PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

21
i PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS KOMPETENSI DI CV. LASKAR KACA SENI ARTIKEL SKRIPSI Oleh : WASIUR RAHMAN NPM : 715.2.1.1883 Program Studi Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA 2019

Transcript of PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

Page 1: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

i

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS

KOMPETENSI DI CV. LASKAR KACA SENI

ARTIKEL SKRIPSI

Oleh :

WASIUR RAHMAN

NPM : 715.2.1.1883

Program Studi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIRARAJA

2019

Page 2: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

ii

Page 3: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

iii

Page 4: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

1

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERBASIS

KOMPETENSI DI CV. LASKAR KACA SENI

WASIUR RAHMAN

RUSNANI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP

E-mail: [email protected]

E-mail: [email protected]

Abstrak

WASIUR RAHMAN 2019 Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis

Kompetensi di CV. Laskar Kaca Seni. Skripsi, Prodi Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wiraraja Sumenep. Dosen Pembimbing :

Rusnani. SE., MM

Sistem manajemen kinerja merupakan proses pengukuran kinerja yang

akan memberikan umpan balik bagi perencanaan strategis yang dilakukan

perusahaan. Dalam penelitian ini dilakukan mengenai penerapan sistem

manajemen kinerja berbasis kompetensi di CV. Laskar Kaca Seni. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem manajemen kinerja berbasis

kompetensi di CV. Laskar Kaca Seni dengan harapan agar dapat meminimalisir

tingkat ketidak disiplinan karyawan dalam berekja, menejelaskan dan

mendeskripsikan penerapan sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi di

CV. Laskar Kaca Seni, serta faktor pendukung dan penghambat penerapan sistem

manajemen kinerja berbasis kompetensi di CV. Lascar Kaca Seni. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik

pengumpulan data (observasi, dokumentasi, dan wawancara) sedangkan teknik

analisis datanya menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data

dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem

manajemen kinerja di CV. Laskar Kaca Seni termasuk dalam pola pengelolaan

manajemen sumber daya manusia berbsis kompetensi

Kata kunci : sistem manajemen kinerja, kompetensi

Page 5: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

2

Abstract

WASIUR RAHMAN 2019 Application of competency based performance

management system in CV. Art Glass Warriors. Thesis, Management study

program, faculty of economics and business, Wiraraja Sumenep University.

Advisor: Rusnani.SE., MM. Performance management system is a performance

measurement process that will provide feedback for strategic planning carried out

by the company. In this study conducted on the application of competency-based

performance management systems in CV. Art Glass Warriors. This study aims to

determine the application of competency-based performance management systems

in CV. Laskar Kaca Seni with the hope that it can minimize the level of employee

discipline in working, explain and describe the application of competency-based

performance management systems in the CV. Art Glass Warriors, as well as

supporting and inhibiting factors for the implementation of competency-based

performance management systems in CV. Lascar Glass Art. The method used in

this study is a qualitative method with data collection techniques (observation,

documentation, and interviews) while the data analysis technique uses data

collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results

of this study indicate that the performance management system in CV. Laskar

Kaca Seni is included in the pattern of human resource management based on

competence

Keywords: performance management system, competence

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber daya manusia temasuk kategori motor penggerak yang paling

penting dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaan

dalam mencapai tujuan bersama diperlukannya manajemen yang baik dan benar

Penanganan khusus diperlukan, agar nantinya perusahaan atau sebuah organisasi

benar- benar mampu mencapai tujuan yang di inginkan sesuai dengan yang

diharapkan. Apabila perusahaan atau suatu organisasi telah mampu atau

setidaknya mendekati tujuan yang di inginkan, maka organisasi atau perusahaan

tersebut bisa dikategorikan kedalam organisasi atau perusahaan yang berjalan.

Yang artinya perusahaan atau organisasi tersebut mampu menjalankan setiap

Page 6: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

3

kegiatan di berbagai aspeknya dengan baik dan benar. Dengan demikian

penerapan manajemen sumber daya manusia benar-benar harus diterapkan sebaik

mungkin, baik di sebuah organisasi maupun suatu perusahaan.

Sumber daya manusia (SDM) pada perusahaan merupakan pegawai atau

kinerja yang membuat dan menghasilkan barang dan jasa, mengalokasikan

sumber daya finansial perusahan, menjaga mutu, serta membuat seluruh strategi

untuk mencapai tujuan sasaran perusahaan. Dengan demikian akan dapat disadari

bahwa dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia merupakan unsur yang

paling penting yang menentukan kinerja perusahaan.

Dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan diperlukan adanya sistem

manajemen. Sistem manajemen itu sendiri merupakan suatu rancangan proses dan

prosedur yang dipergunakan dalam memastikan apakah suatu organisasi atau

perusahaan dapat memenuhi standar dan menjalankan tugas-tugasnya dalam

mencapai tujuan organisasi. Tujuan suatu perusahaan atau organisasi dapat beruba

dalam memenuhi persyaratan kualitas yang diberikan pelanggan, mamatuhi

peraturan baik peratran pemerintah, peraturan undang-undang Negara ataupun

peraturan dari konsumen dan menggapai tujuan atau tanggung jawabnya terhadap

nilai-nilai lingkungan hidup. Selain dari sistem manajemen, perusahaan juga harus

memperhatikan kinerja karyawan demi keberlangsungan perusahaan atau

organisasi.

Kinerja adalah suatu gambaran tentang tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu program kegiatan atau kebijakan perusahaan dalam mewujudkan sasaran

yang telah dibuat oleh organisasi atau perusahaan. Kinerja bisa di ketahui dan

diukur jika suatu individu atau sekelompok karyawan sudah mempunyai karakter

atau standar keberhasilan kinrja yang ditetapkan perusahaan. Oleh sebab itu, jika

tanpa target dan tujuan yang ditetapkan dalam pengukuran kinerja maka kinerja

seseorang tidak dapat diketahui bila tanpa tolak ukur keberhasilannya.

sesungguhnya, karyawan juga bisa mengetahui seberapa besar kinerja mereka

sendiri melalui sarana informal, seperti halnya komentar dan penilaian yang baik

atau buruk dari atasan, mitra kerja, bahkan bawahan, akan tetapi seharusnya

pelayanan kinerja juga harus diukur melalui penilaian formal dan terstruktur

Page 7: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

4

(terukur). Namun pabila penilaian kinerja tersebut condong pada pengukuran

formal yang berkelanjutan, maka penilaian tersebut justru akan lebih lengkap dan

detail karna sifat-sifat yang berhubungan dengan pekerjaan, standar kerja, perilaku

dan hasil kerja bahkan juga termasuk tingkat absensi karyawan dapat dinilai.

Penilaian kinerja karyawan juga bisa dilihat dari kompetensi mereka yang

bisa menjadi tolak ukur bagi kinerja karyawan. Karena kompetensi itu sendiri

merupakan kemampuan seorang karyawan dalam menjalankan tugas atau

pekerjaan yang sesuai dengan jabatan yang ditempatinya. Dengan demikian,

tekanannya terhadap kewenangan dan kemampuan seseorang atau karyawan

dalam mejalankan tugas-tugas pada suatu jabatan atau pekerjaan seseorang

didalam organisasi akan semakin meningkat dan lebih giat dengan penuh

tanggung jawab yang telah dia terima dari atasannya. Dari segi itulah penilaian

kinerja seseorang dapat dilihat dan diketahui apakah sudah sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan perusahaan dan mencapai target yang telah

dirancang sebelumnya yang ada dalam empat fungsi utama manajemen yang

terkumpul dalam palnning, actuating, organizing dan controlling (POAC) prinsip

ini yang banyak dilakukan oleh organisasi dalam memajukan dan mengelola

organisasi mereka.

Salah satu contoh dari penjelasan diatas adalah CV Laskar Kaca Seni, yang

dipimpin langsung oleh bpk surahwi dan bertempat di desa Gedang-Gedang

kecamatan Batuputih. CV Lascar Kaca Seni merupakan sebuah perusahaan yang

bergerak di bidang industri kaca ukir, yang menghasilkan berbagai macam motif

dan ukiran kaca dari berbagai bentuk mulai dari bentuk hewan tumbuhan bahkan

kaligrafi cantik dengan kualitas yang tak meragukan lagi bagi konsumennya dan

sudah menyebar luas di seluruh pelosok Madura bahkan keluar Madura.

Di CV. Laskar Kaca Seni terdapat 15 orang karyawan yang bekerja

dibidang produksi yang bersentuhan langsung dengan kualitas ukiran kaca dengan

asas kekeluargaan. Artinya di CV. Laskar Kaca Seni karyawan disana direkrut

berdasarkan kekeluargaan dengan tanpa adanya seleksi kemudian dilatih oleh

peminpin agar dapat menjalankan pekerjaan yang diberikan peminpin. Di CV

Laskar Kaca Seni terdapat beberapa kendala di antaranya dari segi kinerja sumber

Page 8: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

5

daya manusianya (SDM) yang kurang disiplin dalam bekerja yang mengakibatkan

efektifitas perusahaan menurun dan juga adanya tuntutan perusahaan, perbaikan,

serta peningkatan produktifitas yang menjadi tantangan bagi CV. Laskar Kaca

Seni untuk membuat sistem manajemen kinerja yang mempunyai daya saing

tinggi dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan, CV. Laskar kaca seni

perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan program

manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi. dengan demikian ketidak

disiplinan karyawan di CV Laskar Kaca Seni berdampak pada tingkat produksi

yang lambat dan berkurang akibatnya sering kerja lembur untuk mengejar target

dan waktu yang diberikan konsumen.

Berdasarkan latar belakang diatas dengan beberapa permasalahan yang ada

dalam sumber daya manusia khususnya karyawan maka peneliti memberikan

rumusan masalah yaitu bagaimana penrapan sistem manajemen kinerja di CV.

Laskar Kaca Seni dan juga bagaimana kompetensi kinerja di CV. Laskar Kaca

Seni. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat permasalah tersebut

dengan judul “PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERBASIS

KOMPETENSI DI CV. LASKAR KACA SENI.

Tujuan Penelitian

Terdapat beberapa tujuan penelitian yang diinginkan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan sistem manajemen kinerja yang ada di CV.

Laskar Kaca Seni

2. Untuk mengetahui kompetensi kinerja di CV. Lasakar Kaca Seni dalam upaya

mengurangi ketidak disiplinan para karyawan

Page 9: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

6

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Sistem Dalam Organisasi

Romney dan Steinbart (2015:3) mengatakan pengertian sistem adalah

rangkaian dari beberapa komponen-komponen yang saling berhubungan yang

terus berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang sebagian besar sistem terdiri

dari sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Menurut Mulyadi (2016:5) definisi sistem adalah suatu jaringan prosedur yang

dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan. Menurut Anastasia & Lilis Setiawati (2011:3) sistem yaitu

serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk menggapai

tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat diatas dapat di ambil kesimpulan

bahwasanya sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling

berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama dalam

melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan.

Sistem manajemen kinerja

Menurut Prof. Dr. Moeheriono, M. Si. (2012:131) sistem manajemen

kinerja merupakan suatu proses pengukuran kinerja yang dapat memberikan

umpan balik terhadap perencanaan strategis. Ismania Hidayati (2014) manajemen

kinerja harus selalu berdampingan dengan perencanaan stategis dan arah

perusahaan proses anggaran keuangan perencanaan pengembangan karyawan dan

program-program peningkatan motivasi seperti tingkat gaji atau upah, imbalan

dan promosi. Keuntungan yang maksimal akan didapat jika perusahaan dapat

melaksanakan sistem tersebut secara menyeluruh tidak hanya satu bagiannya

saja.Disisi lain, sahoo dan jena (2012:297)menyatakan bahwahsanya kesuksesan

dari sistem manajemen kinerja dapat dipastikan oleh keberhasilan bekerja

karyawan dalam mencapai tujuan dan misi perusahaan. Para pekerja telah

memahami secara tepat apa yang perusahaan harapkan terkait dengan kinerja

mereka.

Page 10: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

7

Pendekatan berbasis kompetensi

Istilah kompetensi dalam manajemen kinerja itu condong terhadap prilaku

yang dibutuhkan dari seseorang untuk bisa menjalankan suatu pekerjaan dengan

sangat baik. Menurut Spencer dalam buku Prof. Dr. Moeheriono, M. Si. (2012:5)

mengatakan bahwasanya kompetensi juga dapat diartikan sebagai karakteristik

yang mendasari sesorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam

menjalankan pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki

hubungan khusus ataupun sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan

sebaga acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada

situasi tertentu.

Kompetensi merupakan tentang apa yang wajib ada didalam diri seoarang

karyawan yang dibutuhkan agar melakukan pekerjaannya dalam segi jenis dan

tahapan prilaku yang berbeda. Segi jenis dan tahapan prilaku ini dibedakan dari

kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan

beberapa macam tugas yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Dessler (2011:322) tentang makna manajemen kinerja bahwa

manajemen kinerja merupakan suatu proses megonsolidasikan penetapan tujuan

penilaian, dan pengembangan kinerja karyawan kedalam suatu sistem, yang

bertujuan untuk memastikan kinerja karyawan dapat mendukung tujuan strategis

perusahaan.

Sedangkan menurut Moeheriono (2012:95) Bahwa karyawan

kemungkinan dapat mengetahui seberapa besar kinerja mereka selama ini melalui

sara informal, seperti komentar atau penilaian yang baik ataupun buruk dari

atasan, mitra kerja, bahkan bawahan, akan tetapi seharusnya penilaian kinerja juga

harus di ukur dengan penilaian formal dan terstruktur (terukur). Dessler

(2011:322) mengungkapkan arti penilaian kinerja merupakan evaluasi kinerja

karyawan masakini dan/atau di masa yang lalu relatif terhadap standar

prestasinya. Dengan hal tersebut, penilaian kinerja dapat berperan sebagai cara

Page 11: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

8

untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat kinerja karyawan dalam proses

manajemen kinerja. Penilaian kinerja yang menentukan apakah manajer atau

karyawannya telah berhasil membuktikanperformance yang telah diharapkan atau

tidak.

Evaluasi kinerja

Pendapat Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo (2011:262) menyatakan

evaluasi kinerja yaitu pendapat yang bersifat evaluatif atas sifat, perilaku

seseorang, atau prestasi sebagai bentuk dasar untuk keputusan dan rencana

pengembangan personil.

Evaluasi kinerja digunakan terhadap proses penilaian, riview, dan

pengukuran kinerja. Dari hasil evaluasi kinerja akan bisa memberikan umpan

balik terhadap tujuan dan sasaran kinerja yang kemudian dapat dilakukan

langkah-langkah untuk melakukan perbaikan kinerja dimasa yang akan datang.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan menegnai penerapan sistem manajemen kinerja

di CV. Laskar Kaca Seni, merupakan penelitian yang menggunakan metode

kualitatif. Peniliti menggunakan Studi kasus untuk mengumpulkan data yang

berupa informasi, mengambil kesimpulan atau pokok permasalahan dan

memperoleh pemahaman dari kasus yang diteliti.

Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di CV. Laskar Kaca Seni yang bertempat di

desa Gedang-Gedang RT 01 RW 01 kecamatan Batuputih kabupaten sumenep,

penelitian ini dilakukan selama 3 bulan (02-12-2018 sampai 12-03-2019) dirumah

pemilik CV. Laskar Kaca Seni dan juga dilakukan di perusahaan CV. Laskar Kaca

Seni yang letaknya berdampingan dengan rumah pemilik.

Page 12: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

9

Jenis Sumber Data

1. Data Subyek

Data yang diambil oleh peniliti dalam menyelesaikan penielitian ini

yaitu data subyek yang merupakan jenis data penelitian berupa pendapat serta

pengalaman pengrajin ukir kaca dalam aktifitas mengukir kaca

2. Sumber Data

1 Primer

adalah data yang diperoleh dari informan utama yaitu pimpinan

perusahaan berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh

peneliti dengan informan yang menjadi subyek penelitian berupa catatan

hasil wawancara, hasil observasi ke lokasi secara langsung, dan data-data

mengenai objek penelitian

2 Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan dalam penelitian ini

dimana data tersebut diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti melalui

perantara dari pihak lain baik dalam bentuk jurnal maupun yang

bersumber dari literatur yang isi pembahasannya memiliki kesamaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Informan

1. Informan Utama Dan kunci

Dalam penelitian ini peneliti berkeinginan untuk memilih bpk Surahwi

sebagai informan utama sekaligus kunci karena beliau adalah pemimpin

sekaligus manager perusahaan CV. Lascar Kaca Seni yang tentunya sudah

mengetahui semua yang ada dalam perusahaan tersebut.

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap melalui tatap muka

atau (face to face) dengan menggunakan metode wawancara yang tidak

terstruktur. namun wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan

Page 13: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

10

pedoman wawancara yang lengkap dan tersusun rapi namun peneliti hanya

menanyakan beberapa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan

2. Informan Pendukung

Untuk memperoleh informasi yang dapat mendukung dalam penelitian

ini, peneliti mengambil informasi dari jurnal, literatur, 10 karyawan dan

masyarakat yang ada di sekitar lokasi CV. Laskar Kaca Seni.

Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi

Peneliti melakukan observasi langsung ke CV. Laskar Kaca Seni untuk

mengetahui gambaran secara umum bagaimana aktifitas pada objek penelitian.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti hanya sebagai informasi

tambahan untuk dijadikan bukti penelitian.

3. Wawancara

Setelah peneliti melakukan observasi dan merumuskan masalah

kemudian peneliti melakukan wawancara dengan bpk Surahwi pemilik

perusahaan CV. Laskar Kaca Seni dan para informan yang lain terkait

penerapan sistem manajemn kinerja dan disiplin karyawan yang ada di

perusahaan. Dalam wawancara tersebut peneliti sudah mempersiapkan semua

bahan yang akan ditanyakan secara terstruktur dan tidak terstruktur terhadap

informan.

4. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini peneliti berkeinginan untuk menggunakan teknik

ProbabilitySampling yaitu tekenik pengumpulan sampel yang tidak memberi

peluang maupunkesempatan yang sama terhadap setiap unsur atau anggota

Page 14: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

11

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dengan menggunakan metode

Purposive Sampling. yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

seperti yang dilakukan dalam penelitian ini yang memilih bpk surahwi sebagai

sampel sumber data karna beliau merupakan orang yang paling mengetahui

tentang semua yang ada dalam perusahaan CV. Laskar Kaca Seni.

Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah proses mencari serta menyususn secara

sistematis data yang didapatkan dari hasil wawancara, catatan dilapangan dan

dokumentasi, dengan cara mengelompakkan data kedalam kategori, menjabarkan

kedalam unit-unit, melakukan pemilahan data, menyusun kedalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

dapat dengan mudah untuk difahami. (Sugiyono, 2016:244). Penelitian deskriptif

kualitatif ini menggunakan metode analisis data yang meliputi pengambilan data,

penmbahan data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Yang dijabarkan

sebagi berikut:

1. Penngambilan data

Berdasarkan data yang telah diambil serta dikumpulkan oleh peneliti,

teknik pengambilan data dalam penelitian ini meliputi wawancara dan

observasi.

2. Penambahan data

Penambahan data akan dilakukan oleh peneliti ketika peneliti telah

mendapatkan data dari lapangan yang sesuai dengan informasi yang

dibutuhkan oleh peneliti. Setelah data terkumpul banyak, maka peneliti perlu

melakukan analisis data melalui penambahan data. Adapun hasil dari

penambahan data, peneliti menfokuskan pada penerapan sistem manajemen

kinerja berbasis kompetensi dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan di

CV. Laskar Kaca Seni. Hal yang dilakukan peneliti iyalah dengan cara

observasi dan meninjau kembali hasil wawancara yang dilakukan

Page 15: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

12

denganinforman utama atau pemilik sekaligus pimpinan perusahaan CV.

Laskar Kaca Seni.

3. Penyajian data

Penyajian data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan bentuk teks

narasi yang terfokus pada penerapan sistem manajemen kinerja berbasis

kompetensi dalam mingkatkan disiplin kerja karyawan di CV. Laskkar Kaca

Seni. Dengan hal tersebut, hasil dari penyajian ini mampu mempermudah

peneliti dalam upaya pemaparan serta penegasan kesimpulan.

4. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menghasilkan kesimpulan yang

bisa menjawab semua rumusan masalah yang telah ditetapkan mulai awal

dilakukannya penellitin yang mempunyai keterkaitan dengan penerapan sistem

manajemen kinerja berbasis kompetensi di CV. Laskar Kaca Seni.

Uji Keabsahan Data

Penelitian kualitatif perlu melakukan uji keabsahan data yang didasarkan

atas beberapa kriteria. Menurut Sugiono (2016:364-374) mengatakan bahwa

dalam melakukan uji keabsahan data dilakukan melalui empat komponen yaitu:

1 Uji Kredibilitas

Wiersma sebagaimna dikkutip dalam Sugiyono (2016:269)

mengemukakan bahwa pengujian kredibilitas dilakukan kedalam triangulasi

sebagai keseluruhan proses pengecekan data mulai triangulasi sumber,

trigulasi teknik dan trigulasi waktu sebagai berikut:

a. Triangulasi Sumber

Menguji kredibilitas data yang dilakukan peneliti dengan cara

mengecek data dan dilakukan perbandingan terhadap sumber-sumber

yang ada, baik yang berasal dari informan kunci, informan utama,

maupun informan penndukung yang dilakukan dengan wawan cara

Page 16: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

13

melalui pengajuan pertanyaan sesuai isi pada pedoman wawancara yang

dibuat, dari uji kredibilitas sumber-sumber tersebut peneliti telah

menyatukan jawaban-jawaban responden yang dianggap memiliki

persamaan.

b. Triangulasi Teknik

Menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data

kepada sumber yang sama melalui teknik yang berbeda. Untuk proses ini

penelitian dilakukan ke beberapa tahapan diantaranya; wawancara

langsung keseluruh responden, kegiatan observasi, dan mengambil

dokumentasi. Namun, apabila kemudian dalam penelitian peneliti

menemui perbedaan data yang diberikan oleh masing-masing responden,

maka peneliti akan melakukan pengulangan wawancara kembali yang

bertujuan untuk memperoleh kepastian data.

c. Triangulasi Waktu

Pemanfaatan waktu juga akan berpengaruh pada kredibilitas data,

karena data yang dikumpulkan peneliti melalui teknik wawancara yang

dilakukan di pagi hari dengan kondisi yang segar dan belum menemui

banyak masalah, maka dipercaya akan memberikan data yang valid

sehingga hasilnya lebih kredibel. Peneliti melakukan pengujian

kredibilitas data secara berulang-ulang melalui pengecekan terhadap isi

keseluruhan wawancara dan observasi dalam waktu maupun situasi yang

berbeda, hingga peneliti benar benar menemukan kepastian data (data

valid) selama pelaksanaan penelitian berlangsung.

2 Pengujian Transferability

Dalam penelitian kualitatif, proses ini akan membuat orang lain yang

membaca dapat memahami keseluruhan hasil penelitian, oleh sebab itu

peneliti saat membuat laporan akan memberikan uraian/gambaran yang rinci,

jelas, sistematis, dan dapat dipercaya, sehingga pembaca menjadi jelas dan

paham terhadap hasil penelitian yang peneliti lakukan, serta dapat atau

Page 17: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

14

tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian peneliti ini pada obyek yang

berbeda.

3 Pengujian Depenability

Depenability disebut reliabilitas, karena penelitian dikatakan reliable,

apabila orang lain dapat mengulangi proses yang dilalui dalam penelitian ini.

Pengujian dilakukan dengan mengaudit terhadap keseluruhan proses

penelitian, karena peneliti dibimbing oleh dua orang pembimbing untuk dapat

mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti saat melakukan penelitian. Melalui

proses ini, akan dilihat bagaimana peneliti mulai menentukan 14ocus kajian

penelitian, memasuki obyek penelitian, menentukan sumber data, melakukan

analisis data maupun menguji keabsahan data, hingga membuat kesimpulan

dari rumusan yang dibuat.

4 Pengujian Confirmability

Uji confirmability disebut sebagai uji obyektivitas penelitian, karena

apabila hasil penelitian sudah disepakati oleh banyak orang yang dilalui

dengan serangkaian proses yang sudah dilakukan oleh peneliti mulai sejak

ujian proposal hingga pada ujian skripsi. Apabila hasil penelitian sudah

memenuhi keseluruhan proses penelitian yang dimaksudkan, maka penelitian

yang peneliti lakukan dianggap telah memenuhi standart confirmabililty.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah CV. Laskar Kaca Seni

CV. Laskar Kaca Seni merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

industry ukir kaca dengan berbagai jenis ukiran kaca yang menarik dan

cantik.Dengan motiv hewan, tumbuhan, kaligrafi dan jenis-jenis yang

lainnya.Yang mana perusahaan ini didirikan oleh Bpk. Surahwi.

Bpk Surahwi sebelum mempunyai perusahaan ukir kaca beliau merupakan

pengrajin kayu di sebuah mebel samapai kemudian muncullah penawaran dari

Page 18: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

15

UMKM Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti pelatihan ukir kaca dan tampa

piker panjang beliau langsung mengikuti pelatihan tersebut di hotel Utami

Sumekar Sumenep pada tanggal 1-3 oktobber 2014. Setelah Bpk Surahwi selesai

mengikuti pelatihan ukir kaca terlintas keinginan di hati beliau untuk mencoba

membuat ukiran kaca dengan modal pengetahuan yang telah di tempuh pada saat

pelatihan dan ternyata ukiran yang dia buat disukai oleh konsumen pertamanya

dan langsung mendapat pesanan sebanyak 10 lembar kaca. Yang dikerjakan

bersama 2 orang rekan kerjanya pada saat itu dan juga peralatan seadanya .

Pada tanggal 27 oktober 2014 Bpk surahwi merintis usaha kaca Ukir,

karena menurut beliau usaha tersebut sangatlah berpotensi dimadura khususnya di

sumenep melihat pengusaha kaca ukir yang sangat jarang. dengan alat seadanya

yang hanya bisa membuat samlasting dan kaca grafir yaitu mesin desel, tabung

angina, dan kepala konfresor dan juga 2 orang karyawan yang berja. hingga saat

ini usahanya di bidang ukir kaca terus berkembang yang banyak diminati oleh

masyarakat Madura bahkan ada yang dari luar pulau Madura karena motivnya

yang bagus kualitas yang memuaskan bahkan harganya yang termurah di

sumenep, juga pilihannya yang banyak diantaranya kaca inlay, kaca bevel, kaca

stain, kaca lapis, dan lain sebagainya. Dalam membuat sekian banyak macam kaca

dan jumlah permintaan yang terus miningkat Bpk Surahwi setiap harinya

membutuhkan minimal 30 orang yang bekerja di bidang produksi kaca ukir.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi di CV. Laskar

Kaca Seni

1. Perncanaan kinerja Karyawan

Perencanaan kinerja karyawan termasuk langkah pertama yang

dilakukandidalam penerapan sistem manajemen kinerja di CV. Laskar Kaca

Seni. Dimana perencanaan kinerja yang ada di CV. Lasakar Kaca Seni adalah

suatu penjabaran dari sasaran serta program yang suadah ditetapkan dalam

perencanaan kinerja.

Page 19: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

16

Perencanaan kinerja karyawan CV. Lasakar Kaca Seni dilakukan

dengan musyawarah anatara pejabat penilai dengan karyawan yang dinilai

dalam menentukan sasaran kinerja individu (SKI). Dimana sasaran tersebut

digunakan untuk mengukur target pencapaian karyawan yang akan dinilai hal

ini menenjukkan bahwa karyawan dapat berkompetensi untuk mencapai target

perusahaan.

Hasil dari perencanaan kinerja berupa kesepakatan bersama dan

pemahaman atas standar kinerja, tujuan, sasaran, serta kebutuhan kompetensi

itu suadah menjadi sasaran kerja karyawan yang akan dinilai dalam kurun

waktu satu tahun.

2. Komunikasi Kinerja, Bimbingan Dan Dokumentasi

Komunikasi kinerja, bimbingan, dan dokumentasi adalah bagian dari

proses penanggulngan permasalahan dengan cara mengkomunikasikannya

juga mencari penyebab dasar masalah yang sebenarnya terjadi. dari

permasalahan, konflik, dan kegagalan kinerja yang telah terjadi. Penerapan

komunikasi kinerja, bimbingan dan dokumentasi di CV. Laskar Kaca Seni

sudah berlaku dengan sistem komunikasi dua arah yang terus-terusan

berkesinambungan antara penilai dan karyawan yang akan dinilai agar dapat

diketahui dan dipastikan bahwa actuating target kerja yang telah disepakati

berjalan sebagaimana dengan lancar dan sesuai dengan harapan perusahaan.

3. Penilaian Kinerja dan Evaluasi

penilaian kinerja CV. Laskar Kaca Seni diberlakukan dengan tahap

pengisian formulir penilaian akhir kinerja oleh penilai karyawan, dimana

penilai tersebut yang memberikan penilaian prestasi kerja karyawan yang

sudah dibandingkan atara rencana dan kompetensi yang telah ditetapkan

dalam target kerja individu atau bimbingan karyawan yang sudah disetujui

sebelumnya dengan realisasinya pada akhir priode penilaian tersebut.Penilaian

kinerja dilakukan pada bulan pertama ditahun selanjutnya. Kriterian penilaian

kinerja berupa hasil pencapaian target dan pencapaian komtensi yang akan

dibutuhkan pada bulan pertam sampai terahir di tahun sebelumnya.

Page 20: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

17

4. Konsep Penerapan Kompetensi Dalam Sistem Manajemen Kinerja

Berdasarkan perolehan data proses pemilahan kompetensi didalam

sistem manajemen kinerja di CV. Laskar Kaca Seni ini delakukan penyusunan

dengan caratop down. Yang bermula dari visi misi perusahaan yang diterapkan

kedalam nilai-nilai dasar perusahaan serta strategi perusahaan.Searah dengan

nilai-nilai dasar dan strategi perusahaan tersebut maka akan dibuat dan

dirumuskan kompetensi inti perusahaan (corporate core

competence)Corporate competence tersebut kemudian diterapkan kedalam

Soft Competence dan Hard Competence. Soft Competence termasuk

kompetensi yang terdiri motif sifat dan konsep diri yang dibutuhkan seseorang

untuk menghasilkan kinerja unggul.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pola pengendalian manajemen sumber daya manusia di CV. Laskar Kaca

Seni menerapkan manajemen sumber daya manusia berbasis komptensi

(Competency-Based Human Resource Management) yang diberlakukan dalam

berbagai macam aspek mulai dari rekrutmen, pelatihan, perencanaan karir, tedapat

dalam penerapan sistem manajemen kinerjanya. Penerapan sistem manajeen

kinerja di CV. Laskar Kaca Seni dapat dilihat dari keseluruhan proses penilaian

kinerja karyawan yaitu pada saat merekrut karyawan baru, CV. Lascar Kaca Seni

menentukan persyaratan teryentu yang mencakup informasi pribadi dan

kompetensi yang dimiliki, dan juga dapat dilihat dari pemberian training,

pengembangan karir, pengembangan kinerja perusahaan secara keseluruhan dan

pemberian penghargaan

Kompetensi kinerja di CV. Laskar Kaca seni merupakan karakteristik yang

mendasari karyawan terhadap apa yang dibutuhkan dalam menyelesaikan target

pencapaian yang telah ditetapkan perusahaan. Terdapat dua kompetensi dalam

perusahaan yaitu komptensi manajerial dan komtensi teknis.

Page 21: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …

18

Saran

Perlu diadakannya kebijakan yang tegas mengenai karyawan yang tidak

disiplin dalam bekerja hal tesebut hendaknya dilakukan oleh pimpinan agar

kontribusi karywan dapat meningkat terhadap perusahaan. Dan juga perlu

diadakannya pelatihan khusus mengenai penerapan sistem manajemen

kinerjaberbasis kompetensi supaya timbul pemahaman bersama mengenai target

yang harus dipenuhi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Diana, Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan

Produser dan Penerapan. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Isma, Hidayati. 2014. Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis

Kompetensi studi pada PT. Petrokimia Gresik. Fakultas Ilmu

Administrasi, Universitas Brawijaya Malang, Vol. 15, No. 1.

Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Mulyadi. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Romney, Marshall B., dan Paul Jhon Steinbart. 2015. Acounting information

system, 13th

ed. England: Pearson Educational Limited.