PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …
Transcript of PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN …
SKRIPSI
PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL
PADA JALAN SATU ARAH
Robinson Andy Kusumadinata
NPM : 2016410134
PEMBIMBING: Tri Basuki Joewono, Ph.D.
KO-PEMBIMBING: Tilaka Wasanta, S.T., M.T.
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)
BANDUNG
DESEMBER 2019
SKRIPSI
PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL
PADA JALAN SATU ARAH
Robinson Andy Kusumadinata
NPM : 2016410134
PEMBIMBING: Tri Basuki Joewono, Ph.D.
KO-PEMBIMBING: Tilaka Wasanta, S.T., M.T.
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)
BANDUNG
DESEMBER 2019
SKRIPSI
PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL
PADA JALAN SATU ARAH
Robinson Andy Kusumadinata
NPM : 2016410134
BANDUNG, 19 DESEMBER 2019
KO-PEMBIMBING: PEMBIMBING:
Tilaka Wasanta, S.T., M.T. Tri Basuki Joewono, Ph.D.
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)
BANDUNG
DESEMBER 2019
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama: Robinson Andy Kusumadinata
NPM: 2016410134
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: PENERAPAN
KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN SATU ARAH
merupakan karya ilmiah yang bebas dari plagiat, Apabila di kemudian hari terbukti
terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
Bandung, 19 Desember 2019
Robinson Andy Kusumadinata
2016410134
i
PENERAPAN KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA
JALAN SATU ARAH
Robinson Andy Kusumadinata
NPM: 2016410134
Pembimbing: Tri Basuki Joewono, Ph.D.
Ko-Pembimbing: Tilaka Wasanta, S.T., M.T.
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)
BANDUNG
DESEMBER 2019
ABSTRAK
Belakangan ini, Dinas Perhubungan Kota Bandung melakukan rekayasa lalu lintas berupa
perubahan arah pada ruas Jalan Cipaganti yang semula menuju utara ke selatan menjadi arah
sebaliknya. Rekayasa lalu lintas yang dilakukan dirasa tidak memperhatikan perubahan arus lalu
lintas searah yang terjadi sehingga menyebabkan waktu siklus sinyal lalu lintas semula yang
melayani arus lalu lintas sebelum rekayasa lalu lintas dilakukan menjadi tidak efektif. Hal ini dapat
mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja simpang bersinyal pada ruas Jalan Cipaganti. Skripsi
ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik antara perhitungan waktu siklus sinyal lalu lintas baru dan
penerapan sistem koordinasi simpang bersinyal pada simpang yang berjarak berdekatan satu sama
lain yaitu Simpang Lamping, Simpang Adven, dan Simpang Eyckman dengan memanfaatkan
aplikasi VISSIM sebagai medium simulasi keadaan lalu lintas. Berdasarkan hasil simulasi yang
dilakukan, penerapan sistem koordinasi simpang bersinyal dengan waktu siklus MKJI merupakan
solusi terbaik dalam mengurangi waktu tundaan ruas jaringan jalan keadaan saat ini yang semula
adalah 45,07 detik menjadi 34,14 detik dan juga terjadi pengurangan panjang antrean yang semula
adalah 57,49 meter menjadi 41,4 meter.
Kata Kunci: Koordinasi Simpang Bersinyal, Lampu Lalu lintas, Rekayasa Lalu lintas
iii
COORDINATED TRAFFIC LIGHT IMPLEMENTATION AT
ONE WAY ROAD
Robinson Andy Kusumadinata
NPM: 2016410134
Advisor: Tri Basuki Joewono, Ph.D.
Co-Advisor: Tilaka Wasanta, S.T., M.T.
PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY
FACULTY OF ENGINEERING DEPARTEMENT OF CIVIL
ENGINEERING (Accreditated by SK BAN-PT Nomor: 1788/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018)
BANDUNG
DESEMBER 2019
ABSTRACT
Recently, Bandung Department of Transportation has been conducting traffic engineering scheme
in the form of a change in directional flow of Cipaganti Road, which initially went from north to
south into the opposite direction. This scheme does not seem to pay attention to changes in which
new traffic flow that occurs, causing the original traffic signal cycle time which serve previous traffic
flow before the scheme is done to be ineffective. This can result in a decrease in performance of
signal intersections on the Cipaganti Road section. This thesis aims to find the best solution which
is between the implementation of new traffic signal cycle time and the application of coordinated
traffic light system at intersections that are close to each other, namely the Lamping Intersection,
Advent Intersection, and Eyckman Intersection by utilizing VISSIM application as a medium to
simulate traffic conditions. Based on the results of simulations carried out, the application of the
green wave system with cycle time that are calculated with method from MKJI is the best solution
which when applied, there is a reduction in delay of the road network segment of current traffic
condition which initially was 45.07 seconds to 34.14 seconds and there was also a reduction in the
queue length which was originally 57, 49 meters to 41.4 meters.
Keywords: Coordinated Traffic Light, Traffic Light, Traffic Engineering
v
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena rahmat dan anugerahnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Koordinasi Simpang
Bersinyal Pada Jalan Satu Arah” sebagai salah satu syarat kelulusan dalam
menempuh Pendidikan Strata satu (S-1) di Universitas Katolik Parahyangan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan,
doa, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa
terimakasih yang mendalam kepada:
1. Orang tua penulis yang sudah memberikan dukungan moral, doa-doa,
serta bantuan materi kepada penulis selama penulisan skripsi ini dan juga
selama masa perkuliahan penulis;
2. Kakak-kakak penulis yang memberikan dukungan moral selama
penyusunan skripsi ini;
3. Bapak Tri Basuki Joewono, Ph. D., sebagai dosen pembimbing yang
membantu dalam memberikan masukan dan saran pada saat penulisan
skripsi ini;
4. Bapak Tilaka Wasanta, S.T., M.T., sebagai dosen ko-pembimbing yang
turut membantu dalam pengerjaan skripsi ini dalam bentuk masukan dan
saran yang diberikan kepada penulis;
5. Bapak Aloysius Tjan Hin Hwie, Ir., M.T., Ph. D., dan Bapak Santoso Urip
Gunawan, Ir., M.T., selaku dosen penguji yang memberikan saran dan
masukan pada saat seminar dan sidang kepada penulis;
6. Bapak Iwan Suwandana, A. Md., S.T., Sebagai Laboran Laboratorium
Teknik Transportasi dan Bapak Adan yang turut membantu selama
pengerjaan skripsi ini dilakukan;
7. Hadiyanto, Ariel Matthew, dan Michael Tanuhardjo sebagai teman dalam
satu perjuangan mengerjakan skripsi yang selalu membantu dalam
mengerjakan skripsi ini;
8. Lizette Kanani, Nicholas Ryan, Nathanael Ryan, Juan Antonio, Abrian
Jame, Bryan Marcus, Andreas Indra, Kevin Kurniawan, Monica Hilary,
vi
dan Eric Ricardo selaku teman yang turut membantu selama pengerjaan
skripsi ini berlangsung;
9. Teman seperjuangan skripsi KBI Teknik Transportasi yang memberikan
saran, dan dukungan moral dalam pembuatan skripsi ini;
10. Seluruh sahabat penulis yang membuat penulis semangat dalam menjalani
kehidupan sehari-hari;
11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran diharapkan oleh penulis sebagai bahan evaluasi
kedepannya. Semoga Tuhan membalas kebaikan pihak-pihak yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini dan semoga skripsi ini agar bermanfaat bagi pihak-pihak
yang membacanya.
Bandung, 19 Desember 2019
Robinson Andy Kusumadinata
2016410134
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................... iii
PRAKATA .............................................................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN .............................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1-1
1.1. Latar Belakang....................................................................................... 1-1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 1-3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 1-3
1.4. Batasan Masalah .................................................................................... 1-4
1.5. Metode Penelitian .................................................................................. 1-5
BAB 2 STUDI PUSTAKA .................................................................................. 2-1
2.1 Lampu Lalu Lintas ................................................................................ 2-1
2.2 Persimpangan ........................................................................................ 2-2
2.3 Waktu Siklus ......................................................................................... 2-3
2.4 Sistem Lampu Lalu Lintas Terkoordinasi ............................................. 2-4
2.4.1 Platoon Strategy dan Time-Space Diagram ................................... 2-6
2.4.2 Parameter Dasar Sistem Lampu Lalu Lintas Terkoordinasi .......... 2-7
2.4.3 Parameter yang Dipakai untuk Koordinasi Sinyal Lalu Lintas .... 2-10
2.4.4 Green Wave .................................................................................. 2-11
2.4.5 Hubungan Waktu Siklus dan Implementasi Green Wave ............ 2-12
viii
2.5 Parameter-Parameter yang Dipakai pada Analisis Simpang Bersinyal ......
............................................................................................................. 2-12
2.5.1 Prinsip-Prinsip Dasar .................................................................... 2-15
2.5.2 Nilai Normal ................................................................................. 2-24
2.6 Parameter Dasar Arus Lalu Lintas ....................................................... 2-25
2.6.1 Volume Lalu Lintas dan Arus Lalu Lintas ................................... 2-26
2.6.2 Kecepatan ..................................................................................... 2-26
2.6.3 Kerapatan ...................................................................................... 2-27
2.6.4 Tundaan ........................................................................................ 2-28
2.7 Aplikasi PTV VISSIM ......................................................................... 2-29
2.7.1 Data Input Aplikasi VISSIM ........................................................ 2-29
2.7.2 Pendekatan Wiedemann ............................................................... 2-30
2.7.3 Psycho-Physical Car Following Model ........................................ 2-30
2.7.4 Validasi model .............................................................................. 2-33
2.8 Penelitian Koordinasi Simpang Bersinyal ........................................... 2-35
BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................... 3-1
3.1 Lokasi Penelitian .................................................................................... 3-1
3.2 Survei Pendahuluan ............................................................................... 3-4
3.3 Survei Lapangan .................................................................................... 3-5
3.3.1 Survei Geometrik Jalan .................................................................. 3-5
3.3.2 Arus Lalu Lintas Pada Waktu Peak Hour ...................................... 3-6
3.3.3 Survei Rasio Belokan Kendaraan ................................................... 3-7
3.3.4 Survei Kecepatan Kendaraan Pada Waktu Peak Hour ................... 3-8
3.3.5 Survei Panjang Antrean Pada Waktu Peak Hour ........................... 3-8
3.3.6 Survei Kecepatan Bebas Kendaraan ............................................... 3-9
3.4 Perhitungan Waktu Siklus.................................................................... 3-10
ix
3.5 Pemodelan VISSIM ............................................................................. 3-11
BAB 4 ANALISIS DATA ................................................................................... 4-1
4.1 Pengolahan Data Survei ........................................................................ 4-1
4.2 Simulasi Pemodelan Keadaan Eksisting ............................................... 4-8
4.3 Simulasi Pemodelan Skenario ............................................................. 4-12
4.3.1 Simulasi Skenario Satu ................................................................ 4-13
4.3.2 Simulasi Skenario Dua ................................................................. 4-15
4.3.3 Simulasi Skenario Tiga ................................................................ 4-17
4.3.4 Simulasi Skenario Empat ............................................................. 4-19
4.3.5 Simulasi Skenario Lima ............................................................... 4-20
4.4 Evaluasi Skenario Pemodelan ............................................................. 4-21
BAB 5 KESIMPULAN ........................................................................................ 5-1
5.1 Kesimpulan Hasil Evaluasi Pemodelan ................................................. 5-1
5.2 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya ...................................................... 5-2
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
At = Data Observasi
C = Kapasitas
c = Waktu Siklus
C0 = Waktu Siklus Minim Tundaan Optimal (detik)
COM = Wilayah Komersial
CS = Ukuran Kota
D = Tundaan
DG = Tundaan Geometri
DS = Derajat Kejenuhan
DT = Tundaan Lalu Lintas
F = Faktor Penyesuaian
FR = Rasio Arus
Ft = Data model simulasi
g = Waktu Hijau
GR = Rasio Hijau
i = Fase
L = Waktu hilang dalam suatu fase (detik)
LP = Jarak antara garis henti dan kendaraan yang diparkir pertama (m)
LTI = Waktu Hilang
n = Jumlah Data
NQ = Panjang Antrean
NS = Angka Henti
PLT = Rasio Belok Kiri
PR = Rasio Fase
PRT = Rasio Belok Kanan
PSV = Rasio Kendaraan Berhenti
PT = Rasio Kendaraan Belok
Q = Arus Lalu Lintas
QLT = Arus Belok Kiri
xii
QRT = Arus Belok Kanan
QST = Arus Lurus
q = Data volume lalu lintas
S = Arus Jenuh
S0 = Arus Jenuh Dasar
SF = Hambatan Samping
v = Arus Lalu Lintas
WA = Lebar Pendekat
We = Lebar Efektif
Wkeluar = Lebar Keluar
Wmasuk = Lebar Masuk
Xc = Rasio Volume terhadap Kapasitas Kritis
Y = Rasio Arus Fase Kritis
emp = Ekivalen Mobil Penumpang
HV = Heavy Vehicle (Kendaraan Berat)
IG = InterGreen (Waktu Antara Hijau)
LHRT = Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan
LT = Left Turn (Belok Kiri)
LTOR = Left Turn on Red (Belok Kiri Langsung)
LV = Light Vehicle (Kendaraan Ringan)
MC = MotorCycle (Sepeda Motor)
QL = Queue Length (Panjang Antrean)
R = Regresi
RT = Right Turn (Belok Kanan)
ST = Straight (Lurus)
smp = Satuan Mobil Penumpang
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Alur 1 (Robinson, 2019) .................................................. 1-7
Gambar 1.2 Diagram Alur 2 (Robinson, 2019) .................................................. 1-8
Gambar 2.1 Time-Space Diagram (Federal Highway Administration, 2015) ... 2-6
Gambar 2.2 Fase dan Geometrik Persimpangan (MKJI, 1997) ....................... 2-15
Gambar 2.3 Arus Jenuh yang diamati per enam detik (MKJI, 1997)............... 2-17
Gambar 2.4 Model Dasar Untuk Arus Jenuh (Akcelik, 1989) ......................... 2-18
Gambar 3.1 Foto satelit lokasi penelitian ........................................................... 3-1
Gambar 3.2 Peta lokasi penelitian ...................................................................... 3-2
Gambar 3.3 Peta pergerakan ruas pendekat dan rasio belokan .......................... 3-3
Gambar 3.4 Background yang sudah terpasang dan terkalibrasi ..................... 3-12
Gambar 3.5 Contoh jaringan jalan.................................................................... 3-13
Gambar 3.6 Jendela Vehicle Types ................................................................... 3-14
Gambar 3.7 Jendela Vehicle Classes ................................................................ 3-15
Gambar 3.8 Jendela Desired Speed .................................................................. 3-16
Gambar 3.9 Kecepatan kendaraan Light Vehicle berdasarkan data aktual ....... 3-16
Gambar 3.10 Jendela Vehicle Compositions .................................................... 3-17
Gambar 3.11 Jendela Static Vehicle Routes dan salah satu rute kendaraan ..... 3-18
Gambar 3.12 Jendela Vehicle Inputs / Vehicle Volumes By Time Interval dan lokasi
kendaraan akan keluar ........................................................................................ 3-19
Gambar 3.13 Jendela Signal Controllers / Signal Groups .............................. 3-20
Gambar 3.14 Jendela Signal Controller ........................................................... 3-20
Gambar 3.15 Jendela SC 1 ............................................................................... 3-21
Gambar 3.16 Tabel fasa sinyal lalu lintas ........................................................ 3-21
Gambar 3.17 Fasa sinyal lalu lintas yang sudah diatur .................................... 3-22
Gambar 3.18 Waktu siklus yang telah diatur ................................................... 3-22
Gambar 3.19 Jendela Signal head .................................................................... 3-23
Gambar 3.20 Sinyal lalu lintas yang telah terpasang pada simpang ................ 3-24
Gambar 3.21 Contoh simulasi yang sedang dijalankan ................................... 3-24
Gambar 3.22 Jendela Driving Behaviors ......................................................... 3-25
xiv
Gambar 3.23 Jendela Driving Behavior ............................................................ 3-26
Gambar 4.1 Grafik volume lalu lintas pukul 07.00-08.00 .................................. 4-2
Gambar 4.2 Grafik volume lalu lintas pukul 13.30-14.30 .................................. 4-3
Gambar 4.3 Grafik volume lalu lintas pukul 16.30-17.30 .................................. 4-3
Gambar 4.4 Volume lalu lintas ruas jalan pendekat pukul 16.30-17.30 ............. 4-4
Gambar 4.5 Grafik distribusi kumulatif kecepatan bebas LV Jalan Cipaganti ... 4-7
Gambar 4.6 Grafik persebaran kumulatif panjang antrean ............................... 4-12
Gambar 4.7 Diagram sinyal lalu lintas Simpang Cipaganti-Lamping .............. 4-16
Gambar 4.8 Diagram sinyal lalu lintas setelah diberikan waktu offset ............. 4-18
Gambar 4.9 Grafik perbandingan panjang antrean skenario ............................. 4-22
Gambar 4.10 Grafik perbandingan waktu tundaan skenario ............................. 4-23
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Pelayanan persimpangan Bersinyal .......................... 2-3
Tabel 2.2 Nilai Ekivalen Mobil Penumpang ..................................................... 2-16
Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Kota ................................................................... 2-19
Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping ........................................... 2-20
Tabel 2.5 Nilai Normal Komposisi Lalu Lintas ................................................ 2-25
Tabel 2.6 Nilai Normal Rasio Belokan ............................................................. 2-25
Tabel 2.7 Nilai rentang hasil perhitungan GEH dan definisinya ...................... 2-34
Tabel 4.1 Distribusi kumulatif kecepatan bebas Light Vehicle Jalan Cipaganti . 4-5
Tabel 4.2 Panjang antrean kendaraan .................................................................. 4-7
Tabel 4.3 Rasio belokan kendaraan ruas pendekat simpang ............................... 4-8
Tabel 4.4 Parameter driving behavior yang dikalibrasi .................................... 4-10
Tabel 4.5 Hasil Uji GEH ................................................................................... 4-11
Tabel 4.6 Hasil Uji MAPE ................................................................................ 4-11
Tabel 4.7 Daftar simulasi pemodelan skenario ................................................. 4-13
Tabel 4.8 Waktu sinyal lalu lintas skenario satu ............................................... 4-14
Tabel 4.9 Hasil simulasi skenario satu pukul 16.30-17.30 ................................ 4-14
Tabel 4.10 Waktu sinyal lalu lintas simpang pendekat skenario dua ................ 4-15
Tabel 4.11 Hasil simulasi skenario dua ............................................................. 4-16
Tabel 4.12 Data waktu offset ............................................................................. 4-17
Tabel 4.13 Hasil simulasi skenario tiga ............................................................ 4-18
Tabel 4.14 Data waktu siklus skenario empat ................................................... 4-19
Tabel 4.15 Hasil simulasi skenario empat ......................................................... 4-20
Tabel 4.16 Hasil simulasi skenario lima ........................................................... 4-21
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN-1 Formulir Survei Geometrik Jalan, Kecepatan, Arus Lalu
Lintas, dan Rasio Belokan
LAMPIRAN-2 Data Kecepatan Arus Bebas Ruas Pendekat Jaringan Jalan
LAMPIRAN-3 Hasil UJI MAPE dan Uji GEH
LAMPIRAN-4 Contoh Perhitungan Waktu Siklus Metode MKJI dan
Metode Webster
1-1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persimpangan merupakan bagian penting dari jaringan jalan perkotaan dimana
kelancaran arus lalu lintas pada persimpangan berperan penting dalam efisiensi
pengoperasian jaringan jalan. Namun, selama dua dekade terakhir dengan
meningkatnya motorisasi secara pesat, kemacetan semakin sering terjadi pada
simpang-simpang di daerah perkotaan (Wu et al., 2015). Bandung merupakan salah
satu kota di Indonesia yang memiliki permasalahan kemacetan. Menurut Quang dan
Eiji (dalam Minh et al., 2018) kemacetan yang terjadi selain menyebabkan kerugian
ekonomi juga menyebabkan polusi udara dan polusi suara, kekerasan, dan
permasalahan sosial.
Untuk menangani permasalahan kemacetan, dibutuhkan manajemen dan
pengembangan infrastruktur yang tepat (Costa et al., 2018). Salah satu solusi yang
diterapkan adalah dengan melakukan manajemen sistem Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas (APILL) pada persimpangan jalan.
Menurut Munawar (dalam Rahayu et al., 2009) sistem APILL adalah salah
satu cara untuk mengatur simpang untuk menciptakan hak bergerak secara
bergantian dan teratur agar dapat meningkatkan kapasitas simpang dalam
pelayanan arus lalu lintas. Kamran et al. (2017) menjelaskan bahwa secara umum
terdapat 2 jenis sistem APILL yaitu sistem lampu lalu lintas yang sudah diberikan
set waktu siklus terlebih dahulu yang bekerja sesuai interval waktu konstan (pre-
time traffic signal) dan sistem lampu lalu lintas yang bekerja berdasarkan keadaan
lalu lintas nyata (traffic-actuated lights) dengan menggunakan kamera dan sensor
elektronik untuk menyesuaikan siklus lampu dengan keaadaan lalu lintas aktual.
Mayoritas dari lampu lalu lintas di dunia termasuk Indonesia adalah berjenis pre-
time traffic Signal) dikarenakan harga sistem yang relatif murah.
Namun, manajemen sistem APILL yang tidak baik dapat memperburuk
kemacetan terjadi seperti pada kasus dimana kendaraan menunggu lama di
persimpangan dan sering diberhentikan pada simpang yang berdekatan berturut-
1-2
turut oleh lampu merah (Xu et al., 2015). Di Indonesia, kelemahan terbesar dari
sitem APILL yang ada adalah tidak dapat menangani variasi volume lalu lintas yang
beragam dan umumnya tidak dikoordinasikan dengan sistem APILL pada
persimpangan lain (Kurniawan et al., 2014). Hal ini akan menyebabkan siklus yang
tidak optimal jika salah satu ruas jalan mengalami perubahan arus lalu lintas seperti
dikarenakan adanya rekayasa lalu lintas pada ruas jalan tersebut dan fase yang tidak
disesuaikan dengan keadaan lalu lintas yang baru.
Siklus yang tidak optimal dikarenakan waktu fase yang tidak sesuai dapat
menyebabkan terjadinya hambatan yang lama dan berhenti berturut-turut pada
simpang yang berdekatan. Hal ini dapat berakibat pada terjadinya penumpukan
kendaraan secara berlebihan yang akan mengakibatkan kemacetan dikarenakan
waktu siklus tidak dihitung dengan tepat (Pramudya et al., 2015). Untuk itu sebuah
siklus sinyal lalu lintas pada persimpangan jalan perlu disesuaikan dengan faktor
karakteristik arus lalu lintas dan jarak antar persimpangan dikarenakan waktu siklus
yang optimal pada lampu lalu lintas berperan penting dalam memitimigasi
kemacetan pada simpang-simpang di daerah perkotaan (Kamran et al., 2017).
Waktu siklus lampu lalu lintas yang optimal juga dapat meminimalkan hambatan
dan perhentian yang dialami pengendara kendaraan sehingga meningkatkan
keselamatan lalu lintas dan mengurangi penggunaan bahan bakar dan emisi
(Sunkari, 2004; Liu & Xu, 2012).
Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi waktu siklus pada persimpangan-
persimpangan jalan pada kawasan yang mendapatkan dampak dari diberlakukannya
rekayasa lalu lintas satu arah dan berjarak berdekatan satu sama lain serta
melakukan pemberian usulan penanganan berupa perhitungan ulang waktu siklus
sinyal lalu lintas dengan dua metode yaitu metode pada Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI) dan metode Webster serta melakukan penerapan sistem
koordinasi simpang bersinyal pada jalan satu arah dimana rekayasa lalu lintas
perubahan arus dilakukan. Tujuan dari perhitungan ulang waktu siklus dengan
kedua metode adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja lalu lintas yang terjadi
antara metode yang berasal dari MKJI yang merupakan manual yang
dikembangkan untuk keadaan lalu lintas Indonesia dan sudah dipakai pada
penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan di Indonesia (Zega dan Surbakti,
1-3
2013; Cahyaningrum dan Munawar, 2014) dengan metode Webster yaitu metode
perhitungan waktu siklus optimal yang bertujuan untuk meminimalkan waktu
tundaan kendaraan di persimpangan sedangkan penerapan sistem koordinasi
simpang bersinyal adalah untuk meminimalkan waktu tundaan kendaraan pada
persimpangan dan mengurangi panjang antrean pada persimpangan yang berjarak
berdekatan satu sama lain. Jaringan Jalan Cipaganti diambil sebagai studi kasus
dalam penelitian ini dikarenakan terdapat beberapa persimpangan yang berjarak
relatif berdekatan pada ruas jalan ini dan terjadinya perubahan arus lalu lintas yang
disebabkan diberlakukannya sistem satu arah oleh Dinas Perhubungan (dishub)
Bandung pada jaringan Jalan Cipaganti tidak lama ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, terdapat beberapa poin permasalahan yang dapat
ditinjau lebih lanjut, poin-poin tersebut adalah:
1. Bagaimana karakteristik arus lalu lintas pada jaringan Jalan Cipaganti
setelah rekayasa lalu lintas perubahan arus searah dilakukan?
2. Diperlukan manajemen infrastruktur yang tepat untuk menangani
masalah kemacetan yang terjadi.
1.3. Tujuan Penelitian
Dengan dilakukannya skripsi ini penelitian yang dilakukan memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Mengevaluasi kinerja persimpangan bersinyal pada jaringan Jalan
Cipaganti pada keadaan saat ini.
2. Melakukan perhitungan ulang waktu siklus dan penerapan sistem
koordinasi simpang bersinyal untuk persimpangan bersinyal pada
jaringan Jalan satu arah Cipaganti dan membandingkan kinerja
persimpangan bersinyal jaringan Jalan Cipaganti keadaan saat ini dengan
kinerja persimpangan bersinyal setelah penerapan sistem koordinasi
dilakukan.
1-4
1.4. Batasan Masalah
Pada penelitian ini beberapa Batasan masalah diberikan agar pengambilan data dan
permodelan tidak melenceng dari tujuan penelitian. Berikut adalah Batasan-batasan
masalah dari penelitian ini:
1. Simulasi pemodelan koordinasi simpang bersinyal dilakukan
menggunakan aplikasi PTV VISSIM.
2. Data yang digunakan dalam simulasi permodelan merupakan data yang
didapat melalui survei di lapangan pada ruas Jalan Cipaganti dengan
rincian sebagai berikut:
a. Kendaraan yang akan disimulasikan adalah sebagai berikut:
1. Kendaraan ringan roda empat dengan kategori Light Vehicle
(LV) pada rentang kecepatan arus bebas sebesar 22 km/jam
sampai 57 km/jam;
2. kendaraan bermotor roda dua dengan kategori Motor Cycle
(MC) pada rentang kecepatan arus bebas sebesar 19 km/jam
sampai 55 km/jam;
3. Kendaraan Berat dengan Kategori Heavy Vehicle (HV)
dengan rentang kecepatan arus bebas 18 km/jam sampai 48
km/jam.
b. Jumlah persimpangan bersinyal yang akan dilakukan koordinasi
simpang bersinyal adalah tiga persimpangan yang berada pada
jalan satu arah yaitu:
1. Persimpangan Cipaganti-Lamping;
2. Persimpangan Cipaganti-Bapa Husen;
3. Persimpangan Cipaganti-Eyckman.
c. Pejalan kaki yang hendak menyeberang pada ruas jalan yang
bertemu pada persimpangan tidak diperitungkan.
d. Survei pendahuluan dengan cara memantau rekaman CCTV pada
Simpang Cipaganti dilakukan untuk menentukan waktu peak
hour pada ruas Jalan Cipaganti.
e. Arus lalu lintas dan rasio belokan pada pendekat persimpangan
yang ditinjau akan didapatkan dari pengambilan data arus lalu
1-5
lintas pada waktu peak hour di ruas-ruas jalan pendekat
persimpangan.
f. Observasi lapangan pada waktu peak hour pada persimpangan
yang ditinjau dilakukan untuk mengetahui panjang antrean
kendaraan.
g. Data Time Plan simpang berupa waktu hijau, waktu merah, dan
waktu kuning sinyal lalu lintas pada persimpangan yang ditinjau
akan didapatkan dari pihak ATCS dan observasi di lapangan.
3. Data keluaran yang akan dibahas berupa waktu siklus simpang bersinyal
terkoordinasi baru, panjang antrean kendaraan pada simpang yang
ditinjau, dan waktu tundaan (delay) kendaraan berdasarkan hasil analisis
pada model yang disimulasikan.
1.5. Metode Penelitian
Berikut merupakan metode yang akan dipakai dalam penelitian ini:
1. Tinjauan Pustaka
Studi dilakukan dengan mempelajari karya literatur berupa jurnal, laporan,
buku pedoman, buku teori, dan buku manual sesuai dengan topik agar dapat
membantu penelitian ini.
2. Pengambilan Data
Pengambilan data terbagi menjadi dua kategori yaitu pengambilan data
primer dan pengambilan data sekunder dimana pengambilan data primer
adalah data yang diambil secara langsung yaitu berupa data ukuran
geometrik jalan, kecepatan arus bebas kendaraan, dan arus lalu lintas peak
hour. Data sekunder adalah data yang berasal dari sumber-sumber yang
tersedia, data sekunder berupa jumlah arus lalu lintas harian untuk survei
pendahuluan dan time plan sistem APILL pada persimpangan bersinyal
yang akan ditinjau.
Data primer berupa ukuran geometrik jalan akan diambil pada
malam hari dimana arus lalu lintas kendaraan rendah dan akan dilakukan
menggunakan walking measure dan meteran laser. Data primer berupa
kecepatan arus bebas, kecepatan peak hour, dan rasio belokan kendaraan
1-6
akan diambil melalui survei di lapangan.
Data sekunder berupa data jumlah arus lalu lintas harian kendaraan,
time plan lampu lalu lintas akan dicari menggunakan rekaman CCTV pada
Simpang Cipaganti dengan melakukan permintaan data pada ATCS Kota
Bandung.
Apabila terdapat kekurangan pada data sekunder, pengambilan data
akan dilakukan secara primer dengan menempatkan pengamat/observer
pada ruas jalan yang bertemu pada persimpangan tinjauan pada Jalan
Cipaganti.
3. Studi Analisis:
Untuk mengolah data yang didapat dari pengambilan data menjadi data
keluaran yang akan dibahas dalam penelitian ini, aplikasi VISSIM akan
dipakai untuk simulasi permodelan persimpangan yang akan ditinjau.
Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.
1-7
Gambar 1.1 Diagram Alur 1 (Robinson, 2019)
1-8
Gambar 1.2 Diagram Alur 2 (Robinson, 2019)