PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …eprints.ums.ac.id/49190/18/NASKAH...
Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …eprints.ums.ac.id/49190/18/NASKAH...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX A
SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO
TAHUN AJARAN 2016/2017
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan
Oleh:
CATUR WULANDARI
A 210 120 034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX A
SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO
TAHUN AJARAN 2016/2017
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
CATUR WULANDARI
A 210 120 034
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Dra. Titik Asmawati, SE., M.Si
NIK.153
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX A
SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO
TAHUN AJARAN 2016/2017
OLEH
CATUR WULANDARI
A 210 120 034
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari ..………, ………..…..…2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dra. Titik Asmawati, M.Si (……..……………………)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Sudarto, M.M (……………..……………)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dr. Djalal Fuadi, M.M (…………….…………….)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum.
NIP. 19650428 199303 1001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta, 16 Januari 2017
Penulis
CATUR WULANDARI
A 210 120 034
1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX A SMP
MUHAMMADIYAH 2 SIMO TAHUN AJARAN 2016/2017
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan kedisiplinan
belajar siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Jenis penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian
ini adalah guru yang memberikan tindakan dan penerima tindakan adalah siswa kelas
IX A SMP Muhammadiyah 2 Simo yang berjumlah 26 siswa. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah proses analisis data,
penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan Keaktifan dan kedisiplinan siswa dalam belajar IPS. Keaktifan belajar
siswa dapat dilihat dari indikator, yaitu : 1) Turut serta dalam melaksanakan tugas
belajarnya sebelum tindakan 80,76% dan di akhir tindakan menjadi 100%, 2)
Terlibat dalam pemecahan masalah sebelum tindakan sebanyak 7,69% dan di akhir
tindakan sebanyak 84,61%, 3) Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila
tidak memahami persoalan yang dihadapinya seblum tindakan sebanyak 15,38% dan
di akhir tindakan sebanyak 80,76%, 4) Berusaha mencari berbagai informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah sebelum tindakan sebanyak 11,53% dan di
akhir tindakan menjadi 76,92%, 5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan
petunjuk guru sebelum tindakan 76,92% dan di akhir tindakan menjadi 96,15%, 6)
Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya sebelum tindakan
sebanyak 19,21% dan di akhir tindakan sebanyak 69,23% 7) Melatih diri dalam
memecahkan soal atau masalah yang sejenis sebelum tindakan sebanyak 26,92% dan
di akhir tindakan menjadi 73,07%, 8) Kesemptan menggunakan atau menerapkan apa
yang telah diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihdapinya
sebelum tindakan sebanyak 23,07% dan di akhir tindakan sebanyak 76,92%.
Kedisiplinan belajar siswa dapat dilihat dari indikator, yaitu 1) rajin dan teratur
belajar sebelum tindakan sebanyak 34,61% dan di akhir tindakan menjadi 76,92%, 2)
ketaatan terhadap tugas-tugas pelajara sebelum tindakan sebanyak 42,30% dan di
akhir tindakan menjadi 92,30%. Sehingga disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan dan
kedisiplinan belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas IX A SMP
Muhammadiyah 2 Simo.
Kata kunci : Keaktifan Siswa, Kedisiplinan Siswa, Problem Based Learning (PBL)
ABSTRACT
This research aims to enhance the activity and discipline students’ learning model
Problem Based Learning. This research is a claasroom action research conducted in
two cycles. The subjects were teachers who provide action recipients are students of
2
class IX A SMP Muhammadiyah 2 Simo totaling 26 students. Data collection
methods used were observation, interviews, field notes and documentation. Data
analysis technique used is the process of data analysis, data presentation, and data
verification. The results showed an increase activeness and discipline students in
social studies. Students’ learning activeness can be seen from the indicators, namely:
1) Participate in carrying out the ask of learning before action 80,76% and the at the
end of the action 100%, 2) Engage in problem solving as much as 7,69% before
treatment and at the end of the action as much 84,61%, 3) To ask another student or
the teacher if it does not understand the problems faced before action as much as
15,38% and at the end of the action as much as 80,76%, 4) Trying to find a variety of
information needed to solve the problem before the action as much as 11,53% and at
the end of the action becomes 76,92%, 5) Conducting group discussions in
accordance with the instructions of teachers before actions 76,92%, 6) Assessing the
ability of himself and the results obtained prior to the action as much as 19,21% and
at the end of the actions as much as 69,23%, 7) Train yourself in solving problems or
similar problems before the action as much as 26,92% and in final action becomes
73,07%, 8) Opportunity use or apply what has been gainedin completing a task or
problem faces prior to the action as 23,07% and at the end of the action as much as
76,92%. Students learn discipline can be seen from the indicators, namely 1)
diligently and regularly studied before action as much as 34,61% and at the end of
the action becomes 76,92%, 2) Adherence to the duties subject is before the action as
much as 42,30% and at the end action be 92,30%. Thus concluded that the use of
Problem Based Learning model of learning can enhance the activity and discipline of
student learning in social studies class IX A students SMP Muhammadiyah 2 Simo.
Keywords: active participation by students, studens discipline, Problem Based
Learning (PBL)
1. PENDAHULUAN
Kenyataan yang ada dalam pendidikan sekarang ini terdapat masalah yang
harus dihadapi dalam proses pembelajaran IPS. Salah satu masalah yang ada yaitu
kurangnya keaktifan dan kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran IPS di
kelas. Masalah yang ada menjadikan proses pembelajaran hanya berorientasi pada
guru IPS. Siswa yang memandang bahwa mata pelajaran IPS kurang menarik
yang disebabkan karena pada pelajaran IPS siswa lebih banyak menghafal materi
saja. Dalam hal ini guru dituntut lebih kreatif dalam memberikan materi pelajaran
IPS agar proses pembelajaran lebih menarik dan memicu keaktifan dan
kedisiplinan siswa.
Sebagai ujung tombak dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas
maka usaha yang harus dilakukan oleh SMP Muhammadiyah 2 Simo yaitu dengan
3
meningkatkan fasilitas belajar dan memberikan berbagai model pembelajaran
yang bervariasi. Hal tersebut dilakukan agar di dalam proses pembelajaran siswa
tidak merasa jenuh dan siswa mampu mengikuti proses pembelajaran secara
maksimal.
Berdasarkan hasil pengamatan pada hari Jum’at tanggal 11 Oktober 2016 di
kelas IX A SMP Muhammadiyah 2 Simo menunjukan bahwa tingkat keaktifan
belajar siswa pada pembelajaran IPS sangat rendah yaitu dari 26 siswa hanya
sekitar 32,68% dan tingkat kedisiplinan siswa sebanyak 36,68%.
Berdasarkan pada kenyataan permasalahan yang ada maka penulis akan
mengadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keaktifan dan
kedisiplinan belajar siswa dengan kondisi belajar yang merata dalam
pembelajaran IPS di kelas IX A SMP Muhammadiyah 2 Simo melalui penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning.
Menurut Sani (2014: 127), “Problem Based Learning adalah pembelajaran
yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuka
dialog”. Model pembelajaran dengan PBL ini menawarkan kebebasan peserta
didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang bersifat generatif. Dengan
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan peserta didik
dapat membentuk kemampuan berfikir tingkat tinggi dan mampu meningkatkan
kemampuan siswa untuk berfikir yang kritis.
Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis akan melakukan penelitian
tindakan kelas untuk meningkatkan keaktifan dan kedisiplinan belajar siswa pada
mata pelajaran IPS dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN
DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
KELAS IX A SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO TAHUN AJARAN
2016/2017”.
4
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru dan
peneliti. Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Simo. Siswa yang
menjadi subjek penerima tindakan ini yaitu siswa kelas IX A dengan jumlah 26
siswa. Sementara itu, guru yang menjadi subjek pelaku tindakan ini adalah Ibu
Budi Ernawati, S.Pd. Waktu penelitian dimulai dari bulan Juli 2016 sampai bulan
November 2016. Pelaksanaan penelitian ini tanggal 11 Oktober 2016 sampai
dengan 25 Oktober 2016.
Dalam penelitian metode pengumpulan data terdiri dari: 1) Observasi menurut
Sarwono (2006: 224) adalah kegiatan melakukan pencatatan secara sistematik
kejadian-kejadian, perilaku, obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan
dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. 2) wawancara dilakukan
untuk mengetahui hal-hal yang penting di dalam proses pembelajaran IPS dan
wawancara ini untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning. 3) catatan lapangan digunakan untuk
mencatat kejadian-kejadian yang terjadi pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. 4) dokumentasi yaitu berupa RPP, daftar nama siswa, pedoman
observasi, catatan lapangan, lembar tanggapan guru dan foto proses penelitian
berlangsung.
Teknik analisis terdiri dari tiga langkah yaitu: 1) reduksi data yaitu proses
pemilihan. 2) penyajian data yaitu untuk menyusun data hasil penelitian berupa
tabel dan grafik. 3) verifikasi data/kesimpulan yaitu menarik kesimpulan hasil data
yang diperoleh. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau pembanding terhadap data tersebut.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah diadakan penelitian dengan menerapkan metode Problem Based
Learning dalam pembelajaran IPS di kelas SMP Muhamadiyah 2 Simo.
Berdasarkan dialog awal dan observasi pendahuluan tindakan penelitian akan
dilakukan sampai dua kali siklus dengan guru sebagai pelaksana tindakan dan
5
peneliti sebagai observer. Data sebelum tindakan menunjukkan keaktifan dan
kedisiplinan belajar siswa masih rendah dilihat dari indikator bahwa keaktifan
dan kedisiplinan belajar siswa. Keaktifan belajar siswa sebelum tindakan yang
meliputi: 1) siswa yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
sebanyak 21 siswa (80,76%), 2) siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah
sebanyak 2 siswa (7,69%), 3) siswa yang ebrani bertanya kepada siswa lain atau
guru sebanyak 4 siswa (15,38), 4) siswa yang berusaha mencari informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah sebanyak 3 siswa (11,53%), 5) siswa
yang melaksanakan tugas diskusi kelompok sesuai perintah guru sebanyak 20
siswa (76,92%), 6) siswa yang menilai kemampuan dirinya dan hasil yang
diperoleh siswa sebanyak 5 siswa (19,21%), 7) siswa yang melatih diri dalam
memecahkan soal atau masalah yang sejenis sebanyak 7 siswa (26,92%), 8)
siswa yang menggunakan kesempatan atau menerapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang sejenis sebanyak 6 siswa
(23,07%). Kedisiplinan belajar siswa sebelum adanya tindakan yang meliputi: 1)
siswa yang rajin dan teratur belajar sebanyak 9 siswa (34,61%), 2) siswa yang
taat terhadap tugas-tugas pelajaran sebanyak 11 siswa (42,30%.
Adapun peningkatan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu
dpada siswa kelas VIII B dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas pada siklus
II dapat disajikan dalam tabel dan grafik sebagi berikut:
Tabel 1
Data Peningkatan Keaktifan dan Kedisiplinan Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran IPS Kelas IX A dengan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL)
Peningkatan Indikator Sebelum
Tindakan
(26 siswa
Setelah Tindakan
Siklus I
(26 siswa)
Siklus II
(26 siswa)
Turut serta dalam
melaksanakan tugas
belajarnya
21 siswa
(80,76%)
26 siswa
(100%)
26 siswa
(100%)
Terlibat dalam pemechan
masalah
2 siswa
(7,69%)
9 siswa
(34,61%)
22 siswa
(84,61%)
Bertanya kepada siswa
lain atau kepada guru
4 siswa
(15,38%)
10 siswa
(38,46%)
21 siswa
(80,76%)
6
Keaktifan
apabila tidak memahami
persoalan yang
dihadapinya
Berusaha mencari
berbagai informasi yang
diperlukan untuk
memecahkan masalah
3 siswa
(11,53%)
11 siswa
(42,30%)
20 siswa
(76,92%)
Melaksanakan diskusi
kelompok sesuai dengan
petunjuk guru
20 siswa
(76,92%)
24 siswa
(92,30%)
25 siswa
(96,15%)
Menilai kemampuan
dirinya dan hasil-hasil
yang diperolehnya
5 siswa
(19,21%)
12 ssiwa
(46,15%)
18 siswa
(69,23%)
Melatih diri dalam
memecahkan soal atau
masalah yang sejenis
7 siswa
(26,92%)
13 siswa
(50%)
19 siswa
(73,07%)
Kesempatan
menggunakan atau
menerapkan apa yang
telah diperoleh dalam
menyelesaikan tugas atau
persoalan yang dihdapinya
6 siswa
(23,07%)
12 siswa
(46,15%)
20 siswa
(76,92%)
Kedisiplinan
Rajin dan teratur belajar 9 siswa
(34,61%)
11 siswa
(42,30%)
20 siswa
(76,92%)
Ketaatan terhadap tugas-
tugas pelajaran
11 siswa
(42,30%)
12 siswa
(46,15%)
24 siswa
(92,30%)
4.7 Data Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS dengan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
30 Terlibat dalam pemecahan
masalah
25 Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan
20 yang dihadapi
Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan
15 untuk memecahkan masalah
Melaksanakan diskusi 10 kelompok sesuai dengan
petunjuk guru
5
0 Sebelum Tindakan
Siklus I Siklus II
Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis
4.8 Data Kedisiplinan Belajar Siswa pada Mata
30
25 Rajin dan Teratur Belajar 20
15 Ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran
10 5 0
7
8
Hasil penelitiannya sebagai berikut : Keaktifan belajar siswa pada siklus
sebesar 56,24% yang meliputi: 1) siswa yang turut serta dalam melaksanakan
tugas belajarnya sebanyak 26 siswa (100%), 2) siswa yang terlibat dalam
pemecahan masalah sebanyak 9 siswa (34,61%), 3) siswa yang berani bertanya
kepada siswa lain atau guru sebanyak 10 siswa (38,46%), 4) siswa yang berusaha
mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan maalah sebanyak 11 siswa
(42,30%), 5) siswa yang melaksanakan tugas diskusi kelompok sesuai perintah
guru sebanyak 24 siswa (92,30%), 6) siswa yang menilai kemampuan diriny dan
hasil yang diperoleh siswa sebanyak 12 siswa (46,15%), 7) siswa yang melatih
diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis sebanyak 13 siswa (50%),
8) siswa yang menggunakan kesempatan atau menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya sebanyak
12 siswa (46,15%).
Keaktifan belajar siswa pada siklus II sebesar 82,20% yang meliputi: 1) siswa
yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya sebanyak 26 siswa (100%),
2) siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah sebanyak 22 siswa (84,61%), 3)
siswa yang berani bertanya kepada siswa lain atau guru sebanyak 21 siswa
(80,76%), 4) siswa yang berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah sebanyak 20 siswa (76,92%), 5) siswa yang melaksanakan
tugas diskusi kelompok sesuai perintah guru sebanyak 25 siswa (96,15%), 6)
siswa yang menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperoleh siswa sebanyak
18 siswa (69,23%), 7) siswa yang melatih diri dalam memecahkan soal atau
masalah yang sejenis sebanyak 19 siswa (73,07%), 8) siswa yang menngunakan
kesempatan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan tugas
atau persoalan yang dihadapi sebanyak 20 siswa (76,92%).
Dari data yang diperoleh di atas dapat menunjukkan bahwa keaktifan belajar
siswa mengalami peningkatan dari sebelum adanya tindakan sampai dengan siklus
II yaitu 32,68% pada sebelum tindakan, 44,22% pada siklus I, dan 82,20% pada
siklus II. Hal ini membuktikan bahwa pemilihan dan penggunaan model
pembelajaran yang tepat pada pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa, salah satunya dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
9
Kedisiplinan belajar siswa pada siklus I sebesar 44,22% yang meliputi: 1)
siswa yang rajin dan teratur belajar siswa sebanyak 11 siswa (42,30%), 2) siswa
yang taat terhadap tugas-tugas pelajaran sebanyak 12 siswa (46,15%).
Kedisiplinan belajar siswa pada siklus II sebesar 84,61% yang meliputi: 1)
siswa yang rajin dan teratur belajar sebanyak 19 siswa (76,92%), 2) siswa yan taat
terhadap tugas-tugas pelajaran sebanyak 20 siswa (92,30%).
Dari data yang diperoleh di atas dapat menunjukkn bahwa kedisiplinan belajar
siswa mengalami peningkatan dari sebelum adanya tindakan samapai dengan
putaran tindakan tindakan siklus II yaitu 38,45% pada sebelum tindakan, 44,22%
pada siklus I, 84,61% pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan dan
penggunaan model pembelajaran yang tepat pada pembelajaran IPS dapat
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa, salah satunya dengan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anni
Qurrotul A’Yuni (2015) bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada siswa kelas X
IPS 1 MAN 1 Boyolali tahun ajaran 2014/2015.
Nuriyah Miftaqul Jannah (2015) menunjukkan bahwa melalui penerapan
model pembelajaran Project Based Lerning dapat meningkatkan disiplin belajar
siswa di SD Negeri 2 Sedayu Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun
pelajaran 2014/2015.
Leonardus Baskoro Pandu Y. (2013) menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas
X EI SMK N 2 Wonosari Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis tindakan yang dirumuskan
dapat diterima dan hal ini berarti penerapan pendekatan saintifik dengan
menggunakan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan
berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah belajar IPS terpadu siswa kelas
VIIIB di MTs Neheri Surakarta 1 tahun ajaran 2016/2017.
10
4. PENUTUP
Penelitian tindakan di SMP Muhammadiyah 2 Simo kelas IX A tahun ajaran
2016/2017 ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap,
yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan (3) hasil pengamatan,
dan (4) refleksi tindakan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah peningkatan
keaktifan dan kedisiplinan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IX A SMP
Muhammadiyah 2 Simo dengan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL).
Penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan kekatifan dan kedisiplinan
belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan model pembelajaran Problem Based
Learning pada siswa kelas IX A SMP Muhammadiyah 2 Simo tahun ajaran
2016/2017 berhasil membuat siswa lebih aktif dan disiplin dalam memecahkan
masalah dari guru. Keaktifan belajar siswa terbukti dari hasil observasi yang
menunjukkan peningkatan keaktifan belajar siswa yang semula hanya sebesar
32,68%, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 56,24%,
dan pada siklus II kekatifan belajar siswa meningkat hingga sebesar 82,20%.
Selanjutnya kedisiplinan belajar siswa ini juga terbukti dari hasil observasi yang
menunjukkan peningkatan kedisiplinan belajar siswa yang semula hanya sebesar
32,68%, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 44,22%
dan pada siklus II kedisiplinan belajar siswa meningkat hingga 84,61%. Penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning juga direspon baik oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
A’yuni, Anni Qurrotul. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Ilmu Ekonomi Pada
Siswa Kelas X IPS 1 MAN 1 Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015. Surakarta:
FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Miftaqul, Nuriyaah Jannah. 2015. “Peningkatan Disiplin dalam Pembelajaran Sub
Tema: Aku Merawat Tubuhku Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) pada Siswa Kelas 1 SDN 2 Sedayu
Grobogan Tahun 2014/2015”. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Pandu Y. Leonardus Baskoro. 2013. “Penerapan Model Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran
11
Komputer (KK6) Di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta.” Yogyakarta: Program
Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri
Yogyakarta.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPBS).
Bandung: Cipta Cekas Grafika.