PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN...
-
Upload
alim-sumarno -
Category
Documents
-
view
264 -
download
4
description
Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN...
Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 14-19. ISSN: 2252-7710
14
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN BALL AND CARD
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT
Nur Fitri Zulaikha 1), Supriyono 2), dan Beni Setiawan 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA. E-mail: [email protected]
2) Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNESA. E-mail: [email protected] 3) Dosen Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA. E-mail: [email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan respon siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card. Hasil data penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card menunjukkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi wujud zat keterlaksanaan lembar pengamatan pada pertemuan I dan II telah terlaksana dengan baik. (2) Hasil belajar kognitif siswa yang memiliki nilai ≥ 75 adalah 28 siswa. Untuk hasil belajar telah mencapai ketuntasan secara klasikal sebesar 87,5%. Kemudian dilakukan uji t signifikansi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran model kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil kinerja siswa aspek psikomotor pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa nilai rata-rata keempat aspek yang telah diamati tersebut sebesar 3,6 dengan kategori baik sedangkan hasil kinerja siswa aspek afektif pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa nilai rata-rata ketiga aspek yang telah diamati tersebut sebesar 3,5 dengan kategori baik. (3) Respon siswa dalam pembelajaran model kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan metode permainan ball and card adalah siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran tersebut. Kata kunci: Model kooperatif tipe teams games tournaments (TGT), permainan ball and card, hasil
belajar siswa.
Abstract This research has purpose to increace student’s achievement on study and student’s responses after learning with cooperative model. It is about implementation of cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card game. The results on implementation of cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card game indicating that: (1) Implementation of cooperative learning model typed teams games tournaments about states of matter observation showed that first and second metting are good. (2) The study result of cognitive students of ≥ 75 is 28 student’s. The mastery learning of student’s has completed the classical of 87,5 %. Then do the test t significance, thus it can be concluded that through cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card games the results of learning students experienced significant improvement. Psychomotor aspects of student performance results on the first and second meetings indicate that the average value of the four aspects that have been observed for both categories while 3,6 performance results of students affective aspects in the first and second meetings indicate that the average value of these three aspects that have been observed are 3,5 with a category either. (3) Response student’s of cooperative learning model typed teams games tournaments (TGT) using ball and card games is to give a positive response to the student’s learning. Key word: cooperative learning model teams games tournaments (TGT), ball and card games, study results.
PENDAHULUAN Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu adalah salah satu implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan pembelajaran berpendekatan integratif yaitu melihat suatu tema atau konsep yang dibahas dari berbagai aspek mata pelajaran dalam kajian IPA (Tim IPA terpadu,
2009:2). IPA terpadu diajarkan dengan menggunakan sebuah tema atau pokok bahasan tertentu yang meliputi bidang kajian energi dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan, dan materi dan sifatnya yang sebenarnya sangat berperan dalam membantu siswa untuk memahami fenomena alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran
m
mIyppwdlhpk
dut
badpypILBLbmor
bmpdmwm(ptI
mmmimu
melalui metodsistematis, univ
Ilmu Penmencari tahu IPA bukan hyang berupa prinsip saja penemuan. Pewahana bagi pdan alam seklanjut dalam mhari. Proses pemberian penkompetensi agsecara ilmiah.dan berbuat untuk mempetentang alam s
Nazarul Abelajar mengajagar materi tedilakukan bpembelajaran yang diberikapembelajaran, Instruction), Learning), pemBased InstrucLearning). Tiberagam diantmonopoli, komorganisasi, mereflect, recite,
Banyak mbelajar beregumateri secarpembelajaran kdengan settinmemperhatikanwadah siswa masalah melal(Nur, 2001 :pembelajaran tipe Student Investigasi KeTeams GamesTogether (NHmuncul konsmenemukan dmereka saling ini untuk menmelibatkan keruntuk pembe
Pener
de ilmiah, denversal dan tent
ngetahuan Alatentang alam
hanya penguasfakta-fakta, ktetapi juga
endidikan IPApeserta didik unkitar, serta prmenerapkannya
pembelajarangalaman langgar menjelajahi Pendidikan Isehingga dapa
eroleh pemahaekitar.
Ahmad (2011)ajar dapat dilakersampaikan kbermacam-macyang digunakan. Banyak diantaranya pepembelajaran
mbelajaran berction), pembelidak hanya mtaranya strategmik, ball and etakognitif, dareview (PQ4R
model pembelau yang menghra beregu kooperatif merng kelompokn keberagaman
bekerja samui interaksi so 1). Ada bekooperatif (CTeams Achie
elompok, Pens TournamentsHT). Dalam sep bahwa sdan memaham
berdiskusi degelompokkan rjasama tim dalajaran indivi
rapan Kooperat
ngan ciri: objetatif. (Trianto, 2am (IPA) ber
secara sistemsaan kumpulankonsep-konsep,
merupakan A diharapkan ntuk mempelajrospek pengema di dalam kehannya meneksung untuk mei dan memahamIPA diarahkanat membantu
aman yang leb
) menyatakan kukan denganke peserta didcam baik kan atau pun s
macam dari embelajaran lan
n kooperatif rdasarkan maslajaran disku
model, strategigi beach ballcard, mengul
an preview, qR). ajaran, salah sharuskan sisw
atau kooperupakan modek-kelompok n anggota kelo
ma dan memesial dengan tem
eberapa macamCooperative Leevement Divis
ndekatan Struks (TGT), Num
pembelajarsiswa akan mi konsep yaengan teman sesiswa secara h
an tanggung jaidu anggota.
tif tipe Teams
ektif, metodik2007: 100)
rkaitan denganmatis, sehinggan pengetahuan, atau prinsip-
suatu prosesdapat menjadjari diri sendirmbangan lebihhidupan sehari-kankan padaengembangkanmi alam sekitarn untuk inkuir
peserta didikbih mendalam
bahwa prosesn berbagai caradik. Cara yang
dari modestrategi belajar
model-modengsung (Direc
(Cooperativesalah (Problemusi (Discusioni belajar jugal, ular tanggaang, elaborasi
question, read
satunya modea mempelajar
eratif. Model pembelajarankecil denganompok sebagaecahkan suatuman sebayanyam tipe modeearning) yaitusion (STAD)ktural, Jigsawmbering Headsran kooperatif
lebih mudahang sulit jikaebaya. Metodeheterogen yangawab kelompok
Pembentukan
Games Tourna
15
k,
n a n -s
di ri h -a n r
ri k
m
s a g l r l t e
m n a a, i, d,
l ri l n n ai u a l u ,
w, s f h a e g k n
kelompokkelamin, pembelajKarena sdengan pyang kura
HasiMuhammketerangasecara tepeneliti, SMP Mupembelajterdapat informasideklaratifmengalamkurang asiswa unpembelajrespon dlengkap, materi pefisika (pedengan pembelajSMP Muyang tinmemang yang jupelaksanapada saatinggi, sidengan dimilikindiam. Scenderunlainnya. ketuntasaberdasarkfisika ketindividu Sehinggacenderunindividu menimbukegiatan mau diajadengan te
Berdkemampudan tujusecara m
aments, materi
knya tidak bedan suku
aran beregu atsering kali siswpembelajaran bang pandai merl observasi ter
madiyah 4 Gan bahwa pemerpadu. Hasil didapatkan ha
uhammadiyah 4aran langsungfase yang te
i pengetahuanf sehingga hasimi kejenuhanadanya metodntuk menghafaran dengan iambil dari samenunjukkan
embelajaran IPemuaian) dan 4
kegiatan baran langsung
uhammadiyah 4ggi dalam bidiperlukan d
ujur dan maaannya di dalat ujian. Dengswa cenderungberusaha me
nya, sehingga siswa yang m
ng bersikap acuHal ini aka
an hasil belajarkan pra-penelituntasan klasik
yang diperoa rata-rata kng kecil dan
dalam satu kulkan kesulita
belajar mengaak bekerja samemen sebayanydasarkan masuan antar indivuan pembelajamaksimal, m
Wujud Zat
erdasarkan tinu. Akan tetau kooperatif pwa yang pandaerkelompok darasa diuntungkrhadap pembel
Giri Kebomas mbelajaran IPA
observasi awasil bahwa pe4 Gresik sudah
g (DI), tetapi derlewati, guru n prosedural il belajar belum
n karena dalae permainan fal. Menurut menggunakan
atu sampel keln bahwa 55% PA yang sanga45% siswa mebelajar meng (DI). Sebag4 Gresik memdang akademi
dalam membenandiri jika lam proses pegan adanya sig akan berusahemiliki sendirsiswa yang kurmemiliki sifatuh dan kurang pan sangat ber klasikal dan kitian pada matkal yang diperleh pada maketuntasan b
n perbedaan kelas sangat ban bagi guru ajar di kelas k
ma dan saling bya. alah di atasvidu dalam saaran IPA ter
maka peneliti
ngkat prestasi, etapi, keefekperlu dipertanyai merasa diruan sebaliknya, kan. lajaran IPA di
Gresik dipesudah dilaksa
wal yang dilakembelajaran IPh menerapkan mdalam proses b
hanya menytanpa penget
m tercapai dan am proses byang memudrespon siswamodel DI di
las secara utuhsiswa menga
t sulit adalah mengatakan tidaknggunakan mgian besar sisw
miliki sifat indivik. Sifat indivntuk pribadi dapat disesu
embelajaran, sfat individual ha menonjolkari informasi rang aktif cendt individual peduli dengan erpengaruh dketuntasan indteri IPA khusroleh 65% danateri pemuaianbelajar tiap
kemampuan besar. Hal ini
untuk melakkarena siswa kberbagi penget
s, agar perbtu kelas tidak
rpadu tersampi mencoba
jenis ktivan yakan. ugikan siswa
SMP eroleh
anakan kukan PA di model belajar ajikan tahuan siswa
belajar dahkan a atas imana h atau atakan materi k suka model wa di vidual vidual siswa
uaikan seperti
yang an diri
yang derung tinggi siswa
dengan dividu, susnya n nilai n 65. kelas antar akan
kukan kurang tahuan
bedaan besar
paikan untuk
Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 14-19. ISSN: 2252-7710
16
menerapkan model pembelajaran yang tepat di SMP Muhammadiyah 4 Giri Kebomas Gresik yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan metode permainan ball and card karena metode tersebut membantu siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit, agar siswa mudah mengingat (menghafal) dan memahami. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar secara heterogen dengan memainkan permainan-permainan.
Ada bermacam cara untuk menciptakan suasana belajar yang membuat siswa menjadi aktif. Salah satunya adalah dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan permainan ball and card. Dalam permainan ini untuk memulai pembelajaran guru akan memberi sedikit materi kemudian guru akan membagi menjadi 4 kelompok belajar. Kemudian setiap satu siswa dari tiap kelompok mengambil bola di dalam box yang berisi 5 bola dengan warna yang berbeda-beda (merah, kuning, hijau, biru, dan putih). Bila siswa pertama mengambil bola berwarna merah maka siswa akan menjawab pertanyaan dari kartu yang berwarna merah. Bila siswa kedua mengambil bola berwarna kuning maka siswa akan menjawab pertanyaan dari kartu yang berwarna kuning. Siswa yang sudah mewakili kelompoknya mengambil bola tidak boleh mewakili maju untuk mengambil bola lagi. Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran karena mereka dapat menambah skor bagi tim mereka masing-masing.
Berdasarkan latar belakang seperti yang diutarakan di atas, menunjukkan bahwa perlu dilakukan penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran perubahan wujud zat. Oleh karena itu, untuk mengetahui keefektifan penggunaan Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP, Peneliti membuat penelitian yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Menggunakan Permainan Ball and Card Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Wujud Zat “. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre eksperiment. Tempat dan waktu penelitian data dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Giri Kebomas Gresik pada tanggal 13 september 2013 semester ganjil. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran penelitian adalah kelas VII-A SMP Muhammadiyah 4 Giri Kebomas Gresik tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 32 siswa. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Group Pre-test and Post-test Design”. Pada kelas
VII-A diberi tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa, kemudian diberikan perlakuan yaitu pengajaran materi wujud zat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments. Setelah itu diberikan tes akhir untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa adakah kenaikan secara signifikan dari sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam proses pembelajaran terdapat instrumen yang akan dinilai salah satunya adalah keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran. Menurut Sudjana (1991), salah satu kriteria dalam menilai keberhasilan suatu proses belajar mengajar yakni keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh guru, dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan dan program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan model yang digunakan oleh peneliti yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Analisis pengamatan keterlaksanaan RPP dengan model kooperatif tipe TGT menggunakan permainan ball and card dilakukan oleh tiga pengamat. Pengamatan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan lembar pengamatan keterlaksanaan RPP. Seluruh langkah-langkah kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik pada tiap pertemuan. Dengan menggunakan strategi permainan ball and card materi wujud zat tersampaikan dengan baik.
Berdasarkan hasil analisis pengamatan keterlaksanaan RPP model kooperatif tipe TGT dengan menggunakan permainan ball and card pada aspek persiapan mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4; pada aspek pendahuluan mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3; pada aspek kegiatan inti mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,2; pada aspek penutup mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,5; pada aspek pengelolaan waktu mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4; pada aspek suasana kelas mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,1. Dari keenam aspek yang diamati diatas nilai rata-rata yang paling rendah pada aspek pendahuluan. Hal ini dikarenakan motivasi yang diberikan peneliti kurang memotivasi siswa sehingga skor yang diberikan pengamat paling rendah.
Siswa dikatakan tuntas apabila nilai siswa telah mencapai atau lebih KKM sekolah sebesar 75. Terdapat perbedaan selisih yang jauh antara hasil pretest dan posttest siswa dikarenakan pada saat posttest siswa lebih luas pengetahuannya dibandingkan pretest dimana siswa telah melewati dua kali pertemuan pembelajaran membahas materi wujud zat. Menurut Sudjana (1991), Penilaian awal diperlukan untuk melakukan kajian terhadap hasil belajar siswa, untuk mendeskripsikan materi yang dicapainya, dalam proses pembelajaran yang
bd
pmtptbmmo
p
mmd
pdbmdbhbn
pt
bp
d
belum dapat dikuasainya, d
Setelah keposttest. Hamendeskripsikterdapat 2 sisposttest. Pada tidak tuntas bahwa pada bmenguasai mamenjawab soaoleh peneliti sehingga mepertanyaan ters
Hasil peneSMP Muhammemiliki nilamenunjukkan dikatakan tunta
Gamba
Nilai postsetelah menepertemuan. Ddiperoleh dariberdistribusi nmendapatkan dengan Xtabel
berdistribusi nhasil analisis ybahwa data benormalitas, kesignifikansi perbedaan yantest. Berdasarsebesar 17,48 dsebesar 2,04. Dbesar dibandinposttest dan pr
Untuk mesiswa pada madilakukan p
12,5%
Pener
dikuasainya, dll. egiatan pembeasil dari kan ketuntasanswa yang tida
analisis ketuberdasarkan utir soal no: 1ateri sehingga al dengan benmemiliki ting
enyebabkan ssebut. elitian menunj
mmadiyah 4 Gai ≥ 75 ad
bahwa hasas dengan pers
ar 1. Persentas
t-test merupakerima pembeDari hasil pi nilai pretestnormal. Hasil hasil 6,99 yasebesar 7,81
normal jika Xh
yang dilakukanerdistribusi noremudian dilakudilakukan u
ng signifikan arkan perhitundan nilai ttabel dDari nilai thitung
ng nilai ttabel,dikretest sangat beengetahui peniateri wujud zapeneliti deng
Persentase h
87,5%
rapan Kooperat
mengapa h
elajaran, guru posttest tern belajar sisak tuntas dala
untasan siswa, KKM sekolah
12, 18 dan 24siswa tersebu
nar atau soal ygkat kesukaransiswa kesulita
ukkan bahwa pGiri Kebomasdalah 28 sisil belajar k
sentase sebesar
e Hasil Belajar
kan hasil akhirelajaran sebanperhitungan ut dan dapat d
perhitungan ang kemudian 1. Sampel akhitung < Xtabel. n peneliti daparmal. Setelah pukan uji-t sign
untuk mengetantara hasil prengan diperoledengan taraf sig yang diperolekarenakan seliesar (gain). ingkatan penguat setelah pembgan menera
hasil belajar K
tif tipe Teams
hal itu belum
akan memberrsebut untukswa. Hasilnyaam pengerjaan
2 siswa yangh, disebabkan, siswa kurangut tidak dapayang diberikann yang tinggan menjawab
post-test siswa Gresik yangswa. Hal inklasikal siswar 87,5%.
r Kognitif
r belajar siswanyak 2 kaluji normalitasdikatakan datauji normalitasdibandingkan
kan dikatakanSehingga darat disimpulkanperhitungan ujnifikansi. Uji-tahui adanyae-test dan post-eh nilai thitung
gnifikansi 0,05eh diatas sangasih antara nila
uasaan konsepbelajaran yang
apkan mode
Kognitif
Tuntas
Tidak Tuntas
Games Tourna
17
m
ri k a n g n g at n i b
a g
ni a
a i s a s n n ri n i t a -g 5 at ai
p g l
pembelajdari prete
Berddengan “Sedang”ketuntasaklasikal ssiswa dikhasil belawujud za
Penilaspek psyang harkooperatiwujud zamencair, analisis pertemuaaspek (1) rata-rata mendapatMenggunsebesar 3beserta sebesar tersebut naspek (33,05. Hapenjelasaakan digu
GaKeterangAspek 1: Aspek 2: Aspek 3: Aspek 4:dan bahan
Berdafektif mmendapatMenyampsebesar 3rata-rata
aments, materi
aran kooperatiest dan posttestdasarkan hasil kategori gain
” sebanyak 23an belajar sissebesar 87,5% katakan tidak ajar klasikal s
at “tuntas”. laian kinerja ikomotor dan rus dikuasai if tipe Teamsat membaca smenguap danpengamatan
an pertama danMenyiapkan a
sebesar 3,5; astkan nilai ra
nakan alat dan 3,05; aspek (4)alat dan bah3,2. Dari keenilai rata-rata ) yaitu meng
al ini disebabkan dari guru keunakan dalam p
ambar 2. Skorgan:
Menyiapkan aMerangkai alaMenggunakan
: Membersihkn
dasarkan hasil menunjukkan tkan nilai rapaikan pendap3,15; aspek (3)sebesar 3,45.
2,8
3
3,2
3,4
3,6
Skor
Wujud Zat
if tipe TGT mt yang telah dik
analisis gainn “Tinggi” s
siswa. Berdaswa diperoleh siswa dikatakatuntas, dapat
siswa di kelas
siswa terdiri aspek afektif.siswa selamaGames Tournskala termomen mengembunkinerja aspek
n kedua menunalat dan bahanspek (2) Meranata-rata sebesbahan mendap
) Membersihkahan mendapatempat kinerja yang paling rgunakan alat
kan siswa kuretika mendemopraktikum.
r Kinerja Aspe
alat dan bahan at dan bahan n alat dan bahaan dan menat
analisis pengambahwa pada
ata-rata sebesapat mendapat) BekerjasamaDari ketiga k
maka dianalisiskerjakan oleh sn didapatkan sebanyak 7 ssarkan hasil an
data hasil ban tuntas dan 1disimpulkan bVII A pada m
dari 2 aspek . Aspek psikoa penerapan maments pada meter ketika es. Berdasarkan
k psikomotor njukkan bahwan mendapatkanngkai alat dan sar 3,3; aspekpatkan nilai ratan dan menatatkan nilai rat
aspek psikorendah adalah
dan bahan seang memperha
onstrasikan alat
k Psikomotor
an ta meja besert
matan kinerja aspek (1) D
ar 3,25; aspetkan nilai rata mendapatkankinerja aspek a
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
s gain siswa. siswa siswa, nalisis belajar 12,5% bahwa materi
yaitu motor model materi s batu n hasil
pada a pada n nilai bahan k (3) ta-rata a meja ta-rata motor pada ebesar atikan t yang
ta alat
aspek Disiplin ek (2) ta-rata n nilai afektif
Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 14-19. ISSN: 2252-7710
18
tersebut nilai rata-rata yang paling tinggi adalah pada aspek 3 yaitu bekerjasama sebesar 3,45. Hal ini akan memotivasi siswa lebih aktif dalam hal bekerjasama karena jika salah satu kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan dalam kartu akan dilemparkan pada kelompok lainnya yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Gambar 3. Skor Kinerja Aspek Afektif Keterangan: Aspek 1: Disiplin Aspek 2: Menyampaikan pendapat Aspek 3: Bekerjasama
Dalam kelompok, mereka dapat melatih dan
mengembangkan keterampilan-keterampilan spesifik yang diperlukan dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif model TGT yaitu siswa ditempatkan dalam tim-tim belajar beranggotakan empat sampai lima siswa yang heterogen dan adanya penghargaan kelompok dari hasil penilaian. diberikan penghargaan bagi kelompok skor tertinggi berdasarkan hasil penilaian. Adanya kerjasama dan interaksi dari masing-masing siswa menyebabkan siswa yang memiliki pemahaman yang rendah akan lebih memahami suatu bahan pembelajaran sekaligus meningkatkan motivasi untuk berusaha memahami materi pembelajaran lainnya. Adanya penghargaan (reward) terhadap kelompok berdasarkan hasil penilaian menyebabkan masing-masing kelompok berusaha memperoleh hasil penilaian yang tinggi secara maksimal.
Berdasarkan Tabel 4.10 (hal:63) menunjukkan bahwa hasil game tournament tim A (Padat) mendapatkan total point: 70 dengan reward Good Team, tim B (Cair) mendapatkan total point: 80 dengan reward The Best Team, tim C (Gas) mendapatkan total point: 120 dengan reward Great Team , sedangkan tim D (Butiran) mendapatkan total point: 170 dengan reward Super Team.
Respon siswa merupakan apresiasi siswa terhadap segala perlakuan dan media yang diberikan dalam proses pembelajaran yang diukur dengan instrumen lembar angket respon siswa. Dari diagram batang pada Gambar 4.5, dapat diketahui bahwa dari 9 pernyataan pada angket tersebut, pernyataan (1) Proses belajar mengajar yang
menggunakan Model Kooperatif tipe TGT dan menggunakan permainan Ball And Card materi wujud zat menarik dan menyenangkan mendapat respon positif 100%, hal ini disebabkan bahwa proses pembelajaran IPA di SMP Muhammadiyah 4 Giri Gresik tidak pernah menggunakan Model Kooperatif tipe TGT dan strategi permainan Ball And Card. Dengan didukung oleh peneliti terdahulu Didik Biantoro (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Menggunakan Permainan Kartu Ilmuwan Terhadap Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Nganjuk. Untuk pernyataan no: (2) Pembelajaran sistematis dan jelas, (7) Buku ajar yang diberikan jelas dan menarik, dan (9) Tes yang diberikan sesuai dengan yang disampaikan saat pembelajaran mendapat respon positif 91%. Pernyataan no: (4) Pembelajaran bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, (5) Materi yang diajarkan jelas sesuai dengan RPP, (8) LKS yang dibagikan mudah dipahami mendapat respon positif 90%.LKS yang dibagikan mudah dipahami karena fenomena yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan pernyataan no: (3) Memberikan pengetahuan baru dan (6) Masalah yang dimunculkan dekat dengan kehidupan sehari-hari mendapat respon positif 80%. Pernyataan yang mendapat respon positif terendah adalah pernyataan ke-3 dan 6 yaitu mengkaitkan dengan pengetahuan baru dan memunculkan masalah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Siswa kurang menyadari bahwa perubahan wujud zat sering kali dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya : pagar yang terbuat dari besi lama-kelamaan akan mengkarat untuk menghindari agar pagar tersebut tidak mengkarat maka dicat.
Gambar 4. Persentase Respon Siswa PENUTUP Simpulan 1. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT pada materi wujud zat lembar pengamatan keterlaksanaan telah terlaksana dengan baik, ditunjukkan dengan nilai rata-rata enam aspek pada pertemuan pertama dan kedua sebesar 4 untuk aspek persiapan; 3 untuk aspek pendahuluan; 3,5 untuk
3
3,1
3,2
3,3
3,4
3,5
Skor
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
020406080
100120
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persen
tase
Sangat BaikBaik
2
3
2
3
DA
A
A
A
B
D
F
G
aspek kegiaaspek pengkelas.
2. Bahwa haMuhammametode pepembelajarmengalamiselisih pendan “Sedamencapai k
3. Siswa mepembelajarkooperatif card yangangket dansebesar 89,
Saran 1. Lebih ba
sehingga siantar siswa
2. Guru dapamateri IPAtidak jenuhbermanfaatberdiskusi kehidupan
3. Sebelum mmelakukanyang akan memiliki ra
DAFTAR PUAchmad, Hisk
Kimia. BaArikunto, Su
Jakarta : RArikunto, Su
PendidikaArikunto, Suh
PendekataBiantoro, did
PembelajaTournameIlmuwan TSiswa KeTidak dipu
Dimyati dan MJakarta: R
Fogarty. 1991.Curricula
Gunawati, DewKontekstuPendidika
Pener
atan inti; 3,5 ugelolaan wakt
asil belajar sidiyah 4 Giri Kermainan ballran kooperatifi peningkatanningkatan (gaiang” sebesar 9ketuntasan secaemberikan resran wujud zat tipe TGT dan
g diketahui ben terbukti deng,2%.
anyak melakuiswa lebih antua. at mengaplikasA sebagai alternh atau bosan, kt bagi siswa
tentang ksehari-hari.
memulai prosesn demonstrasi diajarkan sehinasa ingin tahu y
STAKA kia. 1992. Wujandung : Citra Auharsimi. 200Rineka Cipta. uharsimi. 200an. Jakarta: PT.harsimi. 2010.an Prakik. Jakadik. 2012. Pearan Kooperents (TGT) MenTerhadap Ketu
elas XI SMK ublikasikan. Su
Mudjiono. 2006Rineka Cipta. . The Mindful S. Illinois: IRI/Swi. 2008. IPA
ual. Jakarta: Pan Nasional
rapan Kooperat
untuk aspek peu; 3,1 untuk
swa kelas VIKebomas Gresl and card df tipe TGT
n secara signin) dalam kate98% dan hasiara klasikal sebspon yang bdengan model
n metode permerdasarkan hasgan hasil perse
ukan kegiatausias dan mela
sikan model dnatif pembelajakarena pembel
dalam bekerketerkaitan s
s kegiatan pembyang menarikngga siswa lebyang lebih.
ujud Zat dan KAditya Bakti. 0. Manajeme
09. Dasar-Da. Bumi Aksara Prosedur Pearta: Rineka Ciengaruh Peneratif Tipe Tnggunakan Peuntasan Hasil Negeri 1 Nga
urabaya Unesa6. Belajar dan
School: How tSkylight Publis SMP kelas IXusat perbukua
tif tipe Teams
enutup; 4 untukaspek suasana
II A di SMPsik yang diberdengan modenilai post-tes
nifikan denganegori “Tinggi”l belajar telahbesar 87,5%. baik terhadapl pembelajaran
mainan ball andsil penyebaranentase rata-rata
an praktikumatih kerja sama
dalam beberapaaran agar siswalajaran terseburja sama dansains dengan
belajaran, guruk sesuai materbih antusias dan
Kesetimbangan
en Penelitian
asar Evaluas.
enelitian Suatuipta. erapan Mode
Teams Gamesrmainan KartuBelajar Fisika
anjuk. Skripsia. Pembelajaran
to Integrate theshing, Inc. X Terpadu danan Departemen
Games Tourna
19
k a
P ri l t n ” h
p n d n a
m a
a a
ut n n
u ri n
n
n.
i
u
l s u a i.
.
e
n n
HandayanPembTourSiswNegedipub
KurikulumPemb
KuswantiPerbu
Mitarlis dTerp
Nur, MuProsUniv
Nur, Moh2). S
RiduwanPene
RiduwanSudjana,
PeniAlge
SugiyartoVII. Pend
SukmadinPend
Slavin, RBand
SugiyantoPusa
Trianto. TEO
Yuli, Sugperbu
http://semPendOkto
http://wwpa%2&url2Fpd=TkCnigidNove
http://ww%20jAF&m%2.Pd.%252&us
Y2g&
aments, materi
ni, titis. 200belajaran Kornaments (TGa Pada Pokok eri 1 Renblikasikan. Surm. 2007. belajaran IPAi, Nur. 2008. Iukuan Departedan Mulyaning
padu. Surabayauhammad. 200ses dan Hakversity Pers. hammad. 2005urabaya: UNE. 2002. Skala
elitian. Bandun. 2008. Metode
Nana, dan laian Pendid
esindo. o, Teguh dkk.
Jakarta: Pdidikan Nasionnata, Nana didikan. BanduRobert E. 201dung: Nusa Meo, Teguh. 200
at perbukuan D2007. Model
ORI DAN PRAKgeng. 2008. IPukuan Departe
mbio.fkip.uns.adidikan-dan-Peober 2012 pukuww.google.co.id20smp&sourcel=http%3A%2Fdf-archive%2FhCNTq2I8LqrQdUdwdBCv3Luember 2012 pu
ww.google.co.id0ipa%20smp&s&url=http%3A2Ffiles%2Fpen%2C%2520Dr0IPA.pdf&ei=
sg=AFQjCNGH&cad=rja (pad
Wujud Zat
8. Pengaruh ooperatif Tip
GT) Terhadapk Bahasan Alatngel Tuban. rabaya Unesa.
Panduan A Terpadu. JakaIPA SMP kelaemen Pendidikagsih, Sri. 2009a: UNESA Univ00. Buku Pankikat Sains.Su
5. Strategi-straESA Universitya Pengukuranng: Alfabeta. e Teknik. BandIbrahim. 200
dikan. Bandun
2008. IPA unPusat perbuk
nal. S. 2009. M
ung: PT. Remaj10. COOPERAedia 08. IPA SMP
Departemen Penl PembelajaraKTEK. Jakarta pPA SMP kelasemen Pendidikaac.id/wp-contenenelitian-Sains-ul 09.06) d/url?sa=t&rcte=web&cd=6&F%2Fblog.eleahakikat-belajar
QfcrbicCQ&usguDILIg7g&cadukul 09.27) d/url?sa=t&rctsource=web&c
A%2F%2Fstaffndidikan%2FJu.%2FModel%2
=7EGNT4LZFZH9QEyhUyiW
da 10 Novembe
Penerapan Mpe Teams Gp Prestasi Bt-Alat Optik Di
Skripsi.
Pengembaarta: Depdikna
as IX. Jakarta: an Nasional . Pembelajaraversity Press.
nduan Keteramurabaya : UN
ategi Belajar y Press. n Variabel-Va
dung: Alfabeta.01. Penelitianng : Sinar
tuk SMP/MTS kuan Depart
Metode Peneja Rosda KaryaATIVE LEARN
P kelas IX. Jandidikan Nasioan Terpadu dprestasi pustak
s VII. Jakarta: an Nasional nt/uploads/201-HOT1.pdf (pa
t=j&q=hakikat%&ved=0CD4QFarning.unesa.acr-ipasmp.pdf&g=AFQjCNEOd=rja (pada
t=j&q=pembelacd=6&ved=0CEf.uny.ac.id%2Fumadi%2C%252520PembelajaZDMrQfv8JDM
WEP7phkC7cJXer 2012 pukul 0
Model Games elajar i SMA Tidak
angan as.
Pusat
an IPA
mpilan NESA
(Edisi
riabel
n dan
Baru
S kelas temen
elitian a. NING.
akarta: onal dalam ka.
Pusat
1/07/ ada 10
%20iFjAFc.id%
&ei Oxc_u
10
ajaranEkQF
Fsyste520Maran%MCQXRaC09.33)