PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil...

123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Skripsi oleh : Budhi Setyo Nugroho K 3206016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil...

Page 1: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS

VII C SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Skripsi

oleh :

Budhi Setyo Nugroho

K 3206016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS

VII C SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

Budhi Setyo Nugroho

K 3206016

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Halaman Persetujuan

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd . Lili Hartono, S.Sn, M.Hum. NIP. 19621110 198903 1 003 NIP. 19781219 200501 1 002

Page 4: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Halaman Pengesahan

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari : Jumat

Tanggal : 6 Januari 2011

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Nanang Yulianto, S.Pd., M.Ds. ....................

Sekretaris : Adam Wahida, S.Pd,. M.Sn. .......................

Anggota I : Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd. .....................

Anggota II : Lili Hartono, S.Sn, M.Hum. .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Budhi Setyo Nugroho. PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk siswa kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 melalui penerapan Outdoor Study. Untuk mengukur ketercapaian tujuan di atas, digunakan tolok ukur (indikator keberhasilan) bahwa pada siklus tindakan terakhir sekurang-kurangnya 75% siswa menunjukkan minat terhadap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggambar menggambar bentuk dan 75% siswa dapat menggambar bentuk dengan baik sesuai dengan indikator penilaian menggambar bentuk.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Surakarta. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta yang berjumlah 32 siswa. Prosedur penelitian tindakan kelas ini mencakup tiga pokok kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, mekanisme kerjanya diwujudkan dalam 2 siklus. Dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan empat teknik yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk validitas data adalah triangulasi dan review informan. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) metode outdoor study dapat meningkatkan minat peserta didik selama mengikuti pembelajaran gambar bentuk. Pada pelaksanaan sebelum tindakan hanya 46.8 % kemudian pada siklus I meningkat menjadi 65.6 % dan pada siklus kedua mengalami peningkatan lagi menjadi 90.6 % (2) Penerapan metode outdoor study dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran gambar bentuk. Peningkatan hasil menggambar bentuk sebelum adanya tindakan 18,8%, pada siklus I meningkat 53.1 %, pada siklus II meningkat menjadi 78.1%.

Page 6: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Budhi Setyo Nugroho. THE IMPLEMENTATION OF OUTDOOR STUDY METHOD TO IMPROVE THE YIELD STUDENTS LEARN TO DRAWING OF 7th GRADE STUDENTS OF CLASS C ON SMP NEGERI 5 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. 2011

The purpose of this research was to improve the yield students learn to drawing of 7th grade students of class C on SMP Negeri 5 Surakarta academic year 2011/2012 through the impelementation of Outdoor Study. To measure the achievement of objectives, use measures (indicators) that in the last cycle of action at least 75% of students showed interest in Teaching and Learning Activities of drawing and 75% of students can drawing with a good fit with the assessment indicators drawing.

This research was conducted in SMP Negeri 5 Surakarta. The subject of this research was 7th grade students of class C which amounts to 32 students. This class action research procedure covered three main activities, namely the preparation, implementation, and report preparation. As for the implementation of this class action research, its mechanism of action research be realized in the two cycles. Starting with the planning, action, observation, reflection, and re-planning. Collecting data in this study used four techniques, there were observation techniques, interviews and documentations. The technique used for data validity was triangulation and informant review. The analysis technique used was a comparative descriptive analysis techniques and techniques of critical analysis.

Based on the research, it can be concluded that: (1) Outdoor Study drawing subject. On

the practics before the research only 46.8%, then after 1st cycle increases to 65.6% and on the 2nd cycle had increased to 90.6%. (2) The implementation of outdoor study method could increase the yield of student class VII C SMP Negeri 5 surakarta academic year 2010/2011 on the drawing subject. The increasing of drawing before the practice is 18,8%, on the 1st cycle increase up to 53.1% and on the 2nd cycle increase up to 78.1%.

Page 7: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Ketika kita jujur pada Allah SWT atas target-target kita, Dia akan

menggenapkannya untuk kita.

(Salim A. Fillah)

Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses

dibalik hasil itu .

(Budhi S.N)

Page 8: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada:

Ayah dan Ibu tercinta, terimalah salam hormat penuh cinta dari ananda,

Kakak dan adik-adikku yang tersayang

Teman-

Teman-teman Ficos dan ICT Center serta Almamater.

Page 9: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayahnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian

persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang

timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan izin pelaksanaan tugas skripsi.

2. Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang memberikan izin pelaksanaan tugas

skripsi.

3. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Seni Rupa Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

izin pelaksanaan tugas skripsi Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd., selaku

Pembimbing I, dan Lili Hartono, S.Sn, M.Hum., selaku pembimbing II

yang telah membimbing dengan sabar dan memberikan pengarahan yang

sangat berarti dalam esensi tulisan ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang secara

tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

5. Drs. Joko Triasmono, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5

Surakarta yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

6. Drs. Supono, M.Pd., selaku guru Seni Budaya di SMP Negeri 5 Surakarta

yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan membantu dalam

pengumpulan data maupun pelaksanaan kegiatan dilapangan.

Page 10: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

7. Siswa Kelas VI C SMP Negeri 5 Surakarta yang telah membantu dalam

pengumpulan data di lapangan.

8. Teman-teman Program Studi Pendidikan Seni Rupa FKIP UNS angkatan

2006 dan juga FICOS serta ICT Center, yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu yang telah membantu dan memberikan saran, kritik, motivasi

dan dukungan selama mengerjakan skripsi ini.

9. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang

memberikan bantuan terhadap kelancaran penulisan skripsi ini. Semoga

amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah

SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan di dunia pendidikan khususnya.

Surakarta, Desember 2011

Penulis

Page 11: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 10

A. Kajian Pustaka .......................................................................... 10

1. Pengertian Pembelajaran ................................................... 10

2. Pendidikan Seni Budaya .................................................... 11

3. Menggambar Bentuk ......................................................... 12

4. Hasil Belajar Menggambar Bentuk ................................... 16

5. Metode Outdoor Study ...................................................... 18

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 20

C. Kerangka Berpikir .................................................................... 21

D. Hipotesis Tindakan ................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 24

Page 12: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

B. Subjek Penelitian ..................................................................... 24

C. Data dan Sumber Data .............................................................. 24

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 25

E. Validitas Data ........................................................................... 25

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 27

G. Instrumen Penelitian ................................................................. 28

H. Prosedur Penelitian ................................................................... 29

I. Siklus I ...................................................................................... 29

J. Siklus II .................................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 35

A. Deskripsi Survei Awal ............................................................. 35

1. Kondisi tempat penelitian .................................................. 35

2. Kondisi Awal kegiatan belajar mengajar. ......................... 38

B. PembahasanTiap Siklus ............................................................ 49

1. Siklus I ............................................................................... 50

2. Siklus II ............................................................................. 73

C. Pembahasan Antar Siklus ........................................................ 101

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..................................... 106

A. Simpulan ................................................................................... 106

B. Implikasi ................................................................................... 106

C. Saran ......................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 108

LAMPIRAN ..................................................................................................... 109

Page 13: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Pemberian skor .......................................................................................... 28

2. Perbedaan antar siklus ............................................................................... 32

3. Observasi dan penilaian afektif menggambar bentuk ............................... 41

4. Penilaian afektif menggambar bentuk ...................................................... 43

5. Nilai hasil menggambar siswa sebelum tindakan ..................................... 45

6. Penilaian akhir menggambar bentuk sebelum tindakan ............................ 49

7. Observasi dan penilaian afektif menggambar bentuk ............................... 49

8. Penilaian hasil karya/Psikomotorik menggambar bentuk ......................... 64

9. Penilaian akhir menggambar bentuk siklus I ............................................ 69

10. Observasi dan penilaian afektif pertemuan pertama ................................. 86

11. Observasi dan penilaian afektif pertemuan kedua .................................... 88

12. Nilai Psikomotorik pertemuan pertama .................................................... 90

13. Nilai Psikomotorik pertemuan kedua ........................................................ 92

14. Nilai Menggambar Bentuk pertemuan pertama ....................................... 98

15. Nilai Menggambar Bentuk pertemuan kedua ........................................... 99

16. Nilai Akhir Menggambar Bentuk Siklus II ............................................... 100

17. Prosentase minat siswa menggambar bentuk siswa kelas 7C ................... 103

18. Prosentase ketuntasan menggambar bentuk siswa kelas 7C ..................... 107

19. Hipotesis Tindakan ................................................................................... 23

Page 14: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Kerangka berpikir ..................................................................................... 23

2. Siklus penelitian menurut John Elliot. ...................................................... 34

3. SMPN 5 Surakarta .................................................................................... 35

4. Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah .............................. 39

5. Objek yang digambar oleh siswa sebelum adanya penelitian tindakan .... 40

6. Gambar karya Rizki Fajar Reynaldi dengan nilai 5 .................................. 46

7. Gambar Rioda Fajar dengan nilai 6 .......................................................... 47

8. Gambar Berliana Herpi T.D ...................................................................... 47

9. Lokasi dan Objek yang digambar oleh siswa pada siklus I ...................... 51

10. Guru melakukan presensi siswa kelas VII C ............................................ 52

11. Guru secara berkolaborasi memberikan materi menggambar bentuk ....... 53

12. Guru memberikan demonstrasi menggambar bentuk kepada siswa ......... 55

13. Guru memberikan pengulangan materi menggambar bentuk ................... 56

14. Siswa mulai memilih objek yang akan digambar ..................................... 57

15. Guru memberikan pengarahan dan penjelasan menggambar bentuk........ 58

16. Siswa mengerjakan tugas menggambar bentuk ........................................ 59

17. Siswa menggambar bentuk dalam suasana senang dan serius .................. 60

18. Siswa maju kedepan untuk diberi hadiah guru ......................................... 61

19. Karya Dinar Suryaningtyas dengan nilai 8 ............................................... 66

20. Karya Jane Christabel Anastasias Lies .h ................................................. 66

21. Karya Andhika Galih Prakasiwi dengan nilai 7 ........................................ 67

22. Karya Diah Ajeng Kusherawati dengan pemilihan objek yang unik ........ 67

23. Grafik Ketuntasan Nilai Menggambar Bentuk Pada Siklus I ................... 70

24. Lokasi dan Objek yang digambar oleh siswa pada pertemuan pertama ... 74

25. Lokasi dan Objek yang digambar oleh siswa pada pertemuan kedua....... 74

26. Siswa keluar meninggalkan kelas dengan gembira................................... 78

27. Guru memberikan penjelasan menggambar bentuk topeng kepada siswa 79

28. Siswa mengerjakan tugas menggambar topeng ........................................ 79

29. Guru kembali menerangkan dan menjelaskan cara menggambar ............. 81

Page 15: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

30. Siswa mengerjakan tugas menggambar bentuk topeng ............................ 83

31. Gambar bentuk terbaik dipajang di Majalah dinding sekolah .................. 84

32. Dewi kurniawati yang sudah bisa membuat proporsi yang baik .............. 93

33. Karya Yoha dengan nilai 8........................................................................ 94

34. Karya Kenas Gerelda dengan komposisi yang bagus ............................... 94

35. Karya Dewi Kurniawati dengan komposisi dan proporsi yang bagus ...... 95

36. Karya Samuel dengan komposisi, karakteristik dan proporsi yang bagus 95

37. Karya Agnes dengan pemilihan objek yang baik...................................... 96

38. Grafik Nilai peningkatan indikator minat belajar ..................................... 102

39. Perbandingan Karya Feny Sebelum tindakan, Siklus Idan II ................... 103

40. Perbandingan Karya Diah ajeng Sebelum tindakan, Siklus Idan II .......... 104

41. Grafik Ketuntasan Nilai ............................................................................ 105

Page 16: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Silabus...... ................................................................................................. 109

2. Kondisi dan keadaan SMPN 5 Surakarta. ................................................. 113

3. Hasil Wawancara dengan Guru Seni Budaya ........................................... 114

4. Tabel Nilai Afektif kelas IV C pada Saat Observasi Awal ....................... 115

5. Penilaian Afektif Menggambar Bentuk Observasi Awal .......................... 116

6. Tabel Nilai Psikomotorik kelas IV C pada Saat Observasi Awal ............. 116

7. Tabel Hasil nilai akhir sebelum adanya tindakan dan ketuntasan ............ 118

8. Hasil Karya Menggambar bentuk sebelum adanya tindakan .................... 120

9. RPP Siklus I .............................................................................................. 122

10. Nilai menggambar bentuk pada saat Siklus I ............................................ 131

11. Hasil Karya Menggambar bentuk Siklus I ................................................ 133

12. Foto-foto kegiatan belajar menggambar bentuk siklus I .......................... 134

13. RPP Siklus II ............................................................................................. 135

14. Nilai akhir siklus II ................................................................................... 145

15. Karya Menggambar bentuk Siklus II ........................................................ 146

Page 17: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting di era pembangunan

sekarang untuk mencapai keberhasilan pembangunan. Pembangunan yang

dilakukan tidak hanya mengutamakan pembangunan jasmani, tetapi juga

pembangunan dalam bidang rohani, karena keduanya merupakan pembangunan

untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Keberhasilan

pembangunan yang telah dicapai akan tercermin pada terpenuhinya kebutuhan

jasmani dan rohani masyarakat secara adil dan merata, sesuai dengan peran yang

telah dilakukannya.

Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sekarang ini lebih

ditekankan pada pembangunan bidang pendidikan yang merupakan sarana dan

wahana untuk menentukan pembinaan sumber daya manusia. Pendidikan adalah

salah satu usaha yang sifatnya terarah, sistematik pada perubahan tingkah laku

menuju kedewasaan anak didik. Pendidikan dalam arti luas adalah tuntunan

perkembangan dan pertumbuhan arah menuju kedewasaan dari segi individual,

moral, serta sosial.

Pelaksanaan pendidikan dapat dilaksanankan di lembaga-lembaga formal

yang biasa disebut dengan pendidikan formal. Sekolah merupakan tempat

dilaksanakannya pendidikan formal, sebagai lanjutan dari pendidikan yang

dilangsungkan pada lingkungan keluarga dan masyarakat. Fungsi utama sekolah

bukan saja untuk memelihara dan mengembangkan kebutuhan yang ada,

melainkan lebih mengutamakan pada pengajaran mengenai ilmu pengetahuan,

ketrampilan dan sikap dengan pendidikan, siswa nantinya memiliki kepribadian

yang mantap sehingga mampu meneruskan pengembangan kebudayaan serta

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Seorang tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam Hasbullah (1997:4) dalam hidup tumbuhnya anak-

anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya

Page 18: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Pendidikan di sekitar memberikan kecakapan yang dianggap penting

untuk dijadikan alat guna memberikan keterampilan tertentu dan beberapa

kecakapan yang dianggap keharusan untuk dikuasai oleh generasi mendatang

yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan budaya.

Untuk itu pemerintah mengatur jenjang pendidikan sekolah yang meliputi Sekolah

Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA),

dan Perguruan Tinggi (PT).

Salah satu bentuk pelaksanaan pendidikan yang mempunyai proporsi

cukup besar terutama di dalam pendidikan formal adalah pengajaran.Pada

pengajaran terdapat program yang digunakan untuk menunjang pengajaran

tersebut atau biasa disebut dengan kurikulum, yang mana kurikulum tersebut

selalu mengalami pembaruan-pembaruan sesuai dengan perubahan dan

perkembangan jaman atau kata lain kurikulum harus sesuai dengan konteks jaman

dimana kurikulum tersebut digunakan.

Seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di

program pendidikan dasar dan menengah yang mengacu pada kurikulum berbasis

kompetensi (KBK), kemudian disempurnakan lagi dalam kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP). Seni budaya memberikan kesempatan kepada siswa

untuk terlibat dalam berbagai pengalaman apresiasi maupun pengalaman berkreasi

untuk menghasilkan suatu produk berupa benda nyata yang bermanfaat langsung

bagi kehidupan siswa. Pada mata pelajaran Seni budaya ini siswa melakukan

interaksi terhadap benda-benda produk kerajinan dan teknologi yang ada di

lingkungan siswa kemudian berkreasi menciptakan berbagai produk kerajinan

maupun produk teknologi secara sistematis sehingga diperoleh pengalaman

konseptual, pengalaman apresiatif dan pengalaman kreatif.

Secara umum tujuan dari pendidikan seni budaya itu sendiri lebih

ditekankan kepada pemberian berbagai pengalaman kesenirupaan sebagai wahana

untuk mencapai tujuan pendidikan atau seni berfungsi sebagai media pendidikan

tetapi tidak lepas dari hal itu seni juga bisa memberikan lapangan usaha maupun

bisnis bagi yang tekun menjalaninya.

Page 19: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Pendidikan seni juga mempunyai banyak manfaat, seperti dinyatakan

Lanier (1969), bahwa pendidikan seni sangat bermanfaat karena: a) memberikan

kontribusi terhadap perkembangan individu, b) memberikan pengalaman yang

berharga (pengalaman estetik). Apabila lebih dicermati lagi tentang pendidikan

seni ternyata memiliki dua aspek yang bermanfaat bagi kehidupan manusia secara

umum dan peserta didik secara khususnya yakni manfaat berdasarkan aspek

produk dan aspek proses.

Manfaat pertama adalah berdasarkan aspek produk atau karya seni yang

bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup manusia karena dengan menghayati

karya seni seseorang dapat memahami makna kehidupan dalam hal berfikir,

merasakan dan membayangkan, dengan demikian karya seni memiliki banyak

informasi tentang kehidupan. Manfaat seni yang kedua yaitu manfaat berdasarkan

aspek proses berkarya seni, di dalam proses kegiatan berkesenian terjadi beberapa

aktivitas fisik dan psikologis yang dapat merangsang potensi-potensi pada diri

manusia untuk berkembang baik pertumbuhan fisik maupun mentalnya, maka dari

itu pendidikan seni budaya harus serius dilakukan mulai dari hal yang dasar

terlebih dahulu agar peserta dapat menyerap materi yang diajarkan dan

mempraktikkan apa yang diberikan sang pengajar.

Berbagai macam manfaat yang dapat diperoleh dari pendidikan seni

budaya tidak salah kalau pendidikan ini diterapkan dalam kurikulum pada jenjang

sekolah menengah pertama seperti di SMP Negeri 5 Surakarta. Hal ini

sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pelaksanaan pengajaran seni budaya/seni rupa di sekolah sesuai dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2004 yang diambil dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Seni budaya merupakan salah satu bidang

studi yang diberikan di Sekolah Menengah Pertama dan diajarkan sebanyak 18

jam pelajaran dalam satu semester dengan pemberian 1 jam setiap minggu dengan

rincian setiap 1 jam pelajaran disediakan waktu selama 40 menit (BSNP 2004).

Page 20: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Pada hakikatnya mata pelajaran seni budaya di tingkat pendidikan dasar

dan menengah sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan budaya daerah

setempat, oleh karena itu para pendidik seni harus memiliki wawasan yang baik

tentang eksistensi seni budaya yang hidup dalam konteks lingkungan daerah

setempat di mana ia mengajar. Pendidikan seni dapat dijadikan sebagai kegiatan

pemanfaatan lingkungan untuk kegiatan berapresiasi dan berkreasi seni.

Salah satu materi pokok pendidikan seni budaya yang diterapkan di SMP

Negeri 5 Surakarta adalah menggambar bentuk. Menurut Sugianto dalam Nur

Hidayah (2007:7) Menggambar bentuk memiliki pengertian memindah objek

alami tiga dimensi ke dalam bidang datar dua dimensi dengan ciri dan sifat yang

sama, ketepatan bentuk, ketepatan pandangan dan ketepatan bayangan.

Membuat suatu karya seni rupa perlu memiliki dasar-dasar yang harus

dikuasai terlebih dahulu, salah satunya dasarnya adalah kemampuan menggambar

bentuk. Kemampuan dan penguasaan teknik-teknik menggambar, menganalis

karakteristik bentuk (yang meliputi warna, tekstur, proporsi, anatomi, efek cahaya,

perspektif/kedudukan objek) dan teknik menggambar bentuk (basah dan kering)

menjadi hal mendasar yang yang harus dikuasai terlebih dahulu karena nantinya

akan sangat mempengaruhi kualitas sebuah karya terutama karya seni rupa.

Pelaksanaan pembelajaran menggambar bentuk yang dilaksanakan di

SMP Negeri 5 Surakarta selama ini masih belum optimal. Pembelajaran dengan

materi menggambar objek gambar bentuk karya seni rupa terapan tiga dimensi

daerah setempat tetapi yang dilakukan hanya menggambar objek/benda yang tidak

menunjukkan karya seni rupa terapan seperti kotak kapur, kardus, gelas dan buku.

Objek tersebut ditata sedemikan rupa oleh guru di depan kelas kemudian siswa

diberi tugas untuk menggambar objek didepannya semirip mungkin dengan

aslinya. Siswa yang mengikuti pelajaran ini cenderung kurang tertarik untuk

menggambar objek-objek monoton yang disajikan oleh guru. Setiap kali

menggambar bentuk objek yang digambar tidak bervariasi dan juga tidak

menunjukkan objek karya seni rupa tiga dimensi dari daerah setempat sesuai

dengan kompetensi dasar yang ada di silabus atau perangkat pembelajaran seni

budaya tingkat sekolah menengah pertama.

Page 21: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

Hal ini berdampak pada hasil belajar menggambar bentuk siswa kelas

VII C yang masih rendah, terbukti dengan nilai rata-rata siswa yang masih

dibawah standar yaitu hanya 6,4 disamping itu dilihat dari segi prosentase

ketuntasan menggambar bentuk hanya 18,8% siswa yang dinyatakan tuntas atau

hanya 6 siswa dari jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Kebanyakan dari siswa yang

belum tuntas masih mengalami kendala dalam berbagai hal teknis seperti dari

segi karakter bentuk yang meliputi objek yang digambar kurang menunjukkan

ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan belum bisa

memunculkan karakter objek, kemudian dari segi proporsi yang belum semua

siswa paham atau hanya sekitar 66% yang sudah bisa membuat perbandingan

antar objek dengan cukup baik dan tepat. Dari sisi komposisi yang mencakup

keharmonisan dan keseimbangan objek hanya 12% siswa yang sudah baik dalam

membuat komposisi kemudian dilihat dari gelap terangnya. siswa masih binggung

dan belum tepat dalam membuat kesan gelap terang atau hanya 38% yang sudah

bisa memberikan kesan gelap terang yang baik hal ini disebabkan oleh

pencahayaan di dalam kelas yang kurang sehingga siswa binggung dan kurang

menangkap sisi gelap atau sisi yang terang. Sedangkan dari segi finishing karya

juga masih kurang bersih dan rapi.

Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan

kepada guru mata pelajaran seni budaya dalam mengikuti pelajaran menggambar

bentuk mempunyai berbagai masalah dan kendala, antara lain seperti : 1) siswa

kurang memperhatikan guru pada saat menyampaikan pelajaran. 2) siswa banyak

yang tidak membawa peralatan dan bahan yang telah diperintahkan guru. 3) siswa

malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. 4) siswa kurang leluasa

menggambar karena terpaku pada posisi tempat duduk yang tidak bisa dipindah

atau keterbatasan ruang kelas, siswa yang duduk dibagian belakang cenderung

susah untuk melihat objek di depan yang akan digambar. 5) Kejenuhan siswa yang

selalu menggambar bentuk di dalam ruangan kelas padahal materi menggambar

berupa objek karya seni rupa terapan tiga dimensi daerah setempat berada di luar

kelas.6) Hasil belajar menggambar bentuk selama ini juga masih kurang terbukti

dengan nilai yang masih rendah. Adapun nilai menggambar bentuk siswa kelas

Page 22: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

VII C SMPN 5 Surakarta tahun 2011/2012 dari 32 siswa yang mengikuti

pembelajaran gambar bentuk hanya 27% atau 9 siswa yang benar-benar berminat

dan mempunyai nilai diatas nilai ketuntasan minimal atau nilai 7,5 dan sisanya

sebanyak 73 % atau 23 siswa lainnya kurang berminat terhadap mata pelajaran

tersebut sehingga nilai menggambar bentuk juga kurang bagus atau di bawah nilai

ketuntasan minimal.

Permasalahan tersebut ditambah dengan pernyataan guru mata pelajaran

seni budaya yang menerangkan bahwa siswa-siswanya cenderung kurang

memperhatikan, mengantuk, jenuh, bosan, tidak bersemangat, sering membolos,

merasa tidak nyaman berada di kelas, tidak bisa menggambar bebas karena

terbatas oleh ruang kelas dan objek yang di gambar kurang menarik serta

metodenya kurang bervariasi.

Berbagai upaya sebenarnya telah dilakukan oleh guru untuk

meningkatkan minat dan hasil belajar seni rupa tetapi masih terkendala oleh

beberapa faktor, diantaranya faktor waktu yang relatif singkat yaitu hanya 1 jam

pelajaran atau 40 menit setiap minggunya, itupun terkadang masih terbagi oleh

mata pelajaran seni budaya lainnya seperti seni musik dan seni tari. Alokasi waktu

yang hanya sedikit ini kurang dimanfaatkan secara efektif dan menyenangkan

bagi siswa sehingga pengalaman kesenirupaan dan kemampuan menggambar

bentuk siswa rendah. Faktor yang lain adalah kurangnya objek yang menarik dan

menggugah siswa untuk menggambar bentuk.

Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi saja akan tetapi dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar juga harus menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitar. Inovasi dan kreativitas guru sangat diperlukan untuk

mengatasi berbagi kendala dan kekurangan yang ada di sekolah. Variasi metode

pembelajaran merupakan salah satu upaya yang diharapkan bisa meningkatkan

hasil belajar siswa, terutama dalam hal menggambar bentuk.

Berbagai permasalahan tersebut mengakibatkan pembelajaran gambar

bentuk terasa memberatkan siswa dan membuat minat, semangat siswa

berkurang, sehingga kompetensi yang diharapkan tidak tercapai dan hasil belajar

Page 23: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

menggambar bentuk juga rendah. Permasalahan itu harus segera ditindak lanjuti

secepatnya melalui suatu bentuk penelitian tindakan kelas atau PTK

Untuk mengoptimalkan peningkatan minat dan hasil dalam pembelajaran

gambar bentuk diperlukan pendekatan pengajaran yang lebih menekankan pada

aktifitas belajar dan pada keterampilan menggambar bentuk siswa, serta

pengembangan keaktifan siswa untuk berpikir kreatif, terampil dan cekatan.

Menurut pendapat Gino (2000:53) bahwa keterlibatan langsung (keaktifan)

pebelajar (siswa) dalam mendapatkan pengalaman-pengalaman belajar sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar dan perubahan tingkah lakunya.. Upaya yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk sesuai

dengan masalah yang ada di lapangan berupa penerapan metode out door study

atau metode di luar ruangan kelas. Agus Irawan Sensus dalam Ginting

(2005:23) menyatakan bahwa metode out door study adalah sebuah pendekatan

pembelajaran yang menggunakan suasana diluar kelas sebagai situasi

pembelajaran. Tujuan dari metode pembelajaran ini adalah memperlihatkan

keadaan objek gambar bentuk karya seni rupa terapan tiga dimensi daerah

setempat yang nyata, tidak sekedar cerita ataupun sumber dari media dan

digunakan untuk menginspirasi siswa dalam menggambar bentuk. Melalui metode

out door study lingkungan diluar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar

menggambar bentuk di lingkungan sekitar.

Peran guru juga sangat mendukung untuk tercapainya hasil belajar siswa.

Guru dijadikan sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab

dengan lingkungaan sehingga mampu menggambar bentuk dengan bersemangat

dan hasilnya juga memuaskan atau sebagai motivator belajar. Maka dari itu perlu

segera dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode out

door study untuk meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk, sehingga dapat

Outdoor Study

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Pada Siswa Kelas VII C

Page 24: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan

pertanyaan penelitiannya sebagai berikut:

meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk pada

siswa kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dengan

penerapan metode outdoor study?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk pada siswa kelas VII C

SMP Negeri 5 Surakarta dengan penerapan metode outdoor study.

2. Memberikan deskripsi penerapan metode outdoor study sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk pada siswa kelas VII C SMP

Negeri 5 Surakarta.

Untuk mengukur ketercapaian tujuan di atas, digunakan tolok ukur

(indikator keberhasilan) bahwa pada siklus tindakan terakhir sekurang-kurangnya:

a. 75% siswa menunjukkan minat terhadap Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) menggambar menggambar bentuk.

b. 75% siswa dapat menggambar bentuk dengan baik sesuai dengan

indikator penilaian menggambar bentuk

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan tujuan penelitian tersebut

maka penelitian ini diharapkan memberi manfaat pada :

1. Manfaat teoritis

a. Untuk melengkapi khasanah penelitian pendidikan seni rupa dengan

penggunaan variasi metode pembelajaran yaitu dengan penerapan metode

outdoor study.

b. Mendukung tentang teori pendidikan dengan penerapan metode outdoor

study.

Page 25: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru : Dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang

pembelajaran seni rupa dan memberikan saran tentang penerapan metode

outdoor study sebagai upaya meningkatkan hasil belajar menggambar

bentuk siswa.

b. Bagi Siswa : Meningkatnya minat dan hasil belajar menggambar bentuk.

c. Bagi sekolah: Diperoleh panduan pembelajaran seni rupa yang dapat

dijadikan sumber atau referensi untuk SMP Negeri 5 Surakarta atau

sekolah yang lain.

Page 26: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

BAB II LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pembelajaran

Penggunaan istilah pembelajaran dapat diartikan dengan adanya

pengakuan terhadap kemampuan siswa untuk belajar. Fungsi dari pendidikan itu

adalah membimbing anak ke arah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan

yang baik adalah usaha yang berhasil membawa semua anak didik kepada tujuan

itu, sehingga apa yang dipelajari dipahami betul oleh siswa. Pengertian

pembelajaran yang lain adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik.(Wikipedia.org)

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta

dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian

yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan

menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek

kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta

keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi

kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan

pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk membantu

proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun

sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar

siswa yang bersifat internal Gagne dan Briggs (1979:3). Pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar (UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20) .

10

Page 27: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

Istilah pembelajaran mempunyai pengetian yang sama dengan

pengajaran. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan.

(Purwadinata, 1967:22). Pengajaran dapat diartikan sama dengan perbuatan

belajar (oleh siswa) dan mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah

satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan

primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar

terjadi kegiatan secara optimal.

Berbagai pendapat dan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, di mana

perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu

yang relativ lama dan karena adanya usaha.

2. Pendidikan Seni Budaya

Pengertian seni budaya menurut Tim Abdi Guru dalam buku Seni

Budaya untuk SMP kelas VII (2007: 32) seni budaya yaitu

ilmu pengetahuan yang menyangkut tentang seni yang meliputi : seni rupa, seni

tari, seni musik, seni teater .

Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar tahun 2006

tentang pendidikan seni budaya yang diterapkan di sekolah memiliki tujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan (2006 : 23) sebagai berikut :

a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya c. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya d. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat e. lokal, regional maupun global.

Mata pelajaran seni budaya yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan tahun 2004 meliputi beberapa aspek (2004: 12), antara lain :

a. Seni rupa, mencakup ketrampilan tangan dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak dan sebagainya.

b. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal memainkan alat musik, apresiasi karya musik.

c. Seni tari, mencakup ketrampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

Page 28: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

d. Seni teater, mencakup ketrampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.

Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu

bidang seni sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang

tersedia. Salah satu seni budaya yang banyak diterapkan diberbagai sekolah

adalah seni rupa atau biasa istilah yang sering dipakai seni budaya/seni rupa.

Ruang lingkup mata pelajaran seni budaya/seni rupa mencakup pengetahuan,

keterampilan, dan nilai dalam menghasilkankarya seni berupa sketsa,

menggambar bentuk, ilustrasi, lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan

sebagainya.

Adapun tujuan pendidikan seni budaya/seni rupa adalah memberikan

pengalaman estetika (keindahan) kepada siswa dengan harapan dapat menjadikan

bekal yang cukup berarti bagi siswa dalam menghadapi segala peristiwa yang

terjadi dalam kehidupannya sebagai insan pribadi maupun kelompok masyarakat.

3. Menggambar Bentuk

Pengertian gambar menurut J. Pakpahan (1996: 85) gambar adalah

merupakan suatu wujud tampilan yang dihadirkan oleh seorang untuk

mempresentasikan atau mewakili imaji tertentu dengan maksud untuk komunikasi

terhadap orang lain. Gambar yang ditampilkan tentu diberi muatan pesan yang

bisa terpapar dengan jelas atau tersembunyi. Pesan yang dimuatkan dalam suatu

gambar dapat berupa rasa keindahan yang tercermin dalam gambar itu sendiri,

pesan lisan yang disertakan atau perlambangan yang menyiratkan pesan yang

lebih dalam.

Berbagai pendapat mengenai gambar bentuk dikemukakan oleh

beberapa ahli seperti pendapat Nur Hidayah (2007: 11) yang menerangkan bahwa

menggambar adalah membuat goresan atau pulasan diatas sebuah permukaan

sebagai usaha menyajikan persepsi visual (image) yang secara grafis memiliki

kemiripan dengan suatu bentuk. Ditambah dengan pendapat dari Hanung Rosifah

(2007:2,3) Bentuk adalah sesuatu yang memiliki panjang, lebar dan tinggi serta

bervolume atau berisi. Bentuknya dibagi menjadi: bentuk geometris beraturan,

Page 29: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

bentuk geometris tak beraturan dan bentuk organis Sehingga menggambar bentuk

adalah menggambar secara fisioplastis artinya menggambar benda dengan cara

menangkap bentuk fisik benda tersebut. Atau dengan kata lain menggambar yang

seakan-akan memindahkan benda ke dalam gambar tanpa adanya perubahan-

perubahan. Jadi dalam gambar bentuk, objek harus kita hadapi dan kemiripan

gambar dengan objek merupakan kunci keberhasilan.

Ada juga pendapat dari Francis D. K. Ching (2002:59) yang menjelaskan

rupa bentuk adalah konsep dua dimensi dari suatu benda yang berada di dalam

batas-batasnya sendiri dan terpisah dari bidang visual yang lebih besar. Jadi rupa

bentuk tergantung pada garis yang mendiskripsikan batas-batasnya atau kontras

dari nada gelap-terang, warna, atau tekstur yang terjadi di sepanjang batas-batas

tersebut.

Berbagai pendapat di atas diuraikan lebih rinci lagi oleh seorang ahli

bernama J. Pakpahan (1996:85) yang menjelaskan gambar bentuk merupakan

hasil upaya memindahkan imaji benda dengan segenap atribut dan keadaan

sekelilingnya ke dalam media gambar kertas/kanvas, setepat mungkin seperti

aslinya. Pendapat mengenai gambar bentuk juga dikemukakan oleh Sugianto

dalam Nur Hidayah (2007: 7) Menggambar bentuk memiliki pengertian

memindah objek alami tiga dimensi ke dalam bidang datar dua dimensi dengan

ciri dan sifat yang sama, ketepatan bentuk, ketepatan pandangan dan ketepatan

bayangan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa menggambar bentuk adalah membuat

goresan atau pulasan diatas sebuah permukaan sebagai usaha menyajikan persepsi

visual atau memindah objek alami tiga dimensi ke dalam bidang datar dua

dimensi dengan ciri dan sifat yang sama, ketepatan bentuk, ketepatan pandangan

dan ketepatan bayangan.

Menurut Hanung Rosifah (2007:5), keterampilan menggambar bentuk

adalah ketika dalam menggambar memenuhi ketentuan pokok dalam proses

pembelajaran yaitu:

a. Ketetapan bentuk, yaitu menggambar sesuai objek yang digambar, ketetapan bentuk sangat diutamakan.

Page 30: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

b. Ukuran perbandingan yang tepat/ proporsi, yaitu perbandingan antara benda satu dengan yang lain.

c. Pembagian Bidang yaitu cara menempatkan benda-benda yang digambar ke dalam bidang gambar. Pembagian bidang yang baik bisa dilakukan dengan cara: ambil kertas karton yang dilubangi dengan skala kertas gambar yang digunakan. Setelah itu arahkan lubang kertas ke arah objek yang digambar, seperti halnya melihat dengan alat pptert melalui lensa. Amati betul-betul pengaturannya agar mendapat pengaturan bentuk yang baik.

d. Komposisi yaitu pengaturan benda-benda yang akan digambar agar kelihatan baik komposisinya dalam bidang gambar.

e. Terjemahan bahasa yaitu menterjemahkan dari bahan apa objek yang kita gambar, misalnya dari kayu, dari tanah liat atau dari bahan-bahan yang lainnya.

Prinsip menggambar bentuk menurut Soepatno (1985:100) tidak boleh

meninggalkan beberapa aspek yang meliputi proporsi, komposisi, perspektif, dan

terjemahan benda dalam hal ini yang dimaksud dari terjemahan benda yakni

mewujudkan suatu sifat-sifat benda yang digambarkan sesuai dengan sifat

bahannya. Adapun penjabaran mengenai aspek tersebut meliputi:

a. Proporsi

Proporsi merupakan suatu ukuran perbandingan antara bagian-bagian

yang satu dengan yang lain pada benda tersebut. Hal itu merupakan pendapat

Soepratno (1985:100). Sedangkan menurut Tjahjo Prabowo (1999:17)

menjelaskan bahwa Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara

bagian dengan bagian atau bagian dengan keseluruhan. Lebih lanjut

dijelaskan mengenai hal-hal yang perlu diperbandingkan yaitu: antara unsur

dengan unsur yang terdapat dalam bidang gambar, antara unsul visual dengan

bidang gambar, serta antara bidang gambar dengan kertas gambar. Hanung

Rosifah (2007:5) proporsi adalah keseimbangan yang merupakan ukuran

perbandingan pada objek.

b. Komposisi

Komposisi menurut Tjahjo Prabowo ( 1999: 22) komposisi merupakan

suatu realisasi dari suatu aktiva pencipta dalam mewujudkan idenya;

merupakan suatu bentuk pernyataan yang dapat ditanggapi oleh pengamatnya

atas suatu bentuk penciptaan tersebut. lebih lanjut dijelaskan bahwa

komposisi pada dasarnya menyangkut hal-hal pengorganisasian unsur visual,

Page 31: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

dimana prinsip-prinsip desain merupakan hakekat utamanya terutama

kesatuan dan harmoni. Sedangkan menurut Sudarsono (1995:21) adalah suatu

usaha di dalam menyusun unsur-unsur yang menjadi objek gambar sehingga

objek tersebut dapat menjadi enak untuk dilihat/ dipandang.

c. Perspektif

Perspektif merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang

menggambar benda yang bervolume, berisi, beruang/ berongga (tiga dimensi)

pada bidang gambar pendapat tersebut dikemukakan oleh Asim Sulistyo

(2006:5) sedangkan menurut Soepratno (1985:100) perspektif merupakan

gambar dari suatu benda yang merupakan suatu pandangan kedalaman yang

seradi dari ujud benda tersebut.

d. Gelap Terang

Untuk dapat menampilkan terjemahan benda yakni mewujudkan suatu

sifat-sifat benda yang digambarkan sesuai dengan sifat bahannya adalah

dengan gelap terang. Karena Gelap terang adalah perbedaan tebal tipisnya

warna yang berasal dari susunan garis, warna maupun bidang yang mengenai

objek yang memberi kesan benda tiga dimensi yang mempunyai volume dan

terkena cahaya. Pengertian gelap terang yang dijabarkan oleh Muharam E

(1991:96) gelap terang merupakan suatu upaya untuk dapat digunakan dalam

menyajikan ruang untuk menggambar bentuk yang lebih mendekati

kenyataan visual. Sedangkan menurut Jauhari (2009) gelap terang adalah

unsur rupa yang berkenaan dengan cahaya, baik secara nyata seperti dalam

patung atau ilusi sebagaimana dalam gambar atau lukisan.

Selain mempertimbangkan berbagai masam prinsip tersebut diatas hal

yang harus diperhatikan adalah teknik atau cara yang digunakan dalam

menggambar bentuk. Menurut Sunarto (1985:3) ditegaskan dalam menggambar

bentuk ada beberapa teknik, antara lain: teknik stippel, dussel, dan arsir. Teknik

stippel yaitu menggambar dengan titik-titik atau nida-noda yang diulang-ulang,

sedangkan teknik dussel atau teknik gosok adalah menggambar dengan cara

menggosok-gosokkan tangan atau kertas yang sudah diberi atau dibubuhi dengan

pensil. Sedangkan teknik arsir adalah teknik untuk menyampaikan kesan bentuk

Page 32: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

tia dimensi yang tidak dapat terwakili hanya dengan garis kontur saja. Garis-garis

mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak berdekatan atau rapat.

Fungsi arsir menurut Very Apriyatno (2006:6) adalah untuk memberikan kesan

jarak dan kedalaman pada gambar, mengisi bidang kosong, dan finishing tuoch

gambar. Selain itu pengamatan yang cermat dan rinci akan sangat menunjang

peniruan/imitasi tersebut.

Berdasarkan teknik pewarnaannya gambar bentuk dapat dikelompokkan

menjadi gambar hitam putih dan gambar berwarna. Alat atau media yang dipakai

dalam gambar bentuk dapat dipilah menjadi: a) Alat / media kering, yaitu media

yang dalam penggunaannya langsung tanpa harus dibubuhkan/ dicampur dengan

bahan yang berifat basah/cair (contohnya pensil, krayon, pastel ). b) Alat / media

basah yaitu media yang dalalm penggunaannya harus dibubuhi /dicampur dengan

bahan yang bersifat basah ( contohnya tinta, cat air, cat poster, cat minyak).

Media dan alat untuk menggambar bentuk adalah bahan yang diperlukan

untuk memvisualisasikan prinsip-prinsip seni rupa pada bidang datar dalam

mencipta atau membentuk bentuk/wujud (rupa) hal tersebut adalah pendapat dari

Adjid S (1998:37). Sedangkan menurut Harry (2006:21), dalam menggambar

memerlukan media dan peralatan. Media yang bisa dipakai menggambar berupa

kertas, bisa juga dengan kain. Adapun alat yang digunakan untuk menorehkan

gambar yaitu pensil, cat air, minyak, crayon dan sebagainya.

Adanya pengetahuan yang cukup mengenai pengertian gambar bentuk,

prinsip-prinsip menggambar bentuk, karakteristik, dan teknik menggambar

bentuk, siswa dapat mengembangkan keterampilan menggambar bentuk tanpa

kendala yang bersifat teknik karena menggambar merupakan rasa, pikiran

keterampilan, ide dan teknik yang tidak terpisah-pisahkan.

4. Hasil Belajar Menggambar Bentuk

a. Pengertian Hasil Belajar Menggambar Bentuk

Menurut Juliah (2004: 11) hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi

milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Sedangkan

Hamalik (2003: 14) berpendapat, hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,

Page 33: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.

Lebih lanjut Benjamin S. Bloom membagi ada tiga ranah (domain) dalam hasil

belajar yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Berbagai pendapat mengenai hasil belajar di atas maka, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar gambar bentuk adalah pencapaian atau akibat

dari kegiatan belajar yang merupakan bentuk dari perubahan tingkah laku siswa

secara nyata yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang dilakukan dalam waktu tertentu pada mata pelajaran

menggambar bentuk.

b. Indikator Hasil Belajar Menggambar Bentuk

Indikator dalam hasil belajar tergantung dari kriteria keberhasilan

pengajaran, baru kemudian ditetapkan alat untuk menaikkan keberhasilan secara

tepat. Mengingat pengajaran merupakan suatu proses untuk mecapai tujuan yang

telah dirumuskan, maka dapat ditentukan dua kriteria yang bersifat umum.

Menurut Sudjana dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2009: 21) kedua

kriteria tersebut adalah sebagai berikut ini. Pertama, kriteria ditinjau dari sudut

prosesnya. Kriteria ini menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang

merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subyek mampu

mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri. Kedua, kriteria ditinjau dari

hasilnya. Beberapa persoalan yang dapat menjadi pertimbangan dalam

menentukan keberhasilan pengajaran yaitu: apakah hasil belajar siswa yang

diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak pada bentuk perubahan tingkah

laku secara menyeluruh atau tidak, apakah hasil belajar siswa yang dicapai siswa

dari proses pengajaran dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa atau tidak,

apakah hasil belajar siswa yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan

mengendap dalam pikirannya, serta cukup mempengaruhi perilaku dirinya atau

tidak, apakah yakin bahwa perubahan yang ditunjukan oleh siswa merupakan

akibat dari proses pengajaran atau tidak.

Sedang indikator hasil belajar pada mata pelajaran seni rupa menurut silabus

dasar kompetensi mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, materi pokok

gambar bentuk adalah:

Page 34: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

1) Mampu menggunakan berbagai teknik dalam menggambar bentuk.

2) Mampu merancang gambar bentuk dari karya seni rupa terapan daerah

setempat.

3) Mampu membuat membuat gambar dari karya seni rupa terapan daerah

setempat.

5. Metode Outdoor study

Pendekatan Outdoor Learning atau outdoor study ( pembelajaran di

luar kelas ) menurut Agus Irawan Sensus dalam Ginting (2005) adalah sebuah

pendekatan pembelajaran yang menggunakan suasana diluar kelas sebagai

situasi pembelajaran. Dipertegas dengan pendapat Karjawati (1995) menyatakan

out door study adalah metode dimana guru mengajak siswa

belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan

untuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Melalui metode out door study

diharapkan dalam proses pembelajaran dapat membawa lingkungan ke dalam

kelas atau membawa kelas ke dalam lingkungan (Hamalik, 2001 :145).

Pembelajaran dengan menggunakan metode out door study yang mana

lingkungan dijadikan sebagai sumber belajar manusia berinteraksi dengan

lingkungan kehidupan. Dalam praktik pengajaran out door study hendaknya

dimulai dari lingkungan yang paling dekat (Sudjana dan Rivai, 1989 : 132). Salah

satu aspek pendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran adalah tersedianya

lingkungan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang dijadikan sebagai

sumber belajar. Lingkungan sangatlah berperan dalam pembelajaran yang nyata

bagi siswa dalam belajar. Berbagai mata pelajaran di sekolah sumbernya berasal

dari lingkungan alam tak hanya mata pelajaran pengetahuan alam saja, akan tetapi

mata pelajaran seperti seni budaya khusunya seni rupa juga merupakan mata

pelajaran yang sangat erat hubungannya dengan alam sekitar serta kebudayaan

daerah setempat.. Dalam pelajaran seni rupa siswa haruslah dapat memanfaatkan

lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar dan sumber kreativitas nyata dan

tidak akan pernah habis.

Belajar dengan menggunakan metode out door study yang berarti alam

Page 35: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

atau lingkungan sekitar dijadikan sebagai sumber belajar dengan pemanfaatan

lingkungan sebagai sumber belajarnya. Permulaan pembelajaran dapat dimulai

dengan menganalisa bahan atau sumber belajar yang berupa masalah siswa

terhadap lingkungannya, sehingga pengalaman siswa yang diperoleh dari

lingkungannya dapat saling dikaitkan dengan materi pelajaran.

Elemen-elemen penting yang perlu diperhatikan dalam pendekatan Outdoor learning, yaitu:

a) Alam terbuka sebagai sarana kelas. Penggunaan setting alam terbuka sebagai sarana kelas memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran secara menyeluruh dan sekaligus membebaskan siswa dari himpitan suasana empat dinding dan ritme belajar yang biasa mereka alami.

b) Berkunjung ke obyek langsung. Obyek langsung merupakan sumber belajar bagi siswa. Siswa diharapkan berada langsung pada dunia nyata, bukan sekedar cerita dari guru. Ini mendorong intensitas keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, dan emosional.

c) Unsur bermain sebagai dasar pendekatan. Kelas alam terbuka dan mengunjungi obyek langsung, merupakan tempat yang ideal. Khususnya dalam melakukan proses pembelajaran berdasarkan pengalaman (experiental learning). Kombinasi aspek lingkungan dan berbagai permainan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengubah berbagai pola tingkah laku dan kebiasaan sehari-hari melalui proses yang menyenangkan dan penuh kegembiraan.

d) Guru harus mempunyai komitmen. Berani berkomitmen untuk mengubah paradigma selama ini keparadigma baru yang dibutuhkan masyarakat. Di mana guru tidak saja mengembangkan dan mengasah kecerdasan intelektual siswa, tetapi memadukan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan lainnya dalam proses pembelajaran. ( Suardini, 2008:29 )

Tambahan materi tentang pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

belajar menurut Sudjana dan Rivai (1989 : 28) pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar mempunyai beberapa keuntungan antara lain :

a) Kegiatan belajar lebih menarik, dan tidak membosankan siswa sehingga motivasi belajar siswa akan lebih baik.

b) Hakekat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.

c) Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih banyak dan lebih aktual sehingga kebenarannya lebih akurat.

d) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta dan lain-lain.

Page 36: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

e) Sumber belajar menjadi lebih banyak, sebab lingkungan dapat dipelajari beraneka ragam.

f) Siswa dapat menghayati dan memahami aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungan, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan sekitar serta dapat memupuk cinta lingkungan.

Pendapat diatas juga diperkuat oleh Ronald (1987 : 12) bahwa

lingkungan atau alam sekitar dapat digunakan sebagai fasilitas belajar. Peranan

lingkungan atau alam sekitar antara lain :

a) Dapat memberikan semaksimal mungkin pada diri siswa untuk melaksanakan tugas nyata

b) Dapat memperhatikan atau sebagian besar rangsangan yang relevan dalam lingkungan.

c) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami latihan dan keterampilan menggunakan indra.

d) Mengamati kenyataan yang beragam dari dekat dengan pengalaman baru. e) Menjawab masalah-masalah dengan melihat, mendengar dan membuktikan

secara langsung.

Melihat beberapa keuntungan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

belajar, diharapkan siswa dapat meningkatkan kreativitas menggambar bentuk

alam sekitarnya. Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran guru sering

mendapat kesukaran dalam melaksanakan tugasnya, karena kurangnya sumber

dan bahan yang dapat digunakan. Kesukaran yang dihadapi antara lain alat bantu

pengajaran yang sangat kurang dan alat menggambar tidak tersedia. Karena

keterbatasan itu, guru sering melaksanakan proses belajar mengajar hanya

berpegang pada buku paket yang tersedia.

B. Penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian tentang

Metode Outdoor Study telah dilakukan oleh Ninik Widayanti ( 2009 ) yang

menerangkan bahwa melalui metode out door study dapat meningkatkan minat

belajar siswa. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: a) Metode out door study

menjadikan siswa lebih bersemangat dalam belajar. b) Lebih berkonsentrasi pada

materi.c) membuat daya pikir siswa lebih berkembang. d) suasana belajar lebih

Page 37: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

nyaman. e) siswa lebih dapat memahami materi pelajaran. f) siswa lebih berani

mengemukakan pendapat dan membuat siswa lebih aktif.

Penelitian yang lain tentang Metode Outdoor Study juga dilakukan oleh

Pusat Statistik Pendidikan, Balitbang Depdiknas dalam penelitian pendidikan

formal. Hasil dari Penelitian tersebut menggambarkan suatu pendapat bahwa

siswa merasa bergairah (86%), mendapatkan kesenangan (94%), kegembiraan

(100%), kemudahan (90%), dan merasa termotivasi (87%) setelah menerapkan

metode out door study.

B. Kerangka Berpikir

Seni rupa merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada

program pendidikan dasar dan menengah, yang mengacu pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Keberadaan mata pelajaran seni budaya di sekolah

sangat baik bagi siswa untuk berekspesi, membuat karya serta mengapresiasi

karya seni rupa. Akan tetapi pada pembelajaran seni rupa yang diterapkan di

sekolah menengah seperti sekolah menengah pertama SMP Negeri 5 Surakarta

masih sangat kurang terutama dalam hal minat belajar sehingga berimbas pada

hasil belajar yang kurang.

Salah satu materi pokok dan dasar dalam pembelajaran seni budaya

khususnya seni rupa adalah menggambar bentuk. Menggambar bentuk memiliki

pengertian memindah objek alami tiga dimensi ke dalam bidang datar dua dimensi

dengan ciri dan sifat yang sama, ketepatan bentuk, ketepatan pandangan dan

ketepatan bayangan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru dan siswa yang

telah dilakukan pada mata pelajaran seni budaya dengan materi ajar menggambar

bentuk khususnya siswa kelas VII C dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:1)

Siswa merasa jenuh, bosan, tidak bersemangat, diam saja, tidak membawa

peralatan menggambar yang telah ditentukan, bercanda dengan teman-temannya,

kurang memperhatikan materi yang disampaikan guru. 2) Pembelajaran hanya

sebatas menggambar objek/benda berupa botol minuman, kotak kapur, gelas dan

buku yang ditata sedemikan rupa oleh guru di depan kelas kemudian siswa

Page 38: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

disuruh untuk menggambar objek tersebut semirip mungkin dengan aslinya

sehingg siswa cenderung kurang tertarik untuk menggambar objek-objek monoton

yang disajikan oleh guru. 3) Objek gambar bentuk karya seni rupa terapan tiga

dimensi daerah setempat kebanyakan berada di lingkungan luar kelas dan siswa

tidak pernah diajak untuk menggambar objek tersebut. 4) Hasil belajar

menggambar bentuk siswa yang masih rendah atau dibawah nilai ketuntasan

minimal.

Berbagai permasalahan tersebut harus segera diatasi dengan melakukan

penilitian tindakan kelas. Adapun upaya atau penelitian tindakan kelas yang dapat

digunakan untuk meningkatkan hasil menggambar bentuk pada pelajaran seni

budaya adalah dengan menerapkan metode out door study atau metode di luar

ruangan kelas dengan pemberian tugas pada siswa. Karjawati (1995) menyatakan

bahwa metode out door study adalah metode dimana guru mengajak siswa belajar

di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk

menginspirasi siswa menggambar bentuk yang ada di lingkungannya. Melalui

metode out door study lingkungan diluar sekolah dapat digunakan sebagai sumber

belajar.

Berdasarkan uraian dalam pembahasan tentang metode outdoor study di

atas, dapat dinyatakan bahwa metode outdoor study sesuai untuk diterapkan dalam

pengembangan kemampuan menggambar bentuk. Disamping pendekatannya yang

cukup mudah diterapkan oleh guru dalam membimbing, juga memberi

keleluasaan kepada siswa untuk mengeksplosi objek yang diamati kemudian

menuangkannya dalam gambar bentuk.

Penggunaan metode outdoor study dapat mengeksplorasi dan

meningkatkan kemampuan siswa dalam diri sehingga mampu mengekspresikan

objek yang dilihat melalui karya-karya seni yang baik dan kreatif. Kerangka

pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 39: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

Pelaksanaan Tindakan

+

Gambar 1. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis

tindakan dalam penelitian ini adalah:

Outdoor Study dapat meningkatkan hasil belajar

menggambar bentuk pada siswa kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta tahun

Tujuan dan manfaat Pendidikan Seni Rupa di kelas VII C SMPN

5 Surakarta

Akar permasalahan: - Siswa kurang

memperhatikan guru dan kurang bersemangat mengikuti pelajaran

- Siswa jenuh dengan objek yang digambar

- Objek yang digambar selama ini kurang menunjukkan karya seni rupa tiga dimensi dari daerah setempat.

- Objek gambar bentuk karya seni rupa terapan tiga dimensi daerah setempat berada di luar kelas.

- Hasil belajar menggambar bentuk yang masih rendah

Alternatif Tindakan: Penggunaan Metode pembelajaran Outdoor Study melalui PTK

Siklus I: - Siswa diajak ke halaman sekolah untuk menggambar bentuk vas bunga, patung, lampu hias.. -Pemberian motivasi dengan menceritakan objek yang digambar bisa juga dibuat oleh siswa. -Siswa menggambar bentuk sesuai dengan objek yang dipilih -Pemberian hadiah kepada siswa yang menggambar dengan baik.

Hasil belajar menggambar

bentuk meningkat

Siklus II: - Siswa diajak ke pasar Ngarsopuro dan Pasar Triwindu untuk menggambar bentuk karya seni rupa terapan berupa bermacam-macam kerajinan tangan. -Siswa diberi kebebasan memilih objek yang ada. -Pemberian motivasi dengan menceritakan objek yang digambar bisa juga dibuat oleh siswa. -Siswa menggambar bentuk sesuai dengan pilihannya. -Pemberian hadiah kepada siswa yang menggambar dengan baik. -Gambar bentuk yang terbaik akan di pajang di Majalah Dinding sekolah.

Page 40: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012 yang beralamat di jalan Diponegoro 45 Timuran, Banjarsari,

Surakarta. Memiliki lokasi yang cukup strategis dan mudah dijangkau dari seluruh

wilayah Surakarta dan berdekatan pula dengan Pasar Triwindu dan Pasar

Ngarsopuro yang dijadikan lokasi penerapan metode outdoor study. Waktu

penelitian sejak tahap persiapan hingga pelaporan hasil pengembangan dilakukan

selama kurang lebih tujuh bulan. Kegiatan perencanaan (penyusunan proposal)

dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2011, pelaksanaan pembelajaran pada

bulan Juli sedangkan penyusunan laporan pada bulan September tahun 2011.

B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta

tahun pelajaran 2011/2012. Adapun jumlah siswanya 32 siswa, terdiri dari 17

siswa laki-laki dan sebanyak 15 siswa perempuan. Subyek penelitian ini adalah

semua siswa baru dengan asumsi mereka semua bukan peserta didik yang tinggal

kelas.

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang siswa dilihat

dari aspek kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut:

a. Aspek Kualitatif berupa data catatan lapangan tentang pelaksanaan proses

pembelajaran Gambar Bentuk, ketrampilan siswa dalam menggambar bentuk,

aktivitas siswa, motivasi siswa dalam menggambar, hasil observasi dengan

berpedoman pada lembar pengamatan.

b. Aspek kuantitatif berupa hasil penilaian penilaian dari aspek afektif (Sikap

siswa dan ketertiban mengumpulkan tugas), kognitif (pengetahuan), dan

psikomotorik (ketrampilan siswa menggambar bentuk).

24

Page 41: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

2. Sumber Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang

meliputi:

a. Informan inti yaitu: 1) Guru mata pelajaran seni budaya kelas VII yang selama

ini mengajar sebelum peneliti melakukan kolaborasi mengajar. Posisi peneliti

disini selain sebagai pengamat sekaligus juga sebagai pengajar atau biasa

disebut penelitian tindakan kelas model kolaborasi. Data yang diperoleh

berupa informasi mengenai keaktifan siswa saat kegiatan belajar mengajar

sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. 2) Siswa Kelas VII C sebagai

subjek penelitian, data yang diperoleh berupa keaktifan dan minat siswadalam

mengikuti pembelajaran gambar bentuk

b. Dokumen dan arsip, yang antara lain berupa kurikulum, silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran, karya siswa, dan hasil penilaian yang berupa aspek

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang berupa hasil belajar siswa selama

mengikuti pembelajaran gambar bentuk.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sarwiji (2009: 35) Teknik pengumpulan data merupakan cara

yang ditempuh untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan menggunakan

teknik tertentu. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan

yaitu data primer berupa data hasil tes dan data sekunder yang merupakan hasil

dari angket, observasi, dan wawancara dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh

data sekolah, data siswa, foto pelaksanaan kegiatan belajar mengajar gambar

bentuk dan data hasil belajar psikomotorik siswa berupa nilai tugas menggambar

bentuk siswa Kelas VII C yang diperoleh dengan penugasan ketika metode

outdoor study dilaksanakan.

2. Observasi

Menurut Margono (2005:158) observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Page 42: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

Sedangkan Menurut Nana Syaodih (2006:152) ada beberapa variasi bentuk

observasi yang dilakukan peneliti yaitu: 1) observasi partisipatif, 2) observasi

khusus, dan observasi pasif.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi partisipatif, yaitu

penulis melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang

berjalan. Hal-hal yang diamati adalah keadaan ruang kelas dan sekolah, serta

proses pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan pertimbangan dan kesepakatan

dari guru mata pelajaran gambar bentuk, penulis berkolaborasi dengan guru mata

pelajaran gambar bentuk, dan teman peneliti ptk yang lain.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di kelas

maupun kajian dokumen. Wawancara dilakukan antara peneliti dan guru.

Wawancara dengan guru dilaksanakan setelah melakukan pengamatan pertama

terhadap kegiatan belajar mengajar dimaksudkan untuk memperoleh informasi

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran gambar

bentuk. Wawancara dilaksanakan dengan guru sebelum pembelajaran dimulai

yaitu menanyakan tentang kesulitan dan permasalahan yang dihadapi siswa dan

guru dalam proses pembelajaran. Wawancara dilaksanakan dengan siswa yang

baik, sedang, dan kurang terampil dalam pembelajaran gambar bentuk sebelum

dan sesudah kegiatan pembelajaran yaitu menanyakan tentang kesulitan yang

dihadapi siswa pada saat pembelajaran belum menggunakan metode pembelajaran

struktural dan pada saat akhir kegiatan pembelajaran setelah menggunakan

metode outdoor study.

E. Validitas Data

Teknik validitas data merupakan cara yang digunakan dalam penelitian

untuk membuktikan kebenaran data-data yang diperoleh dalam penelitian. Untuk

memberikan data-data yang terpercaya, peneliti menggunakan triangggulasi dan

Review Informan.

Page 43: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

1. Trianggulasi

Dalam penelitian tindakan kelas ini, cara yang digunakan untuk

membuktikan kebenaran data-data yang diperoleh dalam penelitian adalah

menggunakan trianggulasi metode. Jenis trianggulasi ini biasa dilakukan oleh

seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan

menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Untuk

memantapkan validitas data tentang keterampilan gambar bentuk siswa kelas

VII C, digunakan metode pengumpulan data yang berupa hasil tes siswa dalam

pembelajaran gambar bentuk. Dari data yang diperoleh lewat beberapa teknik

pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat

ditarik simpulan data yang lebih kuat validitasnya.

2. Review Informan

Menurut Sarwiji (2009:60) Review informan merupakan pengecekan

kembali data-data penelitian yang telah diperoleh dengan cara

mengkomunikasikan sajian data yang mungkin belum sempurna kepada

informan inti yaitu guru.

Sebelum penulisan laporan, dalam penelitian ini data yang sudah

diperoleh akan dicek kembali oleh informan yaitu guru mata pelajaran seni

budaya kelas VII C dan mengkonfirmasikan data atau interprestasi temuan

kepada peneliti sehingga diperoleh kesepakatan antara peneliti dan guru

tentang data atau interprestasi temuan tersebut. Hal ini dilakukan melalui

kegiatan diskusi antar tim peneliti setelah kegiatan pengamatan maupun kajian

dokumen.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data statistik deskriptif komparatif

dan teknik analitis kritis. Menurut Sarwiji (2009:61) teknik analisis data

digunakan untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan antara

lain dengan statistik diskriptif komparatif dan teknik analisis kritik. Teknik

statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan

membandingkan hasil antar siklus.

Page 44: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

Teknik analitis kritis berkaitan dengan data kualitatif. Teknik analitis

kritis berkaitan dengan mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan

kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis

tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap

berikutnya sesuai dengan siklus dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan

bersamaan dan setelah pengumpulan data.

G. Instrumen Penelitian

Menurut Sumanto (1995:56) instrumen adalah suatu alat pengukur

pengetahuan keterampilan, perasaan, kecerdasan, atau sikap individu dan

kelompok. Instrument dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua yaitu

instrument pembelajaran dan instrument penilaian. Instrument pembelajaran

meliputi: 1) Silabus, 2) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) disusun penulis

bersama guru dengan tujuan agar dalam pelaksanaan KBM akan terstruktur

dengan baik, 3) Lembar Observasi bagi peneliti, 4) Lembar observasi aktivitas

siswa.

Instrumen penilaian meliputi: Instrumen penilaian tes yang digunakan

berupa membuat karya menggambar bentuk dengan objek gambar bentuk secara

langsung. Penilaian tes berdasarkan pendapat Mulyanto (2006:20) tes perbuatan

lebih tepat untuk mengukur ketrampilan-ketrampilan yang mengandung aspek

prosedur dan produk. Pengukuran tes perbuatan dapat didekati dari tiga aspek,

yaitu tes identifikasi, penilaian prosedur, dan penilaian produk. Dengan pemberian

skor sebagai berikut:

Tabel 1. Pemberian skor

No Unsur yang dinilai Bobot

1 Ketepatan waktu pengumpulan tuggas 1

2 Kesungguhan kerja 1

3 Keaslian ide 3

4 Komunikatif karya 4

5 Penyajian karya/Finishing 2

Page 45: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

Berdasarkan indikator ketercapaian pembelajaran gambar bentuk siswa

dikatakan terampil mengambar bentuk adalah dengan penilaian berdasarkan karya

siswa dengan aspek yang dinilai meliputi bentuk dasar dan karakteristik objek

(meliputi: warna, tekstur, proporsi, anatomi, efek cahaya, perspektif, kedudukan

objek).

H. Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, melaksanakan

tindakan-tindakan, prosedur-prosedur dan langkah-langkah yang digunakan model

yang dikemukakan oleh mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklusnya

mencakup empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Prosedur yang akan ditempuh adalah:

I. Siklus I

1. Tahap perencanaan

Perencanaan merupakan tahap pertama sebelum terjun ke lapangan,

membuat rencana penelitian dan mempersiapkan semua alat dan materi yang

digunakan di dalam penelitian, antara lain: 1) Mengadakan observasi awal, 2)

Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori yang

relevan, 3) Menyusun bentuk tindakan yang sesuai, 4) Menyiapkan perencanaan

instrumen penelitian (silabus, RPP, lembar observasi, lembar angket, lembar

penilaian, lembar wawancara). 5) Mempersiapkan tempat untuk melaksanakan

pembelajaran out door study yaitu di halaman dan taman sekolah yang terdapat

bermacam-macam objek karya seni rupa terapan daerah setempat 6) Menyusun

pedoman observasi terhadap proses pembelajaran serta pedoman penilaian

terhadap proses dan hasil karya siswa.

Metode Out door study pada pokok bahasan mengambar objek karya seni

rupa terapan daerah setempat menggunakan pengembangan sebagai berikut: 1)

Setiap siswa bebas memilih objek yang ingin digambar sesuai dengan materi

menggambar bentuk, yaitu objek vas bunga, lampu hias, gapura, patung dan lain

sebagainya. 2) Guru memberikan penjelasan tentang sistem dan metode

pembelajaran serta tugas yang harus dikerjakan. 3) Pemberian motivasi kepada

Page 46: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

siswa dengan menceritakan bahwa objek yang digambar nantinya bisa juga dibuat

oleh siswa. 4) Setiap siswa mencari tempat yang tepat dan nyaman untuk proses

pembelajaran mengambar bentuk dan tidak boleh berpindah tempat. 5) Setelah

waktu yang ditetapkan sudah habis, siswa mengumpulkan karya kepada guru

selanjutnya guru mengevaluasi hasil karya yang telah dibuat berdasarkan

teknisnya. 6) Guru mengevaluasi dan menilai beberapa karya siswa yang paling

bagus dan paling kurang yang dinilai berdasarkan indikator. 7) Kegiatan belajar

mengajar ditutup dengan bentuk apresiasi berupa pemberian hadiah kepada siswa

yang menggambar dengan baik.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan isi rancangan atau skenariso

pembelajaran yang telah dirumuskan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan

mengadakan pembelajaran setiap satu siklus dua kali tatap muka dengan alokasi

waktu masing-masing pertemuan 2 x 40 menit sesuai skenario pembelajaran dan

RPP.

3. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan guna mengetahui keadaan objek penelitian

secara langsung dengan maksud memahami latar belakang penelitian persiapan

diri dan mendapatkan data selengkap mungkin dengan cara melibatkan secara

langsung dalam penelitian. Pada tahap ini yang akan diliput segala aktivitas di

lapangan meliputi: 1) Pelaksanaan pengamatan baik oleh pengamat maupun

peneliti sendiri yang memfokuskan pada aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran, 2) Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi, 3)

Mendiskusikan dengan teman, guru, dan pengamat terhadap hasil pengamatan

setelah proses belajar mengajar selesai, membuat kesimpulan hasil pengamatan.

4. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi ini mencakup kegiatan analisis dan evaluasi. Data yang

diperoleh dari kegiatan observasi harus secepatnya dianalisis dan

diinterprestasikan sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang

dilakukan telah mencapai tujuan. Hasilnya akan dijadikan dasar untuk melakukan

Page 47: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan

tindakan kelas selanjutnya. Salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi adalah

melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.

J. Siklus II

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan siklus kedua berdasarkan refleksi siklus I yang merupakan

perbaikan. Tindakan pada siklus kedua tetap mengunakan metode outdoor study

dengan materi pembelajaran menggambar bentuk objek karya seni rupa terapan

tiga dimensi di lingkungan luar sekolah atau lebih tepatnya di lingkungan rumah

joglo. Tahap pertama yang dilakukan adalah tahap perencanaan penelitian dan

mempersiapkan semua alat dan materi yang digunakan di dalam penelitian, antara

lain: 1) Menganalisis masalah secara lebih mendalam dengan mengacu pada teori-

teori yang relevan setelah melakuakan pengamatan pada siklus yang pertama. 2)

Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan permasalahan yang selama ini

dihadapi. 3) Menyiapkan perencanaan berupa instrumen penelitian (silabus, RPP,

lembar observasi, lembar penilaian, lembar angket, lembar wawancara. 4)

Mempersiapkan tempat untuk melaksanakan pembelajaran out door study yaitu di

lingkungan luar sekolah yang berupa objek karya seni rupa terapan berupa patung,

kerajinan yang ada disekitar pasar Ngarsopuro dan Pasar barang antik Triwindu 5)

Menyusun pedoman observasi terhadap proses pembelajaran serta pedoman

penilaian terhadap hasil karya siswa.

Metode pembelajaran yang digunakan pada siklus kedua ini masih sama

seperti siklus pertama yaitu menggunakan metode out door study , Adapun

pengembangan dan perbaikan dari metode yang telah dilakukan sebelumnya

adalah sebagai berikut : 1) Setiap siswa bebas memilih objek yang ingin digambar

sesuai dengan materi dan tema menggambar bentuk objek karya seni rupa terapan

tiga dimensi daerah setempat yang berada di lingkungan luar Sekolah. Objek yang

dijadikan model gambar bentuk adalah karya kerajinan yang ada di sekitar pasar

2) Guru memberikan penjelasan tentang sistem dan metode pembelajaran serta

tugas yang harus dikerjakan. 3) Pemberian motivasi kepada siswa dengan

Page 48: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

menceritakan bahwa objek yang digambar nantinya bisa juga dibuat oleh siswa. 4)

Setiap siswa mencari tempat yang tepat dan nyaman untuk proses pembelajaran

mengambar bentuk dan tidak boleh berpindah tempat. 5) Setelah waktu yang

ditetapkan habis, siswa mengumpulkan karya kepada guru selanjutnya guru dan

siswa mengevaluasi hasil karya yang telah dibuat berdasarkan teknis dan

gagasannya. 6) Guru mengevaluasi dan menilai beberapa karya siswa yang paling

bagus dan paling kurang yang dinilai berdasarkan indikator. 7) Kegiatan belajar

mengajar ditutup dengan bentuk apresiasi berupa pemberian hadiah kepada siswa

yang menggambar dengan baik.

Tabel .2 Perbedaan antar siklus

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan isi rancangan atau skenario

pembelajaran yang telah dirumuskan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan

mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada 2 kali tatap muka, yang

masing-masing 1 x 40 menit, sesuai skenario pembelajaran dan RPP pada siswa

Siklus II.

No Aspek Siklus I Siklus II 1 Tema Objek karya seni rupa terapan

tiga dimensi di Lingkungan sekolah

Objek karya seni rupa terapan tiga dimensi di Lingkungan luar Sekolah (Pasar Ngarsopuro dan Pasar Triwindu )

2 Sub pokok bahasan

Merancang/sketsa gambar bentuk karya seni rupa terapan tiga dimensi

Membuat gambar bentuk karya seni rupa terapan tiga dimensi

3

Tempat Lingkungan dalam sekolah Lingkungan luar Sekolah

4 Waktu 3 x Pertemuan 3 x Pertemuan 5 Penugasan 1 karya Gambar bentuk 2 Karya Gambar bentuk

6 Evaluasi a. Evaluasi teknik menggambar bentuk

b. Guru memilih karya/tugas gambar bentuk yang paling bagus, sedang, dan yang kurang

c. Pemberikan hadiah kepada siswa yang menggambar dengan baik

a. Evaluasi teknik dan gagasan menggambar bentuk

b. Guru menawarkan kepada siswa, untuk memilih hasil karya gambar bentuk yang paling bagus, sedang, dan yang kurang .

c. Pemberikan hadiah kepada siswa yang menggambar dengan baik dan dipajang di majalah dinding sekolah

Page 49: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

3. Tahap Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi partisipatif,

yaitu penulis melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang

berjalan. Hal-hal yang diamati adalah keadaan ruang kelas dan sekolah, serta

proses pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan pertimbangan dan kesepakatan

dari guru Mata Pelajaran Gambar Bentuk, penulis berkolaborasi dengan guru mata

pelajaran gambar bentuk, dan teman seprofesi dengan model pembelajaran

kooperatif dengan metode struktural, sambil mengamati respon dan sikap siswa

dalam pembelajaran.

Pada tahap ini yang akan diliput segala aktivitas di lapangan meliputi: 1)

pelaksanaan pengamatan baik oleh pengamat maupun peneliti sendiri yang

memfokuskan pada aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, 2) mencatat

semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi, 3) mendiskusikan dengan

teman, guru, dan pengamat terhadap hasil pengamatan setelah proses belajar

mengajar selesai, membuat kesimpulan hasil pengamatan.

Tahap observasi ini diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah

disiapkan peneliti, yaitu dalam instrumen penelitian lembar observasi dan lembar

penilaian. Selain itu, untuk memperoleh data yang akurat, peneliti juga melakukan

wawancara dengan guru dan siswa mengenai poin-poin tertentu yang dirasa perlu

ditanyakan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.

4. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan setelah proses kegiatan pembelajaran sehingga

diketahui kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Kegiatan refleksi ini mencakup kegiatan analisis dan evaluasi. Data yang

diperoleh dari kegiatan observasi harus secepatnya dianalisis dan

diinterprestasikan sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang

dilakukan telah mencapai tujuan. Hasilnya akan dijadikan dasar untuk melakukan

evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan

tindakan kelas selanjutnya. Salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi adalah

melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.

Page 50: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan

kelas ini berupa perencanaan tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan kemudian

dilakukan pengamatan dan diadakan refleksi dengan gambaran sebagai berikut:

Gambar 2. Siklus penelitian menurut John Elliot.

PELAKSANAAN

SIKLUS 1

REFLEKSI

PERENCANAAN PENGAMATAN

PELAKSANAAN

SIKLUS 2

REFLEKSI

PERENCANAAN PENGAMATAN

Page 51: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Survei Awal

1. Kondisi Tempat Penelitian

SMP Negeri 5 Surakarta merupakan salah satu sekolah menengah pertama

negeri dari 27 SMP Negeri dan 22 SMP Swasta yang terdapat di kota Surakarta

yang sekarang termasuk kategori Sekolah Standar Nasional (SSN). SMP Negeri 5

Surakarta beralamat di jalan Diponegoro 45 Timuran, Banjarsari, Surakarta. Letak

sekolah tersebut berada di tengah kota Solo yang berdekatan dengan Kraton

Mangkunegaran dan di seberang jalan berdekatanan pula pasar seni antik

Windujenar yang menjual berbagai barang-barang seni yang unik dan antik.

Setiap malam minggu di depan SMPN 5 Surakarta digelar pasar malam atau night

market yang menjual berbagai barang kerajinan souvenir khas kota Solo dan juga

hiburan bagi masyarakat.

Gambar 3. SMPN 5 Surakarta (Dokumentasi: Budhi, 2011)

SMPN 5 Surakarta didirikan pada tahun 1950. Kepala Sekolah yang

menjabat sekarang adalah bapak Drs. Joko Triasmono, M.Pd. Luas tanah yang

dimiliki SMPN 5 Surakarta seluas 6751 m² dengan bangunan ruang kelas

sebanyak 18 ruang, perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium Bahasa,

laboratorium media/komputer, ketrampilan, kesenian, serba guna, dan ruang

Page 52: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

agama Nasrani. Jumlah guru sebanyak 52 orang terdiri dari 49 guru berstatus PNS

dan 3 guru tidak tetap. Jumlah staff administrasi sebanyak 12 orang terdiri dari 4

orang berstatus PNS dan 8 orang berstatus pegawai tidak tetap.

Untuk mengimplementasikan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendidikan nasional, SMP Negeri 5 Surakarta menyusun dan menetapkan

Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) yang meliputi : visi, misi, tujuan

sekolah, struktur dan muatan kurikulum (mata pelajaran muatan lokal dan

pengembangan diri), regulasi-regulasi yang meliputi: pengaturan beban belajar,

ketuntasan belajar, kenaikan kelas dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup,

pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global, kelender pendidikan dan

silabus.

-indikator dari visi tersebut terdiri dari : 1)

meningkatnya kemampuan SDM tenaga kependidikan; 2) unggul dalam proses

KBM; 3) unggul dalam mengimplementasikan dan mengembangkan KTSP; 4)

meningkatkan pengembangan fasilitas pendidikan; 5) meningkatnya prestasi

akademis dan non akademis; 6) meningkatkan mutu kelembagaan dan manjemen;

7) meningkatnya standar pembiayaan pendidikan; 8) meningkatnya pelaksanaan

standar penilaian; dan 9) meningkatnya pengalaman Iman dan Taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

Setiap indikator visi SMP Negeri 5 Surakarta memilik misi yaitu indikator

1 terdiri dari : a) mengadakan pengembangan pemetaan KBK; b) melaksanakan

pengembangan perangkat pembelajaran silabus; c) melaksanakan pembembangan

rencana pelaksanaan pembelajaran; d) melaksanakan pengembangan sistem

penilaian; dan e) melaksanakan pengembangan kurikulum muatan lokal. Indikator

2 terdiri dari: a) melaksanakan pengembangan profesionalitas tenaga

kependidikan; b) melaksanakan peningkatan kompetensi Guru; c) melaksanakan

peningkatan kompetensi TU; d) melaksanakan monitoring dan evaluasi oleh

kepala sekolah terhadap kinerja guru dan tenaga TU; dan e) mengadakan

peningkatan kuantitas tenaga kependidikan. Indikator 3 terdiri dari: a)

melaksanakan pengembangan metode pengajaran untuk semua mapel; b)

Page 53: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran dan penilaian; dan c)

melaksanakan pengembangan sumber pembelajaran. Indikator 4 terdiri dari : a)

mengadakan pengembangan media pembelajaran; b) mengadakan pengembangan

sarana pendidikan; c) mengadakan pengembangan prasarana pendidikan; dan d)

melaksanakan penciptaan lingkungan belajar yang kondusif. Indikator 5 terdiri

dari: a) meningkatnya standar pencapaian ketuntasan kompetensi; b)

meningkatnya standar kelulusan tiap tahunnya; dan c) meningkatnya kejuaraan

lomba-lomba akademik dan non akademik. Indikator 6 terdiri dari : a)

mengadakan pengembangan dan melengkapi administrasi sekolah; b)

melaksanakan implementasi MBS; c) melaksanakan monitoring dan evaluasi

kinerja sekolah; c) melaksanakan supervisi klinis oleh kepala sekolah; d)

melakukan pengembangan sekolah menuju ketercapaian SPM; dan e) melakukan

penggalangan partisipasi masyarakat. Indikator 7 terdiri dari : a) mengadakan

pengembangan jalinan kerja dengan penyandang dana; b) melakukan

penggalangan dana dari berbagai sumber; dan c) mengadakan pendayagunaan

potensi sekolah dan lingkungan. Indikator 8 terdiri dari : a) mengadakan

pengembangan perangkat model penilaian pembelajaran; b) mengadakan

implementasi model evaluasi pembelajaran; c) mengadakan pengembangan

instrumen atau perangkat soal untuk berbagai model evaluasi; d) mengadakan

pengembangan lomba, uji coba dalam pengingkatan standar nilai; dan e)

mengadakan penerapan model-model pembelajaran bagi anak berprestasi,

bermasalah dan kelompok anak lainnya. Indikator 9 terdiri dari : a) melaksanakan

pembinaan ibadah secara rutin sesuai ajaran agama yang dianutnya; dan b)

melaksanakan peringatan hari besar agama.

Tujuan Sekolah dari SMPN 5 Surakarta secara umum adalah meletakan

dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

untuk hidup dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut. Secara khusus tujuan SMPN 5 Surakarta terdiri dari : 1) peningkatan

perolehan rata-rata Nilai Ujian Nasional secara berkelanjutan +0,1; 2) tercapainya

ketuntasan belajar siswa; 3) menjadi juara 2 lomba mata pelajaran yang di

Unaskan tingkat kota; 4) menjadi juara 3 lomba karya ilmiah remaja tingkat kot;

Page 54: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

5) terpenuhinya media pembalajaran, media praktek dan buku perpustakaan; 6)

memiliki tim basket juara 2 tingkat kota; 7) memiliki kelompok seni karawitan

jawa yang mampu tampil tingkat kota; 8) memiliki kelompok musik band dan

vocalis yang mampu menjuarai tingkat kota; 9) memiliki penari yang mampu

juara 2 tingkat kota; 10) memiliki pelukis yang mampu juara 2 tingkat kota; 11)

memiliki regu pramuka yang mampu juara 1 tingkat karisedenan; 12) memiliki

tim rebana yang mampu tampil di tingkat kota; 13) warga sekolah mampu

berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa krama dengan baik; 14) warga sekolah

mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris aktif; 15) 90% siswa dan

guru terampil mengoperasikan komputer; 16) 60% guru dan tenaga kependidikan

terampil dalam mengakses internet; 17) 80% guru terampil dalam mengoperasikan

media audio visual dalam pembelajaran; 18) pada bidang kedisiplinan memiliki

siswa yang berbudaya taat terhadap tata krama, tata tertib serta budi pekerti luhur;

19) memiliki siswa yang selalu berpola pikir maju dan selalu mengembangkan

dirinya; 20) siswa memiliki nilai cinta tanah air dan patriotimse terhadap bangsa

dan negara; 21) menerapkan nilai/makna hari besar agama dalam kehidupan

sehari-hari; 22) menyiapkan generasi muda yang berkualitas dilandasi dengan

nilai-nilai keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 23) menumbuhkan minat

pendalaman kitab suci sesuai dengan agamanya masing-masing.

2. Kondisi Awal Kegiatan Belajar Mengajar Menggambar Bentuk

a. Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk mengetahui kondisi awal kegiatan belajar mengajar menggambar bentuk

pada siswa kelas 7 C SMPN 5 Surakarta, dilakukan survei awal penelitian

tindakan kelas dengan melakukan observasi terhadap proses pembelajaran mata

pelajaran menggambar bentuk yang dilaksanakan pada tanggal 16 dan 23 Juli

2011. Pembelajaran gambar bentuk dilaksanakan pada hari sabtu dengan alokasi

waktu 40 menit setiap pertemuan. Pembelajaran dimulai pada pukul 08.20 WIB

sampai dengan 09.00 WIB.

Page 55: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

Gambar 4. Guru memberikan materi tentang menggambar bentuk dengan metode ceramah (dokumentasi : Dika, 2011)

Pembelajaran gambar bentuk diawali dengan guru mengucapkan salam dan

dilanjutkan melakukan presensi kehadiran siswa dengan cara memanggil nama

siswa satu persatu, kemudian siswa mengacungkan jari tangan. Pada kegiatan

presensi, suasana kelas sudah mulai gaduh, siswa berdiskusi sendiri dengan

temannya, siswa mengerjakan tugas pelajaran lain, siswa bercanda dengan

temannya, sikap duduk siswa tidak tertib. Selanjutnya guru memberikan materi

tentang gambar bentuk beserta contoh karya gambar bentuk.

Guru memberikan tugas untuk menggambar bentuk dengan memperhatikan objek

berupa botol dan kotak tempat kapur (dus) yang disusun didepan kelas. Siswa

kemudian siswa diberi tugas untuk membuat gambar bentuk dari susunan botol

dan kotak kapur pada bidang kertas gambar/buku gambar berukuran A4 atau bisa

juga memakai kertas F4. Sebagian siswa sudah mulai mengerjakan tetapi masih

ada yang belum mulai mengerjakan dikarenakan berbagai hal seperti masih belum

siapnya alat dan bahan menggambar, masih malas mengerjakan, jenuh dengan

objek yang akan digambar dan juga masih bercanda dengan teman-temannya serta

siswa kurang leluasa menggambar karena terpaku pada posisi tempat duduk yang

tidak bisa dipindah atau keterbatasan ruang kelas, siswa yang duduk dibagian

belakang cenderung susah untuk melihat objek di depan yang akan digambar.

Page 56: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

Gambar .5 Objek yang digambar oleh siswa sebelum adanya penelitian tindakan (dokumentasi : Dika, 2011)

Alokasi waktu yang sedikit dan tidak seriusnya siswa membuat tugas yang

seharusnya dikumpulkan saat itu tidak bisa tuntas sehingga bagi siswa yang belum

selesai masih diberi kesempatan mengumpulkan tugas pada pertemuan

mendatang. Kegiatan selanjutnya merupakan akhir dari pembelajaran berupa

evaluasi pembelajaran yang telah diajarkan tadi berupa proses menggambar dan

pemilihan karya terbaik dan karya yang kurang baik serta keseriusan siswa dalam

mengerjakan tugas.

b. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan guna mengetahui keadaan objek penelitian secara

langsung dengan maksud mengetahui minat siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap guru yang mengajar

dilihat dari metode pengajarannya masih banyak menggunakan metode ceramah.

Metode ini kurang menarik perhatian bagi siswa dan didominasi oleh guru

sehingga keterlibatan siswa dalam KBM belum muncul, hal ini mengakibatkan

siswa kurang berminat dan bersemangat dalam KBM menggambar bentuk.

Pembelajaran yang sedang berlangsung masih kurang kondusif terbukti dengan

siswa tidak memperhatikan dan mendengarkan saat guru menerangkan materi di

depan kelas, kondisi kelas yang masih gaduh tanpa banyak mengerjakan tugas,

bercanda dengan teman-temannya, siswa masih binggung memulai menggambar

dan beberapa siswa yang duduk di bangku paling belakang mengganggu teman di

depannya.

Page 57: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

Hal tersebut juga didasarkan pada hasil observasi dengan menggunakan lembar

observasi, berikut merupakan tabel pengamatan observasi awal sebelum adanya

tindakan:

Tabel .3 Observasi terhadap minat menggambar bentuk

No Nama

Keh

adir

an

Mem

baw

a pe

rala

tan

men

ggam

bar

Mem

perh

atik

an

Inis

iatif

men

cari

ob

jek

gam

bar y

ang

unik

Men

gerj

akan

tuga

s de

ngan

bai

k

Men

gum

pulk

an tu

gas

tepa

t wak

tu

Min

at/T

idak

1 Agnes tirza awanda v v - - v v -

2 Andani ayu mentari v - v v - v -

3 Andhika galih prakasiwi v - v - - v -

4 Andreas rian aji nugroho v v v - v v v

5 Berliana herpi t.d v v v - v - -

6 Chrisdamar aji pradana v v v v - v -

7 Daniel suryo prasodjo v v v - v v v

8 Dewi kurniawati v v v v - - -

9 Diah ajeng kusherawati v v - v v v v

10 Dinar suryaningtyas v v v v v v v

11 Fenny febriyanti soviana v v - v v v v

12 v v v - v - -

13 Jane christabel anastasias lies .h v v - v v v v

14 Kenas gerelda sudoko v v v v - v v

15 Kharisma nur fitriana v - v v - v -

16 Marita widia ratnaningdian v v v v v v

17 Mega eka maharani agustina v - v - v v -

18 Mohammed thariq alfattah v - - v v v -

19 Muhammad rasyaddany.p v v v - v - -

20 Natasha sonia happy delvia v v v v v - v

21 Nathania aldisa oliviandy v - v v v v v

22 Oktavia dinda sakti v - v v v v v

23 v - v - v v -

24 Rioda fajar perkasa v v v v - v v

25 Rizki fajar reynaldi v v v v - v v

26 Samuel sadewa putra v - - v - v -

27 Satriyo raditiyanto v v v - v v v

28 Sharone rosa k.p v v - v v v v

29 Tiwi septia dewanti v - - v v v -

30 Yoga gema mahendra v v - v v - -

31 Yohana yesi amalia v - v v v v v

Page 58: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

32 Yuda fajar pamungkas v v - v v v v

Jumlah 32 20 22 22 23 26 17

Prosentase (%) 100 % 62.5% 68.8% 68.8% 71.9% 81.3% 53.1%

Keterangan: - Siswa Berminat= memenuhi minimal 4 kriteria - Penilaian afektif menggambar bentuk dilakukan memberikan skor untuk setiap kriteria

penilaian, dengan rincian sebagai berikut: 1. Kehadiran siswa mempunyai bobot skor 1. 2. Keaktifan siswa dalam membawa peralatan menggambar bentuk diberikan

skor 1. 3. Memperhatikan materi yang disampaikan guru diberikan bobot skor 2. 4. Bernisiatif mencari objek gambar yang unik mempunyai bobot skor 2 5. Mengerjakan tugas dengan baik tanpa banyak bercanda dan mengganggu

teman diberi bobot skor 2. 6. Mengumpulkan tugas tepat waktu diberikan skor 1.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa kondisi siswa pada saat kegiatan belajar

mengajar belum maksimal dapat dilihat dari prosentase terhadap minat siswa

dalam mengikuti pelajaran menggambar bentuk hanya 17 siswa atau 52,1%.

Secara deskriptif dapat dijelaskan sebagai berikut: kehadiran siswa mengikuti

KBM menunjukkan 32 siswa hadir atau 100% hadir, membawa alat dan bahan

menggambar hanya 20 siswa atau 62,5 % saja, perhatian terhadap guru dalam

menerangkan sebanyak 22 siswa dengan prosentase 68,8%, inisiatif menggambar

objek masih kurang yaitu 22 siswa atau 68,8% dan mengerjakan tugas dengan

baik masih kurang dari kriteria ketuntasan yaitu 71,9% serta dalam hal

pengumpulan tugas belum secara keseluruhan mengumpulkan tepat waktu 26

siswa atau hanya 81,3%.

Hasil dari observasi tersebut akan dijadikan penilaian afektif menggambar bentuk

dengan pemberian bobot dan skor untuk setiap indikator tersebut. Rincian dari

penilaiannya adalah sebagai berikut:

Tabel .4 Penilaian afektif menggambar bentuk

No Unsur yang dinilai Skor Bobot Jumlah nilai (bobot x Skor)

1 Kehadiran 1 1 1 2 Membawa peralatan menggambar 1 1 1 3 Memperhatikan 1 2 2 4 Inisiatif mencari objek gambar yang unik 1 2 2 5 Mengerjakan tugas dengan baik 1 2 2

Page 59: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

6 Mengumpulkan tugas tepat waktu 1 1 1 Jumlah 9

Hal tersebut senada juga dikemukan oleh bapak Supono M.Pd. selaku guru seni

budaya dengan beberapa masalah dan kendala dalam KBM menggambar bentuk

pada saat diwawancarai, beberapa masalah dan kendala tersebut antara lain

seperti: 1) siswa kurang memperhatikan guru pada saat menyampaikan pelajaran.

2) siswa banyak yang tidak membawa peralatan dan bahan yang telah

diperintahkan guru. 3) siswa malas mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan

kepada siswa. 4) siswa kurang leluasa menggambar karena terpaku pada posisi

tempat duduk yang tidak bisa dipindah atau keterbatasan ruang kelas, siswa yang

duduk dibagian belakang cenderung susah untuk melihat objek di depan yang

akan digambar. 5) Kejenuhan siswa yang selalu menggambar bentuk di dalam

ruangan kelas padahal materi menggambar berupa objek karya seni rupa terapan

tiga dimensi daerah setempat berada di luar kelas. 6) Hasil belajar menggambar

bentuk selama ini juga masih rendah dan belum mencapai ketuntasan.

Hasil belajar menggambar bentuk siswa yang masih rendah didasarkan pada

kriteria penilaian yang telah disusun untuk menilai hasil karya gambar bentuk dari

siswa, berikut ini merupakan kriteria penilaian karya atau dilihat dari aspek

psikomotorik atau hasil karya:

1. Karakter bentuk mempunyai bobot 3, dengan rincian sebagai berikut:

a. diberi bobot 3, jika karya telah mencakup ketepatan bentuk, kesesuaian

objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek.

b. diberi bobot 2, jika karya hanya mencakup 2 dari 3 kriteria penilaian yaitu:

ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa

memunculkan karakter objek.

c. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup 1 dari 3 kriteria penilaian yang

berupa: ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan

bisa memunculkan karakter objek

2. Proporsi mempunyai bobot 2, dengan rincian sebagai berikut:

Page 60: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

a. diberi bobot 2, jika target yang tercapai berupa proporsi/perbandingan

antar objek dengan tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar

dengan baik.

b. diberi bobot 1, jika target yang tercapai hanya salah satu dari kriteria

penilaian proporsi yang berupa: proporsi/perbandingan antar objek dengan

tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar dengan baik.

3. Komposisi

a. diberi bobot 2, jika karya telah mencakup keharmonisan dan

keseimbangan.

b. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup salah satu kriteria penilaian

yang berupa keharmonisan dan keseimbangan.

4. Gelap terang berbobot 1, jika unsur warna yang berasal dari susunan garis dan

warna maupun bidang yang mengenai objek yang memberi kesan benda

menjadi tiga dimensi dan terkena cahaya.

5. Finishing berbobot 1, jika karya gambar bentuk telah mencakup kebersihan

karya dan kerapian karya.

Dengan menggunakan kriteria penilaian diatas dapat dinilai hasil karya siswa

dalam menggambar bentuk yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 5. Nilai Hasil Siswa dalam KBM Menggambar Bentuk sebelum tindakan

No Nama Aspek Penilaian Nilai

Sebelum Karakter Proporsi komposisi gelap terang Finishing

1 Agnes tirza awanda 2 1 1 1 1 6

2 Andani ayu mentari 2 2 1 1 0 6

3 Andhika galih prakasiwi 2 1 1 1 0 5

4 Andreas rian aji nugroho 1 2 1 1 0 5

5 Berliana herpi t.d 1 1 2 1 1 6

6 Chrisdamar aji pradana 2 1 1 1 1 6

7 Daniel suryo prasodjo 2 2 1 1 1 7

8 Dewi kurniawati 2 1 1 1 1 6

9 Diah ajeng kusherawati 1 2 1 1 0 5

10 Dinar suryaningtyas 2 2 1 2 0 7

11 Fenny febriyanti soviana 2 2 1 2 1 8

12 1 2 1 1 1 6

13 Jane christabel anastasias lies .h 2 1 2 2 0 7

14 Kenas gerelda sudoko 1 2 1 2 1 7

Page 61: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

15 Kharisma nur fitriana 1 2 1 2 1 7

16 Marita widia ratnaningdian 1 2 1 2 1 7

17 Mega eka maharani agustina 1 2 1 2 0 6

18 Mohammed thariq alfattah 1 2 1 2 0 6

19 Muhammad rasyaddany.P 2 1 2 1 0 6

20 Natasha sonia happy delvia 1 2 1 2 1 7

21 Nathania aldisa oliviandy 2 2 1 2 1 8

22 Oktavia dinda sakti 1 2 1 2 1 7

23 1 2 1 1 0 5

24 Rioda fajar perkasa 1 1 2 1 1 6

25 Rizki fajar reynaldi 1 1 1 1 1 5

26 Samuel sadewa putra 2 1 1 2 1 7

27 Satriyo raditiyanto 2 1 1 1 0 7

28 Sharone rosa k.p 1 1 1 2 1 6

29 Tiwi septia dewanti 1 1 1 2 1 6

30 Yoga gema mahendra 2 2 1 1 0 6

31 Yohana yesi amalia 2 1 1 2 1 7

32 Yuda fajar pamungkas 1 2 1 2 1 7

Nilai rata-rata : 6.3

Keterangan:

1. Karakter bentuk mempunyai bobot 3, dengan rincian sebagai berikut: a. diberi bobot 3, jika karya telah mencakup ketepatan bentuk, kesesuaian

objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek. b. diberi bobot 2, jika karya hanya mencakup 2 dari 3 kriteria penilaian yaitu:

ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek.

c. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup 1 dari 3 kriteria penilaian yang berupa: ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek

2. Proporsi mempunyai bobot 2, dengan rincian sebagai berikut: a. diberi bobot 2, jika target yang tercapai berupa proporsi/perbandingan

antar objek dengan tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar dengan baik.

b. diberi bobot 1, jika target yang tercapai hanya salah satu dari kriteria penilaian proporsi yang berupa: proporsi/perbandingan antar objek dengan tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar dengan baik.

3. Komposisi a. diberi bobot 2, jika karya telah mencakup keharmonisan dan

keseimbangan. b. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup salah satu kriteria penilaian

yang berupa keharmonisan dan keseimbangan. 4. Gelap terang berbobot 1, jika unsur warna yang berasal dari susunan garis dan

warna maupun bidang yang mengenai objek yang memberi kesan benda menjadi tiga dimensi dan terkena cahaya.

Page 62: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Finishing berbobot 1, jika karya gambar bentuk telah mencakup kebersihan karya dan kerapian karya.

Dari data tersebut diperoleh hasil menggambar bentuk masih dibawah nlai

ketuntasan minimal yaitu 6,3 dari target ketercapaian sebanyak 7,5. Itu artinya

nilai menggambar bentuk siswa masih kurang dan perlu adanya upaya

peningkatan.

Berikut ini merupakan beberapa contoh hasil karya siswa pada saat pembelajaran

menggambar bentuk pada saat observasi :

Gambar 6. Gambar karya Rizki fajar reynaldi dengan nilai 5 (Dokumentasi : Budhi, 2011)

Gambar diatas merupakan karya Rizki fajar reynaldi yang dapat dinilai

berdasarkan kriteria: karakter objek masih belum muncul sehingga diberi nilai 1,

proporsi yang kurang seimbang diberikan nilai 1 kemudian komposisi benda yang

masih kurang diberikan nilai 1 dan teknik gelap terang masih kurang terlihat

sehingga hanya diberi nilai 1 serta finishing diberi nilai 1, dari data tersebut

apabila ditambahkan semua sehingga mendapatkan hasil atau nilai akhir 5.

Page 63: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar.7 Gambar Rioda Fajar Perkasa dengan nilai 6 (Dokumentasi : Budhi, 2011)

Gambar karya Agnes tirza awanda dengan nilai 6 yang dinilai berdasarkan

kriteria: karakter objek sudah mulai muncul sehingga diberi nilai 1, proporsi yang

kurang diberikan nilai 1 kemudian komposisi benda yang cukup bagus diberi nilai

2 dan teknik gelap terang masih kurang terlihat sehingga hanya diberi nilai 1 serta

finishing diberi nilai 1. dari data tersebut ditambahkan semua sehingga

mendapatkan hasil atau nilai 5.

Gambar.8 Gambar Berliana Herpi (Dokumentasi : Budhi, 2011)

Gambar karya Berliana herpi t.d dengan nilai 6 yang dinilai berdasarkan kriteria:

karakter objek belum muncul karena menggambar secara keseluruhan objek

sehingga mirip gambar ilustrasi bukan gambar bentuk sehingga diberi nilai 1,

proporsi yang kurang diberikan nilai 1 kemudian komposisi diberi nilai 2 dan

Page 64: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

teknik gelap terang masih kurang terlihat sehingga hanya diberi nilai 1 serta

finishing diberi nilai 1, dari data tersebut ditambahkan secara keseluruhan

sehingga mendapatkan hasil atau nilai 5.

Secara keseluruhan nilai menggambar bentuk dapat dinilai dari penilaian secara

afektif ditambah dengan penilaian karya atau penilaian psikomotorik kemudian

hasilnya dibagi dua sehingga didapat nilai akhir menggambar bentuk. Dari nilai

akhir ini akan diperoleh prosentase ketuntasan belajar siswa dengan standar

ketuntasan minimal 7,5. Hasil nilai akhir sebelum adanya penelitian tindakan

kelas dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari data yang disajikan sebagai

berikut:

Tabel .6 Penilaian akhir menggambar bentuk

No Nama

Aspek Penilaian Nilai ketuntasan

Afeki f Psikomotorik Sebelum Sudah belum

1 Agnes tirza awanda 6 6 6 - v

2 Andani ayu mentari 6 6 6 - v

3 Andhika galih prakasiwi 5 5 5 - v

4 Andreas rian aji nugroho 7 5 6 - v

5 Berliana herpi t.d 5 6 5.5 - v

6 Chrisdamar aji pradana 6 6 6 - v

7 Daniel suryo prasodjo 6 7 6.5 - v

8 Dewi kurniawati 6 6 6 - v

9 Diah ajeng kusherawati 7 5 6 - v

10 Dinar suryaningtyas 8 7 7.5 v -

11 Fenny febriyanti soviana 7 8 7.5 v -

12 6 6 6 - v

13 Jane christabel anastasias lies .h 7 7 7 - v

14 Kenas gerelda sudoko 7 7 7 - v

15 Kharisma nur fitriana 6 7 6.5 - -

16 Marita widia ratnaningdian 8 7 7.5 v -

17 Mega eka maharani agustina 6 6 6 - v

18 Mohammed thariq alfattah 6 6 6 - v

19 Muhammad rasyaddany.P 6 6 6 - v

20 Natasha sonia happy delvia 8 7 7.5 v -

21 Nathania aldisa oliviandy 7 8 7.5 v -

22 Oktavia dinda sakti 7 7 7 - v

23 6 5 5.5 - v

24 Rioda fajar perkasa 6 6 6 - v

25 Rizki fajar reynaldi 7 5 6 - -

Page 65: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

26 Samuel sadewa putra 5 7 6 - v

27 Satriyo raditiyanto 7 7 7 - v

28 Sharone rosa k.p 7 6 6.5 - v

29 Tiwi septia dewanti 6 6 6 - v

30 Yoga gema mahendra 6 6 6 - v

31 Yohana yesi amalia 8 7 7.5 v -

32 Yuda fajar pamungkas 7 7 7 - v

Nilai rata-rata 6.5 6.3 6.4 - - Jumlah 208 203 64 6 26

Prosentase 18.8 % 81.3 % Keterangan: Nilai akhir menggambar bentuk: Penilaian Afektif+Penilaian Psikomotorik 2 Nilai menggambar bentuk siswa kelas VII C SMPN 5 Surakarta tahun 2011 dari

32 siswa yang mengikuti pembelajaran gambar bentuk diperoleh hasil prosentase

ketuntasan siswa sebesar 18,8 % atau 6 siswa yang benar-benar berminat dan

karya gambar bentuk yang baik karena mempunyai nilai diatas nilai ketuntasan

minimal atau nilai 7,5 dan sisanya sebanyak 81,3 % atau 26 siswa lainnya kurang

berminat dan hasilnya kurang baik terhadap mata pelajaran menggambar bentuk

sehingga nilai menggambar bentuk juga kurang bagus dan dibawah nilai

ketuntasan minimal.

B. Pembahasan Tiap Siklus

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran menggambar bentuk

dengan penerapkan metode outdoor study ini dilaksanakan dalam dua siklus.

Penerapan tindakan peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran seni

budaya yaitu bapak Supono, S.Pd.,M.Pd dan juga mahasiswa PPL dari FKIP UNS

Program studi pendidikan seni rupa. Tindakan-tindakan perbaikan dilaksanakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menggambar bentuk. Posisi peneliti

mengamati proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan juga mengajar

menggambar bentuk dengan menerapkan metode outdoor study.

Page 66: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

1. Siklus I

1.1. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap pertama sebelum terjun ke lapangan, membuat

rencana penelitian dan mempersiapkan semua alat dan materi yang digunakan di

dalam penelitian, antara lain: 1) Mengadakan observasi awal, 2) Menganalisis

masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori yang relevan, 3)

Menyusun bentuk tindakan yang sesuai, 4) Menyiapkan perencanaan instrumen

penelitian (silabus, RPP, lembar observasi, lembar angket, lembar penilaian,

lembar wawancara). 5) Mempersiapkan tempat untuk melaksanakan pembelajaran

out door study yaitu di halaman dan taman sekolah yang terdapat bermacam-

macam objek kubistis dan silindris yang karya seni rupa terapan daerah setempat

6) Menyusun pedoman observasi terhadap proses pembelajaran serta pedoman

penilaian terhadap proses dan hasil karya siswa.

Metode Out door study pada pokok bahasan mengambar objek karya seni rupa

terapan daerah setempat menggunakan pengembangan sebagai berikut: 1) Setiap

siswa bebas memilih objek yang ingin digambar sesuai dengan materi

menggambar bentuk, yaitu objek vas bunga, lampu hias, gapura, patung dan lain

sebagainya. 2) Guru memberikan penjelasan tentang sistem dan metode

pembelajaran serta tugas yang harus dikerjakan. 3) Pemberian motivasi kepada

siswa dengan menceritakan bahwa objek yang digambar nantinya bisa juga dibuat

oleh siswa. 4) Setiap siswa mencari tempat yang tepat dan nyaman untuk proses

pembelajaran mengambar bentuk dan tidak boleh berpindah tempat. 5) Setelah

waktu yang ditetapkan sudah habis, siswa mengumpulkan karya kepada guru

selanjutnya guru mengevaluasi hasil karya yang telah dibuat berdasarkan proses,

pemilihan objek serta teknik pengerjaannya. 6) Guru menilai beberapa karya

siswa yang paling bagus dan paling kurang yang dinilai berdasarkan indikator

untuk dijadikan referensi buat siswa yang lain agar menggambar lebih baik lagi.

7) Kegiatan belajar diakhiri mengajak siswa untuk kembali ke kelas masing-

masing karena pelajaran telah berakhir.

Page 67: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

Gambar.9 Lokasi dan Objek yang digambar oleh siswa pada siklus I (dokumentasi : Dika, 2011)

Perencanaan kegiatan di atas dilakukan dalam waktu satu minggu sebelum

pelaksanaan pembelajaran dimulai yaitu hari sabtu tanggal 10 September 2011

dengan memperhatikan acuan dari buku pegangan dan konsultasi dari dosen

pembimbing dan juga guru pengampu.

1.2. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus I ini dilakukan 3 kali pertemuan

dengan alokasi waktu masing-masing selama 40 menit. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 September 2011 pada pukul 08.20 wib

sesuai jadwal pelajaran yang sudah ada dengan materi pembelajaran menggambar

bentuk kubistis dan silindris karya seni rupa terapan daerah setempat.

Pada pertemuan pertama ini berupaya untuk membandingkan proses pembelajaran

dan hasil karya siswa sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan

tindakan kelas dengan menerapkan metode outdoor study. Pertemuan diawali

dengan presensi kehadiran siswa dengan memanggil nama siswa kemudian siswa

yang dipanggil namanya mengacungkan jari kanan.

Pada awal pendataan presensi suasana kelas cukup tenang, akan tetapi setelah

separuh kelas di data, suasana kelas mulai ramai dan gaduh, kecuali yang belum

dipanggil tampak diam menunggu pemanggilan namanya. Guru mengatasi

kegaduhan tersebut dengan tidak memanggil kembali nama-nama murid yang

belum dipanggil atau diam sejenak sampai suasana kembali kondusif dan akhirnya

Page 68: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

situasipun kembali kondusif. Berdasarkan hasil presensi siswa yang telah

dilakukan dinyatakan jumlah siswa yang hadir berjumlah 32 siswa atau semua

siswa hadir.

Gambar.10 Guru melakukan presensi siswa kelas VII C (Dokumentasi: Dika 2011)

Setelah presensi selesai, guru memberikan penjelasan tentang pembelajaran

menggambar bentuk dengan menerapkan metode outdoor study yaitu kegiatan

menggambar akan dilakukan diluar kelas/di taman dan lingkungan dalam sekolah.

Siswa yang mendengar pembelajaran akan dilakukan diluar kelas merasa senang

dan gembira ditunjukkan dengan ekspresi tersenyum, tertawa dan mengucapkan

kata hore, asyik dan sebagainya. Suasana kembali aktif dan kondusif dilanjutkan

dengan menyampaikan materi tentang menggambar bentuk kubistis dan silindris

karya seni rupa terapan daerah setempat dengan cara mencari dan menemukan

objek tersebut dilingkungan sekolah.

Siswa diberi kebebasan untuk menggambar objek yang ditemuinya di lingkungan

sekitar sekolah, tetapi harus mengacu pada materi yang berupa objek kubistis dan

silindris seperti objek vas bunga, lampu hias, gapura, patung dan lain sebagainya.

Siswapun kembali memperhatikan apa yang dijelaskan guru.

Guru memberikan materi pengantar yang meliputi pengertian menggambar bentuk

kubistis, tahap-tahap proses menggambar bentuk kubistis, pengertian objek dan

Page 69: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

karakteristik kubistis dan teknik menggambar kubistis, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

Gambar.11 Guru secara berkolaborasi memberikan materi menggambar bentuk (Dokumentasi: Tya 2011)

Pada proses pembelajaran ini menggunakan metode ceramah dengan berkeliling

agar semua siswa mendengarkan dan memperhatikan materi yang disampaikan

guru. Sebagian siswa masih ada yang berbicara dengan teman sebangku terutama

siswa laki-laki yang duduk di bangku belakang sehingga guru terpaksa menegur

siswa tersebut. Selanjutnya guru mendemonstrasikan cara menggambar bentuk

kepada siswa. Selain itu juga memberi pertanyaan lisan dan kesempatan bertanya

dan berpendapat kepada siswa guna mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Kegiatan selanjutnya yang merupakan inti dari pembelajaran outdoor study adalah

mengajak siswa untuk keluar kelas melihat berbagai objek bentuk kubistis dan

silindris karya seni rupa terapan daerah setempat atau surakarta. Namun, sebelum

pembelajaran outdoor study dilaksanakan, guru memberikan rambu-rambu dan

aturan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di luar ruangan yaitu: siswa

harus meninggalkan ruang kelas dan mencari objek gambar bentuk dilingkungan

sekitar sekolah, tidak boleh keluar area sekolah, siswa diberi waktu menggambar

di luar kelas selama 20 menit setelah pemberian materi dari guru, masuk kembali

kekelas 5 menit sebelum pembelajaran berakhir, siswa harus tertib dalam

Page 70: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

menggambar dan tidak boleh bercanda yang berlebihan, siswa bebas mencari

objek dan teman dalam menggambar bentuk.

Peraturan tersebut dibuat agar siswa tidak terlalu bebas keluar ruangan kelas

karena dapat mengganggu aktivitas belajar kelas itu sendiri dan juga lingkungan

sekitar sekolah sekaligus melatih kedisiplinan siswa. Setelah siswa paham dan

mengerti aturan tesebut kemudian guru mempersilhkan siswa keluar ruang kelas

dengan tertib. Siswapun tampak bersemangat dan senang untuk keluar dari

ruangan kelas.

Semua siswa keluar kelas dan berkumpul didepan taman sekolah selanjutnya guru

memberikan gambaran tentang objek apa yang baik untuk digambar tanpa

mewajibkan atau memaksa untuk menggambar objek tersebut. Susunan objek vas

bunga dijadikan contoh pada pembelajaran kali ini, guru memperlihatkan bahwa

objek tersebut mempunyai komposisi yang baik apabila dipandang dari arah

depan dengan mengambil 2 atau lebih vas bunga yang telah tersusun. Guru juga

menerangkan tentang arah datangnya cahaya matahari sehingga tampak bayangan

dari objek tersebut. Menggambar bentuk juga perlu mempertimbangkan objek

yang unik, sudut pandang yang baik, komposisi objek yang seimbang dan juga

tempat yang nyaman. Selanjutnya guru mendemonstrasikan cara menggambar

bentuk tersebut kepada siswa dengan menggunakan teknik arsir menggunakan

pensil 2B sambil melihat objek secara langsung yang ada didepannya. Guru

memulai dengan membuat pola dasar objek atau sketsa kemudian memperjelas

detail bentuk baru kemudian menambahkan arsiran bayangan dan background.

Guru menunjukkan contoh gambar yang telah dibuat kepada siswa untuk

dijadikan bahan referensi dan contoh untuk ditiru tetapi dari segi teknisnya bukan

objeknya. Setelah mendemonstrasikan menggambar bentuk guru kembali

menanyakan apakah masih ada yang kurang paham atau masih binggung dalam

penyampaian materi sebelum mencoba untuk mempraktikkannya. Siswa ternyata

sudah banyak yang paham dan antusias untuk mencoba menggambar bentuk akan

tetapi karena waktu hampir habis maka untuk praktiknya dilakukan pada

pertemuan selanjutnya. Siswapun diajak untuk kembali ke ruang kelas dengan

tertib kemudian kegiatan ditutup oleh guru dengan salam.

Page 71: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

Gambar. 12 Guru memberikan demonstrasi menggambar bentuk kepada siswa (Dokumentasi : Dika, 2011)

Pertemuan kedua dilaksanakan lagi pada hari sabtu tanggal 24 September 2011

dengan waktu yang sama yaitu selama 1x40 menit. Pembelajaran pada pertemuan

kedua ini adalah melanjutkan pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan

pertama yaitu menggambar bentuk karya seni rupa objek kubistis dan silindris

daerah setempat yang berupa objek di sekitar sekolah. Diawali dengan presensi

oleh guru dengan memanggil nama siswa kemudian siswa yang dipanggil

namanya mengacungkan jari kanannya. Dari presensi tersebut dinyatakan semua

siswa hadir mengikuti kegiatan belajar mengajar atau 32 siswa hadir. Kegiatan

dilanjutkan dengan penggulangan materi yang telah diajarkan kemarin dengan

tujuan menggingat kembali materi yang telah dijelaskan sehingga bisa memulai

praktik menggambar bentuk dengan baik dan lancar.

Proses pengulangan materi ini berlangsung sekitar 10 menit dan guru memberikan

kesempatan bertanya kepada siswa tetapi siswa tidak ada yang mengajukan

pertanyaan sehingga siswa dianggap sudah paham dan siap melanjutkan

pembelajaran selanjutnya.

Page 72: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

Gambar. 13 Guru memberikan penggulangan materi menggambar bentuk (Dokumentasi : Dika, 2011)

Siswapun diberi kesempatan untuk mempersiapkan alat dan bahan menggambar

untuk mengikuti proses menggambar bentuk yang akan dilakukan di luar kelas.

Ada beberapa siswa yang tidak membawa bahan dan alat menggambar padahal

pertemuan sebelumnya guru telah menyampaikan kepada siswa untuk membawa

bahan dan alat menggambar. Hal ini mengakibatkan siswa yang mondar-mandir

meminjam bahan dan alat kepada teman yang membawa karena kondisi tersebut

guru memberikan alternatif untuk meminjam peralatan ke teman yang membawa

atau membeli di koperasi sekolah.

Setelah semua siswa selesai mempersiapkan peralatannya, guru mendampingi

siswa untuk keluar dari dalam kelas menuju halaman dan taman sekitar sekolah.

Guru mengajak siswa untuk mencari objek menarik, unik dan mempunyai

komposisi yang bagus untuk dijadikan gambar bentuk. Siswa dengan senang dan

semangat mengikuti guru keluar kelas untuk mencari objek dan tugas

menggambarnya.

Page 73: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

Gambar.14 Siswa mulai menemukan objek yang akan digambar (Dokumentasi: Dika 2011)

Guru memberikan kesempatan murid untuk mencari objek kubistis dan silindris

yang mereka temui. Proses pencarian tersebut membuat sebagian siswa banyak

yang berkumpul sehingga membentuk kelompok kecil untuk menggambar. Guru

disini menyarankan agar kelompok kecil yang terbentuk dengan sendirinya ini

serius dalam mengerjakan dan tidak saling mengganggu satu sama lain serta tidak

berebut tempat.

Setiap siswa mencari tempat yang tepat dan nyaman untuk proses pembelajaran

mengambar bentuk dan juga tidak boleh berpindah tempat. Siswa dengan

semangat langsung mencari objek yang bagus kemudian mencari tempat duduk

yang nyaman sehingga siswa merasa lebih leluasa dan bebas bergerak keberbagai

arah dan tidak mengganggu teman-temannya. Siswapun mengerjakan tugas

menggambar bentuk dengan mengamati objek gambar dengan serius. Pada saat

proses pembelajaran yang diluar kelas ini secara tidak langsung membuat

beberapa guru mata pelajaran yang lain tertarik untuk melihat proses dan hasil

menggambar siswa sehingga mereka mendatangi dan melihat proses menggambar

yang dilakukan siswa sambil sesekali bertanya dan memberikan apresiasi yang

baik dengan tentang karya siswa. Hal ini juga berdampak pada semakin

meningkatnya percaya diri dan semangat siswa dalam mengerjakan tugas dengan

baik dan maksimal.

Page 74: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

Kegiatanpun berlanjut dengan guru berkeliling untuk melihat siswa apakah sudah

memutuskan menggambar objek yang akan mereka gambar. Sebagian siswa

ternyata masih binggung dan belum memulai menggambar sehingga guru

memberikan saran tentang objek yang digambar bisa vas bunga, tempat sampah,

gapura dan sebagainya yang mempunyai bentuk kubistis dan silindris serta

mempunyai nilai estetis seperti tekstur, komposisi, irama.. Posisi guru hanya

memberikan saran tetapi tidak memaksa siswa harus membuat seperti yang

diingikan guru sehingga kebebasan siswa terjamin dalam mengembangan kreasi

dan ide menggambar.

Gambar. 15 Guru memberikan pengarahan dan penjelasan menggambar bentuk (Dokumentasi: Dika 2011)

Siswapun memahami pengarahan dari guru sehingga bisa menemukan objek yang

bagus untuk digambar. Berbagai objek telah ditemukan siswa berupa objek vas

bunga, parabola, batu taman yang telah tertata dengan rapi yang mempunyai nilai

estetis dan komposisi yang cukup bagus kemudian memulai menggambar objek

tersebut ke media kertas yang telah dipersiapkan. Saat siswa sudah memulai

membuat menggambar bentuk, guru berkeliling kembali untuk memeriksa sampai

dimanakah proses menggambarnya sambil memberikan motivasi, bimbingan dan

rangsangan agar siswa semakin berminat dan semangat sehingga KBM

menggambar bentuk semakin meningkat.

Page 75: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

Setelah waktu berjalan selama 30 menit bel tanda waktu habis telah berbunyi

sehingga pembelajaran dihentikan dan sebelumnya siswa diminta untuk

berkumpul terlebih dahulu untuk evaluasi. Guru mengamati hasil menggambar

siswa ternyata masih banyak yang belum terselesaikan dan juga menanyakan

kepada siswa yang telah berkumpul tersebut apakah tugas menggambarnya sudah

selesai, sebagian siswa menjawab sudah dan kebanyakan belum

menyelesaikannya. Karena masih banyak siswa yang belum menyelesaikan

tugasnya sehingga guru memberikan kesempatan untuk melanjutkan menggambar

bentuk pada pertemuan minggu yang akan datang dengan objek dan tempat yang

sama. Guru menyuruh siswa untuk menggumpulkan tugas menggambarnya ke

ketua kelasnya untuk selanjutnya diberikan kepada guru. Tugas yang telah

terkumpul dihitung kembali agar sesuai dengan jumlah siswanya. Hasilnya

menunjukkan 32 karya terkumpul dengan baik tanpa ada yang kurang.

Gambar. 16 Siswa mengerjakan tugas menggambar bentuk (Dokumentasi: Dika 2011)

Pada akhir pembelajaran guru menekankan kembali kepada siswa untuk

membawa bahan dan alat menggambar pada pertemuan berikutnya agar

pembelajaran berjalan dengan lancar. Gurupun mengakhiri pelajaran pelajaran

dengan salam dan siswa diminta segera kembali ke ruang kelas masing-masing

dengan tertib.

Page 76: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

Pertemuan ketiga dilaksanakan hari rabu tanggal 1 Oktober 2011 dengan waktu

pelaksanaan 1x40 menit. Pembelajaran pada pertemuan ketiga ini merupakan

lanjutan dari pembelajaran yang belum terselesaikan minggu lalu yaitu

melanjutkan menggambar bentuk terutama finishing dan evaluasi pembelajaran.

Diawali dengan presensi siswa oleh guru dan diiringi dengan membagikan hasil

karya menggambar kemarin sesuai dengan nama masing-masing. Setelah siswa

menerima hasil karyanya guru menyampaikan bahwa sebagian tugas karya siswa

banyak yang belum jadi, kurang rapi, masih kotor dan belum difinishing untuk itu

siswa diberi kesempatan selama 30 menit untuk melanjutkan mengerjakan

tugasnya sampai selesai.

Gambar. 17 Siswa menggambar bentuk dengan senang dan serius (Dokumentasi: Budhi, 2011)

Selama proses berlangsung siswa tampak senang dan serius mengerjakan tugas

yang belum selesai tetapi bagi siswa yang sudah selesai menggerjakan bercanda

sendiri dan mondar-mandir mengganggu teman-temannya. Mendapati siswa

mengganggu temannya tersebut guru kemudian memberikan nasihat untuk jangan

mengganggu temannya tetapi justru membantu temannya yang belum selesai. Hal

tersebut dilakukan agar tercipta kondisi tertib dan kondusif untuk kegiatan belajar

mengajar

Page 77: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Guru mengawasi siswa menggambar bentuk sambil terus memberikan

motivasi dan bimbingan kepada siswa dengan berkeliling. Siswa bertambah

semangat dalam menggambar terbukti dengan mereka serius mengerjakan tanpa

banyak bercanda dengan teman-temannya dan juga tugas dapat terselesaikan

dengan baik. Selanjutnya gambar yang sudah selesai dikumpulkan pada guru

kemudian akan diperiksa dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat

keberhasilannya.

Pada akhir pembelajaran guru bersama dengan siswa memberikan

apresiasi karya mana yang paling bagus dilihat dari indikator penilaian gambar

bentuk. Beberapa karya tersebut diperlihatkan kepada siswa yang telah berkumpul

untuk diajak berapresiasi dengan merangsang siswa untuk memberikan berbagai

pendapatnya tentang karya yang disajikan. Awalnya siswa masih malu-malu

untuk mengeluarkan pendapatnya sehingga guru memberikan kesempatan kembali

untuk mengeluarkan pendapat dengan penyampaian lebih santai dan diiringi

dengan motivasi kepada siswa. Akhirnya siswapun mulai menyampaikan

pendapatnya kepada guru mengenai karya yang terbaik dan terpilihlah karya Jane

Christabel sebagai karya terbaik dan berhak atas hadiah berupa peralatan

menggambar.

Gambar. 18 Siswi maju kedepan untuk diberi hadiah karena gambarnya terpilih sebagai gambar terbaik (Dokumentasi: Dika, 2011)

Siswa yang menerima hadiah tampak senang dilihat dari ekspresi

tersenyumnya dan teman-teman yang lain memberikan ucapan selamat. Hal ini

Page 78: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

mendorong siswa yang lain untuk lebih rajin dan semangat belajar lagi belajar

agar pada pertemuan yang akan datang siswa lebih termotivasi lagi. Setelah proses

evaluasi selesai gurupun mengakhiri pembelajaran dengan salam dan siswapun

diminta kembali kekelas dengan tertib.

1.3. Observasi

Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal

yang terjadi ketika tindakan berlangsung antara lain : 1) Kehadiran siswa 2)

Persiapan siswa sebelum menggambar yaitu kelengkapan peralatan menggambar

yang dibawa siswa. 3) Perhatian siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar 4)

Inisiatif mencari objek gambar yang unik dan menarik dengan pertimbangan

prinsip desain. 5) Pelaksanaan pembelajaran dengan baik 6) ketepatan waktu

pengumpulan tugas.

Berdasarkan hasil observasi terhadap minat pada pelaksanaan menggambar

bentuk didapat hasil seperti tabel berikut:

Tabel .7 Observasi Minat dan penilaian afektif menggambar bentuk

No Nama

Keh

adir

an

Mem

baw

a pe

rala

tan

men

ggam

bar

Mem

perh

atik

an

Inis

iatif

men

cari

ob

jek

gam

bar y

ang

unik

Men

gerj

akan

tuga

s de

ngan

bai

k

Men

gum

pulk

an

tuga

s te

pat w

aktu

Min

at/ti

dak

1 Agnes tirza awanda v v v - v v v

2 Andani ayu mentari v - v v - v -

3 Andhika galih prakasiwi v v v - - v -

4 Andreas rian aji nugroho v - v v v v -

5 Berliana herpi t.d v v v - v v v

6 Chrisdamar aji pradana v v v v - v -

7 Daniel suryo prasodjo v v v - v v -

8 Dewi kurniawati v v v v - v v

9 Diah ajeng kusherawati v v v v v - v

10 Dinar suryaningtyas v v v v v - v

11 Fenny febriyanti soviana v v v v v - v

12 v v v - v - -

13 Jane christabel anastasias lies .h v v - v v v v

14 Kenas gerelda sudoko v v v v - v v

15 Kharisma nur fitriana v - v v v v v

Page 79: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

16 Marita widia ratnaningdian v v v v v - v

17 Mega eka maharani agustina v v v - v v -

18 Mohammed thariq alfattah v v - v v v -

19 Muhammad rasyaddany prasetyo v v v - v v -

20 Natasha sonia happy delvia v v v v v - v

21 Nathania aldisa oliviandy v - v v v v v

22 Oktavia dinda sakti v - v v v v v

23 v v v - v v v

24 Rioda fajar perkasa v v v v - v -

25 Rizki fajar reynaldi v - v v v v v

26 Samuel sadewa putra v v v v - v v

27 Satriyo raditiyanto v - v - v v -

28 Sharone rosa k.p v v - v v v v

29 Tiwi septia dewanti v v - v v v v

30 Yoga gema mahendra v v - v v v v

31 Yohana yesi amalia v - v v v v v

32 Yuda fajar pamungkas v v - v v v v

Jumlah 32 24 26 23 25 26 21

Prosentase 100% 75% 81.3% 71.9% 78.1% 81.3% 65.6%

Keterangan: - Siswa Berminat= memenuhi minimal 4 kriteria - Penilaian afektif menggambar bentuk dilakukan memberikan skor untuk setiap kriteria

penilaian, dengan rincian sebagai berikut: 1. Kehadiran siswa mempunyai bobot skor 1. 2. Keaktifan siswa dalam membawa peralatan menggambar bentuk diberikan

skor 1. 3. Memperhatikan materi yang disampaikan guru diberikan bobot skor 2. 4. Bernisiatif mencari objek gambar yang unik mempunyai bobot skor 2 5. Mengerjakan tugas dengan baik tanpa banyak bercanda dan mengganggu

teman diberi bobot skor 2. 6. Mengumpulkan tugas tepat waktu diberikan skor 1.

Dari hasil lembar observasi di atas menunjukan minat belajar mengajar belajar

cukup baik yaitu sebanyak 21 siswa atau 65,6 % berminat terhadap pelajaran

menggambar bentuk dengan deskripsi sebagai berikut: Siswa yang hadir

mengikuti KBM sebanyak 32 siswa atau 100% hadir, siswa yang membawa

peralatan menggambar sebanyak 24 anak atau 75%, sekitar 26 siswa atau 81,3%

siswa memperhatikan materi yang disampaikan guru. Untuk inisiatif mencari

objek gambar yang unik sebanyak 71,9% atau 23 siswa. Sedangkan Mengerjakan

Page 80: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

tugas dengan baik sebanyak 25 siswa dengan prosentase 78,1%. Masalah

pengumpulkan tugas tepat waktu sebanyak 81,3% atau sebanyak 26 siswa yang

menggumpulkan tugasnya tepat waktu.

Hasil belajar menggambar bentuk siswa didasarkan pada kriteria penilaian yang

telah disusun untuk menilai hasil karya gambar bentuk dari siswa, berikut ini

merupakan kriteria penilaian karya atau dilihat dari aspek psikomotorik: Karakter

bentuk yang mempunyai bobot 3, Proporsi mempunyai bobot 2, Komposisi

berbobot 2 sedangkan gelap terang berbobot 1 serta finishing berbobot 1.

Dengan menggunakan kriteria penilaian diatas dapat dinilai hasil karya siswa

dalam menggambar bentuk yang dilaksanankan pada siklus I ini disajikan dalam

bentuk tabel berikut ini:

Tabel .8 Penilaian hasil karya/Psikomotorik menggambar bentuk

No Nama Aspek Penilaian

Nilai Siklus I Karakter Proporsi komposisi gelap

terang Finishing

1 Agnes tirza awanda 2 1 1 1 1 6 2 Andani ayu mentari 2 2 1 1 0 6 3 Andhika galih prakasiwi 2 2 1 1 1 7 4 Andreas rian aji nugroho 1 2 1 1 1 6 5 Berliana herpi t.d 2 1 1 1 1 6 6 Chrisdamar aji pradana 2 1 1 1 1 6 7 Daniel suryo prasodjo 2 2 1 1 1 7 8 Dewi kurniawati 2 2 2 1 1 8 9 Diah ajeng kusherawati 1 2 2 1 1 7

10 Dinar suryaningtyas 2 2 1 2 1 8 11 Fenny febriyanti soviana 2 2 1 2 1 8 12 1 2 1 1 1 6 13 Jane christabel anastasias lies .h 2 1 2 2 1 8 14 Kenas gerelda sudoko 2 2 2 2 0 8 15 Kharisma nur fitriana 1 2 1 2 1 7 16 Marita widia ratnaningdian 1 2 1 2 1 7 17 Mega eka maharani agustina 1 2 1 1 1 6 18 Mohammed thariq alfattah 3 2 1 2 1 9 19 Muhammad rasyaddany.P 1 1 2 1 1 6 20 Natasha sonia happy delvia 1 2 1 2 1 7 21 Nathania aldisa oliviandy 2 2 1 2 1 8 22 Oktavia dinda sakti 3 2 1 2 1 9 23 ariyanto 3 2 1 1 1 8

Page 81: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

24 Rioda fajar perkasa 1 1 2 1 1 6 25 Rizki fajar reynaldi 2 1 1 2 1 7 26 Samuel sadewa putra 2 2 1 2 1 8 27 Satriyo raditiyanto 2 1 1 1 1 6 28 Sharone rosa k.p 1 1 1 2 1 6 29 Tiwi septia dewanti 1 2 1 2 1 7 30 Yoga gema mahendra 1 2 1 1 1 6 31 Yohana yesi amalia 2 1 1 2 1 7 32 Yuda fajar pamungkas 1 2 2 2 1 8

Nilai rata-rata : 7,0

Keterangan:

1. Karakter bentuk mempunyai bobot 3, dengan rincian sebagai berikut: a. diberi bobot 3, jika karya telah mencakup ketepatan bentuk, kesesuaian

objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek. b. diberi bobot 2, jika karya hanya mencakup 2 dari 3 kriteria penilaian yaitu:

ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek.

c. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup 1 dari 3 kriteria penilaian yang berupa: ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek

2. Proporsi mempunyai bobot 2, dengan rincian sebagai berikut: a. diberi bobot 2, jika target yang tercapai berupa proporsi/perbandingan

antar objek dengan tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar dengan baik.

b. diberi bobot 1, jika target yang tercapai hanya salah satu dari kriteria penilaian proporsi yang berupa: proporsi/perbandingan antar objek dengan tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar dengan baik.

3. Komposisi a. diberi bobot 2, jika karya telah mencakup keharmonisan dan

keseimbangan. b. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup salah satu kriteria penilaian

yang berupa keharmonisan dan keseimbangan. 4. Gelap terang berbobot 1, jika unsur warna yang berasal dari susunan garis dan

warna maupun bidang yang mengenai objek yang memberi kesan benda menjadi tiga dimensi dan terkena cahaya.

5. Finishing karya berbobot 1, jika karya gambar bentuk telah mencakup kebersihan karya dan kerapian karya.

Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata menggambar bentuk 6,7 ,itu artinya

nilainya sudah mengalami peningkatan daripada sebelum adanya tindakan dari

yang nilai rata-ratanya 7,0. Namun nilai tersebut masih belum memenuhi nilai

Page 82: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

ketutasan minimal yang ditentukan sebesar 7,5 sehingga masih harus diadakan

perbaikan kembali.

Secara individual data yang diperoleh tersebut dideskripsikan dengan

contoh karya gambar bentuk dan penjelasan penilaian sesuai dengan indikator

yang telah disusun seperti berikut ini:

Gambar. 19 Karya Dinar Suryaningtyas dengan nilai 8 (Dokumentasi: Dika 2011)

Hasil karya Dinar yang memperoleh nilai 8 yang dideskripsikan

berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut: karakter objek sudah muncul

sehingga diberi nilai 2, proporsi sudah baik diberikan nilai 2 kemudian komposisi

benda diberikan nilai 1 dan teknik gelap terang sudah baik sehingga diberi nilai 2

serta finishing belum maksimal diberi nilai 1.

Gambar.20 Karya Jane Christabel Anastasias Lies .H ana yang sudah berani menggambar bebapa objek dengan komposisi yang bagus

dengan nilai 8 (Dokumentasi: Dika 2011)

Page 83: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

Hasil karya Fenny febriyanti sov Jane christabel anastasias yang

memperoleh nilai 8 yang dideskripsikan berdasarkan kriteria penilaian sebagai

berikut: karakter objek sudah muncul sehingga diberi nilai 2, proporsi masih

kurang baik sehingga diberi nilai 1 kemudian komposisi benda yang baik

diberikan nilai 2 dan teknik gelap terang sudah baik sehingga diberi nilai 2 serta

finishing diberi nilai 1.

Gambar.21 Karya Andhika Galih Prakasiwi dengan nilai 7 (Dokumentasi: Dika, 2011)

Hasil karya Andhika galih prakasiwi yang memperoleh nilai 7 yang

dideskripsikan berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut: karakter objek

sudah muncul sehingga diberi nilai 2, proporsi sudah baik diberikan nilai 2

kemudian komposisi benda diberikan nilai 1 dan teknik gelap terang yang masih

kurang diberi nilai 1 serta finishing diberi nilai 1 pula.

Gambar.22 Karya Diah dengan pemilihan objek yang unik (Dokumentasi : Budhi, 2011)

Page 84: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

Hasil karya Dinar yang memperoleh nilai 7 yang dideskripsikan

berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut: karakter objek belum muncul

sehingga diberi nilai 1, proporsi sudah baik diberikan nilai 2 kemudian komposisi

benda diberikan nilai 2 dan teknik gelap terang belum terkesan sehingga diberi

nilai 1 serta finishing belum maksimal diberi nilai 1.

Secara umum dari data yang diperoleh tersebut hasil dari menggambar

bentuk pada siklus I ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Terdapat peserta didik yang masih mengalami kebingungan dengan obyek

yang akan di gambar. Hal ini dikarenakan siswa masih binggung dan kurang

berpengalaman dalam memilih objek yang akan digambar. Kondisi ini

mengakibatkan siswa terlalu lama mencari-cari objek yang banyak

menghabiskan waktu sehingga sebagian siswa belum tuntas mengerjakan

tugasnya. Tugas yang dikumpulkan masih belum diarsir dan belum difinishing,

akan tetapi pemilihan objek yang unik dan menarik membuat karya siswa

tersebut mempunyai nilai yang lebih seperti pada gambar.

b. Secara umum masih banyak peserta didik yang belum secara maksimal

memanfaatkan bidang gambar dan penempatan objek gambar dalam media

kertas. Peserta didik cenderung membuat obyek gambar yang berukuran terlalu

kecil atau terlalu besar dan penempatan objeknya tidak seimbang/asimetris

sehingga terkesan berat sebelah atau bisa dikatakan proporsinya kurang tepat.

c. Kemampuan siswa dapat menggambar bentuk dalam hal proporsi, karakter dan

gelap terang berdasarkan tugas yang dikumpulkan siswa mengalami

peningkatan dari padapelaksanaan sebelum diadakannya penelitian tindakan

ini. Nilai rata-rata kelas setelah adanya tindakan sebesar 6,8 dari nilai sebelum

tindakan sebesar 6,4. Artinya mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas

sebesar 0,4 dengan nilai tertinggi 8 dan terendah 6.

Dari data nilai afektif dan psikomotorik tersebut akan diperoleh nilai akhir

pada siklus yang pertama ini dengan perhitungan nilai afektif (nilai proses)

ditambah nilai psikomotorik (nilai hasil) kemudian dibagi dua. Adapun tabelnya

sebagai berikut:

Page 85: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

Tabel .9 Penilaian akhir menggambar bentuk siklus I

No Nama

Aspek Penilaian Nilai ketuntasan

Afektif Psikomotorik Siklus 1 Sudah belum

1 Agnes tirza awanda 7 6 6,5 - v

2 Andani ayu mentari 6 6 6 - v

3 Andhika galih prakasiwi 6 7 6.5 - v

4 Andreas rian aji nugroho 6 6 6 - v

5 Berliana herpi t.d 7 6 6.5 - v

6 Chrisdamar aji pradana 6 6 6 - v

7 Daniel suryo prasodjo 6 7 6.5 - v

8 Dewi kurniawati 7 8 7.5 v -

9 Diah ajeng kusherawati 8 7 7.5 V -

10 Dinar suryaningtyas 8 8 8 V -

11 Fenny febriyanti soviana 8 8 8 V -

12 6 6 6 - v

13 Jane christabel anastasias lies .h 7 8 7.5 V -

14 Kenas gerelda sudoko 7 8 7.5 v -

15 Kharisma nur fitriana 8 7 7.5 V -

16 Marita widia ratnaningdian 8 7 7.5 V -

17 Mega eka maharani agustina 7 6 6.5 - v

18 Mohammed thariq alfattah 7 9 8 v -

19 Muhammad rasyaddany.P 6 6 6 - v

20 Natasha sonia happy delvia 8 7 7.5 V -

21 Nathania aldisa oliviandy 7 8 7.5 V -

22 Oktavia dinda sakti 7 9 8 v -

23 7 8 7.5 v -

24 Rioda fajar perkasa 7 6 6.5 - v

25 Rizki fajar reynaldi 8 7 7.5 V -

26 Samuel sadewa putra 7 8 7.5 v -

27 Satriyo raditiyanto 6 6 6 - v

28 Sharone rosa k.p 7 6 6.5 - v

29 Tiwi septia dewanti 7 7 7 - v

30 Yoga gema mahendra 6 6 6 - V

31 Yohana yesi amalia 8 7 7.5 v -

32 Yuda fajar pamungkas 7 8 7.5 v -

Nilai rata-rata 7.0 7,0 7,0 Jumlah 17 15

Prosentase 53,1,% 46,9%

Keterangan: Nilai akhir menggambar bentuk: Penilaian Afektif+Penilaian Psikomotorik 2

Page 86: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prosentase ketuntasan nilai menggambar bentuk siswa kelas 7D pada siklus I

dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar. 23 Grafik Ketuntasan Nilai Menggambar Bentuk Pada Siklus I

Data di atas menunjukan sebanyak 17 siswa atau sekitar 53,1 % telah

memenuhi standar nilai ketuntasan mata pelajaran gambar bentuk, yaitu nilai

minimal 7.5 atau lebih. Sedangkan sebanyak 46,9 % siswa belum memenuhi

standar nilai ketuntasan mata pelajaran gambar bentuk yaitu 15 siswa.

1.4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, peneliti dan guru berupaya menggali faktor

penyebabnya dan melakukan refleksi proses kegiatan dengan penggunaan metode

outdoor study. Refleksi dilakukan dengan cara data yang diperoleh melalui

observasi dan wawancara dikumpulkan dan dianalisis sehingga dapat diketahui

hasil belajar siswa dalam KBM menggambar bentuk yang dilihat dari proses

belajar dan hasil karya siswa. Dari hasil refleksi ini akan diketahui kelebihan dan

kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat digunakan

untuk menentukan langkah tindakan pada pertemuan siklus II. Adapun hasilnya

adalah sebagai berikut :

Keberhasilan dari tindakan siklus 1 menggunakan metode outdoor study,

yaitu: 1) Minat dan keaktifan siswa dalam KBM menggambar bentuk meningkat.

Dilihat dari pengamatan 6 sub indikator dalam menggambar bentuk, masing-

masing sub indikator mengalami peningkatan yaitu: kehadiran/presensi 100%;

Membawa peralatan menggambar 75%; Memperhatikan 81.3%; Inisiatif mencari

Page 87: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

objek gambar yang unik 71.9%; Mengerjakan tugas dengan baik 78.1%;

Mengumpulkan tugas tepat waktu 81.3%;

Kekurangan dari tindakan siklus 1 yaitu guru masih kurang maksimal

mengontrol beberapa siswanya karena siswa masih mondar-mandir sendiri dan

menjauh dari guru. Minat siswa dalam KBM menggambar bentuk masih kurang

meski sudah ada peningkatan dibandingkan pada observasi awal. Hal ini terbukti

masih banyaknya siswa yang tidak membawa bahan dan alat menggambar bentuk

sehingga menyebabkan suasana menjadi ramai karena siswa mondar-mandir

meminjam bahan dan alat menggambar.

Contoh objek yang diberikan guru belum mampu merangsang siswa menemukan

objek unik dengan komposisi yang bagus dalam menggambar bentuk. Hal ini

terlihat pada hasil observasi yang menunjukkan kurangnya inisiatif siswa

menemukan objek gambar yang unik dan terlalu lama mencari objek untuk

dijadikan karyanya.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka peneliti berupaya menggali

faktor penyebab dan melakukan refleksi sebagai berikut:

a. Kegiatan belajar mengajar dengan metode outdoor study yang dilakukan guru

sudah bisa membangkitkan minat, semangat dan juga hasil belajar

menggambar bentuk tetapi masih belum maksimal. Hal ini disebabkan objek

dan lokasi yang ditentukan masih kurang menarik sehingga pada pelaksanaan

selanjutnya untuk mencari objek yang lebih bagus dan menarik lagi yaitu

objek di Pasar Ngarsopuro dan Pasar Triwindu.

b. Mengingatkan kembali kepada siswa untuk selalu membawa peralatan

menggambar agar proses kegiatan belajar mengajar menjadi lancar.

c. Meningkatkan pemahaman siswa tentang pemahaman tahap-tahap

menggambar bentuk, bahan menggambar bentuk, teknik menggambar bentuk,

dengan cara memperjelas materi pembelajaran dan meminta perhatian lebih

siswa saat pemberian materi gambar bentuk diberikan dengan cara mendekati

siswa yang ramai atau berdiskusi sendiri saat materi pembelajaran.

Page 88: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

d. Meningkatkan ketrampilan siswa dalam menggambar bentuk dengan

memotivasi siswa, pengoptimalan waktu untuk mata pelajaran gambar bentuk

agar karya selesai dikerjakan.

e. Sebagian siswa masih kesulitan dalam menggambar bentuk dikarenakan alas

untuk menggambar tidak ada sehingga hanya bertumpu ke tangan dan paha

serta mencari tempat yang rata dan halus untuk dijadikan alas, padahal tempat

tersebut kurang tepat dari sudut pengambilan gambar. Maka dari itu untuk

kegiatan belajar mengajar dengan metode outdoor study selanjutnya masing-

masing siswa disuruh untuk membawa alas yang nanti akan digunakan untuk

menggambar bentuk agar lebih bebas dan hasilnya juga maksimal. Bahan alas

bisa berupa Triplek, Hardboard ataupun buku yang memiliki ketebalan

sehingga dalam menggambar.

f. Meningkatkan pengawasan, bimbingan dan pengarahan kepada peserta didik

yang masih mengalami kebingungan dalam menggoreskan bentuk (gambar)

terkait dengan materi gambar bentuk yang diajarkan.

g. Memberikan reward berupa tambahan peralatan menggambar (Buku Gambar)

kepada siswa yang karyanya terpilih menjadi karya terbaik. Harapannya

dengan pemberian reward tersebut siswa akan lebih termotivasi untuk

berkarya lebih baik dan optimal.

2. Siklus II

2.1. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat dilihat ada peningkatan

minat dan keaktifan siswa dalam menggambar bentuk yang semakin membaik,

Keberhasilan dari tindakan siklus 1 menggunakan metode outdoor study, yaitu: 1)

Minat siswa dalam KBM menggambar bentuk meningkat. Dilihat dari

pengamatan 6 sub indikator dalam menggambar bentuk, masing-masing sub

indikator mengalami peningkatan yaitu : kehadiran/presensi 100%; Membawa

peralatan menggambar 78%; Memperhatikan 83%; Inisiatif mencari objek gambar

yang unik 64%; Mengerjakan tugas dengan baik 81%; Mengumpulkan tugas tepat

waktu 70%; Siswa sudah mampu mencari objek yang baik untuk dijadikan model

Page 89: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

gambarnya, kemampuan menggambar siswa juga mengalami peningkatan

meskipun belum mencapai prosentase indikator penelitian yang diharapkan.

Perencanaan tindakan siklus II ini lebih menekankan pada perbaikan dari siklus I.

Adapun perbaikan dari pelaksaanan siklus I berupa: Tempat pelaksanaan

menggambar bentuk dilakukan ditempat yang lebih bagus dan menarik lagi yaitu

objek di Pasar Ngarsopuro dan Pasar Triwindu, Mengingatkan kembali kepada

siswa untuk selalu membawa peralatan menggambar, Menjelaskan dan

mendemonstrasikan kembali tahap-tahap menggambar bentuk, bahan

menggambar bentuk dan teknik menggambar bentuk, Penambahan pemberian

motivasi pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa disuruh untuk

membawa alas yang nanti akan digunakan untuk menggambar bentuk agar lebih

bebas dan hasilnya juga maksimal, Pemberian reward berupa nilai minimal 8 pada

nilai praktik gambar bentuk dan peralatan menggambar kepada peserta didik yang

karyanya terpilih menjadi karya yang terbaik.

Perencanaan tindakan dalam pembelajaran siklus II ini menggunakan

metode outdoor study dengan mengacu pada refleksi yang telah dilakukan. Tahap

pertama yang dilakukan adalah tahap perencanaan penelitian dan mempersiapkan

semua alat dan materi yang digunakan di dalam penelitian, antara lain: 1)

Menganalisis masalah secara lebih mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan setelah melakuakan pengamatan pada siklus yang pertama. 2)

Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan permasalahan yang selama ini

dihadapi. 3) Menyiapkan perencanaan berupa instrumen penelitian (silabus, RPP,

lembar observasi, lembar penilaian, lembar wawancara. 4) Mempersiapkan tempat

untuk melaksanakan pembelajaran out door study yaitu di lingkungan luar

sekolah yang berupa pasar Ngarsopuro dan Pasar barang antik Windujenar. 5)

Menyusun pedoman observasi terhadap proses pembelajaran serta pedoman

penilaian terhadap hasil karya siswa.

Page 90: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

Gambar.24 Lokasi dan Objek yang digambar oleh siswa pada pertemuan pertama siklus II (dokumentasi : Dika, 2011)

Gambar. 25 Lokasi dan Objek yang digambar oleh siswa pada pertemuan kedua siklus II (dokumentasi : Dika, 2011)

Tindakan siklus II direncanakan tiga kali pertemuan dengan karya yang

dihasilkan sebanyak dua buah karya. Pada siklus kedua ini siswa ditekankan lebih

berminat lagi agar dapat membuat karya yang lebih baik dengan alokasi waktu

yang relatif lebih singkat. Materi pada siklus kedua ini yaitu menggambar bentuk

karya seni rupa terapan daerah surakarta yang akan dilaksanakan di Pasar

Ngarsopuro kemudian pada pertemuan selanjutnya dilakukan di Pasar antik

Triwindu adapun indikator pembelajaran yang ingin dicapai berupa: 1) Mampu

menggunakan berbagai teknik dalam menggambar bentuk; 2) Mampu

Page 91: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xci

menggunakan berbagai teknik dalam menggambar bentuk; 3) Mampu

menggunakan berbagai teknik dalam menggambar bentuk.

Metode pembelajaran yang digunakan pada siklus kedua ini masih sama

seperti siklus pertama yaitu menggunakan metode out door study. Pengembangan

dan perbaikan dari metode yang telah dilakukan sebelumnya terbagi menjadi dua

perencanaan yjaitu perencanaan pada pertemuan pertama dan perencanaan pada

pertemuan kedua. Deskripsi pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan pertemuan pertama siklus II

Perencanaa tindakan merupakan rancangan pembelajaran yang ingin

diterapakan. Langkah-langkah pembelajaran menggambar bentuk sebagai berikut:

1) Siswa diberikan pengarahan lebih terhadap materi dan tema menggambar

bentuk objek karya seni rupa terapan tiga dimensi daerah setempat yang berada di

lingkungan luar sekolah agar siswa tidak terlalu kebinggungan memilih objek.

Objek yang dijadikan model gambar bentuk adalah benda-benda seni terapan yang

merupakan cerminan karya terapan tiga dimensi daerah jawa yaitu patung topeng.

2) Siswa mempersiapkan alat dan bahan untuk proses menggambar bentuk dengan

tambahan peralatan alas gambar yang bisa berupa triplex, duplex atau buku

dengan ketebalan yang cukup.3) Guru memberikan penjelasan tentang sistem dan

metode pembelajaran serta tugas yang harus dikerjakan serta memberikan gambar

bentuk yang baik kepada siswa. 4) Pemberian motivasi kepada siswa dengan

menceritakan bahwa objek yang digambar nantinya bisa juga dibuat oleh siswa. 5)

Setiap siswa mencari tempat yang tepat dan nyaman untuk proses pembelajaran

mengambar bentuk dan tidak boleh berpindah tempat. 6) Setelah waktu yang

ditetapkan habis, siswa mengumpulkan karya kepada guru selanjutnya guru dan

siswa mengevaluasi hasil karya yang telah dibuat berdasarkan kriteria penilaian

yang telah dibuat. 7) Guru mengevaluasi dan menilai beberapa karya siswa yang

paling bagus dan paling kurang yang dinilai berdasarkan indikator penilaian. 8)

Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan bentuk apresiasi berupa pemberian

hadiah kepada siswa yang menggambar dengan baik. 9) Siswa diminta kembali

kekelas dengan tertib.

Page 92: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcii

b. Perencanaan pertemuan pertama siklus II

Pengembangan dan perbaikan dari metode yang telah dilakukan pada pertemuan

kedua siklus II : 1) Siswa diberikan pengarahan lebih terhadap materi terutama

dari segi teknis gelap terang dan juga finishing menggambar bentuk objek karya

seni rupa terapan tiga dimensi daerah setempat yang berada di lingkungan pasar

Triwindu. Objek yang dijadikan model gambar bentuk adalah benda-benda seni

terapan yang merupakan cerminan karya terapan tiga dimensi daerah jawa berupa

patung, celengan, berbagai kerajinan logam dan lain sebagainya,. 2) Siswa

mempersiapkan alat dan bahan untuk proses menggambar bentuk.3) Guru

memberikan penjelasan tentang sistem dan metode pembelajaran serta tugas yang

harus dikerjakan.4) Pemberian motivasi kepada siswa dengan menceritakan

bahwa objek yang digambar nantinya bisa juga dibuat oleh siswa. 5) Setiap siswa

mencari tempat yang tepat dan nyaman untuk proses pembelajaran mengambar

bentuk dan tidak boleh berpindah tempat. 6) Guru mengamati setiap aktifitas

siswa dan memberikan pengarahan yang lebih kepada siswa dengan berkeliling

mengunjungi setiap siswa dengan menanyakan kesulitan dan hambatan dalam

menggambar bentuk agar siswa dapat mengerjakan tugasnya dengan baik dan

lancar. 7) Setelah waktu yang ditetapkan habis, siswa mengumpulkan karya

kepada guru selanjutnya guru dan siswa mengevaluasi hasil karya yang telah

dibuat berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat. 8) Guru mengevaluasi dan

menilai beberapa karya siswa yang paling bagus dan paling kurang yang dinilai

berdasarkan indikator penilaian. 9) Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan

bentuk apresiasi berupa pemberian hadiah dan karyanya dipajang di majalah

dinding sekolah kepada siswa yang menggambar dengan baik 10) Siswa diminta

kembali kekelas dengan tertib.

2.2. Pelaksanaan

a. Pertemuan pertama siklus II

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan isi rancangan atau skenario

pembelajaran yang telah dirumuskan. Pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti dan

guru berkolaborasi untuk mengetahui apakah setelah tindakan siklus II dilakukan

Page 93: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciii

terjadi perubahan atau peningkatan. Dari hasil tindakan siklus I dapat ditentukan

apa yang harus diubah, diperbaiki atau ditingkatkan.

Pada pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus I ini dilakukan satu pertemuan

dengan alokasi waktu selama 40 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari sabtu tanggal 29 Oktober 2011 pada pukul 07.00 wib sesuai jadwal pelajaran

yang sudah ada dengan materi pembelajaran menggambar bentuk karya seni rupa

terapan daerah setempat.

Pada pertemuan pertama ini berupaya untuk membandingkan proses pembelajaran

dan hasil karya siswa siklus 1 dan siklus II dengan menerapkan metode outdoor

study. Pertemuan diawali dengan presensi kehadiran siswa dengan memanggil

nama siswa kemudian siswa yang dipanggil namanya mengacungkan jari kanan.

Berdasarkan hasil presensi siswa yang hadir berjumlah 32 siswa atau semua siswa

hadir.

Setelah presensi selesai, guru memberikan penjelasan tentang pembelajaran

menggambar bentuk dengan menerapkan metode outdoor study yaitu kegiatan

menggambar akan dilakukan diluar kelas/di pasar seni Ngarsopuro. Siswa yang

mendengar pembelajaran akan dilakukan diluar kelas merasa senang dan gembira

ditunjukkan dengan ekspresi tersenyum, tertawa dan mengucapkan kata hore,

asyik dan sebagainya. Suasana kembali aktif dan kondusif dilanjutkan dengan

menyampaikan materi tentang menggambar bentuk karya seni rupa terapan daerah

setempat dengan cara mencari dan menemukan objek di Pasar Ngarsopuro. Siswa

diberi kebebasan untuk menggambar objek yang ditemuinya di pasar Ngarsopuro

tersebut, tetapi harus mengacu pada materi yang berupa objek karya seni terapan

daerah surakarta seperti objek gapura, patung, topeng dan lain sebagainya.

Guru memberikan materi pengantar yang meliputi pengertian menggambar

bentuk, tahap-tahap proses menggambar bentuk dan teknik menggambar bentuk,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran). Sebelum melaksanakan pembelajaran outdoor study guru kembali

memberikan rambu-rambu dan aturan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung di luar kelas yaitu: siswa harus meninggalkan ruang kelas dan

mencari objek gambar bentuk dilingkungan sekitar Ngarsopuro ,tidak boleh

Page 94: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciv

terlalu jauh dari teman-temannya, siswa diberi waktu menggambar di luar kelas

selama 20 menit setelah pemberian materi dari guru, masuk kembali kekelas 5

menit sebelum pembelajaran berakhir, siswa harus tertib dalam menggambar dan

tidak boleh bercanda yang berlebihan, siswa bebas mencari objek dan teman

dalam menggambar bentuk.

Peraturan tersebut dibuat agar siswa tidak terlalu bebas keluar ruangan kelas

karena dapat mengganggu aktivitas belajar kelas itu sendiri dan juga lingkungan

sekitar sekolah. Setelah siswa paham dan mengerti aturan tesebut kemudian guru

mempersilahkan siswa keluar ruang kelas dengan tertib. Siswapun tampak

bersemangat dan senang untuk keluar dari ruangan kelas.

Gambar. 26 Siswa keluar meninggalkan kelas dengan gembira( Dokumentasi: Budhi 2011)

Kegiatan pembelajaran outdoor study berlanjut dengan mengajak siswa untuk

keluar kelas melihat berbagai karya seni rupa terapan daerah setempat atau

surakarta yang berada di pasar Ngarsopuro. Semua siswa keluar kelas dan

berkumpul didepan lingkungan pasar Ngarsopuro selanjutnya guru memberikan

gambaran tentang objek apa yang baik untuk digambar tanpa mewajibkan atau

memaksa untuk menggambar objek tersebut.

Objek topeng yang dijadikan contoh pada pembelajaran kali ini, guru

memperlihatkan bahwa objek tersebut mempunyai komposisi yang baik apabila

dipandang dari arah depan maupun samping. Guru juga menerangkan tentang arah

datangnya cahaya matahari sehingga tampak bayangan dari objek tersebut.

Page 95: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menggambar bentuk juga perlu mempertimbangkan objek yang unik, sudut

pandang yang baik, komposisi objek yang seimbang dan juga tempat yang

nyaman.

Gambar 27. Guru memberikan penjelasan menggambar bentuk topeng kepada siswa (Dokumentasi: Dika, 2011)

Selanjutnya guru mendemonstrasikan cara menggambar bentuk tersebut kepada

siswa dengan menggunakan teknik arsir menggunakan pensil 2B sambil melihat

objek secara langsung yang ada didepannya. Guru memulai dengan membuat pola

dasar objek atau sketsa kemudian memperjelas detail bentuk baru kemudian

menambahkan arsiran bayangan dan background.

Gambar. 28 Siswa mengerjakan tugas menggambar bentuk topeng (Dokumentasi: Dika, 2011)

Page 96: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvi

Guru menunjukkan contoh gambar yang telah dibuat kepada siswa untuk

dijadikan bahan referensi dan contoh untuk ditiru tetapi dari segi teknisnya bukan

objeknya. Setelah mendemonstrasikan menggambar bentuk guru kembali

menanyakan apakah masih ada yang kurang paham atau masih binggung dalam

penyampaian materi sebelum mencoba untuk mempraktikkannya. Siswa ternyata

sudah banyak yang paham dan antusias untuk mencoba menggambar bentuk.

Siswa mulai menempatkan diri menggambar objek patung dari berbagai arah dan

posisi untuk mendapatkan sudut pengambilan gambar yang baik serta memperoleh

tempat yang nyaman. Suasana santai, akrab dan menyenangkan tampak tercipta

dengan sendirinya sehingga pembelajaran menjadi lebih baik. Dari hasil

pengamatan yang dilakukan guru ternyata masih ada sebagian siswa yang masih

mengalami kesulitan sejak siklus pertama dalam mencari objek, menggambar

dengan baik dan juga hasil belajarnya masih dibawah nilai ketuntasan, beberapa

siswa tersebut diantaranya Agnes, Andani, Mega, Berliana dan Rioda. Guru

kemudian memberikan alternatif untuk mengajak mereka bergabung dan duduk

berdekatan dengan siswa lain yang mempunyai kemempuan yang lebih baik agar

siswa bisa saling berbagi kesulitan, memberikan saran dan masukan serta

mengajari siswa yang belum tuntas sehingga proses dan hasilnya semakin baik

dari sebelumnya serta siswa tidak ketinggalan materi pelajaran.

Siswa selanjutnya mulai mengerjakan tugas mengambar bentuk dengan

didampingi guru sambil memberikan arahan dan praktik menggambar secara

langsung. Siswa yang sedang mengerjakan tugas tidak malu-malu dan segan

untuk bertanya kepada guru tentang cara menggambar bentuk. Guru kembali

menerangkan dan mengajari siswa menggambar dengan sabar dan dengan suasana

akrab dan santai tetapi tetap serius.

Selama proses berlangsung siswa tampak senang dan serius mengerjakan tugas

yang belum selesai tetapi bagi siswa yang sudah selesai menggerjakan bercanda

sendiri dan mondar-mandir mengganggu teman-temannya. Mendapati siswa

mengganggu temannya tersebut guru kemudian memberikan nasihat untuk jangan

mengganggu temannya tetapi justru membantu temannya yang belum selesai. Hal

Page 97: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvii

tersebut dilakukan agar tercipta kondisi tertib dan kondusif untuk kegiatan belajar

mengajar

Gambar. 29 Guru kembali menerangkan dan menjelaskan cara menggambar kepada siswa yang bertanya (Dokumentasi: Dika, 2011)

Guru mengawasi siswa menggambar bentuk sambil terus memberikan

motivasi dan bimbingan kepada siswa dengan berkeliling. Siswa bertambah

semangat dalam menggambar terbukti dengan mereka serius mengerjakan tanpa

banyak bercanda dengan teman-temannya dan juga tugas dapat terselesaikan

dengan baik. Selanjutnya gambar yang sudah selesai dikumpulkan pada guru

kemudian akan diperiksa dan dievaluasi pada pertemuan yang akan datang untuk

mengetahui tingkat keberhasilannya. Pembelajaran pada pertemuan ini diakhiri

dengan menggingatkan kembali agar pertemuan mendatang lebih mempersiapkan

peralatan dan bahan dilanjutkan dengan salam penutup, siswapun diminta kembali

kekelas dengan teratur.

b. Pertemuan kedua siklus II

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan isi rancangan atau skenario

pembelajaran yang telah dirumuskan. Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan

kedua, peneliti dan guru berkolaborasi untuk lebih memkasimalkan hasil belajar

menggambar bentuk. Dari hasil tindakan siklus II pada pertemuan pertama dapat

ditentukan apa yang harus diubah, diperbaiki atau ditingkatkan.

Pada pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus II ini dilakukan 2 kali pertemuan

dan pertemuan kali ini merupakan pertemuan yang kedua kalinya dengan alokasi

Page 98: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcviii

waktu selama 40 menit. Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal

5 November 2011 pada pukul 07.00 wib sesuai jadwal pelajaran yang sudah ada

dengan materi pembelajaran menggambar bentuk karya seni rupa terapan daerah

setempat.

Pertemuan diawali dengan presensi kehadiran siswa yang berjumlah 32 siswa atau

semua siswa hadir. Setelah presensi selesai, guru memberikan penjelasan tentang

pembelajaran menggambar bentuk dengan menerapkan metode outdoor study

yaitu kegiatan menggambar akan dilakukan diluar kelas/di pasar seni barang antik

Pasar Triwindu. Siswa yang mendengar pembelajaran akan dilakukan diluar kelas

merasa senang dan tambah bersemangat. Siswa diberi kebebasan untuk

menggambar objek yang ditemuinya di Pasar Triwindu tersebut, tetapi harus

mengacu pada materi yang berupa objek karya seni terapan daerah surakarta

seperti objek patung, topeng, guci karya kerajinan logam dan lain sebagainya.

Guru memberikan pengulangan materi pengertian menggambar bentuk, tahap-

tahap proses menggambar bentuk dan teknik menggambar bentuk dengan

mengacu pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Pada pertemuan ini

guru tidak lagi memberikan rambu-rambu dan aturan selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung di luar kelas seperti pada pertemuan sebelumnya karena

siswa-siswa bisa tertib dan berjalan dengan lancar.

Kegiatan outdoor study berlanjut dengan mengajak siswa untuk keluar kelas

melihat berbagai karya seni rupa terapan daerah setempat atau surakarta yang

berada di pasar Pasar Triwindu. Semua siswa keluar kelas dan berkumpul didepan

lingkungan pasar Pasar Triwindu selanjutnya guru memberikan gambaran tentang

objek apa yang baik untuk . Beberapa objek patung dan hiasan dijadikan contoh

pada pembelajaran mengambar bentuk karya seni rupa terapan daerah surakarta.

Guru memperlihatkan bahwa objek tersebut nilai seni yang tinggi dan mempunyai

komposisi yang baik apabila dipandang dari sudut yang baik pula. Guru juga

memberikan penjelasan tentang arah datangnya cahaya matahari sehingga akan

ada penampakan bayangan pada objek yang digambar tersebut. Selain itu juga

perlu mempertimbangkan objek yang unik, sudut pandang yang baik, komposisi

objek yang seimbang dan juga tempat yang nyaman untuk berkarya.

Page 99: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcix

Gambar. 30 Siswa mengerjakan tugas menggambar bentuk (Dokumentasi: Budhi, 2011)

Siswa mulai mengerjakan tugas mengambar bentuk dengan didampingi guru

sambil memberikan arahan dan praktik menggambar yang lebih banyak kepada

siswa. Interaksipun mulai timbul dengan banyaknya siswa yang sedang

mengerjakan tugas tidak segan untuk bertanya kepada guru tentang cara

menggambar bentuk. Guru kembali menerangkan dan mengajari siswa

menggambar dengan sabar dan dengan suasana akrab dan santai tetapi tetap

serius.

Guru mengawasi siswa menggambar bentuk sambil terus memberikan

motivasi dan bimbingan kepada siswa dengan berkeliling. Pada saat siswa

mengerjakan tugasnya nampak beberapa wisatawan maupun pengunjung pasar

melihat-lihat kegiatan yang dilakukan siswa sambil bertanya kepada beberapa

murid dan memberikan apresisasi bahwa karya yang yang dibuat bagus dan

kreatif. Siswapun bertambah semangat dan semakin percaya diri dalam

menggambar terbukti juga dengan mereka serius mengerjakan tanpa banyak

bercanda dengan teman-temannya dan juga tugas dapat terselesaikan dengan baik.

Selanjutnya gambar yang sudah selesai dikumpulkan pada guru kemudian akan

diperiksa dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilannya.

Tugas menggambar bentuk yang sudah selesai dikumpulkan kepada guru

untuk diperiksa dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilannya dilihat

dari indikator penilaian gambar bentuk guru bersama siswa memberikan apresiasi

karya mana yang paling bagus dan baik dilihat dari berbagai indikator penilaian

Page 100: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c

gambar bentuk seperti karakter, proporsi, komposisi, gelap terang serta finishing

yang baik. Kegiatan ini juga sebagai bentuk penggulangan pemberian materi agar

siswa semakin paham dan jelas. Beberapa karya terbaik siswa seperti karya Dewi,

Samuel dan Agnes diperlihatkan kepada siswa yang telah berkumpul untuk

memberikan berbagai pendapatnya tentang karya yang disajikan. Dari ketiga

karya tersebut siswa diberikan kesempatan untuk memilih karya mana yang

terbaik disertai dengan alasan pemilihan yang didasarkan pada indikator penilaian

menggambar bentuk. Berbagai pendapat bermunculan satu persatu dengan alasan

yang berbeda-beda dan akhirnya dilihat dari suara terbanyak dengan berbagai

pendapat dan alasan, terpilihlah karya Agnes sebagai karya terbaik dan berhak

atas hadiah berupa peralatan menggambar dan juga karyanya dipajang di majalah

sekolah.

Gambar. 31 Karya gambar bentuk terbaik yang dipajang di majalah dinding

sekolah (Dokumentasi: Dika, 2011)

Siswa yang menerima hadiah tampak senang dilihat dari ekspresi

tersenyum dan teman-teman yang lain memberikan ucapan selamat kepada Agnes.

Hal ini mendorong siswa yang lain untuk lebih rajin dan semangat belajar lagi

belajar agar pada pertemuan yang akan datang siswa lebih termotivasi lagi.

Page 101: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ci

Setelah proses evaluasi selesai gurupun mengakhiri pembelajaran dengan salam

dan siswapun diminta kembali kekelas dengan tertib.

2.3. Observasi

Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal

yang terjadi ketika tindakan berlangsung antara lain: 1) Kehadiran siswa 2)

Persiapan siswa sebelum menggambar yaitu kelengkapan peralatan menggambar

yang dibawa siswa. 3) Perhatian siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar 4)

Inisiatif mencari objek gambar yang unik dan menarik dengan pertimbangan

prinsip desain. 5) Pelaksanaan pembelajaran dengan baik 6) ketepatan waktu

pengumpulan tugas.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama di siklus II

ini didapat hasil seperti tabel berikut:

Tabel .10 Observasi Minat dan penilaian afektif menggambar bentuk pertemuan pertama siklus 2

No Nama

Keh

adir

an

Mem

baw

a pe

rala

tan

men

ggam

bar

Mem

perh

atik

an

Inis

iatif

men

cari

ob

jek

gam

bar y

ang

unik

Men

gerj

akan

tuga

s de

ngan

bai

k

Men

gum

pulk

an

tuga

s te

pat w

aktu

Min

at/id

ak

1 Agnes tirza awanda v - v v v v v

2 Andani ayu mentari v - v v - v -

3 Andhika galih prakasiwi v v v v v v v

4 Andreas rian aji nugroho v - v v v - -

5 Berliana herpi t.d v v v - v v v

6 Chrisdamar aji pradana v - v v v - -

7 Daniel suryo prasodjo v v v - v v v

8 Dewi kurniawati v v v v - v v

9 Diah ajeng kusherawati v v v v v v v

10 Dinar suryaningtyas v - v v v v v

11 Fenny febriyanti soviana v v v v v - v

12 v v v v v - v

13 Jane christabel anastasias lies .h v v - v v v v

14 Kenas gerelda sudoko v v v v - v v

15 Kharisma nur fitriana v - v v v v v

16 Marita widia ratnaningdian v v v v v - v

17 Mega eka maharani agustina v v v - v v v

Page 102: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cii

Keterangan: - Siswa Berminat= memenuhi minimal 4 kriteria - Penilaian afektif menggambar bentuk dilakukan memberikan skor untuk setiap kriteria

penilaian, dengan rincian sebagai berikut: 1. Kehadiran siswa mempunyai bobot skor 1. 2. Keaktifan siswa dalam membawa peralatan menggambar bentuk diberikan

skor 1. 3. Memperhatikan materi yang disampaikan guru diberikan bobot skor 2. 4. Bernisiatif mencari objek gambar yang unik mempunyai bobot skor 2 5. Mengerjakan tugas dengan baik tanpa banyak bercanda dan mengganggu

teman diberi bobot skor 2. 6. Mengumpulkan tugas tepat waktu diberikan skor 1.

Dari hasil lembar observasi di atas menunjukan minat belajar mengajar belajar

cukup baik yaitu sebanyak 28 siswa atau 87,5 % berminat terhadap pelajaran

menggambar bentuk dengan deskripsi sebagai berikut: Siswa yang hadir

mengikuti KBM sebanyak 32 siswa atau 100% siswa hadir, siswa yang membawa

peralatan menggambar sebanyak 24 siswa atau 75%, sekitar 26 siswa atau 81,3%

siswa memperhatikan materi yang disampaikan guru. Untuk inisiatif mencari

objek gambar yang unik sebanyak 81,3% atau 26 siswa. Sedangkan Mengerjakan

tugas dengan baik sebanyak 28 siswa dengan prosentase 87,5%. Masalah

18 Mohammed thariq alfattah v v v v v v v

19 Muhammad rasyaddany prasetyo v v v v v v v

20 Natasha sonia happy delvia v v v v v - v

21 Nathania aldisa oliviandy v v - v v v v

22 Oktavia dinda sakti v - v v v - v

23 v v v - v v v

24 Rioda fajar perkasa v v v v v v v

25 Rizki fajar reynaldi v - v v v v v

26 Samuel sadewa putra v v v v - v v

27 Satriyo raditiyanto v - v - v v -

28 Sharone rosa k.p v v - v v v v

29 Tiwi septia dewanti v v - v v v v

30 Yoga gema mahendra v v - v v v v

31 Yohana yesi amalia v v v - v v v

32 Yuda fajar pamungkas v v - v v v v

Jumlah 32 24 26 26 28 28 28

Prosentase 100% 75% 81.3% 81.3% 87.5% 87.5% 87.5%

Page 103: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ciii

pengumpulkan tugas tepat waktu sebanyak 87,5 % atau sebanyak 28 siswa yang

menggumpulkan tugasnya tepat waktu.

Kemudian dapat dibandingkan dengan hasil observasi proses belajar mengajar

pada pertemuan kedua siklus II yang mengalami peningkatan seperti pada tabel

berikut ini:

Tabel .11 Observasi dan penilaian afektif menggambar bentuk pertemuan kedua siklus 2 Kelas 7 C SMP N 5 Surakarta

No Nama K

ehad

iran

Mem

baw

a pe

rala

tan

men

ggam

bar

Mem

perh

atik

an

Inis

iatif

men

cari

ob

jek

gam

bar

yang

uni

k

Men

gerj

akan

tu

gas

deng

an

baik

Men

gum

pulk

an

tuga

s te

pat

wak

tu

Min

at/T

idak

1 Agnes tirza awanda v - v v v v v

2 Andani ayu mentari v v v v - v -

3 Andhika galih prakasiwi v v v v v v v

4 Andreas rian aji nugroho v - v v v v v

5 Berliana herpi t.d v v v - v v v

6 Chrisdamar aji pradana v v v v v - v

7 Daniel suryo prasodjo v v v v v v v

8 Dewi kurniawati v v v v - v v

9 Diah ajeng kusherawati v v v v v v v

10 Dinar suryaningtyas v - v v v v v

11 Fenny febriyanti soviana v v v v v - v

12 Hannifah v v v v v - v

13 Jane christabel anastasias lies .h v v - v v v v

14 Kenas gerelda sudoko v v v v - v v

15 Kharisma nur fitriana v - v v v v v

16 Marita widia ratnaningdian v - v v v - -

17 Mega eka maharani agustina v v v v v v v

18 Mohammed thariq alfattah v v v v v v v

19 Muhammad rasyaddany prasetyo v v v v v v v

20 Natasha sonia happy delvia v v v v v - v

21 Nathania aldisa oliviandy v v v v v v v

22 Oktavia dinda sakti v - v v v - v

23 v v v - v v v

24 Rioda fajar perkasa v - v v v v v

25 Rizki fajar reynaldi v - v v v v v

26 Samuel sadewa putra v v v v - v v

27 Satriyo raditiyanto v - v - v v -

28 Sharone rosa k.p v v - v v v v

29 Tiwi septia dewanti v v - v v v v

Page 104: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

civ

30 Yoga gema mahendra v v - v v v v

31 Yohana yesi amalia v v v - v v v

32 Yuda fajar pamungkas v v - v v v v

Jumlah 32 26 27 28 28 28 30

Prosentase 100% 81.3% 84.4% 87.5% 87.5% 87.5% 93.8%

Keterangan: - Siswa Berminat= memenuhi minimal 4 kriteria - Penilaian afektif menggambar bentuk dilakukan memberikan skor untuk setiap kriteria

penilaian, dengan rincian sebagai berikut: 1. Kehadiran siswa mempunyai bobot skor 1. 2. Keaktifan siswa dalam membawa peralatan menggambar bentuk diberikan

skor 1. 3. Memperhatikan materi yang disampaikan guru diberikan bobot skor 2. 4. Bernisiatif mencari objek gambar yang unik mempunyai bobot skor 2 5. Mengerjakan tugas dengan baik tanpa banyak bercanda dan mengganggu

teman diberi bobot skor 2. 6. Mengumpulkan tugas tepat waktu diberikan skor 1.

Dari hasil lembar observasi di atas menunjukan minat belajar mengajar belajar

cukup baik yaitu sebanyak 30 siswa atau 93,8 % berminat terhadap pelajaran

menggambar bentuk dengan deskripsi sebagai berikut: Siswa yang hadir

mengikuti KBM sebanyak 32 siswa atau 100% siswa hadir, siswa yang membawa

peralatan menggambar sebanyak 26 siswa atau 81,3%, sekitar 26 siswa atau

84,4% siswa memperhatikan materi yang disampaikan guru. Untuk inisiatif

mencari objek gambar yang unik sebanyak 87,5% atau 28 siswa. Sedangkan

Mengerjakan tugas dengan baik sebanyak 28 siswa dengan prosentase 87,5%.

Masalah pengumpulkan tugas tepat waktu sebanyak 87,5 % atau sebanyak 28

siswa yang menggumpulkan tugasnya tepat waktu.

Untuk mengetahui hasil keseluruhan nilai afektif siklus II ini maka hasil dari

penilaian pada pertemuan pertama ditambahkan nilai pada pertemuan kedua

kemudian dibagi dua sehingga diperoleh nilai akhir siklus II.

Tabel .11 Prosentase Minat menggambar bentuk pada siklus II

Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2 Siklus II Siklus II

No Aspek Penilain Afektif Jumlah Siswa

Prosentase Jumlah Siswa

Prosentase Jumlah Siswa

Prosentase

Page 105: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cv

1 Kehadiran 32 100% 32 100% 32 100%

2 Membawa peralatan menggambar

24 75% 26 81.3% 25 78.1%

3 Memperhatikan 26 81.3% 27 84.4% 26 82.8%

4 Inisiatif mencari objek gambar yang unik

26 81.3% 28 87.5% 27 84.4%

5 Mengerjakan tuagas dengan baik

28 87.5% 28 87.5% 28 87.5%

6 Mengumpulkan tugas tepat waktu

28 87.5% 28 87.5% 28 87.5%

Minat belajar siswa 28 87.5% 30 93.8% 29 90.6%

Pada pembahasan ini dijabarkan pula hasil belajar menggambar bentuk siswa

didasarkan pada kriteria penilaian yang telah disusun untuk menilai hasil karya

gambar bentuk dari siswa, berikut ini merupakan kriteria penilaian karya atau

dilihat dari aspek psikomotorik: Karakter bentuk yang mempunyai bobot 3,

Proporsi mempunyai bobot 2, Komposisi berbobot 2 sedangkan gelap terang

berbobot 1 serta finishing berbobot 1.

Dengan menggunakan kriteria penilaian diatas dapat dinilai hasil karya siswa pada

pertemuan pertama dan kedua dalam menggambar bentuk yang disajikan dalam

bentuk tabel berikut ini:

Tabel .12 Penilaian hasil/Psikomotorik menggambar bentuk pertemuan pertama siklus 2 Kelas 7 C SMP N 5 Surakarta

No Nama Aspek Penilaian Nilai

Pertemuan 1 siklus II

Karakter Proporsi komposisi gelap terang

Finishing

1 Agnes tirza awanda 2 1 1 1 1 6 2 Andani ayu mentari

2 2 1 2 1 8 3 Andhika galih prakasiwi

2 2 2 1 1 8 4 Andreas rian aji nugroho

1 2 1 1 1 6 5 Berliana herpi t.d

2 1 2 1 1 7 6 Chrisdamar aji pradana

2 2 1 1 1 7 7 Daniel suryo prasodjo

2 2 2 1 1 8 8 Dewi kurniawati

2 2 1 1 1 7 9 Diah ajeng kusherawati

1 2 2 2 1 8 10 Dinar suryaningtyas

2 2 1 2 1 8 11 Fenny febriyanti soviana

2 1 2 2 1 8 12

1 2 1 1 1 6 13 Jane christabel anastasias lies .h

1 1 2 2 1 8 14 Kenas gerelda sudoko 1 2 2 1 1 7 15 Kharisma nur fitriana

1 2 1 1 1 6 16 Marita widia ratnaningdian

1 2 1 2 1 7

Page 106: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvi

17 Mega eka maharani agustina 2 2 2 1 0 7

18 Mohammed thariq alfattah 2 2 1 2 1 8

19 Muhammad rasyaddany.P 2 1 1 1 1 6

20 Natasha sonia happy delvia 2 2 1 2 1 8

21 Nathania aldisa oliviandy 3 2 1 2 0 8

22 Oktavia dinda sakti 1 2 1 2 1 7

23 ariyanto 1 2 2 1 1 6 24 Rioda fajar perkasa

2 1 2 2 1 8 25 Rizki fajar reynaldi

2 1 1 2 1 7 26 Samuel sadewa putra

2 2 1 1 1 7 27 Satriyo raditiyanto

2 1 1 1 1 6 28 Sharone rosa k.p

1 2 1 1 1 6 29 Tiwi septia dewanti

1 2 1 2 1 7 30 Yoga gema mahendra

2 2 1 2 0 7 31 Yohana yesi amalia

2 1 2 2 1 8 32 Yuda fajar pamungkas

1 2 2 2 1 8 Nilai rata-rata :

7,2

Keterangan: 1. Karakter bentuk mempunyai bobot 3, dengan rincian sebagai berikut:

a. diberi bobot 3, jika karya telah mencakup ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek.

b. diberi bobot 2, jika karya hanya mencakup 2 dari 3 kriteria penilaian yaitu: ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek.

c. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup 1 dari 3 kriteria penilaian yang berupa: ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek

2. Proporsi mempunyai bobot 2, dengan rincian sebagai berikut: a. diberi bobot 2, jika target yang tercapai berupa proporsi/perbandingan

antar objek dengan tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar dengan baik.

b. diberi bobot 1, jika target yang tercapai hanya salah satu dari kriteria penilaian proporsi yang berupa: proporsi/perbandingan antar objek dengan tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar dengan baik.

3. Komposisi a. diberi bobot 2, jika karya telah mencakup keharmonisan dan

keseimbangan. b. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup salah satu kriteria penilaian

yang berupa keharmonisan dan keseimbangan. 4. Gelap terang berbobot 1, jika unsur warna yang berasal dari susunan garis dan

warna maupun bidang yang mengenai objek yang memberi kesan benda menjadi tiga dimensi dan terkena cahaya.

5. Finishing berbobot 1, jika karya gambar bentuk telah mencakup kebersihan karya dan kerapian karya.

Page 107: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvii

Dari data tersebut diperoleh nilai psikomotorik menggambar bentuk dengan nilai

rata-rata kelas 7,2. Itu artinya nilai menggambar bentuk sudah mengalami

peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 0,5 dari nilai siklus I dengan

nilai 6,7. Sedangkan hasil menggambar pada pertemuan kedua adalah sebagai

berikut:

Tabel .13 Penilaian hasil/Psikomotorik menggambar bentuk pertemuan kedua

siklus 2 Kelas 7 C SMP N 5 Surakarta

No Nama Aspek Penilaian Nilai Pertemuan

2 siklus II Karakter Proporsi komposisi gelap terang

Finishing

1 Agnes tirza awanda 2 1 1 1 1 8 2 Andani ayu mentari 1 2 2 1 0 8 3 Andhika galih prakasiwi 1 2 1 1 1 8 4 Andreas rian aji nugroho 1 2 2 1 1 8 5 Berliana herpi t.d 2 2 2 2 0 8 6 Chrisdamar aji pradana 2 1 1 1 1 8 7 Daniel suryo prasodjo 2 2 1 1 1 9 8 Dewi kurniawati 2 2 2 1 1 8 9 Diah ajeng kusherawati 1 2 2 2 1 8

10 Dinar suryaningtyas 2 2 1 2 1 8 11 Fenny febriyanti soviana 2 1 1 1 1 8 12 1 2 2 1 1 7 13 Jane christabel anastasias lies .h 1 1 2 2 1 7 14 Kenas gerelda sudoko 1 2 2 2 1 8 15 Kharisma nur fitriana 1 2 2 2 1 8 16 Marita widia ratnaningdian 1 2 1 2 1 7 17 Mega eka maharani agustina 1 2 1 2 1 8 18 Mohammed thariq alfattah 2 2 2 2 0 8 19 Muhammad rasyaddany.P 1 2 2 2 1 7 20 Natasha sonia happy delvia 1 2 1 2 1 8 21 Nathania aldisa oliviandy 2 2 1 2 0 8 22 Oktavia dinda sakti 1 2 1 2 1 7 23 1 2 2 1 1 8 24 Rioda fajar perkasa 2 1 2 2 1 8 25 Rizki fajar reynaldi 2 1 1 2 1 8 26 Samuel sadewa putra 2 2 1 2 1 8 27 Satriyo raditiyanto 2 1 1 2 1 7 28 Sharone rosa k.p 1 1 2 2 1 8 29 Tiwi septia dewanti 1 1 1 2 1 8

Page 108: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cviii

30 Yoga gema mahendra 2 2 1 2 1 8 31 Yohana yesi amalia 2 1 1 2 1 8 32 Yuda fajar pamungkas 1 2 1 2 1 8

Nilai rata-rata : 7,9

Keterangan: 1. Karakter bentuk mempunyai bobot 3, dengan rincian sebagai berikut:

a. diberi bobot 3, jika karya telah mencakup ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek.

b. diberi bobot 2, jika karya hanya mencakup 2 dari 3 kriteria penilaian yaitu: ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek.

c. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup 1 dari 3 kriteria penilaian yang berupa: ketepatan bentuk, kesesuaian objek dengan yang digambar dan bisa memunculkan karakter objek

2. Proporsi mempunyai bobot 2, dengan rincian sebagai berikut: a. diberi bobot 2, jika target yang tercapai berupa proporsi/perbandingan

antar objek dengan tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar dengan baik.

b. diberi bobot 1, jika target yang tercapai hanya salah satu dari kriteria penilaian proporsi yang berupa: proporsi/perbandingan antar objek dengan tepat dan penempatan objek ke dalam bidang gambar dengan baik.

3. Komposisi a. diberi bobot 2, jika karya telah mencakup keharmonisan dan

keseimbangan. b. diberi bobot 1, jika karya hanya mencakup salah satu kriteria penilaian

yang berupa keharmonisan dan keseimbangan. 4. Gelap terang berbobot 1, jika unsur warna yang berasal dari susunan garis dan

warna maupun bidang yang mengenai objek yang memberi kesan benda menjadi tiga dimensi dan terkena cahaya.

5. finishing berbobot 1, jika karya gambar bentuk telah mencakup kebersihan karya dan kerapian karya.

Dari data tersebut diperoleh nilai karya atau nilai psikomotorik menggambar

bentuk berdasarkan indikator penilaian diperoleh nilai rata-rata kelas 7,9. Itu

artinya nilai menggambar bentuk sudah mengalami peningkatan yang cukup

signifikan yaitu sebesar 0,7 dari nilai siklus I dengan nilai 7,2.

Karya gambar bentuk yang dihasilkan siswa dari siklus II pertemuan pertama dan

kedua mengalami peningkatan kualitas karya yang dihasilkan. Berikut ini

merupakan beberapa perbandingan contoh hasil karya siswa pada saat

pembelajaran menggambar bentuk pada siklus II pertemuan pertama dan

pertemuan kedua:

Page 109: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cix

a. Karya siklus II pertemuan pertama

Gambar. 32 Karya Dewi kurniawati yang sudah bisa membuat proporsi objek yang baik walaupun arsiran dan gelap terang belum maksimal

(Dokumentasi: Budhi, 2011)

Gambar diatas merupakan karya Dewi kurniawati yang dapat dinilai berdasarkan

kriteria: karakter objek sudah mulai muncul sehingga diberi nilai 2, proporsi yang

diberikan nilai 2 kemudian komposisi benda diberikan nilai 1 dan teknik gelap

terang masih kurang terlihat sehinggan hanya diberi nilai 1 serta finishing diberi

nilai 1, dari data tersebut ditambahkan semua sehingga mendapatkan hasil atau

nilai 7.

Berikut merupakan beberapa karya siswa yang mempunyai kualitas dan nilai yang

bagus karena sudah mampu menangkap objek sesuai dengan

kenyataan/karakteristik yang bagus, komposisi tepat, proporsi yang pas dan gelap

terang yang sudah muncul dan finishing yang baik pula.

Page 110: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar. 33 Karya Yoha yang mempunyai komposisi,karakteristik dan gelap

terang yang baik dengan nilai 8 (Dokumentasi: Budhi, 2011)

Hasil karya Yoha yang memperoleh nilai 8 yang dideskripsikan

berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut: karakter objek sudah muncul

sehingga diberi nilai 2, proporsi diberikan nilai 1 kemudian komposisi benda

diberikan nilai 2 dan teknik gelap terang masih kurang terlihat sehinggan hanya

diberi nilai 2 serta finishing diberi nilai 1 .

Gambar. 34 Karya Kenas gerelda sudoko yang sudah berani menggambar bebapa

objek dengan komposisi yang bagus (Dokumentasi: Dika, 2011)

Hasil karya Kenas gerelda sudoko yang memperoleh nilai 7 yang

dideskripsikan berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut: karakter objek

sudah belum muncul sehingga diberi nilai 1, proporsi diberikan nilai 2 kemudian

komposisi benda yang sudah bagus sehingga diberikan nilai 2 dan teknik gelap

Page 111: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxi

terang masih kurang terlihat sehingga hanya diberi nilai 1 serta finishing diberi

nilai 1.

b. Hasil karya pertemuan kedua siklus II

Gambar. 35 Karya Dewi kurniawati yang mempunyai komposisi dan proporsi yang baik dengan nilai 8 (Dokumentasi: Budhi, 2011)

Hasil karya Dewi kurniawati yang memperoleh nilai 8 yang dideskripsikan

berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut: karakter objek sudah muncul

sehingga diberi nilai 2, proporsi sudah baik diberikan nilai 2 kemudian komposisi

benda yang sudah bagus sehingga diberikan nilai 2 dan teknik gelap terang masih

kurang terlihat sehingga hanya diberi nilai 1 serta finishing diberi nilai 1.

Gambar. 36 Karya Samuel yang mempunyai komposisi, karakteristik dan gelap terang yang baik dengan nilai 8 (Dokumentasi: Budhi, 2011) Hasil karya Rioda fajar perkasa yang memperoleh nilai 8 yang

dideskripsikan berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut: karakter objek

sudah muncul sehingga diberi nilai 2, proporsi diberi nilai 1 kemudian komposisi

Page 112: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxii

benda yang sudah bagus sehingga diberikan nilai 2 dan teknik gelap terang yang

sudah terlihat sehingga diberi nilai 2 serta finishing diberi nilai 1.

Gambar. 37 Karya Agnes yang dengan pemilihan objek yang bagus dan arsiran proporsi yang baik tetapi finishingnya belum maksimal (Dokumentasi: Dika,

2011)

Hasil karya Dewi kurniawati yang memperoleh nilai 8 yang dideskripsikan

berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut: karakter objek sudah muncul

sehingga diberi nilai 2, proporsi sudah baik diberikan nilai 2 kemudian komposisi

benda diberikan nilai 1 dan teknik gelap terang sudah baik sehingga diberi nilai 2

serta finishing belum maksimal diberi nilai 0.

Secara keseluruhan nilai menggambar bentuk dapat dinilai dari penilaian secara

afektif ditambah dengan penilaian karya atau penilaian psikomotorik kemudian

hasilnya dibagi dua sehingga didapat nilai akhir menggambar bentuk. Dari nilai

akhir ini akan diperoleh prosentase ketuntasan belajar siswa dengan standar

ketuntasan minimal 7,5. Hasil nilai akhir sebelum adanya penelitian tindakan

kelas dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari data yang disajikan sebagai

berikut:

Tabel 14. Nilai Menggambar Bentuk Siswa Kelas 7 C Pada pertemuan pertama Siklus II

No Nama Aspek Penilaian

Nilai pertemuan 1

Afektif Psikomotorik Siklus 2

1 Agnes tirza awanda 8 6 7

2 Andani ayu mentari 6 8 7

3 Andhika galih prakasiwi 8 8 8

Page 113: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxiii

4 Andreas rian aji nugroho 7 6 6.5

5 Berliana herpi t.d 7 7 7

6 Chrisdamar aji pradana 7 7 7

7 Daniel suryo prasodjo 8 8 8

8 Dewi kurniawati 7 7 7

9 Diah ajeng kusherawati 8 8 8

10 Dinar suryaningtyas 8 8 8

11 Fenny febriyanti soviana 8 8 8

12 8 6 7

13 Jane christabel anastasias lies .h 7 8 7.5

14 Kenas gerelda sudoko 7 7 7

15 Kharisma nur fitriana 8 6 7

16 Marita widia ratnaningdian 8 7 7.5

17 Mega eka maharani agustina 7 7 7

18 Mohammed thariq alfattah 9 8 8.5

19 Muhammad rasyaddany. P 8 6 7

20 Natasha sonia happy delvia 8 8 8

21 Nathania aldisa oliviandy 7 8 7.5

22 Oktavia dinda sakti 7 7 7

23 7 6 6.5

24 Rioda fajar perkasa 8 8 8

25 Rizki fajar reynaldi 8 7 7.5

26 Samuel sadewa putra 8 7 7.5

27 Satriyo raditiyanto 6 6 6

28 Sharone rosa k.p 7 6 6.5

29 Tiwi septia dewanti 7 7 7

30 Yoga gema mahendra 7 7 7

31 Yohana yesi amalia 8 8 8

32 Yuda fajar pamungkas 8 8 8 Nilai rata-rata 7.5 7.2 7.3

Keterangan: Nilai akhir menggambar bentuk: Penilaian Afektif+Penilaian Psikomotorik 2 Nilai rata-rata kelas setelah adanya tindakan pada siklus kedua ini diperoleh nilai

7,3 dengan nilai pada siklus 1 sebesar 6,8. Nilai tersebut mengalami peningkatan

nilai rata-rata kelas sebesar 0,5 dengan nilai tertinggi 8 dan terendah 6,5.

Sedangkan nilai akhir pertemuan kedua pada siklus II ini disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Page 114: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxiv

Tabel 15. Nilai Menggambar Bentuk pada pertemuan kedua Siklus II

No Nama Aspek Penilaian

Nilai pertemuan 1

Afektif Psikomotorik Siklus 2

1 Agnes tirza awanda 8 8 8

2 Andani ayu mentari 8 8 8

3 Andhika galih prakasiwi 8 8 8

4 Andreas rian aji nugroho 8 8 8

5 Berliana herpi t.d 7 9 8

6 Chrisdamar aji pradana 8 8 8

7 Daniel suryo prasodjo 9 9 9

8 Dewi kurniawati 8 8 8

9 Diah ajeng kusherawati 8 8 8

10 Dinar suryaningtyas 8 8 8

11 Fenny febriyanti soviana 8 8 8

12 8 6 7

13 Jane christabel anastasias lies .h 8 7 7.5

14 Kenas gerelda sudoko 8 8 8

15 Kharisma nur fitriana 8 7 7.5

16 Marita widia ratnaningdian 7 8 7.5

17 Mega eka maharani agustina 8 8 8

18 Mohammed thariq alfattah 9 8 8.5

19 Muhammad rasyaddany. P 8 6 7

20 Natasha sonia happy delvia 8 8 8

21 Nathania aldisa oliviandy 8 8 8

22 Oktavia dinda sakti 7 7 7

23 7 8 7.5

24 Rioda fajar perkasa 8 8 8

25 Rizki fajar reynaldi 8 8 8

26 Samuel sadewa putra 8 8 8

27 Satriyo raditiyanto 7 7 7

28 Sharone rosa k.p 8 8 8

29 Tiwi septia dewanti 8 8 8

30 Yoga gema mahendra 7 9 8

31 Yohana yesi amalia 8 8 8

32 Yuda fajar pamungkas 8 8 8 Nilai rata-rata 7.5 7.9 7.8

Keterangan: Nilai akhir menggambar bentuk: Penilaian Afektif+Penilaian Psikomotorik 2

Page 115: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxv

Nilai rata-rata kelas setelah adanya tindakan pada siklus kedua ini diperoleh nilai

7,8 dengan nilai pada siklus 1 sebesar 7,3. Nilai tersebut mengalami peningkatan

nilai rata-rata kelas sebesar 0,5 dengan nilai tertinggi 9 dan terendah 7. Dari nilai

pertemuan pertama dan kedua siklus II ini dijadikan satu sehingga menghasilkan

nilai akhir siklus II dengan data sebagai berikut ini:

Tabel 16. Nilai Akhir Menggambar Bentuk Siklus II

No Nama Nilai Nilai Nilai Ketuntasan

pertemuan 1 siklus II

pertemuan 2 siklus II

siklus II sudah belum

1 Agnes tirza awanda 7 8 7.5 v -

2 Andani ayu mentari 7 8 7.5 v -

3 Andhika galih prakasiwi 8 8 8 v -

4 Andreas rian aji nugroho 6.5 8 7.25 - v

5 Berliana herpi t.d 7 8 7.5 v -

6 Chrisdamar aji pradana 7 8 7.5 v -

7 Daniel suryo prasodjo 8 9 8.5 v -

8 Dewi kurniawati 7 8 7.5 v -

9 Diah ajeng kusherawati 8 8 8 v -

10 Dinar suryaningtyas 8 8 8 v -

11 Fenny febriyanti soviana 7.5 8 7.75 v -

12 7 7 7 - v

13 Jane christabel anastasias lies .h 7.5 7.5 7.5 v -

14 Kenas gerelda sudoko 7 8 7.5 v -

15 Kharisma nur fitriana 7 7.5 7.25 - v

16 Marita widia ratnaningdian 7.5 7.5 7.5 v -

17 Mega eka maharani agustina 7 8 7.5 v -

18 Mohammed thariq alfattah 8.5 8.5 8.5 v -

19 Muhammad rasyaddany prasetyo 7 7 7 - v

20 Natasha sonia happy delvia 8 8 8 v -

21 Nathania aldisa oliviandy 7 8 7.5 v -

22 Oktavia dinda sakti 7 7 7 - v

23 6.5 7.5 7 - v

24 Rioda fajar perkasa 8 8 8 v -

25 Rizki fajar reynaldi 7.5 8 7.75 v -

26 Samuel sadewa putra 7.5 8 7.75 v -

27 Satriyo raditiyanto 7 7 7 - v

28 Sharone rosa k.p 7 8 7.5 v -

29 Tiwi septia dewanti 7 8 7.5 v -

30 Yoga gema mahendra 7 8 7.5 v -

31 Yohana yesi amalia 8 8 8 v -

32 Yuda fajar pamungkas 8 8 8 v -

Page 116: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxvi

Nilai rata-rata 7.3 7.9 7.6 - -

Jumlah 25 7

Prosentase 78.1% 21.9%

Keterangan: Nilai akhir siklus II : Nilai pertemuan pertama+nilai pertemuan kedua 2

Hasil prestasi di atas menunjukan sekitar 78.1% atau 27 siswa yang sudah

memenuhi standar nilai ketuntasan minimal yang dipatok sebesar 7,5.dan hanya

sekitar 21.9% atau 7 siswa yang belum memenuhi standar nilai ketuntasan.

Artinya siklus kedua ini telah mencapai target ketuntasan minimal dengan

prosentase lebih dari 75% dan nilai rata-rata kelas yang sudah mencapai 7,6

dengan target minimal 7,5.

2.4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, peneliti dan guru berupaya menggali faktor

penyebabnya dan melakukan refleksi proses kegiatan dengan penggunaan metode

outdoor study. Refleksi dilakukan dengan cara data yang diperoleh melalui

observasi dan wawancara dikumpulkan dan dianalisis sehingga dapat diketahui

hasil belajar siswa dalam KBM menggambar bentuk yang dilihat dari proses

belajar dan hasil karya siswa. Dari hasil refleksi ini akan diketahui kelebihan dan

kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat digunakan

untuk menentukan langkah tindakan pada pertemuan siklus II. Adapun hasilnya

adalah sebagai berikut :

Keberhasilan dari tindakan siklus II menggunakan metode outdoor study,

yaitu: 1) Minat dan keaktifan siswa dalam KBM menggambar bentuk meningkat.

Dilihat dari pengamatan 6 sub indikator dalam menggambar bentuk, masing-

masing sub indikator mengalami peningkatan yaitu: kehadiran/presensi 100%;

Membawa peralatan menggambar 78,1%; Memperhatikan 78%; Inisiatif mencari

objek gambar yang unik 71,1%; Mengerjakan tugas dengan baik 81%;

Mengumpulkan tugas tepat waktu meningkat menjadi 87,5%;

Kekurangan dari tindakan siklus II yaitu siswa terlalu jauh dari rombongan

belajar sehingga menyulitkan guru dalam pengawasan dan pengarahan.

Page 117: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxvii

Kekurangan dari segi hasil karya berupa masih kurangnya kesan gelap terang

yang ditimbulkan lewat penggunaan teknik arsiran pada karya siswa, hal ini

dikarenakan sebagian siswa belum begitu paham penggunaan teknik arsiran yang

baik dan juga belum optimalnya penggunaan berbagai macam teknik arsiran.

Kurangnya contoh objek yang sudah jadi dan finishing sehingga siswa masih

kebinggungan terhadap karyanya sendiri apakah sudah dirasa selesai atau belum.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka peneliti berupaya menggali

faktor penyebab dan melakukan refleksi sebagai berikut:

a. Meningkatkan pemahaman siswa tentang pemahaman tahap-tahap

menggambar bentuk, bahan menggambar bentuk, teknik menggambar bentuk

terutama dari segi gelap terang dengan cara memperjelas materi pembelajaran

dan meminta perhatian lebih siswa saat pemberian materi gambar bentuk

b. Meningkatkan ketrampilan siswa dalam menggambar bentuk dengan

memotivasi siswa, pengoptimalan waktu untuk mata pelajaran gambar bentuk

agar karya selesai dikerjakan.

c. Meningkatkan pengawasan dan bimbingan kepada peserta didik yang masih

mengalami kebingungan dalam menggoreskan bentuk (gambar) terkait dengan

materi gambar bentuk yang diajarkan. Selain itu pengawasan dan bimbingan

juga diintensifkan pada peserta didik yang belum menunjukan keaktifan dan

kesungguhan dalam mengikuti kegiatan menggambar bentuk. Hal ini

diharapkan mampu meningkatkan kosentrasi peserta didik dalam menggambar

bentuk secara maksimal.

C. Pembahasan Antar Siklus

Berdasarkan data di peroleh, penulis melakukan rekapilutasi berdasarkan indikator

ketercapaian dalam menggambar bentuk pada siswa kelas VII C SMPN 5

Surakarta dan ditemukan adanya peningkatan hasil menggambar bentuk dengan

menggunakan metode outdoor study. Keberhasilan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada capaian indikator berikut :

1) Minat siswa dalam KBM menggambar bentuk.

Page 118: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti tentang minat siswa dalam KBM

menggambar motif batik berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan,

terjadi peningkatan untuk setiap siklus. Peningkatan minat siswa dalam KBM

menggambar bentuk dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini :

Tabel 17. Prosentase minat siswa kelas 7C SMPN 5 Surakarta

No. Tahapan Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 Sebelum Tindakan 2 Siklus I 3 Siklus II

Sedangkan minat siswa dalam KBM menggambar bentuk apabila disajikan dalam

bentuk grafik maka hasilnya sebagai berikut:

Gambar 38 . Grafik nilai peningkatan minat belajar menggambar bentuk

Tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat siswa

dalam KBM menggambar bentuk dengan menerapkan metode outdoor study.

Peningkatan minat siswa dalam KBM menggambar bentuk dari sebelum adanya

tindakan sebesar 46,8% atau hanya 15 siswa kemudian setelah diadakan tindakan

pada siklus I sebesar 65,6 % atau 21 siswa, sedangkan peningkatan paling

signifikan terjadi pada siklus kedua yaitu sebesar 90.6 % atau 29 siswa

menunjukkan minatnya terhadap pelajaran menggambar bentuk dan dengan

capaian tersebut sudah tercapai target minat belajar menggambar bentuk sebesar

75%.

Page 119: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain itu peningkatan juga pada alokasi waktu pembelajaran yang lebih efektif

sehingga kompetensi yang diharapkan berdasarkan kurikulum tercapai, yaitu

setiap satu sub standar kompetensi hanya dengan 1x pertemuan, karena

sebelumnya pembelajaran di berikan waktu seselesainya murid. Sehingga waktu

tidak efisien dan murid merasa bosan sehingga siswa lebih termotivasi

mengambar bentuk karena suasana pembelajaran yang menyenangkan. Suasana

pembelajaran dikelas lebih aktif dan kondusif

2) Hasil belajar menggambar bentuk.

Kemampuan siswa atau hasil menggambar bentuk mengalami peningkatan untuk

setiap siklus. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil menggambar bentuk siswa untuk

setiap siklus. Berikut merupakan perkembangan hasil karya menggambar bentuk

pada sebelum adanya tindakan, siklus I dan siklus II.

Gambar. 39 Perbandingan Karya Feny Antara Sebelum tindakan, Siklus Idan II

(dokumentasi: Budhi : 2011)

Page 120: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar. 40 Perbandingan Karya Diah ajeng Antara Sebelum tindakan, Siklus Idan II (dokumentasi: Budhi : 2011)

Penilaian hasil gambar bentuk siswa terbagi menjadi dua aspek penilaian yaitu

aspek afektif dan aspek psikomotorik yang disajikan dalam bentuk tabel dan

grafik seperti berikut ini:

Tabel. 18 Prosentase ketuntasan menggambar bentuk siswa kelas 7C

No. Tahapan Jumlah Siswa Prosentase (%) Nilai rata-rata kelas

1 Sebelum Tindakan 6.4 2 Siklus I 7.0

3 Siklus II 7.6

Prosentase ketuntasan nilai menggambar bentuk siswa pada siklus I dan II dapat

di lihat pada grafik di bawah ini :

Page 121: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar .41 Grafik Ketuntasan Nilai Menggambar bentuk pada sebelum, Siklus I dan II

Tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan

siswa menggambar bentuk dengan menerapkan outdoor study. Berdasarkan data

tersebut dapat dilihat peningkatan ketuntasan belajar siswa yang mengalami

peningkatan cukup signifikan mulai dari 18.8% menjadi %dan mencapai

ketuntasan pada siklus kedua pertemuan yang kedua sebanyak 78.1% hal ini seperti

yang diungkapkan oleh stigghin dalam abadi yang menerangkan bahwa metode

outdoor study/outdoor learning dapat meningkatkan minat belajar siswa dan

menurut Arikunto (1993: 103) mengatakan bahwa dengan adanya minat, siswa

akan mudah menyerap materi yang diberikan. Sehingga siswa yang dapat

menyerap materi dengan baik maka hasil/prestasi belajarnya akan semakin

meningkat.

Page 122: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxii

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis

kemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode outdoor study pada mata pelajaran gambar bentuk mampu

meningkatkan minat peserta didik dengan capaian prosentase peningkatan

sebagai berikut: sebelum adanya tindakan sebesar 46,8% atau hanya 15 siswa,

pada tindakan pada siklus I sebesar 65,6 % atau 21 siswa dan pada siklus

kedua sebesar 90.6 % atau 29 siswa.

2. Penerapan model outdoor study mampu meningkatkan hasil belajar

mengggambar bentuk siswa kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011. Adapun capaian terakhir hasil belajar menggambar bentuk

siswa berdasarkan nilai rata-rata mengalami kenaikan dengan nilai mencapai

7,7 sedangkan berdasarkan ketuntasan belajar siswa yang mengalami

peningkatan cukup signifikan mulai dari 18,8% sebelum adanya tindakan

menjadi 53,1% pada siklus I dan mencapai ketuntasan pada siklus sebesar

78,2 %.

B. Implikasi

1. Penerapan metode outdoor study pada mata pelajaran gambar bentuk

menjadikan peserta didik lebih berminat dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar

2. Kemampuan siswa dalam mencari objek gambar bentuk, menggunakan

peralatan dan menerapkan teknik menggambar dapat meningkat dengan

diterapkannya metode outdoor study.

3. Penerapan metode outdoor study dapat dijadikan sebagai pijakan bagi guru

dan siswa dalam pembelajaran menggambar bentuk yang akan datang.

105

Page 123: PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK …... · Nilai apapun harusnya tak hanya dilihat dari hasil akhir tapi proses dibalik hasil itu . (Budhi S.N) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxiii

C. Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian yang dicapai dari penelitian tindakan

kelas ini, peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut ini.

1. Bagi siswa kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012

diharapkan lebih menyukai lagi pelajaran seni rupa sehingga dapat

memberikan pengalaman yang berharga (pengalaman estetik).

2. Bagi guru kelas kelas VII C SMP Negeri 5 Surakarta diharapkan agar

menerapkan metode outdoor study pada proses pembelajaran menggambar

bentuk dan juga melakukan Pengembangan agar dapat memperoleh hasil yang

maksimal

3. Bagi sekolah SMP Negeri 5 Surakarta hendaknya memberikan perhatian pada

ketersedian sarana dan prasarana untuk menunjang perbaikan pembelajaran

gambar bentuk sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

optimal.