PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL...

107
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS VII/A SMP KARTIKA MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Disusun Oleh: Sri Yuniati NIM.101322007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SISWA KELAS VII/A SMP

KARTIKA MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Disusun Oleh:

Sri Yuniati

NIM.101322007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, ………………….

Penulis

Sri Yuniati

NIM: 101322007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Sri Yuniati

Nomor mahasiswa : 101322007

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Siswa Kelas VII/A SMP Kartika Magelang”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : ………………….

Yang menyatakan

Sri Yuniati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

vi

Sri Yuniati. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Teams

Achievement Division untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VII/A SMP Kartika

Magelang.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

ABSTRAK

Penelitian ini memberikan gambaran bagaimana model pembelajaran

Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

adanya peningkatan kompetensi hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial bagi siswa kelas VII/A SMP Kartika, Kabupaten Magelang.

Model pembelajaran Student Teams Achievement Division merupakan

model pembelajaran kelompok yang memberdayakan siswa mampu untuk

membantu teman dalam kelompoknya untuk memahami materi pelajaran. Model

pembelajaran Student Teams Achievement memberi tugas dalam kelompok dan

tugas individu berupa kuis.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan

dalam dua siklus. Siklus I dan siklus II perlakuan model pembelajarannya sama.

Perbedaan siklus I dan siklus II adalah pada pengelompokan siswa dan pemberian

tugas kelompok dan kuis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

dari kondisi awal 49% menjadi 93% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 95%

pada siklus II. Hasil belajar siswa kondisi awal rata-rata nilai 51,35 meningkat

menjadi 68,24 pada siklus I dan menjadi 77,84 pada siklus kedua.

Kata kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, model pembelajaran Student

Teams Achievement Division

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

vii

Sri Yuniati. 2013. The Student Teams Achievement Division Instructional

Model for Increasing Active Participation and Learning Results in Social

Science Instruction through for the Seventh A Graders, of Kartika State Junior

High School. Magelang Regency. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

ABSTRACT

This research at describing how the Student Teams Achievement Division

instructional model could increase students’ active participation in studying social

science. This research aimed at discovering the learning results of social science

instruction among the seventh graders of Kartika Junior High School, Magelang

Regency.

The Student Teams Achievement Division instructional model was student

team model to deceive student achievement for help their friend for understand

the material. The Student Teams Achievement Division instructional model given

team exercise and individual quiz.

The method was an action research which was conducted in two cycles. In

both cycles, the same instructional model was applied. The difference both cycles

was in the teams student, gift team exercise and individual quiz.

The research results show that the application of the Student Teams

Achievement Division instructional model increased the students’ learning

activities from the initial level of 49% to 93% in Cycle I and in Cycle II it

increased to 95%. The students’ learning result increased from the initial average

of 51,35 to 68,24 in Cycle I and to 77,84 in Cycle II.

Key words: learning active participation, learning result, Student Teams

Achievement Division instructional model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat

dan anugerah yang telah dilimpahkan-Nya sehingga skripsi yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa

Kelas VII/A SMP Kartika Magelang” dapat diselesaikan.

Berkat kerja sama dan bantuan beberapa pihak, maka skripsi ini dapat

terwujud walaupun belum sempurna. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono selaku Dosen pembimbing I, Y.M.V. Mudayen,

S.Pd, M.Sc.. selaku Dosen pembimbing II yang dengan sabar dan penuh

perhatian memberi dukungan, arahan, dan telah meluangkan waktu di tengah

kesibukan beliau.

3. Kepala SMP Kartika Kabupaten Magelang

4. Suami tercinta yang selalu membantu dan mendoakan

5. Teman, Karyawan di SMP Kartika Kabupaten Magelang

6. Teman-teman mahasiswa pada program PPKHB di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

7. Semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan sebanyak-banyaknya

dan melimpahkan berkah. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi kita

semua.

Penulis

Sri Yuniati

NIM: 101322007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL SKRIPSI ............................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Model Pembelajaran ..................................................... 6

B. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative

Learning) . ....................................................................................... 7

C. Pendekatan Kooperatif Tipe STAD ................................................. 17

D. Aktivitas Belajar .............................................................................. 20

E. Hasil Belajar .................................................................................... 22

F. Penilaian Hasil Belajar ........................................................... ......... 27

G. Kerangka Berpikir ............................................................................ 31

H. Tindakan ......................................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 35

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xii

xiii

1

7

7

7

8

10

11

19

24

26

28

30

31

33

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

x

C. Jenis Penelitian ................................................................................ 35

D. Prosedur Penelitian .......................................................................... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 38

F. Teknik Analisis Data .......................................................................

G. Indikator Kinerja .............................................................................

BAB IV GAMBARAN UMUM SMP KARTIKA MAGELANG

A. Lingkungan Sekolah .......................................................................

B. Identitas Sekolah ............................................................................. 43

C. Visi dan Misi ................................................................................. ..43

D. Tujuan ............................................................................................. 43

E. Keadaan Sekolah ............................................................................. 44

F. Personil Sekolah .............................................................................

G. Kondisi Kelas VII/A ........................................................................ 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi Awal ..................................................................... 48

B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 55

C. Hasil Penelitian ................................................................................ 72

D. Pembahasan ..................................................................................... 76

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .......................................................................................... 83

B. Saran ............................................................................................... 84

C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................

34

36

43

44

47

48

48

48

50

51

52

54

55

59

68

72

76

77

77

79

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I.1 :

Tabel I.2 :

Tabel I.3 :

Tabel IV.1 :

Tabel IV.2 :

Tabel IV.3 :

Tabel V.1 :

Tabel V.2 :

Tabel V.3 :

Tabel V.4 :

Pengamatan Aktivitas Belajar Pra-Perlakuan ...................................................... 2

Rekapitulasi Aktivitas Belajar Pra-Perlakuan ......................................................

Nilai Ulangan Tengah Semester Ilmu Pengetahuan Sosial

Ekonomi Kelas VII/A .......................................................................................... 2

Tenaga Kependidikan .......................................................................................... 41

Tenaga Pendidikan ................................................................................................ 45

Latar Belakang Pendidik dan Kesesuaian Tugas Mengajar .................................

Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ............................................

Rekap Aktivitas Terhadap Kegiatan Pembelajaran Pra-

Perlakuan, Siklus I dan Siklus II ......................................................................... 63

Data hasil Belajar Siswa ...................................................................................... 65

Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Kelas VII A ........................................................ 67

2

4

4

52

53

53

69

70

71

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar III.1 :

Model Penelitian Tindakan Kelas ........................................................................ 2

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Silabus ................................................................................................................. 2

RPP Siklus I ..........................................................................................................

RPP Siklus II ........................................................................................................ 2

Instrumen Pengamatan Terhadap Guru dalam Proses Pembelajaran .................. 41

Instrumen Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa .................................................... 45

Instrumen Rekapitulasi Aktivitas Siswa ...............................................................

Instrumen Refleksi Observer Terhadap Perangkat Pembelajaran dan

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournamen ...........................

82

84

87

91

92

93

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha

dan dana yang cukup besar demi kelangsungan masa depan suatu bangsa.

Hal itu diakui oleh semua orang atau suatu bangsa. Demikian halnya dengan

Indonesia. Bangsa ini menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam

perkembangan masa depan bangsa, karena dari sanalah tunas muda harapan

bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.

Pendidikan harus ditata, disiapkan, dan diberikan sarana maupun

prasarana yang cukup memadai. Pendidikan di Indonesia meskipun telah

dipersiapkan sejak bangsa ini merdeka tetapi sampai saat ini masalah yang

dihadapi masih berkutat pada permasalahan klasik yaitu kualitas pendidikan.

Permasalahan ini jika dicari akar permasalahannya bagaikan sebuah mata

rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana harus diawali pemecahannya.

Permasalahan serupa juga dihadapi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial Ekonomi.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi perlu diberikan

kepada semua peserta didik mulai dari pendidikan dasar dan menengah untuk

membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Masalah yang dihadapi

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi antara lain, (1) guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

2

masih menggunakan paradigma pembelajaran lama; (2) komunikasi

cenderung berlangsung satu arah dari guru ke siswa; (3) guru lebih

mendominasi proses pembelajaran, (4) Pembelajaran cenderung monoton

sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan kurang

aktivitas belajarnya.

Kurang aktifnya siswa di dalam kelas juga dapat terjadi karena

beberapa hal antara lain belum adanya stimulus yang mendorong siswa

berperan aktif, selain itu pertanyaan secara langsung dapat menjadikan beban

pada diri siswa sehingga mereka merasa takut. Hal-hal seperti tersebut

merupakan masalah yang dihadapi SMP Kartika, khususnya untuk mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi pada siswa kelas VII.

Berdasarkan observasi pra-penelitian di kelas VII/A dengan jumlah siswa 37

anak, aktivitas siswa dalam pembelajaran Ekonomi masih rendah. Hal ini

didukung oleh data pra-perlakuan aktivitas belajar siswa pada tabel I.1

berikut:

Tabel I.1

Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pra-Perlakuan

No. Nama Aktivitas Siswa

1 2 3 4

1. AdityoRestu R - - - -

2. Aida Nur S V V V V

3. Alif Seta - - - -

4. Arini K V V V V

5. Arya Bima D A - - - -

6. Aziz Wijayanto - - - -

7. Ardalisa S - - - -

8. Ayu Somara D V V V V

9. Bayu Oktavian V V - V

10. Canda P - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

3

No. Nama Aktivitas Siswa

1 2 3 4

11. Catur A V V V V

12. Dery Widya V V V V

13. Devi Alista - - - -

14. Dian Hapsoro - - - -

15. Diky Eka V V - V

16. Dio Laksmana V V V V

17. Dony P - V - -

18. Fachrul I F - - - -

19. Fahera A V V V V

20. Fany Firdaus - V - V

21. Indra April - - - -

22. M Afif V V V V

23. Mardiwanto P V V V V

24. M Arif A - - - -

25. M Ramadhani V V V V

26. M Rizqi F - - - -

27. Nadam Insan V V V V

28. Naufal Ilham V V V V

29. Rahayu G - - - -

30. Riswan P - - - -

31. Rizky A V V V V

32. Rudi Susanto - - - -

33. Safrudin V V V V

34. Shinta P V V V V

35. Syahriar Dian - - - -

36. Wahyu N - V - V

37. Wisnu Ade P - V - V

Jumlah 17 21 15 20

Sumber: Hasil observasi, 2012.

Keterangan Aktivitas Siswa:

1. Memperhatikan dan mendengarkan

2. Membaca materi

3. Kemampuan menjawab pertanyaan

4. Kerja sama dalam tim/berdiskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

4

Tabel I.2

Rekapitulasi Aktivitas Belajar Pra-Perlakuan

No. Aktivitas Frekuensi Persentase

1. Memperhatikan dan mendengarkan 17 46%

2. Membaca materi 21 57%

3. Kemampuan menjawab pertanyaan 15 41%

4. Kerja sama dalam tim/berdiskusi 20 54%

Rata-rata 18,25 49%

Sumber : Hasil Pra Observasi, 2012

Selain aktivitas belajar yang kurang, hasil belajar pun belum mencapai

harapan. Sebagian besar nilai ulangan tengah semester dua tahun pelajaran

2011/2012 belum mencapai Kriteri Ketuntasan Minimal. Berdasarkan

dokumen kurikulum SMP Kartika tahun pelajaran 2011/2012 , Kriteri

Ketuntasan Minimal untuk bahasa Indonesia sebesar 68. Hasil belajar siswa

tercermin pada tabel I.3 nilai Ulangan Tengah Semester 2 Kelas VII/A SMP

Kartika berikut:

Tabel I.3

Nilai Ulangan Tengah Semester 2

Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas VII/A

Kriteria

Ketuntasan

Minimal

Jumlah

Siswa

Tuntas Tidak tuntas Rata-

Rata Jml Siswa % Jml Siswa %

68 37 8 21,62 29 78,38 51,35

Sumber : Hasil Pra Observasi, 2012.

Setiap guru menginginkan proses pembelajaran yang dilaksanakannya

meyenangkan dan berpusat pada siswa. Siswa antusias belajar,

mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan atau memberikan

pendapat, bersorak merayakan keberhasilan mereka, bertukar informasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

5

saling memberikan semangat. Tujuan akhir dari semua proses pembelajaran

adalah penguasaan konsep dan hasil belajar yang memuaskan, oleh karena itu

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi, guru hendaknya

lebih memilih berbagai pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan

situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Baik

atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan

pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat

perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.

Peneliti juga mengidentifikasi metode pembelajaran yang dapat

mengatasi masalah tersebut untuk meningkatkan keaktifan siswa belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial Ekonomi, maka perlu dipaparkan hubungan antara

konsep-konsep yang mereka pelajari dengan penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa sebaiknya diberikan masalah sehingga mereka

dapat aktif bekerja untuk mencari pemecahan masalah tersebut baik secara

individu ataupun kelompok.

Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di

atas, misalnya penggunaan pendekatan CTL (Contextual Teaching and

Learning), Active Learning, Quantum Teaching, Quantum Learning, metode

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

dan lain-lain. Peneliti memilih metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

sebagai solusi yang ada. Metode ini berfungsi untuk memberdayakan siswa

yang sudah serius belajar dan mempunyai nilai yang baik untuk membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

6

siswa yang belum serius belajar. Metode pembelajaran kooperatif akan

menciptakan kelompok kerja yang efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran, meningkatkan tanggung jawab siswa (individual) terhadap

kelompok, membantu siswa untuk lebih menghargai perbedaan dalam

kelompok, membantu siswa untuk meningkatkan komunikasi antarindividu.

Menurut Solihatin (2007), ada lima tipe dalam pendekatan

pembelajaran kooperatif yaitu Student Teams Achievement Division (STAD),

Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw, Learning Together dan Group

Investigation (GI). Peneliti memilih metode pembelajran tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) akan menciptakan dan mengoptimalkan kelompok kerja

yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok kerja ini

bersifat heterogen yang terdiri dari siswa berkemampuan rendah, sedang, dan

tinggi. Metode pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) memberi penghargaan kepada siswa dan kelompok yang meraih

prestasi tertinggi. Penghargaan merupakan cara sederhana yang dapat

membangkitkan aktivitas belajar siswa.

Dengan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) seperti diuraikan di atas, siswa diharapkan dapat berperan aktif

dalam proses pembelajaran, dengan demikian akan dapat memecahkan

masalah masih rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial Ekonomi SMP Kartika Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

7

B. Pembatasan Masalah

Dari berbagai permasalahan pembelajaran di atas, penelitian ini

difokuskan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada upaya

meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. Hasil belajar pada penelitian ini terfokus

pada ranah kognitif atau aspek pengetahuan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa kelas VII/A SMP Kartika Magelang pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Ekonomi?

2. Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VII/A SMP Kartika Magelang pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Ekonomi?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Ekonomi dengan materi pembelajaran Tindakan Ekonomi Berdasarkan

Motif dan Prinsip Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari melalui model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

8

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) bagi siswa

kelas VII/A SMP Kartika Magelang semester 2 tahun pelajaran

2011/2012.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi

khususnya ranah kognitif dengan materi pembelajaran “Tindakan

Ekonomi Berdasarkan Motif dan Prinsip Ekonomi dalam Kehidupan

Sehari-hari” melalui model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD) bagi siswa kelas VII/A SMP Kartika Magelang

semester II tahun pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan SMP

Kartika Magelang

1. Guru

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan guru dalam

meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya dan menyelesaikan masalah

pembelajaran tentang aktivitas, partisipasi, dan hasil belajar siswa.

2. Siswa

Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman siswa

tentang materi yang telah disampaikan oleh guru, membiasakan siswa

untuk belajar aktif dan kreatif, meningkatkan tanggung jawab dan rasa

kebersamaan bagi setiap kelompok kerja dalam melaksanakan tugas

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

9

3. SMP Kartika Magelang

Melalui penelitian ini SMP Kartika Magelang dapat lebih

meningkatkan pemberdayaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe

STAD agar aktivitas belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk

diterapkan pada pelajaran lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula

sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi,

dan memberi petunjuk kepada guru di kelas dalam pembelajarannya.

Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arend

(1997), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam

kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistimatis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar.

Merujuk pemikiran Joyce (1992), fungsi model adalah “each model

guides us as we design instruction to help students achieve various

objectives”. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik

mendapatkan informasi, ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

11

pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam

merencanakan aktivitas belajar mengajar.

B. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Menurut Slavin dalam Solihatin (2007: 4), Cooperative Learning

adalah suatu model pembelajaran tempat siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang,

dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Menurut Rismiati (2007: 227) pembelajaran kooperatif adalah suatu

pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang

diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan

pada pertukaran informasi di dalam suatu kelompok dan masing-masing

peserta bertanggung jawab penuh atas aktivitas yang mereka jalani. Seperti

yang dikemukakan oleh Slavin dalam Solihatin dkk (2007: 4-5). Cooperative

learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena

belajar dalam model cooperative learning harus ada “struktur dorongan dan

tugas yang bersifat kooperatif” sehingga memungkinkan terjadinya interaksi

secara terbuka dan hubungan yang bersifat interpedensi (saling melengkapi)

yang efektif di antara anggota kelompok. Selain itu, Solihatin menyatakan

bahwa model pembelajaran cooperative learning menempatkan siswa

sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil

optimal dalam belajar (Solihatin 2007: 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

12

Keberhasilan belajar menurut model belajar ini tidak semata-mata

ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan

belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam

kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui

belajar dari teman sebaya dan dibawah bimbingan guru, maka proses

penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap

materi yang dipelajari (Solihatin, 2007: 5).

Model pembelajaran cooperative learning merupakan suatu model

pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan

sikap mereka sesuai dengan kehidupan di masyarakat. Dengan demikian,

mereka dapat bekerja sama antarkelompok dalam meningkatkan motivasi,

produktivitas, dan perolehan belajar.

Model belajar cooperative learning mendorong peningkatan

kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui

selama pembelajaran karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain

dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah

materi pelajaran yang dihadapi (Solihatin, 2007: 5).

Dengan demikian cooperative learning dapat diartikan sebagai suatu

metode pembelajaran dengan cara berkelompok. Dalam hal ini setiap anggota

memiliki tanggung jawab terhadap anggota kelompok yang lain dengan cara

bekerja sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

13

Dukungan teori konsruktivisme sosial Vygotsky telah meletakkan arti

penting model pembelajaran kooperatif. Konstruktivisme sosial Vygotsky

menekankan bahwa pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secara mutual.

Peserta didik berada dalam konteks sosiohistoris. Keterlibatan dengan orang

lain membuka kesempatan bagi mereka mengevalusai dan memperbaiki

pemahaman. Dengan cara ini, pengalaman dalam konteks sosial memberikan

mekanisme penting untuk perkembangan pemikiran peserta didik.

Dari Piaget ke Vygotsky ada pergeseran konseptual dari individual ke

kooperatif, interaksi sosial, dan aktivitas sosiokultural. Dalam pendekatan

konstruktivis Piaget, peserta didik mengonstruksi pengetahuan dengan

mentransformasikan, mengorganisasikan, dan mereorganisasikan

pengetahuan dan informasi sebelumnya. Vygotsky menekankan peserta didik

mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain. Isi

pengetahuan dipengaruhi oleh kultur di mana peserta didik tinggal. Kultur itu

meliputi, bahasa, keyakinan, keahlian/keterampilan.

Dukungan teori Vygotsky terhadap model pembelajaran kooperatif

adalah penekanan belajara sebagai proses dialog interaktif. Pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial. Menurut Lie (2002), model

pembelajaran ini didasarkan pada falsafat homo homini socius. Berlawanan

dengan teori Darwin, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah

makhluk sosial. Dialog interaktif (interaksi sosial) adalah kunci dari semua

kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan

bersama. Dengan kata lain, kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

14

penting artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerja sama, tidak akan ada

individu, keluarga, organisasi, dan kehidupan bersama lainnya. Secara

umum tanpa interaksi sosial tidak akan ada pengetahuan yang disebut Piaget

sebagai pengetahuan sosial.

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar kelompok.

Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya

dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan

prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan

guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan

dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang

bercirikan : (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat”

seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi

denagan sesama; (2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka

yang berkompeten menilai.

Tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajran kooperatif.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, menurut Sanjaya (2006: 244-255),

pembelajaran kooperatif memiliki empat prinsip yaitu prinsip ketergantungan

positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi tatap muka, dan partisipasi

komunikasi.

1. Prinsip ketergantungan positif

Dengan pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok sangat

tergantung usaha setiap anggota kelompok dalam mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

15

tugasnya. Pembagian tugas didasarkan pada kemampuan masing-

masing anggota kelompok. Ketergantungan positif artinya bahwa semua

tugas dapat terselesaikan karena adanya kerja sama yang baik dari

masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang memiliki

kemampuan lebih, diharapkan mau membantu anggota yang lain untuk

melaksanakan tugasnya.

2. Tanggung jawab perseorangan

Keberhasilan kelompok tergantung pada anggotanya, maka setiap

anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan

tugasnya dan memberikan yang terbaik bagi keberhasilan kelompoknya.

3. Interaksi tatap muka

Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan yang luas kepada

kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling

mengajarkan dengan cara bekerjasama, menghargai setiap perbedaan,

memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota dan mengisi

kekurangan masing-masing.

4. Partisipasi dan komunikasi

Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk mampu berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi. Untuk mampu melakukan partisipasi dan

komunikasi, siswa perlu dibekali kemampuan berkomunikasi.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil

belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

16

pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model

pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama dan interdepedensi peserta

didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya. Struktur

tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir. Struktur tujuan dan reward

mengacu pada derajat kerja sama atau kompetisi yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan.

Menurut Johnson & Johnson dalam Lie (2002: 18) suasana belajar

cooperative learning menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang

lebih positif dan penyesuaian psikologis yang lebih baik daripada suasana

belajar yang penuh dengan persaingan dan memisah-misahkan siswa.

Sementara menurut Slavin (1995: 9) model pembelajaran kooperatif juga

mempunyai kelemahan, diantaranya sebagai berikut: 1) memerlukan

persiapan yang rumit untuk pelaksanaannya; 2) apabila terjadi persaingan

yang negatif maka hasilnya kurang maksimal; 3) apabila ada siswa yang

malas atau ada yang ingin berkuasa dalam kelompoknya dapat menyebabkan

usaha kelompok tidak berjalan sebagaimana mestinya; 4) adanya siswa yang

tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam belajar kelompok.

Menurut Slavin (1995:10-11) metode Student Team Learning adalah

teknik pembelajaran kooperatif. Dalam metode Student Team Learning,

tugas-tugas yang diberikan pada siswa bukan melakukan sesuatu sebagai

sebuah tim, tetapi belajar sesuatu sebagai sebuah tim. Tiga konsep penting

dalam metode Student Team Learning adalah penghargaan bagi tim,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

17

tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama. Metode

tersebut dikembangkan menjadi beberapa variasi, antara lain:

1. Student Team Achievement Division (STAD)

Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu

metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa dalam

suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5

orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan

perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi,

sedang, rendah. Guru menyajikan pelajaran, kemudian siswa bekerja di

dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim

menguasai materi tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang

materi itu. Pada waktu mengerjakan kuis, mereka tidak boleh saling

membantu. Jawaban siswa dari kuis diberi skor. Skor siswa

diperbandingkan dengan skor rata-rata yang lalu mereka sendiri. Poin

diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa menyamai atau

melampaui kinerja yang lalu. Poin tiap anggota ini dijumlahkan untuk

mendapatkan skor tim dan tim yang mencapai kriteria tertentu dapat

diberi sertifikat atau penghargaan yang lain.

2. Teams Games Tournament (TGT)

Dalam metode ini siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap

kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang. Guru memulai dengan

mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

18

kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota

kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Dalam metode ini siswa

bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai

kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota kelompok akan

mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian

skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor

kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.

3. Jigsaw

Dalam penerapan Jigsaw, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok

kecil. Setiap kelompok terdiri dari atas 4 sampai 5 orang yang berbeda

tingkat kemampuan, ras, atau jenis kelaminnya. Masing-masing anggota

kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi

yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi

bagiannya. Setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain

yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik

yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut setiap ahli dibebaskan

mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk

menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi

bagiannya, para ahli tersebut kembali ke kelompoknya masing-masing.

Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman

sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari Jigsaw adalah pemberian kuis

atau penilaian lain untuk seluruh topik. Penilaian dan penghargaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

19

kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti

Student Team Achievement Division (STAD).

4. Team Accelerated Instruction

Dalam penerapan penelitian kelompok ini guru membagi kelas menjadi

kelompok-kelompok dengan anggota 5 sampai 6 siswa yang heterogen.

Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan

penyelidikan yang mendalam dan mempresentasikan laporannya kepada

seluruh kelas. Tahap kegiatan yang dilakukan dalam Penelitian

Kelompok yaitu pemilihan topik, perencanaan kooperatif,

implementasi, analisis, sintesis, dan presentasi hasil final.

C. Pendekatan Kooperatif Tipe STAD

1. Student Team Achievement Divisions (STAD)

Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division

(STAD). Tim Siswa Kelompok Prestasi yang dikembangkan oleh

Slavin (1995), dan teman-temannya di Universitas John Hopkin

merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan

merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru

yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.

Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu

tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan

dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan

campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin, dan suku. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

20

menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk

memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran

tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan

catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe

pembelajaran inilah yang akan diterapkan dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Ekonomi di SMP Kartika.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pendekatan

Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi di

antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Guru yang menggunakan tipe STAD mengajukan informasi akademik

baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau

teks.

2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD, Slavin (1995).

a. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok

Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan

dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-

kelompok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam

kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 5 orang, aturan

heterogenitas dapat berdasarkan pada :

1) Kemampuan akademik (pandai, sedang, dan rendah) yang

didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

21

diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap

kelompok terdiri dari siswa dengan tingkat prestasi seimbang.

2) Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat

(pendiam dan aktif), dll.

b. Penyajian Materi Pelajaran

1) Pendahuluan

Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam

kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk

memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang

akan mereka pelajari. Materi pelajaran dipresentasikan oleh

guru dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah.

Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai

persiapan untuk mengikuti tes berikutnya.

2) Pengembangan

Pengembangan materi dilakukan sesuai dengan yang akan

dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk

memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-peranyaan

diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah

memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.

3) Praktik terkendali

Praktik terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan

cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

22

secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar

siswa selalu siap. Hal ini dimaksudkan agar waktu digunakan

tidak terlalu lama.

c. Kegiatan kelompok

Guru membagikan kuis/lembar soal kepada setiap kelompok

sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari kuis/lembar soal

selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif.

Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang

konsep, dan menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan kelompok ini,

para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi,

membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi.

Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan

saling membantu dalam memahami materi pelajaran.

d. Evaluasi

Evaluasi dilakukan selama 30–35 menit secara mandiri untuk

menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam

kelompok. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan

kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab

tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. Hasil evaluasi

digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan

sebagai nilai perkembangan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

23

e. Penghargaan kelompok

Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi

karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan

skor rata-rata kelompok. Dari hasil nilai perkembangan, maka

penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan

penghargaan seperti kelompok baik, hebat, dan super.

f. Penghitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok

Satu periode penilaian (3–4 minggu) dilakukan penghitungan ulang

skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian

dilakukan perubahan kelompok agar siswa dapat bekerja dengan

teman yang lain.

3. Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Suatu strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan

kekurangan. Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe

STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa

keunggulan diantaranya sebagai berikut: Slavin (1995:17)

a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung

tinggi norma-norma kelompok.

b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil

bersama.

c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

24

d. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan

mereka dalam berpendapat.

Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD

juga memiliki kekurangan-kekurangan, yaitu: Slavin (1995:19)

a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit

mencapai target kurikulum.

b. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada

umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.

c. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru

dapat melakukan pembelajaran kooperatif.

d. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja

sama.

D. Aktivitas Belajar

1. Pengertian Aktivitas Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia aktivitas berarti keaktifan,

kegiatan. Aktivitas siswa tidak terbatas pada aktivitas pisik, akan tetapi

juga aktivitas psikis (Sanjaya, 2006:170).

Belajar menurut Gagne dalam Supriyono (2009:2) adalah

perubahan kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Jadi

aktivitas belajar adalah segala bentuk kegiatan baik pisik maupun psikis

yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai kemampuan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

25

Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar salah satu indikator

adanya keinginan siswa untuk belajar. Paul D. Dierich dalam Hamalik

(2007:172) membagi kegiatan belajar dalam delapan kelompok, yaitu:

a. Kegiatan Visual

Yang termasuk kegiatan visual meliputi membaca, melihat

gambar-gambar, dan mengamati eksperimen.

b. Kegiatan-kegiatan lisan

Yang termasuk kegiatan-kegiatan lisan meliputi mengemukakan

suatu fakta atau prinsip, mengajukan pertanyaan, mengemukakan

pendapat, dan diskusi.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Yang termasuk kegiatan mendengarkan meliputi mendengarkan

penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi

kelompok.

d. Kegiatan-kegiatan menulis

Yang termasuk kegiatan-kegiatan menulis meliputi menulis cerita,

menulis laporan, membuat rangkuman, dan mengerjakan test

e. Kegiatan-kegiatan menggambar

Yang termasuk kegiatan menggambar meliputi menggambar

diagram, peta, dan pola.

f. Kegiatan-kegiatan metrik

Yang termasuk kegiatan metrik meliputi melakukan percobaan,

memilih alat-alat, dan menyelenggarakan permainan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

26

g. Kegiatan-kegiatan mental

Yang termasuk kegiatan mental meliputi mengingat, memecahkan

masalah, dan menganalisis.

h. Kegiatan-kegiatan emosional

Kegiatan-kegiatan emosional meliputi berani, tenang, dan

membedakan.

2. Keaktifan belajar

Keaktifan belajar adalah segala aktivitas yang dilakukan siswa

dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah yang memengaruhi

tingkat kemajuan atau perkembangan sikap, kecakapan, minat, dan

penyesuaian diri dalam hal belajar aktif. Keaktifan belajar berarti suatu

usaha atau kerja yang dilakukan dengan giat dalam belajar. Aktivitas

siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses

belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan

yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan

pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru

dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap

tugas yang diberikan.

E. Hasil Belajar

Menurut Supriyono (2009:5), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,

nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk dari

pengertian tersebut bahwa hasil-hasil belajar berupa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

27

1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon

secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut

tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun

penerapan aturan.

2. Ketrampilan intelektual adalah kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan

mengkategorikan kemampuan analisis sintesis, fakta konsep, dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Ketrampilan intelektual

merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

3. Strategi kognitif adalah kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan

konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4. Ketrampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

5. Sikap adalah kemampuan menolak atau menerima objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan

menginternalisasi dan mengeksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan

kemampuan menjadikan nilai-nilal sebagai standar perilaku.

Menurut Bloom dalam Supriyono (2009:6), ada tiga ranah

(domain) hasil belajar, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

28

1. Ranah afektif, merupakan aspek yang berkaitan dengan perasaan,

emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek.

2. Ranah psikomotor, merupakan aspek yang berkaitan dengan

kemampuan melakukan pekerjaan yang melibatkan anggota badan,

kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik.

3. Ranah kognitif, merupakan aspek yang berkaitan dengan kemampuan

berpikir, kemapuan memperoleh pengetahuan, pengenalan,

pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.

Supriyono (2009:13) menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh

pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil

belajar seseorang bergantung pada apa yang telah diketahui oleh subjek

belajar, tujuan motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan

yang sedang dipelajari. Sementara itu Catharina (2006:14) menyatakan hasil

belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hasil belajar yang

dicapai pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor.

F. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh

guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan

kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil kemampuan siswa

sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian

dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar. Penilaian

dapat dilakukan baik dalam suasana formal maupun informal, di dalam kelas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

29

di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar atau dilakukan

pada waktu yang khusus.

Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu

program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau

tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Proses

belajar dan mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut

dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa

setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil yang diperoleh dari

penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu tindakan atau

kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar.

Fungsi penilaian dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini

adalah tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui

tingkat pengolahan bahan pelajaran yang seharunya dikuasai oleh para

siswa, dengan perkataan lain dapat diketahui hasil belajar yang dicapai

para siswa.

2. Untuk mengetahui keaktifan proses belajar mengajar yang telah

dilakukan guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui barhasil atau

tidaknya ia mengajar. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak

semata-mata disebabkan kemampuan siswa tetapi juga bisa disebabkan

kurang berhasilnya guru mengajar. Melalui penilaian berarti menilai

kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan bahan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

30

memperbaiki usahanya yakni tindakan mengajar berikutnya. Dengan

demikian fungsi penilaian dalam proses belajar mengajar bermanfaat

ganda yakni bagi siswa dan bagi guru.

G. Kerangka Berpikir

Untuk mencapai hasil yang memuaskan di Sekolah Menengah Pertama,

maka kita harus melaksanakan program-program pendidikan yang sudah

dicantumkan ke dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP).

Tentunya juga harus menggunakan berbagai metode atau model

pembelajaran serta memberikan bimbingan dan pelayanan yang sebaik-

baiknya kepada siswa.

Pelayanan ataupun bimbingan kepada siswa yang pokok adalah:

1. Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa secara

aktif dan efisien.

2. Penyelenggaraan sarana dan media belajar yang memadai.

3. Pemberian bantuan khusus yang diberikan kepada siswa untuk

mengembangkan dirinya. (Team Penata Propinsi Dati I Jawa Tengah,

1990:171)

Cooperative Learning merupakan sistem pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa

lainnya dalam tugas-tugas terstruktur di mana guru bertindak sebagai

fasilitator. Metode Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

31

membantu guru dalam pembelajaran karenanya apabila metode ini diterapkan

dengan baik, maka para siswa menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan. Pada metode pembelajaran ini para siswa tidak hanya

berinteraksi hanya dengan sesama anggota kelompok tetapi juga

mendapatkan penghargaan menjadikan siswa termotivasi dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Kondisi pembelajaran ini tentunya akan

berdampak positif pada prestasi belajar siswa. Slavin (1995) menemukan,

bahwa 86% dari seluruh siswa yang diajar dengan Cooperative Learning

memiliki prestasi belajar yang tinggi dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran

lain.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe STAD merupakan unsur penting dan pokok dalam mencapai

aktivitas dan prestasi belajar siswa. Dengan penerapan pembelajaran

kooperatif tipe STAD, maka siswa diharapkan akan lebih banyak aktif

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi sehingga siswa semakin

memahami materi pembelajaran. Apabila para siswa menguasai materi

dimungkinkan mereka menjadi lebih berprestasi.

H. Tindakan

Tindakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penerapan model pembelajaran Cooperative learning tipe STAD

untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII/A Semester 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

32

SMP Kartika tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Ekonomi.

2. Penerapan model pembelajaran Cooperative learning tipe STAD

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII/A Semester 2 SMP

Kartika tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII/A di SMP Kartika

Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dengan jumlah siswa 37

orang.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian tindakan kelas ini adalah model pembelajaran

kooperatif tipe STAD yang akan diterapkan guru untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. Hal ini

didasari pada prestasi belajar yang rendah, partisipasi aktif siswa

rendah, dan variasi mengajar guru yang monoton. Adapun jenis

tindakan yang diteliti adalah aktivitas siswa dalam memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan guru, membaca materi pembelajaran,

kemampuan menjawab pertanyaan, dan kerja sama dalam

tim/berdiskusi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan di SMP Kartika Kecamatan Mertoyudan,

Kabupaten Magelang. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

34

pertimbangan penulis bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudah

dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian

yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama bulan April–Mei 2012, waktu dari

perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada

semester 2 Tahun pelajaran 2011/2012.

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research). Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk

menekankan kelas sebagai seting dari penelitian. Wiriaatmadja (2005:15),

PTK adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik

pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan

dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dan

tindakan-tindakan tersebut. Dalam konteks penelitian kelas lebih ditekankan

pada bagaimana keterampilan teknik yang dimiliki guru bisa menggali

informasi untuk kepentingan perbaikan pembelajaran.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kegiatan utama yang

ada di setiap siklus, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan

dan pengumpulan data, dan 4) refleksi yang dapat digambarkan sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

35

Gambar III.1

Model Penelitian Tindakan Kelas

Sumber : (Arikunto, 2007:16)

Pelaksanaan

Tindakan (Aksi)

Pelaksanaan

Tindakan (Aksi)

Perencanaan

ulang

Perencanaan

Tindakan

Refleksi

Siklus I

Perencanaan

ulang

Observasi

Observasi

Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

36

D. Prosedur penelitian

Jenis penelitian yaang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara langsung.

Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian

dilakukan melalui kerja sama dengan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan

Sosial yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui

cara dan prosedur yang efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan

yang berulang dengan revisi untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. Peneliti berperan sebagai

observer untuk melakukan tindakan pengamatan sesuai perencanaan tindakan

yang dibuat. Peneliti selalu bekerja sama dengan guru bidang studi Ilmu

Pengetahuan Sosial mulai dari: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan

tindakan, 3) pemantauan (observasi), 4) perenungan (refleksi) pada setiap

tindakan yang dilakukan.

Secara operasional penelitian tindakan yang diterapkan dalam

penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan pra-perlakuan

a. Observasi pada guru

Salah satu bentuk instrumen observasi adalah observasi

anekdoktal. Observasi terhadap guru meliputi kegiatan pra-

pembelajaran (melakukan apersepsi dan menyampaikan

kompetensi yang akan dicapai), kegiatan inti (penguasaan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

37

pelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, pembelajaran yang

memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan

hasil belajar, penggunaan bahasa), dan kegiatan penutup

(melakukan refleksi, rangkuman, tindak lanjut setelah

pembelajaran).

b. Observasi pada siswa

Observasi anekdot terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan

berbagai hal yang menarik. Masing-masing individu siswa dapat

diamati secara individual atau berkelompok sebelum, saat

berlangsung, dan sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada

setiap individu juga dapat diamati pada saat pembelajaran (siswa

siap mengikuti proses pembelajaran), kegiatan inti (siswa

memperhatikan penjelasan guru, siswa menanggapi pembahasan

pembelajaran, siswa mencatat hal-hal penting), kegiatan penutup

(siswa mengerjakan tugas dengan baik, secara pribadi maupun

dalam kelompok).

c. Observasi pada kelas

Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan

praktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping

itu, observasi demikian dapat menunjukkan strategi yang

digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan

pembelajaran yang terjadi di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

38

2. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa

penyiapan metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Student

Teams Achievement Divisions (STAD). Kegiatan yang dilakukan

meliputi:

1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk

memetakan para siswa berdasar kemampuannya dan membagi

siswa secara heterogin. Kelompok ini terdiri dari tiga siswa

yang heterogin dilihat dari prestasi akademik, ras, atau etnik.

Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap in adalah:

rencana pembelajaran dengan metode pembelajan Cooperative

Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD),

materi, lembar soal kuis, lembar jawab siswa, lembar soal

untuk kelompok, lembar jawab untuk kelompok dan lembar

observasi.

2) Guru menyusun instrument pengumpulan data meliputi:

a) Kriteria keberhasilan penerapan metode pembelajaran

Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) terhadap peningkatan motivasi belajar

siswa (dalam kelompok dan individu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

39

b) Instrumen untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas

c) Instrumen untuk mengobservasi kegiatan siswa di kelas

d) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

e) Kuisioner untuk siswa dan kelompok

f) Instrumen untuk mengobservasi data prestasi siswa

g) Instrumen untuk mengukur motivasi belajar siswa

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi metode pembelajaran

Cooperative Learning tipe Student Teams Archievement Division

(STAD) sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut :

1) Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok,

masing-masing terdiri atas 4-5 anggota kelompok. Tiap

kelompok mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis

kelamin, ras, etnik maupun kemampuannya (prestasinya).

2) Guru menyampaikan materinya pembelajaran.

3) Guru memberikan tugas kepada kelompok dengan

menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling

membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah

diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antarsesama

anggota kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

40

4) Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa.

Pada saat menjawab pertanyaan atau kuis dari guru siswa tidak

boleh saling bantu.

5) Setiap akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk

mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan akademik yang

telah dipelajari.

6) Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaanya

terhadap materi pelajaran dan kepada siswa secara individual

atau kelompok yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh

skor sempurna diberi penghargaan. Guru sebelumnya telah

membuat base score atau skor minimum yang harus dicapai

oleh siswa untuk pertemuan pertama.

7) Guru memberikan tugas rumah (materi untuk pertemuan

berikutnya atau soal yang berhubungan dengan materi pada

pertemuan sekarang).

c. Observasi

Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan.

Observasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru untuk mengetahui

hasil dan dampak pelaksanaan tindakan berupa aktivitas siswa

dalam belajar di kelas. Aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari

kemauan dan antusiasme siswa dalam mengikuti proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

41

mengajar seperti mengerjakan tugas yang diberikan kepada

mereka.

d. Refleksi

Hasil observasi berupa data kuantitatif penguasaan materi

(nilai post test) dan tanggapan proses pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru. Proses refleksi ini memegang peran yang

sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan penelitian

tindakan kelas. Karena dengan adanya suatu refleksi yang tajam

dan terpercaya akan didapatkan suatu masukan yang sangat

berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya.

Data yang diperoleh dari hasil observasi, selanjutnya didiskusikan

antara guru bidang studi dengan peneliti untuk mengetahui:

1) Apakah tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana.

2) Kemajuan apa yang dicapai siswa, terutama dalam hal

peningkatan motivasi, keaktifan, dan hasil belajar siswa.

Jika setelah refleksi terdapat masalah, dilakukan tindakan

lanjutan yang meliputi perencanaan, tindakan, dan observasi

sehingga masalah tersebut dapat teratasi dan tercapainya hasil yang

optimal.

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan dan

pembuatan kesimpulan hasil observasi peningkatan aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

42

belajar siswa. Ada dua refleksi yang dilakukan, yaitu sebagai

berikut :

1) Refleksi segera dilakukan setelah suatu pertemuan berakhir,

digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan

dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam

pertemuan berikutnya.

2) Refleksi pada akhir siklus, digunakan untuk mengetahui apakah

target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan

telah tercapai.

e. Evaluasi

Setelah keempat tahap tersebut dilaksanakan, tahap terakhir

sebagai penentu hasil belajar maka dilakukan evaluasi. Tahap ini

merupakan proses mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan

informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan

tindakan di antara dialog awal, perencanaan tindakan, observasi

dan refleksi yang merupakan proses yang terkait secara sistematis

dan berkesinambungan. Evaluasi ditujukan pada penemuan bukti

adanya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Ekonomi siswa kelas VII/A SMP Kartika tahun ajaran 2011/2012.

3. Siklus II

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada

dasarnya sama dengan pertama. Perbedaan tindakannya adalah cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

43

pengelompokannya. Siswa-siswa yang memiliki nilai tertinggi dalam

kelompok pada siklus pertama, ditempatkan pada kelompok lain secara

acak. Selain itu, pemberian tugas kelompok dan kuis dikurangi

kuantitasnya untuk menyesuaikan dengan waktu kegiatan pembelajaran.

Tindakan pada siklus kedua ini berdasarkan kekurangan pada siklus

pertama dan didasarkan atas refleksi siklus pertama.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu:

1. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data-data pendukung

penelitian. Pada penelitian ini observasi yang digunakan adalah:

1) observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas;

2) observasi kegiatan guru di kelas; 3) observasi prestasi siswa.

Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung di kelas

mengenai kondisi siswa. Hasil observasi dicatat pada lembar

pengamatan yang berupa data aktivitas belajar siswa, data kegiatan

guru, dan data prestasi siswa dalam pembelajaran.

2. Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (kognitif)

yang dilakukan setelah tindakan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Tes yang diberikan

berupa soal pilihan ganda yang harus diselesaikan siswa pada waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

44

yang telah ditentukan. Pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan

pada tiap akhir siklus dengan instrumen yang sudah diuji cobakan dan

dianalisis, kemudian skor diubah menjadi nilai.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini mencakup

kegiatan mengungkap kelebihan dan kelemahan kinerja siswa dan guru

dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis tersebut nantinya akan

digunakan sebagai dasar untuk menyusun perencanaan tindakan untuk tahap

berikutnya.

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa

Pada penelitian ini diperbandingkan persentase aktivitas belajar siswa

pra-penelitian, siklus I, dan siklus II untuk mengetahui adanya

peningkatan hasil aktivitas belajar siswa. Persentase keaktifan siswa

selama pembelajaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut: (Ali, 1992:104).

Pada analisis data skala sikap, digunakan perhitungan kategori

tingkatan:

Persentase tertinggi adalah (4/4 x 100%) = 100% dan terendah adalah

(1/4 x 25%) = 25%, sehingga rentangan skor persentasenya adalah

100% - 25% = 75%. Banyaknya kategori 3, jadi interval kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

45

persentasenya 75% : 3 = 25% (panjang kelas). Interval tersebut dapat

dilihat pada kriteria Penilaian Deskriptif Persentase di bawah ini:

a. Persentase keaktifan 25 % < % ≤ 50 % : Aktivitas siswa dalam

pembelajaran Rendah.

b. Persentase keaktifan 50 % < % ≤ 75 % : Aktivitas siswa dalam

pembelajaran Sedang.

c. Persentase keaktifan 75 % < % ≤ 100 % : Aktivitas siswa dalam

pembelajaran Baik.

2. Peningkatan hasil belajar siswa

Pada penelitian ini perbandingan nilai post test dipergunakan untuk

mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. Data hasil belajar

diperoleh dari tes yang dilakukan setiap akhir siklus, digunakan untuk

mengetahui perkembangan nilai siswa sebelum dan setelah

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun

rumus yang digunakan adalah :

a. Menghitung rata-rata nilai

Untuk menghitung rata-rata nilai secara klasikal digunakan rumus

rata-rata nilai (Arikunto, 2007:264)

Keterangan :

∑X = jumlah seluruh nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

46

N = jumlah siswa

b. Menghitung ketuntasan belajar

Untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal digunakan

rumus :

Keterangan:

Persentase = Tingkat persentase yang dicapai

n = Nilai yang diperoleh

N = jumlah seluruh siswa

Dalam menjumlah ketuntasan belajar secara klasikal dengan rumus

diatas, maka “n” merupakan simbol dari jumlah siswa yang

mempunyai nilai > 68 dan “N” merupakan simbol dari seluruh siswa

peserta tes. Berdasar kurikulum KTSP guru diberi kewenangan untuk

menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sendiri sesuai

dengan kondisi sekolah.

Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa adalah:

1) Apabila siswa memperoleh nilai kurang dari 68 maka siswa

tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

2) Apabila siswa memperoleh nilai 68 maka siswa tersebut telah

mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

47

3) Apabila siswa memperoleh nilai lebih dari 68 maka siswa

tersebut telah melampaui kriteria ketuntasan kinimal (KKM).

c. Menghitung nilai belajar (kognitif) siswa

Nilai belajar (kognitif) siswa dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut (Nurkancana, 1990:99).

Keterangan:

X = Skor yang dicapai

SMI = Skor Maksimal Ideal

G. Indikator Kinerja

Sebagai indikator keberhasilan kinerja penelitian penerapan

pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi bagi siswa kelas VII/A SMP

Kartika adalah:

1. Kriteria keberhasilan aktivitas belajar:

a. Siklus I dikatakan berhasil jika persentase siswa yang aktif ≥ 60%

b. Siklus II dikatakan berhasil jika persentase siswa yang aktif ≥ 75%

2. Kriteria keberhasilan belajar:

a. Siklus I dikatakan berhasil jika persentase siswa yang tuntas dalam

tes akhir siklus I ≥ 60%

b. Siklus II dikatakan berhasil jika persentase siswa yang tuntas dalam

tes akhir siklus II ≥ 75%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

48

BAB IV

GAMBARAN UMUM SMP KARTIKA

A. Lingkungan Sekolah

SMP Kartika Magelang memiliki nama lengkap SMP Kartika XII-1

beralamat di Jalan Rajawali Nomor 23 Panca Arga, Kecamatan Mertoyudan,

Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. SMP Kartika berlokasi jauh dari jalan

raya sehingga tidak terganggu oleh kebisingan lalu lintas dan mendukung

proses belajar mengajar. SMP Kartika berada di dalam kompleks perumahan

Akademi Militer dan mempunyai luas lahan sekitar 15 hektar milik Akademi

Militer.

B. Identitas Sekolah

SMP Kartika merupakan kelanjutan dari SMP Ahmad Yani

merupakan sekolah swasta tertua yang ada di Kabupaten Magelang yang

didirikan oleh Gubernur Akademi Militer Magelang Bapak May Jend. Sarwo

Edhi Wibowo pada tahun 1971.

C. Visi dan Misi

SMP Kartika sebagai unit penyelenggara pendidikan memperhatikan

perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu

menyangkut antara lain: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan

mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, era informasi, pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

49

globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, dan berubahnya

kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan.

1. Visi

“ DISIPLIN, BERBUDI PEKERTI LUHUR, DAN BERPRESTASI “

Visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka

pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu

mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan

sekolah.

Indikator :

a. Berdisiplin tinggi;

b. Berbudi pekerti luhur berdasarkan Iman dan Takwa;

c. Taat beribadah;

d. Sukses dalam prestasi akademis;

e. Sukses dalam kegiatan kesenian;

f. Sukses dalam kegiatan olah raga;

g. Sukses dalam kegiatan keterampilan;

h. Terwujudnya sekolah bersih dan sehat.

2. Misi

a. Meningkatkan kesadaran untuk taat terhadap peraturan tata tertib

sekolah yang dibuat bersama oleh warga sekolah didasari sikap budi

pekerti yang luhur serta taat beribadah.

b. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

untuk mengoptimalkan potensi akademik yang dimiliki siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

50

c. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya

agar dapat berkomunikasi dengan baik.

d. Melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya bangsa.

e. Menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan untuk dapat berprestasi

pada bidang olah raga.

f. Mengembangkan budaya kompetitif bagi siswa dalam upaya

peningkatan keterampilan.

g. Menciptakan lingkungan sekolah yang dijiwai azas tujuh K.

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada

tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kedisiplinan,

kepribadian, akhlak mulia, berpengetahuan, kecerdasan serta

keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus sesuai dengan visi dan misi sekolah serta tujuan SMP

Kartika pada akhir tahun pelajaran 2011/2012, sekolah mengantarkan

siswa didik untuk:

a. Siswa memiliki sikap displin, perilaku yang baik, menjalankan

ibadah sesuai dengan agama yang dianut serta berprestasi.

b. Hasil nilai rata-rata mata pelajaran Ujian Nasional dapat meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

51

c. Proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran PAIKEM

yang inovatif berpusat pada siswa, serta layanan bimbingan dan

konseling berjalan dengan optimal.

d. Memiliki prestasi dalam sains tingkat kabupaten.

e. Memiliki prestasi dalam Lomba Cerdas Cermat tingkat kabupaten.

f. Memiliki prestasi dalam bidang seni.

g. Memiliki prestasi dalam bidang olah raga.

E. Keadaan Sekolah

Dalam Proses belajar mengajar SMP Kartika memiliki sarana dan

prasarana pendukung antara lain:

1. 1 Ruang Kepala Sekolah

2. 1 Ruang Guru

3. 1 Ruang Pelayanan Administrasi

4. 1 Ruang Waka Kesiswaan,Waka Kurikulum, Ruang Waka Sarpas

5. 15 Ruang Kelas

6. 1 Ruang Praktek Komputer/Multi Media

7. 1 Ruang Lab.IPA

8. 1 Ruang Lab.Bahasa

9. 1 Ruang Perpustakaan

10. 1 Ruang Koperasi

11. 1 Ruang UKS

12. 1 Ruang BK

13. 1 Ruang Kesenian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

52

14. 1 Ruang gedung serba guna

15. 1 Ruang Musholla

16. 6 Ruang Toilet

F. Personil Sekolah

Personil sekolah yang mengampu proses pendidikan di SMP Kartika

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.1

Tenaga Kependidikan

No

Tenaga

Pendukung

Jumlah dan Kualifikasi

Pendidikan

Jumlah Status dan

Jenis Kelamin Jum

lah ≤

SMP SMA D1 D2 D3 S1

PNS Honorer

L P L P

1. Tata Usaha - 4 - - 1 - - - 2 3 5

2. Perpustakaan - 1 - - - - - - - 1 1

3. Laboran lab. IPA - - - - - - - - - - -

4. Teknisi lab.

Komputer - - - - - - - - - - -

5. Laboran lab.

Bahasa - - - - - - - - - - -

6. PTD (Pend Tek.

Dasar) - - - - - - - - - - -

7. Kantin - - - - - - - - - - -

8. Penjaga Sekolah 2 - - - - - - - 2 - 2

9. Tukang Kebun 2 1 - - - - - - 3 - 3

10. Keamanan - - - - - - - - - - -

Jumlah 4 6 - - 1 - - - 7 4 11

Sumber: Dokumen Sekolah, 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

53

Tabel IV.2

Tenaga Pendidik

No Tingkat

Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS GTT/Guru Bantu

L P L P

1. S3/S2 - - - - 0

2. S1 1 3 9 7 20

3. D-4 - - - - 0

4. D3/Sarmud - 1 - 2 3

5. D2 - - - - 0

6. D1 3 - - - 3

7. ≤ SMA/sederajat - - 2 1 3

Jumlah 4 4 11 10 29

Sumber: Dokumen Sekolah, 2012.

Table IV.3

Latar Belakang Pendidik dan Kesesuaian Tugas Mengajar

No. Guru

Pendidikan Sesuai

Tugas Mengajar

Pendidikan Tidak

Sesuai Tugas

Mengajar Jumlah

D1/D

2

D3/

Sar-

mud

S1/D

4

S2/

S3

D1/

D2

D3/

Sar-

mud

S1/D

4

S2/S

3

1. IPA - - 2 - 1 - 1 - 4

2. Matematika - - 3 - - - - - 3

3. Bahasa

Indonesia - - 3 - - - - - 3

4. Bahasa

Inggris - 1 2 - - - - - 3

5. Pendidikan

Agama 1 - 3 - - - - - 4

6. I PS - - 3 - - 1 - - 4

7. Penjasorkes 2 - - - - - - - 2

8. Seni Budaya 1 - - - - - - - 2

9. PKn - - 2 - - - - - 2

10. TIK/Keteram

pilan - - - - - - 2 - 2

11. BK - - 2 - - - - - 3

Jumlah 4 1 20 0 1 0 3 0 29

Sumber: Dokumen Sekolah, 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

54

G. Kondisi Kelas VII/A

Kelas VII/A terdiri dari 37 siswa yang memiliki latar belakang sosial

keluarganya beragam. Sebanyak 32 siswa berasal dari keluarga yang

bukan TNI meskipun sekolah ini didirikan dan berada di lingkungan

tentara. Semua siswa yang belajar di kelas VII/A ini merupakan siswa

yang tidak lolos seleksi masuk sekolah negeri. Dengan kondisi tersebut

maka kelas VII/A memerlukan perlakuan dan penanganan yang lebih baik

dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

55

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi Awal

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model

pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement

Division (STAD). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus I

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2012 dan Siklus II

dilaksanakan 1 kali pertemuan pada hari Jumat tanggal 1 Juni 2012. Sebelum

mengadakan penelitian, Guru mengadakan observasi pendahuluan yang

bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas

VII/A. Adapun hasil observasi pendahuluan yang dilaksanakan pada hari

Jumat tanggal 25 Mei 2012 dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Observasi Guru

Guru mengawali dengan mengucapkan salam pembuka kepada

siswa. Guru mengecek kehadiran siswa (presensi) kemudian langsung

menanyakan tugas berupa soal-soal yang pernah diberikan pada pertemuan

sebelumnya. Sambil menunggu kesiapan seluruh siswa, guru melihat hasil

pekerjaan siswa. Selama kegiatan pembelajaran ini, terlihat bahwa guru

berusaha membimbing dan memperhatikan siswa, hal itu ditunjukkan

dengan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam pengerjaan soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

56

Siswa yang mengalami kesulitan dalam pengerjaan soal juga menanyakan

pada temannya yang dianggap mampu.

Namun demikian, sebagian besar siswa ternyata tidak mengerjakan

soal. Mereka lebih asyik mengobrol dengan temannya. Tidak

memperhatikan, melamun. Hal ini dikarenakan guru kurang memberikan

pemahaman yang cukup kepada siswa sehingga siswa merasa kesulitan

dalam mengerjakan soal. Interaksi guru dengan siswa juga tampak masih

sangat terbatas, karena hanya beberapa siswa yang berinteraksi dengan

guru sehingga suasana kelas menjadi kaku. Interaksi guru dengan siswa

hanya terbatas untuk memberikan penjelasan atau jawaban dari pertanyaan

siswa. Selain hanya mengerjakan soal latihan dengan menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab, guru juga tidak memberikan

penghargaan yang tentunya akan mendorong siswa untuk belajar lebih

giat. Guru juga kadang-kadang menegur siswa yang ramai. Selanjutnya

pada akhir pembelajaran, guru menutup pembelajaran mengucapkan

salam.

2. Observasi siswa

Sebelum memulai pembelajaran siswa terlebih dahulu

mempersiapkan diri dan alat-alat yang diperlukan untuk mengikuti

pembelajaran. Guru memulai pembelajaran dengan melihat hasil pekerjaan

siswa. Dari 37 siswa, hanya 15 siswa atau 41% yang antusias mengerjakan

soal dan berusaha untuk menanyakan pada guru maupun siswa lain jika

mengalami kesulitan pengerjaan soal, sedangkan siswa yang lain sibuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

57

mengobrol dengan teman sebangkunya, bahkan ada yang tidur atau

melamun. Hal tersebut meunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan

kebutuhan akan belajar, karena dalam diri siswa tidak ada dorongan untuk

berhasil dan tidak adanya persaingan dalam diri siswa. Guru menduga

kondisi seperti ini karena siswa merasa bosan dengan rutinitas mereka

yang selalu mengerjakan soal-soal latihan dan tidak adanya kegiatan yang

menarik selama proses pembelajaran.

3. Observasi kelas

Secara fisik ruang kelas cukup memadai dan kurang nyaman untuk

melaksanakan kegiatan belajar mengajar karena satu kelas jumlah

siswanya 37 orang. Di dalam kelas terdapat satu whiteboard, satu papan

pengumuman, satu papan absensi siswa, satu meja dan kursi guru, meja

dan kursi, ventilasi yang memadai dan pencahayaan yang cukup. Pada saat

itu semua siswa hadir yaitu sebanyak 37 siswa.

Berdasarkan observasi pada guru, perilaku siswa, dan suasana kelas,

berikut ini disajikan analisis situasi pembelajaran dari hasil observasi

pendahuluan. Selama pembelajaran berlangsung guru menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab. Kedua metode di atas sesungguhnya

merupakan metode belajar yang baik. Namun, jika metode tersebut

dilakukan secara rutin dan monoton maka akan menjadi kurang menarik

dan cenderung membosankan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

58

Selain itu, guru juga menggunakan metode lain yakni diskusi kecil.

Metode diskusi ini dilakukan dengan teman yang duduknya berdekatan.

Metode ini tampaknya juga tidak efektif, sebab beberapa siswa cenderung

bekerja sendiri secara individu, sebagian besar siswa lain cenderung

bersikap acuh tak acuh, asyik berbicara dengan teman-temannya di luar

meteri pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, guru menemukan permasalahan

pembelajaran, salah satunya adalah rendahnya pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan guru. Namun demikian, tampaknya ketidak

pahaman siswa juga disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini tampak pada kurangnya

antusiasme diri siswa dalam mengerjakan soal.

Guru menduga akar permasalahan tersebut dipengaruhi oleh

beberapa aspek diantaranya:

a. Interaksi guru dan siswa yang kurang terjalin dengan baik.

b. Kebosanan siswa terhadap metode yang dipergunakan guru selama ini

yang monoton dan tidak bervariasi.

c. Tidak adanya penghargaan yang diberikan oleh guru kepada siswa

atas hasil kerja mereka dan rendahnya kebutuhan siswa akan belajar

sehingga akan menghambat proses pembelajaran.

Dari permasalahan itu pula, guru berkolaborasi dengan guru mitra

bermaksud menerapkan suatu metode pembelajaran alternative di samping

metode ceramah dan tanya jawab, yaitu metode pembelajaran koopeatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

59

tipe Student Teams Achievement Division. Dalam metode ini ada beberapa

tahapan yang dapat dilakukan yaitu presentasi materi pembelajaran,

pembentukan kelompok, tugas kelompok, tes individual dan pemberian

penghargaan kepada kelompok. Di dalam kelompok tersebut diharapkan

siswa akan saling berinteraksi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Dengan adanya tugas dalam kelompok diharapkan akan mendorong siswa

untuk lebih bersemangat lagi dalam belajar. Pemberian penghargaan

kepada kelompok yang mendapat nilai tinggi nantinya juga akan

mendorong siswa untuk berkompetisi secara sehat dengan kelompok

lainya. Dengan metode ini, pembelajaran terpusat kepada siswa sedangkan

guru hanya sebagai fasilitator dan pengawas selama proses pembelajaran.

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

Sesuai dengan tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang telah

diuraikan pada bab terdahulu, maka dalam perencanaan tindakan

dalam siklus ini telah dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang

berisikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator ,

materi ajar, strategi pembelajaran, sumber belajar, media, dan

evaluasi (untuk kelompok dan kuis individu).

2) Mempersiapkan waktu dan sarana pembelajaran yang

mendukung terlaksananya tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

60

3) Mempersiapkan instrumen pengumpulan data yaitu instrumen

untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas, instrumen untuk

mengobservasi kegiatan siswa di kelas, instrumen untuk

mengobservasi data prestasi siswa, instrumen untuk mengukur

motivasi belajar siswa, kuisioner untuk siswa dan kelompok.

4) Melakukan coaching (pembekalan) bagi guru dan simulasi

pelaksanaan tindakan kelas.

b. Tindakan

Hari Selasa tanggal 29 Mei 2012 dimulai penelitian yang pertama

dengan peserta pembelajaran 34 siswa, 3 siswa tidak masuk karena

sakit. Guru mitra pada penelitian ini adalah Bapak Sandi

Herdiyana, S.Pd. Guru menjelaskan kedatangan guru mitra kepada

siswa agar tidak timbul pertanyaan dalam diri siswa yang dapat

mengganggu konsentrasi siswa maupun proses pembelajaran.

1) Kegiatan pendahuluan selama 10 menit

a) Guru melakukan apersepsi, absensi, motivasi, dan penjelasan

tujuan pembelajaran

b) Guru mengorganisasikan siswa dalam 7 kelompok masing-

masing 4-5 anggota

c) Guru meminta siswa untuk mengatur bangku, berkumpul di

kelompoknya, dan memilih nama kelompoknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

61

2) Kegiatan pembelajaran selama 60 menit

a) Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang “Tindakan

Ekonomi Berdasarkan Motif dan Prinsip Ekonomi dalam

Kehidupan Sehari-hari”

b) Guru membagikan kuis/lembar soal dan menekankan

pemahaman kepada siswa bahwa kuis/lembar soal itu bukan

sekadar diisi kemudian dikumpulkan, akan tetapi lebih

penting lagi bahwa kuis/lembar soal berfungsi sebagai sarana

kerja sama belajar dan diskusi dalam kelompok.

c) Guru meminta siswa berkumpul dikelompoknya untuk

bekerja sama dan mendiskusikan materi kuis/lembar soal

sampai selesai dan semua anggota kelompok memahami

materi yang sedang dipelajari.

d) Guru meminta kelompok I, II, III untuk mempresentasikan

hasil kerjanya di depan kelompok lain, sedang kelompok

lain memberikan pertanyaan atau tanggapan terhadap

materi yang dipresentasikan.

e) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk semula,

kemudian guru memberikan tes tertulis yang bersifat

individual.

3) Kegiatan penutup selama 10 menit

a) Guru memberikan ulasan pelaksanaan pembelajaran yang baru

dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

62

b) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok kooperatif

terbaik.

c) Guru memberikan tugas rumah, hasilnya diserahkan pada

pertemuan berikutnya.

c. Observasi 1

Pada tahap observasi putaran pertama, peneliti dan guru

kolaborator melakukan pencatatan di lembar pengamatan yang

berupa aktivitas belajar siswa, suasana pembelajaran dan basil

yang diperoleh siswa. Hasil pengamatan adalah sebagai berikut:

1) Siswa sangat tegang karena harus memperhatikan penjelasan

guru secara seksama;

2) Penerapan model pembelajaran tipe STAD kurang direspon

siswa sehingga suasana terkesan kurang aktif, siswa tidak

berani bertanya kecuali beberapa siswa tertentu.

3) Sebagian besar siswa cenderung hanya menurut perintah guru

sehingga kondisi kelas kurang dinamis. Sebagian siswa yang

nampak enggan bekerja sama saat mengerjakan kuis/lembar

soal maupun diskusi.

4) Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD

belum sepenuhnya dipahami siswa karena mereka belum

terbiasa sehingga banyak siswa yang kurang berpartisipasi

dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

63

d. Refleksi

Kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD berjalan

sangat pasif, tegang, dan partisipasi siswa sangat rendah. Hal ini

disebabkan oleh:

1) Siswa merasa tertekan karena guru mengharuskan mereka

menuruti perintahnya, antara lain guru menyuruh mereka untuk

memperhatikan penjelasan secara seksama.

2) Siswa tidak kreatif karena selalu terarah pada persoalan yang

diungkapkan guru yang lebih mementingkan ketercapaian materi

tanpa melihat apakah materi tersebut dipahami/diserap siswa

atau tidak.

3) Siswa kurang responsif karena tidak paham, tidak mengerti, dan

tidak berani mengungkapkan secara lisan apa yang belum

dipahami. Akibatnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

masih rendah.

4) Suasana pembelajaran kurang menyenangkan. Jadi, perlu

adanya perbaikan tindakan pada putaran ke dua dengan

memperhatikan aspek-aspek yang dirasa sangat kurang dan tidak

mendukung terhadap partisipasi belajar siswa

5) Untuk siklus berikutnya, guru seyogyanya lebih mementingkan

kondisi siswa dan lebih mengutamakan ketercapaian tujuan

daripada ketercapaian materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

64

2. Siklus II

a. Perencanaan

1) Guru mempersiapkan rencana pembelajaran tentang “Tindakan

Ekonomi Berdasarkan Motif dan Prinsip Ekonomi dalam

Kehidupan Sehari-hari”

2) Media yang digunakan adalah permasalahan yang berkaitan

dengan materi pembelajaran

3) Strategi yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif

tipe STAD

4) Instrumen penelitian: pedoman observasi, catatan lapangan,

catatan peningkatan-peningkatan siswa, soal-soal kuis.

5) Langkah-langkah pembelajaran

a) Penjelasan tentang tujuan dan materi pembelajaran

b) Kerja sama dan diskusi dalam kelompok dipandu oleh guru

c) Presentasi hasil kerja kelompok

d) Pemberian tes tertulis secara individual

e) Pengulasan tentang proses pembelajaran

f) Pemberian penghargaan

g) Pemberian tugas rumah secara individu.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan putaran kedua dilakukan pada hari Jumat,

tanggal 1 Juni 2012 di kelas VII/A SMP Kartika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

65

1) Kegiatan pendahuluan selama 10 menit

a) Guru melakukan absensi, motivasi, dan menjelaskan tujuan

pembelajaran

b) Guru mengulangi penjelasan pembelajaran kooperatif

STAD agar siswa lebih paham dan dapat menerapkan

dalam proses pembelajaran yang ingin dicapai.

c) Guru membentuk kelompok belajar. Siswa yang mampu

ditempatkan pada kelompok lain agar suasana belajarnya

berbeda dan hasilnya lebih baik.

2) Kegiatan pembelajaran selama 60 menit

a) Guru menyajikan materi pelajaran

b) Guru membagi kuis/pertanyaan dan meminta siswa

berkumpul ke kelompoknya untuk bekerja sama,

berdiskusi, mengerjakan kuis/pertanyaan sampai diyakini

seluruh anggota memahami semua materi yang sedang

mereka pelajari.

c) Guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok siswa

untuk melakukan pertanyaan atau tanggapan terhadap

materi yang dipresentasikan.

d) Guru memberikan tes tertulis yang bersifat individu di

mana semua siswa tidak boleh bekerja sama.

3) Kegiatan penutup selama 10 menit

a) Guru memberikan ulasan tentang proses pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

66

baru saja berlangsung.

b) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.

c) Guru memberikan tugas rumah untuk diserahkan pada

pertemuan berikutnya.

c. Observasi

Sebagaimana siklus pertama, pada tahap observasi kedua ini,

peneliti dan guru kolaborator melakukan pencatatan di lembar

pengamatan, hasilnya:

1) Sebanyak 35 siswa (95%) tampak sudah memahami

pembelajaran kooperatif sistem STAD sehingga kesungguhan

siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru

dalam proses pembelajaran meningkat.

2) Semua siswa mau membaca materi pelajaran yang diberikan.

3) Kerja sama dalam kelompok ahli/kooperatif terlihat kompak

dan mulai mau berbagi jawaban pada temannya yang tidak

dapat mengerjakan soal. Hal tersebut tercermin pada tabel kerja

sama dalam tim sebanyak 35 siswa (95%).

4) Sebanyak 33 siswa (89%) tampak serius saat mengerjakan

kuis/pertanyaan

5) Sikap-sikap negatif siswa yang menyebabkan suasana dan

kondisi kelas terlihat pasif sudah berkurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

67

d. Refleksi

Refleksi pada putaran kedua ini adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pembelajaran berjalan aktif, santai, tetapi dinamis.

2) Pada umumnya siswa telah memahami penempan

pembelajaran kooperatif sistem STAD sehingga mereka

senang.

3) Siswa tampak semangat mengerjakan kuis/soal sehingga hasil

belajar yang diperoleh naik cukup signifikan.

4) Siswa tampak cukup responsif terhadap apa yang disampaikan

guru. Hal mi disebabkan karena, mereka telah memahami atau

mengerti akan langkah-langkah pembelajaran kooperatif sistem

STAD.

5) Siswa sudah berani mengajukan pertanyaan atau

mengungkapkan ide/gagasan.

6) Dengan demikian, secara umum kondisi pada putaran kedua

cukup meningkat khususnya aktivitas, motivasi, dan hasil

belajar siswa.

7) Jadi, untuk putaran kedua ini siswa lebih aktif berpartisipasi

dalam proses pembelajaran. Sehingga terjadi peningkatan-

peningkatan terhadap aspek-aspek pembelajaran.

Peningkatan-peningkatan tersebut di atas, meliputi:

kesungguhan siswa dalam kegiatan pembelajaran, kerja sama

dalam kelompok, kesungguhan mengerjakan kuis/soal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

68

semangat dan usaha menjadi kelompok terbaik, kemauan saling

membantu teman dan kelompok. Di dalam kegiatan diskusi

terjadi peningkatan keberanian siswa mengkomunikasikan hasil

pekerjaannya, keberanian mengemukakan ide dan gagasan

dengan baik, keberanian menyampaikan pertanyaan, dan

keberanian merespon pertanyaan-pertanyaan kelompok lain,

dan sebagainya, sehingga tercipta suasana, pembelajaran yang

lebih dinamis dan lebih bermakna.

C. Hasil Penelitian

Hasil penelitian diuraikan dalam dua hal yaitu hasil penelitian yang

berhubungan dengan keaktifan atau aktivitas belajar siswa dan prestasi

belajar yang berupa hasil belajar siswa. Hasil penelitian tersebut

diperbandingkan antara kondisi pra-penelitian, siklus I, dan siklus II pada

pembelajaran yang dilakukan.

Hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan.

Peningkatan aktivitas belajar 37 siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran model kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi, dapat dilihat dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

69

Tabel V.1

Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II

No. Nama

Aktivitas Siswa

Siklus I Siklus II

1 2 3 4 1 2 3 4

1. AdityoRestu R V V V V V V V V

2. Aida Nur S V V V V V V V V

3. Alif Seta V V V V V V V V

4. Arini K V V V V V V V V

5. Arya Bima D A V V V V V V V V

6. Aziz Wijayanto V V V V V V V V

7. Ardalisa S V V V V V V V V

8. Ayu Somara D V V V V V V V V

9. Bayu Oktavian V V V V V V V V

10. Canda P V V V V V V V V

11. Catur A V V V V V V V V

12. Dery Widya V V V V V V V V

13. Devi Alista V V V V V V V V

14. Dian Hapsoro - V - V V V V V

15. Diky Eka V V V V V V V V

16. Dio Laksmana V V V V V V V V

17. Dony P V V V V V V V V

18. Fachrul I F - - - - - V - -

19. Fahera A V V V V V V V V

20. Fany Firdaus - - - V V V - V

21. Indra April - V - V V V V V

22. M Afif - - - - - V - -

23. Mardiwanto P V V V V V V V V

24. M Arif A - - - - V V V V

25. M Ramadhani V V V V V V V V

26. M Rizqi F - - - V V V - V

27. Nadam Insan V V V V V V V V

28. Naufal Ilham V V V V V V V V

29. Rahayu G V V V V V V V V

30. Riswan P V V V V V V V V

31. Rizky A V V V V V V V V

32. Rudi Susanto V V V V V V V V

33. Safrudin V V V V V V V V

34. Shinta P V V V V V V V V

35. Syahriar Dian V V V V V V V V

36. Wahyu N V V V V V V V V

37. Wisnu Ade P V V V V V V V V

Jumlah 30 32 30 34 35 37 33 35

Sumber: Hasil observasi, 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

70

Tabel V.2

Rekap Aktivitas Terhadap Kegiatan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

No Aktivitas

Pra- perlakuan Siklus I Siklus II

Freku

ensi

Persen

tase

Freku

ensi

Persen

tase

Freku

ensi

Persen

tase

1

Memperhatikan

dan

mendengarkan

17 46% 30 88% 35 95%

2 Membaca

materi 21 57% 32 94% 37 100%

3

Kemampuan

menjawab

pertanyaan

15 41% 30 88% 33 89%

4

Kerja sama

dalam

Tim/berdiskusi

20 54% 34 100% 35 95%

Rata-rata 18,25 49% 31,5 93% 35 95%

Sumber: Hasil Observasi, 2012.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa merupakan prestasi belajar siswa yang

diperoleh dari kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa terdiri dari

hasil diskusi kelompok dan hasil kuis secara individu. Penilaian

(scoring) ditentukan berdasarkan base score yang telah ditentukan

sebelumnya oleh Guru. Base score yang harus dicapai siswa (dalam

kelompok dan kuis) adalah 60. Peningkatan hasil belajar secara

keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

71

Tabel V.3

Data Hasil Belajar Siswa

No Nama Siswa Pra-

perlakuan

Siklus I Siklus II

Kelo

mpok Kuis

Rata-

rata

Kelo

mpok Kuis

Rata-

rata

1 AdityoRestu R 60 70 70 70 80 80 80

2 Aida Nur S 70 90 70 80 80 80 80

3 Alif Seta 50 60 70 65 70 80 75

4 Arini K 80 90 80 85 90 70 80

5 Arya Bima D A 50 60 60 60 60 80 70

6 Aziz Wijayanto 40 60 60 60 80 70 75

7 Ardalisa S 50 60 80 70 90 90 90

8 Ayu Somara D 55 90 80 85 90 90 90

9 Bayu Oktavian 40 60 60 60 80 60 70

10 Canda P 70 90 70 80 100 100 100

11 Catur A 40 80 60 70 80 70 75

12 Dery Widya 75 90 70 80 100 100 100

13 Devi Alista 80 60 80 70 100 100 100

14 Dian Hapsoro 85 60 80 70 80 70 75

15 Diky Eka 40 80 60 70 70 70 70

16 Dio Laksmana 40 60 70 65 70 70 70

17 Dony P 40 60 50 55 70 70 70

18 Fachrul I F 30 - - - 80 70 75

19 Fahera A 55 80 60 70 100 70 85

20 Fany Firdaus 30 80 60 70 70 70 70

21 Indra April 30 70 70 70 70 70 70

22 M Afif 40 - - - 80 70 75

23 Mardiwanto P 60 60 60 60 80 70 75

24 M Arif A 65 - - - 80 70 75

25 M Ramadhani 40 90 70 80 100 80 90

26 M Rizqi F 60 60 60 60 80 70 75

27 Nadam Insan 60 60 70 65 80 70 75

26 Naufal Ilham 40 60 60 60 80 70 75

29 Rahayu G 70 70 70 70 80 70 75

30 Riswan P 30 60 50 55 80 70 75

31 Rizky A 50 60 80 70 90 70 80

32 Rudi Susanto 50 70 70 70 80 70 75

33 Safrudin 40 60 60 60 80 70 75

34 Shinta P 70 60 80 70 70 70 70

35 Syahriar Dian 40 60 60 60 80 70 75

36 Wahyu N 40 60 60 60 80 70 75

37 Wisnu Ade P 30 70 70 70 80 70 75

Rata-rata 51,35 69,41 67,06 68,24 81,35 74,32 77,84

Sumber: Hasil Observasi, 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

72

Tabel V.4

Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Kelas VII A

KKM

Jumlah

Siswa

Ketuntasan Belajar

Pra-perlakuan Siklus I Siklus II

Jml

Siswa %

Jml

Siswa %

Jml

Siswa %

68 37 8 21,62 21 56,76 37 100

Sumber : Hasil Observasi, 2012.

D. Pembahasan

Pada siklus I proses belajar mengajar yang terjadi terlihat bahwa guru

sudah menerapkan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode

pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) dengan baik.

Pengamatan Aktivitas Siswa terdiri dari 4 (empat) komponen utama

kegiatan pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams

Achievement Division (STAD). Pada tabel Pengamatan Aktivitas Siswa,

terlihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan

oleh tindakan pengelompokan untuk belajar bersama, menyelesaikan tugas

bersama, ingin kelompoknya memiliki skor tertinggi. Kondisi tersebut

memotivasi siswa untuk bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kekurangan dalam penelitian siklus pertama ini adalah keterbatasan

waktu. Siswa ternyata membutuhkan waktu lebih lama dalam mengerjakan

tugas/diskusi kelompok dan kuis. Skoring juga dilakukan oleh Guru di luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

73

kegiatan pembelajaran dan diberitahukan pada pertemuan berikutnya. Hal

tersebut kurang memacu siswa untuk lebih semangat berkompetisi.

Kekurangan yang lain adalah ada beberapa kelompok yang anggotanya

kurang aktif. Kekurangaktifan kelompok tersebut karena ada anggota

kelompok yang interaksi sosialnya kurang baik, malu-malu dengan siswa

yang mampu.

Hasil belajar siswa pada siklus I ini juga mengalami peningkatan

dibandingkan prestasi siswa yang diperoleh pada pra-perlakuan. Peningkatan

itu karena keaktifan siswa dalam belajar lebih baik, sehingga penguasaan

materi secara otomatis akan meningkat pula. Ketika seorang siswa menguasai

materi pelajaran dengan baik, bila ia diberi kuis atau soal tentu akan dapat

menjawabnya.

Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning

tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus I telah

mencapai indikator ketercapaian yang diharapkan.

Pada siklus II secara keseluruhan langkah-langkah tindakan tidak jauh

berbeda dengan siklus I. Namun, antara siklus I dan siklus II tetap ada

perbedaan dalam tindakan. Perbedaan tindakan yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

74

1. Pemberian Tugas Kelompok dan Kuis

Pada siklus I, tugas kelompok dan kuis yang diberikan oleh guru terlalu

banyak sehingga menjadikan waktu yang dibutuhkan menjadi tidak

cukup untuk kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi keterbatasan

waktu maka tugas kelompok dan kuis yang diberikan pada siklus II

jumlahnya dikurangi tetapi tetap mencakup seluruh materi pelajaran.

2. Penskoran

Karena waktunya kurang penskoran nilai pada siklus I tidak

diumumkan kepada siswa sehingga siswa tidak mengetahui mereka

berada pada urutan keberapa. Hal tersebut tentunya mengecewakan

siswa dan menjadikan mereka kurang semangat. Untuk menumbuhkan

semangat berkompetisi, skor nilai yang diperoleh pada siklus I

dibacakan oleh guru pada awal kegiatan siklus II.

3. Cara pengelompokan siswa

Kekurangan cara pengelompokan siswa pada siklus I diperbaiki pada

siklus II ini. Pengelompokan siswa dilakukan lebih memperhatikan

kondisi siswa secara individual dengan individu yang lain yang lebih

sesuai. Kelompok yang anggotanya serasi hubungan sosialnya akan

lebih baik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada siklus II tersebut

lebih memungkinkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dibandingkan

hasil belajar pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

75

Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa

penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Ekonomi pada kompetensi “Tindakan Ekonomi Berdasarkan Motif dan

Prinsip Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari” berhasil dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

76

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan

metode belajar Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial siswa kelas VII/A SMP Kartika. Hal ini tampak pada deskripsi dan

tabel aktivitas belajar siswa yaitu adanya peningkatan jumlah siswa yang

aktif mengikuti proses belajar mengajar dari rata-rata 49% pada pra-

perlakuan menjadi 93% pada siklus I serta lebih meningkat lagi pada siklus II

yang mencapai 95%.

Metode belajar Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) juga dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial siswa kelas VII/A SMP Kartika. Hal ini terbukti dari hasil belajar

siswa yaitu adanya peningkatan pencapaian nilai siswa dari pra-perlakuan

rata-rata 51,35 meningkat menjadi rata-rata 68,24 pada siklus I, dan

meningkat lagi menjadi 77,84 pada siklus II. Pada pra-perlakuan siswa yang

mencapai KKM hanya delapan siswa (21,62%), pada tindakan siklus I

meningkat menjadi 21siswa (56,76%), dan pada siklus II menjadi 37 siswa

(100%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

77

B. Saran

Adapun saran bagi guru-guru SMP Kartika khususnya dan bagi yang

akan melakukan penelitian berikutnya pada umumnya adalah sebagai berikut.

1. Siswa sebaiknya mempersiapkan media belajar dengan baik termasuk

buku agar tidak menghambat proses belajar mengajar.

2. Perlu persiapan yang lebih baik dalam hal perangkat pembelajaran yang

digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan. Hal ini

untuk menghindari missed understanding antara peneliti dengan guru

mitra.

3. Materi yang disajikan sebaiknya tidak terlalu banyak. Hal ini dilakukan

agar siswa dapat memahami materi dengan baik.

4. Pentingnya menyusun alokasi waktu yang efektif dan efisien di setiap

tahap pembelajaran. Pengaturan waktu sebaiknya disesuaikan dengan

perkiraan waktu yang dibutuhkan di setiap tahap pembelajaran. Hal ini

dilakukan agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan tertib dan lancar

sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.

5. Peneliti perlu melakukan observasi beberapa kali. Hal ini dilakukan

agar peneliti apat menemukan permasalahan yang sesungguhnya terjadi

di dalam kelas.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari sepenuhnya bawa penelitian ini masih jauh dari

sempurna dan masih terdapat keterbatasan dalam berbagai hal, antara lain

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

78

1. Kurangnya pengetahuan guru tentang pembelajaran Cooperative

Learning khususnya tipe Student Teams Achievement Division (STAD),

sehingga pembelajaran dengan metode tersebut kurang maksimal.

2. Alokasi yang kurang sesuai dengan skenario pembelajaraan, sehingga

pelaksanaan tindakan dan hasil yang diperoleh kurang optimal.

3. Pengamatan yang dilakukan guru pada setiap kelompok tidak dapat

dilaksanakan secara mendetail dari awal hingga akhir proses

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

79

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Penerapan.

Jakarta: Rineka.

Arend, Richards I. 1997. Classroom Intruction and Management. New York: Mc

Graw Hill.

Arikunto, Suharsini. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Cipta, Catharina, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Johnson, DW & Johnson, RI. 1994. Teaching Education : A Leading Teacher or

cooperative learning.

Joyce, Weil & Showers. 1992. Models of Teaching : Klasifikasi model

pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Konsep, Karakteristik

dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurkancana, Wayan & Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya : Usaha

Nasional.

Rismiati E, Catur dan Susento. 2007. “Akar Permasalahan Ketidak Optimalan

Proses Perkuliahan dan Hasil Belajar Mahasiswa dan Rencana Tindakan

Mengatasinya”. Widya Dharma. Volume: 2.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sardiman, A.M. 1986. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.

Rajawali.

Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning: Theory Research, and Practice (2nd.

Ed. Boston: Allyn and Bacon.

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

80

Supriyono. 2009. Pendidikan IPS, Konsep dan Pembelajaran. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.Wiriaatmaja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan

Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun Kamus. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Winkel. 1983. Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia.

Winkel. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT. Gramedia.

Wiriaatmaja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Valmband. 2008. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky.

http://Valmband.multiply.com. Diakses tanggal 16 Februari 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

82

S I L A B U S

Nama Sekolah : SMP Kartika Magelang Mata Pelajaran : IPS / Ekonomi Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan

No. Kompet

ensi Dasar

Pertemuan

Materi Pembelajaran

Nilai Pendidikan Budaya dan

Karakter bangsa

Nilai Semangat

Kewirausahaan, Ekonomi Kreatif, Daya Saing, dan Etos Kerja

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapa

ian Kompete

nsi

Penilaian

Alokasi Waktu (Jam

Pelajaran)

Tindak

Lanjut Sumber Media

Jenis Bentuk

Instrumen Contoh

Instrumen

3.1.

Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan

1

2

3

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai Makhluk Ekonomi

Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi yang Bermoral

Perilaku Manusia dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi untuk Memenuhi Kebutuhan

Ilmu Ekonomi

Disiplin

Toleransi

Jujur

Religius

Rasa ingin tahu

Gemar membaca

Komunikatif

mandiri

Percaya diri

Keyakinan

Ketidaktergan- tungan

Optimis

Berorientasi pada tugas dan hasil

Menjelaskan manusia sebagai makhluk sosial

Menjelaskan manusia sebagai makhluk ekonomi

Menjelaskan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral

Menjelaskan perilaku manusia dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan

Menjelaskan tentang ilmu ekonomi

Mengerjakan uji kompetensi

Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan

*

Penilaian penugasan

*

Penilaian Tertulis

Analisis berdasarkan studi pustaka

Pilihan Ganda

Uraian

Sebutkan dan jelaskan lima tujuan manusia mempelajari ilmu ekonomi berkenaan dengan membantu memecahkan masalah dalam memenuhi kebutuhan hidup

*

* Perbaikan * Pengayaan

Sumber: * Buku Eko-nomi

kelas VIII * Boediono 1980

Pengantar Ilmu Ekonomi

* Soeharsono Sagir, 1982 Ekonomi Indonesia

* Sumahawijaya Suparman, 2002 Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewirswastaan

Media: * Peta konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

83

Nama Sekolah : SMP Kartika Magelang Mata Pelajaran : IPS / Ekonomi Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan

No. Kompetensi Dasar

Pertemuan

Materi Pembelajaran

Nilai Pendidikan

Budaya dan

Karakter bangsa

Nilai Semangat Kewirausahaan,

Ekonomi Kreatif, Daya

Saing, dan Etos Kerja

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapa

ian Kompete

nsi

Penilaian

Alokasi Waktu (Jam

Pelajaran)

Tindak

Lanjut Sumber Media

Jenis Bentuk

Instrumen Contoh

Instrumen

3.2.

Mengidentifikasi kan tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari

4 5

Tindakan Ekonomi

Motif Ekonomi

Prinsip Ekonomi

Disiplin

Toleransi

Jujur

Religius

Rasa ingin tahu

Gemar membaca

Komunikatif

mandiri

Percaya diri

Keyakinan

Ketidaktergan tungan

Optimis

Berorientasi pada tugas dan hasil

Menjelaskan tentang tindakan ekonomi

Menjelaskan tentang motif ekonomi

Menjelaskan tentang prinsip ekonomi

Mengidentifikasikan tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari

*

Penilaian penugasan

*

Penilaian Tertulis

Analisis berdasarkan studi pustaka

Pilihan Ganda

Uraian

Bagaimana cirr-ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi?

X 1 JP

* Perbaikan * Pengayaan

Sumber: * Buku Eko-nomi

kelas VIII * Boediono 1980

Pengantar Ilmu Ekonomi

* Soeharsono Sagir, 1982 Ekonomi Indonesia

* Sumahawijaya Suparman, 2002 Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewirswastaan

Media: * Peta konsep

Mengetahui Magelang, 16 Juli 2012

Kepala Sekolah SMP Kartika Magelang Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Dra. Nanik Istantri Nugrahantini, M. Pd. Sri Yuniati

NIP. 19630515 198803 2 005 NIP.19570617 198602 2 002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP Kartika Magelang

Mata Pelajaran : IPS / Ekonomi

Kelas / Semester : VII (Tujuh) / 1 (Gasal)

Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan

Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan

motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan

sehari-hari

Indikator : 1. Menjelaskan tentang tindakan Ekonomi

2. Menjelaskan tentang motif ekonomi

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menjelaskan tentang tindakan ekonomi

2. Menjelaskan tentang motif ekonomi

B. Materi Pembelajaran

1. Tindakan Ekonomi

2. Motif Ekonomi

C. Nilai Pendidikan karakter yang Diharapkan

1. Toleransi

Keterkaitan Nilai:

Bekerja dalam kelompok yang berbeda

Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap warga sekitar tanpa

membedakan agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan

khas.

2. Kreatif

Keterkaitan Nilai Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif

Pemberian tugas yang menantang munculnya karya baru baik yang autentik maupun

modifikasi

3. Peduli Lingkungan

Keterkaitan Nilai

Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah

Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan

Menyediakan kamar mandi dan air bersih

4. Gemar membaca

Keterkaitan Nilai

Rajin belajar untuk berprestasi tinggi

Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan di sekolah

Menghargai kerja keras guru, kepala secular, dan personalia lainnya

Menghargai upaya orang tua untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya melalui

pendidikan dan kegiatan lain

5. Rasa ingin tahu

Keterkaitan Nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

85

Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan

pelajaran

Mencari informasi tentang upaya-upaya yang harus dilakukan manusia sebagai

makhluk sosial dan ekonomi

Menemukan contoh dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan rumah maupun

masyarakat adanya hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan

manusia yang tidak terbatas

D. Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah

2. Diskusi

3. Srategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Menjelaskan tentang

tindakan dan motif

ekonomi

Peserta didik secara berkelompok

mendiskusikan konsep motif ekonomi

Peserta didik secara berkelompok

mendiskusikan masalah yang dihadapi

dalam kehidupan sehari-hari tentang

tindakan ekonomi terhadap motif

ekonomi

Peserta didik secara individu menggali

informasi melalui media massa

tentang usaha- usaha manusia

melakukan motif ekonomi

Peserta didik dapat

mendefinisikan

pengertian motif

ekonomi

Peserta didik dapat

mendeskripsikan

macam-macam

motif ekonomi

4. Media Pembelajaran.

Foto/gambar

E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan

. a. Apersepsi

Guru mengucapkan salam

Peserta menjawab serempak

Guru menanyakan siswa yang tidak masuk

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran

Nilai yang ditanamkan

Disiplin, jujur, toleransi, religius, semangat kebangsaan, bersahabat, tanggung

jawab dan mandiri

b. Motivasi

Guru membentuk kelompok dengan anggota bervariasi, ada seorang siswa

yang pandai berdasarkan nilai sebelumnya.

Guru menyiapkan media pembelajaran, untuk memunculkan daya tarik

peserta didik

Guru memilih satu kata, ungkapan, pertanyaan, gambar, dan sebagainya

yang berkaitan dengan materi, kemudian ditanyakan dan atau ditunjukkan

kepada peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

86

Guru meminta peserta didik mengungkapkan jawaban atau penjelasan

singkat tentang kata ungkapan, gambar, dan sebagainya

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Kegiatan guru dalam ranah eksplorasi:

Guru menguraikan materi tentang tindakan dan motif ekonomi.

Guru memberi tugas untuk dikerjakan secara kelompok untuk menguasai

materi pelajaran.

Guru melibatkan peserta didik untuk berdiskusi, saling membantu sesama

anggota kelompok.

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya

Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran, dalam bentuk tanya jawab maupun pendapat dalam

pembahasan tugas kelompok.

Nilai yang ditanamkan:

Demokratis, rasa ingin tahu, kerja keras, kerja sama dan tanggung jawab.

b. Elaborasi

Peserta didik melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru

Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas individu

mengerjakan Uji Kompetensi atau kuis

c. Konfirmasi

Kegiatan guru dalam ranah konfirmasi:

Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari

Peserta didik menanyakan kembali hal-hal yang belum diketahui

Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui peserta didik

Nilai yang ditanamkan:

Komunikatif, demokratis, rasa ingin tahu, mendiri, kerja keras, peduli sosial,

tanggung jawab

3. Penutup

a. Post test

b. Penugasan

Rangkaian kegiatan:

Guru membuat kesimpulan tentang hasil proses belajar mengajar

Peserta didik membuat catatan dan rangkuman tentang materi yang telah

dipelajari

Guru mengadakan post test

Tindak lanjut berupa perbaikan dalam siklus II

Mengetahui Magelang, 16 Juli 2012

Kepala Sekolah SMP Kartika Magelang Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Dra. Nanik Istantri Nugrahantini, M. Pd. Sri Yuniati

NIP. 19630515 198803 2 005 NIP.19570617 198602 2 002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP Kartika Magelang

Mata Pelajaran : IPS / Ekonomi

Kelas / Semester : VII (Tujuh) / 1 (Gasal)

Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan

Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan

motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan

sehari-hari

Indikator : 1. Menjelaskan tentang tindakan Ekonomi

2. Menjelaskan tentang motif ekonomi

Alokasi W aktu : 6 jam pelajaran

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menjelaskan tentang tindakan ekonomi

2. Menjelaskan tentang motif ekonomi

B. Materi Pembelajaran

1. Tindakan Ekonomi

2. Motif Ekonomi

C. Nilai Pendidikan karakter yang Diharapkan

1. Toleransi

Keterkaitan Nilai:

Bekerja dalam kelompok yang berbeda Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap warga sekitar tanpa membedakan agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas.

2. Kreatif

Keterkaitan Nilai

Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif

Pemberian tugas yang menantang munculnya karya baru baik yang autentik

maupun modifikasi

3. Peduli Lingkungan

Keterkaitan Nilai

Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah

Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan

Menyediakan kamar mandi dan air bersih

4. Gemar membaca

Keterkaitan Nilai

Rajin belajar untuk berprestasi tinggi

Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan di sekolah

Menghargai kerja keras guru, kepala secular, dan personalia lainnya

Menghargai upaya orang tua untuk mengembangkan berbagai potensi

dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

88

5. Rasa ingin tahu

Keterkaitan Nilai

Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang

terkait dengan pelajaran

Mencari informasi tentang upaya-upaya yang harus dilakukan manusia

sebagai makhluk sosial dan ekonomi

Menemukan contoh dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan rumah

maupun masyarakat adanya hubungan antara kelangkaan sumber daya

dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas

D. Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah

2. Diskusi

3. Srategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Menjelaskan

tentang tindakan

dan motif

ekonomi

Peserta didik secara berkelompok

mendiskusikan konsep motif ekonomi

Peserta didik secara berkelompok

mendiskusikan masalah yang dihadapi

dalam kehidupan sehari-hari tentang

tindakan ekonomi terhadap motif

ekonomi

Peserta didik secara individu menggali

informasi melalui media massa tentang

usaha- usaha manusia melakukan motif

ekonomi

Peserta didik dapat

mendefinisikan

pengertian motif

ekonomi

Peserta didik dapat

mendeskripsikan

macam-macam motif

ekonomi

4. Media Pembelajaran.

Foto/gambar

E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan

a. Apersepsi

Guru mengucapkan salam

Peserta menjawab serempak

Guru menanyakan siswa yang tidak masuk

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran

Nilai yang ditanamkan

Disiplin, jujur, toleransi, religius, semangat kebangsaan, bersahabat, tanggung

jawab dan mandiri

b. Motivasi

Guru menyiapkan media pembelajaran, untuk memunculkan daya tarik peserta

didik

Guru memilih satu kata, ungkapan, pertanyaan, gambar, dan sebagainya yang

berkaitan dengan materi, kemudian ditanyakan dan atau ditunjukkan kepada

peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

89

Guru meminta peserta didik mengungkapkan jawaban atau penjelasan singkat

tentang kata ungkapan, gambar, dan sebagainya

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Kegiatan guru dalam ranah eksplorasi:

Guru menguraikan materi tentang tindakan dan motif ekonomi

Peserta didik memahami materi yang telah disampaikan guru, kemudian

mencatatnya

Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber

Guru membimbing siswa melakukan kegiatan untuk memahami tindakan dan motif

ekonomi

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya

Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran,

dalam bentuk tanya jawab maupun pendapat.

Nilai yang ditanamkan:

Religius, demokratis, rasa ingin tahu, kerja keras, gemar membaca dan tanggung

jawab.

b. Elaborasi

Kegiatan guru dalam ranah eksplorasi:

Peserta didik melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru

Peserta didik mencari informasi tentang tindakan dan motif ekonomi

Peserta didik menjelaskan motif ekonomi

Peserta didik memahami tentang macam-macam ekonomi

Peserta didik berdiskusi tentang motif manusia melakukan tindakan ekonomi

Peserta didik dapat memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis

melalui kegiatan penugasan

Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, baik individu maupun

kelompok, mengerjakan Uji Kompetensi

c. Konfirmasi

Kegiatan guru dalam ranah konfirmasi:

Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari

Peserta didik menanyakan kembali hal-hal yang belum diketahui

Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui peserta didik

Nilai yang ditanamkan:

Komunikatif, demokratis, rasa ingin tahu, mendiri, kerja keras, peduli sosial,

tanggung jawab

3. Penutup

a. Post test

b. Penugasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

90

Rangkaian kegiatan:

Guru membuat kesimpulan tentang hasil proses belajar mengajar

Peserta didik membuat catatan dan rangkuman tentang materi yang telah dipelajari

Guru mengadakan post test

Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan

Nilai yang ditanamkan

Kerja keras, mandiri, komunikatif, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab.

Mengetahui Magelang, 16 Juli 2012

Kepala Sekolah SMP Kartika Magelang Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Dra. Nanik Istantri Nugrahantini, M. Pd. Sri Yuniati

NIP. 19630515 198803 2 005 NIP.19570617 198602 2 002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

91

Instrumen

Tabel Pengamatan Terhadap Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I

No Elemen yang dinilai Ya Tidak

1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif dengan tipe

Student Teams Achievement Division

2.

Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum

menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit dan

membantu siswa dalam pembelajaran Student Teams

Achievement Division

3. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam

kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.

4.

Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk

kelompok dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi secara efisien.

5. Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan

diskusi kelompok.

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja

sama dalam kelompok

7. Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam

pengerjaan lembar kegiatan.

8. Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui

tugas individu dengan mengerjakan kuis

9. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang

memiliki skor terbaik.

10. Guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran

yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

92

Instrumen

Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa

No. Nama

Aktivitas Siswa

1 2 3 4

1. AdityoRestu R

2. Aida Nur S

3. Alif Seta

4. Arini K

5. Arya Bima D A

6. Aziz Wijayanto

7. Ardalisa S

8. Ayu Somara D

9. Bayu Oktavian

10. Canda P

11. Catur A

12. Dery Widya

13. Devi Alista

14. Dian Hapsoro

15. Diky Eka

16. Dio Laksmana

17. Dony P

18. Fachrul I F

19. Fahera A

20. Fany Firdaus

21. Indra April

22. M Afif

23. Mardiwanto P

24. M Arif A

25. M Ramadhani

26. M Rizqi F

27. Nadam Insan

28. Naufal Ilham

29. Rahayu G

30. Riswan P

31. Rizky A

32. Rudi Susanto

33. Safrudin

34. Shinta P

35. Syahriar Dian

36. Wahyu N

37. Wisnu Ade P

Jumlah

Keterangan Aktivitas Siswa:

1. Memperhatikan dan mendengarkan

2. Membaca materi

3. Kemampuan menjawab pertanyaan.

4. Kerja sama dalam tim/berdiskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

93

Instrumen

Rekapitulasi Aktivitas Siswa

No Aktivitas Frekuensi Persentase

1. Memperhatikan dan mendengarkan

2. Membaca materi

3. Kemampuan menjawab pertanyaan

4. Kerja sama dalam tim/berdiskusi

Rata-rata aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT ... · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN ... adanya peningkatan kompetensi

94

Instrumen

Refleksi Observer Terhadap Perangkat Pembelajaran

dan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division

No Uraian Komentar

1.

Penilaian guru tentang komponen

pembelajaran

a. Materi ajar

b. Soal ( tournament, post test)

c. Contoh RPP

d. Kunci soal

e. Tes hasil belajar

f. Suasana kelas

g. Cara kerja siswa

h. Ketrampilan kooperatif yang diterapkan

2.

Selama pembelaajaran siswa:

a. Memperhatikan dan mendengarkan

b. Membaca materi

c. Kemampuan menjawab pertanyaan.

d. Kerja sama dalam tim/berdiskusi

3.

Keuntungan yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan

pembelajaran dengan menggunakan

perangakat pembelajaran yang berorentasi

model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Division

4.

Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika

nanti guru akan merencanakan kegiatn

pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division seperti yang telah dilakukan

5.

Apakah siswa berminat untuk mengikuti

KBM dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI