penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap...

8
CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined © 2013 Universitas Negeri Semarang ISSN NO 2252-6609 Info Artikel Abstrak Abstract PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERPENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH AA Mawarsari , Sudarmin, W Sumarni Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. 8508112 Semarang 50229 Sejarah Artikel: Diterima 13 Januari 2013 Disetujui 13 Februari 2013 Dipublikasikan April 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri pada materi larutan penyangga terhadap peningkatan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IA SMAN 7 Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah pretestpostest control group design pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diambil secara acak. Hasil analisis data postes diuji perbedaan dua rata-rata dihasilkan rata-rata kedua kelas berbeda secara signifikan pada taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan 74, menunjukkan pemahaman konsep kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Besarnya kontribusi penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri terhadap pemahaman konsep sebesar 88,65%. Hasil analisis uji t-test berpasangan menunjukkan penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep pada taraf kepercayan 95% dengan derajat kebebasan 74. Hasil analisis uji normalized gain pemahaman konsep diperoleh rata-rata harga N-gain kelas eksperimen 0,67 ) dan kelas kontrol 0,39, sedangkan uji normalized gain sikap ilmiah diperoleh rata-rata harga N-gain kelas eksperimen 0,70 dan kelas kontrol 0,48. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep siswa dan dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa kelas XI IA SMAN 7 Semarang. Alamat korespondensi: Email: [email protected] Keywords: inquiry experimental method understanding concept scientific attitude This research aimed to determine the effect of the application of the experimental method of inquiry based on the materials of the buffer solution to increase understanding of scientific concepts and attitudes of students. The study population was all students of class XI IA SMAN 7 Semarang. The study design used was a pretestposttest control group design experiment class and the control class taken at random. Posttest data analysis examined the average difference in the two produced an average of the two classes differ significantly at 95% confidence level with 74 degrees of freedom, showing understanding of the concept of experimental classes are better than the control class. The contribution of the application of the experimental method of inquiry based on understanding concepts of 88.65%. Results of analysis paired ttest showed the application of the experimental method of inquirybased positive effect on the level of understanding of the concept of belief 95% with 74 degrees of freedom. Analysis of test results normalized gain understanding of the concept gained an average price of Ngain experiment class 0.67 and control class 0.39, whereas the normalized test gain scientific attitude earned an average price of Ngain 0.70 experimental class and the control class 0.48. Based on the results of this study concluded that the application of the experimental method of inquirybased positive effect on students' understanding of concepts and to enhance the scientific attitude of students of class XI IA SMAN 7 Semarang.

description

hasil penelitian Ariani Anggita M

Transcript of penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap...

Page 1: penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa

CiE 2 (1) (2013)Chemistry in Educationhttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined

© 2013 Universitas Negeri SemarangISSN NO 2252-6609

Info Artikel Abstrak

Abstract

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERPENDEKATAN INKUIRIUNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAHAA Mawarsari , Sudarmin, W SumarniJurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri SemarangGedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. 8508112 Semarang 50229

Sejarah Artikel:Diterima 13 Januari 2013Disetujui 13 Februari 2013Dipublikasikan April 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metodeeksperimen berpendekatan inkuiri pada materi larutan penyangga terhadappeningkatan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa. Populasi penelitianadalah seluruh siswa kelas XI IA SMAN 7 Semarang. Desain penelitian yangdigunakan adalah pretest­postest control group design pada kelas eksperimen dankelas kontrol yang diambil secara acak. Hasil analisis data postes diuji perbedaandua rata-rata dihasilkan rata-rata kedua kelas berbeda secara signifikan pada tarafkepercayaan 95% dengan derajat kebebasan 74, menunjukkan pemahamankonsep kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Besarnya kontribusipenerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri terhadap pemahamankonsep sebesar 88,65%. Hasil analisis uji t-test berpasangan menunjukkanpenerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri berpengaruh positifterhadap pemahaman konsep pada taraf kepercayan 95% dengan derajatkebebasan 74. Hasil analisis uji normalized gain pemahaman konsep diperolehrata-rata harga N-gain kelas eksperimen 0,67 ) dan kelas kontrol 0,39, sedangkanuji normalized gain sikap ilmiah diperoleh rata-rata harga N-gain kelas eksperimen0,70 dan kelas kontrol 0,48. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri berpengaruh positifterhadap pemahaman konsep siswa dan dapat meningkatkan sikap ilmiah siswakelas XI IA SMAN 7 Semarang.

Alamat korespondensi:Email: [email protected]

Keywords:inquiryexperimental methodunderstanding conceptscientific attitude

This research aimed to determine the effect of the application of the experimental methodof inquiry based on the materials of the buffer solution to increase understanding ofscientific concepts and attitudes of students. The study population was all students of classXI IA SMAN 7 Semarang. The study design used was a pretest­posttest control groupdesign experiment class and the control class taken at random. Posttest data analysisexamined the average difference in the two produced an average of the two classes differsignificantly at 95% confidence level with 74 degrees of freedom, showing understanding ofthe concept of experimental classes are better than the control class. The contribution of theapplication of the experimental method of inquiry based on understanding concepts of88.65%. Results of analysis paired t­test showed the application of the experimentalmethod of inquiry­based positive effect on the level of understanding of the concept ofbelief 95% with 74 degrees of freedom. Analysis of test results normalized gainunderstanding of the concept gained an average price of N­gain experiment class 0.67 andcontrol class 0.39, whereas the normalized test gain scientific attitude earned an averageprice of N­gain 0.70 experimental class and the control class 0.48. Based on the results ofthis study concluded that the application of the experimental method of inquiry­basedpositive effect on students' understanding of concepts and to enhance the scientific attitudeof students of class XI IA SMAN 7 Semarang.

Page 2: penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa

2

AA Mawarsari/Chemistry in Education 2 (1) (2013)Pendahuluan

Ilmu kimia merupakan salah satucabang sains. Sains merupakan mata pelajaranyang diarahkan untuk mencari tahu dan berbuatsehingga dapat membantu siswa untukmemperoleh pemahaman yang lebih mendalamtentang alam sekitar. Salah satu fungsi dantujuan dari mata pelajaran sains adalah siswadapat memperoleh pengalaman dalampenerapan metode ilmiah melaluieksperimensehingga terlatih untuk bersikap ilmiah(Istikomah et al., 2010).

Sikap ilmiah sangat penting bagi siswakarena dapat meningkatkan daya kritis siswaterhadap fenomena alam yang dihadapi,sehingga dalam menyikapi permasalahan tidakhanya mengandalkan pengetahuan teoritis sajatetapi harus disertai dengan sikap ilmiah yangmenjadi tolok ukur tingkat pemahaman yangdimiliki siswa (Wahyudiati, 2010). Apabilasikap ilmiah telah terbentuk dalam diri siswamaka akan terwujudlah suri tauladan yang baikbagi siswa, baik dalam melaksanakanpenyelidikan atau berinteraksi denganmasyarakat (Sardinah et al., 2012).

Di SMAN 7 Semarang tahun ajaran2012/2013 sikap ilmiah belum dibekalkan danpersentase ketuntasan belajar masih kurang dari75%. Pembelajaran dilakukan melalui ceramahatau belajar hafalan. Menurut Sanjaya (2011)Belajar hafalan akan mudah lupa sedangkanbelajar bermakna akan lama tersimpan dalammemori otak. Belajar bermakna terjadi bilasiswa menemukan sendiri pengetahuan. Belajarlebih dari proses menghafal dan menumpukilmu pengetahuan, tetapi bagaimanapengetahuan siswa yang diperoleh bermaknauntuk siswa melalui keterampilan berpikir.

Diperlukan tindak lanjut yang seriusdari guru agar tujuan pembelajaran kimia dapattercapai secara optimal sehingga pemahamankonsep dan sikap ilmiah siswa dapat meningkat.Salah satu upaya tersebut adalah denganpenerapan metode eksperimen berpendekataninkuiri yang dapat meningkatkan unjuk kerja,keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa(Rustaman et al., 2005). Pendekatan inkuiridapat membentuk dan mengembangkan selfconsept pada diri siswa sehingga siswa dapatmengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebihbaik, membantu siswa dalam menggunakaningatan dan transfer pada situasi proses belajaryang baru, dan mendorong siswa untuk berpikirdan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap

objektif, jujur, dan terbuka (Roestiyah, 2008).Keyakinan akan keunggulan inkuiri

didukung oleh pernyataan Bruner (Hermawati,2012) yang menyatakan keuntungan mengajardengan inkuiri adalah: (1) siswa akanmemahami konsep dasar dan ide-ide yang lebihbaik; (2) membantu siswa dalam menggunakandaya ingat dan transfer pada situasi prosesbelajar baru; (3) mendorong siswa untukberpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri;dan (4) mendorong siswa berpikir inisiatif danmerumuskan hipotesanya sendiri. Didukungpula dengan hasil penelitian Gautreau & Binns(2012), bahwa prestasi belajar siswa mengalamipeningkatan dengan pembelajaran berbasisinkuiri. Ergul et al. (2011) juga memperolohhasil temuan bahwa pembelajaran berbasisinkuiri telah signifikan meningkatkan sikapilmiah siswa di Turki. Pendekatan inkuiriterbimbing melalui metode eksperimen selamaproses pembelajaran memberi keleluasaan padasiswa untuk melakukan percobaan sendiridengan bimbingan guru sehingga siswamempunyai keinginan yang lebih besar untukmengikuti pembelajaran, lebih memahamikonsep, serta menggerakkan ide siswa (Khan &Zafar, 2011). Hal ini sejalan dengan penelitianLawson (2000).

Rumusan masalah yang akan ditelitidalam penelitian ini antara lain: (1) apakahpenerapan metode eksperimen berpendekataninkuiri pada materi larutan penyanggaberpengaruh terhadap pemahaman konsepsiswa; (2) apakah penerapan metode eksperimenberpendekatan inkuiri pada materi larutanpenyangga dapat meningkatkan pemahamankonsep siswa; (3) apakah penerapan metodeeksperimen berpendekatan inkuiri pada materilarutan penyangga dapat meningkatkan sikapilmiah siswa; dan (4) bagaimana tanggapansiswa terhadap metode eksperimenberpendekatan inkuiri yang diterapkan.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuanyaitu: (1) mengetahui pengaruh penerapanmetode eksperimen berpendekatan inkuiri padamateri larutan penyangga terhadap pemahamankonsep siswa; (2) mengetahui peningkatanpemahaman konsep siswa dengan penerapanmetode eskperimen berpendekatan inkuiri. (3)mengetahui peningkatan sikap ilmiah siswadengan penerapan metode eskperimenberpendekatan inkuiri; dan (4) mengetahuitanggapan siswa terhadap metode eksperimenberpendekatan inkuiri yang diterapkan.

Page 3: penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa

AA Mawarsari/Chemistry in Education 2 (1) (2013)

3

Metode PenelitianPenelitian ini dilakukan di SMAN 7

Semarang pada materi larutan penyangga.Desain penelitian yang digunakan yaitu pretest­postest control group design dimana terdapat duakelompok yang dipilih secara random,kemudian diberi soal pretes dan postes untukmengetahui keadaan awal dan akhir (Sugiyono,2010). Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh siswa kelas XI IA SMAN 7 Semarangtahun ajaran 2012/2013. Pengambilan sampeldilakukan melalui teknik cluster random samplingdengan pertimbangan populasi bersifat normaldan homogen, diperoleh kelas XI IA 1 sebagaikelas eksperimen dengan penerapan metodeeksperimen berpendekatan inkuiri dan kelas XIIA 5 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaranmenggunakan metode eksperimen verifikatif.

Metode pengumpulan data dilakukandengan metode dokumentasi, metode tes,metode pengamatan, metode wawancara, danmetode angket. Variabel bebas dalam penelitanini adalah metode pembelajaran. Variasi metodeyang diteliti adalah metode eksperimenberpendekatan inkuiri pada kelas eksperimendan pembelajaran menggunakan metodeeksperimen verifikatif pada kelas kontrol,sedangkan variabel terikat pada penelitian iniadalah pemahaman konsep dan sikap ilmiahsiswa. Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini adalah soal pretes dan postespemahaman konsep, lembar pengamatan sikapilmiah, angket sikap ilmiah, dan angkettanggapan siswa. Data penelitian pemahamankonsep dianalisis secara statistik menggunakanuji normalitas, uji kesamaan dua varians, ujiperbedaan dua rata-rata, korelasi biserial,koefisien determinasi, uji t-test berpasangan,dan uji normalized gain. Uji t-test berpasangandigunakan untuk mengetahui pengaruhpenerapan metode eksperimen berpendekataninkuiri terhadap pemahaman konsep denganterlebih dahulu melihat hubungan vaiabel bebasterhadap variabel terikat menggunakan korelasibiserial serta persen kontribusi pengaruhnyadengan koefisien determinasi. Peningkatanpemahaman konsep dan sikap ilmiah secarastatistik diuji menggunakan uji normalized gain.Analisis sikap ilmiah juga dilakukan secaradeskriptif, begitu juga analisis angket tanggapansiswa.

Hasil dan PembahasanPemahaman konsep siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberiperlakuan proses dan metode pembelajaranyang berbeda, kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai postes sebesar 79,84 dan kelas kontrolmemiliki nilai postes sebesar 62,53. Pencapaianrata-rata nilai postes kelas eksperimen lebihtinggi dari pada kelas kontrol. Berdasarkan hasiluji perbedaan dua rata-rata data nilai postesdiperoleh hasil bahwa pemahaman konsepmengenai larutan penyangga kelas eksperimenlebih baik dari pada kelas kontrol pada tarafkepercayaan 95% dengan derajat kebebasan 74.l Berdasarkan uji korelasi biserial dilanjutkandengan penentuan koefisiendeterminasi,ditemukan hasil penelitian bahwa penerapanmetode eksperimen berpendekatan inkuirimempengaruhi pemahaman konsep siswasebesar 88,65%. Hasil uji t-test berpasanganmenunjukkan bahwa penerapan metodeeksperimen berpendekatan inkuiri berpengaruhpositif terhadap pemahaman konsep siswa padataraf kepercayaan 95% dengan derajatkebebasan 74.

Pada kelompok sampel, baik kelaseksperimen maupun kelas kontrol mendapatmateri pelajaran dan latihan soal yang sama,namun proses pembelajaran dan metodepembelajaran berbeda. Proses dan metodepembelajaran yang berbeda inilah yangmenyebabkan rata-rata pemahaman konsepkelas eksperimen lebih baik dari pada kelaskontrol. Pembelajaran dengan metodeeksperimen berpendekatan inkuiri memberikeleluasaan kepada siswa untuk melakukanpraktikum sendiri dalam menyelesaikanmasalah dengan bimbingan guru, menemukankonsep sendiri dari hasil praktikum tersebut,sehingga memotivasi dan mendorong siswasecara aktif menggali pengetahuannya sendirimenjadi pribadi yang aktif, mandiri, danterampil dalam memecahkan masalah sertamemiliki pemahaman konsep yang lebih(Praptiwi et al., 2012). Partisipasi siswa saatpembelajaran dalam hal mengajukanpertanyaan, menyusun hipotesis,mengumpulkan dan menganalisis datamerupakan aktivitas yang berkaitan erat dengankegiatan inkuiri sehingga dari segala aktivitasyang berhubungan dengan kegiatan inkuiri akanmembantu siswa membangun pengetahuannya

Page 4: penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa

4

AA Mawarsari/Chemistry in Education 2 (1) (2013)Pada kelas eksperimen yang

menggunakan metode eksperimenberpendekatan inkuiri, proses penemuan konsepmelalui pemberian masalah. Pada prosespembelajaran, siswa diberi suatu masalah yangberkaitan dengan pengaruh penambahan sedikitasam, basa, dan pengenceran pada larutanpenyangga. Kegiatan praktikum yangdilaksanakan bertujuan untuk menemukanteori, sehingga konsep diharapkan ditemukansendiri oleh siswa berdasarkan hasil praktikumdengan bimbingan guru. Konsep yangditemukan dihubungkan dengan kehidupansehari-hari sehingga bersifat kontekstual.Pembelajaran yang berlangsung berpusat padasiswa, melibatkan secara maksimal seluruhkemampuan siswa untuk mencari danmenemukan konsep. Hal ini akan memberikankesempatan kepada siswa untuk belajarbermakna. Dengan demikian pengetahuan yangdiperoleh siswa bukan dari mengingat ataumenghafal seperangkat fakta, konsep, atau teori,tetapi dengan menemukan dan membangunatau mengkonstruk sendiri pengetahuan itu danmemberikan makna melalui pengalaman nyata.Belajar bermakna ini akan memberikankemampuan untuk mengingat sesuatu lebih

lama dan memberikan pemahaman konsepyang lebih mendalam.

Berbeda dengan kelas eksperimen, padakelas kontrol yang menggunakan metodeeksperimen verifikatif proses penemuan konsepmelalui ceramah yaitu konsep diberikan secaralangsung dari guru ke siswa. Pada prosespembelajaran, siswa dibelajarkan melaluipenerimaan dan hafalan konsep. Siswamelakukan kegiatan praktikum yang bertujuanuntuk membuktikan teori. Pembelajaran denganmetode ini mengikuti cara pembelajaran yangbiasa diajarkan oleh guru mitra kepada siswa.Pemberian konsep melalui metode ceramahtanpa melibatkan keaktifan berpikir siswa akanmembuat konsep yang dimiliki siswa mudahdilupakan karena tidak tersimpan lama dimemori otak, sehingga berakibat padakurangnya kemampuan siswa dalammemahami pelajaran.

Hasil uji N-gain diperoleh rerata hargaN-gain kelas eksperimen sebesar 0,67 dan kelaskontrol sebesar 0,39. Peningkatan keduakelompok sampel berada pada kategorisedang.Visualisasi peningkatan rerata skorpemahaman konsep kelompok sampel dapatdilihat pada Gambar 1.

Berdasarkan Gambar 1, Perbedaanharga N-gain antara kelas eksperimen dengankelas kontrol sebesar 0,29. Hal ini menunjukkanbahwa penerapan metode eksperimenberpendekatan inkuiri dapat meningkatkanpemahaman konsep siswa. Penerapan strategipembelajaran inkuiri terbimbing dapatmeningkatkan hasil belajar siswa karena strategipembelajaran ini memberikan motivasi yangbesar kepada siswa dengan melaluipermasalahan yang dimunculkan membuatsiswa terlibat aktif dalam belajar dan tertarikuntuk mendalami konsep (Ermadianti et al.,2012).

Walaupun kedua kelas memiliki

peningkatan pada kategori sedang, tetapi dilihatdari setiap sub materi peningkatan harga N-gainkelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelaskontrol. Seperti yang terlihat pada Tabel 1,disajikan Rerata Skor Pre­test, Pos­test, dan HargaN-gain Setiap Sub Materi. Pada kelaseksperimen terdapat tiga sub materi yangmemiliki harga N-gain pada kategori tinggi, submateri lainnya memiliki harga N-gain padakategori sedang dan tidak ada yang memilikiharga N-gain kategori rendah. Sedangkan padakelas kontrol semua harga N-gain peningkatanpemahaman konsep tidak ada yang memilikikategori tinggi, melainkan pada kategorisedang.

Gambar 1.Peningkatan rerata skor pemahaman konsep kelompok sampel

Page 5: penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa

AA Mawarsari/Chemistry in Education 2 (1) (2013)

5

Berdasarkan hasil uji statistikpeningkatan tiap aspek sikap ilmiah ditemukanbahwa rerata peningkatan sikap ilmiah kelaseksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.Rerata N-gain kelas eksperimen sebesar 0,70

berada pada kategori tinggi, sedangkan rerataN-gain kelas kontrol sebesar 0,48 berada padakategori sedang.Visualisasi nilai N-gain antarakelas kontrol dan kelas eksperimen disajikanpada Gambar 2.

Gambar 2. Nilai N­gain kelas kontrol dan kelas eksperimen

Tabel 1. Rerata skor pre­test, post­test, dan harga N­gain setiap sub materi

Keterangan:1. Jujur 6. Berpikir kritis2. Terbuka 7. Rasa ingin tahu3. Tanggung jawab 8. Disiplin4. Obyektif 9. Peduli lingkungan5. Bekerja sama

Page 6: penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa

6

AA Mawarsari/Chemistry in Education 2 (1) (2013)Berdasarkan Gambar 2, ditemukan hasil

penelitian bahwa sikap ilmiah yang sulitterkembangkan adalah sikap rasa ingin tahu.Sedangkan sikap ilmiah yang mudahterkembangkan adalah sikap bekerja sama dandisiplin. Hal ini dikarenakan baik pada kelaskontrol maupun eksperimen sikap rasa ingintahu berada pada peningkatan harga N-gainterendah dan sikap bekerja sama dan disiplinberada pada penungkatan N-gain kategoritinggi.

Peningkatan sikap jujur pada kelaseksperimen dikarenakan penerapan metodeeskperimen berpendekatan inkuiri, metode inimerupakan metode yang digunakan ilmuwansains dalam menemukan ilmu pengetahuan.Karena dengan metode ini siswa dibiasakanmemecahkan masalah dan merancangpraktikum dengan pemikirannya sendirisehingga kejujuran dalam mengungkapkan hasilpraktikum akan lebih besar dibanding siswapada kelas kontrol yang melakukan praktikumtidak dengan idenya sendiri.

Peningkatan sikap terbuka pada kelaseksperimen dikarenakan walaupun kelaseksperimen proses pembelajaran menggunakanmetode eksperimen berpendekatan inkuiri danpada kelas kontrol menggunakan metodeeksperimen tanpa inkuiri, namum kedua kelasdi lakukan kegiatan diskusi kelompok. Kegiatandiskusi kelompok yang dilengkapi denganpresentasi hasil diskusi akan membuat sikapterbuka dalam menerima pendapat di keduakelas meningkat dan bahkan kelas kontrol yangmemiliki peningkatan sedikit lebih besar daripada kelas eksperimen.

Peningkatan sikap tanggung jawab padakelas eksperimen dikarenakan pada penerapanmetode eksperimen berpendekatan inkuri padakelas eksperimen, siswa dibiasakan diberi tugasyang menantang berupa pemecahan masalah.Siswa bekerja dalam kelompok yang selalu aktifuntuk menemukan sendiri konsep pelajaran,siswa juga diberi kebebasan untuk berinisiatif.Pada kelas kontrol tugas yang diberikan tidakmenantang karena buka berupa pemecahanmasalah, selain itu siswa tidak diberi kebebasanberinisiatif, siswa bersifat pasif, sehingga rasatanggung jawab sulit tertanam.

Peningkatan sikap obyektif pada kelaseksperimen lebih tinggi dibandingkanpeningkatan pada kelas kontrol. Pada kelaseksperimen siswa merancang praktikum sendirisesuai hipotesis pemecahan masalah yangdiajukan sendiri. Tujuan praktikum untuk

menemukan konsep bukan untuk membuktikankonsep, sehingga siswa kelas eksperimen lebihbersifat obyektif dalam melaporkan hasilpraktikum.

Peningkatan sikap bekerja sama padakelas eksperimen lebih tinggi sedikitdibandingkan pada kelas kontrol. Pada keduakelas, baik kelas eksperimen maupun kelaskontrol dilakukan kegiatan diskusi kelompkok.Kegiatan diskusi kelompok akan membiasakansikap saling bekerja sama pada diri siswa.Karena diskusi kelompok yang dilakkukan padakelas eksperimen adalah pada setiap prosespembelajaran untuk bersama-samamemecahkan masalah dan menemukan konsepmaka peningkatan sikap bekerja sama kelaseksperimen sedikit lebih tinggi dari padapeningkatan pada kelas kontrol.

Peningkatan sikap berpikir kritis kelaseksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.Penerapan metode eksperimen berpendekataninkuiri pada kelas eksperimen membiasakansiswa untuk berpikir kritis dalam membuathipotesis dalam memecahkan masalah,merancang kegiatan praktikum, menemukankonsep, dan menghubungkan konsep dengankehidupan sehari-hari. Setiap prosespembelajaran siswa selalu dituntut untuk aktifberpikir, hal ini berbeda pada kelas kontrol yangsiswanya bersifat pasif, sehingga peningkatansikap berpikir kritis akan lebih tinggi.

Peningkatan rasa ingin tahu kelaseksperimen karena strategi pembelajaran inkuiriterbimbing memiliki kelebihan dalam penyajianmasalah yang terdapat di LKS, dengan adanyapenyajian masalah tersebut akan memancingrasa ingin tahu siswa sehingga siswa termotivasiuntuk terus belajar dan ingin terus menemukanjawaban dari pertanyaan atau rasakeingintahuannya (Ermadianti et al., 2012).

Peningkatan sikap disiplin kelaseksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.Siswa pada kelas eksperimen dibiasakan aktifmemecahkan masalah secara terstruktut dansistematis, sehingga sikap kedisiplinan akanmudah tertanam.

Peningkatan sikap peduli lingkungankelas eksperimen lebih tinggi dibandingkankelas kontrol. Hal ini disebabkan siswa yangdibelajarkan dengan metode eksperimenberpendekatan inkuiri pada kelas eksperimendibiasakan menghubungkan konsep dengankehidupan sehari-hari, sehingga merekamengetahui hubungan konsep larutan

Page 7: penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa

AA Mawarsari/Chemistry in Education 2 (1) (2013)

7

Gambar 3. Presentase sikap ilmiah kelas kontrol dan kelas eksperimen

penyangga dengan lingkungan. Pengetahuanakan lingkungan ini menanamkan sikap pedulilingkungan pada siswa kelas eksperimen.

Hasil analisis deskriptif sikap ilmiahdiperoleh melalui angket sikap ilmiah kegiatanpraktikum dan kegiatan dikelas. Analisis

deskriptif sikap ilmiah dilakukan denganmengelompokkan skor sikap ilmiah kelaskontrol dan kelas eksperimen dalam intervalkelas dengan kategori sangat sedang sampaisangat tinggi, Visualisasi presentase sikap ilmiahkelas kontrol dan kelas eksperimen disajikanpada Gambar 3.

Gambar 4. Peningkatan nilai rata-rata tiap aspek

Berdasarkan hasil penelitian sikapilmiah secara stastistika dan deskriptif, makadidapatkan temuan hasil penelitian bahwapenerapan metode eksperimen berpendekataninkuiri dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa(Ergul et al., 2011). Pendekatan inkuiri dapatmenumbuhkan sikap obyektif, jujur, rasa ingintahu, dan terbuka. Guided inquiry sebagaipendekatan yang berpusat pada siswa,berpengaruh positif terhadap keberhasilan

akademik siswa dan mengembangkanketerampilan proses ilmiah serta sikap ilmiah(Roestiyah, 2008; Bilgin, 2009).

Tanggapan siswa terhadap metodeeksperimen berpendekatan inkuiri pada materilarutan penyangga diungkap melalui enampertanyaan angket yang mempresentasikanenam aspek. Visualisasi presentase tanggapansiswa disajikan pada Gambar 4.

Keterangan:1. Aspek menarik dan menyenangkan2. Aspek pemahaman konsep larutan penyangga3. Aspek peningkatan kemampuan mengingat konsep larutan penyangga4. Aspek motivasi belajar5. Aspek kecocokan dengan materi larutan penyangga

Page 8: penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa

8

AA Mawarsari/Chemistry in Education 2 (1) (2013)Berdasarkan Gambar 4, diperoleh hasil

tanggapan siswa bahwa siswa merasa tertarikdan senang, membuat siswa lebih mudahmemahami konsep larutan penyangga,membuat siswa lebih lama mengingat konsepyang ditemukan, meningkatan motivasi belajarsiswa, cocok untuk materi larutan penyanggadan materi kimia lain (Sanjaya, 2006).

SIMPULANPenerapan metode eksperimen

berpendekatan inkuiri pada materi larutanpenyangga berpengaruh positif terhadappemahaman konsep siswa dan dapatmeningkatkan sikap ilmiah kelas XI IA SMA N7 Semarang tahun ajaran 2012/2013.

DAFTAR PUSTAKABilgin, I. 2009. The Effects of Guided InquiryInstruction Incorporating a CooperativeLearning Approach on University StudentsAchievement of Acid and Bases Conceptsand attitude. Scientific Research and Essay,4(10): 1038-1046.Ergul, Remziye, Yeter, S., Sevgul C., Zehra O., SirinG., & Meral S. 2011. The Effectts ofInquiry-Based Science teaching onElementary School Student’s ScienceProcess Skills and Science Attitudes.Bulgarian Journal of Science and educationPolicy, 5(1): 48-68.Ermadianti, MN., & Yustini, Y. 2012. PenerapanInkuiri Terbimbing untuk MeningkatkanSikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi SiswaKelas VIII SMP Negeri 14 Pekanbaru TahunAjaran 2012/2013. Jurnal AkademikPendidikan Biologi Universitas Riau: 1-12.Gautreau, BT., & IC Binns. 2012. InvestigatingStudent Attitudes and Achievements in anenvironmental placed-based inquiry insecondary classrooms. International Journalof Environmental and Science Education, 7(2):167-195.Hermawati, NWM. 2012. Pengaruh ModelPembelajaran Inkuiri Terhadap PenguasaanKonsep Biologi dan Sikap Ilmiah Siswa SMADitinjau dari Minat Belajar Siswa. Tesis. Bali:Undiksha.

Istikomah, H., S Hendratto, & S Bambang. 2010.Penggunaan Model Pembelajaran GroupInvestigation untuk Menumbuhkan SikapIlmiah Siswa. Jurnal Pendidikan FisikaIndonesia, 6(1): 40-43.Khan, M., & M Zafar I. 2011. Effect of Inquiry LabTeaching Method on the Development of ScienceSkills Through the Teaching of Biology inPakistan. Language in India, 11(1): 169-178.Kholifudin, MY. 2012. Pembelajaran Fisika denganInkuiri Terbimbing melalui Metode Esperimendan Demonstrasi ditinjau dari Gaya BelajarSiswa. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI 14April.Lawson, AE. 2000. Managing the Inquiry Classroom:Problem and Solutions.The American BiologyTeacher, 62(9): 641-648.Praptiwi, L., Sarwi, & Handayani, L. 2012.Efektivitas Model Pembelajaran EksperimenInkuiri Terbimbing Berbantuan My OwnDictionary untuk MeningkatkanPenguasaan Konsep dan Unjuk Kerja SiswaSMP RSBI. Unnes Science Education Journal,2(1): 87-95.Roestiyah. 2008. Strategi belajar Mengajar: Salah SatuUnsur Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar:Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta.Rustaman, NY., Soendjojo D, Suroso AY., YusnaniA., Ruchji S., Diana R., & Mimin NK.2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi.Malang: IKIP Malang UM PRESS.Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran BerorientasiStandar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencanaprenada media.Sardinah, T., & Anita, N. 2012. Relevansi SikapIlmiah Siswa dengan Konsep Haikat Sainsdalam Pelaksanaan Percobaan padaPembelajaran IPA di SDN Kota BandaAceh. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, 13(2):70-80.Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta.Wahyudiati, D. 2010. Pengembangan PerangkatPembelajaran Berorientasi Modelpembelajaran Diskusi Pada Pokok bahasanEnergi dan Perubahannya untukMenumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa. JurnalInovasi dan Perekayasa Pendidikan, 3(1): 361-378.