PENERAPAN METODE POSTER SESSION DALAM...
Transcript of PENERAPAN METODE POSTER SESSION DALAM...
PENERAPAN METODE POSTER SESSION DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI SISWA
DI MTS AT-TAQWA TANGERANG KOTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh
SITI LUPIAH
1110011000068
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M/1436 H
LEI\TBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Penerapan Strategi Active Leurning Tipe Poster Session
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Di
MTs At-Taqwa Tangerang Kota clisusun oieh Siti Lupiah, NIM
1110011000068, Jurusan Pendidikan Agarna Islam (PAI), Fakultas ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam )'legeri Syarif }lidayatullah Jakarta. Telah
rnelalui birnbingan dan dinyatakn sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk
diujikan pada sidang mlmaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 05 Desember 2014
Ahmad Irfan Mufid M.A
NrP. 19740318 2003121 002
Yang Mengesahkan,
Lembar Pengesahan Panitia ujian
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Penerapan Metode Poster SessionDalam Meningkatkan Hasil Belajar
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs At-Taqwa Tangerang disusun oleh Siti Lupiah Nomor
Induk Mahasiswa 1110011000068, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian
Munaqosah pada tanggal 10 Februari 2015 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
berhak memperoleh gelar Sarjana S I (S. Pd. D dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakafta, 1 1 Februari 2015
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prlgram Studi)
Dr. H. Abdul Majid Khon. M. AgNIP. 19580707 t98703 1 005
Sekertaris (Sekertaris Jurusan/Prodi)
Marhamah Saleh Lc. MANIP. 19720313 200801 20r0
Penguji I
Dr. Dimyati. MANIP. 19640704199303 I 003
Penguji II
Drs. Masan AF. M. PdNrP. 195107t6 t98t03 1 005
\7--)i<'Z'
..--.- \ --'v____\
Tanggal
'L/':.'
Mengetahui:Dekan,
Tangan
L-2Dt{
Dr. Hj. Kurlena fufa'i MA. Ph. DNIP. 19591020 198603 2001
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. k. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
FoRM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: : 01
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Tempat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
Judul Skripsi
Siti Lupiah
Tangerang, 06-September- I 992
1 1 1001 1000068
Pendidikan Agama Islam
PENERAPAN METODE POSTER SESSION DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI SISWA DI
MTS AT-TAQWA TANGERANG KOTA
Dosen Pembimbing : Ahmad Irfan Mufid, M.A
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta,Mahasiswa Ybs.
NrM. 11i0011000068
i
ABSTRAK
Siti Lupiah (1110011000068), “Penerapan Metode Poster Session Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Kelas VII/A
di Mts At-Taqwa Tangerang Kota”. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Desember 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar SKI
antara siswa yang menggunakan Metode Poster Session dengan yang diajarkan
metode konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Eksperimen dengan desain NonRandomized control group pretest-postest design.
Subyek penelitian ini sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 30 untuk siswa kelas
eksperimen dan 30 siswa untuk kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik
proposive sampling pada siswa kelas VII.
Pengumpulan data setelah diberikan perlakuan diperoleh dari nilai tes kognitif
yang diberikan sebanyak 20 soal dalam bentuk pilihan ganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar SKI antara siswa yang
menggunakan metode poster session dengan siswa yang menggunakan metode
konvensional. Nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
poster session lebih tinggi nilai rata-ratanya yaitu 79,5. Sedangkan siswa yang
menggunakan metode konvensional nilai rata-ratanya lebih kecil yaitu 69,9.
Dengan demikian hasil belajar SKI siswa dapat ditingkatkan dengan
menggunakan Metode Poster Session.
ii
ABSTRACT
Siti Lupiah (1110011000068), “Poster Session Application Methods to
Improve Learning Outcomes Students Islamic Cultural History Class VII / A
in Mts At-Taqwa Tangerang City ". Thesis Department of Islamic Education
and Teaching Faculty MT, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta, December 2014.
The purpose of this study was to determine differences in learning outcomes
between students who use the SSP method taught Poster Session with the
conventional method. The method used in this study is Quasi-Experiment with
design nonrandomized control group pretest-posttest design. The subjects of this
study were 60 students consisting of 30 for grade 30 students for the experimental
and control classes obtained by proposive sampling techniques in class VII.
Collecting data obtained after given treatment of cognitive test scores are
given as many as 20 in the form of multiple choice questions. The results showed
that there are differences in learning outcomes between students SKI using student
poster session by using the conventional method. The average value of students
being taught by using a poster session higher average rating is 79.5. While
students are using the conventional method the average value smaller at 69.9.
Thus SKI student learning outcomes can be improved by using the method of
Poster Session.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamiin, segala puji syukur kehadirat illahi rabbi,
penguasa seluruh alam semesta, Allah Yang Maha Agung yang selalu
memberikan limpahan rahmat, karunia dan kebaikan, petunjuk serta kekuatan
sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul Penerapan Metode Poster Session dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa Kota
Tangerang
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Dr. Hj. Nurlena Rifa’i Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI), dan Hj. Marhamah Shaleh, Lc, MA sebagai Sekertaris Jurusan
Pendidikan Agam Islam (PAI).
3. Bapak A. Irfan Mufid M.A, Dosen pembimbing skripsi penulis ucapkan
terimakasih yang tak terhingga atas saran, kritik dan masukan yang telah
mengarahkan dengan sabar dan penuh harapan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Khalimi MA, sebagai dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan motivasi dan saran kepada penulis, terimakasih tak terhingga
untuk pak khalimi
5. Seluruh dosen FITK yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya
kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
6. Ibu Hayati Nufus S.Pd.I, Kepala Sekolah MTs. At-Taqwa, Ibu Suhaibah
selaku guru Sejarah Kebudayaan Islam dan dewan guru serta seluruh staf
karyawan MTs. At-Taqwa yang telah memberikan izin penulis untuk
iv
melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat terselesaikannya
skripsi ini.
7. Para siswa MTs. At-Taqwa khususnya kelas VII yang telah berpartisipasi
aktif untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Ayahanda H. Sabeni dan Ibunda Hj. Syuhadah tercinta, yang dengan
kesabaran dan kasih sayang memberi dukungan dan motivasi kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Doa dan keridhoan Ayahanda dan
Ibunda adalah senjata maha dahsyat yang dapat mengantarkan kesuksesan
bagi penulis
9. Keluarga tercinta, keponakanku Nissa, wildan, adikku sholeha dan kakak-
kakak ku tercinta yang telah memberikan motivasi selama penyusunan skripsi
ini.
10. My Smart friend Nurhamimah Hayati, Yani, Siti Suci Lestari yang telah
memberikan tumpangan kosan sebagai sarana menghilangkan lelah, dan
Terimakasih ku PAI kelas B, wish you all the best and I will be miss you all,
serta Teman-teman seperjuangan dijurusan PAI angkatan 2010.
Tangerang, 10 februari 2015
Siti Lupiah
1110011000068
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 6
D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ........................................................................ 8
1. Strategi Active Learning………………………….................8
a. Pengertian Strategi Active Learning ............................... 8
b. Krakteristik Active Learning ........................................... 12
2. Strategi Active Learning tipe Poster Session ............................. 14
a. Pengertian Metode Poster Session .......................................... 14
b. Kelebihan Metode Poster Session ........................................... 15
c. Kelemahan Metode Poster Session ......................................... 16
d. Manfaat Penerapan Metode Poster Session ............................ 16
vi
3. Hakikat Hasil Belajar ....................................................... 17
a. Pengertian Hasil Belajar .................................................. 17
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 18
4. Materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) ...................... 20
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 25
C. Kerangka Berpikir ................................................................. 26
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ............................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 28
B. Metode dan Desain Penelitian .................................................. 28
C. Populasi dan Sampel ................................................................ 29
D. Instrument Penelitian ............................................................... 30
E. Variabel Penelitian .................................................................... 31
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 31
G. Kontrol Terhadap Validitas Internal ........................................ 31
1. Validitas Instrument .......................................................... 32
2. Reliabilitas Instrument ...................................................... 32
3. Tingkat Kesukaran ........................................................... 34
4. Daya Pembeda .................................................................. 35
H. Teknik Analisis Data ................................................................. 36
1. Uji Normalitas ................................................................... 36
2. Uji Homogenitas ………………………………………... 39
I. Hipotesis Statistik ............................................................................. .41
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MTs At-Taqwa Tangerang .......................... ...43
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ......... ...44
1. Uji Prasyarat………………………………………………..44
a. Uji Normalitas…………………………………………...44
b. Uji Homogenitas…………………………………….…..46
2. Uji Hipotesis……………………………………………..…49
C. Temuan Penelitian……………………………………………...52
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian……………………..53
E. Keterbatasan Peneliti…………………………………………...55
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... ..54
B. Implikasi ................................................................................... ..55
C. Saran ......................................................................................... ..55
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ .56
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Non randomized control group 28
Tabel 3.2 Koefisiensi Realibilitas 33
Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran 34
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda 36
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pretest 45
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Postest 46
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest 47
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Postest 48
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pretest 49
Tabel 4.6 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Postest 50
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pre dan Post test 51
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 61
Lampiran 2: Kisi-Kisi Instrumen 75
Lampiran 3: Soal Uji Coba Instrumen 76
Lampiran 4: Rekapitualasi Uji Validitas Instrumen 81
Lampiran 5: Realibilitas Instrumen 85
Lampiran 6: Tingkat Kesukaran 88
Lampiran 7: Daya Pembeda 89
Lampiran 8: Soal Pretest dan Postest 90
Lampiran 9: Uji Normalitas (Pretest Kelas Kontrol) 94
Lampran 10: Uji Normalitas (Pretest Kelas Eksperimen) 96
Lampiran 11: Uji Normalitas (Postest Kelas Kontrol) 98
Lampiran 12: Uji Normalitas (Postest Kelas Eksperimen) 100
Lampiran 13: Uji Homogenitas Pretest 102
Lampiran 14: Uji Homogenitas Postest 105
Lampiran 15: Uji-t Hasil Pretest 108
Lampiran 16: Uji-t Hasil Postest 110
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rumusan yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Point 1 tentang
istilah “Pendidikan” menjelaskan sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara1
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga
mampu memecahkan masalah pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus
menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi (berupa kecerdasan dan
keterampilan) peserta didik.
Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Di dalam proses tersebut
diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, serta
mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Sehingga terciptanya proses
pembelajaran yang menimbulkan interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan,
dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.2
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik (guru) dan peserta didik
(siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik merupakan suatu
1Undang-undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2013),
cet. 5, hal 3
2 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Potensi Guru, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011), cet. 4, hal. 3
2
komponen pendidikan yang penting dalam menyelenggarakan pendidikan. Oleh
karena tugasnya mengajar, maka seorang guru harus mempunyai wewenang
mengajar berdasarkan kualifikasi sebagai tenaga pengajar. Sebagai tenaga
pengajar, setiap guru harus memiliki kemampuan paedagogik dan profesional
dalam bidang proses belajar mengajar atau pembelajaran. Dengan kemampuannya
itu guru dapat melaksanakan perannya sebagai fasilitator, pembimbing,
komunikator, model pembelajaran, evaluator,dan inovator dikelasnya.3
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005
mengenai Standar Nasional Pendidikan pada Bab IV tentang Standar Proses Pasal
19 point 1 dikatakan bahwa:
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.4
Dari landasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sesungguhnya seorang
pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mencapai tujuan
pendidikan. Selain itu ditekankan juga bahwa seorang pendidik harus kreatif dan
terampil dalam melaksanakan proses pendidikan yang dapat membuat siswa
interaktif, inspiratif, menyenangkan, serta memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif.
Jika guru atau pendidik menginginkan agar tujuan pendidikan tercapai secara
efektif dan efisien, maka penguasaan materi saja tidaklah cukup. Ia harus
menguasai berbagai teknik atau metode penyampaian secara tepat dalam proses
belajar mengajar. Pendidik juga dapat mempergunakan metode mengajar secara
bervariasi, sebab masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan
sehingga dalam penggunaannya pendidik harus menyesuaikan dengan materi yang
di ajarkan dan kemampuan peserta didik.
3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pengajaran, (Bandung: PT Bumi Aksara, 2009), hal. 9
4 Afnil Guza, Undang-undang Sisdiknas (UU RI No 20 Tahun 2003) dan Undang-undang
Guru dan Dosen (UU RI No 14 Tahun 2005), (Jakarta: Asa Mandiri, 2009), hal. 109
3
Dengan demikian, aktivitas murid sangat diperlukan dalam kegiatan belajar-
mengajar sehingga muridlah yang seharusnya banyak aktif, sebab murid sebagai
subjek didik adalah yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan
belajar.5
Aktifitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran dan
aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses
belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Menurut Frobel
mengatakan bahwa anak itu harus bekerja sendiri. Untuk memberikan motivasi,
maka dipopulerkan semboyan berpikir dan berbuat.6 Berpikir dan berbuat adalah
salah satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Begitupun dalam belajar tentu
tidak akan mungkin untuk meninggalkan dua kegiatan tersebut yakni berpikir dan
berbuat.
Definisi Pendidikan agama Islam disebutkan dalam kurikulum 2004 Standar
Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah “Upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan
untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan
antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa”.
Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa proses Pendidikan
Agama Islam yang dilalui dan dialami oleh siswa disekolah dimulai dari tahapan
kognisi yakni pengetahuan dan pemahaman siswa, selanjutnya menuju pada
tahapan afeksi dengan menghayati dan meyakinnya,7 tahapan afeksi ini terkait erat
dengan kognisi, dalam arti penghayatan dan keyakinan siswa menjadi kokoh jika
dilandasi oleh pengetahuan dan pemahamannya terhadap ajaran dan nilai Agama
Islam yang telah diinternalisasikan dalam dirinya (tahapan psikomotorik). Dengan
5 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2010),
cet. 24, hal. 21
6 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007),
hal. 96
7 Choirul Fuad Yusuf, Kajian Peraturan dan Perundang-undangan Pendidikan Agama Pada
Sekolah, (Jakarta: Pena Citra Satria, 2008), hal. 92-93
4
demikian akan terbentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa dan berakhlak
mulia.
Ruang lingkup pelajaran Pendidikan Agama Islam terbagi menjadi 4 (empat),
yaitu: Fiqih, Qur’an Hadis, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Akidah Akhlak.
Sehubungan dengan hal ini peneliti memfokuskan penelitian hanya pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, yaitu mengenai masalah kurang aktifnya
siswa dalam mengikuti pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang kebanyakan
menurut para siswa cenderung monoton atau membosankan karena masih
banyaknya pendidik yang menggunakan metode konvensional.
Pembelajaran SKI haruslah disampaikan dengan baik, agar nantinya dapat
direfleksikan pada kehidupan sehari-hari, karena hidup pada era saat ini tidak
terlepas dari apa yang pernah terjadi di masa lampau atau dalam arti lain ialah
berkaca dari kehidupan para terdahulu untuk menuju kehidupan selanjutnya,
sehingga pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangatlah diperlukan ketelitian
agar pemahaman siswa tentang sejarah kebudayaan Islam bisa teraplikasi dalam
pikiran, hati dan perbuatan yang nantinya akan membentuk watak manusia yang
berbudi pekerti dan sadar akan kehidupan yang dijalaninya selama di dunia. Hal
ini merupakan aspek yang tidak bisa terlepas dari adanya kelihaian dan keahlian
para pendidik sehingga nantinya pelajaran SKI menjadi pelajaran yang digemari
oleh siswa, karena SKI tersimpan nilai-nilai yang otentik, misalnya nilai moral,
nilai sosial, nilai kepahlawanan, nilai kepemimpinan, dan nilai agama dan masih
banyak hal-hal lain yang positif yang perlu digali didalamnya.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran SKI selama ini masih dikenal
dengan metode klasikal, yaitu cara pembelajarannya melalui ceramah guru dan
murid sebagai pendengar, atau dengan metode menghafal cerita, tokoh, tempat
dan waktu. Siswa dituntut untuk menggali nilai yang terdapat dalam sejarah itu
sendiri, bukan sebagai bahan hafalan, melainkan menjadi bahan refleksi terhadap
keinginan yang dapat dijalani. Siswa mampu mengambil contoh dari sejarah dan
bahkan menjadi pelajaran berharga dalam setiap aktifitasnya, karena dalam
sejarah memiliki serangkaian nilai yang bermanfaat, baik yang nilainya positif
maupun yang negatif. Guru dituntut untuk dapat mengembangkan pembelajaran
5
secara mandiri dan kreatif, dengan harapan tujuan pembelajaran SKI sendiri dapat
terwujud.
Pemilihan metode dalam proses pembelajaran yang jarang melibatkan siswa
untuk aktif, maka semakin sulit tujuan pembelajaran SKI akan tercapai terutama
dalam hasil belajar siswa. Dengan begitu muncullah masalah-masalah yang terjadi
di sekolah MTs At-Taqwa seperti: kejenuhan ketika pembelajaran SKI dan
kurangnya keaktifan siswa di kelas sehingga hasil belajar siswa rendah. Dari
masalah tersebut perlu adanya kreatifitas seorang guru yang dapat menerapkan
metode pengajaran dalam proses pembelajaran aktif, sehingga hasil dari proses
pembelajaran tersebut dapat berjalan secara sempurna dan tidak bertolak belakang
dengan tujuan pendidikan itu sendiri.
Dewasa ini banyak berbagai metode dan model pembelajaran yang telah
dikembangkan dalam rangka meningkatkan keterlibatan siswa dalam menguasai
pelajaran. Seperti beberapa metode yang disebutkan dalam buku Mel Silberman
yang berjudul 101 Strategi Pembelajaran Aktif, salah satunya adalah metode
information search, jigsaw learning, card sort, the power of two, active debate
dan masih banyak yang lainnya.8
Model pembelajaran yang baik tentunya dapat membangkitkan motivasi
belajar siswa serta dapat menciptakan kondisi belajar siswa yang sesuai dengan
perkembangan mental siswa, sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan
prestasi dan hasil belajar siswa.
Metode Poster Session, dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan
semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat
mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang
mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif juga dimaksudkan untuk
menjaga perhatian anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan model pembelajaran
Poster Session, maka perlu dilakukan penelitian di MTs At-Taqwa Tangerang
8 Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2009), cet. Ke-6, hal. vii
6
yang berjudul: “Penerapan Strategi Active Learning tipe Poster Session dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa di Mts At-Taqwa
Tangerang Kota”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasikan masalah-masalah
sebagai berikut :
1. Terbatasnya penguasaan model pembelajaran dari guru mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam
2. Kurang bervariasi metode yang digunakan dalam pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam
3. Belum diterapkannya metode Poster Session di Sekolah MTs At-taqwa
4. Kurang aktifnya siswa ketika mengikuti pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam
5. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang dilakukan hanya berpusat
pada guru
6. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
7. Hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam masih nelum sesuai dengan tujuan
pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Setelah penulis mengemukakan identifikasi masalah di atas, dapatlah terlihat
luasnya permasalahan yang didapat. Untuk itu supaya memperjelas dan
memberikan arah yang tepat dalam pembahasan skripsi, yaitu: Dalam
meningkatkan hasil belajar siswa di MTs At-Taqwa Tangerang maka diterapkan
Metode yang membuat aktif seperti Poster Session pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam .
7
D. Rumusan Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan hasil belajar SKI siswa yang menggunakan Metode
Poster Session dengan siswa yang menggunakan metode konvensional
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan dari
penerapan Strategi Active Learning tipe Poster Session terhadap hasil belajar
siswa. Sedangkan manfaat hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Pemerintah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
penyusunan kebijakan-kebijakan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan, khususnya pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam agar
lebih optimal
2. Bagi Sekolah, sebagai pengembangan pengetahuan dalam penerapan
Strategi Active Learning tipe Poster Session dalam pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam guna meningkatkan hasil belajar siswa
3. Bagi Peneliti, sebagai pengalaman dan wawasan baru dalam membahas
masalah yang berkaitan dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
melalui Strategi Active Learning tipe Poster Session.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Strategi Active Learning
a. Pengertian Strategi Active Learning
Peristiwa pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi
dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Tugas utama guru adalah
membelajarkan peserta didik, yaitu mengkondisikan peserta didik agar belajar aktif,
sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dapat berkembang
dengan maksimal. Dengan belajar aktif, melalui partisipasi dalam setiap kegiatan
pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan peserta didik
untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk
life skill sebagai bekal hidup dan penghidupannya.
Agar terciptanya proses komunikasi antar siswa, guru dan lingkungan belajar
maka pemilihan strategi pembelajaran harus diatur sedemikian rupa sehingga akan
diperoleh dampak pembelajaran secara langsung ke arah perubahan tingkah laku
sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.8
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of
activities designed to achieves a particular educational goal. Jadi, dengan demikian
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat diatas, Dick dan Carey
juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan
8 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), cet. Kedua, hal 4
9
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan
hasil belajar pada siswa.9
Strategi pembelajaran merupakan rancangan dasar bagi seorang guru tentang cara
ia membawakan pengajarannya dikelas secara bertanggung jawab.10
Strategi juga
adalah Cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk
menyampaikan materi pelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan akan dikuasainya di akhir kegiatan
pembelajarannya. Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan guru
bertitik tolak dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sejak awal. Agar
diperoleh tahapan kegiatan pembelajaran yang berdaya dan berhasil guna.11
Adapun kaitannya dengan pembelajaran aktif (active learning), maka strategi
diartikan sebagai “suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya
terlihat secara intelektual dan emosional, sehingga siswa betul-betul berperan dan
berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pengajaran
dapat dicapai lebih baik”.12
Dalam Standar Proses Pendidikan, pembelajaran di desain untuk membelajarkan
siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas siswa.13
Bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil bila peserta didik secara aktif
9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), hal.126
10
Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 103
11
Iif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2011), hal. 9
12
Nana Sudjana dan Arif Daeng, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar,
(Bandung: CV Sinar Baru, 1988), cet. 1, hal. 32
13
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), hal. 135
10
melakukan latihan langsung dan yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan.14
Strategi active learning bertujuan untuk menempatkan siswa sebagai inti dalam
kegiatan belajar mengajar. Siswa dipandang sebagai objek sekaligus sebagai
subjek, karena active learning merupakan suatu proses belajar mengajar yang
aktif dan dinamis. Dan dalam proses ini siswa tidak hanya mengalami
keterlibatan fisik, melainkan juga mengalami keterlibatan intelektual-
emosional.15
Pembelajaran Aktif dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil
belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara
seimbang. Dari konsep tersebut ada dua hal yang harus dipahami.
Pertama dipandang dari sisi proses pembelajaran, active learning menekankan
kepada aktivitas siswa secara optimal. Siswa semaksimal mungkin dilibatkan dalam
proses pembelajaran sehingga siswa secara langsung memperoleh pengalaman
belajarnya, keterlibatan atau keaktifan siswa dalam pembelajaran beranekaragam
seperti berdiskusi, membuat suatu alat, membuat rangkuman hasil diskusi dan
sebagainya. Keaktifan siswa yang berbeda-beda itu dapat dikelompokkan atas
aktifitas sesuai dengan keseimbangan antara aktifitas fisik, mental, termasuk
emosional dan aktivitas intelektual. Oleh karena itu kadar active learning tidak dilihat
dari aktifitas fisik saja, akan tetapi juga aktifitas mental dan intelektual.
Kedua dipandang dari sisi hasil belajar, active learning menghendaki hasil
belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap
14 Iif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2011), hal. 11
15
Syafrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum,
(Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hal. 117
11
(afektif), dan keterampilan (psikomotor). Yakni pembentukan siswa secara utuh
merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran.16
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke
dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan
apa yang diharapkan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik
berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian Pollio (1984)
menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar
40% dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian McKeachie (1986)
menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai
70%, dan berkurang sampai menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir.
Terdapat beberapa alasan yang kebanyakan orang cenderung melupakan apa
yang mereka dengar. Salah satu alasan yang paling menarik adalah perbedaan tingkat
kecepatan bicara pengajar dengan tingkat kecepatan kemampuan siswa
mendengarkan.
Kebanyakan guru berbicara kurang lebih 100-200 kata per-menit, sedangkan
siswa yang betul-betul konsentrasi hanya dapat mendengarkan 50-100 kata per-menit.
Hal ini karena siswa sambil berpikir ketika mendengarkan guru. Penelitian
menunjukan bahwa siswa mendengarkan (tanpa berpikir) rata-rata 400-500 kata per-
menit.
Ketika mendengarkan secara terus menerus selama waktu tertentu pada
seseorang guru yang sedang bicara empat kali lebih lamban, siswa cenderung bosan,
dan pikiran mereka akan melayang-layang kemana-mana sehingga apa yang
dipelajari di kelas tersebut cenderung untuk dilupakan.
16 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), hal. 137
12
Sebagaimana yang diungkapkan Confucius:
“Apa yang saya dengar, saya lupa.
Apa yang saya lihat, saya ingat.
Apa yang saya lakukan, saya paham”.17
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis berpendapat bahwa yang dimaksud
dengan strategi active learning adalah salah satu cara, teknik atau strategi belajar
mengajar yang mengharuskan pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang
kondusif, menarik dan menyenangkan agar keaktifan dan partisipasi siswa dapat
berkembang lebih optimal sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara
lebih aktif sebagai tujuan yang diharapkan dalam pendidikan. Guru juga harus
mampu memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi sehingga materi
dapat tersampaikan dan dapat dipahami siswa dengan mudah.
b. Karakteristik Active Learning
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan
siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk
interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran
tersebut.
Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik
sebagai berikut:
1) Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh
pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan
kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas
2) Siswa tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan
sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran
17 Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2009), cet. Ke-6, hal. 2-3
13
3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan
materi pelajaran
4) Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan
evaluasi
5) Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses
pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, interaksi
yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive
interdependence, dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat
diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap
individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat
mendapatkan penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat individual
accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan
efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social
skills. Dengan demikian kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan sehingga
penguasaan materi juga meningkat.
Suatu studi yang dilakukan Thomas menunjukkan bahwa setelah 10 menit
belajar, siswa cenderung akan kehilangan konsentrasinya untuk mendengar pelajaran
yang diberikan oleh pengajar secara pasif. Hal ini tentu saja akan makin membuat
pembelajaran tidak efektif jika pembelajaran terus dilanjutkan tanpa upaya-upaya
untuk memperbaikinya. Dengan menggunakan cara-cara pembelajaran aktif hal
tersebut dapat dihindari. Pemindahan peran pada siswa untuk aktif belajar dapat
mengurangi kebosanan ini bahkan bisa menimbulkan minat belajar yang besar pada
siswa. Pada akhirnya hal ini akan membuat proses pembelajaran mencapai yang
diinginkan.18
18 T.M.A. Ari Samadhi, PEMBELAJARAN AKTIF (Theaching Improvement Workshop),
uripsantoso.files.wordpress.com/.../active-learning_52 pada tanggal 21-september-2014 jam 21.57 wib
14
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan pembelajaran
merupakan proses terjadinya interaksi, baik antara guru dengan siswa maupun sesama
siswa dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Oleh karena itu guru harus
menciptakan sendiri lingkungan belajar yang dapat mendorong semua siswa aktif
melakukan kegiatan belajar secara nyata. Ada beberapa ciri yang harus Nampak
dalam proses belajar active learning sebagai mana dikatakan Abuddin Nata,
diantaranya adalah:
1) Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi
terkendali
2) Guru sebagai motivator, fasilitator, perancang, dan pengelola
3) Guru dan siswa menerima peran kerja sama (partnership)
4) Bahan-bahan pelajaran dipilih berdasarkan kelayakan
5) Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran
6) Tujuan ditulis dengan jelas untuk selanjutnya diukur/dites19
2. Strategi Active Learning Tipe Poster Session
a. Pengertian Metode Poster Session
Strategi Poster Session menekankan pada keterampilan dan bakat yang dimilki
oleh masing-masing peserta didik. Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara
terus menerus terlibat, baik secara mental ataupun secara fisik. Pembelajaran aktif
melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika siswa bersemangat.20
19 Abuddin Nata, Persfektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hal.
225
20
Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di
Kelas, (Jakarta: PT Indeks, 2008), hal. viii
15
Salah satu variasi strategi pembelajaran aktif yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu strategi pembelajaran aktif Poster Session. Strategi pembelajaran ini
merupakan strategi pembelajaran aktif yang didalamnya terdapat kegiatan kolaboratif
yang dapat digunakan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Metode presentasi alternatif ini merupakan sebuah cara yang tepat untuk
menginformasikan kepada peserta didik secara cepat, menangkap imajinasi mereka,
dan mengundang pertukaran ide diantara mereka. Metode ini juga merupakan sebuah
cara cerita dan grafik yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan persepsi
dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang didiskusikan dalam sebuah
lingkungan yang tidak menakutkan.21
b. Kelebihan Metode Poster Session
1) Peserta didik menjadi siap memulai pelajaran, karena peserta didik belajar
terlebih dahulu.
2) Peserta didik aktif bertanya dan mencari informasi terkait topik yang dibahas.
3) Materi dapat diingat lebih lama karena proses menuangkan idenya melalui
media gambar atau poster.
4) Kecerdasan peserta didik diasah pada saat peserta didik mencari informasi
tentang materi tanpa bantuan guru.
5) Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat.
21 Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2009), cet. Ke-6, hal. 180
16
c. Kelemahan Metode Poster Session
1) Peserta didik yang jarang memperhatikan atau bosan jika bahasan dalam
strategi tersebut tidak disukai, jadi topiknya harus aktual.
2) Pelaksanaan strategi harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif, sedangkan
tidak semua pendidik memiliki karakter tersebut.
3) Pola pikir dan karakter peserta didik yang berbeda-beda.
d. Manfaat Penerapan Metode Poster Session.
Peserta didik mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik
yang dibahas.
1) Siswa dapat menyalurkan bakat atau keterampilan menggambar.
2) Siswa dapat mengembangkan pemikiran atau ide-ide dari topik yang telah
disepakati melalui diskusi kelompok.
3) Setiap siswa akan ikut serta berpartisipasi dalam pembelajaran.22
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan metode Poster Session adalah
sebagai berikut :
a) Bagi lah siswa kedalam beberapa kelompok yang berisikan 4-7 siswa
b) Membuat topik pembahasan
c) Mintalah setiap kelompok mempersiapkan gambar visual konsep mereka pada
sebuah poster atau kertas karton. Isi tersebut harus jelas, agar pengamat dapat
dengan mudah memahami tanpa penjelasan tertulis atau lisan. Akan tetapi,
peserta didik boleh saja mempersiapkan satu halaman hand-out untuk
22http://dewi0175.blogspot.com/2014/08/strategi-poster-session-kolaborasi.html diakses pada
tanggal 12-11-2014 jam 23:09 WIB
17
mendampingi poster yang menerangkan lebih detail dan menayangkan bacaan
lanjut.
d) Selama sesi berlangsung, mintalah peserta didik memasang gambaran
presentasi, dan dengan bebas berkeliling diruangan memandang serta
mendiskusikan poster lain.
e) Lanjutkan sesi gambar dengan diskusi dengan menggunakan beberapa
peraga23
3. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat
dilihat.24
Artinya bahwa proses perubahan setelah belajar dalam diri seseorang tidak
dapat disaksikan, melaikan dapat dirasakan dari adanya gejala-gejala perubahan
prilaku yang nampak dari mereka yang belajar.
Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan
hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus
pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka
membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas
pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.
Dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik
mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik
23 Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2009), cet. Ke-6, hal. 180-181
24
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis kompetensi, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2008), cet. 3, hal. 90
18
dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik
hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal
maka sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik.
Menurut Nasution hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar
mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar adalah hasil yang
ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai
tes yang diberikan guru.25
Umumnya hasil belajar dibedakan menjadi :
1) Hasil belajar tinggi
2) Hasil belajar sedang
3) Hasil belajar rendah
Hasil belajar mengajar adalah suatu proses tentang suatu bahan pengajaran
dinyatakan berhasil apabila dapat tercapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil
adalah hal-hal sebagai berikut:
1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
2) Perilaku yang digariskan dalam Tujuan Instruksional Khusus (TIK) telah
tercapai oleh siswa, baik individu maupun kelompok. Namun demikian,
indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya
serap
25 http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html, diakses pada tanggal 13-
Oktober-2013 jam 05:33WIB
19
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Pada dasarnya hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam
proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan
informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat
menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan
kelas maupun individu.
Hasil belajar siswa yang baik dalam kegiatan pembelajaran disekolah bukan
hanya disebabkan oleh kecerdasan siswa saja, melaikan masih ada hal lain yang juga
menjadi faktor penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai keberhasilan
siswa.
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: yang bersumber dari dalam diri manusia yang
belajar yang disebut sebgai faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri
manusia yang belajar disebut sebagai faktor eksternal.26
26 Suharsimi Arikunto, Menejemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1990), hal. 21
20
Secara ringkas faktor-faktor yang berpengaruh tehadap hasil belajar tersebut
dapat digambarkan dalam bagan seperti dibawah ini.27
c.
d.
e.
4. Materi Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sejarah adalah Ilmu pengetahuan atau
uraian tentang peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.28
Dari
sisi epistimologis sejarah yang dalam bahasa arabnya disebut tarikh, mengandung arti
ketentuan masa atau waktu. Ada pula sebagian orang yang mengajukan pendapat
bahwa sejarah sepadan dengan kata syajarah yang berarti pohon (kehidupan),
riwayat, atau kisah, tarikh, ataupun history dalam bahasa Inggris.
27 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hal. 35
28
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), ed. Ke-3, cet. Ke-4, hal. 1011
Hasil Belajar
Faktor Eksternal meliputi:
Lingkungan : alam dan sosial
Instrumental : kurikulum,
sarana fasilitas dan guru
Faktor Internal meliputi:
fisiologis : fisiologis umum
dan panca indra
Psikologis : intelegensi,
perhatian, minat, motivasi
dan kognitif
21
Sedangkan secara terminologi sejarah diartikan sebagai sejumlah keadaan dan
peristiwa yang terjadi dimasa lampau dan yang benar-benar terjadi pada individu dan
masyarakat. Adapun inti pokok dari persoalan sejarah pada dasarnya selalu
berhubungan dengan pengalaman-pengalaman penting yang menyangkut
perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat.29
Sejarawan muslim Ibnu Khaldun mendefinisikan, Sejarah adalah catatan tentang
masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang
terjadi pada watak masyarakat, tentang solidaritas golongan, revolusi dan
pemberontakan oleh golongan rakyat melawan golongan yang lain dengan akibat
timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara-negara, dengan tingkat macam-macam
kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai kehidupannya, maupun dalam
macam-macam bidang Ilmu pengetahuan dan pada umumnya, tentang segala
perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri.30
Sedangkan Kebudayaan adalah Hasil Kegiatan dan Penciptaan batin (akal budi)
manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.31
Dengan demikian sejarah berarti gambaran masa lalu tentang aktivitas kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial yang disusun berdasarkan fakta dan interpretasi
terhadap obyek peristiwa masa lampau, yang kemudian itu disebut sejarah
kebudayaan.
29 http://oggisobimedia.blogspot.com/2010/04/sejarah-kebudayaan-islam-bidang-ebook.html
diakses pada tanggal 02-11-2014
30
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), cet. 2, hal. 2
31
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), ed. Ke-3, cet. Ke-4, hal. 170
22
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mempunyai tiga fungsi dasar, sebagai
berikut:
a. Fungsi edukatif, yaitu melalui Sejarah peserta didik ditanamkan untuk
menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami dalam
menjalankan hidup sehari-hari.
b. Fungsi keilmuan, yaitu melalui Sejarah peserta didik akan memperoleh
pengetahuan yang memadai tentang masa lalu Islam dan Kebudayaan.
c. Fungsi trasformasi, yaitu sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat
penting dalam rancangan transformasi masyarakat.
Dalam kurikulum Madrasah mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam adalah
salah satu bagian mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah
kebudayaan islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life)
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman,
pembiasaan, dan keteladanan.32
Standar Kompetensi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
berisi mata pelajaran yang harus dikuasai peserta didik agar dapat mengambil
manfaat dari sejarah perkembangan kebudayaan Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan ini berorientasi pada perilaku aspek afektif, peserta didik memiliki
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sesuai ajaran Agama Islam yang
tercermin dalam perilaku sehari-hari memiliki nilai-nilai demokrasi, toleransi dan
humaniora, serta menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara baik lingkup nasional maupun global. Berkenaan dengan aspek kognitif
menguasai ilmu, teknologi dan kemampuan akademik untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Berkenaan dengan aspek psikomotorik memiliki
32 Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar
Dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 54
23
keterampilan berkomunikasi, kecakapan hidup, mampu beradaptasi dengan
perkembangan lingkungan sosial, budaya dan lingkungan alam baik lokal, regional,
maupun global, memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang bermanfaat untuk
melaksanakan kegiatan sehari-hari.33
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh
Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban
Islam.
b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa
depan.
c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi,
dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek
dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban
Islam.
33 http://jamal-alfath.blogspot.com/2011/06/strategi-pengembangan-materi-sejarah.html, diakses
pada tanggal 11-11-2014 jam 13:51
24
Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah adalah
sebagai berikut:
a. Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam
b. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah
c. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
d. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin
e. Perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (pada tahun 650M–
1250M).
f. Perkembangan Islam pada abad pertengahan/zaman kemunduran (1250 M –
1800 M).
g. Perkembangan Islam pada masa modern /zaman kebangkitan (1800-
sekarang).
h. Perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.
Standar kompetensi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam juga mengacu
pada struktur keilmuan. Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, standar
kompetensi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah adalah menelaah
tentang asal usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para
tokoh yang berprestasi dalam Sejarah Islam masa lampau, mulai dari perkembangan
Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani Ummayah,
Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia dan dunia. Secara
substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat
digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian
peserta didik.34
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sejarah Kebudayaan Islam
merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di
34 https://partekermtsn.files.wordpress.com/.../permenag-... diakses pada 19-09-2014
25
Madrasah yang didalamnya membahas tentang peristiwa-peristiwa penting,
peradaban Islam serta tokoh-tokoh populernya dalam Sejarah Kebudayaan Islam agar
tertanamnya kebudayaan, peradaban dan keilmuan dalam diri peserta didik.
Semua materi ini, harus disampaikan oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam
selama satu tahun pembelajaran kepada peserta didik. Sejarah yang identik dengan
teks-teks panjang berisi cerita dapat membuat peseta didik bosan untuk membacanya.
Oleh karena itu, dibutuhkan pembelajaran yang dapat membuat peserta didik untuk
selalu fokus dan aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran aktif dan menyenangkan ini bertujuan agar peserta didik selalu
nyaman dalam setiap kali pembelajaran. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
yang terlihat membosankan dapat di ubah menjadi pembelajaran yang menarik
peserta didik untuk selalu mengkaji pelajaran tersebut. Mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam merupakan mata pelajaran yang dapat membangun kesadaran
peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan, nilai-nilai dan norma-norma
Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan
kebudayaan dan peradaban Islam. Oleh karena itu, pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam ini hendaknya tidak hanya memberikan pelajaran Sejarah secara ekstrinsiknya,
akan tetapi nilai-nilai yang terdapat didalamnya juga tersampaikan dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Beberapa penelitian terkait yang menggunakan pembelajaran active learning,
diantaranya adalah:
1. Hasil penelitian Siti Aisyah (107011000746) Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2010, yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Metode
Index Card Match terhadap Hasil Belajar PAI Siswa”. Hasil penelitian
menunjukan bahwa metode index card match dapat mempengaruhi hasil
belajar PAI siswa secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil
26
belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil
belajar kelas kontrol yakni 80.3 (kelas eksperimen) > 75.3 (kelas kontrol),
serta diperoleh nilai thitung >ttabel (2.02 > 2.00)
2. Hasil penelitian Anis Mufarrihah (107011001044) Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2013, yang berjudul “Penerapan Strategi Active Learning dengan
Metode Snowball Throwing dalam Meningkatkan Hasil Belajar SKI Di Kelas
VII SMP Nusantara Plus”. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode
Snowball Throwing mempengaruhi hasil belajar SKI yang dilaksanakan di
SMP Nusantara Plus dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 79,53 dan
simpangan bakunya adalah 9,71, sedangkan hasil belajar kelas control adalah
rata-rata 74,38 dan simpangan bakunya adalah 9,5. Dengan hasil uji t
didapatkan hasil thitung >ttabel (2,11>2,04), maka disimpulkan Ho ditolak dan Ha
diterima.
C. Kerangka Berpikir
pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang
berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi
dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka
mewujudkan potensi diri yaitu dengan proses pendidikan yang diimplementasikan
dalam proses pembelajaran.
Active learning adalah salah satu strategi yang dapat membantu guru sebagai
jalan keluar yang efektif untuk proses belajar mengajar. Karena pembelajaran aktif ini
dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh
siswa, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan
dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Strategi pembelajaran active
learning juga menekankan pentingnya proses belajar siswa di samping hasil belajar
yang dicapainya. Bahwasanya proses belajar yang optimal memungkinkan hasil
belajar yang optimal pula.
27
Salah satu variasi strategi pembelajaran aktif yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu strategi pembelajaran aktif Poster Session. Strategi pembelajaran ini
merupakan strategi pembelajaran aktif yang didalamnya terdapat kegiatan kolaboratif
yang dapat digunakan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, sebuah cara
yang tepat untuk menginformasikan kepada peserta didik secara cepat, menangkap
imajinasi mereka, dan mengundang pertukaran ide diantara mereka. Teknik ini juga
merupakan sebuah cara cerita dan grafik yang memungkinkan peserta didik
mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang
didiskusikan.
Pemakaian strategi active learning tipe Poster Session ini guru ingin mengetahui
perbedaan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
dengan hasil belajar yang menggunakan metode ceramah. Apakah ada perbedaan
yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian
Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh variable X (Active Learning tipe
Poster Session) dengan variable Y (Hasil Belajar SKI) maka penulis mengajukan
hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ha : terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan
active learning tipe poster session dengan siswa yang menggunakan metode
konvensional.
Ho : tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang
menggunakan active learning tipe poster session dengan siswa yang
menggunakan metode konvensional.
28
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs At-Taqwa terletak di Jl. KH.Mu'min No.
13 Rt. 05/09, Belendung, Benda, Kota Tangerang pada tanggal 15 Agustus 2014
sampai dengan tanggal 30 September 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonrandomized
control group pretest-postes design, yang melibatkan dua kelompok yang
dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum proses
pembelajaran dimulai, kedua kelompok mendapatkan tes awal yang sama. Setelah
itu, kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menerapkan strategi
active learning pada pembelajaran SKI, sedangkan kelompok control menerapkan
strategi pembelajaran ceramah secara terpisah. Setelah proses pembelajaran
selesai, masing-masing kelompok mendapatkan tes akhir yang sama. Adapun
urutan desainpenelitian terlihat jelas pada table dibawah ini:
Tabel 3.1 Non randomized control group pretest-postes design
Kelompok Tes Awal Perlakuan (X) Tes Akhir
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T3 -- T4
Keterangan :
T1 : Pretest kelas eksperimen
T2 : Postest kelas kontrol
29
T3 : Pretest kelas kontrol
T4 : Postest kelas eksperimen
X : Pembelajaran SKI dengan strategi active learning
-- : Pembelajaran dengan model ceramah
Metode yang digunaakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode ini
dipilih karena tujuan utama peneliti ini adalah untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan dari suatu perlakuan (treatment), yaitu pelaksanaan pembelajaran
aktif yang diterapkan di kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok
kontrol yang melakukan pembelajaran ceramah secara terpisah.
Eksperimen yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dapat dikategorikan
sebagai eksperimen semu (Quasi Experiment). Hal ini dikarenakan eksperimen
yang dilakukan tidak memenuhi salah satu kriteria yang dibutuhkan oleh
eksperimen sesungguhnya, yaitu randomisasi subjek penelitian. Sebagaimana
diketahui, penentuan sampel pada penelitian eksperimen harus dipilih secara
random. Hal ini tidak mungkin dilakukan pada peneliti ini, karena subjek
penelitian sudah terbentuk dalam kelas alami, sehingga tidak mungkin melakukan
randomisasi. Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari tidak adanya
randomisasi, maka kedua sampel yang dipilih harus memiliki karakteristik yang
sama. Akan tetapi, dalam hal ini kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya
dalam mengontrol hal-hal yang mempengaruhi treatment terhadap hasil belajar.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa/I kelas VII, VIII dan IX. Di setiap
jenjangnya terdiri dari kelas VII lima rombel, kelas VIII empat rombel,
kelas IX empat rombel dan seluruh siswa berjumlah 379 siswa.
30
2. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2
kelompok, yaitu:
a. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat
pembelajaran aktif. Sampel yang dipilih sebagai kelompok eksperimen
adalah siswa/I kelas VII/A yang berjumlah 30 siswa.
b. Kelompok control, yaitu kelompok siswa yang tidak mendapatkan
treatment secara terpisah. Sampel yang dipilih sebagai kelas control adalah
siswa kelas VII/C yang berjumlah 30 Siswa.
3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan
dari guru dan kepala sekolah. Kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen
dalam penelitian ini adalah kelasVII/Ayang berjumlah 30 siswa, sedang
kelas yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah kelas VII/C yang juga
berjumlah 30.
D. Instrument Penelitian
Instrument penelitian diartikan sebagai alat yang dapat menunjang sejumlah
data yang diperkirakan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang menguji hipotesis yang telah diajukan. Instrument penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, yang dalam penyusunannya
menggunakan beberapa prosedur yang telah ditetapkan, yaitu: penyusunan kisi-
kisi,2 konsultasi kepada dosen pembimbing dan uji coba soal yang telah disusun
berdasarkan kisi-kisi. Butir soal tes yang digunakan dibuat dalam bentuk pilihan
ganda. Konsultasi kepada dosen pembimbing dilakukan untuk mendapatkan
1Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009),
cet. 8, hal. 81
2Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009),
cet. 8, hal. 102-103
31
validitas isi. Adapun aspek yang ditelaah meliputi kesesuaian indicator, aspek
bahasa dan aspek materi. Tes yang disusun meliputi soal-soal yang sesuai dengan
aspek perkembangan siswa.
E. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut.3 Dalam penelitian ini terdapat dua variable, yaitu:
Variable bebas (X) : Pembelajaran Active Learning tipe Poster Session
Variabel terikat (Y) : Hasil belajar SKI siswa
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tes
tertulis dalam pilihan ganda. Tes ini dilakukan dengan mengukur tingkat
pemahaman siswa terdahap materi Sejarah Dakwah Rasulullah saw di Mekkah,
Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa secara menyeluruh tes dilakukan
sebanyak 40 soal dalam bentuk tes pilihan ganda.
G. Kontrol Terhadap Validitas Internal
Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas
instrument penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
uji instrument dilakukan pada siswa diluar kelas eksperimen dan control, yaitu
kelas VII/B yang terdiri dari 30 siswa. Setelah melakukan uji coba instrument,
langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil uji coba dengan mencari validitas,
realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
3Sugiyono, Statistikauntukpenelitian, (Bandung: ALFABETA, 2011), cet. 19, hal. 2
32
1. Validitas Instrumen
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, tujuan dilakukannya uji coba
instrument adalah untuk mengetahui kualitas instrument penelitian yang
akan digunakan dalam penelitian. Uji validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rumus korelasi point biserial, yaitu:
√
Dimana:
Mp :jumlah skor yang dijawab benar yang dibagi jumlah soal
Mt :jumlah skor anak dibagi jumlah siswa
p :jumlah soal yang benar dibagi jumlah siswa
q : 1 - p
2. Reliabilitas Instrumen
Reabilitas instrument adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur atau
ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu. Menurut Suharsimi
Arikunto, sebuah tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut
menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama.4
Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R
20 (Kudor-Richardson 200 karena skor butir soal berbentuk dikotomi),
yaitu:
( ){ ∑
}
4SuharsimiArikunto, Dasar-dasarEvaluasiPendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 2001), cet. 3,
hal. 100
33
Dimana:
k : jumlah item dalam instrumen
pi : proporsi siswa yang menjawab benar
qi : proporsi siswa yang menjawab salah
st 2 : standar deviasi dari tes
Dengan demikian koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut5:
Tabel 3.2 Koefisien Realibilitas
0.91-1.00 Sangat tinggi
0.71-0.90 Tinggi
0.41-0.70 Cukup
0.21-0.40 Rendah
<0.20 Sangat rendah
Standar deviasi dengan rumus6 :
∑
(∑ )
5Sugiyono, Statistikauntukpenelitian, (Bandung: ALFABETA, 2011), cet. 19, hal. 359-361
6Edi Riadi, MetodeStatistikaParametrikdanNonparametrik, (Tangerang, PT. PustakaMandiri:
2014), hal. 62
34
3. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
Menurutnya, hal tersebut perlu diperhatikan karena soal yang terlalu
mudah tidak merangsang siswa untuk berfikir lebih maju, begitu pula
sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan membuat siswa menjadi putus asa
dan tidak mempunyai semangat lagi untuk mencobanya. Oleh karena itu,
soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya adalah soal
yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa. Untuk mengetahui
tingkat kesukaran yang dibuat, sebaiknya pembuat soal harus melakukan
perhitungan tingkat kesukaran soal. Atas dasar pertimbangan itu, dalam
penelitian ini peneliti melakuakn tingkat kesukaran soal dengan
menggunakan rumus:
Dimana:
P : indeks tingkat kesukaran
B : jumlah siswa yang menjawab soal benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
Dengan klasifikasi tingkat kesukaran sebagai berikut:
Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
0.00-0.30 Soal sukar
0.30-0.70 Soal sedang
0.70-0.100 Soal mudah
35
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal sebagai kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari
daya pembeda soal adalah7:
Dimana:
D : daya pembeda
Ba : jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
Bb : jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab salah
Ja : jumlah peserta kelompok atas
Jb : jumlah peserta kelompok bawah
Pa : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
Pb : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab salah
Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:
7 Anas Sudjono, pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009),
hal. 389
36
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda
0.00-0.20 Jelek
0.20-0.40 Cukup
0.40-0.70 Baik
0.70-1.00 Baik sekali
H. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan uji coba instrument, langkah selanjutnya adalah
melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari sampel dengan melakukan
instrument yang telah valid dan reliable akan dianalisis untuk menjawab
permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang telah
diperoleh harus diolah dengan menggunakan statistic yang harus melewati
beberapa tahap, meliputi:
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal
tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Teknik uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi kuadrat (X2) dengan
persamaan:
∑( )
Dimana:
fo : frekuensi dari hasil penelitian
fe : frekuensi yang diharapkan
37
sementara itu, kriteria tes yang digunakan adalah apabila X2 hitung < X
2
tabel, dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan
jika X2 hitung > X
2 tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data yang
diperoleh dari sampel tidak berdistribusi normal. Langkah-langkah yang
harus dilewati untuk melakukan pengujian normalitas dengan
menggunakan teknik chi-kuadrat, dapat dilakukan dalam beberapa tahap,
yaitu8 :
1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil
2) Menentukan rentangan (R) dengan cara:
R = skor terbesar – skor terkecil
3) Menentukan banyaknya kelas (K) dengan cara:
K= 1+ 3,3 log n
4) Menentukan panjang kelas (i) dengan cara:
5) Menentukan proporsi9
6) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabeldengan menentukan
batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas bawah interval dan
menambah 0,5 pada kelas atas interval.
Dimananilaititiktengahdidapatkandarirumus:
8Edi Riadi, MetodeStatistikaParametrikdanNonparametrik, (Tangerang, PT. PustakaMandiri:
2014), hal. 94-96
9ModulPembelajaranStatistikaPendidikanolehFemmyDiwidian S. Pd., M. Si
38
Tabel bantu perhitungan distribusi frekuensi
No Interval
(BBK,BAK)
Tepi
kelas
f Titik tengah
(x)
xi2
f . x f . xi2
1.
2.
7) Menentukan rata-rata (mean) dengan cara:
∑
8) Menentukan simpangan baku (s) dengan cara:
√ ∑
(∑ )
( )
9) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a) Mencari nilai Z-score dengan bantuan rumus:
b) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
39
10) Membuat tabel bantu chi-kuadrat dalam bentuk:
No Batas
kelas
Z-
score
F (z) Selisih luas fe f0 Chi-
kuadrat
(X2)
1.
2.
Di mana rumus chi-square adalah:
∑( )
Setelah melakukan serangkaian tahapan di atas, langkah selanjutnya
adalah menentukan harga X table dengan taraf signifikan 0,05, pada
derajat kebebasan (dk) = k-1. Setelah itu, menentukan kriteria
pengujian, yaitu: tolak H0 jika X0> Xtabel atau terima H0 jika X0< Xtabel.
Langkah akhir dari uji normalitas adalah penarikan kesimpulan.
Adapun hasil perhitungan uji normalitas data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut10
b. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah
selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini,
nilai homogenitas diperoleh dengan melakukan uji fisher. Teknik yang
digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah uji fisher,
dengan rumus:
10
Edi Riadi, MetodeStatistikaParametrikdanNonparametrik, (Tangerang, PT. PustakaMandiri:
2014), hal. 45-95
40
Dengan :
∑( )
Kriteria pengujian:
1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari
populasi yang homogen.
2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan
berasal dari populasi yang tidak homogen.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji fisher adalah:
a) Menentukan hipotesis dalam bentuk:
H0 : µ1 =µ2
H1 :µ1 ≠ µ2
b) Membagi data menjadi dua kelompok
c) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok
d) Menentukan F hitung dengan rumus:
e) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari
populasi yang homogen.
Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan
berasal dari populasi yang tidak homogen.
f) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians
terkecil), dengan rumus:
41
dk1 = n-1
dk2 = n-1
g) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung
dan Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.11
I. Hipotesis Statistik
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya melakukan
uji hipotesis. Hipotesis adalah jawaban atau dugaan ilmiah sementara
terhadap suatu fenomena yang perlu dibuktikan atau di ujikan
kebenarannya secara empirik.12
Peneliti melakukan hipotesis dengan
menggunakan uji-t. rumus yang digunakan untuk melakukan uji-t adalah:
√
Dimana:
: rata-rata skor kelompok eksperimen
: rata-rata skor kelompok kontrol
: varians kelompok eksperimen
: varians kelompok kontrol
: jumlah anggota sempel kelompok eksperimen
: jumlah anggota sampel kelompok kontrol13
11Ibid, hal. 104-105
12Ibid, hal. 73
13Sugiyono, StatistikaUntukPenelitian, (Bandung: ALFABETA, 2011), cet. Ke-19, hal. 138
42
1. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk:
H0: X=Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-
rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen, atau H0: X≠Y
yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor
pretest kelas control dengan kelas eksperimen.
2. Uji kesamaan dua rata-rata posttest
H0: X=Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-
rata skor posttest kelas control dengan kelompok eksperimen. Atau H0
: X≠Y, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata
skor posttest kelas eksperimen dengan kelas control.
Setelah selesai melakukan uji kesamaan dan rata-rata pretest dan postest,
langkah selanjutnya adalah:
a) Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji-t
b) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus: dk = (n1+n2-2)
c) Menentukan nilai ttabel dengan α = 0.05
d) Mengajukan hipotesis dalam bentuk
Jika thitung ≤ ttabel maka H0diterima dan Ha ditolak
Jika thitung ≥ ttabel maka H0ditolak dan Ha diterima
Yaitu dengan:
H0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan Strategi Active
Learning tipe Poster Session terhadap hasil belajar SKI siswa
Ha : terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan Strategi Active Learning tipe
Poster Session terhadap hasil belajar SKI siswa
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MTs At-Taqwa Kota Tangerang
Madrasah Tsanawiyah At-Taqwa berdiri pada tahun 1983, berlokasi di semi
perkotaan yang beralamat di Jl. KH. Mu'min No. 13 Rt. 05/09 Kel. Belendung,
Kec. Benda, Kota Tangerang, Provinsi Banten. MTs At-Taqwa mempunyai visi
Terdepan dalam membangun dan mengantarkan pribadi terdidik yang istiqomah,
memiliki kompetensi, mandiri serta berwawasan global. Dibawah ini profil
Madrasah Tsanawiyah At-Taqwa.
PROFIL MADRASAH
NSM : 121236710029
NPSN : 20606967
Nama Madrasah : MTs. Attaqwa
Nama Yayasan : Yayasan Perguruan Islam Attaqwa
No. Telephon : 021-55794063
Alamat : Jl. KH. Mu'min No. 13 Rt. 05/09
Kelurahan : Belendung
Kecamatan : Benda
Kota : Tangerang
Propinsi : Banten
Kode Pos : 15123
Tahun Berdiri : 1983
Status Madrasah : Swasta
No. SK Izin Operasional : 2/10/04/5/38/1983
Status Akreditasi/No/Tahun : Terakreditasi A/KW.28/I/PP.00/17/2006
Status dalam KKM : Anggota KKM
44
Madrasah Induk KKM : MTs Negeri Benda
Lokasi Madrasah : Semi Perkotaan
Jarak Ke Pusat Kecamatan : 4,5 KM
Jarak Ke Pusat Otda : 5,7 KM
Status Tanah : Wakaf Milik Yayasan
Surat Kepemilikan : 10.25.04.06.3.00023/24/25
Luas Tanah : 2400 m2
Luas Bangunan : 650 m2
Dalam penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas VII/A dan
kelas control adalah kelas VII/C. Hasil belajar SKI kelas eksperimen dan kelas
kontrol di ukur dengan memberikan tes berbentuk pilihan ganda. tes tersebut
diberikan pada pertemuan yang ke-4. Sebelum tes tersebut diberikan, terlebih
dahulu dilakukan uji coba instrument pada siswa kelas VII/B dengan jumlah 30
siswa.
Setelah dilakukan uji coba instrument selanjutnya dilakukan uji validitas, uji
realibilitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda. Butir-butir yang valid
selanjutnya dijadikan instrument penelitian dan dianalisis untuk menjawab
permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang telah
diperoleh harus diolah dengan menggunakan statistik yang harus dilewati
beberapa tahap, penjabarannya akan dijelaskan dibawah ini.
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Adapun hasil perhitungan uji normalitas data pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
45
Hasil uji normalitas pretest kelas control dan kelas eksperimen
dapat dilihat pada table 4.1 dibawah ini:
Table 4.1. Hasil Uji Normalitas Pretest
No Statistik Pretest
Eksperimen Kontrol
1 N 30 30
2 74 65,9
3 S 15 18,3
4 X2
hitung 2.62
3.26
5 X2
tabel 11.07
6 Kesimpulan X2
hitung < X2tabel, kedua sampel penelitian
berdistribusi normal
Ket:
E = kelas yang diajarkan dengan active learning tipe poster session
K = kelas yang diajarkan dengan metode konvensional
Table 4.1 di atas menunjukkan bahwa hasil X2
hitung pretest
kelas kontrol adalah 3.26 dan kelas eksperimen adalah 2.62.
sedangkan hasil X2
tabel kedua kelas penelitian yang dihitung
berdasarkan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) =
5 adalah 11.07. bila kedua hasil X2
hitung dibandingkan dengan
X2
tabel, maka nilai X2
hitung kedua sampel penelitian baik control
maupun eksperimen menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada
X2
tabel. Berdasarkan criteria yang telah ditentukan, yaitu jika nilai
X2
hitung < X2tabel, maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi
normal. Sedangkan hasil perhitungan uji normalitas ini dapat di
pada lampiran 10 dan 11.
2) Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
46
Hasil uji normalitas Postest kelas control dan kelas eksperimen
sebagaimana terlampir pada lampiran 12 dan 13, dapat dilihat pada
table 4.2 dibawah ini:
Table 4.2. Hasil Uji Normalitas Postest
No Statistik Postest
Eksperimen Kontrol
1 N 30 30
2 79,5 69,9
3 S 13,7 16,4
4 X2
hitung 4,03 7,93
5 X2
tabel 11.07 12,592
6 Kesimpulan X2
hitung < X2tabel, kedua sampel penelitian
berdistribusi normal
Table 4.1 di atas menunjukkan bahwa hasil X2
hitung postest
kelas control adalah 7,93 dan kelas eksperimen adalah 4,03.
Sedangkan hasil X2
tabel kelas eksperimen yang dihitung berdasarkan
tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = 5 adalah
11.07. Dan untuk kelas kontrol dengan derajat kebebasan (dk) = 6
adalah 12,592. Bila kedua hasil X2
hitung dibandingkan dengan X2
tabel,
maka nilai X2
hitung kedua sampel penelitian baik kontrol maupun
eksperimen menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada X2
tabel.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu jika nilai X2hitung <
X2
tabel, maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Hasil perhitungan uji homogenitas pretes dan postes penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
47
Hasil uji homogenitas pretes kelas control dan kelas eksperimen
sebagaimana terlampir dalam lampiran 14 dapat dilihat pada table
4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest
No Statistik Nilai Pretest
1 S2 eksperimen 221.87
2 S2
kontrol 319.6841
3 Fhitung 1.440862
4 Ftabel 1.85
Perbandingan 1.44 < 1.85
Kesimpulan Fhitung < Ftabel, kedua sampel penelitian
adalah homogen
Ket:
S2 = varians kelas control dan eksperimen
Fhitung = nilai hitung
Ftabel = nilai table berdasarkan nilai hitung
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil
pretest kedua kelompok sampel penelitian memenuhi kategori
homogenitas. Hal tersebut dikarenakan, dari hasil perhitungan uji
homogenitas hasil pre test kelas eksperimen dan kelas control
diperoleh Fhitung pretes sebesar 1.44. Bila hasil Fhitung pretes
dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% dan
derajat kebebasan = 29 yang menunjukkan angka 1,85, maka
dapat dilihat bahwa hasil Fhitung pretes yang telah dilakukan lebih
kecil dibandingkan dengan Ftabel. Berdasarkan criteria pengujian
yang telah ditentukan, yaitu jika Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel
dapat dikatakan homogen.
48
2) Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Hasil uji homogenitas postes kelas kontrol dan kelas eksperimen
sebagaimana terlampir dalam lampiran 15 dapat dilihat pada tabel
4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Postest
No Statistik Nilai Postest
1 S2 eksperimen 174.2817
2 S2
kontrol 410.8046
3 Fhitung 0.424245
4 Ftabel 1.85
Perbandingan 0.42 < 1.85
Kesimpulan Fhitung < Ftabel, kedua sampel penelitian
adalah homogen
Ket:
S2 = varians kelas control dan eksperimen
Fhitung = nilai hitung
Ftabel = nilai table berdasarkan nilai hitung
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil
pretest kedua kelompok sampel penelitian memenuhi kategori
homogenitas. Hal tersebut dikarenakan, dari hasil perhitungan uji
homogenitas hasil postest kelas eksperimen dan kelas control
diperoleh Fhitung postest sebesar 0.42. Bila hasil Fhitung postest
dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% dan
derajat kebebasan = 29 yang menunjukkan angka 1,85, maka
dapat dilihat bahwa hasil Fhitung postes yang telah dilakukan lebih
kecil dibandingkan dengan Ftabel. Berdasarkan criteria pengujian
49
yang telah ditentukan, yaitu jika Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel
dapat dikatakan homogen.
2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji hipotesis dengan melakukan:
a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk:
Ho : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen.
Ha : X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata
skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen.
Selanjutnya mengajukan hipotesis dalam bentuk:
Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Hipotesis yang diajukan adalah jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima
dan Ha ditolak dan jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima,
dengan ketentuan H0 : X = Y, maksudnya adalah tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok
eksperimen dengan kelompok control dan Ha : X ≠ Y, maksudnya
adalah terdapat perbedaan yang signifikan
Tabel 4.5 Hasil uji kesamaan dua rata-rata pretest kelas
eksperimen dan kontrol
Statistik Pretest
Eksperimen Kontrol
N 30 30
Mean 74 65,5
SD 225 334,89
thitung 1,8
ttabel 2,0
Perbandingan 1,8 < 2,0
50
Berdasarkan data penelitian mengenai hasil belajar SKI kelas
eksperimen diperoleh = 74, = 65.5, n1 = 30 dan n2 = 30,
sedangkan
= 334.89, yang kemudian di uji
menggunakan uji-t. dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,8 dan
ttabel = 2,0. Dapat dinyatakan bahwa thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata
pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok
kontrol.
b. Uji kesamaan dua rata-rata postest
Ho : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen.
Ha : X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata
skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen.
Selanjutnya mengajukan hipotesis dalam bentuk:
Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Hipotesis yang diajukan adalah jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima
dan Ha ditolak dan jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima,
dengan ketentuan H0 : X = Y, maksudnya adalah tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol dan Ha : X ≠ Y, maksudnya
adalah terdapat perbedaan yang signifikan
Tabel 4.6 Hasil uji kesamaan dua rata-rata postest kelas
eksperimen dan kontrol
Statistik Postest
Eksperimen Kontrol
N 30 30
Mean 79,5 69,9
SD 187,69 268,96
thitung 2,4
ttabel 2,0
Perbandingan 2,4 > 2,0
51
Berdasarkan data penelitian mengenai hasil belajar SKI kelas
eksperimen diperoleh = 79.5, = 69.9, n1 = 30 dan n2 = 30,
sedangkan = 187,69,
= 268.96, yang kemudian di uji
menggunakan uji-t. dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 2.4 dan
ttabel = 2,0. Dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata postest
kelompok eksperimen dengan rata-rata skor postest kelompok kontrol.
c. Hasil Perhitungan Hipotesis
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Postest
Nilai dk thitung ttabel Kesimpulan
Pretest 58 1,8 2,0 Terima H0
Postest 58 2,4 2,0 Tolak H0
Hasil perhitungan hipotesisi thitung sebesar 1,8 untuk nilai pretest
dengan ttabel sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05% dan dk (n1+n2-2)
maka dk (30+30-2 = 58). Dikarenakan thitung lebih kecil dari ttabel maka
H0 diterima. H0 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang
signifikan terhadap hasil belajar SKI siswa kelas VII/A dan siswa
kelas VII/C.
Hasil perhitungan hipotesisi thitung sebesar 2,4 untuk nilai postes
dengan ttabel sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05% dan dk (n1+n2-2)
maka dk (30+30-2 = 58). Dikarenakan thitung lebih besar dari ttabel maka
H0 ditolak. H0 menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan
terhadap hasil belajar SKI siswa kelas VII/A yang menggunakan
strategi active learning tipe poster session dengan siswa kelas VII/C
yang menggunakan metode konvensional.
52
C. Temuan Penelitian
Dari hasil penelitian diatas, dapat ditemukan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Uji validitas, dari 40 soal instrumen didapat item yang valid sebanyak 20
dan yang tidak valid sebanyak 20 item, bisa dilihat pada lampiran ke 4
hal 78.
2. Uji realibilitas diperoleh nilai realibilitas sebesar 7,65 hal ini menunjukkan
bahwa dari data instrumen penelitian adalah cukup realibilitas, bias dilihat
pada lampiran ke 5 hal 82.
3. Saat uji normalitas kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
baik pretest atau posttest, keduanya normal dengan hasil perhitungan
berikut:
Pretest eksperimen : X2
hitung < X2
tabel (2,62 < 11,07)
Pretest kontrol : X2
hitung < X2
tabel (3,26 < 11,07)
Posttest eksperimen : X2
hitung < X2
tabel ( 4,03 < 11.07)
Posttest kontrol : X2
hitung < X2
tabel ( 7,93 < 12,59)
Maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal.
4. Uji Homogenitas, kedua sampel setelah di uji didapatkan hasil yang
homogen, sebagaimana berikut:
Pretest : Fhitung < Ftabel (1.44 < 1.85)
Posttest : Fhitung < Ftabel (0.42 < 1.85)
5. Hasil perhitungan hipotesisi thitung sebesar 1,8 untuk nilai pretest dengan
ttabel sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05% dan dk (n1+n2-2) maka dk
(30+30-2 = 58). Dikarenakan thitung lebih kecil dari ttabel maka H0 diterima
6. Hasil perhitungan hipotesisi thitung sebesar 2,4 untuk nilai postes dengan
ttabel sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05% dan dk (n1+n2-2) maka dk
(30+30-2 = 58). Dikarenakan thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak.
53
D. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian
Data yang telah di interpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan antara hasil belajar SKI siswa yang diajarkan menggunakan strategi
active learning tipe poster session dengan nilai rata-rata 79,5 dan hasil belajar SKI
siswa yang diajarkan menggunakan metode konvensional 69,9. Perbedaan hasil
belajar SKI ini terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada kedua kelas
tersebut.
Penelitian yang dilakukan pada kelas eksperimen yaitu dengan menerapkan
pembelajaran SKI menggunakan strategi active learning tipe poster session
dengan memberikan banyak ruang kepada siswa untuk memancing pertukaran ide
diantara mereka dan menangkap imajinasi mereka. Pembelajaran ini juga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Materi yang diajarkan adalah “sejarah dakwah Nabi Muhammad
saw di Mekkah”. Hasil belajar yang harus dicapai dalam pembelajaran ini adalah
Meyakini misi dakwah Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta,
pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat dan Memahami
Pola Dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah.
Sebelum memulai pelajaran guru bertanya tentang kegiatan pembelajaran
sebelumnya yakni tentang membuat pertanyaan dari gambar pada buku LKS
siswa, untuk mengetahui pengetahuan mereka. Setelah itu guru mengarahkan
siswa pada pembelajaran yang kondusif dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif poster session yang melibatkan banyak siswa dalam
pelaksanaannya, strategi ini harus dibarengi dengan diskusi antar sesama siswa
maupun bertanya kepada guru. Kegiatan tersebut melatih siswa untuk saling
berinteraksi dengan siswa yang lain dan mentransfer apa yang mereka ketahui dan
pahami kepada temannya, saling bertukar informasi, ide dan imajenasi masing-
masing dari siswa. Metode ini merupakan sebuah cara cerita yang memungkinkan
peserta didik mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang
sekarang sedang didiskusikan dalam sebuah keadaan. Sebelumnya guru telah
54
membagi siswa dalam 4 kelompok yang masing-masing berjumlah 7-8 siswa,
guru meminta setiap kelompok mempersiapkan gambar visual konsep mereka
pada sebuah poster atau kertas karton. Isi tersebut harus jelas, agar pengamat
dapat dengan mudah memahami tanpa penjelasan tertulis atau lisan. Akan tetapi,
peserta didik boleh saja mempersiapkan satu halaman hand-out untuk
mendampingi poster yang menerangkan lebih detail dan menayangkan bacaan
lanjut.
Pada saat kegiatan menggambar berlangsung guru mendatangi setiap
kelompok untuk memeriksa hasil kerja siswa, setelah selesai menggambar setiap
kelompok mempresetasikan gambarnya didepan kelas dan dipersilahkan bagi
kelompok yang lain untuk bertanya dan begitu seterusnya bagi kelompok
berikutnya, setelah selesai para siswa dan guru menyimpulkan hasil belajar hari
itu. Kegiatan ini adalah sebuah cara untuk menangkap imajenasi mereka dan
mengetahui pemahaman siswa tentang suatu materi
Kondisi seperti ini memberikan tantangan kepada mereka untuk saling
mengajarkan teman sebaya, kemudian mengingat kembali materi yang telah
disampaikan serta membuat siswa senang karena dilibatkan langsung dalam
proses pembelajaran, sehingga dampaknya hasil belajar yang diperoleh siswa
mengalami peningkatan yang signifikan.
Sementara itu, kegiatan pembelajaran dikelas kontrol yang menggunakan
metode ekspositori. Pada pembelajaran ini guru mendominasi proses
pembelajaran dikelas. Siswa hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari
guru sehingga kurang terjadi interaksi antara siswa dan siswa maupun siswa
dengan guru yang menyebabkan pembelajaran terasa monoton. Hanya siswa
tertentu yang melakukan interaksi tanya jawab dengan guru, sedangkan siswa
yang lain pasif dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata nilai
hasil belajar SKI kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar SKI kelas
kontrol. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pembelajaran SKI dengan strategi
55
aktif tipe poster session lebih efektif dari pada pembelajaran SKI dengan metode
ekspositori. Hal ini berarti strategi pembelajaran aktif tipe poster session dapat
dijadikan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran dikelas.
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan
kelemahan. Diantara kelemahan dan kekurangannya adalah:
1. butir-butir soal yang telah dibuat dan disusun dalam instrumen penelitian
kemungkinan belum dapat mewakili dengan baik
2. terbatasnya waktu penelitian sehingga implementasi dengan menggunakan
metode Poster Session
3. penelitian ini hanya ditujukan pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
sehingga belum dapat dilihat hasilnya pada materi yang lain
4. kondisi awal siswa yang belum terbiasa dengan metode Poster Session
5. peneliti belum bisa menerapkan metode Poster Session dengan baik.
56
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis di MTs At-Taqwa Belendung Kota
Tangerang mengenai Penerapan Strategi Active Learning Tipe Poster Session,
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai rata-rata siswa yang diajarkan
dengan menggunakan strategi active learning tipe poster session adalah
79,5, sedangkan nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan metode
konvensional adalah 69,9. Maka nilai rata-rata siswa yang diajarkan
dengan strategi active learning tipe poster session lebih tinggi
dibandingkan nilai rata-rata siswa yang diajar dengan metode
konvensional
2. Dalam perhitungan uji-t, diperoleh thitung = 2,4 dan ttabel = 2,0, dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Adanya
peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode Poster Session dalam
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
57
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas yang menyatakan bahwa metode poster session
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam, maka implikasinya adalah perbaikan dan pengembangan strategi pembelajaran
yang digunakan guru Sejarah Kebudayaan Islam melalui pelatihan dan seminar
keguruan
C. Saran
Dari hasil penelitian di atas diketahui bahwa pembelajaran yang menggunakan
Strategi Active Learning tipe Poster Session dapat meningkatkan hasil belajar SKI
siswa. Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan antara lain:
1. Kepada para guru khususnya guru SKI dan umumnya bagi semua guru
bidang studi diharapkan dapat menggunakan strategi active learning dan
mengembangkan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran agar
mendapatkan hasil yang lebih baik
2. Kepada pihak sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah
agar proses pembelajaran berjalan efektif, efisien dan memberikan hasil
yang lebih optimal
3. Kepada pihak sekolah sekiranya memberikan fasilitas kepada para
gurunya untuk selalu update tentang strategi-strategi dalam mengajar
seperti buku bacaan untuk guru, Koran, internet dan diklat tentang
pembelajaran.
58
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2011
Amin, Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2010
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: BumiAksara, 2001
Arikunto, Suharsimi, Menejemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1990
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007
Femmy Diwidian S. Pd., M. Si, Modul Pembelajaran Statistika Pendidikan
Fuad Yusuf, Choirul, Kajian Peraturan dan Perundang-undangan Pendidikan
Agama Pada Sekolah, Jakarta: Pena Citra Satria, 2008
Guza, Afnil, Undang-undang Sisdiknas (UU RI No 20 Tahun 2003) dan Undang-
undang Guru dan Dosen (UU RI No 14 Tahun 2005), Jakarta: Asa Mandiri, 2009
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pengajaran, Bandung: PT Bumi Aksara, 2009
Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif Meningkatkan Keasyikan
Kegiatan di Kelas, Jakarta: PT Indeks, 2008
http://dewi0175.blogspot.com/2014/08/strategi-poster-session-kolaborasi.html
diakses pada tanggal 12-11-2014 jam 23:09 WIB
http://jamal-alfath.blogspot.com/2011/06/strategi-pengembangan-materi-sejarah.html,
diakses pada tanggal 11-11-2014 jam 13:51
59
http://oggisobimedia.blogspot.com/2010/04/sejarah-kebudayaan-islam-bidang-
ebook.html diakses pada tanggal 02-11-2014
http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html, diakses pada
tanggal 13-Oktober-2013 jam 05:33WIB
https://partekermtsn.files.wordpress.com/.../permenag-... diakses pada 19-09-2014
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:
ALFABETA, 2009
Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007
Mudlofir, Ali, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2011
Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008
Nata, Abuddin, Persfektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana,
2009
Nurdin, Syafrudin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi
Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pres, 2002
Riadi, Edi, Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik, Tangerang, PT.
PustakaMandiri: 2014, hal. 62
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Potensi Guru, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011
Sanjaya, Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis kompetensi,
Jakarta: Prenada Media Group, 2008
-------, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:
Kencana, 2008
60
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo,
2007
Silberman, Mel, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2009, cet. Ke-6
Sudjana, Nana dan Arif Daeng, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar
Mengajar, Bandung: CV Sinar Baru, 1988
Sugiyono, Statistika untuk penelitian, Bandung: Alfabeta, 2011
Sudjono, Anas, pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2009
T.M.A. Ari Samadhi, pembelajaran aktif (Theaching Improvement Workshop),
uripsantoso.files.wordpress.com/.../active-learning_52, diakses pada tanggal 21-
september-2014 jam 21.57 wib
Undang-undang sisdiknas (UU RI No. 20 Tahun 2003), Jakarta: Sinar Grafika, 2013
Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM,
Jakarta: Bumi Aksara, 2012, cet. 2
Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2010
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)
Kelas Eksperimen
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII/I
Sekolah : MTs At-Taqwa
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode
Mekkah
Kompetensi Dasar : - Meyakini misi dakwah Nabi Muhammad saw sebagai
rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian,
kesejahteraan dan kemajuan masyarakat
- Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan para
sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah
Indikator :
- Menjelaskan kondisi masyarakat Mekkah sebelum Nabi Muhammad saw
dilahirkan
- Menjelaskan keadaan masyarakat Mekkah setelah datangnya Nabi
Muhammad saw
- Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmatan lil ‘alamin
- Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menghadapi masyarakat
Mekkah
- Meneladani perjuangan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah
62
Materi Pembelajaran : Sejarah Dakwah Nabi Muhammad Priode Mekkah
Tujuan Pembelajaran :
- Siswa mampu Menjelaskan kondisi masyarakat Mekkah sebelum Nabi
Muhammad saw dilahirkan
- Siswa mampu Menjelaskan keadaan masyarakat Mekkah setelah datangnya
Nabi Muhammad saw
- Siswa mampu Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmatan lil
‘alamin
- Siswa mampu Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dalam
menghadapi masyarakat Mekkah
- Siswa mampu Meneladani perjuangan para Sahabat dalam menghadapi
masyarakat Mekkah
Sumber Belajar : buku LKS dan Kertas A4
Metode Pembelajaran : Poster session
Karakter Yang Diharapkan : Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat,
perhatian, kerja sama, tertib, berpikir kritis, fokus,
berani, menghargai, percaya diri, Peduli, mandiri,
tekun, bertanggung jawab, menghormati
63
Kegiatan Pembelajaran :
NO KEGIATAN PESERTA DIDIK / GURU WAKTU NILAI KARAKTER
1 KEGIATAN PENDAHULUAN
- Guru mengucapkan salam dan
memimpin membaca doa.
- Guru mengkondisikan kelas dan
mengabsensi siswa
10
Religius, patuh,
disiplin, rasa ingin
tahu, semangat, dan
perhatian
2 KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
- Memberikan beberapa pertanyaan
terkait materi yang akan dipelajari
- Membagi siswa kedalam 3 kelompok
dan menjelaskan teknik poster session
5
tertib, rasa ingin tahu,
berpikir kritis
b. Elaborasi
- Siswa mulai berdiskusi, membuat
poster dan mempresentasikannya
- Guru mengawasi kegiatan siswa dan
menjelaskan beberapa hal yang tidak
dimengerti siswa.
50
Perhatian, fokus,
berani, menghargai,
percaya diri, disiplin
c. Konfirmasi
- Guru bertanya kepada siswa tentang hal
yang belum diketahui siswa.
- Bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman pelajaran untuk
memantapkan pemahaman materi yang
telah dipelajari
10
Peduli, mandiri,
tanggung jawab,
3 KEGIATAN PENUTUP
- Guru menutup pelajaran dengan
mengucap Hamdallah
5
Bertanggung jawab,
menghormati
64
Penilaian Hasil Belajar
Tes Tertulis (pilihan ganda) (terlampir).
Dengan format penilaian sebagai berikut : Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel SKI
Hayati Nufus, S Pd.i Suhaibah S, Ag
Peneliti
Siti Lupiah
NIM, 1110011000068
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP II)
Kelas Eksperimen
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII/I
Sekolah : MTs At-Taqwa
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode
Mekkah
Kompetensi Dasar : - Memahami Pola Dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
Indikator : - Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad saw di
Mekkah
- Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
- Menjelaskan respon masyarakat atas dakwah Nabi
Muhammad saw di Mekkah
Materi Pembelajaran : Sejarah Dakwah Nabi Muhammad Priode Mekkah
Tujuan Pembelajaran :
- Siswa mampu Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad saw di
Mekkah
- Siswa mampu Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
- Siswa mampu Menjelaskan respon masyarakat atas dakwah Nabi Muhammad
saw di Mekkah
Sumber Belajar : buku LKS dan Kertas A4
66
Metode Pembelajaran : Poster session
Karakter Yang Diharapkan : Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat,
perhatian, kerja sama, tertib, berpikir kritis, fokus,
berani, menghargai, percaya diri, Peduli, mandiri,
tekun, bertanggung jawab, menghormati
Kegiatan Pembelajaran :
NO KEGIATAN PESERTA DIDIK / GURU WAKTU NILAI KARAKTER
1 KEGIATAN PENDAHULUAN
- Guru mengucapkan salam dan
memimpin membaca doa.
- Guru mengkondisikan kelas dan
mengabsensi siswa
10
Religius, patuh,
disiplin, rasa ingin
tahu, semangat, dan
perhatian
2 KEGIATAN INTI
Eksplorasi
- Memberikan beberapa pertanyaan
terkait materi yang akan dipelajari
- Membagi siswa kedalam kelompok
(kelompok sesuai yang minggu lalu)
5
tertib, rasa ingin tahu,
berpikir kritis
Elaborasi
- Siswa mulai berdiskusi, membuat
poster dan mempresentasikannya
(melanjutkan kegiatan pembelajaran
yang minggu lalu)
- Guru mengawasi kegiatan siswa dan
menjelaskan beberapa hal yang tidak
dimengerti siswa.
50
Perhatian, fokus,
berani, menghargai,
percaya diri, disiplin
Konfirmasi
- Guru bertanya kepada siswa tentang hal
Peduli, mandiri,
67
Penilaian Hasil Belajar
Tes Tertulis (pilihan ganda) (terlampir).
Dengan format penilaian sebagai berikut : Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel SKI
Hayati Nufus, S Pd.i Suhaibah S, Ag
Peneliti
Siti Lupiah
NIM, 1110011000068
yang belum diketahui siswa.
- Bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman pelajaran untuk
memantapkan pemahaman materi yang
telah dipelajari
10 tanggung jawab,
3 KEGIATAN PENUTUP
- Guru menutup pelajaran dengan
mengucap Hamdallah
5
Bertanggung jawab,
menghormati
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)
Kelas Kontrol
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII/I
Sekolah : MTs At-Taqwa
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode
Mekkah
Kompetensi Dasar : - Meyakini misi dakwah Nabi Muhammad saw sebagai
rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian,
kesejahteraan dan kemajuan masyarakat
- Meneladani perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat
dalam menghadapi masyarakat Makkah
Indikator :
- Menjelaskan kondisi masyarakat Mekkah sebelum Nabi Muhammad saw
dilahirkan
- Menjelaskan keadaan masyarakat Mekkah setelah datangnya Nabi
Muhammad saw
- Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmatan lil ‘alamin
- Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menghadapi masyarakat
Mekkah
- Meneladani perjuangan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah
69
Materi Pembelajaran : Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode Mekkah
Tujuan Pembelajaran :
- Siswa mampu Menjelaskan kondisi masyarakat Mekkah sebelum Nabi
Muhammad saw dilahirkan
- Siswa mampu Menjelaskan keadaan masyarakat Mekkah setelah datangnya
Nabi Muhammad saw
- Siswa mampu Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmatan lil
‘alamin
- Siswa mampu Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dalam
menghadapi masyarakat Mekkah
- Siswa mampu Meneladani perjuangan para Sahabat dalam menghadapi
masyarakat Mekkah
Sumber Belajar : buku LKS
Metode Pembelajaran : Ceramah
Karakter Yang Diharapkan : Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat,
perhatian, kerja sama, tertib, berpikir kritis, fokus,
berani, menghargai, percaya diri, Peduli, mandiri,
tekun, bertanggung jawab, menghormati
Kegiatan Pembelajaran :
NO KEGIATAN PESERTA DIDIK / GURU WAKTU NILAI KARAKTER
1 KEGIATAN PENDAHULUAN
- Guru mengucapkan salam dan
10
Religius, patuh,
70
Penilaian Hasil Belajar
Tes Tertulis (pilihan ganda) (terlampir).
Dengan format penilaian sebagai berikut : Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
memimpin membaca doa.
- Guru mengkondisikan kelas dan
mengabsensi siswa
disiplin, rasa ingin
tahu, semangat, dan
perhatian
2 KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
- Memberikan beberapa pertanyaan
terkait materi yang akan dipelajari
5
tertib, rasa ingin tahu,
berpikir kritis
b. Elaborasi
- Guru menjelaskan materi pembelajaran
dengan ceramah dan siswa
mendengarkan
50
Perhatian, fokus,
berani, menghargai,
percaya diri, disiplin
c. Konfirmasi
- Guru bertanya kepada siswa tentang hal
yang belum diketahui siswa.
- Bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman pelajaran untuk
memantapkan pemahaman materi yang
telah dipelajari
10
Peduli, mandiri,
tanggung jawab,
3 KEGIATAN PENUTUP
- Guru menutup pelajaran dengan
mengucap Hamdallah
5
Bertanggung jawab,
menghormati
71
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel SKI
Hayati Nufus, S Pd.i Suhaibah S, Ag
Peneliti
Siti Lupiah
NIM, 1110011000068
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP II)
Kelas Kontrol
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII/I
Sekolah : MTs At-Taqwa
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode
Mekkah
Kompetensi Dasar : - Memahami Pola Dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
Indikator : - Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad saw di
Mekkah
- Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
- Menjelaskan respon masyarakat atas dakwah Nabi
Muhammad saw di Mekkah
Materi Pembelajaran : Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode Mekkah
Tujuan Pembelajaran :
- Siswa mampu Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad saw di
Mekkah
- Siswa mampu Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
- Siswa mampu Menjelaskan respon masyarakat atas dakwah Nabi Muhammad
saw di Mekkah
Sumber Belajar : buku LKS
73
Metode Pembelajaran : Ceramah
Karakter Yang Diharapkan : Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat,
perhatian, kerja sama, tertib, berpikir kritis, fokus,
berani, menghargai, percaya diri, Peduli, mandiri,
tekun, bertanggung jawab, menghormati
Kegiatan Pembelajaran :
NO KEGIATAN PESERTA DIDIK / GURU WAKTU NILAI KARAKTER
1 KEGIATAN PENDAHULUAN
- Guru mengucapkan salam dan
memimpin membaca doa.
- Guru mengkondisikan kelas dan
mengabsensi siswa
10
Religius, patuh,
disiplin, rasa ingin
tahu, semangat, dan
perhatian
2 KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
- Memberikan beberapa pertanyaan
terkait materi yang akan dipelajari
5
tertib, rasa ingin tahu,
berpikir kritis
b. Elaborasi
- Guru menjelaskan materi hari ini dan
Siswa mendengarkannya
50
Perhatian, fokus,
berani, menghargai,
percaya diri, disiplin
c. Konfirmasi
- Guru bertanya kepada siswa tentang hal
yang belum diketahui siswa.
- Bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman pelajaran untuk
memantapkan pemahaman materi yang
10
Peduli, mandiri,
tanggung jawab,
74
Penilaian Hasil Belajar
Tes Tertulis (pilihan ganda) (terlampir).
Dengan format penilaian sebagai berikut : Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel SKI
Hayati Nufus, S Pd.i Suhaibah S, Ag
Peneliti
Siti Lupiah
NIM, 1110011000068
telah dipelajari
3 KEGIATAN PENUTUP
- Guru menutup pelajaran dengan
mengucap Hamdallah
5
Bertanggung jawab,
menghormati
75
Lampiran 2
Kisi-kisi Soal
No Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah
butir soal
1 Meyakini misi Nabi
Muhammad saw
sebagai Rahmat bagi
seluruh alam semesta,
pembawa kedamaian,
kesejahteraan dan
kemajuan masyarakat
1. Menjelaskan kondisi
masyarakat Mekkah
sebelum Nabi
Muhammad dilahirkan
4, 16, 22,
23, 25
5
2. Dapat menceritakan
sejarah Nabi
Muhammad saw
2, 8, 11,
18, 30, 31,
32, 40, 37,
36, 38
10
3. Menjelaskan keadaan
masyarakat Mekkah
setelah datangnya Nabi
Muhammad saw
27, 28 2
4. Menjelaskan misi Nabi
Muhammad saw
sebagai Rahmatan lil
‘alamin
20, 1, 10,
12, 17
6
2 Meneladani
perjuangan Nabi
Muhammad dan para
sahabat dalam
menghadapi
masyarakat Mekkah
1. Meneladani perjuangan
Nabi Muhammad saw
dalam menghadapi
masyarakat Mekkah
13, 9, 24 3
2. Meneladani perjuangan
para Sahabat dalam
menghadapi masyarakat
Mekkah
15, 35 2
3 Memahami pola
dakwah Nabi
Muhammad saw di
Mekkah
1. Mengidentifikasi cara
dakwah Nabi
Muhammad saw
26, 7, 21
3
2. Menganalisis pola
dakwah Nabi
Muhammad saw di
Mekkah
5, 6, 3, 39,
19
4
3. Menjelaskan respon
masyarakat atas dakwah
Nabi Muhammad saw
di Mekkah
34, 33,
14,29
4
Jumlah soal 40
76
Berilah tanda silang (x) pada
huruf a, b, c, atau d di depan
jawaban yang paling tepat!
1. Agama Islam diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw
sebagai rahmatan lil’alamin,
artinya …
a. Agama Islam untuk orang
Mekkah
b. Agama Islam untuk orang
Madinah
c. Agama Islam untuk
keluarga Nabi
Muhammad saw
d. Agama Islam untuk
semua umat dan makhluk
2. Ayah Nabi Muhammad saw
bernama ..
a. Abdul Muthalib
b. Abdullah
c. Abu Thalib
d. Abu Bakar
3. Islam diturunkan di jazirah
Arab yang pada waktu itu
masih mengalami kondisi
yang sangat terbelakang.
Kondisi masyarakat Arab
sebelum Islam lahir disebut
…
a. Zaman purbakala
b. Zaman jahiliyah
c. Zaman beradab
d. Zaman nenek moyang
4. Saat Nabi Muhammad saw
lahir, akhlak bangsa arab
sedang mengalami …
a. Kejayaan
b. Kemusnahan
c. Kegemilangan
d. Kemerosotan
5. Masyarakat Mekkah adalah
masyarakat yang memiliki
karakter kuat dan kasar.
Untuk itu, pada awal
berdakwah, Rasulullah
melakukannya dengan cara
…
a. Terbuka
b. Terang-terangan
c. Sembunyi-sembunyi
d. Bersama-sama
6. Dakwah Nabi Muhammad
saw priode Mekkah
dipusatkan dirumah milik
salah satu sahabat beliau
yang bernama…
a. Abu Bakar As-shidiq
b. Arqam bin Abi Sufyan
c. Arqam bin abil Arqam
d. Arqam bin abdurrahman
7. Dakwah Nabi Muhammad
saw priode Mekkah
berlangsung selama
a. 3 tahun
b. 13 tahun
c. 10 tahun
d. 23 tahun
8. Orang yang paling mulia di
sisi Allah adalah orang-orang
yang …
a. Kuat
b. Bertaqwa
c. Kaya
d. Terpandang
9. Sikap dan sifat Nabi
Muhammad saw yang perlu
diteladani dan diterapkan
77
dalam kehidupan sehari-hari
adalah menampilkan sifat
siddiq, tablig, fatanah, dan…
a. Baladah
b. Khianat
c. Kitman
d. amanah
10. Kepedulian Nabi Muhammad
saw kepada alam sekitar
merupakan contoh yang
menunjukkan kedudukan
beliau sebagai ..
a. Cahaya yang menerangi
b. Rahmat bagi seluruh alam
c. Pemberi peringatan
d. Pembawa berita gembira
11. Tahun kelahiran Nabi disebut
…
a. Tahun gajah
b. Tahun kerbau
c. Tahun masehi
d. Tahun hijriah
12. Rasulullah saw di utus Allah
SWT untuk memperbaiki
akhlak bagi …
a. Umat manusia
b. Orang kafir
c. Bangsa arab
d. Orang beriman
13. Sikap Rasulullah saw
menghadapi kebiasaan
masyarakat jahiliyah adalah
dengan …
a. Siap siaga, layaknya
pasukan perang
b. Memusuhi dank eras
c. Cemas dan takut
d. Sabar dan kelembutan
hati
14. Dengan semakin pesatnya
dakwah Islam, maka orang-
orang kafir Quraisy bersikap
…
a. Memusuhi
b. Acuh tak acuh
c. Membiarkan
d. Mendukung
15. Dibawah ini yang bukan
termasuk keteladanan yang
dapat diambil dari perjuangan
para sahabat dalam
menghadapi masyarakat
Mekkah adalah…
a. Kebersamaan dalam
membantu si miskin
b. Kegigihan dalam
mempertahankan iman
c. Keutuhan dalam menjaga
persatuan
d. Kesatuan dalam tekad
bertetangga
16. Sebelum kedatangan Islam,
masyarakat Mekkah memiliki
kebiasaan yang baik, kecuali
…
a. Menghormati harga diri
b. Loyal terhadap pemimpin
c. Jiwa pemberani
d. Menghargai anak
perempuan
17. Nabi Muhammad saw di utus
dimuka bumi sebagai
a. Uswatun hasanah
b. Manusia
c. Akhlakul karimah
d. Akhlakul madmumah
18. Nabi Muhammad saw
diangkat menjadi Rasul
78
setelah menerima surat ….
Ayat ….
a. Surat al-Hijr ayat 94
b. Surat al-Alaq ayat 1-5
c. Surat Asy Syu’ara ayat
214
d. Surat al-Mudatsir ayat 1-7
19. Tempat yang dijadikan lokasi
hijrah pertama orang-orang
Islam adalah…
a. Madinah
b. Yatsrib
c. Habsyi
d. Yaman
20. Kafir quraisy merasa
khawatir kehilangan status
sosial sehingga menolak
dakwah Nabi Muhammad
karena salah satu prioritas
dakwah Nabi adalah…
a. Mengajak persamaan hak
asasi
b. Merubah prilaku jahiliyah
c. Menegaskan hari kiamat
d. Mengajarkan ketauhidan
21. Nabi Muhammad melakukan
dakwah secara terang-
terangan setelah menerima
perintah yang tercantum pada
surat…
a. Surat al-Hijr ayat 94
b. Surat al-Alaq ayat 1-5
c. Surat Asy Syu’ara ayat
214
d. Surat al-Mudatsir ayat 1-7
22. Pada zaman jahiliyah, pasar
bukan hanya berfungsi
sebagai pusat perdagangan
saja, tapi memiliki fungsi lain
kecuali…
a. Pusat peradaban dan
kekayaan bahasa
b. Pusat transaksi global
c. Pusat pertemuan
pemimpin bangsa
d. Pusat pertemuan para
penyair
23. Suku quraisy merupakan
penduduk Mekkah yang
menguasai perniagaan di
jazirah Arab karena beberapa
faktor, kecuali…
a. keberadaan orang Yaman
yang ahli berniagaan di
Mekkah
b. Keberadaan Ka’bah
sebagai tempat
melaksankan Haji
c. Kebiasaan suku quraisy
melakukan perjalanan
perdagangan kedaerah
lain
d. Kekayaan sumber daya
alam dimekkah
24. Nabi Muhammad saw
menolak pencampuran ajaran
Islam dan ajaran lain, yang
ditegaskan Allah dengan
surat…
a. Quraisy
b. Al-Alaq
c. Al Mudatsir
d. Al Kafirun
25. Masyarakat Mekkah sebelum
kedatangan Islam memiliki
kepercayaan terhadap…
a. Agama tauhid
b. Yahudi
c. Paganism
d. Nasrani
79
26. Metode dakwah Nabi
Muhammad saw di Mekkah
adalah…
a. Diam-diam
b. Terang-terangan
c. Diam-diam dan terang-
terangan
d. Terpusat dimesjid
27. Salah satu contoh
keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw di Mekkah
adalah…
a. Menanamkan aqidah
Islam
b. Mengajarkan cara hidup
bermasyarakat
c. Menunjukan perbedaan
derajat
d. Hanya mengajarkan cara
berperang
28. Dibawah ini yang bukan
termasuk prilaku Nabi
Muhammad saw dalam
membangun kebudayaan di
Mekkah adalah …
a. Merubah budaya jahiliyah
b. Mengajarkan hidup
menyendiri
c. Menunjukkan persamaan
derajat
d. Mengajarkan akhlakul
karimah
29. Dibawah ini yang bukan
termasuk hikmah yang dapat
diambil dari misi Nabi
Muhammad saw di Mekkah
adalah…
a. Senantiasa
menomorsatukan Allah
b. Selalu menjungjung
tinggi persamaan derajat
manusia dihadapan Allah
c. Agar mementingkan
kelompok atau
golongannya
d. Mengangkat harkat dan
martabat wanita
30. Ketika usia 40 tahun, Nabi
Muhammad saw sering
bertahanus di….
a. Padang Arafah
b. Gua Hira
c. Bukit Sofa
d. Gua Nur
31. Turunnya wahyu pertama
sebagai tanda bahwa Nabi
Muhammad saw telah diangat
menjadi…
a. Rasul Allah swt
b. Hamba Allah swt
c. Ciptaan Allah swt
d. Makhluk Allah swt
32. Kakek Nabi Muhammad saw
yang semasa hidupnya
menjaga Ka’bah adalah..
a. Abdul Muthalib
b. Abdul Haris
c. Abu Thalib
d. Abu Sufyan
33. Setelah gagal membujuk
Nabi Muhammad saw, yang
dilakukan kaum kafir Quraisy
adalah..
a. Membela kaum muslimin
b. Menyiksa kaum muslimin
c. Membantu Nabi
Muhammad saw
berdakwah
80
d. Menerima ajaran Nabi
Muhammad
34. Hambatan luar biasa saat
dakwah di Mekkah,
diantaranya desakan untuk
menghentikan dakwah terus
dilakukan kepada Nabi saw
yang dipelopori oleh..
a. Abu Thalib
b. Abu Sufyan
c. Abu Jahal
d. Abu Bakar
35. Orang-orang yang pertama
masuk Islam dan mengikuti
ajaran Nabi Muhammad saw
disebut dengan istilah…
a. Assabiqunal awwalun
b. Assabiqunarrosyidun
c. Khulafar rasyidin
d. Salafus salih
36. Kebiasaan orang Arab ketika
bayi mereka lahir yaitu
mencarikan wanita untuk
menyusui bayi mereka, yang
menyusui Nabi saw ketika
kecil adalah..
a. Halimah as-sa’diyyah
b. Khadijah
c. Ummi Kulsum
d. Aminah
37. Ibu Nabi Muhammad saw
bernama…
a. Khadijah
b. Halimatu as-Sa’diyah
c. Fatimah az-Zahra
d. Aminah
38. Nabi Muhammad dilahirkan
di..
a. Mesir
b. Yastrib
c. Makkah
d. Madinah
39. Ayat di atas menjelaskan
tentang..
a. Dakwah secara terang-
terangan
b. Dakwah di bukit sofa
c. Diangkatnya Nabi
sebagai Rasulullah
d. Dakwah secara
sembunyi-sembunyi
40. Nabi Muhammad walau tidak
bisa baca dan tulis, namun ia
adalah orang yang
mempunyai sifat fatanah
yang artinya…
a. Dipercaya
b. Cerdas
c. Pintar
d. Menyampaikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ahmad al farabi 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 13 169
2 Ahmad azkal azkia 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 13 169
3 Ahmad mahesa rafli 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 12 144
4 Ahmad Nailul M 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 11 121
5 Ahmad ridho agustian 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 12 144
6 Ahmad talipuddin 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 225
7 Amelia eka 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 12 144
8 Anggi anggraini 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 169
9 Anisa devitasari 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 25
10 Fahrian Ibrahim 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 289
11 Fany ardiansyah 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 7 49
12 Kamal F 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 10 100
13 Khemal N 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 10 100
14 Muhammad rifky ansyah 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 10 100
15 Muhammad syahdan 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 12 144
16 Muhammad taufiq ramdani 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 6 36
17 Muhammad toha al-hafiz 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14 196
18 Mutmainah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 16 256
19 Nabilah turahmah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 13 169
20 Nenda hijaziyah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 225
21 Nisa ayu pangesti 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 12 144
22 Niswatin 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 13 169
23 Nur azkia amalia 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 12 144
24 Nur laelani 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 15 225
25 Nurul rahmah tsania 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 15 225
26 Radja maldah S 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 11 121
27 Rafly al-ghifari 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 14 196
28 Rafly ardicha 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 361
29 Rafly darmawan 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 10 100
30 Raihan N.H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 324
24 27 21 10 22 22 15 21 15 22 20 22 22 18 13 24 14 15 5 23 375 4983
0.8 0.9 0.7 0.3 0.7 0.7 0.5 0.7 0.5 0.7 0.7 0.7 0.7 0.6 0.4 0.8 0.5 0.5 0.2 0.8
0.2 0.1 0.3 0.7 0.3 0.3 0.5 0.3 0.5 0.3 0.3 0.3 0.3 0.4 0.6 0.2 0.5 0.5 0.8 0.2
NO NAMASkor Butir Soal Skor Total
(Xt)(Xt)²
p
q
Jumlah
21 13.9 13.4 8.11 0.7 0.3 0.0814 TIDAK VALID
22 7.4 13.4 5.98 0.3 0.7 -0.7134 TIDAK VALID
23 4.9 13.4 5.98 0.2 0.8 -0.7135 TIDAK VALID
24 9.25 13.4 5.98 0.4 0.6 -0.6117 TIDAK VALID
25 13.15 13.4 5.98 0.6 0.4 -0.0623 TIDAK VALID
26 11.2 13.4 5.98 0.5 0.5 -0.3993 TIDAK VALID
27 14.85 13.4 5.98 0.7 0.3 0.3929 VALID
28 15 13.4 5.98 0.7 0.3 0.4345 VALID
29 12.25 13.4 5.98 0.6 0.4 -0.2263 TIDAK VALID
30 16.9 13.4 5.98 0.8 0.2 1.1594 VALID
31 19.05 13.4 5.98 0.9 0.1 2.8177 VALID
32 19.4 13.4 5.98 0.9 0.1 3.7333 VALID
33 18.1 13.4 5.98 0.9 0.1 1.9896 VALID
34 16.3 13.4 5.98 0.8 0.2 0.9588 VALID
35 19.4 13.4 5.98 0.9 0.1 3.7333 VALID
36 18.5 13.4 5.98 0.9 0.1 2.1601 VALID
37 13.25 13.4 5.98 0.7 0.3 -0.0434 TIDAK VALID
38 11.75 13.4 5.98 0.5 0.5 -0.3009 TIDAK VALID
39 12.9 13.4 5.98 0.6 0.4 -0.1172 TIDAK VALID
40 15.4 13.4 5.98 0.7 0.3 0.5024 VALID
rpbi InterpretasiNO Mp Mt SDt p q
1 15.2 12.5 9.85 0.8 0.2 0.5482 VALID
2 17.7 12.5 5.98 0.9 0.1 2.6087 VALID
3 14.55 12.5 5.98 0.7 0.3 0.5236 VALID
4 7.55 12.5 5.98 0.3 0.7 -0.5853 TIDAK VALID
5 14.3 12.5 5.98 0.7 0.3 0.4992 VALID
6 14.75 12.5 5.98 0.7 0.3 0.6239 VALID
7 10.05 12.5 5.98 0.5 0.5 -0.4097 TIDAK VALID
8 13.55 12.5 5.98 0.5 0.5 0.1756 TIDAK VALID
9 10.15 12.5 5.98 0.5 0.5 -0.3930 TIDAK VALID
10 13.95 12.5 5.98 0.7 0.3 0.4021 VALID
11 13.1 12.5 5.98 0.7 0.3 0.1419 TIDAK VALID
12 14.8 12.5 5.98 0.7 0.3 0.6378 VALID
13 14.8 12.5 5.98 0.7 0.3 0.6378 VALID
14 12.3 12.5 5.98 0.6 0.4 -0.0410 TIDAK VALID
15 8.8 12.5 5.98 0.4 0.6 -0.5411 TIDAK VALID
16 15.8 12.5 5.98 0.8 0.2 1.1037 VALID
17 9.65 12.5 5.98 0.5 0.5 -0.4458 TIDAK VALID
18 9.95 12.5 5.98 0.5 0.5 -0.4264 TIDAK VALID
19 3.4 12.5 5.98 0.2 0.8 -0.6805 TIDAK VALID
20 14.8 12.5 5.98 0.8 0.2 0.6972 VALID
rpbi InterpretasiNO Mp Mt SDt p q
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Ahmad al farabi 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 225
2 Ahmad azkal azkia 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 225
3 Ahmad mahesa rafli 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 12 144
4 Ahmad Nailul M 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 196
5 Ahmad ridho agustian 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 7 49
6 Ahmad talipuddin 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 324
7 Amelia eka 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 196
8 Anggi anggraini 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 12 144
9 Anisa devitasari 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 196
10 Fahrian Ibrahim 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 12 144
11 Fany ardiansyah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 15 225
12 Kamal F 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 256
13 Khemal N 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 17 289
14 Muhammad rifky ansyah 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 225
15 Muhammad syahdan 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 196
16 Muhammad taufiq ramdani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 16 256
17 Muhammad toha al-hafiz 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 196
18 Mutmainah 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 11 121
19 Nabilah turahmah 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12 144
20 Nenda hijaziyah 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 196
21 Nisa ayu pangesti 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 225
22 Niswatin 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 169
23 Nur azkia amalia 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 169
24 Nur laelani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
25 Nurul rahmah tsania 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 8 64
26 Radja maldah S 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 14 196
27 Rafly al-ghifari 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11 121
28 Rafly ardicha 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 196
29 Rafly darmawan 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 7 49
30 Raihan N.H 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 11 121
20 10 6 13 19 16 22 21 17 24 27 28 26 24 28 26 20 16 19 21 403 5657
0.7 0.3 0.2 0.4 0.6 0.5 0.7 0.7 0.6 0.8 0.9 0.9 0.9 0.8 0.9 0.9 0.7 0.5 0.6 0.7
0.3 0.7 0.8 0.6 0.4 0.5 0.3 0.3 0.4 0.2 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.3 0.5 0.4 0.3
Jumlah
NO NAMASkor Butir Soal Skor Total
(Xt)(Xt)²
p
q
nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
3 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0
4 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
5 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
6 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
8 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
9 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
11 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1
12 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
13 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1
14 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1
15 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0
16 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1
17 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0
20 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
21 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
23 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1
24 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1
26 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0
27 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
29 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
jumlah 24 27 21 10 22 22 15 21 15 22 20 22 22 18 13 24 14 15 5 23 20
p 0.8 0.9 0.7 0.3 0.7 0.7 0.5 0.7 0.5 0.7 0.7 0.7 0.7 0.6 0.4 0.8 0.5 0.5 0.8 0.8 0.7
q 0.2 0.1 0.3 0.7 0.3 0.3 0.5 0.3 0.5 0.3 0.3 0.3 0.3 0.4 0.6 0.2 0.5 0.5 0.2 0.2 0.3
pq 0.16 0.09 0.21 0.21 0.21 0.21 0.25 0.21 0.25 0.21 0.21 0.21 0.21 0.24 0.24 0.16 0.25 0.25 0.16 0.16 0.21
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Xt Xt^2
0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 784
1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 784
0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 24 576
0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 625
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 19 361
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 33 1089
0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 26 676
0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 25 625
0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 29 841
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 22 484
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 26 676
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 27 729
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 625
0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 26 676
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 22 484
0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784
0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 27 729
0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 25 625
0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729
0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 26 676
1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 25 625
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 1225
1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 23 529
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 25 625
0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 25 625
0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 33 1089
0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17 289
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 29 841
10 6 13 19 16 22 21 17 24 27 28 26 24 28 26 20 16 19 21 778 20628
0.3 0.2 0.3 0.6 0.5 0.7 0.7 0.6 0.8 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.7 0.5 0.6 0.7
0.7 0.8 0.7 0.4 0.5 0.3 0.3 0.4 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.3 0.5 0.4 0.3
0.21 0.16 0.21 0.24 0.25 0.21 0.21 0.24 0.16 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.21 0.25 0.24 0.21 7.65
Perhitungannya sebagai berikut :
Dengan kriteria:
0,41 – 0,70 = cukup
88
TINGKAT KESUKARAN
I uml a-h Suiryek= 30But'ir Scal: 43t'tama berkas : D: \ffuNo Buti r Baru No
12345678I
1011721314151677l_819zo2L22232425262728293031325534353637383940
ucl puNyA\Srnrpsr AKUUUU\PUNYA UpI.ANAtsutir Asli lml getul Tkt. resukaran(%) TafsiranL z4 ---'8o:do
M;d;ti'z zz 9o:0o s"*Iilt Mudah3 20 66.61 ;;;il;4 10 ji-i3 ;;ffi;5 z2 fu:;; ff;;il'9 22 n'.1i ffi;ii/ 1s s0. o0 s;A;iioB zr 7o.oo ilHil;e 1s so:oo ;;ffi;10 22 i5: ;; ,;;;i.i,11 ?_o 66.67 s;;;;ot2 22 ii.it ;;#il"13 22 zi. ji M;;;i.;1_4 18 60.00 ;;;ilo1s t2 4o.oo;;ffiX16 24 do:oo ,;;;il't7 t4j8 1s iB:86 3SS3lg1e s i6:6i ;;[;;:,49 B 76.67 r.ludah4+ 23 7G.G7 ffiilii:: e 3o.oo sr[;;/.) 6 20. 00 s;id;24 tz 4o:oo s;A;;o2s 1e ei. ii ffi;;x26 16); zz- :1'11 sedan!28 21- Zl'11 rqudah)oLr t7 Zq'oo sedang30 24 19'91 sedan631 27 q9'90 Ptudah"J2 ZB 90'00 Sanoat rqudah33 26 3: :l :3ti1l Mudth34 24 6b'b/ sanoat Mudah35 28 B0 ' 00 uudih36 26 93 ' J3 sanqat ntudah3z 2t 99'97- sanlat uudih38 16 (9.99 S:S#g3e 1e 6i:3i;Ii];X40 21. i():-o() ;;ffi;
89
DAYA PEMBEDA
No Butir Baru No Butir Asli rel. Atas1192283364455s7667775887995
:umlah Subyek= 30K"lp atas/bawa.h(n)= 6Butir Soal= 40I..IAMA bCTKAS: D:\TTH IJCr PUNYA\SKNIESI AKUUUU\PUNYA UPI.ANA
Kel. Bawah eeda625333146r-52l-55241
10:l-1L21314l-5:1677l-B19202L2223242526272B2930_t132Jf34353637383940
10l_t121.3L41-516171-8192021-222324252G2728293031323334353637383940
tndeks op (%)25.O037.5037.5050.o0l-2.5025. O062, 5025.O012. t0
_1_2.50_1_2. 50
50. o025.O037.5037.5025.O025.O037. 5025.O0l_2.50
_12.5012-500.oo
12.501-2.50o.oo
50.0012.50o.00
37 .5037. 5025 ,0037. 5025 .0025.0025 .00_37.5062-5037.5025.00
7-15-1444243336232330261_7 -1,31-203151-40445150435362535262527-3t_54342
6486768562764246486578B,:$7B74676
80
Lampiran 8
SOAL PRE DAN POST TES
1. Agama Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai rahmatan
lil’alamin, artinya …
a. Agama Islam untuk orang Mekkah
b. Agama Islam untuk orang Madinah
c. Agama Islam untuk keluarga Nabi Muhammad saw
d. Agama Islam untuk semua umat dan makhluk
2. Ayah Nabi Muhammad saw bernama ..
a. Abdul Muthalib
b. Abdullah
c. Abu Thalib
d. Abu Bakar
3. Islam diturunkan di jazirah Arab yang pada waktu itu masih mengalami
kondisi yang sangat terbelakang. Kondisi masyarakat Arab sebelum Islam
lahir disebut …
a. Zaman purbakala
b. Zaman zahiliyah
c. Zaman beradab
d. Zaman nenek moyang
4. Masyarakat Mekkah adalah masyarakat yang memiliki karakter kuat dan
kasar. Untuk itu, pada awal berdakwah, Rasulullah melakukannya dengan
cara …
a. Terbuka
b. Terang-terangan
c. Sembunyi-sembunyi
d. Bersama-sama
5. Dakwah Nabi Muhammad saw priode Mekkah dipusatkan dirumah milik
salah satu sahabat beliau yang bernama…
a. Abu Bakar As-shidiq
b. Arqam bin Abi Sufyan
c. Arqam bin abil Arqam
d. Arqam bin abdurrahman
6. Kepedulian Nabi Muhammad saw kepada alam sekitar merupakan contoh
yang menunjukkan kedudukan beliau sebagai ..
a. Cahaya yang menerangi
81
b. Rahmat bagi seluruh alam
c. Pemberi peringatan
d. Pembawa berita gembira
7. Rasulullah saw di utus Allah SWT untuk memperbaiki akhlak bagi …
a. Umat manusia
b. Orang kafir
c. Bangsa arab
d. Orang beriman
8. Sikap Rasulullah saw menghadapi kebiasaan masyarakat jahiliyah adalah
dengan …
a. Siap siaga, layaknya pasukan perang
b. Memusuhi dank eras
c. Cemas dan takut
d. Sabar dan kelembutan hati
9. Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Mekkah memiliki kebiasaan yang
baik, kecuali …
a. Menghormati harga diri
b. Loyal terhadap pemimpin
c. Jiwa pemberani
d. Menghargai anak perempuan
10. Kafir quraisy merasa khawatir kehilangan status sosial sehingga menolak
dakwah Nabi Muhammad karena salah satu prioritas dakwah Nabi adalah…
a. Mengajak persamaan hak asasi
b. Merubah prilaku jahiliyah
c. Menegaskan hari kiamat
d. Mengajarkan ketauhidan
11. Salah satu contoh keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
adalah…
a. Menanamkan aqidah Islam
b. Mengajarkan cara hidup bermasyarakat
c. Menunjukan perbedaan derajat
d. Hanya mengajarkan cara berperang
12. Dibawah ini yang bukan termasuk prilaku Nabi Muhammad saw dalam
membangun kebudayaan di Mekkah adalah …
a. Merubah budaya jahiliyah
b. Mengajarkan hidup menyendiri
c. Menunjukkan persamaan derajat
82
d. Mengajarkan akhlakul karimah
13. Ketika usia 40 tahun, Nabi Muhammad saw sering bertahanus di….
a. Padang Arafah
b. Gua Hira
c. Bukit Sofa
d. Gua Nur
14. Turunnya wahyu pertama sebagai tanda bahwa Nabi Muhammad saw telah
diangat menjadi…
a. Rasul Allah swt
b. Hamba Allah swt
c. Ciptaan Allah swt
d. Makhluk Allah swt
15. Kakek Nabi Muhammad saw yang semasa hidupnya menjaga Ka’bah adalah..
a. Abdul Muthalib
b. Abdul Haris
c. Abu Thalib
d. Abu Sufyan
16. Setelah gagal membujuk Nabi Muhammad saw, yang dilakukan kaum kafir
Quraisy adalah..
a. Membela kaum muslimin
b. Menyiksa kaum muslimin
c. Membantu Nabi Muhammad saw berdakwah
d. Menerima ajaran Nabi Muhammad
17. Orang-orang yang pertama masuk Islam dan mengikuti ajaran Nabi
Muhammad saw disebut dengan istilah…
a. Assabiqunal awwalun
b. Assabiqunarrosyidun
c. Khulafar rasyidin
d. Salafus salih
18. Nabi Muhammad walau tidak bisa baca dan tulis, namun ia adalah orang yang
mempunyai sifat fatanah yang artinya…
a. Dipercaya
b. Cerdas
c. Pintar
d. Menyampaikan
19. Kebiasaan orang Arab ketika bayi mereka lahir yaitu mencarikan wanita
untuk menyusui bayi mereka, yang menyusui Nabi saw ketika kecil adalah..
83
a. Halimah as-sa’diyyah
b. Khadijah
c. Ummi Kulsum
d. Aminah
20. Hambatan luar biasa saat dakwah di Mekkah, diantaranya desakan untuk
menghentikan dakwah terus dilakukan kepada Nabi saw yang dipelopori
oleh..
a. Abu Thalib
b. Abu Sufyan
c. Abu Jahal
d. Abu Bakar
94
Lampiran 9
Uji Normalitas (Pretes Kelas Kontrol)
Skor terbesar = 90
Skor terkecil = 30
Mencari nilai rentang (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 90 – 30
= 60
Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3.3 log n
BK = 1 + 3.3 log (30)
BK = 1+ 3.3 (1.4)
BK = 5,8 atau 6
Mecari nilai panjang kelas (i)
No
Nilai Tepi kelas f
Titik
tengah
(x) f.x x^2 f.x^2
1 30-41 29.5-41.5 4 35.5 142 1260.25 5041
2 42-53 41.5-53.5 3 47.5 142.5 2256.25 6768.75
3 54-65 53.5-65.5 8 59.5 476 3540.25 28322
4 66-77 65.5-77.5 6 71.5 429 5112.25 30673.5
5 78-89 77.5-89.5 6 83.5 501 6972.25 41833.5
6 90-101 89.5-101.5 3 95.5 286.5 9120.25 27360.75
Jumlah 30 1977 139999.5
∑
95
√ ∑
∑
√
√
√
Proses pengujian dengan uji Chi-Square
No Tepi kelas Z F (z) Selisih
luas
fe fo Chi-
square
( 1 29.5 -1.98872 0.0233 - - -
2 41.5 -1.3331 0.0918 0.0685 2.055 4 1.8409
3 53.5 -0.67748 0.2483 0.1565 4.695 3 0.6119
5 65.5 -0.02185 0.492 0.2437 7.311 8 0.0649
6 77.5 0.633769 0.7357 0.2437 7.311 6 0.2351
7 89.5 1.289392 0.8997 0.164 4.92 6 0.2371
8 101.5 1.945016 0.9738 0.0741 2.223 3 0.2716
Jumlah Chi-square hitung 3.26
Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0.05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 = 6-1 = 5, maka dicari pada table chi-square tabel = 11.07
dengan criteria pengujian berikut:
Jika hitung > tabel , maka data berdistribusi tidak normal dan
Jika hitung < tabel , maka data berdistribusi normal
Ternyata Jika hitung < tabel , atau 3.26 < 11.07, maka dapat disimpulkan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
96
Lampiran 10
Uji Normalitas (Pretes Kelas Eksperimen)
Skor terbesar = 90
Skor terkecil = 40
Mencari nilai rentang (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 90 – 40
= 50
Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3.3 log n
BK = 1 + 3.3 log (30)
BK = 1+ 3.3 (1.4)
BK = 5,8 atau 6
Mecari nilai panjang kelas (i)
No
Nilai Tepi kelas f
Titik
tengah
(x) f.x x^2 f.x^2
1 40-49 39,5-49,5 2 44.5 89 1980.3 3960.5
2 50-59 49,5-59,5 4 54.5 218 2970.3 11881
3 60-69 59,5-69,5 4 64.5 258 4160.3 16641
4 70-79 69,5-79,5 8 74.5 596 5550.3 44402
5 80-89 79,5-89,5 7 84.5 591.5 7140.3 49981.75
6 90-99 89,5-99,5 5 94.5 472.5 8930.3 44651.25
Jumlah 30 2225 171517.5
∑
97
√ ∑
∑
√
√
√
Proses pengujian dengan uji Chi-Square
No Tepi kelas Z F (z) Selisih
luas
fe fo Chi-
square
( 1 39.5 -2.31615 0.0102
2 49.5 -1.64803 0.0495 0.0393 1.179 2 0.57171
3 59.5 -0.97991 0.1635 0.114 3.42 4 0.09836
5 69.5 -0.31179 0.3783 0.2148 6.444 4 0.92693
6 79.5 0.35633 0.6368 0.2585 7.755 8 0.00774
7 89.5 1.024449 0.8461 0.2093 6.279 7 0.08279
8 99.5 1.692568 0.9545 0.1084 3.252 5 0.93958
Jumlah Chi-square hitung 2.62
Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0.05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 = 6-1 = 5, maka dicari pada table chi-square tabel = 11.07
dengan criteria pengujian berikut:
Jika hitung > tabel , maka data berdistribusi tidak normal dan
Jika hitung < tabel , maka data berdistribusi normal
Ternyata Jika hitung < tabel , atau 2.62 < 11.07, maka dapat disimpulkan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
98
Lampiran 11
Uji Normalitas (Postest Kelas Kontrol)
Skor terbesar = 90
Skor terkecil = 40
Mencari nilai rentang (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 90 – 40
= 50
Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3.3 log n
BK = 1 + 3.3 log (30)
BK = 1+ 3.3 (1.4)
BK = 5,8 atau 6
Mecari nilai panjang kelas (i)
No
Nilai Tepi kelas f
Titik
tengah
(x) f.x x^2 f.x^2
1 40-47 39,5-47,5 3 43.5 130.5 1892.25 5676.75
2 48-55 47,5-55,5 4 51.5 206 2652.25 10609
3 56-63 55,5-63,5 3 59.5 178.5 3540.25 10620.75
4 64-71 63,5-71,5 8 67.5 540 4556.25 36450
5 72-79 71,5-79,5 2 75.5 151 5700.25 11400.5
6 80-87 79,5-87,5 4 83.5 334 6972.25 27889
7 88-98 87,5-98,5 6 93 558 8649 51894
Jumlah 30 2098 154540
99
∑
√ ∑
∑
√
√
√
Proses pengujian dengan uji Chi-Square
No Tepi
kelas
Z F (z) Selisih
luas
fe fo Chi-square
( 1 39.5 -1.85331332 0.0322
2 47.5 -1.36613348 0.0869 0.0547 1.641 3 1.125460695
3 55.5 -0.87895363 0.1922 0.1053 3.159 4 0.223893954
5 63.5 -0.39177379 0.3483 0.1561 4.683 3 0.604844971
6 71.5 0.095406053 0.5359 0.1876 5.628 8 0.999712864
7 79.5 0.582585897 0.719 0.1831 5.493 2 2.221199527
8 87.5 1.06976574 0.8554 0.1364 4.092 4 0.002068426
9 98.5 1.739638026 0.9582 0.1028 3.084 6 2.757151751
Jumlah chi-square 7,93
Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0.05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 = 7-1 = 6, maka dicari pada table chi-square tabel = 14.067
dengan criteria pengujian berikut:
Jika hitung > tabel , maka data berdistribusi tidak normal dan
Jika hitung < tabel , maka data berdistribusi normal
Ternyata Jika hitung < tabel , atau 7,93 < 14.067, maka dapat disimpulkan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
100
Lampiran 12
Uji Normalitas (Postes Kelas eksperimen)
Skor terbesar = 95
Skor terkecil = 50
Mencari nilai rentang (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 95 – 50
= 45
Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3.3 log n
BK = 1 + 3.3 log (30)
BK = 1+ 3.3 (1.4)
BK = 5,8 atau 6
Mecari nilai panjang kelas (i)
No
Nilai Tepi kelas f
Titik
tengah
(x) f.x x^2 f.x^2
1 50-58 49,5-58,5 3 54 162 2916 8748
2 59-67 58,5-67,5 3 63 189 3969 11907
3 68-76 67,5-76,5 5 72 360 5184 25920
4 77-85 76,5-85,5 9 81 729 6561 59049
5 86-94 85,5-94,5 5 90 450 8100 40500
6 95-103 94,5-103,5 5 99 495 9801 49005
Jumlah 30 2385 195129
101
∑
√ ∑
∑
√
√
√
Proses pengujian dengan uji Chi-Square
No Tepi
kelas
Z F (z) Selisih
luas
fe fo Chi-square
( 1 49.5 -2.174161072 0.015
2 58.5 -1.52191275 0.0643 0.0493 1.479 3 1.564192698
3 67.5 -0.869664429 0.1949 0.1306 3.918 3 0.215090352
5 76.5 -0.217416107 0.4168 0.2219 6.657 5 0.412445396
6 85.5 0.434832214 0.6664 0.2496 7.488 9 0.305307692
7 94.5 1.087080536 0.8599 0.1935 5.805 5 0.111632214
8 103.5 1.739328857 0.9582 0.0983 2.949 5 1.426449983
Jumlah Chi-square hitung 4.03
Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0.05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 = 6-1 = 5, maka dicari pada table chi-square tabel = 11.07
dengan criteria pengujian berikut:
Jika hitung > tabel , maka data berdistribusi tidak normal dan
Jika hitung < tabel , maka data berdistribusi normal
Ternyata Jika hitung < tabel , atau 4,03 < 11.07, maka dapat disimpulkan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
102
Lampiran 13
Uji Homogenitas Pretest
Dalam uji homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan :
∑
Proses pengujian homogenitas
No Nilai kelas
eksperimen (x - )
2 Nilai kelas
kontrol (x - )
2
1 40 1034.694 30 1213.361
2 40 1034.7 35 890.0278
3 50 491.3611 35 890.0278
4 55 294.6944 40 616.6944
5 55 294.69 45 393.3611
6 55 294.6944 45 393.3611
7 60 148.0278 50 220.0278
8 60 148.03 55 220.03
9 65 51.36111 55 220.03
10 65 51.361 55 96.69444
11 70 4.694444 60 23.36111
12 70 4.6944 60 23.361
13 70 4.6944 60 23.361
14 75 8.027778 65 0.027778
15 75 8.0278 65 0.027778
16 75 8.0278 70 26.69444
17 75 8.0278 70 26.694
18 75 8.0278 70 26.694
19 80 61.36111 70 26.694
20 80 61.361 70 26.694
21 85 164.6944 75 103.3611
22 85 164.69 80 230.0278
23 85 164.69 80 230.03
103
24 85 164.69 80 230.03
25 85 164.69 85 406.6944
26 90 318.0278 85 406.6944
27 90 318.03 85 406.6944
28 90 318.03 90 633.3611
29 90 318.03 90 633.3611
30 90 318.03 90 633.3611
∑ 6434.161
∑
9270.84
72,1 64,8
Sementara untuk nilai Ftabel pada taraf signifikan α = 0,05 adalah:
(
)
Dengan criteria pengujian:
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi
yang homogen.
Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal
dari populasi yang tidak homogen.
104
Diperoleh Fhitung = 1,44 dan Ftabel = 1,85, yaitu Fhitung < Ftabel. Maka dapat disimpulkan
bahwa data dari kedua kelompok tersebut memiliki variansi homogen.
105
Lampiran 14
Uji Homogenitas Postest
Dalam uji homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan :
∑
Proses pengujian homogenitas
No Nilai kelas
eksperimen (x - )
2 Nilai kelas
kontrol (x - )
2
1 50 850.6944 40 880.1111
2 55 584.0278 40 880.1111
3 55 584.0278 45 608.4444
4 60 367.3611 50 386.7778
5 65 200.6944 50 386.7778
6 65 200.6944 50 4853.444
7 70 84.02778 55 215.1111
8 70 84.02778 60 93.44444
9 70 84.02778 65 21.77778
10 75 17.36111 60 93.44444
11 80 0.694444 65 21.77778
12 75 17.36111 70 0.111111
13 85 34.02778 60 93.44444
14 80 0.694444 75 28.44444
15 85 34.02778 75 28.44444
16 80 0.694444 70 0.111111
17 80 0.694444 70 0.111111
18 80 0.694444 70 0.111111
19 85 34.02778 70 0.111111
20 85 34.02778 75 28.44444
21 90 117.3611 85 235.1111
22 90 117.3611 85 235.1111
23 90 117.3611 85 235.1111
106
24 90 117.3611 80 106.7778
25 90 117.3611 90 413.4444
26 95 250.6944 90 413.4444
27 95 250.6944 90 413.4444
28 95 250.6944 90 413.4444
29 95 250.6944 90 413.4444
30 95 250.6944 90 413.4444
∑ 5054.167 ∑
11913.33
79,1 69,6
Sementara untuk nilai Ftabel pada taraf signifikan α = 0,05 adalah:
(
)
Dengan criteria pengujian:
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi
yang homogen.
Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal
dari populasi yang tidak homogen.
107
Diperoleh Fhitung = 0,42 dan Ftabel = 1,85, yaitu Fhitung < Ftabel. Maka dapat disimpulkan
bahwa data dari kedua kelompok tersebut memiliki variansi homogen.
108
Lampiran 15
Perhitungan Uji “t” Hasil Pretest
Diketahui :
Kelas eksperimen (X1) Kelas kontrol (X2)
Nilai rata-rata : 74 Nilai rata-rata : 65,9
Varians (S2) : 225 Varian (S
2) : 334,89
Jumlah siswa (N) : 30 Jumlah siswa (N) : 30
√
√
√
√
Berdasarkan hasil perhitungan t-test, diperoleh thitung sebesar 1,8. Bila hasil thitung
pretest dibandingkan ttabel pada taraf kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00
109
dengan derajat kebebasan (dk) : n1 + n2 – 2 = 58, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung
pretes < ttabel. Berdasarkan criteria pengujian yang telah ditetapkan , yaitu jika thitung <
ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dan dapat dinyatakan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara rata-rata skor pretest kelas eksperimen dengan skor pretest kelas
control.
110
Lampiran 16
Perhitungan Uji “t” Hasil Postest
Diketahui :
Kelas eksperimen (X1) Kelas kontrol (X2)
Nilai rata-rata : 79,5 Nilai rata-rata : 69,9
Varians (S2) : 187,69 Varian (S
2) : 268,96
Jumlah siswa (N) : 30 Jumlah siswa (N) : 30
√
√
√
√
Berdasarkan hasil perhitungan t-test, diperoleh thitung sebesar 2,4. Bila hasil thitung
postest dibandingkan ttabel pada taraf kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00
111
dengan derajat kebebasan (dk) : n1 + n2 – 2 = 58, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung
postest > ttabel. Berdasarkan criteria pengujian yang telah ditetapkan , yaitu jika thitung
> ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan ada perbedaan yang
signifikan antara rata-rata skor pretest kelas eksperimen dengan skor pretest kelas
control.
112
Lampiran 18
Daftar Nilai Kelas Eksperimen
No Nama Pretest Postest
1 40 50
2 40 55
3 50 55
4 55 60
5 55 65
6 55 65
7 60 70
8 60 70
9 65 70
10 65 75
11 70 80
12 70 75
13 70 85
14 75 80
15 75 85
16 75 80
17 75 80
18 75 80
19 80 85
20 80 85
21 85 90
22 85 90
23 85 90
24 85 90
113
25 85 90
26 90 95
27 90 95
28 90 95
29 90 95
30 90 95
Nama
NIM
Jurusan
Judul
LEMBAR UJI REFERENST
Siti Lupiah
1 1 1001 1000068
Fendidikan Agama Islam (PAI)
Penerapan Shategi Active Learning Tipe Poster Session dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebqdayaan Isiam Siswa di
MTs At-Taqwa Kota Tangerang
No Judul dan Halaman Buku Paraf Dosen
Pembimbing
BAB I
I Undang-undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun2043), (Jakarta: Sinar Grafikq2}I3), cet. 5, hal3
11+
T-t
I
2 Rusman, Mode l-ma del P embeloj aran MengembangknnPotensi Guru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persad4201 I ), cet. 4, hal. 3
5 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pengajaran,@andung: PT Bumi Aksara 2009), hal. 9
4 ,dfnil Guz4 Undang-undang Sisdilcnas (JU N No 20Tak& 2AB) don Undmg-tmdang Guru don Dosen(UU M No 14 Tahun 2005), (Jakarta: Asa Mandiri,2009), hal. 109
5 Moh. Uzer Usman, Menjcdi Guru Profesional,@andung: PT.Remaja Rosdakarya, 20 tr 0), cet. 24, hal.2t
6 Sardiman A.N\ Interaksi danMotivasi BelajarMengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2}07\,hal.96
7 Choirul Fuad Yusu{ Kajian Peraturan danP e rundang-undangan P endi dikan Agama P adaSekolah, (Jakarta: Pena Citra Satria, 2008). hal.92-93
BAts II8 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar
Dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: BumiAksara, 20lZ), cet. Kedu4 hal4 {
4t
9 Wina Sanj ay a, S tr at e gi P e mb el aj ar an B er ori ent a s iStandar Prases Pendidikan, Qakarta: Kencana, 2008),hal.126
10 Isjoni, Scatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta:Pustaka Polajar, 2007), hal. 103 -l
4
-a
+
_$
J,h
p-[
t+
4J-t-fi
+
1l Iif Khoiru Ahmadi dk'k, Strategi PembelqjaranBerorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 20ll),hal.9
t2 Nana Sudjana dan Arif Daeng, Cara Belajar SistpsAktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CVSinar Baru, 1988), cet. 1, hal 32
13 Wina Sanjay4 Str at e gi P e mb e I aj ar on B eyo ri ent as iStandar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencan4 2008),hal. 135
t4 Iif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi PembelajaranBerorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 20l l),hal.11
15 Syafrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman, GuruProfe sional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta:Ciputat Pres, 2002),hal. ll7
16 Wina S anj ay a, Str at egi P emb e I aj ar an B er or i ent a s iStandar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008),hal.137
t7 Mel Silberman, Active Learning l0I StrategiPembelajaran AHif ffogyakartz: Pustaka InsanMadani,2009), cet. Ke-6, hal.2-3
18 T.M.A. Ari Samadhi, PEMBEI-AJARAN AKTIF(Iheaching Improvernent Workshop),urips anta s o.file s.w ordpres s. com/... /actiye-le arning _5 2pada tanegal 2l-september-29l4 iam27.57 wib
l9 Abuddin Nat4 Persfeiaif Islam Tentrtng StrategiP em b e laj aran (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 225
20 Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran AktifMeninglcatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, (Jakarta:PT Indeks,2008), hal. viii
21 Mel Silberman, Active Leatning 101 StrategiPembelajaranAhif ,(Yogyakarta:PustakalnsanMadani, 2A09), cet. Ke-6, hal. 180
22 http:l/dewi0 1 T5.blogspot.com/20 1 4/08/srrategi-poster-session-kolaborasi.html diakses pada tangsal 12-1 1-z,Al!.jry23:09 WIB
23 Mel Silberman, Active Learning 101 StrategiPembelajaran Ah{, $ogyakarta: Pustaka lnsanMadani,2009), cet. Ke-6, hal. 180-181
24 Wina Sanjay4 Pembelajaran dalam ImplementasiKur i kulum B erb as i s kompe t e ns i, (Jakarta : prenadaMedia Group,2008I cet. 3, hal. 90
25 http://www.hasiltesguru.com/20 I 2/04/pen gertian-hasi l-belaj ar.html, diakses pada tanggal 1 3 4ktobe r-ZAl3 1r
jam 05:33WIB26 Suharsimi Arikunto, Menej emen p engaj eian Se' ara
Manus i a'w i. (i akarta: PT Rineka Cipta 1 990), hal. 2l27 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran llatcarte Caung
Persada Press,2008), hal. 3528 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar
Bahssa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka,2007), ed.Ke-3, cet. Ke-4, hal. l01l
29 hup : / / ogsisobimedia.b)osspot. com/201 0/ 0;4/ sq arah-kebudayaan-i slam-bi dan g-ebook.htm I diakses padatanggal02-ll-2014
30 Samsul Munir Amin, Sejarah peradaban Islam,(Jakarta: Amzah,2A10), cet. Z,hal. Z
31 Departemen Pendidikan Nasional, Ka*us Bar*Bahasa Infunesia, (Jakarta: Balai pustaka, 2007), ed.Ke-3, cet. Ke-4, hal. 17 0
32 Ali Mudlofir, Apliknsi P"ng"*bongon K*ffiTingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar DalamPendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali pers,20ll),hal.54
-1-'
pengembangan-materi-sei arah.lrtml. diakses padatanggal 11-11-2014 jam l3:51
34
... diakses pada 19-09-2014BAB III
J) Sugiyono, Metode P ene litian Kuar$ itat if, Kual itatddan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009), ea. g, hal.8t 1
fr'
4)t)t
36 Sugiyono, Metode Penelitian tcuanitatitr KualiratiJ -dan R & D, (Bandung: ALFABETA,2009), cet. g;hal.102-103
37 sugiyono, statis tika untuk penelitiaf@@.ALFABETA, 2011), cet. l9,hal.2
38 SuharsimiArikunto, Dasar-das a, E oluiiFiidklil*i,(Jakartg: BumiAksara, 2001), cet. 3, hal. 100
39 S u gi yono, S t at i s t i ko unt uk p e n e I t t t an, 1y andungA{,FABETA' 20ll), wt. 19, hal. 359-361
40 Edi Riadi, Metode Statistika pariiet ik donNonparametrik, (T angerang, pT. pustakaMandiri
:2014). hal.62
41 Edi Riadi, Metode Statistika poroi"t ikaonNonp arametr ik, (T angerang, pT. pustakaMandiri
:2014",.hal.94-96
ModulPembelajaranstat*ttknVendtdtlranolehDiwidian S. Pd., M. Si l)
1.L
Met o de S t at i s t i lrn P arame tr i kdanN o np ar ame tr i k,(Tangerang, PT. PustakaMan dki: 2Ol +), hal. 45 _9 5,104-105,73Sugiyono, S t at i st ikaUnt
"t* e "e
t i t i "a@ anaun gl
ALFABETA,20l1), cet. Ke-19, hal. l3g
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl- lr. H. Juanda No 95 Ciputat tS4lA lnbreda
FORM (FR)
No. Dokumen : F|TK-FR:GB_208
1 Maret 2010
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor: Un.01/F. liKM. 0t.31.. ...12014Lamp : OutlineiProposalHal : Bimbingan Skripsi
kepada Yth.A. Irfan Mutid M.APembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif Hidayatul lahJakartaAssal amu' ala ikum wr. Wb.Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Dr. H/Nn
Tembusan:l. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akadernik3. Mahasiswa yang bersangkutan
Judul tersebut telah disetujui oleh jurusan yang bersangkutan pada tanggal 13 mei2013, abstraksi/outline terlampir. Saudara aapat melakikan p..uu,urru"i'J^tri"""ipada judul tersebut. Apabila perubahan iubstansial dianggap perlu, mohonpembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
B_irnbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 5 bulan berikkutny a tantasurat perparyang.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wa,s.y al amu' ala i kum w r. Wb.
Nama
Nim
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
menjadi pembimbing I/II
: Siti Lupiah
:1110011000068
: Pendidikan Agama Islam
: Sembilan
: Penerapan Strategi Active I earning'I'ipe poster sessionDalam
Meningkatkan Hasil Belajar SKI Siswa
a.n. Dekan
Kajur ikan Agarna Islarn
Jakarta, 12 Desember 2014
ofl, Ag19s80707 198703 I 005
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juada No Ci4nat 1U12lndoresia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK:FR-LAB-208
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 111
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor: Un.01/F. l/K.M. 01. 3/... ..12014 Jakarta, 12 Desember 2Al4Lamp : OutlineiProposalHal : Permohonan Izin Penelitian
kepada Yth.Kepala SekolahMTs At-TaqwaDiTempat
Assalomu' alcikum wr. W.Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Narna
Nim
Jumsan
Semester
: Siti Lupiah
:1110011000068
: Pendidikan Agama Islam
:Sernbilan
Judul Skripsi : Penerapan Strategi Active LearningTipe Poster Session Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar SI(I Siswa
Adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)diinstansi/sekoiah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian dirnaksud.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
LVas salamu' alaikum wr. Wb.
a.n. Dekan
Kajur Pendidikan Agama Islam
DrH
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
y NIP
YAYASAN PERGURUAN ISLAIVI ATTAQWAMAI)ffi.ASAH{ TSANAWIYAH AT'trA ffi WA
J]. KH. Mu'min RT. 0s/09 Kel. tselendung, Kec. Benda - Kota TangerangTangerang 15123 Tetp. (021) 55794063
NSM : 121236710029 NPSN :20606367
SURAT KETERANGANNo : MTs.28IS/05/033/PP.005/33 3 l20l 4
B ismiilahirrohmanirrohim.
Yang bertanda tangan di hawah ini Kepala lv[adrasah Tsanawiyah Attaqwa KelurahanBelendung Kec. Benda Kota Tatgcrang. dengan ini menerangkan bahwa :
NarnaTg1. LahirNIMProgram StudiJenjangPerguruan Tinggi
SITI I,UPIAHTangerang, 06 September 19921 i 1001 1000068Pendidikan Agama islam (PADStrata Satu (Sl)UIN Jakarta
Telah melaksanakan Riset tentang :
"Penerapan Active Learning Tipe Poster Session dalam Meningkatkan Hasil Betajara SKISiswa"Riset / Penilitian tersebnt bertempat di Madrasah yang kami pimpin yang beralamat di Jl.KH. Mu'min Rt. 05/09 Keiurahan Belendung Kecamatan Benda Kota Tangerang, padatanggal 15 Agustus 2014 s.d 30 September2014.
Demikian surat ini kami buat dengan sebenarnya untuk- diketahui dan dipergunakansebagaimana mestinya, dan yang berkepentingan harap maklum.
Billahittaufiq.
T'angerang, 14 Oictober 2014
Cc.File,-