PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

25
SKRIPSI PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN SATU ARAH Robinson Andy Kusumadinata NPM : 2016410134 PEMBIMBING: Tri Basuki Joewono, Ph.D. KO-PEMBIMBING: Tilaka Wasanta, S.T., M.T. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018) BANDUNG DESEMBER 2019

Transcript of PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

Page 1: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

SKRIPSI

PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL

PADA JALAN SATU ARAH

Robinson Andy Kusumadinata

NPM : 2016410134

PEMBIMBING: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

KO-PEMBIMBING: Tilaka Wasanta, S.T., M.T.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)

BANDUNG

DESEMBER 2019

Page 2: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

SKRIPSI

PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL

PADA JALAN SATU ARAH

Robinson Andy Kusumadinata

NPM : 2016410134

PEMBIMBING: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

KO-PEMBIMBING: Tilaka Wasanta, S.T., M.T.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)

BANDUNG

DESEMBER 2019

Page 3: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

SKRIPSI

PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL

PADA JALAN SATU ARAH

Robinson Andy Kusumadinata

NPM : 2016410134

BANDUNG, 19 DESEMBER 2019

KO-PEMBIMBING: PEMBIMBING:

Tilaka Wasanta, S.T., M.T. Tri Basuki Joewono, Ph.D.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)

BANDUNG

DESEMBER 2019

Page 4: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama: Robinson Andy Kusumadinata

NPM: 2016410134

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: PENERAPAN

KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN SATU ARAH

merupakan karya ilmiah yang bebas dari plagiat, Apabila di kemudian hari terbukti

terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku.

Bandung, 19 Desember 2019

Robinson Andy Kusumadinata

2016410134

Page 5: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

i

PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA

JALAN SATU ARAH

Robinson Andy Kusumadinata

NPM: 2016410134

Pembimbing: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

Ko-Pembimbing: Tilaka Wasanta, S.T., M.T.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)

BANDUNG

DESEMBER 2019

ABSTRAK

Belakangan ini, Dinas Perhubungan Kota Bandung melakukan rekayasa lalu lintas berupa

perubahan arah pada ruas Jalan Cipaganti yang semula menuju utara ke selatan menjadi arah

sebaliknya. Rekayasa lalu lintas yang dilakukan dirasa tidak memperhatikan perubahan arus lalu

lintas searah yang terjadi sehingga menyebabkan waktu siklus sinyal lalu lintas semula yang

melayani arus lalu lintas sebelum rekayasa lalu lintas dilakukan menjadi tidak efektif. Hal ini dapat

mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja simpang bersinyal pada ruas Jalan Cipaganti. Skripsi

ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik antara perhitungan waktu siklus sinyal lalu lintas baru dan

penerapan sistem koordinasi simpang bersinyal pada simpang yang berjarak berdekatan satu sama

lain yaitu Simpang Lamping, Simpang Adven, dan Simpang Eyckman dengan memanfaatkan

aplikasi VISSIM sebagai medium simulasi keadaan lalu lintas. Berdasarkan hasil simulasi yang

dilakukan, penerapan sistem koordinasi simpang bersinyal dengan waktu siklus MKJI merupakan

solusi terbaik dalam mengurangi waktu tundaan ruas jaringan jalan keadaan saat ini yang semula

adalah 45,07 detik menjadi 34,14 detik dan juga terjadi pengurangan panjang antrean yang semula

adalah 57,49 meter menjadi 41,4 meter.

Kata Kunci: Koordinasi Simpang Bersinyal, Lampu Lalu lintas, Rekayasa Lalu lintas

Page 6: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

iii

COORDINATED TRAFFIC LIGHT IMPLEMENTATION AT

ONE WAY ROAD

Robinson Andy Kusumadinata

NPM: 2016410134

Advisor: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

Co-Advisor: Tilaka Wasanta, S.T., M.T.

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY

FACULTY OF ENGINEERING DEPARTEMENT OF CIVIL

ENGINEERING (Accreditated by SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)

BANDUNG

DESEMBER 2019

ABSTRACT

Recently, Bandung Department of Transportation has been conducting traffic engineering scheme

in the form of a change in directional flow of Cipaganti Road, which initially went from north to

south into the opposite direction. This scheme does not seem to pay attention to changes in which

new traffic flow that occurs, causing the original traffic signal cycle time which serve previous traffic

flow before the scheme is done to be ineffective. This can result in a decrease in performance of

signal intersections on the Cipaganti Road section. This thesis aims to find the best solution which

is between the implementation of new traffic signal cycle time and the application of coordinated

traffic light system at intersections that are close to each other, namely the Lamping Intersection,

Advent Intersection, and Eyckman Intersection by utilizing VISSIM application as a medium to

simulate traffic conditions. Based on the results of simulations carried out, the application of the

green wave system with cycle time that are calculated with method from MKJI is the best solution

which when applied, there is a reduction in delay of the road network segment of current traffic

condition which initially was 45.07 seconds to 34.14 seconds and there was also a reduction in the

queue length which was originally 57, 49 meters to 41.4 meters.

Keywords: Coordinated Traffic Light, Traffic Light, Traffic Engineering

Page 7: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

v

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena rahmat dan anugerahnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Koordinasi Simpang

Bersinyal Pada Jalan Satu Arah” sebagai salah satu syarat kelulusan dalam

menempuh Pendidikan Strata satu (S-1) di Universitas Katolik Parahyangan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan,

doa, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa

terimakasih yang mendalam kepada:

1. Orang tua penulis yang sudah memberikan dukungan moral, doa-doa,

serta bantuan materi kepada penulis selama penulisan skripsi ini dan juga

selama masa perkuliahan penulis;

2. Kakak-kakak penulis yang memberikan dukungan moral selama

penyusunan skripsi ini;

3. Bapak Tri Basuki Joewono, Ph. D., sebagai dosen pembimbing yang

membantu dalam memberikan masukan dan saran pada saat penulisan

skripsi ini;

4. Bapak Tilaka Wasanta, S.T., M.T., sebagai dosen ko-pembimbing yang

turut membantu dalam pengerjaan skripsi ini dalam bentuk masukan dan

saran yang diberikan kepada penulis;

5. Bapak Aloysius Tjan Hin Hwie, Ir., M.T., Ph. D., dan Bapak Santoso Urip

Gunawan, Ir., M.T., selaku dosen penguji yang memberikan saran dan

masukan pada saat seminar dan sidang kepada penulis;

6. Bapak Iwan Suwandana, A. Md., S.T., Sebagai Laboran Laboratorium

Teknik Transportasi dan Bapak Adan yang turut membantu selama

pengerjaan skripsi ini dilakukan;

7. Hadiyanto, Ariel Matthew, dan Michael Tanuhardjo sebagai teman dalam

satu perjuangan mengerjakan skripsi yang selalu membantu dalam

mengerjakan skripsi ini;

8. Lizette Kanani, Nicholas Ryan, Nathanael Ryan, Juan Antonio, Abrian

Jame, Bryan Marcus, Andreas Indra, Kevin Kurniawan, Monica Hilary,

Page 8: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

vi

dan Eric Ricardo selaku teman yang turut membantu selama pengerjaan

skripsi ini berlangsung;

9. Teman seperjuangan skripsi KBI Teknik Transportasi yang memberikan

saran, dan dukungan moral dalam pembuatan skripsi ini;

10. Seluruh sahabat penulis yang membuat penulis semangat dalam menjalani

kehidupan sehari-hari;

11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh

karena itu, kritik dan saran diharapkan oleh penulis sebagai bahan evaluasi

kedepannya. Semoga Tuhan membalas kebaikan pihak-pihak yang telah membantu

dalam penulisan skripsi ini dan semoga skripsi ini agar bermanfaat bagi pihak-pihak

yang membacanya.

Bandung, 19 Desember 2019

Robinson Andy Kusumadinata

2016410134

Page 9: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................... iii

PRAKATA .............................................................................................................. v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN .............................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1-1

1.1. Latar Belakang....................................................................................... 1-1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 1-3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 1-3

1.4. Batasan Masalah .................................................................................... 1-4

1.5. Metode Penelitian .................................................................................. 1-5

BAB 2 STUDI PUSTAKA .................................................................................. 2-1

2.1 Lampu Lalu Lintas ................................................................................ 2-1

2.2 Persimpangan ........................................................................................ 2-2

2.3 Waktu Siklus ......................................................................................... 2-3

2.4 Sistem Lampu Lalu Lintas Terkoordinasi ............................................. 2-4

2.4.1 Platoon Strategy dan Time-Space Diagram ................................... 2-6

2.4.2 Parameter Dasar Sistem Lampu Lalu Lintas Terkoordinasi .......... 2-7

2.4.3 Parameter yang Dipakai untuk Koordinasi Sinyal Lalu Lintas .... 2-10

2.4.4 Green Wave .................................................................................. 2-11

2.4.5 Hubungan Waktu Siklus dan Implementasi Green Wave ............ 2-12

Page 10: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

viii

2.5 Parameter-Parameter yang Dipakai pada Analisis Simpang Bersinyal ......

............................................................................................................. 2-12

2.5.1 Prinsip-Prinsip Dasar .................................................................... 2-15

2.5.2 Nilai Normal ................................................................................. 2-24

2.6 Parameter Dasar Arus Lalu Lintas ....................................................... 2-25

2.6.1 Volume Lalu Lintas dan Arus Lalu Lintas ................................... 2-26

2.6.2 Kecepatan ..................................................................................... 2-26

2.6.3 Kerapatan ...................................................................................... 2-27

2.6.4 Tundaan ........................................................................................ 2-28

2.7 Aplikasi PTV VISSIM ......................................................................... 2-29

2.7.1 Data Input Aplikasi VISSIM ........................................................ 2-29

2.7.2 Pendekatan Wiedemann ............................................................... 2-30

2.7.3 Psycho-Physical Car Following Model ........................................ 2-30

2.7.4 Validasi model .............................................................................. 2-33

2.8 Penelitian Koordinasi Simpang Bersinyal ........................................... 2-35

BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................... 3-1

3.1 Lokasi Penelitian .................................................................................... 3-1

3.2 Survei Pendahuluan ............................................................................... 3-4

3.3 Survei Lapangan .................................................................................... 3-5

3.3.1 Survei Geometrik Jalan .................................................................. 3-5

3.3.2 Arus Lalu Lintas Pada Waktu Peak Hour ...................................... 3-6

3.3.3 Survei Rasio Belokan Kendaraan ................................................... 3-7

3.3.4 Survei Kecepatan Kendaraan Pada Waktu Peak Hour ................... 3-8

3.3.5 Survei Panjang Antrean Pada Waktu Peak Hour ........................... 3-8

3.3.6 Survei Kecepatan Bebas Kendaraan ............................................... 3-9

3.4 Perhitungan Waktu Siklus.................................................................... 3-10

Page 11: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

ix

3.5 Pemodelan VISSIM ............................................................................. 3-11

BAB 4 ANALISIS DATA ................................................................................... 4-1

4.1 Pengolahan Data Survei ........................................................................ 4-1

4.2 Simulasi Pemodelan Keadaan Eksisting ............................................... 4-8

4.3 Simulasi Pemodelan Skenario ............................................................. 4-12

4.3.1 Simulasi Skenario Satu ................................................................ 4-13

4.3.2 Simulasi Skenario Dua ................................................................. 4-15

4.3.3 Simulasi Skenario Tiga ................................................................ 4-17

4.3.4 Simulasi Skenario Empat ............................................................. 4-19

4.3.5 Simulasi Skenario Lima ............................................................... 4-20

4.4 Evaluasi Skenario Pemodelan ............................................................. 4-21

BAB 5 KESIMPULAN ........................................................................................ 5-1

5.1 Kesimpulan Hasil Evaluasi Pemodelan ................................................. 5-1

5.2 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya ...................................................... 5-2

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

xi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

At = Data Observasi

C = Kapasitas

c = Waktu Siklus

C0 = Waktu Siklus Minim Tundaan Optimal (detik)

COM = Wilayah Komersial

CS = Ukuran Kota

D = Tundaan

DG = Tundaan Geometri

DS = Derajat Kejenuhan

DT = Tundaan Lalu Lintas

F = Faktor Penyesuaian

FR = Rasio Arus

Ft = Data model simulasi

g = Waktu Hijau

GR = Rasio Hijau

i = Fase

L = Waktu hilang dalam suatu fase (detik)

LP = Jarak antara garis henti dan kendaraan yang diparkir pertama (m)

LTI = Waktu Hilang

n = Jumlah Data

NQ = Panjang Antrean

NS = Angka Henti

PLT = Rasio Belok Kiri

PR = Rasio Fase

PRT = Rasio Belok Kanan

PSV = Rasio Kendaraan Berhenti

PT = Rasio Kendaraan Belok

Q = Arus Lalu Lintas

QLT = Arus Belok Kiri

Page 13: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

xii

QRT = Arus Belok Kanan

QST = Arus Lurus

q = Data volume lalu lintas

S = Arus Jenuh

S0 = Arus Jenuh Dasar

SF = Hambatan Samping

v = Arus Lalu Lintas

WA = Lebar Pendekat

We = Lebar Efektif

Wkeluar = Lebar Keluar

Wmasuk = Lebar Masuk

Xc = Rasio Volume terhadap Kapasitas Kritis

Y = Rasio Arus Fase Kritis

emp = Ekivalen Mobil Penumpang

HV = Heavy Vehicle (Kendaraan Berat)

IG = InterGreen (Waktu Antara Hijau)

LHRT = Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan

LT = Left Turn (Belok Kiri)

LTOR = Left Turn on Red (Belok Kiri Langsung)

LV = Light Vehicle (Kendaraan Ringan)

MC = MotorCycle (Sepeda Motor)

QL = Queue Length (Panjang Antrean)

R = Regresi

RT = Right Turn (Belok Kanan)

ST = Straight (Lurus)

smp = Satuan Mobil Penumpang

Page 14: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alur 1 (Robinson, 2019) .................................................. 1-7

Gambar 1.2 Diagram Alur 2 (Robinson, 2019) .................................................. 1-8

Gambar 2.1 Time-Space Diagram (Federal Highway Administration, 2015) ... 2-6

Gambar 2.2 Fase dan Geometrik Persimpangan (MKJI, 1997) ....................... 2-15

Gambar 2.3 Arus Jenuh yang diamati per enam detik (MKJI, 1997)............... 2-17

Gambar 2.4 Model Dasar Untuk Arus Jenuh (Akcelik, 1989) ......................... 2-18

Gambar 3.1 Foto satelit lokasi penelitian ........................................................... 3-1

Gambar 3.2 Peta lokasi penelitian ...................................................................... 3-2

Gambar 3.3 Peta pergerakan ruas pendekat dan rasio belokan .......................... 3-3

Gambar 3.4 Background yang sudah terpasang dan terkalibrasi ..................... 3-12

Gambar 3.5 Contoh jaringan jalan.................................................................... 3-13

Gambar 3.6 Jendela Vehicle Types ................................................................... 3-14

Gambar 3.7 Jendela Vehicle Classes ................................................................ 3-15

Gambar 3.8 Jendela Desired Speed .................................................................. 3-16

Gambar 3.9 Kecepatan kendaraan Light Vehicle berdasarkan data aktual ....... 3-16

Gambar 3.10 Jendela Vehicle Compositions .................................................... 3-17

Gambar 3.11 Jendela Static Vehicle Routes dan salah satu rute kendaraan ..... 3-18

Gambar 3.12 Jendela Vehicle Inputs / Vehicle Volumes By Time Interval dan lokasi

kendaraan akan keluar ........................................................................................ 3-19

Gambar 3.13 Jendela Signal Controllers / Signal Groups .............................. 3-20

Gambar 3.14 Jendela Signal Controller ........................................................... 3-20

Gambar 3.15 Jendela SC 1 ............................................................................... 3-21

Gambar 3.16 Tabel fasa sinyal lalu lintas ........................................................ 3-21

Gambar 3.17 Fasa sinyal lalu lintas yang sudah diatur .................................... 3-22

Gambar 3.18 Waktu siklus yang telah diatur ................................................... 3-22

Gambar 3.19 Jendela Signal head .................................................................... 3-23

Gambar 3.20 Sinyal lalu lintas yang telah terpasang pada simpang ................ 3-24

Gambar 3.21 Contoh simulasi yang sedang dijalankan ................................... 3-24

Gambar 3.22 Jendela Driving Behaviors ......................................................... 3-25

Page 15: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

xiv

Gambar 3.23 Jendela Driving Behavior ............................................................ 3-26

Gambar 4.1 Grafik volume lalu lintas pukul 07.00-08.00 .................................. 4-2

Gambar 4.2 Grafik volume lalu lintas pukul 13.30-14.30 .................................. 4-3

Gambar 4.3 Grafik volume lalu lintas pukul 16.30-17.30 .................................. 4-3

Gambar 4.4 Volume lalu lintas ruas jalan pendekat pukul 16.30-17.30 ............. 4-4

Gambar 4.5 Grafik distribusi kumulatif kecepatan bebas LV Jalan Cipaganti ... 4-7

Gambar 4.6 Grafik persebaran kumulatif panjang antrean ............................... 4-12

Gambar 4.7 Diagram sinyal lalu lintas Simpang Cipaganti-Lamping .............. 4-16

Gambar 4.8 Diagram sinyal lalu lintas setelah diberikan waktu offset ............. 4-18

Gambar 4.9 Grafik perbandingan panjang antrean skenario ............................. 4-22

Gambar 4.10 Grafik perbandingan waktu tundaan skenario ............................. 4-23

Page 16: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Pelayanan persimpangan Bersinyal .......................... 2-3

Tabel 2.2 Nilai Ekivalen Mobil Penumpang ..................................................... 2-16

Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Kota ................................................................... 2-19

Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping ........................................... 2-20

Tabel 2.5 Nilai Normal Komposisi Lalu Lintas ................................................ 2-25

Tabel 2.6 Nilai Normal Rasio Belokan ............................................................. 2-25

Tabel 2.7 Nilai rentang hasil perhitungan GEH dan definisinya ...................... 2-34

Tabel 4.1 Distribusi kumulatif kecepatan bebas Light Vehicle Jalan Cipaganti . 4-5

Tabel 4.2 Panjang antrean kendaraan .................................................................. 4-7

Tabel 4.3 Rasio belokan kendaraan ruas pendekat simpang ............................... 4-8

Tabel 4.4 Parameter driving behavior yang dikalibrasi .................................... 4-10

Tabel 4.5 Hasil Uji GEH ................................................................................... 4-11

Tabel 4.6 Hasil Uji MAPE ................................................................................ 4-11

Tabel 4.7 Daftar simulasi pemodelan skenario ................................................. 4-13

Tabel 4.8 Waktu sinyal lalu lintas skenario satu ............................................... 4-14

Tabel 4.9 Hasil simulasi skenario satu pukul 16.30-17.30 ................................ 4-14

Tabel 4.10 Waktu sinyal lalu lintas simpang pendekat skenario dua ................ 4-15

Tabel 4.11 Hasil simulasi skenario dua ............................................................. 4-16

Tabel 4.12 Data waktu offset ............................................................................. 4-17

Tabel 4.13 Hasil simulasi skenario tiga ............................................................ 4-18

Tabel 4.14 Data waktu siklus skenario empat ................................................... 4-19

Tabel 4.15 Hasil simulasi skenario empat ......................................................... 4-20

Tabel 4.16 Hasil simulasi skenario lima ........................................................... 4-21

Page 17: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN-1 Formulir Survei Geometrik Jalan, Kecepatan, Arus Lalu

Lintas, dan Rasio Belokan

LAMPIRAN-2 Data Kecepatan Arus Bebas Ruas Pendekat Jaringan Jalan

LAMPIRAN-3 Hasil UJI MAPE dan Uji GEH

LAMPIRAN-4 Contoh Perhitungan Waktu Siklus Metode MKJI dan

Metode Webster

Page 18: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persimpangan merupakan bagian penting dari jaringan jalan perkotaan dimana

kelancaran arus lalu lintas pada persimpangan berperan penting dalam efisiensi

pengoperasian jaringan jalan. Namun, selama dua dekade terakhir dengan

meningkatnya motorisasi secara pesat, kemacetan semakin sering terjadi pada

simpang-simpang di daerah perkotaan (Wu et al., 2015). Bandung merupakan salah

satu kota di Indonesia yang memiliki permasalahan kemacetan. Menurut Quang dan

Eiji (dalam Minh et al., 2018) kemacetan yang terjadi selain menyebabkan kerugian

ekonomi juga menyebabkan polusi udara dan polusi suara, kekerasan, dan

permasalahan sosial.

Untuk menangani permasalahan kemacetan, dibutuhkan manajemen dan

pengembangan infrastruktur yang tepat (Costa et al., 2018). Salah satu solusi yang

diterapkan adalah dengan melakukan manajemen sistem Alat Pemberi Isyarat Lalu

Lintas (APILL) pada persimpangan jalan.

Menurut Munawar (dalam Rahayu et al., 2009) sistem APILL adalah salah

satu cara untuk mengatur simpang untuk menciptakan hak bergerak secara

bergantian dan teratur agar dapat meningkatkan kapasitas simpang dalam

pelayanan arus lalu lintas. Kamran et al. (2017) menjelaskan bahwa secara umum

terdapat 2 jenis sistem APILL yaitu sistem lampu lalu lintas yang sudah diberikan

set waktu siklus terlebih dahulu yang bekerja sesuai interval waktu konstan (pre-

time traffic signal) dan sistem lampu lalu lintas yang bekerja berdasarkan keadaan

lalu lintas nyata (traffic-actuated lights) dengan menggunakan kamera dan sensor

elektronik untuk menyesuaikan siklus lampu dengan keaadaan lalu lintas aktual.

Mayoritas dari lampu lalu lintas di dunia termasuk Indonesia adalah berjenis pre-

time traffic Signal) dikarenakan harga sistem yang relatif murah.

Namun, manajemen sistem APILL yang tidak baik dapat memperburuk

kemacetan terjadi seperti pada kasus dimana kendaraan menunggu lama di

persimpangan dan sering diberhentikan pada simpang yang berdekatan berturut-

Page 19: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

1-2

turut oleh lampu merah (Xu et al., 2015). Di Indonesia, kelemahan terbesar dari

sitem APILL yang ada adalah tidak dapat menangani variasi volume lalu lintas yang

beragam dan umumnya tidak dikoordinasikan dengan sistem APILL pada

persimpangan lain (Kurniawan et al., 2014). Hal ini akan menyebabkan siklus yang

tidak optimal jika salah satu ruas jalan mengalami perubahan arus lalu lintas seperti

dikarenakan adanya rekayasa lalu lintas pada ruas jalan tersebut dan fase yang tidak

disesuaikan dengan keadaan lalu lintas yang baru.

Siklus yang tidak optimal dikarenakan waktu fase yang tidak sesuai dapat

menyebabkan terjadinya hambatan yang lama dan berhenti berturut-turut pada

simpang yang berdekatan. Hal ini dapat berakibat pada terjadinya penumpukan

kendaraan secara berlebihan yang akan mengakibatkan kemacetan dikarenakan

waktu siklus tidak dihitung dengan tepat (Pramudya et al., 2015). Untuk itu sebuah

siklus sinyal lalu lintas pada persimpangan jalan perlu disesuaikan dengan faktor

karakteristik arus lalu lintas dan jarak antar persimpangan dikarenakan waktu siklus

yang optimal pada lampu lalu lintas berperan penting dalam memitimigasi

kemacetan pada simpang-simpang di daerah perkotaan (Kamran et al., 2017).

Waktu siklus lampu lalu lintas yang optimal juga dapat meminimalkan hambatan

dan perhentian yang dialami pengendara kendaraan sehingga meningkatkan

keselamatan lalu lintas dan mengurangi penggunaan bahan bakar dan emisi

(Sunkari, 2004; Liu & Xu, 2012).

Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi waktu siklus pada persimpangan-

persimpangan jalan pada kawasan yang mendapatkan dampak dari diberlakukannya

rekayasa lalu lintas satu arah dan berjarak berdekatan satu sama lain serta

melakukan pemberian usulan penanganan berupa perhitungan ulang waktu siklus

sinyal lalu lintas dengan dua metode yaitu metode pada Manual Kapasitas Jalan

Indonesia (MKJI) dan metode Webster serta melakukan penerapan sistem

koordinasi simpang bersinyal pada jalan satu arah dimana rekayasa lalu lintas

perubahan arus dilakukan. Tujuan dari perhitungan ulang waktu siklus dengan

kedua metode adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja lalu lintas yang terjadi

antara metode yang berasal dari MKJI yang merupakan manual yang

dikembangkan untuk keadaan lalu lintas Indonesia dan sudah dipakai pada

penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan di Indonesia (Zega dan Surbakti,

Page 20: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

1-3

2013; Cahyaningrum dan Munawar, 2014) dengan metode Webster yaitu metode

perhitungan waktu siklus optimal yang bertujuan untuk meminimalkan waktu

tundaan kendaraan di persimpangan sedangkan penerapan sistem koordinasi

simpang bersinyal adalah untuk meminimalkan waktu tundaan kendaraan pada

persimpangan dan mengurangi panjang antrean pada persimpangan yang berjarak

berdekatan satu sama lain. Jaringan Jalan Cipaganti diambil sebagai studi kasus

dalam penelitian ini dikarenakan terdapat beberapa persimpangan yang berjarak

relatif berdekatan pada ruas jalan ini dan terjadinya perubahan arus lalu lintas yang

disebabkan diberlakukannya sistem satu arah oleh Dinas Perhubungan (dishub)

Bandung pada jaringan Jalan Cipaganti tidak lama ini.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, terdapat beberapa poin permasalahan yang dapat

ditinjau lebih lanjut, poin-poin tersebut adalah:

1. Bagaimana karakteristik arus lalu lintas pada jaringan Jalan Cipaganti

setelah rekayasa lalu lintas perubahan arus searah dilakukan?

2. Diperlukan manajemen infrastruktur yang tepat untuk menangani

masalah kemacetan yang terjadi.

1.3. Tujuan Penelitian

Dengan dilakukannya skripsi ini penelitian yang dilakukan memiliki tujuan sebagai

berikut:

1. Mengevaluasi kinerja persimpangan bersinyal pada jaringan Jalan

Cipaganti pada keadaan saat ini.

2. Melakukan perhitungan ulang waktu siklus dan penerapan sistem

koordinasi simpang bersinyal untuk persimpangan bersinyal pada

jaringan Jalan satu arah Cipaganti dan membandingkan kinerja

persimpangan bersinyal jaringan Jalan Cipaganti keadaan saat ini dengan

kinerja persimpangan bersinyal setelah penerapan sistem koordinasi

dilakukan.

Page 21: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

1-4

1.4. Batasan Masalah

Pada penelitian ini beberapa Batasan masalah diberikan agar pengambilan data dan

permodelan tidak melenceng dari tujuan penelitian. Berikut adalah Batasan-batasan

masalah dari penelitian ini:

1. Simulasi pemodelan koordinasi simpang bersinyal dilakukan

menggunakan aplikasi PTV VISSIM.

2. Data yang digunakan dalam simulasi permodelan merupakan data yang

didapat melalui survei di lapangan pada ruas Jalan Cipaganti dengan

rincian sebagai berikut:

a. Kendaraan yang akan disimulasikan adalah sebagai berikut:

1. Kendaraan ringan roda empat dengan kategori Light Vehicle

(LV) pada rentang kecepatan arus bebas sebesar 22 km/jam

sampai 57 km/jam;

2. kendaraan bermotor roda dua dengan kategori Motor Cycle

(MC) pada rentang kecepatan arus bebas sebesar 19 km/jam

sampai 55 km/jam;

3. Kendaraan Berat dengan Kategori Heavy Vehicle (HV)

dengan rentang kecepatan arus bebas 18 km/jam sampai 48

km/jam.

b. Jumlah persimpangan bersinyal yang akan dilakukan koordinasi

simpang bersinyal adalah tiga persimpangan yang berada pada

jalan satu arah yaitu:

1. Persimpangan Cipaganti-Lamping;

2. Persimpangan Cipaganti-Bapa Husen;

3. Persimpangan Cipaganti-Eyckman.

c. Pejalan kaki yang hendak menyeberang pada ruas jalan yang

bertemu pada persimpangan tidak diperitungkan.

d. Survei pendahuluan dengan cara memantau rekaman CCTV pada

Simpang Cipaganti dilakukan untuk menentukan waktu peak

hour pada ruas Jalan Cipaganti.

e. Arus lalu lintas dan rasio belokan pada pendekat persimpangan

yang ditinjau akan didapatkan dari pengambilan data arus lalu

Page 22: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

1-5

lintas pada waktu peak hour di ruas-ruas jalan pendekat

persimpangan.

f. Observasi lapangan pada waktu peak hour pada persimpangan

yang ditinjau dilakukan untuk mengetahui panjang antrean

kendaraan.

g. Data Time Plan simpang berupa waktu hijau, waktu merah, dan

waktu kuning sinyal lalu lintas pada persimpangan yang ditinjau

akan didapatkan dari pihak ATCS dan observasi di lapangan.

3. Data keluaran yang akan dibahas berupa waktu siklus simpang bersinyal

terkoordinasi baru, panjang antrean kendaraan pada simpang yang

ditinjau, dan waktu tundaan (delay) kendaraan berdasarkan hasil analisis

pada model yang disimulasikan.

1.5. Metode Penelitian

Berikut merupakan metode yang akan dipakai dalam penelitian ini:

1. Tinjauan Pustaka

Studi dilakukan dengan mempelajari karya literatur berupa jurnal, laporan,

buku pedoman, buku teori, dan buku manual sesuai dengan topik agar dapat

membantu penelitian ini.

2. Pengambilan Data

Pengambilan data terbagi menjadi dua kategori yaitu pengambilan data

primer dan pengambilan data sekunder dimana pengambilan data primer

adalah data yang diambil secara langsung yaitu berupa data ukuran

geometrik jalan, kecepatan arus bebas kendaraan, dan arus lalu lintas peak

hour. Data sekunder adalah data yang berasal dari sumber-sumber yang

tersedia, data sekunder berupa jumlah arus lalu lintas harian untuk survei

pendahuluan dan time plan sistem APILL pada persimpangan bersinyal

yang akan ditinjau.

Data primer berupa ukuran geometrik jalan akan diambil pada

malam hari dimana arus lalu lintas kendaraan rendah dan akan dilakukan

menggunakan walking measure dan meteran laser. Data primer berupa

kecepatan arus bebas, kecepatan peak hour, dan rasio belokan kendaraan

Page 23: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

1-6

akan diambil melalui survei di lapangan.

Data sekunder berupa data jumlah arus lalu lintas harian kendaraan,

time plan lampu lalu lintas akan dicari menggunakan rekaman CCTV pada

Simpang Cipaganti dengan melakukan permintaan data pada ATCS Kota

Bandung.

Apabila terdapat kekurangan pada data sekunder, pengambilan data

akan dilakukan secara primer dengan menempatkan pengamat/observer

pada ruas jalan yang bertemu pada persimpangan tinjauan pada Jalan

Cipaganti.

3. Studi Analisis:

Untuk mengolah data yang didapat dari pengambilan data menjadi data

keluaran yang akan dibahas dalam penelitian ini, aplikasi VISSIM akan

dipakai untuk simulasi permodelan persimpangan yang akan ditinjau.

Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.

Page 24: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

1-7

Gambar 1.1 Diagram Alur 1 (Robinson, 2019)

Page 25: PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …

1-8

Gambar 1.2 Diagram Alur 2 (Robinson, 2019)