada pelajaran biologi siswa kelas XI Semester II MA Babussalam Rungkang Tahun Ajaran 2016/2017

    Kondisi Akhir

    Guru menerapkan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing disertai dengan media charta

  • 30

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Setting Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

    Research), yaitu proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui

    refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara

    melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

    menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.35

    B. Sasaran Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan dikelas XI MA Babussalam Rungkangyang

    beralamat jalan Merembu, Labuapi Lombok Barat.

    C. Rencana Tindakan

    Penelitian direncanakan dengan mengimplementasikan tindakan kelas

    yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart. Model

    penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari empat fase, yaitu perencanaan

    (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect) yang dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    35Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,

    2009), h. 26.

  • 31

    Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Taggart.36

    Desain penelitian tindakan kelas ini dapat dilaksanakan melalui beberapa

    siklus sampai indikator keberhasilan tercapai. Jika indikator keberhasilan telah

    tercapai, maka penelitian akan dihentikan.

    1. Siklus I

    a. Fase Perencanaan (plan)

    1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui strategi

    Active Knowledge Sharing dengan media charta.

    2) Mempersiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari:

    a) Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran Active Knowledge

    Sharing dengan media charta.

    b) Lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa.

    36Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: PT REMAJA

    ROSDAKARYA, 2009), h. 66.

  • 32

    b. Fase Tindakan (act)

    Kegiatan ini diawali dengan guru masuk kelas setelah jam

    pelajaran mulai, kemudian mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran

    dan setelah siswa siap belajar, guru memberikan salam dan siswa

    menjawab, kemudian guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada

    siswa untuk belajar.

    Guru menyampaikan materi pelajaran secara umum yang

    berhubungan dengan sistem pencernaan lalu guru membagikan soal

    kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan. Guru

    meminta siswa untuk menjawab soal yang didapatkan. Kemudian,

    meminta siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan yg mereka tidak

    ketahui jawabannya ke siswa lainnya dan mengingatkan siswa untuk

    saling membantu, setelah selesai siswa disuruh kembali ke tempat duduk

    masing-masing dan mengulas kembali jawabannya bersama-sama

    Selanjutnya, guru memberikan evaluasi terkait materi sistem

    pencernaan dengan media charta. Pada akhir pelajaran, guru

    mengingatkan siswa untuk tetap belajar kemudian mengakhiri pelajaran

    dan menutupnya dengan salam.

    c. Fase Pengamatan (observe)

    Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dengan cara

    melakukan pengamatan/observasi selama pelajaran berlangsung dengan

    menggunakan lembar observasi kemampuan berpikir kritis.

  • 33

    d. Fase Refleksi (reflect)

    Fase ini dilakukan pada akhir siklus dengan tujuan mengevaluasi

    keterlaksanaan setiap tindakan. Refleksi ini dilanjutkan dengan revisi

    perencanaan untuk memperbaiki atau memodifikasi tindakan pada siklus I

    yang akan diimplementasikan pada siklus selanjutnya (siklus II). Pada fase

    ini guru dan peneliti melakukan diskusi untuk menganalisis jalannya

    proses pembelajaran selama tindakan. Dasar yang digunakan untuk

    melakukan analisis adalah:

    2. Siklus II

    Desain penelitian pada siklus II sama seperti desain penelitian pada

    siklus I. Hanya saja, pada siklus II berdasarkan pada perbaikan dan evaluasi

    pada siklus I.

    D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaanya.

    Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

    data penelitian.37Intrumen penelitian yang dimaksud peneliti disini adalah alat-alat

    yang akan digunakan untuk mempermudah pengumpulan data. Intrumen tersebut

    terdiri dari:

    1. Pedoman Observasi

    Lembar observasi berisi catatan tentang keterlaksanaan RPP dan

    hambatan-hambatan yang mungkin terjadi selama pembelajaran.

    37 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,

    2009), h. 84.

  • 34

    2. Angket Berpikir Kritis

    Angket (Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan oleh

    orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesauai dengan

    permintaan pengguna.38 Angket dalam penelitian ini memuat pertanyaan-

    pertanyaan yang disusun sedemikian rupa untuk memperoleh data tentang

    peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan strategi

    pembelajaran Active Knowledge Sharring. Angket yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah angket tertutup dengan lima alternatif jawaban yaitu:

    sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KR), dan tidak setuju (TS).

    3. Pedoman Dokumentasi

    Dokumen berfungsi sebagai penguat data-data yang sudah didapat,

    yaitu lembar observasi dan catatan lapangan. Dokumen dapat memberi

    gambaran konkrit, yang termasuk dalam dokumen adalah Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan foto.

    E. Pelaksanaan Tindakan.

    Dalam pelaksanaan tindakan harus ada kolaborator atau pengamat selain

    guru sebagai pelaku. Oleh karenanya, dalam pelaksanaan tindakan dapat

    melibatkan konselor, dosen, supervisor, kepala sekolah atau kawan sejawat lain

    yang dianggap memiliki kemampuan tentang permasalahan tersebut

    (Colaborator/ peer supervisior).

    Dalam pelaksanaannya, guru mempraktekkan pembelajaran sesuai dengan

    rencana yang telah disepakati bersama antara guru dengan kolaborator. Sebaiknya,

    38 Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2003), hal 23.

  • 35

    seorang guru mengajar dimulai dengan siklus tanpa rekayasa terlebih dahulu agar

    tahu keadaan awalnya. Kemudian, siklus selanjutnya baru diterapkan rekayasa

    atau tindakan yang telah direncanakan bersama dengan kolaborator. Dengan

    demikian nantinya akan tampak benang merah atau kecenderungan yang terjadi

    antara siklus awal hingga siklus akhir. Dalam pelaksanaannya, guru juga harus

    mencatat dan mengingat-ingat kejadian selama berlangsungnya tindakan, paling

    tidak catatan penting baik menyangkut dirinya, interaksinya, siswanya,

    perangkatnya dll.

    Sementara itu, kolaborator melakukan pengamatan dan catatan-catatan

    serta rekaman dan lain lain. Tentang aktivitas pembelajaran, pembicaraan yang

    terjadi, teks atau sarana komunikasi tertulis dan interaksi lainnya antara guru dan

    murid, dan murid dengan murid. Pencatatan ataupun observasi tidak dapat

    diwakilkan orang lain yang tidak terlibat dalam skenario PTK. Ini, untuk menjaga

    kredibilitas dan kebenaran interpretasi.

    Untuk memberikan kemantapan dan kebenaran data yang telah dicatat atau

    hasil rekaman dan observasi, maka perlu dilakukan diskusi balikan atau review

    antara guru dengan kolaborator. Sebaiknya, review dilaksanakan langsung setelah

    selesai tindakan pembelajaran, jangan ditunda-tunda apalagi besok. Sehingga,

    ingatan masih lengkap dan dapat dicatat tentang berbagai kelebihan dan

    kekurangan selama tindakan pembelajaran

    F. Cara Pengamatan (Moniting)

    Cara yang relatif mudah untuk melakukan monitoring dalam PTK adalah

    dengan melakukan observasi. Teknik pengamataan dilakukan dengan

  • 36

    menggunakan instrumen atau lembar observasi. Penelitian tindakan kelas ini

    menggunakan lembar observasi berpikir kritis siswa dan lembar observasi

    aktivitas guru.

    G. Analisis Data dan Refleksi

    Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang

    diperoleh pada tahap observasi dan hasilnya digunakan untuk merefleksi

    kekurangan dan hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang

    menyebabkan apakah berpikir kritis siswa sudah mengalami peningkatan atau

    belum. Setelah mengetahui kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang terjadi

    dalam proses yang telah berlangsung kemudian ditindak lanjuti pada kegiatan

    berikutnya serta menjadi bahan untuk menyusun hasil penelitian.

    1. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

    Data peningkatan berpikir kritis siswa dianalisa dengan cara menghitung

    skor angket masing-masing siswa, setelah itu skor angket siswa disusun

    kedalam format analisa berpikir kritis siswa.

    𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

    𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 %39

    Pedoman untuk melihat tingkatan kemampuan berpikir kritis siswa

    dapat dilihat pada table di bawah ini

    Table 3.1 Kriteria Tingkatan Kemampuan Berpikir Kritis40

    Interval Kategori

    80%-100% Sangat kritis

    39 Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematematika (Yogyakarta: Multi Presindo,

    2008), h. 112. 40

    Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) h. 102

  • 37

    60%-79% Kritis

    40%-59% Cukup kritis

    20%-39% Kurang kritis

    ˂20% Sangat kurang kritis

    2. Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru

    Data yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dapat

    ditentukan dengan ketuntasan individu menggunakan analisis deskriptif

    persentase dengan perhitungan:

    𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

    𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 %41

    Kriteria penilaian:

    No Skor Kualifikasi

    1 80-100% A 2 60-79% B 3 40-59% C 4 20-39% D 5 0-19% E

    H. Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

    1. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan strategi Active Knowledge Sharing

    dengan media Charta mencapai 70% dengan kategori baik.

    2. Keterlaksanaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan

    menggunakan lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa mencapai

    60% dengan kategori kritis.

    41 Asep Jihad.

  • 38

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Hasil Penelitian

    1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Babusalam Rungkang

    Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989

    tentang sistem pendidikan indonesia dilaksanakan oleh pemerintah,

    masyarakat dan atau keluarga.

    Madrasa Aliyah Babussalam awalnya melaksanakan program Salafiat

    (non formal) terlebih dahulu pada tahun 2007 hingga akhirnya resmi menjadi

    Madrasah Aliyah. MA Babussalam Rungkang merupakan salah satu sekolah

    yang berdiri pada tahun 2012 atas prakarsa dari pembina pondok Ijmaiyah

    TGH Manirusalam dan tokoh masyarakat.42 MA Babusalam Rungkang Berada

    di Desa Merembu, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, dengan

    batas-batas wilayah sebagai berikut:

    a. Sebelah Utara : Desa Tembeloq

    b. Sebelah Selatan: Desa Rungkang

    c. Sebelah Barat : Desa Bengkel

    d. Sebelah Timur : Desa Sembung43

    42

    Data Profil MA Babussalam Rungkang (Diperoleh dari Tata Usaha MA Babussalam Rungkang) tanggal 19 April 2017.

    43 Ibid.,

  • 39

    2. Keadaan Guru dan Staf MA Babusalam Rungkang

    Sebagian besar guru di MA Babussalam Rungkang dilatar belakangi

    pendidikan umum dan agama. Guru-guru di MA Babussalam Rungkang terdiri

    dari guru tetap dan guru honor. Data keadaan guru di MA Babussalam

    Rungkang tahun ajaran 2017/2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

    Tabel 4.1 Data Keadaan Guru MA Babussalam Rungkang

    Tahun pelajaran 2017/2018

    No Nama L/P Pendidikan

    Terakhir

    Guru Bidang Studi

    1 Jumadil Hadi,S.Sos.I L S1 Alqur’an Hadis 2 Izudin, S.Pd L S1 Bahasa& sastra indonesia 3 Sahidir, S.Pd L S1 Sosiologi 4 Sumantri Rahman Putra,S.Pd P S1 Biologi 5 Roli Handika, S.Pd L S1 Al-Qur’an Hadis 6 Maria Widiana, S.Pd P S1 Pkwn 7 Niswatul Jannah, S.Pd P S1 IPS 8 Sudarman, S.Pd L S1 Biologi 9 Abdul Hayyi, S.Pd.I L S1 Kepala Sekolah 10 Wirdullatif, S.Pd.I L S1 Aqidah Akhlaq 11 Siti Amrahatun, S.Pd.I P S1 SKI 12 Widia Astuti Widayanti, S.Pd P S1 Mulok 13 Wahidah Diana Holidianti,

    S.Pd P S1 KWN

    14 Roddy Al-Ghazali, S.Pd L S1 Sejarah 15 Sumay Wahyuni, S.Pd P S1 Kimia 16 Muzakki,S.Pd.I L S1 Fiqh 17 Nurdin L S1 Matematika 18 Ahmad Baehaki L - FIQH 19 Sri Murniati P - Seni budaya 20 Ahmad Ofan Supiandi L - Bahasa Arab 21 Sirul Hidayatul Sukma L - Bahasa& sastra indonesia 22 Hadratullaili, S.Si L S1 Biologi 23 Indah Hilmiati P - TIK 24 A. Hudaibi Wildan L - Mulok 25 Abhar L - Kimia 26 Baiq Eti Pebriani P S1 Fisika

  • 40

    27 Awaludin Farizal Kahpi L S1 Matematika 28 Husniati, S.Pd P S1 Sejarah

    Sumber data:data guru di MA Babussalam Rungkang44

    Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah guru yang ada di MA

    Babussalam Rungkang sebanyak 28 orang dan sebagian besar guru di MA

    Babussalam Rungkang masih honor, hanya 5 orang saja yang pegawai negeri

    sipil. Akan tetapi kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki oleh masing-

    masing guru di MA Babussalam Rungkang sudah sangat bagus dan tidak

    diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana guru mengajar sesuai

    dengan bidang masing-masing serta dibidang jurusan mereka.

    3. Visi dan Misi

    a. Visi

    Unggul, mandiri, dan religius.

    b. Misi

    1) Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK

    dan IMTAQ.

    2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.

    3) Menanamkan keteladanan moral bagi siswa.

    4) Membangun rasa tanggungjawab, tenggang rasa dan saling

    menghormati.

    5) Menumbuhkembangkan jiwa sportivitas dalam meraih prestasi.45

    44 Ibid., 45 Ibid .,

  • 41

    4. Keadaan Siswa MA Babusalam Rungkang

    Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa

    agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan

    dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

    memungkinkannya untuk berbuat secara adil dalam kehidupan masyarakat.

    Dalam proses belajar mengajar siswa menduduki peranan yang sangat penting

    karena siswa merupakan tolak ukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar.

    Data keadaan siswa siswi di MA Babussalam Rungkang tahun pelajaran

    2016/2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

    Tabel 4.2 Data Siswa Siswi MA Babussalam Rungkang46

    No Kelas Laki-

    laki

    Perempuan Jumlah

    1 X 9 15 24 2 XI 11 5 16 3 XII 7 3 10

    Tabel di atas terdapat jumlah keseluruhan siswa sebanyak 50 orang.

    Laki-laki berjumlah 27 orang dan perempuan berjumlah 23 orang. Secara rinci

    dapat dilihat jumlah siswa kelas X sebanyak 24 terdiri dari 9 laki-laki dan 15

    perempuan, kelas XI sebanyak 16 terdiri dari 11 laki-laki dan 5 perempuan

    dan kelas XII sebanyak 10 terdiri dari 7 laki-laki dan 3 perempuan.

    5. Keadaan Sarana dan Prasarana MA Babusalam Rungkang

    Sarana dan prasarana memegang peranan yang sangat penting dalam

    proses belajar mengajar. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai

    maka proses belajar dan mengajar tidak akan berjalan sesuai dengan yang

    46 Sumber Data: Buku Arsip MA Babussalam Rungkang Tahun Pelajaran 2016/2017

  • 42

    diinginkan. Berikut keadaan sarana dan prasarana di MA Babussalam

    Rungkang:

    Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana47

    No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

    Baik Rusak

    1 Ruang kelas/Teori 3 - 2 Ruang Lab IPA a. Lab. Fisika 1 - b. Lab. Biologi 1 - c. Lab. Kimia 1 - d. Lab. Komputer - - - e. Lab. Bahasa - - - 3 Perpustakaan 1 - 4 Keterampilan - - - 5 Kesenian - - - 6 Olahraga - - - 7 OSIS - - - 8 Ibadah/Mushalla 1 - 9 Ruang Media - - - 10 Ruang Koperasi - - - 11 Ruang Guru 1 - 12 Ruang Tata Usaha 1 - 13 Ruang Kepala Sekolah 1 -

    6. Data Struktur Organisasi MA Babussalam Rungkang

    Lembaga pendidikan dalam suatu sekolah pasti memiliki pengurus yang

    membantu kinerja dari seorang kepala sekolah, yang bersama-sama

    menjalankan sebuah program yang dirancang secara bersama demi

    mengembangkan dan memajukan sekolah tempat mereka bernaung. Struktur

    organisasi MA Babussalam Rungkang dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

    47 Ibid.,

  • 43

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi

    MA Babussalam Rungkang

    Dewan Komite Kadri SH

    Kepala Madrasah Abdul Hayi S.pd

    Waka kesiswaan Izudin S.Pd

    Waka kurikulum Jumadil Hadi S.Pd

    Waka Humas Sahidir S.Pd

    Tata usaha Imroh Halid S.Pd

    Perpustakaa sudarman S.Pd

    Lab IPA Widia S.pd

    Wali kelas

    Kelas XII Niswatul Janah Spd

    Kelas XI Widia Astututi S.pd

    Kelas X Maria Widiana S.Pd

    Guru mata pelajaran

    Biologi Sudarman

    S.Pd

    Fisika Bq Eti

    Febriani S.Pd

    Bahasa Arab Ahmad Ofan

    S.Pd

    Al-Quran Hadist

    Jumadil hadi S.Pd

    Matematika FIQH Olahraga Ekonomi

    Geografi Penjaskes Sosiologi Kimia

    Siswa

  • 44

    Dari gambar dapat dilihat bahwa struktur organisasi di MA Babussalam

    Rungkang terdiri dari kepala Madrasah Bapak Abdul Hayyi S.Pd. dewan

    komite Kadri SH. Waka Humas Sahidir S.Pd, Waka Kurikulum Jumadil Hadi

    S.Pd, Waka Kesiswaan Izudin S.Pd. Tata usaha Imron Halid S.Pd.

    Perpustakaan Sudarman S.Pd, Lab IPA Widia Astuti S.Pd. Wali kelas X Maria

    Widiana S.Pd, Wali kelas XI Widia Astuti S.Pd, Wali kelas XII Niswah janah

    S.Pd. Guru Al-Quraan hadist Jumadil Hadi S.Pd, Bahasa Arab Ahmad Ofan

    S.Pd, Fisika BQ Eti Febrriani S.Pd, Biologi Sudarman S.Pd dll serta siswa.

    B. Hasil Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam rangka meningkatkan

    kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem pencernaan manusia dengan

    menggunakan pembelajaran Active Knowledge Sharring dengan media Charta.

    Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus mulai dari tanggal 29 Maret sampai

    tanggal 21 April. Adapun analisis dari tiap-tiap siklus adalah:

    1. Siklus I

    a. Perencanaan

    Sebelum proses belajar mengajar dimulai pada siklus I, peneliti

    terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan

    dalam proses belajar mengajar. Perencanaan ini dilakukan pada hari senin

    tanggal 27 Maret 2017, peneliti bersama guru menyiapkan:

    1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi sistem

    pencernaan manusia (lampiran 2)

  • 45

    2) Menyiapkan soal yang akan digunakan ketika proses pembelajaran

    berlangsung.

    3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru siklus I.

    4) Menyiapkan lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa Siklus

    I.

    b. Pelaksanaan Tindakan

    1) Pertemuan I

    Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada tanggal hari Rabu

    tanggal 29 Maret 2017 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Guru

    melakukan proses pembelajaran sesuai dengan pembelajaran yang

    telah direncanakan. Pada siklus I ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XI

    yang berjumlah 16 orang.

    Proses pembelajaran dimulai dengan: Guru menyapa seluruh

    siswa dikelas dan mengondisikan suasana kelas untuk memulai

    pembelajaran, lalu memberikan salam serta mengecek kehadiran,

    kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar

    yang harus dicapai oleh siswa dan mengajukan mengajukan pertanyaan

    motivasi, guru menyampaikan materi pelajaran secara umum yang

    berhubungan dengan sistem pencernaan dengan media charta,

    menanyakan kepada siswa seputar materi sistem pencernaan dan

    menunjuk salah satu organ sistem pencernaan pada media charta dan

    menyuruh siswa untuk menjawabnya.

  • 46

    Guru membagikan soal kepada siswa yang berkaitan dengan

    materi yang akan dipelajari disetai dengan media charta, lalu meminta

    siswa untuk menjawab soal yang didapatkan kemudian siswa mencari

    jawaban dari pertanyaan yang mereka tidak ketahui jawabannya ke

    siswa lainnya dan tidak lupa guru mengingatkan pada siswa untuk

    saling membantu, setelah selesai siswa disuruh kembali ke tempat

    duduk masing-masing dan guru bersama siswa mengulas kembali

    jawabannya bersama-sama selanjutnya guru memberikan evaluasi

    terkait materi sistem pencernaan dengan media charta, kemudian

    memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal

    yang tidak dimengerti berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan,

    melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa dan

    mengucapkan salam ketika selesai melakukan proses pembelajaran.

    2) Pertemuan II

    Pertemuan ke dua ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 01

    April 2017. Untuk memulai pembelajaran seperti biasanya diawali

    dengan menyapa seluruh siswa dikelas dan mengondisikan suasana

    kelas untuk memulai pembelajaran, lalu memberikan salam serta

    mengecek kehadiran, kemudian guru menjelaskan tujuan

    pembelajaran/kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dan

    bertanya kepada siswa untuk mengingatkan kembali pembelajaran

    sebelumnya yaitu organ-organ dan fungsi sistem pencernaan.

  • 47

    Guru melanjutkan pembahasan materi sistem pencernaan yaitu

    menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-

    organ sistem pencernaan makanan manusia, menghubungkan struktur

    dan fungsi organ-organ dalam sistem pencernaan makanan manusia

    dan menjelaskan berbagai gangguan/penyakit yang terdapat dalam

    sistem pencernaan makanan

    Pada kegiatan inti pertama-tama guru menyampaikan materi

    pelajaran secara umum yang berhubungan dengan materi yang akan di

    bahas dengan media charta, setelah itu guru membagikan soal kepada

    siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari disetai

    dengan media charta, lalu meminta siswa untuk menjawab soal yang

    didapatkan kemudian siswa mencari jawaban dari pertanyaan yang

    mereka tidak ketahui jawabannya ke siswa lainnya dan tidak lupa guru

    mengingatkan pada siswa untuk saling membantu, setelah selesai siswa

    disuruh kembali ke tempat duduk masing-masing dan guru bersama

    siswa mengulas kembali jawabannya bersama-sama selanjutnya guru

    memberikan evaluasi terkait materi sistem pencernaan dengan media

    charta, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

    mengenai hal yang tidak dimengerti berkaitan dengan materi yang

    telah dijelaskan, melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan

    siswa dan mengucapkan salam ketika selesai melakukan proses

    pembelajaran.

  • 48

    c. Observasi dan Refleksi

    1) Data Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa

    Data hasil observasi berpikir kritis siswa pada siklus I dengan

    menggunakan strategi pembelajaran active knowledge sharing dengan

    media charta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

    Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Lembar Observasi Berpikir Kritis

    Siklus I

    No Nama Total Skor

    Persentase skor

    Kategori

    1. Ahmad Ramli 10 50% Cukup kri