PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

130
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-MUNAWWARAH KOTA JAMBI SKRIPSI FEBRY EKA PRASETYA KHAIRANI NIM. TPG.151671 PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-MUNAWWARAH

KOTA JAMBI

SKRIPSI

FEBRY EKA PRASETYA KHAIRANI

NIM. TPG.151671

PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-MUNAWWARAH

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

FEBRY EKA PRASETYA KHAIRANI

NIM. TPG.151671

PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

3

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

4

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …
Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

6

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

7

“ PERSEMBAHAN “

Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Rasa

Syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT. Shalawat dan salam selalu

terlimpahkan keharibaan Baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Ku persembahkan skripsi ini untuk :

Mamakku Tercinta Almh Sumikem, S.AP dan Ayahanda Khairul Murni

Untuk curahan do‟a cinta dan kasih sayang yang tak terhingga serta Ibu, Cik, Om

dan adik-adikku Ibu Fitriyani, Mak Mardalena, Ayah Edi Sanjaya, Arbayani

Khairuliza, Muhammad Septian Anggriawan, Aqshol Mikha Ardana

Nurhakim, Ghovin Andara Pradifta, Dinna Aprillia, Nadila Rizqi

Rachmanda, Nabila Rizqiqa, M. dafa Kurniawan, Para Generasi Marbawi

Daud. Untuk Ayahanda Baihaqi T dan Ibunda Betty Ariani Terima kasih atas

kasih sayang, motivasi dan dukungan serta do‟a yang telah diberikan. Untuk

Suamiku Yantoni Sanputra terima kasih atas semangat dan inspirasi dalam

menyelesaikan tugas akhir ini, semoga engkau pilihan yang terbaik buatku dan

masa depanku serta Sahabat-sahabat karibku, Nelsa Putri Ayu, Edan Squad,

serta Teman-teman Kukerta posko 20 desa Pancuran Gading Kec, Tebo Tengah,

dan tak lupa juga Teman-teman PGMI Angkatan 2015, khususnya PGMI B,

Terimakasih atas semua perhatian saran dan nasihat selama ini yang teramat

sangat berharga.

Saudara-saudari ku seiman, Maha suci Allah SWT yang telah

mempertemukan kita di kampus UIN STS JAMBI Yang menjadi kebanggan kita,

biarlah nama-nama kalian semuanya tertulis dilembaran hati ini, ku temukan arti

keikhlasan perjuangan

bersama kalian “terimakasih ya Allah SWT atas nikmat ukhuwah yang

kami rasakan hingga hari ini AAMIIN . . .

“ Allah itu Maha Pengasih Dan Maha Penyayang, Maka Berdo‟a lah Kepada-

NYA, Yakin lah atas Janji Dan Takdir-NYA“

( INSYAA ALLAH )

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

8

MOTTO

لونكم ب شيء الخوف من ون قص والجوع الأموال من ولأن فس ولن ب والثمرات قلى وبشرالصبين (٥١١)

Artinya:

“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,

kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan dan berikanlah berita

gembira kepada orang-orang yang sabar. (Q.S Al-Baqarah : 155)

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga

skripsi ini dapat dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi SAW pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan

motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. H. Suaidi Asyari, MA, Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

2. Dr. Hj. Armida, M.Pd.I, Selaku Dekan Fakutas Tarbiyah dan Kegurua UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I, Dr. Zawaqi Afdal Jamil, M.Pd, dan Dr. H.

Kemas Imron Rosyadi, M.Pd, Selaku Wadek I, II, III Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Dr. Mahluddin, M.Pd.I dan Dr. Shalahuddin, S. Ag, M.Pd. I, Selaku Kaprodi

dan Sekprodi

5. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I Selaku dosen Pembimbing I dan Ibu Nasyariah

Siregar, M.Pd.I Selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu

dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Jamaluddin, S.Pd.I Kepala Sekolah MI Al-Munawwarah Kota Jambi

Yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data

dilapangan

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

10

10

7. Miezer Marsevs S.Pd selaku guru Matematika V yang telah memberikan

banyak informasi guna mempermudahkan penulis memperoleh data di kelas.

8. Sahabat-Sahabat Mahasiswa PGMI yang telah menjadi patner diskusi dalam

penyusunan skripsi ini

9. Orang tua dan Keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat yang memberikan penulis motivasi dan dukungan hingga

akhir sampai skripsi ini selesai.

Akhirnya Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, September 2019

Penulis

FEBRY EKA PRASETYA KHAIRANI

NIM. TPG.151671

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

11

11

ABSTRAK

Nama : Febry Eka Prasetya Khairani

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : Penerapan Model Pembelajaran Open Ended Pada

Mata Pelajaran Matematika Kelas V Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Di

Madrasah Ibtidaiyah Al-Munawwarah Kota Jambi

Skripsi ini dilatar belakangi oleh siswa yang kurang kritis dalam

menanggapi suatu materi, siswa yang cenderung hanya mengikuti langkah demi

langkah apa yang diajarkan pada dirinya pada proses pembelajaran khususnya

pada mata pelajaran Matematika, dan keterampilan berpikir kritis siswa yang

belum terlihat.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

mengambil objek penelitian di sekolah MI Al-Munawwarah Kota Jambi. Teknik

analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi teknik metode

gabungan (Mixed Methods Research). Sedangkan pengumpulan data dilakukan

dengan teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan

pada siklus I mencapai 58,4% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi

80%. Sejalan dengan peningkatan aktivitas siswa dengan menggunakan

pendekatan open ended, hal serupa terjadi pada tes keterampilan berpikir kritis

siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes keterampilan berpikir kritis di akhir

siklus I, diperoleh hasil dari aspek mencari alasan siklus I sebesar 77% dan pada

siklus II mencapai 88%. Dari aspek memakai sumber yang kredibilitas siklus I

sebesar 79% dan pada siklus II mencapai 94%. Dari aspek mencari alternatif

siklus I sebesar 70% dan pada siklus II mencapai 88%. Dari aspek bersikap dan

berpikir terbuka siklus I sebesar 62% dan pada siklus II mencapai 82%. Serta

aspek bersikap secara sistematis dan teratur siklus I sebesar 62% dan pada siklus

II mencapai 82%.

Berdasarkan hasil akhir tes keterampilan berpikir kritis secara keseluruhan

pada pra siklus diperoleh rata-rata presentase sebesar 54,6% dengan kategori

cukup kritis, pada siklus I diperoleh rata-rata presentase sebesar 70%, sedangkan

pada siklus II diperoleh rata-rata presentase sebesar 86,8% dengan kategori sangat

kritis.

Kata Kunci: Pendekatan Open Ended, Keterampilan Berpikir Kritis Siswa,

Pembelajaran Matematika.

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

12

12

ABSTRACT

Name : Febry Eka Prasetya Khairani

Department : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education

Title : Application of Open Ended Learning Model in Class V

Mathematics Subjects To Improve Students' Critical Thinking

Skills in Madrasah Ibtidaiyah Al-Munawwarah Jambi City

This thesis is motivated by students who are less critical in responding to

a material, students who tend to only follow step by step what is taught

themselves in the learning process, especially in Mathematics, and students'

critical thinking skills that have not been seen.

This research is a Classroom Action Research (CAR) which takes the

object of research in MI Al-Munawwarah school, Jambi City. Data analysis

techniques used in this study include combined methods techniques (Mixed

Methods Research). While data collection is done by observation, interviews, tests

and documentation.

This is evident based on the results of observations of student activities

carried out in the first cycle reached 58.4% increased in the second cycle to 80%.

In line with the increase in student activity by using the open ended approach,

something similar happened to students' critical thinking skills tests. This is

evidenced by the results of the critical thinking skills test at the end of the first

cycle, the results obtained from the aspect of finding reasons for the first cycle of

77% and 88% in the second cycle. From the aspect of using sources the credibility

of the first cycle was 79% and in the second cycle it reached 94%. From the

aspect of looking for an alternative cycle I amounted to 70% and in the second

cycle it reached 88%. From the aspect of attitude and open thinking cycle I was

62% and in cycle II it reached 82%. And aspects of behaving systematically and

regularly in cycle I was 62% and in cycle II it reached 82%.

Based on the final results of the critical thinking skills test as a whole in

the pre cycle obtained an average percentage of 54.6% with a quite critical

category, in the first cycle an average percentage of 70% was obtained, whereas in

the second cycle an average percentage of 86,8% with a very critical category.

Keywords: Open Ended Approach, Students' Critical Thinking Skills,

Mathematics Learning.

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

13

13

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

NOTA DINAS ................................................................................................ ii

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

ABSTRACT ..................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5

C. Batasan Masalah ............................................................................ 5

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori ............................................................................... 8

1. Pengertian Open Ended .......................................................... 8

2. Orientasi Pembelajaran Open Ended dalam

Pembelajaran Matematika ...................................................... 14

3. Hakikat Berpikir Kritis ........................................................... 15

4. Definisi Pembelajaran Matematika ......................................... 20

5. Bangun Ruang ........................................................................ 24

B. Studi Relevan ................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ................................................. 35

B. Setting dan Subjek Penelitian ......................................................... 36

C. Prosedur Umum Penelitian ............................................................. 36

D. Instrument Pengumpulan Data ....................................................... 40

E. Teknik Analisa Data ....................................................................... 41

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian..................................................... 44

G. Jadwal Penelitian ............................................................................ 44

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum .............................................................................. 46

1. Historis dan Geografis ............................................................ 46

2. Sarana dan Prasarana .............................................................. 48

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah............................................... 49

4. Struktur Organisasi MI Al-Munawwarah ............................... 50

5. Keadaan Guru dan Siswa ........................................................ 51

B. Temuan Penelitian .......................................................................... 53

1. Deskripsi Data ........................................................................ 54

a) Siklus I ............................................................................. 54

b) Siklus II ............................................................................ 66

C. Analisis Data .................................................................................. 76

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

14

14

D. Interprestasi Hasil Analisis data ..................................................... 77

E. Pembahasan.................................................................................... 81

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 83

B. Saran .............................................................................................. 83

C. Penutup .......................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

15

15

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kriteria Keterampilan Berpikir Kritis Siswa .................................. 43

Tabel 3.2. Jadwal Penelitian............................................................................. 44

Tabel 4.1. Sejarah Umum Profil MI Al-Munawwarah .................................... 47

Tabel 4.2. Jumlah Ruang di MI Al-Munawwarah ........................................... 48

Tabel 4.3. Keadaan Guru dan Pegawai MI Al-Munawwarah .......................... 51

Tabel 4.4. Data Siswa MI Al-Munawwarah .................................................... 52

Tabel 4.5. Skor Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pra Siklus .. .53

Tabel 4.6. Hasil Pengamatan Akivitas Guru Mengajar dengan

Pendekatan Open Ended Siklus I .................................................. 58

Tabel 4.7. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Kegiatan

Pembelajaran Pada Pembelajaran RPP I ....................................... 61

Tabel 4.8. Skor Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I ....... 63

Tabel 4.9. Hasil Pengamatan Akivitas Guru Mengajar dengan

Pendekatan Open Ended Siklus II ................................................. 69

Tabel 4.10. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Kegiatan

Pembelajaran Pada Pembelajaran RPP II ..................................... 72

Tabel 4.11. Skor Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II ... 74

Tabel 4.12. Persentase Observasi Aktivitas Guru Menggunakan

Pendekatan Open Ended................................................................ 77

Tabel 4.13. Persentase Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan

Pendekatan Open Ended ............................................................... 78

Tabel 4.14. Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ............................ 79

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

16

16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kubus .......................................................................................... 25

Gambar 2.2. Balok ........................................................................................... 26

Gambar 2.3. Limas ........................................................................................... 28

Gambar 2.4. Bola ............................................................................................. 29

Gambar 2.5. Kerucut ........................................................................................ 30

Gambar 2.6. Tabung ......................................................................................... 31

Gambar 4.1. Struktur Organisasi MI Al-Munawwarah ................................... 51

Gambar 4.2. Diagram Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan II ...................... 78

Gambar 4.3. Diagram Aktivitas Siswa Siklus I dan II .................................... 79

Gambar 4.4. Diagram Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II ................................................................... 81

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

17

17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : 1. Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran : 2 Silabus

Lampiran : 3 RPP

Lampiran : 4 Foto Dokumentasi Riset

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

18

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam menjalani proses kehidupan dihadapkan dengan

berbagai masalah dan tantangan. Manusia yang berhasil menjalani

kehidupannya adalah mereka yang mampu mengatasi masalah dan

menyelesaikan tantangan dengan baik, dan bukan manusia yang menyerah atau

tunduk dengan masalah dan tantangan yang menerpa mereka. Namun, untuk

mampu melewati masalah dan tantangan kehidupan dengan baik dan bijak

manusia membutuhkan proses pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu proses atau usaha manusia yang sudah

mencapai kedewasaan dengan penuh tanggung jawab untuk membimbing

peserta didik menuju kedewasaan. Dengan proses pendidikan yang

diselenggarakan baik secara formal maupun non formal diharapkan dapat

memberikan bantuan (guidance) kepada peserta didik untuk mampu mengatasi

masalahnya sendiri. Hal inilah barangkali yang dimaksud dengan kedewasaan

peserta didik. Dengan kata lain bahwa peserta didik tidak selamanya dibimbing

namun diharapkan mampu mandiri. Kegiatan belajar di arahkan agar peserta

didik mampu menerima dan memahami pengetahuan dan keterampilan yang

diberikan oleh pendidik (Paizaluddin, M.Pd.I dan Ermalinda, M.Hum, 2016,

hlm. 197).

Era digital juga mengambil peran yang luar biasa dalam kehidupan

manusia saat ini. Tidak bisa dipungkiri saat ini dunia mengalami perubahan

massif yang memengaruhi berbagai bidang di masyarakat. Masa ini juga

seringkali disebut sebagai era disruptif, dimana hal tersebut ditandai dengan

munculnya berbagai gangguan dan banyaknya perubahan perilaku yang terjadi

pada anak sehari-hari. Fakta saat ini anak-anak sudah akrab dengan perubahan

di era digital, terutama dengan penggunaan internet. Sisem pembelajaran pada

anak-anak memang aktif dan cerdas akan tetapi, selama ini pengajaran

Matematika di sekolah cenderung tidak ramah terhadap upaya

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

19

19

mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa khususnya dalam kegaiatan

menyelesaikan masalah.

Seseorang yang berpikir kritis akan selalu peka terhadap informasi

atau fakta yang ditemuinya dan selanjutnya mengevaluasi atau membuat

kesimpulan terkait situasi tersebut. Pada masa sekarang siswa cenderung duduk

diam, mendengarkan, dan belajar mengikuti apa yang hanya disampaikan oleh

gurunya tanpa mau mengembangkan informasi yang diperoleh dan berdiskusi.

Pernyataan tersebut selaras dengan yang diungkapkan oleh Fahrurrozi bahwa

salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan berpikir kritis dikarenakan

siswa senantiasa mengikuti apa yang diajarkan saja. Rendahnya kemampuan

berpikir kritis tentu sangat berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan di dalam kelas. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut

adalah model pembelajaran open-ended (Mahmudi, Fahrurozi, Sunarti, 2018,

hlm 2).

Model pembelajaran open-ended dimaksudkan untuk dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi, salah satu cara

adalah dengan mengobservasi bagaimana siswa menggunakan ilmu yang telah

dipelajari dalam situasi sehari-hari atau hal-hal yang bersifat kontekstual.

Tujuan pemberian masalah pada pendekatan open-ended bukan untuk

menemukan jawaban akan tetapi menemukan strategi, cara pendekatan yang

berbeda untuk sampai pada jawaban yang diberikan (Soeyono, Fahrurrozi,

Sunarti, 2018, hlm 2).

Model Pembelajaran open-ended diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa, khususnya pada mata pelajaran matematika.

Model ini dapat membuat siswa mengembangkan kemampuan berpikir

kritisnya dengan cara menyelesaikan soal-soal matematika menggunakan

banyak strategi atau cara atau metode. Sehingga siswa tidak hanya sekedar

paham dengan konsep matematika. Akan tetapi siswa mampu untuk

mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dia pelajari dengan menggunakan

ide atau gagasan mereka untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan

sehari-hari dan dalam situasi yang berbeda.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

20

20

Matematika, adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak

menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan

struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur

yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Sedangkan

hakikat matematika menurut Soedjadi (2000), yaitu memiliki objek tujuan

abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif (Heruman,

S.Pd, M.Pd, 2007, hlm. 1).

Seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan tentang

pelajaran Matematika, akan lebih mudah dalam penyampaian tujuan yang

diharapkan dan mampu membangkitkan aktivitas siswa apabila seorang guru

menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi dan kreatif. Penerapan

model seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar

mengajar. Pada kenyataanya penerapan model-model pembelajaran masih

jarang digunakan oleh guru pada saat pembelajaran. Sehingga membuat siswa

terkesan membosankan saat belajar Matematika. Yang mana pada saat

pembelajaran siswa masih ada melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan

seperti mengobrol bersama teman sebangku, mencoret-coret buku, bermain

mainan yang ada.

Berdasarkan observasi awal ternyata siswa kurang kritis dalam

menyelesaikan soal matematika, dimana siswa hanya diam saat guru

menyampaikan materi hal ini menyebabkan sikap siswa kurang terbuka dalam

mencari informasi atau malu mengajukan pertanyaan terhadap guru, sehingga

untuk mencari alasan dalam suatu jawaban siswa kurang efektif dan kurang

mencari jawaban secara alternatif. Hal ini bisa disebabkan oleh guru yang tidak

menggunakan pendekatan yang relevan atau bervariasi dan baru yang sesuai

dengan pembelajaran matematika, sehingga tingkat keterampilan siswa dalam

berpikir kritis terbilang cukup rendah (Observasi, 14 Januari 2019).

Keadaan siswa yang kurang kritis tersebut dan berbicara sendiri

daripada memperhatikan guru, membuat guru kesulitan dalam memberi bahan

ajar (Wawancara 14 Januari 2019). Maka untuk merangsang kemampuan

berpikir kritis siswa, kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam

menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga banyak

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

21

21

jawaban (yang benar) sehingga mengundang potensi intelektual dan

pengalaman siswa dalam menemukan sesuatu yang baru.

Berdasarkan kasus diatas, maka perlu diadakan perubahan dalam

merancang proses pembelajaran matematika yang lebih memberdayakan dan

mengoptimalkan potensi siswa dalam bentuk kegiatan siswa aktif. Proses

pembelajaran matematika membutuhkan inovasi sehingga belajar matematika

menjadi bermakna bagi siswa, menjadi kesenangan bagi siswa yang diikuti

implementasi pembelajarannya kearah pencapaian tujuan pembelajaran

matematika yang meliputi kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, logis,

sistematis, dan bukan sekedar menerima ilmu yang siap saji.

Upaya-upaya guru dalam mengelola dan memberdayakan berbagai

variabel pembelajaran merupakan bagian penting dalam menghasilkan siswa

mencapai tujuan yang direncanakan. Untuk pembelajaran matematika guru

harus tetap merancang pendekatan-pendekatan atau metode yang tepat dalam

mengajarkan konsep matematika agar mudah dipahami oleh siswa.

Penggunaan pendekatan yang tepat akan memudahkan pemahaman

pembelajaran matematika yang diajarkan akan lebih berkesan dan mantap

dalam ingatan siswa.

Pembelajaran yang memberikan problem terbuka atau memberikan

multijawaban yang benar disebut pembelajaran dengan pendekatan open

ended. Sehingga dengan menggunakan pendekatan open ended dalam

pembelajaran matematika, akan merangsang keterampilan berpikir kritis siswa

karena dalam pendekatan tersebut siswa diberikan masalah-masalah yang

terbuka yang dapat memberikan keleluasan siswa dalam berpikir dan

menyelesaikan suatu masalah.

Berdasarkan dari temuan di atas, peneliti mencoba mengangkat

sebuah judul yang sesuai dengan pembahasan di atas yaitu: “Penerapan

Model Pembelajaran Open Ended Pada Pembelajaran Matematika Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa di MI Al-

Munawwarah”.

B. Identifikasi Masalah

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

22

22

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Mata pelajaran Matematika masih dianggap pelajaran yang membosankan

dan sulit untuk dipahami bagi para siswa.

2. Siswa membutuhkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang

mampu mendukung kegiatan pembelajaran.

3. Siswa membutuhkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal Matematika.

4. Proses pembelajaran di sekolah masih didominasi oleh guru.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan lebih sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V MI Al-Munawwarah.

2. Mata pelajaran Matematika materi pembelajaran bangun ruang.

3. Hasil belajar siswa ditunjukkan dalam ranah kognitif yaitu tingkat

pemahaman dan keterampilan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

maka dapat dirumuskan masalah, apakah penerapan pendekatan open ended

dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran

matematika di kelas V MI Al-Munawwarah.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran

matematika melalui model Open Ended di Kelas V MI Al-Munawwarah.

F. Manfaat Penelitian

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

23

23

Penelitian ini bermanfaat dalam pendidikan secara langsung maupun

tidak langsung. Adapun manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat memperluas ilmu pengetahuan sehingga

dapat dijadikan sebagai landasan dalam pembelajaran Matematika untuk

meningkatkan berpikir kritis siswa dalam belajar materi bangun ruang.

Selain itu, hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian lebih

lanjut kepada peneliti dan akademisi khususnya bidang pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Penulis

Sebagai wadah untuk mengembangkan diri dalam meningkatkan

kompetensi dan kepekaan terhadap masalah pembelajaran, serta untuk

mendapatkan gelar S1.

b) Bagi guru

Penerapan model pembelajaran open ended pada pembelajaran

Matematika diharapkan dapat membantu guru dalam menyampaikan

materi pembelajaran kepada siswa, sehingga dapat menjadi alternatif guru

dalam memberikan pembelajaran inovatif berbasis penerapan model

pembelajaran. Selain itu pengunaan model pembelajaran Open Ended

berfungsi untuk mendorong guru untuk berperan meningkatkan

kompetensi profesional dalam menciptakan inovasi model pembelajaran

yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi, minat dan hasil belajar

siswa. Selain itu, diharapkan pula guru dapat mengunakan model

pembelajaran inovatif ini sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran

yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

c) Bagi siswa

Melalui penerapan model open ended pada pembelajaran

matematika, diharapkan siswa dapat memahami pelajaran dengan baik.

Selain itu, melalui penjelasan Model open ended siswa mendapatkan

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

24

24

manfaat yang beragam yaitu: 1) meningkatnya fokus dan konsentrasi

siswa dalam belajar; 2) meningkatnya partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran; 3) dapat memunculkan ide-ide baru; 4) meningkatnya

motivasi siswa dalam belajar; dan 5) meningkatnya cara berpikir kritis

siswa.

d) Bagi sekolah

Bagi sekolah penerapan model pembelajaran open ended pada

pembelajaran Matematika dapat menumbuhkan sikap profesional guru

untuk melakukan pembelajaran yang efektif di sekolah, dapat

memberikan kontribusi yang lebih baik dalam pelaksanaan pembelajaran,

sehingga mutu sekolah dapat meningkat.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

25

25

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Open Ended

Pendekatan adalah konsep atau prosedur yang digunakan dalam

membahas suatu pelajaran untuk mencapai tujuan belajar-mengajar.

Sehingga, makin tepat pendekatan yang digunakan, diharapkan maka makin

efektif pula pencapaian tujuan tersebut. Pengetahuan mengenai pendekatan-

pendekatan mengajar sangat penting bagi guru, agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan baik.

Pendekatan open ended merupakan suatu upaya pembaharuan

pendidikan matematika yang pertama kali dilakukan oleh para ahli

pendidikan matematika Jepang. Munculnya pendekatan ini sebagai reaksi

atas pendidikan matematika sekolah saat itu yang aktifitas kelasnya disebut

dengan “issei jugyow” (frontal teaching). Guru menjelaskan konsep baru di

depan kelas kepada para siswa, kemudian memberikan contoh untuk

penyelesaian beberapa soal (Yuliani dalam Zulaikha, 2018, hlm. 33).

Pembelajaran terbuka atau yang sering dikenal dengan istilah Open

Ended Learning (OEL) merupakan proses pembelajaran yang didalamnya

tujuan dan keingingan individu/ siswa dibangun dicapai secara terbuka.

Menurut suharsimi, problem yang diformulasikan memiliki multi jawaban

yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga problem open

ended atau problem terbuka. Pembelajaran dengan pendekatan open ended

biasanya dimulai denngan memberikan problem terbuka pada siswa dan

selanjutnya kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab

permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga jawaban (yang benar)

sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam

proses menentukan sesuatu yang baru (Miftahul Huda, Erman Suherman, M.

Chusna, 2015, hlm. 15).

Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya

pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan masalah

dengan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

26

26

jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinalitas ide,

kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing,

keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntut untuk berimprovisasi

mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam

memperoleh jawaban. Selanjutnya, siswa juga diminta untuk menjelaskan

proses mencapai jawaban tersebut. Dengan demikian, model pembelajaran

ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan membentuk pola

pikir keterpaduan, keterbukaan, dan ragam berpikir.

Problem open ended merupakan problem yang diformulasikan

memiliki banyak jawaban yang benar. Problem ini disebut juga problem tak

lengkap atau problem terbuka. Selain itu, masalah open ended juga

mengarahkan siswa untuk menggunakan keragaman cara atau metode

penyelesaian sehingga sampai pada suatu jawaban yang diinginkan.

Pembelajaran matematika misalnya, melalui pendekatan open ended

adalah pembelajaran yang menggunakan masalah open ended dan dimulai

dengan memberikan masalah terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran

harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara

dan mungkin juga banyak jawaban yang benar sehingga mengundang

potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu

yang baru. Dalam menyelesaikan masalah (problem solving), guru berusaha

agar siswa mengombinasikan pengetahuan, keterampilan, dan cara berpikir

matematika yang telah dimiliki sebelumnya

Pendekatan open ended adalah suatu pendekatan pembelajaran

yang biasanya dimulai dengan memberikan problem kepada siswa. Problem

yang dimaksud adalah problem terbuka yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk dapat memformulasikan problem tersebut dengan

multijawaban yang benar.

Pendekatan open ended muncul dari hasil pemikiran para ahli

Jepang yaitu Shigeru Shimada, Toshio Sawada, Yoshiko Yashimoto, dan

Kenichi Shibuya (Yuliani dalam Zulaikha, 2018, hlm. 35). Pembelajaran

dengan model pembelajaran open ended diawali dengan memberikan

masalah terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran harus mengarah dan

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

27

27

membawa siswa dalam menjawab masalah dengan banyak cara serta

mungkin juga dengan banyak jawaban (yang benar), sehingga merangsang

kemampuan intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan

sesuatu yang baru.

Ciri penting dari masalah open ended adalah terjadinya keleluasan

siswa untuk memakai sejumlah metode dan segala kemungkinan yang

dianggap paling sesuai untuk menyelesaikan masalah. Artinya, pertanyaan

open ended diarahkan untuk menggiring tumbuhnya pemahaman atas

masalah yang diajukan guru. Bentuk-bentuk soal yang dapat diberikan

melalui pendekatan open ended terdiri dari tiga bentuk, yaitu (1) soal untuk

mencari hubungan, (2) soal mngklasifikasikan, dan (3) soal mengukur (Aris

Shoimin, 2014, hal. 110).

Pendekatan open ended menjanjikan suatu kesempatan kepada

siswa untuk menginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakini sesuai

dengan kemampuan mengelaborasi permasalahan. Tujuannya agar berpikir

melalui kegiatan kreatif, siswa dapat berkembang secara maksimal. (Aris

Shoimin, 2014, hal. 111)

Tujuan dari model pembelajaran open ended menurut Nohda ialah

untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola piker matematis

siswa melalui problem solving secara simultan. Hal yang dapat

digarisbawahi adalah perlunya memberikan kesempatan siswa untuk berpikir

bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya sehingga aktivitas kelas

penuh dengan ide-ide dan akan memacu kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa berupa kemampuan berpikir kritis (Erman Suherman, Ahmad Balya,

2015, hlm 29).

Siswa diberikan masalah yang bersifat terbuka, dapat terlatih untuk

melakukan investigasi berbagai strategi dalam menyelesaikan masalah.

Selain itu siswa akan memahami bahwa proses penyelesaian suatu masalah

sama pentingnya dengan hasil akhir yang diperoleh. Berdasarkan pengertian

dan tujuan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran open ended di

atas, perlu digaris bawahi bahwa pendekatan pembelajaran open ended

memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir bebas sesuai dengan

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

28

28

minat dan kemampuannya, dengan demikian kemampuan berpikir siswa

dapat berkembang secara maksimal dan kegiatankegiatan kreatif siswa dapat

terkomunikasikan melalui proses pembelajaran.

Contoh penerapan problem open ended dalam kegiatan

pembelajaran adalah ketika siswa diminta mengembangkan metode, cara,

atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang

diberikan dan bukan berorientasi pada jawaban (hasil) akhir. Siswa

diharapkan memiliki tujuan utama bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi

lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban, dengan

demikian tidak hanya ada satu cara dalam memperoleh jawaban, namun

beberapa atau banyak.

Menurut Nohda tujuan dari pendekatan open ended adalah untuk

membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir siswa melalui

problem solving secara simultan, dengan kata lain kegiatan kreatif dan pola

pikir siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuan siswa. Hal yang perlu digaris bawahi adalah perlunya memberi

kesempatan siswa untuk berpikir sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendekatan open ended adalah sebuah pendekatan yang dimulai dengan

memberikan soal yang memiliki banyak jawaban yang benar (problem

terbuka atau incomplete) kepada siswa, yang membantu siswa melakukan

penyelesaian masalah secara kreatif serta melatih dan menumbuhkan

orisinalitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi,

sharing, keterbukaan dan sosialisasi (Zulaikha, 2018, hlm.32)

(a) Langkah-langkah Model Open Ended

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model open ended

yaitu:

a. Menghadapkan siswa pada masalah (problem) terbuka dengan

menekankan pada bagaimana siswa sampai pada sebuah solusi.

b. Membimbing siswa untuk menemukan pola dalam mengkontruksi

permasalahannya sendiri.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

29

29

c. Membiarkan siswa memecahkan masalah dengan berbagai penyelesaian

dan jawaban yang beragam.

d. Meminta siswa untuk menyajikan hasil temuannya. (Zaenal Arifin, M.

Chusna, 2015, hlm. 4)

(b) Keunggulan dan Kelemahan Model Open Ended

Guru dengan menggunakan pendekatan open ended, memberikan

permasalahan kepada siswa yang solusinya atau jawabannya tidak perlu

ditentukan hanya satu jalan/cara. Guru harus memanfaatkan keberagaman

cara atau prosedur untuk menyelesaikan masalah itu untuk memberi

pengalaman siswa dalam menemukan sesuatu yang baru berdasarkan

pengetahuan, keterampilan, dan cara berpikir matematika yang telah

diperoleh sebelumnya. Keunggulan dari model ini antara lain :

a. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering

mengekspresikan ide.

b. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan

pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif.

c. Siswa dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon

permasalahan dengan cara mereka sendiri.

d. Siswa secara instrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau

penjelasan.

e. Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam

menjawab permasalahan.

Berikut ini merupakan kelemahan model open ended :

a. Membuat dan menyiapkan masalah Matematika yang bermakna bagi

siswa bukanlah pekerjaan mudah.

b. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit

sehingga banyak yang mengalami kesulitan bagaimana merespon

permasalahan yang diberikan.

c. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan

jawaban mereka.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

30

30

d. Mungkin ada sebagian siswa yang merasa kegiatan belajar mereka tidak

menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi (Aris Shoimin,

2014, hal. 112).

2. Orientasi Pembelajaran Open Ended dalam Pembelajaran Matematika

Matematika sama halnya seperti ilmu-ilmu sosial, permasalahan

atau soal-soal dalam matematika pun secara garis besar dapat diklasifikasi

menjadi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah masalah-masalah

matematika tertutup (closed problems), dan yang kedua adalah masalah-

masalah matematika terbuka (open problems). Yang selama ini muncul di

permukaan dan banyak diajarkan di sekolah adalah masalah-masalah

matematika yang tertutup (closed problems). Di mana memang dalam

menyelesaikan masalah-masalah matematika tertutup ini, prosedur yang

digunakannya sudah hampir bisa dikatakan standar alias baku. Akibatnya

timbul persepsi yang agak keliru terhadap matematika. Matematika

dianggap sebagai pengetahuan yang pasti dan procedural (Suherman , dkk,

dalam Fitri Zulaikha, 2018, hlm.35).

Sementara itu, masalah-masalah matematika terbuka (open

problems) sendiri hampir tidak tersentuh, hampir tidak pernah muncul dan

disajikan dalam proses pembelajaran matematika di sekolah. Akibatnya

bila adapermasalahan matematika seperti ini, soal atau permasalahan itu

dianggap „salah soal‟ atau soal yang tidak lengkap.

Contoh closed problems (cocok untuk siswa SD kelas 5) (Suherman

, dkk, dalam Fitri Zulaikha, 2018, hlm.36).

"Seekor sapi yang diniatkan untuk dikurbankan „berat‟nya 500 kg.

Berat sapi ini sama dengan berat 20 orang anak-anak. Berapa rata-rata

berat masing-masing anak?"

Soal ini termasuk closed problems karena dengan prosedur yang

standar, yakni pembagian, kita dengan pasti dapat menentukan rata-rata

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

31

31

berat masingmasing anak, dan ini jelas merupakan soal yang berupa satu

cara. Makanya soal ini termasuk dalam kelompok closed problems. Soal di

atas, dengan sedikit “sentuhan“, dapat diubah menjadi sebuah soal yang

termasuk dalam kelompok open ended problems sehingga menjadi soal

berikut ini. "Seekor sapi yang „berat‟nya 500 kg akan dikurbankan. Setara

dengan berapa orang anak-kah „berat‟ sapi tersebut?" Soal ini termasuk

dalam open ended problems karena kita tidak secara pasti tahu prosedur

untuk menjawab soal ini. Bila dipikir-pikir, soal ini akan mengundang

banyak cara dan juga banyak jawaban. Soal semacam ini amat jarang

diberikan. Dan kalaupun ada, jaman dulu dianggap sebagai soal yang tidak

lengkap. Padahal, soal semacam ini menuntut kreativitas kita dalam

menjawabnya. Soal semacam ini pun menuntut kita untuk berfikir lebih

ketimbang hanya mengingat prosedur baku dalam menyelesaikan suatu

masalah. Untuk menyelesaikan masalah ini, kita tak dapat langsung begitu

saja menjawabnya (Suherman , dkk, dalam Fitri Zulaikha, 2018, hlm. 36).

Soal ini menuntut kita berpikir lebih cerdas. Menuntut kita untuk

melakukan perencanaan sebelum mendapat jawaban. Soal ini menuntut

kita agar dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan jawaban. Dan

mengantisispasi berbagai cara yang mungkin dilakukan untuk

menjawabnya. Pendeknya, soal ini melatih kita untuk menggunakan

penalaran dan kreativitas, dan tak sekedar hanya menghafalkan prosedur

menjawab seperti biasanya (Suherman , dkk, dalam Fitri Zulaikha, 2018

hlm. 36).

3. Hakikat Berpikir Kritis

1. Pengertian Berpikir Kritis

Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kegiatan

berpikir. Menurut Nurhadi dkk, berpikir adalah proses secara simbiolik

menyatakan (melalui Bahasa) objek nyata dan kejadian-kejadian dan

penggunaan pernyataan simbolik itu untuk menemukan prinsip-prinsip

esensial tentang objek dan kejadian itu. Sedangkan menurut Plato yang

dikutip oleh Kowiyah bahwa berpikir adalah berbicara dalam hati. Kalimat

diatas dapat diartikan bahwa berpikir merupakan proses kejiwaan yang

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

32

32

menghubung-hubungkan antara situasi fakta, ide, atau kejadian dengan

fakta, idea tau kejadian lainnya (Nurhadi dkk, Kowiyah, dalam NA Nurul

Akhadiyah, 2015, hlm 1).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

berpikir adalah suatu kegiatan atau proses kognitif, tindakan mental untuk

memperoleh pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan agar mampu

menemukan jalan keluar dan keputusan secara deduktif, induktif dan

evaluatif sesuai dengan tahapannya.

Mempelajari ilmu matematika diperlukan suatu proses berpikir

karena matematika pada hakikatnya berkenaan dengan struktur dan ide

abstrak yang disusun secara sistematis dan logis melalui proses penalaran

deduktif. Oleh karena itu dalam mempelajari matematika kurang tepat bila

dilakukan dengan cara menghafal, namun matematika dapat dipelajari

dengan cara mengerjakan latihan-latihan, dalam mengerjakan latihan-latihan

tersebutlah mulai berpikir bagaimana merumuskan masalah, merencanakan

penyelesaian, membuat dugaan bila data yang disajikan kurang lengkap

diperlukan sebuah kegiatan berpikir kritis.

Menurut Kowiyah berpikir kritis adalah 1) Suatu sikap mau

berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada

dalam jangkauan pengalaman seseorang. 2) Pengetahuan tentang metode-

metode pemeriksaan dan penalaran yang logis. 3) Semacam suatu

ketrampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Sedangkan menurut

Ali Hamzah dan Muhkisraini berpikir kritis secara umum dianggap sebagai

proses kognitif, tindakan mental, untuk memperoleh pengetahuan. Suatu

kegiatan untuk mencapai pengetahuan, di mana melalui kegiatan berpikir

manusia dapat mengkaji benda-benda gejala-gejala, dan peristiwa sehingga

diperoleh kesimpulan sebagai suatu pengetahuan (Kowiyah, Ali Hamzah dan

Muhlisraini, dalam NA Nurul Akhadiyah, 2015, hlm 3) .

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis

merupakan kemampuan menelaah atau menganalisis suatu sumber,

mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi, menerapkan berbagai strategi

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

33

33

untuk membuat keputusan yang sesuai dengan standar penilaian (NA Nurul

Akhadiyah, 2015, hlm 4).

2. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Beyer yang dikutip oleh Nurhadi mengidentifikasi 10 keterampilan

kritis yang dapat digunakan siswa untuk mempertimbangkan validitas

(keabsahan) tuntutan atau argument, memahami periklanan dan sebagainya,

yaitu :

1. Membedakan fakta-fakta yang dapat diverifikasi dan tuntutan nilai-nilai

yang sulit diverifikasi (di uji kebenarannya) .

2. Membedakan antara informasi, tuntutan, atau ulasan yang relevan

dengan yang tidak relevan.

3. Menentukan kecermatan factual (kebenaran) dari suatu pernyataan.

4. Menentukan kredibilitas (dapat dipercaya) dari suatu sumber.

5. Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua.

6. Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan.

7. Mendeteksi bias (menemukan penyimpangan).

8. Mengidentifikasi kekeliruan-kekeliruan logika

9. Mengenali ketidak-konsistenan logika dalam suatu alur penalaran.

10. Menentukan kekuatan suatu argument atau tuntutan.

Beyer mengingatkan bahwa 10 keterampilan berpikir kritis di atas

bukan merupakan suatu urutan langkah-langkah tetapi lebih merupakan

daftar cara yang dapat dilakukan. Dengan cara-cara itu, siswa dapat

menangani informasi untuk mengevaluasi apakah informasi itu benar atau

masuk akal. Tugas utama dalam mengajarkan berpikir kritis kepada siswa

adalah membantu mereka belajar tidak hanya bagaimana menggunakan tiap-

tiap strategi berpikir itu cocok untuk dipakai (NA Nurul Akhadiyah, 2015,

hlm 5).

Menurut Robert H. Ennis dalam Hassoubah (2004: 85), berpikir

kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan

pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau

dilakukan. Sehingga, indikator kemampuan berpikir kritis diturunkan dari

aktivitas kritis siswa sebagai berikut :

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

34

34

1. Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan.

2. Mencari alasan.

3. Berusaha mengetahui informasi dengan baik.

4. Memakai sumber yang memiliki kredibilitas.

5. Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan.

6. Berusaha tetap relevan dengan ide utama.

7. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar.

8. Mencari alternatif.

9. Bersikap dan berpikir terbuka.

10. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan.

11. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.

12. Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari

keseluruhan masalah (Nur Id Yudiana, 2015, hlm 30).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, indikator kemampuan

berpikir kritis pada penelitian ini mengadopsi dari pendapat Ennis yang

meliputi :

1. Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan. Pada indikator ini,

kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi,

yaitu siswa mampu menyelesaikan soal diberikan guru di papan tulis.

2. Mencari alasan. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa

dapat dilihat dari pernyataan siswa tersebut dalam memberikan jawaban.

3. Berusaha mengetahui informasi dengan baik. Pada indikator ini,

kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi,

yaitu siswa menggunakan buku dan lembar kerja siswa dalam menjawab

soal yang telah diberikan.

4. Memakai sumber yang kredibilitas. Pada indikator ini, kemampuan

berpikir kritis siswa dapat dilihat dari jawaban soal tes siswa.

5. Memperhatikan kondisi dan situasi secara keseluruhan. Pada indikator

ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari

pengamatan/observasi, yaitu siswa memperhatikan guru dan siswa lain

yang sedang mengajukan ataupun menjawab contoh soal di papan tulis.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

35

35

6. Berusaha tetap relevan dengan ide utama. Pada indikator ini, kemampuan

berpikir kritis siswa dapat dilihat dari jawaban soal tes yang diberikan.

7. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar. Pada indikator ini,

kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari cara penyelesaian

menjawab soal.

8. Mencari alternatif. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa

dapat dilihat dari jawaban soal tes yang diberikan,

9. Bersikap dan berpikir terbuka. Pada indikator ini, kemampuan berpikir

kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu mengerjakan

tugas yang diberikan guru.

10. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan

sesuatu. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat

dari jawaban siswa yang lain.

11. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan. Pada

indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari

pengamatan/observasi, yaitu siswa mengajukan pertanyaan secara

berkelanjutan.

12. Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari

keseluruhan masalah. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis

siswa dapat dilihat dari pengamatan, yaitu siswa mengikuti proses

pembelajaran dari awal sampai akhir dengan melakukan aktivitas sesuai

langkah-langkah pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas peneliti memilih lima indikator

kemampuan berpikir kritis yang disesuaikan dengan perkembangan usia

anak SD. Adapun indikator yang akan digunakan peneliti dalam

mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SD adalah sebagai berikut:

1. Mencari alasan

2. Memakai sumber yang kredibilitas

3. Mencari alternatif

4. Bersikap dan berpikir terbuka

5. Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari

keseluruhan masalah

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

36

36

4. Definisi Pembelajaran Matematika

Matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima

pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang

terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisakn ke unsur yang di

definisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil. Sedangkan hakikat

matematika itu sendiri yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada

kesepakatan dan pola pikir yang deduktif (Heruman, 2007, hal. 1).

Matematika didasarkan atas kenyataan yang dialami, yaitu

pengetahuan yang diperoleh dari eksperimen, observasi dan abstraksi.

Matematika berasal dari kata yunani, mathein atau manthenein yang berarti

mempelajari. Kata ini memiliki hubungan yang erat dengan kata sansekerta,

medha atau widya yang memiliki arti kepandaian, ketahuan, atau intelegensi.

Dalam bahasa Belanda, matematika disebut dengan kata wiskunde, yang berarti

ilmu tentang belajar (hal ini sesuai dengan arti kata Mathein pada matematika)

(Fathani, 2009, hal. 21). Adapun pengertian matematika menurut Depdiknas

tahun 2003 adalah matematika merupkan suatu bahan kajian yang memiliki

objek abstrak dan di bangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu

kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran

sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam

matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

Di Indonesia, matematika disebut dengan ilmu ilmu pasti dan ilmu

hitung. Dari berbagai definisi matematika oleh beberapa tokoh, secara umum

definisi matematika dapat dideskripsikan sebagai berikut (Fathani, 2009, hal.

23) :

1). Matematika sebagai struktur yang terorganisasi

Matematika agak berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain,

matematika merupakan suatu bangunan struktur yang terorganisasi. Sebagai

sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen, yang meliputi aksioma/

postulat, pengertian pangkal/ primitif, dan dalil/ teorema (termasuk

didalamnya lemma teorema pengantar/ kecil) dan crolly/ sifat).

2). Matematika sebagai alat (tool)

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

37

37

Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalam mencari

solusi berbagai masla dalam kehidupan sehari-hari.

3). Matematika sebagai pola pikir deduktif

Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir

deduktif. Artinya, suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat

diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif (umum).

4). Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking).

Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling

tidak karena beberapa hal, seperti matematika memuat cara-cara pembuktian

yang shahih (valid), rumus-rumus atau aturan yang umum, atau sifat

penalaran matematika yang sistematis.

5). Matematika sebagai bahasa artifisial

Simbol merupakan ciri yang paling menonjol dalam matematika.

Bahasa dalam matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial,

yang baru memiliki arti apabila dikenakan pada suatu konteks.

6). Matematika sebagai seni yang kreatif.

Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ide-ide dan

pola-pola kreatif dan menakjubkan, maka matematika sering pula disebut

sebagai seni, khususnya seni berfikir yang kreatif.

Matematika dapat diartikan sebagai angka-angka perhitungan yang

merupakan bagian dari kehidupan manusia. Matematika membantu manusia

dalam hal ilmu eksak berbagai ide dan kesimpulan. Matematika juga

merupakan pengeahuan atau ilmu tentang logika dan masalah-masalah angka.

Matematika membahas fakta-fakta dan hubungan, serta membahas problem

ruang dan waktu. Bisa dikatakan matematika adalah queen of science (ratunya

ilmu).

1. Pembelajaran Matematika Menurut Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

(SD/MI)

Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun,

sampai 12 atau 13 tahun. Dimana mereka berada pada fase operasional

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

38

38

kongkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam

proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah – kaidah logika, meskipun

masih terikat dengan objek yang bersifat kongkret (Heruman, 2007, hal. 1).

Usia perkembangan kognitif siswa SD masih terikat dengan objek

kongkret yang dapat ditangkap oleh panca indra, dalam pembelajaran

matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan

alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru

sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Proses

pembelajaran pada fase kongkret dapat melalui tahapan kongkret, semi

kongkret, semi abstrak, dan selanjutnya abstrak.

Matematika memiliki konsep yang abstrak yang baru dipahami

siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama

dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola

tindakannya.

2. Langkah Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Konsep-konsep pada kurikulum matematika SD dapat dibagi

menjadi tiga kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar (penanaman

konsep), pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan. Untuk menuju

tahap keterampilan tersebut harus melalui langkah- langkah benar yang

sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa. Berikut ini adalah

pemaparan pembelajaran yang ditekankan pada konsep – konsep

matematika (Heruman, 2007, hal. 1).

a. Penanaman Konsep Dasar (Penanaman Konsep), yaitu pembelajaran

suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari

konsep tersebut. Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan

jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa

yang kongkret dengan kosep baru matematika yang abstrak. Dalam

kegiatan pembelajaran konsep dasar ini, media atau alat peraga

diharapkan dapat digunakan untuk membantu kemampuan pola pikir

siswa.

b. Pemahaman Konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep, yang bertujuan agar siswa lebih mamahami suatu konsep

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

39

39

matematika. pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama,

merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dan dalam

satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran pemahaman konsep

dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan

lanjutan dari penanaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman

konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, di

semester atau kelas sebelumnya.

c. Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan

bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep

matematika. Seperti halnya pada pemahaman konsep, pembinaan

ketrampilan juga terdiri dari dua pengertian. Pertama, merupakan

kelanjutan dari dari pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman

konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran

pembinaan keterampilan dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tapi

masih merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman konsep. Pada

pertemuan tersebut, penanaman dan pemahaman konsep diangap sudah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya, disemester atau kelas

sebelumnya (Heruman, 2007, hal. 1).

5. Bangun Ruang

Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-

titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut. Permukaan

bangun itu disebut sisi. Semua bangun datar memiliki sifat dan rumus yang

berbeda. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Kubus

Kubus ialah sebuah bangun ruang yang memiliki panjang rusuk yang

sama serta merupakan bangun yang dibatasi oleh enam buah sisi yang

sama dan sebangun, serta merupakan bangun ruang tiga dimensi. Kubus

ini memiliki 6 buah sisi, 12 buah rusuk, dan 8 buah titik sudut.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

40

40

Gambar 2.1 Kubus

Kubus memiliki beberapa sifat-sifat yang diantaranya yaitu :

1. Mempunyai 6 sisi berbentuk persegi yang ukurannya sama luas

2. Mempunyai 12 rusuk yang ukurannya sama panjang

3. Mempunyai 8 titik sudut

4. Mempunyai 4 buah diagonal ruang

5. Mempunyai 12 buah bidang diagonal

Rumus Kubus

1. Luas salah satu sisi kubus, rumusnya: s2

2. Luas permukaan kubus, rumusnya: 6xs2

3. Rumus volume, rumusnya: S3

4. Rumus keliling, rumusnya: 12xs

Keterangannya:

L = Luas permukaan kubus (cm2)

V = Volume kubus (cm3)

S= Panjang rusuk kubus (cm)

2. Balok

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

41

41

Balok ialah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk dari tiga

pasang persegi atau persegi panjang, dengan setidaknya memiliki satu

pasang di antaranya berukuran berbeda.

Bangun ruang balok mempunyai beberapa sifat-sifat, diantaranya:

1. Mempunyai 4 sisi berbentuk persegi panjang (2 pasang persegi

panjang yang ukurannya sama)

2. Mempunyai 2 sisi yang bentuknya sama (1 pasang persegi

panjang dengan ukurannya sama namun berbeda ukuran dengan

2 pasang persegi panjang yang lain)

3. Mempunyai 12 rusuk yang ukurannya sama panjang

4. Mempunyai 8 buah titik sudut

Gambar 2.2 Balok

Rumus – Rumus Balok

Rumus untuk permukaan balok= 2x(pxl)+(pxt)+(lxt)

Rumus untuk diagonal ruang= Akar dari(p kuadrat+l kuadrat+t

kuadrat)

Rumus untuk keliling balok= 4x(p+l+t)

Rumus untuk volume balok= pxlxt

Keterangannya

P adalah Panjang (cm)

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

42

42

L adalah Lebar (cm)

T adalah Tinggi (cm)

3. Limas

Limas adalah sebuah bangun ruang 3 dimensi yang

memiliki alas yang berbentuk segi banyak dan bidang tegaknya

berbentuk segitiga dan salah satu sudutnya bertemu di satu titik.

Sifat – Sifat Limas

Bangun ruang limas ini memiliki beberapa sifat – sifat, diantaranya

yaitu:

Mempunyai 5 sisi yaitu: 1 sisi berbentuk segiempat yang

merupakan alas dan 4 sisi lainnya semuanya berbentuk segitiga

serta merupakan sisi tegak.

Mempunyai 8 buah rusuk

Mempunyai 5 titik sudut yaitu: 4 sudut berada di bagian alas dan 1

sudut berada di bagian atas yang merupakan titik puncak.

Rumus rumusnya yaitu:

Untuk mencari Volume, rumusnya yaitu:

Rumus untuk Mencari Volume = 1/3 x luas alas x tinggi sisi

Untuk mencari Luas, rumusnya yaitu:

Rumus untuk Mecari Luas = luas alas+jumlah luas sisi tegak

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

43

43

Gambar 2.3 Limas

4. Bola

Bola ialah sebuah bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh

satu bidang lengkung.

Sifat – sifat Bola

Mempunyai alas berbentuk segienam

Mempunyai sisi 6

Mempunyai 10 rusuk

Mempunyai 6 titik sudut

Rumus-rumus Bola

Rumus untuk mencari volume Bola yaitu : 4/3 x π x r3

Rumus untuk mencari luas Bola yaitu : 4 x π x r2

Keterangan :

V : Volume Bola (cm3)

L : Luas Permukaan Bola (cm2)

R : Jari-jari Bola (cm)

Π : 22/7 atau 3,14

Gambar 2.4 Bola

5. Kerucut

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

44

44

Kerucut adalah salah satu bangun ruang yang mempunyai sebuah

alas yang berbentuk lingkaran dengan selimut yang memiliki irisan dari

lingkaran.

Sifat – sifat Kerucut

Mempunyai 2 sisi (1 sisi merupakan alas yang berbentuk

lingkaran dan 1 sisinya lagi berupa sisi lengkung atau selimut

kerucut)

Mempunyai 1 rusuk

Mempunyai 1 titik sudut

Rumus pada bangun ruang Kerucut

Rumus untuk mencari volume = 1/3 x π x r x r x t

Rumus untuk mencari luas = luas alas + luas selimut

Keterangan :

r = jari-jari (cm)

T = tinggi (cm)

π = 22/7 atau 3.14

Gambar 2.5 Kerucut

6. Tabung

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

45

45

Tabung adalah sebuah bangun ruang tiga dimensi yang memiliki

tutup dan alas yang berbentuk sebuah lingkaran dengan ukuran yang

sama dengan di selimuti oleh persegi panjang.

Rumus – Rumus pada Tabung

Rumus luas alas= luas lingkaran=π x r2

Rumus volume pada tabung= π x r2 x t

Rumus keliling alas pada tabung= 2 x π x r

Rumus luas pada selimut tabung = 2 x π x r x t

Rumus luas pada permukaan tabung= 2 x luas alas+luas selimut

tabung

Rumus kerucut + tabung =

o volume = ( π.r2.t )+( 1/3.π.r

2.t )

o luas = (π.r2)+(2.π.r.t)+(π.r.s)

Rumus tabung + 1/2 bola =

o Rumus Volume = π.r2.t+2/3. π.r

3

o Rumus Luas = (π.r2)+(2.π.r.t)+(½.4.n.r

2) = (3.π.r

2)+(2. π .r.t)

Rumus tabung+bola

o Volume= (π.r2.t)+(4/3. π.r

3)

o Luas= (2. π.r2)+(4. π.r

2) = π.r

2

Keterangannya:

V = Volume tabung(cm3)

π = 22/7 atau 3,14

r = Jari – jari /setengah diameter (cm)

t = Tinggi (cm)

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

46

46

Gambar 2.6 Tabung

7. Prisma

Prisma dapat didenisikan sebuah hasil dari gabungan antara

bangun datar 2 dimensi baik dari bangun datar persegi panjang atau

bangun datar segitiga.

Sifat – Sifat Prisma

Mempunyai bidang alas dan bidang atas berupa segitiga yang

kongruen (2 alas tersebut juga merupakan sisi prisma segitiga)

Mempunyai 5 sisi (2 sisi berupa alas atas dan bawah, 3 sisi lainnya

merupakan sisi tegak yang semuanya berbentuk segitiga)

Mempunyai 9 rusuk

Mempunyai 6 titik sudut

Rumus-Rumus Prisma

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

47

47

Untuk mencari luas: Luas = (2 x luas alas) + (luas seluruh bidang

tegak)

Untuk mencari keliling : K = 3s (s + s + s)

Untuk mencari Volume

Volume Prisma = Luas segitiga x tinggi atau Volume Prisma = 1/2

x a.s x t.s x t

B. Studi Relevan

Studi tentang penelitian penerapan model pembelajaran Open Ended

untuk meningkatkan berpikir kritis dalam mata pelajaran Matematika kelas V

di MI Al-Munawwarah di Kota Jambi telah dibahas oleh kalangan dengan

berbagai latar belakang masalah yang berbeda. Sejauh pengematan dan

penelaah yang penulis lakukan terdapat skripsi yang mempunyai tema relevan,

diantaranya:

1. Khaspul Khaerobi, (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Self

Regulate Learning Peserta Didik Kelas IV Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) di MI Ismariah Al-Quranniyah Rajabasa Bandar Lampung

menyimpulkan bahwa berdasarkan analisis dan pembahasan dari data

peneitian diperoleh hasil bahwa, terdapat perbedaan kemampuan

berkomunikasi antara peserta didik yang diajar dengan menggunakan

pendekatan Open Ended dibanding dengan pendekatan konvensional, peserta

didik memiliki kemampuan berkomunikasi lebih baik dan terdapat

perbedaan Self Regulate Learning antara peserta didik.

2. Sunarti, (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pendekatan

Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMPN

H. Wukirsari Tahun Pelajaran 2017/2018 pengumpulan data dilakukan

dengan teknik tes. Data yang dikumpul dianalisis menggunakan uji-t.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

48

48

Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan open ended terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa.

3. Debra Pratama Sakti, (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa SMKN 1 Bengkulu Tengah menyimpulkan bahwa hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada pengaruh pendekatan open ended yang signifikan

terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dengan nilai probabilitas (p <

0,05). Berdasarkan nilai rsquare pendekatan open ended memberikan pengaruh

sebesar 30,8% terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

4. Reza Rachmadtullah, (2015) dalam penelitiannya yang berjudul

Kemampuan Berpikir Kritis dan Konsep Diri dengan Hasil Belajar

Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SDN 01 Mempawah

menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi

positif antara (1) Berpikir kritis dengan hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan (2) Konsep diri dengan hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan (3) Berpikir kritis dan konsep diri dengan hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan. Berarti hasil penelitian, dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan antara berpikir kritis dan konsep diri dengan hasil

belajar pendidikan kewarganegaraan.

5. Ahmad Balya, (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Open Ended Terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Kelas X MAN Demak

Tahun Pelajaran 2014/2015 menyimpulkan bahwa berdasarkan perhittungan

r dengan taraf signifikansi 5% dengan n=40 diperoleh rhitung sebesar 0,741

sedangkan harga rtabel untuk taraf signifikan 5% dengan n=40 diperoleh

rtabel= 0,312. Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,741 > 0,312) sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

penerapan model pembelajaran open ended terhadap kemampuan berpikir

kritis siswa.

Persamaan salah satu peneliti, Ahmad Balya dengan penelitian ini

adalah terdapat pada aspek meningkatkan berpikir kritis siswa dengan

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

49

49

menggunakan model pembelajaran open ended dan perbedaanya terletak pada

subjek penelitian.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

50

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Untuk pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif yang

dilihat melalui sudut pandang pendidikan dengan mengkaji tentang penerapan

model Open Ended untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran Matematika materi pembelajaran bangun ruang pada kelas V di MI

Al-Munawwarah Kota Jambi. Disebut kualitatif karena proses yang diamati

adalah aktivitas siswa dan peneliti dalam pembelajaran. Namun dalam hal ini,

data hasil penelitian berupa kuantitatif karena datanya berupa angka yaitu hasil

belajar siswa.

PTK atau Penelitian Tindakan Kelas merupakan terjemahan dalam

bahasa Inggris “Classroom Action Research”, yang berarti penelitian yang

dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan

pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Secara lebih luas penelitian

tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan

dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok

subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat

tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat

penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga

diperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan yang secara sengaja diberikan oleh

guru atau berdasarkan arahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa.

Konteks pekerjaan guru maka penelitian tindakan yang dilakukannya disebut

Penelitian Tindakan Kelas, dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas adalah

suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang

diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang

bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas

tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan (Paizaluddin, M.Pd.I dan

Ermalinda, M.Hum, 2016, hlm. 6).

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

51

51

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Al-Munawwarah

Kota Jambi

2. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah

siswa kelas V di MI Al-Munawwarah Kota Jambi.

C. Prosedur Umum Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini di desain untuk 2 (dua) siklus.

Setiap siklus dibagi dalam 2 kali pertemuan, tiap pertemuan dilaksanakan 2 jam

pelajaran (2x35 menit). Tiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observation) dan refleksi.

Jumlah siklus ini bisa berubah dalam artian jika pada siklus ke I hasil

belajar telah meningkat maka penelitian ini hanya dilakukan 2 siklus, namun

jika pada siklus ke 2 hasil belajar belum meningkat maka penelitian dilakukan

dengan 3 siklus, begitu seterusnya sampai hasil belajar meningkat.

Tahap penelitian dilakukan dalam 2 tahap siklus yang tahapannya

sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Rangka pada penelitian ini, peneliti melakukan persiapan-persiapan

sebagai berikut :

1) Menghubungi dan meminta izin kepala sekolah.

2) Mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang membantu

pelaksanaan tindakan.

3) Membuat persiapan mengajar (perangkat pembelajaran) meliputi

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), skenario pembelajaran,

media pembelajaran, buku-buku penunjang, teks bacaan dan Lembar

Kerja Siswa (LKS).

4) Membuat lembar observasi baik untuk peneliti dan siswa, lembar tes

kemampuan siswa dalam materi bangun ruang.

5) Membuat latihan soal matematika menggunakan model Open Ended.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

52

52

Tahap pelaksanaan tindakan, yang dilakukan adalah

melaksanakan isi rencana pelaksaanaan pembelajaran pada kegiatan

pembelajaran di kelas dengan menitikberatkan pada materi operasi hitung

campuran dengan menggunakan model Open Ended yang bertujuan untuk

meningkatkan berpikir kritis siswa.

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam meningkatkan

berpikir kritis siswa dalam materi bangun ruang adalah sebagai berikut :

1.) Mempersiapkan materi yang akan di ajarkan.

2.) Menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan.

3.) Peneliti membagikan tugas kepada siswa untuk melihat hasil belajar

siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang telah dibuat oleh

peneliti.

4.) Peneliti memberikan penguatan kepada siswa.

Jika pada hasil analisis dan refleksi hasil belajar siswa dalam

materi bangun ruang belum mencapai indikator keberhasilan dari segi

hasil yang dicapai siswa belum maksimal maupun aktifitas peneliti dan

siswa maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Siklus

ini merupakan siklus perbaikan terhadap proses pembelajaran bangun

ruang melalui model pembelajaran open ended.

c. Tahap pengamatan (observation)

Pengamatan dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan

dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi peneliti

dan siswa. Pada tahap ini peneliti mengamati kegiatan siswa selama

proses pembelajaran. Adapun aspek yang diamati adalah perilaku siswa

antara lain:

1) Memperhatikan materi pelajaran

2) Keseriusan siswa dalam menerima materi

3) Cara siswa menyelesaikan masalah yang diberikan

d. Tahap Refleksi

Tahap refleksi, pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalisis

hasil pengamatan yang dilakukan di kelas berupa lembar observasi, tes

hasil belajar yang diperoleh pada akhir kegiatan pembelajaran. Hal ini

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

53

53

dilakukan untuk melihat apakah tindakan yang telah dilakukan pada

siklus I telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan atau

belum mencapai indikator keberhasilan tersebut. Jika pada hasil analisis

dan refleksi belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah

ditentukan maka dilakukan tindakan pada siklus berikutnya.

2. Pelaksanaan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Tahap persiapan tindakan sikus II dilaksanakan sebagai

penyempurnaan pada tindakan siklus I. Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam perencanaan siklus II meliputi:

1) Menyusun perbaikan RPP berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

2) Menyusun perbaikan instrument berupa tes dan non tes.

3) Menyiapkan materi yang berbeda.

4) Mengadakan kolaborasi dengan guru kelas tempat peneliti mengadakan

penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II menitikberatkan pada

materi bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran open

ended. sebelum siswa memulai pembelajaran bangun ruang, peneliti

terlebih dahulu melakukan tanya jawab pada siswa mengenai isi materi

yang telah dijelaskan sebelumnya dan setelah itu peneliti menjelaskan

terlebih dahulu kesalahan yang terjadi pada siklus I. Kemudian peneliti

meminta siswa untuk fokus dan konsentrasi dalam menerima materi

pelajaran.

c. Tahap Pengamatan (Observation)

Tahap pengamatan, pada tahap ini dilakukan bersamaan dengan

dilakukannya tindakan. Peneliti mempersiapkan lembar pedoman

observasi. Aspek yang diamati pada siklus II sama dengan aspek yang

diamati pada siklus I, dalam kegiatan observasi ini peneliti mengamati

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

54

54

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan

menyusun rencana untuk siklus III

D. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Trianto,

2011, hal.72).Berdasarkan definisi tersebut suatu instrumen berfungsi

menjaring data-data hasil penelitian.

Instrumen memegang peranan yang sangat strategis dan penting

dalam menentukan kualitas suatu penelitian karena validitas atau

keabsahan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh mutu atau

validitas instrument yang digunakan (Trianto, 2011, hal.72). Dibawah

dijelaskan beberapa instrumen penelitian yang peneliti gunakan dalam

penelitiannya, yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Dipergunakan untuk melakukan pengamatan terhadap perubahan hasil

belajar murid serta mendiskripsikan proses pembelajaran yang dilakukan.

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

jenis, yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi

aktivitas guru.

2. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan

dengan sikap, pendapat, atau wawasan serta untuk menggali beberapa hal

yang berkaitan dengan pembelajaran. Wawancara dapat dikelompokkan

kedalam 2 (dua) jenis yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak

terstruktur

3. Tes

Tes merupakan metode untuk mengukur tingkat keberhasilan. Tes

ini digunakan untuk mengukur keberhasilan atau ketidak berhasilan

murid di dalam menjawab/menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

55

55

diberikan kepada murid. Tes yang digunakan peneliti adalah soal tes

berbentuk essay.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan penelaahan terhadap referensi yang

berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Dokumen yang

dimaksud adalah dokumen resmi, referensi-referensi, foto-foto, rekaman

kaset, rapor siswa dan absen siswa. Dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) studi dokumentasi, peneliti dapat mencari dan mengumpulkan

data-data teks atau gambar (Iskandar, 2012, hal.73).

E. Teknik Analisis Data

Tahap sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Dalam

penelitian ini, analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek kegiatan

penelitian. Analisis data dilakukan dalam suatu proses, proses berarti

pelaksanaanya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan dilakukan

secara intensif, yakni sesudah meninggalkan lapangan, pekerjaan menganalisis

data memerlukan usaha pemusatan, perhatian dan pengarahan tentang fisik dan

pikiran peneliti.

1. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif yang dikumpulkan pada setiap siklus kegiatan

observasi aktifitas siswa dan aktifitas peneliti dari pelaksanaan penelitian,

dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif data berdasarkan dengan

model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga

komponen kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain yaitu: reduksi data,

penyajian data (display) dan penarikan kesimpulan.

a. Reduksi data, merupakan proses menyeleksi, menentukan, fokus,

menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang

ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini diakukan penajaman,

pemilahan, pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna, dan

menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan

diverifikasi.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

56

56

b. Penyajian data (display)/ beberan, setelah direduksi data siap dibeberkan.

Artinya, tahap analisis sampai pada pembeberan data. Berbagai macam

penelitian tindakan yang telah direduksi perlu dibeberkan dengan tertata

rapi dalam bentuk narasi plus matriks, grafik, atau diagram.

c. Penarikan kesimpulan, peningkatan atau perubahan yang terjadi

dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik

pada akhir siklus I, kesimpulan terevisi pada siklus II dan seterusnya, dan

kesimpulan terakhir pada akhir siklus terakhir. (Skripsi Yulinar Amars,

2016, hlm. 35)

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif dapat dianalisis menggunakan statistic deskriptif

sederhana dengan menyimpulkan lebih mendasar pada nilai rata-rata atau

presentase keberhasilan belajar.

Rumus teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Nilai pada masing-masing siklus yang dilakukan dengan

perhitungan:

Keterangan :

B : Jumlah butiran soal dijawab dengan benar

N : Banyak butiran soal Nilai rata-rata hasil belajar siswa

Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung menggunaka rumus :

X

Keterangan :

X : Nilai rata-rata

∑ x : Jumlah semua nilai siswa

∑ n : Jumlah siswa

Nilai ketuntasan siswa hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan :

( )

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

57

57

Dengan penilaian :

Tabel 3.1

Kriteria Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Persentase Kategori

81% - 100 % Sangat Kritis

66% - 80% Kritis

56% - 65% Cukup Kritis

41% - 55% Kurang Kritis

0% - 40% Tidak Kritis

Sumber : Arikunto dalam Dewi Nurnika Sari

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat

75 % siswa yang kritis dalam mengikuti pembelajaran (Munandar, 2002, hal.

40). Dan yang menjadi indikator pencapaian kemampuan siswa dalam berfikir

kritis dikatakan meningkat jika hasil persentase rata-rata kemampuan berfikir

kritis siswa kelas V MI Al Munawwarah Kota Jambi Setiap akhir siklus

meningkat baik tiap indikator maupun secara keseluruhan.

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2

Jadwal penelitian

No. Kegiatan

Bulan

Mar 18 Des 18 Jan 19 Feb 19 Mar 19

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pengajuan

dan

pengesahan

judul

X

2

Pengajuan

Proposal dan

penunjukkan

dosen

X

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

58

58

pembimbing

3

Konsultasi

dan perbaikan

proposal

X X X X X

4 Seminar

proposal

5

Perbaikan

seminar

proposal

6

Pengesahan

judul dan izin

riset

7 Pelaksanaan

sikus I

8 Pelaksanaan

siklus II

9

Analisis dan

penyusunan

draf

10

Penyempurna

an dan

penggandaan

11 Ujian skripsi

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

59

59

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN UMUM

1. Historis dan Geografis

Lokasi yang digunakan untuk penelitian yaitu Madrasah Ibtidaiyah Al

Munawwarah Kota Jambi. Madrasah ini merupakah sekolah yang berlokasi di

Perumnas Aur Duri Indah, Jalan Aur Duri Raya, Desa/Kelurahan Penyengat

Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kabupaten/Kota Jambi dengan luas tanah

keseluruhan 2000 M2. Letak sekolah ini tepat di tepi jalan sehingga sangat

strategis dan dekat dengan perumahan warga. Hal ini memudahkan akses

siswa ketika berangkat dan pulang sekolah. Madrasah Ibtidaiyah Al

Munawwarah di Pimpin oleh seorang kepala sekolah yaitu Bapak Jamaludin,

S.Pd.I yang telah menjabat sebagai kepala sekolah semejak tahun 2018.

Tujuan berdirinya madrasah ataupun sekolah ini untuk membina dan mendidik

para siswa dan meluluskan yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat

menengah atas, serta melanjutkan cita-cita masyarakat yang proaktif dalam

memberikan sumbangan saran dan tenaga serta dana dalam memperjuangkan

pendidikan.

Kondisi Madrasah cukup kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Di

madrasah ini terdapat halaman yang cukup luas ±264 M2 yang difungsikan

sebagai sarana bermain bagi siswa, yang berpungsi sebagai lapangan upacara

bendera, olah raga dan kegiatan pramuka. Dilihat dari segi fisik, bangunan

Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah sudah cukup bagus dan luas

bangunannya ±369 M2, fasilitasnya pun memadai. Hal ini dapat dilihat dari

penataan dan pemeliharaan ruang, termasuk halaman sekolah. Keadaan

madrasah yang demikian menjadi salah satu faktor yang mendukung kegiatan

pramuka di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

47

Tabel 4.1

Sejarah umum profil Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah

IDENTITAS SEKOLAH TAHUN 2019/2020

Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah

NSM : 111 215 710 031

Tahun Berdiri : 2009

Status Akreditasi : Akreditasi B

NPWP : 03.216.245.5-331.000

Nama Bank : BRI Unit Angso Duo Jambi

Nomor Rekening :5628-01-007748-53-3

Nama Rekening : MI Al Munawwarah

Alamat Bank : Jl. Riyadi Broni Kota Jambi

Penandatangan Rekening

Nama Kepala : Jamaludin, S.Pd.I

Nama Bendahara : Desy Ary Santy, S.Pd.I

Alamat Madrasah : Perumahan Aur duri Indah

Jalan : Aur Duri Raya

Desa/Kel : Penyengat Rendah

Kecamatan : Telanai Pura

Kabupaten/Kota : Jambi

Nomor telpon : 0741-581933/082311356115

Alamat Email : [email protected]

Kode Pos :36123

Sumber: Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah, Tahun 2019

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

48

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses

upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik termasuk perpustakaan, karena

apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak

akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Adapun

keberadaan sarana prasarana dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jumlah ruang di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.

No Bangunan/Ruangan Luas

(M2)

Keadaan

Baik Rusak

1 Ruang kepala sekolah √

2 Ruang Wakil kepala sekolah √

3 Ruang Majelis Guru √

4 Ruang Tata Usaha 42 M2 √

5 Ruang Bk/Bp √

6 Ruang Uks √

7 Ruang PMR √

8 Ruang Osis √

9 Ruang kelas belajar 252 M2 √

10 Ruang Perpustakaan 42 M2

11 Wc guru laki-laki 24 M2

12 Wc guru Perempuan 24 M2

13 Wc siswa laki-laki 24 M2

14 Wc siswa perempuan 24 M2

15 Musholla √

16 Lapangan Olah Raga √

17 Rumah Penjaga Madrasah √

Sumber: Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah, Tahun 2019

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

49

Berdasarkan data pada tabel dapat diketahui bahwa di Madrasah ini

terdapat ruang kepala sekolah, ruang tamu, ruang guru dan ruang kelas. Ruang

tamu di madrasah ini menyatu dengan ruangan kepala sekolah. Sekolah ini juga

memiliki perpustakaan yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar dan

menambah wawasan. Buku-buku yang tersedia di perpustakaan cukup lengkap,

baik buku pelajaran maupun buku cerita. Selain itu, madrasah ini memiliki

Musholla tempat beribadah bagi siswa, guru dan warga sekitar. Musholla biasa

digunakan untuk menjalankan sholat dhuha dan sholat dzuhur oleh para siswa

dan guru. Guru mengatur jadwal sholat dhuha dan dzuhur berjamaah di musholla

madrasah. Selain itu, di madrasah ini juga memiliki usaha kesehatan sekolah ,

Wc guru laki-laki, Wc guru perempuan, Wc siswa laki-laki, Wc siswa

perempuan.

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

“Unggul dalam prestasi, berkualitas dan berakhlak mulia.”

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran professional dan bermakna dengan

pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan) yang dapat menumbuh kembangkan potensi siswa

secara maksimal

2) Melaksanakan Program bimbingan secara efektif sehingga setiap

siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang

dimiliki.

3) Menanamkan dan membiasakan sikap dan perilaku islami

4) Menumbuhkan dan mengembangkan pembiasaan religius, disiplin,

dan peduli lingkungan madrasah.

5) Melaksanakan pengelolaan madrasah dengan manajemen partisipatik

dengan melibatkan seluruh madrasah dan kelompok kepentingan.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

50

6) Melaksanakan pembelajaran ekstrakulikuler secara efektif sesuai

bakat dan minat sehingga setiap siswa memiliki keunggulan dalam

berbagai lomba dan non akademik.

7) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan kepedulian

sosial warga madrasah.

4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah

Struktur adalah suatu susunan personil yang bergabung dalam suatu

organisasi, melalui struktur maka dapat dilihat tugas, wewenang dan bidang

kerja yang ada dalam organisasi tersebut. Struktur juga dapat membentuk

skema yang menunjukkan gambaran dalam bidang masing-masing personil.

Dengan adanya struktur organisasi tersebut akan memudahkan pimpinan

mengadakan pengawasan, koordinasi. Sedangkan organisasi tanpa struktur

maka akan sulit untuk melaksanakan aktifitas dalam melakukan kegiatan

program kerja dan tujuan organisasi. Sekolah merupakan suatu organisasi

yang mempunyai visi dan misi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu struktur

dimana setiap bagian pada struktur itu mempunyai fungsi dan sosialisasi

kerja, sehingga sekolah terorganisasi dengan baik.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

51

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah

Sumber: Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah, Tahun 2019 5. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah cukup baik.

Adapun keadaan guru dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3

Keadaan Guru dan Pegawai Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah

No Nama Jenis

Kelamin

Jabatan Pendidikan Terakhir

1. Jamaludin, S.Pd.I L Kepala Madrasah Sarjana Strata Satu (S.I)

2. Suryani, S. Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

3. Sutriadi D, S.Ag P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

4. Siti Aminah, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

5. Rts. Amelia Susanti, S.Pd P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

6. Etika Fitrah, S.Pd P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

7. Miezer Marsevs, S.Pd L Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

8. Samirah, S.H.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

9. Reni Damaiyanti, S. Sos.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

10. Kms Beni, S.Sy L Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

11. Asfuriyatul Jannah, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

12. Rts. Royani, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

13. Rts. Ema Ratnasari, S.Pd P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

14. Mona Etika, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

15. Makawiyah, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

16. Wasliyah, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

Siswa

Koordinator AMD

Rahmat, S.Pd.I Komite Madrasah

M. Subhan, S.Kep

Kepala Sekolah

Jamaludin, S.Pd.I

Majelis Guru

Wakil Kesiswaan

Sri Mulyati, S.Pd.I Bendahara

Madrasah

Deri Ari Santi, S.Pd.I

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

52

17. Desy Ari Santy, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

18. Nyimas Emi Lestari, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

19. Rosnita, S.Pd P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

20. Komaruzzaman, S.Pd L Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

21. Salim Habibi, S.Pd.I L Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

22. Azizah, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

23. Lailatul Husnaini, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

24. Rahmat, S.Pd.I L Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

25. Sri Mulyati, S.Pd.I P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

26. Roma Diana Astuti, S.Pd P Guru Sarjana Strata Satu (S.I)

27. Syumaiyana, S.sos.I P Pustaka Sarjana Strata Satu (S.I)

28. Anggiat Simorangkir L Satpam SMA

29. Rts. Maryani P Tenaga Kebersihan SMA

Sumber: Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah, Tahun 2019

b. Keadaan siswa

Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah berjumlah 572 anak yang terdiri

dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.

Tabel 4.4

Data Siswa Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah

keseluruhan L P

1 I 53 46 99

2 II 68 49 117

3 III 43 44 87

4 IV 51 61 112

5 V 48 39 87

6 VI 35 35 70

Jumlah 298 274 572

Sumber: Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah, tahun 2019

B. Temuan Penelitian

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

53

Keadaan awal pada tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dalam

pembelajaran matematika terbilang cukup rendah. Hal ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Skor Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pra Siklus

No. Aspek Yang Dinilai Persensetase

1 Mencari alasan 63%

2 Memakai sumber yang kredibilitas 66%

3 Mencari alternatif 54%

4 Bersikap dan berpikir terbuka 46%

5 Bersikap secara sistematis dan teratur 45%

Rata-Rata 54,6%

Sumber : Hasil Pengolahan Data

81% - 100 % = Sangat Kritis

66% - 80% = Kritis

56% - 65% = Cukup Kritis

41% - 55% = Kurang Kritis

0% - 40% = Tidak Kritis

Berdasarkan data dalam tabel di atas terlihat pencapaian kemampuan

berpikir kritis yang paling rendah yaitu pada indikator bersikap dan berpikir

terbuka dengan nilai presentase 46% serta bersikap secara sistematis dan

teratur dengan nilai presentase 45%. Sementara itu indikator kemampuan

berpikir kritis lainnya lainnya juga masih tergolong kategori cukup walaupun

persentase telah menunjukan angka di atas 50%. Selanjutnya, peneliti mulai

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

54

melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan open

ended. Maka untuk siklus I guru (peneliti) harus mempersiapkan RPP, soal

latihan, instrumen tes, lembar aktivitas guru dan siswa.

1. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 20 Mei 2019 sampai dengan

25 Mei 2019. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus

dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dan diakhiri dengan satu kali tes

kemampuan berpikir kritis yang setiap pertemuan terdiri dari 2 x 35 menit.

Tindakan pembelajaran yang dilakukan pada setiap siklus disesuaikan dengan

rencana pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open

ended di kelas V MI Al Munawwarah Kota Jambi dengan jumlah siswa 20

orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pelaksanaan

tindakan siklus ini melalui empat tahapan yaitu, tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Setelah melalui tahapan-

tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan dengan tujuan

penelitian yakni untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan

menggunakan pendekatan open ended di kelas V MI Al Munawwarah Kota

Jambi.

2. Pelaksanaan Penelitian

a) SIKLUS I

Pelaksanaan siklus I dilakukan selama satu kali pertemuan

pembelajaran yakni di tanggal 22 Mei 2018, dan diakhiri dengan

pemberian tes kemampuan berpikir kreatif siswa. Siklus I terdiri dari empat

tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan,

dan refleksi.

(a) Tahap Perencanaan

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

55

Perencanaan dilakukan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti

mempersiapkan beberapa hal, yaitu menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang telah ditentukan,

membuat lembar tes essay, dan membuat instrumen evaluasi dengan

menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama

berlangsungnya proses pembelajaran dan diamati langsung oleh peneliti

dan teman sejawat.

(b) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk

melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), tahap pelaksanaan siklus I dilakukan dalam satu kali pertemuan

pemberian tindakan selama 2 x 35 menit dan sekaligus pemberian tes

kemampuan berpikir kritis di akhir jam pelajaran. Peneliti dibantu satu

pengamat yang mengamati selama proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Berikut ini

deskripsi pelaksanaan menggunakan pendekatan open ended pada mata

pelajaran Matematika kelas V materi Volume bangun ruang.

Pada siklus I dilakukan pada hari Rabu 22 Mei 2019 dengan satu kali

pertemuan jam ke 1-2 pada pukul 07.25-08.35 WIB dan jam ke 3-4 pada

pukul 08.35-09.25 WIB. Kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam tiga

tahap, yaitu pendahuluan (kegiatan awal), kegiatan inti, kegiatan akhir

(penutup). Tahap-tahap tersebut sesuai dengan RPP siklus I (terlampir).

a. Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan

siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk

memimpin doa bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa

kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen

dan memeriksa kerapian siswa. Sebelum memulai pembelajaran guru

memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

56

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya, guru mengaitkan

pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Guru membuka pelajaran dan menginformasikan tentang materi yang

akan diajarkan, dilanjutkan dengan memberikan apersepsi melalui

Tanya Jawab yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan untuk

menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

(a) Guru menunjukkan benda-benda yang ada sekitar kelas yang

berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Contohnya :

Penghapus berbentuk apa?

(b) Siswa mengamati gambar serta rumus balok yang ada di papan

tulis.

(c) Siswa mendapatkan kesempatan bertanya untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan

dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui

kegiatan belajar, contohnya : mengajukan pertanyaan tentang

rumus yang tidak dipahami dari apa yang diamati (dimulai dari

pertanyaan factual sampai ke pertanyaan yang bersifat

hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,

kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran

kritis.

(d) Guru meminta siswa untuk membaca penjelasan tentang cara

menentukan volume balok dengan rumus yang ada di buku

lembar kerja siswa.

(e) Siswa diminta untuk mengemukakan pendapat atau pertanyaan

tentang cara menentukan volume balok dengan rumus sesuai

dengan pengalaman siswa tersebut.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

57

(f) Guru meminta siswa untuk mengamati kembali contoh soal

yang diberikan oleh guru atau yang terdapat di buku lembar

kerja siswa.

(g) Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal yang telah

disediakan oleh guru.

(h) Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menulis hasil jawaban

dari soal yang telah diberikan di papan tulis.

(i) Selanjutnya guru meminta siswa untuk menanggapi jawaban

dari salah satu siswa yang maju.

(j) Setelah itu guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil dari

tugas yang telah diberikan.

(k) Setelah siswa bisa mengerjakan soal yang diberikan guru.

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk membuat soal seperti

contoh soal yang telah diberikan oleh guru menggunakan

benda-benda yang ada disekitar siswa.

(l) Selanjutnya, siswa diminta untuk bertukar soal dengan teman

sebangku.

(m) Selajutnya, siswa menyelesaikan soal yang telah dibuat

temannya.

(n) Selanjutnya, dengan bimbingan guru siswa mengembalikkan

soal kepada temannya untuk diperiksa kebenaran hasil tersebut.

Setelah itu, siswa diminta mengumpulkan hasil tersebut

c. Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang

sudah dipelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan

penguatan berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum

pulang guru dan siswa berdoa bersama-sama dan guru mengucap

salam kepada siswa sebelum keluar kelas.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

58

1) Tahap Pengamatan

Observasi dilakukan selama proses kegiatan

pembelajaran siklus I berlangsung. Observasi dilakukan

terhadap aktivitas guru, dan aktivitas siswa, kemampuan

berpikir kritis siswa serta mencatat semua hal-hal yang terjadi

selama pelaksanaan pembelajaran.

Tabel 4.6

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Mengajar Dengan Menggunakan

Pendekatan Open Ended Siklus I

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

penilaian

Keterangan

1 Orientasi siswa

kepada masalah

a. Guru memasuki kelas tepat

waktu

b. Membuka pelajaran dengan

salam pembuka dan berdoa‟

c. Guru memeriksa kehadiran

siswa sebagai sikap disiplin

d. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

e. Guru memotivasi siswa

agar terlibat dalam kegiatan

pemecahan masalah yang

dipilih.

f. Guru mendorong siswa

untuk melakukan kegiatan

pengamatan terhadap

fenomena yang terkait

dengan KD yang akan

4

4

4

3

2

3

Baik

Baik

Baik

Cukup

Kurang Baik

Cukup

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

59

dikembangkan.

2 Menanya dan

memunculkan

permasalahan

a. Guru membantu siswa

untuk mendefinisikan tugas

belajar yang berhubungan

dengan masalah.

b. Guru mendorong siswa

untuk merumuskan suatu

masalah terkait dengan

fenomena yang diamatinya

masalah itu dirumuskan

berupa pertanyaan yang

bersifat problematis.

3

3

Cukup

Cukup

3 Menalar dan

mengumpulkan

data

a. Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang relevan.

b. Guru membimbing siswa

melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

pemecahan/penjelasan atas

masalah baik secara

individu maupun kelompok.

3

3

Cukup

Cukup

4 Mengasosiasi dan

merumuskan

jawaban

a. Guru meminta siswa untuk

melakukan analisis data dan

merumusan jawaban terkait

dengan masalah yang

mereka ajukan sebelumnya.

b. Guru membantu siswa

3

Cukup

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

60

dalam merumuskan

jawaban.

3

Cukup

5 Mengkomunikasi

kan

a. Guru memfasilitasi siswa

untuk mempersentasikan

jawaban atas permasalahan

yang mereka rumuskan

sebelumnya.

b. Guru membantu siswa

melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses

pemecahan masalah yang

dilakukan.

3

3

Cukup

Cukup

Jumlah 43

Rata-rata skor (%) 61,4% Cukup Baik

Sumber: Hasil Penelitian di MI Al Munawwarah Kota Jambi 2019

1. Tidak baik

2. Kurang baik

3. Cukup baik

4. Baik

5. Sangat baik

81% - 100 % = Sangat Baik

66% - 80% = Baik

56% - 65% = Cukup Baik

41% - 55% = Kurang Baik

0% - 40% = Tidak Baik

Hasil observasi diatas menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui

pendekatan open ended pada siklus I mendapat presentase 61,4 %. Berdasarkan

kategori penilaian presentase 61,4 % berada di kategori cukup baik dan masih ada

beberapa kemampuan yang perlu ditingkatkan yaitu kemampuan guru dalam

memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan soal.

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

61

Tabel 4.7

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Pada

Pembelajaran RPP 1

No Aktivitas Belajar Siswa Skor

Penilaian Keterangan

1 Persiapan siswa sebelum pembelajaran.

a. Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan

oleh guru.

b. Mendengarkan materi yang akan dipelajari.

3

4

Cukup

Baik

2 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

a. Siswa memperhatikan guru yang sedang

menjelaskan

b. Siswa mencatat apa yang dijelaskan oleh guru

c. Siswa bertanya kepada guru tentang yang

berkaitan dengan materi

3

2

3

Cukup

Kurang Baik

Cukup

3 Penguasaan materi.

a. Aktif dalam menyelesaikan soal-soal beberapa

konsep tertentu

b. Menggali pengetahuannya untuk menemukan

konsep-konsep yang sedang dipelajari

c. Secara aktif terlibat langsung dalam proses

pembelajaran

2

3

3

Kurang Baik

Cukup

Cukup

4 Saling membantu dan menyelesaikan masalah.

a. Bekerjasama dalam kegiatan belajar mengajar

untuk membuat soal atau mengajukan masalah

b. Membuat soal tentang materi yang akan

dipelajari.

3

3

Cukup

Cukup

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

62

5 Kemampuan siswa mengemukakan pendapat hasil

jawaban sendiri.

a. Siswa mampu mengulas kembali materi yang

sudah dipelajari dengan baik dan benar

b. Mampu mengeluarkan hasil pikiran dan

penemuannya melalui penampilannya didepan

kelas

c. Mampu mempersentasikan secara lantang

didepan kelas

3

3

3

Cukup

Cukup

Cukup

Jumlah 38

Rata-rata skor 58,4% Cukup Baik

Sumber: Hasil Penelitian di MI Al Munawwarah Kota Jambi 2019

1. Tidak baik

2. Kurang baik

3. Cukup baik

4. Baik

5. Sangat baik

81% - 100 % = Sangat Baik

66% - 80% = Baik

56% - 65% = Cukup Baik

41% - 55% = Kurang Baik

0% - 40% = Tidak Baik

Hasil observasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran

melalui pendekatan open ended pada siklus I mendapatkan skor presentase 58,4 %.

Berdasarkan kategori penilaian presentase 58,4 % berada pada kategori cukup baik

dan masih ada beberapa aktivitas yang perlu ditingkatkan yaitu siswa mencatat apa

yang dijelaskan oleh guru, dan menyelesaikan soal-soal beberapa konsep tertentu.

(a) Hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

63

Setelah pelaksanaan siklus I berlangsung, guru memberikan soal tes untuk

mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan pendekatan open

ended yang diikuti oleh 20 siswa. Skor hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa

pada RPP 1 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8

Skor Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus I

No. Aspek Yang Dinilai Persensetase

1 Mencari alasan 77%

2 Memakai sumber yang kredibilitas 79%

3 Mencari alternatif 70%

4 Bersikap dan berpikir terbuka 62%

5 Bersikap secara sistematis dan teratur 62%

Rata-Rata 70%

Sumber : Hasil Pengolahan Data

81% - 100 % = Sangat Kritis

66% - 80% = Kritis

56% - 65% = Cukup Kritis

41% - 55% = Kurang Kritis

0% - 40% = Tidak Kritis

Berdasarkan data dalam tabel di atas sebagian besar pencapaian kemampuan

berpikir kritis pada siklus I sudah dalam kategori cukup kritis dengan presentase

keseluruhan yaitu 70% masuk dalam kategori “kritis”, artinya pemberian tindakan

pada siklus I dapat dikatakan memberi pengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis

siswa, dan peneliti akan melanjutkan pemberian tindakan sampai pada target yang

ingin dicapai.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

64

Pada kategori ini siswa harus dituntun agar lebih memahami bagaimana cara

menyelesaikan soal dan harus memperinci dengan detail suatu gagasan. Berdasarkan

hasil persentase siswa tersebut terlihat jelas pada setiap aspek berada pada capaian

kategori kritis yang disebabkan dalam menyelesaikan soal jawaban dengan waktu

yang kurang sehingga membuat siswa tidak lebih berpikir terbuka untuk menjawab

soal, maka yang harus dilakukan untuk masing-masing aspek adalah membangun dan

menerapkan pengetahuan lebih kritis baik individu maupun kelompok. Oleh karena

itu, diambil tindakan untuk langkah perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.

(1) Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap perencanaan, pelaksanaan

dan tahap pengamatan. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah

tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mengalami peningkatan

dibandingkan dengan keterampilan berpikir kritis siswa pada saat pra siklus. Hal

ini dapat dilihat dari setiap aspek yang dinilai dalam berpikir kritis sudah

meningkat dibandingkan saat observasi pra siklus. Namun hal tersebut belum

mencapai kesuksesan indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti, karena masih

ada juga sebagian siswa yang belum mencapai kriteria kesuksesan indikator,

aktivitas maupun keterampilan berpikir kritis siswa yang ditetapkan oleh peneliti.

Hal ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses

pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian masih perlu dilanjutkan ke siklus

berikutnya.

Adapun kendala yang dihadapi pada proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus

I diantaranya sebagai berikut:

1) Aktivitas guru

a. Kurang mampu memotivasi siswa dalam mengaitkan pengalaman pribadi

siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan materi yang akan dipelajari

b. Kemampuan mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai

materi yang belum mereka pahami

2) Aktivitas siswa

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

65

a. Kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun

ruang

b. Kurang berpartisipasi dalam mempersentasikan hasil latihannya

3) Hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I

a. Masih banyak siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang

rendah dalam memecahkan masalah terutama pada indikator berpikir

terbuka dan berpikir secara sistematis. Hal ini dikarenakan masih banyak

siswa yang kesulitan dalam memahami konsep bangun ruang

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I dan untuk

meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, maka perlu dilanjutkan pada siklus

II dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Aktivitas guru

a. Pertemuan selanjutnya agar mampu memotivasi siswa dalam

mengaitkan pengalaman pribadi siswa dalam kehidupan seharihari

dengan materi yang akan dipelajari sehingga siswa bisa lebih

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

b. Pada pertemuan selanjutnya guru harus lebih tegas membimbing siswa

agar siswa bisa lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan

2) Aktivitas siswa

a. Pada pertemuan selanjutnya guru harus memancing siswa untuk

bertanya tentang materi yang dipelajari dengan memberikan reward

b. Pada pertemuan selanjutnya guru harus lebih mendorong siswa agar

aktif dalam mempersentasikan dan memberikan tanggapan kepada

sisiwa yang sudah mempersentasikannya ke depan

3) Hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I

a. Untuk pertemuan selanjutnya harus diberikan penekanan yang lebih

tentang konsep dan permasalahan bangun ruang

b) SIKLUS II

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

66

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama satu kali pertemuan

pembelajaran yakni di tanggal 25 Mei 2019, dan diakhiri dengan

pemberian tes kemampuan berpikir kritis siswa. Siklus II terdiri dari empat

tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan,

dan refleksi..

(1) Tahap Perencanaan

Oleh karena pada siklus I indikator penelitian belum maksimal,

maka dilanjutkan dengan siklus II. Sebelum melaksankan tindakan pada

siklus II, peneliti juga telah menyiapkan RPP II

(2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk

melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), tahap pelaksanaan siklus II dilakukan dalam satu kali pertemuan

pemberian tindakan selama 2 x 35 menit dan sekaligus pemberian tes

kemampuan berpikir kritis di akhir jam pelajaran. Peneliti dibantu satu

pengamat yang mengamati selama proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Berikut ini

deskripsi pelaksanaan menggunakan pendekatan open ended pada mata

pelajaran Matematika kelas V materi Volume bangun ruang.

Pada siklus II dilakukan pada hari Sabtu 25 Mei 2019 dengan satu

kali pertemuan jam ke 1-2 pada pukul 07.25-08.35 WIB dan jam ke 3-4

pada pukul 08.35-09.25 WIB. Kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam tiga

tahap, yaitu pendahuluan (kegiatan awal), kegiatan inti, kegiatan akhir

(penutup). Tahap-tahap tersebut sesuai dengan RPP siklus I (terlampir).

a. Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan

siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

67

memimpin doa bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa

kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen dan

memeriksa kerapian siswa. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi

motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang

akan dilaksanakan. Selanjutnya, guru mengaitkan pembelajaran yang lalu

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran

dan menginformasikan tentang materi yang akan diajarkan, dilanjutkan

dengan memberikan apersepsi melalui Tanya Jawab yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan

setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1. Guru menunjukkan benda-benda yang ada sekitar kelas yang

berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Contohnya :

Penghapus berbentuk apa?

2. Siswa mengamati gambar serta rumus balok yang ada di papan

tulis.

3. Siswa mendapatkan kesempatan bertanya untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang

disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

mengajukan pertanyaan tentang rumus yang tidak dipahami dari apa

yang diamati (dimulai dari pertanyaan factual sampai ke pertanyaan

yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa

ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk

pikiran kritis.

4. Guru meminta siswa untuk membaca penjelasan tentang cara

menentukan volume balok dengan rumus yang ada di buku lembar

kerja siswa.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

68

5. Siswa diminta untuk mengemukakan pendapat atau pertanyaan

tentang cara menentukan volume balok dengan rumus sesuai

dengan pengalaman siswa tersebut.

6. Guru meminta siswa untuk mengamati kembali contoh soal yang

diberikan oleh guru atau yang terdapat di buku lembar kerja siswa.

7. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal yang telah

disediakan oleh guru.

8. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menulis hasil jawaban dari

soal yang telah diberikan di papan tulis.

9. Selanjutnya guru meminta siswa untuk menanggapi jawaban dari

salah satu siswa yang maju.

10. Setelah itu guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil

dari tugas yang telah diberikan.

11. Setelah siswa bisa mengerjakan soal yang diberikan guru.

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk membuat soal seperti

contoh soal yang telah diberikan oleh guru menggunakan benda-

benda yang ada disekitar siswa.

12. Selanjutnya, siswa diminta untuk bertukar soal dengan teman

sebangku.

13. Selajutnya, siswa menyelesaikan soal yang telah dibuat

temannya.

14. Selanjutnya, dengan bimbingan guru siswa mengembalikkan

soal kepada temannya untuk diperiksa kebenaran hasil tersebut.

Setelah itu, siswa diminta mengumpulkan hasil tersebut

c. Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah

dipelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa

kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdoa

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

69

bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar

kelas.

(3) Tahap Pengamatan

Observasi dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran siklus II

berlangsung. Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru, dan aktivitas

siswa, kemampuan berpikir kritis siswa serta mencatat semua hal-hal yang

terjadi selama pelaksanaan pembelajaran.

(a) Aktivitas guru pada siklus II

Data hasil aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Mengajar dengan Menggunakan

Pendekatan Open Ended Siklus II

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

penilaian

Keterangan

1 Orientasi siswa

kepada masalah

a. Guru memasuki kelas tepat

waktu

b. Membuka pelajaran dengan

salam pembuka dan berdoa‟

c. Guru memeriksa kehadiran

siswa sebagai sikap disiplin

d. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

e. Guru memotivasi siswa

agar terlibat dalam kegiatan

pemecahan masalah yang

dipilih.

f. Guru mendorong siswa

5

5

5

4

3

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Baik

Cukup

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

70

untuk melakukan kegiatan

pengamatan terhadap

fenomena yang terkait

dengan KD yang akan

dikembangkan.

4

Baik

2 Menanya dan

memunculkan

permasalahan

a. Guru membantu siswa

untuk mendefinisikan tugas

belajar yang berhubungan

dengan masalah.

b. Guru mendorong siswa

untuk merumuskan suatu

masalah terkait dengan

fenomena yang diamatinya

masalah itu dirumuskan

berupa pertanyaan yang

bersifat problematis.

4

4

Baik

Baik

3 Menalar dan

mengumpulkan

data

a. Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang relevan.

b. Guru membimbing siswa

melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

pemecahan/penjelasan atas

masalah baik secara

individu maupun kelompok.

4

4

Baik

Baik

4 Mengasosiasi dan

merumuskan

a. Guru meminta siswa untuk

melakukan analisis data dan

4

Baik

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

71

jawaban merumusan jawaban terkait

dengan masalah yang

mereka ajukan sebelumnya.

b. Guru membantu siswa

dalam merumuskan

jawaban.

4

Baik

5 Mengkomunikasi

kan

a. Guru memfasilitasi siswa

untuk mempersentasikan

jawaban atas permasalahan

yang mereka rumuskan

sebelumnya.

b. Guru membantu siswa

melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses

pemecahan masalah yang

dilakukan.

4

4

Baik

Baik

Jumlah 63

Rata-rata skor (%) 88,5% Sangat Baik

Sumber: Hasil Penelitian di MI Al Munawwarah Kota Jambi 2019

1. Tidak baik

2. Kurang baik

3. Cukup baik

4. Baik

5. Sangat baik

81% - 100 % = Sangat Baik

66% - 80% = Baik

56% - 65% = Cukup Baik

41% - 55% = Kurang Baik

0% - 40% = Tidak Baik

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

72

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada tabel diatas

menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui pendekatan open ended pada

siklus II mendapat presentase 88,5%. Berdasarkan kategori penilaian presentase 88,5

% berada pada kategori sangat baik. Hasil observasi aktivitas guru meningkat sebesar

27,1 % dari siklus I

(b) Aktivitas siswa pada siklus II

Pada tahap ini adalah kegiatan mengamati aktivias siswa pada saat

pembelajaran berlangsung, dari awal sampai akhir untuk setiap pertemuan. Hasil

pengamatan aktivitas siswa pada RPP II dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.10

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Pada

Pembelajaran RPP 2

No Aktivitas Belajar Siswa Skor

Penilaian Keterangan

1 Persiapan siswa sebelum pembelajaran.

a. Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan

oleh guru.

b. Mendengarkan materi yang akan dipelajari.

4

5

Baik

Sangat Baik

2 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

a. Siswa memperhatikan guru yang sedang

menjelaskan

b. Siswa mencatat apa yang dijelaskan oleh guru

c. Siswa bertanya kepada guru tentang yang

berkaitan dengan materi

4

4

4

Baik

Baik

Baik

3 Penguasaan materi.

a. Aktif dalam menyelesaikan soal-soal beberapa

konsep tertentu

b. Menggali pengetahuannya untuk menemukan

3

4

Cukup

Baik

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

73

konsep-konsep yang sedang dipelajari

c. Secara aktif terlibat langsung dalam proses

pembelajaran

4

Baik

4 Saling membantu dan menyelesaikan masalah.

a. Bekerjasama dalam kegiatan belajar mengajar

untuk membuat soal atau mengajukan masalah

b. Membuat soal tentang materi yang akan

dipelajari.

4

4

Baik

Baik

5 Kemampuan siswa mengemukakan pendapat hasil

jawaban sendiri.

a. Siswa mampu mengulas kembali materi yang

sudah dipelajari dengan baik dan benar

b. Mampu mengeluarkan hasil pikiran dan

penemuannya melalui penampilannya didepan

kelas

c. Mampu mempersentasikan secara lantang

didepan kelas

4

4

4

Baik

Baik

Baik

Jumlah 52

Rata-rata skor 80% Baik

Sumber: Hasil Penelitian di MI Al Munawwarah Kota Jambi 2019

1. Tidak baik

2. Kurang baik

3. Cukup baik

4. Baik

5. Sangat baik

81% - 100 % = Sangat Baik

66% - 80% = Baik

56% - 65% = Cukup Baik

41% - 55% = Kurang Baik

0% - 40% = Tidak Baik

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

74

74

Berdasarkan hasil observasi pada tabel diatas maka dapat

disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui pendekatan open ended

pada siklus II mendapatkan skor presentase 80%. Berdasarkan kategori

penilaian presentase 80% berada pada kategori baik, ini menandakan

bahwa siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan open ended dapat terlibat secara aktif. Hasil observasi aktivitas

siswa meningkat sebesar 21,6 % dari siklus I.

(c) Kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus II

Setelah pelaksanaan siklus II berlangsung, guru memberikan soal

tes untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa setelah diterapkan

pendekatan open ended yang diikuti oleh 20 siswa. Skor hasil tes

kemampuan berpikir kritis siswa pada RPP II dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.11

Skor Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus II

No. Aspek Yang Dinilai Persensetase

1 Mencari alasan 88%

2 Memakai sumber yang kredibilitas 94%

3 Mencari alternatif 88%

4 Bersikap dan berpikir terbuka 82%

5 Bersikap secara sistematis dan teratur 82%

Rata-Rata 86,8%

Sumber : Hasil Pengolahan Data

81% - 100 % = Sangat Kritis

66% - 80% = Kritis

56% - 65% = Cukup Kritis

41% - 55% = Kurang Kritis

0% - 40% = Tidak Kritis

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

75

75

Adapun hasil observasi siswa dalam proses pembelajaran siswa

akhir siklus II tentang materi volume bangun ruang dengan menggunakan

model pembelajaran open ended. Pada table 4.11 dapat diketahui bahwa

keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus II mengalami peningkatan.

Hal ini terlihat dari presentase rata-ratanya dari 70% meningkat menjadi

86,8%. Upaya peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa sudahh dapat

dikatakan berhasil.

(3) Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap perencanaan,

pelaksanaan dan pengamatan. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah

mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari

keterampilan berpikir kritis siswa sudah memenuhi indikator yang

telah ditetapkan, setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi

dengan menggunakan data-data yang diperoleh dengan dari

kegiatan tahap pengamatan, diketahui hasil keterampilan berpikir

kritis siswa pada siklus II dalam kategori sangat kritis yaitu

mencapai skor 86,8%.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus II

sudah dikatakan berhasil karena sudah memenuhi indikator

keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan, yaitu adanya

peningkatan aktivitas belajar siswa dan adanya peningkatan

keterampilan berpikir kritis siswa kedalam kategori sudah sangat

kritis yaitu dengan skor 86,8% Maka pemberian tindakan pada

penelitian diakhiri pada siklus II.

C. Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data

tersebut berupa hasil observasi aktivitas guru, hasil observasi aktivitas

siswa, dan hasil analisis tes keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil data

yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi dan tes

adalah sebagai berikut :

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

76

76

1. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I diperoleh rata-rata

presentase sebesar 61,4%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata

presentase sebesar 88,5%. Terjadi peningkatan sebesar 27,1%. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan terhadap kemampuan pengelolaan

kelas yang dilakukan oleh peneliti.

2. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata

presentase sebesar 58,4%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata

presentase sebesar 80%. Terjadi peningkatan yaitu sebesar 21,6 %. Hal

ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

3. Hasil observasi keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I

diperoleh rata-rata persentase sebesar 70%, sedangkan pada siklus II

diperoleh rata-rata persentase sebesar 86,8% dengan kategori sangat

kritis. Hal ini menunjukan adanya peningkatan keterampilan berpikir

kritis siswa dalam proses pembelajaran matematika materi bangun

ruang dengan menggunakan metode open ended.

D. Interprestasi Hasil Analisis Data

Hasil analisis data yang dilakukan peneliti maka diperoleh informasi

bahwa pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan

selama proses pembelajaran menunjukkan keterampilan berpikir kritis

siswa belum optimal. Namun terjadi peningkatan keterampilan berpikir

kritis siswa setelah dilakukannya perbaikan-perbaikan pada siklus II.

Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi peneliti dalam

melakukan pengamatan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari

lembar observasi digunakan peneliti sebagai bahan untuk melakukan

refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan

sebagai acuan melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil

observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Hasil lembar observasi akitivitas guru

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

77

77

Tabel 4.12

Presentase Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Pendekatan

Open Ended

Aktivitas Guru Presentase Kategori

Siklus I 61,4% Cukup Baik

Siklus II 88,5% Sangat Baik

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.12, terjadi

peningkatan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan open ended dapat meningkatkan aktivitas guru untuk

mendukung peningkatan keterampilan berpikir siswa selama proses

pembelajaran.

Adapun presentase observasi aktivitas guru pada siklus I

dan siklus II disajikan pada diagram berikut :

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Mengajar Guru Siklus I

dan II

b. Lembar observasi aktivitas siswa

Tabel 4.13

Presentase Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan

Pendekatan Open Ended

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

SIKLUS 1 SIKLUS 2

61,4%

88,5%

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

78

78

Aktivitas Siswa Presentase Kategori

Siklus I 58,4% Cukup Baik

Siklus II 80% Baik

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.13, terjadi

peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan open ended dapat meningkatkan aktivitas siswa

untuk mendukung peningkatan keterampilan berpikir kritis

siswa selama proses pembelajaran.

Adapun presentase observasi aktivitas siswa pada siklus I

dan siklus II disajikan pada diagram berikut :

Gambar 4.3 Diagram Aktivitas Mengajar Siswa Siklus I

dan II

2. Tes Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Tes keterampilan berpikir kritis yang digunakan adalah tes essay

yang dilaksanakan di setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk

mengukur peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa. Adapun

hasil keterampilan berpikir kritis siswa pada setiap tes akhir siklus

tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

SIKLUS 1 SIKLUS 2

58,4%

80%

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

79

79

Tabel 4.14

Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Indikator /

Aspek

Persentase dan Kategori

Pra

Siklus

(%)

Ket Siklus

I (%) Ket

Siklus

II (%)

Ket

Mencari

Alasan 63 Cukup

Kritis 77 Kritis 88

Sangat

Kritis

Memakai

Sumber

yang

Kredibilitas

66 Kritis 79 Kritis 94

Sangat

Kritis

Mencari

Alternatif 54 Kurang

Kritis 70 Kritis 88

Sangat

Kritis

Bersikap

dan

Berpikir

Terbuka

46 Kurang

Kritis 62

Cukup

Kritis 82

Sangat

Kritis

Bersikap

secara

sistematis

dan Teratur

45 Kurang

Kritis 62

Cukup

Kritis 82

Sangat

Kritis

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.14, dapat dilihat adanya

peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui lima

indikator/aspek dari pra siklus ke siklus I dan ke siklus II. Peningkatan

hasil tes ini menunjukkan tercapainya indikator keberhasilan. Untuk

lebih jelas data peningkatan hasil keterampilan berpikir kritis siswa

pada lampiran. Adapun presentase keterampilan berpikir kritis siswa

tersaji dalam diagram berikut ini :

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

80

80

Gambar 4.4 Diagram Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pra Siklus, Siklus

I dan Siklus II

E. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menggunakan

pendekatan open ended di kelas V MI Al-Munawwarah Kota Jambi.

Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan tahapan pendekatan open

ended. Kegiatan pembelajaran ini dengan menerapkan pendekatan open

ended memiliki hasil yang menunjukkan peningkatan keterampilan

berpikir kritis siswa pada materi bangun ruang di kelas V MI Al-

Munawwarah Kota Jambi, karena dalam proses pembelajaran siswa

terlibat aktif dan kritis dalam pembelajaran serta melatih pengetahuan

siswa sehingga siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang

dilakukan pada siklus I mencapai 58,4% mengalami peningkatan pada

siklus II menjadi 80%. Sejalan dengan peningkatan aktivitas siswa dengan

menggunakan pendekatan open ended, hal serupa terjadi pada tes

keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes

keterampilan berpikir kritis di akhir siklus I, diperoleh hasil dari aspek

mencari alasan siklus I sebesar 77% dan pada siklus II mencapai 88%, dari

aspek memakai sumber yang kredibilitas siklus I sebesar 79% dan pada

0%

20%

40%

60%

80%

100%

mencari alasan memakaisumber

kredibilitas

mencarialternatif

bersikap danberpikirterbuka

bersikap secarasistematis dan

teratur

Skor Keterampilan berpikir kritis

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

81

81

siklus II mencapai 94%, dari aspek mencari alternatif siklus I sebesar 70%

dan pada siklus II mencapai 88%, dari aspek bersikap dan berpikir terbuka

siklus I sebesar 62% dan pada siklus II mencapai 82%, serta aspek

bersikap secara sistematis dan teratur siklus I sebesar 62% dan pada siklus

II mencapai 82%.

Hal ini sesuai dengan teori Robert H. Ennis tentang berpikir kritis,

bahwa berpikir adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan

menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai

atau dilakukan. Melalui pengajaran ini siswa dapat mengembangkan

keterampilan berpikir kritisnya, seperti yang terlihat dalam hasil penelitian

skripsi ini, dimana setiap indikator keterampilan berpikir kritis siswa

meningkat dengan penerapan pendekatan open ended.

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

82

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan

pendekatan open ended terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa, dan

keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika di kelas

V MI Al-Munawwarah Kota Jambi dapat disimpulkan bahwa,

keterampilan berpikir kritis siswa setelah diterapkannya pendekatan open

ended pada materi bangun ruang mengalami peningkatan per indikator

baik dari aspek mencari alasan, memakai sumber yang kredibilitas,

mencari alternatif, bersikap dan berpikir terbuka, bersikap secara

sistematis dan teratur.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes keterampilan berpikir kritis

siswa di akhir siklus I diperoleh hasil dari aspek mencari alasan siklus I

sebesar 77% dan pada siklus II mencapai 88%. Dari aspek memakai

sumber yang kredibilitas siklus I sebesar 79% dan pada siklus II mencapai

94%. Dari aspek mencari alternatif siklus I sebesar 70% dan pada siklus II

mencapai 88%. Dari aspek bersikap dan berpikir terbuka siklus I sebesar

62% dan pada siklus II mencapai 82%. Serta aspek bersikap secara

sistematis dan teratur siklus I sebesar 62% dan pada siklus II mencapai

82%.

Berdasarkan hasil akhir tes keterampilan berpikir kritis secara

keseluruhan pada pra siklus diperoleh rata-rata presentase sebesar 54,6%

dengan kategori cukup kritis, pada siklus I diperoleh rata-rata presentase

sebesar 70%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata presentase

sebesar 86,8% dengan kategori sangat kritis.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan saran kepada

guru sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada guru yang menerapkan pendekatan open

ended terlebih dahulu menyiapkan recana pembelajaran, media

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

83

83

pembelajaran, metode maupun model pembelajaran yang sesuai

dengan materi pembelajaran. Karena dengan lengkapnya alat

pembelajaran tersebut, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pun

dapat terwujud dengan baik.

2. Kepada guru yang menerapkan pendekatan open ended dapat

memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Karena

pembelajaran dengan menerapkan pendekatan open ended mudah,

akan tetapi membutuhkan waktu lebih lama.

3. Penulis menyarankan kepada guru dan siswa hendaknya menyadari

bahwa setiap siswa mempunyai keterampilan berpikir kritis yang

berbeda yang diharapkan dapat diasah terus agar dapat

ditingkatkan. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan

baik dan siswa dapat lebih kritis lagi dalam mengikuti

pembelajaran.

C. Penutup

Penulis mengucap rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah

SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih

terdapat kekurangan-kekurangan, baik dalam sisematika penulisan

maupun bentuk kata-kata.

Penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penulisan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Kemudian penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia

memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di Madrasah

Ibtidaiyah Al- Munawwarah Kota Jambi.

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

84

84

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Alfa, Januar & Arbi Irwan, 2015, Rumus Sakti Pintar Mengerjakan Soal

Matematika SD/MI. Jakarta: Pena Mas. .

Amars, Yulinar. 2016. Skripsi Penerapan Metode Discovery untuk Meningkatkan

Kemampuan Siswa dalam Menemukan Kalimat Utama Paragraf Pada kelas .

Jambi

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dam pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.

Halim, Abdul Fathani. 2009. Matematika Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-

Ruzz media.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2011. Strategi pembelajaran Bahasa.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Kadir, Abdul dkk. 2012. Dasar-dasar pendidikan. Jakarta: kencana prenada

media group

Muhammad Afandi, S.Pd, M.Pd, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di

Sekolah. Semarang: UNISSULA PRESS

Paizaluddin, M. Pd. I dkk. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Prenada Media.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Sugiyono. 2009. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Zulaikha, Fitri. 2018. Skripsi Penerapan Pendekatan Open Ended untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Mata Pelajaran

Matematika di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hasanah Kecamatan

Sungai Gelam. Jambi

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

85

85

Jurnal :

Ahmad Balya, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Open Ended Terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Listrik Dinamis. Skripsi

tahun 2015. doi Retrieved from eprints.walisongo.ac.id

M. Chusna, Pendekatan open ended. Skripsi tahun 2015. doi Retrieved from

repo.iain.tulungagung.ac.id

NA Nurul Akhadiyah, Berpikir Kritis Siswa. Skripsi tahun 2015. doi Retrieved

from repo.iain.tulungagung.ac.id

Nur Is Yudiana, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Penerapan

Model Pembelajaran Deep Dialog Critical Thinking Dalam Pembelajaran

Ekonomi. Skripsi tahun 2015. doi Retrieved from eprints.uny.ac.id

Sunarti, Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir

Siswa. Skripsi tahun 2018. doi Retrieved from mahasiswa.mipastkipllg.com

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

86

86

LAMPIRAN

Lampiran 1: Instrumen Pengumpuluan Data

A. LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGELOLA

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN ENDED

Nama Sekolah :

Kelas/Semester :

Mata Pelajaran :

Materi Pokok :

Waktu :

Hari/Tanggal :

Nama Observer :

Nama Guru :

Pertemuan Ke :

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

87

87

A. Petunjuk

1. Amatilah aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung

2. Berilah tanda cek list (√) pada nomor yang berurutan menurut Bapak/Ibu

Keterangan :

1 = Tidak Baik

2 = Kurang Baik

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

B. Lembar Pengamatan

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

1 2 3 4 5

1 Orientasi siswa

kepada masalah

g. Guru memasuki kelas

tepat waktu

h. Membuka pelajaran

dengan salam pembuka

dan berdoa‟

i. Guru memeriksa

kehadiran siswa sebagai

sikap disiplin

j. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

k. Guru memotivasi siswa

agar terlibat dalam

kegiatan pemecahan

masalah yang dipilih.

l. Guru mendorong siswa

untuk melakukan kegiatan

pengamatan terhadap

fenomena yang terkait

dengan KD yang akan

dikembangkan.

2 Menanya dan

memunculkan

permasalahan

c. Guru membantu siswa

untuk mendefinisikan

tugas belajar yang

berhubungan dengan

masalah.

d. Guru mendorong siswa

untuk merumuskan suatu

masalah terkait dengan

fenomena yang

diamatinya masalah itu

dirumuskan berupa

pertanyaan yang bersifat

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

88

88

problematis.

3 Menalar dan

mengumpulkan

data

c. Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang relevan.

d. Guru membimbing siswa

melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

pemecahan/penjelasan

atas masalah baik secara

individu maupun

kelompok.

4 Mengasosiasi

dan

merumuskan

jawaban

c. Guru meminta siswa

untuk melakukan analisis

data dan merumusan

jawaban terkait dengan

masalah yang mereka

ajukan sebelumnya.

d. Guru membantu siswa

dalam merumuskan

jawaban.

5 Mengkomunikas

ikan

c. Guru memfasilitasi siswa

untuk mempersentasikan

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

d. Guru membantu siswa

melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses

pemecahan masalah yang

dilakukan.

Jumlah

Rata-rata (%)

Rata-rata Keseluruhan (%)

C. Saran dan Komentar Pengamat/Observer

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

B. Lembar Observasi Siswa ( secara keseluruhan )

Mata Pelajaran :

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

89

89

Kelas :

Hari dan Tanggal :

Siklus :

Jam pembelajaran :

Tujuan Observasi :

1) Untuk mengetahui tingkat berpikir kritis siswa dalam proses

pembelajaran sebelum menggunakan Model pembelajaran Open

ended.

2) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan Model

pembelajaran Open ended.

Petunjuk :

1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu

pembelajaran tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang

dilakukan siswa.

2) Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:

Kualitas

Skor Kualitas

1 Sangat Kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

5 Baik Sekali

3) Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian

siswa dalam proses pembelajaran.

No Aktivitas Belajar Siswa Skor

1 2 3 4 5

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

90

90

1 Persiapan siswa sebelum pembelajaran.

c. Siswa mendengarkan motivasi yang

diberikan oleh guru

d. Mendengarkan materi yang akan

dipelajari.

2 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

d. Siswa memperhatikan guru yang sedang

menjelaskan

e. Siswa mencatat apa yang dijelaskan oleh

guru

f. Siswa bertanya kepada guru tentang yang

berkaitan dengan materi

3 Penguasaan materi.

d. Aktif dalam menyelesaikan soal-soal

beberapa konsep tertentu

e. Menggali pengetahuannya untuk

menemukan konsep-konsep yang sedang

dipelajari

f. Secara aktif terlibat langsung dalam proses

pembelajaran

4 Saling membantu dan menyelesaikan masalah.

c. Bekerjasama dalam kegiatan belajar

mengajar untuk membuat soal atau

mengajukan masalah

d. Membuat soal tentang materi yang akan

dipelajari.

5 Kemampuan siswa mengemukakan pendapat hasil

jawaban sendiri.

d. Siswa mampu mengulas kembali materi

yang sudah dipelajari dengan baik dan

benar

e. Mampu mengeluarkan hasil pikiran dan

penemuannya melalui penampilannya

didepan kelas

f. Mampu mempersentasikan secara lantang

didepan kelas

Jumlah

Rata-Rata (%)

Rata-Rata Keseluruhan (%)

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

91

91

C. LEMBAR DATA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Siklus pertemuan ke :

Pengamat :

Hari/Tgl :

Petunjuk pengisian :

Berilah skor 1-5 dengan kriteria sebagai berikut :

1. Tidak kritis

2. Kurang kritis

3. Cukup kritis

4. Kritis

5. Sangat kritis

Dengan aspek yang diamati

13. Mencari alasan. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa

dapat dilihat dari pernyataan siswa tersebut dalam memberikan jawaban.

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

92

92

14. Memakai sumber yang kredibilitas. Pada indikator ini, kemampuan

berpikir kritis siswa dapat dilihat dari jawaban soal tes siswa.

15. Mencari alternatif. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis siswa

dapat dilihat dari jawaban soal tes yang diberikan,

16. Bersikap dan berpikir terbuka. Pada indikator ini, kemampuan berpikir

kritis siswa dapat dilihat dari pengamatan/observasi, yaitu mengerjakan

tugas yang diberikan guru.

17. Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari

keseluruhan masalah. Pada indikator ini, kemampuan berpikir kritis

siswa dapat dilihat dari pengamatan, yaitu siswa mengikuti proses

pembelajaran dari awal sampai akhir dengan melakukan aktivitas sesuai

langkah-langkah pembelajaran.

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

93

93

LEMBAR WAWANCARA GURU

1. Instrumen Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran

Nama Guru :

Bidang Study :

Hari dan Tanggal :

Tujuan Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1 Berapa lama bapak/ibu

mengajar di Madrasah

Ibtidaiyah Al-Munawwarah

Kota Jambi?

2 Berapa lama bapak/ibu

mengajar di kelas V?

3 Berapakah jumlah peserta

didik yang belajar di kelas

bapak/ibu saat ini?

4 Bagaimana kemampuan belajar

siswa di kelas V pada

pembelajaran Matematika?

5 Bagaimanakah cara bapak/ibu

menyampaikan materi kepada

siswa?

6 Bagaimakah respon siswa

terhadap pembelajaran?

7 Model pembelajaran apakah

yang bapak/ibu ketahui?

8 Apa model pembelajaran yang

sering bapak/ibu gunakan pada

saat proses pembelajaran?

9 Bagaimana respon siswa

terhadap model pembelajaran

yang bapak/ibu terapkan pada

pembelajaran Matematika?

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

94

94

10 Apakah dalam proses

pembelajaran bapak/ibu pernah

menggunakan model

pembelajaran Open ended?

2. Instrumen Wawancara dengan Guru Sesudah Pembelajaran

Nama Guru :

Bidang Study :

Hari dan Tanggal :

Tujuan Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dengan menggunakan

model Open ended pada mata

pelajaran Matematika mudah

dipahami oleh siswa?

2 Apakah dengan menggunakan

model Open ended dapat

meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa?

3 Apakah dengan menggunakan

model Open ended siswa berani

mengemukakan jawabannya?

4 Apakah dengan menggunakan

model Open ended siswa lebih

aktif dalam proses pembelajaran?

5 Bagaimana kemampuan berpikir

kritis siswa dan sikap kerja sama

siswa setelah diterapkannya

model Open ended?

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

95

95

LEMBAR WAWANCARA SISWA

Nama Siswa :

Kelas :

Hari dan Tanggal :

Tujuan Wawancara :

No absen :

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

96

96

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah ananda suka

pembelajaran menggunakan

model pembelajaran?

2 Bagaimana pendapat ananda

tentang model pembelajaran?

3 Bagaimana pendapat ananda

tentang cara mengajar guru

yang digunakan dalam

pembelajaran selama ini ?

4 Pernakah ananda mendengar

atau mengetahui model Open

ended?

5 Apakah ananda ingin

mengetahui lebih banyak lagi

tentang model Open ended?

6 Apakah model Open ended

dapat meningkatkan

keterampilan berpikir krtis

ananda?

7 Apakah ananda senang dengan

proses pembelajaran ini?

8 Apakah ananda berusaha

sendiri dalam menjawab-

menjawab pertanyaan dari ibu?

9 Apa yang ananda dapat setelah

mempelajari pembelajaran

matematika dengan

menggunakan model

pembelajaran Open ended?

10 Apakah dengan diterapkannya

model Open ended ini dapat

membawa perubahan

keaktifanmu dikelas?

11 Apakah ananda bertanya

kepada guru apabila ananda

belum mengerti?

12 Apakah ananda membantu

teman yang belum paham?

13 Apa yang ananda rasakan

terkait dengan pembelajaran

matematika sekarang?

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

97

97

DOKUMENTASI

Gambar 1. Foto bersama Guru

Matematika Bapak Miezer marsevs S.Pd

js

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

98

98

Gambar 2. Foto bersama siswa siswi kelas

V 2 MI Al-Munawwarah

Gambar 3. Keadaan siswa ketika proses

pembelajaran berlangsung

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

99

99

Gambar 4. Guru memberikan soal kepada

semua siswa dibantu seorang siswa

Gambar 5. Keadaan kritis siswa ketika

menggunakan pedekatan Open Ended

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

100

100

Gambar 6. Keadaan kritis siswa ketika

menggunakan pedekatan Open Ended

Gambar 7. Keadaan saat

pembahasan jawaban dari soal yang

diberikan

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

101

101

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGELOLA

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN ENDED

Nama Sekolah : MI Al-Munawwarah Kota Jambi

Kelas/Semester : V/II

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Volume Bangun Ruang

Waktu : 2 x 35 Menit

Hari/Tanggal : Senin, 20 Mei 2019

Nama Observer : Miezer Marsevs , S. Pd

Nama Guru : Febry Eka Prasetya Khairani

Pertemuan Ke : Siklus I

A. Petunjuk

1. Amatilah aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung

2. Berilah tanda cek list (√) pada nomor yang berurutan menurut Bapak/Ibu

Keterangan :

1 = Tidak Baik

2 = Kurang Baik

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

B. Lembar Pengamatan

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

1 2 3 4 5

1 Orientasi siswa

kepada masalah

m. Guru memasuki kelas

tepat waktu

n. Membuka pelajaran

dengan salam pembuka

dan berdoa‟

o. Guru memeriksa

kehadiran siswa sebagai

sikap disiplin

p. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

q. Guru memotivasi siswa

agar terlibat dalam

kegiatan pemecahan

masalah yang dipilih.

r. Guru mendorong siswa

untuk melakukan kegiatan

pengamatan terhadap

fenomena yang terkait dengan KD yang akan

dikembangkan.

2 Menanya dan

memunculkan

e. Guru membantu siswa

untuk mendefinisikan

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

102

102

permasalahan tugas belajar yang

berhubungan dengan

masalah.

f. Guru mendorong siswa

untuk merumuskan suatu

masalah terkait dengan

fenomena yang

diamatinya masalah itu

dirumuskan berupa

pertanyaan yang bersifat

problematis.

3 Menalar dan

mengumpulkan

data

e. Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang relevan.

f. Guru membimbing siswa

melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

pemecahan/penjelasan

atas masalah baik secara

individu maupun

kelompok.

4 Mengasosiasi

dan

merumuskan

jawaban

e. Guru meminta siswa

untuk melakukan analisis

data dan merumusan

jawaban terkait dengan

masalah yang mereka

ajukan sebelumnya.

f. Guru membantu siswa

dalam merumuskan

jawaban.

5 Mengkomunikas

ikan

e. Guru memfasilitasi siswa

untuk mempersentasikan

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

f. Guru membantu siswa

melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses

pemecahan masalah yang

dilakukan.

Jumlah

Rata-rata (%)

Rata-rata Keseluruhan (%)

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

103

103

C. Saran dan Komentar Pengamat/Observer

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Jambi, Juli 2019

Pengamat/Observer

(Miezer Marsevs, S.Pd)

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGELOLA

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN ENDED

Nama Sekolah : MI Al-Munawwarah Kota Jambi

Kelas/Semester : V/II

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Volume Bangun Ruang

Waktu : 2 x 35 Menit

Hari/Tanggal : Kamis, 23 Mei 2019

Nama Observer : Miezer Marsevs , S. Pd

Nama Guru : Febry Eka Prasetya Khairani

Pertemuan Ke : SIKLUS II

A. Petunjuk

1. Amatilah aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung

2. Berilah tanda cek list (√) pada nomor yang berurutan menurut Bapak/Ibu

Keterangan :

1 = Tidak Baik

2 = Kurang Baik

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

B. Lembar Pengamatan

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

1 2 3 4 5

1 Orientasi siswa kepada masalah

s. Guru memasuki kelas tepat waktu

t. Membuka pelajaran

dengan salam pembuka

dan berdoa‟

u. Guru memeriksa

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

104

104

kehadiran siswa sebagai

sikap disiplin

v. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

w. Guru memotivasi siswa

agar terlibat dalam

kegiatan pemecahan

masalah yang dipilih.

x. Guru mendorong siswa

untuk melakukan kegiatan

pengamatan terhadap

fenomena yang terkait

dengan KD yang akan

dikembangkan.

2 Menanya dan

memunculkan

permasalahan

g. Guru membantu siswa

untuk mendefinisikan

tugas belajar yang

berhubungan dengan

masalah.

h. Guru mendorong siswa

untuk merumuskan suatu

masalah terkait dengan

fenomena yang

diamatinya masalah itu

dirumuskan berupa

pertanyaan yang bersifat

problematis.

3 Menalar dan

mengumpulkan

data

g. Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang relevan.

h. Guru membimbing siswa

melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

pemecahan/penjelasan

atas masalah baik secara

individu maupun

kelompok.

4 Mengasosiasi

dan

merumuskan

jawaban

g. Guru meminta siswa

untuk melakukan analisis

data dan merumusan

jawaban terkait dengan

masalah yang mereka

ajukan sebelumnya.

h. Guru membantu siswa

dalam merumuskan

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

105

105

jawaban.

5 Mengkomunikas

ikan

g. Guru memfasilitasi siswa

untuk mempersentasikan

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

h. Guru membantu siswa

melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses

pemecahan masalah yang

dilakukan.

Jumlah

Rata-rata (%)

Rata-rata Keseluruhan (%)

C. Saran dan Komentar Pengamat/Observer

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Jambi, Juli 2019

Pengamat/Observer

(Miezer

Marsevs,

S.Pd)

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

106

106

Lampiran 3 : RPP Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI Al-Munawwarah

Kelas / Semester : V (LIMA) / 2

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pembelajaran : Volume Bangun Ruang

Pertemuan : SIKLUS I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Hari / Tgl Pelaksanaan : Rabu / 22 Mei 2019

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi 3.5 Menjelaskan, dan

menentukan volume bangun

ruang dengan menggunakan

satuan volume (seperti

kubus satuan) serta

hubungan pangkat tiga

dengan akar pangkat tiga.

3.5.1 Memahami satuan volume

3.5.2 Menganalisis unsur dan volume

kubus

3.5.3 Menganalisis unsur dan volume

balok

3.5.4 Memahami cara menentukan volume

kubus dan balok

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

107

107

4.5 Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

volume bangun ruang

dengan menggunakan satuan

volume (seperti kubus

satuan) melibatkan pangkat

tiga dan akar pangkat tiga.

4.5.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan volume bangun ruang dengan

menggunakan satuan volume

4.5.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan volume bangun ruang

dengan menggunakan satuan volume

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya,

mengeksplorasi, menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat

1. Siswa mampu memahami rumus volume bangun ruang balok.

2. Siswa mampu memahami rumus volume bangun ruang kubus.

3. Siswa mampu menyelesaikan masalah tentang volume kubus dan balok.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru dan siswa melakukan pembukaan dengan salam

pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Guru memeriksa kehadiran peserta didik

Guru mengaitkan materi pembelajaran yang akan

dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan

materi sebelumnya: Menentukan volume kubus dengan

rumus.

Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya

dengan pelajaran yang akan diakukan.

Guru memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan

sungguh-sungguh dikuasai, maka peserta didik

diharapkan dapat menjelaskan tentang: Menentukan

volume balok dengan rumus.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada

pertemuan yang berlangsung.

Guru mengajukan pertanyaan tentang bentuk, sifat-

sifat, dan contoh balok.

10 menit

Inti Mengamati 35 Menit

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

108

108

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

.Guru menunjukkan benda-benda yang ada sekitar

kelas yang berkaitan dengan materi yang sedang

dipelajari. Contohnya : Penghapus berbentuk apa?

Siswa mengamati gambar serta rumus balok yang

ada di papan tulis.

Menanya

Siswa mendapatkan kesempatan bertanya untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang

berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan

dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

mengajukan pertanyaan tentang rumus yang tidak

dipahami dari apa yang diamati (dimulai dari

pertanyaan factual sampai ke pertanyaan yang

bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,

rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan

untuk membentuk pikiran kritis.

Mengeksplorasi

Guru meminta siswa untuk membaca penjelasan

tentang cara menentukan volume balok dengan

rumus yang ada di buku lembar kerja siswa.

Siswa diminta untuk mengemukakan pendapat atau

pertanyaan tentang cara menentukan volume balok

dengan rumus sesuai dengan pengalaman siswa

tersebut.

Mengasosiasi

Guru meminta siswa untuk mengamati kembali

contoh soal yang diberikan oleh guru atau yang

terdapat di buku lembar kerja siswa.

Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal yang

telah disediakan oleh guru.

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menulis hasil

jawaban dari soal yang telah diberikan di papan tulis.

Selanjutnya guru meminta siswa untuk menanggapi

X 30 JP

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

109

109

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

jawaban dari salah satu siswa yang maju.

Mengkomunikasikan

Setelah itu guru meminta siswa untuk

mengumpulkan hasil dari tugas yang telah diberikan.

Setelah siswa bisa mengerjakan soal yang diberikan

guru. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk

membuat soal seperti contoh soal yang telah

diberikan oleh guru menggunakan benda-benda yang

ada disekitar siswa.

Selanjutnya, siswa diminta untuk bertukar soal

dengan teman sebangku.

Selajutnya, siswa menyelesaikan soal yang telah

dibuat temannya.

Selanjutnya, dengan bimbingan guru siswa

mengembalikkan soal kepada temannya untuk

diperiksa kebenaran hasil tersebut.

Setelah itu, siswa diminta mengumpulkan hasil

tersebut

Penutup Guru dan siswa bersama-sama meyimpulkan

pembelajaran tentang materi volume balok.

Guru dan siswa menutup pelajaran dengan membaca

doa.

15 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru

Buku Siswa

Gambar, karton, spidol dan papan tulis.

F. MATERI PEMBELAJARAN

Contoh-contoh materi balok dan kubus

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang

G. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific

Model Pembelajaran : Open Ended

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

110

110

H. PENILAIAN

1. Penilaian Proses

- Teknik : Non Tes (Observasi)

- Jenis : Perbuatan

- Bentuk : Kegiatan

2. Penilaian Hasil

- Teknik : Tes dan non tes

- Jenis : Tulis dan lisan

- Bentuk : Subyektif

- Alat : Soal-soal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI Al-Munawwarah

Kelas / Semester : V (LIMA) / 2

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pembelajaran : Volume Bangun Ruang

Pertemuan : SIKLUS II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Hari / Tgl Pelaksanaan : Sabtu / 25 Mei 2019

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

111

111

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6 Menjelaskan, dan

menentukan volume bangun

ruang dengan menggunakan

satuan volume (seperti

kubus satuan) serta

hubungan pangkat tiga

dengan akar pangkat tiga.

3.6.1 Memahami satuan volume

3.6.2 Menganalisis unsur dan volume

kubus

3.6.3 Menganalisis unsur dan volume

balok

3.6.4 Memahami cara menentukan volume

kubus dan balok 4.6 Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

volume bangun ruang

dengan menggunakan satuan

volume (seperti kubus

satuan) melibatkan pangkat

tiga dan akar pangkat tiga.

4.6.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan volume bangun ruang dengan

menggunakan satuan volume

4.6.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan volume bangun ruang

dengan menggunakan satuan volume

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya,

mengeksplorasi, menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat

4. Siswa mampu memahami rumus volume bangun ruang balok.

5. Siswa mampu memahami rumus volume bangun ruang kubus.

6. Siswa mampu menyelesaikan masalah tentang volume kubus dan balok.

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

112

112

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru dan siswa melakukan pembukaan dengan salam

pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Guru memeriksa kehadiran peserta didik

Guru mengaitkan materi pembelajaran yang akan

dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan

materi sebelumnya: Melanjutkan pembelajaran dari

Siklus I

Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya

dengan pelajaran yang akan diakukan.

Guru memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan

sungguh-sungguh dikuasai, maka peserta didik

diharapkan dapat menjelaskan tentang: Menentukan

volume balok dengan rumus.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada

pertemuan yang berlangsung.

Guru mengajukan pertanyaan tentang bentuk, sifat-

sifat, dan contoh balok.

10 menit

Inti Mengamati

.Guru menunjukkan benda-benda yang ada sekitar

kelas yang berkaitan dengan materi yang sedang

dipelajari. Contohnya : Penghapus berbentuk apa?

Siswa mengamati gambar serta rumus balok yang

ada di papan tulis.

Menanya

Siswa mendapatkan kesempatan bertanya untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang

berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan

35 Menit

X 30 JP

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

113

113

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

mengajukan pertanyaan tentang rumus yang tidak

dipahami dari apa yang diamati (dimulai dari

pertanyaan factual sampai ke pertanyaan yang

bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,

rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan

untuk membentuk pikiran kritis.

Mengeksplorasi

Guru meminta siswa untuk membaca penjelasan

tentang cara menentukan volume balok dengan

rumus yang ada di buku lembar kerja siswa.

Siswa diminta untuk mengemukakan pendapat atau

pertanyaan tentang cara menentukan volume balok

dengan rumus sesuai dengan pengalaman siswa

tersebut.

Mengasosiasi

Guru meminta siswa untuk mengamati kembali

contoh soal yang diberikan oleh guru atau yang

terdapat di buku lembar kerja siswa.

Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal yang

telah disediakan oleh guru.

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menulis hasil

jawaban dari soal yang telah diberikan di papan tulis.

Selanjutnya guru meminta siswa untuk menanggapi

jawaban dari salah satu siswa yang maju.

Mengkomunikasikan

Setelah itu guru meminta siswa untuk

mengumpulkan hasil dari tugas yang telah diberikan.

Setelah siswa bisa mengerjakan soal yang diberikan

guru. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk

membuat soal seperti contoh soal yang telah

diberikan oleh guru menggunakan benda-benda yang

ada disekitar siswa.

Selanjutnya, siswa diminta untuk bertukar soal

dengan teman sebangku.

Selajutnya, siswa menyelesaikan soal yang telah

dibuat temannya.

Selanjutnya, dengan bimbingan guru siswa

mengembalikkan soal kepada temannya untuk

diperiksa kebenaran hasil tersebut.

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

114

114

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Setelah itu, siswa diminta mengumpulkan hasil

tersebut

Penutup Guru dan siswa bersama-sama meyimpulkan

pembelajaran tentang materi volume balok.

Guru dan siswa menutup pelajaran dengan membaca

doa.

15 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru

Buku Siswa

Gambar, karon, spidol dan papan tulis.

F. MATERI PEMBELAJARAN

Contoh-contoh materi balok dan kubus

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang

G. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific

Model Pembelajaran : Open Ended

H. PENILAIAN

1. Penilaian Proses

- Teknik : Non Tes (Observasi)

- Jenis : Perbuatan

- Bentuk : Kegiatan

2. Penilaian Hasil

- Teknik : Tes dan non tes

- Jenis : Tulis dan lisan

- Bentuk : Subyektif

- Alat : Soal-soal

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

115

115

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

116

116

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA …

117

117