PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF...

155
PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF DALAM BUKU BIOGRAFI MU‟ASSIS I‟LM AL-SAYDALAH, IBN AL-BAITAR KARYA ATEF MUHAMMAD Skripsi Dianjukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) Disusun oleh: Dani Fadhlurrohman (11150240000016) PROGRAM STUDI TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M / 1440

Transcript of PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF...

Page 1: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF

DALAM BUKU BIOGRAFI

MU‟ASSIS I‟LM AL-SAYDALAH, IBN AL-BAITAR

KARYA ATEF MUHAMMAD

Skripsi

Dianjukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.)

Disusun oleh:

Dani Fadhlurrohman

(11150240000016)

PROGRAM STUDI TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M / 1440

Page 2: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn
Page 3: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn
Page 4: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn
Page 5: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

ABSTRAK

Dani Fadhlurrohman, 11150240000016. Penerapan Metode

Penerjemahan Komunikatif dalam Buku Biografi Mu’assis I’lm al-

Saydalah, Ibn al-Baitar karya Atef Muhammad. Skripsi, Prodi

Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan

metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-

Saydalah, Ibn al-Baitar yang peneliti terjemahkan sendiri. Metodologi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-

deskriptif. Kemudian menjelaskan pertanggungjawaban terjemahan dari

bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi

penerjemahan yang dikemukakan oleh M. Zaka Al Farisi dan Moch.

Syarif Hidayatullah. Strategi yang digunakan terdapat kedelapan

metode penerjemahan, di antaranya; Taqdim wa Ta‟khir, Ziyadah,

Hazf, Tabdil, literal, transposisi, deskripsi, dan transkripsi. Langkah

awal adalah menerjemahkan objek data, setelah itu dilakukan analisis

dengan menerangkan penerapan strategi penerjemahan yang digunakan

saat menerjemahkan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa

strategi penerjemahan Arab-Indonesia pada buku Mu‟assis I‟lm al-

Saydallah, Ibn al-Baitar sangatlah efektif untuk digunakan dalam kasus

menerjemahkan teks biografi, yang memudahkan penerjemah

menghasilkan terjemahan yang mudah dipahami dan berterima dalam

bahasa sasaran (bahasa Indonesia). Dalam proses menerjemahkan,

strategi yang paling banyak digunakan yaitu strategi penerjemahan

ziyadah dan hazf, karena adanya perbedaan pada struktur gramatikal

bahasa Arab dan bahasa Indonesia.

Kata kunci: Penerjemahan, buku biografi, Ibn al-Baitar, strategi

penerjemahan komunikatif.

Page 6: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilllȃhi rabbilȃ‟lamîn. Segala puji bagi Allah,

Tuhan semesta alam yang telah memancarkan sumber-sumber

hikmah dari hati yang jujur hingga hikmah itu mengalir,

membuka pendengaran para pecinta-Nya dan orang yang

berhasrat menerimanya hingga pendengaran mereka sangat tajam,

menyinari penglihatan orang yang senantiasa menghadapkan

wajahnya dan serius menuntunnya hingga penglihatan mereka

menjadi sangat jeli. Hal ini rasa syukurpun terefleksikan dengan

menyelesaikan skripsi yang peneliti tulis untuk memperoleh gelar

Sarjana Humaniora pada jurusan Tarjamah, Fakultas Adab dan

Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat dan salam peneliti sampaikan kepada nabi

Muhammad SAW, dialah sebaik-baiknya manusia yang datang

dalam hidup ini, lalu mengangkat derajat kehidupan semesta

menjadi mulia. Dialah yang membangkitkan kesucian jiwa,

memberikan cahaya dalam pandangan mata dan pandangan

kalbu, serta membimbing manusia menjadi pribadi dan umat

terbaik di dunia maupun di akhirat.

Skripsi yang peneliti buat, dalam proses penyusunannya

tentu mengalami berbagai kendala dan hambatan. Namun, dengan

adanya dukungan baik moral maupun materil dari berbagai pihak,

peneliti akhirnya dapat juga menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu, ucapan terima kasih yang tak terhingga peneliti

haturkan kepada;

Page 7: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

viii

1. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Drs. Saiful Umam, M.A, Ph.D.;

2. Ketua dan Sekertaris Prodi Tarjamah, Dr. Darsita

Suparno, M.Hum, dan Dr. Ulil Abshar, S.S., M.Hum.

yang telah banyak memberikan arahan, dukungan, dan

motivasi kepada peneliti;

3. Dosen pembimbing skripsi peneliti, Dr. Ahmad

Syatibi, M.Ag. yang telah sabar meluangkan waktunya

memberikan banyak dukungan, masukan, dan motivasi

kepada peneliti;

4. Dosen penguji 1, Dr. Rizqi Handayani, M.A. dan dosen

penguji 2, Dr. TB. Ade Asnawi, M.A. yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan masukan

dan saran demi kesempurnaan skripsi ini;

5. Dosen pembimbing akademik, Bapak Abdul Wadud

Kasyful Anwar, Lc, M.Ag yang telah membimbing

peneliti dengan baik selama masa studi di Jurusan

Tarjamah;

6. Seluruh dosen Fakultas Adab dan Humaniora,

khususnya para dosen di Prodi Tarjamah yang telah

memberikan banyak ilmu dan motivasi kepada peneliti.

Barakallah fii hayatikum;

7. Untuk kedua orangtua tercinta khususnya yang selalu

mendukung dan menasehati dengan mengajari nilai-

nilai agama dalam kehidupan ini, dan untuk ade

tercinta Rahmawati yang selalu semangat dalam proses

Page 8: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

ix

belajar di perkuliahannya, karya ini adalah sebuah

persembahan yang indah dari kakak.

8. Untuk teman-teman jurusan Tarjamah seperjuangan

terima kasih banyak yang telah membantu peneliti

selama perkuliahan hingga mencapai titik ini.

Semua pihak yang ikut andil dalam membantu

terlaksananya penelitian skripsi ini, semoga selalu diberikan

keberkahan dan dilimpahkan rahmat-Nya dalam hidup. Pada

akhirnya, peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

khalayak ramai, khususnya bagi para akademisi yang menggeluti

bidang penerjemahan Arab-Indonesia, sejarah kebudayaan Islam

dan biografi.

Jakarta, 10 Januari 2020

Peneliti

Page 9: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

x

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR...............................................................vii

DAFTAR ISI ...............................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................xii

PEDOMAN TRANSLITERASI .............................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................... 6

C. Tujuan Penelitian ......................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................... 7

E. Penelitian terdahulu ..................................... 7

F. Metodologi Penelitian ................................. 11

G. Sistematika Penulisan ................................. 15

BAB II KERANGKA TEORI

A. 1. Definisi Buku Biografi ............................ 17

A. 2. Penerjemahan Buku Biografi .................. 18

B. Penerjemahan

1. Definisi Penerjemahan ............................. 18

Page 10: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xi

2. Strategi Penerjemahan ............................. 20

C. Metode Penerjemahan Komunikatif ........... 25

BAB III SEKILAS TENTANG BUKU “MU’ASSIS

I’LM AL-SAYDALAH, IBN AL-BAITAR” DAN

BIOGRAFI PENULIS

A. Deskripsi Buku ......................................... 27

B. Biografi Penulis ........................................ 28

C. Karya-karya Penulis .................................. 30

BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN AKADEMIK

HASIL PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF

A. Pengantar Edisi Terjemah .......................... 35

B. Analisis Data .............................................. 36

C. Pertanggungjawaban Akademik ................ 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................. 65

B. Saran ........................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................... 75

TERJEMAHAN BUKU “MU’ASSIS I’LM AL-SAYDALAH,

IBN AL-BAITAR” .................................................................. 102

Page 11: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Wawancara Peneliti dengan Penulis Buku

“Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn al-Baitar yaitu Atef Muhammad

melalui Email

Lampiran 2 : Teks Bahasa Sumber dan Terjemahan Buku

Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn al-Baitar

Page 12: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah mengalihaksarakan suatu tulisan ke

dalam aksara lain. Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin.

Berikut ini adalah Surat Keputusan Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Nomor: 507 Tahun 2017 Tentang “Pedoman

Penelitian Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta”. Berikut daftar aksara Arab dan

padanannya dalam aksara Latin:

A. Konsonan

Huruf

Arab

Huruf

Latin

Keterangan

- - ا

ba‟ be ب

ta‟ te ث

Ts te dan es د

Jim je ج

H h dengan garis bawah ح

kha ka dan ha ر

dal de د

Dz de dan zet ر

R er س

Page 13: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xiv

z zet ص

S es س

Sy es dan ye ش

s es dengan garis di bawah ص

d de dengan garis di bawah ض

t te dengan garis di bawah ط

z zet dengan garis bawah ظ

koma terbalik di atas hadap kanan „ ع

gh ge dan ha غ

f ef ف

q ki ق

k ka ك

l el ل

m em م

n en ى

w we و

h ha ه

apostrof ` ء

y ye ي

Page 14: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xv

B. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa

Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan

vokal rangkaP atau diftong. Untuk vokal tunggal, ketentuan

alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin

Keterangan

a Fathah

i Kasrah

u Dammah

Adapun vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya

adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin

Keterangan

ي ai a dan i

و au a dan u

Page 15: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xvi

C. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang

dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf,

yaitu:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin

Keterangan

ا â a dengan topi di atas

ي Î i dengan topi di atas

و Û u dengan topi di atas

D. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab

dilambangkan dengan huruf, yaitu ال, dialihaksarakan

menjadi huruf /I/, baik diikuti huruf syamsiyyah maupun

huruf qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân

bukan ad-dîwân.

E. Syaddah (Tasydȋd)

Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan

Arab dilambangkan dengan tanda ( ), dalam alih aksara ini

dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan

huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak

berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak

setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf

syamsiyyah. Misalnya kata "الضشوسة" tidak ditulis ad-darûrah

melaikan al-darûrah. Demikian seterusnya.

Page 16: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xvii

F. Ta Marbȗtah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta

marbȗtah terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf

tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat contoh 1 di

bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbȗtah

tersebut diikuti oleh kata sifat (na‟t) (lihat contoh 2). Namun,

jika huruf ta marbȗtah tersebut diikuti kata benda (ism),

maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat

contoh 3).

Contoh:

No. Kata Arab Alih Aksara

Tarîqah طشيقت 1

al-jâmi‟ah al-islâmiyyah الجاهعت الالجاهعت الإسلاهيت 2

Wahdat al-wujûd ودذة الىجىد 3

G. Huruf Kapital

Meskipun dalam tulisan Arab huruf kapital tidak

dikenal, dalam alih aksara ini huruf kapital tersebut juga

digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, antara

lain untuk menuliskan permulaan kalimat, huruf awal, nama

tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain. Penting

diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata sandang,

maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal

nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Page 17: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xviii

(Contoh: Abû Hâmid al-Ghazâlî bukan Al- Ghazâlî, al-Kindi

bukan Al-Kindi)

Beberapa ketentuan lain dalam EYD sebetulnya

juga dapat diterapkan dalam alih aksara ini, misalnya

ketentuan mengenai huruf cetak miring (italic) atau cetak

tebal (bold). Jika menurut EYD, judul buku itu ditulis dengan

cetak miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya.

Demikian seterusnya.

Berkaitan dengan penelitian nama, untuk nama-

nama tokoh yang berasal dari dunia Nusantara sendiri,

disarankan tidak dialihaksarakan meskipun akar katanya

berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-

Palimbani, tidak „Abd al-Samad al-Palimbâni; Nuruddin al-

Raniri, tidak Nûr al-Dîn al-Rânîrî.

H. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi‟il), kata benda (ism),

maupun huruf (harf) ditulis secara terpisah. Berikutnya

adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-kalimat

dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-

ketentuan di atas:

Kata Arab Alih Aksara

dzahaba al-ustâdzu رهة الأسخار

tsabata al-ajru ثبج الأجش

Page 18: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xix

al-harakah al-„asriyyah الذشمت العصشيت

asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh اشهذ اى لا إله إلا الله

Maulânâ Malik al-Sâlih هىلانا هلل الصالخ

yu‟atstsirukum Allâh يعث شمن الله

al-mazâhir al-„aqliyyah الوظاهش العقلي ت

Page 19: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

xx

DAFTAR SINGKATAN

Berikut daftar singkatan yang terdapat dalam skripsi:

1. BSu : Bahasa Sumber

2. BSa : Bahasa Sasaran

3. TSu : Teks Sumber

4. TSa : Teks Sasaran

5. KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 20: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern ini, orang beranggapan bahwa

kemajuan ilmu pengetahuan berasal dari peradaban Barat.

Padahal kemajuan yang dicapai peradaban Barat tersebut tidak

lepas dari zaman sebelumnya, yakni masa kejayaan Islam.

Banyak sekali yang ilmuan muslim berikan saat itu untuk

berkontribusi memajukan ilmu pengetahuan di berbagai bidang,

salah satunya ialah ilmu farmasi. Para ilmuwan farmasi muslim

saat itu selain menguasai riset-riset ilmiah di bidang farmasi,

mereka juga berhasil membuat komposisi, dosis, tata cara

penggunaan, dan efek dari obat-obatan (baik obat sederhana

maupun obat campuran). Masa kejayaan Islam merupakan masa

di mana ilmu farmasi mencapai puncaknya.

Tokoh-tokoh ilmu farmasi seperti Jabir bin Ibn Hayyan

(720-813 M), Ibnu Masawayh (777-857 M), Al-Kindi (801-866

M), Sabur Ibnu Sahl (940-1000 M), At-Tabari (839-923 M), Ar-

Razi (864-925 M), Al-Zahrawi (937-1013 M), Ibnu Sina (980-

1037 M), Al-Biruni (973-1048 M), Al-Ghafiqi (Wafat 732 M),

Ibnu Zuhr (1072-1162 M), Ibnu Thufail (1110-1185 M), Ibnu

Rusyd (1126-1198 M), dan Ibnu Al-Baitar (1193-1248 M)

menjadi orang-orang di barisan terdepan bahkan beberapa karya

mereka masih dijadikan rujukan dalam ilmu farmasi dan

Page 21: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

2

kedokteran hingga abad modern baik di negara Timur maupun di

negara Barat.1

Namun nama terakhir ini yaitu Ibnu al-Baitar masih

belum populer di kalangan masyarakat Islam di Indonesia. Ibnu

al-Baitar ialah ilmuwan muslim yang dilahirkan di kota Malaga

Spanyol menjelang akhir abad ke 12. Dia belajar ilmu botani dari

Abu Al Abbas Al Nabati salah seorang ahli botani yang belajar

dan mengumpulkan berbagai macam tanaman di sekitar wilayah

Andalus (Spanyol)”.2 Adapun karya-karyanya antara lain

3 :

1) Kitab Al-Mughni fi al-Adwiya‟ al-Mufradāt. Buku ini

membahas tentang ramuan-ramuan sederhana, yang terdiri

atas 20 bagian. Telah diterjemahkan dalam bahasa Latin

dengan judul “The Ultimate in Materia Medica”. Selain

dalam bahasa Latin, buku ini telah di terjemahkan ke

dalam bahasa Jerman dan Prancis pada abad ke-19.

2) Kitab Al-Jāmi‟ li Mufradāt al-Adwiya wa al-Aghdiya.

Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

dengan judul “The complete Book in Simple Medicaments

and Nutritious Items”, di Eropa buku ini mulai

dipublikasikan pada tahun 1758. (Buku Lengkap tentang

Obat-Obatan Sederhana).

1 Sri Sudewi, “Sejarah Farmasi Islam dan Hasil Karya Tokoh-

Tokohnya”, Journal of Islam and Plurality, Volume 2, Nomor 1, Juni 2017.

hal. 57.

2 “Biografi Ibn Al Baitar (Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Al

Baitar Dhiya Al Din Al Malaqi)”, Qatar Medical Journal, Vol. 12 / No.1 / Juni

2003.

3 Sri Sudewi, “Sejarah Farmasi Islam dan Hasil Karya Tokoh-

Tokohnya”, Journal of Islam and Plurality, Volume 2, Nomor 1, Juni 2017.

hal. 70.

Page 22: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

3

3) Kitab Al-Jamî fi Al-Tîb ( di terjemahkan dalam bahasa

Latin dengan judul The Physician‟s Balance). Buku ini

mengupas beragam tumbuhan berkhasiat obat atau

tumbuhan herbal yang berhasil di kumpulkannya di

sepanjang pantai mediterania. Seribu lebih tanaman obat

yang ia temukan pada abad ke-13 Masehi.

4) Kitab Al-Adwiyat al-Basyitah “Ramuan-ramuan

Sederhana”, yang di cetak dalam bahasa Latin dengan

judul “Simplicia” dan diterbitkan di Cremona pada tahun

1758 M.

Hal ini membuat peneliti tertarik dalam mengkaji atau

menerjemahkan biografi tokoh tersebut untuk memperkenalkan

kisah maupun karya-karyanya dan memperluas khazanah ilmu

pengetahuan di Indonesia bahwa Ibnu Al-Baitar sangat

berpengaruh dalam kemajuan ilmu farmasi modern. Peneliti akan

menerjemahkan sebuah buku biografi Ibnu al-Baitar yang judul

“Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn al-Baitar” Karya Atef

Muhammad.

Buku biografi ini mengisahkan riwayat hidup seorang

ilmuan muslim pada masa Bani Umayyah ahli dalam bidang ilmu

farmasi bernama Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Al Baitar

Dhiya Al Din Al Malaqi atau dikenal dengan Ibn al-Baitar. Ia

merupakan salah satu ilmuan muslim Andalus terbesar yang ahli

dalam bidang botani dan bidang farmasi pada abad pertengahan.

Di kalangan masyarakat kita saat ini, masih sedikitnya

buku biografi yang diterjemahan dari bahasa Arab ke dalam

bahasa Indonesia. Hal tersebut terjadi karena buku-buku biografi

Page 23: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

4

terjemahan Arab-Indonesia masih sangat minim penerjemahnya

dibandingkan dengan penerjemah buku biografi berbahasa asing

lainnya. Buku biografi terjemahan Arab-Indonesia yang kualitas

terjemahannya masih susah untuk dipahami karena terlihat sekali

seperti buku terjemahan.

Tentu ini bertentangan dengan prinsip penerjemahan yang

dikatakan oleh Nida bahwa suatu karya terjemahan yang baik

akan terasa seperti bukan terjemahan.4 Perbedaan bahasa asing

lainnya dengan bahasa Arab pada era industri seperti sekarang

ditinjau dari aspek pemakaian dan penyebarluasan pemakaian

ditandai dengan digitalisasi dan automasi, bahasa ini sejak dahulu

hingga sekarang mempunyai peran penting dalam perkembangan

literasi masyarakat Indonesia.5

Proses menerjemahkan yang dilakukan penerjemah

bukanlah ilmu murni dan bukan pula murni seni. Menerjemahkan

adalah seni praktis. Dengan kata lain, menerjemahkan adalah

keterampilan berkesenian dengan bantuan ilmu-ilmu teoritis. Kita

sering menemukan kesulitan menyatakan hasil penerjemahan itu

dikatakan baik, yang satunya lagi dikatakan sedang dan yang

satunya lagi dikatakan jelek.6 Penerjemahan ini juga merupakan

upaya untuk mengalihkan pesan atau amanat dari bahasa sumber

4 Eugene A. Nida dan Charles A. Taber, The Teory and Practice of

Translation, (Leiden: Published for The United Bible Societies, 1982), hal. 12.

5 Darsita Suparno dan Ali Qosebaty, “Kekerabatan Bentuk kosakata

Perabot Dapur dalam Bahasa Arab Sudan dan Suriah”, Buletin Al-Turas, Vol.

26 No.1, Januari 2020, hal. 3.

6 Nur Mufid dan Kaserun AS. Rahman, Buku Pintar Menerjemahkan

Arab-Indonesia Cara Paling Tepat, Mudah dan Kreatif, (Surabaya: Pustaka

Progressif, 2007), hal. 6.

Page 24: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

5

ke dalam bahasa target dengan cara menemukan ekuivalensi yang

memiliki struktur semantik yang sepadan.

Dalam penerjemahan berlangsung rentetan kegiatan mulai

dari memahami makna teks sumber sampai mengungkapkan

kembali makna tersebut dalam bahasa target. Penggunaan istilah

bahasa target dimaksudkan untuk menegaskan betapa pentingnya

aspek keakuratan dalam penerjemahan. Penerjemahan yang

melenceng dari target yang sebenarnya berarti penyimpangan.7

Berdasarkan latar belakang ini, peneliti dalam melakukan

penerjemahan biografi berjudul “Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

al-Baitar” karya Atef Muhammad ini menggunakan metode

penerjemahan komunikatif. Saat menerjemahkan dengan metode

ini, seorang penerjemah mereproduksi makna kontekstual yang

sedemikian rupa. Aspek kebahasaan dan aspek isi langsung dapat

dimengerti oleh pembaca. Metode ini mengharuskan penerjemah

memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi (pembaca dan tujuan

penerjemahan).Metode ini pun dapat memberikan variasi

penerjemahan yang sesuai dengan prinsip-prinsip komunikasi.8

Penggunaan metode penerjemahan komunikatif bertujuan

untuk mengetahui proses penerjemahan bahasa Arab ke bahasa

Indonesia yang mudah dipahami oleh penutur bahasa sasaran

sehingga hasil terjemahan tersebut terlihat seperti bukan

terjemahan. Di lain sisi peneliti ingin mengetahui pesan moral

dan teladan sang tokoh, baik dalam menekuni atau

7 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 23-24.

8 Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-

Indonesia Kontemporer, (Pamulang: Penerbit Alkitabah, 2014), hal. 63.

Page 25: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

6

mengembangkan ilmu pengetahuan maupun untuk menambah

khazanah pengetahuan pada buku biografi Ibnu Al-Baitar di

Indonesia.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Sebagaimana dengan pemaparan yang telah dijelaskan

sebelumnya agar pembahasan dalam skripsi ini terarah dan tidak

terlalu meluas, batasan yang peneliti terapkan dalam metode

penerjemahan komunikatif pada buku biografi berbahasa Arab

berjudul “Mu‟assisu I‟lm al-Saydalah, Ibn al-Baitar” karya Atef

Muhammad dengan memilih 12 sampel. 12 sampel yang peneliti

pilih sekiranya sudah mewakili keseluruhan isi buku keselurahan

yang telah diterjemahkan berjumlah 22 halaman dalam

menerapkan teori penerjemahan komunikatif. Maka dalam hal ini

peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaiman penerapan teori penerjemahan komunikatif

dalam buku biografi “Mu‟assis Ilm al-Saydalah, Ibn al-

Baitar” karya Atef Muhammad?

2. Bagaimana strategi penerapan teori penerjemahan

komunikatif dalam buku biografi “Mu‟assis Ilm al-

Saydalah, Ibn al-Baitar” karya Atef Muhammad?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah:

1. Mengetahui hasil penerapan metode penerjemahan

komunikatif buku biografi “Mu‟assis Ilm al-Saydalah,

Ibn al-Baitar” karya Atef Muhammad.

Page 26: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

7

2. Mengetahui hasil terjemahan buku biografi “Mu‟assis Ilm

al-Saydalah, Ibn al-Baitar” karya Atef Muhammad

dengan menerapkan metode penerjemahan komunikatif.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan untuk menambah khazanah

keilmuan dan wawasan bagi penulis baik dalam dunia

penerjemahan maupun dalam kualitas terjemahan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bertujuan untuk dijadikan sebagai bahan

evaluasi dan pembelajaran dalam menggunakan metode

penerjemahan komunikatif.

E. Penelitian Terdahulu

Peneliti telah menemukan penelitian terdahulu terkait

penerjemahan biografi dan penerjemahan komunikatif.

Diantaranya seperti skripsi yang dilakukan oleh: Pertama

berjudul, “Pertanggungjawaban Penerjemahan Bagian dari Buku

Qissatu Erdogan Karya DR. Raghib al-Sirjani”. Penelitian ini

dilakukan oleh mahasiswa Tarjamah, Hanif Azhar pada tahun

2019. Skripsi ini mendeskripsikan pertanggungjawaban

penerapan metode penerjemahan komunikatif dan strategi

penerjemahan dalam terjemahan buku Qissatu Erdogan yang

mengedepankan aspek komunikatif dan tingkat kerbacaan pada

pembaca Tsa. Strategi yang digunakan pada penelitian ini ialah

Page 27: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

8

Taqdim wa Ta‟khir, Ziyadah, Hadzf dan Tabdil.9 Hal ini mirip

dengan penelitian yang akan peneliti lakukan dalam aspek

metode maupun strategi penerjemahan, yang membedakan dalam

penelitian ini adalah korpus yang menjadi objek penelitiannya.

Penelitian kedua yaitu berupa jurnal yang berjudul,

“Ideologi dan Teknik Penerjemahan Frasa pada Buku Biografi

Suharto (A Political Biography) dari bahasa Inggris ke dalam

bahasa Indonesia Karya R.E. Elson”. Penelitian ini dilakukan

oleh Pebri Pradika Putra, M.Hum. pada tahun 2019. Fokus

penelitian yang dilakukan ini melihat bagaimana penggunaan

ideologi serta teknik, penyimpangan dan faktor penyebab

penyimpangan dalam menerjemahkan buku biografi Suharto: A

Political Biopgraphy karya R.E Elson. Data yang ditemukan

disajikan berdasarkan keterkaitannya dengan Ideologi

Penerjemahan. Total data yang ditemukan berjumlah 62 data

yang ditemukan oleh peneliti kemudian dianalisis berdasarkan

teknik penerjemahan yang digunakan, diantaranya: Teknik

penerjemahan Couplet, Addition/Penambahan, Harfiah,

Reduction/Pengurangan, Transposisi, Modulasi, Natural

Borrowing, Pure Borrowing, Adaptasi, Substitusi, dan Shift10

.

Beda halnya dengan yang peneliti lakukan dalam menerjemahkan

biografi Ibn al-Baitar hanya menggunakan delapan teknik atau

9 Hanif Azhar, Skripsi. “Pertanggungjawaban Penerjemahan Bagian

Dari Buku Qissatu Erdogan Karya DR. Raghib al-Sirjani”. (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta).

10

Pebri Pradika Putra, “Ideologi dan Teknik Penerjemahan Frasa

pada Buku Biografi Suharto (A Political Biography) dari bahasa Inggris ke

dalam bahasa Indonesia Karya R.E. Elson” Jurnal Tsaqofah & Tarikh IAIN

Bengkulu, Vol. 4 Nomor. 1, 1 Januari-Juni 2019.

Page 28: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

9

strategi penerjemahan yaitu: Taqdim wa Ta‟khir

(Mengedepankan dan Mengakhirkan), Ziyadah (Penambahan),

Hazf (Membuang), Tabdil (Mengganti), literal, transposisi,

deskripsi, dan transkripsi.

Penelitian ketiga berjudul, Penerjemahan Komunikatif

Muhammad Farid Wajdi dalam terjemahan Kitab Al-Hikam karya

Ibnu Athaillah As-Sakandari.” Penelitian ini dilakukan oleh

mahasiswa Tarjamah, Al Muhtarom pada tahun 2017. Penelitian

ini menyajikan hasil terjemahan yang peneliti analisis dari segi

terjemahan komunikatif dan juga menjawab perumusan

pembatasan masalah. Adapun dari hasil yang peneliti lakukan

adalah dari segi terjemahan kitab ini, peneliti mendapati bahwa

terjemahan ini sudah baik untuk orang-orang yang paham ilmu

tasawuf, namun kemungkinan besar orang-orang awam yang

tidak mengerti tasawuf akan merasa sulit memahami terjemahan

tersebut. Maka dari itu peneliti memberikan terjemahan

alternative yang bias dipahami oleh orang-orang awam. Hal itu

terlihat dari penggunaan diksi, leksikal yang menggunakan kata-

kata yang kurang baik, memberikan terjemahan alternatif agar

bias dipahami oleh orang-orang awam.11

Adapun perbedaan

dengan yg peneliti lakukan adalah proses penerjemahan

komunikatif pada teks biografi, sedangkan yang Al Muhtarom

lakukan adalah menganalisis terjemahan komunikatif dalam

terjemahan Kitab Al-Hikam.

11 Al Muhtarom, Skripsi. “Penerjemahan Komunikatif Muhammad

Farid Wajdi Dalam Terjemahan Kitab Al-Hikam Karya Ibnu Athaillah As-

Sakandari”. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Page 29: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

10

Penelitian keempat berjudul, “Penerjemahan Buku al-

Qira‟ah al-Rasyidah Karya Abdul Hasan Ali Nadwi: Sebuah

Pertanggungjawaban Akademik”. Penelitian ini dilakukan oleh

Qistina Amajidah pada tahun 2017. Penelitian ini memfokuskan

pada metode penerjemahan Komunikatif dalam menerjemahkan

buku tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukan terjemahan

Buku al-Qira‟ah al-Rasyidah Karya Abdul Hasan Ali Nadwi

cocok menggunakan metode penerjemahan Komunikatif.12

Bedanya dengan yang peneliti lakukan adalah menerjemahkan

buku biografi berjudul Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn al-Baitar

Karya Atef Muhammad.

Penelitian kelima berjudul, “Penerjemahan Buku

Mawsu‟ah al-Lughah al-Injiliziyyah Ma Qalla Wa Dalla Karya

Dr. Ezzat”. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Tarjamah

Siti Farhana Fajriyah pada tahun 2017. Dalam menerjemahkan

buku tersebut, peneliti menerapkan strategi penerjemahan

Komunikatif dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia yang

hasilnya sangat efektif, dari kualitas terjemahan yang berterima

dalam bahasa sasaran dengan bahasa yang singkat dan mudah

dimengerti.13

Pedoman yang peneliti gunakan dalam

penerjemahan ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh

Moch Syarif Hidayatullah dan M. Zaka, hal tersebut mirip

dengan peneliti lakukan. Bedanya dengan yang peneliti lakukan

12 Qistina Amajidah, Skripsi. “Penerjemahan Buku al-Qira‟ah al-

Rasyidah Karya Abdul Hasan Ali Nadwi: Sebuah Pertanggungjawaban

Akademik”. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

13

Siti Farhana Fajriyah, Skripsi. “Penerjemahan Buku Mawsu‟ah al-

Lughah al-Injiliziyyah Ma Qalla Dalla Karya Dr. M. Ezzat”. (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta).

Page 30: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

11

adalah objek penelitiannya yang menerjemahkan buku biografi

berjudul Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn al-Baitar Karya Atef

Muhammad.

Setelah mengamati dari kelima penelitian terdahulu ini,

Peneliti melihat belum ada yang menjadikan buku biografi

Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn al-Baitar Karya Atef Muhammad

ini sebagai bahan penerjemahan dari bahasa Arab ke bahasa

Indonesai dan pertanggungjawabannya untuk objek penelitian.

Penelitian yang menggunakan metode penerjemahan komunikatif

pada buku tersebut pun belum peneliti temukan. Dengan

demikian, peneliti melakukan penelitian ini dengan

menerjemahkannya dan menganalisis dengan metode

penerjemahan komunikatif yang digunakan saat menerjemahkan.

F. Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang

dipilih dalam melaksanakan (dalam mengumpulkan data).

Metode penelitian bahasa berhubungan erat dengan tujuan

penelitian bahasa. Penelitian bahasa bertujuan untuk

mengumpulkan dan mengkaji data, serta mempelajari

kebahasaan. Dalam penelitian bahasa (linguistik) dapat dilakukan

di perpustakaan yang akan melibatkan hubungan peneliti dengan

buku-buku (kepustakaan) sebagai sumber data.14

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

kualitatif-deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data

14 T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik (Ancangan Metode

Penelitian dan Kajian, (Bandung: Pt. Refika Aditama, 2006), hal.14.

Page 31: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

12

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan.15

Penelitian

kualitatif disebut juga dengan penelitian naturalistik atau

alamiah.16

Sedangkan deskriptif merupakan data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

Selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci

terhadap apa yang sudah diteliti.17

1. Fokus Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan dalam

menerjemahkan buku biografi berjudul “Mu‟assis Ilm al-

Saydalah, Ibn al-Baitar” karya Atef Muhammad dengan

metode penerjemahan komunikatif.

Menerjemahkan berdasarkan metode penerjemahan ini

meliputi kualitas terjemahan, keakuratan, dan keterbacaan.18

Kemudian peneliti juga mendalami terkait penerjemahan teks

biografi supaya mengetahui tahapan-tahapan dalam

penulisan biografi selain menerjemahkannya.

2. Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan terdiri dari dua macam,

yaitu: pertama, data primer yaitu berupa teks arab yang ada

pada buku biografi “Mu‟assis Ilm al-Saydalah, Ibn al-

Baitar” karya Atef Muhammad. Dari kajian ini akan

15 Muhammad, Metodologi Penelitian Bahasa, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2016), hal.30.

16 T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik (Ancangan Metode

Penelitian dan Kajian, (Bandung: Pt. Refika Aditama, 2006), hal.10.

17

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012), hal. 11.

18

Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, (Jakarta: PT Raja Grafindo

persada, 2012), hal. 16.

Page 32: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

13

dijadikan teks sumber sebagai objek yang akan peneliti

terjemahkan.

Di samping itu, yang tertera dalam penulisan skripsi ini

penulis juga merujuk pada sumber-sumber sekunder berupa

buku-buku tentang teori penerjemahan, kamus bahasa Arab

dan Indonesia, jurnal, internet, dan lain-lainnya.

3. Metode Penyediaan Data

Dalam pengumpulan data ada tiga tahap yang harus

dilakukan peneliti, yaitu mengumpulkan, memilih-memilah,

dan menata makna kata dari TSu. Sekalipun telah

dikumpulkan, data akan menjadi sulit dianalisis karena

belum tertata dan dipilih. Untuk itu, datanya harus dipilih-

pilih. Satu alternatif untuk memilah dan menata data atau

sebagai bahan analisis dengan mengelompokannya

berdasarkan konteks data. Data ini merujuk pada fenomena

yang mengandung dan berkaitan langsung dengan masalah

penelitian.19

Dalam penyediaan data, peneliti harus menggunakan cara

yang dalam metodologi penelitian disebut dengan metode

atau teknik. Metode adalah cara yang harus dilaksanakan,

sedangkan teknik adalah cara melaksanakan metode.20

Untuk

memperoleh data, dalam penelitian ini menggunakan metode

simak (pengamatan/observasi) dan teknik catat.

a. Metode Simak

19

Muhammad, Metode Penelitian Bahasa (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2011), hal. 31.

20

Muhammad, Metode Penelitian Bahasa (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2011), hal. 203.

Page 33: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

14

Metode ini bertujuan untuk memperoleh data dengan

melakukan penyimakan atau pengamatan terhadap objek

penelitian. Objek sasarannya yang dilakukan adalah

pengamatan pada Tsu atau teks aslinya secara kata

perkata, perkalimat, perparagraf dan perhalaman.

Pengamatan ini dilakukan untuk mencari kata,

kalimat atau paragraf tertentu yang sekiranya mesti

diterjemahkan dengan cara penerjemahan komunikatif.

b. Teknik Catat

Teknik cata merupakan teknik lanjutan yang dilakukan

ketika menerapkan metode simak, yaitu mencatat data

yang telah diperoleh lalu mengelompokannya dan

memilah agar kemudian dapat dianalisis. Selain untuk

mengelompokan kata dan kalimat yang akan di analisis,

teknik catat ini dilakukan juga sebagai kegiatan memilih

diksi atau padanan kata yang terdapat dalam TSu

kemudian diterjemahkan ke BSa (B.Indonesia).

4. Analisis Data

Rancangan analisis data disusun agar penelitian dapat

berjalan secara sistematis dan ilmiah. Adapun tahapannya

ialah sebagai berikut:

a. Menerjemahkan buku biografi berjudul Mu‟assis Ilm al-

Saydalah, Ibn al-Baitar karya Atef Muhammad dari

bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, dengan

menggunakan berbagai macam kamus yang dijadikan

rujukan dan menerapkan metode penerjemahan.

Page 34: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

15

b. Mencari dan memilah diksi atau padanan kata dari BSu ke

BSa yang tepat agar menghasilkan terjemahan yang

komunikatif.

c. Mendeskripsikan metode penerjemahan buku berjudul

Mu‟assis Ilm al-Saydalah, Ibn al-Baitar yang telah dipilih

untuk dianalisis.

5. Teknik Penulisan

Secara teknik, skripsi ini berpedoman pada buku

“Pedoman Penelitian Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” berdasarkan

Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor:

507 Tahun 2017.

G. Sistematika Penulisan

Demi mendapatkanpemahaman yang komprehensif, maka

peneliti merasa perlu untuk merumuskan sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, meliputi latar belakang, batasan dan

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

penelitian terdahulu, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : Kerangka teori, meliputi gambaran umum tentang

pengertian penerjemahan, proses dan strategi penerjemahan,

metode penerjemahan komunikatif, dan pengertian teks biografi.

Page 35: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

16

BAB III : Pada bab ini, peneliti mendeskripsikan isi buku yang

telah diterjemahkan ke dari bahasa Arab (Bsu) ke bahasa

Indonesia (Bsa) “Mu‟assis Ilm al-Saydalah, Ibn al-Baitar”,

mengulas gambaran umum tentang biografi penulis buku yaitu

Atef Muhammad dan karya-karyanya.

Bab IV : Merupakan pokok penelitian yang akan

mengklasifikasikan kata, frasa dan kalimat pada hasil terjemahan

buku biografi “Mu‟assis Ilm al-Saydalah, Ibn al-Baitar karya

Atef Muhammad dengan menggunakan metode komunikatif.

Bab V : Penutup. Pada bagian ini ada dua hal yang perlu

dikemukakan, yaitu: kesimpulan dan rekomendasi.

Page 36: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

17

BAB II

KERANGKA TEORI

A. 1. Definisi Buku Biografi

Mengenai studi tokoh atau penelitian biografis sendiri

menurut Syahrin Harahap, yaitu penelitian terhadap kehidupan

seorang tokoh dalam hubungannya dengan masyarakat seperti;

sifat-sifat, watak, pengaruh pemikiran dan idenya, dan

pembentukan watak tokoh tersebut selama hidupnya yang

dituangkan dalam karya tulis ilmiah.21

Adapun menurut Safari

Daud, bahwa biografi merupakan riwayat hidup tokoh yang

ditulis oleh orang lain, baik tokoh tersebut masih hidup ataupun

sudah meninggal.22

Hal ini hampir sama yang disampaikan oleh Vera Sardila

mengenai pengertian buku biografi yang ia tulis dalam jurnalnya

adalah tulisan tentang kisah lika-liku perjalanan hidup seseorang

tokoh, namun ditulis oleh orang lain yang mengetahui kisah

hidup tokoh tersebut atau karena tokoh tersebut menceritakan

kisah hidupnya langsung kepada penulis. Biografi menganalisa

dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang.

Lewat biografi, kita akan menemukan hubungan, keterangan arti

21 Syahrin Harahap, Metodologi Studi Tokoh & Penulisan Biografi,

(Jakarta: Penerbit PRENADA, 2011), hal. 7.

22

Safari Daud, “Antara Biografi dan Historiografi (Studi 36 Buku

Biografi di Indonesia)”, Jurnal Analisis PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Vol. XIII, No.1, Juni 2013, hal. 245.

Page 37: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

18

dari tindakan tertentu, misteri yang melingkupi hidup seseorang,

serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya.23

A. 2. Penerjemahan Buku Biografi

Saat ini masih sedikitnya buku biografi yang diterjemahkan

dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia yang tersedia di kalangan

masyarakat kita. Hal tersebut terjadi karena buku-buku biografi

terjemahan Arab-Indonesia masih sangat minim penerjemahnya

dibandingkan dengan penerjemah buku biografi berbahasa asing

lainnya. Buku biografi terjemahan Arab-Indonesia yang kualitas

terjemahannya masih susah untuk dipahami karena terlihat sekali

seperti buku terjemahan.

B. Penerjemahan

1. Definisi Penerjemahan

Menurut Nida dan Tiber dalam buku Translation karya

Zuchrisin dan Sugeng, bahwa penerjemahan adalah usaha

menciptakan kembali pesan dalam bahasa sumber (Bsu) ke

dalam bahasa sasaran (Bsa) dengan alami yang sedekat

mungkin, pertama-tama dalam hal makna dan gaya

bahasanya. Dapat disimpulkan bahwa kata penerjemahan

23 Vera Sardila, “Strategi Pengembangan Linguistik Terapan Melalui

Kemampuan Menulis Biografi dan Autobiografi: Sebuah Upaya Membangun

Keterampilan Menulis Kreatif Mahasiswa”, An-Nida: Jurnal Pemikiran Islam,

Vol.40, no.2, Agustus 2015, hal. 115.

Page 38: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

19

adalah suatu kegiatan untuk mengungkapkan kembali makna

dari teks Bsu dengan padanan yang tepat di dalam teks Bsa.24

Adapun menurut Newmark, penerjemahan adalah

keterampilan berupa usaha untuk mengalihkan pesan atau

pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan pesan atau

pernyataan yang sama ke dalam bahasa lain.25

Lawrence

sendiri memandang penerjemahan sebagai sebuah penelitian

ulang dari sebuah teks sumber. Salah satunya dalam

menerjemahkan sebuah teks sastra.26

Sebuah tulisan

Nurbayan dalam jurnalnya, bahwa hakikat daripada

penerjemahan adalah kegiatan menerjemahkan di mana

terjemahan yang dihasilkan tidak akan dirasakan sebagai

karya terjemahan.27

Hal ini selaras dengan pendapat Venuti yang dikutip oleh

Hoed bahwa terjemahan yang baik adalah terjemahan yang

tidak dirasakan sebagai terjemahan.28

Jadi kegiatan

penerjemahan adalah kegiatan pengalihan pesan dari suatu

bahasa ke bahasa lain di mana terjemahan yang dihasilkan

tidak terasa sebagai karya terjemahan. Sebelum

24 Zuchridin Suryawinata & Sugeng Hariyanto, Translation Bahasan

Teori &Penuntun Praktis Menerjemahkan, (Yogyakarta: Kanisius, 2003),

hal.23.

25

Peter Newmark, Approaches to Translation (London: Pergamon

Press,2001),hal. 7

26

Lawrence Venuti, Translation Studies Reader (New York:

Routledge, 2000), hal. 27.

27

Yayan Nurbayan, “Pengaruh Struktur Bahasa Arab Terhadap

Bahasa Indonesia dalam Penerjemahan Alquran”, Jurnal Arabiyat Vol.1, Juni

2014, hal. 23.

28

Benny H. Hoed, “Tarsparansi dalam Penerjemahan”, Pertemuan

Linguistik Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Atma Jaya: Kedelapan Belas

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007), Cet. 1, Edisi 1, hal. 25.

Page 39: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

20

menerjemahkan suatu teks, seorang penerjemah perlu

menentukan siapa yang akan menjadi sasaran pembaca teks

terjemahannya atau keperluan apa terjemahan itu. Oleh

karena itu, dalam praktiknya seorang penerjemah memilih

salah satu metode yang sesuai dengan siapa dan untuk

keperluan apa penerjemahan itu dilakukan.29

Teori terjemahan adalah suatu gagasan yang dapat dipakai

sebagai acuan untuk menerjemahkan satu bahasa ke dalam

bahasa lain. Telah banyak pakar bahasa yang menulis

berbagai teori tersebut, Nida dan Taber dalam bukunya The

Theory and Practice of Translation, antara lain

mengemukakan bahwa dalam terjemahan, penerima dari

terjemahan tersebutlah yang diutamakan. 30

Banyak definisi

yang diberikan oleh para ahli terkait penerjemahan.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa penerjemahan

adalah “proses memindahkan pesan yang telah diungkapkan

dalam bahasa yang satu (BSu) ke bahasa yang lain (BSa)

secara sepadan dan wajar dalam mengungkapkannya

sehingga tidak menimbulkan kesalahan persepsi dan kesan

asing dalam menangkap pesan tersebut.31

2. Strategi Penerjemahan

Menurut Hidayatullah, ada beberapa strategi yang sangat

diperlukan seorang penerjemah saat menghadapi perbedaan

29 Benny H. Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan,(Jakarta: Dunia

Pustaka Jaya, 2006), hal. 55.

30

Sofia Rangkuti Hasibuan, Teori Terjemahan dan Kaitannya dengan

Tata Bahasa Inggris (Jakarta: PT. Dian Rakyat, 1991), hal.1.

31

Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab

Indonesia Kontemporer, hal. 17

Page 40: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

21

konstruksi dan pemaknaan antara bahasa sumber dan bahasa

sasaran.32

Dalam buku Seluk-Beluk Penerjemahan Arab

Indonesia Kontemporer, ada empat strategi yang dapat

digunakan saat menerjemahkan:33

a. Taqdim wa Ta‟khir

Dalam strategi ini, penerjemah diharuskan untuk

mengawali kata dalam Bsu yang diakhirkan dalam Bsa

dan mengakhirkan kata Bsu yang diawalkan dalam Bsa.

Seperti kata dalam Tsu yang semula berurutan, akan tetapi

saat diterjemahkan menghasilkan urutan yang berubah,

ada kata yang didahulukan dalam Tsu dan diakhirkan pada

Tsa.

b. Ziyadah

Penerjemahan diharuskan menambahkan kata

dalam Bsu yang disebut dalam Bsa dalam strategi ini,

karena keterkaitan dengan konsekuensi perbedaan struktur

dalam Bsu yang disebut dalam Bsa serta struktur

gramatikal. Seperti di dalam Tsu yang tidak diharuskan

adanya pemarkah predikat untuk predikat berupa nomina,

karena sudah diwakili oleh struktur gramatikalnya sendiri,

sedangkan dalam Tsa, penerjemah diharuskan untuk

menambah pemarkah predikat untuk predikat berupa

nomina.

32 Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab

Indonesia Kontemporer, hal. 54.

33

Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab

Indonesia Kontemporer, hal. 54-56.

Page 41: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

22

c. Hazf

Ada beberapa kata yang tidak perlu diterjemahkan

untuk pengalihan pesan Tsu ke Tsa. Bahkan, jika kata-

kata itu tidak dibuang, maka pesannya jadi menyimpang.

Menurut Hidayatullah, strategi hazf mengharuskan

seorang penerjemah untuk membuang kata dalam Tsu

yang semula berjumlah sembilan kata, menyusut menjadi

lima kata.

d. Tabdil

Dalam strategi ini, Hidayatullah menjelaskan

bahwa seorang penerjemah diharuskan untuk mengganti

struktur kata dalam Bsu dengan memperhatikan makna

dalam Bsa. Hal ini terkait dengan kelaziman konsep yang

digunakan dari struktur Tsu dalam Tsa. Seperti jumlah

kata yang ada dalam Tsu yang semula berjumlah lima

kata, cukup diterjemahkan dengan dua kata saja. Selain

yang telah di paparkan oleh Hidayatullah mengenai

strategi penerjemahan, penulis pun menambahkan

beberapa strategi yang memungkinkan untuk membantu

dan memudahkan dalam proses menerjemahkan teks Bsu,

diantaranya:

e. Literal

Stretegi penerjemahan literal ini adalah proses

pengalihan makna langsung pada Tsu ke dalam Tsa yang

sepadan secara gramatikal. Penerjemahannya dilakukan

dengan cara menerjemahkan frasa ataupun klausa secara

kata perkata sesuai makna yang terdapat dalam kamus.

Page 42: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

23

Strategi penerjemahan ini bisa juga disebut penerjemahan

harfiah.34

f. Transposisi

Penggunaan strategi penerjemahan transposisi ini

dipandang dalam dua pemakaian sebagai suatu keharusan

dan sebagai pilihan. Dapat dikatakan suatu keharusan

apabila tanpa menggunakan strategi ini makna Bsu tidak

tersampaikan. Sedangkan sebagai suatu pilihan karena

alasan gaya bahasa, maksudnya tanpa transposisi makna

Bsu sudah bisa diterima oleh pembaca Bsa.

Penerjemah harus mengubah bentuk gramatikal

Bsu ke dalam teks Bsa demi mencapai kesepadanan.

Strategi ini ditempuh tatkala dalam menerjemahkan tidak

menemukan struktur Bsa yang sama denganstruktur Bsu.

Biasanya berupa perubahan bentuk jamak ke bentuk

tunggal, bentuk tunggal menjadi jamak, verba jadi

nomina, posisi kata sifat, sehingga perubahan struktur

kalimat keseluruhan.35

g. Deskripsi

Strategi ini dilakukan dengan cara memberikan

uraian atau penjelasan berisi makna kata Bsu dalam teks

Bsa. Sehingga sebuah kata Bsu dapat diterjemahkan

menjadi frasa, atau frasa sederhana menjadi frasa yang

kompleks. Ini dilakukan karena kata Bsu tersebut terkait

34 M. Zaka Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 78.

35

M. Zaka Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesi, hal.72.

Page 43: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

24

dengan budaya khasnya, sedangkan padanan budaya

dirasa tidak memberikan derajat ketepatan yang

dikehendaki.36

h. Transkripsi

Strategi ini merupakan proses pengalihan kata atau

frasa dari Bsu ke dalam Bsa dengan menyalin bentuk

hurufnya. Proses ini biasanya diikuti dengan proses

transliterasi dan naturalisasi dalam Bsa. Maksud dari

transliterasi ialah mempertahankan kata-kata Bsu tersebut

secara utuh, baik bunyi atau tulisannya. Sedangkan

naturalisasi maksudnya adalah proses penyesuaian dalam

hal pengucapan dan penulisan sesuai aturan Bsa.

Hal ini menyebabkan terjadinya penyesuaian kata

yang ditransfer dengan sistem fonetik dan fonologi Bsa.

Dengan kata lain, seorang penerjemah harus mengambil

dan membawa unsur leksikal dari Bsu ke dalam Bsa tanpa

memodifikasi formal. Umumnya strategi ini terkait

dengan nama orang, nama geografi, nama koran atau

majalah, nama jalan, judul penerbitan, nama insitusi,

objek kebudayaan, istilah-istilah pengetahuan yang belum

ada di Bsu.37

36 M. Zaka Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesi, hal. 66.

37

M. Zaka Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesi, hal. 63.

Page 44: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

25

C. Metode Penerjemahan Komunikatif

Teori penerjemahan komunikatif sendiri menurut Frans

Sayogie dalam bukunya mengutip pendapat Newmark adalah

metode penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran.

Sesuai dengan namanya, teori penerjemahan ini memperhatikan

prinsip-prinsip komunikatif.38

Hal ini mengupayakan penerjemahn mereproduksi makna

kontekstual teks bahasa sumber sedemikian rupa ke dalam teks

bahasa sasaran, baik dari aspek kebahasaan maupun aspek isinya

dengan langsung dimengerti oleh pembaca dan versi bahasa

sasarannya pun langsung berterima. Hal ini sangat sesuai

penggunaannya dalam melakukan penerjemahan buku biografi

“Mu‟assis Ilm al-Saydalah, Ibn al-Baitar” yang nantinya peneliti

terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.39

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata komunikatif

mengandung makna „dalam keadaan saling dapat berhubungan

(mudah dihubungi), mudah dipahami (dimengerti).40

Artinya

metode penerjemahan komunikatif ini digunakan untuk

memahami suatu teks agar mudah dipahami oleh sasaran

pembacanya.

Terjemahan komunikatif berusaha menciptakan efek yang

dialami oleh pembaca bahasa sasaran (Bsa) sama dengan efek

yang dialami oleh pembaca bahasa sumber (Bsu). Oleh karena

38 Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2008), hal. 88-89.

39

Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-

Indonesia Kontemporer, hal. 63.

40

http.www.kbbi.edisi.kelima. Tgl. 14 Oktober 2019. Pukul: 10:55.

Page 45: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

26

itu, sama sekali tidak boleh ada bagian terjemahan yang sulit

dimengerti atau terasa kaku. Elemen budaya bahasa sumber (Bsu)

pun harus dipindahkan ke dalam elemen budaya bas Bsa.41

Dalam

penerjemahan ini juga, penerjemah bisa membetulkan atau

memperbaiki logika kalimat-kalimat bahasa sasaran (Bsu),

mengganti kata-kata yang kaku atau sulit dimengerti dengan yang

lebih luwes dan anggun, menghilangkan pengulangan, serta

memodifikasi penggunaan jargon.42

Penerjemahan komunikatif sangat memperhatikan para

pembaca atau pendengar bahasa sasaran yang tidak

mengharapkan adanya kesulitan-kesulitan dan ketidakjelasan

dalam teks terjemahan.43

Dengan metode komunikatif, seorang

memproduksi makna kontekstual yang sedemikian rupa. Aspek

kebahasaan dan aspek isi langsung dapat dimengerti oleh

pembaca. Metode ini mengharuskan penerjemah memperhatikan

prinsip-prinsip komunikasi (pembaca dan tujuan penerjemahan).

Metode ini dapat memberikan variasi penerjemahan yang

disesuaikan dengan prinsip-prinsip komunikasi.44

41 Zuchridin Suryawinata & Sugeng Hariyanto, Translation Bahasan

Teori &Penuntun Praktis Menerjemahkan, hal.49.

42

Peter Newmark, Approaches to Traslation, hal. 42.

43

Rudolf Nababan, Teori Menerjemahan Bahasa Inggris, hal. 41.

44

Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab

Indonesia Kontemporer, hal.63-64.

Page 46: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

27

BAB III

SEKILAS TENTANG BUKU “MU’ASSIS I’LM Al-

SAYDALAH, IBN AL-BAITAR” DAN BIOGRAFI PENULIS

ATEF MUHAMMAD

A. Deskripsi Buku

Buku Mu‟assis Ilm al-Saydalah, Ibnu al-Baitar ini

berisikan 24 halaman dalam bahasa Arab yang merupakan salah

satu buku karya Atef Muhammad yang diterbitkan oleh Darul

lataaif, Kairo Mesir pada tahun 2003. Pada buku ini membahas

mengenai seorang Ilmuan Muslim asal Andalusia yaitu Ibn al-

Baitar dikenal sebagai ahli Botani sekaligus ahli Farmasi

(Meracik Obat-obatan)45

, yang mana saat itu negeri Spanyol di

bawah kekuasaan khilafah islamiyyah yang terjadi pada masa

Khalifah Daulah Umayyah al-Walid pada tahun 86-96 Hijriyah/

705-715 Masehi.46

Selain itu, buku ini merupakan salah satu buku dari "Buku

serial ilmuwan paling terkenal dalam sejarah" di mana penulis

mengenalkan sosok kehidupan "Ibnu al-Baitar" dan prestasi yang

paling penting serta kontribusinya dalam Ilmu Farmasi. Ibnu al-

Baitar adalah pendiri farmakologi. Ia memiliki pengetahuan yang

luas dan ingatan yang kuat, hal tersebut membantunya untuk

mengklasifikasikan obat-obatan yang ia pelajari. Beliau dianggap

sebagai pelopor terapi dengan menggunakan cahaya secara

45 Muhammad Gharib Jaudah, 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah

Islam, Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, 2007, hlm. 373.

46

Iqbal, “Daulah Umayyah di Andalusia dan Pengaruhnya terhadap

Kebangkitan Bangsa Eropa”, Jurnal Rihlah Vol. II No.1, Mei 2015, hlm.144.

Page 47: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

28

kimiawi, penemu benih tanaman cuka yang ia gunakan dalam

pengobatan albinisme (albino) serta mengekstrak berbagai jenis

tanaman untuk dibuat obat.47

Hal tersebut membuat buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah,

Ibnu al-Baitar yang disusun oleh Atef Muhammad ini terlihat

sangat menarik, singkat, padat dan luas akan ilmu pengetahuan

mengenai ilmu Botani dan ilmu Farmasi saat itu. Buku ini terdiri

dari 5 bagian:

1. Sekilas Riwayat Hidup Ibnu Al-Baitar

2. Akhir Petualangannya di Negeri Barat

3. Melanjutkan Petualangannya di Negeri Mesir

4. Pertempuran di Tanah Mesir

5. Jalan Menuju Penemuan

B. Biografi Penulis

Nama lengkapnya adalah Amal Atef Mohammed Al-

Khodry lahir pada tanggal 24 Juni 1965 di Gaza, Palestina. Di

masa kanak-kanaknya, beliau berkembang dan hidup seperti

halnya anak-anak yang seusia dengannya.

Di jenjang pendidikannya pada tahun 2001 beliau tempuh

bangku kuliahnya di Universitas Islam Gaza, Palestina dengan

mengambil jurusan Dasar-dasar Agama dan pada tahun 2007

beliau mengambil jurusan Hukum & Syariah Islam untuk tingkat

Strata 1 (S1). Adapun di tingkat Magister (S2) beliau mengambil

47

-di akses dari https://download-stories-pdf مكتبة الكتب

ebooks.com/51252-free-book, pada tanggal 29 Oktober 2019 pukul 12.34.

Page 48: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

29

spesifikasi jurusan Dasar-dasar Agama & Doktrin yang saat itu

menulis tesis berjudul: Kristenisasi di Palestina pada Era Modern.

Di jenjang karir beliau, saat masih kuliah di Universitas

Islam Gaza, Palestina ia telah menyiapkan program terpadu untuk

mengajar pelajaran bahasa Arab, Al-Qur‟an dan ilmu-ilmu Islam

kepada Mu‟allaf yang tidak bisa berbahasa Arab yang tinggal di

Pusat Studi Al-Qur‟an Universitas Islam Gaza, Palestina pada

tahun akademik 2004-2005 hingga 2007-2008.

Semua program-program yang ia buat disalurkan ke

Asosiasi Kesejahteraan dan Pembangunan Palestina. Di setiap

ba‟da Subuh beliau mengajar bahasa Arab untuk perempuan

asing, membaca dan menafsirkan Al-Quran, serta mengajar

konsep-konsep agama Islam, pendidikan ini oleh beliau

diberikan secara gratis selain menyediakan transportasi yang

diperlukan untuk mereka. Hingga saat ini, beliau mengajar

sebagai Guru Besar Agama Islam di Fakultas Agama Universitas

Islam Gaza, Palestina sejak tahun akademik 2006-2007 hingga

sekarang, dan mengajar di Fakultas Hukum & Syariah Islam pada

tahun 2007-2008 hingga sekarang di Universitas yang sama.

Selain berprofesi sebagai dosen di universitas Islam Gaza,

beliau pun memiliki beberapa komunitas yang beliau bentuk,

diantaranya:

1. Pendiri dan Ketua Dewan Asosiasi Peduli dan

Pembangunan Palestina, yang bertujuan untuk melindungi

hak-hak perempuan Palestina pada khususnya dan

perempuan asing pada umumnya, serta melindungi anak-

Page 49: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

30

anak Palestina. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang

aktivitas dan tujuan di asosiasi ini bisa kunjungi laman

website berikut : http://www.palfajr.com

2. Pendiri dan Ketua Pusat Pendidikan Fajar.

3. Pendiri dan Ketua Dewan Taman Kanak-kanak Sanabil

Eliktruniyyah.

4. Salah satu anggota Asosiasi Al-Quds Quds untuk

Penelitian dan Studi Islam, serta sebagai Wakil Ketua

Komite Aksi Perempuan selama satu tahun.

5. Anggota Asosiasi Pemuda Muslim Palestina.48

C. Karya-karya Penulis

Atef Mohammad menyajikan serangkaian buku serial

tentang sepuluh ilmuwan paling terkenal dalam sejarah, termasuk

ilmuwan Arab, Muslim, Barat, dan ilmuwan lainnya. Dalam hal

ini, buku-buku beliau yang ditulisnya berkaitan dengan

kepribadian setiap ilmuwan dan pencapaian, gagasan serta

tahapan terpenting dalam hidupnya. Seperti yang pernah

dikatakan Atef Mohammed, bahwa kontribusi para ilmuwan ini

sangat penting dan berpengaruh terhadap komunitas global.

Diantara karya-karyanya yaitu:49

48 Amal Atef Mohammed Al-Khodry, السيشة الزاحيت أهل عاطف هذوذ di akses dari http://site.iugaza.edu.ps/akhoudary/, pada tanggal 29 ,الخضشي

Oktober 2019 pukul 18.38.

-di akses dari https://download-stories-pdf مكتبة الكتب 49

ebooks.com/51252-free-book, pada tanggal 29 Oktober 2019 pukul 22.22.

Page 50: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

31

1. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, Âbqara Qura al-Àsyriyin

“al-Frid Nȗbal” Buku biografi tentang Alfred Nobel, yaitu seorang

kimiawan, insinyur, dan pebisnis asal Swedia yang

menemukan dinamit. Dalam surat wasiatnya, dia berjanji

akan memberikan harta miliknya untuk orang-orang yang

berjasa besar bagi kemanusiaan pada bidang fisika, kimia,

kedokteran, sastra, dan perdamaian. Hal tersebut menjadi

cikal bakal Penghargaan Nobel.50

2. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, A‟zam Ưlamȃ al-Kîmiyȃ

“Jȃbir Ibn Hayyȃn” Buku biografi Jabir bin Hayyan adalah seorang

Ilmuan dan filsuf Arab. Dia dianggap sebagai perintis

pertama dalam ilmu kimia.51

3. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, Sȃhib an-Nazîriyyah

Nisbiyyah “Însytin” Buku biografi seorang fisikawan kelahiran Jerman

yaitu Albert Einstein. Ia dilahirkan di Ulm, Jerman pada

14 Maret 1879. Albert Einstein dikenal sebagai

pengembang teori relativitas, satu dari dua pilar utama

fisika modern (bersama mekanika kuantum).52

50 Marshall A. Lichtman, “Alfred Nobel and His Prizes: From

Dynamite to DNA”, Rambam Maimonides Medical Journal, Volume 8,

Nomor 3, Juli 2017. hal. 3.

51

Muhammad Gharib Jaudah, 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah

Islam,hal. 88.

52

Ernest Hemingway, Teori Relativitas Einstein, Penerbit: Narasi,

Yogyakarta, 2017, hal. 7.

Page 51: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

32

4. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, Âbqara I‟lm ar-

Riyȃdiyyȃh “al-Khawȃrizmî” Sebuah buku biografi mengenai Abu Ja‟far

Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia adalah pahlawan

besar dalam bidang Matematika. Salah satu kontribusi

terbesarnya yaitu membuat tuntunan yang sangat lengkap

mengenai sistem angka yang berasal dari India sekitar

tahun 500 Masehi. Sistem ini yang kelak disebut sistem

angka Arab karena datang ke Eropa melalui al-

Khawarizmi, menjadi dasar sistem angka modern kita

sekarang.53

5. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, A‟zam al-Mukhtaraî‟n

“Idîsȗn”

Buku biografi Thomas Alva Edison yang dikenal

sebagai penemu lampu. Pada tahun 1928 ia menerima

penghargaan berupa sebuah mendali khusus dari kongres

Amerika Serikat berkat penemuannya.54

6. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, Rȃi‟d I‟lm al-Falak “al-Bîrȗnî” Buku biografi Abu Ar-Raihan Al-Biruni,

merupakan salah satu dari dua ilmuan besar muslim dalam

bidang pengetahuan alam. Seorang ilmuan muslim yang

paling banyak menulis ensiklopedia sehingga dia sangat

menonjol dalam semua bidang pengetahuan dan

53 Ehsan Masood, Ilmuan-Ilmuan Muslim Pelopor Hebat di Bidang

Sains Modern, Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009, hal. 112.

54

Arthur E. Kennelly, “Biographical Memoir of Thomas Alva

Edison” National Academy Bioghraphical, Vol. XV, 1932. hal. 287.

Page 52: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

33

penelitian, tanpa menguruangi akurasi dan kebenaran hasil

penelitiannya pada saat yang bersamaan dalam ilmu yang

ditekuninya. Adapun penelitian yang terpenting terfokus

pada beberapa ilmu seperti: Ilmu matematika, astronomi,

mekanik, optik, geografi, sejarah, filsafat, agama dan ilmu

sosial.55

7. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, Mukhtasyaf Qȃnȗn al-

Jȃdzibiyyah “Nîwtun”

Buku biografi tentang Isaac Newton, merupakan

seorang fisikawan, matimatikawan, ahli astronomi, filsuf

alam, kimiawan serta teolog asal Inggris. Ia dikenal

sebagai ilmuan yang sangat berpengaruh sepanjang

sejarah dan disebut sebagai bapak ilmu fisika klasik.56

8. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, I‟lm A‟lȃm at-Tabîb “Ibnu Sînȃ” Buku biografi Ibnu Sina. Ia adalah ilmuan terbesar

kedua di bidang kedokteran, setelah Ar-Razi. Dia dikenal

sebagai filsuf terbesar muslim yang pemikirannya paling

banyak berpengaruh di Barat.57

9. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, Mukhtasyaf Mîkrȗba

“Bȃstȗr” Buku serial ke sembilan ini menjelaskan biografi

Louis Pasteur, ia dikenal karena penemuannya tentang

55 Muhammad Gharib Jaudah, 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah

Islam, hal.248-251.

56

Henry Martyn Taylor, “Sir Isaac Newton” Encyclopedia Britania,

Vol. 19, 1911. hal. 583.

57 Muhammad Gharib Jaudah, 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah

Islam, hal. 276.

Page 53: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

34

prinsip vaksinasi, fermentasi mikroba dan pasteurisasi

(cara menjegah pembusukan makanan hingga beberapa

waktu lamanya dengan proses pemanasan).58

10. Asyhar al-Ưlamȃ‟ Fi at-Tȃrîkh, “Mu‟assisu I‟lm As-

Saydalah, Ibn Al-Baitar”

Buku yang ke sepuluh Atef Muhammad ini

menjelaskan biografi Ibnu Al-Baitar, seorang ahli botani

dan peletak ilmu farmasi asal Andalusia yang nantinya

penulis terjemahkan dan analisis sebagai tugas akhir

kuliah ini.

58 Tan and Rogers, “Louis Pasteur (1822-1895): The Germ Theorist”

Singapore Medical Journal, Vol. 48. hal. 4.

Page 54: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

35

BAB IV

PERTANGGUNGJAWABAN AKADEMIK HASIL

PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF

A. Pengantar Edisi Terjemah

Pada bagian ini, peneliti dalam memberikan sebuah

pertanggjawaban berupa analisis hasil terjemahan dari buku

Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn al-Baitar karya Atef Muhammad.

Peneliti membatasi analisis terjemahan buku tersebut dengan

memilih 12 sampel yang terdiri dari kata, kalimat maupun

paragraf secara acak. 12 sampel yang peneliti analisis telah

mewakili dari penerapan metode penerjemahan yang sudah

dilakukan dalam menerjemahkan. Analisis yang peneliti lakukan

ini merupakan penerapan metode penerjemahan komunikatif dari

proses menerjemahkan dari keseluruhan isi buku yang telah

diterjemahkan berjumlah 22 halaman.

Hal tersebut tentunya dengan menggunakan metode

penerjemahan yang telah peneliti tuliskan pada bab kerangka

teori, yaitu Taqdim wa Ta‟khir (Mengawalkan dan

Mengakhirkan), Ziyadah (Penambahan), Hazf (Membuang),

Tabdil (Mengganti), literal, transposisi, deskripsi, dan transkripsi.

Berikut di bawah ini merupakan sampel data analisis dan analisis

strategi penerjemahan dari karya terjemahan buku Mu‟asis I‟lm

al-Saydalah, Ibnu al-Baitar.

Page 55: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

36

Letak 12 sampel ini di antaranya yang pertama, pada

judul buku Ibnu al-Baitar; sampel kedua, terletak di halaman 1

alinea 1-2; sampel ketiga, di halaman 4 paragraf ke 2 alinea 1;

sampel keempat, di halaman 4 paragraf ke 3 alinea 1&2; sampel

kelima, di halaman 5 alinea 9 akhir hingga alinea 11; sampel

keenam, di halaman 6 paragraf ke 2 alinea 3 akhir & alinea 4;

sampel ketujuh, di halaman 11 paragraf ke 2 alinea 1 & 2; sampel

kedelapan, di halaman 11 paragraf ke 2 alinea 2 & 3; sampel

kesembilan, di halaman 12 paragraf ke 2 alinea 1 & 2; sampel

kesepuluh, di halaman 15 (Judul pembahasan baru) sebelum

masuk paragraf ke 2; sampel kesebelas, di halaman 23 paragraf

ke 3 aline 1 & 2; dan sampel keduabelas, di halaman 23 aline 1,2

& 3.

B. Analisis Data

No. Bahasa Arab

(BSu)

Bahasa Indonesia

(BSa)

Strategi

Penerjemahan

أشهر العلماء فى 1التاريخ، مؤسس

علم الصيدلة ابن البيطار

Ilmuan terpopuler

dalam Sejarah,

Ibnu al-Baitar

Pelopor Ilmu

Farmasi

Transposisi

)عبدالله أحمد ولد 2 البيطار( عالم النبات العربي

Abdullah bin

Ahmad al-Baitar

ialah Ilmuan Botani

Arab terkenal yang

lahir di Malaga

Taqdim wa takhir,

Ziyadah dan

Transposisi

Page 56: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

37

الشهير في )ملقا(ومع ذلك لم يكن 3

)عبدالله( يحب ىذا

العمل

Namun Ibnu al-

Baitar tidak

berminat untuk

mendalami bidang

ini

Transposisi, Hazf,

Tabdil, dan Ziyadah.

)عبدالله( وكان 4

يستهويو أن يقضى

أغلب الوقت فى

تأمل الطبيعة عموما

Pada umumnya,

Ibnu al-Baitar

menghabiskan

sebagian besar

waktunya dengan

mengobservasi

alam.

Taqdim wa takhir,

Ziyadah, dan Hazf.

لا تقلق... إن 5

لق ولدنا لم يخ

ليمارس البيطرة ،

يميل أكثر إلى أظنو

أن يكون عشابا ،

أو صيدليا

Jangan khawatir,

sungguh anak kita

tidak dilahirkan

menjadi seorang

dokter hewan,

mungkin aku pikir

ia lebih cenderung

menjadi ahli

Botani, atau ahli

Farmasi.

Ziyadah/Literal,

Hazf, dan Taqdim

ta‟khir.

Page 57: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

38

النبهارخ ح تى فغلب و 6

ه سأل والد

Hal demikian Ibnu

al-Baitar diselimuti

rasa kagum hingga

bertanya kepada

ayahnya

Ziyadah dan Tabdil

عندئذ قال )ابن 7

الرومية(: سأعلمك

كل ما أعرفخو عن

عالم النبات

Ketika itu

berkatalah Ibnu ar-

Rumiyyah: “Saya

akan mengajarimu

semua yang aku

ketahui tentang

ilmu Botani.

Literal, Hazf, dan

ziyadah

ولن أطالبك بالبقاء 8

كثيرا في أشبيلية

Tetapi saya tidak

akan menuntutmu

untuk tinggal lama

di Sevilla

Ziyadah dan Hazf

وبالفعل وصل )ابن 9

البيطار( إلى بيت

الجديد )أبو أستاذه

الحجاج(

Dan benar saja

Ibnu al-Baitar

datang ke rumah

guru barunya yaitu

Abu al-Hajjaj.

Ziyadah, Tabdil, dan

Transposisi.

Akhir Petualangnya نهايةخ الغربية 10

di Negeri Barat

Ziyadah/Deskripsi

Page 58: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

39

وبدأ )ابن البيطار( 11

بالفعل فى إملاء

ذه المؤلفات أول ى

وىو كتابو )الجامع

لمفردات الأدوية

والأغذية(،

Tidak hanya itu,

Ibnu al-Baitar

memulai

mendiktekan karya

pertamanya, yaitu

dengan judul

Buku“al-Jami‟ Li

Mufrodat al

Adwiyyah wa

al-Aghdziyyah”,

Literal, Transposisi,

Hazf, Tabdil, dan

Transkripsi.

وىو الكتاب الذى 12

وضع فيو خلاصة

ما عرفو القدماءخ

والمعاصرون لو وفى

طليعتهم )الزىراوى،

والغافقى،

وديسقوريدس،

yang mana buku

tersebut berisi

ringkasan tentang

apa yang

didefinisikan oleh

orang-orang

terdahulu dan

orang-orang

sezamannya

mengenai ilmu

botani dan berbagai

jenis obat, diantara

tokohnya ialah

"Abu Qasim al-

Zahraw,

Transposisi, Hazf,

Ziyadah, dan

Transkripsi.

Page 59: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

40

وجالينوس و

أبقراط،

والإدريسى.

Abdurrahman al-

Ghafiqi, Pedanius

Dioskorides,

Galenus,

Hippokrates, dan

Muhammad al-

Idrisi".

C. Pertangggungjawaban Akademik

1. Teks I

BSu BSa

أشهر العلماء فى التاريخ، مؤسس5 4 3 2 1

علم الصيدلة7 6

ابن البيطار 8

Ilmuan terpopuler dalam

2 1 3

Sejarah Ibnu al-Baitar

4 8

Pelopor Ilmu Farmasi

5 6 7

Analisis

Pada kalimat ini dalam proses menerjemahkannya memakai

strategi penerjemahan transposisi, yaitu prosedur penerjemahan yang

dilakukan dengan mengubah aspek gramatikal teks BSu ke dalam teks

BSa demi mendapat kesepadanan.59

Apabila diterjemahkan secara

harfiyah terkesan kurang berterima dalam BSa (Bahasa Indonesia).

59 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

69.

Page 60: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

41

Terjemahkan secara harfiyahnya adalah “Terpopuler ilmuan dalam

sejarah pelopor ilmu Farmasi Ibnu al-Baitar”, terjemahan kalimat

tersebut tidak komunikatif dan belum bisa tersampaikan pesan dari

BSu secara utuh. Oleh karena itu, pengubahan bentuk gramatikal

sangat diperlukan dari gramatikal bahasa Arab ke gramatikal bahasa

Indonesia demi mencapai kesepadanan. Maka terjemahan yang peneliti

sajikan ialah “Ilmuan terpopuler dalam Sejarah Peradaban Islam Ibnu

al-Baitar Pelopor ilmu Farmasi”. Bentuk Gramatikal bahasa Arab

awalnya bernomor urut 1,2,3,4,5,6,7, dan 8; setelah di terjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia bentuk gramatikalnya berubah menjadi

2,1,3,4,8,5,6, dan 7

2. Teks II

Bsu BSa

ولد )عبدالله أحمد البيطار(

2 1 عالم النبات العربي

5 4 3 الشهير في )ملقا(

7 6

Abdullah bin Ahmad al-Baitar

2

ialah Ilmuan

T 3

Botani Arab terkenal yang lahir

4 5 6 T 1

di Malaga

7

Analisis

Pada analisis di atas diterapkannya strategi taqdim wa ta‟khir. Hal

tersebut tertuju pada kata ولد yang sebelumnya berada di awal kalimat

Page 61: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

42

pada TSu diakhirkan makna katanya dalam Tsa.60

Susunan pada BSu

yang awalnya 1 2 3 4 5 6 7, setelah di alih bahasakan ke dalam bahasa

Indonesia susunannya menjadi 2 T 3 4 5 6 T 1 7 jadi kata nomor 1

terletak di sebelum akhir kalimat. Jika diterjemahkan semestinya

secara harfiah, makna katanya masih bisa dipahami tetapi tidak

komunikatif.

Bentuk analisis kedua peneliti menggunakan strategi penerjemahan

ziyadah, adalah strategi ini mengharuskan penerjemahnya untuk

menambah kata dalam BSu yang disebut dalam BSa.61

Dalam hal ini,

terjemahan yang dimunculkan pada “ialah” terletak setelah nama

“Abdullah bin Ahmad al-Baitar” dan pada kata “yang” terletak

sebelum frasa “lahir di Malaga”. Hal ini sebagai penjelas dan

mendeskripsikan kalimat tersebut. Menurut M. Zaka Al Farisi, strategi

penerjemahkan ziyadah ini ia namakan dengan penerjemahan

deskripsi. Penerjemahan deskripsi dilakukan dengan cara menjelaskan

makna kata bahasa sumber ke bahasa target (BSa).62

Terakhir peneliti memakai strategi penerjemahan transposisi,

yaitu prosedur penerjemahan yang dilakukan dengan mengubah aspek

gramatikal teks BSu ke dalam teks BSa demi mendapat

kesepadanan.63

Apabila diterjemahkan secara harfiyah terkesan

kurang berterima dalam BSa (Bahasa Indonesia), apabila

60 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 54.

61

Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Kontemporer, hal.

55.

62

M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

66.

63

M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

69.

Page 62: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

43

diterjemahkan secara harfiyah terkesan kurang berterima dalam BSa

(Bahasa Indonesia). Terjemahkan secara harfiyahnya adalah “Lahir

Abdullah bin Ahmad al-Baitar ilmuan Botani Arab terkenal di

Malaga”, sekilas terjemahan tersebut masih bisa dipahami tetapi

dalam gramatikal bahasa Indonesia belum komunikatif. Peneliti pun

menerjemahnya dengan “Abdullah bin Ahmad al-Baitar ialah ilmuan

Botani Arab terkenal yang lahir di Malaga”. Awal bentuk Gramatikal

dari bahasa Arab adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7; setelah peneliti

terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bentuk gramatikalnya

berubah menjadi 2, T, 3, 4, 5, 6, T, 1, dan 7.

3. Teks III

Bsu BSa

ومع ذلك لم يكن )عبدالله( يحب 7 6 5 4 3 2 1

ىذا العمل 9 8

Namun Ibnu al-Baitar tidak

1 2 3 6 4

menyukai untuk mendalami bidang

7 T T 9

ini

8

Analisis

Pada kalimat di atas menggunakan strategi transposisi, yaitu

prosedur penerjemahan yang dilakukan dengan mengubah aspek

gramatikal teks BSu ke dalam teks BSa demi mendapat

kesepadanan.64

64 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

69.

Page 63: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

44

Jika kalimat tersebut diterjemahkan dengan apa adanya yang

terdapat dari kamus akan seperti ini, “Dan65

dengan66

itu67

Ibnu al-

Baitar tidak68

menjadi69

menyukai70

pekerjaan71

ini”. Ungkapan

tersebut seyogyanya sudah bisa dipahami dengan baik, tetapi maksud

dan tujuan pesan dari TSu belum tersampaikan. Terjemahan seperti

itu tidak berterima dalam gaya bahasa dan tataran BSa (Bahasa

Indonesia). Setelah mengalami transposisi maka kalimat tersebut

diterjemahankan menjadi “Namun, Ibnu al-Baitar tidak menyukai

untuk mendalami bidang ini”.

Yang kedua kalimat tersebut juga menggunakan strategi

penerjemahan hazf, yaitu menerjemahkan dengan membuang kata

dalam BSa yang disebut dalam BSu.72

Susanan kata dalam TSu

mulanya bernomor urut 1 2 3 4 5 6 7 8 dan 9, namun setelah di

terjemahkan ke dalam Tsa menjadi 123 6 4 7 T T 9 8. Kata يكن dalam TSu bernomor 5, dalam hal ini terjemahan tidak perlu

ditampilkan karena sudah tersampaikan pesan TSa tanpa

65 http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 4 Desember. Pukul:

20.49.

66

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 4 Desember. Pukul:

20.49.

67

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 4 Desember. Pukul:

20.50.

68

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 4 Desember. Pukul:

20.50.

69

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 4 Desember. Pukul:

20.51.

70

Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir: Kamus Arab-Indonesia,

hal. 229.

71

Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir: Kamus Arab-Indonesia,

hal. 973.

72

Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Kontemporer, hal.

56.

Page 64: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

45

diterjemahkan kata tersebut.

Kemudain kalimat ini menggunakan strategi penerjemahan

tabdil, yang mana seorang penerjemah mengganti struktur kata dalam

BSu dengan memperhatikan makna dalam BSa.73

Kata ومع ذلك

dalam TSu bernomor 1 2 3 menyusut cukup di terjemahkan dengan

satu kata “Namun”. Awalnya dalam TSu susunan katanta berbentuk

klausa, setelah diterjemahkan cukup dengan satu kata. Hal ini terkait

dengan kelaziman penggunaan konsep dari struktur TSu ke Tsa.

Terakhir kalimat ini menggunakan strategi penerjemahan

ziyadah, adalah strategi ini mengharuskan penerjemahnya untuk

menambah kata dalam BSu yang disebut dalam BSa.74

Dalam hal ini,

terjemahan yang di munculkan pada frase “untuk mendalami”

sebelum frase “bidang ini”. Hal tersebut sebagai penjelas dan

mendeskripsikan kalimat tersebut. Menurut M. Zaka Al Farisi,

strategi penerjemahkan ziyadah ini ia namakan dengan penerjemahan

deskripsi. Penerjemahan deskripsi dilakukan dengan cara menjelaskan

makna kata bahasa sumber ke bahasa target (BSa).75

Dengan strategi

ini, awalnya dalam BSu hanya berbentuk frase sederhana ىذا العمل menjadi yang kompleks pada BSa yaitu “untuk mendalami bidang

73 Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Kontemporer, hal.

56.

74

Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Kontemporer, hal.

55.

75

M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

66.

Page 65: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

46

ini”.

4. Teks IV

BSu BSa

كان )عبدالله( يستهويو أن يقضى 4 3 2 1

أغلب الوقت فى تأمل الطبيعة عموما 10 987 6 5

Umumnya, Ibnu al-Baitar

10 2

menghabiskan sebagian

4 T

besar waktunya

5 6

Dengan mengobservasi

alam.

789

Analisis

Pada Tsu kali ini, terdapat isim كان di awal kalimat yang

semestinya tidak perlu di tampilkan terjemahannya. Kata كان sendiri

memiliki makna “ada, maka, menjadi, terjadi, boleh76

”. Penerjemah

berpendapat bahwa jika diterjemahkan kata dari كان maka maknanya

akan sulit dipahami, tidak komunikatif dan menyimpang. Adapun

kata يستهويو maknanya juga dibuang atau dihilangkan dengan alasan

76 http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 21 November. Pukul:

10:03.

Page 66: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

47

yang sama. Kata يستهويو memiliki makna “menarik, memikat,

menghayal, dan menyukai.77

Dhommir ىه ini tertuju pada عبدالله

(Abdullah bin al-Baitar atau Ibnu al-Baitar). Jadi dalam kasus ini,

penulis menerapkan strategi penerjemahan hadzf yaitu membuang

atau tidak menampilkan terjemahan saat mengalihkan pesan dari Tsu

ke Tsa.78

Kemudian, diterapkannya strategi taqdim wa ta‟khir. Hal tersebut

tertuju pada kata عموما yang sebelumnya berada di akhir kalimat

pada TSu dikedepankan makna katanya dalam Tsa.79

Susunan pada

BSu yang awalnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10, setelah di alih bahasakan ke

dalam bahasa Indonesia susunannya menjadi 10 2 4 T 5 6 789 jadi

kata nomor 10 dikedepankan, untuk nomor 1 dan 3 pada Bsa

dihilangkan karena sebelumnya sudah menerapkan strategi

penerjemahan hazf dan penambahan kata di tengah-tengah kalimat

yang diberi simbol “T” nantinya akan dijelaskan setelah ini.

Selain itu, penulis menerapkan strategi penerjemahan ziyadah

yaitu mengharuskan seorang penerjemah untuk menambahkan kata

dalam BSu yang disebut dalam Bsa.80

Dalam hal ini, penerjemah

77 http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 21 November. Pukul:

11:04.

78

Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer,hal. 56.

79

Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 54.

80

Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 55.

Page 67: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

48

menambahkan kata “sebagian” terjadi karena tersirat pada struktur

gramatikal TSu nomor urut 5 6 أغلب الوقت maknanya menjadi

“sebagian besar waktunya”.

5. Teks V

BSu BSa

لق لا تقلق... إن ولدنا لم يخ 7 6 543 2 1

ليمارس البيطرة ، أظنو يميل أكثر 13 12 11 10 9 8

إلى أن يكون عشابا ، أو صيدليا 17 16 15 14

Jangan khawatir,

1 2

Sungguh anak kita

345

tidak dilahirkan

6 7

menjadi seorang dokter hewan,

8 T 10

mungkin aku pikir ia lebih

T 11 13

cenderung menjadi ahli Botani,

12 14 15

atau ahli Farmasi.

16 17

Analisis

Paragraf di atas awal-awal di terjemahkan secara harfiyah, tetapi

dalam beberapa hal, ada beberapa kata yang dihilangkan atau tidak

ditampilkan terjemahannya dalam Bsa. Penulis dalam hal ini

menggunakan strategi hazf, yaitu menerjemahkan dengan membuang

Page 68: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

49

kata dalam Bsa yang disebut dalam Bsu.81

Kata yang dihilangkan

yaitu يمخ ارس, asal katanya dalam fi‟il madhi adalah م ار س yang

memiliki arti mempraktekkan, melatih, mengikuti, menggunakan,

menngadakan, dan menyelenggarakan.82

Jika disandingkan dengan

kata sebelum dan sesudahnya, maka terjemahannya akan rancu. Hal

tersebut terjadi karena dianggap tidak diperlukan untuk memunculkan

makna kata tersebut dalam Bsu.

Strategi kedua yang digunakan yaitu ziyadah, artinya

menambahkan kata pada BSa yang tersirat pada BSu.83

Kata

“seorang” dimunculkan pada posisi sebelum kata “dokter hewan”

untuk mempertegas profesi seseorang dalam bidang tersebut.

Kemudian kata “mungkin”, dalam KBBI memiliki makna, belum

tentu; barangkali; boleh jadi; dapat terjadi; tidak mustahil84

, kata

“mungkin” ditampilkan terletak di posisi sebelum frase “aku pikir”

yang menunjukan orang tua dari Ibnu al-Baithar memprediksi

anaknya nanti suatu saat akan menjadi ahli Botani atau ahli Farmasi.

Kedua kata tersebut sengaja dimunculkan bertujuan agar para

pembaca Tsa mudah memahami inti dari pesan yang disampaikan.

Strategi ketiga diterapkan strategi taqdim wa ta‟khir yaitu

pengedepanan kata dalam Bsu yang diakhirkan dalam Bsa dan

81 Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 56.

82

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 2 Desember. Pukul:

07:11.

83

Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 55.

84

http.www.kbbi.edisi.kelima. Tgl. 2 Desember 2019. Pukul: 07.39.

Page 69: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

50

mengakhirkan kata dalam Bsu yang dikedepankan dalam Bsa.85

Strategi ini tampak terlihat digunakan pada kalimat إلى أن يكون

أظنو يميل أكثر عشابا dalam Bsu memiliki urutan kata 11, 12, 13, 14,

15. Setelah diterjemahkan urutannya menjadi 11, 13, 12, 14, 15.

Dalam hal ini disebabkan struktur gramatikal Tsa berbeda dengan

Tsu. Adapun kata إلى pada kalimat tersebut tidak diterjemahkan

karena masih satu kesatuan frase dari kata يميل berasal dari fi‟il madhi

nya yaitu م ال (cenderung, kecendrungan).86

6. Teks VI

BSu BSa

ه فغلب و النبهارخ ح تى سأل والد 7 6 5 4 3 2 1

Hal demikian Ibnu al-Baitar

1 3

diselimuti rasa kagum hingga

2 4 5

Bertanya kepada ayahnya

6 T 7

85 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 54.

86

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 3 Desember. Pukul:

08:38.

Page 70: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

51

Analisis

Mula-mula penerjemah mengalihkan pesan BSu ke Bsa secara

harfiyah (kata perkata), namun hal itu tidak cukup membuatnya

mudah dipahami pada Bsa. Penulispun menerapkan strategi

penerjemahan ziyadah (menambahkan kata dalam BSu yang disebut

dalam BSa).87

Dalam hal ini, penerjemah menambahkan kata

“kepada” sebelum kata “Ayahnya” pada BS. Sebelumnya susunan

pada BSu berjum lah 7, setelah dialih bahasakan susunannya menjadi

1 3 2 4 5 6 T 7, menjadi 8 kata. Kata tersebut sengaja dimunculkan

atau ditambah karena demi mewujudkan terjemahan (BSa) yang

mudah dipahami dan komunikatif.

Lain halnya dengan klausa فغلب و yang terdiri dari tiga kata, yang

pertama ف dalam kamus Al-Munawwir Arab Indonesia mempunyai

makna “kemudian, maka, demikian, apabila, mengenai.”88

Tetapi

penulis menambahkan kata ”hal” di awal kalimat jadi maknanya “Hal

demikian”. Sebelumnya dalam BSu ف berupa huruf, jika dialih

bahasakan strukturnya bahasanya berubah menjadi frasa. Hal tersebut

penulis menerapkan strategi penerjemahan ziyadah (Penambahan).

87 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 55.

88

Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir: Kamus Arab-Indonesia,

hal. 1029.

Page 71: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

52

Kemudian kata غلب memiliki makna “mengalahkan, menguasai,

memenangkan, menjadi semakin baik, dan mengatasi”. Jika

penerjemah menerjemahkan seperti diksi yang serupa pasti tidak akan

sampai pesan dari BSu. Dalam hal ini penerapan strategi

penerjemahan tabdil dilakukan, artinya strategi ini mengharuskan

seorang penerjemah untuk mengganti struktur kata dalam BSu

dengan memperhatikan makna Bsa.89

Maka kata غلب ini

diterjemahkan dengan “membuat”, hal ini terkait dengan kelaziman

penggunaan diksi yang sepenuhnya dikaitkan dengan konteks yang

sedang dihadapi. Sedangkan dhommir ىه pada klausa فغلب و tertuju

pada “Ibnu al-Baitar dilihat dari konteks sebelumnya.

7. Teks VII

BSu BSa

عندئذ قال )ابن الرومية(: 3 2 1

سأعلمك 7654

Ketika itu berkatalah

1 2

Ibnu ar-Rumiyyah:

3

“Aku akan mengajarimu

5 4 6 7

89 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 56.

Page 72: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

53

كل ما أعرفخو عن عالم النبات 13 12 11 10,9,8

semua yang aku ketahui tentang

8 T 10 11

ilmu Botani.

12 13

Analisis

Kalimat tersebut awalnya diterjemahkan secara kata demi kata

atau literal, yang mana penerjemah meletakkan kata-kata Tsa

langsung di bawah versi Tsu. Kata-kata tersebut dalam Tsu

diterjemahkan di luar konteks, hal tersebut jika kata-kata bermuatan

budaya di terjemahkan dengan apa adanya.90

Tetapi terlihat kalimat

dalam Tsu yang mulanya berurutan 1 2 3 4567 8910 11 12 13, setelah

diterjemahnya urutannya menjadi 1 2 3 4567 8T10 11 12 13. Hal ini

terlihat adanya kata yang di buang dalam Tsa yaitu ما yang di

lambangkan nomor 9 dalam Tsu. Huruf ما memiliki makna “apa-

apa”, “apakah?”, “yang mana”, “betapa”, “segala apa”, “selama” dan

“tidak”.91

Jika kata tersebut diterjemahkan dengan pilihan yang

tersedia maka akan rancu terjemahan keseluruhannya. Hal tersebut

maknanya sengaja tidak dimunculkan. Karena struktur gramatikal

dalam Bsu di atas, tidak dimungkinkan dalam gramatikal BSa. Dalam

hal ini penulis menggunakan metode penerjemahan hazf (membuang).

90 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 57.

91

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 30 November. Pukul:

22.06.

Page 73: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

54

Kemudian menerapkan penerjemahan ziyadah (menambahkan).

Artinya menambahkan kata pada Bsa yang tersirat pada Bsu.92

Kata

“yang” dimunculkan pada posisi sebelum frasa “aku ketahui”. Hal

tersebut berlaku sebagai penegas pada frase tersebut bahwa yang

mengetahui iyalah aku (kata Ibnu ar-Rumiyyah) tentang ilmu botani.

8. Teks VIII

BSu BSa

ولن أطالبك بالبقاء كثيرا في 9 8 7 6 5 4 3 21

أشبيلية 10

Saya tidak akan menuntutmu

3 2 4 5

untuk tinggal lama di Sevilla

6 7 8 9 10

Analisis

Adapun analisis pada kalimat di atas pada huruf و yang terletak

di awal kalimat ini dalam BSu disebut dengan wawu ibtida‟, harf ini

tidak berfungsi dalam menentukan i‟rab kata sesudahnya dan tidak

pula memiliki arti tertentu melainkan hanya bertugas untuk

menyatakan permulaan kalam dan alinea. Karena itu strategi

penerjemahan hazf diterapkan, yang mana mengharuskan penerjemah

92 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 55.

Page 74: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

55

untuk membuang kata dalam Bsa yang disebutkan dalam BSu.93

9. Teks IX

BSu BSa

وبالفعل وصل )ابن البيطار( إلى 6 5 4 3 2 1

بيت أستاذه الجديد )أبو الحجاج( 10 9 8 7

Dan benar saja

123

Ibnu al-Baitar datang

5 4

ke rumah guru barunya yaitu

6 7 8 9 T

Abu al-Hajjaj.

10

Analisis

Dalam menerjemahkan kalimat ini diharuskan memakai strategi

penerjemahan transposisi, yaitu prosedur penerjemahan yang

dilakukan dengan mengubah aspek gramatikal teks BSu ke dalam teks

BSa demi mendapat kesepadanan.94

Apabila diterjemahkan secara

harfiyah terkesan kurang berterima dalam BSa (Bahasa Indonesia),

terjemahan harfiyahnya berbunyi “Dan95

dengan96

melakukan97

93 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 56.

94

M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

69.

95

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 10 Desember. Pukul:

21.17.

96

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 10 Desember. Pukul:

21.17.

97

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 10 Desember. Pukul:

21.17.

Page 75: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

56

datang98

Ibnu al-Baitar ke rumah99

guru100

nya yang baru101

Abu al-

Hajjaj”. Kalimat seperti itu tidak komunikatif dan belum bisa

tersampaikan pesan dari BSu secara utuh. Oleh karena itu,

pengubahan bentuk gramatikal sangat diperlukan demi mencapai

kesepadanan. Maka terjemahan finalnya adalah “Bersegeralah Ibnu

al-Baitar datang ke rumah guru barunya yaitu Abu al-Hajjaj”.

Terjemahan ini juga menerapkan strategi penerjemahan tabdil,

yang mana strategi ini mengharuskan seorang penerjemah untuk

mengganti struktur kata dalam BSu dengan memperhatikan makna

dalam BSa.102

Hal ini terlihat pada klausa وبالفعل, kata dalam TSu

berjumlah 3 kata kalau diterjemahkan secara harfiyah menjadi “Dan

dengan melakukan”. Tetapi dalam strategi ini diterjemahkan menjadi

“Dan benar saja”, hal ini terjadi dengan kelaziman penggunaan

konsep dari struktur ini dalam Tsa yang mana dikaitkan dengan

konteks yang melingkupinya.103

Terakhir strategi yang digunakan pada kalimat di atas adalah

penerjemahan ziyadah, strategi yang mengharuskan penerjemah

98 http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 10 Desember. Pukul:

21.18.

99

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 10 Desember. Pukul:

21.18.

100

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 10 Desember.

Pukul: 21.19.

101

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 10 Desember.

Pukul: 21.19.

102

Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 56.

103

Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 56.

Page 76: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

57

untuk menambah kata BSu yang di sebutkan dalam BSa.104

Kata yang

di tambah dalam BSa adalah kata “yaitu” yang letaknya di antara

frase “guru barunya” dan kata “Abu al-Hajjaj”. Kata “yaitu” termasuk

ke dalam kata konjungsi dalam tata bahasa Indonesia, yang fungsinya

menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Penambahan kata “yaitu”

sudah tepat karena dalam Tsa tersebut menjelaskan bahwa, “guru baru

dari Ibnu al-Baitar yaitu Abu al-Hajjaj”.

10. Teks XI

Bsu BSa

نهايةخ الغربية2 1

Akhir Petualangnya di Negeri Barat.

1 2 T 3 4

Analisis

Arti literal dari frase tersebut adalah نهايةخ memiliki makna

“ketidakterbatasan, akhir, kesimpulan, final, batas”105

dan الغربية berarti “di sebelah barat atau barat”.

106 Kemudian penerjemah susun

menjadi “Akhir petualangannya di negeri Barat. Jika dilihat bentuk

104 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 55.

105

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 9 Desember. Pukul:

13:14.

106

http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 9 Desember. Pukul:

13:15.

Page 77: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

58

susunan BSu dan BSa setelah di alih bahasakan sudah terjadi

perubahan, yang sebelumnya dalam BSu hanya berbentuk frase,

setelah diterjemahkan menjadi frase bertingkat dua (F = F1+F2).

Hal ini terjadi karena penerjemah menggunakan strategi

penerjemahan ziyadah/deskripsi. Strategi ini mengharuskan seorang

penerjemah untuk menambah kata dalam BSu yang disebut dalam

BSa107

, dengan kata lain menjelaskan makna kata bahasa sumber

dalam bahasa target. Dengan strategi ini, sebuah kata bahasa sumber

diterjemahkan menjadi frase atau sebuah frase yang sederhana

menjadi frase yang kompleks.108

Mula-mula dalam TSU jumlah

berjumlah 2 kata, sementara dalam Tsa bertambah menjadi 5 kata.

Terlihat dalam susunan BSu mempunyai nomor 1 dan 2, dalam BSa

berubah mempunyai nomor 1 2 T 3 4. Tambahan (T) kata itu

merupakan konsekuensi dari perbedaan struktur dalam BSu dan BSa.

Jika diterjemahkan hanya secara harfiah menjadi “akhir disebelah

Barat”, pesan tersebut belum tersampaikan dan masih sulit dipahami.

Tujuan penambahan kata tersebut seperti kata “Petualangannya”, “di”,

“negeri” ini menjelaskan bahwa Ibnu al-Baitar setelah sempat

menuntut ilmu di Andalus (tanah kelahirannya, Spanyol) dan Yunani,

beliau melanjutkan perjalanannya untuk mencari ilmu pergi ke negeri

107 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 55.

108 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

66.

Page 78: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

59

Mesir dan negeri Syam.109

11. Teks XIX

BSu BSa

وبدأ )ابن البيطار( بالفعل فى إملاء 4 3 2 1

أول ىذه المؤلفات وىو كتابو 8 7 6 5

)الجامع لمفردات الأدوية

والأغذية(، 9

Tidak hanya itu, Ibnu al-Baitar

1 2

memulai mendiktekan karya

3 4 6

pertamanya, yaitu

5 7

dengan judul buku

8

“al-Jami‟ Li Mufrodat

al-Adwiyyah wa Al-Aghdziyyah”,

9

Analisis

Kalimat di atas mula-mula diterjemahkan secara kata demi kata

atau literal, yang mana penerjemah meletakkan kata-kata Tsa

langsung di bawah versi Tsu. Kata-kata tersebut dalam Tsu

diterjemahkan di luar konteks, hal tersebut jika kata-kata bermuatan

budaya di terjemahkan dengan apa adanya.110

Jika dilihat dari struktur

109

Lihat dalam TSa, Atef Muhammad, أشهر العلماء فى التاريخ، مؤسس .Penerbit Daarul lataaif: 2003, Mesir, hal. 15 ,علم الصيدلة إبن البيطار

110 Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 57.

Page 79: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

60

gramatikal pada BSa hanya sedikit mengalami perubahan. Pada

susunan BSu mempunya bentuk gramatikal bernomor 1 2 3 4 5 6 7 8

9, setelah diterjemahkan pada BSa urutan nomornya menjadi 1 2 3 4 6

5 7 8 9. Pada frase أول ىذه المؤلفات jika diterjemahkan menjadi

“Karya111

Pertamanya”, hal tersebut mengalami transposisi, yaitu

penerjemahan yang dilakukan dengan mengubah aspek gramatikal

teks BSu ke dalam teks BSa demi mendapat kesepadanan.112

Kerena

struktur gramatikal BSu dan BSa berbeda.

Kata ىذه pada frase tersebut tidak diterjemahkan, dengan alasan

pesan dari BSu sudah dapat dipahami dalam BSa di atas. Jika di

tampilkan kata tersebut dalam BSa bisa jadi terjemahan akan rancu.

Dalam kasus ini, streategi penerjemahan hazf digunakan.

Stretegi selanjutnya adalah penerjemahan tabdil, artinya

mengganti struktur kata dalam Bsu dengan memperhatikan makna

BSa. Lihat pada frase وىو كتابو di dalam TSu, di terjemahkan ke

BSa dengan “yaitu dengan judul”. Kata وىو ini sebagai petunjuk

sesuatu hal seperti barang atau seseorang. Adapun kata كتابو

111لف berasal dari kata الوؤلفاث ؤ ,yang mempunyai makna “Karya ه

Terbitan, dan Publikasi”. Lihat http.www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl

5 Desember. Pukul: 00:33.

112

M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

69.

Page 80: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

61

diterjemahkan dengan makna “Judul” karena mengacu pada kata

sebelumnya yaitu المؤلفات memiliki makna “karya”, hal ini terjadi

pergantian struktur kata BSu ke dalam makna BSa.

Terakhir pada kalimat لمفردات الأدوية والأغذيةالجامع yaitu nama

buku karya Ibnu al-Baitar. Hal ini cukup diterjemahkan dengan strategi

penerjemahan transkripsi menjadi “al-Jami‟ Li Mufrodat al-Adwiyyah

wa Al-Aghdziyyah”, demikian merupakan proses pengalihan kata atau

frase dari bahasa sumber ke dalam bahasa target dengan cara menyalin

bentuk hurufnya.113

12. Teks XX

BSu BSa

وىو الكتاب الذى وضع فيو 5 4 3 2 1

خلاصة ما عرفو القدماءخ والمعاصرون 11 10 9 8 7 6

لو وفى طليعتهم 13 12

Yang mana buku tersebut berisi

3 2 1 5

ringkasan tentang apa yang

6 T 7 T

didefinisikan oleh

8 T

orang-orang terdahulu dan

9 10

113 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

63.

Page 81: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

62

الزىراوى، والغافقى، وديسقوريدس،

وجالينوس و أبقراط، والإدريسى.14

orang-orang sezamannya

11

mengenai ilmu botani dan ilmu

farmasi,

12

Diantara tokohnya ialah :

13

"Abu Qasim al-Zahraw,

Abdurrahman al-Ghafiqi, Pedanius

Dioskorides, Galenus, Hippokrates,

dan Muhammad

al-Idrisi".

14

Analisis

Dalam menerjemahkan paragraf di atas, pertama penulis

menggunakan strategi penerjemahan transposisi. Artinya

penerjemahan ini menyesuaikan struktur gramatikal yang dilakukan

semata-mata agar hasil terjemahan selaras dengan kaidah bahasa yang

berlaku dalam bahasa target (BSa), karena setiap bahasa mempunyai

sistem tata bahasanya sendiri dan berbeda satu sama lain. Pada

gilirannya kegiatan penyesuaian ini dilakukan supaya para pembaca

terjemahan (TSa) merasa nyaman dan mudah dalam memahaminya.

Jika struktur tidak mengalami penyesuaian, maka terjemahan yang

dihasilkan mestilah menjadi janggal dan sulit dipahami oleh

Page 82: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

63

pembacanya.114

Strategi kedua penulis menggunakan penerjemahan hazf, yaitu

membuang kata dalam BSa yang disebutkan pada BSu.115

Dalam hal

ini pembuangan kata tertuju pada makna kata وضع yang memiliki arti

“meletakkan,menempatkan, menaruh, mengambil posisi, menyusun,

membuat, menulis, dan memproduksi”.116

Strategi ketiga dalam terjemahan di atas menggunakan strategi

penerjemahan ziyadah, artinya penambahan. Terjemahan yang

dimunculkan yaitu kata “tentang” yang terletak setelah kata

“ringkasan”, kata “yang” terletak sebelum kata “didefinisikan”, kata

“oleh” sebelum frase “orang-orang terdahulu” dan klausa “termasuk

diantaranya”. Alasan digunakannya strategi penambahan kata pada

BSa tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan dan keberterimaan

dalam struktur gramatikal Bsa supaya mudah dipahami oleh

pembacanya.

Terakhir strategi yang digunakan dalam terjemahan paragraf di

atas adalah penerjemahan transkripsi, yaitu merupakan proses

pengalihan kata atau frase dari bahasa sumber ke dalam bahasa target

dengan cara menyalin bentuk hurufnya. Umumnya penggunaan

strategi transkripsi ini terkait dengan nama orang, nama geografi,

114 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

69.

115

Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer, hal. 56.

116

www.kamus.arab.indonesia.almaany. Tgl 5 Desember. Pukul:

22:32.

Page 83: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

64

nama koran atau majalah, nama jalan, judul penerbitan, nama

institusi, objek kebudayaan dan lain sebagainya.117

Hal tersebut terjadi pada kalimat :

الزىراوى، والغافقى، وديسقوريدس، وجالينوس و أبقراط، والإدريسى.Kalimat tersebut termasuk dalam kategori nama seseorang, yang lebih

tepatnya adalah nama para tokoh terdahulu yang mendalami ilmu

Botani dan Farmasi, yaitu "Abu Qasim al-Zahraw, Abdurrahman al-

Ghafiqi, Pedanius Dioskorides, Galenus, Hippokrates, dan Muhammad

al-Idrisi". Untuk memastikan kata-kata tersebut dalam BSu adalah

nama seorang tokoh, penulispun mencari informasi tersebut dengan

membaca beberapa buku sejarah dan mencarinya di website (internet).

117 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, hal.

63.

Page 84: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

65

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah menerjemahkan buku “Mu‟assis Ilm al-Saydalah,

Ibn al-Baitar” karya Atef Muhammad, penulis menyimpulkan

bahwa metode komunikatif yang berorientasi pada teks sasaran

sangatlah efektif digunakan dalam menerjemahkan buku tersebut.

Metode penerjemahan yang diperhatikan adalah prinsip-

prinsip komunikatif yang berupaya ke dalam BSa (Bahasa

Indonesia), baik aspek kebahasaan maupun aspek isinya yang

mudah dipahami oleh pembaca dan dalam versi bahasa

sasarannya langsung berterima.

Penulis mengambil data yang analisis terjemahan buku

tersebut dengan cara memilih sampel kata, kalimat maupun

paragraf secara acak. Walaupun analisis ini tidak dilakukan pada

seluruh hasil terjemahan, namun analisis yang peneliti pilih telah

mewakili dari beberapa strategi penerjemahan yang sudah

diterapkan dalam menerjemahkan.

Dari 22 halaman teks BSa yang penulis terjemahkan,

diambil 12 sample data yang terdiri dari kategori frase 1 data,

kategori klausa 1 data dan kategori kalimat 10 kata. Selain

menggunakan metode komunikatif yang berusaha untuk

menerjemahkan sebuah makna dengan tepat dari bahasa sumber

baik itu aspek bahasa maupun isinya agar dapat diterima dan

dimengerti oleh pembaca, penerjemah juga menggunakan 8

strategi penerjemahan yang cock digunakan dalam penerjemahan

Page 85: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

66

ini, diantaranya: Ziyadah (penambahan), Hadzf (membuang),

Taqdim wa Ta‟khir (mengawalkan dan mengakhirkan), Tabdil

(mengganti), literal, transposisi, deskripsi, dan transkripsi.

B. SARAN

Setelah melakukan penerjemahan dan penelitian, peneliti

akan memberikan saran dan rekomendasi terkait kegiatan dalam

penerjemahan Arab-Indonesia, diantaranya:

1. Seorang penerjemah tidak hanya merujuk pada satu

kamus saja, harus dilengkapi dengan kamus umum, kamus

khusus berupa kamus istilah yang berkaitan dengan

konteksnya.

2. Kalau diperlukan, seorang penerjemah menambahkan

penjelasan pada TSa yang masih terdengar asing atau

yang masih perlu dijabarkan di footnote atau catatan kaki

agar membantu pembaca teks sasaran mudah

memahaminya.

3. Buku “Mu‟assis Ilm al-Saydalah, Ibn al-Baitar” karya

Atef Muhammad adalah salah satu buku biografi ilmuan

muslim yaitu Ibnu al-Baitar seorang ahli Farmasi dan

Botani pada masa kejayaan islam di zaman Bani Umayyah

di Andalusia,Spanyol. Terdapat serangkaian buku serial

tentang sepuluh ilmuwan paling terkenal dalam sejarah,

termasuk ilmuwan Arab, Muslim, Barat, dan ilmuwan

lainnya. Dalam hal ini, buku-buku Atef Mohammed,

yang ditulisnya berkaitan dengan kepribadian setiap

ilmuwan dan pencapaian, gagasan serta tahapan terpenting

Page 86: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

67

dalam hidupnya. Masih terdapat 9 buku biografi lagi yang

Atef Muhammad sajikan belum diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia, alangkah baiknya jika teman-teman

ingin menerjemahkan buku biografi atau sejarah ini sangat

direkomendasikan.

Page 87: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

68

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Al-Farisi, M. Zaka. 2014. Pedoman Penerjemahan Arab

Indonesia, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Metode Linguistik (Ancangan

Metode Penelitian dan Kajian), Bandung: Pt. Refika

Aditama.

Harahap, Syahrin. 2011. Metodologi Studi Tokoh & Penulisan

Biografi, Jakarta: Penerbit PRENADA.

Hemingway, Ernest. 2017. Teori Relativitas Einsten, Yogyakarta:

Penerbit Narasi.

H. Hoed, Benny. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan, Jakarta:

Dunia Pustaka Jaya.

Hidayatullah, Moch. Syarif. 2014. Seluk-Beluk Penerjemahan

Arab-Indonesia kontemporer, Pamulang: Penerbit

Alkitabah.

Jaudah, Muhammad Gharib. 2007. 147 Ilmuan Terkemuka Dalam

Sejarah Islam. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa, Jakarta: PT Raja

Grafindo persada.

Page 88: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

69

Masood, Ehsan. 2009. Ilmuan-Ilmuan Muslim Pelopor Hebat di

Bidang Sains Modern, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Mufid, Nur dan Kaserun AS Rahman. 2017. Buku Pintar

Menerjemahkan Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka

Progresif.

Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa, Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media.

Montaha, Salihen. 2008. Bahasa dan Terjemahan: Language and

Translation The New Millenium Publication, Jakarta:

Kesaint Blanc.

Nababan, Rudolf. 2008. Teori Menerjemahan Bahasa Inggris,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Newmark, Peter. 1998. A Texbook of Translation, New York:

Sanghai Foreign Language Education Press.

Newmark, Peter. 2001. Approaches to Translation, London:

Pergamon Press.

Nida, Eugene dan Charles A. Taber. 1982. The Theory and

Practice of Translation.

Rangkuti Hasibuan, Sofia. 1991. Teori Terjemahan dan

Kaitannya dengan Tata Bahasa Inggris, Jakarta: PT.

Dian Rakyat.

Page 89: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

70

Sayogie, Frans. 2008. Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam

Bahasa Indonesia, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta.

Sayogie, Frans. 2014. Teori dan Praktik Penerjemahan Inggris-

Indonesia, Tangerang Selatan: Tanspustaka.

Suparno, Darsita. 2015. Morfologi Bahasa Indonesia, Ciputat:

UIN Press.

Suryawinata, Zuchridin & Sugeng Hariyanto. 2003. Translation

Bahasan Teori &Penuntun Praktis Menerjemahkan,

Yogyakarta: Kanisius.

Venuti, Lawrence. 2000. Translation Studies Reader, New York:

Routledge.

Widyamartaya, A. 1989. Seni Menerjemahkan, Yogyakarta:

Kanisius.

Jurnal

-. 2003. “Biografi IBN Al Baitar (Abu Muhammad Abdullah Ibn

Ahmad Al Baitar Dhiya Al Din Al Malaqi)”. )”, Qatar

Medical Journal, Vol. 12 / No.1.

A. Lichtman, Marshall. 2017. “Alfred Nobel and His Prizes:

From Dynamite to DNA”, Rambam Maimonides

Medical Journal, Vol. 8, No. 1.

Page 90: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

71

Darajat, Ageung. 2014. “Analisis Kesalahan Mahasiswa

Menerjemahkan Teks Cerita Biografi dalam bentuk

Bahasa Inggris”, Jurnal Edukasi, Vol. 12, No.2.

Daud, Safari. 2013. “Antara Biografi dan Historiografi (Studi 36

Buku Biografi di Indonesia)”, Jurnal Analisis PPs UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. XIII, No.1.

E. Kennelly, Arthur. 1932. “Biographical Memoir of Thomas

Alva Edison”, National Academy Biographical, Vol.

XV.

Habibullah, Mosleh. 2015. “Proses dan Hasil Penerjemahan

Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa Translation

Theory and Practice Di STAIN Pamekasan)”, Jurnal

Nuansa, Vol. 12 No. 1.

H. Hoed, Benny. 2007. “Tarsparansi dalam Penerjemahan”,

Pertemuan Linguistik Pusat Kajian Bahasa dan Budaya

Atma Jaya: Kedelapan Belas, Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, Cet. 1, Edisi 1.

Iqbal. 2015. “Daulah Umayyah di Andalusia dan Pengaruhnya

terhadap Kebangkitan Bangsa Eropa”, Jurnal Rihlah

Vol. II No.1.

Martyn Taylor, Henry. 1911. “Sir Isaac Newton”, Encyclopedia

Britani, Vol. 19.

Page 91: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

72

Nurbayan, Yayan. 2014. “Pengaruh Struktur Bahasa Arab

Terhadap Bahasa Indonesia dalam Penerjemahan

Alquran”, Jurnal Arabiyat Vol. 1. No.1.

Putra, Pebri Pradika. 2019. “Ideologi dan Teknik Penerjemahan

Frasa pada Buku Biografi Suharto (A Political

Biography) dari bahasa Inggris ke dalam bahasa

Indonesia Karya R.E. Elson” Jurnal Tsaqofah &

Tarikh IAIN Bengkulu, Vol. 4 Nomor. 1.

Rogers and Tan. 2007. “Louis Pasteur (1822:1895) The Germ

Theorist” Singapore Medical Journal, Vol. 48.

Sardila, Vera. 2015. “Strategi Pengembangan Linguistik Terapan

Melalui Kemampuan Menulis Biografi dan

Autobiografi: Sebuah Upaya Membangun

Keterampilan Menulis Kreatif Mahasiswa”, An-Nida:

Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 40, no.2

Setyaningsih, Yuliana. 2008. Peningkatan Kemampuan Menulis

Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis Bahasa

Indonesia Mahasiswa melalui Model Pembelajaran

Berdasarkan Logika Toulmin, Jurnal Educationist

vol.II no.2.

Sudewi, Sri. 2017. Sejarah Farmasi Islam dan Hasil Karya

Tokoh-Tokohnya, Journal of Islam and Plurality,

Volume 2, Nomor 1.

Page 92: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

73

Suparno, Darsita dan Ali Qosebaty. 2020. Kekerabatan Bentuk

kosakata Perabot Dapur dalam Bahasa Arab Sudan

dan Suriah, Buletin Al-Turas, Vol. 26 No.1.

Skripsi

Amajidah, Qistina. 2017. “Penerjemahan Buku al-Qira‟ah al-

Rasyidah Karya Abdul Hasan Ali Nadwi: Sebuah

Pertanggungjawaban Akademik”. Skripsi. Fakultas

Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah : Jakarta.

Azhar, Hanif. 2019. “Pertanggungjawaban Penerjemahan

Bagian Dari Buku Qissatu Erdogan Karya DR. Raghib

al-Sirjani”. Skripsi. Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah : Jakarta.

Farhana Fajriyah, Siti. 2017. “Penerjemahan Buku Mawsu‟ah al-

Lughah al-Injiliziyyah Ma Qalla Dalla Karya Dr. M.

Ezzat”. Skripsi. Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah : Jakarta.

Muhtarom, Al. 2017. “Penerjemahan Komunikatif Muhammad

Farid Wajdi dalam terjemahan Kitab Al-Hikam karya

Ibnu Athaillah As-Sakandari”. Skripsi. Fakultas Adab

dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah : Jakarta.

Page 93: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

74

Situs:

Biografi penulis buku “Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn al-

Baitar”, Atef Muhammad, السيشة الزاحيت أهل عاطف هذوذ

di akses dari,الخضشي

http://site.iugaza.edu.ps/akhoudary/.

Website pengunduhan buku “Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn al-

Baitar” karya Atef Muhammad https://download-

stories-pdf-ebooks.com/51252-free-book.

Page 94: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I

Wawancara Peneliti dengan Penulis Buku “Mu’assis I’lm al-

Saydalah, Ibn al-Baitar yaitu Atef Muhammad melalui via

Email

Pada penelitian tersebut, peneliti melakukan wawancara

dengan pihak penulis. Data di ambil dari tanggal 14 Maret 2019

hingga 16 Maret 2019 melalui mengirim pesan via Email. Berikut

daftar pertanyaan dan jawabannya :

Gambar 1 Gambar 2

Page 95: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

76

Gambar 3

Page 96: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

77

Lampiran II

Teks Mu’assis I’lm al-Saydalah, Ibn al-Baitar dan

Terjemahannya

Page 97: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

78

Page 98: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

79

Page 99: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

80

Page 100: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

81

Page 101: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

82

Page 102: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

83

Page 103: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

84

Page 104: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

85

Page 105: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

86

Page 106: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

87

Page 107: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

88

Page 108: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

89

Page 109: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

90

Page 110: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

91

Page 111: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

92

Page 112: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

93

Page 113: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

94

Page 114: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

95

Page 115: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

96

Page 116: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

97

Page 117: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

98

Page 118: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

99

Page 119: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

100

Page 120: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

101

Page 121: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

102

Terjemahan buku biografi berjudul

أشهر العلماء فى التاريخ

الصيدلةمؤسس علم

ابن البيطار

Karya Atef Muhammad

Ilmuan terpopuler dalam Sejarah

“Ibnu al-Baitar”

Pelopor Ilmu Farmasi

Page 122: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

103

DAFTAR ISI

SEKILAS RIWAYAT HIDUP IBNU AL-BAITAR

AKHIR PETUALANGANNYA DI NEGERI BARAT

MELANJUTKAN PETUALANGANNYA DI NEGERI MESIR

PERTEMPURAN DI TANAH MESIR

JALAN MENUJU PENEMUAN

RUJUKAN

Page 123: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

104

Sekilas Riwayat Hidup Ibnu Al-Baitar

Abdullah bin Ahmad al-Baitar ialah ilmuan Botani Arab

terkenal yang lahir di Malaga, Andalusia118

pada tahun 589

Hijriyah atau pada tahun 1193 Masehi119

. Saat itu Malaga adalah

kota yang berada di sisi tenggara Andalusia yang mana sebagai

118 Dalam hal ini penerjemah lebih memilih menggunakan kata

Andalusia ketimbang Spanyol. Dahulu wilayah tersebut adalah pusat

peradaban islam di bawah kekhalifaan Bani Umayyah yang mana komunitas

muslimnya saat itu menyebut tanah Spanyol ini dengan sebutan Andalusia.

Asal muasal kata “Andalusia” sendiri, konon ada beberapa suku kanibal yang

berasal dari wilayah utara Skandinavia, yaitu mencakup kawasan Swedia,

Denmark, Norwegia dan sekitarnya. Mereka menyerang kawasan Andalusia

(Spanyol saat ini) dan hidup di sana dalam kurun waktu yang cukup lama.

Kabilah-kabilah ini yang menyerang wilayah tersebut dikenal dengan suku-

suku “Vandal atau “Wandal” dalam bahasa Arab. Sehingga wilayah itupun

dikenal sebagai “Vandalisia” mengikuti nama suku-suku di sana. Seiring

dengan berjalannya waktu, nama itupun berubah menjadi “Andalusia”. Lihat:

Raghib as-Sirjani, Bangkit dan Runtuhnya Andalusia Jejak Kejayaan Islam di

spanyol, penerbit Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, 2017, hlm. 14.

119

Tanggal lahir Ibnu al-Baitar dalam buku “Mu‟assisu Ilm As-

Shaidalah, Ibn Al-Baithar” karya Atef Muhammad (Tsu) tertulis 646 Hijriyah

atau 1248 Masehi, penanggalan tersebut sama halnya seperti tanggal wafat

yang tertera di akhir buku Tsu. Maka dari itu penerjemah mengkoreksi tahun

penanggalan lahirnya Ibnu al-Baitar yaitu pada tahun 589 Hijriyah atau sekitar

tahun 1193 Masehi, maka lihat Muhammad Gharib Jaudah, dalam 147 Ilmuan

Terkemuka Dalam Sejarah Islam, penerbit Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur,

2007, hlm. 373.

Page 124: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

105

salah satu kota yang terindah di dunia dan merupakan kota yang

paling berkembang dalam bidang perdagangan, industri,

pertanian, pariwisata, hingga berbagai macam kerajinan dan seni.

Kota Malaga telah menjadi saksi banyak peristiwa dalam

kehidupan penduduknya yang dilalui seperti peristiwa sejarah,

politik, dan militer. Di kota yang memiliki sejarah besar, serta

memiliki taman-taman yang indah di mana Abdullah bin Ahmad

al-Baitar lahir. Di sana terdapat kerajinan milik ayahnya dan

berbagai macam pengobatan untuk hewan.

Ayahnya berprofesi sebagai tukang pandai besi untuk

membuat tapal kuda. Ayahnya yaitu Ahmad al-Baitar120

ingin

sekali membesarkan anaknya yang masih kecil sesuai dengan

ajaran agama Islam. Ibnu al-Baitar sejak kecil sudah menguasai

rukun dan syariat Islam, mengetahui rahasia seputar ilmu

kedokteran hewan, walaupun tidak ada keunggulan ataupun

120 Pada buku tsu yang akan diterjemahkan ini akan menerangkan

Ahmad Al-Baitar ahli dalam bidang ilmu kedokteran hewan. Di sisi lain

menurut Muhammad Gharib Jaudah di dalam bukunya bahwa Ahmad Al-

Baitar juga seorang yang ahli dalam ilmu Botani, yang mana nantinya akan

diwariskan ilmu yang ia geluti dalam bidang ini kepada anaknya (Ibn al-

Baitar). Lihat kembali Ibid, hlm.373.

Page 125: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

106

kekurangan dalam bidang ini. Ibnu al-Baitar belum begitu

menyadari akan hal itu ketika ia masih berusia sepuluh tahun.

Namun Ibnu al-Baitar tidak berminat untuk mendalami

bidang ini, tampaknya ia tidak berpikir akan ditakdirkan sebagai

dokter hewan professional seperti ayahnya. Ia pun tidak tertarik

bekerja di pusat industri / pabrik Hadawi. Kemudian Ibnu al-

Baitar sering meninggalkan rumah, pergi ke hutan untuk

menghabiskan waktunya menjelajahi pepohonan, tumbuh-

tumbuhan, dam bunga-bunga. Tidak jarang ia pergi ke pantai atau

sungai untuk bertafakur alam, atau mempelajari makhluk yang

terdapat di kaki gunung al-Fath.

Pada umumnya, Ibnu al-Baitar menghabiskan sebagian

besar waktunya dengan mengobservasi alam. Sering kali ia

melukis pepohonan, berbagai bunga dan tumbuh-tumbuhan.

Semenjak itu ia sering pergi ke hutan untuk melakukan observasi

alam, ia memiliki minat yang sangat kuat dalam hal tersebut.

Dalam hal ini, ia mengumpulkan informasi, menulis, dan

mempelajari tentang alam.

Page 126: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

107

Ayahnya yaitu Ahmad al-Baitar sudah mencoba berulang

kali membujuk putranya untuk menyukai ilmu kedokteran hewan

tetapi selalu gagal. Pada suatu saat matahari pun baru saja terbit,

Ibnu al-Baitar muda sudah meninggalkan rumah untuk pergi ke

hutan dengan membawa beberapa kertas dan alat lukis. Dia

menghabiskan waktunya sepanjang hari di hutan, terkadang ia

pun memancing di sungai, lalu menyalakan api untuk membakar

ikan hasil tangkapannya yang kemudian ia makan. Setelah

makan, Ibnu al-Baitar kembali melukis pepohonan, bunga-bunga,

dan tanam-tanaman. Ahmad al-Baitar sering mengkhawatirkan

anaknya. Karena anaknya tidak memiliki minat pada bidang

kedokteran hewan. Tetapi istrinya berkata kepadanya: “Jangan

khawatir, jika anak kita tidak dilahirkan menjadi seorang dokter

hewan, mungkin aku pikir ia cenderung menjadi ahli Botani,

bahkan ahli Farmasi. Ia suka sekali mengamati tanaman, bunga-

bunga dan pepohonan. Tidakkah anda melihat cara melukisnya

dengan mahir!?”

Ayahnya hanya bisa tersenyum dan berkata, “Saya

berharap anakku lebih baik dariku. Di masa yang akan datang

aku bisa melihat anakku sebagai salah satu ilmuan hebat di

Page 127: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

108

bidang Farmasi. Oleh karena itu aku memutuskan untuk

berbicara dengan temanku yaitu Ibnu al-Rumiyyah seorang

ilmuan terkenal pada bidang Botani, seandainya ia jadi

berkunjung ke rumah kita. Tahukah kamu bahwa Ibnu al-

Rumiyyah ini adalah salah satu orang-orang hebat yang saat ini

menekuni bidang Botani.”

Pada suatu saat Ibnu Al-Baitar mendengar hal tentang

Ibnu al-Rumiyyah121

dan tempat risetnya dari ayahnya. Bahwa

beliau adalah pakar Botani dan ahli meracik obat-obatan yang

handal. Hal demikian membuat Ibnu al-Baitar diselimuti rasa

kagum hingga bertanya kepada ayahnya: “Ayah, bukankah Ibnu

al-Rumiyyah akan datang mengunjungi kita?” Ayahnya pun

berkata: “Tentu saja, beliau akan berkunjung. Saat ini Ibnu al-

Rumiyyah tinggal di kota Seville, tetapi beliau berjanji akan

datang mengunjungi kita. Beliau akan datang dengan

membawakan ayah berbagai jenis tanaman untuk membuat obat-

121 Nama lengkapnya adalah Abu Abbas bin Ahmad bin Muhammad

bin Mufrih Al-Asybili. Dikenal dengan nama Ibnu al-Rumiyyah An-Nabaty

yang dilahirkan di Sevilla Spanyol pada tahun 562 H (1167 M) dan wafat pada

tahun 637 H (1239 M). Dia adalah seorang fakih (ahli Fiqih) dan ahli tumbuh-

tumbuhan (Botani). Ibid, hlm.485.

Page 128: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

109

obatan, terutaman membuat obat-obatan yang ia gunakan untuk

mengobati binatang.”

Sejak saat itu, Ibnu al-Baitar memiliki keinginan untuk

bertemu Ibnu al-Rumiyyah. Pada suatu hari Ibnu al-Baitar

kembali ke rumah sepulang dari rutinitasnya seperti biasa

menjelajahi hutan, ia pun terkejut dengan ibunya memberitahu

bahwa ayahnya ada di salah satu ruang di rumahnya bersama

Ibnu al-Rumiyyah seorang Ilmuan terkenal tersebut. Ayahnya

sedang berbincang dengan sahabatnya seorang ilmuan mengenai

pendidikannya. Ibnu al-Baitar sangat senang dan ia bergegas

untuk bertemu ilmuan hebat itu.

Suatu ketika Ibnu al-Baitar melihat ke dalam kamar

kemudian menunjukan hasil lukisan yang bergambarkan tumbuh-

tumbuhan kepada Ibnu al-Rumiyyah dan ia pun senang

melihatnya. Terlihat wajah Ahmad al-Baitar tersenyum penuh

dengan makna dan hatinya gembira. Lalu Ibnu al-Rumiyyah

berkata: “Sahabatku, saya beritahu bahwa anakmu ini cerdas,

kau telah cerita kepadaku bahwa kau takut ia tidak mempunyai

minat terhadap ilmu kedokteran hewan. Tetapi sekarang aku

Page 129: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

110

beritahu, bahwa anakmu lebih pintar dari apa yang kau katakan,

saya memprediksi anakmu memiliki masa depan yang cerah.”

Tetapi ia tidak sama sepertimu, dan mungkin tidak akan

menjadi seorang dokter hewan suatu saat nanti. Anakmu ini akan

menjadi ahli Botani sepertiku, Ibnu al-Baitar sangat gembira dan

berkata: “Sungguh tuan? Apakah tuan bersedia untuk

mengajariku ilmu Botani ?!” Ibnu al-Rumiyyah tertawa dan

berkata: “Sungguh?! tetapi syaratnya adalah kau harus

buatkanku lukisan tentang tumbuh-tumbuhan untuki ku sekali

lagi.”

Ibnu al-Baitar segera untuk memperlihatkan beberapa

lukisannya yang penuh warna kepada Ibnu al-Rumiyyah,

kemudian Ibnu al-Rumiyyah terkejut saat ia melihat hasil

lukisannya. Lalu berkata: “Dari mana kau dapatkan warna-

warna ini?”

Ibnu al-Baitar: “warna-warna ini saya buat dari air sari

berbagai jenis tanaman, kemudian saya membuat beberapa zat

warna yang saya campur dengan tinta, kemudian saya rekatkan

dengan lem.”

Page 130: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

111

Ibnu al-Rumiyyah tersenyum, kemudian berkata: “Ibnu

al-Baitar, engkau telah memiliki bakat dalam Ilmu Botani. Untuk

suatu hal yang belum pernah dicapai dari orang-orang yang

lebih tua darimu… tetapi mereka yang tahu cara

mendapatkannya. Pada beberapa cat yang ditemukan dari jenis

tanaman, mereka tidak tau bagaimana cat tersebut berhasil

setelah di campur dengan tinta, sehingga tetap cerah dalam

waktu selama mungkin. Tidak diragukan lagi bahwa

ketidaktahuan pada hal tersebut karena kurangnya pengetahuan

tentang rahasia dan khasiat pada tanaman.”

“Tetapi oleh mu, hal tersebut sudah kau buktikan dengan

tekadmu yang khas pada pengetahuan yang banyak tentang

tanaman dari sifat dan komposisinya, saya belum bisa menjadi

gurumu. Saat ini kau belum menjadi ahli dalam bidang ini, tetapi

kau sudah menunjukan cinta yang besar pada Ilmu Botani. Hal

ini terlihat dari sifat baikmu, kekuatan, pikiranmu,

kecerdasanmu, serta bakatmu.”

Lalu Ibnu Al-Baitar berkata dengan gembira: "Jadi, Tuan

telah menerimaku sebagai murid untuk mengajari ilmu Botani?

Dan apakah tuan ingin mengajak ku ke Seville?”Mendengar hal

Page 131: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

112

tersebut Ibnu al-Rumiyyah seketika tersentuh. Kemudian berkata:

“Sama sekali tidak”.

Mendengar hal tersebut, Ibnu Al-Baitar terdiam hingga

terlihat lesu, serta memalingkan wajahnya. Ibnu al-Rumiyyah

berkata: “Maksudku, engkau harus mempergunakan waktumu di

sini, memelihara alam ini. Supaya engkau mengetahui sendiri

apa yang telah kau lakukan pada jenis tanaman baru dengan

kesungguhan itu akan membuatmu mendapatkan banyak

pengetahuan dan dengan cara engkau sendiri.”

“Engkau memiliki lebih banyak waktu untuk

mengembangkan cara belajar yang khusus untuk diri sendiri.

Karena jika engkau mengisi pikiranmu dengan semua yang

engkau ketahui tentang Ilmu Botani tanpa memiliki tekad, maka

posisimu akan terhenti, dan pikiranmu akan merasa puas dengan

apa yang telah engkau ketahui. Anakku, engkau memiliki

kejeniusan yang luar biasa, engkau harus berlibur! Kemudian

datanglah berkunjung ke tempatku dan tinggallah bersamaku.”

Sejak saat itu, Ibnu al-Rumiyyah sering kali pergi ke

laboratorium untuk penelitian bersama Ibnu Al-Baitar.

Page 132: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

113

Ibnu al-Rumiyyah terkejut setiap kali melihat Ibnu al-

Baitar membersihkan debu di atas kertas dan sibuk melukis

semua isi laboratorium. Ibn al-Baitar tidak hanya melukis

tanaman langka yang ia lihat di tempat budi daya tanaman milik

gurunya, namun ia juga melukis alat-alat dan perlengkapan

laboratorium. Ketika Ibnu al-Rumiyyah bertanya kepada

muridnya Ibnu al-Bitar untuk alasan apa ia melukis semua

peralatan yang ada di laboratorium, Ibnu al-Bitar berkata:

“Sungguh, saya senang melukis segala sesuatu yang saya lihat di

sini, sehingga saya bisa menghapal semuanya, akan sulit

seseorang untuk melupakan sesuatu yang ia pernah lukisnya

sendiri, saya ingin mengingat segala sesuatu tentang tanaman

dan peralatan laboratorium, sehingga nantinya saya bisa

membuat laboratorium sendiri”. Lalu Ibnu al-Rumiyyah berkata:

“Lalu apakah engkau tidak ingin tinggal bersama kami di

Sevilla?”Berkata Ibnu al-Baitar: “Tatkala aku pergi untuk

menuntut ilmu, engkau tahu bahwa saya ingin memperoleh lebih

banyak ilmu dan pengetahuan”.

"Saya tidak ingin berhenti dengan sebatas pengetahuan

yang telah saya peroleh di masa lalu, atau hanya sebatas belajar

Page 133: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

114

dari engkau. Saya ingin melewati tahap itu, selanjutnya yaitu

untuk mencari tahu siapa yang bisa mengetahui bakat yang ku

miliki, supaya bisa menerima ilmu darinya, sungguh saya telah

berjanji dalam hidup saya untuk menuntut ilmu, dan saya akan

mencari ilmu ke berbagai negara".

Ketika itu berkatalah Ibnu al-Rumiyyah : "Aku akan

mengajarimu semua yang aku ketahui tentang ilmu Botani.

Tetapi saya tidak akan menuntutmu untuk tinggal lama di Sevilla,

maka dari itu selama engkau masih berpegang teguh pada

bakatmu dan membekalinya dengan menambah ilmu

pengetahuan".

Di kemudian hari, ayahnya ingin menikahi Ibn al-Bitar

kemudian ia menolak keinginan ayahnya tersebut dengan anak

perempuan bibinya. Dengan bermaksud yang Ibnu al-Baitar

pikirkan saat itu hanyalah untuk membujuk ayahnya agar setuju

berimigrasi ke Maroko, ayahnya adalah seorang pengrajin tangan

yang dapat tinggal di mana saja. Ibnu al-Baitar ingin sekali pergi

ke Maroko terutama setelah mendengarkan nasihat dari gurunya,

Ibnu al-Rumiyyah yang mengatakan kepadanya bahwa apa yang

tidak ia ketahui tentang ilmu Botani akan didapatkannya oleh ahli

Page 134: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

115

Botani Maroko, Abu al-Hajaj122

. Barulah Ibnu al-Baitar menikah

dengan anak perempuan bibinya yaitu bernama Khadira yang

nantinya akan menjadi istrinya.

Ibnu al-Baitar membawa keluarganya ke Sevilla untuk

berpamitan dengan gurunya, Ibnu al-Rumiyyah. Tidak berlama-

lama menetap di Seville ia meninggalkan keluarga dan istrinya

yang berada di sisi Ibnu al-Rumiyyah lalu mengambil surat

rekomendasi gurunya kepada ahli Botani Maroko Abu Hajjaj.

Untuk mempersiapkan segala urusannya ia kembali ke pelabuhan

Malaga supaya bisa menaiki salah satu kapal laut menuju kota

Ceuta yang merupakan tujuan Ibnu al-Baitar pergi ke Maroko.

Apabila ia berhasil mendapatkan sebuah toko untuk ayahnya

supaya bisa menjalankan profesinya, Ibnu al-Baitar berpesan

seperti itu kepada keluarga dan istrinya.

122 Ibnu Hajjaj al-Ishbili seorang Agronomi (ahli dalam Ilmu

Pertanian) dan ahli Botani muslim Andalusia penulis kitab al-Mughni fi al-

filaha. Dalam bukunya ia menjelaskan bahwa seorang petani mesti tahu jika

lahan pertanian tidak dipupuk, kemampuannya akan melemah. Ia pun

menjelaskan agar penggunaan pupuk tidak belebihan. Bila hal itu dilakukan,

tanah pertanian akan terbakar dan mengering oleh pupuk. Lihat: Ferry

Kisihandi, “Menyusuri Kemajuan Pertanian”, Jurnal Republika

Khazanah, 2010, hlm.20.

Page 135: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

116

Dan benar saja Ibnu al-Baitar datang ke rumah guru

barunya yaitu Abu Hajjaj. Ia pun disambut oleh banyak ilmuan,

setelah ia duduk lalu gurunya Abu Hajajj berkata kepadanya

bahwa ia sudah mengetahui tentang ilmu Botani:

" Ibnu al-Baitar… Sesuatu yang telah engkau kuasai

tentang ilmu Botani saat ini tidak jauh berbeda dari apa yang

saya miliki. Jika engkau masih ingin tau banyak tentang ilmu

Botani, engkau harus pergi ke negeri Yunani dan Romawi. Untuk

melihat langsung tanaman-tanaman di sana lalu engkau

mencatat, mendeskripsikan dan melukisnya sendiri. Kemudian

bertemulah dengan para ilmuwan Yunani dan ilmuan-ilmuan

Romawi yang belajar tentang ilmu tersebut dari orang-orang

terdahulu mereka yang hebat seperti Pedanius Dioskorides,

Galenus, dan yang lainnya."

"Masalahnya sekarang adalah engkau harus belajar

bahasa Latin orang-orang Yunani dan Romawi, dan saya akan

mengajarimu bahasa ini dalam jangka waktu beberapa tahun."

Untuk beberapa waktu Ibnu al-Baitar memutuskan tinggal

di Maroko. Tak lama kemudian ia menyewa rumah yang selalu

Page 136: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

117

menjadi impiannya, ia juga menyewa sebuah toko untuk ayahnya

di pasar Ceuta, lalu ia mengirim surat melalui pos untuk

membawa keluarga dan istrinya ke Maroko. Lalu Ibnu al-Baitar

tinggal dengan keluarganya di kota Ceuta yang terlihat di

sebrangnya terdapat semenanjung Malaga, yang saat itu adalah

semenanjung terbesar. Ceuta adalah kota pesisir pantai dengan

banyak perdagangan dan industri, sehingga engkau bisa

menemukan hasil kerajinan milik ayahnya (Ibnu al-Baitar) yang

banyak disukai orang yang akan meningkatkan pendapatan

keluarga. Hal tersebut yang membuat Ibnu al-Baitar mampu

mengabdikan kepada gurunya Abu Hajjaj untuk menuntut ilmu

darinya.

Saat itu Ibnu al-Baitar sudah mulai belajar bahasa Latin,

membaca buku-buku Yunani dan Romawi, belajar ilmu Botani

dari Abu-Hajjaj. Setelah beberapa tahun kemudian ia

memutuskan untuk pergi ke negara Yunani.

Kemudian Abu Hajjaj berpesan kepadanya untuk pergi ke

negeri Yunani ia harus mengganti namanya dengan nama baru,

bukan hanya itu, ia pun tidak boleh menunjukkan identitas

agamanya dan berasal dari mana ia tinggal hingga ia selamat dari

Page 137: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

118

orang-orang jahat di negara tersebut yang notabenenya adalah

musuh islam. Setelah mendengar perkataan gurunya, Ibnu al-

Baitar mengubah warna rambutnya menjadi warna pirang supaya

perawakannya menyerupai orang-orang Yunani. Oleh sebab itu,

gurunya berkata:

“Perawakanmu seperti ini akan membantu dan

membuatmu menjadi lebih mudah untuk hidup di tengah orang-

orang Yunani. Seakan-akan engkau adalah salah satu dari

mereka. Lalu engkau harus dinamai seperti nama orang-orang di

negara ini, kemudian menyembunyikan agama asli mu (Islam)

dari masyarakat umum, supaya para Ilmuan Yunani di sana tidak

merasa khawatir dengan keberadaanmu.”

Seperti inilah Ibnu al-Baitar meninggalkan keluarganya,

istrinya dan gurunya di Ceuta, Maroko. Kemudian Ibnu al-Baitar

pergi menaiki sebuah kapal yang melewati laut dengan ombak-

ombak besar, yang mengantarkannya ke Laut Mediterania (masih

dalam wilayah perairan Romawi kala itu) untuk berlabuh di

pelabuhan Salerno di Sisilia. Kemudian melanjutkan rute

berlayarnya ke Vesia (Vinesia), yang mana Ibnu al-Baitar akan

Page 138: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

119

tinggal lama di sana seperti orang asing yang sedang mencari

ilmu.

Nyatanya, bahwa Ibnu al-Bitar tidak merasa takut pada

keterasingan, atau hidup di antara orang-orang yang mencela

umat muslim, karena keinginannya terhadap sains dan ilmu

pengetahuan lebih besar dari pada ketakutan yang ia miliki, jadi

Ibnu al-Baitar hanya memikirkan buah-buah ilmu yang akan ia

peroleh dari para sarjana Yunani dan Romawi.

Akhir Petualangnnya di Negeri Barat

Setelah menghabiskan tujuh tahun waktunya di negara

Yunani, Ibn al-Baitar memutuskan untuk pergi menemani

sahabatnya. Seperti yang Abu Hajjaj katakan bahwa dalam

perjalanannya ke negeri Byzantium123

(wilayah Turki sekarang),

Ibn al-Baitar dan sahabatnya berkenalan dengan seorang Ilmuan

yang menjamunya pada saat tinggal di negeri Yunani yang

123 Byzantium adalah kekaisaran Romawi timur. Pada tahun 395 M

kota Konstantinopel (Istambul, Turky sekarang) menjadi pusat kekaisarannya.

Lihat Ahmad Fuad Basya, Sumbangan Keilmuan Islam Pada Dunia (Jakarta

Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2008), hlm.27.

Page 139: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

120

memiliki banyak tanaman. Mereka menghabiskan satu tahun

penuh untuk mempelajari tentang jenis-jenis tanaman, kemudian

mereka berpisah di perbatasan negeri Syam.

Dari negeri Syam Ibnu al-Baitar menulis surat kepada

gurunya Abu Hajjaj yang mana ia tuliskan: “Guruku, dalam

beberapa tahun terakhir saya tidak memberi kabar kepadamu,

karena saya khawatir kepada keselamatan diriku dan hidupku.

Sebab saya tinggal di negeri barat yang notabennya

adalah negeri musuh. Dan sekarang saya tuliskan surat ini

untukmu dari Damaskus agar engkau menjamin keselamatanku.

Saya memberitahumu, guru..... bahwa saya akan pergi ke Mesir.

Saya telah menetapkan pilihan untuk apa yang tersisa dari

usiaku, tetapi sesekali saya juga ragu terhadap negeri Syam.

Saya akan menyelesaikan studi saya tentang ilmu Botani, disini

saya bisa menemukan jenis tanaman yang harus saya ketahui

lebih banyak. Ketika saya sudah tiba di Mesir, saya akan segera

memberi kabar dengan mengirim surat kepadamu.”

Ini adalah satu-satunya pesan yang memungkinkan Ibnu

al-Baitar untuk ia kirim ke keluarga dan gurunya sejak ia

Page 140: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

121

meninggalkan Maroko pada beberapa tahun yang lalu. Keluarga

Ibnu al-Baitar telah atau nyaris kehilangan harapan terhadap

datangnya kabar tentang Ibnu al-Bitar.

Melanjutkan petualangannya di Mesir

Ibnu al-Baitar tiba di negeri Mesir ketika itu pada usia tiga

puluh tahun. Pada awalnya, Ibnu al-Baitar tiba di kota Alexandria

dengan menaiki kapal Yunani. Ia tidak lama menetap di kota

Alexandria, tetapi ia melanjutkan perjalannya dan ia akhirnya

sampai di kota Kairo. Setelah ia tiba di Kairo, segera ia menyewa

sebuah rumah di Pulau Rawdah.124

Pada hari berikutnya Ibnu al-Baitar seketika terkejut

dengan kedatangan sekumpulan pasukan berkuda milik sang

sultan yang berdiri di dekat pintu rumah yang ia sewa dan

menyuruhnya untuk datang ke Kairo, kemudian memberi tahu

124 Pulau Roda atau Pulau Rawdah adalah sebuah pulau yang terletak

di sungai Nil di tengah daerah Kairo, Mesir. Distrik El-Manial dan tamannya,

serta Musium Istana Al-Manyal terletak di pulau tersebut. Lihat Wikipedia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pulau_Roda diakses pada hari minggu,

Tanggal 3 November 2019 pukul 22.55.

Page 141: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

122

Ibnu al-Baitar bahwa sang Sultan125

meminta untuk bertemu

dengannya. Tak lama berselang, Ibnu al-Baitar berdiri di hadapan

Sultan al-Ayyubi, Sultan al-Ayyubi dengan sontak mengatakan :

“Kemasyhuranmu telah mendahului kami, banyak hal

yang saya ketahui tentangmu, bahwa engkau tiba di kota

Alexandria sebulan yang lalu, dengan kapal Yunani. Sungguh,

saya mengetahui engkau pun tiba di kota Kairo malam kemarin,

bahwa engkau berada disini untuk mencari ketentraman......

Bukankah begitu?!

Kemudian Ibnu al-Baitar segera mengatakan: Iya,

Tuan..... Saya pergi dari negaraku tujuannya untuk mencari ilmu.

Lalu saya pergi ke Maroko, negara Yunani, negeri Syam dan

akhirnya saya datang ke Mesir.

Selama tinggal di Barat (Seperti di Andausia dan Negara

Yunani) saya telah mencapai banyak keberhasilan pada bidang

farmasi, kedokteran hewan, dan menjual berbagai jenis tanaman

untuk dijadikan obat dan digunakan untuk membuat parfum.

125 Sultan al-Ayyubi Malik al-Kamil.

Page 142: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

123

Sultan al-Ayyubi pun berkata dengan jelas: Siapakah guru

pertamamu wahai saudaraku? Ibnu al-Baitar pun menjawab

dengan bangga: Abu Abbas Asy-Syibli An-Nabati126

, Tuan.

Sultan al-Ayyubi tercengang, lalu seketika berkata: " Ibnu

Rumiyyah"! Semoga Allah melimpahkan keberkahan terhadap

dirimu dan gurumu! Kemudian sang Sultan menyarankan kepada

Ibnu al-Baitar untuk mengurus pelayanan rumah sakit dan

pengawas obat-obatan yang ada di Mesir ini, hal tersebut yang

membuat Sultan al-Ayyubi mengizinkannya untuk

mempraktikkan profesinya di lingkuangan dimana ia tinggal

sekarang.

Pertempuran di tanah Mesir

Ibnu al-Baitar menetap di Mesir dan menjalani

kehidupannya dengan tenang, Sultan al-Ayyubi juga memberi

perhatian penuh terhadapnya. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, bahwa ia direkomendasikan tidak hanya dalam

bidang kedokteran dan farmasi, tetapi ia juga menekuni dalam

126 Muhammad Gharib Jaudah, 147 Ilmuan Terkemuka Dalam

Sejarah Islam, hlm. 485.

Page 143: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

124

urusan perang dan bidang politik. Seketika saat itu bala tentara

Perancis datang untuk menyerbu ke negeri Mesir.

Maka Sultan al-Ayyubi segera memerintahkan untuk

membuat sebuah benteng kokoh di bagian selatan kota

Dimyath127

hingga di wilayah kota Mansoura128

, tetapi wilayah

sungai Nil masih bisa dilewati oleh musuh. Hal ini yang membuat

Sultan al-Ayyubi meminta nasihat kepada para ulama termasuk di

dalamnya Ibn al-Baitar, Sultan al-Ayyubi berkata kepada para

ulama dihadapanya:

Saya telah mendengarkan pendapat dari para prajurit –

saya pun masih butuh pendapat dari para alim ulama,

127 Dimyath atau Damietta ialah ibu kota Governorat Dimyath, Mesir.

Kota ini terletak di Laut Tengah, di muara Delta Nil sekitar 191 km di utara

Kairo. Lihat Wikipedia https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dimyath# diakses pada

hari minggu, Tanggal 3 November 2019 pukul 23.18.

128

Kota Mansoura merupakan ibukota dari kegurberuran provinsi

Dakahlia, Mesir. Mansoura didirikan pada tahun 1219 Masehi oleh al-Kamil

dari dinasti Ayyubiyyah. Setelah pasukan Mesir mengalahkan tentara Salibis

pada Perang Salib Keenam, hal tersebut kota ini dinamakan Mansoura

(artinya “Kemenangan”).

Lihat https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mansoura,_Mesir# diakses pada hari

minggu, Tanggal 3 November 2019 pukul 23.31.

Page 144: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

125

bagaimana kita bisa menyelamatkan kota Dimyath dari tangan

para penjajah?!

Para ulama kemudian telah menyatakan semua pendapat-

pendapatnya, tetapi Sultan al-Ayyubi pun belum bisa

menyelesaikan masalah setelah mendengarkan pendapat dari

mereka. Sedangkan Ibnu al-Baitar masih tetap tenggelam dalam

pikirannya sehingga Sultan al-Ayyubi berkata kepada Ibnu al-

Baitar: Wahai Ibnu al-Baitar, mengapa hingga kini engkau belum

memberikan pendapat kepada kami?!

Seketika Ibnu al-Baitar sontak sadar, lalu berkata: Ya

Tuan ..... Saya pikir benteng yang dibangun oleh para tentara

kita ini sudah cukup, tetapi jalan menuju sungai Nil bukanlah

sebagai tipuan untuk menutup aksesnya. Jadi pendapat saya

adalah kita akan menenggelamkan beberapa kapal di wilayah

Dimyath. Hal tersebut akan membuat kapal musuh tidak dapat

menyeberang ke wilayah selatan. Dengan begitu kita dapat

mencegah kapal tentara salib untuk maju, wilayah sungai Nil pun

tetap dalam keadaan aman.

Page 145: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

126

Kemudian Sultan al-Ayyubi bersorak dengan sangat

gembira, lalu mengatakan : Ini adalah pendapat yang sangat

tepat... Sungai Nil adalah satu-satunya celah, dan dengan ide

Ibnu al-Baitar tersebut telah berhasil menutup celah tersebut di

hadapan musuh-musuh. Semoga Allah memberkahimu.

Jalan menuju Penemuan

Setelah tiga tahun kemudian, peperang tersebut berakhir

dan para penjajah pun pergi. Mulailah Sultan al-Ayyubi kembali

membangun negeri Mesir dan melatih bala tentaranya untuk

mengantisipasi para Tentara Salib tersebut kembali. Dan benar

saja, para penjajah pun kembali, tetapi kali ini bukan ke negeri

Mesir, namun ke wilayah Syam.

Berita ini terdengar sampai Hunggaria (Bulgaria saat ini)

bahwa tentara salib menyerbu negeri Syam. Sultan al-Ayyubi

beserta bala tentaranya termasuk Ibn al-Bitar pergi menuju kota

Damaskus. Sang Sultan pun memerintahkan kepada panglima

perang untuk bergegas mengambil tindakan terhadap agresi yang

terjadi di kota Damaskus. Adapun Ibnu al-Baitar dengan Sultan

Page 146: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

127

al-Ayyubi kembali ke negeri Mesir untuk merawat orang-orang

yang terluka dan mengurus obat-obatan.

Tentara mesir di bawah komando Sultan al-Ayyubi

sepenuhnya mampu menahan serangan dan memenangkan perang

dari tentara salib di hadapannya. Setelah itu para tentara Mesir

pun kembali ke kota Kairo bersama Ibn al-Baitar yang saat itu

berusia empat puluh tahun. Sekembalinya dari berperang Ibn al-

Baitar tiba di Mesir, ia pun memutuskan untuk mulai menulis

buku pertamanya, yaitu Tafsir Kitab Dyasquridis.129

Setelah meyelesaikan buku pertamanya, Ibnu al-Baitar

mendiktekan/mengajarkan bukunya kepada muridnya, yang

bernama Ibrahim bin Musa. Belum saja selesai

mendikte/mengajari bukunya sampai akhir, Sultan al-Ayyubi

memanggil Ibnu al-Baitar dan memberitahukannya bahwa terjadi

invasi baru dari tentara Salibis. Untuk kali ini tentara salib

129 Kitab mengenai catatan terhadap temuan-temuan Dioskorides.

Lihat Jayantika Soviani, “Ibnu Al-Baitar”, diakses dari

https://integrasi.science/ibnu-al-baitar/, pada tanggal 7 Oktober 2019 pukul

18:40.

Page 147: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

128

menyerbu Yerusalem (tepatnya Baitul Maqdis) sebagai tujuan

selanjutnya.

Seketika Ibnu al-Baitar merasa kecewa hingga sedih,

tetapi Ibnu al-Baitar mampu menenangkan dirinya sendiri, lalu

berkata: Aku akan setia bersamamu wahai Sultan al-Ayyubi, aku

akan pergi untuk berperang bersamamu seperti saat aku ikut

pergi berperang di negeri Syam.

Tak lama berselang, perang pun kali ini diakhiri dengan

mendesak Sultan al-Ayyubi yang dipaksa untuk membagi

wilayah Yarussalem (Baitul Maqdis) antara wilayah kekuasaan

sultan islamiyah dengan penjajah yaitu tentara Romawi!

Sekembali dari berperang dan pulang ke Mesir, Ibnu al-

Baitar ditimpa duka yang mendalam dengan mendengar kabar

wafat ayahnya. Tidak lama berselang, muncul berita tentang

jatuhnya kota Kordoba bersamaan dengan ditakukannya kota

Mawroqoh (Saat ini kota Palma de Mallorca) di tangan bangsa

Franka130

, menyingkirkan wilayah kekuasaan muwahhidin131

,

130 Bangsa Franka atau Kaum Frank yang dalam bahasa Latin Franci

atau gens Francorum adalah suatu konfederasi dari suku-suku Jermanik

Page 148: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

129

merebut wilayah Banu Ahmar132

di kota Malaga dan

menghancurkan negara-negara Islam di antara para pemuka

pertama yang dibuktikan pada abad ketiga sebagai mengisi strip luas tanah di

tepi kanan Sungai Rhine bawah dan tengah. Dari abad kelima beberapa Frank

menyerbu wilayah kekaisaran Romawi sedangkan Frank lain bergabung

dengan pasukan Romawi di Gaul. Hanya kaum Frank Salian membentuk

kerajaan di Roma dipegang tanah yang diakui oleh bangsa Romawi setelah 357

M. Dalam iklim dari runtuhnya kekuasaan kekaisaran di Barat, suku-suku

kaum Frank bersatu di bawah Merovingian dan menaklukkan semua Galia

kecuali Septimania di abad ke-6. Para elit politik Salian adalah salah satu

kekuatan yang paling aktif dalam menyebarkan agama Kristen di Eropa Barat.

Frank telah menciptakan salah satu kerajaan barbar paling kuat dan stabil.

Lihat Fadlyrahman, Frank, Penduduk asli Perancis.

Diakses dari https://lubukgambir.wordpress.com/category/sejarah-eropa-kuno/,

pada tanggal 7 Oktober 2019 pukul 23.43.

131

Al-Muwahhidun, sebelumnya merupakan suatu gerakan yang

didirikan oleh Muhammad Ibn Tumart. Nama al-Muwahhidun yang berarti

“orang-orang yang mengesakan”dinisbatkan kepada kelompok gerakan yang

mendasari lahirnya Dinasti al-Muwahhidun. Yakni, mereka berpendapat

bahwa Allah adalah Esa (Ahad), tidak dapat digambarkan secara fisik

sebagaimana kelompok mujassimin yang meyakini bahwa tuhan itu memiliki

anggota badan seperti manusia. Lihat : Moh. Nurhaki, Sejarah dan Peradaban

Islam (Malang: UMM Press, 2004), hlm. 144.

132

Pendiri Dinasti Nashriyyah (1232-1492 M) ialah Muhammad Ibn

Yusuf Nashr yang lebih dikenal dengan nama Ibn al-Ahmar. Karenanya, nama

tersebut menjadi nama lain bagi keluarga ini, yaitu Banu al-Ahmar. Bani Nashr

ini merupakan keturunan Sa‟id bin Ubaidah, seorang sahabat Rasulullah Saw.

dari suku Khazraj di Madinah. Dinasti Bani Ahmar atau disebut juga Dinasti

Nashriyyah ini berpusat di kota Granada dan di kota inilah peradaban Islam

Page 149: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

130

agama dan para pemuka suku. Ibnu Al-Baitar dibuat sedih atas

apa yang telah terjadi pada wilayah Yerusalem dan Andalusia,

sama halnya seperti kesedihannya atas wafat ayahnya.

Ketika itu Ibnu al-Baitar memutuskan untuk pergi ke

Damaskus, kemungkinan ia mencari ketentraman untuk bekerja

di sana, hingga Ibn al-Baitar berusia lima puluh dua tahun. Ketika

ada kabar bahwa Ibnu al-Baitar telah sampai di Damaskus,

seorang utusan Sultan al-Ayyubi membawa berita duka

kepadanya bahwa sang Sultan telah wafat, kemudian

menyarankan Ibnu al-Baitar untuk kembai ke Kairo. Tak

berselang lama ia mendapat kabar bahwa ibunya wafat, hal ini

membuat Ibnu al-Baitar dilanda kesedihan yang mendalam.

Seorang Sultan yang soleh yaitu Shalahuddin al-Ayyubi133

telah berhasil menyatukan wilayah Syam dan Mesir di bawah

berkembang pesat. Lihat : Philip K. Hitti, History of The Arabs, (Jakarta:

Serambi, 2005), hlm. 698.

133

Nama lengkapnya adalah Salahuddin Yusuf bin Ayyub di lahirkan

pada tahun 532 Hijriyah yang bertepatan dengan 1137 Masehi. Tikrit (salah

satu kota di Irak) adalah tempat kelahirnya, yang saat itu ayahnya (Najmuddin

Ayyub) telah menjadi penguasa Seljuk di Tikrit yang sangat dihormati.

Salahuddin al-Ayyubi adalah salah satu pahlawan besar dalam sejarah Islam

dan Perang salib. Karena prestasi gemilangnya dalam setiap pertempuran, ia

Page 150: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

131

panji kekuasaannya. Hal tersebut Sultan al-Ayyubi dan bala

tentaranya memungkinkan untuk membalas serangan pada perang

salib terakhir di bagian terakhir Yerussalem. Tidak hanya itu,

akan tetapi Sultan al-Ayyubi juga berhasil membebaskan seluruh

wilayah Yerusalem dan menenangkan hati Ibnu al-Baitar.

Ibnu al-Baitar memutuskan mencurahkan seluruh

waktunya untuk mendalami ilmu Botani dan menulis buku-

bukunya sendiri. Ibnu al-Baitar telah menyelesaikan karyanya

dengan menulis beberapa buku dengan judul "al-Mughni al-Jamii

fi at-Tib134

" dan bukunya "al-Af‟Al-Ajibah Wa al-Khawas al-

Gharibah."

Tidak hanya itu, Ibnu al-Baitar memulai mendiktekan

karya pertamanya, yaitu dengan judul “Kitab al-Jami‟ Li

Mufrodat al-Adwiyyah wa al-Aghdziyyah”, yang mana buku

tersebut berisi ringkasan tentang apa yang didefinisikan oleh

dijuluki Malik an-Naser atau raja yang selalu menang. Lihat lebih lanjut yang

dituliskan oleh Wahyu Murtiningsih dalam bukunya,Tokoh-Tokoh Hebat Yang

Menggetarkan Dunia (Yogyakarta: DIVA Press,2015), hlm. 198-199.

134

Buku yang menerangkan kumpulan makanan dan obat-obatan

yang sederhana. Lihat Sri Sudewi, “Sejarah Farmasi Islam dan Hasil Karya

Tokoh-Tokohnya”, Journal of Islam and Plurality, Volume 2, Nomor 1,Juni

2017. hal. 70.

Page 151: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

132

orang-orang terdahulu dan orang-orang sezamannya mengenai

ilmu botani dan berbagai jenis obat, diantara tokohnya ialah

"Abu Qasim al-Zahrawi135

, Abdurrahman al-Ghafiqi136

, Pedanius

Dioskorides137

, Galenus138

, Hippokrates139

, dan Muhammad al-

135 Abu Qasim al-Zahrawi dilahirkan pada tahun 325 H (937 M) di

kota Az-Zahra setelah kota ini dibangun pada masa pemerintahan khalifah

Umawiyyah, Abdurrahman An-Nashir, di dekat Qordova (Spanyol). Ia

merupakan ilmuan Arab dan muslim terbesar di bidang bedah (operasi). Dia

dikenal sebagai pelopor pertama dalam berbagai cabang ilmu bedah dan

seninya, serta banyak menemukan berbagai peralatan bedah. Maka dari itu dia

dijuluki sebagai bapak operasi dalam sejarah kedokteran. Tahun wafatnya

seorang ahli bedah ini, menurut riwayat seorang penjelajah dan sejarahwan,

Al-Hasan Al-Wazzan, adalah pada tahun 404 H (1013 M). Lihat Muhammad

Gharib Jaudah, dalam 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam, hlm. 169-

170.

136

Nama Lengkapnya Abdurrahman bin Abdullah bin Bisyr bin Ash-

Sharim Al-Ghafiqi Al-Akky (Wafat 114 H/ 732 M). Ia berasal dari kabilah

Ghafiq, yang merupakan keturunan dari kabilah Akk di Yaman. Ia digelari

Abu Said. Karena ia merupakan salah satu panglima perang besar yang

pemberani. Ia berperan menyatukan kembali kaum muslimin Arab dan kaum

muslimin Barber yang saat itu Andalusia mengalami krisis dan penuh

perselisihan yang didasarkan karena ras dan kesukuan. Lihat: Raghib as-

Sirjani, Bangkit dan Runtuhnya Andalusia Jejak Kejayaan Islam di spanyol,

hlm. 102.

137

Pedanius Dioskorides (20-70 M) adalah seorang dokter

berkebangsaan Yunani, yang hidup pada zaman kaisar Nero (Kaisar Romawi

kelima dari dinasti Julio Claudian). Pada zamannya, Dioskorides juga terkenal

sebagai ahli tumbuhan dan ahli farmasi. Ia menulis buku yang berjudul Materi

Medica, yang berisikan uraian berbagai obat-obatan yang eksis pada jaman

Page 152: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

133

Idrisi140

”. Selain pengalaman dan pengetahuannya sendiri, Ibnu

al-Bitar menyebutkan dalam buku ini empat ratus jenis obat. Saat

tersebut. Lihat L F Haas, “Neorogical Stamp”, Journal Neurol Neosurg

Psychiatry: first published, 1996, hal. 427.

138

Galenus adalah seorang dokter dari Yunani kuno (129 M-200 M).

Ia memiliki pengarus besar dalam kedokteran Eropa. Ia dilahirkan di

Pergamum (Sebuah kota Yunani kuno, yang berada di sebelah barat laut

Anatolia). Galen memberikan kontribusi yang substansial pada pemahaman

Hippocrates tentang penyakit. Di bawah teori humoralisme tubuh Hippocrates,

perbedaan suasana hati atau mood manusia datang sebagai akibat dari

ketidakseimbangan pada salah satu dari empat cairan tubuh, yaitu: darah,

empedu kuning, empedu hitam, dan dahak. Galen mempromosikan teori ini

dan tipologi tempramen manusia. Untuk lebih lanjut lihat Mark Grant, dalam

Galen on Food and Diet,(British: Routledge, 2000), hlm 3-5.

139

Hippokrates adalah seorang dokter Yunani kuno yang hidup pada

tahun 460 SM-370 SM, yang gini sebagai figur yang paling terkemuka

sepanjang masa, maka dari itu ia disebut “Bapak Kedokteran”. Tulisan hasil

karyanya yang dikenal dengan Corpus Hippocraticum telah membuang semua

pemikiran takhyul masyarakat Yunani kuno mengenai penyakit dan obat-

obatan. Lihat dalam Sarlito Sarwono, Berkenalan dengan aliran-aliran dan

tokoh-tokoh Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2002), hlm 20.

140

Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin

Muhammad bin Abdullah bin Idris al-Idris Al-Hamudi Al-Husna, dilahirkan di

Sabtah, Maroko pada tahun 493 H / 1100 M. Ia adalah seorang ahli geografi

terkemuka dan hebat yang pernah dikenal oleh peradaban Islam, bahkan oleh

peradaban manusia hingga era penemuan geografi Eropa (akhir abad kelima

belas dan awal abad keenam belas masehi). Semasa hidupnya ia banyak

menghabiskan waktu di Maroko, Spanyol, dan Sisilia. Dia wafat pada tahun

561 H / 1166 M di Sabtah. Lihat Muhammad Gharib Jaudah, dalam 147

Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam, hlm. 314-315.

Page 153: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

134

berusia enam puluh tahun ia pergi dengan istrinya ke Damaskus.

Ia menetap, bekerja, dan menulis buku disana hingga ia wafat

pada tahun 646 Hijriah atau pada tahun 1248 Masehi.

Page 154: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

135

Rujukan

Buku

as-Sirjani, Raghib. 2017. Bangkit dan Runtuhnya Andalusia Jejak

Kejayaan Islam di spanyol. Jakarta Timur: Penerbit

Pustaka Al-Kautsar.

Fuad Basya, Ahmad. 2008. Sumbangan Keilmuan Islam Pada

Dunia Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Gharib Jaudah, Muhammad. 2007. 147 Ilmuan Terkemuka Dalam

Sejarah Islam. Jakarta Timur: Penerbit Pustaka Al-

Kautsar.

Grant, Mark. 2000. Galen on Food and Diet. British: Routledge.

K. Hitti, Philip. 2005. History of The Arabs. Jakarta: Pustaka

Serambi.

Murtiningsih, Wahyu. 2015. Tokoh-Tokoh Hebat Yang

Menggetarkan Dunia. Yogyakarta: DIVA Press.

Nurhaki, Moh. 2004. Sejarah dan Peradaban Islam. Malang:

UMM Press.

Sarwono, Sarlito. 2002. Berkenalan dengan aliran-aliran dan

tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

Jurnal

Haas, L F. 1996. Neorogical Stamp, Journal Neurol Neosurg

Psychiatry: first published.

Sudewi, Sri. 2017. Sejarah Farmasi Islam dan Hasil Karya

Tokoh Tokohnya, Journal of Islam and Plurality,

Volume 2, Nomor 1.

Page 155: PENERAPAN METODE PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51338/...metode penerjemahan komunikatif dalam buku Mu‟assis I‟lm al-Saydalah, Ibn

136

Kisihandi, Ferry (2010). Menyusuri Kemajuan Pertanian, Jurnal

Republika Khazanah.

Internet

Fadlyrahman, 2012, Frank, Penduduk Asli Perancis, [online],

(https://lubukgambir.wordpress.com/category/sejarah-

eropa-kuno/, diakses tanggal 7 Oktober 2019).

Soviani, Jayantika, 2019, Ibnu al-Baitar, [online],

(https://integrasi.science/ibnu-al-baitar/, diakses pada

tanggal 7 Oktober 2019).

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dimyath#

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mansoura,_Mesir#

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pulau_Roda