PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN...

6
Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 14-19. ISSN: 2252-7710 14 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN BALL AND CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Nur Fitri Zulaikha 1) , Supriyono 2) , dan Beni Setiawan 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA. E-mail: [email protected] 2) Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNESA. E-mail: [email protected] 3) Dosen Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA. E-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan respon siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card. Hasil data penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card menunjukkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi wujud zat keterlaksanaan lembar pengamatan pada pertemuan I dan II telah terlaksana dengan baik. (2) Hasil belajar kognitif siswa yang memiliki nilai 75 adalah 28 siswa. Untuk hasil belajar telah mencapai ketuntasan secara klasikal sebesar 87,5%. Kemudian dilakukan uji t signifikansi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran model kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil kinerja siswa aspek psikomotor pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa nilai rata-rata keempat aspek yang telah diamati tersebut sebesar 3,6 dengan kategori baik sedangkan hasil kinerja siswa aspek afektif pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa nilai rata-rata ketiga aspek yang telah diamati tersebut sebesar 3,5 dengan kategori baik. (3) Respon siswa dalam pembelajaran model kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card adalah siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran tersebut. Kata kunci: Model kooperatif tipe teams games tournaments (TGT), permainan ball and card, hasil belajar siswa. Abstract This research has purpose to increace student’s achievement on study and student’s responses after learning with cooperative model. It is about implementation of cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card game. The results on implementation of cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card game indicating that: (1) Implementation of cooperative learning model typed teams games tournaments about states of matter observation showed that first and second metting are good. (2) The study result of cognitive students of 75 is 28 student’s. The mastery learning of student’s has completed the classical of 87,5 %. Then do the test t significance, thus it can be concluded that through cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card games the results of learning students experienced significant improvement. Psychomotor aspects of student performance results on the first and second meetings indicate that the average value of the four aspects that have been observed for both categories while 3,6 performance results of students affective aspects in the first and second meetings indicate that the average value of these three aspects that have been observed are 3,5 with a category either. (3) Response student’s of cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card games is to give a positive response to the student’s learning. Key word: cooperative learning model teams games tournaments (TGT), ball and card games, study results. PENDAHULUAN Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu adalah salah satu implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan pembelajaran berpendekatan integratif yaitu melihat suatu tema atau konsep yang dibahas dari berbagai aspek mata pelajaran dalam kajian IPA (Tim IPA terpadu, 2009:2). IPA terpadu diajarkan dengan menggunakan sebuah tema atau pokok bahasan tertentu yang meliputi bidang kajian energi dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan, dan materi dan sifatnya yang sebenarnya sangat berperan dalam membantu siswa untuk memahami fenomena alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : NUR FITRI ZULAIKHA

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN BALL AND CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Abstrak Penelitian

Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 14-19. ISSN: 2252-7710

14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN BALL AND CARD

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT

Nur Fitri Zulaikha 1), Supriyono 2), dan Beni Setiawan 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA. E-mail: [email protected]

2) Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNESA. E-mail: [email protected] 3) Dosen Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA. E-mail: [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan respon siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card. Hasil data penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card menunjukkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi wujud zat keterlaksanaan lembar pengamatan pada pertemuan I dan II telah terlaksana dengan baik. (2) Hasil belajar kognitif siswa yang memiliki nilai ≥ 75 adalah 28 siswa. Untuk hasil belajar telah mencapai ketuntasan secara klasikal sebesar 87,5%. Kemudian dilakukan uji t signifikansi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran model kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil kinerja siswa aspek psikomotor pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa nilai rata-rata keempat aspek yang telah diamati tersebut sebesar 3,6 dengan kategori baik sedangkan hasil kinerja siswa aspek afektif pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa nilai rata-rata ketiga aspek yang telah diamati tersebut sebesar 3,5 dengan kategori baik. (3) Respon siswa dalam pembelajaran model kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card adalah siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran tersebut. Kata kunci: Model kooperatif tipe teams games tournaments (TGT), permainan ball and card, hasil

belajar siswa.

Abstract This research has purpose to increace student’s achievement on study and student’s responses after learning with cooperative model. It is about implementation of cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card game. The results on implementation of cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card game indicating that: (1) Implementation of cooperative learning model typed teams games tournaments about states of matter observation showed that first and second metting are good. (2) The study result of cognitive students of ≥ 75 is 28 student’s. The mastery learning of student’s has completed the classical of 87,5 %. Then do the test t significance, thus it can be concluded that through cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card games the results of learning students experienced significant improvement. Psychomotor aspects of student performance results on the first and second meetings indicate that the average value of the four aspects that have been observed for both categories while 3,6 performance results of students affective aspects in the first and second meetings indicate that the average value of these three aspects that have been observed are 3,5 with a category either. (3) Response student’s of cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card games is to give a positive response to the student’s learning. Key word: cooperative learning model teams games tournaments (TGT), ball and card games, study results.

PENDAHULUAN Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu adalah salah satu implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan pembelajaran berpendekatan integratif yaitu melihat suatu tema atau konsep yang dibahas dari berbagai aspek mata pelajaran dalam kajian IPA (Tim IPA terpadu,

2009:2). IPA terpadu diajarkan dengan menggunakan sebuah tema atau pokok bahasan tertentu yang meliputi bidang kajian energi dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan, dan materi dan sifatnya yang sebenarnya sangat berperan dalam membantu siswa untuk memahami fenomena alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN BALL AND CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Abstrak Penelitian

m

mIyppwdlhpk

dut

badpypILBLbmor

bmpdmwm(ptI

mmmimu

melalui metodsistematis, univ

Ilmu Penmencari tahu IPA bukan hyang berupa prinsip saja penemuan. Pewahana bagi pdan alam seklanjut dalam mhari. Proses pemberian penkompetensi agsecara ilmiah.dan berbuat untuk mempetentang alam s

Nazarul Abelajar mengajagar materi tedilakukan bpembelajaran yang diberikapembelajaran, Instruction), Learning), pemBased InstrucLearning). Tiberagam diantmonopoli, komorganisasi, mereflect, recite,

Banyak mbelajar beregumateri secarpembelajaran kdengan settinmemperhatikanwadah siswa masalah melal(Nur, 2001 :pembelajaran tipe Student Investigasi KeTeams GamesTogether (NHmuncul konsmenemukan dmereka saling ini untuk menmelibatkan keruntuk pembe

Pener

de ilmiah, denversal dan tent

ngetahuan Alatentang alam

hanya penguasfakta-fakta, ktetapi juga

endidikan IPApeserta didik unkitar, serta prmenerapkannya

pembelajarangalaman langgar menjelajahi Pendidikan Isehingga dapa

eroleh pemahaekitar.

Ahmad (2011)ajar dapat dilakersampaikan kbermacam-macyang digunakan. Banyak diantaranya pepembelajaran

mbelajaran berction), pembelidak hanya mtaranya strategmik, ball and etakognitif, dareview (PQ4R

model pembelau yang menghra beregu kooperatif merng kelompokn keberagaman

bekerja samui interaksi so 1). Ada bekooperatif (CTeams Achie

elompok, Pens TournamentsHT). Dalam sep bahwa sdan memaham

berdiskusi degelompokkan rjasama tim dalajaran indivi

rapan Kooperat

ngan ciri: objetatif. (Trianto, 2am (IPA) ber

secara sistemsaan kumpulankonsep-konsep,

merupakan A diharapkan ntuk mempelajrospek pengema di dalam kehannya meneksung untuk mei dan memahamIPA diarahkanat membantu

aman yang leb

) menyatakan kukan denganke peserta didcam baik kan atau pun s

macam dari embelajaran lan

n kooperatif rdasarkan maslajaran disku

model, strategigi beach ballcard, mengul

an preview, qR). ajaran, salah sharuskan sisw

atau kooperupakan modek-kelompok n anggota kelo

ma dan memesial dengan tem

eberapa macamCooperative Leevement Divis

ndekatan Struks (TGT), Num

pembelajarsiswa akan mi konsep yaengan teman sesiswa secara h

an tanggung jaidu anggota.

tif tipe Teams

ektif, metodik2007: 100)

rkaitan denganmatis, sehinggan pengetahuan, atau prinsip-

suatu prosesdapat menjadjari diri sendirmbangan lebihhidupan sehari-kankan padaengembangkanmi alam sekitarn untuk inkuir

peserta didikbih mendalam

bahwa prosesn berbagai caradik. Cara yang

dari modestrategi belajar

model-modengsung (Direc

(Cooperativesalah (Problemusi (Discusioni belajar jugal, ular tanggaang, elaborasi

question, read

satunya modea mempelajar

eratif. Model pembelajarankecil denganompok sebagaecahkan suatuman sebayanyam tipe modeearning) yaitusion (STAD)ktural, Jigsawmbering Headsran kooperatif

lebih mudahang sulit jikaebaya. Metodeheterogen yangawab kelompok

Pembentukan

Games Tourna

15

k,

n a n -s

di ri h -a n r

ri k

m

s a g l r l t e

m n a a, i, d,

l ri l n n ai u a l u ,

w, s f h a e g k n

kelompokkelamin, pembelajKarena sdengan pyang kura

HasiMuhammketerangasecara tepeneliti, SMP Mupembelajterdapat informasideklaratifmengalamkurang asiswa unpembelajrespon dlengkap, materi pefisika (pedengan pembelajSMP Muyang tinmemang yang jupelaksanapada saatinggi, sidengan dimilikindiam. Scenderunlainnya. ketuntasaberdasarkfisika ketindividu Sehinggacenderunindividu menimbukegiatan mau diajadengan te

Berdkemampudan tujusecara m

aments, materi

knya tidak bedan suku

aran beregu atsering kali siswpembelajaran bang pandai merl observasi ter

madiyah 4 Gan bahwa pemerpadu. Hasil didapatkan ha

uhammadiyah 4aran langsungfase yang te

i pengetahuanf sehingga hasimi kejenuhanadanya metodntuk menghafaran dengan iambil dari samenunjukkan

embelajaran IPemuaian) dan 4

kegiatan baran langsung

uhammadiyah 4ggi dalam bidiperlukan d

ujur dan maaannya di dalat ujian. Dengswa cenderungberusaha me

nya, sehingga siswa yang m

ng bersikap acuHal ini aka

an hasil belajarkan pra-penelituntasan klasik

yang diperoa rata-rata kng kecil dan

dalam satu kulkan kesulita

belajar mengaak bekerja samemen sebayanydasarkan masuan antar indivuan pembelajamaksimal, m

Wujud Zat

erdasarkan tinu. Akan tetau kooperatif pwa yang pandaerkelompok darasa diuntungkrhadap pembel

Giri Kebomas mbelajaran IPA

observasi awasil bahwa pe4 Gresik sudah

g (DI), tetapi derlewati, guru n prosedural il belajar belum

n karena dalae permainan fal. Menurut menggunakan

atu sampel keln bahwa 55% PA yang sanga45% siswa mebelajar meng (DI). Sebag4 Gresik memdang akademi

dalam membenandiri jika lam proses pegan adanya sig akan berusahemiliki sendirsiswa yang kurmemiliki sifatuh dan kurang pan sangat ber klasikal dan kitian pada matkal yang diperleh pada maketuntasan b

n perbedaan kelas sangat ban bagi guru ajar di kelas k

ma dan saling bya. alah di atasvidu dalam saaran IPA ter

maka peneliti

ngkat prestasi, etapi, keefekperlu dipertanyai merasa diruan sebaliknya, kan. lajaran IPA di

Gresik dipesudah dilaksa

wal yang dilakembelajaran IPh menerapkan mdalam proses b

hanya menytanpa penget

m tercapai dan am proses byang memudrespon siswamodel DI di

las secara utuhsiswa menga

t sulit adalah mengatakan tidaknggunakan mgian besar sisw

miliki sifat indivik. Sifat indivntuk pribadi dapat disesu

embelajaran, sfat individual ha menonjolkari informasi rang aktif cendt individual peduli dengan erpengaruh dketuntasan indteri IPA khusroleh 65% danateri pemuaianbelajar tiap

kemampuan besar. Hal ini

untuk melakkarena siswa kberbagi penget

s, agar perbtu kelas tidak

rpadu tersampi mencoba

jenis ktivan yakan. ugikan siswa

SMP eroleh

anakan kukan PA di model belajar ajikan tahuan siswa

belajar dahkan a atas imana h atau atakan materi k suka model wa di vidual vidual siswa

uaikan seperti

yang an diri

yang derung tinggi siswa

dengan dividu, susnya n nilai n 65. kelas antar akan

kukan kurang tahuan

bedaan besar

paikan untuk

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN BALL AND CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Abstrak Penelitian

Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 14-19. ISSN: 2252-7710

16

menerapkan model pembelajaran yang tepat di SMP Muhammadiyah 4 Giri Kebomas Gresik yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan metode permainan ball and card karena metode tersebut membantu siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit, agar siswa mudah mengingat (menghafal) dan memahami. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar secara heterogen dengan memainkan permainan-permainan.

Ada bermacam cara untuk menciptakan suasana belajar yang membuat siswa menjadi aktif. Salah satunya adalah dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan permainan ball and card. Dalam permainan ini untuk memulai pembelajaran guru akan memberi sedikit materi kemudian guru akan membagi menjadi 4 kelompok belajar. Kemudian setiap satu siswa dari tiap kelompok mengambil bola di dalam box yang berisi 5 bola dengan warna yang berbeda-beda (merah, kuning, hijau, biru, dan putih). Bila siswa pertama mengambil bola berwarna merah maka siswa akan menjawab pertanyaan dari kartu yang berwarna merah. Bila siswa kedua mengambil bola berwarna kuning maka siswa akan menjawab pertanyaan dari kartu yang berwarna kuning. Siswa yang sudah mewakili kelompoknya mengambil bola tidak boleh mewakili maju untuk mengambil bola lagi. Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran karena mereka dapat menambah skor bagi tim mereka masing-masing.

Berdasarkan latar belakang seperti yang diutarakan di atas, menunjukkan bahwa perlu dilakukan penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran perubahan wujud zat. Oleh karena itu, untuk mengetahui keefektifan penggunaan Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP, Peneliti membuat penelitian yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Menggunakan Permainan Ball and Card Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Wujud Zat “. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre eksperiment. Tempat dan waktu penelitian data dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Giri Kebomas Gresik pada tanggal 13 september 2013 semester ganjil. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran penelitian adalah kelas VII-A SMP Muhammadiyah 4 Giri Kebomas Gresik tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 32 siswa. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Group Pre-test and Post-test Design”. Pada kelas

VII-A diberi tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa, kemudian diberikan perlakuan yaitu pengajaran materi wujud zat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments. Setelah itu diberikan tes akhir untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa adakah kenaikan secara signifikan dari sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam proses pembelajaran terdapat instrumen yang akan dinilai salah satunya adalah keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran. Menurut Sudjana (1991), salah satu kriteria dalam menilai keberhasilan suatu proses belajar mengajar yakni keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh guru, dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan dan program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan model yang digunakan oleh peneliti yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Analisis pengamatan keterlaksanaan RPP dengan model kooperatif tipe TGT menggunakan permainan ball and card dilakukan oleh tiga pengamat. Pengamatan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan lembar pengamatan keterlaksanaan RPP. Seluruh langkah-langkah kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik pada tiap pertemuan. Dengan menggunakan strategi permainan ball and card materi wujud zat tersampaikan dengan baik.

Berdasarkan hasil analisis pengamatan keterlaksanaan RPP model kooperatif tipe TGT dengan menggunakan permainan ball and card pada aspek persiapan mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4; pada aspek pendahuluan mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3; pada aspek kegiatan inti mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,2; pada aspek penutup mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,5; pada aspek pengelolaan waktu mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4; pada aspek suasana kelas mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,1. Dari keenam aspek yang diamati diatas nilai rata-rata yang paling rendah pada aspek pendahuluan. Hal ini dikarenakan motivasi yang diberikan peneliti kurang memotivasi siswa sehingga skor yang diberikan pengamat paling rendah.

Siswa dikatakan tuntas apabila nilai siswa telah mencapai atau lebih KKM sekolah sebesar 75. Terdapat perbedaan selisih yang jauh antara hasil pretest dan posttest siswa dikarenakan pada saat posttest siswa lebih luas pengetahuannya dibandingkan pretest dimana siswa telah melewati dua kali pertemuan pembelajaran membahas materi wujud zat. Menurut Sudjana (1991), Penilaian awal diperlukan untuk melakukan kajian terhadap hasil belajar siswa, untuk mendeskripsikan materi yang dicapainya, dalam proses pembelajaran yang

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN BALL AND CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Abstrak Penelitian

bd

pmtptbmmo

p

mmd

pdbmdbhbn

pt

bp

d

belum dapat dikuasainya, d

Setelah keposttest. Hamendeskripsikterdapat 2 sisposttest. Pada tidak tuntas bahwa pada bmenguasai mamenjawab soaoleh peneliti sehingga mepertanyaan ters

Hasil peneSMP Muhammemiliki nilamenunjukkan dikatakan tunta

Gamba

Nilai postsetelah menepertemuan. Ddiperoleh dariberdistribusi nmendapatkan dengan Xtabel

berdistribusi nhasil analisis ybahwa data benormalitas, kesignifikansi perbedaan yantest. Berdasarsebesar 17,48 dsebesar 2,04. Dbesar dibandinposttest dan pr

Untuk mesiswa pada madilakukan p

12,5%

Pener

dikuasainya, dll. egiatan pembeasil dari kan ketuntasanswa yang tida

analisis ketuberdasarkan utir soal no: 1ateri sehingga al dengan benmemiliki ting

enyebabkan ssebut. elitian menunj

mmadiyah 4 Gai ≥ 75 ad

bahwa hasas dengan pers

ar 1. Persentas

t-test merupakerima pembeDari hasil pi nilai pretestnormal. Hasil hasil 6,99 yasebesar 7,81

normal jika Xh

yang dilakukanerdistribusi noremudian dilakudilakukan u

ng signifikan arkan perhitundan nilai ttabel dDari nilai thitung

ng nilai ttabel,dikretest sangat beengetahui peniateri wujud zapeneliti deng

Persentase h

87,5%

rapan Kooperat

mengapa h

elajaran, guru posttest tern belajar sisak tuntas dala

untasan siswa, KKM sekolah

12, 18 dan 24siswa tersebu

nar atau soal ygkat kesukaransiswa kesulita

ukkan bahwa pGiri Kebomasdalah 28 sisil belajar k

sentase sebesar

e Hasil Belajar

kan hasil akhirelajaran sebanperhitungan ut dan dapat d

perhitungan ang kemudian 1. Sampel akhitung < Xtabel. n peneliti daparmal. Setelah pukan uji-t sign

untuk mengetantara hasil prengan diperoledengan taraf sig yang diperolekarenakan seliesar (gain). ingkatan penguat setelah pembgan menera

hasil belajar K

tif tipe Teams

hal itu belum

akan memberrsebut untukswa. Hasilnyaam pengerjaan

2 siswa yangh, disebabkan, siswa kurangut tidak dapayang diberikann yang tinggan menjawab

post-test siswa Gresik yangswa. Hal inklasikal siswar 87,5%.

r Kognitif

r belajar siswanyak 2 kaluji normalitasdikatakan datauji normalitasdibandingkan

kan dikatakanSehingga darat disimpulkanperhitungan ujnifikansi. Uji-tahui adanyae-test dan post-eh nilai thitung

gnifikansi 0,05eh diatas sangasih antara nila

uasaan konsepbelajaran yang

apkan mode

Kognitif

Tuntas 

Tidak Tuntas

Games Tourna

17

m

ri k a n g n g at n i b

a g

ni a

a i s a s n n ri n i t a -g 5 at ai

p g l

pembelajdari prete

Berddengan “Sedang”ketuntasaklasikal ssiswa dikhasil belawujud za

Penilaspek psyang harkooperatiwujud zamencair, analisis pertemuaaspek (1) rata-rata mendapatMenggunsebesar 3beserta sebesar tersebut naspek (33,05. Hapenjelasaakan digu

GaKeterangAspek 1: Aspek 2: Aspek 3: Aspek 4:dan bahan

Berdafektif mmendapatMenyampsebesar 3rata-rata

aments, materi

aran kooperatiest dan posttestdasarkan hasil kategori gain

” sebanyak 23an belajar sissebesar 87,5% katakan tidak ajar klasikal s

at “tuntas”. laian kinerja ikomotor dan rus dikuasai if tipe Teamsat membaca smenguap danpengamatan

an pertama danMenyiapkan a

sebesar 3,5; astkan nilai ra

nakan alat dan 3,05; aspek (4)alat dan bah3,2. Dari keenilai rata-rata ) yaitu meng

al ini disebabkan dari guru keunakan dalam p

ambar 2. Skorgan:

Menyiapkan aMerangkai alaMenggunakan

: Membersihkn

dasarkan hasil menunjukkan tkan nilai rapaikan pendap3,15; aspek (3)sebesar 3,45.

2,8

3

3,2

3,4

3,6

Skor

Wujud Zat

if tipe TGT mt yang telah dik

analisis gainn “Tinggi” s

siswa. Berdaswa diperoleh siswa dikatakatuntas, dapat

siswa di kelas

siswa terdiri aspek afektif.siswa selamaGames Tournskala termomen mengembunkinerja aspek

n kedua menunalat dan bahanspek (2) Meranata-rata sebesbahan mendap

) Membersihkahan mendapatempat kinerja yang paling rgunakan alat

kan siswa kuretika mendemopraktikum.

r Kinerja Aspe

alat dan bahan at dan bahan n alat dan bahaan dan menat

analisis pengambahwa pada

ata-rata sebesapat mendapat) BekerjasamaDari ketiga k

maka dianalisiskerjakan oleh sn didapatkan sebanyak 7 ssarkan hasil an

data hasil ban tuntas dan 1disimpulkan bVII A pada m

dari 2 aspek . Aspek psikoa penerapan maments pada meter ketika es. Berdasarkan

k psikomotor njukkan bahwan mendapatkanngkai alat dan sar 3,3; aspekpatkan nilai ratan dan menatatkan nilai rat

aspek psikorendah adalah

dan bahan seang memperha

onstrasikan alat

k Psikomotor

an ta meja besert

matan kinerja aspek (1) D

ar 3,25; aspetkan nilai rata mendapatkankinerja aspek a

Aspek 1

Aspek 2

Aspek 3

Aspek 4

s gain siswa. siswa siswa, nalisis belajar 12,5% bahwa materi

yaitu motor model materi s batu n hasil

pada a pada n nilai bahan k (3) ta-rata a meja ta-rata motor pada ebesar atikan t yang

ta alat

aspek Disiplin ek (2) ta-rata n nilai afektif

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN BALL AND CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Abstrak Penelitian

Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 14-19. ISSN: 2252-7710

18

tersebut nilai rata-rata yang paling tinggi adalah pada aspek 3 yaitu bekerjasama sebesar 3,45. Hal ini akan memotivasi siswa lebih aktif dalam hal bekerjasama karena jika salah satu kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan dalam kartu akan dilemparkan pada kelompok lainnya yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Gambar 3. Skor Kinerja Aspek Afektif Keterangan: Aspek 1: Disiplin Aspek 2: Menyampaikan pendapat Aspek 3: Bekerjasama

Dalam kelompok, mereka dapat melatih dan

mengembangkan keterampilan-keterampilan spesifik yang diperlukan dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif model TGT yaitu siswa ditempatkan dalam tim-tim belajar beranggotakan empat sampai lima siswa yang heterogen dan adanya penghargaan kelompok dari hasil penilaian. diberikan penghargaan bagi kelompok skor tertinggi berdasarkan hasil penilaian. Adanya kerjasama dan interaksi dari masing-masing siswa menyebabkan siswa yang memiliki pemahaman yang rendah akan lebih memahami suatu bahan pembelajaran sekaligus meningkatkan motivasi untuk berusaha memahami materi pembelajaran lainnya. Adanya penghargaan (reward) terhadap kelompok berdasarkan hasil penilaian menyebabkan masing-masing kelompok berusaha memperoleh hasil penilaian yang tinggi secara maksimal.

Berdasarkan Tabel 4.10 (hal:63) menunjukkan bahwa hasil game tournament tim A (Padat) mendapatkan total point: 70 dengan reward Good Team, tim B (Cair) mendapatkan total point: 80 dengan reward The Best Team, tim C (Gas) mendapatkan total point: 120 dengan reward Great Team , sedangkan tim D (Butiran) mendapatkan total point: 170 dengan reward Super Team.

Respon siswa merupakan apresiasi siswa terhadap segala perlakuan dan media yang diberikan dalam proses pembelajaran yang diukur dengan instrumen lembar angket respon siswa. Dari diagram batang pada Gambar 4.5, dapat diketahui bahwa dari 9 pernyataan pada angket tersebut, pernyataan (1) Proses belajar mengajar yang

menggunakan Model Kooperatif tipe TGT dan menggunakan permainan Ball And Card materi wujud zat menarik dan menyenangkan mendapat respon positif 100%, hal ini disebabkan bahwa proses pembelajaran IPA di SMP Muhammadiyah 4 Giri Gresik tidak pernah menggunakan Model Kooperatif tipe TGT dan strategi permainan Ball And Card. Dengan didukung oleh peneliti terdahulu Didik Biantoro (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Menggunakan Permainan Kartu Ilmuwan Terhadap Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Nganjuk. Untuk pernyataan no: (2) Pembelajaran sistematis dan jelas, (7) Buku ajar yang diberikan jelas dan menarik, dan (9) Tes yang diberikan sesuai dengan yang disampaikan saat pembelajaran mendapat respon positif 91%. Pernyataan no: (4) Pembelajaran bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, (5) Materi yang diajarkan jelas sesuai dengan RPP, (8) LKS yang dibagikan mudah dipahami mendapat respon positif 90%.LKS yang dibagikan mudah dipahami karena fenomena yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan pernyataan no: (3) Memberikan pengetahuan baru dan (6) Masalah yang dimunculkan dekat dengan kehidupan sehari-hari mendapat respon positif 80%. Pernyataan yang mendapat respon positif terendah adalah pernyataan ke-3 dan 6 yaitu mengkaitkan dengan pengetahuan baru dan memunculkan masalah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Siswa kurang menyadari bahwa perubahan wujud zat sering kali dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya : pagar yang terbuat dari besi lama-kelamaan akan mengkarat untuk menghindari agar pagar tersebut tidak mengkarat maka dicat.

Gambar 4. Persentase Respon Siswa PENUTUP Simpulan 1. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT pada materi wujud zat lembar pengamatan keterlaksanaan telah terlaksana dengan baik, ditunjukkan dengan nilai rata-rata enam aspek pada pertemuan pertama dan kedua sebesar 4 untuk aspek persiapan; 3 untuk aspek pendahuluan; 3,5 untuk

3

3,1

3,2

3,3

3,4

3,5

Skor

Aspek 1

Aspek 2

Aspek 3

020406080

100120

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Persen

tase

Sangat BaikBaik

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN BALL AND CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Abstrak Penelitian

2

3

2

3

DA

A

A

A

B

D

F

G

aspek kegiaaspek pengkelas.

2. Bahwa haMuhammametode pepembelajarmengalamiselisih pendan “Sedamencapai k

3. Siswa mepembelajarkooperatif card yangangket dansebesar 89,

Saran 1. Lebih ba

sehingga siantar siswa

2. Guru dapamateri IPAtidak jenuhbermanfaatberdiskusi kehidupan

3. Sebelum mmelakukanyang akan memiliki ra

DAFTAR PUAchmad, Hisk

Kimia. BaArikunto, Su

Jakarta : RArikunto, Su

PendidikaArikunto, Suh

PendekataBiantoro, did

PembelajaTournameIlmuwan TSiswa KeTidak dipu

Dimyati dan MJakarta: R

Fogarty. 1991.Curricula

Gunawati, DewKontekstuPendidika

Pener

atan inti; 3,5 ugelolaan wakt

asil belajar sidiyah 4 Giri Kermainan ballran kooperatifi peningkatanningkatan (gaiang” sebesar 9ketuntasan secaemberikan resran wujud zat tipe TGT dan

g diketahui ben terbukti deng,2%.

anyak melakuiswa lebih antua. at mengaplikasA sebagai alternh atau bosan, kt bagi siswa

tentang ksehari-hari.

memulai prosesn demonstrasi diajarkan sehinasa ingin tahu y

STAKA kia. 1992. Wujandung : Citra Auharsimi. 200Rineka Cipta. uharsimi. 200an. Jakarta: PT.harsimi. 2010.an Prakik. Jakadik. 2012. Pearan Kooperents (TGT) MenTerhadap Ketu

elas XI SMK ublikasikan. Su

Mudjiono. 2006Rineka Cipta. . The Mindful S. Illinois: IRI/Swi. 2008. IPA

ual. Jakarta: Pan Nasional

rapan Kooperat

untuk aspek peu; 3,1 untuk

swa kelas VIKebomas Gresl and card df tipe TGT

n secara signin) dalam kate98% dan hasiara klasikal sebspon yang bdengan model

n metode permerdasarkan hasgan hasil perse

ukan kegiatausias dan mela

sikan model dnatif pembelajakarena pembel

dalam bekerketerkaitan s

s kegiatan pembyang menarikngga siswa lebyang lebih.

ujud Zat dan KAditya Bakti. 0. Manajeme

09. Dasar-Da. Bumi Aksara Prosedur Pearta: Rineka Ciengaruh Peneratif Tipe Tnggunakan Peuntasan Hasil Negeri 1 Nga

urabaya Unesa6. Belajar dan

School: How tSkylight Publis SMP kelas IXusat perbukua

tif tipe Teams

enutup; 4 untukaspek suasana

II A di SMPsik yang diberdengan modenilai post-tes

nifikan denganegori “Tinggi”l belajar telahbesar 87,5%. baik terhadapl pembelajaran

mainan ball andsil penyebaranentase rata-rata

an praktikumatih kerja sama

dalam beberapaaran agar siswalajaran terseburja sama dansains dengan

belajaran, guruk sesuai materbih antusias dan

Kesetimbangan

en Penelitian

asar Evaluas.

enelitian Suatuipta. erapan Mode

Teams Gamesrmainan KartuBelajar Fisika

anjuk. Skripsia. Pembelajaran

to Integrate theshing, Inc. X Terpadu danan Departemen

Games Tourna

19

k a

P ri l t n ” h

p n d n a

m a

a a

ut n n

u ri n

n

n.

i

u

l s u a i.

.

e

n n

HandayanPembTourSiswNegedipub

KurikulumPemb

KuswantiPerbu

Mitarlis dTerp

Nur, MuProsUniv

Nur, Moh2). S

RiduwanPene

RiduwanSudjana,

PeniAlge

SugiyartoVII. Pend

SukmadinPend

Slavin, RBand

SugiyantoPusa

Trianto. TEO

Yuli, Sugperbu

http://semPendOkto

http://wwpa%2&url2Fpd=TkCnigidNove

http://ww%20jAF&m%2.Pd.%252&us

Y2g&

aments, materi

ni, titis. 200belajaran Kornaments (TGa Pada Pokok eri 1 Renblikasikan. Surm. 2007. belajaran IPAi, Nur. 2008. Iukuan Departedan Mulyaning

padu. Surabayauhammad. 200ses dan Hakversity Pers. hammad. 2005urabaya: UNE. 2002. Skala

elitian. Bandun. 2008. Metode

Nana, dan laian Pendid

esindo. o, Teguh dkk.

Jakarta: Pdidikan Nasionnata, Nana didikan. BanduRobert E. 201dung: Nusa Meo, Teguh. 200

at perbukuan D2007. Model

ORI DAN PRAKgeng. 2008. IPukuan Departe

mbio.fkip.uns.adidikan-dan-Peober 2012 pukuww.google.co.id20smp&sourcel=http%3A%2Fdf-archive%2FhCNTq2I8LqrQdUdwdBCv3Luember 2012 pu

ww.google.co.id0ipa%20smp&s&url=http%3A2Ffiles%2Fpen%2C%2520Dr0IPA.pdf&ei=

sg=AFQjCNGH&cad=rja (pad

Wujud Zat

8. Pengaruh ooperatif Tip

GT) Terhadapk Bahasan Alatngel Tuban. rabaya Unesa.

Panduan A Terpadu. JakaIPA SMP kelaemen Pendidikagsih, Sri. 2009a: UNESA Univ00. Buku Pankikat Sains.Su

5. Strategi-straESA Universitya Pengukuranng: Alfabeta. e Teknik. BandIbrahim. 200

dikan. Bandun

2008. IPA unPusat perbuk

nal. S. 2009. M

ung: PT. Remaj10. COOPERAedia 08. IPA SMP

Departemen Penl PembelajaraKTEK. Jakarta pPA SMP kelasemen Pendidikaac.id/wp-contenenelitian-Sains-ul 09.06) d/url?sa=t&rcte=web&cd=6&F%2Fblog.eleahakikat-belajar

QfcrbicCQ&usguDILIg7g&cadukul 09.27) d/url?sa=t&rctsource=web&c

A%2F%2Fstaffndidikan%2FJu.%2FModel%2

=7EGNT4LZFZH9QEyhUyiW

da 10 Novembe

Penerapan Mpe Teams Gp Prestasi Bt-Alat Optik Di

Skripsi.

Pengembaarta: Depdikna

as IX. Jakarta: an Nasional . Pembelajaraversity Press.

nduan Keteramurabaya : UN

ategi Belajar y Press. n Variabel-Va

dung: Alfabeta.01. Penelitianng : Sinar

tuk SMP/MTS kuan Depart

Metode Peneja Rosda KaryaATIVE LEARN

P kelas IX. Jandidikan Nasioan Terpadu dprestasi pustak

s VII. Jakarta: an Nasional nt/uploads/201-HOT1.pdf (pa

t=j&q=hakikat%&ved=0CD4QFarning.unesa.acr-ipasmp.pdf&g=AFQjCNEOd=rja (pada

t=j&q=pembelacd=6&ved=0CEf.uny.ac.id%2Fumadi%2C%252520PembelajaZDMrQfv8JDM

WEP7phkC7cJXer 2012 pukul 0

Model Games elajar i SMA Tidak

angan as.

Pusat

an IPA

mpilan NESA

(Edisi

riabel

n dan

Baru

S kelas temen

elitian a. NING.

akarta: onal dalam ka.

Pusat

1/07/ ada 10

%20iFjAFc.id%

&ei Oxc_u

10

ajaranEkQF

Fsyste520Maran%MCQXRaC09.33)