PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

37
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di SDIT ASY SYUKRIYYAH Tangerang) Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi penyelesaian Tugas Akhir untuk meraih gelar S.Pd. Oleh: Ana Shofiana (15311466) FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1439 H/ 2019 M

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA

(Studi Kasus di SDIT ASY SYUKRIYYAH Tangerang)

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi penyelesaian Tugas

Akhir untuk meraih gelar S.Pd.

Oleh:

Ana Shofiana

(15311466)

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/ 2019 M

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA

(Studi Kasus di SDIT ASY SYUKRIYYAH Tangerang)

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi penyelesaian Tugas

Akhir untuk meraih gelar S.Pd.

Oleh:

Ana Shofiana

(15311466)

Pembimbing

Dr. Esi Hairani. M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/ 2019 M

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

i

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

ii

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

iii

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

iv

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

v

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

vi

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

vii

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

viii

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

ix

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

x

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

xi

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

xii

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

xiii

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

xiv

ABSTRAK

Ana Shofiana, 15311466 dengan skripsi yang berjudul “Model

Pembelajaran Sentra studi kasus SDIT Asy-syukriyyah Tangerang”.

Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Ilmu Al-

Qur’an (IIQ) Jakarta 2015.

Pendidikan membantu mengembangkan potensi diri anak. Guru

merupakan kunci keberhasilan program pembelajaran. Guru dituntut secara

professional untuk merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna

(menyenangkan) dalam pelaksanaan kurikulum 2013 melalui pendekatan-

pendekatan yang sesuai. Model pembelajaran sentra adalah salah satu

program yang selain menyenangkan juga menumbuh kembangkan karakter

anak.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sentra yang ada di

SDIT Asy-syukriyyah Tangerang. Fokus dalam penelitian ini yaitu tentang

persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan faktor penghambat serta pendukung.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif

analisis. Dengan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara,

observasi dan dokumentas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

bahwa model pembelajaran sentra yang diterapkan di SDIT Asy-syukriyyah

menggunaka moving class dan ada delapan jenis sentra di kelas 1-3. Model

pembelajaran sentra yang diterapkan telah berhasil menanamkan karakter-

karakter yang edukatif pada diri anak. Karakter yang tertanam tampak

terlihat dari perikalu anak yang ditunjukan selama proses pembelajaran.

Model pembelajaran semtra di SDIT Asy-syukriyyah menggunakan semua

pijakan yang telah ditetapkan oleh depdiknas. Kekompakan tim adalah faktor

pendukung proses pembelajaran.

Kata kunci: anak usia dini, model pembelajaran sentra, Sekolah Dasar Islam

Terpadu

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

xv

ABSTRACT

Ana Shofiana, 15311466 the title of my thesis is ““Model

Pembelajaran Sentra studi kasus SDIT Asy-syukriyyah Tangerang”.

Islamic Education Ifaculty of Institut For Quranic Studies Jakarta 2015.

Education helps to developing of child potentional. Teacher is the

success key of learning programme. Teachers is demanded profesionally to

plan the learning effectively and fun condition to start Kurikulum 2013.

Model pembelajaran sentra is the one of programmes that can put in

kurikulum 2013.

The purpose of this research was to describe the learning center

model at SDIT Asyu-kiryyah Tangerang. The focus is about the preparation,

implementation, evaluation and support adn detention of the learning center

model at SDIT Asy-syukriyyah.

Data collection tool is the observation, interview and documentation.

based of the result of the research center model at SDIT Asy-syukriyyah has

been 6 years used. Center models at SDIT Asy-syukriyyah use moving class

and has 8 kinds of centers. Center model that has been applying could

develop of child characters. Development chacarcters can be seen when

processing learning ongoing. Center model at SDIT Asy-syukriyyah uses

step by step that has decided by depdiknas. Team compact is the succes key

of the center model.

Key words: early childhood, centres approach, Islamic boarding school

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai –

nilai atau melatih keterampilan. Pendidikan juga membantu

mengembangkan potensi diri peserta didik.1 Dalam upaya

mengembangkan potensi anak didik, diperlukan usaha guru

(kompetensi guru) dengan menggunakan pendekatan-pendekatan

yang mudah dipahami.2 Guru merupakan kunci keberhasilan program

pembelajaran pada suatu lembaga pendidikan dalam merancang suatu

model pembelajaran terpadu.3

Pembelajaran terpadu merupakan salah satu penjabaran dari

pengorganisasian kurikulum model integrated kurikulum.

Pembelajaran terpadu memusatkan pelajaran pada suatu masalah

tertentu yang memungkinkan siswa belajar secara kelompok untuk

mengembangkan program pembelajaran. Salah satu jenis model

pembelajaran terpadu adalah pendekatan tematik.4

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang

mengedepankan kreativitas dan komunikasi dirancang untuk

mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad ke-21. Penyederhanaan

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,

(cet. IV; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h.4 2 Barnawi dan Mohammad Arifin, Kinerja Guru Profesional (Instrumen

Pembinaan, Peningkatan dan Penilaian), (Jogjakarta: AM Ar-ruzzmedia, 2012),

h.7 3 Barnawi dan Mohammad Arifin, Kinerja Guru Profesional (Instrumen

Pembinaan, Peningkatan dan Penilaian), (Jogjakarta: AM Ar-ruzzmedia, 2012),h.

8

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

2

dan tematik – integratif adalah upaya dari inti k13 yang

mengedepankan kreativitas dan komunikasi. 5

Proses pembelajaran

Kurikulum 2013 terdiri atas 5 pengalaman belajar pokok yang biasa

disebut 5M. 5M tersebut ialah; (1) mengamati, (2) menanya, (3)

mengumpulkan informasi, (4) mengasosiasi (mencipta), (5)

mengkomunikasikan.6 Kurikulum 2013 disusun untuk mengantisipasi

perkembangan dan mendorong peserta didik dalam berkomunikasi

(observasi, bertanya, menalar, mempresentasikan) lebih baik. 7

Fenomena alam, sosial, seni dan budaya menjadi objek pembelajaran

dalam penataan dan penyempurnaan K13.8

Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus

terealisasikan dalam pembelajaran antara lain kemandirian,

kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan

kecakapan hidup siswa. Prinsip pembelajaran yang digunakan untuk

mencapai hasil yang efektif antara lain; (1) berpusat pada siswa, (2)

mengembangkan kreativitas siswa, (3) menciptakan kondisi

menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika,

logika, dan kinestika, (5) menyediakan pengalaman belajar yang

beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode

4 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (cet. II; Jakarta:

Bumi Aksara, Agustus 2010), h. 147 5 Muhammad Fathurrohman, Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013,

(Yogyakarta: Kalimedia, 2015), h. 5 6 Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum

2013, (Bandung:Yrama Rosdakarya, 2013), hal. 99 7 Muhammad Fathurrohman, Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013,

(Yogyakarta: Kalimedia, 2015), h. 5 8 Muhammad Fathurrohman, Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013,

(Yogyakarta: Kalimedia, 2015), h.5

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

3

pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efesien dan

bermakna.9

Secara konseptual, kurikulum bertujuan untuk mampu

melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni

cerdas secara intelektual, emosi, sosial dan spiritualnya.

Pembelajaran Kurikulum 13 menjadi salah satu solusi karena

terintegrasikannya nilai – nilai karakter.10

Hal ini sesuai dengan

pendekatan belajar modern yang menempatkan siswa sebagai subjek

belajar dan guru berperan sebagai fasilitator untuk memberikan

kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas

belajar.11

Guru dituntut secara professional untuk merancang

pembelajaran yang efektif dan bermakna (menyenangkan) dalam

pelaksanaan kurikulum 2013. Perancanan pembelajaran terdiri atas

mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran

yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan

kompetensi secara efektif serta menetapkan kriteria keberhasilan.

Peserta didik diharapkan mampu memahami konsep-konsep yang

mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang

menghubungkan antar konsep dalam intra maupun antar mata

pelajaran.12

Upaya pengembangan potensi peserta didik diperlukan usaha

guru (kompetensi guru) dalam menumbuhkan minat belajar anak,

9 Permendikbud no. 18A Tahun 2013, Implementasi Kurikulum Pedoman

Umum Pembelajaran. 10

Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2013), h. 113 11

Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum

2013, (Bandung:Yrama Rosdakarya, 2013), h. 99 12

H. E. Mulyana, Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 99

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

4

melalui pendekatan-pendekatan yang mudah dipahami. Selama ini

berbagai pendekatan telah diterapkan, namun hasil yang dicapai

belum sesuai dengan tuntutan kurikulum anak usia sekolah dasar.

Karena anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasi konkret.

Pada rentang usia tersebut mulai menunjukkan perilaku belajar

sebagai berikut: (1) Mulai memandang dunia secara objektif,

bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif yang

memandang unsur-unsur secara serentak; (2) Mulai berpikir secara

operasional; (3) Mempergunakan cara berpikir operasional untuk

mengklasifikasi benda-benda; (4) Membentuk dan mempergunakan

keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan

mempergunakan hubungan sebab akibat; (5) Memahami konsep

substansi, volume zat, panjang, lebar, luas dan berat.13

Merujuk kepada firman Allah SWT tentang tujuan pendidikan

yang terkandung dalam QS Al-Baqarah [2]: 151

“Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami

kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu

yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan

kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta

mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”(QS. Al-

Baqarah [2]: 151)

13

Daryanto, Pembelajaran Tematik Terpadu Integratif (Kurikulum 2013),h. 8

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

5

Pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu sistem

pembelajaran untuk siswa, baik secara individual maupun kelompok

agar aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip

keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Pembelajaran

terpadu berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan siswa. Pendekatan ini berangkat dari

teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill)

sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual

anak. 14

Menurut Subroto dan Herawati pembelajaran tematik –

integrative adalah suatu pendekatan yang memadukan beberapa mata

pelajaran pokok bahasan.15

Pembelajaran diberikan dengan

menjabarkan konsep-konsep terkait sehingga menjadi lebih bermakna

bagi peserta didik. Berdasarkan pengertian ini dapat dipahami bahwa

aktivitas belajar dalam pembelajaran tematik – integratif

dihubungkan oleh sebuah tema. Tema merupakan payung

keterpaduan dari berbagai kegiatan belajar sehingga satu sama lain

memiliki keterkaitan yang erat.16

Menurut Hurlock, masa kanak-kanak dimulai setelah bayi

yang penuh dengan ketergantungan, yaitu kira-kira usia 2 tahun

samapi saat anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk

wanita dan 14 tahun untuk laki-laki. Masa kanak-kanak dibagi

14

Rusman, Model-model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta Raja Grafindo Persada 2003), h.23

15 Imam Nur Hakin, Pembelajaran Tematik – Integratif di SD/MI Dalam

Kurikulum 2013, insania, vol. 19 No 1. ISSN 14103, 2014 16

Imam Nur Hakin, Pembelajaran Tematik – Integratif di SD/MI Dalam Kurikulum 2013, insania, vol. 19 No 1. ISSN 14103, 2014

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

6

lagi menjadi dua periode yang berbeda yaitu awal dan masa akhir

kanak-kanak.17

Dari sudut psikologi pendidikan, peserta didik pada sekolah

dasar kelas 1, 2 dan 3 berada pada rentang usia dini. Usia tersebut

aspek perkembangan kecerdasan tumbuh dan berkembang sangat luar

biasa. Usia tersebut tingkat perkembangan masih melihat segala

sesuatu sebagai satu kesatuan yang utuh dan baru mampu memahami

konsep secara sederhana.18

Karenanya, proses pembelajaran masih

bergantung kepada objek yang konkret dan pengalaman yang dialami

secara langsung.19

SD kelas dua dikategorikan dalam anak usia dini, karena pada

anak masih senang bermain. Masa bermain menjadi ranah tempat

anak berpijak, mengeksplorasi lingkungan, menstimulasi pancra indra

dan membangun pengetahuan anak dalam pembelajaran. Bermain

pada anak adalah proses belajar secara langsung dan memberikan

kemampuan kepada anak untuk mengenal dunia, berinteraksi dengan

orang lain, mengeskpresikan dan mengontrol esmosi serta

mengembangkan kemampuan simbolik anak.20

Anak usia dini berada pada perkembangan yang paling cepat

dalam segala aspek termasuk aspek agama, moral, soasial, intelektual

dan emosi. Pendidikan anak usia dini merupakan investasi bangsa.

17

Novan Ardy Wiyani & Barnawi, Format PAUD , (Ar-Ruzz Media:

Jogjakarta 2012) h.35 18

Depdiknas,(Jakarta: Depdiknas 2006) 19

Imam Nur Hakin, Pembelajaran Tematik – Integratif di SD/MI Dalam Kurikulum 2013, insania, vol. 19 No 1. ISSN 14103, 2014

20 Yuliani Nurani, Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,

(Jakarta: Indeks, 2009), h.216

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

7

Jika ingin mengembangkan bangsa Indonesia menjadi bangsa

nasionalisme, integritas dan karakter yang kuat maka mulailah sejak

anak usia dini.21

Pendidikan sebagai sarana pelestarian moralitas. Jalur-jalur

pendidikan dapat dimulai dari lingkungan sekitar dan dapat ditanam

sejak dini sampai manusia itu mampu bersikap dewasa. Jika seluruh

jalur pendidikan ini dapat berjalan dengan optimal, tentu dapat

membangun kehidupan manusia yang berperadaban dan menjunjung

tinggi moralitas kemuliaan manusia.22

Perkembangan seorang anak erat hubunganya dengan cara

berfikirnya. Artinya, bagaimana cara anak untuk melihat, mengamati,

memperkirakan, berpikir, menduga, mempertimbangkan dan menilai

akan berpengaruh dengan perkembangan moral dalam diri anak.23

Perkembangan anak usia dini pada SD kelas satu dan dua

awal yang cukup pesat, maka perlu ada perubahan model

pembelajaran di SD kelas satu untuk mendukung perkembangan

anak. Pembelajaran di Indonesia harus sesuai dengan tumbuh

kembang anak mulai dari kelompok bermain, taman kanak-kanak dan

SD kelas awal (kelas 1 dan 2) yaitu dengan bermain dapat

dilaksanakan dengan model pembelajaran (BCCT) Beyond Centers

and Circle Time24

21 Slamet Suyanto, Pendidikan Karakter untuk Anak Usia DIni, Universitas

Negeri Yogyakarta, Vol.1, Edisi.1, Juni 2012. 22

Otib Satibi Hidayat, Modul Hakikat Perkembangan Moralitas Anak Usia Dini, h. 3

23 Daryanto, Media Pembelajaran Sangat Penting Dalam Mencapai

Tujuan Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media 2013) h. 131 24

Yuliani Nurani, Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Indeks, 2009), h.218

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

8

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis

tertarik untuk mengadakana penelitian dengan judul “Model

Pembelajaran Sentra di SDIT Asyyukriyah Tangerang”

B. Identifikasi Masalah

Berpijak dari latar belakang yang telah penulis kemukakan di

atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Persiapan model pembelajaran pada umumnya memiliki

masalah dalam penyusunan RPP. Guru tidak menyusun

RPP sendiri, sehingga kesulitan menentukan alokasi

waktu pembelajaran, perumusan indikator, dan

pencapaian kompetensi.

2. Model pembelajaran pada umunya mengalami

permasalahan dalam penyusunan bentuk soal evaluasi

yang bervariasi. Kebanyakan guru membuat soal hanya

terdiri dari uraian singkat tanpa ada pilihan ganda.

3. Pentingnya model pembelajaran yang memancing siswa

aktif.

4. Tugas gutu tidak hanya mengajar, akan tetapi guru juga

harus mampu mempengaruhi perubahan sikap baik

kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga guru dituntut

memiliki suatu keterampilan dan kreativitas agar siswa

tidak bosan terhadap materi yang disampaikan.

5. Banyaknya nilai-nilai yang positif dan edukatif yang

dibangun dan dikembangkan melalui model pembelajaran

aktif.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas,

penulis membatasi pada masalah:

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

9

1. Model Pembelajaran Sentra.

2. Faktor penghambat dan pendukung model pembelajaran

sentra.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran sentra?

2. Apa saja faktor penghambat dan pendukung model

pembelajaran sentra?

E. Tujuan Peneletian

1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran sentra di

SDIT Asy-syukriyyah kota Tangerang.

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung model

pembelajaran sentra di SDIT Asy-syukriyyah kota Tangerang.

3. Untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang dapat dibangun dan

dikembangkan melalui model pembelajaran sentra.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat kegunaan yang diharapkan dalam peneitian ini

adalah:

a. Secara teoritik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan menambah wawasan keilmuan bagi pembelajaran

tematik dengan model pembelajaran sentra utamanya dalam

penerapan yang dilakukan terhadap apa yang sebenarnya terjadi

di lapangan. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi terhadap penerapan model pembelajaran

sentra di sekolah.

b. Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

informasi yang berkaitan dalam usaha meningkatkan kualitas

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

10

belajar siswa kelas bawah yang dilihat dari sudut pandang dan

implementasi pembelajaran model pembelajaran sentra.

G. Penelitian yang Relevan

Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti telah menelusuri

beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan

penelitian ini. Adpun beberapa contoh penelitian terdahulu yaitu:

1. Muhsin (2017) yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran

Sentra di Kecamatan Trowulan Mojokerto” penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan field

research. Hasil penelitian ini adalah efektifitas pembelajaran

sentra di beberapa RA namun yang paling efektif berada di

RA Darul Falah.

Persamaan pada skripsi Muhsin dengan penulis adalah sama-

sama membahas model sentra dan menggunakan pendekatan

yang sama. Perbedaanya penulis objeknya SDIT Asy-

syukriyyah Tangerang sedangkan Muhsin RA Darul falah.

2. Muhammad Nur Wangid, dkk (2014). Jurnal Prima Edukasia,

Vol 2 – No 2, IKIP PGRI Unviversitas Negri Yogyakarta,

dengan penelitian yang berjudul “Kesiapan Guru SD dalam

Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Integratif

pada Kurikulum 2013 di DIY”

Persamaan pada skripsi Jefryadi dengan penulis adalah sama-

sama membahas model pembelajaran Tematik Integratif.

Perbedaanya penulis mengaitkan konsep Pembelajaran Sentra

dalam pelasanaan model pembelajaran Tematik Integratif,

penelitian ini menggunakan pendekatakn kuantitatif dengan

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

11

jenis penelitian survei. Sedang penulis menggunakan

pendekatan kualitatif jenis penelitian lapangan.

3. Nur Endah Sapitri pada tahun 2017 Universitas Negeri

Yogyakarta. Dengan judul penelitian “Penerapan Pengelolaan

kelas pada kelompok B di TK AnakQu”

Persamaan skripsi ini dengan penulis adalah sama-sama

membahas model sentra.

Perbedaanya penulis skripsi besubjek hanya stau kelas dan di

tingkat TK, sedang penulis kurang lebih 16 kelas di tingkat

SD

4. Eka Fitriana, dkk. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung. Dengan judul penelitian “ Model Pembelajaran

Sentra”. penelitian ini berfokus pada persiapan, pelaksanaan,

evaluasi dan pendukung serta penghambat model

pembelajaran sentra yang ada di TK IT Qurrota A’yun. Jenis

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Alat pengumpulan

data yang digunakan adalah obeservasi, wawancara dan

dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis model

Miles dan Huberman. Keabsahan data menggunakan

triangulasi dengan berbagai sumber dan metode.

Persamaan penelitian ini dengan penulis ialah penggunakan

model Pembelajaran Sentra pada anak usia dini dan metode

penelitian kualitatif.

Perbedaan penelitian ini dengan penulis terletak pada variabel

X, dimana penulis mengaitkan model Pembelajaran Sentra

dengan Pembelajaran Tematik Integratif pada anak usia dini

akhir (kelas 2 SD).

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

12

5. Nurul Siti Fatimah, tahun 2017. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, dengan penelitian yang berjudul “ Penerapan

Model Pembelajaran Sentra Bermain Peran Untuk

Mengembangkan Kemampuan Berbicara Anak untuk

Mengembangkan Kemampuan Berbicara pada Anak di PAUD

IT Daruk Imtiyaz”. Hasil penelitian ini adalah penerapan

model pembelajaran Sentra bermain peran di PAUD IT Darul

Imtiyaz untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak

dengan meenerapkan dua jenis sentra bermain peran, yaitu

sentra bermain peran makro dan sentrabermain peran mikro.

Penerapan model pembelajarab sentra bermain peran di

PAUD IT Darul Imtiyaz sudah berhasil mengembangkan

kemampuan berbicara anak kelas Lebah 2.

Persamaan penelitian ini dengan penulis terletak pada

penerapan model Pembelajaran Sentra.

Perbedaan penelitian ini dengan penulis terletak pada variabel

Y. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran Sentra

guna mengembangkan kemampuan bicara anak, tetapi penulis

mengembangkan moral anak.

6. Inganatul Khasanah, tahun 2012. Jurusan Tarbiyah Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri Puwokerto, dengan penelitian

yang berjudul “ Implementasi Pendekatan Sentra dan

Lingkaran (Beyond Center and Circle Time) dalam

Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Islam di KBIT Insan Kamil

Cibenon Kecamatan Sidareja. Hasil penelitian ini

menyimpulkan pelaksanaan Pembelajaran dengan

menggunakan pendekata Sentra Lingkaran (Beyond Center

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

13

and Circle Time) di KBIT Insan Kamil sudah cukup baik dan

penanaman nilai-nilai agama Islam cukup berhasil. Hal ini

dapat dilihat dari perilaku siswa yang senantiasa

mencerminkan pribadi yang berakhlakul karimah baik di

lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Misalnya:

mendengarkan nasihat-nasihat guru dan orang tua,

menghormati, menghargai dan menyayangi teman.

Persamaan penelitian ini dengan penulis terletak pada

penerapan model Pembelajaran Sentra dan metode

penelitiaan.

Perbedaan penilian ini dengan penulis terletak pada variabel

Y, dimana penilitian ini dalam menerapkan model

Pembelajaran sentra bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai

Agama Islam. Namun penulis menerapkan model

pembelajaran Sentra bertujuan untuk menumbuhkan moral

anak.

H. Sistematika Penulisan

Penulis mengacu pada buku petunjuk teknis penulisan

proposal dan skripsi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur’an

(IIQ) Jakarta Tahun 2017, adapun sistematika penulisan sebagai

berikut:

Pada Bab pertama, mencakup pembahasan mengenai Latar

Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan

Puastaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

14

Pada Bab kedua, mencakup landasan teoritis atau konsep

yang mendukung penulisan yaitu meliputi model pembelajaran

sentra.

Pada Bab ketiga, berisi gambaran umum sekolah.

Pada Bab keempat, uaraian hasil pengamatan dan penilaian

hasil penelitian dari sudut pandang kajian pustakan.

Pada Bab kelima berisi tentang temuan pokok atau

kesimpulan serta saran-saran atau rekomendasi mengenai

pembahasan penelitian.

Adapun bagian terakhir dari skripsi ini terdiri dari daftar

pustaka, sebagai lampiran yang berkaitan dengan hasil penelitian dan

daftar riwayat hidup.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

95

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, penulis

menyimpulkan bahwa penerapan Model pembelajaran sentra di

SDIT Asyukriyyah sudah berjalan selama 6 tahun. Ada delapan

jenis sentra yang digunkaan jenis sentra kelas 1 berupa: sentra

persiapan, sentra bahasa, sentra bahasa 2, sentra matematika,

sentra sains, sentra imtaq, sentra seni dan sentra drama. Untuk

jenis sentra di kelas dua sentra persiapan diganti dengan sentra

matematika 2, dan untuk kelas 3 sentra persiapan diganti dengan

sentra IPS. Masing-masing sentra diisi oleh 15 anak dengan 1 guru

sentra.

2. Dalam proses pembelajaran tentunya ada faktor penghambat dan

pendukung. Faktor pendukung dalam kelas sentra adalah

kekompakan tim. Kekompakan tim di sini berupa saling memberi

informasi perkembangan anak-anaknya hari ini kepada guru sentra

yang keesokkan harinya akan mengajar kelas tersebut, karena

dengan informasi tersebut akan berbentuk webbing individu yang

kemudia dijadikan webbing kelompok, yang nantinya akan

berbentuk tema-tema di tingkat selanjutnya. Faktor penghambat

berbentuk variatif, yang artinya sesuai kondisi yang terjadi.

Terkadang yang menjadi faktor penghambat adalah media,

terkadang juga kurang semangatnya guru dalam mengajar.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

96

B. Saran

Model pembelajaran sentra di SDIT ady-syukriyyah

Tangerang sudah berjalan dengan baik, terus tingkatkan untuk lebih

baik lagi.

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

97

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

98

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

99

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA (Studi Kasus di …

109