PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

194
PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X PADA KONSEP REAKSI REDOKS SKRIPSI Program Studi Pendidikan Kimia Oleh: Lestari Kurniawati Zai NIM: 171444036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA

DIDIK KELAS X PADA KONSEP REAKSI REDOKS

SKRIPSI

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

Lestari Kurniawati Zai

NIM: 171444036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

SKRIPSI

PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS X PADA KONSEP REAKSI REDOKS

Oleh:

Lestari Kurniawati Zai

NIM 171444036

Telah disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing

(Risnita Vicky Listyarini, M.Sc.) Tanggal: 23 September 2021

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

SKRIPSI

PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS X PADA KONSEP REAKSI REDOKS

Disusun Oleh:

Lestari Kurniawati Zai

NIM: 171444036

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ...................................

Sekretaris : Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. ..................................

Anggota : Risnita Vicky Listyarini, M.Sc. ...................................

Anggota : Johnsen Harta, M.Pd. ...................................

Anggota : Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. ...................................

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji

pada Tanggal: 29 September 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

iii

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

Yogyakarta, 29 September 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kepada Tuhan sumber kekuatan dan pengharapanku.

Hasil karya dan perjuangan ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tuaku, Waosokhi Zai dan Norima Halawa.

Saudaraku, Abang Martin, Abang Ferry, Kakak Happy, Kakak Fanny, Kakak

Poppy dan Abang Boy.

Seluruh keluarga besar Ama/Ina Nuru Zai.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Terimaka kasih untuk setiap Doa, Dukungan dan Cinta yang menyertai

perjuanganku selama belajar diprogram Studi Pendidikan Kimia

Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 September 2021

Penulis

Lestari Kurniawati Zai

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Lestari Kurniawati Zai

NIM : 171444036

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS X PADA KONSEP REAKSI REDOKS “

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 29 September 2021

Penulis

Lestari Kurniawati Zai

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS X PADA KONSEP REAKSI REDOKS

Lestari Kurniawati Zai

Universitas Sanata Dharma

2021

Pada konsep reaksi redoks peserta didik kesulitan untuk mencapai hasil belajar yang

maksimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah

model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk

menerapkan model pembelajaran flipped classroom untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik kelas X pada konsep reaksi redoks. Penelitian ini merupakan

jenis penelitian Quasi Experiment dengan desain penelitian One Group Pretest-

Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

wawancara, lembar validasi, tes hasil belajar, lembar observasi dan lembar angket.

Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel

20 orang peserta didik. Uji hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan uji

paired sample t-test. Hasil analisis menunjukkan (1) nilai thitung dari masing-masing

pertemuan lebih besar dari ttabel dan nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05. Hasil

analisis N-Gain pertemuan pertama 0,56 dan pertemuan kedua 0,62, masuk pada

kriteria sedang. Hasil analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada pertemuan

pertama sebesar 91,5% dan pertemuan kedua sebesar 97,5%, masuk pada kriteria

sangat tinggi; (2) hasil analisis lembar observasi selama pembelajaran memiliki

rata-rata persentase sebesar 63% masuk pada kriteria tinggi; (3) hasil analisis angket

respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran flipped classroom

memiliki rata-rata persentase sebesar 72,1% masuk pada kriteria positif. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran flipped classroom

dapat dijadikan sebagai model pembelajaran alternatif khususnya pada konsep

reaksi redoks.

Kata kunci: flipped classroom, hasil belajar, konsep reaksi redoks

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF FLIPPED CLASSROOM

TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES OF SENIOR HIGH SCHOLL

STUDENTS ON THE CONCEPT OF REDOX REACTION

Lestari Kurniawati Zai

Sanata Dharma University

2021

In the concept of redox reactions, students find it difficult to achieve maximum

learning outcomes. One of the factors that influence student learning outcomes is

the learning model used by the teacher. This study aims to implement the flipped

classroom learning model to improve the learning outcomes of class X students on

the concept of redox reactions. This research is a Quasi Experiment research with

One Group Pretest-Posttest Design research design. The instruments used in this

study were interview sheets, validation sheets, learning outcomes tests, observation

sheets and questionnaire sheets. Determination of the sample using purposive

sampling technique with a sample of 20 students. The research hypothesis test was

conducted using the paired sample t-test. The results of the analysis show (1) the

tcount value of each meeting is greater than ttable and the sig value. (2-tailed) is

less than 0.05. The results of the N-Gain analysis for the first meeting were 0.56

and the second meeting was 0.62, including the moderate criteria. The results of

the analysis of the Student Worksheet (LKPD) at the first meeting was 91.5% and

the second meeting was 97.5%, it was included in the very high criteria; (2) the

results of the analysis of the observation sheet during learning have an average

percentage of 63% entering the high criteria; (3) the results of the questionnaire

analysis of student responses to the application of the flipped classroom learning

model have an average percentage of 72.1% which is included in the positive

criteria. The results of this study indicate that the flipped classroom learning model

can be used as an alternative learning model, especially on the concept of redox

reactions.

Keywords: flipped classroom, learning outcomes, redox reaction concept

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan

penyertaanNya, penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X PADA

KONSEP REAKSI REDOKS”. Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik atas bimbingan dan kebaikan hati dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Tarsius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia dan segenap dosen Pendidikan Kimia yang telah

membimbing dan membagikan ilmunya selama belajar diprogram studi

Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Risnita Vicky Listyarini, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dan dengan sabar memberikan

bimbingan, bantuan, pengarahan serta saran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Johnsen Harta, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) yang

selalu memberikan bimbingan, dukungan dan doa selama belajar diprogram

studi Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma.

5. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang dengan keramahan dan kesabaran

telah membantu dalam segala hal terkait administrasi penulis selama belajar di

Universitas Sanata Dharma.

6. Bapak Antonius Haryanto, M.Pd., selaku Kepala SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.

7. Bapak Marcus Rustanta, M.Pd., selaku guru mata pelajaran kimia SMA Stella

Duce 2 Yogyakarta yang telah memberikan masukan dan membantu penulis

selama proses pengambilan data skripsi.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

8. Peserta didik kelas X MIPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah

meluangkan waktu dan pikiran sebagai subjek penelitian.

9. Keluarga besar SMA Stella Duce 2 Yogyakarta atas bantuan dan kerjasamanya.

10. Teristimewa untuk keluargaku tersayang yang selalu mengirimkan doa,

dukungan, kasih sayang dan cinta yang tak henti-hentinya selama belajar di

program studi Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma.

11. Nely dan Nastry yang mengajarkanku untuk bertahan dan meneruskan

perjuangan di program studi Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma.

12. Personil “Iki Opo Ini” yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat

selama menyusun skripsi.

13. Tanika dan Maria yang selalu membantu penulis selama proses penyusunan

skripsi.

14. Kelompok belajarku yang memberikan dukungan dan semangat selama belajar

diprogram studi Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma.

15. Teman-teman Pendidikan Kimia 2017 yang memberikan bantuan dan

dukungan kepada penulis selama belajar di program studi Pendidikan Kimia

Universitas Sanata Dharma.

16. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma (USD), sering disebut

Kampus Sadhar, yang menjadi tempatku untuk menuntut ilmu dan berproses

untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

17. Semua pihak yang ikut serta membantu dan mendukung penulis selama belajar

diprogram studi Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kelemahan dan kekurangan baik dari segi penulisan maupun isi. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk

memperbaiki karya selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 29 September 2021

Penulis

Lestari Kurniawati Zai

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

DAFTAR ISI

....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

D. Manfaat ..................................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 6

A. Landasan Teori.......................................................................................... 6

1. Flipped Classroom ................................................................................... 6

2. Hasil Belajar ........................................................................................... 10

3. Reaksi Redoks ........................................................................................ 14

B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 17

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 21

A. Jenis Penelitian........................................................................................ 21

B. Desain Penelitian .................................................................................... 21

1. Tahap Persiapan ..................................................................................... 21

2. Tahap Perencanaan ................................................................................. 22

3. Tahap Pelaksanaan ................................................................................. 23

4. Tahap Akhir ............................................................................................ 25

C. Variabel Penelitian .................................................................................. 26

D. Sampel Penelitian.................................................................................... 26

E. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 26

F. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 27

1. Wawancara ............................................................................................. 27

2. Tes .......................................................................................................... 27

3. Observasi ................................................................................................ 27

4. Angket .................................................................................................... 28

G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 28

1. Lembar Wawancara

.................................. 30

xi

................................................................................ 28

2. Lembar Validasi ..................................................................................... 28

3. Soal Pretest dan Posttest ........................................................................ 30

4. Soal dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiDAFTAR TABEL ................................................................................................ xiiiDAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xivDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

HALAMAN JUDUL.................................................................................................iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................iiHALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iiiMOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... ivPERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vPERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

KATA PENGANTAR.............................................................................................ix

AKADEMI................................................................................................viABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ...........................................................................................................viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

5. Lembar Observasi ................................................................................... 31

6. Lembar Angket ....................................................................................... 31

H. Metode Analisis Data .............................................................................. 31

1. Analisis Hasil Wawancara ...................................................................... 31

2. Uji Normalitas ........................................................................................ 32

3. Uji Homogenitas ..................................................................................... 32

4. Analisis Lembar Validasi ....................................................................... 32

5. Analisis Hasil Belajar ............................................................................. 35

6. Uji Paired Sample T-Test (Uji-T Berpasangan) ..................................... 36

7. Analisis Hasil Observasi Peserta Didik .................................................. 37

8. Analisis Hasil Angket Respon Peserta Didik ......................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 39

A. Tahap Persiapan ...................................................................................... 39

B. Tahap Perencanaan ................................................................................. 40

C. Tahap Pelaksanaan .................................................................................. 49

D. Tahap Akhir ............................................................................................ 52

1. Hasil Pretest dan Posttest ....................................................................... 52

2. Hasil Analisis Jawaban LKPD ............................................................... 62

3. Hasil Analisis Lembar Observasi Peserta Didik .................................... 65

4. Hasil Analisis Angket Respon Peserta Didik ......................................... 68

E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 71

A. Kesimpulan ............................................................................................. 71

B. Saran ....................................................................................................... 71

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 73

Lampiran ............................................................................................................... 78

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbandingan Model Pembelajaran Kelas Tradisional dan Model

Pembelajaran Flipped Classroom (Bergman & Sams, 2012) .............. 9

Tabel 2. 2 Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi .................................................. 15

Tabel 3. 1 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Flipped Classroom…………………24

Tabel 3. 2 Kriteria Aiken’s V (Tomoliyus & Sunardianta, 2020) ........................ 33

Tabel 3. 3 Kriteria Validitas LKPD (Suwardi, 2011) ........................................... 33

Tabel 3. 4 Kriteria Aiken’s V (Tomoliyus & Sunardianta, 2020) ........................ 34

Tabel 3. 5 Kriteria Validitas Lembar Observasi Peserta Didik ............................. 34

Tabel 3. 6 Kriteria Validitas Angket Respon Peserta Didik ................................. 35

Tabel 3. 7 Kriteria Gain Ternormalisasi (Hake, 1999) ......................................... 35

Tabel 3. 8 Kriteria Penilaian LKPD (Nurpratiwi, 2015) ....................................... 36

Tabel 3. 9 Kategori Persentase Observasi (Nurpratiwi, 2015).............................. 37

Tabel 3. 10 Kriteria Angket Respon (Nurpratiwi, 2015) ...................................... 38

Tabel 4. 1 Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest 42

Tabel 4. 2 Komentar dan Saran Terhadap Soal Pretest dan Posttest .................... 44

Tabel 4. 3 Hasil Validasi LKPD Keseluruhan ...................................................... 44

Tabel 4. 4 Komentar dan Saran Terhadap LKPD ................................................. 45

Tabel 4. 5 Hasil Validasi Butir Soal dalam LKPD ............................................... 46

Tabel 4. 6 Komentar dan Saran Terhadap Butir Soal dalam LKPD ..................... 47

Tabel 4. 7 Hasil Validasi Lembar Observasi ........................................................ 47

Tabel 4. 8 Komentar dan Saran Validator Terhadap Instrumen Lembar Observasi

............................................................................................................ 48

Tabel 4. 9 Hasil Validasi Angket Respon Peserta Didik ...................................... 48

Tabel 4. 10 Komentar dan Saran Validator Terhadap Instrumen Angket Respon

Peserta Didik ........................................................................................ 49

Tabel 4. 11 Hasil Uji Homogenitas ....................................................................... 50

Tabel 4. 12 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 50

Tabel 4. 13 Rata-Rata Hasil Pretest dan Posttest ................................................. 53

Tabel 4. 14 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Peserta Didik Pada Pertemuan

Pertama ............................................................................................... 54

Tabel 4. 15 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Peserta Didik Pada Pertemuan

Kedua ................................................................................................. 56

Tabel 4. 16 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk .................................................... 60

Tabel 4. 17 Hasil Uji Paired Sample T-Test ......................................................... 61

Tabel 4. 18 Hasil Analisis LKPD Pertemuan Pertama ......................................... 63

Tabel 4. 19 Hasil Analisis LKPD Pertemuan Kedua ............................................ 63

Tabel 4. 20 Klasifikasi Peserta Didik Berdasarkan N-Gain dan Keterlibatan

Dalam Proses Pembelajaran ............................................................... 67

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................... 20

Gambar 3. 1 Desain Penelitian……………………………………………………21

Gambar 3. 2 Bagan Tahap Pengumpulan Informasi ............................................. 22

Gambar 4. 1 Klasifikasi Persentase untuk Masing-Masing Kriteria N-Gain

Pertemuan Pertama…………………………………………………55

Gambar 4. 2 Klasifikasi Persentase untuk Masing-Masing .................................. 57

Gambar 4. 3 Klasifikasi Kriteria N-Gain Pertemuan Pertama dan Kedua ............ 58

Gambar 4. 4 Peserta Didik yang Memenuhi KKM ............................................... 60

Gambar 4. 5 Hasil Analisis Lembar Observasi Pertemuan Pertama ..................... 65

Gambar 4. 6 Hasil Analisis Lembar Observasi Pertemuan Kedua ....................... 66

Gambar 4. 7 Hasil Angket Respon Peserta Didik ................................................. 69

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Lembar Wawancara Wawancara ...................................... 78

Lampiran 2 Rencana Proses Pembelajarann (RPP) Pertemuan 1 ........................ 79

Lampiran 3 Rencana Proses Pembelajarann (RPP) Pertemuan 2 ........................ 86

Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik (LPKD) Pertemuan 1 .......................... 90

Lampiran 5 Lembar Kerja Peserta Didik (LPKD) Pertemuan 2 .......................... 99

Lampiran 6 Modul Ajar ..................................................................................... 106

Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest ............................................................... 116

Lampiran 8 Lembar Observasi ........................................................................... 121

Lampiran 9 Angket Respon Peserta Didik ......................................................... 123

Lampiran 10 Lembar Validasi Soal Pretest dan Posttest................................... 125

Lampiran 11 Lembar Validasi Lembar Observasi ............................................. 131

Lampiran 12 Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik ........................... 135

Lampiran 13 Lembar Validasi LKPD ................................................................ 139

Lampiran 14 Lembar Validasi Butir Soal dalam LKPD .................................... 143

Lampiran 15 Lembar Wawancara ...................................................................... 148

Lampiran 16 Hasil Wawancara .......................................................................... 150

Lampiran 17 Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest. 153

Lampiran 18 Rekapitulasi Hasil Validasi LKPD ............................................... 154

Lampiran 19 Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Validasi Butir Soal dalam LKPD .. 155

Lampiran 20 Rekapitulasi Hasil Validasi Lembar Observasi ............................ 156

Lampiran 21 Rekapitulasi Hasil Validasi Angket Respon ................................. 156

Lampiran 22 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest ........................................ 157

Lampiran 23 Rekapitulasi Hasil Observasi Pertemuan 1 ................................... 158

Lampiran 24 Rekapitulasi Hasil Observasi Pertemuan 2 ................................... 159

Lampiran 25 Rekapitulasi Hasil LKPD Kelompok ........................................... 160

Lampiran 26 Rekapitulasi Hasil Angket ............................................................ 161

Lampiran 27 Contoh Hasil LKPD Pertemuan 1 ............................................... 163

Lampiran 28 Contoh Hasil LKPD Pertemuan 2 ................................................ 171

Lampiran 29 Surat Keterangan telah Selesai Penelitian .................................... 178

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya proses pembelajaran merupakan hubungan timbal balik

antara guru dan peserta didik dengan bahan pelajaran dan metode penyampaian

dalam lingkungan belajar (Pane & Dasopang, 2017). Setelah peserta didik

melalui proses pembelajaran diperoleh suatu hasil yang disebut dengan hasil

belajar. Hasil belajar adalah pencapaian yang dimiliki oleh peserta didik setelah

memperoleh pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang menjadi objek penilaian

adalah kemampuan baru yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses

pembelajaran pada mata pelajaran tertentu (Supratiknya, 2012).

Penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa ilmu sains, salah

satunya kimia menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang disukai oleh

peserta didik (Ristiyani & Bahriah, 2016). Hal ini disebabkan karena ilmu kimia

merupakan salah satu ilmu yang dianggap sulit karena konsepnya yang abstrak,

menyangkut reaksi-reaksi kimia dan perhitungan. Sifat ilmu kimia yang

demikian tentunya berpengaruh pada pencapaian hasil belajar peserta didik yang

kurang maksimal.

Haryani, dkk. (2014) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa salah satu

materi kimia kelas X yang diaggap sulit adalah konsep reaksi redoks. Pada

materi tersebut peserta didik merasa kesulitan dalam menentukan bilangan

oksidasi dan zat yang mengalami oksidasi dan reduksi (Sulalah & dkk, 2017).

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sulalah dan Anis (2017)

bahwa 56% peserta didik mengalami kesulitan pada konsep reaksi redoks

berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, 48% mengalami kesulitan pada

konsep oksidator dan reduktor dan 45% mengalami kesulitan pada konsep

bilangan oksidasi. Selain itu, penelitian Andrianie, dkk. (2018) yang dilakukan

di SMA Negeri 2 Ungaran menyatakan bahwa peserta didik mengalami kesulitan

dalam memahami konsep-konsep reaksi redoks dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari sehingga sebagian besar peserta didik memiliki nilai yang

kurang memuaskan. Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

2

dilakukan dengan guru kimia SMA Stella Duce 2 bahwa konsep reaksi redoks

merupakan salah satu materi kimia kelas X yang sulit bagi peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara rata-rata nilai UH pada materi konsep reaksi

redoks yaitu 50% tuntas dan 50% tidak tuntas.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik

adalah faktor eksternal (Yakina & Fadhilah, 2017). Faktor eksternal merupakan

faktor yang berasal dari lingkungan peserta didik, salah satunya adalah dari

aspek guru. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi secara tepat

berpengaruh erat terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Hal ini tentunya

didukung oleh kompetensi yang dimiliki oleh guru itu sendiri. Menurut Rosdiana

(2013) semakin tinggi tingkat kompetensi guru maka akan semakin

mempengaruhi peserta didik dalam mencapai hasil yang lebih maksimal. Hal ini

menunjukkan bahwa guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam

menunjang keberhasilan belajar peserta didik.

Kemampuan guru dalam penyampaian materi secara tepat dapat

diwujudkan melalui pemilihan model pembelajaran yang tepat (Utami &

Hasanah, 2018). Model pembelajaran adalah salah satu komponen penting

dalam proses pembelajaran yang merupakan suatu rancangan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru untuk mengajar suatu materi kepada peserta didik (Nurliani

& dkk, 2016). Ketidaktepatan pemilihan model pembelajaran yang digunakan

dalam proses pembelajaran dapat menjadi faktor penyebab peserta didik tidak

mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik. Penggunaan model pembelajaran

yang sesuai sangat berpengaruh erat terhadap keberhasilan belajar peserta didik

(Musmaryetty & dkk, 2019). Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara

pada guru kimia di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang mengatakan bahwa

model pembelajaran sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar di

mana materi yang mudah jika salah penyampaian akan menjadi sulit dipahami

oleh peserta didik.

Saat ini, model pembelajaran sangat beragam. Hal ini menuntut guru

untuk mampu memilih model pembelajaran yang tepat dalam suatu proses

pembelajaran. Model pembelajaran yang baik adalah model pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

3

melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini

tentunya berdampak pada pencapaian hasil belajar peserta didik yang maksimal.

Model pembelajaran flipped classroom adalah salah satu model pembelajaran

yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Pada

model pembelajaran ini guru terlebih dahulu memberikan materi pembelajaran

sebelum kegiatan belajar di kelas, baik berupa video ataupun modul. Pada

pertemuan di kelas guru dan peserta didik melakukan pemecahan masalah secara

bersama-sama (Paristiowati & dkk, 2018). Penerapan pembelajaran flipped

classroom memberikan peluang bagi peserta didik untuk memahami lebih

mendalam materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran

menggunakan flipped classroom peserta didik dapat mempelajari materi tanpa

batas waktu seperti di kelas (Wulandari, 2017). Pada model pembelajaran ini

peserta didik memiliki peluang yang lebih banyak dalam menggali informasi

yang belum dipahami melalui pembelajaran di kelas bersama guru.

Selama masa pandemi menuntut guru untuk kreatif dalam menciptakan

kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan tentunya melibatkan peserta

didik secara aktif. Model pembelajaran flipped classroom ini dapat menjadi

solusi untuk menjawab tantangan guru dalam pemilihan model pembelajaran

yang tepat dalam proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran flipped

classroom dalam proses pembelajaran yang tidak memungkinkan tatap muka

dapat membantu peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Hal

ini disebabkan karena pembelajaran berbasis flipped classroom guru terlebih

dahulu memberikan materi kepada peserta didik sebelum pertemuan dalam kelas

daring. Peserta didik terlebih dahulu mempelajari materi secara mandiri dengan

versi belajar masing-masing, di mana kesulitan peserta didik dalam memahami

materi dapat didiskusikan dalam pertemuan daring.

Pencapaian hasil belajar yang lebih baik juga dipengaruhi oleh

kemampuan peserta didik dalam memahami informasi yang diperoleh. Semakin

banyak waktu yang dimiliki peserta didik untuk belajar tentunya semakin

memantapkan peserta didik untuk memahami materi yang dipelajari. Model

pembelajaran flipped classroom memberikan peluang bagi peserta didik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

4

mencapai hasil belajar yang lebih baik. Hal ini dikarenakan peserta didik

memiliki banyak waktu untuk memahami materi sehingga cocok diterapkan

pada materi yang dianggap sulit. Salah satu keunggulan dari flipped classroom

adalah peserta didik dapat menonton video pembelajaran secara berulang-ulang

hingga dapat memahami materi pembelajaran dengan maksimal (Apriyani &

dkk, 2017). Selain itu, peserta didik juga dapat menggunakan berbagai referensi

belajar untuk memperdalam pemahaman terhadap materi yang dipelajari.

Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu membantu peserta didik

mengatasi kesulitan belajar yang dialami. Hal ini dapat dilakukan dengan

pemilihan model pembelajaran yang digunakan untuk menunjang antusias

belajar peserta didik agar hasil belajar dapat maksimal. Berdasarkan uraian

masalah tersebut, dilakukan penelitian untuk menerapkan pembelajaran flipped

classroom untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X pada konsep

reaksi redoks. Penelitian yang menerapkan pembelajaran flipped classroom ini

didasarkan pada waktu belajar peserta didik yang lebih banyak sehingga

diharapkan mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X pada konsep reaksi

redoks setelah diterapkan model pembelajaran flipped classroom?

2. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran flipped

classroom?

3. Bagaimana respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran

flipped classroom pada konsep reaksi redoks?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X pada

konsep reaksi redoks setelah diterapkan model pembelajaran flipped

classroom.

2. Untuk mengetahui keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

flipped classroom.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

5

3. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap penerapan model

pembelajaran flipped classroom pada konsep reaksi redoks.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dalam

menerapkan model pembelajaran flipped classroom khususnya pada konsep

reaksi redoks.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Membantu peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal pada

materi konsep reaksi redoks.

b. Bagi Guru Kimia

Sebagai referensi terkait dengan pemilihan model pembelajaran alternatif

pada pembelajaran kimia khususnya pada materi konsep reaksi redoks.

c. Bagi Peneliti

Untuk mengamalkan pengetahuan yang sudah diperoleh dan sebagai

bahan belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai

calon guru kimia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Flipped Classroom

Menurut Bergman & Sams (2012), konsep dasar dari model

pembelajaran flipped classroom adalah pembelajaran yang biasanya

dilakukan di kelas dilakukan di rumah oleh peserta didik sebaliknya pekerjaan

rumah yang biasanya dilakukan di rumah dilakukan di kelas oleh peserta

didik. Model pembelajaran flipped classroom pertama kali diperkenalkan

oleh Jonathan Bergman dan Aaron Sams pada tahun 2007. Bergman berasal

dari Denver dan Sams berasal dari California Selatan di mana keduanya mulai

mengajar di sekolah menengah di Woodland Park pada tahun 2006. Sejak

saat itu keduanya saling berkolaborasi untuk merencanakan kegiatan

pembelajaran secara bersama. Sams menemukan beberapa perangkat lunak di

majalah teknologi yang bisa digunakan untuk merekam tayangan power

point, termasuk suara yang kemudian dapat mengubahnya dalam bentuk

video. Sejak saat itu, Bergman dan Sams membahas potensi perangkat lunak

tersebut untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Pada tahun 2007,

Bergamn dan Sams mulai merekam pelajaran kemudian mengunggah ke

Youtube sehingga peserta didik dapat mengakses dan mengejar

ketertinggalan materi.

Flipped classroom adalah sebuah active learning yang

menggabungkan kombinasi berbagai desain belajar, keterlibatan peserta didik

dan penyebaran materi belajar secara podcast (video, suara, gambar maupun

dokumen) (Wicaksono & dkk, 2015). Flipped classroom merupakan salah

satu tipe dari blended learning yang merupakan pembelajaran campuran, di

mana pembelajarannya dilakukan dengan menggabungkan pembelajaran

berbasis online (e-learning) dan tradisional (tatap muka) (Ekmekci, 2016).

Menurut Steele (2013) terdapat beberapa tipe model pembelajaran flipped

classroom yaitu sebagai berikut.

a. Traditional Flipped

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

7

Tipe model Traditional Flipped adalah model pembelajaran yang

paling sederhana dan biasanya digunakan oleh guru yang baru

menggunakan model flipped classroom. Adapun langkah kegiatan

pembelajarannya adalah peserta didik menonton video pembelajaran di

rumah dan ketika di kelas mengerjakan tugas yang diberikan secara

berkelompok. Pada akhir kegiatan pembelajaran peserta didik diberikan

kuis secara individu atau berpasangan.

b. Mastery Flipped

Tipe model Mastery Flipped adalah perkembangan dari tipe model

Traditional Flipped. Langkah pembelajarannya hampir sama dengan

Traditional Flipped. Perbedaannya adalah pada tipe model Mastery

Flipped dilakukan pengulangan pembelajaran pertemuan sebelumnya

pada awal proses pembelajaran.

c. Peer Instruction Flipped

Tipe model Peer Instruction Flipped adalah tipe model flipped

classroom di mana video pembelajaran ditonton peserta didik di rumah.

Pada kegiatan pembelajaran di kelas peserta didik mengerjakan tugas

secara individu kemudian saling memberikan pendapat terkait jawaban

mereka. Setelah soal pertama terlesaikan dilanjutkan dengan tes soal kedua

dan seterusnya hingga waktu pembelajaran selesai. Pada akhir kegiatan

pembelajaran peserta didik diberikan kuis untuk mengukur pemahaman

pada materi yang telah dipelajari.

d. Problem-Based Learning Flipped

Tipe model Problem Based Learning Flipped adalah pembelajaran

di mana peserta didik diberikan video yang digunakan sebagai petunjuk

untuk menyelesaikan masalah yang muncul pada proses pembelajaran di

kelas. Pada tipe ini, peserta didik melakukan eksperimentasi dan evaluasi

dan berkerja dengan bantuan guru.

Adapun model pembelajaran flipped classroom yang akan diterapkan

dalam penelitian ini adalah model pembelajaran flipped classroom tipe

Traditional Flipped dimana langkah-langkah penerapannya dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

8

menurut Stelee (2013). Pada model pembelajaran flipped classroom dengan

tipe Traditional Flipped memungkinkan peserta didik memahami dan

menyelesaikan masalah yang diberikan melalui kegiatan diskusi kelompok.

Adapun sintaks model pembelajaran flipped classroom tipe Traditional

Flipped menurut Stelee (2013) yang telah dimodifikasi terdiri dari kegiatan

di luar dan di dalam kelas daring dengan langkah-langkah pembelajaran

dijelaskan sebagai berikut.

1) Sebelum pertemuan dalam kelas, peserta didik diarahkan untuk belajar

secara mandiri dirumah masing-masing melalui video pembelajaran yang

diberikan.

2) Peserta didik diminta untuk menyampaikan hal-hal yang telah dipahami

dari video pembelajaran dan juga menyampaikan hal-hal yang masih sulit

untuk dipahami.

3) Pertemuan dalam kelas berfokus pada pembahasan hal-hal yang masih

sulit dipahami oleh peserta didik dan dilanjutkan dengan diskusi

kelompok.

4) Pada kegiatan diskusi kelompok guru memfasilitasi berlangsungnya

diskusi kelompok.

5) Pada akhir kegiatan pembelajaran, peserta didik diberikan kuis untuk

mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah

dipelajari.

Menurut Adhitiya, dkk (2015) model pembelajaran flipped classroom

merupakan salah satu model pembelajaran yang memungkinkan kegiatan

pembelajaran di kelas lebih efektif. Biasanya pada pembelajaran

konvensional lebih banyak waktu yang digunakan untuk menjelaskan materi

pelajaran sehingga berdampak pada peserta didik yang kurang terlibat dalam

kegiatan pembelajaran. Pada model pembelajaran flipped classroom

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran sehingga berdampak pada pemahaman peserta didik

terhadap materi yang dipelajari. Bergman dan Sams (2012) membandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

9

model pembelajaran flipped classroom dengan model pembelajaran

konvensional yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Perbandingan Model Pembelajaran Kelas Tradisional dan Model

Pembelajaran Flipped Classroom (Bergman & Sams, 2012)

Kelas Tradisional Flipped Classroom

Aktivitas Waktu Aktivitas Waktu

Apersepsi 5 menit Apersepsi 5 menit

Guru dan peserta

didik

mendiskusikan

pekerjaan rumah

dan pertemuan

sebelumnya

20 menit Guru mereview

materi yang telah

diberikan melalui

video

10 menit

Guru memberikan

materi baru kepada

peserta didik

30 s.d. 45

menit

Guru memberikan

latihan secara

individu atau

kelompok

75 menit

Guru memberikan

latihan secara

individu atau

kelompok

20 s.d. 35

menit

Setiap model pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan

kekurangannya, sama halnya dengan flipped classroom memiliki kelebihan

dan kekurangan dalam pelaksanaanya. Kelebihan flipped classroom menurut

Apriyani, dkk. (2017) dijelaskan sebagai berikut.

1. Sebelum pertemuan di dalam kelas, peserta didik memiliki waktu secara

mandiri untuk mempelajari materi pembelajaran di rumah masing-masing.

2. Peserta didik dapat mempelajari materi pembelajaran sesuai dengan

kemampuannya untuk menerima materi dalam suasan dan kondisi yang

nyaman.

3. Peserta didik memperoleh perhatian penuh dari guru apabila mengalami

kesulitan dalam memahami dan mengerjakan latihan yang diberikan.

4. Peserta didik dapat menggunakan referensi pembelajaran lain baik melalui

video, laman website ataupun buku.

5. Peserta didik dapat mengulang-ulang video pembelajaran hingga

memahami materi dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

10

6. Peserta didik dapat mengakses video pembelajaran di manapun dan kapan

pun apabila memiliki koneksi internet yang cukup.

Adapun kekurangan flipped classroom menurut Apriyani, dkk. (2017)

diuraikan sebagai berikut.

1. Peserta didik yang tidak memiliki komputer atau laptop tentunya akan

terkendala untuk menonton video pembelajaran yang diberikan.

2. Model pembelajaran flipped classroom hanya dapat diaplikasikan pada

sekolah yang mana peserta didiknya memiliki sarana prasarana yang

memadai. Hal ini dikarenakan pada model pembelajaran flipped classroom

mewajibkan peserta didik untuk menonton video pembelajaran di rumah

melalui media seperti komputer, laptop dan lain-lain.

Dari beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran flipped classroom merupakan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan dengan membalik kegiatan kelas pada biasanya. Umumnya

kegiatan pembelajaran di kelas dilakukan dengan menyampaikan materi lalu

penugasan secara individu atau kelompok. Pada flipped classroom peserta

didik diberikan materi pelajaran sebelum pertemuan di kelas, biasanya

diberikan dalam bentuk video pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di kelas

berfokus pada memaksimalkan pemahaman peserta didik melalui kegiatan

diskusi yang difasilitasi oleh guru.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar yang baik dan maksimal tentunya keinginan semua

peserta didik setelah melalui proses belajar. Menurut Muflihah (2021) hasil

belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah melalui

proses pembelajaran. Pencapaian hasil belajar yang baik tentunya

membutuhkan usaha yang maksimal dari dalam diri peserta didik dengan cara

bersungguh-sungguh untuk belajar. Ada tiga tahap yang ditempuh dalam

proses belajar yaitu tahap informasi, tahap transformasi dan tahap evaluasi

(Bruner, 1966). Dalam tahap informasi peserta didik menerima materi yang

baru. Hal ini tentunya menambah dan memperdalam pengetahuan yang telah

diperoleh sebelumnya. Pada tahap transformasi, informasi yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

11

peserta didik dianalisis kemudian diubah atau ditransformasikan menjadi

bentuk konseptual sehingga dapat dimanfaatkan secara luas pada masa yang

akan datang. Pada tahap evaluasi, peserta didik menilai sendiri informasi yang

telah ditransformasikan yaitu dengan menggunakan untuk memahami gejala-

gejala yang muncul atau masalah yang dihadapi (Mansur, 2018).

Hasil belajar mencakup tiga ranah diantaranya yaitu kognitif, afektif

dan psikomotorik. Pada penelitian ini berfokus pada ranah kognitif dan ranah

psikomotorik. Ranah yang mencakup kegiatan otak atau mental disebut

sebagai ranah kognitif (Ruwaida, 2019). Ranah kognitif yang telah diperbaiki

oleh Kratwohl dan Anderson terdiri atas enam level (Magdalena & dkk, 2020)

yaitu:

a. Mengingat

Proses mengingat yaitu kemampuan untuk menyebut dan menunjuk

kembali informasi yang sesuai dari ingatan jangka panjang.

b. Memahami

Proses memahami adalah kemampuan untuk memahami lebih mendalam

materi pembelajaran dengan menjelaskan dan mendefinisikan kembali.

c. Mengaplikasikan

Proses menerapkan melibatkan pada penggunaan prosedur yang telah

dipelajari sebelumnya.

d. Menganalisis

Pada proses ini, peserta didik mampu untuk menguraikan dan

mengklasifikasikan secara teliti.

e. Mengevaluasi

Pada proses ini meliputi tahap penilaian terhadap suatu proses yang telah

dilakukan atau dilalui.

f. Menciptakan

Proses menciptakan melibatkan usaha untuk menghasilkan suatu

pengetahuan yang baru.

Pada penelitian ini penilaian ranah kognitif peserta didik diukur

melalui hasil pretest, hasil analisis jawaban dari LKPD dan hasil posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

12

Penilaian pretest bertujuan untuk mengukur kemampuan awal peserta didik.

Penilaian LKPD bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif peserta

didik dalam menyelesaikan soal-soal dalam LKPD secara berkelompok.

Penilaian posttest bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir peserta didik

setelah melalui kegiatan pembelajaran.

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai

(Ruwaida, 2019). Pada ranah afektif yang tergolong penting menurut Sukanti

(2011) adalah sebagai berikut.

a. Kejujuran, peserta didik harus belajar untuk menghargai kejujuran dalam

berinteraksi dengan orang lain.

b. Integritas, peserta didik harus dapat dipercaya oleh orang lain.

c. Adil, peserta didik harus berpendapat bahwa semua orang memperoleh

perlakukan hukum yang sama.

d. Kebebasan, peserta didik harus yakin bahwa negara demokratis harus

memberi kebebasan secara maksimum kepada orang lain.

Menurut Magdalena, dkk. (2020) penguasaan ranah afektif oleh

peserta didik dapat ditinjau dari aspek moral, yang ditunjukkan melalui

perasaan, nilai, motivasi dan sikap peserta didik.

Menurut Ruwaida (2019) ranah psikomotorik diartikan sebagai ranah

yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah

menerima suatu pengalaman. Ranah psikomotorik dapat ditinjau melalui

kemampuan bertindak peserta didik yang merupakan implementasi dari

proses pembelajaran di kelas (Magdalena & dkk, 2020). Pada ranah ini,

peserta didik tidak cukup untuk menghafal suatu teori saja tetapi diharapkan

mampu untuk menerapkannya dalam aktualisasi nyata.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik terdiri

dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang

muncul dari dalam diri peserta didik disebut juga sebagai faktor internal.

Adapaun faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri

peserta didik seperti keluarga atau sekolah. Berikut adalah faktor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

13

mempengaruhi hasil belajar peserta didik ditinjau dari aspek sekolah

(Imran & Firmansyah, 2015).

a. Metode Mengajar

Metode mengajar merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru

untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik.

b. Kurikulum

Kurikulum digunakan sebagai acuan untuk menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran.

c. Hubungan Guru dengan Peserta Didik

Proses pembelajaran terjadi antara guru dengan peserta didik. Jika

peserta didik memiliki relasi yang baik dengan guru tentunya

mempengaruhi cara belajar peserta didik tersebut sehingga berpengaruh

pada hasil belajar yang dicapai.

d. Hubungan Peserta Didik dengan Peserta Didik

Peserta didik yang memiliki sifat yang kurang menyenangkan teman

lain, mengalami tekanan-tekanan batin dan mempunyai rasa rendah diri

tentunya ini mempengaruhi cara belajar sehingga mempengaruhi hasil

belajar yang dicapai.

e. Disiplin Sekolah

Kedisplinan guru dalam mengajar dapat memberi contoh yang baik bagi

peserta didik sehingga mempengaruhi pencapaian hasil belajar yang

lebih baik.

Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik)

sangat penting dalam menunjang pencapaian hasil belajar yang maksimal.

Faktor internal mencakup minat belajar dalam diri peserta didik. Minat

adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan beberapa kegiatan

(Pratiwi, 2015). Adanya minat belajar yang baik tentunya mempengaruhi

proses belajar peserta didik. Apabila peserta didik memiliki minat belajar

yang tinggi akan mempengaruhi kemudahan dalam memahami materi

yang hendak dipelajari sehingga berdampak pada pencapaian hasil belajar

yang lebih baik (maksimal). Sebaliknya apabila peserta didik memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

14

minat belajar yang rendah tentunya akan mempengaruhi pencapaian hasil

belajar yang tidak maksimal. Pada penelitian ini, faktor yang

mempengaruhi hasil belajar peserta didik berfokus pada faktor eksternal

yaitu metode mengajar guru yang diwujudkan pada model pembelajaran

flipped classroom.

3. Reaksi Redoks

a. Konsep Reaksi Redoks

Reaksi redoks terjadi sebagai akibat terjadinya reaksi reduksi dan

oksidasi. Ada tiga konsep yang digunakan untuk menjelaskan pengertian

reaksi redoks diantaranya pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan

elektron dan perubahan bilangan oksidasi (Muchtaridi & Justiana, 2009)

1) Pelepasan dan Pengikatan Oksigen

Konsep awal reaksi redoks adalah pengikatan dan pelepasan

oksigen oleh suatu zat (Rivai, 1995). Pengikatan dan pelepasan oksigen

ini didasarkan pada kemampuan oksigen untuk bereaksi dengan

berbagai unsur membentuk suatu oksida. Berdasarkan pelepasan dan

pengikatan oksigen, reaksi reduksi adalah reaksi di mana oksigen

diambil dari dalam suatu zat (pelepasan oksigen). Reaksi oksidasi

adalah reaksi di mana oksigen diambil oleh suatu zat (pengikatan

oksigen) (Svehla, 1990).

Reaksi Reduksi (Pelepasan oksigen)

HgO(s) Hg(l) + O2(g) (2.1)

Reaksi Oksidasi (Pengikatan oksigen)

4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s) (2.2)

(Muchtaridi & Justiana, 2009)

2) Perpindahan (transfer) Elektron

Berdasarkan perpindahan elektron, reaksi reduksi diartikan

sebagai reaksi penangkapan elektron sedangkan reaksi oksidasi

diartikan sebagai reaksi pelepasan elektron (Rivai, 1995).

Reaksi Reduksi (Penangkapan Elektron)

Cu2+(aq) + 2e- Cu(s) (2.3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

15

Reaksi Oksidasi (Pelepasan Elektron)

Zn(s) Zn2+(aq) + 2e- (2.4)

(Svehla, 1990)

3) Perubahan Bilangan Biloks (Biloks)

Bilangan oksidasi merupakan muatan atom yang menyatakan

banyaknya elektron yang telah diterima atau dilepaskan oleh suatu atom

dalam suatu senyawa (Muchtaridi & Justiana, 2009). Jika suatu atom

melepas elektron bilangan oksidasi diberi tanda positif dan jika suatu

atom menerima elektron bilangan oksidasi diberi tanda negatif.

Tabel 2. 2 Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi

(Tim Maestro Eduka, 2020)

No Aturan Contoh

1 Biloks unsur bebas

adalah 0

Biloks O2, Na dan Cl2 adalah 0

2 Biloks ion monoatom

sama dengan muatan

ionnya

Biloks Na dalam ion Na+ adalah

+1

3 Jumlah biloks untuk

semua atom dalam

senyawa adalah nol

Jumlah biloks atom Cu dan atom

O dalam CuO adalah 0

4 Jumlah biloks ion

poliatom sama dengan

muatan ionnya

Jumlah biloks atom O dan atom

H dalam OH- adalah -1

5 Biloks golongan IA

dalam senyawanya yaitu

+1. Biloks golongan IIA

dalam senyawanya yaitu

+2

Biloks K dalam K2SO4 = +1.

Biloks Ca dalam CaSO4 = +2

6 Biloks hidrogen dalam

senyawanya yaitu +1.

Dalam hidrida memiliki

biloks -1

Biloks H dalam H2O = +1.

Biloks H dalam NaH= -1

7 Biloks oksigen dalam

senyawanya yaitu -2.

Dalam peroksida -1,

dalam senyawa

superoksida 1/2 dan

dalam senyawa biner

dengan fluor +2

Biloks O dalam H2O = -2.

Biloks O dalam H2O2 = -1

Biloks O dalam OF2 = +2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

16

Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi

reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi

(biloks) sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami

kenaikan bilangan oksidasi (biloks) (Muchtaridi & Justiana, 2009).

Contoh

Dalam reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang berperan

sebagai reduktor dan oksidator. Reduktor diartikan sebagai zat yang

mengalami oksidasi. Sedangkan oksidator diartikan sebagai zat yang

mengalami reduksi.

b. Reaksi Redoks dan Bukan Redoks

Suatu reaksi dikatakan redoks jika mengalami reaksi oksidasi dan

reduksi. Reaksi redoks ditandai dengan perubahan biloks pada unsur-unsur

yang menyusun senyawa yang bereaksi (Muchtaridi & Justiana, 2009).

Contoh

(Muchtaridi & Justiana, 2009)

Suatu reaksi dikatakan bukan redoks jika setiap unsur yang terlibat

dalam reaksi tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi.

Contoh

(Muchtaridi & Justiana, 2009)

c. Jenis-jenis Reaksi Redoks

1) Reaksi Disproporsionasi (Autoredoks)

H2(g) + Cl2(g) 2HCl(aq) (2.6) 0 0 +1 -1

Red Oks

+4 -4 +2 SO2(aq) + 2H2(g)

2(g) S(s) + 2H2O(l) (2.5)

+4 -2 0 0 +1 -2

Oks Red

-2 +2 CuO(aq) + 2HCl(aq) CuCl2(aq) + H

2O(l) (2.7)

+2 -2 +1 -1 +2 -1 +1 -2

Bukan redoks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

17

Reaksi disproporsionasi atau sering disebut dengan reaksi auto redoks

merupakan zat yang mengalami reduksi sekaligus oksidasi (Muchtaridi

& Justiana, 2009)

Contoh

(Muchtaridi & Justiana, 2009)

2) Reaksi Komproporsionasi (Anti Autoredoks)

Reaksi komproporsionasi atau disebut juga dengan anti

autoredoks adalah dua zat yang masing-masing mengalami reduksi dan

oksidasi pada produk yang sama atau dengan kata lain hasil reduksi dan

oksidasinya sama.

Contoh

B. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih (2017) di

kelas X MIA 1 MAN 2 Sumedang menjelaskan bahwa model pembelajaran

flipped classroom dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada sifat-sifat

sistem periodik. Persamaan dengan penelitian ini adalah penerapan

pembelajaran flipped classroom untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik

sedangkan perbedaan terletak pada materi yang digunakan. Pada penelitian ini,

penerapan flipped classroom bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada materi konsep reaksi redoks. Selain itu, pada penelitian ini seluruh

kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring tanpa pertemuan tatap muka

dengan peserta didik.

-8 +1 -8 -4 +2 3MnO4

2-(aq) + 4H+(aq) 2MnO4-(aq) + MnO2(aq) + 2H2O(l) (2.8)

+6 -2 +1 +7 -2 +4 -2 +1 -2

Oks Red

IO3- (aq) + I-(aq) I2(aq) (2.9)

+5-2 -1 0

Oks

Red

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

18

Penelitian yang dilakukan Lestari, dkk. (2017), menjelaskan bahwa

model pembelajaran flipped classroom dengan cooperative learning

memberikan dampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada

materi reaksi reduksi oksidasi. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan

adalah penerapan flipped classroom dan materi yang digunakan sedangkan

perbedaannya terletak pada variabel terikat yaitu hasil belajar. Selain itu, dalam

penelitian ini seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paristiowati, dkk. (2018),

menjelaskan bahwa model pembelajaran flipped classroom yang

dikombinasikan dengan Collaborative Learning pada pembelajaran redoks dan

tata nama senyawa dapat menciptakan soft skills peserta didik. Persamaan

dengan penelitian yang dilakukan adalah penerapan flipped classroom dan juga

materi yang digunakan yaitu konsep reaksi redoks sedangkan perbedaannya

terletak pada variabel terikat yang digunakan. Pada penelitian ini varibel

terikatnya adalah hasil belajar peserta didik. Selain itu, pada penelitian ini

seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring sehingga guru dan

peserta didik bertemu secara online.

Maemanah, dkk. (2019) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa model

pembelajaran flipped classroom dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap

kemampuan pemecahan masalah pada materi laju reaksi dengan persentase

sebesar 81,3. Persamaan dengan penelitian ini adalah penggunaan pembelajaran

flipped classroom. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel terikat dan

materi yang digunakan. Pada penelitian ini, materi yang digunakan adalah

konsep reaksi redoks. Selain itu, pada penelitian ini seluruh kegiatan

pembelajaran dilakukan secara daring.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Pandeleke, dkk. (2020) menjelaskan

bahwa pembelajaran flipped classroom berbasis Animasi memberikan nilai rata-

rata pemahaman konsep yang lebih tinggi pada materi termokimia dan sifat

koligatif larutan dibanding dengan kelas tradisional berturut-turut adalah 73 dan

62. Persamaan dengan penelitian ini adalah penerapan flipped classroom

sedangkan perbedaannya adalah pada materi dan media yang digunakan. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

19

penelitian ini materi yang digunakan adalah konsep reaksi redoks yang diberikan

ke peserta didik dalam bentuk video yang berisi penjelasan-penjelasan langsung

oleh guru. Selain itu, seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring

tanpa pertemuan secara langsung.

C. Kerangka Berpikir

Hasil belajar adalah pencapaian yang dimiliki oleh peserta didik setelah

melalui proses pembelajaran. Salah satu faktor yang mempengaruhi peserta

didik mencapai hasil belajar yang lebih baik adalah dari aspek guru (faktor

eksternal). Kemampuan guru dalam menyampaikan materi secara tepat tentunya

menunjang tingkat pemahaman peserta didik pada materi yang dipelajari. Hal ini

tentunya mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Kemampuan tersebut dapat

diwujudkan melalui pemilihan model pembelajaran yang digunakan dalam

proses pembelajaran. Model pembelajaran adalah salah satu komponen penting

yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi dengan baik dan

mudah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia di SMA Stella Duce 2

mengatakan bahwa model pembelajaran sangat penting dalam menentukan

keberhasilan belajar di mana materi yang mudah jika salah penyampaian akan

menjadi sulit dipahami oleh peserta didik. Selain itu, dari hasil wawancara

diperoleh informasi bahwa salah satu materi kimia yang dianggap sulit oleh

peserta didik adalah konsep reaksi redoks. Pada materi ini peserta didik kesulitan

dalam memahami perubahan bilangan oksidasi, oksidator dan reduktor. Hal ini

tentunya berdampak pada hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Oleh

karena itu guru dituntut untuk mampu membantu peserta didik dalam mengatasi

kesulitan belajar, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran yang

tepat. Pada penelitian ini dilakukan penerapan model pembelajaran flipped

classroom untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep reaksi

redoks. Kerangka berpikir penelitian disajikan pada Gambar 2.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

20

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir Penelitian

Dipengaruhi oleh kemampuan

guru dalam menyampaikan

materi secara tepat

Hasil belajar peserta didik

Permasalahan

Peserta didik kesulitan memahami konsep reaksi redoks

Guru menggunakan model pembelajaran yang tepat

untuk mempermudah peserta didik memahami materi

Model pembelajaran flipped classroom

Model pembelajaran flipped classroom dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain kuasi

eksperimen. Penelitian dengan metode kuasi eksperimen merupakan salah satu

metode kuantitatif yang menempatkan satu unit yaitu kelas ke dalam eksperimen

(Hastjarjo, 2019).

B. Desain Penelitian

Penelitian ini didesain dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest

Design yaitu pre-eksperimen yang menggunakan satu kelompok saja tanpa

adanya kelompok pembanding atau kelompok kontrol (Arikunto,2006). Pada

desain ini sebuah kelompok diukur sebelum dan setelah perlakuan (treatment).

Desain penelitian ini disajikan pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Desain Penelitian

Keterangan:

L1

L2

X

=

=

=

Nilai pretest sebelum flipped classroom

Nilai posttest setelah flipped classroom

Perlakuan model pembelajaran flipped classroom

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dalam penelitian ini adalah melakukan wawancara

sebagai studi awal untuk menemukan permasalahan yang hendak diteliti.

Dalam wawancara ini, diharapkan dapat mendapatkan informasi mengenai

topik kimia yang sulit dipahami oleh peserta didik, penyebabnya beserta

solusi untuk mengatasinya agar peserta didik mampu mencapai hasil belajar

yang lebih baik. Wawancara dilakukan dengan guru kimia kelas X di SMA

Stella Duce 2 Yogyakarta. Hasil wawancara dengan guru kimia ini digunakan

untuk merumuskan permasalahan yang harus diteliti. Tahap kegiatan

L1 X L2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

22

wawancara dapat dilihat pada bagan berikut ini. Adapun kisi-kisi wawancara

dapat dilihat pada Lampiran 1.

Gambar 3. 2 Bagan Tahap Pengumpulan Informasi

2. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi persiapan pembelajaran flipped

classroom yang dijelaskan sebagai berikut.

a. Pengembangan Rencana Pembelajaran

Silabus yang digunakan adalah silabus kurikulum 2013 edisi revisi

yang diberikan oleh pemerintah. Silabus tersebut mencakup KI, KD,

materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber

Belajar. Rencana proses pembelajaran dibuat berdasarkan model

pembelajaran flipped classroom. Adapun kegiatan pembelajaran terdiri

atas kegiatan di luar dan di dalam kelas. Rencana Proses Pembelajaran

(RPP) yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2

dan Lampiran 3. Selain itu, pada tahap ini dilakukan pembuatan perangkat

pembelajaran berupa modul ajar dan video pembelajaran dan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD). Modul ajar, video pembelajaran dan LKPD

dibuat sesuai dengan materi konsep reaksi redoks. LKPD dapat dilihat

pada Lampiran 4 untuk pertemuan pertama dan Lampiran 5 untuk

pertemuan kedua. Adapun modul ajar dapat dilihat pada Lampiran 6.

b. Pengembangan Instrumen Penelitian

Pada tahap ini semua instrumen penelitian yang diperlukan

dirancang sesuai dengan kebutuhan. Adapun instrumen penelitian yang

diperlukan yaitu soal pretest dan posttest, lembar observasi dan lembar

angket respon peserta didik. Soal pretest dan posttest dibuat dalam bentuk

pilihan ganda yang terdiri dari sepuluh butir soal setiap pertemuan. Soal

pretest dan posttest dibuat berdasarkan materi konsep reaksi redoks dan

dikerjakan selama 20 menit. Adapun aplikasi yang digunakan untuk soal

Penyusunan

pedoman

wawancara

Proses wawancara

dengan guru kimia

Pengolahan hasil

wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

23

pretest dan posttest yaitu Quizizz. Soal pretest dan posttest dapat dilihat

pada Lampiran 7. Lembar observasi terdiri dari beberapa pernyataan yang

menyatakan tentang keterlibatan belajar peserta didik dalam proses

pembelajaran. Lembar observasi dibuat sesuai dengan indikator minat

belajar peserta didik. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian

ini dapat dilihat pada Lampiran 8. Adapun lembar angket respon peserta

didik terdiri atas pernyatan-pernyataan yang menyatakan pendapat peserta

didik terhadap pembelajaran flipped classroom. Lembar angket tersebut

dibuat berdasarkan indikator flipped classroom. Lembar angket yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 9.

c. Validasi dan Revisi Instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran

Instrumen Penelitian dan perangkat pembelajaran yang digunakan

dalam penelitian ini divalidasi oleh dua orang guru kimia yaitu guru kimia

SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan guru kimia SMA Negeri 7 Yogyakarta

dan dua orang dosen prodi pendidikan kimia Universitas Sanata Dharma.

Setiap instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran yang telah

divalidasi oleh validator diperbaiki sesuai dengan saran yang diberikan.

Hal ini bertujuan agar instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran

layak digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan

dalam penelitian. Lembar validasi soal pretest dan posttest dapat dilihat

pada Lampiran 10. Lembar validasi lembar observasi dapat dilihat pada

Lampiran 11. Lembar validasi lembar angket respon peserta didik dapat

dilihat pada Lampiran 12. Lembar validasi LKPD dapat dilihat pada

Lampiran 13. Lembar validasi butir soal dalam LKPD dapat dilihat pada

Lampiran 14.

3. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai tahap

pembelajaran flipped classroom. Tahap-tahap pelaksanaan model

pembelajaran flipped classroom dapat dilihat pada Tabel 3.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

24

Tabel 3. 1 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Flipped Classroom

Kegiatan Tujuan Perangkat Platform

Kegiatan

di luar

kelas

daring

Guru

memberikan

jadwal

kegiatan

pembelajaran

Untuk

mempermudah

peserta didik

mengikuti

kegiatan

pembelajaran

secara teratur

Dokumen

jadwal

Grup

Whatsapp

Guru

memberikan

pretest ke

peserta didik

Untuk

mengetahui

pemahaman

awal peserta

didik

Soal pretest Quizzizz

Guru

mengirimkan

materi

pembelajaran

Untuk peserta

didik pelajari

sebelum

pertemuan di

kelas

Video

pembelajaran

Tautan

Google

Drive

Peserta didik

mempelajari

materi

pembelajaran

Peserta didik

dapat

memahami

materi

Video

pembelajaran

Tautan

Google

Drive

Peserta didik

wajib

menyampaik

an poin-poin

yang

dipahami dan

tidak

dipahami dari

materi

Untuk

mendorong dan

memastikan

peserta didik

menonton

video

pembelajaran

Butir

pertanyaan

Google

Form

Peserta didik

diberikan

posttest

setelah

kegiatan di

kelas

Untuk

mengetahui

pemahaman

akhir peserta

didik setelah

melalui

kegiatan di

kelas daring

Soal posttest Quizzizz

Peserta didik

mengisi

angket

setelah

melalui

Untuk

mengetahui

pendapat

peserta didik

setelah

Lembar

angket

Google

Form

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

25

Kegiatan Tujuan Perangkat Platform

kegiatan

pembelajaran

berbasis

flipped

classroom

mengikuti

kegiatan

pembelajaran

berbasis

flipped

classroom

Kegiatan di

kelas

daring

Review

materi - Menjelaskan

kembali

materi secara

umum

- Menjelaskan

kembali hal-

hal yang

belum

dipahami

oleh peserta

didik

Power

point Zoom

Diskusi

kelompok

Memperdalam

pengetahuan

peserta didik

terhadap

materi

pelajaran

LKPD Breakout

Zoom

Presentasi Peserta didik

memaparkan

hasil diskusi

dengan cara

guru menshare

screen hasil

jawaban dari

peserta didik

LKPD Zoom

4. Tahap Akhir

Tahap akhir merupakan tahap untuk melakukan proses analisis data

hasil penelitian yang telah dilakukan. Proses analisis data dimulai dari

menelaah seluruh data yang diperoleh selama melakukan penelitian,

diantaranya hasil wawancara, hasil belajar, hasil observasi dan hasil angket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

26

C. Variabel Penelitian

Varibel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas atau disebut juga dengan variabel independen

merupakan variabel yang memberikan pengaruh pada variabel lain atau menjadi

penyebab adanya perubahan pada variabel lain atau variabel terikat (Muharto &

Ambarita, 2016). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran flipped classroom. Variabel terikat (dependen) merupakan

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Muharto & Ambarita, 2016).

Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar peserta didik pada

materi konsep reaksi redoks. Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Ho: Penerapan model pembelajaran flipped classroom tidak meningkatkan hasil

belajar peserta didik pada materi konsep reaksi redoks. Pengujian dengan α

= 5%.

H1: Penerapan model pembelajaran flipped classroom meningkatkan hasil

belajar peserta didik pada materi konsep reaksi redoks. Pengujian dengan α

= 5%.

D. Sampel Penelitian

Populasi dari penelitan ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIPA

SMA Stella Duce 2, Yogyakarta tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari 30

orang peserta didik kelas X MIPA 1 dan 30 orang peserta didik kelas X MIPA

2. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang peserta didik

kelas X MIPA 2. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Teknik ini merupakan suatu cara pengambilan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan dalam

pengambilan sampel pada penelitian ini adalah peserta didik yang bersedia

mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir penelitian dan

melengkapi semua instrumen penelitian yang dibutuhkan.

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2020 sampai Juni 2021.

Tahap pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang dilaksanakan pada bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

27

Mei 2021 di kelas X MIPA SMA Stella Duce 2 di Yogyakarta tahun ajaran

2020/2021.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh

data yang dibutuhkan (Siagian & Sugiarto, 2006). Metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan guru kimia kelas X SMA Stella Duce

2, Yogyakarta. Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi pada

tahap pengumpulan informasi awal. Dalam wawancara ini diharapkan dapat

mendapatkan informasi mengenai materi kimia yang sulit dipahami oleh

peserta didik, penyebabnya beserta dengan solusi untuk mengatasinya agar

peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik.

2. Tes

Tes diberikan kepada peserta didik melalui Quizzizz dan dokumen

LKPD. Tes yang diberikan melalui Quizzizz bertujuan untuk mengetahui

pemahaman awal dan akhir peserta didik sebelum dan sesudah melalui

kegiatan pembelajaran flipped classroom. Dari tes ini diperoleh data hasil

belajar peserta didik baik berupa nilai pretest maupun nilai posttest.

Tes yang diberikan dalam bentuk dokumen LKPD digunakan sebagai

bahan diskusi saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Tes ini dikerjakan

dengan cara diskusi dalam kelompok-kelompok kecil yang telah ditentukan

sebelumnya. Tes ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta didik

pada materi yang dipelajari. Dari hasil diskusi kelompok ini diperoleh data

berupa nilai masing-masing kelompok.

3. Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui keterlibatan peserta didik

selama kegiatan pembelajaran daring berlangsung. Observer mengamati

kegiatan pembelajaran sebanyak dua kali pertemuan di kelas daring. Oberver

dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang. Ada dua pilihan untuk menjawab

setiap pernyataan dalam lembar observasi, yaitu “Ya” dan “Tidak”. Ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

28

bernilai 1 dan tidak bernilai 0. Lembar observasi disusun menggunakan Skala

Guttman dengan tujuan untuk memperoleh jawaban yang tegas terhadap

keterlibatan peserta didik pada kegiatan pembelajaran (Sugiyono, 2019). Dari

data ini diperoleh hasil observasi berupa keterlibatan peserta didik pada

kegiatan pembelajaran.

4. Angket

Angket diberikan kepada peserta didik dengan tujuan untuk

mengetahui pendapat peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran flipped

classroom. Lembar angket disusun dengan menggunakan skala Likert dari

skala satu sampai lima. Dari hasil angket ini diperoleh data terkait dengan

pendapat peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran flipped

classroom.

G. Instrumen Penelitian

Instumen penelitian diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data.

Data yang telah terkumpul kemudian diolah untuk menjadi informasi yang dapat

menjelaskan suatu gejala tertentu (Danim, 2003). Adapun instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Lembar Wawancara

Lembar wawancara terdiri atas 25 pertanyaan untuk mengetahui

informasi mengenai kurikulum, pengalaman mengajar guru, model dan

metode pembelajaran, profil peserta didik, media pembelajaran dan model

pembelajaran flipped classroom. Lembar wawancara dapat dilihat pada

Lampiran 15.

2. Lembar Validasi

Setiap instrumen yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi oleh

validator untuk mengetahui kelayakan instumen yang digunakan. Adapun

lembar validasi yang digunakan pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

a) Lembar Validasi Soal Pretest dan Posttest

Soal pretest dan posttest dalam penelitian ini divalidasi oleh

validator dari tiga aspek diantaranya materi, konstruksi dan bahasa

(Rachmawati, Maizaro, & Maulidiya, 2019). Indikator dari aspek materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

29

yaitu kesesuain soal dengan kompetensi dasar yang telah dirumuskan.

Indikator dari aspek konstruksi yaitu ketepatan informasi dalam soal.

Indikator dari aspek bahasa yaitu sederhana dan mudah dipahami. Lembar

validasi dinilai oleh validator dengan menggunakan skala Likert dari skala

satu sampai lima, dimana 1 = Tidak Baik, 2 = Kurang Baik, 3 = Cukup

Baik, 4 = Baik dan 5 = Sangat Baik. Kisi-kisi lembar validasi butir soal

pretest dan posttest dapat dilihat pada Lampiran 10.

b) Lembar Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar validasi LKPD terdiri dari lembar validasi LKPD secara

keseluruhan dan lembar validasi butir soal dalam LKPD. LKPD secara

keseluruhan divalidasi oleh validator dari tiga aspek diantaranya format

LKPD, isi LKPD dan bahasa (Ali, Saragih, & Kartini, 2021). Pada aspek

format LKPD memiliki indikator kejelasan format LKPD. Pada aspek isi

memiliki indikator kesesuain soal dengan kompetensi dasar. Pada aspek

bahasa memiliki indikator kelayakan bahasa. Butir soal dalam LKPD

dinilai oleh validator dari tiga aspek yaitu materi, konstruksi dan bahasa.

Pada aspek materi memiliki indikator kesesuaian soal dengan kompetensi

dasar yang telah dirumuskan. Pada aspek konstruksi memiliki indikator

ketepatan informasi dalam soal. Pada aspek bahasa memili indikator

sederhana dan dapat dipahami. Lembar validasi LKPD dan butir soal

dalam LKPD dinilai oleh validator dengan menggunakan skala Likert dari

skala satu sampai lima, dimana 1 = Tidak Baik, 2 = Kurang Baik, 3 =

Cukup Baik, 4 = Baik dan 5 = Sangan Baik. Kisi-kisi lembar validasi

LKPD dapat dilihat pada Lampiran 13 dan kisi-kisi lembar validasi butir

soal dalam LKPD dapat dilihat pada pada Lampiran 14.

c) Lembar Validasi Lembar Observasi

Validasi lembar observasi dinilai dari tiga aspek diantaranya

kelayakan isi, kelayakan penyajian dan kelayakan bahasa (Zunaidah &

Amin, 2016). Indikator kelayakan isi yaitu kelayakan lembar observasi

dengan indikator terukur. Indikator kelayakan penyajian yaitu kelayakan

penyajian lembar observasi untuk mengukur minat belajar peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

30

pada kegiatan pembelajaran. Adapun indikator kelayakan bahasa yaitu

kelayakan bahasa dalam lembar observasi sesuai PUEBI. Lembar validasi

pedoman observasi dinilai oleh validator dengan menggunakan skala

Likert dari skala 1-5, dimana 1 = Tidak Baik (TB), 2 = Kurang Baik (KB),

3 = Cukup Baik (CB), 4 = Baik (B) dan 5 = Sangan Baik (SB). Kisi-kisi

lembar validasi pedoman observasi dapat dilihat pada Lampiran 11.

d) Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik

Validasi angket respon peserta didik dinilai oleh validator dari tiga

aspek yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian dan kelayakan bahasa

(Zunaidah & Amin, 2016). Aspek kelayakan isi memiliki indikator

kelayakan angket respon dengan indikator terukur. Aspek kelayakan

penyajian memiliki indikator kelayakan penyajian angket respon untuk

mengukur keterlibatan peserta didik pada kegiatan pembelajaran. Adapun

aspek kelayakan bahasa memiliki indikator kelayakan bahasa dalam

angket sesuai PUEBI. Lembar validasi angket respon peserta didik dinilai

oleh validator dengan menggunakan skala Likert dari skala satu sampai

lima, dimana 1 = Tidak Baik, 2 = Kurang Baik, 3 = Cukup Baik, 4 = Baik

dan 5 = Sangat Baik. Adapun kisi-kisi lembar validasi angket respon

peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 12.

3. Soal Pretest dan Posttest

Soal pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal peserta

didik pada materi konsep reaksi redoks. Adapun soal posttest digunakan

untuk mengetahui kemampuan akhir peserta didik pada materi konsep reaksi

redoks setelah melalui proses pembelajaran flipped classroom. Soal pretest

dan posttest terdiri dari sepuluh butir pilihan ganda yang disusun berdasarkan

materi konsep reaksi redoks. Soal pretest dan posttest pada setiap pertemuan

mengandung soal-soal yang sama. Adapun soal pretest dan posttest yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 7.

4. Soal dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) digunakan sebagai bahan diskusi

saat pembelajaran di kelas daring berlangsung. Soal dalam LKPD berisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

31

empat soal uraian pada pertemuan pertama dan dua soal uraian pada

pertemuan kedua. Soal dalam LKPD dikerjakan oleh peserta didik saat kelas

daring berlangsung. Presentasi dilakukan dengan cara guru menshare screen

jawaban dari peserta didik. Soal dalam LKPD ini disusun berdasarkan materi

konsep reaksi redoks. LKPD yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5.

5. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai acuan untuk mengukur

keterlibatan peserta didik pada kegiatan pembelajaran daring yang

berlangsung. Lembar observasi terdiri dari sepuluh butir pernyataan yang

dapat dijawab dengan “Ya-Tidak” oleh observer. Lembar observasi yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 8.

6. Lembar Angket

Lembar angket digunakan untuk mengukur respon peserta didik

terhadap pembelajaran flipped classroom. Lembar angket terdiri dari lima

belas butir pernyataan yang dapat dijawab peserta didik dengan menggunakan

skala likert satu sampai lima, dimana 1= Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak

Setuju, 3 = Ragu-ragu, 4 = Setuju dan 5 = Sangat Setuju. Lembar angket yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 9.

H. Metode Analisis Data

Menyusun data dengan cara yang bermakna untuk dapat dipahami

merupakan tujuan dari analisis data (Situmorang S. , 2010). Adapaun data yang

dianalisis pada penelitian ini diantaranya data hasil validasi yang diperoleh dari

validator, data hasil belajar, data hasil angket respon dan data hasil observasi

peserta didik.

1. Analisis Hasil Wawancara

Data hasil wawancara diperoleh dari guru kimia SMA Stella Duce 2,

Yogyakarta. Hasil wawancara yang diperoleh dianalisis secara kualitatif

sesuai informasi yang didapatkan dari guru kimia. Hasil wawancara dianalisis

untuk mendapatkan permasalahan disekolah yang perlu diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

32

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berasal dari populasi

yang terdistribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan SPSS 17.0. Adapun pedoman pengambilan keputusan menurut

Nuryadi, dkk. (2017) yaitu:

a. Nilai signifikasi (Sig) < 0,05 maka distribusi adalah tidak normal.

b. Nilai signifikasi > 0,05 maka distribusi adalah normal.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang bertujuan

untuk menunjukkan bahwa kelompok data sampel berasal dari populasi yang

memiliki variansi sama (Nuryadi & dkk, 2017). Pada penelitian ini uji

homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan

menggunakan nilai Ulangan Harian (UH) peserta didik kelas X MIPA SMA

Stella Duce 2, Yogyakarta pada materi konsep reaksi redoks. Adapun

pedoman pengambilan keputusan menurut Nuryadi, dkk. (2017) yaitu:

a. Nilai signifikasi (Sig) < 0,05 maka distribusi adalah tidak homogen.

b. Nilai signifikasi > 0,05 maka distribusi adalah homogen.

4. Analisis Lembar Validasi

a. Analisis Hasil Lembar Validasi Soal Pretest dan Posttest

Analisis hasil lembar validasi soal pretest dan posttest bertujuan

untuk mengetahui kelayakan soal pretest dan posttest yang digunakan

dalam penelitian. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan rumus

yang diusulkan oleh Aiken’s V (Aiken, 1985) sebagai berikut.

V=ΣS

n (C−1) (3.1)

Keterangan:

S = R-Lo

R = Nilai dari validator

Lo = Nilai terendah dari validator

N = Jumlah validator

C = Nilai tertinggi dari validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

33

Skor rata-rata yang telah dihitung menggunakan rumus Aiken’s V diubah

menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria Aiken’s V seperti pada

Tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Kriteria Aiken’s V (Tomoliyus & Sunardianta, 2020)

Kriteria Iken's V

0,00-0,20 Validitas sangat rendah

0,20-0,40 Validitas rendah

0,40-0,60 Validitas sedang

0,60-0,80 Validitas tinggi

0,80-1,00 Validitas sangat tinggi

b. Analisis Hasil Lembar Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Analisis hasil lembar validasi LKPD bertujuan untuk mengetahui

kelayakan LKPD yang digunakan dalam penelitian. Analisis hasil lembar

validasi LKPD dilakukan dengan menggunakan rumus 3.2.

Skor validasi = Jumlah skor tiap kriteria

Jumlah skor maksimum × 100% (3.2)

Hasil analisis lembar validasi LKPD dibandingkan dengan Tabel 3.3

berikut untuk mengetahui tingkat validitas.

Tabel 3. 3 Kriteria Validitas LKPD (Suwardi, 2011)

Skor Perolehan (%) Kriteria

25 - 39,9 Tidak valid

40 - 54,9 Kurang valid

55 - 69,9 Cukup valid

40 – 54,9 Valid

25 – 39,9 Sangat valid

c. Analisis Hasil Lembar Validasi Butir Soal dalam Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD)

Analisis hasil lembar validasi butir soal dalam LKPD bertujuan

untuk mengetahui kelayakan butir soal dalam LKPD yang digunakan

dalam penelitian. Analisis lembar validasi butir soal dalam LKPD dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus yang diusulkan oleh Aiken’s V

(Aiken, 1985) sebagai berikut.

V=ΣS

n (C−1) (3.3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

34

Keterangan:

S = R-Lo

R = Nilai dari validator

Lo = Nilai terendah dari validator

N = Jumlah validator

C = Nilai tertinggi dari validator

Skor rata-rata yang telah dihitung menggunakan rumus Aiken’s V diubah

menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria Aiken’s V seperti pada

Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3. 4 Kriteria Aiken’s V (Tomoliyus & Sunardianta, 2020)

Kriteria Iken's V

0,00-0,20 Validitas sangat rendah

0,20-0,40 Validitas rendah

0,40-0,60 Validitas sedang

0,60-0,80 Validitas tinggi

0,80-1,00 Validitas sangat tinggi

d. Analisis Hasil Lembar Validasi Observasi Peserta Didik

Analisis hasil lembar validasi observasi peserta didik dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan lembar observasi yang

digunakan dalam penelitian. Analisis hasil lembar validasi observasi

peserta didik dilakukan dengan menggunakan rumus 3.4.

P = f

N × 100% (3.4)

Keterangan:

P = Persentase hasil

f = Total penilaian dari validator

N = Total penilaian maksimum

Hasil analisis lembar validasi observasi peserta didik dibandingkan dengan

Tabel 3.5 untuk mengetahui tingkat validitas.

Tabel 3. 5 Kriteria Validitas Lembar Observasi Peserta Didik

(Suwardi, 2011)

Skor Perolehan (%) Kriteria

25 - 39,9 Tidak valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

35

Skor Perolehan (%) Kriteria

40 - 54,9 Kurang valid

55 - 69,9 Cukup valid

70 - 84,9 Valid

85 - 100 Sangat valid

e. Analisis Hasil Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik

Analisis lembar validasi angket respon peserta didik bertujuan

untuk mengetahui kelayakan angket respon yang digunakan dalam

penelitian. Analisis angket respon peserta didik dilakukan dengan

menggunakan rumus 3.5.

Skor validitas = Jumlah skor tiap kriteria

Jumlah skor maksimum × 100% (3.5)

Hasil analisis lembar angket respon peserta didik dibandingkan dengan

Tabel 3.6 untuk mengetahui tingkat validitas.

Tabel 3. 6 Kriteria Validitas Angket Respon Peserta Didik

(Arikunto, 2013)

Tingkat Pencapaian (%) Kriteria

0 - 20 Tidak valid

21 - 40 Kurang valid

41 - 60 Cukup valid

61 - 80 Valid

81 - 100 Sangat valid

5. Analisis Hasil Belajar

a. Analisis Hasil Pretest dan Posttest

Analisi hasil pretest dan posttest peserta didik dilakukan dengan

menggunakan SPSS 17.0. Hasil analisis selanjutnya di konversi sesuai

kriteria N-gain seperti pada Tabel 3.7.

Tabel 3. 7 Kriteria Gain Ternormalisasi (Hake, 1999)

Skor Kriteria

N-Gain < 0.30 Rendah

0.30 ≤ N-Gain ≤ 0.70 Sedang

0.70 < N-Gain Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

36

b. Analisis Hasil LKPD

Analisis jawaban butir soal dalam LKPD dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.

Persentase = Sr

Smax x 100% (3.6)

Keterangan:

ST = Skor keseluruhan kelompok

N = Jumlah Kelompok

Smax = Skor maksimum

Hasil dari perhitungan persentase diubah menjadi data kualitatif dengan

kriteria seperti pada Tabel 3.8.

Tabel 3. 8 Kriteria Penilaian LKPD (Nurpratiwi, 2015)

Persentase Kriteria

0 -24,99 Rendah

25 - 49,99 Sedang

50 - 74,99 Tinggi

75 - 100 Sangat Tinggi

6. Uji Paired Sample T-Test (Uji-T Berpasangan)

Uji Paired Sampel T-Test (Uji-T Berpasangan) merupakan salah satu

metode pengujian jawaban sementara (hipotesis) dengan data yang digunakan

berpasangan (Montolalu & Langi, 2018). Uji ini dilakukan bertujuan untuk

membuktikan hipotesis penelitian yang dilakukan. Uji T-berpasangan pada

penelitian ini dilakukan dengan menggunanakan SPSS 17.0 pada nilai pretest

dan posttest peserta didik. Pedoman pengambilan keputusan menurut

Nuryadi, dkk. (2017) adalah sebagai berikut.

a. Jika sig. (2-tailed) < 0,05 / thitung > ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak.

b. Jika sig. (2-tailed) > 0,05 / thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Ho dalam penelitian adalah penerapan model pembelajaran flipped classroom

tidak meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep reaksi redoks.

Apabila Ho diterima maka H1 ditolak. Adapun H1 dalam penelitian ini adalah

penerapan model pembelajaran flipped classroom meningkatkan hasil belajar

peserta didik pada konsep reaksi redoks. Apabila H1 diterima maka Ho.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

37

7. Analisis Hasil Observasi Peserta Didik

Analisis data dari hasil observasi bertujuan untuk mengetahui

keterlibatan peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung

di kelas daring. Analisis hasil observasi dihitung dengan cara mengakumulasi

hasil observasi peserta didik dengan Ya bernilai 1 dan Tidak bernilai 0.

Teknik analisis yang digunakan adalah persentase. Persentase hasil observasi

dihitung dengan menggunakan rumus 3.7.

AP = ΣP

Σp x 100 % (3.7)

Keterangan:

AP = Persentase

ΣP = Banyaknya peserta didik yang melakukan aktivitas

Σp = Jumlah sampel

Hasil dari perhitungan persentase observer diubah menjadi data kualitatif

dengan kategori persentase seperti pada Tabel 3.9.

Tabel 3. 9 Kategori Persentase Observasi (Nurpratiwi, 2015)

Aktivitas (%) Kriteria

≤ 25 Kurang tinggi

26 - 50 Cukup tinggi

51 - 75 Tinggi

76 - 100 Sangat Tinggi

8. Analisis Hasil Angket Respon Peserta Didik

Analisis data dari hasil angket respon peserta didik bertujuan untuk

mengetahui pendapat peserta didik terhadap penerapan pembelajaran flipped

classroom. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus 3.8.

Persentase respon = N s

N s max x 100 % (3.8)

Keterangan:

Ns = Jumlah skor hasil pengumpulan data

N s max = Jumlah skor maksimum

Hasil dari perhitungan persentase respon diubah menjadi data kualitatif

dengan kriterial seperti pada Tabel 3.10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

38

Tabel 3. 10 Kriteria Angket Respon (Nurpratiwi, 2015)

Persentase Kriteria

Respon < 50 Tidak positif

50 ≤ Respon < 70 Kurang positif

70 ≤ Respon < 85 Positif

85 ≤ Respon Sangat positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dalam penelitian ini adalah melakukan wawancara

sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti.

Wawancara dilakukan dengan guru kimia SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi pada tahap

pengumpulan informasi awal. Dalam wawancara ini diharapkan dapat

mendapatkan informasi mengenai topik kimia yang sulit dipahami oleh peserta

didik, penyebabnya beserta dengan solusi untuk mengatasinya agar peserta didik

dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. Hasil wawancara dapat dilihat pada

Lampiran 16. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia SMA Stella

Duce 2 Yogyakarta diketahui bahwa salah satu materi yang dianggap sulit oleh

peserta didik adalah konsep reaksi redoks. Pada konsep reaksi redoks peserta

didik kesulitan untuk memahami penentuan bilangan oksidasi dan menentukan

oksidator dan reduktor. Hal ini tentunya berdampak pada pencapaian hasil

belajar yang kurang maksimal, di mana masih banyak peserta didik yang tidak

memenuhi Kriterial Ketuntasan Minimal (KKM). Selain itu berdasarkan hasil

wawancara, salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar peserta

didik adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model

pembelajaran sangat penting dalam menunjang keberhasilan belajar peserta

didik, materi yang mudah jika salah penyampaian akan terasa sulit untuk

dipahami oleh peserta didik.

Selama pandemi, guru biasanya menyampaikan materi kepada peserta

didik dengan dua alternatif yaitu menjelaskan secara langsung menggunakan

Zoom atau memberikan materi menggunakan power point beraudio yang berisi

materi yang dipelajari. Penggunaan dua alternatif tersebut dikarenakan peserta

didik keterbatasan kuota jika menggunakan Zoom setiap kali pertemuan di kelas

daring. Berdasarkan hasil wawancara guru biasanya memberikan materi kepada

peserta didik saat pertemuan di kelas daring berlangsung. Hal ini tentunya

kurang efektif karena peserta didik keterbatasan waktu dalam mempelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

40

materi sehingga berpengaruh pada kurangnya pemahaman terhadap materi yang

dipelajari. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian untuk

menerapkan pembelajaran flipped classroom terhadap hasil belajar peserta didik

kelas X pada topik konsep reaksi redoks.

B. Tahap Perencanaan

a. Pengembangan Rencana Pembelajaran

Silabus yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus kimia

kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Berdasarkan silabus ini, materi konsep

reaksi redoks terdapat pada KD 3.9, di mana penyusunan materi pembelajaran

didasarkan pada KD tersebut. Materi yang diajarkan mencakup konsep reaksi

redoks yang terdiri dari pengikatan dan pelepasan oksigen, transfer elektron

dan perubahan bilangan oksidasi. Adapun rencana proses pembelajaran

(RPP) untuk pertemuan pertama dapat dilihat pada Lampiran 2 dan pertemuan

kedua dapat dilihat pada Lampiran 3. Rencana proses pembelajaran tersebut

terdiri atas kegiatan di luar dan di dalam kelas yang dirancang berdasarkan

model pembelajaran flipped classroom.

Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan perangkat pelajaran yang

digunakan dalam penelitian. Perangkat pembelajaran tersebut di antaranya

adalah modul ajar dalam bentuk softfile dokumen, video pembelajaran

sebanyak 2 video pembelajaran dan LKPD. Modul aja dibuat berdasarkan

materi yang diajarkan yaitu konsep reaksi redoks. Modul ajar diberikan

kepada peserta didik dalam bentuk softfile dokumen yang diberikan kepada

peserta didik melalui grup Whatssapp. Modul ajar yang telah dibuat dapat

dilihat pada Lampiran 6.

Pembuatan video pembelajaran dilakukan berdasarkan materi yang

dipelajari yaitu konsep reaksi redoks. Video pembelajaran dibuat dengan

merekam penjelasan materi menggunakan Zoom. Video pembelajaran yang

telah dibuat terdiri atas dua video yakni video pertama berisi penjelasan

tentang tiga konsep reaksi redoks dan video pembelajaran kedua berisi

penjelasan tentang cara menentukan suatu reaksi redoks dan jenis-jenis reaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

41

redoks. Video pembelajaran ini diberikan kepada peserta didik dalam bentuk

tautan Google Drive yang disampaikan melalui grup Whatssapp.

LKPD disusun berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

yang telah dirumuskan dan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) yang telah

disusun. Pada LKPD pertemuan pertama berfokus pada konsep reaksi redoks

yaitu pengikatan dan pelepasan oksigen, transfer elektron dan perubahan

bilangan oksidasi dengan IPK 3.9.1 dan 3.9.2. Pada LKPD pertemuan kedua

berfokus pada cara membedakan suatu reaksi dikatakan reaksi redoks dan

jenis-jenis reaksi redoks dengan IPK 3.9.3 dan 3.9.4 Soal-soal dalam LKPD

ini dibuat kontekstual agar peserta didik dapat memahami penerapan materi

yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. LKPD diberikan kepada peserta

didik dalam bentuk softfile dokumen melalui grup Whatssapp.

b. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pretest dan

posttest, lembar observasi, dan angket respon peserta didik. Pretest dan

posttest terdiri atas sepuluh butir pilihan ganda di setiap pertemuan. Soal

pretest dan posttest ini disusun berdasarkan konsep reaksi redoks dan sesuai

dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada masing-masing

pertemuan. Soal pretest dan posttest ini diberikan kepada peserta didik

menggunakan platform Quizizz yang disampaikan melalui grup Whatsapp.

Lembar observasi dibuat sesuai dengan indikator yang telah dirumuskan

dengan tujuan untuk mengukur keterlibatan peserta didik pada kegiatan

pembelajaran di kelas daring. Lembar angket disusun sesuai dengan indikator

yang telah dirumuskan dengan tujuan untuk mengetahui respon peserta didik

pada kegiatan pembelajaran flipped classroom.

c. Hasil Validasi dan Revisi Validasi Instrumen Penelitian dan Perangkat

Pembelajaran

Instrumen penelitian yang divalidasi adalah soal pretest dan posttest,

lembar observasi dan angket respon peserta didik. Adapun perangkat

pembelajaran yang divalidasi adalah LKPD secara keseluruhan dan butir soal

dalam LKP. Instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran divalidasi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

42

dua orang guru kimia (guru kimia SMA Stella Duce 2 dan guru kimia SMA

N 7 Yogyakarta) dan dua orang dosen Pendidikan Kimia Universitas Sanata

Dharma. Menurut Ernawati dan Sukardiyono (2017) instrumen penelitian

divalidasi dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan instumen yang

digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Instrumen penelitian dan

perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh validator selanjutnya

direvisi sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan. Berikut ini

diuraikan hasil validasi dan revisi setiap instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.

1) Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest

Soal pretest dan posttest digunakan sebagai tes untuk mengetahui

kemampuan kognitif peserta didik. Soal pretest digunakan untuk

mengukur kemampuan kognitif awal peserta didik sedangkan posttest

digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif akhir peserta didik

setelah melalui proses pembelajaran flipped classroom pada materi konsep

reaksi redoks. Validasi instrumen tes berupa soal pretest dan posttest

dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana isi tes yang

digunakan dapat menggambarkan apa yang hendak diukur (Hendryadi,

2017). Menurut Arifin (2017) validasi suatu instrumen penelitian termasuk

soal pretest dan posttest dilakukan dengan tujuan agar dapat menarik

kesimpulan yang tepat dan tidak keliru dari data yang diperoleh dari

lapangan. Hasil validasi instumen penelitian soal pretest dan posttest dapat

dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest

Butir

Soal

Aspek

Pertama

Aspek

Kedua

Aspek

Ketiga

Rata-

Rata Validitas

1 0,87 0,62 0,75 0,75 Tinggi

2 0,87 0,94 0,94 0,92 Sangat Tinggi

3 0,87 0,81 0,81 0,83 Sangat Tinggi

4 0,87 0,94 0,94 0,92 Sangat Tinggi

5 0,94 0,87 0,87 0,89 Sangat Tinggi

6 0,91 0,94 0,94 0,93 Sangat Tinggi

7 0,91 0,94 0,94 0,93 Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

43

Butir

Soal

Aspek

Pertama

Aspek

Kedua

Aspek

Ketiga

Rata-

Rata Validitas

8 0,91 0,87 0,87 0,88 Sangat Tinggi

9 0,91 0,81 0,87 0,86 Sangat Tinggi

10 0,91 0,87 0,87 0,88 Sangat Tinggi

11 0,87 0,81 0,87 0,85 Sangat Tinggi

12 0,87 0,81 0,81 0,83 Sangat Tinggi

13 0,87 0,75 0,85 0,82 Sangat Tinggi

14 0,87 0,87 0,94 0,89 Sangat Tinggi

15 0,87 0,81 0,81 0,83 Sangat Tinggi

16 0,87 0,94 0,94 0,92 Sangat Tinggi

17 0,87 0,94 0,94 0,92 Sangat Tinggi

18 0,87 0,87 0,87 0,87 Sangat Tinggi

19 0,87 0,87 0,87 0,87 Sangat Tinggi

20 0,87 0,87 0,87 0,87 Sangat Tinggi

Rata-Rata Keseluruhan 0,87 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil validasi, butir soal satu pretest dan posttest pada

aspek satu hingga tiga mendapat nilai rata-rata sebesar 0,75 dengan

kategori validitas tinggi (Tomoliyus & Sunardianta, 2020). Butir soal dua

hingga kedua puluh soal pretest dan posttest pada aspek satu hingga tiga

mendapat nilai dari rentang 0,82-0,93 dengan kategori validitas sangat

tinggi (Tomoliyus & Sunardianta, 2020). Adapun nilai rata-rata dua puluh

butir soal pretest dan posttest adalah 0,87 dengan kategori validitas sangat

tinggi (Tomoliyus & Sunardianta, 2020). Berdasarkan hasil validasi

tersebut soal pretest dan posttest dapat digunakan sebagai tes untuk

mengukur kemampuan kognitif awal dan akhir peserta didik pada materi

konsep reaksi redoks. Soal pretest dan posttest yang digunakan dalam

penelitian direvisi sesuai saran dan komentar yang diberikan oleh empat

validator. Soal pretest dan posttest yang telah direvisi kemudian digunakan

dalam penelitian yang dilakukan. Pada Tabel 4.2 disajikan saran dan

komentar dari empat validator soal pretest dan posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

44

Tabel 4. 2 Komentar dan Saran Terhadap Soal Pretest dan Posttest

Validator Komentar dan Saran Revisi

A

1. Konstruksi bahasa pada

beberapa soal diperbaiki

2. Penggunaan fase pada

setiap reaksi

3. Pilihan jawaban dibuat

huruf kapital

1. Konstruksi bahasa pada

nomor soal 1, 9, 14, 17

diperbaiki sesuai dengan

saran

2. Setiap soal yang

mengadung reaksi kimia

dilengkapi dengan fase

4. Pilihan jawaban seperti

“jawaban a dan b benar”

dihindari.

3. Pilihan jawaban

menggunakan huruf

kapital, option a diubah

menjadi A hingga pilihan

e menjadi E

4. Semua pilihan jawaban

tersebut diubah menjadi

pilihan jawaban yang

benar

B

1. Perhatikan konstruksi dan

penggunaan bahasa yang

baik

2. Ada ketidaksesuaian soal

dengan jawaban.

3. Revisi rubrik penilaian

perlu dilakukan.

1. Memperbaiki konstruksi

bahasa sesuai saran

2. Urutan soal disesuaikan

dengan urutan kunci

jawaban.

3. Rubrik penilaian

diperbaiki.

C - -

D - -

Rekapitulasi rata-rata hasil validasi soal pretest dan posttest dapat dilihat

pada Lampiran 17.

2) Hasil Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) digunakan untuk mengukur

kemampuan kognitif peserta didik secara berkelompok. Validasi LKPD ini

bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran berupa

LKPD dalam penelitian yang dilakukan. Menurut Panjaitan, dkk. (2015)

lembar validasi perangkat pembelajaran digunakan untuk mengetahui

kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Pada Tabel 4.3

berikut disajikan hasil validasi LKPD secara keseluruhan.

Tabel 4. 3 Hasil Validasi LKPD Keseluruhan

Aspek Hasil Validasi Validitas

Format LKPD 85% Sangat Valid

Isi LKPD 91% Sangat Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

45

Aspek Hasil Validasi Validitas

Bahasa 87,5% Sangat Valid

Rata-Rata 88,33% Sangat Valid

Berdasarkan hasil validitas diatas, hasil validasi LKPD pada aspek

format LKPD sebesar 85% masuk pada kriteria validitas sangat valid

(Suwardi, 2011). Hasil validasi LKPD pada aspek isi LKPD sebesar 91%

masuk pada kriteria validitas sangat valid (Suwardi, 2011). Hasil validasi

LKPD pada aspek bahasa sebesar 87,5% masuk pada kriteria validitas

sangat valid (Suwardi, 2011). Adapun rata-rata validitas LKPD secara

keseluruhan sebesar 88,33% masuk pada kriteria validitas sangat tinggi

(Suwardi, 2011). Dengan demikian perangkat pembelajaran berupa LKPD

layak digunakan dalam penelitian yang dilakukan. Perangkat

pembelajaran berupa LKPD yang digunakan dalam penelitian direvisi

sesuai saran dan komentar yang diberikan oleh empat validator. LKPD

yang telah direvisi kemudian digunakan dalam penelitian yang dilakukan.

Pada Tabel 4.4 disajikan komentar dan saran dari empat validator LKPD

yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4. 4 Komentar dan Saran Terhadap LKPD

Validator Komentar dan Saran Revisi

A Kolom jawaban diperbesar Kolom jawaban diperbesar

sesuai saran

B

1. Sumber gambar

menggunakan sumber

yang kredibel

2. Lengkapi KD dan IPK

disetiap butir soal

1. Gambar diambil dari

sumber yang kredibel

2. Melengkapi KD dan IPK

disetiap butir soal

C - -

D - -

Rekapitulasi hasil validasi LKPD dapat dilihat pada Lampiran 18.

3) Hasil Validasi Butir Soal dalam LKPD

Butir soal dalam LKPD digunakan untuk mengukur kemampuan

kognitif peserta didik. Butir soal dalam LKPD berupa soal esai yang terdiri

dari empat soal esai untuk pertemuan pertama dan dua soal esai untuk

pertemuan kedua. Validasi butir soal dalam LKPD ini bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

46

mengetahui kelayakan butir soal dalam perangkat pembelajaran berupa

LKPD yang digunakan. Hasil validasi butir soal dalam LKPD disajikan

pada Tabel 4.5.

Tabel 4. 5 Hasil Validasi Butir Soal dalam LKPD

Butir Soal Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Rata-

Rata Validitas

1 0,91 0,87 0,91 0,89 Sangat

Tinggi

2 0,91 0,87 0,83 0,87 Sangat

Tinggi

3 0,91 0,87 0,83 0,87 Sangat

Tinggi

4 1 0,94 0,89 0,94 Sangat

Tinggi

5 0,94 0,81 0,83 0,86 Sangat

Tinggi

6 0,94 0,81 0,81 0,85 Sangat

Tinggi

7 0,94 0,87 0,83 0,88 Sangat

Tinggi

8 0,94 0,87 0,85 0,89 Sangat

Tinggi

Rata-rata Keseluruhan 0,88 Sangat

Tinggi

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.5, butir soal dalam LKPD

memiliki nilai dari rentang 0,85-0,94 dengan rata-rata sebesar 0,88.

Menurut Tomoliyus dan Sunardianta (2020) nilai pada rentang 0,80-1,00

masuk pada kategori validitas sangat tinggi. Dengan demikian butir soal

dalam LKPD layak digunakan dalam penelitian. Butir soal dalam LKPD

yang digunakan dalam penelitian direvisi sesuai saran dan komentar yang

diberikan oleh empat validator. Butir soal dalam LKPD yang telah direvisi

kemudian digunakan dalam penelitian yang dilakukan. Pada Tabel 4.6

berikut disajikan komentar dan saran dari empat validator butir soal dalam

LKPD yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

47

Tabel 4. 6 Komentar dan Saran Terhadap Butir Soal dalam LKPD

Validator Komentar dan

Saran Revisi

A Perbaiki rubrik

penilaian

Rubrik penilaian diperbaiki sesuai

saran.

B

1. Cek dan revisi

sitasi

2. Ada urutan soal

dan kunci terbalik

3. Revisi konstruksi

yang diperlukan

1. Merevisi sitasi dengan

menggunakan sitasi yang

kredibel

2. Urutan soal dan kunci

disesuaiakan

3. Konstruksi diperbaiki sesuai

saran

C - -

D Penskoran tiap soal

diuraikan

Penskoran setiap soal diuraikan

sesuai saran

Rekapitulasi rata-rata hasil validasi butir soal dalam LKPD dapat dilihat

pada Lampiran 19.

4) Hasil Validasi Lembar Observasi

Validasi lembar observasi peserta didik dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui kelayakan lembar observasi yang digunakan pada

penelitian. Apabila lembar observasi valid menandakan bahwa lembar

observasi layak digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Dengan

demikian lembar observasi yang digunakan dapat mengukur keterlibatan

peserta didik dalam proses pembelajaran (Hendryadi, 2017). Pada Tabel

4.7 disajikan hasil validasi lembar observasi yang digunakan dalam

penelitian.

Tabel 4. 7 Hasil Validasi Lembar Observasi

Aspek Skor Perolehan Kriteria

Kelayakan isi 95 Sangat Valid

Kelayakan penyajian 92,5 Sangat Valid

Kelayakan bahasa 90 Sangat Valid

Rata-Rata 92,5 Sangat Valid

Berdasarkan hasil validitas pada Tabel 4.7, nilai validitas lembar

observasi pada aspek kelayakan isi sebesar 95 masuk pada kriteria sangat

valid (Suwardi, 2011). Pada aspek kelayakan penyajian memiliki nilai

sebesar 92,5 masuk pada kriteria sangat valid (Suwardi, 2011). Pada aspek

kelayakan bahasa memiliki nilai sebesar 90, masuk pada kriteria sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

48

valid (Suwardi, 2011). Rata-rata nilai hasil validasi lembar observasi

peserta didik sebesar 92,5 masuk pada kriteria sangat valid (Suwardi,

2011). Berdasarkan hasil analisis tersebut, lembar observasi peserta didik

layak digunakan pada penelitian karena memiliki kriteria validitas sangat

tinggi. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini direvisi

sesuai dengan saran yang diberikan oleh keempat validator. Instrumen

lembar observasi yang telah direvisi kemudian digunakan dalam penelitian

yang dilakukan. Pada Tabel 4.8 disajikan komentar dan saran dari empat

validator instrumen lembar observasi peserta didik.

Tabel 4. 8 Komentar dan Saran Validator Terhadap Lembar Observasi

Validator Komentar dan Saran Revisi

A Tidak Ada Tidak ada

B

1. Ada sedikit perbaikan

konstruksi dan bahasa

2. Perlu tambahan identitas

observer dan yang

diobserver.

1. Memperbaiki konstruksi

dan bahasa sesuai dengan

saran

2. Menambahakan identitas

observer dan yang

diobserver dengan

mengguwnakan kode

C - -

D - -

Rekapitulasi hasil validasi lembar observasi dapat dilihat pada Lampiran

20.

5) Hasil Validasi Angket Respon Peserta Didik

Validasi angket respon peserta didik bertujuan untuk mengetahui

kelayakan angket respon peserta yang digunakan dalam penelitian.

Instrumen penelitian termasuk angket respon yang baik adalah instrumen

yang valid sehingga dapat menjadi alat ukur dalam proses penelitian

(Arifin, 2017). Pada Tabel 4.9 disajikan hasil validitas dari angket respon

peserta didik.

Tabel 4. 9 Hasil Validasi Angket Respon Peserta Didik

Aspek Hasil Validasi (%) Kriteria

Kelayakan isi 92,5 Sangat Valid

Kelayakan penyajian 90 Sangat Valid

Kelayakan bahasa 86,77 Sangat Valid

Rata-Rata 89,75 Sangat Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

49

Berdasarkan hasil analisis diatas, hasil validasi lembar angket

respon peserta didik untuk aspek kelayakan isi memiliki nilai sebesar

92,5% dan masuk pada kriteria sangat valid (Arikunto, 2013). Hasil

analisis validasi angket respon peserta didik pada aspek kelayakan

penyajian memiliki nilai sebesar 90% masuk pada kriteria sangat valid

(Arikunto, 2013). Hasil analisis lembar angket respon peserta didik pada

aspek kelayakan bahasa memiliki nilai sebesar 86,77% masuk pada

kriteria sangat valid (Arikunto, 2013). Adapun rata-rata validasi angket

respon peserta didik sebesar 89,75% masuk pada kriteria sangat valid

(Arikunto, 2013). Oleh karena itu, angket respon peserta didik layak

digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran

flipped classroom. Instrumen angket respon peserta didik yang digunakan

dalam penelitian ini direvisi sesuai saran dan komentar yang diberikan

oleh empat validator kemudian digunakan dalam penelitian yang

dilakukan. Pada Tabel 4.10 berikut disajikan komentar dan saran dari

empat validator instrumen angket respon peserta didik.

Tabel 4. 10 Komentar dan Saran Validator Terhadap Instrumen Angket

Respon Peserta Didik

Validator Komentar dan Saran Revisi

A 1. Perbaiki struktur kalimat 1. Struktur kalimat

diperbaiki sesuai saran.

B

1. Ada beberapa indikator

angket yang tidak sesuai

dengan pernyataan.

2. Petunjuk pengisian angket

belum lengkap.

1. Indikator angket

disesuaikan dengan

pernyataan.

2. Petunjuk pengisian

angket dilengkapi.

C - -

D - -

Rekapitulasi hasil validasi angket respon peserta didik dapat dilihat pada

Lampiran 21.

C. Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Stella Duce 2, Yogyakarta pada

bulan Mei 2021. Sampel dalam penelitian ini adalah dua puluh orang peserta

didik kelas X MIPA 2. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

50

melakukan uji normalitas dan uji homogentitas pada sampel yang digunakan. Uji

normalitas bertujuan untuk mengetahui sampel terdistribusi normal dan uji

homogenitas bertujuan untuk menunjukkan bahwa kelompok data sampel

berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama (Nuryadi & dkk, 2017).

Uji normalitas dan homogenitas dilakukan dengan menggunakan nilai Ulangan

Harian (UH) peserta didik pada konsep mol. Hasil uji homogenitas disajikan

pada Tabel 4.11 dan hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 4.12.

Tabel 4. 11 Hasil Uji Homogenitas

Uji Homogentitas

Hasil belajar

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

0,643 1 55 0,426

Tabel 4. 12 Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

KelasA 0,166 26 0,063

KelasB 0,126 26 0,200*

Pada tabel 4.11 menunjukkan hasil uji homogentitas sebesar 0,426.

Pedoman pengambilan keputusan terhadap uji homogenitas yaitu apabila nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05 maka distribusi adalah tidak homogen dan apabila

nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka distribusi adalah homogen (Nuryadi

& dkk, 2017). Berdasarkan pedoman pengambilan keputusan tersebut, sampel

yang digunakan termasuk homogen. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji

homogenitas sampel yang memiliki nilai signifikan sebesar 0,426 lebih besar

dari 0,05. Adapun hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 4.12 yang

menunjukkan bahwa sampel yang digunakan berdistribusi normal sehingga

dapat digunakan sebagai sampel penelitian. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji

normalitas yang lebih besar dari 0,05.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring menggunakan Zoom

dan grup Whatssapp. Sebelum pertemuan di kelas daring, peneliti terlebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

51

dahulu memberikan jadwal kegiatan pembelajaran untuk mempermudah peserta

didik mengikuti proses pembelajaran, baik di luar maupun di dalam kelas.

Jadwal pembelajaran yang telah dibuat dapat dilihat pada Tabel 3.1. Sebelum

melakukan penerapan pembelajaran flipped classroom peserta didik terlebih

dahulu diminta untuk mengerjakan pretest untuk mengetahui pemahaman awal

peserta didik terhadap materi konsep reaksi redoks. Soal pretest terdiri dari

sepuluh soal pilihan ganda yang diberikan ke peserta didik menggunakan

platform Quizziz dan disampaikan melalui grup Whatsapp. Rekapitulasi hasil

pretest dan posttest peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 22. Lima hari

sebelum pertemuan dalam kelas daring yaitu pada tanggal 28 April 2021, peneliti

memberikan video pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri oleh peserta

didik. Selain itu, peserta didik diminta untuk mengisi tautan Google Form yang

berisi dua pertanyaan yang wajib dijawab maksimal satu hari sebelum pertemuan

di kelas daring. Hal ini bertujuan untuk mendorong dan memastikan peserta

didik menonton video pembelajaran yang diberikan. Selanjutnya, sebelum

pertemuan dalam kelas, peneliti membagi peserta didik dalam kelompok-

kelompok kecil. Kelompok tersebut digunakan sebagai kelompok diskusi dalam

pembelajaran daring. Selain itu, peneliti dan peserta didik melakukan diskusi

terkait kegiatan pembelajaran di kelas daring. Hal ini dilakukan agar waktu

pembelajaran di kelas daring lebih efisien.

Pembelajaran pertemuan pertama dilakukan pada Selasa 4 Mei 2021

pada pukul 07.30-09.00 WIB. Adapun materi yang diajarkan yaitu konsep reaksi

redoks meliputi pengikatan dan pelepasan oksigen, transfer elektron dan

perubahan bilangan oksidasi. Pada pertemuan di kelas daring, peneliti

menjelaskan hal-hal penting dan hal-hal yang masih kurang dipahami peserta

didik. Selanjutnya peserta didik menggunakan LKPD sebagai bahan diskusi

kelompok. Diskusi berlangsung melalui breakout Zoom. Ketika breakout Zoom

berlangsung, observer melakukan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

keterlibatan peserta didik dalam kegiatan diskusi. Hasil diskusi dipresentasikan

di kelas daring dengan tujuan agar peneliti dapat memberikan penjelasan jika

terdapat jawaban yang kurang tepat. Ketika kelompok melakukan presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

52

observer melakukan observasi untuk mengetahui keterlibatan peserta didik pada

presentasi kelompok yang berlangsung. Rekapitulasi hasil observasi pertemuan

pertama dan kedua dapat dilihat pada Lampiran 23 dan Lampiran 24. Hasil

pekerjaan dalam LKPD kemudian dikumpulkan melalui tautan Google drive

yang telah disediakan. Rekapitulasi hasil LKPD setiap kelompok dapat dilihat

pada Lampiran 25. Pada akhir kegiatan pembelajaran dilakukan refleksi untuk

mengetahui perasaan dan pengalam baru yang diperoleh peserta didik setelah

melalui kegiatan pembelajaran flipped classroom.

Setelah pembelajaran di kelas daring, peserta didik diberikan posttest

untuk mengetahui hasil belajar akhir peserta didik setelah melalui kegiatan

pembelajaran flipped classroom. Soal posttest terdiri dari sepuluh butir soal

pilihan ganda yang diberikan kepada peserta didik menggunakan platform

Quizziz. Hal yang sama dilakukan pada pembelajaran daring pertemuan kedua

yaitu pada hari Selasa, 18 Mei 2021, pada pukul 07.30-09.00 WIB. Pada

pertemuan kedua membahas tentang cara menentukan suatu reaksi dikatakan

redoks dan bukan redoks dan jenis-jenis reaksi redoks. Setelah kegiatan

pembelajaran selesai, peserta didik mengisi angket yang bertujuan untuk melihat

respon peserta didik selama kegiatan pembelajaran flipped classroom.

Rekapitulasi hasil angket respon peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 26.

D. Tahap Akhir

Pada tahap ini, seluruh data yang diperoleh selama melakukan penelitian

dianalisis di antaranya hasil pretest dan posttest, hasil jawaban LKPD, hasil

observasi dan hasil angket respon peserta didik.

1. Hasil Pretest dan Posttest

Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif awal

peserta didik pada materi konsep reaksi redoks. Adapun posttest digunakan

untuk mengetahui kemampuan kognitif akhir peserta didik setelah melalui

pembelajaran flipped classroom. Dari hasil pretest diperoleh nilai

kemampuan kognitif awal dan dari hasil posttest diperoleh nilai kemampuan

kognitif akhir peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran flipped

classroom. Menurut Effendy (2016) proses pembelajaran yang didahului

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

53

dengan pretest dan diakhiri dengan posttest bertujuan untuk mengetahui

perkembangan kognitif peserta didik dengan materi yang akan dan sudah

dipelajari. Pada Tabel 4.13 berikut disajikan rata-rata kemampuan kognitif

berupa hasil pretest dan posttest peserta didik.

Tabel 4. 13 Rata-Rata Hasil Pretest dan Posttest

Pertemuan Rata-Rata

Pretest Posttest

Pertemuan 1 2,9 6,75

Pertemuan 2 3,5 7,45

Berdasarkan Tabel 4.13, rata-rata pretest untuk pertemuan pertama

yaitu 2,9 dan rata-rata posttest yaitu 6,75. Dari perolehan tersebut diperoleh

selisih nilai rata-rata sebesar 3,85. Rata-rata pretest untuk pertemuan kedua

yaitu 3,5 dan rata-rata posttest yaitu 7,45 dengan selisih nilai rata-rata sebesar

3,95. Selisih rata-rata nilai pretest dan posttest pertemuan pertama dan kedua

cukup signifikan terhadap hasil belajar berupa kemampuan kognitif peserta

didik pada materi konsep reaksi redoks. Dari hasil pretest dan posttest

menunjukkan bahwa peserta didik mengalami peningkatan kemampuan

kognitif setelah melalui proses pembelajaran flipped classroom.

Tes hasil belajar kognitif berupa hasil pretest dan posttest dianalisis

untuk mengetahui N-Gain. Analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS

17.0. Analisis N-Gain dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang

diberikan terhadap kemampuan kognitif peserta didik (Siswadi, 2019). Oleh

karena itu, analisis N-Gain ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar berupa kemampuan kognitif peserta didik setelah penerapan model

pembelajaran flipped classroom pada materi konsep reaksi redoks. Menurut

Situmorang, dkk, (2015) apabila hasil hasil belajar berupa kemampuan

kognitif meningkat setelah diberikan suatu perlakukan menandakan bahwa

perlakuan yang diberikan efektif untuk membantu peserta didik mencapai

hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, besarnya nilai N-Gain

digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran

flipped classroom (Oktavia & dkk, 2019). Hasil analisis pretest dan posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

54

dapat dilihat pada Tabel 4.14 untuk pertemuan pertama dan Tabel 4.15 untuk

pertemuan kedua.

Tabel 4. 14 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Peserta Didik Pada

Pertemuan Pertama

Kode Peserta

Didik Pretest Posttest N-Gain Kriteria N-Gain

B1 2 7 0,63 Sedang

B2 4 8 0,67 Sedang

B5 2 5 0,38 Sedang

B6 2 7 0,63 Sedang

B7 3 7 0,57 Sedang

B9 5 7 0,40 Sedang

B12 4 7 0,50 Sedang

B13 4 10 1 Tinggi

B14 2 7 0,63 Sedang

B15 4 9 0,83 Tinggi

B16 1 4 0,33 Sedang

B17 5 10 1 Tinggi

B18 2 7 0,63 Sedang

B19 4 8 0,67 Sedang

B20 3 9 0,89 Tinggi

B23 2 7 0,63 Sedang

B24 2 4 0,25 Rendah

B26 3 5 0,29 Rendah

B27 3 4 0,14 Rendah

B28 1 3 0,22 Rendah

Rata-rata 2,9 6,75 0,56 Sedang

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.14, N-Gain pada pertemuan

pertama berada diantara 0,14-1,00. Menurut Hake (1999) skor N-gain lebih

kecil dari 0,30 berada pada kategori rendah, skor N-Gain dari 0,30-0,70

berada pada kategori sedang dan diatas 0,70 berada pada kategori tinggi. Dari

hasil analisis menunjukkan empat orang (20%) peserta didik mengalami

peningkatan hasil belajar dengan kategori tinggi. Menurut Warda (2018) N-

Gain yang masuk pada kriteria tinggi menunjukkan adanya peningkatan yang

tinggi dari hasil pretest dan posttest peserta didik. Dua belas orang (60%)

peserta didik mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

55

Hal ini menunjukkan bahwa nilai posttest peserta didik cukup meningkat dari

hasil pretest (Nurrohma & Adistana, 2021). Empat orang (20%) peserta didik

mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori rendah. Kriteria N-Gain

masuk pada kriteria rendah menunjukkan tidak adanya perbedaan yang

signifikan terhadap hasil pretest dan posttest peserta didik (Dwiantara &

Masi, 2016). Perbedaan yang tidak signifikan ini disebabkan karena nilai

pretest dan posttest peserta didik tidak jauh berbeda dan masih dibawah

KKM. Adapun klasifikasi persentase untuk masing-masing kriteria N-Gain

pada pertemuan pertama dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Klasifikasi Persentase untuk Masing-Masing Kriteria N-Gain

Pertemuan Pertama

Rata-rata peningkatan hasil belajar pada pertemuan pertama adalah

0,56 dengan kategori sedang (Hake, 1999). Hal ini menandakan bahwa

penerapan model pembelajaran flipped classroom dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik berupa kemampuan kognitif. Berdasarkan hasil analisis

N-gain yang tergolong pada kriteria sedang menunjukkan bahwa model

pembelajaran flipped classroom cukup baik diterapkan untuk meningkatkan

kemampuan kognitif peserta didik pada materi konsep reaksi redoks (Arisa &

dkk, 2020). Jika dihubungkan dengan persentase efektivitas N-Gain pada

pertemuan pertama yaitu 56% masuk pada kriteria cukup efektif (Siswadi,

0

10

20

30

40

50

60

Tinggi Sedang Rendah

Persentase 20 60 20

20%

60%

20%

Per

senta

se

Kriteria N-Gain

Klasifikasi Persentase Untuk Masing-Masing

Kriteria N-Gain Pertemuan Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

56

2019). Dengan demikian pada pertemuan pertama model pembelajaran

flipped classroom cukup efektif untuk meningkatkan hasil hasil belajar

peserta didik pada materi konsep reaksi redoks.

Tabel 4. 15 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Peserta Didik Pada Pertemuan

Kedua

Kode Peserta

Didik Pretest Posttest N-Gain Kriteria N-Gain

B1 3 8 0,71 Tinggi

B2 3 9 0,86 Tinggi

B5 4 10 1 Tinggi

B6 1 8 0,78 Tinggi

B7 3 9 0,86 Tinggi

B9 5 8 0,60 Sedang

B12 8 10 1 Tinggi

B13 5 9 0,80 Tinggi

B14 3 7 0,57 Sedang

B15 6 7 0,25 Rendah

B16 2 7 0,63 Sedang

B17 4 7 0,50 Sedang

B18 3 6 0,43 Sedang

B19 5 8 0,60 Sedang

B20 4 10 1 Tinggi

B23 1 6 0,56 Sedang

B24 4 6 0,33 Sedang

B26 2 5 0,38 Sedang

B27 2 5 0,38 Sedang

B28 2 4 0,25 Rendah

Rata-rata 3,5 7,45 0,62 Sedang

N-Gain pada pertemuan kedua berada diantara 0,25-1,00 dari kategori

rendah hingga tinggi. Dari hasil analisis menunjukkan terdapat delapan orang

(40%) peserta didik yang mengalami peningkatan hasil belajar dengan

kategori tinggi. N-Gain yang masuk pada kriteria tinggi menunjukkan adanya

peningkatan yang tinggi dari hasil pretest dan posttest peserta didik (Warda,

2018). Sepuluh orang (50%) peserta didik mengalami peningkatan hasil

belajar dengan kategori sedang. N-Gain sedang menunjukkan bahwa nilai

posttest peserta didik cukup meningkat dari hasil pretest (Nurrohma &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

57

Adistana, 2021). Dua orang (10%) peserta didik mengalami peningkatan hasil

belajar dengan kategori rendah. Menurut Dwiantara dan Masi (2016) kriteria

N-Gain yang tergolong pada kriteria rendah disebabkan karena tidak adanya

perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest peserta didik.

Klasifikasi persentase untuk masing-masing kriteria N-Gain pada pertemuan

kedua dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4. 2 Klasifikasi Persentase untuk Masing-Masing

Kriteria N-Gain Pertemuan Kedua

Rata-rata peningkatan hasil belajar pada pertemuan kedua adalah 0,62

dengan kategori sedang (Hake, 1999). Persentase efektivitas N-Gain pada

pertemuan kedua sebesar 62% masuk pada kriteria cukup efektif (Siswadi,

2019). Dengan demikian pada pertemuan kedua model pembelajaran flipped

classroom cukup efektif untuk meningkatkan hasil hasil belajar peserta didik

pada materi konsep reaksi redoks.

Rata-rata N-Gain pada pembelajaran pertemuan pertama sebesar 0,56

sedangkan rata-rata N-Gain pada pembelajaran pertemuan kedua sebesar 0,62

yang keduanya masuk pada kriteria sedang (Hake, 1999). Dari rata-rata N-

gain tersebut menunjukkan kenaikan rata-rata N-Gain sebesar 0,06 yang

menandakan bahwa N-Gain pada pertemuan kedua lebih besar dari pada

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Tinggi Sedang Rendah

Persentase 40 50 10

40%

50%

10%Per

senta

se

Kriteria N-gain

Klasifikasi Persentase untuk Masing-Masing

Kriteria N-Gain Pertemuan Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

58

pertemuan pertama. Pada Gambar 4.3 berikut disajikan perbedaan klasifikasi

kriteria N-Gain untuk pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Gambar 4. 3 Klasifikasi Kriteria N-Gain Pertemuan Pertama dan Kedua

Pada pertemuan pertama terdapat empat orang peserta didik dengan

persentase 20% memiliki N-Gain yang masuk pada kriteria tinggi sedangkan

pada pertemuan dua terdapat delapan orang peserta didik dengan persentase

40% memiliki N-Gain yang masuk pada kriteria tinggi. Pada kriteria sedang,

pertemuan pertama sebanyak dua belas orang peserta didik dengan persentase

60% dan pada pertemua kedua sebanyak sepuluh peserta didik dengan

persentase 50%. Pada kriteria rendah, pertemuan pertama sebanyak empat

orang peserta didik dengan persentase 20% dan pada pertemuan kedua

sebanyak dua orang peserta didik dengan persentase 10%. Hal ini

menunjukkan bahwa penerapan flipped classroom pada pertemuan kedua

lebih efektif dibandingkan dengan pertemuan pertama, di mana jumlah

peserta didik yang nilai N-Gain masuk pada kriteria tinggi semakin

meningkat sedangkan jumlah peserta didik yang masuk pada kriteria rendah

semakin berkurang. Peserta didik yang memiliki N-gain rendah disebabkan

oleh dua faktor yaitu selisih nilai pretest dan posttest tidak signifikan dan hasil

pretest dan posttest rendah. Hal didukung dengan pernyataan dari Dwiantara

dan Masi (2016) bahwa N-Gain rendah disebabkan karena hasil pretest dan

posttest peserta didik tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini

0102030405060

Tinggi Sedang Rendah

Pertemuan Pertama 20 60 20

Pertemuan Kedua 40 50 10

20

60

20

4050

10

Per

sen

tase

(%

)

Kriteria N-Gain

Klasifikasi Kriteria N-Gain

Pertemuan Pertama dan Kedua

Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

59

disebabkan karena hasil belajar barupa pretest dan posttest tidak maksimal

yang menunjukkan bahwa peserta didik belum memahami materi dengan

baik. Ini dikarenakan pada pembelajaran sebelumnya model pembelajaran

flipped classroom belum pernah diterapkan sehingga peserta didik merasa

asing dan perlu untuk beradapatasi agar mampu mencapai hasil belajar yang

lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih

(2017) dimana pada awal penerapan fliped classroom peserta didik masih

merasa asing dan belum terbiasa sedangkan pada pertemuan selanjutnya

terlihat bahwa peserta didik sudah terbiasa. Hal ini mempengaruhi pencapaian

hasil belajar dimana peserta didik yang sudah terbiasa dengan model

pembelajaran flipped classroom mampu mengikuti langkah-langkah

pembelajaran dengan baik sehingga berdampak pada hasil belajar yang

dicapai.

Peningkatan hasil belajar peserta didik yang dilihat dari N-Gain dapat

dijadikan sebagai tolok ukur bahwa penerapan model pembelajaran flipped

classroom dapat membantu peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang

lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Manuk

(2019) yang menyatakan bahwa model pembelajaran flipped classroom dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Didukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rusnawati (2020) dan Kurniasih (2017) bahwa model

pembelajaran flipped classroom dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran merupakan komponen

penting dalam menunjang keberhasilan belajar peserta didik, di mana

penggunaan model pembelajaran yang sesuai sangat berpengaruh erat

terhadap keberhasilan belajar peserta didik (Musmaryetty & dkk, 2019). Pada

Gambar 4.4 disajikan jumlah peserta didik yang memenuhi KKM untuk

pertemuan pertama dan kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

60

Gambar 4. 4 Peserta Didik yang Memenuhi KKM

Selain itu, untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini dilakukan

uji paired sample t-test (Rahmawati & Melisa, 2016). Uji Paired Sampel T-

Test (Uji-T Berpasangan) merupakan salah satu metode pengujian hipotesis

dengan data yang digunakan berpasangan (Montolalu & Langi, 2018). Uji

paired sample t-test dilakukan pada nilai pretest dan posttest peserta didik

(Chriestie & dkk, 2018). Uji ini dilakukan menggunakan SPSS 17.0. Namun

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagai syarat melakukan uji paired

sample t-test. Uji normalitas dilakukan pada nilai pretest dan posttest peserta

didik dengan metode Shapiro Wilk. Menurut Rosiyanti (2015) uji normalitas

menggunakan metode Shapiro Wilk dilakukan apabila jumlah sampel kecil.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Suardi (2019) bahwa uji metode Shapiro

Wilk dilakukan apabila jumlah sampel tidak lebih dari 50 sampel. Hasil uji

normalitas dengan metode Shapiro Wilk disajikan pada Tabel 4.16 berikut ini

Tabel 4. 16 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk

Sig Kriteria Keputusan

Pretest Pertemuan

pertama 0,063

Sig. > 0,05

Data

terdistribusi

normal

Posttest Pertemuan

kedua 0,112

Pretest Pertemuan

pertama 0,197

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Tuntas 15 15

Tidak Tuntas 5 5

15 15

5 5

Jum

lah

Pes

eta

Did

ik

Klasifikasi Peserta Didik Yang Memenuhi KKM

Tuntas Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

61

Sig Kriteria Keputusan

Posttest Pertemuan

kedua 0,385

Sig. > 0,05 Data

terdistribusi

normal

Pedoman pengambilan keputusan menurut Nuryadi, dkk. (2017) yaitu

apabila nilai signifikasi (Sig) < 0,05 maka data terdistribusi adalah tidak

normal dan apabila nilai signifikasi > 0,05 maka data terdistribusi adalah

normal. Berdasarkan pedoman pengambilan keputusan tersebut, seluruh data

terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat pada nilai signifikan pada matode

Shapiro Wilk yang lebih besar dari 0,05. Uji normalitas pada pretest

pertemuan 1 memiliki nilai sig. 0,063 dan posttest memiliki nilai sig. 0,112.

Uji normalitas pretest pada pertemuan 2 memiliki nilai sig. 0,197 dan posttest

memiliki nilai sig. 0,385. Seluruh data pada penelitian ini berdistribusi normal

sehingga dapat dilakukan uji paired sample t-test.

Data berdistribusi normal sehingga dilakukan analisis lebih lanjut

yaitu uji hipotesis menggunakan uji paired sample t-test. Hasil uji paired

sample t-test diberikan pada Tabel 4.16. Hipotesis pada penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Ho: Penerapan model pembelajaran flipped classroom tidak meningkatkan

hasil belajar peserta didik pada materi konsep reaksi redoks. Pengujian

dengan α = 5%

H1: Penerapan model pembelajaran flipped classroom meningkatkan hasil

belajar peserta didik pada materi konsep reaksi redoks. Pengujian dengan

α = 5%

Tabel 4. 17 Hasil Uji Paired Sample T-Test

thitung ttabel Kriteria Sig. (2-

tailed) Kriteria

Pretest dan

posttest

pertemuan

pertama

11,505 2,10092 thitung >

ttabel

0,000 Sig. (2-

tailed) <

0,05 Pretest dan

posttest 10,387 2,10092 0,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

62

thitung ttabel Kriteria Sig. (2-

tailed) Kriteria

pertemuan

kedua 10,387 2,10092

thitung >

ttabel 0,000

Sig. (2-

tailed) <

0,05

Hasil uji paired sample t-test untuk pertemuan satu memiliki nilai

thitung sebesar 11,505 dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Hasil uji

paired sample t-test pada pertemuan kedua memiliki nilai thitung sebesar

10,387 dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai ttabel dengan df sebesar

18 dan pengujian α = 5% adalah 2,10092. Nilai thitung dari dua pertemuan lebih

besar dari ttabel dan nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05. Menurut Nuryadi,

dkk. (2017) apabila nilai thitung > ttabel atau nilai nilai sig. (2-tailed) lebih kecil

dari 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hal tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran flipped classroom

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik pada topik konsep reaksi redoks.

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Manuk (2019) yang

menyatakan bahwa model pembelajaran flipped classroom dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rusnawati (2020) dan Kurniasih (2017) bahwa model

pembelajaran flipped classroom dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

2. Hasil Analisis Jawaban LKPD

Analisis hasil LKPD bertujuan untuk mengetahui kemampuan

kognitif peserta didik secara berkelompok terhadap materi konsep reaksi

redoks. Dari hasil analisis ini diperoleh data kemampuan kognitif peserta

didik secara berkelompok. Analisis hasil LKPD ini digunakan untuk

mendukung hasil analisis pretest dan posttest peserta didik. Pada Tabel 4.17

dan 4.18 berikut disajikan hasil analisis diskusi kelompok dalam LKPD untuk

pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

63

Tabel 4. 18 Hasil Analisis LKPD Pertemuan Pertama

Kelompok dan Kode

Peserta Didik Persentase (%) Kriteria

Kelompok alkali (B6, B9,

B12, B19, B26) 98 Sangat Tinggi

Kelompok alkali tanah

(B5, B15, B20, B23, B24) 82 Sangat Tinggi

Kelompok halogen (B2,

B16, B17, B27, B28) 94 Sangat Tinggi

Kelompok gas mulia (B1,

B7, B13, B14, B18) 92 Sangat Tinggi

Rata-rata 91,5 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil analisis tersebut, persentase nilai diskusi masing-

masing kelompok secara berturut-turut adalah 98%, 82%, 94%, dan 92%.

Menurut Nurpratiwi, dkk. (2015) persentase nilai kelompok dari 0%-24,99%

masuk pada kategori rendah, persentase 25%-49,99% masuk pada kategori

sedang, persentase 50%-74,99% masuk pada kategori tinggi dan persentase

75%-100% masuk pada kategori sangat tinggi. Rentang persentase nilai

diskusi kelompok yaitu antara 82%-98% sehingga masuk pada kategori

sangat tinggi (Nurpratiwi, 2015). Adapun rata-rata persentase hasil diskusi

kelompok adalah 91,5% dengan kategori sangat tinggi (Nurpratiwi, 2015).

Persentase hasil diskusi kelompok menjadi patokan keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran di kelas daring. Persentase hasil diskusi kelompok ini

dibandingkan dengan Tabel efektifitas pembelajaran. Menurut Almujab, dkk.

(2020) efektivitas pembelajaran yang berada pada persentase antara 81-100%

masuk pada kriteria sangat efektif. Rata-rata nilai hasil diskusi kelompok

sebesar 91,5% masuk pada kriteria sangat efektif. Oleh karena itu kegiatan

pembelajaran berupa diskusi kelompok pada pertemuan pertama terlaksana

dengan sangat efektif.

Tabel 4. 19 Hasil Analisis LKPD Pertemuan Kedua

Kelompok dan Kode

Peserta Didik Persentase (%) Kriteria

Kelompok alkali (B6, B9,

B12, B19, B26) 98 Sangat Tinggi

Kelompok alkali tanah

(B5, B15, B20, B23, B24) 96 Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

64

Kelompok dan Kode

Peserta Didik Persentase (%) Kriteria

Kelompok halogen (B2,

B16, B17, B27, B28) 100 Sangat Tinggi

Kelompok gas mulia (B1,

B7, B13, B14, B18) 96 Sangat Tinggi

Rata-rata 97,5 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil analisis LKPD pertemuan kedua pada Tabel 4.18

menunjukkan persentase nilai kelompok alkali yaitu 98%, persentase nilai

kelompok alkali tanah yaitu 96%, persentase nilai kelompok halogen yaitu

100% dan persentase nilai kelompok gas mulia yaitu 96%. Rentang

persentase hasil diskusi kelompok yaitu 96%-100%. Menurut Nurpratiwi,

dkk. (2015) persentase nilai yang berada pada nilai 75-100% masuk pada

kriteria sangat tinggi. Oleh karena itu, persentase masing-masing hasil diskusi

kelompok masuk pada kriteria sangat tinggi. Persentase rata-rata hasil diskusi

kelompok pada pertemuan kedua adalah 97,5% dengan kriteria sangat tinggi

(Nurpratiwi, 2015). Rata-rata persentase diskusi kelompok ini dibandingkan

dengan Tabel efektivitas pembelajaran. Menurut Almujab, dkk. (2020)

efektivitas pembelajaran yang berada pada persentase antara 81-100% masuk

pada kriteria sangat efektif. Rata-rata nilai hasil diskusi kelompok untuk

pertemuan kedua sebesar 97,5% masuk pada kriteria sangat efektif.

Rata-rata persentase hasil diskusi kelompok untuk pertemuan pertama

dan kedua sebesar 94,5% dengan kriteria sangat tinggi (Nurpratiwi, 2015).

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya diskusi kelompok peserta didik

mampu memahami lebih mendalam materi yang dipelajari sehingga

berdampak pada hasil belajar yang dicapai. Hal ini didukung dengan

pernyataan dari Nurrohma dan Adistana (2021) bahwa pembelajaran yang

dilakukan melalui kerja sama kelompok akan lebih baik dan menghasilkan

pemahaman peserta didik meningkat serta hasil belajar meningkat. Hal ini

dapat dilihat pada persentase nilai kelompok yang sangat tinggi dan

mengalami peningkatan dari pertemuan pertama kepertemuan kedua yakni

dari 91,5% meningkat menjadi 97,5%. Pencapaian persentase hasil diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

65

kelompok ini dikarenakan pada diskusi kelompok peserta didik dapat saling

tukar pikiran dan saling memberikan pendapat untuk mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan. Dengan demikian peserta didik dapat mencapai

hasil belajar yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Putriyanti dan Fensi (2017) yang menyatakan bahwa metode diskusi

kelompok dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik sehingga

berdampak pada pencapaian hasil belajar yang lebih baik.

3. Hasil Analisis Lembar Observasi Peserta Didik

Analisis lembar observasi peserta didik bertujuan untuk mengetahui

keterlibatan peserta didik pada pembelajaran flipped classroom. Indikator

dalam lembar observasi ini adalah perasaan senang, ketertarikan belajar,

keterlibatan belajar, menunjukkan perhatian saat belajar dan kemampuan

komunikasi. Pada Gambar 4.5 disajikan hasil analisis lembar observasi

peserta didik pada pertemuan pertama.

Gambar 4. 5 Hasil Analisis Lembar Observasi Pertemuan Pertama

Gambar 4.5 menunjukkan hasil analisis lembar observasi pertemuan

pertama. Pada indikator perasaan senang memiliki persentase 45% masuk

pada kriteria cukup tinggi (Nurpratiwi, 2015). Pada indikator ketertarikan

untuk belajar memiliki persentase 45% masuk pada kriteria cukup tinggi

(Nurpratiwi, 2015). Pada indikator keterlibatan untuk belajar memiliki

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Perasaan

senang

Ketertarikan

untuk belajar

Keterlibatan

untuk belajar

Menunjukkan

perhatian saat

belajar

Kemampuan

komunikasi

45% 45%

67%

13%

88%

Per

senta

se (

%)

Indikator

Hasil Analisis Lembar Observasi

Pertemuan Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

66

persentase 67% masuk pada kriteria tinggi (Nurpratiwi, 2015). Pada indikator

menunjukkan perhatian saat belajar memiliki persentase 13% masuk pada

kriteria kurang tinggi (Nurpratiwi, 2015). Pada indikator kemampuan

komunikasi memiliki persentase 88% masuk pada kriteria sangat tinggi

(Nurpratiwi, 2015). Rata-rata persentase untuk semua indikator yaitu 51%

masuk pada kriteria tinggi (Nurpratiwi, 2015). Pada Gambar 4.6 disajikan

hasil analisis observasi peserta didik untuk pertemuan kedua.

Gambar 4. 6 Hasil Analisis Lembar Observasi Pertemuan Kedua

Persentase setiap indikator pada lembar observasi untuk pertemuan

kedua berada pada kisaran 65-92,5%. Pada indikator perasaan senang

memiliki persentase 65% masuk pada kriteria tinggi (Nurpratiwi, 2015). Pada

indikator ketertarikan untuk belajar memiliki persentase 73% masuk pada

kriteria sangat tinggi (Nurpratiwi, 2015). Pada indikator keterlibatan untuk

belajar memiliki persentase 85% masuk pada kriteria sangat tinggi

(Nurpratiwi, 2015). Pada indikator menunjukkan perhatian saat belajar

memiliki persentase 75% masuk pada kriteria tinggi (Nurpratiwi, 2015). Pada

indikator kemampuan komunikasi memiliki persentase 92,5 masuk pada

kriteria sangat tinggi (Nurpratiwi, 2015). Rata-rata persentase untuk semua

indikator sebesar 78% masuk pada kriteria sangat tinggi (Nurpratiwi, 2015).

Dengan demikian keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Perasaan

senang

Ketertarikan

untuk belajar

Keterlibatan

untuk belajar

Menunjukkan

perhatian saat

belajar

Kemampuan

komunikasi

65%73%

85%

75%

92,50%

Per

senta

se (

%)

Indikator

Hasil Analisis Lembar Observasi

Pertemuan Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

67

flipped classroom sangat tinggi. Pada Tabel 4.20 berikut disajikan klasifikasi

peserta didik berdasarkan N-Gain dan keterlibatan dalam proses

pembelajaran.

Tabel 4. 20 Klasifikasi Peserta Didik Berdasarkan N-Gain dan Keterlibatan

Dalam Proses Pembelajaran

Kode

Peserta

Didik

Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua

Kriteria N-

Gain

Keterlibatan

dalam

Pembelajaran

Kriteria

N-Gain

Keterlibatan

dalam

Pembelajaran

B13 Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi

B20 Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi

B17 Tinggi Cukup Tinggi Sedang Sangat Tinggi

B15 Tinggi Cukup Tinggi Rendah Tinggi

B2 Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi

B6 Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi

B7 Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi

B14 Sedang Tinggi Sedang Sangat Tinggi

B18 Sedang Tinggi Sedang Sangat Tinggi

B5 Sedang Cukup Tinggi Tinggi Sangat Tinggi

B1 Sedang Cukup Tinggi Tinggi Tinggi

B12 Sedang Cukup Tinggi Tinggi Tinggi

B16 Sedang Cukup Tinggi Sedang Sangat Tinggi

B9 Sedang Cukup Tinggi Sedang Sangat Tinggi

B19 Sedang Cukup Tinggi Sedang Tinggi

B23 Sedang Cukup Tinggi Sedang Tinggi

B24 Rendah Cukup Tinggi Sedang Tinggi

B26 Rendah Cukup Tinggi Sedang Tinggi

B27 Rendah Cukup Tinggi Sedang Tinggi

B28 Rendah Cukup Tinggi Rendah Tinggi

Dari hasil klasifikasi peserta didik pada Tabel 4.19 menunjukkan

bahwa peserta didik yang memiliki N-Gain tinggi cenderung memiliki

keterlibatan dalam proses pembelajaran yang tinggi pula. Sebaliknya peserta

didik yang memiliki N-gain rendah cenderung memiliki keterlibatan dalam

proses pembelajaran dengan cukup tinggi. Keterlibatan peserta didik dalam

proses pembelajaran berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai. Dengan

demikian, keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

68

mempengaruhi hasil belajar yang dicapai (Fikrie, 2019). Keterlibatan peserta

didik yang tinggi namun memiliki N-Gain yang rendah dapat disebabkan

karena faktor psikologis peserta didik itu sendiri. Hal ini didukung dengan

penelitian yang dilakukan oleh Suwardi yang menyatakan bahwa faktor

internal yang berkontribusi besar terhadap hasil belajar peserta didik adalah

faktor psikologis. Faktor psikologis dalam hal ini adalah meliputi tingkat

kecerdasan atau intelegensi peserta didik.

Selain itu, berdasarkan hasil analisis lembar observasi pada

pertemuan pertama hingga pertemuan kedua setiap peserta didik cenderung

memiliki keterlibatan yang semakin meningkat dalam proses pembelajaran.

Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase hasil analisis lembar observasi

pada pertemuan pertama dan kedua. Rata-rata persentase hasil analisis lembar

observasi mengalami peningkatan dari 51% meningkat menjadi 78% yang

masuk pada kriteria sangat tinggi (Nurpratiwi, 2015). Pada pembelajaran

sebelumnya peserta didik belum pernah belajar menggunakan model

pembelajaran flipped classroom sehingga merasa asing dan perlu beradaptasi.

Ketika peserta didik merasa asing dan belum terbiasa dengan model

pembelajaran yang diterapkan akan mempengaruhi tingkat keterlibatan dalam

proses pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar yang dicapai

(Kurniasih, 2017). Rata-rata persentase hasil analisis lembar observasi

menjadi tolok ukur bahwa model pembelajaran flipped classroom dapat

melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

4. Hasil Analisis Angket Respon Peserta Didik

Analisis angket respon peserta didik digunakan untuk mengetahui

respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran flipped

classroom pada materi konsep reaksi redoks. Indikator dalam angket respon

ini adalah video pembelajaran, diskusi kelompok, memberikan pertanyaan

dan motivasi (Siregar, 2019). Pada Gambar 4.7 disajikan hasil angket respon

peserta didik pada masing-masing indikator yang telah dirumuskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

69

Gambar 4. 7 Hasil Angket Respon Peserta Didik

Berdasarkan Gambar 4.7, hasil angket respon peserta didik pada

indikator video pembelajaran memiliki persentase 71,16% masuk pada

kriteria positif (Nurpratiwi, 2015). Dapat disimpulkan bahwa pada indikator

pertama yaitu video pembelajaran, peserta didik memberikan respon yang

positif. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik senang dan tertarik dengan

proses pembelajaran yang menggunakan video. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Istiyarso (2019) yang menyatakan bahwa

melalui video pembelajaran dapat membangkitkan rasa belajar mandiri pada

diri peserta didik.

Pada indikator diskusi kelompok memiliki persentase 71,16% masuk

pada kriteria positif (Nurpratiwi, 2015). Dapat disimpulkan bahwa pada

indikator kedua yaitu diskusi kelompok peserta didik memberikan respon

yang positif. Menurut Istiyarso (2019) kegiatan diskusi yang dilakukan di

kelas dapat membantu peserta didik dalam memahami materi dengan baik.

Hal ini dikarenakan peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik

lain untuk membahas Lembar Kerja Perserta Didik (LKPD) yang diberikan.

Pada indikator memberikan pertanyaan memiliki persentase 68%

masuk pada kriteria kurang positif (Nurpratiwi, 2015). Dapat disimpulkan

bahwa pada indikator ketiga yaitu memberikan pertanyaan peserta didik

646566676869707172737475

Video

pembelajaran

Diskusi

kelompok

Memberikan

pertanyaan

Motivasi

71,16%

74,5%

68%

74%

Per

senta

se (

%)

Indikator

Hasil Analisis Angket Respon Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

70

memberikan respon yang kurang positif. Hal ini sesuai dengan pengamatan

peneliti selama melakukan penelitian di mana masih terdapat beberapa

peserta didik yang tidak berani bertanya langsung terkait dengan hal-hal yang

masih belum dipahami pada materi pembelajaran.

Pada indikator motivasi peserta didik memiliki persentase 74% masuk

pada kriteria positif (Nurpratiwi, 2015). Dapat disimpulkan bahwa pada

indikator keempat yaitu motivasi peserta didik memberikan respon yang

positif. Ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran flipped

classroom dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri peserta didik. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari, dkk. (2017) yang

menyatakan bahwa model pembelajaran flipped classroom dapat

meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Rata-rata persentase untuk masing-masing aspek sebesar 72,1%

masuk pada kriteria positif (Nurpratiwi, 2015). Persentase tersebut menjadi

tolok ukur bahwa penerapan model pembelajaran flipped classroom pada

materi konsep reaksi redoks mendapat respon yang positif dari peserta didik.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusnawati (2020) yang

menyatakaan bahwa penerapan pembelajaran flipped classroom terhadap

hasil belajar mendapat respon yang positif dari peserta didik. Oleh karena itu,

model pembelajaran flipped classroom dapat dijadikan sebagai model

pembelajaran alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik

khususnya pada materi konsep reaksi redoks.

E. Keterbatasan Penelitian

1. Video pembelajaran yang digunakan hanya sebatas pada perekaman

penjelasan materi dari power point dengan menggunakan Zoom.

2. Proses pembelajaran dilakukan secara daring sehingga peneliti tidak terlalu

maksimal dalam memantau proses belajar peserta didik terutama saat diskusi

kelompok berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Model pembelajaran flipped classroom dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik pada konsep reaksi redoks. Hasil uji hipotesis menggunakan uji

paired sample t-test untuk pertemuan satu memiliki nilai thitung sebesar

11,505 dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 dan pertemuan kedua

memiliki nilai thitung sebesar 10,387 dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000.

Nilai ttabel dengan df sebesar 18 dan pengujian α = 5% adalah 2,10092. Nilai

thitung dari dua pertemuan lebih besar dari ttabel dan nilai sig. (2-tailed) lebih

kecil dari 0,05. Hasil N-Gain pertemuan pertama sebesar 0,56 dan N-gain

pertemuan kedua 0,62, masuk pada kriteria sedang. Rata-rata hasil analisis

LKPD pertemuan pertama sebesar 91,5% dan pertemuan kedua 97,5%,

keduanya masuk pada kriteria sangat tinggi. Hal ini menjadi tolok ukur

bahwa model pembelajaran flipped classroom dapat dijadikan sebagai model

pembelajaran alternatif khususnya pada konsep reaksi redoks.

2. Penerapan model pembelajaran flipped classroom pada materi konsep reaksi

redoks dapat melibatkan peserta didik dengan sangat baik pada proses

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase hasil observasi

yang semakin meningkat dimana pada pertemuan pertama rata-rata

persentase hasil observasi sebesar 51% masuk pada kriteria tinggi dan untuk

pertemuan kedua sebesar 78% masuk pada kriteria sangat tinggi.

3. Penerapan pembelajaran flipped classroom pada materi konsep reaksi redoks

mendapat respon yang positif dari peserta didik. Hal ini dapat diketahui dari

hasil analisis angket yang memiliki rata-rata persentase sebesar 72,1%

masuk pada kriteria positif.

B. Saran

1. Penerapan pembelajaran flipped classroom memerlukan kuota dan jaringan

internet yang stabil dari peserta didik agar dapat mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu, guru perlu untuk memperhatikan

hal tersebut terutama jika pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

72

agar peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran baik di dalam

maupun di luar kelas.

2. Pada peneliti selanjutnya, penerapan model flipped classroom pada materi

konsep reaksi redoks dapat dikombinasikan dengan eksperimen sederhana

yang dapat dilakukan di rumah oleh peserta didik terutama jika pembelajaran

dilakukan secara daring. Hal ini bertujuan agar peserta didik tidak hanya

belajar dari materi tetapi dapat melakukan eksperimen-eksperimen sederhana

sehingga proses pembelajaran tidak membosankan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

73

Daftar Pustaka

Adhitiya, dkk. (2015). Studi Komparasi Model Pembelajaran Traditional Flipped

dengan Peer Instruction Flipped Terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah. Journal of Mathematics Education, 117-118.

Ai, N. S. (2012). Evolusi Fotosinteisis Pada Tumbuhan . Jurnal Ilmiah Sains, 12(1).

28.

Aiken, L. (1985). Three Coefficients For Analyzing The Reliability aAnd Validity

Of Ratings. Aducational And Psichological Maesurement, 132-133.

Ali, R., Saragih, S., & Kartini. (2021). Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Berbasis Model Core Untuk Memfasilitasi Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa . Matermatika dan Pendidikan Matematika, 68.

Almujab, dkk. (2020). Analisis Efektivitas Pembelajaran Dengan Media Belajar

Google CLassroom Pada Masa Pandemi. Webinar Hasil Penelitian, 191-

202.

Andrianie, D., Sudarmin, & Wardani, S. (2018). Representasi Kimia Untuk

Mereduksi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Redoks Melali Penerapan

Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis LKS. Chemistry in

Education , 70.

Apriyani, dkk. (2017). Flipped Classroom. Jakarta: Teknologi Pendidikan.

Arifin, Z. (2017). Kriteria Instrumen dalam suatu Penelitian. Theoremems (The

Original Research of Mathematics), 29-30.

Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arini, W. (2016). Efektivitas Pembelajaran Kontekstual Praktikum Mata Pelajaran

Pemrograman WEB Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Jurnal

Pendidikan , 1-7.

Arisa, dkk. (2020). Keefektifan Model Pembelajaran Nivick Terhadap Pemahaman

Konsep Fisika Siswa SMK Negeri 17 Samarinda Materi Elastisitas dan

Hukum Hooke. Literasi Pendidikan Fisika, 51-52.

Asyafah, A. (2019). Menimbang Model Pembelajaran (Kajian teoritis-Kritis atas

Model Pembelajaran dalam Pendidikan Islam. Islamic education, 20.

Bergmann, J., & Sams, A. (2012). Flip Your Classroom-Reach Every Student in

Every Class Every Day. America: United State.

Chriestie, E., & dkk. (2018). Pengaruh Pelatihan Dasar Komputer dan teno;ogi

Informasi bagi Guru-Guru dengan Uji-T Berpasangan (Paired Sample T-

test). Matematika dan Aplikasi, 45.

Damayanti, M., & Jirana. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran dan Minat Belajar

Terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA SMA N 1

Tinambung. Saintifik, 48.

Danim, S. (2003). Riset Keperaawatan: Sejarah dan Metodologi. Buku Kedokteran.

Jakarta: EGC.

Dwiantara, G., & Masi, L. (2016). Pengaruh Penggunaan Pendekatan Pembelajaran

Open-Ended Terhadap peningkatan kemampuan berpikir Kreatif

Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA negeri 2 Kendari. Jurnal penelitian

Pendidikan Matematika. 4(1)., 57-70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

74

Effendy, I. (2016). Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap Hasil belajar

Mata Diklat HDW.DEV.100.2.A. Pada Siswa SMA negeri 2 Lubuk Basung.

Pendidikan Teknik Elektro, 83.

Ekmekci, E. (2016). An Innovative Step in Blended Learning: The Flipped ELT

Classroom Model ini Currrent Trends in ELT. Turkey: Ondokus Mayis

Universitesi.

Ernawati, I., & Sukardiyono, T. (2017). Uji Kelayakan media Pembelajaran

Ineteraktif Pada Mata pelajaran Administrasi Server . Elinvo (Electronics,

Informatics, and Vacational Education), 206.

Fikrie. (2019). Keterlibatan Siswa (Student Engagement) di Sekolah Sebagai Salah

Satu Upaya Peningkatan Keberhasilan Siswa di Sekolah. Prosiding Seminar

Nasional dan Call Paper, 103-110.

Hake, R. (1999). Analyzing Change/Gain Score. Indiana: Indiana University.

Haryani, S., Prasetya, A., & Saptarini. (2014). Identifikasi Materi Kimia SMA Sulit

Menurut Pandangan Guru dan Calon Guru Kimia. Seminar Nasional Kimia

dan Pendidikan Kimia VI, 4.

Hastjarjo, T. (2019). Rancangan Eksperimen-Kuasi. Buletin Psikologi, 189.

Hendryadi. (2017). Validitas Isi: Tahap Awal Pengemabangan Kuesioner. Riset

Manajemen dan Bisnis (JRMB) , 170-171.

Imran, S., & Firmansyah, A. (2015). Meningkatkan Hasil belajar Siswa Melalui

Strategi pembelajaran berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas

V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan bumi Raya. Kreatif Tadulako Online,

93.

Istiyarso, R. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom Di Kelas

XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 dan

Hasil Belajar Siswa Pada Materi barisan dan Deret Aritmetika.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Justiana, S., & Muchtaridi. (2009). Chemistry for Senior High School. Jakarta:

Yudhistira.

Kurniasih, D. (2017). Upaya Mneingkatkan hasil Belajar Siswa dengan Model

Pembelajaran Flipped Classroom Pada Materi Sifat-Sifat Sistem Periodik

Di Kelas X MIA 1 MAN 2 Sumedang. Jurnal Edukasi Sebelas April, 1-7.

Lasmanah, A. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Model

Kooperatif Teknik Think Pair Share (TPS) Penelitian TIndakan Kelas

Terhadap Siswa kelas VII-A SMPN Sukasari Sumedang). Jurnal Analisa

Prodi pendidikan Matematika UIN Sunan Gunung Djati Bandung , 19-20.

Lestari, D., Nurbaity, & Hadinugrahaningsih, T. (2017). Peningkatan Motivasi

Belajar Siswa Pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi Melalui Model

Pembelajaran Flipped Classroom dengan Cooperative Learning. Jurnal

Riset Pendidikan Kimia, 104.

Maemanah, S., Suryaningsih, S., & Yunita, L. (2019). Kemampuan Pemecahan

Masalah Melalui Model Flipped Classroom Pada Pembelajaran Kimia Abad

Ke 21. Jurnal Pendidikan Kimia, 144.

Magdalena, & dkk. (2020). Tiga Ranah Taksonomi Bloom Dalam Pendidikan.

Edukasi dan Sains, 136.

Mansur, R. (2018). Belajar Jalan Perubahan Menuju Kemajuan. vicratina, 147-148.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

75

Manuk, M. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap

hasil belajar Peserta Didik Pada Materi Gaya Gravitasi Newton di Kelas X

IPA SMAN Bintang. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Montolalu, C., & Langi, Y. (2018). Pengaruh Pelatihan Dasar Komputer dan

Teknologi Informasi bgai Guru-Guru dengan Uji -T Berpasangan (paired

Sample T-Test). Jurnal Matematika dan Aplikasi, 45.

Muchtaridi, & Justiana, S. (2009). Chemistry. Jakarta: Yudhistira.

Muflihah, A. (2021). Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melali

Model Pembelajaran Index Card Pada Pelajaran Matematika. Pendidikan

Indonesia , 153.

Muharto, & Ambarita, A. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta:

Deepublish.

Musmaryetty, dkk. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran dan Minat Belajar

Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII Sapta Marga Cibinong.

Teknologi Pendidikan, 191.

Nurliani, dkk. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap

Hasil belajar Peserta Didik Pada Materi Peristiwa Alam. Pena Ilmiah, 983.

Nurpratiwi, dkk. (2015). Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Melalui

Metode Picture and Picture dengan Media Audio Visual Pada Mata

Pelajaran Geografi di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Bantarkawung.

Geoedukasi, 1-9.

Nurrohma, R., & Adistana, G. (2021). penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Laerning dengan Media E-Learning Melalui Aplikasi Edmodo Pada

Mekanika Teknik . Jurnal Ilmu Pendidikan. 3(4), 1199-1209.

Nurrohma, R., & Adistana, G. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning dengan Media E-Learning Melalui Aplikasi Edmodo Pada

Mekanika Teknik . Jurnal Ilmu Pendidikan. 3(4), 1199-1209.

Nuryadi, dkk. (2017). Dasar-Dasar Statistik Penelitian. Yogyakarta: Sibuku

Media.

Oktavia, dkk. (2019). Uji Normalitas Gain Untuk Pemantapan dan Modul dengan

One Group Pre and Post Test. Simposium Nasional Ilmiah, 3.

Pandaleke, M., & Munzil, S. (2020). Pengembangan Media Pelajaran Kelas Flipped

Berbasis Animasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konep Kimia. Jurnal

Pendidikan , 387.

Pane, A., & Dasopang, M. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Kajian Ilmu-ilmu

Keislaman , 334.

Panjaitan, M., & dkk. (2015). Model Pembelajaran Sains Berbasis Proses Kreatif-

Inkuiri Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif dan Pemahaman Konsep

Siswa SMP. Pendidikan Fisika Indonesia, 12.

Paristiowati, & dkk. (2018). Analisis Soft Skills Peserta Didik Pada Pembelajaran

Redoks dan Tata Nama Senyawa Kimia dengan Model Flipped Classroom-

Collaborative Learning. Riset Pendidikan Kimia, 55.

Pratiwi. (2015). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, dan Minat

Belajar Siswa terhadapa Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMK

Kesehatan Di Kota Tangerang. Pujangga, 76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

76

Pratiwi, A., Sahputra, R., & Hadi, L. (2020). Pengaruh Model Flipped Classroom

Terhadap Self-Confidence dan Hasil Belajar Siswa SMAN 8 Pontianak.

Pendidikan dan Pembelajaran, 6.

Putra, A. S., & Fatahillah, A. (2017). Analisis Sirkulasi Udara Pada Sistem

Pernapasan Manusia Menggunakan Metode Volume Hingga. Kadikma,

8(2). 95.

Putriyanti, C., & Fensi, F. (2017). Penerapan Metode Diskusi Kelompok untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IX

SMA Santa Maria Monica, Bekasi Timur. Jurnal Psibernetika. 10(2), 114-

122.

Rachmawati, Y., Maizaro, S., & Maulidiya, D. (2019). Validitas Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) Berbasis Discovery Learning Pada Mataeri bangun

Datar Segiempat Di kelas VII SMA Negeri 1 Bengkulu Tengah. Penelitian

Pembelajaran Matermatika Sekolah (JP2MS), 164.

Rahmawati, & Melisa. (2016). Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual

Bermedia Power Point terhadap Hasil belajar Siswa Pada Materi Sistem

Ekskresi Pada Manusia Kelas VIII SMPN 4 Bireuen. JESBIO, 3.

Ristiyani, E., & Bahriah, E. (2016). Analisis Kesulitan Belajar Kimia di SMAN X

Kota Tangerang Selatan . Penelitian dan Pembelajaran IPA , 19.

Rivai, H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia.

Rosdiana, D. (2013). Pengaruh Kompetensi Guru dan Komitmen Mengajar

Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Serta Implikasinya Pada hasil

Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal Penelitian

Pendidikan, 207.

Rosiyanti, H. (2015). Implementasi Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme

Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Mahasiswa Materi

Transformasi Linier. Pendidikan Matematika dan Matematika, 31.

Rusnawati, M. (2020). Implementasi Flipped Classroom Terhadap Hasil dan

Motivasi belajar Siswa. Pendidikan dan Pembelajaran, 139-150.

Ruwaida, H. (2019). Proses Kognitif Dalam Taksonomi Bloom Revisi : Analisis

Kemampuan Mencipta (C6) Pada Pembelajaran Fikih di Mi Miftahul Anwar

Desa Banua Lawas. Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 61.

Siagian, D., & Sugiarto. (2006). Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi .

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Siregar, R., & dkk. (2019). Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom

Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. MathEdu (Mathematic

Education Journal, 52.

Siswadi. (2019). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa

SMA Melalui Pembelajaran Matematika dengan Strategi Tipe STAD.

Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan dan Sains. 7(2), 227-238.

Situmorang, R., & dkk. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning Untuk Menignkatkan Hasil belajar Siswa Pada Materi Sistem

Ekskresi Manusia. EduBio Tropika, 89.

Situmorang, S. (2010). Analisi Data. Medan: USU Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

77

Suardi. (2019). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Bank

Mandiri, Tbk Kantor Cabang Pontianak . Business Economics and

Entrepreneurship, 16.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukanti. (2011). Penilaian Afektif Dalam pembelajaran Akuntansi. Pendidikan

Akuntansi Indonesia, 76.

Sulalah, & Anis, W. (2017). Analisis Kesulitan Memahami Konsep reaksi Redoks

Pada Peserta Didik yang Mengalami Remidi di Kelas X-MIPA SMAN 3

Malang. Pembelajaran Kimia, 16-18.

Sulalah, dkk. (2017). Analaisis Kesulitan Peserta Remidi Dalam Memahami

Konsep Reaksi Redoks. Pembelajaran Kimia, 15.

Sunyono, dkk. (2009). Identifikasi Masalah Kesulitan Dalam pembelajaran Kimia

SMA Kelas X di Propinsi Lampung. Pendidikan MIPA (JPMIPA), 10.

Supraktiknya, A. (2012). Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes .

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suwardi. (2011). Menuju Kepuasan Pelanggan Melalui Penciptaan Kualitas

Pelayanan. . Pengembangan Humaniora.

Svehla, G. (1990). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semikro.

Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.

Tomoliyus, T., & Sunardianta, R. (2020). Validitas dan Reliabilitas Instumen Tes

Reaktif Agility Tenis Meja. Keolahragaan, 4.

Uno, H., & Hamzah, B. (2010). Teori Motivasi & Pengukurannya : analisis

dibidang pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Utami, I., & Hasanah, A. (2018). Kompetensi Profesional Guru dalam Penerapan

Pembelajaran tematik Di SD Negeri Maguwoharjo 1 Yogyakarta. Basicedu,

122.

Utami, S. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Tipe Peer

Instruction Flipped Terhadapa Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematik Siswa. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Warda, A. (2018). Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Dalam Implementasi Model

Discovery Learning Pada Sub Materi Pemanasan Global. Jurnlan Pensa.

Vol. 06 No.02, 238-242.

Wicaksono, & dkk. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom

Dengan Pendekatan Project Based Learning Untuk Mata Pelajaran Biologi

Kelas X. Artikel Ilmiah, 7.

Wulandari, H. (2017). Optimalisasi E-Learning Dengan Menggunakan Metode

Flipped Classroom. Seminar Nasional Pendidikan , 224.

Yakina, K. T., & Fadhilah, R. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Kimia Kelas X di SMA Negeri 1 Sungai Ambawang. Ilmiah, 287.

Yunita, R. D., & Kiswandono, A. A. (2017). Kajian Indeks Standar Pencemaran

Udara (ISPU) Sulfur Dioksida (So2) Sebagai Polutan Udara Pada Tiga

Lokasi Di Kota Bandar Lampung. Analytical and Environmental Chemistry,

2(1). 2.

Zunaidah, F., & Amin, M. (2016). Pengembangan bahan Ajar Matakuliah

Bioteknologi Berdasarkan Kebutuhan dan Karakter Mahasiswa Universitas

Nusantara PGRI Kediri. Pendidikan Biologi Indonesia, 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

78

Lampiran

Lampiran 1 Kisi-Kisi Lembar Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

79

Aspek Indikator Pertanyaan

Kurikulum Penerapan kurikulum terkait

pembelajaran

1

Pengalaman

mengajar

- Lama mengajar

- Kelas yang diajar

2, 3

Materi - Sulit diajarkan 4

Model dan

metode

pembelajaran

- Model pembelajaran pada

pembelajaran kimia

- Model pembelajaran untuk materi

reaksi redoks

- Metode pembelajaran pada

pembelajaran kimia

- Metode pembelajaran pada reaksi

redoks

- Pentingnya model dan metode

pembelajaran

- Hambatan

- Cara penyelesain

5, 6, 7, 8, 9, 10,

11

Profil peserta

didik

- Antusias belajar kimia

- Antusias belajar reaksi redoks

- Kesulitan belajar kimia

- Kesulitan belajar reaksi redoks

- Nilai rata-rata UH kimia

- Nilai rata-rata UH pada KD reaksi

redoks

- Kemampuan mengklasifikasi konsep

reaksi redoks

12, 13, 14, 15,

16, 17, 18

Media

pembelajaran

- Media pembelajaran yang digunakan

- Repson peserta didik

- Perbedan media luring dan daring

- Pengaruh media terhadap hasil belajar

19, 20, 21, 22

Flipped

Calssroom

- Pengetahuan guru tentang FC

- Penerapan

- Hambatan

23, 24, 25

Lampiran 2 Rencana Proses Pembelajarann (RPP) Pertemuan 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

80

KIMIA KELAS X SEMESTER 2

“REAKSI REDOKS”

Disusun Oleh :

Lestari Kurniawati Zai (171444036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA

SEMESTER GENAP 2020/2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

81

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SMA Stella Duce 2

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Keterangan

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora, dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dari kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.9 Mengidentifikasi reaksi

reduksi dan oksidasi

menggunakan konsep

bilangan oksidasi unsur

3.9.1 Mengidentifikasi suatu reaksi redoks

berdasarkan pengikatan dan pelepasan

oksigen, perpindahan elektron dan

perubahan bilangan oksidasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

82

3.9.2 Mengkategorikan spesi yang tereduksi

dan yang teroksidasi serta oksidator

dan reduktor reaksi redoks

C. Tujuan Pembelajaran

3.9.1.1

3.9.1.2

3.9.2.1

:

:

:

Peserta didik mampu mengidentifikasi suatu reaki redoks

berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, perpindahan

elektron dan perubahan bilangan oksidasi melalui kegiatan

diskusi dan video pembelajaran.

Peserta didik mampu menentukan bilangan oksidasi suatu unsur

dalam ion dan senyawa melalui kegiatan diskusi dan video

pembelajaran.

Peserta didik mampu mengkategorikan spesi yang tereduksi dan

yang teroksidasi serta oksidator dan reduktor reaksi redoks

melalui kegiatan diskusi dan video pembelajaran.

D. Materi Pembelajaran

Konsep reaksi redoks

• Pengikatan dan pelepasan oksigen

• Transfer elektron

• Perubahan bilangan oksidasi

E. Pendekatan dan Metode

a. Model Pembelajaran

Flipped Classroom

b. Pendekatan

CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)

c. Strategi

Induktif dan diskusi kelas

d. Metode

• Ceramah

• Tanya Jawab

• Diskusi

• Penugasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

83

F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

Waktu Keterangan

Kegiatan di luar kelas

(5 hari sebelum pertemuan dalam kelas)

Pertemuan Pertama

• Guru melakukan pembukaan dengan

salam pembuka.

• Guru memastikan peserta didik telah

bergabung dalam group Whatssapp

yang telah dibuat

5 menit

Menggunakan

Grup Whatssapp

Pemberian Acuan

• Guru menjelaskan mekanisme

pelaksanaan pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah

pembelajaran.

• Guru memberikan pretest untuk

mengetahui pengetahuan awal

peserta didik pada materi reaksi

redoks

• Guru mengajak peserta didik untuk

mengakses materi video

pembelajaran pada tautan Google

Drive yang telah disediakan

• Peserta didik diwajibkan mengisi

Google Form yang telah disedikan

sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan

• Satu hari sebelum pertemuan dalam

kelas daring guru dan peserta didik

melakukan diskusi terkait teknis

pembelajaran pada pertemuan di

kelas daring

60 menit

Menggunakan

Whatssapp/Zoom

Kegiatan di kelas

Orientasi

• Guru melakukan pembukaan dengan

salam pembuka.

• Guru memeriksa presensi untuk

memastikan peserta didik telah

bergabung dalam Zoom.

3 menit

Ceramah dan

tanya jawab

menggunakan

Zoom

Pemberian Stimulus

• Guru memberikan stimulus kepada

peserta didik dengan mereview

materi pelajaran.

20

Menggunakan

Zoom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

84

• Guru membagikan LKPD kepada

setiap kelompok melalui Grup

Whatssapp.

• Setiap kelompok mengerjakan tugas

dalam LKPD

Pengumpulan data

• Kelompok mendiskusikan soal dalam

LKPD dan memastikan tiap anggota

kelompok dapat

mengerjakan/mengetahui jawaban

dengan benar.

• Kelompok dapat menggunakan

referensi seperti buku paket atau

internet.

40 menit Diskusi dengan

teman kelompok

melalui Zoom

Pemaparan hasil diskusi

• Peserta didik memilih nomor soal

yang dipresentasikan pada Wordwall

yang telah disediakan

• Setiap kelompok memaparkan hasil

diskusi sesuai dengan nomor yang

didapat.

• Guru dan peserta didik memberi

tanggapan/komentar terkait dengan

jawaban yang telah dipaparkan.

20 menit Diskusi dan

tanya jawab

melalui Zoom

Kegiatan Penutup

• Guru dan peserta didik

menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

• Guru menutup kegiatan

pembelajaran dengan mengajak

peserta didik untuk berdoa bersama.

• Setelah kelas selesai, peserta didik

diminta untuk mengerjakan posttest

5 menit

Ceramah, tanya

jawab, dan

penugasan

G. Sumber dan Media Pembelajaran

• Buku Kimia SMA Kelas X dan Buku Universitas

Muchtaridi, & Justiana, S. (2009). Chemistry. Jakarta: Yudhistira.

Rivai, H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia.

Svehla, G. (1990). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan

Semikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.

• Video Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

85

• Modul ajar

• Wordwall

• Google Form

• Tautan Google Drive

• Quiziz

Yogyakarta, 16 April 2020

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Risnita Vicky Listyarini, M.Sc.

NPP. 2479

Mahasiswa

Lestari Kurniawati Zai

NIM. 171444036

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

86

Lampiran 3 Rencana Proses Pembelajarann (RPP) Pertemuan 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KIMIA KELAS X SEMESTER 2

“REAKSI REDOKS”

Disusun Oleh :

Lestari Kurniawati Zai (171444036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA

SEMESTER GENAP 2020/2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

87

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SMA Stella Duce 2

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Keterangan

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora,

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dari kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK)

3.9 Mengidentifikasi reaksi

reduksi dan oksidasi

menggunakan konsep

bilangan oksidasi unsur.

3.9.3 Menganalisis suatu reaksi

termasuk redoks atau bukan

redoks

3.9.4 Menentukan jenis-jenis reaksi

redoks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

88

C. Tujuan Pembelajaran

3.9.3.1

3.9.4.1

:

:

Peserta didik mampu menganalis suatu reaksi termasuk redoks

atau bukan redoks melalui kegiatan diskusi dan video

pembelajaran.

Peserta didik mampu menentukan jenis-jenis reaksi redoks

melalui kegiatan diskusi dan menonton video pembelajaran

D. Materi Pembelajaran

• Reaksi Redoks dan Bukan Redoks

• Jenis-jenis Reaksi Redoks

E. Pendekatan dan Metode

a. Model Pembelajaran

Flipped Classroom

b. Pendekatan

CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)

c. Strategi

Induktif dan diskusi kelas

d. Metode

• Ceramah

• Tanya Jawab

• Diskusi

• Penugasan

F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

Waktu Keterangan

Kegiatan di luar Kelas

(5 hari sebelum pertemuan dalam kelas)

Pertemuan Kedua

Pemberian Acuan

• Guru melakukan pembukaan dengan

salam pembuka.

• Guru menjelaskan mekanisme

pelaksanaan pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran

60 menit

Menggunakan

Whatssapp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

89

• Guru memberikan prestest kepada

peserta didik

• Guru mengajak peserta didik untuk

mengakses video pembelajaran pada

tautan Google Drive yang telah

disediakan

• Peserta didik diwajibkan mengisi

Google Form yang telah disediakan

sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan

• Satu hari sebelum pertemuan dalam

kelas daring guru dan peserta didik

melakukan diskusi terkait teknis

pembelajaran pada pertemuan di kelas

daring yang akan datang

Kegiatan di Kelas

Orientasi

• Guru melakukan pembukaan dengan

salam pembuka

• Guru memeriksa presensi untuk

memastikan peserta didik telah

bergabung dalam Zoom

3 menit

Zoom

Pemberian Stimulus

• Guru memberikan stimulus kepada

peserta didik dengan mereview materi

pelajaran

• Guru membagikan LKPD kepada setiap

kelompok melalui Whatssapp

• Setiap kelompok mengerjakan tugas

dalam LKPD

20 menit

Zoom

Pengumpulan data

• Kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota

kelompok dapat

mengerjakan/mengetahui jawaban

dengan baik.

• Kelompok dapat menggunakan referensi

seperti buku paket atau internet

40 menit Breakout

Zoom

Pemaparan hasil diskusi

• Peserta didik memilih nomor soal yang

dipresentasikan pada Wordwall yang

telah disediakan

• Setiap kelompok memaparkan hasil

diskusi sesuai dengan nomor yang

didapat.

20 menit Zoom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

90

• Guru dan peserta didik memberi

tanggapan terkait dengan jawaban yang

telah dipaparkan.

Kegiatan Penutup

• Guru dan peserta didik menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

• Guru menutup kegiatan pembelajaran

dengan mengajak peserta didik untuk

berdoa bersama.

• Setelah kelas selesai, guru meminta

peserta didik untuk mengerjakan

posttest

5 menit Zoom

G. Sumber dan Media Pembelajaran

• Buku Kimia SMA Kelas X dan Buku Universitas

Muchtaridi, & Justiana, S. (2009). Chemistry. Jakarta: Yudhistira.

Rivai, H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia.

Svehla, G. (1990). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan

Semikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.

• Video Pembelajaran

• Modul ajar

• Wordwall

• Google Form

• Tautan Google Drive

• Quizziz

Yogyakarta, 16 April 2021

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Risnita Vicky Listyarini, M.Sc.

NPP. 2479

Mahasiswa

Lestari Kurniawati Zai

NIM. 171444036

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

90

Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik (LPKD) Pertemuan 1

REAKSI REDOKS

Lestari Kurniawati Zai

Kode Anggota Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

91

KONSEP REAKSI REDOKS

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

3.9 : Mengidentifikasi

reaksi reduksi

dan oksidasi

menggunakan

konsep bilangan

oksidasi unsur.

3.9.1

3.9.2

:

:

Mengidentifikasi suatu

reaksi redoks berdasarkan

pengikatan dan pelepasan

oksigen, perpindahan

elektron dan perubahan

bilangan oksidasi

Mengkategorikan spesi

yang tereduksi dan yang

teroksidasi serta oksidator

dan reduktor reaksi redoks.

Tujuan Pembelajaran 3.9.1.1

:

Peserta didik mampu mengidentifikasi suatu reaki

redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan

oksigen, perpindahan elektron dan perubahan

bilangan oksidasi melalui kegiatan diskusi dan

video pembelajaran.

3.9.1.2 : Peserta didik mampu menentukan bilangan

oksidasi suatu unsur dalam ion dan senyawa

melalui kegiatan diskusi dan video pembelajaran.

3.9.2.1

:

Peserta didik mampu mengkategorikan spesi yang

tereduksi dan yang teroksidasi serta oksidator dan

reduktor reaksi redoks melalui kegiatan diskusi

dan video pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

92

Petunjuk Penggunaan Lembar Kerja Peserta

Didik

1. Tulislah kode anggota kelompok anda pada lembar jawaban

yang telah tersedia.

2. Tuliskan jawaban anda secara sistematis dan jelas pada

lembar jawaban yang telah disediakan.

3. Tugas dikerjakan secara kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

93

Pengantar

AKTIVITAS DISKUSI

Kerjakanlah soal berikut dengan melakukan diskusi pada

kelompok masing-masing!

Soal 1

Pencemaran udara dapat

dihasilkan dari berbagai

sumber, salah satunya adalah

pembakaran bahan bakar fosil

yang mengandung unsur

belerang seperti minyak, gas

dan batubara. Pembakaran

bahan bakar fosil ini

menghasilkan gas SO2 (sulfur dioksida) yang kemudian akan

Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang menyebabkan

adanya perubahan bilangan oksidasi suatu unsur atau

molekul. Ada tiga konsep yang digunakan dalam

menjelaskan reaksi redoks yaitu pengikatan dan pelepasan

oksigen, perpindahan elektron dan perubahan bilangan

oksidasi (Justiana & Muchtaridi, 2009).

Gambar 1. Asap Kendaraan

(Prasanda, 2020)

Pertemuan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

94

bereaksi dengan O2 (oksigen) menghasilkan gas SO3 yang dapat

membahayakan kesehatan (Yunita & Kiswandono, 2017).

Berdasarkan penjelasan tersebut, identifikasilah dengan tepat

proses pembentukan gas SO3 dengan mengaitkan pada salah

satu konsep reaksi redoks!

Jawaban

Soal 2

Fotosintesis adalah proses

sintesis karbohidrat dari bahan-

bahan anorganik (CO2 dan H2O)

pada tumbuhan berpigmen

dengan bantuan energi cahaya

matahari (Ai, 2012). Oksigen

yang dihasilkan oleh tumbuhan

kemudian didistribusikan

keseluruh bagian tanaman

seperti halnya oksigen dalam darah manusia yang didistribusikan

keseluruh tubuh.

Gambar 2. Fotosintesis Pada

Tumbuhan (Anonim, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

95

Berdasarkan penjelasan tersebut, jawablah pertanyaan-

pertanyaan berikut.

a. Jelaskan persamaan reaksi dalam proses fotosintesis

berdasarkan konsep reaksi redoks!

b. Tentukan bilangan oksidasi sebelum dan sesudah reaksi untuk

semua atom yang terlibat!

Jawaban

1. Amatilah video reaksi redoks dalam

kehidupan sehari-hari yang bisa

diakses pada QR Code dibawah ini.

2. Amati dan catat fenomena yang

terjadi kemudian analisis

berdasarkan konsep reaksi redoks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

96

Soal 3

Dalam kehidupan sehari

manusia sebagai makhluk hidup

tidak terlepas dari proses

pernapasan. Proses pernapasan

adalah proses pertukaran gas

antara makhluk hidup dengan

lingkungannya (Putra &

Fatahillah, 2017).

Berdasarkan penjelasan tersebut, jawablah pertanyaan-

pertanyaan berikut.

a. Mengapa proses pernapasan termasuk dalam reaksi redoks?

Jelaskan alasannya menggunakan persamaan reaksi!

b. Tentukan spesi yang berperan sebagai agen pereduksi!

Jawaban

Gambar 3. Proses

pernapasan

(Shutterstcock, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

97

Soal 4

Seng banyak diaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari misalnya

pada atap rumah. Seng biasanya

digunakan sebagai lapisan untuk

melindungi besi dan baja dari

korosi di udara, air dan tanah. Hal

ini dikarenakan seng bereaksi

khusus dengan besi untuk

membentuk lapisan pelindung

oksida (Anwar, 2016). Seng dapat bereaksi dengan platina

dengan menghasilkan persamaan reaksi berikut.

Zn(s) + Pt2+(aq) Pt(s) + Zn2+

(aq)

Berdasarkan reaksi tersebut, tentukan dan jelaskan:

a. Spesi yang mengalami oksidasi

b. Spesi yang mengalami reduksi

c. Agen pereduksi

d. Agen pengoksidasi

Jawaban

Daftar Pustaka

Gambar 4. Seng sebagai atap rumah

(Architectaria, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

98

Daftar Pustaka

Ai, N. S. (2012). Evolusi Fotosinteisis Pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12(1).

28.

Anonim. (2020). Diambil dari

https://www.bahasaindonesiasmait.com/2020/11/fotosintesis-

eksplanasi.html. Pada hari Rabu 28 April 2021

Anwar, T. (2016). Diambil dari https://sainskimia.com/pembuatan-seng-skala-

industri/. Pada hari Minggu, 4 April 2021

Architectaria (2012). Diambil dari http://architectaria.com/mengenal-atap-rumah-

berbagai-jenis-desain-atap-dan-bahan-penyusunnya.html. Pada hari

Minggu, 4 April 2021.

Justiana, S. & Muchtaridi. (2009). Chemistry for Senior High School. Yudhitira:

Jakarta

Prasanda, A. (2020). Diambil dari https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-asap-

knalpot-bagi-kesehatan-anda. Pada hari Rabu, 28 April 2021

Putra, A. S., & Fatahillah, A. (2017). Analisis Sirkulasi Udara Pada Sistem

Pernapasan Manusia Menggunakan Metode Volume Hingga. Kadikma,

8(2). 95.

Shutterstock (2020). Diambil dari https://www.shutterstock.com/image-

vector/oxygen-cycle-499115725. Pada hari Minggu, 4 April 2021

Yunita, R. D., & Kiswandono, A. A. (2017). Kajian Indeks Standar Pencemaran

Udara (ISPU) Sulfur Dioksida (So2) Sebagai Polutan Udara Pada Tiga

Lokasi Di Kota Bandar Lampung. Analytical and Environmental Chemistry,

2(1). 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

99

Lampiran 5 Lembar Kerja Peserta Didik (LPKD) Pertemuan 2

REAKSI REDOKS

Lestari Kurniawati Zai

Kode Anggota Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

100

KONSEP REAKSI REDOKS

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

3.9 : Mengidentifikasi

reaksi reduksi

dan oksidasi

menggunakan

konsep bilangan

oksidasi unsur

3.9.3

3.9.4

:

:

Menganalisis suatu reaksi

termasuk redoks atau bukan

redoks

Menentukan jenis-jenis

reaksi redoks

Tujuan Pembelajaran 3.9.3.1

:

Peserta didik mampu menganalis suatu reaksi

termasuk redoks atau bukan redoks melalui

kegiatan diskusi dan video pembelajaran. 3.9.4.1

: Peserta didik mampu menentukan jenis-jenis

reaksi redoks melalui kegiatan diskusi dan

menonton video pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

101

Petunjuk Penggunaan Lembar Kerja Peserta

Didik

1. Tulislah kode anggota kelompok anda pada lembar jawaban

yang telah tersedia.

2. Tuliskan jawaban anda secara sistematis dan jelas pada lembar

jawaban yang telah disediakan.

3. Tugas dikerjakan secara kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

102

Pengantar

AKTIVITAS DISKUSI

Kerjakanlah soal berikut dengan melakukan diskusi pada

kelompok masing-masing!

Soal 1

Perhatikanlah gambar berikut.

Gambar 1. Antiseptik sebagai obat luka

(Quamila, 2017)

Suatu reaksi dikatakan sebagai reaksi redoks apabila

adanya perubahan bilangan oksidasi pada unsur-unsur

yang menyusun senyawa yang bereaksi. Ada dua jenis

reaksi redoks yaitu reaksi disproporsionasi (zat yang

mengalami reduksi dan oksidasi sekaligus) dan

konproporsionasi (hasil reduksi dan oksidasi sama)

(Justiana & Muchtaridi, 2009).

Pertemuan

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

103

Antiseptik sering sekali digunakan sebagai obat luka. Antiseptik

mengandung senyawa I2 yang dapat bereaksi dengan vitamin C

(asam askorbat) yang memiliki rumus molekul C6H8O6

menghasilkan warna bening (tidak berwarna).

Berdasarkan penjelasan tersebut, jawablah pertanyaan-

pertanyaan berikut dengan tepat!

a. Apakah reaksi antara seyawa I2 dan asam askorbat termasuk

sebagai reaksi redoks? Jelaskan alasannya menggunakan

persamaan reaksi!

b. Tentukan bilangan oksidasi I2 sebelum dan sesudah mengalami

reaksi!

Jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

104

Soal 2

Perhatikan reaksi-reaksi berikut!

1. Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)

2. Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)

3. H2S(g) + SO2(g) 3S(s) + 2H2O(l)

4. H2(g) + Cl2(g) 2HCl(aq)

Berdasarkan reaksi diatas, jelaskan dengan alasan yang tepat

reaksi yang termasuk sebagai reaksi autoredoks (reaksi

disproporsionasi) dan reaksi anti autoredoks (reaksi

konproporsionasi)!

Jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

105

Daftar Pustaka

Justiana, S. & Muchtaridi. (2009). Chemistry for Senior High School. Yudhitira:

Jakarta

Quamila, A. (2017). Diambil dari https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-

pertama/obat-merah-untuk-luka-gores-kulit/. Pada hari Sabtu, 8 Mei 2021,

pukul 17:15 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

106

Lampiran 6 Modul Ajar

Reaksi Redoks

Disusun Oleh:

Lestari Kurniawati Zai

Tahun Pelajaran 2020/2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

107

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK

3.9

Mengidentifikasi

reaksi reduksi dan

oksidasi

menggunakan

konsep bilangan

oksidasi unsur

3.9.1

3.9.2

3.9.2

3.9.4

Mengidentifikasi suatu reaksi redoks berdasarkan

pengikatan dan pelepasan oksigen, perpindahan

elektron dan perubahan bilangan oksidasi

Mengkategorikan spesi yang tereduksi dan yang

teroksidasi serta oksidator dan reduktor reaksi

redoks

Menganalisis suatu reaksi termasuk redoks atau

bukan redoks

Menentukan jenis-jenis reaksi redoks

B. Tujuan Pembelajaran

3.9.1.1

3.9.1.2

3.9.2.1

3.9.3.1

3.9.4.1

Peserta didik mampu mengidentifikasi suatu reaki redoks berdasarkan

pengikatan dan pelepasan oksigen, perpindahan elektron dan perubahan

bilangan oksidasi melalui kegiatan diskusi dan video pembelajaran.

Peserta didik mampu menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion

dan senyawa melalui kegiatan diskusi dan video pembelajaran.

Peserta didik mampu mengkategorikan spesi yang tereduksi dan yang

teroksidasi serta oksidator dan reduktor reaksi redoks melalui kegiatan

diskusi dan video pembelajaran.

Peserta didik mampu menganalis suatu reaksi termasuk redoks atau bukan

redoks melalui kegiatan diskusi dan video pembelajaran.

Peserta didik mampu menentukan jenis-jenis reaksi redoks melalui kegiatan

diskusi dan menonton video pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

108

Peta Konsep

Reaksi Redoks

Bilangan

oksidasi Oksidasi &

Reduksi

Senyawa Ion Konsep Reaksi

Reduksi & Oksidasi Reaksi Redoks &

Bukan Redoks Jenis-jenis Reaksi

Redoks

Reaksi

Disproporsionasi Reaksi

Konproporsionas

i

Pengikatan dan

Pelepasan Oksigen Perubahan

Bilangan Oksidasi Perpindahan

Elektron

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

109

APERSEPSI

Pernahkah kalian memotong buah apel? Buah apel setelah dipotong dan

dibiarkan begitu saja akan mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan?

Mengapa hal demikian terjadi? Apa yang menjadi penyebabnya? Reaksi apa yang

terjadi pada buah apel yang berubah warna tersebut?

Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada buah apel yang berubah warna menjadi

kecoklatan maka pada hari ini kita akan belajar mengenai reaksi reduksi oksidasi

(redoks).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

110

Materi Ajar

Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang menyebabkan adanya perubahan

bilangan oksidasi pada suatu unsur maupun molekul. Reaksi redoks terjadi akibat

adanya reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi ditandai dengan penurunan

bilangan oksidasi melalui penangkapan elektron atau pelepasan oksigen pada suatu

molekul, atom, maupun ion. Reaksi oksidasi ditandai dengan peningkatan bilangan

oksidasi melalui pelepasan elektron atau penambahan oksigen pada molekul, atom

maupun ion.

A. Konsep Reaksi Redoks

Dalam menjelaskan pengertian reaksi reduksi dan oksidasi, ada tiga

konsep yang digunakan, yaitu pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan

elektron dan perubahan bilangan oksidasi.

1) Pelepasan dan Pengikatan Oksigen

Pengikatan dan pelepasan oksigen oleh suatu unsur merupakan

konsep awal reaksi redoks (Rivai, 1995). Hal ini didasarkan pada kemampuan

oksigen untuk bereaksi dengan berbagai unsur membentuk suatu oksida.

Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, reaksi reduksi adalah reaksi

dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat (pelepasan oksigen). Reaksi

okisdasi adalah reaksi dimana oksigen diambil oleh suatu zat (pengikatan

oksigen) (Svehla, 1990). Pada reaksi reduksi oksigen berada disebelah kanan

yang menandakan terjadinya pelepasan elektron. Sedangkan pada reaksi

oksidasi oksigen berada diruas sebelah kiri sebagai reaktan.

Contoh Reaksi Reduksi (Pelepasan oksigen)

HgO(s) Hg(l) + O2(g)

Reaksi Redoks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

111

Contoh Reaksi Oksidasi (Pengikatan oksigen)

4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)

(Muchtaridi & Justiana, 2009)

2) Perpindahan (transfer) Elektron

Berdasarkan perpindahan elektron, reaksi reduksi adalah reaksi

penangkapan elektron sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan

elektron (Rivai, 1995).

Contoh Reaksi Reduksi (Penangkapan Elektron)

Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)

Contoh Reaksi Oksidasi (Pelepasan Elektron)

Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-

(Svehla, 1990)

Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya

bisa terjadi pada senyawa ionik sedangkan senyawa kovalen tidak, oleh

karena itiu muncul konsep redoks yang ketiga yaitu perubahan bilangan

oksidasi (biloks).

3) Perubahan Bilangan Biloks (Biloks)

Bilangan oksidasi adalah muatan atom yang menyatakan banyaknya

elektron yang telah diterima atau dilepaskan oleh suatu atom dalam suatu

senyawa (Muchtaridi & Justiana, 2009). Jika suatu atom melepas elektron

bilangan oksidasi diberi tanda positif dan jika suatu atom menerima elektron

bilangan oksidasi diberi tanda negatif. Unsur yang biloks positif biasanya

merupakan atom-atom unsur logam seperti Na, Fe, Mg, Ca dan unsur logam

lainnya. Sementara itu unsur yang biloksnya negatif biasanya atom-atom

unsur nonlogam seperti O, Cl, F dan unsur nonlogam lainnya.

Tabel 1. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi (Tim Maestro Eduka, 2020)

No Aturan Contoh

1 Bilangan oksidasi unsur

bebas adalah nol

Bilangan oksidasi atom-atom pada

Ne, H2, O2, Cl2 P4 S8 C, Cu, Fe,

dan Na adalah nol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

112

2 Bilangan oksidasi ion

monoatom sama dengan

muatan ionnya

Bilangan oksidasi Na+ = +1,

bilangan oksidasi Mg2+ = +2,

bilangan oksidasi S2- = -2

3 Jumlah bilangan oksidasi

untuk semua atom dalam

senyawa adalah nol

Jumlah bilangan oksidasi atom Cu

dan atom O dalam CuO adalah

nol

4 Jumlah bilangan oksidasi

atom-atom membentuk

ion poliatom sama

dengan muatan ion

poliatom tersebut

Jumlah bilangan oksidasi atom O

dan atom H dalam OH- adalah -1

5 Bilangan oksidasi unsur-

unsur golongan IA dalam

senyawanya adalah +1

sedangkan biloks unsur-

unsur golongan IIA

dalam senyawanya

adalah +2

Biloks K dalam KCl, KNO3, dan

K2SO4 = +1. Mg dalam MgSO4

dan Ca dalam CaSO4 = +2

6 Bilangan oksidasi unsur-

unsur golongan VIIA

dalam senyawa biner

logam adalah -1

Bilangan oksidasi Cl dalam NaCl,

MgCl2, FeCl3 = -1

7 Bilangan oksidasi

hidrogen dalam

senyawanya adalah +1

kecuali dalam hidrida,

logam hidrogen

mempunyai bilangan

oksidasi -1

Bilangan oksidasi H dalam H2O,

NH3 dan HCl = +1. Bilangan

oksidasi H dalam NaH dan zat

CaH2 = -1

8 Bilangan oksidasi

oksigen dalam

senyawanya adalah -2,

kecuali dalam peroksida

(biloks oksigen = -1) dan

dalam senyawa biner

dengan fluor (biloks

oksigen = +2)

Bilangan oksidasi O dalam H2O =

-2.

Bilangan oksidasi O dalam OF2 =

+2

Bilangan oksidasi O dalam

peroksida seperti H2O2 dan BaO2

= -1

Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi

adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi sedangkan reaksi

oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi

(Muchtaridi & Justiana, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

113

Contoh

Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai

reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor

sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator.

B. Reaksi Redoks dan Bukan Redoks

Suatu reaksi dikatakan redoks jika mengalami reaksi oksidasi dan

reduksi. Reaksi redoks ditandai dengan perubahan biloks pada unsur-unsur yang

menyusun senyawa yang bereaksi (Muchtaridi & Justiana, 2009).

Contoh

(Muchtaridi & Justiana, 2009)

Suatu reaksi dikatakan bukan redoks jika setiap unsur yang terlibat dalam reaksi

tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi.

Contoh

(Muchtaridi & Justiana, 2009)

+4 -4 +2

SO2(aq)

+ 2H2(g)

S(s) + 2H2O(l)

+4 -2 0 0 +1 -2

Oks

Red

H2(g)

+ Cl2(g)

2HCl(aq)

0 0 +1 -1

Red

Oks

-2 +2 CuO(aq) + 2HCl(aq) CuCl

2(aq) + H

2O(l)

+2 -2 +1 -1 +2 -1 +1 -2

Bukan redoks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

114

C. Jenis-jenis Reaksi Redoks

1) Reaksi Disproporsionasi (Autoredoks)

Reaksi disproporsionasi atau sering disebut dengan reaksi auto redoks

merupakan zat yang mengalami reduksi sekaligus oksidasi atau dengan kata

lain reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama

(Muchtaridi & Justiana, 2009)

Contoh

(Muchtaridi & Justiana, 2009)

2) Reaksi Komproporsionasi (Anti Autoredoks)

Reaksi komproporsionasi atau disebut juga dengan anti autoredoks

adalah dua zat yang masing-masing mengalami reduksi dan oksidasi pada

produk yang sama atau dengan kata lain hasil reduksi dan oksidasinya sama.

Contoh

-6 -8 +1 -8 -4 +2 3MnO

42-

(aq) + 4H+

(aq) 2MnO4

-(aq)

+ MnO2(aq) + 2H2O(l)

+6 -2 +7 -2 +4 -2 +1 -2

Oks Red

IO3(aq)

- + I(aq)

- I

2(aq)

+5-2 -1 0

Oks

Red

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

115

Daftar Pustaka

Muchtaridi, & Justiana, S. (2009). Chemistry. Jakarta: Yudhistira.

Rivai, H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia.

Svehla, G. (1990). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semikro.

Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

116

Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest

Materi : Konsep Reaksi Redoks

Kelas : X (Sepuluh)

Jenis Soal : Pilihan Ganda

Waktu Pengerjaan : 20 Menit/Pertemuan

Pretest dan Posttest diberikan menggunakan Quizizz

Pilihlah jawaban yang paling benar pada soal di bawah ini dengan memberi tanda

silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E!

Pertemuan 1

1. Menurut konsep pelepasan dan pengikatan oksigen, reaksi oksidasi adalah ….

A. reaksi pelepasan oksigen

B. reaksi pengikatan oksigen

C. reaksi pelepasan elektron

D. reaksi penangkapan elektron

E. reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi

2. Pada reaksi redoks:

MnO2(aq) + 4HCl(aq) MnCl2(aq) + 2H2O(l) + 2Cl2(g)

Bilangan oksidasi Mn mengalami perubahan dari ….

A. +4 menjadi +2

B. +4 menjadi +1

C. +2 menjadi +4

D. +2 menjadi +1

E. +2 menjadi +4

3. Bilangan oksidasi atom Cr yang sama dengan bilangan oksidasi atom Mn pada

senyawa MnO42- terdapat pada spesi ….

A. CrO

B. CrCl3

C. Cr2O72-

D. Cr2(SO4)3

E. Cr(NO3)2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

117

4. Perhatikan reaksi redoks berikut.

KMnO4(aq) + KI(aq) + H2SO4(aq) MnSO4(aq) + I2(aq) + K2SO4(aq) + H2O(l)

Berdasarkan reaksi tersebut, zat yang merupakan reduktor dan hasil oksidasi

berturut-turut adalah ….

A. KI dan I2

B. KI dan MnSO4

C. KMnO4 dan I2

D. H2SO4 dan K2SO4

E. KMnO4 dan MnSO4

5. Pernyataan tentang agen pereduksi yang benar adalah ….

A. zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi saat bereaksi

B. zat yang dapat mengoksidasi zat lain

C. zat yang mengalami oksidasi saat bereaksi

D. zat yang mengalami reduksi saat bereaksi

E. semua jawaban benar

6. Di antara spesi yang dicetak tebal dan miring dibawah ini, yang merupakan

agen pengoksidasi adalah ….

A. 2Ag+(aq) + Cu(s) 2Ag(s) + Cu2+

(aq)

B. 2I-(aq) + Cl2(g) I2(aq) + 2Cl-

(aq)

C. Sn2+(aq) + 2Fe3+

(aq) Sn4+(aq) + 2Fe2+

(aq)

D. 5I-(aq) + IO3

-(aq) + 6H+

(aq) 3I2(aq) + 3H2O(l)

E. Fe(s) + 2H+(aq) Fe2+

(aq) + H2(g)

7. Oksidator dan reduktor pada reaksi redoks:

Cr2O72-

(aq) + 6Fe2+(aq)

+ 14H+(aq) 2Cr3+

(aq) + 6Fe3+

(aq) + 7H2O(l)

Adalah ….

A. Cr2O72- dan dan Fe2+

B. Fe2+ dan Fe3+

C. Cr2O72- dan Cr3+

D. Fe2+ dan Cr3+

E. Fe2+ dan Cr2O72-

8. Perhatikan reaksi redoks berikut

2Na(s) + Cl2(g) 2Na+(aq)

+ 2Cl-(aq)

Dari reaksi diatas, Cl2 berperan sebagai ….

A. agen pereduksi

B. agen pengoksidasi

C. spesi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi

D. spesi yang teroksidasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

118

E. semua jawaban benar

9. Pada reaksi:

2Ag+(aq) + Zn(s) 2Ag(s) + Zn2+

(aq)

Pernyataan berikut yang benar adalah ….

A. Zn sebagai oksidator dan Ag reduktor

B. Zn sebagai oksidator dan Ag+ reduktor

C. Zn sebagai reduktor dan Ag oksidator

D. Zn sebagai reduktor dan Ag+ oksidator

E. Zn2+ sebagai reduktor dan Ag+ oksidator

10. Agen pengoksidasi dalam reaksi redoks berperan sebagai ….

A. zat yang mengalami oksidasi saat bereaksi

B. zat yang mengalami reduksi saat bereaksi

C. zat yang dapat mereduksi zat lain

D. zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi

E. semua jawaban salah

Pertemuan 2

11. Di antara reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah ….

A. NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(s) + H2O(l)

B. CaO(s) + 2HCl(aq) CaCl2(s) + H2O(l)

C. 2NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

D. Fe(s) + HCl(aq) FeCl3(aq) + H2(g)

E. 2CrO42-

(aq) + 2H+(aq)

2CrO72-

(aq) + H2O(l)

12. Pernyatan yang benar tentang reaksi redoks adalah ….

A. adanya perubahan bilangan oksidasi

B. menangkap dan melepas elektron

C. menangkap dan mengikat oksigen

D. terjadinya reduksi dan oksidasi

E. semua jawaban benar

13. Reaksi berikut merupakan reaksi redoks, kecuali ….

A. Cl2(g) + H2O(l) HCl(aq) + HOCl(aq)

B. PbO(aq) + H2(g) Pb(s) + H2O(l)

C. NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) +H2O(l)

D. Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+

(aq) + Cu(s)

E. 3I2(aq) + 6OH-(aq)

5I-(aq) + IO3

-(aq) + 3H2O(l)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

119

14. Di antara persamaan reaksi berikut, yang merupakan reaksi redoks adalah ….

A. NaOH(s) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)

B. CaSO4(aq) + 2LiOH(aq) Ca(OH)2(s) + Li2SO4(aq)

C. Mg(OH)2(s) + 2 HCl(aq) MgCl2(aq) + 2H2O(1)

D. BaCl12(aq) + H2SO4(aq) BaSO4(s) + 2HCl(aq)

E. MnO2(s) + 4HCl(aq) MnCl2(aq) + 2H2O(1) + Cl2(g)

15. Dari beberapa reaksi berikut ini yang merupakan reaksi redoks adalah…

A. Ag+(aq) + Cl-

(aq) AgCl(aq)

B. H+(aq) + Cl-

(aq) HCl(aq)

C. NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(1)

D. CuO(aq) + 2H+(aq) Cu2

+(aq) + H2O(1)

E. Cu2+

(aq) + Zn(s) Cu(s) + Zn2+

(aq)

16. Perhatikan reaksi redoks berikut.

NaOCl(aq) + H2O2(aq) NaCl(aq) + H2O(l) + O2(g)

Pada reaksi di atas . . .

A. klor mengalami oksidasi

B. oksigen mengalami reduksi

C. hidrogen mengalami reduksi

D. oksigen mengalami kenaikan bilangan oksidasi

E. hidrogen mengalami penurunan bilangan oksidasi

17. Diantara reaksi-reaksi dibawah ini yang merupakan reaksi redoks adalah . . .

A. AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

B. 2KI(aq) + Cl2(aq) I2(s) + 2KCI(aq)

C. NH3(aq) + H2O(l) NH4+

(aq) + OH–(aq)

D. OH–(aq) + Al(OH)3(s) AlO2

–(aq) + 2H2O(1)

E. Al2O3(s) + 2NaOH(aq) 2NaAlO2(aq) + H2O(l)

18. Perhatikan reaksi redoks berikut.

MnO2(aq) + 4HCl(aq) MnCl2(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)

Pernyataan yang benar mengenai reaksi tersebut adalah ….

A. bilangan oksidasi mangan berubah dari +2 menjadi +1

B. MnO2 mengalami reaksi reduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

120

C. HCl bertindak sebagai oksidator

D. H2O merupakan hasil reduksi

E. Cl2 merupakan hasil reduksi

19. Perhatikan reaksi berikut.

H2O2(aq) H2O(l) + O2(g)

Reaksi tersebut termasuk sebagai ….

A. reaksi disproporsionasi

B. reaksi konproporsionasi

C. reaksi redoks

D. bukan reaksi redoks

E. semua jawaban benar

20. Reaksi berikut yang termasuk reaksi konproporsionasi adalah ….

A. SnCl2(aq) + I2(aq) + 2HCl(aq) SnCl4(aq) + HI(aq)

B. 2CuO(aq) + CO(s) Cu2O(aq) + CO2(g)

C. 2Ag(s) + Cl2(g) 2AgCl(aq)

D. SnCl2(aq) + I2(aq) + 2HCl(aq) SnCl4(aq) + HI(aq)

E. 2I-(aq) + Cl2(g) I2(aq) + 2Cl(g)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

121

Lampiran 8 Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK

Identitas

Kode Peserta Didik :

Kode Observer :

Skala : Guttman “Ya-Tidak”

Petunjuk:

1. Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan peserta

didik saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Isilah jawaban sesuai dengan kondisi peserta didik yang sebenarnya.

3. Lembar observasi diisi dengan menggunakan tanda centang (√) pada

jawaban yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

122

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK

No Butir Pernyataan Observasi Peserta

Didik

Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Peserta didik antusias dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran.

2 Peserta didik mengikuti prosedur

pembelajaran dengan sungguh-

sungguh.

3 Peserta didik melaksanakan tugas

kelompok dengan sungguh-sungguh

4 Peserta didik berani bertanya dan

mengemukakan pendapat

5 Peserta didik terlibat aktif dalam

diskusi kelompok

6 Kelompok menyelesaikan tugas dalam

LKPD dengan diskusi bersama.

7 Peserta didik memperhatikan teman

kelompok yang sedang presentasi.

8 Peserta didik menanggapi pertanyaan

guru ataupun teman

9 Peserta didik mampu berkomunikasi

dengan baik

10 Peserta didik menggunakan bahasa

yang baik dan sopan ketika

berkomunikasi

Yogyakarta, ……… 2021

Observer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

123

Lampiran 9 Angket Respon Peserta Didik

LEMBAR ANGKET RESPON PESERTA DIDIK

Identitas

Kode Peserta Didik :

Angket diberikan kepada peserta didik menggunakan Google Form

Petunjuk:

1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama sebelum anda memberi jawaban.

2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Flipped Classroom

terhadap hasil belajar pada materi reaksi redoks.

3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik sehingga

jawablah sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya.

4. Pilihlah jawaban yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut.

5 = Sangat Setuju

4 = Setuju

3 = Ragu-ragu

2 = Tidak Setuju

1= Sangat Tidak Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

124

LEMBAR ANGKET PESERTA DIDIK

No Pernyataan Jawaban

5 4 3 2 1

1 Sebelum kegiatan belajar di kelas saya

menonton video pembelajaran yang telah

diberikan sebelumnya

2 Video pembelajaran yang digunakan

mempermudah saya untuk memahami

materi reaksi redoks

3 Saya senang menonton video pembelajaran

yang diberikan

4 Bahasa yang digunakan dalam video

pembelajaran mudah dipahami dan

dimengerti

5 Saya mencari referensi belajar selain video

pembelajaran yang diberikan.

6 Saya mudah memahami materi belajar

karena dikemas secara ringkas dan jelas

7 Diskusi dalam kelompok membantu saya

memahami materi konsep reaksi redoks

dengan mudah

8 Saya membuat catatan kecil terhadap hal-

hal penting saat sesi diskusi berlangsung

9 Saya berpartisipasi dalam kegiatan diskusi

kelompok.

10 Saya bekerja sama dan berdiskusi dengan

anggota kelompok terkait dengan tugas

yang diberikan

11 Saya tidak malu untuk bertanya kepada

guru ataupun teman ketika saya tidak

mengerti materi yang dipelajari

12 Pembelajaran yang memberikan materi

sebelum pertemuan di kelas, menggugah

saya untuk semakin giat belajar kimia

khususnya pada materi konsep redoks

13 Saya tertarik jika guru menerapkan

pembelajaran dimana guru membagikan

materi sebelum pertemuan di kelas

14 Materi yang diberikan sebelum pertemuan

di kelas, dapat memotivasi saya untuk giat

belajar

15 Saya mengikuti langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dengan sungguh-sungguh

Yogyakarta, …….2021

Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

125

Lampiran 10 Lembar Validasi Soal Pretest dan Posttest

LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL PRETEST DAN POSTTEST

KISI-KISI LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL PRETEST DAN POSTTEST

No Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah Butir

1 Materi Kesesuaian soal

dengan kompetensi

dasar yang telah

dirumuskan

1, 2 2

2 Konstruksi Ketepatan informasi

dalam soal

3 1

3 Bahasa Sederhana dan dapat

dipahami

4, 5, 6 3

Adaptasi dari: (Rachmawati, Maizaro, & Maulidiya, 2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

126

LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL PRETEST DAN POSTTEST

Yth. Bapak/Ibu …….

Validator Butir Soal Pretest dan Posttest

Saya memohon kesedian Bapak/Ibu untuk mengisi Lembar Validasi Butir

Soal Pretest dan Posttest. Lembar validasi ini bertujuan untuk mengetahui pendapat

Bapak/Ibu mengenai pengembangan Butir Soal Pretest dan Posttest sesuai dengan

indikator yang tertera. Penilaian, saran, dan koreksi dari Bapak/Ibu sangat

bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan Butir Soal Pretest dan

Posttest yang dikembangkan. Atas perhatian dan kesediana Bapak/Ibu saya

mengucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian

1. Berilah angka penilaian pada kolom penilaian yang telah disediakan!

2. Kriteria penilaian butir soal adalah sebagai berikut.

(5): Sangat Baik

(4): Baik

(3): Cukup Baik

(2): Kurang Baik

(1): Tidak Baik

3. Berilah komentar pada kolom komentar untuk setiap aspek yang dinilai!

(jika ada)

4. Berilah komentar umum pada kotak yang telah disediakan! (jika ada)

5. Berilah kesimpulan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kotak

yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

127

LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL PRETEST DAN POSTTEST

No Pernyataan Butir Soal Komentar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Materi

1 Butir soal sesuai

dengan IPK yang

dirumuskan

P

E

R

T

E

M

U

A

N

1

P

E

R

T

E

M

U

A

N

2

2 Butir soal sesuai

dengan tujuan

pembelajaran

Konstruksi

3 Penyampaian

informasi dalam

soal mudah

dipahami

Bahasa

4 Bahasa mudah

dipahami

5 Bahasa tidak

ambigu atau

menimbulkan

makna ganda

6 Penulisan sesuai

dengan PUEBI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

128

Komentar Umum

Kesimpulan:

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, Butir Soal Pretest dan Posttest

dinyatakan:

Layak diujicobakan tanpa revisi

Layak diujicobakan dengan revisi

Yogyakarta, ……….2021

Validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

129

KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST MATERI KONSEP REAKSI REDOKS

Nama Sekolah : SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Kelas : X (Sepuluh)

Mata Pelajaran : Kimia

No Kompetensi Dasar (KD) IPK Level Kognitif

yang Diukur

𝜮 Butir

Soal

Nomor

Soal Skor

1 3.9 Mengidentifikasi

reaksi reduksi dan

oksidasi menggunakan

konsep bilangan

oksidasi unsur.

Pertemuan 1

3.9.1 Mengidentifikasi suatu reaksi redoks

berdasarkan pengikatan dan pelepasan

oksigen, perpindahan elektron dan

perubahan bilangan oksidasi

C2 4 1

2

3

4

Benar 1

Salah 0

3.9.2 Mengkategorikan spesi yang tereduksi dan

yang teroksidasi serta oksidator dan

reduktor reaksi redoks

C2 6 5

6

7

8

9

10

Benar 1

Salah 0

𝜮 Butir Soal 10

𝜮 Skor 10

Pertemuan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

130

3.9.3 Menganalisis suatu reaksi termasuk reaksi

redoks atau bukan redoks

C4 8 11

12

13

14

15

16

17

18

Benar 1

Salah 0

3.9.4 Menentukan suatu reaksi termasuk reaksi

autoredoks atau disproporsionasi

C3 2 19

20

Benar 1

Salah 0

𝜮 Butir Soal 10

𝜮 Skor 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

131

Lampiran 11 Lembar Validasi Lembar Observasi

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN OBSERVASI

KISI-KISI LEMBAR VALIDASI UNTUK INSTRUMEN OBSERVASI

No Aspek Indikator Butir Jumlah

Butir

1 Kelayakan isi Kelayakan lembar observasi

dengan indikator terukur

1, 2 2

2 Kelayakan

penyajian

Kelayakan penyajian

lembar observasi untuk

mengukur keterlibatan

peserta didik pada kegiatan

pembelajaran

3, 4 2

3 Kelayakan

bahasa

Kelayakan Bahasa dalam

lembar observasi sesuai

PUEBI

5, 6 2

Adaptasi dari: (Zunaidah & Amin, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

132

LEMBAR VALIDASI UNTUK INSTRUMEN OBSERVASI

Yth. Bapak/Ibu ……….

Validator Lembar Observasi

Saya memohon kesedian Bapak/Ibu untuk mengisi Validasi Lembar

Observasi Peserta Didik. Lembar validasi ini bertujuan untuk mengetahui pendapat

Bapak/Ibu mengenai pengembangan pernyataan-pernyataan dalam lembar

observasi sesuai dengan indikator yang tertera. Penilaian, saran, dan koreksi dari

Bapak/Ibu sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan

pernyataan-pernyataan dalam lembar observasi yang dikembangkan. Atas perhatian

dan kesediaan Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan!

2. Kriteria penilaian butir soal adalah sebagai berikut.

(5): Sangat Baik

(4): Baik

(3): Cukup Baik

(2): Kurang Baik

(1): Tidak Baik

3. Berilah komentar pada kolom komentar untuk setiap aspek yang dinilai!

(jika ada)

4. Berilah komentar umum pada kotak yang telah disediakan! (jika ada)

5. Berilah kesimpulan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kotak

yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

133

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN OBSERVASI

No Pernyataan Skala Penilaian

Komentar 5 4 3 2 1

Kelayakan Isi

1 Komponen lembar observasi

sesuai dengan indikator yang

dirumuskan

2 Pernyataan pada lembar

observasi sesuai dengan tujuan

penelitian untuk mengukur

keterlibatan peserta didik pada

proses pembelajaran.

Kelayakan Penyajian

3 Terdapat petunjuk pengisian

lembar observasi

4 Lembar observasi sesuai

digunakan untuk mengukur

keterlibatan peserta didik pada

proses pembelajaran

Kelayakan Bahasa

5 Kalimat yang digunakan tidak

menimbulkan makna ganda

6 Kalimat yang digunakan sesuai

PUEBI

Komentar Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

134

Kesimpulan:

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, lembar observasi yang digunakan

dinyatakan:

Layak diujicobakan tanpa revisi

Layak diujicobakan dengan revisi

* Mohon untuk di centang (√ ) pada salah satu kolom.

Yogyakarta, ………. 2021

Validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

135

Lampiran 12 Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik

LEMBAR VALIDASI ANGKET PESERTA DIDIK

KISI-KISI LEMBAR VALIDASI ANGKET PESERTA DIDIK

No Aspek Indikator Butir Jumlah

Butir

1 Kelayakan isi Kelayakan angket respon

dengan indikator terukur

1, 2 2

2 Kelayakan

penyajian

Kelayakan penyajian angket

respon untuk mengukur

keterlibatan peserta didik

pada kegiatan pembelajaran

3, 4 2

3 Kelayakan

bahasa

Kelayakan Bahasa dalam

angket sesuai PUEBI

5, 6,7 3

Adaptasi dari: (Zunaidah & Amin, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

136

LEMBAR VALIDASI ANGKET PESERTA DIDIK

Yth. Bapak/Ibu …….

Validator Angket Peserta Didik

Saya memohon kesedian Bapak/Ibu untuk mengisi Lembar Validasi Angket

Peserta Didik. Lembar validasi ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu

mengenai pernyataan-pernyataan dalam angket sesuai dengan indikator yang

tertera. Penilaian, saran, dan koreksi dari Bapak/Ibu sangat bermanfaat untuk

memperbaiki dan menyempurnakan pernyataan-pernyataan dalam angket yang

dikembangkan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu saya mengucapkan terima

kasih.

Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan!

2. Kriteria penilaian butir soal adalah sebagai berikut.

(5): Sangat Baik

(4): Baik

(3): Cukup Baik

(2): Kurang Baik

(1): Tidak Baik

3. Berilah komentar pada kolom komentar untuk setiap aspek yang dinilai!

(jika ada)

4. Berilah komentar umum pada kotak yang telah disediakan! (jika ada)

5. Berilah kesimpulan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kotak

yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

137

LEMBAR VALIDASI UNTUK ANGKET PESERTA DIDIK

No Pernyataan Skala Penilaian

Komentar 5 4 3 2 1

Kelayakan Isi

1 Komponen angket respon

sesuai dengan indikator

kompetensi yang diukur.

2 Pernyataan pada angket

sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu mengukur

keterlibatan dan pendapat

peserta didik pada kegiatan

pembelajaran

Kelayakan Penyajian

3 Terdapat petunjuk pengisian

angket respon

4 Angket respon sesuai

digunakan untuk mengukur

keterlibatan dan pendapat

peserta didik pada kegiatan

pembelajaran

Kelayakan Bahasa

5 Kalimat yang digunakan

tidak menimbulkan makna

ganda

6 Bahasa sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa

7 Kalimat pernyataan sesuai

dengan kaidah penulisan

PUEBI

Komentar Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

138

Kesimpulan:

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, lembar angket yang digunakan

dinyatakan:

Layak diujicobakan tanpa revisi

Layak diujicobakan dengan revisi

* Mohon untuk di centang (√ ) pada salah satu kolom.

Yogyakarta, ……….2021

Validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

139

Lampiran 13 Lembar Validasi LKPD

LEMBAR VALIDASI

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

KISI-KISI LEMBAR VALIDASI

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

No Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah Butir

1 Format

LKPD

Kejelasan format

LKPD

1, 2, 3, 3

2 Isi LKPD Kesesuaian soal

dengan kompetensi

dasar yang telah

dirumuskan

4, 5, 6, 7, 8 5

3 Bahasa Kelayakan Bahasa 9, 10 2

Adaptasi dari: (Ali, Saragih, & Kartini, 2021)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

140

LEMBAR VALIDASI UNTUK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Yth. Bapak/Ibu ……

Validator untuk LKPD

Saya memohon kesedian Bapak/Ibu untuk mengisi Lembar Validasi untuk

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Lembar validasi ini bertujuan untuk

mengetahui pendapat Bapak/Ibu mengenai pengembangan LKPD. Penilaian, saran,

dan koreksi dari Bapak/Ibu sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan

menyempurnakan LKPD yang dikembangkan. Atas perhatian dan kesediaan

Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan!

2. Kriteria penilaian butir soal adalah sebagai berikut.

(5): Sangat Baik

(4): Baik

(3): Cukup Baik

(2): Kurang Baik

(1): Tidak Baik

3. Berilah komentar pada kolom komentar untuk setiap aspek yang dinilai!

(jika ada)

4. Berilah komentar umum pada kotak yang telah disediakan! (jika ada)

5. Berilah kesimpulan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kotak

yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

141

LEMBAR VALIDASI UNTUK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

No Pernyataan Skala Penilaian

Komentar 5 4 3 2 1

Format LKPD

1 Desain sampul LKPD menarik

2 Sistem penomoran jelas

3 Penyusunan soal dalam LKPD

terstruktur dan rapi

Isi LKPD

4 Kesesuaian soal dengan indikator

pembelajaran

5 Setiap soal yang disajikan

mempunyai tujuan yang jelas

6 Kegiatan pembelajaran tertulis

secara jelas

7 Tampilan gambar jelas terbaca

dan mudah dipahami

8 Kegiatan pembelajaran menuntun

peserta didik untuk belajar

mandiri

Bahasa

9 Menggunakan struktur kalimat

sesuai dengan PUEBI

10 Menggunakan Bahasa yang

sesuai dengan tingkat

keterbacaan peserta didik

Komentar Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

142

Kesimpulan:

Berdasarkan penilaian, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dinyatakan:

Layak diujicobakan tanpa revisi

Layak diujicobakan dengan revisi

* Mohon untuk di centang (√ ) pada salah satu kolom.

Yogyakarta, ……2021

Validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

143

Lampiran 14 Lembar Validasi Butir Soal dalam LKPD

LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL

DALAM LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

KISI-KISI LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL DALAM LEMBAR KERJA

PESERTA DIDIK (LKPD)

No Aspek Indikator Nomor

Butir

Jumlah

Butir

1 Materi Kesesuaian soal dengan

kompetensi dasar yang

telah dirumuskan

1, 2 2

2 Konstruksi Ketepatan informasi

dalam soal

3 1

3 Bahasa Sederhana dan dapat

dipahami

4, 5, 6 3

Adaptasi dari: (Rachmawati, Maizaro, & Maulidiya, 2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

144

LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL

DALAM LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Yth. Bapak/Ibu …….

Validator Butir Soal dalam LKPD

Saya memohon kesedian Bapak/Ibu untuk mengisi Lembar Validasi Butir

Soal dalam LKPD. Lembar validasi ini bertujuan untuk mengetahui pendapat

Bapak/Ibu mengenai pengembangan Butir Soal dalam LKPD sesuai dengan

indikator yang tertera. Penilaian, saran, dan koreksi dari Bapak/Ibu sangat

bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan Butir Soal dalam LKPD

yang dikembangkan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu saya mengucapkan

terima kasih.

Petunjuk Pengisian

1. Berilah angka penilaian pada kolom penilaian yang telah disediakan!

2. Kriteria penilaian butir soal adalah sebagai berikut.

(5): Sangat Baik

(4): Baik

(3): Cukup Baik

(2): Kurang Baik

(1): Tidak Baik

3. Berilah komentar pada kolom komentar untuk setiap aspek yang dinilai!

(jika ada)

4. Berilah komentar umum pada kotak yang telah disediakan! (jika ada)

5. Berilah kesimpulan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kotak

yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

145

LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL

DALAM LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

No Pernyataan Butir Soal Komentar

1 2 3 4 5 6 7 8

Materi

1 Butir soal sesuai

dengan indikator

yang dirumuskan

P

E

R

T

E

M

U

A

N

1

P

E

R

T

E

M

U

A

N

2

2 Butir soal sesuai

dengan tujuan

pembelajaran

Konstruksi

3 Penyampaian

informasi dalam

soal mudah

dipahami

Bahasa

4 Bahasa mudah

dipahami

5 Bahasa tidak

ambigu atau

menimbulkan

makna ganda

6 Penulisan sesuai

dengan PUEBI

Komentar Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

146

Kesimpulan:

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, Butir Soal dalam LKPD dinyatakan:

Layak diujicobakan tanpa revisi

Layak diujicobakan dengan revisi

Yogyakarta, ……. 2021

Validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

147

KISI-KISI SOAL DALAM LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI KONSEP REAKSI REDOKS

Nama Sekolah : SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Kelas : X (Sepuluh)

Mata Pelajaran : Kimia

No Kompetensi Dasar

(KD) IPK

Level Kognitif

yang Diukur

𝜮 Butir

Soal Nomor Soal

3.10 Mengidentifikasi

reaksi reduksi dan

oksidasi

menggunakan

konsep bilangan

oksidasi unsur.

Pertemuan 1

1 3.10.1 Mengidentifikasi suatu reaksi redoks

berdasarkan pengikatan dan pelepasan

oksigen, perpindahan elektron dan

perubahan bilangan oksidasi

C3 3 1

2

3

2 3.10.2 Mengkategorikan spesi yang tereduksi dan

yang teroksidasi serta oksidator dan

reduktor reaksi redoks

C2 1 4

𝜮 Butir Soal 4

Pertemuan 2

3 3.10.3 Menganalisis suatu reaksi termasuk redoks

atau bukan redoks

C4 2 5

6

4 3.10.4 Menentukan jenis-jenis reaksi redoks C3 2 7

8

𝜮 Butir Soal 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

148

Lampiran 15 Lembar Wawancara

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

No Pertanyaan Jawaban

1 Kurikulum apa yang diterapkan

dalam pembelajaran kimia di

sekolah ini?

2 Berapa lama Bapak/Ibu mengajar di

sekolah ini?

3 Bapak/Ibu mengajar kimia di kelas

apa saja?

4 Berdasarkan pengalaman mengajar

Bapak/Ibu apakah ada materi yang

sulit untuk diajarkan kepada peserta

didik?

5 Bagaimana model pembelajaran

yang biasanya digunakan untuk

pembelajaran kimia?

6 Bagaimana model pembelajaran

yang biasa digunakan khususnya

pada materi reaksi redoks?

7 Bagaimana metode pembelajaran

yang biasa dilakukan pada

pembelajaran kimia?

8 Bagaimana metode pembelajaran

yang biasanya dilakukan khususnya

pada materi reaksi redoks?

9 Menurut Bapak/Ibu seberapa

penting model dan metode

pembelajaran dalam mempengaruhi

hasil belajar peserta didik

10 Apakah ada hambatan dalam

penerapan model pembelajaran yang

digunakan?

11 Bagaimana cara penyelesaian

Bapak/Ibu terhadap hambatan

tersebut?

12 Bagaimana antusias peserta didik

dalam mengikuti pembelajaran

kimia?

13 Bagaimana antusias peserta didik

dalam mengikuti pembelajaran

khususnya pada materi reaksi

redoks?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

149

14 Apakah kesulitan belajar kimia dan

penyebabnya yang dialami oleh

peserta didik?

15 Apakah kesulitan belajar materi

reaksi redoks dan penyebabnya

yang dialami oleh peserta didik?

16 Berapa nilai rata-rata UH pada

materi kimia?

17 Berapa nilai rata-rata UH pada KD

untuk materi Reaksi Redoks?

18 Bagaimana kemampuan peserta

didik secara keseluruhan dalam

mengklasifikasikan konsep reaksi

redoks (spesi reduksi, oksidasi,

reduktor, dan oksidator)?

19 Media pembelajaran apa yang

Bapak/Ibu gunakan ketika mengajar

materi reaksi redoks

20 Bagaimana respon peserta didik

terhadap media yg digunakan?

21 Apakah ada perbedaan media yang

digunakan pada pembelajaran luring

dan daring?

22 Apakah media pembelajaran

mempengaruhi hasil belajar peserta

didik pada materi reaksi redoks?

23 Sejauh manakah Bapak/Ibu

mengetahui tentang Flipped

Classroom?

24 Apakah Flipped Classroom telah

diterapkan pada pembelajaran

kimia?

25 Apakah ada hambatan Bapak/Ibu

dalam menerapkan Flipped

Classroom?

Narasumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

150

Lampiran 16 Hasil Wawancara

LEMBAR WAWANCARA GURU

Sekolah : SMA Stella Duce 2

Kelas : X

Materi : Kimia

Narasumber : Marcus Rustanta, M.Pd.,

Hari dan Tanggal Observasi : Selasa, 19 Januari 2021

Wawancara dilakukan melalui Zoom

No Pertanyaan Jawaban

1 Kurikulum apa yang diterapkan

dalam pembelajaran kimia di

sekolah ini?

K13, karena pandemi menggunakan

KD essensial saja

2 Berapa lama Bapak mengajar di

sekolah ini?

17 tahun

3 Bapak mengajar kimia di kelas

apa saja?

Dikelas 10, 11, 12 untuk sekarang

4 Berdasarkan pengalaman

mengajar Bapak apakah ada

materi yang sulit untuk diajarkan

kepada peserta didik?

Kimia organik, ikatan kimia, redoks,

konsep mol, bentuk molekul. Karena

abstrak, anak-anak harus mencari

struktur lewis, kalau pembelajaran

ofline dapat digunakan media

sebagai simbol. Sehingga membantu

anak-anak lebih mudah memahami

5 Bagaimana model pembelajaran

yang biasanya digunakan untuk

pembelajaran kimia?

Caramah dan diskusi kelompok.

Dimasa pandemi, menggunakan

zoom, menyampaikan materi dalam

bentuk PPT beraudio dan pdf.

6 Bagaimana model pembelajaran

yang biasa digunakan khususnya

pada materi reaksi redoks?

PBL

- Membaca

- Diskusi

- Mengajukan pertanyaan

- Menjawab

- Diskusi secara umum

7 Bagaimana metode pembelajaran

yang biasa dilakukan pada

pembelajaran kimia?

Ceramah dan diskusi kelompok

Pandemi: Diskusi melalui group WA

8 Bagaimana metode pembelajaran

yang biasanya dilakukan

khususnya pada materi reaksi

redoks?

Dulu saat pembelajaran online

menggunakan metode diskusi

kelompok dan ceramah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

151

9 Menurut Bapak seberapa penting

model dan metode pembelajaran

dalam mempengaruhi hasil

belajar peserta didik

Metode dan model pembelajaran

sangat penting dalam menentukan

keberhasilan belajar. Materi yang

mudah jika salah penyampaian akan

menjadi sulit dipahami oleh siswa.

Misalnya laju reaksi, jika hanya

diberi ppt maka nilainya jelek tetapi

jika misalnya anak-anak disuruh

praktikum anak-anak memiliki nilai

yg lebih baik

10 Apakah ada hambatan dalam

penerapan model pembelajaran

yang digunakan?

Dari segi waktu jika menggunakan

model yang ideal

11 Bagaimana cara penyelesaian

Bapak terhadap hambatan

tersebut?

Beberapa tahap ditiadakan atau

dipersingkat

12 Bagaimana antusias peserta

didik dalam mengikuti

pembelajaran kimia?

Saat pandemi

Sebagian besar peserta didik

memiliki antusias untuk belajar. Hal

ini dapat dilihat dari keterlibatan

dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran melalui zoom. Hanya

saja kadang terkendala karena

jaringan atau kuota internet

Tugas: sebagain besar

mengumpulkan tepat waktu

13 Bagaimana antusias peserta

didik dalam mengikuti

pembelajaran khususnya pada

materi reaksi redoks?

Saat pandemi belum pernah

mengajar dengan materi reaksi

redoks

14 Apakah kesulitan belajar kimia

dan penyebabnya yang dialami

oleh peserta didik?

Materi yang abstrak dan hitung-

hitungan. Anak-anak susah

memahami yang abstrak dan juga

hitung-hitungan.

15 Apakah kesulitan belajar materi

reaksi redoks dan penyebabnya

yang dialami oleh peserta didik?

Belum sampai

Tetapi dulu saat ofline dalam materi

reaksi redoks anak-anak perlu untuk

memahami bilangan oksidasi

terlebih dahulu

16 Berapa nilai rata-rata UH pada

materi kimia?

60 % dan 40 %

60 % tuntas, 40 % tidak tuntas

17 Berapa nilai rata-rata UH pada

KD untuk materi Reaksi

Redoks?

1:1, 50% tuntas, 50% tidak tuntas.

Tetapi bergantung pada tingkat soal

yang diberikan. Jika level soal tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

152

kebanyakan anak-anak tidak lulus

sehingga menurunkan level soalnya.

18 Media pembelajaran apa yang

Bapak gunakan ketika mengajar

materi reaksi redoks

Dulu saat ofline menggunakan ppt

19 Bagaimana respon peserta didik

terhadap media yg digunakan?

-

20 Apakah ada perbedaan media

yang digunakan pada

pembelajaran luring dan daring?

Ya, media pembelajaran online

terbatas pada ppt beraudio

21 Apakah media pembelajaran

mempengaruhi hasil belajar

peserta didik pada materi reaksi

redoks?

Media pembelajaran sangat

mempengaruhi hasil belajar peserta

didik karena melalui media

membantu peserta didik memahami

materi dengan lebih mudah

22 Sejauh manakah Bapak

mengetahui tentang Flipped

Classroom?

Belum mengetahui

23 Apakah Flipped Classroom telah

diterapkan pada pembelajaran

kimia?

-

24 Dalam penerapan Flipped

Clasroom, biasanya materi

disampaikan dalam bentuk apa?

-

25 Apakah ada hambatan Bapak

dalam menerapkan Flipped

Classroom?

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

153

Lampiran 17 Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest

Nomor

Soal

Rata-Rata Hasil Validasi

Vaidator

1

Validator

2

Validator

3

Validator

4

Rata-

Rata

1 3,1 4 4,7 5 4,2

2 4 5 4,7 5 4,675

3 4 4 4,7 5 4,425

4 4 5 4,7 5 4,675

5 4 4,3 5 5 4,575

6 4 5 4,8 5 4,7

7 4 5 4,8 5 4,7

8 4 4,3 4,8 5 4,525

9 4 4,3 4,8 5 4,525

10 4 4,3 4,8 5 4,525

11 4 4,3 4,5 5 4,45

12 4 4 4,7 5 4,425

13 4 4,3 4,5 5 4,45

14 4 5 4,5 5 4,625

15 4 4 4,7 5 4,425

16 4 5 4,7 5 4,675

17 4 5 4,7 5 4,675

18 4 4,3 4,7 5 4,5

19 4 4,3 4,7 5 4,5

20 4 4,3 4,7 5 4,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

154

Lampiran 18 Rekapitulasi Hasil Validasi LKPD

Aspek yang

Dinilai

Butir

Pernyataan

Rata-Rata Hasil Validasi

Vaidator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Rata-Rata

Format LKPD

1 5 4 4 4 4,25

2 5 4 4 4 4,25

3 5 4 4 4 4,25

Isi LKPD

4 5 5 5 4 4,75

5 5 5 5 4 4,75

6 4 5 5 4 4,5

7 5 4 4 4 4,25

8 4 5 4 5 4,5

Bahasa 9 4 5 4 5 4,5

10 4 5 4 4 4,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

155

Lampiran 19 Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Validasi Butir Soal dalam LKPD

Nomor

Soal

Rata-Rata Hasil Validasi

Vaidator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Rata-Rata

1 4,1 5 4,3 5 4,6

2 4,1 4,3 4,3 5 4,425

3 4,1 4,3 4,3 5 4,425

4 4,3 5 4,3 5 4,65

5 4,3 4,3 4,1 5 4,425

6 4,3 4,3 4 5 4,4

7 4,3 4,3 4,3 5 4,475

8 4,3 4,3 4,5 5 4,525

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

156

Lampiran 20 Rekapitulasi Hasil Validasi Lembar Observasi

Aspek Butir Pernyataan Rata-Rata Hasil Validasi

Vaidator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Rata-Rata

Kelayakan Isi 1 5 5 4 5 4,75

2 4 5 4 5 4,5

Kelayak

Penyajian

3 4 4 5 5 4,5

3 4 5 5 5 4,75

Kelayakan bahasa 5 4 5 5 4 4,5

6 4 5 5 5 4,75

Lampiran 21 Rekapitulasi Hasil Validasi Angket Respon

Aspek Butir Pernyataan Rata-Rata Hasil Validasi

Vaidator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Rata-Rata

Kelayakan Isi 1 5 5 4 5 4,75

2 5 4 5 4 4,5

Kelayak

Penyajian

3 5 4 5 5 4,75

3 4 4 5 4 4,25

Kelayakan bahasa

5 4 5 4 4 4,25

6 4 5 5 4 4,5

7 3 4 5 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

157

Lampiran 22 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest

Kode Peseta

Didik

Pretest

Pertemuan 1

Posttest

Pertemuan 1

Pretest

Pertemuan 2

Posttest

Pertemuan 2

B1 2 7 3 8

B2 4 8 3 9

B5 2 5 4 10

B6 2 7 1 8

B7 3 7 3 9

B9 5 7 5 8

B12 4 7 8 10

B13 4 10 5 9

B14 2 7 3 7

B15 4 9 6 7

B16 1 4 2 7

B17 5 10 4 7

B18 2 7 3 6

B19 4 8 5 8

B20 3 9 4 10

B23 2 7 1 6

B24 2 4 4 6

B26 3 5 2 5

B27 3 4 2 5

B28 1 3 2 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

158

Lampiran 23 Rekapitulasi Hasil Observasi Pertemuan 1

Kode Peserta Didik P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 10 Σ YA Σ TIDAK % Kriteria

B1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B2 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 6 4 60% Tinggi

B5 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B6 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 6 4 60% Tinggi

B7 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 6 4 60% Tinggi

B9 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B12 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B13 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 6 4 60% Tinggi

B14 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 6 4 60% Tinggi

B15 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B16 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B17 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B18 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 6 4 60% Tinggi

B19 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5 5 50% Cukup Tinggi

B20 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 6 4 60% Tinggi

B23 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B24 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B26 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B27 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 5 5 50% Cukup Tinggi

B28 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 5 5 50% Cukup Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

159

Lampiran 24 Rekapitulasi Hasil Observasi Pertemuan 2

Kode Peserta Didik P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 10 Σ YA Σ TIDAK % Kriteria

B1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 7 3 70 Tinggi

B2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 100 Sangat Tinggi

B5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 2 80 Sangat Tinggi

B6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1 90 Sangat Tinggi

B7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 100 Sangat Tinggi

B9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 2 80 Sangat Tinggi

B12 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 3 70 Tinggi

B13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 90 Sangat Tinggi

B14 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 90 Sangat Tinggi

B15 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 6 4 60 Tinggi

B16 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 2 80 Sangat Tinggi

B17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 100 Sangat Tinggi

B18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 90 Sangat Tinggi

B19 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 6 4 60 Tinggi

B20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 100 Sangat Tinggi

B23 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7 3 70 Tinggi

B24 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 4 60 Tinggi

B26 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 3 70 Tinggi

B27 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 3 70 Tinggi

B28 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 3 70 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

160

Lampiran 25 Rekapitulasi Hasil LKPD Kelompok

Kode Peseta

Didik

Nilai Kelompok

Pertemuan 1

Nilai Kelompok

Pertemuan 2

Nama

Kelompok

B1 92 96 Gas Mulia

B2 94 100 Halogen

B5 82 96 Alkali Tanah

B6 98 98 Alkali

B7 92 96 Gas Mulia

B9 98 98 Alkali

B12 98 98 Alkali

B13 92 96 Gas Mulia

B14 92 96 Gas Mulia

B15 82 96 Alkali Tanah

B16 94 100 Halogen

B17 94 100 Halogen

B18 92 96 Gas Mulia

B19 98 98 Alkali

B20 82 96 Alkali Tanah

B23 82 96 Alkali Tanah

B24 82 96 Alkali Tanah

B26 98 98 Alkali

B27 94 100 Halogen

B28 94 100 Halogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

161

Lampiran 26 Rekapitulasi Hasil Angket

Kode

Peserta

Didik

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Σ

Skor % Kriteria

B1 3 2 3 3 5 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 56 74,6 Positif

B2 5 3 4 4 5 3 4 5 5 2 5 3 4 4 3 59 78,6 Positif

B5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 52 69,3 Kurang

Positif

B6 4 4 2 2 3 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 54 72 Positif

B7 3 4 4 4 3 2 3 3 5 5 4 3 3 3 3 52 69,3 Kurang

Positif

B9 4 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 2 2 2 3 45 60 Kurang

Positif

B12 2 2 2 4 3 2 4 2 5 5 2 2 1 2 3 41 56,6 Kurang

Positif

B13 5 4 5 4 5 4 4 5 3 3 3 4 5 3 3 60 80 Positif

B14 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 63 84 Positif

B15 2 2 2 2 3 2 2 2 5 2 1 2 4 2 4 37 49.3 Tidak

Positif

B16 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 56 74.6 Positif

B17 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 41 54.6 Kurang

Positif

B18 5 4 4 4 5 4 3 5 3 3 3 4 5 5 5 62 82.6 Positif

B19 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 63 84 Positif

B20 4 3 4 3 5 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 52 69.3 Kurang

Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

162

B23 4 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 5 66 88 Sangat

Positif

B24 2 2 3 1 4 1 2 4 2 3 3 3 4 4 4 42 56 Kurang

Positif

B26 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 65 86.6 Sangat

Positif

B27 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 3 4 5 3 64 85.3 Sangat

Positif

B28 5 3 4 4 5 4 3 4 3 3 3 4 5 5 4 59 78.6 Positif

Rata-

Rata 3.8 3.35 3.5 3.4 4.15 3.15 3.6 3.7 3.95 3.65 3.4 3.45 3.9 3.75 3.7 54,45 72,7 Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

163

Lampiran 27 Contoh Hasil LKPD Pertemuan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

171

Lampiran 28 Contoh Hasil LKPD Pertemuan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM UNTUK ...

178

Lampiran 29 Surat Keterangan telah Selesai Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI