PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN...

102
PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : SITI MUTMAINNAH NIM: 073111044 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN...

Page 1: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM

PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI MI

AL-FALAH BERAN NGAWI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh :

SITI MUTMAINNAH

NIM: 073111044

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Mutmainnah

NIM : 073111044

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agma Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 30 Mei 2011

Saya yang menyatakan

SITI MUTMAINNAH

NIM. 073111044

Page 3: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul Skripsi : Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran

Al-Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi

N a m a : Siti Mutmainnah

N I M : 073111044

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh dewan penguji fakultas tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 10 juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Dr. H.Abdul Wahib, M.Ag Dr. Musthofa, M.Ag

NIP. 19600615 199103 1004 NIP. 19710403 199603 1002

Penguji I, Penguji II,

Drs. Ahmad Sudja`i, M.Ag Hj. Lift Anis Ma`sumah, M.Ag

NIP. 19511005 197612 1001 NIP. 19720928 19973 2001

Pembimbing I Pembimbing II

Nasirudin, M.Ag Alis Asikin, M.A

NIP: 196910121996031002 NIP: 19690724199903100

Page 4: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

iv

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 30 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu`alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran

Membaca Al-Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi

Nama : Siti Mutmainnah

NIM : 073111044

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah

Wassalamu`laikum wr. wb.

Pembimbing I,

Nasirudin, M.Ag

NIP: 196910121996031002

Page 5: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

v

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 30 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu`alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran

Membaca Al-Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi

Nama : Siti Mutmainnah

NIM : 073111044

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah

Wassalamu`laikum wr. wb.

Pembimbing II,

Alis Asikin, M.A

NIP: 19690724199903100

Page 6: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

vi

ABSTRAK

Judul : Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran Membaca Al-

Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi

Penulis : Siti Mutmainnah

NIM : 073111044

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) Penerapan metode

Tilawati dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an, 2) penerapan metode Tilawati

dalam pembelajaran membaca Al- Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi

Dalam penelitian ini menggunakan metode riset lapangan dengan tehnik

analisis non statistik (analisis deskriptif) dengan pendekatan induktif yang pada

akhirnya dihasilkan bahwa pembelajaran membaca Al-Qur`an MI Al-Falah

ternyata tidak jauh berbeda penerapanya dengan metode Tilawati yang ada dalam

panduan teorinya, metode ini digagas oleh Hasan Sadzili dkk

Metode Tilawati dalam pengajaran Al-Qur`an yaitu suatu konsep belajar

yang menggunakn pendekatan klasikal dan individual dan bercirikan lagu rost.

Sehingga lagu tersebut sangat baik diterapkan dalam membaca Al-Qur`an Pada

Anak, karena selain mudah di pelajari lagu tersebut menghasilkan bacaan yang

baik, yaitu hasil baca anak terdengar semangat

Dalam metode ini aplikasi pembelajarannya menggunakan Formasi belajar

U. dan menggunakan dua pendekatan klasikal dan individual, yaitu klasikal terdiri

dari 3 tehnik(1. Tehnik 1(guru membaca murid mendengarkan). 2. Tehnik 2(Guru

membaca, murid menirukan), 3. Tehnik 3(membaca bersama-sama)). Dan

pendekatan individual dengan tehnik baca simak.

Upaya pengenalan Al-Qur`an sejak dini, adalah sebuah keniscayaan dan

diperlukan peranan orang tua. Pendidikan anak tentang baca tulis Al-Qur`an

sangatlah penting mendukung perkembangan anak sebagai upaya memberantas

buta huruf Al-Qur`an dan memasyarakatkan Al-Qur`an di tengah-tengah umat.

Oleh karena itu, penerapan metode Tilawati dalam pembelajaran membaca

Al-Qur`an (khususnya di MI Al-Falah) adalah sebagai upaya untuk membantu

orang tua dalam mengajarkan anak dalam membaca Al-Qur`an hingga dapat

khatam dalam membaca Al-Qur`an. Dengan adanya kemamapuan membaca Al-

Qur`an pada anak didik akan menumbuhkan akhlak yang terpuji, karena dalam

Al-Qur`an banyak mempelajari tentang Akhlak kepada sesame Makhluk

Dengan demikian metode Tilawati di MI Al-Falah Beran Ngawi

dipandang sebagai salah satu metode dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an

yang dipercaya sebagai metode membaca Al-Qur`an yang dapat mengatasi

masalah anak dalam membaca Al-Qur`an dengan baik. Masalah tersebut berupa

minat dan hasil bacaan anak yang tidak tartil, dan juga tidak khatamnya anak

membaca Al-Qur`an. Maka dalam pelaksanaannya sangat mengacu pada konsep

yang telah ada. Membaca Al-Qur`an dipandang sebagai suatu pendidikan dasar

pada anak yang sangat penting, maka sistem pembelajaran membaca Al-Qur`an

harus dirancang sebaik mungkin mulai dari penetapan tujuan, metode, materi,

sampai evaluasi) agar tujuan yang sudah ditetapkan benar-benar dapat dicapai. \

Page 7: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

vii

KATA PENGANTAR

ÉΟó¡ Î0 «!$# Ç≈uΗ÷q §�9$# ÉΟŠÏm§�9 $#

م عليكم ورمحة اهللا وبركاتهساللاا

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat

serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,

sahabat, dan para pengikut yang telah berjuang menunjukkan jalan kebenaran

kepada seluruh umat manusia.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini adalah berkat bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. Muhibbin, MA, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Prof. Dr. Suja`i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Nasirudin, M.Ag, Selaku Wali Studi yang mempunyai peran besar

membimbing penulis selama menuntut ilmu di IAIN Walisongo Semarang.

4. Nasirudin, M.Ag dan Alis Asikin, MA yang telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga, dan fikiran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dosen pengajar Fakultas Tarbiyah yang telah membekali para mahasiswa ilmu

pengetahuan.

6. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan

pelayanan dengan baik.

7. Kedua orangtuaku tercinta, ananda ucapkan terimakasih atas do'a dan

pengorbanannya. Semoga Allah membalas segala jerih payah dan kebaikan

bapak dan ibu kepada ananda.

8. Bapak Mustaqim dan ibu hj. Aisiyah yang telah mendidik dan membimbing

selama di Pon-Pes Uswatun Hasanah

Page 8: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

viii

9. Adikku Husnul Khotimah dan Fathul Mubin bermimpilah dan raihlah mimpi-

mimpi kalian dengan berusaha dan berdo`a belajar sungguh sungguh, dan

tetap mengharap ridho Allah

10. Purwanto, S.Pd.I, selaku kepala MI Al-Falah Beran Ngawi, Bu Wasingul, Pak

Marno, Bu Muniroh, Bu Ida dan guru Tilawati yang lain yang tidak dapat

kami sebutkan satu persatu dan Waka. Kesiswaan MI Al-Falah, Rini Widi

Astuti, S.Pd.I selaku Waka. Kurikulum. Penulis ucapkan terimakasih telah

memberikan izin dan mengarahkan penulis selama penelitian di MI Al-Falah

Beran Ngawi

11. Ikhwah kautsar,ukhti (Syair, Mayda, Murwati, Damai, Romi, Fais, Isni, Aris,

Faid, Yani, Rantini,)…syukron telah mengajarkan penulis arti pengorbanan,

persaudaraan, dan mendorong penulis supaya menjadi orang yang senantiasa

memperbaiki diri.

12. Ikhwah Pon-Pes Usawatu Hasanah, Mbak (Ci`Aini, Juwar, Nisrohah, Aris,

Kholishoh, Azis,Dwi, Lina, Nur, Ulfa, Masrochah, Umi, Parti, Nadia, Hima

Iis, Novi, Riska, dan mbak-mbak yang lain yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu), trimakasih atas motivasinya sehingga saya masih tetap

dipondok, Semoga Allah memudahkan dan melindungi dalam menggapai

Ridho-Nya. Amiin.

13. Ikwah Qolbun Salim di asrama: al-Kautsar, al-Izzah, al-Qudwah, Isybillah, as-

Syaja'ah, al-Husna, al-Firdaus, ar-Rayyan, dan Darussalam, semoga dapat

mewujudkan Baiti Jannati. Amiin.

14. Sahabatku PAI B angkatan 2007, Mbak Deni, Mbak Ana,Yunike, Mbak Novi,

Mbak Ida, Mbak Warsiyah, Irna, Ani, Ian, Junaidah, Nunuk, Mastiah, Nayla,

dan para sahabat yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih

atas nasihat dan dukungannya selama penulis kuliah di IAIN Walisongo

Semarang. Semoga kita semua dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan.

Amiin.

15. Tim PPL SMP 28: Mbak (Muyassaro, Leli, Qoyyum, Umi), Pak(Munif,

Januri, Eko Agus, Miftah, Ahwan, Atok), dan Tim PPL IKIP. Tim KKN

Kedungboto 2011: Mas(Hanif, Dzan, Anam, Mika, Salam), Mbak(Erna,

Page 9: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

ix

Duroh, Sa`adah, Zainah, Wuri). Terimakasih telah membantu penulis dalam

menjalankan amanah, semoga kita dapat memanfaatkan ilmu yang telah kita

dapat dengan baik.

16. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini. Semoga segala kebaikan saudara-saudaraku semua

mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Amiiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari

semua pihak agar skripsi ini lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua terutama dapat memberikan kontribusi yang positif dalam mengajar siswa

Amiiin.

سالم عليكم ورمحة اهللا وبركاتهلوا

Semarang, 30 Mei 2011

Penulis,

SITI MUTMAINNAH

NIM.073111044

DAFTAR ISI

Page 10: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

x

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

NOTA PEMBIMBING ................................................................................ iv

ABSTRAK ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 6

D. Penegasan Istilah .................................................................... 6

E. Kajian Pustaka ........................................................................ 8

F. Metode Penelitian................................................................... 9

BAB II PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QURAN METODE

TILAWATI

A. Pembelajaran Membaca Al-Quran ......................................... 13

1. Pengertian Pembelajaran Membaca Al-Quran ................. 13

2. Prinsip-prinsip pembelajaran membaca Al-Qur`an…….. 19

3. Tujuan pembelajaran Membaca Al-Quran ....................... 21

4. Tahap Belajar Membaca Al-Quran .................................. 22

B. Metode Tilawati ..................................................................... 24

1. Pengertian Metode Tilawati ........................................... 24

2. Target pembelajaran metode Tilawati ............................. 26

3. Proses pembelajaran membaca Al-Qur`an metode

Tilawati ............................................................................ 28

4. Guru dan Peranannya dalam Proses Belajar Mengajar

Tilawati ........................................................................... 38

BAB III METODE TILAWATI DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI

A. Keadaan Umum MI Al-Falah Beran Ngawi .......................... 40

1. Letak Geografis ................................................................ 40

Page 11: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

xi

2. Sejarah Berdiri ................................................................. 40

3. Stuktur Organisasi ............................................................ 42

4. Keadaan Guru Karyawan dan Murid ............................... 42

5. Sarana dan pra sarana ....................................................... 43

a. Sarana Pendidikan ..................................................... 43

b. Sarana Administrasi ................................................... 44

B. Penerapan Metode Tilawati di MI Al-Falah Beran Ngawi .... 44

1. Materi Pengajaran ............................................................ 45

2. Metode Pengajaran ........................................................... 46

3. Media atau Alat ................................................................ 57

4. Evaluasi ............................................................................ 57

5. Tahap Membaca Al-Qur`an ............................................ 59

BAB IV ANALISIS METODE TILAWATI DALAM

PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI MI AL-

FALAH BERAN NGAWI

A. Analisis Materi ....................................................................... 60

B. Analisis Metode ..................................................................... 61

C. Analisis Alokasi Waktu.......................................................... 65

D. Analisis Pendekatan ............................................................... 65

E. Analisis Evaluasi .................................................................... 66

F. Analisis Media ....................................................................... 67

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................. 68

B. Saran ........................................................................................ 69

C. Penutup .................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

suatu ilmu. Pendidikan juga mempermudah seseorang menyesuaikan diri

dengan lingkungan sekitar. Dalam pelaksanaannya pendidikan bermula dari

seorang pendidik yang mampu menjadikan suasana pendidikan komunikatif

dan menyenangkan.sehingga proses pembelajaranpun dapat berjalan dengan

lancar dan dapat hasil yang memuaskan. Al-Qur`an adalah kalamullah sebagai

pedoman hidup manusia. Untuk dapat memahami ajarannya yaitu dengan cara

dibaca, ditulis, dihafalkan, dipahami maknanya, dan dilaksanakan isinya.

Al-Qur`an diberi pengertian sebagai kalam Allah SWT yang

diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui perantara

Malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat, yang diriwayatkan secara

mutawatir yang ditulis di mushaf dan membacanya dinilai ibadah.1 Dalam

surat Al-Isra` ayat 106 telah diterangkan proses turunnya Al-Qur`an

$ ZΡ#u ö�è%uρ çµ≈oΨø%t� sù …çνr& t� ø)tGÏ9 ’n? tã Ĩ$ ¨Ζ9 $# 4’n? tã ;]õ3ãΒ çµ≈oΨø9 ¨“tΡuρ Wξƒ Í”∴s? ∩⊇⊃∉∪

“Dan Al-Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian”.

Dan Allah datangkan kepada manusia Al-Qur`an, yang Allah pisah-

pisahkan, yakni Allah menurunkan Al-Qur`an itu secara terpisah-pisah dan

berangsur-angsur pada malam lailatul Qadar di bulan Ramadhan selama 23

tahun, Sesuai dengan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan turunnya

masing-masing ayat.

Adapun maksud diturunkannya Al-Qur`an secara berangsur-angsur,

bagian demi bagian adalah agar nabi Muhammad bisa membaca dan

1 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, Dan Mencintai Al-Qur`An,

(Jakarta, Gema Insani, 2005), cet.11, hlm.15.

Page 13: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

2

mengajarkannya pada umat manusia dengan perlahan dan hati-hati sehingga

mudah untuk menghayatinya. Dengan demikian lebih membantu pemahaman

maknanya.2

Mempelajari Al-Qur’an bagi setiap umat Islam merupakan suatu

kewajiban. Langkah pertama untuk mempelajari Al-Qur’an adalah belajar

membaca. Karena seseorang yang dapat membaca tulisan maka langkah

selanjutnya seseorang dapat menulis, dan dengan membaca orang hafal

dengan abjad huruf-huruf dasar. Membaca Al-Qur`an tidak lepas dari istilah

Murotal (membaca dengan irama atau lagu).3 Karena menyangkut dengan

kecintaan dan penjiwaan bagi orang yang mentadabur Al-Qur`an dan juga

merupakan sunnah Nabi, sebagaimana sabda beliau:

عن عبد , عن طَلْحةَ, ن األ عمشِحدثنا جرِير ع, حدثنا عثْمانُ بن أيب شيبةَعن الْبراِء بنِ عازِبٍ قَالَ قال رسولُ اهللا صلى اهللا عليه وسلم , الرحمنِ بنِ عوسجةَ

:كُماتوانَ بِأَصوا الْقُرني٤)رواه ابو داود. (ز

“Hadis dari Utsman bin Abi Syaibah, hadis dari Jarir dari ‘Amsy, dari Thalhah, dari Abdur Rohman bin ‘Ausyajah, dari Barai bin ‘Azib berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Hiasilah Al-Qur`an kalian dengan suara kalian.” (HR. Abu Dawud)

Pada saat sekarang ini masih banyak metode membaca Al-Qur`an

yang cenderung konvensional, yaitu dengan nada lurus sehingga terkesan

monoton yang berdampak pembelajaran kurang dapat diminati oleh siswa

sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Mempelajari Al-Qur`an

termasuk cara membacanya dengan baik dan benar tidaklah mudah seperti

halnya membalik tangan. Selain harus mengenal huru-huruf hijaiyah tentu

juga dibutuhkan keterampilan sendiri agar dapat membaca Al-Qur`an secara

tartil. Tartil artinya membaca Al-Qur`an dengan perlahan lahan dan tidak

terburu-buru dengan bacaan baik dan benar sesuai dengan makhraj dan sifat-

2 Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi ,juz XV,(Semarang: P.T. Karya Thoha

Putra, 1993), hlm.213 3 M. Dzikron, Muri Q, hlm.5 4 Al Imam Abi Dawud, Sunan Abi Dawud Juz I, (Mesir : Al-Qahiroh, 2007), hlm. 295.

Page 14: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

3

sifatnya sebagaimana di jelaskan dalam ilmu tajwid.5 Dari kata tartil inilah

lahir istilah murotal yaitu pembacaan Al-Qur`an secara baik, benar dan lancar

dengan irama standar.

Dasar membaca dalam Al-Qur`an sudah diterangkan bahwasannya

membaca adalah langkah untuk memahami sesuatu.

ù& t�ø%$# ÉΟ ó™$$Î/ y7În/u‘ “ Ï%©!$# t, n=y{ ∩⊇∪ t, n=y{ z≈ |¡ΣM}$# ô ÏΒ @, n=tã ∩⊄∪ ù& t�ø%$# y7š/u‘uρ ãΠ t�ø.F{$#

∩⊂∪ “ Ï%©!$# zΟ ‾=tæ ÉΟ n=s)ø9 $$Î/ ∩⊆∪ zΟ ‾=tæ z≈|¡Σ M}$# $ tΒ óΟs9 ÷Λs>÷ètƒ ∩∈∪

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha mulia, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalamDia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”6(Q.S.Al-`Alaq: 1-5)

Ayat di atas megungkapkan bahwasannya membaca adalah suatu

langkah awal di mana seseorang mendapat ilmu pengetahuan dari pembacaan

kemudian timbullah pemahaman sehingga terciptalah suatu ilmu pengetahuan.

Belajar adalah salah satu upaya membentuk peradaban yang dicita-citakan

oleh masyarakat muslim, maka pemahaman terhadap Al-Qur`an harus

ditingkatkan agar tidak terjadi kesalahan dalam menangkap pesan yang

terkandung di dalamnya.

Sebutan bacaan yang baik memiliki banyak aspek, selain etika dalam

membaca Al-Qur`an, kata baik juga menyangkut sikap terhadap Al-Qur`an.

Dalam membaca Al-Qur`an seorang muslim taksekedar memenuhi

persyaratan seperti suci badan, pakaian dan tempat, akan tetapi juga

menyucikan hati dan perasaan, agar saat membaca Al-Qur`an yang muncul di

hati adalah perasaan cinta dan penuh kerinduan kepada sang pemilik Al-

Qur`an.

5Abdul Majid Khon, Praktikum Qiraat Keanehan Bacaan Al-Qur`An Qiraat Ashim Dari

Hafash,(Jakarta : sinar grafika offset, 2008), cet.1, hlm.44 6 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur`an, Al-Qur`an Terjemah Bahasa Indonesia, (Kudus,

Menara Kudus, 2006), hlm.597.

Page 15: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

4

Pada dasarnya Al-Qur`an itu mudah dipelajari, tidak susah dan tidak

berat, dengan syarat ada kemauan, keseriusan dan kesungguhan dalam

mempelajarinya. Hal tersebut ditegaskan dalam surat Al-Qamar Ayat 17

ô‰s)s9 uρ $tΡ÷�œ£o„ tβ#uö� à)ø9 $# Ì�ø.Ïe%#Ï9 ö≅ yγ sù ÏΒ 9� Ï.£‰•Β ∩⊇∠∪

“Dan sesungguhnya kami telah mempermudah Al-Qur`an untuk menjadi pelajaran, maka adakah yang mengambil pelajaran?”

Allah SWT mempermudah pemahaman Al-Qur`an antara lain dengan

cara menurunkan sedikit demi sedikit, mengulang-ulangi uraiannya,

memberikan serangkaian contoh dan perumpamaan menyangkut hal-hal yang

Abstrak dengan sesuatu yang kasat indrawi melalui pemilihan bahasa yang

paling kaya kosa katanya serta mudah di ucapkan dan dipahami, terasa indah

oleh kalbu yang mendengarnya, lagi sesuai dengan nalar fitrah manusia agar

tidak timbul kerancuan dalam memahami pesannya.7 Hal tersebut dapat

diartikan bahwa membaca adalah suatu tindakan yang dapat menghasilkan

sutu pemahaman dari suatu ilmu. Meskipun hal tersebut termasuk hal yang

kasat di pandang mata atau abstrak.

Banyaknya lembaga pendidikan yang mendidik dalam belajar Al-

Qur`an, maka lembaga pendidikan (sekolah) yang bercirikan agama (Islam)

tanggung jawabnya lebih besar. Selain anak didik harus cakap dalam ilmu

pengetahuan umum juga harus cakap ilmu agama pula. Seperti anak yang

yang bersekolah di madrasa Ibtidaiyah (MI) dan yang di Sekolah Dasar (SD),

masyarakat memandang bahwa idealnya anak yang bersekolah di MI lebih

bisa membaca huruf Arab dibanding anak SD. Karena di MI lebih banyak

mempelajari ilmu Agama Islam. Pandangan seperti itu sudah menjadi satu

beban bagi sekolah karena secara tidak langsung berarti anak yang sekolah di

MI harus bisa membaca huruf Arab semua.

Seiring berkembangnya zaman maka banyak metode-metode yang

diciptakan untuk menunjang keberhasilan peserta didik dalam membaca Al-

7 M.Quraish shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2009), hlm.242-243

Page 16: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

5

Qur`an dengan ciri-ciri tertentu demi mencapai keberhasilan dalam

pembelajaran.

Lagu adalah karya sastra yang merupkan simbol dari ekspresi jiwa,

perasaan, ide maupun gagasan yang mempunyai peranan penting bagi

pendengarnya sebagai pemahaman, cara berhubungan, maupun cara

penciptaan.

Sebagian besar anak kecil cenderung untuk menyukai lagu-lagu

(nyanyian) dan suara yang merdu, terutama jika menggunakan kata-kata yang

mudah dihafal. Lagu-lagu (nyanyian) tersebut dapat diperoleh secara lisan dan

melalui kaset. Adapun tema dari lagu-lagu tersebut adalah tema-tema yang

dapat membantu dan memudahkan peserta didik dalam memperoleh

pengetahuan. Seperti kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur`an seperti kisah-

kisah tentang binatang dan para nabi, perbuatan-perbuatan yang baik seperti

jujur, membaca Al-Qur`an dan ketulusan.8

Pada penelitian ini, penulis mengangkat satu metode yang telah

berkembang pada abad ini, yaitu metode Tilawati. Metode Tilawati

merupakan metode balajar membaca Al-Qur`an yang menggunakan nada-nada

tilawah dengan pendekatan yang seimbang antara pembiasaan melalui

klasikal dan kebenaran membaca melalui individual dengan tehnik baca

simak,9 sehingga dalam pembelajaran peserta didik dapat tuntas dan khatam

dalam membaca Al-Qur`an. Dengan penerapan lagu dalam bacaan Al-Qur`an

siswa akan lebih senang dalam proses pembelajaran dan gemar membaca Al-

Qur`an sehingga berdampak pada hasil belajar siswa.

Dalam pembahasan ini, penulis akan memaparkan lebih lanjut tentang

metode tilawati sebagai alternatif pilihan dalam rangka untuk dapat membaca

Al-Qur`an dengan pemilihan lokasi di MI Al-Falah Beran Ngawi.

8 Syaikh Muhammad Said Mursi, Seni Mendidik Anak, (Jakarta Arroya) hlm.144. 9Abdurrahim Hasan,S.Ag dkk, Strategi Pembelajaran Al-Qur`An Metode Tilawati

(Surabaya: Pesantren Al-Qur`an Nurul Falah, 2010), hlm 4.

Page 17: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diungkapkan di atas,

maka dapat difokuskan penelitian ini diarahkan atau dibatasi pada pada hal-hal

berikut:

1. Bagaimana penerapan metode Tilawati pada pembelajaran membaca Al-

Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini untuk

mengetahui penerapan metode Tilawati dalam pembelajaran membaca Al-

Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi

2. Manfaat penelitian

a. Secara praktis

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu

pembelajaran membaca Al-Qur`an.

2) Sebagai motivator dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

membaca Al-Qur`an.

3) Sebagai masukan ilmiah yang bernuansa keislaman.

b. Secara teoritis

1) Untuk menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan.

2) Sebagai media penelitian pembelajaran dalam berkarya ilmiah.

3) Melatih diri untuk peka terhadap fenomene-fenomena

pendidikan.

D. Penegasan Istilah

Agar mempermudah pemahaman terhadap skripsi tentang “Penerapan

Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur`an di MI Al-Falah

Beran Ngawi”, maka terlebih dahulu akan dijelaskan istilah yang terdapat

dalam judul skripsi, sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahan dalam

mengartikannya.

Page 18: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

7

1. Metode Tilawati

Metode Tilawati yaitu suatu metode balajar membaca Al-Qur`an

yang menggunakan nada-nada tilawah dengan menggunakan pendekatan

yang seimbang antara pembiasaan melalui klasikal dan kebenaran

membaca melalui individual dengan tehnik baca simak. Dalam metode ini

bukan hanya mengedepankan teknisnya saja, yaitu pendidik hanya

menerangkan agar peserta didik dapat memahami, akan tetapi guru

dituntut juga mengetahui bagaimana penerapan metode tersebut dalam

proses belajar mengajar dan peserta didk dapat menerima pelajaran

membaca dengan metode Tilawati, sehingga peserta didik dapat belajar

membaca Al-Qur`an dengan baik dan tartil, dan dapat tuntas(khatam

membaca Al-Qur`an sesuai dengan target yang di tentukan)

2. Pembelajaran Membaca Al-Qur`an

Menurut E. Mulayasa, pembelajaran pada hakekatnya adalah

interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi

perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.10 Pembelajaran adalah setiap

kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu

kemampuan dan atau nilai yang baru. Jadi pembelajaran membaca Al-

Qur`an yaitu suatu kegiatan yang diwujudkan dengan interaksi antara

pendidik dan peserta didik untuk mewujudkan keberhasilan peserta didik

dalam membaca Al-Qur`an

3. MI Al-Falah Beran Ngawi

MI Al-Falah adalah salah satu Madrasah Ibtidaiyah di bawah

naungan kementerian Agama di wilayah Ngawi yang menerapkan metode

Tilawati dan yang merupakan lokasi penelitian.

10E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep Karakteristik dan Implementasi,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 11, hlm. 100.

Page 19: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

8

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini diperoleh dari buku pedoman yang berisi bahan

kajian yang relevan dengan permasalahan yang penulis teliti saat ini.

Penelusuran pustaka dimaksudkan untuk mempertajam metodologi,

memperkuat kajian teoritis dan memperoleh informasi terkait dengan

penelitian yang dilakukan.11 Dalam pembahasan penerapan metode Tilawati

dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an penulis lebih banyak menggunakan

buku metode tilawati sebagai pijakan atau panduan. Sementara itu penulis juga

menggunakan referensi berupa skripsi yang serupa tapi mempunyai perbedaan

metode artinya mempunyai kesamaan dalam mengkaji metode pembelajaran

membaca Al-Qur`an, diantaranya

1. Soleman (31030510), “PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MEMBACA Al-QUR`AN METODE AN-NAHDLIYAH DI TAMAN

PENDIDIKAN AL-QUR`AN NURUL HUDA PLOSOREJO

KUNDURAN BLORA”. Dalam skripsi ini penelitinya memaparkan

pelaksanaan pembelajaran Al-Qur`an yaitu dengan pengenalan huruf,

penerapan kaidah, tujuan kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan

penerjetan yaitu dalam waktu 6 bulan di harapkan tuntas 6 jilid.12

2. Sri Handayani (3103064), “PENERAPAN METODE A BA TA TSA

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL QUR`AN BENTUK

HALAQOH DI LEMBAGA TAHFIDZUL QUR`AN ANAK-ANAK

(LTQA) YAYASAN AL-HIKMAH PELA MAMPANG JAKARTA

SELATAN”. Dalam skripsi ini peneliti memaparkan pelaksanaan

membaca Al-Qur`an dengan model halaqoh yaitu dengan menggunakan

kelompok kecil dalam aktifitas pembelajarannya atau yang di sebut dengan

halaqoh.13

11 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm.105. 12Soleman, Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Al-Qur`an Metode An-Nahdliyah di

taman pendidikan Al-Qur`an Nurul Huda Plosorejo Kunduran Blora, (Semarang, perpustakaan Wali Songo, 2009)

13Sri Handayani, Penerapan Metode A Ba Ta Tsa Dalam Pembelajaran Membaca Al

Qur`An Bentuk Halaqoh Di Lembaga Tahfidzul Qur`An Anak-Anak (Ltqa) Yayasan Al-Hikmah

Pela Mampang Jakarta Selatan. (Semarang, perpustakaan Wali Songo, 2009)

Page 20: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

9

Penelitian ini merupakan penelaahan kembali terhadap penelitian yang

sudah ada, yaitu sama-sama membahas tentang penerapan metode membaca

Al-Qur`an dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an., akan tetapi penilitian

yang sudah ada hanya memaparkan penerapannya saja. Peneliti Soleman

memaparkan proses baca dengan keterangan waktu, sedangkan peneliti Sri

Handayani memaparkan penerapan metode dengan sistim halaqoh membentuk

kelompok kecil da penelitian mereka di laksanakan di TPQ, dan metode

pembelajaran membaca Al-Qur`an yang mereka angkat tidak memiliki ciri

khas ketika telah diterapkan. Akhirnya penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan pembahasan tentang “Penerapan Metode Tilawati dalam

Pembelajaran Membaca Al-Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi”,yang di

dalamnya memaparkan tentang penerapan membaca Al-Qur`an dengan

metode tilawati yang mempunyai ciri khas pembelajaran yang menggunakan

nada tilawah Rost diajarkan dengan cara klasikal dan individual dengan teknik

baca simak..

F. Metode Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan untuk menemukan, mengembangkan

atau mengkaji suatu pengetahuan. Oleh karena itu, penelitian harus di

laksanakan secara sistematis dan rasional.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian

kualitatif yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek

sesuai dengan apa adanya.14 Penelitian ini untuk memperoleh fakta-fakta

atau peristiwa yang terjadi khususnya.

2. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada penerapan

metode Tilawati dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an, sedangkan

untuk ruang lingkup penelitiannya adalah penerapan metode Tilawati

dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi.

14 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan kompetensi dan prakteknya (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2009), cet.7, hlm.157

Page 21: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

10

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh adalah melalui

orang yang di amati atau orang yang diwawancarai yang meliputi kepala

sekolah dan segenap staf pengajar di MI Al-Falah Beran Ngawi.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Dalam proses pengumpulan data, salah satu metode yang

digunakan adalah observasi. Observasi adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan melalui suatu suatu pengamatan, dengan disertai

pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran.

Orang yang melakukan observasi disebut pengobservasi (observer) dan

pihak yang diobservasi di sebut terobservasi (observee).15

Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan

perhatian terhadap sesuatau obyek yang menggunakan alat indera.16

Dengan demikian observasi merupakan pengamatan langsung terhadap

fenomena yang dikaji. Observasi dapat dilakukan dengan rekaman

gambar maupun rekaman suara. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman

pengamatan dan observasi partisipasi dengan tujuan untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan metode tilawati dalam pembelajaran membaca

Al-Qur`an. Adapun cara yang digunakan adalah mengadakan

pengamatan langsung di MI Al-Falah Beran Ngawi dengan cara

melihat, mendengar dan penginderaan lainnya. Observasi secara

langsung mempunyai maksud untuk mengamati dan melihat langsung

kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

15 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penulisan Skripsi, (Jakarta,

Rineka cipta, 2006), hlm.104. 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hlm.156.

Page 22: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

11

Pada penelitian ini penulis mengamati bagaimana penerapan

metode tilawati dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur`an di

kelas yang dilakukan oleh pendidik Tilawati, dan dan letak geografis.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si

penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara)17.

Wawancara ini dilakukan untuk menggali data yang berkaitan

dengan pelaksanaan metode Tilawati di MI Al-Falah Beran Ngawi.

Metode ini digunakan untuk mendukung metode observasi

dalam menggali data dan meminta pertimbangan serta masukan dari

berbagai pihak.

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya disusun secara sistematis

dan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode sebagai

berikut:

a. Metode deskriptif

Pada penelitian kualitatif, data yang di kumpulkan umumnya

berbentuk kata-kata. Kalaupun angka-angka sifatnya hanya sebagai

penunjang, meliputi transkip, wawancara, catatan lapangan, foto-foto,

dokumen pribadi, nota dan catatan lainnya.18 Metode ini digunakan

untuk menganalisis data yang telah diperoleh tantang metode tilawati.

b. Metode induktif

Metode ini berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-

peristiwa yang kongkrit, kemudian fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa

yang khusus kongkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang

17 Moh.Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 2009), hlm.193-194. 18 Danim Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm.61.

Page 23: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

12

mempunyai sifat umum.19 Dapat diartikan bahwa metode ini bermula

dari fakta khusus kemudian ditarik menjadi kesimpulan yang bersifat

umum. Metode ini untuk menganalisa fakta yang ada di dalam

lapangan kemudian ditarik kesimpulan menjadi kesimpulan umum

sesuai dengan landasan teori yang ada.

Metode ini digunakan untuk menganalisis data mengenai obyek

penelitian yaitu MI Al-Falah Beran Ngawi, serta untuk menyimpulkan

data-data di lapangan yang berhubungan dengan pelaksanaan metode

Tilawati dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an.

19Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1989), hlm .47.

Page 24: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

13

BAB II

PEMBELAJARAN MEMBACA Al-QUR`AN METODE TILAWATI

A. Pembelajaran Membaca Al-Qur`an

1. Pengertian pembelajaran membaca Al-Qur`an

Mengajar dan belajar merupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Mengajar manunjukkan pada apa yang harus

dilakukan oleh guru sebagai pengajar sedangkan belajar merujuk pada apa

yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran

(peserta didik).

Istilah proses pembelajaran dapat diartikan pula pengajaran yang

diartikan sebagai proses penyajian bahan oleh seseorang kepada orang lain

dengan tujuan agar orang lain itu menerima dan menguasai bahan tersebut

bahan pelajaran disini berarti sesuatu yang berbentuk ilmu pengetahuan,

kecakapan ketrampilan, aktivitas serta hasil-hasil budaya pada umumnya.

Menurut Nana Sudjana mengajar merupakan suatu proses, yakni

proses mengatur, mengorganisasi, lingkungan yang ada di sekitar peserta

didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik

melakukan proses belajar.20

Sedangkan menurut Nasution sebagaimana yang telah dikutip oleh

Suryosubroto, bahwa mengajar merupakan suatu aktivitas mengorganisasi

atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya

dengan peserta didik, sehingga terjadi belajar mengajar.21

Menurut Sikun(guru besar IKIP Bandung) mengajar adalah suatu

kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mngenai segi kognitif dan

psikomotor yaitu supaya anak lebih banyak pengetahuannya, lebih cakap

berpikir kritis, sistematis, dan objektif, serta trampil mengerjakan sesuatu.

20 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2000) Cet. 5, hlm. 29 21 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),

Cet. 2, hlm. 15

Page 25: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

14

Misalnya membaca, menulis yang padaa intinya pengajaran tersebut

menolong anak didik menuju kedewasaan.22

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan mengajar adalah

usaha melakukan kegiatan belajar, sehingga proses belajar mengajar tidak

hanya proses penyampaian materi saja, akan tetapi yang terpenting adalah

proses membelajarkan peserta didik, jadi pendidik harus dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna, menyenangkan,

kreatif, dinamis dan logis sehingga tercipta peserta didik yang erilmu

pengetahuan, trampil, dan mempunyai pengetuhuan budaya dan bersosial.

Menurut Anthony Robbins mendefinisikan belajar sebagai proses

menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah di

pahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.23

Menurut Oemar Hamalik belajar adalah modifikasi atau

mempertaguh kelakuan melalui pengalaman(learning is defined as the

modification or strengtthening of behavior trough experiencing).24

Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai

hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau

kecenderungan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta

mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain.25

Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang

terdiri atas daya mengamat, menanggap, dan mengigat. Dengan

mengadakan pengulangan, maka daya-daya tersebut akan berkembang.26

Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas bahwa belajar adalah

suatu proses atau suatu kegiatan merubaha tingkah laku seseorang dan

22 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2003 ), cet.7, hlm,7 23 Trianto, M.P.D, Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif: Konsep Landasan,

Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP),(Jakarta:Kencana, 2010) cet.2, hlm.15

24 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(Jakarta:PT. Bumi aksara, 2009), cet.9, hlm.28

25 Made Pidarta, Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia,

(Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet. I, hlm. 197 26 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.

46.

Page 26: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

15

sebagai hasil dari pengalaman interaksi antara individu dan individu

dengan lingkungannya. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

supaya dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka diperlukan

perencanaan yang tersusun secara sistematis, sehingga proses belajar

mengajar lebih bermakna dan berjalan dengan baik agar memperolah

deskripsi yang jelas mengenai pembelajaran membaca Al-Qur`an, akan

penulis kemukakan beberapa pendapat tokoh pendidikan diantaranya:

Menurut E. Mulyasa, Pembelajaran pada hakikatnya adalah

interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi

perubahan perilaku kearah yang lebih baik.27

Dimyati dan Mudjiono mendefinisikan pembelajaran adalah

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk

membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada

penyediaan sumber.28 Maka pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu

kegiatan yang diupayakan untuk membantu peserta didik agar dapat

berkembang kearah yang diharapkan. Pendidikan pengajaran atau

pembelajaran merupakan salah satu wahana yang dapat memperbaharui

pertumbuhan dan perkembangan potensi peserta didik menuju jalan

kehidupan yang disediakan oleh sang peciptanya.

Sedangkan membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa

yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dihati).29 Menurut Bond

sebagaimana yang di kutip oleh mulyono, bahwa membaca merupakan

pengenalan simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang membantu

proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membentuk suatu

pengertian melalui pengelaman yang dimiliki.30

27E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep Karakteristik dan Implementasi,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 11, hlm. 100 28Syaiful Sagala, Konsep dan Makna pembelajaran, (Bandung: IKAPI, 2003), hlm.61-62. 29 Tim penyusun kamus bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: balai pustaka,

2005) cet. 3 halaman 83 30Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak yang Berkesulitan Belajar,(Jakarta

Rineka Cipta,1999), cet.1, hlm 200

Page 27: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

16

Menurut Bobbi De Potter dan Mike Hernarcki ada empat macam

cara membaca dilihat dari segi kecepatannya, yaitu:

a. Biasa (reguler) yaitu cara membaca yang relatif lambat, dengan membaca baris

demi baris seperti yang biasa dilakukan dalam membaca bacaan ringan b. Melihat dengan cepat (skimming)

yaitu membaca yang dilakukan dengan cepat, untuk membaca pokok pikiran utama. Inilah yang dilakukan ketika sedang mencari sesuatu yang khusus dalam sebuah teks. Misalnya cara membaca buku telepon atau kamus.

c. Melihat sekilas (scanning) yaitu membaca dengan sekilas yang digunakan untuk membaca

informasi tertentu seperti; melihat isi buku atau seperti cara kita membaca koran.

d. Kecepatan tinggi (werp speed) yaitu adalah teknik membaca satu bahan bacaan dengan kecepatan

tinggi dan dngan pemahaman tinggi.31

Beberapa macam cara membaca diatas dapat memberikan

gambaran manakah yang cocok untuk diterapkan dalam proses belajar

mengajar sebagai acuan untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca

bagi peserta didik khususnya

Membaca adalah salah satu dari proses dari pembelajaran.

Pembelajaran dapat dilaksanakan dengan membaca buku, belajar di kelas

atau di sekolah dan prosesnya diwarnai interaksi antara berbagai

komponen yang saling berkaitan untuk membelajarkan peserta didik.

Belajar bukan sekedar hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari hal

tersebut yaitu dapatnya peserta didik memahami dan mengalami atau

mengaktualisasikan daripada materi atau ilmu tersebut.

Menurut Sumadi Suryabrata memberikan definisi belajar

mencakup hal-hal pokok sebagai berikut:

a. Bahwa belajar itu membawa perubahan. b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya

kecakapan baru c. Bahwa perubaha itu terjadi karena adanya usaha (dengan sengaja).32

31 Bobbi De Potter dan Mike Hernarcki, Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan

Menyenangkan, terj.Alwiyah Abdurrahman,(Bandung, Kaifa, 2009), cet.27, hlm266-268

Page 28: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

17

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwasannya belajar

adalah proses perubahan tingkah laku seseorang dan sebagai hasil dari

pengalaman interaksi antara individu satu dengan individu yang lainnya

dan dengan lingkungannya melalui ketrampilan. Dan dalam proses belajar

mengajarnya agar tercipta pembelajaran yag efektif dan efisien maka

diperlukan perencanaan yang matang dan sistematis sehingga terciptanya

proses pembelajara yang bermakna dan mudah diterima bagi peserta didik

dan dapat terwujudnya tujuan pendidikan dan hasil yang maksimal.

Sehingga dari beberapa pengertian di atas, perlu diterangkannya apa

maksud dari pembelajaran atau pengajaran membaca Al-Qur`an itu?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut terlebih dahulu perlu dibahas tentang

definisi Al-Qur`an itu sendiri.

Objek qara’a (membaca yang terdapat dalam surat Al-`Alaq)

secara tektual tidak disebutkan, sehinggga arti kata qara’a, membaca,

menelaah, menyampaikan dan sebagainya. Karena obyeknya tidak

disebutkan, sehingga bersifat umum. Maka obyek kata itu mencakup

segala yang dapat dijangkau baik bacaan suci yang bersumber dari Tuhan

maupun bacaan lainnya, baik yang menyangkut ayat-ayat yang tertulis

maupun tidak tertulis sehingga mencangkup telaah terhadap alam raya,

masyarakat, ayat suci Al-Qur`an dan sebagainya.

Perintah membaca, menelaah, dan menghimpun itu jika dikaitkan

dengan “bi ismi rabbika”, pengaitan ini merupakan syarat sehingga

menuntut dari si pembaca bukan sekedar melakukan bahasa dengan ikhlas,

tetapi juga antara lain memilih bahan-bahan bacaan yang tidak mengantar

kepada hal-hal yang bertentangan dengan nama Allah swt.33

Adapun tujuan belajar membaca Al-Qur`an sebagaimana yang

dikemukakan para pakar adalah sebagai berikut, Menurut Abdurrahman

an-Nahlawi, tujuan belajar membaca Al-Qur`an adalah mampu membaca

dengan baik dan menetapkan ajarannya, Disini terkandung segi ubudiyah

32 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,(Jakarta, Raja Grafindo Persada,1993), cet 6 hlm.248-249

33 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur`an, (Bandung : Mizan, 1993), hlm. 163.

Page 29: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

18

dan ketaatan kepada Allah swt., mengambil petunjuk dari kalam-Nya,

taqwa kepada-Nya, melakukan segala perintahnya dan hendak kepada-

Nya.34Dalam kegiatan membaca peserta didik akan terpusat pada kata-kata

sehingga akan banyak menimbulkan pertanyaan, maka disitulah peserta

didik akan akan berusaha menempatkan materi yang telah diberikan oleh

pendidik untuk diterapkan dalam bacaan tersebut.

Al-Qur`an adalah sumber agama (juga ajaran) Islam pertama dan

utama, merupakan kitab suci yang memuat firman–firman (wahyu) Allah,

sama benar dengan yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi

Muhammad sebagai Rasul Allah sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2

bulan, 22 hari. Mula-mula di Makah kemudian di Madinah, dengan tujuan

untuk menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan

kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia ini dan kebahagiaan di

akhirat kelak35.

Sedangkan dalam kitab Al-Qur`an menerangkan bahwa Al-Qur`an

adalah kalam (perkataan) Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad SAW, melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya

(QS. Asy-Syu`araa`: 192-195).36

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Al-Qur`an adalah

wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan

Malaikat Jibril sebagai perantaranya dan diwahyukannya Al-Qur`an itu

dengan lafal dan maknanya. kedua definisi terdapat pengertian.belajar

membaca Al-Qur`an adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan-

perubahan akan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur`an dimana

kemampuan membaca dan memahami Al-Qur`an dimana kemampuan itu

bersifat permanen yang dapat ditunjukkan dengan perubahan pengetahuan,

34 Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, (Bandung :

Diponegoro, 1998), hlm. 184. 35 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,1998) hlm 93 36 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru, 1993),

Cet. I, hlm. 132

Page 30: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

19

pemahaman, sikap, tingkah laku ketrampilan maupun kabiasaan-kebiasaan

atau perubahan aspek lainnya.

Jadi, dapat disimpulkan pembelajaran membaca Al-Qur`an adalah

serangkaian aktifitas dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh

seorang pendidik dan peserta didik untuk memahami isi suatu bacaan Al-

Qur`an.

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Membaca Al-Qur`an

Pendidikan Al-Qur`an bagi anak-anak memiliki prinsip-prinsip

yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini ada kaitannya dengan umur,

kejiwaan anak, dan daya nalar anak. Para pengajar al-qur`an hendaknya

memperhatikan hal ini agar tidak gagal dalam mendidik anak-anak dalam

membaca Al-Qur`an. Diantaranya prinsip-prinsip tersebut diantaranya

adalah

a. Membaca dengan Tahqiq

Tahqiq adalah membaca dengan memberikan hak-hak setiap huruf

secara tegas, jelas, teliti, seperti memanjangkan mad, menegaskan

hamzah, menyempurnakan harakat, melepaskan huruf secara tartil,

pelan-pelan memperhatikan panjang pendek, waqaf dan ibtida` tanpa

melepas huruf. Dalam penerapannya metode tahqiq ini tampak

memenggal-menggal dan memutus muus dalam membaca huruf-huruf

da kalimat-kalimat Al-Qur`an.37

b. Membaca dengan Tartil

Tartil artinya membaca Al-Qur`an dengan perlahan-perl;ahan tidak

terburu-buru dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan makhraj

dan sifat-sifatnya sebagaimana yang dijelaskan dalam ilmu tajwid.

Makharijul Huruf yaitu membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan

tempat keluarnya seperti tenggorokan, di tengah lidah, antara dua bibir

dan lain-lain.38 Tartil maknanya hampir sama dengan tahqiq, hanya

37 Ahmad Syarifudin, Mendidik Anak Membaca Menulis Dan Mencintai Al-

Qur`an,(Jakarta, Gema Insani, 2005), cet.2, hlm.79 38 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira`at Keanehan Bacaan Al-Qur`an Qira`at Ashim dari

Hafash,(Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2008), cet.1, hlm.44

Page 31: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

20

tartil lebih luwas dibanding tahqiq. Perbedaan lain ialah tartil lebih

menekankan aspek memahami dan merenungi kandungan ayat-ayat Al-

Qur`an. Sedangkan tahqiq tekanannya pada aspek bacaan.

c. Membaca dengan Tadwir

Tadwir adalah membaca Al-Qur`an dengan memanjangkan mad,

hanya tidak sampai penuh.

d. Mebaca dengan Hadr

Hadr adalah membaca Al-Qur`an dengan cara cepat, ringan dan

pendek, namun tetap dengan menegakkan awal dan akhir kalimat serta

meluruskannya. Suara mendengung tidak sampai hilang, meski cara

membacanya cepat dan ringan. Cara ini biasanya dipakai oleh para

penghafal al-qur`an pada kegiatan khataman 30 juz sehari.

Dari keempat tata cara membaca Al-Qur`an diatas tata cara yang

ideal untuk anak–anak adalah tata cara pertama, yaitu tahqiq.dengan

membaca secara tahqiq anak akan terlatih membaca Al-Qur`an secara

pelan,tenang dan tidak terburu-buru.cara ini akan membiasakan amnak

membaca alqur`an secara baik dan benar.

Kaitannya dengan tahqiq terkait dengan Al-Qur`an surat Al-

Qiyamah ayat 16-18

Bagi kalangan anak-anak menerapkan tahqiq merupakan hal yang

ideal,sesuai dengan nash-nash dalam alqur`an dan hadis diatas, asal tidak

sampai ketingkat takalluf (memaksakan diri), ifrath (keterlaluan, melewati

batas) dan tidak sampai ketingkat memenggal-menggal huruf secara

dibuat-buat agar terkesan tartil.

Adapun cara membaca Al-Qur`an yang patut dihindari dalam

pembelajaran Al-Qur`an bagi anak adalah

a. Hadzamah, yaitu membaca Al-Qur`an secara tergesa-gesa,

terlalu cepat hingga salah dalam melafalkan hurufnya.

Page 32: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

21

b. Al-lahn, yaitu membaca ang tudak sesuai dengan kaidah ilmu

tajwid39

3. Tujuan Pembelajaran Membaca Al-Qur`an

Tujuan pembelajaran Al-Qur`an menurut an-nahlawi

mengemukakan bahwa tujuan jangka pendek dari pendidikan Al-

Qur`an(termasuk di dalamnya tujuan pembelajaran membaca Al-Qur`an)

adalah mampu membaca dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu

tajwid, memahami dengan baik dan menerapkannya. Di sini terkandung

segi ubudiyah dan ketaatan kepada Allah, mengambil petunjuk dari kalam-

Nya, taqwa kepada-Nya dan tunduk kepada-Nya.40

Sedangkan tujuan pembelajaran membaca Al-Qur`an menurut

Mardiyo antara lain:

a. Murid murid dapat membaca kitab allah dengan mantap baik dari segi kecepatan harakat,saktah(tempat tempat berhenti),membunyikan huruf huruf dengan makhrajnya dengan persepsi maknanya.

b. Murid-murid mengerti makna Al-Qur`an dan terkesan dalam jiwanya.

c. Murid-murid mampu menimbilkan rasa harus khusyu` dan tenang jiwanya serta takut kepada allah

d. Membiasakan murid-murid membaca pada mushaf dan memperkenalkan istilah-istilah yag tertulis baik untuk waqaf, mad dan idgham.41

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran

mengarahkan peserta didik kepada hal yang akan dicapai. Dimana dalam

proses pembelajaran seorang pendidik berupaya mengarahkan peserta

yang diberi materi pelajaran an dari akhir proses tersebut seorang pendidik

berusaha untu mengarahkan peserta didik untuk dapat menguasai materi

sehingga tercapai sebuah tujuan yang di harapkan, yang mempunyai

kemampuan nantinya. Komponen kemampuan tersebut terdiri dari kognitif

afektif dan psikomotor

39 Ahmad Syarifudin, Op.Cit. hlm 81 40 Abdurrahman An_Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, (Bandung:

Diponegoro, 1989), hlm. 184 41Mardiyo, Pengajaran Al-Qur`an dalam Habib Thoha,dkk,Metodologi Pengajaran

Agama,(Yogyakarta Pustaka Pelajar, 1999), hlm 34-35

Page 33: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

22

Ada beberapa tokoh yang mengatakan bahwa tujuan pembelajaran

membaca alqur`an adalah sebagai berikut:

a. Mardiyo mengatakan bahwa tujuan pembelajaran Al-Qur`an adalah

sebagai berikut;

1) Kemantapan membaca sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan dan menghafal ayat-ayat atau surat-surat yang mudah bagi mereka.

2) Kemampuan memahami kitab Allah secara sempurna memuaskan akal dan mampu menenangkan jiwanya.

3) Menumbuhkan rasa cinta dan keagungan Al-Qur`an dalam jiwanya

4) Pembinaan pendidikan agama islam kepada anak berdasarkan sumber-sumbernya yang utama yaitu Al-Qur`an42

Menurut Mahmud Yunus, tujuan belajar Al-Qur`an adalah:

a. Memelihara kitab suci dan membaca serta memperhatikan isinya untuk jadi petunjuk dan pengajaran bagi kita dalam kehidupan dunia.

b. Mengingat hukum agama yang termaktub dalam Al-Qur`an, serta menguatkan dan mendorong berbuat kebaikan dan menjauhi kejahatan.

c. Mengharap keridhahan Allah SWT dengan menganut i`tikad dan sahdan.

d. Menanamkan akhlak yang mulia dengan mengambil ibrah dan pengajaran serta tauladan yang termaktub dalam Al-Qur`an.

e. Menanamkan perasaan keagamaan dalam hati dan menumbuhkannya, sehingga bertambah keimanan dan bertambah dekat kepada Allah.43

4. Tahap Belajar Membaca Al-Qur`an

a. Membaca Al Qur`an dengan Tartil

Hukum membaca Al-Qur`an secara tartil adalah disunatkan,

sebagaimana disebutkan Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumudin

PQRوا UVWXYZأن ا ]^Y_` a XّcdZ د fYZا Xg نhi jdckZي اmZا a Pnop qrk` اXV~�YZ إqZ أ~Xب ذz {Zّن دةyواYZ اx UVWXYZأwp ة اXsZاء Y_p ji tZ^[ اXsZان

aا واXYم� �W fا وأ�XV� ji ]sZر`� `� اmnZل اxcYkY�a٤٤وا

42 Mardiyo, Op.Cit, hlm.37 43 M. Mahmud Yunus, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: Hida Karya Agung,

1983), Hlm. 61. 44 Al Imam Al Ghazali, Ihya` Ulumuddin, Juz I, (Libanon: Dar Al-Kitab Al-

Islami,t.th),Hlm. 278.

Page 34: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

23

“Ketahuilah bahwa tartil disunahkan tidak semata-mata bagi pemahaman artinya, karena bagi orang awam yang tidak mengerti akan arti Al-Qur`an juga disunatkan taritil dan pelan-pelan dalam membacanya. Karena yang demikian itu lebih mendekatkan pada memuliakannya dan menghormatinya serta lebih membahas hati daripada terburu-buru dan cepat.“

Pembahasan mengenai tartil ini, tidak lepas dari pengucapan

lisannya, oleh karena itu, guru mempunyai peranan penting karena

belajar membaca Al Qur`an mengacu pada keterampilan khusus, maka

guru harus lebih banyak memberikan contoh, dan mengajarkannya

berulang-ulang, apabila salah waktu mengajar, akan berakibat fatal

bagi murid.

b. Mempelajari Ilmu Tajwid

Ilmu tajwid adalah suatu ilmu pengetahuan tentang cara

membanca Al-Qur`an dengan baik dan tertib sesuai

makhrajnya,panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau

tidaknya, iarama dan nadanya, serta titik komanya yang telah

diajarkan rasulullah SAW kepada para sahabatnya sehingga menyebar

luas dari masa kemasa45

Menurut Muhammad Al Mahmud dalam kitabnya Hidayatul Mustafid

menjelaskan bahwa;

�cYّZا fp ه� PQR فXkp tg x�Rء إ Uّف آX� ts� tsّ^Y_`ت `� وxo�ّZا Zواdوf د{ZذXVو� xآ �V~XYّZ PV�oYّZوا xd٤٦و�^�ه

“Tajwid adalah ilmu yang mempelajari, mengetahui hak dari masing-masing huruf dan sesuatu yang katut bagi masing-masing huruf tersebut berupa sifa-sifat huruf, bacaan panjang dan selain itu seperti tarqiq, tafkim, dan sebagainya”.

Sedangkan menurut para ulama tajwid mengeluarkan

(mengucapkan) huruf-huruf Al-Qur`an menurut aslinya satu persatu,

mengembalikan huruf kepada makhrojnya (tempat keluarnya huruf)

45 Tombak Alam, Ilmu Tajwid, (Jakarta: sinar grafika offset, 2009), cet.1, hlm.1 46 Muhammad Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, (Surabaya: Al-Hikmah), hlm.4

Page 35: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

24

dan asalnya, dan menghaluskan pengucapannya dengan cara yang

sempurna tanpa berlebihan, kasar, tergesa-gesa dan dipaksa-

paksakan.47

Adapun yang dimaksud dengan kaidah ilmu tajwid suatu

kaidah yang dipergunakan untuk membetulkan dan membaguskan

bacaan Al-Qur`an menurut aturan-aturan hukum tertentu, yang telah

diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tujuan kaidah ilmu

tajwid adalah

1) Agar pembaca dapat membaca ayat-ayat suci Al-Qur`an dengan bacaan yang fasih (tepat, baik dan benar) sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya.

2) Agar dapat menjaga lisan pembaca dari kesalahan-kesalahan pembacaan yang dapat menjerumuskan keadaan perbuatan dosa.

3) Agar dapat menjaga dan memlihara kehormatan dan kesucian serta kemurnian Al-Qur`an dari segi bacaan yang benar.48

Hukum mempelajari ilmu tajwid sebagai disiplin ilmu

merupakan fardlu kifayah, sedangkan hokum membaca Al-Qur`an

dengan ilmu tajwid adalah fardhu `ain,49 artinya mempelajari ilmu

tajwid secara mendalam tidak diharuskan bagi setiap orang, tetapi

cukup diwakili oleh beberapa orang saja, namun jika dalam suatu

kaum tidak ada seorangpun yang mempelajari Ilmu tajwid hukumnya

berdosalah kaum tersebut, adapun hukum membaca Al-Qur`an dengan

menggunakan aturan Tajwid adalah fardlu Ain atau merupakan

kewajiban pribadi, karena apabila seseorang membaca Al-Quran

dengan tidak menggunakan hukum tajwid, hukumnya berdosa.

B. Metode Tilawati

1. Pengertian Metode Tilawati

Para ahli mendefinisikan metode sebagai berikut :

47 Imam Murjito,.Penjelasan dan Keterangan “ Pelajaran Bacaan Ghorib/ Musykilat”

untuk Anak-Anak, (Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul Mujawwidin, t.th) hlm. 61

48 Ibid. 49 Tombak Alam, Ilmu Tajwid, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009), cet.1, hlm.1

Page 36: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

25

a. Hasan Langgulung, mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.

b. Ab. al–Rahman Ghunaimah mendefinisikan bahwa metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.

c. Al-Ahrasy mendefinisikan bahwa metode adalah jalan yang kita ikuti untuk memberikan pengertian kepada peserta didik tentang segala macam metode dalam berbagai pelajaran.50

Metode Tilawati dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an yaitu

suatu metode atau cara belajar membaca Al-Qur`an dengan ciri khas

menggunakan lagu rost dan menggunakan pendekatan yang seimbang

antara pembiasaan melalui klasikal dan kebenaran membaca melalui

individual dengan tehnik baca simak. Metode ini aplikasi pembelajarannya

dengan lagu rast. Rast adalah Allegro yaitu gerak ringan dan cepat.51

pendekatan klasikal dan individual dan untuk mendukung dalam

menciptakan suasana belajar yang kondusif maka penataan kelas diatur

dengan posisi duduk peserta didik melingkar membentuk huruf U

sedangkan guru di depan tengah sehingga interaksi guru dan peserta didik

mudah.52 Format U dalam proses pembelajaran metode Tilawati sangatlah

bagus karena peserta didik dapat terkontrol semua oleh pendidik baik

klasikal maupun individual

Adanya penekanan-penekanan dalam membaca Al-Qur`an dengan

baik dan benar diperlukan latihan yang terus menerus dengan

mengoptimalkan potensi anatomis yang ada pada diri manusia yaitu otak,

mata dan mulut serta hati. Saat anak diminta untuk membaca secara

berlahan-lahan, pada saat itu pula diharapkan terjadi ”fokusisasi” atau

keseimbangan pada komponen anatomisnya, sehingga menghasilkan

bacaan yang benar.

Dengan latihan membaca secara terus menerus diharapkan

membantu dan mempercepat proses kelancaran Tilawahnya, dengan

50 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia,2001, hlm.3 51 M.Misbahul Munir, Pedoman Lagu-Lagu Tilawatil Qur`an Dilengkapi Tajwid dan

Qasidah, (Surabaya: Apollo, 1997), cet.3, hlm28 52Abdurrahim Hasan, dkk, Strategi Pembelajaran Al-Qur`an Metode Tilawati, (Surabaya:

Pesantren Al-Qur`an Nurul Falah, 2010), hlm.14

Page 37: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

26

kriteria, membaca dengan cepat dan bertajwid.53 Selain itu, dalam metode

Tilawati ini juga sangat mengedepankan kompetensi dan komunikasi yang

baik diantara guru dengan muridnya. Untuk membentuk murid yang

mampu belajar dengan baik dan tertib serta berlatih membaca terus

menerus secara mandiri, bukanlah perkara yang mudah.

Hal ini sangat memerlukan peranan dari seorang guru yang

mampu menguasai dan mengarahkan anak didik atau santrinya untuk

memahami tugas dan tanggung jawabnya serta menjalani proses belajar

dengan perasaan yang menyenangkan sebagai langkah awal untuk

memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar.

Pada kenyataannya seorang guru Al-Qur`an pada dasarnya

memiliki peran yang sangat penting untuk mengawali belajar dengan

perasaan senang dan penuh kasih sayang serta mampu memberikan

motivasi belajar, sehingga menjadikan semangat peserta didik dalam

belajar Al-Qur`an yang berakhir dengan hasil belajar yang baik dan

memuaskan. Tidak lah berlebihan bila dikatakan bahwa pada dasarnya

seorang anak yang sehat dan normal mereka diibaratkan seperti tambang

emas yang siap untuk di eksploitasi untuk memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi dirinya, orang tua, masyarakat dan bangsanya.

2. Target Pembelajaran Metode Tilawati

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam kegiatan

pembelajaran, maka target pengajaran ditetapka sebagai berikut:

a. Tartil membaca Al-Qur`an

Setelah khatam al-qur`an 30 juz santri mampu membaca Al-qur`an dengan

tartil meliputi:

1) Fashohah

a) Al Waqfu wal Ibtida`

Yaitu menentukan cara berhenti dan memulai dalam membaca

Al-Qur`an.

b) Muroayul huruf wal harakat

53 Ibid, hlm. 2

Page 38: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

27

Yaitu kesempurnaan mengucapkan huruf dan harakat

c) Mura`atul kalimat wal ayat

Yaitu kesempurnaan memmembaca kalimat dan ayat

d) Tajwid

Menguasai tajwid secara teori dan praktek meliputi:

(1) Makharijul Huruf

Tempat dimana huruf Al-Qur`an itu keluar, sehingga bisa

dibedakan dengan huruf lainnya

(2) Sifatul huruf

Proses penyuaraan sehingga menjadi huruf Al-Qur`an yang

sempurna, meliputi nafas, suara, perubahan lidah,

tenggorokan dan hidung.

(3) Ahkamul huruf

Hukum-hukum bacaan huruf dalam Al-Qur`an

(4) Ahkamul mad wal qasr

Hukum bacaan panjang dan pendek dalam Al-Qur`an

2) Ghorib dan Musykilat

Menguasai secara teoridan oraktek

a) Ghorib adalah bacaan-bacaan dalam Al-Qur`an yang cara

membacanya tidak sesuai dengan kaidah ilmu tajwid secara

umum

b) Musykilat adalah bacaan dalam Al-qur`an yang mengandung

kesulitan dalam membacanyasehingga harus berhati-hati

3) Suara dan lagu

Menguasai secara praktek

a) Suara

Suaranya jelas dan lantang dalam membaca Al-Qur`an

b) Lagu

Menguasai lagu rast

b. Khatam Al-Qur`an 30 juz

c. Mengetahui pengetahuan dasar-dasar agama

Page 39: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

28

3. Proses Pembelajaran Membaca Al-Qur`an Metode Tilawati

Proses pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan

oleh guru dan santri dalam kegiatan pengajaran dengan menggunakan

sarana dan fasilitas pendidikan sehingga tercapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam kurikulum. Dan dalam kurikulum sendiri ada beberapa

hal yang harus di perhatikan yaitu tujuan, materi pengajaran, metode,

media dan sarana belajar, serta evaluasi

a. Tujuan

yaitu pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai

dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses

belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan

tujuan pengajaran. Tercapainya tujuan sama halnya keberhasilan

pengajaran.54 Peran tujuan sangat penting sebab menentukan arah

proses pembelajaran, tujuan yang jelas akan memberikan petunjuk

yang jelas pula terhadap pemilihan bahan pelajaran, penetapan metode

mengajar dan alat bantu pengajaran serta memberi petunjuk terhadap

penilaian.

Tujuan metode Tilawati Secara Umum adalah;

1) Dapat menjadiukan anak membaca Al-Qur`an sebelum drop out

dari TPA

2) Dengan waktu yang singakat santri bisa lulus dengan kualitas

standar

b. Materi Pelajaran

Materi pelajaran adalah salah satu komponen pendidikan yang

dipilih dan diterapkan setelah menetapkan tujuan. Menetapkan

pengajaran Al-Qur`an dengan metode Tilawati, hendaknya dapat

menunjang tujuan yang telah ditetapkan. Materi pelajaran adalah isi

yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar

54 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:P.T.

Rineka Cipta, 2006), cet.3, hlm.109

Page 40: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

29

mengajar.55 Melalui materi yang telah dirumuskan diharapkan dapat

menghasilkan seorang murid yang mampu membaca Al-Qur`an

dengan fasih, tartil dan sesuai dengan kaidah ilmu tajwid yang telah di

contohkan Nabi Muhammad saw.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menentukan bahan

atau materi pengajaran, yaitu:

1) Materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan.

2) Bahan yang ditulis perencanaan mengajar, terbatas pada konsep

saja, atau berbentuk garis besar bahan tidak pula diuraikan terinci.

3) Menetapkan bahan pelajaran harus serasi dengan urutan tujuan.

4) Urutan materi hendaknya memperhatikan kesinambungan, artinya

antara materi satu dengan materi yang lain ada hubungan

fungsional, bahan yang satu menjadi dasar meteri berikutnya.

5) Materi harus disusun dari yang sederhana menuju yang komplek,

dari yang mudah menuju yang sulit dengan demikian maka peserta

didik akan mudah memahaminya

6) Sifat materi atau bahan ada yang konkret dan mudah diingat, ada

yang hanya perlu pemahaman saja.56

Zakiyah Darajat berpendapat bahwa dalam pembelajaran

membaca al-qur`an ada garis-garis besar sistem belajar Al-Qur`an

yang perlu diperhatikan, yang isinya sebagai berikut:

1. pengenalan huruf hijaiyah, yaitu huruf arab dari alif sampai

ya`

2. cara membunyikan masing-masing huruf hijaiyah dan sifat-

sifat huruf itu yang dibicarakan dalam ilmu makhraj.

3. bentuk dan fungsi tanda baca, seperti syakal, syaddah, mad

bacaan panjang).

4. bentuk dan fungsi tanda baca waqaf(berhenti).57

55 Nana Sudjana, dkk, Op. Cit., hlm. 67 56 Ibid, hlm. 69-70 57Zakiyah Darajat,et.al. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Bumi

Aksara,2010), cet.2, hlm.91

Page 41: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

30

Adapun tujuan belajar membaca Al-Qur`an sebagaimana yang

dikemukakan para pakar adalah sebagai berikut :

c. Metode Pengajaran

Menurut B. Suryobroto yang mengutip pendapat Winarno

Surakhmad menegaskan metode pengajaran adalah cara-cara

pelaksanaan dari pada proses pengajaran atau soal bagaimana

tembusnya suatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di

sekolah.58 Jadi metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan

alat untuk mencapai tujuan.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya mampu

melakukan inovasi dalam pembelajaran, sehingga tidak terpaku pada

satu metode mengajar, terkadang perlu juga variasi dalam

pembelajaran, agar pembelajarannya tidak monoton.

Oleh karena itu sangat dibutuhkan kompetensi guru dalam

memilih metode yang tepat dan sesuai dengan pelaksanaan proses

mengajar.

Pelaksanaan metode Tilawati ini dalam prosese pembelajaran

mempunyai 4 prinsip

1) Diajarkan secara praktis

2) Menggunakan lagu rost

3) Diajarkan secara klasikal menggunakan peraga

4) Diajarkan secara individual dengan tehnik baca simak

menggunakan buku59

Pada proses pembelajaran metode Tilawati terdiri dari alokasi waktu,

pendekatan pembelajaran, proses pembelajaran merupakan rangkaian

kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan santri, dalam halini bisa

peserta didik dan pendidik dalam kegiatan pengajaran dengan

menggunakan sarana dan fasilitas pendidikan sehingga tercapai tujuan

58 B. Suryobroto, Op.Cit, hlm. 140 59 Abdurrahman Hasan,dkk, Strategi Pembelajaran Al-Qur`an Metode Tilawati, hlm.13

Page 42: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

31

yang telah ditetapkan dalam kurikulum.proses pembelajarannya dapat

dilihat dilampiran 1.

Selain beberapa metode di atas untuk menunjang keberhasilan

belajar membaca Al-Qur`an adalah sebagai berikut:

1) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dengan

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses

pembentukan tertentu kepada siswa.60

Prosedur demonstrasi yang dikemukakan oleh Wina

Sanjaya. Beliau berpendapat bahwa, sebelum demonstrasi

dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:

a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

b. Kemukakan apa yang harus dicapai oleh siswa. c. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang

merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan, sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.

d. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.

e. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.61

2) Metode Latihan

Metode Latihan merupakan suatu metode pengajaran

dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang

sudah diberikan.62 Metode latihan ini digunakan setelah guru

ceramah, kemudian ada waktu yang tersisa anak didik

60 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers,

2002), cet. 1, hlm. 190 61 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2007), cet.3, hlm 154 62 Zuhairini, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), cet. 1, hlm.

80

Page 43: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

32

diperintahkan untuk latihan dari pelajaran membaca Al-Qur`an.

Dengan latihan, diharapkan siswa mampu membaca Al-Qur`an

secara terampil dan benar.

3) Metode Sorogan

Metode sorogan yaitu penyampaian pelajaran dimana

seorang santri atau murid maju dengan membawa kitab untuk

dibaca dihadapan seorang seorang guru atau kyai. Jadi dapat

diartikan bahwa metode Sorogan merupakan proses belajar

mengajar yang dilakukan dengan cara satu persatu (secara

individu) sesuai dengan meteri pelajaran yang dipelajari.63Metode

ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik satu

persatu. Karena dengan metode ini peserta didik akan berhadapan

dengan guru(pendidik) satu persatu dan dengan demikian akan

diketahui mana peserta didik yang sudah bisa dan yang belum.

4) Metode Baca Simak

Metode baca simak merupakan proses belajar mengajar

yang dilakukan dengan cara sebagian waktu untuk membaca secara

bersama-sama dan sebagian waktu yang lainnya untuk membaca

secara individu atau kelompok, sedangkan murid yang lain

menyimak.64Penerapan metode ini akan menjadikan peserta didik

fokus terhadap bacaan, karena ketika teman yang satu membaca

maka dirinya tentu akan meniru meskipun dengan perlahan-lahan

suaranyapun tidak keras karena dirinya sadar akan membaca dan

disimak teman juga, sehingga lagu rost yang diterapkan dalam

bacaan peserta didik tersebut berupaya menerapkannya

5) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara

lisan oleh guru terhadap kelasnya. Selama berlangsungnya

63 Nur Uhibiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : pustaka setia,

1997), cet.1, hlm. 157. 64 Imam Murjito, Metode Pedoman Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Quran Qiroati,

(Semarang : Yayasan Pendidikan Al-Qur`an Raudhatul Mujawiddin, t.th), hlm, 25.

Page 44: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

33

ceramah, guru bisa menggunakan alat pembantu seprti gambar

bangun, agar uraiannya menjadi lebih jelas. Tetapi metode utama

dalam perhubungan guru dengan murid-murid adalah berbicara.65

6) Metode Pemberian Tugas

Metode resitasi adalah metode pemberian tugas di luar jam

pelajaran. Dalam pelaksanaan metode ini anak-anak dapat

mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah, tetapi di

perpustakaan, di laboratorium, dan sebagainya untuk

dipertanggung jawabkan kepada guru.66

Hal-hal yang hendaknya dilakukan guru agar pemberian

tugas yang diberikan dapat bermanfaat untuk siswa dan melatih

siswa bertanggung jawab antara lain:

a) Setiap tugas yang diberikan harus dikontrol b) Siswa yang mengalami kegagalan harus dibimbing c) Hargailah setiap tugas yang dikerjakan murid d) Berikan dorongan bagi siswa untuk melaksanakan tugas dengan

baik.67

d. Media

Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau

“Pengatar”.68 Association for Education and Communication

Tachnology (AECT) dalam buku M. Basyiruddin mendefinisikan

Media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses

penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) dalam

buku yang sama mendefinisikan sebagai benda yang dapat

dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca dan dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan dengan baik pada pembelajaran, dapat

mempengaruhi aktivitas program instruksional.69

65 B. Suryosubroto, Op. Cit., hlm.155 66 Abu Ahmadi dkk, SBM (Strategi Belajar Mengajar), (Bandung : C.V. Pustaka Setia,

1997), hlm.61. 67 Ramayulis, Op.Cit, hlm.165-167 68 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press,

2002), hlm. 11 69

Ibid, hlm. 11

Page 45: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

34

Bebrapa definisi tersebut dapat ditarik simpulan bahwa

pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan

dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan audien

(siswa) sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.70

Media sangat bermanfaat bagi kelancaran proses belajar-

mengajar demi mencapai tujuan yang telah dirumuskan, karena media

sangat membantu guru dalam mengajar dan menarik perhatian peserta

didik dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan siswa untuk

menerima dan memahami pelajaran.

Media mempunyai berbagai fungsi dalam proses belajar

mengajar, yakni :

1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan

pengajaran bagi guru.

2) Memberikan pengalaman lebih nyata.

3) Menarik perhatian siswa lebih besar atau tidak membosankan.

4) Semua indra murid dapat diaktifkan

5) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.

6) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitasnya.71

Macam-macam media yang dapat digunakan dalam proses

belajar-mengajar:

1) Media Grafis

Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk

menyalurkan pesan dari sumber ke penerima, pesan yang akan

disampaikan dapat dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi

visual.72 Oleh karena itu simbol-simbol yang ada perlu dipahami

secara tepat dan benar agar proses penyampaian pesan dapat

berhasil secara efektif.

Media grafis ini berfungsi untuk menarik perhatian

memperjelas penyajian, mengilustrasikan materi yang akan cepat

70 Ibid, hlm. 11 71 Ibid, hlm. 25 72 Ibid, hlm. 33

Page 46: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

35

dilupakan apabila tidak digrafiskan. Mengajar metode Tilawati,

media grafis yang digunakan adalah peraga yang berbentuk

lembaran yang berisi uraian materi

2) Media Pajang

Media pajang pada umumnya digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil.73

Media ini meliputi papan tulis, papan magnet, papan kain. Media

pajang yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia papan

tulis.

Pada pembelajaran metode Tilawati di MI Al-Falah Beran

Ngawi menggunakan media pajang yang berupa papan tulis

sebagai alas dari alat peraga tilawati. Karena dalam Tilawati ini

buku peraga dan buku pegangan bagi peserta didik di bedakan

bentuknya. Alat peraga ukurannya lebih besar dari buku pegangan.

e. Evaluasi

Evaluasi berarti menilai, sedangkan menurut Ralph Tyles

evaluasi adalah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh

mana dalam hal apa dan bagian mana tujuan pendidikan sudah

tercapai.74 Evaluasi sangat penting, oleh karena itu suatu pengajaran

tidak mungkin lepas dari proses evaluasi. Karena dengan adanya

evaluasi maka guru dapat mengukur berhasil atau tidaknya proses

belajar mengajar yang dilaksanakan dan memberi kesimpulan dari

proses belajar mengajar

Fungsi dari evaluasi adalah:

a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan

siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama

jangka waktu tertentu.

73 Azhar Arsyad, Media Pelajar, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 40 74 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001),

hlm. 3

Page 47: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

36

b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengadaan.

c. Untuk keperluan bimbingan dan konseling.

d. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah

yang bersangkutan.75

Fungsi tersebut dapat di bagi menjadi epat yaitu fungsi bagi peserta

didik, pendidik, bagi lembaga, bagi orang tua

a. Bagi peserta didik

1. Menumbuhkan sikap percaya diri

2. Memberikan motivasi peningkatan prestasi

b. Bagi pendidik

1. Untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar

2. Memperbaiki kekurangan-kekurangan guru dalam proses

pembelajaran

3. Memperoleh bahan masukan untuk pengisian nilai rapot.

4. Mengetahui kemampuan santri

c. Bagi lembaga

1. Memberikan masukan untuk perbaikan dan meningkatkan kualitas

program dan guru

2. Memberikan masukan dalam rangka pengupayaan tersedianya

sarana yang diperlukan.

d. Bagi orang tua

1. Memberikan informasi mengenai prestasi belajar anaknya

2. Memberikan umpan balik agar orang tua semakin terdoronguntuk

ikut serta dalam upaya memajukan pendidikan

Dalam pengajaran Al Qur`an dengan metode Tilawati evaluasi

dilakukan dalam tiga bentuk:

a. Pre test

75 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 5-7

Page 48: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

37

Adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjajagi kemampuan

santri sebelum mereka mengikuti proses pembelajaran sebagai bahan

untuk pengelompokan kelas.

b. Harian

Evaluasi yang dilakukan setiap hari oeh guru untuk menentukan

kenaikan halaman buku tilawati secra bersama dalam satu kelas

Pelaksanaannya sebagai berikut:

1) Halaman diulang apabila santri yang lancar kurang dari 70

persen

2) Halaman dinaikkan apabila santri yang lancar minimal 70

persen

c. Kenaikan jilid

Evaluasi yang dilakukan secara periodik oleh munaqisy lembaga untuk

menentukan kenaikan jilid buku Tilawati.76

Bentuk penilaian dan standar evaluasi metode Tilawati

4. Guru dan Peranannya Dalam Proses Belajar Mengajar Tilawati

Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada

anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang

76 Abdurrahman Hasan,dkk, Op.Cit , hlm. 24-25

No Bidang Nilai max

Nilai min

Nilai

1 Fashahah 30 30 Waqaf &ibtida` Kesempurnaan mengucapkan harakat Kesempurnaan huruf dan kalimat 2 Tajwid 40 25 Makharijul huruf Sifatul huruf Ahkamul mad wal qasr 3 Suara dan lagu 15 8 Kualitas vocal(lantang) Penguasaan lagu 4 Gharib dan musykilat 10 7

Total

Page 49: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

38

melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di

lembaga pendidikan formal, tetapi juga di masjid, di surau atau mushola,

di rumah dan sebagainya.77 Guru adalah salah satu komponen manusiawi

dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha

pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang

pembangunan.78 Karena pekerjaan guru merupakan pekerjaan profesional

maka untuk menjadi guru harus pula memenuhi persyaratan yang berat.

a. Syarat Guru Secara Umum adalah

1) Harus memiliki bakat sebagai guru.

2) Harus memiliki keahlian sebagai guru

3) Memiliki kepribadian yang baik dan integrasi.

4) Memiliki mental sehat.

5) Berbadan sehat.

6) Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.

7) Guru adalah manusia berjiwa Pancasila dan

8) seorang guru adalah warga negara yang baik.79

Sedangkan guru yang akan mengajarkan ilmu bacaan Al-

Qur`an dengan menggunakan metode tilawati syaratnya adalah guru

tersebut harus sudah mengikuti pelatihan tilawati yang diselenggarakan

oleh LPTKA atau oleh lembaga pelatihan di kabupaten yang saat ini

dikelola oleh Bapak sukamto, sehingga penyampaiannya dapat sesuai

yang diharapkan atau sesuai dengan visi misi pembelajaran tilawati

tersebut. Kompetensi guru tilawati sendiri mempunyai beberapa

kriteria, diantaranya yaitu:

1) Tartil membaca al Qur’an.

2) Menguasai lagu rost

77 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : PT

Asdi Mahasatya, 2005), cet.2, hlm 31 78 Sardiman, A.M, Op.Cit, hlm. 125 79 Omar Hamalik, Proses Belajar mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 118

Page 50: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

39

3) Menguasai metodologi dan teknik pengelolaan belajar metode

tilawati.

Pelatihannyapun tidak hanya dilakukan satu kali saja tapi ada

evaluasi ditiap tahunnya atau bisa dibilang kontinue ditiap tahunnya.

Ketika seseorang telah mengikuti pelatihan maka dia akan mempunyai

sertifikat untuk diperbolehkan mengajar Al-Qur`an dengan

menggunakan metode tilawati namun ketika satu tahun ilmu tersebut

tidak diamalkan maka gugurlah izin pengajarannya. Paska itu hasil

pembelajaran akan dipantau langsung dari pusat dan dievaluasi ditiap

tahunnya.

b. Peranan Guru dalam proses belajar mengajar

Ketika berbicara tentang peranan guru maka tidaklah jauh dari

fungsi guru itu sendiri yaitu sebagai pengajar, pendidik dan

pembimbing, maka hal ini sangatlah dibutuhkan berbagai peranan pada

diri guru.

Mengenai apa peranan guru itu ada beberapa pendapat yang

menjelaskan, tetapi penulis hanya mencantumkan satu pendapat saja,

yaitu menurut Prey Katez menggambarkan peranan guru sebagai

komunikator, sahabat yang memberikan nasihat-nasihat motivator

sebagai inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan

sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan

yang diajarkan.80

Peran guru mengajar membaca Al-Qur`an dengan metode

Tilawati yaitu menguasai dan mengarahkan anak didik menjalani

proses belajar dengan perasaan yang menyenangkan, sebagai langkah

awal untuk memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar.

BAB III

METODE TILAWATI DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI

80 Sardiman, A.M., Op. Cit., hlm. 141

Page 51: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

40

A. Keadaan Umum MI Al-Falah

1. Letak Geografis

Lokasi MI Al-Falah terletak di JL.A.Yani Beran Ngawi sebelah

kiri MI adalah PonPes Darul Qur`an dan sebelah kanan MI tersebut adalah

Masjid An-Nur .81 Suasana di MI Al-Falah sangat agamis karena ditengah-

tengah antara masjid dan Pon-Pes Darul Qur`an dan tempatnya juga

strategis di pinggir jalan raya sebelah selatan alun-alun Ngawi.

2. Sejarah Berdirinya

MI AL Falah Beran Ngawi adalah lembaga pendidikan setingkat

Sekolah Dasar( SD ) berciri khas agama Islam, dan berada dibawah naungan

Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdatul ‘Ulama’ ( LP Ma’arif NU ).

Lembaga ini berdiri pada tahun 1953 oleh para ulama dan sesepuh

Desa Beran, diantaranya : KH.Mukti, KH.Abdullah Syarfin, KH.Thoyyib,

KH.Affandi, dan Abdurrohim. Tujuan pendirian lembaga ini adalah ikut

mencerdaskan kehidupan bangsa dengan berlandaskan ajaran agama Islam.

Pada awalnya lembaga ini bernama SRI ( Sekolah Rakyat Islam )

dengan Kurikurum LP Ma’arif. Pada tahun 1960 berubah menjadi SDI

(Sekolah Dasar Islam) dengan kurikulum untuk pendidikan agama mengikuti

kurikulum Departemen Agama dan untuk pendidikan dan

kebudayaan.kemudian tahun 1970 berubah nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah

Al Falah Beran dan siswa lulusannya mendapatkan sertifikat Tamat Belajar /

Ijasah dari Departemen Agama.

Pengelola madrasah di tangani oleh pengurus MI di bawah naungan LP

Ma’arif. Tempat belajar siswa bermula dari meminjam perumahan penduduk.

Setelah KH. Thoyyib mewakafkan tanah seluas 1.800 m2 untuk kegiatan

pendidikan islam, maka kegiatan dilaksanakan digedung sendiri bermula dari

bangunan yang sederhana, dalam perkembangannya sudah menjadi bangunan

yang permanen.

81 Hasil Wawancara dengan Purwanto, S.Pd.I selaku kepala sekolah MI Al-Falah tanggal

10 Pebruari 2011

Page 52: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

41

Berkat kerjasama yang baik antara pengelola madrasah, pengurus

madrasah, BP3 / komite madrasah, pemerintah, masyarakat, dan alumni kini

MI Al Falah Beran telah berkembang menjadi madrasah yang maju dan di

minati masyarakat Kabupaten Ngawi dan sekitarnya.

Sejak berdiri dan didaftar oleh Departemen Agama, MI Al Falah Beran

telah mengalami 5 kali regenerasi kepemimpinan :

1. Mochyar Ali Ma’mun ( 1953-1960 )

2. H. Aminan AR ( 1960 – 1969 )

3. Zainuddin ( 1969 – 1990 )

4. Siti Arfiatun, A.Ma ( 1990 – 2006 )

5. Purwanto, S.Pd.I ( 2006 – sekarang )

Pendidika MI Al-Falah sendiri mempunyai tujuan. Tujuan pendidikan

di MI Al-Falah Beran Ngawi yaitu:

1. Mewujudkan para siswa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan

berakhlak mulia;

2. Mewujudkan para siswa lebih tekun dalam menjalankan ibadah sholat,

puasa,dan zakat secara mandiri sesuai dengan perkembangannya;

3. Mewujudkan para siswa dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan

benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid;

4. Mewujudkan para siswa dapat menghafalkan surat surat pendek Al

Qur’an / Juz’Amma, ayat ayat pilihan , dan bacaan tahlil dengan baik dan

benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid;

5. Mewujudkan para siswa dapat memahami, menghayati, dan

mengamalkan isi kandungan Al Qur`an sesuai dengan tingkat

perkembangannya;

6. Mewujudkan para siswa sehat jasmani dan rohani, kreatif, terampil, dan

bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus;

7. Mewujudkan para siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan,

dan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih

tinggi;

8. Mewujudkan para siswa memiliki prestasi akademik dan non akademik;

Page 53: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

42

9. Mewujudkan para siswa mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

sesuai dengan tingkat perkembangannya;

10. Mewujudkan para siswa mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat,

kebudayaan, dan agamanya.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah seluruh petugas yang berkecimpung

dalam pengelolaan dan pengembangan program pendidikan dan

pengajaran. MI Al-Falah Beran Ngawi mempunyai struktur organisasi

dengan koordinatornya adalah kepala sekolah yang dibantu oleh para

wakil kepala sekolah. Masing-masing bagian ketunaan dikoordinatori oleh

tim ahli dalam bidangnya. Struktur organisasi MI Al-Falah Beran dapat

dilihat dilampiran 2

4. Keadaan Guru, Karyawan, dan Murid

a. Keadaan Guru

Guru yang mengajar di MI Al-Falah Beran Ngawi datang dari

berbagai daerah, mereka mempunyai latar belakang yang heterogen.

Guru yang mengajar tilawati adalah pendidik yang benar-benar

menguasai tilawati, mereka adalah pendidik yang di datangkan dari

luar. Jadi untuk pendidik tilawati di MI Al-falah ini adalah orang-

orang yang ahli dalam metode tilawati, dan mereka mempunyai

struktur sendiri dalam pelaksanaannya82 data dari pendidik tilawati di

MI Al-Falah Beran Ngawi dapat dilihat di lampiran 3

Data pendidik koordinator bidang kesenian yaitu Imam

Syafi`i,S.Pd.I83

b. Keadaan Karyawan

Karyawan adalah sebagai tangan panjang pimpinan sekolah

yang akan sangat membantu berjalannya proses belajar mengajar Al-

Qur`an. MI L-Falah Beran Ngawi sebagai lembaga pendidikan, dalam

82 Wawancara Wasingul selaku guru Tilawati tanggal 17 Pebruari 2011 83 Wawancara dengan kepala sekolah, Op.cit, tanggal 10 Pebruari 2011

Page 54: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

43

kegiatan keseharian mengikut sertakan beberapa orang karyawan yang

mempunyai tanggung jawab masing-masing. Misalnya yang

menangani administrasi yaitu di pegang oleh tata usaha yaitu Nanik

Wulandari.

c. Keadaan Murid

Data Siswa dalam 4 (empat) Tahun Terakhir adalah 445 84.tabel dapat

dilihat pada lampiran 3.

Peserta didik MI Al-Falah mengalami peningkatan terbukti pada tahun

ajaran 2010/2011 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu jumlah

seliruh peserta didik 413 menjadi 445. Bertambahnya peserta didik

dikarenakan kemajuan MI AL-Falah sendiri yang merupakan MI yang

sudah dipercaya oleh masyarakat Ngawi dengan bukti banyaknya

prestasi yang diraih oleh lembaga tersebut.

5. Sarana dan Prasarana

a. Sarana Pendidikan

Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar Tilawati, MI

Al-Falah menyediakan sarana pendidikan sebagai berikut:85

1) Masjid An-Noor yang terdapat dua lantai,

2) Perlengkapan pengajaran seperti: papan tulis, meja, alat peraga

Tilawati

3) Buku pegangan guru dan murid yang terdiri dari alat peraga dan

buku Tilawati.

b. Sarana Administratif

Sarana administratif yang dimiliki MI Al-Falah Beran Ngawi

dapat dilihat pada lampiran 4

84 Hasil Wawancara Purwanto S.Pd.I tanggal 7 Pebruari 2011 85 Hasil Observasi tanggal 5 pebruari 2011

Page 55: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

44

B. Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur`an

di MI Al-Falah Beran Ngawi

Metode Tilawati di MI Al-Falah Beran Ngawi dimulai tanggal 16

oktober 2009 tahun 2009

Keberadaan MI Al-Falah merupakan lembaga pendidikan formal yang

bernaung dibawah LP Ma`arif NU dan merupakan lembaga pendidikan Al-

Qur`an yang menggunakan pegangan “Metode Tilawati” sehingga dalam

pelaksanaannya mengikuti kebijakan pusat pelatihan dan konsultasi belajar

Al-Qur`an sistem Tilawati yang mengembangkan metode tilawati.

Dan target yang digunakan oleh MI Al-Falah untuk peserta didiknya

yaitu: 1) Dapat membaca Al-Qur`an dengan lancar dengan baik dan benar, 2)

mengerjakan shalat dengan baik dan benar, dengan indikasi: sadar akan

kewajiban shalat, gemar melakukan jama’ah tepat waktu, mengerjakan shalat

sesuai rakaatnya, hafal bacaan shalat dan di MI Al-Falah ini ada kegiatan

wajib sholat berjamaah yaitu sholat dzuha dan dzuhur, yang diatur waktu

pelaksanaannya oleh lembaga tersebut, 3) Hafal surat-surat pendek dan ayat-

ayat pilihan serta doa sehari-hari; dan Berakhlakul karimah terhadap orang

tua, guru dan temannya.86

Kerikulum yang di gunakan dalam metode Tilawati harus sesuai

dengan panduan buku Tilawati yang diterbitkan oleh lembaga Tilawati pusat,

sehingga dalam pelaksanaannya pembelajaran membaca Al-Quran di MI Al-

Falah selalu berpedoman pada Tilawati pusat.

1. Materi Pengajaran

Materi pengajaran memegang peranan penting, tanpa adanya

materi atau bahan pelajaran maka hasil dari proses pembelajaran (Al-

Qur`an) tentunya tidak akan membawa hasil yang memuaskan.

86 Hasil Wawancara dengan Purwanto, S.Pd.I selaku kepala sekolah MI Al-Falah tanggal 10 Pebruari 2011

Page 56: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

45

Adapun materi pengajaran di MI Al-Falah tidak menyangkut Al-

Qur`an secara keseluruhan melainkan hanya sebagian saja. Yang telah

ditetapkan dalam pedoman pendidikan Al-Qur`an pada lembaga tersebut.

Adapun materi yang penulis maksudkan adalah sebagai berikut:

a. Materi Utama

Materi utama yang diajarkan adalah jilid I sampai VI. Dan setiap

materi pembelajaran mempunyai tujuan masing-masing. Dalam kegiatan

belajar mengajar di MI Al-Falah Beran Ngawi mempunyai tujuan

pembelajaran yang berbeda-beda antara jilid I – VI. Secara khusus akan

dijelaskan tujuan pembelajaran membaca Al-Qur`an metode Tilawati dari

jilid I – IV

a. Tujuan Jilid 1

1) Santri mampu membaca huruf hijaiyah berharakat fathah berangkai

baik sambung maupun tidak dengan bacaan lancar satu ketukan.

2) Huruf hijaiyah asli

3) Angka Arab

b. Tujuan Jilid 2

1) Santri lancar membaca kalimat berharakat kasrah, fathahtain,

dhummahtain, kasrahtain dengan benar.

2) Santri lancar membaca bacaan panjang dan pendek 2 harakat

(mad) .

c. Tujuan Jilid 3

1) Santri mampu membaca huruf-huruf sukun dengan sempurna

tanpa ada kesalahan seperti; tawallud, dan saktah.

2) Santri tartil dan fasih membaca menggunakan irama rast.

d. Tujuan Jilid 4

1) Santri menguasai praktek bacaan waqaf, ghunnah (mendengung),

harful muqatta’ah, mad wajib, mad jaiz.

2) Santri tartil dan fasih membaca menggunakan irama rast.

e. Tujuan Jilid 5

Page 57: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

46

1) Santri menguasai praktek bacaan Idgham Bi ghunnah dan Bi

laghunnah, Qalqalah, Iqlab, Ikhfa` Syafawi, Idzhar

2) Santri tartil dan fasih membaca menggunakan irama rast.

f. Tujuan jilid 6

1) Surat-surat pendek, mulai surat Ad-Dhuha sampai dengan surat

terakhir An-Nas

2) Ayat-ayat pilihan

3) Musykilat dan Gharib (bacaan bacaan asing yang tidak sesuai

dengan tulisannya)

b. Materi Pendukung

1) Hafalan surat-surat pendek

2) Hafalan ayat-ayat plihan

3) Hafalan bacaan shalat

4) Hafalan do`a-do`a harian

5) Memahami pelajaran fiqih, tauhid, sejarah, akhlaq

2. Metode Pengajaran

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya terkait dengan

metode pengajaran, pada MI Al-Falah menggunakan metode yang telah

ditetapkan oleh Tilawati, diantaranya yaitu dengan 2 pendekatan

a. Pendekatan klasikal

Adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara

bersama-sama atau berkelompok dengan menggunakan peraga.

1) Manfaat klasikal

Ada berapa manfaat dalam penerapan klasikal yaitu:

a) Pembiasaan bacaan

b) Membantu santri melncarkan buku

c) Memudahkan penguasaan lagu rast

d) Melancarkan halaman-halaman awal ketika santri sudah halaman

akhir.

2) Tehnik klasikal

Tehnik klasikal dalam metode Tilwati

Page 58: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

47

Tiga tehnik diatas tidak digunakan semua pada saat praktek

klasikal, namun, disesuaikan dengan jadwal atau perkembangan

kemampuan santri.

Penjelasan:

b. Pendekatan individual dengan tehnik baca simak

Adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara

membaca bergiliran yang satu membaca dan yang lain menyimak.

1) Manfaat baca simak

Ada beberapa manfaat dalam penerapan baca simak

menngunakan Tilawati yaitu;

a) Santri tertib dan tidak ramai.

Karena semua santri terlibat dalam proses belajar mengajar mulai

dari do`a pembuka sampai dengan do`a penutup, sehingga tidak

ada waktu luang lagi bagi santri untuk melakukan kegiatan lain

b) Pembagian waktu setiap santri adil

Dalam proses baca simak, semua santri akan bergiliran membaca

dengan jumlah bacaan yang sama antara santri yang satu dengan

yang lainnya

c) Mendengarkan sama dengan membaca dalam hati.

d) Salah santri membaca dan santri yang lain menyimak

(mendengarkan) dalam hati. Bagi santri yang menyimak sama

dengan membaca dalam hati.

c. Penerapan Metode Tilawati di MI Al-Falah Beran Ngawi

Dalam pembelajaran metode Tilawati sistem yang diterapkan

adalah klasikal dan individual. Sistem klasikal terdiri dari tiga tehnik

yaitu tehnik 1(guru membaca, santri mendengarkan), tehnik 2(guru

Tehnik Guru Murid

Tehnik 1 Membaca Mendengarkan

Tehnik 2 Membaca Menirukan

Tehnik 3 Bersama-sama

Page 59: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

48

membaca santri menirukan), tehnik 3(membaca bersama-sama antara

guru dan santri). Untuk memperbanyak latihan membaca.

Sebelum memahami proses pembelajarannya, perlu adanya

pengetahuan rangkaian aktivitas yang akan pendidik lakukan selama

belajar berlangsung, sehingga dapat diterapkan aktivitas belajar sesuai

dengan item-item yang telah disebutkan, diantaranya yaitu adanya

langkah-langkah pembelajaran serta peraturan yang harus dipenuhi oleh

peserta didik dalam proses belajar mengajar

a. Tata tertib pembelajaran Tilawati

Dalam pembelajaran tilawati tata tertib yang harus dipenuhi oleh

peserta didik yaitu

1) 10 menit sebelum proses pembelajaran yaitu sebelum guru masuk

kelas peserta didik sudah mengambil air wudlu

2) 10 menit sebelum proses pembelajaran yaitu sebelum guru masuk

kelas peserta didik sudah ada di kelas

3) Pada proses pembelajaran peserta didik wajib duduk dengan tenang

4) Pada proses pembelajaran peserta didik wajib izin apabila mau

kebelakang, dan harus satu persatu

5) Pada proses pembelajaran peserta didik tidak boleh ramai

6) Pada proses pembelajaran peserta wajib mengikuti instruksi guru

7) Pulang dengan tertib87

b. Langkah-langkah pembelajajran Tilawati

Adapun urutan dari rangkaian aktivitas tersebut dengan asumsi

alokasi waktu 75 menit sebagai berikut:88

Waktu Materi Tehnik ket

5 menit Do`a pembuka Klasik Lagu rast

15 menit Peraga tilawati Klasik Lagu rast

30 menit Buku tilawati Baca simak Lagu rast

87Wawancara Wasingul tanggal 17 Pebruari 2011 di mushola An-Noor 88 Observasi pembelajaran Tilawati di mushola An-Noor tanggal 8 Pebruari 2011

Page 60: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

49

15 menit Materi penunjang Kasikal Lagu rast

5 menit Doa penutup Klasikal Lagu rast

Pembukaan yaitu guru mengucapkan salam kemudian mengabsen

peserta didik dan di lanjutkan berdo`a dengan tehnik klasikal yaitu

bersama-sama, yaitu surat Al-Fatihah dan doa belajar dengan

menggunakan lagu rost. Kemudian pendidik mengabsen peserta

didiknya, setelah itu pendidik memasaang peraga tilawati.

Peraga Tilawati selanjutnya dipasang oleh guru didepan penyangga

untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam peraga ini

menggunakan pendekatan klaskal tehnik 1, 2, dan 3. Pada penerapannya

tehnik 1 guru membaca sedangkan murid mendengarkan dengan

menghadap kearah alat peraga dengan keadaan tenang serta memahami

dari apa yang disampaikan dan dicontohkan oleh seorang guru.berikut

penerapannya

a) Pendekatan klasikal

Adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara

bersama-sama atau berkelompok dengan menggunakan peraga.

(1) Tehnik klasikal

Tehnik klasikal dalam metode Tilwati

Tiga tehnik diatas tidak digunakan semua pada saat praktek

klasikal, namun, disesuaikan dengan jadwal atau perkembangan

kemampuan santri.

(1) Penerapan tehnik klasikal

Tehnik Guru Murid

Tehnik 1 Membaca Mendengarkan

Tehnik 2 membaca Menirukan

Tehnik 3 Bersama-sama

Page 61: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

50

Alokasi waktu pembelajaran dalam dalam penerapan klasikal

peraga adalah 15 menit

Pembagian penerapan klasikal peraga dalam masa

pembelajaran 60 kali pertemuan atau 3 bulan diatur sebagai

berikut:

Pertemuan

ke

Tehnik

klasikal

1 kali

pertemuan

Jumlah

khatam

peraga

1 s.d. 12 Tehnik 1dan 2 5 halaman

peraga

3 X

1 s.d. 28 Tehnik 3 10 hal peraga 18 X

Jumlah khatam peraga 21 X

(2) Penjelasan:

(a) Pertemuan ke 1 sampai pertemuan ke 15, klasikal peraga

menggunakan tehnik 1 dan tehnik 2 saja, dan setiap

pertemuan menyelesaikan 4 halman peraga.

Sampai pertemuan ke 15 tersebut peraga sudah khatam 3

kali.

Tabelnya sebagai berikut

Pertemuan

ke

Peraga

hal

Pertemuan

ke

Peraga

hal

Pertemuan

ke

Peraga

hal

Page 62: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

51

1 1-5 5 1-5 9 1-5

2 6-10 6 6-10 10 6-10

3 11-15 7 11-15 11 11-15

4 16-20 8 16-20 12 16-20

Khatam 1X Khatam 2X Khatam 3X

(b) Pertemuan ke 16 sampai pertemuan ke 51, klasikal

menggunakan tehnik 3 saja, dan setiap pertemuan

menyelesaikan 10 halaman peraga.

Sampai pertemuan ke 51 peraga sudah khatam 21 kali.

Tabel sebagai berikut:

Pertemuan

ke

Peraga

hal

Pertemuan

ke

Peraga

hal

13 1-10 19 1-10

14 11-20 20 11-20

15 1-10 21 1-10

16 11-20 22 11-20

17 1-10 23 1-10

18 11-20 24 11-20

Khatam 6X Khatam 9X

Pertemuan

ke

Peraga

hal

25 1-10

Page 63: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

52

26 11-20

27 1-10

28 11-20

Khatam 11X

(c) Pertemuan ke 29 sampai ke 60 di gunakan untuk

pemantapan dan munaqosyah

Dalam menerapkan klasikal peraga di atas ada beberapa hal

yang perlu di perhatikan yaitu:

a. Alokasi waktu klasikal 15 menit tidak boleh di kurangi

b. Pada saat klasikal tehnik 2 dan 3 guru harus ikut

membaca, karena sebagai komando agar santri ikut

membaca.

c. Tidak diperkenenkan menunjuk salah satu santri untuk

memimpin klasikal atau menunjuk santri untuk

membaca

d. Saat memimpin klasikal guru hendaknya bersuara jelas

dan lantang, untuk menggugah semangat belajar santri

b) Pendekatan individual dengan tehnik baca simak

Adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

cara membaca bergiliran yang satu membaca dan yang lain

menyimak.

(1) Penerapan tehnik baca simak

Alokasi waktu pembelajaran dalam penerapan baca

simak menggunakan buku tilawati adalah 30 menit dalam

setiap pertemuan dengan tahap sebagai berikut

(a) Guru menjelaskan pokok bahasan pada halaman buku

yang akan di baca

(b) Sebelum baca simak, diawali dengan membaca secara

klasikal halaman buku yang akan di ajarkan pada

Page 64: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

53

petemuan tersebut. Sedangkan tehnik yang digunakan

disamakna dengan tehnik klasikal peraga saat itu.

Contoh: Klasikal pada pertemuan tersebut klasikal

peraga menggunakan tehnik 1 dan 2, maka klasikal

juga menggunakan tehnik 1 dan 2, begitu juga ketika

klasikal peraga menggunakan tehnik 3 maka klasikal

buku juga menggunakan tehnik 3.

(c) Santri membaca tiap baris bergiliran sampai masing-

masing santri membaca 1 halaman penuh dalam

bukunya.

Contoh: pada hari ini guru mengajar buku tilawati

jilid 3 halaman 5 . Pada halaman 5 terdapat 8 baris

bacaan.

Santri

ke

Buku jilid 2 halaman 5

Putaran

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 2 3 4 5 6 7 8

2 2 3 4 5 6 7 8 1

3 3 4 5 6 7 8 1 2

4 4 5 6 7 8 1 2 3

5 5 6 7 8 1 2 3 4

6 6 7 8 1 2 3 4 5

7 7 8 1 2 3 4 5 6

8 8 1 2 3 4 5 6 7

9 1 2 3 4 5 6 7 8

10 2 3 4 5 6 7 8 1

Tehnik baca simak ini menggunakan sisitem rolling (berputar)

dengan patokan anak 1.dengan demikian setiap anak akan membaca 1

halaman penuh

Page 65: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

54

Ketika baca simak dilakukan pendidik juga mamantau anak

didik yang membaca dan yang menyimak, yaitu seorang memahami

betul makhorijul huruf yang dilafalkan oleh peserta didik, selain itu

juga memperhatikan tajwid dan lagu baca peserta didik,untuk penilaian

kenaikan halaman.

Kegiatan selanjutnya yaitu pemberian materi penunjang selama

15 menit. Materi penunjang ini diantaranya yaitu hafalan ayat-ayat

pilihan, bacaaan sholat, dan do`a-do`a harian serta surat-surat pendek

yang menggunakan lagu Tilawati yaitu lagu rast. Selain materi

penunjang tersebut materi penunjang juga ada yang berbentuk

dongeng, yang biasanya dongeng-dongeng tersebut mengandung

ajaran budi pekerti.

Bila proses pembelajaran inti telah dilakukan, selanjutnya guru

dan siswa bersiap-siap untuk mengakhiri proses belajar dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Melakukan evaluasi belajar harian.

2) Memberikan penghargaan bagi siswa yang tertib, dan

3) Memberi sangsi bagi siswa yang kurang tertib, misal: pulang

paling lambat.

4) Doa dan pulang dengan tertib.89

Selain beberapa metode di atas untuk menunjang keberhasilan

belajar membaca Al-Qur`an adalah sebagai berikut:

7) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dengan

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses

pembentukan tertentu kepada siswa.90

89 Observasi pembelajaran Tilawati di mushola An-Noor tanggal 8 Pebruari 2011

90 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), cet. 1, hlm. 190

Page 66: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

55

Prosedur demonstrasi yang dikemukakan oleh Wina

Sanjaya. Beliau berpendapat bahwa, sebelum demonstrasi

dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:

f. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

g. Kemukakan apa yang harus dicapai oleh siswa. h. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang

merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan, sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.

i. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.

j. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.91

8) Metode Latihan

Metode Latihan merupakan suatu metode pengajaran

dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang

sudah diberikan.92 Metode latihan ini digunakan setelah guru

ceramah, kemudian ada waktu yang tersisa anak didik

diperintahkan untuk latihan dari pelajaran membaca Al-Qur`an.

Dengan latihan, diharapkan siswa mampu membaca Al-Qur`an

secara terampil dan benar.

9) Metode Sorogan

Metode sorogan yaitu penyampaian pelajaran dimana

seorang santri atau murid maju dengan membawa kitab untuk

dibaca dihadapan seorang seorang guru atau kyai. Jadi dapat

diartikan bahwa metode Sorogan merupakan proses belajar

mengajar yang dilakukan dengan cara satu persatu (secara

91 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2007), cet.3, hlm 154 92 Zuhairini, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), cet. 1, hlm.

80

Page 67: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

56

individu) sesuai dengan meteri pelajaran yang dipelajari.93Metode

ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik satu

persatu. Karena dengan metode ini peserta didik akan berhadapan

dengan guru(pendidik) satu persatu dan dengan demikian akan

diketahui mana peserta didik yang sudah bisa dan yang belum.

10) Metode Baca Simak

Metode baca simak merupakan proses belajar mengajar

yang dilakukan dengan cara sebagian waktu untuk membaca secara

bersama-sama dan sebagian waktu yang lainnya untuk membaca

secara individu atau kelompok, sedangkan murid yang lain

menyimak.94Penerapan metode ini akan menjadikan peserta didik

fokus terhadap bacaan, karena ketika teman yang satu membaca

maka dirinya tentu akan meniru meskipun dengan perlahan-lahan

suaranyapun tidak keras karena dirinya sadar akan membaca dan

disimak teman juga, sehingga lagu rost yang diterapkan dalam

bacaan peserta didik tersebut berupaya menerapkannya

11) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara

lisan oleh guru terhadap kelasnya. Selama berlangsungnya

ceramah, guru bisa menggunakan alat pembantu seprti gambar

bangun, agar uraiannya menjadi lebih jelas. Tetapi metode utama

dalam perhubungan guru dengan murid-murid adalah berbicara.95

12) Metode Pemberian Tugas

Metode resitasi adalah metode pemberian tugas di luar jam

pelajaran. Dalam pelaksanaan metode ini anak-anak dapat

mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah, tetapi di

93 Nur Uhibiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : pustaka setia,

1997), cet.1, hlm. 157. 94 Imam Murjito, Metode Pedoman Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Quran Qiroati,

(Semarang : Yayasan Pendidikan Al-Qur`an Raudhatul Mujawiddin, t.th), hlm, 25. 95 B. Suryosubroto, Op. Cit., hlm.155

Page 68: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

57

perpustakaan, di laboratorium, dan sebagainya untuk

dipertanggung jawabkan kepada guru.96

Hal-hal yang hendaknya dilakukan guru agar pemberian tugas

yang diberikan dapat bermanfaat untuk siswa dan melatih siswa

bertanggung jawab antara lain:

e) Setiap tugas yang diberikan harus dikontrol f) Siswa yang mengalami kegagalan harus dibimbing g) Hargailah setiap tugas yang dikerjakan murid h) Berikan dorongan bagi siswa untuk melaksanakan tugas dengan

baik.97

3. Media atau Alat

Media dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik maka

pembelajaran Al-Qur`an juga perlu didukung adanya alat-alat bantu yang

mendukung dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur`an dalam

rangkaian pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.

Adapun media yang dipakai dalam pembelajaran membaca Al-

Qur`an di MI Al-Falah selain papan tulis dilengkapi juga dengan alat yang

dijadikan sumber belajar adalah buku pegangan yang mencakup: buku

peraga tilawati, dan buku pegangan bagi peserta didik yaitu buku pelajaran

membaca Al-Qur`an (metode Tilawati jilid 1-6) yang disusun oleh Hasan

Sadzili dkk

4. Evaluasi

Kegiatan ini merupakan langkah terakhir yang dilaksanakan oleh

guru menilai hasil belajar peserta didik. Selain itu juga untuk mengetahui

keberhasilan guru mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan. Adapun evaluasi yang dilakukan di MI Al-Falah beran Ngawi

di bawah ini:

a. Tertulis

96 Abu Ahmadi dkk, SBM (Strategi Belajar Mengajar), (Bandung : C.V. Pustaka Setia, 1997), hlm.61.

97 Ramayulis, Op.Cit, hlm.165-167

Page 69: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

58

Tes tertulis ini ada 2 pelaksanaannya

1) Satu minggu satu kali

Tes ini dilaksanakan setiap hari kamis setelah selesai

pembelajaran tilawati

2) 3 Bulan sekali

Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi terhadap mata

pelajaran yang sudah diajarkan dalam 3 bulan dengan

menggunakan instrumen/lembar evaluasi yang telah disediakan.

b. Tidak Tertulis

Hal ini dilakukan setiap hari yang terkait dengan materi

pelajaran seperti bacaan tajwid. Dalam evaluasi ini juga berkaitan

dengan kenaikan jilid. Yaitu terdapat 2 tahap pelaksanaan evaluasi:

1) Tes harian secara klasikal yang langsung di nilai oleh pendidik

yang berhubungan dengan kenaikan halaman

2) Tes yang dilakukan 3 bulan 1x

Tes ini dilaksanakan pada 3 bulan 1x untuk kenaikan jilid. Bentuk

evaluasi ini adalah setiap anak mendapatkan soal dari guru untuk

membaca jilid tilawati sesuai dengan instruksi guru, dan setiap

anak minimal membaca 10 halaman jilid tilawati.98

Bentuk penilaian untuk tes membaca Al-Qur`an metode

tilawati adalah sebagai berikut

Lembar Munaqosyah Santri Metode Tilawati

Tanggal :

Jenjang :

Nama santri :

Santri dari ustadzah :

Penilaian

98 Wawancara Wasingul tanggal 16 Pebruari 2011 di mushola An-Noor

Page 70: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

59

No Bidang Pengurangan Nilai 1 Fashahah Waqaf &ibtida` Kesempurnaan mengucapkan harakat Kesempurnaan huruf dan kalimat 2 Tajwid Makharijul huruf Sifatul huruf Ahkamul mad wal qasr 3 Suara dan lagu 4 Gharib dan musykilat

Total

Dinyatakan Naik/perbaikan/mengulang jilid :

Cataan:

1. Kelancaran :

2. Tajwid :

3. Suara dan lagu :

5. Tahap Membaca Al-Qur`an di MI Al-Falah Beran Ngawi

Tahapan merupakan suatu tingkatan tertentu, dalam hal ini ada

beberapa tahapan belajar membaca Al-Qur`an yaitu membaca dengan tartil

dan mempelajari ilmu tajwid.

MI Al-Falah sangat memperhatikan tingkatan-tingkatan dalam

belajar membaca Al-Qur`an karena semua ini dalam upaya memudahkan

para siswa dalam belajar membaca Al-Qur`an, sesuai dengan tingkatan

yaitu bagi jilid 1 dan 2 untuk kelas 1 MI, jilid 3 dan 4 untuk kelas 2, dan

jilid 5,6 untuk kelas 3, kelas 4 Al-Qur`an juz 1-2, kelas 5 al-Qur`an juz 1-

10, dan kelas 6 juz 1-30

Membaca Al-Qur`an secara baik dan benar sangat ditekankan pada

semua jilid, dari jilid I sampai VI atau Al-Qur`an. Oleh karena itu

pembagian materi disesuaikan dengan tingkatan jilid masing-masing siswa

yaitu jilid I sampai VI pada buku Tilawati masing-masing.

BAB IV

Page 71: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

60

ANALISIS PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM

PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI MI AL-FALAH BERAN

NGAWI JAWA TIMUR

Bentuk penelitian skripsi kualitatif yaitu penelitian dengan memaparkan

dalam bentuk kualitatif terhadap obyek yang didasarkan pada kenyataan dan fakta,

sehingga untuk mengenalisis data yang telah dikumpulkan digunakan teknik

deskriptif (analisis non statistik) yaitu menganalisis data dengan bertajuk pada

fenomena, yang kemudian dikaitkan dengan berbagai pendapat yang telah ada.

MI Al-Falah Beran Ngawi adalah MI AL Falah Beran Ngawi adalah

lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar( SD ) berciri khas agama islam, dan

berada dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdatul ‘Ulama’ ( LP

Ma’arif NU ). Tujuan pendirian lembaga ini adalah ikut mencerdaskan kehidupan

bangsa dengan berlandaskan ajaran agama Islam.

Dengan berbagai karakteristik kelebihan serta kekurangannya penulis

termotivasi untuk menganalisis MI Al-Falah tersebut terkait dengan tujuan yang

ada. Analisis dalam skripsi ini meliputi : Analisis terhadap metode Tilawati dan

Analisis terhadap penerapan pembelajaran membaca Al-Qur`an di MI Al-Falah

Beran Ngawi.

A. Analisis Terhadap Materi

Adapun materi pengajaran di MI Al-Falah tidak menyangkut Al-Qur`an

secara keseluruhan melainkan hanya sebagian saja. Yang telah ditetapkan

dalam pedoman pendidikan Al-Qur`an pada lembaga tersebut.

a. Materi Utama

Materi utama yang diajarkan adalah jilid I sampai VI.

b. Materi Pendukung

1) Hafalan surat-surat pendek

2) Hafalan ayat-ayat plihan

3) Hafalan bacaan shalat

4) Hafalan do`a-do`a harian

Page 72: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

61

5) Memahami pelajaran fiqih, tauhid, sejarah, akhlaq

untuk jilid 1-2 kelas 1, jilid 3,4 kelas 2, jilid 5,6 kelas 3, Qur`an juz 1,2

kelas 4. Qur`an juz1-10 kelas 5, kelas 6 Qur`an juz 1-30, penetapan

belum berlaku maximal di MI Al-falah karena penerapannya baru

berjalan 1 tahun lebih 6 bulan.

B. Analisis Terhadap Metode

Penerapan metode tilawati yang terdiri dari dua pendekatan yaitu

klasikal dan individual di MI Al-Falah dalam prakteknya tidak hanya

menggunakan dua metode tersebut, yaitu tergantung situasi dan kondisi anak

dalam kelas. Di MI Al-Falah selain menggunakan metode baca simak dan

klasikal juga menggunakan Metode tanya jawab yang dilaksanakan ole

pendidik Tilawati di MI Al-Falah Beran Ngawi

a. Menyimpulkan pelajaran yang telah lalu. Setelah guru menguraikan suatu

persoalan, kemudian guru mengajukan suatu pertanyaan.

b. Melanjutkan pelajaran yang telah lalu. Dengan mengulang pelajaran yang

sudah diberikan dalam bentuk pertanyaan, guru akan dapat menarik

perhatian kepada pelajaran baru..

c. Memimpin pengamatan atau pemikiran murid. Ketika murid menghadapi

suatu persoalan maka pemikiran murid dapat dibimbing dengan mengajukan

pertanyaan. Saat murid tidak memperhatikan guru, diberi pertanyaan

mendadak agar perhatian murid kembali kepada guru dan mendengarkan

penjelasan guru.

d. Menyelingi pembicaraan untuk merangsang perhatian murid dalam belajar

sehingga dengan jalan demikian dapat meningkatkan semangat murid.

Hal ini dilaksanakan ketika proses pembelajaran membaca Al-Qur`an

dilaksanakan pada pertengahan proses membaca peserta didik baik klasikal

ataupun individual. Ketika ada bacaaan yang salah maka guru langsung

memberikan pertanyaan dan menyuruh peserta didik untuk mengulanginya lagi

sampai benar dengan bimbingan guru.

Page 73: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

62

Proses penerapan metode pembelajaran membaca Al-Qur`an dapat

dilihat pada pelaksanaan metode mengajar yang digunakan. Pelaksanaan

Demonstrasi yang dilaksanakan dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an bagi

siswa MI Al-Falah Beran Ngawi dimulai dengan mengemukakan materi pokok

terlebih dahulu, untuk mengukur pemahaman siswa, guru melempar

pertanyaan. Guru mengatur tempat duduk siswa supaya semua siswa dapat

melihat gerakan guru saat melakukan demonstrasi. Keakraban yang terjalin

antara guru dan siswa, membuat siswa tidak segan bertanya tentang hal yang

tidak mereka ketahui. Setelah demonstrasi selesai, guru memberi instruksi

siswa untuk melakukan hal yang sama yang di contohkan oleh guru, misalnya

melafalkan bacaan idzghom.

Metode demonstrasi yang dilaksanakan dalam pembelajaran siswa MI

Al-Falah sesuai dengan prosedur demonstrasi yang dikemukakan oleh Wina

Sanjaya. Beliau berpendapat bahwa, sebelum demonstrasi dilakukan ada

beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:

a. Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

b. Mengemukakan apa yang harus dicapai oleh siswa.

c. Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa

untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan, sehingga

mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.

d. Menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang

menegangkan.

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran diakhiri

dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan

pelaksanaan dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.

Metode ceramah yang diterapkan bagi siswa MI Al-Falah, guru

terlebih dahulu menjelaskan tujuan materi yang akan disampaikan. Penjelasan

tujuan materi ini agar siswa mengetahui kegiatannya dalam belajar. Tujuan

tersebut juga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

Page 74: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

63

Guru sangat memahami kondisi siswa, oleh karena itu materi

disampaikan dengan jelas, pelan, dan penjelasan guru senantiasa diulang-ulang

agar siswa lebih memahami maksud yang disampaikan guru. Metode ini

mengandalkan kepiawaian guru dalam berkomunikasi dan mengkondisikan

siswa agar tetap fokus terhadap pelajaran.

Apabila terdapat poin penting dari materi, maka materi tersebut

disampaikan dengan cara mengulang kalimat dan menanyakan kepada siswa

apakah sudah paham materi yang disampaikan guru.

Penerapan metode ceramah bagi siswa diawali dengan guru

menyampaikan materi dengan jelas, pelan dan diulang-ulang agar siswa lebih

paham materi yang disampaikan. Gurupun juga memberi kesempatan siswa

untuk menanyakan hal yang belum mereka ketahui. Media yang digunakan

guru adalah papan tulis dan alat tulis.

Dalam menggunakan metode ceramah, pendidik tilawati menerapkan

langkah-langkah berikut ini

a. Dalam menerangkan pelajaran Guru Tilawati menggunakan kata-kata yang

sederhana, jelas, dan mudah dipahami oleh para siswa.

b. menggunakan alat visualisasi, seperti penggunaan papan tulis atau media

lainnya yang tersedia untuk menjelaskan pokok bahasan yang disampaikan.

c. Mengulang kata atau istilah-istilah yang digunakan agar lebih jelas. Hal ini

dapat membantu siswa yang kurang atau lambat kemampuan daya

tangkapnya.

d. Merinci bahan yang disampaikan, dengan menghubungkan materi dengan

contoh-contoh yang konkrit.

e. Mencari umpan balik sebanyak mungkin sewaktu ceramah berlangsung.

Misalnya dengan menanyakan materi yang baru saja disampaikan kepada

siswa.

Untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang telah

disampaikan, guru hendaknya memberikan pertanyaan tidak hanya secara lisan

tetapi juga secara tertulis. Selain dapat mengetahui pemahaman siswa,

Page 75: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

64

pertanyaan secara tertulis juga bisa meningkatkan kecakapan siswa dalam

menulis.

Secara umum, penerapan metode ceramah yang dilaksanakan untuk

siswa MI Al-Falah Beran Ngawi dengan jelas, pelan, dan di ulang-ulang.

Sesuai dengan pendapat Dimyati dan mujiono tentang belajar, yaitu melatih

daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat,

menanggap, dan mengigat. Dengan mengadakan pengulangan, maka daya-daya

tersebut akan berkembang. Gurupun juga memberi kesempatan siswa untuk

menanyakan hal yang belum mereka ketahui. Media yang digunakan guru

adalah papan tulis dan perlengkapannya.

Metode sorogan penerapannya sudah ada dalam pendekatan individual

selain pwnggunaan baca simak murid ketika membaca ada juga pendidik yang

menggunakan metode sorogan sebagai penambah dari metode baca simak.

Dalam pembelajara Tilawati terlihat jelas hukum suatu bacaan, karena

dalam buku pegangan maupun peraga dalam materi yang di sampaikan, maka

cetakan kata di cetak merah untuk mempermudah siswa mengamati dan

memahami suatu bacaan sehingga peserta didik dapat konsentrasi pada suatu

hukum bacaan.

Metode pemberian tugas dilaksanakan ketika anak selesai dalam

pembelajaran, hal ini berguna untuk peserta didik sendiri untuk melatih

kemandirian

Manfaat pemberian tugas yang diberikan kepada siswa antara lain:

a. Siswa belajar mengambil inisiatif sendiri dalam segala tugas yang

diberikan.

b. Dapat mempertebal rasa tanggung jawab, karena tugas yang dikerjakan

dipertanggungjawabkan dihadapan guru.

c. Dapat memperdalam pengertian dan kecakapan siswa.

Hal-hal yang hendaknya dilakukan guru agar pemberian tugas yang

diberikan dapat bermanfaat untuk siswa dan melatih siswa bertanggung jawab

antara lain:

a) Mengontrol setiap tugas yang diberikan harus dikontrol

Page 76: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

65

b) Membimbing Siswa yang mengalami kegagalan harus dibimbing

c) Menghargai setiap tugas yang dikerjakan murid

d) Memberikan dorongan bagi siswa untuk melaksanakan tugas dengan baik.

Penerapan metode drill atau latihan kepada siswa MI Al-Falah

digunakan untuk mengajari siswa membaca dan menulis. Dalam membaca,

siswa tidak diberikan buku bacaan secara langsung. Sehingga guru masih

membimbing siswa dalam belajar membaca.

C. Analisis Terhadap Alokasi Waktu

Pelaksanaan tilawati sendiri di MI Al-Falah ternyata tidak seperti dalam

kurikulum yang di tetapkan oleh LPTKA pusat. Dengan aturan tilawati ada 5x

pertemuan dalam satu minggu dengan alokasi 75 menit setiap tata muka, akan

tetapi di MI Al-Falah ini melaksanakan pembelajaran 1 minggu 4x dengan

alokasi waktu 70 menit setiap tatap muka, jadi pemantapan munaqosahnya

sangat lama, akan tetapi tidak jadi kendala ketika kurikulum yang diterapkan di

MI dengan alokasi pertemuan I minggu 4x tidak berpengaruh lambatnya

pemahaman peserta didik dalam mempelajari Al-Qur`an dengan metode

tilawati, akan tetapi menurut peneliti akan lebih baik selain hari efektif tatap

muka tilawati, juga di gunakan untu tadarus, yaitu ketika setiap 15 menit

sebelum proses belajar mengajar dilaksanakan. Hal tersebut ajkan berdampak

baik untuk anak, karena pembiasaan tadarrus, maka akan kuat ingatannya

terhadap Al-Qur`an

D. Analisis Terhadap Pendekatan

Pembelajaran merupakan sebuah proses membelajarkan siswa dalam

membaca Al-Qur`an dimana dalam proses pembelajaran tersebut menghasilkan

perubahan yang bersifat permanen dan dapat ditunjukkan dengan perubahan

pengetahuan pemahaman sikap dan tingkah laku serta keterampilan maupun

kebiasaan-kebiasaan serta perubahan aspek lain.

Adapun dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur`an, MI Al-Falah

menggunakan pendekatan klasikal dan individual yang artinya proses belajar

Page 77: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

66

mengajar dalam membaca Al-Qur`an di laksanakan secara bersama-

sama(klasikal), dan pada pada pendekatan individual menggunakan baca

simak, dengan demikian kemampuan anak akan diketahui. Dan pada

pendekatan klasikal proses pembelajarannya tersebut diharapkan guru dapat

mengajarkan pokok pelajaran ditiap-tiap halaman tilawati maupun

menyampaikan materi yang sulit secara berulang-ulang.

Proses pembelajaran diharapkan guru dapat mengajarkan pokok

pelajaran yang ada di setiap halaman Tilawati, maupun menyampaikan materi

yang sulit secara berulang-ulang. Demikian siswa yang kurang lancar dapat

mengikutinya dengan baik. Selain itu dalam proses pembelajarannya dalam

satu kelas terdiri dari kelompok-kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri

dari guru tetap. Sehingga anak yang di didik dapat konsentrasi melaksanakan

pelajaran, dan gurupun dapat mendidik anak didiknya secara maksimal.

E. Analisis Terhadap Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Al-Qur`an metode Tilawati tiga

bentuk, yaitu pre tes, tes harian, dan tes kenaikan jilid yang dilaksanakan setiap

3 bulan 1x. dalam evaluasi kenaikan jilid peserta didk dibebani minimal 10

halaman untuk dibaca. Dan ketentuan halaman diserahkan penuh kepada

penguji masing-masing peserta didik.

Pelaksanaan evaluasi untuk kenaikan halaman langsung dilaksanakan

ketika saat proses belajar mengajar berlangsung, yaitu seorang pendidik

langsung mengamati kemampuan peserta didiknya, karena dalam proses

belajar mengajar pada metode baca simak kemampuan siswa dalam membaca,

memnerapkan lagu rast dapat dinilai langsung oleh pendidik.

Pemberian nilai pada masing-masing peserta didik dilaksanakn dengan

pedoman KKM yang telah ditetapkan oleh Tilawati pusat, dengan ketentuan

minimal kelulusan adalah≥70

Page 78: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

67

F. Analisis Terhadap Media

. Guru menggunakan media peraga untuk mengajari siswa membaca.

Teknis pengajarannya dengan memperhatikan peraga yang berisi materi bacaan

Tilawati, sehingga pandangan siswa terpusat pada bacaan yang ada di dalam

peraga tersebut. Pada penerapannya yang dilakukan oleh pendidik dalam tahap

awal adalah guru membaca siswa menirukan, kemudian guru membaca siswa

menirukan, dan langkah ketiga membaca brsama antara guru dan siswa. Peraga

tilawati ada sendiri, bentuknya lebih besar daripada buku tilawati untuk

pegangan santri, dan tuliasannya besar-besar, dan tulisan dalam peraga ada

cetakan merah sesuai dengan materi.Teknis seperti ini cukup efektif, karena

memudahkan siswa agar bisa membaca.

Page 79: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

68

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang lakukan di MI Al-Falah Beran

Ngawi, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapann metode Tilawati di MI Al-Falah Beran Ngawi, mempunyai

ciri khas tersendiri yaitu dengan pendekatan Klasikal dan Individual.

Pendekatan Klasikal dilaksanakan dengan 3 tehnik yaitu

a. Tehnik 1(guru membaca siswa mendengarkan),

b. Tehnik 2(guru membaca siswa menirukan), dan

c. Tehnik 3 guru dan siswa sama-sama membaca.

Pendekatan Individual dilaksanakan dengan tehnik baca simak dengan

system rolling, dengan harapan akhir siswa dapat membaca satu

halaman penuh secara keseluruhan.

Target pembelajaran tilawati adalah siswa hendaknya dapat tartil

membaca Al-Qur`an, khatam Al-Qur`an 30 juz dan tartil dalam

membaca Al-Qur`an. Tartil tersebut meliputi:

a. Fashahah

Menguasai secara praktek:

1) Al wal-waqfu wal ibtida`

2) Muraatul huruf wal harakat

3) Muraatul kalimat wal ayat

b. Tajwid

1) Makharijul huruf

2) Sifatul huruf

3) Ahkamul huruf

4) Ahkamul mad wal qasr

c. Gharib dan Musykilat

d. Suara dan Lagu

Page 80: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

69

Evaluasi dalam tilawati ini dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk

kenaikan jilid. Sedangkan untuk kenaikan halaman setiap di akhir

pertemuan sebelim pulang, dengan ketentuan dari pendidik, dan sesuai

pedoman pelaksanaan munaqasyah.

B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan ternyata masih ada hal-

hal yang dalam pelaksanaan perlu di evaluasi. Maka dengan dengan

kerendahan hati penulis memberikan masukan sebagai berikut:

1. Telah menjadi tugas kita bersama khususnya pakar pendidikan dalam

memperoleh sistem pendidikan, khususnya pendidikan baca tulis Al-

Qur`an bagi anak-anak sejak dini.

2. Pihak MI AL-Falah Beran Ngawi (kepala dan sekretaris atau administrasi

MI Al-Falah serta ustadz dan ustadzah) sebagai pelaksana pendidikan

hendaknya memberi perhatian yang lebih terhadap pembelajaran membaca

Al-Qur`an dengan metode Tilawati guna meningkatkan kualitas

pengajaran.

3. Mengingat tujuan pembelajaran membaca Al-Qur`an yang ada, sedangkan

waktu yang ada sangat terbatas, maka perlu adanya peningkatan kualitas

pembelajaran.

4. Pelaksanaan metode Tilawati di MI Al-Falah Beran Ngawi sebaiknya

selalu memperhatikan aturan yang telah ditentukan oleh koordinator pusat

demi tercapainya tujuan pembelajaran yang baik.

5. Dalam sarana prasarana yang di gunakan sudah cukup bagus akan tetapi

alangkah baiknya ada tempat tersendiri dalam pelaksanaannya. Karena

ketika tempat pembelajaran itu dilaksanakan di dalam masjid secara

bersama dengan kelompok lain, maka pembelajaran kurang efektif,

sehingga ketika anak jenuh maka dia akan berlarian mencari teman yang

lain untuk diajak bermain. Jadi peneliti memberikan saran supaya ada

tempat khusus untuk pelaksanaaan pembelajaran, yaitu satu ruangan untuk

satu kelompok.

Page 81: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

70

C. Kata Penutup

Syukur kehadirat Rabb Semesta Alam yang telah memberikan taufiq

hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mempunyai kemampuan dalam

melaksanakan penulisan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyusun skripsi ini mulai dari proses awal sampai

akhir, semoga dapat membahagiakan dan menjadi amal Sholeh di sisi Allah.

Dengan segenap keterbatasan yang dimiliki penulis baik

kemampuan maupun pengetahuan sehingga mempengaruhi dalam penulisan

skripsi ini sehingga penulis menyadari betul bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan melainkan banyak kesalahan dan kekeliruan oleh sebab

itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,

khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya, amin.

Page 82: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak yang Berkesulitan Belajar,

Jakarta Rineka Cipta,1999, cet.1.

Abi Dawud, Al Imam, Sunan Abi Dawud, juz 1,Mesir: Al-Qahirah, 2007.

Ahmadi, Abu dkk, SBM Strategi Belajar Mengajar, Bandung : C.V. Pustaka

Setia, 1997.

Al Ghazali, Al Imam, Ihya` Ulumuddin, Juz I, Libanon: Dar Al-Kitab Al-Islami,

t.th.

Alam, Tombak Ilmu Tajwid, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009, cet.1.

Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1998.

Al-Mahmud, Muhammad, Hidayatul Mustafid, Surabaya: Al-Hikmah.

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa, Tafsir Al-Maraghi ,juz XV,Semarang: P.T. Karya

Thoha Putra, 1993.

An-Nahlawi, Abdurrahman, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam,

Bandung: Diponegoro, 1989.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat

Pers, 2002, cet. 1.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2001.

__________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 2006.

Arsyad, Azhar, Media Pelajar, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2003.

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat

Press, 2002.

Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Darajat, Zakiyah, et.al., Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi

Aksara, 2010, cet.2.

De Potter, Bobbi dan Mike Hernarcki, Quantum Learning, Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan, terj.Alwiyah Abdurrahman, Bandung: Kaifa,

2009, cet.27.

Page 83: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, Jakarta: Ichtiar Baru,

1993, Cet. I.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:P.T.

Rineka Cipta, 2006, cet.3.

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta :

PT Asdi Mahasatya, 2005, cet.2.

Fathoni, Abdurrahmat, Metodologi Penelitian & Teknik Penulisan Skripsi,

Jakarta, Rineka Cipta, 2006.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta: Andi Ofset, 1989.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009,

cet.9.

Handayani, Sri, Penerapan Metode A Ba Ta Tsa Dalam Pembelajaran Membaca

Al Qur`An Bentuk Halaqoh Di Lembaga Tahfidzul Qur`An Anak-Anak

Ltqa Yayasan Al-Hikmah Pela Mampang Jakarta Selatan. Semarang:

Perpustakaan Wali Songo, 2009.

Hasan, Abdurrahim dkk, Strategi Pembelajaran Al-Qur`An Metode Tilawati

Surabaya: Pesantren Al-Qur`an Nurul Falah, 2010.

Hasil Observasi 9 Pebruari 2011 di Kantor MI Al-Falah

Hasil Observasi tanggal 5 pebruari 2011

Hasil Wawancara dengan Purwanto, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI Al-Falah

tanggal 10 Pebruari 2011

Hasil Wawancara dengan Purwanto, S.Pd.I selaku kepala sekolah MI Al-Falah

tanggal 10 Pebruari 2011

Hasil Wawancara Purwanto S.Pd.I tanggal 7 Pebruari 2011

Khon, Abdul Majid, Praktikum Qira`at Keanehan Bacaan Al-Qur`an Qira`at

Ashim dari Hafash, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2008, cet.1.

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur`an, Al-Qur`an Terjemah Bahasa Indonesia,

Kudus, Menara Kudus, 2006.

Mardiyo, Pengajaran Al-Qur`an dalam Habib Thoha, dkk, Metodologi

Pengajaran Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.

Page 84: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep Karakteristik dan

Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. 11.

Munir, M. Misbahul, Pedoman Lagu-Lagu Tilawatil Qur`an Dilengkapi Tajwid

dan Qasidah, Surabaya: Apollo, 1997, cet.3.

Murjito, Imam, Metode Pedoman Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Quran

Qiroati, Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur`an Raudhatul

Mujawiddin, t.th.

__________, Penjelasan dan Keterangan “Pelajaran Bacaan Ghorib/ Musykilat”

untuk Anak-Anak, Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul

Mujawwidin, t.th.

Mursi, Syaikh Muhammad Said, Seni Mendidik Anak, Jakarta: Arroya. t.th.

Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara,1989.

Nazir, Moh., Metode Penelitian, Bandung: Ghalia Indonesia, 2009.

Observasi pembelajaran Tilawati di Mushola An-Noor tanggal 8 Pebruari 2011

Observasi pembelajaran Tilawati di Mushola An-Noor tanggal 8 Pebruari 2011

Hasil Wawancara Wasingul tanggal 19 Pebruari 2011

Pidarta, Made, Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak

Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, Cet. I.

Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna pembelajaran, Bandung: IKAPI, 2003.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Prenadamedia Group, 2007, cet.3.

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur`an, Bandung : Mizan, 1993.

__________, Tafsir Al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2009.

Siregar, Marasudin, Filsafat Pendidikan Islam, Semarang, 2003.

Soleman, Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Al-Qur`an Metode An-Nahdliyah

di taman pendidikan Al-Qur`an Nurul Huda Plosorejo Kunduran Blora,

Semarang: Perpustakaan Wali Songo, 2009.

Sudarwan, Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Page 85: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2000 Cet. 5.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2009, cet.7.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,1993,

cet 6.

Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta,

2009, Cet. 2.

Syarifuddin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca, Menulis, Dan Mencintai Al-

Qur`An, Jakarta, Gema Insani, 2005, cet.11.

Syarifudin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca Menulis Dan Mencintai Al-Qur`an,

Jakarta: Gema Insani, 2005, cet.2.

Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2003 , cet.7.

Tim Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam , Metode- Metode

Membaca Al Qur`an di Sekolah Umum, Jakarta: Departemen Agama RI,

1996.

Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2005 cet. 3.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif: Konsep Landasan,

Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKTSP,

Jakarta:Kencana, 2010 cet.2.

Uhibiyati, Nur dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka

Setia, 1997, cet.1.

Wawancara Wasingul selaku Guru Tilawati tanggal 17 Pebruari 2011

Wawancara Wasingul tanggal 16 Pebruari 2011 di Mushola An-Noor

Wawancara Wasingul tanggal 17 Pebruari 2011 di Mushola An-Noor

Yunus, M. Mahmud, Metode Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: Hida Karya

Agung, 1983.

Zuhairini, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, Solo: Ramadhani, 1993, cet. 1.

Page 86: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Lampiran 1

1) Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran metode tilawati

mulai dari jilid 1 sampai jilid 5 adalah 15 bulan dengan ketentuan:

a) 5 kali tatap muka dalam seminggu

b) 75 menit setiap tatap muka dengan susunan sebagai berikut:

waktu Materi Tehnik ket

5 menit Do`a pembuka Klasik Lagu rost

15 menit Peraga tilawati Klasik Lagu rost

30 menit Buku tilawati Baca simak Lagu rost

20 menit Materi penunjang Kasikal Lagu rost

5 menit Doa penutup Klasikal Lagu rost

2) Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran adalah pengelolaan kelas secara individual maupun

klasikal.

Tilawati merupakan buku metode belajar membaca Al-Qur`an yang disampaikan

secara seimbang antara pembiasaan melalui pendekatan klasikal dan kebenaran

membaca melalui pendekatan individual dengan tehnik baca simak

a) Pendekatan klasikal

Adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara bersama-sama

atau berkelompok dengan menggunakan peraga.

(1) Manfaat klasikal

Ada berapa manfaat dalam penerapan klasikal yaitu:

(a) Pembiasaan bacaan

(b) Membantu santri melncarkan buku

(c) Memudahkan penguasaan lagu rost

(d) Melancarkan halaman-halaman awal ketika santri sudah halaman akhir.

(2) Tehnik klasikal

Tehnik klasikal dalam metode tilwati

Page 87: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Tiga tehnik diatas

tidak digunakan

semua pada saat praktek klasikal, namun, disesuaikan dengan jadwal atau

perkembangan kemampuan santri.

a) Penerapan tehnik klasikal

Alokasi waktu pembelajaran dalam dalam penerapan klasikal peraga

adalah 15 menit

Pembagian penerapan klasikal peraga dalam masa pembelajaran 60 kali

pertemuan atau 3 bulan diatur sebagai berikut:

Pertemuan

ke

Tehnik

klasikal

1 kali

pertemuan

Jumlah

khatam

peraga

1 s.d. 15 Tehnik 1dan 2 4 halaman

peraga

3 X

1 s.d. 51 Tehnik 3 10 hal peraga 18 X

Jumlah khatam peraga 21 X

Penjelasan:

1. Pertemuan ke 1 sampai pertemuan ke 15, klasikal peraga menggunakan

tehnik 1 dan tehnik 2 saja, dan setiap pertemuan menyelesaikan 4

halman peraga.

Sampai pertemuan ke 15 tersebut peraga sudah khatam 3 kali.

Tehnik Guru Murid

Tehnik 1 Membaca Mendengarkan

Tehnik 2 Membaca Menirukan

Tehnik 3 Bersama-sama

Page 88: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Tabelnya sebagai berikut

Pertemuan

ke

Peraga

hal

Pertemuan

ke

Peraga

hal

Pertemuan

ke

Peraga

hal

1 1-4 6 1-4 11 1-4

2 5-8 7 5-8 12 5-8

3 9-12 8 9-12 13 9-12

4 13-16 9 13-16 14 13-16

5 17-20 10 17-20 15 17-20

Khatam 1X Khatam 2X Khatam 3X

2. Pertemuan ke 16 sampai pertemuan ke 51, klasikal menggunakan tehnik

3 saja, dan setiap pertemuan menyelesaikan 10 halaman peraga.

Sampai pertemuan ke 51 peraga sudah khatam 21 kali.

Tabel sebagai berikut:

Pertemuan

ke

Peraga

hal

Pertemuan

ke

Peraga

hal

16 1-10 22 1-10

17 11-20 23 11-20

18 1-10 24 1-10

19 11-20 25 11-20

20 1-10 26 1-10

21 11-20 27 11-20

Khatam 6X Khatam 9X

Page 89: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

3.

4.

5.

6.

3. Pertemuan ke 52 sampai ke 60 di gunakan untuk pemantapan dan

munaqosyah

Dalam menerapkan klasikal peraga di atas ada beberapa hal yang perlu di

perhatikan yaitu:

a. Alokasi waktu klasikal 15 menit tidak boleh di kurangi

b. Pada saat klasikal tehnik 2 dan 3 guru harus ikut membaca, karena

sebagai komando agar santri ikut membaca.

c. Tidak diperkenenkan menunjuk salah satu santri untuk memimpin

klasikal atau menunjuk santri untuk membaca

d. Saat memimpin klasikal guru hendaknya bersuara jelas dan lantang,

untuk menggugah semangat belajar santri

b) Pendekatan individual dengan tehnik baca simak

Adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara membaca

bergiliran yang satu membaca dan yang lain menyimak.

(1) Manfaat baca simak

Ada beberapa manfaat dalam penerapan baca simak menngunakan

Tilawati yaitu;

(a) Santri tertib dan tidak ramai.

Karena semua santri terlibat dalam proses belajar mengajar mulai dari

do`a pembuka sampai dengan do`a penutup, sehingga tidak ada waktu

luang lagi bagi santri untuk melakukan kegiatan lain

(b) Pembagian waktu setiap santri adil

Pertemuan

ke

Peraga

hal

28 1-10

29 11-20

30 1-10

31 11-20

Khatam 11X

Page 90: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

(c) Dalam proses baca simak, semua santri akan bergiliran membaca

dengan jumlah bacaan yang sama antara santri yang satu dengan yang

lainnya

(d) Mendengarkan sama dengan membaca dalam hati.

(e) Salah santri membaca dan santri yang lain menyimak(mendengarkan)

dalam hati. Bagi santri yang menyimak sama dengan membaca dalam

hati.

(f) Mendapat rahmat : QS, Al-A`raf: 204

(g) Dan apabila dibacakan Al-Qur`an, maka dengarkanlah baik-baik, dan

perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat

(2) Penerapan tehnik baca simak

Alokasi waktu pembelajaran dalam penerapan baca simak

menggunakan buku tilawati adalah 30 menit dalam setiap pertemuan

dengan tahap sebagai berikut

(a) Guru menjelaskan pokok bahasan pada halaman buku yang akan di

baca

(b) Sebelum baca simak, diawalidengan membaca secara klasikal halaman

buku yang akan di ajarkan pada petemuan tersebut. Sedangkan tehnik

yang digunakan disamakna dengan tehnik klasikal peraga saat itu.

(c) Contoh:

Klasikal pada pertemuan tersebut klasikal peraga menggunakan tehnik

1 dan 2, maka klasikal juga menggunakan tehnik 1 dan 2, begitu juga

ketika klasikal peraga menggunakan tehnik 3 maka klasikal buku juga

menggunakan tehnik 3.

(d) Santri membaca tiap baris bergiliran sampai masing-masing santri

membaca 1 halaman penuh dalam bukunya.

Contoh: pada hari ini guru mengajar buku tilawati jilid 2 halaman 5.

Pada halaman 5 terdapat 8 baris bacaan.

Page 91: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Santri

ke

Buku jilid 2 halaman 5

Putaran

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 2 3 4 5 6 7 8

2 2 3 4 5 6 7 8 1

3 3 4 5 6 7 8 1 2

4 4 5 6 7 8 1 2 3

5 5 6 7 8 1 2 3 4

6 6 7 8 1 2 3 4 5

7 7 8 1 2 3 4 5 6

8 8 1 2 3 4 5 6 7

9 1 2 3 4 5 6 7 8

10 2 3 4 5 6 7 8 1

11 3 4 5 6 7 8 1 2

12 4 5 6 7 8 1 2 3

13 5 6 7 8 1 2 3 4

14 6 7 8 1 2 3 4 5

15 7 8 1 2 3 4 5 6

(e) Ketentuan kenaikan halaman

Kenaikan halaman buku tilawati, dilakukan secara bersama-sama dalam

satu kelas, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Halaman diulang apabila santri yang lancar kurang dari 70 persen

dari jumlah santri yang aktif.

2. Halaman dinaikkan apabila santri yang lancar minimal 70 persen

dari jumlah santri yang aktif.1

Page 92: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Lampiran 2

Data Pengajar Tilawati MI Al-Falah Beran Ngawi

No Nama Alamat Jabatan

1 Sumarno Dawu Ketua

2 Suryadi Pitu Anggota

3 Budianto Pitu Anggota

4 Qohhar Harianto Geneng Anggota

5 Aris Muhammad yusuf Pitu Anggota

6 Ar Ridho Madura Anggota

7 Wasingul munasabah Pitu Anggota

8 Hidayati Pitu Anggota

9 Munirotul hasanah Paron Anggota

10 Hidayati hasanah Kedung Galar Anggota

Page 93: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Lampiran 3

Tabel Jumlah peserta didik MI Al-Falah

Tahun

Ajaran

Jml

Pendaftaar

(Calon

Siswa

Baru)

Kls I Kls

II

Kls

III

Kls

IV

Kls

V

Kls

VI

Jumlah

Seluruh

nya

2007 / 2008 73 76 73 60 56 71 61 397

2008 / 2009 86 86 70 72 57 54 72 411

2009 / 2010 78 78 85 70 72 56 52 413

2010 / 2011 82 82 80 84 69 72 58 445

Page 94: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

INSTRUMEN PENGAMBILAN DATA PENELITIAN

A. Instrumen Wawancara

No Jenis Data Panduan Pertanyaan Wawancara

1 Gambaran umum lokasi

penelitian

Dimanakan letak geografis MI Al-Falah

2 Sejarah perkembangan MI

Al-Falah

a. Latar Belakang

Sejarah Pendiri

b. Tokoh Pendiri

c. Perkembangan dari

masa ke masa

Apakah alasan pendirian lembaga?

Kapan dan dimana didirikan?

Bagaimana kondisi awal mulanya?

Siapa saja tokoh yang mendirikan?

Apa latar belakang tokoh pendiri?

Bagaimana hubungan antar tokoh?

Bagaimana kondisi awal MI Al-Falah baik

mengenai pengajar, santri, cara mengajar dan

sarana pendukungnya?

Bagaimana proses perkembangannya?

3 Sistem pendidikan MI Al-

Falah

a. Tujuan Pendidikan

b. Kurikulum dan

Sumber belajar

c. Proses KBM

d. Sarana dan Alat

Apa tujuan MI Al-Falah?

Bagaimana kurikulum atau acuan belajar

digunakan?

Cara ibadah sehari-hari apa saja yang di

ajarkan?

Bagaimana proses belajar mengajar di MI

Al-Falah?

Sarana apa saja yang dipakai dalam proses

Page 95: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Pelajaran pengajaran di MI Al-Falah?

4 Sistem pembelajaran Tilawati

a. Tujuan Pembelajaran

b. Materi Pembelajaran

c. Pengajar

d. Sarana Pembelajaran

e. Tata Tertib

Pembelajaran

Apa tujuan pembelajaran Tilawati?

Bagaimana materi pembelajaran diterapkan?

Siapa saja yang diberi tugas mengajar

Tilawati?

Sarana apa saja yang dibutuhkan dalam

pembelajaran Tilawati?

Adakah tata tertib khusus dalam dalam

pembelajaran Tilawati dan bagaimana

pelaksanaannya?

5 Pelaksanaan Pembelajaran

Tilawati

Bentuk Pembelajaran

a. Strategi dan Teknik

Mengajar

b. Tujuan Membaca Al-

Qur’an

c. Proses

d. Evaluasi

Bagaimana pelaksanaan pembelajaran

Tilawati

Bagaimana bentuk pembelajaran Tilawati?

Bagaimana strategi yang dipakai dalam

pembelajaran Tilawati?

Bagaimana tujuan membaca al-Qur’an di MI

Al-Falah?

Bagaimana langkah-langkah pembelajaran

membaca al-Qur’an di MI Al-Falah Beran

Ngawi ?

Adakah evaluasi diberikan dalam

pembelajaran tilawati?

Bagaimana bentuk serta penerapannya?

Page 96: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

B. Instrumen Observasi

No Jenis Data Sasaran Observasi

1 Gambaran umum lokasi penelitian Observasi letak geografis

2 Sejarah perkembangan MI Al-Falah Beran, Ngawi

a. Latar belakang sejarah pendirian

b. Tokoh pendiri

c. Perkembangan dari masa ke masa

d. Kondisi MI Al-Falah Beran Ngawi

-

-

-

Observasi lingkungan fisik

dan non fisik

3 Sistem pendidikan

a. Tujuan pendidikan

b. Kurikulum dan sumber belajar

c. Proses KBM

d. Sarana dan alat pelajaran

e. Ustadz-ustadz

f. Santri

-

-

Observasi proses KBM

tilawati

Observasi sarana dan alat-

alat pembelajaran

-

-

4 Sistem pembelajaran tilawati

a. Tujuan pembelajaran

b. Materi pembelajaran

c. Pengajar

d. Sarana pembelajaran

-

-

-

Observasi sarana yang

digunakan dalam

Page 97: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

e. Tata tertib pembelajaran

pembelajaran membaca al-

Qur’an

Observasi santri dalam

proses pembelajaran

tilawat

5 penerapan Pembelajaran tilawati

a. Bentuk Pembelajaran

b. Strategi dan Teknik Mengajar

c. Tujuan Membaca Al-Qur’an

d. Proses

e. Evaluasi

Observasi penerapan

pembelajaran tilawati

-

-

-

Observasi proses

pembelajaran tilawati

Observasi penerapan

evaluasi

Page 98: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

DATA GURU MI AL FALAH TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

NO NAMA STATUS PENDIDIKAN TUGAS

UTAMA

TUGAS

TAMBAHAN

SERTIFIKAT

PENDIDIK

1 PURWANTO, S.Pd.I

PNS S 1 / PAI Guru Kelas Kepala Madrasah

SUDAH

2 AZHAR ZAINUL ARIFIN,S.Pd

PNS S 1 / POK Guru OR Koord. Bidang Humas

SUDAH

3 RETNO SETYORINI,S.Pd

PNS S 1 / BK Guru BP BK SUDAH

4 Dra.ISTIQOMAH PNS S 1 / PAI Guru PAI Bendahara BOS

SUDAH

5 PANGESTUTI, S.Pd.I

PNS S 1 / PAI Guru Kelas II

Koord. Perpus. II

BELUM

6 KARMAN, S.Pd.I PNS S 1 / PAI Guru Kelas III

Wakamad Bid. BELUM

7 NURUL MUSYAROFAH, S.Pd.I

PNS S 1 / PAI Guru Kelas I

Koord. Koperasi Guru

BELUM

8 HENI RETNO RINA TRI.S,S.Pd

GTT S 1 / PEND. MTK

Guru Kelas / MTK

Koord. Koperasi Siswa

BELUM

9 FARID HELMI SETYAWAN, S.Pd

GTT S 1 / PEND. B. INGG

Guru Bid. Studi

Koord. Dapodik

BELUM

10 IMAM SYAFI'I, S.Pd.I

GTT S 1 / PAI Guru PAI Koord. Bid. Kesiswaan

BELUM

11 ACHMAD TURMUDZI Y, S.Pd.I

GTT S 1 / PAI Guru PAI Koord. Kesenian

BELUM

12 TANTI SOFA, A.Ma GTT D 2 / PGSD Guru Kelas II

Koord. Perpus. III

BELUM

13 QORI' UMAMI,A.Ma GTT D 2 / PGSD Guru Kelas II

Koord. Perpus. IV

BELUM

14 FARIKAH FAIDA HELMI

GTT MA GONTOR Guru Kelas I

Koord Bid. Kurikulum II

BELUM

15 SITI MIFTAKHUL ROHMAH

GTT MAN / IPA Guru Kelas I

Koord. Mading II

BELUM

16 ALIN WIDIANI GTT MA / IPS Guru Kelas III

Koord. Mading I

BELUM

17 DWI RATNA SULISTYOWATI, A Ma.Pd

GTT D 2 / PGSD Guru Kelas III

Koord. Olympiade/CC

BELUM

18 KOKO PURWONO, S.Pd.I

CPNS S 1 / PAI Guru Bid. Studi

Wakamad PHBI / PHBN

SUDAH

19 RINI WIDIASTUTI, S.Pd.I

CPNS S 1 / PAI Guru Kelas Koord. Bid. Kurikulum I

SUDAH

20 LAILATUL MAGHFIROH, S.Pd.I

CPNS S 1 / PAI Guru Bid. Studi

Ketua Gudep SUDAH

21 SRI HARTINI, A.Ma CPNS S 1 / PAI Guru Bid. Studi

Koord. Muhadloroh

BELUM

22 ERNI ERNA NINGRUM, S.Pd.I

CPNS S 1 / PAI Guru Bid. Studi

Koord. Perpus. I

BELUM

Page 99: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Wawancara dengan Purwanto, S.Pd.I

Penerapan tehnik 2 (Guru membaca murid menirukan)

Page 100: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Penerapan tehnik 3(membaca bersama-sama)

Pendekatan individual tehnik baca simak

Page 101: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

Wawancara dengan wasingul selaku guru tilawati

Page 102: PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/125/jtptiain-gdl... · PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Mutmainnah

Tempat /Tanggal Lahir : Ngawi, 13 November

NIM : 073111044

Alamat : Tempursari Tambakboyo Mantingan Ngawi

E_mail : [email protected]

Jenjang Pendidikan Formal

1. Madrasah Ibtidaiyah Ma`arf Tempursari, lulus tahun 2001

2. Madrasah Tsanawiyah Ma`arif, lulus tahun 2004

3. Madrasah Aliyah Negri, lulus tahun 2007

4. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang angkatan 2007

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, April 2011

Penulis

SITI MUTMAINNAH

073111044